PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL...

101
PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, PSYCHOLOGICAL EMPOWERMENT DAN FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Oleh: Eka Nurzaini NIM: 1110070000096 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Transcript of PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL...

Page 1: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL,

PSYCHOLOGICAL EMPOWERMENT DAN FAKTOR

DEMOGRAFI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi salah satu persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh:

Eka Nurzaini

NIM: 1110070000096

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

LEMBAR ORISINALITAS

Saya yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : Eka Nurzaini

NIM : 1110070000096

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, PSYCHOLOGICAL

EMPOWERMENT DAN FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP

KOMITMEN ORGANISASI” adalah benar merupakan karya saya sendiri dan

tidak melakukan plagiat dalam penyusunan skripsi tersebut. Adapun kutipan-

kutipan yang ada dalam penyusunan skripsi ini telah saya cantumkan sumber

pengutipannya dalam daftar pustaka.

Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai undang-undang

jika ternyata skripsi saya secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan karya

orang lain.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebaik-baiknya.

Jakarta, 27 April 2015

Eka Nurzaini

NIM. 1110070000096

Page 3: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

MOTTO

A dream is just a dream.

A goal is a dream with a plan and a deadline.

-Harvey Mackay-

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk keluarga dan

sahabat-sahabat yang saya sayangi. Mereka yang

selalu mendukung dan memberikan doa terbaiknya

selama ini. Semoga skripsi ini menjadi salah satu

bukti bahwa penulis selalu ingin membahagiakan

mereka.

Page 4: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

ABSTRAK

(A) Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

(B) April 2015

(C) Eka Nurzaini

(D) Pengaruh kepemimpinan transformasional, psychological empowerment

dan faktor demografi terhadap komitmen organisasi.

(E) xiv + 87 halaman + lampiran

(F) Dalam dunia kerja, komitmen seseorang terhadap organisasi seringkali

menjadi isu yang sangat penting. Pemahaman tentang komitmen organisasi

ini sangatlah penting agar tercipta kondisi kerja yang kondusif sehingga

perusahaan dapat berjalan secara efisien dan efektif.

Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah ada pengaruh dari dimensi

kepemimpinan transformasional, dimensi psychological empowerment dan

faktor demografi terhadap komitmen organisasi. Diteorikan bahwa

kepemimpinan transformasional (visi, komunikasi inspirasional, stimulasi

intelektual, kemampuan suportif, pengakuan personal), psychological

empowerment (meaning, competence, impact, self determination) dan

faktor demografi (usia, jenis kelamin, masa kerja, pendidikan)

mempengaruhi komitmen organisasi karyawan.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif

dengan analisis regresi berganda. Sampel berjumlah 180 karyawan Jawa

Pos Indonesia. Digunakan skala hasil adaptasi skala yang dikembangkan

oleh Allen & Meyer (1990), Rafferty & Griffin (2004) dan Spreitzer

(1995).

Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari

kepemimpinan transformasional (visi, komunikasi inspirasional, stimulasi

intelektual, kemampuan suportif, pengakuan personal), psychological

empowerment (meaning, competence, impact, self determination) dan

faktor demografi (usia, jenis kelamin, masa kerja, pendidikan) terhadap

komitmen organisasi. Hasil uji hipotesis minor menunjukkan dari tigabelas

independent variable yang diteliti, diperoleh lima IV yang signifikan

mempengaruhi komitmen organisasi, yaitu komunikasi inspirasional,

kepemimpinan suportif, pengakuan personal, meaning, dan self

determination.

(G) Bahan bacaan: 19; 5 buku + 14 jurnal

Page 5: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

ABSTRACT

(A) Faculty of Psychology Jakarta Islamic State University

(B) April 2015

(C) Eka Nurzaini

(D) Effect of transformational leadership, psychological empowerment and

factor demographic on commitment organization.

(E) xiv + 87 pages + appendix

(F) This study is to examine effect of transformational leadership,

psychological empowerment and factor demographic on commitment

organization.

Researcher hypothesis that there is effect of dimention transformational

leadership (vision, inspirasional communication, intellectual stimulation,

supportive leadership, personal recognition), psychological empowerment

(meaning, competence, impact, self determination) and factor

demographic (age, gender, tenure, education) on commitment

organization.

This study uses a quantitative approach with multiple regression analysis.

Samples totaling 180 employees who work in the office of Jawa Pos for

more than 1 year. Used scale adaptation of scale developed by Allen &

Meyer (1990), Rafferty and Griffin (2004) and Spreitzer (1995).

The result is demonstrate that there is significan effect of transformational

leadership (vision, inspirasional communication, intellectual stimulation,

supportive leadership, personal recognition), psychological empowerment

(meaning, competence, impact, self determination) and factor

demographic (age, gender, tenure, education) on commitment

organization.

The test results showed minor hypothesis of thirteen independent variables

studied, obtained five IV that significantly affect organizational

commitment, that is communication inspirational, supportive leadership,

personal recognition, meaning, and self-determination.

(G) References: 19; 5 books + 14 journal

Page 6: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat,

hidayat dan kasih sayang yang diberikan oleh-Nya sehingga penulisan skripsi

dengan judul “PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL,

PSYCHOLOGICAL EMPOWERMENT DAN FAKTOR DEMOGRAFI

TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI” ini dapat diselesaikan. Shalawat

serta salam penulis panjatkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW

beserta para keluarga dan sahabat.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak, baik dalam

bentuk bantuan pikiran, tenaga dan waktu dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh

karenanya dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa terima

kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag., M.Si selaku Dekan Fakultas

Psikologi, Wadek I Dr. Abdul Rahman Shaleh M.Si, beserta jajarannya

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar dan

mengembangkan potensi sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Miftahuddin, M.Si selaku Dosen Pembimbing Seminar Proposal

Skripsi sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi atas bimbingan, pengarahan,

saran, kritik yang membangun serta dukungan yang berarti kepada penulis

selama penyusunan skripsi berlangsung.

3. Ibu Liany Luzvinda, M.Si dan Ibu Nia Tresniasari, M.Si selaku dosen

penguji skripsi, saya mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan

Page 7: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

koreksi yang telah diberikan. Terima kasih atas kemudahan yang diberikan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Seluruh dosen Fakultas psikologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan sumbangsih ilmunya

kepada penulis.

5. Kedua orang tua tercinta, Ayah Zakirman dan Ibu Ernik Sunaini yang telah

memberikan kasih sayang, dukungan serta doa terbaiknya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tanpa beliau penulis tidak

akan menjadi seperti sekarang ini.

6. Kepada EY Fhadly Rachma Akbar yang selalu setia memberikan

dukungan, waktu serta doanya selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

Dia selalu siap menghibur penulis disaat situasi tidak kondusif dan saat

terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Semoga Allah memberikan

kemudahan selalu untuknya.

7. Sahabat ulet cemara, Dian Firmani, Happy Yuliana Rossa, Nisa Sri Rizki

dan Turfa Mirrotun Nujjiya, terima kasih atas dukungan dan doa kalian

selama ini. Kalian tidak hanya memberikan persahabatan, tapi juga

memberikan kehidupan baru bagi penulis. Dukungan dan doa kalian sangat

berarti bagi penulis. Semoga Allah memberikan kelancaran dan

kemudahan bagi kalian pula.

8. Sahabat-sahabat penulis Rahma, Dwi, Leo, Lisa, Urfi dan Liya, terima

kasih karena kalian selalu berhasil membangkitkan semangat penulis untuk

segera menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

9. Devi Irmawardhani, terima kasih sudah siap setiap saat mendengarkan

keluhan penulis selama proses pengerjaan skripsi ini. Terima kasih untuk

semua kalimat-kalimat positif yang diberikan sehingga penulis tidak cepat

putus asa.

10. Teman teman kelas C 2010. Terima kasih atas kebersamaan selama 4

tahun perkuliahan.

11. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih

untuk segala doa, dukungan, dan bantuan yang telah diberikan untuk

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan dibalas berlipat ganda oleh

Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan sangat berguna

agar pada penulisan selanjutnya dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta bagi pembaca

umumnya.

Jakarta, 27 April 2015

Penulis

Page 9: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

DAFTAR ISI

JUDUL SKRIPSI ......................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iii

LEMBAR ORISINALITAS ........................................................................ iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... v

ABSTRAK .................................................................................................... vi

ABSTRACT .................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

1.2. Pembatasan Masalah ................................................................... 6

1.3. Perumusan Masalah .................................................................... 7

1.4. Tujuan Penelitian ......................................................................... 7

1.5. Manfaat Penelitian ....................................................................... 8

1.5.1. Manfaat teoritis ................................................................. 8

1.5.2. Manfaat praktis ................................................................. 8

1.6. Sistematika Penulisan .................................................................. 9

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1. Komitmen Organisasi .................................................................. 11

2.1.1. Definisi komitmen organisasi ........................................... 10

2.1.2. Komponen komitmen organisasi ....................................... 13

2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi . 15

2.1.4. Pengukuran komitmen organisasi ..................................... 19

2.2. Kepemimpinan Transformasional ............................................... 19

2.2.1. Definisi kepemimpinan transformasional ......................... 20

2.2.2. Dimensi kepemimpinan transformasional ......................... 22

2.2.3. Pengukuran kepemimpinan transformasional ................... 27

2.3. Psychological Empowerment ...................................................... 27

2.3.1. Definisi psychological empowerment ............................... 27

2.3.2. Dimensi psychological empowerment ............................... 30

2.2.3. Pengukuran psychological empowerment ......................... 32

2.4. Faktor Demografi ........................................................................ 33

2.5. Kerangka Berpikir ....................................................................... 33

2.6. Hipotesa Penelitian ...................................................................... 39

2.6.1. Hipotesis mayor ................................................................. 39

2.6.2. Hipotesis minor .................................................................. 39

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................... 41

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel .............. 42

3.2.1. Variabel penelitian ............................................................ 42

Page 10: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

3.2.2. Definisi operasional variabel ............................................. 43

3.3. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................... 45

3.3.1. Data diri responden ........................................................... 46

3.3.2. Skala komitmen organisasi................................................ 46

3.3.3. Skala kepemimpinan transformasional ............................. 47

3.3.4. Skala psychological empowerment ................................... 48

3.4. Uji Validitas Konstruk ................................................................ 49

3.4.1. Uji validitas konstruk komitmen organisasi ...................... 51

1. Komitmen afektif ............................................................ 51

2. Komitmen kontinuas ....................................................... 52

3. Komitmen normatif ......................................................... 53

3.4.2. Uji validitas konstruk kepemimpinan transformasional.... 54

1. Visi .................................................................................. 54

2. Komunikasi inspirasional ................................................ 55

3. Stimulasi intelektual ........................................................ 56

4. Kepemimpinan suportif ................................................... 56

5. Pengakuan personal ......................................................... 57

3.4.3. Uji validitas konstruk psychological empowerment ......... 58

1. Meaning ........................................................................... 58

2. Competence ..................................................................... 58

3. Impact .............................................................................. 59

4. Self determination ........................................................... 60

3.5. Teknik Analisis Data ................................................................... 61

3.6. Prosedur Penelitian ...................................................................... 63

3.6.1. Tahap persiapan ................................................................ 63

3.6.2. Tahap pengambilan data ................................................... 63

3.6.3. Tahap pengolahan data ..................................................... 64

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Subjek Penelitian ....................................................... 65

4.2. Hasil Analisis Deskriptif ............................................................. 66

4.3. Kategorisasi Skor Variabel Penelitian ......................................... 67

4.4. Uji Hipotesis Penelitian ............................................................... 69

4.4.1 Analisis regresi variabel penelitian.................................... 69

4.5. Proporsi Varians .......................................................................... 75

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1. Kesimpulan .................................................................................. 80

5.2. Diskusi ......................................................................................... 80

5.3. Saran ............................................................................................ 85

5.3.1. Saran metodologis ............................................................. 85

5.3.1. Saran praktis ...................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Tabel skala alternatif ..................................................................... 46

Tabel 3.2. Blue print skala komitmen organisasi ........................................... 47

Tabel 3.3. Blue print skala kepemimpinan transformasional ......................... 48

Tabel 3.4. Blue print skala psychological empowerment ............................... 49

Tabel 3.5. Muatan faktor item komitmen afektif ........................................... 52

Tabel 3.6. Muatan faktor item komitmen kontinuans .................................... 53

Tabel 3.7. Muatan faktor item komitmen normatif ........................................ 54

Tabel 3.8. Muatan faktor item visi ................................................................. 55

Tabel 3.9. Muatan faktor item komunikasi inspirasional ............................... 55

Tabel 3.10. Muatan faktor item stimulasi intelektual .................................... 56

Tabel 3.11. Muatan faktor item kepemimpinan suportif................................ 57

Tabel 3.12. Muatan faktor item pengakuan personal ..................................... 57

Tabel 3.13. Muatan faktor item meaning ....................................................... 58

Tabel 3.14. Muatan faktor item competence .................................................. 59

Tabel 3.15. Muatan faktor item impact .......................................................... 60

Tabel 3.16. Muatan faktor item self determination ........................................ 60

Tabel 4.1. Gambaran subjek penelitian .......................................................... 65

Tabel 4.2. Statistik deskriptif ......................................................................... 67

Tabel 4.3. Pedoman interpretasi skor ............................................................. 68

Tabel 4.4. Kategorisasi skor variabel ............................................................. 69

Tabel 4.5. Model summary analisis regresi ................................................... 70

Tabel 4.6. Tabel ANOVA pengaruh keseluruhan IV terhadap DV ............... 70

Tabel 4.7. Koefisien regresi ........................................................................... 71

Tabel 4.8. Proporsi varians untuk masing-masing independent variable ...... 76

Page 12: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar kerangka berpikir .......................................................... 38

Page 13: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

BAB 1

PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dibahas beberapa hal, yaitu : latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta

sistematika penulisan.

1.1 Latar Belakang Masalah

Komitmen organisasi merupakan salah satu tingkah laku dalam organisasi yang

banyak dibicarakan dan diteliti (Timpe, 1991). Hal ini dikarenakan organisasi

membutuhkan karyawan yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi agar

dapat terus bertahan serta meningkatkan jasa dan produk yang dihasilkannya.

Penjelasan teoritis mengenai komitmen organisasi banyak dikemukakan

oleh para ahli. Meyer dan Allen (1991) mendefinisikan komitmen organisasi

sebagai kondisi psikologis yang menggambarkan hubungan karyawan dengan

organisasinya serta berimplikasi pada keputusannya untuk tetap tinggal atau

meninggalkan perusahaan. Menurut Meyer dan Allen (1991), komitmen

organisasi terbagi dalam tiga komponen yaitu : (1) komitmen afektif, dimana

karyawan mempunyai keinginan untuk terikat dengan organisasi, (2) komitmen

kontinuans dimana karyawan mempertimbangkan untung dan ruginya ketika

menetap atau meninggalkan dalam organisasi, (3) komitmen normatif, dimana

karyawan merasa harus berada di dalam organisasi karena memiliki tanggung

jawab terhadap organisasi.

Dalam dunia kerja, komitmen seseorang terhadap organisasi seringkali

menjadi isu yang sangat penting. Pemahaman tentang komitmen organisasi ini

Page 14: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

sangatlah penting agar tercipta kondisi kerja yang kondusif sehingga perusahaan

dapat berjalan secara efisien dan efektif. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa

pemahaman terhadap komitmen organisasi dapat memberikan wawasan tentang

bagaimana komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap penurunan

turnover. Seperti diketahui bahwa perusahaan selalu membayar mahal turnover

disemua sektor mengingat investasi besar yang dibuat dalam melakukan seleksi,

pelatihan dan pengembangan karyawan baru (Stallworth, 2004) dalam Nazari dan

Emami (2012).

Komitmen organisasi diperlukan sebagai salah satu indikator kinerja

karyawan. Karyawan dengan komitmen yang tinggi diharapkan akan

memperlihatkan kinerja yang optimal. Hal ini didukung oleh sebuah penelitian

yang dilakukan oleh Anna dan Absah (2013) tentang pengaruh komitmen

organisasi terhadap kinerja. Hasil menunjukkan bahwa komitmen organisasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.

Komitmen organisasi dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor

tersebut adalah kepemimpinan dalam organisasi. Dalam penelitian ini

kepemimpinan yang diteliti adalah kepemimpinan transformasional. Balai et al

(2008) dalam Busra, Usman dan Naveed (2011) mendefinisikan kepemimpinan

transformasional sebagai sistem berubah dan mengubah orang.

Jika pemimpin ingin menghasilkan pengaruh positif pada individu,

kelompok dan organisasi, maka kepemimpinan harus diperluas dari gaya lama

otokratis kaku dengan gaya ramah dan kontemporer (Dess et al., 1998) dalam

Busra, Usman dan Naveed (2011). Para pemimpin modern bersikap mendukung

Page 15: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

karyawan, memberikan mereka sebuah visi, menumbuhkan harapan, mendorong

mereka untuk berpikir inovatif, pertimbangkan kebutuhan individu dan

memperluas komunikasi. Semua faktor tersebut merupakan ciri utama dari gaya

kepemimpinan transformasional yang mengarah untuk meningkatkan kekuatan

organisasi dan meningkatkan tingkat kepuasan kerja serta komitmen organisasi

dalam dunia kerja (Busra, Usman & Naveed, 2011).

Studi yang dilakukan Busra, Usman dan Naveed (2011) menemukan

bahwa jika pemimpin yang mendorong pemikiran inovatif karyawan,

menghabiskan waktu untuk mengajar dan melatih mereka, mempertimbangkan

perasaan pribadi mereka sebelum menerapkan keputusan, membantu mereka

untuk mengembangkan kekuatan mereka, hal itu akan meningkatkan tingkat

keterikatan emosional yang pekerja harus dengan organisasi mereka. Karyawan

akan merasa bangga menjadi bagian dari itu, menemukan kesamaan antara nilai-

nilai mereka sendiri dan nilai-nilai organisasi, dan siap untuk menerima semua

jenis tugas pekerjaan untuk kelancaran organisasi. Hal tersebut didukung oleh

hasil penelitian mereka yang menunjukkan bahwa kepemimpinan

transformasional memiliki pengaruh positif sebanyak 42% terhadap kepuasan dan

memiliki pengaruh positif sebanyak 16% terhadap komitmen organisasi.

Pemimpin transformasional juga membantu karyawan untuk menjadi lebih

kreatif, inovatif dan membawa ide-ide baru seperti yang memungkinkan

organisasi untuk tumbuh kompetitif dan menyesuaikan diri dengan lingkungan

eksternal berubah. Sayangnya, jenis kepemimpinan tersebut tidak sedang

dilakukan oleh manajer bank konvensional Lahore. Hasil penelitian ini

Page 16: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

menyimpulkan bahwa jika manajer mengadopsi perilaku kepemimpinan

transformasional, mereka bisa mendapatkan karyawan yang lebih baik puas dan

berkomitmen.

Selain kepemimpinan transformasional, ada hal lain yang juga

mempengaruhi komitmen kerja karyawan yakni empowerment (pemberdayaan).

Pemberdayaan memiliki peran penting dalam mempengaruhi hasil dan kinerja

organisasi secara positif (Nielsen & Pedersen, 2003) dalam Saimi dan Saedian

(2013). Dalam beberapa tahun terakhir pemberdayaan telah dikenal sebagai

strategi pengembangan sumber daya manusia dalam meningkatkan produktivitas

dan kepuasan di tempat kerja (dalam Saimi & Saedian, 2013).

Salami dan Saedian (2013) melakukan penelitian untuk mempelajari

kapasitas prediktibilitas produktivitas karyawan melalui work-life quality dan

psychological empowerment karyawan di Zahedan, Iran. Hasilnya menunjukkan

bahwa 79% produktivitas staf dijelaskan melalui work-life quality dan 36%

dijelaskan melalui psychological empowerment.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Ambad dan Bahron (2012) untuk

menyelidiki hubungan antara psychological empowerment dan komitmen

organisasi karyawan di sektor konstruksi di daerah Kinabalu, Malaysia. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara psychological

empowerment dan komitmen organisasi.

Variabel demografi juga penting untuk diteliti hubungannya dengan

komitmen organisasi. Dalam berbagai literatur komitmen organisasi telah

dianalisis dari beberapa sudut pandang sebagai variabel dependen untuk variabel

Page 17: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

demografi seperti usia, jabatan dan pendidikan (Dunham et al., 1994) dan sebagai

prediktor berbagai hasil seperti kepuasan kerja, motivasi kerja, turnover, intention

to leave, absen dan kinerja karyawan (Weiner & Vardi, 1980; Meyer et al, 2004;

Kristof-Brown et al., 2005) dalam Nazari dan Emami (2012).

Salah satu variabel demografi yang paling popular dalam studi komitmen

organisasi adalah gender. Beberapa peneliti menyatakan bahwa karyawan laki-laki

memiliki komitmen organisasi lebih tinggi dibandingkan karyawan wanita (Singh

et al., 2004; Savery & Syrne, 1996). Namun ada beberapa penelitian lain justru

tidak menemukan perbedaan komitmen organisasi pada gender (Powell, di Singh,

et al., 2004). Berlawanan dengan hasil ini, singh et al., (2004), Marchiori dan

Henkin (2004) dan Dixon et al (2005) menemukan bahwa karyawan wanita

memiliki tingkat komitmen yang lebih tinggi dibandingkan karyawan laki-laki

(dalam Nazari & Emami, 2012).

Tapi tidak ada jawaban yang jelas bagaimana usia, pendidikan dan masa

jabatan terkait dengan komitmen organisasi. Beberapa penyelidikan

mengungkapkan bahwa usia dan masa jabatan positif terkait dengan komitmen.

Hal ini dikarenakan para pekerja senior cenderung lebih puas dengan organisasi.

Mereka memiliki posisi yang tinggi ditempat kerja dan cenderung memiliki

sedikit kemungkinan untuk mendapat saran pekerjaan baru (Allen & Meyer,

1990). Namun hasil yang berlawanan juga ditemukan oleh Savery dan Syrne

(1996) dalam Nazari dan Emami (2012).

Variabel-variabel kepemimpinan transformasional, psychological

empowerment dan faktor demografi seperti usia, jenis kelamin, masa kerja dan

Page 18: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

pendidikan di atas menarik peneliti untuk melihat pengaruhnya terhadap

komitmen organisasi. Hal ini karena terdapat beberapa perbedaan hasil pada

penelitian sebelumnya.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

yang berjudul “Pengaruh kepemimpinan transformasional, psychological

empowerment dan faktor demografi terhadap komitmen organisasi.”

1.2 Pembatasan Masalah

Agar lebih terarah, penelitian ini dibatasi pada pengaruh variabel bebas

(kepemimpinan transformasional, psychological empowerment dan faktor

demografi) dengan variabel terikat (komitmen organisasi). Adapun pengertian

konstruk yang digunakan sebagai berikut :

1. Komitmen organisasi adalah kondisi psikologis yang menggambarkan

hubungan karyawan dengan organisasinya serta berimplikasi pada

keputusannya untuk tetap tinggal atau meninggalkan perusahaan. Hal

tersebut dikemukakan oleh Allen dan Meyer (1991). Kemudian Allen &

Meyer membagi komitmen organisasi ke dalam 3 dimensi, yaitu komitmen

afektif, komitmen kontinuans dan komitmen normatif.

2. Kepemimpinan transformasional dalam penelitian ini dibatasi sesuai

dengan teori yang dikemukakan oleh Bass (1985) dalam Rafferty dan

Griffin (2004) yang mengidentifikasikan kepemimpinan transformasional

ke dalam 5 dimensi, yaitu visi, komunikasi inspirasional, stimulasi

intelektual, kepemimpinan suportif dan pengakuan personal.

Page 19: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

3. Psychological empowerment dalam penelitian ini disesuaikan dengan teori

yang dikemukakan oleh Spreitzer (1995) yang memiliki 4 dimensi, yaitu

meaning, competence, impact dan self-determination.

4. Faktor demografi yang digunakan dalam penelitian ini adalah usia, jenis

kelamin, masa kerja lebih dari 1 tahun dan pendidikan. Kriteria usia yang

digunakan adalah karyawan dengan usia 20 – 65 tahun.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dari

penelitian ini adalah :

1. Apakah ada pengaruh dimensi kepemimpinan transformasional, dimensi

psychological empowerment dan faktor demografi (usia, jenis kelamin,

masa kerja, pendidikan) terhadap komitmen organisasi?

2. Seberapa besar pengaruh dimensi kepemimpinan transformasional,

dimensi psychological empowerment dan faktor demografi (usia, jenis

kelamin, masa kerja, pendidikan) terhadap komitmen organisasi?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti berdasarkan rumusan masalah

adalah :

1. Mengetahui pengaruh dimensi kepemimpinan transformasional, dimensi

psychological empowerment dan faktor demografi (usia, jenis kelamin,

masa kerja, pendidikan) terhadap komitmen organisasi.

Page 20: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

2. Mengetahui seberapa besar dimensi kepemimpinan transformasional,

dimensi psychological empowerment dan faktor demografi (usia, jenis

kelamin, masa kerja, pendidikan) terhadap komitmen organisasi.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 yaitu :

1.5.1 Manfaat teoritis

Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan

terhadap pengembangan ilmu psikologi terutama untuk mengetahui

gambaran mengenai pengaruh dimensi kepemimpinan transformasional,

dimensi psychological empowerment dan faktor demografi (usia, jenis

kelamin, masa kerja, pendidikan) terhadap komitmen organisasi.

2. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi

penelitian lain yang ingin meneliti komitmen organisasi sebagai referensi

teoritis dan empiris.

1.5.2 Manfaat praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh praktisi yang

bergerak dalam dunia kerja dan psikologi industri organisasi agar

memperoleh pengetahuan dan masukan mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi komitmen organisasi pada karyawan.

Page 21: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

2. Dengan adanya penelitian ini maka dapat membantu para pemimpin

perusahaan agar mengetahui bagaimana meningkatkan komitmen

karyawan guna mengurangi turnover dalam sebuah perusahaan.

1.6 Sistematika Penulisan

Penyusunan penelitian ini menggunakan kaidah penulisan teknik penulisan

American Psychological Assosiation (APA). Dan secara garis besar sistematika

penulisan penelitian adalah :

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dibahas beberapa hal, yaitu : latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta

sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan tentang masalah yang akan diteliti secara sistematis

yaitu : teori komitmen organisasi, kepemimpinan transformasional, psychological

empowerment dan faktor demografi. Selain itu, akan diuraikan kerangka berpikir

dan hipotesis penelitian.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dijelaskan beberapa hal yaitu populasi, sampel dan teknik

pengambilan sampel, variabel penelitian dan definisi operasional variabel,

instrumen pengumpulan data, uji validitas konstruk, metode analisis data dan

prosedur penelitian.

Page 22: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini, dipaparkan mengenai gambaran subjek penelitian, hasil analisis

deskriptif, kategorisasi skor variabel penelitian, hasil pengujian hipotesis,

pembahasan hasil pengujian hipootesis dan proporsi varians.

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Pada bab ini, akan dipaparkan lebih lanjut hasil dari penelitian yang dilakukan.

Bab ini terdiri dari kesimpulan, diskusi dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

Page 23: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

BAB 2

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan tentang masalah yang akan diteliti secara sistematis

yaitu : teori komitmen organisasi, kepemimpinan transformasional, psychological

empowerment dan faktor demografi. Selain itu, akan diuraikan kerangka berpikir

dan hipotesis penelitian.

2.1 Komitmen Organisasi

2.1.1 Definisi komitmen organisasi

Konsep mengenai komitmen organisasi berawal dan berkembang dari kesadaran

bahwa individu tidak hanya memiliki komitmen terhadap satu kelompok atau satu

organisasi karena struktur sosial sangat beragam (Meyer & Allen, 1997). Oleh

karena itu, muncul istilah multiple commitment in the workplace yang berakar

pada kesadaran bahwa individu secara psikologis dapat berkomitmen kepada

seseorang, banyak orang, kelompok tertentu, maupun aktivitas tertentu.

Dalam dunia kerja, individu dapat memiliki komitmen terhadap entitas

dalam dunia kerja, baik entitas di dalam organisasi tempat kerja (supervisor, grup

kerja, rekan kerja, dan sebagainya), maupun entitas yang lebih luas yakni

organisasi atau perusahaan, karier, dan sebagainya (Meyer & Allen, 1997).

Komitmen individu kepada salah satu entitas yang luas yaitu “karier” disebut

sebagai komitmen karier.

Awalnya Staw dan Salancik (1977) dalam Mowday, Porter dan Steers

(1982) membahas mengenai komitmen organisasi dan mengajukan dua bentuk

komitmen yaitu komitmen sikap (attitudinal commitment) dan komitmen tingkah

Page 24: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

laku (behavioral commitment). Komitmen sikap adalah keadaan dimana individu

mempertimbangkan sejauhmana nilai dan tujuan pribadinya sesuai dengan nilai

dan tujuan organisasi, serta sejauhmana keinginannya untuk tetap tinggal dalam

organisasi. Pendekatan sikap ini memandang komitmen organsiasi sebagai

komitmen afektif (Allen & Meyer, 1990). Sedangkan komitmen tingkah laku

adalah sejauhmana karyawan menetapkan keputusan untuk terikat dengan sebuah

organisasi berkaitan dengan adanya kerugian jika memutuskan keluar dari

organisasi tersebut.

Kemudian Mowday, Porter dan Steers (1982) mendefinisikan komitmen

organisasi sebagai :

“the relative strength of an individual’s identification with and

involvement in a particular organization.”

Berdasarkan definisi di atas dapat diartikan bahwa komitmen organisasi adalah

kemampuan relatif dari identifikasi individu dengan keterlibatannya dalam

organisasi tertentu. Ketika komitmen organisasi didefinisikan dengan cara ini, hal

tersebut merupakan sesuatu di luar loyalitas pasif untuk sebuah organisasi. Ini

melibatkan hubungan aktif dengan organisasi sehingga individu bersedia

memberikan sesuatu dari diri mereka sendiri dalam rangka memberikan kontribusi

untuk kesejahteraan organisasi. Oleh karena itu, untuk seorang pengamat,

komitmen dapat disimpulkan tidak hanya dari ekspresi keyakinan individu dan

opini, tapi juga dari tindakannya (Mowday et al., 1982).

Berikutnya Richard M. Steers (1985) mendefinisikan komitmen organisasi

sebagai rasa identifikasi (kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi), keterlibatan

Page 25: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

(kesediaan untuk berusaha yang terbaik demi kepentingan organisasi) dan

loyalitas (keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi). Steers berpendapat

bahwa komitmen organisasi merupakan suatu kondisi dimana karyawan

menghargai dan sangat tertarik dengan tujuan, nilai-nilai dan tujuan organisasi.

Dan pada 1990, Allen dan Meyer mengemukakan teorinya yang

menyatakan bahwa komitmen organisasi adalah :

“a psychological state that (a) characterizes the employee’s relationship

with the organization, and (b) has implications for the decision to continue

ordis-continue membership in organization.”

Berdasarkan definisi di atas, komitmen organisasi dapat diartikan sebagai kondisi

psikologis yang menggambarkan hubungan karyawan dengan organisasinya serta

berimplikasi pada keputusannya untuk tetap tinggal atau meninggalkan

perusahaan.

Pendapat lain dikemukakan oleh McNeese-Smith (1996) dalam Naveed,

Nadeem Iqbal Hamad (2014) yang mendefinisikan komitmen sebagai ukuran

kekuatan identifikasi karyawan untuk terlibat dalam tujuan dan nilai-nilai

organisasi. Sedangkan Lunthans (2006) dalam Naveed, Nadeem Iqbal dan Hamad

(2014). mengeksplorasi komitmen organisasi sebagai keinginan untuk menjadi

anggota sebuah organisasi, bukan untuk mengeluh tentang organisasi mereka.

2.1.2 Dimensi komitmen organisasi

Allen dan Meyer (1991) mengidentifikasikan komitmen organisasi ke dalam tiga

dimensi, antara lain :

Page 26: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

1. Komitmen afektif

Komitmen afektif mengacu pada identifikasi, keterlibatan dan keterikatan

secara emosional dengan organisasi. Menurut Mowday, Steers dan Porter

(1979) dalam Levy (2006) komitmen afektif dikarakteristikan memiliki 3

hal berikut ini : (1) keyakinan kuat dan penerimaan tujuan dan nilai-nilai

organisasi, (2) kesediaan untuk mengerahkan usaha atas nama organisasi,

(3) keinginan yang kuat untuk tetap menjadi bagian dari organisasi.

Karyawan yang memiliki komitmen afektif yang kuat akan terus bekerja

dalam organisasi karena mereka memang ingin (want to) melakukan hal

tersebut.

2. Komitmen kontinuans

Komitmen kontinuans mengacu pada komitmen yang didasarkan pada

kesadaran akan kerugian yang akan timbul jika karyawan meninggalkan

organisasi. Hal ini dapat disebabkan karena karyawan tidak menemukan

pekerjaan lain atau karena rewards yang diberikan oleh organisasinya

seperti gaji dan keuntungan-keuntungan lainnya. Karyawan yang bekerja

berdasarkan komitmen kontinuans ini akan bertahan dalam organisasi

karena mereka butuh (need to) melakukan hal tersebut.

3. Komitmen normatif

Komitmen normatif mengacu pada perasaan akan kewajibannya tetap

bertahan dalam organisasi. Karyawan bertahan karena ada kesadaran

bahwa komitmen terhadap organisasi merupakan hal yang harus

Page 27: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

dilakukan. Karyawan yang memiliki komponen normatif tinggi, akan tetap

menjadi anggota karena mereka merasa harus (ought to) melakukannya.

Secara singkat Allen dan Meyer (1990) mengilustrasikan perbedaan dari

ketiga dimensi tersebut sebagai berikut:

“Employees with strong affective commitment remain because they want

to, those with strong continuance commitment because they need to, and

those with strong normative commitment because they feel they ought to

do so.”

Berdasarkan pendapat Allen dan Meyer tersebut, dapat diinterpretasi

bahwa keputusan seseorang tetap bertahan di organisasi memiliki motivasi yang

berbeda-beda. Seseorang dengan komitmen efektif yang kuat, bertahan di

organisasi, karena memang dia menyukai organisasi itu, sedangkan seseorang

dengan komitmen kontinuans yang kuat bertahan di organisasi, karena alasan

kebutuhan hidup sebagai dorongan utamanya. Sedangkan seseorang dengan

komitmen normatif yang kuat, tetap bertahan di organisasi, karena alasan

moralitas. Namun demikian, apapun sumber komitmen, secara substansial wujud

komitmen adalah sama yaitu penerimaan individu terhadap tujuan-tujuan dan

nilai-nilai organisasi, kesediaan individu berupaya untuk mencapai tujuan

organisasi, keinginan tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi.

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi

Mowday, Porter dan Steers (1982) menyebutkan ada 4 faktor yang mempengaruhi

komitmen organisasi, antara lain:

Page 28: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

1. Personal characteristics

Beberapa faktor karakteristik pribadi yang dianggap memiliki hubungan

dengan komitmen organisasi antara lain, (1) usia dan masa kerja,

penelitian menunjukkan bahwa dua faktor tersebut memiliki hubungan

positif dengan komitmen organisasi. (2) tingkat pendidikan, dalam

beberapa penelitian ditemukan bahwa tingkat pendidikan memiliki

pengaruh negative dengan komitmen organisasi. Hal ini dikarenakan

pendidikan sering membentuk keahlian-keahlian yang tidak dapat

dimanfaatkan sepenuhnya dalam pekerjaan, sehingga ada harapan-harapan

individu yang tidak terpenuhi. Oleh karena itu, semakin tinggi pendidikan

seseorang, maka semakin banyak pula harapannya yang tidak terpenuhi

dan tidak sesuai dengan organisasi. (3) jenis kelamin, penelitian lain

menemukan bahwa jenis kelamin berhubungan dengan komitmen. Dalam

studi oleh Angle dan Perry (1981), Gloud (1975), Grusky (1966)

Hrebiniak dan Alutto (1972) menemukan bahwa wanita sebagai kelompok

cenderung memiliki komitmen terhadap organisasinya dibandingkan pria.

Pada umumnya wanita harus mengatasi lebih banyak hambatan untuk

mencapai posisi dalam organisasi.

2. Karakteristik peran kerja

Ada tiga hal yang terkait dengan peran kerja yang memiliki potensi

berpengaruh terhadap komitmen organisasi, yaitu tantangan pekerjaan,

konflik peran dan ambiguitas peran. Tantangan kerja ditemukan

berhubungan positif dengan komitmen kerja. Begitu pula dengan

Page 29: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

ambiguitas peran juga memiliki hubungan dan pengaruh positif dengan

komitmen, selama karyawan pekerjaan yang diberikan jelas dan

menantang. Sedangkan konflik peran ditemukan berbanding terbalik

dengan komitmen organisasi.

3. Karakteristik struktural

Karakteristik struktur organisasi juga menjadi faktor yang mempengaruhi

komitmen organisasi, misalnya kemajuan karir dan peluang promsi di

masa mendatang, besar atau kecilnya organisasi, bentuk organisasi seperti

sentralitas atau desentralisasi, kehadiran serikat kerja dan tingkat

pengendalian yang dilakukan organisasi terhadap karyawan.

4. Pengalaman kerja

Pengalaman kerja dipandang sebagai suatu kekuatan sosialisasi utama

yang mempunyai pengaruh penting dalam pembentukan ikatan psikologis

dengan organisasi. Beberapa variabel pengalaman kerja telah ditemukan

terkait dengan komitmen organisasi. Dalam tiga penelitian, organizational

dependability, atau sejauh mana karyawan merasa organisasi dapat

diandalkan untuk menjaga kepentingan karyawan secara signifikan

berhubungan dengan komitmen organisasi (Buchanan, 1974; Hrebiniak,

1974; Steers, 1977a). faktor lain yang berkaitan dengan pengalaman kerja

berfokus pada sejauh mana karyawan merasa bahwa reka kerja mereka

mempertahankan sikap positif terhadap organisasi. Buchanan (1974)

berpendapat bahwa persepsi tersebut “menular” pada karyawan lain.

Page 30: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

Komitmen organisasi memberikan pengaruh positif terhadap organisasi

maupun karyawan. Berikut ini adalah dampak dari komitmen organisasi menurut

para ahli (dalam Meyer & Allen, 1997) :

1. Job performance

Karyawan yang memiliki komitmen afektif yang kuat terhadap organisasi

akan bekerja lebih keras performa kerja mereka akan lebih baik

dibandingkan dengan karyawan yang komitmen afektifnya lemah. Hal ini

dikarenakan karyawan dengan komitmen afektif yang kuat termotivasi

untuk menampilkan performa kerja yang baik (Meyer & Allen, 1997)

2. Absenteeism

Meyer et al (1993) mengatakan bahwa komitmen organisasi secara

signifikan berkorelasi dengan absensi yang dilakukan secara sengaja.

Karyawan dengan komitmen afektif yang tinggi akan lebih jarang absen

dibandingkan dengan karyawan dengan komitmen afektif yang lemah.

3. Tenure

Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan

yang positif antara masa jabatan dengan komitmen organisasi (Cohen,

1993a; Mathieu & Zajac, 1990) dalam Meyer dan Allen (1997). Karyawan

mungkin memerlukan sejumlah pengalaman tertentu dengan organisasi

untuk mempunyai komitmen yang kuat. Karyawan dengan masa kerja

yang lama cenderung memiliki keterikatan secara afektif dengan

organisasi (Meyer & Allen, 1997).

Page 31: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

4. Turnover

Meyer dan Allen (1997) mengatakan bahwa komitmen organisasi juga

berkorelasi positif dengan perilaku turnover karyawan. Secara khusus

karyawan dengan komitmen kontinuas tinggi cenderung bertahan lama

dalam organisasi (Meyer & Allen, 1996).

5. Tardiness

Angle dan Perry (1981) dalam Meyer dan Allen (1997) menyatakan bahwa

komitmen organisasi berkorelasi positif dengan keterlambatan. Hadir

secara tepat waktu ke tempat kerja merupakan representasi sikap positif

terhadap organisasi (Mowday et al., 1982). Penurunan angka

keterlambatan dapat menunjukkan bahwa karyawan dalam organisasi

tersebut memiliki komitmen yang kuat. Hal tersebut akan berdampak pada

peningkatan efisiensi perusahaan dalam mencapai tujuan.

2.1.4 Pengukuran komitmen organisasi

Komitmen organisasi diukur menggunakan Organizational Commitment

Questionaire (OCQ) yang dikembangkan oleh Allen & Meyer (1990). Terdiri dari

24 item pertanyaan yang terbagi dalam 3 sub skala, yaitu affective commitment

scale (ACS), continuance commitment scale (CCS) dan normative commitment

scale (NCS).Skala ini menggunakan empat skala poin skala likert mulai dari 1

(sangat tidak setuju) sampai 4 (sangat setuju).

2.2 Kepemimpinan Transformasional

Kepemimpinan tidak sama artinya dengan manajemen, ia adalah suatu

kemampuan yang lebih tinggi. Pemimpinlah yang menentukan kemana arah

Page 32: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

organisasi, dan menyelaraskan aset dan keterampilan organisasi dengan

kesempatan serta resiko yang dihadapkan oleh lingkungan. Timpe Dale (1991),

pemimpin adalah ahli strategi yang menetapkan tujuan organisasi, sedang manajer

memusatkan perhatian pada cara organisasi dapat mencapai tujuan itu.

2.2.1 Definisi kepemimpinan transformasional

Menurut Yukl (2009), teori gaya kepemimpinan transformasional pertama kali

dikemukakan oleh Burns (1978). Dia merupakan penulis pertama yang

membedakan kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan transaksional.

Menurutnya kepemimpinan transaksional melibatkan hubungan pertukaran antara

pemimpin dan pengikut sehingga pengikut menerima upah atau prestise untuk

mematuhi keinginan seorang pemimpin. Sebaliknya, Burns mengklaim bahwa

kepemimpinan transformasional justru mendorong pengikutnya untuk mencapai

kinerja yang melampaui harapan dengan mengubah sikap, keyakinan dan nilai-

nilai yang bertentangan dengan tujuan organisasi (Rafferty & Griffin, 2004).

Kemudian Bass dan Avolio (1995) dalam Busra, Usman dan Naveed

(2011) meneruskan teori Burns dan membagi kepemimpinan transformasional

menjadi empat komponen antara lain : karisma (yang kemudian berganti nama

menjadi pengaruh ideal), motivasi inspirasional, stimulasi intelektual dan

pertimbangan individual. Selanjutnya, secara operasional Bass dalam Gill et al.,

(2010) memaknai kepemimpinan transformasional sebagai berikut : ”Leadership

and performance beyond expectations.” Berdasarkan definisi tersebut,

kepemimpinan transformasional merupakan kepemimpinan dan kinerja

melampaui harapan.

Page 33: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

Gill, et al. (2010) mendefinisikan kepemimpinan transformasional sebagai:

“the process of influencing major changes in the attitudes and

assumptions of organization members and building commitment for the

organization’s mission and objectives“

Definisi ini menekankan pentingnya karakteristik pemimpin yang berhubungan

dengan (1) kemampuan dalam mendefinisikan dan mengartikulasikan visi, misi

dan tujuan perusahaan, (2) pentingnya para karyawan menerima visi, misi dan

tujuan yang dijelaskan oleh pemimpin.

Menurut Yukl (2009), dengan kepemimpinan transformasional, bawahan

memiliki kepercayaan, kekaguman dan rasa hormat terhadap pemimpin dan

mereka akan melakukan lebih dari apa yang diharapkan. Pemimpin

transformasional memotivasi karyawannya dengan, (1) membuat mereka lebih

menyadari akan pentingnya hasil akhir dari sebuah pekerjaan, (2) mendorong

bawahan untuk melebihi kepentingan pribadi mereka sediri demi kepentingan

organisasi, dan (3) mengaktifkan higher-order need mereka.

Pemimpin transformasional berfokus pada perubahan atau mengubah

tujuan, nilai-nilai, etika, standars dan kinerja orang lain (Northouse, 2003) dalam

Aamodt (2010). Pemimpin transformasional sering dicap sebagai visioner,

karismatik dan inspirasi (Aamodt, 2010). Pemimpin transformasional sangat

percaya diri, memiliki kebutuhan untuk mempengaruhi orang lain, dan memiliki

sikap yang kuat bahwa keyakinan dan ide-ide mereka benar.

Page 34: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

2.2.2 Dimensi kepemimpinan transformasional

Bass (1985) dalam Rafferty dan Griffin (2004) mengidentifikasi lima dimensi

kepemimpinan transformasional, antara lain :

1. Visi

Tema penting saat membahas tentang karisma adalah pentingnya

mengartikulasi visi. House (1977) dalam Rafferty dan Griffin (2004)

menyatakan bahwa pemimpin yang berkarisma menunjukkan sebuah

perilaku, termasuk mengartikulasikan sebuah ideologi yang meningkatkan

kejelasan tujuan, fokus tugas, dan nilai keselarasan. Rafferty dan Griffin

(2004) mengidentifikasi visi sebagai dimensi kepemimpinan paling

penting yang merupakan cakupan lebih umum dari konstruk karisma,

kemudian mereka mendefinisikan visi sebagai ekspresi gambaran ideal

masa depan yang didasarkan pada nilai-nilai organisasi.

2. Komunikasi inspirasional

Yukl (1981) dalam Rafferty dan Griffin (2004) menyatakan bahwa

pemimpin inspirasional mengacu pada sejauh mana seorang pemimpin

merangsang antusiasme di antara bawahan dan mengatakan hal-hal untuk

membangun kepercayaan diri agar mampu melakukan tugas dengan sukses

dan mencapai tujuan kelompok. Sedangkan Bass (1985) dalam Rafferty

dan Griffin (2004) menyatakan bahwa para pemimpin inspirasional

menambah kualitas afektif saat mempengaruhi melalui penggunaan

pembicaraan inspirasi dan daya tarik emosional. Rafferty dan Griffin

(2004) mendefinisikan komunikasi inspirasional sebagai ekspresi pesan

Page 35: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

positif dan menggembirakan tentang organisasi, dan pernyataan yang

membangun motivasi dan kepercayaan diri.

3. Stimulasi intelektual

Faktor kepemimpinan ini meliputi perilaku yang meningkatkan minat

pengikut dan kesadaran akan masalah, dan mengembangkan kemampuan

dan kecenderungan mereka untuk memikirkan masalah dalam cara-cara

baru (Bass, 1985). Rafferty dan Griffin (2004) mendefinisikan stimulasi

intelektual sebagai meningkatkan minat karyawan, kesadaran akan

masalah, dan meningkatkan kemampuan mereka untuk menyelesaikan

masalah dengan cara-cara baru.

4. Kepemimpinan suportif

Avolio dan Bass (1995) dalam Rafertty dan Griffin (2004) menyatakan

bahwa seorang pemimpin menampilkan lebih sering pertimbangan

individual dengan menunjukkan dukungan kepada pengikutnya.

Kepemimpinan suportif adalah aspek kunci dari kepemimpinan yang

efektif dalam teori path-goal (House, 1971).

5. Pengakuan personal

Menurut Rafferty dan Griffin (2004) salah satu faktor yang membedakan

kepemimpinan transformasional dengan teori-teori kepemimpinan lainnya

adalah dimasukkannya individualized consideration atau pertimbangan

individual. Rafferty dan Griffin (2004) mendefinisikan kepemimpinan

suportif seperti menyampaikan kepedulian terhadap pengikutnya dan

memperhitungkan kebutuhan masing masing.Pengakuan personal

Page 36: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

Pengakuan personal terjadi ketika seorang pemimpin menunjukkan bahwa

ia menghargai usaha dan penghargaan pencapaian hasil yang konsisten

dengan visi melalui pujian dan pengakuan dari pengikutnya. Bass (1985)

mengemukakan bahwa pujian untuk pekerjaan yang dilakukan dengan

baik, rekomendasi untuk kenaikan gaji dan promosi, dan pujian untuk

usaha yang sangat baik merupakan contoh perilaku reward kontingen.

Rafferty dan Griffin (2004) mendefinisikan pengakuan personal sebagai

pemberian penghargaan seperti pujian dan pengakuan dari upaya untuk

pencapaian target yang telah ditetapkan.

Kemudian pada tahun 1995, Bass bersama Avolio (dalam Bass 1997)

mengidentifikasikan kembali kepemimpinan transformasional ke dalam 4

dimensi, yaitu:

1. Idealized influence (Charisma)

Pemimpin atau manajer dapat menunjukkan sejauh mana ia dapat

memegang kepercayaan bawahan, tetap mempercayai dan menghormat,

menunjukkan dedikasi mereka, menekankan tujuan dan komitmen serta

menjadi role model bagi karyawannya.

2. Inspirational motivation

Pemimpin mampu mengartikulasikan visi dengan menarik, menantang

bawahan dengan standar yang tinggi, berbicara optimis dengan antusias,

dan membnatu karyawan fokus terhadap tugasnya.

Page 37: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

3. Intellectual Stimulation

Pemimpin mampu mendorong bawahannya untuk berpikir kreatif,

memandang masalah dengan cara yang baru menciptakan lingkungan yang

toleran serta membantu karyawan untuk mengungkapkan ide-idenya.

4. Individual Consideration

Pemimpin berurusan dengan pihak lain sebagai individu;

mempertimbangkan kebutuhan individu mereka, kemampuan, dan

aspirasi; mendengarkan dengan penuh perhatian; lebih lanjut

perkembangan mereka; memberikan saran; mengajarkan; dan melatih.

Yulk (2009) menjelaskan tentang pedoman untuk memiliki sikap

kepemimpinan transformasional, antara lain :

1. Menyatakan visi yang jelas dan menarik

Para pemimpin transformasional memperkuat visi yang ada atau

membangun komitmen terhadap sebuah visi baru dengan para

karyawannya. Sebuah visi yang jelas mengenai apa yang akan dicapai

organisasi akan membantu karyawan untuk memahami tujuan, sasaran dan

prioritas dari organisasi. Hal ini yang memberikan makna pada pekerjaan,

berfungsi sebagai sumber keyakinan diri dan memupuk rasa tujuan

bersama.

2. Menjelaskan bagaimana visi tersebut dapat dicapai

Tidak hanya menyampaikan visi yang menarik, pemimpin juga harus

meyakinkan para karyawannya bahwa visi tersebut bisa dicapai. Sangat

penting untuk membuat hubungan yang jelas antara visi dan strategi yang

Page 38: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

akan digunakan untuk mencapainya. Tidak perlu menyajikan sebuah

rencana dengan langkah-langkah yang terperinci, pemimpin juga tidak

boleh berpura-pura mengetahui semua jawaban tentang bagaimana visi itu

dicapai. Pemimpin justru harus meyakinkan para karyawannya bahwa

mereka akan memiliki sebuah peran penting dalam menemukan tindakan

khusus apa yang diperlukan.

3. Bertindak secara rahasia dan optimis

Pemimpin harus memperlihatkan keyakinan diri dan pendiriannya dalan

organisasi. Keyakinan seorang pemimpin dapat menular kepada para

karyawannya. Sangatlah penting untuk pemimpin untuk menekankan

aspek positif dari visi tersebut dibandingkan memaparkan tantangan dan

bahaya yang akan dihadapi. Keyakinan tidak hanya diperlihatkan dengan

perkataan namun juga dengan tindakan.

4. Memperlihatkan keyakinan terhadap karyawan

Penelitian mengenai “pengaruh pygmalion” menemukan bahwa orang

memiliki kinerja yang lebih baik saat seorang pemimpin memiliki harapan

tinggi kepada mereka dan memperlihatkan keyakinannya terhadap

karyawannya (Eden, 1984, 1990; Eden & Shani, 1982; Field, 1989; Sutton

& Woodman, 1989). Pemimpin harus mengingatkan karyawannya tentang

bagaimana mereka dapat mengatasi halangan yang muncul dalam proses

pencapaian tujuan organisasi.

Page 39: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

2.2.3 Pengukuran kepemimpinan transformasional

Pada penelitian ini kepemimpinan transformasional diukur dengan menggunakan

25 item, di mana 15 item diadaptasi dari skala yang dibuat Rafferty dan Griffin

(2004), sedangkan 10 item sisanya merupakan item yang dibuat oleh peneliti.

Skala kepemimpinan transformasional ini terdiri dari 5 item mengukur visi, 5 item

mengukur komunikasi inspirasional, 5 item mengukur stimulasi intelektual, 5 item

mengukur kepemimpinan suportif, dan 5 item mengukur pengakuan personal.

Skala ini menggunakan empat skala poin skala likert mulai dari 1 (sangat tidak

setuju) sampai 4 (sangat setuju).

2.3 Psychological Empowerment

2.3.1 Definisi psychological empowerment

Tymon ini (1988) dalam Menon (2001) menyatakan bahwa psychological

empowerment diklasifikasikan dalam tiga kategori besar berdasarkan dorongan

yang mendasari dan penekanan dari berbagai aliran penelitian: (a) pendekatan

struktural, (b) Pendekatan motivasi, dan (c) pendekatan kepemimpinan.

Dalam pendekatan struktural, pemberdayaan dipahami sebagai pemberian

kekuasaan dan otoritas pengambilan keputusan. Menurut Astley dan Sachdeva

(1984) dalam Menon (2001), kekuasaan dalam organisasi berasal dari sumber

seperti hirarkis otoritas, kontrol sumber daya, dan jaringan sentralitas. Menurut

Mintzberg (1983) dalam Menon (2001), kekuasaan adalah kemampuan untuk

mempengaruhi (atau memberi dampak) hasil organisasi.

Dalam pendekatan motivasi dipelopori oleh Conger dan Kanungo (1988)

yang mendefinisikan empowerment sebagai kosntruk motivasional dari self-

Page 40: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

efficacy. Empowerment diartikan sebagai proses meningkatkan efikasi diri

anggota organisasi melalui identifikasi kondisi yang menyebabkan

ketidakmampuan dan identifikasi strategi untuk menghapus ketidakmampuan

tersebut. Definisi tersebut tertulis dalam artikel Conger dan Kanungo (1988)

dalam Menon, (2001) sebagai berikut :

“Empowerment is process of enhancing feelings of self-efficacy among

organizational members through the identification of conditions that foster

powerlessness and through their removal by both formal organizational

practices and informal techniques of providing efficacy information”.

Thomas dan Velthouse (1990) memperluas pendekatan ini dengan

menggunakan model kognitif dalam memahami konsep empowerment

(pemberdayaan). Dalam hal ini, empowerment dimaknai sebagai peningkatan

motivasi intrinsik terhadap tugas (intrinsic task motivation). Definisi tersebut

tertulis dalam karya tulis Thomas dan Velthouse (1990) dalam Menon (2001)

sebagai berikut:

“Empowerment is defined as increased intrinsic task motivation .”

Setelah Conger dan Kanungo (1988) mendefinisikan empowerment

sebagai kosntruk motivasional dari self-efficacy, serta Thomas dan Velthouse

(1990) mendefniskan empowerment sebagai peningkatan motivasi intrinsik

terhadap tugas, Spreitzer (1995) lalu menguatkan pemahaman mengenai konsep

empowerment yang diungkapkan oleh Thomas dan velthouse (1990). Spreitzer

(1995) kemudian menyebut konsep empowerment tersebut sebagai ”psychological

empowerment” (pemberdayaan psikologis). Spreitzer (1995) dalam Menon (2001)

Page 41: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

mendefinisikan psychological empowerment (pemberdayaan psikologis) sebagai

kontruk motivasional yang termanifestasi dalam empat bentuk kognisi, yaitu:

meaning, competence, self-determination dan impact.

”Psychological empowerment is defined as a motivational construct

manifested in four cognitions: meaning, competence, self-determination,

and impact” (Spreitzer, 1995).

Dalam pendekatan kepemimpinan, penekanan juga pada aspek energi

pemberdayaan. Pemimpin energi dan karenanya memberdayakan pengikutnya

untuk bertindak dengan memberikan visi yang menarik untuk masa depan.

Mereka menginspirasi bawahan untuk berpartisipasi dalam proses transformasi

organisasi (Yukl, 1989) dalam Menon (2001). Tulisan-tulisan Bennis dan Nanus

(1985), Blok (1987), Burke (1986), Conger (1989), dan Neilson (1986) dalam

Menon (2001) adalah contoh utama dari pendekatan kepemimpinan. Burke juga

menyarankan pemimpin menstimulasi karyawan melalui ide-ide intelektual yang

menarik dan mendorong mereka untuk menghadapi tantangan yang sulit, sebagai

strategi pemberdayaan.

Serangkaian definisi psychological empowerment di atas dapat ditarik

sebuah makna mengenai psychological empowerment yaitu penghayatan

mengenai arti dan nilai sebuah profesi (meaning), dorongan dari dalam diri yang

membuat individu yakin bahwa pengetahuan dan skills yang dimiliki memadai

untuk melaksanakan berbagai tuntutan dalam pekerjaan (competence), dorongan

dari dalam diri yang menyebabkan individu merasa dirinya penting dan

berpengaruh terhadap lingkungan kerja atau lingkup profesi (impact), serta

Page 42: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

dorongan dari dalam diri untuk bebas dalam menentukan dan mengatur teknik

kerja dalam pekerjaan (self determination).

2.3.2 Dimensi psychological empowerment

Spreitzer (1995) mendefinisikan empowerment sebagai peningkatan motivasi

tugas intrinsik yang diwujudkan dalam satu set empat kognisi yang mencerminkan

orientasi individu untuk peran kerjanya:

1. Meaning (makna)

Meaning mengacu pada penempatan beban tugas yang diberikan

berdasarkan standar individu. Meaning adalah nilai tujuan kerja atau

tujuan, dinilai dalam kaitannya dengan standar individu itu sendiri

(Thomas & velthouse, 1990) dalam Spreitzer (1995). Meaning melibatkan

kesesuaian antara ketentuan peran kerja dan keyakinan, nilai-nilai, dan

perilaku (Brief & Nord, 1990; Hackman & Oldman, 1980) dalam Spreitzer

(1995).

2. Competence (kompetensi)

Kompetensi mengacu pada perasaan self-efficacy atau penguasaan diri

seseorang akan kemampuannya menyelesaikan tugas (Bandura, 1986)

dalam Spreitzer (1995). Kompetensi, atau self-efficacy, adalah keyakinan

individu dalam kemampuan nya untuk melakukan kegiatan dengan

keterampilan (Gist, 1987) dalam Spreitzer (1995). Kompetensi analog

dengan keyakinan lembaga, penguasaan pribadi atau harapan upaya-

kinerja (Bandura, 1989) dalam Spreitzer (1995). Dimensi ini diberi label

efikasi spesifik untuk peran kerja bukan pada keberhasilan global.

Page 43: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

3. Impact (dampak)

Impact mengacu pada sejauh mana pekerjaan individu membuat perbedaan

dalam pencapaian tujuan tugas dan sejauh mana seorang individu percaya

ia dapat mempengaruhi hasil organisasi. Impact adalah sejauh mana

seorang individu dapat mempengaruhi hasil strategis, administratif atau

operasi di tempat kerja (Ashforth, 1989) dalam Spreitzer (1995). Impact

adalah kebalikan dari belajar helpness (Martinko & Gardner, 1983) dalam

Spreitzer (1995). Lebih lanjut, impact berbeda dari locus of control;

sedangkan impact dipengaruhi oleh konteks kerja, internal locus of conrol

merupakan karakteristik kepribadian global yang bertahan di situasi

(Wolfe & Robertshaw, 1982) dalam Spreitzer (1995).

4. Self-determination (penentuan nasib sendiri)

Self-determination atau pilihan mengacu pada perasaan otonomi dalam

membuat keputusan tentang pekerjaan. Self-determination adalah sence

individu untuk menentukan pilihan dalam memulai dan mengatur tindakan

(Deci, Connell & Bryan, 1989) dalam Spreitzer (1995). Self determination

reflects autonomy in the initiation and continuation of work behaviors and

processes; examples are making decisions about work methods, pace, and

effort (Bell & Staw, 1989; Spector; 1986) dalam Spreitzer (1995).

Psychological empowerment mungkin memiliki jenis konsekuensi yang

sama dengan motivasi intrinsik dan self-efficacy. Sejumlah konsekuensi

menguntungkan diidentifikasi oleh beberapa ahli (P.Block, 1987; Howard, 1998;

K.W. Thomas & Velthouse, 1990) dalam Yukl (2009) antara lain :

Page 44: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

1. Komitmen tugas yang lebih kuat

2. Inisiatif yang lebih besar dalam menjalankan tanggung jawab pekerjaan

3. Ketekunan yang lebih besar dalam menghadapi tantangan dan kemunduran

sementara

4. Lebih inovatif dalam pembelajaran

5. Optimisme yang lebih kuat tentang keberhasilan dalam pekerjaan

6. Kepuasan kerja yang lebih tinggi

7. Komitmen organisasi yang lebih kuat

8. Berkurangnya turnover

2.3.3 Pengukuran psychological empowerment

Untuk mengukur psychological empowerment peneliti menggunakan skala

psychological empowerment scale (PEC) yang dikembangkan oleh Thomas dan

Velthouse (1990) dan telah diadopsi oleh Speitzer (1995). Skala ini mengukur

empat komponen dasar psychological empowerment, antara lain : competence,

impact, meaning dan self-determination. Item competence (tiga item) diadaptasi

dari Jones (1986) skala self-efficacy. Item impact (tiga item) diadaptasi dari

Ashforth (1989) helplessness scale. Item meaning (tiga item) diambil dari Tymon

(1988). Item Self-determination (tiga item) diadaptasi dari Hackman dan Oldham

(1980) slala otonomi. Semua skala ini telah digunakan dalam penelitian terakhir

dan telah menghasilkan perkiraan reliabilitas yang memadai (Speitzer, 1995). Item

tersebut diukur dalam skala likert tujuh poin (1 sangat tidak setuju sampai 4

sangat setuju).

Page 45: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

2.4 Faktor Demografi

Variabel demografis yang digunakan dalam penelitian komitmen organisasi cukup

bervariasi. Dalam penelitian Nazami dan Emami (2012), mereka menggunakan

variabel demografis seperti usia, masa jabatan, dan pendidikan. Sedangkan dalam

penelitian yang dilakukan singh et al., (2004), Marchiori dan Henkin (2004) dan

Dixon et al., (2005) menambahkan satu variabel demografis, yaitu jenis kelamin.

Penulis berasumsi bahwa keempat variabel di atas berpengaruh terhadap

komitmen organisasi karyawan.

2.5 Kerangka Berpikir

Komitmen organisasi merupakan aspek yang sangat penting dalam perkembangan

dan kemajuan sebuah perusahaan. Komitmen merupakan sebuah kekuatan relatif

dari identifikasi individu terhadap keanggotannya terhadap perusahaan. Adanya

komitmen organisasi akan membuat karyawan memberikan kinerja terbaiknya

demi mencapai tujuan perusahaan.

Busra et al., (2011) komitmen organisasi dapat dikaitkan dengan loyalitas

karyawan, kesetiaan terhadap organisasi dan niat untuk tetap menjadi bagian dari

organisasi. Jadi dapat dikatakan bahwa komitmen terhadap organisasi berkaitan

erat dengan keinginan karyawan untuk mempertahankan keanggotaan dalam

organisasi.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi, salah

satunya adalah kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan transformasional

mengacu pada para pemimpin yang memotivasi dan memberdayakan karyawan,

mendukung dan menantang mereka untuk mengembangkan keterampilan baru,

Page 46: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

memungkinkan mereka untuk menghadapi masalah dan menemukan solusi

kreatif, mengakui kinerja yang baik, memiliki visi yang menginspirasi masa

depan, dan bertindak pada level personal dengan karyawan (Bass, 1985; Bass &

Riggio, 2006; Shin & Zhou, 2003). Bass (1985) dalam Rafferty dan Griffin (2004)

mengidentifikasi lima subdimensi kepemimpinan transformasional, yaitu visi,

komunikasi inspirasional, kepemimpinan suportif, stimulasi intelektual, dan

pengakuan personal. Adapun masing-masing dimensi tersebut akan dijelaskan

sebagai berikut :

Variabel pertama dari kepemimpinan transformasional adalah visi.

Rafferty dan Griffin (2004) mendefinisikan visi sebagai ekspresi gambaran ideal

masa depan yang didasarkan pada nilai-nilai organisasi. Salah satu tugas

pemimpin adalah menceritakan visi dan misi perusahaan dengan cara yang

menarik. Hal ini dimaksudkan untuk membangun rasa ingin tahu para karyawan

mengenai visi dan misi perusahaan. Pemimpin yang mampu menjelaskan visi dan

misi perusahaan dengan cara yang menarik akan mampu mempengaruhi karyawan

untuk mencapai tujuan bersama. Diharapkan dengan cara ini, karyawan akan

memiliki komitmen tinggi terhadap perusahaan.

Kemudian dilanjutkan dengan variabel kedua dari kepemimpinan

transformasional yaitu komunikasi inspirasional. Dengan variabel ini pemimpin

berusaha membangkitkan semangat kerja dan antusiasme karyawan dalam

mencapai tujuan bersama. Pemimpin menciptakan komunikasi yang menarik

mengenai masa depan perusahaan, menjelaskan tujuan yang akan dicapai dan

menunjukkan komitmen yang tinggi untuk mencapainya. Pemimpin yang semakin

Page 47: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

bagus komunikasi inspirasionalnya, akan meningkatkan komitmen karyawannya

terhadap perusahaan. Hal ini dikarenakan karyawan merasa memiliki pemimpin

yang bisa memberikan motivasi positif agar mereka tidak menyerah dalam

menyelesaikan tugas-tugas perusahaan serta selalu memberikan gambaran yang

jelas mengenai tujuan perusahaan.

Variabel ketiga dari kepemimpinan transformasional adalah stimulasi

intelektual. Faktor kepemimpinan ini meliputi perilaku yang meningkatkan minat

pengikut dan kesadaran akan masalah, dan mengembangkan kemampuan dan

kecenderungan mereka untuk memikirkan masalah dalam cara-cara baru. Dalam

hal ini karyawan diberi kebebasan dalam mengatasi masalah yang dihadapi.

Mereka tidak dikritik di depan umum karena memiliki ide yang berbeda dengan

pemimpin. Karyawan justru didorong untuk berpikir inovatif dan kreatif dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi. Stimulasi intelektual dapat menjadi salah

satu cara dimana pemimpin menunjukkan kepada karyawan bahwa perusahaan

menghargai kontribusi mereka. Hal ini membuktikan bahwa ketika pemimpin

mendorong pengikutnya untuk berpikir inovatif dan memberi kesempatan pada

karyawan untuk terlibat aktif di tempat kerja, karyawan akan merasa dihargai. Hal

tersebut akan meningkatkan komitmen mereka dalam sebuah perusahaan

berdasarkan pengingkatan kontribusi yang mereka usahakan.

Dilanjutkan dengan variabel keempat dari kepemimpinan transformasional

yaitu kepemimpinan suportif. Rafferty dan Griffin (2004) mendefinisikan

kepemimpinan suportif sebagai bentuk kepedulian terhadap pengikutnya dan

memperhitungkan kebutuhan masing masing. Dalam hal ini pemimpin

Page 48: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

memperlakukan setiap karyawannya sebagai seorang pribadi yang memiliki

keterampilan dan kebutuhannya masing-masing. Karyawan tidak disama-ratakan.

Ia memberikan kesempatan bagi karyawannya yang ingin bertukar pikiran

dengannya dan memberikan mereka pelatihan yang diperlukan. Hal ini juga

diharapkan mampu meningkatkan komitmen karyawan terhadap perusahaan

dikarenakan karyawan merasa memiliki pemimpin yang peduli akan kesejahteraan

mereka.

Variabel terakhir dari kepemimpinan transformasional adalah pengakuan

personal. Rafferty dan Griffin (2004) mendefinisikan pengakuan personal sebagai

pemberian penghargaan seperti pujian dan pengakuan dari upaya untuk

pencapaian target yang telah ditetapkan. Setelah karyawan diberikan kebebasan

untuk menentukan solusi yang akan mereka gunakan dalam pemecahan masalah

yang dihadapi, mereka diberikan penghargaan atau rewards ketika usaha tersebut

berhasil. Kalaupun gagal, pemimpin juga tetap memberikan apresiasi atas usaha

yang dilakukan karyawan guna mencapai target yang ditentukan. Hal ini

diharapkan dapat meningkatkan komitmen karyawan terhadap perusahaan,

dikarenakan karyawan merasa pemimpin mereka memberikan apresiasi positif

terhadap apa yang mereka kerjakan. Ketika melakukan kesalahan mereka tidak

lantas dikritik di depan umum, tapi diberikan kesempatan berdiskusi untuk

mengetahui kendala apa yang mengganggu.

Selain dimensi dari kepemimpinan transformasional, ada faktor lain yang

juga mempengaruhi komitmen organisasi yaitu psychological empowerment.

Variabel ini terdiri dari empat aspek yaitu meaning, competence, impact dan self

Page 49: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

determination. Adapun masing-masing aspek tersebut dalam mempengaruhi

komitmen organisasi dijelaskan berikut ini.

Variabel pertama dari psychological empowerment adalah meaning.

Meaning mengacu pada penempatan beban tugas yang diberikan berdasarkan

standar individu. Dalam hal ini setiap karyawan pasti memiliki keahlian dan

keterampilannya masing-masing. Tugas pemimpin adalah menempatkan beban

kerja yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki individu. Pemimpin secara

bertahap meningkatkan beban kerja agar melatih karyawan memiliki keahlian

yang lebih dari sebelumnya. Hal ini diharapkan mampu mengurangi turnover dan

meningkatkan komitmen karyawan terhadap perusahaan. Dikarenakan karyawan

merasa tidak diberikan beban kerja yang tidak sanggup ia kerjakan dan merasa

dirinya memiliki meaning dalam kemajuan perusahaan.

Variabel kedua dari psychological empowerment adalah competence.

Bandura (1986) dalam Spreitzer (1995) mengartikan kompetensi sebagai perasaan

self-efficacy atau penguasaan diri seseorang akan kemampuannya menyelesaikan

tugas. Berhubungan dengan meaning, karyawan diberikan beban kerja yang sesuai

dengan standar kemampuannya. Hal ini berpengaruh positif terhadap peningkatan

self-efficacy karyawan. Rasa percaya diri dalam menyelesaikan tugas pun

meningkat. Hal ini akan mempengaruhi komitmen organisasi karyawan terhadap

perusahaan. Jika pemimpin memberikan beban kerja yang tidak sesuai

kemampuannya, maka karyawan cenderung akan mengalami stress dan depresi

akibat tuntutan tugas yang terlalu tinggi. Hal ini justru akan membuat karyawan

tersebut meninggalkan perusahaan dan mencari pekerjaan lain yang lebih sesuai.

Page 50: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

Maka dari itu, penting bagi pemimpin untuk mengetahui kemampuan dari masing-

masing karyawannya agar dapat memberikan beban kerja yang sesuai.

Variabel ketiga dari psychological empowerment adalah impact. Variabel

ini mengacu pada sejauh mana pekerjaan individu membuat perbedaan dalam

pencapaian tujuan tugas dan sejauh mana seorang individu percaya ia dapat

mempengaruhi hasil organisasi. Masih berkaitan dengan variabel diatas, karyawan

yang diberikan beban tugas yang sesuai akan meningkatkan self-efficacy dalam

dirinya. Hal tersebut akan membuat karyawan merasa memiliki kontribusi bagi

kemajuan perusahaan. Dengan demikian, karyawan akan tetap mempertahankan

keanggotaannya dalam perusahaan tempatnya bekerja.

Variabel terakhir dari psychological empowerment adalah self-

determination yang mengacu pada perasaan otonomi dalam membuat keputusan

tentang pekerjaan. Dalam hal ini karyawan diberi kebebasan dalam menentukan

bagaimana dia akan menyelesaikan pekerjaannya. Dengan tidak adanya otoritas

dari pemimpin, karyawan cenderung akan mengingkatkan kemampuannya untuk

berpikir inovatif dan menemukan solusi baru dalam pemecahan masalah yang

dihadapi. Hal tersebut memiliki pengaruh positif terhadap komitmen karyawan,

dikarenakan karyawan memiliki kesempatan untuk mengembangkan dirinya

dalam pekerjaan.

Selanjutnya ada empat faktor demografi yang akan diteliti pengaruhnya

bagi komitmen organisasi. Keempat faktor tersebut adalah usia, jenis kelamin,

masa jabatan dan pendidikan. Berikut ini gambaran yang menjelaskan bagaimana

variabel-variabel di atas mempengaruhi komitmen organisasi :

Page 51: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

Gambar 2.1 Kerangka berpikir

2.6 Hipotesa Penelitian

Berdasarkan kajian teori di atas, maka dirumuskan suatu hipotesis. Adapun yang

akan menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah :

2.6.1 Hipotesis mayor

Ada pengaruh signifikan dari dimensi kepemimpinan transformasional, dimensi

psychological empowerment dan faktor demografi (usia, jenis kelamin, masa

kerja, pendidikan) terhadap komitmen organisasi.

2.6.2 Hipotesis minor

H1 : Ada pengaruh signifikan dimensi visi dalam variabel kepemimpinan

transformasional terhadap komitmen organisasi karyawan.

H2 : Ada pengaruh signifikan dimensi komunikasi inspirasional terhadap

komitmen organisasi karyawan.

H3 : Ada pengaruh signifikan dimensi stimulasi intelektual terhadap komitmen

organisasi karyawan.

Page 52: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

H4 : Ada pengaruh signifikan dimensi kepemimpinan suportif terhadap komitmen

organisasi karyawan.

H5 : Ada pengaruh signifikan dimensi pengakuan personal terhadap komitmen

organisasi karyawan.

H6 : Ada pengaruh signifikan dimensi meaning terhadap komitmen organisasi

karyawan.

H7 : Ada pengaruh signifikan dimensi competence terhadap komitmen organisasi

karyawan.

H8 : Ada pengaruh signifikan dimensi impact terhadap komitmen organisasi

karyawan.

H9 : Ada pengaruh signifikan dimensi self determination terhadap komitmen

organisasi karyawan.

H10 : Ada pengaruh signifikan usia terhadap komitmen organisasi karyawan.

H11 : Ada pengaruh signifikan jenis kelamin terhadap komitmen organisasi

karyawan.

H12 : Ada pengaruh signifikan masa kerja terhadap komitmen organisasi

karyawan.

H13 : Ada pengaruh signifikan pendidikan terhadap komitmen organisasi

karyawan.

Page 53: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

BAB 3

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai populasi, sampel dan teknik pengambilan

sampel, variabel penelitian dan definisi operasional variabel, instrument

pengumpulan data, uji validitas konstruk, teknis analisis data dan prosedur

penelitian.

3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Jawa Pos yang berada di wilayah

Jakarta Selatan. Populasi terdiri dari 250 karyawan. Berikut adalah karakteristik

populasi dalam penelitian ini :

1. Usia karyawan berkisar antara 20-65 tahun.

2. Telah menjadi karyawan selama lebih dari satu tahun.

Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 180 orang. Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara non probability sampling,

yaitu teknik pengambilan sampel dimana kemungkinan setiap objek penelitian

untuk terpilih tidak dapat diketahui atau tidak dapat dihitung. Hal ini dikarenakan

pihak perusahaan tidak memberikan daftar nama karyawan, sehingga peneliti

tidak dapat menentukan siapa saja yang akan dijadikan sampel. Selain itu, pada

saat pengambilan sampel tidak semua karyawan berada di tempat.

Page 54: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.2.1. Variabel penelitian

Dalam penelitian ini terdapat 14 variabel, yaitu komitmen organisasi menjadi

variabel terikat atau dependent variable (DV). Sedangkan yang dijadikan variabel

bebas atau independent variable dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kepemimpinan transformasional yang mencakup lima dimensi sebagai

berikut :

a. Visi (X1)

b. Komunikasi inspirasional (X2)

c. Stimulasi intelektual (X3)

d. Kepemimpinan suportif (X4)

e. Pengakuan personal (X5)

2. Psychological empowerment yang memiliki empat dimensi sebagai

berikut:

a. Meaning (X6)

b. Competence (X7)

c. Impact (X8)

d. Self determination (X9)

3. Usia (X10)

4. Jenis kelamin (X11)

5. Masa kerja (X12)

6. Pendidikan (X13)

Page 55: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

3.2.2. Definisi operasional variabel

Definisi operasional dari masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Komitmen organisasi mengacu pada keadaan psikologis yang mencirikan

hubungan karyawan dengan organisasi dengan implikasinya terhadap

keputusan untuk melanjutkan keanggotaan dalam organisasi. Komitmen

organisasi memiliki 3 dimensi, yaitu :

a. Komitmen afektif mengacu pada identifikasi, keterlibatan dan

keterikatan secara emosional dengan organisasi.

b. Komitmen kontinuans mengacu pada komitmen yang didasarkan

pada kesadaran akan kerugian yang akan timbul jika karyawan

meninggalkan organisasi.

c. Komitmen normatif mengacu pada perasaan akan kewajibannya

tetap bertahan dalam organisasi.

2. Kepemimpinan transformasional mengacu pada jenis kepemimpinan di

mana pemimpin memiliki karisma dan memberikan stimulasi intelektual,

pertimbangan individual dan motivasi inspirasional kepada pengikutnya.

Kepemimpinan transformasional dibagi menjadi lima dimensi sebagai

berikut:

a. Visi adalah ekspresi gambaran ideal masa depan yang didasarkan

pada nilai-nilai organisasi.

Page 56: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

b. Komunikasi inspirasional adalah ekspresi pesan positif dan

menggembirakan tentang organisasi, dan pernyataan yang

membangun motivasi dan kepercayaan diri.

c. Stimulus intelektual adalah meningkatkan minat karyawan,

kesadaran akan masalah, dan meningkatkan kemampuan mereka

untuk menyelesaikan masalah dengan cara-cara baru.

d. Kepemimpinan suportif adalah menyampaikan kepedulian terhadap

pengikutnya dan memperhitungkan kebutuhan masing masing.

e. Pengakuan personal adalah memberikan penghargaan seperti

pujian dan pengakuan dari upaya untuk pencapaian target yang

telah ditetapkan.

3. Psychological empowerment dalam penelitian ini sesuai dengan teori yang

dikemukakan oleh Spreitzer (1995) yang mendefinisikan psychological

empowerment (pemberdayaan psikologis) sebagai kontruk motivasional

yang termanifestasi dalam empat bentuk kognisi, yaitu:

a. Meaning mengacu pada penempatan beban tugas yang diberikan

berdasarkan standar individu.

b. Competence mengacu pada perasaan self-efficacy atau penguasaan

diri seseorang akan kemampuannya menyelesaikan tugas.

c. Impact mengacu pada sejauh mana pekerjaan individu membuat

perbedaan dalam pencapaian tujuan tugas dan sejauh mana seorang

individu percaya ia dapat mempengaruhi hasil organisasi.

Page 57: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

d. Self-determination atau pilihan mengacu pada perasaan otonomi

dalam membuat keputusan tentang pekerjaan.

4. Usia dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Jawa Pos yang berumur

20 sampai 65 tahun.

5. Jenis kelamin adalah sifat laki-laki atau perempuan.

6. Masa Kerja dalam penelitian ini adalah karyawan Jawa Pos yang sudah

bekerja selama lebih dari 1 tahun.

7. Tingkat pendidikan yaitu karyawan yang dikategorika atas : 1)

SMA/SMU/SMK, 2) S1, 3) S2.

3.3. Instrumen Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan established instrument yaitu alat ukur yang sudah

dikembangkan oleh peneliti lain. Instrumen pengukuran komitmen organisasi,

kepemimpinan transformasional, dan psychological empowerment diadaptasi

dalam bahasa inggris, sehingga kemudian peneliti akan melakukan penerjemahan

item-item dalam instrument tersebut kedalam bahasa Indonesia.

Ketiga skala tersebut disusun berdasarkan model likert. Skala likert yang

digunakan tidak mencantumkan angka netral yang bertujuan untuk mengurangi

pengaruh kecenderungan yang menjawab netral dan mendorong partisipan untuk

memutuskan jawaban pada rentang yang disediakan. Setiap alat ukur akan

menggunakan empat pilihan jawaban, yaitu :

SS : apabila subjek sangat setuju berdasarkan pernyataan yang diberikan.

S : apabila subjek setuju berdasarkan pernyataan yang diberikan.

Page 58: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

TS : apabila subjek tidak setuju berdasarkan pernyataan yang diberikan.

STS : apabila subjek sangat tidak setuju berdasarkan pernyataan yang

diberikan.

Tabel 3.1.

Alternatif skala

Jawaban Nilai

Favorabel Unfavorabel

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

Dalam penelitian ini akan digunakan instrument penelitian utama, yaitu

instrument komitmen organisasi, kepemimpinan transformasional dan

psychological empowerment.

3.3.1. Data diri responden

Informed consent adalah isian biodata subjek penelitian yang berisi pertanyaan

mengenai nama responden, jenis kelamin, usia, masa jabatan dan tingkat

pendidikan terakhir.

3.3.2. Skala komitmen organisasi

Pengukuran komitmen organisasi akan menggunakan Organizational

Commitment Questionaire (OCQ). Skala ini awalnya dibuat oleh Mowday, Steers

dan Porter dengan total item sebanyak 15 buah pertanyaan yang terbagi dalam 3

sub skala, yaitu affective commitment scale (ACS), continuance commitment scale

(CCS) dan normative commitment scale (NCS). Setelah dikembangkan lagi oleh

Allen dan Meyer (1990) daftar pertanyaan menjadi 24 item, dengan masing-

masing subskala terdiri dari 8 item.

Page 59: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

Tabel 3.2.

Blue print skala komitmen organisasi

Dimensi Indikator Item Jumlah

Fav Unfav

1. Komitmen afektif

Memiliki keterikatan secara

emosional dengan perusahaan

Memberikan dedikasi terbaik

kepada perusahaan

Keinginan bertahan dalam

perusahaan

2,4,7

3

1

5,6,8 8 item

2. Komitmen

kontinuas Adanya pengakuan akan “harga”

bila meninggalkan organisasi

Karyawan bertahan karena

membutuhkannya

Perusahaan memberikan

keuntungan bagi karyawan

10,

11

13,

14,

15

16

9,12

8 item

3 Komitmen normatif

Karyawan merasa memiliki

kontrak psikologis dengan

perusahaan

Perusahaan pantas mendapatkan

loyalitas dari karyawan

21, 23

17,

20,

22

24

18,19

8 item

Jumlah Item 24 item

3.3.3. Skala kepemimpinan transformasional

Kepemimpinan transformasional diukur dengan menggunakan 25 item, di mana

15 item diadaptasi dari skala yang dibuat Rafferty dan Griffin (2004), sedangkan

10 item sisanya merupakan item yang dibuat oleh peneliti. Skala kepemimpinan

transformasional ini terdiri dari 5 item mengukur visi, 5 item mengukur

komunikasi inspirasional, 5 item mengukur stimulasi intelektual, 5 item mengukur

kepemimpinan suportif, dan 5 item mengukur pengakuan personal.

Page 60: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

Tabel 3.3.

Blue Print skala kepemimpinan transformasional

No Dimensi Indikator Item Jumlah

Fav Unfav

1 Visi Ekspresi gambaran masa depan 1, 4 5 item

pemimpin memiliki nilai-nilai

organisasi

2, 5, 3

2 Komunikasi

inspirasional

Adanya pesan positif yang dapat

membangun motivasi

6, 7, 9 5 iten

Membangun kepercayaan diri.

8, 10,

3 Stimulasi

intelektual

Dapat memecahkan masalah

dengan cara yang baru.

11 5 item

Kesadaran akan masalah. 12, 13

Menganalisis masalah dan

meningkatkan kualitas solusi.

14, 15

4 Kepemimpinan

suportif

Memperhatikan kebutuhan

perawat.

16, 17 5 item

Kekhawatiran akan kebutuhan

perawat.

18

Menciptakan lingkungan kerja

yang ramah dan mendukung

secara psikologis.

19, 20,

5 Pengakuan

personal

Jumlah item

Memberi penghargaan (pujian)

untuk mecapai target.

21, 22,

24, 25

5 item

Percaya akan kemampuan

karyawan.

23

25 item

3.3.4 Psychological empowerment

Psychological empowerment diukur dengan menggunakan skala yang

dikembangkan oleh Speitzer (1995). Skala ini mengukur empat komponen dasar

psychological empowerment, antara lain : meaning, competence, impact dan self-

determination. Item meaning (tiga item) diambil dari Tymon (1988). Item

competence (tiga item) diadaptasi dari Jones (1986) skala self-efficacy. Item

impact (tiga item) diadaptasi dari Ashforth (1989) helplessness scale. Item Self-

Page 61: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

determination (tiga item) diadaptasi dari Hackman dan Oldham (1980) slala

otonomi. Semua skala ini telah digunakan dalam penelitian terakhir dan telah

menghasilkan perkiraan reliabilitas yang memadai (Speitzer. 1995). Item tersebut

diukur dalam skala likert tujuh poin (1 sangat tidak setuju sampai 4 sangat setuju).

Table 3.4.

Blue print skala psychological empowerment

No Dimensi Indikator Item Jumlah

Fav Unfav

1. Meaning Pentingnya pekerjaan 1,2,3 4,5 5 item

2. Competence Kepercayaan diri terhadap

kemampuan

Keyakinan terhadap kapabilitas

yang dimiliki

Menguasai keterampilan yang

dibutuhkan dalam pekerjaan

6

7

8

9,10 5 item

3 Impact Adanya otonomi dalam memulai

dan mengatur pekerjaan

Memutuskan sendiri tindakan yang

akan diambil terkait dengan

pekerjaan

13,

15

11,

12

14 5 item

4 Self

determination Individu membuat perbedaan

dalam pencapaian tujuan tugas

Dapat mempengaruhi pencapaian

tujuan perusahaan

16,

19

17,

18

20 5 item

Jumlah Item 20 item

3.4. Uji Validitas Konstruk

Sebelum melakukan analisis data, peneliti melakukan pengujian terhadap validitas

konstruk alat ukur. Untuk menguji validitas alat ukur yang digunakan dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan

bantuan software Lisrel 8.70. Adapun langkah-langkah untuk mendapatkan

kriteria hasil CFA yang baik adalah (Umar, 2011):

Page 62: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

1. Dilakukan uji CFA dengan model satu faktor dan dilihat nilai Chi-Square

yang dihasilkan. Jika nilai Chi-Square tidak signifikan (sig>0.05) berarti

semua item hanya mengukur satu faktor saja. Namun jika nilai Chi-Square

signifikan (P<0.05), maka perlu dilakukan modifikasi terhadap model

pengukuran yang diuji sesuai dengan langkah kedua berikut ini.

2. Jika nilai Chi-Square signifikan (sig<0.05), maka dilakukan modifikasi model

pengukuran dengan cara membebaskan parameter berupa korelasi kesalahan

pengukuran. Ini terjadi ketika suatu item mengukur selain konstruk yang ingin

diukur, item tersebut juga mengukur hal yang lain (mengukur lebih dari satu

konstruk/ multidimensional). Jika setelah beberapa kesalahan pengukuran

dibebaskan untuk saling berkorelasi, maka akan diperoleh model yang fit,

maka model terakhir inilah yang akan digunakan pada langkah selanjutnya.

3. Jika telah diperoleh model yang fit, maka dilakukan analisis item dengan

melihat apakah muatan faktor item tersebut signifikan dan mempunyai

koefisien positif. Apabila dari hasil CFA terdapat item yang koefisien muatan

faktornya negatif, maka item tersebut harus didrop. Sebab hal ini tidak sesuai

dengan sifat item, yang bersifat positif (favourable).

4. Setelah dilakukan modifikasi terhadap model, maka dilakukan olah data untuk

mendapatkan faktor skornya. Skor faktor dihitung untuk menghindari estimasi

bias dari kesalahan pengukuran. Jadi penghitungan skor faktor ini tidak

menjumlahkan item-item variabel seperti pada umumnya, tetapi dihitung true

score pada tiap skala. Skor faktor yang dianalisis adalah skor faktor yang

bermuatan positif dan signifikan Adapun rumus T Score yaitu:

Page 63: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

Tscore = (10 x faktor skor) + 50

Keterangan: 10 adalah nilai standar deviasi dan 50 adalah nilai mean.

Langkah terakhir setelah didapatkan faktor skor yang telah dirubah menjadi T

skor, nilai baku inilah yang akan dianalisis dalam uji hipotesis korelasi dan

regresi.

3.4.1. Uji validitas konstruk komitmen organisasi

Pengujian validitas konstruk komitmen organisasi, dilakukan dengan menguji

validitas dari masing-masing dimensi komitmen organisasi. Walaupun proses

pengujian validitas konstruk komitmen organisasi dilakukan pada masing-masing

aspek, akan tetapi proses penentuan true scorenya adalah dengan menyatukan

seluruh skor item yang signifikan menjadi satu kesatuan skor komitmen

organisasi, tidak dilakukan penghitungan skor menjadi masing-masing dimensi.

1. Komitmen afektif

Langkah pertama peneliti menganalisis apakah 8 item yang ada bersifat

unidimensional, artinya benar-benar hanya mengukur komitmen afektif. Dari hasil

analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan

chi-square 139.17, df = 20, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.182 dan dengan

muatan faktor masing-masing item. Oleh karena itu, dilakukan modifikasi

terhadap model. Dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan

berkorelasi satu sama lainnya. Setelah dilakukan 7 kali pembebasan item,

diperoleh model fit dengan chi-square = 17.16, df = 13, P-value = 0.19230,

RMSEA = 0.042. Nilai chi-square menghasilkan P-value > 0.05, dinyatakan

Page 64: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya item hanya mengukur

satu faktor yaitu komitmen afektif.

Selanjutnya dilihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak

diukur secara signifikan atau tidak. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian

hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan

dengan melihat T-Value bagi setiap koefisien muatan faktor, berdasarkan muatan

faktor masing-masing item setelah dilakukan 7 kali pembebasan item, diperoleh

bahwa semua item signifikan dikarenakan memiliki nilai t> 1.96 dan bernilai

positif. Berikut ini merupakan tabel muatan faktor komitmen organisasi setelah

dilakukan pembebasan item :

Tabel 3.5.

Muatan faktor item komitmen afektif

No item Lamda Error T-Value Signifikan

1 0.90 0.06 14.36 V

2 0.59 0.07 8.57 V

3 0.69 0.07 9.92 V

4 0.26 0.07 3.58 V

5

6

7

8

0.83

0.74

0.55

0.67

0.07

0.07

0.07

0.07

11.62

11.22

7.99

10.09

V

V

V

V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96), X = Tidak Signifikan

2. Komitmen kontinuas

Dengan melakukan proses yang sama terhadap skala komitmen kontinuans, hasil

analisis CFA dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan chi-square

180.53, df = 20, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.212. setelah dilakukan 9 kali

pembebasan item, diperoleh model fit dengan chi-square = 12.65, df = 11, P-

value = 0.31690, RMSEA = 0.029. Nilai chi-square menghasilkan P-value > 0.05

Page 65: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

(tidak signifikan), artinya model bersifat satu faktor (unidimensional) dimana

seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu komitmen kontinuas.

Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan melihat T-Value bagi setiap

koefisien muatan faktor, berdasarkan muatan faktor masing-masing item setelah

dilakukan 9 kali pembebasan item, diperoleh bahwa semua item signifikan

dikarenakan memiliki nilai t> 1.96 dan bernilai positif. Berikut ini merupakan

tabel muatan faktor komitmen organisasi setelah dilakukan pembebasan item :

Tabel 3.6.

Muatan faktor item komitmen kontinuans

No item Lamda Error T-Value Signifikan

9 0.80 0.07 12.34 V

10 0.61 0.07 8.37 V

11 0.85 0.06 13.52 V

12 0.76 0.07 11.60 V

13

14

15

16

0.34

0.49

0.74

0.49

0.08

0.07

0.07

0.08

4.24

6.68

11.09

6.27

V

V

V

V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96), X = Tidak Signifikan

3. Komitmen normatif

Dengan melakukan proses yang sama terhadap skala komitmen normatif, hasil

analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan

chi-square 185.52, df = 20, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.215. Setelah

dilakukan 11 kali pembebasan item, diperoleh model fit dengan chi-square =

10.64, df = 9, P-value = 0.30156, RMSEA = 0.032.

Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan melihat T-Value bagi setiap

koefisien muatan faktor, berdasarkan muatan faktor masing-masing item setelah

dilakukan 11 kali pembebasan item, diperoleh bahwa semua item signifikan

Page 66: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

dikarenakan memiliki nilai t> 1.96 dan bernilai positif. Berikut ini merupakan

tabel muatan faktor komitmen organisasi setelah dilakukan pembebasan item :

Tabel 3.7.

Muatan faktor item komitmen normatif

No item Lamda Error T-Value Signifikan

17 0.56 0.07 7.99 V

18 0.85 0.07 11.66 V

19 0.72 0.07 11.00 V

20 0.49 0.07 7.24 V

21

22

23

24

1.00

0.67

0.61

0.42

0.06

0.07

0.07

0.07

16.58

9.78

9.08

5.84

V

V

V

V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96), X = Tidak Signifikan

3.4.2 Uji validitas konstruk kepemimpinan transformasional

1. Visi

Dengan melakukan proses yang sama terhadap skala visi, hasil analisis CFA yang

dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan chi-square = 04.01,

df = 5, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.180. Setelah dilakukan 2 kali pembebasan

item, diperoleh model fit dengan chi-square = 0.13, df = 3, P-value = 0.98752,

RMSEA = 0.000.

Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan melihat T-Value bagi setiap

koefisien muatan faktor, berdasarkan muatan faktor masing-masing item setelah

dilakukan 2 kali pembebasan item, diperoleh bahwa semua item signifikan

dikarenakan memiliki nilai t> 1.96 dan bernilai positif. Berikut ini merupakan

tabel muatan faktor komitmen organisasi setelah dilakukan pembebasan item :

Page 67: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

Tabel 3.8.

Muatan faktor item visi

No item Lamda Error T-Value Signifikan

1 0.74 0.07 9.97 V

2 0.66 0.08 8.73 V

3 0.80 0.07 10.71 V

4 0.28 0.08 3.41 V

5 0.18 0.09 2.07 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96), X = Tidak Signifikan

2. Komunikasi inspirasional

Dengan melakukan proses yang sama terhadap skala komunikasi inspirasional,

hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit,

dengan chi-square = 8.25, df = 5, P-value = 0.14202, RMSEA = 0.060. Oleh

karena itu, dilakukan modifikasi terhadap model. Setelah dilakukan 1 kali

pembebasan item, diperoleh model fit dengan chi-square = 1.21, df = 4, P-value =

0.87595, RMSEA = 0.000.

Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan melihat T-Value bagi setiap

koefisien muatan faktor, berdasarkan muatan faktor masing-masing item setelah

dilakukan 1 kali pembebasan item, diperoleh bahwa semua item signifikan

dikarenakan memiliki nilai t> 1.96 dan bernilai positif. Berikut ini merupakan

tabel muatan faktor komitmen organisasi setelah dilakukan pembebasan item :

Tabel 3.9.

Muatan faktor item komunikasi inspirasional

No item Lamda Error T-Value Signifikan

6 0.22 0.08 2.67 V

7 0.83 0.12 6.99 V

8 0.78 0.11 6.82 V

9 0.18 0.08 2.15 V

10 0.17 0.08 1.98 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96), X = Tidak Signifikan

Page 68: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

3. Stimulasi intelektual

Dengan melakukan proses yang sama terhadap skala stimulasi intelektual, hasil

analisi CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan

chi-square = 48.53, df = 5, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.221. Setelah

dilakukan 2 kali pembebasan item, diperoleh model fit dengan chi-square = 4.05,

df = 3, P-value = 0.25626, RMSEA = 0.044.

Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan melihat T-Value bagi setiap

koefisien muatan faktor, berdasarkan muatan faktor masing-masing item setelah

dilakukan 2 kali pembebasan item, diperoleh bahwa semua item signifikan

dikarenakan memiliki nilai t> 1.96 dan bernilai positif. Berikut ini merupakan

tabel muatan faktor komitmen organisasi setelah dilakukan pembebasan item :

Tabel 3.10.

Muatan faktor item stimulasi intelektual

No item Lamda Error T-Value Signifikan

11 0.55 0.09 5.99 V

12 0.72 0.10 7.18 V

13 0.51 0.08 6.26 V

14 1.01 0.16 6.45 V

15 0.32 0.07 4.43 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96), X = Tidak Signifikan

4. Kepemimpinan suportif

Dengan melakukan proses yang sama terhadap skala kepemimpinan suportif, hasil

analisi CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata fit, dengan chi-

square = 4.66, df = 5, P-value = 0.15870, RMSEA = 0.000.

Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan melihat T-Value bagi setiap

koefisien muatan faktor, diperoleh bahwa semua item signifikan dikarenakan

Page 69: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

memiliki nilai t> 1.96 dan bernilai positif. Berikut ini merupakan tabel muatan

faktor komitmen organisasi setelah dilakukan pembebasan item :

Tabel 3.11.

Muatan faktor item kepemimpinan suportif

No item Lamda Error T-Value Signifikan

16 0.59 0.08 7.70 V

17 0.65 0.08 8.57 V

18 0.63 0.08 8.38 V

19 0.66 0.07 8.86 V

20 0.70 0.07 9.50 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96), X = Tidak Signifikan

5. Pengakuan personal

Dengan melakukan proses yang sama terhadap skala pengakuan personal, hasil

analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata fit, dengan chi-

square = 4.62, df = 5, P-value = 0.46364, RMSEA = 0.000.

Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan melihat T-Value bagi setiap koefisien

muatan faktor, diperoleh bahwa semua item signifikan dikarenakan memiliki nilai

t> 1.96 dan bernilai positif. Berikut ini merupakan tabel muatan faktor komitmen

organisasi setelah dilakukan pembebasan item :

Tabel 3.12.

Muatan faktor item pengakuan personal

No item Lamda Error T-Value Signifikan

21 0.44 0.09 4.90 V

22 0.84 0.12 7.23 V

23 0.50 0.09 5.36 V

24 0.20 0.09 2.27 V

25 0.23 0.09 2.26 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96), X = Tidak Signifikan

Page 70: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

3.4.3. Uji validitas konstruk psychological empowerment

1. Meaning

Dengan melakukan proses yang sama terhadap skala meaning, hasil analisis CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan chi-square =

120.10, df = 5, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.359. Setelah dilakukan 3 kali

pembebasan item, diperoleh model fit dengan chi-square = 0.64, df = 2, P-value =

0.72529, RMSEA = 0.000.

Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan melihat T-Value bagi setiap

koefisien muatan faktor, berdasarkan muatan faktor masing-masing item setelah

dilakukan 3 kali pembebasan item, diperoleh bahwa semua item signifikan

dikarenakan memiliki nilai t> 1.96 dan bernilai positif. Berikut ini merupakan

tabel muatan faktor komitmen organisasi setelah dilakukan pembebasan item :

Tabel 3.13.

Muatan faktor item meaning

No item Lamda Error T-Value Signifikan

1 0.47 0.09 5.15 V

2 0.64 0.11 6.00 V

3

4

5

1.12

0.30

0.21

0.15

0.08

0.07

7.32

3.59

2.84

V

V

V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96), X = Tidak Signifikan

2. Competence

Dengan melakukan proses yang sama terhadap skala competence, hasil analisis

CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan chi-

square = 80.67, df = 5, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.206. Setelah dilakukan 3

kali pembebasan item, diperoleh model fit dengan chi-square = 1.15, df = 2, P-

value = 0.56220, RMSEA = 0.000.

Page 71: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan melihat T-Value bagi setiap

koefisien muatan faktor, berdasarkan muatan faktor masing-masing item setelah

dilakukan 3 kali pembebasan item, diperoleh bahwa semua item signifikan

dikarenakan memiliki nilai t> 1.96 dan bernilai positif. Berikut ini merupakan

tabel muatan faktor komitmen organisasi setelah dilakukan pembebasan item :

Tabel 3.14.

Muatan faktor item competence

No item Lamda Error T-Value Signifikan

6 0.40 0.08 5.18 V

7 0.70 0.08 8.88 V

8

9

10

0.97

0.47

0.51

0.08

0.09

0.08

11.74

5.01

6.61

V

V

V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96), X = Tidak Signifikan

3. Impact

Dengan melakukan proses yang sama terhadap skala impact, hasil analisis CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan chi-square =

10.38, df = 5, P-value = 0.06515, RMSEA = 0.078. Setelah dilakukan 1 kali

pembebasan item, diperoleh model fit dengan chi-square = 1.80, df = 4, P-value =

0.77250, RMSEA = 0.000.

Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan melihat T-Value bagi setiap

koefisien muatan faktor, berdasarkan muatan faktor masing-masing item setelah

dilakukan 1 kali pembebasan item, diperoleh bahwa semua item signifikan

dikarenakan memiliki nilai t> 1.96 dan bernilai positif. Berikut ini merupakan

tabel muatan faktor komitmen organisasi setelah dilakukan pembebasan item :

Page 72: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

Tabel 3.15.

Muatan faktor item impact

No item Lamda Error T-Value Signifikan

11 0.73 0.07 10.89 V

12 0.89 0.06 13.91 V

13

14

15

0.86

0.25

0.32

0.06

0.08

0.08

13.37

3.20

4.00

V

V

V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96), X = Tidak Signifikan

4. Self determination

Dengan melakukan proses yang sama terhadap skala self-determination, hasil

analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan

chi-square = 20.26, df = 5, P-value = 0.00112, RMSEA = 0.131. Setelah

dilakukan 1 kali pembebasan item, diperoleh model fit dengan chi-square = 3.00,

df = 4, P-value = 0.55825, RMSEA = 0.000.

Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan melihat T-Value bagi setiap

koefisien muatan faktor, berdasarkan muatan faktor masing-masing item setelah

dilakukan 2 kali pembebasan item, diperoleh bahwa semua item signifikan

dikarenakan memiliki nilai t> 1.96 dan bernilai positif. Berikut ini merupakan

tabel muatan faktor komitmen organisasi setelah dilakukan pembebasan item :

Tabel 3.16.

Muatan faktor item self determination

No item Lamda Error T-Value Signifikan

16 0.90 0.07 13.69 V

17 0.69 0.07 9.85 V

18

19

20

0.79

0.45

0.28

0.07

0.08

0.08

11.65

5.91

3.56

V

V

V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96), X = Tidak Signifikan

Page 73: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

3.5. Teknik Analisis Data

Untuk menguji hipotesis penelitian mengenai pengaruh kepemimpinan

transformasional, psychological empowerment dan faktor demografi secara

empiris, maka peneliti mengolah data yang didapat dengan menggunakan teknik

statistic Multiple Regression Analysis (analisis regresi berganda). Teknik analisis

regresi berganda tersebut digunakan agar dapat menjawab hipotesis nihil yang

terdapat dalam BAB 2, dengan dependent variable yaitu komitmen organisasi dan

independent variable meliputi kepemimpinan transformasional, psychological

empowerment dan faktor demografi, maka persamaan regresinya adalah sebagai

berikut:

Y = a + b1 X1 + b2X 2 +b3 X3+ b4X4 + b5X 5 +b6 X6+ b7X7 + b8X8+ b9X9 + b10X 10

+b11 X11 + b12X 12 +b13 X13+e

Keterangan :

Y : Variabel dependen

a : Konstan intersepsi

b : Koefisien regresi yang distandardisasikan untuk masing-masing X

X1 : Visi

X2 : Komunikasi inspirasional

X3 : Stimulasi intelektual

X4 : Kepemimpinan suportif

X5 : Pengakuan personal

X6 : Meaning

X7 : Competence

X8 : Impact

X9 : Self determination

X10 : Usia

Page 74: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

X11 : Jenis kelamin

X12 : Masa kerja

X13 : Pendidikan

e : residu

Melalui regresi berganda ini dapat diperoleh nilai yaitu koefisien

determinasi. merupakan proporsi varians dari komitmen organisasi yang

dijelaskan oleh dimensi kepemimpinan transformasional (visi, komunikasi

inspirasional, stimulasi intelektual, kepemimpinan suportif, pengakuan personal),

dimensi psychological empowerment (meaning, competence, impact, self

determination) dan faktor demografi (usia, jenis kelamin, masa kerja, pendidikan).

Untuk nilai mendapatkan digunakan persamaan sebagai berikut:

Kemudian untuk mengetahui apakah yang diperoleh signifikan atau

tidak secara statistik, maka perlu dilakukan uji F, dimana persamaannya adalah

sebagai berikut:

F =

, dengan df = k dan (N-k-1),

Dimana N adalah jumlah sampel, sedangkan k adalah jumlah independent

variable yang Dianalisis. Dari hasil uji F yang dilakukan nantinya, dapat dilihat

apakah variabel-variabel independent yang diujikan memiliki pengaruh terhadap

dependent variable.

Page 75: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

Kemudian untuk menguji apakah pengaruh masing-masing independent

variable signifikan secara statistik terhadap dependent variable, maka peneliti

melakukan uji t yang dilakukan menggunakan persamaan sebagai berikut:

Dimana b adalah koefisien regresi dan adalah standar deviasi sampling

dari koefisien b.Seluruh perhitungan penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan software SPSS 17.0.

3.6. Prosedur Penelitian

Untuk mendapatkan data yang baik maka dibutuhkan suatu prosedur

penelitian yang sudah dirancang sebaik mungkin, dimana prosedur penelitian

yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

a. Dimulai dengan perumusan masalah.

b. Menentukan variabel penelitian.

c. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan

landasan teoritis yang tepat mengenai variabel penelitian yang akan

diangkat.

d. Menentukan populasi dan sampel penelitian.

e. Menentukan, menyusun, dan menyiapkan alat ukur yang akan

digunakan dalam penelitian.

2. Tahap pengambilan data

a. Membuat surat izin penelitian.

Page 76: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

b. Menyerahkan surat penelitian ke tempat penelitian yaitu kantor Jawa

Pos tepatnya kepada salah satu wartawan senior disana.

c. Setelah mendapatkan izin penelitian, peneliti menyebar alat ukur yang

telah disiapkan kepada karyawan Kantor Jawa Pos secara langsung.

3. Tahap pengolahan data

a. Melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah diisi oleh

responden.

b. Melakukan uji validitas konstruk alat ukur penelitian.

c. Melakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik untuk

menguji hipotesis penelitian.

d. Melakukan interpretasi dan analisis dari hasil penelitian.

Page 77: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran subjek penelitian, hasil

analisis deskriptif, kategorisasi skor variabel penelitian, hasil pengujian hipotesis,

pembahasan hasil pengujian hipotesis dan proporsi varians.

4.1 Gambaran Subjek Penelitian

Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai latar belakang sampel penelitian,

maka dalam bagian ini akan dijelaskan gambaran umum subjek penelitian

berdasarkan jenis kelamin, usia, status pernikahan, masa jabatan, dan tingkat

pendidikan.

Tabel 4.1.

Gambaran subjek penelitian

Demografi Jumlah Presentase

Usia

20-40

156

87%

41-65 24 13%

Total 180 100%

Jenis kelamin

Laki-laki 117 65%

Perempuan 63 35%

Total 180 100%

Masa jabatan

1-5 tahun 120 67%

6-10 tahun 28 16%

11-15 tahun 17 9%

16-20 tahun 9 5%

>20 tahun 6 3%

Total 180 100%

Pendidikan

SMA 24 13%

S1 139 77%

S2 17 10%

Total 180 100%

Dari tabel 4.1 dapat diuraikan sebagai berikut:

Page 78: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

1. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 156 karyawan yang berusia 20-40

tahun (87%) dan 24 karyawan lainnya berada pada rentang usia 41-65 tahun

(13%).

2. Subjek dalam penelitian ini terdiri 117 laki-laki (65%) dan 63 perempuan

(35%).

3. Subjek dalam penelitian ini memiliki masa kerja yang berbeda yaitu 120

karyawan dalam rentang 1-5 tahun (67%), 28 karyawan pada rentang 6-10

tahun (16%), 17 karyawan pada rentang 11-15 tahun (9%), 9 karyawan pada

rentang 16-20 tahun (5%) dan 6 karyawan lainnya telah bekerja selama lebih

dari 20 tahun (3%).

4. Subjek dalam penelitian ini 24 karyawan lulusan SMA (13%), 139 karyawan

lulusan S1 (77%) dan 17 karyawan lulusan S2 (10%).

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Pada tabel 4.2 digambarkan hasil deskriptif statistik dari variabel dalam penelitian

ini yang berisi nilai mean, standar deviasi (SD), nilai maksimum dan minimum

dari masing-masing variabel. Nilai tersebut disajikan dalam tabel 4.2.

Tabel 4.2.

Statistik deskriptif

Page 79: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

N Min Max Mean Std. Deviation

Komitmen organisasi 180 24.27 73.15 50.0004 9.38844

Visi 180 12.35 67.43 49.9994 8.27083

Komunikasi inspirasional 180 22.58 67.13 50.0001 8.02575

Stimulasi intelektual 180 28.79 66.65 49.9812 8.17266

Kepemimpinan suportif 180 9.05 68.71 49.9996 8.44597

Pengakuan personal 180 28.90 66.58 50.0004 8.04788

Meaning 180 14.09 65.60 50.0009 9.00965

Competence 180 16.06 65.42 49.9990 9.49288

Impact 180 19.92 67.36 50.0002 8.99114

Self Determination 180 26.83 69.21 49.9993 8.99881

Valid N (listwise) 180

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui pertama-tama bahwa nilai minimum

variabel komitmen organisasi adalah 24.27 dengan nilai maksimum = 73.15, mean

50.0004, dan SD = 9.38844. Kedua, visi memiliki nilai minimum = 12.35, nilai

maksimum = 67.43, mean = 49.9994 dan SD = 8.27083. Ketiga komunikasi

inspirasional memiliki nilai minimum = 22.58, nilai maksimum = 67.13, mean=

50.0001 dan SD = 8.02575. Keempat, stimulasi intelektual memiliki nilai

minimum = 28.79, nilai maksimum = 66.65, mean = 49.9812 dan SD = 8.17266.

Kelima, kepemimpinan suportif memiliki nilai minimum = 9.05, nilai maksimum

= 68.71, mean = 49.9996 dan SD = 8.44597. Keenam, pengakuan personal

memiliki nilai minimum = 28.90, nilai maksimum = 66.58, mean = 50.0004 dan

SD = 8.04788. Ketujuh, meaning memiliki nilai minimum = 14.09, nilai

maksimum = 65.50, mean = 50.0009 dan SD = 9.00965. Kedelapan, competence

memiliki nilai minimum = 16.06, nilai maksimum = 65.42, mean = 49.9990 dan

SD = 9.49288. Kesembilan, impact memiliki nilai minimum = 19.92, nilai

maksimum = 67.36, mean = 50.0002 dan SD = 8.99114. Kesepuluh, self

Page 80: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

determination memiliki nilai minimum = 26.83, nilai maksimum = 69.21, mean =

49.9993 dan SD = 8.99881.

Nilai terendah dari tabel di atas adalah variabel kepemimpinan suportif.

Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan partisipan belum merasa di dukung oleh

pimpinan di kantornya. Sedangkan nilai tertinggi didapat oleh pengakuan

personal, hal tersebut dapat terjadi dikarenakan partisipan merasa tidak merasa

mendapat pengakuan atas pencapaiannya dalam pekerjaan.

4.3 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian

Kategorisasi dalam penelitian ini dibuat menjadi dua kategori, yaitu tinggi dan

rendah. Untuk mendapatkan norma kategorisasi tersebut yaitu dengan

menggunakan pedoman sebagai berikut :

Tabel 4.3.

Pedoman interpretasi skor

Norma Rentang Interpretasi

X ≥ Nilai Mean ≥50 Tinggi

X< Nilai Mean <50 Rendah

Uraian mengenai gambaran kategori skor variabel berdasarkan tinggi dan

rendahnya tiap variabel disajikan pada tabel 4.4 dibawah ini :

Tabel 4.4.

Page 81: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

Kategorisasi skor variabel

Variabel Frekuensi %

Rendah Tinggi Rendah Tinggi

Komitmen organisasi 90 90 50 50

Visi 112 68 62 38

Komunikasi inspirasional 121 59 67 33

Stimulasi intelektual 97 82 54 46

Kepemimpinan suportif 89 91 49 51

Pengakuan personal 81 99 45 55

Meaning

Competence

Impact

Self determination

122

132

82

87

58

47

98

93

68

74

46

48

32

26

54

52

4.4. Uji Hipotesis Penelitian

4.4.1. Analisis regresi variabel penelitian

Pada tahap ini, hipotesis diuji dengan teknik analisis berganda dengan

menggunakan software SPSS 17. Seperti yang telah disebutkan dalam bab 3,

dalam regresi ada tiga hal yang dilihat, yaitu melihat besaran R square untuk

mengetahui berapa persen (%) varians dependent variable (DV) yang dijelaskan

oleh independent variable (IV), kemudian terakhir melihat signifikan atau

tidaknya koefisien regresi dari masing-masing independent variable (IV).

Langkah pertama, melihat nilai R square untuk mengetahui berapa persen

(%) varians DV yang dijelaskan oleh IV. Selanjutnya untuk tabel R square, dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.5.

Page 82: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

Model summary analisis regresi

Model R R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .799a .639

.611 5.85753

a. Predictors: (Constant), Visi, Komunikasi, Simulasi, Kepemimpinan, meaning, competence,

impact, self determination, usia, jenis kelamin, masa kerja, pendidikan.

Dari tabel 4.5, dapat dilihat bahwa perolehan R-square sebesar 0.639 atau

63.9%, artinya proporsi varians dari komitmen organisasi yang dapat dijelaskan

oleh dimensi kepemimpinan transformasional (visi, komunikasi inspirasional,

stimulasi intelektual, kepemimpinan suportif, pengakuan personal), dimensi

psychological empowerment (meaning, competence, impact, self determination)

dan faktor demografi (usia, jenis kelamin, masa jabatan, pendidikan) adalah

sebesar 63.9%, sedangkan 36.1% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar

penelitian ini. Hal ini terjadi dikarenakan ada banyak faktor yang mempengaruhi

seseorang berperilaku tertentu.

Selanjutnya dianalisis dampak dari seluruh IV terhadap komitmen

organisasi. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6.

ANOVA pengaruh keseluruhan IV terhadap DV

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression

10082.013

13

775.539

22.603

.000a

Residual 5695.560 166 34.311

Total 15777.573 179

a. Predictors: (Constant), Visi, Komunikasi, Simulasi, Kepemimpinan, meaning, competence,

impact, self determination, usia, jenis kelamin, masa kerja, pendidikan.

Page 83: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression

10082.013

13

775.539

22.603

.000a

Residual 5695.560 166 34.311

Total 15777.573 179

a. Predictors: (Constant), Visi, Komunikasi, Simulasi, Kepemimpinan, meaning, competence,

impact, self determination, usia, jenis kelamin, masa kerja, pendidikan.

b. Dependent variable: Komitmen organisasi

Berdasarkan tabel 4.6, dapat dilihat bahwa nilai Sig. pada kolom paling

kanan sebesar 0.000 < 0.05. Hal ini dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang

signifikan dari dimensi kepemimpinan transformasional (visi, komunikasi

inspirasional, stimulasi intelektual, kepemimpinan suportif, pengakuan personal),

dimensi psychological empowerment (meaning, competence, impact, self

determination) dan faktor demografi (usia, jenis kelamin, masa jabatan,

pendidikan) terhadap komitmen organsasi.

Tabel 4.7.

Koefisien regresi

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .171 5.036 .034 .973

Visi .119 .074 .104 1.597 .112

Komunikasi .222 .061 .190 3.618 .000

Stimulasi -.002 .057 -.001 -.029 .977

Kepemimpinan .114 .057 .103 2.018 .045

Pengakuan -.208 .059 -.178 -3.507 .001

Meaning .333 .077 .320 4.333 .000

Competence .004 .078 .004 .048 .962

Impact .033 .068 .031 .480 .632

Self .385 .066 .369 5.828 .000

Usia 1.865 2.155 .068 .865 .388

Jeniskelamin .064 .918 .003 .070 .944

Masa kerja .509 .712 .058 .716 .475

Pendidikan -.846 1.072 -.043 -.790 .431

Page 84: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .171 5.036 .034 .973

Visi .119 .074 .104 1.597 .112

Komunikasi .222 .061 .190 3.618 .000

Stimulasi -.002 .057 -.001 -.029 .977

Kepemimpinan .114 .057 .103 2.018 .045

Pengakuan -.208 .059 -.178 -3.507 .001

Meaning .333 .077 .320 4.333 .000

Competence .004 .078 .004 .048 .962

Impact .033 .068 .031 .480 .632

Self .385 .066 .369 5.828 .000

Usia 1.865 2.155 .068 .865 .388

Jeniskelamin .064 .918 .003 .070 .944

Masa kerja .509 .712 .058 .716 .475

Pendidikan -.846 1.072 -.043 -.790 .431

a. Dependent Variable: Komitmen Organisasi

Berdasarkan koefisien regresi pada tabel 4.7, dapat disimpulkan sebagai

berikut :

Komitmen organisasi = 0.171 + 0.119 Visi + 0.222 Komunikasi inspirasional +

(–0.002) Stimulasi intelektual + 0.114 Kepemimpinan suportif + (–0.208)

Pengakuan personal + 0.333 Meaning + 0.004 Competence + 0.033 Impact +

0.385 Self determination + 1.865 Usia + 0.064 Jenis kelamin + 0.509 Masa

jabatan + (–0.846) Pendidikan.

Dari tabel 4.7, untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi

yang dihasilkan, cukup melihat nilai Sig. pada kolom paling kanan (kolom ke-6),

jika sig.< 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan signifikan pengaruhnya

terhadap komitmen organisasi dan sebaliknya. Hasil di atas menunjukkan dari tiga

belas variabel hanya ada lima variabel yang signifikan terhadap komitmen

Page 85: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

organsasi. Penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh pada masing-

masing IV adalah sebagai berikut :

1. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.119 pada variabel visi dengan

nilai sig. sebesar 0.112 (sig. > 0.05). Hal ini dapat dikatakan bahwa

variabel visi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap komitmen

organisasi.

2. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.222 pada variabel komunikasi

inspirasional dengan nilai sig. sebesar 0.000 (sig. < 0.05). Hal ini dapat

dikatakan bahwa variabel komunikasi inspirasional secara positif memiliki

pengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi, sehingga semakin

tinggi kemampuan komunikasi inspirasional seorang pemimpin, maka

semakin tinggi pula komitmen organisasi karyawannya.

3. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.002 pada variabel stimulasi

intelektual dengan nilai sig. sebesar 0.977 (sig. > 0.05). Hal ini dapat

dikatakan bahwa variabel stimulasi intelektual tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap komitmen organisasi.

4. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.114 pada variabel

kepemimpinan suportif dengan nilai sig. sebesar 0.045 (sig. < 0.05). Hal

ini dapat dikatakan bahwa variabel kepemimpinan suportif secara positif

memiliki pengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi, sehingga

semakin baik seorang pemimpin mampu memperhitungkan kebutuhan dari

setiap karyawannya, maka semakin tinggi pula komitmen mereka terhadap

perusahaan.

Page 86: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

5. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.208 pada variabel pengakuan

personal dengan nilai sig. sebesar 0.001 (sig. < 0.05). Hal ini dapat

dikatakan bahwa variabel pengakuan personal secara negatif memiliki

pengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi, sehingga semakin

sering pemimpin memberikan penghargaan atas kinerja kerja karyawan

justru akan mengurangi komitmen mereka terhadap perusahaan.

6. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.333 pada variabel meaning

dengan nilai sig. sebesar 0.000 (sig. < 0.05). Hal ini dapat dikatakan

bahwa variabel meaning secara positif memiliki pengaruh signifikan

terhadap komitmen organisasi, sehingga semakin baik seorang pemimpin

memberikan beban tugas yang sesuai dengan kemampuan karyawan, maka

semakin tinggi pula komitmen karyawan terhadap perusahaan.

7. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.004 pada variabel competence

dengan nilai sig. sebesar 0.962 (sig. > 0.05). Hal ini dapat dikatakan

bahwa variabel competence tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

komitmen organisasi.

8. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.033 pada variabel impact

dengan nilai sig. sebesar 0.632 (sig. > 0.05). Hal ini dapat dikatakan

bahwa variabel impact tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

komitmen organisasi.

9. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.385 pada variabel self

determination dengan nilai sig. sebesar 0.000 (sig. < 0.05). Hal ini dapat

dikatakan bahwa variabel self determination secara positif memiliki

Page 87: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

pengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi, sehingga semakin

banyak karyawan diberikan kebebasan dalam mengambil keputusan, maka

hal tersebut akan meningkatkan komitmen mereka terhadap perusahaan.

10. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 1.865 pada variabel usia dengan

nilai sig. sebesar 0.388 (sig. > 0.05). Hal ini dapat dikatakan bahwa

variabel usia tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap komitmen

organisasi.

11. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.064 pada variabel jenis kelamin

dengan nilai sig. sebesar 0.944 (sig. > 0.05). Hal ini dapat dikatakan

bahwa variabel jenis kelamin tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

komitmen organisasi.

12. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.509 pada variabel masa jabatan

dengan nilai sig. sebesar 0.475 (sig. > 0.05). Hal ini dapat dikatakan

bahwa variabel masa kerja tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

komitmen organisasi.

13. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.846 pada variabel pendidikan

dengan nilai sig. sebesar 0.431 (sig. > 0.05). Hal ini dapat dikatakan

bahwa variabel pendidikan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

komitmen organisasi.

4.5 Proporsi Varian

Selanjutnya, dianalisa bagaimana penambahan proporsi varians dari masing-

masing independent variable (IV) terhadap komitmen organisasi. Pada tabel 4.8

kolom pertama adalah kolom independent variable, kolom kedua adalah IV yang

Page 88: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

dianalisis secara satu per satu, kolom ketiga merupakan yang dihasilkan

setelah IV baru ditambahkan, kolom keempat merupakan penambahan proporsi

varians DV yang disumbangkan oleh IV yang baru dimasukkan dalam persamaan,

kolom kelima adalah nilai F untuk menguji signifikan atau tidaknya pertambahan

varians oleh setiap IV, kolom DF adalah derajat kebebasan IV untuk nilai F yang

bersangkutan. Besarnya proporsi varians pada komitmen organisasi dapat dilihat

pada table 4.8

Tabel 4.8.

Proporsi varians untuk masing-masing independent variable

Model R R Square

Change Statistics

R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .539a .290 .290 72.797 1 178 .000

2 .574b .330 .040 10.500 1 177 .001

3 .585c .342 .012 3.117 1 176 .079

4 .601d .361 .019 5.278 1 175 .023

5 .632e .399 .038 11.009 1 174 .001

6 .728f .530 .131 48.087 1 173 .000

7 .735g .540 .010 3.789 1 172 .053

8

9

10

11

12

13

.742h

.793b

.798c

.798d

.799e

.799f

.550

.637

.637

.637

.638

.639

.010

.078

.009

.000

.001

.001

3.947

35.783

3.968

013

.311

.624

1

1

1

1

1

1

171

170

169

168

167

166

.049

.000

.048

.909

.578

.431

a. Predictors: (Constant), Visi

b. Predictors: (Constant), Visi, Inspira

c. Predictors: (Constant), Visi, Inspira, Intellec

d. Predictors: (Constant), Visi, Inspira, Intellec, Support

e. Predictors: (Constant), Visi, Inspira, Intellec, Support, Person

Page 89: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

f. Predictors: (Constant), Visi, Inspira, Intellec, Support, Person, Mean

g. Predictors: (Constant), Visi, Inspira, Intellec, Support, Person, Mean, Compt

h. Predictors: (Constant), Visi, Inspira, Intellec, Support, Person, Mean, Compt, Impact

i. Predictors: (Constant), Impact, Intellec, Persona, Support, Inspira, MeaN, Visi, Compt, Self

Dari tabel 4.8 didapatkan informasi sebagai berikut :

1. Variabel visi memberikan sumbangan sebesar 29% terhadap varians

komitmen organisasi. Sumbangan tersebut signifikan dengan F Change =

72.797, df1 = 1 dan df2= 178 dengan Sig.F Change = 0.000 (p < 0.05).

2. Variabel komunikasi inspirasional memberikan sumbangan sebesar 4%

terhadap varians komitmen organisasi. Sumbangan tersebut signifikan

dengan F Change = 10.500, df1 = 1 dan df2= 177 dengan Sig.F Change =

0.001 (p < 0.05).

3. Variabel stimulasi intelektual memberikan sumbangan sebesar 1.2%

terhadap varians komitmen organisasi. Sumbangan tersebut tidak

signifikan dengan F Change = 3.117, df1 = 1 dan df2= 176 dengan Sig.F

Change = 0.079 (p > 0.05).

4. Variabel kepemimpinan suportif memberikan sumbangan sebesar 1.9%

terhadap varians komitmen organisasi. Sumbangan tersebut signifikan

dengan F Change = 5.278, df1 = 1 dan df2= 175 dengan Sig.F Change =

0.023 (p < 0.05).

5. Variabel pengakuan personal memberikan sumbangan sebesar 3.8%

terhadap varians komitmen organisasi. Sumbangan tersebut signifikan

Page 90: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

dengan F Change = 11.009, df1 = 1 dan df2= 174 dengan Sig.F Change =

0.001 (p < 0.05).

6. Variabel meaning memberikan sumbangan sebesar 13.1% terhadap varians

komitmen organisasi. Sumbangan tersebut signifikan dengan F Change =

48.087, df1 = 1 dan df2= 173 dengan Sig.F Change = 0.000 (p < 0.05).

7. Variabel competence memberikan sumbangan sebesar 1% terhadap varians

komitmen organisasi. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F

Change = 3.789, df1 = 1 dan df2= 172 dengan Sig.F Change = 0.053 (p >

0.05).

8. Variabel impact memberikan sumbangan sebesar 1% terhadap varians

komitmen organisasi. Sumbangan tersebut signifikan dengan F Change =

3.947, df1 = 1 dan df2= 171 dengan Sig.F Change = 0.049 (p < 0.05).

9. Variabel self determination memberikan sumbangan sebesar 7.8%

terhadap varians komitmen organisasi. Sumbangan tersebut signifikan

dengan F Change = 35.783, df1 = 1 dan df2= 170 dengan Sig.F Change =

0.000 (p < 0.05).

10. Variabel usia memberikan sumbangan sebesar 0.9% terhadap varians

komitmen organisasi. Sumbangan tersebut signifikan dengan F Change =

3.968, df1 = 1 dan df2= 169 dengan Sig.F Change = 0.048 (p < 0.05).

11. Variabel jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 0% terhadap

varians komitmen organisasi. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan

F Change = 0.13, df1 = 1 dan df2= 168 dengan Sig.F Change = 0.909 (p >

0.05).

Page 91: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

12. Variabel masa kerja memberikan sumbangan sebesar 0.1% terhadap

varians komitmen organisasi. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan

F Change = 3.11, df1 = 1 dan df2= 167 dengan Sig.F Change = 0.578 (p >

0.05).

13. Variabel pendidikan memberikan sumbangan sebesar 0.1% terhadap

varians komitmen organisasi. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan

F Change = 0.624, df1 = 1 dan df2= 166 dengan Sig.F Change = 0.431 (p

> 0.05).

Dengan demikian terdapat delapan dari tiga belas IV yang sumbangan

proporsi variannya signifikan terhadap komitmen organisasi, yaitu visi,

komunikasi inspirasional, kepemimpinan suportif, pengakuan personal, meaning,

impact, self determination, dan usia.

Page 92: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Pada bab ini, akan dipaparkan lebih lanjut hasil dari penelitian yang dilakukan.

Bab ini terdiri dari kesimpulan, diskusi dan saran.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian pada uji hipotesis mayor, maka

kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: ada pengaruh yang

signifikan dari dimensi kepemimpinan transformasional, dimensi psychological

empowerment dan faktor demografi (usia, jenis kelamin, masa kerja, pendidikan)

terhadap komitmen organisasi. Berdasarkan proporsi varians seluruhnya

komitmen organisasi dipengaruhi oleh seluruh IV sebesar 63.9%. Kemudian

berdasarkan hasil uji hipotesis minor yang menguji signifikan masing-masing

koefisien regresi terhadap dependent variable, diperoleh lima independent

variable (IV) yang signifikan mempengaruhi komitmen organisasi, yaitu

komunikasi inspirasional, kepemimpinan suportif, pengakuan personal, meaning,

dan self determination.

5.2. Diskusi

Hasil utama dalam penelitian ini didapatkan hipotesis penelitian diterima karena

ada pengaruh signifikan dimensi kepemimpinan transformasional, dimensi

psychological empowerment dan faktor demografi (usia, jenis kelamin, masa

kerja, pendidikan) terhadap komitmen organisasi karyawan. Hal ini diperkuat oleh

penelitian Busra, Usman dan Naveed (2011) yang menunjukkan bahwa

kepemimpinan transformasional menjadi variabel yang berpengaruh terhadap

Page 93: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

komitmen organsasi pada karyawan. Selain itu, penelitian ini juga menjeslakan

terdapat faktor psychological empowerment dan beberapa faktor demografi yang

mempengaruhi komitmen organisasi.

Namun dalam penelitian ini dari tiga belas independent variable yang

diprediksi memiliki pengaruh terhadap komitmen organisasi (visi, komunikasi

inspirasional, kepemimpinan suportif, stimulasi intelektual, pengakuan personal,

meaning, competence, impact, self determination, usia, jenis kelamin, masa

jabatan dan pendidikan), hanya lima variabel yang memiliki pengaruh signifikan

terhadap komitmen organisasi, diantaranya adalah komunikasi inspirasional,

kepemimpinan suportif, pengakuan personal, meaning, dan self determination.

Variabel pertama yang memiliki pengaruh signifikan terhadap komitmen

organisasi adalah komunikasi inspirasional dengan nilai sig. sebesar 0.000%. hal

tersebut menunjukkan bahwa pemimpin yang mampu membangkitkan semangat

kerja dan antusiasme karyawan dalam mencapai tujuan bersama dapat

meningkatkan komitmen karyawannya terhadap peruasahaan.

Variabel kedua yang memiliki pengaruh signifikan terhadap komitmen

adalah kepemimpinan suportif dengan nilai sig. sebesar 0.045%. Hal tersebut

menunjukkan bahwa pemimpin yang memiliki kepedulian dan mampu

mempertimbangkan kebutuhan dari masing-masing karyawan akan meningkatkan

komitmen mereka dalam organisasi.

Variabel ketiga yang juga memiliki pengaruh terhadap komitmen

organisasi adalah pengakuan personal dengan nilai sig. sebesar 0.001%. Hal ini

membuktikan bahwa penghargaan seperti pujian dan pengakuan yang diberikan

Page 94: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

pemimpin atas kerja keras karyawan dalam mencapai tujuan bersama akan sangat

mempengaruhi keinginan karyawan untuk tetap tinggal dalam perusahaan

tersebut.

Variabel keempat yang signifikan pengaruhnya terhadap komitmen

organisasi adalah meaning dengan nilai sig. sebesar 0.000%. Hal ini menunjukkan

bahwa dengan memberikan beban kerja yang sesuai dengan kemampuan masing-

masing karyawan akan mampu meningkatkan kinerja kerja mereka. Hal tersebut

diharapkan membuat karyawan merasa memiliki meaning atau makna bagi

kemajuan perusahaan. Inilah yang akhirnya meningkatkan komitmen mereka

terhadap perusahaan. Hal tersebut kontras dengan penelitian yang dilakukan

Ambad dan Bahron (2012) yang justru mengatakan bahwa meaning tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi.

Variabel terakhir yang memiliki pengaruh signifikan terhadap komitmen

organisasi adalah self determination dengan nilai sig. sebesar 0.000%. Pemimpin

yang memberikan kebebasan pada karyawannya dalam menentukan bagaimana

dia akan menyelesaikan pekerjaannya, ternyata mampu membuat mereka merasa

dihargai dan dipercaya dalam berkontribusi bagi perusahaan. Hal ini rupanya

mampu meningkatkan komitmen mereka terhadap perusahaan.

Telah dijelaskan bahwa kelima variabel di atas memiliki pengaruh

signifikan terhadap komitmen organisasi, sedangkan delapan variabel lain (visi,

stimulasi intelektual, competence, impact, usia, jenis kelamin, masa jabatan dan

Page 95: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

pendidikan) ditemukan tidak memiliki pengaruh signifikan bagi komitmen

organisasi.

Variabel pertama yang ditemukan tidak memiliki pengaruh pada

komitmen organisasi adalah visi. Hal ini mungkin disebabkan oleh semakin baik

karyawan memahami visi perusahaan tempatnya bekerja, maka karyawan tersebut

akan tahu apakah visi tersebut sesuai dengan dirinya atau tidak. Hal ini diduga

akan membuat karyawan berpikir kembali apakah akan tetap mempertahankan

keanggotaannya dalam perusahaan atau meninggalkannya, untuk kemudian

mencari perusahaan lain yang dirasa lebih sesuai dalam hal visi di masa depan.

Variabel kedua yang ditemukan tidak berpengaruh signifikan terhadap

komitmen organisasi adalah stimulasi intelektual. Temuan ini tidak sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Rafferty dan Grifftin (2004) yang menyatakan

bahwa stimulasi intelektual memiliki pengaruh positif terhadap komitmen

organisasi. Pemimpin yang memberikan kebebasan kepada karyawan dalam

memecahkan masalahnya dengan cara baru, mungkin akan membuat karyawan

merasa stress dan tertekan. Terlebih lagi jika mereka tidak berhasil menemukan

solusi yang diharapkan perusahaan. Dalam posisi ini karyawan akan merasa gagal

dan feel guilty karena tidak bisa memberikan kontribusi yang baik pada

perusahaan. Hal ini lah yang mungkin justru melemahkan komitmen mereka

terhadap perusahaan.

Varibel ketiga adalah competence yang ditemukan tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi. Karyawan yang percaya diri

akan kemampuannya dalam bekerja mungkin akan membutuhkan banyak

Page 96: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

tantangan baru dalam pekerjaan. Dengan memberikan mereka beban kerja yang

sesuai dengan standar kemampuannya, cenderung akan membuat mereka bosan

dan merasa tidak berkembang. Hal ini akan memicu para karyawan untuk melihat

pekerjaan di perusahaan lain yang dirasakan lebih menantang dan dapat

meningkatkan keahlian mereka dalam bidang tersebut. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan Ambad dan Bahron (2012) yang menyatakan bahwa

competence tidak memiliki pengaruh terhadap komitmen organisasi. Dalam

penelitian tersebut disebutkan bahwa responden yakin dengan kemampuan dalam

melakukan tugas tertentu, tapi hal itu tidak menjamin komitmen mereka terhadap

organisasi.

Variabel keempat adalah impact yang juga ditemukan tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi. Berhubungan dengan

competence, karyawan membutuhkan sesuatu yang baru dalam pekerjaan

sehingga mereka merasa berkontribusi dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Tanpa adanya tantangan baru, mereka mungkin akan melihat peluang di

perusahaan lain. Temuan ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Ambad dan Bahron (2012) yang jutsru menyatakan bahwa ada pengaruh positif

antara impact dengan komitmen organisasi.

Terakhir dari 4 faktor demografi yang ditentukan yaitu usia, jenis kelamin,

masa jabatan dan pendidikan, tidak ditemukan adanya pengaruh signifikan

terhadap komitmen organisasi.

5.3. Saran

Page 97: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

Pada bagian ini, saran dibagi menjadi dua, yaitu saran metodologis dan saran

praktis. Penulis memberikan saran secara metodologis sebagai bahan

pertimbangan untuk perkembangan penelitian selanjutnya. Selain itu, peneliti juga

menguraikan saran secara praktis sebagai bahan kesimpulan dan masukan bagi

pembaca sehingga dapat mengambil manfaat dari penelitian ini.

5.3.1. Saran metodologis

Adapun saran metodologis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk penelitian berikutnya, disarankan untuk melakukan perbandingan

antara karyawan laki-laki dan karyawan perempuan. Berdasarkan penelitian

sebelumnya hal ini perlu dilakukan agar dapat diukur mana yang lebih tinggi

komitmennya terhadap perusahaan.

2. Pada penelitian ini, masih banyak variabel yang terkait secara teoritis dengan

komitmen organisasi namun tidak diteliti dalam penelitian ini seperti budaya

organisasi, gaya kepemimpinan transaksional dan work attitude.

5.3.2. Saran praktis

Adapun saran praktis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pada penelitian ini ditemukan bahwa komunikasi inspirasional memiliki

pengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi karyawan. Dalam sebuah

perusahaan, komunikasi merupakan alat yang penting dalam menjalankan

fungsi manajerial seorang pemimpin. Setiap tindakan pemimpin, mulai dari

perencanaan sampai pengawasan membutuhkan komunikasi yang efektif.

Page 98: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

Komunikasi sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan atensi dan

comprehension serta arah komunikasi dalam organisasi. Pemimpin juga perlu

untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasinya sehingga dapat

mengambil tindakan manajerial secara efektif dengan menggunakan alat

komunikasi.

2. Selain komunikasi, kepemimpinan suportif juga ditemukan memiliki pengaruh

signifikan terhadap komitmen organisasi. Hal itu menunjukkan bahwa

kemampuan kepemimpinan suportif pemimpin penting untuk ditingkatkan.

Dalam hal ini, pemimpin disarankan untuk memberikan pelatihan dan

pengembangan yang sesuai keterampilan yang dimiliki karyawannya. Jika

perlu, pemimpin juga dapat memberikan training and development untuk hal-

hal baru agar karyawan dapat mengembangkan kemampuannya yang lain,

sehingga kinerjanya pun semakin baik. Pemberian pelatihan seperti ini akan

meningkatkan komitmen karyawan pada perusahaan karena mereka merasa

memperoleh banyak keuntungan dari perusahaan tersebut.

3. Selanjutnya, variabel pengakuan personal dari kepemimpinan

transformasional juga ditemukan memiliki pengaruh signifikan terhadap

komitmen organisasi dengan arah negatif. Hal ini dapat disebabkan oleh

pemberian apresiasi yang tidak efektif. Mungkin pemimpin cenderung

memberikan reward yang sebenarnya tidak dibutuhkan oleh karyawan, atau

tidak pada waktu yang tepat. Pemberian reward atau punishment yang terlalu

sering akan membuatnya tidak efektif karena karyawan terbiasa menerimanya.

Page 99: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

Untuk itu disarankan pada pemimpin perusahaan untuk membuat jadwal

kapan seharusnya apresiasi tersebut diberikan dan dengan cara seperti apa.

4. Variabel berikutnya yang memiliki pengaruh positif terhadap komitmen

organisasi adalah meaning. Tidak hanya memberikan beban tugas yang sesuai

dengan kemampuan karyawan, pemimpin juga diharapkan mampu melihat

peluang lain yang bisa menjadi tantangan baru bagi karyawan untuk

mengembangkan kemampuannya. Hal ini dimaksudkan agar karyawan tidak

jenuh dengan pekerjaan yang ada. Memberikan beberapa tantangan baru

dalam pekerjaan akan membuat karyawan belajar hal-hal baru dan

mengembangkan dirinya.

5. Variabel terakhir yang signifikan pengaruhnya terhadap komitmen organisasi

adalah self-determination. Disarankan bagi pemimpin tidak hanya

memberikan kebebasan pada karyawan dalam menentukan caranya

menyelesaikan sesuatu, pengawasan dan arahan tetap harus dilakukan agar

keputusan yang nantinya diambil benar-benar memberikan kontribusi positif

bagi kemajuan perusahaan.

Page 100: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

DAFTAR PUSTAKA

Allen, N., & Meyer, P. J. (1990). The measurement and antecedents of affective,

continuance and normative commitment to the organization. Journal of

occupational psychology 63, 1-18. doi: 10.1111/j.2044-8325.1990.tb00506

Allen, N., & Meyer, P. J. (1991). A three components conceptualization of

organizational commitment. Human resource management review 1(1),

61-89. doi : 10.1016/1053-4822(91)90011-Z.

Aamodt, M. G. (2010). Psychology and industry of organization. Jakarta : PT.

Indeks.

Ambad, A., & Bahron, A. (2012). Psychological empowerment: The influence on

organizational commitment among employees in the construction sector.

The journal of global business Management 8(2), 73–81.

Bass, B. M. (1997). Does the transactional – transformational leadership paradigm

transcend organizational and national boundaries. American psychological

association 52(2), 130–139. http://dx.doi.org/10.1037/0003-

066X.52.2.130.

Bushra, F., Usman, A., & Naveed, A. (2011). Effect of transformational

leadership on employees’ job satisfaction and organizational commitment

in banking sector of lahore (Pakistan). International journal of business

and social science 2(18), 261–267.

Conger, J. A., & Kanungo, R. N. (1988). The empowerment process : Integrating

theory and practice. Academy of management behavior 13(3), 471–482.

doi:10.5465/AMR.1988.4306983.

Gill et al. (2010). The impact of transformational leadership and empowerment on

employee job stress. Business and economics journal 2010(BEJ-3), 1-11.

Jaros, Stephen. (2007). Meyer and Allen model of organizational commitment.

Measurement issues, 7-25.

Levy, P. E. (2006). Industrial/ organizational psychology. New York : Houhton

mifflin company.

Menon, S. T. (2001). Employee empowerment : An integrative psychological

approach. Applied psychology. An international review 50(1), 153–180.

doi : 10.1111/1464-0597.00052.

Mowday, R. T., Porter, L. W., & Steers, R. M. (1982). Employee-organization

linkages. New York: Academic press.

Page 101: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38383/1/EKA NURZAINI-FPSI.pdf · (B) April 2015 (C) Eka Nurzaini (D) Pengaruh kepemimpinan

Naveed, A., Nadeem Iqbal, K. J., & Naqvi, H. (2014). Impact of organizational

commitment and employee performance on the employee satisfaction.

International journal of learning, teaching and education research 1(1),

84–92.

Nazari, K., & Emami, M. (2012). Antecedents and consequences of organizational

commitment. Institute of interdisciplinary business research 3(9), 483–

493.

Rafferty, A. E & Grifftin, M. A. (2004). Dimensions of transformational

leadership - Conceptual and empirical extensions. The leadership

quarterly 15(3), 329–354. doi:10.1016/j.leaqua.2004.02.009

Salimi, S., & Saeidian, N. (2013). Studying predictability capacity of employee

productivity through quality of work life and psychological empowerment.

Institute of interdisciplinary business research 5(4), 504–513.

Spreitzer, G. M. (1995). Psychological empowerment in the workplace :

Dimensions, measurement, and validation. Academy of management

journal 38(5), 1442–1485. doi: 10.2307/256865

Timpe, D. (1991). Kepemimpinan. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Yulk, G. (2009). Kepemimpinan dalam organisasi. Jakarta : PT. Indeks.