PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB...

108
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP DIRI TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SD NEGERI (Tesis) Oleh R U S N E L I MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB...

Page 1: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN

KONSEP DIRI TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL

GURU SD NEGERI

(Tesis)

Oleh

R U S N E L I

MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN

KONSEP DIRI TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL

GURU SD NEGERI

Oleh

R U S N E L I

TESIS

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN

Pada

Program Studi S2 Magister Manajemen Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmy Pendidikan

MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 3: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

ABSTRAK

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN

KERJA DAN KONSEP DIRI TERHADAP KOMPETENSI

PROFESIONAL GURU SD NEGERI

Oleh

R u s n e l i

Tujuan penelitian ini adalah untuk Menganalisis dan mengatahui pengaruh

kepemimpinan Kepala Sekolah, disiplin kerja dan konsep diri terhadap kompetensi

Profesional Guru SD Negeri Di Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan. Baik

secara parsial maupun secara simultan. Penelitian termasuk dalam penelitian deskriptif

kuantitatif. Populasi pada penelitian ini berjumlah 103 guru yang terbagi ke dalam 10

Sekolah Dasar. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini seluruh guru SD Negeri

yang berada di Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan yang berjumlah 82 guru.

Pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner. Analisis yang digunakan adalah

statistic deskriptif dan inferensial dengan menggunakan model regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah

terhadap kompetensi profesional guru , terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap

kompetensi profesional terdapat pengaruh konsep diri terhadap kompetensi

profesional dan terdapat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, disiplin kerja, dan

konsep diri terhadap kompetensi profesional guru Sekolah Dasar Negeri.

Kata kunci: kepemimpinan kepala sekolah , disiplin kerja, konsep diri,

kompetensi profesional guru

Page 4: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

ABSTRACT

THE INFLUENCE HEADMWASTER’S LEADERSHIP, WORK DISCIPLINE

AND SELF CONCEPT TO THE COMPETENCE PROFESSIONAL TEACHER

ON PUBLIC BASIC

By

R u s n e l i

the purpose of this research is to know and analyze the influence of headmaster's

leadership, work discipline and self-concept to the competence of teacher professional

elementary school in district Baradatu Way Kanan regency. either partially or

simultaneously. Research is included in quantitative descriptive research. the

population in this study amounted to 103 teachers who were divided into 10

elementary schools. the sample used in this study all teachers of state elementary

school located in district baradatu kabupaten way kanan which amounted to 82

teachers. the data were collected by questionnaire. the analysis used is descriptive and

inferential statistic by using multiple linear regression model.

The result of the research shows that there is influence of headmaster's leadership

toward teacher professional competence, there is influence of work discipline to

professional competence there is influence of self concept to professional competence

and there is influence of headmaster leadership, work discipline, and self concept to

professional competence of elementary school teacher.

Keywords : headmaster ‘s leadership, work discipline, self concept,

professional competence of teachers

Page 5: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP
Page 6: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP
Page 7: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP
Page 8: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sumber Jaya, pada tanggal 07 Juli 1982,

Penulis merupakan anak pertama dari lima saudara pasangan Bapak Habidillah

dan Asmawarni.

Penulis menyelesaikan pendidikan TK Darma Wanita Sungkai Utara dan tamat

tahun 1993. Pendidikan dasar di SDN 1 Sungkai Utara dan lulus tahun 1994.

Pendidikan Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Sungkai Utara lulus pada tahun

1997. Pendidikan Menengah Kejuruan SATU NUSA 1 Bandar Lampung pada

tahun 2000, dan pendidikan strata 1 Prodi Pendidikan Bahasa Inggris di STKIP

PGRI Bandar Lampung lulus tahun 2006. Penulis melanjutkan jenjang Pendidikan

S2 Prodi Magister Manajemen Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

Page 9: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

MOTTO

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, maka apabila engkautelah selesai (dari suatu urusan ) tetaplah bekerja keras dan hanya kepada

Tuhanmu lah engkau berharap.

(QS. Al –Insyiroh 6 – 8)

Page 10: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kepada ALLAH SWT kupersembahkan karya tulis ini

sebagai tanda bakti dan dan cintaku kepada:

1 Almamater Universitas Lampung.

2 Bapak dan Ibu tercinta, Habidillah dan Asmawarni yang telah membesarkan

dan mendidikku dengan segenap kasih sayangnya dan tak pernah bosan

memberiku semangat, bimbingan, nasehat serta doa yang senantiasa

mengiringi langkahku untuk kebahagiaan dan keberhasilanku.

3 Suami tercinta, Noviadi,S.Pd. yang telah sangat setia mendampingi saya

sampai saat ini, serta selalu memberikan dukungan moril dan materil yang tak

ternilai harganya. Semoga Allah yang bisa membalas dengan pahala yang

berlipat ganda. Amin.

4 Anak-anakku Viliant Mohardest, Raoul Due Naufal, Zafaro Lanovertree,

serta Keponakannku Faiz Saka Pratama yang selalu tersenyum indah

untukku.

5 Adik – adikku tercinta Saprizal, Eka Candrawati, Hardianto,Syihabudin,

Arinta Windarini, Deni Kurniawan, yang selalu mendukung dan

mendampingiku.

6 Keluarga Besarku yang selalu berdoa dan mendukung keberhasilanku.

Page 11: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

SANWACANA

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi

Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayahnya

sehingga penyusunan tesis ini dapat diselesaikan. Sholawat serta salam tercurah kepada

junjungan Nabi Muhammad SAW, serta sahabat-sahabat yang telah memperjuangkan

agamanya.

Tesis yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Disiplin kerja dan Konsep

diri terhadap Kompetensi Profesional guru Sekolah Dasar negeri adalah salah satu syarat

untuk memperoleh gelar magister pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Unviersitas Lampung.

Selama penulisan ini tentunya penulis menghadapi kesulitan dan hambatan, dalam penulis

menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannnya penyusunan tesis ini tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus ikhlas

kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.Pd., selaku Rektor Universitas Lampung yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh pendidikan di Pascasarjana

Universitas Lampung.

2. Prof. Drs.Mustofa. M.A Ph.D selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas

Lampung yang telah memberikan arahan dan bantuan kepada penulis dalam

memnyelasaikan penelitian ini

3. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung beserta staff dan

jajarannya yang telah memfasilitasi dan memberikan bantuan kepada penulis dalam

menyelesaikan penenelitian ini.

4. Dr. Riswanti Rini, M.Si, selaku ketua jurusan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan

arahan dan bantuan kepada penulis dalam menyelasikan penelitian ini

5. Dr.Sowiyah,M.Pd, selaku Ketua Progam Pascasarjana Manajemen Pendidikan FKIP

Universitas Lampung dan selaku penguji tesis yang telah memberikan arahan dan

bimbingan demi kesempurnaan tesis ini

Page 12: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

6. Dr. Sumadi,M.S, selaku Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk

konsultasi dan memberikan bimbingan, dan saran selama penyusunan tesis sehingga tesis

ini menjadi lebih baik

7. Dr. Dedy Hermanto Karwan, M.M, selaku Pembimbing II yang telah meluangkan banyak

waktu, mencurahkan pikiran, mengarahkan serta memberikan petunjuk dan motivasi

dalam penyusunan tesis ini dengan penuh keikhlasan

8. Dr. Riswanti Rini, M.Si, Ph.D selaku penguji I yang telah memberikan masukan dan

saran kepada penulis serta kemudahan dalam menyelesaikan tesis ini.

9. Bapak, Ibu dosen serta staf karyawan program studi magister manajemen pendidikan di

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan

kepada penulis.

10. Ayah, Ibu serta suamiku yang selalu berdoa, memdukung dan membantu mewujudkan

cita - cita

11. Adik – adikku dan anak – anakku yang telah memberikan semangat dalam hidupku.

12. Pimpinan dan teman – teman pada dinas pendidikan Way kanan yang telah memberikan

waktu dan semangat untuk menyelesaikan tesisi ini.

13. Seluruh Dosen dan Karyawan jurusan Magister Manajemen yang tidak dapat di sebutkan

satu per satu.

14. Sahabat-sahabat baikku tersayang seluruh teman Manajemen Pendidikan angkatan 2015

MP08 yang selama ini memberiku semangat dan selalu menemani saat suka maupun

duka. Semoga kebersamaan kita selalu terjaga dan semoga menjadi kenangan terindah

dan takkan pernah terlupakan untuk selamanya

Penulis harap setiap kata terangkai dalam tesis ini dapat menjadi sahabat yang mencerahkan.

Semoga dengan bantuan dan dukungan yang diberikan mendapat balasan pahala disisi Allah

SWT dan semoga tesis ini bermanfaat.

Bandar Lampung, Juli 2018

Penulis,

RUSNELI

Page 13: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

DAFTAR ISI

COVER DALAM.......................................................................................... iABSTRAK ...................................................................................................... iiLEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................... iiiLEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ivLEMBAR PERNYATAAN........................................................................... vRIWAYAT HIDUP........................................................................................ viMOTTO .......................................................................................................... viiSANWACANA ............................................................................................... viiiDAFTAR ISI................................................................................................... ixDAFTAR TABEL .......................................................................................... xDAFTAR GAMBAR...................................................................................... xvDAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xvi

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 11.2 Identifikasi Masalah ......................................................................... 161.3 Pembatasan Masalah......................................................................... 171.4 Rumusan Masalah............................................................................. 171.5 Tujuan dan Kegunaan Penelitian....................................................... 18

1.5.1 Tujuan Penelitian................................................................... 181.5.2 Kegunaan Penelitian............................................................... 29

1.6 Rung Lingkup Penelitian ................................................................... 20

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kompetensi Profesional.................................................................. 222.1.1 Pengertian kompetensi ......................................................... 222.1.2 Kompetensi Guru ................................................................. 232.1.3 Kompetensi Profesional ....................................................... 25

2.2 Kepemimpinan Kepala Sekolah ...................................................... 272.2.1 Pengertian Kepemimpinan ................................................... 272.2.2 Pengertian Kepala Sekolah................................................... 312.2.3 Kepemimpinan Kepala Sekolah ........................................... 34

2.3 Disiplin Kerja Guru ......................................................................... 402.3.1 Pengertian Kedisiplinan ........................................................ 40

2.3.1.1 Tujuan kedisiplinan ................................................. 412.3.1.2 Fungsi Kedisiplinan................................................. 422.3.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan ............. 422.3.1.4 Aspek- aspek Kedisiplinan..................................... 43

2.3.2 Disiplin Kerja Guru ............................................................. 432.4 Konsep Diri..................................................................................... 47

2.4.1 Pengertian Konsep Diri ..................................................... 472.4.2 Pembagian Konsep Diri...................................................... 50

Page 14: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

2.4.3 Tipe tipe Konsep Diri ......................................................... 512.5 Penelitian yang Relevan ................................................................. 512.6 Kerangka Pikir ................................................................................ 53

2.6.1 Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kompetensi Profesional 532.6.2. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kompetensi Profesional 552.6.3. Pengaruh Konsep diri terhadap Kompetensi Profesional ... 552.6.4. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Disiplin Kerja

dan Konsep diri terhadap Kompetensi Profesional Guru . 562.7 Hipotesis ....................................................................................... 58

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian..................................................... 603.2 Jenis dan Sumber Data ................................................................. 603.3 Variabel Penelitian ....................................................................... 613.4 Definisi Konseptual Variabel Penelitian ..................................... 61

3.4.1 Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1)................................ 613.4.2 Disiplin Kerja (X2)............................................................ 623.4.3 Konsep Diri (X3) ............................................................... 623.4.4 Kompetensi Profesional Guru (Y).................................... 62

3.5 Definisi Operasional ..................................................................... 623.5.1 Kepemimpinan Kepala Sekolah ......................................... 623.5.2 Disiplin Kerja Guru ............................................................ 633.5.3 Konsep Diri......................................................................... 643.5.4 Kompetensi Profesional...................................................... 64

3.6 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ........................................ 673.6.1 Populasi .............................................................................. 673.6.2 Sampel .............................................................................. 683.6.3 Teknik Sampling................................................................ 69

3.7 Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 703.7.1 Kuesioner........................................................................... 703.7.2 Observasi .......................................................................... 71

3.8 Teknik Pengujian Instrumen ......................................................... 713.9 Teknik Analisis Data ..................................................................... 78

3.9.1 Prasyarat Uji Statistik Parametrik...................................... 783.9.2 Uji Hipotesis ...................................................................... 80

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4. 1 Data Hasil Penelitian ....................................................................... 844.1.1 Gambaran Umum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kabupaten Way Kanan....................................................... 844.1.2 Deskripsi Data .................................................................... 874.1.3 Uji Prasyarat Statistik Parametrik ....................................... 94

4.1.3.1 Uji Normalitas ..................................................... 954.1.3.2 Uji Homogenitas .................................................... 96

4.1.4 Analisa Data ........................................................................ 981. Hasil Regresi Linear Bergand ........................................ 982. Uji t.................................................................................. 99

Page 15: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

3. Uji F................................................................................. 1034. Determinasi ( R2)............................................................ 104

4.2 Pembahasan ....................................................................................... 105

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ......................................................................................... 1145.2 Implikasi .......................................................................................... 113

5.2.1 Implikasi Penelitian .............................................................. 1145.2.2 Implikasi Teoritis ................................................................. 115

5.3 Saran................................................................................................ 1155.4 Keterbatasan Penelitian ................................................................... 116

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Hasil Uji Kompetensi Guru SD Negeri KecamatanBaradatu Tahun 2016 ............................................................... 8

1.2 Kehadiran Guru SD Negeri di Kecamatan Baradatu BulanJanuari ...................................................................................... 11

3.1 Daftar Pembobotan Penilaian Kepemimpinan Kepala Sekolah 63

3.2 Daftar Pembobotan Penilaian Disilplin Kerja Guru ................ 64

3.3 Daftar Pembobotan Penilaian Konsep Diri .............................. 64

3.4 Daftar Pembobotan Penilaian Komptensi Profesional............. 65

3.5. Operasional Variabel dan Indikator Penelitian ........................ 65

3.6 Jumlah Guru di SD Negeri di Kecamatan Baradatu BerdasarkanDaerah Binaan II (dua) di Kecamatan Baradatu ...................... 68

3.7 Sebaran Sampel....................................................................... 70

3.8. Hasil Uji Validitas Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah . 72

3.9 Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja ........................... 74

3.10 Hasil Uji Validitas Variabel Konsep Diri ............................... 75

3.11 Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi Professional Guru.. 76

3.12 Hasil Uji Reliabilitas .............................................................. 78

4.1 Skor Variabel-Variabel Penelitian .......................................... 87

4.2 Disrtribusi Frekuensi Jawaban Responden Profesional Guru.. 88

4.3 Disrtribusi Frekuensi Jawaban Responden VariabelKepemimpinan Kepala Sekolah .............................................. 90

4.4 Distribusi Frekuensi jawaban variable disiplin kerja .............. 92

4.5 Distribusi Frekuensi jawaban variable konsep diri ………… 93

4.6 Normalitas Data ………………………………………………. 95

Page 17: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

4.7 Homogenitas Antara Kompetensi Profesional denganKepemimpinan Kepala Sekolah............................................... 96

4.8 Homogenitas Antara Kompetensi Profesionaldengan Disiplin Kerja .............................................................. 97

4.9 Homogeniitas Antara Kompetensi Profesionaldengan Konsep Diri ................................................................ 97

4.10 Hasil Uji Regresi ...................................................................... 98

4.11 Uji t Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadapKompetensi Profesional .......................................................... 99

4.12 Determininasi Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap Kompetensi Profesional ........................................... 100

4.13 Uji t Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Profesional ................ 101

4.15 Determininasi Pengaruh Disiplin Kerja terhadapKompetensi Profesional Guru ................................................. 102

4.16 Uji t Pengaruh Konsep Diri terhadap Kompetensi Profesional 102

4.17 Determininasi Pengaruh Konsep Diri terhadap KompetensiProfesional Guru ..................................................................... 103

4.18 Uji F Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekoah, Disiplin Kerjadan Konsep Diri secara bersama-sama terhadap KompetensiProfesional Guru ..................................................................... 103

4.17 Uji Determinasi ( ) ............................................................... 104

Page 18: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Diagram Kerangka Konseptual .................................................. 57

Gambar 4.1 Histrogram Variabel Kompetensi Profesional Guru ................... 89

Gambar 4.2 Histrogram Histrogram Variabel KepemimpinanKepala Sekolah ........................................................................... 91

Gambar 4.3 Histrogram Variabel Disiplin Kerja............................................ 92

Gambar 4.4 Variabel Konsep Diri .................................................................. 94

Page 19: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dalam upaya mencerdaskan kehidupan

bangsa dan mengembangkan sumberdaya manusia, oleh karena itu, setiap individu

yang terlibat dalam pendidikan dituntut peran sertanya secara maksimal dan rasa

tanggung jawab dalam meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu permasalahan

pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia secara menyeluruh pada saat ini

adalah rendahnya mutu pendidikan. Menurut Mastuhu (2003:109) Mutu

pendidikan menjadi hal penting dalam rangka meningkatkan persaingan global,

maka pengelolaan komponen pendidikan harus perlu mendapatkan perhatian yang

serius. Manusia sebagai salah satu komponen instrumental input yang merupakan

faktor penting sebagai penentu pencapaian suatu tujuan.

Sekolah sebagai tempat menimba ilmu merupakan sebuah sistem yang memiliki

komponen-komponen yang saling berkaitan satu sama lainnya, semua

komponen yang berkaitan tersebut harus memberikan manfaat dan pengaruh

demi tercapainya tujuan suatu organisasi. Komponen-komponen yang harus

berkaitan tersebut diantaranya ialah komite sekolah, kepala sekolah, tenaga

pendidik atau guru, kurikulum, lingkungan sekolah, fasilitas, sarana dan prasarana

yang memadai, tenaga pendidikan lainnya yang sangat mendukung terhadap

tujuan sekolah serta hasil yang diperoleh (output). Jika komponen-komponen

tersebut sejalan dan selaras dengan apa yang di cita-cita kan organisasi atau

sekolah, maka niscaya organisasi atau sekolah tersebut akan terjadi suatu

yang positif didalamnya serta akan berkembang sangat baik.

Page 20: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

2

Kondisi organisasi atau sekolah, lingkungan dan suasana yang efektif dan

efisien serta komponen-komponen yang mendukung dalam tujuan organisasi

atau sekolah akan berdampak kepada siswanya, salah satu dampak yang terjadi

yaitu menghasilkan prestasi lulusan dengan capaian nilai UN yang tinggi. Hal

ini terjadi karena siswa merasa nyaman dalam suasana pembelajaran yang

didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai dan dorongan semangat

dari orang–orang yang berada di lingkungan sekolah. Kemudian siswa akan

bersemangat serta antusias dalam menerima rangsangan ilmu pengetahuan

yang diberikan oleh para pendidik atau guru agar kemampuan peserta

didiknya berkembang dengan baik.

Prestasi lulusan siswa dapat dipengaruhi oleh cara belajar siswa dan selain itu

prestasi lulusan siswa juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

faktor internal dan eksternal serta pendekatan belajar kepada peserta didik.

Prestasi lulusan dinilai dari hasil usaha kegiatan belajar siswa oleh tenaga

pendidik atau guru selama pembelajaran, kemudian hasil kegiatan siswa disalin

ke buku laporan dalam bentuk nilai, keterangan dan sebagainya atas pencapaian

peserta didik yang telah dicapai selama pembelajaran. Dengan begitu, maka

tenaga pendidik atau guru akan mudah untuk mengontrol dan mengawasi

bagaimana tingkat keberhasilan prestasi lulusan peserta didiknya dalam mengikuti

proses pembelajaran yang mereka ikuti. Jika terdapat peserta didik yang prestasi

lulusan dengan nilai kurang memenuhi kriteria yang diharapkan, maka tenaga

pendidik atau guru harus mampu menganalisa penyebabnya dan harus bisa

mengevaluasi, mengarahkan serta membimbing peserta didik tersebut agar

Page 21: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

3

prestasi lulusan nilainya menjadi tinggi dan memenuhi kriteria yang sudah

ditetapkan.

Suatu prestasi lulusan peserta didik dengan nilai yang tinggi, tidak akan terwujud

tanpa ada guru profesional yang membimbing di sekolah. Guru merupakan sosok

atau figur yang sangat penting dalam hal memberikan ilmu bagi peserta

didiknya. Dengan sosok atau figur guru yang teladan, maka kemampuan peserta

didik niscaya akan bertambah dan dapat mengembangkan wawasan

keilmuannya dengan baik. Guru merupakan bagian dari sumber daya manusia

yang berada di sekolah. Salah satu sumber daya manusianya ialah dengan

melakukan kinerja guru dengan baik dan benar. Kinerja guru di sekolah

mempunyai peranan yang sangat penting dalam tujuan suatu sekolah

diantaranya adalah menjadikan siswanya memiliki prestasi lulusan dengan nilai

yang tinggi.

Kinerja guru akan berdampak langsung oleh siswa dan orang tua serta pihak

terkait. Oleh karena itu, maka kinerja guru harus menjadi perhatian berbagai

pihak demi keberlangsungan peserta didik yang mengarahkan agar peserta didik

di sekolah lebih berkembang dan berprestasi dalam proses kegiatan belajar

mengajar dan lainnya di sekolah. Kinerja guru akan optimal dijalankan oleh

guru jika semua komponen pihak sekolah dari kepala sekolah, guru, siswa dan

orang tua serta pihak terkait saling bersinergi satu sama lainnya. Kemudian

selain dukungan berbagai komponen-komponen terhadap kinerja guru, kinerja

guru akan semakin baik bilamana disertai dengan hati yang tulus, jiwa yang

bersih serta menyadari segala kekurangan yang berada dalam dirinya dan

Page 22: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

4

senantiasa berusaha untuk meningkatkan atas kekurangan terhadap diri sendiri

untuk berusaha meningkatkan ke arah yang lebih baik. Kinerja guru akan

semakin efisien dan optimal bila ditunjang dan didukung dengan kompetensi

guru yang baik.

Kompetensi merupakan suatu kemampuan guru dalam melaksanakan profesi

dibidang ahlinya yaitu keguruannya. Dalam melaksanakan tugas di profesi

keguruannya, guru harus memahami bagaimana standar kompetensi dan

kompetensi dasar serta tujuan pembelajaran tersebut agar kompetensi berjalan

sesuai dengan apa yang diharapkan oleh semua pihak yang terkait didalamnya.

Kompetensi guru sebagai pemacu dalam pembelajaran pada jenjang pendidikan

dasar hingga menengah meliputi beberapa kompetensi diantaranya adalah

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan

kompetensi sosial, dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru

harus mampu mengahasilkan potensi-potensi bakat siswa yang luar biasa dalam

proses kegiatan belajar mengajar untuk mendapatkan prestasi lulusan siswa

dengan nilai yang tinggi dan lebih baik lagi. Kompetensi guru di sekolah akan

berjalan dengan baik bila di dukung oleh seorang kepala sekolah yang sangat

peduli terhadap orang-orang yang terkait dalam organisasinya.

Kepala sekolah merupakan salah satu sumber daya manusia yang berperan

sangat penting dalam mengatur dan mengendalikan seluruh sumber daya yang

terkait di bidang satuan pendidikan khususnya di sekolah. Kepala sekolah

merupakan sosok penting dalam sekolah karena kepala sekolah bertanggung

jawab atas kemajuan dan mundurnya serta baik buruknya sebuah sekolah.

Page 23: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

5

Kepemimpinan kepala sekolah dalam satuan pendidikan di sekolah merupakan

motor penggerak bagi semua sumber daya sekolah yang diharapkan mampu

untuk menggerakkan guru agar lebih efektif, membangun dan membina

hubungan baik antar lingkungan sekolah supaya tercipta suasana yang kondusif,

menggairahkan, produktif dan bersama-sama agar mampu melaksanakan

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap berbagai jenis kebijakan dan

perubahan yang telah dilakukan secara efektif dan efisien supaya semua diarahkan

untuk menghasilkan produk atau lulusan yang berkualitas serta memiliki

kompetensi yang unggul.

Program Peningkatan kualitas guru dari pengembangan profesional

Program telah mendapatkan minat yang cukup besar antara peneliti dari berbagai

belahan dunia, termasuk Indonesia, berbagai program sertifikasi guru dan bentuk

pelatihan lainnya yang dilakukan oleh pemerintah daerah atau lembaga pelatihan

yang ditunjuk, telah dilaksanakan selama lebih dari satu dekade, namun belum

dianggap efektif dalam meningkatkan kompetensi guru(Postholm dalam Bujang,

2015).

Menurut laporan pembangunan manusia (Human Development Report - HDR)

United Nations Development Programme (2011: 127-129), Indeks Pengembangan

Manusia (Human Development Index – HDI) Indonesia berada pada peringkat ke-

124 dari 184 negara di dunia dengan indeks sebesar 0,617, jauh di bawah Brunei

Darussalam pada peringkat 33 dengan indeks 0,839, Malaysia pada peringkat 61

dengan indeks 0,761, Thailand pada peringkat 103 dengan indeks 0,682, dan

Philipina pada peringkat 112 dengan indeks 0,644. Indikator lain yang

Page 24: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

6

menunjukkan lemahnya pengembangan SDM ini adalah peningkatan jumlah

angka pengangguran kerja yang terus meningkat setiap tahun. Kondisi ini kurang

menguntungkan bagi bangsa Indonesia untuk melakukan persaingan di tingkat

global.

Penyelenggaraan uji kompetensi awal dan uji kompetensi Guru pada tahun 2017

menunjukkan hasil bahwa kompetensi guru di Indonesia masih di bawah rata -

rata. Di lihat dari jenjang sekolah, guru SD menempati posisi terendah dengan

persentase 10 % yang mendapat nilai 50. Hal ini berarti pendidikan belum

menjadi pemicu utama dalam pengembangan SDM, tapi justru menjadi

kontributor utama dalam peningkatan jumlah pengangguran.

Faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan, diantaranya faktor kurikulum,

kebijakan pendidikan, fasilitas pendidikan, aplikasi teknologi informasi dan

komunikasi dalam dunia pendidikan, khususnya dalam kegiatan proses belajar

mengajar, aplikasi metode, strategi dan pendekatan pendidikan yang mutakhir dan

modern, metode evaluasi pendidikan yang tepat, biaya pendidikan yang memadai,

manajemen pendidikan yang dilaksanakan secara profesional, sumberdaya

manusia para pelaku pendidikan yang terlatih, berpengetahuan, berpengalaman

dan profesional (Hadis dan Nurhayati, 2010:3). dapat dijaga dengan baik.

Tentunya hal ini juga berkaitan dengan penghargaan profesionalitas yang didapat

dalam setiap jenjang tersebut.

Guru juga harus bertanggung jawab dalam membangun atmosfer

akademik di dalam kelas.Atmosfer ini sebenarnya bertujuan untuk membentuk kar

akter siswa terutama berkaitan dengan nilai-nilai akademik utama yaitu

Page 25: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

7

sikap ilmiah dan kreatif.Guru perlu menekankan nilainilai intiyang berhubungan

dengan pengembangan sikap ilmiah dan kreatif dalam setiap tugas yang diberikan

kepada siswanya, dalam membimbing siswa memecahkan suatu persoalan atau

juga dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari siswa. Untuk dapat mengajar

secara efektif, maka guru-guru akan ditrainingsecara kontinyu dan terutama akan

dibekali pengetahuan tentang cara mengajar yang baik dan bagaimana cara

menilai yang efektif. Sehinggadiharapkan guru tersebut dapat mengembangkan ca

ra mengajarnya sendiri,dapat meningkatkanpengetahuan mereka sendiri dan juga

dapat berkolaborasi dengan guru yang lain.

Seorang guru dituntut memiliki beberapa kemampuan dan keterampilan tertentu.

Kemampuan dan keterampilan tersebut sebagai bagian dari kompetensi

profesionalisme guru yang mutlak dimiliki oleh guru agar tugasnya sebagai

pendidik dapat terlaksana dengan baik. Guru adalah seorang pemimpin yang

harus mengatur, mengawasi dan mengelola seluruh kegiatan proses pembelajaran

di sekolah yang menjadi lingkup tanggung jawabnya.

Guru memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam upaya

membentuk watak bangsa dan mengembangkan potensi siswa dalam kerangka

pembangunan pendidikan di Indonesia. Tampaknya kehadiran guru hingga saat ini

bahkan sampai akhir hayat nanti tidak akan pernah dapat digantikan oleh yang

lain, terlebih pada masyarakat Indonesia yang multikultural dan multibudaya,

kehadiran teknologi tidak dapat menggantikan tugas-tugas guru yang cukup

kompleks dan unik. Oleh sebab itu, diperlukan guru yang memiliki kemampuan

Page 26: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

8

yang maksimal untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan diharapkan

secara berkesinambungan mereka dapat meningkatkan kompetensinya,

Menurut Satori,dkk (2007)” kompetensi berarti kecakapan, kemampuan, dan

wewenang.” Jadi seorang guru dapat di nyatakan kompeten jika menguasai

kecakapan kerja pada satu bidang tertentu. Mengacu pada Peraturan Pemerintah

Nomor 19 tahun 2005 tentang standar Nasional pendidikan dinyatakan bahwa “

pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen

pembelajaran, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Menurut Zakirova (2016) mengemukakan struktur kompetensi guru sebagai

seperangkat komponen yang saling terkait yang merupakan karakteristik umum

untuk manifestasi aktivitas tertentu. Kualifikasi akademik adalah tingkat

pendidikan minimal yang harus di penuhi oleh seorang pendidik yang di buktikan

dengan ijazah yang relevan sesuai dengan ketentuan perundang – undangan yang

berlaku. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar

dan menengah meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi profesional dan kompetensi sosial”. Jadi dapat di ketahui kompetensi

yang harus di kuasai seorang guru adalah kompetensi pedagogik, kepribadian,

profesional, dan kompetensi sosial.

Tabel. 1.1 Hasil Uji Kompetensi Guru SD Negeri Kecamatan BaradatuTahun 2016

Kesimpulan Keterangan Pedagogik Profesional< 50 Tidak Lulus 94 75 50 Lulus 115 134Jumlah 209 209

Page 27: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

9

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Way Kanan, 2017

Berdasarkan Tabel 1.1 di atas, diperoleh informasi hasil uji kompetensi guru SD

Negeri di Kecamatan Baradatu sebanyak 94 guru (45%) tidak lulus dalam uji

kompetensi pedagogik dan sebanyak 75 guru (36%) tidak lulus dalam uji

kompetensi profesional. Hal ini mengidikasikan kompetensi guru SD Negeri

yang berada di Kecamatan Baradatu mash tergolong rendah.

Berbagai upaya yang harus dipikirkan dan dijalankan guna peningkatan mutu

pendidikan adalah peningkatan proses belajar mengajar yang sangat tergantung

kepada profesionalisme guru sebagai sumber daya manusia. Guru dituntut untuk

memiliki berbagai ketrampilan dalam menghantarkan siswa untuk mencapai

tujuan yang direncanakan. Beberapa persyaratan yang harus dimiliki oleh guru

yang professional adalah:

1. Penguasaan materi pelajaran.Untuk memperoleh hasil yang baik maka guru bukan hanya perlu menguasaisekedar materi tertentu, tetapi perlu penguasaan yang lebih luas dari materiyang disajikan.

2. Kemampuan menerapkan prinsip-prinsip psikologi.Para ahli pendidikan maupun ahli psikologi mengakui tentang adanyaperbedaan yang dimiliki oleh setiap individu, meliputi perbedaan bakat,minat, sikap, harapan dan aspek-aspek kepribadian lainnya. Prinsip-prinsippsikologi yang bertalian dengan belajar dapat memberikan strategi belajarmengajar yang tepat bagi guru.

3. Kemampuan menyelenggarakan proses belajar mengajar.Bekal teoritis dan praktis adalah merupakan disiplin ilmu yang dapatmenunjang pemahaman tentang konsep belajar mengajar. Guru harusmemahami berbagai model mengajar secara teoritis dan selanjutnya dapatmemilih model-model yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

4. Kemampuan menyesuaikan diri dengan berbagai situasi baru.Secara formal maupun professional tugas guru seringkali menghadapiberbagai permasalahan yang timbul akibat adanya berbagai perubahan yangterjadi di lingkungan tugas profesionalnya. Perubahan itu misalnyaperubahan kurikulum, pembaharuan sistim pengajaran, adanya peraturanperundang-undangan yang baru dan lain sebagainya. Kemampuanmenyesuaikan diri dengan berbagai pembaharuan ini sebenarnya merupakan

Page 28: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

10

sikap positif yang berkaitan dengan keberadaan lingkungan profesinya.(Suprayoga, 2006 :111)

Disamping itu guru yang professional mempunyai beberapa karakeristik, yaitu:

a. Komitmen terhadap profesionalitas yang melekat pada dirinya sepertisikapdedikatif, komitmen terhadap mutu proses dan hasil kerja.

b. Menguasai ilmu dan mampu mengembangkan serta menjelaskan fungsinyadalam kehidupan, menjelaskan dimensi teoritis dan praktisnya atausekaligus melakukan transfer ilmu pengetahuan, internalisasi sertaimplementasi.

c. Mendidik dan meyiapkan peserta didik agar mampu berkreasi, serta mampumengatur dan memelihara hasil kreasinya untuk tidak menimbulkanmalapetaka bagi dirinya, masyarakat dan alam sekitarnya.

d. Mampu menjadi model atau sentral identifikasi diri, atau menjadi pusatanutan dan konsultan bagi peserta didiknya.

e. Memiliki kepekaan intelektual dan informasi serta memperbaharuipengetahuan dan keahliannya secara berkelanjutan. Mampubertanggungjawab dalam membangun peradaban yang berkelanjutan.(Kunandar, 2009:109)

Kepala sekolah dalam perannya sebagai pemimpin di sekolah selalu berusaha

untuk menimbulkan kesadaran dalam diri seluruh personil sekolah, bahwa maju

mundurnya sebuah lembaga pendidikan tidak hanya didasarkan kepada peran

kepala sekolah sebagai pimpinan lembaga, akan tetapi perubahan tersebut terjadi

apabila seluruh personil sekolah berperan secara aktif dalam pelaksanaan proses

pendidikan di dalam sekolah, sehingga tujuan didirikannya sekolah tersebut dapat

berkembang secara sempurna sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh lembaga

itu sendiri.

Page 29: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

11

Berdasarkan Tabel 1.2 di atas diketahui bahwa jumlah guru Sekolah Dasar Negeri

sebanyak 209 guru terdiri atas 137 guru (65%) berstatus Guru PNS dan 72 Guru

(35%) berstatus Honorer.

Tabel 1.2 Kehadiran Guru SD Negeri di Kecamatan Baradatu BulanJanuari 2017 – Juni 2017

Bulan GuruPersentaseKehadiran (%)

Persentase Ketidakhadiran(%)

Januari 2017 93,5 6,5Febrrari 2017 93.7 6,3Maret 2017 94,5 5,5April 2017 92,8 7,2Mei 2017 90,3 9,7Juni 2017 93,7 6,3Rata-rata 93 7

Sumber: UPT. Dinas Pendidikan Kecamtan Baradatu, 2017

Berdasarkan Tabel 1.3 di atas, diperoleh informasi tingkat kehadiran guru

Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Baradatu rata-rata sebesar 93%, hal ini

mengindikasikan disiplin kerja guru belum optimal artinya profesionalitas guru

Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan belum sepenuhnya berjalan sesuai komitmen

guru. Ketidakhadiran guru mengidikasikan bahwa kepala sekolah belum optimal

memberikan pengawasan terhadap kehadiran guru dalam mengajar. Hal ini

terlihat dari masih seringnya guru yang datang terlambat kesekolah, sering

meninggalkan kelas ketika kegiatan pembelajaran berlangsung, bahkan belum

memiliki rencana pembelajaran yang baik.

Salah satu faktor penentu profesional guru adalah kedisplinan guru dalam

melaksanakan tugas pengajaran. Konsep disiplin berkaitan dengan tata tertib,

aturan, atau norma dalam kehidupan bersama (yang melibatkan orang banyak).

Page 30: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

12

Manfaat lain dari disiplin ini mencakup ketrampilan dan ketelitian persepsi,

memperkuat keterampilan berkomunikasi, memecahkan masalah di luar kelas,

berkonsentrasi pada solusi daripada menghukum, membantu guru oleh guru lain,

langkah-langkah pemecahan masalah dan sesi dorongan (Ghorbani,2013).

Menurut Sardiman (2001 : 123) disiplin artinya adalah ketaatan (kepatuhan)

kepada peraturan tata tertib, aturan, atau norma, dan lain sebagainya. Sedangkan

pengertian guru adalah suatu komponen manusia dalam proses belajar mengajar

yang ikut berperan aktif dalam usaha pembentukan sumber daya manusia”

Sedangkan Dimyati (2000: 25) mengatakan bahwa “Guru adalah semua orang

yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid baik secara

individual maupun klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Ini berarti

bahwa seorang guru minimal harus memiliki dasar-dasar kompetensi sehingga

memiliki wewenang dan kemampuan dalam menjalankan tugasnya terutama agar

dapat meningkatkan suasana belajar yang kondusif..

Kedisiplinan guru merupakan suatu ketaatan (kepatuhan) guru terhadap tata tertib

(aturan) yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya sebagai tenaga pendidik

dalam proses belajar mengajar di sekolah. Berkenaan dengan hal itu, maka teori

dasar yang dikembangkan sebagai dimensi dan indikator kedisiplinan guru dalam

proses belajar mengajar adalah mencakup tiga aspek, yaitu kehadiran, pelaksanaan

tugas (kegiatan) dan program tindak lanjut, dengan alasan untuk mengetahui

sejauhmana tingkat kedisiplinan guru dalam menjalankan tugasnya sebagai

pendidik di sekolah.

Page 31: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

13

Perilaku negatif dan penyimpangan di sekolah khususnya di Sekolah Dasar Negeri

(SDN) yang berada di Kecamatan Baradatu Way kanan yang dilakukan peserta

didik akan mengganggu efektivitas pembelajaran. Hal ini sangat erat kaitannya

engan disiplin sekolah. Oleh karena itu, dalam upaya untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran, antara lain dapat dilakukan dengan pembinaan disiplin sekolah.

Dalam hal ini guru bertanggung jawab mengarahkan pada yang baik, harus

menjadi contoh, sabar, dan penuh pengertian. Guru harus mampu menumbuhkan

disiplin dalam diri peserta didik, terutama disipllin diri (self discipline).

Di sekolah guru dapat menanamkan rasa kedisiplinan baik dalam dirinya sendiri

ataupun kepada siswanya dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya

dengan baik. Tanpa adanya sikap disiplin yang yang dimiliki oleh seorang guru

dalam menjalankan tugasnya, maka tidak heran bila hasil akhir pembelajaran tidak

sesuai dengan yang dicita-citakan. Rendahnya disiplin kerja guru akan

mengakibatkan buruknya mutu pendidikan di sekolah. Kedisiplinan harus

ditanamkan kepada setiap individu, baik itu para guru atau pun siswanya. Sebagai

pendidik, segala sikap dan perilaku yang dilakukannya tentu akan dilihat dan

dicontohkan oleh siswanya. Jika seorang guru memiliki sikap kedisiplinan, maka

tidak dapat disalahkan bila siswanya juga mengikuti prilaku sang guru yang

disiplin tersebut.

Disiplin kerja yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab yang harus

dipikul oleh seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya, yang

mendorong semangat kerja dalam mewujudkan tujuan organisasi. Untuk itu

disiplin dalam bentuk pelaksanaan peraturan sangat diperlukan bagi karyawan,

Page 32: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

14

guru dan peserta didik sebagai wujud nyata dari pengawasan dalam menciptakan

tata tertib organisasi sekolah. Disiplin kerja yang baik juga mencerminkan

kepribadian seorang guru yang memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, selain

mempunyai intelektual yang tinggi dan wawasan yang luas dan berbagai

kompetensi yang dimilikinya.

Disiplin belajar siswa dapat dimulai dari kebiasaaan yang sering dilakukan

diantaranya siswa mampu mempergunakan waktu yang cukup baik, memiliki rasa

tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru, mempunyai rasa

memiliki dan tanggung jawab terhadap organisasi kelas dan menyusun jadwal

pelajaran. Dengan adanya rasa kesadaran diri untuk melaksanakan disiplin kerja

maupun disiplin belajar diharapkan semua kegiatan yang dilaksanakan sehari-hari

di sekolah dapat membuahkan hasil yang baik sesuai dengan tujuan pendidikan

yang juga merupakan tujuan dari pendidikan nasional.

Peran guru di kelas sebagai pendidik, pengajar, dan pelatih, kerapkali guru

menghadapi berbagai persoalan dalam mengatasi situasi belajar yang susah

diarahkan dan perilaku para siswa yang sulit dikendalikan. Kondisi ini bisa

diakibatkan dari kurangnya pengetahuan dan pengalaman guru dalam menyikapi

situasi belajar tersebut dan pemahaman psikologis siswa yang kurang. Dalam

menghadapi situasi belajar yang sulit dikendalikan, seorang guru harus memiliki

kesadaran emosional yang baik yang merupakan konsep diri positif seorang guru.

Konsep diri positif ini sangat penting, karena tidak akan mungkin guru dapat

mengendalikan emosional para siswa dan situasi belajar dengan baik apabila ia

tidak bisa mengendalikan emosi dalam dirinya sendiri.

Page 33: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

15

Pengendalian emosi dapat dilakukan apabila seorang guru menerapkan konsep diri

yang positif pada dirinya. Konsep diri positif ini merupakan konsep diri yang

selalu berorientasi pada pemikiran positif, mencari peluang di setiap kesulitan,

dan emncari jawaban dari setiap persoalan. Pribadi seorang guru yang memiliki

konsep diri positif selalu tampil di hadapan para siswa dengan tenang, percaya

diri, tangguh, sabar, dan memiliki keyakinan penuh bahwa ia mampu

mengendalikan situasi belajar dengan kondusif tanpa melenceng dari perannya

sebagai pendidik. Adapaun pribadi seorang guru yang memiliki konsep diri

positif untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif, diantaranya: luwes

dalam pembelajaran, empati dan peka terhadap segala kebutuhna siswa, mampu

mengajar sesuai dengan selera siswa, Mau dan mampu memberikan peneguhan

(reinforcement), mau dan mampu memberikan kemudahan, kehangatan, dan tidak

akkau dalam proses pembelajaran, dan mau menyesuaikan emosi, percaya diri,

dan riang dalam proses pembelajaran. Dengan memiliki konsep diri positif, guru

akan mudah meguasai situasi belajar para siswa dan mengarahkan mereka untuk

mengikuti pembelajaran secara tertib dengan penyampaian mendidik dan

pengendalian emosi yang baik.

Tingkah laku atau moral guru pada umumnya, merupakan penampilan lain dari

kepribadiannya. Bagi anak didik yang masih kecil, guru adalah contoh teladan

yang sangat penting dalam pertumbuhannya, guru adalah orang yang pertama

sesudah orang tua, yang mempengaruhi pembinaan kepribadian anak didik.

Kalaulah tingkah laku atau akhlak guru tidak baik, pada umumnya akhlak anak

didik akan rusak olehnya, karena anak mudah terpengaruh oleh orang yanag

dikaguminya. Atau dapat juga menyebabkan anak didik gelisah, cemas atau

Page 34: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

16

terganggu jiwa karena ia menemukan contoh yang berbeda atau berlawanan

dengan contoh yang selama ini didapatnya dirumah dari orang tuanya.

Sikap guru dalam menghadapi segala persoalan, baik menghadapi anak didik,

teman-temannya sesama guru, kepala sekolah dan sekolah itu sendiri akan dilihat,

diamati dan dinilai pula oleh anak didik. Sikap pilih kasih dalam memperlakukan

anak didik, adalah yang paling cepat dirasakan oleh anak didik, karena semua

anak mengharapkan perhatian dan kasih sayang gurunya. Kelakuan anak didik

tidak boleh dijadikan alasan untuk membesakan perhatian, karena anak yang nakal

misalnya, seringkali dimarahi dan dibenci oleh guru, karena ia sering mengganggu

suasana sekolah. Akan tetapi guru yang bijaksana tidak akan benci kepada anak

yang nakal, dia akan lebih memperhatikannya dan berusaha mengetahui latar

belakang anak tersebut. Selanjutnya berusaha memperbaikinya secara individual.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan diatas, maka penulis akan

mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1.2.1 Rendahnya kompetensi profesional guru

1.2.2 Kurangnya disipin kerja guru

1.2.3 Tingkat kehadiran guru yang masih rendah

1.2.4 Kompetensi profesional guru masih perlu ditingkatkan

1.2.5 Kepala Sekolah sebagai pemimpin kurang memberikan sikap tauladan

kepada guru

Page 35: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

17

1.2.6 Guru kurang memberikan sikap tauladan kepada siswa hal ini dibuktikan

dengan sikap disiplin guru berupa kehadiran guru dalam pembelajaran yang

kurang optimal

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi masalah dan latar belakang masalah yang telah

disajikan diatas, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini aadalah:

1.3.1 Kepemimpinan Kepala Sekolah SD Negeri di Kecamatan Baradatu

Kabupaten Way Kanan.

1.3.2 Disiplin kerja guru SD Negeri di Kecamatan Baradatu Kabupaten Way

Kanan

1.3.3 Konsep diri guru SD Negeri di Kecamatan Baradatu Kabupaten Way

Kanan

1.3.4 Kompetensi profesional guru SD Negeri di Kecamatan Baradatu

Kabupaten Way Kanan.

1.4 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, serta pembatasan

masalah yang diuraikan diatas, maka penulis merumuskan masalah:

1.4.1 Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan Kepemimpinan

kepala Sekolah secara langsung terhadap kompetensi profesional guru

SD Negeri di Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan ?

Page 36: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

18

1.4.2 Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan Disiplin Kerja guru

secara langsung terhadap kompetensi Profesional guru SD Negeri di

Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan ?

1.4.3 Apakah terdapat pengaruh Konsep diri positif dan signifikan terhadap

terhadap kompetensi Profesionalguru SD Negeri di Kecamatan

Baradatu Kabupaten Way Kanan ?

1.4.4 Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan yang simultan antara

Kepemimpinan Kepala Sekolah, disiplin kerja, dan konsep diri,

terhadap kompetensi Profesional guru SD Negeri di Kecamatan

Baradatu Kabupaten Way Kanan?

1.5 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.5.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis :

1.5.1.1Pengaruh yang Kepemimpinan Kepala Sekolah secara langsung

terhadap kompetensi Profesionalisme guru SD Negeri di Kecamatan

Baradatu Kabupaten Way Kanan.

1.5.1.2Pengaruh Disiplin Kerja Guru secara langsung terhadap kompetensi

Profesional guru SD Negeri di Kecamatan Baradatu Kabupaten Way

Kanan

1.5.1.3Pengaruh Konsep Diri secara langsung terhadap kompetensi

Profesional guru SD Negeri di Kecamatan Baradatu Kabupaten Way

Kanan.

1.5.1.4Pengaruh yang Kepemimpinan Kepala Sekolah, Disiplin Kerja dan

Konsep diri guru secara simultan terhadap kompetensi

Page 37: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

19

Profesionalisme guru SD Negeri di Kecamatan Baradatu Kabupaten Way

Kanan.

1.5.2 Kegunaan Penelitian

1.5.2.1 Kegunaan Secara Teoritis

Secara teoritis, peneliti bermaksud menjadikan penelitian ini berguna atau

bermanfaat untuk :

a. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menambah konsep Kepemimpinan

Kepala Sekolah, Disiplin kerja, Konsep diri, serta manfaatnya untuk

meningkatkan kompetens Profesional guru disekolah,

b. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar pelaksanaan penelitian-

penelitian selanjutnya untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna

c. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menambah keilmuan pendidikan.

1.5.2.2 Kegunaan Secara Praktis

Secara praktis, peneliti bermaksud menjadikan penelitian ini berguna atau

bermanfaat untuk:

a. Bagi Dinas Pendidikan, untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam

upaya mewujudkan pendidikaan yang lebih baik,

b. Bagi Kepala Sekolah, sebagai masukan dalam usaha memperbaiki mutu

pendidikan disekolah melalui variabel-variabel yang mempengaruhinya,

c. Bagi Guru, sebagai acuan untuk meningkatkan kesadaran diri dalam

meningkatkan kompetensi Profesional guru dalam melaksanakan

kewajibannya sebagai seorang pendidik.

Page 38: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

20

1.6 Rung Lingkup Penelitian

1.6.1 Lingkup ilmu

Sebagai proses dan fungsi manajemen, berikut substansi yang menjadi

garapan manajemen pendidikan:

1. Perencanaan

2. Pengorganisasian itu meliputi beberapa kegiatan, yaitu penugasan

tanggung jawab tertentu dan pendelegasian wewenang yang

diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-

tugasnya sehingga dibutuhkan disiplin kerja yang tinggi.

3. Pengarahan meliputi motivasi, kepemimpinan, kekuasaan, pe-

ngambilan keputusan, komunikasi, koordinasi, negosiasi serta

pengembangan organisasi. Sementara itu, Terry dan Rue menyatakan

bahwa kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri

pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama secara sadar

dalam hubungan tugas yang diinginkan.

4. Pengendalian meliputi pemantauan (monitoring), penilaian, dan

pelaporan.

1.6.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini melibatkan seluruh guru SD di Kecamatan Baradatu

Negeri Kabupaten Way Kanan.

1.6.3 Objek Penelitian

Penelitian ini obyeknya adalah kompetensi Profesional guru sebagai

varibel terikat, Kepemimpinan Kepala Sekolah, disiplin kerja, dan konsep

diri sebagai variabel bebas.

Page 39: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

21

1.6.4 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian : SD Negeri Kecamatan Baradatu Kabupaten Way

Kanan.

Waktu Penelitian : Agustus – Oktober 2017

Page 40: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

22

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kompetensi Profesional

2.1.1 Pengertian kompetensi

Kompetensi berasal dari Bahasa Inggris Competence, maknanya sama dengan

being competent, sedangkan competent maknanya sama dengan being ability,

power, authorithy, skill, knowledge dan attitude dan sebagainya. Dengan

demikian kompetensi adalah kemampuan, kecakapan, keahlian dan ketrampilan

seseorang di bidang tertentu.

Menurut Sagala (2009) .Kompetensi adalah perpaduan dari penguasaan,

pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan

berpikir dan bertindak dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya.

W. Robert Houtson memberikan definisi, competence ordinaly is defined as

“adequacy for a task or as “possession” or require knowledge, skill and abilities.

(Kompetensi dirumuskan sebagai suatu tugas yang memadai, atau pemilikan

pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan seseorang)

(Janawi, 2012:29). Menurut Kusnandar (2007), “Kompetensi adalah penguasaan

pengetahuan terhadap suatu tugas, ketrampilan, sikap, dan apresiasi yang

diperlukan untuk menunjang keberhasilan.

Beberapa pengertian mengenai kompetensi diatas, dapat diambil kesimpulan

bahwa kompetensi adalah penguasaan terhadap pengetahuan, keterampilan, nilai

dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dalam

menjalankan fungsinya, baik sebagai tenaga pendidik maupun peserta pendidikan,

Page 41: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

23

bisa dikatakan juga bahwa kompetensi merupakan komponen utama dari standar

profesi.

2.1.2Kompetensi Guru

Kompetensi guru adalah pengetahuan, kemampuan dan keyakinan yang dimiliki

seorang individu atau guru dan ditampilkan untuk situasi mengajar. Kompetensi

guru merupakan sekumpulan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai sebagai

kinerja yang berpengaruh terhadap peran, peruntukan, prestasi serta pekerjaan

seseorang (Yulaelawati 2004).

Rasto (2010) menjelaskan kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan

menunjukan kualitas guru dalam mengajar, kompetensi itu akan terwujud dalam

bentuk penguasaan pengetahuan dan profesional dalam menjalankan fungsinya

sebagai guru. Diyakini bahwa, kompetensi yang diperlukan oleh seseorang guru

tersebut dapat diperoleh baik melalui pendidikan formal maupun pengalaman

mengajar. Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal,

keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kaffah membentuk

kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman

terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan

profesionalisme (Mulyasa 2008).

Menurut Saud (2010) menyatakan karakteristik indikator kompetensi guru

mencakup :

a. Mampu melakukan suatu perkerjaan tertentu secara rasional. Guru harusmemiliki visi dan misi yang jelas dalam melakukan sesuatu berdasarkananalisis kritis dan pertimbangan logis dalam membuat pilihan danmengambil keputusan tentang apa yang dikerjakan.

Page 42: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

24

b. Menguasai perangkat pengetahuan (teori dan konsep, prinsip dan kaidah,hipotesis dan generalisasi, data dan informasi, dan sebagainya) tentangseluk beluk apa yang menjadi bidang tugas pekerjaannya.

c. Menguasai perangkat keterampilan (strategi dan teknik, metode danteknik, prosedur dan mekanisme, sarana dan instrument, dan sebagianya)tentang cara dan bagaimana dan dengan apa harus melakukan tugas.

d. Memahamai perangkat persyaratan ambang (basic standard) tentangketentuan kelayakan normatif minimal kondisi dari proses yang dapatditolerensikan dari kreteria keberhasilan yang dapat diterima dari apayang dapat dilakukan.

e. Memiliki daya motivasi dan citra (aspirasi) unggulan dalam melakukantugas pekerjaan. Guru bukan sekedar puas dengan memadai persyaratanminimal, melainkan berusaha mencapai yang sebaik mungkin.

f. Memiliki kewenangan yang memancar atas perangkat kompetensinyayang dalam batas tertentu dapat didemontrasikan dan teruji sehinggamemungkinkan memperoleh pengakuan pihak berwenang.

Dari indikator-indikator kompetensi yang telah dikemukakan oleh Saud, dapat

disimpulkan bahwa seorang guru berkompetensi adalah sesorang yang

mempunyai visi dan misi yang jelas, kritis, logis, menguasai teori dan praktek

mengajar, dan bermotivasi tinggi untuk memberikan yang terbaik. Selain itu, guru

tersebut juga mempunyai kewenangan yang teruji oleh pihak yang memberi

wewenang. Seorang guru selain berkompetensi dalam bidang pengajaran, guru

juga harus mempunyai derajat kualifikasi akademik yang telah ditempuhnya dari

lembaga berwenang.

Berdasarkan literatur dan pendapat beberapa ahli dapat simpulkan bahwa

kompetensi merupakan kemampuan yang terdapat dalam diri individu dalam

pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk melakukan sesuatu dalam menunjang

keberhasilan proses pembelajaran. Guru sebagai seorang individu yang

keseharianya berkerja di dunia pendidikan harus memiliki kompetensi dalam

menjalankan tugasnya.

Page 43: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

25

2.1.3 Kompetensi Profesional

Profesi dapat dilihat dari dua konteks, yang pertama merupakan indikator

kemampuan yang menunjukan kepada perbuatan yang dapat diobservasi, dan

yang kedua sebagai konsep yang mencakup aspek-aspek kognitif dan afektif

dengan tahap pelaksaaannya (Sardiman, 2001).

Kompetensi professional guru adalah sejumlah kompetensi yang berhubungan

dengan profesi yang menuntut berbagai keahlian di bidang pendidikan atau

keguruan atau bisa dikatakan sebagai kemampuan dasar guru sesuai standar yang

ditetapkan direktur jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga

Kependidikan (PMPTK) serta Standar Nasional Pendidikan. Pendapat yang sama

juga di ungkapkan di dalam Undang – Undang Nomor 14 tahun 2005 berbunyi

“Kompetensi profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan

mendalam yang memungkinkan membimbing siswa untuk memenuhi standar

kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan”

Berdasarkan Undang – Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005

kompetensi Profesional adalah Penguasaan materi pembelajaran secara luas dan

mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di

sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan

terhadap struktur dan metodologikeilmuannya.

Aspek-aspek yang berkaitan dengan kompetensi profesional

menurutPermendiknas No 16 Tahun 2007 yang meliputi :

(1) Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yangmendukungmata pelajaran yang diampu;

Page 44: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

26

(2) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaranyangdiampu;

(3) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif;(4) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan

melakukantindakan reflektif dan

(5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untukmengembangkandiri.

Menurut Wahidmurni (2010) kompetensi profesional berkaitan dengan

kemampuan guru akan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam.

Kemampuan ini diperoleh melalui jalur pendidikan sesuai dengan program studi

yang ditempuh. Sedangkan menurut Yanim (2006)Kompetensi profesional

menurut meliputi :

(1) Penguasaan materi pelajaran yang terdiri atas penguasaan bahan yangharus diajarkan, dan konsep-konsep dasar keilmuan dari bahan yangdiajarkannya;

(2) Penguasaan dan penghayatan atas landasan dan wawasan kependidikandan keguruan;

(3) Penguasaan proses-proses kependidikan, keguruan dan pembelajaransiswa. Kompetensi profesional merupakan kemampuan dasar tenagapendidik

Kompetensi profesional menurut Usman (2001) meliputi;

(1) Penguasaan terhadap landasan kependidikan;(2) Menguasai bahan pengajaran;(3) Kemampuan menyusun program pengajaran dan(4) Kemampuan menyusun perangkat penilaian hasil belajar dan proses

pembelajaran.

Dari beberapa teori di atas dapat di simpulkan bahwa kompetensi profesional

adalah salah satu bidang kompetensi yang harus di miliki seorang guru dalam hal

bidang keilmuan yang di milikinya, dengan dikuasainya kompetensi profesional

oleh guru, diharapkan guru dapat menguasai bidang keilmuan yang di milikinya

Page 45: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

27

dan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan peraturan yang berlaku

dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

2.2 Kepemimpinan Kepala Sekolah

2.2.1 Pengertian Kepemimpinan

Menurut Danim (2008: 204) mendefinisikan kepemimpinan adalah segala

tindakan yang dilakukan seseorang baik individu maupun kelompok untuk

melakukan koordinasi dan melakukan pengarahan kepada individu atau kelompok

lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Selanjutnya

menurut Sutrisno (2011: 213) mengatakan kepemimpian adalah kemampuan

seseorang dalam mempengaruhi orang lain, dimana bawahan akan melakukan apa

yang menjadi kehendak pemimpin walaupun secara pribadi bawahan tersebut

tidak menyukainya. Selain itu menurut J. Canon dalam Sagala (2009: 115)

mengatakan kepemimpinan adalah “kemampuan atasan mempengaruhi perilaku

bawahan maupun perilaku kelompok dalam organisasi”. Sedangkan menurut

Purwanto (2005: 26) Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam

mempengaruhi orang lain agar orang yang dipengaruhinya mau dan dapat

melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh

semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa. Sedangkan

Menurut Armstrong dalam A.L Hartani (2011: 28) kepemimpinan adalah “proses

memberi inspirasi kepada semua karyawan agar bekerja sebaik-baiknya untuk

mencapai hasil yang diharapkan”.

Kartono (2005: 57) mengungkapkan kepemimpinan adalah “kegiatan

mempengaruhi orang-orang agar orang yang dipimpinnya mau bekerja sama

Page 46: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

28

untuk mencapai tujuan yang diinginkan”. Sedangkan Menurut Wahyudi (2009:

120) kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam

menggerakkan, mengarahkan, sekaligus mempengaruhi pola pikir, cara kerja

setiap anggota agar bersikap mandiri dalam bekerja untuk kepentingan percepatan

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan

kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang lain, baik individu atau

kelompok. Serta kemampuan untuk mengarahkan tingkah laku individu atau

kelompok untuk memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang

diinginkan oleh kelompoknya, sehingga bawahan dengan senang hati mau

melaksanakan tugas yang diberikan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Kepemimpinan merupakan salah satu aspek penting yangmempengaruhi

keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuanorganisasi. Keberhasilan suatu

organisasi baik secara keseluruhan maupun sebagian kelompok organisasi sangat

bergantung pada mutu kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi tersebut.

Peran kepemimpinan efektif pada suatu organisasi

dalam mencapai tujuan organisasi adalah bagaimana para pemimpin organisasi

mampu menggerakkan, menginspirasi, memotivasi dan mengarahkan anggota

organisasinya dalam mencapai tujuan organisasinya secara efektif dan efisien. (

Fretilino, 2012:7)

Menurut Fretilino (2012 : 10) kepemimpinan adalah faktor manusiawi yang

mengikat suatu kelompok bersama dan memberinya motivasi menuju tujuan-

Page 47: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

29

tujuan tertentu, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Ini berarti

antara kepemimpinan dengan motivasi memiliki ikatan yang kuat. Seseorang yang

menjalankan fungsi kepemimpinan setidaknya harus memiliki persyaratan atau

sifat-sifat bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki inteligensia tinggi,

memiliki fisik kuat, berpengetahuan luas, percaya diri, dapat menjadi anggota

kelompok, adil dan bijaksana, tegas dan berinisiatif, berkapasitas membuat

keputusan, memilki kestabilan emosi. bahwa keterampilan yang harus dimiliki

oleh administrator efektif adalah keterampilan teknis (technical skill), ketrampilan

hubungan manusia (human relation skill), dan keterampilan konseptual

(conseptual skill).

Menurut Wibowo (2008) Ciri-ciri seorang personel itu mempunyai sifat

kepemimpinan terlihat dari :

1) Kemampuan mengambil keputusan yang cepat dan tepat.2) Kemampuan menentukan prioritas kerja yang tepat.3) Kemampuan untuk mengemukakan pendapat yang jelaskepada orang

lain.4) Menguasai bidang tugasnya dengan baik dan mampu

memberiketeladanan dengan baik kepada bawahan,5) Berusaha memupuk dan mengembangkan kerjasama dengan baik6) Mampu melatih dan mengembangkan bawahan dengan baik,7) Dapat menggugah semangat dan menggerakkan bawahandalam

melaksanakan pekerjaan,8) Bersedia mempertimbangkan saran-saran bawahan danmemperhatikan

nasib, serta mendukung bawahan untuk maju.

Pemimpin aparatur harus memiliki kompetensi kreatif yang mampumenyelesaikan

berbagai permasalahan dan tantangan akibat dariperubahan yang cepat dan penuh

ketidakpastian. Peran kepemimpinan aparat adalah13 :

1) Coach atau pelatih yang mampu senantiasa melatih, mendidik, membinadan memberdayakan aparat, atau pegawai yang dipimpinnya.

2) Sebagai spokesman, atau juru bicara yang mampu menjelaskanvisi, misi,tujuan, dan program-program kerja kepadastakeholders yang berada

Page 48: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

30

diluar organisasi. Kemampuanberkomunikasi dialog, lobby, danmendengar secara aktif,sangat diperlukan.

3) Kedalam organisasi seorang pemimpin aparatur hendaknyamampumembawa perubahan baru, gagasan dan terobosanbaru, serta pemikiranyang membawa nilai tambahproduktivitas dan efisiensi organisasi.

4) Keluar, pemimpin aparat hendaknya mampu berperan sebagaidirectionsetter yakni suatu kemampuan untuk memberikanarah yang tepat dalamrangka mewujudkan visi, misi, tujuan,dan program-program kerjaorganisasi.( Fretilino, 2012)

Ciri-ciri kepemimpinan dari segi kompetensi dapat dikemukakan sebagai berikut :

1) Kesadararan diri, seorang pemimpin harus mempunyai pemahamantentang jati dirinya yang tercermin dari sikap sabar, teguh pendirian,memiliki integritas tinggi. Seseorang yang memiliki keseimbanganantar kecerdasan intelektual dan emosional.

2) Kemampuan mengelola dan/atau menangani perubahan, ketidakpastian,ketidakteraturan, dan keserba bertentangan.

3) Mempunyai visi ke depan. Maka harus mampu menggerakkan seluruhjajaran organisasi agar mempunyai persamaan persepsi terhadap apayang akan dicapai bersama, sehingga mampu menggerakkan organisasisebagai organisasi pembelajaran yang dapat terus berkembang.

4) Keterbukaan terhadap kritik dan saran, sehingga, akan dapat terusmeningkatkan dan memperbaiki diri dan produktivitas organisasi.

5) Kemampuan menggunakan kekuasaan secara arif dan bijaksana,sehingga tidak terjadi penyalahgunaan jabatan dan penyimpangan dariamanah dan kekuasaan yang diembannya.(Fretilino,2012)

Peranan seorang pemimpin sangat dominan untuk dapat menjembatani masalah-

masalah kronis yang dihadapi oleh organisasinya. Peranan pemimpin

digambarkan sebagai berikut :

1. Peranan Bersifat Interpersonal, yaitu sebagai figurhead, leader, danliaison (Penghubung). Peranan bersifat interpersonal sebagai :a. Figurehead, tampil dalam berbagai acarab. Leader (penggerak), mampu memberikan bimbingan, sehingga

bawahan dapat dibina dan dikembangkan dalam pelaksanaantugas;c. Liaison (hubungan), mengembangkan hubungan kerjasama, kepada

bawahan dan lingkungan kerja diluar satuannya, dalam rangkasaling tukar informasi.

2. Peranan Bersifat Informasional, yaitu pemonitor, disseminator (penyebar),dan juru bicara. Peranan bersifat informasional, sebagai :a. Pemonitor, harus selalu mengikuti dan memperoleh segala

macaminformasi seluruh proses kegiatan disatuan kerjanya;

Page 49: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

31

b. Dissimenator, harus selalu memberi informasi kepada bawahannyaberkaitan dengan satuan kerjanya. Setiap organisasi apapunmemerlukan kerjasama, bantuan, konsultasi dan dukungan dari luar.

c. Juru bicara suatu organisasi adalah pemimpin itu sendiri.3. Peranan sebagai Pengambil Keputusan, yaitu sebagai entreprenuer

(pengusaha), disturbance handler (mengatasi kesulitan), pengatur sumberdaya dan wakil (mewakili satuan kerja).Peranan pengambil keputusansebagai :a. Entrepreneur yang selalu berusaha memperbaiki dan

mengembangkan satuan kerja yang dipimpinnya, berusahamenciptakan ide dan gagasan baru, sistem hubungan dan tata kerja(innovation) pengembangan organisasinya.

b. Mampu mengatasi segala macam kesulitan (disturbances handler)dalam situasi apapun harus mampu mengatasi hambatan dantantangan yang dihadapi.

c. Pengatur segala macam sumber daya yang ada bertanggungjawabmengatur SDM, dana, waktu dan prasarana, sehingga dapatdimanfaatkan seefektif mungkin dalam mencapai tujuan organisasi.

d. Wakil, dalam setiap hubungan kerja dengan satuan kerja diluar.( Henry Mitzberg,2008)

Dari uraian di atas dapat ditetapkan pengertian kepemimpinan yang tepatadalah

kemampuan individu mempengaruhiaktivitas anggota kelompok, serta pihak

terkait untuk mencapaitujuan bersama yang dirancang untuk memberikan

manfaatinduvidu, pihak terkait dan organisasi.

2.2.2 Pengertian Kepala Sekolah

Secara sederhana kepala sekolah didefinisikan sebagai ”seorang tenaga fungsional

guru diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses

belajar mengajar atau tempat dimana terjadi interaksi antar guru yang memberi

pelajaran dan murid yang menerima pelajaran” (Wahyosumidjo,2002:81).

Kepala sekolah yang berhasil apabila mereka memahami keberadaan sekolah

sebagai organisasi yang kompleks dan unik, serta mampu melaksanakan peranan

kepala sekolah sebagai seorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin

sekolah. keberhasilan kepala sekolah menunjukkan bahwa kepala sekolah adalah

Page 50: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

32

seorang yang menentukan titik pusat dan irama suatu sekolah. bahkan lebih jauh

tersebut menyimpulkan bahwa keberhasilan kepala sekolah adalah keberhasilan

kepala sekolah. beberapa diantara kepala sekolah dilukiskan sebagai orang yang

sebagai orang yang memiliki harapan tinggi bagi para staf dan para siswa, kepala

sekolah adalah mereka yang banyak mengetahui tugas-tugas mereka dan mereka

yang menentukan irama bagi sekolah mereka.

Telah kita maklumi bahwa tugas kepala sekolah itu sedemikian banyak dan

tanggung jawabnya sedemikian besar. Maka tidak sembarangan orang patut

menjadi kepala sekolah. Untuk dapat menjadi kepala sekolah harus memenuhi

syarat-syarat tertentu. Disamping syarat yang berupa ijazah (yang merupakan

syarat-syarat formal) juga pengalaman kerja dan kepribadian yang baik perlu

diperhatikan.

Dalam peraturan yang berlaku dilingkungan Depdikbud untuk setiap tingkatan

dan jenis sekolah sudah ditetapkan syarat-syaratnya untuk pengangkatan kepala

sekolah. Seperti telah kita ketahui bahwa untuk menjadi kepala sekolah TK dan

SD serendah-rendahnya berijazah sarjana muda BI. Karena jenis SMP maupun

SMA itu bermacam-macam (SMP, SMA, SMK, DLL), maka ijazah yang

diperlukan bagi seorang kepala sekolah hendaknya sesuai dengan jurusan/ jenis

sekolah yang dipimpinnya.

Pengalaman kerja merupakan syarat penting yang tidak dapat diabaikan.

Bagaimana bisa memimpin apabila ia belum mempunyai pengalaman bekerja /

menjadi guru pada jenis sekolah yang dipimpinnya. Mengenai persyaratan

lamanya pengalaman kerja untuk pengangkatan kepala sekolah belum ada

Page 51: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

33

keseragaman diantara berbagai jenis sekolah. Hal tersebut karena adanya banyak

hal yang menyebutkan kesulitan pengangkatan, diantaranya:

a. Pertumbuhan dan perkembangan jumlah sekolah yang sangat pesat dantidak sesuai dengan jumlah guru yang tersedia.

b. Adanya ketidak seimbangan antara banyaknya guru-guru fakumum/sosial yang besar jumlahnya dengan gutu-guru fak kejurusan(teknik dan ekstra ) yang sangat sedikit.

c. Dikota besar kelabihan guru sedang dipesok sangat kekurangan guru.d. Dan lain-lain.(Daryanto, 2005:91)

Disamping ijazah dan pengalaman kerja, ada syarat lain yang tidak kurang

pentingnya, yaitu persyaratan kepribadian dan kecakapan yang dimilikinya.

Seorang kepala sekolah hendaknya memiliki kepribadian yang baik sesuai dengan

kepemimpinan yang akan dipegangnya. Ia hendaknya memiliki sifat-sifat jujur,

adil dan dapat dipercaya, suka menolong dan membantu guru dalam menjalankan

tugas dan mengatasi kesulitan-kesulitan, bersifat supel dan ramah mempunyai

sifat tegas dan konsekuen yang tidak kaku.

Sifat-sifat kepribadian seperti tersebut diatas, seorang kepala sekolah hendaknya

memiliki ilmu pengetahuan dan kecakapan yang sesuai dengan jurusan serta

bidang-bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Tanpa memiliki sifat-

sifat serta pengetahuan dan kecakapan seperti diuraikan diatas, sukarlah baginya

untuk dapat menjalankan peranan kepemimpinan yang baik dan diperlukan bagi

kemajuan sekolahnya.

Seorang kepala sekolah harus berjiwa nasional dan memiliki falsafah hidup yang

sesuai dengan falsafah dan dasar negara kita. Jika kita simpulkan apa yang telah

diuraikan diatas, maka syarat seorang kepala sekolah adalah sebagai berikut:

a. Memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan / peraturan yang telahditetapkan oleh pemerintah.

Page 52: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

34

b. Mempunyai pengalaman kerja yang cukup, terutama disekolah yangsejenis dengan sekolahan yang dipimpinnya.

c. Mempunyai sifat kepribadian yang baik, terutama sikap dan sifat-sifatkepribadian yang diperlukan bagi kepentingan pendidikan.

d. Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas, terutama mengenaibidang-bidang pengetahuan pekerjaan yang diperlukan bagi sekolah yangdipimpinnya.

e. Mempunyai ide dan inisiatif yang baik untuk kemajuan danpemgembangan sekolahnya.(Purwanto, 2002:91)

2.2.3 Kepemimpinan Kepala Sekolah

Menurut Retno dan Irena (2016:7) ciri-ciri kepemimpinan kepala sekolah adalah

sebagai berikut:

1) KepribadianArtinya bahwa kepala sekolah harus mencerminkan sikap-sikapberikutini: berakhlak mulia, memiliki integritaskepribadian sebagai pemimpin,memiliki keinginan yangkuat dalam pengembangan diri sebagai kepalasekolah,bersifat terbuka dalam melaksanakan tugas pokok danfungsinya,mengendalikan diri dalam menghadapi masalahdalam pekerjaan sebagaikepala sekolah.v .

2) ManajerialArtinya bahwa kepala sekolah harus mampu mencerminkansikap-sikapberikut ini: menyusun perencanaan sekolah,mengembangkan sekolahsesuai dengan kebutuhan, memimpin sekolah dalam rangkapendayagunaan sumberdaya sekolah secara optimal, mengelolaperubahan dan pengembangan sekolah menuju organisasi pembelajaranyang efektif, mengelola guru dan staf dalam rangkapemberdayaansumber daya manusia secara optimal,mengelola hubungan antar sekolahdan masyarakat dalam rangka mencari dukungan ide, mengelola pesertadidik dalam rangka penerimaan peserta didik baru dampenempatanpengembangan kapasitas peserta didik, mengelola sistem informasidalam rangka penyusunan program dan pengambilan keputusan,melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaanprogramkegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat.

3) KewirausahaanArtinya bahwa kepala sekolah harus mampu mencerminkan sikap-sikapberikut ini: menciptakan inovasi yang berguna bagi sekolah, bekerjakeras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasipembelajaran yang efektif, memiliki motivasi yang kuat untuk suksesdalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpinsekolah, pantang menyerah, dan selalu mencari solusi yang terbaik dalammenghadapi kendala yang dihadapi sekolah, memiliki nalurikewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi atau jasa sebagaisumber belajar peserta didik.

Page 53: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

35

4) SupervisiArtinya bahwa kepala sekolah harus mencerminkan sikap-sikap berikutini: merencanakan program supervisi akademik dalam rangkapeningkatan profesionalisme guru, melaksanakan supervisi akademikterhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan supervisi yangtepat, menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalamrangka peningkatan profesionalisme guru.

5) SosialArtinya bahwa kepala sekolah harus mampu mencerminkan sikap-sikapberikut ini: bekerjasama dengan pihak lain untuk keentingan sekolah,berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, memiliki kepekaansosial terhadap orang atau kelompok lain.

Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah menunjuk pada gaya dan strategi seorang

kepala sekolah melaksanakan tugas kepemimpinan kepala sekolah. Diantara

perilaku kepemimpinan kepala sekolah yang efektif, dapat dilihat pada gaya

kepemimpinan yang transaksional, transformasional, dan visioner. Implementasi

dari penerapan perilaku kepemimpinan model itu dapat memberi dorongan atas

berkembangnya kinerja profesional guru.

Demikian halnya,Wahab (2008) menyatakan perilaku adalah suatu fungsi dari

interaksi individu dengan lingkungannya. Dengan demikian organisasi sekolah

sebagai sebuah sistem, dipengaruhi oleh faktor luar disamping faktor internal yang

turut mempengaruhi kinerja guru dalam pelaksanaan tugasnya. Otoritas guru

dalam pembelajarannya turut berkembang, sejalan dengan masuknya pengaruh

luar kedalam sistem sekolah.

Organisasi sekolah sebagai suatu sistem sosial pada dasarnya merupakan suatu

kerangka kerja dimana manajemen pendidikan bekerja dengan fungsi-fungsinya.

Implementasi dari fungsi-fungsi tersebut akan menggambarkan bagaimana gaya

(dan atau perilaku) kepemimpinan kepala sekolah didalam mengelola organisasi

sekolah. Kepala sekolah adalah pimpinan yang menjalankan perannya dalam

Page 54: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

36

memimpin sekolah sebagai lembaga pendidikan, dan berperan sebagai pimpinan

pendidikan. Secara umum pimpinan pendidikan dapat diartikan sebagai

kepemimpinan yang diterapkan dalam bidang pendidikan. Pengertian dari

kepemimpinan itu sendiri pada dasarnya mempunyai sifat yang umum dan hal itu

juga dapat berlaku dalam bidang pendidikan. Secara lebih khusus bila diterapkan

pada organisasi pendidikan seperti sekolah, maka kepemimpinan pendidikan

dalam tataran organisasi sekolah akan berkaitan dengan ke pemimpinan kepala

sekolah (school leader/principal), hal ini disebabkan kepala sekolah merupakan

orang yang punya otoritas dalam mengelola sekolah guna mencapai tujuan yang

telah ditentukan Kepala sekolah, sebagai pemimpin pendidikan dituntut untuk

mengembangkan sikap/perilaku dan nilai-nilai kepemimpinan yang diperlukan

disekolah, dan mampu menggerakkan bawahannya untuk melakukan perubahan

sesuai tuntutan stakeholders. Pemimpin sekolah yang menekankan pada

kreativitas, kepercayaan serta kontribusi bagi masyarakat sebagai perilaku

kepemimpinan yang situasional dan efektif amat diperlukan dalam suatu

organisasi sekolah. Saat ini perilaku kepemimpinan yang situasional dan efektif

untuk diterapkan adalah tipe kepemimpinan visioner, transformative dan

transaksional.

Menurut Komariah (2006) ketiga tipe kepemimpinan di atas memiliki titik

konsentrasi yang khas sesuai dengan jenis permasalahan dan mekanisme kerja

yang diserahkan pada bawahan. Dengan perilaku (gaya) kepemimpinannya itu,

seorang kepala sekolah akan mampu mengembangkan organisasi ke arah yang

lebih profesional melalui peningkatan kreativitas, kepercayaan dan kerjasamanya

dengan masyarakat.

Page 55: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

37

Perilaku pemimpin yang demikian akan membawa perubahan organisasi ke arah

yang lebih adaptif dalam menghadapi berbagai perubahan lingkungan, sehingga

orientasi ke masa depan menjadi dominan pada perilaku kepemimpinannya.

Menurut Komariah (2006), perilaku kepemimpinan transaksional adalah perilaku

kepemimpinan kepala sekolah yang menekankan pada tugas bawahan. Perilaku

kepemimpinan tipe transaksional berpusat pada aspek-aspek procedural

manajerial yang metodologis dan fisik. Pemimpin mendisain pekerjaan beserta

mekanismenya, dan staf melaksanakan tugas sesuai kemampuan dan keahliannya.

Pola hubungan yang dikembangkan pada perilaku kepemimpinan ini didasarkan

pada sistem timbal balik (transaksi) yang saling menguntungkan (mutualisme).

Parapemimpin memahami kebutuhan dasar para pengikutnya dan pemimpin

menemukan penyelesaian atas cara kerja dari para pengikutnya.Para pemimpin

transaksional memandang bawahan sebagai manusia X (teori X-Y McGregor),

yakni suka menghindar dari pekerjaan. Sehingga mereka percaya, bahwa bawahan

lebih cenderung atau senang diarahkan, ditentukan prosedurnya dan pemecahan

masalahnya, daripada harus memikul sendiri tanggung jawab atas segala tindakan

dan keputusan yang diambil. Pada perilaku kepemimpinan inipun dikembangkan

sistem reward dan punishment yang telah disepakati bersama dalam kontrak kerja.

Manakala para staf menunjukkan produktivitas kinerja, maka mereka memperoleh

contingent positif berupa imbalan. Tetapi jika menunjukkan kegagalan atau

kesalahan, maka akan dikenai dorongan contingent negatif atau aversif, berupa

hukuman sesuai kontrak. Kelemahan perilaku kepemimpinan transaksional, para

bawahan tidak cocok untuk diserahi tanggung jawab merancang pekerjaan yang

Page 56: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

38

memerlukan inisiatif dan prakarsa. Kelemahan lain, para pemimpin enggan

membagi pengetahuannya kepada staf karena menganggap pengetahuan itu

sebagai dasar untuk melakukan koreksi dan kritik moral yang kuat bagi perbaikan

iklim kerja yang terlalu berorientasi tugas dan mengabaikan aspekkemanusiaan.

Perilaku Kepemimpinan kepala sekolah yang transformasional (Komariah 2006),

adalah kepala sekolah yang memiliki wawasan jauh kedepan dan berupaya

memperbaiki dan mengembangkan organisasi sekolah saat kini dan saat

mendatang. Pemimpin transformasional disebut juga pemimpin visioner. Perilaku

pemimpin transformasional merupakan agen perubahan dan sebagai katalisator

kearah perbaikan. Pemimpin transformasional memandang nilai-nilai organisasi

sebagai nilai luhur yang perlu dibangun dan ditetapkan oleh seluruh staf, sehingga

mereka merasa memiliki dan berkomitmen dalam pelaksanaannya.

Menurut Komariah (2006) mengemukakan konsep ”4I” sebagai karakteristik

perilaku kepemimpinan transformasional. Keempat ”I” dimaksud antara lain:

1. Idealized influence adalah perilaku yang menghasilkan rasa hormat(respect) dan percaya diri (trust) dari bawahan.

2. Inspirational motivation, tercermin dalam perilaku yang senantiasamenyediakan tantangan bagi pekerjaan yang dilakukan staf dan memberimakna pekerjaan staf.

3. Intellectual stimulation yaitu perilaku kepemimpinan didasarkan atasperkembangan ilmu pengetahuan dan secara intelektualmenerjemahkannya kedalam kinerja produktif.

4. Individualized consideration, perilaku pemimpin yang selalumerefleksikan dirinya sebagai seorang yang penuh perhatian dalammendengarkan dan menindak lanjuti keluhan, ide, harapan-harapan, dansegala masukan yang diberikan staf. (Aan Komariah dan Triatna, 2006).

Indikator kepemimpinan visioner, ditandai oleh kemampuan perilaku membuat

perencanaan yang jelas, dan rumusan visinya menggambarkan sasaran yang

hendak dicapai oleh sekolah yang dipimpinnya. Visi dirumuskan melalui kinerja

Page 57: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

39

kepemimpinan, dan dapat mengakomodasi kepentingan hubungan baik diantara

personal dalam melaksanakan tugas dan fungsinya serta dalam meniti karirnya,

disamping menciptakan sistem pendidikan yang bermutu.

Visi pendidikan mempengaruhi kinerja pendidikan. Visi sekolah mempengaruhi

kinerja sekolah. Visi menjadi trigger semangat meraih kemenanganpendidikan.

Visi dapat mengisi kehampaan, membangki tkan semangat, menimbulkan kinerja,

bahkan mewujudkan prestasi sekolah, apalagi ditengah-tengah tuntutan

kemandirian berpikir dan bertindak. Kepemimpinan ke pala sekolah yang visioner

pada akhirnya menunjukkan kepemimpinan efektif dan berkualitas.Karakteristik

pemimpin (kepala sekolah) yang berkualitas antara lain:

a. Memiliki integritas pribadiMemiliki antusiasme terhadap perkembangan lembaga (sekolah) yangdipimpinnya

b. Mengembangkan kehangatan, budaya, dan iklim organisasi (sekolah)Tegas dan adil dalam mengambil tindakan/kebijakan kelembagaan(sekolah)(Komariah & Triatna, 2006)

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kepemimpinan kepala sekolah adalah

kemampuan kepala sekolah dalam mendorong, membimbing, mengarahkan, dan

menggerakkan para guru untuk bekerja, berperan serta guna mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Dimensi kepemimpinan kepala sekolah yang akan dikaji

mengacu pada pendekatan perilaku kepemimpinan yang mengacu pada:

1. Peranan Bersifat Interpersonal, yaitu sebagai figurhead, leader, dan liaison(Penghubung).

2. Peranan Bersifat Informasional, yaitu pemonitor, disseminator(penyebar), dan juru bicara.

3. Peranan sebagai Pengambil Keputusan, yaitu sebagai entreprenuer(pengusaha), disturbance handler (mengatasi kesulitan), pengatursumber daya dan wakil (mewakili satuan kerja).

(Henry Mitzberg,2008)

Page 58: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

40

2.3. Disiplin Kerja Guru

2.3.1 Pengertian Kedisiplinan

Kata kedisiplinan berasal dari bahasa Latin yaitu discipulus, yang berarti

mengajari atau mengikuti yang dihormati. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (2007), menyatakan bahwa disiplin adalah:

a. Tata tertib (di sekolah, di kantor, kemiliteran, dan sebagainya).

b. Ketaatan (kepatuhan) pada peraturan tata tertib.

c. Bidang studi yang memiliki objek dan sistem tertentu.

Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari

serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,

keteraturan dan atau ketertiban. Menurut rikunto (2000:155) kedisiplinan

merupakan kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan dan tata tertib karena

didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada hatinya.Selanjutnya, menurut

Mulyasa (2003:108) mengemukakan bahwa kedisiplinan ialah suatukeadaan

tertib, dimana orang-orang tergabung dalam satu sistem tunduk pada peraturan-

peraturan yang ada dengan senang hati.

Kedisiplinan merupakan sikap atau perilaku yang menggambarkan kepatuhan

kepada suatu aturan atau ketentuan. Kedisiplinan juga berarti suatu tuntutan bagi

berlangsungnya kehidupan yang sama, teratur dan tertib,yang dijadikan syarat

mutlak bagi berlangsungnya suatu kemajuan dan perubahan- perubahan ke arah

yang lebih baik (Budiono, 2006). Santoso (2004) menyatakan bahwa kedisiplinan

adalah sesuatu yang teratur, misalnya disiplin dalam menyelesaikan pekerjaan

berarti bekerja secara teratur. Kedisiplinan berkenaan dengan kepatuhan dan

ketaatan seseorang atau kelompok orang terhadap norma-norma dan peraturan-

Page 59: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

41

peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.

Kedisiplinan dibentuk serta berkembang melalui latihan dan pendidikan sehingga

terbentuk kesadaran dan keyakinan dalam dirinya untuk berbuat tanpa paksaan.

Berdasarkan berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan

adalah suatu sikap dan perilaku yang mencerminkan ketaatan dan ketepatan

terhadap peraturan, tata tertib,norma-norma yang berlaku,baik tertulis maupun

yang tidak tertulis.

2.3.1.2 Tujuan kedisiplinan

Menurut Fatmawati (2014) mengemukakan bahwa kedisiplinan memiliki 2 (dua)

tujuan, yaitu memberi kenyamanan pada para siswa dan staf (guru) serta

menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar. Kedisiplinan mempunyai

tujuan kedisiplinan adalah perkembangan dari pengembangan diri sendiri dan

pengarahan diri sendiri tanpa pengaruh atau kendali dari luar. Kedisiplinan adalah

suatu latihan batin yang tercermin dalam tingkah laku yang bertujuan agar orang

selalu patuh pada peraturan. Dengan adanya kedisiplinan diharapkan anak didik

mendisiplinkan diri dalam mentaati peraturan sekolah sehingga proses belajar

mengajar berjalan dengan lancar dan memudahkan pencapaian tujuan pendidikan.

Oleh karena itu, anak didik perlu dibimbing atau ditunjukkan mana perbuatan

yang melanggar tata tertib dan mana perbuatan yang menunjang terlaksananya

proses belajar mengajar dengan baik. Dari beberapa pendapat diatas, dapat

disimpulkan bahwa tujuan kedisiplinan adalah memberi kenyamanan pada para

siswa dan staf (guru) serta menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar

Page 60: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

42

serta perkembangan dari pengembangan diri sendiri dan pengarahan diri sendiri

tanpa pengaruh atau kendali dari luar.

2.3.1.3 Fungsi Kedisiplinan

Fungsi kedisiplinan menurut Tu’u (2004) adalah:

a. Menata kehidupan bersama, Kedisiplinan sekolah berguna untukmenyadarkan siswa bahwa dirinya perlu menghargai orang laindengan cara menaati dan mematuhi peraturan yang berlaku, sehinggatidak akan merugikan pihak lain dan hubungan dengan sesamamenjadi baik dan lancar.

b. Membangun kepribadian, Pertumbuhan kepribadian seseorangbiasanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Disiplin yangditerapkan di masing-masing lingkungan tersebut memberi dampakbagi pertumbuhan kepribadian yang baik. Oleh karena itu, dengandisiplin seseorang akan terbiasa mengikuti , mematuhi aturan yangberlaku dan kebiasaan itu lama kelamaan masuk ke dalam dirinyaserta berperan dalam membangun kepribadian yang baik.

c. Melatih kepribadian Sikap, Perilaku dan pola kehidupan yang baikdan berdisiplin terbentuk melalui latihan. Demikian juga dengankepribadian yang tertib, teratur dan patuh perlu dibiasakan dan dilatih.

d. Pemaksaan Kedisiplinan dapat terjadi karena adanya pemaksaan dantekanan dari luar, misalnya ketika seorang siswa yang kurang disiplinmasuk ke satu sekolah yang berdisiplin baik, terpaksa harus mematuhitata tertib yang ada di sekolah tersebut.

e. Hukuman Tata tertib biasanya berisi hal-hal positif dan sanksi atauhukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut.

f. Menciptakan lingkungan yang kondusif Kedisiplinan berfungsimendukung terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agarberjalan lancar dan memberi pengaruh bagi terciptanya sekolahsebagai lingkungan pendidikan yang kondusif bagi kegiatanpembelajaran.

2.3.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan

Terdapat beberapa faktor atau sumber yang dapat menyebabkan timbulnya

masalah-masalah yang dapat mengganggu terpeliharanya disiplin. Menurut

Rachman (2000), faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan, antara lain:

a. Dari sekolah, contohnya:1. Tipe kepemimpinan guru atau sekolah yang otoriter yang senantiasa

mendiktekan kehendaknya tanpa memperhatikan kedaulatan siswa.

Page 61: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

43

2. Guru yang membiarkan siswa berbuat salah, lebih mementingkanmata pelajaran daripada siswanya.

3. Lingkungan sekolah seperti: hari-hari pertama dan hari-hari akhirsekolah (akan libur atau sesudah libur), pergantian pelajaran,pergantian guru, jadwal yang kaku atau jadwal aktivitas sekolahyang kurang cermat, suasana yang gaduh, dll.

b. Dari keluarga, contohnya:a. Lingkungan rumah atau keluarga, seperti kurang perhatian, ketidak

teraturan, pertengkaran, masa bodoh, tekanan, dan sibuk urusannyamasing-masing.

b. Lingkungan atau situasi tempat tinggal, seperti lingkungankriminal, lingkungan bising, dan lingkungan minuman keras.

2.3.1.5 Aspek- aspek Kedisiplinan

Menurut Fatmwati (2014) disiplin memiliki 3 (tiga) aspek. Ketiga aspek tersebut

adalah :

a. sikap mental (mental attitude) yang merupakan sikap taat dan tertibsebagai hasil atau pengembangan dari latihan, pengendalian pikirandan pengendalian watak.

b. pemahaman yang baik mengenai sistem peraturan perilaku, norma,kriteria, dan standar yang sedemikan rupa, sehingga pemahamantersebut menumbuhkan pengertian yang mendalam atau kesadaran,bahwa ketaatan akan aturan. Norma, dan standar tadi merupakan syaratmutlak untuk mencapai keberhasilan (sukses).

c. sikap kelakuan yang secara wajar menunjukkan kesungguhan hati, untukmentaati segala hal secara cermat dan tertib

2.3.2 Disiplin Kerja Guru

Disiplin kerja merupakan tindakan atau perilaku seseorang terhadap tanggung

jawab kegiatan kerjanya. Menurut Rivai (2004:444) disiplin kerja adalah suatu

alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan pegawai agar

mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk

meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan

perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Sedangkan menurut Hasibuan

Page 62: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

44

(2000:190) disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati

semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku”.

Disiplin yang datang dari individu sendiri adalah disiplin yang berdasarkan atas

kesadaran individu sendiri dan bersifat spontan Disiplin ini merupakan disiplin

yang sangat diharapkan oleh suatu organisasi karena disiplin ini tidak memerlukan

perintah atau teguran langsung.Sedangkan yang dimaksud dengan disiplin

berdasarkan perintah yakni dijalankan karena adanya sanksi atau ancaman

hukuman.Dengan demikian orang yang melaksanakan disiplin ini karena takut

terkena sanksi atau hukuman, sehingga disiplin dianggap sebagai alat untuk

menuntut pelaksanaan tanggung jawab.

Pengertian disiplin terkandung dua faktor yang amat menentukan, yaitu faktor

waktu dan perbuatan atau tindakan. Supaya disiplin tercipta dalam perusahaan

diperlukan tata tertib/aturan yang jelas, penjabaran tugas/wewenang yang jelas,

dan tata caranya yang dapat dimengerti oleh semua anggota. (Anoraga, 2006)

Bertitik tolak dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa inti dari pembentukan

disiplin dapat dilaksanakan melalui dua cara, yaitu melalui pengembangan disiplin

pribadi atau pengembangan disiplin yang datangdari individu serta melalui

penerapan tindakan disiplin yang ketat, artinyabagi seorang pegawai yang

indisipliner akan dikenai hukuman atau sanksi sesuai dengan tingkatan kesalahan.

Menurut Subari 92002:163) Disiplin kerja terdiri dari dua kata yaitu disiplin dan

kerja. Ada beberapa pengertian disiplin, antara lain sebagai berikut:

a. Kreasi dan persiapan kondisi pokok untuk bekerja.b. Kontrol diri sendiri.c. Persiapan sebagai warga negara yang dewasa.d. Penurutan yang sadar.e. Melatih dan belajar tingkah laku yang dapat diterima.f. Sejumlah pengontrolan guru terhadap murid.

Page 63: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

45

g. Penurutan yang dipaksakan.h. Pengontrolan dan pengarahan energi yang menghasilkan tingkah laku

yang produktif

Dsiplin kerja dapat bermakna suasana batin yangberupa perasaan senang atau

tidak senang, bergairah atau tidak bergairah, danbersemangat atau tidak

bersemangat dalam melakukan suatu pekerjaan.Disiplin kerja merupakan salah

satu faktor yang dapat mempengaruhiproduktifitas kerja, sedangkan produktifitas

merupakan keberhasilan darisuatu organisasi. Dengan demikian terdapat

keterkaitan antara disiplin kerjadengan produktifitas. Sehingga dapat dikatakan

bahwa disiplin adalah salahsatu penentu berhasil atau tidaknya tujuan

organisasi.Dan dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja guru adalah suatu

ketaatanserta kepatuhan seorang pendidik dalam menjalankan segala peraturan

atautata tertib yang telah diberlakukan di sekolah dengan penuh kesadaran

daridalam dirinya. Karena guru merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam

proses pembelajaran di kelas.

Guru memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap proses pembelajarandan

perilaku para siswanya. Jika para guru dapat bersikap disiplin terhadaptata tertib

yang ada di sekolah, maka cenderung para siswa pun akan menirusikap disiplin

para gurunya tersebut. Dengan membiasakan diri untuk bersikapdisiplin, maka

diharapkan akan menumbuhkan rasa tanggung jawab dalammelaksanakan tugas

yang diembannya dan dapat mewujudkan suasanapembelajaran yang baik.

Guru merupakan orang tua kedua di sekolah yang diberi amanat untukmendidik,

melatih, membimbing dan mengarahkan potensi yang dimilikipeserta didik dalam

mewujudkan apa yang telah dicita-citakan. Guru sebagaipendidik harus mampu

Page 64: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

46

memberikan pendidikan dengan sebaik-baiknyakepada peserta didik sehingga

tujuan pendidikan dapat tercapai secaraoptimal.

Secara umum guru merupakan orang yang bertanggung jawab dalammendidik,

sedangkan secara khusus guru merupakan orang yang bertanggungjawab terhadap

perkembangan peserta didik dengan mengupayakanperkembangan seluruh potensi

peserta didik, baik potensi afektif, kognitif, danpsikomotorik sesuai dengan nilai-

nilai ajaran agama.

Menurut Hamailik(2005:42)Tanggung jawab guru dapat dijabarkan ke dalam

sejumlah kompetensi yang lebih khusus, yaitu sebagai berikut:

a. Tanggung jawab moral, setiap guru harus mampu menghayati perilakudanetika yang sesuai dengan moral pancasila dan mengamalkannya.

b. Tanggung jawab dalam bidang pendidikan di sekolah, setiap guruharusmenguasai cara-cara belajar mengajar yang efektif, mampumengembangkan kurikulum silabus dan rencana pelaksanaanpembelajaran.

c. Tanggung jawab dalam kemasyarakatan, setiap guru harus turut sertadalam mensukseskan pembangunan. Dan harus mampu membimbing,mengabdi dan melayani masyarakat.

d. Tanggung jawab dalam keilmuan, setiap guru harus turut sertamemajukan keilmuannya khususnya yang menjadi spesifikasinyadengan penelitiandan pengembangan.

Pembinaan terhadap disiplin kerja guru ini dapat juga dilakukan dengan

menerapkan langkah-langkah pengawasan. Langkah-langkah pengawasan yang

dapat diterapkan dalam rangka membina disiplin kerja guru tersebut adalah:

merumuskan standar, mengadakan pengukuran, membandingkan hasil

pengukuran dengan standar, mengadakan perbaikan jika terdapat kekurangan atau

ketidakdisiplinan.

Page 65: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

47

2.4 Konsep Diri

2.4.1 Pengertian Konsep diri

Menurut Janawi (2012: 125) kepribadian adalah kesatuan oraganisasi yang

dinamis sifatnya dari sistem psikofisis individu yang menentukan kemampuan

penyesuaian diri yang unik sifatnya terhadap lingkungannya. Kepribadian ini akan

tampak ketika seseorang telah berinteraksi terhadap dunia sosialnya. Kepribadian

yang ditampakkan dalam bentuk perilaku dan ucapan sehingga orang lain dapat

memberikan persepsi terhadap apa yang dilakukan.

Kepribadian sangat terkait dengan konsep diri, Menurut Desmita (2009:163)

konsep diri didefinisikan secara berbeda oleh para ahli. Seifert dan Hoffnung

mendefinisikan konsep diri sebagai “suatu pemahaman mengenai diri atau ide

tentang diri sendiri.” Santrock menggunakan istilah konsep diri mengacu pada

evaluasi bidang tertentu dari diri sendiri. Sedangkan menurut Slameto (2010:183)

konsep diri adalah serangkaian kesimpulan yang diambil seseorang tentang

dirinya berdasarkan pengalaman, baik secara langsung maupun secara tidak

langsung. Selanjutnya menurut Hardjana (2003:96) konsep diri adalah hasil dari

bagaimana seseorang melihat, merasai, dan menginginkan dirinya. Pendapat lain

juga disampaikan oleh Rakhmat (2005:100) konsep diri merupakan pandangan

dan perasaan seseorang tentang dirinya yang mencakup aspek psikologis, fisik,

dan sosial.

Menurut Jalaludin Rakhmat aspek konsep diri terbagi menjadi tiga, yaitu:

a. Aspek Fisik Merupakan aspek yang meliputi penilaian diri seseorangterhadap segala sesuatu yang dimiliki dirinya seperti tubuh, pakaian,dan benda yang dimilikinya.

Page 66: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

48

b. Aspek Psikologis Aspek psikologis mencakup pikiran, perasaan, dansikap yang dimiliki seseorang terhadap dirinya sendiri.

c. Aspek Sosial Aspek sosial mencakup bagaimana peran seseorangdalam lingkup peran sosialnya dan penilaian seseorang terhadap perantersebut.

Berzonsky mengemukakan bahwa aspek-aspek konsep diri meliputi:

a. Aspek fisik ( physical self) yaitu penilaian individu terhadap segalasesuatu yang dimiliki individu seperti tubuh, pakaian, benda miliknya,dan sebagainya.

b. Aspek sosial ( sosial self) meliputi bagaimana peranan sosial yangdimainkan oleh individu dan sejauh mana penilaian individu terhadapperfomanya.

c. Aspek moral (moral self) meliputi nilai-nilai dan prinsipprinsip yangmemberi arti dan arah bagi kehidupan individu.

d. Aspek psikis (psychological self) meliputi pikiran, perasaan, dansikap-sikap individu terhadap dirinya sendiri.

Menurut William aspek-aspek konsep diri individu terbagi menjadi dua dimensi

besar, yaitu:

a. Dimensi internal (persepsi mengenai dunia dalam dirinya), yangmeliputi:1) Identity self (persepsi individu mengenai siapa dirinya, yang

meliputi simbol atau label yang diberikan pada dirinya untukmenggambarkan dirinya dan membangun identitasnya).

2) Judging self (persepsi individu sebagai hasil pengamatan darievaluasi terhadap diri, yang akan menentukan kepuasan danpenerimaan terhadapdirinya).

3) Behavioral self (persepsi individu mengenai diri yang meliputipertanyaan mengenai apa yang ia lakukan dan bagaimana iabertingkah laku).

b. Dimensi eksternal (persepsi individu mengenai dirinya dalamberhubungan dengan dunia di luar dirinya), yang meliputi:1) Diri fisik (physical self).2) Diri moral & etik (morality & ethical self).3) Diri sosial (social self).4) Diri pribadi (personal self).5) Diri keluarga (family self).6) Diri akademik (akademic self).

Brooks menyebutkan empat faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep

diri seseorang, diantaranya:

Page 67: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

49

a. Self Appraisal-Viewing Self as an Object Istilah ini menunjukkansuatu pandangan yang menjadikan diri sendiri sebagai objek dalamkomunikasi, atau pandangan seseorang tentang dirinya sendiri. Jikaseseorang merasakan sesuatu yang tidak disukai tentang dirinya, makaia akan berusaha untuk mengubahnya. Namun, jika tidak ada kemauanuntuk mengubahnya, maka hal ini dapat membentuk konsep diri yangnegatif pada diri sendiri. Jadi, semakin besar pengalaman positif yangdimiliki seseorang , semakin positif pula konsep dirinya. Sebaliknya,semakin besar pengalaman negatif

b. Reactions and Respons of Others Yaitu konsep diri yang berkembangmelalui interaksi seseorang dengan masyarakat. Dalam hal ini, konsepdiri dipengaruhi oleh reaksi serta respons orang lain terhadap diri kita.

c. Roles You Play-Role Taking Dalam hal ini, sesuatu yangmempengaruhi konsep diri adalah „peran‟. Peran merupakanseperangkat patokan, yang membatasi perilaku yang mesti dilakukanoleh seseorang, yang menduduki suatu posisi.

d. Referens Group Referens Group atau kelompok rujukan merupakankomunikasi dalam penilaian kelompok terhadap perilaku seseorangdalam kelompok tersebut, yang selanjutnya akan dapatmengembangkan konsep diri seseorang. Semakin banyak kelompokrujukan yang menganggap diri seseorang positif, semakin positif pulakonsep dirinya.

Ada dua jenis konsep diri yang dimiliki seseorang, yaitu konsep diri positif dan

konsep diri negatif. Konsep diri positif merupakan penerimaan diri. Seseorang

dengan konsep diri positif akan mengetahui siapa dirinya, dapat memahami dan

menerima fakta positif maupun negatif tentang dirinya. Evaluasi terhadap dirinya

menjadi positif dan dapat menerima keberadaan orang lain.Berikut karakteristik

seseorang dengan konsep diri positif maupun konsep diri negatif yang

diidentifikasikan oleh Brooks dan Emmert

a. Konsep Diri Positif Beberapa ciri seseorang dengan konsep diri

positif, yaitu:

1) Yakin akan kemampuannya dalam mengatasi masalah.2) Merasa setara dengan orang lain.3) Menerima pujian dengan tanpa rasa malu.4) Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan,

keinginan, dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujuimasyarakat.

Page 68: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

50

5) Mampu memperbaiki dirinya karena setiap orang sanggupmenggunakan aspek kepribadian yang tidak disenangi danberusaha mengubahnya.

b. Konsep Diri Negatif Beberapa ciri seseorang dengan konsep diri

negatif, yaitu:

1) Peka terhadap kritik.2) Responsif terhadap pujian.3) Bersikap hiperkritis terhadap orang lain.4) Cenderung tidak disukai orang.5) Bersikap pesimis terhadap kompetisi.

Keterkaitan antara konsep diri dan Kompetensi profesional guru adalah

kompetensi yang berkaitan dengan prilaku pribadi guru itu sendiri, yang kelak

harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam prilaku sehari-hari .

Kompetensi ini menggambarkan prinsip bahwa guru itu digugu dan ditiru (Ing

Ngarso Sung Tuladha).

2.4.2 Pembagian Konsep Diri

Pudjijogyanti dalam Sobur (2003:508-510) mengemukakan “ konsep diri terdiri

atas tiga peringkat yaitu,

1. Konsep diri global merupakan pemahaman yang di miliki olehindividu mengenai dirinya sendiri yang bersifat keseluruhan

2. Konsep diri mayor, adalah cara individu memahami dirinya yangmeliputi aspek sosial , fisik dan akademis

3. Konsep diri spesifik, merupakan ciri individu memahami dirinyaterhadap setiap jenis kegiatan dalam aspek akademis, sosial dan fisik.

Setiap individu memiliki konsep diri,baik positif maupun negatif. Hanya kadar

dan derajatnya saja yang berbeda pada masing – masing individu. Faktanya tidak

ada individu yang sepenuhnya memiliki satu sisi konsep diri, semua memiliki

konsep positif dan konsep diri negatif. Namun sebisa mungkin sesorang harus

Page 69: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

51

mempunyai konsep diri yang positif aau baik, karena konsep diri seseorang

berperan menentukan dan mengrahkan seluruh perilaku individu.

2.4.3 Tipe tipe Konsep Diri

Rakmat(2001:103) tipe – tipe konsep diri adalah positip dan negatif. Ciri konsep

diri positif yaitu:

- Yakin akan kemampuannya dalam mengtasai masalah- Merasa setara dengan orang lain- Menerima pujian tanpa rasa malu- Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan,

keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya di setujui masyarakat- Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggub mengungkapkan aspek

aspek kepribadian yang tdak di senanginyadan berusaha mengubahnya.Ciri konsep diri negatif menurt Rahmat (2001:105)

- Peka pada kritik, orang ini sangat tidak tahan kritik yang di terimanyadan mudah marah

- Respon sekali terhadap pujian- Sikap hiperkritis yaitu tidak pandai dan tidak sanggub mengungkapkan

penghargaan atau pengakuan pada kelebihan orang lain- Cenderung merasa tidak di senangi orang lain, ia merasa tidak

diperhatikan karena itu bereaksi kepada orang lain sebagai musuh,sehingga tidak dapat melahirkan kehangatan dan keakrabanpersahabatan.

- Bersikap pesimis terhadap kompetensi seperti terungkap dalamkeengganannya untuk bersaing dengan orang lain dalam membuatprestasi.

-Berdasarkan teori – teori di tas dapat di simpulkan bahwa konsep diri adalah

pandangan internal yang dimiliki setiap orang tentang dirinya termasuk penilaian

yang bersifat pribadi mengenai berbagai karakteristiknya di peroleh setelah

dirinya berinteraksi dengan orang lain

2.5 Penelitian yang relevan

Beberapa penelitian sejenis sebelumnya yang memberi inspurasi penelitian

ditemukan beberapa hal-hal sebagai berikut :

1. Hairuddin Mohd Ali, Salisu Abba Yangaiya, (2015)

Page 70: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

52

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signiilkan secara

statistik antara kepemimpinan didistribusikan dan efektivitas sekolah dengan

koeflsien standar 0,68.Kaitannya penlitian ini dan penelitian di atas adalah

membahas tentang kepala sekolah perbedaannya terletak pada jumlah

variable dan terletak pada pengujian hipotesisnya.

2. Semiha Sahin (2011)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah

memiliki pengaruh ang signifikan terhadap semua faktor budaya sekolah,

kepemimpinan kepala sekolah yang paling mempengaruhi adalah

kepemimpinan instruksional.

3. Glover, Veronica, (2015)

Penelitian di lakukan di distrik sekolah Southern California 835 guru, 68

peserta menyelesaikan survei.Survei pertama difokuskan pada persepsi

kompetensi guru, kepemimpinan kepala sekolah, yang diidentifikasi dalam

literatur. Survei lain dari Dr Christopher Wagner (2006) difokuskan pada

kesehatan budaya sekolah. Survei termasuk variabel 4 guru demografis:

tahun pengalaman, jenis kelamin, tahun di sekolah saat ini, dan usia. Studi

ini menemukan hubungan yang signifikan antara persepsi kepemimpinan

kepala sekolah dan budaya menggunakan uji korelasi Pearson.

Perbedaan dan persamaan dalam penelitian ini denganpenelitiandi atas

adalah sama- sama membahas tentang kepemimpinan kepala sekolah ,

perbedaannya pada menganalisis data dan pengujian hipotesis.

Page 71: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

53

4. Maria Liakopoulou (2011)

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar guru tampaknya

menghubungkan efektivitas di tempat kerja dengan keterampilan didaktik

dan pedagogis serta pengetahuan pedagogis. Fakta bahwa guru tidak

melihat pentingnya pelatihan berkaitan dengan manajemen sekolah.

Mayoritas guru tidak menganggap pengetahuan tentang pendidikan tdak

memberikan kontribusi terhadap efektivitas guru dalam mengajar.

5. Akinola Oluwatoyin Bolanle, (2013)

Desain penelitian menggunakan survei deskriptif. 154 kepala sekolah dan

770 guru, yang dipilih secara sengaja, berpartisipasi dalam studi. Temuan

mengungkapkan bahwa kepala sekolah menengah di Selatan Barat Nigeria

memiliki keterampilan teknis, interpersonal, konseptual, dan administrasi.

Menemukan bahwa ada hubungan yang signifikan yang ditemukan antara

ketrerampilan kepemimpinan kepala sekolah dan efektivitas sekolah.

Kaitanya penelitian di atas dengan penelitian ini adalah kesamaan variable

kepemimpinan kepala sekolah. Perbedaannya terletak pada sampel, teknik

pengambilan sampel yang digunakan secara multi-stage dan penelitian saya

menggunakan teknik simple random sampling kemudian penelitan ini

menggunakan sampel kepala sekolah dan guru, sedangkan penelitian saya

hanya menggunakan sampel guru.

2.6 Kerangka Pikir

2.6.1 Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kompetensi Profesional

Kepemimpinan adalah norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pemimpin

pada saat dia mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat.

Page 72: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

54

Norma perilaku tersebut diaplikasikan dalam bentuk tindakan-tindakan dalam

aktifitas kepemimpinannya untuk mencapai tujuan suatu organisasi melalui orang

lain. Kepemimpinan Kepala Sekolah sangat mewarnai kondisi kerja.

Kepala sekolah merupakan personel sekolah yang bertanggungjawab terhadap

kegiatan-kegiatan sekolah. Inisiatif dan kreatif yang mengarah kepada

perkembangan dan kemajuan sekolah adalah merupakan tugas dan tanggung

jawab kepala sekolah. Komplesknya tugas-tugas sekolah membuat lembaga

pendidikan tersebut tidak mungkin berjalan dengan baik tanpa kepala sekolah

yang profesional dan inovatif. Kepala sekolah juga harus mampu membangkitkan

semangat kerja yang tinggi, mampu menciptakan suasana kerja yang

menyenangkan aman dan penuh semangat, mampu mengembangkan stafnya

untuk tumbuh dalam kepemimpinannya, perkembaangan mutu profesionalisme

guru, dan meningkatnya mutu lulusan. Oleh karena itu seorang kepala sekolah di

dalam dalam melaksanakan tugasnya harus memahami karakteristik bawahannya,

sehingga termotivasi untuk melaksankan tugasnya dengan optimal.Di samping

berorientasi pada tugas, kepala sekolah juga harus menjalin keharmonisan dengan

para stafnya, agar setiap tenaga kependidikan dapat melaksanakan tugas dengan

baik, sehingga mereka tetap merasa senang dalam melaksankan tugasnya.

Jika guru memiliki anggapan bahwa kepemimpinan kepala sekolahnya baik, maka

diharapkan guru akan melaksankan tugasnya dengan senang hati tanpa merasa ada

tekanan dari atasan. Kondisi seperti inilah yang diharapkan akan mampu

mengelola proses pembelajaran di sekolah dengan baik berarti guru telah dapat

melaksankan kompetensi profesionalnya dengan baik. Dengan demikian, diduga

Page 73: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

55

terdapat pengaruh yang signifikan kepemimpinan kepala sekolah terhadap

kompetensi profesional guru.

2.6.2. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kompetensi Profesional

Disiplin diri adalah sikap menghormati, menghargai patuh dan taat terhadap

peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis

serta sanggup menjalankannya. Guru merupakan bagian dari organisasi sekolah,

disiplin diri yang di miliki seorang guru akan sangat berpengaruh terhadap kinerja

yang dimilikinya.

Guru yang memiliki disiplin diri yang tinggi di harapkan mampu melaksanakan

tugasnya sesuai tupoksinya dan dapat menyelesaikan tugas dan tanggung

jawabnya tepat waktu. Kompetensi Profesional merupakan salah satu kompetensi

yang wajib di miliki oleh seorang guru. Namun pada pelaksaannya masih banyak

guru yang belum menerapkannya di sekolah. Hal ini bukan berarti guru tidak

menguasai kompetensi Profesional namun karena masih adanya rasa malas untuk

menerapkannya dengan berbagai alasan. Rasa malas itu merupakan salah satu

faktor yang menunjukkan tingkat disiplin guru masih rendah, sehingga dapat

disimpulkan disiplin diri seorang guru akan berpengaruh terhadap kompetensi

yang di milikinya, salah satunya yaitu kompetensi profesional.

2.6.3. Pengaruh Konsep diri terhadap Kompetensi Profesional

Konsep diri adalah pandangan internal yang dimiliki setiap orang tentang dirinya

termasuk penilaian yang bersifat pribadi mengenai berbagai karakteristiknya.

Konsep diri seseorang di peroleh setelah dirinya berinteraksi dengan orang lain,

sehingga memperoleh pengalaman yang baik dan menyenangkan, sehingga

Page 74: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

56

individu tersebut akan memiliki konsep diri yang positip. Namun, sebaliknya jika

seseorang yang memiliki pengalaman yang buruk dan tidak menyenangkan, maka

individu tersebut akan memiliki konsep diri yang negatif.

Seorang guru yang memiliki konsep diri positif, akan selalu optimis dalm

menjalani pekerjaannya, tidak mudah mengeluh, terutama ketika menghadapi

peserta didik yang memiliki berbagai karakter baik itu positif maupun negatif.

Guru yang memiliki Konsep diri positif, akan memiliki rasa percaya diri yang

tinggi dan bersikap positif terhadap segala sesuatu yang terjadi pada dirinya.

Begitu pula sebaliknya seorang guru yang memiliki konsep diri yang negatif

maka, tidak akan dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien.

2.6.4. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Disiplin Kerja dan Konsep

diri terhadap Kompetensi Profesional Guru

Adanya keharmonisan disiplin diri, konsep diri dan Kepemimpinan Kepala

sekolah berdampak pada meningkatnya kompetensi guru. karena disiplin diri

yang tinggi yang di miliki oleh seorang guru, di harapakan guru tidak lagi

bermalas – malasan dalam melaksanakan tuganya dan meningkatkan kemampuan

dirinya agar dapat lebih maksimal dalam menyampaikan pembelajaran kepada

siswanya .dengan inovasi dan variasi yang memicu siswa lebih bersemangat untuk

mendapatkan pelajaran yang disampaikan. Sedangkan dengan memiliki Konsep

diri yang positif, diharapkan guru memiliki tingkat percaya diri dan semangat

kerja yang tinggi dalam menerapkan dan meningkatkan kompetensi profesional

yang di milikinya.

Page 75: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

57

Kepemimpina kepala sekolah merupakan situasi atau suasana yang muncul

karena adanya hubungan antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan guru,

guru dengan peserta didik atau hubungan antara peserta didik yang mencari ciri

khas sekolah yang ikut mempengaruhi proses belajar mengajar. Di harapkan di

sekolah tercipta kondisi yang nyaman di mana proses pembelajaran dapat di

laksanakan dengan baik dan kondusif.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi profesional

seorang guru dalam pembelajaran perlu didukung oleh beberapa faktor

diantaranya disiplin diri, konsep diri dan kepemimpinan kepala sekolah,. Semakin

tinggi disiplin diri, konsep diri dan semakin baiknya kepemimpinan kepala

sekolah, maka semakin baik kompetensi profesional yang di miliki oleh

guru..Pengaruh antar variabel bebas dan terikat dalam penelitian ini secara lebih

jelas dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini:

Diagram Kerangka Konseptual

X1.Y

X2.Y

X3.Y

X1

X2

X3

Y

X1.X2.X3

.Y

Page 76: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

58

Keterangan :

X1 : Kepemimpinan Kepala Sekolah

X2 : Disiplin Kerja Guru

X3 : Konsep Diri

Y : Kompetensi Profesional Guru

X1.Y : Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah secara sendiri-

sendiri terhadap kompetensi Proesional guru SD Negeri

se Kecamatan Baradatu Way Kanan

X2.Y :Pengaruh Disiplin Kerja Guru secara sendiri-sendiri

terhadap kompetensi Profesional guru SD Negeri se

Kecamatan Baradatu Way Kanan

X3.Y :Pengaruh Konsep Diri secara sendiri-sendiri terhadap

kompetensi profesional guru SD Negeri se Kecamatan

Baradatu Way Kanan

X1.X2.X3.Y : Pengaruh Kepemimpinan kepala sekolah, Disiplin Kerja

dan konsep diri secara bersama-sama terhadap

kompetensi Profesional Guru SD Negeri se Kecamatan

Baradatu Way Kanan

2.7 Hipotesis

Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka pikir, hipotesis dalam penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berukut.

2.7.1 terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah

secara sendiri-sendiri terhadap kompetensi proesional guru SD Negeri se

Kecamatan Baradatu Way Kanan

2.7.2 terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin kerja Guru secara sendiri-

sendiri terhadap kompetensi Profesional guru SD Negeri se Kecamatan

Baradatu Way Kanan

Page 77: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

59

2.7.3 terdapat pengaruh yang signifikan antara konsep diri secara sendiri-sendiri

terhadap kompetensi profesional guru SD Negeri se Kecamatan Baradatu

Way Kanan

2.7.4 terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah,

disiplin kerja dan konsep diri secara bersama-sama terhadap kompetensi

Profesional Guru SD Negeri se Kecamatan Baradatu Way Kanan

Page 78: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

60

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Pendekatan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu menurut

Musfiqon, (2012:59) penelitian yang difokuskan pada kajian fenomena objektif

untuk dikaji secara kuantitatif. Penelitian pengumpulan data dilakukan secara

kuantitatif.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian expost facto, menurut Sugiyono, (2007:7)

yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peristiwa yang telah terjadi dan

kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang

menyebabkan terjadinya peristiwa tersebut. Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif korelasional. Metode ini mendeskripsikan hubungan antarvariabel

penelitian.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah :

3.2.1 Data Primer

Data primer yang semuanya bersumber dari guru SD Negeri se Kecamatan

Baradatu , data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari

responden melalui penyebaran kuesioner kepada para responden.

3.2.2 Data Sekunder

Page 79: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

61

Data sekunder merupakan data yang diperlukan dalam rangka melengkapi

informasi yang diperoleh dari data primer, data sekunder dapat diperoleh

melalui studi pustaka dari buku-buku, internet dan sebagainya yang

berkaitan dengan variabel penelitian yaitu kepemimpinan kepala sekolah,

disiplin kerja , konsep diri dan kompetensi Profesional Guru.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

variabel terikat atau variabel penyebab yaitu kepemimpinan kepala sekolah (X1),

Disiplin kerja (X2) dan variabel Konsep diri (X3), sedangkan variabel terikat

yaitu variabel Kompetensi Profesional Guru(Y).

3.4 Definisi Konseptual Variabel Penelitian

Menurut Singarimbun dan Effendy, (2003:98) definisi konsep adalah pemaknaan

dari konsep yang digunakan, sehingga memudahkan peneliti untuk

mengoperasikan konsep tersebut di lapangan. Berdasarkan pengertian tersebut

maka definisi konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

3.4.1 Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1)

Kepemimpinan Kepala Sekolah adalah kemampuan kepala sekolah dalam

mendorong, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan para guru

untuk bekerja, berperan serta guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Page 80: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

62

3.4.2 Disiplin Kerja (X2)

Disiplin kerja adalah Suatu sikap dan perilaku yang mencerminkan

ketaatan dan ketepatan terhadap peraturan, tata tertib,norma-norma yang

berlaku,baik tertulis maupun yang tidak tertulis.

3.4.3 Konsep Diri (X3)

Konsep Diri adalah pandangan dan perasaan seseorang tentang dirinya

yang mencakup aspek psikologis, fisik, dan sosial.

3.4.4 Kompetensi Profesional Guru (Y)

Kompetensi Profesional Guru adalah Penguasaan materi pembelajaran

secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum

mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi

materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan

metodologikeilmuannya.

3.5 Definisi Operasional

Dimaksud definisi operasional pada penelitian ini adalah penjelasan secara

aplikatif perihal hubungan langsung antarvariabel yang digunakan dalam

penelitian, secara detail perihal definisi operasional dapat dijelaskan seperti

berikut.

3.5.1 Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepemimpinan kepala sekolah adalah skor keseluruhan dari berbagai macam

aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah, yang

meliputi dimensi peranan bersifat interpersoal, informasional, dan peranan sebagai

Page 81: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

63

pengambil keputusan. Terdiri dari 20 butir pernyataan. Variabel kepemimpinan

kepala sekolah pada penelitian ini akan diukur dengan menggunakan instrumen

berupa angket berisi pernyataan dengan menggunakan skala Likert, dilengkapi

alternatif jawaban S (Selalu), SS (sangat sering), S (Sering ), KK (Kadang-

kadang), dan TP (Tidak Pernah). Pernyataan dilakukan dalam bentuk pertanyaan

atau pernyataan yang bersifat positif dan negatif. Setiap pilihan jawaban

menggunakan bobot penilaian sebagai berikut.

Tabel 3.1 Daftar Pembobotan Penilaian Kepemimpinan Kepala Sekolah

No Alternatif Jawaban Bobot nilai

1 (S) Selalu 52 (SS) Sangat Sering 43 (S) Sering 34 (KK) Kadang- Kadang 25 (TP) Tidak Pernah 1

3.5.2 Disiplin Kerja Guru

Disiplin kerja guru adalah skor keseluruhan dari berbagai macam aspek yang

berkaitan dengan kedisplinan guru, yang meliputi dimensi sikap mental (mental

attitude) , pemahaman yang baik mengenai sistem peraturan perilaku dan norma,

kriteria, dan standar yang sedemikan rupa. Terdiri dari 20 butir pernyataan.

Variabel dsiplin kerja guru pada penelitian ini akan diukur dengan menggunakan

instrumen berupa angket berisi pernyataan dengan menggunakan skala Likert,

dilengkapi alternatif jawaban S (Selalu), SS (sangat sering), S (Sering ), KK

(Kadang-kadang), dan TP (Tidak Pernah). Pernyataan dilakukan dalam bentuk

pertanyaan atau pernyataan yang bersifat positif dan negatif. Setiap pilihan

jawaban menggunakan bobot penilaian sebagai berikut.

Page 82: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

64

Tabel 3.2 Daftar Pembobotan Penilaian Disilplin Kerja Guru

No Alternatif Jawaban Bobot nilai

1 (S) Selalu 52 (SS) Sangat Sering 43 (S) Sering 34 (KK) Kadang- Kadang 25 (TP) Tidak Pernah 1

3.5.3 Konsep Diri

Konsep diri adalah skor keseluruhan dari berbagai macam aspek yang berkaitan

dengan konsep diri guru, yang meliputi dimensi internal dan dimensi eksternal.

Terdiri dari 20 butir pernyataan. Variabel konsep diri guru pada penelitian ini

akan diukur dengan menggunakan instrumen berupa angket berisi pernyataan

dengan menggunakan skala Likert, dilengkapi alternatif jawaban S (Selalu), SS

(sangat sering), S (Sering ), KK (Kadang-kadang), dan TP (Tidak Pernah).

Pernyataan dilakukan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang bersifat

positif dan negatif. Setiap pilihan jawaban menggunakan bobot penilaian sebagai

berikut.

Tabel 3.3 Daftar Pembobotan Penilaian Konsep Diri

No Alternatif Jawaban Bobot nilai

1 (S) Selalu 52 (SS) Sangat Sering 43 (S) Sering 34 (KK) Kadang- Kadang 25 (TP) Tidak Pernah 1

3.5.4Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional adalah skor keseluruhan dari berbagai macam aspek yang

berkaitan dengan kompetensi profesional guru, yang meliputi Penguasaan materi

Page 83: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

65

pelajaran yang terdiri atas penguasaan bahan yang harus diajarkan, dan konsep-

konsep dasar keilmuan dari bahan yang diajarkannya, penguasaan dan

penghayatan atas landasan dan wawasan kependidikan dan keguruan dan

penguasaan proses-proses kependidikan, keguruan dan pembelajaran siswa.

Variabel kompetensi profesional dalam dalam penelitian ini akan diukur dengan

menggunakan instrumen berupa angket berisi pernyataan dengan menggunakan

skala Likert, dilengkapi alternatif jawaban S (Selalu), SS (sangat sering), S

(Sering ), KK (Kadang-kadang), dan TP (Tidak Pernah). Pernyataan dilakukan

dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang bersifat positif dan negatif. Setiap

pilihan jawaban menggunakan bobot penilaian sebagai berikut.

Tabel 3.4 Daftar Pembobotan Penilaian Komptensi Profesional

No Alternatif Jawaban Bobot nilai

1 (S) Selalu 52 (SS) Sangat Sering 43 (S) Sering 34 (KK) Kadang- Kadang 25 (TP) Tidak Pernah 1

Tabel 3.5. Operasional Variabel dan Indikator Penelitian

No Variabel Dimensi Indikator Butirsoal

Jumlah

1 2 3 41 Kepemimpinan

Kepala Sekolah(X1)

Peranan BersifatInterpersonal

1. figurhead2.leader, dan

liaison(Penghubung).

1,23,4

22

Peranan BersifatInformasional

1. Pemonitor,2. disseminator

(penyebar), 3.juru bicara.

5,67,8, 910,11

232

Peranan sebagaiPengambilKeputusan

1. entreprenuer(pengusaha),

2. disturbance

12,13

14,15

2

2

Page 84: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

66

No Variabel Dimensi Indikator Butirsoal

Jumlah

1 2 3 4handler(mengatasikesulitan),

3. pengatur sumberdaya

4. wakil (mewakilisatuan kerja).

16,17,18

19,20

3

2

2 Disiplin Kerja(X2)

sikap mental (mentalattitude).

kesungguhan hati,untuk mentaatisegala hal secaracermat dan tertib

1,2 2

Pemahaman yangbaik mengenaisistem peraturanperilaku, norma,kriteria

1. Peraturan2. Perilaku3. Norma4. Kriteria5. Standar

3,4,56,7,89,1011,1213,14

33222

sikap kelakuan yangsecara wajarmenunjukkankesungguhan hati,untuk mentaatisegala hal secaracermat dan tertib

1. KesunguhanHati2. Cermat3. Tertib

15,1617,1819,20

222

3 Konsep Diri(X3)

Dimensi internal(persepsi mengenaidunia dalamdirinya),

persepsi individumengenai siapadirinya

1,2 2

persepsi individusebagai hasilpengamatan darievaluasi terhadapdiri

3,4 2

persepsi individumengenai diri

5,6 2

Dimensi eksternal(persepsi individumengenai dirinyadalam berhubungandengan dunia di luardirinya)

1) Diri fisik2) Diri moral &etik3) Diri sosial4) Diri pribadi5) Diri keluarga6) Diri akademik

7,8,910,11,1213,1415,617,1819,20

332222

Page 85: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

67

No Variabel Dimensi Indikator Butirsoal

Jumlah

1 2 3 44 Kompetensi

Profesional (Y)

Penguasaan materipelajaran yangterdiri ataspenguasaan bahanyang harusdiajarkan, dankonsep-konsep dasarkeilmuan dari bahanyang diajarkannya;

Bahan Ajar

RPP

Silabus

1,2,3

4,5,6

7,8,9,10

3

3

4

Penguasaan danpenghayatan ataslandasan danwawasankependidikandan keguruan;

Metode

Pembelajaran

11,12,13 3

Penguasaan proses-proses kependidikan,

Perencanaan

Pelaksanaan

Evaluasi

14,15,16

17,18

19,20

3

2

2

3.6 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

3.6.1 Populasi

Populasi adalah sejumlah individu yang akan dikenai generalisasi basil penelitian,

minimal mempunyai satu karakteristik yang sama. Menurut Arikunto (2002:108)

populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. populasi dibatasi penduduk atau

individu yang paling sedikit memiliki sifat yang sama. Pengertian tersebut

dikandung maksud populasi dalam penelitian ini adalah seluruh individu yang

akan dijadikan obyek penelitian dan keseluruhan dari individu itu harus dimiliki

paling tidak satyu sifat yang sama.

Page 86: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

68

Tabel 3.6 Jumlah Guru di SD Negeri di Kecamatan Baradatu BerdasarkanDaerah Binaan II (dua) di Kecamatan Baradatu

No Nama Sekolah Jumlah Guru

1. SDN 01 Mekar Asri 132. SDN 01 Banjar Agung 103. SDN Campur Asri 104. SDN 1 Bakti Negara 115. SDN 2 Bhakti Negara 96. SDN 1 Setia Negara 107. SDN 2 Setia Negara 78. SDN 3 Setia Negara 89. SDN Taman Asri 1010. SDN Tiuh Balak 15

Total 103

Sumber: dapodik 2016

Berdasarkan tabel di atas . maka populasi penelitian ini adalah seluruh guru di

Daerah Binaan II (dua) Kecamatan Baradatu sebanyak 103 guru

3.6.2 Sampel

Sugiyono (2008: 118) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel

yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,

kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang

diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Dalam penelitian

ini jumlah sampel yang digunakan sebanyak 103 guru di Daerah Binaan II ( dua)

Kecamatan Baradatu yang tersebar dalam 10 sekolah.

Page 87: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

69

3.6.3 Teknik Sampling

Populasi guru SD Negeri di Kecamatan Baradatu waykanan yang berjumlah

sebanyak 103 guru di Daerah Binaan II ( dua) Kecamatan Baradatu yang tersebar

dalam 10 sekolah.

2)(1 eN

Nn

=2)5,0(1031

103

n

2)05,0(1031

103

n

)0025.0(1031

103

n

2575,1

103n

9,81n

82n

n = 82

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

e = taraf penyimpangan / signifikan

N = Jumlah populasi

Page 88: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

70

Tabel 3.7 Sebaran Sampel

Berdasarkan Tabel 3.2 di atas, penulis dalam pengambilan sampel menggunakan

metode purposive sampling dimana penetapan sampel berdasarkan prosentase

populasi. Tabel di atas menggambarkan jumlah perhitungan sampel yang akan

digunakan sebagai responden yaitu sebanyak 82 guru di Daerah Binaan II ( dua)

Kecamatan Baradatu yang tersebar dalam 10 sekolah.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

3.7.1 Kuesioner

Pada penelitian ini teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan kuesioner,

dimana peneliti menyusun daftar pertanyaan secara tertulis kemudian dibagikan

kepada responden untuk memperoleh data yang berhubungan dengan kegiatan

penelitian sebagai sumber data primer dengan memberikan daftar pertanyaan/

angket berstruktur yaitu pertanyaan mengenai tanggapan responden terhadap

variabel kepemimpinan kepala sekolah, budaya sekolah, disiplin kerja dan konsep

No Nama Sekolah JumlahGuru

% Jumlah Sampel Pembulatan

1. SDN 01 Mekar Asri 13 12,62 12,62 x 82/100 10

2. SDN 01 Banjar Agung 10 9,71 9,71 x 82/100 8

3. SDN Campur Asri 10 9,71 9,71 x 82/100 84. SDN 1 Bakti Negara 11 10,68 10,68 x 82/100 95. SDN 2 Bhakti Negara 9 8,74 8,74 x 82/100 76. SDN 1 Setia Negara 10 9,71 9,71 x 82/100 87. SDN 2 Setia Negara 7 6,80 6,80 x 82/100 58. SDN 3 Setia Negara 8 7,77 7,77 x 82/100 69. SDN Taman Asri 10 9,71 9,71 x 82/100 810. SDN Tiuh Balak 15 14,56 14,56 x 82/100 12

Total 103 100,00 82

Page 89: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

71

diri serta kompetensi profesional guru, yang disertai dengan sejumlah alternatif

pilihan jawaban bagi para responden, untuk mendapatkan hasil jawabannya.

3.7.2 Observasi

Pengumpulan data dengan metode observasi adalah Pengumpulan data dengan

cara melakukan pengamatan secara langsung pada obyek yang diteliti guna

melengkapi informasi yang dibutuhkan.

3.8 Teknik Pengujian Instrumen

Teknik pengujian instrumen dilakukan untuk mengetahui data tersebut valid dan

reliabel atau tidak, untuk mengukur harus diuji validitas dan reliabilitasnya

terlebih dahulu.

a. Validitas

Pengujian validitas instrumen penelitian, peneliti menguji validitas dengan

menggunakan data yang terkumpul sebanyak 10 responden dengan r kritis

(taraf signifikansi) 0,632. Nilai 0,632 didapat dari tabel penolong nilai r

Pearson Moment. Dalam menentukan nilai r bila harga korelasi ≤ 0,632 maka

dapat disimpulkan bahwa item pernyataan tersebut tidak valid.

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen (Riduwan dan Sunarto, 2013:348). Suatu

instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.

Validitas dapat diketahui dengan menggunakan rumus Pearson Product

Moment Cooficient Of Correlation. Adapun rumus Pearson Product Moment

Cooficient Of Correlation sebagai berikut:

Page 90: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

72

2222 )()()()(

))(()(

YYnXXn

YXXYnrxy

Sumber:Sugiyono,2012:356

= koefisien korelasi pearson

Xi = jumlah skordari masing-masingvariabelyaitumutu layanan,

Prosedur layanan dan kepuaan masyarakat.

Yi = jumlah skordari seluruh variabel

N = banyaknyasampelyangdi analisa.

Kriteria putusan :

Jika rhitung ≥ rtabel, maka instrument valid

Jika rhitung ≤ rtabel, maka instrument tidak valid

Pengujian validitas instrumen penelitian, peneliti menguji validitas dengan

menggunakan data yang terkumpul sebanyak 10 responden dengan r kritis

(taraf signifikansi) 0,632. Nilai 0,632 didapat dari tabel penolong nilai r

Pearson Moment. Penentuan nilai r bila harga korelasi ≤ 0,632 maka dapat

disimpulkan bahwa item pernyataan tersebut tidak valid. Berdasarkan hasil

perhitungan dengan bantuan SPSS 17, diketahui bahwa korelasi 23 kuisioner

mengenai kepemimpinan Kepala Sekolah dengan skor total dapat dilihat

sebagai berikut:

Tabel 3.8. Hasil Uji Validitas Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah

Nomor rhitung r kritis Keputusan

1 0,847 0,632 Valid2 0,708 0,632 Valid3 0,807 0,632 Valid4 0,860 0,632 Valid5 0,813 0,632 Valid6 0,860 0,632 Valid7 0,682 0,632 Valid

Page 91: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

73

Nomor rhitung r kritis Keputusan

8 0,738 0,632 Valid9 0,644 0,632 Valid10 0,662 0,632 Valid11 0,626 0,632 Tidak Valid12 0,647 0,632 Valid13 0,847 0,632 Valid14 0,510 0,632 Tidak Valid15 0,538 0,632 Tidak Valid16 0,942 0,632 Valid17 0,813 0,632 Valid18 0,691 0,632 Valid19 0,713 0,632 Valid20 0,772 0,632 Valid21 0,738 0,632 Valid22 0,785 0,632 Valid23 0,926 0,632 ValidSumber : Data Penelitian, 2017

Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan 23 kuisioner Variebel

Kepemimimpinan Kepala Sekolah diperoleh hasil bahwa dari 23 kuisioner

diperoleh hasil 20 kuisioner valid dan 3 kuisioner tidak valid.Item pernyataan

tersebut dinyatakan valid karena nilai r hitung ≥ dari r kritis, sehingga

pernyataan ini dapat digunakan untuk bahan kuesioner selanjutnya guna

dianalisis sebagai data penelitian.

Page 92: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

74

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja

Nomor rhitung r kritis Keputusan

1 0,822 0,632 Valid2 0,657 0,632 Valid3 0,710 0,632 Valid4 0,575 0,632 Tidak Valid5 0,665 0,632 Valid6 0,602 0,632 Tidak Valid7 0,681 0,632 Valid8 0,934 0,632 Valid9 0,830 0,632 Valid10 0,889 0,632 Valid11 0,533 0,632 Tidak Valid12 0,680 0,632 Valid13 0,889 0,632 Valid14 0,840 0,632 Valid15 0,840 0,632 Valid16 0,822 0,632 Valid17 0,710 0,632 Valid18 0,830 0,632 Valid19 0,830 0,632 Valid20 0,690 0,632 Valid21 0,710 0,632 Valid22 0,884 0,632 Valid23 0,934 0,632 ValidSumber : Data Penelitian, 2017

Hasil uji validitas menggunakan 23 kuisioner variebel disiplin kerja diperoleh

hasil bahwa dari 23 kuisioner diperoleh hasil 20 kuisioner valid dan 3

kuisioner tidak valid. Ketiga kuisioner yang tidak valid berupa kuisoner ke 4,

6 dan 11. Item pernyataan tersebut dinyatakan valid karena nilai r hitung ≥

dari r kritis, sehingga pernyataan ini dapat digunakan untuk bahan kuesioner

selanjutnya guna dianalisis sebagai data penelitian.

Page 93: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

75

Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Variabel Konsep Diri

Nomor rhitung r kritis Keputusan

1 0,779 0,632 Valid2 0,678 0,632 Valid3 0,656 0,632 Valid4 0,906 0,632 Valid5 0,820 0,632 Valid6 0,740 0,632 Valid7 0,483 0,632 Valid8 0,900 0,632 Valid9 0,940 0,632 Valid10 0,778 0,632 Valid11 0,900 0,632 Valid12 0,721 0,632 Valid13 0,862 0,632 Valid14 0,786 0,632 Valid15 0,797 0,632 Valid16 0,644 0,632 Valid17 0,862 0,632 Valid18 0,171 0,632 Tidak Valid19 0,557 0,632 Tidak Valid20 0,670 0,632 Valid21 0,891 0,632 Valid22 0,831 0,632 Valid23 0,218 0,632 Tidak Valid

Sumber : Data Penelitian, 2017

Hasil uji validitas menggunakan 23 kuisioner terhaadp variebel konsep diri

gru diperoleh hasil bahwa dari 23 kuisioner diperoleh hasil 20 kuisioner valid

dan 3 kuisioner tidak valid. Ketiga kuisioner yang tidak valid berupa kuisoner

ke 18, 19 dan 23. Item pernyataan tersebut dinyatakan valid karena nilai r

hitung ≥ dari r kritis, sehingga pernyataan ini dapat digunakan untuk bahan

kuesioner selanjutnya guna dianalisis sebagai data penelitian.

Page 94: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

76

Tabel 3.11 Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi Professional Guru

Nomor R hitung R kritis Keputusan

1 0,829 0,632 Valid2 0,412 0,632 Tidak Valid3 0,726 0,632 Valid4 0,884 0,632 Valid5 0,940 0,632 Valid6 0,722 0,632 Valid7 0,726 0,632 Valid8 0,625 0,632 Tidak Valid9 0,660 0,632 Valid10 0,780 0,632 Valid11 0,815 0,632 Valid12 0,780 0,632 Valid13 0,776 0,632 Valid14 0,731 0,632 Valid15 0,853 0,632 Valid16 0,843 0,632 Valid17 0,694 0,632 Valid18 0,780 0,632 Valid19 0,770 0,632 Valid20 0,782 0,632 Valid21 0,823 0,632 Valid22 0,264 0,632 Tidak Valid23 0,764 0,632 ValidSumber : Data Penelitian, 2017

Hasil uji validitas variabel kompetensi profesional guru menggunakan 23

kuisioner variebel kompetensi profesional guru diperoleh hasil bahwa dari 23

kuisioner diperoleh hasil 20 kuisioner valid dan 3 kuisioner tidak valid.

Ketiga kuisioner yang tidak valid berupa kuisoner ke 2, 8 dan 22. Item

pernyataan tersebut dinyatakan valid karena nilai r hitung ≥ dari r kritis.

Page 95: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

77

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu alat ukur cukup

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena alat tersebut

sudah baik,Dalam penelitian ini digunakan teknik reliabilitas internal dengan

rumus koefisien alpha, Menurut Arikunto (2006: 196), rumus Alpha

Cronbach yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah :

2

2

11 11 t

b

Vk

kr

Keterangan :

r11= reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

2b = jumlah varian butir/item

2tV = varian total (Arikunto, 2002: 193)

Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan

teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6,,Rumus untuk varian total dan

varian item:

2

22

)(2

n

xt

n

xSt t

22

n

jks

n

JKiSt

Keterangan:

Jki = jumlah kuadrat seluruh skor item

JKs = jumlah kuadrat subyek

Page 96: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

78

Reliabilitas diukur berdasarkan data dari 10 responden dari kuesioner tahap

pertama yaitu variabel kepempinnan kepala sekolah 23 pertanyaan, disiplin kerja

23 pertanyaan, konsep diri 23 pertanyaan dan kompetensi profesional guru 23

pertanyaan , Instrumen penelitian dikatakan reliabel apabila r hitung ≥ dari r tabel

dengan taraf signifikansi 5%, Keseluruhan hasil uji reliabilitas yang diperoleh

dengan bantuan SPSS 17 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepemimpian Kepala SekolahDisiplin Kerja , Konsep Diri dan Kompetensi Profesional Guru

Variabel CronchbachAlpha

Keterangan

Kepemimpinan KepalaSekolah

0,968 Reliabel

Disiplin Kerja 0,970 ReliabelKonsep Diri 0,960 ReliabelKompetensi ProfesionalGuru

0,962 Reliabel

3.9 Teknik Analisis Data

3.9.1 Prasyarat Uji Statistik Parametrik

Model regresi yang baik harus terbebas dari penyimpangan data yang terdiri dari

nomalitas, heterosdedastisitas, multikoliniearitas, autokorelasi (Ghozali, 2001:78),

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model estimasi telah

memenuhi kriteria ekometrik dalam arti tidak ada penyimpangan yang cukup

serius dari asumsi-asumsi yang diperlukan, Pengujian tersebut meliputi:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel dependen,

independen dan keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau

tidak, Jika data berdistibusi normal, maka analisis parametrik termasuk

Page 97: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

79

model-model regresi dapat digunakan, (Umar, 2008:77) Untuk

mengujinya akan digunakan alat uji normalitas, yaitu dengan melihat

normal P-P Plot of Regretion Standardized Residual adalah:

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas;

2. Jika data menyebar jauh dan garis diagonal dan atau tidak mengikuti

arah garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas

(Umar, 2008:77)

Untuk melakukan pengujian hipotesis digunakan rumus statistik yang hanya

berlaku jika data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dengan hipotesis

sebagai berikut :

Rumus yang digunakan uji normalitas (Sudjana, 2005:273) adalah :

Keterangan:

Oi : frekuensi pengamatan

Ei : frekuensi yang diharapkan

Untuk mencari Oi (frekuensi pengamatan) dan Ei (frekuensi yang diharapkan)

dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menentukan rentang kelas interval

2. Menentukan panjang kelas interval

3. Menghitung frekuensi pengamatan (frekuensi yang diharapkan)

Kriteria uji :

Terima Ho jika 2hit ≤ 2

daf , tolak Ho jika 2hit ≥ 2

daf

Page 98: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

80

b, Uji Homogenitas Varians

Rumus hipotesisnya adalah :

Ho : σ21 = σ2

2 (kedua sampel mempunyai varians yang sama),

Ha : σ21 ≠ σ2

2 (kedua sampel mempunyai varians yang berbeda),

Statistik uji yang dilakukan (Sudjana,2005:239)adalah :

Kriteria uji : Tolak Ho jika Fhit>F(½α)(dk : n1 – 1, n2 - 1)

3.9.2 Uji Hipotesis

Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah pengaruh variabel bebas

kepemimpinan kepala sekolah (X1), disiplin kerja guru (X2), dan konsep diri

guru (Y) terhadap variabel terikat kompetensi profesional guru baik secara

sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama.

a. Uji Regresi Linier Sederhana

Uji regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu

variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y), Analisis ini

untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi

nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami

kenaikan atau penurunan,, Data yang digunakan biasanya berskala

interval atau rasio, Rumus regresi linear sederhana sebagi berikut:

Y’ = a + bX

Keterangan:

Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)

Page 99: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

81

X = Variabel independen

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

b. Uji Regresi Linear Berganda

penelitian ini menggunakan variabel bebas, terdiri varibael kepemimpinan

kepala sekolah, disiplin kerja guru, dan konsep diri guru . maka digunakan

regresi linear berganda, yaitu analisis peramalan nilai pengaruh dua variable

bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau

tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antar dua variabel atau lebih

(Riduwan dan Sunarto, 2013:108). Manfaat dari hasil analisis regresi adalah

untuk membuat keputusan apakah naik dan menurunnya variabel dependen

dapat dilakukan melalui peningkatan variabel independen atau tidak

(Sugiyono, 2012: 260), Secara konsepsional analisis regresi linear berganda

mempunyai hubungan kausal dengan rumus sebagai berikut:

Y’ = a1 bX1+ a2 bX2+ a3 bX3.

Keterangan:

Y = variabel dependen (kompetensi profesional guru )

a = harga konstan (harga Y ketika harga X=0)

b = nilai-nilai variabel independen

X1 = variabel independen (Kepemimpinan Kepala Sekolah)

X2 = variabel independen (Disiplin Kerja)

X3 = variabel independen (Konsep Diri)

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai

dengan Uji Hipotesis/Goodness of Fit-nya (Imam Ghozali, 2001), Secara

Page 100: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

82

statistik, Goodness of Fit dapat diukur dari nilai uji F, nilai uji t, dan koefisien

determinasi

c. Uji Linier Multiple (Uji F )

Uji F bertujuan untuk menguji atau mengetahui pengaruh semua variabel

independen terhadap variabel dependen, Untuk mengetahui apakah variabel

bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel terikat

digunakan Uji F dengan rumus sebagai berikut :

)1(/)1(

/2

2

knR

kRF h

Keterangan :R : Koefisien korelasi ganda

k : Jumlah variabel independen

n : Jumlah anggota sampel ( Sugiyono, 2008 : 219)Langkah – Langkah Pengujian sebagai berikut :

1.Menentukan hipotesis

Ho : semua variabel independen (X) secara simultan tidak

mempengaruhi variabel dependen (Y)

Ha : semua variabel independen (X) secara simultan mempengaruhi

variabel dependen (Y),

2. Menentukan derajat kepercayaan 95% (α = 0,05),

3. Menentukan signifikansi

Nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima

Nilai signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak

4.Membuat Kesimpulan

a. Bila F hitung memiliki nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ho ditolak dan

Ha diterima, Artinya seluruh variabel independen secara simultan

mempengaruhi variabel dependen,

Page 101: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

83

b. Bila F hitung memiliki nilai signifikansi > 0,05, maka Ho diterima

dan Ha ditolak, Artinya seluruh variabel independen secara

simultan tidak mempengaruhi variabel dependen

d. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen (Imam

Ghozali, 2001), Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas, Nilai yang

mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

Page 102: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasakan hasil analisis data, simpulan dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah secara langsung terhadap kompetensi

profesional guru di SDN Daerah Binaan I Kecamatan Baradatu

2. Terdapat pengaruh disiplin kerja secara langsung terhadap kompetensi profesional

guru di SDN Daerah Binaan I Kecamatan Baradatu

3. Terdapat pengaruh konsep diri secara langsung terhadap kompetensi profesional guru

di SDN Daerah Binaan I Kecamatan Baradatu

4. Terdapat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, disiplin kerja, dan konsep diri

secara bersama-sama terhadap kompetensi profesional guru guru di SDN Daerah

Binaan I Kecamatan Baradatu

5.2 Implikasi

Berdasarkn kesimpulan yang telah diambil dari hasil penelitian ini baik secara parsial

maupun seara simultan mempunyai pengaruh yang meyakinkan terhadap kompetensi

profesional guru, hal ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kompetensi profesional

guru dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas kepemimpinan kepala sekolah, disiplin

kerja guru dan konsep diri guru

Page 103: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

115

5.2.1 Implikasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk memperkuat pengetahuan dan teori bahwa variabel

kompetensi profesional guru dipengaruhi oleh berbagai variabel bebas dan variabel terikat.

Dengan merujuk pada model penelitian, maka dalam memaksimalkan kompetensi profesional

guru perlu dipertimbangkan memperhatikan ketiga variabel penelitian yaitu : kepemimpinan

kepala sekolah, disiplin kerja guru dan konsep diri guru.

5.2.2 Implikasi Teoritis

Upaya meningkatkan kompetensi profesional guru dapat dilakukan dengan cara

mengembangkan kompetensi profesional guru dan memberikan kontribusi yang positif dan

signifikan terhadap kompetensi profesional guru, karena kompetensi profesional guru tak

lepas dari sikap disiplin guru dalam menjalankan tugasnya.

5.3 Saran

Beberapa saran yang diajuan=kan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Guru

Hemdakmya guru dalam proses belajar mengajar perlu meningkatkan lagi kemampuan

dan disiplin kerja agar bertambah kemampuan dan profesional guru

2. Bagi Kepala Sekolah

Disiplin kerja guru dan konsep diri guru akan mampu meningkatkan kompetensi

profesional guru, oleh sebab itu perlu upaya dalam meningkatkan kompetensi

profesional guru.

Page 104: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

116

3. Bagi Dinas Pendiidikan

a. Dinas Pendidikan hendaknya mendorong dan memfasilitasi sekolah dalam hal

pendidikan dan pelatihan dalam upaya meningkatkan kompetensi profesional

guru

b. Dinas Pendidikan hendaknya menilai guru berdasarkan kemampuan dan

kompetensi yang dimiliki guru

5.4 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat melemahkan hasilnya.

Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pengisian kuisioner yang dilakukan oleh responden belum bersifat mendalam mash

terbatas hanya menconteng sehingga jawaban responden masih terbatas tingkat

keseriusannya.

2. Variabel yang mempengaruhi kompetensi professional guru pada penelitian ini terbatas

pada faktor disiplin, kepemimpinan kepala sekolaj dan konsep diri. Dimana mash banyak

faktor lain yang mempengaruhi kompetensi professional guru misalnya kinerja, budaya

kerja guru, pendidikan dan latihan dan lain-lain.

3. Ruang lingkup penelitian ini hanya dilakukan di di Kecamatan Baradatu sehingga hasil

penelitian ini terbatas generalisasinya.

Page 105: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Panji, 2006. Psikologi Kerja , Rhneka Cipta Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2000. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek Edisi.Ke 3. Jakarta: Rineke Cipta.

Bass, B.M., and Avolio, B.J. 1994. Improving organizational effectivenessthrough transformational leadership. CA: Sage Thousand Oaks.

Bolanle, Akinola Oluwatoyin. 2013. Principals' Leadership Skills and SchoolEffectiveness: The Case of South Western Nigeria. World Journal ofEducation, v3 n5 p26-33 2013. Dakses dari https://eric.ed.gov/?id=EJ1158710 tanggal 22/05/208

Desmita.2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : PT Remaja.Rosdakarya.

Ekosiswoyo, R & Rachman, M. 2000 . Manajemen Kelas. Semarang: IKIPSemarang Press.

Fretilino 2012, Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Dan Lingkungan Kerja TerhadapKinerja Karyawan Di Grand Manh Attan Club . Program Pascasarjana (S2)Universitas Esa Unggul Jakarta.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Glover, Veronica. 2015. A Study of the influence of leadership competencies on aschool culture organization (Disertasi). Diunduh dari https://journal.unnes .ac.id/nju/index.php/JPP/article/view/9612 tanggal. 22/05/2018

Hairuddin Mohd Ali, Salisu Abba Yangaiya, 2015. Distributed Leadership andEmpowerment Influence on Teachers Organizational Commitment HairuddinAcademic Journal of Interdisciplinary Studies. Diakses darihttp://www.mcser.org/journal/index.php/ajis/article/view/6110 tanggal. 22/05/2018

Hamalik,Oemar.2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hartani. 2011. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: LaksBang.

Hasibuan, Malayu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi.Revisi.Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hardjana (2003). Komunikasi intrapersonal & Komunikasi. Interpersonal.Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Page 106: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

Harso, Muhdi 2012, Judul penelitian : Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolahdan Kinerja Guru Terhadap Keefektifan Sekolah Di SMK KabupatenPemalang

Houston, Robert 2005, Handbook of Research on Teacher Education, MacMillanPublising Company

Imron, Ali Burhanuddin dan Maisyaroh. 2003. Manajemen Pendidikan. Malang:Universitas Negeri Malang

Janawi. 2012. Kompetensi Guru Citra Guru Profesional.

Kartini, Kartono. 2005. Pemimpin dan Kepemimpinan Apakah KepemimpinanAbnormal itu?. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kunandar. 2009. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP)dan Sukses dalan Prestasi Guru. Jakarta. RajawawaliPress

Maria Liakopoulou, 2011 The Professional Competence Of Teachers: WhichQualities, Attitudes, Skills And Knowledge Contribute To A Teacher’sEffectiveness. International Journal of Humanities and Social ScienceVol. 1 No. 21 [Special Issue - December 2011. di akses dariwww.ijhssnet.com/journals/Vol_1_No_21...2011/8.pdf. 22/05/2018

Mintzberg, Henry, 2007, Tracking Strategies : Toward a General Theory, OxfordUnivercity Press Inc., New York

Mujiono, Dimyati. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Mulyasa. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda.Karya.

Rahman, Bujang 2015. Teacher-Based Scaffolding as a Teacher ProfessionalDevelopment Program in Indonesia. Australian Journal of TeacherEducation. Volume. 40. Issue.11. Diakses dariwww.ro.ecu.edu.au/cgi/viewcontent.cgi?article=2596&context. Tanggal.22/05/2018

Zakirova, 2016. The Structure of Primary School Teachers’ ProfessionalCompetence. International Journal of Environmental & ScienceEducation, 2016, 11(6), 1167-1173. diakses di https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1114359.pdf. 22/05/2018

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : CV. Alfabeta

Satori, Djam’an, dkk., 2008, Profesi Keguruan, Universitas Terbuka, Jakarta.

Page 107: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

Semiha Sahin .2011. The Relationship between Instructional Leadership Styleand School Culture (Izmir Case). Educational Sciences: Theory andPractice, v11 n4 p1920-1927 Aut 2011. Diakses darihttps://eric.ed.gov/?id=EJ962681 tanggal. 22/05/2018

Santoso, Gempur 2004, Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja,. CetakanPertama, Prestasi Pustaka, Jakarta.

Somayeh, Ghorbani et all 2013. Investigating the Effect of Positive Disciplineon the Learning Process and its Achieving Strategies with Focusing onthe Students' Abilities . International Journal of Academic Research inBusiness and Social Sciences , Vol. 3, No. 5 ISSN: 2222-6990. Diaksesdari www.hrmars.com/admin/pics/1894.pdf tanggal 22/05/2018

Sardirman, AM. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PTGrafindo Persada.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta.

Sobur , Alex. 2003. Psikologi umum Bandung; Pustaka setia

Subari, Mulyadi,. 2002. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Raja.

Sudarman, Danim, 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok.Penerbit Rineka Cipta.

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Edisi 1, Bandung: Alfabeta.

________2009. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

________ 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

________2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suprayogo, Imam & Tobroni. 2003. Metodologi Penulisan Sosial-AgamaBandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.

Triatna, Cepi dan Komariah. 2006. Visionary Leadership Menuju Sekolah. Efektif,Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, Moh. Uzer .2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT RemajaRosda

Page 108: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN …digilib.unila.ac.id/55093/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KONSEP

Veithzal Rivai, 2004, “Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk.Perusahaan,Cetakan Pertama, Jakarta, PT. Raja GrafindoPersada.

Wahab, Abdul 2008. Metode dan Model-Model Mengajar. Bandung : AlfaBeta.

Wahidmurni, dkk. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Nuha Litera.

Yamin , Martinus. 2006. Profesionalisasi Guru dan Implementasi Kurikulum.Berbasis Kompetensi. Jakarta:

Yulaelawati, Ella. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran Filosofi Teori danAplikasi. Bandung: Pakar Raya.

Thoha, Miftah 1983, Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya,. CV.Rajawali, Jakarta.

Tu'u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:Gramedia Widiasarana Indonesia.

Usman, Moh Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: RemajaRosdakarya.

Wahjosumidjo. 2005. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Rajawali GrafindoPersada.

Wahyudi. 2009. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Organisasi Pembelajar(Learning Organizaion). Jakarta: Alfabeta.

Wibowo, 2008. Manajemen Kinerja, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Yulk, Gary. 2005. Kepemimpinan Dalam Organisasi Edisi Kelima Jakarta: PT.Indeks Prestasi Gramedia.

Zhidong Li , 2016. Combinative aspects of leadership style and motionalintelligence. Leadership & Organization Development Journal Vol. 37No. 1, 2016pp. 107-125 ©Emerald Group Publishing Limited. Diaksesdari https://www.emeraldinsight.com/doi/full/10.1108/LODJ-04-2014-0082 tanggal 22/05/2018