PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS DAN KOMPENSASI MELALUI MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI...
-
Upload
angga-debby-frayudha -
Category
Leadership & Management
-
view
219 -
download
5
Transcript of PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS DAN KOMPENSASI MELALUI MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI...
Angga Debby Frayudha / Educational Management 4 (4) (2016)
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS DAN KOMPENSASI
MELALUI MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS
PENDIDIKAN KABUPATEN REMBANG
Angga Debby Frayudha, Achmad Slamet, Awalya �
Prodi Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Info Artikel
Sejarah Artikel:
Diterima April 2016
Disetujui April 2016
Dipublikasikan Mei 2016
Keywords:Leaders
hip, compensation,
motivation,
employee
performance.
Abstrak
Berbicara mengenai kinerja tentunya selalu menarik untuk dikaji misalnya masalah mengenai rendahnya kinerja pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Kepemimpinan Kepala Dinas dan Kompensasi melalui Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan Path Analysis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk
melihat hubungan kausalitas dari beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai dinas pendidikan Kabupaten Rembang sejumlah 87 pegawai. Data dikumpulkan dengan angket dan studi dokumen, setelah itu data di uji validitas serta reliabilitas. Selanjutnya data di analisis menggunakan analisis jalur (path analysis) dengan bantuan SPSS AMOS 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala dinas tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai namun kompensasi, motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai, kepemimpinan dan kompensasi berpengaruh terhadap motivasi, kepemimpinan dan kompensasi melalui motivasi berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja. Saran yang diajukan : (1) kepala sekolah harus tegas dan disiplin dalam memimpin dinas pendidikan Kabupaten Rembang, (2) kepala sekolah diharapkan lebih berusaha meningkatkan pengawasan kepada pegawai, (3) pegawai lebih meningkatkan disiplin, kehadiran, kerja sama.
Abstract
Talking about the performance of course always interesting to study, for example the problem of poor employee performance. This study aims to identify and analyze the influence of the Head of Leadership and Compensation through work motivation on employee performance Rembang
District Education Office. This research is quantitative with Path Analysis. This study uses a quantitative approach to see the causality of some of the factors that affect the performance of
employees. The population in this study were employees of the education department Rembang number of 87 employees. Data were collected by questionnaire and study the document, after
which the data in the test validity and reliability. Furthermore, the data were analyzed using path analysis (path analysis) with SPSS AMOS 21. The results showed that the leadership of the head office does not affect the employee's performance, but compensation, motivation
influence on employee performance, leadership and compensation can affect motivation, leadership and motivational compensation through indirect effect on performance. Suggestions
put forward: (1) the principal should be firm and disciplined in leading education authorities Rembang, (2) principals are expected to make greater efforts to improve supervision to employees,
(3) further improve employee discipline, attendance, cooperation.
© 2016 Universitas Negeri Semarang
� Alamat korespondensi:
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233
Email : [email protected]
ISSN 2252-7001
Educational Management 4 (4) (2016)
Educational Management
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eduman
Angga Debby Frayudha / Educational Management 4 (4) (2016)
Pendahuluan
Lemahnya kinerja pegawai negeri sipil dapat
dilihat dari rendahnya tingkat absensi, kurang
tercapainya sasaran kerja pegawai serta perilaku
pegawai. Pada aspek rendahnya tingkat absensi atau
kehadiran di tempat kerja yang diakibatkan oleh
rendahnya kesadaran pegawai dalam melaksanakan
kedisiplinan waktu secara tidak efektif dan efisien
dalam melaksanakan pekerjaan merupakan fenomena-
fenomena yang sering ditemukan dalam budaya atau
sistem kerja yang kurang mendukung, hal lain yang
menjadi persoalan adalah usia atau kemampuan
pegawai yang sudah mulai menurun, kesadaran diri
pegawai yang memang sulit untuk diajak maju, tidak
jelasnya tugas pokok pegawai, beban kerja yang tinggi
karena kurangnya jumlah pegawai. Kondisi tersebut
harus dibenahi karena akan berpengaruh terhadap
usaha pencapaian visi organisasi jika dibiarkan saja.
Kinerja pegawai negeri sipil sekarang ini
sering mendapatkan sorotan tajam dari berbagai
macam kalangan, hal tersebut dapat dilihat baik secara
langsung dan tidak langsung jika pegawai negeri sipil
tidak bekerja sesuai dengan SKPD dan perilaku
berdasarkan PP No. 46 tahun 2011 maka kinerja
pegawai bisa diamati baik atau buruk. Misalnya ada
jam-jam kerja yang seharusnya untuk bekerja
menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya,
ada kecendrungan untuk dipakai berbicara dengan
teman kerja sejawatnya, membaca surat kabar atau
majalah yang tidak mendukung tugasnya.
Upaya yang telah dilakukan pemerintah
untuk menegakkan disiplin pegawai melalui jaminan
hukum yaitu Peraturan Pemerintah No.30 tahun 1980
tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil
melalui pengawasan melekat maupun keteladanan
pimpinan.
Kinerja juga dipengaruhi oleh kompensasi
karena kompensasi merupakan ukuran prestasi kerja
karyawan, yang bertujuan menghargai keahlian atau
prestasi kerja karyawan agar lebih berkualitas. Menurut
Ardana dkk., (2012: 154) kompensasi yang diberikan
organisasi atau lembaga kepada karyawan dapat
memberikan manfaat jangka panjang dan pendek
suatu organisasi karena kompensasi berfungsi dan
bertujuan untuk ikatan kerjasama organisasi dengan
karyawan, peningkatan kepuasan kerja, pengadaan
yang efektif, memotivasi, menjaga stabilitas
karyawan, menjaga kedisiplinan karyawan,
penghindaran serikat buruh dan pengaruh intervensi
pemerintah. Menurut Noor Efendi selaku PLT Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang kinerja pegawai
dipengaruhi oleh kompensasi bahkan yang paling terlihat
bisa meningkatkan kinerja pegawai walau bukan
berbentuk uang.
Masalah-masalah lain di antaranya
kepemimpinan, pemimpin memiliki kekuatan untuk bisa
memajukan suatu organisasi karena setiap pemimpin
memiliki kewenangan dan tanggung jawab dalam
menentukan seluruh kegiatan pada suatu organisasi
tentunya hal tersebut akan berdampak pada baik dan
buruknya kinerja pegawai karena kinerja pegawai setiap
organisasi akan terus berusaha untuk meningkatkan
kinerjanya agar dapat mencapai hasil kerja yang baik
dan memuaskan. Untuk mencapainya memerlukan
banyak usaha yang harus dilakukan, baik oleh pimpinan
dengan gaya kepemimpinannya maupun para pegawai
dengan kinerja yang dihasilkan.
Masalah-masalah dalam kinerja pegawai di
dinas pendidikan Kabupaten Rembang bisa dilihat dari
absensi, SKP dan perilaku pegawai, dari segi SKP bisa
diketahui dari kuantitas, kualitas waktu dan biaya
sedangkan dari perilaku pegawai bisa dilihat dari
pelayanan, integritas, komitmen, disiplin dan kerja sama
masalah yang muncul adalah kedisiplinan pegawai
dalam menjalankan tugasnya karena pada absensi
pegawai masih banyak pegawai yang kurang disiplin
dalam bekerja, pulang sebelum waktunya, keluar pada
jam kerja serta terlambat datang. Kuantitas serta kualitas
pekerjaan juga pasti akan terganggu jika pegawai kurang
disiplin karena kedisiplinan berpengaruh terhadap
kuantitas serta kualitas pekerjaan pegawai.
Walaupun didukung dengan sarana, prasarana
serta sumber dana, pemimpin dan kompensasi tetapi jika
kinerja pegawai tidak sesuai dengan tujuan atau visi
organisasi maka akan menghasilkan hasil yang kurang
memuaskan bagi sebuah organisasi dengan kenyataan
bahwa kinerja pegawai adalah patokan keberhasilan
suatu organisasi namun hal di lapangan berbeda dan
tidak sesuai dengan teori yang ada sehingga
menimbukan suatu problem riset maka perlu dilakukan
penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan kinerja pegawai di dinas
pendidikan khususnya di Kabupaten Rembang.
Alasan dilakukan penelitian ini diharapkan
akan menghasilkan tesis mengenai faktor-faktor yang
Angga Debby Frayudha / Educational Management 4 (4) (2016)
menentukan keberhasilan kinerja pegawai di Dinas
Pendidikan Kabupaten Rembang dan bisa menjadi
referensi penelitian lain, khususnya dalam rangka
upaya meningkatkan kinerja pegawai. Bagaimanapun
juga masalah rendahnya kinerja pada suatu organisasi
perlu diperhatikan secara khusus.
Masalah mengenai kinerja ini penting untuk
di kaji untuk meningkatkan kinerja pegawai agar
langsung terserap oleh organisasi dan diharapkan
pegawai tidak ada yang nganggur sehingga pegawai
bekerja secara optimal maka berbagai benefit akan
diraih oleh organisasi maupun pegawai yang ada di
sana sehingga visi misi organisasi bisa tercapai.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kuantitatif, yakni metode yang
didignakan untuk mengartikan sebuah angka-angka
(kebermaknaan makna suatu angka). Teknik analisis
data kuantitatif yang digunakan adalah analisis jalur
jalur (path analysis).
Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai
dinas pendidikan Kabupaten Rembang sejumlah 87.
Instrumen pengumpulan data menggunakan
studi dokumentasi dan angket. Setelah itu data di uji
validitas dan reliabilitas. Teknik analisis data
menggunakan analisis kuantitaif dengan analisis jalur
(Path analysis). Analisis kuantitatif untuk mengetahui
dan menganalisis pengaruh kepemimpinan kepala
dinas dan kompensasi melalui motivasi kerja terhadap
kinerja pegawai.
HASIL PEMBAHASAN
1. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Dinas
Terhadap Kinerja Pegawai.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa kepemimpinan kepala dinas tidak memiliki
pengaruh positif secara langsung terhadap kinerja
pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten rembang. Hal
ini disebabkan nilai signifikansi lebih kecil dari taraf
signifikansi yang ditentukan. diperoleh hasil pengujian
individual kepemimpinan kepala dinas menunjukkan
nilai unstandardized coefficients beta sebesar 0,145 dan
(p=0,142) menunjukkan nilai signifikansi pada > 0,05
maka, dapat diambil kesimpulan bahwa “tidak terdapat
pengaruh yang signifikan kepemimpinan terhadap
kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten
Rembang” maka “hipotesis alternatif (Ha) ditolak
hipotesis nol (H0) diterima”.
Keteladan pemimpin adalah sala satu faktor dalam
meningkatkan kinerja pegawai (Gibson, 1996: 34).
Kepemimpinan merupakan faktor organisasi yang
berpengaruh terhadap kinerja individu. Seorang
pimpinan jangan mengharapkan kinerja yang baik dari
bawahannya jika dirinya sendiri memiliki kinerja yang
rendah. Hal tersebut senada dengan pendapat
Prawirosentono (1999: 236) Kepemimpinan, merupakan
kemampuan mengarahkan dan membimbing bawahan,
sehingga tercipta efisiensi dan efektivitas kerja.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Kehinde dan Bajo (2014)
dengan judul “ A Test of The impact of Leadership styles
on employee performance: a Study of departemen of
petroleum resources”. Yang menunjukan bahwa
kepemimpinan berpengaruh negatif terhadap komitmen
organisasi, kepuasan kerja, keterlibatan kerja. Gaya
kepemimpinan transaksional dan Laissez-faire memiliki
dampak negatif terhadap perilaku organisasi, kepuasan
kerja, keterlibatan kerja dan perilaku pegawai.
Gambar 1.1 Pengaruh Kepemimpinan terhadap kinerja
pegawai
2. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja
Pegawai.
Berdasarkan hasil uji parsial diperoleh nilai p
value =0,001 < 0,05, nilai signifikansi lebih kecil dari
nilai signifikansi yang telah ditentukan yang berarti
bahwa “terdapat pengaruh yang signifikan kompensasi
terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten
Rembang” sehingga “hipotesis alternatif (Ha) diterima
hipotesis nol (H0) ditolak”.
Penelitian ini menunjukkan hasil yang sesuai
dengan teori bahwa kompensasi menurut Malayu S.P.
Hasibuan (2008: 121) tujuan pemberian kompensasi
adalah kepuasan kerja pegawai. Dengan balas jasa,
karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh
kepuasan kerja dari jabatannya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Angga Putra Samudra,
kusdi Rahardjo, M. Djudi mukzam (2005) “pengaruh
kompensasi finansial terhadap kinerja” menyimpulkan
bahwa penelitian yang menunjukan bahwa kompensasi
finansial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
terhadap kinerja karyawan.
Angga Debby Frayudha / Educational Management 4 (4) (2016)
Gambar 2.1 Pengaruh Kompensasi terhadap kinerja
pegawai
3. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa motivasi kerja berpengaruh positif signifikan
secara langsung terhadap kinerja pegawai Dinas
Pendidikan Kabupaten Rembang. Hal ini disebabkan
karena nilai sig, lebih kecil dari taraf signifikansi yang
ditentukan yaitu nilai p value = 0,013 < 0,05. Dengan
demikian “terdapat pengaruh yang signifikan motivasi
terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten
Rembang” maka “hipotesis alternatif (Ha) diterima
hipotesis nol (H0) ditolak”.
Hal ini menujukkan bahwa motivasi kerja
merupakan salah satu penentu kinerja karena dengan
motivasi yang tinggi akan timbul rasa sadar dalam diri
untuk berdisiplin, jadi semakin tinggi motivasi
seseorang dalam beekerja akan meningkatkan kinerja
dalam bekerja.
Penelitian yang dilakukan oleh Wilhelmus
Andiyanto dan Ismi Darmastuti (2010) mendapatkan
hasil yang sama bahwa kepemimpinan mempengaruhi
kinerja. Penelitiannya berjudul “Pengaruh Motivasi
Kerja Dan Kepemimpinan Terhadap kinerja Pegawai
Pada Badan Keluarga Berencana Dan pemberdayaan
Perempuan Kabupaten Manggarai – Floresnusa
Tenggara Timur.” Pengaruh kepemimpinan terhadap
kinerja pegawai adalah positif, artinya bahwa semakin
meningkat kepemimpinan yang diterapkan maka akan
semakin meningkatkan kinerja yang dicapai. Terbukti
dengan nilai t hitung lebih besardaripada nilai t tabel
yaitu 7,646 > 1,9960, sehingga dugaan adanya
pengaruhantara kepemimpinan terhadap kinerja
pegawai dapat diterima.
Gambar 3.1 Pengaruh motivasi terhadap kinerja
pegawai
4. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Dinas
Terhadap Motivasi kerja.
Hasil penelitian menujukkan bahwa ada
pengaruh positif antara kepemimpinan kepala dinas
terhadap motivasi kerja, hal ini dapat dilihat dari hasil
output SPSS diperoleh hasil pengujian individual
kepemimpinan kepala dinas menunjukkan nilai
unstandardized coefficients beta sebesar 0,175 dan
(p=0,029) signifikan pada < 0,05 yang berarti “terdapat
pengaruh yang signifikan kepemimpinan terhadap
motivasi kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang”
maka “hipotesis alternatif (Ha) diterima hipotesis nol
(H0) ditolak”.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa kepemimpinan kepala dinas berpengaruh
signifikan terhadap motivasi kerja. Dapat dimaknai
bahwa kepemimpinan kepala dinas pendidikan
Kabupaten Rembang mempengaruhi motivasi pegawai
meskipun hanya sedikit secara keseluruhan
kepemimpinan kepala dinas sangat baik berdasarkan
analisis deskriptif hasil penelitian.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan Ghunadi, erik prasetya (2005)
dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap
Motivasi Kerja Karyawan Menurut Persepsi Karyawan
PT. Agronesia Divisi Industri Es Saripetojo Bandung”.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
kepemimpinan kepala dinas berpengaruh terhadap
komitmen kerja pegawai sebesar kepemimpinan
terhadap motivasi kerja sebesar 57,88 % dan sisanya
sebesar 42,12 % dipengaruhi oleh variabel lain, diperoleh
nilai t hitung (6,203) > t tabel (1,701) yang berarti Ha
diterima dan Ho ditolak. Dengan kata lain antara gaya
kepemimpinan dan motivasi kerja mempunyai pengaruh
yang positif. .
Gambar 4.1 Pengaruh Kepemimpinan
terhadap Motivasi
5. Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi
Kerja.
Dari Hasil pengujian kompensasi menunjukkan
unstandardized coefficients beta sebesar 0,292 dan (p=
0,001) signifikan pada < 0,05 yang berarti “terdapat
pengaruh yang signifikan kompensasi terhadap motivasi
kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang”. Hal ini
menunjukkan “hipotesis alternatif (Ha) diterima
hipotesis nol (H0) ditolak”.
Hubungan yang harmonis antara atasan dan
sesama pegawai memberikan efek positif bagi kelancaran
pekerjaan di dinas sehingga menjadikan semangat dalam
memajukan mutu dinas. komunikasi yang lancar antara
Angga Debby Frayudha / Educational Management 4 (4) (2016)
sesama pegawai dan kepala dinas menjadikan suasana
lingkungan kerja menjadi harmonis.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
Ayu Anisa Ramadhan (2009) dengan judul “Pengaruh
Kompensasi terhadap Motivasi Kerja Karyawan di PT.
Pos Indonesia (Persero) Bandung”. Dari hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa kompensasi
terhadap motivasi kerja berada pada kategori sedang
terdapat hubungan yang tinggi antara kompensasi
dengan motivasi kerja hasil perhitungan didapat
persamaan Y= 10,713+0,789X dan KD =48,44 artinya
pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja
karyawan sebesar 48,44%.
Gambar 5.1 Pengaruh Kompensasi terhadap
Motivasi
6. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Dinas
Terhadap Kinerja Pegawai Melalui
Motivasi Kerja.
Motivasi kerja dalam model ini memediasi
hubungan antara kepemimpinan kepala dinas terhadap
kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten
Rembang. Dengan demikian motivasi pegawai menjadi
variabel intervening bagi kepemimpinan kepala dinas
hal ini dapat dibuktikan dengan nilai pengaruh tidak
langsung variabel kepemimpinan kepala dinas terhadap
kinerja pegawai melalui motivasi kerja nilainya lebih
besar dari nilai pengaruh langsung variabel
kepemimpinan kepala dinas terhadap kinerja. Nilai
pengaruh tidak langsung dan pengaruh langsung
sebesar 0,0586 > -0,145 dengan ini “terdapat pengaruh
yang signifikan Kepemimpinan melalui motivasi kerja
terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten
Rembang” maka ““hipotesis alternatif (Ha) diterima
hipotesis nol (H0) ditolak”..
Hasil penelitian yang sesuai dilakukan oleh Bello yang
menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan salah
satu faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
Kepemimpinan kesukuan berpengaruh terhadap
kemampuan kinerja pegawai di Nigeria. Hasil
penelitian mengungkapkan bahwa pemimpin harus
menciptakan perilaku etis dan bertanggung jawab.
Pemimpin menilai kinerja pegawai serta mengawasi
kebijakan program dan pemimpin harus memastikan
budaya organisasi yang kuat untuk meningkatkan kinerja
pegawai (Bello: 2012).
Gambar 6.1 Pengaruh Kepemimpinan Melalui
Motivasi terhadap Kinerja
7. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja
Pegawai Melalui Motivasi Kerja.
Motivasi kerja dalam model penelitian ini
dapat memediasi hubungan antara kompensasi dengan
kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten
Rembang. Variabel motivasi kerja mengakibatkan
variabel kompensasi mempengaruhi variabel kinerja
pegawai secara langsung dan tidak langsung. Namun
jika membandingkan nilai maka pengaruh tidak
langsung dan langsung lebih tinggi pengaruh tidak
langsung 0,0978 > -0,065 dengan demikian maka
“terdapat pengaruh yang signifikan kompensasi melalui
motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Dinas
Pendidikan Kabupaten Rembang” maka “hipotesis
alternatif (Ha) diterima hipotesis nol (H0) ditolak”.
Hasil Penelitian yang sesuai seperti yang
dilakukan oleh Muhammad, syafii, Djumahir dan
Rahayu menyatakan bahwa kompensasi memiliki
pengaruh yang signifikan pada motivasi dan komitmen
organisasi tetapi tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja pegawai sedangkan
komitmen dan motivasi berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan yang menunjukan bahwa
kompensasi hanya perpengaruh terhadap motivasi
namun tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pegawai (Muhammad, Syafiie, Djumahir dan Rahayu:
2014).
Berdasarkan hasil analisis path didapat nilai
koefisien yang digambarkan pada gambar 1 dan tabel 1
dibawah ini
Gambar 1 Kebermaknaan Koefisien Path
Angga Debby Frayudha / Educational Management 4 (4) (2016)
Tabel 1 Kebermaknaan Regresi analysis path
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat
diambil beberapa simpulan bahwa :
Kepemimpinan kepala dinas secara langsung
tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Dinas
Pendidikan Kabupaten Rembang. Dengan nilai
signifikansi 0,142 lebih besar dari taraf sinifikansi yang
telah ditentukan 0,05. Hal tersebut memiliki arti bahwa
kepemimpinan kepala dinas tidak berpengaruh positif
terhadap kinerja pegawai. Hal tersebut senada dengan
jabatan PLT kepala dinas sehingga pegawai tidak
mudah untuk beradaptasi dengan kepala dinas yang
baru.
Kompensasi berpengaruh secara langsung
terhadap kinerja pegawai dinas pendidikan kabupaten
Rembang. Hal ini disebabkan nilai signifikansi 0,001
lebih kecil dari taraf signifikansi yang telah ditentukan
0,05. Untuk meningkatkan kinerja pegawai tidak hanya
melalui kompensasi banyak faktor lain yang
mempengaruhi kinerja individu antara lain usia
pegawai, kesadaran diri, lingkungan kerja, keluarga
dan sebagainya.
Motivasi pegawai berpengaruh secara langsung
terhadap Kinerja Pegawai dinas Pendidikan Kabupaten
Rembang. Dengan nilai signifikansi 0,013 lebih kecil
dari taraf signifikansi yang telah ditetapkan sebesar
0,05. Hal tersebut memiliki arti apabila semakin tinggi
motivasi pegawai maka akan semakin meningkat pula
kinerja pegawai. Begitu pula dengan sebaliknya apabila
motivasi pegawai rendah maka kinerja pegawai juga
rendah.
Kepemimpinan kepala dinas berpengaruh
langsung dan bersifat positif terhadap motivasi kerja
pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang. Hal
ini dikarenakan nilai signifikansi 0,029 lebih kecil dari
taraf signifikansi yang telah ditentukan sebesar 0,05.
Tipe kepemimpinan kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Rembang yang situasional menyebabkan
lebih mudah dalam memberi motivasi karena motivasi
setiap individu berbeda-beda
Kompensasi berpengaruh langsung dan bersifat
positif terhadap motivasi kerja pegawai Dinas
Pendidikan Kabupaten Rembang. Dengan nilai
signifikansi 0,001 lebih kecil dari taraf signifikansi yang
telah ditentukan sebesar 0,05. Hal ini berarti apabila
kompensasi baik maka motivasi kerja pegawai akan baik
pula. Kompensasi yang baik membuat pegawai betah
dalam bekerja sehingga timbul motivasi kerja yang
tinggi.
Kepemimpinan kepala dinas berpengaruh secara
tidak langsung terhadap kinerja Pegawai Dinas
Pendidikan Kabupaten Rembang melalui motivasi
sebagai variabel intervening. Hal ini disebabkan nilai
pengaruh tidak langsung kepemimpinan kepala dinas
terhadap kinerja pegawai pegawai lebih besar dari nilai
pengaruh langsung antara kepemimpinan kepala dinas
terhadap kinerja melalui motivasi, dengan nilai 0,0586 >
-0.145. Hal ini berarti motivasi memediasi hubungan
antara kepemimpinan kepala dinas terhadap kinerja
pegawai.
Kompensasi berpengaruh secara tidak langsung
terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten
Rembang melalui motivasi. Hal ini disebabkan nilai
pengaruh tidak langsung kompensasi terhadap kinerja
pegawai lebih besar dari nilai pengaruh langsung antara
kompensasi terhadap kinerja melalui motivasi pegawai,
dengan nilai 0,0978 > -0,365. Hal ini berarti motivasi
memediasi hubungan antara kompensasi terhadap
kinerja pegawai.
SARAN
Berdasarkan simpulan di atas, dapat disarankan
hal-hal sebagai berikut:
1. Mengingat kepemimpinan kepala dinas tidak
berpengaruh terhadap kinerja pegawai maka
diharapakan cara memimpin kepala dinas
harus lebih tegas terhadap pegawai yang
kinerjanya kurang dan menyesuaikan gaya
kepemimpinan yang cocok dengan kondisi
pegawai yang akan dipimpin.
2. Bagi kepala dinas, diharapkan agar lebih
berusaha lebih keras meningkatkan
pengawasan terhadap pegawai yang kinerjanya
kurang jangan sampai menular kepada pegawai
lain dan lebih memberikan arahan atau
dorongan yang bersifat positif bagi pegawai
guna kemajuan dinas pendidikan Kabupaten
Rembang.
Angga Debby Frayudha / Educational Management 4 (4) (2016)
3. Bagi pegawai karena ada beberapa pegawai
yang kurang disiplin dalam kehadiran,
kemampuan bekerja sama dengan ini
diharapkan pegawai lebih meningkatkan lagi
kinerjanya terutama dalam kehadiran serta
kemampuan bekerja sama agar kinerja
individu pegawai semakin baik.
DAFTAR PUSTAKA
A. A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2007. Manajemen
Sumber Daya Manusia, Cetakan Ke Tujuh PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung.
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2011. Manajemen
Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Rosdakarya, Bandung.
Ackah, D. 2014. “The Impact of Motivation on Employee
Performance in the Manufacturing Industry in
Ghana”. Global Journal of Management
Studies and Researches, Pages: 291-310.
Angga Putra Samudra, kusdi Rahardjo, M. Djudi
mukzam. 2014. “Pengaruh Kompensasi
Finansial Terhadap Kinerja”. Jurnal. Malang:
Universitas Brawijaya.
Ardy Afriansyah. 2014. “Pengaruh Kompensasi Dan Konflik Kerjaterhadap Kinerja Karyawan (Studi
Pada Kantor Pt. Pos Indonesia (Persero)Mail
Processing Center Semarang”. Skripsi.
Semarang: Undip.
Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Ayu Anisa Ramadhan. 2013. “Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Di PT. Pos
Indonesia (Persero) Bandung”. Skripsi.
Bandung: UPI
Bass, B.M. and Avolio, B.J. (2003), “Transformational leadership theory: a response to critiques”, in Chemmers, M.M. and Ammons,
R. (Eds), Leadership and Research:
Perspectives and Direction, California Academic Press, Los Angeles, CA, pp. 49-80.
Bello, Shukurat, M. 2012. “Impact of Ethnical Leadership
on Employee Job Performance”. International
Journal of Business And Social Science, Vol.
3: 11.
Bilson Simamora. 2003. Memenangkan Pasar Dengan
Pemasaran Efektif & Profitabel, PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Cherian, J., dan Jacob, J. 2013. “Impact of Self Efficiency
on Motivation and Performance of Employees”.
International Journal of Business and
Management, Vol. 8: 14.
Clawson, M., J.L. Knetch. 1975. Economics of Outdoor
Recreation. The JohnHopkins Press,
Baltimore.
Davis, K, and J.W. Newstrom. 1985. Organizational
Behavior: Human Behavior at work. Seventh
Edition. Singapore: Mc Graw, Inc
Dwiyanto, Agus. 2006. Mewujudkan Good Governance
Melayani Publik, Yogyakarta.: Gadjah Mada
University. Dwiyanto, Agus. 2006. Reformasi Birokrasi Publik di
Indonesia. Yogyakarta: UGM Press
Flippo, J. 1984. Organizational situation: Van Nonstrand
Company,Inc. New Jersey Gibson, Ivancevich, Donenelly. 1996. Organisasi, Jilid I,
Cetakan kedelapan, Binarupa Aksara, Jakarta.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate
Dengan Program SPSS. .Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghunadi, erik prasetya. 2005. “Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan
Menurut Persepsi Karyawan Pt. Agronesia Divisi
Industri Es Saripetojo Bandung”. Skripsi. Kota:
univ.
Handoko, T, H. 2001, Manajemen Personalia dan Sumber
Daya Manusia. BPFE, Yogjakarta.
Hasibuan, Malayu S. P. 2007 Organisasi dan Motivasi,
Bumi Aksara, Bandung
Hasibuan, Malayu S.P. 2008. Manajemen Sumber Daya
Manusia. PT.Bumi Aksara. Jakarta
Hariandja, Marihot Tua Efendi, 2002, Manajemen Sumber
Daya Manusia, Grasindo, Jakarta.
Hersey and Blanchard, 2004. Management of
Organizational Behavior: Utilizing Human
Resources, Prentice Hall, New Jersey.
Hughes, Robert. Et al. 1999. Marketing Strategies for Art
Organization. Australia : Australia Councill.
Ilyas Yaslis, 2002. Kinerja, Teori, Penilaian dan Penelitian,
Badan Penerbit FKM. UI Depok. James, A. F. Stoner, dan Freeman, R. Edward, 1991,
Management, Prentice-Hall, Inc: Englewood-
Cliffs.
J.Winardi. 2001. Motivasi dan Pemotivaian dalam
Manajemen. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Kartini, Kartono, terjemahan Caplin, J.P. 2002. Kamus
Lengkap Psikologi, Jakarta :Raja Grafindo
Persada. Kartini, Kartono. 2006..Psikologi Wanita. Bandung:
Mandar Maju.
Kehinde, A. Obasan., dan Banjo, A. Hassan. 2014. A
Test of the Impact of Leadership Styles on Employee Performance: A Study of Department of Petroleum
Resources, International Journal of Management
Sciences, Vol. 2: 3.
Kismono, Gugup. 2011. Bisnis Pengantar, Edisi Dua,
BPFE UGM, Yogyakarta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke 3. 2005. Balai
pustaka. Jakarta.
Laksmi, Riani. 2013. Asri Manajemen SDM Masa Kini,
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Angga Debby Frayudha / Educational Management 4 (4) (2016)
Mathis, R. L., dan J. H. Jackson. 2001. Manajemen
Sumber Daya Manusia, buku 1 dan buku 2,
Terjemahan, Salemba Empat, Jakarta.
Muhammad., Syafiie., Djumahir. dan Rahayu. 2014. “Effect of Compensation on Motivation, Organizational Commitment and Employee
Performance (Studies at Local Revenue
Management in Kendari City)”. International
Journal of Business and Management Invention, Vol. 3: 2.
Mulyasa. 2009. Menjadi Kepala Sekolah Profesional.
Bandung: Remaja Rosda Karya.
Munandar, dkk, 2004. Peran Budaya Organisasi Dalam
Peningkatan Unjuk Kerja Perusahaan, Bagian
Psikologi Industri & Organisasi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Jakarta.
Martoyo, S. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia,
BPFE, Yogyakarta
Mochammad, Teguh, dkk. 2001. Latihan Kepemimpinan
Islam Tingkat Dasar. Yogyakarta: UII Press.
Negash, R, Zewude,S dan Megersa, R. 2014. “The effect
of compensation on employees motivation: In
Jimma University academic staf, Basic Research”. Journal of Business Management
and Accounts, Vol. 3: 2.
Nursiah. 2004. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada
PT. Indosat Divisi Regional barat Medan”.
Skripsi. Solo: UNS.
Peraturan Pemerintah Nomor 46 2011 pasal 4
Prawirosentono, Suyadi. 1999. Kebijakan Kinerja
Karyawan, BPFE. Yogyakarta
Reksohadiprodjo dan Handoko, T, Hani. 2001. Manajemen Sumber DayaManusia dan
Perusahaan, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta
Regina Aditya Reza. 2010. “Pengaruh Gaya
Kepemimpinan, Motivasi Dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan PT Sinar Santosa
Perkasa Banjar Negara”. Skripsi. Semarang:
Undip.
Rima Prasetyani. 2011. “Pengaruh Kompensasi, Keahlian
Dan Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Pada PT
Nyonya Meneer Semarang”. Skripsi. Semarang:
Udinus.
Ranupandojo, Heidjrahman. 2001. Manajemen
Personalia. Edisi Keempat. Yogyakarta.
Robbins, P, Stephen. 2001. Perilaku Organisasi, Konsep,
Kontroversi, Aplikasi,Jilid I dan II, Edisi
Kedelapan,: Prenhallindo. Jakarta
Sedarmayanti. 2011. Tata Kerja dan Produktivitas Kerja :
Suatu Tinjauan Dari Aspek Ergonomi Atau
Kaitan Antara Manusia Dengan Lingkungan
Kerjanya. Cetakan Ketiga, Mandar Maju, Bandung
Siagian, Sondang P. 2006. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Edisi I, Cetakan Ketiga Belas, Jakarta
: Bumi Aksara.
Shadily, Hassan. 1993. Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta.
Sutermeister, R.A. 1999. People and Producktivity.
Toronto, Mc. Graw HillBook.Co.
Suhendra, dan Murdiyah Hayati. 2006. Manajemen
Sumber Daya Manusia. UIN Jakarta, Jakarta.
Sugandha & Dann. 2001. Kepemimpinan di dalam
Organisasi Masyarakat. Sinarbaru. Bandung.
Sugiyono. 2012. Statistik untuk Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Shahzadi, I., Javed, A., Pirzada, S, S., Nasreen, S., dan
Khanam, F. 2014. “Impact of Employee
Motivation on Employee Performance”. European
Journal of Business and Management, Vol.6:
23. Sri Purwanti. 2006. "Pengaruh Motivasi Kerja Karyawan
Terhadap Kinerja Karyawan Pt An Indya Mitra
Internasional Yogyakarta”. Skripsi. Jogjakarta:
Universitas Ahmad Dahlan.
Timurlenk, E, O, K. 2010. “Effects Of Core Employees On
Organizational Capabilities And Firm
Performance”. Journal of Global Strategic
Management, Vol. 07.
Umar, Husein. 2007. Riset Sumber Daya Manusia,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999
Veithzal Rivai. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia
Untuk Perusahaan : Dari Teori Ke Praktik. PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta. Wahjosumidjo. 1984. Kepemimpinan dan Motivasi. Ghalia
Indonesia, Jakarta.
Wekesa, J, N dan Nyaroo. S. 2013. “Effect of Compensation on Performance of Public Secondary
School Teachers in Eldoret Municipality Kenya”.
International Journal of Scientific and Research Publications, Volume 3: Issue 6.
Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja (Edisi ke 3). Rajawali
Pres, Jakarta.
Wilhelmus Andiyanto dan Ismi Darmastuti. 2010.
“Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Keluarga
Berencana Dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Manggarai – Floresnusa Tenggara
Timur”. jurnal. Semarang: Undip.
Angga Debby Frayudha / Educational Management 4 (4) (2016)