PENGARUH KEPEMIMPINAN, ANALISIS JABATAN, DAN …lib.unnes.ac.id/11281/1/9058.pdf · i pengaruh...

204
PENGARUH KEPEMIMPINAN, ANALISIS JABATAN, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang Oleh Septivan Nada Pratama NIM 7350406548 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

Transcript of PENGARUH KEPEMIMPINAN, ANALISIS JABATAN, DAN …lib.unnes.ac.id/11281/1/9058.pdf · i pengaruh...

i

PENGARUH KEPEMIMPINAN, ANALISIS JABATAN, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

KABUPATEN PEMALANG

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh Septivan Nada Pratama

NIM 7350406548

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan ke Sidang Panitia

Ujian Skripsi pada :

Hari : Selasa

Tanggal : 13 Desember 2011

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Syamsu Hadi, M.Si Dra. Suhermini, M. Si. NIP. 195212121978031002 NIP. 194807121976032001

Mengetahui, an. Ketua Jurusan Manajemen

Sekretaris

Dra. Palupiningdyah, M. Si. NIP. 195208041980032001

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ekonomi, Universitas Negeri Semarang pada :

Hari : Selasa

Tanggal : 13 Desember 2011

Dosen Penguji

Endang Sutrasmawati, SE, MM NIP. 196704182000122001

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Syamsu Hadi, M.Si Dra. Suhermini, M. Si. NIP. 195212121978031002 NIP. 194807121976032001

Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi

Drs. S. Martono, M. Si NIP. 196603081989011001

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Saya siap menanggung sanksi

apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran terhadap kode etik ilmiah atau

klaim dari pihak lain terhadap keaslian skripsi ini.

Semarang, Desember 2011

Septivan Nada Pratama NIM : 7350406548

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Tak ada hal yang tidak mungkin di dunia ini jika engkau mau belajar, berusaha, dan berdoa. (Penulis)

Janganlah engkau ragu dan takut pada apa yang akan terjadi esok hari, lakukanlah yang terbaik dan engkau akan mendapatkan hasilnya kelak. (Penulis)

PERSEMBAHAN

Untuk Ayah, Bunda, dan Adik tersayang

yang telah memberiku semangat dan doa

kepadaku. Terima kasih.

Sahabat kost Imtihan dan sahabat

perkuliahan yang juga turut memberikan

doa serta support selama aku

menyelesaikan skripsi.

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Pengaruh Kepemimpinan, Analisis Jabatan, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai

pihak, skripsi ini tidak dapat tersusun. Oleh karena itu penulis sampaikan rasa

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di

Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan kesempatan menyelesaikan studi di

Fakultas Ekonomi.

3. Drs. Sugiharto, M.Si, Ketua Jurusan Manajemen Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan ijin penelitian untuk penyusunan skripsi ini.

4. Drs. Syamsu Hadi, M.Si., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Dra. Suhermini, M. Si., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh staf dan dosen pengajar jurusan Manajemen yang telah memberikan

banyak ilmu selama mengikuti perkuliahan.

7. Drs. Sultanto, pimpinan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Pemalang yang telah memberikan ijin penelitian untuk penyusunan skripsi ini.

8. Bejo Suwarno, S.IP., Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Pemalang yang telah membantu dalam wawancara yang dilakukan penulis.

9. Seluruh staf dan pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Pemalang, yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini

vii

10. Semua pihak yang telah membantu tersusunnya skripsi ini, baik secara

langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga segala kebaikan Bapak/Ibu dan Rekan-rekan semua mendapat

balasan dari Allah SWT. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat

untuk semua pihak.

Semarang, Desember 2011

Penulis

viii

SARI

Septivan Nada Pratama, 2011. “Pengaruh Kepemimpinan, Analisis Jabatan, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang”. Skripsi. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Drs. Syamsu Hadi, M.Si., Pembimbing II. Dra. Suhermini, M. Si. Kata Kunci : Kepemimpinan, Analisis jabatan, Disiplin Kerja, dan Kinerja

Karyawan

Kinerja merupakan salah satu indikator di dalam menentukan berhasil tidaknya suatu organisasi maupun perusahaan dalam meraih tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja memiliki beberapa faktor diantaranya adalah faktor kepemimpinan, faktor análisis jabatan, dan faktor disiplin kerja. Kepemimpinan, análisis jabatan, dan disiplin kerja merupakan beberapa faktor yang turut mempengaruhi kinerja karyawan khususnya pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang. Permasalahan yang terjadi seputar kinerja pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang adalah sebagai berikut: (1) Apakah kepemimpinan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang?, (2) Apakah análisis jabatan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang?, (3) Apakah disiplin kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang?. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh yang ditimbulkan dari variabel kepemimpinan, análisis jabatan, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang yang berjumlah 73 karyawan. Teknik pengambilan dan pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi, observasi, kuesioner dan wawancara, sedangkan teknik análisis yang dilakukan adalah dengan teknik análisis deskriptif persentase dan análisis regresi berganda dimana pengujian dilakukan dengan menggunakan software SPSS.

Hasil uji análisis data yang telah dilakukan antara lain sebagai berikut yaitu: (1) hasil uji análisis berganda yaitu Y = 9.965+0.209Xଵ+0.183Xଶ+0.201Xଷ, (2) hasil dari uji parsial yaitu kepemimpinan (0.002), analisis jabatan (0.000), dan disiplin kerja (0.001), (3) hasil dari uji simultan adalah F hitung = 40.852 dengan nilai signifikansi 0.000, (4) uji determinasi adalah 0.624 (62%) sehingga dapat dikatakan bahwa 38% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain.

Simpulan penelitian yang telah dilakukan antara lain sebagai berikut: (1) pengaruh dari variabel kepemimpinan, analisis jabatan, dan disiplin kerja memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang, (2) variabel

ix

kepemimpinan mempunyai pengaruh yang lebih besar daripada variabel-variabel lain seperti analisis jabatan dan disiplin kerja, (3) secara simultan variabel kepemimpinan, analisis jabatan, dan disiplin kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan, sedangkan saran yang diberikan antara lain yaitu (1) Bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang: pemimpin hendaknya memahami dan mengerti serta memiliki pengalaman dalam bidang dunia kepariwisataan sehingga dapat melakukan pengelolaan dan pengembangan sumber daya alam lebih maksimal, melakukan penempatan secara tepat kepada karyawan yang memiliki ketrampilan sesuai dengan jabatan yang akan diduduki, menegakkan disiplin kerja dengan lebih maksimal dengan cara pemberian sanksi yang memberikan efek jera kepada setiap pelanggar, (2) Bagi peneliti lain yang merasa tertarik melakukan penelitian pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang: hendaknya mencari alternatif variabel-variabel lain sesuai dengan permasalahan yang terjadi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Pemalang, menggunakan alternatif dalam melakukan pengambilan data dan uji analisis data sehingga data yang dihasilkan dapat memberikan manfaat dan tidak menimbulkan masalah yang baru.

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................. v

PRAKATA .................................................................................................... vi

SARI .............................................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................... 9

1.3. Tujuan Penelitian .................................................................... 10

1.4. Manfaat Penelitian .................................................................. 10

BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 12

2.1. Kinerja Pegawai ...................................................................... 12

2.1.1. Pengertian Kinerja .................................................... 12

2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja ............... 13

2.1.3. Indikator Kinerja ...................................................... 14

xi

2.1.4. Penilaian Kinerja ...................................................... 15

2.1.5. Metode Penilaian Kinerja ......................................... 18

2.1.6. Tujuan dan Manfaat Penilaian Pekerjaan .................. 22

2.2. Kepemimpinan ....................................................................... 24

2.2.1. Pengertian Kepemimpinan ........................................ 24

2.2.2. Fungsi-fungsi Kepemimpinan .................................. 25

2.2.3. Teori-teori Kepemimpinan ....................................... 26

2.2.4. Tipe-tipe Kepemimpinan .......................................... 28

2.2.5. Syarat Kepemimpinan yang Baik .............................. 34

2.2.6. Efektivitas Kepemimpinan ....................................... 35

2.3. Analisis Jabatan ...................................................................... 37

2.3.1. Pengertian Analisis Jabatan ...................................... 37

2.3.2. Manfaat Analisis Jabatan .......................................... 41

2.3.3. Langkah-langkah Analisis jabatan ............................ 42

2.3.4. Unsur Analisis Jabatan .............................................. 44

2.4. Disiplin Kerja ......................................................................... 50

2.4.1. Pengertian Disiplin Kerja ......................................... 50

2.4.2. Prinsip-prinsip Disiplin ............................................. 53

2.4.3. Aspek-aspek Disiplin Kerja ...................................... 56

2.4.4. Indikator Disiplin Kerja ............................................ 57

2.4.5. Faktor-faktor Disiplin Kerja ..................................... 59

2.4.6. Pendekatan-pendekatan Dalam Disiplin .................... 61

xii

2.5. Kerangka Berpikir ................................................................... 67

2.6. Hipotesis ................................................................................. 72

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 73

3.1. Populasi .................................................................................. 73

3.2. Variabel Penelitian .................................................................. 73

3.3. Jenis dan Sumber Data ............................................................ 76

3.4. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 77

3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................. 79

3.5.1. Uji Validitas ............................................................. 79

3.5.2. Uji Reliabilitas ......................................................... 86

3.6. Metode Analisis Data ............................................................. 86

3.6.1. Analisis Pendahuluan .............................................. 86

3.6.2. Analisis Deskriptif Presentase ................................. 88

3.6.3. Analisis Regresi Berganda ....................................... 89

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 92

4.1. Hasil Penelitian ........................................................................ 92

4.1.1. Hasil Analisis Data .................................................... 92

4.1.1.1. Analisis Deskriptif Persentase ..................... 92

1.Kinerja Pegawai ......................................... 92

2.Kepemimpinan ........................................... 95

3.Analisis Jabatan ......................................... 98

4.Disiplin Kerja ............................................ 102

xiii

4.1.1.2. Hasil Uji Metode Analisis Data .................. 106

1. Uji Normalitas ..................................... 106

2. Uji Multikolinieritas ........................... 108

3. Uji Heteroskedastisitas ......................... 109

4.1.1.3. Analisis Regresi Berganda .......................... 110

4.1.1.4. Uji Hipotesis Penelitian .............................. 112

1. Uji parsial (Uji t) ................................. 112

2. Uji simultan (Uji F) ............................. 112

3. Uji Koefisien Determinasi (Rଶ) ............ 113

4.2. Pembahasan ............................................................................ 116

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 120

5.1. Simpulan .................................................................................... 120

5.2. Saran ......................................................................................... 121

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 123

LAMPIRAN ................................................................................................... 126

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Target data absensi karyawan dinas kebudayaan dan pariwisata

kabupaten pemalang tahun 2010 ................................................ 7

Tabel 2 Penelitian terdahulu ................................................................... 66

Tabel 3.1 Rekapitulasi jumlah karyawan berdasarkan satuan kerja ............ 73

Tabel 3.2 Hasil uji validitas variabel Kepemimpinan ( Xଵ) ......................... 81

Tabel 3.3 Hasil uji validitas variabel Analisis Jabatan ( Xଶ) ........................ 82

Tabel 3.4 Hasil uji validitas variabel Disiplin Kerja ( Xଶ ) .......................... 83

Tabel 3.5 Hasil uji validitas variabel Kinerja Pegawai (Y) .......................... 84

Tabel 3.6 Hasil uji reliabilitas instrumen .................................................. 86

Tabel 3.7 Kriteria Interval .......................................................................... 89

Tabel 4.1 Kriteria dan Persentase Variabel Kinerja Pegawai ...................... 92

Tabel 4.2 Kriteria dan Persentase Indikator Kuantitas Output .................... 93

Tabel 4.3 Kriteria dan Persentase Indikator Kualitas Output ...................... 93

Tabel 4.4 Kriteria dan Persentase Indikator Jangka Waktu Output ............. 94

Tabel 4.5 Kriteria dan Persentase Indikator Kehadiran di Tempat Kerja ..... 94

Tabel 4.6 Kriteria dan Persentase Indikator Sikap Kooperatif ..................... 95

Tabel 4.7 Kriteria dan Persentase Variabel Kepemimpinan ........................ 95

Tabel 4.8 Kriteria dan Persentase Indikator Kejelasan Peran ...................... 96

Tabel 4.9 Kriteria dan Persentase Indikator Penetapan Ganjaran ................ 96

Tabel 4.10 Kriteria dan Persentase Indikator Mempermudah Pekerjaan ........ 97

Tabel 4.11 Kriteria dan Persentase Indikator Kepemimpinan yang Suportif . 97

xv

Tabel 4.12 Kriteria dan Persentase Variabel Analisis jabatan ....................... 98

Tabel 4.13 Kriteria dan Persentase Indikator Aktivitas Pekerjaan ................ 99

Tabel 4.14 Kriteria dan Persentase Indikator Perilaku Manusia ................... 99

Tabel 4.15 Kriteria dan Persentase Indikator Peralatan Kerja yang

Digunakan .................................................................................. 100

Tabel 4.16 Kriteria dan Persentase Indikator Standar Prestasi ....................... 100

Tabel 4.17 Kriteria dan Persentase Indikator Konteks Pekerjaan .................. 101

Tabel 4.18 Kriteria dan Persentase Indikator Persyaratan Personil ............... 101

Tabel 4.19 Kriteria dan Persentase Variabel Disiplin Kerja ......................... 102

Tabel 4.20 Kriteria dan Persentase Indikator Tujuan dan Kemampuan ........ 102

Tabel 4.21 Kriteria dan Persentase Indikator Teladan Pimpinan .................. 103

Tabel 4.22 Kriteria dan Persentase Indikator Balas jasa ............................... 103

Tabel 4.23 Kriteria dan Persentase Indikator Keadilan ................................. 104

Tabel 4.24 Kriteria dan Persentase Pengawasan Melekat (Waskat) .............. 104

Tabel 4.25 Kriteria dan Persentase Sanksi Hukuman ................................... 105

Tabel 4.26 Kriteria dan Persentase Ketegasan ............................................. 105

Tabel 4.27 Kriteria dan Persentase Hubungan Kemanusiaan ........................ 106

Tabel 4.28 Hasil Uji Normalitas dengan SPSS ............................................ 107

Tabel 4.29 Hasil Uji Multikolinieritas dengan SPSS .................................... 109

Tabel 4.30 Hasil Analisis Regresi Berganda dengan SPSS .......................... 109

Tabel 4.31 Hasil Uji Simultan dengan SPSS ................................................ 113

Tabel 4.32 Hasil Uji Determinasi Secara Simultan dengan SPSS ................. 114

Tabel 4.33 Hasil Uji Determinasi Secara Parsial dengan SPSS .................... 115

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar I Prosedur Disiplin Progresif ..................................................... 63

Gambar 2 Kerangka Berpikir .................................................................. 71

Gambar 4.1 Grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual 108

Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas dengan SPSS .............................. 110

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Observasi ............................................................. 127

Lampiran 2 Surat Balasan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Mengenai

Observasi ............................................................................ 128

Lampiran 3 Surat Perijinan Penelitian .................................................... 129

Lampiran 4 Kuesioner Penelitian ........................................................... 130

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Menggunakan SPSS ..... 141

Lampiran 6 Hasil Tabulasi Hasil Penelitian Menggunakan Excel Per

Variabel ..............................................................................

Lampiran 7 Hasil Analisis Deskriptif Persentase Per Variabel ................

Lampiran 8 Hasil Uji Asumsi Klasik ......................................................

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Era globalisasi yang semakin maju dan berkembang menuntut suatu

organisasi atau perusahaan agar dapat menyesuaikan diri agar tidak mengalami

suatu kegagalan di dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Untuk

mengatasi hal tersebut, maka perlu dilakukan adanya pengelolaan segala sumber

daya yang dimiliki oleh suatu organisasi, baik organisasi perusahaan maupun

organisasi kelembagaan/instansi. Salah satu kuncinya adalah dengan

meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena sumber daya manusia

merupakan salah satu faktor yang sangat berharga dan merupakan keunggulan

kompetitif dalam suatu organisasi. Pada setiap perusahaan/instansi yang memiliki

segala sumber daya khususnya sumber daya manusia diperlukan adanya sebuah

pengelolaan yang baik agar kinerja karwayan dapat memberikan nilai positif bagi

perusahaan.

Organisasi dalam sebuah perusahaan maupun lembaga/instansi memiliki

peran dan fungsi bagi perusahaan maupun instansi karena organisasi merupakan

suatu wadah yang didalamnya terdapat kumpulan individu yang memiliki satu

atau beberapa tujuan yang ingin dicapai bersama. Hal ini sesuai dengan apa yang

dikemukakan oleh Atmosudirdjo (dalam Umam, 2010:23) yang mendefinisikan

bahwa organisasi adalah struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan

kerja antara sekelompok pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk

bersama-sama mencapai tujuan tertentu. Disini, setiap individu yang terlibat

2

didalamnya memiliki peran yang sangat penting guna tercapainya tujuan yang

ingin dicapai organisasi tersebut.

Tujuan organisasi atau perusahaan akan tercapai apabila kinerja

organisasi atau perusahaan tersebut baik. Kinerja dalam perusahaan merupakan

indikator berhasil atau gagalnya perusahaan dalam meraih tujuan yang telah

ditetapkan (dalam Wikipedia). Jadi, baik tidaknya suatu perusahaan dapat dilihat

pada hasil kinerja yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut, mengetahui tentang

kinerja karyawan merupakan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi manajemen

perusahaan, karena bisa digunakan untuk mengevaluasi kerja perusahaan,

menentukan arah kebijakan yang akan di ambil, dan membuat pengembangan

SDM secara optimal demi meraih tujuan perusahaan.

Cardy (dalam Mathis dan Jackson, 2006:377) mengemukakan bahwa

memaksimalkan kinerja adalah prioritas bagi sebagian besar organisasi pada saat

ini. Hal ini dikarenakan mengingat semakin ketatnya persaingan dan adanya

penyesuaian terhadap perkembangan jaman yang semakin maju. Sumarsono

(dalam Ashadi, 2010:2) kinerja tidak timbul dengan mudah, tetapi kinerja

karyawan tersebut timbul secara intern dalam pribadi manusia itu sendiri dan

secara ekstern memberikan stimulus seperti komunikasi, pengendalian, motivasi,

dan kepemimpinan.

Hadipranata (dalam Umam, 2010:187) menyatakan kinerja merupakan

suatu yang lazim yang digunakan untuk memantau produktivitas kerja sumber

daya manusia, baik yang berorientasi pada produksi barang, jasa, maupun

pelayanan. Demikian pula, perwujudan kinerja yang membanggakan juga sebagai

3

imbalan intrinsik. Hal ini akan terus berlanjut dalam bentuk kinerja berikutnya

dan seterusnya. Agar dicapai kinerja yang profesional, hal-hal seperti

kesukarelaan, pengembangan diri pribadi, pengembangan kerja sama yang saling

menguntungkan, serta partisipasi seutuhnya perlu dikembangkan. Oleh karena itu,

perusahaan harus dapat memanajemen organisasi dan karyawannya agar kinerja

yang dicapai dapat optimal.

Keberhasilan suatu organisasi di dalam mencapai tujuannya tergantung

dari kepemimpinannya, yakni bagaimana seorang pimpinan mampu mengelola

segala sumber daya yang dimiliki oleh suatu organisasi khususnya sumber daya

manusia secara efektif dan efisien. Kepemimpinan memegang peranan yang

sangat vital bagi tercapainya tujuan organisasi, mengingat kepemimpinan

merupakan proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada

pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi (dalam Wikipedia). Apalagi

mengingat perkembangan era globalisasi sekarang dimana menuntut organisasi

dan kepemimpinan dalam suatu perusahaan harus dapat menyesuaikan diri dengan

perkembangan tersebut agar dapat mengantarkan organisasi mencapai visi dan

misinya.

Sardjono (dalam Nurdiansah, 2010:5) mengungkapkan bahwa

kepemimpinan dapat mengkomunikasikan visi dan strategi dari perusahaan

kepada seluruh pihak yang terkait (stake holder), menciptakan komitmen dan

memotivasi yang tulus, bertindak sebagai penggerak inovasi dan semangat

kewirausahaan, dan mampu mengalokasikan sumber daya organisasi secara lebih

optimal untuk menghadapi perubahan-perubahan yang lazim terjadi.

4

Organisasi dibentuk sebagai suatu wadah bagi setiap orang yang bekerja

sama untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu secara jelas dan untuk

menjamin agar berbagai pekerjaan itu dapat dikoordinasikan sedemikian rupa

dalam rangka pencapaian tujuan pada organisasi. Organisasi hanyalah merupakan

alat untuk mencapai tujuan antara dan tujuan akhir suatu kumpulan orang. Tujuan

akhir adalah gambaran kuantitatif dan kualitatif yang disepakati untuk dicapai

agar organisasi berhasil. Organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang

melaksanakan pekerjaan yang berbeda-beda yang dikoordinasikan, karena saling

terkait membentuk satu jaringan terpadu dan terarah dalam memberikan

komunikasi untuk mencapai tujuan bersama yang telah disepakati (Fuady R dalam

Jurnal Dharma Ekonomi, 1997:54).

Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang penting di

dalam menjalankan suatu organisasi serta sebagai pencapaian tujuan yang telah

disepakati dalam organisasi. Oleh karena itulah, diperlukan adanya

pendayagunaan sumber daya manusia yang baik dan tepat agar sumber daya

manusia mau dan mampu bekerja secara optimal demi tercapainya tujuan

organisasi. Pujangkoro (dalam Jurnal, 2004:2) menyatakan bahwa manusia akan

mau dan mampu untuk bekerja dengan baik bilamana ia ditempatkan pada posisi

dengan jabatan sesuai dengan minat dan kemampuannya, serta bilamana ia bisa

memenuhi kebutuhannya dengan melakukan pekerjaan itu. Ini berarti bahwa

perusahaan harus bisa menempatkan orang pada jabatan-jabatan yang sesuai

dengan minat dan kemampuannya, dengan tidak lupa mempertimbangkan upaya

pemenuhan kebutuhannya.

5

Di dalam istilah manajemen terdapat suatu istilah mengenai analisis

jabatan, yaitu “the right man on the right place and the right time” yang berarti

penempatan orang pada tempat yang tepat dan waktu yang tepat sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki oleh orang tersebut. Perkembangan era telah menuntut

berbagai organisasi dan perusahaan agar dapat menyesuaikan dan mengatasi

persaingan yang semakin ketat. Untuk dapat mengatasi hal tersebut, perusahaan

dan organisasi dituntut untuk mengelola dan mendayagunakan sumber daya yang

dimiliki khususnya sumber daya manusia agar dapat bekerja secara optimal.

Selain itu, yang terpenting adalah perusahaan harus mampu menempatkan orang-

orang yang tepat yang memiliki bakat dan kemampuan sesuai dengan pekerjaan

yang mereka kerjakan supaya hasil kinerja yang diperoleh dapat maksimal.

Kedisiplinan merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya

manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin baik

tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin yang baik, sulit bagi

organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal (Hasibuan, 2009:193).

Disiplin sangat baik bagi pertumbuhan organisasi, digunakan terutama untuk

memotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan

pekerjaan baik secara perorangan maupun secara kelompok. Di samping itu,

disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk mematuhi dan menyenangi

peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada sehingga dapat menghasilkan

kinerja yang baik (Slamet, 2007:214-215).

Kedisiplinan berpengaruh di dalam menentukan hasil kinerja dari

seorang karyawan/pegawai sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan waktu yang

6

telah diberikan oleh pimpinan, karena dengan disiplin dalam bekerja maka

pekerjaan yang dilakukan tersebut dapat selesai tepat pada waktunya sehingga

dapat berpengaruh pada tercapainya tujuan perusahaan. Hasibuan (2009:193)

menyatakan bahwa disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung

jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini

mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan,

karyawan, dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer selalu berusaha agar

para bawahannya mempunyai disiplin yang baik. Seorang manajer dikatakan

efektif kepemimpinannya jika para bawahannya berdisiplin baik. Untuk

memelihara dan meningkatkan kedisiplinan yang baik adalah hal yang sulit,

karena banyak faktor yang mempengaruhinya.

Selain itu, menurut Hasibuan (2009:194) kedisiplinan harus ditegakkan

dalam suatu organisasi perusahaan, tanpa dukungan disiplin yang baik, sulit bagi

perusahaan untuk mewujudkan tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah kunci

keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Pada peneltian ini akan diangkat permasalahan yang ada pada Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang yang beralamat di Jln. Laksda

Yos Sudarso No. 1 Pemalang. Kinerja karyawan pada Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Pemalang dinilai masih kurang baik. Hal ini dapat terlihat

pada data absensi karyawan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jawa

Tengah pada tahun 2010, sebagai berikut:

7

Tabel 1.1 : Data absensi karyawan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang

Bulan Jumlah Karyawan

Jumlah Karyawan yang

Tidak Hadir

Jumlah Total

Ketidakhadiran Januari 71 Karyawan 6 Karyawan 15 kali Februari 71 Karyawan 12 Karyawan 23 kali Maret 76 Karyawan 9 Karyawan 13 kali April 76 Karyawan 3 Karyawan 9 kali Mei 75 Karyawan 10 Karyawan 28 kali Juni 75 Karyawan 11 Karyawan 21 kali Juli 73 Karyawan 13 Karyawan 22 kali Agustus 73 Karyawan 9 Karyawan 10 kali September 73 Karyawan 13 Karyawan 21 kali Oktober 73 Karyawan 20 Karyawan 44 kali November 73 Karyawan 22 Karyawan 39 kali Desember 73 Karyawan 10 Karyawan 15 kali Sumber : Rekap daftar hadir karyawan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang tahun 2010

Pada data absensi karyawan diatas, dapat dilihat bahwa jumlah total

ketidakhadiran karyawan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Pemalang masih di nilai banyak. Hal ini dapat terlihat pada adanya beberapa

karyawan yang tidak hadir beserta total ketidakhadirannya per bulan. Perbedaan

jumlah karyawan pada bulan-bulan tertentu disebabkan adanya mutasi karyawan.

Ketidakhadiran tersebut disebabkan karena adanya karyawan yang tidak masuk

kerja tanpa keterangan, adanya diklat, cuti, dan lain sebagainya.

Ketidakhadiran karyawan di dalam bekerja dapat mempengaruhi

menurunnya kinerja karyawan dan mempengaruhi kualitas, kuantitas, serta

ketepatan waktu hasil kinerja seseorang yang dibutuhkan perusahaan. Hal ini

dapat menimbulkan ketidakefektifan dan ketidakefisienan di dalam melakukan

pekerjaan dan juga dapat menimbulkan menurunnya kinerja karyawan.

8

Faktor kepemimpinan dinilai sudah baik, pemimpin telah memberikan

pengaruh yang positif, memberikan motivasi, lebih mendorong bawahan untuk

bekerja lebih baik dan pemimpin juga mampu memberikan perhatian personal

terhadap bawahannya. Hal ini dapat dilihat pada apel pagi yang setiap hari

dilakukan, dengan tujuan agar pegawai dapat disiplin ketika bekerja seperti tepat

datang dan tepat dalam penyelesaian pekerjaan. Namun pada kenyataannya

kinerja dari karyawan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata masih belum maksimal,

hal ini juga dikarenakan dari faktor pemimpin itu sendiri yang berasal bukan dari

dunia kepariwisataan sehingga pengelolaan kinerja masih belum maksimal. Hal

tersebut dapat terlihat ketika peneliti melakukan observasi pada Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang.

Selain masalah yang terdapat pada data absensi dan kepemimpinan

tersebut, terdapat pula masalah dalam hal analisis jabatan dan disiplin kerja.

Masalah analisis jabatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Pemalang dapat terlihat pada Peta Jabatan Struktural dan Jabatan Fungsional

Umum yakni masih terdapatnya karyawan yang memiliki gelar berbeda dengan

jabatan yang di pimpinnya. Jadi hal ini tidak sesuai dengan moto “the right man

on the right place at the right time” yang erat kaitannya dengan manajemen

sumber daya manusia agar tenaga kerja dapat ditempatkan pada posisi yang tepat

sesuai dengan minat dan kemampuannya. Sebagai contoh, terdapat

karyawan/pegawai dengan gelar Hukum di tempatkan pada bidang Kasi Promosi

Pariwisata dan karyawan yang bergelar Ekonomi ditempatkan pada bidang kasi

Sejarah dan Purbakala.

9

Masalah disiplin kerja dapat terlihat dari masih adanya beberapa

karyawan yang terlambat dalam bekerja seperti yang terjadi dalam apel pagi.

Masih ada beberapa karyawan yang tidak bisa atau terlambat sehingga tidak dapat

mengikuti apel pagi yang rutin diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Pemalang. Selain itu, masih tampak adanya karyawan yang ketika

pada jam-jam bekerja masih berada di luar kantor, hal ini menjadi cerminan

bahwa masih kurangnya disiplin kerja pada karyawan tersebut.

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka penulis mengambil

judul “Pengaruh Kepemimpinan, Analisis Jabatan, dan Disiplin Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Pemalang.”

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dirumuskan permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah kepemimpinan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Pemalang?

2. Apakah analisis jabatan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Pemalang?

3. Apakah disiplin kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Pemalang?

10

4. Apakah kepemimpinan, analisis jabatan, dan disiplin kerja memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan topik permasalahan yang dikemukakan di atas, maka

tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan dan menganalisis adanya pengaruh kepemimpinan

terhadap kinerja karyawan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Pemalang.

2. Mendeskripsikan dan menganalisis adanya pengaruh analisis jabatan

terhadap kinerja karyawan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Pemalang.

3. Mendeskripsikan dan menganalisis adanya pengaruh disiplin kerja terhadap

kinerja karyawan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Pemalang.

4. Mendeskripsikan dan menganalisis adanya pengaruh kepemimpinan,

analisis jabatan, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1.4.1. Manfaat Teoritis

1. Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen

sumber daya manusia yaitu khususnya pengetahuan mengenai faktor

11

kepemimpinan, analisis jabatan, dan disiplin kerja terhadap kinerja

karyawan.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan

sumbangan konseptual bagi peneliti sejenis maupun sivitas akademika

lainnya dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan untuk

kemajuan dunia pendidikan.

1.4.2. Manfaat Praktis

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini untuk mengetahui kondisi sebenarnya mengenai

pengaruh kepemimpinan, analisis jabatan, dan disiplin kerja terhadap

kinerja karyawan sehingga dapat menambah ilmu dan pengetahuan

tentang manajemen sumber daya manusia.

2. Bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang

Penelitian ini diharapkan dapat sebagai masukan dan

pertimbangan dalam penyusunan kebijakan-kebijakan khususnya yang

berkaitan dengan masalah sumber daya manusia dalam upaya

meningkatkan kinerja karyawan.

3. Bagi Akademik

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih

lanjut guna menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengaruh

kepemimpinan, analisis jabatan, dan disiplin kerja terhadap kinerja

karyawan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Pemalang.

12

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. KINERJA

2.1.1. Pengertian Kinerja

Sentono (dalam Wahyuni, 2008:219) mendefinisikan kinerja merupakan

hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam

organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam

upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak

melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Kemudian

Mangkunegara (dalam Nurdiansah, 2010:26) menyatakan bahwa kinerja (prestasi

kerja) adalah hasil kerja secara kualitas yang telah dicapai oleh seseorang pegawai

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya. Selain itu, Hasibuan (dalam Nurdiansah, 2010:26) mengemukakan

kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam

melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas

kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.

Hariandja (dalam Ashadi, 2011:13) mendefinisikan kinerja merupakan

hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai atau perilaku nyata yang ditampilkan

sesuai dengan perannya dalam organisasi, sedangkan Campbell, et.al (dalam

Umam, 2010:186) menyatakan kinerja sebagai sesuatu yang tampak, yaitu

individu yang relevan dengan tujuan organisasi. Dari pendapat beberapa ahli di

atas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan sebuah hasil output yang

12

13

dihasilkan oleh karyawan di dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya bagi

tujuan perusahaan.

2.1.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Mathis dan Jackson (dalam Umam, 2010:189) mengemukakan

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja yaitu:

a. Kemampuan;

b. Motivasi;

c. Dukungan yang diterima;

d. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan;

e. Hubungan mereka dengan organisasi.

Mangkunegara (dalam Umam, 2010:189) menyatakan bahwa

faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain:

a. Faktor kemampuan

Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri atas

kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan). Oleh

karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai

dengan keahliannya.

b. Faktor motivasi

Faktor ini terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam

menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang

menggerakkan pegawai ke arah pencapaian tujuan kerja.

14

c. Sikap mental

Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong seseorang

untuk berusaha mencapai potensi kerja secara maksimal.

Gibson (dalam Wikipedia) ada tiga faktor yang berpengaruh

terhadap kinerja:

a. Faktor individu

Meliputi : kemampuan, keterampilan, latar belakang keluarga,

pengalaman kerja, tingkat sosial, dan demografi seseorang.

b. Faktor psikologis

Meliputi : persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi, dan kepuasan

kerja.

c. Faktor organisasi

Meliputi : struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, dan

sistem penghargaan (reward system).

2.1.3. Indikator-Indikator Kinerja Karyawan

Mathis dan Jackson (2002:78) indikator-indikator dalam kinerja

adalah :

a. Kuantitas output

Merupakan jumlah yang dihasilkan dan dinyatakan dalam istilah

seperti: unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan. Kuantitas

yang diukur dari persepsi pegawai terhadap jumlah aktivitas yang

ditugaskan beserta hasilnya.

15

b. Kualitas output

Kualitas kerja diukur dari persepsi pegawai terhadap kualitas

pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap

keterampilan dan kemampuan pegawai.

c. Jangka waktu output

Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang telah

ditentukan. Jangka waktu diukur dari pegawai menerima tugas

sampai menjadi output.

d. Kehadiran di tempat kerja

Pegawai yang memiliki kinerja tinggi, maka tingkat

ketidakhadirannya cenderung rendah.

e. Sikap kooperatif

Karyawan dapat bekerja sama dengan pimpinan maupun rekan kerja

agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.

2.1.4. Penilaian Kinerja

Hasibuan (2009:87) penilaian prestasi kerja (kinerja) adalah

kegiatan manajer untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja karyawan

serta menetapkan kebijaksanaan selanjutnya. Andrew F. Sikula (dalam

Hasibuan, 2009:87) penilaian prestasi kerja (kinerja) adalah evaluasi

yang sistematis terhadap pekerjaan yang telah dilakukan oleh karyawan

dan ditujukan untuk pengembangan, sedangkan menurut Dale Yoder

(dalam Hasibuan, 2009:88) penilaian prestasi kerja adalah prosedur yang

16

formal dilakukan di dalam organisasi untuk mengevaluasi pegawai dan

sumbangan serta kepentingan bagi pegawai.

Penilaian kinerja ( performance appraisal ) pada dasarnya

merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara

efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih

baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi (dalam

Wikipedia). Siagian (2001:223-224) mengemukakan pentingnya

penilaian prestasi kerja (kinerja) yang rasional dan diterapkan secara

objektif terlihat pada paling sedikit dua kepentingan, yaitu:

a. Kepentingan pegawai

Bagi para pegawai, penilaian tersebut berperan sebaik umpan balik

tentang berbagai hal seperti kemampuan, keletihan, kekurangan dan

potensinya, yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan

tujuan, jalur, rencana, dan pengembangan karirnya.

b. Kepentingan organisasi

Bagi organisasi, hasil penilaian para pegawai sangat penting arti dan

peranannya dalam pengambilan keputusan tentang berbagai hal,

seperti: identifikasi kebutuhan program pendidikan dan pelatihan,

rekrutmen, seleksi, program pengenalan, penempatan, promosi,

system imbalan, dan berbagai aspek lain dari keseluruhan proses

manajemen sumber daya manusia secara efektif.

Siagian (2001:225-226) meyatakan yang dimaksud dengan

sistem penilaian prestasi kerja (kinerja) adalah suatu pendekatan dalam

17

melakukan penilaian prestasi kerja para pegawai di mana terdapat

berbagai faktor, yaitu:

a. Yang dinilai adalah manusia yang di samping memiliki kemampuan

tertentu juga tidak luput dari berbagai kelemahan dan kekurangan.

b. Penilaian yang dilakukan pada serangkaian tolok ukur tertentu yang

realistik, berkaitan langsung dengan tugas seseorang serta kriteria

yang ditetapkan dan diterapkan secara objektif.

Siagian (2001:225-226) juga menyatakan bahwa hasil penilaian

harus disampaikan kepada pegawai yang dinilai dengan tiga maksud

yakni:

a. Dalam hal penilaian tersebut positif, menjadi dorongan kuat bagi

pegawai yang bersangkutan untuk lebih berprestasi lagi di masa yang

akan datang sehingga kesempatan meniti karir lebih terbuka baginya.

b. Dalam hal penilaian tersebut bersifat negatif, pegawai yang

bersangkutan mengetahui kelemahannya dan dengan demikian dapat

mengambil berbagai langkah yang diperlukan untuk mengatasi

kelemahan tersebut.

Jika seseorang merasa mendapat penilaian yang tidak objektif,

kepadanya diberikan kesempatan untuk mengajukan keberatannya

sehingga pada akhirnya ia dapat memahami dan menerima hasil

penilaian yang diperolehnya.

c. Hasil penilaian yang dilakukan secara berkala itu didokumentasikan

secara rapi dalam arsip kepegawaian setiap orang sehingga tidak ada

18

informasi yang hilang, baik yang sifatnya menguntungkan atau

merugikan pegawai.

Hasil penilaian prestasi kerja (kinerja) setiap orang menjadi bahan

yang turut dipertimbangkan dalam setiap keputusan yang diambil

mengenai mutasi pegawai, baik dalam arti promosi, alih tugas, alih

wilayah, demosi maupun dalam pemberhentian tidak atas permintaan

sendiri.

2.1.5. Metode Penilaian Kinerja

Slamet (2007:249-252) mengemukakan terdapat metode-metode

dalam penilaian kinerja yaitu dengan metode kuantitatif dan metode

kualitatif.

a. Metode Kuantitatif

Terdapat tiga macam ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur

kinerja secara kuantitatif yaitu:

1) Ukuran kriteria tunggal (single criterium)

Ukuran kriteria tunggal yaitu ukuran kinerja yang hanya

menggunakan satu ukuran untuk menilai kinerja manajernya.

Jika kriteria tunggal digunakan untuk mengukur kinerjanya,

orang-orang akan cenderung memusatkan usahanya kepada

kriteria tersebut sebagai akibat diabaikannya kriteria yang lain

yang kemungkinan sama pentingnya dalam menentukan sukses

atau tidaknya organisasi atau bagiannya.

19

2) Ukuran kriteria beragam (multiple criterium)

Ukuran kriteria beragam yaitu ukuran kinerja yang

menggunakan berbagai macam ukuran dalam menilai kinerja

manajernya. Kriteria ini merupakan cara untuk mengatasi

kelemahan kriteria tunggal dalam pengukuran kinerja. Tujuan

penggunaan kriteria ini adalah agar manajer yang diukur

kinerjanya mengerahkan usahanya kepada berbagai kinerja.

3) Ukuran kriteria gabungan (composite criterium)

Ukuran kriteria gabungan yaitu ukuran kinerja yang

menggunakan berbagai macam ukuran memperhitungkan bobot

masing-masing ukuran dan menghitung rata-ratanya sebagai

ukuran menyeluruh kinerja manajernya, karena disadari bahwa

beberapa tujuan lebih penting bagi organisasi secara keseluruhan

dibandingkan dengan tujuan yang lain, beberapa organisasi

memberikan bobot angka tertentu kepada beragam kriteria

kinerja untuk mendapatkan ukuran tunggal kinerja manajer,

setelah memperhitungkan bobot beragam kriteria kinerja

masing-masing.

b. Metode Kualitatif

Terdapat lima macam ukuran yang dapat digunakan untuk

mengukur kinerja secara kualitatif yaitu:

20

1) Metode penilaian kategori

Metode penilaian kategori dapat dilakukan dengan dua cara,

yakni dengan skala penilaian grafik dan daftar periksa atau

daftar pertanyaan.

a. Skala penilaian grafik, merupakan skala yang mendaftarkan

sejumlah ciri dan kisaran kinerja untuk masing-masing

pekerja. Pekerja kemudian dinilai dengan mengidentifikasi

skor yang paling baik menggambarkan tingkat kinerja untuk

masing-masing ciri.

b. Daftar periksa, merupakan alat penilaian kinerja yang

menggunakan daftar kalimat atau kata-kata yang akan

diperiksa oleh penilai.

2) Metode perbandingan

Metode perbandingan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu

pemberian peringkat dan distribusi normal.

a) Pemberian peringkat, dilakukan dengan membuat daftar

seluruh pekerja dari yang tertinggi sampai yang terendah

dalam kinerja kerjanya.

b) Distribusi normal, adalah metode penilaian kerja yang

ditunjukkan dalam suatu kurva yang berbentuk bel.

3) Metode naratif

Metode naratif dapat dilakukan dengan kejadian kritis, esai,

catatan prestasi, dan tinjauan lapangan.

21

a) Kejadian kritis, merupakan catatan tertulis untuk tindakan

pekerja yang baik maupun tindakan yang tidak diharapkan

dalam kinerja pekerja.

b) Esai, merupakan metode penilaian dengan membuat esai

pendek yang mendeskripsikan kinerja setiap pekerja selama

periode waktu penilaian yang dibuat oleh manajer.

c) Catatan prestasi.

d) Tinjauan lapangan, merupakan suatu metode penilaian yang

melibatkan orang-orang di luar organisasi yang bertindak

sebagai partner yang aktif dalam proses penilaian.

4) Metode perilaku

Metode perilaku merupakan suatu metode yang mengukur

perilaku pekerja dan bukan karakteristik lainnya.

5) Manajemen dengan tujuan (Management by Objectives)

Manajemen dengan tujuan mengkhususkan pada tujuan kinerja

yang diharapkan dalam jangka waktu tertentu. Tujuan yang

ditetapkan oleh masing-masing manajer dikumpulkan untuk

menjadi sasaran dan tujuan menyeluruh organisasi, meskipun

MBO tidak boleh menjadi tujuan tersamar dari para atasan yang

ingin mendiktekan tujuan dari si manajer atau pekerja itu

sendiri. Nama lain untuk MBO adalah penilaian hasil, target

pembinaan, perencanaan dan tinjauan kinerja, tujuan kinerja,

dan penetapan tujuan bersama.

22

2.1.6. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja

a. Tujuan Penilaian Kinerja

Hasibuan (2009:89) mengemukakan penilaian prestasi

karyawan (kinerja) berguna untuk perusahaan serta harus bermanfaat

bagi karyawan. Tujuan dan kegunaan penilaian prestasi karyawan

adalah sebagai berikut:

1) Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan

untuk promosi, demosi, pemberhentian, dan penetapan besarnya

balas jasa.

2) Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektivitas seluruh kegiatan

dalam perusahaan.

3) Sebagai dasar untuk mengevaluasi program latihan dan

keefektifan jadwal kerja, metode kerja, struktur organisasi, gaya

pengawasan, kondisi kerja, dan peralatan kerja.

4) Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan akan latihan bagi

karyawan yang berada di dalam organisasi.

5) Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan

sehingga dicapai tujuan untuk mendapatkan performance kerja

yang baik.

6) Sebagai alat untuk mendorong atau membiasakan para atasan

untuk mengobservasi perilaku bawahan supaya diketahui minat

dan kebutuhan bawahannya.

23

7) Sebagai alat untuk bisa melihat kekurangan atau kelemahan-

kelemahan di masa lampau dan meningkatkan kemampuan

karyawan selanjutnya.

8) Sebagai kriteria dalam menentukan seleksi dan penempatan

karyawan.

9) Sebagai alat untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan

personel dan dengan demikian dapat sebagai pertimbangan agar

bisa diikutsertakan dalam program latihan kerja tambahan.

10) Sebagai alat untuk memperbaiki atau mengembangkan kecakapan

karyawan.

11) Sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengembangkan uraian

pekerjaan (job description).

Syafarudin Alwi (dalam Wikipedia) menyatakan bahwa

secara teoritis tujuan penilaian dikategorikan sebagai suatu yang

bersifat evaluationdan development. Yang bersifat evaluation harus

menyelesaikan :

1) Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi;

2) Hasil penilaian digunakan sebagai staffing decision;

3) Hasil penilaian digunakan sebagai dasar mengevaluasi sistem

seleksi.

Sedangkan yang bersifat developmentpenilai harus

menyelesaikan:

1) Prestasi riil yang dicapai individu;

24

2) Kelemahan- kelemahan individu yang menghambat kinerja;

3) Prestasi- pestasi yang dikembangkan.

b. Manfaat Penilaian Kinerja

Umam (2010:191) menjelaskan kontribusi hasil-hasil

penilaian merupakan suatu yang sangat bermanfaat bagi perencanaan

kebijakan organisasi. Secara terperinci manfaat penilaian kinerja bagi

organisasi adalah:

1) Penyesuaian-penyesuaian kompensasi;

2) Perbaikan kinerja;

3) Kebutuhan latihan dan pengembangan;

4) Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi,

pemecatan, pemberhentian, dan perencanaan tenaga kerja;

5) Untuk kepentingan penelitian pegawai;

6) Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai.

2.2. KEPEMIMPINAN

2.2.1. Pengertian Kepemimpinan

Robbins (dalam Muchlas, 2005:318) menyatakan kepemimpinan dapat

diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi sebuah kelompok

menuju pencapaian tujuan kelompok, kemudian William F. Glueck (dalam

Slamet, 2007:188) mendefinisikan kepemimpinan adalah seseorang yang

bertanggung jawab terhadap produktivitas dari karyawan dan pekerjaan

kelompok. Nimran (dalam Wahyuni, 2008:217) juga menyatakan bahwa

kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi orang lain agar berperilaku

25

seperti yang dikehendaki. Sedangkan Ivancevich dkk (2006:194) mendefinisikan

kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi orang lain untuk mendukung

pencapaian tujuan organisasi yang relevan.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

kepemimpinan merupakan sebuah proses dimana pimpinan mempengaruhi orang-

orang disekitarnya baik karyawan maupun bawahannya agar mau mengikuti apa

yang diperintahkan demi tercapainya tujuan bersama.

2.2.2. Fungsi-Fungsi Kepemimpinan

Pendekatan perilaku membahas orientasi atau identifikasi

pemimpin. Fungsi pertama pendekatan perilaku kepemimpinan

menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin dalam

kelompoknya. Handoko (2003:299) mengemukakan agar kelompok

berjalan dengan efektif, seseorang harus melaksanakan dua fungsi utama,

antara lain:

a. Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas (task related) atau

pemecahan masalah.

Fungsi pertama menyangkut pemberian saran penyelesaian,

informasi, dan pendapat.

b. Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok (group maintenance) atau

sosial.

Fungsi kedua mencakup segala ssesuatu yang dapat membantu

kelompok berjalan lebih lancer, persetujuan dengan kelompok lain,

penengahan perbedaan pendapat, dan sebagainya.

26

2.2.3. Teori-Teori Kepemimpinan

Umam (2010:276) menjelaskan pada intinya teori kepemimpinan

merupakan teori yang berusaha untuk menerangkan cara pemimpin dan

kelompok yang dipimpinnya berperilaku dalam berbagai struktur

kepemimpinan, budaya, dan lingkungannya. Para teoritis (pakar)

kepemimpinan, baik secara sosiologis maupun manajerial telah banyak

menawarkan berbagai teori mengenai kepemimpinan. Terdapat tiga grand

theory mengenai kepemimpinan, teori tersebut antara lain :

a. Teori sifat (trait theory)

Siagian (dalam Umam, 2010:276) menyatakan bahwa teori

ini disebut pula teori genetik. Teori ini menjelaskan bahwa eksistensi

seorang pemimpin dapat dilihat dan dinilai berdasarkan sifat-sifat

yang dibawa sejak lahir sebagai sesuatu yang diwariskan. Berdasarkan

teori ini, asumsi dasar yang dimunculkan adalah kepemimpinan

memerlukan serangkaian sifat, ciri, atau perangai tertentu yang

menjamin keberhasilan setiap situasi. Keberhasilan seorang pemimpin

diletakkan pada kepribadian (personality) pemimpin itu sendiri.

Pengembangan yang dilakukan oleh penganut aliran teori

bakat ini dilakukan dengan menggali karakteristik yang dimiliki

pemimpinnya, baik yang berhasil maupun yang tidak. Harus diakui,

bahwa teori sifat telah memberikan kebenaran praktis dan

fundamental, yaitu bahwa kepribadian seseorang merupakan

kehidupan batin (inner life) bagi dirinya, termasuk unsur-unsur dalam

diri manusia itu sendiri, seperti latar belakang kehidupan, pengalaman

27

hidup, keyakinan, sikap khas, prasangka, perasaan, imajinasi, dan

filsafat hidup.

b. Teori kepemimpinan

Teori kepemimpinan adalah teori perilaku (behavior theory).

Teori ini mendasarkan asumsinya bahwa kepemimpinan harus

dipandang sebagai hubungan diantara orang-orang, bukan sebagai

sifat-sifat atau ciri-ciri seorang individu. Oleh karena itu, keberhasilan

seorang pemimpin sangat ditentukan oleh kemampuan pemimpin

dalam berhubungan dan berinteraksi dengan segenap anggotanya.

c. Teori lingkungan (environmental theory)

Teori ini beranggapan bahwa munculnya pemimpin-

pemimpin itu merupakan hasil dari waktu, tempat, dan keadaan

(Atmosoedirdjo dalam Umam, 2010:279). Dalam teori ini, muncul

sebuah pernyataan bahwa pemimpin itu dibentuk bukan dilahirkan

(leader are made not born). Lahirnya seorang pemimpin adalah

melalui evolusi sosial dengan cara memanfaatkan kemampuannya

untuk berkarya dan bertindak mengatasi masalah-masalah yang timbul

pada situasi dan kondisi tertentu.

Berdasarkan teori ini, seorang pemimpin harus mampu

mengubah model dan gaya kepemimpinannya sesuai dengan tuntutan

dan situasi jaman. Oleh karena itu, situasi dan kondisi yang berubah

menghendaki model dan gaya kepemimpinan yang berubah, karena

jika pemimpin tidak berubah sesuai dengan kebutuhan jaman, maka

kepemimpinannya tidak akan berhasil secara maksimal.

28

2.2.4. Tipe-Tipe Kepemimpinan

Telah terjadi perdebatan dalam waktu yang cukup lama untuk

mencari jawaban apakah ada gaya kepemimpinan normatif atau ideal.

Perdebatan ini biasanya terpusat pada gagasan bahwa gaya ideal itu ada,

yaitu gaya yang secara aktif melibatkan bawahan dalam penetapan tujuan

dengan menggunakan teknik-teknik manajemen partisipatif dan

memusatkan perhatian, baik kepada karyawan dan tugas (Handoko,

2003:306).

Umam (2010:283-286) menyatakan bahwa pada umumnya, para

pemimpin dalam setiap organisasi dapat diklasifikasikan menjadi lima tipe

utama yaitu: tipe pemimpin otokratis, tipe pemimpin militeristis, tipe

pemimpin paternalistis, tipe pemimpin kharismatis, dan tipe pemimpin

demokratis.

a. Tipe pemimpin otokratis

Tipe ini beranggapan bahwa pemimpin merupakan suatu hak.

Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah:

1) Menganggap bahwa organisasi milik pribadi;

2) Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi;

3) Menganggap bahwa bawahan adalah alat semata;

4) Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat dari orang lain

karena menganggap dirinya yang paling benar;

5) Selalu bergantung pada kekuasaan normal;

6) Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan

yang mengandung unsur paksaan dan ancaman.

29

Kepemimpinan otoriter adalah jika kekuasaan atau

wewenang , sebagian besar mutlak tetap berada pada pimpinan atau

kalau pimpinan itu menganut sistem sentralisasi wewenang (Hasibuan,

2009:172). Dari sifat-sifat tersebut, tipe ini tidak menghargai hak-hak

manusia. Oleh karena itu, tipe ini tidak dapat dipakai dalam organisasi

modern.

b. Tipe kepemimpinan militeristis

Seorang pemimpin yang bertipe militeristis memiliki sifat-

sifat berikut:

1) Dalam menggerakkan bawahannya, perintah mencapai tujuan

digunakan sebagai alat utama;

2) Sangat suka menggunakan pangkat dan jabatannya dalam

menggerakkan bawahan;

3) Senang pada formalitas yang berlebihan;

4) Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan;

5) Tidak mau menerima kritik dari bawahan;

6) Menggemari upacara-upacara dalam berbagai keadaan.

c. Tipe kepemimpinan paternalistis

Tipe kepemimpinan ini memiliki ciri tertentu, yakni bersifat

kebapakan. Pemimpin seperti ini menggunakan sifat kebapakan dalam

menggerakkan bawahan. Kadang-kadang, pendekatan yang dilakukan

bersifat terlalu sentimental. Sifat-sifat umum dari tipe kepemimpinan

ini adalah:

1) Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa;

30

2) Bersikap terlalu melindungi bawahan;

3) Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk

mengambil keputusan sehingga jarang ada pelimpahan wewenang;

4) Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk

mengembangkan inisiatif daya kreasi;

5) Sering manganggap dirinya maha tahu.

d. Tipe kepemimpinan kharismatis

Tipe kepemimpinan seperti ini memiliki daya tarik yang amat

besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang amat besar. Sering

dikatakan, tipe pemimpin seperti ini diberkahi dengan kekuatan gaib

(supernatural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil pendidikan,

dan sebagainya tidak dapat digunakan sebagai kriteria tipe pemimpin

kharismatis.

e. Tipe kepemimpinan demokratis

Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan

demokratis dianggap sebagai tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini

dikarenakan tipe kepemimpinan ini selalu mendahulukan kepentingan

kelompok dibandingkan kepentingan individu. Ciri dari tipe

kepemimpinan demokratis adalah:

1) Dalam proses menggerakkan bawahan, selalu bertitik tolak dari

pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di

dunia;

2) Selalu berusaha menyelaraskan kepentingan dan tujuan pribadi

dengan kepentingan organisasi;

31

3) Senang menerima saran, pendapat, dan bahkan dari kritik

bawahannya;

4) Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan memberikan

pendidikan kepada bawahannya agar tidak berbuat kesalahan

dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisiatif, dan prakarsa

dari bawahan;

5) Lebih menitikberatkan kerja sama dalam mencapai tujuan;

6) Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses

daripadanya;

7) Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai

pemimpin.

Berdasarkan tipe-tipe kepemimpinan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada gaya kepemimpinan yang mutlak

baik/buruk yang penting asal tujuan tercapai dengan baik. Hal ini

disebabkan karena kepemimpinan dipengaruhi oleh faktor-faktor

tujuan, pengikut (bawahan), organisasi, karakter pimpinan, dan situasi

yang ada (Hasibuan, 2009:175).

f. Teori perilaku kepemimpinan (path goal theory of leadership)

Pada dasarnya ada empat garis besar perilaku kepemimpinan

yang sama dalam path goaltheory Wexley dan Yuki (dalam

Nurdiansah, 2010:19-21) yaitu:

1) Kejelasan peran

Yakni memberikan kejelasan tentang peranan apa yang

seharusnya dilakukan oleh karyawan. Banyak anggota karyawan

32

yang tidak memiliki peranan yang jelas tentang tuntutan

peranannya dan tidak yakin tentang perilaku apa yang diharapkan

pemimpinnya. Bila terjadi kekacauan seperti ini maka bawahan

akan menjadi frustasi dan menarik diri yang pada akhirnya kinerja

karyawan akan menjadi rendah.

Wexley dan Yuki (dalam Nurdiansah, 2010:20) menyatakan

bahwa kekacauan peran banyak sekali terjadi dalam situasi dimana

suatu pekerjaan tak terstuktur yang menuntut pemecahan masalah

dan perilaku inovatif dari para karyawan. Bila pekerjaan dan

lingkungan tidak menentu maka memberikan peraturan-peraturan

dan prosedur kerja yang terperinci tidaklah sesuai. Pemberian

pemahaman mengenai ke arah mana tujuan-tujuan yang di anggap

layak merupakan suatu langkah yang tepat agar supaya dapat

memperjelas peranan para karyawan. Dalam hal ini pemimpin

hanya perlu memberikan keterangan kepada para karyawan tentang

tujuan umum, prioritas dan hambatan yang menyertai.

2) Penetapan pengganjaran yang memuaskan

Seperti yang telah diketahui bahwa pengaitan ganjaran dalam

suatu organisasi akan mempengaruhi motivasi dan perilaku

karyawan. Penetapan ganjaran yang sesuai ini di dasarkan pada

perilaku yang di lakukan para karyawan.

Hukuman akan diberikan pada karyawan baik berupa

skorsing ataupun penghentian apabila karyawan melakukan

33

perilaku yang tidak diinginkan seperti (pencurian, pelanggaran,

kemalasan dalam bekerja ataupun hal negatif lainnya). Demikian

sebaliknya apabila karyawan dapat melakukan pekerjaan dengan

baik maka bisa diberikan hadiah hadiah tertentu, tanda jasa atau

hak hak istimewa tertentu (privileges).

3) Mempermudah pekerjaan

Terdapat banyak cara bahwa pemimpin mempermudah

pekerjaan kelompok dan pada saat yang sama meningkatkan

harapan bawahan bahwa usahanya untuk mencapai pelaksanaan

kerja terbaik akan berhasil. Dalam kebanyakan pekerjaan terdapat

banyak faktor-faktor ekstra yang mempengaruhi pelaksanaan

karyawan yang di luar jangkauan pengendaliannya. Faktor-faktor

tersebut seperti: tersedianya pengadaan yang memadai,

perlengkapan, dan informasi.

4) Kepemimpinan yang suportif

Pemimpin juga seharusnya membuat jalan (path) ke

pelaksanaan kerja terbaik lebih mudah ditempuh dengan

memberikan dukungan psikologis kepada bawahan yang merasa

tidak senang, tertekan, atau mendapatkan pekerjaan yang

membosankan. Kepemimpinan yang suportif dan bijaksana sangat

penting dalam situasi di mana tekanan pekerjaan berlebihan,

konflik perasaan yang kuat, konflik antar pribadi.

34

2.2.5. Syarat-Syarat Kepemimpinan Yang Baik

Umam (2010:286-287) mengungkapkan hasil penelitian

menunjukkan bahwa seseorang yang tergolong sebagai pemimpin adalah

seorang yang pada waktu lahirnya memang telah diberkahi dengan bakat-

bakat kepemimpinan dan karir dan ia mengembangkan bakat genetisnya

melalui pendidikan pengalaman kerja. Pengembangan kemampuan itu

adalah suatu proses yang berlangsung terus menerus dengan maksud agar

yang bersangkutan semakin memiliki lebih banyak ciri-ciri kepemimpinan.

Walaupun belum ada kesatuan pendapat antara para ahli mengenai

syarat-syarat ideal, yang dimiliki oleh seorang pemimpin, beberapa syarat

terpenting adalah:

a. Pendidikan umum yang luas;

b. Pemimpin generalis yang baik juga;

c. Kemampuan berkembang secara mental;

d. Selalu bersikap ingin tahu;

e. Kemampuan analistis;

f. Memiliki daya ingat yang kuat;

g. Mempunyai kapasitas integratif;

h. Memiliki kemampuan berkomunikasi;

i. Memiliki keterampilan mendidik;

j. Personalitas dan objektivitas;

k. Mempunyai naluri untuk menentukan prioritas;

l. Sederhana;

35

m. Berani;

n. Tegas.

2.2.6. Efektivitas Kepemimpinan

Slamet (2001:200) menyatakan efektivitas kepemimpinan

dipengaruhi enam faktor, yaitu:

a. Kepribadian, pengalaman masa lalu, dan harapan pemimpin

Nilai, latar belakang, dan pengalaman seseorang pemimpin

akan mempengaruhi gaya kepemimpinan yang cenderung dipilihnya.

Secara umum, pemimpin mengembangkan gaya kepemimpinan yang

dirasakannya paling nyaman. Gaya kepemimpinan ini dapat berubah.

Dari pengalaman seorang pemimpin akan belajar, bahwa gaya tertentu

adalah lebih baik daripada gaya yang lain. Jika terbukti bahwa suatu

gaya tidak cocok, maka ia dapat mengubahnya. Penting untuk diingat,

bahwa pemimpin yang berusaha untuk menggunakan gaya yang

sangat tidak konsisten dengan kepribadian dasarnya, tidak akan dapat

menerapkan gaya tersebut secara efektif. Harapan seorang pemimpin

dapat mempengaruhi tingkah laku bawahannya.

b. Harapan dan perilaku atasan

Gaya kepemimpinan yang disetujui oleh atasannya sangat

penting dalam menentukan orientasi seorang pemimpin. Perilaku

seorang atasan sangat mempengaruhi perilaku seseorang, antara lain

karena adanya wewenang yang dimilikinya. Dari penelitian, ternyata

36

bahwa para manajer tingkat bawah cenderung untuk meniru gaya

kepemimpinan atasannya.

c. Kebutuhan tugas

Tugas memerlukan perintah yang tepat, tidak sama dengan

tugas prosedur operasinya dapat diserahkan sebagian besar pada

pekerja. Tugas yang membutuhkan banyak kerjasama, tidak sama

dengan tugas yang terpisah sendiri.

d. Harapan dan perilaku rekan

Rekan merupakan kelompok acuan yang penting. Rekan

saling menilai. Sampai batas tertentu, manajer meniru gaya

kepemimpinan rekannya.

e. Karakteristik, harapan, dan perilaku bawahan

Keterampilan atau kemampuan bawahan, sikap bawahan,

harapan bawahan dalam menghadapi tugas serta juga reaksi bawahan

semuanya akan mempengaruhi gaya kepemimpinan yang dipilih

atasan.

f. Iklim dan kebijakan organisasi

Dalam organisasi dimana iklim dan kebijaksanaannya

mendorong tanggung jawab yang ketat atas pengeluaran dan hasil,

manajer biasanya mengawasi dan mengendalikan bawahan secara

ketat.

37

2.3. ANALISIS JABATAN

2.3.1. Pengertian Analisis Jabatan

Organisasi di bentuk sebagai suatu wadah bagi setiap orang yang bekerja

sama untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu secara jelas dan untuk

menjamin agar berbagai pekerjaan itu dapat dikoordinasikan sedemikian rupa

dalam rangka pencapaian tujuan dari pada organisasi. Organisasi hanyalah

merupakan alat untuk mencapai tujuan antara dan tujuan akhir suatu kumpulan

orang. Tujuan akhir adalah gambaran kuantitatif dan kualitatif yang disepakati

untuk dicapai, agar organisasi berhasil (Fuady R, dalam Jurnal Dharma Ekonomi,

1997:54).

Organisasi terdiri dari berbagai elemen yang salah satunya adalah sumber

daya manusia, sedangkan sumber daya lainnya adalah bahan, peralatan/mesin,

metode/cara kerja, dan modal. Sebagaimana elemen organisasi yang lain, sumber

daya manusia harus dikelola dengan baik. Bahkan dapat dikatakan bahwa

pengelolaan organisasi pada dasarnya adalah proses pengelolaan manusia. Semua

organisasi apapun jenis, ukuran, fungsi atau pun tujuannya harus beroperasi

melalui manusia. Seringkali efisiensi pelaksanaan organisasi tergantung pada

pengelolaan dan pendayagunaan manusia, itulah sebabnya manajer harus mampu

bekerja secara efektif dengan manusia dan harus mampu memecahkan bermacam-

macam persoalan sehubungan dengan pengelolaan sumber daya manusia

(Pujangkoro dalam Jurnal e-USU Depository, 2004:1), agar pengelolaan sumber

daya manusia tersebut dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan adanya

informasi-informasi yang berkenaan dengan jabatan/pekerjaan supaya organisasi

38

dapat menempatkan orang-orang yang tepat pada jabatan/pekerjaan yang tepat

pula sesuai dengan moto “the right man on the right place at the right time”.

Oleh karena itulah, diperlukan adanya analisis jabatan/pekerjaan (Job

Analysis) yang baik dan tepat agar pengelolaan sumber daya manusia dapat

berjalan dengan baik sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik pula.

Adapun definisi-definisi menurut para ahli adalah sebagai berikut:

Slamet (2007:42) analisis pekerjaan mengarah pada suatu usaha yang

sistematis dalam mengumpulkan, menilai, dan mengorganisasikan semua jenis

pekerjaan yang terdapat dalam suatu organisasi, kemudian Otis dan Leukart

(dalam Fuady R., dalam jurnal Dharma Ekonomi, 1997:56) mendefinisikan job

sebagai sekelompok posisi yang mengandung banyak persamaan-persamaan

dalam tugas-tugas, kecakapan, pengetahuan-pengetahuan, dan tanggung jawab-

tanggung jawab. Selanjutnya dikatakan bahwa job itu tidak berhubungan dengan

perorangan, sedangkan position (posisi) berhubungan dengan orang perseorangan.

Jadi analisis jabatan adalah suatu prosedur yang mana melalui fakta-fakta yang

berhubungan dengan masing-masing jabatan diperoleh atau dikumpulkan dan

dicatat secara sistematis.

Pujangkoro (dalam jurnal e-USU Depository, 2004:4) menyatakan bahwa

analisis jabatan adalah suatu kegiatan untuk mencatat, mempelajari, dan

menyimpulkan keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang berhubungan dengan

masing-masing jabatan/pekerjaan secara sistematis dan teratur. Sedangkan

Hasibuan (2009:29) analisis pekerjaan adalah informasi tertulis mengenai

pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan dalam suatu perusahaan agar tujuan

39

tercapai.Dessler (2008:116) juga menyatakan bahwa analisis pekerjaan adalah

prosedur untuk menentukan tanggung jawab dan persyaratan keterampilan yang

dibutuhkan dari pekerjaan dan jenis orang yang harus dipekerjakan untuk

pekerjaan tersebut.

Jadi dapat disimpulkan bahwa definisi dari analisis jabatan dan analisis

pekerjaan tersebut di atas intinya adalah sama yaitu segala informasi mengenai

jabatan/pekerjaan yang terdapat dalam suatu organisasi yang dikumpulkan dan di

catat agar organisasi dapat menentukan orang-orang yang tepat sesuai dengan

pekerjaan/jabatan yang ditawarkan oleh perusahaan. Pujangkoro (dalam jurnal e-

USU Depository, 2004:4) mengemukakan bahwa informasi mengenai analisis

jabatan dapat diperoleh dari beberapa sumber, yaitu:

1. Pekerjaan itu sendiri dan buku catatan harian.

2. Pekerja yang bersangkutan.

3. Orang yang pernah melaksanakan pekerjaan itu.

4. Atasan langsung dari pekerja yang bersangkutan.

Notoatmodjo (2003:151) menyatakan bahwa analisis jabatan merupakan

bagian yang penting dalam sistem penilaian prestasi kerja karyawan,karena

melalui kegiatan ini, akan diperoleh informasi dan fakta-fakta yang lengkap

mengenai setiap pegawai atau karyawan, kedudukan, dan pekerjaan atau tugasnya

di dalam suatu organisasi. Di samping itu, analisis jabatan juga mempunyai

manfaat lain dalam rangka pengembangan sumber daya manusia dalam suatu

organisasi, antara lain:

1. Pemberian bimbingan kepada para karyawan.

40

2. Pengenaan sanksi atau tindakan-tindakan disiplin terhadap

karyawan secara objektif, apabila diperlukan.

3. Penentuan tingkat upah dan gaji serta penghasilan lainnya, serta

insentif-insentif.

4. Promosi, baik promosi kepangkatan maupun promosi jabatan.

5. Pengembangan karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.

6. Pemindahan atau mutasi karyawan, baik di dalam unit kerjanya

maupun antar unit kerja dalam organisasinya yang bersangkutan.

Moekijat (dalam Fuady R., dalam Jurnal Dharma Ekonomi, 1997:57)

menyatakan bahwa informasi yang dikumpulkan dalam proses analisis

jabatan/pekerjaan memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Aktivitas pekerjaan

Yaitu aktivitas kerja aktual yang dilakukan oleh pegawai seperti

memeriksa, menelaah, menyusun laporan dan lain-lain. Adakalanya dibuat daftar

aktivitas sedemikian rupa sehingga jelas apa yang dikerjakannya, bagaimana

caranya, dan kapan dilakukan.

2. Perilaku manusia

Yaitu informasi tentang tingkah laku pegawai seperti merasakan,

mengkomunikasikan, mengambil keputusan, dan menulis. Dalam hal ini termasuk

pula tuntutan bagaimana pegawai harus bekerja seperti berjalan jauh dan

sebagainya.

41

3. Peralatan kerja yang dipergunakan

Yaitu alat atau perlengkapan, mesin dan alat bantu lainnya. Peralatan ini

harus berkaitan dengan produk atau pelayanan jasa yang dihasilkan atau diberikan

oleh pegawai yang bersangkutan.

4. Standar prestasi

Yaitu informasi mengenai kuantitas, kualitas, dan atau waktu yang

diperlukan bagi setiap aspek pekerjaan. Standar ini dipakai sebagai standar

evaluasi pegawai atas pelaksanaan pekerjaan yang bersangkutan.

5. Konteks pekerjaan

Yaitu informasi yang berkaitan dengan hal-hal seperti kondisi fisik kerja,

jadwal kerja, serta konteks organisasi dan sosial, misalnya orang atau instansi

dengan siapa biasanya pegawai berhubungan dalam pelaksanaan pekerjaannya

termasuk di dalamnya insentif finansial dan non finansial yang berkenaan dengan

pekerjaannya.

6. Persyaratan personil

Yaitu informasi yang berkenaan dengan persyaratan manusia dalam

pelaksanaan pekerjaan seperti pendidikan atau pelatihan, pengetahuan,

pengalaman, dan keterampilan atau keahlian yang berkaitan dengan pekerjaan

serta ciri-ciri pribadi seperti bakat, karakteristik fisik, kepribadian, minat, dan

sebagainya yang wajib dipenuhi.

2.3.2. Manfaat Analisis Jabatan/Pekerjaan

Slamet (2007:51) uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan

sebagai hasil dari analisis pekerjaan mempunyai banyak manfaat, yaitu:

42

a. Sebagai dasar untuk melakukan evaluasi pekerjaan.

b. Sebagai dasar untuk melakukan standar hasil kerja seseorang.

c. Sebagai dasar untuk melakukan proses rekruitmen, seleksi, dan

penempatan pegawai baru.

d. Sebagai dasar untuk melakukan dan merancang program pendidikan

dan pelatihan.

e. Sebagai dasar untuk menyusun jalur promosi.

f. Untuk merencanakan perubahan-perubahan dalam organisasi dan

penyederhanaan kerja.

g. Sebagai dasar untuk mengembangkan program kesehatan dan

keselamatan kerja.

2.3.3. Langkah-Langkah Analisis Jabatan

Dessler (2008:118-119) terdapat enam langkah dalam melakukan

analisis pekerjaan/jabatan, yakni:

a. Tahap 1

Tentukan bagaimana anda akan menggunakan informasi tersebut,

karena hal ini akan menentukan data yang akan anda kumpulkan dan

cara mengumpulkannya. Beberapa teknik pengumpulan data adalah

seperti wawancara kepada karyawan dan dengan kuesioner posisi.

b. Tahap 2

Meninjau informasi dasar yang relevan, seperti bagan-bagan

organisasi, bagan-bagan proses, dan deskripsi pekerjaan. Bagan

organisasi memperlihatkan tata kerja dari organisasi/perusahaan,

43

bagaimana hubungan antara pekerjaan yang satu dengan pekerjaan

lainnya di perusahaan tersebut, dan dimana posisi pekerjaan tersebut

masuk di dalam keseluruhan tata kerja organisasi, sedangkan bagan

proses memberikan gambaran alur kerja yang lebih rinci.

c. Tahap 3

Memilih posisi yang dapat mewakili, karena mungkin terlalu banyak

pekerjaan yang serupa untuk dianalisis. Sebagai contoh, tidak perlu

menganalisis pekerjaan dari 200 pegawai perakitan bila sampel dari

10 pekerjaan sudah mencukupi.

d. Tahap 4

Menganalisis pekerjaan dengan mengumpulkan data aktivitas

pekerjaan, perilaku karyawan yang diperlukan, kondisi pekerjaan, dan

sifat serta kemampuan manusia yang dibutuhkan untuk melakukan

pekerjaan itu.

e. Tahap 5

Melakukan verifikasi informasi analisis pekerjaan kepada pekerja

yang melakukan pekerjaan tersebut dan dengan penyelia langsung

pekerja tersebut. Hal ini akan membantu mengkonfirmasikan bahwa

informasi itu benar dan lengkap. Tinjauan ini juga membantu

karyawan dan kesimpulan analisis pekerjaan dengan memberikan

kesempatan kepada pegawai tersebut untuk meninjau dan

memodifikasi gambaran anda tentang aktivitas pekerjaan tersebut.

44

f. Tahap 6

Membuat deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Keduanya

adalah hasil dari analisis pekerjaan. Deskripsi pekerjaan untuk definisi

dari aktivitas dan tanggung jawab dari pekerjaan, juga kondisi

pekerjaan serta bahaya dan keamanan dari pekerjaan. Spesifikasi

pekerjaan meringkas mutu, keterampilan, kualitas, dan latar belakang

pribadi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Hal

ini dapat berada di dalam dokumen yang terpisah atau dalam dokumen

yang sama dengan deskripsi pekerjaan.

2.3.4. Unsur Analisis Jabatan

Pada umumnya terdapat dua unsur di dalam analisis

jabatan/pekerjaan antara lain deskripsi jabatan (job description) dan

spesifikasi jabatan (job specification).

a. Deskripsi Jabatan (Job Description)

Slamet (2007:43) menyatakan deskripsi pekerjaan/jabatan merupakan

seperangkat fungsi dan tugas tanggung jawab yang di jabarkan ke

dalam kegiatan pekerjaan yang dinyatakan secara tertulis untuk semua

tingkat posisi pekerjaan dalam satu unit yang mencerminkan fungsi,

tanggung jawab, dan kualitas yang dibutuhkan. Slamet juga

menambahkan, deskripsi pekerjaan/jabatan merupakan suatu catatan

yang sistematis tentang tugas dan tanggung jawab suatu pekerjaan

tertentu yang di tulis berdasarkan fakta-fakta yang ada. Hasibuan

(2009:33) mengungkapkan uraian pekerjaan (deskripsi jabatan) adalah

45

informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung jawab,

kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan, dan aspek-aspek pekerjaan

pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi. Selanjutnya menurut

Dessler (2008:116) deskripsi pekerjaan/jabatan adalah daftar

pekerjaan, tanggung jawab, hubungan pelaporan, kondisi pekerjaan,

dan tanggung jawab penyeliaan.

Pujangkoro (dalam jurnal e-USU Depository, 2004:5-6) hal-hal yang

perlu dicantumkan dalam uraian jabatan pada umumnya meliputi:

1). Identifikasi jabatan

Yang berisi informasi tentang nama jabatan, bagian dan nomor

kode jabatan dalam suatu perusahaan.

2). Ikhtisar jabatan

Yang berisi penjelasan singkat tentang jabatan tersebut, yang juga

memberikan suatu definisi singkat yang berguna sebagai

tambahan atas informasi pada identifikasi jabatan, apabila nama

jabatan tidak cukup jelas.

3). Tugas-tugas yang harus dilaksanakan

Bagian ini adalah merupakan inti dari uraian jabatan dan

merupakan bagian yang paling sulit untuk dituliskan secara tepat.

Untuk itu, bisa dimulai menyusunnya dengan mencoba menjawab

pertanyaan-pertanyaan tentang apa dan mengapa suatu pekerjaan

dilaksanakan dan bagaimana cara melaksanakannya.

46

4). Pengawasan yang harus dilakukan dan yang diterima

Bagian ini menjelaskan nama-nama jabatan yang ada di atas dan

di bawah jabatan ini dan tingkat pengawasan yang terlibat.

5). Hubungan dengan jabatan lain

Bagian ini menjelaskan hubungan vertikal dan horizontal jabatan

ini dengan jabatan-jabatan yang lainnya dalam hubungannya

dengan jalur promosi, aliran serta prosedur kerja.

6). Mesin, peralatan, dan bahan-bahan yang digunakan.

7). Kondisi kerja

Yang menjelaskan tentang kondisi fisik lingkungan kerja dari

suatu jabatan. Misalnya panas, dingin, berdebu, ketal, bising, dan

lain-lain terutama kondisi kerja yang berbahaya.

8). Komentar tambahan untuk melengkapi penjelasan di atas.

Slamet (2007:44) menjelaskan ada beberapa kriteria tertentu

untuk mengembangkan deskripsi pekerjaan/jabatan sebagai

berikut:

1). Deskripsi pekerjaan harus terkini dan akurat untuk

mensyaratkan fungsi dan tugas yang diperlukan.

2). Posisi/jabatan pekerjaan harus jelas berdasarkan ketentuan

dan jenjang karier yang ditetapkan oleh organisasi.

3). Deskripsi pekerjaan menunjukkan jenis dan spesifikasi

pekerjaan, bagaimana, dan untuk apa pekerjaan tersebut

berbeda satu dengan yang lainnya.

47

4). Deskripsi pekerjaan harus lengkap dan tidak mendetail,

sehingga dapat mengembangkan fungsi dan tugas yang lebih

luas.

5). Rancang standar untuk digunakan pada semua pekerjaan bagi

masing-masing kategori.

6). Deskripsi pekerjaan harus realistis untuk aspek teknis dan

sumber daya manusia yang memungkinkan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa uraian pekerjaan harus diuraikan

secara jelas agar pejabat yang akan menduduki jabatan tersebut

mengetahui, tugas, tanggung jawab, dan standar prestasi yang

harus dicapainya. Uraian pekerjaan/jabatan harus menjadi dasar

untuk menetapkan spesifikasi jabatan/pekerjaan, supaya pengisian

jabatan didasarkan apa baru siapa sehingga miss manajemen dapat

dihindari.

b. Spesifikasi Jabatan

Hasibuan (2009:34) mendefinisikan spesifikasi pekerjaan/jabatan

sebagai uraian persyaratan kualitas minimum orang yang dapat

diterima agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik dan

kompeten. Dessler (2008:116) spesifikasi jabatan merupakan daftar

persyaratan tenaga kerja untuk pekerjaan yaitu syarat pendidikan,

keterampilan, kepribadian, dan seterusnya. Kemudian menurut

Pujangkoro (dalam jurnal e-USU Depository, 2004:6) spesifikasi

jabatan adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh orang

48

yang menduduki suatu jabatan agar ia dapat melaksanakan tugas-tugas

yang dibebankan kepadanya dengan baik. Spesifikasi jabatan ini dapat

disusun secara bersama-sama dengan uraian jabatan, tetapi dapat juga

di susun secara terpisah.

Pujangkoro (dalam jurnal e-USU Depository, 2004:6) menjelaskan

ada beberapa hal yang pada umumnya dimasukkan dalam spesifikasi

jabatan, yaitu:

1). Persyaratan pendidikan, latihan, dan pengalaman kerja.

2). Persyaratan pengetahuan dan keterampilan.

3). Persyaratan fisik dan mental.

4). Persyaratan umur dan jenis kelamin.

Slamet (2007:46-47) menjelaskan, perubahan-perubahan dalam

bidang sumber daya manusia menimbulkan perubahan dalam

kompetensi dan kapabilitas individu-individu yang berkompetisi.

Perkembangan dari kompetensi yang lebih luas dari manajer sumber

daya manusia menjamin bahwa manajemen sumber daya manusia

memainkan peran strategi dalam organisasi. Slamet juga menjelaskan

bahwa rangkaian kapabilitas yang sangat penting dimiliki manajer

sumber daya manusia meliputi:

1). Pengetahuan bisnis dan organisasi

Manajer sumber daya manusia harus memiliki pengetahuan

tentang organisasi dan strategi-strateginya apabila mereka ingin

memberikan kontribusi secara strategis. Pengetahuan ini juga

49

berarti bahwa mereka harus memiliki pemahaman financial,

teknologi, dan segi-segi lain dari industri dan organisasi tersebut.

2). Pengaruh dan perubahan manajemen

Kapabilitas utama lain yang dibutuhkan sumber daya manusia

adalah harus mampu untuk mempengaruhi orang lain dan

mengendalikan perubahan dalam organisasi, dengan adanya

banyak perubahan yang berkaitan dengan sumber daya manusia

yang mempengaruhi organisasi jaman wsekarang, para manajer

sumber daya manusia harus mampu untuk mempengaruhi orang

lain.

3). Pengetahuan khusus mengenai sumber daya manusia

Pemikiran mengenai senang bekerja dengan orang lain merupakan

kualifikasi utama yang penting untuk keberhasilan dalam bidangh

sumber daya manusia. Pemikiran ini mengabaikan pengetahuan

dan pendidikan teknologi yang dibutuhkan. Tergantung pada

pekerjaannya, manajer sumber daya manusia mungkin

membutuhkan banyak pengetahuan. Dalam semua kasus, mereka

membutuhkan pengetahuan ekstensif tentang peraturan kesetaraan

kesempatan kerja serta peraturan gaji per jam. Selain itu, mereka

yang ingin berhasil dalam bidang tersebut harus terus-menerus

memperbaharui pengetahuan-pengetahuan mereka.

Pada umumnya, spesifikasi pekerjaan memuat ringkasan pekerjaan

yang jelas dan kualitas definitif yang dibutuhkan dari pemangku

50

jabatan. Spesifikasi pekerjaan memberikan uraian informasi mengenai

hal-hal berikut (Hasibuan, 2009:34):

1). Tingkat pendidikan pekerja.

2). Jenis kelamin pekerja.

3). Keadaan fisik pekerja.

4). Pengetahuan dan kecakapan pekerja.

5). Batas umur pekerja, dan lain sebagainya.

2.4. DISIPLIN KERJA

2.4.1. Pengertian Disiplin Kerja

Disiplin berasal dari akar kata “disciple” yang berarti belajar. Disiplin

kerja menurut Robbins (dalam Slamet, 2007:215) dapat diartikan sebagai suatu

sikap dan perilaku yang dilakukan secara sukarela dengan penuh kesadaran dan

kesediaan mengikuti peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi

atau atasan, baik tertulis maupun tidak tertulis. Nitisemito (dalam Slamet,

2007:215) mendefinisikan disiplin kerja adalah sikap, tingkah laku, dan perbuatan

yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik yang tertulis maupun tidak

tertulis. Sondang P. Siagian (2001:305) menjelaskan disiplin kerja atau

pendisiplinan pegawai didefinisikan sebagai suatu bentuk pelatihan yang berusaha

memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap, dan perilaku karyawan

sehingga para karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara

kooperatif dengan karyawan yang lain serta meningkatkan prestasi kerjanya.

51

Dari beberapa pendapat tersebut di atas, maka disiplin kerja dapat

disimpulkan sebagai sebuah aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang

mengatur karyawan dalam bersikap dan bertingkah laku sesuai aturan yang telah

ditetapkan oleh organisasi.

Sondang P. Siagian (2001:305) mengemukakan terdapat dua jenis

pendisiplinan di dalam sebuah organisasi yaitu:

a. Pendisiplinan preventif

Pendisiplinan yang bersifat preventif adalah tindakan yang

mendorong para karyawan untuk taat kepada berbagai ketentuan

yang berlaku dan memenuhi standar yang telah ditetapkan. Artinya

melalui kejelasan dan penjelasan tentang pola sikap, tindakan, dan

perilaku yang diinginkan dari setiap anggota organisasi diusahakan

pencegahan jangan sampai para karyawan berperilaku negatif.

b. Pendisiplinan korektif

Pendisiplinan yang bersifat korektif artinya apabila ada

karyawan yang nyata-nyata telah melakukan pelanggaran atas

ketentuan-ketentuan yang berlaku atau gagal memenuhi standar yang

telah ditetapkan, maka akan dikenakan sanksi disipliner. Pengenaan

sanksi biasanya mengikuti prosedur yang sifatnya hirarki.

Sondang P. Siagian (2001:306-307) mengatakan bahwa

agar tujuan pendisiplinan tercapai, maka pendisiplinan harus

diterapkan secara bertahap yaitu dengan mengambil langkah yang

52

bersifat pendisiplinan, mulai dari yang paling ringan hingga yang

terberat. Misalnya:

1) Peringatan lisan oleh penyelia;

2) Pernyataan ketidakpuasan oleh atasan langsung;

3) Penundaan kenaikan gaji berkala;

4) Penundaan kenaikan pangkat;

5) Pembebasan dari jabatan;

6) Pemberhentian sementara;

7) Pemberhentian atas permintaan sendiri;

8) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri;

9) Pemberhentian tidak dengan hormat.

Handoko (2001:209) menjelaskan mengenai berbagai

sasaran tindakan pendisiplinan adalah sebagai berikut:

1) Untuk memperbaiki pelanggar;

2) Untuk menghalangi para karyawan lain melakukan kegiatan-

kegiatan yang serupa;

3) Untuk menjaga berbagai standar kelompok tetap konsisten dan

efektif.

Selanjutnya, menurut Handoko (2001:211) mengemukakan

bahwa perusahaan dapat menerapkan suatu kebijaksanaan disiplin

progresif yang berarti memberikan hukuman-hukuman yang lebih

berat terhadap pelanggaran-pelanggara n yang berulang. Tujuannya

adalah memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengambil

53

tindakan korektif sebelum hukuman-hukuman yang lebih “serius”

dilaksanakan. Disiplin progresif, juga memungkinkan manajemen

untuk membantu karyawan memperbaiki kesalahan.

2.4.2. Prinsip-Prinsip Disiplin

Prinsip-prinsip untuk menciptakan disiplin adalah suatu prinsip

yang harus diciptakan agar tegaknya disiplin dalam suatu organisasi

(Slamet, 2007:217).

Slamet (2007:217-218) menyatakan prinsip-prinsip yang perlu

diciptakan adalah:

a. Pemimpin memiliki perilaku positif.

Untuk dapat menjalankan disiplin yang baik dan benar,

seorang pemimpin harus dapat menjadi peran sebagai model atau

panutan bagi para bawahannya. Oleh karena itu, seorang pimpinan

harus dapat mempertahankan perilaku yang positif sesuai dengan

harapan staf.

b. Penelitian yang cermat.

Dampak dari tindakan indisipliner cukup serius, pimpinan

harus memahami akibatnya. Data dikumpulkan secara faktual,

dapatkan informasi dari staf yang lain, tanyakan secara pribadi

rangkaian pelanggaran yang telah dilakukan, analisa, dan bila perlu

mintakan pendapat dari pimpinan lainnya.

54

c. Kesegeraan.

Pimpinan harus peka terhadap pelanggaran yang dilakukan

oleh bawahan sesegera mungkindan harus diatasi dengan cara yang

bijaksana, karena bila dibiarkan menjadi kronis, pelaksanaan disiplin

yang akan ditegakkan dapat dianggap lemah, tidak jelas, dan akan

mempengaruhi hubungan kerja dalam organisasi tersebut.

d. Lindungi kerahasiaan (privacy).

Tindakan indisipliner akan mempengaruhi ego staf, oleh

karena itu akan lebih baik apabila permasalahan didiskusikan secara

pribadi, pada ruangan tersediri dengan suasana yang rileks dan tenang.

Kerahasiaan harus tetap dijaga karena mungkin dapat mempengaruhi

masa depannya.

e. Fokus pada masalah.

Pimpinan harus dapat melakukan penekanan pada kesalahan

yang dilakukan oleh bawahan dan bukan pada pribadinya, kemukakan

bahwa kesalahan yang dilakukan tidak dapat dibenarkan.

f. Peraturan dijalankan secara konsisten.

Peraturan dijalankan secara konsisten, tanpa pilih kasih.

Setiap pegawai yang bersalah harus dibina sehingga mereka tidak

merasa dihukum dan dapat menerima sanksi yang telah dilakukan

secara wajar.

55

g. Fleksibel.

Tindakan disipliner ditetapkan apabila seluruh informasi

tentang pegawai telah di analisa dan dipertimbangkan. Hal yang

menjadi pertimbangan antara lain adalah tingkat kesalahannya,

prestasi yang lalu, tingkat kemampuannya, dan pengaruhnya terhadap

organisasi.

h. Mengandung nasihat.

Jelaskan secara bijaksana bahwa pelanggaran yang telah

dilakukan tidak dapat diterima. File pegawai yang berisi catatan

khusus dapat digunakan sebagai acuan, sehingga mereka dapat

memahami kesalahannya.

i. Tindakan konstruktif.

Pimpinan harus yakin bahwa bawahannya telah memahami

perilakunya bertentangan dengan tujuan organisasi dan jelaskan

kembali pentingnya peraturan untuk staf maupun organisasi.

Upayakan agar staf dapat merubah perilakunya sehingga tindakan

indisipliner tidak terulang lagi.

j. Evaluasi (Follow Up).

Pimpinan harus secara cermat mengawasi dan menetapkan

apakah perilaku bawahan sudah berubah. Apabila perilaku bawahan

tidak berubah, pimpinan harus melihat kembali penyebabnya dan

mengevaluasi kembali batasan akhir tindakan indisipliner.

56

2.4.3. Aspek-Aspek Disiplin Kerja

Amriaby, dkk (dalam Ashadi, 2011:31) menyebutkan aspek-aspek

disiplin kerja antara lain:

a. Kehadiran

Seseorang akan dijadwalkan untuk bekerja harus datang atau hadir

tepat pada waktunya.

b. Waktu kerja

Waktu kerja sebagai jangka waktu pada saat pekerja yang

bersangkutan harus hadir untuk memulai pekerjaan dan ia dapat

meninggalkan pekerjaan, dikurangi waktu istirahat antara permulaan

dan akhir kerja,mengecek jam waktu kerja pada waktu hadir (check

clock) yang merupakan sumber data untuk mengetahui tingkat disiplin

kerja waktu karyawan.

c. Kepatuhan terhadap perintah

Kepatuhan terjadi jika bawahan melakukan apa yang dikatakan oleh

atasan.

d. Produktivitas kerja

Produktivitas kerja diartikan sebagai menghasilkan lebih banyak dan

berkualitas lebih baik dengan usaha yang sama.

e. Kepatuhan terhadap peraturan

Serangkaian aturan-aturan yang dimiliki oleh kelompok organisasi

boleh jadi merupakan tekanan bagi seseorang atau karyawan agar

57

patuh dan akan membentuk keyakinan, sikap, dan perilaku individu

tersebut menurut standar kelompok yang ada dalam suatu organisasi.

f. Pemakaian seragam

Setiap karyawan setiap di lingkungan organisasi menerima seragam

kerja dan dipakai secara rapi.

2.4.4. Indikator Disiplin Kerja

Hasibuan (2009:195-198) menyatakan bahwa indikator yang

mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu organisasi

diantaranya:

a. Tujuan dan kemampuan

Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan

karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan

secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan.

Hal ini berarti bahwa tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada

karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan

bersangkutan, agar dia bekerja sungguh-sungguh dan disiplin

dalam mengerjakannya.

b. Teladan pimpinan

Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan

karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para

bawahannya. Pemimpin harus memberi contoh yang baik,

berdisiplin baik, jujur, adil, serta sesuai kata dengan perbuatan,

58

dengan teladan pimpinan yang baik, kedisiplinan bawahan pun

akan ikut baik.

c. Balas jasa

Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan

karyawan karena balas jasa akan memberi kepuasan dan kecintaan

karyawan terhadap perusahaan/pekerjaannya. Jika kecintaan

karyawan semakin baik terhadap pekerjaan, kedisiplinan mereka

akan semakin baik.

d. Keadilan

Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan,

karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting

dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya.

e. Waskat

Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan paling

efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan terhadap

perusahaan. Waskat efektif merangsang kedisiplinan dan moral

kerja karyawan. Karyawan merasa mendapat bimbingan, petunjuk,

pengarahan, dan pengawasannya dari atasannya.

f. Sanksi hukuman

Sanksi kedisiplinan berperan penting dalam memelihara

kedisiplinan karyawan, dengan sanksi hukuman yang semakin

berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan

59

perusahaan, sikap, dan perilaku indisipliner karyawan akan

berkurang.

g. Ketegasan

Ketegasan pimpinan di dalam melakukan tindakan akan

mempengeruhi kedisiplinan karyawan perusahaan. Pimpinan harus

berani dan tegas, bertindak untuk menghukum setiap karyawan

yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah

ditetapkan. Pimpinan yang berani bertindak tegas menerapkan

hukuman bagi karyawan yang indisipliner akan diakui dan disegani

kepemimpinannya oleh karyawan.

h. Hubungan kemanusiaan

Hubungan kemanusiaan yang harmonis di antara sesama karyawan

akan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu

perusahaan. Hubungan-hubungan baik bersifat vertikal maupun

horizontal yang terdiri dari direct single relationship, direct group

relationship, dan cross relationship hendaknya harmonis.

2.4.5. Faktor-Faktor Disiplin Kerja

Helmi (dalam Ashadi, 2011:36) faktor-faktor yang mempengaruhi

disiplin kerja antara lain:

a. Faktor Kepribadian

Faktor yang penting dalam kepribadian seseorang adalah

sistem yang dianut. Sistem nilai dalam hal ini yang berkaitan langsung

dengan disiplin. Nilai-nilai yang menjunjung disiplin yang diajarkan

60

atau ditanamkan oleh orang tua, guru, dan masyarakat akan digunakan

sebagai kerangka acuan bagi penerapan disiplin di tempat kerja.

Sistem akan terlihat dari sikap seseorang. Sikap diharapkan akan

tercermin dalam perilaku. Kelman (dalam Helmi, dalam Ashadi,

2011:36) perubahan sikap ke dalam perilaku terdapat tiga tingkatan,

yaitu:

1) Disiplin karena kepatuhan

Kepatuhan terhadap aturan-aturan yang didasarkan atas dasar

perasaan takut. Disiplin kerja adalah tingkat inidilakukan semata

untuk mendapatkan reaksi positif dari pimpinan atau atasan yang

memiliki wewenang. Sebaliknya, jika pengawas tidak ada di

tempat disiplin kerja tidak tampak.

2) Disiplin karena identifikasi

Kepatuhan aturan yang didasarkan pada identifikasi adalah

adanya perasaan atau kekaguman atau penghargaan pada

pimpinan. Pemimpin yang kharismatik adalah figur yang

dihormati, dan sebagai pusat identifikasi. Karyawan yang

menunjukkan disiplin terhadap aturan-aturan organisasi bukan

disebabkan karena menghormati aturan tersebut tetapi lebih

disebabkan keseganan pada atasannya.

3) Disiplin karena internalisasi

Disiplin kerja dalam tingkat ini terjadi karena karyawan

mempunyai system nilai pribadi yang menjunjung tinggi nilai-

61

nilai kedisiplinan. Dalam taraf ini, orang dikategorikan telah

mempunyai disiplin diri.

b. Faktor Lingkungan

Disiplin kerja yang tinggi tidak muncul begitu saja tetapi

merupakan suatu proses belajar yang terus-menerus. Proses

pembelajaran agar dapat berjalan efektif, maka pemimpin merupakan

agen pengubah perlu memperhatikan prinsip-prinsip konsisten, adil

bersikap positif, dan terbuka. Konsisten adalah memperlakukan aturan

secara konsisten dari waktu ke waktu. Sekali aturan yang telah

disepakati dilanggar, maka rusaklah sistem aturan tersebut.

2.4.6. Pendekatan-Pendekatan Dalam Disiplin

Mathis dan Jackson (2002:314-316) menyatakan bahwa

pendekatan-pendekatan dalam disiplin antara lain:

a. Pendekatan Disiplin Positif

Pendekatan disiplin positif dibangun berdasarkan filosofi

bahwa pelanggaran merupakan tindakan yang biasanya dapat

dikoreksi secara konstruktif tanpa perlu hukuman. Fokusnya adalah

penemuan fakta dan bimbingan untuk mendorong perilaku yang

diharapkan dan bukannya menggunakan hukuman (penalti) untuk

mencegah perilaku yang tidak diharapkan. Langkah-langkah di dalam

pendekatan disiplin positif:

62

1) Konseling

Konseling bisa menjadi penting dalam proses pendisiplinan,

karena memberikan kesempatan kepada para manajer dan

supervisor untuk mengidentifikasi gangguan perilaku kerja

karyawannya dan mendiskusikan solusinya. Tujuan tahap ini

adalah untuk meningkatkan kesadaran karyawan terhadap

kebijakan dan peraturan perusahaan.

2) Dokumentasi tertulis

Jika perilaku karyawan tidak juga terkoreksi, maka pertemuan

kedua dilakukan antara supervisor dengan si karyawan. Jika tahap

pertama dilakukan secara lisan, maka tahap ini didokumentasikan

dalam formulir tertulis. sebagai bagian dari tahap ini, si karyawan

dan supervisor menyusun solusi tertulis untuk mencegah

munculnya persoalan yang lebih jauh.

3) Peringatan terakhir

Jika si karyawan tidak juga mengikuti solusi tertulis yang dicatat

dalam tahap kedua, maka peringatan terakhir dilakukan. Dalam

pertemuan ini, supervisor menekankan kepada karyawan betapa

pentingnya koreksi terhadap tindakan karyawan yang tidak tepat.

4) Pemberhentian

Jika si karyawan gagal mengikuti rencana kerja yang sudah

disusun dan terjadi masalah perilaku yang lebih buruk, maka si

supervisor akan memberhentikan si karyawan tersebut.

63

b. Pendekatan Progresif

Disiplin progresif melembagakan sejumlah langkah dalam

membentuk perilaku karyawan. Seorang karyawan diberi kesempatan

untuk memperbaiaki kesalahannya sebelum diberhentikan, dengan

mengikuti urutan progresif akan memastikan bahwa sifat dan

keseriusan masalah telah dikomunikasikan secara jelas kepada

karyawan.

Pelanggaran Pertama

Pelanggaran Kedua

Pelanggaran Ketiga

Pelanggaran Keempat

Gambar I Prosedur Disiplin Progresif Sumber : Mathis dan Jackson, 2002:316

Peringatan Verbal

Peringatan Tertulis

Skorsing

PHK

64

No. Nama Peneliti

Judul Penelitian

Metode Penelitian

Variabel Penelitian

Hasil Penelitian

1. Dheni Rahmawan, 2010

Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Kereta Api Daerah Operasional IV Semarang.

a). Analisis Deskriptif Persentase

b). Uji Asumsi Klasik

c). Analisis Regresi Berganda

d). Uji Hipotesis

a). Variabel Motivasi Kerja

b). Variabel Kepemimpinan

c). Variabel Kepuasan Kerja

d). Variabel Disiplin Kerja

e). Variabel Kinerja

1). Ada pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT. KAI Daop IV Semarang.

2). Ada pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT. KAI Daop IV Semarang.

3). Ada pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Daop IV Semarang.

4). Ada pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT. KAI Daop IV Semarang.

5). Ada pengaruh secara simultan antara motivasi, kepemimpinan, kepuasan kerja dan disiplin kerja terhadap ki nerja karyawan PT. KAI Daop IV Semarang.

2. Ardian Eko

Darmawan, 2011. Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan

a). Analisis Pendahuluan

b). Analisis Deskriptif Persentase

c). Analisis Regresi Linear

a). Variabel Kepemimpinan

b). Variabel Lingkungan Kerja

c). Variabel Disiplin Kerja

1). Ada pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT. Sari Tembakau Harum Kabupaten Kendal.

2). Ada pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Sari

65

PT. Sari Temabakau Harum Kabupaten Kendal

Berganda d). Uji F atau Uji

Simultan e). Uji t atau Uji

Parsial f). Uji Koefisien

Determinasi

d). Variabel Kinerja

Tembakau Harum Kabupaten Kendal.

3). Ada pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT. Sari Tembakau Harum Kabupaten Kendal.

4). Ada pengaruh kepemimpinan, lingkungan kerja, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT. Sari Tembakau Harum Kabupaten Kendal.

3. Aris Kamal Ashadi, 2011.

Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi I Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang.

a). Uji Validitas dan Reliabilitas

b). Uji Asumsi Klasik

c). Analisis Deskriptif Persentase

d). Analisis Regresi Berganda

e). Uji Hipotesis

a). Variabel Motivasi Kerja

b). Variabel Disiplin Kerja

c). Variabel Kinerja

1). Motivasi kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan Bagian Produksi I PDAM Tirta Moedal Kota Semarang.

2). Disiplin kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan Bagian Produksi I PDAM Tirta Moedal Kota Semarang.

3). Motivasi dan disiplin kerja mempunyai pengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan Bagian Produksi I PDAM Tirta Moedal Kota

66

Semarang.

Tabel 2 : Penelitian Terdahulu

67

2.5. KERANGKA BERPIKIR

Suatu perusahaan/organisasi tentunya membutuhkan karyawan sebagai

tenaga kerjanya guna memenuhi tujuan organisasi,mengingat karyawan

merupakan aset yang sangat penting bagi perusahaan banyak hal yang perlu

diperhatikan di dalam meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja merupakan suatu

hal yang lazim digunakan untuk memantau produktivitas kerja sumber daya

manusia, baik yang berorientasi pada produksi barang/jasa maupun pada bidang

kepariwisataan. Dalam meningkatkan kinerja pegawai diperlukan analisis

terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya beberapa di antaranya adalah

faktor kepemimpinan, analisis jabatan, dan disiplin kerja.

Mathis dan Jackson (2002:78) mengemukakan tingkat kinerja karyawan

dapat dilihat dari kuantitas output, kulitas output, jangka waktu output, kehadiran

di tempat kerja, dan sikap kooperatif. McCloy et.al. (dalam Umam, 2010:187)

mengatakan bahwa kinerja juga bisa berarti perilaku-perilaku atau tindakan-

tindakan yang relevan terhadap tujuan organisasi (goal-relevant action). Tujuan-

tujuan tersebut bergantung pada wewenang penilai yang menentukan tujuan apa

yang harus dicapai oleh karyawan. McCloy (dalam Umam, 2010:187) juga

mengatakan bahwa agar seseorang melakukan suatu tugas sesuai dengan kinerja

yang diinginkan, prasyarat yang harus dipenuhi adalah memiliki pengetahuan dan

keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan dan membuat pilihan dengan

sungguh-sungguh untuk bekerja keras pada pekerjaannya selama beberapa

tenggang waktu tertentu dengan tingkat usaha tertentu.

68

Sesuai dengan pernyataan sebelumnya mengenai goal-relevant action

dimana tujuan organisasi bergantung pada wewenang penilai, maka pemimpin

adalah seseorang yang dimaksud karena pemimpin merupakan orang yang

memimpin suatu organisasi dalam mengelola segala sumber daya yang dimiliki

perusahaan. Seorang pemimpin harus memiliki sikap kepemimpinan yang baik

agar dapat mengelola sumber daya khususnya sumber daya manusia agar dapat

memberikan hasil yang terbaik pada perusahaan tempatnya bekerja.

Kepemimpinan merupakan suatu proses di dalam mengerahkan segenap

kecakapan seseorang untuk mempengaruhi, membimbing, menggerakkan, serta

mengarahkan orang lain dengan memanfaatkan daya, sarana, dana, dan tenaga

yang tersedia untuk mencapai tujuan tertentu (Umam, 2010:273). Oleh karena

itulah, seorang pemimpin harus dapat mengarahkan karyawan atau pegawainya

agar dapat memberikan hasil kontribusi yang maksimal kepada perusahaan untuk

meningkatkan kinerja perusahaan.

Analisis jabatan dinilai penting di dalam memberikan kontribusi

meningkatkan kinerja perusahaan karena dengan analisis jabatan perusahaan dapat

memilih karyawan yang tepat untuk ditempatkan pada posisi yang tepat dan waktu

yang tepat pula (the right man on the right place and the right time). Hal ini

sesuai dengan pernyataan McCloy (dalam Umam, 2010:187) sebelumnya yang

menyatakan bahwa agar seseorang melakukan suatu tugas sesuai dengan kinerja

yang diinginkan, prasyarat yang harus dipenuhi adalah memiliki pengetahuan dan

keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan dan membuat pilihan dengan

sungguh-sungguh untuk bekerja keras pada pekerjaannya selama beberapa

69

tenggang waktu tertentu dengan tingkat usaha tertentu. Notoatmodjo (2003:149)

menjelaskan dalam kaitannya dengan proses penilaian prestasi kerja (kinerja) para

karyawan analisis jabatan memiliki peranan yang penting. Analisis jabatan adalah

suatu proses penentuan tentang hakikat suatu jabatan atau pekerjaan tertentu di

dalam suatu organisasi. Hal ini berarti bahwa analisis jabatan itu berisikan tentang

fakta-fakta yang lengkap dan dapat dipercaya mengenai sesuatu pekerjaan yang

dilakukan oleh seseorang karyawan atau sekelompok karyawan dalam suatu

organisasi. Oleh karena itu, melakukan analisis jabatan berarti menentukan

kegiatan-kegiatan demi terlaksananya kegiatan-kegiatan yang berhubungan

dengan kinerja tersebut.

Disiplin kerja juga memiliki andil di dalam menentukan tercapainya

kinerja yang dibutuhkan oleh perusahaan, karena dengan berdisiplin kerja

karyawan akan dapat melakukan tugas dan kewajibannya sesuai dengan harapan

perusahaan. Hasibuan (2009:193) menyatakan disiplin yang baik mencerminkan

besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya

tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Hasibuan menambahkan

kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi perusahaan. Tanpa

dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit untuk perusahaan mewujudkan

tujuannya. Jadi kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam

mewujudkan tujuannya (Hasibuan, 2009:194).

Berdasarkan kerangka berpikir dan tabel penelitian terdahulu di atas

mengenai kepemimpinan, analisis jabatan, dan disiplin kerja terhadap kinerja

70

karyawan, maka untuk dapat mempermudah di dalam pemahaman mengenai

permasalahan yang akan di teliti, peneliti menyajikan kerangka teoritis dalam

bentuk gambar sebagai berikut:

71

Gambar 2 : Kerangka Berpikir

Kepemimpinan ( ):

1. Kejelasan Peran

2. Penetapan Ganjaran

3. Mempermudah Pekerjaan

4. Kepemimpinan yang Suportif

Kinerja Karyawan (Y):

1. Kuantitas Output

2. Kualitas Output

3. Jangka Waktu Output

4. Kehadiran di Tempat Kerja

5. Sikap Kooperatif

Disiplin Kerja ( ):

1. Tujuan dan Kemampuan

2. Teladan Pimpinan

3. Balas Jasa

4. Waskat (Pengawasan Melekat)

5. Sanksi hukuman

6. Ketegasan

7. Hubungan Kemanusiaan

Analisis Jabatan ( ):

1. Aktivitas Pekerjaan

2. Perilaku Manusia

3. Peralatan Kerja yang

Digunakan

4. Standar Prestasi

5. Konteks Pekerjaan

6. Persyaratan Personil

72

2.6. HIPOTESIS

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian dimana masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaan (Sugiyono, 2008:64). Suatu hipotesis akan diterima apabila data yang

dikumpulkan mendukung pernyataan. Hipotesis merupakan suatu anggapan dasar

yang kemudian membuat suatu teori yang masih harus diuji kebenarannya. Jadi,

hipotesis merupakan jawaban sementara pernyataan-pernyataan yang

dikemukakan dalam perumusan masalah (Ashadi, 2011:32).

Dalam kaitannya dengan penelitian ini, maka dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

: Ada pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.

: Ada pengaruh analisis jabatan terhadap kinerja karyawan.

: Ada pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.

: Secara simultan ada pengaruh kepemimpinan, analisis

jabatan, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.

73

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Populasi

Sugiyono (2008:80) menyatakan populasi merupakan wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Suharsimi (2006:130) mengemukakan

bahwa populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang yang berjumlah 73

karyawan, dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 3.1 : Rekapitulasi Jumlah Karyawan Berdasarkan Pada Satuan Kerja No. Satuan Kerja Jumlah Karyawan 1. Sekretariat 22 2. Bidang Pengembangan Produk Pariwisata 6 3. Bidang Seni dan Budaya 8 4. Bidang Sarana dan Usaha Pariwisata 7 5. Bidang Unit Pengelola Obyek Wisata 30

Jumlah 73 Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang tahun

2010

3.2. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi mengenai hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2008:38). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel

bebas (X) dan variabel terikat (Y).

73

74

3.2.1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas (independent) adalah variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent

(terikat) (Sugiyono, 2008:39). Variabel bebas dalam penelitian ini terdiri

dari :

3.1.1.1. Kepemimpinan ( )

Kepemimpinan adalah suatu proses dalam mengerahkan

segenap kecakapan seseorang untuk mempengaruhi, membimbing,

menggerakkan serta mengarahkan orang lain dengan cara

memanfaatkan daya, dana, sarana, dan tenaga yang tersedia untuk

mencapai tujuan tertentu (Umam, 2010:273). Adapun indikator

dalam mengukur kepemimpinan menggunakan teori Wexley dan

Yuki (dalam Nurdiansah, 2010:19-21) yaitu:

- Kejelasan Peran

- Penetapan Ganjaran

- Mempermudah Pekerjaan

- Kepemimpinan yang Suportif

3.1.1.2. Analisis Jabatan ( )

Pujangkoro (dalam jurnal e-USU Depository, 2004:4)

menjelaskan analisis jabatan adalah suatu kegiatan untuk mencatat,

mempelajari, dan menyimpulkan keterangan-keterangan atau fakta-

fakta yang berhubungan dengan masing-masing jabatan/pekerjaan

secara sistematis dan teratur. Indikator dalam analisis jabatan

75

menurut Moekijat (dalam Fuady R, dalam Jurnal Dharma Ekonomi,

1997:57) antara lain sebagai berikut:

- Aktivitas Pekerjaan

- Perilaku Manusia

- Peralatan Kerja yang Digunakan

- Standar Prestasi

- Konteks Pekerjaan

- Persyaratan Personil

3.1.1.3. Disiplin Kerja ( )

Robbins (dalam Slamet, 2007:215) menjelaskan disiplin

kerja dapat diartikan sebagai suatu sikap dan perilaku yang

dilakukan secara sukarela dengan penuh kesadaran dan kesediaan

mengikuti peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh

organisasi atau atasan, baik tertulis maupun tidak tertulis. Indikator

dalam disiplin kerja menurut Hasibuan (2009:194) adalah sebagai

berikut:

- Tujuan dan Kemampuan

- Teladan Pimpinan

- Balas Jasa

- Waskat (Pengawasan Melekat)

- Sanksi hukuman

- Ketegasan

- Hubungan Kemanusiaan

76

3.2.2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat (dependent) merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono,

2008:39). Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel terikat adalah

kinerja karyawan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang.

Campbell, et.al (dalam Umam, 2010:186) menyatakan kinerja sebagai

sesuatu yang tampak, yaitu individu yang relevan dengan tujuan

organisasi. Adapun indikator kinerja menurut Mathis dan Jackson

(2002:78) yaitu:

- Kuantitas Output

- Kualitas Output

- Jangka Waktu Output

- Kehadiran di Tempat Kerja

- Sikap Kooperatif

3.3. Jenis dan Sumber Data

3.3.1. Jenis Data

3.3.1.1. Data Primer

Data primer adalah data yang di dapat dari sumber

pertama baik dari individu maupun perorangan. Data ini berupa

hasil dari pengisian kuesioner (angket) mengenai

kepemimpinan, analisis jabatan, disiplin kerja dan kinerja

karyawan yang diisi oleh karyawan Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Pemalang.

77

3.3.1.2. Data Sekunder

Data sekunder digunakan dalam melengkapi data yang

dibutuhkan. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa

struktur organisasi, absensi karyawan, dan rekapitulasi jumlah

karyawan pegawai negeri sipil Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Pemalang.

3.3.2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber

data internal yang berasal dari dalam perusahaan atau instansi dimana

penelitian dilakukan. Dalam penelitian ini, sumber data internalnya adalah

karyawan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang. Data

internal dapat berupa daftar absensi karyawan, struktur organisasi, dan

hasil pengisian kuesioner.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan di dalam pengumpulan

data adalah sebagai berikut:

3.4.1 Metode Observasi

Sugiyono (2008:145) mengemukakan metode observasi merupakan

teknik pengumpulan data yang memiliki ciri yang spesifik bila

dibandingkan dengan wawancara dan kuesioner. Teknik observasi

digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses

kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu

besar. Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan mengamati

78

perilaku karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya pada Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang.

3.4.2 Metode Dokumentasi

Suharsimi (2006:231) menjelaskan metode dokumentasi adalah

mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip,

buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan

sebagainya.

Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mencari

data tentang jumlah karyawan, data absensi, dan data-data lain yang

mendukung.

3.4.3 Metode Angket (Kuesioner)

Suharsimi (2006:151) menjelaskan metode angket (kuesioner)

merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Metode angket (kuesioner)

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien

bila peneliti mengetahui dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu

apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok

digunakan digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di

wilayah yang luas (Sugiyono, 2008:142).

79

Angket atau kuesioner dalam penelitian ini digunakan dalam

mencari data mengenai kepemimpinan, analisis jabatan, disiplin kerja, dan

kinerja karyawan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang.

Angket dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu angket yang

sudah disediakan jawabannya, sehingga responden tinggal memilih dan

menjawab secara langsung oleh responden sendiri.

Untuk penskoran dari tiap jawaban yang diberikan oleh responden,

peneliti menentukannya sebagai berikut:

- Untuk jawaban Sangat Setuju, responden diberi skor 5.

- Untuk jawaban Setuju, responden diberi skor 4.

- Untuk jawaban Ragu-Ragu, responden diberi skor 3.

- Untuk jawaban Kurang Setuju, responden diberi skor 2.

- Untuk jawaban Tidak Setuju, responden diberi skor 1.

3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas

3.5.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi, 2006:168).

Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang diinginkan dalam mengungkapkan data dari variabel yang diteliti

secara tepat. Agar diperoleh kesahihan dan keterandalan instrumen,

dilakukan uji coba. Uji validitas instrumen digunakan teknik uji validitas

internal, yaitu menguji apakah terdapat kesesuaian antara bagian instrumen

secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, untuk mengukur validitas

80

digunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh

Pearson sebagai berikut:

=

Dimana : = Koefisien korelasi

X = Nilai faktor X

Y = Nilai faktor Y

N = Jumlah responden

= Jumlah hasil antara skor tiap item dengan skor total

= Jumlah Kuadran nilai X

= Jumlah Kuadran nilai Y

Suharsimi, 2006:170)

Untuk uji validitas ini digunakan program. Uji validitas ini dilakukan

dengan membandingkan nilai r hitung(correlated item-total

correlation)dengan r tabel. Jika nilaicorrelated item-total correlationlebih

besar dari nilai r tabel dan memiliki nilai positif maka butir pernyataan

tersebut valid atau layak digunakan. Tingkat signifikansi alpha uji validitas

ini adalah 5 % dan Degree of freedom (df) = n-2 , dengan n adalah jumlah

responden untuk uji validitas adalah 20 responden, maka df dapat dihitung

20-2 = 18. Dari tingkat signifikansi alpha dan df maka didapat r tabel

0.444 (lihat tabel r product moment). Jadi jika nilai correlated item-total

81

correlation >0.444, maka butir pernyataan dinyatakan valid. Berikut

adalah tabel hasil uji validitas menggunakan program SPSS:

Tabel 3.2 : Hasil uji validitas variabel Kepemimpinan: No. Item

Soal

Corrected Item-

Total Correlation

r Tabel Ket

K1 0.733 0.444 Valid

K2 0.549 0.444 Valid

K3 0.655 0.444 Valid

K4 0.763 0.444 Valid

K5 0.519 0.444 Valid

K6 0.732 0.444 Valid

K7 0.312 0.444 Invalid

K8 0.575 0.444 Valid

K9 0.439 0.444 Valid

K10 0.565 0.444 Valid

K11 0.575 0.444 Valid

K12 0.844 0.444 Valid

K13 0.204 0.444 Invalid

K14 0.539 0.444 Valid

K15 0.790 0.444 Valid

K16 0.602 0.444 Valid

K17 0.790 0.444 Valid

K18 0.700 0.444 Valid

82

K19 0.678 0.444 Valid

K20 0.630 0.444 Valid

K21 0.512 0.444 Valid

K22 0.626 0.444 Valid

Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2011 Berdasarkan hasil uji validitas variabel kepuasan kerja di atas, dari 22

pernyataan terdapat 2 butir pernyataan yang tidak valid karena nilai

Correlated Item-Total Correlation< 0,444. Namun karena peneliti meyakini

jika dilakukan penelitian sesungguhnya variabel akan valid, maka peneliti

hanya menghilangkan salah satu variabel saja.

Tabel 3.3 : Hasil uji validitas variabel Analisis Jabatan No. Item

Soal

Corrected Item-

Total Correlation

r Tabel Ket

AJ1 0.736 0.444 Valid

AJ2 0.635 0.444 Valid

AJ3 0.644 0.444 Valid

AJ4 0.905 0.444 Valid

AJ5 0.905 0.444 Valid

AJ6 0.619 0.444 Valid

AJ7 0.830 0.444 Valid

AJ8 0.764 0.444 Valid

AJ9 0.917 0.444 Valid

AJ10 0.662 0.444 Valid

83

AJ11 0.659 0.444 Valid

AJ12 0.918 0.444 Valid

AJ13 0.763 0.444 Valid

AJ14 0.771 0.444 Valid

AJ15 0.787 0.444 Valid

AJ16 0.551 0.444 Valid

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011 Berdasarkan hasil uji validitas variabel disiplin, terlihat bahwa nilai

Corrected item-total Correlation> 0.444, maka butir pernyataan dikatakan

valid.

Tabel 3.4 : Hasil uji validitas variabel Disiplin Kerja No. Item

Soal

Corrected Item-

Total Correlation

r Tabel Ket

DK1 0.740 0.444 Valid

DK2 0.723 0.444 Valid

DK3 0.872 0.444 Valid

DK4 0.827 0.444 Valid

DK5 0.539 0.444 Valid

DK6 0.537 0.444 Valid

DK7 0.888 0.444 Valid

DK8 0.881 0.444 Valid

DK9 0.788 0.444 Valid

DK10 0.624 0.444 Valid

84

DK11 0.813 0.444 Valid

DK12 0.881 0.444 Valid

DK13 0.874 0.444 Valid

DK14 0.783 0.444 Valid

DK15 0.663 0.444 Valid

DK16 0.892 0.444 Valid

DK17 0.743 0.444 Valid

DK18 0.796 0.444 Valid

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011 Berdasarkan hasil uji validitas variabel disiplin, terlihat bahwa nilai Corrected

item-total Correlation> 0.444, maka butir pernyataan dikatakan valid.

Tabel 3.5 : Hasil uji validitas variabel Kinerja No. Item

Soal

Corrected Item-

Total Correlation

r Tabel Ket

KN1 0.698 0.444 Valid

KN2 0.371 0.444 Invalid

KN3 0.716 0.444 Valid

KN4 0.591 0.444 Valid

KN5 0.890 0.444 Valid

KN6 0.274 0.444 Invalid

KN7 0.221 0.444 Invalid

KN8 0.331 0.444 Invalid

KN9 0.667 0.444 Valid

85

KN10 0.748 0.444 Valid

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011 Berdasarkan hasil uji validitas variabel kepuasan kerja di atas, dari 10

pernyataan terdapat 4 butir pernyataan yang tidak valid karena nilai Correlated

Item-Total Correlation< 0,444. Namun karena peneliti meyakini jika dilakukan

penelitian sesungguhnya variabel akan valid, maka peneliti tidak menghilangkan

variabel tersebut melainkan menambah variable (pernyataan) tambahan.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Suharsimi (2006:178) mengemukakan reliabilitas menunjuk pada

satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah

baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan

responden memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat

dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dipercaya juga.

Dalam penelitian ini teknik uji reliabilitas yang digunakan adalah rumus

Alpha, yaitu :

Dimana : = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = Jumlah varians butir

= Varians total

(Suharsimi, 2006:196) Ghozali (2009:45) mengatakan bahwa suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

86

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Nunnally (dalam Ghozali,

2009:46) mengemukakan bahwa suatu konstruk atau variabel dikatakan

reliabel jika memberikan nilai Alpha> 0,60. Selanjutnya untuk uji validitas

dan reliabilitas digunakan alat bantu dengan menggunakan program

SPSS.Berdasarkan uji reliabilitas menggunakan program SPSS adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.6 : Hasil uji reliabilitas instrumen

No. Variabel Cronbach Alpha Kesimpulan 1. Kepemimpinan 0.936 Reliabel 2. Analisis Jabatan 0.960 Reliabel 3. Disiplin Kerja 0.967 Reliabel 4. Kinerja 0.856 Reliabel

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasar hasil uji reabilitas dalam tabel 7, nilai cronbach alpha adalah lebih

besar dari 0.60 jadi instrument yang diuji cobakan dalam penelitian ini

adalah reliabel.

3.6. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis

statistik dengan menggunakan program SPSS. Metode ini digunakan untuk

mengumpulkan, menyajikan, menganalisis, menginterpretasikan data yang

berwujud angka-angka kemudian mengambil kesimpulan.

3.6.1 Analisis Pendahuluan

Ghozali (2009:27) menjelaskan sebelum melakukan uji statistik

langkah awal yang harus dilakukan adalah screening terhadap data yang

akan diolah. Salah satu asumsi penggunaan statistik parametrik adalah

asumsi multivariate normality. Multivariate normality merupakan asumsi

87

bahwa setiap variabel dan semua kombinasi linier dari variabel

berdistribusi normal. Jika asumsi ini dipenuhi, maka nilai residual dari

analisis juga berdistribusi normal dan independen. Asumsi multivariate

normality ini dapat diuji dengan melihat normalitas, multikolinieritas, dan

heteroskedastisitas.

3.6.1.1 Uji Normalitas

Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menentukan

apakah variabel berdistribusi normal atau tidak. Jika berdistribusi

normal, maka uji hipotesis menggunakan statistik parametrik,

sedangkan jika data tidak berdistribusi normal, maka uji hipotesis

menggunakan non parametrik. Pengujian normalitas dapat dilihat

pada gambar grafik normal, maka penyebaran plot akan berada

disekitar dan sepanjang garis 45 derajat.

3.6.1.2 Uji Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel

bebas. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dapat

dilakukan dengan mencari besarnya Variance Inflation Factor

(VIF) dan nilai tolerancenya. Jika VIF kurang dari 10 dan nilai

tolerance lebih dari 0,1 maka regresi bebas dari multikolinieritas.

3.6.1.3 Uji Heteroskedastisitas

88

Pengujian terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan

melalui pengamatan terhadap pola scatter plot yang dihasilkan

melalui SPSS. Apabila pola scatter plot membentuk pola tertentu,

maka model regresi memiliki gejala heteroskedastisitas.

Munculnya gejala heteroskedastisitas menunjukkan bahwa

penaksir dalam model regresi tidak efisien dalam sampel besar

maupun kecil. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka

dapat disimpulkan bebas heteroskedastisitas.

3.6.2 Analisis Deskriptif Presentase

Analisis deskriptif presentase digunakan untuk mendeskripsikan

data yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari kepemimpinan ( ),

analisis jabatan ( ), disiplin kerja ( ) dan kinerja karyawan (Y).

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan teknik analisis ini

yaitu :

a. Membuat tabel distribusi jawaban angket , , dan Y.

b. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang

telah ditetapkan.

c. Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap responden.

d. Memasukkan skor tersebut ke dalam rumus sebagai berikut :

89

DP = 100 %

Keterangan : DP : Deskriptif Persentase (%) n : Jumlah nilai yang diperoleh N : Jumlah nilai ideal Kriteria interval di dapat dari perhitungan sebagai berikut :

Persentase maksimal : ହହ

× 100% = 100%

Persentase minimal : ଵହ

× 100% = 20%

Rentang : 100% - 20% = 80%

Panjang kelas interval : 80% 16% = 5 ׃

Sehingga kriteria interval dapat dibuat tabel sebagai berikut :

Tabel 3.7 : Kriteria Interval No. Interval Kriteria

1. 85 – 100 Sangat Tinggi 2. 69 – 84 Tinggi 3. 53 -68 Sedang 4. 37 – 52 Rendah 5. 20 – 36 Sangat Rendah

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

3.6.3 Analisis Regresi Berganda

Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan,

analisis jabatan, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang. Adapun langkah-

langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

90

a. Menentukan persamaan regresi berganda

Persamaan regresi berganda digunakan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh kepemimpinan, analisis jabatan dan disiplin

kerja terhadap kinerja karyawan, dengan rumus sebagai berikut :

Y = a + +

Keterangan : a : Konstanta

: Koefisien regresi untuk

: Koefisien regresi untuk

: Koefisien regresi untuk

: Kepemimpinan

: Analisis Jabatan

: Disiplin Kerja

(Suharsimi, 2006:296) b. Pengujian hipotesis penelitian

1) Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing

variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.

Kaidah pengambilan keputusan dalam uji t dengan menggunakan

program SPSS adalah :

Jika probabilitas > 0,05 maka diterima (variance sama)

Jika probabilitas < 0,05 maka ditolak (variance berbeda)

2) Pengaruh , , terhadap Y secara simultan (Uji F)

91

Uji F digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. Kaidah

pengambilan keputusan dalam uji F menggunakan SPSS adalah :

Jika probabilitas > 0,05 maka diterima.

Jika probabilitas < 0,05 maka ditolak.

3) Koefisien determinasi ( )

Koefisien determinasi merupakan ukuran yang dapat

dipergunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas

terhadap variabel tidak bebas. Bila koefisien determinasi = 0,

berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh sama sekali (=

0%) terhadap variabel tidak bebas. Sebaliknya, jika koefisien

determinasi = 1, berarti variabel tidak bebas 100% dipengaruhi

oleh variabel bebas, karena itu letak berada dalam selang

(interval) antara 0 dan 1, secara aljabar dinyatakan 0 1.

secara sederhana merupakan suatu ukuran kemajuan

ditinjau dari sudut pengurangan kesalahan total (total error).

menunjukkan pengurangan atas kesalahan total ketika diplot

sebuah garis regresi.

92

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Hasil Analisis Data

4.1.1.1. Analisis Deskriptif Persentase

Analisis deskriptif presentase digunakan untuk mendeskripsikan data

yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari kepemimpinan ( ), analisis jabatan

( ), disiplin kerja ( ) dan kinerja karyawan (Y). Hasil dari analisis deskriptif

persentase mengenai pengaruh kepemimpinan, analisis jabatan, dan disiplin kerja

terhadap kinerja karyawan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Pemalang, adalah sebagai berikut :

A. Kinerja Pegawai

Tabel 4.1 : Kriteria dan Persentase Variabel Kinerja Pegawai Interval Kriteria Frekuensi Persentase 85% - 100% Sangat Tinggi 16 21.92% 69% - 84% Tinggi 36 49.32% 53% - 68% Sedang 21 28.77% 37% - 52% Rendah 0 0.00% 20% - 36% Sangat Rendah 0 0.00%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa persentase tertinggi dari

variabel kinerja adalah sebesar 21.92%, sedangkan persentase terendah adalah

sebesar 28.77%.

Kinerja pegawai dalam penelitian ini di lihat dari lima indikator yaitu

kuantitas output, kualitas output, jangka waktu output, kehadiran di tempat kerja,

dan sikap kooperatif. Secara lebih rinci mengenai deskripsi kinerja karyawan pada

92

93

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang ditinjau dari tiap-tiap

indikator dapat di lihat sebagai berikut :

a. Kuantitas Output

Tabel 4.2 : Kriteria dan Persentase Indikator Kuantitas Output Interval Kriteria Frekuensi Persentase 85% - 100% Sangat Tinggi 20 27.40% 69% - 84% Tinggi 50 68.49% 53% - 68% Sedang 0 0.00% 37% - 52% Rendah 3 4.11% 20% - 36% Sangat Rendah 0 0.00%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat persentase tertinggi

indikator dari kuantitas output adalah sebesar 68.49%, sedangkan

persentase terendah adalah sebesar 4.11%. Berdasarkan data yang telah di

peroleh dan diolah, skor total indikator dari kuantitas output adalah

sebanyak 588 (80.50%) sehingga dapat dikatakan bahwa indikator

kuantitas output berada pada kategori tinggi.

b. Kualitas Output

Tabel 4.3 : Kriteria dan Persentase Indikator Kuantitas Output Interval Kriteria Frekuensi Persentase 85% - 100% Sangat Tinggi 16 21.92% 69% - 84% Tinggi 27 36.99% 53% - 68% Sedang 27 36.99% 37% - 52% Rendah 3 4.11% 20% - 36% Sangat Rendah 0 0.00%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat persentase tertinggi

indikator dari kualitas output adalah sebesar 36.99%, sedangkan persentase

terendah adalah sebesar 4.11%. Berdasarkan data yang telah di peroleh dan

diolah, skor total indikator dari kualitas output adalah sebanyak 536

94

(73.42%) dengan demikian dapat dikatakan bahwa indikator kualitas

output berada pada kategori tinggi.

c. Jangka Waktu Output

Tabel 4.4 : Kriteria dan Persentase Indikator Jangka WaktuOutput Interval Kriteria Frekuensi Persentase 85% - 100% Sangat Tinggi 13 17.81% 69% - 84% Tinggi 25 34.25% 53% - 68% Sedang 25 34.25% 37% - 52% Rendah 10 13.70% 20% - 36% Sangat Rendah 0 0.00%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat persentase tertinggi

indikator dari jangka waktu output adalah sebesar 34.25%, sedangkan

persentase terendah adalah sebesar 13.70%. Berdasarkan data yang telah di

peroleh dan diolah, skor total indikator dari jangka waktu output adalah

sebanyak 987 (67.60%) dengan demikian dapat dikatakan bahwa indikator

jangka waktu output berada pada kategori sedang.

d. Kehadiran di Tempat Kerja

Tabel 4.5 : Kriteria dan Persentase Indikator Kehadiran di Tempat Kerja Interval Kriteria Frekuensi Persentase 85% - 100% Sangat Tinggi 25 34.25% 69% - 84% Tinggi 39 53.42% 53% - 68% Sedang 0 0.00% 37% - 52% Rendah 9 12.33% 20% - 36% Sangat Rendah 0 0.00%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat persentase tertinggi

indikator dari kehadiran di tempat kerja adalah sebesar 53.42%, sedangkan

persentase terendah adalah sebesar 12.33%. Berdasarkan data yang telah di

peroleh dan diolah, skor total indikator dari kehadiran di tempat kerja

95

adalah sebanyak 1122 (76.85%) dengan demikian dapat dikatakan bahwa

indikator kehadiran di tempat kerja berada pada kategori sedang.

e. Sikap kooperatif

Tabel 4.6 : Kriteria dan Persentase Indikator Sikap Kooperatif Interval Kriteria Frekuensi Persentase 85% - 100% Sangat Tinggi 16 21.92% 69% - 84% Tinggi 48 65.75% 53% - 68% Sedang 8 10.96% 37% - 52% Rendah 1 1.37% 20% - 36% Sangat Rendah 0 0.00%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat persentase tertinggi

indikator dari sikap kooperatif adalah sebesar 65.75%, sedangkan

persentase terendah adalah sebesar 1.37%. Berdasarkan data yang telah di

peroleh dan diolah, skor total indikator dari sikap kooperatif adalah

sebanyak 573 (78.49%) dengan demikian dapat dikatakan bahwa indikator

sikap kooperatif berada pada kategori tinggi.

B. Kepemimpinan

Tabel 4.7 : Kriteria dan Persentase Variabel Kepemimpinan Interval Kriteria Frekuensi Persentase 85% - 100% Sangat Tinggi 11 15.07% 69% - 84% Tinggi 49 67.12% 53% - 68% Sedang 13 17.81% 37% - 52% Rendah 0 0.00% 20% - 36% Sangat Rendah 0 0.00%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat persentase tertinggi variabel

kepemimpinan adalah sebesar 67.12%, sedangkan persentase terendah adalah

sebesar 15.07%.

Dalam penelitian ini, variabel kepemimpinan di lihat dari empat indikator

yaitu kejelasan peran, penetapan ganjaran, mempermudah pekerjaan, dan

96

kepemimpinan yang suportif. Secara lebih rinci mengenai deskripsi

kepemimpinan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang

ditinjau dari tiap-tiap indikator dapat di lihat sebagai berikut :

a. Kejelasan Peran

Tabel 4.8 : Kriteria dan Persentase Indikator Kejelasan Peran Interval Kriteria Frekuensi Persentase 85% - 100% Sangat Tinggi 29 39.73% 69% - 84% Tinggi 32 43.84% 53% - 68% Sedang 8 10.96% 37% - 52% Rendah 4 5.48% 20% - 36% Sangat Rendah 0 0.00%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat persentase tertinggi

indikator dari kejelasan peran adalah sebesar 43.84%, sedangkan

persentase terendah adalah sebesar 5.48%. Berdasarkan data yang telah di

peroleh dan diolah, skor total indikator dari kejelasan peran adalah

sebanyak 1740 (79.45%) dengan demikian dapat dikatakan bahwa

indikator kejelasan peran berada pada kategori tinggi.

b. Penetapan Ganjaran

Tabel 4.9 : Kriteria dan Persentase Indikator Penetapan Ganjaran Interval Kriteria Frekuensi Persentase 85% - 100% Sangat Tinggi 6 8.22% 69% - 84% Tinggi 34 46.58% 53% - 68% Sedang 25 34.25% 37% - 52% Rendah 8 10.96% 20% - 36% Sangat Rendah 0 0.00%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat persentase tertinggi

indikator dari penetapan ganjaran adalah sebesar 46.58%, sedangkan

persentase terendah adalah sebesar 8.22%. Berdasarkan data yang telah di

97

peroleh dan diolah, skor total indikator dari penetapan ganjaran adalah

sebanyak 994 (68.08%) dengan demikian dapat dikatakan bahwa indikator

penetapan ganjaran berada pada kategori tinggi.

c. Mempermudah Pekerjaan

Tabel 4.10 : Kriteria dan Persentase Indikator Mempermudah Pekerjaan Interval Kriteria Frekuensi Persentase 85% - 100% Sangat Tinggi 14 19.18% 69% - 84% Tinggi 48 65.75% 53% - 68% Sedang 6 8.22% 37% - 52% Rendah 5 6.85% 20% - 36% Sangat Rendah 0 0.00%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat persentase tertinggi

indikator dari mempermudah pekerjaan adalah sebesar 65.75%, sedangkan

persentase terendah adalah sebesar 6.85%. Berdasarkan data yang telah di

peroleh dan diolah, skor total indikator dari mempermudah pekerjaan

adalah sebanyak 1112 (76.16%) dengan demikian dapat dikatakan bahwa

indikator mempermudah pekerjaan berada pada kategori tinggi.

d. Kepemimpinan yang Suportif

Tabel 4.11 : Kriteria dan Persentase Indikator Kepemimpinan yang Suportif Interval Kriteria Frekuensi Persentase 85% - 100% Sangat Tinggi 41 56.16% 69% - 84% Tinggi 23 31.51% 53% - 68% Sedang 7 9.59% 37% - 52% Rendah 2 2.74% 20% - 36% Sangat Rendah 0 0.00%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat persentase tertinggi

indikator dari kepemimpinan yang suportif adalah sebesar 56.16%,

98

sedangkan persentase terendah adalah sebesar 2.74%. Berdasarkan data

yang telah di peroleh dan diolah, skor total indikator dari kepemimpinan

yang suportif adalah sebanyak 2145 (83.95%) dengan demikian dapat

dikatakan bahwa indikator kepemimpinan yang suportif berada pada

kategori tinggi.

C. Analisis Jabatan

Tabel 4.12 : Kriteria dan Persentase Variabel Analisis Jabatan Interval Kriteria Frekuensi Persentase 85% - 100% Sangat Tinggi 14 19.18% 69% - 84% Tinggi 45 61.64% 53% - 68% Sedang 4 5.48% 37% - 52% Rendah 10 13.70% 20% - 36% Sangat Rendah 0 0.00%

Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat persentase tertinggi variabel

analisis jabatan adalah sebesar 61.64%, sedangkan persentase terendah adalah

sebesar 13.70%.

Analisis jabatan dalam penelitian ini di lihat dari enam indikator yaitu

aktivitas pekerjaan, perilaku manusia, peralatan kerja yang digunakan, standar

prestasi, konteks pekerjaan, dan persyaratan personil. Secara lebih rinci mengenai

deskripsi analisis jabatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Pemalang ditinjau dari tiap-tiap indikator dapat di lihat sebagai berikut :

99

a. Aktivitas Pekerjaan

Tabel 4.13 : Kriteria dan Persentase Indikator Aktivitas Pekerjaan Interval Kriteria Frekuensi Persentase 85% - 100% Sangat Tinggi 15 20.55% 69% - 84% Tinggi 36 49.32% 53% - 68% Sedang 15 20.55% 37% - 52% Rendah 6 8.22% 20% - 36% Sangat Rendah 1 1.37%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat persentase tertinggi

indikator dari aktivitas pekerjaan adalah sebesar 49.32%, sedangkan

persentase terendah adalah sebesar 1.37%. Berdasarkan data yang telah di

peroleh dan diolah, skor total indikator dari aktivitas pekerjaan adalah

sebanyak 827 (75.35%) dengan demikian dapat dikatakan bahwa indikator

aktivitas pekerjaan berada pada kategori tinggi.

b. Perilaku Manusia

Tabel 4.14 : Kriteria dan Persentase Indikator Perilaku Manusia Interval Kriteria Frekuensi Persentase 85% - 100% Sangat Tinggi 26 35.62% 69% - 84% Tinggi 26 35.62% 53% - 68% Sedang 15 20.55% 37% - 52% Rendah 4 5.48% 20% - 36% Sangat Rendah 2 2.74%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat persentase tertinggi

indikator dari perilaku manusia adalah sebesar 35.62%, sedangkan

persentase terendah adalah sebesar 2.74%. Berdasarkan data yang telah di

peroleh dan diolah, skor total indikator dari perilaku manusia adalah

sebanyak 856 (78.17%) dengan demikian dapat dikatakan bahwa indikator

perilaku manusia berada pada kategori tinggi.

100

c. Peralatan Kerja yang Digunakan

Tabel 4.15 : Kriteria dan Persentase Indikator Peralatan Kerja Yang Digunakan Interval Kriteria Frekuensi Persentase 85% - 100% Sangat Tinggi 14 19.18% 69% - 84% Tinggi 43 58.90% 53% - 68% Sedang 4 5.48% 37% - 52% Rendah 11 15.07% 20% - 36% Sangat Rendah 1 1.37%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat persentase tertinggi

indikator dari peralatan kerja yang digunakan adalah sebesar 58.90%,

sedangkan persentase terendah adalah sebesar 1.37%. Berdasarkan data

yang telah di peroleh dan diolah, skor total indikator dari peralatan kerja

yang digunakan adalah sebanyak 558 (76.44%) dengan demikian dapat

dikatakan bahwa indikator peralatan kerja yang digunakan berada pada

kategori tinggi.

d. Standar Prestasi

Tabel 4.16 : Kriteria dan Persentase Indikator Standar Prestasi Interval Kriteria Frekuensi Persentase 85% - 100% Sangat Tinggi 15 20.55% 69% - 84% Tinggi 43 58.90% 53% - 68% Sedang 3 4.11% 37% - 52% Rendah 11 15.07% 20% - 36% Sangat Rendah 1 1.37%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat persentase tertinggi

indikator dari standar prestasi adalah sebesar 58.90%, sedangkan

persentase terendah adalah sebesar 1.37%. Berdasarkan data yang telah di

peroleh dan diolah, skor total indikator dari standar prestasi adalah

101

sebanyak 561 (76.85%) dengan demikian dapat dikatakan bahwa indikator

kuantitas output berada pada kategori tinggi.

e. Konteks Pekerjaan

Tabel 4.17 : Kriteria dan Persentase Indikator Konteks Pekerjaan Interval Kriteria Frekuensi Persentase 85% - 100% Sangat Tinggi 12 16.44% 69% - 84% Tinggi 29 39.73% 53% - 68% Sedang 23 31.51% 37% - 52% Rendah 7 9.59% 20% - 36% Sangat Rendah 2 2.74%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat persentase tertinggi

indikator dari konteks pekerjaan adalah sebesar 39.73%, sedangkan

persentase terendah adalah sebesar 2.74%. Berdasarkan data yang telah di

peroleh dan di olah, skor total indikator dari konteks pekerjaan adalah

sebanyak 797 (72.79%) dengan demikian dapat dikatakan bahwa indikator

konteks pekerjaan berada pada kategori tinggi.

f. Persyaratan Personil

Tabel 4.18 : Kriteria dan Persentase Indikator Persyaratan Personil Interval Kriteria Frekuensi Persentase 85% - 100% Sangat Tinggi 24 32.88% 69% - 84% Tinggi 36 49.32% 53% - 68% Sedang 4 5.48% 37% - 52% Rendah 7 9.59% 20% - 36% Sangat Rendah 2 2.74% Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat persentase tertinggi

indikator dari persyaratan personil adalah sebesar 49.32%, sedangkan

persentase terendah adalah sebesar 2.74%. Berdasarkan data yang telah di

peroleh dan di olah, skor total indikator dari persyaratan personil adalah

102

sebanyak 867 (79.18%) dengan demikian dapat dikatakan bahwa indikator

persyaratan personil berada pada kategori tinggi.

D. Disiplin Kerja

Tabel 4.19 : Kriteria dan Persentase Variabel Disiplin Kerja Interval Kriteria Frekuensi Persentase 85% - 100% Sangat Tinggi 23 31.51% 69% - 84% Tinggi 36 49.32% 53% - 68% Sedang 2 2.74% 37% - 52% Rendah 12 16.44% 20% - 36% Sangat Rendah 0 0.00%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat persentase tertinggi dari variabel

disiplin kerja adalah sebesar 49.32%, sedangkan persentase terendah adalah

sebesar 2.74%.

Disiplin kerja pegawai dalam penelitian ini di lihat dari delapan indikator

yaitu tujuan dan kemampuan, teladan pimpinan, balas jasa, keadilan, pengawasan

melekat (waskat), sanksi hukuman, ketegasan, dan hubungan kemanusiaan. Secara

lebih rinci mengenai deskripsi disiplin kerja karyawan pada Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata Kabupaten Pemalang ditinjau dari tiap-tiap indikator dapat di lihat

sebagai berikut :

a. Tujuan dan Kemampuan

Tabel 4.20 : Kriteria dan Persentase Indikator Tujuan dan Kemampuan Interval Kriteria Frekuensi Persentase 85% - 100% Sangat Tinggi 17 23.29% 69% - 84% Tinggi 42 57.53% 53% - 68% Sedang 4 5.48% 37% - 52% Rendah 9 12.33% 20% - 36% Sangat Rendah 1 1.37%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

103

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat persentase tertinggi

indikator dari tujuan dan kemampuan adalah sebesar 57.53%, sedangkan

persentase terendah adalah sebesar 1.37%. Berdasarkan data yang telah di

peroleh dan diolah, skor total indikator dari tujuan dan kemampuan adalah

sebanyak 553 (75.75%) dengan demikian dapat dikatakan bahwa indikator

tujuan dan kemampuan berada pada kategori tinggi.

b. Teladan Pimpinan

Tabel 4.21 : Kriteria dan Persentase Indikator Teladan Pimpinan Interval Kriteria Frekuensi Persentase 85% - 100% Sangat Tinggi 26 35.62% 69% - 84% Tinggi 36 49.32% 53% - 68% Sedang 6 8.22% 37% - 52% Rendah 5 6.85% 20% - 36% Sangat Rendah 0 0.00%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat persentase tertinggi

indikator dari teladan pimpinan adalah sebesar 49.32%, sedangkan

persentase terendah adalah sebesar 6.85%. Berdasarkan data yang telah di

peroleh dan diolah, skor total indikator dari teladan pimpinan adalah

sebanyak 598 (81.92%) dengan demikian dapat dikatakan bahwa indikator

teladan pimpinan berada pada kategori tinggi.

c. Balas Jasa

Tabel 4.22 : Kriteria dan Persentase Indikator Balas Jasa Interval Kriteria Frekuensi Persentase 85% - 100% Sangat Tinggi 15 20.55% 69% - 84% Tinggi 48 65.75% 53% - 68% Sedang 1 1.37% 37% - 52% Rendah 9 12.33% 20% - 36% Sangat Rendah 0 0.00%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

104

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat persentase tertinggi

indikator dari balas jasa adalah sebesar 65.75%, sedangkan persentase

terendah adalah sebesar 1.37%. Berdasarkan data yang telah di peroleh dan

diolah, skor total indikator dari balas jasa adalah sebanyak 556 (76.16%)

dengan demikian dapat dikatakan bahwa indikator balas jasa berada pada

kategori tinggi.

d. Keadilan

Tabel 4.23 : Kriteria dan Persentase Indikator Keadilan Interval Kriteria Frekuensi Persentase 85% - 100% Sangat Tinggi 10 13.70% 69% - 84% Tinggi 52 71.23% 53% - 68% Sedang 5 6.85% 37% - 52% Rendah 6 8.22% 20% - 36% Sangat Rendah 0 0.00%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat persentase tertinggi

indikator dari keadilan adalah sebesar 71.23%, sedangkan persentase

terendah adalah sebesar 6.85%. Berdasarkan data yang telah di peroleh dan

diolah, skor total indikator dari keadilan adalah sebanyak 563 (77.12%)

dengan demikian dapat dikatakan bahwa indikator keadilan berada pada

kategori tinggi.

e. Pengawasan Melekat (Waskat)

Tabel 4.24 : Kriteria dan Persentase Indikator Pengawasan Melekat (Waskat) Interval Kriteria Frekuensi Persentase 85% - 100% Sangat Tinggi 20 27.40% 69% - 84% Tinggi 32 43.84% 53% - 68% Sedang 14 19.18% 37% - 52% Rendah 6 8.22% 20% - 36% Sangat Rendah 1 1.37%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

105

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat persentase tertinggi

indikator dari pengawasan melekat adalah sebesar 43.84%, sedangkan

persentase terendah adalah sebesar 1.37%. Berdasarkan data yang telah di

peroleh dan diolah, skor total indikator dari pengawasan melekat adalah

sebanyak 562 (76.99%) dengan demikian dapat dikatakan bahwa indikator

pengawasan melekat berada pada kategori tinggi.

f. Sanksi Hukuman

Tabel 4.25 : Kriteria dan Persentase Indikator Sanksi Hukuman Interval Kriteria Frekuensi Persentase 85% - 100% Sangat Tinggi 26 35.62% 69% - 84% Tinggi 27 36.99% 53% - 68% Sedang 10 13.70% 37% - 52% Rendah 9 12.33% 20% - 36% Sangat Rendah 1 1.37%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat persentase tertinggi

indikator dari sanksi hukuman adalah sebesar 36.99%, sedangkan

persentase terendah adalah sebesar 1.37%. Berdasarkan data yang telah di

peroleh dan diolah, skor total indikator dari sanksi hukuman adalah

sebanyak 837 (76.44%) dengan demikian dapat dikatakan bahwa indikator

sanksi hukuman berada pada kategori tinggi.

g. Ketegasan

Tabel 4.26 : Kriteria dan Persentase Indikator Ketegasan Interval Kriteria Frekuensi Persentase 85% - 100% Sangat Tinggi 22 30.14% 69% - 84% Tinggi 3 4.11% 53% - 68% Sedang 38 52.05% 37% - 52% Rendah 7 9.59% 20% - 36% Sangat Rendah 3 4.11%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

106

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat persentase tertinggi

indikator dari ketegasan adalah sebesar 52.05%, sedangkan persentase

terendah adalah sebesar 4.11%. Berdasarkan data yang telah di peroleh dan

diolah, skor total indikator dari ketegasan adalah sebanyak 746 (68.13%)

dengan demikian dapat dikatakan bahwa indikator ketegasan berada pada

kategori tinggi.

h. Hubungan Kemanusiaan

Tabel 4.27 : Kriteria dan Persentase Indikator Hubungan Kemanusiaan Interval Kriteria Frekuensi Persentase 85% - 100% Sangat Tinggi 21 28.77% 69% - 84% Tinggi 38 52.05% 53% - 68% Sedang 4 5.48% 37% - 52% Rendah 9 12.33% 20% - 36% Sangat Rendah 1 1.37%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat persentase tertinggi

indikator dari hubungan kemanusiaan adalah sebesar 52.05%, sedangkan

persentase terendah adalah sebesar 1.37%. Berdasarkan data yang telah di

peroleh dan diolah, skor total indikator dari hubungan kemanusiaan adalah

sebanyak 571 (78.22%) dengan demikian dapat dikatakan bahwa indikator

hubungan kemanusiaan berada pada kategori tinggi.

4.1.1.2. Hasil Uji dengan Metode Analisis Data

A. Uji Normalitas

Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menentukan apakah variabel

berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan dengan

menggunakan uji kolmogorov-smirnov test. Jika tingkat signifikansi probabilitas

107

>0.05 maka data penelitian berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dengan

menggunakan program SPSS adalah sebagai berikut:

Tabel 4.28 : Hasil uji normalitas dengan SPSS (Kolmogorov-Smirnov)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 73

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000

Std. Deviation 4.28878988 Most Extreme Differences Absolute .064

Positive .031 Negative -.064

Kolmogorov-Smirnov Z .546 Asymp. Sig. (2-tailed) .927

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan hasil uji normalitas di atas, terlihat nilai Asymp. Sig. (2-

tailed) sebesar 0.927 dengan probabilitas > 0.05 maka data penelitian berdistribusi

normal. Selain data diolah dengan uji one-sample kolmogorov-smirnov test, uji

normalitas ini juga di dukung dari gambar grafik normal probability plot.Apabila

variabel berdistribusi normal maka penyebaran plot akan berada disekitar dan

disepanjang garis 45 derajat. Hasil dari uji normalitas (grafik normal probability

plot) dengan menggunakan program SPSS adalah sebagai berikut :

108

Gambar 4.1 : Grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

B. Uji Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas

dapat dilakukan dengan mencari besarnya Variance Inflation Factor (VIF) dan

nilai tolerancenya. Jika VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1 maka

regresi bebas dari multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas dengan

menggunakan software SPSS adalah sebagai berikut:

Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0

Expe

cted

Cum

Pro

b1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Kinerja

109

Coefficients(a)

Model Collinearity Statistics B Std. Error

1 Kepemimpinan .562 1.781 Analisis Jabatan .769 1.301 Disiplin Kerja .557 1.796

a Dependent Variable: Kinerja Tabel 4.29 : Hasil Uji Multikolinieritas dengan Menggunakan Spss

Berdasarkan hasil uji multikolinieritas di atas, dapat disimpulkan bahwa

nilai VIF dari ketiga variabel nilainya < 10 dan nilai toleransinya lebih dari 0.1,

sehingga ketiga variabel tidak terkena multikolinieritas dan setiap variabel bebas

tidak memiliki hubungan korelasi.

C. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan melalui

pengamatan terhadap pola scatter plot yang dihasilkan melalui SPSS. Apabila

pola scatter plot membentuk pola tertentu, maka model regresi memiliki gejala

heteroskedastisitas. Munculnya gejala heteroskedastisitas menunjukkan bahwa

penaksir dalam model regresi tidak efisien dalam sampel besar maupun kecil. Jika

tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol

pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bebas heteroskedastisitas. Hasil uji

heteroskedastisitas dengan menggunakan software SPSS adalah sebagai berikut:

110

Gambar 4.2 : Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Menggunakan SPSS

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan gambar heteroskedastisitas di atas, maka di lihat scatter plot

menyebar di antara 0 diagonal dan 0 vertikal maka dapat disimpulkan model

regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.1.1.3. Analisis Regresi Berganda

Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan,

analisis jabatan, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang. Hasil dari analisis regresi

berganda dengan menggunakan software SPSS adalah sebagai berikut:

Regression Standardized Predicted Value

210-1-2-3-4

Reg

ress

ion

Stu

dent

ized

R

esid

ual

2

1

0

-1

-2

-3

-4

Scatterplot

Dependent Variable: Kinerja

112

4.1.1.4. Uji Hipotesis Penelitian

A. Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen (bebas/X) secara individual terhadap variabel dependen(terikat/Y).

Kaidah pengambilan keputusan dalam uji t dengan menggunakan program SPSS

adalah :

Jika probabilitas > 0,05 maka diterima (variance sama)

Jika probabilitas < 0,05 maka ditolak (variance berbeda)

Berdasarkan tabel 4.27 di atas maka dapat disimpulkan bahwa jika di

lihat dari masing-masing tingkat signifikansi dari tiap variabel bebas (X) yaitu

variabel kepemimpinan (0.002), analisis jabatan (0.000), dan disiplin kerja (0.001)

di mana seluruhnya < 0.05 maka dapat diartikan bahwa masing-masing ketiga

variabel independen (X) saling berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yaitu

variabel kinerja dan karena tingkat signifikansi masing-masing variabel bebas <

0.05 maka Ho di tolak sedangkan Ha diterima yaitu Xଵ berpengaruh terhadap Y,

Xଶberpengaruh terhadap Y, dan Xଷberpengaruh terhadap Y.

B. Uji Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen. Kaidah pengambilan keputusan dalam uji

F menggunakan SPSS adalah :

Jika probabilitas > 0,05 maka diterima.

Jika probabilitas < 0,05 maka ditolak.

111

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 9.965 4.161 2.395 .019

Kepemimpinan .209 .066 .308 3.195 .002 Analisis Jabatan .183 .046 .326 3.960 .000 Disiplin Kerja .201 .057 .343 3.544 .001

a Dependent Variable: Kinerja Tabel 4.30 : Hasil Analisis Regresi Berganda dengan Menggunakan SPSS

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda tersebut, maka diperoleh

persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 9.965+0.209܆+0.183܆+0.201܆

Persamaan di atas dapat diartikan sebagai berikut:

Konstanta sebesar 9.965. Jika variabel kepemimpinan, analisis jabatan, dan

disiplin kerja sama dengan nol (0), maka besarnya kinerja pegawai adalah

9.965.

Jika variabel kepemimpinan mengalami kenaikan sebesar satu poin,

sementara variabel analisis jabatan dan disiplin kerja dianggap tetap, maka

akan menyebabkan kenaikan kinerja karyawan sebesar 0.209.

Jika variabel analisis jabatan mengalami kenaikan sebesar satu poin,

sementara variabel kepemimpinan dan disiplin kerja dianggap tetap, maka

akan menyebabkan kenaikan kinerja karyawan sebesar 0.183.

Jika variabel disiplin kerja mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara

kepemimpinan dan analisis jabatan dianggap tetap, maka akan menyebabkan

kenaikan kinerja karyawan sebesar 0.201.

113

Hasil uji F dengan menggunakan software SPSS adalah sebagai berikut:

ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2352.282 3 784.094 40.852 .000(a)

Residual 1324.348 69 19.193 Total 3676.630 72

a Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Analisis Jabatan, Kepemimpinan b Dependent Variable: Kinerja Tabel 4.31 : Hasil Uji F dengan Menggunakan SPSS

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan hasil uji simultan (uji F) diperoleh F hitung = 40.852 dengan

nilai signifikansi 0.000. Karena nilai signifikansi jauh lebih kecil dari 0.05, maka

Ho di tolak. Hal ini menunjukkan bahwa Ha yang berbunyi secara simultan

kepemimpinan, analisis jabatan, dan disiplin kerja berpengaruh positif terhadap

kinerja karyawan diterima.

C. Uji Koefisien Determinasi ( )

Koefisien determinasi merupakan ukuran yang dapat dipergunakan untuk

mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Bila

koefisien determinasi = 0, berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh

sama sekali (= 0%) terhadap variabel tidak bebas. Sebaliknya, jika koefisien

determinasi = 1, berarti variabel tidak bebas 100% dipengaruhi oleh variabel

bebas, karena itu letak berada dalam selang (interval) antara 0 dan 1, secara

aljabar dinyatakan 0 1.

114

secara sederhana merupakan suatu ukuran kemajuan ditinjau dari

sudut pengurangan kesalahan total (total error). menunjukkan pengurangan

atas kesalahan total ketika diplot sebuah garis regresi.

Terdapat dua cara di dalam mengetahui hasil dari uji determinasi yakni

dengan cara simultan dan cara parsial. Untuk mendapatkan hasil uji dengan cara

determinasi dan parsial maka digunakanlah program SPSS. Berikut hasil dari uji

dengan simultan dan parsial:

1) Simultan

Untuk mengetahui besarnya pengaruh kepemimpinan, analisis jabatan,

dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan secara simultan, dapat diketahui

berdasarkan nilai adjusted R squaredan hasilnya adalah sebagai berikut:

Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

Std. Error of the Estimate

R Square Change F Change df1 df2 df2

1 .800(a) .640 .624 4.38103 .000 a Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Analisis Jabatan, Kepemimpinan b Dependent Variable: Kinerja Tabel 4.32 : Hasil Uji Determinasi Secara Simultan dengan Menggunakan

SPSS Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan tabel 4.29 diketahui bahwa nilai adjusted R square sebesar

0.624, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh kepemimpinan, analisis

jabatan, dan disiplin kerja terhadap kinerja adalah sebesar 62%, sedangkan

sisanya yaitu sebesar 38% menjelaskan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain di luar model.

115

2. Parsial

Untuk mengetahui besarnya pengaruh kepemimpinan, analisis jabatan,

dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan secara parsial, dapat diketahui

berdasarkan nilai kuadrat dari correlations partial dan hasilnya adalah sebagai

berikut:

Coefficients(a) Model Correlations Collinearity Statistics Zero-order Partial Part Tolerance VIF 1 Kepemimpinan .669 .359 .231 .562 1.781 Analisis Jabatan .610 .430 .286 .769 1.301 Disiplin Kerja .684 .392 .256 .557 1.796

a Dependent Variable: Kinerja Tabel 4.33 : Hasil Uji Determinasi Secara Parsial dengan Menggunakan

SPSS Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011

Berdasarkan tabel 4.30 dapat diketahui bahwa nilai correlations partial

dari variabel kepemimpinan adalah sebesar 0.359, variabel analisis jabatan sebesar

0.430, dan variabel disiplin kerja sebesar 0.392, sehingga besarnya pengaruh ( rଶ)

kepemimpinan terhadap kinerja adalah sebesar ( 0,359 )ଶ = 0.1289 atau 12.89%,

analisis jabatan terhadap kinerja adalah sebesar ( 0,430 )ଶ = 0.1849 atau 18.49%,

dan disiplin kerja terhadap kinerja adalah sebesar ( 0,392 )ଶ = 0.1537 atau

15.37%.

116

4.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang menguji mengenai pengaruh

kepemimpinan, analisis jabatan, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang dengan menggunakan

berbagai uji baik menggunakan metode pendekatan indikator dan uji hipotesis

seperti uji parsial (uji t), uji simultan (uji F), dan uji determinasi (uji ) maka

dapat dikatakan bahwa variabel kepemimpinan, variabel analisis jabatan, dan

variabel disiplin kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan dan hal ini

dapat di lihat pada pengujian yang telah di bahas sebelumnya.

Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan sebelumnya mengenai

variabel kepemimpinan dan hasil tersebut telah menunjukkan bahwa

kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kinerja

karyawan, selain itu pengaruh dari variabel kepemimpinan memiliki pengaruh

yang paling besar di antara variabel yang lain seperti analisis jabatan dan disiplin

kerja. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pengertian kepemimpinan dan

indikator yang berasal dari teori Wexley dan Yuki (dalam Nurdiansah, 2010:19-

21) memiliki kesesuaian terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan. Walaupun

penelitian dengan menggunakan angket/kuesioner telah dilakukan dan hasilnya

telah dapat di lihat, namun tidak sepenuhnya hasil dari pengolahan data yang

dilakukan dapat berpengaruh terhadap kinerja, karena itulah peneliti kemudian

juga melakukan wawancara kepada beberapa responden agar nantinya dapat

dihasilkan hasil penelitian yang lebih valid, karena jika hanya mengacu pada hasil

117

olah data dikhawatirkan hasil tersebut tidak dapat digunakan semaksimal mungkin

berhubung objek merupakan bagian dari masyarakat sosial. Hasil wawancara

tersebut menunjukkan bahwa terdapat hambatan dari segi internal dan dari segi

eksternal. Dari segi internal, hambatan yang muncul adalah dari pimpinan itu

sendiri yang masih belum bisa memaksimalkan potensi sumber daya alam yang

dimiliki karena pemimpin tidak memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang

dunia kepariwisataan. Selain itu, dilihat dari segi eksternal, dana APBD untuk

masalah pengembangan kepariwisataan juga terbatas dan masalah eksternal yang

lain seperti masalah masyarakat di sekitar lingkungan luar Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata seperti melakukan corat-coret pada aset yang ada di Dinas Kebudyaan

dan Pariwisata Kabupaten Pemalang (tembok, wahana permainan, dan lainnya).

Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan sebelumnya mengenai

pengaruh variabel analisis jabatan dengan kinerja karyawan Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata Kabupaten Pemalang dimana hasilnya adalah terdapat pengaruh

antara variabel analisis jabatan dengan variabel kinerja. Hal tersebut dapat dilihat

pada hasil uji yang telah disampaikan sebelumnya, sehingga dapat dikatakan

bahwa variabel analisis jabatan mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan. Dan hal ini sesuai dengan indikator yang disampaikan

oleh Moekijat (dalam Fuady R, dalam Jurnal Dharma Ekonomi, 1997:57) antara

lain aktivitas pekerjaan, perilaku manusia, peralatan kerja yang digunakan, standar

prestasi, konteks pekerjaan, dan persyaratan personil. Meskipun demikian, karena

data hasil penelitian ada kemungkinan tidak valid karena objek penelitian

merupakan bagian dari masyarakat sosial dimana hasil dari olah data yang

118

dihasilkan belum tentu dapat diterapkan secara maksimal, oleh karenanya peneliti

kemudian melakukan wawancara untuk mengetahui bagaimana pengaruh analisis

jabatan terhadap kinerja karyawan dan hasilnya adalah penempatan pegawai

(mutasi) di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata merupakan kewenangan dari Badan

Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Pemalang dan dari peraturan

kepegawaian terkait, sehingga Dinas Kebudayaan dan Pariwisata hanya menerima

dan menjalankan aturan dari BKD tersebut. Meskipun demikian, Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang dalam usahanya meningkatkan

kinerja dari segi analisis jabatan kemudian mengadakan pelatihan-pelatihan

kepada karyawannya agar dapat meningkatkan kinerjanya seperti dengan

mengadakan pelatihan SAR (Search and Resque) dan ESQ (Emotional Spiritual

Quotion).

Disamping kedua variabel yang telah disampaikan di atas, variabel

disiplin kerja ternyata mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan pada

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang karena dengan disiplin

dalam bekerja akan turut membantu dalam meningkatkan kinerja karyawan dan

membantu karyawan di dalam menyelesaikan tugas-tugasnya tepat pada

waktunya. Disiplin dalam bekerja merupakan suatu aturan yang diciptakan oleh

organisasi baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga setiap pegawai mampu dan

aktif di dalam menjalankan setiap pekerjaan dengan rasa tanggung jawab.

Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan untuk menguji variabel

disiplin kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan pada Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang, maka dilakukanlah beberapa

119

uji dan hasil dari beberapa uji tersebut dapat dilihat pada bagian pembahasan

sebelumnya. Dari hasil uji tersebut dapat dikatakan bahwa variabel disiplin kerja

mempunyai pengaruh terhadap variabel kinerja karyawan. Untuk mendapatkan

data yang lebih banyak sehingga data yang dihasilkan dapat lebih valid, maka

peneliti juga melakukan wawancara kepada beberapa responden. Dari hasil

tersebut di dapat bahwa disiplin pegawai pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Pemalang memang masih kurang baik, hal tersebut dapat terlihat pada

ketika apel pagi berlangsung terdapat beberapa karyawan yang masih terlambat,

kemudian ketika selesai apel pagi dan pada saat jam kerja berlangsung masih

terdapat beberapa karyawan yang berada diluar kantor. Hal tersebut otomatis

dapat mengurangi kinerja karyawan yang bersangkutan dan juga akan berimbas

pada peningkatan tujuan kinerja organisasi secara keseluruhan.

120

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh

kepemimpinan, analisis jabatan, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang, maka simpulan yang

dapat dikemukakan antara lain sebagai berikut:

1). Hasil yang diperoleh dari beberapa uji yang telah dilakukan, maka

dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan mempunyai pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

2). Hasil yang diperoleh dari beberapa uji yang telah dilakukan, maka

dapat disimpulkan bahwa variabel analisis jabatan memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang.

3). Hasil yang diperoleh dari beberapa uji yang telah dilakukan, maka

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara variabel disiplin kerja dengan variabel kinerja karyawan pada

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang.

4). Hasil penelitian pengaruh variabel kepemimpinan, analisis jabatan, dan

disiplin kerja memiliki hasil yang signifikan dan positif.

120

121

5.2. Saran

Sesuai dengan hasil penelitian, pembahasan, dan simpulan yang telah

disampaikan sebelumnya, maka saran yang dapat disampaikan antara lain sebagai

berikut:

a. Bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang

1) Kepemimpinan yang ada pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Pemalang hendaknya dapat lebih baik di dalam

mengelola kualitas sumber daya manusia yang menyangkut dengan

kinerja karyawannya, sehingga kinerja dari para karyawan dapat

lebih maksimal. Pengelolaan kualitas sumber daya manusia dapat

ditingkatkan dengan cara mengadakan pelatihan-pelatihan yang

berhubungan dengan peningkatan kualitas seperti training dan lain

sebagainya. Selain itu, pimpinan hendaknya dapat lebih mengawasi

pekerjaan dari para bawahannya sehingga karyawan bisa

memaksimalkan pekerjaannya sehingga berimbas pada kinerja

karyawan.

2) Masih ada karyawan yang memiliki tingkat disiplin yang kurang

baik di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang

sehingga berakibat dari kurang maksimalnya kinerja dari karyawan

tersebut. Oleh karenanya, pimpinan dan seluruh perangkat organisasi

dapat lebih menegakkan peraturan-peraturan yang berhubungan

dengan disiplin kerja karyawan karena nyatanya masih ada karyawan

yang masih melakukan pelanggaran dalam hal kedisiplinan dalam

122

bekerja. Selain itu, dapat pula dengan mengenakan sanksi yang dapat

menyebabkan efek jera kepada setiap karyawan yang kurang

disiplin.

b. Bagi peneliti sejenis

Bagi peneliti yang tertarik ingin meneliti mengenai Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata disarankan untuk mengobservasi dan

mengeksplorasi lebih jauh mengenai permasalahan-permasalahan

yang terdapat di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Pemalang khususnya yang berhubungan dengan sumber daya

manusia seperti permasalahan dalam hal lingkungan kerja, budaya

organisasi, kompensasi, komunikasi dalam organisasi, selain itu juga

disarankan untuk mencoba menggunakan metode-metode lainnya

seperti metode dengan menggunakan metode kualitatif di samping

dengan metode kuantitatif di dalam mendapatkan data dan informasi

agar mendapatkan data dan informasi yang lebih valid dan akurat

sehingga nantinya hasil penelitian yang dihasilkan dapat

dimanfaatkan serta tidak menimbulkan masalah yang baru.

123

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ashadi, Aris Kamal. 2011. Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi I Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES.

Darmawan, Ardian Eko. 2011. Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan PT. Sari Temabakau Harum Kabupaten Kendal. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES.

Dessler, Gary. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid 1. Terjemahan Paramita Rahayu. Jakarta: Indeks.

Fuady R., Wachid. 1997. Manfaat Analisis Jabatan. Dalam Jurnal Dharma Ekonomi, No. 7 TH. IV. Hal. 54-60 Semarang: STIE Dharmaputra.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gibson. 2011. Kinerja. http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja. (14 Juni 2011).

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.

_______________. 2003. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan, Malayu S. P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

124

Ivancevich, John M., Robert Konopaske, dan Michael T. Matteson. 2006. Perilaku dan Manajemen Organisasi Jilid 2. Terjemahan Gina Gania. Jakarta: Erlangga.

Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia

Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

________________________________. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan Diana Angelia. Jakarta: Salemba Empat.

Muchlas, Macmuri. 2005. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Notoadmodjo, Soekidjo. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Nurdiansah, Bambang. 2010. Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Provinsi Jawa Tengah. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES.

Pujangkoro, Sugih Arto. 2004. Analisis Jabatan (Job Analysis). Dalam Jurnal e-USU Depository. Hal. 1-14 Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara.

Rahmawan, Dheni. 2010. Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Kereta Api Daerah Operasional IV Semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES.

Siagian, Sondang P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Slamet, Achmad. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Semarang: Unnes Press.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. ALFABETA.

125

Umam, Khaerul. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Wahyuni, Dewi Urip. 2008. Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan, Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Melalui Perilaku Karyawan Pada Guru SMA Swasta Di Kawasan Surabaya Barat. Dalam Jurnal Ventura, Volume 11 No. 3. Hal 215-236 Surabaya: STIE Fatahillah.

Wikipedia. 2011. Kepemimpinan. http://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan. (14

Juni 2011).

Wikipedia. 2011. Kinerja. http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja. (14 Juni 2011).

126

LAMPIRAN

127

128

129

130

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN, ANALISIS JABATAN,

DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

KABUPATEN PEMALANG

Oleh: Septivan Nada Pratama

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

131

KATA PENGANTAR

Bapak/Ibu yang terhormat.

Pada kesempatan ini, di mohon kesediaan Bapak/Ibu mengisi kuesioner untuk

mengidentifikasi pengaruh kepemimpinan, analisis jabatan, dan disiplin kinerja

terhadap kinerja. Sudilah kiranya Bapak/Ibu meluangkan waktu sejenak untuk

mengisi kuesioner ini. Semua pendapat/tanggapan Bapak/Ibu akan dirahasiakan

dan hanya dipakai untuk keperluan penelitian semata.

Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu ucapkan terima kasih. Semoga

sumbangan Bapak/Ibu dapat bermanfaat bagi pengembangan praktek dan ilmu

manajemen khususnya manajemen sumber daya manusia.

Hormat ,

Peneliti

Septivan Nada Pratama

132

ANGKET PENELITIAN

A. PETUNJUK PENGISISAN .

1. Untuk memberikan pendapat/tanggapan angket (kuesioner) penelitian ini,

Bapak/Ibu cukup memberi tanda centang (√) pada salah satu pilihan yang

sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), R

(Ragu-ragu), KS (Kurang Setuju), dan TS (Tidak Setuju).

B. PENJELASAN

1. Bapak/Ibu dipersilahkan untuk membaca dengan teliti setiap pernyataan yang

tersedia.

2. Agar hasil kuesioner ini valid dan dapat diolah dengan baik, mohon

Bapak/Ibu memberikan pendapat setiap pertanyaan yang diajukan.

3. Kuesioner (angket) ini terdiri dari beberapa bagian: Bagian 1 mengenai

Kepemimpinan; Bagian 2 mengenai Analisis Jabatan; Bagian 3 mengenai

Disiplin Kerja; dan Bagian 4 mengenai Kinerja.

133

BAGIAN I

KEPEMIMPINAN

A. Kejelasan Peran

No. Pernyataan SS S R KS TS 1. Pemimpin menunjukkan bahwa pekerjaan

yang dilakukannya adalah pekerjaan yang sangat penting bagi karyawan dan organisasi.

2. Pemimpin dapat mengelola sumber daya organisasi baik sumber daya manusia maupun potensi sumber daya alam objek wisata dengan baik.

3. Pemimpin menunjukkan kesungguhannya dalam mencapai visi dan tujuan perusahaan.

4. Pemimpin menjadikan dirinya teladan bagi anggota organisasi.

5. Pemimpin menekankan agar bawahan memusatkan perhatian dengan pekerjaan masing-masing.

6. Pemimpin memberikan penjelasan mengenai pekerjaan dan apa yang harus dilakukan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.

B. Penetapan Ganjaran

No. Pernyataan SS S R KS TS 1. Pemimpin memberikan imbalan bagi setiap

karyawan yang berhasil menyelesaikan tugas dan kewajibannya dengan baik, seperti insentif maupun bonus.

2. Pemimpin memberikan hukuman ketika terdapat karyawan yang melakukan kelalaian dalam pekerjaannya, seperti skorsing.

3. Pemimpin memberikan teguran terhadap karyawan yang melalaikan tugas dan kewajiban.

4. Pemimpin memberikan ganjaran/hukuman yang memberikan efek jera seperti penundaan pangkat.

134

C. Mempermudah Pekerjaan

No. Pernyataan SS S R KS TS 1. Pemimpin membantu bawahannya yang

merasa kesulitan menyelesaikan pekerjaan.

2. Organisasi menyediakan perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya seperti ballpoint, komputer, printer, dan lainnya.

3. Pemimpin memberikan informasi-informasi mengenai tugas dan kewajiban setiap karyawan.

4. Pemimpin memiliki cara tersendiri di dalam memberikan bantuan kepada karyawan seperti memberikan metode di dalam menyelesaikan pekerjaan.

D. Kepemimpinan yang Suportif

No. Pernyataan SS S R KS TS 1. Pemimpin memberikan dukungan kepada

setiap karyawan berupa dukungan moral seperti mengadakan pelatihan ESQ (Emotional Spiritual Quotion) dan pemberian motivasi.

2. Pemimpin memberikan semangat kepada bawahannya dalam bekerja agar dapat berbuat yang lebih baik.

3. Pemimpin memberikan penjelasan kepada karyawan yang merasa kurang memahami pekerjaan yang dilakukan.

4. Pemimpin memberikan respon yang positif terhadap setiap karyawan yang menyelesaikan pekerjaannya.

5. Pemimpin memperhatikan setiap kebutuhan bagi para karyawan untuk menunjang pekerjaannya seperti komputer, dan lain sebagainya.

6. Pemimpin memberikan pelatihan kepada karyawan yang baru pertama kali bekerja.

7. Pemimpin memberikan kebebasan kepada bawahan dalam menyelesaikan pekerjaannya seperti kebebasan berinovasi untuk menyelesaikan setiap pekerjaan.

135

BAGIAN II ANALISIS JABATAN

A. Aktivitas Pekerjaan

No. Pernyataan SS S R KS TS 1. Pemimpin menjabarkan setiap aktivitas

pekerjaan yang harus dilakukan selama melakukan pekerjaan.

2. Pemimpin memberikan informasi mengenai cara melakukan setiap pekerjaan.

3. Pemimpin memeriksa hasil pekerjaan yang telah dilakukan oleh para bawahannya.

B. Perilaku Manusia

No. Pernyataan SS S R KS TS 1. Pemimpin berkomunikasi dengan baik kepada

setiap karyawan dalam melakukan aktivitas pekerjaan.

2. Pemimpin meminta setiap pekerjaan yang dilakukan setiap karyawan dibuat dalam daftar.

3. Pemimpin memberikan kesempatan kepada setiap karyawan untuk terlibat di dalam proses pengambilan keputusan.

C. Peralatan Kerja yang Digunakan

No. Pernyataan SS S R KS TS 1. Peralatan kerja yang diberikan oleh perusahaan

sudah memadai seperti tersedianya komputer, printer, dan lainnya.

2. Peralatan kerja yang digunakan memberikan pengaruh positif terhadap hasil pekerjaan sehingga mempercepat proses penyelesaian pekerjaan seperti peralatan kebersihan (sapu, pel, gerobak sampah, dan lainnya).

136

D. Standar Prestasi

No. Pernyataan SS S R KS TS 1. Pemimpin memberikan informasi standar

prestasi kepada karyawan mengenai kuantitas dan kualitas pekerjaan yang harus dicapai.

2. Pemimpin mengevaluasi setiap hasil tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang dilakukan karyawan.

E. Konteks Pekerjaan

No. Pernyataan SS S R KS TS 1. Pemimpin memberikan gambaran mengenai

kondisi fisik kerja kepada karyawan.

2. Pemimpin memberikan jadwal kerja yang harus dipatuhi setiap karyawan.

3. Pemimpin memberikan informasi kepada karyawan mengenai orang-orang yang dapat membantu menyelesaikan tugas dan tanggung jawab pekerjaan.

F. Persyaratan Personil

No. Pernyataan SS S R KS TS 1. Perusahaan memberikan informasi berkenaan

dengan persyaratan yang harus dimiliki calon karyawan yang akan bekerja di dalam perusahaan.

2. Perusahaan memberikan pelatihan kepada karyawan yang baru berada di perusahaan.

3. Perusahaan memberikan keterampilan yang membantu karyawan di dalam melakukan pekerjaan seperti pelatihan penyelamatan SAR (Search and Rescue).

137

BAGIAN III

DISIPLIN KERJA

A. Tujuan dan Kemampuan

No. Pernyataan SS S R KS TS 1. Pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan sudah

sesuai dengan kemampuan yang dimiliki karyawan.

2. Pekerjaan yang dilakukan memiliki tujuan yang jelas dan ideal bagi karyawan.

B. Teladan Pimpinan

No. Pernyataan SS S R KS TS 1. Pemimpin memiliki disiplin yang tinggi di

dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.

2. Pemimpin memberikan contoh kepada bawahannya mengenai disiplin dalam bekerja.

C. Balas Jasa

No. Pernyataan SS S R KS TS 1. Organisasi memberikan tunjangan hari raya

menjelang Hari Raya Idul Fitri dalam bentuk parsel atau lain sebagainya.

2. Organisasi memberikan imbalan yang pantas terhadap karyawan yang melakukan disiplin dan hasil yang memuaskan pada pekerjaannya dalam bentuk insentif dan bonus.

D. Keadilan

No. Pernyataan SS S R KS TS 1. Pemimpin melakukan perbuatan dengan adil

kepada bawahannya.

2. Pemimpin tidak menunjukkan rasa egois kepada bawahannya.

138

E. Pengawasan Melekat (Waskat)

No. Pernyataan SS S R KS TS 1. Karyawan melakukan pekerjaan bukan

karena unsur paksaan melainkan karena adanya tujuan yang ingin dicapai seperti meningkatkan karir.

2. Karyawan selalu menjaga sikap dan perilaku di dalam organisasi meskipun tidak di awasi oleh pimpinan.

F. Sanksi Hukuman

No. Pernyataan SS S R KS TS 1. Perusahaan memiliki aturan dan sanksi

terhadap setiap perilaku yang menyimpang dari karyawan.

2. Pemimpin menerapkan aturan dan sanksi yang adil terhadap setiap karyawannya.

3. Sanksi yang diberikan kepada karyawan memberikan efek jera.

G. Ketegasan

No. Pernyataan SS S R KS TS 1. Pemimpin memiliki sikap yang tegas dalam

menghukum setiap karyawan yang memiliki perilaku menyimpang dari aturan.

2. Pemimpin memecat karyawan yang dianggap sering melakukan tindakan indisipliner.

3. Dalam melaksanakan tindakan mengenakan sanksi pemimpin bertindak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

H. Hubungan Kemanusiaan

No. Pernyataan SS S R KS TS 1. Setiap karyawan memiliki ikatan emosional

terhadap karyawan yang lain seperti saling mengingatkan ketika karyawan lain melakukan pelanggaran aturan.

2. Setiap karyawan menciptakan hubungan yang harmonis di dalam organisasi perusahaan seperti menjaga kondisi tempat kerja agar selalu kondusif.

139

BAGIAN IV

KINERJA

A. Kuantitas Output

No. Pernyataan SS S R KS TS 1. Pekerjaan yang karyawan hasilkan sudah

sesuai dengan yang ditentukan perusahaan.

2. Terkadang karyawan harus lembur untuk menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai sehingga hasilnya sesuai dengan kuantitas yang telah ditetapkan.

B. Kualitas Output

No. Pernyataan SS S R KS TS 1. Perusahaan menentukan standar pencapaian

hasil pekerjaan yang baik/benar kepada karyawan.

2. Perusahaan menuntut karyawan cepat berpikir dalam memecahkan masalah.

C. Jangka Waktu Output

No. Pernyataan SS S R KS TS 1. Setiap aktivitas pekerjaan memiliki jangka

waktu tertentu untuk diselesaikan.

2. Karyawan diberikan pekerjaan lembur agar dapat menyelesaikan tugas tepat waktu seperti membawa tugas kantor ke rumah.

3. Hasil pekerjaan karyawan diselesaikan tepat pada waktunya.

4. Dalam melakukan pekerjaan karyawan selalu menggunakan waktu seefektif mungkin agar dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

140

D. Kehadiran di Tempat Kerja

No. Pernyataan SS S R KS TS 1. Karyawan hadir di dalam melakukan pekerjaan

di kantor terkecuali hari libur atau sedang sakit.

2. Karyawan datang tepat waktu pada jam yang telah ditentukan.

3. Karyawan pulang kantor sesuai dengan jam yang telah ditentukan.

4. Karyawan melaksanakan setiap pekerjaan pada hari kerja.

E. Sikap Kooperatif

No. Pernyataan SS S R KS TS 1. Karyawan dapat bekerja sama dengan

pimpinan dalam melakukan suatu pekerjaan yang penting.

2. Karyawan dapat bekerja dengan baik sama dalam hal team work dalam menyelesaikan tugas dari perusahaan.

141

Hasil Uji validitas dan reliabilitas Kepemimpinan

Case Processing Summary

20 100.00 .0

20 100.0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.924 .936 22

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha Based

onStandardized

Items N of Items

Item-Total Statistics

80.3000 128.642 .733 .91880.5500 129.629 .549 .92180.4000 127.516 .655 .91980.4000 128.463 .763 .91780.9500 127.945 .519 .92380.8000 129.221 .732 .91881.4500 135.524 .312 .92680.9500 131.945 .575 .92181.6000 132.253 .439 .92380.8500 130.871 .565 .92181.5500 127.629 .575 .92180.5500 128.155 .844 .91681.0500 135.945 .204 .93080.8500 134.134 .539 .92180.9500 130.997 .790 .91880.7500 129.145 .602 .92080.4500 128.261 .790 .91780.7500 132.829 .700 .91980.5500 132.050 .678 .91980.7500 133.776 .630 .92081.3000 127.800 .512 .92380.9500 133.313 .626 .920

K1K2K3K4K5K6K7K8K9K10K11K12K13K14K15K16K17K18K19K20K21K22

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

142

Hasil Uji validitas dan reliabilitas Analisis Jabatan

Case Processing Summary

20 100.00 .0

20 100.0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.955 .960 16

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha Based

onStandardized

Items N of Items

Item-Total Statistics

55.9500 116.366 .736 .95255.8500 122.239 .635 .95455.7500 121.987 .644 .95455.7000 107.484 .905 .94856.1000 110.516 .905 .94856.1000 116.937 .619 .95456.5000 108.789 .830 .95056.2500 111.355 .764 .95256.1000 112.516 .917 .94955.7500 121.776 .662 .95455.8000 122.589 .659 .95456.1000 111.358 .918 .94856.0500 116.471 .763 .95256.1500 109.713 .771 .95256.3500 105.818 .787 .95355.7500 121.987 .551 .955

AJ1AJ2AJ3AJ4AJ5AJ6AJ7AJ8AJ9AJ10AJ11AJ12AJ13AJ14AJ15AJ16

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

143

Hasil Uji validitas dan reliabilitas Disiplin Kerja

Case Processing Summary

20 100.00 .0

20 100.0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.963 .967 18

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha Based

onStandardized

Items N of Items

Item-Total Statistics

64.6500 145.082 .740 . .96164.3000 152.221 .723 . .96164.2500 146.197 .872 . .95964.1000 149.568 .827 . .96064.4000 155.516 .539 . .96364.8500 151.503 .537 . .96464.4000 148.042 .888 . .95964.4500 149.103 .881 . .95964.3000 152.642 .788 . .96164.3500 151.292 .624 . .96264.5000 145.000 .813 . .96064.7500 141.461 .881 . .95964.7500 140.618 .874 . .95964.6000 144.147 .785 . .96065.3000 144.116 .663 . .96364.7000 145.905 .892 . .95964.2500 152.618 .743 . .96164.2000 151.116 .796 . .960

DK1DK2DK3DK4DK5DK6DK7DK8DK9DK10DK11DK12DK13DK14DK15DK16DK17DK18

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

SquaredMultiple

Correlation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

144

Hasil Uji validitas dan reliabilitas Kinerja

Case Processing Summary

20 100.00 .0

20 100.0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.816 .856 10

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha Based

onStandardized

Items N of Items

Item-Total Statistics

30.9500 26.471 .698 .78331.2500 26.934 .371 .81631.3000 26.221 .716 .78131.3500 25.818 .591 .78931.0500 26.155 .890 .77231.9000 27.884 .274 .82831.8000 28.063 .221 .83931.4500 27.945 .331 .81831.1000 25.779 .667 .78231.0500 26.366 .748 .780

KN1KN2KN3KN4KN5KN6KN7KN8KN9KN10

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

67

No. Resp

KEPEMIMPINAN

K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 K15 K16 K17 K18 K19 K20 K21 Skor % Kategori

1 5 5 5 4 4 4 2 2 2 5 2 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 81 77% Tinggi

2 5 5 5 4 4 4 2 2 4 2 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 2 82 78% Tinggi

3 5 5 5 5 2 5 5 5 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 5 4 5 85 81% Tinggi

4 4 5 4 4 4 4 3 5 3 5 2 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 88 84% Tinggi

5 5 2 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 92 88% Sangat Tinggi

6 5 4 5 5 4 4 3 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 90 86% Sangat Tinggi

7 4 5 5 5 4 2 2 4 4 5 2 4 2 4 4 5 5 5 5 4 5 85 81% Tinggi

8 4 4 4 4 4 4 5 5 1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 94 90% Sangat Tinggi

9 4 4 4 4 4 4 5 1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 94 90% Sangat Tinggi

10 2 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 46 44% Rendah

11 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 91 87% Sangat Tinggi

12 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 77 73% Tinggi

13 5 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 78 74% Tinggi

14 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 77 73% Tinggi

15 5 2 2 4 5 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 85 81% Tinggi

16 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 71 68% Sedang

17 4 4 5 5 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 85 81% Tinggi

18 5 5 5 5 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 87 83% Tinggi

19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84 80% Tinggi

20 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 87 83% Tinggi

21 5 5 5 5 5 5 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 88 84% Tinggi

22 4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 88 84% Tinggi

23 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 88 84% Tinggi

68

24 5 2 2 4 5 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 85 81% Tinggi

25 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 2 62 59% Sedang

26 5 5 5 5 5 5 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 88 84% Tinggi

27 4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 88 84% Tinggi

28 5 2 2 4 5 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 87 83% Tinggi

29 5 2 2 4 5 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 85 81% Tinggi

30 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 88 84% Tinggi

31 5 2 4 4 5 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 87 83% Tinggi

32 5 2 2 4 5 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 87 83% Tinggi

33 5 2 4 4 5 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 89 85% Sangat Tinggi

34 5 5 5 5 5 5 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 88 84% Tinggi

35 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 90 86% Sangat Tinggi

36 5 2 2 4 5 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 85 81% Tinggi

37 5 2 2 4 3 3 3 3 2 2 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 4 66 63% Sedang

38 5 2 2 4 5 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 85 81% Tinggi

39 4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 88 84% Tinggi

40 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 88 84% Tinggi

41 5 2 2 4 5 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 85 81% Tinggi

42 5 2 2 4 5 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 85 81% Tinggi

43 5 2 2 4 5 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 85 81% Tinggi

44 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 60 57% Sedang

45 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 88 84% Tinggi

46 5 2 2 4 5 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 85 81% Tinggi

47 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 90 86% Sangat Tinggi

48 3 2 2 2 3 3 4 4 2 2 3 2 3 2 2 2 3 5 5 5 5 64 61% Sedang

69

49 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 66 63% Sedang

50 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 88 84% Tinggi

51 5 2 2 4 5 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 85 81% Tinggi

52 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 4 4 2 2 5 4 4 4 4 64 61% Sedang

53 5 2 2 4 5 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 85 81% Tinggi

54 5 2 2 4 5 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 60 57% Sedang

55 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 88 84% Tinggi

56 3 3 4 4 3 3 4 3 2 2 4 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 62 59% Sedang

57 5 2 2 4 5 5 4 4 2 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 90 86% Sangat Tinggi

58 5 2 3 3 2 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 5 60 57% Sedang

59 5 5 5 5 5 5 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 88 84% Tinggi

60 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 88 84% Tinggi

61 5 2 2 4 5 5 4 4 2 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 90 86% Sangat Tinggi

62 4 5 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 4 4 2 58 55% Sedang

63 5 5 5 5 5 5 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 88 84% Tinggi

64 5 2 2 4 5 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 85 81% Tinggi

65 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 88 84% Tinggi

66 5 2 2 4 5 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 85 81% Tinggi

67 5 2 2 4 5 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 85 81% Tinggi

68 5 2 2 4 5 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 85 81% Tinggi

69 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 97 92% Sangat Tinggi

70 2 2 2 2 2 2 3 3 1 3 1 3 4 4 3 2 3 3 4 1 4 54 51% Rendah

71 4 4 5 5 4 4 4 2 4 2 4 1 4 4 4 5 5 5 4 4 3 81 77% Tinggi

72 5 2 2 4 5 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 85 81% Tinggi

73 5 5 5 5 2 4 4 4 4 3 4 4 2 5 5 4 4 4 4 4 4 85 81% Tinggi

70

No. Res

ANALISIS JABATAN

AJ1 AJ2 AJ3 AJ4 AJ5 AJ6 AJ7 AJ8 AJ9 AJ10 AJ11 AJ12 AJ13 AJ14 AJ15 AJ16 Skor % Kategori

1 4 4 4 5 2 2 4 5 2 4 4 4 5 4 4 4 61 76% Tinggi

2 4 4 4 5 2 2 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 60 75% Tinggi

3 4 4 4 5 2 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 5 63 79% Tinggi

4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 71 89% Sangat Tinggi

5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 68 85% Sangat Tinggi

6 4 4 5 4 4 1 5 5 4 5 4 4 3 4 4 5 65 81% Tinggi

7 4 4 4 5 4 1 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 66 83% Tinggi

8 5 5 4 5 5 5 1 3 5 5 4 3 5 5 5 5 70 88% Sangat Tinggi

9 5 5 4 5 5 5 1 3 5 5 4 3 5 5 5 5 70 88% Sangat Tinggi

10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 40% Rendah

11 4 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 36 45% Rendah

12 3 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 59 74% Tinggi

13 3 4 4 5 4 3 3 5 4 4 4 4 4 5 5 4 65 81% Tinggi

14 3 4 4 4 2 3 2 3 2 4 4 2 3 2 5 4 51 64% Sedang

15 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 34 43% Rendah

16 4 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 64 80% Tinggi

17 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 66 83% Tinggi

18 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 60 75% Tinggi

19 3 3 4 4 4 2 2 4 4 2 4 2 4 4 3 4 53 66% Sedang

20 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67 84% Tinggi

21 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67 84% Tinggi

71

22 3 2 3 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 36 45% Rendah

23 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 60 75% Tinggi

24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80 100% Sangat Tinggi

25 2 2 2 2 3 2 2 1 2 3 2 3 3 2 2 3 36 45% Rendah

26 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67 84% Tinggi

27 3 4 4 5 4 3 3 5 4 4 4 4 4 5 5 4 65 81% Tinggi

28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80 100% Sangat Tinggi

29 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 60 75% Tinggi

30 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 5 61 76% Tinggi

31 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 42 53% Sedang

32 3 4 4 5 4 3 3 5 4 4 4 4 4 5 5 4 65 81% Tinggi

33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80 100% Sangat Tinggi

34 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 60 75% Tinggi

35 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 5 61 76% Tinggi

36 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67 84% Tinggi

37 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 43 54% Sedang

38 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80 100% Sangat Tinggi

39 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 60 75% Tinggi

40 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 5 61 76% Tinggi

41 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 4 38 48% Rendah

42 3 4 4 5 4 3 3 5 4 4 4 4 4 5 5 4 65 81% Tinggi

43 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80 100% Sangat Tinggi

44 2 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 36 45% Rendah

45 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 5 61 76% Tinggi

46 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67 84% Tinggi

72

47 3 4 4 5 4 3 3 5 4 4 4 4 4 5 5 4 65 81% Tinggi

48 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80 100% Sangat Tinggi

49 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 1 2 38 48% Rendah

50 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 5 61 76% Tinggi

51 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67 84% Tinggi

52 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 2 35 44% Rendah

53 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80 100% Sangat Tinggi

54 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 60 75% Tinggi

55 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 5 61 76% Tinggi

56 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67 84% Tinggi

57 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80 100% Sangat Tinggi

58 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 4 74 93% Sangat Tinggi

59 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 60 75% Tinggi

60 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 5 61 76% Tinggi

61 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67 84% Tinggi

62 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 1 2 2 1 2 2 36 45% Rendah

63 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67 84% Tinggi

64 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 60 75% Tinggi

65 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 5 61 76% Tinggi

66 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67 84% Tinggi

67 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67 84% Tinggi

68 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67 84% Tinggi

69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80 100% Sangat Tinggi

70 4 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 4 4 1 1 5 57 71% Tinggi

71 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 66 83% Tinggi

73

72 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 63 79% Tinggi

73 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 60 75% Tinggi

74

No. Res

p

DISIPLIN KERJA DK1

DK2

DK3

DK4

DK5

DK6

DK7

DK8

DK9

DK10

DK11

DK12

DK13

DK14

DK15

DK16

DK17

DK18

Skor % Kategori

1 4 2 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 2 2 2 4 70 78% Tinggi

2 4 2 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 2 5 2 2 2 4 68 76% Tinggi

3 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 80 89% Sangat Tinggi

4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 75 83% Tinggi

5 3 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 77 86% Sangat Tinggi

6 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 80 89% Sangat Tinggi

7 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 86 96% Sangat Tinggi

8 2 3 4 1 3 3 3 4 3 3 2 3 1 2 1 1 1 2 42 47% Rendah

9 1 1 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 1 4 1 1 1 4 61 68% Sedang

10 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38 42% Rendah

11 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 79 88% Sangat Tinggi

12 5 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 3 2 3 4 4 63 70% Tinggi

13 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 3 2 3 4 4 63 70% Tinggi

14 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 2 2 3 2 3 4 4 61 68% Sedang

15 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 89 99% Sangat Tinggi

16 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 44 49% Rendah

17 3 4 5 5 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 2 4 4 5 73 81% Tinggi

18 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 71 79% Tinggi

19 4 4 4 2 5 5 4 4 5 5 3 2 4 3 5 3 4 5 71 79% Tinggi

20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 2 4 4 4 70 78% Tinggi

21 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 76 84% Sangat Tinggi

75

22 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 42 47% Rendah

23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 2 4 4 4 69 77% Tinggi

24 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 76 84% Sangat Tinggi

25 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 2 46 51% Rendah

26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 2 4 4 4 69 77% Tinggi

27 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 69 77% Tinggi

28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 2 4 4 4 69 77% Tinggi

29 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 76 84% Sangat Tinggi

30 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 80 89% Sangat Tinggi

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 2 4 4 4 69 77% Tinggi

32 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 69 77% Tinggi

33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 2 4 4 4 69 77% Tinggi

34 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 76 84% Sangat Tinggi

35 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 80 89% Sangat Tinggi

36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 2 4 4 4 69 77% Tinggi

37 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 46 51% Rendah

38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 2 4 4 4 69 77% Tinggi

39 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 76 84% Sangat Tinggi

40 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 80 89% Sangat Tinggi

41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 2 4 4 4 69 77% Tinggi

42 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 69 77% Tinggi

43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 2 4 4 4 69 77% Tinggi

44 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 40 44% Rendah

45 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 80 89% Sangat Tinggi

46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 2 4 4 4 69 77% Tinggi

76

47 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 69 77% Tinggi

48 5 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 3 2 3 4 4 63 70% Tinggi

49 3 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 3 2 3 42 47% Rendah

50 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 80 89% Sangat Tinggi

51 5 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 3 2 3 4 4 63 70% Tinggi

52 3 2 3 3 2 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 2 2 2 46 51% Rendah

53 5 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 3 2 3 4 4 63 70% Tinggi

54 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 76 84% Sangat Tinggi

55 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 80 89% Sangat Tinggi

56 5 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 3 2 3 4 4 63 70% Tinggi

57 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 69 77% Tinggi

58 3 4 5 5 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 2 4 4 5 73 81% Tinggi

59 3 4 5 5 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 2 4 4 5 73 81% Tinggi

60 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 76 84% Sangat Tinggi

61 3 4 5 5 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 2 4 4 5 73 81% Tinggi

62 3 2 3 5 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 45 50% Rendah

63 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 80 89% Sangat Tinggi

64 3 4 5 5 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 2 4 4 5 73 81% Tinggi

65 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 69 77% Tinggi

66 3 4 5 5 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 2 4 4 5 73 81% Tinggi

67 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 76 84% Sangat Tinggi

68 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 80 89% Sangat Tinggi

69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90 100% Sangat Tinggi

70 3 3 3 3 4 5 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 3 3 45 50% Rendah

71 3 4 5 5 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 2 4 4 5 73 81% Tinggi

77

72 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 71 79% Tinggi

73 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 2 4 4 4 70 78% Tinggi

78

No. Resp

KINERJA % Kategori

KN1 KN2 KN3 KN4 KN5 KN6 KN7 KN8 KN9 KN10 K11 K12 K13 K14 Skor 1 5 2 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 59 84% Sangat Tinggi 2 5 2 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 59 84% Sangat Tinggi

3 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 60 86% Sangat Tinggi

4 4 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 51 73% Tinggi

5 3 4 4 4 5 2 3 4 4 4 4 3 4 5 53 76% Tinggi

6 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 5 5 4 4 55 79% Tinggi

7 5 5 5 5 5 2 1 5 2 5 4 4 4 4 56 80% Tinggi

8 4 1 4 1 4 4 1 1 4 4 3 4 3 4 42 60% Sedang

9 4 1 4 1 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 44 63% Sedang

10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 28 40% Rendah

11 4 5 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 53 76% Tinggi

12 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 3 4 3 4 49 70% Tinggi

13 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 5 3 4 3 51 73% Tinggi

14 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 5 5 5 5 56 80% Tinggi

15 4 4 2 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 39 56% Sedang

16 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 47 67% Sedang

17 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 55 79% Tinggi

18 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 5 5 5 5 56 80% Tinggi

19 5 5 4 5 4 5 2 4 5 5 4 4 4 4 60 86% Sangat Tinggi 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 80% Tinggi

21 5 4 4 2 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 60 86% Sangat Tinggi 22 4 4 2 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 39 56% Sedang

23 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 5 3 4 3 51 73% Tinggi

79

24 5 4 4 2 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 54 77% Tinggi

25 4 4 2 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 39 56% Sedang

26 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 5 4 5 57 81% Tinggi

27 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 55 79% Tinggi

28 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 5 3 4 3 51 73% Tinggi

29 5 5 4 5 4 5 2 4 5 5 4 4 4 4 60 86% Sangat Tinggi

30 5 4 4 2 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 60 86% Sangat Tinggi

31 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 47 67% Sedang

32 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 5 3 4 3 51 73% Tinggi

33 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 55 79% Tinggi

34 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 5 4 5 57 81% Tinggi

35 5 5 4 5 4 5 2 4 5 5 4 4 4 4 60 86% Sangat Tinggi

36 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 5 3 4 3 51 73% Tinggi

37 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 47 67% Sedang

38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 80% Tinggi

39 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 55 79% Tinggi

40 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 5 3 4 3 51 73% Tinggi

41 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 47 67% Sedang

42 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 5 4 5 57 81% Tinggi

43 5 5 4 5 4 5 2 4 5 5 4 4 4 4 60 86% Sangat Tinggi

44 4 4 2 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 39 56% Sedang

45 5 4 4 2 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 54 77% Tinggi

46 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 47 67% Sedang

47 5 4 4 2 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 60 86% Sangat Tinggi

48 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 47 67% Sedang

80

49 4 4 2 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 39 56% Sedang

50 5 4 4 2 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 54 77% Tinggi

51 5 5 4 5 4 5 2 4 5 5 4 4 4 4 60 86% Sangat Tinggi

52 4 4 2 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 39 56% Sedang

53 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 5 4 5 57 81% Tinggi

54 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 47 67% Sedang

55 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 5 3 4 3 51 73% Tinggi

56 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 47 67% Sedang

57 5 4 4 2 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 60 86% Sangat Tinggi

58 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 47 67% Sedang

59 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 55 79% Tinggi

60 5 4 4 2 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 54 77% Tinggi

61 5 5 4 5 4 5 2 4 5 5 4 4 4 4 60 86% Sangat Tinggi

62 4 4 2 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 39 56% Sedang

63 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 5 4 5 57 81% Tinggi

64 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 47 67% Sedang

65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 80% Tinggi

66 5 5 4 5 4 5 2 4 5 5 4 4 4 4 60 86% Sangat Tinggi

67 5 4 4 2 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 54 77% Tinggi

68 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 55 79% Tinggi

69 5 5 4 5 5 5 5 4 4 3 5 5 3 5 63 90% Sangat Tinggi

70 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 41 59% Sedang

71 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 5 5 5 5 59 84% Sangat Tinggi

72 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 52 74% Tinggi

73 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 5 4 5 57 81% Tinggi

67

ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE PER VARIABEL

No Kode Resp

kepemimpinan Analisis jabawan Disiplin kerja Kinerja Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit

1 R-1 81 77.14% T 61 76.25% T 70 77.78% T 59 84.29% ST 2 R-2 82 78.10% T 60 75.00% T 68 75.56% T 59 84.29% ST 3 R-3 85 80.95% T 63 78.75% T 80 88.89% ST 60 85.71% ST 4 R-4 88 83.81% T 71 88.75% ST 75 83.33% T 51 72.86% T 5 R-5 92 87.62% ST 68 85.00% ST 77 85.56% ST 53 75.71% T 6 R-6 90 85.71% ST 65 81.25% T 80 88.89% ST 55 78.57% T 7 R-7 85 80.95% T 66 82.50% T 86 95.56% ST 56 80.00% T 8 R-8 94 89.52% ST 70 87.50% ST 42 46.67% R 42 60.00% S 9 R-9 94 89.52% ST 70 87.50% ST 61 67.78% S 44 62.86% S

10 R-10 46 43.81% R 32 40.00% R 38 42.22% R 28 40.00% R 11 R-11 91 86.67% ST 36 45.00% R 79 87.78% ST 53 75.71% T 12 R-12 77 73.33% T 59 73.75% T 63 70.00% T 49 70.00% T 13 R-13 78 74.29% T 65 81.25% T 63 70.00% T 51 72.86% T 14 R-14 77 73.33% T 51 63.75% S 61 67.78% S 56 80.00% T 15 R-15 85 80.95% T 34 42.50% R 89 98.89% ST 39 55.71% S 16 R-16 71 67.62% S 64 80.00% T 44 48.89% R 47 67.14% S 17 R-17 85 80.95% T 66 82.50% T 73 81.11% T 55 78.57% T 18 R-18 87 82.86% T 60 75.00% T 71 78.89% T 56 80.00% T 19 R-19 84 80.00% T 53 66.25% S 71 78.89% T 60 85.71% ST 20 R-20 87 82.86% T 67 83.75% T 70 77.78% T 56 80.00% T 21 R-21 88 83.81% T 67 83.75% T 76 84.44% ST 60 85.71% ST 22 R-22 88 83.81% T 36 45.00% R 42 46.67% R 39 55.71% S 23 R-23 88 83.81% T 60 75.00% T 69 76.67% T 51 72.86% T 24 R-24 85 80.95% T 80 100.00% ST 76 84.44% ST 54 77.14% T 25 R-25 62 59.05% S 36 45.00% R 46 51.11% R 39 55.71% S

68

26 R-26 88 83.81% T 67 83.75% T 69 76.67% T 57 81.43% T 27 R-27 88 83.81% T 65 81.25% T 69 76.67% T 55 78.57% T 28 R-28 87 82.86% T 80 100.00% ST 69 76.67% T 51 72.86% T 29 R-29 85 80.95% T 60 75.00% T 76 84.44% ST 60 85.71% ST 30 R-30 88 83.81% T 61 76.25% T 80 88.89% ST 60 85.71% ST 31 R-31 87 82.86% T 42 52.50% S 69 76.67% T 47 67.14% S 32 R-32 87 82.86% T 65 81.25% T 69 76.67% T 51 72.86% T 33 R-33 89 84.76% ST 80 100.00% ST 69 76.67% T 55 78.57% T 34 R-34 88 83.81% T 60 75.00% T 76 84.44% ST 57 81.43% T 35 R-35 90 85.71% ST 61 76.25% T 80 88.89% ST 60 85.71% ST 36 R-36 85 80.95% T 67 83.75% T 69 76.67% T 51 72.86% T 37 R-37 66 62.86% S 43 53.75% S 46 51.11% R 47 67.14% S 38 R-38 85 80.95% T 80 100.00% ST 69 76.67% T 56 80.00% T 39 R-39 88 83.81% T 60 75.00% T 76 84.44% ST 55 78.57% T 40 R-40 88 83.81% T 61 76.25% T 80 88.89% ST 51 72.86% T 41 R-41 85 80.95% T 38 47.50% R 69 76.67% T 47 67.14% S 42 R-42 85 80.95% T 65 81.25% T 69 76.67% T 57 81.43% T 43 R-43 85 80.95% T 80 100.00% ST 69 76.67% T 60 85.71% ST 44 R-44 60 57.14% S 36 45.00% R 40 44.44% R 39 55.71% S 45 R-45 88 83.81% T 61 76.25% T 80 88.89% ST 54 77.14% T 46 R-46 85 80.95% T 67 83.75% T 69 76.67% T 47 67.14% S 47 R-47 90 85.71% ST 65 81.25% T 69 76.67% T 60 85.71% ST 48 R-48 64 60.95% S 80 100.00% ST 63 70.00% T 47 67.14% S 49 R-49 66 62.86% S 38 47.50% R 42 46.67% R 39 55.71% S 50 R-50 88 83.81% T 61 76.25% T 80 88.89% ST 54 77.14% T 51 R-51 85 80.95% T 67 83.75% T 63 70.00% T 60 85.71% ST 52 R-52 64 60.95% S 35 43.75% R 46 51.11% R 39 55.71% S 53 R-53 85 80.95% T 80 100.00% ST 63 70.00% T 57 81.43% T 54 R-54 60 57.14% S 60 75.00% T 76 84.44% ST 47 67.14% S

69

55 R-55 88 83.81% T 61 76.25% T 80 88.89% ST 51 72.86% T 56 R-56 62 59.05% S 67 83.75% T 63 70.00% T 47 67.14% S 57 R-57 90 85.71% ST 80 100.00% ST 69 76.67% T 60 85.71% ST 58 R-58 60 57.14% S 74 92.50% ST 73 81.11% T 47 67.14% S 59 R-59 88 83.81% T 60 75.00% T 73 81.11% T 55 78.57% T 60 R-60 88 83.81% T 61 76.25% T 76 84.44% ST 54 77.14% T 61 R-61 90 85.71% ST 67 83.75% T 73 81.11% T 60 85.71% ST 62 R-62 58 55.24% S 36 45.00% R 45 50.00% R 39 55.71% S 63 R-63 88 83.81% T 67 83.75% T 80 88.89% ST 57 81.43% T 64 R-64 85 80.95% T 60 75.00% T 73 81.11% T 47 67.14% S 65 R-65 88 83.81% T 61 76.25% T 69 76.67% T 56 80.00% T 66 R-66 85 80.95% T 67 83.75% T 73 81.11% T 60 85.71% ST 67 R-67 85 80.95% T 67 83.75% T 76 84.44% ST 54 77.14% T 68 R-68 85 80.95% T 67 83.75% T 80 88.89% ST 55 78.57% T 69 R-69 97 92.38% ST 80 100.00% ST 90 100.00% ST 63 90.00% ST 70 R-70 54 51.43% R 57 71.25% T 45 50.00% R 41 58.57% S 71 R-71 81 77.14% T 66 82.50% T 73 81.11% T 59 84.29% ST 72 R-72 85 80.95% T 63 78.75% T 71 78.89% T 52 74.29% T 73 R-73 85 80.95% T 60 75.00% T 70 77.78% T 57 81.43% T

Jumlah 5991 78.16% T 4466 76.47% T 4986 75.89% T 3806 74.48% T

70

Distribusi Jawaban Responden Per Variabel Sangat Tinggi 11 14

23

16 Tinggi 49 45 37 36 Sedang 11 4 2 20 Rendah 2 10 11 1 Sangat Rendah 0 0 0 0

Distribusi Persentase Jawaban Responden Sangat Tinggi 15.07% 19.18%

31.51%

21.92% Tinggi 67.12% 61.64% 50.68% 49.32% Sedang 15.07% 5.48% 2.74% 27.40% Rendah 2.74% 13.70% 15.07% 1.37% Sangat Rendah 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

71

ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE KEPEMIMPINAN

No Kode Resp

Kejelasan Peran Penetapan Ganjaran mempermudah pekerjaan

kepemimpinan yang suportif

Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit 1 R-1 27 90.00% ST 11 55.00% S 17 85.00% ST 26 74.29% T 2 R-2 27 90.00% ST 10 50.00% R 19 95.00% ST 26 74.29% T 3 R-3 27 90.00% ST 15 75.00% T 13 65.00% S 30 85.71% ST 4 R-4 25 83.33% T 16 80.00% T 16 80.00% T 31 88.57% ST 5 R-5 24 80.00% T 20 100.00% ST 17 85.00% ST 31 88.57% ST 6 R-6 27 90.00% ST 17 85.00% ST 17 85.00% ST 29 82.86% T 7 R-7 25 83.33% T 15 75.00% T 12 60.00% S 33 94.29% ST 8 R-8 24 80.00% T 15 75.00% T 20 100.00% ST 35 100.00% ST 9 R-9 24 80.00% T 15 75.00% T 20 100.00% ST 35 100.00% ST

10 R-10 16 53.33% S 8 40.00% R 8 40.00% R 14 40.00% R 11 R-11 27 90.00% ST 18 90.00% ST 17 85.00% ST 29 82.86% T 12 R-12 21 70.00% T 16 80.00% T 15 75.00% T 25 71.43% T 13 R-13 22 73.33% T 16 80.00% T 15 75.00% T 25 71.43% T 14 R-14 21 70.00% T 16 80.00% T 15 75.00% T 25 71.43% T 15 R-15 23 76.67% T 12 60.00% S 16 80.00% T 34 97.14% ST 16 R-16 20 66.67% S 13 65.00% S 14 70.00% T 24 68.57% T 17 R-17 26 86.67% ST 14 70.00% T 14 70.00% T 31 88.57% ST 18 R-18 26 86.67% ST 16 80.00% T 15 75.00% T 30 85.71% ST 19 R-19 24 80.00% T 16 80.00% T 16 80.00% T 28 80.00% T 20 R-20 26 86.67% ST 17 85.00% ST 16 80.00% T 28 80.00% T 21 R-21 30 100.00% ST 14 70.00% T 15 75.00% T 29 82.86% T 22 R-22 26 86.67% ST 16 80.00% T 17 85.00% ST 29 82.86% T 23 R-23 28 93.33% ST 15 75.00% T 15 75.00% T 30 85.71% ST 24 R-24 23 76.67% T 12 60.00% S 16 80.00% T 34 97.14% ST

72

25 R-25 14 46.67% R 12 60.00% S 15 75.00% T 21 60.00% S 26 R-26 30 100.00% ST 14 70.00% T 15 75.00% T 29 82.86% T 27 R-27 26 86.67% ST 16 80.00% T 17 85.00% ST 29 82.86% T 28 R-28 23 76.67% T 14 70.00% T 16 80.00% T 34 97.14% ST 29 R-29 23 76.67% T 12 60.00% S 16 80.00% T 34 97.14% ST 30 R-30 28 93.33% ST 15 75.00% T 15 75.00% T 30 85.71% ST 31 R-31 25 83.33% T 12 60.00% S 16 80.00% T 34 97.14% ST 32 R-32 23 76.67% T 14 70.00% T 16 80.00% T 34 97.14% ST 33 R-33 25 83.33% T 14 70.00% T 16 80.00% T 34 97.14% ST 34 R-34 30 100.00% ST 14 70.00% T 15 75.00% T 29 82.86% T 35 R-35 28 93.33% ST 16 80.00% T 16 80.00% T 30 85.71% ST 36 R-36 23 76.67% T 12 60.00% S 16 80.00% T 34 97.14% ST 37 R-37 19 63.33% S 10 50.00% R 14 70.00% T 23 65.71% S 38 R-38 23 76.67% T 12 60.00% S 16 80.00% T 34 97.14% ST 39 R-39 26 86.67% ST 16 80.00% T 17 85.00% ST 29 82.86% T 40 R-40 28 93.33% ST 15 75.00% T 15 75.00% T 30 85.71% ST 41 R-41 23 76.67% T 12 60.00% S 16 80.00% T 34 97.14% ST 42 R-42 23 76.67% T 12 60.00% S 16 80.00% T 34 97.14% ST 43 R-43 23 76.67% T 12 60.00% S 16 80.00% T 34 97.14% ST 44 R-44 16 53.33% S 10 50.00% R 13 65.00% S 21 60.00% S 45 R-45 28 93.33% ST 15 75.00% T 15 75.00% T 30 85.71% ST 46 R-46 23 76.67% T 12 60.00% S 16 80.00% T 34 97.14% ST 47 R-47 26 86.67% ST 18 90.00% ST 17 85.00% ST 29 82.86% T 48 R-48 15 50.00% R 12 60.00% S 10 50.00% R 27 77.14% T 49 R-49 15 50.00% R 11 55.00% S 14 70.00% T 26 74.29% T 50 R-50 28 93.33% ST 15 75.00% T 15 75.00% T 30 85.71% ST 51 R-51 23 76.67% T 12 60.00% S 16 80.00% T 34 97.14% ST 52 R-52 16 53.33% S 10 50.00% R 13 65.00% S 25 71.43% T 53 R-53 23 76.67% T 12 60.00% S 16 80.00% T 34 97.14% ST

73

54 R-54 21 70.00% T 10 50.00% R 10 50.00% R 19 54.29% S 55 R-55 28 93.33% ST 15 75.00% T 15 75.00% T 30 85.71% ST 56 R-56 20 66.67% S 11 55.00% S 14 70.00% T 17 48.57% R 57 R-57 23 76.67% T 14 70.00% T 18 90.00% ST 35 100.00% ST 58 R-58 18 60.00% S 12 60.00% S 10 50.00% R 20 57.14% S 59 R-59 30 100.00% ST 14 70.00% T 15 75.00% T 29 82.86% T 60 R-60 28 93.33% ST 15 75.00% T 15 75.00% T 30 85.71% ST 61 R-61 23 76.67% T 14 70.00% T 19 95.00% ST 34 97.14% ST 62 R-62 18 60.00% S 10 50.00% R 9 45.00% R 21 60.00% S 63 R-63 30 100.00% ST 14 70.00% T 15 75.00% T 29 82.86% T 64 R-64 23 76.67% T 12 60.00% S 16 80.00% T 34 97.14% ST 65 R-65 28 93.33% ST 15 75.00% T 15 75.00% T 30 85.71% ST 66 R-66 23 76.67% T 12 60.00% S 16 80.00% T 34 97.14% ST 67 R-67 23 76.67% T 12 60.00% S 16 80.00% T 34 97.14% ST 68 R-68 23 76.67% T 12 60.00% S 16 80.00% T 34 97.14% ST 69 R-69 29 96.67% ST 19 95.00% ST 18 90.00% ST 31 88.57% ST 70 R-70 12 40.00% R 10 50.00% R 12 60.00% S 20 57.14% S 71 R-71 26 86.67% ST 12 60.00% S 13 65.00% S 30 85.71% ST 72 R-72 23 76.67% T 12 60.00% S 16 80.00% T 34 97.14% ST 73 R-73 26 86.67% ST 15 75.00% T 15 75.00% T 29 82.86% T

Jumlah 1740 79.45% T 994 68.08% T 1112 76.16% T 2145 83.95% T

74

Distribusi Jawaban Responden Kepemimpinan Sangat Tinggi 29 6

14

41 Tinggi 32 34 48 23 Sedang 8 25 6 7 Rendah 4 8 5 2 Sangat Rendah 0 0 0 0

Distribusi Persentase Jawaban Responden Kepemimpinan Sangat Tinggi 39.73% 8.22%

19.18%

56.16% Tinggi 43.84% 46.58% 65.75% 31.51% Sedang 10.96% 34.25% 8.22% 9.59% Rendah 5.48% 10.96% 6.85% 2.74% Sangat Rendah 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

75

ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE ANALISIS JABATAN

No Kode Resp

Aktivitas Pekerjaan Perilaku Manusia Peralatan kerja yang digunakan Standar Prestasi Konteks pekerjaan Persyaratan personil

Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Sko

r % Krit 1 R-1 12 80.00% T 9 60.00% S 9 90.00% ST 6 60.00% S 13 86.67% ST 12 80.00% T 2 R-2 12 80.00% T 9 60.00% S 8 80.00% T 7 70.00% T 12 80.00% T 12 80.00% T 3 R-3 12 80.00% T 11 73.33% T 9 90.00% ST 8 80.00% T 12 80.00% T 11 73.33% T 4 R-4 13 86.67% ST 14 93.33% ST 8 80.00% T 8 80.00% T 13 86.67% ST 15 100.00% ST 5 R-5 12 80.00% T 13 86.67% ST 10 100.00% ST 9 90.00% ST 12 80.00% T 12 80.00% T 6 R-6 13 86.67% ST 9 60.00% S 10 100.00% ST 9 90.00% ST 11 73.33% T 13 86.67% ST 7 R-7 12 80.00% T 10 66.67% S 8 80.00% T 10 100.00% ST 12 80.00% T 14 93.33% ST 8 R-8 14 93.33% ST 15 100.00% ST 4 40.00% R 10 100.00% ST 12 80.00% T 15 100.00% ST 9 R-9 14 93.33% ST 15 100.00% ST 4 40.00% R 10 100.00% ST 12 80.00% T 15 100.00% ST 10 R-10 6 40.00% R 6 40.00% R 4 40.00% R 4 40.00% R 6 40.00% R 6 40.00% R 11 R-11 8 53.33% S 8 53.33% S 4 40.00% R 4 40.00% R 6 40.00% R 6 40.00% R 12 R-12 11 73.33% T 9 60.00% S 7 70.00% T 8 80.00% T 11 73.33% T 13 86.67% ST 13 R-13 11 73.33% T 12 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 14 93.33% ST 14 R-14 11 73.33% T 9 60.00% S 5 50.00% R 6 60.00% S 9 60.00% S 11 73.33% T 15 R-15 5 33.33% SR 5 33.33% SR 4 40.00% R 4 40.00% R 8 53.33% S 8 53.33% S 16 R-16 12 80.00% T 10 66.67% S 8 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 14 93.33% ST 17 R-17 12 80.00% T 11 73.33% T 8 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 15 100.00% ST 18 R-18 10 66.67% S 12 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 10 66.67% S 12 80.00% T 19 R-19 10 66.67% S 10 66.67% S 6 60.00% S 6 60.00% S 10 66.67% S 11 73.33% T 20 R-20 12 80.00% T 15 100.00% ST 8 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 12 80.00% T 21 R-21 12 80.00% T 15 100.00% ST 8 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 12 80.00% T 22 R-22 8 53.33% S 8 53.33% S 5 50.00% R 3 30.00% SR 6 40.00% R 6 40.00% R 23 R-23 10 66.67% S 12 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 10 66.67% S 12 80.00% T 24 R-24 15 100.00% ST 15 100.00% ST 10 100.00% ST 10 100.00% ST 15 100.00% ST 15 100.00% ST

76

25 R-25 6 40.00% R 7 46.67% R 3 30.00% SR 5 50.00% R 8 53.33% S 7 46.67% R 26 R-26 12 80.00% T 15 100.00% ST 8 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 12 80.00% T 27 R-27 11 73.33% T 12 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 14 93.33% ST 28 R-28 15 100.00% ST 15 100.00% ST 10 100.00% ST 10 100.00% ST 15 100.00% ST 15 100.00% ST 29 R-29 10 66.67% S 12 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 10 66.67% S 12 80.00% T 30 R-30 12 80.00% T 11 73.33% T 8 80.00% T 8 80.00% T 10 66.67% S 12 80.00% T 31 R-31 7 46.67% R 7 46.67% R 6 60.00% S 5 50.00% R 7 46.67% R 10 66.67% S 32 R-32 11 73.33% T 12 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 14 93.33% ST 33 R-33 15 100.00% ST 15 100.00% ST 10 100.00% ST 10 100.00% ST 15 100.00% ST 15 100.00% ST 34 R-34 10 66.67% S 12 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 10 66.67% S 12 80.00% T 35 R-35 12 80.00% T 11 73.33% T 8 80.00% T 8 80.00% T 10 66.67% S 12 80.00% T 36 R-36 12 80.00% T 15 100.00% ST 8 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 12 80.00% T 37 R-37 8 53.33% S 8 53.33% S 6 60.00% S 5 50.00% R 8 53.33% S 8 53.33% S 38 R-38 15 100.00% ST 15 100.00% ST 10 100.00% ST 10 100.00% ST 15 100.00% ST 15 100.00% ST 39 R-39 10 66.67% S 12 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 10 66.67% S 12 80.00% T 40 R-40 12 80.00% T 11 73.33% T 8 80.00% T 8 80.00% T 10 66.67% S 12 80.00% T 41 R-41 7 46.67% R 8 53.33% S 5 50.00% R 5 50.00% R 6 40.00% R 7 46.67% R 42 R-42 11 73.33% T 12 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 14 93.33% ST 43 R-43 15 100.00% ST 15 100.00% ST 10 100.00% ST 10 100.00% ST 15 100.00% ST 15 100.00% ST 44 R-44 7 46.67% R 5 33.33% SR 5 50.00% R 4 40.00% R 6 40.00% R 9 60.00% S 45 R-45 12 80.00% T 11 73.33% T 8 80.00% T 8 80.00% T 10 66.67% S 12 80.00% T 46 R-46 12 80.00% T 15 100.00% ST 8 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 12 80.00% T 47 R-47 11 73.33% T 12 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 14 93.33% ST 48 R-48 15 100.00% ST 15 100.00% ST 10 100.00% ST 10 100.00% ST 15 100.00% ST 15 100.00% ST 49 R-49 8 53.33% S 8 53.33% S 6 60.00% S 4 40.00% R 7 46.67% R 5 33.33% SR 50 R-50 12 80.00% T 11 73.33% T 8 80.00% T 8 80.00% T 10 66.67% S 12 80.00% T 51 R-51 12 80.00% T 15 100.00% ST 8 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 12 80.00% T 52 R-52 7 46.67% R 7 46.67% R 5 50.00% R 5 50.00% R 5 33.33% SR 6 40.00% R 53 R-53 15 100.00% ST 15 100.00% ST 10 100.00% ST 10 100.00% ST 15 100.00% ST 15 100.00% ST

77

54 R-54 10 66.67% S 12 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 10 66.67% S 12 80.00% T 55 R-55 12 80.00% T 11 73.33% T 8 80.00% T 8 80.00% T 10 66.67% S 12 80.00% T 56 R-56 12 80.00% T 15 100.00% ST 8 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 12 80.00% T 57 R-57 15 100.00% ST 15 100.00% ST 10 100.00% ST 10 100.00% ST 15 100.00% ST 15 100.00% ST 58 R-58 15 100.00% ST 13 86.67% ST 10 100.00% ST 9 90.00% ST 13 86.67% ST 14 93.33% ST 59 R-59 10 66.67% S 12 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 10 66.67% S 12 80.00% T 60 R-60 12 80.00% T 11 73.33% T 8 80.00% T 8 80.00% T 10 66.67% S 12 80.00% T 61 R-61 12 80.00% T 15 100.00% ST 8 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 12 80.00% T 62 R-62 8 53.33% S 8 53.33% S 5 50.00% R 5 50.00% R 5 33.33% SR 5 33.33% SR 63 R-63 12 80.00% T 15 100.00% ST 8 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 12 80.00% T 64 R-64 10 66.67% S 12 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 10 66.67% S 12 80.00% T 65 R-65 12 80.00% T 11 73.33% T 8 80.00% T 8 80.00% T 10 66.67% S 12 80.00% T 66 R-66 12 80.00% T 15 100.00% ST 8 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 12 80.00% T 67 R-67 12 80.00% T 15 100.00% ST 8 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 12 80.00% T 68 R-68 12 80.00% T 15 100.00% ST 8 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 12 80.00% T 69 R-69 15 100.00% ST 15 100.00% ST 10 100.00% ST 10 100.00% ST 15 100.00% ST 15 100.00% ST 70 R-70 12 80.00% T 10 66.67% S 8 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 7 46.67% R 71 R-71 12 80.00% T 11 73.33% T 8 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 15 100.00% ST 72 R-72 13 86.67% ST 12 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 10 66.67% S 12 80.00% T 73 R-73 10 66.67% S 12 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 10 66.67% S 12 80.00% T

Jumlah 827 75.53% T 856 78.17% T 558 76.44% T 561 76.85% T 797 72.79% T 867 79.18% T

78

Distribusi Jawaban Responden Analisis Jabatan

Sangat Tinggi 15 26

14

15

12

24 Tinggi 36 26 43 43 29 36 Sedang 15 15 4 3 23 4 Rendah 6 4 11 11 7 7 Sangat Rendah 1 2 1 1 2 2

Distribusi Persentase Jawaban Responden Sangat Tinggi 20.55% 35.62%

19.18%

20.55%

16.44%

32.88% Tinggi 49.32% 35.62% 58.90% 58.90% 39.73% 49.32% Sedang 20.55% 20.55% 5.48% 4.11% 31.51% 5.48% Rendah 8.22% 5.48% 15.07% 15.07% 9.59% 9.59% Sangat Rendah 1.37% 2.74% 1.37% 1.37% 2.74% 2.74%

79

ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE DISIPLIN KERJA No Kode

Resp Tujuan dan kemampuan teladan pimpinan balas jasa keadilan Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit

1 R-1 6 60.00% S 8 80.00% T 8 80.00% T 10 100.00% ST 2 R-2 6 60.00% S 8 80.00% T 8 80.00% T 10 100.00% ST 3 R-3 9 90.00% ST 9 90.00% ST 9 90.00% ST 9 90.00% ST 4 R-4 8 80.00% T 10 100.00% ST 10 100.00% ST 8 80.00% T 5 R-5 7 70.00% T 10 100.00% ST 8 80.00% T 9 90.00% ST 6 R-6 8 80.00% T 10 100.00% ST 8 80.00% T 10 100.00% ST 7 R-7 8 80.00% T 10 100.00% ST 8 80.00% T 10 100.00% ST 8 R-8 5 50.00% R 5 50.00% R 6 60.00% S 7 70.00% T 9 R-9 2 20.00% SR 9 90.00% ST 10 100.00% ST 10 100.00% ST

10 R-10 4 40.00% R 4 40.00% R 4 40.00% R 6 60.00% S 11 R-11 8 80.00% T 10 100.00% ST 8 80.00% T 9 90.00% ST 12 R-12 9 90.00% ST 7 70.00% T 7 70.00% T 7 70.00% T 13 R-13 9 90.00% ST 7 70.00% T 8 80.00% T 6 60.00% S 14 R-14 8 80.00% T 7 70.00% T 8 80.00% T 7 70.00% T 15 R-15 10 100.00% ST 10 100.00% ST 9 90.00% ST 10 100.00% ST 16 R-16 4 40.00% R 6 60.00% S 5 50.00% R 5 50.00% R 17 R-17 7 70.00% T 10 100.00% ST 7 70.00% T 8 80.00% T 18 R-18 8 80.00% T 10 100.00% ST 7 70.00% T 8 80.00% T 19 R-19 8 80.00% T 6 60.00% S 10 100.00% ST 8 80.00% T 20 R-20 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 21 R-21 10 100.00% ST 8 80.00% T 7 70.00% T 8 80.00% T 22 R-22 5 50.00% R 5 50.00% R 4 40.00% R 4 40.00% R 23 R-23 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 24 R-24 10 100.00% ST 8 80.00% T 7 70.00% T 8 80.00% T 25 R-25 4 40.00% R 5 50.00% R 4 40.00% R 5 50.00% R

80

26 R-26 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 27 R-27 7 70.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 28 R-28 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 29 R-29 10 100.00% ST 8 80.00% T 7 70.00% T 8 80.00% T 30 R-30 8 80.00% T 10 100.00% ST 10 100.00% ST 8 80.00% T 31 R-31 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 32 R-32 7 70.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 33 R-33 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 34 R-34 10 100.00% ST 8 80.00% T 7 70.00% T 8 80.00% T 35 R-35 8 80.00% T 10 100.00% ST 10 100.00% ST 8 80.00% T 36 R-36 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 37 R-37 5 50.00% R 6 60.00% S 5 50.00% R 5 50.00% R 38 R-38 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 39 R-39 10 100.00% ST 8 80.00% T 7 70.00% T 8 80.00% T 40 R-40 8 80.00% T 10 100.00% ST 10 100.00% ST 8 80.00% T 41 R-41 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 42 R-42 7 70.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 43 R-43 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 44 R-44 6 60.00% S 4 40.00% R 4 40.00% R 4 40.00% R 45 R-45 8 80.00% T 10 100.00% ST 10 100.00% ST 8 80.00% T 46 R-46 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 47 R-47 7 70.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 48 R-48 9 90.00% ST 7 70.00% T 7 70.00% T 7 70.00% T 49 R-49 5 50.00% R 6 60.00% S 5 50.00% R 4 40.00% R 50 R-50 8 80.00% T 10 100.00% ST 10 100.00% ST 8 80.00% T 51 R-51 9 90.00% ST 7 70.00% T 7 70.00% T 7 70.00% T 52 R-52 5 50.00% R 6 60.00% S 5 50.00% R 6 60.00% S 53 R-53 9 90.00% ST 7 70.00% T 7 70.00% T 7 70.00% T 54 R-54 10 100.00% ST 8 80.00% T 7 70.00% T 8 80.00% T

81

55 R-55 8 80.00% T 10 100.00% ST 10 100.00% ST 8 80.00% T 56 R-56 9 90.00% ST 7 70.00% T 7 70.00% T 7 70.00% T 57 R-57 7 70.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 58 R-58 7 70.00% T 10 100.00% ST 7 70.00% T 8 80.00% T 59 R-59 7 70.00% T 10 100.00% ST 7 70.00% T 8 80.00% T 60 R-60 10 100.00% ST 8 80.00% T 7 70.00% T 8 80.00% T 61 R-61 7 70.00% T 10 100.00% ST 7 70.00% T 8 80.00% T 62 R-62 5 50.00% R 8 80.00% T 5 50.00% R 6 60.00% S 63 R-63 8 80.00% T 10 100.00% ST 10 100.00% ST 8 80.00% T 64 R-64 7 70.00% T 10 100.00% ST 7 70.00% T 8 80.00% T 65 R-65 7 70.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 66 R-66 7 70.00% T 10 100.00% ST 7 70.00% T 8 80.00% T 67 R-67 10 100.00% ST 8 80.00% T 7 70.00% T 8 80.00% T 68 R-68 8 80.00% T 10 100.00% ST 10 100.00% ST 8 80.00% T 69 R-69 10 100.00% ST 10 100.00% ST 10 100.00% ST 10 100.00% ST 70 R-70 6 60.00% S 6 60.00% S 9 90.00% ST 6 60.00% S 71 R-71 7 70.00% T 10 100.00% ST 7 70.00% T 8 80.00% T 72 R-72 8 80.00% T 10 100.00% ST 7 70.00% T 8 80.00% T 73 R-73 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T

Jumlah 553 75.75% T 598 81.92% T 556 76.16% T 563 77.12% T

82

Distribusi Jawaban Responden Disiplin Kerja Sangat Tinggi 17 26

15

10 Tinggi 42 36 48 52 Sedang 4 6 1 5 Rendah 9 5 9 6 Sangat Rendah 1 0 0 0

Distribusi Persentase Jawaban Responden Sangat Tinggi 23.29% 35.62%

20.55%

13.70% Tinggi 57.53% 49.32% 65.75% 71.23% Sedang 5.48% 8.22% 1.37% 6.85% Rendah 12.33% 6.85% 12.33% 8.22% Sangat Rendah 1.37% 0.00% 0.00% 0.00%

No Kode Resp

pengawasan malekat Sanksi hukuman ketagasan Hubungan kemanusiaan Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit

1 R-1 9 90.00% ST 14 93.33% ST 9 60.00% S 6 60.00% S 2 R-2 10 100.00% ST 11 73.33% T 9 60.00% S 6 60.00% S 3 R-3 9 90.00% ST 13 86.67% ST 13 86.67% ST 9 90.00% ST 4 R-4 9 90.00% ST 11 73.33% T 11 73.33% T 8 80.00% T 5 R-5 9 90.00% ST 14 93.33% ST 12 80.00% T 8 80.00% T 6 R-6 8 80.00% T 15 100.00% ST 13 86.67% ST 8 80.00% T 7 R-7 10 100.00% ST 15 100.00% ST 15 100.00% ST 10 100.00% ST 8 R-8 6 60.00% S 6 40.00% R 4 26.67% SR 3 30.00% SR 9 R-9 10 100.00% ST 9 60.00% S 6 40.00% R 5 50.00% R

10 R-10 4 40.00% R 6 40.00% R 6 40.00% R 4 40.00% R 11 R-11 9 90.00% ST 13 86.67% ST 13 86.67% ST 9 90.00% ST 12 R-12 8 80.00% T 9 60.00% S 8 53.33% S 8 80.00% T 13 R-13 8 80.00% T 9 60.00% S 8 53.33% S 8 80.00% T

83

14 R-14 8 80.00% T 7 46.67% R 8 53.33% S 8 80.00% T 15 R-15 10 100.00% ST 15 100.00% ST 15 100.00% ST 10 100.00% ST 16 R-16 4 40.00% R 7 46.67% R 7 46.67% R 6 60.00% S 17 R-17 10 100.00% ST 12 80.00% T 10 66.67% S 9 90.00% ST 18 R-18 8 80.00% T 12 80.00% T 10 66.67% S 8 80.00% T 19 R-19 10 100.00% ST 9 60.00% S 11 73.33% T 9 90.00% ST 20 R-20 9 90.00% ST 11 73.33% T 10 66.67% S 8 80.00% T 21 R-21 8 80.00% T 12 80.00% T 13 86.67% ST 10 100.00% ST 22 R-22 6 60.00% S 7 46.67% R 7 46.67% R 4 40.00% R 23 R-23 6 60.00% S 13 86.67% ST 10 66.67% S 8 80.00% T 24 R-24 8 80.00% T 12 80.00% T 13 86.67% ST 10 100.00% ST 25 R-25 5 50.00% R 9 60.00% S 9 60.00% S 5 50.00% R 26 R-26 6 60.00% S 13 86.67% ST 10 66.67% S 8 80.00% T 27 R-27 8 80.00% T 12 80.00% T 10 66.67% S 8 80.00% T 28 R-28 6 60.00% S 13 86.67% ST 10 66.67% S 8 80.00% T 29 R-29 8 80.00% T 12 80.00% T 13 86.67% ST 10 100.00% ST 30 R-30 8 80.00% T 15 100.00% ST 13 86.67% ST 8 80.00% T 31 R-31 6 60.00% S 13 86.67% ST 10 66.67% S 8 80.00% T 32 R-32 8 80.00% T 12 80.00% T 10 66.67% S 8 80.00% T 33 R-33 6 60.00% S 13 86.67% ST 10 66.67% S 8 80.00% T 34 R-34 8 80.00% T 12 80.00% T 13 86.67% ST 10 100.00% ST 35 R-35 8 80.00% T 15 100.00% ST 13 86.67% ST 8 80.00% T 36 R-36 6 60.00% S 13 86.67% ST 10 66.67% S 8 80.00% T 37 R-37 5 50.00% R 7 46.67% R 8 53.33% S 5 50.00% R 38 R-38 6 60.00% S 13 86.67% ST 10 66.67% S 8 80.00% T 39 R-39 8 80.00% T 12 80.00% T 13 86.67% ST 10 100.00% ST 40 R-40 8 80.00% T 15 100.00% ST 13 86.67% ST 8 80.00% T 41 R-41 6 60.00% S 13 86.67% ST 10 66.67% S 8 80.00% T 42 R-42 8 80.00% T 12 80.00% T 10 66.67% S 8 80.00% T

84

43 R-43 6 60.00% S 13 86.67% ST 10 66.67% S 8 80.00% T 44 R-44 4 40.00% R 7 46.67% R 7 46.67% R 4 40.00% R 45 R-45 8 80.00% T 15 100.00% ST 13 86.67% ST 8 80.00% T 46 R-46 6 60.00% S 13 86.67% ST 10 66.67% S 8 80.00% T 47 R-47 8 80.00% T 12 80.00% T 10 66.67% S 8 80.00% T 48 R-48 8 80.00% T 9 60.00% S 8 53.33% S 8 80.00% T 49 R-49 3 30.00% SR 7 46.67% R 7 46.67% R 5 50.00% R 50 R-50 8 80.00% T 15 100.00% ST 13 86.67% ST 8 80.00% T 51 R-51 8 80.00% T 9 60.00% S 8 53.33% S 8 80.00% T 52 R-52 6 60.00% S 7 46.67% R 7 46.67% R 4 40.00% R 53 R-53 8 80.00% T 9 60.00% S 8 53.33% S 8 80.00% T 54 R-54 8 80.00% T 12 80.00% T 13 86.67% ST 10 100.00% ST 55 R-55 8 80.00% T 15 100.00% ST 13 86.67% ST 8 80.00% T 56 R-56 8 80.00% T 9 60.00% S 8 53.33% S 8 80.00% T 57 R-57 8 80.00% T 12 80.00% T 10 66.67% S 8 80.00% T 58 R-58 10 100.00% ST 12 80.00% T 10 66.67% S 9 90.00% ST 59 R-59 10 100.00% ST 12 80.00% T 10 66.67% S 9 90.00% ST 60 R-60 8 80.00% T 12 80.00% T 13 86.67% ST 10 100.00% ST 61 R-61 10 100.00% ST 12 80.00% T 10 66.67% S 9 90.00% ST 62 R-62 4 40.00% R 8 53.33% S 5 33.33% SR 4 40.00% R 63 R-63 8 80.00% T 15 100.00% ST 13 86.67% ST 8 80.00% T 64 R-64 10 100.00% ST 12 80.00% T 10 66.67% S 9 90.00% ST 65 R-65 8 80.00% T 12 80.00% T 10 66.67% S 8 80.00% T 66 R-66 10 100.00% ST 12 80.00% T 10 66.67% S 9 90.00% ST 67 R-67 8 80.00% T 12 80.00% T 13 86.67% ST 10 100.00% ST 68 R-68 8 80.00% T 15 100.00% ST 13 86.67% ST 8 80.00% T 69 R-69 10 100.00% ST 15 100.00% ST 15 100.00% ST 10 100.00% ST 70 R-70 6 60.00% S 3 20.00% SR 3 20.00% SR 6 60.00% S 71 R-71 10 100.00% ST 12 80.00% T 10 66.67% S 9 90.00% ST

85

72 R-72 8 80.00% T 12 80.00% T 10 66.67% S 8 80.00% T 73 R-73 9 90.00% ST 11 73.33% T 10 66.67% S 8 80.00% T

Jumlah 562 76.99% T 837 76.44% T 746 68.13% T 571 78.22% T No

Sangat Tinggi

20

26

22

21 Tinggi 32 27 3 38 Sedang 14 10 38 4 Rendah 6 9 7 9 Sangat Rendah 1 1 3 1 Sangat Tinggi

27.40%

35.62%

30.14%

28.77% Tinggi 43.84% 36.99% 4.11% 52.05% Sedang 19.18% 13.70% 52.05% 5.48% Rendah 8.22% 12.33% 9.59% 12.33% Sangat Rendah 1.37% 1.37% 4.11% 1.37%

86

ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE KINERJA

No Kode Resp

Kuantitas Output Kualitas Output Jangka waktu output kehadiran di tempat kerja Sikap kooperatif Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit

1 R-1 7 70.00% T 8 80.00% T 18 90.00% ST 17 85.00% ST 9 90.00% ST 2 R-2 7 70.00% T 8 80.00% T 18 90.00% ST 17 85.00% ST 9 90.00% ST 3 R-3 9 90.00% ST 9 90.00% ST 17 85.00% ST 17 85.00% ST 8 80.00% T 4 R-4 7 70.00% T 8 80.00% T 12 60.00% S 16 80.00% T 8 80.00% T 5 R-5 7 70.00% T 8 80.00% T 14 70.00% T 15 75.00% T 9 90.00% ST 6 R-6 8 80.00% T 8 80.00% T 13 65.00% S 18 90.00% ST 8 80.00% T 7 R-7 10 100.00% ST 10 100.00% ST 13 65.00% S 15 75.00% T 8 80.00% T 8 R-8 5 50.00% R 5 50.00% R 10 50.00% R 15 75.00% T 7 70.00% T 9 R-9 5 50.00% R 5 50.00% R 10 50.00% R 16 80.00% T 8 80.00% T 10 R-10 4 40.00% R 4 40.00% R 8 40.00% R 8 40.00% R 4 40.00% R 11 R-11 9 90.00% ST 8 80.00% T 14 70.00% T 14 70.00% T 8 80.00% T 12 R-12 8 80.00% T 7 70.00% T 12 60.00% S 15 75.00% T 7 70.00% T 13 R-13 8 80.00% T 8 80.00% T 12 60.00% S 16 80.00% T 7 70.00% T 14 R-14 8 80.00% T 8 80.00% T 12 60.00% S 18 90.00% ST 10 100.00% ST 15 R-15 8 80.00% T 6 60.00% S 9 45.00% R 10 50.00% R 6 60.00% S 16 R-16 7 70.00% T 6 60.00% S 12 60.00% S 14 70.00% T 8 80.00% T 17 R-17 8 80.00% T 8 80.00% T 14 70.00% T 17 85.00% ST 8 80.00% T 18 R-18 8 80.00% T 8 80.00% T 12 60.00% S 18 90.00% ST 10 100.00% ST 19 R-19 10 100.00% ST 9 90.00% ST 15 75.00% T 18 90.00% ST 8 80.00% T 20 R-20 8 80.00% T 8 80.00% T 16 80.00% T 16 80.00% T 8 80.00% T 21 R-21 9 90.00% ST 6 60.00% S 17 85.00% ST 18 90.00% ST 10 100.00% ST 22 R-22 8 80.00% T 6 60.00% S 9 45.00% R 10 50.00% R 6 60.00% S 23 R-23 8 80.00% T 8 80.00% T 12 60.00% S 16 80.00% T 7 70.00% T 24 R-24 9 90.00% ST 6 60.00% S 17 85.00% ST 15 75.00% T 7 70.00% T 25 R-25 8 80.00% T 6 60.00% S 9 45.00% R 10 50.00% R 6 60.00% S

87

26 R-26 8 80.00% T 9 90.00% ST 15 75.00% T 16 80.00% T 9 90.00% ST 27 R-27 8 80.00% T 8 80.00% T 14 70.00% T 17 85.00% ST 8 80.00% T 28 R-28 8 80.00% T 8 80.00% T 12 60.00% S 16 80.00% T 7 70.00% T 29 R-29 10 100.00% ST 9 90.00% ST 15 75.00% T 18 90.00% ST 8 80.00% T 30 R-30 9 90.00% ST 6 60.00% S 17 85.00% ST 18 90.00% ST 10 100.00% ST 31 R-31 7 70.00% T 6 60.00% S 12 60.00% S 14 70.00% T 8 80.00% T 32 R-32 8 80.00% T 8 80.00% T 12 60.00% S 16 80.00% T 7 70.00% T 33 R-33 8 80.00% T 8 80.00% T 14 70.00% T 17 85.00% ST 8 80.00% T 34 R-34 8 80.00% T 9 90.00% ST 15 75.00% T 16 80.00% T 9 90.00% ST 35 R-35 10 100.00% ST 9 90.00% ST 15 75.00% T 18 90.00% ST 8 80.00% T 36 R-36 8 80.00% T 8 80.00% T 12 60.00% S 16 80.00% T 7 70.00% T 37 R-37 7 70.00% T 6 60.00% S 12 60.00% S 14 70.00% T 8 80.00% T 38 R-38 8 80.00% T 8 80.00% T 16 80.00% T 16 80.00% T 8 80.00% T 39 R-39 8 80.00% T 8 80.00% T 14 70.00% T 17 85.00% ST 8 80.00% T 40 R-40 8 80.00% T 8 80.00% T 12 60.00% S 16 80.00% T 7 70.00% T 41 R-41 7 70.00% T 6 60.00% S 12 60.00% S 14 70.00% T 8 80.00% T 42 R-42 8 80.00% T 9 90.00% ST 15 75.00% T 16 80.00% T 9 90.00% ST 43 R-43 10 100.00% ST 9 90.00% ST 15 75.00% T 18 90.00% ST 8 80.00% T 44 R-44 8 80.00% T 6 60.00% S 9 45.00% R 10 50.00% R 6 60.00% S 45 R-45 9 90.00% ST 6 60.00% S 17 85.00% ST 15 75.00% T 7 70.00% T 46 R-46 7 70.00% T 6 60.00% S 12 60.00% S 14 70.00% T 8 80.00% T 47 R-47 9 90.00% ST 6 60.00% S 17 85.00% ST 18 90.00% ST 10 100.00% ST 48 R-48 7 70.00% T 6 60.00% S 12 60.00% S 14 70.00% T 8 80.00% T 49 R-49 8 80.00% T 6 60.00% S 9 45.00% R 10 50.00% R 6 60.00% S 50 R-50 9 90.00% ST 6 60.00% S 17 85.00% ST 15 75.00% T 7 70.00% T 51 R-51 10 100.00% ST 9 90.00% ST 15 75.00% T 18 90.00% ST 8 80.00% T 52 R-52 8 80.00% T 6 60.00% S 9 45.00% R 10 50.00% R 6 60.00% S 53 R-53 8 80.00% T 9 90.00% ST 15 75.00% T 16 80.00% T 9 90.00% ST 54 R-54 7 70.00% T 6 60.00% S 12 60.00% S 14 70.00% T 8 80.00% T

88

55 R-55 8 80.00% T 8 80.00% T 12 60.00% S 16 80.00% T 7 70.00% T 56 R-56 7 70.00% T 6 60.00% S 12 60.00% S 14 70.00% T 8 80.00% T 57 R-57 9 90.00% ST 6 60.00% S 17 85.00% ST 18 90.00% ST 10 100.00% ST 58 R-58 7 70.00% T 6 60.00% S 12 60.00% S 14 70.00% T 8 80.00% T 59 R-59 8 80.00% T 8 80.00% T 14 70.00% T 17 85.00% ST 8 80.00% T 60 R-60 9 90.00% ST 6 60.00% S 17 85.00% ST 15 75.00% T 7 70.00% T 61 R-61 10 100.00% ST 9 90.00% ST 15 75.00% T 18 90.00% ST 8 80.00% T 62 R-62 8 80.00% T 6 60.00% S 9 45.00% R 10 50.00% R 6 60.00% S 63 R-63 8 80.00% T 9 90.00% ST 15 75.00% T 16 80.00% T 9 90.00% ST 64 R-64 7 70.00% T 6 60.00% S 12 60.00% S 14 70.00% T 8 80.00% T 65 R-65 8 80.00% T 8 80.00% T 16 80.00% T 16 80.00% T 8 80.00% T 66 R-66 10 100.00% ST 9 90.00% ST 15 75.00% T 18 90.00% ST 8 80.00% T 67 R-67 9 90.00% ST 6 60.00% S 17 85.00% ST 15 75.00% T 7 70.00% T 68 R-68 8 80.00% T 8 80.00% T 14 70.00% T 17 85.00% ST 8 80.00% T 69 R-69 10 100.00% ST 9 90.00% ST 19 95.00% ST 17 85.00% ST 8 80.00% T 70 R-70 7 70.00% T 6 60.00% S 12 60.00% S 10 50.00% R 6 60.00% S 71 R-71 8 80.00% T 8 80.00% T 14 70.00% T 19 95.00% ST 10 100.00% ST 72 R-72 8 80.00% T 8 80.00% T 12 60.00% S 16 80.00% T 8 80.00% T 73 R-73 8 80.00% T 9 90.00% ST 15 75.00% T 16 80.00% T 9 90.00% ST

Jumlah 588 80.55% T 536 73.42% T 987 67.60% S 1122 76.85% T 573 78.49% T

89

Distribusi Jawaban Responden Kinerja Sangat Tinggi 20 16

13

25

16 Tinggi 50 27 25 39 48 Sedang 0 27 25 0 8 Rendah 3 3 10 9 1 Sangat Rendah 0 0 0 0 0

Distribusi Persentase Jawaban Responden Sangat Tinggi 27.40% 21.92%

17.81%

34.25%

21.92% Tinggi 68.49% 36.99% 34.25% 53.42% 65.75% Sedang 0.00% 36.99% 34.25% 0.00% 10.96% Rendah 4.11% 4.11% 13.70% 12.33% 1.37% Sangat Rendah 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

67

UJI ASUMSI KLASIK 1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize

d Residual N 73

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000 Std. Deviation 4.28878988

Most Extreme Differences

Absolute .064 Positive .031 Negative -.064

Kolmogorov-Smirnov Z .546 Asymp. Sig. (2-tailed) .927

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0

Exp

ecte

d C

um P

rob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Kinerja

68

2. Uji MUltikolinieritas

Coefficients(a)

Model

Collinearity Statistics

B Std. Error 1 Kepemimpinan .562 1.781

Analisis Jabatan .769 1.301 Disiplin Kerja .557 1.796

a Dependent Variable: Kinerja

3. Uji Heteroskedastisitas

Regression Standardized Predicted Value

210-1-2-3-4

Reg

ress

ion

Stu

den

tize

d

Res

idu

al

2

1

0

-1

-2

-3

-4

Scatterplot

Dependent Variable: Kinerja

69

Hasil Analisis regresi Berganda Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Kinerja 52.1370 7.14593 73 Kepemimpinan 82.3288 10.51725 73 Analisis Jabatan 61.1781 12.72284 73 Disiplin Kerja 68.3014 12.20278 73

Correlations

Kinerja Kepemimp

inan Analisis Jabatan Disiplin Kerja

Pearson Correlation Kinerja 1.000 .669 .610 .684 Kepemimpinan .669 1.000 .431 .641 Analisis Jabatan .610 .431 1.000 .439 Disiplin Kerja .684 .641 .439 1.000

Sig. (1-tailed) Kinerja . .000 .000 .000 Kepemimpinan .000 . .000 .000 Analisis Jabatan .000 .000 . .000 Disiplin Kerja .000 .000 .000 .

N Kinerja 73 73 73 73 Kepemimpinan 73 73 73 73 Analisis Jabatan 73 73 73 73 Disiplin Kerja 73 73 73 73

Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Disiplin Kerja, Analisis Jabatan, Kepemimpinan(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Kinerja

Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

Std. Error of the Estimate

1 .800(a) .640 .624 4.38103 .000 a Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Analisis Jabatan, Kepemimpinan b Dependent Variable: Kinerja

70

ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2352.282 3 784.094 40.852 .000(a)

Residual 1324.348 69 19.193 Total 3676.630 72

a Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Analisis Jabatan, Kepemimpinan b Dependent Variable: Kinerja Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 9.965 4.161 2.395 .019

Kepemimpinan .209 .066 .308 3.195 .002 Analisis Jabatan .183 .046 .326 3.960 .000 Disiplin Kerja .201 .057 .343 3.544 .001

a Dependent Variable: Kinerja Coefficients(a)

Model Correlations Collinearity Statistics

Part Tolerance VIF B Std. Error 1 Kepemimpinan .669 .359 .231 .562 1.781

Analisis Jabatan .610 .430 .286 .769 1.301 Disiplin Kerja .684 .392 .256 .557 1.796

a Dependent Variable: Kinerja Residuals Statistics(a) Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 33.0955 63.0183 52.1370 5.71582 73 Std. Predicted Value -3.331 1.904 .000 1.000 73 Standard Error of Predicted Value .515 2.158 .936 .422 73

Adjusted Predicted Value 34.2963 63.0196 52.2677 5.67731 73 Residual -12.87397 8.31124 .00000 4.28879 73 Std. Residual -2.939 1.897 .000 .979 73 Stud. Residual -3.283 1.920 -.014 1.022 73 Deleted Residual -16.06714 8.51256 -.13073 4.69550 73 Stud. Deleted Residual -3.548 1.959 -.019 1.045 73 Mahal. Distance .009 16.489 2.959 3.844 73 Cook's Distance .000 .668 .026 .094 73 Centered Leverage Value .000 .229 .041 .053 73

a Dependent Variable: Kinerja

71

Charts

Regression Standardized Residual

210-1-2-3

Fre

qu

ency

20

15

10

5

0

Histogram

Dependent Variable: Kinerja

Mean =6.25E-17

Std. Dev. =0.979

N =73

72

Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0

Exp

ecte

d C

um

Pro

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Kinerja

Regression Standardized Predicted Value

210-1-2-3-4

Reg

ress

ion

Stu

den

tize

d

Res

idu

al

2

1

0

-1

-2

-3

-4

Scatterplot

Dependent Variable: Kinerja