PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN …

19
PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN TERHADAP KEMAUAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK DENGAN SISTEM PERPAJAKAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI KASUS PADA KPP ILIR BARAT I PALEMBANG) SKRIPSI Disusun Oleh Peter Sintaro 1721210025 STIE MULTI DATA PALEMBANG PROGRAM STUDI AKUNTANSI PALEMBANG 2021

Transcript of PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN …

Page 1: PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN …

PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN

PERPAJAKAN TERHADAP KEMAUAN WAJIB PAJAK

DALAM MEMBAYAR PAJAK DENGAN SISTEM

PERPAJAKAN SEBAGAI VARIABEL

INTERVENING (STUDI KASUS PADA KPP

ILIR BARAT I PALEMBANG)

SKRIPSI

Disusun Oleh

Peter Sintaro

1721210025

STIE MULTI DATA PALEMBANG

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PALEMBANG

2021

Page 2: PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN …

vii

STIE MULTI DATA PALEMBANG

Program Studi Akuntansi

Skripsi Sarjana Ekonomi

Semester Gasal Tahun 2020/2021

PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN

PERPAJAKAN TERHADAP KEMAUAN WAJIB PAJAK

DALAM MEMBAYAR PAJAK DENGAN

SISTEM PERPAJAKAN SEBAGAI VARIABEL

INTERVENING (STUDI KASUS PADA KPP

ILIR BARAT I PALEMBANG)

Peter Sintaro

1721210025

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kemajuan teknologi dan

pengetahuan perpajkan terhadap kemauan wajib pajak dalam membayar pajak

dengan sistem perpajakan sebagai variabel intervening. Variabel independen

yang di gunakan dalam penelitian ini adalah kemajuan teknologi, pengetahuan

perpajakan sedangkan variabel dependen pada penelitian ini adalah kemauan

membayar pajak dan variabel interveningnya adalah sistem perpajakan. Populasi

yang di gunakan dalam penelitian ini adalah adalah sebanyak 6.120 populasi.

Penentuan sampel pada peneitian ini menggunakan metode rumus slovin dan

memperoleh sampel sebanyak 98 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa kemajuan teknologi dan sistem perpajakan berpengaruh terhadap kemauan

waji pajak dalam membayar pajak, kemajuan teknologi berpengaruh terhadap

sistem perpajakan sedangkan pengetahuan perpajakan tidak berpengaruh

signifikan terhadap kemauan membayar pajak dan sistem perpajakan.

Kata kunci : Kemajuan Teknologi, Pengetahuan Perpajakan, Kemauan

Membayar Pajak, dan Sistem Perpajakan

Page 3: PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara berkembang yang senantiasa melakukan

pembangunan di segala bidang, sebagai wujud pemenuhan kewajibannya

terhadap masyarakat Indonesia. Tentunya dibutuhkan pula biaya yang tidak

sedikit untuk melaksanakan pemenuhan kewajiban negara terhadap rakyatnya

tersebut. Salah satu penerimaan negara yang sangat besar dan semakin

diandalkan dalam kepentingan perkembangan serta pembiayaan pemerintah

adalah pajak. Pajak merupakan suatu hal yang wajib untuk dipahami dengan

baik. Siapapun terutama Wajib Pajak pasti akan berurusan dengan pajak. Hal

itu disebabkan masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui dengan baik

sehingga kurang memahami tentang pajak. Pajak menurut Pasal 1 Undang-

Undang No.28 Tahun 2007 tentang ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan, adalah : “Pajak adalah kontribusi Wajib Pajak kepada negara

yang terhutang oleh orang atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan

Undang-Undang, dimana dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung

dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya dalam

kemakmuran rakyat.” Sumber utama dari penerimaan Negara Indonesia

terletak pada sektor pajak. Setiap tahun, nominal pendapatan pajak selalu

mengalami peningkatan. Dilihat dari nilai persentasenya, pendapatan pajak

selalu menduduki persentase di atas 70%. Dengan angka yang sedemikian

Page 4: PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN …

2

tinggi, maka penerimaan pajak memegang peranan yang sangatlah penting

dalam roda perekonomian Indonesia (Jannah, 2016, h.1). Salah satu dasar

penerimaan pajak sesuai target adalah kemauan Wajib Pajak dalam

membayar pajak. Kepatuhan Wajib Pajak adalah kondisi dimana Wajib Pajak

memenuhi kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakan

(Rohmawati dkk, 2012, h.55). Kepatuhan Wajib Pajak yang baik akan dapat

dilihat dari keteraturannya untuk menyetorkan pajak (Fatimah dan Wardani,

2017, h.4). Widyowati (2015, h.7) menyatakan dengan adanya kepatuhan dari

Wajib Pajak diharapkan Wajib Pajak berusaha untuk memenuhi peraturan

hukum perpajakan yang berlaku, baik memenuhi kewajiban ataupun

melaksanakan hak perpajakannya. Pada saat sekarang ini banyak hal yang

dapat dilakukan oleh seoerang Wajib Pajak dalam membayar pajak yaitu

memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada pada saat ini sehingga

mempermudah dalam melakukan pembayaran pajak, namun hal ini juga harus

didukung oleh pengetahuan akan perpajakan yang dimiliki, maka baru dapat

menciptakan sebuah kesadaran dalam membayar pajak.

Menurut Direktorat Jenderal Pajak, Pada tahun 2020 penerimaan

pajak yang ditargetkan sebesar 1.865,7 Triliun. Adanya wabah virus corona

atau Covid-19 yang melanda Indonesia membuat aktivitas menjadi tidak

kondusif. Segala aspek penting kehidupan terkena imbas karena hadirnya

wabah ini. Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan mengakui pemerintah

fokus menangani sistem keuangan negara saat wabah virus corona atau

Covid-19 masuk Indonesia pada Maret 2020 lalu. Pemerintah fokus kepada

Page 5: PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN …

3

keuangan negara karena untuk menghadapi penularan virus corona

dibutuhkan penanganan kesehatan yang didukung keuangan negara

(cnnindonesia). Diharapkan wajib pajak tetap melaksanakan kewajiban

perpajakan, terutama kemauan dalam membayar pajak tanpa merasa

terbebani di saat pandemi Covid-19 ini. Dengan demikian, diharapkan tidak

menunda pembayaran pajak karena dengan menunda pembayaran pajak

akan memperlambat realisasi penerimaan pajak (Sumber: Media sosial KPP

Ilir Barat Palembang).

Kesadaran Wajib Pajak dalam membayar kewajibannya merupakan

hal penting dalam penarikan pajak tersebut, suatu hal yang paling

menentukan dalam keberhasilan pemungutan pajak adalah kemauan Wajib

Pajak untuk membayar kewajiban pajaknya. Upaya-upaya yang dilakukan

oleh pemerintah baik upaya pendidikan, penyuluhan dan sebagainya, tidak

akan berarti banyak dalam membangun kesadaran Wajib Pajak untuk

membayar pajak, jika pemerintah tidak melakukan sosialisasi terhadap

sistem perpajakan yang memadai dan mudah dipahami oleh masyarakat

terutama para Wajib Pajak itu sendiri. Kemauan Wajib Pajak dalam

membayar pajak adalah hal yang penting dalam penarikan pajak.

Masyarakat sendiri dalam kenyataannya tidak suka membayar pajak. Hal ini

disebabkan masyarakat tidak pernah tahu wujud konkrit imbalan dari uang

yang dikeluarkan untuk membayar pajak (Widayati dan Nurlis, 2013). Salah

satu upaya dalam meningkatkan penerimaan pajak adalah dengan

memberikan suatu pelayanan yang bermutu terhadap Wajib Pajak selaku

Page 6: PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN …

4

pelanggan. Masih ada Wajib Pajak yang menunggu ditagih baru membayar

pajak, seperti peraturan pajak pada periode lama. Dalam Supadmi (2009)

peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan diharapkan dapat

meningkatkan kepuasan kepada Wajib Pajak sebagai pelanggan. Adapun

jumlah Wajib Pajak pribadi yang melakukan pelaporan SPT Tahunan 2015-

2019 dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1

Tingkat Kesadaran Wajib Pajak Orang Pribadi UMKM dalam Pelaporan

SPT Tahunan Tahun 2015-2019

Tahun

Jumlah WPOP

(a)

Jumlah yang

Melaporkan SPT

Tahunan (b)

Tingkat

Kepatuhan

2015 4.370 2.143 49,03%

2016 5.055 2.473 48,92%

2017 5.532 2.776 50,18%%

2018 6.782 3.509 51,73%%

2019 6.823 3.541 51,89%%

Sumber : KPP Pratama Ilir Barat Kota Palembang, 2020

Dari tabel di atas dapat dilihat tingkat kepatuhan dalam lima tahun

terakhir terjadi peningkatan di tahun 2015-2019. Penurunan hanya terjadi

pada tahun 2016 yaitu sebesar 0,11% setelah itu tahun berikutnya mengalami

kenaikan. Namun, jumlah Wajib Pajak setiap tahunnya mengalami

peningkatan dengan tingkat kepatuhan yang justru tidak begitu signifikan.

Dalam meningkatkannya pendapatan Negara dan kesadaran Wajib pajak,

Page 7: PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN …

5

Direktorat Jenderal Pajak mulai dari tahun 2016 hingga tahun 2017 telah

mengeluarkan kebijakan pengampunan pajak yang dimana penghapusan

pajak yang seharusnya terutang, tidak akan dikenai sanksi administrasi

perpajakan ataupun sanksi pidana di bidang perpajakan bagi Wajib Pajak

yang dikenal dengan tax amnesty. Pada dasarnya tax amnesty bertujuan untuk

mendorong Wajib Pajak supaya lebih jujur, konsisten, patuh, dan sukarela

dalam menjalankan kewajiban pajaknya, yang pada saat sebelumnya tidak

sepenuhnya dilakukan oleh Wajib pajak. Peraturan perundangan dengan

konsep tax amnesty berlaku dalam periode waktu tertentu saja, setelah itu

peraturannya tidak berlaku lagi.

Pemberian kesempatan kepada Wajib Pajak melalui tax amnesty ini

diharapkan akan meningkatkan kesadaran Wajib Pajak di masa yang akan

datang. Kebijakan ini untuk meningkatkan keterbukaan atas kewajiban

perpajakan, sebelum diterapkannya penegakan hukum pajak. Setelah tax

amnesty berakhir, Direktorat Jenderal Pajak akan melakukan upaya

penegakan hukum berdasarkan informasi yang telah dimiliki.

Kemajuan teknologi di dunia sangatlah pesat tidak terkecuali di

Indonesia hal ini menyebabkan segala hal dapat mudah untuk dilakukan baik

dekat maupun jauh, kemajuan teknologi pun tidak luput dari bidang

perpajakan hampir semua bidang perpajakan memanfaatkan teknologi yang

ada sekarang sehingga sangat memudahkan seorang Wajib Pajak dalam

membayar pajak. Teknologi komunikasi mempunyai pengertian segala hal

yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan

Page 8: PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN …

6

mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, teknologi

informasi dan komunikasi adalah suatu paduan yang tidak terpisahkan yang

mengandung pengertian luas tentang segala aspek yang terkait dengan

pemrosesan.

Kemajuan teknologi informasi saat ini pun sangatlah pesat dapat

dilihat dari beberapa dekade trakhir dimana kemajuan teknologi informasi ini

setiap harinya semakin pesat dan maju. Penerapan teknologi informasi dan

komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan

biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi

informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan teknologi informasi dan

komunikasi menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja. Tetapi sayangnya

masih banyak usaha retail atau bahkan suatu perusahaan yang belum

menerapkan teknologi informasi agar siap bersaing di masa yang akan datang.

Salah satu peranan teknologi informasi bagi perusahaan yang paling nyata

adalah semua pekerjaan akan lebih cepat dan akurat. Penerapan teknologi

informasi yang efektif akan mengurangi biaya yang tidak diharapkan dan

dapat meningkatkan fleksibilitas. Hal ini akan terlihat dalam alur bisnis yang

menjadi lebih terorganisir dan tersentralisasi. Adapun atas kemajuan

teknologi ini sangat di sambut baik oleh fiskus karena dengan adanya

kemajuan teknologi ini wajib pajak dapat lebih mudah membayar pajak tanpa

harus mengantri lagi di kantor pajak sehingga sangat membantu apalagi di

saat corona seperti ini kemajuan teknologi sangat di butuhkan sehingga fiskus

sangat menyambut baik dengan kemajuan teknologi ini dan juga dengan

Page 9: PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN …

7

adanya kemajuan teknologi ini pekerjaan fiskus akan menjadi lebih mudah

dan cepat di slesaikan, fiskus sendiri di artikan sebagai pejabat pajak yang

berkewajib memungut pajak kepada wajib pajak. Persepsi sendiri di artikan

sebagai sebuah tanggapan terhadap sesuatu jadi persepsi fiskus adalah sebuah

tanggapan yang di berikan oleh pejabat pajak atas suatu hal yang sedang di

hadapi.

Adapun hal yang dapat menyebabkan seorang Wajib Pajak mau

membayar pajak adalah yaitu pengetahuan yang luas akan pentingnya pajak

karena jika seorang Wajib Pajak mempunyai pengetahuan pajak yang luas

maka Wajib Pajak tersebut akan rutin dalam membayar pajak. Dan

sebaliknya, jika Wajib Pajak tersebut tidak memiliki pengetahuan akan

pajak yang luas maka Wajib Pajak tersebut akan cenderung tidak membayar

pajak karena hanya akan merasa dirugikan apabila membayar pajak.

Pengetahuan perpajakan adalah proses mengubah sikap dan tata laku wajib

pajak atau kelompok wajib pajak dalam usaha mendewasakan manusia

melalui upaya pelatihan (Anwar, 2015, h.17). Adanya pengetahuan

perpajakan yang baik dapat membantu meningkatkan kemauan wajib pajak

akan pentingnya membayar pajak dan wajib pajak dapat melakukannya

sesuai dengan aturan perundang-undangan perpajakan. Jika wajib Pajak

tidak memiliki pengetahuan mengenai peraturan dan proses perpajakan,

maka Wajib Pajak tidak dapat menentukan perilakunya dengan tepat

(Tambun, 2016, h.28). Hal ini didukung oleh penelitian Witono (2008,

h.206) yang menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan pengetahuan

Page 10: PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN …

8

pajak terhadap tingkat kemauan Wajib Pajak dalam membayar pajak dan

penelitian Tambun (2016, h.36) yang menyatakan bahwa pengetahuan

Wajib Pajak berpengaruh signifikan terhadap kemauan Wajib Pajak dalam

membayar pajak. Berbeda dengan penelitian Hardiningsih dkk (2011, h.138)

yang menyatakan pengetahuan peraturan perpajakan tidak berpengaruh

terhadap kemauan membayar pajak dan Susanto (2013, h.12) yang

menyatakan bahwa persepsi pengetahuan Wajib Pajak tidak mempengaruhi

kepatuhan.

Sistem perpajakan yang ada di Indonesia juga dapat mempengaruhi

seorang Wajib Pajak dalam membayar pajak karena apabila sistem

perpajakan yang ada sangat rumit dan susah maka akan menyebabkan

kecenderungan seorang Wajib Pajak tidak mau membayar pajaknya dan jika

sebaliknya apabila sistem yang ada mudah maka akan menyebabkan

seorang Wajib Pajak mau dalam membayar pajak. Sistem pemungutan pajak

sendiri merupakan sebuah mekanisme yang digunakan untuk menghitung

besarnya pajak yang harus dibayar Wajib Pajak ke negara. Sistem

pemungutan pajak berbeda-beda untuk setiap negara. Sedangkan untuk di

Indonesia sendiri memakai 3 sistem pemungutan pajak yang digunakan

dalam keseharian, yaitu self assesment system, official assesment system,

dan witholding system. Namun dari ketiga sistem yang ada tersebut di

Indonesia cenderung menggunakan self assesment system karena Indonesia

memberikan kemudahan dan kepercayaan kepada rakyatnya untuk

menghitung, membayar, dan menyetorkan sendiri pajaknya

Page 11: PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN …

9

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ayu (2016) menemukan

bahwa kemajuan teknologi berpengaruh signifikan terhadap kemauan Wajib

Pajak dalam membayar pajak. Namun berbeda dengan penelitian Kusuma

(2017) yang menemukan bahwa kemajuan teknologi tidak berpengaruh

terhadap kemauan Wajib Pajak dalam membayar pajak. Adapun penelitian

tentang pengetahuan perpajakan yang dilakukan oleh Putri (2017)

menemukan bahwa pengetahuan perpajakan berpengaruh signifikan

terhadap persepsi Wajib Pajak mengenai kemauan Wajib Pajak dalam

membayar pajak. Namun berbeda dengan penelitian Yolanda (2016)

menemukan bahwa pengetahuan perpajakan tidak berpengaruh signifikan

terhadap kemauan Wajib Pajak dalam membayar pajak. Lalu penelitian

tentang sistem perpajakan yang diteliti oleh Kartini, Lambey dan

Walandouw (2017) menemukan bahwa sistem perpajakan tidak

berpengaruh terhadap kemauan Wajib Pajak dalam membayar pajak. Begitu

pula dengan penelitian Melati (2017) yang menemukan bahwa sistem

perpajakan berpengaruh terhadap kemauan Wajib Pajak dalam membayar

pajak.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti termotivasi untuk

melakukan penelitian ini karena maraknya penggelapan pajak yang terjadi

di Indonesia. Peneliti akan melakukan penelitian ini dengan judul

“Pengaruh Kemajuan Teknologi dan Pengetahuan Perpajakan

terhadap Kemauan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak dengan

Sistem Perpajakan sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada

Page 12: PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN …

10

KPP Pratama Ilir Barat 1 Kota Palembang) ”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis

merumuskan masalah penelitian sebagai berikut.

1. Apakah kemajuan teknologi berpengaruh terhadap kemauan Wajib

Pajak dalam membayar pajak ?

2. Apakah pengetahuan perpajakan berpengaruh terhadap kemauan

Wajib Pajak dalam membayar pajak ?

3. Apakah kemajuan teknologi berpengaruh terhadap sistem perpajakan?

4. Apakah pengetahuan perpajakan berpengaruh terhadap sistem

perpajakan?

5. Apakah sistem perpajakan berpengaruh terhadap kemauan Wajib

Pajak dalam membayar pajak?

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup masalah yang

akan diteliti agar tidak menyimpang dari permasalahan yang ada yaitu

pengaruh kemajuan teknologi dan pengetahuan perpajakan terhadap

kemauan Wajib Pajak dalam membayar pajak dengan sistem perpajakan

sebagai variabel intervening. Penelitian ini difokuskan pada Wajib Pajak

yang terdaftar di KPP Pratama Ilir Barat 1 kota Palembang.

Page 13: PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN …

11

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis

merumuskan tujuan penelitian sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui apakah kemajuan teknologi berpengaruh atas

kemauan wajib pajak dalam membayar pajak

2. Untuk mengetahui apakah pengetahuan perpajakan berpengaruh atas

kemauan wajib pajak dalam membayar pajak.

3. Untuk mengetahui apakah kemajuan teknologi berpengaruh terhadap

sistem perpajakan?

4. Untuk mengetahui apakah pengetahuan perpajakan berpengaruh

terhadap sistem perpajakan?

5. Untuk mengetahui apakah sistem perpajakan berpengaruh atas

kemauan Wajib Pajak dalam membayar pajak.

1.5 Manfaat Peneltian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat baik secara

akademis maupun praktis. Adapun manfaat yang diharapkan yaitu :

1. Secara Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat agar

ilmu perpajakan dapat lebih berkembang lagi terutama tentang

pengaruh kemajuan teknologi dan pengetahuan perpajakan terhadap

Page 14: PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN …

12

kemauan wajib pajak dalam membayar pajak dengan sistem

perpajakan sebagai variabel intervening.

2. Secara Praktis

a. Bagi Direktorat Jendral Pajak

Bagi Dirjen Pajak Kota Palembang, penelitian ini diharapkan sebagai

bahan informasi pelengkap atau masukan sekaligus pertimbangan bagi

pihak-pihak berwenang yang berhubungan dengan penelitian ini dalam

penetapan kebijakan pada pelaksanaan atau penggunaan suatu sistem

pemungutan yang telah diterapkan untuk meningkatkan penerimaan pajak

daerah di sektor pajak Wajib Pajak Orang Pribadi.

b. Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan wawasan,

informasi, dan referensi untuk membantu memberikan gambaran yang

lebih jelas bagi pihak lain atau para peneliti selanjutnya yang ingin

melakukan penelitian mengenai perpajakan khususnya pengaruh

kemajuan teknologi dan pengetahuan perpajakan terhadap kemauan Wajib

Pajak dalam membayar pajak dengan sistem perpajakan sebagai variabel

intervening.

1.6 Sistematika Penelitian

Untuk memberikan gambaran yang jelas, maka penulis menguraikan

mengenai sistematika penelitian dari proposal secara singkat yaitu :

Page 15: PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN …

13

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab pertama ini, penulis menjabarkan mengenai latar

belakang dan rumusan masalah mengenai topik pengaruh

kemajuan teknologi dan pengetahuan perpajakan terhadap

kemauan wajib pajak dalam membayar pajak dengan sistem

perpajakan sebagai variabel intervening.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini penulis membahas teori yang digunakan dalam

penelitian mengenai pengaruh kemajuan teknologi dan

pengetahuan perpajakan terhadap kemauan Wajib Pajak dalam

membayar pajak dengan sistem perpajakan sebagai variabel

intervening, dan penelitian sebelumnya, dan kerangka

pemikiran.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini penulis akan memberikan gambaran mengenai

jenis penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel dan

populasi, jenis data penelitian, teknik pengumpulan data dan

analisis data yang digunakan dalam penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penulis akan membahas mengenai pengolahan terhadap data

yang telah diperoleh yang berkaitan dengan pembahasan

masalah yang sedang diteliti penulis. Di dalam bab ini terdapat

Page 16: PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN …

14

gambaran umum objek penelitian, hasil penelitian serta

pembahasan penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Penulis akan menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang

telah diperoleh dan penulis akan

Page 17: PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN …

DAFTAR PUSTAKA

Anisa. (2017). Populasi penelitian.Jakarta Journal of Accounting 2(2).

Anwar .(2015).Pengertian pengetahuan perpajakan. Detik.com.

Arifin, Adhitya Febrian. (2015). Pengaruh modernisasi sistem administrasi

perpajakan, kesadaran perpajakan, sanksi pajak dan pelayanan fiskus

terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada KPP Pratama ilir

timur palembang.

Arum,H.P.,dan Zulaikha. (2014). Pengaruh kesadaran wajib pajak,pelayana

fiskus dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi

yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas (studi di wilayah

KPP Pratama Cilacap). Diponegoro journal of accounting.

Aryanto. (2016). Pengaruh Sitem Perpajakan,Pengetahuan Perpajakan, dan

Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Kemauan Wajib Pajak dalam

Membayar Pajak.

Azizah,I. N., Nurlaela,S. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan

membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan

bebas.

Basit, A. (2014). Pengaruh persepsi kontrol perilaku, pengetahuan pajak dan

persepsi keadilan pajak,serta pemanfaatan kemajuan teknologi terhadap

kepatuhan wajib pajak pada KPP Batu.

Cahyo. (2017). Definisi pengetahuan pajak. Kompas.com.

Devona,Rahayu. (2014). Faktor yang mempengaruhi kemauan membayar pajak.

Jurnal Perpajakan.

Diana. (2017). Pengaruh Tarif Pajak, kualitas pelayana fiskus,dan pengetahuan

perpajak terhadap Kemauan Wajib Pajak Membayar Pajak dengan

Kesadaran Membayar Pajak sebagai Variabel Intervening.

Fahluzy,S dan Agustina. (2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan

membayar pajak UMKM di Kabupaten Kendal. Accounting Analysis

Journal, 3(3).

Page 18: PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN …

Fauziati, P., dan Syahri, A. (2015). Pengaruh efektifitas sistem perpajakan dan

pelayanan fiskus terhadap kemauan untuk membayar pajak sebagai

variabel intervening.

Hardiningsih dan Pancawati. (2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan

membayar pajak. Dinamika Keuangan dan Perbankan.

Huda, A. (2015). Pengaruh persepsi atas efektifitas sistem perpajakan,

kepercayaan, tarif pajak dan kemanfaatan NPWP terhadap kepatuhan

membayar pajak (studi empiris pada wajib pajak UMKM makanan di

KPP Pratama Pekanbaru).

Indrawan, D. (2019). Pengaruh pengetahuan dan pemahaman perpajakan,

efektifitas sistem perpajakan,kemajuan teknologi dan pelayanan fiskus

terhadap kemauan membayar pajak dengan kesadaran membayar pajak

sebagai variabel intervening (studi empiris pada KPP Pratama ilir barat

palembang).

Indriantoro. (2016). Metode kuisioner.Jurnal Akuntansi.

Jaman,dkk. (2016). Kemajuan teknologi dan sistem perpajakan.google scololar.

Joko,P,C, dan Mangoting,Y.(2013). Pengaruh kesadaran wajib pajak,kualitas

pelayanan fiskus,sanksi perpajakanlingkungan wajib pajak berada

terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di Surabaya.

Lisa. (2018). Pengaruh kemajuan teknologi dan sistem perpajakan terhadap

kemauan wajib pajak membayar pajak.

Laras. (2017). Uji multikolinieritas. journal of accounting 3(15)

.

Martin. (2017). Kemajuan teknologi. Detik.com.

Noviyanti,S., Effendi,R. Dan W.C.Y. (2014). Pengaruh kesadaran wajib

pajak,pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan,kualitas

pelayanan dan ketegasan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan WPOP.

Nugroho, A (2016). Pengaruh kesadaran wajib pajak, pengetahuan perpajakan

wajib pajak, dan kemajuan toknologi di bidang perpajakan terhadap

kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak penghasilan (studi kasus

pada KPP Semarang Candi). Journal of Accounting, 2(2).

Nugroho, E. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan membayar pajak

wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas di KPP

Pratama Batu.

Page 19: PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN …

Nugroho, R dan Zulaikha. (2017). Faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan

untuk membayar pajak dengan kesadaran membayar pajak sebagai

variabel intervening ( studi kasus wajib pajak orang pribadi yang

melakukan pekerjaan bebas yang terdaftar di KPP Pratama palembang

). Journal of Accounting, 1(28), 1–11.

Pancawati. (2017). Pengaruh pengetahuan perpajakan ,kemajuan teknologi,dan

kualitas pelayanan fiskus terhadap kemauan membayar pajak

dengankepatuhan wajib pajak sebagai variabel intervening.

Rohmawati, l., Prasetyono (2012). Pengarus sosialisasi dan pengetahuan

perpajakan terhadap tingkat kesadaran dan kepatuhan wajib pajak.

Sanusi. (2016). Teknik analisi data. Detik.com.

Sugiyono. (2016). Penelitian kuantitatif. Journal Of Accounting 2(10).

Supadmi. (2009). Peningkatan kualitas dan pelayanan pajak.Palembang Direktorat

Jendral pajak.

Tabun. (2016). Perilaku pajak. Kompas.com.

Warohmah, Mawadda. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan

wajib pajak pekerjaan bebas untuk membayar pajak pada KPP Pratama

Ilir Timur Palembang.

Widayati, dan Nurlis. (2017). Faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan untuk

membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan

bebas ( studi kasus pada KPP Pratama Gambir Tiga).

Winda. (2016). Pengaruh pengetahuan perpajakan,sanksi pajak dan sistem

perpajakan terhadap kemauan membayar pajak.

Yanti. (2014). Kemajuan teknologi. Tribun news.com