Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun...

38
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler terhadap Pola Belajar siswa kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012 – 2013 Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia KD. 9, Semester 2 Mahesa Khalifa G No. 19 Kelas XI IPA 3

description

Tugas indonesia

Transcript of Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun...

Page 1: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler terhadap Pola Belajar siswa kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK

Tahun Ajaran 2012 – 2013

Disusun untuk memenuhi

Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

KD. 9, Semester 2

Mahesa Khalifa G

No. 19

Kelas XI IPA 3

SMA NEGERI 2 DEPOK

Depok, 15 Februari 2013

Page 2: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012

KATA PENGANTAR

`Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat-

Nya lah saya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini, yang berjudul “Pengaruh

Kegiatan Ekstrakurikuler terhadap Pola Belajar siswa XI IA 3 SMAN 2 Depok Tahun

Ajaran 2012/2013” untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Saya berterimakasih kepada Ibu Guru Pembibing Bahasa Indonesia atas

segala bimbingannya selama ini, terutama dalam penyusunan karya ilmiah ini. Saya

berterimakasih juga kepada teman-teman kelas XI IA 3 SMAN 2 Depok Tahun

Ajaran 2012/2013 atas partisipasinya dalam pengumpulan data untuk penyusunan

karya ilmiah ini.

Demikianlah karya ini saya buat sebaik-baiknya, mohon maaf jika ada

kekurangan berupa teknis maupun materi. Semoga karya ilmiah ini dapat berguna

dan menambah pengetahuan bagi para pembacanya.

1

Page 3: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012

DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................1

Daftar Isi.................................................................................................................2

Bab l Pendahuluan................................................................................................3A. Latar Belakang........................................................................................3B. Identifikasi Masalah.................................................................................4C.Pembatasan Masalah..............................................................................5 D. Rumusan Masalah..................................................................................5E. Manfaat Penelitian..................................................................................6

Bab ll Kajian Teori.................................................................................................7A. Pengertian Organisasi ............................................................................7B. Fungsi Ekstrakurikuler.............................................................................8C. Pengertian Pola Belajar..........................................................................9D. Kerangka Berpikir...................................................................................13E. Hipotesis.................................................................................................15

Bab III Metodelogi Penelitian.................................................................................16A.Tujuan Penelitian.....................................................................................16B. Waktu dan Tempat Penelitian.................................................................16C. Data dan Analisis Data...........................................................................16

Bab IV Kesimpulan dan Saran.............................................................................20A. Kesimpulan........................................................................................................20B. Saran.................................................................................................................21

Daftar Pustaka.......................................................................................................22

Lampiran................................................................................................................23

2

Page 4: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi ini seorang pelajar mengalami perkembangan sistem

pendidikan yang sangat pesat dalam segala bidang. Para pelajar dihadapkan

kepada jadwal kegiatan belajar-mengajar yang lebih padat dibandingkan dengan

beberapa dekade lalu. Pelajar dituntut untuk dapat mengatur sistem belajar dan

penerimaan materi yang baik demi mencapai hasil yang memuaskan.

Di jenjang Sekolah Menengah Atas atau SMA ini tentu para pelajar tidak

hanya dihadapkan pada masalah pembelajaran materi formal saja, namun juga

dihadapkan kepada pembelajaran materi nonformal, dalam hal ini, ekstrakurikuler.

Dan sudah tentu, bagi seorang pelajar untuk memiliki kegiatan lain diluar belajar

formal untuk menambah kompetensinya non materi sekolah sebagai civitas

akademika generasi penerus dan pengganti bagi bangsa.

Dua unsur ini, pembelajaran formal dan nonformal, sering menjadi sorotan

oleh orangtua dari para pelajar dan guru-guru pembimbing disekolah. Bagaimana

seorang siswa mengatur waktunya dalam mengarungi samudera ilmu ini, haruslah

memenuhi goal atau target dari sebuah sistem pendidikan itu sendiri. Misalnya

bagaimana mereka mengatur pola belajarnya sambil terus aktif di bidang-bidang lain

seperti ekstrakurikuler di sekolah. Keberagaman proses dan strategi seorang murid

dalam pengaturan waktu inilah yang menjadi alasan pengambilan judul dari karya

ilmiah ini.

3

Page 5: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012

Seperti yang telah dituliskan sebelumnya, sorotan dari orangtua para pelajar

dan guru pembimbing adalah hal yang menarik dalam proses pengaturan waktu ini,

membuat saya menjadikannya sebagai latar belakang judul ini.

Proses ini, pelaksanaannya terjadi dalam kehidupan seorang pelajar sehari-

hari. Setiap harinya, seorang pelajar berusaha memberikan yang terbaik untuk

kedua bidang ini. Entah dengan cara pengaturan waktu, ataupun cara lainnya.

Begitulah sehingga proses pelaksanaan judul ini terjadi sesuai dengan strategi para

pelajar tersebut.

Hal-hal teknis seperti durasi kegiatan, jumlah materi kegiatan, perizinan

kegiatan, dan lain-lain menjadi faktor-faktor yang mempengaruh seorang pelajar

dalam mengatur pola belajar diiringi dengan kegiatan ekstrakurikulernya.

Dengan demikian, hal-hal diatas lah latar belakang saya dalam memilih judul

dan melaksanakan penelitian ini.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dimaksudkan sebagai usaha menemukan sumber-

sumber pokok permasalahan dengan gejala-gejala yang menjadi indikatornya.

Dengan demikian, masalah-masalah tersebut benar-benar perlu diteliti dan dicaari

alternatif pemecahannya.

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diiddentifikasi masalah

penelitian, yaitu :

1. Proses pengaturan waktu oleh para pelajar yang agak kurang tepat

2. Padatnya kegiatan yang sering di protes oleh para orangtua dan guru

pembimbing.

3. Pola belajar yang kurang maksimal dari siswa

4. Pola belajar menentukan hasil belajar dari seorang siswa.

4

Page 6: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi lingkup permasalahan penelitian

sebagai berikut :

1. Pembatasan Objek

Yang termasuk pada pembatasan objek yaitu siswa-siswi kelas XI IA 3 SMA Negeri

2 Depok tahun ajaran 2012/2013 yang aktif mengikuti ekstrakurikuler yang ada di

SMAN 2 Depok seperti Rohis, Futsal, Pecinta Alam, Paduan Suara, Rohkris,

Paskibra, dan lain-lain.

2. Pembatasan Konsep

Yang menjadi pembatasan konsep dalam penelitian ini adalah konsep manajemen

waktu dan motivasi diri yang terdiri dari motivasi internal dan ekstrenal.

D. Rumusan Masalah

Untuk memperjelas arah dan mudah dalam menentukan metode yang akan

digunakan maka akan dirumuskan pokok permasalahannya terlebih dahulu.

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diungkapkan maka

dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana animo kegiatan dan kegiatan ekstrakuler di kelas XI IA 3

SMAN 2 Depok?

2. Bagaimana pengaruh keikutsertaan siswa dalam ekstrakurikuler pada

pola belajarnya?

3. Bagaimana cara siswa mengatur pola belajarnya ditengah kegiatan

ekstrakurikuler dan sekolah yang padat?

5

Page 7: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012

E. Manfaat Penelitian

Saya selaku penyusun berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak yang telah membaca hasil penelitian ini. Adapun secara spesifik manfaat dari

penelitian ini adalah:

1. Agar siswa SMAN 2 Depok yang mengikuti ekstrakuriuler dapat

mengatur pola belajarnya dengan baik.

2. Agar kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan belajar siswa SMAN 2

Depok bisa berjalan dengan lebih efektif dan efisien sesuai dengan

pengaturan waktu yang telah ada.

3. Agar orangtua dan guru dapat mengetahui kiat dan saran untuk siswa

SMAN 2 Depok yang mengikuti ekstrakurikuler

4. Agar siswa SMAN 2 Depok dapat mengetahui manfaat ekstrakurikuler,

bagi yang belum mengikutinya.

6

Page 8: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Ekstrakurikuler

Menurut para ahli:

Menurut Ahmadi ( 1984:105) kegiatan ekstrakulikuler adalah kegiatan –

kegiatan di luar jam pelajaran sekolah yang mempunyai fungsi pendidikan

dan biasanya berupa klub – klub, misalnya: olahraga, kesenian, ekspresi dan

lain- lain.

Menurut Sarifudin, (1982:33) Ekstrakurikuler adalah suatu program yang

dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan, di mana hal-hal yang tidak

dapat diselesaikan dalam program yang telah ditentukan dalam jam-jam

pelajaran sekolah, dapat diberikan pada jam-jam di luar sekolah

Sahertian (1987:83) menyatakan kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di

luar jam pelajaran biasa (termasuk pada waktu libur) yang dilakukan di

sekolah ataupun di luar sekolah dengan tujuan untuk memperluas

pengetahuan siswa mengenai hubungan antara berbagai mata pelajaran,

menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi upaya pembinaan manusia

seutuhnya.

Ekstrakurikuler sendiri menurut penyusun adalah kegiatan yang

diselenggarakan atau dilakukan dibawah naungan sekolah, dalam rangka

pengembangan bakat para siswa, baik akademik maupun non akademik

(walaupun biasanya non-akademik) yang dilakukan diluar jam sekolah atau jam

belajar mengajar. Seperti yang dipaparkan Ahmadi (1984:105), ekstrakurikuler

7

Page 9: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012

biasanya berbentuk klub atau perkumpulan, yang memiliki suatu fungsi atau

kegiatan yang berguna untuk mengembangkan diri siswa.

Ekstrakurikuler pun dapat menunjang fungsi pendidikan, yang belum selesai

di jam sekolah, sehingga dilakukan diluar jam sekolah. Hal ini bisa berupa

penambahan materi akademik maupun non akademik oleh pembina. Dengan

ekstrakurikuler, minat dan bakat siswa dapat tersalurkan.

B. Fungsi Ekstrakurikuler

Fungsi ekstrakurikuler adalah sebagai wadah pembentuk karakter siswa dalam

lingkungan sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan

dan kemampuan sosial melalui berbagai aktivitas, baik yang terkait langsung

maupun tidak langsung dengan materi kurikulum. Kegiatan ini menjadi salah satu

unsur penting dalam membangun kepribadian murid. Seperti yang tersebut dalam

tujuan pelaksanaan ekstrakurikuler di sekolah menurut Direktorat Pendidikan

Menengah Kejuruan (1987) sebagai berikut:

1. Kegiatan ekstrakurikuler harus meningkatkan kemampuan siswa

beraspek kognitif, afektif dan psikomotor.

2. Mengembangkan bakat dan minat siswa

dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya

yang positif.

3. Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan

satu pelajaran dengan pelajaran lainnya.

8

Page 10: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan (2008: 4), kegiatan

ekstrakurikuler merupakan salah satu jalur pembinaan kesiswaan. Kegiatan

ekstrakurikuler yang diikuti dan dilaksanakan oleh siswa baik di sekolah maupun di

luar sekolah, bertujuan agar siswa dapat memperkaya dan memperluas diri.

C. Pengertian Pola Belajar

Pola, dalam Kamus Bahasa Indonesia Dengan Ejaan Yang Disempurnakan

Menurut Pedoman Lembaga Bahasa Nasional, karangan S. Wojowasito berarti

model, suri, atau contoh. Sedangkan belajar, menurut kamus yang sama adalah

adalah menuntut ilmu atau kepandaian. Pengertian belajar, menurut beberapa ahli

adalah sebagai berikut:

1. WINKEL

Belajar adalah suatu aktivitas mental / psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif

dengan lingkungan, yang menghasilakan perubahan – perubahan dalam

pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan sikap-sikap

2. NOEHI NASUTION

Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu

tingkah laku sebagai hasil terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa

perubahan atau munculnya perilaku baru itu bukan disebabkan oleh adanya

kematangan atau adanya perubahan sementara karena suatu hal

3. OEMAR H.

Belajar adalah bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang

dinyatakan dalam cara-cara berperilaku yang baru berkat pengalaman dan latihan

9

Page 11: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012

4. WHITERINGTON

Belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian sebagaimana

dimanifestasikan dalam perubahan penguasaan pola-pola respontingkah laku yang

baru nyata dalam perubahan ketrampilan, kebiasaan, kesanggupan, dan sikap.

Definisi pola disini yang ingin penyusun ambil adalah pola yang berarti sistem

atau cara kerja (Pusat Bahasa, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III). Jadi

jika digabungkan dengan pengertian belajar menurut Winkel, pola belajar dalam

definisi penyusun berarti cara kerja atau sistem seseorang (dalam hal ini pengaturan

waktu dan strategi) dalam melakukan proses pembelajaran yang menghasilkan

perubahan – perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan sikap-

sikap.

Sedangkan jika mengambil definisi pola belajar yang berarti cara

pembelajaran, Gagne menggolongkan pola-pola belajar siswa ke dalam delapan tipe

di mana yang satu merupakan prasyarat bagi yang lainnya yang lebih tinggi

tingkatannya. Masing-masing tipe dapat dibedakan dari yang lainnya dilihat dari

kondisi yang diperlukan buat berlangsungnya proses belajar bagi yang

bersangkutan. Kedelapan tipe tersebut adalah:

Tipe 1, Signal Learning (belajar isyarat). Tipe ini merupakan tahap yang

paling dasar, sehingga tidak menuntut persyaratan, namun merupakan tingkat yang

harus dilalui untuk tipe belajar yang lebih tinggi. Signal learning dapat diartikan

sebagai proses penguasaan pola-pola dasar perilaku bersifat involuntary (tidak

disengaja dan tidak disadari tujuannya). Dalam tipe ini terlibat aspek reaksi

10

Page 12: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012

emosional di dalamnya. Kondisi yang diperlukan untuk berlangsungnya tipe

belajar ini telah diberikannya secara serempak dan berulang kali.

Tipe 2, Stimulus-Respon Learning (belajar rangsangan tanggapan). Bila

tipe di atas dapat digolongkan dalam jenis classical condition, maka tipe belajar 2 ini

termasuk ke dalam instrumental conditioning (Kimble-1961) atau belajar dengan

trial and error. Menurut Gagne, proses belajar bahasa pada anak-anak merupakan

proses yang serupa dengan ini. Kondisi yang diperlukan untuk berlangsungnya tipe

belajar ini ialah faktor inforcement. Waktu antara stimulus (rangsangan) pertama

dan berikutnya sangat penting. Semakin singkat jarak S-R dengan S-R berikutnya,

semakin kuat reinforcement.

Tipe 3, Chaining (mempertautkan), dan tipe 4 Verbal Association. Kedua

tipe belajar ini setaraf, yaitu belajar mengajar yang menghubungkan satuan ikatan S

-R yang satu dengan yang lain. Kondisi yang diperlukan dalam berlangsungnya tipe

belajar ini antara lain secara internal anak sudah harus menguasai sejumlah satuan

pola S-R, baik psikomotorik maupun verbal. Selain itu, prinsip kesinambungan,

pengulangan, dan reinforcement tetap penting bagi berlangsungnya proses chaining

dan association.

Tipe 5, Discrination learning (belajar membedakan). Dalam tipe ini,

peserta didik mengadakan seleksi dan pengujian antara dua perangsang atau

sejumlah stimulus yang diterimanya, kemudian memilih pola-pola respon yang

dianggap paling sesuai. Kondisi utama dalam berlangsungnya proses belajar ini

adalah siswa rnempunyai kemahiran melakukan chaining dan association serta

pengalaman (pola S-R)

11

Page 13: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012

Tipe 6. Concept Learning (belajar pengertian). Dengan berdasarkan

kesamaan ciri-ciri dari kesimpulan stimulus dan objek-objeknya, ia membentuk suatu

pengertian atau konsep utama yang diperlukan yaitu menguasai kemahiran

diskriminasi dan proses kognitif fundamental sebelumnya.

Tipe 7, Rule Learning (belajar membuat generalisasi, hukum, dan

kaidah). Pada tingkat ini, siswa belajar mengadakan kombinasi berbagai konsep

dengan rnengoperasikan kaidah-kaidah logika formal (induktif, deduktif, analisis,

sintesis, asosiasi, diferensiasi, komparasi, dan kausalitas) sehingga anak didik dapat

menemukan kesimpulan tertentu yang mungkin selanjutnya dapat dipandang

sebagai aturan: prinsip, dalil, aturan, hukum, kaidah dan sebagainya.

Tipe 8, Problem Solving (belajar memecahkan masalah). Pada tingkat ini,

siswa belajar merumuskan dan memecahkan masalah, memberikan respon

terhadap rangsangan yang menggambarkan atau nembangkitkan situasi

problematik, mempergunakan berbagai kaidah yang telah dikuasainya. Menurut

John Dewey belajar memecahkan masalah ini berlangsung sebagai berikut: individu

menyadari masalah bila dia dihadapkan pada situasi keraguan dan kekaburan

sehingga merasakan adanya kesulitan.

Dalam kesempatan ini, penyusun mengambil pengertian pola belajar

berdasarkan waktu dan strategi belajar.

12

Page 14: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012

D. Kerangka Berpikir

Berdasarkan landasan teori diatas, dapat dirangkum bahwa ekstrakurikuler,

adalah kegiatan – kegiatan di luar jam pelajaran sekolah yang mempunyai fungsi

pendidikan dan biasanya berupa klub – klub, misalnya: olahraga, kesenian, ekspresi

dan lain- lain, seperti yang dipaparkan oleh Ahmadi. Teori dari Ahmadi ini sangat

sesuai dengan pelaksanaan ekstrakurikuler di kenyataanya, yaitu sebagai tempat

membina minat dan bakat para siswa, yang memberi fungsi pendidikan pada

kegiatan ini, dan kegiatannya yang dilaksanakan diluar jam belajar formal di sekolah.

Sedangkan, pola belajar, berasal dari kata pola dan belajar. Pola menurut

Pusat Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III adalah cara kerja atau

sistem. Dan belajar, menurut Winkel adalah suatu aktivitas mental / psikis yang

berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilakan

perubahan – perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan sikap-

sikap.

Dapat disimpulkan, pola belajar berarti cara kerja atau sistem seseorang

(dalam hal ini pengaturan waktu dan strategi) dalam melakukan proses

pembelajaran yang menghasilkan perubahan – perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, ketrampilan, dan sikap-sikap.

Hubungan antara dua unsur ini, terletak pada pelaksanaan di dunia nyata

pada dewasa ini. Seperti yang di paparkan sebelumnya di pendahuluan, siswa, yang

menjadi objek penelitian, dihadapkan terhadap sebuah tantangan untuk mengikuti

salah satu ekstrakurikuler di sekolahnya, sambil tetap menjaga pola belajarnya demi

prestasi yang tinggi.

13

Page 15: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012

Hubungan fundamental pada dua variabel ini adalah pengaturan waktu.

Kedua kegiatan, belajar dan ekskul memiliki durasi dalam setiap pelaksanaannya.

Belajar dengan proses pemahaman materi secara sedikit demi sedikit nya, dan

ekstrakurikuler dengan lama satu kali kegiatannya.

Pengaruh ekstrakurikuler pada pola belajar, adalah dimana ekstrakurikuler

akan memakan waktu dari sang siswa yang mengikutinya. Misalnya, pada siswa

yang tidak ikut ekstrakurikuler, sepulang sekolah atau saat luang lainnya, ia memiliki

waktu kosong yang lebih banyak daripada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler.

Dengan termakannya waktu ini, siswa dituntut untuk menjaga pola belajar demi

prestasi. Tentu hal ini tidak bisa dianggap enteng mengingat banyaknya materi yang

harus dikuasai oleh para siswa, dalam kasus ini, siswa SMA.

Selain waktu, kondisi tubuh juga menjadi salah 1 kunci seseorang dalam

melakukan kegiatan, dalam hal ini belajar. Siswa yang mengikuti ekstrakurikuler,

akan lebih banyak memakai tenaganya, daripada siswa yang tidak mengikutinya.

Tentu jumlah tenaga yang dapat digunakan untuk belajar menjadi lebih sedikit. Dari

masalah tenaga ini, dapat berujung kepada terganggunya kondisi tubuh, karena

misalnya, kelelahan. Tentu terganggunya kondisi tubuh ini sangat merugikan bagi

siswa yang butuh tubuh fit untuk belajar.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa hubungan dari kedua variabel diatas, adalah

ekstrakurikuler memakan waktu dan tenaga, yang akan digunakan oleh siswa untuk

belajar nantinya. Sehingga, perlu manajemen waktu dan strategi belajar yang baik

dari para siswa. Sebagai contoh dampak dari pengaturan ini, jika para siswa dapat

menemukan pola yang baik, maka tidak akan ada protes dari guru dan orangtua

dalam menjalankan ekstrakurikuler.

14

Page 16: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012

E. Hipotesis

Hipotesis berarti dugaan awal dari peneliti, sebelum diadakan penelitian. Dengan

melihat kerangka berfikir dan dasar teori tentang hubungan kedua variabel dan

pengertian masing-masing variabel diatas, penyusun dapat memberi hipotesis

sebagai berikut:

1. Para siswa XI IA 3 SMAN 2 Depok dapat belajar dengan pola belajar yang

baik, dengan prestasi baik, tanpa mempedulikan pengaruh dari pemakaian

waktu dan tenaga di ekstrakurikuler yang diikuti.

2. Para siswa XI IA 3 SMAN 2 Depok belum dapat belajar dengan pola belajar

yang baik, dengan prestasi baik, dengan pengaruh dari pemakaian waktu dan

tenaga di ekstrakurikuler yang diikuti.

15

Page 17: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu :

Mengetahui pendapat setiap orang tentang masalah yang dipaparkan

dalam penelitian.

Mengetahui bagaimana cara siswa XI IA 3 SMAN 2 Depok TA 2012/2013

mengatur pola belajarnya.

Mengetahui prioritas siswa objek penelitian antara ekstrakurikuler dan

belajar formal.

Sebagai pembanding pendapat setiap orang.

B. Tempat dan Waktu penelitian

Adapun penelitian dan penyusunan karya ilmiah ini dilakukan pada:

Hari/Tanggal : Jum’at 15 Februari 2013 – Kamis 28 Februari 2013

Tempat : SMAN 2 Depok & Rumah Penyusun

Penelitian dengan metode penyebaran kuesioner dilakukan pada:

Hari/Tanggal : Senin 25 Februari 2013 – Selasa 26 Februari 2013

Tempat : SMAN 2 Depok

C. Data dan Analisis Data

Data ini diperoleh dari siswa kelas XI IA 3 SMAN 2 Depok Tahun Ajaran

2012/2013 yang mengisi kuesioner tentang “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler

terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMAN 2 Depok Tahun Ajaran

2012/2013”.

Adapun seperti disebutkan diatas, metode penelitian karya ilmiah ini

dilakukan dengan metode jajak pendapat melalui pengisian kuesioner yang sesuai

dengan isi penelitian.

16

Page 18: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012

Dari total responden yang mengisi kuesioner dibawah sebanyak 31 orang

yang merupakan siswa kelas XI IA 3 SMAN 2 Depok TA 2012/2013, didapat data

sebagai berikut:

Keterangan:

4 : Sangat Setuju 2 : Tidak Setuju

3 : Setuju 1 : Sangat Tidak Setuju

NO Pertanyaan Jawaban4 3 2 1

1 Kegiatan ekstrakurikuler sangat menarik dan bermanfaat

11 19 0 1

2 Kegiatan ekstrakurikuler tak ada hubungannya dengan pola belajar

2 12 16 1

3 Kegiatan ekstrakurikuler melatih diri saya 11 20 0 04 Saya menjadi pengurus ekstrakurikuler 6 17 7 15 Saya dituntut untuk selalu hadir dalam kegiatan

ekskul7 10 12 2

6 Waktu kegiatan ekstrakurikuler cukup lama dalam sekali pertemuan

6 17 7 1

7 Waktu kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan jadwal kegiatan saya yang lain termasuk belajar

5 20 4 2

8 Orangtua saya mendukung dan mengawasi pola belajar dan kegiatan ekskul saya

8 11 12 0

9 Guru-guru memprotes kegiatan ekskul saya yang padat

2 11 7 11

10 Saya merasa lelah dan tidak konsentrasi belajar setelah kegiatan ekstrakurikuler

7 9 3 12

11 Saya memprioritaskan belajar dibanding ekstrakurikuler

14 12 5 0

12 Jika besok ada ulangan, sedangkan lusa ada penampilan/lomba yang diikuti ekskul saya, saya

akan memprioritaskan belajar daripada ekskul

4 11 13 0

13 Manajemen waktu saya tetap terjaga walau ada kegiatan ekskul

5 20 6 0

14 Pola belajar saya teratur walau ikut ekstrakurikuler 5 17 9 015 Pola belajar saya berubah drastis sejak mengikuti

ekskul2 13 13 3

16 Saya sering pulang malam karena ekskul 10 10 6 517 Pola belajar saya sudah terbukti sukses dalam

prestasi walaupun mengikuti ekstrakurikuler6 17 8 0

17

Page 19: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012

Pembahasan:

1 dari 31 orang menyatakan sangat tidak setuju kegiatan ekstrakurikuler

sangat menarik dan bermanfaat.

17 dari 31 orang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan “Kegiatan

ekstrakurikuler tak ada hubungannya dengan pola belajar”.

Semua responden setuju pada pernyataan “Kegiatan ekstrakurikuler melatih

diri saya”.

8 dari 31 orang menyatakan bahwa ia tidak termasuk pengurus

ekstrakurikuler

14 dari 31 orang menyatakan dirinya tidak dituntut untuk selalu hadir dalam

kegiatan ekstrakurikuler.

8 dari 31 orang menyatakan tidak setjuju pada pernyataan “

“Waktu kegiatan ekstrakurikuler cukup lama dalam sekali pertemuan.”

6 dari 31 orang menyatakan jadwalnya ekskulnya tidak sesuai dengan jadwal

kegiatan lainnya.

12 dari 31 orang tidak setuju terhadap pernyataan “Orangtua saya

mendukung dan mengawasi pola belajar dan kegiatan ekskul saya”.

18 dari 31 orang tidak setuju terhadap pernyataan “Guru-guru memprotes

kegiatan ekskul saya yang padat”.

15 dari 31 orang menyatakan ia tidak lelah dan tetap konsentrasi belajar

walau sehabis kegiatan ekskul.

27 dari 31 orang memprioritaskan belajar daripada ekstrakurikuler

13 dari 31 orang tidak setuju bahwa ia akan memprioritaskan belajar daripada

ekskulnya ketika ada ulangan esok hari, dan ada latihan pentas ekskul.

25 dari 31 orang menyatakan manajemen waktunya tetap terjaga walaupun

mengikuti ekstrakurikuler.

22 dari 31 orang menyatakan bahwa pola belajarnya tetap terjaga walaupun

mengikuti ekstrakurikuler.

15 dari 31 orang menyatakan pola belajarnya berubah drastis setelah ikut

ekstrakurikuler.

18

Page 20: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012

20 dari 31 orang menyatakan bahwa dirinya sering pulang malam karena

ekstrakurikulernya.

23 dari 31 orang menyatakan pola belajarnya telah sukses walaupun ia

mengikuti ekstrakurikuler.

Setelah melihat data kuesioner diatas, dapat kita lihat bahwa animo kegiatan

ekstra kurikuler di kelas XI IA 3 sangat tinggi, dengan hanya 1 orang (3.2%) yang

tidak setuju bahwa kegiatan ekskul itu menarik dan bermanfaat. Dan 54% dari

mereka berpendapat bahwa kegiatan ekskul tidak ada hubungannya dengan pola

belajar.

48% siswa XI IA 3 menyatakan bahwa ia tetap dapat konsentrasi belajar dan

tidak lelah, walaupun telah mengikuti kegiatan ekstrakurikulernya. 80.6% siswa

juga menyatakan bahwa jadwal ekstrakurikuler sesuai dengan jadwal kegiatan

mereka yang lain seperti belajar dan kegiatan lain. Dengan waktu ekskul yang

tidak terlalu lama (menurut 23 dari 31 orang), pelaksanaan ekstrakurikuler ini

cukup lancar dijalankan siswa XI IA 3. Walaupun ada beberapa yang

mengatakan ada guru yang memprotes jadwalnya, pengaturan pola belajar

dirasa sudah lancar, mengingat adanya dukungan dan pengawasan dari masing-

masing orangtua siswa.

Sebagian besar siswa di kelas ini lebih memprioritaskan belajarnya daripada

ekstrakurikulernya, sehingga hasilnya, dapat dilihat, 80.6 % siswa tetap berhasil

menjaga manajemen waktunya. 70% menyatakan dapat tetap menjaga pola

belajarnya. Dengan 23 dari 31 siswa merasa pola belajarnya telah sukses. Meski

begitu, dapat dilihat 48% siswa menyatakan bahwa pola belajarnya berubah

drastis setelah mengikuti ekstrakurikuler.

Hal ini mengindikasikan adanya pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap

pola belajar masing-masing siswa di XI IA 3.

19

Page 21: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari data diatas, dapat penyusun simpulkan bahwa siswa kelas XI IA 3 SMAN

2 Depok TA 2012/2013 sebagian besar dapat mengatur waktu dan pola belajarnya

dengan baik, dengan dukungan dari orangtua masing-masing.

Hubungan kegiatan ekstrakurikuler dengan pola belajar, pada siswa XI IA 3,

terletak pada durasi kegiatan ekstrakurikuler yang memakan waktu luang mereka.

Serta, tenaga yang terpakai lebih banyak setelah mengikuti ekstrakurikuler,

sehingga ada beberapa siswa yang lelah karenanya.

Animo kegiatan ekstrakurikuler di kelas ini cukup tinggi, mengingat 96.7%

siswa tertarik dengan kegiatan ini dan semua siswa merasa kegiatan ini sangat

bermanfaat bagi pengembangan diri. Dan lebih dari setengah siswa di kelas ini

adalah pengurus ekstrakurikuler masing-masing.

Masalah para siswa, mungkin hanya pola belajar mereka yang berubah

drastis setelah mengikuti ekstrakurikuler, dilihat dari data diatas. Hanya beberapa

siswa yang bermasalah dengan manajemen waktu dan vitalitas tubuhnya. Sebagian

besar lebih mengutamakan belajar daripada ekstrakurikuler (inilah cara mereka

mengatasi problem pola belajar dan prestasi), dan sebagian besar memiliki

manajemen waktu dan pola belajar yang cukup baik. 74.1 siswa menyatakan bahwa

pola belajarnya telah sukses, walau mereka mengikuti ekstrakurikuler.

20

Page 22: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012

B. Saran

Untuk mengatasi kendala seperti kurangnya waktu belajar, para siswa dapat

menambah waktu belajarnya dengan cara memperhatikan guru dengan lebih baik,

dalam tiap pelajaran. Atau, memanfaatkan beberapa jeda pelajaran untuk

menambah materi, walaupun sedikit akan tetap bermanfaat bagi dirinya. Siswa juga

dapat membuat jadwal tertulis untuk menentukan kegiatan apa saja yang akan dia

lakukan, sehingga efisiensi waktu dapat tercapai. Untuk kendala kurangnya stamina

dan konsentrasi, siswa dapat mengkonsumsi multivitamin untuk menjaga stamina

agar tidak kelelahan dan tetap berkonsentrasi. Menjaga pola hidup sehat juga

dilakukan untuk menyelesaikan masalah stamina ini. Selain itu, tetap menjaga

koordinasi dengan guru dan orangtua menjadi salah satu faktor dalam suksesnya

pola belajar.

21

Page 23: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012

DAFTAR PUSTAKA

http://mediaedukasiku.blogspot.com/p/pola-pola-belajar-siswa-oleh-

gagne.html

http://la-banara.blogspot.com/2012/06/pengertian-dan-defenisi-belajar.html

http://has5n.wordpress.com/2011/01/05/proposal-skripsi-bab-1-2-3/

http://www. kbbi .web.id/

http://eprints.uny.ac.id/7710/3/bab%202%20-07501241011.pdf

Wojowasito, S. 2006. Kamus Bahasa Indonesia Dengan Ejaan Yang

Disempurnakan Menurut Pedoman Lembaga Bahasa Nasional. CV

Pengarang

Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III. Pusat Bahasa

Tugas Laporan Penelitian “Pengaruh Ekstrakurikuler terhadap Prestasi

Belajar Siswa XI SBI SMA Negeri 3 Surakarta”. 2010. SMAN 3 Surakarta

Bahri Djamarah, Syaiful & Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar Edisi

Revisi. Rineka Cipta

Ali Hasan, Humaid. “PENGEMBANGAN PROGRAM LATIHAN KEBUGARAN

JASMANI BERUPA LATIHAN FISIK UNTUK MENINGKATKAN V02 PADA

PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA DI MAN TlOGO

BLITAR”, PROPOSAL SKRIPSI. 2010. Universitas Negeri Malang

22

Page 24: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012

LAMPIRAN

Daftar Riwayat Hidup Penulis

Data Pribadi

Nama : Mahesa Khalifa Gunawan

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 29 Juni 1996

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Alamat : Perum Mekar Perdana R11 Depok 16417

Riwayat Pendidikan

Latar belakang Pendidikan

Formal

2002-2008: SDIT Al – Marjan, Bekasi

2008-2011: SMP Negeri 3, Depok

2011-Sekarang : SMA Negeri 2, Depok

Non Formal

2011-2012: Kursus Bahasa Inggris di BBC, Depok Timur

23

Page 25: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012

Lampiran Gambar

Lampiran gambar saat pengambilan data

24

Page 26: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012

Lampiran Kuesioner

Kuesioner Penelitian

Saya Mahesa Khalifa Gunawan, siswa kelas XI IA 3 SMAN 2 Depok, dalam rangka menyelesaikan tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang membuat karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler terhadap Pola Belajar siswa XI IA 3 SMAN 2 Depok Tahun ajaran 2012/2013”, memohon agar teman-teman berkenan untuk mengisi kuesioner berikut ini:

A. Tulis angka keterangan sesuai pendapat anda pada kolom yang anda setujui

Ket: Sangat Setuju : 4Setuju : 3Tidak Setuju : 2Sangat tidak setuju : 1

NO Pertanyaan Jawaban1 Kegiatan ekstrakurikuler sangat menarik dan bermanfaat2 Kegiatan ekstrakurikuler tak ada hubungannya dengan pola

belajar3 Kegiatan ekstrakurikuler melatih diri saya4 Saya menjadi pengurus ekstrakurikuler5 Saya dituntut untuk selalu hadir dalam kegiatan ekskul6 Waktu kegiatan ekstrakurikuler cukup lama dalam sekali

pertemuan7 Waktu kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan jadwal

kegiatan saya yang lain termasuk belajar8 Orangtua saya mendukung dan mengawasi pola belajar dan

kegiatan ekskul saya9 Guru-guru memprotes kegiatan ekskul saya yang padat

10 Saya merasa lelah dan tidak konsentrasi belajar setelah kegiatan ekstrakurikuler

11 Saya memprioritaskan belajar dibanding ekstrakurikuler 12 Jika besok ada ulangan, sedangkan lusa ada

penampilan/lomba yang diikuti ekskul saya, saya akan memprioritaskan belajar daripada ulangan

13 Manajemen waktu saya tetap terjaga walau ada kegiatan ekskul

14 Pola belajar saya teratur walau ikut ekstrakurikuler15 Pola belajar saya berubah drastis sejak mengikuti ekskul16 Saya sering pulang malam karena ekskul17 Pola belajar saya sudah terbukti sukses dalam prestasi

walaupun mengikuti ekstrakurikuler

25

Page 27: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pola Belajar Siswa Kelas XI IA 3 SMA NEGERI 2 DEPOK Tahun Ajaran 2012

Lampiran Jadwal Penelitian

Jadwal Pembuatan Karya Ilmiah dengan Judul “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler

Terhadap Pola Belajar Kelas XI IPA 3 SMA Negeri 2 Depok Tahun Ajaran

2012/2013”, seperti di bawah ini:

26