PENGARUH KECEPATAN PUTARAN KIPAS UDARA SEGAR …repository.usd.ac.id/34775/2/155214090_full.pdf ·...
Transcript of PENGARUH KECEPATAN PUTARAN KIPAS UDARA SEGAR …repository.usd.ac.id/34775/2/155214090_full.pdf ·...
-
i
PENGARUH KECEPATAN PUTARAN KIPAS UDARA SEGAR
TERHADAP KARAKTERISTIK WATER CHILLER 1/2 PK
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana Teknik di bidang Teknik Mesin
Oleh :
BERNARDUS ANGGI DWI RIZKIANTO
NIM : 155214090
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ii
EFFECT OF THE FRESH AIR FAN SPEED ON THE
CHARACTERISTICS OF WATER CHILLER 1/2 PK
FINAL PROJECT
As partial fullfilment of the requirement
to obtain the Sarjana Teknik degree in Mechanical Engineering
By:
BERNARDUS ANGGI DWI RIZKIANTO
Student Number: 155214090
MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
MECHANICAL ENGINEERING DEPARTMENT
SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iii
PENGARUH KECEPATAN PUTARAN KIPAS UDARA SEGAR
TERHADAP KARAKTERISTIK WATER CHILLER 1/2 PK
Disusun Oleh:
BERNARDUS ANGGI DWI RIZKIANTO
NIM: 155214090
Telah disetujui oleh:
Yogyakarta, 29 Mei 2019
Dosen Pembimbing Skripsi
Ir. Petrus Kanisius Purwadi, M.T.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
PENGARUH KECEPATAN PUTARAN KIPAS UDARA SEGAR
TERHADAP KARAKTERISTIK WATER CHILLER 1/2 PK
Dipersiapkan dan disusun Oleh :
NAMA : BERNARDUS ANGGI DWI RIZKIANTO
NIM : 155214090
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal 29 Mei 2019
Susunan Dewan Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Ir. Dr. YB Lukiyanto, M.T. ...........................
Sekretaris : Wibowo Kusbandono, S.T., M.T. ...........................
Anggota : Ir. Petrus Kanisius Purwadi, M.T. ...........................
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
Yogyakarta, 29 Mei 2019
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
Sudi Mungkasi, S.Si., M.Math.Sc., Ph. D.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, 29 Mei 2019
Bernardus Anggi Dwi Rizkianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma :
Nama : Bernardus Anggi Dwi Rizkianto
NIM : 155214090
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :
Pengaruh Kecepatan Putaran Kipas Udara Segar terhadap Karakteristik
Water Chiller 1/2 PK
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengolahnya di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu ijin dari saya maupun memberikan royalti
kepada saya selama tetap menyantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 29 Mei 2019
Yang menyatakan,
Bernardus Anggi Dwi Rizkianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
ABSTRAK
Solusi dari permasalahan panasnya suhu udara di wilayah indonesia kini
dapat diatasi dengan pembuatan suatu alat yang bisa mendinginkan udara
didalam ruangan. Alat tersebut adalah mesin pendingin water chiller. Tujuan dari
penelitian ini adalah : (a) merancang dan merakit water chiller yang bekerja
dengan siklus kompresi uap, (b) mengetahui karakteristik water chiller yang
telah dibuat atau dirakit : (1) nilai Win, (2) nilai Qout, (3) nilai Qin, (4) nilai
COPaktual, COPideal, dan Efisiensi, (5) laju aliran massa refrigeran(ṁ). Penelitian dilakukan secara eksperimen di Laboratorium Teknik Mesin
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Mesin pendingin water chiller ini
berjenis sistem tertutup. Dengan menggunakan komponen dari mesin AC dan
Kulkas ½ PK, dan tambahan dua kipas yang digunakan untuk menyedot dan
menghembuskan udara dengan daya 6,5 watt. Refrigeran yang digunakan adalah
R-410. Variasi pada penelitian adalah kecepatan putaran kipas udara segar 800
rpm, 1140 rpm, 1380 rpm.
Dari hasil penelitian diperoleh : (a) mesin pendingin water chiller dapat
bekerja dengan baik (b) mengetahui karakteristik water chiller meliputi : (1) nilai
Win tertinggi yang dapat dicapai oleh water chiller sebesar 23,05 kJ/kg yang
didapat dari variasi putaran kipas udara segar 800 rpm, (2) Nilai Qout tertinggi
yang dapat dicapai oleh water chiller sebesar 176,46 kJ/kg yang didapat dari
variasi putaran kipas udara segar 1380 rpm, (3) Nilai Qin tertinggi yang dapat
dicapai oleh mesin water chiller sebesar 153,53 kJ/kg yang didapat dari variasi
putaran kipas udara segar 1380 rpm, (4) Nilai COPaktual tertinggi yang dapat
dicapai oleh water chiller sebesar 6,75 yang didapat dari variasi putaran kipas
udara segar 1140 rpm, Nilai COPideal tertinggi yang dapat dicapai oleh water
chiller sebesar 8,74 yang didapat dari variasi putaran kipas udara segar 1140
rpm, Nilai efisiensi tertinggi yang dapat dicapai oleh water chiller sebesar 77,45
% yang didapat dari variasi putaran kipas udara segar 1380 cm, laju aliran massa
refrigeran(ṁ) yang dapat dicapai oleh water chiller sebesar 0,0125 kg/s yang didapat dari variasi putaran kipas udara segar 1140 rpm.
Kata kunci : Mesin water chiller, kelembapan udara, siklus kompresi uap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
ABSTRACT
The solution to the problem of heat in the Indonesian region can now be
overcome by making a device that can cool the air in the room. The tool is a
water chiller cooling machine. The objectives of this study are: (a) designing and
assembling water chillers that work with vapor compression cycles, (b) knowing
the characteristics of water chillers that have been made or assembled: (1) Win
values, (2) Qout values, (3) values Qin, (4) COPactual, COPideal, and Efficiency
values, (5) refrigerant mass flow rate (ṁ).
The study was conducted experimentally at the Mechanical Engineering
Laboratory of Sanata Dharma University, Yogyakarta. This water chiller cooling
machine is a closed system type. By using components from the AC and Fridge
engines of 1/2 PK, and additional two fans are used to suck and blow air with the
power 6,5 watt. The refrigerant used is R-410. Variations in the study are the
speed of fan fresh air 800 rpm, 1140 rpm and 1380 rpm.
From the results of the study obtained: (a) the water chiller cooling
machine can work well (b) knowing the water chiller characteristics include: (1)
the highest Win value that can be achieved by a water chiller of 23,05 kJ/kg
obtained from variations in the rotation of the fresh air fan 800 rpm, (2) The
highest Qout value that can be achieved by a water chiller is 176,46 kJ/kg
obtained from variations in the fresh air fan rotation 1380 rpm, (3) The highest
Qin value that can be achieved by a water chiller machine is 153,53 kJ/kg
obtained from variations in the fan rotation of fresh air 1380 rpm, (4 ) The
highest COPactual value that can be achieved by a water chiller is 6,75 obtained
from variations in the fan rotation of fresh air 1140 rpm, the highest COPideal
value that can be achieved by a water chiller is 8,74 obtained from variations in
the fresh air fan rotation of fresh air 1140 rpm, the highest efficiency value that
can be achieved by a water chiller of 77,45 % is obtained from variations in the
rotation of the fresh air fan 1380 rpm, the mass flow rate of the refrigerant (ṁ)
that can be achieved by a water chiller of 0,0125 kg/s obtained from variations in
the fan rotation of fresh air 1140 rpm.
Keywords: Water chiller machine, air humidity, vapor compression cycle
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik dan tepat pada waktunya.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat wajib bagi setiap mahasiswa
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata
Dharma, untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik di bidang Teknik Mesin.
Berkat bimbingan, nasehat, dan doa yang diberikan oleh berbagai pihak,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada :
1. Sudi Mungkasi, S.Si., M.Math.Sc., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Ir. Petrus Kanisius Purwadi, M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin,
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta dan
sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Skripsi.
3. Ir. Dr. YB Lukiyanto, M.T., selaku Dosen Pembimbing Akademik.
4. Doddy Purwadianto, S.T., M.T., selaku Kepala Laboratorium Energi Teknik
Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma.
5. Antonius Daryanto dan Dra. Sri Indarti sebagai orang tua yang selalu
memberi semangat dan dorongan baik berupa materi maupun spiritual.
6. Seluruh Dosen Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta atas semua ilmu yang telah diberikan
kepada penulis selama perkuliahan.
7. Seluruh Tenaga Kependidikan Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Sains
dan Teknologi, yang telah membantu penulis selama perkuliahan hingga
selesainya penulisan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
8. Whandy Bagus Saputro, Andika Permana dan Maulana Yusuf Bachtiar selaku
teman satu tim dalam pembuatan alat.
9. Semua teman-teman Teknik Mesin dan pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan moril maupun materi
sehingga proses penyelesaian skripsi ini berjalan dengan baik.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidaklah
sempurna, karena tidak ada gading yang retak sehingga kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat diharapkan demi penyempurnaan skripsi ini
dikemudian hari. Akhirnya, besar harapan penulis agar skripsi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, 29 Mei 2019
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
TITTLE PAGE ......................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH ......................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xix
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................... 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
1.4. Batasan Masalah ..................................................................................... 3
1.5. Manfaat Penelitian .................................................................................. 3
BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA ........................................ 4
2.1. Dasar Teori ............................................................................................. 4
2.1.1. Prinsip Kerja Mesin Pendingin ....................................................... 4
2.1.2. Siklus Kompresi Uap ...................................................................... 5
2.1.2.1. Rangkaian Siklus Kompresi Uap .......................................... 5
2.1.2.2. Siklus Kompresi Uap Pada Diagram P-h dan Diagram T-s.. 6
2.1.2.3. Perhitungan pada Siklus Kompresi Uap ............................... 9
2.1.2.4. Komponen-komponen Siklus Kompresi Uap ..................... 13
2.1.3. Psychrometric Chart ..................................................................... 23
2.1.3.1. Parameter-Parameter Udara pada Psychrometric Chart ..... 24
2.1.3.2. Proses-proses Yang Terjadi pada Udara dalam
Psychrometric Chart .......................................................... 26
2.1.3.3. Proses-proses Yang Terjadi pada Mesin Water Chiller pada
Psychrometric Chart .......................................................... 31
2.2. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 37
3.1. Objek Penelitian.................................................................................... 37
3.2. Alat dan Bahan Mesin Water Chiller ................................................... 38
3.2.1. Alat ................................................................................................ 38
3.2.2. Bahan ............................................................................................ 41
3.2.3. Alat Bantu Penelitian .................................................................... 50
3.3. Alur Pelaksanaan Penelitian ................................................................. 52
3.3.1. Pembuatan Mesin Water Chiller ................................................... 53
3.4. Metode Penelitian ................................................................................. 53
3.5. Variasi Penelitian .................................................................................. 53
3.6. Skematik Pengambilan Data ................................................................. 54
3.7. Cara Pengambilan Data ........................................................................ 55
3.8. Cara Pengolahan Data........................................................................... 56
3.9. Cara Mendapatkan Kesimpulan ............................................................ 57
BAB IV HASIL PENGUJIAN, PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN ......... 58
4.1. Hasil Penelitian ..................................................................................... 58
4.2. Perhitungan ........................................................................................... 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
4.2.1. Analisa Siklus Kompresi Uap pada Diagram P-h ......................... 62
4.2.1.1. Perhitungan pada Diagram P-h ........................................... 64
4.2.2. Data pada Psychrometric Chart .................................................... 70
4.3. Pembahasan .......................................................................................... 72
4.3.1. Pengaruh Kecepatan Putaran Kipas Udara Segar terhadap Siklus
Kompresi Uap ................................................................................ 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 78
5.1. Kesimpulan ........................................................................................... 78
5.2. Saran ..................................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 40
LAMPIRAN .......................................................................................................... 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Prinsip kerja mesin pendingin ............................................................ 4
Gambar 2.2. Rangkaian komponen utama siklus kompresi uap ............................. 5
Gambar 2.3. Siklus kompresi uap diagram P-h....................................................... 6
Gambar 2.4. Siklus kompresi uap diagram T-s ....................................................... 7
Gambar 2.5. Kompresor open type ....................................................................... 14
Gambar 2.6. Kompresor scroll .............................................................................. 15
Gambar 2.7. Kompresor semi hermetik ................................................................ 16
Gambar 2.8. Kompresor hermetik ......................................................................... 17
Gambar 2.9. Natural draught condensor ............................................................... 19
Gambar 2.10. Force draught condensor ................................................................ 19
Gambar 2.11. Evaporator jenis pipa dengan sirip ................................................. 21
Gambar 2.12. Evaporator jenis pipa dengan jari-jari penguat .............................. 21
Gambar 2.13. Evaporator jenis plat....................................................................... 22
Gambar 2.14. Pipa kapiler ..................................................................................... 22
Gambar 2.15. Refrigeran ....................................................................................... 23
Gambar 2.16. Psycrometric chart ......................................................................... 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvi
Gambar 2.17. Proses-proses udara yang terjadi dalam psychrometric chart ........ 27
Gambar 2.18. Proses cooling and dehumidifying ................................................. 27
Gambar 2.19. Proses sensible heating .................................................................. 28
Gambar 2.20. Proses cooling and humidifying ..................................................... 28
Gambar 2.21. Proses sensible cooling .................................................................. 29
Gambar 2.22. Proses humidifying ......................................................................... 29
Gambar 2.23. Proses dehumidifying ..................................................................... 30
Gambar 2.24. Proses heating and dehumidifying ................................................. 30
Gambar 2.25. Proses heating and humidifying ..................................................... 31
Gambar 2.26. Proses udara yang terjadi pada mesin water chiller ....................... 32
Gambar 2.27. Proses-proses udara yang terjadi dalam mesin water chiller pada
psychrometric chart ....................................................................... 32
Gambar 3.1.Skematik mesin water chiller ............................................................ 37
Gambar 3.2. Tube cutter....................................................................................... 39
Gambar 3.3. Gas las .............................................................................................. 40
Gambar 3.4. Manifold gauge ................................................................................ 41
Gambar 3.5. Tang ampere ..................................................................................... 41
Gambar 3.6. Kayu reng ......................................................................................... 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvii
Gambar 3.7. Kompresor rotary ............................................................................. 43
Gambar 3.8. Kondensor ........................................................................................ 44
Gambar 3.9. Pipa kapiler ....................................................................................... 45
Gambar 3.10. Evaporator jenis pipa bersirip ........................................................ 45
Gambar 3.11. Evaporator 2 ................................................................................... 46
Gambar 3.12. Pompa air........................................................................................ 46
Gambar 3.13. Pipa air............................................................................................ 47
Gambar 3.14. Refrigeran ....................................................................................... 47
Gambar 3.15. Alumunium foil .............................................................................. 48
Gambar 3.16. Kipas pendingin ............................................................................. 49
Gambar 3.17. Bak air ............................................................................................ 50
Gambar 3.18. APPA dan termokopel .................................................................... 50
Gambar 3.19. Hygrometer..................................................................................... 51
Gambar 3.20. Stopwatch ....................................................................................... 51
Gambar 3.21. Alur pelaksanaan penelitian ........................................................... 52
Gambar 3.22. Skematik pengambilan data ........................................................... 54
Gambar 3.23. Cara mendapatkan h1, h2, h3, dan h4 pada diagram P-h .................. 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xviii
Gambar 4.1.Diagram P-h berdasarkan variasi kecepatan udara segar 800 rpm.... 63
Gambar 4.2.Siklus udara pada psychrometric chart variasi kecepatan 800 rpm .. 71
Gambar 4.3.Energi kalor yang diserap oleh evaporator untuk semua variasi ....... 73
Gambar 4.4.Energi kalor yang dilepas oleh kondensor untuk semua variasi ....... 73
Gambar 4.5. Kerja kompresor untuk semua variasi .............................................. 74
Gambar 4.6.COPaktual untuk semua variasi ........................................................... 75
Gambar 4.7. COPideal untuk semua variasi ............................................................ 75
Gambar 4.8. Efisiensi mesin water chiller ............................................................ 76
Gambar 4.9. Laju aliran massa refrigeran untuk semua variasi ............................ 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Spesifikasi kipas ................................................................................... 49
Tabel 3.2. Variasi penelitian ................................................................................. 54
Tabel 3.3. Tabel pengambilan data ....................................................................... 56
Tabel 4.1. Data hasil penelitian dengan kecepatan putaran kipas udara segar 800
rpm ........................................................................................................ 59
Tabel 4.2. Data hasil penelitian dengan kecepatan putaran kipas udara segar 1140
rpm ........................................................................................................ 60
Tabel 4.3. Data hasil penelitian dengan kecepatan putaran kipas udara segar 1380
rpm ........................................................................................................ 61
Tabel 4.4. Nilai tekanan dan entalpi semua variasi ............................................... 63
Tabel 4.5. Nilai Qin untuk semua variasi ............................................................... 65
Tabel 4.6. Nilai Qout untuk semua variasi ............................................................. 65
Tabel 4.7. Hasil perhitungan Win untuk semua variasi ......................................... 66
Tabel 4.8. Hasil perhitungan nilai COPaktual untuk semua variasi ......................... 67
Tabel 4.9. Hasil perhitungan niali COPideal untuk semua variasi .......................... 69
Tabel 4.10. Hasil perhitungan efisiensi untuk semua variasi ................................ 69
Tabel 4.11. Hasil perhitungan laju aliran massa refrigeran untuk semua varasi ... 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di zaman yang modern ini teknologi berkembang sangat pesat, kemajuan
teknologi yang terus terjadi terutama dalam kecanggihan alat-alat pedingin
ruangan. Banyak macam pendingin ruangan yang dapat berguna bagi kebutuhan
hidup manusia. Semua kebutuhan manusia berusaha untuk dikembangkan agar
menjadi teknologi tepat guna. Agar semua bisa menjadi apa yang diinginkan,
maka manusia berlomba-lomba untuk membuat teknologi yang sesuai dengan
kebutuhannya. Seiring berkembangnya teknologi yang bermanfaat bagi manusia
seperti AC ruangan, masyarakat berlomba-lomba menaikkan kualitas teknologi
yang semakin maju dan berkembang.
Dengan permasalahan yang terjadi, manusia membuat berbagai macam
pendingin ruangan seperti water chiller. Water chiller itu sendiri berguna untuk
mendinginkan ruangan seperti di hotel, mall, dan rumah sakit yang mempunyai
banyak ruangan. Sistem water chiller menggunakan refrigeran sekunder berupa
air untuk mendinginkan udara yang berada di dalam ruangan. Refrigeran primer
dari water chiller mempergunakan freon dan refrigeran sekunder mempergunakan
air. Dengan mengacu persoalan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
sebuah penelitian model water chiller yang dapat mendinginkan ruangan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
refrigeran sekunder berupa air. Lalu air dingin tersebut dihembuskan ke dalam
ruangan sebagai pendingin.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dinyatakan dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut :
a. Bagaimanakah merancang dan merakit model water chiller yang bekerja
dengan siklus kompresi uap yang dipergunakan untuk pengkondisian udara
di dalam ruangan?
b. Bagaimanakah karakteristik dari model water chiller yang telah dibuatnya?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
a. Merancang dan merakit model water chiller yang bekerja dengan siklus
kompresi uap yang digunakan untuk mengkondisikan udara.
b. Mengetahui karakteristik model water chiller yang telah dibuatnya meliputi :
1. Besarnya kerja kompresor persatuan massa refrigeran (Win).
2. Besarnya kalor yang dilepas kondensor persatuan massa refrigeran (Qout).
3. Besarnya kalor yang diserap evaporator persatuan massa refrigeran (Qin)
4. Besarnya actual coefficient of perfomance (COPaktual).
5. Besarnya COPideal water chiller.
6. Besarnya efisiensi water chiller.
7. Menghitung laju aliran massa refrigeran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
1.4. Batasan Masalah
Batasan yang digunakan di dalam pembuatan model chiller yang bekerja
dengan kompresi uap adalah:
a. Komponen utama chiller yang terdiri dari kompresor, kondensor, pipa
kapiler, evaporator, filter, dan komponen pendukung : tempat pendinginan
air, pompa, dan sistem perpipaan.
b. Kompresor dan kondensor dengan daya 1/2 PK, Jenis kompresor rotary.
Ukuran komponen utama yang lain menyesuaikan dengan besarnya daya
kompresor.
c. Refrigeran dalam mesin pendingin adalah R410.
d. Pipa kapiler dengan panjang 1,25 m dan diameter 0,054 inchi.
e. Beban pendinginan yang digunakan adalah air dengan volume 20 liter yang
di tempatkan di ruang pendingin.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat pelaksanaan pengujian mesin pendingin water chiller ini adalah :
a. Mempunyai pengalaman dalam pembuatan water chiller untuk
pengkondisian udara.
b. Mampu memahami karakteristik water chiller untuk pengkondisian udara.
c. Dapat digunakan sebagai referensi bagi yang ingin membuat water chiller.
d. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menambah kasanah ilmu
pengetahuan yang dapat ditempatkan di perpustakaan atau dipublikasi pada
khalayak ramai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
BAB II
DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
2.1.1 Prinsip Kerja Mesin Pendingin
Mesin pendingin adalah peralatan yang berfungsi untuk memindahkan
kalor dari dalam ruangan ke luar ruangan atau menyerap kalor dari lingkungan
bersuhu rendah kemudian dipindahkan ke lingkungan bersuhu tinggi. Mesin
pendingin yang mempergunakan siklus kompresi uap mempunyai komponen
utama yaitu : kompresor, evaporator, kondensor, dan katup ekspansi atau pipa
kapiler. Fluida yang dipergunakan pada siklus kompresi uap dinamakan dengan
refrigeran. Gambar 2.1 memperlihatkan prinsip dasar kerja mesin pendingin.
Gambar 2. 1 Prinsip Kerja Mesin Pendingin
Qout
Lingkungan bersuhu
tinggi
Mesin
pendingin
Lingkungan bersuhu
rendah
Qin
Win
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
Mesin pendingin telah digunakan dalam banyak hal. Diantaranya sebagai
pengawet bahan makanan ( kulkas, freezer, cold storage, dll ), pengawet minuman
(show case, kulkas, dll), pengkondisi udara ruangan (AC, water chiller, dll) dan
pembuat es (ice maker). Dengan berkembangnya informasi dan teknologi
sekarang ini, manusia telah merasakan dampak positif dari teknologi mesin
pendingin.
2.1.2 Siklus Kompresi Uap
2.1.2.1 Rangkaian Komponen Siklus Kompresi Uap
Rangkaian komponen pada siklus kompresi uap dapat dilihat pada Gambar
2.2. Komponen utama siklus kompresi uap meliputi : kompresor, kondensor, pipa
kapiler dan evaporator.
Gambar 2. 2 Rangkaian komponen utama siklus kompresi uap
3
4 1
2
Qout
Qin
kondensor
pipa kapiler
evaporator
kompresor
Win
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
h3=h4 h1 h2 entalpi
P
1a 1
3a
Siklus refrigeran berlangsung dari kompresor menuju kondensor, dari
kondensor menuju pipa kapiler, dari pipa kapiler menuju evaporator dan dari
evaporator kembali menuju kompresor. Qin adalah besarnya kalor yang diserap
evaporator persatuan massa refrigeran. Qout adalah besarnya kalor yang dilepas
kondensor persatuan massa refrigeran dan Win adalah kerja kompresor persatuan
massa refrigeran.
2.1.2.2 Siklus Kompresi Uap Pada Diagram P-h dan Diagram T-s
Siklus kompresi uap bila digambarkan pada diagram P-h dan diagram T-s
seperti tersaji pada Gambar 2.3 dan Gambar 2.4. Proses-proses yang terjadi pada
siklus kompresi uap adalah (a) proses kompresi, (b) proses desuperheating, (c)
proses kondensasi, (d) proses pendinginan lanjut, (e) proses penurunan tekanan,
(f) proses evaporasi, dan (g) proses pemanasan lanjut (superheating).
Gambar 2. 3 Siklus kompresi uap diagram P-h
h
3
4
2a 2
Qout
Qin
Win
Tek
anan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
4
2a
1a
1
3a
Entropi
Gambar 2. 4 Siklus kompresi uap diagram T-s
a. Proses kompresi (1-2)
Proses kompresi dilakukan oleh kompresor terjadi pada tahap 1 – 2 dan
berlangsung secara isentropik adiabatik (isoentropi atau entropi konstan). Kondisi
awal refrigeran pada saat masuk ke dalam kompresor adalah gas panas lanjut
bertekanan rendah, setelah mengalami kompresi refrigeran akan menjadi gas
panas lanjut bertekanan tinggi. Karena proses ini berlangsung secara isentropik,
maka temperatur ke luar kompresor pun meningkat.
b. Proses penurunan suhu gas panas lanjut menjadi gas jenuh (proses 2-2a)
Proses pendinginan dari gas panas lanjut menjadi gas jenuh terjadi pada
tahap 2 – 2a. Proses ini juga dinamakan desuperheating. Refrigeran mengalami
penurunan suhu pada tekanan tetap. Hal ini disebabkan adanya kalor yang
s
3
2 Qout
Qin
Win
T T
emper
atur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
mengalir dari refrigeran ke lingkungan karena suhu refrigeran lebih tinggi dari
suhu lingkungan.
c. Proses kondensasi (2a-3a)
Proses kondensasi terjadi pada tahap 2a-3a berlangsung di dalam
kondensor. Pada proses ini gas jenuh mengalami perubahan fase menjadi cair
jenuh. Proses berlangsung pada suhu dan tekanan tetap. Pada proses ini terjadi
aliran kalor dari kondensor ke lingkungan karena suhu kondensor lebih tinggi dari
suhu udara lingkungan.
d. Proses pendinginan lanjut (3a – 3)
Proses pendinginan lanjut terjadi pada tahap 3a – 3. Proses pendinginan
lanjut merupakan proses penurunan suhu refrigeran pada keadaan refrigeran cair.
Proses ini berlangsung pada tekanan konstan. Proses ini diperlukan agar kondisi
refrigeran yang keluar dari kondensor benar – benar berada dalam fase cair, untuk
memudahkan mengalir di dalam pipa kapiler.
e. Proses penurunan tekanan (3-4)
Proses penurunan tekanan terjadi pada tahap 3–4 berlangsung di pipa
kapiler secara isoentalpi (entalpi sama). Dalam fasa cair, refrigeran mengalir
menuju ke komponen pipa kapiler dan mengalami penurunan tekanan dan suhu.
Sehingga suhu dari refrigeran lebih rendah dari temperatur lingkungan. Pada tahap
ini fasa berubah dari cair menjadi fase campuran cair dan gas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
f. Proses penguapan/evaporasi ( 4 – 1a)
Proses evaporasi terjadi pada tahap 4 – 1a. Proses ini berlangsung di
evaporator secara isobar (tekanan sama) dan isotermal (suhu sama). Dalam fasa
campuran cair dan gas, refrigeran yang mengalir ke evaporator menerima kalor
dari lingkungan, sehingga akan mengubah seluruh fasa fluida dari refrigeran
berubah menjadi gas jenuh.
g. Proses pemanasan lanjut (1a – 1)
Proses pemanasan lanjut terjadi pada tahap 1a – 1. Proses ini merupakan
proses dimana uap refrigeran yang meninggalkan evaporator akan mengalami
pemanasan lanjut sebelum memasuki kompresor. Hal ini di maksudkan agar
kondisi refrigeran benar-benar dalam keadaan gas agar proses kompresi dapat
berjalan dengan baik dan kerja kompresor menjadi ringan.
2.1.2.3 Perhitungan pada Siklus Kompresi uap
Diagram tekanan entalpi siklus kompresi uap dapat digunakan untuk
menganalisa unjuk kerja mesin pendingin kompresi uap yang meliputi kerja
kompresor, energi yang dilepas kondensor, energi yang diserap evaporator,
COPaktual, COPideal, efisiensi dan laju aliran massa refrigeran.
a. Kerja kompresor (Win).
Kerja kompresor persatuan massa refrigeran merupakan perubahan entalpi
pada diagram P-h titik 1-2 dapat dihitung menggunakan Persamaan (2.1) :
Win = h2-h1 ...(2.1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
Pada Persamaan (2.1) :
Win : Kerja kompresor persatuan massa refrigeran (kJ/kg).
h1 : Nilai entalpi refrigeran saat masuk kompresor (kJ/kg).
h2 : Nilai entalpi refrigeran saat keluar kompresor (kJ/kg).
b. Energi kalor persatuan massa refrigeran yang dilepas oleh kondensor (Qout).
Energi kalor persatuan massa refrigeran yang dilepaskan oleh kondensor
merupakan perubahan entalpi pada titik 2-3, perubahan tersebut dapat dihitung
dengan Persamaan (2.2) :
Qout = h2-h3 ...(2.2)
Pada Persamaan (2.2) :
Qout : Energi kalor yang diserap evaporator persatuan massa refrigeran
(kJ/kg).
h2 : Nilai entalpi saat masuk kondensor (kJ/kg).
h3 : Nilai entalpi refrigeran keluar kondensor atau masuk pipa kapiler
(kJ/kg).
c. Energi kalor yang diserap oleh evaporator (Qin).
Energi kalor yang diserap oleh evaporator persatuan massa refrigeran
merupakan perubahan entalpi pada titik 4-1, perubahan entalpi tersebut dapat
dihitung dengan Persamaan (2.3) :
Qin = h1-h4 ...(2.3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
Pada Persamaan (2.3) :
Qin : Energi kalor yang diserap evaporator persatuan massa refrigeran
(kJ/kg).
h1 : Nilai entalpi refrigeran saat keluar evaporator atau sama dengan nilai
entalpi pada saat masuk kompresor (kJ/kg).
h4 : Nilai entalpi refrigeran saat masuk evaporator atau sama dengan nilai
entalpi saat keluar dari pipa kapiler. Nilai h4= h3 (kJ/kg).
d. Coefficient of Performance actual ( COPaktual).
Koefisien prestasi siklus kompresi uap standar adalah perbandingan antara
kalor yang diserap evaporator dengan kerja yang yang diberikan kompresor.
Energi kalor persatuan massa yang diserap evaporator dibagi kerja kompresi,
dapat dihitung dengan Persamaan (2.4) :
COPaktual = (Qin/Win) =[ (h1-h4) / (h2-h3)] ...(2.4)
Pada Persamaan (2.4) :
Qin : Energi kalor yang diserap evaporator persatuan massa refrigeran
(kJ/kg).
Win : Kerja kompresor persatuan massa refrigeran (kJ/kg).
h1 : Nilai entalpi refrigeran saat keluar evaporator atau sama dengan
nilai entalpi pada saat masuk kompresor (kJ/kg).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
h2 : Nilai entalpi saat masuk kondensor (kJ/kg).
h4 : Nilai entalpi refrigeran saat masuk evaporator atau sama dengan
nilai entalpi saat keluar dari pipa kapiler. Nilai h4= h3 (kJ/kg).
e. Coefficient Of Performance ideal (COPideal).
Koefisien prestasi ideal pada siklus kompresi uap standar dapat dihitung
dengan Persamaan (2.5) berikut ini :
COPideal = (Tevap) / (Tcond-Tevap) ...(2.5)
Pada Persamaan (2.5) :
COPideal : Koefisien prestasi ideal.
Tcond : Suhu kerja mutlak kondensor (K).
Tevap : Suhu kerja mutlak evaporator (K).
f. Efisiensi mesin kompresi uap (η).
Efisiensi mesin kompresi uap dapat dihitung dengan Persamaan (2.6) :
ɳ = (COPaktual / COPideal) x 100% ...(2.6)
Pada Persamaan (2.6) :
COPaktual : Koefisien prestasi aktual mesin kompresi uap.
COPideal : Koefisien prestasi ideal mesin kompresi uap.
g. Daya Kompresor Mesin (P)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
Daya untuk kompresor dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan (2.7) :
P = V × I ...(2.7)
Pada Persamaan (2.7) :
P : daya kompresor (J/det).
V : voltage (volt).
I : arus listrik kompresor (A).
h. Laju Aliran Massa Refrigeran (ṁ).
Laju aliran massa refrigeran dapat dihitung dengan Persamaan (2.8) :
ṁ = (V x I) / (Win x 1000) ...(2.8)
Pada Persamaan (2.8) :
ṁ : laju aliran massa refrigeran (kg/s).
I : arus listrik (A).
V : voltage (volt).
Win : kerja yang dilakukan kompresor (kJ/kg).
2.1.2.4 Komponen-komponen Siklus Kompresi Uap
Komponen utama dari mesin dengan siklus kompresi uap terdiri dari
kompresor, kondensor, evaporator dan pipa kapiler. Komponen tambahan mesin
siklus kompresi uap terdiri dari filter, thermostat dan kipas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
a. Kompresor
Kompresor adalah unit mesin pendingin siklus kompresi uap yang
berfungsi untuk menaikkan tekanan dan mensirkulasi refrigeran yang mengalir
dalam unit mesin pendingin. Dari cara kerja mensirkulasikan refrigeran,
kompresor dapat dikalsifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu :
1. Kompresor Open Unit (open type compresor)
Pada jenis kompresor ini letak kompresor terpisah dari tenaga
penggeraknya. Masing-masing bergerak sendiri dalam keadaan terpisah. Tenaga
penggerak kompresor umumnya motor listrik. Salah satu ujung poros engkol dari
kompresor menonjol keluar, sebuah puli dari luar dipasang pada ujung poros
tersebut. Melalui belt puli dihubungkan dengan tenaga penggeraknya. Karena
ujung poros engkol keluar dari rumah kompresor, maka harus diberi perapat agar
refrigeran tidak bocor keluar.
Gambar 2. 5 Kompresor Open Type
(https://hvactutorial.files.wordpress.com/2012/03/bitzer-open-type-.jpg)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
https://hvactutorial.files.wordpress.com/2012/03/bitzer-open-type-.jpg
-
15
2. Kompresor Sentrifugal
Prinsip dari kompresor sentrifugal adalah menggunakan gaya sentrifugal
untuk mendapatkan energi kinetik pada impeller sudu dan energi kinetik ini
diubah menjadi tekanan potensial. Tekanan dan kecepatan uap yang rendah dari
saluran sunction dihisap kedalam lubang masuk atau mata roda impeller oleh aksi
dari shaft rotor, dan kemudian diarahkan dari ujung-ujung pisau ke rumah
kompresor untuk diubah menjadi tekanan yang bertambah.
3. Kompresor Scroll
Prinsip kerja dari kompresor scroll adalah menggunakan dua buah scroll
(pusaran). Satu scroll dipasang tetap dan salah satu scroll lainnya berputar pada
orbit. Refrigeran dengan tekanan rendah dihisap dari saluran hisap oleh scroll dan
dikeluarkan melalui saluran tekan yang letaknya pada pusat orbit dari scroll
tersebut.
Gambar 2.6 Kompresor scroll
(www.indotrading.com)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
4. Kompresor Sekrup
Uap refrigeran memasuki satu ujung kompresor dan meninggalkan
kompresor dari ujung yang lain. Pada posisi langkah hisap terbentuk ruang hampa
sehingga uap mengalir kedalam. Nilai putaran terus berlanjut, refrigeran yang
terkurung digerakan mengelilingi rumah kompresor. Pada putaran selanjutnya
terjadi penangkapan kuping rotor jantan oleh lekuk rotor betina, sehingga
memperkecil volume rongga dan menekan refrigeran tersebut keluar melalui
saluran buang.
5. Kompresor Semi Hermetik
Pada kontruksi semi hermetik bagian kompresor dan elektro motor
masing-masing berdiri sendiri dalam keadaan terpisah. Untuk menggerakan
kompresor poros motor listrik dihubungkan dengan poros kompresornya
langsung.
Gambar 2.7 Kompresor semi hermetik
(www.indotrading.com)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
6. Kompresor Hermetik
Pada dasarnya, kompresor hermetik hampir sama dengan semi-hermetik,
perbedaannya hanya terletak pada cara penyambungan rumah (baja) kompresor
dengan stator motor penggeraknya. Pada kompresor hermetik dipergunakan
sambungan las sehingga rapat udara. Pada kompresor semi-hermetik dengan
rumah terbuat dari besi tuang, bagian-bagian penutup dan penyambungnya masih
dapat dibuka. Sebaliknya dengan kompresor hermetic, rumah kompresor dibuat
dari baja dengan pengerjaan las, sehingga baik kompresor maupun motor
listriknya tak dapat diperiksa tanpa memotong rumah kompresor.
Gambar 2.8 Kompresor Hermetik
(http://hzqjcc.id.bossgoo.com)
b. Kondensor
Kondensor adalah alat penukar kalor untuk mengubah wujud gas
refrigeran pada suhu dan tekanan tinggi menjadi wujud cair. Jenis kondensor yang
banyak digunakan pada teknologi saat ini adalah kondensor dengan pendingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
udara. Kondensor seperti ini memiliki bentuk yang sederhana dan tidak
memerlukan perawatan khusus. Saat mesin pendingin bekerja, kondensor akan
terasa hangat bila dipegang. Agar proses perubahan wujud yang diinginkan ini
dapat terjadi, maka kalor atau panas yang ada dalam gas refrigeran yang
bertekanan tinggi harus dibuang keluar dari sistem. Kondensor mempunyai fungsi
melepaskan panas yang diserap refrigeran di evaporator dan kerja kompresor
selama proses kompresi. Dilihat dari sisi media yang digunakan kondensor dapat
dibedakan 2 macam yaitu:
1. Kondensor Berpendingin Udara (Air Cooled Condenser)
Air cooled condenser adalah kondensor yang menggunakan udara sebagai
media pendingin. Air cooled codenser mempunyai dua tipe yaitu : (1) Natural
Draught Condenser (2) Force Draught Condenser.
a. Natural Draught Condenser
Pada tipe ini proses perpindahan kalornya berlangsung secara konveksi
bebas atau konveksi alami. Aliran udara berlangsung karenanya adanya beda
massa jenis. Pada proses ini ada peralatan tambahan yang dipergunakan untuk
menggerakan aliran udara . Kondensor jenis ini dapat ditemui pada kondensor
kulkas satu pintu, show case, chest freezer maupun frezeer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
Gambar 2.9 Natural Draught Condensor
(http://fazarjaya.blogspot.com)
b. Force Draught Condenser
Pada tipe ini proses perpindahan kalornya berlangsung secara konveksi
paksa. Aliran udara berlangsung karena adanya kipas udara atau blower. Jenis ini
ditemui pada mesin kulkas dua pintu maupun pada mesin AC.
Gambar 2.10 Force Draught Condensor
(http://wongsocool.com)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://fazarjaya.blogspot.com/http://wongsocool.com/
-
20
2. Kondensor Berpendingin Air (Water Cooled Condenser)
Water cooled condenser adalah kondensor yang menggunakan air sebagai
media pendinginnya. Menurut proses aliran yang ada pada kondensor ini terbagi
menjadi dua jenis yaitu :
a. Wate Water System
Suatu sistem dimana air yang dipergunakan untuk mendinginkan
kondensor, diambil dari pusat-pusat air kemudian dialirkan melewati kondensor
setelah itu air dibuang keluar dan tidak dipergunakan lagi.
b. Recirculating Water System
Suatu sistem dimana air yang di pergunakan untuk mendinginkan
kondensor dan telah meninggalkan kondensor disalurkan ke dalam cooling tower,
untuk diturunkan temperaturnya sesuai pada temperatur yang dikehendaki.
Selanjutnya air dipergunakan lagi dan di beri kembali ke kondensor.
c. Evaporator
Evaporator merupakan tempat perubahan fase dari cair menjadi gas,atau
dapat disebut juga sebagai tempat penguapan. Saat perubahan fase, diperlukan
energi kalor. Energi kalor tersebut diambil dari lingkungan evaporator. Hal
tersebut terjadi karena temperatur refrigeran lebih rendah dari pada temperatur
sekelilingnya, sehingga panas dapat mengalir ke refrigeran. Proses penguapan
refrigeran di evaporator berlangsung dalam tekanan tetap dan suhu tetap. Berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
jenis evaporator yang sering digunakan pada mesin siklus kompresi uap adalah
jenis pipa dengan sirip, pipa-pipa dengan jari-jari penguat dan jenis plat.
Gambar 2.11 Evaporator jenis pipa dengan sirip
(https://indonesian.alibaba.com)
Gambar 2.12 Evaporator jenis pipa dengan jari-jari penguat
(https://encrypted-tbn0.gstatic.com)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/
-
22
Gambar 2.13 Evaporator jenis plat
(https://tommyji.en.made-in-china.com)
d. Pipa kapiler
Pipa kapiler berfungsi untuk menurunkan tekanan refrigeran pada siklus
kompresi uap yang ditempatkan antara sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan
rendah.Penggunaan pipa kapiler pada mesin siklus kompresi uap mempermudah
kerja kompresor pada waktu start, karena tekanan kondensor dan evaporator sama.
Gambar 2.14 Pipa kapiler
(https://indonesian.alibaba.com)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
e. Refrigeran
Refrigeran adalah fluida kerja mesin pendingin yang berfungsi untuk
menyerap kalor dari suatu benda. Refrigeran dapat dipakai sebagai fluida kerja
mesin pendingin siklus kompresi uap apabila memenuhi sifat-sifat aman seperti
tidak mudah terbakar, tidak beracun, tidak menyebabkan korosi pada logam yang
dipakai pada sistem mesin pendingin dan tidak berkontaminasi dengan produk
apapun. Refrigeran dipilih sebagai fluida kerja karena memiliki titik didih yang
rendah serta tidak membutuhkan waktu yang lama dan tekanan yang tinggi untuk
menaikkan suhu fluida kerja.
Gambar 2.15 Refrigeran
(https://www.indiamart.com)
2.1.3 Psychrometric Chart
Psychrometric chart merupakan grafik termodinamis udara yang
digunakan untuk menentukan properti-properti dari udara pada kondisi tertentu .
Dengan Psychrometric chart dapat diketahui hubungan antara berbagai
parameterudara secara cepat dan cukup presisi. Untuk mengetahui nilai dari
properti-properti ( Tdb, Twb, W, RH, H, SpV ) bisa dilakukan apabila minimal dua
buah parameter tersebut sudah diketahui.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
2.1.3.1 Parameter-parameter Udara pada Psychrometric Chart
Parameter-parameter udara Psychrometric chart meliputi : (a) Dry-bulb
Temperature (Tdb), (b) Wet-bulb Temperature (Twb), (c) Dew-point Temperature
(Tdp), (d) Specific Humidity (W),(e) Relative Humidity (%RH), (f) Enthalpy (H)
dan (g) Volume Spesific (SpV). Contoh Psychrometric chart disajikan pada
Gambar 2.18.
Gambar 2.16 Psychrometric chart
(http://www.ref-wiki.com/img_article/163e.jpg)
a. Dry-bulb Temperature (Tdb)
Dry-bulb Temperature adalah suhu udara pada keadaan kering yang
diperoleh melalui pengukuran menggunakan termometer dengan kondisi bulb
tidak basah (tidak diselimuti kain basah). Tdb diposisikan sebagai garis vertikal
yang berawal dari garis sumbu mendatar yang terdapat di bagian bawah
psychrometric chart.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
b. Wet-bulb Temperature (Twb)
Wet-bulb Temperature adalah suhu udara pada keadaan kering yang
diperoleh melalui pengukuran menggunakan termometer dengan kondisi bulb
dalam kondisi basah (diselimuti kain basah). Twb diposisikan sebagai garis miring
ke bawah yang berawal dari garis saturasi yang terletak di bagian kanan
psychrometric chart.
c. Dew-point Temperature (Tdp)
Dew-point Temperature adalah suhu dimana udara mulai menunjukkan
terjadinya pengembunan ketika didinginkan/diturunkan suhunya dan
menyebabkan adanya perubahan kandungan uap air di udara. Tdp ditandai
sepanjang titik saturasi.
d. Specific Humidity (W)
Specific Humidity adalah jumlah uap air yang terkandung di udara dalam
setiap kilogram udara kering (kg air/kg udara kering). Pada Psychrometric chart
W diposisikan pada garis sumbu vertikal yang berada di samping kanan
psychrometric chart.
e. Relative Humidity (%RH)
Relative Humidity adalah perbandingan jumlah air yang terkandung dalam
1m3 dengan jumlah air maksimum yang dapat terkandung dalam 1m
3 dalam
bentuk persentase.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
f. Enthalpy (H)
Enthalpy adalah jumlah panas total yang terkandung dalam campuran
udara dan uap air persatuan massa. Dinyatakan dalam satuan Btu/lb udara.
g. Volume Spesific (SpV)
Volume Spesific adalah volume dari udara campuran dengan satuan meter
kubik persatuan kilogram udara kering.
2.1.3.2 Proses-proses Yang Terjadi pada Udara dalam Psychrometric Chart
Proses-proses yang terjadi pada udara dalam psychometric chart adalah
sebagai berikut (a) proses pendinginan dan penurunan kelembapan (cooling and
dehumidifying), (b) proses pemanasan sensibel (sensible heating), (c) proses
pendinginan dan menaikkan kelembapan (cooling and humidifying), (d) proses
pendinginan sensibel (sensible cooling), (e) proses humidifying, (f) proses
dehumidifying, (g) proses pemanasan dan penurunan kelembapan (heating and
dehumidifying), (h) proses pemanasan dan menaikkan kelembapan (heating and
humidifying). Proses-proses ini dapat dilihat seperti pada Gambar 2.19.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
Gambar 2.17 Proses-proses udara yang terjadi dalam Psychrometric chart
(https://sustainabilityworkshop.autodesk.com /psycrometric_porcess.jpg)
a. Proses pendinginan dan penurunan kelembapan (cooling and dehumidifying)
Proses pendinginan dan penurunan kelembapan (cooling and
dehumidifying) adalah proses penurunan kalor sensibel dan penurunan kalor laten
ke udara. Pada proses ini terjadi penurunan temperatur pada bola kering,
temperatur bola basah, entalpi, volume spesifik, temperatur titik embun, dan
kelembapan spesifik. Sedangkan kelembapan relatif dapat mengalami peningkatan
dan dapat mengalami penurunan, tergantung dari prosesnya.
Gambar 2.18 Proses Cooling and Dehumidifying
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
b. Proses pemanasan sensibel (sensible heating)
Proses pemanasan (sensible heating) adalah proses penambahan kalor
sensibel ke udara. Pada proses pemanasan, terjadi peningkatan temperatur bola
kering, temperatur bola basah, entalpi, dan volume spesifik. Sedangkan
temperatur titik embun dan kelembapan spesifik tetap konstan. Namun
kelembapan relatif mengalami penurunan.
Gambar 2.19 Proses sensible Heating
c. Proses pendinginan dan menaikkan kelembapan (cooling and humidifying)
Proses pendinginan dan menaikkan kelembapan (cooling and humidifying)
berfungsi menurunkan temperatur dan menaikkan kandungan uap air di udara.
Proses ini menyebabkan perubahan temperatur bola kering, temperatur bola basah
dan volume spesifik. Selain itu, terjadi peningkatan temperatur bola basah, titik
embun, kelembapan relatif dan kelembapan spesifik.
Gambar 2.20 Proses Cooling and Humidifying
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
d. Proses pendinginan sensibel (sensible cooling)
Proses pendinginan (sensible cooling) adalah pengambilan kalor sensibel
dari udara sehingga temperatur udara mengalami penurunan. Pada proses ini,
terjadi penurunan pada suhu bola kering, suhu bola basah dan volume
spesifik,namun terjadi peningkatan kelembapan relatif. Pada kelembapan spesifik
dan suhu titik embun tidak terjadi perubahan atau konstan.
Gambar 2.21 Proses Sensible cooling
e. Proses humidifying
Proses humidifying merupakan penambahan kandungan uap air ke udara
tanpa merubah suhu bola kering sehingga terjadi kenaikan entalpi, suhu bola
basah, titik embun dan kelembapan spesifik.
Gambar 2.22 Proses Humidifying
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
f. Proses dehumidifying
Proses dehumidifying merupakan proses pengurangan kandungan uap air
pada udara tanpa merubah suhu bola kering sehingga terjadi penurunan entalpi,
suhu bola basah, titik embun dan kelembapan spesifik.
Gambar 2.23 Proses Dehumidifying
g. Proses pemanasan dan penurunan kelembapan (heating and dehumidifying)
Proses pemanasan dan penurunan kelembapan (heating and
dehumidifying) berfungsi untuk menaikkan suhu bala kering dan menurunkan
kandungan uap air pada udara. Pada proses ini terjadi penurunan kelembapan
spesifik, entalpi, suhu bola basah dan kelembapan relatif tetapi terjadi peningkatan
suhu bola kering.
Gambar 2.24 Proses Heating and Dehumidifying
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
h. Proses pemanasan dan menaikkan kelembapan (heating and humidifying)
Pada proses ini udara dipanaskan disertai penambahan uap air. Pada proses
ini terjadi kenaikan kelembapan spesifik, entalpi, suhu bola basah, dan suhu bola
kering.
Gambar 2.25 Proses Heating and Humidifying
2.1.3.3 Proses-proses Yang Terjadi pada Mesin Water Chiller pada
Psychrometric Chart
Proses-proses yang terjadi pada mesin penyejuk udara dalam
Psychrometric chart adalah sebagai berikut (a) Proses pencampuran udara luar
dan udara yang dikondisikan, (b) Proses pendinginan sensibel atau sensible
cooling, (c) Proses pendinginan dan penurunan kelembapan atau cooling and
dehumidifying, (d) Proses pemanasan dan menaikkan kelembapan atau heating
and humidifying.
Pada Gambar 2.28, titik A adalah udara luar lingkungan yang masuk
melalui kipas udara segar, titik B adalah udara di dalam ruangan yang telah
dikondisikan, titik C adalah udara campuran antara udara balik dan udara segar,
titik E adalah udara yang masuk ke dalam evaporator 2, titik F adalah udara yang
keluar dari evaporator 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
Gambar 2.26 Proses udara yang terjadi pada mesin water chiller
Gambar 2.27 Proses-proses udara yang terjadi dalam mesin water chiller pada
psychrometric chart
(www.ref-wiki.com)
a. Proses pencampuran udara luar dan udara yang dikondisikan pada ruangan (titik
A-B),
Proses (A-B) merupakan proses pencampuran udara luar dan udara yang
dikondisikan pada ruangan. Pada proses ini udara luar akan bercampur dengan
Ruang yang
dikondisikan
(A)
(B) (C)
(E)
(F)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
udara yang ada pada ruangan dan akan membentuk titik C (titik campuran antara
udara luar (titik A) dan titik udara didalam ruangan C).
b. Proses pendinginan sensibel atau sensible cooling (titik C-D).
Pada proses ini terjadi penurunan temperatur bola kering, temperatur bola
basah, dan volume spesifik dari udara, namun terjadi peningkatan kelembaban
relatif. Titik C merupakan titik awal sebelum proses sensible cooling, sedangkan
titik B merupakan titik akhir setelah proses sensible cooling diperoleh dengan
menarik garis lurus secara horizontal menuju garis lengkung yang menunjukkan
kelembaban relatif 100 %.
c. Proses pendinginan dan penurunan kelembapan atau cooling and dehumidifying
titik (D-E).
Proses (D-F) merupakan proses penurunan suhu udara basah dan penurunan
suhu udara kering, nilai entalpi, volume spesifik, temperatur titik embun, dan
kelembaban spesifik mengalami penurunan. Sedangkan kelembaban relatif tetap
pada nilai 100 %.
d. Proses pemanasan dan menaikkan kelembapan atau heating and humidifying
(titik F-B).
Pada proses ini udara dipanaskan disertai penambahan uap air. pada proses ini
terjadi kenaikan kelembaban spesifik, entalpi, suhu bola basah, suhu bola kering.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
2.2 Tinjauan Pustaka
Komang Metty Trisna Negara,dkk (2010) telah meneliti tentang
performansi sistem pendingin ruangan dan efisiensi energi listrik pada sistem
water chiller dengan penerapan metode cooled energy storage. Penelitian
dilakukan dengan cara eksperimental dengan menggunakan dua variasi yaitu full
sistem dan half sistem. Performansi sistem pendingin dengan penggunaan full
sistem lebih rendah daripada performansi sistem pendingin pada penggunaan half
sistem. Hal ini dapat dilihat pada hasil perhitungan kerja kompresi, dampak
refrigrasi dan COP. Hasil yang diperoleh adalah dengan penggunaan half sistem
konsumsi energi selama 1 jam lebih sedikit sebesar 0,4449 kWh dibandingkan
penggunaan full sistem sebesar 0,8650 kWh atau dengan selisih 0,4201 kWh.
Namun temperatur udara yang dicapai half sistem lebih tinggi yaitu 17,8°C
dibandingkan dengan full sistem yaitu 12,9°C.
Rahmat Iman Mainil dan Afdhal Kurniawan Mainil (2011) telah meneliti
tentang simulasi pemanfaatan panas buang chiller untuk kebutuhan air panas di
perhotelan. Penelitian dilakukan dengan cara eksperimental dengan menggunakan
variasi waktu yaitu setiap 20 menit, 40 menit dan 60 menit. Penelitian dilakukan
secara eksperimental dan simulasi telah dilakukan untuk pemanfaatan kembali
limbah panas dari chiller jenis 30RB60 dalam kebutuhan air panas di hotel. Hasil
penelitian ini adalah Potensi energi yang dapat dihemat dengan pemanfaatan
panas buang kondensor ini adalah 90% dari total energi yang dibutuhkan oleh
pemanas air listrik, untuk menaikkan temperatur air dari 20 °C hingga 60 °C.
Panas buang dari chiller yang dapat dimanfaatkan untuk memanaskan air adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
sebesar 383901,221 kJ setara dengan penghematan biaya listrik Rp.37,915,488.-
per tahun.
Iskandar R (2010) telah meneliti tentang karakteristik pipa kapiler dan
katup ekspansi termostatik pada sistem pendingin water chiller. Penelitian ini
dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan empat variasi beban
pendinginan yaitu dengan debit 0,0002 m3/
s, 0,0004 m3/
s, 0,0006 m3/
s 0,0008
m3/
s. Untuk kebutuhan pendinginan yang optimal, maka sangat penting untuk
mengetahui karakteristik dari mesin pendingin ini. Penelitian ini mengkaji
seberapa jauh pengaruh penggunaan pipa kapiler dan katup ekspansi termostatik
sebagai alat ekspansi pada sistem pendingin water chiller. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa performa katup ekspansi termostatik lebih baik dari pipa
kapiler. Sistem pendingin dengan katup ekspansi mempunyai nilai COP antara
3,21 hingga 3,66, sedangkan pipa kapiler 2,15 hingga 2,46. Kondisi aktual, katup
ekspansi mempunyai COP antara 3,21 – 3,66, sedangkan pipa kapiler mempunyai
COP antara 2,15 – 2,46. Katup ekspansi termostatik mempunyai performana yang
lebih baik dibandingkan dengan pipa kapiler.
I Made Rasta (2007) telah meneliti pengaruh laju aliran volume chilled
water terhadap NTU. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dan
menggunakan beberapa variasi laju aliran volume yaitu dari 13 liter/menit sampai
5 liter/menit dengan selisih 0,5 liter/menit setiap pengujian. Untuk mengetahui
penyerapan panas terjadi secara maksimal oleh air dapat dilakukan dengan
menganalisa NTU dari sistem water chiller tersebut. Hasil pengolahan data dan
analisa grafik didapat bahwa NTU terbesar yaitu 2,01 dicapai pada laju aliran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
volume 12 ltr/mnt yaitu sebesar 2,01, kemudian turun dan stabil. Semakin besar
laju aliran volume maka NTU juga mengalami peningkatan.
Agung Nugroho (2012) telah meneliti sistem mesin pendingin water
chiller yang menggunakan fluida kerja R12 dengan variasi puli kompresor.
Penelitian tersebut dilakukan secaara eksperimental dengan menggunakan tiga
variasi yaitu kecepatan puli kompresor dari P1, P2 dan P3 dimana P1 adalah 2480
rpm. Perubahan kecepatan puli kompresor dimana P1 > P2 > P3. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara putaran kipas kompresor
dan mencari performa mesin water chiller. Hasil pada pengujian ini terlihat
bahwa kecepatan kompresor semakin besar maka COP semakin turun nilainya, hal
ini disebabkan karena peningkatan kompresor tidak sebanding dengan
peningkatan kapasitas refrigerasi atau dengan kata lain peningkatan kapasitas
refrigerasi lebih kecil dibandingkan dengan peningkatan daya kompresor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah mesin water chiller dengan menggunakan
kompresor 1/2 PK. Ukuran mesin water chiller yang diteliti memiliki panjang 2 m
x lebar 1 m x tinggi 1 m. Gambar skematik alat disajikan pada Gambar 3.1 dan
gambar mesin water chiller dapat dilihat pada Gambar L.1 dan Gambar L.2.
Gambar 3.1. Skematik mesin water chiller
Keterangan pada Gambar 3.1 :
a. Kondensor
b. Pipa kapiler
c. Evaporator 1
d. Pompa air
Ruang yang
Dikondisikan
a
b
c
d
f
e
g
h
h1
h2
i
j
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
e. Kompresor
f. Pressure gauge / Manifold gauge
g. Air
h. Kipas evaporator 2
h1. Kipas udara segar
h2. Kipas udara balik
i. Evaporator 2
j. Bak air
3.2. Alat dan Bahan Mesin Water Chiller
Dalam proses pembuatan mesin water chiller diperlukan alat dan bahan
sebagai berikut :
3.2.1. Alat
Peralatan yang digunakan untuk membuat mesin water chiller antara lain :
a. Gergaji kayu
Gergaji kayu digunakan untuk memotong kayu dan triplek yang akan dijadikan
untuk membuat ruangan pendingin pada mesin water chiller.
b. Gergaji besi
Gergaji besi digunakan untuk memotong besi yang akan dijadikan untuk
tempat penampungan air dingin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
c. Palu
Palu digunakan untuk memukul paku dalam pembuatan ruangan pendingin
berbahan dasar triplek.
d. Kunci Ring
Kunci pas digunakan untuk mengencangkan baut dalam proses pembuatan bak
penampungan air water chiller.
e. Meteran
Meteran digunakan untuk mengukur panjang suatu benda pada mesin water
chiller.
f. Tube cutter
Tube cutter digunakan untuk memotong pipa tembaga pada mesin water
chiller.
Gambar 3.2 Tube cutter
(www.amazon.com)
g. Pisau cutter
Pisau Cutter digunakan untuk memotong suatu benda pada mesin water chiller.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://www.amazon.com/
-
40
h. Tang
Tang digunakan untuk memotong dan mengencangkan sambungan kabel pada
komponen mesin water chiller.
i. Obeng
Obeng digunakan untuk mengencangkan baut pada dinding ruangan mesin
water chiller.
j. Gas las
Gas las digunakan untuk menyambung pipa tembaga yang berada pada
komponen mesin water chiller.
Gambar 3.3 Gas las
(www.tokopedia.com)
k. Manifold gauge
Manifold gauge digunakan untuk mengukur tekanan refrigeran masuk
kompresor (biru) dan tekanan refrigeran keluar kompresor (merah) yang berada di
dalam komponen mesin water chiller.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://www.tokopedia.com/
-
41
Gambar 3.4 Manifold gauge
l. Tang ampere
Tang ampere digunakan untuk mengukur arus listrik yang berada pada
komponen mesin water chiller.
Gambar 3.5 Tang ampere
(www.indotranding.com)
3.2.2. Bahan
Bahan yang digunakan untuk pembuatan mesin water chiller antara lain :
a. Kayu Reng
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://www.indotranding.com/
-
42
Kayu reng digunakan untuk membuat kerangka ruangan pada mesin water
chiller dengan luas ruangan 1m x 1m.
Gambar 3.6 Kayu reng
(www.tokopedia.com)
b. Triplek
Triplek digunakan untuk membuat ruangan yang didinginkan dengan panjang
1m dan lebar 1m.
c. Paku
Paku digunakan untuk menyatukan kayu dan papan dalam pembuatan ruangan
pendingin.
d. Mur dan baut
Mur dan baut digunakan untuk mengencangkan kerangka besi dalam
pembuatan mesin water chiller.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://www.tokopedia.com/
-
43
e. Sekrup
Sekrup digunakan untuk mengencangkan kipas dan radiator yang menempel
pada triplek.
f. Lakban
Lakban digunakan untuk menutup celah-celah pada bagian ruangan mesin
water chiller.
g. Kompresor
Kompresor merupakan alat yang berfungsi untuk mensirkulasikan refrigeran
dalam komponen siklus kompresi uap yang lainnya melalui pipa-pipa tembaga
dengan cara menghisap dan memompa refrigeran. Jenis kompresor yang
digunakan adalah kompresor rotary dengan daya 1/2 PK, tinggi kompresor 23 cm,
diameter kompresor 11 cm, tegangan yang digunakan sebesar 220 V, dan arus
yang bekerja pada kompresor adalah 1,7 A.
Gambar 3.7 Kompresor rotary
(indonesia.alibaba.com)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
44
h. Kondensor
Kondensor merupakan suatu alat penukar kalor yang berfungsi untuk
mengkondisikan refrigeran dari fase uap menjadi fase cair. Agar dapat mengubah
fase dari uap menjadi cair diperlukan suhu lingkungan yang lebih rendah dari suhu
refrigeran sehingga dapat terjadi pelepasan kalor ke lingkungan oleh kondensor.
Jenis kondensor yang digunakan adalah kondensor pipa bersirip dengan ukuran
panjang kondensor 33 cm, lebar 30 cm dan tebal 12 cm, sirip kondensor
berjumlah 102 dan jarak antar sirip 1 mm. Sirip dan pipa kondensor berbahan
alumunium, tebal sirip kondensor 1 mm.
Gambar 3.8 Kondensor
(http://wongsocool.com)
i. Pipa kapiler
Pipa kapiler adalah alat yang berfungsi untuk menurunkan tekanan refrigeran
dari tekanan tinggi ke tekanan rendah sebelum masuk ke evaporator. Ketika
refrigeran mengalami penurunan tekanan, temperatur refrigeran juga mengalami
penurunan. Pipa kapiler yang digunakan ini berukuran panjang 150 cm dan
berdiameter luar 0,054 inchi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://wongsocool.com/
-
45
Gambar 3.9 Pipa kapiler
(https://indonesian.alibaba.com)
j. Evaporator 1
Evaporator 1 berfungsi untuk mendinginkan air dengan suhu yang diinginkan.
Jenis evaporator ini adalah evaporator dengan pipa bersirip dengan panjang 30
cm, lebar 20 cm dan tebal 6 cm. Evaporator yang digunakan berdaya 1/5 PK. Sirip
dan pipa berbahan alumunium. Jumlah sirip 184, jarak atar sirip 10 mm, tebal
sirip 1 mm dan diameter pipa 5 mm.
Gambar 3.10 Evaporator jenis pipa bersirip
(https://indonesian.alibaba.com)
k. Evaporator 2
Evaporator 2 berfungsi sebagai peralatan pendingin udara yang dipergunakan
untuk mengkondisikan udara yang ada di dalam ruangan. Evaporator 2 berbahan
alumunium, ukuran evaporator 2 memiliki panjang 46 cm, lebar 18 cm dan tebal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
https://indonesian.alibaba.com/https://indonesian.alibaba.com/
-
46
3 cm. Sirip evaporator 2 berjumlah 8900, tebal sirip 1 mm dan jarak antar sirip 1
mm.
Gambar 3.11 Evaporator 2
l. Pompa air
Pompa air digunakan untuk mengalirkan fluida air dari bak penampungan
hingga ke dalam evaporator 2. Pompa yang digunakan memiliki daya 38 watt,
bertegangan 220V dan head pompa 2 m. Pompa air memiliki panjang 9 cm, lebar
8 cm dan tinggi 12 cm.
Gambar 3.12 Pompa air
(www.sentralpompa.com)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
47
m. Pipa air
Pipa air digunakan sebagai saluran aliran air dari bak penampungan hingga ke
dalam evaporator 2. Pipa yang digunakan berdiameter 1/2 inchi dan 2 inchi.
Gambar 3.13 Pipa air
(www.isibangunan.com)
n. Refrigeran
Refrigeran merupakan jenis gas yang digunakan sebagai fluida pendingin atau
fluida kerja siklus kompresi uap. Refrigeran berfungsi untuk menyerap atau
melepas kalor dari lingkungan sekitar. Jenis refrigeran yang digunakan adalah
R410. Dipilih yang ramah lingkungan dan tidak merusak lapisan ozon.
Gambar 3.14 Refrigeran
(www.indiamart.com)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://www.indiamart.com/
-
48
o. Air
Air sebagai media pedingin sekunder atau sebagai refrigeran sekunder yang
melewati evaporator 2 sehingga udara yang melewati evaporator 2 menjadi
bersuhu rendah.
p. Alumunium foil
Alumunium foil digunakan untuk melapisi styrofoam dalam bak penampungan
air di mesin water chiller.
Gambar 3.15 Alumunium foil
q. Kipas pendingin
Kipas digunakan untuk mensirkulasikan udara agar melewati evaporator 2
menuju ruangan yang dikondisikan. Dalam mesin water chiller ini menggunakan
3 buah kipas. Kipas 1 berada di depan evaporator 2, kipas 2 di dalam ruangan dan
kipas 3 pada pipa udara segar. Spesifikasi kipas tersebut sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
49
1. Kipas 14 inchi 2. Kipas 16 inchi
(Kipas di depan evaporator 2) (Kipas di dalam ruangan)
3. Kipas DC 24v
(Kipas udara segar)
Gambar 3.16 Kipas pendingin
(www.tokopedia.com)
Tabel 3.1 Spesifikasi kipas
Kipas Jumlah Sudu Diameter Sudu Daya Tegangan
Kipas 1 3 6 inchi 41 watt 220v
Kipas 2 3 14 inchi 15 watt 220v
Kipas 3 7 4 inchi 6,5 watt 12v
r. Bak air
Bak air digunakan untuk menampung air yang didinginkan oleh evaporator 1
pada komponen mesin water chiller.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://www.tokopedia.com/
-
50
Gambar 3.17 Bak air
(www.olx.co.id)
3.2.3. Alat Bantu Penelitian
a. Penampil suhu digital dan termokopel
Termokopel berfungsi untuk mengukur perubahan temperatur pada saat
penelitian. Ujung dari termokopel diletakkan pada bagian yang akan diukur
temperaturnya, maka temperatur akan tertampil pada layar APPA atau penampil
suhu digital.
Gambar 3.18 APPA dan termokopel
(www.hargano.com)
b. Hygrometer
Hygrometer berfungsi untuk mengetahui kelembaban udara. Hygrometer
memiliki termometer bola kering (Tdb) dan termometer bola basah (Twb).
Termometer bola kering (a) digunakan untuk mengukur suhu udara kering,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://www.olx.co.id/http://www.hargano.com/
-
51
sedangkan termometer bola basah (b) digunakan untuk mengukur suhu udara
basah. Suhu udara kering dan basah yang terbaca adalah yang melewati
termometer tersebut seperti Gambar 3.19. Dengan diketahui suhu udara bola
kering dan suhu udara bola basah maka dapat diketahui kelembaban udaranya.
Gambar 3.19 Hygrometer
(www.tokopedia.com)
c. Stopwatch
Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu yang dibutuhkan untuk proses
pengambilan data.
Gambar 3.20 Stopwatch
(mailsport.co.u)
a b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://www.tokopedia.com/
-
52
3.3. Alur Pelaksanaan Penelitian
Alur pelaksanaan penelitian tersaji pada Gambar 3.21.
Gambar 3.21 Alur pelaksanaan penelitian
Mulai
Perancangan Mesin Water Chiller
Persiapan Alat dan Bahan
Pembuatan Mesin Water Chiller
Pengisian Refrigeran R410
Uji Coba
Baik?
Melakukan Variasi Putaran Kipas Udara Segar
(a) 800 rpm (b) 1140 rpm (c)1380 rpm
Pengambilan Data
Melanjutkan Variasi Putaran Kipas?
Pengolahan Data, Analisis Data,
Kesimpulan, dan Saran
Selesai
ya
tidak
tidak
ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
53
3.3.1. Pembuatan Mesin Water Chiller
Langkah-langkah pembuatan mesin water chiller sebagai berikut :
a. Merancang atau desain mesin water chiller.
b. Membuat kerangka bak penampung air.
c. Pemasangan pipa air dari bak ke evaporator 2.
d. Membuat ruangan dengan bahan kayu dan triplek.
e. Pemasangan pipa udara balik di atas ruangan pendingin.
f. Pemasangan kipas dan evaporator 2 pada ruangan pendingin.
g. Pemasangan komponen-komponen siklus kompresi uap.
h. Pemasangan pressure gauge pada siklus kompresi uap water chiller.
i. Pemasangan komponen kelistrikan pada mesin water chiller.
j. Pemasangan pompa air dan kipas-kipas yang digunakan sebagai variasi.
3.4. Metode Penelitian
Metode penelitian ini dilakukan dengan cara eksperimental di laboratorium
Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma. Mesin yang diteliti adalah mesin water
chiller dengan siklus kompresi uap.
3.5. Variasi Penelitian
Variasi penelitian dilakukan terhadap kecepatan putaran kipas udara segar.
Variasi besarnya kecepatan putaran kipas dapat dilihat pada Tabel 3.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
54
Tabel 3.2 Variasi penelitian
No Variasi Penelitian Kecepatan Putaran Kipas
1 Kecepatan putaran kipas 1 800 rpm
2 Kecepatan putaran kipas 2 1140 rpm
3 Kecepatan putaran kipas 3 1380 rpm
3.6. Skematik Pengambilan Data
Posisi alat ukur untuk pengambilan data pada mesin water chiller dapat
diihat pada Gambar 3.22.
Gambar 3.22 Skematik Pengambilan data
Keterangan Gambar 3.22 :
TA : Suhu udara lingkungan yang diketahui dengan menggunakan hygrometer 1.
TB : Suhu udara dalam ruangan yang diukur dengan hygrometer 2.
TC : Suhu campuran (pertemuan udara balik dan udara segar).
TE : Suhu evaporator 2.
TB
TA
TC
TE
TF
P2
P1
T1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
55
TF : Suhu yang keluar dari evaporator 2.
P1 : Tekanan kerja evaporator pada siklus kompresi uap.
P2 : Tekanan kerja kondensor pada siklus kompresi uap.
T1 : Suhu air yang sudah didinginkan oleh evaporator (sebagai parameter dalam
pengambilan data).
3.7. Cara Pengambilan Data
Langkah-langkah pengambilan data dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Mesin Universitas Sanata
Dharma, suhu udara sekitar lingkungan penelitian dianggap tetap.
b. Sebelum pengambilan data, termokopel dikalibrasi terlebih dahulu agar
mendapatkan hasil yang akurat.
c. Mengisi air di dalam bak air yang akan didinginkan.
d. Menyalakan mesin water chiller dan stopwatch.
e. Setelah suhu air mencapai target, maka siap melakukan pengambilan data.
f. Yang perlu dicatat pada saat penelitian adalah T1, P1, P2, TA, TB,TC, TE, dan TF
sesuai data yang dibutuhkan.
g. Pengambilan data dilakukan setiap 15 menit dan data diambil selama 2 jam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
56
Tabel 3.3 Tabel pengambilan data
3.8. Cara Pengolahan Data
Dari data yang didapatkan, maka dapat dibuat siklus kompresi uap pada P-h
diagram. Dari P-h diagram tersebut dapat diketahui nilai-nilai entalpi, temperatur
kerja kondensor dan temperatur kerja evaporator. Nilai-nilai entalpi tersebut dapat
digunakan untuk menghitung Win, Qout, Qin, COP, efisiensi, dan laju aliran massa
refrigeran mesin water chiller, P-h diagram juga dapat mengetahui karakteristik
refrigeran R410. P-h diagram yang disajikan seperti pada Gambar 3.33 berikut ini.
No Waktu P1 P2 T1 TA TB TC TE TF I
Menit (MPa) (MPa) (°C) (°C) (°C) (°C) (°C) (°C) (A)
1 0
2 15
3 30
4 45
5 ....
6 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
57
Gambar 3.23 Cara mendapatkan h1,h2,h3 dan h4 pada diagram P-h
3.9. Cara Mendapatkan Kesimpulan
Kesimpulan dapat diperoleh berdasarkan data yang didapat pada mesin water
chiller. Kesimpulan yang didapat merupakan hasil dari proses analisis penelitian
dan kesimpulan harus bisa menjawab tujuan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
58
BAB IV
HASIL PENGUJIAN, PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian pada mesin water chiller disajikan berdasarkan variasi
kecepatan putaran kipas udara segar. Kecepatan putaran kipas diukur dengan
menggunakan takometer (rpm). Data penelitian yang dicatat meliputi: tekanan
kerja evaporator (Pevap), tekanan kerja kondensor (Pkond), suhu udara kering (Twb,
A) dan suhu udara basah (Tdb, A) di lingkungan sekitar penelitian, suhu udara
kering (Twb, B) dan suhu udara basah (Tdb, B), suhu kering udara campuran (Tdb,
C), suhu di dalam evaporator 2 (Tdb, E) dan suhu keluar evaporator 2 (Tdb, F).
Untuk mengetahui suhu kerja evaporator 1 dan suhu kerja kondensor dilakukan
dengan cara interpolasi menggunakan tabel DuPontTM
Suva® 410A. Pengujian
untuk setiap variasi dilakukan sebanyak tiga kali dan kemudian menghitung rata-
rata dari ketiga data yang diperoleh tersebut. Data penelitian akan dianalisis
menggunakan p-h diagram dan psychrometric chart. Hasil data penelitian akan di
tampilkan pada Tabel 4.1 sampai dengan Tabel 4.3. Data penelitian yang disajikan
merupakan data hasil pengukuran dimana Pevap dan Pkond belum ditambah dengan
tekanan udara lingkungan sekitar yaitu 1 atm (0,101 MPa). Dalam perhitungan
nanti data penelitian yang telah didapatkan akan dijumlahkan 1 atm agar menjadi
tekananan absolut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
59
Tab
el 4
.1 D
ata
has
il p
enel
itia
n d
engan
kec
epat
an p
uta
ran k
ipas
udar
a se
gar
800 r
pm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
60
Tab
el 4
.2 D
ata
has
il p
enel
itia
n d
engan
kec
epat
an p
uta
ran k
ipas
udar
a se
gar
1140 r
pm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
61
Tab
el 4
.3 D
ata
has
il p
enel
itia
n d
engan
kec
epat
an p
uta
ran k
ipas
udar
a se
gar
1380 r
pm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
62
4.2. Perhitungan
4.2.1. Analisa siklus kompresi uap pada diagram P-h
Perhitungan pada siklus kompresi uap dapat diselesaikan setelah membuat
diagram p-h berdasarkan hasil penelitian. Data yang digunakan untuk melakukan
penggambaran pada diagram p-h adalah tekanan kerja evaporator (Pevap) dan
tekanan kerja kondensor (Pkond). Berdasarkan data hasil penelitian yang
didapatkan pada Tabel 4.1 sampai dengan Tabel 4.3 adalah tekanan pengukuran,
jadi untuk mendapatkan tekanan absolut maka tekanan pengukuran ditambah
dengan tekanan udara lingkungan sekitar yaitu 1 atm (0,101 MPa). Gambar siklus
kompresi uap pada diagram p-h yang disajikan pada Gambar 4.1, diketahui dari
tekanan kerja evaporator (Pevap) = 1,091 MPa dan tekanan kerja kondensor (Pkond)
= 2,601 MPa, tekanan tersebut adalah tekanan absolut. Siklus kompresi uap
mengasumsikan proses pendinginan lanjut dan proses pemanasan lanjut tidak
terjadi. Siklus kompresi uap pada penelitian ini terdiri dari proses kompresi,
proses desuperheating, proses kondensasi, proses penurunan tekanan dan proses
evaporasi.
Pada Gambar 4.1 menyajikan gambar diagram p-h pada variasi kecepatan 800
rpm yang akan dijadikan sebagai contoh analisis dan perhitungan. Gambar
diagram p-h pada variasi kecepatan 1140 rpm dan 1380 rpm dapat dilihat pada
Gambar L.4 dan Gambar L.5. Dari perhitungan dengan menggunakan tabel
DuPontTM
Suva® 410A dapat diperoleh data-data sekunder sebagai berikut : nilai
entalpi refrigeran saat keluar evaporator (h1), nilai entalpi refrigeran saat keluar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
63
kompresor (h2), nilai entalpi refrigeran saat masuk kondensor (h3), nilai entalpi
refrigeran saat keluar pipa kapiler (h4), tekanan kerja evaporator (Pevap), tekanan
kerja kondensor (Pkond). Hasil penelitian dapat tersaji pada tabel 4.4.
Gambar 4.1 Diagram p-h berdasarkan variasi kecepatan udara segar 800 rpm
Tabel 4.4 Nilai