PENGARUH KARAT TUMOR TERHADAP SIFAT FISIK...

14
PENGARUH KARAT TUMOR TERHADAP SIFAT FISIK BATANG SENGON (Falcataria moluccana) Ahmad Ali Musthofa Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru Jl. A. Yani Km 28,7 Landasan Ulin, Banjarbaru Kalimantan Selatan 70721 E-mail : [email protected] ABSTRAK Sengon (Falcataria moluccana) merupakan jenis tanaman yang dapat tumbuh dengan cepat. Kebutuhan kayu sengon semakin meningkat dan harga pasar yang tinggi menuntut podusen menyediakan bahan baku kayu sengon. Akan tetapi, peningkatan produktifitas karat tumor. Tujuan penelitian ini adalah untuk me karat tumor dengan kayu sengon tanpa tumor (sehat). Penelitian ini menggunakan 7 batang sengon yang berasal dari di desa Umbul Harjo. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua faktor yaitu ukuran karat tumor terhadap batang (tanpa tumor, tumor kecil dan tumor besar) dan kedudukan arah aksial kayu (ujung, tengah dan pangkal). Parameter yang diamati berupa sifat fisik kayu (kadar Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa, kadar air mengalami peningkatan dari ujung ke pangkal. Berat jenis pada tumor besar bagian tengah lebih rendah dibandingkan ujung maupun pangkal. Kondisi tersebut diketahui dari perbandingan kisaran sifat fisik kayu dengan tumor 52,45% – 60,46%, kadar air kering tanpa tumor 14,96% – 15,77% dengan tumor 15,42% – 15,84%, kadar air basah tanpa tumor 177,31% – 205,07% dengan tumor 145,64% – 185,05%, berat jenis segar tanpa tumor 0,20 – 0,26 dengan tumor 0,24 – 0,32; berat jenis kering udara tanpa tumor 0,20 – 0,26 dengan tumor 0,24 – 0,33; berat jenis basah tanpa tumor 0,18 – 0,24 dengan tumor 0,23 – 0,32; berat jenis kering tanur tanpa tumor 0,20 – 0,26 dengan tumor 0,24 – 0,3 dengan tumor maupun tanpa tumor menunjukkan rerata yang hampir sama. Dengan demikian, kondisi sifat fisik dari batang dimungkinkan masih normal da terhadap sifat fisik kayu (kadar air dan berat jenis) Kata Kunci : Tanaman sengon, gejala karat tumor, sifa I. PENDAHULUAN Sengon adalah nama jenis pohon penghasil kayu anggota family Fabaceaee. Sengon memiliki kayu teras berwarna hampir putih atau coklat muda, kayu gubalnya hampir tidak dapat dibedakan dari kayu terasnya. Teksturnya agak kasar dan merata dengan arah serat lurus, bergelombang lebar atau berpadu, memiliki permukaan yang licin atau hampir licin, dan mengkilap. Kayu yang masih segar berbau seperti petai, yang lambat laun menghilang apabila kayunya menjadi kering. Sengon termasuk ke dalam kayu ringan dengan 9

Transcript of PENGARUH KARAT TUMOR TERHADAP SIFAT FISIK...

Page 1: PENGARUH KARAT TUMOR TERHADAP SIFAT FISIK …foreibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/Galam-Volume-VII... · Penelitian ini menggunakan 7 batang sengon yang berasal dari di

PENGARUH KARAT TUMOR

TERHADAP SIFAT FISIK BATANG SENGON (Falcataria moluccana)

Ahmad Ali Musthofa

Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru

Jl. A. Yani Km 28,7 Landasan Ulin, Banjarbaru Kalimantan Selatan 70721 E-mail : [email protected]

ABSTRAK

Sengon (Falcataria moluccana) merupakan jenis tanaman yang dapat tumbuh dengan cepat. Kebutuhan kayu

sengon semakin meningkat dan harga pasar yang tinggi menuntut podusen menyediakan bahan baku kayu sengon. Akan tetapi, peningkatan produktifitas karat tumor. Tujuan penelitian ini adalah untuk me karat tumor dengan

kayu sengon tanpa tumor (sehat).

Penelitian ini menggunakan 7 batang sengon yang berasal dari di desa Umbul Harjo. Rancangan penelitian

menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua faktor yaitu ukuran karat tumor terhadap batang

(tanpa tumor, tumor kecil dan tumor besar) dan kedudukan arah aksial kayu (ujung, tengah dan pangkal). Parameter yang diamati berupa sifat fisik kayu (kadar Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa, kadar air mengalami peningkatan dari ujung ke pangkal. Berat

jenis pada tumor besar bagian tengah lebih rendah dibandingkan ujung maupun pangkal. Kondisi tersebut diketahui dari perbandingan kisaran sifat fisik kayu dengan tumor 52,45% – 60,46%, kadar air kering tanpa tumor 14,96% –

15,77% dengan tumor 15,42% – 15,84%, kadar air basah tanpa tumor 177,31% – 205,07% dengan tumor 145,64% – 185,05%, berat jenis segar

tanpa tumor 0,20 – 0,26 dengan tumor 0,24 – 0,32; berat jenis kering udara tanpa tumor 0,20 – 0,26 dengan

tumor 0,24 – 0,33; berat jenis basah tanpa tumor 0,18 – 0,24 dengan tumor 0,23 – 0,32; berat jenis kering tanur tanpa tumor 0,20 – 0,26 dengan tumor 0,24 – 0,3 dengan tumor maupun tanpa tumor menunjukkan rerata yang hampir

sama. Dengan demikian, kondisi sifat fisik dari batang dimungkinkan masih normal da terhadap sifat fisik kayu (kadar air dan berat jenis)

Kata Kunci : Tanaman sengon, gejala karat tumor, sifa

I. PENDAHULUAN Sengon adalah nama jenis pohon penghasil kayu anggota family Fabaceaee. Sengon memiliki kayu teras

berwarna hampir putih atau coklat muda, kayu gubalnya hampir tidak dapat dibedakan dari kayu terasnya.

Teksturnya agak kasar dan merata dengan arah serat lurus, bergelombang lebar atau berpadu, memiliki

permukaan yang licin atau hampir licin, dan mengkilap. Kayu yang masih segar berbau seperti petai, yang

lambat laun menghilang apabila kayunya menjadi kering. Sengon termasuk ke dalam kayu ringan dengan

9

Page 2: PENGARUH KARAT TUMOR TERHADAP SIFAT FISIK …foreibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/Galam-Volume-VII... · Penelitian ini menggunakan 7 batang sengon yang berasal dari di

Galam Volume VII Nomor 2, Desember 2014 Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru berat jenis sekitar 0,33 (0,24 - 0,49). Kayu ini te tergolong kayu lunak yang mempunyai nilai penyusutan dalam arah radial

dan tangensial berturut-turut 2,5% dan 5,2% persen (basah sampai kering tanur). (Martawijaya dan Kartasujana, 1977).

Secara tradisional, kayu sengon di Jawa Barat banyak digunakan sebagai bahan kontruksi rumah:

papan-papan, kasau, balok, tiang dan sebagainya. Di Maluku, pada masa lalu kayu sengon biasa digunakan

sebagai bahan pembuatan perisai karena sifatnya yang ringan, liat dan sukar ditembus. Sekarang kayu

sengon biasa digunakan untuk pembuatan papan, peti-peti pengemas, venir, pulp (bubur kayu), papan

serat (fiber), papanboardpartikel (particle board ), papan lapis (blockboard ), korek api, kelom (alas kaki) dan

kayu bakar (Martawijaya, A. dkk., 1987). Penyakit karat tumor pertama kali diketahui di kepulauan Mindanau (Filipina) pada tahun 1990. Pada

tahun 1994, penyakit telah menyebar sampai kepulaua telah mencapai kepulauan Luzon (Braza, 1997). Di Indonesia,

penyakit karat tumor pada tanaman sengon pertama kali dilaporkan pada tahun 1996 di pulau Seram, Maluku (Anggraeni, 2006).

Penyebab penyakit karat tumor pada sengon ialah jenis jamur Uromycladium tepperianum (Sacc.)

McAlpine. Jamur ini diketahui memiliki inang yang cukup banyak, salah satu diantaranya adalah tanaman

sengon. Penyakit karat tumor merupakan salah satu penyakit berbahaya yang dapat menginfeksi semua

bagian tanaman muda maupun tanaman dewasa. Bagian tersebut meliputi pucuk, cabang, ranting, daun,

batang, bunga dan biji (Rahayu, 2010).

Jamur karat tumor merupakan parasit obligat dan miselia di dalam jaringan tanaman bersifat laten. Miselia

tetap berada di dalam jaringan kayu selama tanaman masih hidup. Dengan demikian, pada bagian kayu yang

tidak menunjukkan tumor, juga mengandung miselia jamur karat tumor. Adanya miselia di dalam

jaringan kayu ini dikhawatirkan akan dapat menurun Sifat-sifat kayu ditentukan oleh faktor-faktor intern pada struktur kayu. Faktor-faktor tersebut adalah banyaknya zat

dinding sel yang ada pada sepotong k jaringan-jaringan, serta susunan kimia zat dinding sel.

Menurut kasmujo, (1990/1991) yang termasuk sifat perubahan dimensi kayu, berat jenis kayu, sifat termis kayu, sifat

elektrisnya serta sifat-sifat resonansi dan akuistiknya. Kadar air kayu adalah banyaknya air yang ada dalam sepotong kayu dinyatakan sebagai

prosentase dari berat kering tanur. Berat kering tanur dipakai sebagai dasar oleh karena berat ini merupakan

petunjuk banyaknya zat padat dalam kayu. Kayu merupakan zat yang higrokopis artinya kayu mempunyai afinitas terhadap air baik dalam bentuk uap atau c dipengaruhi oleh perubahan kadar air kayu (Soenardi, 1976).

Berat jenis merupakan nilai perbandingan antara kerapatan suatu benda dengan benda standar pada

suhu tertentu. Sementara kerapatan adalah perbandingan massa suatu benda dengan volumenya (Brown

dkk., 1952).

Sengon (Falcataria moluccana) merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki pertumbuhan lebih

cepat dibandingkan jenis tanaman yang lain. Kebutuhan kayu sengon semakin hari semakin meningkat dan

harga pasar yang tinggi membuat sengon semakin banyak ditanam baik di hutan produksi maupun hutan rakyat

serta banyaknya industri-industri kayu sengon menuntut podusen untuk selalu menyediakan bahan baku kayu sengon, akan tetapi peningkatan produkti hama dan penyakit terutama penyakit karat tumor. Penyakit ini

dapat menghambat pertumbuhan sengon,

10

Page 3: PENGARUH KARAT TUMOR TERHADAP SIFAT FISIK …foreibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/Galam-Volume-VII... · Penelitian ini menggunakan 7 batang sengon yang berasal dari di

Pengaruh Karat Tumor Terhadap Sifat Fisik Batang Sengon (Falcataria Moluccana) Ahmad Ali Musthofa

selain itu kayu yang sudah terserang karat tumor akan keropos dan mudah patah. Dengan demikian, dimungkinkan

akan terjadi penurunan kualitas k perubahan sifat fisik kayu pada batang sengon y ada. Oleh karena itu, penelitian

tentang sifat fi tumor ini dilakukan.

II. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

Pengambilan sampel dilakukan di dusun Balong, desa Umbul Harjo, kecamatan Cangkringan,

Yogyakarta. Sampel diambil dari tegakan sengon milik masyarakat yang berasal dari pengembangbiakan

dengan cara generatif. Penebangan dilaksanakan pada 16 oktober 2012, kemudian sampel yang diperoleh diamati sifat fisiknya meliputi kadar air, berat Hutan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, mulai dari 23 Oktober sampai dengan 8 Januari 2013.

Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : kapak, pita ukur, gergaji tangan, kantong

plastik, penggaris, gergaji bundar, keranjang kawat, spidol warna, kaliper digital, timbangan analitis, gelas

ukur, oven pengering kayu, desikato, buku dan alat tulis.

Bahan penelitian ini berasal dari pohon sengon berumur ± 5 tahun. Kriteria pohon yang diambil

sebagai sampel adalah batang pokok yang menunjukan gejala penyakit karat tumor dan yang tidak

menunjukan gejala penyakit karat tumor (sebagai kontrol). Pohon yang ditebang sebanyak 7 pohon

dengan diameter ± 15 cm yang terdiri dari :

• Pohon dengan ukuran =karat3pohontumor besar • Pohon dengan ukuran =karat3pohontumor kecil • Pohon yang tidak menunjukan=1pohongejala tumor

Prosedur Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (Completely Randomized

Design) yang disusun secara faktorial dengan dua faktor. Faktor yang menjadi pengujian adalah ukuran

karat tumor terhadap batang dan kedudukan arah aksial batang. Faktor ukuran karat tumor terhadap batang yang terdiri dari : • Tumor besar : lebih dari 50% diameter batang m • Tumor kecil : kurang dari 50% diameter batang

• Tanpa tumor : batang, cabang dan rantingnya ti

11

Page 4: PENGARUH KARAT TUMOR TERHADAP SIFAT FISIK …foreibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/Galam-Volume-VII... · Penelitian ini menggunakan 7 batang sengon yang berasal dari di

Galam Volume VII Nomor 2, Desember 2014 Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru

a b c

Gambar 1. Faktor ukuran karat tumor terhadap batang a. tanpa tumor, b. tumor

kecil dan c. tumor besar

Faktor kedudukan arah aksial batang yang terdiri dari : • Bagian pangkal

• Bagian tengah • Bagian ujung

Gambar 2. Faktor kedudukan arah aksial (ujung, tengah dan pangkal)

Pembuatan contoh uji lempengan/ disk

Pada setiap batang kayu sengon diambil bagian pangkal, tengah dan ujung dengan cara memotong

hingga berbentuk lempengan/ disk dengan tebal ± 5 cm. Skema pemotongan lempengan/ disk bisa dilihat

pada gambar 2. Setelah lempengan/ disk diambil dari batang pohon, kemudian dilakukan pemotongan

menjadi ukuran 2x2x2 cm

Ukuran sampel uji 2x2x2 cm untuk melihat KA dan BJ.

Gambar 3. Sampel uji 2x2x2 cm untuk melihat KA dan BJ

12

Page 5: PENGARUH KARAT TUMOR TERHADAP SIFAT FISIK …foreibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/Galam-Volume-VII... · Penelitian ini menggunakan 7 batang sengon yang berasal dari di

Pengaruh Karat Tumor Terhadap Sifat Fisik Batang Sengon (Falcataria Moluccana) Ahmad Ali Musthofa

Pengujian Kadar Air (KA)

Pengujian kadar air kayu dilakukan dengan metode British standard. Sampel uji 2x2x2 pada kondisi

segar ditimbang terlebih dahulu sebagai berat segar (BS), kemudian dikering anginkan hingga konstan,

berat ini dinyatakan sebagai berat kering udara (BKU). Setelah konstan BKU ini ditimbang secara

keseluruhan, lalu dikeringtanurkan dengan dimasukan ke dalam oven pada suhu 103 ±20C. setelah 12 jam,

contoh uji dikeluarkan dari oven dan dimasukan ke dalam desikator selama 10 – 15 menit. Setelah itu

ditimbang beratnya dan dicatat nilainya. Pengovenan dan penimbangan ini dilakukan berulang-ulang

sampai dicapai kondisi kering tanur (BKT). Nilai kadar air kayu dihitung untuk mengetahui kadar air dalam

keadaan kering udara dengan menggunakan rumus sebagai berikut

KAS = BS-BKT x 100% KA KU = BKU-BKT

x 100% KA B = BB-BKT x 100%

BKT BKT BKT

Keterangan :

KA S : Kadar Air Segar

KA KU : Kadar Air Kering Udara

KA B : Kadar Air Basah

BS : Berat Segar

BKU : Berat Kering Udara

BB : Berat Basah

BKT : Berat Kering Tanur

Pengujian Berat Jenis (BJ)

Pengukuran berat jenis kayu dalam penelitian ini menggunakan metode British Standard. Yaitu

berdasarkan pada berat kering tanur pada volume kering tanur, volume kering angin, dan volume kayu

dalam keadaan segar. Pengukuran volume dengan cara timbangan adalah dengan mencelupkan sampel uji

2x2x2 ke dalam gelas ukur berisi air yang diletakan diatas timbangan analitik. Untuk mempermudah

pengamatan, digunakan jarum penusuk untuk mencelupkan sampel uji dan statif untuk menstabilkan

pegangan saat pencelupan. Pada saat sebelum pencelupan, skala penunjuk harus konstan, lalu diukur

volumenya dengan cara yang sama. Setelah didapatkan volume kayu kering angin kemudian dilanjutkan

dengan perendaman selama 2-3 hari untuk mendapatkan volume kayu dalam keadaan basah. Setelah

didapatkan volume kayu dalam keadaan basah, kemudian sampel kayu ditiriskan selama 1 minggu, setelah

kadar air berkurang sampel uji dimasukan ke dalam oven untuk mendapatkan volume kayu dalam keadaan

kering tanur. Pengukuran berat jenis berdasarkan volume basah dihitung dengan rumus sebagai berikut :

BKT BKT VS VKU BJ S = BJ KU = Kerapatan Air Kerapatan Air

BKT/VB BKT/VT BJ B = BJ KT = Kerapatan Air Kerapatan Air

13

Page 6: PENGARUH KARAT TUMOR TERHADAP SIFAT FISIK …foreibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/Galam-Volume-VII... · Penelitian ini menggunakan 7 batang sengon yang berasal dari di

Galam Volume VII Nomor 2, Desember 2014 Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru

Keterangan : BJS: Berat Jenis SegarVS:Volume Segar BJKU: Berat Jenis KeringVKU:VolumeUdaraKering Udara BJ :B Berat Jenis BasahVB:Volume Basah

BJ KT : Berat Jenis Kering Tanur VKT: Volume Kering Tanur

Analisis data

Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil dan berat jenis) dilakukan menggunakan software Microsoft excel

2007

III. HASIL DAN PEMBAHASAN Kadar Air kayu sengon dengan tumor maupun tanpa tumor

Menurut Brown dkk., (1995) kadar air merupakan banyaknya air yang dikandung kayu yang

dinyatakan dalam persen terhadap berat kering tanurnya. Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa kadar air

dalam pohon hidup bervariasi antara 30% sampai dengan 300%, tergantung dari spesies pohon, posisi

dalam kayu, dan musim.

Kadar Air Segar

Kadar air segar pada bagian batang ujung, tengah dan pangkal batang sengon yang terserang karat

tumor baik dengan ukuran tumor besar, kecil maupun tanpa tumor memiliki variasi yang berbeda seperti

terlihat pada Gambar 4.

Kad

ar A

ir S

ega

r (%

)

85

75

65 Ujung

55

Tengah

45 Pangkal

35

Tanpa Tumor Tumor Kecil Tumor Besar

Kondisi batang

Gambar 4. Kadar air segar pada bagian batang ujung, tengah dan pangkal batang sengon berumur 5 tahun

tanpa tumor dan dengan tumor kecil maupun tumor besar

Kadar air segar merupakan kadar air kayu pada pohon yang masih segar (baru ditebang). Berdasarkan

pengamatan kadar air segar pada batang sengon berumur 5 tahun menunjukkan bahwa, pada batang baik tanpa

tumor maupun dengan tumor mengalami kenaikan dari ujung ke pangkal. Menurut Bakar dkk., (1998) hal

tersebut dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi yang menyebabkan pengiriman air ke tempat yang lebih tinggi

memerlukan tekanan kapiler yang lebih besar, sehingga air di pangkal lebih banyak daripada di bagian

14

Page 7: PENGARUH KARAT TUMOR TERHADAP SIFAT FISIK …foreibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/Galam-Volume-VII... · Penelitian ini menggunakan 7 batang sengon yang berasal dari di

Pengaruh Karat Tumor Terhadap Sifat Fisik Batang Sengon (Falcataria Moluccana) Ahmad Ali Musthofa

tengah maupun ujung. Kadar air segar tanpa tumor menunjukkan nilai kadar air terendah dibandingkan

dengan tumor kecil maupun tumor besar, hal ini diduga karena adanya kerusakan sel-sel batang pada kayu

dengan tumor kecil maupun tumor besar. Menurut Agrios (1996), patogen dapat memproduksi hormon

yang dapat meningkatkan atau menurunkan kemampuan pembelahan dan pembesaran sel. Selain itu

patogen juga dapat memproduksi enzim yang dapat menghancurkan komponen sel inang. Dengan adanya

jamur karat tumor menyebabkan sel yang terdapat pada batang mengalami pembelahan dan pembesaran,

sehingga kadar air segar pada batang lebih besar dari pada batang tanpa tumor.

Secara umum, hasil penelitian pada batang sengon berumur 5 tahun menunjukkan nilai kadar air segar

batang tanpa tumor berkisar antara 46,74% sampai dengan 50,04%, sedangkan nilai kadar air segar

batang sengon yang terserang tumor berkisar antara 52,45% sampai dengan 60,46%. Kisaran tersebut

menujukkan bahwa, adanya jamur karat tumor tidak memberikan pengaruh besar terhadap kadar air segar

batang, karena rentang kadar air segar antara batang tanpa tumor dengan batang yang terserang tumor

berada pada rentang yang hampir sama. Pada kondisi batang dengan kadar air segar tinggi cenderung

kurang baik untuk dilakukan pengolahan kayu karena pada saat kayu kering akan mengalami penyusutan

yang besar dan mengakibatkan kayu melengkung. Dengan demikian untuk kayu sengon dengan tumor

besar maupun kecil perlu dilakukan proses pengeringan terlebih dahulu.

Kadar Air Kering Udara

Kad

ar A

ir K

eri

ng

Ud

ara

(%)

24

22

20

Ujung

18

Tengah

16

14

Pangkal

12

10

Tanpa Tumor Tumor Kecil Tumor Besar

Kondisi batang

Gambar 5. Kadar air kering udara bagian batang aksial ujung, tengah dan pangkal batang sengon

berumur 5 tahun tanpa tumor dan dengan tumor kecil maupun tumor

Kadar air kering udara merupakan kadar air kayu setelah kayu dikeringkan dengan cara diangin-anginkan

pada suhu kamar (ruangan). Berdasarkan pengamatan batang sengon berumur 5 tahun menunjukkan bahwa,

batang sengon memiliki kadar air kering udara yang hampir sama baik itu pada bagian ujung, tengah maupun

pangkal dari batang tanpa tumor, tumor kecil maupun tumor besar (Gambar 5). Praptoyo (2007) menyatakan

bahwa, kayu merupakan material yang bersifat higroskopis, artinya kayu dapat menyerap air dari udara maupun

melepaskan air dari dalam kayu. Apabila kayu kondisi basah dimasukkan ke dalam ruangan dengan kelembaban

nisbi yang lebih rendah, maka kayu akan melepaskan air (desorpsi) atau dengan kata lain kayu akan melepaskan

air bila tekanan uap air di dalam kayu lebih tinggi dibandingkan

15

Page 8: PENGARUH KARAT TUMOR TERHADAP SIFAT FISIK …foreibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/Galam-Volume-VII... · Penelitian ini menggunakan 7 batang sengon yang berasal dari di

Galam Volume VII Nomor 2, Desember 2014 Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru tekanan uap air di udara.

Secara keseluruhan, nilai kadar air kering udara pada kayu sengon berumur 5 tahun dengan kondisi

batang tanpa tumor berkisar antara 14,96% sampai dengan 15,77%, sedangkan pada kayu sengon dengan

tumor berkisar antara 15,42% sampai dengan 15,84%. Dari kisaran tersebut menujukkan bahwa, adanya

jamur karat tumor tidak memberikan pengaruh terhadap kadar air kering udara pada batang, karena

rentang kadar air kering udara antara batang tanpa tumor dengan batang yang terserang tumor berada

pada rentang yang hampir sama.

Kadar Air Basah

Kadar air basah pada bagian batang ujung, tengah dan pangkal kayu sengon yang terserang karat

tumor baik dengan ukuran tumor besar, kecil maupun tanpa tumor memiliki variasi yang berbeda seperti

terlihat pada Gambar 6.

Kad

ar A

ir B

asah

(%

)

240

215

190 Ujung

165

Tengah

140

Pangkal

115

90

Tanpa Tumor Tumor Kecil Tumor Besar

Kondisi batang

Gambar 6. Kadar air basah bagian batang ujung, tengah dan pangkal batang sengon berumur 5 tahun tanpa tumor dan dengan tumor kecil maupun tumor besar

Kadar air basah merupakan kadar air saat kayu dalam kondisi basah (direndam dalam air). Secara

umum kadar air basah pada batang tanpa tumor maupun dengan tumor besar dan kecil menurun dari

ujung ke pangkal, kecuali pada kayu dengan tumor besar yang mengalami kenaikan pada bagian tengah.

Hal ini dimungkinkan karena pohon yang diamati, keberadaan tumor berada di bagian tengah (Gambar 7).

Gambar 7. Batang sengon dengan serangan tumor besar pada bagian tengah

16

Page 9: PENGARUH KARAT TUMOR TERHADAP SIFAT FISIK …foreibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/Galam-Volume-VII... · Penelitian ini menggunakan 7 batang sengon yang berasal dari di

Pengaruh Karat Tumor Terhadap Sifat Fisik Batang Sengon (Falcataria Moluccana) Ahmad Ali Musthofa

Jamur karat tumor yang ada pada batang dimungkinan merusak sel-sel batang sehingga

menyebabkan kerapatan kayu berkurang. Agrios (1996) menyatakan bahwa, patogen dapat memproduksi

hormon yang dapat meningkatkan atau menurunkan kemampuan pembelahan dan pembesaran sel.

Selain itu patogen juga dapat memproduksi enzim yang dapat menghancurkan komponen sel inang.

Penurunan sel-sel pada batang membuat kerapatan batang lebih rendah sehingga kemampuan mengikat

air dalam rongga sel maupun dinding sel lebih besar.

Kadar air basah meningkat dari bagian pangkal menuju bagian ujung yang terjadi pada batang tanpa

tumor maupun tumor kecil. Kondisi ini diduga karena bagian ujung merupakan bagian juvenil. Praptoyo

(2007) mengungkapkan bahwa, kayu juvenil memiliki kerapatan kayu lebih rendah dibandingkan kayu

dewasa. Sehingga rongga sel pada kayu bagian ujung cenderung lebih besar dibandingkan bagian pangkal,

dengan rongga sel yang lebih besar menyebabkan daya serap kayu bagian ujung lebih besar dari pada

bagian pangkal.

Berdasarkan hasil penelitian, kadar air basah kayu sengon tanpa tumor berkisar antara 177,31% sampai

dengan 205,07%, sedangkan kadar air basah pada kayu yang terserang karat tumor berkisar antar 145,64%

sampai dengan 185,05%. Jadi pada batang tumor kecil maupun tumor besar menunjukkan kondisi yang

hampir sama dengan batang tanpa tumor, karena masih dijumpai rentang kadar air basah yang sama. Sehingga pada batang tumor kecil maupun tumor bes batang tanpa tumor normal. Berat Jenis kayu sengon dengan tumor maupun tanpa tumor

Berat jenis kayu merupakan istilah yang dipakai untuk menunjukkan perbandingan antara kerapatan

kayu dengan kerapatan air. Nilai berat jenis biasanya bertambah jika kadar air kayu berkurang di bawah

titik jenuh serat (Haygreen dan Bowyer 1996). Berdasarkan penelitian pada batang sengon berumur 5

tahun, dilakukan pengamatan berat jenis meliputi : berat jenis segar, berat jenis kering udara, berat jenis

basah dan berat jenis kering tanur.

Hasil dari penelitian menunjukkan berat jenis segar, berat jenis kering udara, berat jenis basah dan berat jenis

kering tanur memiliki pola grafik ya kecil mengalami peningkatan dari ujung ke pangkal, akan tetapi pada batang tumor

besar bagian tengah menunjukkan berat jenis lebih rendah daripada bagian ujung, seperti yang terlihat pada Gambar 8

- 11.

Be

rat

Jen

is S

ega

r

0,40

0,35

0,30 Ujung

0,25

Tengah

0,20

Pangkal

0,15

0,10

Tanpa Tumor Tumor Kecil Tumor Besar

Kondisi batang

Gambar 8. Berat jenis segar bagian batang ujung, tengah dan pangkal batang sengon

berumur 5 tahun tanpa tumor dan dengan tumor kecil maupun tumor besar

17

Page 10: PENGARUH KARAT TUMOR TERHADAP SIFAT FISIK …foreibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/Galam-Volume-VII... · Penelitian ini menggunakan 7 batang sengon yang berasal dari di

Galam Volume VII Nomor 2, Desember 2014 Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru

Be

rat

Jen

is K

eri

ng

Ud

ara

0,45

0,40

0,35

Ujung

0,30

Tengah

0,25

Pangkal

0,20

0,15

Tanpa Tumor Tumor Kecil Tumor Besar

Kondisibatang

Gambar 9. Berat jenis kering udara bagian batang ujung, tengah dan pangkal batang sengon

berumur 5 tahun tanpa tumordan dengan tumor kecil maupun tumor besar

Be

rat

Jen

is B

asah

0,40

0,35

0,30 Ujung

0,25 Tengah

0,20 Pangkal

0,15

0,10

Tanpa Tumor Tumor Kecil Tumor Besar

Kondisi batang

Gambar 10. Berat jenis basah bagian batang ujung, tengah dan pangkal batang sengon

berumur 5 tahun tanpa tumor dan dengan tumor kecil dan maupun tumor besar

Be

rat

Jen

is K

eri

ng

Tan

ur

0,40

0,35

0,30

Ujung

0,25

0,20 Tengah

Pangkal

0,15

0,10

Tanpa Tumor Tumor Kecil Tumor Besar

Kondisi batang

Gambar 11. Berat jenis kering tanur bagian batang ujung, tengah dan pangkal batang

sengon berumur 5 tahun tanpa tumor dan dengan tumor kecil maupun tumor besar

Secara keseluruhan Gambar 8 - 11, menunjukkan peningkatan berat jenis dari ujung ke pangkal pada

batang tanpa tumor dan tumor kecil, peningkatan berat jenis tersebut disebabkan karena pada bagian

pangkal berfungsi untuk menahan beban sehingga kerapatan kayu pada bagian pangkal lebih rapat

18

Page 11: PENGARUH KARAT TUMOR TERHADAP SIFAT FISIK …foreibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/Galam-Volume-VII... · Penelitian ini menggunakan 7 batang sengon yang berasal dari di

Pengaruh Karat Tumor Terhadap Sifat Fisik Batang Sengon (Falcataria Moluccana) Ahmad Ali Musthofa

daripada bagian tengah dan ujung. Tsoumis (1991) menyatakan bahwa, berat jenis kayu terbesar berada di

pangkal kayu dan semakin menurun dari pangkal ke ujung. Pada batang tanpa tumor bagian ujung dan

tengah menunjukkan berat jenis segar yang hampir sama. Kondisi tersebut diduga karena bagian tengah

pada batang tanpa tumor masih menunjukkan kondisi kayu juvenil, dimana kayu juvenil memiliki tingkat

kerapatan lebih rendah dibandingkan kayu dewasa (Praptoyo, 2007). Sehingga berat jenis pada bagian

tengah batang tanpa tumor, menunjukkan nilai yang hampir sama dengan bagian ujung.

Pada batang dengan tumor besar bagian tengah menunjukkan berat jenis lebih rendah dibandingkan

bagian ujung, kondisi tersebut diduga karena batang bagian tengah merupakan lokasi gejala jamur karat

tumor (Gambar 7). Jamur karat tumor tersebut dimungkinan merusak sel-sel batang sehingga

menyebabkan kerapatan kayu berkurang. Agrios (1996) menyatakan bahwa, patogen dapat memproduksi

hormon yang dapat meningkatkan atau menurunkan kemampuan pembelahan dan pembesaran sel.

Selain itu patogen juga dapat memproduksi enzim yang dapat menghancurkan komponen sel inang.

Penurunan sel-sel pada batang membuat kerapatan batang lebih rendah, dengan demikian menyebabkan

berat jenis segar dari batang tumor besar memiliki nilai yang rendah.

Berat jenis segar kayu sengon kondisi batang tanpa tumor berumur 5 tahun berkisar antara 0,20

sampai dengan 0,26 sedangkan, berat jenis kayu sengon yang terserang karat tumor berkisar antara 0,24

sampai dengan 0,32. Berat jenis kering udara kayu sengon tanpa tumor berkisar antara 0,20 sampai

dengan 0,26 sedangkan, pada kayu sengon yang terserang karat tumor berkisar antara 0,24 sampai

dengan 0,33. Kisaran nilai berat jenis kering udara lebih tinggi dibandingkan rentang berat jenis segar.

Adanya peningkatan kisaran berat jenis kering udara dari kondisi berat jenis segar disebabkan karena

pengaruh keluarnya air dalam kayu yang mengakibatkan volume kayu menjadi turun (dari kondisi segar ke

kondisi kering udara). Sementara itu berat kering tanur yang digunakan dalam rumus mencari berat jenis

dalam kondisi tetap, sehingga turunnya volume kayu, menjadikan nilai berat jenis kering udara meningkat.

Praptoyo (2007) mengungkapkan bahwa, kayu basah apabila dimasukkan ke dalam ruangan dengan

kelembaban nisbi yang lebih rendah maka kayu akan melepaskan air (desorpsi).

Berat jenis basah batang tanpa tumor berkisar antara 0,18 sampai dengan 0,24 sedangkan pada

batang dengan jamur karat tumor berkisar antara 0,23 sampai dengan 0,32. Kadar air basah memiliki nilai

kisaran kadar air yang lebih rendah dibandingkan kisaran kadar air segar maupun kadar air kering udara.

Adanya penurunan nilai berat jenis basah dari kondisi berat jenis kering udara dikarenakan pengaruh

masuknya air ke dalam kayu, sehingga terjadi peningkatan volume kayu. Sementara itu berat kering tanur

yang digunakan dalam rumus mencari berat jenis dalam kondisi tetap. Praptoyo (2007) mengungkapkan

bahwa, kayu kering yang dimasukkan ke dalam ruangan dengan kelembaban nisbi yang lebih tinggi maka

kayu tersebut akan menyerap air (absorbs).

Berat jenis kering tanur kayu sengon tanpa tumor berkisar antara 0,20 sampai dengan 0,26 sedangkan

kayu sengon yang terserang karat tumor berkisar antara 0,24 sampai dengan 0,34. Secara keseluruhan

yang membedakan berat jenis kering tanur dengan berat jenis yang lain yaitu, berat jenis kering tanur

menunjukkan nilai lebih besar daripada pada berat jenis kering segar, berat jenis kering udara dan berat

jenis basah, karena pada berat jenis kering tanur semua air yang ada di dalam kayu dianggap sudah keluar

semua termasuk air yang berada di dalam dinding sel karena pengeringan dengan oven.

Dari kisaran berat jenis segar, berat jenis kering udara, berat jenis basah dan berat jenis kering tanur

tersebut, diketahui rentang berat jenis yang hampir sama antara batang tanpa tumor maupun batang

19

Page 12: PENGARUH KARAT TUMOR TERHADAP SIFAT FISIK …foreibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/Galam-Volume-VII... · Penelitian ini menggunakan 7 batang sengon yang berasal dari di

Galam Volume VII Nomor 2, Desember 2014 Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru dengan tumor. Dengan demikian kondisi sifat fisik d tumor pada batang tidak berpengaruh pada berat jenis kayu baik itu

berat jenis segar, berat jenis kering udara, berat jenis basah dan berat jenis kering tanur.

Bowyer (2003) menegaskan bahwa, kayu dengan berat jenis tinggi umumnya memiliki kekuatan serta

kualitas yang tinggi dan apabila diolah akan menghasilkan rendemen yang tinggi. Sehingga kayu yang

terserang karat tumor maupun tanpa tumor memiliki kekuatan kayu yang sama serta dapat dimanfaatkan

sebagaimana fungsi kayu sengon seperti : sebagai bahan korek api, kayu perkakas, veneer, papan partikel

dan peruntukan lainnya.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan penelitian sifat fisik kayu sengon ya sifat fisik (kadar air dan berat jenis) kayu sengo menunjukkan :

• Kayu sengon tanpa tumor menunjukkan kadar air: segar (46,74%-50,04%); kering udara (14,96%-

15,77%) basah (177,31%-205,07%) yang hampir sama dengan kayu tumor kecil maupun besar dengan

kadar air: segar (52,45%-60,46%); kering udara (15,42%-15,84%) dan basah (145,64%-185,05%).

• Kayu sengon tanpa tumor menunjukkan berat jenis: segar (0,20-0,26); kering udara (0,20-0,26);

basah (0,18-0,24) dan berat jenis kering tanur (0,20-0,26) yang lebih kecil dibanding kayu tumor

kecil maupun tumor besar dengan berat jenis: segar (0,24-0,32); kering udara (0,24-0,33); basah

(0,23-0,32) dan kering tanur (0,24-0,34).

• Dengan demikian kondisi sifat fisik dari batang pada batang tidak berpengaruh pada sifat fisik Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka saran yang dapat diberikanan adalah: 1. Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai sifat kimia dan mekanik pada kayu sengon

yang terserang penyakit karat tumor, sehingga mampu menambah informasi dari hasil penelitian

yang telah diperoleh.

2. Perlunya dilakukan pengendalian penyakit karat tumor baik itu pada tanaman sengon yang telah

ditanam pada hutan rakyat (tanaman dewasa/masak tebang), tanaman muda maupun tanaman

yang masih di persemaian, supaya hasil kayu sengon yang dipanen memiliki kualitas baik, tidak

cacat seperti yang diinginkan pasar.

DAFTAR PUSTAKA Agrious, G.N.1996. Ilmu Penyakit Tumbuhan (terjemahan Munzir Busnia). Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta. 713 hal. Anggraeni, I. 2006. Penyakit Karat Puru pada Sengon (Paraserianthes falcataria) (Gall Rust Disease on

Paraserianthes falcataria)Probolinggo.Paper.PusatPenelitianon HutanScientifi Tanaman

20

Page 13: PENGARUH KARAT TUMOR TERHADAP SIFAT FISIK …foreibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/Galam-Volume-VII... · Penelitian ini menggunakan 7 batang sengon yang berasal dari di

Pengaruh Karat Tumor Terhadap Sifat Fisik Batang Sengon (Falcataria Moluccana) Ahmad Ali Musthofa

Brown, H.P.,A.J. Panshin, dan C.C Forsaith. 1952.

York. Haygreen JG dan JL Bowyer. 1996. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu. Gajah Mada University Press. Heri, A. 2008. Sifat Fisis Kayu : Berat Jenis Dan Kadar Air Pada Beberapa Jenis Kayu. Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara. Medan Martawijaya, A. 1989. Atlas Kayu Indonesia Jilid-II: 59-64. Bogor. Badan Litbang Kehutanan, Departemen

Kehutanan Praptoyo, H. 2007. Ilmu Kayu. Yogyakarta. Fakultas Kehutanan UGM Rahayu, S. 2008. Penyakit Karat Tumor pada Sengon. Makalah Workshop Penanggulangan Serangan Karat

Puru pada Tanaman Sengon 19 November 2008. Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan

Tanaman Hutan. Bogor.

. S., Lee, S.S., Nor Aini. 2010. Gall Rust Disease ON Falcataria moluccana (Miq.) Barneby & J.W. Grimes

In Malaysia and Indonesia Hand book. UPM Press,Serdang, Selangor Malaysia (in press) Riasnasari,I. 2008. Kajian Sifat Fisis Kayu Sengon Pada Berbagai Bagian Dan Posisi Batang. Universitas

Sumatera Utara. Medan Soenardi. 1976. Sifat-sifat Fisika Kayu.Yogyakarta: Bagian Penerbitan Yayasan Pembina Fakultas

Kehutanan UGM . 2012. Sifat-sifat Fisika Kayu. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan UGM

Soerianegara, I dan RHMJ. Lemmens (eds.). 2002. Sumber Daya Nabati Asia tenggara 5(1): Pohon Penghasil

Kayu Perdagangan yang Utama. Jakarta: PROSEA - Balai Pustaka Sucipto, T. 2009. Pengerjaan Kayu dan Sifat Pemesinan kayu. Sumatera Utara: Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara Suhendra, H. 2013. Peneliti IPB Temukan Sengon Tahan Hama Boktor. Bisnis.com. Bogor Tobing T. L. 1976. Kayu sebagai Bahan Bangunan. Proyek Penterjemah Literatur Kehutanan. Fakultas

Kehutanan. IPB. Bogor. Tobing TL. 1976. Tsoumis, G. 1991. Science and Technology of Wood: Structure, Properties, Utili

New York.

21

Page 14: PENGARUH KARAT TUMOR TERHADAP SIFAT FISIK …foreibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/Galam-Volume-VII... · Penelitian ini menggunakan 7 batang sengon yang berasal dari di