PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi...

37
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR MEDIA, KINERJA LINGKUNGAN, KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN AGRESIVITAS PAJAK TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II Pada Jurusan Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh ABID RAMADHAN NIM. W100160001 MAGISTER AKUNTANSI SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Transcript of PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi...

Page 1: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR

MEDIA, KINERJA LINGKUNGAN, KANTOR AKUNTAN

PUBLIK DAN AGRESIVITAS PAJAK TERHADAP CORPORATE

SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II Pada Jurusan

Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh

ABID RAMADHAN

NIM. W100160001

MAGISTER AKUNTANSI

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

i

HALAMAN PERSETUJUAN

Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Eksposur Media, Kinerja Lingkungan, Kantor Akuntan Publik Dan Agresivitas Pajak Terhadap

Corporate Social Responsibility Disclosure (Studi Empiris Perusahaan terdaftar di Jakarta Islamic Indeks

Periode 2013-2015)

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

ABID RAMADHAN

W 100160001

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Dosen Pembimbing

Dr. Noer Sasongko, S.E, M.Si, Ak, CA

NIK. 195803091957031657

Page 3: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

ii

Page 4: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan sebelumnya untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan

sepanjang pengetahuan saya, dalam penelitian ini tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan

saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 31 Oktober 2017

Penulis

ABID RAMADHAN

Page 5: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

1

Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Eksposur Media, Kinerja Lingkungan, Kantor

Akuntan Publik Dan Agresivitas Pajak Terhadap Corporate Social Responsibility

Disclosure

(Studi Empiris Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Periode 2013-

2015)

Abstraksi

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh karakteristik perusahaan

yang diwakili oleh ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan eksposur media,

kinerja lingkungan, kantor akuntan publik dan agresivitas pajak sebagai variabel

independen terhadap corporate social responsibility disclosure sebagai variabel

dependen.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di jakarta islamic

indeks selama periode 2013-2015. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 51

perusahaan dengan metode purposive sampling. Tipe data adalah data sekunder. Data

di analisis menggunakan regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan, likuiditas,

kinerja lingkungan dan kantor akuntan publik berpengaruh terhadap corporate social

responsibility disclosure sedangkan profitabilitas, eksposur media dan agresivitas

pajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

simultan variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, eksposur media,

kinerja lingkungan, kantor akuntan publik dan agresivitas pajak berpengaruh terhadap

corporate social responsibility disclosure.

Kata Kunci : Corporate Social Responsibility, karakteristik perusahaan, kinerja

lingkungan, kantor akuntan publik dan agresivitas pajak

Abstract

The objective of this research is to test the affect of companies’ characteristic

represented by companies’ size, profitability, liquidity, and media exposure,

environmental performance, public accounting firms and tax aggressiveness as

independent variables on corporate social responsibility disclosure as the dependent

variable.

The population in this research is company listed on the Jakarta Islamic Index in

the period 2013-2015. The number of samples in this research were 51 company by

purposive sampling method. Types of data used are secondary data. Data were

analized using multiple linier regression.

The result of this research shows that companies’ size, liquidity, environmental

performance and public accounting firms have effects corporate social responsibility

disclosure. while profitability, media exposure and tax aggressiveness had no effects

corporate social responsibility disclosure. Simultaneously, variables companies’ size,

Page 6: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

2

profitability, liquidity, media exposure, environmental performance, public

accounting firms and tax aggressiveness had effect corporate social responsibility

disclosure.

Keywords : Corporate Social Responsibility, companies’ characteristic,

environmental performance, public accounting firms, tax aggressiveness

1. PENDAHULUAN

Pengungkapan tanggung jawab sosial perusaahan yang sering juga disebut

sebagai social disclosure, corporate social reporting, social accounting (Mathews,

1995) atau corporate social responsibility (Hackston dan Milne, 1996) merupakan

salah satu informasi penting dalam menilai kinerja perusahaan. dalam (Sembiring,

2005) CSR merupakan proses mengkomunikasikan dampak sosial dan lingkungan

dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan

dan terhadap masyarakat secara keseluruhan.

Corporate social responsibility (CSR) bertujuan untuk menciptakan standar

kehidupan yang lebih tinggi, dengan mempertahankan kesinambungan laba usaha

untuk pihak pemangku kepentingan sebagaimana yang diungkapkan dalam laporan

keuangan entitas dan keseimbangan alam melalui pengungkapannya. Laporan

keuangan menjadi alat untuk melaporkan kegiatan entitis dan memberikan informasi

kepada pemangku kepentingan karena mengandung pengungkapan-pengungkapan

yang bersifat wajib (mandatory disclosure) maupun sukarela (voluntary disclosure)

(Syahrir dan Suhendra, 2010 dalam Kamil dan Herusetya, 2012).

Manfaat yang diperoleh perusahaan dengan melakukan kegiatan CSR antara lain

: produk semakin disukai oleh konsumen dan perusahaan semakin diminati oleh

investor karena perusahaan dinilai mendukung keseimbangan ekosistem,

meningkatkan penjualan dan market share, memperkuat brand positioning,

meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memotivasi dan mempertahankan

karyawan dan mengurangi biaya operasi (Kolter dan Lee, 2005 dalam Kamil dan

Herusetya, 2012).

Namun dengan segala manfaat pengungkapan CSR yang telah dikemukakan pada

paragraf sebelumnya, hal tersebut belum menjamin bahwa perusahaan akan

melakukan CSR dengan kerelaan dan tanggung jawab.

Page 7: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

3

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini akan dilakukan indentifikasi masalah melalui pertanyaan

sebagai berikut.

1. Apakah Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Corporate social

responsibility disclosure?

2. Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap Corporate social responsibility

disclosure?

3. Apakah Likuiditas berpengaruh terhadap Corporate social responsibility

disclosure?

4. Apakah Eksposur media berpengaruh terhadap Corporate social

responsibility disclosure?

5. Apakah Kinerja Lingkungan berpengaruh terhadap Corporate social

responsibility disclosure?

6. Apakah Kantor Akuntan Publik berpengaruh terhadap Corporate social

responsibility disclosure?

7. Apakah Agresivitas Pajak berpengaruh terhadap Corporate social

responsibility disclosure?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan memberikan bukti empiris

tentang berbagai faktor yang mempengaruhi Corporate social responsibility

disclosure. Variabel-variabel dikemukakan dalam penelitian ini diharapkan dapat

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pengungkapan sukarela

perusahaan serta meningkatkan kepedulian perusahaan terhadap berbagai kerusakan

alam yang terjadi dan mulai menyadari pentingnya keseimbangan alam demi

terciptanya lingkungan perusahaan yang bersinergi dengan alam sekitar.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak yang

berkepentingan. Manfaat penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat secara

teoritis dan manfaat secara praktis.

Page 8: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

4

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau

masukan bagi :

a. Bagi Akademisi dan Perguruan Tinggi, Penelitian ini dapat digunakan

sebagai bahan referensi untuk mengetahui variabel-variabel apa saja yang

mempengaruhi pengungkapan Corporate Social Responsibility, serta dapat

memberikan manfaat dalam perkembangan ilmu khususnya di bidang

akuntansi.

b. Bagi Pemerintah, Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman serta

acuan kinerja pemerintah dalam menentukan kebijakan dan standar dalam

mengatur praktik dan pengungkapan Corporate Social Responsibility di

Indonesia.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi

pihak yang menggunakan informasi penelitian ini seperti :

a. Bagi Perusahaan, Penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan bagi

perusahaan-perusahaan dalam melakukan pertimbangan dan pengambilan

keputusan yang terkait dengan tanggung jawab perusahaan dalam

memberikan transparansi kepada para stakeholders terkait masalah

lingkungan sosial.

b. Bagi Stakeholders, Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada

para pemangku kepentingan dalam menilai kinerja perusahaan terkait dengan

aktivitas operasinya.

1.1 KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

1.1.1 Signaling Theory

Signaling theory (teori sinyal) digunakan untuk menjelaskan bahwa pada

dasarnya suatu informasi dimanfaatkan perusahaan untuk memberi sinyal positif

maupun negatif kepada para pemakai informasi tersebut. Teori sinyal (Leland dan

Pyle dalam Scott, 2012:475) menyatakan bahwa pihak eksekutif (manajemen)

perusahaan yang memiliki informasi banyak dan lebih baik mengenai perusahaannya

akan terdorong untuk menyampaikan informasi tersebut kepada calon investor

Page 9: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

5

dimana perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan melalui pelaporannya

dengan mengirimkan sinyal melalui laporan tahunannya.

1.1.2 Legitimacy Theory

Teori legitimasi merupakan sistem pengelolaan perusahaan yang berorientasi pada

keberpihakan perusahaan terhadap masyarakat (society), pemerintah, individu dan

kelompok masyarakat (Gray et al, 1996). Hal ini mengindikasikan bahwa teori

tersebut menjelaskan adanya kontrak sosial perusahaan terhadap masyarakat dengan

adanya pengungkapan sosial lingkungan (CSR). Perusahaan dalam menjalankan

kontrak sosial lingkungan juga harus memperhatikan norma-norma yang ada di

lingkungan masyarakat agar selaras dengan nilai-nilai sosial yang ada.

1.1.3 Stakeholder Theory

Deegan (2004) menyatakan bahwa stakeholder theory adalah “teori yang

menyatakan bahwa semua stakeholder mempunyai hak memperoleh informasi

mengenai aktivitas perusahaan yang dapat memengaruhi pengambilan keputusan

mereka. Para stakeholder juga dapat memilih untuk menggunakan atau tidak

menggunakan informasi tersebut dan stakeholder tidak dapat memainkan peran

secara langsung dalam suatu perusahaan”.

Oleh karena itu, teori stakeholder menegaskan bahwa perusahaan bukanlah

entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri, namun harus memberian

manfaat bagi stakeholder (pemegang saham, kreditur, konsumen, supplier,

pemerintah, masyarakat, analis dan pihak lain). Hal ini sesuai dengan firman Allah

SWT dalam surah An - nahl :90

Artinya : sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebijakan,

memberi kepada kerabat kamu dan Allah melarang dari perbuatan keji,

kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat

mengambil pelajaran.

1.1.4 Corporate Social Responsibility

Menurut The World Business Council for Sustainable Development (WBCSD)

mendefinisikan CSR sebagai bentuk tindakan yang berangkat dari pertimbangan etis

perusahaan yang diarahkan untuk meningkatkan ekonomi yang dibarengi dengan

peningkatan kualitas hidup bagi karyawan beserta keluarganya, sekaligus

Page 10: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

6

meningkatkan kualitas hidup lingkungan sekitar dan masyarakat yang lebih luas

(Hadi, 2011).

Dalam konteks global, istilah CSR mulai digunakan sejak tahun 1970-an dan

semakin populer terutama setelah kehadiran buku Cannibals With Forks: The Triple

Buttom Line In 21st Century Business (1998) Karya John Elkington. Dengan

mengembangkan tiga komponen penting sustainable development, yakni economic

growth, environmental protection dan social equity yang digagas The World Business

Council for Sustainable Development (WBCSD) dalam brundtland report (1987).

Elkington mengemas CSR dalam tiga fokus yaitu: 3P (Profit, Planet dan People).

Dalam mengukur pengungkapan CSR terdapat beberapa pengukuran yakni

SA8000, Global Compact, Akuntabilitas atas standar AA1000, ISO 26000, dan GRI

G3.1. Pengukuran CSR pada penelitian ini menggunakan indikator Global Reporting

Initiative (GRI G4). Alasan peneliti menggunakan pengukuran ini karena GRI-G4 ini

merupakan generasi terbaru pengukuran CSR yang diluncurkan di amsterdam belanda

pada tanggal 22 mei 2013 yang lalu. Indikator ini juga merupakan penyempurnaan

dari pedoman pengukuran lainnya.

1.1.5 Ukuran perusahaan

Pada umumnya perusahaan yang besar akan mengungkapkan lebih banyak

informasi dibandingkan dengan perusahaan kecil. Perusahaan besar mempunyai jenis

produk yang banyak, sistem informasi yang canggih serta struktur kepemilikan yang

lengkap, sehingga memungkinkan dan membutuhkan tingkat pengungkapan secara

luas ( Suripto, 1999 dalam Zaleha, 2005). Mengingat ruang lingkup yang luas dan

operasi yang besar, maka perusahaan besar lebih mungkin untuk memiliki dampak

yang lebih luas dan besar pada masyarakat. Sebagai konsekuensinya, perusahaan

besar lebih mungkin untuk menerima lebih banyak perhatian dari masyarakat dan

ditempatkan di bawah tekanan publik yang lebih besar untuk menunjukkan tanggung

jawab sosial (Cowen et al., 1987).

1.1.6 Profitabilitas

Menurut Kokubu et al (2002) terdapat pengaruh positif antara profitabilitas suatu

perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial. Perolehan laba yang

semakin besar akan membuat perusahaan mengungkapkan informasi sosial yang lebih

Page 11: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

7

luas. Artinya perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi akan memberikan

keluwesan kepada manajemen untuk melaksanakan dan mengungkapkan tanggung

jawab sosial. Sedangkan perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang rendah akan

sangat mempertimbangkan pelaksanaan dan pengungkapan tanggung jawab sosial,

karena khawatir akan mengganggu kegiatan operasional perusahaan.

1.1.7 Likuiditas

Likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menjaga

aktivitas operasional. Dapat dikatakan likuiditas mencerminkan kesehatan suatu

perusahaan. Tingkat dimana perusahaan dapat dengan cepat memenuhi kewajiban

lancarnya dari aset lancar atau kemampuan usaha untuk memenuhi kewajiban jangka

pendek. Melalui likuiditas dapat dipandang kinerja manajemen dalam mengelola

keuangan perusahaan. Perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas tinggi adalah

perusahaan yang dapat segera memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya.

Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi akan lebih banyak

melakukan pengungkapan sosial daripada perusahaan yang mempunyai tingkat

likuiditas yang rendah.

1.1.8 Eksposur Media

Eksposur media memiliki dampak pada opini publik dan membantu

menghasilkan tekanan publik. Bansal (2005) menunjukkan bahwa lebih intensif

eksposur media akan meningkatkan visibilitas perusahaan, membuat perusahaan

menjadi objek perhatian dan pengawasan publik. Terdapat tiga media yang biasanya

dipakai perusahaan dalam mengungkapkan CSR perusahaan, yaitu melalui TV,

koran, serta internet (WEB perusahaan). Media TV merupakan media yang paling

efektif dan mudah dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Akan tetapi, media

hanya digunakan oleh beberapa perusahaan saja. Media internet (WEB) merupakan

media yang efektif dengan didukung oleh para pemakai internet yang mulai

meningkat. Sedangkan media koran merupakan media yang sudah sering digunakan

oleh perusahaan, serta dapat digunakan sebagai dokumentasi. (Feng et al, 2013).

Page 12: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

8

1.1.9 Kinerja Lingkungan

Kinerja lingkungan merupakan kinerja suatu perusahaan yang peduli terhadap

lingkungan sekitar. Kinerja ini dapat dilakukan dengan menerapkan akuntansi

berbasis lingkungan yang dimana akuntansi lingkungan merupakan pengakuan dan

integritas dampak terhadap isu-isu lingkungan pada sistem akuntansi tradisional suatu

perusahaan (Halim dan Irwan, 1998 dalam Fitriyani 2012). Di indonesia, kinerja

lingkungan dapat diukur dengan menggunakan program penilaian peringkat kinerja

perusahaan dalam pengelolaan lingkungan (PROPER). Program ini merupakan

program unggulan Kementerian Lingkungan Hidup yang berupaya melakukan

pengawasan dengan mekanisme publik disclosure yang memberikan intensif dan/atau

disinsentif kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang diatur dalam

peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2011. Dasar hukum

pelaksanaan PROPER adalah keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor:

127/MENLH/2002 tentang program penilaian kinerja perusahaan dalam pengelolaan

lingkungan (PROPER).

Secara umum peringkat kinerja PROPER dibedakan menjadi lima warna emas,

hijau, biru, merah dan hitam, dimana kriteria ketaatan digunakan untuk

pemeringkatan biru, merah dan hitam, sedangkan kriteria penilaian aspek lebih dari

yang dipersyaratkan adalah hijau dan emas.

1.1.10 Kantor Akuntan Publik

Dalam beberapa penelitian, ukuran KAP sering digunakan untuk mengukur

kualitas audit. Ukuran KAP dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu KAP big four dan KAP

non big four. The big four merupakan kelompok empat firma jasa profesional dan

akuntansi internasional terbesar, yang menangani mayoritas pekerjaan audit. Afiliasi

KAP big four yang ada di Indonesia adalah:

1. KAP Osman Bing Satrio – Deloitte Touche Tohmatsu

2. KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan – Pricewaterhouse Coopers

3. KAP Purwantono, Suherman & Sudja – Ernst & Young

4. KAP Siddharta dan Widjaja – Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG)

Page 13: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

9

1.1.11 Agresivitas Pajak

Agresivitas pajak merupakan hal yang sangat umum terjadi di kalangan

perusahaan besar di seluruh dunia. Tindakan ini bertujuan untuk meminimalkan pajak

perusahaan yang kini menjadi perhatian publik karena tidak sesuai dengan harapan

masyarakat dan juga pastinya merugikan pemerintah.

Cara untuk mengukur perusahaan yang melakukan agresivitas pajak yaitu

dengan menggunakan proksi effective tax rates (ETR). Menurut lanis dan richardson

(2012) menyatakan bahwa ETR merupakan proksi yang paling banyak digunakan

pada penelitian terdahulu. Proksi ETR dinilai menjadi indikator adanya agresivitas

pajak apabila memiliki ETR yang mendekati nol. Semakin rendah nilai ETR yang

dimiliki perusahaan maka semakin tinggi tingkat agresivitas pajak. ETR yang rendah

menunjukkan beban pajak penghasilan lebih kecil dari pendapatan sebelum pajak.

1.2 PENGEMBANGAN HIPOTESIS

1.2.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility

Disclosure

Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang dapat memberikan pengaruh

kepada pihak stakeholder dalam mengambil keputusan investasi. hal ini dikarenakan

perusahaan yang besar akan mengungkapkan lebih banyak informasi dibandingkan

dengan perusahaan kecil. Perusahaan kecil lebih mungkin untuk memiliki resiko yang

lebih tinggi daripada perusahaan besar, sehingga dapat dimengerti bahwa investor

tidak tertarik untuk melakukan perdagangan saham di perusahaan kecil.

Tan et al, (2015), Wang et al, (2013) dan barnas dkk (2016), menunjukkan hasil

penelitiannya bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap corporate social

responsibility. Berdasarkan penelitian tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah:

H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap corporate social

responsibility

1.2.2 Pengaruh Profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure

Profitabilitas merupakan faktor yang seharunya mendapat perhatian penting

karena untuk dapat melangsungkan hidupnya, suatu perusahaan harus berada dalam

keadaan yang menguntungkan (profitable). Tanpa adanya keuntungan (profit), maka

Page 14: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

10

akan sangat sulit bagi perusaan untuk menarik modal dari luar. Perolehan laba yang

semakin besar akan membuat perusahaan mengungkapkan informasi sosial yang lebih

luas. Artinya perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi akan memberikan

keluwesan kepada manajemen untuk melaksanakan dan mengungkapkan tanggung

jawab sosial. Sedangkan perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang rendah akan

sangat mempertimbangkan pelaksanaan dan pengungkapan tanggung jawab sosial,

karena khawatir akan mengganggu kegiatan operasional perusahaan.

Penelitian Ebiringa et al, (2013), Maiyarni dkk (2016), Putra Dan Supriyanto

(2017), menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap corporate social

responsibility. Berdasarkan penelitian tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah:

H2 : Profitabilitas berpengaruh terhadap corporate social responsibility

1.2.3 Pengaruh Likuiditas terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure

Likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek yang digunakan untuk menggambarkan

seberapa likuidnya suatu perusahaan serta kemampuan perusahaan untuk

menyelesaikan kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aset lancar. Dengan

kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

membayar kewajiban yang segera jatuh tempo. Perusahaan yang memiliki tingkat

likuiditas yang tinggi akan lebih banyak melakukan pengungkapan sosial daripada

perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas yang rendah.

Penelitian Ihsan (2014), Maiyarni dkk (2016), dan Widianigsih (2011) telah

memberikan bukti empiris dengan menunjukkan hasil bahwa likuiditas berpengaruh

terhadap corporate social responsibility. Berdasarkan penelitian tersebut maka

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

H3 : likuiditas berpengaruh terhadap corporate social responsibility

1.2.4 Pengaruh Eksposur media terhadap Corporate Social Responsibility

Disclosure

Eksposur media adalah bagaimana perusahaan memanfaatkan media yang tersedia

untuk mengkomunikasikan indentitas serta informasi mengenai kegiatan yang

dilakukan oleh perusahan. Suatu perusahaan bisa mengkomunikasikan kegiatan-

Page 15: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

11

kegiatan perusahaannya dengan memanfaatkan berbagai media yang ada, salah satu

kegiatan yang bisa di komunikasikan adalah CSR perusahaan. Pengungkapan CSR

tersebut melalui publikasi di media diharapkan dapat menjadi tolak ukur stakeholders

dalam menilai kinerja perusahaan. Terdapat tiga media yang biasanya dipakai

perusahaan dalam pengungkapan CSR perusahaan, yaitu melalui media televisi,

koran, serta internet (web perusahaan).

Wang et al, (2013), Alfarizi (2016) Plorensia dan Hardiningsih (2015) telah

memberikan bukti empiris bahwa eksposur media secara positif terkait dengan tingkat

berbagai indikator corporate social responsibility. Sejalan dengan penelitian di atas

maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H4 : Eksposur media berpengaruh terhadap corporate social responsibility

1.2.5 Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Corporate Social Responsibility

Disclosure

Kinerja lingkungan dipengaruhi oleh seberapa besar motivasi perusahaan untuk

melakukan pengelolaan lingkungan sehingga akan berdampak pada pengungkapan

tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan. Semakin baik kinerja lingkungan

perusahaan dan memberikan kontribusi positif terhadap lingkungannya maka semakin

besar pula pengungkapan CSR yang diungkapkan oleh perusahaan. Teori stakeholder

menganjurkan perusahaan untuk meyakinkan bahwa aktivitas dan kinerjanya dapat

diterima oleh masyarakat. Perusahaan menggunakan laporan tahunan mereka untuk

menggambarkan kesan tanggung jawab lingkungan, sehingga mereka diterima oleh

masyarakat.

Devita (2015), Permana (2012) dan Fitriyani (2012), menunjukkan bahwa kinerja

lingkungan berpengaruh terhadap corporate social responsibility. Berdasarkan

penelitian tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

H5 : kinerja lingkungan berpengaruh terhadap corporate social

responsibility

1.2.6 Pengaruh Kantor Akuntan Publik terhadap Corporate Social Responsibility

Disclosure

Perusahaan yang diaudit oleh The Big Four akan lebih cenderung

mengungkapkan informasi sosial daripada perusahaan yang diaudit oleh KAP biasa,

Page 16: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

12

yang artinya ukuran KAP The Big Four telah mengikuti standar internasional dalam

melakukan prosedur audit.

Penelitian Uyar et al. (2013), putra dan Supriyanto (2017) Khlif dan souissi (2010)

mengatakan bahwa ukuran KAP memiliki pengaruh signifikan positif terhadap

corporate social responsibility. Berdasarkan penelitian tersebut maka hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah:

H6 : Ukuran kantor akuntan publik (KAP) berpengaruh terhadap

corporate social responsibility.

1.2.7 Pengaruh Agresivitas Pajak terhadap Corporate Social Responsibility

Disclosure

Agresivitas pajak atau disebut juga usaha meminimalkan beban pajak. Perusahaan

yang melakukan agresivitas yang tinggi cenderung akan mengungkapkan informasi

CSR lebih banyak, karena untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.

Perusahaan dikatakan berhasil apabila dapat memenuhi harapan masyarakat melalui

pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan. Sebaliknya, perusahaan akan

mengarah pada kegagalan apabila tidak dapat memenuhi harapan masyarakat dan

tentunya menimbulkan penyebaran informasi negatif tentang perusahaan tersebut.

Lanis And Richardson (2013), Plorensia dan Hardiningsih (2015), fardila dan

mariska (2015) mengatakan bahwa secara konsisten menunjukkan pengaruh antara

agresivitas pajak perusahaan dengan CSR. Berdasarkan penelitian tersebut maka

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

H7 : Agresivitas Pajak berpengaruh terhadap corporate social

responsibility

2. METODE PENELITIAN

2.1 Populasi, Sampel, Cara Memperoleh Data, Pengukuran Variabel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang masuk dalam Jakarta

Islamic Index (JII) dengan perode observasi selama 3 tahun yaitu 2013 – 2015.

Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang menerbitkan annual reportnya.

Tahap selanjutnya adalah pengambilan sampel menggunakan purposive sampling

dengan kriteria sampel sebagai berikut:

1. Perusahaan yang menggunakan nilai mata uang rupiah

Page 17: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

13

2. Perusahaan mempublikasikan laporan yang berakhir pada 31 desember.

3. Perusahaan menerbitkan annual report berturut-turut dari tahun 2013-2015.

4. Perusahaan melakukan publikasi laporan corporate social responsibility.

Dari hasil pemilihan sampel yang semula berjumlah 90 perusahaan yang terdaftar

di JII selama kurun waktu 2013 – 2015 , hanya tersisa 51 perusahan yang dapat

diteliti. Hal ini karena terdapat 9 perusahaan yang tidak menggunakan rupiah, 3

perusahaan tidak melaporkan pengungkapan CSR dan 27 perusahaan tidak

menerbitkan annual report secara berturut-turut dari tahun 2013-2015.

2.2 Pengukuran Variabel Dependen

Pengukuran Pengungkapan CSR sebagai variable dependen pada penelitian ini

menggunakan indikator Global Reporting Initiative (GRI G4) yang merupakan

generasi terbaru pengukuran GRI yang diluncurkan di Amsterdam pada 22 Mei 2013

yang lalu. Indikator GRI G4 ini terdiri dari economic, environment, labour practices,

human rights, society and product responsibility.

Pada dasarnya untuk menghitung CSRI dapat menggunakan pendekatan

dikotomi yaitu setiap item CSR dalam instrument penelitian diberi nilai 0 jika tidak

diungkapkan dan nilai 1 jika diungkapkan (Haniffa et al 2002). Selanjutnya, skor dari

setiap item akan dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap

perusahaan, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

CSRIj : Corporate social responsibility indeks perusahaan j

X ij : Kriteria Variabel : 1 = jika item i diungkapkan; 0 = jika item i tidak

diungkapkan

Nj : jumlah item untuk perusahaan j; Nj ≤ 149 dengan demikian

0≤ CSRI j ≤1

Σ X ij

CSRI j =

Nj

Page 18: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

14

2.3 Pengukuran Variabel Independen

Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini secara khusus diukur dengan total aset (

Rita dkk, 2013.). Alasan menggunakan total asset sebagai pengukuran ukuran

perusahaan adalah bahwa hal itu mencerminkan besarnya sumber daya yang dimiliki

oleh perusahaan. Total aset dapat lebih mewakili aset perusahaan dibandingkan

dengan penerimaan bruto atau jumlah pekerja. Sebagai proksi ukuran perusahaan,

penelitian ini menggunakan logaritma natural jumlah aset yang dimiliki perusahaan.

Data mengenai total aset perusahaan diperoleh dari laporan keuangan perusahaan

yaitu Neraca pada sisi Aset. Ukuran perusahaan dapat dihitung dengan cara sebagai

berikut:

Ukuran Perusahaan = Log N (Total Aset)

Profitabilitas

Dalam penelitian ini, profitabilitas diukur dengan menggunakan Return On Asset

(ROA). Pengukuran ROA merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak

dengan total aset. Pemilihan ROA sebagai alat ukur profitabilitas sesuai dengan

penelitian yang dilakukan (Purwanto dan Laksmitaningrum, 2013). Rasio Return on

Asset ini dihitung dengan cara sebagai berikut:

Return on Asset (ROA) = (Laba bersih setelah pajak/Total aset)

Likuiditas

Likuiditas diukur dengan menggunakan Current Ratio. CR merupakan Rasio

yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar

kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki. Rumus

yang digunakan dalam mengukur likuiditas adalah sebagai berikut :

Current ratio = (Aset Lancar / kewajiban lancar)

Eksposur Media

Eksposur media diukur dengan membuka website perusahaan yang menjadi

sampel dengan melihat apakah perusahaan mencantumkan informasi CSR atau tidak.

Pemilihan internet (web perusaahan) ini dipilih karena seiring dengan semakin

majunya teknologi komunukasi, media internet menjadi begitu mudah untuk diakses

oleh orang-orang dan mampu untuk memberikan dan mengkomunikasikan informasi

Page 19: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

15

yang lebih lengkap dibanding media televisi, ataupun koran Teknik yang digunakan

adalah dummy yaitu nilai 1 untuk perusahaan yang mengungkapkan kegiatan CSR di

website perusahaan dan 0 untuk yang tidak.

Kinerja Lingkungan

Kinerja lingkungan ini diukur dari prestasi perusahaan mengikuti program

PROPER yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk

mendorong penataan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui

instrumen informasi. Sistem peringkat kinerja PROPER mencakup pemeringakatan

perusahaan dalam lima (5) warna yakni:

1. Emas : Sangat-sangat baik, skor = 5

2. Hijau : Sangat baik, skor = 4

3. Biru : Baik, skor = 3

4. Merah : Buruk, skor = 2

5. Hitam : Sangat buruk, skor = 1

Kantor Akuntan Publik

Kantor akuntan publik (KAP) merupakan sarana untuk mengukur kualitas auditor

dalam meneliti penelitian tersebut untuk mengetahui apakah auditor tersebut

termasuk atau berafiliasi dengan the big four atau tidak. Menurut Desoky dan

Khasharmeh (2013), Ukuran KAP dibagi menjadi 2 yaitu KAP berukuran besar dan

KAP berukuran kecil, yang dimaksuk dengan KAP besar adalah KAP yang

berasosiasi dengan The Big Four (Pricewaterhouse Coopers, KPMG, Ernst & Young,

dan Deloitte), sedangkan KAP kecil adalah tidak berasosiasi dengan The Big Four.

Dalam ukuran KAP pengukuran yang digunakan adalah pengukuran Dummy. Maksud

dari pengukuran ini adalah sebagai berikut:

1. BIG 4 = 1, jika perusahaan audit adalah The Big four (Pricewaterhouse

Coopers, KPMG, Ernst & Young, atau Deloitte).

2. BIG 4 = 0, jika perusahaan audit bukan The Big Four

Agresivitas Pajak

Agresivitas pajak merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh suatu

perusahaan untuk meminimalkan beban pajak yang akan dibayar dengan cara yang

Page 20: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

16

legal maupun ilegal. Adapun yang menjadi proksi utama dalam penelitian ini adalah

Effective Tax rates (ETR).

ETR menggambarkan presebtase total beban pajak penghasilan yang dibayarkan

perusahaan dari seluruh total pendapatan sebelum pajak. Selain itu, ETR merupakan

proksi yang paling banyak digunakan dalam penelitian sebelumnya dan untuk

mengetahui adanya agresivitas pajak dapat dilihat dari nilai ETR yang rendah (Lanis

dan Richardson, 2013). ETR yang rendah menunjukkan beban pajak penghasilan

lebih kecil dari pendapatan sebelum pajak. Proksi ETR dapat dihitung dengan cara:

ETR = (Beban pajak penghasilan/ Pendapatan sebelum pajak)

2.4 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda (Multiple

Regression). Menurut Ghozali 2011, Analisis regresi pada dasarnya adalah studi

mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel

independen (variabel penjelas/bebas).

Pengujian ini menguji signifikansi koefisien variabel independen dalam

memprediksi variabel dependen. Tingkat signifikansi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 0,001, 0,05, 0,10 (α= 1%, 5% dan 10%). Penerimaan dan

penolakan hipotesis dapat dilihat melalui rumus sebagai berikut :

H0 ; β1 = 0; β2 = 0; β3 = 0; β4 = 0; β5 = ; β6 = 0; β7 = 0

Ha ; β1 ≠ 0; β2 ≠ 0; β3 ≠ 0; β4 ≠ 0; β5 ≠ 0; β6 ≠ 0; β7 ≠ 0

Dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika nilai signifikansinya ( sig ) lebih besar dari 0,001, 0,05, 0,10 atau (α=

1%, 5% dan 10%). maka H0 gagal ditolak.

2. Jika nilai signifikansinya ( sig ) lebih kecil atau sama 0,001, 0,05, 0,10

atau (α= 1%, 5% dan 10%) maka H0 diterima.

Rumus pengujian sebagai berikut:

CSRD = α + β1UP+ β2P + β3L + β4D.EM + β5KL + β6D.KAP + β7AP + e

Dimana :

CSRD : Corporate Social Responsibility Disclosure

Α : Konstanta

UP : Ukuran Perusahaan

Page 21: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

17

P : Profitabilitas

L : Likuiditas

D EM : Eksposur Media (Dummy 1 = mengungkapkan CSRD di website dan

0 = tidak mengungkapkan CSRD di website)

KL : Kinerja Lingkungan

D KAP : Kantor Akuntan Publik (Dummy 1 = KAP berafiliasi dengan the big

four dan 0 = KAP tidak berafiliasi dengan the big four)

AP : Agresivitas Pajak

β1 –β7 : Koefisien regresi

e : Eror (faktor pengganggu)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan sampel berupa data perusahaan-perusahaan yang

terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2013-2015. Penentuan sampel

penelitian menggunakan metode purposive sampling dimana pengambilan sampel

berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, maka diperoleh sampel penelitian sebanyak (n)

= 51 perusahaan dengan kriteria sebagai berikut :

Tabel 1

Prosedur Pengambilan Sampel

Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di JII dari tahun 2013-

2015.

90

Perusahaan yang tidak konsisten dari tahun 2013-2015. (9)

Perusahaan-perusahaan yang tidak menerbitkan laporan

tahunan secara berturut turut selama tahun 2013-2015 (18)

Laporan keuangan tidak disajikan dalam satuan rupiah. (9)

Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan corporate social

responsibility (Corporate Social Responsibility) berturut-

turut selama 2013-2015.

(3)

Total perusahaan yang tidak valid (39)

Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian. 51

Sumber : data diolah

Page 22: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

18

Adapun hasil dari masing-masing statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.2

sebagai berikut :

Tabel 2

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Descriptive Statistics

N Min Max Mean Std.

Deviation

Corporate Social

Responsibility Disclosure

51 ,21 ,58 ,3485 ,09836

Ukuran Perusahaan 51 12,90 14,39 13,4696 ,38577

Profitabilitas 51 ,02 ,87 ,1343 ,13403

Likuiditas 51 ,45 6,91 2,2322 1,46038

Eksposur Media 51 ,00 1,00 ,8235 ,38501

Kinerja Lingkungan 51 1,00 5,00 2,3922 1,48430

Kantor Akuntan Publik 51 ,00 1,00 ,8235 ,38501

Agresivitas Pajak 51 ,00 ,86 ,2314 ,11793

Valid N (listwise) 51

Sumber : data diolah

Pada variabel Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD) pada tabel 1,

semakin besar nilai CSR artinya perusahaan lebih banyak mengungkapkan item-item

CSR. Berdasarkan hasil perhitungan maka diketahui bahwa angka CSRD pada

penelitian ini berkisar di 0,21 sampai dengan 0,58. CSRD terendah dimiliki oleh PT.

Astra Agro Lestari Tbk. kemudian yang tertinggi adalah PT. Indocement Tunggal

Prakarsa Tbk

Variabel ukuran perusahaan yang diukur dengan total aset yang dimiliki

perusahaan, kemudian akan ditransformasikan dalam logaritma natural. Pada tabel 1

berdasarkan hasil perhitungan maka diketahui bahwa logaritma natural pada

penelitian ini berkisar di 12,90 sampai dengan 14,39. Logaritma natural terendah

dimiliki oleh PT PP London Sumatra Indonesia Tbk kemudian yang tertinggi adalah

PT. Astra International Tbk.

Page 23: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

19

Berdasarkan hasil perhitungan profitabilitas pada tabel 1 maka diketahui bahwa

ROA pada penelitian ini berkisar di 0,02 sampai dengan 0,87. ROA terendah dimiliki

oleh PT Kalbe Farma Tbk. kemudian yang tertinggi adalah PT. Lippo Karawaci.

Berdasarkan hasil perhitungan likuiditas pada tabel1 maka diketahui bahwa

likuiditas pada penelitian ini berkisar di 0,45 sampai dengan 6,91. likuiditas terendah

dimiliki oleh Astra Agro Lestari Tbk. kemudian yang tertinggi adalah PT. Lippo

Karawaci.

Berdasarkan hasil perhitungan eksposur media pada tabel 1 maka diketahui

bahwa eksposur media pada penelitian ini berkisar di 0 sampai dengan 1. eksposur

media paling rendah selama tiga tahun berturut-urut ada diperusahaan PT Unilever

Indonesia Tbk. kemudian yang tertinggi adalah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Pada tabel 1 berdasarkan hasil perhitungan maka diketahui bahwa nilai PROPER

kinerja lingkungan pada penelitian ini berkisar di 1,00 sampai dengan 5,00. Nilai

PROPER terendah dimiliki oleh PT. Astra International Tbk. kemudian yang tertinggi

adalah PT Unilever Indonesia Tbk

Berdasarkan hasil perhitungan KAP pada tabel 1 maka diketahui bahwa KAP

pada penelitian ini berkisar di 0 sampai dengan 1. KAP media paling rendah selama

tiga tahun berturut-urut ada diperusahaan PT. Astra International Tbk. kemudian yang

tertinggi adalah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Berdasarkan hasil perhitungan Agresivitas Pajak pada tabel 1 maka diketahui

bahwa AP pada penelitian ini berkisar di 0,00 sampai dengan 0,86. AP terendah

dimiliki oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk. kemudian yang tertinggi adalah PT.

Indofood CBP.

3.1 Model Regresi Berganda

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda,

yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Perhitungan analisis regresi berganda dilakukan dengan menggunakan komputer

Program SPSS for Windows Release versi 21.0.

Page 24: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

20

Tabel 3

Hasil Analisis Regresi Berganda

Koefisien thitung Sig

Konstanta -0,644

UP 0,065 1,930 0,060*

P -0,039 -0,404 0,688

L 0,023 2,623 0,012**

EM -0,039 -1,132 0,264

KL 0,027 2,792 0,008***

KAP 0,090 2,230 0,031**

AP -0,164 -1,310 0,197

R2

= 0,615

Adsjusted R2

= 0,277

F = 3,738

*Correlation is significant at the 10% level (2-tailed)

**Correlation is significant at the 5% level (2-tailed)

*** Correlation is significant at the 1% level (2-tailed)

Sumber : data diolah

Berdasarkan data diatas diperoleh model analisis sebagai berikut:

CSRD = -0,644+0,065UP-0,039P+0,023L-0,039EM+0,027KL+0,090KAP-

0,164AP+e

Koefisien konstanta berdasarkan hasil regresi adalah -0,644 dengan nilai negatif,

ini dapat diartikan bahwa nilai Y (CSRD) akan bernilai -0,644 jika variabel bebas

yakni ukuran perusahaan (UP), eksposur media (EM),variabel profitabilitas (P) dan

likuiditas (L) masing- masing bernilai 0. Dengan kata lain sebelum ada pengaruh dari

ukuran perusahaan (UP), eksposur media (EM),variabel profitabilitas (P) dan

likuiditas (L), besar CSRD = -0,644.

Koefisien regresi 0,065 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan variabel

UP, maka akan menambah pula CSRD sebesar 0,065.

Page 25: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

21

Koefisien regresi -0,039 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan variabel

P, maka akan mengurangi pula CSRD sebesar -0,039.

Koefisien regresi 0,023 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan variabel L,

maka akan menambah pula CSRD sebesar 0,023.

Koefisien regresi -0,039 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan variabel

EM, maka akan mengurangi pula CSRD sebesar -0,039.

Koefisien regresi 0,027 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan variabel

KL, maka akan menambah pula CSRD sebesar 0,027.

Koefisien regresi 0,090 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan variabel

KAP, maka akan mengurangi pula CSRD sebesar 0,090.

Koefisien regresi - 0,164 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan variabel

AP, maka akan mengurangi pula CSRD sebesar - 0,164.

Tabel 4

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary

Mode R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,615a ,378 ,277 ,08363

Sumber : data diolah

Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan seberapa erat hubungan antara variabel

bebas ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, eksposur media, kinerja

lingkungan, kantor akuntan publik dan agresivitas pajak dengan variabel terikat

(indeks pengungkapan CSR (CSRI), besarnya nilai koefisien korelasinya adalah

0,615. Nilai tersebut menunjukkan bahwa hubungan variabel ukuran perusahaan,

profitabilitas, likuiditas, eksposur media, kinerja lingkungan, kantor akuntan publik

dan agresivitas pajak dengan variabel indeks pengungkapan CSR (CSRI) adalah

cukup erat atau cukup kuat.

Nilai koefisien determinasi atau R2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuanm model dalam menerangkan variasi variabel tak bebas (CSRI) yaitu

Page 26: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

22

0,277. Hal ini berarti sebesar 27,7% indeks pengungkapan CSR (CSRI) dapat

dijelaskan oleh variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, eksposur media,

kinerja lingkungan, kantor akuntan publik dan agresivitas pajak Sedangkan sisanya

72,3% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model yang diteliti`

Tabel 5

Uji Simultan (Uji F)

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

Regression ,183 7 ,015 3,738 0,003b

Residual ,301 43 ,009

Total ,484 50

a. Dependent Variable: Corporate Social Responsibility Disclosure

b. Predictors: (Constant), Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Eksposur

Media

Statistik Uji:

F hitung = 3,738; nilai signifikan F (p) =0,003

Dari hasil output diatas diperoleh nilai F hitung 3,738 dengan signifikan F 0,003 >

0,05 pada α = 5%, maka H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

bebas yang terdiri dari ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, eksposur media,

kinerja lingkungan, kantor akuntan publik dan agresivitas pajak memiliki pengaruh

secara simultan atau secara bersama-sama terhadap variabel terikat yaitu indeks

pengungkapan CSR.

Tabel 6

Uji Parsial (Uji t)

Variabel Thitung Ttabel Sig Keterangan

Ukuran Perusahaan 1,930 2.01537 0,060* berpengaruh

Profitabilitas -0,404 2.01537 0,688 Tidak berpengaruh

Likuiditas 2,623 2.01537 0,012** berpengaruh

Eksposur Media -1,132 2.01537 0,264 Tidak berpengaruh

Kinerja Lingkungan 2,792 2.01537 0,008*** berpengaruh

Page 27: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

23

Kantor Akuntan Publik 2,230 2.01537 0,031** berpengaruh

Agresivitas Pajak -1,310 2.01537 0,197 Tidak berpengaruh

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial

terhadap variabel dependen, apakah berpengaruh atau tidak (Ghozali, 2006).

a. Adapun perumusan hipotesis dalam pengujian ini adalah sebagai berikut:

H0: artinya, variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial

terhadap variabel terikat.

H1: artinya, variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial

terhadap variabel terikat.

b. Taraf nyata (α) adalah besarnya toleransi dalam menerima kesalahan hasil hipotesis

terhadap nilai parameter populasinya. Taraf nyata dalam bentuk % umumnya sebesar

1%, 5% dan 10% ditulis α 0,01; α 0,05 ; α 0,1. Besarnya kesalahan tersebut sebagai

daerah kritis pengujian (critical region of a test) atau daerah penolakan (region of

rejection).

Hasil pengujian uji t dari masing-masing variabel bebas ukuran perusahaan,

profitabilitas, likuiditas, eksposur media, kinerja lingkungan, kantor akuntan publik

dan agresivitas pajak adalah sebagai berikut:

Uji Hipotesis Pertama

H1: ukuran perusahaan (UP) berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social

Responsibility

Berdasarkan tabel di atas, besarnya nilai t hitung variabel bebas ukuran

perusahaan (UP) adalah 1,930 dengan nilai signifikan t sebesar 0,060*, berarti nilai

signifikansi t < 0,10 (berada lebih kecil dari α = 10%). Hal ini menunjukkan bahwa

H0 ditolak dan H1 diterima sehingga variabel bebas ukuran perusahaan (UP)

memiliki pengaruh secara parsial terhadap indeks pengungkapan CSR.

Uji Hipotesis Kedua

H2: profitabilitas (P) tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social

Responsibility

Page 28: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

24

Berdasarkan tabel 9 besarnya nilai t hitung variabel bebas profitabilitas (P)

adalah -0,404 dengan nilai signifikan t sebesar 0,688 berarti nilai signifikansi t > 0,10

(berada lebih besar dari α = 10%). Hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima dan H1

ditolak sehingga variabel bebas profitabilitas (P) tidak memiliki pengaruh secara

parsial terhadap indeks pengungkapan CSR.

Uji Hipotesis Ketiga

H3: likuiditas (L) berpengaruh terhadap Corporate Sosial Responsibility

Berdasarkan tabel 9 besarnya nilai t hitung variabel bebas likuiditas (L) adalah

2,623, dengan nilai signifikan t sebesar 0,012**, berarti nilai signifikansi t > 0,05

(berada lebih kecil dari α =5%). Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas likuiditas

(L) memiliki pengaruh secara parsial terhadap indeks pengungkapan CSR.

Uji Hipotesis Keempat

H4: eksposur media (EM) tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate

Sosial Responsibility

Berdasarkan tabel diatas, besarnya nilai t hitung variabel bebas eksposur media

(EM) adalah -1,132 dengan nilai signifikan t sebesar 0,264, berarti nilai signifikansi t

< 0,10 (berada lebih besar dari α = 10%). Hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima

dan H1 ditolak sehingga variabel bebas eksposur media (EM) tidak memiliki

pengaruh secara parsial terhadap indeks pengungkapan CSR.

Uji Hipotesis Kelima

H5: Kinerja lingkungan (KL) berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social

Responsibility

Berdasarkan tabel di atas, besarnya nilai t hitung variabel bebas Kinerja

lingkungan (KL) adalah 2,792 dengan nilai signifikan t sebesar 0,008***, berarti nilai

signifikansi t < 0,01 (berada lebih kecil dari α = 1%). Hal ini menunjukkan bahwa H0

ditolak dan H1 diterima sehingga variabel bebas Kinerja lingkungan (KL memiliki

pengaruh secara parsial terhadap indeks pengungkapan CSR.

Uji Hipotesis Keenam

H6: Kantor akuntan publik (KAP) berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate

Sosial Responsibility

Page 29: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

25

Berdasarkan tabel diatas, besarnya nilai t hitung variabel bebas kantor akuntan

publik (KAP) adalah 2,230 dengan nilai signifikan t sebesar 0,031**, berarti nilai

signifikansi t < 0,05 (berada lebih kecil dari α = 5%). Hal ini menunjukkan bahwa H0

ditolak dan H1 diterima sehingga variabel bebas eksposur media (EM) memiliki

pengaruh secara parsial terhadap indeks pengungkapan CSR.

Uji Hipotesis Ketujuh

H7: Agresivitas pajak (AP) tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate

Social Responsibility

Berdasarkan tabel 9 besarnya nilai t hitung variabel bebas agresivitas pajak (AP)

adalah -1,310 dengan nilai signifikan t sebesar 0,197 berarti nilai signifikansi t > 0,5

(berada lebih besar dari α = 5%). Hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima dan H1

ditolak sehingga variabel bebas agresivitas pajak (AP) tidak memiliki pengaruh

secara parsial terhadap indeks pengungkapan CSR.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan di atas dapat

ditarik beberapa kesimpulan guna menjawab rumusan masalah.

Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap indeks pengungkapan CSR perusahaan

yang terdaftar di jakarta islamic index, karena memiliki nilai signifikan 0,060* yang

lebih kecil dari 0.10. Hal ini membuktikan bahwa semakin besar suatu perusahaan

maka total aset yang dimiliki perusahaan juga akan semakin banyak sehingga

kebijakan untuk mengungkapkan tanggung jawab sosialnya juga semakin besar.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Wang et al, (2013), Andreas et al, (2015), dan

Barnas dkk, (2016) yang menemukan bukti bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

terhadap pengungkapan CSR.

Hasil penelitian yang dilakukan memberikan bukti bahwa rasio profitabilitas

yang diukur dengan ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan

sosial perusahaan. Bedasarkan hasil analisis uji-t, profitabilitas yang dinyatakan ROA

dengan membagi laba bersih setelah pajak dengan total aset menunjukkan nilai

tingkat signifikasi sebesar 0,688. Nilai signifikasi tersebut lebih besar dari α = 10%.

Penelitian ini mendukung beberapa penelitian terdahulu yaitu Marko (2014) dan

Page 30: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

26

Almiyanti (2014) Nawaiseh et al, (2015) memberikan hasil bahwa tidak terdapat

pengaruh antara profitabilitas dengan pengungkapan CSR.

Hasil penelitian memberikan bukti bahwa likuiditas berpengaruh terhadap

pengungkapan CSR. Hasil pengujian SPSS menunjukkan nilai signifikan 0,012**

yang dalam hal ini lebih kecil < 0,05. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa

semakin besar tingkat likuiditas perusahaan maka akan berpengaruh terhadap luas

pengungkapan informasi CSR oleh perusahaan. Oleh karena itu, tinggi rendahnya

likuiditas perusahaan akan menurunkan atau meningkatkan tanggung jawab sosial

yang dilakukan oleh perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Ihsan

(2014), Maiyarni dkk (2016), dan Widianingsih (2011) yang menemukan hasil bahwa

terdapat pengaruh antara likuiditas dengan pengungkapan CSR.

Eksposur media tidak memiliki berpengaruh terhadap indeks pengungkapan

CSR, karena memiliki nilai signifikan 0, 264 yang lebih besar dari 0.10 atau α = 10%.

Hal ini disebabkan karena sebagian besar perusahaan yang menyampaikan kegiatan

CSR dalam website perusahaan, tidak melaporkan kegiatannya secara berkelanjutan.

Oleh karena informasi yang disajikan mengenai kegiatan CSR didalam website

perusahaan sangat terbatas, maka pengungkapan CSR melalui website perusahaan

dianggap biasa saja oleh investor. Penelitian ini mendukung peneliti sebelumnya

yaitu Anggreni dan Budiasih (2016) dan Munif (2011) yang menyebutkan bahwa

tidak terdapat pengaruh eksposur media terhadap CSR.

Kinerja lingkungan berpengaruh terhadap indeks pengungkapan CSR perusahaan

yang terdaftar di jakarta islamic index, karena memiliki nilai signifikan 0,008***,

yang lebih kecil dari 0.01. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan yang mengikuti

program PROPER dari kementerian lingkungan hidup akan mengungkapkan laporan

corporate social responsibility lebih tinggi, dengan demikian perusahaan akan lebih

memperhatikan lingkungan dan membahasnya di laporan keuangan sebagai suatu

keberhasilan dalam berkontribusi menjaga ekosistem alam. Penelitian ini sejalan

dengan penelitian Fitriyani (2012) Devita (2015) dan Permana (2012) yang

menemukan bukti bahwa kinerja lingkungan berpengaruh terhadap pengungkapan

CSR.

Page 31: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

27

Kantor akuntan publik berpengaruh terhadap indeks pengungkapan CSR, karena

memiliki nilai signifikan 0,031** yang lebih kecil dari 0.05 atau α = 5%. Hal ini

menunjukkan bahwa perusahaan yang menggunakan auditor yang berafiliasi dengan

the big four akan lebih banyak menjelaskan tentang informasi sosial dalam laporan

keuangan perusahaan. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dikemukakan oleh

uyar et al. (2013) Khlif dan Souissi (2010) dan rio putra dan supriyanto (2017).

Hasil penelitian yang dilakukan memberikan bukti bahwa agresivitas pajak tidak

berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan sosial perusahaan. Bedasarkan

hasil analisis uji-t, nilai tingkat signifikasi sebesar 0,197. Nilai signifikasi tersebut

lebih besar dari α = 10%. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki

tingkat agresivitas yang rendah akan mengakibatkan perusahaan akan

mengungkapkan CSR lebih besar. Penelitian ini mendukung beberapa penelitian

terdahulu yaitu Watson (2012) Oktaviana (2014) dan Nusantari et al (2015) yang

menyatakan bahwa tidak ada pengaruh agresivitas pajak terhadap CSR.

4.1 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian yang diperoleh didalam penelitian ini

masih memiliki sejumlah kelemahan yang disebabkan oleh adanya keterbatasan yang

peneliti miliki yaitu:

1. Terdapat unsur subyektifitas dalam menentukan indeks luas pengungkapan sosial

perusahaan. Beberapa peneliti menggunaka index G3 dan sebagian lainnya

menggunakan index G4 Sehingga antara satu peneliti dengan peneliti lain terdapat

perbedaan dalam menentukan satuan item pengungkapan sosial maka penelitian

selanjutnya diharapkan mampu membuat suatu pengukuran pengungkapan sosial

yang lebih pasti untuk dapat mereprensentasikan tanggung jawab sosial

perusahaan lebih akurat serta mampu meminimalisir unsur subyektifitas.

2. Penelitian ini menggunakan indikator GRI G4 dengan item pengungkapan

sebanyak i49. Namun kebanyakan item pengungkapan itu lebih cocok untuk

perusahaan pertambangan. Sehingga penggunaan Index G4 untuk sampel yang di

peroleh dari Jakarta Islamic Indeks (JII) dirasa kurang maksimal dikarenakan

sampel perusahaan pertambangan hanya sedikit.

Page 32: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

28

4.2 Saran

Berdasarkan beberapa keterbatasan penelitian yang telah diungkapkan maka

diberikan saran untuk penelitian selanjutnya yaitu :

1. Manajemen perusahaan harus terus berkomitmen untuk mendorong pengungkapan

corporate social responsibility dengan jumlah pengungkapan yang lebih

maksimal, yang dapat dilakukan dengan cara melakukan pengelolaan terhadap

kondisi pendanaan (aset dan modal). Semakin baik pengelolaan keuangan maka

akan semakin mempertajam kemampuan manajemen dalam melakukan

pengungkapan emisi karbon dan gejala pencemaran lingkungan lainnya.

2. Bagi perusahaan juga disarankan untuk terus berupaya mendorong dan menjaga

konsistensi perusahaan dalam menghasilkan laba, yaitu dengan cara melakukan

perencanaan yang tepat dan akurat sekaligus menciptakan citra positif perusahaan

dalam persepsi publik ataupun stakeholders melalui kegiatan corporate social

responsibility.

3. Penelitian ini mengidentifikasi 7 variabel yang di duga berpengaruh terhadap luas

pengungkapan sosial perusahaan, yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas,

likuiditas, eksposur media, kinerja lingkungan, kantor akuntan publik dan

agresivitas pajak. Bagi peneliti dimasa mendatang disarankan untuk mencoba

memperbanyak jumlah sampel ataupun observasi data serta mencoba mencari

variabel baru yang juga mempengaruhi pengungkapan CSR yang belum digunakan

pada saat ini dalam mengidentifikasi luas pengungkapan sosial perusahaan seperti

umur perusahaan dan good corporate governance.

Daftar Pustaka

[1] Aditya Permana, Vigiwan. Raharja. 2012. Pengaruh Kinerja Lingkungan

Dan Karakteristik PerusahaanTerhadap Corporate Social Responsibility

(CSR) Disclosure (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar Di BEI). Jurnal. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-12.

Universitas Diponeoro. Semarang

[2] Ahmad Kamil Dan Antonius Herusetya, (2012). “Pengaruh Karakteristik

Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Kegiatan Corporate Social

Page 33: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

29

Responsibility” Media Riset Akuntansi, Vol. 2, No. 1, Februari 2012, Hal. 1-

17.

[3] Alyssa Natasya Barnas dkk (2016) “the effect of profitability and firm size to

corporate social responsibility disclosure” e-Proceeding of Management :

Vol.3, No.2 Agustus 2016.

[4] Alifi Khoirul Ihsan (2014) “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage,

Likuiditas, dan Profitabilitas Terhadap Luas Pengungkapan Sosial Dalam

Laporan Tahunan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di BEI)” Skripsi.

[5] Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahan, Yayasan Penyelenggara

Penterjemah/Penafsiran Al-Qur’an, Departemen Agama RI, Jakarta,1978.

[6] Andreas Tan, Desmiyawati Benni, Warda Liani. (2015). “Determinants of

Corporate Social Responsibility Disclosure and Investor Reaction”.

International Journal of Economics and Financial Issues ISSN: 2146-4138.

[7] Bansal, P. (2005). “Evolving sustainability: A longitudinal study of corporate

sustainable development”. Strategic Management Journal, 26(3), 197-218.

[8] Cowen, S. Scott, Linda B. Ferreri, dan Lee D. Parker. (1987). "The Impact of

Corporate Characteristic on Social Responsibility Disclosure: A Typology

and Frequency-Based Analysis". Accounting, Organizations and Society,

Vol. 12, No. 2.

[9] Deegan, C. (2004). “Introduction The Legitimising Effect of Social and

Environmental Disclosure –A Teoritical Foundation”. Accounting, Auditing

and Accountability Journal. Vol. 15, No. 3

[10] Endah Yola Devita (2015), “Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Luas

Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dimoderasi Oleh Debt

Equity Ratio (DER)” Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015

[11] Feng, L., Jun, L.Y., Wei, L.X. (2013). “Research on the Interactive Effect of

Media Attention and Trading Volume on Stock Return. International

Conference on Management Science & Engineering (20th)”. July 17-19

2013, Harbin, China.

Page 34: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

30

[12] Fitriyani. 2012. Keterkaitan Kinerja Lingkungan, Pengungkapan Corporate

Social Responsibility (CSR) dan Kinerja Finansial. Skripsi. Universitas

Diponegoro.

[13] Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program

SPSS”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

[14] Gray, et al., 1996, Accounting and Accountability: Changes and Challenges

in Corporate Social and Environmental Reporting. Prentice Hall Europe,

Hemel Hempstead

[15] Hackston, David and Milne, Marcus J, (1996). “Some Determinants Of

Social And Environmental Disclosures In New Zaeland Companies”,

Accounting, Auditing and Accountability Journal, Vol. 9, No. 1, pp. 77-108.

[16] J. Wang, Lin Song, & Shujie Yao (2013). “The Determinants Of Corporate

Social Responsibility Disclosure: Evidence From China”. The Journal Of

Applied Business Research November/December.

[17] Khasharmeh, H. A., & Desoky, A. M. (2013). Online corporate social

responsibility disclosures: The case of the gulf cooperation council (GCC)

countries. Global Review of Accounting and Finance, 4(2), 39-64

[18] Khlif, H., & Souissi, M. (2010). The determinants of corporate disclosure: A

meta-analysis. International Journal of Accounting and Information

Management, 18(3), 198-219.

[19] Kokubu, K. Noya. A. Shinabe, T. Highasida, A. (2002). “Determinants Of

Environmentalreport Publication And Its Quality In Japanese Companies”.

Discussion Paper No. 2001-24. Graduate School Of Business

Administration. Kobe University.

[20] Lanis, R. And G. Richardson. (2013). “Corporate Social Responsibility and

Tax Aggresiveness: a test of legitimacy theory”.Accounting Auditing and

Accountability Journal, Vol.26 No.1,pp.75-100

[21] Mathews, M.R. (1995). “Social and Environmental Accounting: A Practical

Demonstration of Ethical Concern”. Journal of Business Ethics, Vol. 14, pp

663-671.

Page 35: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

31

[22] Marko S. Hermawana, Stephanie G. Mulyawan (2014) “Profitability And

Corporate Social Responsibility: An Analysis Of Indonesia’s Listed

Company” Asia Pacific Journal of Accounting and Finance. Volume 3 (1),

December 2014.

[23] Mohammad Ebrahim Nawaiseh, Soliman .S. Also boa and Rezk Abou Zaid

Youssef El-shohnah (2015).” Influence of Firm Size and Profitability on

Corporate Social Responsibility Disclosures by Banking Firms (CSRD):

Evidence from Jordan”. Journal of Applied Finance & Banking, vol. 5, no. 6,

2015, 97-111 ISSN: 1792-6580 (print version), 1792-6599 (online)

Scienpress Ltd, 2015

[24] Munif, Aulia Z. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks

Pengungkapan Corporate Social Responsibility Di Indonesia (Studi Empiris

Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Listing Di Bursa Efek

Indonesia).Tesis. Universitas Diponegoro.

[25] Nanda Inggar Nusantari, Nila Firdausi Nuzula dan Agung Darono (2015).

“Pengaruh Agresivitas Pajak Terhadap Pengungkapan Corporate Social

Responsibility (CSR)”. Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 5

No. 2 2015

[26] Ni Luh Putu Mila Anggreni, I Gusti Ayu Nyoman Budiasih. (2016). “Peran

Media Exposure Bagi Pasar Modal Indonesia”. Jurnal Buletin Studi

Ekonomi Vol. 21, No. 1, Februari 2016.

[27] Octaviana, Natasya Elma, (2014). “Pengaruh Agresivitas Pajak Terhadap

Corporate Social Responbility. Untuk menguji Teori Legitimasi”. Jurnal

Riset. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.

[28] O. T. Ebiringa, Emeh Yadirichukwu, E. E. Chigbu and Obi Joseph

Ogochukwu (2013). “Effect of Firm Size and Profitability on Corporate

Social Disclosures: The Nigerian Oil and Gas sector in Focus”. British

Journal of Economics, Management & Trade 3(4): 563-574, 2013.

[29] Purwanto, A, & Laksmitaningrum, C.F, (2013). “Analisis Pengaruh

Karakteristik Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris Dan Struktur

Kepemilikan Terhadap CSR (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur

Page 36: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

32

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)”, Diponegoro

Journal of Accounting, Vol. 2, no. 3.

[30] Reka Maiyarni, Susfayetti, Misni Erwati (2016) “Pengaruh profitabilitas,

ukuran perusahaan, likuiditas, dan leverage terhadap pengungkapan

corporate social responsibility (csr) pada perusahaan lq-45 yang terdaftar

di bursa efek indonesia periode 2009-2012”. Vol. 6 No. 1, Februari 2014,

hal. 79-94. 2016.

[31] Rio Putra dan Supriyanto (2017). “Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)” The Accounting Research,

Vol. I, No. 1, Agustus 2017

[32] Rio Rita, Maria dan Sartika. 2013. “Pengaruh Profitabilitas dan

Kepemilikan Saham Publik Terhadap Luas Pengungkapan Corporate Social

Responsibility (CSR)”. Jurnal. Universitas Kristen Satya Wacana.

[33] Scott, W. R. (2012). Financial Accounting Theory, Sixth Edition. Canada:

Pearson Prentice Hall.

[34] Sembiring, Eddy Rismanda. (2005). “Karakteristik Perusahaan dan

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial; Studi Empiris pada Perusahaan

yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta”. Makalah disampaikan pada

Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, 15 – 16 September 2005.

[35] Undang-Undang Republik Indonesia No.40 Tahun 2007 Pasal 74 ayat 1

tentang Perseroan Terbatas.

[36] Uyar, A., Kilic, M., & Bayyurt, N. (2013). Association between firm

characteristics and corporate voluntary disclosure: Evidence from turkish

listed companies. Intangible Capital, 9(4), 1080-1112

[37] Vira Almiyanti (2014), “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,

Leverage, Likuiditas Dan Basis Kepemilikan Terhadap Pengungkapan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Pada

Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode tahun 2009-2012”. Skripsi

Page 37: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, EKSPOSUR …eprints.ums.ac.id/56848/14/naskah publikasi ilmiah.pdfpajak tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara

33

[38] Watson, Luke. 2012. “Corporate Social Responsibility, Tax Avoidance, and

Earnings Performance.” Journal of the American Taxation Association.

[39] Widianingsih, Y. P. N. 2011. “Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas

terhadap Luas Pengungkapan Sukarela Laporan Tahunan Studi Empiris

pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”,

Politeknosains Vol.X No.2, Surakarta.

[40] Zaleha, S. (2005). “Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap

Pengungkapan Sosial dalam Laporan Tahunan Perusahaan GO PUBLIC di

BEJ Tahun 2003”. Skripsi S1 Program Akuntansi Universitas diponegoro.