PENGARUH JUMLAH DAN DISTRIBUSI BAHAN BAKAR...
Transcript of PENGARUH JUMLAH DAN DISTRIBUSI BAHAN BAKAR...
ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331
Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 175
PENGARUH JUMLAH DAN DISTRIBUSI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
TERHADAP PERUBAHAN TEMPERATUR PADA LEMARI PENGASAP IKAN
Setyawan Dwi Nugroho1,2, Sudjito Soeparman1, Lilis Yuliati1
1 Program Studi Teknik Mesin, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia 2 Program Studi Mekanisasi Perikanan, Politeknik Kelautan dan Perikanan, Sidoarjo, Indonesia
Kata kunci:
Briket, lemari
pengasap, nilai kalor.
Email penulis:
Abstract
Panas dalam ruang asap pada lemari pengasap ikan dihasilkan dari pembakaran
bahan bakar yang berupa gas asap. Keseragaman dan perubahan temperatur
pada ruang asap dipengaruhi oleh jumlah dan distribusi bahan bakar pada ruang
bakar. Penggunaan bahan bakar yang tepat baik jumlah maupun cara
pendistribusiannya merupakan faktor penting yang diperhitungkan dalam
proses pengasapan ikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah
dan distribusi bahan bakar dalam ruang bakar pada lemari pengasap ikan
terhadap perubahan temperatur pada ruang asap, sehingga diharapkan akan
memperoleh kualitas hasil asapan ikan yang memenuhi standar SNI
2725.1:2009. Dalam penelitian ini menggunakan 3 macam jenis bahan bakar
yaitu tempurung kelapa, serabut kelapa dan briket ampas tebu. Temperatur yang
dibutuhkan dalam ruang asap pada lemari pengasap ikan adalah 40C, 60C,
80C. Dimana untuk mencapai temperatur 40C, 60C dan 80C dengan 1 kali
pengumpanan bahan bakar dan untuk mempertahankan temperatur 40C, 60C
dan 80C dengan 3 kali pengumpanan bahan bakar. Secara keseluruhan proses
pengasapan ikan memerlukan waktu 5 jam, dimana 1 jam pada temperatur
40C, 3 jam pada temperatur 60C dan 1 jam pada temperatur 80C. Dari
variabel tersebut diperoleh data distribusi temperatur terhadap waktu dan
distribusi pengumpanan bahan bakar per satuan waktu pada temperatur 40C,
60C, 80C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah penggunaan bahan
bakar tempurung kelapa sebanyak 925, 2 gram sedangkan bahan bakar serabut
kelapa sebanyak 1290,5 gram dan briket ampas tebu sebanyak 1977,15 gram.
Distribusi bahan bakar tempurung kelapa dilakukan dengan pembakaran awal
diluar lemari pengasap ikan selama 2 menit untuk setiap pengumpanan pada
temperatur 40C dan 60C. Sedangkan distribusi bahan bakar serabut kelapa
dan briket ampas tebu dilakukan pembakaran awal hanya pada temperatur 40C.
Dapat disimpulkan bahwa nilai kalor, tingkat kerapatan partikel dan laju
pelepasan kalor bahan bakar sangat mempengaruhi jumlah dan distribusi bahan
bakar terhadap perubahan temperatur dalam ruang asap pada lemari pengasap.
1. Pendahuluan
Ikan asap diolah menggunakan peralatan tungku atau lemari pengasapan ikan baik tradisional
maupun modern sebagai pembangkit energi panas yang diperoleh dari bahan bakar. Beban panas
tungku atau lemari pengasap ikan merupakan laju pengumpanan dari nilai panas perluasan dan
volumetriknya (Chakraverty and De, 1981). Penggunaan peralatan pengasap ikan baik dengan
tungku dan lemari ikan diharapkan adanya keseragaman distribusi gas asap pada setiap ikan yang
berada didalam alat pengasap ikan, sehingga kematangan hasil asapan ikan menjadi seragam.
Permasalahan yang sering dihadapi oleh masyarakat pengasap ikan adalah kualitas hasil ikan asap
yang tidak seragam. Ini merupakan akhibat dari proses pengasapan ikan yang tidak benar yaitu
pengolah ikan asap sering tidak memperhatikan kebutuhan temperatur dalam ruang asap serta laju
pengumpanan bahan bakar dan alat pengasap ikan yang digunakan tidak dapat mendistribusikan
gas asap secara merata di dalam ruang asap. (Nawawi dkk, 2008).
ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331
Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 176
Bahan bakar pengasap ikan merupakan bagian yang sangat penting untuk menentukan kualitas
hasil asapan ikan. Tempurung kelapa merupakan bahan bakar yang selama ini digunakan untuk
pengasapan ikan. Selain termasuk golongan kayu yang keras, tempurung kelapa apabila melalui
proses pembakaran secara langsung dengan udara yang terbatas akan menghasilkan arang dengan
kualitas yang cukup tinggi. Dimana asap yang dihasilkan melimpah dengan laju pembakaran yang
lama dan temperatur yang dihasilkan tinggi. Oleh karena itu tempurung kelapa dianggap bahan
bakar yang cocok untuk pengasapan ikan. Salah satu faktor pendukung untuk meningkatnya
jumlah dan kualitas produksi ikan asap adalah ketersediaan tempurung kelapa sebagai bahan
bakar pengasapan yang merupakan limbah dari tanaman kelapa (Kusmajadi et al., 2011).
Pemanfaatan tempurung kelapa selain untuk pengasapan ikan, juga digunakan oleh industri
kerajinan untuk dibuat menjadi aneka produk kerajinan misalnya souvernir pernikahan, aneka
hiasan perabotan dalam rumah, aneka mainan tradisional dan diolah menjadi briket dan arang
untuk bahan bakar memasak. Potensi penggunaan tempurung kelapa yang semakin meningkat
tidak sebanding ketersediaannya yang semakin menurun. Oleh karena itu perlu dipikirkan bahan
bakar alternatif selain tempurung kelapa yang dapat digunakan untuk dijadikan bahan bakar
pengasapan ikan. (Sujud, 2013)
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk untuk mengetahui jumlah dan distribusi bahan bakar
dalam ruang bakar pada lemari pengasap ikan terhadap perubahan temperatur pada ruang asap,
sehingga diharapkan akan memperoleh kualitas hasil asapan ikan yang memenuhi standar SNI
2725.1:2009 tentang pengasapan ikan. Dengan didapatkannya jumlah dan cara pendistribusian
setiap jenis bahan bakar yang berbeda maka dapat dilakukan proses pengasapan ikan yang efektif
dan efisien.
2. Metode Penelitian
2.1. Lokasi penelitian
Kegiatan pelaksanaan penelitian dilakukan di tefa (Teaching Factory) tradisional Politeknik
Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Jawa Timur.
2.2. Variabel penelitian
Jenis bahan bakar yang digunakan untuk proses pengasapan adalah tempurung kelapa, serabut
kelapa dan briket ampas tebu. Kebutuhan temperatur didalam ruang asap pada lemari pengasap
adalah 40C, 60C dan 80C. Setiap kebutuhan temperatur dilakukan 1 kali pengumpanan awal
untuk mencapai temperatur 40C, 60C dan 80C dan 3 kali pengumpanan untuk mendapatkan
temperatur 40C, 60C dan 80C yang konstan. Dari penelitian tersebut dapat diperhitungkan
jumlah dan cara pendistribusian bahan bakar didalam ruang bakar pada lemari pengasap ikan.
Dimana kebutuhan waktu pengasapan adalah 1 jam pada temperatur 40C, 3 jam pada temperatur
60C dan 1 jam pada temperatur 80C.
2.3. Peralatan dan bahan
a. Peralatan lemari pengasap ikan
Alat pengasap ikan berbentuk lemari / kabinet yang dapat ditutup rapat terdiri dari tiga bagian
yaitu ruang bakar, ruang asap dan cerobong asap. Ruang bakar berfungsi untuk membakar
bahan bakar yang akan digunakan untuk pengasapan ikan. Ruang asap berfungsi untuk
mendistribusikan gas asap pada ikan dan cerobong asap berfungsi sebagai saluran pembuangan
gas asap. Lemari pengasap ikan terbuat dari rangka besi dan setiap dindingnya terbuat dari plat
galvalum yang dilapisi grasswoll. Fungsi dari pelapis grasswoll adalah untuk mempertahankan
panas atau mengurangi heat loss gas asap dari hasil pembakaran bahan bakar . Kontruksi
lemari pengasap ikan ditunjukkan pada gambar 1.
ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331
Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 177
Gambar 1. Lemari Pengasap ikan
b. Bahan
Bahan bakar yang digunakan untuk proses pengasapan dalam lemari pengasap adalah
tempurung kelapa, serabut kelapa dan ampas tebu yang dapat ditunjukan pada gambar 2.
Gambar 2. Jenis bahan bakar pengasapan
Tempurung Kepala Serabut Kelapa Briket Ampas Tebu
ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331
Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 178
2.4. Instalasi peralatan penelitian
Instalasi peralatan penelitian ini terdiri dari 4 rangkaian yaitu lemari pengasap ikan dengan
pengarah asap, termokopel, data logger temperatur dan perangkat komputer yang dapat
ditunjukkan seperti pada gambar 3.
Gambar 3. Instalasi peralatan penelitian
3. Hasil dan Pembahasan
3.1. Pembakaran bahan bakar untuk mencapai temperatur 40C pada lemari pengasap
ikan
Jumlah dan distribusi bahan bakar untuk mencapai serta mempertahankan temperatur 40C
dalam1 kali pengumpanan untuk mencapai temperatur 40C dan 3 kali pengumpanan untuk
mempertahankan temperatur 40C dari suhu lingkungan antara 29C sampai dengan 31C dapat
dilihat pada gambar distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan bahan bakar pada 3
ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331
Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 179
macam jenis bahan bakar yaitu tempurung kelapa (Gambar 4.a), serabut kelapa (Gambar 4.b)
dan briket ampas tebu (Gambar 4.c)
Gambar 4.a. Grafik distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan
bahan bakar tempurung kelapa
Dari hasil pengambilan data pada gambar 4.a.distribusi temperatur terhadap waktu dan
pengumpanan bahan bakar tempurung kelapa pada temperatur 40C didapatkan bahwa untuk
menaikan temperatur dari 29C s/d 40C dibutuhkan bahan bakar sebanyak 15 gram dalam
waktu 376 detik atau 6 menit 15 detik. Sedangkan untuk mendapatkan temperatur 40C yang
konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar, dimana untuk setiap sekali pengumpanan
diperoleh jumlah bahan bakar dan waktu pengumpanan sebagai berikut:
Pengumpanan pertama dibutuhkan bahan bakar sebanyak 8 gram untuk diumpankan dalam
ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 722 atau pada menit ke-12 dan detik ke-1 .
Pengumpanan kedua dibutuhkan bahan bakar sebanyak 8 gram untuk diumpankan dalam
ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 1314 atau pada menit ke-21 dan detik ke-54 .
Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap untuk
pengumpanan kedua adalah 592 detik atau 9 menit 51 detik.
Pengumpanan ketiga dibutuhkan bahan bakar sebanyak 8 gram untuk diumpankan dalam
ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 1834 atau pada menit ke-30 dan detik ke-33 .
Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap untuk
pengumpanan ketiga adalah 520 detik atau 8 menit 36 detik.
Rata-rata waktu pengumpanan bahan bakar untuk memperoleh temperatur yang konstan pada
temperatur 40C adalah 556 detik atau 9 menit 12 detik. Total waktu untuk menaikan
temperatur dari 29C sampai dengan 40C dan mendapatkan temperatur 40C yang konstan
dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar adalah 2342 detik atau 39 menit 1 detik , Sedangkan
total waktu yang konstan pada temperatur 40C dari keseluruhan proses pengumpanan adalah
1966 detik atau 32 menit 45 detik. Proses Pengasapan ikan pada temperatur 40C dilakukan
selama 1 jam, sehingga kebutuhan pengumpanan bahan bakar sebanyak 6,4 kali pengumpanan.
Maka bahan bakar yang dibutuhkan untuk pengasapan ikan dalam temperatur 40C selama 1 jam
pengasapan sebanyak 66,2 gram. Cara pengumpanan bahan bakar tempurung kelapa untuk
mencapai temperatur 40C dalam 1 kali pengumpanan dan mempertahankan temperatur 40C
dengan konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar dilakukan dengan pembakaran awal pada
29
32
35
38
41
44
0 300 600 900 1200 1500 1800 2100 2400
Tem
per
atur
(C
)
Waktu (s)
Titik 1
Titik 2
Titik 3
Titik 4
Titik 5
Titik 6
ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331
Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 180
setiap pengumpanan bahan bakar selama 2 menit di luar ruang bakar pada lemari pengasap ikan
yang kemudian dimasukkan dalam ruang bakar pada lemari pengasap ikan.
Gambar 4.b. Grafik distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan
bahan bakar serabut kelapa
Pada gambar 4.b. distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan bahan bakar serabut
kelapa pada temperatur 40C didapatkan bahwa untuk menaikan temperatur dari 30C s/d 40C
dibutuhkan bahan bakar sebanyak 20 gram dalam waktu 225 detik atau 3 menit 45 detik.
Sedangkan untuk mendapatkan temperatur 40C yang konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan
bakar serabut kelapa, dimana untuk setiap sekali pengumpanan diperoleh jumlah bahan bakar
dan waktu pengumpanan sebagai berikut:
Pengumpanan pertama dibutuhkan bahan bakar sebanyak 10 gram untuk diumpankan dalam
ruang bakar pada lemari pengasap pada detik ke 439 atau pada menit ke-7 dan detik ke-18 .
Pengumpanan kedua dibutuhkan bahan bakar sebanyak 10 gram untuk diumpankan dalam
ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 727 atau pada menit ke-12 dan detik ke-6 .
Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap untuk
pengumpanan kedua adalah 288 detik atau 4 menit 48 detik.
Pengumpanan ketiga dibutuhkan bahan bakar sebanyak 10 gram untuk diumpankan dalam
ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 1082 atau pada menit ke-18 dan detik ke-1 .
Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap ikan untuk
pengumpanan ketiga adalah 355 detik atau 5 menit 54 detik.
Rata-rata waktu pengumpanan bahan bakar untuk memperoleh temperatur yang konstan pada
temperatur 40C adalah 321,5 detik atau 5 menit 21 detik. Total waktu untuk menaikan
temperatur dari 30C sampai dengan 40C dan mendapatkan temperatur 40C yang konstan
dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar adalah 1368 detik atau 22 menit 48 detik , Sedangkan
total waktu yang konstan pada temperatur 40C dari keseluruhan proses pengumpanan adalah
1142 detik atau 19 menit 18 detik. Proses Pengasapan ikan pada temperatur 40C dilakukan
selama 1 jam, sehingga kebutuhan pengumpanan bahan bakar sebanyak 11,19 kali pengumpanan.
Maka bahan bakar yang dibutuhkan untuk pengasapan ikan dalam temperatur 40C selama 1 jam
pengasapan sebanyak 131,9 gram. Cara pengumpanan bahan bakar serabut kelapa untuk
mencapai temperatur 40C dalam 1 kali pengumpanan dan mempertahankan temperatur 40C
dengan konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar dilakukan dengan pembakaran awal pada
setiap pengumpanan bahan bakar serabut kelapa selama 2 menit di luar ruang bakar pada lemari
pengasap ikan yang kemudian dimasukkan dalam ruang bakar pada lemari pengasap ikan.
30
33
36
39
42
45
0 300 600 900 1200 1500 1800 2100 2400
Tem
per
atur
(C
)
Waktu (s)
Titik 1
Titik 2
Titik 3
Titik 4
Titik 5
Titik 6
ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331
Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 181
Gambar 4.c. Grafik distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan
bahan bakar briket ampas tebu
Pada gambar 4.c. distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan bahan bakar briket
ampas tebu pada temperatur 40C didapatkan bahwa untuk menaikan temperatur dari 31C s/d
40C dibutuhkan bahan bakar sebanyak 30 gram (2 briket) dalam waktu 465 detik atau 7 menit
45 detik. Sedangkan untuk mendapatkan temperatur 40C yang konstan dalam 3 kali
pengumpanan bahan bakar serabut kelapa, dimana untuk setiap sekali pengumpanan diperoleh
jumlah bahan bakar dan waktu pengumpanan sebagai berikut:
Pengumpanan pertama dibutuhkan bahan bakar sebanyak 15 gram (1 briket) untuk
diumpankan dalam ruang bakar pada lemari pengasap pada detik ke 557 atau pada menit ke-
9 dan detik ke-12.
Pengumpanan kedua dibutuhkan bahan bakar sebanyak 15 gram (1 briket) untuk
diumpankan dalam ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 1000 atau pada menit ke-16
dan detik ke-36 . Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap
ikan untuk pengumpanan kedua adalah 443 detik atau 7 menit 22 detik.
Pengumpanan ketiga dibutuhkan bahan bakar sebanyak 15 gram (1 briket) untuk
diumpankan dalam ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 1440 atau pada menit ke-24.
Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap ikan untuk
pengumpanan ketiga adalah 440 detik atau 7 menit 19 detik.
Rata-rata waktu pengumpanan bahan bakar untuk memperoleh temperatur yang konstan pada
temperatur 40C adalah 441,5 detik atau 7 menit 21 detik. Total waktu untuk menaikan
temperatur dari 31C sampai dengan 40C dan mendapatkan temperatur 40C yang konstan
dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar adalah 2084 detik atau 34 menit 43 detik , Sedangkan
total waktu konstan pada temperatur 40C dari keseluruhan proses pengumpanan adalah 1618
detik atau 26 menit 57 detik. Proses Pengasapan ikan pada temperatur 40C dilakukan selama
1 jam, sehingga kebutuhan pengumpanan bahan bakar sebanyak 8,15 kali pengumpanan. Maka
bahan bakar yang dibutuhkan untuk pengasapan ikan dalam temperatur 40C selama 1 jam
pengasapan sebanyak 151,5 gram. Cara pengumpanan bahan bakar serabut kelapa untuk
mencapai temperatur 40C dalam 1 kali pengumpanan dan mempertahankan temperatur 40C
dengan konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar dilakukan dengan pembakaran awal pada
setiap pengumpanan bahan bakar briket ampas tebu selama 2 menit di luar ruang bakar pada
lemari pengasap ikan yang kemudian dimasukkan dalam ruang bakar pada lemari pengasap ikan.
31
34
37
40
43
46
0 300 600 900 1200 1500 1800 2100 2400
Tem
per
atur
(C
)
Waktu (s)
Titik 1
Titik 2
Titik 3
Titik 4
Titik 5
Titik 6
ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331
Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 182
3.2. Pembakaran bahan bakar pada temperatur 60C pada lemari pengasap ikan
Gambar 5.a. Grafik distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan
bahan bakar tempurung kelapa
Dari hasil pengambilan data pada gambar 5.a.distribusi temperatur terhadap waktu dan
pengumpanan bahan bakar tempurung kelapa pada temperatur 60C didapatkan bahwa untuk
menaikan temperatur dari 41C s/d 60C dibutuhkan bahan bakar sebanyak 30 gram dalam
waktu 680 detik atau 11 menit 19 detik. Sedangkan untuk mendapatkan temperatur 60C yang
konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar, dimana untuk setiap sekali pengumpanan
diperoleh jumlah bahan bakar dan waktu pengumpanan sebagai berikut:
Pengumpanan pertama dibutuhkan bahan bakar sebanyak 15 gram untuk diumpankan dalam
ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 3289 atau pada menit ke-54 dan detik ke-48 .
Pengumpanan kedua dibutuhkan bahan bakar sebanyak 15 gram untuk diumpankan dalam
ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 3546 atau pada menit ke-59 dan detik ke-5 .
Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap untuk
pengumpanan kedua adalah 257 detik atau 4 menit 16 detik.
Pengumpanan ketiga dibutuhkan bahan bakar sebanyak 15 gram untuk diumpankan dalam
ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 3937 atau pada menit ke-65 dan detik ke-36 .
Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap ikan untuk
pengumpanan ketiga adalah 391 detik atau 6 menit 30 detik.
Rata-rata waktu pengumpanan bahan bakar untuk memperoleh temperatur yang konstan pada
temperatur 60C adalah 324 detik atau 5 menit 24 detik. Total waktu untuk menaikan
temperatur dari 41C sampai dengan 60C dan mendapatkan temperatur 60C yang konstan
dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar adalah 2370 detik atau 39 menit 30 detik , Sedangkan
total waktu yang konstan pada temperatur 40C dari keseluruhan proses pengumpanan adalah
1690 detik atau 28 menit 9 detik. Proses Pengasapan ikan pada temperatur 60C dilakukan
selama 3 jam, sehingga kebutuhan pengumpanan bahan bakar sebanyak 33,3 kali pengumpanan.
Maka bahan bakar yang dibutuhkan untuk pengasapan ikan dalam temperatur 40C selama 1 jam
pengasapan sebanyak 529,5 gram. Cara pengumpanan bahan bakar tempurung kelapa untuk
mencapai temperatur 60C dalam 1 kali pengumpanan dan mempertahankan temperatur 60C
dengan konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar dilakukan dengan pembakaran awal pada
40
43
46
49
52
55
58
61
64
2300 2600 2900 3200 3500 3800 4100 4400 4700 5000
Tem
per
atur
(C
)
Waktu (s)
Titik 1
Titik 2
Titik 3
Titik 4
Titik 5
Titik 6
ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331
Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 183
setiap pengumpanan bahan bakar selama 2 menit di luar ruang bakar pada lemari pengasap ikan
yang kemudian dimasukkan dalam ruang bakar pada lemari pengasap ikan.
Gambar 5.b. Grafik distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan
bahan bakar serabut kelapa
Pada gambar 5.b. distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan bahan bakar serabut
kelapa pada temperatur 60C didapatkan bahwa untuk menaikan temperatur dari 41C s/d 60C
dibutuhkan bahan bakar sebanyak 40 gram dalam waktu 996 detik atau 16 menit 36 detik.
Sedangkan untuk mendapatkan temperatur 60C yang konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan
bakar serabut kelapa, dimana untuk setiap sekali pengumpanan diperoleh jumlah bahan bakar
dan waktu pengumpanan sebagai berikut:
Pengumpanan pertama dibutuhkan bahan bakar sebanyak 20 gram untuk diumpankan dalam
ruang bakar pada lemari pengasap pada detik ke 2553 atau pada menit ke-42 dan detik ke-33
Pengumpanan kedua dibutuhkan bahan bakar sebanyak 20 gram untuk diumpankan dalam
ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 2958 atau pada menit ke-49 dan detik ke-18 .
Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap ikan untuk
pengumpanan kedua adalah 405 detik atau 6 menit 45 detik.
Pengumpanan ketiga dibutuhkan bahan bakar sebanyak 20 gram untuk diumpankan dalam
ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 3239 atau pada menit ke-53 dan detik ke-58 .
Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap ikan untuk
pengumpanan ketiga adalah 289 detik atau 4 menit 48 detik.
Rata-rata waktu pengumpanan bahan bakar untuk memperoleh temperatur yang konstan pada
temperatur 60C adalah 347 detik atau 5 menit 48 detik. Total waktu untuk menaikan
temperatur dari 41C sampai dengan 60C dan mendapatkan temperatur 40C yang konstan
dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar adalah 2055 detik atau 34 menit 15 detik , Sedangkan
total waktu yang konstan pada temperatur 60C dari keseluruhan proses pengumpanan adalah
1059 detik atau 17 menit 39 detik. Proses Pengasapan ikan pada temperatur 60C dilakukan
selama 1 jam, sehingga kebutuhan pengumpanan bahan bakar sebanyak 31,12 kali pengumpanan.
Maka bahan bakar yang dibutuhkan untuk pengasapan ikan dalam temperatur 60C selama 3 jam
pengasapan sebanyak 662,4 gram. Cara pengumpanan bahan bakar serabut kelapa untuk
mencapai temperatur 60C dalam 1 kali pengumpanan dan mempertahankan temperatur 60C
41
44
47
50
53
56
59
62
65
1300 1600 1900 2200 2500 2800 3100 3400 3700 4000
Tem
per
atur
(C
)
Waktu (s)
Titik 1
Titik 2
Titik 3
Titik 4
Titik 5
Titik 6
ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331
Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 184
dengan konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar tanpa dilakukan pembakaran awal pada
setiap pengumpanan bahan bakar serabut kelapa.
Gambar 5.c. Grafik distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan
bahan bakar briket ampas tebu
Pada gambar 5.c. distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan bahan bakar briket
ampas tebu pada temperatur 60C didapatkan bahwa untuk menaikan temperatur dari 41C s/d
60C dibutuhkan bahan bakar sebanyak 60 gram (4 briket) dalam waktu 576 detik atau 9 menit
36 detik. Sedangkan untuk mendapatkan temperatur 60C yang konstan dalam 3 kali
pengumpanan bahan bakar briket ampas tebu, dimana untuk setiap sekali pengumpanan diperoleh
jumlah bahan bakar dan waktu pengumpanan sebagai berikut:
Pengumpanan pertama dibutuhkan bahan bakar sebanyak 30 gram (2 briket) untuk
diumpankan dalam ruang bakar pada lemari pengasap pada detik ke 3001 atau pada menit
ke-50.
Pengumpanan kedua dibutuhkan bahan bakar sebanyak 30 gram (2 briket) untuk
diumpankan dalam ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 3267 atau pada menit ke-54
dan detik ke-27 . Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap
ikan untuk pengumpanan kedua adalah 266 detik atau 4 menit 25 detik.
Pengumpanan ketiga dibutuhkan bahan bakar sebanyak 30 gram (2 briket) untuk
diumpankan dalam ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 3526 atau pada menit ke-58
dan detik ke-45. Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap
ikan untuk pengumpanan ketiga adalah 259 detik atau 4 menit 18 detik.
Rata-rata waktu pengumpanan bahan bakar untuk memperoleh temperatur yang konstan pada
temperatur 60C adalah 262,5 detik atau 4 menit 22 detik. Total waktu untuk menaikan
temperatur dari 41C sampai dengan 60C dan mendapatkan temperatur 60C yang konstan
dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar adalah 1895 detik atau 31 menit 34 detik , Sedangkan
total waktu konstan pada temperatur 60C dari keseluruhan proses pengumpanan adalah 1319
detik atau 21 menit 58 detik. Proses Pengasapan ikan pada temperatur 60C dilakukan selama
3 jam, sehingga kebutuhan pengumpanan bahan bakar sebanyak 41,14 kali pengumpanan. Maka
bahan bakar yang dibutuhkan untuk pengasapan ikan dalam temperatur 60C selama 3 jam
pengasapan sebanyak 1294,2 gram. Cara pengumpanan bahan bakar serabut kelapa untuk
mencapai temperatur 60C dalam 1 kali pengumpanan dan mempertahankan temperatur 60C
42
45
48
51
54
57
60
63
66
2000 2300 2600 2900 3200 3500 3800 4100 4400 4700
Tem
per
atur
(C
)
Waktu (s)
Titik 1
Titik 2
Titik 3
Titik 4
Titik 5
Titik 6
ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331
Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 185
dengan konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar dilakukan tanpa pembakaran awal pada
setiap pengumpanan bahan bakar briket ampas tebu
3.3. Pembakaran bahan bakar pada temperatur 80C pada lemari pengasap ikan
Gambar 6.a. Grafik distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan
bahan bakar tempurung kelapa
Dari hasil pengambilan data pada gambar 6.a.distribusi temperatur terhadap waktu dan
pengumpanan bahan bakar tempurung kelapa pada temperatur 80C didapatkan bahwa untuk
menaikan temperatur dari 61C s/d 80C dibutuhkan bahan bakar sebanyak 50 gram dalam
waktu 675 detik atau 11 menit 15 detik. Sedangkan untuk mendapatkan temperatur 80C yang
konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar, dimana untuk setiap sekali pengumpanan
diperoleh jumlah bahan bakar dan waktu pengumpanan sebagai berikut:
Pengumpanan pertama dibutuhkan bahan bakar sebanyak 25 gram untuk diumpankan dalam
ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 5848 atau pada menit ke-97 dan detik ke-27 .
Pengumpanan kedua dibutuhkan bahan bakar sebanyak 25 gram untuk diumpankan dalam
ruang bakar lemari pengasap ikan pada detik ke 6140 atau pada menit ke-102 dan detik ke-
19 . Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap ikan untuk
pengumpanan kedua adalah 292 detik atau 4 menit 51 detik.
Pengumpanan ketiga dibutuhkan bahan bakar sebanyak 25 gram untuk diumpankan dalam
ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 6492 atau pada menit ke-108 dan detik ke-12 .
Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap untuk
pengumpanan ketiga adalah 352 detik atau 5 menit 51 detik.
Rata-rata waktu pengumpanan bahan bakar untuk memperoleh temperatur yang konstan pada
temperatur 80C adalah 322 detik atau 5 menit 21 detik. Total waktu untuk menaikan
temperatur dari 61C sampai dengan 80C dan mendapatkan temperatur 80C yang konstan
dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar adalah 2175 detik atau 36 menit 15 detik , Sedangkan
total waktu yang konstan pada temperatur 80C dari keseluruhan proses pengumpanan adalah
1500 detik atau 25 menit. Proses Pengasapan ikan pada temperatur 80C dilakukan selama 1
jam, sehingga kebutuhan pengumpanan bahan bakar sebanyak 11,18 kali pengumpanan. Maka
bahan bakar yang dibutuhkan untuk pengasapan ikan dalam temperatur 80C selama 1 jam
pengasapan sebanyak 329,5 gram. Cara pengumpanan bahan bakar tempurung kelapa untuk
61
64
67
70
73
76
79
82
85
88
4700 5000 5300 5600 5900 6200 6500 6800 7100
Tem
per
atur
(C
)
Waktu (s)
Titik 1
Titik 2
Titik 3
Titik 4
Titik 5
Titik 6
ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331
Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 186
mencapai temperatur 80C dalam 1 kali pengumpanan dan mempertahankan temperatur 80C
dengan konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar dilakukan tanpa pembakaran awal pada
setiap pengumpanan bahan bakar.
Gambar 6.b. Grafik distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan
bahan bakar serabut kelapa
Pada gambar 6.b. distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan bahan bakar serabut
kelapa pada temperatur 80C didapatkan bahwa untuk menaikan temperatur dari 61C s/d 80C
dibutuhkan bahan bakar sebanyak 60 gram dalam waktu 628 detik atau 10 menit 28 detik.
Sedangkan untuk mendapatkan temperatur 80C yang konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan
bakar serabut kelapa, dimana untuk setiap sekali pengumpanan diperoleh jumlah bahan bakar
dan waktu pengumpanan sebagai berikut:
Pengumpanan pertama dibutuhkan bahan bakar sebanyak 30 gram untuk diumpankan dalam
ruang bakar pada lemari pengasap pada detik ke 4375 atau pada menit ke-72 dan detik ke-
54
Pengumpanan kedua dibutuhkan bahan bakar sebanyak 30 gram untuk diumpankan dalam
ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 4676 atau pada menit ke-77 dan detik ke-55 .
Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap ikan untuk
pengumpanan kedua adalah 301 detik atau 5 menit.
Pengumpanan ketiga dibutuhkan bahan bakar sebanyak 30 gram untuk diumpankan dalam
ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 4877 atau pada menit ke-81 dan detik ke-16 .
Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap ikan untuk
pengumpanan ketiga adalah 201 detik atau menit 21 detik.
Rata-rata waktu pengumpanan bahan bakar untuk memperoleh temperatur yang konstan pada
temperatur 80C adalah 251 detik atau 4 menit 10 detik. Total waktu untuk menaikan
temperatur dari 61C sampai dengan 80C dan mendapatkan temperatur 80C yang konstan
dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar adalah 1535 detik atau 25 menit 34 detik , Sedangkan
total waktu yang konstan pada temperatur 60C dari keseluruhan proses pengumpanan adalah
907 detik atau 15 menit 6 detik. Proses Pengasapan ikan pada temperatur 80C dilakukan selama
1 jam, sehingga kebutuhan pengumpanan bahan bakar sebanyak 14,34 kali pengumpanan. Maka
bahan bakar yang dibutuhkan untuk pengasapan ikan dalam temperatur 80C selama 1 jam
pengasapan sebanyak 496,2 gram. Cara pengumpanan bahan bakar serabut kelapa untuk
60
63
66
69
72
75
78
81
84
87
3400 3700 4000 4300 4600 4900 5200 5500 5800
Tem
per
atur
(C
)
Waktu (s)
Titik 1
Titik 2
Titik 3
Titik 4
Titik 5
Titik 6
ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331
Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 187
mencapai temperatur 80C dalam 1 kali pengumpanan dan mempertahankan temperatur 60C
dengan konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar tanpa dilakukan pembakaran awal pada
setiap pengumpanan bahan bakar serabut kelapa.
Gambar 6.c. Grafik distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan
bahan bakar briket ampas tebu
Pada gambar 6.c. distribusi temperatur terhadap waktu dan pengumpanan bahan bakar briket
ampas tebu pada temperatur 80C didapatkan bahwa untuk menaikan temperatur dari 61C s/d
80C dibutuhkan bahan bakar sebanyak 90 gram (6 briket) dalam waktu 471 detik atau 7 menit
51 detik. Sedangkan untuk mendapatkan temperatur 80C yang konstan dalam 3 kali
pengumpanan bahan bakar briket ampas tebu, dimana untuk setiap sekali pengumpanan diperoleh
jumlah bahan bakar dan waktu pengumpanan sebagai berikut:
Pengumpanan pertama dibutuhkan bahan bakar sebanyak 45 gram (3 briket) untuk
diumpankan dalam ruang bakar pada lemari pengasap pada detik ke 4567 atau pada menit
ke-76 dan detik ke-6.
Pengumpanan kedua dibutuhkan bahan bakar sebanyak 45 gram (3 briket) untuk
diumpankan dalam ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 4902 atau pada menit ke-81
dan detik ke-42 . Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap
ikan untuk pengumpanan kedua adalah 335 detik atau 5 menit 34 detik.
Pengumpanan ketiga dibutuhkan bahan bakar sebanyak 45 gram (3 briket) untuk
diumpankan dalam ruang bakar lemari pengasap pada detik ke 5302 atau pada menit ke-8
dan detik ke-21. Sehingga lama waktu pembakaran bahan bakar didalam lemari pengasap
ikan untuk pengumpanan ketiga adalah 400 detik atau 6 menit 39 detik.
Rata-rata waktu pengumpanan bahan bakar untuk memperoleh temperatur yang konstan pada
temperatur 80C adalah 367,5 detik atau 6 menit 4 detik. Total waktu untuk menaikan
temperatur dari 61C sampai dengan 80C dan mendapatkan temperatur 80C yang konstan
dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar adalah 1611 detik atau 26 menit 51 detik , Sedangkan
total waktu konstan pada temperatur 60C dari keseluruhan proses pengumpanan adalah 1140
detik atau 19 menit. Proses Pengasapan ikan pada temperatur 80C dilakukan selama 1 jam,
sehingga kebutuhan pengumpanan bahan bakar sebanyak 9,79 kali pengumpanan. Maka bahan
bakar yang dibutuhkan untuk pengasapan ikan dalam temperatur 60C selama 3 jam pengasapan
sebanyak 530,55 gram. Cara pengumpanan bahan bakar serabut kelapa untuk mencapai
61
64
67
70
73
76
79
82
85
88
3900 4200 4500 4800 5100 5400 5700 6000 6300
Tem
per
atur
(C
)
Waktu (s)
Titik 1
Titik 2
Titik 3
Titik 4
Titik 5
Titik 6
ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331
Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 188
temperatur 80C dalam 1 kali pengumpanan dan mempertahankan temperatur 60C dengan
konstan dalam 3 kali pengumpanan bahan bakar dilakukan tanpa pembakaran awal pada setiap
pengumpanan bahan bakar briket ampas tebu.
Jumlah total bahan bakar tempurung kelapa, serabut kelapa dan briket ampas tebu dalam 1 kali
pengumpanan awal kenaikan temperatur dan 3 kali pengumpanan untuk mempertahankan
temperatur konstan dalam proses pengasapan adalah sebagai berikut :
Total jumlah bahan bakar tempurung kelapa yang dibutuhkan untuk pengumpanan bahan
bakar pada lemari pengasap ikan adalah 925,2 gram
Total jumlah bahan bakar serabut kelapa yang dibutuhkan untuk pengumpanan bahan bakar
pada lemari pengasap ikan adalah 1290,5 gram
Total jumlah bahan bakar tempurung kelapa yang dibutuhkan untuk pengumpanan bahan
bakar pada lemari pengasap ikan adalah 1977,15 gram
Dari ketiga jenis bahan bakar, tempurung kelapa memiliki rata-rata waktu pengumpanan bahan
bakar yang paling lambat di bandingkan serabut kelapa dan briket ampas tebu. Ini dipengaruhi
oleh tingkat kerapatan partikel tempurung kelapa yang padat sehingga kemampuan terbakar dan
laju pelepasan kalor yang lambat. Pada temperatur 40C ketiga jenis bahan bakar dilakukan
pembakaran awal diluar ruang bakar dan pada temperatur 60C hanya bahan bakar tempurung
kelapa yang melalui proses pembakaran awal diluar ruang bakar. Sedangkan pada temperatur
80C semua jenis bahan bakar dapat terbakar langsung pada ruang bakar tanpa melalui proses
pembakaran awal diluar ruang bakar. Dengan pembakaran awal diluar ruang bakar pada setiap
pengumpanan bahan bakar menghasilkan temperatur yang lebih stabil pada setiap kali
pengumpanan. Ini dipengaruhi oleh jumlah kalor yang dilepas oleh bahan bakar tidak diserap
oleh bahan bakar pengumpan selanjutnya karena dengan pembakaran bahan bakar diluar ruang
bakar, bahan bakar tersebut sudah dapat melepaskan kalor sebelum diumpankan dalam ruang
bakar. Sehingga setelah diumpankan dalam ruang bakar temperatur didalam ruang asap menjadi
lebih stabil atau hanya sedikit terjadi pengurangan temperatur.
Penggunaan jumlah bahan bakar yang paling hemat dalam proses pengasapan secara berturut-
turut adalah tempurung kelapa, serabut kelapa dan briket ampas tebu. Ini dipengaruhi oleh besaran
nilai kalor / heating value jenis bahan bakar yang digunakan. Bahan bakar tempurung kelapa
memiliki Higher Heating Value (HHV) sebesar 4344,161 kalori/gram, serabut kelapa memiliki
Higher Heating Value (HHV) sebesar 3859,209 kalori/gram dan ampas tebu memiliki Higher
Heating Value (HHV) sebesar 3519,483 kalori/gram. Semakin besar besaran nilai kalornya maka
semakin cepat kenaikan temperatur pada ruang asap dan kebutuhan bahan bakar semakin sedikit
untuk mencapai temperatur yang diinginkan. Kenaikan temperatur untuk mencapai dan
mempertahankan suhu 40C, 60C dan 80C pada ruang pengasap merupakan kebutuhan kalor
yang akan diserap di ruang pengasap. Kebutuhan kalor dalam ruang pengasap merupakan hasil
kali dari massa udara dan gas asap, kalor jenis udara yang berada dalam ruang pengasap dan
kenaikan temperatur yang akan dicapai.Sehingga kebutuhan kalor yang akan diserap sebanding
dengan perkalian dari massa bahan bakar dan nilai kalor bahan bakar. Pada prakteknya kebutuhan
kalor didalam ruang asap lebih besar dibandingkan dengan teori perhitungan kebutuhan kalor
untuk memperoleh temperatur tertentu, ini disebabkan karena adanya heat loss pada lemari
pengasap.
4. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai kalor dan massa bahan bakar merupakan
jumlah kalor yang akan digunakan untuk menaikan / merubah temperatur pada lemari pengasap.
Kebutuhan kalor pada ruang pengasap dipengaruhi oleh massa udara dan gas asap, kalor jenis
udara dan kenaikan temperatur yang dicapai. Perhitungan untuk merubah temperatur tertentu
pada ruang pengasap adalah jumlah kalor bahan bakar yang dilepas sebanding dengan jumlah
kalor yang diserap pada ruang pengasap tanpa memperhitungkan heat loss. Sedangkan Laju
ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331
Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 189
pelepasan kalor dipengaruhi oleh laju pembakaran dan heating value jenis bahan bakar. Cara
pendistribusian bahan bakar berpengaruh terhadap kenaikan maupun penurunan temperatur pada
ruap asap pada lemari pengasap ikan.
Daftar Pustaka
Badan Standar Nasional. (2009). Standar nasional Indonesia Ikan Asap. Jakarta.
Chakraverty. (1981). Past harvest tecnology of cereal and pulses. India Institute of Technology,
Krapus. Oxford and IBH Publishing Company.
Fretes, Wardana & Sasongko. (2003). Karakteristik pembakaran dan sifat fisik briket ampas
empulur sagu untuk beebagai bentuk dan prosentase perekat. Jurnal Rekayasa Mesin. Vol.
4 No.2 : 169 – 176.
Maryono, Sudding, Rahmawati. (2013). Pembuatan dan analisa mutu briket arang tempurung
kelapa ditinjau dari kadar kanji. Jurnal chemica. Vol.14 : 74-83.
Nawawi. (2008). Kajian karakteristik perpindahan panas pada ruang sistem pengering /
pengasapan dengan energi panas dari bahan bakar. Jurusan teknik mesin. Politeknik negeri
lhokseumawe.
Ratna, Safrida, Yulinar. (2011). Variasi jenis bahan bakar pada pengasapan ikan bandeng
menggunakan alat pengasapan tipe kabinet. Jurnal ilmiah pendidikan biologi. Vol.2: 34-
37.
Sujud. (2013). Potensi kerajinan tempurung kelapa. Dinas pendidikan dan kebudayaan.
Sukoyo, Yahya & Mimit. (2010). Teknologi alat pengolahan bahan pangan, alat pengasap ikan.
Informasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tilman. (1981). Wood combustion : Principles, procsses and economics. Academics press inc.
New York.
Wardana. (2008). Bahan bakar dan teknologi pembakaran. PT. Danar Wijaya. Brawijaya
University Press.