PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB...

59
PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK KANDANG TERHADAP PRODUKSI SEGAR, JUMLAH ANAKAN, PROPORSI BATANG DAN DAUN PADA HIJAUAN SORGUM (Skripsi) Oleh WIDYA PUSPA INDRIYANTI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Transcript of PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK KANDANGTERHADAP PRODUKSI SEGAR, JUMLAH ANAKAN, PROPORSI

BATANG DAN DAUN PADA HIJAUAN SORGUM

(Skripsi)

Oleh

WIDYA PUSPA INDRIYANTI

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

ABSTRAK

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK KANDANGTERHADAP PRODUKSI SEGAR, JUMLAH ANAKAN, PROPORSI

BATANG DAN DAUN PADA HIJAUAN SORGUM

Oleh

Widya Puspa Indriyanti

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis dan dosis pupukkandang terhadap produktivitas hijauan sorgum. Penelitian ini dilaksanakan padaJanuari – April 2017 di Kemiling, Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakanRancangan Acak Lengkap (RAL) petak terbagi. Faktor yang diteliti adalah (1)jenis pupuk, yang terdiri dari tiga taraf, yaitu K1 (pupuk kandang kotoran sapi);K2 (pupuk kandang kotoran kambing); dan K3 (pupuk kandang kotoran ayam)dan (2) dosis pupuk yang terdiri dari empat taraf, yaitu R0 (0 ton/ha); R1 (15ton/ha); R2 (20 ton/ha); dan R3 (25 ton/ha). Setiap unit perlakuan percobaanberupa petak lahan berukuran 2x1,8 m2. Data yang diperoleh dianalisis ragampada taraf nyata 5% dan atau 1%, lalu hasil berbeda nyata di uji lanjutmenggunakan Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwadosis pupuk kandang berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi segar,namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap jumlah anakan serta proporsibatang dan daun. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa jenis pupuk kandangtidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap produksi segar, jumlah anakan, sertaproporsi batang dan daun.

Kata kunci : hijauan sorgum, jenis pupuk kandang, dosis pupuk kandang,produksi segar, jumlah anakan, dan proporsi batang daun.

Page 3: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

ABSTRACT

THE EFFECT OF TYPE AND DOSE OF MANURE ON FRESHPRODUCTION, NUMBER OF TILLERS, AND PROPORTION OF STEMS

AND LEAVES OF FORAGE SORGHUM

By

Widya Puspa Indriyanti

This research aims to know the effect of type and dose of manure on productivityof forage sorghum. This research was conducted on January—April 2017 atKemiling, Bandar Lampung. The study was done based on CompletelyRandomized Design (CRD) split plot design with 3 replications. Factors studiedwere (1) manure types, consisting of three levels, namely K1 (cow dung manure);K2 (goat's dung manure); and K3 (chicken manure) and (2) dose of manure,consisting of four levels, namely R0 (0 tons/ha); R1 (15 ton/ha); R2 (20tonnes/ha); and R3 (25 ton/ha. Each experimental treatment unit is plots of landmeasuring 2x1,8 m2. Obtained data were analyzed with the assumptions ofvariance by 5% or 1%, then the result were significantly different in the advancedtest using Least Significant Different (LSD). Results showed that doses ofmanure very significantly affected (P<0,01) fresh production, but did notsignificantly affect (P>0,05) number of tillers and proportion of stems and leaves.Result also showed that manure type did not significantly affect (P>0,05) freshproduction, number of tillers, and proportion of stems and leaves.

Keywords: forage sorghum, manure types, doses of manure, fresh production,number of tillers, and proportion of stems and leaves.

Page 4: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK KANDANGTERHADAP PRODUKSI SEGAR, JUMLAH ANAKAN, PROPORSI

BATANG DAN DAUN PADA HIJAUAN SORGUM

Oleh

Widya Puspa Indriyanti

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelarSarjana Peternakan

Pada

Jurusan PeternakanFakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 5: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number
Page 6: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number
Page 7: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan

tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu

pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur”

(Q.S. An-Nahl : 75)

“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepadamu ilmu yang

bermanfaat, rizki yang halal, dan amalan yang diterima”

(HR Ibnu Majah : 925)

“Menuntut Ilmu adalah takwa, menyampaikan ilmu adalah

ibadah, mengulang - ulang ilmu adalah zikir, mencari

ilmu adalah jihad”

(Al-Ghazali)

“Pendidikan adalah kekuatan utama yang bisa kau gunakan

untuk merubah dunia”

(Nelson Mandela)

Page 8: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Teluk Betung pada 05 November 1994, putri pertama dari

empat bersaudara, anak dari pasangan Bapak Supriyanto S.Pd. dan Ibu Susilawati.

Penulis menyelesaikan pendidikan taman kanak - kanak di TK Kartini Bandar

Lampung pada tahun 2000; sekolah dasar di SDN 2 Palapa pada tahun 2006;

sekolah menengah pertama di SMPN 26 Bandar Lampung pada tahun 2009;

sekolah menengah atas di SMAN 7 Bandar Lampung pada tahun 2012. Pada

tahun berikutnya penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Program Studi Peternakan,

Fakultas Pertanian, Universitas Lampung melalui jalur undangan SBMPTN.

Selama masa studi penulis pernah menjadi anggota Bidang Pendidikan dan

Pelatihan Himpunan Mahasiswa Peternakan (HIMAPET) periode 2015 -- 2016.

Pada periode yang sama penulis terpilih sebagai Duta Mahasiswa Fakultas

Pertanian, Unviversitas Lampung. Selain itu, penulis memiliki pengalaman

menjadi asisten praktikum mata kuliah Biokimia, Bahan Pakan dan Formulasi

Ransum, Teknologi Reproduksi Ternak, Manajemen Usaha Ternak Unggas,

Manajemen Usaha Ternak Perah, dan Biologi Ternak.

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Mekar Jaya, Kabupaten

Tulang Bawang pada Januari -- Maret 2016 dan melaksanakan Praktik Umum di

PT. Milkindo Berka Abadi, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa

Timur pada Juli -- Agustus 2016.

Page 9: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

AlhamdulillahirabbilalaamiinPuji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya

Serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAWpemberi syafaat di hari akhir

Kupersembahkan sebuah karya dengan penuh rasa syukur ini

Untuk Papa dan Mama tercinta, yang senantiasa memberi kasih sayang

tulus, mendoakan, dan memberi dukungan moral mau pun materi

Semoga Rahmat Allah SWT selalu tercurah untuk kalian

Adik - Adikku tersayang,

Bella Puspita Dwiranti, Maria Tamara Felliyanti dan Muhammad Zidan

Riski bagi motivasi dan kebahagiaan kalian

Keluarga Besar dan sahabatku atas doa, kasih sayang, bantuan, dan

bimbingan kesuksesanku

Seluruh guru dan dosen atas segala ilmu berharga yang diajarkan dan

bimbingan yang diberikan bagi keberhasilan masa depanku, kuucapkan

terima kasih

Almamater kebanggaanku Universitas Lampung

Page 10: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Jenis dan Dosis Penggunaan Pupuk Kandang Terhadap

Produksi Segar, Jumlah Anakan, dan Proporsi Batang Daun Pada Hijauan

Sorgum”. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada Rasulullah SAW beserta

keluarga dan sahabatnya tercinta.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.S.—selaku Dekan Fakultas

Pertanian—yang telah memberi izin untuk melakukan penelitian dan

mengesahkan skripsi ini;

2. Ibu Sri Suharyati, S.Pt., M.P.—selaku Ketua Jurusan Peternakan—yang

telah memberikan arahan, nasihat, dan dukungan dalam menyelesaikan

penyelesaian skripsi ini;

3. Bapak Liman, S. Pt., M. Si.—selaku Pembimbing Utama—atas ide

penelitian, arahan, bimbingan, dan nasihat yang telah diberikan selama

penelitian dan penyelesaian skripsi ini;

4. Bapak Prof. Dr. Ir. Muhtarudin, M. S.--selaku Pembimbing Anggota-- atas

arahan, saran serta motivasi yang selalu diberikan selama penelitian dan

penyelesaian skripsi ini;

Page 11: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

ii

5. Bapak Dr. Ir. Erwanto, M. S.—selaku pembahas—atas bantuan, petunjuk,

dan saran yang diberikan selama penyelesaian skripsi ini;

6. Bapak Ir. Novirzal, M. S. dan Bapak Ir. Arif Qisthon, M. Si.—selaku

pembimbing akademik penulis—yang telah memberikan arahan, motivasi,

bimbingan, dan nasehat selama menjadi mahasiswa di Jurusan Peternakan,

Fakultas Pertanian, Universitas Lampung;

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas

Lampung atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan;

8. PT. Andini Agro Loka dan Kakanda Dani yang telah memberikan bantuan

dan dukungan bagi kelancaran terlaksananya penelitian ini;

9. Papa dan Mama tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang, cinta,

tenaga, doa, perhatian, dan motivasi dengan tulus ikhlas;

10. Bella Puspita Dwiranti, Maria Tamara Felliyanti, dan Muhammad Zidan

Riski yang telah memberikan doa dan dukungan;

11. Alm. Datuk Ramli, Alm. Nenek Mastinah, Alm. Mbah Wijiarti, Alm.

Mbah Subani, Mbah Trimo, Alm. Andung Hj. Saadah, Datuk Yusuf, Oma

Lena, Datuk Supardi, Nenek Mar, Maksu Kom, Ayah Syukur, Mak Ngah

Lia, Wo Ika, Ngah Selly, Abang Yustri, Kak Pipit, Kak Wulan, Kak

Puput, Wo Ani, Ngah Dwi, Ncik Utrin, Windy, Aqila dan saudara –

saudara lainnya yang telah memberi kasih sayang dan dan semangat;

12. Teman seperjuangan selama penelitian Septianingrum Rohmaniah dan

Erlina Resty Safitri atas bantuan dan motivasi yang diberikan;

13. Muhammad Tio Aldi atas doa, motivasi, bantuan, perhatian, dan kasih

sayang yang telah diberikan serta dapat selalu menemani dalam suka

Page 12: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

iii

mau pun duka;

14. Sahabatku Arum, Yuli, Tiara, Wo Leni, Silfia, Ridho, Ardan, St, Dea,

Elly, Ibnu, Pipit, Made, dan Kisara atas kasih sayang, motivasi, doa, dan

semangat yang diberikan;

15. Sahabat Kontrakan Agung, Azis, Kardi, Panji, April, Rendi, Robet, Yan,

Angga, Hery, dan Luthfi atas bantuan, semangat, dan doa yang diberikan;

16. Sahabat SMA Pamela, Fajar, Dian, Siti, Gesti, Amel, Ayu, Aulia, Dimas,

Lady, Ragil, Rani, Teddy, Gabby, dan Irul atas motivasi dan semangat

yang diberikan;

17. Sahabat Alhamdulillah Ayu, Lita, Andini, Nadia, Bung, Ai, Prabu,

Danang, Tri atas motivasi yang diberikan;

18. Kakakku Abang Arie, Mbak Poe, Abang Brisca, Abang Ridho, Mbak

Melly, Mbak Dewi, Mbak Raina, Abang Adit, atas bimbingan dan

motivasi yang diberikan;

19. Adikku Safira, Ria, Melly, Nana, Cloudia, Dini, Ani, Atul, Rara, Indah,

Viesta, Rika, Delsi, dan adik - adik angkatan 2014, 2015, dan 2016 atas

doa dan semangat yang diberikan;

20. Teman – teman tim KKN Desa Mekar Jaya, yaitu Kak Boim, Kak Sony,

Mbak Fika, Anistia, Kak Yudi, dan Kenn serta Induk semang Bapak Busri,

Ibu Yani, Mas Zikin, dan Adinda Ahyar atas doa yang diberikan;

21. Teman – teman Duta Fakultas Pertanian periode 2015—2016, yaitu Ailsa,

Angga, David, Debby, Deki, Denis, Desrian, Diqa, Enda, Farish, Adit,

Lely, Nuzul, Rifai, Mona, Okta, Ridho, Cholik, Rini, Abdau, Kia, Rizky,

Page 13: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

iv

Sheilla, Sofia, Tantri, Vikky, Yamatri, Yurista, Mia, dan Dicky atas

pengalaman yang diberikan;

22. Seluruh teman-teman Jurusan Peternakan angkatan 2013, yaitu Adri,

Agus, Aje, Amir, Elsa, Farah, Irene, Irma, Joy, Jeje, Lara, Lukman, Riski,

Sofyan, Elvin, Meidi, Aldi, Zaqi, Okti, Semi, Reza, Shinta, Ai, Syamsu,

Taufik, Tika, Triwan, Wahyu, Mayora, dan Nanang yang telah

memberikan kesan mendalam selama menjadi mahasiswa.

Bandar Lampung, 15 Juli 2017

Widya Puspa Indriyanti

Page 14: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI............................................................................................... v

DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR................................................................................. ix

I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang.................................................................................. 1

B. Tujuan Penelitian .............................................................................. 3

C. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4

D. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 4

E. Hipotesis ........................................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 7

A. Morfologi Tanaman Sorgum ......................................................... 7

B. Penggunaan Hijauan Sorgum sebagai Pakan Ternak..................... 10

C. Pupuk dan Pemupukan................................................................... 11

D. Pupuk Kandang.............................................................................. 13

D.1 Pupuk kandang Sapi ............................................................... 15

D.2 Pupuk kandang kambing ........................................................ 16

D.3 Pupuk kandang ayam ............................................................. 16

E. Penggunaan Pupuk Kandang Pada Tanaman................................. 18

Page 15: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

vi

F. Kualitas Pupuk Kandang ................................................................ 20

G. Kompos Pupuk Kandang ............................................................... 21

H. Produksi Segar Tanaman ............................................................... 22

I. Jumlah Anakan Tanaman ................................................................ 23

J. Proporsi Batang dan Daun .............................................................. 24

III. BAHAN DAN METODE .................................................................. 27

A. Waktu dan Tempat Penelitian........................................................ 27

B. Bahan dan Alat Penelitian.............................................................. 27

B.1 Bahan penelitian ..................................................................... 27

B.2 Alat penelitian ........................................................................ 28

C. Metode Penelitian .......................................................................... 28

C.1 Rancangan perlakuan.............................................................. 28

C.2 Rancangan percobaan............................................................. 28

C.3 Pelaksanaan penelitian............................................................ 30

C.3.1 Pembuatan kompos ...................................................... 30

C.3.2 Budidaya sorgum ......................................................... 31

C.3.2.1 Pengolahan tanah ........................................... 31

C.3.2.2 Pemupukan..................................................... 31

C.3.2.3 Penanaman ..................................................... 31

C.3.2.4 Pemeliharaan.................................................. 32

C,3.2.5 Pemanenan ..................................................... 32

D. Peubah yang Diamati ..................................................................... 32

D.1 Produksi segar ....................................................................... 32

D.2 Jumlah anakan ....................................................................... 32

Page 16: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

vii

D.3 Proporsi batang dan daun ...................................................... 33

E. Analisis Data .................................................................................. 33

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................... 34

A. Pengaruh Perlakuan Perbedaan Jenis dan Dosis Pupuk KandangTerhadap Produksi Segar Hijauan Sorgum ................................... 35

B. Pengaruh Perlakuan Perbedaan Jenis dan Dosis Pupuk KandangTerhadap Jumlah Anakan Hijauan Sorgum................................... 40

C. Pengaruh Perlakuan Perbedaan Jenis dan Dosis Pupuk KandangTerhadap Proporsi Batang dan Daun Hijauan Sorgum ................. 44

V. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 49

A. Simpulan ......................................................................................... 49

B. Saran ................................................................................................ 49

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 50

LAMPIRAN

Page 17: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kandungan hara dan rasio C/N di dalam pupuk kandang .............. 21

2. Kandungan hara beberapa pupuk kandang...................................... 21

3. Kandungan hara dan rasio C/N di dalam pupuk kandang segar danpupuk kandang yang sudah dikomposkan ...................................... 22

4. Produksi segar hijauan sorgum ....................................................... 35

5. Jumlah anakan hijauan sorgum ....................................................... 41

6. Proporsi batang dan daun hijauan sorgum ...................................... 45

7. Produksi segar tanaman sorgum hasil penelitian ............................ 58

8. Analisis ragam produksi segar hijauan sorgum .............................. 58

9. Nilai Beda Nyata Terkecil (BNT) terhadap produksi segar ........... 58

10. Uji BNT produksi segar pada perlakuan tingkat dosis ................. 59

11. Jumlah anakan tanaman sorgum hasil penelitian .......................... 59

12. Analisis ragam jumlah anakan hijauan sorgum ............................. 59

13. Proporsi batang dan daun tanaman sorgum hasil penelitian .......... 60

14. Analisis ragam proporsi batang dan daun hijauan sorgum ............ 60

Page 18: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Tata letak percobaan ......................................................................... 29

2. Hasil analisis tanah ........................................................................... 61

3. Pembuatan kompos pupuk kandang kotoran sapi dan kotoran kambing 61

4. Pemupukkan lahan ............................................................................ 62

5. Tanaman sorgum umur 4 minggu ..................................................... 62

6. Tanaman sorgum umur 7 minggu ..................................................... 63

7. Penghitungan jumlah anakan hijauan sorgum .................................. 63

8. Anakan hijauan sorgum .................................................................... 64

9. Timbangan analitik ........................................................................... 64

10. Pemanenan hijauan sorgum ............................................................. 65

11. Pemotongan hijauan sorgum saat panen .......................................... 65

12. Penimbangan produksi segar hijauan sorgum ................................. 66

13. Pemisahan batang dan daun hijauan sorgum ................................... 66

14. Penimbangan bobot segar daun hijauan sorgum ............................. 67

15. Penimbangan bobot segar batang hijauan sorgum .......................... 67

Page 19: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pakan merupakan setiap bahan yang dapat dimakan, disukai, dapat dicerna, dan

tidak membahayakan bagi kesehatan ternak. Suatu bahan dapat disebut dengan

pakan maka harus memenuhi persyaratan tersebut. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Kamal (1998), bahwa pakan adalah bahan yang dapat dimakan,

dicerna, dan diserap baik secara keseluruhan atau sebagian, serta tidak

menimbulkan keracunan atau tidak mengganggu kesehatan ternak

yang mengonsumsinya.

Pemberian pakan ditujukan agar ternak peliharaan tumbuh sehat dan kuat. Pakan

juga memiliki peranan penting bagi ternak, baik untuk pertumbuhan ternak muda

mau pun untuk mempertahankan hidup dan menghasilkan produk (susu, anak, dan

daging), serta tenaga bagi ternak dewasa. Fungsi lain dari pakan adalah untuk

memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan, serta agar ternak tumbuh sesuai

dengan harapan.

Hijauan merupakan sumber pakan utama bagi ternak ruminansia. Ketersediaan

Hijauan Makanan Ternak (HMT) sebagai pakan ternak merupakan salah satu

faktor yang menentukan baik buruknya perkembangan ternak ruminansia, karena

pakan merupakan komponen terbesar dalam biaya produksi usaha peternakan.

Page 20: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

2

Salah satu jenis hijauan yang potensial sebagai pakan ternak ruminansia baik dari

segi kualitas mau pun kuantitas ialah sorgum. Sorgum merupakan tanaman

serealia yang potensial untuk dibudidayakan dan dikembangkan sebagai pakan

ternak ruminansia, khususnya pada daerah-daerah marginal dan kering di

Indonesia. Sorgum tumbuh tegak dan mempunyai daya adaptasi agroekologi

yang luas, tahan terhadap kekeringan, produksi tinggi, membutuhkan input lebih

sedikit, serta lebih tahan terhadap hama dan penyakit dibanding tanaman pangan

lain. Sorgum memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, yaitu 332 kal kalori dan

11 g protein/100 g biji pada bijinya serta bagian vegetatifnya mengandung 12,8%

protein kasar, sehingga dapat dibudidayakan secara intensif sebagai sumber pakan

hijauan bagi ternak ruminansia terutama pada musim kemarau (Oisat, 2011).

Salah satu faktor penting penunjang peningkatan kualitas dan kuantitas Sorgum

ialah pemupukan. Menurut Salisburry dan Ross (1995), serta Whitehead (2000),

bahwa pemupukan merupakan faktor yang sangat penting guna menunjang

pertumbuhan tanaman terutama pertumbuhan vegetatif, sehingga tanpa adanya

pemupukan, pertumbuhan tanaman akan menjadi lambat. Penunjang

pertumbuhan tanaman tersebut adalah pemenuhan kebutuhan unsur hara bagi

tanaman yang ditanam. Pentingnya unsur hara bagi tanaman dipertegas dengan

kenyataan, bahwa dalam tanaman hanya karbon, oksigen, dan hidrogen yang

jumlahnya lebih banyak dari nitrogen. Pemenuhan kebutuhan tanaman terhadap

unsur tersebut, biasanya dilakukan dengan pemberian jenis pupuk anorganik

seperti pupuk urea, TSP, dan KCl, namun pemberian pupuk jenis ini memerlukan

biaya yang cukup mahal. Hal tersebut menyebabkan perlunya alternatif pupuk

yang dapat mengurangi biaya produksi, seperti penggunaan pupuk organik salah

Page 21: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

3

satunya adalah pupuk kandang. Pupuk kandang merupakan pupuk organik dari

hasil fermentasi kotoran padat dan cair (urine) hewan ternak yang umumnya

berupa mamalia dan unggas. (Santoso, 2002). Pupuk kandang yang biasa

digunakan adalah pupuk kotoran sapi, kambing, dan unggas. Jenis pupuk tersebut

masing-masing memiliki kandungan hara yang berbeda. Selain itu, pada

teknologi penggunaan pupuk untuk pertanian ada tiga hal yang perlu

diperhatikan dalam hubungannya dengan ketepatan dan kecermatan yaitu dosis,

waktu, dan cara pemupukan (Sabri, 1980). Penggunaan berbagai dosis pupuk

ditujukan untuk mengetahui hasil terbaik baik kualitas mau pun kuantitas dari

tanaman yang dihasilkan. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian

mengenai jenis dan dosis penggunaan pupuk kandang yang tepat pada Sorgum

terhadap produksi segar, jumlah anakan, serta proporsi batang dan daun.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. mengetahui pengaruh jenis pupuk kandang terhadap produksi segar, jumlah

anakan, proporsi batang dan daun pada hijauan sorgum;

2. mengetahui pengaruh dosis penggunaan pupuk kandang terhadap produksi

segar, jumlah anakan, proporsi batang dan daun pada hijauan sorgum;

3. mengetahui pengaruh jenis dan dosis penggunaan pupuk kandang terbaik

terhadap produksi segar, jumlah anakan, proporsi batang dan daun pada

hijauan sorgum.

Page 22: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

4

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:

1. sebagai bahan informasi bagi peternak dalam penggunaan jenis dan dosis

penggunaan pupuk kandang terbaik bagi tanaman pakan ternak;

2. sebagai bahan informasi bagi para peneliti dan kalangan akademis atau instansi

terkait dengan pupuk kandang sebagai pupuk alternatif bagi tanaman

pakan ternak.

D. Kerangka Pemikiran

Sorgum merupakan tanaman serealia yang potensial dan dapat diandalkan sebagai

sumber pakan ternak ruminansia, khususnya pada daerah-daerah kering di

Indonesia seperti di Lampung. Sorgum tumbuh tegak dan mempunyai daya

adaptasi agroekologi yang luas, tahan terhadap kekeringan, produksi tinggi, perlu

input lebih sedikit, serta lebih tahan terhadap hama dan penyakit dibanding

tanaman pakan lain.

Sorgum memiliki kandungan nutrisi yang tinggi (332 kalori dan 11 g protein/100

g biji) pada biji dan bagian vegetatifnya (12,8% protein kasar) sehingga dapat

dibudidayakan secara intensif sebagai sumber pakan hijauan bagi ternak

ruminansia terutama pada musim kemarau (Oisat, 2011). Sebagai pakan ternak

ruminansia, hijauan sorgum biasanya dimanfaatkan sebagai sumber pakan bagi

ternak sapi perah dan ternak sapi yang digemukkan (Sirappa, 2003). Hijauan

sorgum ini sangat palatabel terutama tanaman yang masih muda dan yang sedang

berbunga. Menurut Siregar dan Djajanegara (1972), bahwa untuk produksi

Page 23: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

5

hijauan makanan ternak terbaik dipotong pada phase pertumbuhan vegetatif

(sebelum berbunga/ sorgum berbunga +/ - 53 hari), karena setelah fase tersebut

tidak terjadi pertambahan produksi karena pertumbuhannya sudah maksimal.

Nilai nutrisi yang dikandung sorgum pada fase vegetatif adalah 13,76%-15,66%

PK dengan 26,06%-31,85% kadar serat kasar (SK) (Purnomohadi, 2006).

Penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus tanpa diimbangi dengan

pemberian pupuk organik akan mengganggu sifat fisik, kimia, dan biologi tanah

yang selanjutnya memengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Salah satu

cara untuk menjaga keseimbangan sifat fisik dan kimiawi tanah serta mencegah

kerusakan lahan adalah konservasi dengan pupuk organik (Ditjen Peternakan,

1992). Salah satu pupuk organik yang umum digunakan dalam pemupukan

tanaman adalah pupuk kandang. Menurut Harahap (1993) bahwa pupuk kandang

dapat menambah tersedianya unsur hara bagi tanaman dan dapat memacu

pertumbuhan vegetatif tanaman. Pupuk kandang mempunyai kandungan unsur

hara yang berbeda-beda, salah satu faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut

adalah jenis hewannya (Soedyanto dan Hamadi, 1985).

Pada teknologi penggunaan pupuk untuk pertanian terdapat tiga hal yang

perlu diperhatikan dalam hubungannya dengan ketepatan dan kecermatan yaitu

dosis, waktu, dan cara pemupukan (Sabri, 1980). Menurut Anwar dan Bambang

(2000), pemberian pupuk kandang (kambing) dengan dosis 10 ton/ha mampu

meningkatkan produksi dari rumput raja (Pennisetum purpuroides). Lugio

(2004), menyatakan bahwa pemberian pupuk kandang (sapi, domba, dan kelinci)

dengan dosis 20 ton/ha dapat meningkatkan produksi hijauan berat segar dan

Page 24: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

6

berat kering dari rumput Panicum maximum cv. Riversdale. Selanjutnya,

menurut Widowati et al., (2004), pemberian pupuk kandang ayam menghasilkan

produksi tertinggi pada tanaman sayuran selada pada tanah andosol Cisarua

dengan takaran optimum ± 25 ton/ha. Berdasarkan hal ini, diharapkan

penggunaan berbagai jenis dan dosis penggunaan pupuk kandang yang tepat pada

Sorgum berpengaruh terhadap produksi segar, jumlah anakan, serta proporsi

batang dan daun.

E. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah:

1. terdapat pengaruh perbedaan jenis pupuk kandang terhadap produksi segar,

jumlah anakan, proporsi batang dan daun pada hijauan sorgum;

2. terdapat pengaruh perbedaan dosis pupuk kandang terhadap produksi segar,

jumlah anakan, proporsi batang dan daun pada hijauan sorgum;

3. terdapat jenis dan dosis pupuk kandang terbaik terhadap produksi segar,

jumlah anakan, proporsi batang dan daun pada hijauan sorgum.

Page 25: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Morfologi Tanaman Sorgum

Sorgum merupakan salah satu jenis serelia yang memunyai potensi besar untuk

dikembangkan di Indonesia karena memunyai daerah adaptasi yang luas.

Tanaman sorgum toleran terhadap kekeringan dan juga genangan air, dapat

berproduksi dilahan marjinal, serta relatif tahan terhadap gangguan hama dan

penyakit. Biji sorgum dapat digunakan sebagai bahan pangan dan pakan, serta

bahan baku industri, dengan kata lain sorgum dapat dikembangkan untuk

diversifikasi industri secara vertikal (Sirappa, 2003).

Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas

dan daerah beriklim sedang. Sorgum dibudidayakan pada ketinggian 0-700 m di

atas permukaan laut (dpl). Memerlukan suhu lingkungan 23°-34° C tetapi suhu

optimum berkisar antara 23° C dengan kelembaban relatif 20-40%. Sorgum tidak

terlalu peka terhadap keasaman (pH) tanah, tetapi pH tanah yang baik untuk

pertumbuhannya adalah 5.5-7.5 (Rismunandar 1989). Tanaman Sorgum tahan

terhadap kekeringan, sebagai perbandingan satu kg bahan kering Sorgum hanya

memerlukan sekitar 332 kg air selama pembudidayaan, sedangkan pada jumlah

bahan kering yang sama, jagung membutuhkan 368 kg, barley 434 kg, dan

gandum 514 kg air (Suprapto dan Mudjisihono, 1987).

Page 26: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

8

Beberapa varietas sorgum yang telah dikenal di Indonesia adalah Malang 26,

Birdroof, Katengu, Protoria, Darsa, dan Cempaka. Varietas-varietas yang

dikembangkan oleh Balai Penelitian Tanaman Pangan Bogor diantaranya adalah

varietas UPCA-S1, UPCA-S2, No. 46, No. 6C dan No.7C. Balai penelitian

tanaman serealia Indonesia pada tahun 2001 telah melepas dua varietas Sorgum

unggul baru yaitu Kawali dan Numbu yang berasal dari India. Potensi hasil

kedua varietas tersebut masing-masing 4,67 ton/ha dan5,05 ton/ha dengan

rata-rata hasil 0,3 ton/ha dan berumur 90 hari. Varietas Kawali dan Numbu

memiliki tangkai yang kompak dan besar, tahan terhadap rebah, penyakit karat

serta penyakit bercak daun. Kedua varietas ini ditanam dibeberapa daerah antara

lain di Demak dan Gunung kidul (Jawa Tengah) serta daerah Bantul, Yogyakarta

(Yanuwar, 2002). Numbu merupakan varietas Sorgum yang berumur 100 – 105

hari dengan tinggi tanaman ± 187 cm. Biji sorgum varietas numbu berwarna

krem dengan bentuk biji bulat lonjong. Kelebihan dari sorgum varietas ini

adalah mudah dirontokkan, tahan terhadap bercak dan karat daun. Bobot biji

sorgum varietas ini mencapai 36 – 37 g dengan potensi hasil panen 4 – 5 ton/ha

(DIY Agricenter, 2008).

Daun sorgum berbentuk mirip seperti daun jagung, tetapi daun sorgum dilapisi

oleh sejenis lilin yang agak tebal dan berwarna putih. Lapisan lilin ini berfungsi

untuk menahan atau mengurangi penguapan air dari dalam tubuh tanaman,

sehingga mendukung resistansi terhadap kekeringan (Mudjisihono dan Suprapto

,1987). Ukuran daun meningkat dari bawah (pertama ketika mulai tumbuh) ke

atas umumnya sampai daun ketiga atau keempat kemudian menurun sampai daun

Page 27: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

9

bendera. Jumlah daun pada saat dewasa berkorelasi dengan panjang periode

vegetatif tetapi, umumnya berkisar antara 7 - 18 helai daun atau lebih.

Menurut Sumantri (1994), batang sorgum tegak lurus dan beruas-ruas, setiap ruas

memunyai alur yang letaknya berselang-seling, dari setiap buku keluar daun

berhadapan dengan alur. Tinggi batang sorgum beragam mulai kurang dari 150

cm hingga lebih dari 2,5 meter. Batang tanaman sorgum beruas-ruas dan berbuku-

buku, tidak bercabang dan pada bagian tengah batang terdapat seludang pembuluh

yang diselubungi oleh lapisan keras (sel-sel parenchym). Sistem perakaran

sorgum terdiri dari akar-akar primer dan sekunder yang panjangnya hampir dua

kali panjang akar jagung pada tahap pertumbuhan yang sama sehingga merupakan

faktor utama penyebab toleransi sorgum terhadap kekeringan (Thomas

et al. 1976).

Toleransi sorgum terhadap kekeringan disebabkan karena pada endodermis akar

Sorgum terdapat endapan silika yang berfungsi mencegah kerusakan akar pada

kondisi kekeringan. Sorgum juga efisen dalam penggunaan air karena didukung

oleh sistem perakaran Sorgum yang halus dan letaknya agak dalam sehingga

mampu menyerap air dengan cukup (Doggett, 1970).

Rangkaian bunga sorgum terdapat di ujung tanaman. Bunga tersusun dalam

malai. Rangkaian bunga ini nantinya akan menjadi bulir-bulir Sorgum. Bunga

terbentuk setelah pertumbuhan vegetatif, bunga berbentuk malai bertangkai

panjang tegak lurus terlihat pada pucuk batang (Sumantri, 1994). Setiap malai

memunyai bunga jantan dan bunga betina. Persarian berlangsung hampir tanpa

Page 28: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

10

bantuan serangga. Kira-kira 95% dari bunga betina yang berbuah adalah hasil

persarian sendiri (Mudjisihono, 1987).

B. Penggunaan Hijauan Sorgum sebagai Pakan Ternak

Konsumsi rata-rata setiap ekor sapi adalah 15 kg hijauan/hari (Direktorat Jenderal

Perkebunan 1996). Jika para peternak hanya mengandalkan hijauan dari rumput

gajah, tentunya hal ini akan sangat memprihatinkan, karena pada musim kemarau

sudah pasti ternak akan kekurangan hijauan yang disebabkan rumput gajah tidak

dapat hidup dimusim kemarau. Maka dalam hal ini sorgum sangat berperan untuk

memenuhi kekurangan hijauan tersebut, karena seperti yang sudah dibahas

sebelumnya bahwa sorgum itu dapat hidup dengan baik walaupun dimusim

kemarau. Selain itu nutrisi daun sorgum setara dengan rumput gajah. Dengan

melihat segala kelebihannya, tanaman yang juga dikenal dengan nama hermada

ini menjadi alternatif potensial sumber pakan ternak.

Berdasarkan penelitian Praptiwi, Irine Ike et al., (2010), bahwa uji statistik

menunjukkan konsumsi ternak akan daun sorgum dalam keadaan segar pada

varietas Numbu (13,11 kg/hr) mendekati konsumsi ternak akan rumput lapangan

yang biasa diberikan (14,79 kg/hr). Konsumsi akan daun varietas Numbu nyata

lebih tinggi (p<0,05), sedangkan varietas He gari genjah (12,39 kg/hr) dan Kawali

(12,25 kg/hr) tidak berbeda nyata (p>0,05). Ternak sapi termasuk ternak yang

selektif, sering memilih bahan pakan yang paling disukai. Dengan jumlah

konsumsi daun sorgum yang hampir sama dengan konsumsi akan rumput yang

biasa dikonsumsi, hal ini mengindikasikan bahwa kesukaan ternak akan limbah

Page 29: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

11

tersebut cukup besar. Palatabilitas/kesukaan pakan dipengaruhi oleh beberapa

faktor diantaranya rasa, bentuk dan bau dari pakan itu sendiri (Tillman dkk,

1991). Berdasarkan data di lapangan, konsumsi akan daun tanaman sorgum

rendah, menurut Sarwono dan Arianto (2003), ternak sapi dengan kisaran bobot

badan 200-250 kg mampu mengkonsumsi bahan kering ransum 3,5% dari bobot

badan, perbedaan ini disebabkan karena kebiasaan ternak dalam mengkonsumsi

pakan hijauan yang diberikan, jumlah daun sorgum yang dikonsumsi hampir sama

dengan jumlah rumput yang dikonsumsi. Menurut Sarwono dan Arianto (2003),

kemampuan sapi mengkonsumsi ransum sangat terbatas. Keterbatasan itu

dipengaruhi oleh faktor ternak, keadaan pakan dan faktor luar seperti suhu dan

kelembaban udara.

C. Pupuk dan Pemupukan

Pupuk adalah suatu bahan yang bersifat organik ataupun anorganik, bila

ditambahkan ke dalam tanah ataupun tanaman dapat menambah unsur hara serta

dapat memerbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, atau kesuburan tanah.

Pemupuk kandang adalah cara-cara atau metode pemberian pupuk atau bahan-

bahan lain seperti bahan kapur, bahan organik, pasir atau pun tanah liat ke dalam

tanah. Jadi pupuk adalah bahannya, sedangkan pemupuk kandang adalah cara

pemberiannya. Pupuk banyak macam dan jenis-jenisnya serta berbeda pula

sifat-sifatnya dan berbeda pula reaksi dan peranannya di dalam tanah dan

tanaman. Hal-hal tersebut, agar diperoleh hasil pemupupuk kandang yang efisien

dan tidak merusak akar tanaman maka perlulah diketahui sifat, macam, dan jenis

pupuk dan cara pemberian pupuk yang tepat (Hasibuan, 2006).

Page 30: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

12

Pupuk dapat digolongkan menjadi dua, yakni pupuk organik dan pupuk

anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk

hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri

pengurai, misalnya pupuk kompos dan pupuk kandang. Pupuk kompos berasal

dari sisa-sisa tanaman, dan pupuk kandang berasal dari kotoran ternak. Pupuk

organik memunyai komposisi kandungan unsur hara yang lengkap, tetapi

jumlah tiap jenis unsur hara tersebut rendah tetapi kandungan bahan organik di

dalamnya sangatlah tinggi, sedangkan pupuk anorganik adalah jenis pupuk yang

dibuat oleh pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia, sehingga memiliki

kandungan persentase yang tinggi. Contoh pupuk anorganik adalah urea, TSP

dan Gandasil (Novizan, 2007)

Pupuk organik memiliki peran penting antara lain sebagai berikut:.

1. memerbaiki struktur tanah.

Pada saat penguraian bahan organik oleh organisme di dalam tanah dibentuk

produk yang memunyai sifat sebagai perekat, yang lalu mengikat butir-butir

pasir menjadi butiran yang lebih besar.

2. menaikkan daya serap tanah terhadap air

Bahan organik memunyai daya absorpsi yang besar terhadap air tanah. Hal itu

membuat pupuk organik sering kali memunyai pengaruh positif terhadap hasil

tanaman, terutama pada musim panas yang kering.

3. menaikkan kondisi kehidupan di dalam tanah

Hal ini terutama disebabkan karena organisme di dalam tanah dapat

memanfaatkan bahan organik sebagai makanan. Berbagai organisme di dalam

Page 31: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

13

tanah dapat memanfaatkan bahan organik sebagai makanan. Berbagai

organisme itu di dalam tanah memunyai fungsi penting yang beraneka

ragam sifatnya.

4. mengandung zat makanan tanaman

Berbagai zat makanan tanaman hanya sebagian dapat diserap oleh tanaman.

Bagian yang penting daripadanya baru tersedia sesudah terurainya bahan

organik itu. Pupuk organik biasanya menunjukkan pengaruh reaksi- reaksi

nitrogen yang jelas terlihat (Rinsema, 1993).

D. Pupuk Kandang

Salah satu jenis pupuk organik adalah pupuk kandang. Menurut Syekhfani (2000)

bahwa pupuk organik memiliki sifat yang alami dan tidak merusak tanah,

menyediakan unsur makro (nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, dan belerang) dan

mikro (besi, seng, boron, kobalt, dan molibdenium). Selain itu pupuk organik

berfungsi untuk meningkatkan daya menahan air, aktivitas mikrobiologi tanah,

nilai kapasitas tukar kation dan memerbaiki struktur tanah. Menurut Setiawan

(2002), pengaruh pemberian pupuk organik secara tidak langsung memudahkan

tanah untuk menyerap air.

Pupuk kandang merupakan pupuk organik dari hasil fermentasi kotoran padat dan

cair (urine) hewan ternak yang umumnya berupa mamalia dan unggas. Pupuk

organik (pupuk kandang) mengandung unsur hara lengkap yang dibutuhkan

tanaman untuk pertumbuhannya. Selain mengandung unsur hara makro seperti

nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), pupuk kandang pun mengandung unsur

Page 32: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

14

mikro seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur (S). Unsur fosfor

dalam pupuk kandang sebagian besar berasal dari kotoran padat, sedangkan

nitrogen dan kalium bersal dari kotoran cair (Santoso, 2002).

Penggunaan pupuk kandang pada hijauan makanan ternak dapat meningkatkan

kandungan nutrisi dan hasil produksi pada hijauan, hal ini disebabkan pada

kotoran ternak masih mengandung nutrisi atau zat padat yang potensial untuk

dimanfaatkan. Limbah ternak kaya akan nutrient (zat makanan) seperti protein,

lemak, bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN), vitamin, mineral, mikroba atau

biota, dan zat-zat yang lain (unidentified subtances) (Dinas Peternakan Provinsi

Riau, 2003). Jenis pupuk kandang berdasarkan jenis ternak atau hewan yang

menghasilkan kotoran antara lain adalah pupuk kandang sapi, pupuk kandang

kuda, pupuk kandang kambing atau domba, pupuk kandang babi, dan pupuk

kandang unggas (Hasibuan, 2006).

Petani di beberapa daerah memisahkan antara pupuk kandang padat dan cair.

Pupuk kandang padat, yaitu kotoran ternak yang berupa padatan baik belum

dikomposkan mau pun sudah dikomposkan sebagai sumber hara terutama N bagi

tanaman dan dapat memerbaiki sifat kimia, biologi, dan fisik tanah. Penanganan

pupuk kandang padat akan sangat berbeda dengan pupuk kandang cair.

Penanganan pupuk kandang padat oleh petani umumnya adalah dengan

mengumpulkan kotoran ternak besar 1 - 3 hari sekali pada saat pembersihan

kandang, kemudian ditumpuk di suatu tempat tertentu. Petani yang telah maju

ada yang memberikan mikroba dekomposer dengan tujuan untuk mengurangi bau

Page 33: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

15

dan mempercepat pematangan, tetapi banyak pula yang hanya sekedar ditumpuk

dan dibiarkan sampai pada waktunya digunakan ke lahan.

D.1 Pupuk kandang sapi

Pupuk kandang sapi memunyai kadar serat yang lebih tinggi dibanding pupuk

kandang lainnya seperti selulosa, hal ini terbukti dari hasil pengukuran parameter

C/N rasio yang cukup tinggi yaitu >40 (Hartatik dan Widowati, 2010). Tingginya

kadar C dalam pupuk kandang sapi menghambat penggunaan langsung ke lahan

pertanian karena akan menekan pertumbuhan tanaman utama. Penekanan

pertumbuhan terjadi karena mikroba dekomposer akan menggunakan N yang

tersedia untuk mendekomposisi bahan organik tersebut sehingga tanaman utama

akan kekurangan N. Penggunaan pupuk kandang sapi yang maksimal harus

dilakukan pengomposan agar menjadi kompos pupuk kandang sapi dengan rasio

C/N di bawah 20, selain masalah rasio C/N, pemanfaatan pupuk kandang sapi

secara langsung juga berkaitan dengan kadar air yang tinggi. Petani umumnya

menyebutnya sebagai pupuk dingin. Bila pupuk kandang dengan kadar air yang

tinggi diaplikasikan secara langsung akan memerlukan tenaga yang lebih banyak

serta proses pelepasan amoniak masih berlangsung. Hal ini diperkuat oleh

Prajnanta (2009) pupuk kandang yang tidak matang atau dikomposkan akan

berbahaya bagi tanaman sebab masih mengeluarkan gas selama

proses pembusukannya.

Berdasarkan hasil penelitian Novia Neltriana (2015) bahwa pupuk kandang

kotoran sapi dosis 15 ton/ha memberikan pengaruh yang terbaik terhadap

pertumbuhan dan hasil ubi jalar.

Page 34: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

16

D.2 Pupuk kandang kambing

Tekstur dari kotoran kambing adalah khas, karena berbentuk butiran-butiran yang

agak sukar dipecah secara fisik sehingga sangat berpengaruh terhadap proses

dekomposisi dan proses penyediaan haranya. Nilai rasio C/N pupuk kandang

kambing umumnya > 30. Pupuk kandang yang baik harus memunyai rasio C/N

<20, sehingga pupuk kandang kambing akan lebih baik penggunaannya bila

dikomposkan terlebih dahulu. Jika pupuk kandang akan digunakan secara

langsung, pupuk kandang ini akan memberikan manfaat yang lebih baik pada

musim kedua pertanaman. Kadar air pupuk kandang kambing relatif lebih rendah

dari pupuk kandang sapi dan sedikit lebih tinggi dari pupuk kandang ayam. Kadar

hara pupuk kandang kambing mengandung kalium yang relatif lebih tinggi dari

pupuk kandang lainnya, sedangkan kadar hara N dan P hampir sama dengan

pupuk kandang lainnya.

Menurut Amalia et al., (2000) pemberian pupuk kandang kambing dengan dosis

20 ton/ha memunyai pengaruh nyata (p<0,05) terhadap kualitas mau pun kuantitas

tinggi tanaman, jumlah anakan, produksi hijauan segar dan produksi bahan kering

Rumput Benggala yang ditanam dengan menggunakan pols.

D.3 Pupuk kandang ayam

Pengunaan pupuk kandang ayam berfungsi untuk memerbaiki struktur fisik dan

biologi tanah, menaikkan daya serap tanah terhadap air. Pemberian pupuk

kandang berpengaruh dalam menurunkan pH, hal ini disebabkan karena bahan

organik dari pupuk kandang dapat menetralisir sumber kemasaman tanah. Pupuk

Page 35: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

17

kandang juga akan menyumbangkan sejumlah hara kedalam tanah yang dapat

berfungsi guna menunjang pertumbuhan dan perkembangannya, seperti N, P, K

(Djafaruddin, 1970). Bila dihitung dari bobot badannya, kotoran ayam lebih besar

dari kotoran ternak lainnya, dimana setiap 1.000 kg/tahun bobot ayam hidup,

dapat menghasilkan 2.140 kg/tahun kotoran kering, sedangkan kotoran sapi

dengan bobot badan yang sama menghasilkan kotoran kering hanya 1.890

kg/tahun. Demikian pula dilihat dari segi kandungan hara yang dihasilkan dimana

setiap ton kotoran ayam terdapat 65,8 kg N, 13,7 kg P dan 12,8 kg K. Lain dari

pada itu, kotoran sapi dengan bobot kotoran yang sama mengandung 22 kg N, 2,6

kg P dan 13,7 kg K. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dikatakan pemakaian

pupuk kotoran unggas akan jauh lebih baik dari pada kotoran ternak lainya

(Nurhayati, 1988).

Pemanfaatan pupuk kandang ayam termasuk luas, umumnya dipergunakan oleh

petani sayuran dengan cara mengadakan dari luar wilayah tersebut, misalnya

petani kentang di Dieng mendatangkan pupuk kandang ayam yang disebut dengan

chiken manure (CM) atau kristal dari Malang, Jawa Timur. Pupuk kandang

broiler memunyai kadar hara P yang relatif lebih tinggi dari pupuk kandang

lainnya. Kadar hara ini sangat dipengaruhi oleh jenis konsentrat yang diberikan,

selain itu dalam kotoran ayam tersebut tercampur sisa-sisa makanan ayam serta

sekam sebagai alas kandang sehingga dapat menyumbangkan tambahan hara ke

dalam pupuk kandang terhadap sayuran. Beberapa hasil penelitian aplikasi pupuk

kandang ayam selalu memberikan respon tanaman yang terbaik pada musim

pertama. Hal ini terjadi karena pupuk kandang ayam relatif lebih cepat

Page 36: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

18

terdekomposisi serta memunyai kadar hara yang cukup pula jika dibandingkan

dengan jumlah unit yang sama dengan pupuk kandang lainnya (Widowati

et al, 2005).

Jumlah pemberian pupuk kandang ayam rata- rata yang biasa diberikan di

Indonesia berkisar 20-30 ton/ha. Apabila pemberian dosis pupuk kandang

berkurang akan mengakibatkan pertumbuhan bibit kopi arabika semakin rendah.

Menurut Sajimin et al., (2011) pemberian pupuk kandang ayam 20 ton/ha

menghasilkan kandungan protein kasar tertinggi pada Alfalfa. Selanjutnya

menurut Widowati et al., (2004), pemberian pupuk kandang ayam menghasilkan

produksi tertinggi pada tanaman sayuran selada pada tanah andosol Cisarua

dengan takaran optimum ± 25 ton/ha.

E. Penggunaan Pupuk Kandang pada Tanaman

Pada lahan kering, pupuk kandang dapat diaplikasikan dengan beberapa cara yaitu

disebar di permukaan tanah kemudian dicampur pada saat pengolahan tanah,

dalam larikan, dan dalam lubang-lubang tanam. Metode aplikasi berkaitan

dengan jenis tanaman yang akan ditanam. Pemberian pupuk kandang pada

tanaman sayuran mencapai 20-30 ton/ha, sedangkan tanaman pangan lahan kering

seperti jagung, kedelai, padi gogo dan lain-lain sejumlah 1-2 ton/ha. Pemberian

pupuk kandang ayam sebesar 2 ton/ha dengan kadar N, P2O5 dan K sebesar

berturut-turut 0,76%, 14,13%, dan 0,1% pada lahan kering di Pleihari-Kalimantan

Selatan meningkatkan produksi biji kering pipilan sebesar 4%

(Sudriatna et al., 2006).

Page 37: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

19

Pengaruh pemberian pupuk kandang tidak terlalu besar pada pertanaman pertama.

Hasil penelitian Sutriadi et al., (2005), menunjukkan bahwa dengan aplikasi

pupuk kandang ayam sebesar 2 ton/ha meningkatkan produksi jagung sebanyak

6% pada musim pertama sedangkan pada musim kedua sebesar 40% pada

perlakuan tanpa dan dengan bahan organik, peningkatan antar musim mencapai

enam setengah kali. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh pemberian pupuk

kandang umumnya terlihat terutama pada musim kedua (residu). Kualitas pupuk

kandang sangat berpengaruh terhadap respon tanaman. Pupuk kandang (pupuk

kandang) ayam secara umum memunyai kelebihan dalam kecepatan penyediaan

hara, komposisi hara seperti kadar N, P, K, dan Ca dibanding pupuk kandang sapi

dan kambing.

Pada pengujian Widowati et al., (2004), pemberian pupuk kandang ayam

menghasilkan produksi tertinggi pada tanaman sayuran selada pada tanah Andisol

Cisarua dengan takaran optimum ± 25 ton/ha. Demikian pula hasil penelitian

Suastika et al., (2005), diperoleh hasil yang sama dimana pemberian pupuk

kandang ayam takaran 1 ton/ha yang dikombinasikan dengan fosfat alam Tunisia

sebesar 1 ton/ha pada tanah Oxisol Pleihari menghasilkan 4,21 ton/ha jagung

sedangkan yang menggunakan pupuk kandang sapi dengan takaran dan fosfat

alam Tunisia yang sama hanya diperoleh 2,96 ton/ha, namun demikian

penggunaan pupuk kandang sapi juga telah dipergunakan secara meluas. Hasil

penelitian Sunarti (2000), pada tanah Podzolik Merah Kuning Desa Batin Jambi

yang menggunakan pupuk kandang sapi dengan diberi mulsa jerami diperoleh

takaran maksimum sebesar 18,18 ton/ha dengan tanaman indikator jagung

diperoleh produksi sebesar 6,35 ton/ha. Syukur et al., (2000), yang telah

Page 38: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

20

mengaplikasikan pupuk kandang sapi pada tanaman turus nilam pada tanah

Regosol memperoleh takaran maksimum sebesar 20 ton/ha, demikian juga dengan

serapan hara N, P, dan K yang tertinggi pula. Adimihardja et al., (2000)

melaporkan pemberian beberapa jenis pupuk kandang sapi, kambing dan ayam

dengan takaran 5 ton/ha pada tanah Ultisol Jambi nyata meningkatkan kadar C-

organik tanah, dan hasil jagung dan kedelai.

Penggunaan dosis pupuk kandang juga mempengaruhi produktivitas dan

kandungan nutrisi dari tanaman pakan. Pada hasil penelitian Sajimin et al.,

(2011), pupuk kandang dengan dosis 20 ton/ha menghasilkan pertumbuhan

tanaman dan produksi hijauan alfalfa tertinggi.

F. Kualitas Pupuk Kandang

Manfaat dari penggunaan pupuk kandang telah diketahui berabad-abad lampau

bagi pertumbuhan tanaman, baik pangan, ornamental, maupun perkebunan. Hal

yang harus mendapat perhatian khusus dalam penggunaan pupuk kandang adalah

kadar haranya yang sangat bervariasi. Komposisi hara ini sangat dipengaruhi oleh

beberapa faktor seperti jenis dan umur hewan, jenis makanannya, alas kandang,

dan penyimpanan atau pengelolaan. Kandungan unsur-unsur hara di dalam pupuk

kandang tidak hanya tergantung dari jenis ternak, tetapi juga tergantung dari

makanan dan air yang diberikan, umur dan bentuk fisik dari ternak. Kandungan

unsur hara dan rasio C/N dalam berbagai jeis pupuk kandang dapat dilihat

pada Tabel 1.

Page 39: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

21

Tabel 1. Kandungan hara dan rasio C/N di dalam pupuk kandang

Sumber Pupukkandang

KadarAir

BahanOrganik

N P2O5 K2O CaORasioC/N

--------------------------------- % ----------------------------------Sapi 80 16 0,3 0,2 0,15 0,2 20-25Kambing 64 31 0,7 0,4 0,25 0,4 20-25Ayam 57 29 1,5 1,3 0,8 4,0 9-11

Sumber: Pinus Lingga (1991)

Tabel 2. Kandungan hara beberapa pupuk kandang

Sumber Pukan N P K Ca Mg S Fe----------------------------------ppm---------------------------------------

Sapi perah 0,53 0,35 0,41 0,28 0,11 0,05 0,004Sapi daging 0,65 0,15 0,30 0,12 0,10 0,09 0,004Unggas 1,50 0,77 0,89 0,30 0,88 0,00 0,100Domba 1,28 0,19 0,93 0,59 0,19 0,09 0,020

Sumber: Tan (1993)

G. Kompos Pupuk Kandang

Pengomposan diartikan sebagai proses dekomposisi secara biologi untuk

mencapai bahan organik yang stabil. Proses pengomposan menghasilkan panas.

Dihasilkannya panas tersebut merupakan indikator dihasilkannya produk kompos

akhir yang stabil, bebas dari patogen dan biji-biji gulma, berkurangnya bau, dan

lebih mudah diaplikasikan ke lapangan. Perlakuan pengomposan juga dapat

meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman, karena perubahan bentuk dari

tidak tersedia menjadi mudah tersedia. Pada Tabel 3, di bawah menunjukkan

bahwa dengan adanya pengomposan meningkatkan kadar hara N, P, K, Ca, dan

Mg; menurunkan rasio C/N dan kadar air per unit yang sama.

Page 40: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

22

Tabel 3. Kandungan hara dan rasio C/N di dalam pupuk kandang segar danpupuk kandang yang sudah dikomposkan

Jenis bahan asalKadar hara

N P K C/NBahan segar -----------------%-------------Kotoran sapi 1,53 0,67 0,70 41,46Kotoran kambing 1,41 0,54 0,75 32,98Kotoran ayam 1,50 1,97 0,68 18,12Kompos -----------------%-------------Kotoran sapi 2,34 1,08 0,69 16,8Kotoran kambing 1,85 1,14 2,49 11,3Kotoran ayam 1,70 2,12 1,45 10,8

Sumber: Widowati et al,.(2005)

H. Produksi Segar Tanaman

Produksi berat segar diperoleh dengan cara menimbang berat segar masing-

masing perlakuan pada saat defoliasi. Berat segar hijauan kemudian dipotong

kecil-kecil untuk memudahkan penimbangan (Steel dan Torrie, 1993).

Pada umur 110 hari, hijauan sorgum di panen sebelum berbiji. Produksi bagian

atas tanaman, yang terdiri dari daun dan batang bervariasi diantara varietas atau

galur yang diuji dan antar panen. Produksi paling rendah pada periode ratton 2

dan paling tinggi pada ratoon 1. Produksi panen awal berkisar 7,09 –16,36 ton/ha.

Produksi bagian atas tertinggi dicapai oleh varietas PAC 537, yaitu 16,36 ton/ha,

disusul varietas Super 1 yaitu 14,58 ton/ha dan terendah galur G2 yaitu 7,09

ton/ha. Pada Ratoon 1, semua tanaman sudah mulai berbunga pada 45 hari masa

ratoon 1. Produksi bagian atas tanaman varietas/galur yang diuji meningkat, yaitu

berkisar antara 12,42 - 18,42 ton/ha. PAC 537 menghasilkan produksi bagian atas

tertinggi yaitu 18,42 ton. Tanaman sorghum dapat tumbuh dan beradaptasi

dengan baik dilahan kering beriklim kering, dengan curah hujan rendah dan

Page 41: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

23

musim kemarau panjang seperti Gunung Kidul Yogyakarta, dengan curah hujan

1324 mm/tahun dengan hari hujan 59 hari/tahun. Produksi hijauan dalam 3 kali

panen (1 tahun), bervariasi antara varietas/galur dan antar panen. Produksi

hijauan varietas/galur PAC 537 konsisten paling tinggi baik pada panen awal

maupun ratoon 1 dan 2, diikuti Super 1 (Anonim, 2015)

I. Jumlah Anakan Tanaman

Pada beberapa varietas sorgum, batangnya dapat menghasilkan tunas baru

membentuk percabangan atau anakan dan dapat tumbuh menjadi individu baru

selain batang utama (House 1985). Ruas batang sorgum bersifat gemmiferous,

setiap ruas terdapat satu mata tunas yang bisa tumbuh sebagai anakan atau

cabang. Tunas yang tumbuh pada ruas yang terdapat di permukaan tanah akan

tumbuh sebagai anakan, sedangkan tunas yang tumbuh pada batang bagian atas

menjadi cabang (Arthswager 1948). Pertumbuhan tunas atau anakan bergantung

pada varietas dan lingkungan tumbuh tanaman sorgum. Pada suhu kurang dari

180 C memicu munculnya anakan pada fase pertumbuhan daun ke-4 sampai ke-6.

Tanaman sorgum tahunan mampu menghasilkan anakan 2-3 kali lebih banyak dari

sorgum semusim. Kemampuan menghasilkan anakan dan tunas lebih banyak

menjadikan tanaman sorgum bisa dipanen untuk kemudian di ratun (Hunter and

Anderson 1997, Du Plessis 2008).

Santoso (2007), bahwa nitrogen merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman

terutama dalam pembentukan anakan. Selanjutnya menurut Simanungkalit (2006),

Page 42: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

24

bahwa fosfor berfungsi untuk merangsang pertumbuhan dan pembentukan anakan

atau tunas pada tanaman serealia.

Hardjowigeno (1987), mengatakan bahwa perlu diperhatikan ketersediaan unsur

N dan P agar unsur yang diserap tanaman terdapat dalam keadaan seimbang. Hal

ini diketahui bahwa fungsi dari nitrogen adalah untuk memacu pertumbuhan

vegetatif, sedangkan fungsi fosfor adalah untuk memacu pertumbuhan generatif.

J. Proposi Batang dan Daun

Daun merupakan organ penting bagi tanaman, karena fotosintat sebagai bahan

pembentuk biomasa tanaman dihasilkan dari proses fotosintesis yang terjadi di

daun (Sitompul dan Guritno 1995). Sorgum memunyai daun berbentuk pita,

dengan struktur terdiri atas helai daun dan tangkai daun. Posisi daun terdistribusi

secara berlawanan sepanjang batang dengan pangkal daun menempel pada ruas

batang. Panjang daun sorgum rata-rata 1 m dengan penyimpangan 10-15 cm dan

lebar 5-13 cm (Arthswager 1948, House 1985). Jumlah daun bervariasi antara 7-

40 helai, bergantung pada varietas (Arthswager 1948, Martin 1970, Gardner

et al. 1981).

Daun melekat pada buku-buku batang dan tumbuh memanjang, yang terdiri atas

pelepah dan helaian daun. Pada pertemuan antara pelepah dan helaian daun

terdapat ligula (ligule) dan kerah daun (dewlaps). Helaian daun muda kaku dan

tegak, kemudian menjadi cenderung melengkung pada saat tanaman dewasa.

Helaian daun berbentuk lanselot, lurus mendatar, berwarna hijau muda hingga

hijau tua dengan permukaan mengkilap oleh lapisan lilin. Stomata berada pada

Page 43: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

25

permuakaan atas dan bawah daun. Tulang daun lurus memanjang dengan warna

bervariasi dari hijau muda, kuning hingga putih, bergantung pada varietas

(Arthswager 1948).

Keunikan daun sorgum terdapat pada sel penggerak yang terletak di sepanjang

tulang daun. Sel ini dapat menggulung daun secara cepat bila terjadi kekeringan,

untuk mengurangi transpirasi. Pelepah daun melekat pada ruas dan menyelimuti

batang, agak tebal dan semakin tipis di pinggir, dengan lebar sekitar 25-30 cm

atau beragam, bergantung varietas, bagian dalamnya berwarna putih dan

mengkilat, sedangkan bagian luar berwarna hijau dan berlapis lilin. Permukaan

pelepah licin hingga berambut (Arthswager 1948, Du Plessis 2008).

Batang tanaman sorgum merupakan rangkaian berseri dari ruas (internodes) dan

buku (nodes), tidak memiliki kambium. Pada bagian tengah batang terdapat

seludang pembuluh yang diselubungi oleh lapisan keras (sel-sel parenchym). Tipe

batang bervariasi dari solid dan kering hingga sukulen dan manis. Jenis sorgum

manis memiliki kandungan gula yang tinggi pada batang gabusnya, sehingga

berpotensi dijadikan sebagai bahan baku gula sebagaimana halnya tebu (Hunter

and Anderson 1997, Hoeman 2012). Bentuk batang tanaman sorgum silinder

dengan diameter pada bagian pangkal berkisar antara 0,5-5,0 cm. Tinggi batang

bervariasi, berkisar antara 0,5-4,0 m, bergantung pada varietas (House 1985,

Arthswager 1948, Du Plessis 2008).

Ruas batang sorgum pada bagian tengah tanaman umumnya panjang dan seragam

di banding ruas pada bagian bawah dan atas tanaman. Ruas paling panjang

terdapat pada ruas terakhir (ujung tanaman), yang berupa tangkai malai.

Page 44: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

26

Permukaan ruas batang sorgum mirip dengan tanaman tebu, yaitu diselimuti oleh

lapisan lilin yang tebal, kecuali pada ujung batang. Lapisan lilin paling banyak

pada bagian atas dari pelepah daun, yang berfungsi mengurangi transpirasi

sehingga sorgum toleran terhadap kekeringan. Buku pada batang sorgum rata

dengan ruasnya, pada bagian ini tumbuh akar tunjang dan tunas (Arthswager

1948, Du Plessis 2008). Bagian dalam batang sorgum seperti spon setelah tua.

Pada kondisi kekeringan, bagian dalam batang sorgum bisa pecah

(Du Plessis 2008).

Page 45: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2017—April 2017. Tempat

penelitian, yaitu di Jalan Bhineka, Kelurahan Beringin Raya, Kecamatan

Kemiling, Bandar Lampung, Lampung.

B. Bahan dan Alat Penelitian

B.1 Bahan penelitian

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini berupa: bibit sorgum spesies

sorghum bicolor l. moench varietas super 1 (diperoleh dari PT. Andini), pupuk

kandang kotoran sapi dengan pakan utama hijauan (diperoleh dari skandang

Jurusan Peternakan), pupuk kandang kotoran kambing dengan pakan utama

hijauan (diperoleh dari kandang Jurusan Peternakan), pupuk kandang kotoran

ayam broiler dengan pakan ransum broiler (diperoleh dari peternakan Ayam

Pinang Jaya), sekam (diperoleh dari pabrik penggilingan padi), abu, kapur dolomit

(diperoleh dari toko pertanian), Effective Microorganisme (EM-4) (diperoleh dari

toko pertanian), dan air sumur.

Page 46: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

28

B.2 Alat penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah lahan seluas 200 m2, cangkul,

sabit, timbangan gantung, timbangan analitik, karung, terpal, kantong plastik,

dan ember.

C. Metode Penelitian

C.1 Rancangan perlakuan

Masing-masing perlakuan pada penelitian ini adalah :

1. Perlakuan utama: jenis pupuk kandang terdiri dari 3, yaitu:

K1 : pupuk kandang kotoran sapi;

K2 : pupuk kandang kotoran kambing;

K3 : pupuk kandang kotoran ayam.

2. Perlakuan pada anak petak: dosis penggunaan kotoran ternak meliputi:

R0 : 0 (ton/ha);

R1 : 15 (ton/ha);

R2 : 20 (ton/ha);

R3 : 25 (ton/ha)

C.2 Rancangan percobaan

Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan teknik

penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan metode split splot design

(rancangan petak terbagi). Hal ini karena dalam perlakuan utama terdapat

perlakuan anak petak. Perlakuan utama berupa jenis-jenis pupuk kandang

Page 47: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

29

sedangkan perlakuan anak petak pada masing-masing perlakuan utama berupa

dosis penggunaan pupuk kandang. Bibit yang digunakan berupa biji. Setiap unit

perlakuan percobaan berupa petak berukuran 2 x 1,8 m. Setiap unit percobaan

diulang sebanyak 3 kali, sehingga didapat 36 unit percobaan.

Gambar 1. Tata letak percobaan

Page 48: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

30

C.3 Pelaksanaan penelitian

Penelitian ini dilaksanakan secara eksperimental yang terdiri dari beberapa

tahapan yaitu : tahap pembuatan kompos kotoran sapi dan kambing, tahap

budidaya sorgum, serta pengukuran produksi segar, jumlah anakan, proporsi

batang dan daun.

C.3.1 Pembuatan kompos

Pembuatan kompos dilakukan dengan cara fermentasi menggunakan starter

bakteri yang berasal dari EM4. Menurut Bahar dan Haryanto (1999), cara

pembuatan kompos ini meliputi: mengumpulkan feses sapi atau feses kambing,

kemudian dipindahkan ke tempat pembuatan pupuk organik. Tempat pemrosesan

pembuatan pupuk organik harus dijaga agar tidak mendapatkan panas langsung

dari sinar matahari dan terlindung dari air hujan, selanjutnya feses tersebut

dicampur dengan probiotik atau EM4 sebanyak 2,5 kg probiotik untuk setiap ton

pupuk, setelah itu ditumpuk pada tempat yang telah disiapkan dengan ketinggian

tumpukan sekitar 80 cm. Periode pembuatan kompos dilakukan selama 14 hari.

Keberhasilan proses dekomposisi tersebut akan diikuti dengan peningkatan

temperatur hingga mencapai sekitar 70°C kemudian menurun yang menunjukkan

adanya pendinginan yang disebabkan oleh berkurangnya proses dekomposisi dan

akhirnya mencapai titik konstan. Bahan sumber unsur kalsium (kapur dolomit)

dan sumber potasium (abu dan sekam) dapat ditambahkan dan diaduk merata

sebanyak 20 kg kapur dolomit, 100 kg abu dan 70,75 kg sekam untuk setiap ton

pupuk organik.

Page 49: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

31

C.3.2 Budidaya sorgum

Tahap pemeliharaan sorgum meliputi: pengolahan tanah, pemupukan, penanaman,

pemeliharaan, dan pemanenan.

C.3.2.1 Pengolahan tanah

Lahan yang digunakan merupakan lahan bekas penanaman cabai dengan

menggunakan pupuk cair NPK Sebelum pengolahan tanah terlebih dahulu

dilakukan pembersihan lahan (land clearing), setelah bersih selanjutnya dilakukan

pembalikan dengan cangkul untuk memecahkan lapisan tanah menjadi

bongkahan-bongkahan dan membalik lapisan tanah kemudian dibiarkan beberapa

hari. Tanah digemburkan menjadi struktur yang remah sekaligus membersihkan

sisa-sisa perakaran gulma. Setelah digemburkan, dibuat guludan untuk setiap

percobaan sebanyak 4 guludan.

C.3.2.2 Pemupukan

Pemupukan dilakukan satu kali yaitu saat pembuatan guludan dengan cara

menaburkan pupuk lalu diaduk bersama tanah pada guludan. Dosis pemberian

pupuk sesuai dengan perlakuan.

C.3.2.3 Penanaman

Membuat lubang pada guludan dengan kedalaman 2--3 cm dengan jarak 60 x 50

cm. Selanjutnya memasukkan 3 butir biji sorgum pada tiap lubang, kemudian

menutup lubang tersebut dengan tanah. Setelah 10 hari, dilakukan pemilihan dua

tanaman yang tumbuh dengan baik dan membuang satu tanaman yang lain.

Page 50: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

32

C.3.2.4 Pemeliharaan

Penyulaman dan penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kerapatan tanaman

yang diinginkan, apabila ada tanaman yang tidak tumbuh segera diganti dengan

yang baru, atau tanaman yang terlalu rapat dikurangi. Proses pengairan dilakukan

setiap pagi dan sore hari atau menyesuaikan dengan cuaca, sedangkan

penyiangan (pembersihan gulma) dilakukan setiap 7 hari sekali.

C.3.2.4 Pemanenan

Pemanenan dilakukan dengan satu kali panen pada musim pertama. Hijauan

sorgum siap panen ketika terdapat dua atau tiga tanaman sorgum yang berbunga

yaitu pada umur 52 hari. Cara pemanenan dilakukan dengan memotong tanaman

sorgum menggunakan sabit dan menyisakan 10 cm batang sorgum.

D. Peubah yang Diamati

D.1 Produksi segar (ton/ha)

Produksi segar diperoleh dengan cara menimbang bobot segar hijauan sorgum

masing-masing perlakuan pada saat pemanenan.

D.2 Jumlah anakan (batang/tanaman)

Jumlah anakan hijauan sorgum dihitung pada saat panen. Anakan dihitung

dengan cara menghitung jumlah anakan per tanaman yang tumbuh dari

batang utama.

Page 51: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

33

D.3 Proporsi batang dan daun (persentase bobot segar batang/persentasebobot segar daun)

Proporsi batang dan daun didapat dengan cara menghitung rasio bobot segar

batang dan daun per tanaman pada saat pemanenan.

E. Analisis Data

Data yang diperoleh, dianalisis ragam pada taraf nyata 5 % dan atau 1 % dan

dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) untuk peubah yang berbeda

nyata atau berbeda sangat nyata.

Page 52: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil simpulan

sebagai berikut:

1. perbedaan jenis pupuk kandang tidak berpengaruh nyata terhadap produski

segar, jumlah anakan, dan proporsi batang dan daun pada hijauan sorgum;

2. perbedaan dosis pupuk kandang berbeda sangat nyata terhadap produksi segar

hijauan sorgum, namun tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan, dan

proporsi batang dan daun pada hijauan sorgum;

3. tidak terdapat jenis pupuk kandang terbaik terhadap produksi segar, jumlah

anakan, proporsi batang dan daun pada hijauan sorgum, namun terdapat dosis

pupuk kandang terbaik terhadap produksi segar, jumlah anakan, proporsi

batang dan daun pada hijauan sorgum yaitu 20 ton/ha.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai perbedaan jenis dan dosis pupuk

anorganik terhadap produski segar, jumlah anakan, dan proporsi batang daun

hijauan sorgum.

Page 53: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

DAFTAR PUSTAKA

Adimihardja, A., I. Juarsah, dan U. Kurnia. 2000. Pengaruh Pengunaan BerbagaiJenis dan Takaran Pupuk kandang Terhadap Produktivitas Tanah UltisolsTerdegradasi di Desa Batin, Jambi. Hlm. 303-319. Seminar NasionalSumber Daya Tanah, Iklim, dan Pupuk. Pusat Penelitian Tanah danAgroklimat. Bogor

Andriani, A., dan M. Isnaini. 2013. Morfologi dan Fase Pertumbuhan Sorgum.Inovasi Teknologi dan Pengembangan. Hlm. 47

Anonim. 2015. Varietas Hijauan Sorghum. Diakses darihttp://www.agrobisnisinfo.com/2015/08/sorghum-jenis-jenis-varietas-hijauan.html. Pada 19 Oktober 2017

Anwar, M, dan K. Bambang. 2000. Pengaruh Perbedaan Penggunaan PupukTerhadap Produksi Rumput Raja (Pennisetum purpureum) di LapanganPercobaan Ciawi. Balai Penelitian Ternak. Bogor

Amalia, L., L. Aboenawan, E. B Laconi, N. Ramli, M. Ridla, dan A. D Lubis.2000. Diktat Pengetahuan Bahan Makanan Ternak. Laboratorium Ilmu danTeknologi Pakan Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Artschwager, E. 1948. Anatomy and morphology of the vegetative organs ofsorghum vulgare. United States Department of Agriculture. ThechnicalBulletin 975

Bey A,Las.I. 1991. Strategi pendekatan iklim dalam usahatani Dalam A. Bey (ed)Kapita selekta dalam agrometeorologi. Dirjen Pendidikan TinggiDepdikbud. Jakarta

Dinas Peternakan Propinsi Riau. 2003. Petunjuk Budidaya Hijauan MakananTernak. Balai Pembibitan Ternak

Direktorat Jenderal Perkebunan. 1996. Sorgum manis komoditi harapan dipropinsi kawasan timur Indonesia. Risalah Simposium Prospek TanamanSorgum untuk Pengembangan Agroindustri, 17−18 Januari 1995. EdisiKhusus Balai Penelitian Tanaman Kacangkacangan dan Umbi-umbianNo.4-1996: 6− 12.

Page 54: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

51

Ditjen Peternakan. 1992. Pedoman Identifikasi Faktor Penentu Teknis Peternakan.Proyek Peningkatan Produksi Peternakan. Diklat Peternakan. Jakarta

DIY Agricenter. 2008. Teknologi Produksi Sorgum. Seksi PengembanganTeknologi dan Produksi Perbenihan Tanaman Pangan. UPTD BalaiPengembangan Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikulturahttp://agricenter.jogjaprov.go.id. Diakses pada 15 Desember 2016

Djafaruddin. 1970. Pupuk dan Pemupukan. Fakultas Pertanian UniversitasAndalas. Padang

Doggett, H. 1980. Sorghum. Longman Scientific & Technical. Singapore

Du Plessis, J. 2008. Sorghum production. Republic of South AfricaDepartment of Agriculture. www.nda.agric.za/publications

Foth, 1994. Dasar - Dasar Ilmu Tanah. Erlangga. Jakarta

Gardner, B.R, B.L. Blad, R.E. Maurer, and D.G. Watt. 1981. Relationshipbetween crop temperature and physiological and fenological developmentof differentially irrigated corn. Agron. J. Vol. 73 No. 4

Hatta, Muhammad. 2011. Aplikasi Perlakuan Permukaan Tanah Dan Jenis BahanOrganik Terhadap Indeks Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit. UniversitasSyiah Kuala Darussallam. J. Floratek. Vol. 6 No. 1

Harahap, I.Y., T.C. Hidayat, dan Y. Pangaribuan. 1993. Pertumbuhan danProduktivitas Kacang Kedelai (Glycine max (l) Merill.) pada SistemTumpangsari dengan Tanaman Kelapa Sawit belum Menghasilkan. PusatPenelitian Kelapa Sawit. Medan

Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta

Hartatik, W. dan L.R. Widowati, 2010. Pupuk kandang. http://www.balittanah.litban g.deptan.go.id. Diakses pada 15 Desember 2016

Haryanto. 2007. Kecukupan Pakan Ternak Solusi Menuju Ketahanan PanganNasional. Bahan Orasi Pengukuhan Peneliti Utama sebagai Profesor RisetBidang Nutrient Ruminansia. Badan Penelitian dan PengembanganPertanian. Jakarta

Hasibuan, B.E. 2006. Pupuk dan Pemupukan. Fakultas Pertanian UniversitasSumatera Utara. Medan

Hoeman, S. 2012. Prospek dan potensi sorgum sebagai bahan baku bioetanol.Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi (PATIR) dan Badan TenagaNuklir Nasional (BATAN). Jakarta Selatan

Page 55: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

52

House, L.R. 1985. A guide to sorghum breeding. 2ndEd. International CropsResearch Institute for Semi-Arid Tropics (ICRISAT). India

Hunter, E.L. and I.C. Anderson. 1997. Sweet sorghum. In J. Janick (Eds.)Horticultural riviews. Vol. 21 Department of Agronomy Iowa StateUniversity. John willey & Sons.Inc

Kamal, M. 1998. Nutrisi Ternak I Rangkuman. Laboratorium Makanan Ternak.Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, UniversitasGhadjah Mada. Yogyakarta

Keraf, F. K., Y. Nulik, and M. L. Mullik. 2015. Pengaruh Pemupukan Nitrogendan Umur Tanaman terhadap Produksi dan Kualitas Rumput Kume(Sorghum plumosum var. timorense). Jurnal Peternakan Indonesia. Vol. 17No. 2

Lingga, P. 1991. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta

Lugio. 2004. Pengaruh Pemberian Tiga Jenis Pupuk Kandang Terhadap ProduksiRumput Panicum maximum cv. Riversdale. Prosiding Temu TeknisNasional Tenaga Fungsional Pertanian. Bogor, 2004. Balai PenelitianTernak. Bogor

Marschner, H. 1995. Mineral Nutrition of Higher Plants. Academic Press. London

Martin, J. H. 1970. History and classification of sorghum. In J.S. Wall and W.M.Ross (Eds.). Sorghum production and utilization. The Avi PublishingCo. Inc. Westport Connecticut

Martre,P., Morrilon,F., Barrieu,F.,North,G.B.,Nobel,P.S, & Chrispeels,M.J. 2002.Plasma membrane aquaporins play a significant role during recovery fromwater deficits. Plant physiology,130(21)

Mudjisihono dan Suprapto. 1987. Budidaya dan Pengolahan Sorgum. PenebarSwadaya. Jakarta

Neltriana, Novia. 2015. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Kotoran Sapi TerhadapPertumbuhan Dan Hasil Ubi Jalar (Ipomea Batatas L.). Skripsi. FakultasPertanian Universitas Andalas. Padang

Novizan. 2003. Petunjuk Penggunaan Pupuk yang Efektif. Agromedia Pustaka.Jakarta

Nurhayati, 1988. Pupuk dan Pemupukan. Fakultas Pertanian Universitas Andalas.Padang

Oisat. 2011. Sorghum. PAN Germany Pestizid Aktions-Netzwerk e.V. PAN.Germany

Page 56: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

53

Parnata, S. Ayub. 2004. Pupuk Organik Cair Aplikasi dan Manfaatnya.Agromedia Pustaka. Tangerang

Prajnanta, F. 2009. Agribisnis Cabai Hibrida. Penebar Swadaya. Jakarta

Priangga R., Suwarno dan Hidayat N. 2013. Pengaruh level pupuk organik cairterhadap produksi bahan kering dan imbangan daun-batang rumput gajahdefoliasi keempat. Jurnal Ilmiah Peternakan

Purnomohadi, M. 2006. Potensi Penggunaan Beberapa Varietas Sorgum Manis(Sorghum Bicolor (L.) Moench) sebagai Tanaman Pakan. BerkalaPenelitian Hayati. Vol. 12 Hlm. 41-44

Rengel, Z. 2000. Mineral Nutrition of Crops,Fundamental Mechanisms andImplications. Food production press. Binghamton

Rinsema, W.T. 1993. Pupuk dan Cara Pemupukan. Bharata Karya Aksara. Jakarta

Rismunandar. 1989. Sorghum Tanaman Serba Guna. Sinar Baru. Bandung

Sabri, S.A. 1980. Tingkat Daya Guna Pemupukan Tanaman Padi Sawah diWilayah III Cirebon. Majalah Pertanian No. 2, th 1980. DepartemenPertanian

Sajimin, N.D., Purwantari, dan R. Mujiastusti. 2011. Pengaruh Jenis dan TarafPemberian Pupuk Organik pada Produktifitas Tanaman Alfalfa (Medicagosativa L.) di Bogor Jawa Barat. Seminar Nasional Teknologi Peternakandan Veteriner. Balai Penelitian Ternak Bogor. Bogor

Salisbury, F.B, and C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan – Jilid 3. Terjemahan.Penerbit Institut Teknik Bandung. Bandung

Santoso, M.B. 2002. Efisiensi dan Produktivitas Pada Tumpang Sari JagungManis (Zea mays saccharata Sturt) dan Berbagai Kerapatan Kacang Hijau(Vigna radiate L.) dengan Pengolahan Tanah yang Berbeda. Sekolah PascaSarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Santoso, B., M. N. Lekitoo dan Umiyati. 2007. Komposisi Kimia dan DegradasiNutrien Silase Rumput Gajah yang Diensilase dengan Residu Daun TehHitam. J. Animal Production. Vol. 9 No. 3

Sarwono, B dan Arianto, H.B. 2003. Penggemukan Sapi Secara Cepat. Cet. 3.Penebar Swadaya. Jakarta.

Sawen D. 2012. Pertumbuhan rumput gajah (Pennisetum purpureum) danBenggala (Panicum maximum) akibat perbedaan intensitas cahaya.Agrinimal J Ilmu Ternak dan Tanaman. Vol. 2

Page 57: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

54

Seseray D.Y., Santoso B dan Lekitoo M.N. 2013. Produksi Rumput Gajah(Pennisetum purpureum) yang diberi Pupuk N, P dan K dengan Dosis 0, 50dan 100% Pada Devoliasi Hari ke-45. Jurnal Sains Peternakan. Vol. 11No. 1

Setiawan. 1999. Pemanfaatan Kotoran Ternak. Penebar Swadaya. Jakarta

Setyamidjaja, D . 1986. Pupuk dan pemupukan. CV Simpleks. Jakarta

Simanungkalit. R.D.M., dan D.A Suriardikarta, R. Saraswati, D. Setyorini, dan W.Hartatik. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati (Organic Fertilizer andBiofertilizer). Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian danPengembangan Pertanian. Bogor

Sirait, J., M. Syawal dan K. Simanihuruk. 2010. Tanaman alfalfa adaptif tanamandataran tinggi beriklim basah sebagai sumber pakan: Morfologi, produksidan palatabilitas. Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakan danVeteriner. Bogor, 3 – 4 Agustus 2010. Puslitbang Peternakan. Bogor

Sirappa, M.P. 2003. Prospek Pengembangan Sorgum di Indonesia sebagaiKomoditas Alternatif untuk Pangan, Pakan, dan Industri. Jurnal LitbangPertanian. Vol. 22 No. 4

Siregar, M.E, dan A. Djayanegara. 1972. Pengaruh Berbagai FrekuensiPemotongan Terhadap Produksi Hijauan Beberapa Rumput Pasture. BuletinLPP No 6. Bogor

Sitompul, S.M. dan B. Guritno. 1995. Analisis pertumbuhan tanaman. GadjahMada University Press. Yogyakarta

Soedijanto dan Hadmadi. 1985. Pupuk Kandang, Pupuk Hijau, dan Kompos. PT.Bumi Restu. Jakarta

Sowmen, S., Abdullah, L., Karti P.D.M., dan Soepandi D. 2014. Adaptasi legumpohon yang diinokulasi dengan fungi Mikorisa arbuskular (FMA) saatcekaman kekeringan. Jurnal Peternakan Indonesia. Vol. 16 No. 1

Steel, R.G.D, dan J.H. Torrie. 1995. Prinsip dan Prosedur Statistik. Gramedia,Pustaka Utama. Jakarta

Suastika, I.W., M.T. Sutriadi, dan A. Kasno. 2005. Pengaruh Pukan dan FosfatAlam terhadap Produktivitas Jagung di Typic Hapludox dan PlinticKandiudults. Kalimantan Selatan. In Prosiding SeminarNasional InovasiTeknologi Sumber Daya Tanah dan Iklim. Pusat Penelitian danPengembangan Tanah dan Agroklimat. Hlm 191-201. Bogor

Subekti, N.A., Syafruddin, Roy. E, dan Sri. S. 2009. Morfologi Tanaman dan FasePertumbuhan Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Maros

Page 58: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

55

Sudarmono, As. 1997. Taman Hias Ruangan: Mengenal Dan Merawat. Kanisius.Yogyakarta

Sudriatna, U., D. Setyorini, dan A. Hasanudin. 2006. Efektivitas pupuk majemukNPK 16-16-16 pada tanah Ultisol dan Inceptisol terhadap pertumbuhan danhasil jagung. Prosiding Seminar Nasional Sumberdaya Lahan Pertanian.Bogor

Sumantri. 1995. Nilai Nutrisi Daun dan Batang Tanaman Sorgum Manis SebagaiHijauan Pakan Ternak. Tanaman Sorgum. Edisi Khusus Balitkabi. Bogor

Sunarti. 2000. Perbaikan Beberapa Sifat Fisika Podzolik Merah Kuning SertaHasil Jagung (Zea Mays L.) dengan Menggunakan Takaran Pukan danJenis Mulsa Yang Berbeda. hlm. 419-428. Dalam Prosiding KongresNasional VIII HITI. Pemanfaatan Sumberdaya Tanah Sesuai denganPotensinya Menuju Keseimbangan Lingkungan Hidup dalam RangkaMeningkatkan Kesejahteraan Rakyat. Buku I. Bandung

Suprapto dan R.Mudjisihono. 1987. Budidaya dan Pengolahan Sorgum. PenebarSwadaya. Jakarta

Sutriadi, M.T., R. Hidayat, S. Rochayati, dan D. Setyorini. 2005. AmeliorasiLahan Dengan Fosfat Alam Untuk Perbaikan Kesuburan Tanah KeringMasam Typic Hapludox di Kalimantan Selatan. Hlm. 143-155 dalamProsiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Sumber Daya Tanah dabIklim. Buku II. Bogor, 14-15 September 2004. Pusat Penelitian danPengembangan Tanah dan Agroklimat. Bogor

Syekfani. 2000. Arti Penting Bahan Organik bagi Kesuburan Tanah. Kongres Idan Semiloka Nasional Hlm 1-8. Batu Malang. Malang

Syukur, A., Titi Wurdiayani, dan Udiono. 2000. Pengaruh Dosis Pukan TerhadapPertumbuhan Turus Nilam Di Tanah Regosol Pada Berbagai TingkatKelengasan Tanah. hlm. 465-476 Dalam Prosiding Kongres Nasional VIIIHITI. Pemanfaatan Sumberdaya Tanah Sesuai dengan Potensinya MenujuKeseimbangan Lingkungan Hidup dalam rangka MeningkatkanKesejahteraan Rakyat. Buku I. Bandung

Tan, K.H. 1993. Environmental Soil Science. Marcel Dekker. Inc. New York

Thomas J.C., K. W. Brown and W. R. Jordan. 1976. Stomata response to leafwater potential as affected by preconditioning water stree in the field’,Agron. J. Vol. 68 No. 5

Tillman, A.D., H. Hartadi., S. Reksohadiprodjo., S. Prawirokusumo dan S.Lebdosoekojo. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Cet. 5. GadjahMadaUniversity Press, Yogyakarta

Page 59: PENGARUH JENIS DAN DOSIS PENGGUNAAN PUPUK …digilib.unila.ac.id/29535/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfabstract the effect of type and dose of manure on fresh production, number

56

Whitehead, D.C. 2000. Nutrient Element in Grassland: Soil Plant AnimalRelationship. CAB International Publishing, Wallingford

Widowati, L.R., Sri Widati, dan D. Setyorini. 2004. Karakterisasi Pupuk Organikdan Pupuk Hayati yang Efektif untuk Budidaya Sayuran Organik. LaporanProyek Penelitian Program Pengembangan Agribisnis, Balai PenelitianTanah, TA 2004

Widowati, L.R., Sri Widati, U. Jaenudin, dan W. Hartatik. 2005. PengaruhKompos Pupuk Organik yang Diperkaya dengan Bahan Mineral dan PupukHayati terhadap Sifat-sifat Tanah, Serapan Hara dan Produksi SayuranOrganik. Laporan Proyek Penelitian Program Pengembangan Agribisnis,Balai Penelitian Tanah, TA 2005

Yanuwar, W. 2002. Aktivitas Antioksidan dan Imunomodulator Serealia Non-Beras. Institut Pertanian Bogor. Bogor