Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

50
1 PENGARUH ISLAM DI CORDOVA TERHADAP CIKAL BAKAL PERADABAN BARAT PADA ABAD KE-12 M DAN SUMBANGAN PENGAJARAN PADA SISWA KELAS XI MA NEGERI 2 LUBUKLINGGAU TAHUN AJARAN 2009/2010BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebelum menaklukan Spanyol, umat Islam terlebih dahulu menguasai Afrika Utara dan dijadikannya sebagai salah satu provinsi dari Dinasti Bani Umayah. Penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara terjadi pada zaman Khalifah Abdul Malik (685-705 M). Afrika Utara dipimpin oleh seorang gubernur, yaitu Husna bin Nu’man, kemudian diganti oleh Musa bin Nusyair. Tampaknya, tujuan umat Islam menguasai Afrika Utara adalah membuka jalan untuk mengadakan ekspansi lebih besar ke Spanyol karena dari Afrika Utara itulah, ekspansi ke Spanyol lebih mudah dilakukan. Penyebaran Islam ke Eropa (Spanyol) di perkirakan pada abad ke-8 M, hal ini seperti dikemukakan Dedi Supriadi (2008:117): Pada abad ke-8 M, para pendatang baru berdatangan ke daratan Eropa (Spanyol). Pendatang tersebut adalah bangsa Arab yang membawa agama Islam. Sejak ekspansi Bani Umayah Spanyol pada tahun 711 M, yang dipimpin oleh Thariq bin Ziyad, Spanyol menjadi bagian wilayah kekuasaan Islam. Berdasarkan keterangan tersebut dapat dipahami bahwa orang-orang Islam Arab mulai berdatangan ke Eropa sekitar abad ke-8 M, ini merupakan awal masuknya Islam ke Eropa khususnya Cordova. Kedatangan orang Arab Bani (Umayah) tersebut dipimpin oleh Thariq bin Ziyad dan saat itu pula Spanyol menjadi bagian wilayah kekuasaan Islam.

Transcript of Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

Page 1: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

1

PENGARUH ISLAM DI CORDOVA TERHADAP CIKAL BAKAL

PERADABAN BARAT PADA ABAD KE-12 M DAN SUMBANGAN

PENGAJARAN PADA SISWA KELAS XI MA NEGERI 2

LUBUKLINGGAU TAHUN AJARAN 2009/2010BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebelum menaklukan Spanyol, umat Islam terlebih dahulu menguasai

Afrika Utara dan dijadikannya sebagai salah satu provinsi dari Dinasti Bani

Umayah. Penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara terjadi pada zaman Khalifah

Abdul Malik (685-705 M). Afrika Utara dipimpin oleh seorang gubernur, yaitu

Husna bin Nu’man, kemudian diganti oleh Musa bin Nusyair. Tampaknya, tujuan

umat Islam menguasai Afrika Utara adalah membuka jalan untuk mengadakan

ekspansi lebih besar ke Spanyol karena dari Afrika Utara itulah, ekspansi ke

Spanyol lebih mudah dilakukan.

Penyebaran Islam ke Eropa (Spanyol) di perkirakan pada abad ke-8 M, hal

ini seperti dikemukakan Dedi Supriadi (2008:117):

Pada abad ke-8 M, para pendatang baru berdatangan ke daratan

Eropa (Spanyol). Pendatang tersebut adalah bangsa Arab yang

membawa agama Islam. Sejak ekspansi Bani Umayah Spanyol

pada tahun 711 M, yang dipimpin oleh Thariq bin Ziyad,

Spanyol menjadi bagian wilayah kekuasaan Islam.

Berdasarkan keterangan tersebut dapat dipahami bahwa orang-orang Islam

Arab mulai berdatangan ke Eropa sekitar abad ke-8 M, ini merupakan awal

masuknya Islam ke Eropa khususnya Cordova. Kedatangan orang Arab Bani

(Umayah) tersebut dipimpin oleh Thariq bin Ziyad dan saat itu pula Spanyol

menjadi bagian wilayah kekuasaan Islam.

Page 2: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

2

Selanjutnya Murodi dalam buku Sejarah Kebudayaan Islam (2003:77)

menerangkan:

Masuknya Islam ke Andalusia tahun 711 M membuka lembaran

sejarah baru bagi kemajuan peradaban Eropa dalam berbagai segi

kehidupan. Pemerintahan Islam yang berkuasa selama lebih

kurang delapan abad (711-1492 M), banyak memberikan andil

dalam perkembangan peradaban Islam khususnya. Di antara

perkembangan peradaban Islam di Spanyol ada yang bersifat

fisik ada juga yang bersifat non fisik. Perkembangan peradaban

Islam dalam bentuk fisik seperti bangunan-bangunan kota,

istana-istana, mesjid-mesjid, dan sebagainya. Sedangkan

perkembangan peradaban yang berbentuk non fisik antara lain

seperti, perkembangan ilmu pengetahuan dan sebagainya.

Berdasarkan keterangan di atas dapat diambil pengertian bahwa:

masuknya Islam ke Spanyol sekitar abad ke-8 M ataun tahun 711 M telah

membuka cakrawala baru dalam sejarah Islam. Dalam rentang waktu lebih kurang

tujuh setengah abad, umat Islam di Spanyol telah mencapai kemajuan yang pesat,

baik di bidang ilmu pengetahuan maupun kebudayaan.

Kedatangan Islam sudah tentu membawa kultur baru yang memperkaya

Spanyol pada umumnya. Oleh karena itu Spanyol menjadi salah satu pusat

peradaban dunia, mengimbangi kejayaan Dinasti Umayah di Damsyik

(Damaskus) dan Dinasti Abbasiyah di Baghdad. Tidak salah apabila Spanyol turut

berperan dalam merintis jalan menuju zaman Renesans di Eropa.

Kemajuan peradaban di Spanyol Islam pada saat ini berimbas pada

bangkitnya Renaisance dunia Barat pada abad pertengahan sehingga dapat

dikatakan bahwa bangsa Spanyol adalah Guru bagi bangsa Eropa dan Universitas

Cordova, Toledo, sebagai sumber asli kebudayaan Arab, Non-Arab, Muslim,

Page 3: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

3

Kristen, Yahudi, dan agama lain sampai beberapa abad kemudian Cordova

sebagai ibu kota Spanyol merupakan pusat peradaban Islam yang tinggi dan dapat

menyamai kemasyhuran Baghdad di Timur dan Kairo Mesir.

Kemajuan yang diraih umat Islam Spanyol dalam lapangan ilmu

pengetahuan dan kebudayaan, sehingga banyak sejarawan yang berpandapat

bahwa supremasi Islam tersebut sangat berpangaruh terhadap kemajuan Eropa

bukan saja pada masa Renaisans, melainkan sampai abad ini. Kemajuan yang

diraih umat Islam Spanyol dalam ilmu pengetahuan dan kebudayaan seperti

diterangkan Dedi Supriadi (2008:120-123) sebagai berikut:

1. Filsafat

Dalam bidang ini, Spanyol Islam telah merintis

pembangunannya sekitar abad ke-9 M. Sejak abad ini, minat

terahadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai

dikembangkan, yakni selama pemerintahan Bani Umayah

yang ke-5, Muhammad Ibn Abd Ar-Rahman. Tokoh –tokoh

filsafat yang lahir pada masa itu, antara lain Abu Bakri

Muhamad Ibn As-Sayiqh yany lebih dikenal dengan ibn

bajah sebagaimana al-Farabi dan Ibn Sina, Ibn Bajah melalui

pemikirannya sering mengembangkan berbagai permasalahan

yang bersifat etis dan eskatologis. Filosof selanjutnya adalah

Abu Bakar Ibn Thufail. Melalui berbagai karyanya, ia banyak

menulis masalah kedokteran, astronomi, dan filsafat. Para

filosof lainnya adalah Ibn Maimun, Ibn Arabi, Sulaiman Ibn

Yahya, juga Ibn Rusyd yang juga dikenal ahli fiqih.

2. Sains

Spanyol banyak melahirkan tokoh dalam lapangan sains.

Dalam bidang matematika, pakar yang sangat terkenal adalah

Ibn Sina. Dalam bidang fisika dikenal seorang tokoh Ar-

Razi. Dialah yang meletakkan dasar ilmu kimia dan menolak

kegunaan yang bersifat takhayul. Dalam bidang kimia dan

astronomi, selain Abbas Ibn Farmas, juga dikenal Ibrahim

Ibn Yahya An-Naqqosh. Yang pertama kali sebagai penemu

pembuatan kaca dari batu dan yang kedua sebagai orang yang

dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari.

3. Bahasa Sastra dan Musik

Bahasa Arab dengan ketinggian sastra dan tata bahasanya

telah mendorong minat yang besar masyarakat Spanyol. Hal

Page 4: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

4

ini dibuktikan dengan dijadikannya bahsa ini menjadi resmi,

bahasa pengantar, bahasa ilmu pengetahuan, dan

administrasi. Berangkat dari kenyataan tersebut, lahirlah para

tokoh atau pakar dalam bahasa da sastra, seperti Al-Qali

dengan karyanya Al-kitab Al-Bari fi Al-Luqoh dan Az-

Zubaidy ahli tata bahasa dan filologi. Dalam bidang seni,

indikasi kemajuannya adalah berdirinya sekolah musik di

Cordova oleh Zaryab. Zaryab adalah artis terbesar pada

zamannya, siswa sekolah musik Ishak Al-Mausuli dari

Baghdad. Sekolah tersebut menjadi model bagi sekolah

musik lainnya yang bermunculan bellakangan di Villa,

Toledo, Valencia, dan Granada.

4. Sejarah dan Geografi

Dalam bidang sejarah dan geografi, Spanyol Islam khususnya

wilayah Islam bagian barat telah banyak melahirkan penulis

terkenal, separti Ibn Zubair dari Valancia, yang telah menulis

sejarah negeri-negeri muslim Mediterania serta Sisilia. Ibn

Al-Khathib (1317-1375 M) telah menyusun sejarah tentang

Granada, Ibn Khaidun dari Tunis adalah seorang perumus

filsafat sejarah. Para sejarawan tersebut semula bertempat

tinggal di Spanyol dan kemudian pindah ke Afrika.

5. Fiqih

Umat Islam di Spanyol dikenal sebagai penganut madzhab

Maliki. Madzhab ini diperkenalkan oleh Ziyad Ibn Abd

Rahman yang selanjutnya dikembangkan oleh Ibn Yahya

yang menjadi Qadi pada masa Hisyam Ibn abd Rahman.

Fuqaha lain yang terkenal pada masa itu, antara lain Abu

Baki, Ibn Al-Qutiyah, Muzir, Ibn Said Al-Batuthi, dan Ibn

Hazim. Sebuah kitab fuiqih monumental yang masih menjafi

satu rujukan dalam lapangan hukum Islam sampai saat ini,

khususnya di Indonesia adalah Bid’ayatul Mujtah‘id. Kitab

tersebut adalah sebuah karya Ibn Rusyd filosof dan faqh

Spanyol Islam.

6. Kemajuan Pembangunan Fisik

Kemajuan pesat pada bidang intelektual tidak melalaikan

penguasa Spanyol Islam untuk memperhatikan pembangunan

fisik. Dalam pembanguna fisik umat islam spanyol telah

membuat bangunan-bangunan fasilitas, seperti perpustakaan

yang jumlahnya sangat banyak, gedung pertanian, jembatan-

jembatan air, irigasi, roda air dan lain-lain. Di samping itu,

istana-istana, masjid yang besar-besar dan megah serta

tempat pemandian dan taman-taman yang kesemuanya

dipersatukan dalam kota yang ditata dengan teratur. Selain

bukti-bukti pembangunan fisik tersebut di atas, masin banyak

bukti kemegahan lain yang dibangun oleh umat Islam pada

masa itu, seperti istana Al-Hamra dengan gaya arsitektur

Page 5: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

5

yang sangat tinggi, yang dirancang oleh para arsitek

terkemuka dunia. Kemajuan pesat yang diraih umat Islam

khususnya dalam pembangunan ilmu pengetahuan dan

kebeudayaan merupakan sebuah proses panjang yang

didukung oleh faktor kerjasama yang baik antara para sarjana

dan intelektual muslim dengan didukung oleh kebijakan

pemerintah serta kemampuan ekonomi serta semangat

keberagaman dan persaudaraan yang kuat.

Dari uraian di atas dapat diambil pengertian bahwa Islam memiliki

pengaruh yang begitu besar bagi Spanyol dan umat Islam di Spanyol telah

mencapai kemajuan yang pesat, baik dibidang ilmu pengetahuan maupun

kebudayaan. Kemajuan peradaban Spanyol Islam ini juga memiliki pengaruh

yang besar terhadap Eropa.

Senada dengan uraian di atas dalam buku Sejarah Islam Klasik

Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam, Musyrifah Susanto (2003:124-128)

menerangkan:

Dibawah kekuasaan Umawiyah II, kebudayaan andalus dapat

dikatakan masih berupa rintisan, terutama dalam bidang

kesustraan, arsitektur, dan intelektual. Sebagai perintis Abd

Rahman al-Dakhil mengusahakan terjadinya persatuan penduduk

seluruh Andalus yang terdiri dari etnis Arab, Barbar, Slavia,

Andalus, Yahudi, sehingga pemerintahannya stabil. Abd Rahman

al-Dakhil (756-788M) memerintah selama 32 tahun,

memindahkan ibu kota dari Toledo ke Cordova.

Dalam bidang kesustraan Abd Rahman, sebagai seorang yang

mencintai syair-syair Arab, sangat mendorong berkembangannya

bidang ini sehingga bermunculanlah ahli-ahli sastra Arab yang

diilhami oleh kemajuan kesustraan di dunia Islam bagian Timur.

tokoh penyair istana adalah Abu al-Makhsyi, sedangkan tokoh

sastrawan di antaranya Abu Umar Ahmad bin Muhammad (bin

Abd Rabih) yang menulis karya sastra Al-Iqd al-Farid dan

Muhammad bin Hani al-Andalussi yang digelari “Mutanabbi dari

Barat”. Pada akhir masa Umawiyah ahli sastra Andalus berhasil

menciptakan bentuk sastra yang disebut zajal dan muwashshah.

Dalam bidang seni bangunan (arsitektur), Abd Rahman al-Dakhil

merintis membangun kota Cordova lengkap dengan istana,

taman, dam masjid. Sistem pengairan diatur sehingga kota

Page 6: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

6

mampu mensuplai air bersih untuk keperluan minum. Kota

dilengkapi jalan-jalan dengan lampu penerangannya. Pada saat

yang sama kota-kota di Eropa masih tenggelam dengan jalan-

jalan yang becek dan gelap. Masjid Cordova yang dibangun

tahun 786 m oleh Al-Dakhil mempunyai pola dasar bentuk

masjid bani Umayyah Damaskus. Masjid ini diperbesar oleh Abd

Rahman II dan Al-Hakam II sehingga menjadi sangat indah.

Bidang ilmu ke-Islaman yang berkembang saat itu antara lain

fiqh, hadits, tafsir, ilmu kalam, ilmu sejarah, tata bahasa Arab,

dan filsafat. Hal yang terpenting dalam perkembangan ilmu

pengetahuan masa ini adalah perhatian yang tinggi dari penguasa

terhadap pendidikan. Secara umum pendidikan pada masa ini

terbagi menjadi tiga tingkatan: rendah, menengah, dan tinggi.

Pendidikan rendah dilaksanakan di masjid-masjid. Pada tingkat

ini diajarkan cara menulis, membaca Al-Quran serta tata bahasa

Arab. Pada tigkatan menengah dilakukan secara perorangan

sesuai dengan kemampuan pelajar. Karena itu pada umumnya

mata pelajaran adalah tata bahasa Arab, sastra, sejarah, hadits,

fiqh, matematika. Pendidikan tingkat tinggi mulai diadakan

zaman Al-Hakam II. Intitusinya dijalankan secara in-formal

dikendalikan oleh sekelompok propesor. Pendidikan tinggi ini

berpusat di Cordova dan Toledo. Kedua intitusi ini menarik

pelajar-pelajar Eropa untuk belajar di sana.

Dari keterangan di atas dapat diambil pengertian bahwa perkembangan

ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang terjadi di Spanyol masih berupa rintisan

oleh para tokoh-tokoh Islam. Hal ini dapat membuktikan bahwa Islam memiliki

pengaruh yang begitu besar bagi Spanyol. Kemajuan peradaban Spanyol Islam ini

juga memiliki ketertarikan bagi pelajar-pelajar bangsa Eropa untuk mempelajari

kebudayaan Islam yang berkembang di Spanyol. Sehingga spanyol menjadi

tempat paling utama bagi eropa dalam menyerap peradaban islam. Hal ini seperti

yang dikemukakan Badri Yatim dalam buku Sejarah Peradaban Islam,

(2008:108-109) sebagai berikut:

Spanyol merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa

menyerap peradaban Islam, baik dalam bentuk hubungan politik,

sosial, maupun perekonomian, dan peradaban antarnegara.

Orang-orang Eropa menyaksikan kenyataan bahwa Spanyol

Page 7: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

7

berada di bawah kekuasaan Islam jauh meninggalkan Negara-

negara tetangganya Eropa, terutama dalam bidang pemikiran dan

sains di samping bangunan fisik. Pengaruh ilmu pengetahuan

Islam atas Eropa yang sudah berlangsung sejak abad ke-12 M itu

menimbulkan gerakan-gerakan kebangkitan kembali

(renaesance) pusaka Yunani di Eropa pada abad ke-14 M.

Berkembangnya pemikiran Yunani di Eropa ini melalui

terjemahan-terjemahan Arab yang dipelajari dan kemudian

diterjemahkan kembali kedalam bahasa latin.

Berdasarkan keterangan di atas dapat diambil pengertian bahwa:

Kemajuan peradaban dan kebudayaan yang terjadi di Spanyol membuat Eropa

merasa ketinggalan dan berusaha untuk mempelajari atau menyerap peradaban

Spanyol Islam, baik itu dalam bentuk hubungan politik, sosial, ekonomi,

peradaban antarnegara, serta ilmu pengetahuan yang telah memiliki pengaruh atas

Eropa sejak abad ke-12 M menimbulkan gerakan-gerakan kebangkitan kembali

(renaesance) pusaka Yunani di Eropa pada abad ke-14 M.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang penulis lakukan, tenyata

pengaruh Islam di Cordova terhadap cikal bakal peradaban Barat merupakan

materi yang dipelajari di MA Negeri 2 Lubuklinggau. Namun tingkat pemahaman

sebagian besar siswa masih rendah sehingga perlu ditingkatkan. Hal inilah yang

mendorong penulis untuk meneliti masalah tersebut, di samping ketersediaan

literatur dan jarak tempuh kesekolah tersebut tidak terlalu jauh.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Pengaruh Islam di Cordova?

2. Bagaimana latar belakang masuknya Islam di Cordova?

Page 8: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

8

3. Bagaimana pemahaman siswa kelas XI MA Negeri 2 Lubuklinggau tentang

Pengaruh masuknya Islam di Cordova terhadap cikal bakal peradaban Barat

pada abad ke-12 M?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:

1) Untuk mendeskripsikan pengaruh Islam di Cordova.

2) Untuk mendeskripsikan latar belakang masuknya Islam di Cordova.

3) Untuk mendeskripsikan pemahaman siswa kelas XI MA Negeri 2

Lubuklinggau tentang Pengaruh Islam di Cordova terhadap cikal bakal

peradaban Barat pada abad ke-12 M.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi peneliti dapat mengetahui pemahaman siswa kelas XI MA Negeri 2

Lubuklinggau mengenai pengaruh Islam di Cordova terhadap cikal bakal

peradaban Barat pada abad ke-12 M.

2. Bagi MA Negeri 2 Lubuklinggau, sebagai sumbangan bahan pembelajaran

untuk meningkatkan wawasan serta pemahaman sejarah, khususnya tentang

Pengaruh Islam di Cordova terhadap cikal bakal peradaban Barat pada abad

ke-12 M.

3. Bagi guru sebagai masukan dan menambah wawasan untuk meningkatkan

kegiatan pembelajaran khususnya materi pelajaran Sejarah mengenai

Page 9: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

9

Pengaruh Islam di Cordova terhadap cikal bakal peradaban barat pada abad

ke-12 M.

4. Bagi siswa membantu untuk memahami materi pelajaran mengenai Pengaruh

Islam di Cordova terhadap cikal bakal peradaban Barat pada abad ke-12 M.

5. Bagi masyarakat atau pembaca umumnya adalah sebagai sarana untuk

menambah wawasan sejarah tentang Pengaruh Islam di Cordova terhadap

cikal bakal peradaban Barat pada abad ke-12 M.

6. Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi dan memperoleh gelar

sarjana pendidikan di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan

Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP-PGRI) Lubuklinggau.

E. Anggapan Dasar

Anggapan dasar menurut Arikunto dalam bukunya “Prosedur penelitian

mengemukakan bahwa “Anggapan dasar adalah Sederetan asumsi yang kuat

tentang kedudukan dan permasalahan yang merupakan landasan teori dalam

pelaporan hasil penelitian”. (Arikunto, 1993:55).

Adapun anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Masuknya Islam di Cordova tahun 711-1492 M, mempunyai pengaruh yang

besar terhadap cikal bakal peradaban Barat pada abad ke-12 M.

b) Siswa kelas XI MA Negeri 2 Lubuklinggau memahami materi tentang

Pengaruh Islam di Cordova terhadap cikal bakal peradaban Barat pada abad

ke-12 M.

Page 10: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

10

F. Penjelasan Istilah

1. Pengertian Pengaruh

Pengertian pengaruh menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI)

sebagai berikut: “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dan sesuatu yang

berbentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang”. (Depdikbud, 1997:66).

2. Pengertian Islam

Kata Islam berasal dari bahasa Arab al-islam. Kata al-islam ada di dalam

Al-Qur’an dan di dalamnya terkandung pula pengertiannya. Al-Qur’an surat (Ali

Imron 3:19), lafalnya, “innad-dina ‘indallahil-islam”, artinya, “sesungguhnya ad-

din (jalan hidup) di sisi Allah (adalah) al-islam”. Ayat ini dengan jelas sekali

menyatakan bahwa al-islam adalah nama suatu ad-din (jalan hidup) yang ada di

sisi Alloh (‘indalloh). Ia berasal dari Allah, makanya dinamakan juga dinullah

(QS. 110:2), suatu ad-din yang ditetapkan oleh Allah untuk manusia.

3. Cordova

Kota ini terletak di sebelah selatan lereng gunung Sierra de Cordova dan di

tepi sungai Guadalquivar. Sebelum Spanyol ditaklukkan oleh pasukan Islam tahun

711 M Cordova adalah ibu kota kerajaan Kristen Visigoth, sebelum dipindahkan

ke Toledo.

4. Cikal Bakal Peradaban Barat

Cikal Bakal adalah sesuatu yang akan dijadikan (dibuat) atau rancangan

untuk sesuatu yang akan dijadikan calon. Peradaban adalah kemajuan lahir batin,

hal yang menyangkut sopan santun, budi bahasa dan kebudayaan suatu bangsa.

Barat adalah suatu Negara yang menempati benua Eropa dan Amerika atau orang

Page 11: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

11

yang tinggal dibelahan bumi sebelah barat, terutama orang Eropa dan Amerika.

Jadi cikal bakal peradaban Barat adalah sesuatu rancangan yang akan dijadikan

calon kemajuan lahir batin yang menyangkut sopan santun, budi bahasa dan

kebudayaan suatu bangsa yang menempati benua Eropa dan Amerika.

Page 12: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritik

1. Pengertian Pengaruh

Pengertian pengaruh menurut ‘Kamus Besar Bahasa Indonesia’ (KBBI)

sebagai berikut: “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dan sesuatu yang

berbentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang” (Depdikbud, 1997:66).

Berdasarkan pengertian tersebut, maka pengaruh yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah pengaruh yang ditimbulkan oleh Islam di Cordova terhadap cikal bakal

peradaban Barat pada abad ke-12 M.

2. Islam di Cordova (Spanyol)

Sejak pertama kali Islam menginjak kaki di tanah Spanyol hingga masa

jatuhnya, Islam memainkan peran yang sangat besar. Islam di Spanyol telah

berkuasa selama tujuh setengah abad. Sejarah panjang Islam di Spanyol dapat

dibagi dalam enam priode. Hal ini seperti yang dikemukakan Dr. Badri Yatim

dalam Samsul Munir Amin (2009:168-171) sebagai berikut:

1. Periode Pertama (711-755 M)

Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan para

wali yang diangkat oleh Khalifah Bani Umayyah yang berpusat

di Damaskus. Pada periode ini stabilitas politik negeri Spanyol

belum tercapai secara sempurna, berbagai gangguan masih

terjadi baik dayang dari luar maupun dari dalam.

Gangguan yang datang dari dalam yaitu berupa perselisihan di

antara elite penguasa. Di samping itu, terdapat beda pandangan

antara Khalifah di Damaskus dan gubernur Afrika Utara yang

berpusat di Kairawan. Adapun gangguan yang datang dari luar

yaitu datangnya dari sisa-sisa musuh Islam di Spanyol yang

tinggal di daerah pegunungan.

Page 13: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

13

2. Periode Kedua (755-912 M)

Pada periode ini Spanyol berada di bawah pemerintahan

Khalifah Abbasiyah di Baghdad. Amir pertama adalah

Abdurrahman I yang memasuki Spanyol, tahun138 H/755 M

dan diberi gelar Abdurrahman Ad-Dakhil. Abdurrahman Ad-

Dakhil adalah keturunan Bani Umayyah yang berhasil lolos

dari kejaran Bani Abbasiyah ketika Bani Abbasiyah berhasil

menaklukkan Bani Umayyah di Damaskus. Selanjutnya Ad-

Dakhil berhasil mendirikan Dinasti Umayyah di Spanyol.

Saat periode ini, umat Islam Spanyol mulai memperoleh

kemajuan baik dalam bidang politik maupun peradaban.

Abdurrahman Ad-Dakhil mendirikan Masjid Cordova dan

sekolah-sekolah di kota-kota besar Spanyol.

3. Periode Ketiga (912-1013 M)

Pada periode ini berlangsung mulai dari pemerintahan

Abdurrahman III yang bergelar “An-Nasir” sampai munculnya

“raja-raja kelompok”. Pada periode ini Spanyol diperintah oleh

penguasa dengan gelar khalifah. Pada periode ini umat Islam di

Spanyol mencapai puncak kemajuan dan kejayaan menyaingi

Daulah Abbasiyah di Baghdad. Abdurrahman An-Nasir

mendirika Universitas Cordova. Perpustakaannya memiliki

ratusan ribu buku. Pada masa ini, masyarakat dapat menikmati

kesejahteraan dan kemakmuran yang tinggi.

4. Periode Keempat (1013-1086 M)

Pada masa ini Spanyol sudah terpecah-pecah menjadi beberapa

negara kecil yang berpusat di kota-kota tertentu. Bahkan pada

masa ini Spanyol terpecah menjadi lebih 30 negara kecil di

bawah pemerintahan raja-raja golongan atau Al-Mulukuth

Thawaif yang berpusat di suatu kota seperti kota Sevilla,

Cordova, Toledo, dan sebagainya. Pada periode ini umat Islam

di Spanyol kembali memasuki pertikaian intern. Ironisnya jika

terjadi perangt saudara, ada diantara pihak-pihak yang bertikai

itu meminta bantuan kepada raja-raja Kristen. Namun,

walaupun demikian, kehidupan intelektual terus berkembang

pada periode ini. Istana-istana mendorong para sarjana dan

sastrawan untuk mendapatkan perlindungan dari satu istana ke

istana yang lain.

5. Periode Kelima (1086-1248 M)

Pada periode ini Spanyol Islam meskipun masih terpecah

dalam beberapa negara, tetapi terdapat kekuatan yang dominan

yakni kekuasaan Dinasti Murabithun (1086-1143 M) dan

Dinasti Muwahhidun (1146-1235 M). Dinasti Murabithun pada

mulanya adalah sebuah gerakan agama yang didirikan oleh

Yusuf bin Tasyfin di Afrika Utara. Pada tahun 1062 M ia

berhasil mendirikan sebuah kerajaan yang berpusat di

marakesy. Dan akhirnya dapat memasuki Spanyol dan

Page 14: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

14

menguasainya. Dalam perkembangan selanjutnya, pada periode

ini kekuasaan Islam di Spanyol dipimpin oleh penguasa-

penguasa yang lemah sehingga mengakibatkan beberapa

wilayah Islam dapat dikuasai oleh kaum Kristen. Tahun 1238

M Cordova jatuh ketangan penguasa Kristen dan Sevilla jatuh

pada tahun 1248 M. Hampir seluruh wilayah Spanyol Islam

lepas dari tangan penguasa Islam.

6. Periode Keenam (1248-1492 M)

Pada periode ini islam hanya berkuasa di Granada di bawah

dinasti Ahmar (1232-1492 M). Peradaban kembali mengalami

kemajuan seperti di zaman Abdurrahman An-Nasir. Akan

tetapi, secara politik dinasti ini hanya berkuasa di wilayah yang

kecil. Kekuasaan islam yamg merupakan pertahanan terakhir di

Spanyol ini berakhir karena perselisihan orang-orang istana

dalam perebutan kekuasaan. Abu Abdullah Muhammad merasa

tidak senang dengan ayahnya kerena menunjuk anaknya yang

lain sebagai pengantinya menjadi raja. Ia memberontak dan

berusaha merebut kekuasaan. Dalam pemberontakan itu,

ayahnya terbunuh dan digantikan oleh Muhammad bin Sa’ad.

Abu Abdullah kemudian meminta bantuan kepada Ferdinand

dan Isabella untuk menjatuhkannya. Dua penguasa Kristen ini

dapat mengalahkan penguasa yang sah, dan Abu Abdullah naik

tahta.

Ferdinand dan Isabella akhirnya mempersatukan dua kerajaan

Kristen melalui perkawinan, dan akhirnya mereka menyerang

balik terhadap kekuatan Abu Abdullah. Abu Abdullah tidak

kuasa menahan serangan-serangan penguasa Kristen tersebut

sehingga pada akhirnya kalah. Abu Abdullah akhirnya

menyerah kepada Ferdinand dan Isabella, sedangkan Abu

Abdullah hijrah ke Afrika Utara. Dengan demikian, berakhirlah

kekuasaan islam di Spanyol pada tahun 1492 M. Pada tahun

1609 M, boleh dikatakan tidak ada lagi umat Islam di wilayah

ini. Walaupun isla telah berjaya dan dapat berkuasa di sana

selama hampir tujuh setengah abad lamanya.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diambil pengertian bahwa Islam

masuk atau berkuasa di Spanyol selama tujuh setengah abad lamanya. Dengan

peran Islam yang sangat besar, dari tahun ke tahun Spanyol mulai memperoleh

kemajuan baik dalam bidang politik maupun peradaban. Walaupun selama Islam

berkuasa atas Spanyol banyak gangguan-gangguan baik yang datang dari dalam

maupun dari luar, Islam tetap berjaya di Spanyol serta berhasil membuat Spanyol

Page 15: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

15

memperoleh kemajuan peradaban. sehingga kemajuan peradaban Spanyol Islam

juga berimbas pada bangkitnya Renesans dunia Barat dan membuka lembaran

sejarah baru bagi kemajuan peradaban di Eropa.

Dalam buku Sejarah kebudayaan Islam, Murodi (2003:77) menjelaskan

bahwa: “Masuknya Islam ke Cordova pada tahun 711 M, membuka lembaran

sejarah baru bagi kemajuan peradaban di Eropa dalam berbagai segi kehidupan”.

Selanjutnya Dedi Supriadi (2008: 120) juga menjelaskan bahwa: “kemajuan

peradaban di Spanyol Islam berimbas pada bangkitnya Renaisans dunia barat pada

abad pertengahan sehingga dapat dikatakan bahwa Arab Spanyol adalah guru bagi

Eropa”.

Berdasarkan keterangan di atas dapat diambil pengertian bahwa masuknya

Islam di Cordova pada tahun 711 M, itu membuka lembaran sejarah baru bagi

kemajuan perkembangan peradaban di Eropa atau berimbas pada bangkitnya

Renesans dunia barat dari berbagai segi kehidupan.

3. Peradaban Barat

Selama tujuh setengah abad Islam berkuasa atas Spanyol. Islam memiliki

peran yang sangat besar sehingga mampu membuat Spanyol memperoleh

kemajuan baik dalam bidang politik ataupun peradaban. Akan tetapi, walaupun

Islam akhirnya terusir dari negeri Spanyol dengan cara yang sangat kejam, namun

Islam telah membidangi gerakan-gerakan penting di Eropa.

Umat Islam kehilangan segala yang pernah dimiliki. Namun terjadi di luar

dugaan, ternyata bangsa yang menghancurkan Daulah Islamiyah yang berpusat di

Baghdad itu, keturunannya justru menjadi pembangun dan pembela agama Islam

Page 16: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

16

menjadi tumbuh dan mekar kembali. Demikian juga di luar bekas kekuasaan

Daulah Abbasiyah, yaitu Spanyol dan Afrika Utara, kebudayaan Islam tidak

musna bahkan mengalir ke Eropa. Hal ini seperti yang dikemukakan Musyrifah

Sunanto (2003:224) dalam buku Sejarah Islam Klasik Perkembangan Ilmu

Pengetahuan Islam, sebagai berikut:

Penyaluran dimulai ketika Toledo jatuh ketangan Kristen. Di

Toledo terdapat pusat sekolah tinggi dan ilmu pengetahuan Islam

pada masa itu. Ketika kota itu jatuh tahun 1085, orang-orang raja

Alfonso VII dari Castillia belum tahu bahasa Arab dan tidak

mampu mempergunakan segala peninggalan kaum Muslimin.

Maka penduduk asli Andalus, yang digelari muzarobus yang telah

menjadi intelektual, guru, dokter, ahli kimia, ahli filsafat dan lain-

lain yang pernah bekerja sama dengan ummat islam sebelumnya,

itulah yang kemudian ditugaskan untuk tetap menjalankan tugas-

tugas itu namun harus mengganti agamanya dan

menterjemahkannya kedalam bahasa yang dipahami. Perguruan

tinggi Toledo, rumah sakitnya, perpustakaannya, laboratoriumnya

masih tetap berjalan, masih tetap dengan guru-guru besar yang

dulu juga, namun memakai bahasa selain bahasa Arab atau kalau

bahasa Arab dipakai harus diterjemahkan kedalam bahasa yang

dipahami. Dengan jalan ini murid-murid negeri Latin tumpah ruah

kesana.

Berdasarkan keterangan di atas dapat diambil pengertian bahwa

penyaluran ilmu pengetahuan islam atas Eropa itu melalui terjemahan dari karya-

karya kaum muslimin yang berbahasa arab ke dalam bahasa yang dipahami. Hal

ini dilakukan oleh muzarobus yang pernah bekerja sama dengan umat islam

sebelumnya. Mengalirnya ilmu pengatahuan dan peradaban Islam ke Eropa ini

tidak hanya melalui terjemahan dari karya-karya kaum muslimn saja, tetapi juga

melalui perang salib. Hal ini seperti yang dikemukakan Samsul Munir Amin

(2009:180), dalam buku Sejarah Peradaban Islam, bahwa:

Dengan adanya Perang Salib ini banyak membawa keuntungan

bagi benua Eropa. Perhubungan orang Kristen dengan orang Timur

Page 17: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

17

tengah memberikan kemajuan dalam berbagai bidang. Ketika

kembali ke Eropa kapal-kapal mereka membawa barang- barang

berharga seperti kain sutera, bejana dari porselin, dan lain-lain.

Sedangkan jenis tumbuh-tumbuhan yang dibawa ke Eropa antara

lain: sejenis biji-bijian, tanaman padi, pepohonan jeruk, semangka,

bawang putih, tumbuhan obat-obatan, tembuhan yang mengandung

zat pewarna dan rempah-rempah.

Selanjutnya Musyrifah Sunanto (2003:236) dalam buku Sejarah Islam

Klasik Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam, sebagai berikut:

Ketika tentara Salib sedang berkuasa, setiap ada pasukan Salib

yang pulang kembali ke Eropa selalu membawa apa saja yang

mereka temui. Apakah itu berupa buku-buku ilmu pengetahuan,

alat-alat kedokteran, kompas dan apa saja hasil kemajuan ummat

Islam. Demikian juga ketika terakhir kali mereka terusir dari Okka,

mereka membawa lari apa yang mereka rampas dari hasil

kemajuan Islam. Dengan demikian maka perang Salib merupakan

salah satu dari jembatan tempat mengalirnya kebudayaan Islam ke

Eropa.

Berdasarkan keterangan di atas dapat diambil pengertian bahwa perang

Salib merupakan salah satu jembatan mengalirnya kemajuan peradaban serta

kebudayaan Islam ke Eropa. Tentara perang Salib membawa apa saja yang

ditemukan dari peristiwa perang salib tersebut, baik itu berupa ilmu pengetahuan,

tumbuh-tumbuhan, alat-alat kedokteran dan lain-lain ke Eropa.

Kemajuan-kemajuan peradaban yang dialami bangsa Eropa juga

dipengaruhi khazanah ilmu pengetahuan Islam yang berkembang pada priode

klasik. Seperti yang diterangkan Badri Yatim (2008:108) Dalam buku Sejarah

Peradaban islam, bahwa: “Kemajuan peradaban Eropa yang terus mengalami

perkembangan sampai saat ini sebenarnya banyak dipengaruhi khazanah ilmu

pengetahuan Islam yang berkembang pada priode klasik”.

Page 18: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

18

Sebagaimana diketahui bahwa Andalusia merupakan tempat yang paling

utama bagi Eropa dalam menyerap peradaban Islam, baik dalam bentuk hubungan

politik, sosial, maupun perekonomian dan peradaban antar negara. Orang-orang

Eropa menyaksikan kenyataan bahwa Andalusia ketika berada dibawah

kekuasaan Islam jauh meninggalkan Negara-negara tetangganya di Eropa,

terutama dalam bidang pemikiran dan sains, di samping perkembangan dan

kemajuan bangunan fisik.

Dalam bukunya ‘Sejarah Peradaban Islam’ Samsul Munir Amin,

(2009:178). Menjelaskan bahwa:

Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah

berlangsung sejak abad ke-12 M itu menimbulkan gerakan-gerakan

kebangkitan kembali (renaesance) pusaka Yunani di Eropa pada

abad ke-14 M. Berkembangnya pemikiran Yunani di Eropa ini

melalui terjemahan-terjemahan Arab yang dipelajari dan kemudian

diterjemahkan kembali kedalam bahasa latin.

Berdasarkan keterangan di atas dapat diambil pengertian bahwa ilmu

pengetahuan atas Eropa menimbulkan gerakan kembali renesance pusaka yunani

berlangsung sejak abad ke-12 M sampai abad ke-14 M melalui terjemahan Arab

yang dipelajari dan diterjemahkan kedalam bahasa latin.

Demikian besarnya pengaruh pemikiran Ibn Rusyd di Eropa, sehingga

melahirkan gerakan aliran pemikiran bebas yang disebut Averoisme. Berawal dari

gerakan Aveoisme inilah di Eropa kemudian lahirnya reformasi pada abad ke-16

M, dan rasionalisme pada abad ke-17 M. mengenai hal ini (Badri Yatim,

2008:109) dalam bukunya Sejarah Peradaban Islam, mengemukakan bahwa:

“Pengaruh pemikiran Ibn Rusyd berawal dari banyaknya para pemuda Kristen

Eropa yang belajar di universitas di Andalusia. Setelah kembali ke negara masing-

Page 19: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

19

masing, orang Eropa mendirikan sekolah-sekolah dan universitas-universitas.

Universitas pertama didirikan di Eropa pada tahun 1231 M”.

Selanjutnya Samsul Munir Amin, (2009:179) juga menjelaskan mengenai

besarnya pengaruh peradaban Islam di Eropa sebagai berikut:

Demikian besarnya pengaruh peradaban Islam di Eropa,

sehingga jika saja masyarakat Eropa tidak mempelajari

peradaban-peradaban Islam, bukan tidak mustahil bahwa Eropa

masih tertinggal di belakang dalam hal peradaban dunia. Bangsa

Eropa maju dalam ilmu pengetahuan dan peradaban di karenakan

orang Eropa belajar kepada kaum muslimin terutama melalui

berbagai literature dari hasil karya kaum muslimin di Andalusia

Spanyol.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diambil pengertian bahwa peradaban

Islam Spanyol memiliki pengaruh yang besar bagi Eropa, jika saja masyarakat

Eropa tidak mempelajari peradaban-peradaban Islam, bukan tidak mustahil bahwa

Eropa masih ketinggalan dalam hal peradaban dunia.

4. Sumbangan Pengajaran

Kata sumbangan berasal dari kata dasar yaitu sumbang yang berarti turut

membantu (menyokong) dengan tenaga, pikiran dan sebagainya (DPK, 1999:92).

Dari pengertian ini menunjukan bahwa sumbangan merupakan kegiatan atau

aktivitas dalam rangka untuk memberikan sesuatu yang dilakukan dengan tenaga,

pikiran dan sebagainya.

Untuk kata sumbangan sendiri merupakan kata dasar yang mendapat

akhiran-an, dengan demikian, maka sumbangan berarti bantuan atau sokongan

(DPK, 1999:92). Dengan demikian, sumbangan berarti sesuatu kegiatan atau

aktivitas yang dapat memberikan sokongan terhadap sesuatu yang dilakukan

Page 20: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

20

dengan penerapannya dalam bentuk tenaga atau pikiran sehingga membawa

perubahan dari sebelumnya.

Untuk kata pengajaran sendiri adalah suatu usaha untuk menciptakan

kondisi atau sistem yang memungkinkan untuk kelangsungan proses belajar

mengajar. Para ahli pendidikan dalam memberikan batasan tentang pengajaran

berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut sebenarnya

disebabkan oleh perbedaan sudut pandang terhadap makna atau hakekat mengajar

itu sendiri.

Dalam hal ini, Nana Sudjana (1989:4) dalam bukunya Cara Belajar Siswa

Aktif, mengemukakan bahwa mengajar merupakan kegiatan membimbing siswa

belajar dan mengajar yaitu mengatur dengan mengorganisasi lingkungan yang ada

di sekitar siswa sehingga dapat mendorong belajar. Sadirman (1996:4)

menerangkan bahwa pengajaran adalah:

Menyampaikan pengetahuan kepada anak didik. Pengertian luas

mengajar adalah suatu aktivitas organisasi atau mengatur

lingkungan sebaik-baiknya dan berhubungan dengan anak,

sehingga terjadi proses belajar, atau dikatakan mengajar sebagai

upaya menciptakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya

kegiatan belajar bagi para siswa.

Sedangkan menurut H. Chaliyah Hasan (1994:105) mendefenisikan bahwa

pengajaran adalah “segala upaya yang disengaja dalam rangka memberikan

kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan

yang tela dirumuskan”. Selanjutnya Roestiyah NK (1994:44) menjelaskan bahwa

pengajaran adalah “proses interaksi dengan siswa dan konsultasi dengan guru”.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil pengertian bahwa inti dari

pengajaran adalah usaha aktivitas untuk membimbing, mengarahkan, menolong

Page 21: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

21

siswa dalam melakukan belajar sehingga dapat membawa perubahan-perubahan

ke arah yang lebih baik pada prestasi dan tingkah lakunya.

Dengan demikian dapat diartikan bahwa sumbangan pengajaran adalah

sesuatu kegiatan yang dapat memberikan sokongan atau bantuan terhadap sesuatu

yang dilakukan dengan penerapannya dalam bentuk tenaga atau pikiran sehingga

dapat membawa perubahan dari sebelumnya yang dilakukan melalui usaha

aktivitas untuk membimbing, mengarahkan, menolong siswa dalam melakukan

belajar sehingga dapat membawa perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik

pada prestasi dan tingkah lakunya.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Bahrul (2009) perkembangan Islam di Cordova pada tahun 711 M, Secara

umum kesimpulan dari hasil penelitian ini disebutkan bahwa Islam dating ke

wilayah cordova pada tahun 711 M-93 H. Ketika itu panglima Islam Thariq bin

Ziyad atas perintah gubernur Afrika Utara, di bawah pemerintahan Walid bin

Abdul Malik dan dinasti Umayyah berhasil menaklukan Spanyol dan Goht Barat,

kekaisaran Visigoth. Islam yang dipimpin panglima perang Mugith Ar-Rumi

berhasil menguasai Cordova. Selama pemerintahan Umayyah yang berpusat di

damaskus, Toledo yang dijadikan ibu kota Spanyol. Cordova baru menjadi ibu

kota spanyol ketika Dinasti Umayyah ditumbangkan oleh dinasti Abbasiyah,

Abdurahman Ad-Dakhil sebagai penerus dinasti Umayyah pindah ke Spanyol,

yang waktu itu Islam sudah eksis kemudian Cordova dijadikan sebagai ibu kota

pemerintahan dinasti di benua Eropa. Dalam membangun kota ini Abdurahman

Page 22: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

22

Ad-Dakhil mengundang dan mendatangkan ahli fiqih, ahli ulama, ahli filsafat, ahli

syair untuk bertandang dan mengembangkan ilmunya di Cordova. Akhirnya kota

Cordova menjadi pusat perkembangan ilmu pengetahuan, kesenian, dan

kesustraan di Seantero benua Eropa. Puncak kejayaan dan puncak keemasan

Cordova mulai berlangsung pada era pemerintahan Khalifah Abdurahman, An-

Nasir dan pada zaman pemerintahan anaknya Al-Hakim.

Ketika itu Cordova telah mencapai kejayaan hingga taraf kejayaan dan

kemewahan yang belum pernah tercapai sebelumnya. Pembangunan pada masa itu

tumbuh pesat. Bangunan-bangunan berasitektur megah bermunculan. Pada masa

itu Islam di Cordova mampu mensejahterakan diri dengan Baghdad tak cuma itu

Cordova setara dengan Konstatinopel. Saat cordova berada dalam masa

kejayaannya (abad ke-9 dan abad ke-10 M) terdapat lebih dari 200.000 rumah

didalam kotanya. Jejak kejayaan Islam di Cordova tidak hanya meninggalkan

bangunan-bangunan megah, namun mewariskan peradaban dan ilmu pengetahuan

yang tidak ternilai harganya, kota yang terletak di provinsi Andalusia, sebelah

Barat Spanyol ini juga dikenal sebagai pusat ilmu pengetahuan.

Di kota ini berdiri perpustakaan yang besar dengan jumlah kunjungan

mencapai 400.000 orang. Cordova bagai bunga yang menebar harum di Eropa

pada abad pertengahan sebagaimana digambarkan Lare-People sebagai the

wonders of the word, pada masa kekuasaan Abdurrahman III, berdiri Universitas

Cordova yang termansyhur dan menjadi kebanggaan umat Islam berbondong-

bondong mahasiswa dari berbagai wilayah, termasuk mahasiswa Kristen dari

Eropa menimba ilmu di Spanyol adalah Gerbert d’Aurillac (945-1003), yang

Page 23: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

23

kemudian menjadi Paus Sylvester II. Selepas belajar matematika di Spanyol

kemudian mendirikan sekolah katedral dan mengajarkan matematika dan geometri

kepada para muridnya. Berkembang dengan pesat ilmu pengetahuan di Cordova

pada era kejayaan Islam melahirkan sejumlah ilmuan dan ulama termansyhur,

Cordova merupakan pusat intelektual di Eropa. Perguruan-perguruan yang amat

terkenal dengan bidang kedikteran, matematika, filsafat, kesusastraan bahkan

musik. Kontribusi para intelektuan dan ulama yang lahir dari Cordova sangat

diakui dan memberi pengaruh bagi peradaban manusia. Diantara para ilmuan yang

muncul pada masa keemasan Islam di Cordova antara lain Abuh Al-Walid,

Muhammad Ibnu, Muhammad Ibnu Rusydi, yang kemudian lebih dikenal dengan

nama Ibnu Rusydi atau Averrous. Ibnu Rusydi merupakan seorang ilmuwan

muslim yang sangat berpengaruh pada abad ke-12 M dan beberapa abad

berikutnya. Kota Cordova pada masa kejayaannya banyak menginspirasi penulis

Barat yang digambarkan oleh para ahli sejarah maupun politik sebagai cikal bakal

pembawa kemajuan bagi Barat di masa sekarang.

Sedangkan penelitian dari skripsi Ari (2008) berjudul mengenal warisan

islam di kota Madrid. Ari menyimpulkan bahwa Madrid pada mulanya adalah

kota kecil diperbatasan yang didirikan oleh dinasti Umayyah pada abad ke-9 M.

pada masa pemerintahan dinasti Umayyah yang menjadi gubernur adalah anggota

keluarga bani salim dari berber pada saat itu Madrid memiliki sebuah benteng,

benteng itu dibangun oleh Amin Umayyah dari Cordova bernama Muhammad I

yang berkuasa antara tahun 852-886 M. Benteng itu sangat kuat dan tak mudah

ditembus oleh musuh. Saat itu Madrid hanya sebuah kota kecil, namun memiliki

Page 24: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

24

kegiatan ekonomi yang sangat bagus, seperti industri pembuatan sepatu bersol

gabus, yang semula dikembangkan oleh orang-orang Romawi, juga industri kayu.

Di bawah pemerintahan Islam, teknik pembuatan sepatu bersol gabus

diintensifkan dan diversifikasikan sehingga sepatu bersol gabus merupakan

komoditas pokok ekspor kota Madrid. Meskipun pernah menjadi pusat

perkembangan ilmu pengetahuan, tak banyak lagi karya-karya ilmu pengetahuan

karena banyak yang hancur akibat peperangan. Saat Philip II pada abad ke-16

mendirikan perpustakaan Escorial, tidak banyak menemukan buku yang berbahasa

Arab. Di Escorial yang kemudian menjadi perpustakaan terbesar di Spanyol pada

abad ke-17, hanya 4.000 judul buku Islam yang masih selamat dari penghancuran

buku terburuk dalam sejarah Spanyol.

Page 25: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.

Tentang penelitian deskriptif para ahli menjelaskan sebagai berikut:

a. Menurut Soejono (1997:23) menerangkan bahwa: “Metode deskriptif dapat

diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek/objek penelitian (seseorang,

lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta

yang tampak atau sebagaimana adanya”.

b. Menurut Djamarah (1995:53), mengatakan bahwa “Penelitian Deskriptif

adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan”.

c. Menurut Rahmad (1984:42) menyebutkan bahwa “Metode deskriptif adalah

suatu metode yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau

karakteristik populasi tertentu secara faktual dan cermat”.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat diambil pengertian bahwa

penggunaan metode deskriptif diharapkan data terkumpul seobjektif mungkin

berdasarkan fakta yang ada (sebagaimana adanya), oleh sebab itu peneliti

langsung turun kelapangan untuk mengumpulkan data dari sampel untuk

mendeskripsikan tentang Pengaruh Islam di Cordova terhadap cikal bakal

peradaban Barat pada abad ke-12 M, tahun ajaran 2010/2011.

Page 26: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

26

Mengenai metode deskriptif ini Arikunto (2005:234) mengemukakan

bahwa “penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu,

tetapi hanya menggambarkan ’apa adanya’ tentang suatu variabel, gejala atau

keadaan”. Sejalan dengan hal tersebut menurut Surakhmat (1978:139)

menyebutkan bahwa “metode deskriptif adalah cara untuk menganalisis,

menyusun, mengumpulkan, menyimpulkan, dan mengklasifikasikan data”.

Sedangkan menurut Fathoni (2006:97) penelitian deskriptif adalah ”suatu

penelitian yang bermaksud mengadakan pemeriksaan dan pengukuran-

pengukuran terhadap gejala-gejala tertentu”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat dipahami bahwa penelitian deskriptif

adalah penelitian yang dilakukan oleh seseorang peneliti untuk mengetahui gejala-

gejala atau keadaan tertentu dengan apa adanya atau sesuai dengan fakta-fakta

yang ada dengan cara menganalisis, menyusun, mengumpulkan, menyimpulkan,

dan mengklasifikasikan data.

2. Rancangan Penelitian

Desain penelitian atau rancangan penelitian digunakan sebagai pedoman

atau petunjuk dalam melaksanakan proses penelitian sesuai dengan tujuan

penelitian. Langkah-langkah penelitian yang harus ditempuh diterangkan oleh

Arikunto (1993:15) yaitu sebagai berikut:

1) Mengumpulkan data

2) Mengidentifikasikan dan membatasi masalah

3) Merumuskan masalah

4) Merumuskan anggapan dasar

5) Menentukan subjek penelitian

6) Membuat soal tes berupa pilihan ganda

7) Mengumpulkan data

8) Analisis data

Page 27: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

27

9) Menulis laporan.

Sesuai metode yang digunakan tersebut, maka peneliti akan

mendeskripsikan data mengenai pemahaman siswa kelas XI MA Negeri 2

Lubuklinggau tentang Pengaruh Islam di Cordova terhadap cikal bakal peradaban

Barat pada abad ke-12 M.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yaitu sesuatu, baik orang, benda atau lembaga

(organisasi), yang sifat keadaan (atribut-nya) akan diteliti (http://tatang manguni.

Wordpress.com/2009/04/21/subjek-responden-dan-informan-penelitian). Arikunto

(2005:89) mengatakan bahwa “Subjek penelitian tidak selalu berupa orang tetapi

dapat berupa benda, proses, kegiatan, dan tempat”. faisal (1999:10) menyebutkan

bahwa “Subjek penelitian adalah menunjuk pada orang atau individu atau

kelompok yang dijadikan unit atau satuan (kasus) yang diteliti”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat dipahami bahwa subjek penelitian

sesuatu yang menjadi pusat perhatian atau sasaran dalam sebuah penelitian

tertentu, dengan kata lain subjek penelitian adalah sesuatu yang didalam dirinya

melekat atau terkandung objek penelitian. Maka yang menjadi subjek dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MA Negeri 2 Lubuklinggau yang

berjumlah 32 orang, yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 20 anak perempuan.

Page 28: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

28

2. Objek Penelitian

Amirin (2009:24) menyatakan bahwa “objek penelitian adalah “Sifat,

keadaan, (attributes) dari sesuatu benda, orang, atau keadaan yang menjadi pusat

perhatian atau sasaran penelitian. Sifat keadaan dimaksud bisa berupa sifat,

kuantitas, dan kualitas (benda, orang, dan lembaga), Bisa berupa kegiatan,

pandangan penilaian, bisa pula berupa proses”.

Dari keterangan di atas dapat diambil pengertian bahwa pengertian objek

penelitian adalah sifat keadaan suatu benda, orang, atau keadaan yang menjadi

pusat perhatian atau sasaran seseorang peneliti dalam melakukan penelitian.

Objek dalam penelitian ini adalah Pengaruh Islam di Cordova terhadap cikal

bakal peradaban Barat pada abad ke-12 M.

C. Teknik Pengumpulan Data

Untuk menentukan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

1. Teknik Tes

Arikunto (1997:23) menyimpulkan bahwa ”Tes adalah serentetan

pertanyaan atau Latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

pengetahuan dan bakat yang dimiliki individu atau kelompok”. Berdasarkan

pendapat tersebut dapat diambil suatu pengertian bahwa tes yang digunakan

dalam penelitian ini adalah tes yang berbentuk obyektif dengan alternatif jawaban

5 obsion sebanyak 30 soal dengan melakukan tes awal (pree test) dan tes akhir

(post test). Namun sebelum dilakukan tes akhir terlebih dulu peneliti melakukan

Page 29: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

29

penyampaian materi kepada siswa dengan menggunakan metode ceramah yang

digabungkan dengan metode lain yang diyakini dapat meningkatkan pemahaman

siswa tentang pengaruh Islam di Cordova terhadap cikal bakal peradaban Barat

pada abad ke-12 M, misalnya metode diskusi, tanya jawab, dan tugas.

2. Wawancara

Gorys Keraf (1997:161) berpendapat bahwa: ”Wawancara adalah suatu

cara untuk menyimpulkan data dengan menanyakan langsung kepada seorang

informan atau Autoris (Keraf, 1997:161). Menurut Sukardi (2003:78)

”Wawancara terbuka (bebas) atau sering pula disebut wawancara tak berstruktur,

yaitu wawancara dimana peneliti dalam menyampaikan pertanyaan pada

responden tidak menggunakan pedoman”.

Dari kedua pendapat tersebut dapat diambil pengertian bahwa dalam

rangka mendapatkan data tambahan diperlukan wawancara terhadap seorang

informan atau autoris (nara sumber). Wawancara penulis lakukan dengan guru

mata pelajaran sejarah yang mengajar di kelas XI MA Negeri 2 Lubuklinggau

agar dapat mengetahui bagaimana proses belajar mengajar pada mata pelajaran

Sejarah.

3. Teknik Observasi

Mohammad Ali (1992:73) menyatakan bahwa ”Observasi adalah

penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap obyek,

baik secara langsung maupun tidak langsung”. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi

(1997:159) menyatakan bahwa “Observasi sebagai metode ilmiah biasa diartikan

sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang

Page 30: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

30

diselidiki”. Berdasarkan kedua pendapat tersebut bahwa observasi ini merupakan

pengamatan yang dijadikan penelitian, baik itu pengamatan kondisi sekolahnya,

guru, murid (siswa). Observasi yang digunakan oleh penulis adalah observasi

secara langsung, hal ini dikerenakan penulis menginginkan obyek yang diteliti itu

didapati secara langsung.

4. Teknik Studi Pustaka

Teknik studi pustaka menurut Margono (1997:181) merupakan “cara

mengumpulkan data dengan menggunakan buku-buku perpustakaan yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti”. Studi pustaka ini diperlukan untuk

mengumpulkan data-data atau keterangan sejarah tentang Pengaruh Islam di

Cordova terhadap cikal bakal peradaban Barat pada abad ke-12 M, dan landasan

penyusunan karya ilmiah, dengan menggunakan buku-buku yang relevan. Teknik

kepustakaan ini adalah suatu unit kerja yang berupa tempat mengumpulkan,

menyimpan, dan memilih koleksi bahan pustaka yang dikelola dan diatur secara

sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan secara continue oleh pemakainya

sebagai sumber informasi. Yaitu diperpustakaan yang ada baik itu perpustakaan

STKIP PGRI, perpustakaan daerah Sumatera Selatan, perpustakaan kota

Lubuklinggau dan buku.

D. Uji Coba Instrumen Penelitian

Sebelum penelitian dilakukan maka soal yang akan digunakan dalam

penelitian ini diuji cobakan terlebih dahulu pada siswa yang telah mempelajari

materi tersebut. Uji coba yang dilakukan peneliti yaitu di kelas XI MA Negeri 2

Page 31: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

31

Lubuklinggau tahun pelajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 32 orang, uji coba

tes ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaran dan daya pembeda dari soal

tes tersebut.

1. Tingkat Kesukaran

Menurut Arikunto (2005:207) Menyatakan bahwa “Soal yang baik adalah

soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah

tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkan, sebaliknya soal

yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak

mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena jauh jangkauannya”.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat diambil suatu pengertian bahwa soal

yang terlalu mudah dan tidak terlalu sulit akan menambah semangat siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran dan jika soal terlalu sukar maka semangat siswa

untuk belajar sangat rendah.

Tingkat kesukaran soal merupakan bilangan yang menunjukan sukar dan

mudahnya suatu soal, untuk mengetahui indeks kesukaran dapat digunakan rumus

sebagai berikut:

P =

JS

B (Arikunto, 2005:208)

Keterangan:

P : Tingkat kesukaran

B : Jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar

JS: Jumlah seluruh siswa peserta tes

Page 32: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

32

Tabel 1

Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal

No Indeks Kesukaran Klasifikasi

1

2

3

0,00 – 0,30

0,31 - 0,70

0,71 - 1,00

Sukar

Sedang

Mudah

(Arikunto, 2005:210)

Dari hasil uji coba yang dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas XI MA

Negeri 2 Lubuklinggau kemudian dapat diketahui bahwa dari 30 soal tersebut

dapat diketahui adanya tingkat kesukaran soal 10 kriteria mudah dengan

klasifikasi 0,71 sampai 1,00, kemudian 15 soal sedang dengan klasifikasi 0,30

sampai 0,70, kemudian 5 soal sukar dengan klasifikasi 0,00 sampai 0,30. Adapun

hasil analisis tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat pada tabel 2 di lampiran.

2. Daya Pembeda

Menurut Arikunto (2005:214) menyebutkan bahwa “Daya pembeda soal

merupakan suatu indikator untuk membedakan antara siswa yang pandai dan

kurang pandai”. Berdasarkan keterangan tersebut dapat diambil suatu pengertian

bahwa Daya pembeda adalah suatu cara yang dilakukan oleh seorang peneliti

untuk mengklasifikasikan antara murid pandai dan kurang pandai, cara

menghitung daya pembeda dapat dirumuskan sebagai berikut:

D =

Jb

Bb

Js

Ba (Arikunto, 2005:213)

Keterangan:

D : Daya pembeda

Ba : Jumlah kelompok atas yang menjawab benar

Bb : Jumlah kelompok bawah yang menjawab benar

Page 33: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

33

Js : Jumlah peserta kelompok atas

Jb : Jumlah peserta kelompok bawah

Tabel 3

Klasifikasi Indeks Daya Pembeda Soal

No Klasifikasi Daya Pembeda Keterangan

1

2

3

4

0,00 – 0,20

0,21 – 0,40

0,41 – 0,70

0,71 – 1,00

Jelek

Cukup

Baik

Baik sekali

(Arikunto, 2005:218)

Setelah dilakukan uji coba soal tes pada siswa kelas XI MA Negeri 2

Lubuklinggau maka dapat diketahui adanya daya pembeda antara siswa yang

pandai dan siswa berkemampuan masih rendah. Kemudian setelah diuji cobakan

dan dianalisis maka dapat diketahui soal-soal tersebut dengan beberapa kriteria

jelek, cukup, baik, dan baik sekali. Adapun hasil perhitungan indeks daya

pembeda tes dapat dilihat pada tabel 4 di lampiran. Berdasarkan analisis hasil uji

coba tingkat kesukaran soal tes dan daya pembeda, maka peneliti merekapitulasi

hasil uji coba tes yang dapat dilihat pada tabel 5 di lampiran.

Dari hasil uji coba instrumen yang penulis lakukan di MA Negeri 2

Lubuklinggau maka dari ke 30 soal pilihan ganda dengan alternatif jawaban a, b,

c, d dan e maka dapat diketahui 30 soal tersebut terdiri dari tiga kriteria indeks

kesukaran yaitu: Mudah, sukar, dan sedang, yang terdiri dari 5 soal sukar dengan

persentase 20%, 10 soal mudah dengan persentase 30%, dan 15 soal sedang

dengan persentase 50%, sedangkan untuk analisis daya pembeda soal tes terdiri

dari tiga kriteria yaitu: jelek, cukup, baik, dan baik sekali.

Page 34: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

34

E. Teknik Analisis data

1. Analisis Data tes

Bagong Suyatno (2005:104) mengartikan bahwa: ”Analisis data adalah

suatu proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan

diinterpretasikannya”. Setelah data dikumpulkan melalui tes, kemudian tersebut di

analisis , untuk menganalisis penulis menggunakan rumus:

Skor =

N

B x 100 %

Keterangan :

B = Jumlah jawaban yang benar

N = Jumlah soal (Depdiknas, 2003:16).

Dengan demikian, maka akan terlihat perbedaan hasil antara nilai sebelum

disampaikan materi pelajaran dengan nilai setelah diberikan materi pelajaran,

sehingga memperoleh gambaran tentang tingkat pemahaman per siswa terhadap

materi yang disajikan.

Kemudian untuk memperoleh nilai rata-rata peneliti menggunakan rumus

sebagai berikut:

(Hadi,1989:246)

M = Mean (rata-rata)

∑x= Jumlah nilai pada mata pelajaran tertentu

N = Jumlah siswa

Dengan menghitung rata-rata tersebut semakin terlihat gambaran tentang

persentase pemahaman terhadap materi yang disajikan pada subjek penelitian.

Page 35: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

35

Selanjutnya peneliti menentukan kriteria penilaian terhadap hasil tes dengan

berpedoman pada pendapat Arikunto (1999:249) sebagai berikut:

8,00 - 10 dinyatakan sangat baik

6,60 - 7,99 dinyatakan baik

5,60 - 6,59 dinyatakan cukup

4,00 - 5,59 dinyatakan kurang

0 - 3,99 dinyatakan sangat kurang

(Arikunto,1999:249)

Berdasarkan penilaian tersebut dalam menentukan persentase pemahaman

siswa untuk kelompok dengan nilai tertentu, penulis berpedoman pada pendapat

Nurgiantoro (1987:365), yaitu sebagai berikut:

N

nP x 100

Keterangan:

P = Persentase tingkat pemahaman

n = Jumlah siswa yang mendapat nilai pada tingkat pemahaman tertentu

N = Jumlah siswa

Berdasarkan pada rumus di atas tersebut, maka persentase tingkat

kemampuan siswa untuk setiap kelompok nilai tertentu dengan cara membagi

jumlah subjek yang mendapat nilai pada tingkat kemampuan tertentu dengan

jumlah subjek. dari penjelasan di atas, maka siswa dianggap berhasil dengan baik

apabila telah memperoleh nilai 6,4 keatas. Sementara siswa yang belum mencapai

kriteria tersebut dianggap belum memenuhi standar ketuntasan, walaupun secara

predikat sudah mendapat nilai cukup. Dalam penelitian ini siswa dianggap tuntas

apabila mendapat nilai yang berpredikat baik atau rentang nilai 6,4 keatas sesuai

Page 36: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

36

dengan KKM (Kriteria ketuntasan minimal) yang berlaku di MA Negeri 2 tersebut

yang telah ditetapkan sesuai dengan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran)

MA Negeri 2 Lubuklinggau.

Page 37: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pengaruh Islam di Cordova (Spanyol)

a. Bidang Politik

Sejak pertama kali Islam menginjak kaki di tanah Spanyol hingga masa

jatuhnya, Islam memainkan peran yang sangat besar. Islam di Spanyol telah

berkuasa selama tujuh setengah abad. Sejarah panjang Islam di Spanyol dapat

dibagi dalam enam priode sebagai berikut:

1). Periode Pertama (711-755 M)

Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang

diangkat oleh Khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Pada periode

ini stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai secara sempurna, berbagai

gangguan masih terjadi baik yang dari luar maupun dari dalam.

Gangguan yang datang dari dalam yaitu berupa perselisihan di antara elite

penguasa. Di samping itu, terdapat beda pandangan antara Khalifah di Damaskus

dan gubernur Afrika Utara yang berpusat di Kairawan. Adapun gangguan yang

datang dari luar yaitu datangnya dari sisa-sisa musuh Islam di Spanyol yang

tinggal di daerah pegunungan.

2). Periode Kedua (755-912 M)

Pada periode ini Spanyol berada di bawah pemerintahan Khalifah

Abbasiyah di Baghdad. Amir pertama adalah Abdurrahman I yang memasuki

Spanyol, tahun138 H/755 M dan diberi gelar Abdurrahman Ad-Dakhil.

Page 38: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

38

Abdurrahman Ad-Dakhil adalah keturunan Bani Umayyah yang berhasil lolos

dari kejaran Bani Abbasiyah ketika Bani Abbasiyah berhasil menaklukkan Bani

Umayyah di Damaskus. Selanjutnya Ad-Dakhil berhasil mendirikan Dinasti

Umayyah di Spanyol. Saat periode ini, umat Islam Spanyol mulai memperoleh

kemajuan baik dalam bidang politik maupun peradaban. Abdurrahman Ad-Dakhil

mendirikan Masjid Cordova dan sekolah-sekolah di kota-kota besar Spanyol.

3). Periode Ketiga (912-1013 M)

Pada periode ini berlangsung mulai dari pemerintahan Abdurrahman III

yang bergelar “An-Nasir” sampai munculnya “raja-raja kelompok”. Pada periode

ini Spanyol diperintah oleh penguasa dengan gelar khalifah. Pada periode ini umat

Islam di Spanyol mencapai puncak kemajuan dan kejayaan menyaingi Daulah

Abbasiyah di Baghdad. Abdurrahman An-Nasir mendirika Universitas Cordova.

Perpustakaannya memiliki ratusan ribu buku. Pada masa ini, masyarakat dapat

menikmati kesejahteraan dan kemakmuran yang tinggi.

4). Periode Keempat (1013-1086 M)

Pada masa ini Spanyol sudah terpecah-pecah menjadi beberapa negara

kecil yang berpusat di kota-kota tertentu. Bahkan pada masa ini Spanyol terpecah

menjadi lebih 30 negara kecil di bawah pemerintahan raja-raja golongan atau Al-

Mulukuth Thawaif yang berpusat di suatu kota seperti kota Sevilla, Cordova,

Toledo, dan sebagainya. Pada periode ini umat Islam di Spanyol kembali

memasuki pertikaian intern. Ironisnya jika terjadi perangt saudara, ada diantara

pihak-pihak yang bertikai itu meminta bantuan kepada raja-raja Kristen. Namun,

walaupun demikian, kehidupan intelektual terus berkembang pada periode ini.

Page 39: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

39

Istana-istana mendorong para sarjana dan sastrawan untuk mendapatkan

perlindungan dari satu istana ke istana yang lain.

5). Periode Kelima (1086-1248 M)

Pada periode ini Spanyol Islam meskipun masih terpecah dalam beberapa

negara, tetapi terdapat kekuatan yang dominan yakni kekuasaan Dinasti

Murabithun (1086-1143 M) dan Dinasti Muwahhidun (1146-1235 M). Dinasti

Murabithun pada mulanya adalah sebuah gerakan agama yang didirikan oleh

Yusuf bin Tasyfin di Afrika Utara. Pada tahun 1062 M ia berhasil mendirikan

sebuah kerajaan yang berpusat di marakesy. Dan akhirnya dapat memasuki

Spanyol dan menguasainya. Dalam perkembangan selanjutnya, pada periode ini

kekuasaan Islam di Spanyol dipimpin oleh penguasa-penguasa yang lemah

sehingga mengakibatkan beberapa wilayah Islam dapat dikuasai oleh kaum

Kristen. Tahun 1238 M Cordova jatuh ketangan penguasa Kristen dan Sevilla

jatuh pada tahun 1248 M. Hampir seluruh wilayah Spanyol Islam lepas dari

tangan penguasa Islam.

6). Periode Keenam (1248-1492 M)

Pada periode ini Islam hanya berkuasa di Granada di bawah dinasti Ahmar

(1232-1492 M). Peradaban kembali mengalami kemajuan seperti di zaman

Abdurrahman An-Nasir. Akan tetapi, secara politik dinasti ini hanya berkuasa di

wilayah yang kecil. Kekuasaan islam yamg merupakan pertahanan terakhir di

Spanyol ini berakhir karena perselisihan orang-orang istana dalam perebutan

kekuasaan. Abu Abdullah Muhammad merasa tidak senang dengan ayahnya

karena menunjuk anaknya yang lain sebagai pengantinya menjadi raja. Ia

Page 40: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

40

memberontak dan berusaha merebut kekuasaan. Dalam pemberontakan itu,

ayahnya terbunuh dan digantikan oleh Muhammad bin Sa’ad. Abu Abdullah

kemudian meminta bantuan kepada Ferdinand dan Isabella untuk

menjatuhkannya. Dua penguasa Kristen ini dapat mengalahkan penguasa yang

sah, dan Abu Abdullah naik tahta.

Ferdinand dan Isabella akhirnya mempersatukan dua kerajaan Kristen

melalui perkawinan, dan akhirnya mereka menyerang balik terhadap kekuatan

Abu Abdullah. Abu Abdullah tidak kuasa menahan serangan-serangan penguasa

Kristen tersebut sehingga pada akhirnya kalah. Abu Abdullah akhirnya menyerah

kepada Ferdinand dan Isabella, sedangkan Abu Abdullah hijrah ke Afrika Utara.

Dengan demikian, berakhirlah kekuasaan islam di Spanyol pada tahun 1492 M.

Pada tahun 1609 M, boleh dikatakan tidak ada lagi umat Islam di wilayah ini.

Walaupun islam telah berjaya dan dapat berkuasa di sana selama hampir tujuh

setengah abad lamanya.

b. Bidang Ekonomi

Di paruh kedua masa Islam spanyol, para penguasa mementingkan

pembangunan fisik dengan mendirikan bangunan-bangunan megah dan

monumental. Demikian juga, bidang IPTEK. Pemerintah dengan giat

mengembangkan bidang ini, sehingga bidang perekonomian kurang mendapat

perhatian. Selain itu, banyak anggaran Negara yang terserap untuk membiayai

tentara bayaran demi keamanan Negara.

Page 41: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

41

c. Bidang Sosial

Masuknya Islam ke Andalusia tahun 711 M membuka lembaran sejarah

baru bagi kemajuan peradaban Eropa dalam berbagai segi kehidupan.

Pemerintahan Islam yang berkuasa selama lebih kurang delapan abad (711-1492

M), banyak memberikan andil dalam perkembangan peradaban Islam khususnya.

Di antara perkembangan peradaban Islam di Spanyol ada yang bersifat fisik ada

juga yang bersifat non fisik. Perkembangan peradaban Islam dalam bentuk fisik

seperti bangunan-bangunan kota, istana-istana, masjid-masjid, dan sebagainya.

Sedangkan perkembangan peradaban yang berbentuk non fisik antara lain seperti,

perkembangan ilmu pengetahuan dan sebagainya.

Kedatangan Islam sudah tentu membawa kultur baru yang memperkaya

Spanyol pada umumnya. Oleh karena itu Spanyol menjadi salah satu pusat

peradaban dunia, mengimbangi kejayaan Dinasti Umayah di Damsyik

(Damaskus) dan Dinasti Abbasiyah di Baghdad. Tidak salah apabila Spanyol turut

berperan dalam merintis jalan menuju zaman Renesans di Eropa.

d. Bidang Budaya

Bahasa Arab dengan ketinggian sastra dan tata bahasanya telah

mendorong minat yang besar masyarakat Spanyol. Hal ini dibuktikan dengan

dijadikannya bahasa ini menjadi resmi, bahasa pengantar, bahasa ilmu

pengetahuan, dan administrasi. Berangkat dari kenyataan tersebut, lahirlah para

tokoh atau pakar dalam bahasa da sastra, seperti Al-Qali dengan karyanya Al-

kitab Al-Bari fi Al-Luqoh dan Az-Zubaidy ahli tata bahasa dan filologi. Dalam

bidang seni, indikasi kemajuannya adalah berdirinya sekolah musik di Cordova

Page 42: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

42

oleh Zaryab. Zaryab adalah artis terbesar pada zamannya, siswa sekolah musik

Ishak Al-Mausuli dari Baghdad. Sekolah tersebut menjadi model bagi sekolah

musik lainnya yang bermunculan belakangan di Villa, Toledo, Valencia, dan

Granada.

2. Pemahaman siswa kelas XI MA Negeri 2 Lubuklinggau tentang

Pengaruh Islam di Cordova (Spanyol)

a. Langkah-langkah Pemahaman

Guna mengetahui pemahaman siswa tentang pengaruh Islam di Spanyol

terhadap cikal bakal peradaban Barat pada abad ke-12 M, maka penulis terlebih

dahulu mempersiapkan langkah-langkah sebagai berikut:

1). Peneliti memberikan tes awal (Pree-Test) untuk menjajaki kemampuan siswa.

2). Peneliti menyampaikan materi tentang pengaruh Islam di Spanyol terhadap

cikal bakal peradaban Barat pada abad ke-12 M dengan menggunakan metode

ceramah yang digabungkan dengan metode lain yang diyakini dapat

meningkatkan pemahaman siswa, misalnya metode diskusi, tanya jawab, dan

tugas.

3). Peneliti memberikan tes akhir (Post-Test).

4). Merekap hasil tes untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.

b. Hasil Pemahaman

1). Nilai Tes Awal (Pree-Test)

Berdasarkan data hasil tes awal (Pree-Test) yang dapat dilihat pada tabel 6

di lampiran, maka dapat diketahui bahwa tingkat pemahaman siswa kelas XI MA

Negeri 2 Lubuklinggau tentang pengaruh Islam di Spanyol terhadap cikal bakal

Page 43: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

43

peradaban Barat pada abad ke-12 M masih rendah. Hal ini terbukti siswa yang

memperoleh nilai 6,4 ke atas hanya 4 orang dari 32 siswa atau sebesar =

12,5% dengan nilai rata-rata 32

175= 5,46.

2). Nilai Tes Akhir (Post-Test)

Setelah nengadakan tes awal (Pree-Test), maka peneliti mengadakan tes

akhir (Prost-Test) untuk memperbandingkan tingkat pemahaman siswa tentang

materi pengaruh Islam di Spanyol terhadap cikal bakal peradaban Barat pada abad

ke-12 M. Berdasarkan data hasil tes akhir (Post-test) yang dapat dilihat pada tabel

7 di lampiran, maka dapat diketahui bahwa tingkat pemahaman siswa tentang

pengaruh Islam di Spanyol terhadap cikal bakal peradaban Barat pada abad ke-12

M mengalami kenaikan. Yaitu siswa yang memperoleh nilai 6,4 keatas dari 32

siswa hanya 4 orang pada Tes awal atau sebesar = 12,5% naik menjadi

28 orang dari 32 siswa pada Tes Akhir atau sebesar = 90,62 % dan nilai

rata-rata mengalami kenaikan dari 5,46 menjadi 7,68 yang berarti daya serap

siswa terhadap materi tentang pengaruh Islam di Spanyol terhadap cikal bakal

peradaban Barat pada abad ke-12 M 7,68 % (lebih besar dari nilai KKM mata

pelajaran sejarah di MAN 2 Lubuklinggau pada tahun pelajaran 2009/2010.

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas XI MAN 2

Lubuklinggau adalah 6,4. Maka rentang nilai yang diperoleh siswa kelas VIII1

dalam penelitian ini adalah berpedoman pada pendapat Arikunto adalah sebagai

berikut:

1. Yang memperoleh nilai sangat baik (8,0-10) berjumlah 18 siswa

Page 44: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

44

2. Yang memperoleh nilai baik (6,6-7,9) berjumlah 11 siswa

3. Yang memperoleh nilai cukup (5,6-6,5) berjumlah 3 siswa

4. Dan, dalam penelitian ini tidak ada siswa memperoleh nilai kurang (4,0-5,5)

ataupun sangat kurang (0-3,9)

Berdasarkan uraian di atas, setelah diberikan penjelasan materi tentang

pengaruh Islam di Spanyol terhadap cikal bakal peradaban Barat pada abad ke-12

M dapat dipahami oleh siswa kelas XI di MAN 2 Lubuklinggau, maka hipotesis

tersebut dapat diterima.

3). Perbandingan Nilai Tes Awal (Pree-Test) dan Nilai Tes Akhir (Post-Test)

Dari kedua tes yang telah dilakukan, maka dapat dilihat bagaimana siswa

kelas XI memahami materi pengaruh Islam di Spanyol terhadap cikal bakal

peradaban Barat pada abad ke-12 M di MAN 2 Lubuklinggau, serta dengan

dianalisis dengan membandingkan nilai rata-rata kelas pada tes awal dengan hasil

nilai rata-rata kelas pada tes akhir. Perbandingan dan perkembangan nilai antara

tes awal dan tes akhir tersebut dapat dilihat pada tabel 8 di lampiran.

Berdasarkan data perbandingan hasil tes awal dan tes akhir, maka dapat

disimpulkan bahwa adanya peningkatan pemahaman siswa kelas XI tentang

pengaruh Islam di Spanyol terhadap cikal bakal peradaban Barat pada abad ke-12

M di MAN 2 Lubuklinggau dan peningkatan nilai rata-rata kelas dari 5,46

menjadi 7,68. Atau, pada tes awal hanya 4 (12,5%) dari 32 siswa yang berhasil

mendapatkan 6,4 keatas sedangkan pada tes akhir mencapai 29 (90,62%) dari 32

siswa yang dinyatakan tuntas dalam memahami materi pada penelitian ini.

Page 45: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

45

Adapun perbandingan pencapaian hasil belajar siswa sebelum dan sesudah

materi disampaikan dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini:

Tabel 9

Persentase Tes Awal dan Tes Akhir berdasarkan Kriteria Ketuntasa

Minimal (KKM) Materi Pengaruh Islam di Spanyol terhadap cikal bakal

peradaban Barat pada abad ke-12 M

No Nilai Tes Awal (Pree-Test) Tes Akhir (Post-Test)

Frekwensi Persentase Frekwensi Persentase

1

2

≤ 7,0

≥ 7,0

4

29

12,5%

90,62%

29

3

90,62%

9,37%

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Data Tes

Berdasarkan hasil analisis data ternyata pada tes awal ketuntasan belajar

siswa secara menyeluruh belum mencapai 90%, tetapi hanya mencapai 10% dan

nilai rata-rata kelasnya 5,46 Sebab, siswa kelas XI di MAN 2 Lubuklinggau

belum memahami materi tentang pengaruh Islam di Spanyol terhadap cikal bakal

peradaban Barat pada abad ke-12 M. Sedangkan pada tes akhir ketuntasan belajar

siswa secara klasikal sudah tercapai. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai 6,4

keatas mencapai 90,62% sebanyak 29 dari 32 siswa, dan nilai rata-rata 7,68. Hal

ini berarti siswa telah memahami materi tersebut.

2. Data Non Tes

Agar data dalam penelitian ini lengkap, maka penulis melakukan

wawancara secara langsung kepada guru sejarah yang mengajar dikelas kelas XI

di MAN 2 Lubuklinggau. Data yang diperoleh dari wawancara tersebut yaitu guru

bidang studi tersebut menyampaikan pelajaran kepada siswa menggunakan

Page 46: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

46

berbagai macam metode pembelajaran seperti metode ceramah (berupa penjelasan

materi), tanya jawab, penugasan, dan diskusi. Selain itu, sebelum menyampaikan

materi dikelas guru juga telah mempersiapkan satuan pembelajaran agar dalam

pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan memperoleh hasil yang maksimal.

3. Keterbatasan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian pada kajian pustaka, penulis menemukan

kelemahan dan keterbatasan. Yaitu penulis mengalami kesulitan untuk menelaah

sumber-sumber bahan dalam penelitian, karena kurangnya literatur buku

penunjang yang membahas tentang pengaruh Islam di Spanyol terhadap cikal

bakal peradaban Barat pada abad ke-12 M. Baik itu di Perpustakaan STKIP-PGRI

Lubuklinggau, Perpustakaan Kota Lubuklinggau, maupun di Perpustakaan

Kabupaten Musi Rawas.

Sedangkan pada saat penelitian pada siswa kelas XI MA Negeri 2

Lubuklinggau, penulis hampir tidak mengalami kesulitan, karena peneliti juga

menggunakan metode yang sama dengan guru sejarah yang mengajar di kelas

tersebut, yaitu metode Ceramah (berupa penjelasan materi), Tanya Jawab,

Penugasan, dan Diskusi. Selain itu, sebagian besar atau hampir dari seluruh siswa

kelas XI juga dapat berfikir Aktif dan Kreatif serta memiliki keinginan untuk

belajar. Sehingga dapat mempermudah penulis dalam penelitian ini.

Page 47: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

47

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan uraian bab-bab sebelumnya dan hasil pembahasan, penelitian

ini dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Bahwa masuknya Islam di Cordova mempunyai pengaruh yang sangat besar

bagi kemajuan peradaban Eropa dari berbagai segi kehidupan.

2. Islam masuk ke daratan Spanyol dibawa oleh pendatang baru dari bangsa Arab

yang beragama Islam pada tahun 711 M, yang dipimpin oleh Thariq bin

Ziyad.

3. Siswa kelas XI MA Negeri 2 Lubuklinggau memiliki pemahaman tentang

materi pengaruh Islam di Cordova terhadap cikal bakal peradaban Barat pada

abad Ke-12 M. Hal ini dapat dilihat pada perbandingan dan peningkatan nilai

tes awal (pree-test) dengan tes akhir (post test) yaitu nilai rata-rata kelas dari

5,46 menjadi 7,68. atau pada tes awal hanya 4 (12,5%) dari 32 siswa yang

berhasil mendapatkan nilai 6,4 keatas, sedangkan pada tes akhir mencapai 29

(90,62%) dari 32 siswa yang dinyatakan tuntas.

Jadi, Islam di Cordova mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi

kemajuan peradaban Eropa dari berbagai segi kehidupan dan dapat dipahami oleh

siswa kelas XI MA Negeri 2 Lubuklinggau.

Page 48: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

48

B. Saran

Saran yang dapat dikemukakan berdasarkan hasil penelitian tentang

Pengaruh Islam di Cordova terhadap cikal bakal peradaban Barat pada abad Ke-12

M, di MA Negeri 2 Lubuklinggau tahun pelajaran 2010/2011 yaitu:

1. Guru sejarah hendaknya menggunakan metode mengajar yang bervariasi

dalam menyampaikan materi. Selain itu, sebaiknya guru dalam proses

pembelajaran menggunakan alat dan media pembelajaran yang menarik

namun dapat menyampaikan materi yang akan diajarkan (menguasai) agar

siswa dapat menerima materi dengan mudah dan tidak membosankan.

2. Penulis mengharapkan dari materi tentang Pengaruh Islam di Cordova

terhadap cikal bakal peradaban Barat pada abad Ke-12 M, ini dapat diambil

nilai-nilai positifnya.

3. Sebagai calon tenaga pendidik, khususunya mahasiswa sarjana pendidikan

hendaknya lebih meningkatkan kemampuannya agar nantinya kelak menjadi

tenaga pendidik yang profesional dibidangnya masing-masing.

Page 49: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

49

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 1985. Metode Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian, Jakarta: Balai Pustaka.

1998. Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.

1999. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI). Jakarta: Balai Pustaka.

Hadi, Sutrisno. 1989. Metode Researchi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Harun, Rochajat. 2007. Metode Penelitian Kualitatif untuk Pelatihan. Bandung:

CV. Mandar Maju.

Hasan, H. Chaliyah 1994. Dimensi-dimensi Psikologi Pendidikan. Surabaya:

Al-Ikhlas.

Koentjaraningrat, 1997. Metode Penelitian. Jakarta: Balai Pustaka.

Margono. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Putra.

Munir Amin, Drs. Samsul 2009. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Hamzah.

Murodi, 1994. Sejarah Kebudayan Islam. Semarang: PT Karya Toha Putra.

Sadirman, 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.

STKIP Lubuklinggau, 2009. Pedoman Penulisan Makalah dan Skripsi Mahasiswa

STKIP- PGRI Lubuklinggau. STKIP-PGRI: Lubuklinggau.

Sudjono, Anas. 2008. Pengantar Statistic Pendidikan. Jakarta: Raja Grasido

Pesada.

Sudjana, Nana 1989. Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Sinar Baru.

Sugiono, 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R & D. Bandung:

Alfabeta.

Supriadi, Dedi, 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Suryabrata, Sumadi. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafido

Persada.

Page 50: Pengaruh Islam Di Cordova Terhadap Cikal Bakal Peradaban Barat Pada Abad Ke

50

Tatang M. Amirin. 2010. life skills: Makna dan impelementasi. http: //

Tatangmanguny. Wordpress. Com. 12 April 2010. [Online].

Yatim, Badri 2008. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.