PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN PADA PROSES SUGU … · diperlukan adanya infrastruktur jaringan ......
Transcript of PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN PADA PROSES SUGU … · diperlukan adanya infrastruktur jaringan ......
Desain dan Manajemen Jaringan Komputer di AMIK Lembah Dempo Pagaralam
(Arif Prambayun, M.Kom ) 44
DESAIN DAN MANAJEMEN JARINGAN KOMPUTER DI AMIK
LEMBAH DEMPO PAGARALAM
Arif Prambayun, M.Kom
Dosen AMIK Lembah Dempo
Jalan Sidik Adim No. 98 Jembatan Beringin Pagaralam
Pos-el : [email protected]
Abstract : Lack of computer networks system planning in AMIK Lembah Dempo
is one of the obstacles to develop strategic information system. The design and
management computer network in AMIK Lembah Dempo is designed by
dividing users into a number of networks in accordance with the work unit, the
network topology is designed in accordance with building architecture. IP
address management is performed by dividing IP according to network’s need
using VLSM method. The use of Dynamic routing protocol and DNS server is
as an effort to maximize computer network system in AMIK Lembah Dempo
Pagaralam.
Keywords: Computer network, network topology, vlsm, dynamic routing.
Abstrak : Belum adanya perencanaan sistem jaringan komputer di AMIK
Lembah Dempo menjadi salah satu kendala dalam pengembangan sistem
informasi strategis. Desain dan manajemen jaringan komputer di AMIK
Lembah Dempo Pagaralam dirancang dengan membagi pengguna komputer
menjadi beberapa network sesuai dengan unit kerja, topologi jaringan
dirancang sesuai dengan arsitektur bangunan. Manajemen IP address dilakukan
dengan membagi IP sesuai dengan kebutuhan network menggunakan metode
VLSM, penggunaan dynamic routing protocol dan DNS server juga dilakukan
dalam upaya memaksimalkan sistem jaringan komputer diAMIK Lembah
Dempo Pagaralam.
Kata kunci: Jaringan Komputer, topologi jaringan, vlsm, routing dinamik
1. PENDAHULUAN
Untuk meningkatkan keunggulan
kompetitif, AMIK Lembah Dempo
Pagaralam mempunyai perencanaan
strategis sistem informasi sesuai dengan
visi, misi dan tujuan organisasi (Rahmadi,
2015). Untuk mendukung hal tersebut
diperlukan adanya infrastruktur jaringan
yang baik sehingga sistem informasi di
AMIK Lembah Dempo dapat
diimplementasikan dan dimanfaatkan
secara optimal.
Observasi yang penulis lakukan di
AMIK Lembah Dempo menunjukkan
bahwa tidak adanya perencanaan dan
manajemen pada sistem jaringan komputer
di AMIK Lembah Dempo pagaralam.
Berdasarkan permasalahan tersebut,
maka peneliti mencoba melakukan
penelitian untuk membuat desain topologi
Desain dan Manajemen Jaringan Komputer di AMIK Lembah Dempo Pagaralam
(Arif Prambayun, M.Kom ) 45
jaringan komputer dan melakukan
perencanaan manajemen pada jaringan
komputer di AMIK Lembah Dempo.
Konsep manajemen terdiri dari pembagian
jaringan lokal area network (LAN) untuk
setiap gedung, penggunaan routing
protocol yang baik dan manajemen web
server untuk sistem informasi strategis.
2. LANDASAN TEORI
Jaringan komputer adalah himpunan
"interkoneksi" antara 2 komputer
autonomous atau lebih yang terhubung
dengan media transmisi kabel atau tanpa
kabel (wireless) agar dapat saling bertukar
data/informasi dan berbagi resource seperti
dokumen, image, audio dll (Syafrizal,
2005).
Manajemen IP adalah istilah umum
yang diberikan untuk sekumpulan tools dan
teknik yang dapat digunakan oleh suatu
institusi untuk adalah alat perencanaan,
pelacakan, dan mengelola ruang alamat
Internet Protocol yang digunakan dalam
jaringan. Salah satu metode yang digunakan
untuk manajemen IP adalah dengan
menggunakan variable length subnet mask
(netara, n.d.).
Variable Length Subnet Mask
(VLSM) adalah sebuah metode membagi
jaringan dan menggunakan subnetmask
yang berbeda untuk setiap network yang
berbeda dalam rencana pengalamatan IP
address (Empson, 2005). Metode tersebut
dilakukan dengan memecah alamat IP ke
subnet (beberapa tingkat) dan
mengalokasikan sesuai dengan kebutuhan
host pada jaringan.
Dynamic routing adalah cara yang
digunakan untuk melepaskan kewajiban
mengisi entri-entri forwarding table secara
manual. Protokol routing mengatur router-
router sehingga dapat berkomunikasi satu
dengan yang lain dan saling memberikan
informasi routing yang dapat mengubah isi
forwarding table, tergantung keadaan
jaringannya (Syafrizal, 2005). Salah satu
dynamic routing yang banyak digunakan
adalah Routing protocol RIP. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan routing
protocol RIP versi 2 dimana protokol ini
sudah mendukung VLSM.
3. METODE PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian, peneliti
menggunakan metode penelitian action
research, dimana action research adalah
salah satu strategi pemecahan masalah yang
memanfaatkan tindakan nyata dalam
bentuk proses pengembangan inovatif yang
“dicoba sambil jalan” dalam mendeteksi
dan memecahkan masalah (Suharsimi,
2006). Adapun metodologi penelitian yang
dilakukan meliputi :
3.1 Objek Penelitian
Dalam penelitian tindakan yang
dilakukan, yang menjadi objek penelitian
Desain dan Manajemen Jaringan Komputer di AMIK Lembah Dempo Pagaralam
(Arif Prambayun, M.Kom ) 46
adalah sistem jaringan komputer di AMIK
Lembah Dempo Pagaralam. Sedangkan
simulasi dilakukan menggunakan software
simulasi packet tracer.
3.2 Batasan Variabel Penelitian
Agar penelitian yang dilakukan
berjalan efektif, peneliti membuat batasan
penelitian sebagai berikut :
1. Tidak membahas keamanan jaringan
2. Perencanaan dilakukan dengan
menggunakan software simulasi packet
tracer.
3. Simulasi dilakukan dengan
menggunakan maksimal dua client untuk
setiap LAN.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang
dilakukan peneliti adalah melakukan
observasi secara langsung dengan
mengamati struktur organisasi yang
menggunakan komputer, kondisi jaringan,
tata letak bangunan dan kebutuhan user
yang akan terkoneksi dengan jaringan
komputer. Selain itu peneliti juga
melakukan wawancara dengan Ketua UPT
ICT dan Lab Komputer untuk mengetahui
data pengguna komputer dan rencana
pengembangan sistem informasi strategis.
3.4 Tindakan Penelitian
Setelah mendapatkan data penelitian,
maka peneliti melakukan tindakan
penelitian yang meliputi perancangan
topologi jaringan komputer sesuai dengan
arsitektur dan tata letak bangunan pada
objek penelitian, mengatur pengalamatan IP
setiap client menggunakan VLSM,
kemudian melakukan konfigurasi pada
hardware untuk membuat koneksi agar
setiap client terhubung.
3.5 Analisa Hasil Penelitian
Dari tindakan penelitian yang sudah
dilakukan kemudian peneliti melakukan
analisa apakah tindakan penelitian yang
dilakukan dapat menjawab permasalahan
yang menjadi latar belakang penelitian.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah peneliti melakukan observasi
pada objek penelitian, maka peneliti
membuat denah tata letak bangunan AMIK
Lembah Dempo Pagaralam, denah tersebut
dapat dilihat pada gambar 1.
Desain dan Manajemen Jaringan Komputer di AMIK Lembah Dempo Pagaralam
(Arif Prambayun, M.Kom ) 47
Gambar 1. Denah Bangunan AMIK
Lembah Dempo
Hasil observasi dan wawancara
dengan pengelola ICT AMIK Lembah
Dempo, peneliti juga mendapatkan data
berupa pengguna komputer yang terhubung
dengan jaringan komputer, daftar pengguna
komputer (host) dibuat dalam kelompok
local area network (LAN) berdasarkan
struktur organisasi dan tata letak bangunan
maka, kelompok LAN sesuai dengan jumlah
host dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Kebutuhan Host Sistem
Jaringan Komputer AMIK Lembah
Dempo
LAN Jumlah Host
Bagian Akademik 10
Bagian Keuangan, Personalia &
Pimpinan 10
Lab. Komputer 1 40
Lab. Komputer 2 40
Ruang ICT 10
Perpustakaan 10
Hotspot Area 500
4.1. Site Floor Jaringan Komputer
Berdasarkan arsitektur bangunan
AMIK Lembah Dempo, secara lebih detail
site floor dari sistem jaringan komputer
setiap ruangan adalah sebagai berikut :
Gambar 2. Site floor pengguna
komputer ruangan akademik
Gambar 3. Site floor pengguna
komputer ruangan Keuangan dan SDM
Gambar 3. Site floor pengguna
komputer ruangan Pimpinan
Gambar 4. Site floor pengguna
komputer ruang ICT & Lab Komputer
Desain dan Manajemen Jaringan Komputer di AMIK Lembah Dempo Pagaralam
(Arif Prambayun, M.Kom ) 48
Gambar 5. Site floor pengguna
komputer ruang perpustakaan
4.2. Desain Topologi Jaringan
Komputer
Berdasarkan jumlah kebutuhan host
dan arsitektur bangunan, peneliti membuat
topologi jaringan komputer, topologi dibuat
dengan menggunakan software simulasi
jaringan packet tracer, berikut topologi
jaringan yang dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 6. Desain Topologi Jaringan
Komputer
Berdasarkan topologi pada gambar 6,
sistem jaringan komputer di AMIK Lembah
Dempo membutuhkan 9 router untuk
membagi jaringan ke dalam beberapa sub
network, sedangkan switch yang
dibutuhkan berjumlah 7 switch sesuai
dengan kelompok LAN yang dibutuhkan.
4.3. Manajemen IP Address
Manajemen IP adalah istilah umum
yang diberikan untuk sekumpulan tools dan
teknik yang dapat digunakan oleh suatu
institusi sebagai alat perencanaan,
pelacakan, dan mengelola ruang alamat
Internet Protocol yang digunakan dalam
jaringan komputer. Salah satu teknik yang
digunakan dalam manajemen IP Address
adalah menggunakan VLSM (Variable
Length Subnet Mask). Berdasarkan kondisi
network dan kebutuhan host yang telah
direncanakan, ip address yang digunakan
adalah IP dengan network 172.16.0.0/22
yang merupakan IP address kelas B,
kemudian dengan menggunakan VLSM
disusun pembagian sub network dengan
pengalamatan IP yang dapat dilihat pada
tabel 2.
Tabel 2. IP Address berdasarkan hasil
VLSM
Network Range host Broadcast Jumlah
host
172.16.0.0/23 172.16.0.1–
172.16.1.254 172.16.1.255 500
172.16.2.0/26 172.16.2.1 –
172.16.2.62 172.16.2.63 40
172.16.2.64/26 172.16.2.65 –
172.16.2.126 172.16.2.127 40
172.16.2.128/28
172.16.2.129
–
172.16.2.142
172.16.2.143 10
172.16.2.144/28
172.16.2.145
–
172.16.2.158
172.16.2.159 10
172.16.2.160/28
172.16.2.161
–
172.16.2.174
172.16.2.175 10
Desain dan Manajemen Jaringan Komputer di AMIK Lembah Dempo Pagaralam
(Arif Prambayun, M.Kom ) 49
172.16.2.176/28
172.16.2.177
–
172.16.2.190
172.16.2.191 10
172.16.2.192/30
172.16.2.193
–
192.16.2.194
172.16.2.195 2
172.16.2.196/30
172.16.2.197
–
192.16.2.198
172.16.2.199 2
172.16.2.200/30
172.16.2.201
–
192.16.2.202
172.16.2.203 2
172.16.2.204/30
172.16.2.205
–
192.16.2.206
172.16.2.207 2
172.16.2.208/30
172.16.2.209
–
192.16.2.210
172.16.2.211 2
172.16.2.212/30
172.16.2.213
–
192.16.2.214
172.16.2.215 2
172.16.2.216/30
172.16.2.217
–
192.16.2.218
172.16.2.219 2
172.16.2.220/30
172.16.2.221
–
192.16.2.222
172.16.2.223 2
4.4. Konfigurasi Router Cisco
Tahapan selanjutnya setelah
mendapatkan tabel pengalamatan IP adalah
melakukan konfigurasi pemberian IP
Address untuk setiap port yang terhubung
baik pada router maupun pada setiap host,
karena pada penelitian ini menggunakan
static IP address maka pemberian IP
Address dilakukan secara manual sesuai
dengan tabel pengalamatan IP address.
Berikut konfigurasi untuk setiap router.
Konfigurasi router “Main Router” :
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per
line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname MainRouter
MainRouter(config)#interface serial 1/0
MainRouter(config-if)#ip add
172.16.2.193 255.255.255.252
MainRouter(config-if)#clock rate 9600
MainRouter(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/0,
changed state to down
MainRouter(config-if)#exit
MainRouter(config)#interface serial 1/1
MainRouter(config-if)#ip add
172.16.2.201 255.255.255.252
MainRouter(config-if)#clock rate 9600
MainRouter(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/1,
changed state to down
MainRouter(config-if)#exit
MainRouter(config)#interface serial 1/2
MainRouter(config-if)#ip add
172.16.2.205 255.255.255.252
MainRouter(config-if)#clock rate 9600
MainRouter(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/2,
changed state to down
MainRouter(config-if)#exit
MainRouter(config)#interface serial 1/3
MainRouter(config-if)#ip add
172.16.2.197 255.255.255.252
MainRouter(config-if)#clock rate 9600
MainRouter(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/3,
changed state to down
MainRouter(config-if)#exit
Konfigurasi router “Area Hotspot
Mahasiswa” :
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per
line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname AreaHotspot
AreaHotspot(config)#interface serial
0/0/0
AreaHotspot(config-if)#ip address
172.16.2.194 255.255.255.252
AreaHotspot(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0,
changed state to up
AreaHotspot(config-if)#exit
AreaHotspot(config)#interface
fastEthernet 0/1
AreaHotspot(config-if)#ip address
172.16.0.1 255.255.254.0
AreaHotspot(config-if)#no shutdown
AreaHotspot(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface
FastEthernet0/1, changed state to up
AreaHotspot(config)#exit
AreaHotspot#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console
by console
Konfigurasi router “Gedung Pimpinan” :
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per
line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname GedungPimpinan
GedungPimpinan(config)#interface serial
0/0/0
Desain dan Manajemen Jaringan Komputer di AMIK Lembah Dempo Pagaralam
(Arif Prambayun, M.Kom ) 50
GedungPimpinan(config-if)#ip address
172.16.2.201 255.255.255.252
GedungPimpinan(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0,
changed state to up
GedungPimpinan(config-if)#exit
GedungPimpinan(config)#interface
fastEthernet 0/1
GedungPimpinan(config-if)#ip address
172.16.2.145 255.255.255.240
GedungPimpinan(config-if)#no shutdown
GedungPimpinan(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface
FastEthernet0/1, changed state to up
GedungPimpinan(config)#exit
GedungPimpinan#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console
by console
Konfigurasi router “Gedung Akademik”
:
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per
line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname GedungAkademik
GedungAkademik(config)#interface serial
0/0/0
GedungAkademik(config-if)#ip address
172.16.2.197 255.255.255.252
GedungAkademik(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0,
changed state to up
GedungAkademik(config-if)#exit
GedungAkademik(config)#interface
fastEthernet 0/1
GedungAkademik(config-if)#ip address
172.16.2.129 255.255.255.240
GedungAkademik(config-if)#no shutdown
GedungAkademik(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface
FastEthernet0/1, changed state to up
GedungAkademik(config)#exit
GedungAkademik#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console
by console
Konfigurasi router “ICT Room” :
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per
line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname ICT_Room
ICT_Room(config)#interface serial 0/0/0
ICT_Room(config-if)#ip address
172.16.2.218 255.255.255.252
ICT_Room(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0,
changed state to up
ICT_Room(config-if)#exit
ICT_Room(config)#interface fastEthernet
0/1
ICT_Room(config-if)#ip address
172.16.2.161 255.255.255.240
ICT_Room(config-if)#no shutdown
ICT_Room(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface
FastEthernet0/1, changed state to up
ICT_Room(config)#exit
ICT_Room#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console
by console
Konfigurasi router “UPT Perpustakaan”
:
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per
line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname Perpustakaan
Perpustakaan(config)#interface serial
0/0/0
Perpustakaan(config-if)#ip address
172.16.2.222 255.255.255.252
Perpustakaan(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0,
changed state to up
Perpustakaan(config-if)#exit
Perpustakaan(config)#interface
fastEthernet 0/1
Perpustakaan(config-if)#ip address
172.16.2.177 255.255.255.240
Perpustakaan(config-if)#no shutdown
Perpustakaan(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface
FastEthernet0/1, changed state to up
Perpustakaan(config)#exit
Perpustakaan#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console
by console
Konfigurasi router “Gedung Lab
Komputer” :
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per
line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname UPT_Lab
UPT_Lab(config)#interface serial 1/0
UPT_Lab(config-if)#ip address
172.16.2.206 255.255.255.252
UPT_Lab(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/0,
changed state to up
UPT_Lab(config-if)#exit
UPT_Lab(config)#interface serial 1/1
UPT_Lab(config-if)#ip address
172.16.2.209 255.255.255.252
UPT_Lab(config-if)#clock rate 9600
UPT_Lab(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/1,
changed state to down
Desain dan Manajemen Jaringan Komputer di AMIK Lembah Dempo Pagaralam
(Arif Prambayun, M.Kom ) 51
UPT_Lab(config-if)#exit
UPT_Lab(config)#interface serial 1/2
UPT_Lab(config-if)#ip address
172.16.2.213 255.255.255.252
UPT_Lab(config-if)#clock rate 9600
UPT_Lab(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/2,
changed state to down
UPT_Lab(config-if)#exit
UPT_Lab(config)#interface serial 1/3
UPT_Lab(config-if)#ip address
172.16.2.217 255.255.255.252
UPT_Lab(config-if)#clock rate 9600
UPT_Lab(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/3,
changed state to down
UPT_Lab(config-if)#exit
UPT_Lab(config)#interface serial 1/4
UPT_Lab(config-if)#ip address
172.16.2.221 255.255.255.252
UPT_Lab(config-if)#clock rate 9600
UPT_Lab(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/4,
changed state to down
UPT_Lab(config-if)#exit
UPT_Lab(config)#exit
UPT_Lab#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console
by console
Konfigurasi router “Lab Komp 1” :
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per
line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname Lab1
Lab1(config)#interface serial 0/0/0
Lab1(config-if)#ip address 172.16.2.210
255.255.255.252
Lab1(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0,
changed state to up
Lab1(config-if)#exit
Lab1(config)#interface fastEthernet 0/1
Lab1(config-if)#ip address 172.16.2.1
255.255.255.192
Lab1(config-if)#no shutdown
Lab1(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface
FastEthernet0/1, changed state to up
Lab1(config)#exit
Lab1#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console
by console
Konfigurasi router “Lab Komp 2” :
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per
line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname Lab2
Lab2(config)#interface serial 0/0/0
Lab2(config-if)#ip address 172.16.2.214
255.255.255.252
Lab2(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0,
changed state to up
Lab2(config-if)#exit
Lab2(config)#interface fastEthernet 0/1
Lab2(config-if)#ip address 172.16.2.65
255.255.255.192
Lab2(config-if)#no shutdown
Lab2(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface
FastEthernet0/1, changed state to up
Lab2(config)#exit
Lab2#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console
by console
Pada setiap host yang terhubung
dapat diberi IP Address static dengan
menambahkan gateway sesuai dengan sub
jaringannya. Setelah konfigurasi selesai
dilakukan, maka setiap port yang terhubung
akan berwarna hijau seperti pada gambar 7
yang menandakan bahwa port dalam
keadaan terkoneksi (State Up).
Gambar 7. Sistem Jaringan Komputer
Dalam Kondisi Terkoneksi (State Up)
4.5. Routing Protocol
Ketika jaringan dalam kondisi state
up, jaringan belum masih belum dapat
digunakan, karena setiap router hanya bisa
berkomunikasi dengan area yang berada
dalam satu network dengan router tersebut.
Untuk itu perlu dilakukan konfigurasi jalur
Desain dan Manajemen Jaringan Komputer di AMIK Lembah Dempo Pagaralam
(Arif Prambayun, M.Kom ) 52
komunikasi setiap router, atau dalam
jaringan komputer disebut dengan routing
protocol, dalam penelitian ini peneliti
menggunakan dynamic routing porotokol
yaitu RIP versi 2. Karena RIP versi 2 sudah
mendukung VLSM, maka konfigurasi
untuk setiap router berlaku sama yaitu
dengan menambahkan ip network utama
sebelum disubnet yaitu 172.16.0.0. Berikut
konfigurasi routing RIP untuk setiap router
:
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per
line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router rip
Router(config)#version 2
Router(config)#network 172.16.0.0
Router(config)#no auto-summary
Router(config)#end
Setelah router RIP berhasil
dikonfigurasi maka seluruh jaringan
komputer yang terkoneksi dapat
berkomunikasi dan berbagi resource sesuai
dengan kebutuhan user.
4.6. Web server
Setelah infrastruktur jaringan
berhasil dibangun dan setiap user dapat
saling berkomunikasi, maka selanjutnya
menyediakan sebuah server yang akan
digunakan sebagai pusat sistem informasi
strategis di AMIK Lembah Dempo
Pagaralam.
Web server diinstal pada ICT Server
yang terletak di ruang ICT, beberapa
aplikasi kebutuhan untuk server di instal
pada server ini seperti apache, mysql, mail
server, ftp, dan beberapa service sesuai
dengan kebutuhan sistem informasi
strategis yang digunakan.
ICT Server diberikan alamat
172.16.2.163 dengan subnetmask
255.255.255.240. Sehingga setiap user
yang akan mengakses sistem informasi
dapat mengakses melalui alamat tersebut.
Untuk menghindari lupa dan
kesulitan dalam mengingat alamat ip server,
maka diberikan konfigurasi berupa
penambahan DNS server untuk mengganti
alamat ip address menjadi alamat yang
mudah diingat oleh user. Gambar 7
menunjukkan konfigurasi DNS Server.
Gambar 7. Konfigurasi DNS Server
Setelah konfigurasi berhasil
ditambahkan, maka setiap host juga harus
menambahkan DNS Server pada
pengaturan IP Address seperti yang terlihat
pada gambar 8.
Desain dan Manajemen Jaringan Komputer di AMIK Lembah Dempo Pagaralam
(Arif Prambayun, M.Kom ) 53
Gambar 8. Penambahan alamat DNS
Server pada host PC1
4.7. Analisa dan Pengujian
Setelah konfigurasi dilakukan maka
tahapan terakhir adalah melakukan
pengujian terhadap sistem jaringan yang
berhasil dilakukan.
Pada pengujian pertama, peneliti
menguji koneksi dengan mengirimkan
pesan PING melalui command prompt PC1
(Ruang Akademik) menuju ICT Server.
Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar
9.
Gambar 9. Pengujian melalui command
prompt
Skenario pengujian selanjutnya
adalah melakukan pengujian melalui web
browser pada PC3 (Hotspot Area) dengan
membuka alamat
http://lembahdempo.ac.id. Hasil pengujian
dapat dilihat pada gambar 10.
Gambar 10. Pengujian menggunakan
web browser.
Dari pengujian pertama
menunjukkan bahwa hasil PING dari PC1
mendapatkan jawaban dari ICT server, hal
ini menunjukkan bahwa kedua host dapat
berkomunikasi pada sistem jaringan,
sedangkan hasil pengujian kedua, PC3
dapat membuka sistem informasi yang
tersedia pada ICT Server melalui web
browser, hal ini menunjukkan bahwa web
server dan DNS server telah bekerja dengan
baik sehingga mampu memberikan service
sesuai dengan keinginan user.
Dari dua skenario pengujian yang
telah dilakukan menunjukkan bahwa desain
sistem jaringan komputer AMIK Lembah
Dempo telah berfungsi dan dapat digunakan
sebagai infrastruktur pengembangan sistem
Desain dan Manajemen Jaringan Komputer di AMIK Lembah Dempo Pagaralam
(Arif Prambayun, M.Kom ) 54
informasi strategis di AMIK Lembah
Dempo Pagaralam.
5. SIMPULAN DAN SARAN
Untuk menunjang pengembangan
sistem informasi strategis guna
meningkatkan keunggulan kompetitif
perguruan tinggi, AMIK Lembah Dempo
memerlukan sistem jaringan komputer
sebagai salah satu infrastruktur
pengembangan sistem informasi strategis.
Sistem jaringan komputer didesain sesuai
dengan kebutuhan pengguna dan arsitektur
tata letak bangunan AMIK Lembah Dempo.
Sistem jaringan komputer AMIK
Lembah Dempo dibagi menjadi 7 kelompok
LAN yang dan 2 kelompok network sebagai
penghubung LAN. Desain sistem jaringan
membutuhkan 9 router sebagai penghubung
network dan 7 switch sebagai penghubung
local area network. Pengalamatan IP
address dilakukan dengan membagi IP
menjadi 11 sub-network menggunakan
metode VLSM.
Sebagai infrastruktur Sistem
Informasi, perlu adanya sebuah server
khusus yang terdiri dari aplikasi web server,
Database server, DNS Server, dan aplikasi
untuk mengontrol sistem jaringan.
Sebagai saran untuk penelitian
selanjutnya, penelitian dapat dilanjutkan
dengan menghubungkan sistem jaringan
dengan internet agar web server dapat
diakses oleh pengguna diluar kampus.
Kemudian management bandwith juga
diperlukan agar penggunaan internet lebih
efektif.
DAFTAR RUJUKAN
Referensi dari buku:
Empson, S. (2005). CCNA Portable
Command Guide. Cisco Press.
Rahmadi, L. (2015). Perencanaan
Strategis Sistem Informasi Untuk
Meningkatkan Keunggulan
Kompetitif Di AMIK Lembah
Dempo Pagaralam. STMIK
AMIKOM, Yogyakarta.
Suharsimi, A. (2006). Prosedur penelitian
suatu pendekatan praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Syafrizal, M. (2005). Pengantar Jaringan
Komputer. Penerbit Andi.
Retrieved from
Referensi dari internet
netara. (n.d.). Manajemen IP. Retrieved
February 29, 2016, from
http://www.netara.net.id/index.php/
about/egovt-services/76-
manajemen-ip