PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP RETURN … · 2018. 9. 18. · KATA PENGANTAR Puji syukur...
Transcript of PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP RETURN … · 2018. 9. 18. · KATA PENGANTAR Puji syukur...
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM
JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2015-2016
SKRIPSI
Oleh LULU DIAN
NIM 105730481714
Program Studi Akuntansi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2018
HALAMAN JUDUL
PENGARUH INRELLECTUAL CAPITAL TERHADAP RETURN
SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR JAKARTA
ISLAMIC INDEX PERIODE 2015 - 2016
OLEH
LULU DIAN
105730481714
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Rangka Menyelesaikan Studi
Pada Program Studi Strata 1 Akuntansi
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2018
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada kedua orang tuaku Harianto dan Farida yang
selalu mendoakan yang terbaik untuk anak-anaknya serta saudara-saudaraku
tercinta dan keluarga besarku yang tiada henti memberikan motivasi, nasehat dan
dukungan, semoga Allah menggantikan seluruh budi baik kepada pihak yang
banyak memberikan kontribusi dalam penyelesaian skripsi ini.
MOTTO
Ridho ALLAH tergantung pada ridho orang tua dan murka ALLAH
tergantung pada murka orang tua
(H.R. at- Tirmidzi:1899)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanawata’ala atas limpahan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Return Saham Pada
Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Jakarta Islamic Index Periode 2015- 2016”.
skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian syarat penyelesaian studi S1 Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar, untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi (S.E).
Selama penyusunan skripsi ini, penulis menyadari keterbatasan kemampuan
penulis, sehingga menutup kemungkinan di dalam penulisan ini terdapat
ketidaksempurnaan. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati, penulis
menerima kritikan dan saran sebagai masukan untuk menyempurnakan skripsi ini.
Penulis menyadari, tanpa bantuan dan motivasi dan bimbingan, baik moril
maupun materil dari berbagai pihak, khususnya orang tua penulis dan pembimbing 1
Bapak Dr. Edi Jusriadi, SE,MM serta Pembimbing II Ibu Agusdiwana Suarni, SE,
M.ACC, maka skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Dalam kesempatan
ini tidak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Abd. Rahman Rahim, SE,MM. Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE, MM. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis.
3. Bapak Ismail Badollahi. SE, M.Si. Ak. CA. Selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
4. Kedua orang tuaku, Harianto dan Farida yang selalu mendoakan dan
memberikan banyak dukungan ,motivasi dan nasehat.
5. Saudara yang sangat aku sayangi Mahar Saputra, Harna, Muhammad
Fitrah, Sitti Nasrah dan keluarga besarku yang banyak membantu baik
moril maupun materil.
6. My best friend ever Nur Fitri Akhriani dan Hardiansa Amir Sangga yang
banyak memberikan sumbangsi dan dukungan dalam menyelesaikan
skripsi ini.
7. Teman-teman Ak.5.14 teman seperjuangan yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu yang memberikan banyak dukungan dan motivasi.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan kontribusi yang positif
bagi semua pihak, dan semoga Allah subhanawata’ala membalas semua
amal kebaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Billahi fii sabillill haq, fastabiqul khairat, Assalamualaikum Warahmatullai
Wabarakatuh.
Makassar, 9 Juli 2018
Penulis,
Lulu dian
ABSTRAK
LULU DIAN. 2018. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Jakarta Islamic Index Periode 2015-2016”. Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univesitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Bapak Dr. Edi Jusriadi, SE,MM dan Ibu Agusdiwana Suarni, SE, M.ACC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital terhadap return saham melalui metode VAICTM (Value Added Intellectual Coefficient), dengan tiga komponen utama yaitu value added capital employed (VACA), value added human capital (VAHU), dan structural capital value added (STVA). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 30 perusahan yang masuk daftar JII, sampel yang digunakan yaitu 18 perusahaan yang listed di JII selama periode 2014-2016. teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil analisis dapat di simpulkan bahwa value added capital employed (VACA) berpengaruh terhadap return saham, value added human capital (VAHU) tidak berpengaruh terhadap return saham, dan structural capital value added (STVA) berpengaruh terhadap return saham. Kata Kunci : intellectual capital, return saham, VACA, VAHU, STVA
ABSTRACT
LULU DIAN. 2018. “The influence of Intellectual Capital against the Return of shares in Companies listed on the Jakarta Islamic Index 2015-2016 Period". Theses Courses in accounting and Business Economics Univesitas Muhammadiyah Makassar. Mentored by Mr. Dr. Edi Jusriadi, SE, MM and Ms. Agusdiwana Suarni, SE, M. ACC.
This research aims to know the influence of intellectual capital against the return of shares via the method VAICTM (Intellectual's Value Added), with three main components namely value added capital self-employed (VACA), value added human capital (VAHU ), and structural capital value added (STVA). This type of research is research case studies with descriptive quantitative approach. The population in this research is the 30 firms listed JII, while samples were used, namely 18 companies that are listed on the JII 2014-2016 during the period, techniques of data analysis used in the study was multiple linear regression analysis technique. Based on the results of the analysis can be conclude that value added capital self-employed (VACA) effect on stock return, value added human capital (VAHU) has no effect against the return of stocks, and structural capital value added (STVA) effect against the return of shares.
Keywords : Intellectual Capital, Return of Shares, VACA, VAHU, STVA
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vii
ABSTRAK ................................................................................................. ix
ABSTRACT .............................................................................................. x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusaan Masalah ................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5
II TINJAUAN PUSTAKA
A. Intellectual Capital ...................................................................... 7
1. Pengertian Intellectual Capital ............................................. 7
2. Tumbuh Kembang Intellectual Capital ................................ 8
3. Komponen Intellectual Capital ............................................. 10
B. Pengukuran Intellectual Capital ................................................. 11
C. Return Saham ............................................................................ 12
1. Pengertian Return Saham .................................................. 12
2. Pengukuran Return Saham ................................................. 13
D. Tinjauan Empiris ........................................................................ 14
E. Kerangka Konsep ...................................................................... 23
F. Hipotesis Penelitian ................................................................... 25
III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................ 26
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 26
C. Defenisi Operasional Variabel dan Pengukuran ...................... 26
D. Populasi dan Sampel .............................................................. 29
1. Populasi .............................................................................. 29
2. Sampel ............................................................................... 31
E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 33
F. Teknik Analisis Data ................................................................. 33
1. Analisis Statistik Deskriptif ................................................. 33
2. Analisis Regresi Linear Berganda ...................................... 33
3. Koefisien Determinasi ........................................................ 34
4. Uji Statistik t ........................................................................ 34
5. Uji Korelasi.......................................................................... 34
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................... 35
1. Sejarah Singkat Jakarta Islamic Index ............................... 35
2. Kriteria Pemilihan Saham Jakarta Islamic Index ............... 36
3. Profil Perusahaan Konsisten yang Terdaftar di JII ........... 38
1. Astra Agro Lestari Tbk .................................................. 38
2. Adaro Energy Tbk......................................................... 40
3. AKR Corporindo Tbk .................................................... 42
4. Astra Internasional Tbk ................................................ 44
5. Bumi Serpong Damai Tbk ............................................ 46
6. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ............................. 48
7. Indofood Sukses Makmur Tbk ..................................... 50
8. Indocoment Tunggal Prakarsa Tbk .............................. 52
9. Kalbe Farma Tbk .......................................................... 54
10. Lippo Karawaci Tbk ...................................................... 56
11. PP London Sumatra Indonesia Tbk ............................. 59
12. Perusaahan Gas Negara (Persero) Tbk ...................... 61
13. Semen Indonesia (Persero) Tbk .................................. 64
14. Summarccon Agung Tbk .............................................. 66
15. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk .................... 69
16. United Tractors Tbk ...................................................... 71
17. Unilever Indonesia Tbk................................................. 73
18. Waskita Karya (Persero) Tbk ....................................... 75
B. Hasil Penelitian ......................................................................... 77
1. Deskripsi Data ................................................................... 77
2. Analisis Data ....................................................................... 78
a. Analisis Statistik Deskriptif ........................................... 78
b. Analisis Regresi Linear Berganda ................................ 79 1. Persamaan Garis Regresi ...................................... 80 2. Koefisien Determinasi ............................................ 81 3. Uji Statistik t ............................................................ 82 4. Uji Korelasi.............................................................. 83
C. Pembahasan ............................................................................ 85
V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 87
B. Saran ........................................................................................ 88
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 89
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................... 18
Tabel 3.1 Daftar Saham yang Masuk Perhitungan JII 2014-2016 . . 30
Tabel 3.2 Daftar Perusahaan Listing di JII 2014-2016 ................... 32
Tabel 4.1 Penentuan Jumlah Sampel ............................................. 77
Tabel 4.2 Descriptive Statistics ....................................................... 78
Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Analisi Linear Berganda ...................... 80
Tabel 4.4 Koefisien Determinasi Model Summary ......................... 81
Tabel 4.5 Uji Statistik t .................................................................... 82
Tabel 4.6 Korelasi VACA, VAHU,STVA terhadap Return Saham 83
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.2 : Kerangka Pemikiran ..................................................... 24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, proses
ekonomi juga berkembang sangat pesat. Berbagai macam inovasi dan
persaingan menjadikan perusahaan harus mengubah pola manajemennya
yang semula berbasis tenaga kerja (labor based business) menjadi berbasis
pengetahuan (knowledge based business), dengan adanya perubahan pola
bisnis berdasarkan pengetahuan maka kemampuan bersaing tidak hanya
dilihat pada aset yang berwujud, akan tetapi juga dilihat pada aset yang tidak
berwujud, adapun aset yang tidak berwujud itu adalah intellectual capital.
Intellectual capital populer awal 1990-an, mulai berkembang di
Indonesia setelah munculnya PSAK No. 19 (revisi 2000) tentang aktiva tidak
berwujud dan telah menyinggung mengenai intellectual capital walaupun
tidak secara langsung. Intellectual capital merupakan bagian aset tidak
berwujud yang sangat bernilai, dimana informasinya dibutuhan tidak hanya
pada pihak internal tetapi juga oleh pihak eksternal, namun dalam sistem
akuntansi konvensional aset tidak berwujud tidak dilaporkan dalam laporan
keuangan, sehingga laporan keuangan perusahaan tidak dapat mewakili nilai
sebenarnya. Oleh karena itu penting untuk melakukan penilaian terhadap
aktiva tidak berwujud tersebut agar laporan keuangan menjadi lebih
informatif, sehingga semua nilai perusahaan dilaporkan secara utuh oleh
perusahaan yang asetnya berbentuk modal intelektual.
Intellectual capital merupakan intangible asset yang tidak mudah
diukur sehingga Pulic (Ulum, 2013: 86) mengajukan suatu ukuran untuk
melihat efisiensi dari nilai tambah sebagai hasil dari kemampuan intelektual
pada perusahaan. Pengukuran yang dikembangkan oleh Pulic adalah
VAICTM (Value Added Intellectual Coefficient). Komponen utama dari VAIC
dapat dilihat dari Value Added Capital Employed (VACA), Value Added
Human Capital (VAHU), dan Structural Capital Value Added (STVA). Tujuan
utama dalam komponen VAIC adalah menciptakan Value Added (VA),
sedangkan untuk menciptakan VA dibutuhkan ukuran yang tepat tentang
physical capital (dana-dana keuangan) dan Intellectual potential (nilai-nilai
yang melekat pada karyawan atas kemampuan yang dihasilkan).
Penelitian tentang pengaruh intellectual capital telah dibuktikan
secara empiris oleh Muna dan Andri Prastiwi (2016), mengenai pengaruh
intellectual capital terhadap return saham melalui kinerja keuangan pada
perusahaan real estate dan properti pada bursa efek Indonesia. Hasil
penelitian menunjukkan HCE dan CEE berpengaruh positif terhadap ROE
dan EPS. SCE tidak berpengaruh terhadap ROE dan EPS. HCE dan SCE
tidak berpengaruh terhadap return saham. CEE berpengaruh negatif
terhadap return saham. ROE memediasi hubungan HCE dan CEE terhadap
return saham, tetapi ROE tidak bias memediasi hubungan SCE terhadap
return saham. EPS tidak bias memediasi hubungan HCE, SCE, dan CEE
terhadap return saham.
Pemanfaatan intellectual capital akan membantu meningkatkan
kinerja keuangan perusahaan sehingga kepercayaan pengguna seperti
investor turut meningkat yang dapat mempengaruhi return saham
perusahaan. Muna dan Andri Prastiwi (2016) mengemukakan bahwa jika
intellectual capital dikelolah dengan baik maka akan berpengaruh terhadap
return saham. Hal ini menjadi sinyal positif terhadap investor dan akan
berinvestasi lebih banyak di perusahaan tersebut.
Jakarta Islamic Index (JII) dijadikan peneliti sebagai sampel dalam
penelitian ini karena perusahaan yang terdaftar di JII dijadikan sebagai tolok
ukur untuk mengukur kinerja suatu investasi dengan basis syariah, yang
dianggap mampu memberikan nilai positif pada investor yang ingin
menanamkan saham pada perusahaan yang memiliki kegiatan usaha yang
tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Berdasarkan uraian di atas ,
peneliti tertarik melakukan penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh
Intellectual Capital Terhadap Return Saham pada Perusahaan yang
Terdaftar dalam Jakarta Islamic Index Periode 2015-2016”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, adapun
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana pengaruh intellectual capital dengan menggunakan
pengukuran value added capital employed (VACA) terhadap return
saham pada perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index
Periode 2015-2016?
2. Bagaimana pengaruh intellectual capital dengan menggunakan
pengukuran value added human capital (VAHU) terhadap return saham
pada perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index Periode
2015-2016?
3. Bagaimana pengaruh intellectual capital dengan menggunakan
pengukuran structural capital value added (STVA) terhadap return saham
pada perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index Periode
2015-2016?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, adapun tujuan yang ingin
dicapai dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengaruh intellectual capital dengan menggunakan
pengukuran value added capital employed (VACA) terhadap return
saham pada perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index
Periode 2015-2016.
2. Untuk mengetahui pengaruh intellectual capital dengan menggunakan
pengukuran value added human capital (VAHU) terhadap return saham
pada perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index Periode
2015-2016.
3. Untuk mengetahui pengaruh intellectual capital dengan menggunakan
pengukuran structural capital value added (STVA) terhadap return saham
pada perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index Periode
2015-2016.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi terkait
dengan pengaruh Intellectual Capital terhadap Return saham pada
perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index Periode 2015-
2016.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk mengimplementasikan
pengetahuan yang peneliti dapat selama masa perkuliahan dan
menambah wawasan terkait pengaruh Intellectual Capital terhadap
Return saham.
b. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
perusahaan dalam memahami pemanfaatan intellectual capital
sehingga mampu memberikan kontribusi dalam peningkatan kinerja
dalam perusahaan.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitan ini dapat dijadikan bahan referensi dalam penelitian
lebih lanjut dalam bidang yang berkaitan dengan intellectual capital
dan return saham.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Intellectual Capital
1. Pengertian Intellectual Capital
Menurut Andriessen dan Stem (2004) dalam Ulum (2015:69), IC
adalah sumber daya takberwujud yang ada pada suatu organisasi, yang
menjadi keunggulan organisasi, dan dapat menciptakan keuntungan
dimasa yang akan datang. Menurut Stewart (2002), modal intelektua
adalah materi intelektual_pengetahuan, informasi, hak pemilikan
intelektual, pengalaman yang dapat menciptakan kekayaan. Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa IC merupakan sumber daya
takberwujud berupa pengetahuan, pengalaman dan informasi yang dapat
menciptakan keuntungan dimasa yang akan datang pada suatu
organisasi.
Menurut Bontis et al. 2000 dalam Ulum (2015:75), menyatakan
bahwa secara umum, para peneliti mengidentifikasi tiga konstruk utama
dari Intellectual Capital, yaitu:
a. Human Capital (HC)
Secara sederhana HC merepresentasikan individual
knowledge stock suatu organisasi yang direpresentasikan sebagai
karyawan. HC merupakan kombinasi dari genetic inheritance;
education; experience; and attitude tentang kehidupan dan bisnis.
b. Structural Capital (SC)
SC meliputi seluruh non-human storehouses of knowledge
dalam organisasi. Termasuk dalam hal ini adalah database,
organizational charts, process manual,strategies, routines, dan
segala hal yang membuat nilai perusahaan lebih besar daripada
nilai materialnya.
c. Customer Capital (CC)
Customer Capital adalah pengetahuan yang melekat dalam
marketing channels dan customer relationship dimana suatu
organisasi mengembangkannya melalui jalannya bisnis.
2. Tumbuh Kembang Intellectual Capital
Sejak tahun 1990-an, perhatian terhadap pengelolahan aset tidak
berwujud telah mengalami peningkatan, salah satu pendekatan yang
digunakan dalam penilaian intangible assets adalah intellectual capital
yang telah menjadi fokus perhatian dalam berbagai bidang seperti bidang
akuntansi. Perkembangan teknologi informasi dan ilmu pengetahuan
memicu timbulnya minat dalam IC, salah satunya menarik perhatian baik
akademisi maupun praktisis terkait dengan kegunaan IC sebagai salah
satu instrument untuk menentukan nilai pasar perusahaan.
Penelitian terdahulu telah mengklaim bahwa perusahaan mulai
menyadari bahwa daya saing berbasis teknologi adalah sementara dan
bahwa keuntungan berkelanjutan bergantung dalam mengelola IC, yaitu
sumber daya intangible, Johanson et al., 1999a (Ulum, 2015:4). IC diakui
sebagai intangible asset yang besar nilainya namun sampai hari ini
belum banyak perusahaan yang mampu mengukur, menilai dan
mencantumkannya dalam laporan keuangan perusahaan. Masih
dibutuhkan studi dan penelitian untuk mengukur nilai sesungguhnya IC,
sehingga dapat mencerminkan nilai total aset yang dimiliki perusahaan,
sehingga sebuah perusahaan akan meningkat harga sahamnya jika
memiliki IC yang baik.
Penelitian terdahulu menyarankan bahwa para pemegang saham
yang kurang tahu tentang aset intangible suatu perusahaan tidak akan
mengetahui nilai sesungguhnya perusahaan itu. Akibatnya para
pemegang saham ini mungkin menjual sahamnya dengan harga yang
lebih kecil dari nilainya kepada perusahaan yang memiliki informasi di
dalamnya tentang nilai intangible perusahaan, Lev, 2011 dalam
Ulum(2015:6). Oleh karena itu modal intelektual menjadi aset yang
sangat bernilai dalam dunia bisnis modern.
3. Komponen Intellectual Capital
Menurut Muna (2014:13) mendefenisikan Value Added Intellectual
Coefficient (VAICTM) merupakan salah satu pengukuran dengan metode
tidak langsung untuk mengukur efisiensi modal intelektual dan modal
karyawan untuk menciptakan nilai yang berdasar pada hubungan tiga
komponen utama, yaitu capital employed, human capital, dan structural
capital. VAICTM dikembangkan oleh Pulic pada tahun 1998. Berdasarkan
metode ini, komponen utama dari VAICTM yaitu dapat diihat dari Value
Added Capital Employed (VACA), Value Added Human Capital (VAHU),
dan Structural Capital Value Added (STVA).
a. Value Added Capital Employed (VACA)
Faradina dan Gayatri (2016:1626) menjelaskan bahwa Value
Added Capital Employed (VACA) merupakan hubungan yang baik
dan berkelanjutan antara perusahaan dengan para mitranya, seperti
distributor, pemasok, pelanggan, karyawan, masyarakat, dan
pemerintah.
b. Value Added Human Capital (VAHU)
Faradina dan Gayatri (2016:1626) menjelaskan bahwa Value
Added Human Capital (VAHU) merupakan kualitas sumber daya
manusia yang dimiliki perusahaan seperti pengetahuan, pengalaman,
keterampilan, komitmen, hubungan kerja yang baik di dalam dan di
luar lingkungan perusahaan.
c. Structural Capital Value Added (STVA).
Menurut Baroroh (2013:174) Structural Capital Value Added
(STVA) merupakan kemampuan organisasi meliputi infrastruktur,
system informasi, rutinitas, prosedur dan budaya organisasi yang
mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan intelektual yang
optimal. struktur organisasi , strategi, rangkaian proses, budaya kerja
baik, serta kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh
rutinitas perusahaan.
B. Pengukuran Intellectual Capital
Penelitian ini menggunakan model Pulic VAIC, model ini dimulai
dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added. VA
merupakan indikator paling objektif untuk menilai keberhasilan bisnis dan
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam penambahan nilai. VA
dihitung sebagai selisih antara output dan input. Output (OUT)
mempresentasekan revenue dan mencakup seluruh produk dan jasa
yang dijual di pasar, sedangkan input (IN) mencakup seluruh badan yang
digunakan dalam memperoleh revenue. Hal penting dalam model ini
adalah bahwa beban karyawan (labour expense) tidak termasuk dalam
IN. Komponen pembentukan intellectual capital dapat dihitung dengan
sebagai berikut:
a. Value Added Capital Employed (VACA).
Hubungan value added dengan menggunakan modal fisik (CA)
disebut dengan VACA. Hubungan ini dirumuskan VACA = VA/CE,
dimana VACA merupakan rasio dari VA terhadap CE, Capital
Employed (CE) merupakan dana yang tersedia ( jumlah ekuitas dan
laba bersih).
b. Value Added Human Capital (VAHU)
VAHU menunjukkan berapa banyak value added diciptakan oleh
satu rupiah yang dihabiskan untuk karyawan. Hubungan antara value
added dan human capital menunjukkan kemampuan untuk
menciptakan nilai human capital dalam suatu perusahaan. Hubungan
ini dirumuskan VAHU= VA/HC, HC merupakan gaji dan tunjangan
karyawan.
c. Structural Capital Value Added (STVA).
Hubungan ini menunjukkan kontribusi modal structural (SC)
dalam penciptaan atau penambahan nilai. Dalam model Pulic
hubungan ini dirumuskan ,STVA= SC/VA, yang mana SC=VA-HC.
Rasio akhir perhitungan intellectual capital merupakan kombinasi
penjumlahan dari setiap komponen yang dirumuskan: VAIC= VACA+
VAHU + STVA.
C. Return Saham
1. Pengertian Return Saham
Menurut Jogiyanto (2010: 205), “Return Saham merupakan hasil yang
diperoleh dari suatu investasi”. Sedangkan menurut Fahmi dan Yovi (2009:
151) bahwa “Return adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahan,
individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukannya”.
Menurut Tandelilin (2010) return merupakan hasil yang diperoleh dari
investasi, dikelompokan menjadi 2 jenis yaitu:
a. Return realisasi merupakan return yang telah terjadi yang dihitung
berdasarkan data historis. Return realisasi digunakan sebagai salah
satu faktor pengukur kinerja perusahaan dan dijadikan sebagai dasar
penentuan return ekspektasi dan risiko masa datang.
b. Return ekspektasi adalah return yang belum terjadi tetapi diharapkan
diperoleh untuk masa yang akan.
Salah satu faktor yang membuat para investor menanamkan
modalnya saat berinvestasi adalah return yang tinggi, dengan return yang
tinggi maka investor berharap akan mendapatkan imbalan yang tinggi
atas investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh para investor
tergantung oleh instrument yang digunakan..
2. Pengukuran Return Saham
Tingkat pengembalian (return) saham yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan return realisasi yang merupakan capital gain
atau capital loss yaitu selisih antara harga saham periode saat ini dengan
harga saham periode sebelumnya. Return realisasi dapat dihitung
dengan rumus:
Return realisasi =
Keterangan:
Pt = Harga saham pada periode ke- t
Pt-1 = Harga saham pada periode sebelumnya.
D. Tinajuan Empiris
Tinajuan empiris sangat penting sebagai acuan dasar dalam
penyusunan penelitian ini, karena untuk mengetahui hasil dari penelitian
terdahulu, adapun penelitian terdahulu terkait dengan intellectual capital
yaitu:
Ike Faradina dan Gayatri (2016) dengan judul “Pengaruh Intellectual
Capital dan Intellectual Capital Disclosure Terhadap Kinerja Keuangan
Perusaahaan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
Intellectual Capital dan Intellectual Capital Disclosure terhadap kinerja
keuangan perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ-45 periode 2010-
2014. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Hasil
penelitian menunjukkan Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap
kinerja keuangan perusahaan (ROA). Intellectual Capital Disclosure
berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan (ROA)
Nanda Entika Paradesia , Zainal Ilmi, Maryam Nadir (2016) dengan
judul “Pengaruh Intellectual Capital terhadap Abnormal Return Saham dan
Kinerja Keuangan (studi pada perusahaan perbankan di Bursa Efek
Indonesia tahun 2011-2015”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji
pengaruh Intellectual Capital terhadap Abnormal Return Saham dan Kinerja
Keuangan pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia tahun
2011-2015. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Hasil
penelitian menunjukkan Intellectual Capital berpengaruh signifikan positif
terhadap Abnormal Return Saham dan Kinerja Keuangan di ukur dengan
CAR, AAR, ROA, ATO, tetapi tidak berpengaruh terhadap GR.
Yuskar dan Dhia Novita(2014) dengan judul “Analisis Pengaruh
Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan
Sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Perbankan di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguji pengaruh Intellectual
Capital terhadap nilai perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai variabel
Intervening. Hasil penelitian ini menunjukkan menunjukan bahwa Intellectual
Capital memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan yang di proksikan
dengan return on equity (ROE) dan earning per share (EPS). Kinerja
keuangan yang di proksikan dengan ROE dan EPS berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan yang di proksikan dengan PBV. Intellectual Capital
tidak berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan.
Nalal Muna dan Andri Prastiwi (2014) dengan judul “ Pengaruh
Intellectual Capital Terhadap Return Saham Melalui Kinerja Keuangan pada
Perusahaan Real Estate dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2010-2012”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
Intellectual Capital dengan komponen (HCE, SCE dan CEE) Terhadap
Return Saham Melalui Kinerja Keuangan (ROE dan EPS) pada Perusahaan
Real Estate dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2010-2012. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Hasil
penelitian menunjukkan HCE dan CEE berpengaruh positif terhadap ROE
dan EPS. SCE tidak berpengaruh terhadap ROE dan EPS. HCE dan SCE
tidak berpengaruh terhadap Return saham. CEE berpengaruh negatif
terhadap Return saham. ROE memediasi hubungan HCE dan CEE terhadap
Return saham, tetapi ROE tidak bias memediasi hubungan SCE terhadap
Return saham. EPS tidak bias memediasi hubungan HCE, SCE, dan CEE
terhadap Return saham.
Muhammad Fardin Faza dan Erna Hidayah (2014) dengan judul
“Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Profitabilitas, Produktivitas, dan Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Intellectual
Capital Terhadap Profitabilitas, Produktivitas, dan Nilai Perusahaan. Metode
analisi yang di gunakan adalah statistik deskriptif. Hasil penelitian
membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan Intellectual
Capital terhadap Return on Assets. Intellectual Capital berpengaruh positif
terhadap Return on Equity. Tidak terdapat pengaruh positif terhadap
Intellectual Capital terhadap Asset Turnover. Tidak terdapat pengaruh positif
Intellectual Capital terhadap Tobin’s Q.
Mehralian, G., H.R. Rasekh, P. Akhavan, dan M. R. Sadeh. (2012)
dengan judul “The Impact of Intellectual Capital Efficiency on Market Value :
An Empirical Study from Iranian Pharmaceutical Companies”. Sampel yang
digunakan adalah 19 perusahaan yang terdaftar di the Iranian Stock
Exchange. Hasil yang ditemukan pada penelitian ini adalah Tidak ada
pengaruh yang signifikan terhadap MVA.
Shiri, M.M.,K. Mousavi, A. Pourreza, dan S. Ahmadi (2012) dengan
judul “The Effect of Intellectual Capital on Market Value Added”. Objek dalam
penelitian ini adalah 111 perusahaan yang terdaftar di Teheran stock
Exchange, dengan menggunakan teknik analisis regresi. Hasil penelitian
membuktikan VAICTM berpengaruh signifikan terhadap MVA.
Darabi, R.,S. K. Rad, dan M. Ghadiri (2012), dengan judul penelitian
“The Relatonship between Intellectual Capital and Erning Quality”. Objek
dalam penelitian ini yaitu 158 perusahaan yang terdaftar di Teheran stock
Exchange (Iran). Hasil penelitian membuktikan bahwa VAICTM berpengaruh
signifikan terhadap kualitas laba.
Ienciu, N. M., dan I. A. Ienciu (2012), dengan judul “Determinants of
intellectual capital reporting evidence from the Romanian stock market”.
Objek dalam penelitian ini yaitu Perusahaan yang terdaftar di Bucharest
Stock Exchange. Hasil penelitian membuktikan bahwa situasi keuangan
(laba/rugi) menjadi faktor yang berpengaruh terhadap luas pelaporan IC.
Huang, C. C., R. Luther, Tayles, dan R. Haniffa. (2013). “Human
Capital Disclosures in developing countries: figureheads and value creators”.
Dalam penelitian ini objek yang di teliti yaitu 111 perusahaan yang terdaftar
di Teheran stock Exchange. Hasil penelitian membuktikan bahwa VAICTM
berpengaruh signifikan terhadap MVA.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No JUDUL DAN PENELITI NAMA JURNAL
OBJEK / ANALISIS.
HASIL PENELITIAN
1 Pengaruh Intellectual Capital dan Intellectual Capital Disclosure Terhadap Kinerja Keuangan Perusaahaan (Ike Faradina dan Gayatri 2016)
E-jurnal
Akuntansi
Universitas
Udayan.
Vol.15, No.2,
1623-1653.
Objek : 8 Perusahaan yang konsisten tergabung dalam Indeks LQ45 periode 2010-2014. Analisis: Regresi linier berganda
IC
berpengaruh
positif
terhadap
kinerja
keuangan
perusahaan
(ROA). ICD
berpengaruh
positif
terhadap
kinerja
keuangan
(ROA)
2 Pengaruh IC terhadap
Abnormal Return
Saham dan Kinerja
Keuangan
perusahaan pada
perbankan di BEI
tahun 2011-
2015(Nanda Entika
JurnalEkonomi dan Manajemen. Vol.13, No.2, 148-165.
Objek : 75 Perusahaan Perbankan di BEI tahun 2011-2015. Analisis:
Regresi linier
berganda
Intellectual
Capital
berpengaruh
signifikan
positif
terhadap
Abnormal
Return Saham
Paradesia , Zainal
Ilmi, Maryam Nadir
2016)
dan Kinerja
Keuangan di
ukur dengan
CAR, AAR,
ROA, ATO,
tetapi tidak
berpengaruh
terhadap GR.
3 Pengaruh Intellectual
Capital Terhadap
Return Saham Melalui
Kinerja Keuangan
pada Perusahaan
Real Estate dan
Properti pada BEI
Tahun 2010-2012
(Nalal Muna dan Andri
Prastiwi 2014)
Diponegoro
Journal Of
Accounting.
Vol.3, No.2, 1-
15.
Objek : 26 Perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEI tahun 2010 – 2012. Analisis:
Pendekatan
Structural
Equation Model
(SEM) dengan
menggunakan
software Partial
Least Square
PLS)..
HCE dan CEE
berpengaruh
positif
terhadap ROE
dan EPS.
SCE tidak
berpengaruh
terhadap ROE
dan EPS.
HCE dan SCE
tidak
berpengaruh
terhadap
Return
saham. CEE
berpengaruh
negatif
terhadap
Return
saham. ROE
memediasi
hubungan
HCE dan CEE
terhadap
Return
saham, tetapi
ROE tidak
bisa
memediasi
hubungan
SCE terhadap
Return
saham. EPS
tidak bias
memediasi
hubungan
HCE, SCE,
dan CEE
terhadap
Return
saham.
4 Pengaruh Intellectual
Capital Terhadap
Profitabilitas,
Produktivitas, dan
Nilai Perusahaan
Pada Perusahaan
Perbankan pada BEI
(Muhammad Fardin
Faza dan Erna
Hidayah 2014)
EKBISI. Vol.
VIII,No. 2, 186-199.
Objek :
27 Perusahaan Perbankan di BEI tahun 2010-2012. Analisis:
Statistik
Deskriptif.
membuktikan
bahwa
terdapat
pengaruh
positif dan
signifikan IC
terhadap
Return on
Assets. IC
berpengaruh
positif
terhadap
ROE. Tidak
terdapat
pengaruh
positif
terhadap IC
terhadapATO.
Tidak terdapat
pengaruh
positif IC
terhadap
Tobin’s Q.
5 Analisis Pengaruh
Intellectual Capital
Terhadap Nilai
Perusahaan dengan
Kinerja Keuangan
Jurnal
Manajemen
dan Bisnis
.Sriwijaya.
Vol.12,No.4,33
Objek :
29 Perusahaan Perbankan yang konsisten di BEI periode 2010-2013.
IC memiliki
pengaruh
terhadap
kinerja
keuangan
Sebagai Variabel
Intervening pada
Perusahaan
Perbankan di
Indonesia (Yuskar
dan Dhia Novita 2014)
2-356. Analisis:
Analisis Path
(ROE EPS).
ROE dan EPS
berpengaruh
positif
terhadap nilai
perusahaan
(PBV). IC
tidak
berpengaruh
secara
langsung
terhadap nilai
perusahaan.
6 The Relatonship between Intellectual Capital and Erning Quality (Darabi et al. 2012)
Research Journal of Applied Sciences, Engineering and Technology 4(20):41924199)
Objek : 158
perusahaan yang terdaftar di Teheran stock Exchange (Iran). Teknik Analisis: Regresi
VAICTM
berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba
7 Human Capital Disclosures in developing countries: figureheads and value creators. Huang et al.(2013)
Journal of Applied Accounting Research. Vol.14 (2) pp.180-196.
Objek : perusahaan publik di Malaysia Teknik Analisis: Content anaylis, interview
Informasi SDM yang tersedia terbatas, dan cenderung untuk fokus pada direksi, yang kebanyakan mungkin figure yang berdampak kecil terhadap cara perusahaan dijalankan dan dalam menciptakan nilai bagi perusahaan.
8 The Effect of Intellectual Capital on
Journal of Basic and
Objek: 111
perusahaan yang VAICTM
berpengaruh
Persamaan penelitian ini dengan peneliti sebelumnya yaitu
menggunakan intellectual capital sebagai variabel independen, akan tetapi
banyak perbedaan dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan
penelitian sebelumnya yaitu terletak pada objek penelitian dan variabel
dependen. Dalam penelitian ini objek yang akan diteliti adalah perusahaan
yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Indeks yang berbasis syariah
sedangkan objek yang diteliti oleh peneliti terdahulu adalah perusahan-
perusahaan yang berbasis konvensional. Variabel dependen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah return saham, penelitan yang
Market Value Added. Shiri et al. (2013)
Applied Scientific Research 2 (7): 7214-7226
terdaftar di Teheran stock Exchange. Teknik Analisis: Regresi.
signifikan terhadap MVA.
9 The Impact of Intellectual Capital Efficiency on Market Value : An Empirical Study from Iranian Pharmaceutical Companies. Mehralian et al. (2012)
Iranian Journal of Pharmaceutical Research 11 (1):195-207.
Objek : 19 perusahaan yang terdaftar di the Iranian Stock Exchange. Teknik Analisis:
Regresi.
Tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap MVA.
10
Determinants of intellectual capital reporting evidence from the Romanian stock market. Ienciu dan Ienciu (2012)
The Romanian Economic Journal.Vol. 15 (43) pp. 147-164.
Objek : Perusahaan yang terdaftar di Bucharest Stock Exchange. Teknik Analisis: Content analysis, regresi.
Situasi keuangan (laba/rugi) menjadi faktor yang berpengaruh terhadap luas pelaporan IC. Variabel lainnya tidak berpengaruh
dilakukan Nalal Muna dan Andri Prastiwi (2014) menggunakan return saham
sebagai variabel dependen tetapi menggunakan kinerja keuangan sebagai
variabel intervening.
E. Kerangka Konsep
Penelitian ini menggunakan intellectual capital sebagai variabel
independen . Intellectual capital merupakan aset tidak berwujud yang dimiliki
oleh perusahaan yang sifatnya tidak mudah diukur bertujuan untuk
meningkatkan dan menambah nilai suatu perusahaan. Metode yang
digunakan untuk mengukur Intellectual Capital yaitu metode VAICTM (Value
Added Intellectual Coefficient). VAICTM memiliki tiga komponen utama yaitu
value added capital employed (VACA), value added human capital (VAHU),
dan structural capital value added (STVA).
VACA merupakan hubungan yang baik dan berkelanjutan antara
perusahaan dengan para mitranya. Indikator dari VACA yaitu value added
(VA) dan capital employed (CE). VAHU merupakan kualitas sumber daya
manusia yang dimiliki suatu perusahaan. Indikator dari VAHU adalah value
added (VA) dan Human Capital (HC). STVA merupakan modal yang dimiliki
perusahaan. Indikator dari STVA adalah structural capital (SC) dan value
added (VA). Penelitian ini menggunakan Return Saham sebagai variabel
dependen, Return Saham merupakan hasil yang diperoleh dari suatu
investasi.
Gambar 2.2
KERANGKA PEMIKIRAN
Keterangan:
: Uji Parsial
INTELLECTUAL
CAPITAL
VA
RETURN
SAHAM
(Y1)
VAICTM
VACA
(X1)
STVA
(X3)
VAHU
(X2)
CE
HC
VA
VA
SC
H1 (+)
H2
(+)
H3 (+)
F. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan pada pendahuluan,
maka hipotesis sementara yang diajukan dalam penelitian ini yaitu:
H1 : Hubungan intellectual capital dengan menggunakan pengukuran value
added capital employed (VACA) berpengaruh Positif terhadap return saham
pada perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index Periode 2015-
2016.
H2 : Hubungan intellectual capital dengan menggunakan pengukuran value
added human capital (VAHU) berpengaruh Positif terhadap return saham
pada perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index Periode 2015-
2016.
H3 : Hubungan intellectual capital dengan menggunakan pengukuran
structural capital value added (STVA) berpengaruh Positif terhadap return
saham pada perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index Periode
2015-2016.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah asosiatif dengan menggunakan metode
kuantitatif digunakan untuk mengukur pengaruh intellectual capital
terhadap return saham.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan di lakukan di Galeri Bursa Efek Indonesia pada
perusahaan yang masuk dalam daftar Jakarta Islamic Index (JII), jalan
Sultan Alauddin (Universitas Muhammadiyah Makassar). Waktu
penelitian untuk memperoleh data kurang lebih 2 bulan yaitu bulan april
sampai mei 2018.
C. Defenisi Operasional Variabel dan Pengukuran
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
1. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah intellectual capital
yang diukur berdasarakan value added yang diciptakan VACA, VAHU,
dan STVA. Kombinasi dari ketiga VA disimbolkan dengan nama VAIC.
Tahapan perhitungan VAIC adalah sebagai berikut (Ulum, 2011:81):
a. Value Added (VA)
VA = OUT - IN
Keterangan:
VA = Value Added
OUT = Output (total penjualan dan pendapatan lain)
IN = Input (Beban penjulalan dan biaya-biaya lain selain beban
karyawan.
b. VACA
VACA merupakan bentuk dari kemampuan perusahaan dalam
mengelolah sumber dayanya yang berupa capital assat. Rasio ini
menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari capital
employed terhadap value added organisasi.
Keterangan :
VA = Value Added
CE = Capital Emloyed (ekuitas dan laba bersih)
c. VAHU
VAHU menunjukkan berapa banyak value added yang dapat
dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Hubungan
antara VA dan HC mengindikasikan kemampuan dari HC untuk
menciptakan nilai didalam perusahaan.
Keterangan :
VA = Value Added
HC = Human Capital (jumlah gaji karyawan)
d. STVA
Rasio ini mengukur jumlah SC (structural capital) yang dibutuhkan
untuk menghasilkan 1 rupiah VA dan merupakan indikasi bagaimana
keberhasilan SC dalam penciptaan nilai.
Keterangan :
SC = Structural Capital
VA = Value Added
e. VAIC
Untuk mengukur VAIC adalah dengan menjumlahkan semua
hasil dari VA yang telah diukur.
VAIC=VACA+ VAHU+ STVA
2. Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan adalah return saham. Tingkat
pengembalian (return) saham yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan return realisasi yang merupakan capital gain atau capital loss
yaitu selisih antara harga saham periode saat ini dengan harga saham
periode sebelumnya. Return realisasi dapat dihitung dengan rumus:
Return realisasi =
Keterangan:
Pt = Harga saham pada periode ke- t
Pt-1 = Harga saham pada periode sebelumnya.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:117) mendefenisikan populasi
adalah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi yang dipilih peneliti dalam penelitian ini adalah 30
perusahaan yang masuk dalam daftar Jakarta Islamic Indeks (JII)
selama tiga periode yaitu tahun 2014-2016 diperoleh melalui
www.jii.co.id.
Tabel 3.1
Daftar Saham yang Masuk dalam Penghitungan Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2014 -2016
NO
2017 2014 2015 2016
Desember-Mei Desember
- Mei
Juni - Novem
ber
Desember- Mei
Juni- Novem
ber
Desember- Mei
Juni - Novem
ber KODE NAMA PERUSAHAAN
1 AALI Astra Agro Lestari tbk. √ √ √ √ √ √
2 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk. × × × × × × 3 ADRO Adaro Energy Tbk. √ √ √ √ √ √
4 AKRA AKR Corporindo Tbk. √ √ √ √ √ √
5 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk. × × √ × × × 6 ASII Astra International Tbk. √ √ √ √ √ √
7 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk. √ √ √ √ √ √
8 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. √ √ √ √ √ √
9 INCO Vale Indonesia Tbk. × √ √ √ √ √
10 INDF indofood Sukses Makmur Tbk. √ √ √ √ √ √
11 INTP Indocoment Tunggal Prakarsa Tbk. √ √ √ √ √ √
12 KLBF Kalbe Farma Tbk. √ √ √ √ √ √
13 LPKR Lippo Karawaci Tbk. √ √ √ √ √ √
14 LPPF Matahari Departement Store Tbk. × × × √ √ √
15 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk. √ √ √ √ √ √
16 MIKA Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. × × × × √ √
17 MYRX Hanson International Tbk. × × × × × × 18 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. √ √ √ √ √ √
19 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)
Tbk. √ √ √ × × √
20 PTPP PP (Persero) Tbk. × × √ √ √ √
21 PWO
N Pakuwon Jati Tbk. √ × × √ √ √
22 SILO Siloam International Hospital Tbk. × √ √ √ √ √
23 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk. √ √ √ √ √ √
24 SMRA Summarecon Agung Tbk. √ √ √ √ √ √
25 SSMS Sawit Sumbermas Sarana Tbk. × × √ √ √ √
26 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. √ √ √ √ √ √
Sumber: www.jii.co.id
2. Sampel Penelitian
Sugiyono (2012: 118) menyatakan bahwa sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara
purposive sampling. purposive sampling merupakan teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel penelitian yang dipilih
didasarkan pada kriteria sebagai berikut:
a. Perusahaan yang masuk dalam daftar 30 perusahaan yang terdaftar
dalam Jakarta Islamic Index (JII) periode 2014-2016.
b. Laporan tahunan perusahaan diterbitkan secara konsisten selama
tiga tahun mulai tahun 2014-2016.
c. Perusahaan memiliki data yang dibutuhkan untuk variabel penelitian
ini.
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, terdapat 18
perusahaan yang memenuhi kriteria dan akan dijadikan sampel
dalam penelitian ini.
27 UNTR United Tractors Tbk. √ √ √ √ √ √
28 UNVR Unilever Indonesia Tbk. √ √ √ √ √ √
29 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk. √ √ √ √ √ √
30 WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk. × × × √ √ √
Tabel 3.2
Daftar Saham Listing di Jakarta Islamic Index selama Periode 2014-2016
NO Kode Nama perusahaan
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk.
2 ADRO Adaro Energy Tbk.
3 AKRA AKR Corporindo Tbk.
4 ASII Astra Internasional Tbk.
5 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk.
6 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
7 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
8 INTP Indocoment Tunggal Prakarsa Tbk.
9 KLBF Kalbe Farma Tbk.
10 LPKR Lippo Karawaci Tbk.
11 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk.
12 PGAS Perusaahan Gas Negara (Persero) Tbk.
13 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.
14 SMRA Summarccon Agung Tbk.
15 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
16 UNTR United Tractors Tbk.
17 UNVR Unilever Indonesia Tbk.
18 WIKA Waskita Karya (Persero) Tbk.
Sumber: www.jii.co.id
E. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
berupa laporan keuangan tahunan periode 2015-2016 perusahaan yang
masuk dalam daftar Jakarta Islamic Index (JII). Data sekunder tersebut
dikumpulkan dengan cara metode dokumentasi. Data diperoleh melalui
akses internet www.idx.co.id dan situs perusahaan. Dari data tersebut
diperoleh data kuantitatif berupa data laporan keuangan yang telah
diterbitkan oleh perusahaan yang telah terdaftar di JII.
F. Teknik Analisis
Penelitian ini menggunakan data sekunder untuk keseluruhan
variabel, yaitu komponen pembentuk Intellectual Capital yang terdiri dari
VACA, VAHU, dan STVA. Berikut ini tahapan analisi data:
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari
nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum,
range, kurtosis, dan kelencengan distribusi (skewness )
(Ghozali,2013:19).
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Menurut Sugiyono (2012:275), analisis regresi berganda digunakan
untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel
dependen, jika dua atau lebih variabel independen sebagai faktor
prediktor dimanipulasi (naik atau diturunkan nilainya). Persamaan regresi
linear berganda dapat dirumuskaan sebagai berikut:
Y= b0 + b1X1+ b2X2 + b3X3 + e Keterangan : Y = Return Saham b0 = Konstanta b1-b3 = Koefisien Regresi X1 = VACA X2 = VAHU
X3 = STVA e = Standar Eror
3. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Nilai koefisien deteminasi (Adjusted R2) yang ditunjukkan dengan
Adjusted R2 dari model regresi yang digunakan untuk mengetahui indeks
return saham (capial gain atau capital loss) yang dapat dijelaskan oleh
variabel bebasnya.
4. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)
Pada dasarnya Uji t menunjukkan seberapa jauh satu variabel
independen secara individual menerangan variasi variabel dependen .
nilai t hitung di dalam analisis regresi digunakan untuk melihat secara
parsial sejauh mana pengaruh masing-masing variabel independen
dengan variabel dependen.
5. Uji Korelasi (Uji r)
Uji korelasi digunakan untuk mempelajari hubungan antara dua
variabel atau lebih. Hubungan yang dipelajari adalah hubungan yang
linier atau gais lurus. Uji korelasi ini hanya dipakai untuk variabel
kuantitatif. Ukuran korelasi disebut koefisien korelasi, disingkat dengan r,
nilai r berkisar antara -1 sampai +1, termasuk 0. Semakin besar nilai r
(mendekati angka 1), maka semakin erat hubungan kedua variabel
tersebut. Sebaliknya, semakin kecil nilai korelasi (mendekati angka 0),
maka semakin lemah hubungan kedua variabel tersebut.
Nilai r ini bisa bertanda positif, tetapi juga bisa bertanda negatif.
Berikut interpretasi dari tanda pada koefisien korelasi.
1. Jika nilai r = + (positif), maka hubungannya adalah berbanding lurus,
artinya semakin besar nilai variabel X maka semakin besar pula nilai
variabel Y, dan begitupun sebaliknya.
2. Jika nilai r= - (negatif), maka hubungannya berbanding terbalik,
artinya semakin besar nilai variabel X, maka nilai variabel Y semakin
kecil, begitupun sebaliknya.
3. Jika nilai r= 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel
X dan variabel Y.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Jakarta Islamic Index
Saham syariah sudah ada di Indonesia pada tahun 1997 dengan
diluncurkannya saham reksadana syariah oleh PT. Dana Reksa. Landasan
hukum dari peluncuran saham syariah ini didasarkan pada undang – undang
pasar modal no. 8 tahun 1995, pasal 1 butir 13 dari undang – undang
tersebut yang menyatakan bahwa pasar modal adalah kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan
publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan efek.
Jakarta Islamic Indeks atau bisa disebut JII merupakan indeks yang terdiri
30 saham mengakomodasi syariat investasi dalam Islam atau Indeks yang
berdasarkan syariah Islam. Pembentukan JII tidak lepas dari kerja sama
antara pasar modal Indonesia dalam hal ini PT Bursa Efek Indonesia dengan
PT Danareksa Invesment Management (PT DIM). JII telah dikembangkan
sejak tanggal 3 juli 2000. Pembentukan instrument syariah ini untuk
mendukung pembentukan pasar modal syariah yang kemudian diluncurkan di
Jakarta pada tanggal 14 Maret 2003 dalam Indeks ini dimasukkan saham-
saham yang memenuhi kriteria investasi dalam syariat Islam. Saham-saham
yang masuk dalam Indeks Syariah adalah emiten yang kegiatan usahanya
tidak bertentangan dengan syariah.
Tujuan pembentukan JII adalah untuk meningkatkan kepercayaan investor
untuk melakukan investasi pada saham berbasis syariah dan memberikan
manfaat bagi pemodal dalm menjalankan syariah islam untuk melakukan
investasi di bursa efek. Jii juga diharapkan dapat mendukung proses
transparansi dan akuntabilitas saham berbasis syariah di Indonesia. JII
menjadi jawaban atas keinginan investor yang ingin berinvestasi sesuai
syariah dan JII menjadi pemandu bagi investor yang ingin menanamkan
dananya secara syariah tanpa takut tercampur dengan dana ribawi.
2. Kriteria Pemilihan Saham Jakarta Islamic Index
Penentuan kriteria dalam pemilihan saham dalam JII melibatkan Dewan
Pengawas Syariah PT DIM. Saham-saham yang akan masuk ke JII harus
melalui filter syariah terlebih dahulu. Berdasarkan arahan Dewan Pengawas
Syariah PT DIM, ada 4 syarat yang harus dipenuhi agar saham-saham
tersebut dapat masuk ke JII:
a. Emiten tidak menjalankan usaha perjudian dan permainan yang
tergolong judi atau perdagangan yang dilarang
b. Bukan lembaga keuangan konvensional yang menerapkan sistem riba,
termasuk perbankan dan asuransi konvensional
c. Usaha yang dilakukan bukan memproduksi, mendistribusikan, dan
memperdagangkan makanan/minuman yang haram
d. Tidak menjalankan usaha memproduksi, mendistribusikan, dan
menyediakan barang/jasa yang merusak moral dan bersifat mudharat
Selain filter syariah, saham yang masuk ke dalam JII harus melalui
beberapa proses penyaringan (filter) terhadap saham yang listing, yaitu:
a. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3
bulan, kecuali termasuk dalam 10 kapitalisasi besar.
b. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah
tahun berakhir yang memiliki rasio Kewajiban terhadap Aktiva
maksimal sebesar 90%.
c. Memilih 60 saham dari susunan saham di atas berdasarkan urutan
rata-rata kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar selama 1
(satu) tahun terakhir.
d. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-
rata nilai perdagangan reguler selama 1 (satu) tahun terakhir.
Pengkajian ulang akan dilakukan 6 (enam) bulan sekali dengan penentuan
komponen indeks pada awal bulan Januari dan Juli setiap tahunnya.
Sedangkan perubahan pada jenis usaha utama emiten akan dimonitor secara
terus menerus berdasarkan data publik yang tersedia. Perusahaan yang
mengubah lini bisnisnya menjadi tidak konsisten dengan prinsip syariah akan
dikeluarkan dari indeks. Sedangkan saham emiten yang dikeluarkan akan
diganti oleh saham emiten lain. Semua prosedur tersebut bertujuan untuk
mengeliminasi saham spekulatif yang cukup likuid. Sebagian saham-saham
spekulatif memiliki tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan reguler yang
tinggi dan tingkat kapitalisasi pasar yang rendah.
3. Profil Perusahaan yang Terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (konsisten
selama periode 2015-2016).
1. AALI (Astra Agro Lestari Tbk.)
Astra Agro Lestari Tbk (AALI) didirikan dengan nama PT Suryaraya
Cakrawala tanggal 3 Oktober 1988, yang kemudian berubah menjadi PT
Astra Agro Niaga tanggal 4 Agustus 1989. Perusahaan mulai beroperasi
komersial pada tahun 1995. Kantor pusat AALI dan anak usaha (Grup)
berlokasi di Jalan Pulo Ayang Raya Blok OR – I, Kawasan Industri
Pulogadung, Jakarta 13930 – Indonesia. Telp: (62-21) 461-6555 (Hunting),
Fax: (62-21) 461-6655, 461-6677.
Perkebunan kelapa sawit AALI saat ini berlokasi di Kalimantan
Selatan dan pabrik minyak goreng berlokasi di Sumatra Utara. Perkebunan
dan pabrik pengolahan entitas anak berlokasi di pulau Jawa, Sumatra,
Kalimantan, dan Sulawesi. Pada tanggal 30 Juni 1997, Perusahaan
melakukan penggabungan usaha dengan PT Suryaraya Bahtera.
Penggabungan usaha ini dicatat dengan metode penyatuan kepemilikan
(pooling of interest). Setelah penggabungan usaha ini, nama Perusahaan
diubah menjadi PT Astra Agro Lestari dan meningkatkan modal dasar dari
Rp250 miliar menjadi Rp2 triliun yang terdiri dari 4.000.000.000 lembar
saham dengan nilai nominal Rp500,-.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Astra Agro
Lestari Tbk adalah Astra International Tbk / ASII (induk usaha) (79,68%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
AALI adalah perkebunan, perdagangan umum, perindustrian,
pengangkutan, konsultan dan jasa. Kegiatan utama Astra Agro adalah
bergerak dalam bidang usaha kelapa sawit. Pada tanggal 21 Nopember
1997, AALI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham AALI (IPO) kepada
masyarakat sebanyak 125.800.000 saham dengan nilai nominal Rp500,-
per saham dan harga perdana sebesar Rp1.550,- per saham. Pada tanggal
09 Desember 1997, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek
Indonesia (BEI).
a. Visi dan Misi
1. Visi
menjadi perusahaan agrobisnis yang paling produktif dan
paling inovatif di dunia.
2. Misi
Menjadi panutan dan berkontribusi untuk pembangunan dan
kesejahteraan bangsa.
2. ADRO (Adaro Energy Tbk.)
Adaro Energy Tbk (ADRO) didirikan dengan nama PT Padang Karunia
tanggal 28 Juli 2004 dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Juli
2005. Kantor pusat ADRO berlokasi di Gedung Menara Karya, Lantai 23, Jl.
H.R. Rasuna Said Blok X-5, Kav. 1-2, Jakarta Selatan 12950 – Indonesia.
Telp: (62-21) 521-1265 (Hunting), Fax: (62-21) 5794-4687. Pemegang
saham yang memiliki 5% atau lebih saham Adaro Energy Tbk, yaitu: PT
Adaro Strategic Investments (43,91%) dan Garibaldi Thohir (presiden
direktur) (6,18%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
ADRO bergerak dalam bidang usaha perdagangan, jasa, industri,
pengangkutan batubara, perbengkelan, pertambangan, dan konstruksi.
Entitas anak bergerak dalam bidang usaha pertambangan batubara,
perdagangan batubara, jasa kontraktor penambangan, infrastruktur, logistik
batubara, dan pembangkitan listrik.
Tanggal 04 Juli 2008, ADRO memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ADRO
(IPO) kepada masyarakat sebanyak 11.139.331.000 lembar saham dengan
nilai nominal Rp100,- per saham dan Harga Penawaran Rp1.100,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tanggal 16 Juli 2008.
a. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi grup perusahaan tambang dan energi Indonesia yang
terkemuka.
2. Misi
Adaro bergerak di bidang pertambangan dan energi untuk:
a. Memuaskan kebutuhan pelanggan.
b. Mengembangkan karyawan.
c. Menjalin kemitraan dengan pemasok.
d. Mendukung pembangunan masyarakat dan negara.
e. Mengutamakan keselamatan dan kelestarian lingkungan.
f. Memaksimalkan nilai bagi pemegang saham.
3. AKRA (AKR Corporindo Tbk.)
AKR Corporindo Tbk (AKRA) didirikan di Surabaya tanggal 28
Nopember 1977 dengan nama PT Aneka Kimia Raya dan memulai kegiatan
usaha komersialnya pada bulan Juni 1978. Kantor pusat AKRA terletak di
Wisma AKR, Lantai 7-8, JI. Panjang No. 5, Kebon Jeruk, Jakarta 11530 –
Indonesia. Telp: (62-21) 531-1555 s/d 1569, 531-1110 (Hunting), Fax: (62-
21) 531-1128, 531-1308, 531-1388.
Induk usaha dan induk usaha terakhir AKR Corporindo Tbk adalah PT
Arthakencana Rayatama, yang merupakan bagian dari kelompok usaha
yang dimiliki oleh keluarga Soegiarto dan Haryanto Adikoesoemo.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham AKR Corporindo Tbk
adalah PT Arthakencana Rayatama (58,58%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
usaha AKRA antara lain meliputi bidang industri barang kimia, perdagangan
umum dan distribusi terutama bahan kimia dan bahan bakar minyak (BBM)
dan gas, menjalankan usaha dalam bidang logistik, pengangkutan
(termasuk untuk pemakaian sendiri dan mengoperasikan transportasi baik
melalui darat maupun laut serta pengoperasian pipa penunjang angkutan
laut), penyewaan gudang dan tangki termasuk perbengkelan, ekspedisi dan
pengemasan, menjalankan usaha dan bertindak sebagai perwakilan
dan/atau peragenan dari perusahaan lain baik di dalam maupun di luar
negeri, kontraktor bangunan dan jasa lainnya kecuali jasa di bidang hukum.
AKR Corporindo Tbk bergerak dalam bidang distribusi produk bahan
bakar minyak (BBM) ke pasar industri, distribusi dan perdagangan bahan
kimia (seperti caustic soda, sodium sulfat, PVC resin dan soda ash) yang
digunakan oleh berbagai industri di Indonesia sesuai dengan perjanjian
distribusi dengan produsen asing dan lokal, penyewaan gudang, kendaraan
angkutan, tangki dan jasa logistik lainnya.
Bulan September 1994, AKRA memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham AKRA
(IPO) kepada masyarakat sebanyak 15.000.000 dengan nilai nominal
Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp4.000,- per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tanggal 03 Oktober 1994.
a. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi Pemain utama di bidang Penyedia jasa logistiK dan
solusi pengadaan untuk bahan Kimia dan energi di Indonesia.
2. Misi
Mengoptimalkan potensi kita untuk meningkatkan nilai para
pemegang saham dan pihak-pihak terkait secara
berkesinambungan.
4. ASII (Astra Internasional Tbk.)
Astra International Tbk (ASII) didirikan pada tanggal 20 Februari 1957
dengan nama PT Astra International Incorporated. Kantor pusat Astra
berdomosili di Jl. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta 14330 –
Indonesia.Telp: (62-21) 652-2555 (Hunting), Fax: (62-21) 6530-4957.
Pemegang saham terbesar Astra International Tbk adalah Jardine
Cycle & Carriage Ltd (50,11%), perusahaan yang didirikan di Singapura.
Jardine Cycle & Carriage Ltd merupakan entitas anak dari Jardine Matheson
Holdings Ltd, perusahaan yang didirikan di Bermuda.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ASII bergerak di bidang
perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan,
pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama
Astra bersama anak usahanya meliputi perakitan dan penyaluran mobil
(Toyota, Daihatsu, Izusu, UD Trucks, Peugeot dan BMW), sepeda motor
(Honda) berikut suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat berat,
pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan,
infrastruktur dan teknologi informasi.
Astra memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia
(BEI), antara lain: Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Astra Graphia Tbk (ASGR),
Astra Otoparts Tbk (AUTO) dan United Tractors Tbk (UNTR). Selain itu,
Astra juga memiliki satu perusahaan asosiasi yang juga tercatat di BEI, yaitu
Bank Permata Tbk (BNLI).
Tahun 1990, ASII memperoleh Pernyataan efektif BAPEPAM-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ASII (IPO) kepada
masyarakat sebanyak 30.000.000 saham dengan nominal Rp1.000,- per
saham, dengan Harga Penawaran Perdana Rp14.850,- per saham. Saham-
saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal
04 April 1990.
a. Visi dan Misi
1. Visi
Sejahtera bersama bangsa dengan memberikan nilai terbaik
kepada para pemangku kepentinga
2. Misi
a. Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik
di Asia Pasifik dengan penekanan pada pertumbuhan yang
berkelanjutan dengan pembangunan kompetensi melalui
pengembangan sumber daya manusia, struktur keuangan
yang solid, kepuasan pelanggan dan efisiensi.
b. Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab
sosial serta peduli lingkungan.
5. BSDE (Bumi Serpong Damai Tbk)
Bumi Serpong Damai Tbk (BSD City) (BSDE) didirikan 16 Januari 1984
dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989. Kantor pusat BSD
City terletak di Sinar Mas Land Plaza, BSD Green Office Park, Tangerang.
Proyek real estat BSDE berupa Perumahan Bumi Serpong Damai yang
berlokasi di Kecamatan Serpong, Kecamatan Legok, Kecamatan Cisauk dan
Kecamatan Pagedangan, Propinsi Banten. Telp : (62-21) 5036-8368
(Hunting), Fax : (62-21) 537-3008.
BSDE dan anak usaha (grup) termasuk dalam kelompok usaha PT
Paraga Artamida, sedangkan pemegang saham akhir Grup adalah Sinarmas
Land Limited yang berkedudukan di Singapura. Pemegang saham yang
memiliki 5% atau lebih saham Bumi Serpong Damai Tbk, antara lain: PT
Paraga Artamida (26,57%) dan PT Ekacentra Usahamaju (26,47%). Saat ini,
BSDE memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI),
yakni Duta Pertiwi Tbk (DUTI).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
BSDE adalah berusaha dalam bidang pembangunan real estat. Saat ini
BSDE melaksanakan pembangunan kota baru sebagai wilayah pemukiman
yang terencana dan terpadu yang dilengkapi dengan prasarana-prasarana,
fasilitas lingkungan dan penghijauan dengan nama BSD City.
Tanggal 28 Mei 2008, BSDE memperoleh pernyataan efektif dari
BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BSDE
(IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.093.562.000 dengan nilai nominal
Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp550,- per saham. Saham-
saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal
06 Juni 2008.
a. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi pengembang kota mandiri terkemuka yang
menawarkan dan memberikan lingkungan yang nyaman,
dinamis dan sehat.
2. Misi
a. Membangun kota baru yang menyediakan produk
pemukiman yang melayani semua segmen serta produk
komersial yang mengakomodasi kebutuhan usaha kecil,
menengah hingga perusahaan besar.
b. Meningkatkan nilai tambah kepada para pemangku
kepentingan.
6. ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.)
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) didirikan 02 September
2009 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1 Oktober 2009.
ICBP merupakan hasil pengalihan kegiatan usaha Divisi Mi Instan dan Divisi
Penyedap Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), pemegang saham
pengendali. Kantor pusat Indofood CBP berlokasi di Sudirman Plaza,
Indofood Tower, Lantai 23, Jl. Jend. Sudirman, Kav. 76-78, Jakarta 12910,
Indonesia, sedangkan pabrik perusahaan dan anak usaha berlokasi di pulau
Jawa, Sumatera, Kalimatan, Sulawesi dan Malaysia. Telp: (62-21) 5793-
7500 (Hunting), Fax: (62-21) 5793-7557. Induk usaha dari Indofood ICBP
Sukses Makmur Tbk adalah INDF, dimana INDF memiliki 80,53% saham
yang ditempatkan dan disetor penuh ICBP, sedangkan induk usaha terakhir
dari ICBP adalah First Pacific Company Limited (FP), Hong Kong.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
ICBP terdiri dari, antara lain, produksi mi dan bumbu penyedap, produk
makanan kuliner, biskuit, makanan ringan, nutrisi dan makanan khusus,
kemasan, perdagangan, transportasi, pergudangan dan pendinginan, jasa
manajemen serta penelitian dan pengembangan.
Merek-merek yang dimiliki Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, antara
lain: untuk produk Mi Instan (Indomei, Supermi, Sarimi, Sakura, Pop Mie,
Pop Bihun dan Mi Telur Cap 3 Ayam), Dairy (Indomilk, Enaak, Tiga Sapi,
Kremer, Orchid Butter, Indoeskrim dan Milkuat), penyedap makan (bumbu
Racik, Freiss, Sambal Indofood, Kecap Indofood, Maggi, Kecap Enak Piring
Lombok, Bumbu Spesial Indofood dan Indofood Magic Lezat), Makanan
Ringan (Chitato, Chiki, JetZ, Qtela, Cheetos dan Lays), nutrisi dan makanan
khusus (Promina, Sun, Govit dan Provita).
Tanggal 24 September 2010, ICBP memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ICBP
(IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.166.191.000 dengan nilai nominal
Rp100,- per saham saham dengan harga penawaran Rp5.395,- per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tanggal 07 Oktober 2010.
a. Visi dan Misi
1. Visi
Produsen barang-barang konsumsi yang terkemuka.
2. Misi
a. Senantiasa melakukan inovasi, fokus pada kebutuhan
pelanggan, menawarkan merek-merek unggulan dengan
kinerja yang tidak tertandingi Menyediakan produk
berkualitas yang merupakan pilihan pelanggan
b. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses
produksi dan teknologi kami
c. Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan
lingkungan secara berkelanjutan
d. Meningkatkan stakeholder’s values secara
berkesinambungan.
7. INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk.)
Pertama kali berdiri dengan nama PT. Pangan Jaya Intikusuma yang
didasarkan pada Akta No. 249 tanggal 15-11-1990 dan diubah kembali
dengan Akta No. 171 tanggal 20-6-1991, semuanya dibuat dihadapkan
Benny Kristanto,SH. Notaris di Jakarta dan sudah mendapatkan persetujuan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan surat keputusan
No. C2-2915 HT.01.01 Th.91 tanggal 12-7-1991, serta telah didaftarkan di
pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579,580 dan 581 tanggal 5-
8-1991, dan dirumuskan dalam berita Negara Republik Indonesia N0.12
tanggal 11-2-1992. Tambahkan No.611 Perseroan mengubah namanya
yang semula PT. Pangan Jaya Intikusuma menjadi PT. Indofood Sukses
Makmur, berdasarkan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa para pemengang
saham yang dituangkan dalam akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5-2-1994
yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH. Notaris di Jakarta.
Perseroan adalah Produsen mie instan yang meliputi pembuatan mie
dan pembuatan bumbu mie instan serta pengolahan gandum menjadi
tepung. Fasilatas produksi untuk produk mie instan terdiri dari 14 pabrik
yang terbesar di pulau jawa, sumatera, kalimantan dan sulawesi, sedangkan
untuk bumbu mie instan terdiri dari 3 pabrik di pulau jawa dan untuk
pengolahan gandum terdiri dari 2 pabrik di Jakarta dan surabaya yang
didukung oleh 1 pabrik kemasan karung tepung di Citereup. Beragam
produk konsumen yang dihasilkan adalah: Indomie, Pop Mie, Sarimi,
Supermi, Sakura, Mie Telur Cap 3 Ayam, Pop Bihun, Cheetos,(lisensi dari
PepsiCo), Chiki, Jet-Z, Lay's (lisensi dari PepsiCo), Chitato, Qtela,
Wonderland, Trenz, Bim-Bim, Indomilk Cap Enaak, Indoeskrim Freiss,
Orchid Butter, Kecap Indofood, Sambal Indofood, Promina, SUN, Bumbu
Kaldu Indofood, Bumbu Instan Indofood, Bumbu Racik Indofood. Aneka
produk tepung terigu Bogasari, yaitu: Cakra Kembar Emas, Cakra Kembar,
Segitiga Biru, Lencana Merah, Kunci Biru, La Fonte. Aneka produ minyak
goreng dan lemak, yaitu: Bimoli, Simas Palmia, Happy Salad Oil, Amanda,
Delima, Palmia.
a. Visi dan Misi
1. Visi
Perusahaan Total Food Solution.
2. Misi
a. Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara
berkelanjutan
b. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses
produksi dan teknologi kami
c. Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan
lingkungan secara berkelanjutan
d. Meningkatkan stakeholders’ values secara
berkesinambungan
8. INTP (Indocoment Tunggal Prakarsa Tbk.)
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) didirikan tanggal 16 Januari
1985 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1985. Kantor
pusat INTP berlokasi di Wisma Indocement Lantai 8, Jl. Jend. Sudirman
Kav. 70-71, Jakarta 12910 – Indonesia dan pabrik berlokasi di Citeureup –
Jawa Barat, Palimanan – Jawa Barat, dan Tarjun – Kalimantan Selatan.
Telp: (62-21) 251-2121, 252-2121, 570-3817 (Hunting), Fax: (62-21) 570-
1693.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk, yaitu: Brichwood Omnia Limited, Inggris (induk
usaha) (51,00%). Adapun induk usaha terakhir kelompok usaha Indocement
adalah HeidebergCement AG.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
INTP antara lain pabrikasi semen dan bahan-bahan bangunan, pertambangan,
konstruksi dan perdagangan. Indocement dan anak usahanya bergerak dalam
beberapa bidang usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen (sebagai
usaha inti) dan beton siap pakai, serta tambang agregat dan trass. Produk
semen Indocement adalah Portland Composite Cement, Ordinary Portland
Cement (OPC Tipe I, II, dan V), Oil Well Cement (OWC), Semen Putih dan
TR-30 Acian Putih. Semen yang dipasarkan Indocement dengan merek
dagang "Tiga Roda" .
Tahun 1989, INTP memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK
untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham INTP (IPO) kepada
masyarakat sebanyak 89.832.150 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham
dengan harga penawaran Rp10.000,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 05 Desember 1989.
a. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi produsen semen terkemuka di Indonesia dan pemimpin
di pasar beton siap-pakai (RMC) di Pulau Jawa yang terdepan
dalam mutu, serta mampu memenuhi kebutuhan agregat dan
pasir untuk bisnis RMC secara mandiri.
2. Misi
Kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan semen dan bahan
bangunan berkualitas dengan harga kompetitif dan tetap
memerhatikan pembangunan berkelanjutan.
9. KLBF (Kalbe Farma Tbk.)
Kalbe Farma Tbk (KLBF) didirikan tanggal 10 September 1966 dan
memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1966. Kantor pusat Kalbe
berdomisili di Gedung KALBE, Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4, Cempaka
Putih, Jakarta 10510, sedangkan fasilitas pabriknya berlokasi di Kawasan
Industri Delta Silicon, Jl. M.H. Thamrin, Blok A3-1, Lippo Cikarang, Bekasi,
Jawa Barat. Telp: (62-21) 4287-3888, 4287-3889 (Hunting), Fax: (62-21)
4287-3678.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Kalbe Farma
Tbk, antara lain: PT Gira Sole Prima (10.17%), PT Santa Seha Sanadi
(9.71%), PT Diptanala Bahana (9.49%), PT Lucasta Murni Cemerlang
(9.47%), PT Ladang Ira Panen (9.21%) dan PT Bina Arta Charisma (8.61%).
Semua pemegang saham ini merupakan pemegang saham pengendali dan
memiliki alamat yang sama yakni, di Jl. Let.Jend. Suprapto Kav. 4, Jakarta
10510.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
KLBF meliputi, antara lain usaha dalam bidang farmasi, perdagangan dan
perwakilan. Saat ini, KLBF terutama bergerak dalam bidang pengembangan,
pembuatan dan perdagangan sediaan farmasi, produk obat-obatan, nutrisi,
suplemen, makanan dan minuman kesehatan hingga alat-alat kesehatan
termasuk pelayanan kesehatan primer.
Produk-produk unggulan yang dimiliki oleh Kalbe, diantaranya obat
resep (Brainact, Cefspan, Mycoral, Cernevit, Cravit, Neuralgin, Broadced,
Neurotam, Hemapo, dan CPG), produk kesehatan (Promag, Mixagrip, Extra
Joss, Komix, Woods, Entrostop, Procold, Fatigon, Hydro Coco, dan Original
Love Juice), produk nutrisi mulai dari bayi hingga usia senja, serta
konsumen dengan kebutuhan khusus (Morinaga Chil Kid, Morinaga Chil
School, Morinaga Chil Mil, Morinaga BMT, Prenagen, Milna, Diabetasol Zee,
Fitbar, Entrasol, Nutrive Benecol dan Diva).
Kalbe memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia,
yakni Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT). Pada tahun 1991, KLBF
memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan
Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) KLBF kepada masyarakat
sebanyak 10.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan
harga penawaran Rp7.800,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan
pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 30 Juli 1991.
a. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi perusahaan produk kesehatan Indonesia terbaik
dengan skala internasional yang didukung oleh inovasi, merek
yang kuat, dan manajemen yang prima
2. Misi
Meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik.
10. LPKR (Lippo Karawaci Tbk.)
Lippo Karawaci Tbk (LPKR) didirikan tanggal 15 Oktober 1990 dengan
nama PT Tunggal Reksakencana. Kantor pusat LPKR terletak di Jl.
Boulevard Palem Raya No. 7, Menara Matahari Lantai 22-23, Lippo
Karawaci Central, Tangerang 15811, Banten – Indonesia. Telp: (62-21)
2566-9000 (Hunting), Fax: (62-21) 2566-9098, 2566-9099. Pemegang
saham yang memiliki 5% atau lebih saham Lippo Karawaci Tbk, antara lain:
Pacific Asia Holding Ltd (pengendali) (17,88%) dan PT Metropolis
Propertindo Utama (5,25%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
LPKR adalah dalam bidang real estat, pengembangan perkotaan (urban
development), pembebasan/pembelian, pengolahan, pematangan,
pengurugan dan penggalian tanah; membangun sarana dan
prasarana/infrastruktur; merencanakan, membangun, menyewakan,
menjual, dan mengusahakan gedung-gedung, perumahan, perkantoran,
perindustrian, perhotelan, rumah sakit, pusat perbelanjaan, pusat sarana
olah raga dan sarana penunjang, termasuk tetapi tidak terbatas pada
lapangan golf, klub-klub, restoran, tempat-tempat hiburan lain, laboratorium
medik, apotik beserta fasilitasnya baik secara langsung maupun melalui
penyertaan (investasi) ataupun pelepasan (divestasi) modal; menyediakan
pengelolaan kawasan siap bangun, membangun jaringan prasarana
lingkungan dan pengelolaannya, membangun dan mengelola fasilitas
umum, serta jasa akomodasi.
Kegiatan utama LPKR adalah bergerak dalam bidang Residential &
Urban Development, Large Scale Integrated Development, Retail Malls,
Healthcare, Hospitality and Infrastructure, dan Property and Portfolio
Management.
Lippo Karawaci memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek
Indonesia (BEI), yakni Siloam International Hospitals Tbk (SILO) yang
dimiliki secara tidak langsung melalui PT Megapratama Karya Persada.
Selain itu, Lippo Karawaci Tbk menguasai secara tidak langsung 54,37%
saham Lippo Cikarang Tbk (LPCK) dan; menguasai 4,92% secara langsung
dan tidak langsung 52,36% saham Gowa Makassar Tourism Development
Tbk (GMTD).
Tanggal 03 Juni 1996, LPKR memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham LPKR
(IPO) kepada masyarakat sebanyak 30.800.000 dengan nilai nominal
Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp3.250,- per saham. Saham-
saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal
28 Juni 1996.
a. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi perusahaan properti terkemuka di Indonesia dan
regional dengan tekad untuk mengubah kehidupan masyarakat
luas menjadi lebih baik di semua lini bisnis dan senantiasa
menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham.
2. Misi
a. Memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia kelas
menengah dan atas di bidang perumahan, pusat
perbelanjaan dan komersial, layanan kesehatan,
hiburan, infrastruktur dan jasa perhotelan.
b. Memelihara kelangsungan pertumbuhan usaha melalui
pengembangan sumber pendapatan
berkesinambungan (Recurring Revenues) dan
kegiatan pengembangan yang berkelanjutan.
c. Menyediakan lingkungan hidup berkualitas yang
meningkatkan pengalaman sosial dan spiritual bagi
para pelanggan, serta menyediakan suasana ramah
lingkungan terbaik pada setiap proyek
pengembangannya.
11. LSIP (PP London Sumatra Indonesia Tbk.)
Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (PP London
Sumatra Indonesia Tbk / Lonsum) (LSIP) didirikan tanggal 18 Desember
1962 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1962. Kantor pusat
LSIP terletak di Ariobimo Sentral Lt. 12, Jln. HR. Rasuna Said Blok X-2 Kav.
5, Jakarta 12950 – Indonesia, sedangkan kantor cabang operasional
berlokasi di Medan, Palembang, Makassar, Surabaya dan Samarinda. Telp:
(62-21) 8065-7388 (Hunting), Fax: (62-21) 8065-7399.
Induk usaha dari Lonsum adalah Salim Ivomas Pratama Tbk / SIMP,
dimana SIMP memiliki 59,48% saham yang ditempatkan dan disetor penuh
Lonsum, sedangkan induk usaha terakhir dari Lonsum adalah First Pacific
Company Limited, Hong Kong.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
LSIP bergerak di bidang usaha perkebunan yang berlokasi di Sumatera
Utara, Sumatera Selatan, Jawa, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan
Sulawesi Selatan. Produk utama Lonsum adalah minyak kelapa sawit dan
karet, serta kakao, teh dan benih dalam kuantitas yang lebih kecil,
disamping mengelola perkebunannya sendiri, LSIP juga mengembangkan
perkebunan di atas tanah yang dimiliki petani kecil setempat (perkebunan
plasma) sesuai dengan pola perkebunan “inti-plasma” yang dipilih pada saat
LSIP melakukan ekspansi perkebunan.
Tanggal 07 Juni 1996, LSIP memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham LSIP
(IPO) kepada masyarakat sebanyak 38.800.000 dengan nilai nominal
Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp4.650,- per saham. Saham-
saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal
05 Juli 1996.
a. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi Perusahaan Agribisnis Terkemuka yang Berkelanjutan
dalam hal Produksi, Biaya, Kondisi (3C) yang Berbasis
Penelitian dan Pengembangan
2. Misi
Menambah Nilai bagi “Stakeholders” di Bidang Agribisnis
12. PGAS (Perusaahan Gas Negara (Persero) Tbk.)
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau dikenal dengan nama
PGN (Persero) Tbk (PGAS) didirikan tahun 1859 dengan nama “Firma L. J.
N. Eindhoven & Co. Gravenhage”. Kemudian, pada tahun 1950, pada saat
diambil alih oleh Pemerintah Belanda, PGAS diberi nama “NV. Netherland
Indische Gaz Maatschapij (NV. NIGM)”. Pada tahun 1958, saat diambil alih
oleh Pemerintah Republik Indonesia, nama PGN diganti menjadi “Badan
Pengambil Alih Perusahaan-Perusahaan Listrik dan Gas (BP3LG)” yang
kemudian beralih status menjadi BPU-PLN pada tahun 1961.
Tanggal 13 Mei 1965, berdasarkan Peraturan Pemerintah, PGAS
ditetapkan sebagai perusahaan negara dan dikenal sebagai “Perusahaan
Negara Gas (PN. Gas)”. Berdasarkan Peraturan Pemerintah tahun 1984,
PN. Gas diubah menjadi perusahaan umum (“Perum”) dengan nama
“Perusahaan Umum Gas Negara”. Perubahan terakhir berdasarkan
Peraturan Pemerintah no.37 tahun 1994, PGAS diubah dari Perum menjadi
perusahaan perseroan terbatas yang dimiliki oleh negara (Persero) dan
namanya berubah menjadi “PT Perusahaan Gas Negara (Persero)”. Kantor
pusat PGAS berlokasi di Jl. K.H. Zainul Arifin No. 20, Jakarta 11140,
Indonesia. Telp: (62-21) 633-4838, 633-4848, 633-4861 (Hunting), Fax: (62-
21) 633-3080.
Pemegang saham yang memliki 5% atau lebih saham Perusahaan Gas
Negara (Persero) Tbk adalah Negara Republik Indonesia (56,96%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PGAS
adalah melaksanakan perencanaan, pembangunan, pengelolaan dan usaha
hilir bidang gas bumi yang meliputi kegiatan pengolahan, pengangkutan,
penyimpanan dan niaga, perencanaan, pembangunan, pengembangan
produksi, penyediaan, penyaluran dan distribusi gas buatan; atau usaha lain
yang menunjang usaha. Kegiatan usaha utama PGN adalah distribusi dan
transmisi gas bumi ke pelanggan industri, komersial dan rumah tangga.
Tanggal 05 Desember 2003, PGAS memperoleh pernyataan efektif
dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
PGAS (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.296.296.000 dengan nilai
nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp1.500,- per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tanggal 15 Desember 2003.
a. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi Perusahaan Energi Kelas Dunia di Bidang Gas pada
Tahun 2020
2. Misi
Meningkatkan nilai tambah Perusahaan bagi stakeholders
melalui:
a. Pelanggan: Solusi pemenuhan kebutuhan energi yang
aman, bernilai tambah, ekonomis dan meningkatkan
daya saing;
b. Masyarakat: Peningkatan kesejahteraan dan
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui
kemandirian energi dan upaya konservasi lingkungan;
c. Pemegang Saham/Investor: Penciptaan nilai
Perusahaan yang optimal dan berkelanjutan melalui
sinergi internal dan eksternal
13. SMGR (Semen Indonesia (Persero) Tbk.)
Semen Indonesia (Persero) Tbk (dahulu bernama Semen Gresik
(Persero) Tbk) (SMGR) didirikan 25 Maret 1953 dengan nama “NV Pabrik
Semen Gresik” dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 07
Agustus 1957. Kantor pusat SMGR berlokasi di Jl. Veteran, Gresik 61122,
Jawa Timur dan kantor perwakilan di Gedung The East, Lantai 18, Jl. DR
Ide Anak Agung Gde Agung Kuningan, Jakarta 12950 – Indonesia. Pabrik
semen SMGR dan anak usaha berada di Jawa Timur (Gresik dan Tuban),
Indarung di Sumatera Barat, Pangkep di Sulawesi Selatan an Quang Ninh di
Vietnam.
Kantor pusat: Telp: (62-31) 398-1732 (Hunting), Fax: (62-31) 398-3209
dan kantor perwakilan: Telp: (62-21) 526-1174, 526-1175 (Hunting), Fax:
(62-21) 526-1176. Pemegang saham pengendali Semen Indonesia
(Persero) Tbk adalah Pemerintah Republik Indonesia, dengan persentase
kepemilikan sebesar 51,01%..
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
SMGR meliputi berbagai kegiatan industri. Jenis semen yang hasilkan oleh
SMGR, antara lain: Semen Portland (Tipe I, II, III dan V), Special Blended
Cement, Portland Pozzolan Cement, Portland Composite Cement, Super
Masonry Cement dan Oil Well Cement Class G HRC.
Saat ini, kegiatan utama Perusahaan adalah bergerak di industri
semen. Hasil produksi Perusahaan dan anak usaha dipasarkan didalam dan
diluar negeri. Pada tanggal 04 Juli 1991, SMGR memperoleh pernyataan
efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana
Saham SMGR (IPO) kepada masyarakat sebanyak 40.000.000 dengan nilai
nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp7.000,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tanggal 08 Juli 1991.
a. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi Perusahaan Persemenan Internasional yang
terkemuka di Asia Tenggara.
2. Misi
a. Mengembangkan usaha persemenan dan industri terkait
yang berorientasikan kepuasan konsumen.
b. Mewujudkan perusahaan berstandar internasional dengan
keunggulan daya saing dan sinergi untuk meningkatkan nilai
tambah secara berkesinambungan.
c. Mewujudkan tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan.
d. Memberikan nilai terbaik kepada para pemangku
kepentingan (stakeholders).
e. Membangun kompetensi melalui pengembangan SDM
14. SMRA (Summarccon Agung Tbk.)
Summarecon Agung Tbk (SMRA) didirikan tanggal 26 November 1975
dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1976. Kantor pusat
SMRA berkedudukan di Plaza Summarecon, Jl. Perintis Kemerdekaan Kav.
No. 42, Jakarta 13210 – Indonesia. Telp: (62-21) 471-4567, 489-2107
(Hunting), Fax: (62-21) 489-2976.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Summarecon
Agung Tbk, yaitu: PT Semarop Agung (pengendali) (25,43%), PT
Sinarmegah Jayasentosa (6,60%) dan Mel BK NA S/A Stichting Dep Apg Str
Real Est (5,61%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
SMRA bergerak dalam bidang pengembangan real estat, penyewaan
properti dan pengelolaan fasilitas rekreasi dan restoran. Saat ini,
Summarecon mengembangkan 3 proyek pembangunan kota terpadu yaitu
kawasan Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Serpong,
Summarecon Bekasi, Summarecon Bandung dan Summarecon Karawang.
Tanggal 1 Maret 1990, SMRA memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana SMRA kepada
masyarakat sebanyak 6.667.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000,- per
saham dan harga penawaran Rp6.800 per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 07 Mei 1990.
Pada tanggal 7 Juli 2007, SMRA memperoleh Pernyataan Efektif dari
BAPEPAM-LK dalam rangka melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I
(PUT I / Right Issue I). Rasio PUT I adalah setiap pemegang 6 saham lama
berhak atas 1 HMETD untuk membeli 1 saham baru dengan nilai nominal
Rp100 per saham dengan Harga Pelaksanaan Rp900 per saham, dimana
pada setiap 2 Saham baru melekat 1 Waran Seri I. Jumlah Waran Seri I.
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya
untuk melakukan pembelian saham baru dengan nilai nominal Rp100 per
saham dan harga pelaksanaan sebesar Rp1.100 per saham yang dapat
dilakukan selama masa berlaku pelaksanaan yaitu mulai tanggal 26
Desember 2007 sampai dengan 21 Juni 2010.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
yang diselenggarakan pada tanggal 25 April 2008, para pemegang saham
menyetujui pembagian saham bonus melalui kapitalisasi tambahan modal
disetor sebesar Rp321.789.380.000, dengan ketentuan untuk setiap saham
yang ada akan mendapatkan 1 (satu) saham bonus. Sehubungan dengan
pembagian saham bonus tersebut, maka harga pelaksanaan Waran Seri I
disesuaikan dari Rp1.100 per saham menjadi Rp550 per saham dan jumlah
sisa Waran Seri I dari 224.714.603 lembar menjadi 449.429.206 lembar.
a. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi “Crown Jewel” di antara pengembang properti di
Indonesia yang secara berkelanjutan memberikan nilai ekonomi
yang optimal kepada pelanggan, karyawan, pemegang saham
dan pemangku kepentingan lainnya, serta juga berperan dalam
menjaga lingkungan dan menjalankan tanggungjawab sosial.
2. Misi
a. Fokus untuk memaksimalkan manfaat dari model
pengembangan yang terintegrasi, termasuk kota terpadu,
dengan memanfaatkan keunggulan kompetitif pada setiap
sektor yang dijalankan: Hunian, pusat perbelanjaan dan
komersial lainnya.
b. Mengembangkan produk yang bernilai tinggi bagi
konsumen, mengembangkan kewirausahaan, menerapkan
prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan senantiasa
melakukan perbaikan berkelanjutan.
c. Bekerjasama dengan partner strategis dengan menerapkan
prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan profesional.
Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas
tinggi, bertanggungjawab, sejahtera, sesuai dengan nilai
dan budaya Summarecon.
15. TLKM (Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.)
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk biasa dikenal dengan nama
Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) pada mulanya merupakan bagian
dari “Post en Telegraafdienst”, yang didirikan pada tahun 1884. Pada tahun
1991, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1991, status Telkom
diubah menjadi perseroan terbatas milik negara (“Persero”). Kantor pusat
Telkom berlokasi di Jalan Japati No. 1, Bandung, Jawa Barat. Telp: (62-22)
452-1108, 452-7252 (Hunting), Fax: (62-22) 720-3247. Pemegang saham
pengendali Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk adalah Pemerintah
Republik Indonesia, dengan memiliki 1 Saham Preferen (Saham Seri A
Dwiwarna) dan 52,56% di saham Seri B.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
Telkom Indonesia adalah menyelenggarakan jaringan dan jasa
telekomunikasi, informatika, serta optimalisasi sumber daya perusahaan,
dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kegiatan usaha utama Telkom Indonesia adalah menyediakan layanan
telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak
dan telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi selular, layanan jaringan
dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data. Selain itu,
Telkom Indonesia juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi,
media dan edutainment, termasuk cloud-based dan server-based managed
services, layanan e-Payment dan IT enabler, e-Commerce dan layanan
portal lainnya.
Anak Usaha Telkom Indonesia dibagi menjadi empat kelompok dan
pemimpin bisnisnya, yaitu bisnis selular (Telkomsel), bisnis internasional
(Telin), bisnis multimedia (Telkom Metra), dan bisnis infrastruktur (Telkom
Infra). Jumlah saham TLKM sesaat sebelum penawaran umum perdana
(Initial Public Offering atau IPO) adalah 8.400.000.000, yang terdiri dari
8.399.999.999 saham Seri B dan 1 saham Seri A Dwiwarna yang
seluruhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. Pada tanggal 14
November 1995, Pemerintah menjual saham Telkom yang terdiri dari
933.333.000 saham baru Seri B dan 233.334.000 saham Seri B milik
Pemerintah kepada masyarakat melalui IPO di Bursa Efek Indonesia (“BEI”)
(dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya), dan penawaran dan
pencatatan di Bursa Efek New York (“NYSE”) dan Bursa Efek London
(“LSE”) atas 700.000.000 saham Seri B milik Pemerintah dalam bentuk
American Depositary Shares (“ADS”). Terdapat 35.000.000 ADS dan
masing-masing ADS mewakili 20 saham Seri B pada saat itu.
Telkom hanya menerbitkan 1 saham Seri A Dwiwarna yang dimiliki
oleh Pemerintah dan tidak dapat dialihkan kepada siapapun, dan
mempunyai hak veto dalam RUPS Telkom berkaitan dengan pengangkatan
dan penggantian Dewan Komisaris dan Direksi, penerbitan saham baru,
serta perubahan Anggaran Dasar Perusahaan.
a. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi penyedia telekomunikasi infrastruktur yang terkemuka
di Indonesia
2. Misi
Memfasilitasi perkembangan industri telekomunikasi dengan
menyediakan infrastruktur yang berkualitas
16. UNTR (United Tractors Tbk.)
United Tractors Tbk (UNTR) didirikan di Indonesia pada tanggal 13
Oktober 1972 dengan nama PT Inter Astra Motor Works dan memulai
kegiatan operasinya pada tahun 1973. Kantor pusat UNTR berlokasi di
Jalan Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910 – Indonesia. United
Tractors mempunyai 20 cabang, 22 jaringan pendukung, 14 kantor tambang
dan 10 kantor perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia. Telp: (62-21)
2457-9999 (Hunting), Fax: (62-21) 460-0657.
Induk usaha dari United Tractors Tbk adalah Astra International Tbk /
ASII (59,50%), sedangkan induk utama dari United Tractors Tbk adalah
Jardine Matheson Holdings Ltd, yang didirikan di Bermuda. Berdasarkan
Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha UNTR dan
entitas anak meliputi penjualan dan penyewaan alat berat (mesin konstruksi)
beserta pelayanan purna jual; penambangan batubara dan kontraktor
penambangan; engineering, perencanaan, perakitan dan pembuatan
komponen mesin, alat, peralatan dan alat berat; pembuatan kapal serta jasa
perbaikannya; dan penyewaan kapal dan angkutan pelayaran; dan industri
kontraktor.
Produk-produk alat berat (mesin konstruksi) yang ditawarkan oleh
United Tractors berasal dari merek-merek, yaitu Komatsu, UD Trucks,
Scania, Bomag dan Tadano. United Tractors memiliki anak usaha yang
dimiliki secara tidak langsung melalui PT Karya Supra Perkasa yang juga
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu Acset Indonusa Tbk (ACST).
Pada tahun 1989, UNTR melalui Penawaran Umum Perdana Saham
menawarkan 2.700.000 lembar sahamnya kepada masyarakat dengan nilai
nominal Rp1.000,- per saham, dengan harga penawaran sebesar Rp7.250,-
per saham.
a. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi perusahaan kelas dunia berbasis solusi di bidang alat
berat, pertambangan dan energi, untuk menciptakan manfaat
bagi para pemangku kepentingan.
2. Misi
a. Bertekad membantu pelanggan meraih keberhasilan melalui
pemahaman usaha yang komprehensif dan interaksi
berkelanjutan. ͵
b. Menciptakan peluang bagi insan perusahaan untuk dapat
meningkatkan status sosial dan aktualisasi diri melalui
kinerjanya.
c. Menghasilkan nilai tambah yang berkelanjutan bagi para
pemangku kepentingan melalui tiga aspek berimbang dalam
hal ekonomi, sosial dan lingkungan. ͵ Memberi sumbangan
yang bermakna bagi kesejahteraan bangsa.
17. UNVR (Unilever Indonesia Tbk.)
Unilever Indonesia Tbk (UNVR) didirikan pada tanggal 5 Desember
1933 dengan nama Lever’s Zeepfabrieken N.V. dan mulai beroperasi secara
komersial tahun 1933. Kantor pusat Unilever berlokasi di Grha Unilever,
BSD Green Office Park Kav. 3, Jln BSD Boulevard Barat, BSD City,
Tangerang 15345, dan pabrik berlokasi di Jl. Jababeka 9 Blok D, Jl.
Jababeka Raya Blok O, Jl. Jababeka V Blok V No. 14-16, Kawasan Industri
Jababeka Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, serta Jl. Rungkut Industri IV No. 5-
11, Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur. Telp: (62-21) 8082-
7000 (Hunting), Fax: (62-21) 8082-7002.
Induk usaha Unilever Indonesia adalah Unilever Indonesia Holding B.V.
dengan persentase kepemilikan sebesar 84,99%, sedangkan induk usaha
utama adalah Unilever N.V., Belanda. Berdasarkan Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha UNVR meliputi bidang produksi,
pemasaran dan distribusi barang-barang konsumsi yang meliputi sabun,
deterjen, margarin, makanan berinti susu, es krim, produk–produk kosmetik,
minuman dengan bahan pokok teh dan minuman sari buah.
Merek-merek yang dimiliki Unilever Indonesia, antara lain: Domestos,
Molto, Rinso, Cif, Unilever Pure, Surf, Sunlight, Vixal, Super Pell, Wipol, Lux,
Rexona, Lifebuoy, Sunsilk, Closeup, Fair&Lovely, Zwitsal, Pond’s,
TRESemme, Dove, Pepsodent, AXE, Clear, Vaseline, Citra, Citra Hazeline,
SariWangi, Bango, Blue Band, Royco, Buavita, Wall’s Buavita, Wall’s,
Lipton, Magnum, Cornetto, Paddle Pop, Feast, Populaire dan Viennetta.
Tanggal 16 Nopember 1982, UNVR memperoleh pernyataan efektif
dari BAPEPAM untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham UNVR
(IPO) kepada masyarakat sebanyak 9.200.000 dengan nilai nominal
Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp3.175,- per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tanggal 11 Januari 1982.
a. Visi dan Misi
1. Visi
Untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia
dengan menyentuh kehidupan setiap orang Indonesia setiap
harinya.
2. Misi
a. Kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih
baik setiap hari.
b. Kami membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan
baik dan lebih menikmati hidup melalui brand dan layanan
yang baik bagi mereka dan orang lain.
c. Kami menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah
kecil setiap harinya yang bila digabungkan bisa mewujudkan
perubahan besar bagi dunia.
d. Kami senantiasa mengembangkan cara baru dalam
berbisnis yang memungkinkan kami tumbuh dua kali lipat
sambil mengurangi dampak terhadap lingkungan, dan
meningkatkan dampak sosial.
18. WIKA (Waskita Karya (Persero) Tbk.)
Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) didirikan dengan nama
Perusahaan Negara Waskita Karya tanggal 01 Januari 1961 dari
perusahaan asing bernama “Volker Aanemings Maatschappij NV” yang
dinasionalisasi Pemerintah. Kantor pusat WSKT beralamat di Gedung
Waskita Jln. M.T. Haryono Kav. No. 10 Cawang, Jakarta 13340 –
Indonesia.Telp: (62-21) 850-8510, 850-8520 (Hunting), Fax: (62-21) 850-
8506.
Pemegang saham mayoritas Waskita Karya (Persero) Tbk adalah
Negara Republik Indonesia, dengan persentase kepemilikan sebesar
66,04%. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
Waskita Karya adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan
program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada
umumnya, khususnya industri konstruksi, industri pabrikasi, jasa
penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, perdagangan,
pengelolaan kawasan, layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang jasa
konstruksi, teknologi informasi serta kepariwisataan dan pengembang. Saat
ini, kegiatan usaha yang dijalankan Waskita Karya adalah pelaksanaan
konstruksi dan pekerjaan terintegrasi Enginering, Procurement and
Construction (EPC).
Waskita memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek
Indonesia (BEI), yaitu Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Pada tanggal 10
Desember 2012, WSKT memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK
untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham WSKT (IPO) kepada
masyarakat sebanyak 3.082.315.000 dengan nilai nominal Rp100,- per
saham saham dengan harga penawaran Rp380,- per saham. Saham-saham
tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 19
Desember 2012.
a. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi Perusahaan Indonesia terkemuka di bidang industri
konstruksi, rekayasa, investasi infrastruktur dan realty
2. Misi
Meningkatkan nilai Perusahaan yang berkelanjutan melalui:
a. SDM yang kompeten;
b. Sistem dan teknologi terintegrasi;
c. Sinergi dengan mitra usaha;
d. Inovasi; serta
e. Diversifikasi usaha.
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan tahunan
perusahaan yang masuk dalam daftar Jakarta Islamic index selama periode
2015 sampai 2016. Data ini diperoleh dari www.idx.co.id dan situs resmi
masing-masing perusahaan. Berikut ini data pemilihan populasi dan sampel.
Tabel 4.1 Penentuan Jumlah Sampel
Daftar Saham yang Masuk dalam Penghitungan JII Periode 2014 -2016
Keterangan Jumlah
Perusahaan yang masuk dalam daftar Jakarta Islamic Index 30
Perusahaan yang tidak masuk dalam kriteria sampel
Tidak mempublikasikan laporan keuangan secara konsisten
selama periode 2015-2016 12
Sampel yang digunakan 18
Penggabungan data selama dua tahun (2015-2016) 36
Sumber: www.idx.com dan data yang diolah, 2018
Jumlah perusahaan yang masuk dalam daftar Jakarta Islamic index
yaitu 30 perusahaan, namun tidak semua perusahaan sesuai dengan kriteria
yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Terdapat 12 perusahaan yang tidak
mempublikasikan laporan keuangan secara konsisten selama periode
penelitian sedang berlangsung. Oleh karena itu, di peroleh sampel penelitian
sebanyak 18 perusahaan dengan jumlah data penelitian sebanyak 36 (18
perusahaan x 2 tahun). Menurut Hair et al, (2011) rasio antara jumlah subjek
dan jumlah variabel independen dianjurkan sekitar 15 sampai 20 subjek per
variabel independen.
2. Analisis Data
a. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif bertujuan untuk melihat distribusi data dari variabel
yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut ini statistik deskriptif dari
masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini
Tabel 4.2
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
X1 36 ,01 ,08 ,0303 ,01574
X2 36 ,01 ,08 ,0306 ,01561
X3 36 ,01 ,08 ,0297 ,01530
Y1 36 -,90 2,29 ,0139 ,50814
Valid N (listwise) 36
Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2018 Lampiran: Descriptive Statistics
Berdasarkan tabel descriptive statistics dapat dilihat bahwa nilai
terendah untuk Value Added Capital Employed (VACA) adalah sebesar
0.01, nilai terendah VACA berada pada perusahaan LPKR periode 2015.
Nilai tertinggi sebesar 0.08, nilai tertinggi untuk VACA berada pada
perusahaan TLKM periode 2016. Rata-rata VACA adalah sebesar 0.0303
artinya data dari variabel VACA pada umumnya terletak pada, 0.0303
sedangkan pada standar deviasi sebesar 0.01574. Nilai rata-rata lebih
besar dari standar deviasi yaitu , 0.0303 >0.01574.
Nilai terendah untuk Value Added Human Capital ( VAHU) berada
pada peusahaan LPKR periode 2015 yaitu sebesar 0.01 sedangkan nilai
tertinggi untuk VAHU berada pada perusahaan TLKM periode 2016 yaitu
sebesar 0.08. Rata-rata VAHU adalah sebesar 0.0306 yang artinya data
dari variabel VAHU pada umumnya terletak pada 0.0306, sedangkan
standar deviasi 0.01561. Nilai rata-rata lebih besar dari standar deviasi
yaitu 0.0306 >0.01561.
Nilai terendah untuk Structural Capital Value Added (STVA) berada
pada perusahaan LPKR periode 2015 adalah sebesar adalah sebesar
0.01, sedangkan nilai tertinggi berada pada perusahaan TLKM periode
2016 yaitu sebesar 0.08. Rata-rata STVA adalah sebesar 0.0297 yang
artinya data dari variabel STVA pada umumnya terletak pada 0.0297
sedangkan standar deviasi 0.01530. Nilai rata-rata lebih besar dari standar
deviasi yaitu 0.0297 >0.01530, berarti bahwa sebaran STVA baik.
Nilai terendah untuk return saham berada pada perusahaan TLKM
periode 2015 adalah sebesar - 0.90 sedangkan nilai tertinggi berada pada
perusahaan ADRO yaitu sebesar 2.29. Rata-rata return saham adalah
sebesar 0.0139 yang artinya data variabel return saham pada umumnya
terletak pada 0.0139, sedangkan standar deviasi 0.50814. Nilai rata-rata
lebih kecil dari standar deviasi yaitu 0.0139<0.50814.
b. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk mengukur kekuatan
hubungan antara dua variabel atau lebih dan untuk menunjukkan arah
hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Dalam
penelitian ini persamaan regresi yang dilakukan yaitu menghubungkan
antara variabel intellectual capital diukur dengan VAIC dengan tiga
komponen yaitu Value Added Capital Employed, Value Added Human
Capital, Structural Capital Value Added dengan return saham. Berikut ini
ringkasan hasil analisis regresi linier berganda :
Tabel 4.3
Ringkasan Hasil Analisis Linier Berganda
Sumber Koefisien
X1 -1051.997
X2 138,855
X3 951,334
Koefisien Korelasi (R) 0,229
Konstanta (b) -0,539
Adjusted R2 0,156
Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2018 Lampiran: Hasil Analisis Linier Berganda.
1) Persamaan garis regresi
Berdasarkan tabel diatas, maka persamaan garis regresi berganda
dapat dinyatakan sebagai berikut :
Y= b0 + b1X1+ b2X2 + b3X3 + e
Y= -0.539+ -1051.997X1+ 138,855X2+ 951,334X3 + e
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien X1 sebesar -
1051.997yang berarti, apabila VACA meningkat 1 poin maka return saham
(Y) akan menurun sebesar 1051.997, dengan asumsi X2 dan X3 tetap.
Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara VACA
dengan return saham, semakin naik VACA maka return saham semakin
turun.
Nilai koefisien X2 sebesar 138,855 yang berarti, apabila VAHU
meningkat 1 poin maka return saham (Y) akan meningkat sebesar 138,855
dengan asumsi X1 dan X3 tetap.
Nilai koefisien X3 sebesar 951,334 yang berarti, apabila STVA
meningkat 1 poin maka return saham (Y) akan meningkat sebesar 951,334,
dengan asumsi X1 dan X2 tetap.
2) Koefisien Determinasi
Nilai koefisien determinasi (Adjusted R2) yang ditunjukan dengan
Adjusted R2 dari model regresi yang digunakan untuk mengetahui indeks
return saham yang dapat dijelaskan oleh variabel bebasnya, dapat dilihat
pada tabel.
Tabel 4.4
Koefisien Determinasi Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,478a ,229 ,156 ,46669
Sumber: Hasil Olah Data SPSS, Lampiran: Hasil Koefisien Determinasi
Berdasarkan pada tabel menunjukkan bahwa koefisien determinasi
(Adjusted R2) sebesar 0,156 hal ini berarti 15% variasi return saham
dijelaskan oleh variasi dari variabel independen yaitu VACA, VAHU, STVA.
Sedangkan sisanya 85% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dianalisis dalam uji hipotesis ini.
3) Uji Statistik t
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh satu variabel
independen secara individual menerangkan variasi variabel dependen.
Berdasarkan pengujian dengan menggunakan alat analisis regresi linier
berganda diperoleh hasil dapat dilihat pada tabel
Tabel 4.5
Uji Signifikan Parameter Individual ( Uji Statistik t) Coefficients
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -,539 ,212 -2,545 ,016
X1 -1051,997 465,440 -32,582 -2,260 ,031
X2 138,855 189,372 4,265 ,733 ,469
X3 951,334 431,871 28,639 2,203 ,035
Sumber: Hasil Olah Data SPSS, Lampiran: Hasil Uji Statistik t
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel menunjukkan bahwa,
variabel VACA memiliki tingkat signifikan sebesar 0.031. Apabila nilai
signifikansi < 0.05 maka terdapat pengaruh variabel VACA terhadap variabel
return saham. Maka VACA berpengaruh terhadap return saham (0.031<
0.05).
Variabel VAHU memiliki tingkat signifikan sebesar 0.469. Apabila
nilai signifikansi > 0.05 maka tidak terdapat pengaruh variabel VAHU
terhadap variabel return saham.
Variabel STVA memiliki tingkat signifikan sebesar 0.035. nilai
signifikan STVA < 0.05 (0.035 < 0.05), hal ini menunjukan ada pengaruh
variabel VACA terhadap return saham.
4) Uji Korelasi (r)
Uji korelasi bertujuan untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan
antar variabel yang dinyatakan dengan koefisien korelasi (r), dan jenis
hubungan antar variabel X dan Y dapat bersifat positif dan negatif.
Berdasarkan pengujian dengan menggunakan diperoleh hasil dapat dilihat
pada tabel.
Tabel 4.6 Korelasi VACA, VAHU, STVA Terhadap Return Saham
Correlations
X1 X2 X3 Y1
Y1
Pearson Correlation ,318 ,321 ,322 1
Sig. (2-tailed) ,059 ,056 ,055
N 36 36 36 36
Sumber: Hasil Olah Data SPSS, Lampiran: Korelasi VACA,VAHU STVA Terhadap Return Saham
Berdasarkan ringkasan hasil perhitungan pada tabel korelasi
menunjukkan bahwa, antara VACA (X1) dengan return saham (Y) nilai
signifikansi sebesar 0.059 > 0.05 yang berarti tidak ada korelasi yang
signifikan tapi bersifat positif artinya jika variabel VACA naik, maka variabel
return saham juga meningkat. Nilai person korelasi antara variabel X1
dengan Variabel Y adalah sebesar 0.318, berdasarkan pedoman derajat
hubungan apabila nilai pearson korelasi 0.21 s/d 0.40 maka dinyatakan
berkorelasi lemah.
Hubungan antara variabel VAHU (X2) dengan variabel return saham
(Y) memiliki nilai signifikansi 0.056>0.05 yang berarti tidak ada korelasi yang
signifikan tapi besifat positif artinya jika variabel VAHU naik, maka variabel
return saham juga meningkat. Nilai person korelasi antara variabel X2
dengan Variabel Y adalah sebesar 0.321, berdasarkan pedoman derajat
hubungan apabila nilai pearson korelasi 0.21 s/d 0.40 maka dinyatakan
berkorelasi lemah.
Hubungan antara variabel STVA (X3) dengan variabel return saham
(Y) memiliki nilai signifikansi 0.55, nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 yaitu
0.055 > 0.05 yang berarti tidak ada korelasi yang signifikan tapi bersifat
positif artinya jika variabel STVA naik maka variabel return saham juga
meningkat. Nilai person korelasi antara variabel X3 dengan Variabel Y
adalah sebesar 0.322, berdasarkan pedoman derajat hubungan apabila nilai
pearson korelasi 0.21 s/d 0.40 maka dinyatakan berkorelasi lemah.
C. Pembahasan
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa value added capital employed (VACA)
berpengaruh terhadap return saham. Hal ini dibuktikan dengan pengujian
menggunakanan persamaan regresi linier berganda, hasilnya menunjukkan
bahwa variabel VACA signifikan. Hal ini dapat dilihat pada nilai signifikannya
sebesar 0.031 lebih kecil dari α = 0.05. maka VACA mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap return saham, berdasarkan derajad hubungan pada
uji korelasi maka variabel VACA terhadap variabel return saham berkorelasi
lemah dilihat dari nilai pearson korelasi yaitu 0.318, jika nilai pearson
korelasi berada pada wilayah 0.21 s/d 0.40 aka dinyatakan berkorelasi
lemah. Penelitian ini menolak penelitian Muna dan Andri Prastiwi (2014),
yang menyebutkan bahwa capital employe efficiency mempunyai pengaruh
tidak signifikan terhadap return saham. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan mampu memanfaatkan dan meningkatkan modal yang dimiliki
(capital employe) dengan baik sehingga meningkatkan return saham.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Value Added Human Capital (VAHU)
tidak berpengaruh terhadap return saham, dibuktikan dengan pengujian
menggunakanan persamaan regresi linier berganda, hasilnya menunjukkan
bahwa variabel VAHU tidak signifikan. Hal ini dapat dilihat pada nilai
signifikannya sebesar 0.469 lebih besar dari α = 0.05. Berdasarkan uji
korelasi variabel VAHU terhadap variabel return saham bersifat positif tapi
tidak berkorelasi signifikan, berdasaran derajat hubungan maka maka
variabel VAHU terhadap variabel return saham berkorelasi lemah dilihat dari
nilai pearson korelasi yaitu 0.321, jika nilai pearson korelasi berada pada
wilayah 0.21 s/d 0.40 aka dinyatakan berkorelasi lemah. Hal ini terjadi
karena perusahaan relatif boros dalam menggunakan kekayaannya,
termasuk dalam hal ini kebijakan tentang pengelolaan tenaga kerja
cenderung melakukan investasi yang berlebihan di bagian tenaga kerja
sehingga dalam menciptakan value added tidak maksimal. Hasil penelitian
ini mendukung penelitian Muna dan Andri Prastiwi (2014) yang
menyebutkan bahwa human capital efficiency mempunyai pengaruh tidak
signifikan terhadap return saham.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Structural Capital Value Added (STVA)
barpengaruh terhadap return saham, hal ini dibuktikan dengan pengujian
regresi linier berganda hasilnya menunjukkan bahwa variabel STVA
signifikan. Hal ini dapat dilihat pada nilai signifikannya sebesar 0.035 lebih
kecil dari α = 0.05. Berdasarkan uji korelasi variabel STVA terhadap variabel
return saham bersifat positif tapi tidak berkorelasi signifikan, berdasarkan
derajat hubungan maka variabel STVA terhadap variabel return saham
berkorelasi lemah dilihat dari nilai pearson korelasi yaitu 0.322, jika nilai
pearson korelasi berada pada wilayah 0.21 s/d 0.40 aka dinyatakan
berkorelasi lemah. Penelitian ini mendukung penelitian Muna dan Andri
Prastiwi (2014) yang menyatakan bahwa structural capital efficiency
berpengaruh terhadap return saham. Berdasarkan hasil ini, dapat
disimpulkan bahwa STVA mampu menginterpretasikan pengetahuan
perusahaan dan mengembangkan structural capital yang dimiliki
perusahaan dengan baik, seperti pengelolaan sistem, prosedur dan
database dalam menciptakan value added bagi perusahaan untuk mencapai
keunggulan bersaing.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan
intellectual capital diukur dengan menggunkan pengukuran value
added capital employed (VACA) terhadap return saham pada
perusahaan Jakarta Islamic Index periode 2015-2016.
2. Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada pengaruh signifikan
intellectual capital diukur dengan menggunkan Value Added
Human Capital Structural (VAHU) terhadap return saham pada
perusahaan Jakarta Islamic Index periode 2015-2016..
3. Hasil penelitian menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan
intellectual capital diukur dengan menggunkan pengukuran
Structural Capital Value Added (STVA) terhadap return saham
pada perusahaan Jakarta Islamic Index periode 2015-2016.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti
memberikan saran kepada :
1. Bagi perusahaan agar lebih meningkatkan intellectual capital agar dapat
menambah nilai bagi perusahaan yang dapat meningkatkan return
saham perusahaan.
2. Bagi peneliti selanjutnya untuk mengambil sampel dari perusahaan yang
sejenis agar penelitian lebih akurat karena perusahaan yang sejenis
mempunyai pola perusahaan yang tidak jauh berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Baroroh. (2013). Analisis Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Jurnal Akuntansi. Vol.5, No.2.
Darabi, R.,S. K. Rad, dan M. Ghadiri (2012). “The Relatonship between Intellectual Capital and Erning Quality”. Research Journal of Applied Sciences, Engineering and Technology. 4(20): 41924199.
Fahmi, Irham dan Yovi Lavianti Hadi. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi,
Bandung : Alfabeta.
Faradina, I., dan Gayatri. 2016. “pengaruh Intellectual Capital dan Intellectual Capital Disclosure Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan”. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayan. Vol.15, No.2, (http://id.portalgaruda.org/, diakses 20
november 2017).
Faza, M.F., dan Hidayah, E. 2014. “Pengaruh Intellectual Capital terhadap Profirabilitas Produktivitas dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. EKBISI. Vol. VIII,
No. 2, (http://id.portalgaruda.org/, diakses 20 november 2017).
Ghozali, I.(2013). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IMB SPSS 21. Edisi 7, Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang
Huang, C. C., R. Luther, Tayles, dan R. Haniffa. (2013). “Human Capital Disclosures in developing countries: figureheads and value creators”.
Ienciu, N. M., dan I. A. Ienciu (2012). “Determinants of intellectual capital reporting evidence from the Romanian stock market”. The Romanian Economic Journal.Vol. 15 (43) pp. 147-164.
Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta: BPFE-UGM.
Mehralian, G., H.R. Rasekh, P. Akhavan, dan M. R. Sadeh. (2012). “The Impact of Intellectual Capital Efficiency on Market Value : An Empirical Study from Iranian Pharmaceutical Companies”. Iranian Journal of Pharmaceutical Research.11 (1):195-207.
Muna, N., dan Prastiwi, A. 2014. “Pengaruh Intellectual Capital terhadap Return saham Melalui Kinerja Keuangan pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2012)”. Diponegoro Journal Of Accounting. Vol.3, No.2, (http://id.portalgaruda.org/, diakses 20 november 2017).
Paradesia, N.E., Ilmi, Z (dkk). 2016. “Pengaruh Intellectual Capital terhadap Abnormal Return Saham dan Kinerja Keuangan (Studi pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)”. Jurnal Ekonomi dan Manajemen. Vol.13, No.2, (http://id.portalgaruda.org/, diakses 20 november
2017).
Shiri, M.M.,K. Mousavi, A. Pourreza, dan S. Ahmadi (2012). “The Effect of Intellectual Capital on Market Value Added”. Journal of Basic and Applied Scientific Research. 2 (7): 7214-7226.
Stewart, Thomas. A (2002). Intellectual Capital kekayaan baru organisasi. Jakarta : PT. Gramedia.
Sugiono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Tandelilin, Eduardus.2010. portofolio dan investasi teori dan aplikasi. Edisi pertama. Yogyakarta: Kansius.
Ulum , I. (2015). Intellectual Capital, Model Pengukuran, Framework Pengungkapan, dan Kinerja Organisasi. Malang : UMM Press.
Ulum, I. (2013). Intellectual Capital. Konsep dan Kajian Empiris. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Yuskar, dan Novita, D. 2014. “Analisis Pengaruh Intellectual Capital terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Perbankan di Indonesia”. Jurnal Manajemen dan Bisnis .Sriwijaya.Vol.12,No.4, (http://id.portalgaruda.org/, diakses 20 november 2017).
www.idx.co.id
www.jii.co.id
L
A
M
I
R
A
N
NO TAHUN KODE CE HC SC
MODAL LABA BERSIH JUMLAH CE GAJI
KARYAWAN VA-HC
1 15 AALI 3.404209716 3.301026161 3.405903647 3.294330309 3.405579395
16 3.417679129 3.344940322 3.421320785 3.296005192 3.407396425
2 15 ADRO 3.449040588 3.351281852 3.450690791 3.320060257 3.43990979
16 3.452055624 3.375940981 3.455039598 3.315614519 3.437373152
3 15 AKRA 3.388348517 3.320135466 3.392817702 3.28134459 3.420637906
16 3.391810456 3.319327302 3.395771272 3.280419366 3.411899976
4 15 ASII 3.449216043 3.411236287 3.457744652 3.276287078 3.490838602
16 3.444513618 3.412777328 3.454646447 3.287657202 3.490191225
5 15 BSDE 3.425124269 3.346084858 3.428126848 3.309145932 3.373345777
16 3.428283101 3.339909858 3.430588923 3.309710438 3.372489026
6 15 ICBP 3.415353132 3.357937234 3.420863225 3.334057377 3.430354518
16 3.419325138 3.364259019 3.425129276 3.320849374 3.433668774
7 15 INDF 3.446650083 3.357579227 3.448769402 3.360221545 3.454057198
16 3.447249771 3.369077583 3.450111872 3.365318579 3.454873581
8 15 INTP 3.42762754 3.370049332 3.43294362 3.296955422 3.412377147
16 3.430576542 3.366127709 3.434960878 3.296550641 3.406881271
9 15 KLBF 3.401973421 3.343790156 3.407561732 3.337557914 3.403278943
16 3.40631272 3.348635129 3.411912807 3.33925098 3.406015753
10 15 LPKR 3.420054533 3.296041756 3.420966381 3.350536363 3.368411392
16 3.42509185 3.314384454 3.426366109 3.3405039 3.383002527
11 15 LSIP 3.388587795 3.30168248 3.391336032 3.316673576 3.36089665
16 3.389974768 3.299895596 3.392492846 3.320085671 3.355224258
12 15 PGAS 3.445740494 3.379323117 3.449720279 3.292169615 3.443507833
16 3.446416908 3.36929965 3.449371913 3.294314066 3.441149559
13 15 SMGR 3.432148483 3.372137063 3.437069592 3.323398369 3.426823782
16 3.435636936 3.372209748 3.440081205 3.321082987 3.425305313
14 15 SMRA 3.389459298 3.313253472 3.393080042 3.238834841 3.375854483
16 3.392190283 3.275871055 3.393450643 3.240655747 3.375037123
15 15 TLKM 3.22125603 3.099664679 3.223456355 3.096594124 3.229786263
16 3.225051141 3.043779557 3.225660268 3.100967629 3.121057955
16 15 UNTR 3.443649434 3.366605958 3.446636944 3.334912032 3.450012478
16 3.446278783 3.375568549 3.449808529 3.332935894 3.446704754
17 15 UNVR 3.374350914 3.380918865 3.401174573 3.336865261 3.436200102
16 3.373466037 3.383910845 3.402446913 3.338021414 3.432105263
18 15 WIKA 3.397978226 3.335070157 3.40297234 3.328889575 3.407099322
16 3.416112417 3.338156377 3.419294324 3.330014245 3.425696281
OUT IN
TOTAL PENJUALAN
PENDAPATAN LAIN-LAIN
JUMLAH BEBAN
PENJUALAN BEBAN LAIN-
LAIN JUMLAH
3.407858984 3.255941826 3.408324849 3.296216645 3.101731174 3.296528048
3.410444847 3.247965122 3.410795145 3.279199336 3.294890365 3.313440707
3.441949045 3.26855324 3.442169458 3.288267666 3.321955746 3.33400491
3.439131133 3.257520898 3.439312158 3.282611304 3.307112943 3.322244418
3.421487592 3.104941357 3.421495652 3.237430535 3.191210016 3.248170172
3.412900141 3.141314401 3.412924269 3.217169263 3.199712332 3.23701858
3.491861072 3.369850092 3.492552712 3.395888713 3.314384454 3.398978462
3.491342187 3.359790986 3.49186983 3.390883421 3.335672337 3.397086612
3.382935423 3.108404324 3.382964222 3.295706685 3.264769779 3.309107483
3.384599291 3.164980459 3.384699925 3.296476631 3.303333735 3.325312541
3.436842264 3.232688742 3.436945405 3.369343541 3.256390407 3.370853163
3.439488061 3.095038149 3.439491705 3.370137997 3.283547071 3.373084429
3.459179171 3.313453492 3.45959841 3.386437493 3.282624436 3.388221867
3.460471442 3.302791412 3.460772271 3.387796434 3.302009659 3.390633373
3.418058114 3.179634281 3.418108742 3.346859112 3.238295642 3.348700585
3.413221835 3.178855627 3.413279678 3.344576524 3.238328663 3.346543832
3.41822234 3.233662532 3.418413206 3.374358236 3.234569325 3.375107958
3.420835453 3.200768122 3.420912921 3.376847835 3.236220461 3.377573233
3.39511946 3.265913842 3.396010559 3.35000132 3.27047798 3.353755757
3.400730355 3.293808085 3.402286319 3.355161563 3.262981535 3.357851461
3.369487563 3.233285772 3.370326892 3.207583533 3.185829526 3.226106414
3.366555577 3.208681502 3.367052972 3.212132074 3.18921868 3.230128477
3.446221734 3.32868196 3.447188097 3.355398261 3.333690571 3.370362917
3.443955574 3.312560768 3.444624388 3.35765037 3.304926754 3.364797267
3.431562667 3.26802453 3.431865623 3.353716888 3.241909607 3.355370722
3.430570729 3.200928741 3.430627845 3.354504802 3.25480906 3.356737495
3.378168923 3.181863759 3.378351859 3.268708199 3.108345107 3.269475527
3.378168923 3.100609022 3.378196899 3.280093284 3.089056651 3.280461416
3.232890594 3.05063377 3.233463633 3.086924153 3.062176507 3.107737978
3.135067785 3.061585285 3.142828759 2.629317243 2.892953834 2.893792923
3.450936549 3.319493143 3.45158234 3.297595814 3.276058643 3.313949031
3.44838612 3.294177649 3.448739318 3.302295258 3.308098526 3.330427672
3.444296556 3.146539667 3.444306583 3.388129939 3.214700563 3.38843123
3.44131179 3.288192334 3.441689675 3.390610259 3.163266574 3.390690683
3.41051815 3.113960222 3.410532078 3.19233585 3.194997476 3.221725493
3.427521701 3.242675183 3.42770064 3.187360315 3.19233585 3.218066861
VA VACA VAHU STVA
RETURN SAHAM
OUT - IN VA/CE VA/HC VA/SC
0.111796802 0.033867287 0.033936124 0.032827542 -0.35
0.097354438 0.029104985 0.029537101 0.028571503 0.06
0.108164548 0.032275575 0.032579092 0.031444007 -0.5
0.11706774 0.03467707 0.035308007 0.034057327 2.29
0.17332548 0.05220434 0.052821481 0.050670514 0.74
0.175905689 0.052994379 0.053622927 0.05155652 -0.16
0.09357425 0.027431184 0.028561066 0.026805665 0.15
0.094783219 0.027773045 0.028830019 0.027157027 -0.15
0.073856738 0.022072584 0.022318973 0.021894209 0
0.059387385 0.017781134 0.017943378 0.017609363 -0.03
0.066092242 0.019682393 0.019823367 0.019266884 0.03
0.066407276 0.01973905 0.019997076 0.019340036 -0.36
0.071376542 0.021258334 0.021241618 0.020664551 -0.23
0.070138898 0.020818428 0.020841681 0.020301437 0.12
0.069408157 0.020595591 0.021052198 0.020340119 -0.11
0.066735846 0.019825702 0.020244144 0.019588545 -0.31
0.043305247 0.012950947 0.01297513 0.012724566 -0.28
0.043339688 0.012942493 0.012978865 0.012724453 0.15
0.042254802 0.012819863 0.012611355 0.01254443 0.01
0.044434858 0.01340667 0.013301843 0.01313474 -0.3
0.144220478 0.043680905 0.043483471 0.04291131 -0.3
0.136924495 0.041493584 0.041241254 0.040809342 0.32
0.07682518 0.022733896 0.023335729 0.022310151 -0.54
0.079827122 0.023692497 0.024231788 0.023197806 0.02
0.076494901 0.022684399 0.023017072 0.022322391 -0.3
0.07389035 0.021911552 0.022248872 0.021571902 -0.2
0.108876332 0.032860852 0.033615895 0.032251488 0.09
0.097735483 0.02983496 0.030159169 0.028958343 -0.2
0.125725655 0.04056105 0.04060127 0.038926927 -0.9
0.249035836 0.081817961 0.080309073 0.079792122 0.67
0.137633309 0.040881918 0.041270447 0.039893569 -0.02
0.118311647 0.035049398 0.035497726 0.034326017 0.25
0.055875353 0.016526677 0.016744864 0.016260797 0.15
0.050998992 0.015071021 0.01527821 0.01485939 0.02
0.188806584 0.056612478 0.056717587 0.055415638 0.14
0.209633779 0.062799269 0.062952817 0.061194502 0.53
RETURN SAHAM 2016
NO KODE
SAHAM
Pt-1
2015 Ri=
P1
2016 Pt-1 2015 P1- Pt-1
1 AALI Rp 16,775 Rp 15,850 Rp 925 Rp 15,850 0.06
2 ADRO Rp 1,695 Rp 515 Rp 1,180 Rp 515 2.29
3 AKRA Rp 6,000 Rp 7,175 -Rp 1,175 Rp 7,175 -0.16
4 ASII Rp 7,250 Rp 8,575 -Rp 1,325 Rp 8,575 -0.15
5 BSDE Rp 1,755 Rp 1,800 -Rp 45 Rp 1,800 -0.03
6 ICBP Rp 8,575 Rp 13,475 -Rp 4,900 Rp 13,475 -0.36
7 INDF Rp 7,925 Rp 5,175 Rp 2,750 Rp 5,175 0.12
8 INTP Rp 15,400 Rp 22,325 -Rp 6,925 Rp 22,325 -0.31
9 KLBF Rp 1,515 Rp 1,320 Rp 195 Rp 1,320 0.15
10 LPKR Rp 720 Rp 1,035 -Rp 315 Rp 1,035 -0.3
11 LSIP Rp 1,740 Rp 1,320 Rp 420 Rp 1,320 0.32
12 PGAS Rp 2,700 Rp 2,745 -Rp 45 Rp 2,745 -0.02
13 SMGR Rp 9,175 Rp 11,400 -Rp 2,225 Rp 11,400 -0.2
14 SMRA Rp 1,325 Rp 1,650 -Rp 325 Rp 1,650 -0.2
15 TLKM Rp 500 Rp 300 Rp 200 Rp 300 0.67
16 UNTR Rp 21,250 Rp 16,950 Rp 4,300 Rp 16,950 0.25
17 UNVR Rp 37,825 Rp 37,000 Rp 825 Rp 37,000 0.02
18 WIKA Rp 2,550 Rp 1,670 Rp 880 Rp 1,670 0.53
RETURN SAHAM 2015
NO
KODE
SAHAM JUMLAH
Pt-1
2014
Ri=
P1
2015
Pt-1 2014
P1- Pt-1
1 AALI Rp 15,850 24,250 -Rp 8,400 24,250 -0.35
2 ADRO Rp 515 1,040 -Rp 525 1,040 -0.5
3 AKRA Rp 7,175 4,120 Rp 3,055 4,120 0.74
4 ASII Rp 8,575 7,425 Rp 1,150 7,425 0.15
5 BSDE Rp 1,800 1,805 -Rp 5 1,805 0
6 ICBP Rp 13,475 13,100 Rp 375 13,100 0.03
7 INDF Rp 5,175 6,750 -Rp 1,575 6,750 -0.23
8 INTP Rp 22,325 25,000 -Rp 2,675 25,000 -0.11
9 KLBF Rp 1,320 1,830 -Rp 510 1,830 -0.28
10 LPKR Rp 1,035 1,020 Rp 15 1,035 0.01
11 LSIP Rp 1,320 1,890 -Rp 570 1,890 -0.3
12 PGAS Rp 2,745 6,000 -Rp 3,255 6,000 -0.54
13 SMGR Rp 11,400 16,200 -Rp 4,800 16,200 -0.3
14 SMRA Rp 1,650 1,520 Rp 130 1,520 0.09
15 TLKM Rp 300 2,865 -Rp 2,565 2,865 -0.9
16 UNTR Rp 16,950 17,350 -Rp 400 17,350 -0.02
17 UNVR Rp 37,000 32,300 Rp 4,700 32,300 0.15
18 WIKA Rp 1,670 1,470 Rp 200 1,470 0.14
Descriptives
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
X1 36 ,01 ,08 ,0303 ,01574
X2 36 ,01 ,08 ,0306 ,01561
X3 36 ,01 ,08 ,0297 ,01530
Y1 36 -,90 2,29 ,0139 ,50814
Valid N (listwise) 36
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 X3, X2, X1b . Enter
a. Dependent Variable: Y1
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,478a ,229 ,156 ,46669
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 2,068 3 ,689 3,164 ,038b
Residual 6,969 32 ,218
Total 9,037 35
a. Dependent Variable: Y1
b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -,539 ,212 -2,545 ,016
X1 -1051,997 465,440 -32,582 -2,260 ,031
X2 138,855 189,372 4,265 ,733 ,469
X3 951,334 431,871 28,639 2,203 ,035
a. Dependent Variable: Y1
Correlations
Correlations
X1 X2 X3 Y1
X1
Pearson Correlation 1 1,000** 1,000
** ,318
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,059
N 36 36 36 36
X2
Pearson Correlation 1,000** 1 1,000
** ,321
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,056
N 36 36 36 36
X3
Pearson Correlation 1,000** 1,000
** 1 ,322
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,055
N 36 36 36 36
Y1
Pearson Correlation ,318 ,321 ,322 1
Sig. (2-tailed) ,059 ,056 ,055
N 36 36 36 36
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
BIOGRAFI PENULIS
Lulu Dian panggilan Lulu lahir di ujung pandang pada tanggal 09
juli 1997 dari pasangan suami istri Bapak Harianto dan Ibu Farida.
Peneliti adalah anak ke empat dari 4 bersaudara. Peneliti
sekarang bertempat tinggal di jln. Sultan Alauddin No.3 Kota
Makassar.
Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu SD Negeri 93 Parandean lulus
tahun 2008, SMP Negeri 1 Alla lulus tahun 2011, SMA Negeri 1 Alla lulus tahun
2014, dan mulai tahun 2014 mengikuti program S1 di Universitas Muhammadiyah
Makassar sampai sekarang. Pada tahun 2018 penulis telah menyelesaikan Skripsi
yang berjudul “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Return Saham Pada
Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Jakarta Islamic Index Periode 2015- 2016”..