PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, CURRENT RATIO, DAN...

142
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, CURRENT RATIO, DAN TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada Perusahaan Perdagangan Eceran di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2016) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Debi Kurnia Sandi NIM: 1113081000037 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2017 M

Transcript of PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, CURRENT RATIO, DAN...

  • i

    PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, CURRENT RATIO, DAN TOTAL

    ASSET TURNOVER TERHADAP PROFITABILITAS

    (Studi Kasus Pada Perusahaan Perdagangan Eceran di Bursa Efek Indonesia Periode

    2011-2016)

    SKRIPSI

    Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Oleh:

    Debi Kurnia Sandi

    NIM: 1113081000037

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1439 H/2017 M

  • ii

    PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, CURRENT RATIO DAN TOTAL

    ASSET TURNOVER TERHADAP PROFITABILITAS

    (Studi Kasus Pada Perusahaan Sub Sektor Perdagangan Eceran Yang Terdaftar di

    Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2016)

    SKRIPSI

    Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Oleh:

    Debi Kurnia Sandi

    NIM: 1113081000037

    DI Bawah Bimbingan

    Pembimbing

    Taridi Kasbi Ridho, MBA

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    1438 H / 2017 M

    i

  • iii

    LEMBAR PENGESAHAN PENGUJIAN KOMPREHENSIF

    Hari ini Kamis, 8 Agustus 2017 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

    mahasiswa:

    Nama : Debi Kurnia Sandi

    NIM : 1113081000037

    Jurusan : Manajemen

    Judul Skripsi : Pengaruh Intellectual Capital, Current Ratio dan Total Asset

    Turnover (Studi Kasus Pada Perusahaan Subsektor

    Perdagangan Eceran yang Terdaftar di BEI Periode 2011-

    2016)

    Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

    bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa

    tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke

    tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

    Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

    Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Jakarta, 8 Agustus 2017

    1. Murdiyah Hayati, S.Kom., MM (…………………………)

    NIP. 19741003 200312 2 001 Penguji I

    2. Hemmy Fauzan, SE., M.Si (………………………....)

    NIP.19760822 200701 1 014 Penguji II

    ii

  • iv

    LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

    Hari ini Rabu, 21 Februari 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

    1. Nama : Debi Kurnia Sandi

    2. NIM : 1113081000037

    3. Jurusan : Manajemen

    4. Judul Skripsi : Pengaruh Intellectual Capital, Current Ratio dan Total

    Asset Turnover Terhadap Profitabilitas

    Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

    bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

    tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

    untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Jakarta, 21 Februari 2018

    1. Titi Dewi Warninda, SE., M.Si (…………………………) NIP. 19731221 200501 2 002 Ketua

    2. Dr. Taridi Kasbi Ridho, MBA (…………………………) NIDN. 2004 1070 02 Sekretaris

    3. Dr. Indo Yama Nasiruddin, SE., MAB (...………………………) NIP. 19741127 2001 12 1 002 Penguji Ahli

    4. Dr. Taridi Kasbi Ridho, MBA (………………………..) NIDN. 2004 1070 02 Pembimbing I

    iii

  • v

    SURAT PERNYATAAN KESELESAIAN SKRIPSI

    Yang bertanda tangan di bawah ini :

    Nama : Debi Kurnia Sandi

    NIM : 1113081000037

    Jurusan : Manajemen

    Judul Skripsi : Pengaruh Intellectual Capital, Current Ratio dan Total Asset

    Turnover(Studi Kasus Pada Perusahaan Subsektor

    Perdagangan Eceran yang Terdaftar di BEI Periode 2011-

    2016)

    Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :

    1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

    mempertanggungjawabkan.

    2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

    3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

    atau tanpa izin pemilik karya.

    4. Tidak melakukan manipulasi dan pemalsuan data.

    5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya

    ini.

    Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui

    pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti

    bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap dikenakan sanksi yang

    berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Demikian penyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

    Jakarta, 12 Desember 2017

    (Debi Kurnia Sandi)

    NIM.1113081000037

    iv

  • vi

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    A. Identitas Pribadi

    Nama : Debi Kurnia Sandi

    Tempat/Tanggal Lahir : Balerejo, 12 Juli 1995

    Agama : Islam

    Alamat : Desa Balerejo Kecamatan Batanghari Kabupaten

    Lampung Timur

    Telp/HP : 089626707544

    Email : [email protected]

    B. Riwayat Pendidikan

    2001-2007 : SDN 2 BALEREJO

    2007-2010 : SMPN 3 BATANGHARI

    2010-2013 : MAN 1 METRO

    2013-2017 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    C. Pengalaman Organisasi

    2013-2014 : Anggota Divisi Keolahragaan HMJ Manajemen

    2014-2015 : Anggota Analisis Efek, Pojok Bursa FEB

    2015-2016 : Anggota Divisi Keolahragaan DEMA FEB

    v

  • vii

    ABSTRACT

    The purpose of this research is to analyze the effect of Intellectual Capital,

    Current Ratio and Total Asset Turnover on financial performance of retail companies

    period 2011-2016. Data’s study is annual financial report of 8 retail companies in

    Indonesia Stock Exchange (IDX) periode 2011-2016. Variable independents which

    consist of five variable – VACA (Value Added Physical Capital), VAHU (Value

    Added Human Capital), STVA (Structural Capital Value Added), Current Ratio and

    Total Asset Turnover. Where as, variable dependent is measured by financial

    performance using profitability of ROA (Return of Asset) and ROE (Return on

    Equity). Multiple regression analysis is used with Eviews 9.0 as data prossing in this

    research.

    The result show that according parcial VACA, VAHU, STVA and Total Asset

    Turnover influence to ROA, while the variable Current Ratio not influence to ROA.

    The research result also shows partially in ROE, that VACA, VAHU and STVA

    influence to ROE. While the variable Current Ratio and Total Asset Turnover not

    influence to ROE.

    Keyword : Return on Asset, Return on Equity, VACA (Value Added Physical Capital),

    VAHU (Value Added Human Capital), STVA (Structural Capital Value

    Added),Current Ratio, Total Asset Turnover

    vi

  • viii

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Intellectual Capital

    terhadap Profitabilitas perusahaan retail. Sampel pada penelitian ini adalah 8

    perusahaan sub sektor perdagangan eceran / retail periode 2011-2016, pada penelitian

    ini variabel independen yaitu VACA (Value Added Physical Capital), VAHU (Value

    Added Human Capital), STVA (Structural Capital Value Added), Current Ratio and

    Total Asset Turnover. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda, dengan

    pengolahan data menggunakan Eviews 9.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel VACA, VAHU,

    STVA dan Total Asset Turnover berpengaruh terhadap ROA, sementara itu variabel

    Current Ratio tidak berpengaruh terhadap ROA. Hasil penelitian pada ROE

    menunjukkan VACA, VAHU dan STVA tidak berpengaruh terhadap ROE,

    sementara variabel Current Ratio dan Total Asset Turnover tidak berpengaruh

    terhadap ROE.

    Kata Kunci : Return on Asset, Return on Equity, VACA (Value Added Physical

    Capital), VAHU (Value Added Human Capital), STVA (Structural Capital Value

    Added),Current Ratio, Total Asset Turnover

    vii

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

    Alhamdulillahirabbi’aalamin. Segala puji dan syukut hanya kepada Allah SWT

    yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia serta ridho-Nya lah sehingga

    penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Intellectual

    Capital, Current Ratio dan Total Asset Turnover pada Perusahaan Subsektor

    Perdagangan Eceran yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-

    2016)” Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad

    SAW, beserta para sahabatnya, keluarga dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

    Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar

    sarjana strata satu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    Dalam penulisan skripsi ini, penulis menghadapi berbagai rintangan dan

    hambatan. Alhamdulillah berkat rahmat Allah SWT, penulis diberikan kekuatan

    untuk menghadapi rintangan dan hambatan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini

    dengan baik. Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

    kepada semua pihak yang telah membantu baik secara moril maupun materi dalam

    penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari

    berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah

    sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis

    sampaikan kepada :

    1. Allah SWT atas berkat nikmat dan hidayah-Nya terhadap penulis.

    2. Keluarga penulis, Mamak Sri Lestari dan Bapak Isro’i, serta Doni adikku yang

    selalu memberikan do’a, semangat, dan dukungan yang tiada henti sehingga

    skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar.

    3. Keluarga besar penulis Mak Elah, Lek Ami, Lek Ati, Lek Anto, Bulek Rini Mas

    Dedik, Mbak Reni, Eci, Evan, Zaki, Hanif dan Fabian yang selalu memberikan

    motivasi, semangat, dukungan moral dan material kepada penulis, semuanya

    terima kasih.

    4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta.

    5. Ibu Titi Dewi Warnida, SE., M.Si selaku Ketua Prodi Manajemen Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    viii

  • x

    6. Bapak Taridi Kasbi Ridho, SE., MBA selaku Dosen Pembimbing Skripsi,

    terimakasih atas waktu yang telah diluangkan untuk ilmu, arahan, dan nasihatnya

    selama penusunan skripsi ini.

    7. Bapak Lili Supriyadi, SE., MM Dosen Pembimbing Akademik atas ilmu, nasihat,

    arahan, dan motivasi yang diberikan selama ini.

    8. Para Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

    telah memberikan ilmunya, semoga dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita

    semua.

    9. Seluruh Staff bagian Akademik, Keuangan, Jurusan dan Fakultas yang telah

    membantu peneliti selama ini.

    10. Teman-teman IP4 (Deni, Burhan, Dicky, Rio, Faiz, Irfan) untuk segala

    pengertian, saran, hiburan, dan dukungan kepada penulis.

    11. Teman-teman belajar bareng Shintya, Gifari, Farah untuk dukungan, semangat,

    dan bantuan kepada penulis.

    12. Teman-teman Manajemen Angkatan 2013 dan Manajemen Keuangan 2013,

    terimakasih atas kebersamaan yang terjalin dan memberi kenangan selama masa

    perkuliahan.

    13. Teman-teman KKN KASTARA (Mail, Tris, Ilman, Habibi, Deden, Fira, Tiara,

    Mbak Ana, Mbak Tini, Mbak Vicky)

    14. Seluruh pihak yang turut berperan dalam penelitian namun tidak dapat disebutkan

    satu persatu.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena

    itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan yang membangun dari

    berbagai pihak.

    Wassalamualaikum Wr.Wb

    Jakarta, 12 Desember 2017

    Penulis

    (Debi Kurnia Sandi)

    ix

  • xi

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. i

    LEMBAR PENGESAHAN PENGUJIAN KOMPREHENSIF ........................ ii

    LEMBAR PENGESAHAAN UJIAN SKIRPSI ................................................ iii

    SURAT PERNYATAAN KESELESAIAN SKRIPSI ........................................ v

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi

    ABSTRACT .......................................................................................................... vi

    ABSTRAK ........................................................................................................... vii

    KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

    DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

    DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv

    BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

    B. Perumusan Masalah .................................................................................. 9

    C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 9

    D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 10

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 12

    A. Landasan Teori ........................................................................................ 12

    1. Stakeholder Theory ................................................................................. 12

    2. Human Capital Theory ........................................................................... 13

    3. Theory Du Pont ...................................................................................... 14

    B. Tinjauan Literatur ................................................................................... 15

    1. Intellectual Capital ................................................................................. 15

    2. Current Ratio .......................................................................................... 22

    3. Total Asset Turnover .............................................................................. 25

    4. Profitabilitas. .......................................................................................... 26

    C. Keterkaitan Antara Variabel Penelitian ................................................ 31

    1. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Profitabilitas ............................ 31

    x

    file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237364file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237365file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237366file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237367file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237368file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237369file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237370file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237371file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237372file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237373file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237374file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237376file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237377file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237378file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237379file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237380file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237381file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237382file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237383file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237384file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237385file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237388file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237389file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237390file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237391file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237392file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237388file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237389

  • xii

    2. Pengaruh Current Ratio terhadap Profitabilitas ..................................... 32

    3. Pengaruh Total Asset Turn Over terhadap Profitabilitas ........................ 33

    D. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 33

    E. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 40

    F. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 41

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 44

    A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 44

    B. Metode Penentuan Sampel ...................................................................... 44

    C. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 45

    D. Metode Analisis Data ............................................................................... 46

    1. Analisis Statistik Deskriptif .................................................................... 46

    2. Model Regresi Data Panel ...................................................................... 47

    3. Pengujian Model ..................................................................................... 48

    4. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 49

    5. Analisis Regresi Data Panel ................................................................... 53

    6. Uji Hipotesis ........................................................................................... 54

    E. Operasional Variabel Penelitian ............................................................. 56

    1. Intellectual Capital ................................................................................. 56

    2. Current Ratio .......................................................................................... 57

    3. Total Asset Turn Over ............................................................................ 58

    4. Return on Asset ....................................................................................... 59

    5. Return on Equity ..................................................................................... 59

    BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ............................ 60

    A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ...................................................... 60

    1. Bursa Efek Indonesia (BEI) ................................................................... 60

    2. Deskripsi Objek Penelitian ..................................................................... 61

    3. Deskriptif Variabel Penelitian ................................................................ 62

    B. Analisis dan Pembahasan ........................................................................ 70

    1. Pemilihan Estimasi Model Data Panel ................................................... 70

    2. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 74

    xi

    file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237390file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237391file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237393file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237394file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237395file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237396file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237397file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237398file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237399file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237400file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237401file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237402file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237403file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237404file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237405file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237404file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237406file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237407file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237408file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237409file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237410file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237411file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237412file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237413file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237415file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237416file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237417file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237414file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237415file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237416

  • xiii

    3. Pengujian Hipotesis ................................................................................ 80

    4. Analisis Regresi Data Panel ................................................................... 90

    C. Interpretasi Hasil ..................................................................................... 93

    1. Pengaruh Current Ratio terhadap ROA ................................................. 93

    2. Pengaruh Total Asset Turn Over terhadap ROA .................................... 94

    3. Pengaruh Value Added Capital Coefficient terhadap ROA .................... 95

    4. Pengaruh Value Added Human Capital terhadap ROA ......................... 96

    5. Pengaruh Structual Capital Value Added terhadap ROA ..................... 97

    6. Pengaruh Value Added Capital Coefficient terhadap ROE .................... 98

    7. Pengaruh Value Added Human Capital terhadap ROE .......................... 98

    7. Pengaruh Structural Capital Value Added terhadap ROE ..................... 99

    8. Pengaruh current ratio terhadap ROE .................................................. 100

    7. Pengaruh Total Asset Turn Over (TATO) terhadap ROE .................... 100

    BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 102

    A. Kesimpulan ............................................................................................. 102

    B. Saran ....................................................................................................... 103

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 105

    LAMPIRAN ....................................................................................................... 109

    xii

    file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237417file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237418file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237420file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237421file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237422file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237421file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237422file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237421file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237422file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237421file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237421file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237422file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237421

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 36

    Tabel 3.1 Proses seleksi sampel berdasarkan kriteria ...................................... 45

    Tabel 4.1 Sampel Data Penelitian .................................................................... 62

    Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ............................................ 62

    Tabel 4.3 Data Return on Asset........................................................................ 63

    Tabel 4.4 Data Return on Equity ...................................................................... 64

    Tabel 4.5 Data Value Added Capital Employed .............................................. 65

    Tabel 4.6 Data Value Added Human Capital.................................................... 66

    Tabel 4.7 Data Structural Capital Value Added................................................ 67

    Tabel 4.8 Data Current Ratio ........................................................................... 68

    Tabel 4.9 Data Total Asset Turnover ............................................................... 69

    Tabel 4.10 Hasil Uji Chow ROA ....................................................................... 71

    Tabel 4.11 Hasil Uji Chow ROE ........................................................................ 71

    Tabel 4.12 Uji Hausman ROA ........................................................................... 72

    Tabel 4.13 Uji Hausman ROE ............................................................................ 73

    Tabel 4.14 Uji Langrange Multiplier ROE ........................................................ 74

    Tabel 4.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas ROA .................................................. 76

    Tabel 4.16 Hasil Uji Heteroskedastisitas ROE .................................................. 77

    Tabel 4.17 Uji Multikolinearitas ........................................................................ 78

    Tabel 4.18 Uji Autokorelasi ROA ...................................................................... 79

    Tabel 4.19 Uji Autokorelasi ROE ...................................................................... 80

    Tabel 4.20 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ROA............................................ 81

    Tabel 4.21 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ROE ........................................... 82

    Tabel 4.22 Uji t (Parsial) ROA ........................................................................... 84

    xiii

  • xv

    Tabel 4.23 Uji t (Parsial) ROE ........................................................................... 86

    Tabel 4.24 Uji R2 ROA ...................................................................................... 88

    Tabel 4.25 Uji R2 ROE ....................................................................................... 89

    Tabel 4.26 Hasil Uji Regresi Fixed Effect ROA ................................................. 90

    Tabel 4.27 Hasil Uji Regresi Fixed Effect ROE ................................................. 92

    xiv

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Pertumbuhan Laba Perusahaan Retail ............................................... 4

    Gambar 2.2 Kerangka Hipotesis ........................................................................ 40

    Gambar 2. Uji Normalitas ROA.......................................................................... 70

    Gambar 4. Uji Normalitas ROE .......................................................................... 70

    xv

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang pada umumnya

    memiliki tujuan tertentu. Salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam usahanya yaitu

    untuk memenuhi kepentingan para stakeholder. Selain itu tujuan perusahaan antara

    lain meningkatkan nilai perusahaan, memuaskan kebutuhan masyarakat dan untuk

    memperoleh keuntungan (profit). Kinerja perusahaan akan menentukan tercapainya

    tujuan tersebut dan akan dijadikan dasar pengambilan keputusan bagi pihak internal

    maupun eksternal.

    Profitabilitas perusahaan telah menjadi kriteria utama dalam menentukan

    kinerja keuangan perusahaan. Pada dunia bisnis profitabilitas memainkan peran

    penting dalam struktur dan pengembangan perusahaan karena dapat mengukur kinerja

    dan keberhasilan perusahaan. Pengukuran kinerja perusahaan dapat dilihat dari

    laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan alat analisis yaitu rasio

    keuangan. Salah satu rasio yang digunakan sebagai pengukuran kinerja keuangan

    adalah rasio profitabilitas, dimana Return on Asset (ROA) dan Return on Equity

    (ROE) merupakan salah satu indikator pengukurannya. Laporan keuangan diperlukan

    untuk mengukur hasil usaha dan perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu

    untuk mengetahui sejauh mana perusahaan mencapai tujuannya. Oleh karena itu

    1

  • 2

    laporan keuangan memegang peranan yang luas dan mempunyai posisi yang

    mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.

    Seiring dengan perkembangan ekonomi global dari waktu ke waktu,

    perkembangan tersebut mempengaruhi di berbagai lingkungan diantaranya

    lingkungan bisnis. Pelaku bisnis dalam lingkungan ini dihadapkan dengan munculnya

    berbagai industri baru berbasis pengetahuan. Oleh karena itu knowledge asset

    menjadi sangat penting dalam peningkatan nilai perusahaan demi mempertahankan

    posisinya di pasar.

    Perusahaan mempertahankan daya saing melalui penyusunan strategi dan

    kebijakan menyesuaikan kondisi pasar. Perusahaan mengubah dari bisnis yang

    berdasarkan labor based business (tenaga kerja) ke arah knowledge based business

    (bisnis berdasarkan pengetahuan) dimana karakteristik utamanya adalah ilmu

    pengetahuan. Perusahaan yang berbasis knowledge based company akan lebih

    mengandalkan pengetahuan dalam meningkatkan daya saingnya, yaitu dengan lebih

    berinvestasi di bidang Intellectual Capital. Penerapan knowledge based business

    berpengaruh terhadap penciptaan nilai perusahaan. Perkembangan perusahaan

    bergantung dari pengelolaan sumber daya perusahaan dalam menciptakan nilai

    perusahaan oleh manajemen sehingga keunggulan kompetitif dan berkelanjutan akan

    tercapai serta mampu bersaing dengan perusahaan lain.

    Intellectual Capital merupakan materi intelektual yang telah diformalisasikan,

    ditangkap, dan diungkit untuk menciptakan kekayaan, dengan menghasilkan suatu

  • 3

    aset yang bernilai tinggi (Ulum, 2009:19). Di Indonesia, Intellectual Capital mulai

    berkembang setelah munculnya PSAK No. 19 (revisi 2000) tentang aktiva tidak

    berwujud. PSAK No.19 menjelaskan bahwa aktiva tidak berwujud adalah aktiva non-

    moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki

    untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan

    kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif. Walau tidak dinyatakan secara

    eksplisit namun dapat disimpulkan bahwa Intellectual Capital telah mendapat

    perhatian yang semakin meningkat. Semakin meningkatnya perhatian tersebut, berarti

    semakin meningkat kesadaran perusahaan mengenai Intellectual Capital.

    Purnomoshidi (2006) menemukan bahwa rata-rata jumlah atribut IC yang

    diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan publik di Indonesia sebesar 56%.

    Persentase ini menggambarkan bahwa perusahaan publik telah memiliki kesadaran

    terhadap arti penting IC bagi peningkatan keunggulan kompetitif, meskipun cara

    pengungkapan IC belum sistematis sesuai dengan kerangka kerja yang ada serta

    praktik pengungkapan IC diantara perusahaan masih bervariasi.

    Peningkatan kesadaran pengakuan Intellectual Capital dalam mendorong nilai

    dan keunggulan kompetitif perusahaan menimbulkan permasalahan penting tentang

    bagaimana pengukuran Intellectual Capital. Salah satu pengukurannya telah

    dikembangkan oleh Pulic (Ulum, 2009:86). Menurut Pulic, tujuan utama dalam

    ekonomi yang berbasis pengetahuan adalah untuk menciptakan value added.

    Sedangkan untuk dapat menciptakan value added dibutuhkan ukuran yang tepat

    tentang physical capital dan intellectual potential. Physical capital yaitu dana-dana

  • 4

    keuangan, sedangkan intellectual potential direpresentasikan oleh karyawan dengan

    segala potensi dan kemapuan yang melekat pada mereka. Pulic menyatakan bahwa

    intellectual ability menunjukkan bagaimana kedua sumber daya tersebut telah secara

    efisiensi dimanfaatkan oleh perusahaan. Sejak dari itu kemudian dikenal metode

    VAIC (Value Added Intellectual Coefficient) yang digunakan untuk pengukuran

    efisiensi dari nilai tambah yang dihasilkan oleh kemampuan intelektual perusahaan.

    Menurut Ulum (2009:102) dijelaskan bahwa Intellectual Capital menjadi salah satu

    indikator memprediksi kinerja perusahaan di masa mendatang.

    Value Added Capital Employed (VACA) merupakan kemampuan perusahaan

    dalam mengelola sumber daya berupa capital asset yang jika dikelola dengan baik

    dapat menambah nilai perusahaan (Premelasari, 2010). Value Added Human Capital

    (VAHU) mengindikasikan kemampuan human capital dalam menciptakan value

    added dalam perusahaan (Tan et al, 2007). Human Capital merupakan individual

    knowladge stock suatu organisasi yang tercermin dari kariawannya (Bonties at al,

    1998). Structural Capital Value Added (STVA) merupakan kemampuan perusahaan

    dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan struktur yang mendukung usaha

    kariawan untuk menghasilkan kinerja bisnis dan kinerja intelektual yang optimal

    secara keseluruhan (Dewi, 2011).

    Penerapan perusahaan berbasis pengetahuan ditandai dengan adanya

    Indonesian Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Study pada tahun 2005.

    MAKE menyatakan bahwa MAKE merupakan bentuk pengakuan yang diberikan

    kepada organisasi atau perusahaan yang mengelola pengetahuannya (company

  • 5

    knowledge). Untuk mewujudkan sasaran perusahaan di tengah persaingan yang

    semakin ketat, organisasi harus mencari cara untuk mengelola pengetahuan yang

    dimilikinya. Terutama pengetahuan yang ada pada diri masing-masing individu

    anggotanya untuk menghasilkan produk/jasa/solusi yang berkualitas dan bersaing.

    Cara atau dimaksud tidak lain adalah knowledge management yang juga mencakup

    masalah inovasi, collaboration, intellectual capital management, dan organizational

    learning.

    Para pemenang Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Study

    merupakan organisasi-organisasi yang membuktikan diri sebagai knowledge based

    organization dan telah berhasil mengembangkan dan mengoptimalkan knowledge

    yang mereka miliki sehingga mampu meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan

    (www.dunamis.co.id). Artikel yang dimuat dalam website inilah yang menunjukkan

    bahwa intellectual capital sudah berkembang di Indonesia. Dipandangnya intellectual

    capital sebagai sub aset modal tak berwujud, dimana kondisi demikian

    mengisyaratkan pentingnya dilakukan penilaian terhadap jenis aktiva tak berwujud.

    Namun sampai saat ini belum ada peraturan khusus yang mengatur mengenai

    pengukuran dan pelaporan dari intellectual capital (Faradina dan gayatri, 2016).

    Sebuah perusahaan dalam menjalankan operasionalnya memerlukan biaya yang

    tidak sedikit jumlahnya. Biaya yang diperlukan tidak sepenuhnya dipenuhi dengan

    modal sendiri. Perusahaan perlu melakukan pinjaman kepada pihak kreditur dalam

    upaya pemenuhan kebutuhan biaya untuk kegiatan operasional perusahaan. Rasio

    yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi

  • 6

    kewajiban jangka pendeknya adalah Current Ratio (CR). Current Ratio (CR) atau

    rasio lancar diperoleh dari perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar

    (Prihadi, 2012: 256). Apabila presentase rasio lancar dalam sebuah perusahaan

    rendah, maka dianggap terjadinya masalah dalam likuidasi. Dengan kata lain,

    perusahaan tidak memilki kemampuan dan kesempatan untuk memenuhi kewajiban

    jangka pendeknya. Sebaliknya, jika rasio lancar dalam perusahaan tinggi dikatakan

    baik bagi perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan, perusahaan memiliki kemampuan

    untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya kepada pihak kreditur.

    Total Asset Turn Over (TATO) mengukur tingkat efektiftas perusahaan dalam

    penggunaan aset operasi perusahaan untuk menghasilkan penjualan agar memperoleh

    pendapatan (Prihadi, 2012: 255). Rasio ini menggambarkan total perputaran aktiva

    dalam satu periode tertentu. Semakin besar rasio ini menunjukkan bahwa aktiva dapat

    digunakan secara efektif dan berputar lebih cepat dalam memperoleh laba. Apabila

    rasio yang dihasilkan rendah, merupakan indikasi bahwa perusahaan tidak

    menggunakan aktivanya dengan efektif dalam menghasilkan penjualan bersih.

    Apabila hal itu terjadi, maka perusahaan harus meningkatkan penjualannya, menjual

    beberapa aset atau melakukan kombinasi keduanya (Brigham dan Houston, 2006:

    100).

    Penelitian ini akan menggunakan perusahaan-perusahaan yang berada pada

    sektor perdagangan eceran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel

    penelitian. Alasan mengapa peneliti menggunakan perusahaan di sektor perdagangan

    jasa karena mengacu pada saran Ekowati (2012) untuk menggunakan sampel selain

  • 7

    sektor manufaktur dan perbankan. Hal tersebut disebabkan karena sebagian besar

    masih mengandalkan modal fisik dalam kegiatan produksinya sehingga tidak dapat

    mengeneralisir seluruh jenis perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan

    perdagangan eceran lebih mengandalkan intellectual capital dalam kegiatan

    operasional perusahaan sehingga dapat berkompetisi di pasar global. Perusahaan

    perdagangan eceran terus melakukan inovasi menggunakan kemajuan teknologi

    untuk bersaing secara kompetitif. Perusahaan perdagangan eceran merupakan sektor

    yang melakukan pelayanan bergantung pada intelektual, kecerdasan dan akal manusia

    serta merupakan industri berbasis pengetahuan yang memanfaatkan inovasi-inovasi

    yang diciptakannya sehingga memberikan nilai tersendiri atas produk dan jasa yang

    dihasilkan bagi konsumen.

    Gambar 1.1

    Pertumbuhan Laba Perusahaan Retail

    Selain itu, peneliti tertarik menggunakan perusahaan perdagangan eceran / retail

    untuk menjadi objek penelitian yaitu fenomena penurunan laba perusahaan ritel yang

    14

    8 9

    2,7

    0

    5

    10

    15

    2014 2015 2016 2017*

    pertumbuhan laba perusahaan retail

  • 8

    ada di indonesia. Melalui grafik 1.1 diatas data yang dirilis oleh Aprindo terlihat

    bahwa laba perusahaan retail mengalami tren penurunan mulai dari tahun 2015.

    Meskipun naik 8 % di tahun 2016, namun penurunan signifikan terjadi pada periode

    sampai september 2017 yaitu sebesar 2,7 %. Penurunan laba tersebut terjadi karena

    bergesernya tren belanja sebagian orang ke online. Sehingga dibutuhkan inovasi bagi

    perusahaan ritel untuk menghadapi tren digitalisasi untuk menghasilkan laba

    (www.detik.com).

    Adapun beberapa penelitian mengenai Intellectual Capital telah dilakukan di

    Indonesia, salah satunya penelitian oleh Masyithoh tentang pengaruh Intellectual

    Capital terhadap EPS Perusahaan. Penelitian ini mengambil sampel perusahaan

    manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian tersebut menggunakan VAIC

    sebagai pengukur efisiensi atas komponen Intellectual Capital dan multiple

    regression model untuk menguji hubungan antara Intellectual Capital dan kinerja

    keuangan perusahaan. Selain itu juga terdapat penelitian yang dilakukan oleh Tan et

    al (2007) dan Ulum (2008). Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa

    Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan. Jadi ketika

    Intellectual Capital dimanfaatan dan dikembangan dengan baik oleh perusahaan

    maka ROA juga akan mengalami peningkatan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa

    kinerja keuangan yang semakin membaik karena menghasilkan keuntungan bagi

    perusahaan.

    Bedasarkan latar belakang yang sudah diuraikan diatas, penulis mencoba

    mengangkat hal-hal yang berkaitan dengan intellectual capital, current ratio, total

  • 9

    asset turn over dan profitabilitas untuk dikaji dalam bentuk skripsi yang berjudul :

    “Pengaruh Intellectual Capital, Current Ratio, Total Aset Turnover Terhadap

    Profitabilitas Pada Perusahaan Sub Sektor Perdagangan Eceran Tahun 2011-

    2016 di Bursa Efek Indonesia”

    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimana Value Added Capital Employed (VACA), Value Added Human

    Capital (VAHU), Structural Capital Value Added (STVA), Current Ratio, Total

    Aset Turn Over berpengaruh secara simultan terhadap Return on Asset (ROA)

    pada sektor ritel periode 2011-2016.

    2. Bagaimana Value Added Capital Employed (VACA), Value Added Human

    Capital (VAHU), Structural Capital Value Added (STVA), Current Ratio, Total

    Aset Turn Over berpengaruh secara parsial terhadap Return on Asset (ROA) pada

    sektor ritel periode 2011-2016.

    3. Bagaimana Value Added Capital Employed (VACA), Value Added Human

    Capital (VAHU), Structural Capital Value Added (STVA), Current Ratio, Total

    Aset Turn Over berpengaruh secara simultan terhadap Return on Equity (ROE)

    pada sektor ritel periode 2011-2016.

    4. Bagaimana Value Added Capital Employed (VACA), Value Added Human

    Capital (VAHU), Structural Capital Value Added (STVA), Current Ratio, Total

    Aset Turn Over berpengaruh secara simultan terhadap Return on Equity (ROE)

    pada sektor ritel periode 2011-2016.

  • 10

    C. Tujuan Penelitian

    1. Untuk mengukur pengaruh Value Added Capital Employed (VACA), Value

    Added Human Capital (VAHU), Structural Capital Value Added (STVA),

    Current Ratio, Total Aset Turn Over secara simultan terhadap Return on Asset

    (ROA) pada sektor ritel periode 2011-2016.

    2. Untuk mengukur pengaruh Value Added Capital Employed (VACA), Value

    Added Human Capital (VAHU), Structural Capital Value Added (STVA),

    Current Ratio, Total Aset Turn Over secara parsial terhadap Return on Asset

    (ROA) pada sektor ritel periode 2011-2016.

    3. Untuk mengukur pengaruh Value Added Capital Employed (VACA), Value

    Added Human Capital (VAHU), Structural Capital Value Added (STVA),

    Current Ratio, Total Aset Turn Over secara simultan terhadap Return on Equity

    (ROE) pada sektor ritel periode 2011-2016.

    4. Untuk mengukur pengaruh Value Added Capital Employed (VACA), Value

    Added Human Capital (VAHU), Structural Capital Value Added (STVA),

    Current Ratio, Total Aset Turn Over secara simultan terhadap Return on Equity

    (ROE) pada sektor ritel periode 2011-2016.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Manfaat Bagi Penelitian

    Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sarana bagi peneliti untuk menambah

    pengetahuan, khususnya pengetahuan yang sifatnya emperis mengenai faktor-

    faktor penentu profitabilitas di sektor ritel.

  • 11

    2. Manfaat Bagi Penelitian Selanjutnya

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk para peneliti

    selanjutnya, yang berminat untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh

    intellectual capital terhadap profitabilitas di sektor ritel.

    3. Manfaat Bagi Perusahaan

    Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber tambahan referensi informasi

    kepada manajemen perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan

    keputusan penerapan intellectual capital di perusahaan untuk dapat menciptakan

    profitabilitas.

    4. Manfaat Bagi Investor

    Penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi dan dasar pertimbangan

    dalam pengambilan keputusan sebelum melakukan investasi dengan mengukur

    kinerja intellectual capital yang selanjutnya dapat digunakan untuk mengukur

    profitabilitas.

  • 12

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Landasan Teori

    1. Stakeholder Theory

    Teori Stakeholder mengasumsikan bahwa organisasi tidak hanya

    bertanggung jawab kepada pemegang saham saja, tetapi juga harus bertanggung

    jawab kepada berbagai kelompok dalam masyarakat yang memiliki pengaruh

    terhadap perusahaan. Hal ini dikarenakan perilaku dan keputusan yang dibuat

    perusahaan akan berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat (Freeman,

    1994). Menurut Belkaoui (2003), kelompok stakeholder tersebut meliputi:

    pemegang saham, karyawan, pelanggan, pemasok, kreditur, pemerintah, dan

    masyarakat.

    Menurut Deegan (2004), berdasarkan teori stakeholder, manajemen

    perusahaan diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh

    stakeholder dan melaporkan kembali aktivitas-aktivitas tersebut kepada

    stakeholder. Teori ini menyatakan bahwa seluruh stakeholder memiliki hak

    untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana aktivitas perusahaan

    memengaruhi stakeholder, bahkan ketika stakeholder memilih untuk tidak

    menggunakan informasi tersebut atau ketika stakeholder tidak dapat secara

    langsung mengambil peran konstruktif demi kelangsungan perusahaan.

    12

  • 13

    Teori ini lebih mempertimbangkan posisi pihak-pihak yang berkepentingan

    yang dianggap memiliki kekuasaan. Kelompok pihak berkepentingan inilah yang

    menjadi pertimbangan utama bagi perusahaan dalam mengungkapkan atau tidak

    mengungkapkan suatu informasi dalam laporan keuangan. Meek dan Gray

    (1988) menjelaskan bahwa value added adalah ukuran akurat yang diciptakan

    oleh stakeholders dan kemudian didistribusikan kepada stakeholders yang sama.

    2. Human Capital Theory

    Human Capital Theory dikembangkan Becker (1964) yang mengemukakan

    bahwa untuk peningkatan human capital adalah penting sebagai suatu investasi

    dari bentuk-bentuk modal lainnya. Lebih lanjut, Becker (1964) berpendapat

    bahwa dalam teori ini, investasi sumber daya manusia mempunyai pengaruh

    yang besar terhadap peningkatan produktifitas yang dapat didorong melalui

    pendidikan dan pelatihan. Pakar lain yang juga mengemukakan pendapatnya

    tentang teori human capital adalah Wernerfelt (1984) yang menyatakan bahwa

    tindakan strategis membutuhkan seperangkat sumber daya fisik, keuangan,

    human atau organisasional khusus sehingga keunggulan kompetitif ditentukan

    oleh kemampuannya untuk memeroleh dan mempertahankan sumber daya.

    Investasi dalam pelatihan dan peningkatan sumber daya manusia

    merupakan investasi yang amat penting (Becker, 1964). Pratiwi dan Sabeni

    (2005) menjelaskan hal ini dikarenakan pengalaman, skill, dan pengetahuan yang

    dimiliki sumber daya manusia mempunyai nilai ekonomi bagi perusahaan yang

    menciptakan produktifitas dan kemampuan beradaptasi. Peningkatan

  • 14

    produktifitas dari setiap pegawai atau human capital memerlukan biaya investasi

    pada human capital yang berkaitan dengan motivasi, pengawasan, dan

    mempertahankan karyawan dalam mengantisipasi return di masa datang

    (Flamholtz dan Lacey, 1981). Dalam peningkatan produktifitas dan antisipasi

    return (Russel et al, 1993) terdapat faktor-faktor penting seperti kondisi pasar,

    serikat kerja, strategi-strategi bisnis dan teknologi yang dapat memengaruhi

    biaya berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusia.

    3. Theory Du Pont

    Salah satu teori yang mengkaji hubungan penjualan, biaya, dan total aktiva

    yang digunakan oleh perusahaan adalah Du Pont System. Menurut Du Pont,

    perubahan penjualan, biaya dan laba bersih serta Total Aktiva akan

    mempengaruhi perubahan laba. Perubahan penjualan belum tentu proporsional

    dengan perubahan laba, karena adanya perbedaan dalam perkembangan biaya.

    Disamping itu perubahan laba juga dipengaruhi perubahan perputaran aktiva,

    semakin cepat perkembangan aktiva berarti semakin efektif perusahaan dengan

    akibat meningkatnya laba yang diperoleh.

    ROA merupakan rasio pengukuran profitabilitas yang sering digunakan

    oleh manajer keuangan untuk mengukur efektifitas keseluruhan dalam

    menghasilkan laba dengan aktiva yang tersedia (Horne dan Wachowicz,

    2009:226). Berdasarkan hal ini, maka faktor yang mempengaruhi profitabilitas

    adalah laba bersih setelah pajak, penjualan bersih dan total aset. Persamaan Du

  • 15

    Pont membagi rasio pengembalian atas investasi menjadi 3 komponen yang

    mengevaluasi manajemen aset, manajemen biaya dan manajemen hutang.

    Mengatur tiga area ini dengan baik untuk memaksimalkan nilai dari bisnis

    (DiPietre, et al, 1997).

    B. Tinjauan Literatur

    1. Intellectual Capital

    a. Definisi intellectual capital

    Pada awal berkembangnya Intellectual Capital dijelaskan oleh Klein

    dan Prusak dalam Ulum (2009:20) bahwa Intellectual Capital adalah materi

    yang telah disusun, ditangkap, dan digunakan untuk menghasilkan nilai aset

    yang lebih tinggi. Sedangkan Brooking (1996) mendefinisikan secara lebih

    komprehensif bahwa Intellectual Capital diberikan untuk kombinasi

    intangible assets yang dapat membuat perusahaan untuk dapat berfungsi.

    Menurut Bontis menyatakan bahwa Intellectual Capital mencakup

    semua pengetahuan karyawan, organisasi dan kemampuan mereka untuk

    menciptakan nilai tambah dan menyebabkan keunggulan kompetitif

    berkelanjutan. Intellectual Capital telah diidentifikasi sebagai seperangkat

    tak berwujud (sumber daya, kemampuan, dan kompetensi) yang

    menggerakkan kinerja organisasi dan penciptaan nilai.

    b. Komponen-komponen Intellectual Capital

    Cut Zurnali (2008) memberikan pandangan yang berbeda tentang

    klasifikasi umum modal intelektual. Mengacu pada pandangan Bontis dalam

  • 16

    Sanchez et.al., Cut Zurnali mengemukakan bahwa modal intelektual

    dibentuk dari sistem hubungan antar blok (system of inter-relational blocks),

    sebagai berikut:

    1) Human Capital

    Pengetahuan individual yang tak terlihat dari para anggota yang

    dimiliki organisasi. Human capital ini didefinisikan sebagai kombinasi

    dari pendidikan (education), warisan genetik (genetic inheritance),

    pengalaman dan sikap (experience and attitudes) terhadap hidup dan

    pekerjaan. Ini diukur sebagai fungsi volume (function of volume).

    2) Structural Capital

    Pengetahuan tak terlihat yang merangkul organisasi. Ini

    mengenal keberagaman yang sangat besar dari pemenuhan hubungan

    untuk mengelola perusahaan dalam sebuah cara yang terkoordinasi.

    Tanpa ini, intellectual capital hanya merupakan human capital.

    3) Customer Capital

    Pengetahuan yang komprehensif dalam bidang pemasaran

    (marketing) dan hubungan dengan pelanggan (customer relations). Hal

    ini mencakup pengembangan pengetahuan mengenai pelanggan,

    pemasok dan asosiasi industrial atau yang berkaitan dengan

    pemeintah. Customer capital ini dapat diukur sebagai sebuah fungsi

    lamanya usia perusahaan (function of longevity).

  • 17

    Namun, menurut Cut Zurnali (2008), modal intektual lebih dari

    sekadar penjumlahan ketiga elemen ini. Hal ini berkaitan dengan bagaimana

    membiarkan pengetahuan dari sebuah perusahaan bekerja dan menciptakan

    nilai. Modal intelektual mampu menghasilkan peningkatan nilai organisasi

    dan dimaksudkan untuk membolehkan perusahaan mendapatkan keuntungan

    dari peluang yang ada lebih baik dari yang didapatkan para pesaing dan

    memberikan peningkatan penghasilan dimasa depan.

    c. Pengukuran Intellectual Capital

    Metode pengukuran intellectual capital dapat dikelompokkan kedalam

    dua kategori, yaitu: non monetery dan monetery (Tan et al., 2007). Hartono

    menguraikan beberapa keunggulan menggunaan pengukuran non moneter

    dalam mengukur intangibel assets perusahaan. Keunggulan tersebut adalah

    sebagai berikut:

    1) Pengukuran secara non moneter akan mudah untuk menunjukan unsur-

    unsur yang membangun intellectual capital dalam perusahaan,

    sedangkan secara moneter hal itu sulit dilakukan.

    2) Pengaruh internal development dalam pembentukkan intellectual

    capital tidak dapat diukur dengan moneter.

    3) Pengaplikasian biaya menjadi aset akan mengakibatkan adanya

    manipulasi terhadap laba.

  • 18

    Tabel 2.1

    Teori Intellectual Capital

    Label Penganjur Utama Deskripsi Pengukuran

    Technology

    Broker

    Brooking (1996) Nilai intellectual capital suatu

    perusahaan ditaksir pada analisis

    diagnostik dari respon perusahaan

    terhadap 20 pertanyaan dari empat

    komponen intellectual capital

    Citation

    Weighted

    Patents

    Bontis (1996) Intellectual capital dan kinerjanya

    diukur berdasarkan pada dampak

    upaya mengembangkan riset atas

    serangkaian indeks, seperti jumlah

    paten dan biaya paten terhadap

    perputaran penjualan.

    Value

    Added

    Intellectual

    Coefficient

    (VAIC)

    Pulic (1997) Mengukur seberapa dan bagaimana

    efisiensi intellectual capital dan

    capital employed menciptakan nilai

    yang berdasar pada hubungan

    capital employed, human capital dan

    structural capital

    Skandia

    Navigator

    Edvinsson and

    Malone (1997)

    Intellectual capital diukur melalui

    analisis 164 ukuran metrik yang

    mencangkup keuangan, pelanggan,

    proses, pembaruan, pengembangan

    dan manusia

    Intellectual

    Asset

    Valuation

    Sullivan (2000) Metode untuk menaksir nilai dari

    intellectual property.

    Sumber: Sveiby (2001)

    Metode value added intellectual capital (VAIC) dikembangkan oleh

    Pulic pada tahun 1997 yang didesain untuk menyajikan value creation

    efficiency dari aset berwujud (tangibel asset) dan aset tak berwujud

  • 19

    (intangibel asset) yang dimiliki perusahaan. VAIC merupakan instrumen

    untuk mengukur kinerja intellectual capital perusahaan. Pendekatan ini relatif

    mudah dan sangat mungkin untuk dilakukan, karena dikonstruksi dari akun-

    akun dalam laporan keuangan perusahaan.

    Model ini dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan

    value added (VA). Value added adalah indikator paling objektif untuk menilai

    keberhasilan bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

    menciptakan nilai.

    Output merepresentasikan revenue dan mencangkup seluruh produk dan

    jasa yang dijual di pasar, sedangkan input mencangkup seluruh beban yang

    digunakan dalam memperoleh revenue.

    Value Added (VA) dipengaruhi oleh efisiensi dari Human Capital (HC)

    dan Structural Capital (SC). Hubungan lainnya dari VA adalah capital

    employed (CE), yang dalam hal ini dilabeli dengan VACA. VACA adalah

    indikator untuk VA yang diciptakan oleh satu unit dari phisical capital.

    Pulic (1998) mengasumsikan bahwa jika 1 unit CE menghasilkan return

    yang lebih besar dari pada perusahaan yang lain, maka perusahaan tersebut

    lebih baik dalam memanfaatkan CE nya. Dengan demikian, pemenfaatan CE

    yang lebih baik merupakan bagian dari IC perusahaan.

    Hubungan selanjutnya adalah VA dan HC. Value Added Human Capital

    (VAHU) menunjukan berapa banyak VA dapat dihasilkan dengan dana yang

    dikeluarkan untuk tenaga kerja. Hubungan antara VA dan HC

  • 20

    mengindikasikan kemampuan dari HC untuk menciptakan nilai di perusahaan.

    Konsisten dengan pandangan para penulis IC lainnya, Pulic berargumen

    bahwa total salary and wage cost adalah indikator dari HC perusahaan.

    Hubungan ketiga adalah structural capital coeficient (STVA), yang

    menunjukkan kontribusi structural capital dalam penciptaan nilai. STVA

    mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA

    dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam menciptakan nilai.

    SC bukanlah ukuran yang independen sebagaimana HC, ia dependen terhadap

    value creation, maka akan semakin kecil kontribusi SC dalam hal tersebut.

    Lebih lanjut Pulic menyatakan bahwa SC adalah VA dikurangi HC, yang hal

    ini telah diverifikasi melalui penelitian emperis pada sektor industri

    tradisional (Pulic, 2000).

    Secara lebih ringkas, formulasi dan tahapan perhitungan VAIC adalah

    sebagai berikut:

    Tahap pertama: Menghitung Value Added (VA). VA dihitung sebagai selisih

    antara output dan input (Pulic, 1999).

    VA = OUT – IN

    Di mana:

    a. OUT = total penjualan dan pendapatan lain.

    b. IN = beban penjualan dan biaya-biaya lain (selain beban

    karyawan).

  • 21

    Tahap Kedua: menghitung Value Added Capital Employed (VACA). VACA

    adalah indikator untuk VA yang diciptakan oleh satu unit dari phisical capital.

    Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE

    terhadap value added organisasi.

    VACA = VA/CE

    Di mana:

    a. VACA = Value Added Capital Employed/ rasio VA terhadap HC

    b. VA = Value added

    c. CE = Capital Employed / dana yang tersedia (ekuitas, laba bersih)

    Tahap Ketiga: menghitung Value Added Human Capital (VAHU). VAHU

    menunjukkan berapa banyak VA dapat dihasilkan dengan dana yang

    dikeluarkan untuk tenaga kerja. Rasio ini menunjukan kontribusi yang dibuat

    oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam HC terhadap value added

    organisasi.

    VAHU = VA/HC

    Di mana:

    a. VAHU = Value Added Human Capital: rasio dari VA terhadap HC

    b. VA = Value Added

    c. HC = Human Capital: beban karyawan.

    Tahap Keempat: menghitung Structural Capital Value Added (STVA).

  • 22

    Rasio ini mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1

    rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam

    penciptaan nilai.

    STVA = SC/VA

    a. STVA = structural capital value added: rasio dari SC terhadap VA

    b. SC = Structural capital: VA-HC

    c. VA = value added

    Tahap Kelima: menghitung value added intellectual capital (VAIC). VAIC

    mengindikasikan kemampuan intelektual organisasi yang juga dapat dianggap

    sebagai BPI (Business Performance Indicator). VAIC merupakan

    penjumlahan dari 3 komponen, yaitu: VACA, VAHU dan STVA.

    VAIC = VACA + VAHU + STVA

    Keunggulan metode VAIC adalah karena data yang dibutuhkan relatif

    mudah diperoleh dari berbagai sumber dan jenis perusahaan. Data yang

    dibutuhkan untuk menghitung dari berbagai rasio tersebut adalah angka-angka

    keuangan yang standar yang umumnya tersedia dari laporan keuangan

    perusahaan. Alternatif pengukuran IC lainnya terbatas hanya menghasilkan

    indikator keuangan dan non keuangan yang unik yang hanya untuk

    melengkapi profil suatu perusahaan secara individu. Indikator-indikator

    tersebut khususnya indikator non keuangan tidak tersedia atau tidak tercatat

    oleh perusahaan lain (Tan et al,. 2007). Konsekuensinya, kemampuan untuk

  • 23

    menerapkan pengukuran IC alternatif tersebut secara konsisten terhadap

    sampel yang besar dan terdiversifikasi menjadi terbatas (Firer dan Williams,

    2003).

    2. Current Ratio

    a. Definisi Current Ratio

    Current Ratio merupakan rasio yang menunjukkan bagaimana

    kewajiban lancar ditutupi oleh aset yang akan diubah menjadi kas dalam

    waktu dekat. Current Ratio merupakan salah satu indikator dari rasio

    likuiditas yang paling umum digunakan untuk menggambarkan kemampuan

    perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknyayang telah jatuh

    tempo. Menurut Weygandt (2013: 397), Current Ratio merupakan pengukuran

    yang digunakan secara luas untuk mengevaluasi likuiditas perusahaan dan

    kemampuan membayar utang jangka pendek. Current Ratio yang tinggi

    menunjukkan bahwa semakin baik perusahaan dalam mengelola aktiva lancar

    yang dimiliki sehingga dapat memenuhi kemampuan perusahaan dalam

    memenuhi kewajibannya. Semakin meningkatnya kemampuan perusahaan

    dalam memenuhi kewajiban lancar, ada kemungkinan harga saham

    mengalami peningkatan yang akan mempengaruhi Price Earnings Ratio.

    Yemima (2012: 22) menjelaskan, Current Ratio yang besar mencerminkan

    semakin tinggi likuiditas perusahaan karena perusahaan mempunyai

    kemampuan untuk membayar yang besar sehingga mampu untuk memenuhi

    semua kewajiban finansialnya. Semakin tinggi Current Ratio berarti

  • 24

    memberikan indikasi jaminan yang baik bagi kreditor jangka pendek yang

    berarti setiap saat perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi

    kewajiban-kewajiban finansial jangka pendeknya.

    Current ratio yang terlalu tinggi juga dianggap tidak baik dikarenakan

    banyaknya dana yang menganggur. Current ratio yang tinggi mungkin

    menunjukkan adanya uang kas yang berlebihan dibanding dengan tingkat

    kebutuhan atau adanya unsur aktiva lancar yang rendah likuiditasnya (seperti

    persediaan) yang berlebih-lebihan (Jumingan, 2011: 124). Begitu juga

    sebaliknya, current ratio yang rendah berarti adanya masalah likuidasi.

    Current ratio yang rendah relatif lebih riskan, tetapi menunjukkan bahwa

    manajemen telah mengoperasikan aktiva lancar secara efektif (Jumingan,

    2011: 124).

    b. Pengukuran Current Ratio

    Perhitungan Current Ratio menurut Brigham dan Houston (2012: 134)

    sebagai berikut:

    Menurut Subramanyam (2013: 242), aset lancar (current asset) adalah

    kas dan aset lain yang secara wajar dapat direalisasi sebagai kas atau dijual

    atau digunakan selama satu tahun (atau dalam siklus operasi normal

    perusahaan jika lebih dari satu tahun). Aset lancar meliputi kas, efek (surat

  • 25

    berharga atau sekuritas) yang jatuh tempo dalam satu tahun fiskal ke depan,

    piutang, persediaan, dan beban dibayar di muka.

    Kewajiban lancar (current liabilities) merupakan kewajiban yang

    diharapkan akan dilunasi dalam waktu yang relatif pendek, biasanya satu

    tahun (Subramanyam, 2013: 242). Kewajiban lancar meliputi utang usaha,

    wesel bayar, pinjaman bank jangka pendek, utang pajak, beban yang masih

    harus dibayar, dan bagian lancar utang jangka panjang.

    3. Total Asset Turn Over (TATO)

    a. Definisi Total Asset Turn Over

    Total Asset Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

    perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan, kemudian juga mengukur

    berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva (Kasmir, 2010:

    114). Menurut Lukman (2011: 62), Total Asset Turnover menunjukkan tingkat

    efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan di dalam menghasilkan

    volume penjualan tertentu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Total Asset

    Turnover adalah bagaimana perusahaan memanfaatkan semua aset yang

    dimiliki perusahaan secara efisien dengan menciptakan penjualan untuk

    menghasilkan laba.

    Rasio Total Asset Turnover yang tinggi berarti perusahaan dapat

    menjalankan operasional perusahaan dengan baik karena aset lebih cepat

    berputar dan menghasilkan laba. Menurut Keown (2008: 75), semakin tinggi

  • 26

    rasio Total Asset Turnover, berarti semakin efisien penggunaan keseluruhan

    aktiva didalam menghasilkan penjualan. Dengan perkataan lain jumlah aset

    yang sama dapat memperbesar volume penjualan apabila total asset turnover

    ditingkatkan atau diperbesar (Lukman, 2011: 62). Sebaliknya, rasio Total

    Asset Turnover yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat

    memanfatkaan aset yang dimiliki secara efisien dan optimal.

    b. Pengukuran TATO

    Perhitungan Total Asset Turnover menurut Brigham (2012: 139) adalah

    sebagai berikut:

    Total Asset Turnover

    Penjualan adalah penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan produk

    seperti pengiriman barang (goods) atau pemberian jasa (service) yang

    diberikan Fahmi (2012: 80). Aset merupakan sumber daya yang dikuasai oleh

    suatu perusahaan dengan tujuan menghasilkan laba. Aset dapat digolongkan

    ke dalam dua kelompok, yaitu aset lancar dan aset tidak lancar

    Subramannyam (2014: 271).

    4. Profitabilitas

    a. Definisi Profitabilitas

    Profitabilitas menurut Brigham (2001:89) adalah hasil bersih

    serangkaian kebijakan dan keputusan. Perusahaan harus berada dalam

    keadaan menguntungkan (profitable) untuk tetap menjaga kelangsungan

  • 27

    hidupnya. Menurut Agus Sartono (2010:122) menyatakan bahwa profitabilitas

    adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan

    penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Menurut Kasmir (2011:196)

    menyatakan bahwa rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai

    kemampuan perusahaan mencari keuangan. Berdasarkan pendapat para ahli

    tersebut dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah kemampuan suatu

    perusahaan menghasilkan laba dari proses kegiatan bisnis perusahaan melalui

    berbagai keputusan dan kebijakan manajemen.

    Kinerja sebuah perusahaan dapat tercermin dari laba atau keuntungan

    yang diperoleh perusahaan. Kemampuan perusahaan memperoleh laba akan

    menarik investor untuk menanamkan dananya. Hal tersebut diharapkan dapat

    memperluas usahanya sehingga keuntungan yang didapatnya nanti juga

    semakin besar. Namun jika tingkat profitabilitas rendah, investor akan

    menarik dananya.

    Perusahaan menggunakan profitabiltas untuk mengevaluasi

    pengelolaan badan usahanya apakah efisien dan efektif. Perbandingan antara

    laba yang diperoleh dengan aktiva atau modal yang digunakan untuk

    menghasilkan laba adalah sebagai acuan mengukur seberapa besar laba yang

    diraih kemudian baru dapat dikatakan pengelolaannya efisien atau belum.

    Adanya kemampuan memperoleh laba dengan sumber daya yang dimiliki

    perusahaan maka tujuan-tujuan perusahaan akan dapat tercapai.

  • 28

    b. Tujuan rasio profitabilitas

    Tujuan penggunaan profitabilitas bagi pihak intern maupun ekstern

    perusahaan menurut Kasmir (2011:197):

    1) Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu

    periode tertentu.

    2) Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun

    sekarang.

    3) Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

    4) Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

    5) Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

    digunakan, baik modal pinjaman atau modal sendiri.

    c. Jenis-jenis profitabilitas

    Terdapat beberapa jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan

    untuk menilai serta mengukur posisi keuangan perusahaan dalam satu

    periode tertentu atau untuk beberapa periode. Menurut Kasmir (2008:199)

    menjelaskan bahwa dalam praktiknya jenis-jenis rasio profitabilitas yang

    digunakan adalah:

    1) Profit margin (profit margin on sales)

    2) Laba per lembar saham

    3) Return on Equity (ROE)

    4) Return on Asset (ROA)

  • 29

    Pada pembatasan masalah pada bab sebelumnya telah dijelaskan

    penelitian ini menggunakan ROA sebagai pengukur profitabilitas

    perusahaan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Simamora (2000:529)

    bahwa Return on Asset merupakan suatu ukuran keseluruhan profitabilitas

    perusahaan. Oleh karena itu ROA akan dibahas lebih terperinci sebagai

    berikut:

    1) Return on Assets (ROA)

    a) Definisi Return on Assets (ROA)

    Menurut Eduardus Tandelilin (2010:375) menjelaskan

    bahwa Return on Asset menggambarkan sejauh mana kemampuan

    aset-aset yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba.

    Riyanto (2001:336) juga menyebutkan bahwa istilah ROA dengan

    Net Earning Power Ratio merupakan kemampuan dari modal yang

    diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan

    keuntungan netto.

    Menurut Munawir (2002:269) menjelaskan bahwa ROA

    merefleksikan seberapa banyak perusahaan telah memperoleh hasil

    atas seluruh sumber daya keuangan yang ditanamkan pada

    perusahaan. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat

    disimpulkan bahwa Return on Asset (ROA) merupakan

    perbandingan antara laba setelah pajak terhadap total aktiva

    perusahaan dalam kegiatannya menghasilkan laba yang dinyatakan

  • 30

    dalam persentase sebagai salah satu ukuran profitabilitas

    perusahaan.

    b) Pengukuran ROA

    Brigham dan Houston (2010:148) menjelaskan rumus untuk

    menghitung ROA sebagai berikut:

    Semakin besar nilai ROA mencerminkan kinerja perusahaan

    dalam menggunakan asetnya baik aset fisik maupun aset non fisik

    (Intellectual Capital) guna menghasilkan keuntungan semakin

    efisien. Selain itu hal tersebut menguntungkan kinerja perusahaan

    dikarenakan tingkat pengembalian investasi yang semakin besar

    pula.

    2) Return on Equity (ROE)

    a) Definisi Return on Equity (ROE)

    Menurut Gitman dan Zutter (2015), Return on Equity dapat

    mengukur pendapatan perusahaan terhadap investasi para

    pemegang saham secara umum serta menggambarkan kemampuan

    perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan

    sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah

    karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Keuntungan yang akan

  • 31

    diraih dari investasi yang akan ditanamkan merupakan

    pertimbangan utama bagi sebuah perusahaan dalam rangka

    pengembangan bisnisnya.

    Menurut Taswan (2010), Return on Equity merupakan rasio

    yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan net

    income dari sudut equity capitalnya. Dengan demikian dapat

    disimpulkan bahwa return on equity adalah rasio yang

    memperlihatkan kemampuan modal sendiri dalam memaksimalkan

    keuntungan.

    b) Pengukuran ROE

    Sebuah bisnis yang memiliki return on equity lebih menjadi

    acuan bahwa perusahaan mampu menghasilkan kas secara internal.

    Dengan demikian, semakin tinggi Return on Equity semakin baik

    perusahaan dalam hal mendapatkan keuntungan. Hal ini dijelaskan

    lebih lanjut oleh Khrawish (2011) bahwa Return on Equity adalah

    rasio laba bersih setelah pajak dibagi dengan total equity. Semakin

    tinggi Return On Equity semakin efektif manajemen dalam

    memanfaatkan modal pemegang saham.

    C. Keterkaitan Antara Variabel Penelitian

  • 32

    1. Pengaruh intellectual capital terhadap Profitabilitas

    Beberapa peneliti telah membuktikan secara empiris hubungan Intellectual

    Capital dengan kinerja keuangan perusahaan. Penelitian-penelitian tersebut

    menggunakan berbagai pendekatan di beberapa negara.

    Ulum (2008) menggunakan instrumen VAIC untuk melihat hubungan

    Intellectual Capital terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian tersebut

    menyatakan bahwa Intellectual Capital tidak hanya berpengaruh secara positif

    terhadap kinerja perusahaan tahun berjalan, bahkan Intellectual Capital juga

    dapat memprediksi kinerja keuangan masa depan.

    Tan et al. (2007) Ulum (2009:103) meneliti hubungan Intellectual Capital

    dengan kinerja perusahaan dengan menggunakan 150 perusahaan yang terdaftar

    di Bursa Efek Singapura sebagai sampel. Hasil penelitian menjelaskan bahwa

    Intellectual Capital dan membuktikan rata-rata pertumbuhan Intellectual Capital

    berpengaruh positif dengan kinerja perusahaan di masa mendatang. Penelitian ini

    juga mengidikasikan bahwa kontribusi Intellectual Capital terhadap kinerja

    perusahaan berbeda berdasarkan jenis industrinya.

    Firer dan Williams (2003) dalam Ulum (2009:100) menguji hubungan

    VAIC dengan kinerja perusahaan di Afrika Selatan. Hasilnya mengindikasikan

    bahwa hubungan antara efisiensi dari Value Added Intellectual Capital dan tiga

    dasar ukuran kinerja perusahaan (profitability, productivity, market value) secara

    umum adalah terbatas dan mixed. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa

  • 33

    phisical capital merupakan faktor paling signifikan berpengaruh kinerja

    perusahaan di Afrika Selatan.

    2. Pengaruh Current Ratio terhadap Profitabilitas

    Semakin besar rasio lancar, maka menunjukkan semakin besar kemampuan

    perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini menunjukkan

    perusahaan melakukan penempatan dana yang besar pada sisi aktiva lancar.

    Penempatan dana yang terlalu besar pada sisi aktiva memiliki dua efek yang

    sangat berlainan. Di satu sisi, likuiditas perusahaan semakin baik. Namun di sisi

    lain, perusahaan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tambahan laba,

    karena dana yang seharusnya digunakan untuk investasi yang menguntungkan

    perusahaan, dicadangkan untuk memenuhi likuiditas perusahaan. menurut Horne,

    dan Wachowicz (2009:323) likuiditas perusahaan berbanding terbalik dengan

    profitabilitas. Maksudnya, semakin tinggi likuiditas perusahaan maka kemampuan

    perusahaan untuk menghasilkan laba semakin rendah.

    3. Pengaruh Total Asset Turn Over terhadap Profitabilitas

    Rasio ini merupakan ukuran seberapa jauh aktiva yang telah dipergunakan

    dalam kegiatan atau menunjukkan berapa kali aktiva berputar dalam periode

    tertentu. Apabila dalam menganalisis rasio ini selama beberapa periode

    menunjukkan suatu trend yang cenderung meningkat, memberikan gambaran

    bahwa semakin efisien penggunaan aktiva sehingga meningkat (Sawir, 2001).

    Sedangkan TATO dipengaruhi oleh besar kecilnya penjualan dan total aktiva,

    baik lancar maupun aktiva tetap. Karena itu, TATO dapat diperbesar dengan

  • 34

    menambah aktiva pada satu sisi dan pada sisi lain diusahakan agar penjualan

    dapat meningkat relatif lebih besar dari peningkatan aktiva atau dengan

    mengurangi penjualan disertai dengan pengurangan relatif terhadap aktiva, (Pieter

    Leunupun, 2003).

    D. Penelitian Terdahulu

    Habibah dan Riharjo (2016) meneliti tentang pengaruh intellectual capital

    terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur, dimana variabel independennya

    terdiri dari VACA, VAHU dan STVA dan Variabel Dependen nya yaitu Return On

    Asset. Hasil penelitian menunjukkan bahwa VACA, VAHU dan STVA berpengaruh

    positif terhadap kinerja keuangan.

    Sefiani dan Sitohang (2015) meneliti tentang pengaruh total asset turnover,

    current ratio dan umur perusahaan terhadap profitabilitas, dimana variabel

    independennya terdiri dari Current Ratio, TATO, Umur Perusahaan dan variabel

    dependen nya yaitu ROA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Current Ratio

    berpengaruh terhadap profitabilitas, TATO tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas

    dan Umur Perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas.

    I Gusti Ayu Nyoman Budiarsih (2015) meneliti tentang Intellectual Capital dan

    CSR pengaruhnya pada profitabilitas perbankan. Variabel Independen terdiri dari

    Intellectual Capital, CSR dan Variabel Dependen nya yaitu ROA. Hasil

    penelitiannya Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank

    sementara CSR tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

  • 35

    Sari dan Mardyati (2014) meneliti tentang Pengaruh intellectual capital

    terhadap kinerja keuangan pada bank yang go public di bursa efek indonesia.

    Variabel Independen terdiri dari (VACA, VAHU, STVA) VAIC dan Variabel

    Dependen yaitu ROA. Hasil penelitiannya VACA dan VAHU mempunyai pengaruh

    signifikan positif terhadap ROA, sedangkan STVA mempunyai pengaruh negatif dan

    tidak signifikan terhadap ROA.

    Afriyanti dan Chabachib (2012) meneliti tentang Pengaruh faktor current ratio,

    TATO, DER, size dan sales terhadap ROA. Variabel Independen nya yaitu current

    ratio, TATO, DER, size dan sales. Sementara Variabel Dependen yaitu ROA. Hasil

    penelitian nya Current ratio, TATO, DER berpengaruh signifikan terhadap ROA,

    Sementara size, sales tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.

    Salindri Raihany (2013) meneliti tentang pengaruh intellectual capital terhadap

    kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek

    indonesia. Variabel Independen terdiri dari VACA, VAHU, STVA dan Variabel

    Dependen nya yaitu ROA, ROE, Growth in Revenue, Market to Book Value.

    Hasilnya melalui pengujian PLS terdapat pengaruh intellectual capital terhadap

    kinerja keuangan, sedangkan pada hipotesis kedua intellectual capital tidak memiliki

    pengaruh terhadap nilai pasar.

    Kamath (2015) meneliti tentang Impact of Intellectual capital on Financial

    Performance and Market Valuation of Firms in India dengan variabel independen

    nya terdiri dari (VACA, VAHU, STVA), ROE, Leverage, Size of the firm dan

    Variabel Dependen yaitu Market Value, ROA, Growth of Sales, productivity (ATO).

  • 36

    Hasil regresi bahwa profitabilitas dari perusahaan indeks BSE sangat dipengaruhi

    oleh efisiensi intellectual capital (VAIC). Leverage dan ROE juga memiliki pengaruh

    terhadap perusahaan profitabilitas. Ukuran perusahaan tidak mempengaruhi

    profitabilitas.ini menunjukkan modal intelektual memang memiliki peran dalam

    kinerja perusahaan.

    Gruian (2012) meneliti tentang THE INFLUENCE OF INTELLECTUAL

    CAPITAL ON ROMANIAN COMPANIES’ FINANCIAL PERFORMANCE, Variabel

    Independen terdiri dari (VACA, VAHU, STVA) VAIC dan Variabel Dependen nya

    yaitu ROE. Meski kinerja perusahaan Rumania non finansial masih sangat kuat

    physical capital employed efficiency nya, pengaruh modal intelektual ada,dan

    menghasilkan pengaruh leverage terhadap nilai tambah dan kinerja keuangan.

    Lucy dan Iyidiobi (2017) meneliti tentang Effect of Intellectual Capital on

    Financial Peformance of Bank in Nigeria. Variabel Independen nya terdiri dari

    (HCE, CEE, SCE) VAIC dan Variabel Dependen yaitu ROA. Terdapat hubungan

    positif dan signifikan antara kinerja keuangan bank namun beberapa di antaranya

    tidak signifikan. Hasilnya lebih jauh menunjukkan bahwa bank secara statistik

    berbeda baik dalam modal intelektual maupun indikator kinerja keuangannya.

    Warrad dan Omari (2015) meneliti tentang The Impact of Turnover Ratios on

    Jordanian Services Sectors’ Performance. Variabel Independen terdiri dari Working

    Capital Turnover, Total Asset Turnover, Fixed Asset Turnover dan Variabel

    Dependen nya yaitu ROA, ROE. Tidak ada dampak signifikan turnover ratio

    terhadap sektor jasa Yordania profitabilitas, penelitian tersebut mengungkapkan tidak

  • 37

    ada dampak yang signifikan dari rasio turnover pada ROA jasa Jordania, tidak ada

    dampak signifikan dari modal kerja juga.

    Tabel 2.2

    Penelitian Terdahulu

    No

    Peneliti dan Judul

    Variabel

    Perbedaan

    Hasil Penelitian

    1 Binti Nur Habibah

    dan Ikhsan Budi

    Riharjo (2016)

    PENGARUH

    INTELLECTUAL

    CAPITAL

    TERHADAP

    KINERJA

    KEUANGAN

    PADA

    PERUSAHAAN

    MANUFAKTUR

    Variabel

    Independen

    (VACA,

    VAHU,

    STVA)

    Variabel

    Dependen

    Return On

    Asset

    Variabel

    Independen

    Current Ratio, Total Asset Turn Over

    VACA, VAHU dan STVA berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan

    2 Claudia Yuke

    Kartika Sefiani

    dan Sonang Sitohang (2015) PENGARUH CURRENT RATIO, TOTAL ASSET TURN OVER, DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS

    Variabel Independen Current Ratio, TATO, Umur Perusahaan Variabel Dependen ROA

    Variabel Independen Umur Preusahaan, Intellectual Capital

    Current Ratio berpengaruh terhadap profitabilitas, TATO tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas dan Umur Perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas

  • 38

    3 I Gusti Ayu Nyoman Budiarsih (2015) Intellectual Capital dan CSR pengaruhnya pada profitabilitas perbankan

    Variabel Independen Intellectual

    Capital, CSR

    Variabel Dependen

    ROA

    Variabel Independen

    CSR

    Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap profitabilitas bang sementara CSR tidak berpengaruh terhadap profitabilitas

    4 Dian Puspita Sari, Umi Mardyati (2014) Pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan pada bank yang go public di bursa efek indonesia

    Variabel Independen (VACA, VAHU, STVA) VAIC Variabel Dependen ROA

    Variabel Independen Current Ratio, Total Asset Turn Over, EPS

    VACA dan VAHU mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap ROA, sedangkan STVA mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA

    5 Meilinda Afriyanti, Moch Chabachib (2012) Pengaruh faktor current ratio, TATO, DER, size dan sales terhadap ROA

    Variabel Independen current ratio, TATO, DER, size dan sales Variabel Dependen ROA

    Variabel Independen Size, Sales, Intellectual Capital

    current ratio, TATO, DER berpengaruh

    signifikan terhadap ROA, Sementara size, sales tidak

    berpengaruh signifikan terhadap

    ROA

  • 39

    6 Salindri Raihany (2013) Pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia

    Variabel Independen VACA, VAHU, STVA Variabel Dependen ROA, ROE, Growth in Revenue, Market to Book Value

    Variabel Dependen ROE, Growth in Revenue, Market to Book Value Variabel Independen Current ratio, Total Asset Turn Over

    Melalui pengujian PLS terdapat pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan, sedangkan pada hipotesis kedua intellectual capital tidak memiliki pengaruh terhadap nilai pasar.

    7 G. Bharanthi Kamath (2015) Impact of

    Intellectual

    capital on

    Financial

    Performance and Market Valuation of Firms in India

    Variabel Independen (VACA, VAHU, STVA), ROE, Leverage, Size of the firm Variabel Dependen Market Value, ROA, Growth of Sales, productivity (ATO).

    Variabel Independen Leverage, Size of the firm, current ratio, Total Asset Turn Over Variabel Dependen Dependen Market Value, Growth of Sales, productivity (ATO).

    Hasil regresi bahwa profitabilitas dari perusahaan indeks BSE sangat dipengaruhi oleh efisiensi intellectual capital (VAIC). Leverage dan ROE juga memiliki pengaruh terhadap perusahaan profitabilitas. Ukuran perusahaan tidak mempengaruhi profitabilitas.ini menunjukkan modal intelektual memang memiliki peran dalam kinerja perusahaan.

  • 40

    8 Claudiu Marian Gruian (2012) THE

    INFLUENCE OF

    INTELLECTUAL

    CAPITAL ON

    ROMANIAN

    COMPANIES’

    FINANCIAL

    PERFORMANCE

    Variabel Independen

    (VACA, VAHU, STVA) VAIC

    Variabel Dependen

    ROE

    Variabel Independen Current ratio, Total asset turn over Variabel Dependen ROE

    Meski kinerja perusahaan Rumania non finansial masih sangat kuat physical capital employed efficiency nya, pengaruh modal intelektual ada,dan menghasilkan pengaruh leverage terhadap nilai tambah dan kinerja keuangan.

    9 Onyekwelu Uche

    Lucy, Okoh

    Johnson Ifeanyi,

    Iyidiobi (2017)

    Effect of

    Intellectual

    Capital on

    Financial

    Peformance of

    Bank in Nigeria

    Variabel Independen (HCE, CEE, SCE) VAIC Variabel Dependen ROA

    Variabel Independen Current Ratio, Total asset turn over

    Terdapat hubungan positif dan signifikan antara kinerja keuangan bank namun beberapa di antaranya tidak signifikan. Hasilnya lebih jauh menunjukkan bahwa bank secara statistik berbeda baik dalam modal intelektual maupun indikator kinerja keuangannya.

  • 41

    10 Lina Warrad,

    Rania Al Omari

    (2015) The

    Impact of

    Turnover Ratios

    on Jordanian

    Services Sectors’ Performance

    Variabel Independen Working Capital Turnover, Total Asset Turnover, Fixed Asset Turnover Variabel Dependen ROA, ROE

    Variabel Independen Intellectual capital, Current Ratio

    Tidak ada dampak signifikan turnover ratio terhadap sektor jasa Yorda