PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP …

24
PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP FINANCIAL DISTRESS (Studi Pada Perusahaan Sepatu Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017) Artikel Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi : Manajemen Oleh : HABIBUR RAHMAN NPM :715.2.1.1871 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA 2019

Transcript of PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP …

Page 1: PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP …

PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP

FINANCIAL DISTRESS

(Studi Pada Perusahaan Sepatu Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Periode 2013-2017)

Artikel Penelitian

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi : Manajemen

Oleh :

HABIBUR RAHMAN

NPM :715.2.1.1871

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WIRARAJA

2019

Page 2: PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP …

ii

PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS

TERHADAP FINANCIAL DISTRESS

(Studi Pada Perusahaan Sepatu Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Periode 2013-2017)

Artikel Skripsi

Program Studi : Manajemen

Oleh :

HABIBUR RAHMAN

NPM : 715.2.1.1871

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WIRARAJA

2019

Page 3: PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP …

iii

PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS

TERHADAP FINANCIAL DISTRESS

(Studi Pada Perusahaan Sepatu Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Periode 2013-2017)

Artikel Skripsi

Program Studi : Manajemen

Diajukan Oleh :

HABIBUR RAHMAN

NPM : 715.2.1.1871

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WIRARAJA

2019

Page 4: PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP …

iv

Page 5: PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP …

1

PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS

TERHADAP FINANCIAL DISTRESS (Studi Pada Perusahaan Sepatu Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Periode 2013-2017)

Habibur Rahman

M. Munir Syam

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Wiraraja

E-mail : [email protected]

E-mail : [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Profitabilitas, Inflasi terhadap

Financial Distress pada perusahaan alas kaki yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama

periode 2013-2017.

Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan alaskaki yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) dengan menggunakan teknik purposive sampling dan di peroleh dua perusahaan

yang menjadi sampel, tetapi hanya satu perusahaan yang memenuhi kriteria yaitu PT Primarindo

Asia Infrastructure Tbk (BIMA). Metode yang digunakan yaitu metode altman Z-Score.

Hasil penelitian Berdasarkan hasil dari penelitian financial distress maka dapat

disimpulkan bahwa selama periode 2013-2017 yaitu dengan menggunakan metode Altman Z-

Score dihasilkan T1 mengalami distress kecuali tahun 2015 yang beradi di zona aman, T2 berada

di zona aman, T3 selama 5 tahun mengalami distress, T4 selama 5 tahun mengalami distress, T5

pada tahun 2013-2015 berada di zona abu-abu dan tahun 2016-2017 mengalami distress.

Kata Kunci : profitabilitas, Inflasi, Financial Distress.

INFLATION AND PROFITABILITY INFLUENCE

AGAINST FINANCIAL DISTRESS

(Study of Shoe Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange

Period 2013-2017)

Abstrak

This study aims to determine the effect of profitability, inflation on financial distress in footwear companies listed on the indonesia stock exchange

(BEI) during the period 2013-2017.

This research was conducted on footwear companies listed on the

indonesian stock exchange (BEI) by using a purposive sampling technique and

obtained by two companies that were sampled, but there was only one company

that met the criteria namely. The method used is the Altman z-score methode.

From the results of financial distress research, it can be concluded that

during the 2013-2017 period using the altman z-score method produced

T1experienced distress except in 2015 in the safe zone, T2 was in a safe zone, T3

Page 6: PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP …

2

had 5 years of distress, T4 during the 5 years experienced distress, T5 in 2013

was in the gray zone and in 2016-2017 experienced a distress.

Key words: profitability, inflation, financial distress.

A. PENDAHULUAN

Harus kita akuwi untuk membangun roda ekonomi setiap negara pasti

membutuhkan peran dari lembaga keuangan terutama para pengusaha. Oleh

sebab itu lembaga keuangan maupun perusahaan-perusahan yang ada di negeri

ini harus selalu berada di posisi sehat atau positif demi keberlangsungan hidup

perusahaan supaya bertahan dalam jangka waktu yang lama. Kesulitan

keuangan (financial distress) merupakan salahsatu prediksi untuk mengetahui

kesetabilan keuangan dalam menentukan sehata atau tidaknya suatu perusahaan

atau lembaga keuangan. Financial distress merupakan dimana kondisi

keuangan perusahaan distress atau terdapat masalah dibidang keuangan

bahkan perusahaan akan mengalami kebangkrutan. Sebagaimana yang telah

kita ketahui bersama perekonomian yang ada di indonesia yang tidak stabil

yang berdampak terhadap risiko perusahaan yang banyak mengalami ketidak

sehatan dalam keuangan yang memungkinkan perusahaan akan mengalami

kebangkrutan. Di negara kita sering terjadi kondisi keuangan yang tidak stabil,

di sinilah peran kepala negara atau pemerintah untuk meningkatkan kesetabilan

perekonomian dari berbagai aspek.

Perusahaan dituntut untuk terus berkembang dan terus berinovasi

sebaik mungkin. Tujuan utama dari perusahaan-perusahaan pada umunya sama

yaitu untuk mendapatkan keuntungan atau laba yang sebanyak-banyaknya.

Industri sepatu merupakan salahsatu industri yang go public yang mempunyai

peluang untuk mendapatkan suntikan dana dari para investor akan tetapi meski

seperti itu tidak menutup kemungkinan perusahaan akan mengalami kesulitan

keuangn karena kesulitan keuangan akan menimpah pada siapa saja tak

pandang buluh.

Besar kecil suatu perusahaan tidak menutup kemungkinan terkena

financial distress. Maka oleh sebab itu seorang manajer supaya selalu

senantiasa mengevaluasi keuangan perusahaan yang dipimpinnya tersebut.

Page 7: PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP …

3

Apakah perusahaan yang dipimpinya dalam kondisi sehat atau tidak. Karena

nilai tukar rupiah yang Semakin melemah dan dollar Amerika semakin

menguat dan inflasi yang kian meningkat. Sehingga beresiko terhadap

terjadinya naiknya bahan baku sehingga menambah beban pengeluaran

semakin tinggi dan mengakibatkan perusahaan tersebut membutuhkan suntikan

dana untuk membeli bahan baku untuk memproduksi barang. Oleh sebab itu

seorang manajer harus jelih dalam melihat kondisi yang dihadapi oleh

perusahaan yang dipimpinnya supaya perusahan yang di pimpinnya tetap

setabil dan tidak distress.

Perusahaan bisa dikatakan mengalami financial distress ialah jika

perusahaan menunjukkan angka negatif pada laba bersih, laba operasi serta

nilai buku atau ekuitas dan perusahaan melakukan merger dengan kurun waktu

2 tahun berturut-turut. Perusahaan yang mengalami pendapatan/pendapatan

negatif selama satu tahun atau lebih itu berarti perusahaan telah memasuki

tahap penurunan dalam posisi keuangan. Kesulitan keuangan atau krisis

keuangan ialah salah satu tahap penurunan dimana perusahaan akan terjadinya

financial distress atau likuidasi serta seorang manajer harus segera mengambil

tindakan untuk mengantisipasi terjadinya kebangkrutan.

Dengan mengetahui financial distres perusahaan dapat mengatasi

kegiatan dengan tujuan untuk meminimalisir terjadinya kebangkrutan.

Mengetahui financial distress dan dapat mengatasinya menambah kepercayaan

para investor lama maupun para investor baru untuk menanamkan modalnya di

perusahaan tersebut. Perusahaan bisa dilihat kinerjanya melalui hasil dari

analisis laporan keuangan. Analisi yang digunakan dalam menganalisis salah

satunya yaitu analisis rasio. Analisis rasio yaitu analisis yang umum dipakai

dalam menganalisis laporan keuangan. Rasio keuangan yaitu memberi

gambaran kepada penganalisa baik buruknya kinerja kauangan di suatu

perusahaan.

Inflasi merupakan tolak ukur melihat perubahan apabila terjadi

kenaikan harga-harga barang secara terusmenerus dan merata, serta saling

berpengaruh satu dengan yang lainnya. Inflasi yang berkelanjutan akan

Page 8: PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP …

4

memungkinkan suatu perusahaan akan mengalami finansian distress. Inflasi

merupakan kenaikan yang merata dari total uang yang harus dibayar pada

barang dan jasa. Dikatakan inflasi jika biaya produksi meningkat dan

berdampak terhadap naiknya harga barang dan jasa. Inflasi merupakan gejala

ekonomi yang tidak bisa dihilangkan secara tuntas dan menyeluruh, berbagai

macam cara yang telah dilakukan hanya bisa mengendalikannya belum bisa

menghilangkannya.

Rasio profitabilitas ialah pengukuran kemampuan perusahaan

menghasilkan keuntungan dan laba sebanyak mungkin, artinya lembaga bisnis

sangat perlu memperhatikan tentang keuntungan yang diperoleh dengan

maksud profitabilitas semakin lama semakin berkembang dengan kata lain laba

yang diperoleh nilainya bertambah. Oleh karenanya tingkat profitabilitas ini

merupakan gambaran baik tidaknya kinerja perusahaan, jika hal ini dilakukan

dengan cermat dan teliti penyebab-penyebab turunnya profitabilitas maka

dengan waktu tidak terlalu lama perusahaan tersebut jika terjadi kerugian maka

segera dapat teratasi.

Berikut data dari Inflasi, Profitabilitas dan Financial distress pada

tahun 2013-2017.

Tabel 1.1

Data Inflasi, Profitabilitas dan Financial distress

Nama Perushaan Tahun Inflasi Profitabilitas Financial

Distress

PT Primarindo

Asia

Infrastructure

Tbk (BIMA).

2013

1,093% 0,156218204 5,36

2014

1,096%

0,204397667 5,88

2015

2,885%

0,2192574

5,58

2016

3,211%

0,272895163

5,31

2017

2,670%

0,193162207

4,84

Sumber: annual report

Page 9: PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP …

5

Sebagaimana penjelasan diatas maka penulis ingin melakukan penelitian

yang berjudul “Pengaruh Inflasi dan Profitabilitas terhadap Financial Distress

pada Perusahaan Alas kaki yang terdaftar di BEI”.

1. Untuk mengetahui dampak inflasi pada kondisi financial distress.

2. Untuk mengetahui dampak profitabilitas pada kondisi financial distress.

B. TINJAUAN PUSTAKA

Teori Laporan Keuangan

Karim (dalam Nurhidayah 2017) Laporan keuangan merupakan produk

akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data-data transaksi

bisnis. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi

yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan

atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Teori Financial Distress

Menurut Plat and Plat (dalam Putri 2015) Financial distress merupakan

suatu kondisi dimana keuangan perusahaan dalam keadaan tidak sehat atau

sedang krisis. Financial distress merupakan penurunan kondisi keuangan

perusahaan sebelum mencapai kebangkrutan. Dengan kata lain financial

distress merupakan suatu kondisi dimana perusahaan mengalami kesulitan

keuangan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya.

Teori Rasio Profitabilitas

Kasmir (dalam Alfinda 2018). Profitabilitas adalah kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba pada periode tertentu. Laba sering kali

menjadi salah satu ukuran kinerja perusahaan. Perusahaan memiliki laba yang

tinggi berarti kinerjanya baik dan sebaliknya. Laba perusahaan selain

merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi apar

penyandang dananya juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai

perusahaan yang menunjukan prospek perusahaan di masa yang akan datang.

Teori inflasi

Liou & Smith (dalam Putri Mutia Choirina 2015) Inflasi merupakan

kenaikan harga barang dan jasa karena peningkatan biaya produksi, kegagalan

Page 10: PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP …

6

panen, bencana alam, atau insiden lainnya, yang dapat berpotensi

menyebabkan tingkat harga meningkat. Sementara itu Bank Indonesia

memberikan pengertian inflasi itu meningkatnya harga-harga secara umum dan

terus menerus. Kenaikan dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut

inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga)

pada barang lainnya.

C. METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Peneliti melaksanakan proses penelitian guna untuk memperoleh

gambaran mengenai langkah-langkah dalam melakukan penelitian tentang

masalah yang ada dan memberikan solusi untuk mengatasi masalah yang ada,

serta sesuai dengan tujuan utama dari penelitian yang telah dilakukan peneliti.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian deskriftif

kuantitatif, guna untuk memaparkan serta menjelaskan hal-hal mengenai

variabel-variabel yang akan diteliti. Peneliti dalam hal ini menggunakan

metode Altman z-score untuk menyelesaikannya.

Tempat dan Waktu Penelitian

Untuk tempat, peneliti melakukannya pada perusahaan alas kaki yang

berada di BEI dari tahun 2013-2017. Untuk waktu yang digunakan selama

dalam penelitian ini yaitu kurang lebih dua bulan, tepatnya pada bulan februari-

maret 2019.

Jenis dan Sumber Data

Peneliti dalam hal ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari

Bank Indonesia melalui websitenya yaitu www.bi.go.id dan Bursa Efek

Indonesia melalui websitenya www.idx.co.id serta dari sumber lain seperti

halnya jurnal ekonomi.

a. Jenis data

Sedangkan untuk data penelitian kali ini yaitu menggunakan data

sekunder. Seperti halnya data inflasi selama tahun 2013-2017 yang

didapatkan dari www.bi.go.id yang merupakan websete resmi dari Bank

Page 11: PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP …

7

Indonesia. Sedangkan untuk data profitabilitas didapatkan dari website

Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id sehingga diperoleh laporan

tahunan keuangan dari PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk. Dalam

penelitian ini data tergolong pada data dokumeter, yaitu berupa arsip.

Penelitian ini data berbetuk laporan kuangan.

b. Sumber data

Pada penelitian kali ini data didapatkan dari datta sekunder yang

berbentuk laporan keuangan atau catatan yang di susun menjadi arsip yang

sudah di publikasikan serta data yang tidak dipublikasikan. Yang bersumber

dari Bursa Efek Indonesia melalui websitenya serta melalui website

perusahaan.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam hal pengumpulan data-data peneliti menggunakan studi

dokumentasi dan pustaka.

a. Tahap Pertama

Untuk studi pustaka yaitu dengan cara mencari jurnal, penelitian

terdahulu serta buku-buku tentang apa yang diteliti.

b. Tahap Kedua

Dilakukan dengan studi dokumentasi, yaitu mengumpulkan laporan

tahunan keuangan perusahaan PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk tahun

2013-2017 di Bursa Efek Indonesia.

c. Tahap Ketiga

Untuk data sekunder, Didapatkan dengan cara mendownlod pada

website perusahaan guna untuk mendapatkan laporan keuangan yang

diperlukan.

Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini peneliti menggunakan

metode yang berupa analisis kuantitatif deskriftif adalah nilai data dinyatakan

dalam skala nomerik. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang

sitematis, terstruktur, terencana dan jelas dari awal sampai akhir penelitian.

Dalam penelitian ini terdapat beberapa perhitungan, dengan menghitung

Page 12: PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP …

8

Inflasi, Profitabilitas dan financial distress.Berikut perhitungan yang akan

dilakukan oleh peneliti

Dalam penelitian ini urutan langkah perhitungannya adalah sebagai

berikut:

1. Return on Equity (ROE)

ROE =

2. Return On Asset (ROA)

ROA =

3. Menghitung laju Inflasi

Rumus: In = –

4. Menghitung financial distress

Z = 1,2 T1 + 1,4 T2 + 3,3 T3 + 0,6 T4 + 0,99 T5

Di mana :

T1 = modal kerja neto / total aset

T2 = saldo laba / total aset

T3 = EBIT / total aset

T4 = nilai pasar terhadap ekuitas / nilai buku terhadap total liabilitas

T5 = penjualan / total aset

Dengan zona diskriminan sebagai berikut:

Bila Z > 2.99 = zona “aman”

Bila 1.81 < Z < 2.99 = zona “abu-abu”

Bila Z < 1.81 = zona “distress”

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

a. Rasio modal kerja terhadap total aktiva( )

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola

aktiva untuk memenuhi modal kerja pada perusahaan. Semakin kecil rasio

ini berarti menunjukkan bahwa kondisi likuiditas perusahaan buruk. Modal

kerja yang digunakan dalam rasio ini yaitu modal kerja bersih yang berarti

Page 13: PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP …

9

aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Apabila nilai dari modal kerja

menunjukkan angka negatif maka perusahaan akan mengalami kesulitan

untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangkdeknya. Yang dikarenakan

tidak adanya aktiva lancar untuk memenuhi kewajiban tersebut, dan

sebaliknya. Sesuai dengan data dari perusahaan PT. Primarindo Asia

Infrastructure Tbk pada tahun 2013-2017 pada penelitian ini menghasilkan

perhitungan sebagai berikut:

1. PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk

Tahun 2013

=

= 0,105711

Z = 1,2 x 0,105711 = 0,8498016

Tahun 2014

=

= 0,0906090665

Z = 1,2 x 0,0906090665 = 0,1087308798

Tahun 2015

=

= 2,7519501

Z = 1,2 x 2,7519501 = 3,30234012

Tahun 2016

=

= 0,191234924

Z = 1,2 x 0,191234924 = 0,2294819088

Tahun 2017

=

= 0,1987913673

Z = 1,2 x 0,1987913673 = 0,2385496408

Perhitungan di atas menggambarkan perhitungan dari modal

kerja pada total aktiva selamama 5 tahun, PT Primarindo Asia

Infrastructure Tbk pada tahun 2013-2017 menunjukkan bahwa

perusahaan tersebut memiliki nilai tertinggi yaitu 3,30234012 tepatnya

pada tahun 2015. Perusahaan tersebut pada setiap tahunnya memiliki

Page 14: PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP …

10

nilai yang kurang bagus apabila dilihat dari ukuran dari Z-Score hanya

pada tahun 2015 yang bisa dikatakan masih berada di zona aman, sesuai

dengan tingkat dari Z-Score dikatakan zona aman apabila nilainya 2,99.

Sedangkan nilai rasio terendah pada tahun 2013-2017 yaitu sebesar

0,10873088 dengan rata-rata pendapatan dari tahun 2013-2017 yaitu

0,94578083. yang berarti perusahaan ini menunjukkan bahwa kondisi

likuiditas perusahaan buruk karna selama 4 tahun nilainya kecil.

b. Rasio laba yang ditahan terhadap total aset ( )

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba ditahan dari total aktiva perusahaan. Semakin besar rasio

ini menunjukkan semakin besarnya peranan laba ditahan dalam membentuk

dana perusahaan, dan semakin kecil rasio ini menunjukkan keuangan

perusahaan yang tidak sehat.

Bedasarkan teori bahwa profitabiltas mempunyai indikator ratio

laba yang ditahan, berdasarkan hal tersebut jika prosesntase laba ditahan

lebih tinggi nilai/jumlah dari pembagian deviden, maka perusahaan akan

lebih mampu membiayai kegiatan operasional termasuk penambahan aktiva

tetap.

Sehingga berdasarkan data perusahaan dengan periode yang

digunakan dalam penelitian, rasio laba ditahan terhadap total aktiva

perusahaan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk periode 2013-2017, hasil

perhitungan rasio laba ditahan terhadap total aktiva PT Primarindo Asia

Infrastructure Tbk adalah sebagai berikut:

1. PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk

Tahun 2013

= 2,0928236661

Z = 1,4 x 2,0928236661 = 2,9299531325

Tahun 2014

= 2,2767846055

Z = 1,4 x 2,2767846055 = 3,1874984477

Page 15: PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP …

11

Tahun 2015

= 2,4292194045

Z = 1,4 x 2,4292194045 = 3,4009071663

Tahun 2016

= 2,4384610573

Z = 1,4 x 2,4384610573 = 3,4138454802

Tahun 2017

= 2,3357175719

Z = 1,4 x 2,3357175719 = 3,2700046007

Perhitungan di atas menggambarkan tentang hasil perhitungan

laba ditahan terhadap total aktiva pada perusahaan PT Primarindo Asia

Infrastructure Tbk tahun 2013-2017 menunjukkan masih stabil setiap

tahunya. Nilai rasio terendah pada tahun 2013-2017 yaitu sebesar

2,929953133 dan nilai terbesar yaitu 3,41384548 yang berarti perusahaan

ini menghasilkan laba ditahan banyak sehingga perusahaan banyak

mendapatkan keuntungan selama 5 tahun dan perusahaan bisa kikatakan

masih dalam keadaan sehat.

c. Rasio Laba Sebelum Bunga Dan Pajak Terhadap Total Aktiva( )

Cara menghitung rasio ini yaitu dengan cara membagi laba

sebelum bunga dan pajak pada total aktiva. Semakin rendah rasio ini

menunjukkan semakin kecil kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba sebelum bunga dan pajak dari aktiva yang digunakan sehingga

menunjukkan kondisi keuangan yang tidak sehat. Berdasarkan data

perusahaan dan periode penelitian, rasio laba sebelum bunga dan pajak

terhadap total aktiva pada perusahaan PT. Primarindo Asia Infrastructure

Tbk periode 2016-2017, berikut akan disajikan perhitungannya:

1. PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk

Tahun 2013

= 0,18230566

Z = 3,3 x 0,18230566 = 0,601608678

Page 16: PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP …

12

Tahun 2014

= 0,18230566

Z = 3,3 x 0,18230566 = 0,601608678

Tahun 2015

= 0,0039697299

Z = 3,3 x 0,0039697299 = 0,0131001087

Tahun 2016

= 0,3245195955

Z = 3,3 x 0,3245195955 = 1,0709146652

Tahun 2017

= 0,1220433925

Z = 3,3 x 0,1220433925 = 0,4027431952

Perhitungan diatas menggambarkan hasil perhitungan dari rasio

laba sebelum bunga dan pajak terhadap total aktiva perusahaan PT.

Primarindo Asia Infrastructure Tbk pada tahun 2016 dan 2017

menunjukkan bahwa perusahaan memiliki nilai tertinggi yaitu

1,070914665. Perusahaan tersebut pada tahun 2013-2015 memiliki nilai

negatif, dan mengalami peningkatan tepatnya di tahun 2016, serta di

tahun 2017 mengalami penurunan lagi, yang berarti perusahaan ini

memiliki kondisi yang tidak sehat.

d. Nilai Buku (Ekuitas) Terhadap Total Hutang ( )

Rasio ini berguna untuk mengukur tingkat leverage dari suatu

perusahaan dimana rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat pengelolaan

sumber dana perusahaan. Berikut akan disajikan perhitungan dari nilai

ekuitas pada total hutang:

1. PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk

Tahun 2013

= 0,6334900229

Z = 0,6 x 0,6334900229 = 0,3800940137

Page 17: PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP …

13

Tahun 2014

= 0,6507838286

Z = 0,6 x 0,6507838286 = 0,3904702972

Tahun 2015

= 0,6698673792

Z = 0,6 x 0,6698673792 = 0,4019204275

Tahun 2016

= 0,5135669732

Z = 0,6 x 0,5135669732= 0,3081401839

Tahun 2017

= 0,486520383

Z = 0,6 x 0,486520383 = 0,2919122298

Perhitungan diatas menggambarkan hasil dari perhitungan rasio

nilai buku (ekuitas) pada total hutang selama tahun 2013-2017

menunjukkan bahwa perusahaan memiliki nilai yang tidak memiliki

perubahan signifikan setiap tahunnya yaitu yang memiliki nilai rata-rata

0,35450743 dan nilai terendah ada pada tahun 2017 yaitu 0,29191223 ini

menunjukkan bahwa perusahaan tidak sehat.

e. Penjualan pada Total Aset ( )

Rasio ini mengukur kemampuan manajemen dalam menggunakan

aset untuk menghasilkan penjualan yang merupakan operasi inti dari

perusahaan untuk dapat menjaga kelangsungan hidupnya dengan

perhitungan yaitu penjualan dibagi total aset. Diperoleh hasil sebagai

berikut:

1. PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk

Tahun 2013

= 2,3655382086

Z = 0,99 x 2,3655382086 = 2,3418828265

Page 18: PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP …

14

Tahun 2014

= 2,7550644913

Z = 0,99 x 2,7550644913 = 2,7275138464

Tahun 2015

= 2,2335015667

Z = 0,99 x 2,2335015667 = 2,211166551

Tahun 2016

= 1,8699204976

Z = 0,99 x 1,8699204976 = 1,8512212926

Tahun 2017

= 1,720793405

Z = 0,99 x 1,720793405 = 1,703585471

Perhitungan diatas menggambarkan hasil perhitungan rasio nilai

ekuitas pada total hutang perusahaan PT. Primarindo Asia Infrastructure

Tbk pada periode 2013-2017 menunjukkan bahwa perusahaan PT.

Primarindo Asia Infrastructure Tbk memiliki nilai yang tidak memiliki

perubahan signifikan pada peride 2013-2015, bahkan di tahun 2016-2017

perusahaan mengalami penurunan yang signifikan bahkan nilai terendah

berada pada tahun 2017 yaitu 1,703585471 dan nilai tertingginya berada

pada tahun 2014 yaitu 2,727513846.

Altman menyatakan bahwa jika perusahaan memilki indeks

kebangkrutan 2,99 atau diatasnya, maka perusahaan tidak termasuk yang

dikategorikan akan mengalami kebangkrutan. Sedangkan perusahaan yang

memiliki indeks kebangkrutan 1,81 atau di bawahnya, perusahaan tersebut

termasuk kategori bangkrut.

Page 19: PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP …

15

PEMBAHASAN

Analisis Profitabilitas

Dari hasil analisis bertujuan untuk menunjukkan apakah profitabilitas

berpengaruh terhadap financial distress atau tidak. Sebagaimana profitabilitas

yang terdiri dari Return On Asset (ROA) dan Returen On Equity(ROE).

Tabel 4.6

Perhitungan Return On Asset (ROA)

Nama Perusahan Tahun Hasil Perhitungan Laba

bersih/ Total Aset

PT. Primarindo Asia

Infrastructure Tbk

2013 0,156218204

2014 0,204397667

2015 0,2192574

2016 0,272895163

2017 0,193162207

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.6 diatas yaitu variabel profitabilitas yang pertama dalam

penelitian ini diukur dengan Return On Asset (ROA). Return On Asset (ROA)

adalah membandingkan antara laba bersih dengan total aset. Pengujian dengan

rumus Return On Asset (ROA) menghasilkan nilai tertinggi pada tahun 2016

yaitu profitabilitas sebesar 0,272895163 dan yang terendah ada pada tahun

2013 yaitu profitabilitas sebesar 0,156218204, dari tabel kita bisa lihat bahwa

pendapatan perusahaan dari 2013-2016 terus meningkat akan tetapi pada tahun

2017 mengalami penurunan ini menunjukkan bahwa perjalanan perusahaan

kedepannya terancam tidak sehat maka dari itu pemimpin berhati-hati dalam

mengambil tindakan jangan sampai salah mengambil keputusan maupun

tindakan karna akan berpengaruh terhadap berjalannya perusahaan.

Page 20: PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP …

16

Tabel 4.7

Perhitungan Dari Return On Equity (ROE)

Nama Perusahan Tahun Hasil Perhitungan Laba

bersih/ Total Ekuitas

PT. Primarindo Asia

Infrastructure Tbk

2013 -0,090381108

2014 -0,109681537

2015 -0,10805724

2016 -0,258476941

2017 -0,203865777

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.7 diatas yaitu variabel profitabilitas yang kedua dalam

penelitian ini diukur dengan Return On Equity (ROE). Return On Equity

(ROE) adalah membandingkan antara laba bersih dengan total aset. Pengujian

Return On Equity (ROE) menghasilkan nilai tertinggi pada tahun 2013 yaitu

profitabilitas sebesar -0,09038 dan yang terendah ada pada tahun 2016 yaitu

profitabilitas sebesar -0,258476941. Pada rasio ini malah kebalikan dari Return

On Asset (ROA) yang setiap tahun mengalami kenaikan yang ini malah terjadi

penurunan dari tahun 2013-2017. Ini menunjukkan bahwa perusahaan

melemah dibagian ekuitas diakibatkan oleh kecilnya laba ditahan oleh sebab itu

perusahaan atau manajer lebih memperhatikan lagi dibagian ekuitas supaya

tidak terjadi penurunan yang berdampak pada keberlangsungan hidup

perusahan. Dari hasil penelitian ini di dukung oleh Alfinda pada tahun 2018

yang menyatakan bahwa Return On Equity (ROE) tidak dapat digunakan

memprediksi financial distres.

Tabel 4.8

Hasil Analisis Inflasi

Perusahaan Tahun Bulan Tingkat Inflasi

PT. Primarindo Asia

Infrastructure Tbk

2013 Desember 1,093%

2014 Desember 1,096%

2015 Desember 2,885%

2016 Desember 3,211%

2017 Desember 2,670%

Tertinggi 3,21%

Terendah 1,09%

Sumber: Data diolah

Page 21: PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP …

17

Dari tabel 4.8 diatas dapat diketahui bahwa untuk nilai tertinng dari

inflasi adalah sebesar 3,21% hal ini terjadi pada bulan Desember 2016. Untuk

nilai terendah dari inflasi adalah sebesar 1,09% yang terjadi pada bulan

Desember 2013. Sedangkan nilai rata-rata dari inflasi adalah 2,19% dengan

standar deviasinya yaitu sebesar 1,59 angka tersebut menunjukkan bahwa

inflasi selama proses pengamatan cenderung meningkat atau naik. Untuk

melihat fluktuasi inflasi yang terjadi dapat dilihat pada gambar 4.1 yaitu grafik

pergerakan inflasi.

Gambar 4.1

Grafik Pergerakan Inflasi

Sumber: Data Sekunder.

Tingkat inflasi yang terjadi salama waktu pengamatan secara umum

mengalami kenaikan, hal ini dikarenakan adanya kenaikan Bahan Bakar

Minyak (BBM) yang membuat harga-harga kebutuhan cenderung naik bahkan

pendapatan dari PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk ikut menurun,

dikarenakan harga bahan baku cenderung naik sehingga pada tahun 2015

pendapatan menurun sehingga mengakibatkan kas perusahaan menurun. Hal

ini akan mengakibatkan perusahaan cenderung mengalami kesulitan keuangan

(financial distress).

1,093% 1,096%

2,885%

3,211%

2,670%

0,000%

1,000%

2,000%

3,000%

4,000%

2013 2014 2015 2016 2017

Tingkat Inflasi

Tingkat Inflasi

Page 22: PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP …

18

Tabel 4.9

Hasil Perhitungan Financial distress.

Nama

Perusahaaan PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk

Tahun 2013 2014 2015 2016 2017

T1 0,8498016 0,1087309 3,3023401 0,2294819 0,2385496

T2 2,92995313 3,1874984 3,4009072 3,4138455 3,2700046

T3 0,60160868 0,6016087 0,0131001 1,0709147 0,4027432

T4 0,38009401 0,3904703 0,4019204 0,513567 0,2919122

T5 2,34188283 2,7275138 2,2111666 1,8512213 1,7035855

Sumber: diolah peneliti

Dari tabel 4.9 diatas dapat kita simpulkan bahwa hasil dari penelitian

altman Z-Score selama periode 2013-2017 yaitu T1 mengalami naik turun dan

selama 5 tahun hanya pada tahun 2015 yang berada di zona aman untuk yang

lainnya berada di zona tidak aman atau distress. Untuk T2 selama 5 tahun

mengalami kenaikan yang signifikan bisa dikatakan perusahaan berada di zona

aman. Untuk T3 selama 5 tahun penelitian berada di zona tidak aman atau

distress karna pada T3 ini perusahaan tidak mengalami peningkatan yang

signifikan. Untuk T4 selama 5 tahun jugam mengalami disress, kita bisa lihat

di tabel 4.9 sama sekali tidak ada pergerakan setiap tahunnya. Untuk T5 selama

5 tahun penelitian dari tahun 2013-2015 masih berada di zona abu-abu belum

sampai pada zona aman akan tetapi pada tahun 2016-2017 perusahaan malah

mengalami distres, pendapatan menurun dari tahun 2016-2017.

E. PENUTUP

SIMPULAN

Dari hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan, dan pembahasan

yang telah dikemukakan pada bab IV, maka dalam penelitian ini diperoleh

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

a. Berdasarkan hasil dari penelitian financial distress maka dapat disimpulkan

bahwa selama periode 2013-2017 yaitu dengan menggunakan metode

Altman Z-Score dihasilkan T1 mengalami distress kecuali tahun 2015

Page 23: PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP …

19

yang beradi di zona aman, T2 berada di zona aman, T3 selama 5 tahun

mengalami distress, T4 selama 5 tahun mengalami distress, T5 pada tahun

2013-2015 berada di zona abu-abu dan tahun 2016-2017 mengalami

distress.hal ini menunjukkan bahwa perusahaan PT Primarindo Asia

Infrastructure Tbk cendrung mengalami financial distress.

b. Dapat di simpulkan dari hasil analisis inflasi bahwa selama periode 2013-

2017 secara umum inflasi mengalami kenaikan yang berdampak pada hara

barang-barang cendrung naik.

c. Berdasarkan hasil dari penelitian analisis profitabilitas yang pertama yaitu

ROA menghasilkan selama periode 2013-2016 mengalami peningkatan dan

pada tahun 2017 mengalami penurunan yang signifikan. Untuk analisi

profitabilitas yang kedua yaitu ROE selama periode 2013-207 perusahaan

mengalami penurunan yang sangat signifikan di karenakan ekuitas

perusahaan yang kecil.

Saran

Berdasarkan hasil analisis dan penelitian ini maka ada beberapa saran

penulis untuk pembaca sebagai berikut:

a. Perusahaan harus mempertahankan, bahkan jika bisa perlu ditingkatkan

profitabilitas perusahaan agar terhindar dari resiko kebangkrutan karena

ketidakmampuan membayar hutang atau memenuhi kewajiban-

kewajibannya.

b. Perusahaan perlu memperhatikan tentang inflasi karna bisa membuat

pendapatan perusahaan berkurang yang bisa mengakibatkan kekurangan

modal atau kesulitan keuangan (financial distress).

DAFTAR PUSTAKA

Agus Budi Santosa. (2017). Analisis Inflasi Di Indonesia. Jurnal, Fakultas

konomika dan Bisnis Universitas Stikubank.

Alfinda Rohmadini, Muhammad Saifi, Ari Darmawan 2018 Pengaruh

Profitabilitas, Likuiditas Dan Leverage Terhadap Financial Distress (Studi

Pada Perusahaan Food & Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Periode 2013-2016). Jurnal, Fakultas Ilmu Administrasi

Univеrsitas Brawijaya Malang. Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015,

Halaman 1-9 ISSN (Online): 2337-3806.

Page 24: PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP …

20

Della Susilawati, Diamonalisa Sofianty, Edi Sukarmanto. (2017). Pengaruh

Profitabilitas Ukuran Perusahaan Dan Leverage Terhadap Financial

Distress Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

(Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor Minyak dan Gas Bumi

Periode Tahun 2010-2015). Jurnal, Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

dan Bisnis, Universitas Islam Bandung.

Erni Masdupi, Abel Tasman, Atri Davista. (2018). The Influence Of Liquidity,

Leverage And Profitability On Financial Distress Of Listed Manufacturing

Companies In Indonesia. Advances in Economics, Business and

Management Research, volume 57. 1st International Conference On

Economics Education, Economics, Business and Management, Accounting

and Entrepreneurship.

Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Cetakan ketujuh. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Kurniawati, Emi. (2015). Analisis Pengaruh Nilai Tukar (Kurs) Dollar, Inflasi,

Tingkat Suku Bunga BI, Rate, dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Harga

Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di BI Periode 2013.

Universitas muhammadiyah surakarta.

Moeljadi. (2010). Manajemen Keuangan. Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif

Jilid 1. Malang: Bayumedia.

Munawir. (2014). Analisis laporan keuangan. Yogyakarta: liberty.

Nurhidayah, Fitriyatur Rizqiyah. (2017). Kinerja Keuangan Dalam Memprediksi

Financial Distress. Jurnal JIBEKA Volume 11 No 1 Agustus 2017.

Putri Mutia Choirina, Etna Nur Afri Yuyetta. (2015). Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Probabilitas Financial Distress Perbankan Indonesia.

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas

Diponegoro Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang, Semarang.

Sartono Agus. (2016). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Jl. Gambiran

No. 37, Yogyakarta.

https://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/data/Default.aspx www.bi.go.id

www.idx.co.id

www.primarindo.co.id