PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

99
PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2011 – 2017 SKRIPSI BELLA MEISY BHUANA SARI 105710227015 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2019

Transcript of PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

Page 1: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

DI KABUPATEN GOWATAHUN 2011 – 2017

SKRIPSI

BELLA MEISY BHUANA SARI

105710227015

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARMAKASSAR

2019

Page 2: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

DI KABUPATEN GOWATAHUN 2011 – 2017

SKRIPSI

BELLA MEISY BHUANA SARI

105710227015

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penelitian Pada Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARMAKASSAR

2019

Page 3: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

iii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang tua saya tercinta, serta

saudara-saudaraku, atas pengorbanan, perhatian dan Doa yang telah

diberikan.

MOTTO HIDUP

Semua situasi adalah tempat belajar, selalu posisikan dirimu untuk terus

belajar. Jangan takut salah dan berani mencoba

Berjuanglah sekeras mungkin dengan elegan, dengan diam dan tenang

setenang air dipermukaan.

Semangat untukku, untukmu, yang sedang memperjuangkan apapun dalam

hidup. Semogah Allah selalu memudahkan langkah kita.

Page 4: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...
Page 5: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...
Page 6: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...
Page 7: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur kehadirat Allah Subuhana Wataala,

berkat rahmat dan hidayat-nyalah sehingga penulis skripsi ini dapat diselesaikan

pada waktunya. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Gowa Tahun 2011 - 2017”,

dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan studi Jurusan

Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan rasa terimakasih yang sebesar

besarnya kepada kedua orang tua tercinta yaitu Bapak Soedjarnoto dan Ibu

Mukminah, dan keluarga besar saya yang tiada henti-hentinya mendoakan, memberi

dorongan moril maupun materi selama menempuh pendidikan. Penulis juga banyak

mendapatkan bantuan, bimbingan dan petunjuk dari dosen pembimbing maka

selayaknya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Dosen Pembimbing yaitu Bapak Dr. H.

Muhammad Rusydi, M.Si dan Bapak Andi Nur Achsanuddin UA., S.E., M.Si selaku

pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktunya dalam

mengarahkan dan membimbing sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini,

Ucapan terima kasih pula penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE..MM. selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasullong, SE., MM, selaku Dekan Fakuftas Ekonomi dan Bisnis

Page 8: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

3. Ibu Hj. Naidah, SE., M.Si, selaku ketua Prodi Ekonomi Pembangunan

4. Bapak/ibu para dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar

5. Para Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar

6. Badan Pusat Statistik Kabupaten Gowa yang telah bersedia menerima dan

memberikan informasi data/informasi yang dibutuhkan skripsi ini

7. Sahabatku Nisa, Monik, Dudi, Indah, Riska, Ismi, Irma, Nopi, Andif, Uda, dan

Ikka yang selalu memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Untuk teman kelas EP15D yang telah banyak membantu selama proses

perkulihan.

9. Terakhir ucapan terima kasih juga disampaikan kepada mereka yang namanya

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu tetapi banyak membantu dalam

menyelesaikan Skripsi ini.

Penulis senantiasa mengharapkan mengharapkan kritikan dan saran dari

berbagai pihak yang sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu

persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan

Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi

penulis. Amin.

Makassar, 30 September 2019

Penulis

Page 9: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

viii

ABSTRAK

BELLA MEISY BHUANA SARI, 2019. Dengan judul skripsi Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Gowa Tahun 2011 - 2017. Universitas Muhammadiyah Makassar. Di bimbing olehpembimbing I Muhammad Rusydi dan pembimbing II Andi Nur Achsanuddin

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui: Pengaruh Indek Kesehatan, Indeks Pendidikan, dan Indek Pengeluaran Per Kapita Terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengolaan data menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan SPSS 20. Variabel pada penelitian ini meliputi variabel dependen dan independen. Data yang diolah yaitu data indeks kesehatan, indeks pendidikan, indeks pengeluaran per kapita dan PDRB Kabupaten Gowa tahun 2011 – 2017 yang didapatkan dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Gowa.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Variabel indeks kesehatan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. (2) Variabel indeks pendidikan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. (3) Variabel indeks pengeluaran per kapita tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

Kata Kunci: Indeks Kesehatan, Indeks Pendidikan, Indeks Pengeluaran Per

Kapita, Pertumbuhan Ekonomi.

Page 10: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

ix

ABSTRACK

BELLA MEISY BHUANA SARI, 2019. With the title of the mini thesis the Effect of the Human Development Index on Economic Growth in Gowa Regency in 2011 –2017. Makassar Muhammadiyah University. Guided by supervisor I Muhammad Rusydi, and supervisor II Andi Nur Achsanuddin.

The purpose of this study was to determine: The Effect of the Health Index, Education Index, and the Per Capita Spending Index on Economic Growth. This research is a quantitative descriptive study, with data processing techniques using multiple linear regression with the help of SPSS 20. The variables in this study include the dependent and independent variables. The processed data are health index data, education index, expenditure index per capita and Gowa Regency Gowa in 2011 - 2017 obtained from the Central Statistics Agency of Gowa. Based on the results of the study it can be concluded that (1) Health index variables have no effect on economic growth. (2) The education index variable has a positive effect on economic growth. (3) Variable per capita expenditure index does not affect economic growth.

Keywords: Health index, Education Index, Per Capita Index, Economic Growth

Page 11: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

x

DAFTAR ISI

SAMPUL ........................................................................................................ i

HALAMAN JUDUL......................................................................................... ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ v

HALAMAN PERNYATAAN............................................................................ vi

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ................................................................. viii

ABSTRACT.................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR/BAGAN.......................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang.................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ................................................................................... 8

B. Tinjauan Empiris ............................................................................... 25

C. Kerangka Konsep ............................................................................. 26

D. Hipotesis ........................................................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian................................................................................. 31

B. Lokasi Penelitian Dan Waktu Penelitian ............................................ 31

C. Definisi Operasional Variabel Dan Pengukuran................................. 32

D. Jenis Dan Sumber Data .................................................................... 33

E. Metode Pengumpulan Data............................................................... 33

Page 12: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

F. Teknik Analisis Data.......................................................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian................................................... 40

B. Penyajian Data (Hasil Penelitian) ...................................................... 51

C. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 62

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan ....................................................................................... 65

B. Saran ................................................................................................ 65

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 68

DAFTAR LAMPIRAN

BIOGRAFI

Page 13: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Domestik Regional Bruto Per Kapita AtasDasar Harga Konstan Provinsi Sulawesi Selatan Menurut Kabupaten/Kota (Persen) Tahun 2009 – 2010................................ 3

Tabel 1.2 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota Di ProvinsiSulawesi Selatan 2009 – 2010...................................................... 5

Tabel 2.1 Konversi Lama Sekolah Berdasarkan Ijazah Akhir ........................ 20Tabel 2.2 Nilai Maksimum dan Minimum Indeks Pembangunan

Manusia ........................................................................................ 24

Tabel 2.3 Tinjauan Empiris ........................................................................... 25

Tabel 4.1 Indeks Kesehatan Kabupaten Gowa Tahun 2011-2017 ................ 46

Tabel 4.2 Persentase Penduduk Usia 7 – 24 Tahun Menurut Status Pendidikan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Gowa Tahun

2017............................................................................................. 48

Tabel 4.3 Indeks Pendidikan Kabupaten Gowa Tahun 2011-2017.................. 48

Tabel 4.4 Indeks Pengeluaran Per Kapita Kabupaten Gowa Tahun

2011-2017 ...................................................................................... 50

Tabel 4.5 Laju Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar HargaKonstan 2010 Lapangan Usaha Kabupaten Gowa Tahun 2011- 2017 .................................................................................. 51

Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi.................................................................... 52Tabel 4.7 Uji Simultan .................................................................................. 55

Tabel 4.8 Uji Multikolerasi............................................................................. 60

Tabel 4.9 Uji Autokorelasi ............................................................................. 61

Page 14: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Indikator-indikator IPM .............................................................. 18

Gambar 2.2 Kerangka konsep Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia

terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Gowa

Tahun 2011-2017..................................................................... 27

Gambar 4.1 Grafik Histogram ....................................................................... 45

Gambar 4.2 Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Gowa Tahun 2011-2017......................................... 47

Gambar 4.3 Grafik Histogram ...................................................................... 58

Gambar 4.4 Grafik Normal P.Plot ................................................................. 59

Gambar 4.5 Uji Heterokedastisitas............................................................... 62

Page 15: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

DI KABUPATEN GOWATAHUN 2011 – 2017

SKRIPSI

BELLA MEISY BHUANA SARI

105710227015

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARMAKASSAR

2019

Page 16: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...
Page 17: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Domestik Regional Bruto Per Kapita AtasDasar Harga Konstan Provinsi Sulawesi Selatan Menurut Kabupaten/Kota (Persen) Tahun 2009 – 2010................................ 3

Tabel 1.2 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota Di ProvinsiSulawesi Selatan 2009 – 2010...................................................... 5

Tabel 2.1 Konversi Lama Sekolah Berdasarkan Ijazah Akhir ........................ 20Tabel 2.2 Nilai Maksimum dan Minimum Indeks Pembangunan

Manusia ........................................................................................ 24

Tabel 2.3 Tinjauan Empiris ........................................................................... 25

Tabel 4.1 Indeks Kesehatan Kabupaten Gowa Tahun 2011-2017 ................ 46

Tabel 4.2 Persentase Penduduk Usia 7 – 24 Tahun Menurut Status Pendidikan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Gowa Tahun

2017............................................................................................. 48

Tabel 4.3 Indeks Pendidikan Kabupaten Gowa Tahun 2011-2017.................. 48

Tabel 4.4 Indeks Pengeluaran Per Kapita Kabupaten Gowa Tahun

2011-2017 ...................................................................................... 50

Tabel 4.5 Laju Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar HargaKonstan 2010 Lapangan Usaha Kabupaten Gowa Tahun 2011- 2017 .................................................................................. 51

Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi.................................................................... 52Tabel 4.7 Uji Simultan .................................................................................. 55

Tabel 4.8 Uji Multikolerasi............................................................................. 60

Tabel 4.9 Uji Autokorelasi ............................................................................. 61

Page 18: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Indikator-indikator IPM .............................................................. 18

Gambar 2.2 Kerangka konsep Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia

terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Gowa

Tahun 2011-2017..................................................................... 27

Gambar 4.1 Grafik Histogram ....................................................................... 45

Gambar 4.2 Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Gowa Tahun 2011-2017......................................... 47

Gambar 4.3 Grafik Histogram ...................................................................... 58

Gambar 4.4 Grafik Normal P.Plot ................................................................. 59

Gambar 4.5 Uji Heterokedastisitas............................................................... 62

Page 19: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

13

Page 20: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu tujuan utama Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI) adalah untuk mewujudkan masyarakat yang hidup sejahtera bebas

dari belenggu kemiskinan. Hal ini tercantum dalam Pembukaan Undang-

Undang Dasar tahun 1945 alinea keempat, mengamanatkan bahwa tugas

pokok Pemerintah Republik Indonesia adalah “memajukan kesejahteraan

umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan suatu keadilan

sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Untuk mewujudkan tujuan tersebut,

pemerintah dalam menyusun rencana pembangunan menjadikan penurunan

tingkat kemiskinan sebagai indikator utama untuk mengukur keberhasilan

pembangunan.

Pertumbuhan ekonomi dalam beberapa kasus selalu dikaitkan

dengan tingkat kesejahteraan masyarakat dan gambaran keberhasilan

implementasi kebijakan makro ekonomi suatu daerah yang pada akhirnya

juga akan berdampak positif bagi pemerintah pusat maupun pemerintah

daerah. Hal ini sejalan dengan pernyataan bahwa pemerintah dalam

meningkatkan pertumbuhan ekonomi selain bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, juga sebagai argumen untuk memuliakan negara

dan penguasa (Wardihan, 2012).

Pertumbuhan ekonomi yang pesat mendorong penyediaan berbagai

sarana dan prasarana perekonomian yang dibutuhkan untuk mempercepat

pembangunan ekonomi, dengan adanya pertumbuhan ekonomi merupakan

Page 21: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

2

indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi berarti

perkembangan kegiatan perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa

yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran

masyarakat meningkat. (Sukirno dalam Wardihan, 2012). Upaya untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari pemerataan

pendapatan dan peranan serta manusia dalam meningkatkan tingkat

pertumbuhan ekonomi dan manusia sebagai khalifah atau wakil Allah di

bumi. Dalam ajaran agama islam juga memandang bahwa manusia

mempunyai peringkat tertinggi diantara mahluk-mahluk lainnya.

Salah satu indikator penting untuk mengetahui keadaan disuatu

wilayah adalah dengan melihat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),

baik dilihat atas harga berlaku maupun atas dasar harga konstan

berdasarkan indikator ini kita akan memperoleh tingkat pertumbuhan

ekonomi maupun tingkat kemakmuran suatu masyarakat disuatu wilayah.

Informasi ini sangat dibutuhkan guna mendukung setiap kebijakan yang

diambil oleh para pengambil keputusan (decision market), mulai dari tingkat

perencanaan, pelaksaan dan hasil-hasil pembangunan disuatu daerah.

Penyusunan PDRB suatu daerah merupakan suatu upaya untuk daerah

tersebut dalam memberikan informasi yang jelas tentang gambaran

pembangunan ekonomi, situasi, kondisi dan potensi suatu daerah sehingga

memudahkan pemerintah maupun pihak swasta dalam menentukan

pembangunan di daerah tersebut. (Fatmawati, 2017).

Produk domestik regional bruto (PDRB) merupakan salah satu

pencerminan kemajuan ekonomi suatu daerah yang didefinisikan sebagai

keseluruhan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dalam waktu satu

Page 22: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

3

tahun diwilayah tersebut. Pertumbuhan produk domestik regional bruto

Kabupaten Gowa pada tahun 2009 mencapai 7,99% atau berada pada

urutan ke-2 dibanding dari 24 kabupaten/kota se Sulawesi Selatan. Pada

tahun 2010 pertumbuhan PDRB Kabupaten Gowa turun menjadi 6,05% atau

berada pada urutan ke-14 diantara 24 Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan.

Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Domestik Regional Bruto Per Kapita Atas

Dasar Harga Konstan Provinsi Sulawesi Selatan Menurut Kabupaten/Kota

(Persen) Tahun 2009 – 2010

No Kabupaten/Kota 2009 20101 Selayar 7.18 8.012 Bulukumba 6.47 6.273 Bantaeng 7.32 7.904 Jeneponto 5.38 7.255 Takalar 6.58 6.856 Gowa 7.99 6.057 Sinjai 7.02 6.038 Maros 6.27 7.039 Pangkep 5.91 6.34

10 Barru 5.72 6.0111 Bone 7.54 7.6312 Soppeng 6.81 4.4513 Wajo 5.10 5.7114 Sidrap 6.66 4.4515 Pinrang 7.65 6.2316 Enrekang 6.62 5.0017 Luwu 6.82 6.9518 Tator 6.10 6.2719 Luwu Utara 6.90 5.9320 Luwu Timur -4.04 16.1521 Toraja Utara 5.74 7.0022 Makassar 9.20 9.8323 Pare-pare 7.93 8.4724 Palopo 7.86 7.29

Jumlah/Total 6.20 8.35Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2011

Pentingnya pembangunan sumber daya manusia didasarkan pada

pemikiran bahwa faktor manusia memiliki sumbangan yang sangat penting

dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Setiap faktor tersebut memiliki

Page 23: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

4

sumbangan yang berbeda-beda terhadap keseluruhan hasil pembangunan,

tergantung dari kualitas yang dimiliki oleh faktor manusianya. Dalam

mengukur pembangunan manusia disuatu negara/wilayah digunakan suatu

indeks yang disebut indeks pembangunan manusia (IPM).

Salah satu tolak ukur dalam keberhasilan pembangunan adalah

tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Sumber daya

manusia yang berkualitas dapat dilihat dari angka pendidikan dan

kesehatan, serta juga perekonomian yang diukur dalam tingkat pengeluaran

per kapita suatu wilayah atau negara yang semakin membaik. Oleh karena

itu sebagian besar negara baik maju maupun berkembang banyak yang

menggunakan Human Development Indeks (HDI) atau Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) sebagai indikator untuk memulai kualitas sumber daya

manusia. Manusia bukan hanya merupakan objek pembangunan tetapi

diharapkan menjadi subyek, sehingga dapat memberikan kontribusi yang

bermanfaat bagi kemajuan suatu wilayah yang secara makro menjadi

kemajuan suatu negara.

Konsep IPM pertama kali dipublikasikan UNDP melalui Human

Development Report tahun 1996, yang kemudian berlanjut setiap tahun.

Dalam publikasi ini pembangunan manusia didefinisikan sebagai “a process

of enlarging people’s choices” atau proses yang meningkatkan aspek

kehidupan masyarakat. Aspek terpenting kehidupan ini dilihat dari usia yang

panjang dan hidup sehat, tingkat pendidikan yang memadai, dan standar

hidup yang layak. Secara spesifik UNDP menetapkan empat elemen utama

dalam pembangunan manusia, yaitu produktivitas (productivity), pemerataan

(equity), keberlanjutan (sustainability), dan pemberdayaan (empowerment).

Page 24: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

5

Jika melihat angka IPM kabupaten Gowa dan dibandingkan dengan

Kabupaten/kota Lainnya, maka Kabupaten Gowa berada pada rangking ke

15 dari 24 Kabupaten/kota pada tahun 2009 dan pada tahun 2010 angka

IPM Kabupaten Gowa tetap pada rangking 15 dari 24 Kabupaten/Kota se

Sulawesi Selatan. Sedangkan untuk rangking nasional berada pada urutan

ke-298 pada tahun 2010 seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

Tabel 1.2 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota Di Provinsi

Sulawesi Selatan 2009 – 2010

No Kabupaten/Kota 2009 2010Rangking 2010

Sul-Sel Nasional1 Selayar 68.86 69.34 22 3502 Bulukumba 70.55 71.19 12 2533 Bantaeng 69.39 70.10 18 3274 Jeneponto 64.55 64.92 24 4585 Takalar 68.04 68.62 23 3876 Gowa 70.00 70.67 15 298

7 Sinjai 69.21 69.53 19 3398 Maros 70.56 71.12 13 2549 Pangkep 69.07 69.43 20 342

10 Barru 70.30 70.86 14 27411 Bone 69.62 70.17 16 31112 Soppeng 71.26 71.89 11 22113 Wajo 69.44 70.22 17 32414 Sidrap 72.06 72.37 9 19115 Pinrang 72.61 73.21 7 15416 Enrekang 74.19 74.55 4 9117 Luwu 73.59 73.98 6 11718 Tator 71.39 71.84 10 21519 Luwu Utara 73.65 74.32 5 11220 Luwu Timur 72.29 72.79 8 17921 Toraja Utara 68.92 69.56 21 34622 Makassar 78.24 78.79 1 723 Pare-pare 77.45 77.78 2 1824 Palopo 76.10 76.55 3 43

Sulawesi Selatan

70.98 70.98 71.62

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan

Page 25: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

6

Berdasarkan Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 bahwa ada kecenderungan IPM

Kabupaten Gowa tidak mengalami pertumbuhan selama tahun 2009-2010.

Sedangkan pertumbuhan PDRB Kabupaten Gowa cenderung mengalami

penurunan selama tahun 2009-2010. Dengan kata lain, bahwa

kecenderungan konstannya IPM Kabupaten Gowa selama tahun 2009-2010

sejalan dengan kecenderungan menurunnya pertumbuhan PDRB Kabupaten

Gowa pada periode yang sama.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah indeks kesehatan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi

di Kabupaten Gowa?

2. Apakah indeks pendidikan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi

di Kabupaten Gowa?

3. Apakah indeks pengeluaran per kapita berpengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Gowa?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh indeks kesehatan terhadap pertumbuhan

ekonomi di Kabupaten Gowa.

2. Untuk mengetahui pengaruh indeks pendidikan terhadap pertumbuhan

ekonomi di Kabupaten Gowa.

3. Untuk mengetahui pengaruh indeks pengeluaran per kapita terhadap

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gowa.

Page 26: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

7

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana pada

fakultas ekonomi dan bisnis universitas muhammadiyah makassar, dan

juga menambah pengetahuan tentang faktor Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) di Kabupaten Gowa. Selain itu penulis dapat

membandingkan antara teori dan praktek yang ada di lapangan.

2. Bagi instansi terkait

Penelitian merupakan syarat wajib bagi penulis dalam

menyelesaikan studi, maka penulis melaksanan penelitian ini dan

hasilnya diharapkan mampu memberikan informasi dan penambahan

wawasan bagi pihak-pihak terkait dengan permasalahan ekonomi,

dengan demikian diharapkan dapat menentukan kebijakan dengan

tepat, dan juga sebagai tolak ukur atau gambaran pembangunan

manusia di Kabupaten Gowa.

Page 27: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan output masyarakat

yang disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah faktor produksi yang

digunakan dalam proses produksi, tanpa adanya perubahan teknologi

produksi itu sendiri, misalnya kenaikan stok modal ataupun

penambahan faktor-faktor produksi tanpa adanya perubahan pada

teknologi produksi yang lama (Arsyad, 2010:96). Teori ini dikembangkan

hampir pada waktu yang bersamaan oleh (Harrod, 1948) di Inggris dan

(Domar, 1957) di Amerika Serikat. Diantara mereka menggunakan

proses perhitungan yang berbeda tetapi memberikan hasil yang sama,

sehingga keduanya dianggap mengemukakan ide yang sama dan

disebut teori Harrod-Damar. Teori ini melengkapi teori Keynes, dimana

Keynes melihatnya dalam jangka pendek (kondisi statis), sedangkan

Harrod-Damar melihatnya dalam jangka penjang (kondisi dinamis). Teori

Harrod-Damar didasarkan pada asumsi:

a. Perekonomian bersifat tertutup.

b. Hasrat menabung (MPS = s) adalah konstan.

c. Proses produksi memiliki koefisien yang tetap (constant return

toscale).

Page 28: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

9

d. Tingkat pertumbuhan angkatan kerja adalah konstan dan sama

dengan tingkat pertumbuhan penduduk.

Model ini menerangkan dengan asumsi supaya perekonomian

dapat mencapai pertumbuhan yang kuat dalam jangka panjang. Asumsi

yang dimaksud disini adalah kondisi dimana barang modal telah

mencapai kapasitas penuh, tabungan memiliki proporsional yang ideal

dengan tingkat pendapatan nasional, rasio antara modal dengan produksi

(Capital Output Ratio/COR) tetap perekonomian terdiri dari dua sektor (y

= C + I).

Harrod-Domar membuat analisis dan menyimpulkan bahwa

pertumbuhan jangka panjang yang mantap (seluruh kenaikan produksi

dapat diserap oleh pasar) hanya bisa tercapai apabila terpenuhi syarat-

syarat keseimbangan sebagai berikut:

g = k = n

Dimana:

g : Growth (tingkat pertumbuhan output)

K : Capital (tingkat pertumbuhan modal)

n : Tingkat pertumbuhan angkatan kerja

Harrod-Domar dalam (Hariani, 2008) teorinya berdasarkan

mekanisme pasar tanpa campur tangan pemerintah. Akan tetapi

kesimpulannya menunjukkan bahwa pemerintah perlu merencanakan

besarnya investasi agar terdapat keseimbangan dalam sisi penawaran

dan sisi permintaan barang. bahwa pemerintah perlu merencanakan

Page 29: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

10

besarnya investasi agar terdapat keseimbangan dalam sisi penawaran

dan sisi permintaan barang.

a. Teori –Teori Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu bidang penyelidikan

yang sudah lama dibahas oleh ahli-ahli ekonomi, mazhab Merkantilisme

yaitu pemikir pemikir ekonomi antara abad ke-16 dan akhir abad ke-17,

banyak membahas peranan perdagangan luar negri terhadap

pembangunan ekonomi. Dalam Zaman ahli-ahli ekonomi klasik lebih

banyak lagi pendapat telah dikemukakan. buku Adam Smith yang

terkenal yaitu An Inquiry into the Nature and Cause of the wealt of

nations.

Pada hakikatnya adalah suatu analisis mengenai sebab-sebab dari

berlakunya pertumbuhan ekonomi dan faktor-faktor yang menentukan

pertumbuhan itu. Buku ini yang diterbitkan pada tahun 1776, dipandang

sebagai permulaan perkembangan ahli ekonomi sebagai salah satu

bidang ilmu pengetahuan. Sesudah masa Adam Smith, beberapa ahli

ekonomi klasik lainnya seperti Ricardo, Malthus dan Stuart Mill juga

menumpahkan perhatian yang besar terhadap masalah perkembangan

ekonomi. Pada permulaan abad ini Schumpeter menjadi sangat terkenal

karena bukunya mengenai pembangunan ekonomi.

Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik pertumbuhan ekonomi

akan terwujud apabila penduduk sedikit dan kekayaan alam berlebihan,

tingkat pengembalian modal akan mengalami peningkatan, maka para

pengusaha akan mendapatkan keuntungan yang besar dan ini akan

Page 30: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

11

menimbulkan investasi baru. ada empat faktor yang memepengaruhi

pertumbuhan ekonomi yaitu jumlah penduduk, jumlah stok barang-barang

modal, luas tanah, dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi yang

digunakan. Walaupun menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi

tergantung pada banyak faktor, ahli-ahli ekonomi Klasik terutama

menitikberatkan perhatianya kepada pengaruh pertumbuhan penduduk

pada pertumbuhan ekonomi. Dalam teori pertumbuhan mereka,

dimisalkan luas tanah dan kekayaan alam adalah tetap jumlahnya dan

tingkat teknologi tidak mengalami perubahan.

Solow-Swan dalam (Hariani, 2008) melihat bahwa dalam banyak

hal, mekanisme pasar dapat menciptakan keseimbangan, sehingga

pemerintah tidak perlu terlalu banyak mencampuri / mempengaruhi pasar.

Campur tangan pemerintah hanya sebatas kebijakan fiskal dan kebijakan

moneter.

Tingkat pertumbuhan berasal dari tiga sumber, yaitu akumulasi

modal, bertambahnya penawaran tenaga kerja, dan peningkatan

teknologi. Teknologi ini terlihat dari peningkatan skill atau kemajuan

teknik, sehingga produktivitas kapital meningkat. Dalam model tersebut,

masalah teknologi dianggap sebagai fungsi dari waktu.

Sebagai satu perluasan teori Keynes, Teori-harrod Domar melihat

persoalan pertumbuhan itu dari segi permintaan. Pertumbuhan ekonomi

hanya akan berlaku apabila pengeluaran agregat melalui kenaikan

Investasi bertambah secara terus menerus. Pada tingkat pertumbuhan

yang ditentukan.

Page 31: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

12

Neoklasik sebagai penerus dari teori klasik menganjurkan agar

kondisi selalu diarahkan untuk menuju pasar sempurna. Dalam keadaan

pasar sempurna, perekonomian bisa tumbuh maksimal. Sama seperti

dalam ekonomi model klasik, kebijakan yang perlu ditempuh adalah

meniadakan hambatan dalam perdagangan termasuk perpindahan orang,

barang dan modal. Harus dijamin kelancaran arus barang, modal, tenaga

kerja dan perlunya penyebarluasan informasi pasar. Harus diusahakan,

terciptanya prasarana perhubungan yang baik dan terjaminnya

keamanan, ketertiban, dan stabilitas politik. Hal khusus yang perlu dicatat

adalah bahwa model neoklasik mengasumsikan I=S.

Hal ini berarti kebiasaan masyarakat yang suka memegang uang

tunai dalam jumlah besar dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.

Analisis lanjutan dari paham neoklasik menunjukkan bahwa untuk

terciptanya suatu pertumbuhan yang mantap (steady growth), diperlukan

suatu tingkat saving yang tinggi dan seluruh keuntungan pengusaha

diinvestasikan kembali.

Kuznet (Jhingan, 2000) mendefenisikan pertumbuhan ekonomi

sebagai jangka panjang untuk menyediakan berbagai jenis barang

ekonomi yang terus meningkat kepada masyarakat. Kemampuan ini

tumbuh berdasarkan kemajuan teknologi, institutional, dan ideologis yang

diperlukan. Dalam analisisnya, Kuznet mengemukakan enam ciri

pertumbuhan ekonomi modern yang dimanifestasikan dalam proses

pertumbuhan oleh semua negara maju.

1. Dua variabel ekonomi yang bersamaan (aggregate)

Page 32: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

13

a. Tingginya tingkat produk per kapita dan laju pertumbuhan

penduduk.

b. Tingginya peningkatan produktivitas terutama tenaga kerja.

2. Dua variabel transformasi struktural

a. Tingginya tingkat transformasi struktur ekonomi.

b. Tingginya tingkat struktur sosial dan ideologi.

3. Dua variabel penyebaran internasional

a. Kecenderungan negara-negara yang ekonominya sudah maju

untuk pergi ke seluruh pelosok dunia untuk mendapatkan

pasaran dan bahan baku.

b. Arus barang, modal dan orang antar bangsa yang meningkat.

b. Faktor-faktor Pertumbuhan Ekonomi

Sumber daya manusia sama halnya dengan proses pembangunan,

pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia

merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat

lambatnya proses pembangunan tergantung pada sejauh mana sumber

daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang

memadai untuk melaksakan proses pembangunan.

1. Faktor sumber daya alam, sebagian besar negara berkembang

bertumpu pada sumber daya alam dalam melaksakan proses

pembangunannya. Namun demikian sumber daya alam saja tidak

mampu menjamin keberhasilan proses pembangunan ekonomi,

apabila tidak didukung oleh kemampuan sumber daya manusia

dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya

Page 33: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

14

alam yang dimaksud diantaranya adalah kesuburan tanah, kekayaan

mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.

2. Faktor ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya

percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula

menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih

berdampak pada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian

aktifitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya

berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.

3. Faktor budaya, faktor budaya memberikan dampak tersendiri

terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat

berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong pembangunan

diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan

sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat pembangunan

antaranya yaitu sikap anarkis,egois, boros, KKN dan sebagainya.

Sumber daya modal, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk

mengelolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal

berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan

kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga

dapat meningkatkan produktifitas.

2. Teori Indeks Pembangunan Manusia

UNDP (United Nation Development Programme) mendefinisikan

pembangunan manusia sebagai suatu proses untuk memperluas pilihan-

pilihan bagi manusia. Dalam konsep tersebut manusia ditempatkan

Page 34: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

15

sebagai tujuan akhir (theultimateend), sedangkan upaya pembangunan

dipandang sebagai sarana (principalmeans) untuk mencapai tujuan

tersebut.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan suatu indikator

yang menjelaskan bagaimana penduduk suatu wilayah mempunyai

kesempatan untuk mengakses hasil dari suatu pembangunan sebagai

bagian dari haknya dalam memperoleh pendapatan, kesehatan,

pendidikan, dan sebagainya. Nilai IPM ini menunjukkan seberapa jauh

wilayah tersebut telah mencapai sasaran yang ditentukan yaitu angka

harapan hidup 85 tahun, pendidikan dasar bagi semua lapisan

masyarakat (tanpa kecuali), dan tingkat pengeluaran dan konsumsi yang

telah mencapai standar hidup layak. Semakin dekat nilai IPM suatu

wilayah terhadap angka 100, maka semakin dekat jalan yang harus

ditempuh untuk mencapai sasaran itu.

IPM merupakan indeks komposit yang dihitung sebagai rata-rata

sederhana dari tiga indeks yang terdiri dari indeks kesehatan yang diukur

dengan harapan hidup pada saat lahir, indeks pendidikan yang diukur

dengan kombinasi antara harapan lama sekolah dan rata-rata lama

sekolah, serta indeks pengeluaran per kapita yang diukur dengan

pengeluaran per kapita yang telah disesuaikan atau paritas daya beli.

Setelah menjalani masa transisi selama lima tahun terakhir,

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang baru kini mulai diperkenalkan.

Transformasi ini ditandai dengan penerapan metode baru yang dianggap

lebih sesuai dengan kondisi masa kini. Dua dari empat indikatornya

Page 35: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

16

diganti untuk merepresentasikan secara tepat hal-hal yang dihadapi saat

ini.

Dua indikator tersebut ialah Harapan Lama Sekolah (HLS) dan

Produk Nasional Bruto (PNB) per kapita. HLS, yang termasuk ke dalam

dimensi pendidikan, menggantikan Angka Melek Huruf (AMH). Sementara

PNB per kapita menggantikan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita

sebagai indikator tunggal dalam dimensi standar hidup.

Dalam indeks pengeluaran per kapita, PNB per kapita kini dihitung

dengan memasukkan 96 komoditas Purchasing Power Parity (PPP).

Sebelumnya, PDB per kapita dihitung dengan 27 komoditas saja. PPP,

yang dipopulerkan oleh ahli ekonomi Swedia, Gustave Cassel, hampir

seabad lalu, merujuk pada keseimbangan daya beli diantara masyarakat

di wilayah atau negara yang berbeda.

PNB sendiri menggambarkan nilai produksi barang dan jasa yang

dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara Indonesia (WNI).

Lokasinya bisa di dalam maupun luar negeri. Sementara PDB merupakan

nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi

di dalam negeri. Pemiliknya bisa saja WNI ataupun warga asing.

Dengan teknologi yang semakin maju, arus pergerakan komoditas

serta uang antarnegara semakin terbuka dan mudah. Dunia kini seakan

tidak berbatas lagi. Jarak fisik atau geografis tidak lagi menjadi

penghalang sirkulasi ekonomi dunia. Misalnya saja, uang atau dana dari

satu negara bisa berpindah ke negara lain dalam tempo singkat. Sistem

Page 36: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

17

keuangan dan perbankan dunia yang semakin saling terkoneksi membuat

perpindahan itu menjadi nyata.

Dua indikator lain masih tetap dipertahankan. Keduanya ialah

Angka Harapan Hidup saat lahir (AHH) dan Rata-rata Lama Sekolah

(RLS). Hanya saja ada sedikit penyesuaian pada RLS, yang terkait

dengan penetapan batas usia penduduk yang diamati. Dalam metode

baru, batas usia penduduk dinaikkan menjadi 25 tahun.

AHH merupakan indikator yang mewakili dimensi kesehatan,

sementara RLS termasuk ke dalam dimensi pendidikan. Jadi, secara

umum, wajah IPM tidak banyak berubah. Hanya ada sejumlah

penyesuaian indikator pembentuknya.Yang jelas, empat prinsip untuk

menjamin tercapainya tujuan pembangunan manusia tetap

dipertahankan. Keempat prinsip tersebut ialah produktivitas, pemerataan,

keberlanjutan, serta pemberdayaan.

Prinsip yang pertama, produktivitas, merepresentasikan

kebutuhan manusia untuk terus berproduksi agar proses pembangunan

dapat terus berjalan. Prinsip yang kedua, pemerataan, menunjukkan

adanya akses yang adil terhadap sumber daya ekonomi dan sosial bagi

seluruh warga.

Dua prinsip berikutnya ialah keberlanjutan dan pemberdayaan.

Keberlanjutan menjadi prasyarat mutlak keseimbangan antara generasi

sekarang dengan yang akan datang. Lalu, prinsip yang terakhir,

pemberdayaan, diperlukan agar masyarakat turut berpartisipasi dalam

Page 37: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

18

proses pembangunan yang juga akan menentukan arah hidup mereka

sendiri.

Gambar 2.1 Indikator-indikator IPM

a. Indeks Kesehatan (Angka harapan hidup sejak lahir)

Angka harapan hidup saat lahir (expectation of life at birth) yang

biasanya dilambangkan dengan simbol e0 dan sering disingkat dengan

AHH didefinisikan sebagai rata –rata perkiraan banyak tahun yang dapat

ditempuh oleh seseorang sejak lahir. AHH ini merupakan salah satu

indikator yang biasa digunakan untuk menggambarkan tingkat kemajuan

dibidang kesehatan. AHH dihitung dari hasil sensus dan survei

kependudukan.

Angka harapan hidup (AHH) adalah rata-rata perkiraan banyak

tahun yang didapat oleh seseorang sejak lahir. AHH mencerminkan

DIMENSI

INDIKATOR

INDEKS DIMENSI

Umur Panjang dan Hidup Sehat

Angka Harapan Hidup pada saat lahir

Indeks Kesehatan

Pengetahuan

Harapan Lama

Sekolah

Rata-rata Lama

Sekolah

Indeks Pendidikan

Standar Hidup Layak

Pengeluaran per kapita riil

yang disesuaikan

(PPP Rupiah)

Indeks Pengeluaran

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

Page 38: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

19

derajat kesehatan masyarakat. Angka harapan hidup dihitung

menggunakan yaitu angka lahir hidup (ALH) dan anak masih hidup

(AMH). Paket program metrock digunakan untuk perhitungan ini.

Kemudian selanjutnya dipilih oleh metode TRUSSEL dengan model

WEST yang sesuai dengan histori kependudukan dan kondisi Indonesia

di negara-negara di Asia Tenggara pada umumnya.

b. Indeks Pendidikan

Angka Harapan Lama Sekolah (HLS)

Angka HLS didefinisikan sebagai lamanya sekolah (dalam tahun)

yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa

mendatang. Diasumsikan bahwa peluang anak tersebut akan tetap

bersekolah pada umur-umur berikutnya sama dengan peluang

penduduk yang bersekolah per jumlah penduduk untuk umur yang sama

saat ini.Angka HLS dihitung untuk penduduk berusia 7 tahun keatas.

HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan system

pendidikan di berbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya

pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap

anak.

Rata-rata Lama Sekolah

Rata-rata lama sekolah didefinisikan sebagai jumlah tahun yang

digunakan oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal.

Diasumsikan bahwa dalam kondisi normal rata-rata lama sekolah suatu

wilayah tidak akan turun. Cakupan penduduk yang dihitung dalam

penghitungan rata-rata lama sekolah adalah penduduk berusia 25 tahun

ke atas. Namun, perubahan cakupan dari penduduk usia 15 keatas

Page 39: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

20

dengan metode lama menjadi 25 tahun keatas dengan metode baru

menyebabkan penurunan nilai rata-rata lama sekolah.

Tabel 2.1 Konversi Lama Sekolah Berdasarkan Ijazah Terakhir

IjazahKonversi Tahun Lama Sekolah

(Tahun)

Tidak Punya Ijazah 0

SD/SDLB/MI/Paket A 6

SMP/SMPLB/MTs/Paket B 9

SMA/SMLB/MA/SMK/Paket C 12

D1/D2 14

D3/Sarjana Muda 15

D4/S1 16

S2/S3 18

Sumber : BPS 2016

c. Indeks Pengeluaran Per kapita

Dimensi ketiga adalah ukuran kualitas hidup manusia adalah

standar hidup layak, dalam cakupan yang lebih luas standar hidup layak

menggambarkan tingkat kesahjateraan yang dinikmati oleh penduduk

sebagai dampak dari semakin membaikknya perekonomian. Untuk

menghitung paritas daya beli, BPS menggunakan rata-rata pengeluaran

per kapita riilyang disesuaikan. Nilai maksimum yang digunakan BPS

adalah sebesar Rp.26.572.353,- dan nilai minimum adalah Rp.1.007.

436,-

Pengeluaran per kapita yang disesuaikan ditentukan dari nilai

pengeluaran per kapita dan paritas daya beli (Purchasing Power Parity-

Page 40: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

21

PPP). Rata-rata pengeluaran per kapita setahun diperoleh dari Susenas,

dihitung dari level provinsi hingga level kabupaten/kota. Rata-rata

pengeluaran per kapita dibuat konstan/riil dengan tahun dasar

2012=100.

Perhitungan paritas daya beli pada metode baru menggunakan 96

komoditas dimana 66 komoditas merupakan makanan dan sisanya

komoditas non makanan. Metode penghitungan paritas daya beli

menggunakan Metode Rao.

3. Indeks Pembangunan Manusia dan Pertumbuhan Ekonomi

a. Hubungan Indeks Pembangunan Manusia

Tingkat pembangunan manusia yang tinggi sangat menentukan

kemampuan penduduk dalam menyerap dan mengelola sumber-sumber

pertumbuhan ekonomi, baik kaitannya dengan teknologi maupun

terhadap kelembagaan sebagai sarana penting untuk mencapai

pertumbuhan ekonomi. Pembangunan manusia merupakan perwujudan

tujuan jangka panjang dari suatu masyarakat dan meletakkan

pembangunan di sekeliling manusia, bukan manusia di sekeliling

pembangunan (Yunita, 2012).

Pada tingkat makro, umur harapan hidup dipakai sebagai salah satu

indikator keberhasilan pembangunan dalam bidang kesehatan.

Peningkatan itu bisa memberikan gambaran membaiknya kondisi sosial

ekonomi penduduk, kesehatan dan lingkungan. Demikian pula

sebaliknya, bila terjadi penurunan kondisi sosial ekonomi penduduk

dalam satu periode berakibat penurunan umur harapan hidup (BPS,

2008). Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap

Page 41: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

22

manusia, tanpa kesehatan masyarakat tidak dapat menghasilkan suatu

produktivitas bagi negara. Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata –

Rata Lama Sekolah (RLS) merupakan indikator dalam mengukur

pembangunan manusia melalui indeks pendidikan. Kesejahteraan

masyarakat akan berbanding lurus dengan kebutuhan masyarakat

terhadap pendidikan yang berkualitas sehingga harapan lama sekolah

akan semakin meningkat. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka

akan semakin meningkat produktifitas seseorang sehingga akan

meningkatkan pendapatan baik individu maupun secara nasional.

Peningkatan pendapatan individu akan meningkatkan kemampuan

konsumsi, sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi (Rahmawati,

2011).

Pengeluaran per kapita merupakan salah satu capaian

pembangunan manusia dalam mewujudkan kehidupan yang layak

terkait dengan konsumsi riil per kapita. Kemampuan daya beli

masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-

rata besarnya konsumsi per kapita sebagai pendekatan pendapatan

yang mewakili pencapaian pembangunan untuk hidup layak. Tingkat

kesejahteraan dikatakan meningkat jika terjadi peningkatan konsumsi riil

per kapita, yaitu peningkatan nominal pengeluaran rumah tangga lebih

tinggi dari tingkat inflasi pada periode yang sama (Yunita, 2012).

b. Modal Manusia dengan Pertumbuhan Ekonomi

Modal manusia dalam terminologi ekonomi sering digunakan untuk

bidang pendidikan, kesehatan dan berbagai kapasitas manusia lainnya

yang ketika bertambah dapat meningkatkan produktivitas. Pendidikan

Page 42: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

23

memainkan peran kunci dalam hal kemampuan suatu perekonomian

untuk mengadopsi teknologi modern dan dalam membangun

kapasitasnya bagi pembangunan dan pertumbuhan

berkelanjutan.Kesuksesan dalam pendidikan bergantung juga pada

kecukupan kesehatan. Disamping itu kesehatan merupakan prasyarat

bagi peningkatan produktivitas. Dengan demikian kesehatan dan

pendidikan dapat juga dilihat sebagai komponen vital dalam

pertumbuhan dan pembangunan sebagai input bagi fungi produksi

agregat.

Modal manusia merupakan salah satu faktor penting dalam proses

pertumbuhan ekonomi (teori Cobb-Douglas). Dalam teori cobb-douglas

tersebut mengemukakan bahwa pencapaian pertumbuhan ekonomi

tidak terlepas dari kualitas humant capitalnya. Dengan modal manusia

yang berkualitas kinerja ekonomi diyakini juga akan lebih baik. Kualitas

modal manusia ini misalnya dilihat dari indeks pendidikan, kesehatan,

ataupun indikator-indikator lainnya.

Modal manusia adalah pengetahuan dan kemampuan yang

diperoleh oleh para pekerja melalui pendidikan mulai dari program untuk

anak-anak sampai dengan pelatihan dalam pekerjaan (on the job

training) untuk para pekerja dewasa.Seperti halnya dengan modal fisik,

modal manusia meningkatkan kemampuan untuk memproduksi barang

dan jasa. Untuk meningkatkan level modal manusia dibutuhkan investasi

dalam bentuk guru, perpustakaan dan waktu belajar.

Page 43: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

24

4. Menghitung Indeks Komponen IPM

Setiap komponen IPM distandardisasi dengan nilai minimum dan

maksimum sebelum digunakan untuk menghitung IPM. Rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Dimensi Kesehatan :

Ikesehatan =

Dimensi Pendidikan :

IHLS =

IRLS =

IPENDIDIKAN =

Dimensi Pengeluaran :

IPengeluaran = ( ) ( )( ) ( )

Dalam menghitung indeks komponen-komponen IPM diperlukan

nilai maksimum dan minimum dari masing-masing indikator. Berikut tabel

yang menyajikan nilai-nilai tersebut:

Tabel 2.2 Nilai Maksimum dan Minimum Dari Setiap Komponen

IPM

Komponen Satuan Nilai Minimum Nilai MaksimumAngka Harapan Tahun 20 85

Page 44: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

25

Hidup (AHH)Harapan Lama Sekolah (HLS)

Tahun 0 18

Rata-rata Lama Sekolah (RLS)

Tahun 0 15

Pengeluaran Per Kapita

Rupiah 1.007.436 26.572.352

Nilai IPM dapat dihitung sebagai berikut:

IPM = IAHHxIpendidikanxIpengeluaran 100B. Tinjauan Empiris

Tabel 2.3 Tinjauan Empiris

NO Nama

Peneliti/Tahun

Judul

Penelitian

Metode

PenelitianHasil Penelitian

1 Nyoman Lilya,

I Ketut

Sutrisna

(Journal of

economics ics

EP Unud, 3/3

: 106-114) /

2014

Pengaruh

Komponen

Indeks

Pembangunan

Manusia

terhadap

Pertumbuhan

Ekonomi

Provinsi Bali

analisis

regresi

linear

berganda

dengan

metode

Ordinary

Least

Squere

Kesimpulan hasil

penelitiannya bahwa

indeks daya beli,

indeks pendidikan

berpengaruh positif

terhadap

pertumbuhan

ekonomi sedangkan

indeks kesehatan

berpengaruh negatif.

2 Irmayanti /

2017

Pengaruh

Indeks

Pembangunan

Manusia

terhadap

Pertumbuhan

Ekonomi di

Kabupaten

Polewali

Regresi

linear

berganda

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

variabel indeks

kesehatan dan indeks

daya beli

berpengaruh positif

terhadap

pertumbuhan

ekonomi kabupaten

Page 45: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

26

Mandar polewali mandar.

Sedangkan variabel

indeks pendidikan

berpengaruh negatif

terhadap

pertumbuhan

ekonomi.

3 Yunita

Mahrany

(Jurnal

Volume 29,

Nomor 2 Juli

2012) / 2012

Pengaruh

Indikator

Komposit

Indeks

Pembangunan

Manusia

Terhadap

Pertumbuhan

Ekonomi.

Analisis

linear

berganda

Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa

angka rata-rata lama

sekolah yang tidak

berpengaruh terhadap

pertumbuhan

ekonomi.

4 Muhammad

Bhakti

Setiawan dan

Abdul Hakim/

2013

Indeks

Pembangunan

Manusia

Indonesia

Model

Koreksi

Kesalahan

(Error

Correction

Model

atau ECM)

Variabel PDB dan

PPN berpengaruh

secara signifikan

terhadap IPM

5 Nadiah

Muhlisani A

/2017

Pengaruh IPM

terhadap

Pertumbuhan

Ekonomi di

Kabupaten

Enrekang

Regresi

Linear

berganda

Variabel Indeks

Kesehatan dan

Indeks Pengeluaran

Per Kapita

berpengaruh secara

langsung terhadap

pertumbuhan

ekonomi, tetapi

variabel indeks

pendidikan

Page 46: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

27

berpengaruh secara

statistika terrhadap

pertumbuhan

ekonomi.

C. Kerangka Konsep

Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam pertumbuhan

ekonomi, rendahnya kualitas sumber daya manusia dapat berdampak pada

rendahnya tingkat produktivitas. Karena sumber daya manusia akan

menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dan mampu menggunakan

teknologi untuk peningkatan produktivitas hal ini akan memberikan dampak

terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi disuatu daerah.

Untuk mengukur pencapaian rata-rata suatu negara dalam pembangunan

manusia terdapat tiga indikator IPM yang digunakan yaitu: tingkat kesehatan

yang diukur dengan angka harapan hidup ketika lahir, pendidikan yang

diukur berdasarkan harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah, dan

tingkat daya beli yang diukur dengan pengeluaran per kapita yang telah

disesuaikan menjadi paritas daya beli. Karena pembangunan manusia

merupakan salah satu indikator terciptanya pembangunan manusia yang

mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, dalam penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa variabel dependen pertumbuhan ekonomi kabupaten

Gowa dan variabel independen berupa indeks kesehatan, indeks pendidikan

dan indeks daya beli.

Indeks Kesehatan (X1)

Pertumbuhan Ekonomi

(Y)

Indek Pendidikan (X2)

Page 47: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

28

Gambar 2.2 Kerangka konsep

1. Hubungan Indeks Kesehatan terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

Menurut United National Development Programme (UNDP), pada

tingkat makro, umur harapan hidup dipakai salah satu indikator

keberhasilan pembangunan dalam bidang kesehatan. Apabila umur

harapan hidup mengalami peningkatan maka dapat memberikan

gambaran membaiknya kondisi sosial ekonomi penduduk, kesehatan dan

lingkungan. Demikian pula sebaliknya, bila terjadi penurunan kondisi

sosial ekonomi penduduk dalam satu periode berakibat penurunan umur

harapan hidup. Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap

manusia, tanpa kesehatan masyarakat tidak dapat menghasilkan suatu

produktivitas bagi negara.

Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap manusia

karena tanpa kesehatan masyarakat tidak dapat menghasilkan suatu

produktivitas bagi negara atau daerahnya. Kegiatan ekonomi suatu

negara akan berjalan ketika ada jaminan kesehatan bagi penduduknya.

Terkait dengan teori modal manusia bahwa modal manusia berperan

signifikan, bahkan lebih penting daripada faktor-faktor teknologi dalam

memacu pertumbuhan ekonomi. Kesehatan penduduk sangat

menentukan kemampuan penduduk untuk menyerap dan mengelola

sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baik yang berkaitan dengan

teknologi sampai kelembagaan yang penting bagi pertumbuhan ekonomi.

Indeks Pengeluaran (X3)

Page 48: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

29

2. Hubungan Indeks Pendidikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Mankiw suatu negara yang memberikan perhatian lebih

kepada pendidikan terhadap masyarakatnya akan menghasilkan

pertumbuhan ekonomi yang lebih baik daripada tidak melakukannya.

Dengan kata lain, investasi terhadap sumber daya manusia melalui

kemajuan pendidikan akan menghasilkan pendapatan nasional atau

pertumbuhanekonomi yang tinggi.

Harapan Lama Sekolah dan Rata-Rata Lama Sekolah merupakan

indikator yang dipakai dalam mengukur pembangunan manusia melalui

indeks pendidikan. Kesejahteraan masyarakat akan berbanding lurus

dengan kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas

sehingga harapan lama sekolah akan semakin meningkat. Semakin tinggi

pendidikan seseorang maka akan semakin meningkat produktifitas

seseorang sehingga akan meningkatkan pendapatan baik individu

maupun secara nasional. Peningkatan pendapatan individu akan

meningkatkan kemampuan konsumsi, sehingga dapat memacu

pertumbuhan ekonomi.

3. Hubungan Indeks Pengeluaran Per Kapita terhadap Pertumbuhan

Ekonomi

Menurut Keynes bahwa kecenderungan mengonsumsi marginal

adalah kursial bagi rekomendasi kebijakan untuk menurunkan

pengangguran yang kian meluas. Banyak alasan yang menyebabkan

analisi makro ekonomi harus perlu memperhatikan tentang konsumsi

rumah tangga secara mendalam. Pertama, komsumsi rumah tangga

memberikan pemasukan kepada pendapatan nasional. Kedua, konsumsi

Page 49: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

30

rumah tangga mempunyai dampak dalam menentukan fluktuasi kegiatan

ekonomi dari satu waktu ke waktu lainnya. Konsumsi seseorang

berbanding lurus dengan pendapatannya.

Menurut teori Harrod Domar berpendapat bahwa walaupun

kapasitas dalam memproduksi bertambah, pendapatan nasional baru

akan bertambah dan pertumbuhan ekonomi akan tercipta apabila

pengeluaran masyarakat meningkat dibandingkan masa lalu.

Pengeluaran per kapita merupakan salah satu capaian

pembangunan manusia dalam mewujudkan kehidupan yang layak terkait

dengan konsumsi riil per kapita. Kemampuan daya beli masyarakat

terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya

konsumsi per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang mewakili

pencapaian pembangunan untuk hidup layak. Tingkat kesejahteraan

dikatakan meningkat jika terjadi peningkatan konsumsi riil per kapita, yaitu

peningkatan nominal pengeluaran rumah tangga lebih tinggi dari tingkat

inflasi pada periode yang sama.

D. Hipotesis

Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan untuk menjawab tujuan

penelitian yang dikemukakan yaitu :

1. Diduga faktor kesehatan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan

ekonomi di kabupaten Gowa.

2. Diduga faktor pendidikan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan

ekonomi di kabupaten Gowa.

3. Diduga faktor pengeluaran per kapita sangat berpengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi di kabupaten Gowa.

Page 50: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif

dengan pendekatan eksplanatori. Pada dasarnya, pendekatan eksplanatori

dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan

menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan

penolakan hipotesis nihil dan data yang saya gunakan dalam penelitian ini

adalah data indeks pembangunan manusia di Kabupaten Gowa. Dengan

metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau

signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti.

Penelitian eksplanatori adalah jenis pendekatan penelitian yang

bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau

bahkan menolak teori atau hipotesis suatu penelitian yang sudah ada,

penelitian eksploratori bersifat mendasar dan bertujuan untuk memperoleh

keterangan, informasi atas data mengenai hal-hal yang belum diketahui,

karena bersifat mendasar penelitian ini disebut penjelajahan (eksploration).

B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan secara

keseluruhan, dan di Kabupaten Gowa secara khususnya, tentang

pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia yang mencakup

indeks pendidikan (harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah), dan

indeks pengeluaran (konsumsi per kapita) melalu Badan Pusat Statistik

Page 51: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

32

(BPS) di Kabupaten Gowa. Waktu pelaksaan penelitian ini dilakukan bulan

juni sampai bulan juli.

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

1. Pertumbuhan ekonomi (Y)

Pertumbuhan ekonomi (Y) merupakan peningkatan output riil

suatu perekonomian yang diukur dengan perubahan PDRB atas harga

konstan Kabuapten Gowa periode tahun 2011-2017 diukur dalam

persen.

2. Indeks Kesehatan (X1)

Indeks Kesehatan (X1) mencakup angka harapan hidup yaitu rata-

rata lama hidup sejak lahir yang dicapai oleh penduduk di Kabupaten

Kabupaten Gowa periode tahun 2011 sampai dengan 2017 yang diukur

dalam satuan tahun.

3. Indeks Pendidikan (X2)

Indeks Pendidikan (X2) mencakup rata-rata lama sekolah adalah

rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk yang berusia 15

tahun keatas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang

pernah dijalani oleh penduduk di Kabupaten Gowa periode tahun 2011

sampai tahun 2017 yang diukur dalam satuan tahun.

4. Indeks Pengeluaran (X3)

Indeks Pengeluaran (X3) adalah kemampuan masyarakat dalam

membelanjakan uangnya untuk barang dan jasa setiap tahun di

Kabupaten Gowa periode tahun 2011 sampai dengan 2017 dan diukur

dalam jutaan rupiah.

Page 52: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

33

D. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

yang berupa data time series periode tahun 2012-2017, data sekunder

adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh dari

peneliti dan subjek penelitiannya. Data sekunder biasanya berwujud data

dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia. Data yang dipergunakan

meliputi: data pertumbuhan ekonomi dan data Indeks Pembangunan

Manusia. Data-data ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) di

Kabupten Gowa.

E. Metode Pengumpulan data

Metode pengumpulan data yaitu pengambilan data melalui dokumen

tertulis maupun elektronik dari lembaga/institusi, dokumen diperlukan untuk

mendukung kelengkapan data yang lain. Data yang dimaksudkan adalah

data kesehatan, data pendidikan, data indeks daya beli dan data

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Gowa.

F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode statistika untuk keperluan estimasi.

Dalam metode ini statistika alat analisis yang biasa dipakai dalam khasanah

penelitian adalah analisis regresi yang diolah melalui program SPSS 2.0.

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi atas ketergantungan suatu

variabel yaitu variabel yang tergantung pada variabel yang lain yang disebut

dengan variabel bebas dengan tujuan untuk mengistemasi dengan

meramalkan nilai populasi berdasarkan nilai tertentu dari variabel yang

diketahui.

Page 53: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

34

1. Regresi Linear Berganda

Model analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

model analisis inferensial, yaitu analisis regresi berganda untuk

mengetahui angka harapan hidup, harapan lama sekolah, rata-rata lama

sekolah, pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan dan pertumbuhan

ekonomi di Kabupaten Gowa, yang dinyatakan dalam bentuk fungsi

sebagai berikut.

Y = f(X1,X2,X3) ............................................................................ (1)

Secara eksplisit dapat dinyatakan dalam fungsi model non liniear

berikut:

Y = β0 X1 1 2 2 3 3µ ............................................................ (2)

Untuk estimasi koeisien regresi, (Feldstein, 1998) mengadakan

transformasi ke bentuk linear dengan menggunakan logaritma natural

(Ln) guna menghitung nilai elastisitas dari masing-masing variabel

bebas terhadap variabel terikat ke dalam model sehingga diperoleh

persamaan sebagai berikut:

Ln Y = β0 + β1LnX1 + β2LnX2 + β3LnX3 +µ ............................... (3)

Keterangan:

Y = Pertumbuhan Ekonomi Kabupten Gowa

X1 = Angka Harapan Hidup (indeks kesehatan)

X2 = Rata-Rata Lama Sekolah (indeks pendidikan)

X3 = Pengeluaran Per Kapita riil yang disesuaikan (indeks

pengeluaran)

β0 = Konstanta

Page 54: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

35

β1– β4 = Parameter/Koefisien Arah Regresi

µ = Error Term

Ln = Logaritma Natural

2. Koefisisen Determinasi

Koefisien determinasi (R2) yang kecil atau mendekati nol berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas. Nilai R2 yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen.

Akan tetapi ada kalanya dalam penggunaan koefisien regresi

terjadi bisa terhadap satu variabel independen yang dimasukkan dalam

model. Setiap tambahan satu variabel independen akan menyebabkan

peningkatan R2, tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel dependen (memiliki nilai t yang

signifikan).

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat atau sumbangan

variabel.

a. Uji F Statistika

Uji statistika terhadap regresi berganda untuk membuktikan

hipotesis ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan atau kuat maka

dilakukan dengan uji- t dan uji –f.

Page 55: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

36

Untuk mengetahui apakah semua variabel independent yang

digunakan dalam model regresi secara bersama-sama berpengaruh

terhadap variabel dependent perlu dilakukan pengujian koefisien

regresi secara serampak. Pengujian ini dilakukan dengan

menggunakan derajat signifikansi nilai F, pengujian ini dilakukan

dengan menggunakan SPSS 2.0.

Ho = Ketiga variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel

terikat.

Hi = Ketiga variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.

Dasar pengambilan keputusan menurut Santoso (2004) :

1. Jika probabilitas (signifikansi) > 0,05 (α) maka Ho diterima.

2. Jika probabilitas (signifikansi) < 0,05 (α) maka Ho ditolak dan

menerima Hi.

Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% (α = 0,05). Uji F

digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh bidang pendidikan

dan daya beli.

b. Uji T

Pengujian koefisien regresi parsial (Uji-t) untuk mengetahui

pengaruh variabel bebas secara parsial atau individu terhadap

variabel terikat dengan asumsi variabel yang lain konstan. Pengujian

ini dilakukan dengan melihat derajat signifikansi masing-masing

variabel bebas.

Ho = Jika variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

Page 56: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

37

Hi = Jika variabel bebas berpengaruh terhadap variabel tidak bebas.

Dasar pengambilan keputusan menurut (Santoso, 2004) :

1. Jika probabilitas (signifikansi) > 0,05 (α) maka Ho diterima.

2. Jika probabilitas (signifikansi) < 0,05 (α) maka Ho ditolak dan

menerima Hi.

Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% (α = 0,05). Uji F

digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh bidang pendidikan

dan daya beli.

4. Uji asumsi klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus

dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis

Ordinary Least Square (OLS). Uji asumsi klasik terbagi menjadi

empat yaitu:

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Metode

yang dapat dipakai untuk normalitas antara lain: analisis grafik dan

analisis statistik.

Page 57: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

38

Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

analisis grafik. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau

dengan melihat histogram dari residualnya:

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti

garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola

distribusi normal regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas memeiliki tujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel

pendapatan per kapita, tingkat suku bunga, dan inflasi. Model

regresi yang baik tidak terjadi korelasi diantara variabel

pendapatan per kapita, tingkat suku bunga dan inflasi. Gejala

multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat nilai tolerance

dan variance inflation factor (VIF). Berdasarkan aturan variance

inflation factor (VIF) dan tolerance, maka apabila VIF dan

tolerance melebihi angka 10 maka dapat dikatakanya bahwa telah

terjadi gejala multikolinearitas sebalikanya jika nilai variance

inflation factor (VIF) kurang dari 10 atau tolerance kurang dari 10

maka dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas.

Page 58: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

39

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah model regresi

adanya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

Salah satu metode analisis untuk mendeteksi ada tidaknya

autokorelasi adalah dengan melakukan pengujian nilai Durbin

Watson (DW test).

4. Uji Heteroksedastisitas

Uji Heteroskedastisitas merupakan keadaan dimana variance

dari setiap gangguan tidak konstan. Pengujian ini memiliki tujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

variance dari residual satu pengamatan yang lain atau untuk

melihat penyebaran data. Jika variance dari residual atau

pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan

jika berbeda disebut Heterokedastisitas.

Untuk mengetahui adanya heterokedastisitas adalah dengan

melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik Scatter Plot

dengan ketentuan:

a. Jika terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur maka menunjukkan

telah terjadi heterokedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan

di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heterokedastisitas sehingga model regresi layak dipakai.

Page 59: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

40

Page 60: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kabupaten Gowa berada pada 119.3773˚ Bujur Barat dan 120.0317˚

Bujur Timur, 5.0829342862˚ Lintang Utara dan 5.577305437˚ Lintang

Selatan. Kabupaten yang berada di daerah selatan dari Selawesi Selatan

merupakan daerah otonom ini, di sebelah Utara berbatasan dengan Kota

Makassar dan Kabupaten Maros. Di sebelah Timur berbatasan dengan

Kabupaten Sinjai, Bulukumba dan Bantaeng. Di sebelah Selatan

berbatasan dengan Kabupaten Takalar dan Jeneponto sedangkan di

bagian Baratnya dengan Kota Makassar dan Takalar.

Page 61: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

41

Wilayah administrasi Kabupaten Gowa terdiri dari 18 kecamatan dan

167 desa/kelurahan dengan luas sekitar 1.883,33 kilometer persegi atau

sama dengan 3,01 persen dari luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

Wilayah Kabupaten Gowa sebagian besar merupakan dataran tinggi yaitu

sekitar 72,26 persen. Ada 9 wilayah kecamatan yang merupakan dataran

tinggi yaitu Parangloe, Manuju, Tinggimoncong, Tombolo Pao, Parigi,

Bungaya, Bontolempangan, Tompobulu dan Biringbulu. Dari total luas

Kabupaten Gowa 35,30 persen mempunyai kemiringan tanah di atas 40

derajat, yaitu pada wilayah kecamatan Parangloe, Tinggimoncong,

Bungaya dan Tompobulu. Kabupaten Gowa dilalui oleh banyak sungai

yang cukup besar yaitu ada 15 sungai. Sungai dengan luas daerah aliran

yang terbesar adalah Sungai Jeneberang yaitu seluas 881 km² dengan

panjang 90 km.

Kabupaten Gowa sebagai kabupaten yang paling dekat dengan ibu

kota provinsi menjadi daerah penyangga aktivitas ekonomi Kota

Makassar sehingga tingkat pertumbuhan ekonominya pun hampir

menyamai pertumbuhan ekonomi Kota Makassar. Namun, pembangunan

manusianya ternyata jauh tertinggal dari Kota Makassar. Pada Tahun

2016, seperti pada tahun-tahun sebelumnya, Kota Makassar, Pare-pare

dan Palopo menempati urutan pertama, kedua dan ketiga IPM tertinggi,

sedangkan Kabupaten Gowa berada di urutan ke-12 dari 24

kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan. Urutan tersebut membaik

dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berada pada urutan ke- 15.

Page 62: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

42

Sama halnya dengan pertumbuhan IPM Kabupaten Gowa pada tahun

2016 yang meningkat menjadi sebesar 1,24 persen dari 1,13 persen pada

tahun 2015. (Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Gowa Tahun

2016)

2. Gambaran Umum Variabel Yang Di Teliti

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan suatu indikator

yang menjelaskan bagaimana penduduk suatu wilayah mempunyai

kesempatan untuk mengakses hasil dari suatu pembangunan sebagai

bagian dari haknya dalam memperoleh pendapatan, kesehatan,

pendidikan, dan sebagainya. Nilai IPM ini menunjukkan seberapa jauh

wilayah tersebut telah mencapai sasaran yang ditentukan yaitu angka

harapan hidup 85 tahun, pendidikan dasar bagi semua lapisan

masyarakat (tanpa kecuali), dan tingkat pengeluaran dan konsumsi yang

telah mencapai standar hidup layak. Semakin dekat nilai IPM suatu

wilayah terhadap angka 100, maka semakin dekat jalan yang harus

ditempuh untuk mencapai sasaran itu.

IPM merupakan indeks komposit yang dihitung sebagai rata-rata

sederhana dari tiga indeks yang terdiri dari indeks kesehatan yang diukur

dengan harapan hidup pada saat lahir, indeks pendidikan yang diukur

dengan kombinasi antara harapan lama sekolah dan rata-rata lama

sekolah, serta indeks pengeluaran per kapita yang diukur dengan

pengeluaran per kapita yang telah disesuaikan atau paritas daya beli.

Page 63: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

43

Capaian IPM dikelompokkan ke dalam beberapa kategori berikut:

IPM < 60 : rendah

60 ≤ IPM < 70 : sedang

70 ≤ IPM < 80 : tinggi

IPM ≥ 80 : sangat tinggi

Data-data yang digunakan dalam penghitungan IPM sebagian besar

bersumber dari data SUSENAS, khususnya data untuk menghitung

indeks kesehatan dan indeks pendidikan. Berikut ini adalah data-data

yang dibutuhkan:

a) Angka harapan hidup saat lahir (Sensus Penduduk 2010, Proyeksi

penduduk)

b) Angka harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah (Susenas)

c) PNB per kapita tidak tersedia pada tingkat provinsi/kab/kota,

sehingga diproksi dengan pengeluaran per kapita disesuaikan

menggunakan data Susenas.

d) Penentuan nilai maksimum dan minimum menggunakan standar

UNDP untuk keterbandingan global, kecuali indeks pengeluaran per

kapita karena menggunakan ukuran rupiah.

a. Indeks Kesehatan (X1)

Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan

masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan secara mudah,

murah dan merata, sehingga diharapkan akan tercapai derajat kesehatan

masyarakat yang baik. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya

untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, mulai dari

memberikan penyuluhan akan pentingnya pola hidup sehat, menyediakan

Page 64: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

44

sarana dan prasarana kesehatan sampai ke daerah-daerah terpencil,

menambah jumlah tenaga kesehatan, mengusahakan obat murah

(generik) hingga asuransi kesehatan dan pengobatan gratis bagi

masyarakat miskin. Dalam penghitungan IPM, angka yang digunakan

sebagai indikator kesehatan adalah angka harapan hidup pada saat lahir

(e0). Angka Harapan Hidup (AHH) yaitu lama tahun yang diharapkan

seseorang masih hidup. Angka ini diasumsikan dapat mencerminkan

derajat kesehatan masyarakat. Jika derajat kesehatan seseorang baik,

maka diasumsikan orang tersebut dapat hidup lebih lama dibandingkan

dengan orang dengan derajat kesehatan dibawahnya. Salah satu

indikator kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah yaitu

meningkatkan angka harapan hidup menjadi 72 tahun.

Pada tahun 2011 hingga tahun 2017, Angka Harapan Hidup

(AHH) Kabupaten Gowa terus meningkat, dari 69,75 hingga 69,95 tahun.

Artinya, rata-rata penduduk Kabupaten Gowa dapat hidup sampai dengan

usia 69,75 tahun pada tahun 2011, sedangkan pada tahun 2017 secara

rata-rata dapat hidup sampai usia 69,95 tahun. Adanya peningkatan

angka harapan hidup menandakan adanya peningkatan derajat

kesehatan masyarakat di daerah ini, yang dapat digunakan untuk

mengukur capaian atau kinerja pemerintah dalam bidang kesehatan.

Page 65: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

45

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Gowa 2011-2017

Gambar 4.1 Angka Harapan Hidup Kabupaten Gowa 2011-2017 (Tahun)

Indikator lain yang dicanangkan pemerintah dapat menjadi tolok

ukur keberhasilan pembangunan kesehatan. Undang-undang No. 17

Tahun 2007 tentang RPJPN 2005-2025 memberikan perhatian khusus

pada penduduk rentan, yaitu pada ibu, bayi dan anak, usia lanjut serta

keluarga miskin, antara lain menurunnya angka kematian bayi menjadi 24

per 1.000 kelahiran hidup, menurunnya angka kematian ibu melahirkan

menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup serta menurunnya angka gizi

buruk pada balita menjadi kurang dari 15 persen.

Sementara itu, pada tahun 2016, persentase wanita usia 15-49

tahun yang pernah kawin memiliki usia perkawinan pertama 16 tahun ke

bawah sebesar 10,85 persen, sedangkan usia perkawinan pertama 17-19

tahun sebesar 18,19 persen, sisanya adalah usia perkawinan pertama 19-

20 tahun sebesar 24,30 persen dan 21 tahun ke atas sebesar 46,66

persen. Masih tingginya persentase wanita pernah kawin yang memiliki

69,7569,77 69,78 69,78

69,88

69,9269,95

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Angk

a H

arap

an H

idup

Tahun

Page 66: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

46

usia perkawinan yang relaitf muda akan berisiko pada kesehatan janin

dan ibu apabila terjadi kehamilan.

Tabel 4.1 Indeks Kesehatan Kabupaten Gowa

Tahun 2011-2017

Tahun Indeks Kesehatan (e0)2011 76.532012 76.572013 76.582014 76.592015 76.742016 76.802017 76.85

Sumber : BPS Gowa, Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten GowaTahun 2017

Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa persentase indeks

kesehatan di Kabupaten Gowa setiap tahunnya pada 7 tahun terakhir

mengalami fluktuasi atau berubah-ubah. Ini dapat dibuktikan data dari

tahun 2011 sampai tahun 2017 terus mengalami peningkatan yang cukup

signifikan yaitu prsentasenya 76.53% sampai 76.85%. Hal yang

membuat nilai presentase indeks kesehatan di Kabupaten Gowa

mengalami fluktuasi atau berubah-ubah karena komponen penyusun

indeks kesehatan itu sendiri yang terus mengalami perubahan setiap

tahunnya.

b. Indeks Pendidikan (X2)

Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) tahun 2017 sebesar 13,04.

Artinya, seorang anak usia 7 tahun ke atas diharapkan dapat mengenyam

pendidikan formal selama 13,04 tahun, atau minimal hingga semester 2

pada pendidikan tinggi. Angka HLS terus meningkat, dimana tahun 2011

hanya sebesar 11,65 tahun.

Page 67: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

47

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Gowa 2011-2017

Gambar 4.2 Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah

Kabupaten Gowa Tahun 2011-2017

Indikator pendidikan lainnya, rata-rata lama sekolah, memberikan

informasi tentang sejauh mana tingkat pendidikan rata-rata yang dicapai

oleh penduduk. Rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten Gowa pada

tahun 2017 sebesar 7,74 tahun, sedikit meningkat dibandingkan tahun

2016 yang hanya sebesar 7,52 tahun. Dapat dikatakan bahwa penduduk

Kabupaten Gowa rata-rata hanya menyelesaikan pendidikan sampai

kelas 7 saja atau SMP kelas 1. Program nasional wajib belajar 9 tahun

yang dicanangkan pemerintah nampaknya belum memperlihatkan hasil

yang nyata. Hal ini mungkin berkaitan erat dengan tingkat kesadaran

masyarakat yang masih rendah dan kondisi sosial ekonomi yang juga

rendah, sehingga hanya mampu menyekolahkan anak-anaknya sampai

sekolah dasar saja.

0

2

4

6

8

10

12

14

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

11,65 11,76 12,19 12,45 12,74 13,03 13,04

6,5 6,52 6,74 6,99 7,24 7,52 7,74

Lam

a Se

kola

h (T

ahun

)

Tahun

Harapan Lama Sekolah Rata-rata Lama Sekolah

Page 68: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

48

Tabel 4.2 Persentase Penduduk Usia 7 – 24 Tahun Menurut Status

Pendidikan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Gowa Tahun 2017

Status PendidikanJenis Kelamin

Laki-laki PerempuanTidak/Belum Pernah Sekolah 0.62 -

Masih Sekolah

SD/MI/Paket A 35.62 33.37SMP/MTs/Paket B 11.10 15.13SMA/SMK/MA/Paket C 17.02 13.80Diploma I s.d Universitas 8.40 9.20

Tidak Bersekolah Lagi 27.24 28.50Jumlah 100.00 100.00

Sumber : Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sulawesi Selatan

2017

Berdasarkan status pendidikan dan jenis kelamin, persentase

penduduk usia 7-24 tahun yang tidak/belum pernah sekolah sebesar 0,62

persen untuk penduduk laki-laki. Selain itu, status pendidikan penduduk

yang masih sekolah persentasenya semakin mengecil sejalan dengan

tingginya status pendidikan. Pada tingkat SD/MI/Paket A untuk penduduk

laki-laki sebesar 35,62 persen, sedangkan penduduk perempuan sebesar

33,37 persen. Persentase tersebut terus mengecil hingga pada tingkat

pendidikan Diploma I sampai dengan Universitas hanya mencapai 8,4

persen untuk penduduk laki-laki dan 9,2 persen untuk penduduk

perempuan.

Tabel 4.3 Indeks Pendidikan Kabupaten Gowa Tahun 2011-2017

Tahun Indeks Pendidikan2011 6.502012 6.522013 6.742014 6.992015 7.242016 7.522017 7.74

Sumber : BPS Gowa, Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten GowaTahun 2017

Page 69: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

49

Dari tabel diatas kita ketahui bahwa presentase pendidikan di

Kabupaten Gowa dalam hal ini yaitu rata-rata lama sekolah di

kabupaten Gowa mengalami perubahan atau fluktuatif, hal ini dapat

dilihat dari setiap tahunnya mulai dari tahun 2011-2017 indeks

pendidikan di Kabupaten Gowa mengalami peningkatan kenaikan terus

menerus. Walaupun terus mengalami peningkatan, pemerintah harus

membuat suatu terobosan-terobosan demi meningkatkan kualitas

pendidikan. Apalagi pemerintah pusat telah menyetujui alokasi sektor

pendidikan sebesar 20 % dari APBN. (Indikator Kesahjateraan

Masyarakat Kabupaten Gowa).

c. Indeks Pengeluaran Per Kapita Yang Disesuaikan (X3)

Pengeluaran per kapita yang disesuaikan ditentukan dari nilai

pengeluaran per kapita dan paritas daya beli. Salah satu parameter untuk

melihat keberhasilan pembangunan adalah dengan melihat daya beli

masyarakatnya. Pendekatan yang digunakan untuk mengukur daya beli

yaitu dengan melihat pendapatan yang diterima oleh masyarakat. IPM

metode lama menggunakan PDB per kapita, namun metode baru

menggunakan PNB karena lebih menggambarkan pendapatan

masyarakat pada suatu wilayah.

Page 70: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

50

Tabel 4.4 Indeks Pengeluaran Per Kapita Kabupaten Gowa

Tahun 2011-2017

Tahun Indeks Pengeluaran Per Kapita

2011 64.662012 64.882013 65.012014 65.222015 65.452016 65.942017 66.95

Sumber : BPS Gowa, Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten GowaTahun 2017

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa indeks pengeluaran

per kapita di Kabupaten Gowa pada 7 tahun mengalami fluktuasi atau

berubah-ubah pada tahun 2011 – 2017 terus mengalami kenaikan yang

cukup signifikan. Selisih kenaikan yang paling besar ada pada tahun

2015-2016 dengan nilai persentase kenaikan 65.45%-65.94%.

d. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Gowa (Y)

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator makro

untuk melihat kinerja perekonomian secara riil di suatu wilayah. Laju

pertumbuhan ekonomi dihitung berdasarkan perubahan PDRB atas dasar

harga konstan tahun yang bersangkutan terhadap tahun sebelum-nya.

Pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai pertambahan jumlah

barang dan jasa yang dihasilkan oleh semua lapangan usaha kegiatan

ekonomi yang ada di suatu wilayah selama kurun waktu setahun.

Berdasarkan harga konstan 2010, nilai PDRB Gowa pada tahun

2018 meningkat. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya

produksi diseluruh lapangan usaha yang sudah bebas dari pengaruh

inflasi. Nilai PDRB Gowa atas dasar harga konstan 2010, mencapai 12,82

Page 71: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

51

triliun rupiah. Angka tersebut naik dari 11,97 triliun rupiah pada tahun

2017. Hal tersebut menunjuk-kan bahwa selama tahun 2018 terjadi

pertumbuhan ekonomi sebesar 7,11 persen, lebih rendah jika

dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang

mencapai 7,21 persen.

Tabel 4.5 Laju Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga

Konstan 2010 Lapangan Usaha Kabupaten Gowa Tahun 2011-2017

Tahun PDRB (Rupiah)2011 766,451,316,000,000.002012 828,911,315,000,000.002013 907,000,215,000,000.002014 972,016,964,000,000.002015 1,038,021,868,000,000.002016 1,116,602,195,000,000.002017 1,197,135,893,000,000.00

Sumber : BPS Gowa Tahun 2017

Sumbangan PDRB yang meningkat dari tahun ke tahun

merupakan sumbangan dari sektor ekonomi berbagai lapangan usaha.

Sektor-sektor tersebut meliputi sektor pertanian, peternakan, kehutanan

dan perikanan; sektor pertambangan dan galian; sektor industri

pengolahan; sektor listrik, gas dan air; sektor bangunan; sektor

perdagangan, restoran dan hotel; sektor angkutan dan komunikasi; sektor

bank dan lembaga keuangan; sektor jasa-jasa. Sumbangan PDRB di

Kabupaten Gowa yang paling besar adalah sektor pertanian.

B. Penyajian Data (Hasil Penelitian)

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini menggunakan analisis data regresi linier

berganda dengan menggunakan uji asumsi klasik. Regresi linier

berganda digunakan karena dalam penelitian ini mencakup dari empat

Page 72: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

52

variabel (termasuk variabel Y), dimana dalam regresi linier berganda

variabel (Y) merupakan variabel terikat yang tergantung pada tiga

variabel bebas (X). Hasil analisis regresi linear berganda dapat dilihat

tabel pada hasil analisis regresi linear berganda yang merupakan

output aplikasi SPSS 20.

Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi

Variabel Independen B t-hitung Sign

Indeks Kesehatan (X1) -14.380 -0.599 0.592Indeks Pendidikan (X2) 2.814 4.507 0.020Indeks Pengeluaran (X3) 2.443 0.995 0.393

Konstanta 32.689

f-hitung 75.858

Adjusted R2 0.974

R Square 0.987Data diolah SPSS 20

Y = 0+ 1ln 1+ 2ln 2+ 3ln 3+μY= 32.689+ (-14.380) X1 + 2.814 X2 + 2.443 X3 + μ

Berdasarkan persamaan regresi berganda seperti diatas,

selanjutnya dapat diinterprestasikan sebagai berikut:

a) Nilai koefisien 0 sebesar 32.689 berarti apabila variabel indeks

kesehatan (X1), indeks pendidikan (X2), dan indeks Pengeluaran

Per Kapita (X3) sama dengan nol maka pertumbuhan ekonomi

(Y) sebesar 32.689.

b) Nilai koefisien 1 sebesar -14.380. Artinya setiap peningkatan

indeks kesehatan sebesar 1 % akan mengakibatkan peningkatan

pertumbuhan ekonomi sebesar 14.38% dengan asumsi variabel

lainnya konstan atau tetap. Koefisien bernilai negatif artinya

Page 73: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

53

terjadi hubungan negatif antara indeks kesehatan dengan

pertumbuhan ekonomi.

c) Nilai koefisien 2 2.814. Artinya setiap peningkatan indeks

pendidikan sebesar 1%, maka mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi sebesar 2.814%. Koefisien bernilai positif artinya terjadi

hubungan positif antara indeks pendidikan dengan pertumbuhan

ekonomi.

d) Nilai koefisien 3 sebesar 2.443. Artinya setiap peningkatan

indeks pengeluaran per kapita sebesar 1 % maka akan

mengakibatkan peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar

2.44%. Koefisien yang bernilai positif artinya terjadi hubungan

positif antara indeks pengeluaran per kapita dengan

pertumbuhan ekonomi.

2. Koefisien Determinasi Berganda (R2)

Untuk mengetahui konstribusi koefisien regresi antara variabel

bebas dengan variabel terikat maka digunakan koefisien determinasi

(R²). Apabila nilai koefisien determinasi mendekati 1 maka pengaruh

dari variabel bebas terhadap variabel terikat adalah kuat, apabila (R²)

adalah 0 maka tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap

variabel terikat.

Berdasarkan tabel 4.6 dari hasil analisis diketahui bahwa nilai

koefisien (R2) sesuai dengan kriteria pengujian R2 = 0.987 yang

artinya bahwa 98.7% menunjukkan besarnya persentase variasi

output (X1) indeks kesehatan, (X2) indeks pendidikan, (X3)

pengeluaran per kapita mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan

Page 74: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

54

ekonomi. Data tersebut juga menunjukkan bahwa variabel bebas

mampu menjelaskan persentase sumbangan terhadap pertumbuhan

ekonomi sebesar 98.7%, sedangkan sisanya 1.3% perubahan

besarnya laju pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh faktor lain

diluar model peneltian ini.

Adjusted R square adalah nilai R square yang telah disesuaiakan,

nilai ini selalu lebih kecil dari R square dan angka ini bisa bernilai

negatif, kelemahan mendasar dari determinasi adalah bias terhadap

jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model, setiap

tambahan satu variabel independen maka R square akan meningkat

tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen atau tidak. Oleh karena itu, banyak

peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R square

pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak sama

dengan R square nilai adjusted R square dapat naik atau turun jika

suatu variabel independen ditambah ke dalam model (Ghozali, 2009).

Berdasarkan data tersebut diatas nilai adjusted R square yaitu 0,974

atau 97.4% maka dapat dikatakan bahwa variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen karena nilai adjusted R

square mendekati 1.

3. Uji Hipotesis

a. Uji F Statistika

Untuk mengetahui adanya pengaruh (X1) indeks kesehatan,

(X2) indeks pendidikan, (X3) pengeluaran per kapita terhadap

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Gowa secara bersama–sama

Page 75: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

55

digunakan alat analisis yaitu uji F (Ftest). Kriteria pengambilan

keputusan dalam uji F ini yaitu apabila nilai probabilitas Fhitung ≥

0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, dengan kata lain bahwa

secara bersama–sama variabel (X1) indeks kesehatan, (X2) indeks

pendidikan , (X3) indeks pengeluaran per kapita tidak berpengaruh

terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Gowa (Y).

Sebaliknya, apabila nilai probabilitas ℎ <0,05 maka H0 ditolak

dan Ha diterima, yang berarti bahwa secara bersama-sama variabel

(X1) indeks kesehatan, (X2) indeks pendidikan, (X3) indeks

pengeluaran per kapita berpengaruh terhadap pertumbuhan

ekonomi di Kabupaten Gowa (Y).

Tabel 4.7 Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression .029 3 .010 75.858 .003b

Residual .000 3 .000

Total .029 6

a. Dependent Variabel: Pertumbuhan Ekonomi

b. Predictors: (Constant), Indeks Pengeluaran Per Kapita (X3), Indeks Pendidikan (X2), Indeks

Kesehatan (X1)Data diolah SPSS 20

Dari hasil regresi diperoleh F sebesar 75.858 dengan

signifikan sebesar 0.003 artinya bahwa analisis ini signifikan

dengan tingkat signifikansi kurang dari 5% maka H0 ditolak dan

Ha diterima. Dengan kata lain secara bersama-sama variabel

indeks kesehatan (X1), indeks pendidikan (X2), indeks

pengeluaran per kapita (X3) berpengaruh terhadap pertumbuhan

ekonomi di Kabupaten Gowa (Y).

Page 76: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

56

b. Uji Parsial T

Uji t dalam analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui

tingkat signifikansi pengaruh secara parsial antara variabel bebas

biaya operasional (X1), indeks kesehatan (X2), indeks pendidikan

(X3) indeks pengeluaran per kapita terhadap pertumbuhan Ekonomi

di Kabupaten Gowa (Y). Kriteria pengujian untuk uji t antara lain:

bila nilai probabilitas thitung <0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima

berarti ada pengaruh signifikasi antar variabel bebas terhadap

variabel terikat; dan bila nilai probabilitas thitung >0,05 maka H0

diterima dan Ha ditolak sehingga tidak ada pengaruh yang

signifikan antar masing-masing variabel bebas terhadap variabel

terikat.

1) Pengaruh Indeks Kesehatan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Di Kab Gowa.

Berdasarkan tabel 4.6 nilai signifikasi untuk variabel

indeks kesehatan (X1) adalah 0.592 dinyatakan lebih besar dari

taraf α : 0,05 (0,592>0,05) hal ini ditunjukkan juga dengan niai

ℎ : -0.599 dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

variabel indeks kesehatan (X1) tidak berpengaruh positif dan

tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Gowa.

Page 77: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

57

2) Pengaruh Indeks Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Di Kabupaten Gowa.

Berdasarkan tabel 4.6 nilai sifgnifikasi untuk variabel

indeks pendidikan (x2) adalah 0.020 dinyatakan lebih kecil dari

nilai signifikasi α : 0.05 (0.020 < 0.05) hal ini ditunjukkan

dengan nilai ℎ : 4.507 sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel indeks pendidikan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Gowa, dengan

demikian penelitian ini menolak ℎ0 dan menerima ℎ .

3) Pengaruh Indeks Pengeluaran Per Kapita Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Gowa.

Berdasarkan tabel 4.6 nilai signifikan untuk variabel

pengeluaran per kapita atau paritras daya beli (X3) adalah

0.393 dinyatakan lebih besar dari taraf signifikan α : 0,05 (0,393

> 0,05) dengan nilai ℎ adalah sebesar 0.995 dari hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel indeks pengeluaran

per kapita (X3) tidak pengaruh positif dan signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gowa. Dengan demikian

dalam penelitian ini menolak ℎ dan menerima ℎ0.

4. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik (classical assumptions) adalah uji statistik untuk

mengukur sejauh mana sebuah model regresi dapat disebut sebagai

model yang baik. Model regresi disebut sebagai model yang baik jika

model tersebut memenuhi asumsi-asumsi klasik yaitu multikolineralitas,

autokorelasi, heteroskedastisitas, dan normalitas. Proses pengujian

Page 78: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

58

asumsi klasik menggunakan SPSS dilakukan bersamaan dengan proses

uji regresi sehingga langkah-langkah manggunakan langkah kerja yang

sama dengan uji regresi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki

distribusi data normal atau mendekati normal. Salah satu metode

untuk mengetahui normalitas adalah dengan menggunakan metode

analisis grafik. Baik dengan melihat grafik secara histogram ataupun

dengan melihat secara Normal Probability Plot. Normalitas data

dapat dilihat dari penyebaran dua (titik) pada sumbu diagonal pada

grafik normal P-Plot atau dengan melihat histogram dari rasidualnya

sebagaimana dengan yang terlihat pada gambar berikut:

Data diolah SPSS 20

Gambar 4.3 Grafik Histogram

Page 79: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

59

Dari gambar 4.3 diatas terlihat bahwa pola distribusi

mendekati normal, karena data mengikuti arah garis grafik

histogramnya.

Data diolah SPSS 20

Gambar 4.4 Grafik Normal P.Plot

Dari gambar 4.4 Normal Probability Plot diatas menujukkan bahwa

data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

dan menujukkan pola distribusi normal, sehingga dapat disimpulkan

bahwa asumsi normalitas telah terpenuhi.

b. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Model yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi antara yang tinggi diantara variabel

bebas. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang

tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai toleransi

rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF= 1/Tolerance) dan

Page 80: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

60

menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cotuff yang umum

dipakai adalah tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 5.

Berdasarkan pada aturan Variance Inflation Factor (VIF) dan

tolerance, maka apabila VIF melebihi angka 5 atau tolerance kurang dari

0,5 maka dinyatakan terjadi gejalah multikolinearitas. Sebaliknya apabila

nilai VIF kurang dari 5 atau tolerance lebih dari 0,10 maka dinyatakan

tidak terjadi gejala multikolinearitas.

Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

BStd. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 32.689 42.217 .774 .495

Indeks Kesehatan (X1)

-14.380 24.015 -.150 -.599 .592 .069 14.494

Indeks Pendidikan (X2)

2.814 .624 .969 4.507 .020 .094 10.665

Indeks Pengeluaran Per Kapita (X3)

2.443 2.455 .182 .995 .393 .130 7.721

Data diolah SPSS 20

Berdasarkan tabel 4.8, maka dapat diketahui nilai VIF untuk

masing-masing variabel kesehatan dan variabel pendidikan niali VIFnya >

10 yang artinya terjadi multikorelasi. Sedangkan variabel pengeluaran per

kapita nilai VIFnya < 10 ini artinya tidak terjadi multikorelasi.

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi dapat diartikan sebagai korelasi antara anggota-

anggota dari serangkaian observasi yang berderetan waktu. Uji

Page 81: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

61

autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan

asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi antara residual satu

pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Pengujian ini

menggunakan Durbin Watson dan hasil uji autokorelasi untuk penelitian

ini dapat dilihat pada tabel uji Durbin Watson berikut ini:

Tabel 4.9 Uji Autokorelasi

Model RR

Square

Adjusted R

SquareDurbin-Watson

1 .993a .987 .974 1.942

Data diolah SPSS 20

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Durbin Waston

menunjukkan nilai 2.345 maka dapat disimpulkan bahwa koefisien bebas

dari gangguan autokorelasi.

d. Uji Heteroksedastisitas

Tujuan pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari satu pengamatan

ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika

varian berbeda disebut Heteroksedastisitas. Adapun hasil pengujian

penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 82: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

62

Data diolah SPSS 20Gambar 4.5 Uji Heterokedastisitas

Dari grafik Scatterplot tersebut, terlihat titik–titik menyebar secara

acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar

baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak

terjadi heretoskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi

layak dipakai untuk memprediksi pengaruh variabel berdasarkan

masukan variabel independennya.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kesehatan,

pendidikan dan pengeluaran per kapita terhadap pertumbuhan ekonomi di

Kabupaten Gowa. Hasil penelitian ini dapat dilihat dari uji F dan uji t serta

koefisien regresi dari masing-masing variabel.

Hasil regresi secara parsial melalui uji t dari variabel bebas yaitu indeks

kesehatan (X1) pada analisis data menunjukkan tidak berpengaruh nyata

atau signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, indeks pendidikan (X2)

menunjukkan hasil signifikan dan mempunyai pengaruh positif terhadap

pertumbuhan ekonomi, sedangkan variabel pengeluaran per kapita (X3)

Page 83: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

63

berpengaruh tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten

Gowa. Hal ini dibuktikan dari hasil uji t dan nilai koefisien regresi dari

masing-masing variabel bebas tersebut.

1. Pengaruh Indeks Kesehatan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di

Kabupaten Gowa.

Hasil penelitian menemukan bahwa indeks kesehatan tidak

berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Pengaruh indeks kesehatan tampaknya tidak berpengaruh nyata

terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Gowa.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh (Muhlisani, 2017) hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa

dengan demikian ada pengaruh indeks kesehatan, terhadap

Pertumbuhan Ekonomi di Sulawesi Selatan.

Sedangkan penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh (Syam, 2014) hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa dengan

demikian tidak ada pengaruh indeks kesehatan, terhadap Pertumbuhan

Ekonomi di Sulawesi Selatan.

2. Pengaruh Indeks Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di

Kabupaten Gowa.

Hasil Penelitian menemukan bahwa indeks pendidikan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Pengaruh indeks pendidikan tampaknya berpengaruh nyata terhadap

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Gowa.

Page 84: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

64

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Lilya,

2014) bahwa hasil penelitian ini menyatakan pendidikan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali.

Hasil Penelitia ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Yunita (2012) tngkat pembangunan manusia yang tinggi sangat

menentukan kemampuan penduduk dalam menyerap dan mengelola

sumber-sumber pertumbuhan ekonomi, baik kaitannya dengan teknologi

maupun terhadap kelembagaan sebagai sarana penting untuk mencapai

pertumbuhan ekonomi. Pembangunan manusia merupakan perwujudan

tujuan jangka panjang dari suatu masyarakat dan meletakkan

pembangunan di sekeliling manusia, bukan manusia disekeliling

pembangunan.

3. Pengaruh Pengeluaran Per Kapita Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di

Kabupaten Gowa.

Hasil penelitian ini menujukkan tidak berpengaruh dan signifikan

dikatakan tidak signifikan karena pengeluaran per kapita di Kabupaten

Gowa tidak berpengaruh secara langsung, hal ini berarti bahwa jika

tingkat pengeluaran per kapita masyarakat meningkat maka akan

meningkatkan pertumbuhan ekonomi tetapi mungkin memerlukan waktu

yang lama.

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Fatmawati dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Komponen

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Terhadap Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) di Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2006-2015,

Page 85: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

65

hasil penelitian ini menyatakan bahwa variabel pengeluaran per kapita

berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap PDRB Sulawesi

Selatan.

Penelitian ini sejalan dengan Yunita (2012), bahwa pengeluaran per

kapita merupakan salah satu capaian pembangunan manusia dalam

mewujudkan kehidupan yang layak terkait dengan konsumsi riil per

kapita. Kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan

pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya konsumsi per kapita sebagai

pendekatan pendapatan yang mewakili pencapaian pembangunan untuk

hidup layak. Tingkat kesejahteraan dikatakan meningkat jika terjadi

peningkatan konsumsi riil per kapita, yaitu peningkatan nominal

pengeluaran rumah tangga lebih tinggi dari tingkat inflasi pada periode

yang sama. Hal ini bermakna bahwa jika tingkat kesejahteraan

masyarakat meningkat, maka secara makro akan meningkatkan PDRB,

yang tentunya berdampak pula pada pertumbuhan ekonomi. (Yunita,

2012).

Page 86: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

66

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian serta hasil

analisis yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Indeks Kesehatan dalam hal ini yang dihitung dengan simbol Angka

Harapan Hidup (AHH) mempunyai hasil dengan perhitungan

statistika menjelaskan bahwa variabel angka harapan hidup tidak

berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Gowa.

Dengan taraf perhitungan sebesar 0,992.

2. Variabel indeks pendidikan dengan kategori Rata-rata Lama Sekolah

(RLS) dengan hasil perhitungan statisstika sebesar 0,66 yang artinya

variabel ini berpengaruh secara statistika terhadap pertumbuhan

ekonomi Kabupaten Gowa.

3. Sedangkan variabel indeks pengeluaran per kapita dengan

perhitungan statistika sebesar 0,701 yang artinya variabel ini tidak

berpengaruh secara langsung terhadap pertumbuhan ekonomi di

Kabupaten Gowa.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, maka saran yang

dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah:

1. Angka harapan hidup (AHH) adalah rata-rata perkiraan banyak tahun

sejak lahir, AHH mencerminkan derajat kesehatan masyarakat,

angka harapan hidup dihitung menggunakan metode tidak langsung

indirect estimation. Angka harapan hidup di Kabupaten Gowa yang

Page 87: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

67

cukup menurun kiranya tetap mendapat perhatian dari pemerintah

dengan cara meningkatkan derajat kesehatan baik melalui perbaikan

fasilitas, sarana dan prasarana kesehatan bagi masyarakat.

2. Kualitas sumber daya manusia pada kualitas pendidikan artinya

semakin tinggi jenjang pendidikan yang berhasil dilalui, semakin baik

sumber daya manusia yang ada di daerah tersebut, derajat

pendidikan masyarakat Kabupaten Gowa masih perlu ditingkatkan

khususnya pada tinggat SLTA sederajat ke jenjang S1 ke atas, faktor

yang memepengaruhi masyarakat Kabupaten Gowa kurang

melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena lapangan

pekerjaan yang mereka tekuni yaitu umunya pada bidang pertanian

sehingga mereka kurang memeperhatiakn pendidikan, mereka

menganggap bahwa mereka tidak perlu berpendidikan tinggi karean

dengan keadaan pekerjaan yang mereka tekuni, sehingga disinilah

perlu peranan pemerintah untuk mengubah sudut pandang atau

pardigma masyarakat tentang pendidikan, dan lebih meningkatkan

kesadaran msyarakat akan pentingnya mempunyai pendidikan yang

tinggi.

3. Konsumsi per kapita di tahun terakhir berdasarkan data yang

diambil cukup ,mengalami peningkatan menggambarkan bahwa

semakin membaiknya kemampuan masyarakat untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu pemerintah tetap harus

memberikan perhatian terhadap masyarakat agar konsumsi per

kapita bisa lebih meningkat tahun berikutnya dan tentunya agar

Page 88: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

68

menambah atau meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada masa

yang akan datang.

Page 89: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

69

Page 90: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

68

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Gowa. 2011. Gowa Dalam Angka 2011. Gowa.(https://gowakab.bps.go.id/publication/download, diakses 21 April 2019).

Badan Pusat Statistik Kabupaten Gowa. 2017. Indeks Pembangunan Manusia2017. Gowa. (https://gowakab.bps.go.id/publication/download, diakses 15 April 2019).

Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan. 2011. Laju PertumbuhanEkonomi. Sulawesi Selatan.

Bhakti, Muhammad. Indeks Pembangunan Manusia Indonesia.Jurnal. 2008.Universitas Islam Indonesia.

Domar, evyes. 1952. A Theoretical Analysis of Economic Growth. AER

Fatmawati. 2017. Pengaruh Komponen Indeks Pembangunan Manusia TerhadapProduk Domestic Regional Bruto Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2006-2015. Makassar. Universitas Hasanuddin.

Faturrohmin, Rahmawati. Pengaruh PDRB, Harapan Hidup dan Melek Hurufterhadap Tingkat Kemiskinan (Studi Kasus 35 Kabupaten/Kota di JawaTengah). Skripsi: Program Sarjana Jurusan Ilmu Ekonomi dan StudiPembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah,Jakarta. 2011.

Harrod, Roy. 1939. The Economic Journal. An Essay in Dynamic Theory. 49(193):14-33.

Irmayanti. Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia terhadap PertumbuhanEkonomi di Kabupaten Polewali Mandar. Skripsi:Program Sarjana

JurusanIlmu Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin, Makassar. 2017.

Jhingan, M.L. 2000. Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan. Jakarta: Grafindo Persada.

Lilya, Nyoman. Pengaruh Komponen Indeks Pembangunan Manusia terhadapPertumbuhan Provinsi Bali. Jurnal: Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Udayana. 2014.

Page 91: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

69

Mahrany, Yunita. Pengaruh Indikator Komposit Indeks Pembangunan ManusiaTerhadap Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan. Jurnal. 2012.

Muhlisani, Nadiah. Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia terhadapPertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Enrekang. Skripsi: Program Sarjana Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Alauddin, Makassar. 2017.

Ramirez, A.,G. Ranis dan Stewart, Economics Growth and Human Capital. QEHWorking Paper No. 18, 1998.

Sabar, Wardihan. 2013. Determinan Pertumbuhan Ekonomi. Analisis determinanyang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Enrekang tahun 2012. Vol 3, No 1, (https://ojs.unm.ac.id/JEEP/article/view/4160/, diakses 20 April 2019).

Samarta, T. 2014. Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia, PertumbuhanEkonomi , dan Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008-2012. Yogyakarta. Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. (https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/10152/SKRIPSI%20Sylvia%20Yasmin%20Supraba.pdf?sequence=1&isAllowed=y/,diakses 20 April 2019)

Sukirno, Sadon. Pengantar Teori Makro Dan Mikro Ekonomi. Jakarta : BimaGrafika.H.A 423. 2000.

Syam, Fajar Hidayat. Pengaruh Indikator Komposit Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sulawesi Selatan Tahun 2014

Todaro, Machkel P Dan Stephen C Smith . Pembangunan Ekonomi Edisi Ke-9.Terjemahan Oleh Haris Munandar Dan Puji. 2011.

Yunita Mahrany. Pengaruh Indikator Komposit Indeks Pembangunan ManusiaTerhadap pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan. Jurnal: SarjanaFakultas ekonomidan Bisnis Universitas Hasanuddin, Makassar. 2012.

Page 92: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

70

Page 93: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 94: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

OLAHAN DATA EXCEL VARIABEL X1, X2, X3 DAN Y

TahunINDEKS

KESEHATAN (X1)

INDEKS PENDIDIKAN

(X2)

INDEKS PENGELUARAN

(X3)PDRB HARGA KONSTAN

2011

76,53 54,01

64,66

766.451.316.000.000,00

2012

76,57 54,40

64,88

828.911.315.000.000,00

2013

76,58 56,31

65,01

907.000.215.000.000,00

2014

76,59 57,87

65,22

972.016.964.000.000,00

2015

76,74 59,53

65,45

1.038.021.868.000.000,00

2016

76,80 61,26

65,94

1.116.602.195.000.000,00

2017

76,85 62,02

66,95

1.197.135.893.000.000,00

Data diolah SPSS 20

OLAHAN DATA EXCEL X1,X2, X3, DAN Y SETELAH DI LOGARITMA

Tahun Indeks Kesehatan

Indeks Pendidikan

Indeks Pengeluaran

PerkapitaPDRB

2011 1,883831713 1,732474177 1,8106357 14,884484572012 1,884058647 1,7355989 1,812110841 14,918508072013 1,884115362 1,750585527 1,812980166 14,957607392014 1,88417207 1,762453482 1,814380794 14,987673842015 1,885021795 1,774735883 1,815909651 15,01620652016 1,88536122 1,787176992 1,819148943 15,047898482017 1,885643872 1,792531762 1,825750581 15,07814345

Page 95: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

Hasil Uji Normalitas

Data diolah SPSS 20

Page 96: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

Hasil Uji Multikolineritas

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

BStd. Error

Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 32.689 42.217 .774 .495

Indeks Kesehatan (X1)

-14.380 24.015 -.150 -.599 .592 .069 14.494

Indeks Pendidikan (X2)

2.814 .624 .969 4.507 .020 .094 10.665

Indeks Pengeluaran Per Kapita (X3)

2.443 2.455 .182 .995 .393 .130 7.721

Data diolah SPSS 20

Hasil Uji Autokolerasi

Model R R SquareAdjusted R

SquareDurbin-Watson

1 .993a .987 .974 1.942

Data diolah SPSS 20

Uji Simultan (Uji F)

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression .029 3 .010 75.858 .003b

Residual .000 3 .000

Total .029 6

Data diolah SPSS 20

Page 97: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

Hasil Analisis Regresi

Variable Independen B t-hitung Sign

Indeks Kesehatan (X1) -14.380 -0.599 0.592Indeks Pendidikan (X2) 2.814 4.507 0.020Indeks Pengeluaran (X3) 2.443 0.995 0.393

Konstanta 32.689

f-hitung 75.858

Adjusted R2 0.974

R Square 0.987Data diolah SPSS 20

Uji Heterokedastisitas

Data diolah SPSS 20

Page 98: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

Grafik Histogram

Data diolah SPSS 20

Page 99: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN ...

BIOGRAFI PENULIS

Bella Meisy Bhuana Sari lahir di Makassar pada tanggal 16 Mei

1997 sebagai anak pertama dari pasangan Bapak Soedjarnoto

dan Ibu Mukminah. Peneliti sekarang bertempat tinggal di

Kompleks TNI-AU Panaikang, Kota Makassar. Penulis telah

menempuh pendidikan sebagai berikut, penulis masuk di SD

Negeri Panaikang III Makassar dan lulus tahun 2009, kemudian

melanjutkan ke SMP Negeri 23 Makassar dan lulus pada tahun 2012, setelah lulus

dari SMP kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan tingkat lanjut SMA Negeri 05

Makassar dan lulus pada tahun 2015, pada tahun yang sama penulis melanjutkan

pendidikan ke tingkat perguruan tinggi pada jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar program strata

satu sampai sekarang. Sebagai tugas akhir, maka penulis menulis sebuah skripsi

yang berjudul “Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi di Kabupaten Gowa Tahun 2011-2017”.