PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI...

88
PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI Disusun Oleh: Fauzan Fikri 135020101111066 Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Transcript of PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI...

Page 1: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA)

TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI

JAWA TIMUR

SKRIPSI

Disusun Oleh:

Fauzan Fikri

135020101111066

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi

JURUSAN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

i

Page 3: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

ii

Page 4: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

iii

Page 5: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

iv

RIWAYAT HIDUP

Nama : Fauzan Fikri

Tempat, tanggal lahir : Indramayu, 23 Februari 1995

NIM : 135020101111066

Jurusan : S1 Ilmu Ekonomi

Konsentrasi : Ekonomi Sumber Daya

Alamat : Jl. Sukra Desa Tegal Taman

Kabupaten Indramayu

Riwayat Pendidikan:

1. SD Tegal Taman I Indramayu (2007 - 2010)

2. SMP islam As-syafi’iyah Sukabumi (2007 - 2010)

3. SMA Daar Elqolam Tangerang (2010 - 2013)

4. S1 Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

(2013 - 2017)

Pengalaman Organisasi dan Kepanitiaan:

1. Sebagai Staff Divisi Marketing dalam acara Eco Care Tahun 2014

2. Sebagai Staff Divisi Humas dalam acara E-jouney Tahun 2014

3. Sebagai Staff Divisi Humas dalam acara Ecolympics Tahun 2015

Pengalaman Kerja:

1. Petugas inventarisasi aset pada dinas pendidikan Kabupaten Blitar Tahun 2016

2. Sales Agent Prudential insurance pada Tahun 2016

Page 6: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

v

MOTTO

“Hidup adalah kegelapan, jika tanpa hasrat dan keinginan. Semua hasrat dan

keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan. Pengetahuan adalah hampa,

jika tidak diikuti dengan pelajaran. Setiap pelajaran akan sia-sia, jika tidak disertai

dengan cinta”

(Khalil Gibran)

“It’s fine to celebrate success, but it is more important to heed the lessons of failure”

(Bill Gates)

Page 7: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan ridho-Nya serta tidak lupa shalawat serta salam kepada junjungan kita

Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAWA TIMUR”. Penyusunan skripsi ini

ditujukan untuk melengkapi persyaratan dalam mencapai derajat Sarajana Ekonomi

pada Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya.

Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis mengalami beberapa

hambatan dan kesulitan. Namun dengan adanya doa, dukungan, dan bantuan dari

beberapa pihak, maka penulis mampu melewati itu semua dan menyelesaikan

penulisan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT atas rahmat dan nikmat yang telah diberikan kepada penulis

selama hidup di dunia ini.

2. Bapak Prof. Chandra Fajri Ananda, SE., MSc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas

Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya Malang.

3. Bapak Dwi Budi Santoso, SE., MS., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Ilmu

Ekonomi Fakultas Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya Malang.

4. Bapak Devanto S. Pratomo, SE., M.Si., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing

yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan, memberi

motivasi, dan dorongan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga

selesai.

5. Seluruh dosen pengajar Ilmu Ekonomi yang telah memberikan ilmu yang

Page 8: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

vii

bermanfaat bagi penulis.

6. Keluarga tercinta yang telah begitu tulus memberikan semangat, dorongan,

dan doa bagi penulis.

7. Segenap teman-teman jurusan Ilmu Ekonomi 2013 dan seluruh pihak yang

telah membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang

tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini,

baik dalam teknik penyajian materi maupun pembahasan. Oleh karena itu kritik dan

saran yang bersifat membangun sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat

bagi penulis pada khususnya dan semua pihak pada umumnya. Amiin.

Malang, 13 Agustus 2017

Penulis

Page 9: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN .................................................................................. iii

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... iv

MOTTO .......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xi

ABSTRAKSI ................................................................................................... xii

BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 13

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 13

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 13

1.5 Sistematika Penelitian ………………………………………………. 14

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 16

2.1 Pembangunan Ekonomi dan Petumbuhan Ekonomi ................. 16

2.2 Teori Pertumbuhan Ekonomi ..................................................... 19

2.2.1 Teori Pertumbuhan Harrod-Domar .................................... 20

2.2.2 Teori Pertumbuhan Neoklasik Solow-Swan ....................... 20

2.2.3 Teori Pertumbuhan Endogen ............................................ 21

2.3 Konsep Modal Manusia ............................................................. 24

2.4 Peranan Pendidikan dan Kesehatan Dalam Pembangunan

Ekonomi ................................................................................... 26

2.5 Angkatan Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi .............................. 26

2.6 Penelitian Terdahulu .................................................................. 27

2.7 Kerangka Pikir ........................................................................... 29

2.8 Hipotesis .................................................................................... 31

BAB III : METODE PENELITIAN ................................................................... 32

3.1 Desain Penelitian ....................................................................... 32

3.2 Definisi Operasional Penelitian ................................................... 32

3.3 Jenis Penelitian .......................................................................... 33

3.4 Lokasi Penelitian ....................................................................... 34

3.5 Jenis dan Sumber Data .............................................................. 34

3.6 Metode Pengumpulan Data ........................................................ 35

3.7 Metode Analisis Data Penelitian ................................................. 35

3.8 Uji Model .................................................................................... 36

3.8.1 Estimasi Model Regresi .................................................... 37

Page 10: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

ix

3.8.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................... 40

3.9 Uji Statistik ................................................................................. 41

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 43

4.1 Gambaran Umum Objek Provinsi Jawa Timur ............................ 43

4.2 Deskripsi Data ............................................................................ 46

4.2.1 Deskripsi Pertumbuhan Ekonomi ...................................... 46

4.2.2 Deskripsi Tingkat Pendidikan ........................................... 48

4.2.3 Deskripsi Tingkat Kesehatan ............................................ 50

4.2.4 Deskripsi Angkatan Kerja ................................................. 51

4.3 Pemilihan Model dan Metode Estimasi ....................................... 53

4.3.1 Uji Signifikasi F (Chow Test) ............................................. 53

4.3.2 Hausman Test .................................................................. 54

4.4. Hasil Uji Asumsi Klasik .............................................................. 55

4.4.1 Uji Normalitas ................................................................... 55

4.4.2 Uji Multikolinearitas............................................................ 56

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas ..................................................... 57

4.5 Hasil dan Pembahasan .............................................................. 57

4.5.1 Koefisien Determinasi (R2) ............................................... 61

4.5.2 Uji Simultan/ Uji Statistik F ................................................. 61

4.5.3 Uji Parsial/ Uji Statistik t .................................................... 61

4.5.4 Hubungan Tingkat Pendidikan Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi ........................................................................... 62

4.5.5 Hubungan Tingkat Kesehatan Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi ........................................................................... 64

4.5.6 Hubungan Angkatan Kerja Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi ........................................................................... 65

4.5.7 Variabel Paling Dominan Pengaruhnya Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi ..................................................... 67

BAB V : PENUTUP ....................................................................................... 68

5.1 Kesimpulan ................................................................................ 68

5.2 Saran ......................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 70

LAMPIRAN .................................................................................................... 73

Page 11: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Laju Peningkatan PDB (Milyar Rupiah) dan Laju Pertumbuhan

Ekonomi Indonesia (Persen) Atas Dasar Harga Konstan Tahun

2007-2014 ......................................................................................... 2

Tabel 1.2 Laju Pertumbuhan PDRB Jawa Timur Triwulan Menurut Sektor

Ekonomi Tahun 2013 (Persen) .......................................................... 5

Tabel 1.3 Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Indeks Pembangunan Manusia

di Pulau Jawa Tahun 2012-2015 (Persen) ....................................... 7

Tabel 4.1 Hasil Pemilihan Model Regresi Chow Tests ..................................... 54

Tabel 4.2 Hasil Pemilihan Model Regresi Hausman Tests ............................... 55

Tabel 4.3 Hasil Uji Asumsi Normalitas Residual Regresi (Jarque-Berra) ……… 56

Tabel 4.4 Hasil Uji Asumsi Multikolinearitas Menggunakan Nilai VIF ………...... 56

Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 57

Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Panel Fixed Effect Model ...................................... 58

Tabel 4.7 Tabel Nilai Individual Effect (Ci) Pada Fixed

Effect Model ...................................................................................... 60

Page 12: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

xi

` DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Timur dan Nasional

Tahun 2009-2014 (Persen) ........................................................ 4

Gambar 1.2 Rata-rata Lama Sekolah Jawa Timur Tahun

2012-2015 (Persen) ................................................................... 9

Gambar 1.3 Jumlah Rumah Sakit Khusus di Jawa Timur Tahun

2010-2013 ................................................................................ 10

Gambar 1.4 Pertumbuhan Jumlah Penduduk dan Angkatan Kerja

Jawa Timur Tahun 2011-2014 ................................................. 12

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis .................................................... 30

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Timur ........................................................ 44

Gambar 4.2 Total Pertumbuhan PDRB Menurut Kabupaten/Kota Provinsi

Jawa Timur Tahun 2011-2015 (Persen) ................................... 47

Gambar 4.3 Perkembangan Rata-rata Lama Sekolah Menurut

Kabupaten/ Kota Provinsi Jawa Timut Tahun

2011 -2015 (Persen) ................................................................ 49

Gambar 4.4 Perkembangan Angka Harapan Hidup Menurut Kabupaten/

Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2015 ............................ 50

Gambar 4.5 Perkembangan Jumlah Angkatan Kerja Lulusan

Diploma/S1 Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur

Tahun 2011- 2015 (Ribu Orang) .............................................. 52

Page 13: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

xii

PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAWA TIMUR

Fauzan Fikri

Devanto Shasta Pratomo, SE., M.Si., Ph.D.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang

Email: [email protected]

ABSTRAK

Setiap Negara atau wilayah harus melaksanakan pembangunan dalam rangka

terciptanya suatu kehidupan mendatang yang lebih baik untuk kesejahteraan

masyarakatnya. Perekonomian suatu wilayah dapat dipengaruhi oleh anugerah

ekonomis yang dimiliki, mencakup sumber daya alam, jumlah penduduk, human

capital, modal fisik, teknologi dan infrastruktur. Sekarang ini semakin disadari bahwa

tidak hanya modal fisik yang dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi tetapi juga

diperlukan modal manusia (human capital).

Modal manusia sangat dipengaruhi oleh permasalahan pendidikan dan

kesehatan. Hal ini dikarenakan pendidikan dan kesehatan memberikan kontribusi

kepada pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan keterampilan dan kemampuan

produksi dari angkatan kerja.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana besaran pengaruh

Human Capital (Modal Manusia) terhadap perekonomian di Provinsi Jawa Timur.

Dalam penelitian ini, Jawa Timur dipilih sebagai obyek penelitian dikarenakan Provinsi

tersebut memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih unggul dibandingkan dengan

pertumbuhan ekonomi beberapa Provinsi lainnya pada tahun tertentu di Pulau Jawa.

Kemudian, Jawa Timur juga sempat berulang kali mengungguli pertumbuhan ekonomi

nasional.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif

deskriptif dengan data sekunder gabungan 29 kabupaten dan 9 kota pada periode

tahun 2011-2015. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa human capital yang terdiri dari tingkat pendidikan,

kesehatan dan juga angkatan kerja lulusan diploma/S1 berpengaruh signifikan dan

positif terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Faktor yang memiliki pengaruh

paling dominan terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur adalah tingkat

pendidikan

Kata kunci: Human Capital, Tingkat Pendidikan, Tingkat Kesehatan, Angkatan Kerja

Lulusan Diploma/S1, Pertumbuhan Ekonomi.

Page 14: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

xiii

THE INFLUENCE OF HUMAN CAPITAL ON THE ECONOMIC GROWTH OF EAST

JAVA PROVINCE

Fauzan Fikri

Devanto Shasta Pratomo, SE., M.Si., Ph.D.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang

Email: [email protected]

ABSTRACT

Every country or region must implement development in order to create a life

better future for their people welfare. Economy a territory can be influenced by grace

economical owned, includes natural resources, population, human capital, physical

capital, technology and infrastructure. Now it is getting realize that not only physical

capital required in economic development but also required human capital.

Human capital is influenced by education and health problems. This is because

education and health contributed to economic growth by increasing the skill and

production capacity of the work force.

This research was intended to understand the extent of the influence human

capital on the economy in east java. In this research, east java chosen as an object

research because the province having economic growth superior compared with

economic growth several provinces another at of a given year in java. Then, east java

also had repeatedly to surpass the national economic growth.

Methods used in research is quantitative methods descriptive secondary data

combined with 29 districts and 9 city in the period 2011-2015.The analysis used is the

panel regression analysis. This research result indicates that human capital consisting

of education level, health and also labor force diploma graduates/an undergraduate

degree significant and positive on economic growth east java. Factors that have

influence most dominant on economic growth east java is levels of education

Keywords: human capital, the level of education, the level of health, labor force

diploma graduates/an undergraduate degree, economic growth.

Page 15: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap negara harus melaksanakan pembangunan dalam rangka terciptanya

suatu kehidupan mendatang yang lebih baik untuk kesejahteraan masyarakatnya.

Tidak terkecuali Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang memiliki

pertumbuhan ekonomi cukup tinggi seiring dengan perubahan dan perkembangan

struktur ekonominya. Dengan pertumbuhan ekonomi tersebut diharapkan mampu

melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan serta memberikan kesejahteraan

bagi masyarakat dan lingkungan hidup. Menurut Todaro (2004) pembangunan secara

tradisional diartikan sebagai kapasitas dari perekonomian nasional dalam

menciptakan dan mempertahankan kenaikan Pendapatan Nasional Bruto atau Produk

Domestik Bruto (PDB) dalam setiap tahun. Akan tetapi, pada kenyataannya

pertumbuhan ekonomi yang hanya dinilai dari pengeluaran masyarakat baik untuk

pengeluaran investasi, pengeluaran pemerintah, dan aktivitas ekonomi swasta hanya

berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

peningkatan kualitas serta pemerataan di bidang ekonomi, sosial dan budaya.

Kemajuan sebuah perekonomian dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi

negara atau daerah tersebut. Menurut Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi

suatu negara atau daerah dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor internal dan

eksternal. Faktor internal meliputi ketersediaan sumber daya alam, kualitas sumber

daya manusia, modal dan kewirausahaan. Faktor eksternal meliputi keadaan

Page 16: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

2

perekonomian internal serta eksternal yang terkait sektor riil maupun moneter.

Indonesia memiliki perkembangan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup

fluktuatif. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4.8 persen pada tahun 2007

dan mengalami perlambatan pada tahun 2008 dan 2009, masing-masing sebesar 4.5

persen dan 3.2 persen. Kemudian pada tahun 2010 sempat mengalami penguatan

sebesar 4.9 persen dan pada tahun-tahun berikutnya terus mengalami perlambatan

hingga mencapai 3.6 persen pada tahun 2014. Hal ini dibuktikan oleh tabel di bawah

ini yang menjelaskan tentang laju peningkatan PDB dan laju pertumbuhan ekonomi

Indonesia pada tahun 2007 sampai 2014.

Tabel 1.1 Laju Peningkatan PDB (Milyar Rupiah) dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (Persen) Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2007-2014

Tahun PDB (Milyar Rupiah) Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)

2007 1.964.327 4.8

2008 2.082.456 4.5

2009 2.178.850 3.2

2010 2.314.459 4.9

2011 2.464.566 4.7

2012 2.618.932 4.6

2013 2.769.053 4.1

2014 2.909.181 3.6

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2015

Page 17: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

3

Berdasarkan tabel di atas secara umum kondisi ekonomi Indonesia terbilang

cukup fluktuatif. Laju peningkatan PDB Indonesia setiap tahunnya cenderung cukup

stabil. Hal ini terlihat dari jumlah PDB Indonesia pada tahun 2007 sebesar 1.964.327

milyar rupiah semakin meningkat setiap tahunnya hingga mencapai 2.909.181 milyar

rupiah pada tahun 2014. Namun hal ini tidak sejalan dengan laju pertumbuhan

ekonomi Indonesia yang berfluktuatif dan cenderung melambat setiap tahunnya.

Terlihat laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2007 sebesar 4,8 persen melambat

hingga 3,6 persen pada tahun 2014.

Menurut Kotler (1997) (dalam Situmorang, 2007) menyatakan bahwa

perekonomian suatu bangsa dipengaruhi oleh anugerah ekonomis yang dimiliki

bangsa mencakup sumber daya alam, jumlah penduduk, human capital, modal fisik,

teknologi dan infrastruktur. Tjiptoherijanto (dalam Situmorang, 2007) menyatakan

modal dasar yang digunakan untuk menjelaskan PDB dalam bentuk fungsi produksi

dimana output PDB merupakan fungsi dari dua input utama yaitu tenaga kerja dan

modal. Sekarang ini semakin disadari bahwa tidak hanya modal fisik yang dibutuhkan

dalam pembangunan ekonomi tetapi juga diperlukan modal manusia (human capital).

Pendidikan dan kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan

ekonomi.

Todaro dan Smith (2006) menyatakan bahwa modal manusia sangat

dipengaruhi oleh permasalahan pendidikan dan kesehatan. Hal ini dikarenakan

pendidikan dan kesehatan memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi

melalui peningkatan keterampilan dan kemampuan produksi dari angkatan kerja.

Pendidikan dan kesehatan disamping berkaitan erat dengan pembangunan ekonomi

juga memiliki hubungan yang erat di antara keduanya. Di satu sisi, modal kesehatan

yang lebih baik dapat meningkatkan pengembalian investasi yang dicurahkan untuk

Page 18: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

4

pendidikan, karena kesehatan merupakan faktor penting agar seseorang bisa hadir di

sekolah. Di sisi lain, modal pendidikan yang lebih baik dapat meningkatkan

pengembalian atas investasi dalam kesehatan, karena banyak program kesehatan

bergantung pada keterampilan dasar yang dipelajari di sekolah, termasuk kesehatan

pribadi dan sanitasi, juga melek huruf dan melek angka.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana besaran pengaruh

Human Capital (Modal Manusia) terhadap perekonomian di Provinsi Jawa Timur.

Dalam penelitian ini, Jawa Timur dipilih sebagai obyek penelitian dikarenakan Provinsi

tersebut memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih unggul dibandingkan dengan

pertumbuhan ekonomi beberapa Provinsi lainnya pada tahun tertentu di Pulau Jawa.

Kemudian, Jawa Timur juga sempat berulang kali mengungguli pertumbuhan ekonomi

nasional. Hal tersebut dibuktikan oleh gambar di bawah ini.

Gambar 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Timur dan Nasional Tahun 2009-2014 (persen)

Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur, 2015

5.01

6.68

5.66

6.64

6.08 5.86

3.2

4.9 4.7 4.64.1

3.6

0

1

2

3

4

5

6

7

8

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Jawa timur (%) Nasional (%)

Page 19: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

5

Dari data di atas terlihat bahwa pada tahun 2009 perekonomian Jawa Timur

mampu tumbuh 5.01 persen, kemudian pada tahun 2010, 2011 dan 2012 masing-

masing tumbuh sebesar 6.68 persen, 5.66 persen, 6.64 persen, namun pada tahun

2013 mengalami perlambatan menjadi 6.08 persen dan perlambatan pertumbuhan ini

terus terjadi sampai tahun 2014 hingga menjadi 5.86 persen. Namun, pertumbuhan

ekonomi Jawa Timur berdasarkan data di atas selama kurun waktu tersebut, beberapa

kali lebih cepat dari rata-rata nasional dan membuatnya mampu mengungguli

pertumbuhan ekonomi nasional, walaupun terus mengalami perlambatan dari tahun

2009 sampai tahun 2014.

Tabel 1.2 Laju Pertumbuhan PDRB Jawa Timur Triwulanan Menurut Sektor Ekonomi Tahun 2013 (Persen)

No. Sektor TRIWULAN Total

I II III IV

I. Pertanian 1.42 1.42 1.92 1.65 1.59

II. Pertambangan Dan Penggalian 2.91 2.34 4.72 3.19 3.30

III. Industri Pengolahan 5.16 6.62 5.36 5.25 5.59

IV. Listrik, Gas Dan Air Bersih 5.61 4.60 4.63 4.16 4.74

V. Konstruksi 8.26 10.53 8.46 8.99 9.08

VI. Perdagangan , Hotel Dan Restoran 9.38 8.92 8.52 7.72 8.61

VII. Pengangkutan Dan Komunikasi 10.98 10.04 10.70 10.06 10.43

VIII. Keuangan, Persewaan Dan Jasa

Perusahaan

8.49 8.24 7.39 6.70 7.68

IX. Jasa – Jasa 5.68 5.72 4.95 4.98 5.32

Sumber: Data Diolah BPS Provinsi Jawa Timur, 2014

Page 20: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

6

Melalui sumber daya yang dimiliki, Jawa Timur memiliki trend pertumbuhan

ekonomi yang cenderung fluktuatif. Berdasarkan data pertumbuhan PDRB Jawa

Timur triwulanan menurut sektor ekonomi pada tahun 2013 terlihat bahwa fluktuasi

pertumbuhan ekonomi terjadi pada triwulan pertama hingga triwulan keempat. Hal ini

diperkuat pada tabel 1.2 Di atas.

Menurut data di atas laju pertumbuhan PDRB menurut sektor ekonomi pada

triwulan pertama mencapai 6.57 persen, lalu pada triwulan kedua meningkat menjadi

6.90 persen, sedangkan pada triwulan ketiga hanya mencapai 6.51 persen.

Kemudian, pada triwulan keempat pertumbuhan ekonomi Jawa Timur terus

mengalami perlambatan hingga mencapai 6.21 persen lebih rendah dibandingkan

triwulan-triwulan sebelumnya.

Laju pertumbuhanan ekonomi Jawa Timur tertinggi terdapat pada sektor

pengangkutan dan komunikasi dengan total laju pertumbuhan pada tahun 2013

sebesar 10.43 persen. Sedangkan sektor pertanian mengalami laju pertumbuhan

terendah dengan total pertumbuhan pada tahun 2013 hanya sebesar 1.59 persen.

Data tersebut mengindikasikan bahwa ada kecenderungan perubahan struktur

ekonomi Jawa Timur dari sektor agraris menuju sektor yang lebih modern. Hal

tersebut memungkinkan terjadinya pengalihan tenaga kerja dari sektor tradisional

menuju sektor yang memerlukan perubahan teknologi. Oleh sebab itu,

pengembangan sumber daya manusia menjadi faktor penting untuk melaksanakan

perubahan teknologi dan mengikuti alur perubahan struktural ekonomi di Jawa Timur.

Provinsi Jawa Timur pada tahun tertentu, memiliki pertumbuhan ekonomi yang

lebih unggul dibandingankan dengan pertumbuhan ekonomi beberapa Provinsi lain di

Jawa. Namun, pada beberapa tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Jawa Timur terus

mengalami perlambatan. Kemudian, dari sisi modal manusianya Provinsi Jawa Timur

Page 21: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

7

juga memiliki Indeks Pembagunan Manusia (IPM) yang cenderung stabil dan positif.

Tapi laju pertumbuhan IPM yang dimiliki Jawa Timur terbilang terendah diantara

provinsi lainnya, hal ini akan digambarkan pada Tabel 1.3. Selain pertumbuhan

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai acuan kesejahteraan wilayah, IPM

merupakan suatu indikator yang mencakup beberapa kualitas hidup manusia, yaitu

pendidikan, kesehatan, dan daya beli. Oleh sebab itu, dua variabel tersebut dapat

mewakili perekonomian dan human capital di Jawa Timur. Tabel 1.3 berikut

menggambarkan perbandingan laju pertumbuhan ekonomi dan IPM Provinsi Jawa

Timur terhadap provinsi lain di Jawa dari tahun 2012 sampai tahun 2015.

Tabel 1.3 Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Indeks Pembangunan Manusia di Pulau Jawa Tahun 2012-2015 (Persen)

Sumber: Data Diolah BPS Indonesia, 2016

Provinsi

Laju Pertumbuhan Ekonomi

Indeks Pembangunan Manusia

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

DKI Jakarta

6.53

6.07

5.91

6.48

77.53

78.08

78.39

78.99

Jawa Barat

6.5

6.33

5.09

5.23

67.32

68.25

68.8

69.5

Jawa Tengah

5.34

5.11

5.27

6.1

67.21

68.02

68.78

69.49

Yogyakarta

5.37

5.47

5.17

5.56

76.15

76.44

76.81

77.59

Jawa Timur

6.64

6.08

5.86

5.44

66.74

67.55

68.14

68.95

Banten

6.83

6.67

5.51

4.84

68.92

69.47

69.89

70.27

Page 22: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

8

Laju pertumbuhan ekonomi Jawa Timur cenderung menurun setiap tahunnya,

walaupun pada tahun 2012 pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sebesar 6.64 persen

sempat mengungguli beberapa provinsi, kecuali Banten. Beberapa provinsi yang

sempat diungguli oleh Jawa Timur antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,

dan Yogyakarta. Perlambatan laju pertumbuhan ekonomi Jawa Timur terjadi pada

tahun 2013 sebesar 6.08 persen hingga mencapai 5.44 persen pada tahun 2015.

Laju pertumbuhan ekonomi Jawa timur yang cenderung melambat setiap

tahunnya yaitu dari tahun 2012 sampai 2015, hal ini tidak sejalan dengan laju

pertumbuhan IPM Jawa Timur yang cenderung terus meningkat. Pada tahun 2012 laju

pertumbuhan IPM Jawa Timur sebesar 66.74 persen terus mengalami peningkatan

menjadi sebesar 68.95 persen pada tahun 2015. Namun, laju pertumbuhan IPM Jawa

Timur yang cenderung positif setiap tahunnya tersebut, masih terbilang paling rendah

di Jawa apabila dibandingkan dengan laju pertumbuhan IPM provinsi lainnya, seperti

DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Banten.

Perkembangan sumber daya manusia dapat juga diamati melalui tingkat

pendidikan penduduk. Seiring dengan perkembangan sektor modern di Jawa Timur,

optimalisasi kualitas dan kuantitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan, salah

satunya melalui pendidikan. Untuk melihat kualitas penduduk dalam hal mengenyam

pendidikan salah satunya bisa melalui rata-rata lama sekolah. Pada gambar 1.2

berikut menjelaskan rata-rata lama sekolah penduduk Jawa Timur pada tahun 2011

hingga tahun 2015.

Page 23: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

9

Gambar 1.2 Rata-rata Lama Sekolah Jawa Timur Tahun 2011-2015 (Tahun)

Sumber: Data Diolah BPS Jawa Timur, 2016

Berdasarkan data di atas, rata-rata lama sekolah di Jawa Timur mengalami

peningkatan setiap tahunnya. Pada 2011 rata-rata lama sekolah sebesar 7.36 tahun

meningkat hingga sebesar 7.71 tahun pada 2015. Data tersebut mengindikasikan

adanya peningkatan pada kualitas penduduk Jawa Timur dalam mengenyam

pendidikan. Hal tersebut dikarenakan penduduk Jawa Timur mulai menyadari

pentingnya sebuah pendidikan dalam membangun modal manusia yang lebih baik

bagi keluarga pada khususnya dan Jawa Timur pada umumnya.

Sementara itu, salah satu bentuk perkembangan sumber daya manusia

lainnya adalah pembangunan sarana dan prasarana dalam bidang kesehatan.

Perbaikan kesehatan masyarakat dapat ditinjau dari ketersediaan sarana dan

prasarana kesehatan yang dijelaskan pada gambar 1.3 berikut ini.

7.36

7.45

7.53

7.61

7.71

7.1

7.2

7.3

7.4

7.5

7.6

7.7

7.8

2011 2012 2013 2014 2015

Rerata Lama Sekolah

Page 24: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

10

Gambar 1.3 Jumlah Rumah Sakit Khusus di Jawa Timur 2010-2013

Sumber: Data Diolah BPS Provinsi Jawa Timur, 2014

Gambar 1.3 di atas menjelaskan bahwa terjadi peningkatan pada

pembangunan fasilitas kesehatan baik milik pemerintah maupun swasta. Namun,

fasilitas kesehatan berupa rumah sakit khusus yang disediakan oleh swasta jauh lebih

banyak dibandingkan dengan sarana dan prasarana kesehatan yang disediakan oleh

pemerintah. Pada tahun 2013 rumah sakit khusus milik pemerintah hanya sebanyak

11 unit, berbanding terbalik dengan milik swasta sebanyak 96 unit. Hal tersebut

mengindikasikan bahwa akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan belum dapat

dinikmati oleh konsumen secara merata akibat barang yang dihasilkan swasta

cenderung bersifat pengecualian (excludable) dan bersaing (rivalry) dalam

penggunaannya dibandingkan dengan barang yang dihasilkan oleh pemerintah. Hal

tersebut sesuai dengan pernyataan Mangkoesoebroto (1993) bahwa barang swasta

merupakan barang yang dihasilkan oleh sistem pasar. Mekanisme pasar tanpa

8 10 10 11

85

9397 96

2010 2011 2012 2013

Pemerintah Swasta

Page 25: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

11

adanya campur tangan pemerintah dapat menyebabkan alokasi barang-barang yang

efisien di antara para konsumen, tetapi tidak dapat memecahkan masalah distribusi

barang yang dianggap adil sehingga pemerintah harus campur tangan dalam

menangani masalah distribusi.

Faktor lain yang menjadi penentu pertumbuhan ekonomi adalah jumlah dan

kualitas angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja pada suatu daerah dapat terbentuk

menjadi besar jika suatu daerah memiliki jumlah penduduk yang besar juga.

Pertumbuhan penduduk yang besar ini cenderung akan memengaruhi pertumbuhan

ekonomi wilayah tersebut. Pertumbuhan ekonomi tersebut akan menjadi lambat

apabila jumlah angkatan kerja tidak dapat terserap dengan baik ke dalam lapangan

pekerjaan. Dalam hal ini, Jawa Timur memiliki pertumbuhan jumlah angkatan kerja

yang cenderung fluktuatif disamping peningkatan jumlah penduduknya. Hal ini

dijelaskan melalui gambar 1.4.

Dari gambar 1.4 di bawah terlihat bahwa pertumbuhan jumlah angkatan kerja

Jawa Timur cenderung fluktuatif. Pada tahun 2011 jumlah angkatan kerja sebesar

19.652.562.00 mengalami peningkatan sampai tahun 2013 sebesar 20.432.453.00,

namun pada tahun 2014 jumlah angkatan kerja mengalami penurunan sebesar

20.149.998.00. Sedangkan untuk pertumbuhan jumlah penduduk Jawa Timur terlihat

lebih stabil dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah angkatan kerjanya. Pada tahun

2011 pertumbuhan jumlah penduduk sebesar 37.840.657.00 mengalami peningkatan

menjadi sebesar 38.610.202.00 pada tahun 2014.

Page 26: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

12

Gambar 1.4 Pertumbuhan Jumlah Penduduk dan Angkatan Kerja Jawa Timur Tahun 2011-2014

Sumber: Data Diolah BPS Jawa Timur, 2015

Berdasarkan hasil penjelasan sebelumnya perkembangan laju IPM Jawa

Timur tidak sejalan dengan perkembangan laju pertumbuhan ekonomi. Dimana

perkembangan laju IPM Jawa Timur terendah di Jawa. Namun sebaliknya laju

pertumbuhan ekonomi yang dimiliki oleh Jawa Timur pada kasus tertentu mampu

mengungguli beberapa Provinsi di Jawa, bahkan sempat beberapa kali mengungguli

laju pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu dari kasus yang terjadi tersebut,

penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui besaran pengaruh pendidikan,

kesehatan dan angkatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa

Timur. maka dari itu penelitian ini diberi judul “Pengaruh Human Capital (Modal

Manusia) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Timur”.

19,652,562.00 20,238,054.00 20,432,453.00 20,149,998.00

37,840,657.00 38,106,590.00 38,363,195.00 38,610,202.00

2011 2012 2013 2014

JAWA TIMUR

Jumlah Angkatan Kerja Jumlah Penduduk

Page 27: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

13

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan dalam latar belakang penelitian, maka yang menjadi

permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh variabel pendidikan, kesehatan dan angkatan kerja

terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur?

2. Variabel apakah yang paling dominan pengaruhnya terhadap pertumbuhan

ekonomi di Jawa Timur?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dalam

pelaksanaan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel pendidikan, kesehatan dan

angkatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.

2. Untuk mengetahui variabel apakah yang paling dominan pengaruhnya

terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis:

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu kontribusi

akademis dalam upaya mengidentifikasi pembangunan regional Jawa Timur.

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk persiapan di

dunia kerja. Selain itu juga sebaga sarana berpikir kritis mengenai fenomena

ekonomi di masyarakat sehingga dapat menemukan jalan keluar dari suatu

permasalahan.

Page 28: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

14

2. Manfaat Praktis:

Sebagai bahan informasi atau media yang memberikan masukan dan dapat

digunakan sebagai dasar pertimbangan bagi pemerntah Provinsi Jawa Timur,

serta pemerintah daerah secara umum dalam upaya peningkatan

pembangunan, merencanakan pembangunan, menentukan arah tujuan

pembangunan, menentukan kebijakan pembangunan dalam kegiatan

ekonomi di Provinsi Jawa Timur. Selain itu juga dapat digunakan peneliti lain

sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Merupakan pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang dari

penelitian, rumusan masalah tentang pengaruh modal manusia terhadap

perekonomian di Provinsi Jawa Timur, tujuan dan manfaat penelitian, serta

sistematika penelitian.

BAB II Tinjauan Pustaka

Menyajikan landasan teori yang menjadi dasar dan berhubungan dengan

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, kerangka pemikiran, serta

hipotesis penelitian.

BAB III Metode Penelitian

Bagian ini memaparkan tentang definisi operasional variabel, jenis dan sumber

data, metode pengumpulan data, dan metode analisis yang digunakan untuk

mencapai tujuan penelitian.

Page 29: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

15

BAB IV Hasil dan Pembahasan

Bagian ini menjelaskan tentang deskripsi umum objek penelitian, analisis

metode penelitian, serta pembahasan tentang pengaruh modal manusia terhadap

perekonomian Jawa Timur.

BAB V Penutup

Bagian ini berisi kesimpulan dan saran yang diambil dari penelitian yang telah

dilakukan.

Page 30: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi

Djojohadikusumo (1987) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi bertumpu

pada proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi

masyarakat. Sedangkan pembangunan ekonomi mengandung pengertian yang lebih

luas dan mencakup perubahan pada tata susunan ekonomi masyarakat secara

menyeluruh. Pembangunan merupakan proses transformasi yang dalam perjalanan

waktu ditandai dengan perubahan struktural yakni perubahan pada landasan kegiatan

ekonomi maupun pada kerangka susunan ekonomi masyarakat yang bersangkutan.

Adapun menurut Todaro (2003), pembangunan di semua negara memiliki tiga

sasaran yang ingin dicapai, yaitu:

1. Meningkatkan persediaan dan memperluas pembagian atau pemerataan

bahan pokok yang dibutuhkan untuk bisa hidup, seperti makanan, perumahan,

kesehatan dan perlindungan.

2. Meningkatkan taraf hidup, termasuk menambah dan mempertinggi

penghasilan, penyediaan lapangan kerja yang memadai, pendidikan yang

lebih baik dan memperhatikan nilai-nilai budaya dan kemanusiaan. Semua itu

bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan materi semata, tetapi juga untuk

meningkatkan kesadaran akan harga diri, baik individu maupun bangsa.

3. Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial bagi semua individu dan

nasional dengan cara membebaskan mereka dari sikap-sikap budak dan

Page 31: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

17

ketergantungan, tidak hanya dalam hubungannya dengan orang lain dan

negara-negara lain, tetapi juga sumber-sumber kebodohan dan penderitaan

manusia.

Menurut Sukirno (2000) (dalam Prida, 2001), alat untuk mengukur

keberhasilan perekonomian suatu wilayah adalah pertumbuhan ekonomi wilayah itu

sendiri. Perekonomian wilayah akan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun

dikarenakan adanya penambahan pada faktor produksi. Selain faktor produksi, jumlah

angkatan kerja yang bekerja juga akan meningkat dari tahun ke tahun sehingga

apabila dimanfaatkan dengan maksimal maka akan meningkatkan pertumbuhan

ekonomi. Kemudian ada beberapa alat pengukur dalam pertumbuhan ekonomi, yaitu:

1. Produk Domestik Bruto (PDB)

Produk Domestik Bruto/Produk Domestik Regional Bruto apabila ditingkat

nasional adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu

perekonomian dalam satu tahun dan dinyatakan dalam harga pasar.

2. Produk Domestik Bruto Per Kapita

Produk Domestik Bruto per kapita dapat digunakan sebagai alat ukur

pertumbuhan yang lebih baik dalam mencerminkan kesejahteraan penduduk.

Adapun Menurut Samuelson (2004), ada empat roda atau faktor yang dapat

memengaruhi pertumbuhan ekonomi, antara lain:

a. Sumberdaya Manusia

Input tenaga kerja terdiri dari kuantitas tenaga kerja dan keterampilan

angkatan kerja. Para ekonom meyakini bahwa kualitas tenaga kerja yang

berupa keterampilan, pengetahuan, dan disiplin angkatan kerja merupakan

unsur terpenting dalam pertumbuhan ekonomi. Tanpa adanya tenaga kerja

Page 32: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

18

yang terampil dan terlatih, barang-barang modal yang tersedia tidak akan

dapat digunakan secara efektif.

Peningkatan tersedianya jumlah tenaga kerja bagi proses produksi itu

dapat terlihat baik dari jumlah tenaga kerja dalam arti orang ataupun dalam

jumlah hari kerja orang (mandays) maupun jam kerja orang (manhours). Dapat

saja terjadi jumlah orang yang bekerja tetap tetapi jumlah hari kerja orang atau

jam kerja orangnya bertambah. Untuk itu perlu diketahui bahwa tersedianya

jam kerja dalam proses produksi itu dipengaruhi oleh kemauan dan

kemampuan untuk bekerja. Teori ekonomi telah menemukan bahwa kemauan

seseorang untuk bekerja lebih banyak dipengaruhi oleh tingkat upah yang

tersedia. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat upah, semakin tinggi

kemauan seseorang untuk bekerja. Sementara itu, kemampuan bekerja

seseorang dipengaruhi oleh kesehatan, kecakapan, keterampilan, dan

keahliannya. Lebih jauh lagi, tingkat kecakapan, keterampilan, dan keahlian

seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan baik formal maupun non-formal

seperti latihan-latihan kerja.

b. Sumberdaya Alam

Beberapa hal yang dapat dikategorikan sebagai sumberdaya alam ini

diantaranya tanah yang baik untuk ditanami, minyak dan gas, hutan, air, serta

bahan-bahan mineral. Beberapa negara telah mengalami pertumbuhan

terutama berdasarkan landasan sumberdaya yang sangat besar dengan

output besar dalam bidang pertanian, perikanan, dan kehutanan. Namun,

pemilikan sumberdaya alam bukan merupakan keharusan bagi keberhasilan

ekonomi dunia modern. Ada pula negara-negara maju yang meraih

kemakmuran pada sektor industri. Hal ini dikarenakan adanya pemusatan

Page 33: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

19

perhatian pada sektor-sektor yang lebih bergantung pada tenaga kerja dan

modal.

c. Pembentukan Modal

Akumulasi modal selalu menghendaki pengorbanan konsumsi pada

saat ini selama beberapa tahun. Negara-negara yang tumbuh pesat

cenderung berinvestasi sangat besar dalam barang modal baru. Pada negara-

negara dengan pertumbuhan paling pesat, 10-20 persen output akan masuk

dalam pembentukan modal bersih.

d. Perubahan Teknologi dan Inovasi

Kemajuan teknologi telah menjadi unsur vital keempat dari

pertumbuhan standar hidup yang pesat. Dewasa ini, terjadi ledakan-ledakan

teknologi baru, khususnya dalam informasi, komputasi, komunikasi, dan sains

kehidupan. Perubahan teknologi menunjukkan perubahan proses produksi

atau pengenalan produk dan jasa baru. Pentingnya peningkatan standar hidup

membuat para ekonom sejak lama mempertimbangkan cara mendorong

kemajuan teknologi. Semakin lama semakin jelas bahwa perubahan teknologi

bukan hanya sekedar prosedur mekanis untuk menemukan produk dan proses

yang lebih baik. Sebaliknya, inovasi yang cepat memerlukan pemupukan

semangat kewirausahaan.

2.2 Teori Pertumbuhan Ekonomi

Ada beberapa model pertumbuhan ekonomi yang berkembang hingga saat ini,

antara lain: Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik, Teori Pertumbuhan Neo Klasik,

Model Pertumbuhan Interegional, Teori Pertumbuhan Keynesian, Teori Pertumbuhan

Kuznet, Teori Basis Ekonomi, Teori Penyebab Kausatif, dan lain-lain. Pada penelitian

Page 34: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

20

ini penulis menggunkan Teori Pertumbuhan Neoklasik sebagai dasar acuan dan

tinjauan teoritis.

2.2.1 Teori Pertumbuhan Harrod-Domar

Teori Harrod-Domar merupakan perluasan dari analisis Keynes mengenai

kegiatan ekonomi secara nasional dan masalah tenaga kerja. Analisis Keynes

dianggap kurang lengkap karena tidak membicarakan masalah-masalah ekonomi

jangka panjang. Harrod-Domar menganalisis syarat-syarat yang diperlukan agar

perekonomian bisa tumbuh dan berkembang dalam jangka panjang (Steady Growth).

Teori Harrod-Domar menyebutkan bahwa investasi merupakan kunci dalam

pertumbuhan ekonomi. Investasi berpengaruh terhadap permintaan agregat melalui

penciptaan pendapatan dan penawaran agregat melalui peningkatan kapasitas

produksi. Analisis Harrod-Domar menggunakan asumsi-asumsi berikut: (i) barang

modal telah mencapai kapasitas penuh, (ii) tabungan adalah proporsional dengan

pendapatan nasional, (iii) rasio modal-produksi (capital-output ratio) nilainya tetap,

dan (iv) perekonomian terdiri dari dua sektor.

2.2.2 Teori Pertumbuhan Neoklasik Solow-Swan

Model pertumbuhan Solow merupakan pilar yang sangat memberi kontribusi

terhadap teori pertumbuhan neoklasik. Model ini, pada intinya merupakan

pengembangan dari formulasi Harrord-Domar dengan menambahkan faktor kedua,

yakni tenaga kerja, serta memperkenalkan variable independen ketiga, yakni

teknologi, ke dalam persamaan pertumbuhan (growth equation). Berbeda dari model

Harrord Domar yang mengasumsikan skala hasil tetap (constant return to scale)

dengan koefisien baku, model pertumbuhan neoklasik Solow berpegang pada konsep

skala hasil yang terus berkurang (diminishing returns) dari input tenaga kerja dan

Page 35: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

21

modal jika keduanya dianalisis secara terpisah. Jika keduanya dianalisis secara

bersamaan atau sekaligus, Solow juga memakai asumsi skala hasil tetap tersebut.

Kemajuan teknologi ditetapkan sebagai faktor residu untuk menjelaskan pertumbuhan

ekonomi dalam jangka panjang, dan tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi itu

sendiri oleh Solow maupun para teorisi lainnya diasumsikan bersifat eksogen atau

tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain (Todaro dan Smith, 2006).

Barro dan Martin (1995) menerangkan model Solow-Swan secara lebih

spesifik. Model pertumbuhan Solow-Swan merupakan bentuk dari fungsi produksi

Cobb Douglas dengan asumsi bahwa tingkat tabungan (saving rate) bersifat konstan,

S (.) =S>0 dan modal terdepresiasi pada tingkat bunga yang konstan, δ. Dalam model

Solow-Swan, variabel teknologi dianggap sebagai residual.

2.2.3 Teori Pertumbuhan Endogen

Teori pertumbuhan endogen muncul pada masa pertengahan 1980an oleh

Romer. Romer memunculkan teori pertumbuhan endogen sebagai dampak dari

ketidakpuasan pertumbuhan jangka panjang secara eksogen. Ketidakpuasan

tersebut memunculkan beberapa model pertumbuhan yang menjadikan determinan

pertumbuhan sebagai variabel endogen ke dalam model. Faktor-faktor penentu dari

pertumbuhan jangka panjang ke dalam model menjadikan pertumbuhan tersebut

dikenal sebagai pertumbuhan endogen (endogenous growth) (Barro dan Martin,

1995).

Menurut Barro dan Martin (1995) (dalam Saputri, 2014) perbedaan utama

model Solow dan model pertumbuhan endogen terletak pada perlakuan mereka

terhadap faktor teknologi. Dalam model Solow, kemajuan teknologi dianggap sebagai

sesuatu yang bersifat eksogen, sedangkan dalam model pertumbuhan baru, faktor

Page 36: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

22

teknologi diperlakukan sebagai sesuatu yang bersifat endogen. Fungsi produksi versi

model pertumbuhan baru, tingkat output bergantung pada tingkat stok capital (K),

jumlah tenaga kerja(L) dan juga pada tingkat teknologi atau produktivitas(A). Dalam

model pertumbuhan baru, tingkat kemajuan teknologi atau produktivitas tidak lagi

dianggap sebagai faktor yang bersifat eksogen, akan tetapi diasumsikan sebagai

faktor yang bersifat endogen, yang bergantung pada pertumbuhan kapital.

Pertumbuhan ouput tidak terlepas dari produktivitas tenaga kerja. Efektivitas

produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki oleh tenaga

kerja tersebut untuk menghasilkan teknologi. Teknologi sudah menjadi alasan yang

cukup masuk akal untuk menghasilkan produk atau output lebih banyak. Bahkan,

kemungkinan untuk menghasilkan output lebih besar saat ini dari jumlah modal dan

tenaga kerja tertentu dapat terealisasi dengan adanya teknologi. Materi ini lebih

menekankan A sebagai endogenous model daripada menetapkannya sebagai faktor

tertentu atau given sesuai model Cobb-Douglas.

Romer (2001) mengungkapkan bahwa di dalam model formal, akan muncul

pandangan mekanis dari produksi teknologi baru. Secara spesifik, fungsi produksi

konvensional seperti tenaga kerja, modal, dan teknologi dikombinasikan untuk

menghasilkan pengembangan teknologi dengan cara tertentu. Hal tersebut bukan

merupakan deskripsi secara lengkap tentang kemajuan teknologi. Akan tetapi, lebih

banyak sumber daya untuk diteliti menghasilkan lebih banyak penemuan, yang dimuat

dalam fungsi produksi. Model acak dalam kemajuan teknologi akan memberikan

pandangan secara lebih mendalam. Jika menganalisis akibat dari perubahan faktor-

faktor yang menentukan keberhasilan research and development (R&D), sebuah

paramater pergerakan dalam fungsi produksi pengetahuan dan menguji efek

Page 37: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

23

perubahan dalam parameter tersebut dikenalkan. Model ini berfokus pada faktor-

faktor lain yang menentukan keberhasilan studi tersebut.

Berdasarkan pernyataan di atas, Romer (2001) memodelkan variabel

teknologi, A secara endogen, sehingga teknologi tidak diterapkan sebagai variabel

konstan atau tertentu. Model ini tidak berbeda dari model fungsi produksi yang

dipelajari sebelumnya seperti model Cobb-Douglas dan Solow. Model ini juga

melibatkan empat variabel, yakni tenaga kerja (L), modal (K), teknologi (A) dan output

(Y). Model disusun dalam waktu yang berkelanjutan. Ada dua sektor dalam model

endogen Romer, yaitu (1) sektor produksi barang dimana output dihasilkan dan (2)

sektor R&D dimana tambahan stok pengetahuan dibuat. Pecahan 𝑎𝐿 dari tenaga kerja

digunakan dalam sektor R&D sedangkan 1−𝑎𝐿 digunakan dalam sektor produksi

barang. Sama halnya dengan penggunaan tenaga kerja, 𝑎𝐾 dari stok modal

digunakan dalam sektor R&D sedangkan sisanya digunakan dalam sektor produksi

barang. Baik 𝑎𝐿 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝐾 adalah eksogenus dan konstan. Kedua sektor menggunakan

stok pengetahuan secara penuh, A karena penggunaan gagasan atau sebagian

pengetahuan dalam satu tempat tidak menutup kemungkinan untuk digunakan di

tempat lain.

Romer (2001) mengemukakan bahwa fungsi produksi untuk pengetahuan

tidak diasumsikan mempunyai skala pengembalian konstan untuk modal dan tenaga

kerja. Argumen standar yang harus ada pada pengembalian konstan terkecil adalah

sebuah replikasi: jika input digandakan, input baru harus dapat melakukan apa yang

input lama lakukan secara tepat, sehingga jumlah yang dihasilkan juga ikut

bertambah. Akan tetapi, dalam kasus produksi pengetahuan, meniru input yang sudah

ada secara persis akan menyebabkan penemuan yang sama menjadi dua kali,

Page 38: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

24

sehingga menyebabkan 𝐴 tidak berubah. Dengan demikian, diminishing return pada

R&D sangat mungkin terjadi. Pada saat yang sama, interaksi antar peneliti, biaya

tetap, dan sebagainya dapat menjadi faktor yang cukup penting dalam R&D yang

menggandakan modal dan tenaga kerja lebih dari penambahan output. Kemungkinan

untuk pengembalian yang meningkat (increasing return) juga dapat terjadi.

Studi mengenai sumbangan human capital terhadap pertumbuhan terus

dikembangkan sejalan dengan teori pertumbuhan endogen. Armstrong dan Taylor

(2000) menyatakakn bahwa kualitas SDM menyumbang secara cukup berarti bagi

pertumbuhan atau kira-kira sama dengan sumbangan modal fisik. Model Solow hanya

dapat menerangkan hubungan modal dan angkatan kerja yang bekerja saja, sehingga

ditambahkan lagi variabel mutu modal manusia untuk membantu menjelaskan pola

pertumbuhan ekonomi selain modal dan angkatan kerja yang bekerja.

2.3 Konsep Modal Manusia

Konsep modal manusia (human capital) telah dikenal dalam ilmu ekonomi

lebih dari 40 tahun yang lalu (Schultz 1961; Becker 1975). Bahkan beberapa penelitian

menelusuri kembali ke karya Adam Smith di abad ke-18. Schultz (1961) menekankan

pentingnya konsep modal manusia, dengan menolak kritik bahwa terminologi tersebut

merendahkan martabat manusia dengan menyamakan orang dengan sekumpulan

pengetahuan dan keterampilan, yang berarti hanya memiliki sedikit perbedaan dari

komponen-komponen mesin. Konsep modal manusia sebaliknya secara kuat

menekankan bagaimana seseorang menjadi penting, dalam hal ekonomi yang

berbasis pengetahuan dan persaingan.

Todaro dan Smith (2006) membedakan konsep antara modal manusia dengan

sumber daya manusia. Dimana modal manusia adalah keterampilan, kecakapan, cita-

Page 39: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

25

cita, kesehatan, dan sebagainya yang merupakan hasil pengeluaran atau

pembelanjaan di bidang pendidikan, penyediaan serta pengembangan program

pelatihan kerja, program perawatan dan pemeliharaan kesehatan, dan sebagainya.

Sedangkan sumber daya manusia adalah kuantitas dan kualitas dari angkatan kerja

di sebuah negara.

Modal manusia dapat didefinisikan ke dalam banyak arti, namun secara umum

modal manusia memiliki pengertian pengetahuan, keahlian, kompetensi, dan sifat-

sifat lainnya yang dimiliki manusia yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi

(OECD 1998). Oleh karena itu, modal manusia harus diperlakukan sebagai faktor

produksi yang sejajar dengan modal fisik dan dipisahkan dari tenaga kerja. Kemudian

menurut Adam Smith (dalam Prida, 2011) menyatakan bahwa manusia adalah faktor

utama yang menentukan kemakmuran bangsa-bangsa. Alasannya, alam (tanah) tidak

ada artinya jika tidak ada sumber daya manusia yang pandai mengolahnya sehingga

bermanfaat. Dengan kata lain Human Capital merupakan salah satu faktor penentu

dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi. Tanpa adanya Human Capital yang

berkualitas maka modal fisik tidak akan berarti.

Menurut Kumar (2006) modal manusia sangat berhubungan dengan

keterampilan dan pengetahuan yang terkandung pada manusia yang diperoleh

melalui pendidikan pelatihan dan pengalaman yang akan berguna dalam produksi

barang, jasa dan pengembangan pengetahuan lebih lanjut. Oleh karena itulah maka

kunci utama dari modal manusia adalah pendidikan dilengkapi oleh faktor lain

diantarannya kesehatan, lingkungan kerja, dan faktor lainnya.

Page 40: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

26

2.4 Peranan Pendidikan dan Kesehatan Dalam Pembangunan Ekonomi

Kesehatan dan pendidikan merupakan prasyarat bagi peningkatan

produktivitas. Kesehatan dan pendidikan dapat dilihat sebagai komponen

pertumbuhan dan pembangunan yang vital dan merupakan input fungsi produksi

agregat. Peran gandanya sebagai input maupun output menyebabkan kesehatan dan

pendidikan sangat penting dalam pembangunan ekonomi (Todaro, 2003).

Berdasarkan pengalaman di beberapa negara, Psacharopoulus (1972) (dalam

Todaro, 2000) membuktikan bahwa pendidikan memang memiliki pengaruh yang

positif terhadap promosi pertumbuhan ekonomi. Peningkatan kesehatan, pendidikan

dan nutrisi bukan hanya mampu meningkatkan kapabilitas saja, namun juga

merupakan sarana penting dalam meningkatkan “modal manusia” di masa yang akan

datang. Peningkatan pendidikan secara umum dapat pula memperbesar poduktivitas

dan kemampuan untuk meningkatkan pendapatan (perekonomian) yang lebih tinggi

baik pada saat ini maupun masa yang akan datang.

Disamping itu perbaikan di bidang pendidikan dan kesehatan akan berdampak

pada capaian pembangunan manusia. Hal ini mengingat indikator dalam indeks

pembangunan manusia (IPM) oleh UNDP menempatkan pendidikan dan kesehatan

sebagai indikator utama disamping indikator ekonomi. Pendek kata pembangunan

manusia telah memberikan sumbangan terbesar bagi pencapaian keberlangsungan

pembangunan (Anand dan Sen, 2000).

2.5 Angkatan Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi

Todaro (2006) menyebutkan bahwa pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan

angkatan kerja secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif yang

memacu pertumbuhan ekonomi. Jumlah penduduk yang lebih besar akan menambah

Page 41: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

27

jumlah angkatan kerja. Selanjutnya, jumlah angkatan kerja yang lebih besar berarti

akan menambah tingkat produksi. Sedangkan pertumbuhan penduduk yang lebih

besar mengandung pengertian bahwa ukuran pasar domestiknya menjadi lebih besar.

Pada perkembangnnya, laju pertumbuhan penduduk yang cepat dapat memberikan

dua dampak yaitu dampak positif atau dampak negatif bagi pembangunan ekonomi.

Dampak tersebut tergantung pada kemampuan sistem perekonomian dalam

menyerap dan memanfaatkan pertambahan angkatan kerja.

2.6 Penelitian Terdahulu

Pelaksanaan penelitian terdahulu ini dimaksudkan untuk menggali informasi

tentang ruang penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini. Dengan penelusuran

ini akan dapat dipastikan sisi ruang yang akan diteliti, dengan harapan penelitian ini

tidak tumpang tindih dan tidak terjadi penelitian ulang yang sama dengan penelitian

terdahulu. Penelitian terdahulu yang berhasil dipilih antara lain sebagai berikut:

No Penulis Tema Metode Penelitian Hasil Penelitian

1. Sihombing (2006)

Pengaruh Sumber Daya Manusia Dan Modal Fisik Terhadap PDRB Sumatera Utara

Dimana Y merupakan PDRB Sumatera Utara, X1 merupakan angkatan kerja berpendidikan diploma/S1, dan X2

merupakan pembentukan modal fisik. Penelitian menggunakan data berupa time series tahun 1998 hingga 2004 dengan alat analisis OLS (Ordinary Least Square)

Hasil penelitian yang diperoleh adalah kedua variable yakni angkatan kerja berpendidikan diploma/S1 dan pembentukan modal fisik memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan PDRB di Sumatera Utara

Page 42: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

28

No Penulis Tema Metode Penelitian Hasil Penelitian

2. Duflo (2004)

Pengaruh Jangka Menengah Dari Peningkatan Laju Akumulasi Modal Manusia Di Indonesia

Menggunakan data pembangunan sekolah dan metode yang digunakan 2 SLS

Hasil Penelitian menyimpulkan bahwa laju akumulasi modal manusia di Indonesia yang mengalami peningkatan lebih pesat tidak dapat diimbangi oleh investasi modal fisik.

3. Sitompul (2007)

Analisis Pengaruh Investasi Dan Tenaga Kerja Terhadap PDRB Sumatera Utara

Menggunakan variabel tenaga kerja (TK) Investasi PMDN, Investasi PMA,, kondisi perekonomian (Dummy, Dm), dan PDRB Sumatera Utara. Metode analisis yang digunakan adalah OLS (Ordinary Least Square). Penelitian menggunakan data sekunder berupa data time series dari 1984-2005

Hasil peneltian menyimpulkan bahwa PDRB Sumatera Utara dipengaruhi oleh investasi PMDN, investasi PMA, jumlah tenaga kerja dan kondisi perekonomian yang memiliki pengaruh positif. Semua variabel berpengaruh signifikan kecuali variabel kondisi perekonomian.

4. Sjafii (2009)

Pengaruh Investasi Fisik Dan Investasi Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur 1990-2004

Menggunakan data panel gabungan 29 kabupatn dan 9 kota, Teknik analisis dan pengolahan data menggunakan regresi linier berganda dan Metode estimasi yang digunakan adalah general least square (GLS)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa investasi sumber daya manusia yang dilakukan melaluipengeluaran pemerintah pada pendidikan dan kesehatan secara statistik dan signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

Page 43: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

29

No Penulis Tema Metode Penelitian Hasil Penelitian

5. Fu et al. (2007)

Kontribusi Modal Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Cina

Dengan menggabungkan model Lucas dan Model Input-Output, penelitian tersebut dilakukan dalam dua tahap: pertama dengan menggunakan analisis regresi data panel, output per sektor diregresikan terhadap tenaga kerja, modal fisik, dan modal manusia. Tahap kedua meneliti pengaruh tidak langsung pertumbuhan yang didapatkan dari masing-masing variabel eksogen pada tahap pertama terhadap masing-masing sektor perekonomian menggunakan model input-output

Hasil dari penelitian ini adalah peningkatan modal manusia secara khusus akan meningkatkan output di sektor industry dan akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Sumber: Dari berbagai sumber diolah, 2017

2.7 Kerangka Pikir

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di muka, maka dalam

penelitian ini, pertumbuhan ekonomi sebagai variabel dependen dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu modal manusia yang diukur melalui pendidikan dan kesehatan.

Kemudian, faktor lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu

angkatan kerja, yang mana variabel tersebut merupakan variabel independen. Untuk

mempermudah pemahaman konseptual dalam penelitian ini, maka digambarkan

suatu kerangka pemikiran sebagai berikut.

Page 44: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

30

Pertumbuhan PDRB Atas

Dasar Harga Konstan (Y)

HUMAN CAPITAL PERTUMBUHAN

EKONOMI

PENDIDIKAN

RLS (X1)

KESEHATAN

AHH (X2)

ANGKATAN KERJA

AK Lulusan

Diploma/S1 (X3)

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

Sumber: Data Diolah, 2017

Modal manusia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi yang diukur menggunakan pertumbuhan PDRB atas dasar

harga konstan. Tanpa adanya modal manusia yang baik maka perekonomian tidak

akan tumbuh sesuai dengan apa yang diharapkan. Todaro dan Smith (2006)

menyatakan bahwa modal manusia sangat dipengaruhi oleh permasalahan

pendidikan dan kesehatan. Hal ini dikarenakan pendidikan dan kesehatan

memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan

sumber daya manusia yang baik. kemudian, sumber daya manusia yang baik juga

akan menciptakan angkatan kerja produktif dan pada akhirnya mampu berkontribusi

positif terhadap peningkatan ekonomi. Dalam penelitian ini variabel Rata-rata Lama

Sekolah (RLS) dan Angka Harapan Hidup (AHH) dipilih karena dianggap mampu

mewakili kondisi pendidikan dan kesehatan yang ada.

Page 45: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

31

Jumlah angkatan kerja yang semakin banyak akan menyebabkan

pertambahan jumlah produksi. Untuk meningkatkan kualitas angkatan kerja,

diperlukan pendidikan formal dan non-formal. Pendidikan formal pada umumnya

didapat melalui jenjang pendidikan resmi, yaitu sekolah dan perguruan tinggi.

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka kualitas angkatan kerja

seseorang tersebut akan semakin baik. Tingginya pendidikan yang dimiliki seseorang

akan menyebabkan produktivitas bertambah dan kemudian menyebabkan

pertambahan produksi yang lebih cepat dari pada pertambahan angkatan kerja.

Dalam penelitian ini, variabel angkatan kerja akan diwakili oleh data jumlah angkatan

kerja lulusan diploma/universitas yang terdapat di Jawa Timur.

2.8 Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan yang masih bersifat sementara atas

permasalahan dalam penelitian yang memerlukan pembuktian secara empiris lebih

lanjut. Berdasarkan beberapa kajian empiris yang telah dilakukan pada penelitian-

penelitian terdahulu, maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut:

H1: Diduga variabel pendidikan berpengaruh signifikan dan positif terhadap

pertumbuhan ekonomi wilayah Jawa Timur.

H2: Diduga variabel kesehatan berpengaruh signifikan dan positif terhadap

pertumbuhan ekonomi wilayah Jawa Timur.

H3: Diduga variabel angkatan kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap

pertumbuhan ekonomi wilayah Jawa Timur.

Page 46: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

32

Page 47: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang dilakukan untuk mengetahui

pengaruh Human Capital (Modal Manusia) melalui tingkat pendidikan, kesehatan dan

angkatan kerja terhadap perekonomian di Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini

menggunakan data sekunder yang dihimpun dari publikasi BPS (Badan Pusat

Statistik) tahun 2011 sampai 2015.

3.2 Definisi Operasional penelitian

1. Pertumbuhan Ekonomi (Variabel Dependen)

Untuk melihat kontribusi terhadap kondisi perekonomian, variabel

pertumbuhan ekonomi dilihat dengan menggunakan pendekatan laju

pertumbuhan PDRB. Dalam penelitian ini, data yang digunakan sebagai

ukuran pertumbuhan ekonomi adalah laju pertumbuhan PDRB atas dasar

harga konstan. Laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan dipilih

karena dianggap mampu menjelaskan pertumbuhan nyata ekonomi per kapita

suatu wilayah (BPS Jatim, 2015).

2. Tingkat pendidikan (Variabel Independen)

Tingkat pendidikan penduduk di suatu wilayah akan menunjukkan kualitas

penduduk di wilayah tersebut. Pada penelitian ini tingkat pendidikan akan

diukur dengan data rata-rata lama sekolah (RLS). Rata-rata lama sekolah

Page 48: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

33

sendiri adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk di

seluruh jenjang pendidikan formal yang pernah dijalani (BPS Jatim, 2015).

3. Tingkat Kesehatan (Variabel Independen)

Tingkat kesehatan menunjukan tinggi atau rendahnya kualitas kesehatan

penduduk di wilayah tersebut. Pada penelitian ini tingkat kesehatan akan

diukur dengan data angka harapan hidup (AHH). Angka Harapan Hidup

merupakan perkiraan rata-rata lamanya hidup sejak lahir yang mungkin akan

dicapai oleh sekelompok penduduk. AHH juga digunakan sebagai indikator

untuk menilai derajat kesehatan penduduk, AHH sangat berkaitan erat dengan

pembangunan sosial ekonomi suatu wilayah (BPS Jatim, 2015).

4. Angkatan Kerja (Variabel Independen)

Angkatan kerja menggambarkan penduduk suatu wilayah yang telah

memasuki usia kerja. Sebagai indikator angkatan kerja dalam penelitian ini

digunakan data jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Termasuk

Angkatan Kerja lulusan diploma/universitas di 38 kabupaten/kota Provinsi

Jawa Timur tahun 2011-2015. Pada penelitian ini angkatan kerja akan

diproksikan dengan nilai log angkatan kerja di wilayah Jawa Timur

3.3 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif deskriptif. Adapun menurut (Sugiyono 2011), penelitian kuantitatif adalah

penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-

variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur

statistik, sedangkan menurut (Sukmadinata, 2006) pendekatan kuantitatif adalah

pendekatan penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk

Page 49: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

34

angka-angka dan mengambil jarak antara peneliti dengan objek yang diteliti dengan

menggunakan instrumen-instrumen formal, standar dan bersifat mengukur.

Sedangkan pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan, menjelaskan,

atau manggambarkan data dari pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen. Berdasarkan pada tujuan yang ingin dijawab peneliti yaitu mengetahui

hubungan dan pengaruh antara beberapa variabel dan mendeskripsikan hubungan

dan pengaruh antar variabel tersebut secara statistik maka jenis penelitian kuantitatif

adalah solusi yang tepat untuk digunakan dalam studi penelitian ini.

3.4 Lokasi penelitian

Objek dari penelitian adalah Provinsi Jawa Timur sehingga penelitian ini

dilakukan di Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan data 29 kabupaten dan 9 kota

di Jawa Timur yang diambil dari tahun 2011 hingga 2015, sebagai hasil publikasi dari

sensus Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Berdasarkan beberapa pertimbangan yang telah diambil maka data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data panel yang merupakan gabungan antara

data cross section dari 38 kabupaten/kota dan data deret waktu atau time series tahun

2011-2015 di Jawa Timur. Penelitian ini mengasumsikan bahwa variabel Human

Capital (Modal Manusia) membutuhkan waktu dalam memberikan pengaruh terhadap

variabel pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, penggunaan data panel dengan

gabungan antara data cross section 38 kabupaten/kota dan data time series

merupakan pilihan yang tepat dalam penelitian ini.

Selain itu, data panel memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan data panel

menurut (Gujarati 2009) adalah bersifat tahan terhadap beberapa tipe pelanggaran

Page 50: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

35

asumsi Gauss Markov, yakni heteroskedasitas dan normalitas. Di samping itu, dengan

perlakuan tertentu struktur data seperti ini diharapkan untuk memberikan informasi

yang lebih banyak (high informational content). Suatu aspek yang sangat diinginkan

bagi penelitian empiris yang bernilai tinggi.

Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder. Data sekunder

merupakan data yang diperoleh melalui publikasi dari sumber-sumber lain seperti

instansi, jurnal penelitian, koran, majalah, dan internet, buku, dan berbagai literatur

lain. Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS)

Jawa Timur, jurnal penelitian, tesis dan berbagai publikasi literatur lain yang berkaitan

dengan studi ini.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode dokumentasi, yaitu metode yang bertujuan untuk mendapatkan data terkait

dengan variabel penelitian melalui berbagai sumber literatur dan institusi. Sumber

literatur yang digunakan adalah publikasi data oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa

Timur, jurnal penelitian, tesis, artikel di internet, dan buku. Data sekunder dikumpulkan

melalui dokumentasi dari data-data yang telah dipublikasikan oleh berbagai instansi

dan literatur yang berkaitan dengan studi ini.

3.7 Metode Analisis Data Penelitian

Metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis kuantitatif, yaitu teknik analisis yang dapat digunakan untuk menaksir

parameter. Analisis data dilakukan dengan menguji secara statistik terhadap variabel-

variabel yang telah dikumpulkan. Hasil analisis nantinya diharapkan dapat digunakan

Page 51: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

36

untuk mengetahui besarnya pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel

terikat.

Model ekonometri digunakan pada penelitian ini untuk mengetahui hubungan

timbal-balik antara formulasi teori, pengujian dan estimasi empiris. Dalam teori

ekonometri, Data panel merupakan gabungan antara data cross-section (silang) dan

data time series (deret waktu). Dengan demikian, jumlah data observasi dalam data

panel merupakan hasil kali data observasi time series (t>1) dengan data observasi

cross-section (n>1). Model dasar yang akan digunakan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut.

Y = β0 + β1RLSit + β2AHHit+ β3AKdiploma/s1it + u

Keterangan:

Y = sebagai variabel dependen pertumbuhan PDRB (Produk Domestik

Regional Bruto)

β0, β1, β2, β3 = koefisien

RLS = Rata-rata Lama Sekolah (variabel independen)

AHH = angka harapan hidup (variabel independen)

AKdiploma/s1 = Angkatan Kerja Lulusan Diploma/S1 (variabel independen)

i = kabupaten/kota

t = tahun

u = error term

3.8 Uji Model

Analisis regresi dengan data panel dapat dilakukan dengan tiga metode

estimasi, yaitu estimasi Common Effect, Fixed Effect, dan RandomEffect. Pemilihan

metode disesuaikan dengan data yang tersedia dan reliabilitas antara variabel.

Page 52: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

37

Sebelum melakukan analisis regresi, langkah yang dilakukan adalah melakukan

pengujian estimasi model untuk memperoleh estimasi model yang paling tepat

digunakan. Setelah model dipilih, maka langkah selanjutnya yaitu melakukan uji

asumsi klasik untuk menguji hipotesis penelitian.

3.8.1 Estimasi Model Regresi

A. Macam-macam Model Regresi Data Panel

1) Metode Common Effect/Pooled Least Square

Estimasi common effect merupakan suatu estimasi data panel yang

hanya menggabungkan data time series dan cross-section dengan

menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Pendekatan ini

tidak memperhatikan dimensi individu atau waktu. Dalam model ini

terdapat asumsi bahwa intersep dan koefisien regresi nilainya tetap

untuk setiap objek penelitian dan waktu.

2) Metode Fixed Effect

Metode estimasi ini mengasumsikan bahwa setiap objek memiliki

intersep yang berbeda tetapi memiliki koefisien yang sama. Untuk

membedakan antara objek yang satu dengan yang lainnya maka

digunakan variabel dummy atau variabel semu sehingga metode ini

juga disebut Least Square Dummy Variables (LSDV).

3) Metode Random effect

Metode ini tidak menggunakan variabel dummy seperti yang digunakan

pada metode fixed effect. Metode ini menggunakan residual yang

diduga memiliki hubungan antar waktu dan antar objek. Model random

Page 53: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

38

effect mengasumsikan bahwa setiap variabel mempunyai perbedaan

intersep tetapi intersep tersebut bersifat random atau stokastik.

Dengan demikian persamaan modelnya menjadi:

Yit = β0i + β1Iit + vit

dimana vit = eit + ui

Dalam metode ini, residual vit terdiri atas dua komponen, yaitu (1)

residual eit yang merupakan residual menyeluruh serta kombinasi time

series dan cross section; (2) residual setiap individu yang diwakili oleh

ui. Dalam hal ini, setiap objek memiliki residual ui yang berbeda-beda

tetapi tetap antarwaktu. Metode Generalized Least Square (GLS)

digunakan untuk mengestimasi model regresi ini sebagai pengganti

metode OLS.

B. Pemilihan Model Estimasi Data Panel

Untuk memilih model estimasi yang dianggap paling tepat di antara ketiga jenis

model, maka perlu dilakukan serangkaian uji.

1) Uji F (Chow Test)

Uji F digunakan untuk mengetahui antara dua model yang akan dipilih

untuk estimasi data, yaitu model Pooled Least Square (PLS) atau Fixed

Effect Model (FEM). Untuk mengetahuinya digunakan Chow test yang

dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

Page 54: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

39

RRSS = Restricted Residual Sum Square (Sum of Square Residual

yang diperoleh dari model PLS)

URSS = Unrestricted Residual Sum Square (Sum of Square Residual

yang diperoleh dari model FEM)

N = Jumlah data cross section

T = Jumlah data time series

k = jumlah variabel penjelas

Pengujian ini menggunakan distribusi F statistik. Jika nilai F stat > F

tabel maka model yang akan digunakan adalah model FEM.

Sedangkan apabila F stat < F tabel maka model PLS yang akan

digunakan.

2) Uji Hausman

Uji Hausman digunakan untuk menentukan model FEM atau REM

yang akan dipilih. Uji ini didasarkan pada ide bahwa kedua metode

OLS dan GLS konsisten tetapi OLS tidak efisien dalam Ho. Mengikuti

kriteria Wald, uji Hausman ini akan mengikuti distribusi chi-squares

sebagai berikut.

Statistik ini mengikuti distribusi statistik chi squares dengan df

sebanyak k, dimana k adalah jumlah variabel independen. Jika nilai

Page 55: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

40

stat Hausman > nilai kritisnya maka model yang tepat adalah model

FEM, dan sebaliknya.

3) Uji Lagrange Multiplier

Uji Lagrange Multiplier digunakan untuk menentukan antara model

random effect (REM) atau model PLS. Uji ini dikembangkan oleh

Bruesch-Pagan pada tahun 1980. Uji LM ini didasarkan pada nilai

residual dari model PLS. Adapun nilai statistik LM dihitung berdasarkan

formula sebagai berikut.

Keterangan:

n = jumlah individu

T = jumlah periode waktu

ê = residual metode PLS

Uji LM didasarkan pada distribusi chi-squares dengan nilai df (derajat

kebebasan) sebesar jumlah variabel independen. Jika nilai LM stat >

nilai stat chi squares maka model yang dipilih yaitu model REM, dan

sebaliknya.

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

A. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam analisis regresi dilakukan untuk menguji apakah data

yang akan diteliti memiliki variabel pengganggu yang berdistribusi normal.

Dalam penelitian ini digunakan statistik pengujian Jarque-Bera yang terdapat

Page 56: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

41

dalam program EViews. Jika nilai probabilitas Jarque-Bera lebih besar dari

nilai Alpha (p > α) maka data tersebut berdistribusi normal sedangkan jika nilai

probabilitas lebih kecil dari nilai Alpha (p < α) maka data tersebut tidak

berdistribusi normal.

B. Uji Multikolinearitas

Hubungan linier antara variabel independen di dalam regresi berganda disebut

multikolinearitas. Model yang memiliki standard error besar dan nilai statistik t

yang rendah merupakan indikasi awal adanya masalah mutikolinearitas. Pada

penelitian ini uji multikolinearitas dilakukan dengan menguji koefisien korelasi

(r) antarvariabel independen. Jika koefisien korelasi cukup tinggi yaitu > 0,9

maka dapat disimpulkan adanya masalah multikolinearitas. Namun jika

koefisien korelasi < 0,9 maka tidak terdapat masalah multikolinearitas.

C. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah suatu penyimpangan asumsi OLS dalam bentuk

varians gangguan estimasi yang dihasilkan oleh estimasi OLS tidak konstan.

Apabila nilai p-value Prob lebih besar dari nilai Alpha (p > α) maka varians

error bersifat homoskedastisitas, sedangkan jika nilai probabilitas lebih kecil

dari nilai Alpha (p < α) maka varians error bersifat heteroskedastisitas.

3.9 Uji Statistik

Untuk memperoleh model regresi yang terbaik atau BLUE (Best Linier

Unbiased Estimator), beberapa kriteria haruslah dapat dipenuhi antara lain dengan

melakukan uji F, uji t, dan uji R2, sebagai berikut:

Page 57: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

42

1. Uji F

Uji F digunakan untuk melihat bagaimana variabel bebas mempengaruhi

variabel tak bebas secara keseluruhan. Uji ini dilakukan dengan

membandingkan nilah F kritis β1 dengan F-hitung. Hipotesis yang digunakan

adalah:

H0: β1 = β2 = βk = 0

H1: Minimal ada satu nilai β yang tidak sama dengan nol

Apabila F-hitung > F-tabel, maka tolak H0. Yang berarti bahwa variabel bebas

secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebasnya.

2. Uji t

Uji ini digunakan untuk mengetahui koefisien dari variabel bebas berpengaruh

nyata terhadap variabel tak bebas. Hipotesis yang digunakan adalah:

H0: β1 = 0

H1: β2 ≠ 0 ; i = 0,1,2,...,k

Apabil koefisien βi tidak sama dengan nol maka keputusan yang diperoleh

adalah tolak H0. Yang berarti bahwa βi nyata atau memiliki nilai yang dapat

mempengaruhi variabel dependent.

3. Uji Koefisien Determinasi R2

Koefisien R2 digunakan untuk menyatakan seberapa besar keragaman yang

diterangkan dalam model terhadap variabel tak bebas. Selain itu koefisien R2

juga digunakan untuk mengukur seberapa kuat variabel bebas dalam

menerangkan model.

Page 58: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

43

Page 59: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai objek penelitian, hasil pengolahan

data dan pembahasan dari hasil pengolahan data pada penelitian yang telah

dilakukan. Pembahasan tersebut meliputi pengujian kebaikan model estimasi, hasil

regresi, serta pembahasan dari analisis hasil estimasi pengujian.

4.1 Gambaran Umum Objek Provinsi Jawa Timur

Wilyah Provinsi Jawa Timur terbagi menjadi 2 (dua) bagian besar, yaitu berada

di Pulau Jawa dan di Pulau Madura, yang berada dititik koordinat 111,0o hingga 114,4o

Bujur Timur dan 7,12o hingga 8,48o Lintang Selatan. Lokasi Provinsi Jawa Timur

berada di sekitar garis Khatulistiwa yang berbatasan dengan Provinsi Kalimantan

Selatan di sebelah Utara, Pulau Bali di sebelah timur, Provinsi Jawa Tengan di

sebelah Tengah, sedangkan di sebelah selatan berbatasan dengan perairan terbuka

yakni Samudera Hindia. Luas wilayah Provinsi Jawa Timur mencapai 47.995 km2.

Jawa Timur memiliki 60 buah pulau, yang terbesar ialah Pulau Madura. Memiliki

perubahan musim sebanyak dua jenis setiap tahunnya, yaitu musim kemarau dan

musim penghujan.

Page 60: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

44

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Timur

Sumber: Provinsi Jawa Timur Dalam Angka, 2016

Sejak tahun 2003, Provinsi Jawa Timur telah terbagi menjadi 29 kabupaten

dan 9 kota (38 Kabupaten/Kota) yang meliputi Kota Surabaya, Kota Madiun, Kota

Kediri, Kota Blitar, Kota Malang, Kota Batu, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kota

Mojokerto, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang,

Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Tuban,

Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, Kabupaten Madiun,

Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten

Sidoarjo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Situbondo,

Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Jember, Kabupaten

Lumajang, Kabupaten Malang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, Kabupaten

Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Ponorogo, dan Kabupaten Pacitan.

Page 61: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

45

Luas wilayah Provinsi Jawa Timur hampir mencakup 90 % berada di daratan

Pulau Jawa, sedangkan 10% berada di Pulau Madura. Keadaan Geografis Jawa

Timur dapat dibedakan menjadi tiga dataran yaitu dataran tinggi, sedang dan rendah.

Oleh karena itu, Jawa Timur memiliki topografi yang berupa pegunungan, perbukitan,

dan kepulauan. Provinsi Jawa Timur juga memiliki sumber daya pertanian, kelautan,

kehutanan, dan pertambangan yang potensial. Iklim di daerah Jawa Timur termasuk

dalam iklim tropis lembab dengan curah hujan rata-rata 2.100 mm setiap tahun

dengan suhu berkisar antara 18o-35o celcius.

Secara fisiografis, Provinsi Jawa Timur memiliki kondisi tanah yang subur dan

keindahan alam yang sangat menarik. Faktor yang mempengaruhi tingkat kesuburan

tanah tersebut salah satunya ialah banyaknya gunung berapi yang masih aktif serta

aliran sungai yang cukup besar. Provinsi Jawa Timur memiliki beberapa gunung

berapi yang masih aktif antara lain Gunung Welirang, Gunung Arjuno, Gunung

Semeru dan Gunung Bromo. Sedangkan sungai besar yang berada di Jawa Timur

diantaranya adalah Sungai Madiun, Sungai Lesti, Sungai Bengawan Solo, Sungai

Brantas dan lainnya.

Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang terpadat

penduduknya di Indonesia. Dari hasil proyeksi penduduk oleh Badan Pusat Statistik

(BPS) Jawa Timur, jumlah penduduk hingga tahun 2015 adalah sebanyak 38.847.561

jiwa, naik sebesar 0,61% dibandingkan tahun 2014 yaitu sebesar 38.610.202 jiwa.

Jumlah penduduk terbesar di Jawa Timur adalah Kota Surabaya yaitu sebesar

2.848.583 jiwa atau 7,4% dari total penduduk di Jawa Timur, kemudian terdapat

Kabupaten Malang sebesar 2.544.315 jiwa dan Kabupaten Jember sebanyak

2..407.115 jiwa.

Page 62: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

46

4.2 Deskripsi Data

Data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya merupakan

data sekunder yang diperoleh melalui proses pengolahan dari instansi yang terkait

dengan penelitian. Data diperoleh dari dokumen cetak milik Badan Pusat Statistik

(BPS). Untuk mendeskripsikan dan menguji pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat digunakan data pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan, angka

rata-rata lama sekolah, angka harapan hidup, serta jumlah angkatan kerja lulusan

diploma/S1 dari 38 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur periode tahun 2011-2015

dengan jumlah observasi sebanyak 190.

Berikut akan disajikan deskripsi data dari tiap-tiap variabel yang diperoleh di

lapangan. Berikut ini akan disajikan data secara rinci dari setiap variabel yang

digunakan.

4.2.1 Deskripsi Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dalam penelitian ini diukur dengan pertumbuhan

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan (PDRB ADHK) dari 38

kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur tahun 2011 hingga 2015. Dalam kurun waktu

tahun 2011 hingga 2015, perkembangan Produk Domestik Regional Bruto perkapita

Kabupaten/Kota di Jawa Timur dapat disampaikan melalui gambar 4.2 sebagai

berikut.

Page 63: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

47

Gambar 4.2 Total Pertumbuhan PDRB Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2015 (Persen)

Sumber: Data diolah BPS Jatim, 2016

Pada gambar di atas terlihat bahwa secara umum pertumbuhan PDRB di 38

kabupaten/kota di Jawa Timur mengalami penurunan setiap tahunnya. Pada tahun

2011 pertumbuhan PDRB perkapita kabupaten/kota Jawa Timur sebesar 238.25

persen terus menurun menjadi 204.97 persen pada tahun 2015.

Pertumbuhan PDRB tertinggi di Jawa Timur pada tahun 2011 ditempati oleh

kabupaten Bojonegoro dengan besaran pertumbuhan sebesar 10.39 persen,

sedangkan pertumbuhan terendah sebesar 3.31 persen diperoleh kabupaten

bangkalan. Pada tahun 2012 pertumbuhan PDRB tertinggi sebesar 9.85 persen

ditempati oleh kota Surabaya, sedangkan kabupaten bangkalan menempati urutan

terakhir dengan pertumbuhan PDRB sebesar -3.42 persen. Pada Tahun 2013 kota

Surabaya kembali memperoleh pertumbuhan tertinggi sebesar 10.08 persen,

sedangkan pertumbuhan terendah sebesar 2.37 persen ditempati oleh kabupaten

238.25235.33

231.44

221.01

204.97

2011 2012 2013 2014 2015

PDRB

Pertumbuhan PDRB

Page 64: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

48

Bojonegoro. Kemudian, pada tahun 2014 pertumbuhan tertinggi sebesar 9.46 persen

didapatkan oleh kota Surabaya, sedangkan pertumbuhan terendahnya adalah

kabupaten Bojonegoro dengan besaran pertumbuhan hanya 2.29 persen. Adapun

pada tahun 2015 kabupaten Bojonegoro menempati urutan pertama dan memiliki

pertumbuhan PDRB tertinggi dengan besaran pertumbuhan 10.42 persen, sedangkan

diurutan terakhir diperoleh kabupaten bangkalan dengan pertumbuhan sebesar -3.66

persen. (Data pada lampiran)

4.2.2 Deskripsi Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan pada penelitian ini diukur dengan angka Rata-Rata Lama

Sekolah (RLS) masing-masing kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Rata-rata

lama sekolah sendiri adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh

penduduk di seluruh jenjang pendidikan formal yang pernah dijalani. Secara

umum, jumlah angka RLS kabupaten/kota di Jawa Timur cenderung fluktuatif, namun

memiliki trend yang negatif. Dalam kurun waktu tahun 2011 hingga 2015,

perkembangan RLS Kabupaten/Kota di Jawa Timur dapat disampaikan melalui

gambar 4.3 di bawah ini.

Page 65: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

49

Gambar 4.3 Perkembangan Rata-rata Lama Sekolah Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2015 (Tahun)

Sumber: Data diolah BPS Jatim, 2016

Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa secara umum perkembangan

angka RLS kabupaten/kota di Jawa Timur cenderung fluktuatif. Pada 2011 jumlah

angka RLS berdasarkan kabupaten/kota Jawa Timur sebesar 276.90 tahun, lalu

meningkat pada 2012 sebesar 279.45 tahun. Namun, pada tahun-tahun berikutnya

angka RLS kabupaten/kota Jawa Timur menurun menjadi menjadi 278.13 tahun pada

2013, 274.89 tahun pada tahun 2014 dan 271.51 persen pada tahun 2015. Penurunan

pada tahun 2015 ini menjadi yang terendah dari beberapa tahun sebelumnya.

Pertumbuhan angka RLS kabupaten/kota Jawa Timur tertinggi pada 2011

hingga 2015 dimiliki oleh kota madiun dengan masing-masing pertumbuhan sebesar

10.54 tahun, 11.22 tahun, 10.66 tahun, 10.44 tahun dan 10.46 tahun. Sedangkan

pertumbuhan angka RLS terendah pada tahun 2011 dan 2012, dimiliki oleh kabupaten

sampang dengan masing-masing pertumbuhan sebesar 4.22 tahun, 4.62 tahun.

276.90

279.45

278.13

274.89

271.51

266.00

268.00

270.00

272.00

274.00

276.00

278.00

280.00

282.00

2011 2012 2013 2014 2015

Rata-rata Lama Sekolah

Page 66: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

50

Kemudian pada tahun 2013 pertumbuhan RLS terendah dimiliki oleh kabupaten

bojonegoro dengan pertumbuhan sebesar 4.72 tahun. Pada tahun 2014 dan 2015

kabupaten sampang kembali memiliki pertumbuhan RLS terendah di Jawa Timur

dengan masing-masing pertumbuhan hanya sebesar 4.39 tahun dan 4.20 tahun.

(Data pada lampiran)

4.2.3 Deskripsi Tingkat Kesehatan

Tingkat kesehatan pada penelitian ini diukur dengan Angka Harapan Hidup

(AHH) masing-masing kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Secara umum, AHH

kabupaten/kota Jawa Timur cenderung fluktuatif, namun memiliki trend yang positif.

Dalam kurun waktu tahun 2011 hingga 2015, perkembangan AHH Kabupaten/Kota

Jawa Timur dapat disampaikan melalui gambar 4.4 di bawah ini.

Gambar 4.4 Perkembangan Angka Harapan Hidup Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2015 (Persen)

Sumber: Data diolah BPS Jatim, 2016

2623.60

2644.212641.79

2597.25

2615.47

2570.00

2580.00

2590.00

2600.00

2610.00

2620.00

2630.00

2640.00

2650.00

2011 2012 2013 2014 2015

Angka Harapan Hidup

Page 67: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

51

Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa secara umum perkembangan AHH

kabupaten/kota di Jawa Timur cenderung fluktuatif. Pada tahun 2011 AHH

kabupaten/kota Jawa Timur sebesar 2623.60 persen, lalu meningkat pada tahun 2012

sebesar 2644.21 persen. Namun, pada tahun berikutnya yaitu tahun 2013 AHH

kabupaten/kota Jawa Timur menurun menjadi sebesar 2641.79 persen. Pada tahun

2014 AHH kabupaten/kota Jawa Timur terus mengalami penurunan hingga mencapai

2597.25 persen. Kemudian, pada tahun 2015 AHH kabupaten/kota Jawa Timur

mengalami peningkatan sebesar 2615.47 persen.

Pertumbuhan tertinggi AHH kabupaten/kota pada tahun 2011 dengan besaran

pertumbuhan 75.38 persen dimiliki oleh kabupaten ponorogo, sedangkan yang

terendah dengan besaran pertumbuhan 63.19 persen dimiliki oleh kabupaten jember.

Pada tahun 2012 hingga 2014 pertumbuhan AHH tertinggi, kembali dimiliki oleh

kabupaten ponorogo dengan masing-masing pertumbuhan sebesar 75.58 persen,

73.89 persen dan 73.98 persen. Pada tahun 2015 pertumbuhan tertinggi dimiliki oleh

kabupaten bojonegoro dengan besaran pertumbuhan 74.51 persen. Disisi lain,

pertumbuhan terendah pada tahun 2012 hingga 2015 dimiliki oleh jember sebesar

63.22 persen, kabupaten bojonegoro sebesar 60.85 persen, kabupaten trenggalek

sebesar 42.51 persen dan kabupaten probolinggo sebesar 61.87 persen. (Data pada

lampiran)

4.2.4 Deskripsi Angkatan Kerja

Pada penelitian ini perkembangan angkatan kerja diukur dengan data jumlah

angkatan kerja lulusan diploma/S1 (AK diploma/S1) dari 38 kabupaten/kota di Jawa

Timur pada tahun 2011 hingga 2015. Secara umum, jumlah AK diploma/S1

kabupaten/kota di Jawa Timur cenderung fluktuatif, namun memiliki trend yang

Page 68: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

52

negatif. Dalam kurun waktu tahun 2011 hingga 2015, perkembangan jumlah AK

diploma/S1 Kabupaten/Kota Jawa Timur dapat disampaikan melalui gambar 4.5 di

bawah ini.

Gambar 4.5 Perkembangan Jumlah Angkatan Kerja Lulusan Diploma/S1 Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2015 (Ribu orang)

Sumber: Data diiolah BPS Jatim, 2016

Dari gambar di atas terlihat bahwa secara umum jumlah AK Diploma/S1

kabupaten/kota Jawa Timur cenderung mengalami fluktuatif. Hal ini terbukti pada

tahun 2011 perkembangan jumlah AK Diploma/S1 sebesar 1498.09, kemudian

meningkat menjadi 1637.45 pada tahun 2012. Namun, mengalami penurunan pada

tahun 2013 sebesar 1509.18. Penurun jumlah AK Diploma/S1 tersebut terus terjadi

pada tahun-tahun berikutnya yaitu sebesar 1413.99 pada tahun 2014 dan 1288.57

pada tahun 2015.

1498.091637.45

1509.18 1431.991288.57

0.00

200.00

400.00

600.00

800.00

1000.00

1200.00

1400.00

1600.00

1800.00

2011 2012 2013 2014 2015

AK DIPLOMA/S1

Page 69: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

53

Adapun peningkatan jumlah AK Diploma/S1 tertinggi pada tahun 2011 hingga

2015 dimiliki oleh kota Surabaya dengan masing-masing peningkatan sebesar

191.51, 196.21, 223.04, 241.79 dan 142.93. Sedangkan peningkatan jumlah AK

Diploma/S1 terendah pada tahun 2011 hingga 2012 dimiliki oleh kota mojokerto

dengan peningkatan jumlah AK Diploma/S1 hanya sebesar 5.78 dan 6.10. Kemudian

pada tahun 2013 peningkatan jumlah AK Diploma/S1 terendah dimiliki oleh kabupaten

bojonegoro dengan peningkatan hanya sebesar 10.46 dan pada tahun 2014 hingga

2015 kabupaten dengan peningkatan jumlah AK Diploma/S1 terendah kembali dimiliki

oleh mojokerto dengan masing-masing peningkatan hanya sebesar 7.05 dan 4.97.

(Data pada lampiran)

4.3 Pemilihan Model dan Metode Estimasi

Pada analisis model regresi data panel, terdapat tiga teknik dalam

mengestimasi data panel yaitu Pooled Least Square (PLS), Fixed Effect Model (FEM)

dan Random Effect Model (REM). Dalam menentukan teknik estimasi yang tepat

tersebut dapat dilakukan pengujian model yaitu Uji Chow (Chow Test), Uji Hausman

(Hausman Test) dan Uji Lagrange Multiplier (LM Test). Berikut merupakan hasil dari

pengolahan data panel pada penelitian ini.

4.3.1 Uji Signifikansi F (Chow Test)

Chow test adalah pengujian untuk menentukan model Pooled OLS atau model

Fixed Effect yang paling tepat digunakan dalam mengestimasi data panel. Hipotesis

dalam uji Chow adalah:

H0: Common Effect Model atau Pooled OLS

H1: Fixed Effect Model

Page 70: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

54

Dasar penolakan terhadap hipotesis di atas adalah dengan membandingkan

perhitungan F hitung dengan F tabel. Perbandingan dipakai apabila hasil F hitung

lebih besar (>) dari F tabel maka H0 ditolak yang berarti model yang paling tepat

digunakan adalah Fixed Effect Model. Begitupun sebaliknya, jika F hitung lebih kecil

(<) dari F tabel maka H0 diterima dan model yang digunakan adalah Common Effect

Model.

Tabel 4.1 Hasil Pemilihan Model Regresi Chow Tests

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 9.332776 (37.149) 0.0000

Cross-section Chi-square 227.852193 37 0.0000

Sumber: Data diolah

Berdasarkan hasil pengujian didapatkan nilai F hitung sebesar 9.333. Nilai F

tabel 5% pada derajat bebas 3 dan 149 sebesar 1.491. Nilai F hitung yang lebih besar

dari nilai F tabel menunjukkan bahwa hipotesis yang diterima adalah H1 yang berarti

model regresi yang digunakan adalah Fixed Effect Model (FEM). (Data pada lampiran)

4.3.2 Hausman Test

Hausman Test adalah pengujian yang digunakan untuk membandingkan Fixed

Effect Model (FEM) dan Random Effect Model (REM). Hipotesis yang digunakan pada

kedua pengujian tersebut adalah:

H0: Model yang digunakan adalah Random Effect Model (REM)

H1: Model yang digunakan adalah Fixed Effect Model (FEM)

Metode pengambilan keputusan dalam kedua pengujian tersebut adalah

dengan menggunakan nilai signifikansi, di mana jika nilai signifikansi lebih besar dari

Page 71: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

55

alpha 5% maka hipotesis H0 yang diterima, dan jika nilai signifikansi lebih kecil dari

alpha 5%, maka hipotesis H1 yang diterima.

Tabel 4.2 Hasil Pemilihan Model Regresi Hausman Test

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 44.407150 3 0.0000

Sumber: Data diolah

Berdasarkan hasil pengujian didapatkan nilai signifikansi (p-value) dari Cross-

section sebesar 0.000. Nilai signifikansi yang lebih kecil dari alpha 5% menunjukkan

bahwa hipotesis yang diterima adalah H1 yang berarti model regresi yang digunakan

adalah Fixed Effect Model (FEM).

Dari hasil pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa model yang lebih tepat

digunakan untuk menganalisis pengaruh tingkat pendidikan, tingkat kesehatan dan

jumlah angkatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi adalah model fixed effect.

(Data pada lampiran)

4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik

4.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

penganggu memiliki distribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan untuk

menguji normalitas adalah dengan menggunakan uji Jarque-Berra (JB test). Bila

probabilitas hasil uji Jarque-Berra (JB test) lebih besar dari 0.05 maka residual regresi

berdistribusi normal.

Page 72: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

56

Tabel 4.3 Hasil Uji Asumsi Normalitas Residual Regresi (Jarque-Berra)

Statistik uji Nilai sig. Keterangan

Jarque-Berra 0.0626 Berdistribusi Normal

Sumber: Data diolah

Berdasarkan hasil pengujian normalitas pada tabel di atas diketahui bahwa

nilai signifikansi residual regresi yang terbentuk lebih besar dari taraf nyata 5%

sehingga dapat dikatakan bahwa asumsi normalitas terhadap residual regresi

terpenuhi. (Data pada lampiran)

4.4.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas. Model uji regresi yang baik selayaknya tidak

terjadi multikolinearitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dengan

cara menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen yang dapat di lihat

melalui Variance inflantion Factor (VIF). Nilai VIF yang dapat ditolernasi adalah 10.

Apabila VIF variabel independen < 10 berati tidak ada multikolinearitas.

Tabel 4.4 Hasil Uji Asumsi Multikolineritas Menggunakan Nilai VIF

Variabel Bebas VIF Keterangan

X1 1.1584 Non Multikolinearitas

X2 1.2377 Non Multikolinearitas

X3 1.0738 Non Multikolinearitas

Sumber: Data diolah

Page 73: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

57

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui variabel bebas dalam penelitian ini

memiliki Variance Inflation Factor lebih kecil dari 10, sehingga dapat dikatakan tidak

terdapat gejala multikolinearitas antara varibel bebas dalam penelitian ini. (Data pada

lampiran)

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Pengujian asumsi heteroskedastisitas dilakukan dengan metode pengujian

statistik uji Park. Uji Park dilakukan dengan cara meregresikan logaritma natural

variabel bebas terhadap logaritma natural nilai residual yang dikuadratkan. Apabila

nilai sig. > 0.05 maka akan terjadi homoskedastisitas dan jika nilai sig. < 0.05 maka

akan terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Statistik uji Obs*R-squared Sig. Keterangan

Park 6.014 0.111 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa hasil uji Park menghasilkan nilai sig.

> 0.05 maka disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas atau dengan kata lain

asumsi tidak terjadi heteroskedastisitas telah terpenuhi. (Data pada lampiran)

4.5 Hasil dan Pembahasan

Berikut ini adalah hasil estimasi model fixed effect untuk variabel tingkat

pendidikan, tingkat kesehatan dan angkan kerja sebagai variabel independen serta

pertumbuhan ekonomi sebagai variabel dependen. Hasil estimasi persamaan dalam

penelitian ini disajikan dalam tabel 4.6 berikut ini.

Page 74: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

58

Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Panel Fixed Effect Model

Variabel Koefisien Std. Eror t-Statistik Prob.

Konstanta (C) -4.485910 0.810360 -5.535700 0.0000

Pendidikan (RLS) 0.924028 0.152447 6.061296 0.0000

Kesehatan (AHH) 0.775085 0.198896 3.896943 0.0001

Angkatan kerja (AK Diploma/S1) 0.344112 0.037339 9.215963 0.0000

Adjusted R-squared ; 0.778047

F-statistic ; 17.56333

Prob(F-statistic) ; 0.000000

Sumber: Data diolah

Variabel dependen pada hasil uji regresi panel adalah Laju Pertumbuhan

PDRB dan variabel independennya adalah Pendidikan, Kesehatan dan Angkatan

Kerja. Model regresi berdasarkan hasil analisis di atas adalah:

Y = -4.486 + 0.924 RLSit + 0.775 AHHit + 0.344 AKdiploma/S1it + u

Keterangan:

Y = Sebagai variabel dependen adalah pertumbuhan PDRB

RLS = Rata-rata Lama Sekolah (variabel independen)

AHH = Angka harapan hidup (variabel independen)

AKdiploma/s1 = Angkatan Kerja Lulusan Diploma/S1 (variabel independen)

i = Kabupaten/kota

t = Tahun

u = Error term

Dari hasil persamaan regresi di atas, dapat diketahui bahwa:

Page 75: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

59

a. Variabel Pendidikan

Koefisien regresi variabel Pendidikan yang bernilai positif sebesar 0.924

menjelaskan bahwa apabila terjadi peningkatan pada variabel Pendidikan

sebesar 1 satuan maka variabel Laju Pertumbuhan PDRB akan mengalami

peningkatan sebesar 0.924 persen.

b. Variabel Kesehatan

Koefisien regresi variabel Kesehatan yang bernilai positif sebesar 0.775

menjelaskan bahwa apabila terjadi peningkatan pada variabel Kesehatan

sebesar 1 satuan maka nilai variabel Laju Pertumbuhan PDRB akan mengalami

peningkatan sebesar 0.775 persen.

c. Variabel Angkatan Kerja

Koefisien regresi variabel Angkatan Kerja yang bernilai positif sebesar 0.344

menjelaskan bahwa apabila terjadi peningkatan pada variabel Angkatan Kerja

sebesar 1 satuan maka nilai variabel Laju Pertumbuhan PDRB akan mengalami

peningkatan sebesar 0.344 persen.

Berdasarkan hasil uji regresi data panel dipilih fix effect model, sebagai model

estimasi terbaik. Pengertian model fixed effect adalah model dengan intercept

berbeda-beda untuk setiap subjek (cross section), tetapi slope setiap subjek tidak

berubah seiring waktu (Gujarati, 2009). Pada model regresi data panel dikenal istilah

individual effect Value. Nilai individual effect bisa digunakan untuk melihat besaran

pengaruh setiap subjek yang ekstrim, artinya nilai individual effect bisa digunakan

untuk melihat kabupaten/kota yang memiliki besaran pengaruh terbesar dan terkecil.

Pada tabel 4.7 di bawah ini akan dijelaskan dua kabupaten/kota yang memiliki nilai

individual effect terekstrim atau kabupaten/kota yang memiliki nilai individual effect

terbesar dan terkecil.

Page 76: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

60

Tabel 4.7 Tabel Nilai Individual Effect (Ci) Pada Fixed Effect Model

Kabupaten/Kota Ci Kabuten/Kota Ci

KOTAPASURUAN--C 0.399409 KABTRENGGALEK--C -0.0043

KOTAPROBOLINGGO--C 0.333471 KOTAMADIUN--C -0.0262

KOTAMOJOKERTO--C 0.311989 KABNGAWI--C -0.03538

KABBONDOWOSO--C 0.304374 KABLAMONGAN--C -0.06586

KOTABATU--C 0.285392 KOTASURABAYA--C -0.08277

KABSAMPANG--C 0.277873 KABGRESIK--C -0.09706

KABSUMENEP--C 0.262328 KABMOJOKERTO--C -0.11499

KABSITUBONDO--C 0.236103 KABMALANG--C -0.11952

KABPACITAN--C 0.206623 KABTULUNGAGUNG--C -0.12683

KABLUMAJANG--C 0.201899 KABNGANJUK--C -0.15439

KABBANYUWANGI--C 0.192675 KOTAMALANG--C -0.16202

KABTUBAN--C 0.190364 KABMAGETAN--C -0.22112

KABPROBOLINGGO--C 0.184472 KABBLITAR--C -0.26758

KABPAMEKASAN--C 0.157416 KABJEMBER--C -0.27262

KOTABLITAR--C 0.064 KABJOMBANG--C -0.27598

KABBANGKALAN--C 0.035454 KABKEDIRI--C -0.27776

KABBOJONEGORO--C 0.027979 KABPONOROGO--C -0.28393

KABPASURUAN--C 0.025301 KOTAKEDIRI--C -0.42793

KABMADIUN--C -0.00164 KABSIDOARJO--C -0.67925

Sumber: Data diolah

Dari tabel di atas terlihat bahwa dua provinsi yang memiliki nilai individual

effect tertinggi adalah kota pasuruan dan kota probolinggo, artinya kota pasuruan dan

kota probolinggo memiliki besaran pengaruh tertinggi. Apabila diasumsikan seluruh

variabel bebas penelitian tidak berpengaruh maka kedua kota tersebut memiliki

pertumbuhan ekonomi regional (kabupaten/kota) yang paling tinggi. Kemudian,

apabila diasumsikan seluruh variabel bebas pada penelitian ini konstan (tidak ada

pengaruh) maka kedua kota dengan nilai individual effect paling rendah adalah kota

Kediri dan kabupaten sidoarjo.

Page 77: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

61

4.5.1 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Y), sedangkan sisanya

dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Dalam penenlitian ini Koefisien determinasi

(R2) menggunakan nilai adjusted R Square untuk mengevaluasi model regresi terbaik.

Berdasarkan hasil dapat diketahui nilai adjusted R Square sebesar 0.778 atau

77.8%. Artinya kontribusi terhadap variabel Laju Pertumbuhan PDRB dijelaskan

sebesar 77.8% oleh variabel Pendidikan, Kesehatan dan Angkatan Kerja serta

pengaruh fixed dari masing-masing kota. Sedangkan kontribusi pengaruh terhadap

variabel Laju Pertumbuhan PDRB lainnya sebesar 22.2% dijelaskan oleh variabel lain

atau variabel independen di luar persamaan regresi.

4.5.2 Uji Simultan/Uji Statistik F

Untuk menguji hipotesis pengaruh simultan dari variabel independen (X)

terhadap variabel dependen Y (Laju Pertumbuhan PDRB), digunakan uji statistik F.

Berdasarkan hasil didapatkan F hitung sebesar 17.563 signifikansi sebesar 0.000.

Nilai F hitung ini lebih besar dari F tabel (2.653) dan Sig F (0.000) yang lebih kecil dari

5% (0.050) menunjukkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak yang berarti bahwa

secara bersama-sama variabel Pendidikan, Kesehatan dan Angkatan Kerja

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Laju Pertumbuhan PDRB.

4.5.3 Uji Parsial/Uji Statistik t

Untuk menguji pengaruh parsial dari variabel independen (X) terhadap variabel

dependen (Laju Pertumbuhan PDRB), digunakan uji statistik t. Berdasarkan hasil uji t

pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari variabel independen yang mempengaruhi

variabel dependen, dijelaskan sebagai berikut:

Page 78: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

62

a. Variabel Pendidikan

Variabel Pendidikan dengan (t hitung) sebesar 6.061 (lebih besar dari t tabel

1.973) atau nilai signifikansi 0.000 (lebih kecil dari alpha 5% atau 0.05) yang

berarti bahwa variabel Pendidikan berpengaruh signifikan positif terhadap

variabel Laju Pertumbuhan PDRB pada taraf kesalahan 5%.

b. Variabel Kesehatan

Variabel Kesehatan dengan nilai t hitung sebear 3.897 (lebih besar dari t tabel

1.973) atau nilai signifikansi 0.000 (lebih kecil dari alpha 5% atau 0.05) yang

berarti bahwa variabel Kesehatan berpengaruh signifikan positif terhadap

variabel Laju Pertumbuhan PDRB pada taraf kesalahan 5%.

c. Variabel Angkatan Kerja

Variabel Angkatan Kerja dengan nilai t hitung 9.216 (lebih besar dari t tabel

1.973) atau nilai signifikansi 0.000 (lebih kecil dari alpha 5% atau 0.05) yang

berarti bahwa variabel Angkatan Kerja berpengaruh signifikan positif terhadap

variabel Laju Pertumbuhan PDRB pada taraf kesalahan 5%.

4.5.4 Hubungan Tingkat Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Pendidikan merupakan bentuk investasi sumber daya manusia yang penting

disamping investasi modal fisik. Pendidikan dianggap sebagai faktor penting karena

pendidikan tidak hanya menambah pengetahuan akan tetapi juga meningkatkan

keterampilan kerja sehingga pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja.

Menurut Adam Smith (dalam Prida, 2011) menyatakan bahwa manusia adalah faktor

utama yang menentukan kemakmuran bangsa-bangsa. Alasannya, alam (tanah) tidak

ada artinya kalau tidak ada sumber daya manusia yang pandai mengolahnya

sehingga bermanfaat. Dengan kata lain human capital merupakan salah satu faktor

Page 79: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

63

penentu dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi. Tanpa adanya human capital

yang berkualitas maka modal fisik tidak akan berarti.

Akan tetapi, fenomena yang terjadi saat ini adalah semakin berkurangnya

perhatian terhadap peningkatan kualitas pendidikan yang baik. Seperti halnya temuan

pada penelitian ini, bahwa pada kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur tahun 2011

hingga 2015 perkembangan tingkat pendidikan yang diukur melalui rata-rata lama

sekolah cenderung fluktuatif namun memiliki trend yang negatif (lihat gambar 4.3).

Trend penurunan tingkat pendidikan artinya perhatian terhadap peningkatan kualitas

pendidikan menurun dan dari hasil temuan tersebut apabila tidak cepat ditangani,

pada akhirnya akan menurunkan human capital yang ada pada wilayah tersebut.

Adapun Hasil Estimasi pada penelitian ini menunjukan bahwa tingkat

pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap pertumbuhan

ekonomi dengan nilai signifikansi 0.000 (lebih kecil dari alpha 5% atau 0.05). Artinya

hal ini sesuai dengan hipotesis yang ada.

Hasil pada penelitian ini menunjukan adanya kesesuaian dengan teori.

Berdasarkan pengalaman dibeberapa negara Psacharopoulus (1972) dalam Todaro

(2000), membuktikan bahwa pendidikan memang memiliki pengaruh yang signifikan

dan positif terhadap promosi pertumbuhan ekonomi. Peningkatan pendidikan bukan

hanya mampu meningkatkan kapabilitas saja, namun juga merupakan sarana penting

dalam meningkatkan “modal manusia” di masa yang akan datang. Peningkatan

pendidikan secara umum dapat pula memperbesar produktivitas dan kemampuan

untuk meningkatkan pendapatan (perekonomian) yang lebih tinggi baik pada saat ini

maupun masa yang akan datang.

Hasil penelitian ini juga mendukung temuan empiris dari sitepu (2010) yang

menyatakan bahwa dampak peningkatan investasi sumber daya manusia melalui

Page 80: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

64

pendidikan secara langsung meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Peningkatan

produktivitas ditunjukkan dengan kenaikan output agregat. Temuan tersebut sangat

mendukung teori endogenous grwoth yang menekankan pentingnya peranan

pemerintah untuk meningkatkan modal manusia yang ditunjukkan oleh peningkatan

produktivitas, dimana produktivitas tersebut menjadi motor penggerak pertumbuhan

ekonomi.

4.5.5 Hubungan Tingkat Kesehatan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Kesehatan adalah hal yang sangat penting bagi kebutuhan dasar manusia.

Kesehatan merupakan hak bagi tiap warga negara dan dilindungi oleh Undang-

Undang Dasar. Oleh karena itu, sangat penting jika perbaikan gizi dan pelayanan

kesehatan dapat dilakukan. Adanya perbaikan di bidang kesehatan merupakan suatu

bentuk Human Capital. Adanya perbaikan di sektor kesehatan sangat diperlukan guna

meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pengaruh perbaikan kesehatan

meningkatkan partisipasi tenaga kerja selanjutnya menyumbang pada peningkatan

output produksi yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pengaruh tingkat kesehatan terhadap pertumbuhan ekonomi berdasarkan

hasil estimasi menunjukan bahwa tingkat kesehatan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil penelitian ini memperkuat temuan

empiris dari Bloom et al (2004) dengan menggunakan analisis data panel mengenai

pengaruh kesehatan terhadap pertumbuhan ekonomi mengindikasikan bahwa

kesehatan yang diukur melalui angka harapan hidup memiliki pengaruh yang positif

dan signifikan secara statistik terhadap pertumbuhan ekonomi. Dalam penelitian

tersebut dinyatakan bahwa kenaikan 1 tahun angka harapan hidup akan

meningkatkan output sebesar 4 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan

Page 81: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

65

pada variabel kesehatan berpengaruh secara langsung terhadap produktivitas tenaga

kerja, dengan kata lain mendukung pendapat bahwa tingkat kesehatan merupakan

suatu bentuk modal manusia.

Hasil temuan pada penelitian ini juga sesuai dengan pendapat Todaro (2003)

yang menyatakan bahwa Kesehatan merupakan prasyarat bagi peningkatan

produktivitas. Kesehatan dapat dilihat sebagai komponen pertumbuhan dan

pembangunan yang vital dan merupakan input fungsi produksi agregat. Peran

gandanya sebagai input maupun output menyebabkan kesehatan sangat penting

dalam pembangunan ekonomi. Pengaruh perbaikan kesehatan meningkatkan

partisipasi tenaga kerja selanjutnya memperbaiki tingkat pendidikan dan kemudian

akan menyumbang pada peningkatan output produksi yang akan mendorong

pertumbuhan ekonomi.

4.5.6 Hubungan Angkatan Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Samuelson (2004) menyebutkan bahwa salah satu sumber

pertumbuhan ekonomi selain tingkat pendidikan dan kesehatan yaitu pertumbuhan

angkatan kerja. Penduduk yang bertambah akan memperbesar jumlah angkatan

kerja, penambahan tersebut memungkinkan suatu Negara untuk menambah produksi

sehingga pertumbuhan ekonomi meningkat.

Todaro (2000) menyebutkan bahwa pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan

tenaga kerja secara tradisional di anggap sebagai salah satu faktor positif yang

memacu pertumbuhan ekonomi. Jumlah penduduk yang lebih besar akan menambah

jumlah tenaga kerja. Selanjutnya, jumlah tenaga kerja yang lebih besar berarti akan

menambah tingkat produksi. Sedangkan pertumbuhan penduduk yang lebih besar

mengandung pengertian bahwa ukuran pasar domestiknya menjadi lebih besar. Pada

Page 82: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

66

perkembangnnya, laju pertumbuhan penduduk yang cepat dapat memberikan dua

dampak yaitu dampak positif atau dampak negatif bagi pembangunan ekonomi.

Dampak tersebut tergantung pada kemampuan system perekonomian dalam

menyerap dan memanfaatkan pertambahan tenaga kerja. Pertumbuhan tenaga kerja

secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu

pertumbuhan ekonomi dimana jumlah tenaga kerja yang lebih besar berarti akan

menambah tingkat produksi. Dari peningkatan produksi ini pada akhirnya akan

meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Hasil Estimasi pada penelitian menunjukan bahwa variabel angkatan kerja

yang diukur menggunakan jumlah angkatan kerja lulusan Diploma/S1 menurut

kabupaten/kota di Jawa timur pada tahun 2011 hingga 2015 memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Artinya temuan pada penelitian

sesuai dengan hipotesis yang ada.

Hasil temuan pada penelitian ini mendukung Penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Sjafii (2009) bahwa tenaga kerja memiliki koefisien yang secara

statistik signifikan dan bersifat positif dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Artinya Hasil dari penelitian ini sesuai dengan teori dan penelitian terdahulu yang telah

diajukan sebelumnya. Kemudian, hasil penelitian ini juga sesuai dengan temuan

Sihombing (2006) yang melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Sumber Daya

Manusia dan Modal Fisik Terhadap PDRB Sumatera Utara”. Dimana Y merupakan

PDRB Sumatera Utara, X1 merupakan angkatan kerja berpendidikan diploma/S1, dan

X2 merupakan pembentukan modal fisik. Hasil penelitian yang diperoleh adalah kedua

variable yakni angkatan kerja berpendidikan diploma/S1 dan pembentukan modal fisik

memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan PDRB di Sumatera Utara.

Page 83: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

67

4.5.7 Variabel Paling Dominan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Berdasarkan hasil estimasi dalam penelitian ini, variabel pendidikan dianggap

sebagai variabel yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap pertumbuhan

ekonomi, karena variabel pendidikan memiliki nilai koefisien sebesar 0.924 terbilang

paling tinggi dibandingkan variabel lainnya. Variabel pendidikan mampu menjadi

variabel paling dominan tidak terlepas dari peranan Pendidikan sebagai salah satu

aspek yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Dikarenakan melalaui pendidikan, ketrampilan dan kemampuan berfikir seseorang

akan bertambah dan pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitasnya. Pendidikan

merupakan sebuah investasi pembangunan yang hasilnya dapat dinikmati

dikemudian hari sehingga ini menunjukan bahwa pendidikan merupakan kunci atau

akses kemajuan suatu negara tak terkecuali juga daerah-daerah nantinya, baik secara

ekonomi maupun sosial.

Pentingnya peran pendidikan dalam pertumbuhan ekonomi sutau wilayah

sesuai dengan pendapat Todaro (2006) menyatakan bahwa sektor Pendidikan

memainkan peran utama untuk membentuk kemampuan sebuah wilayah untuk

menyerap teknologi modern dan mengembangkan kapasitas produksi agar tercipta

pertumbuhan serta pembangunan yang berkelanjutan. Temuan pada penelitian ini

didasarkan pada teori ekonomi baru (new growth theory or endogenous growth theory)

oleh Robert Solow. Teori ini menempatkan modal manusia sebagai faktor kunci dan

dianggap sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi (engine of growth). Hal ini

menunjukan bahwa sumber daya manusia yang mempunyai kualitas tinggi akan

meningkatkan output dan pendapatan nasional, dimana kualitas pendidikan akan

memberikan banyak manfaat dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Page 84: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

68

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penulisan yang ditetapkan yaitu untuk mengetahui

pengaruh tingkat pendidikan, tingkat kesehatan dan jumlah angkatan kerja lulusan

diploma/S1 terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Tahun 2011 hingga 2015, beberapa kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian

dapat disampaikan sebagai berikut:

a. Berdasarkan hasil pembahasan menunjukan bahwa tingkat pendidikan,

tingkat kesehatan dan angkatan kerja memiliki kontribusi yang positif

terhadap perekonomian Provinsi Jawa Timur.

b. Berdasarkan hasil pembahasan bahwa faktor yang paling dominan

pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur adalah tingkat

pendidikan.

5.2 Saran

Sehubungan dengan kesimpulan di atas, maka disampaikan beberapa saran

sebagai berikut:

a. Pemerintah daerah Jawa Timur dan pihak-pihak terkait agar lebih

meningkatkan beberapa faktor yang memiliki kontribusi terhadap

perekonomian kaitanya terhadap pembangunan ekonomi wilayah Jawa

Timur.

Page 85: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

69

b. Perlu adanya peningkatan pada kualitas tingkat pendidikan yang menjadi

faktor paling dominan pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi

wilayah Jawa Timur, dengan menyediakan sarana-prasana penunjang

pendidikan yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan.

c. Perlunya menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya

pendidikan dan kesehatan sebagai bagian dari human capital sehingga

kualitas sumber daya manusia semakin lebih baik.

Page 86: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

70

DAFTAR PUSTAKA

Anand, S. and Sen, A. 2000. Human Development and Economic Sustainabi-lity,

World Development 28 (12): 2029-2049.

Armstrong, H.W. and Taylor, J. 2000. Regional Economics and Policy 3rd edition,

Blackwell, Oxford.

Badan Pusat Statistik Jatim. 2016. Publikasi BPS, Data Statistik.

https://jatim.bps.go.id/ (diakses pada 28 Desember 2016).

Badan Pusat Statistik RI. 2016. Publikasi BPS, Data Statistik. http://www.bps.go.id/

(diakses pada 21 Februari 2017).

Barro, J. Robert., & Sala-I-Martin, Xavier. (1995). Economic Growth. McGrawHill.

Becker GS. 1975. Investment in Human Capital: A Theoretical Analysis. The Journal

of Political Economy 70(5):65-94.

Bloom DE, Canning D, Sevilla J. 2004. The Effect of Health on Economic Growth: A

Production Function Approach. World Development 32(1):1-13.

Djojohadikusumo, Sumitro. 1987. Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan

Pembangunan, Jakarta: Bagian Penerbitan: LP3ES.

Duflo E. 2004. The Medium Run Effects of Education Expansion: Evidence from a

Large School Construction Program in Indonesia. Journal of Development

Economics 74(1):163-197.

Fu X, Dietzenbacher E, Los B. 2007. The Contribution of Human Capital to Economic

Growth: Combining the Lucas Model with the Input-Output Model. 16th

International Input-Output Conference Istanbul.

Gujarati dan Porter. 2009. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta: Salemba Empat

Mangkoesoebroto, Guritno, 1993, Ekonomi Publik, Edisi–III, BPFE, Yogyakarta.

Organisation for Economic Co-operation and Development. 1998. Human Capital

Investment An International Comparison. Perancis: OECD Publication.

Page 87: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

71

Prida, Aviani. 2011. Pengaruh Investasi Sumber Daya Manusia Terhadap Human

Capital Dan Implikasinya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Garut Periode 1989 2009. Repository UPI.

Prida, Aviani. 2011. Pengaruh Investasi Sumber Daya Manusia Terhadap Human

Capital Dan Implikasinya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Garut Periode 1989 2009. Repository UPI.

Ramirez, A., Raniz, G., and Stewart, F. 1998. Economic Growth and Human Capital,

World Development 28 (2): 197-219

Raniz, G., and Stewart, F. Strategy for Success in Human Development.

http://hdr.undp.or./docs/ (20 januari 2017).

Romer, David. 2001. Advanced Macroeconomics. Edisi ke-2: McGraw-Hill/Irwin.

Singapore.

Samuelson, Paul A., dan Nordhaus, William D. (2004). Macroeconomics 17th Edition

(Alih Bahasa: Gretta, dkk). Jakarta: PT. Media Global Edukasi.

Saputri, Riana Fauzia. 2014. Analisis Pengaruh Investasi Sumber Daya Manusia

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Jawa Tengah. Skripsi. Semarang:

Universitas Diponegoro

Schultz TW. 1961. Invesment in Human Capital. The American Economic Review

51(1):1-17.

Sihombing, Nelli Kristina. 2006. Pengaruh Sumber Daya Manusia dan Modal Fisik

Terhadap PDRB Sumatera Utara. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Simanjuntak, Payaman, J. 1998. Pengantar EkonomiSumber Daya Manusia. Jakarta

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sitepu. 2010. Dampak Investasi Sumber Daya Manusia dan Bantuan Langsung Tunai

terhadap Distribusi Pendapatan Rumah Tangga di Indonesia.

Situmorang, Armin Thurman. 2007. Analisis Investasi dalam Human Capital dan

Akumulasi Modal Fisik Terhadap peningkatan Produk Domestik Bruto. Tesis

tidak diterbitkan. Medan: Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Sjafii, Achmad. 2009. Pengaruh Investasi Fisik dan Investasi Pembangunan Manusia

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur 1990-2004. Journal of

Indonesian Applied Economics Vol. 3 No. 1 Mei 2009: 59-76.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta

Page 88: PENGARUH HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.ub.ac.id/2799/1/Fauzan Fikri.pdf · berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semu tanpa mempertimbangkan

72

Sukmadinata, Syaodih Nana. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Todaro PM dan Smith SC. 2006. Pembangunan Ekonomi Jilid I. Ed ke-9. Jakarta:

Erlangga.

Todaro, Michael P. 2003, Ekonomi Pembangunan di Dunia ketiga, terjemahan Mursid,

Penerbit Balai Aksara, Jakarta.