PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP …repository.uinjambi.ac.id/4290/1/Eri...

102
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PRODUK HERBAL PENAWAR AL WAHIDA (HPA) DI KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH : ERI RISKAWATI EES.160373 PEMBIMBING H. Sissah, S.Ag.,M.Hi Agustina Mutia, S.E.,M.Ei PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Transcript of PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP …repository.uinjambi.ac.id/4290/1/Eri...

  • PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP

    KEPUASAN KONSUMEN PRODUK HERBAL PENAWAR AL WAHIDA

    (HPA) DI KOTA JAMBI

    SKRIPSI

    OLEH :

    ERI RISKAWATI

    EES.160373

    PEMBIMBING

    H. Sissah, S.Ag.,M.Hi

    Agustina Mutia, S.E.,M.Ei

    PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN

    JAMBI

    2020

  • i

  • ii

    Pembimbing I : H. Sissah, S.Ag.,M.HI

    Pembimbing II : Agustina Mutia, S.E.,M.EI

    Alamat : Jalan Arif Rahman Hakim Nomor 1 Telanaipura Jambi 36122

    36122 Telp/Fax : (0741) 65600

    Jambi, Mei 2020

    Kepada Yth,

    Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

    di-

    Jambi

    NOTA DINAS

    Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh

    Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami

    berpendapat bahwa skripsi saudari Putri Wulan Dari NIM : EES 160539 yang

    berjudul: “Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan

    Konsumen Produk Herbal Penawar Al Wahida (HPA) Di Kota Jambi”, telah

    disetujui dan dapat diajukan untuk dimunaqasahkan untuk melengkapi tugas dan

    memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Pada

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

    Saifuddin Jambi.

    Demikianlah, kami ucapkan terimakasih Semoga bermanfaat bagi

    kepentingan agama, nusa, dan bangsa.

    Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Pembimbing I

    H. Sissah, S.Ag.,M.HI

    NIP.196502151999031001

    Pembimbing II

    Agustina Mutia, S.E.,M.EI

    NIP. 196908092003122002

  • iii

    PENGESAHAN TUGAS AKHIR Nomor : B- 73 /D.V/PP.00.9/ 06 /2020

    Skripsi dengan judul “Pengaruh Harga dan Kualitas Produk terhadap

    Kepuasan Konsumen Produk Herbal Penawar Al Wahida (HPA) di Kota Jambi”

    yang dipersiapkan dan disusun oleh :

    Nama : Eri Riskawati

    NIM : EES.160373

    Tanggal Ujian Skripsi : 11 Juni 2020

    Nilai Munaqasyah : 76,93 (B+)

    Dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam/ Sarjana Strata

    1 (S.1) UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    Tim Munaqasyah/Tim Penguji

    KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    Jl. Arif Rahman Hakim No. 1 Telanaipura Jambi 36122 Telp./fax: (0741) 65600 website:febi-iainjambi.ac.id

    Ketua Sidang,

    Dr. Novi Mubyarto, S.E.,ME NIP. 19790309 200312 1 001

    Sekretaris Sidang,

    M. Yunus, M.Si

    NIP. 19920717201801 1 002

    Penguji I,

    Drs. H. Fathuddin Abdi,SM,Hk., M.M

    NIP. 19570415 198510 1 001

    Pembimbing II,

    Agustina Mutia, S.E.,M.EI

    NIP. 19690809 200312 2 002

    Pembimbing I,

    H. Sissah, S.Ag.,M.HI

    NIP. 19650215 199903 1 001

    Dr. A.A. Miftah, M.Ag

  • iv

    MOTTO

    َها الَِّذۡيَن ٰاَمُنۡوا ََل ـاَيُّ ُ لَـُكۡم َوََل ٰيٰٰۤ

    ٰبِت َماٰۤ اََحلَّ ّللٰا ُمۡوا َطيِّ ُتَحرِّ

    َ ََل ُيِح ُُّّ اۡلُمۡعَتِدۡينَ ؕ َتۡعَتُدۡواٰ

    ِانَّ ّللٰا

    Artinya :

    “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa

    yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu

    melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang

    melampaui batas”.1

    1 Al-Qur’an surah Al- Mā-idah (5) ayat 87.

  • v

    PERSEMBAHAN

    Bismillahirrahmannirrahim

    Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih saying

    Mu telah memberiku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta

    memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang engkau

    berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan

    salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasulullah Muhammad SAW

    Kupersembahkan karya sederhana ini untuk kedua orang tuaku yang sangat ku

    hormati, kasihi, dan sayangi Ibundaku (Yahnem) dan Ayahandaku (Haryono) dan

    Kedua Wali yakni Bapak (Syamsi) dan Ibu (Sulastri). Sebagai tanda bakti,

    hormat, dan tanda terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil

    ini kepada ibu dan ayah beserta wali ku yang telah memberi kasih sayang, segala

    dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tidak mungkin aku balas

    hanya dengan selembar kertas bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini

    menjadi langkah awal untuk membuat ibu dan ayah bahagia karna ku sadar,

    selama ini belum bisa berbuat lebih. Untuk Ibu dan Ayah beserta kedua Wali ku

    yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyiramiku kasih sayang, selalu

    mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik.

    Terimakasih untuk keluarga besarku kakak (Haryanti) dan adik-adikku tersayang

    (Putri Setiani, Nia Pujianti dan Wahyu Ian Dika Moldiansyah) yang selalu

    memberi semangat, motivasi dan memberikan dorongan yang besar, sehingga

    dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

    Untuk teman-teman seperjuanganku khususnya lokal C, ekonomi syariah 2016

    terimakasih untuk berbagi keceriaan, suka dan duka dalam menimba ilmu. Tiada

    hari yang indah tanpa kalian semua

  • vi

    ABSTRAK

    Salah satu pola bisnis yang saat ini sangat marak dilakukan adalah bisnis

    dengan sistem MLM (Multi Level Marketing) yang merupakan salah satu cabang

    dari direct selling. Perusahaan MLM adalah perusahaan yang menerapkan sistem

    pemasaran modern melalui jaringan distribusi yang berjenjang, yang dibangun

    secara permanen dengan memposisikan pelanggan sekaligus sebagai tenaga

    pemasaran. Ketika melakukan penjualan, ataupun melakukan pembinaan terhadap

    jaringan yang dimikinya maka agen telah berjasa kepada perusahaan, atas dasar

    itulah kemudian perusahaan berterimakasih dengan bentuk memberi sebagian

    keuntungannya kepada mitraniaga yang berjasa dalam bentuk insentif berupa

    bonus, baik penjualan pribadi, bonus kepemimpinan, maupun bonus-bonus lainya.

    Penelitian ini yang berlokasi di Busines Center HNI-HPAI cabang Jambi yang

    terletak dijalan Pattimura (depan Trona Express ), Kec. Alam Barajo.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh harga dan

    kualitas produk terhadap kepuasan konsumen produk herbal penawar al wahida

    (hpa) di kota Jambi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif

    dengan metode pengumpulan data angket (kuesioner), wawancara, dan

    dokumentasi. Populasi pada penelitian ini adalah konsumen produk herbal

    penawar al wahida (hpa) di Jambi dan sampel sebagai responden penelitian akan

    diambil menggunakan teknik non probability sampling dengan rumus slovin yaitu

    100 konsumen yang ditemui pada saat penelitian. Hasil penelitian ini

    menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 8,673 lebih besar dari F tabel 3,09,

    yang berarti secara simultan terdapat pengaruh pada harga (X1) dan kualitas

    produk (X2) terhadap kepuasan konsumen produk herbal penawar al wahida (hpa)

    di jambi. Secara parsial terlihat bahwa semua variabel bebas berpengaruh terhadap

    kepuasan konsumen, yaitu variabel harga (X1) sebesar 2,089 lebih besar dari t

    tabel sebesar 1,984 dan kualitas produk (X2) sebesar 2,166 lebih besar dari nilai t

    tabael 1,984. Berdasarkan hasil yang dillihat dari koefisien beta, variabel yang

    paling berpengaruh terhadap variabel Kepuasan Konsumen ialah variabel Kualitas

    Produk yang memiliki koefisien beta sebesar 0,231 lebih besar dari koefisien beta

    variabel harga yang hanya sebesar 0,22.

    Kata Kunci : Harga , Kualitas Produk dan Kepuasan Konsumen

  • vii

    ABSTRACT

    One of the business patterns that is currently very lively done is a business

    with a MLM (Multi Level Marketing) system which is one of the branches of

    direct selling. MLM companies are companies that implement modern marketing

    systems through a tiered distribution network, which is built permanently by

    positioning customers as well as marketing staff. When selling, or fostering the

    network he owns, the agent has contributed to the company, on that basis the

    company is then grateful by giving part of the profits to the partners who

    contribute in the form of incentives in the form of bonuses, both personal sales,

    leadership bonuses, and bonuses others. This research is located at the Jambi

    branch of the HNI-HPAI Busines located on the Pattimura road (in front of Trona

    Express), Kec. Alam Barajo.

    This study aims to determine the effect of price and product quality on consumer

    satisfaction of Al Wahida (HPA) herbal products in the city of Jambi. This

    research uses a descriptive quantitative approach with a questionnaire data

    collection method (questionnaire), interviews, and documentation. The population

    in this study were consumers of Al Wahida antidote (HPA) herbal products in

    Jambi and samples as research respondents would be taken using non-probability

    sampling techniques with the Slovin formula of 100 consumers found at the time

    of the study. The results of this study indicate that the calculated F value of 8.673

    is greater than the F table of 3.09, which means that simultaneously there is an

    influence on price (X1) and product quality (X2) on consumer satisfaction of

    herbal products of antidote al wahida (hpa) in Jambi. Partially, it can be seen that

    all independent variables influence consumer satisfaction, namely the price

    variable (X1) of 2.089 is greater than t table of 1.984 and product quality (X2) of

    2.166 is greater than the value of t table 1.984. Based on the results seen from the

    beta coefficient, the most influential variable on the Consumer Satisfaction

    variable is the Product Quality variable which has a beta coefficient of 0.231

    greater than the beta coefficient of the price variable which is only 0.22.

    Keywords: Price, Product Quality and Consumer Satisfaction

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillahirobbil’alamin Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

    Allah SWT. yang mana dalam menyelesaikan skripsi ini penulis selalu di berikan

    kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

    Disamping itu, tidak lupa pula shalawat serta salam penulis sampaikan kepada

    junjungan nabi besar Muhammad SAW.

    Skripsi ini diberi judul “Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap

    Kepuasan Konsumen Produk Herbal Penawar Al Wahida (HPA) Di Kota

    Jambi“.Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah sebagi tugas akhir yang

    merupakan syarat untuk meraih gelar sarjana strata satu (S1) Jurusan Ekonomi

    Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisni Islam Universitas Islam Negeri Sulthan

    Thaha Saifuddin Jambi dapat diselesaikan dengan lancar.

    Kemudian dalam penyusunan skripsi ini, tidak luput dari keterbatasan dan

    kekurangan. Penulis menyadari bahwa penyususnan skripsi ini tidak akan berhasil

    tanpa adanya dukungan, usaha dan bimbingan dari berbagai pihak, terutama

    bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka skripsi ini

    dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan

    adalah kata terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian

    skripsi ini, terutama sekali kepada yang terhomat:

    1. Prof. Dr. H. Suaidi Asy’ari, MA., Ph.D. selaku Rektor Universitas Islam

    Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    2. Dr. A. A. Miftah, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    3. Dr. Rafidah, SE, M.EI, Selaku Wakil Dekan I Bidang Bidang Akedemik

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

    4. Dr. Novi Mubyarto, SE, ME, selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi

    Umum dan Perencanaan Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

    5. Dr. Sucipto, MA selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan

    Kerja Sama Luar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

  • ix

    6. Ambok Pangiuk, S.Ag., M.SI dan M. Yunus, M.Si, selaku ketua dan

    sekretaris Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

    7. H. Sissah, S.Ag., M.HI selaku Pembimbing I dan Agustina Mutia,

    S.E.,M.E.I selaku Pembimbing II, terimakasih atas arahan dan

    bimbingannya semoga Allah SWT senentiasa membalas kebaikannya.

    8. Bapak dan Ibu dosen serta asisten dosen yang telah memberikan materi

    pendidikan yang berharga selama proses perkuliahan di Fakultas Ekonomi

    dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    9. Seluruh karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah

    memberikan pelayanan dalam masa perkuliahan sampai selesai.

    10. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung

    maupun tidak langsung.

    Disamping itu, Disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari

    kesempurnaan. Oleh Karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat

    memberikan kontribusi pemikiran demi memperbaiki skripsi ini. Kepada Allah

    swt. kita memohon ampunan-nya dan kepada manusia kita memohon

    kemanfaatanya. Semoga amal kebajikan kita seimbang oleh Allah SWT.

    Jambi, Mei 2020

    Penulis

    Eri Riskawati

    EES.160373

  • x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

    SURAT PENYATAAN ORSINALISASI SKRIPSI ............................. i

    NOTA DINAS ............................................................................................ ii

    MOTTO .................................................................................................... iii

    PERSEMBAHAN ..................................................................................... iv

    ABSTRAK ................................................................................................ vi

    KATA PENGANTAR ............................................................................... vii

    DAFTAR ISI .............................................................................................. ix

    DAFTAR TABEL .................................................................................... xi

    DAN GAMBAR ......................................................................................... xii

    BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

    B. Rumusan Masalah ........................................................................... 10

    C. Batasan Masalah.............................................................................. 11

    D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................... 11

    E. Kerangka Teori................................................................................ 12

    F. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 26

    G. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 28

    H. Hipotesis .......................................................................................... 30

    BAB II METODE PENELITIAN ............................................................ 31

    A. Pendekatan Penelitian ..................................................................... 31

    B. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 31

    C. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel ......................................... 32

    D. Operasional Variabel ....................................................................... 34

    E. Instrumen Pengumpulan Data ......................................................... 35

    F. Uji Coba Statistik ............................................................................ 37

    G. Tenik Analisi Data ......................................................................... 40

    H. Sistematika Penulisan ..................................................................... 43

  • xi

    BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ..................... 45

    A. Profil Bussines Centre Herbal Islami/ HNI ..................................... 45

    B. Sejarah Singkat PT.HPA ................................................................. 45

    C. Struktur Organisasi PT.HPA Cabang Jambi 2 ................................ 46

    D. Visi dan Misi ................................................................................... 47

    E. 5 Pilar (P.A.S.T.I) ........................................................................... 47

    F. Produk-Produk HNI HPAI .............................................................. 50

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 50

    A. Hasil Penelitian ............................................................................... 52

    1. Karakteristik Responden ........................................................... 52

    2. Hasil Uji Coba Statistik ............................................................. 54

    3. Hasil Uji Asumsi Klasik ........................................................... 57

    4. Hasil Teknik Analisis Data ....................................................... 61

    B. Pembahasan ..................................................................................... 66

    1. Harga Berpengaruh Terhadap Kepuasan Konsumen ................ 66

    2. Kualitas Berpengaruh Terhadap Kepuasan Konsumen…......... 66

    3. Harga dan Kualitas Produk Berpengaruh Terhadap Kepuasan

    Konsumen ................................................................................. 67

    BAB V PENUTUP ..................................................................................... 68

    A. Kesimpulan ..................................................................................... 68

    B. Saran ................................................................................................ 69

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    CURICULUM VITAE

  • xii

    DAFTAR TABEL

    A. Daftar Tabel

    Tabel 1 : Jumlah Konsumen dan Jumlah Penjualan Produk HPA

    Tabel 2 : Tinjauan Pustaka

    Tabel 3 : Operasional Variabel

    Tabel 4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

    Tabel 5 : Karakteristik Responden Berdaarkan Usia

    Tabel 6 : Hasil Pengujian Uji Validitas Variabel Harga (X1)

    Tabel 7 : Hasil Pengujian Uji Validitas Variabel Kualitas Produk (X2)

    Tabel 8 : Hasil Pengujian Uji Validitas Variabel Kepuasan Konsumen (Y)

    Tabel 9 : Hasil Pengujian Uji Reliabilitas Variabel Harga (X1)

    Tabel 10 : Hasil Pengujian Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Produk (X2)

    Tabel 11 : Hasil Pengujian Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Konsume (Y)

    Tabel 12 : Hasil Pengujian Uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov

    Tabel 13 : Hasil Pengujian Uji Multikolineritas

    Tabel 14 : Hasil Pengujian Persamaan Regresi Linier Berganda

    Tabel 15 : Hasil Pengujian Uji R Square

    Tabel 16 : Hasil Pengujian Uji F

    Tabel 17 : Hasil Pengujian Uji t

  • xiii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1 : Perbandingan Produk Herbal Penawar Alwahida/ HNI-HPAI

    Gambar 2 : Kerangka Pemikiran

    Gambar 3 : Struktur Organisasi PT.HPA Cabang Jambi 2

    Gambar 4 : Produk-Produk HNI HPAI

    Gambar 5 : Hasil Pengujian Uji Normalitas dengan Probability Plot

    Gambar 6 : Hasil Pengujian Uji Heterokedastisita

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Masalah ekonomi merupakan masalah besar dalam kehidupan umat

    manusia baik individu, keluarga, masyarakat maupun Negara. Banyak sistem yang

    dikembangkan oleh orang dalam menjalankan ekonominya, seperti system

    kapitalis sosialis dan sebagainya. Sistem kapitalis mempunyai prinsip bahwa

    individualisme merupakan azas. Jiwa peraturannya terlihat pada egoisme, bebas

    menumpuk kekayaan, mengembangkan dan membelanjakannya. Sistem ini tidak

    mementingkan apa-apa kecuali laba dalam jumlah yang besar, segala cara

    dihalalkan untuk mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Sedangkan

    sistem sosialis, jiwa peratuaran sosialis bertolak belakang dengan kapitalis.

    Sebagai sebuah sistem universal, Islam juga mengatur bagaimana cara

    bisnis yang baik dan sesuai dengan tuntunan agama. Banyak lembaga bisnis

    mengalihkan sistem bisnisnya kedalam sistem bisnis Islami yang dikenal dengan

    istilah ekonomi syariah. Pada saat sekarang ini sistem bisnis Islami tersebut sangat

    digemari masyarakat. Terbukti menjamurnya perusahaan-perusahaan yang

    berazaskan syariah. Perusahaan Herbal Penawar Al Wahida (HPA) adalah salah

    satu perusahaan herbal yang berazaskan syariah. Perusahaan Herbal Penawar Al

    Wahida (HPA) adalah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan dengan

    memakai sistem penjualan Multi Level Marketing Syariah yang telah dikaji oleh

    panel syariah yaitu sebuah kajian dan pemantauan yang dilakukan oleh para ulama

  • 2

    untuk memastikan jual beli pada perusahaan tersebut telah berjalan sesuai dengan

    tuntunan syariah,2

    yang fokus kepada konsumen muslim yang memiliki

    standarisasi produk yaitu halal dan toyyib.3

    Secara sederhana yang dimaksud dengan multi level marketing adalah

    sebuah sistem pemasaran modern melalui jaringan distribusi yang dibangun secara

    parmanen dengan memposisikan pelanggan perusahaan sekaligus sebagai tenaga

    pemasaran. Dengan kata lain, dapat dikemukakan bahwa Multi Level Marketing

    adalah pemasaran berjenjang melalui jaringan distribusi yang dibangun dengan

    menjadikan konsumen (pelanggan) sekaligus sebagai tenaga pemasar.4

    Dari

    pengertian diatas dapat dijabarkan bahwa multi level marketing adalah suatu

    konsep penyaluran barang (produk atau jasa tertentu) yang diberi kesempatan

    kepada konsumen untuk turut terlibat sebagai penjual dan memperoleh

    keuntungan di dalam garis kemitraannya. Sistem marketing multi level marketing

    yang lahir tahun 1939 merupakan kreasi dan inovasi marketing yang melibatkan

    masyarakat konsumen dalam kegiatan usaha pemasaran.5

    Begitu juga dalam penetapan harga, secara sederhana, harga ditetapkan

    berdasarkan total biaya produksi plus keuntungan. Pengusaha hendaknya

    menetapkan margin keuntungan yang wajar, sehingga harga dapat “terjangkau”

    oleh konsumen. Untuk barang yang yang diproduksi oleh banyak produsen, ada

    mekanisme persaingan, yang memungkinkan harga terbentuk bedasarkan hukum

    2 Panel Syariah HPA, Al Wahida Marketing Internasional MLM Syariah, (Perils: HPA

    Industries Sdn.bhd, 2009), hlm. 2. 3 Nur Intan, Nilai-Nilai Syariah Dalam Herbal Penawar Al Wahida, (Pekanbaru, 2011)

    hlm. 2. 4 Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Mu’amalat, (Jakarta: Azzam, 2010), hlm. 613.

    5 Ibid, hlm. 613.

  • 3

    pasar dengan teori permintaan dan penawaran (supply and demand). Pengusaha

    juga dituntut untuk menetapkan tingkatan harga yang adil untuk berbagai kualitas

    barang yang sejenis. konsumen berhak memperoleh barang yang berkualitas lebih

    baik untuk harga yang lebih tinngi, atau dengan kata lain, pengusaha boleh

    menetapkan harga yang lebih tinggi untuk barang yang memiliki kualiats yang

    tinggi.6

    Tabel 1

    Jumlah Konsumen dan Jumlah Penjualan Produk Herbal Penawar Al

    Wahida di Business Centre Herbal Islami / HNI Cabang Pattimura

    No Tahun Jumlah Konsumen Jumlah Penjualan

    1 2014 1.460 Rp. 505. 945.000

    2 2015 4.552 Rp. 843. 342.000

    3 2016 8.879 Rp. 2.875.976.000

    4 2017 10.795 Rp. 4.525.975.000

    5 2018 15.650 Rp. 7.125.189.500

    Sumber: Business Centre Herbal Islami/ HNI Cabang Pattimura

    Dari tabel data diatas terlihat bahwa dari tahun ketahun jumlah konsumen

    dan jumlah penjualan Produk Herbal Penawar Al Wahida di Business Centre

    Herbal Islami / HNI Cabang Pattimura mengalami peningkatan. Pada tahun 2014

    jumlah konsumen sebanyak 1.460 dan jumlah penjualan sebesar Rp. 505.945.000

    dan mengalami kenaikan sampai pada tahun 2018 dengan jumlah konsumen

    6 Muahandis Natadiwirya, Etika Bisnis Islam, (Jakarta: Granada Press, 2007), hlm. 85.

  • 4

    15.650 dan total penjualan sebanyak Rp. 7.125.189.500 yang ada di Business

    Centre Herbal Islami / HNI Cabang Pattimura.

    Harga (price) adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa.

    Dalam arti yang lebih luas, harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh

    pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu

    produk atau jasa. Harga telah menjadi faktor utama yang mempengaruhi pilihan

    para pembeli.7 Harga menjadi salah satu elemen yang paling penting dalam

    menentukan pangsa pasar dan keuntungan suatu perusahaan, yang merupakann

    variabel yang dapat dikendalikan dan yang menentukan diterima tidaknya suatu

    produk oleh konsumen.

    Harga semat-mata tergantung pada kebijakan perusahaan, tetapi tentu saja

    dengan mempertimbangkan berbagai hal. “ murah” atau “mahal”nya harga suatu

    produk sangat relatif sifatnya. Untuk mengatakan perlu terlebih dahulu

    dibandingkan dengan harga produk serupa yang diproduksi atau dijual perusahaan

    lain. Artinya, perusahaan perlu selalu memonitor harga yang ditetapkan oleh para

    pesaing agar harga yang ditentukan oleh perusahaan tersebut tidak terlalu tinggi

    atau sebaliknya.8

    Sedangkan konsep harga yang adil menurut Ibnu Taimiyah adalah suatu

    yang intervensi harga dianggap adil bila tidak menimbulkan aniaya terhadap

    penjual maupun pembeli ada hakikatnya telah ada digunakan sejak awal kehadiran

    Islam. Harga yang adil adalah adil bagi para pedagang berarti barang-barang

    dagangan mereka tidak dipaksa untuk dijual pada tingkat harga yang dapat

    7 Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran edisi ke-12, (Jakarta:

    Erlangga, 2006), hlm. 345. 8 Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal. 221.

  • 5

    menghilangkan nilai keuntunganm normal. Harga juga harus adil bagi pembeli,

    maksudnya jangan sampai pembeli dirugikan atas penetapan harga yang dilakukan

    pedagang untuk suatu barang. Selain itu, juga mengingatkan kepada penjual agar

    menjual yang adil sebagai hasil dari intraksi antara kekuatan permintaan dan

    penawaran yang terjadi secara alamiah.9

    Ibn Khaldun juga menjelaskan

    mekanisme penawaran dan permintaan dalam menentukan harga keseimbangan.

    Secara lebih rinci pengaruh persaingan di antara konsumen untuk

    mendapatkan barang pada sisi permintaan. Setelah itu pengaruh meningkatnya

    biaya produksi karena pajak dan pungutan-pungutan lain di kota tersebut, pada

    sisi penawaran (the Muqaddimah of Ibn Khaldun. Pada bagian lain dari

    hukumnya, Ibn Khaldun menjelaskan pengaruh naik dan turunnya penawaran

    terhadap harga. Ia mengatakan, “Ketika barang-barang yang tersedia sedikit, maka

    harga-harga akan naik.10

    Dalam hal ini PT. Herbal Penawar Al wahidah (HPA) Industries Sdn. Bhd,

    berdiri di Malaysia pada bulan September 1987, namun diresmikan pada tanggal

    15 Juli 1995 setelah 8 tahun beroperasi, dan telah memiliki produk yang

    dipasarkan lebih kurang 80 jenis produk, seperti, Habbatussauda untuk daya tahan

    tubuh, kopi radix, minyak but-but, minyak zaitun dan banyak lagi jenis lainnya

    yang berguna untuk berbagai penyakit. PT. HPA muncul di Indonesia pada

    tanggal 20 Mei 2000 dan diresmikan pada tanggal 19 Maret 2012. PT.HPA

    Indonesia melakukan penjualan dengan sistem multi level marketing syariah

    9 Sarwedi Rambe, “Penetapan Harga Produk Pada Pt. Herbal Penawar Alwahida (Hpa)

    Indonesia Cabang Pekanbaru Ditinjau Menurut Fiqh Muamalah”, Skripsi Universitas Islam

    Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, (2012), hlm. 4 10

    http:/www.ranahdamai.org/berita/artikel-kamu/keseimbangan harga- menurut-ibnu-

    Khaldun.html.

  • 6

    dengan produk Herbal Penawar Al Wahida (HPA), sebuah sistem yang membahas

    tentang penetapan harga produk Herbal Penawar Al Wahida (HPA) dengan

    membedakan harga konsumen (non anggota) dengan harga distributor (anggota)

    serta pemberian bonus terhadap anggota yang telah melakukan penjualan produk

    tersebut ditambah selisih harga penjualan kepada konsumen dari pembelian

    distributor kepada PT HPA INDONESIA.

    Dalam memasarkan produknya, PT HPA INDONESIA bekerja sama

    dengan para anggota (member) dan biasanya mereka melakukan presentasi

    (promosi) kepada masyarakat agar masyarakat tahu apa saja produk dari PT. HPA

    INDONESIA tersebut, dan keuntungan bagi yang mau bergabung menjadi

    distributor adalah memperoleh potongan harga produk. Karena harga produknya

    relatif sedikit mahal.

    Gambar 1

    Perbandingan Produk Herbal Penawar Alwahida/ HNI-HPAI

    Produk HNI-HPAI Produk Herborist

    Harga : Rp. 24.000

    Manfaat :

    Berkhasiat untuk

    kecantikan mampu

    melembutkan kulit

    Harga : 18.000

    Manfaat :

    Berkhasiat untuk

    kecantikan mampu

    dignaka untk pelembap

  • 7

    Dari contoh gambar diatas diketahui bahwa harga minyak zaitun dari

    produk HNI-HPAI sedikit lebih mahal dibandingkan dengan produk minyak

    zaitun herborist, dan dilihat dari segi manfaatnya minyak zaitun dari produk

    HNI/HPAI lebih banyak memiliki manfaat dibandingkan minyak zaitun dari

    produk Herborist. Jadi, dengan demikian tidak sedikit konsumen yang membeli

    produk minyak zaitun dari produk HNI-HPAI tersebut.

    Berikut adalah hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan Fiza

    Kurniati yang mengatakan bahwa:

    “Produk HNI-HPAI merupakan produk muslim Indonesia, dimana produk

    tersebut halal, aman BPOM, produk herbal dan banyak sekali manfaatnya

    yang sudah dirasakan dari produk tersebut. Menurut saya harga dari

    produk-produk HNI-HPAI masih sangat terjangkau.11

    Selanjutnya wawancara yang dilakukan peneliti dengan Munawaroh:

    “Menurut saya, karena produk tersebut yang punya orang islam, produk itu

    juga sudah bersertifikasi halal, dan juga produk itu menggunakan bahan-

    11

    Wawancara dengan Fiza Kurniati, 29 November 2019

    wajah,mempertahankan

    keindahan kulit dan

    bergunabagi keindahan

    rambut.

    Berkhasiat untuk

    kesehatan, mampu

    menurunkan resiko

    penyakit jantung,

    mencegah diabetes, dll.

    kulit, merawat elastisitas

    kulit, membuat kulit lebih

    lembut dan mampu

    mencegah penuaan dini

    pada kulit.

  • 8

    bahan herbal. Jadi tidak banyak menggunakan bahan-bahan kimia, produk

    dari HNI-HPAI banyak khasiatnya yang sudah saya rasakan sendiri.12

    Dari penjelasan produk-produk HNI-HPAI diatas diketahui bahwa produk-

    produk tersebut sudah diketahui kehalalannya karena produk tersebut dimiliki

    oleh orang muslim asli Indonesia. Harga produk sudah ditentukan berapa

    besarnya. Di dalam harga tersebut sudah ada perentasinya % dari semua

    stakeholders atau semua yang terlibat didalamnya seperti perentase untuk

    perusahaan dan perentase untuk distributornya sesuai dengan peringkat masing-

    masing distributor. Keuntungan (komisi dan bonus) yang akan diberikan kepada

    para anggota berasal dari keuntungan penjualan barang, bukan berarti harga

    barang yang dipasarkan harus tinggi, hendaknya semakin besar jumlah anggota

    dan distributor maka tingkat harga semakin menurun.

    Adapun kualitas harus diukur melalui sudut pandang konsumen terhadap

    kualitas produk itu sendiri, sehingga selera konsumen disini sangat berpengaruh.

    Jadi dalam mengelola kualitas suatu produk harus sesuai dengan kegunaan yang

    diinginkan oleh konsumen. Dalam hal ini yang penting adalah menjaga

    konsistensi dari output produk pada tingkat kualitas yang diinginkan dan

    diharapkan konsumen. Kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk

    12

    Wawancara dengan Munawaroh, 31 November 2019

  • 9

    untuk melakukan fungsinya. Kemampuan itu meliputi : daya tahan, kehandalan,

    ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, serta atribut

    yang berharga pada produk secara keseluruhan.13

    Kepuasan konsumen didefinisikan sebagai evaluasi pasca konsumsi bahwa

    suatu alternatif yang dipilih setidaknya memenuhi atau melebihi harapan.

    Singkatnya, alternatif tersebut setidaknya bekerja sebaik yang anda harapkan.

    Kepuasan konsumen adalah keadaan yang dicapai bila produk sesuai dengan

    kebutuhan atau harapan konsumen dan bebas dari kekurangan. Kepuasan dapat

    didefinisikan pula sebagai suatu keadaan dimana kebutuhan, keinginan, dan

    harapan pelanggan dapat dipenuhi melalui produk yang dikonsumsi.14

    Berdasarkan penelitian terdahulu oleh Handoyo dan Nadiah Ulfa Hanif

    yang berjudul “Pengaruh Produk, Harga dan Promosi Terhadap Minat Beli Hijab

    (Studi Kasus pada Toko Fidza Collection di Desa Mayangkawis Kec. Balen

    Bojonegoro), menyatakan bahwa harga dan iklan berpengaruh terhadap kepuasan

    konsumen.15

    Sedangkan menurut penelitian terdahulu oleh Bayu Prawira dan Ni

    Nyoman Kerti Yasa dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk,

    Citra Merek dan Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Produk Smartphone

    Samsung di kota Denpasar”. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa variabel

    13

    Kotler dan Amstrong, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: Perhallindo, 2010), hlm. 27. 14

    Daryanto, Konsumen dan Pelayanan Prima, (Yogyakarta: Gava Media, 2014), hlm. 90 15

    Handoyono dan Nadiah Ulfa Hanif, “Pengaruh Produk, Harga dan Promosi Terhadap

    Minat Beli Hijab (Studi Kasus pada Toko Fidza Collection di Desa Mayangkawis Kec. Balen

    Bojonegoro”, 2014.

  • 10

    kualitas produk, citra merek dan persepsi harga berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap minat beli.16

    Hal ini senada dengan Visi dan Misi Herbal Penawar Al Wahida (HPA)

    menjadikan perusahaan jaringan pemasaran papan atas kebanggaan umat Islam

    menghasilkan pengusaha-pengusaha muslim yang dapat dibanggakan, baik

    sebagai pemasar, pembangun jaringan maupun produsen, untuk membangun

    peradaban ummat yang relegius, menyadarkan kepada ummat pola hidup sehat

    dan mengenalkan serta mendistribusikan produk muslim yang halal thoyyiban.

    Menjadikan HPA sebagai sarana untuk perbaikan kesejahteraan anggota dan

    masyarakat. Memotivasi aktivitas dakwah Islam pada komunitas HPA dan

    masyarakat. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik melakukan

    penelitian dengan judul “Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap

    Kepuasan Konsumen Produk Herbal Penawar Al Wahida (HPA) Di Kota

    Jambi”

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang dan uraian diatas dapat dirumuskan

    permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :

    16

    Bayu Prawira dan Ni Nyoman Kerti Yasa, “Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek

    dan Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Produk Smartphone Samsung dikota Denpasar”,Jurnal

    Universitas Udayana, Bali,Indonesia.

  • 11

    1. Apakah harga dan kualitas produk berpengaruh secara simultan terhadap

    kepuasan konsumen produk Herbal Penawar Al Wahida (HPA) di Kota

    Jambi ?

    2. Apakah harga dan kualitas produk berpengaruh secara parsial terhadap

    kepuasan konsumen produk Penawar Al Wahida (HPA) di Kota Jambi?

    C. Batasan Masalah

    Agar permasalahan penelitian ini menjadi lebih spesifik, maka peneliti perlu

    untuk memberikan batasan masalah. Penelitian ini hanya meneliti pada pengaruh

    harga dan kualitas produk terhadap kepuasan konsumen produk herbal penawar al

    wahida (hpa) di Bussines Center Herbal Islami / HNI Cabang Pattimura.

    D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

    Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka tujuan dilakukannya

    penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Untuk mengetahui pengaruh harga dan kualitas produk terhadap kepuasan

    konsumen produk Herbal Penawar Al Wahida (HPA) secara simultan.

    2. Untuk mengetahui pengaruh harga dan kualitas produk terhadap kepuasan

    konsumen produk Herbal Penawar Al Wahida (HPA) secara parsial.

    Dengan tercapainya tujuan-tujuan penelitian tersebut, maka ada beberapa

    kegunaan (manfaat ) yang dapat diambil, antara lain :

    1. Bagi Perusahaan

    Agar perusahaan mengetahui seberapa besar pengaruh harga dan kualitas

    pelayanan yang telah diberikan dan kepuasan yang telah dirasakan oleh

    konsumen.

  • 12

    2. Bagi Akademisi

    Memberikan informasi dan sumber-sumber referensi yang bermanfaat bagi

    para peneliti lain yang juga sedang meneliti atau mengembangkan penelitian yang

    relevan.

    3. Bagi Penulis

    Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan perkuliahan dan

    memperoleh gelar Strata 1 ( SI ) di Fakultas Ekonomi Syariah UIN STS Jambi

    dan Untuk menambah referensi perpustakaan agar dapat di gunakan untuk

    penelitian selanjutnya.

    E. Kerangka Teori

    1. Pengertian Kepuasan Konsumen

    Menurut Kotler dan Amstrong17

    mengenai kepuasan konsumen adalah

    “the xtent to which a product’s perceived performance matches a buyers

    expectation”. Kepuasan konsumen adalah tingkat dimana suatu pencapaian

    perfoma dari sebuah produk yang diterima oleh konsumen sama dengan

    ekspektasi konsumen itu sendiri. Sedangkan menurut Irwan18

    kepuasan konsumen

    adalah hasil dari akumulasi dari konsumen atau pelanggan dalam menggunakan

    produk dan pelayanan (jasa). Konsumen puas stelah membeli produk tersebut,

    ternyata kualitas produknya baik. Oleh karena itu, setiap transaksi atau

    pengalaman baru, akan memberikan pengaruh terhadap kepuasan konsumen.

    Konsumen yang puas adalah konsumen yang akan berbagi rasa dan

    pengalamannya dengan konsumen lain.

    17

    Kotler dan Amstrong, “Prinsip-Prinsip Pemasaran”, (Jakarta: Erlangga, 2010), hlm.13 18

    Basu SwastanIrawan, “Manajemen Pemasaran Modern”, hlm.119

  • 13

    Kepuasan konsumen merupakan salah satu dimensi dari beberapa konsep

    atau pengertian tentang strategi yang mendasari kebijakan-kebijakan perusahaan

    dalam kerangka usaha pemasaran yang dijalankan. Kepuasan konsumen

    merupakan tujuan utama kegiatan bisnis. Perusahaan yang selalu bertujuan untuk

    memuaskan pelanggannya akan selalu tau apa yang harus dilakukan dalam

    bisnisnya.19

    Kepuasan adalah evaluasi terhadap pengalaman komunikasi suatu produk

    dan jasa. Adapun kesamaan dari definisi diatas yaitu menyangkut komponen

    kepuasan pelanggan (harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan). Umumnya

    harapan pelanggan merupakan perkiraan atau keyakinan pelnggan tentang apa

    yang akan diterimannya apabila ia membeli atau mengkonsumsi suatu produk

    (barang atau jasa). Sedangkan kinerja yang dirasakan adalah persepsi pelanggan

    terhadap apa yang ia terima setelah mengkonsumsi produk yang telah dibelinya.20

    Kepuasan konsumen merupakan sejauh mana suatu tingkatan produk

    dipersiapkan sesuai dengan harapan pembeli. Kepuasan konsumen diartikan

    sebagai keadaan dimana harapan konsumen terhadap suatu produk sesuai dengan

    kenyataan yang diterima oleh konsumen. Kepuasan konsumen diukur dari

    seberapa besar harapan konsumen tentang produk, harga dan pelayanan sesuai

    dengan kinerja produk, harga dan pelayanan yang aktual. Secara umum, kepuasan

    19

    Dwi Aryani, “Pengaruh Kualitas dan Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Dalam

    Membentuk Loyalitas Pelanggan”, Bisnis & Birokrasi, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi,

    hlm.114 ISSN 0854-3844. 20

    Mhd. Rusydi, Customer Excellence, (Yogyakarta:Gosyen Publishing, 2017), hlm.25-26

  • 14

    diartikan sebagai adanya kesamaan antara kinerja produk dan pelayanan yang

    diterima dengan kinerja produk dan pelayanan yang diharapkan konsumen.21

    2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen

    Menurut Lupiyoadi ada lima faktor yang harus diperhatikan oleh

    perusahaan dalam menentukan tingkat kepuasan pelanggan atau konsumen

    diantaranya, yaitu22

    :

    a. Kualitas Pelayanan

    Kualitas pelayanan adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan

    dengan produk, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi harapan.

    Sehingga definisi kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan

    kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam

    mengimbangi harapan konsumen, menyatakan bahwa kualitas pelayanan

    didefinisikan sebagai penilaian pelanggan atas keunggulan atau keistimewaan

    suatu produk atau layanan secara menyeluruh. Kualitas pelayanan dapat diketahui

    dengan cara membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang

    diterima dengan pelayanan yang sesungguhnya konsumen harapkan terhadap

    atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan.23

    Kualitas pelayanan memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan

    pelanggan. Kualitas yang didapat dari kinerja yang baik, memberikan suatu

    dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan

    21

    Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: CV ANDI

    OFFSET, 2013),hlm. 180 22

    Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran JasaI, (Jakarta: Salemba Empat, 2013),

    hlm. 208 23

    Oldy Ardhana, “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga Dan Lokasi Terhadap

    Kepuasan Pelanggan (Studi Pada Bengkel Caesar Semarang), Skripsi Universitas Diponegoro

    Semarang, (2010), hlm. 16-17.

  • 15

    perusahaan. Dalam jangka panjang, ikatan seperti ini memmungkinkan

    perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan

    mereka. Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.24

    Kualitas pelayanan merupakan gambaran atas seberapa jauh perbedaan antara

    kenyataan pelayanan (perceived service), dengan harapan para nasabah atas

    pelayanan yang seharusnya mereka terima (expected service).25

    Jasa atau pelayanan pada dasarnya merupakan semua aktivitas ekonomi

    yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau kontruksi, yang

    umumnya di konsumsi pada saat yang sama dengan waktu dihasilkan dan

    memberikan nilai tambahan misalnya (kenyamanan, hiburan, kesenangan atau

    kesehatan). Tidak jauh beda dengan definisi-definisi yang diutarakan oleh Kotler,

    “ia mengatakan bahwa jasa merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang dapat

    ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan

    tidak mengakibatkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksi jasa mngkin

    berkaitan dengan produk fisik atau tindak”.26

    Kualitas pelayanan (servise quality) dapat diukur dengan menggunakan

    lima dimensi yanmg biasa disebut dengan model Serquel diantaranya yaitu :

    a. Kehandalan (Realibility) yaitu, kemampuan perusahaan untuk memberikan

    pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan serta akurat dan terpercaya.

    Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan

    24

    Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jsa:Berbasis Kompetensi,

    (Jakarata:Salemba Empat, 2013), hlm. 206 25

    Mhd.Rusydi, Customer Excellence, (Yogyakarta:Gosyen Publishing, 2017), hlm.39-40. 26

    Rahmat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran: Berbasisi Kompetensi…., hlm. 6-7

  • 16

    waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan,

    sikap yang simpatik dan dengan akurasi yang tinggi.

    b. Ketanggapan (Responsiveness) yaitu, mencakup bagaimana tanggapan

    oganisasi atas keluhan pelanggan mengenai pelayanan yang kurang

    memuaskan, tindakan organisasi terhadap keluhan-keluhan pelanggan,

    serta bantuan para staf terhadap pelanggan yang mempunyai keluhan,

    ketanggapan staf terhadap permintaan pelanggan dan kemauan untuk

    memberikan layanan yang cepat.

    c. Jaminan dan Kepastian (Assurance) yaitu, pengetahuan, kesopansantunan,

    dan kemampuan pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya

    para pelanggan kepada perusahaan. Hal ini meliputi beberapa komponen

    antara lain, kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan sopan santun.

    d. Berwujud (Tangible) yaitu, kemampuan suatu perusahaan dalam

    menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan

    kemampuan sarana dan prasaranan fisik perusahaan yang dapat diandalkan

    keadaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang

    diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi fasilitas fisik (contoh: gedung

    dan gudang), perlengkapan dan peralatan yang digunakan (teknologis),

    serta penampilan pegawainya.

    e. Empati (Empathy) yaitu memverikan perhatian yang tulus dan bersifat

    individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan

    berupaya memahami keinginan mereka. Hal ini mengharapkan bahwa

    suatu perusahaan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan,

  • 17

    memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu

    pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.27

    b. Kualitas Produk

    Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan di pasar, untuk

    memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk terdiri atas barang, jasa,

    pengalaman, events, temapt, kepemilikan, organisasi, informasi dan ide. Jadi

    produk bukan hanya berbentuk sesuatu yang berwujud saja, seperti makanan,

    pakaian, dan sebagainya, akan tetapi juga sesuatu yang tidak berwujud seperti

    pelayanan jasa. Semua diperuntukkan bagi pemasaran kebutuhan dan keinginan

    (need and want) dari konsumen. Konsumen tidak hanya membeli produk sekedar

    memuaskan kebutuhan (need) akan tetapi juga bertujuan memuaskan keinginan

    (want). Produk merupakan hasil dari kegiatan produksi yang berwujud barang.

    Didalam hal ini perlu kiranya untuk diketahui bahwa terdapat perbedaan produk

    dan jasa, walaupun keduannya adalah merupakan hasil dari kegiatan produksi.

    Produk, sebagai hasil kegiatan produksi akan mempunyai wujud tertentu,

    mempunyai sifat-sifat fisik dan kimia tertentu.28

    Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-

    fungsinya yang meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan, operasi

    dan perbaikan serta atribut lainnya”. Bila suatu produk telah dapat menjalankan

    fungsi-fungsinya dapat dikatakan sebagai produk yang memiliki kualitas yang

    baik. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat diterapkan program

    27

    Rambat Lopiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa: Berbasis Kompetensi, (Jakarta:

    Salemba Empat, 2013) hlm. 216-217 28

    Buchari Alma. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa (Bandung :CV

    ALFABETA, 2005), hlm. 140.

  • 18

    “Total Quality Managemen (TQM)” selain mengurangi kerusakan produk, tujuan

    pokok kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai konsumen. Berdasarkan

    penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas produk adalah

    keseluruhan barang dan jasa yang berkaitan dengan keinginan konsumen yang

    secara keunggulan produk sudah layak diperjualkan sesuai harapan dari

    pelanggan.29

    Kualitas produk adalah salah satu sarana positioning utama pemasar.

    Kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau jasa, oleh karena

    itu, kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. Dalam arti

    yang lebih sempit, kualitas bisa didefinisikan sebagai “bebas dari kerusakan”

    tetapi sebagai besar perusahaan yang berpusat pada pelanggan melangkah jauh

    melampaui definisi sempit ini. Justru, mereka mendefinisikan kualitas

    berdasarkan penciptaan nilai dan kepuasan pelanggan.30

    Kualitas produk adalah sejauh mana produk memenuhi spesifikasi-

    spesifikasinya. Kualitas menurut ISO 9000 adalah derajat yang dicapai oleh

    karakteristik yang intern dalam memenuhi persyaratan. Persyaratan dalam hal ini

    adalah kebutuhan atau harapan yang dinyatakan, biasanya tersirat atau wajib. Jadi

    kualitas sebagaimana yang diinterprestasikan ISO 9000 merupakan perpaduan

    antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana keluaran dapat

    memenuhi kebutuhan pelanggan. Pelanggan yang menentukan dan menilai

    seberapa jauh sifat dan karakteristik tersebut memenuhi kebutuhannya. Semakin

    29

    Fandy Tjiptono, Total Quality Managemen (TQM), (Yogyakarta : Andi Offset, 1995),

    hlm. 28 30

    Philip Khotler, Gary Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid 12, (Jakarta: Erlangga,

    2006) hlm. 272

  • 19

    baik kualitas barang maka akan meningkat kepuasan konsumen terhadap

    pelayanan yang ia terima. Sebaliknya, barang yang kurang berkualitas akan

    merusak kepuasan konsumen secara keseluruhan.31

    c. Harga

    Harga (price) adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa.

    Dalam arti yang lebih luas, harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh

    pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu

    produk atau jasa. Harga telah menjadi faktor utama yang mempengaruhi pilihan

    para pembeli. Harga menjadi salah satu elemen yang paling penting dalam

    menentukan pangsa pasar dan keuntungan suatu perusahaan, yang merupakann

    variabel yang dapat dikendalikan dan yang menentukan diterima tidaknya suatu

    produk oleh konsumen.

    Harga adalah satu-satunya elemen dalam bauran pemasaran yang

    menghasilkan pendapatan dan semua elemen lainnya melambangkan biaya. Harga

    juga merupakan satu dari elemen bauran pemasaran yang paling fleksibel. Tidak

    seperti fitur produk dan komitmen pemyalur, harga dapat berubah dengan cepat.

    Pada saat yang bersamaan penetapan harga adalah permasalah nomor satu yang

    dihadapi banyak eksekutif pemasar dan banyak perusahaan tidak menangani

    penetapan harga dengan baik. Dan perusahaan terlalu cepat menurunkan harga

    untuk mendapatkan penjualan daripada meyakinkan pembeli bahwa produknya

    yang bernilai lebih layak dihargai tinggi.32

    31

    Rambat Lupioyadi, Manajemen Pemasaran Jasa:Berbasis Kompetensi, (Jakarta:

    Salemba Empat, 2013), hlm.206 32

    Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran edisi ke-12, (Jakarta:

    Erlangga, 2006), hlm. 345

  • 20

    Harga merupakan keputusan yang sangat penting dari pemasar, sebab bila

    harga terlalu tinggi banyak pembeli potensial jadi menghilang, sedangkan bila

    harga terlalu rendah perusahaan tidak memperoleh cukup keuntungan. Pada waktu

    yang sama, harga produk harus diputuskan hingga dapat menutupi segala

    pengeluaran (biaya) dalam memproduksi dan menjual produk dan sekaligus

    member keuntungan bagi perusahaan. Penetapan harga merupakan suatu proses

    yang dinamis, dan biasanya ditentukan setelah mempertimbangkan berbagai

    tujuan perusahaan.33

    Menurut Rachmat Syafei, harga hanya terjadi pada akad, yakni sesuatu

    yang direlakan dalam akad, baik lebih sedikit, lebih besar, atau sama dengan nilai

    barang. Biasanya, harga dijadikan penukar barang yang diridai oleh kedua pihak

    yang akad. Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa harga merupakan

    sesuatu kesepakatan mengenai transaksi jual beli barang atau jasa dimana

    kesepakatan tersebut diridhai oleh kedua belah pihak. Harga tersebut haruslah

    direlakan oleh kedua belah pihak dalam akad, baik lebih sedikit, lebih besar, atau

    sama dengan nilai barang atau jasa yang ditawarkan oleh pihak penjual kepada

    pihak pembeli. Harga hanya terjadi pada akad, yakni sesuatu yang direlakan

    dalam akad, baik lebih sedikit, lebih besar, atau sama dengan nilai barang.

    Biasanya., harga dijadikan penukar barang yang diridhai oleh kedua pihak yang

    berakad.34

    Harga yaitu suatu pengganti yang diberikan oleh pembeli untuk

    mendapatkan barang yang dijual. Ia merupaka salah satu dari bagian barang dalam

    33

    Ajie Rizaldi “Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Celebrity Endorse Terhadap Minat Beli

    Wardah”, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah, Jakarta (2017), hlm. 11 34

    Rachmat Syafei, Fiqih Muamalah, (Bandung : Pustaka Setia, 2000) , hlm. 87

  • 21

    jual-beli, yaitu harga dan barang yang dihargai atau taksir. Keduanya merupakan

    unsur-unsur akad jual-beli. Perbedaan antara harga (tsaman) dan nilai (qimah)

    Nilai adalah suatu yang mempunyai barang dalam penilaian orang-orang yang

    menetapkan nilai, ahlul khibrah. Sementara harga adalah apa yang sama-sama

    disetujui oleh kedua belah pihak yang bertransaksi, baik harga itu lebih besar dari

    nilainya, lebih kecil, atau pun sama. Karena nilai merupakan harga yang

    sebenarnya untuk suatu barang, sedangkan harga yang menjadi kesepakatan

    bersama adalah harga yang ditetapkan (tsaman musammaa).35

    Sementara itu, dari sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan

    sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang

    dirasakan atas suatu barang atau jasa. Nilai (value) dapat didefinisikan sebagai

    perbandingan dari manfaat yang didapatkan dari sebuah produk dengan harga

    yang dibayarkan. Pada tingkat harga tertentu, bila manfaat yang didapatkan dari

    konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat pula. Demikian pula

    sebaliknya, pada tingkat harga tertentu, nilai suatu barang atau jasa akan

    meningkat sering dengan meninkatnya manfaat yang didapatkan. Secara garis

    besar, peranan harga dapat dijabarkan sebagai berikut :

    a. Harga yang dipilih berpengaruh langsung terhadap tingkat permintaan dan

    menentukan tingkat aktivitas. Harga yang terlampau mahal atau sebaliknya

    terlalu murah berpotensi menghambat pengembangan produk. Oleh sebab

    itu, pengukuran sensitivitas harga amat penting dilakukan.

    35

    Abu Malik Kamil bin As-Syyid Salim, Shahih Fikih Sunnah, (Jakarta: Azzam, 2007),

    hlm.471

  • 22

    b. Harga yang ditetapkan oleh perusahaan mempengaruhi persepsi umum

    terhadap produk atau merek dan berkontribusi pada positioning merek

    dalam oveked set konsumen potensial. Konsumen menjadikan harga

    sebagai indikator kualitas, khususnya dalam pasar produk konsumen.

    c. Harga merupakan alat atau wahana langsung untuk melakukan

    perbandingan antar produk atau merek yang saling bersaing. Dengan kata

    lain harga adalah “forced point of contact between competitors”.

    d. Strategi penetapan harga harus selaras dengan komponen bauran

    pemasaran lainnya. Harga harus dapat menutup biaya pengembangan,

    promosi, dan distribusi produk.36

    d. Emosional

    Faktor emosi adalah faktor yang berhubungan dengan gaya hidup

    seseorang. Faktor emosi terbagi menjadi tiga dimensi yaitu estetika, self

    expressive, brand personality. Emosi adalah perasaan yang bergejolak, yang

    seakan-akan menggetarkan dan menggerakkan individu, sehingga hal itu tampak

    dari luar. Emosi adalah besarnya response warisan dari arousal atau gerak yang

    dipunyai untuk satu nilai kelangsungan hidupnya didalam evolusi. ada faktor

    emosional yang pembelian, khususnya pada segmen anak muda (remaja) yang

    cenderung mengedepankan emosional benefit apa yang dianggap trend saat ini,

    banyak seumurannya yang juga menggunakan, pasti akan dicoba atau dibeli, yang

    mungkin awalnya tanpa mengindahkan functional benefit konsumen akan bersifat

    rasional saat memperhatikan fitur atau layanan yang ditawarkan oleh jasa tersebut.

    36

    Fandy Tjiptono, Anastasia Diana, “Manajemen Pemasaran”, (Yogyakarta: C.V ANDO

    OFFSET, 2016), hlm. 219-220.

  • 23

    Konsumen akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain

    akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu yang

    cenderung mempunyaitingkat kepuasan yang lebih tinggi, Kepuasan yang

    diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi nilai sosial yang membuat

    konsumen menjadi puas terhadap merek tertentu.37

    3. Hubungan Antara Harga dengan Kepuasan Konsumen

    Harga sangat berhungan dengan kepuasan pelanggan jika barang dan jasa

    dibeli cocok dengan apa yang diharapkan oleh konsumen, maka akan terdapat

    kepuasaan atau loyalitas dan sebaliknya. Kualitas produk merupakan suatu

    kondisi dinamis yang dihubungkan dengan barang dan jasa, manusia, proses dari

    lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan”. Menurut Fandy Tjiptono

    (2000:54) menyebutkan bahwa kualitas suatu produk dan harga memiliki

    hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan

    yang kuat dengan perusahaan, dalam jangka panjang, ikatan seperti ini

    memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan

    serta membutuhkan mereka.38

    4. Hubungan Antara Kualitas Produk dengan Kepuasan Konsumen

    Kualitas suatu produk adalah penelitian yang subyektif oleh konsumen.

    Penelitian ini ditentukan oleh persepsi pada apa yang dikehendaki dan dibutuhkan

    oleh konsumen terhadap produk tersebut. Produk yang berkualitas mempunyai

    peranan penting untuk membentuk kepuasan pelanggan. Semakin berkualitas

    37

    Teresia, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen (Studi Pada

    Konsumen Industri Salon Di Area Tajem Yogyakarta), Skripsi: Fakultas Ekonomi , Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2018.

    38 Fandy Tjiptono, Anastasia Diana, “Manajemen Pemasaran”, (Yogyakarta: C.V ANDO

    OFFSET, 2016), hlm. 221

  • 24

    produk yang diberikan, maka kepuasaan yang dirasakan oleh pelanggan semakin

    berkualitas produk yang diberikan, maka kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan

    semakin tinggi, maka dapat menimbulkan keuntungan bagi badan usaha tersebut.

    Demikian pula sebaiknya jika tanpa ada kepuasan, dapat mengakibatkan

    pelanggan pindah pada produk lain karena kualitas produk berhubungan sekali

    dengan loyalitas pelanggan., jika barang dan jasa yang dibeli cocok dengan apa

    yang diharapkan oleh konsumen, maka akan terdapat kepuasan atau loyalitas

    pelanggan dan sebaliknya. Bila kenikmatan yang diperoleh konsumen melebihi

    harapannya, maka konsumen akan betul-betul merasa puas dan sudah pasti

    mereka akan terus melakukan pembelian ulang.39

    5. Manfaat Kepuasan Konsumen

    Terlepas dari perdebatan mengenai konsepnya, realisasi kepuasan pelanggan

    melalui perencanaan, pengimplementasian, dan pengendalian program khusus

    berpotensi memberikan beberapa manfaat diantaranya sebagai berikut :

    a. Reaksi terhadap produsen berbiaya rendah

    Persaingan dalam industry ditandai dengan over capacity dan over supply.

    Dalam berbagai kasus, hal ini menyembabkan pemotongan harga menjadi senjata

    strategis untuk meraih pangsa pasar. Fokus pada kepuasan pelanggan merupakan

    upaya mempertahankan pelanggan dalam rangka menghadapi produsen berbiaya

    rendah. Banyak perusahaan yang mendapati cukup banyak pelanggan yang

    bersedia membayar harga lebih mahal untuk pelayanan dan kualitas yang lebih

    baik.

    39

    Risky Nurhayati, “Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Loyalitas

    Pelanggan (Studi Kasus pada Mahasiswa Pengguna Handphone Merek Nokia), Skripsi: Jurusan

    Ilmu Administrasi Bisnis, Universitas Yogyakarta, 2011.

  • 25

    b. Reduksi sensitifitas harga

    Pelanggan yang puas dan loyal terhadap sebuah perusahaan cenderung

    lebih jarang menawar harga untuk setiap pembelian individualnya. Hal ini

    disebabkan karen faktor kepercayaan telah terbentuk. Pelanggan yakin bahwa

    perusahaan langganannya tidak akan besikap opportunistic dan memanfaatkan

    mereka untuk kepentingan sesaat. Dalam banyak kasus, kepuasan pelanggan

    mengalihkan focus pada harga ke pelayanan dan kualitas.

    c. Manfaat ekonomis retensi pelanggan versus perceptual prospecting

    Berbagai studi menunjukkan bahwa mempertahankan dan memuaskan

    pelanggan saat ini jauh lebih murah dibandingkan terus menerus berupaya

    menarik atau memprospek pelanggan baru. Biaya untuk mempertahankan

    pelanggan lebih murah emapat sampai enam kali lipat daripada mnencari

    pelanggan baru. Ini karena komponen mencari biaya pelanggan baru meliputi

    sejumlah hal, seperti biaya iklan, biaya memberitahu pelanggan agar memahami

    system dan kinginan spesifik pelanggan baru, biaya meyakinkan pelanggan agar

    bersedia beralih dari pemasok sebelumnya.

    6. Strategi Kepuasan Konsumen

    Kunci dari desain produk jasa adalah mendefinisikan secara tepat barang-

    barang yang terkait dalam jasa. Dalam merancang jasa, manajemen harus secara

    seksama membacaa harapan-harapan pelanggan. Sebagai contoh, manajemen

    suatu restoran mungkin hanya konsentrasi pada usaha untuk menghidangkan

    makanan yang lezat. Tetapi pelanggan juga ingin menikmati suasana ceria dan

    eksklusif, sehingga kemudian muncul suatu bentuk café yang menggabungkan

  • 26

    nuansa resto tradisional dengan music. Oleh karena itu manajemen harus

    merancang secara seksama setiap jasa agar dapat memenuhi keinginan yang

    sebenarnya dari pelanggan.

    F. Tinjauan Pustaka

    Tinjauan pustaka berisi uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian

    yang didapat oleh peneliti terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan

    dilaksanakan oleh peneliti dan telah dirngkas dalam tabel sebagai berikut:

    Tabel 2

    Tinjauan Pustaka

    No Peneliti Judul Penelitian Hasil

    1 Ryan Nur

    Harjanto,

    (2010)

    Analisis Pengaruh Harga,

    Produk, Kebersihan, dan

    Kualitas Layanan terhadap

    Kepuasan Pelanggan (studi

    kasus restoran Mamamia

    cabang Mrican)

    Terdapat hubungan yang

    positif dan signifikan antara

    Harga, Produk, Kebersihan,

    dan Kualitas Pelayanan

    Restoran Mamamia cabang

    Mrican terhadap Kepuasan

    pelanggan.40

    2 Dita

    Amanah

    (2010)

    Pengaruh Harga Dan

    Kualitas Produk Terhadap

    Kepuasan Konsumen Pada

    Majestyk Bakery & Cake

    Shop Cabang H.M. Yamin

    Medan

    Hasil penelitian ini

    menunjukkan bahwa :

    -Harga (X1) yang diukur oleh

    Kepuasan Konsumen (Y)

    memiliki pengaruh terhadap

    meningkatnya kepuasan

    konsumen.

    -Kualitas produk (X2) yang

    diukur oleh Kepuasan

    Konsumen (Y) memiliki

    pengaruh terhadap kepuasan

    konsumen.41

    40

    Ryan Nur Harjanto, Analisis Pengaruh Harga, Produk, Kebersihan, dan Kualitas

    Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan (studi kasus restoran Mamamia cabang Mrican), Skripsi:

    Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro Semarang, 2010. 41

    Dita Amanah, “Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen

    Pada Majestyk Bakery & Cake Shop Cabang H.M. Yamin Medan”, Jurnal Keuangan & Bisnis ,

    Volume 2 , No.1, Maret 2010, hlm 2.

  • 27

    3 Rayi

    Endah

    (2008)

    “Analisis Pengaruh Kualitas

    Pelayanan, Kualitas Produk

    dan Harga Terhadap

    Kepuasan Pelanggan” (Studi

    Kasus Pada Warung Makan

    Taman Singosari

    Semarang)

    Hasil penelitian ini

    menunjukkan bahwa :

    - Melalui uji t, kualitas

    pelayanan dan kualitas

    produk mempengaruhi

    kepuasan pelanggan secara

    parsial, namun harga tidak

    berpengaruh.

    - Melalui uji F diketahui

    variabel kualitas layanan,

    kualitas produk dan harga

    berpengaruh secara simultan

    tetrhadap kepuasan

    pelanggan.42

    4 Irma

    Suryani

    Palupi

    Analisis Pengaruh Service

    Performance dan Kepuasan

    Terhadap Loyalitas Nasabah

    Hasil penelitian ini

    menunjukkan bahwa ada

    pengaruh yang signifikan

    antaraservice performance

    dengan loyalitas nasabah.

    Ada pengaruh yang

    signifikan antara service

    performance dan kepuasan

    nasabah secara bersam-sama

    dengan loyalitas nasabah

    dengan nilai f sebesar

    121.924 dan nilai f tabel

    sebesar 3,14 itu artinya nilai f

    hitung > nilai f tabel.

    5 Nadiah Ulfa Hanif

    (2014)

    Pengaruh Produk, Harga dan

    Promosi Terhadap Minat Beli

    Hijab (Studi Kasus pada Toko

    Fidza Collection di Desa

    Mayangkawis Kec. Balen

    Bojonegoro).

    Hasil penelitian ini

    menunjukkan bahwa : Hasil penelitiannya menyatakan

    bahwa variabel produk, harga dan promosi berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap minat beli.

    43

    42

    Rayi Endah, “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk dan Harga

    Terhadap Kepuasan Pelanggan” (Studi Kasus Pada Warung Makan Taman Singosari Semarang),

    Skripsi: Fakultas Ekonomi, Universitas Yogyakarta, 2011. 43

    Nadiah Ulfa Hanif,Pengaruh Produk, Harga dan Promosi Terhadap Minat Beli Hijab

    (Studi Kasus pada Toko Fidza Collection di Desa Mayangkawis Kec. Balen Bojonegoro,Skripsi

    Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2014.

  • 28

    Dari beberapa contoh hasil penelitian diatas, maka dapat digambarkan

    beberapa persamaan dan perbedaanya. Persamaan skripsi ini dengan hasil-hasil

    penelitian sebelumnya adalah pada beberapa variabel yang digunakan dalam

    membahas pokok permasalahan, yaitu variabel harga dan kualitas produk terhadap

    kepuasan konsumen. Sedangkan, perbedaan yang mendasar antara penelitian yang

    sekarang dan terdahulu adalah penelitian saat ini menggunakan studi kasus yaitu

    produk Herbal Penawar Alwahida (HPA) dimana produk tersebut menjadi minat

    beli konsumen.

    G. Kerangka Pemikiran

    Kerangka pemikiran adalah gambaran mengenai hubungan antar variabel

    dalam suatu penelitian, yang diuraikan oleh jalan pikiran menurut kerangka

    logis.44

    Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang

    muncul setelah membandingkan antara presepsi kesannya terhadap kinerja (hasil)

    suatu produk dan harapan-harapannya.45

    Harga dapat diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan aspek lain

    (non moneter) yang mengandung utilitas atau kegunaan tertentu yang diperlukan

    untuk mendapatkan suatu jasa. Utilitas merupakan atribut atau faktor yang

    berpotensi memuaskan kebutuhan dan keinginan tertentu.46

    Kualitas produk adalah salah satu sarana positioning utama pemasar.

    Kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau jasa, oleh karena

    itu, kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. Dalam arti

    44

    Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

    (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm. 91. 45

    Philip Khotler, Manajemen PemasaranI, (Jakarta: PT. INDEKS, 2004), hlm, 42. 46

    Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2006), hlm. 178.

  • 29

    yang lebih sempit, kualitas bisa didefinisikan sebagai “bebas dari kerusakan”

    tetapi sebagai besar perusahaan yang berpusat pada pelanggan melangkah jauh

    melampaui definisi sempit ini. Justru, mereka mendefinisikan kualitas

    berdasarkan penciptaan nilai dan kepuasan pelanggan.47

    Berdasarkan teori diatas, maka penulis menggunakan kerangka pemikiran

    sebagai berikut :

    Gambar 2

    Kerangka Pemikiran

    47

    Philip Khotler, Gary Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid 12, (Jakarta: Erlangga,

    2006), hlm. 272.

    Harga

    (X1) Kepuasan Konsumen

    (Y)

    Kualitas Produk

    (X2)

  • 30

    H. Hipotesis

    Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar atau salah.

    Hipotesis ditolak apabila faktanya menyangkal dan diterima apabila faktanya

    membenarkan. Jadi hipotesis adalah dugaan sementara yang perlu dibuktikan

    kebenarannya.48

    Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka hipotesis yang

    diambil dengan penelitian adalah :

    H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara variabel harga dan kualtas

    pelayanan terhadap kepuasanan konsumen produk herbal penawar al

    wahida (HPA) Cabang Pattimura Kota Jambi.

    H2 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel harga dan kualtas

    pelayanan terhadap kepuasanan konsumen produk herbal penawar al

    wahida (HPA) Cabang Pattimura Kota Jambi.

    48

    Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, (Bandung:CV. Pustaka Setia,2008), hlm.103

  • 31

    BAB II

    METODE PENELITIAN

    A. Pendekatan Penelitian

    Pendekatan yang digunakan dalam penelitia ini adalah pendekatan

    kuantitatif. Penelitian kuantitatif menekankan pada fenomena-fenomena objektif

    dan dikaji secara kuantitatif. Pemilihan pendekatan kuantitatif ini didasarkan pada

    data-data yang diperoleh dari perusahaan, baik dari kuesioner, wawancara,

    observasi dan dokumen-dokumen sebagai sumber pendukung untuk menganalisis

    data.49

    B. Jenis dan Sumber Data

    1. Jenis Data

    Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

    kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data statistik berbentuk angka-angka,

    baik secara langsung digali dari hasil penelitian maupun hasil pengolahan data

    kualitatif menjadi data kuantitatif.50

    2. Sumber Data

    Sumber data yang dignakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan

    data sekunder :

    a. Data Primer

    Data primer merupaka data langsung yang diperoleh dari responden

    penelitian dengan menggunakan alat pengukuran berupa kuesioner.

    49

    Igban Hasan, Analisis Data Penelitian danStatistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm.

    30 50

    Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

    Persada, 2005), hlm. 118

  • 32

    Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

    memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

    responden untuk memeberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.51

    Data primer dari penelitian ini diperoleh langsung dari data konsumen yang

    pernah membeli Produk Herbal Penawar Al Wahida (HPA) di Business

    Centre Herbal Islami/ HNI cabang Pattimura.

    b. Data Sekunder

    Data Sekunder adalah data yang bersumber dari catatan yang ada pada

    perusahaan dan sumber lainnya yaitu dengan mengadakan studi kepustakaan

    dengan mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan objek

    penelitian atau dapat dilakukan biro pusat statistik.52

    C. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel

    1. Populasi

    Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi merupakan

    wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas

    dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

    kemudian ditarik kesimpulannya.53

    Populasi bukan hanya orang, tetapi juga

    objek dan bendabenda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah

    yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

    karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. Jadi populasi

    dalam penelitian ini adalah seluruh unsur atau elemen yang menjadi anggota

    51

    Widoyoko, E. Putro, Teknik Penelitian Instrumen Penelitian, 2012, hlm. 52

    Danang Sunyoto, Metode Penelitian Akuntansi, (Bandung: PT. Refika Aditama,2013) 53

    Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

    2013), hlm. 80.

  • 33

    dalam suatu kesatuan yang akan diteliti. Dalam hal ini yang menjadi populasi

    adalah seluruh konsumen dari Pembelian Produk Herbal Penawar Al Wahida

    (HPA) di Business Centre Herbal Islami/ HNI cabang Pattimura.

    2. Sampel

    Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak

    diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi jumlahnya lebih

    sedikit daripada jumlah populasinya.54

    Sampel dianggap sebagai perwakilan

    dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati.

    Pada penelitian ini jumlah konsumen yang menggunakan produk herbal

    penawar al wahida tidak diketahui dengan pasti sehingga untuk menghitung

    jumlah sampel minimum yang dibutuhkan, menurut Roa Purba menggunakan

    rumus Slovin,55

    sebagai berikut:

    n =

    Dimana :

    n : Jumlah sampel

    Z : Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 95% = 1,96

    moe : margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa ditoleransi,

    biasanya 10%

    n =

    n =

    54

    Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Bandung: CV. Alfabeta,

    2012), hlm. 118 55

    Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Skripsi, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 65.

  • 34

    n = 96,04

    Sehingga jika berdasarkan rumus tersebut maka sampel (n) yang didapat

    adalah 96,04 = 96 responden sehingga pada penelitian ini setidaknya penulis harus

    mengambil data dari sampel sekurang- kurangnya sejumlah 100 orang.

    D. Operasional Variabel

    Tabel 3

    Operasional Variabel

    Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

    Harga (X1) Jumlah semua nilai yang

    diberikan oleh pelanggan

    untuk mendapatkan

    keuntungan dari memiliki

    atau menggunakan suatu

    produk atau jasa.56

    a. Keterjangkauan harga.

    b. Harga sesuai kemampuan atau

    daya saing harga.

    c. Kesesuaian harga dengan kualitas

    produk

    d. Kesesuaian harga dengan manfaat

    produk.57

    Likert

    1-5

    Kualitas

    Produk

    (X2)

    Keseluruhan barang dan

    jasa yang berkaitan dengan

    keinginan konsumen yang

    secara keunggulan produk

    sudah layak diperjualkan

    sesuai harapan dari

    pelanggan.58

    a. Terdapat produk yang berkualitas

    b. Kejelasan fungsi c. Kinerja produk d. Daya tahan

    (durability)

    e. Kesesuaian spesifikasi

    (Conformance)59

    Likert

    1-5

    56

    Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran edisi ke-12, (Jakarta:

    Erlangga, 2006), hlm. 345 57

    ibid . hlm. 278 58

    Fandy Tjiptono, Total Quality Managemen (TQM), (Yogyakarta : Andi Offset, 1995),

    hlm. 28 59

    Kotler dan Amstrong, “Marketing Mix. Bauran Pemasan”, (Jakarta: Erlangga, 2002),

    hlm.448

  • 35

    Kepuasan

    Konsumen

    (Y)

    Kepuasan konsumen adalah

    tingkat dimana suatu

    pencapaian perfoma dari

    sebuah produk yang

    diterima oleh konsumen

    sama dengan ekspektasi

    konsumen itu sendiri.60

    a. Kualitas yang diberikan sesuai

    dengan yang

    dijanjikan

    b. Kesesuaian dengan kebutuhan

    c. Minat berkunjung kembali

    d. Bersedia untuk merekomendasi.

    61

    Likert

    1-5

    E. Instrumen Pengumpulan Data

    1. Observasi

    Observasi adalah suatu aktiva yang sempit, yakni memperhatikan sesuatu

    dengan menggunakan mata. Dalam pengertian psikologik, observasi atau yang

    disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian

    terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi,

    mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, pendengaran yang

    dimaksud adalah pengamatan secara langsung. Dalam artian penelitian

    observasi dapat dilakukan dengan tes, kuisioner, rekaman gambar, dan

    rekaman suara.

    Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yang kemudian digunakan

    untuk menyebut jenis observasi, yaitu :

    1. Observasi non-sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak

    menggunakan instrument pengamatan.

    60

    Kotler dan Amstrong, “Prinsip-Prinsip Pemasaran”, (Jakarta: Erlangga, 2010), hlm.13 61

    Ani Maryani, Pengaruh Kualitas Produk, Kepercayaan dan Harga Terhadap Kepuassan

    Pelanggan Indihome (Studi Pada Pasar Telkom UPP Jambi), Skripsi: Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam, UIN STS Jambi, 2018.

  • 36

    2. Observasi sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan

    pedoman sebagai instrument pengamatan.62

    2. Angket (Kuesioner)

    Kuisioner adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang

    digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

    tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuisioner dipakai untuk

    menyebut metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode

    angket atau kuisioner instrumen yang dipakai adalah angket atau kuisioner.

    Kuesioner dapat berupa pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan

    kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.63

    Adapun skala yang digunakan adalah skala Likert untuk mengatur sikap,

    pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena

    sosial. Jawaban tentang item yang menggunakan Skala Likert mempunyai

    gradasi yang sangat positif sampai negatif, dan untuk keperluan analisis

    kuantitatif maka jawaban itu dapat diberi skor diantarannya.

    STS : Sangat Tidak Setuju (1)

    TS : Tidak Setuju (2)

    N : Netral (3)

    S : Setuju (4)

    SS : Sangat Setuju (5)

    62

    Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

    Cipta, 2010), hlm. 199-200. 63

    Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

    Cipta, 2010), hlm. 194-195.

  • 37

    3. Dokumentasi

    Analisis dokumen dilakukan untuk mengmpulkan data yang bersumber

    di Business Centre Herbal Islami/ HNI Cabang Pattimura, yang ada

    hubungannya dengan penelitian tersebut. Dokumentasi adalah mengumpulkan

    data dengan cara mengambil barang-barang tertulis. Dalam melaksanakan

    metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-

    buku, notulen rapat, catatan harian, dokumentasi, administrasi yang sesuai

    dengan masalah yang diteliti.64

    Dalam hal ini dokumentasi diperoleh melalui

    dokumen-dokumen atau arsip-arsip dari lembaga yang diteliti.

    Dokumentasi dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak

    hal dokumen sebagai sumber data, dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan,

    bahkan untuk meramalkan. Teknik dokumentasi digunakan untuk

    mengumpulkan data. Adapun didalam skripsi ini penulis mengumpulkan data

    mengenai sejarah, visi misi, profil, serta pengaruh harga dan kualitas

    pelayanan terhadap kepuasan konsumen produk herbal penawar al wahida

    (hpa).

    F. Uji Coba Statistik

    1. Uji Validitas

    Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar ketepatan

    dan kecermatan suatu alat ukur melakukan fungsinya. Alat ukur yang hendak

    diukur tinggi rendahnya validitas ditentukan oleh satu angka yang disebut

    64

    Ibid, hlm. 201

  • 38

    koefisien validitas.65

    Alat ukur yang valid berarti alat ukur tersebut dapat

    digunakan untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Tinggi rendahnya

    validitas ditentukan oleh satu angka yang disebut dengan koefisien validitas.

    Validitas dilakukan dengan cara membandingkan r-hitung dan r-tabel dengan

    ketentuan :

    a. Jika r-hitung> r-tabel, maka data valid

    b. Jika r-hitung < r-tabel, maka data tidak valid

    Dapat pula digunakan rumus teknik kolerasi produk moment.

    r =

    Keterangan :

    r = Koefisien Korelasi

    n = Jumlah Observasi/ responden

    X = Skor Pertanyaan

    Y = Skor Total

    2. Uji Realibilitas

    Realibilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

    indikator dari variabel atau kontruk. Butir pertanyaan dikatakan reliabel atau

    handal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten.

    Realibilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrument memberi hasil.

    Pengukuran yang konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang-ulang

    terhadap gejala yang sama. Untuk menguji realibilitas digunakan teknik

    65

    Yaya Jakaria, Mengelola Data Penelitian Kuantitatif Dengan SPSS, (Bandung:

    Alfabeta,2015), hlm.104

  • 39

    Cronbach Alpha > 0,60 maka data tersebut mempunyai kendala yang tnggi.

    Perhitungan realibilitas dilakukan dengan metode Cronbach Alpha dengan

    bantuan SPSS.66

    Rumus Croanbach Alpha adalah sebagai berikut :

    =

    Keterangan :

    = Reliabilitas

    K = Banyaknya butir pertanyaan

    = Jumlah Varian Butir

    = Jumlah Total

    3. Uji Asumsi Klasik

    a. Uji Normalitas Data

    Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel dependen,

    independen atau keduanya berdistribusi normal atau mendeteksi normal.

    Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui

    dengan menggambarkan penyebaran data melalui grafik. Jika data menyebar

    disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi

    memenuhi asumsi normalitas.67

    b. Uji Multikolinearitas

    Uji Multikoliniearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

    model regresi ditemukan korelasi yang kuat antar variabel independen. Untuk

    mendeteksinya dengan cara menganalisis nilai toleransi dan Variance

    66

    Yaya Jakaria, Mengelola Data Penelitian Kuantitatif Dengan SPSS, (Bandung: Alfabeta,

    2015), hlm.81 67

    Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Rajawali Pers,

    2014), hlm.181

  • 40

    InflationFactor (VIF). Regresi yang terbebas dari problem multikolearitas

    apabila nilai VIF berada disekitar angka 1 dan tolerance mendkati angka 1,

    maka data tersebut tidak ada multikolearitas yang berarti data tersebut baik

    atau adata yang baik tidak ada multikolearitas.

    c. Uji Heteroskedastisitas

    Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk menentukan

    apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu

    observasi ke observasi lainnya. Secara sederhana uji ini melihat grafik plot

    antara nilai prediksi variable dependen (zpred), dengan nilai residualnya

    (sresid). Apabila grafik plot menunjukkan pola tertentu (bergelombang,

    melebar kemudian menyempit) maka diindikasikan terjadi

    heteroskedastisitas.68

    G. Teknik Analisis Data

    Analisis data yang dimaksud adalah analisis untuk melakukan pengujian

    hipotesis dan menjawab rumus masalah yang telah diajukan. Data-data yang

    diperoleh, akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitif deskriptif. Teknik

    analisis dalam peneliian ini menggunakan rumus statistic, yakni program

    Microsoft Excel Statistik dan program softwere. Adapaun model statistik yang

    digunakan adalah :

    1. Uji Regresi Berganda

    Analisis ini dilakukan untuk meneliti apakah ada hubungan sebab akibat

    antara kedua variabel atau meneliti seberapa besar pengaruh antara variabel

    68

    Husein Umar, Research Methods in Finance and Banking, (Jakarta: PT. Gramedia

    Pustaka Utama, 2002), hlm.135.

  • 41

    independen, yaitu har