PENGARUH HARGA DAN KUALITAS LAYANAN …lib.unnes.ac.id/10118/1/6479.pdf · Manajemen Fakultas...
Transcript of PENGARUH HARGA DAN KUALITAS LAYANAN …lib.unnes.ac.id/10118/1/6479.pdf · Manajemen Fakultas...
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP KONSUMEN
DI HOTEL KUDUS PERMATA SLAWI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
i
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP KONSUMEN
DI HOTEL KUDUS PERMATA SLAWI
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomipada Universitas Negeri Semarang
OlehFatchurohman
NIM 3352404540
JURUSAN MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2011
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP KONSUMEN
DI HOTEL KUDUS PERMATA SLAWI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia
ujian skripsi pada :
Hari : Jum’at
Tanggal : 12 Agustus 2011
Mengetahui,
Dosen Pembimbing 1 Dosen pembimbing 2
Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd Arief Yulianto, SE.MMNIP. 196701061991031003 NIP. 197507262000121001
Mengetahui,
an. Ketua Jurusan Manajemen
Sekretaris
Dra. Palupiningdyah, M.SiNIP. 195208041980032001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 23 Agustus 2011
Penguji Skripsi
Dra. Suhermini, M.Si NIP. 194807121976032001
Anggota I Anggota II
Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd Arief Yulianto, SE. MMNIP. 196701061991031003 NIP. 197507262000121001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. S. Martono, M.SiNIP.196603081989011001
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip
atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari terbukti skripsi
ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, Agustus 2011
FatchurohmanNIM. 3352404540
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“jadikanlah sabar dan solat sebagai penolongmu ( QS. Al Baqoroh, 2:153)”
“Barang siapa yang menginginkan kebahagiaan dunia maka hendaklah dengan ilmu.
Barang siapa yang menginginkan kebahagiaan akhirat maka hendaklah dengan ilmu
dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka hendaklah dengan ilmu”. (HR.
Thabrani)
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada:
Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu
mendidikku, memberikan perhatian, kasih sayang,
doa dan kepercayaan
vi
PRAKATA
Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan atas limpahan rahmat serta
hidayah-Nya dari Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi yang berjudul “Pengaruh harga dan kualitas layanan terhadap keputusan
menginap konsumen di Hotel Kudus Permata Slawi” yang disusun untuk
melengkapi syarat-syarat penyelesaian Program Studi Strata 1 pada Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan,
bimbingan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk menyelesaikan studi di
Universitas Negeri Semarang.
2. Drs. S Martono M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.
3. Drs. Sugiharto, M.Si, Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Semarang yang telah memberikan pengarahan dan kemudahan
administrasi dalam penyusunan skripsi.
4. Dra. Palupiningdyah, M.Si, Sekretaris Jurusan manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan pengarahan dan kemudahan
administrasi dalam penyusunan skripsi.
vii
5. Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd, Dosen Pembimbing I yang telah banyak
memberikan bimbingan, petunjuk-petunjuk dan saran yang sangat berharga dalam
penulisan Skripsi ini.
6. Arief Yulianto, SE. MM, Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan
bimbingan, petunjuk-petunjuk dan saran yang sangat berharga dalam penulisan
Skripsi ini.
7. Kedua orang tuaku, kakak dan adik adikku, serta seluruh keluarga besarku atas
doa dan nasihatnya.
8. Teman-teman kos Cappucino, sahabatku Ma’mur Alipudin dan Afandi yang
banyak memberikan bantuannya.
9. Rekan-rekan manajemen angkatan 2004 yang telah memberikan motivasi dan
dukungannya untuk segera menyelesaikan penulisan skripsi ini.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu atas segala bantuan baik moril maupun materiil.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak pada umumnya dan
bagi mahasiswa ekonomi pada khususnya.
Semarang, Agustus 2011
Penulis
viii
SARI
Fatchurohman, 2011. Pengaruh harga dan Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Menginap Konsumen di Hotel Kudus Permata Slawi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I : Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd, Pembimbing II : Arief Yulianto, SE. MM.
Kata Kunci : Harga, Kualitas Layanan dan Keputusan Menginap.
Hotel sebagai perusahaan jasa yang bergerak dibidang jasa penginapan, mempunyai peranan sebagai penyedia jasa penginapan bagi konsumen yang membutuhkan jasa penginapan. Perusahaan jasa yang baik tentunya akan mempelajari perilaku pembeli guna memahami mengapa dan bagaimana pembeli bersedia membeli produk atau jasa perusahaan, dengan mempelajari perilaku pembeli serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli, perusahaan akan mengetahui kesempatan baru yang berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan konsumen. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana pengaruh harga terhadap keputusan menginap konsumen di Hotel Kudus Permata Slawi, Bagaimana pengaruh kualitas layanan terhadap keputusan menginap konsumen di Hotel Kudus Permata Slawi, Bagaimana pengaruh dari harga dankualitas layanan secara simultan terhadap keputusan menginap konsumen di Hotel Kudus Permata Slawi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh harga terhadap keputusan menginap konsumen, Untuk mengetahui pengaruh kualitas layanan terhadap keputusan menginap konsumen dan Untuk mengetahui pengaruh harga dan kualitas layanan secara simultan terhadap keputusan menginap konsumen.
Populasi dalam penelitian ini adalah responden yang menggunakan jasa Hotel Kudus Permata dengan jumlah sampel sebanyak 115 responden dan menggunakan teknik accidental sampling dengan menggunakan rumus iterasi dari Ating Somantri. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik angket dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif persentase dan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian dengan analisis deskriptif persentase menunjukkan harga dan kualitas layanan dalam kategori baik. Hasil uji analisis regresi berganda diperoleh Y = 9,514 + 0,829X1 + 0,378X2. Berdasarkan hasil uji parsial diperoleh pengaruh harga dengan keputusan menginap adalah (0,565)2 = 31,9%, variabel kualitas layanan dengan keputusan menginap adalah (0,496)2 = 24,6%. Hasil pengujian secara simultan diperoleh nilai Fhitung sebesar 65,674 dan sig 0,000 < 0,05.dikarenakan Fhitung (65,674) > Ftabel (3,92) dengan demikian variabel independen harga dan kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen keputusan menginap konsumen. Hasil koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 52,9% ini berarti keputusan menginap konsumen hotel
ix
Kudus Permata dipengaruhi oleh harga dan kualitas layanan dan sisanya 47,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.
Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh signifikan harga dankualitas layanan terhadap keputusan menginap konsumen hotel Kudus Permata secara parsial maupun simultan. Saran yang dapat diberikan terkait dengan hasil penelitian adalah dari segi harga, Hotel Kudus permata dalam menetapkan harga produknya sudah terjangkau oleh setiap segmen, namun alangkah baiknya selain harga yang terjangkau perlu diperhatikan juga fasilitas yang ada dengan cepat melakukan perbaikan jika terjadi kerusakan fasilitas, serta pihak Hotel Kudus Permata Slawi perlu memperhatikan dan melakukan peningkatan dalam keandalan melayani konsumen seperti tepat waktu saat melayani konsumen serta tanggap terhadap permintaan yang dibutuhkan konsumen.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
PENGESAHAN............................................................................................ ... iii
PERNYATAAN............................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
PRAKATA....................................................................................................... vi
SARI................................................................................................................. viii
DAFTAR ISI.................................................................................................... x
DAFTAR TABEL............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ..................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 10
2.1 Konsep Dasar Tentang pengambilan keputusan konsumen........... 10
2.2 Keputusan menginap Dan Perilaku Konsumen ............................. 11
2.2.1 Keputusan Menginap ...................................................... 11
2.2.2 Perilaku Konsumen ......................................................... 13
xi
2.3 Konsep Dasar Tentang Kualitas Layanan ...................................... 19
2.4 Peranan Kualitas Layanan Jasa Dalam Mempengaruhi Keputusan
Menginap Konsumen .................................................................... 21
2.5 Konsep Dasar Tentang Harga ........................................................ 23
2.6 Kedudukan Harga Dalam Marketing Mix Jasa Perhotelan............ 23
2.7 Cara pembayaran ........................................................................... 29
2.8 Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................................... 31
2.9 Kerangka Berpikir.......................................................................... 32
2.10 Hipotesis...................................................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 36
3.1 Populasi dan Sampel ..................................................................... 36
3.2 Variabel Penelitian ........................................................................ 40
3.3 Teknik Pengumpulan Data............................................................. 41
3.4 Validitas dan Reliabilitas ............................................................... 42
3.4.1 Validitas ............................................................................ 42
3.4.2 Reliabilitas......................................................................... 45
3.5 Teknik Analisis Data...................................................................... 47
3.5.1. Analisis Deskriptif........................................................... 47
3.5.2. Analisis Regresi Berganda.............................................. 48
3.5.3. Uji Hipotesis.................................................................. . 49
1. Uji Parsial (t) ............................................................... 49
2. Uji Simultan (F) .......................................................... 50
xii
3.5.4. Uji Asumsi Klasik ........................................................... 51
1. Uji Multikolinieritas ………………………………. 51
2. Uji Heteroskedastisitas…………………………..... 51
3. Uji Normalitas …………………………………….. 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................. 53
4.1 Hasil Penelitian .............................................................................. 53
4.2 Gambaran Umum Perusahaan ....................................................... 53
4.3 Deskriptif Variabel Penelitian........................................................ 54
4.3.1 Variabel harga .............................................................. 54
4.3.2 Variabel kualitas layanan ............................................. 56
4.3.3 Variabel keputusan menginap ...................................... 62
4.2 Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 67
1. Uji Normalitas ........................................................................ 67
2. Uji Multikolinearitas............................................................... 69
3. Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 70
4.3 Hasil analisis regresi berganda ...................................................... 71
4.4 Uji Hipotesis................................................................................... 72
1. Pengujian Secara Simultan ..................................................... 72
2. Pengujian Secara Parsial......................................................... 73
4.5 Pembahasan ................................................................................... 76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 79
5.1 Simpulan ....................................................................................... 79
xiii
5.2 Saran............................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 81
LAMPIRAN......................................................................................................... 83
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
Tabel 1. Jumlah tamu yang menginap di hotel kudus permata ........................ 5
Tabel 3.1 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Harga............................... 42
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Kualitas Layanan ........... 43
Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Keputusan Menginap ..... 43
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Angket ........................................................... 45
Tabel 3.5 Kategori Variabel Penelitian............................................................ 47
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi respoden harga............................................... 53
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi respoden penetapan harga............................... 54
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi respoden cara pembayaran ............................ 55
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Respoden Kualitas layanan............................. 56
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Respoden terhadap Bukti Fisik...................... 57
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Respoden keandalan ....................................... 58
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Respoden Daya tanggap ................................ 59
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Respoden Jaminan ......................................... 60
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Respoden Empati........................................... 61
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Respoden Keputusan Menginap .................. 62
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Respoden Emosi dan Mood ......................... 63
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Respoden Dramaturgi................................. 64
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Respoden Role Theory dan Script Theory .. 65
xv
Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Respoden Control Theory…………………… 66
Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Respoden Customer Compability………… 66
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
Gambar 1. Alur Kerangka Pemikiran............................................................... 33
Gambar 2. Normal P- Plot Pada Uji Normalitas Data .................................... 67
Gambar 3. Scatter Plot Pada Uji Heteroskedastisitas....................................... 70
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 2. Surat Pemberitahuan Dari Hotel Kudus Permata
Lampiran 3. Angket Penelitian
Lampiran 4. Data Hasil Penelitian
Lampiran 5. Hasil Perhitungan Regresi
Lampiran 6. Gambar Diagram Batang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hotel sebagai perusahaan jasa yang bergerak dibidang jasa penginapan,
mempunyai peranan sebagai penyedia jasa penginapan bagi konsumen yang
membutuhkan jasa penginapan. Perusahaan jasa yang baik tentunya akan
mempelajari perilaku pembeli guna memahami mengapa dan bagaimana
pembeli bersedia membeli produk atau jasa perusahaan dengan mempelajari
perilaku pembeli serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan membeli, perusahaan akan mengetahui kesempatan baru yang
berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan konsumen. Faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan membeli, berbeda-beda untuk masing-masing
pembeli, disamping produk yang dibeli dan saat pembeliannya. Dua faktor
berikut dapat berada diantara niat pembelian dan keputusan menginap: faktor
1) sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang
disukai seseorang akan bergantung pada dua hal, (a) intensitas sikap negatif
atau positif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen, (b)
motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Faktor 2) adalah
faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat
pembelian. (Philip Kotler 2004 : 208).
Perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian jasa
meliputi kegiatan yang terdiri dari tahap melakukan permintaan terhadap jasa
1
2
dan tahap penyerahan jasa dari produsen ke konsumen. Seorang konsumen di
dalam mengkonsumsi produk jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi produk
jasa diantaranya adalah kebutuhan terhadap keberadaan produk jasa yang
dikehendaki, serta keyakinan untuk mendapatkan produk jasa yang
dikehendaki. Disamping itu ada unsur eksternal, misalnya faktor harga dan
kualitas layanan dari produsen jasa tersebut juga sangat menentukan
keputusan konsumen untuk mengkonsumsi produk jasa yang ditawarkan
(Tjiptono, 2002:19). Pada prinsipnya, kualitas pelayanan jasa berfokus pada
upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta ketepatan
penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan, oleh sebab itu citra
korporasi sangat penting dalam sebagian besar jasa. Pelanggan biasanya
menilai suatu perusahaan berdasarkan sumber daya dan caranya beroperasi.
Secara rinci penilaian ini meliputi kemampuan pemberian pelayanan dengan
akurat, daya tanggap dari produsen terhadap kebutuhan pelanggan, jaminan
atau sifat dapat dipercaya staf, kemudahan menjalin relasi, dan keberadaan
bukti fisik. Unsur-unsur tersebut akan mempengaruhi pelanggan dalam
melakukan pembelian dan pembelian ulang apabila kinerja yang diharapkan
oleh pelanggan benar-benar terpenuhi (Tjiptono, 2007:259). Seperti pendapat
dari (Kotler dalam Fandi Tjiptono, 2005: 273) yang mengatakan kualitas jasa
harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi
pelanggan. Sebagai pihak yang membeli dan mengkonsumsi jasa,
pelangganlah yang menilai tingkat kualitas jasa sebuah perusahaan.
3
Unsur-unsur diatas keputusan menginap diduga dipengaruhi oleh kualitas
layanan yang diberikan oleh perusahaan jasa kepada konsumennya, jika
kualitas layanan yang diberikan oleh perusahaan baik dan sesuai dengan
harapan konsumen maka konsumen akan tertarik untuk menginap di hotel
tersebut. Oleh karena itu, keberhasilan perusahaan dalam memberikan
layanan yang berkualitas kepada para pelanggannya, pencapaian pangsa pasar
yang tinggi, serta peningkatan laba perusahaan tersebut sangat ditentukan
oleh pendekatan yang digunakan (Rambat Lupiyoadi – A. Hamdani 2006
:181). Kotler & Keller (2006 : 372) menyatakan bahwa layanan adalah
sebuah aktivitas yang diasosiasikan dengan elemen intangibility (sesuatu
yang abstrak), dimana didalamnya terjadi interaksi antara pelanggan dengan
penyedia layanan tetapi tidak berakibat kepemilikan. Parasuraman dalam
Rambat Lupiyoadi - A.Hamdani (2006 : 182) kualitas pelayanan jasa di
tentukan oleh 5 faktor, yaitu : berwujud (tangible), keandalan (reliability),
ketanggapan (responsiveness), jaminan dan kepastian (assurance), dan empati
(empathy).
Selain itu harga juga diduga ikut mempengaruhi keputusan menginap
konsumen. Harga merupakan aspek yang tampak jelas (visible) bagi para
pembeli. Bagi konsumen yang tidak terlalu paham hal-hal teknis pada
pembelian jasa, seringkali harga menjadi satu-satunya faktor yang bisa
mereka pahami. Bagi konsumen faktor harga sangat sensitif. Ada segmen
pembeli yang sangat sensitif terhadap harga (menjadi satu-satunya faktor
pertimbangan membeli produk) dan ada pula yang tidak. Namun mayoritas
4
konsumen agak sensitif terhadap harga. Basu Swastha – Irawan (2000 : 241)
harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan
pelayanannya. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa harga yang
dibayar oleh pembeli itu sudah termasuk pelayanan yang diberikan oleh
penjual bahkan penjual juga menginginkan sejumlah keuntungan dari harga
tersebut. Berdasarkan teori nilai dan kepuasan, produk atau tawaran akan
berhasil jika memberikan nilai dan kepuasan kepada pembeli sasaran.
Pembeli memilih diantara beraneka ragam tawaran yang dianggap
memberikan nilai yang paling banyak. nilai di definisikan sebagai rasio antara
apa yang didapatkan dan apa yang diberikan pelanggan. Pelanggan mendapat
manfaat dan mengeluarkan biaya. Manfaat mencakup manfaat fungsional dan
manfaat emosional. Biaya mencakup biaya moneter, biaya waktu, biaya
energi, dan biaya fisik (Philip Kotler 2004 : 13).
Hotel Kudus Permata merupakan produk jasa penginapan yang
ditawarkan oleh suatu perusahaan jasa dengan harapan agar konsumen
menginap dan menikmati fasilitas hotel yang ditawarkan. Selain itu layanan
yang diberikan hotel cukup bersaing dengan hotel lainnya yaitu: Room servis
24 jam, Layanan kamar, Layanan pengantaran dan penjemputan, Spa dan
siatzu
Seperti perusahaan jasa hotel lainnya Hotel Kudus Permata juga
merasakan hambatan-hambatan seperti naik turunnya tamu hotel, dalam
wawancara yang dilakukan peneliti terhadap manajer hotel, peneliti
5
memperoleh data bahwa target penjualan perharinya sebanyak 43 kamar
dengan jumlah keseluruhan kamar yaitu 43 kamar namun dalam
kenyataannya hotel hanya mampu memperoleh rata-rata 15 kamar perharinya.
Tabel 1. Jumlah tamu yang menginap di Hotel Kudus Permata tahun 2009
No Bulan OrangNaik/turun
(%)
1 Januari 617 -
2 Februari 601(8,91)
3 Maret 586(8,68)
4 April 553(8,19)
5 Mei 549(8,13)
6 Juni 548(8,12)
7 Juli 5638,34
8 Agustus 552(8,18)
9 September 534(7,91)
10 Oktober 513(7,60)
11 Nopember 5377,96
12 Desember 5968,83
Sumber : Hotel Kudus Permata 2009
Sedangkan untuk harga kamar diperoleh data sebagai berikut:
JENIS KAMAR TARIF
Suite room Rp. 500.000
Family room Rp. 350.000
6
Deluxe room Rp. 275.000
Moderate room Rp. 250.000
Superior room Rp. 215.000
Standard room Rp. 110.000
Economy room Rp. 70.000
Extra bed Rp. 70.000
Berdasarkan teori bahwa jika kualitas pelayanan yang baik atau sama
dengan harapan maka akan membuat konsumen melakukan pembelian lagi,
begitu juga dengan penetapan harga setiap kamar telah disesuaikan dengan
pelayanannya, seharusnya jika teori diatas sudah sesuai dengan pernyataan
sebelumnya tentang apa yang telah dilakukan Hotel Kudus Permata,
harapannya dapat mempertahankan dan meningkatkan keputusan konsumen
untuk menginap, namun pada kenyataan yang didapatkan bahwa jumlah
tamu yang menginap di Hotel Kudus Permata tahun 2009 cenderung
mengalami penurunan.
Evaluasi atas kinerja jasa menghasilkan suatu kesimpulan dari dua
macam hasil yaitu, kepuasan dan ketidakpuasan. yang mana kepuasan
diperoleh jika hasil yang diperoleh sesuai dengan apa yang di harapkan,
sedangkan ketidakpuasan timbul jika terjadi ketidaksesuaian negatif antara
apa yang di harapkan konsumen dengan hasil yang senyatanya. Singkat kata,
kata kualitas jasa dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara
kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka terima. jika
kualitas layanan baik atau sama dengan harapan maka akan membuat
konsumen melakukan pembelian lagi.
7
Berdasarkan data di atas menunjukkan kenaikan dan penurunan jumlah
tamu yang menginap di Hotel Kudus Permata, bahkan cenderung mengalami
penurunan tiap bulannya, maka penulis tertarik mengadakan penelitian
dengan judul “PENGARUH HARGA DAN KUALITAS LAYANAN
TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP KONSUMEN DI HOTEL
KUDUS PERMATA SLAWI”
1.2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka permasalahan yang diangkat dalam
penelitian ini adalah:
a. Adakah pengaruh harga terhadap keputusan menginap konsumen di
Hotel Kudus Permata Slawi.
b. Adakah pengaruh kualitas layanan terhadap keputusan menginap
konsumen di Hotel Kudus Permata Slawi
c. Adakah pengaruh harga dan kualitas layanan terhadap keputusan
menginap konsumen di Hotel Kudus Permata Slawi.
1.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
A. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap keputusan menginap
konsumen.
8
2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas layanan terhadap keputusan
menginap konsumen.
3. Untuk mengetahui pengaruh harga dan kualitas layanan secara
simultan terhadap keputusan menginap konsumen.
B. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1) Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan tentang pengaruh harga, dan kualitas layanan terhadap
keputusan menginap konsumen di Hotel Kudus Permata dan
sebagai bahan acuan di bidang penelitian sejenis.
2) Manfaat praktis
a. Bagi hotel
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan informasi
kepada Hotel Kudus Permata sehingga dapat dijadikan sebagai
bahan masukan dan pertimbangan dalam upaya memberikan
harga dan pelayanan yang sesuai dengan harapan konsumen.
b. Bagi Peneliti
Diharapkan dapat menambah wawasan mengenai manjemen
pemasaran pada umumnya dan pemasaran jasa pada khususnya
yang diperoleh di bangku kuliah.
9
c. Bagi Civitas Akademika
Untuk menambah informasi, sumbangan pemikiran dalam
penelitian dan menambah perbendaharaan kepustakaan Jurusan
Manajemen Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas
Ekonomi Universitas Negri Semarang.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Tentang Pengambilan Keputusan Konsumen
Proses keputusan konsumen bisa diklasifikasikan secara garis besar ke
dalam tiga tahapan utama yakni prapembelian, konsumsi, dan evaluasi
purnabeli. Tahap prapembelian ini mencakup semua aktivitas konsumen
sebelum terjadinya transaksi pembelian dan pemakaian jasa. Tahap ini sendiri
meliputi tiga proses yakni, identifikasi kebutuhan pencarian informasi, dan
evaluasi alternatif. Tahap konsumsi merupakan tahap proses keputusan
konsumen dimana konsumen memutuskan akan membeli dan menggunakan
produk atau jasa atau tidak. sedangkan tahap evaluasi purnabeli merupakan
tahap proses pembuatan keputusan konsumen sewaktu konsumen menentukan
apakah ia telah membuat keputusan menginap yang tepat (Fandy Tjiptono,
2007 : 43).
Perusahaan yang cerdik melakukan riset atas proses keputusan menginap
kategori produk mereka. Mereka menanyai konsumen kapan pertama kali
mengenal kategori dan merek produk tersebut, serta seperti apa keyakinan
merek mereka, seberapa besar mereka terlibat dengan produk yang
bersangkutan, bagaimana mereka melakukan pemilihan merek, dan seberapa
puas mereka setelah pembelian. Berdasarkan urutan tahapan proses
pembelian tertentu konsumen melewati lima tahap yaitu: pengenalan masalah,
pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan menginap, dan perilaku
10
11
pasca pembelian. Jelaslah bahwa proses pembelian di mulai jauh sebelum
pembelian aktual dilakukan dan memiliki dampak yang lama setelah itu
(Philip Kotler 2004 : 204). Jadi berdasarkan konsep diatas keputusan
menginap merupakan sebuah proses dimana konsumen melakukan sebuah
tahapan-tahapan guna memperoleh keputusan yang tepat untuk melakukan
pembelian.
2.2. Keputusan Menginap Dan Perilaku Konsumen
2.2.1. Keputusan menginap
Salah satu fakta yang tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang adalah
konsumen, untuk itu perusahaan harus mempelajari perilaku konsumen agar
dapat mengerti keinginan konsumen. Secara sederhana perilaku konsumen
mengacu pada perilaku yang ditunjukkan oleh para individu dalam membeli
dan menggunakan barang dan jasa. Keputusan konsumen untuk melakukan
pembelian itu sendiri terdiri dari tahapan-tahapan seperti, prapembelian,
konsumsi, serta evaluasi purnabeli. Untuk itu perusahaan hendaknya
memperhatikan aspek-aspek perilaku konsumen seperti siapa yang akan
membeli (who), apa yang dibeli (what), mengapa membeli produk atau jasa
tersebut (why), kapan membeli (when), dimana membelinya (Where),
bagaimana proses keputusan menginapnya (how), berapa sering atau
menggunakan produk/jasa (how often), agar perusahaan dapat mengetahui
keinginan konsumen sehingga konsumen bersedia untuk melakukan
pembelian produk/jasa tersebut (Fandy Tjiptono, 2007 : 38).
12
Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi konsumen untuk
bersedia membeli barang/jasa perusahaan (di samping barang lain) pada saat
mereka membutuhkan. Hal ini sangat penting bagi manajer pemasaran untuk
memahami “mengapa” dan ”bagaimana” tingkah laku konsumen tersebut
demikian sehingga perusahaan dapat mengembangkan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan produknya secara lebih baik. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli adalah berbeda-beda
untuk masing-masing pembeli, Faktor-faktor tersebut adalah, kebudayaan,
klas sosial, kelompok referensi kecil, keluarga, pengalaman, kepribadian,
sikap dan kepercayaan, konsep diri (Philip Kotler, 2004 : 183).
Selain dipengaruhi oleh semua faktor diatas, keputusan membeli yang
diambil oeh pembeli itu mengalami suatu proses dalam jangka waktu tertentu.
(Basu Swastha – Irawan, 2000 : 105). Dalam tahap evaluasi, konsumen
membentuk preferensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen
juga mungkin membentuk niat untuk membeli produk yang disukai
Philip Kotler (2004 : 202) membedakan lima peran yang yang
dimainkan orang dalam keputusan menginap:
1. Pencetus: yaitu orang yang memberikan ide untuk membeli
produk/jasa.
2. Pemberi pengaruh: yaitu seseorang yang memberikan pengaruh
terhadap keputusan individu untuk melakukan pembelian atau
sebaliknya.
13
3. Pengambil keputusan: yaitu orang yang mengambil keputusan
apakah membeli, tidak membeli, bagaimana membeli, serta dimana
akan membeli.
4. Pembeli: orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya.
5. Pemakai: seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk
atau jasa yang bersangkutan.
2.2.2. Perilaku Konsumen
Pemahaman mengenai perilaku konsumen merupakan kunci kesuksesan
utama bagi para pemasar. Para pemasar membutuhkan informasi yang andal
mengenai para konsumennya dan keterampilan khusus untuk menganalisis
dan menginterpretasikan informasi tersebut. Kebutuhan ini berkontribusi pada
pengembangan perilaku konsumen sebagai bidang studi spesifik dalam
pemasaran. Secara sederhana, istilah perilaku konsumen mengacu pada
perilaku yang ditunjukan oleh para individu dalam membeli dan
menggunakan barang dan jasa (Fandy Tjiptono, 2007 : 38).
Perilaku konsumen dalam proses keputusan konsumen itu bisa
diklasifikasikan kedalam tiga tahap utama (Fandy Tjiptono, 2007 : 43), yakni:
1. Tahap pra pembelian, meliputi tiga proses yaitu:
Identifikasi kebutuhan, proses pembelian diawali ketika seseorang
mendapatkan stimulus (pikiran, tindakan, atau motivasi) yang mendorong
dirinya untuk mempertimbangkan pembelian barang atau jasa tertentu.
Stimulus mempengaruhi kebutuhan seseorang akan produk atau jasa
tertentu, seorang konsumen akan merasakan kebutuhan untuk membeli suatu
14
produk atau jasa pada situasi shortage (kebutuhan yang timbul karena
konsumen tidak memiliki produk atau jasa tertentu) maupun unfulfilled
desire (kebutuhan yang timbul karena ketidak puasan pelanggan terhadap
produk atau jasa saat ini).
Pencarian informasi, identifikasi masalah atau kebutuhan
memerlukan solusi yang biasanya berupa pembelian barang atau jasa
spesifik. Sebelum memutuskan tipe produk, merek spesifik, dan pemasok
yang dipilih, konsumen biasanya mengumpulkan berbagai informasi
mengenai alternatif yang ada. Pencarian informasi bisa dilakukan secara
pasif maupun proaktif, dalam pencarian pasif (internal) konsumen
mengakses dan mengandalkan memorinya berkenaan dengan informasi-
informasi relevan menyangkut produk atau jasa yang dipertimbangkan untuk
dibeli. sedangkan dalam pencarian proaktif (eksternal), konsumen
mengumpulkan informasi-informasi melalui sumber-sumberlain selain
pengalaman sendiri.
Evaluasi alternatif, setelah terkumpul berbagai alternatif solusi
kemudian konsumen mengevaluasi dan menyeleksinya untuk menentukan
pilihan akhir
2. Tahap konsumsi/pembelian,
Salah satu perbedaan fundametal antara pembelian barang dan
pembelian jasa adalah menyangkut proses produksi dan konsumsi. Pada
barang, tahap pembelian dan konsumsi biasanya terpisah. Meskipun terdapat
interaksi antara pemasar dan pelanggan selama tahap pembelian aktual,
15
tahap pemakaian barang biasanya terlepas dari pengaruh langsung para
pemasar. Sebaliknya, sebagian besar jasa diproduksi dan dikonsumsi secara
bersamaan. Konsekuensinya, perusahaan jasa berpeluang besar untuk secara
aktif membantu pelanggan memaksimumkan nilai dari pengalaman
konsumsinya sehingga penyedia jasa bisa secara efektif mempengaruhi
proses konsumsi dan evaluasi agar konsumen melakukan pembelian ulang
terhadap produk jasa. Dalam tahap ini terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian yaitu:
1). Emosi dan mood
Emosi dan mood pelanggan mempengaruhi evaluasi pelanggan
bersangkutan terhadap service encounter. . Emosi mencakup arousal,
berbagai bentuk affect, dan interprestasi kognitif terhadap affect yang
bisa diberikan diskripsi tunggal, contohnya takut, marah, senang, sedih,
surprise, acceptance, disgust dan anticipation. Emosi memiliki
intensitas dan nurgensi psikologis yang lebih besar dibandingkan
dengan mood. Mood adalah keadaan temporer disposisi menyenangkan
atau tidak menyenangkan. Sejumlah riset mengidentifikasikan bahwa
emosi dan mood bisa berpengaruh terhadap semua tahap proses
pembelian konsumen. Layanan dapat dipersepsikan berbeda oleh dua
pelanggan yang berada dalam emosi dan mood berbeda. Untuk itu
pelayanan dari penyedia jasa harus optimal agar mampu mempengaruhi
emosi dan mood pelanggan karena ini sangat berpengaruh terhadap
keputusan pelanggan untuk membeli jasa.
16
2) Dramaturgi
Konsep dramaturgi yang banyak digunakan dalam sosiologi diadopsi
oleh Grove, Fisk, & John (2000) ke dalam konteks pemasaran jasa.
Mereka menggunakan metafora teater untuk menggambarkan dan
menganalisis kinerja jasa, ini disebabkan karena baik teater maupun
organisasi jasa bertujuan menciptakan dan mempertahankan kesan
positif di hadapan para audensi. dalam bidang perhotelan para karyawan
sebagai aktor yang harus mampu memberikan pelayanan dengan baik,
berinteraksi baik dengan konsumen dan melakukan kinerja dengan baik
serta didukung didukung suasana menyenangkan, penampilan yang rapi
serta fasilitas yang sesuai maka hal ini akan menciptakan pengalaman
yang positif bagi konsumen sehingga konsumen mengambil keputusan
untuk melakukan pembelian dihotel tersebut, bahkan konsumen juga
akan melakukan interaksi yang baik pula dengan bersifat loyal hotel
tersebut.
3). Peran (role) dan script theory
Peran (role) adalah serangkaian pola perilaku yang dipelajari melalui
pengalaman dan komunikasi, yang akan dilakukan oleh individu
tertentu dalam interaksi sosial tertentu, dalam rangka mewujudkan
efektivitas maksimum dalam pencapaian tujuan yang ditetapkan,
dengan demikian peran merupakan kombinasi berbagai macam social
cues atau ekspektasi masyarakat yang memandu perilaku dalam konteks
spesifik. Berdasarkan role theory, pelanggan dan karyawan memiliki
17
peran masing – masing dalam setiap service encounter.Misalnya peran
resepsionis hotel dalam menyapa tamu/ konsumen. Scripts adalah
struktur kognitif yang memandu transaksi jasa dan merinci alternatif –
alternatif yang tersedia bagi para penjaga toko, teller bank, travel
agents, resepsionis hotel, konsultan dan karyawan lain yang
berhubungan langsung dengan pelanggan. Di satu pihak dengan script
yang terstruktur dapat memudahkan karyawan jasa dalam merespon
berbagai macam kebutuhan pelanggan secara tepat. Di lain pihak, script
yang terlalu kaku menyebabkan kinerja jasa menjadi “mindless”.
4). Control theory
Aspek lain yang tidak kalah pentingnya dalam penciptaan layanan
superior, adalah memberdayakan atau memberikan tingkat kendali
tertentu kepada pelanggan, supaya mereka merasa yakin atas apa yang
mereka lakukan dan beli. Berdasarkan control theory, kendali bisa
berupa behavioral control dan cognitive control. Behavioral control
memberikan pelanggan kendali aktual atas lingkungannya. dengan kata
lain, pelanggan diberikan kemampuan untuk mengendalikan apa yang
sedang terjadi. Misalnya hotel meletakkan kotak saran dan kritik dimeja
resepsionis agar jika ada komplain dari konsumen dapat tersalurkan
karena hal ini juga memberikan tingkat kendali tertentu bagi konsumen
atau konsumen hotel diperbolehkan melakukan komplain secara
langsung jika terjadi kesalahan yang dilakukan pihak hotel. Sementara
itu, cognitive control terjadi dimana pelanggan mempersepsikan bahwa
18
mereka memegang tingkat kendali tertentu atau setidaknya, apa yang
sedang terjadi pada mereka bisa diprediksi. Misalnya konsumen diberi
informasi bagaimana proses pembayaran jika melebihi waktu check out
dengan jelas.
5). Costumer compitability
Peran pelanggan lain yang menerima jasa pada saat bersamaan juga
tidak kalah pentingnya dalam menentukan pengalaman jasa keseluruhan
pelanggan tertentu. Secara umum, kehadiran perilaku, kemiripan
(kompatibilitas) pelanggan lain yang menerima jasa yang sama disaat
bersamaan pada kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan tertentu.
Pelanggan bisa tidak harmonis (tidak kompatibel) karena sejumlah
faktor seperti perbedaan dalam hal keyakinan, nilai – nilai, pengalaman,
daya beli, penampilan, usia, kesehatan, dan lain – lain. Konsekuensinya,
penyedia jasa wajib mengantisipasi, memahami dan menangani
konsumen heterogen yang berpotensi untuk tidak kompatibel satu sama
lain. penyedia jasa harus mampu mengantisipasi, memahami, dan
melayani konsumen yang berbeda – beda secara adil sehingga
konsumen heterogen yang berpotensi tidak kompatibel menjadi
kompatibel dan dapat memberikan kenyamanan sehingga memberi
pengaruh untuk konsumen menginap kembali.
3. Tahap evaluasi purna beli.
Setelah pilihan dibuat dan jasa dibeli serta dikonsumsi, evaluasi
purnabeli akan berlangsung. Dalam tahap ini, konsumen mungkin
19
mengalami disonansi kognitif (keraguan menyangkut ketepatan keputusan
menginap). Pemasar biasanya berusaha meminimumkan disonansi kognitif
pelanggan dengan berbagai strategi, diantaranya melakukan kontak
purnabeli dengan pelanggan, menyediakan garansi dan jaminan, dan
memperkuat keputusan pelanggan melalui iklan perusahaan. (Fandy
Tjiptono, 2007 hal 43 : 59).
2.3. Konsep Dasar Tentang Kualitas Layanan Jasa
Nilai yang terhadap produk (jasa) sangat kuat didasari oleh faktor
kualitas jasa. Dimana kualitas produk (jasa) adalah sejauh mana produk
(jasa) memenuhi spesifikasi-spesifikasinya. Konsep kualitas sendiri pada
dasarnya bersifat relatif, yaitu tergantung dari perspektif yang digunakan
untuk menentukan ciri-ciri dan spesifikasi. Pada dasarnya terdapat tiga
orientasi kualitas yang seharusnya konsisten satu sama lain yaitu, persepsi
konsumen, produk (jasa), dan proses. Untuk yang berwujud barang, ketiga
orientasi ini dapat dibedakan dengan jelas, tetapi tidak untuk jasa. Untuk jasa,
produk dan proses mungkin tidak dapat dibedakan dengan jelas, bahkan
produknya adalah proses itu sendiri (Rambat Lupiyoadi - A. Hamdani 2006 :
175).
Kualitas sebagaimana yang diinterpretasikan ISO 9000 merupakan
perpaduan antara sifat dan karakteristik yng menentukan sejauh mana
keluaran dapat memenuhi persyaratan kebutuhan pelanggan. Pelanggan yang
menentukan dan menilai sampai seberapa jauh sifat dan karakteristik itu
20
memenuhi kebutuhannya. Konsep kualitas sendiri pada dasarnya bersifat
relatif, yaitu terganting dari perspektif yang digunakan untuk menentukan
ciri-ciri dan spesifikasi (Rambat Lupiyoadi – A. Hamdani 2006 :175).
Dalam salah satu studi mengenai SERVQUAL oleh Parasuraman (1988)
yang melibatkan 800 pelanggan berusia 25 tahun ke atas, disimpulkan bahwa
terdapat lima dimensi SERVQUAL sebagai berikut (Parasuraman Dalam
Rambat Lupiyoadi-A. Hamdani 2006 : 182) :
1. Berwujud (tangible), yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam
menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan
kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapat
diandalkan keadaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata yang
diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi fasilitas fisik, perlengkapan
dan peralatan yang digunakan (teknologi), serta kemampuan
pegawainya.
2. Keandalan (reliability), yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan
pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya.
Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan
waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan,
sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.
3. Ketanggapan (responsiveness), yaitu suatu kebijakan untuk membantu
dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada
pelanggan, dangan penyampaian informasi yang jelas.
21
4. Jaminan dan Kepastian (assurance), yaitu pengetahuan, kesopansantunan,
dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa
percaya para pelanggan kepada perusahaan. Hal ini meliputi beberapa
komponen antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi,
dan sopan santun.
5. Empati (empathy), yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat
individual atau pribadi yang diberikan kepada pelanggan dengan
berupaya memahami keinginan konsumen. Dimana suatu perusahaan
diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan,
memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu
pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.
2.4. Peranan Kualitas Layanan Jasa Dalam Mempengaruhi Keputusan
Menginap konsumen
Salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas
perusahaan menurut John Sviokla dalam Lupiyoadi (2006:181) adalah
kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan terhadap pelanggan.
Keberhasilan perusahaan dalam memberikan layanan yang berkualitas kepada
para pelanggannya, pencapaian pangsa pasar yang tinggi, serta peningkatan
laba perusahaan tersebut sangat ditentukan oleh pendekatan yang digunakan
Peningkatan pelayanan kini merupakan salah satu faktor penting dalam
memenangkan persaingan. Dimana dengan adanya peningkatan pelayanan
diharapkan dapat menciptakan keunggulan bersaing bagi suatu unit usaha
22
dalam persaingan. Pelayanan melibatkan aspek materi seperti kehandalan
produk, ketepatan penyerahan, disamping itu unsur pribadi yang diwakili oleh
interaksi staf lini depan dengan pelanggan. Baik aspek pelayanan materi
maupun pribadi memberikan kesempatan untuk mendapatkan dan kehilangan
pelanggan.
Philip Kotler (2002 : 34) menyatakan bahwa pelayanan adalah setiap
kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain
dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan
sesuatu. Manfaat yang di ciptakan lewat pelayanan dapat menimbulkan
kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Dimana hal tersebut menjadi tolok
ukur dalam kinerja pelayanan terhadap konsumen/pelanggan.
Pada dasarnya tujuan dari suatu pelayanan adalah untuk menciptakan
para pelanggan agar merasa puas, dengan terciptanya rasa puas dari
pelanggan diharapkan juga tercipta loyalitas pelanggan. Philip Kotler (2002 :
34) menyatakan bahwa kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang berasal dari perbandingan kesannya terhadap kinerja (atau
hasil) suatu produk atau harapan-harapannya
Jadi adanya kualitas layanan dalam jasa perhotelan sangat berpengaruh
dalam kelangsungan hidup perusahaan. Jika hotel bisa melakukan pelayanan
yang cepat, tepat dan sesuai dengan harapan konsumen maka konsumen akan
merasa puas dan akan memutuskan untuk menginap atau menggunakan
kembali jasa hotel tersebut dimasa yang akan datang, sehingga hotel akan
memperoleh laba yang maksimal.
23
2.5. Konsep Dasar Tentang Harga
Harga dalam konteks pemasaran jasa secara istilah dapat dapat diartikan
sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain (nonmoneter) yang
mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan
suatu jasa (Fandy Tjiptono, 2007 : 178 ). Basu Swastha dan Irawan (2000 :
241) Harga adalah jumlah uang ( ditambah beberapa produk kalau mungkin )
yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan
pelayanannya.
Harga bisa diungkapkan dengan berbagai istilah, misalnya iuran, tarif,
sewa, bunga, premium, komisi, upah, gaji SPP, dan sebagainya. Dari sudut
pandang pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya
(termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak
kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa (Fandy Tjiptono, 2000 :
151). Pengertian ini sesuai dengan konsep pertukaran (exchange) dalam
pemasaran. Berdasarkan pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
harga adalah sejumlah uang dan/atau aspek lain (nonmoneter) yang digunakan
untuk mendapatkan produk barang atau jasa.
2.6. Kedudukan Harga Dalam Marketing Mix Jasa Perhotelan
Harga merupakan salah satu komponen marketing mix yang berpengaruh
langsung terhadap laba perusahaan. Agar dapat sukses dalam memasarkan
suatu barang atau jasa perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat.
Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan
24
pamasukan bagi perusahaan. Disamping itu harga merupakan unsur bauran
pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat.
Agar dapat sukses dalam memasarkan produknya, setiap usaha haruslah
dapat menentukan harga secara tepat, selain itu harga merupakan komponen
yang berpengaruh langsung terhadap laba usaha. Berikut ini adalah berbagai
macam taktik yang bisa digunakan oleh perusahaan jasa untuk menetapkan
harga layanan jasa kepada konsumen
1. Penentuan Harga Biaya-Plus (Cost- plus Pricing)
”Penentuan harga dilakukan dengan menaikkan (markup) harga sekian
persen dari total biayanya”.
2. Penentuan Harga Berdasarkan Tingkat Pengembalian (Rate Of Return
Pricing)
“Penentuan harga ditentukan untuk mencapai tingkat pengembalian atas
investasi (return of investment-ROI) atau pengembalian atas aktiva
(return of assets-ROA) yang ditargetkan”.
3. Penentuan Harga Paritas Persaingan (Competitive Parity Pricing)
”Penentuan harga ditentukan berdasarkan harga yang ditentukan oleh
pemimpin pasar”.
4. Penentuan Harga Rugi (Loss Leading Pricing)
”Penentuan harga awal ditentukan pada harga yang rendah bahkan
kadang merugi dengan tujuan jangka pendek, yaitu mendapatkan posisi
di pasar atau meningkatkan pangsa pasar”.
25
5. Penentuan Harga Berdasarkan Nilai (Value-Based Pricing)
”Penentuan harga ditentukan atas dasar nilai jasa yang dipersepsikan
oleh segmen konsumen tertentu. Penentuan harga ini disebut pendekatan
pasar (market-driven aproach), dimana tindakan dilakukan untuk
memperkuat positioning jasa dan manfaat yang diterima konsumen dari
jasa tersebut”.
6. Penentuan Harga Relasional (Relationship Pricing)
”Penentuan harga didasarkan pada pertimbangan –pertimbangan atas
seluruh jasa yang disediakan untuk konsumen dan atas potensi
keuntungan di masa depan dalam jangka waktu tertentu, seringkali
dalam seluruh hidup konsumen”.
7. Penentuan Harga Fleksibel (Flexible Pricing)
”Penentuan harga ini bersifat fleksibel, dipengaruhi oleh faktor bisnis
jasa yang digeluti”.
8. Penentuan Harga Dengan Diskon (Discount Pricing)
”Penentuan harga di bawah harga standar. Oleh karena itu, dalam
perusahaan jasa memerlukan adanya jasa perantara, agen, ataupun
broker dimana mereka layak mendapatkan gaji”.
9. Penentuan Harga Dengan Mengalihkan (Diversionary Pricing)
“Penentuan harga dengan adanya pembedaan teknik dasar yaitu
menetapkan harga yang murah pada jasa inti, sementara jasa lain yang
bersamaan dengan konsumsi tersebut dibuat standar atau lebih tinggi”.
26
10. Penentuan Harga Dengan Jaminan (Guarantee Pricung)
”Penentuan harga di mana penyedia jasa memberikan jaminan atas
produknya namun dengan harga yang relatif lebih mahal”.
11. Penentuan Harga Dengan Mempertahankan Harga Yang Tinggi (High
Price Maintenance Pricing)
”Penentuan harga dimana penyedia jasa berani untuk memberi harga
yang tinggi, karena jika harga turun maka reputasi akan turun”.
12. Penentuan Harga Saat Ramai (Peak Load Pricing)
“Penentuan harga di mana penyedia jasa menetapkan harga jasa yang
lebih mahal pada saat peak (ramai) karena biaya yang lebih tinggi yang
harus ditanggung produsen ketika masa ramai dibanding masa sepi”.
13. Penentuan Harga Tersembunyi (Offset Pricing)
”Penentuan harga dengan adanya beberapa komponen harga yang
disembunyikan . harga yang tertera tidak seluruhnya merupakan harga
akhir uang harus dibayar oleh konsumen”.
14. Diskriminasi Harga Derajat Pertama (First Degree Price
Discriminatian)
“Penentuan harga dengan menjual setiap unit dari sebuah produk jasa
secara terpisah dan mencharge harga tertinggi yang mungkin untuk
setiap layanan jasa yang ditawarkan”.
15. Diskriminasi Harga Derajat Kedua (Second Degree Price
Discrimination)
27
“Penentuan harga yang seragam pada layanan jasa diukur dalam satuan
kuantitas tertentu dan harga yang lebih murah (atau lebih tinggi) lagi
pada setiap tambahan satuan kuantitas dalam masa konsumsi yang sama,
dan seterusnya demikian”.
16. Diskriminasi Harga Derajat Ketiga (Third Degree Price Discrimination)
”Penentuan harga yang berbeda pada layanan jasa yang sama dalam
pasar yang berbeda hingga pendapatan marginal dari layanan jasa
terakhir yang dijual disetiap pasar yang berbeda sama dengan biaya
marginal dari layanan jasa tersebut”.
17. Tarif Dua Bagian (Two Part Tariff)
“Penentuan harga dimana konsumen membayar biaya awal untuk hak
mengonsumsi layanan jasa tersebut dan membayar pula biaya
penggunaan atau harga untuk setiap layanan jasa yang mereka
konsumsi”.
18. Penentuan Harga Paket (Price Bundling)
”Penentuan harga dimana menjual satu atau lebih produk layanan jasa
sebagai sebuah paket”. (Rambat Lupiyoadi – A. Hamdani 2006 : 104-
107).
Tingkat harga yang ditetapkan mempunyai pengaruh terhadap kuantitas
yang terjual. Selain secara tidak langsung harga mempengaruhi biaya, karena
kuantitas yang terjual berpengaruh terhadap biaya yang ditinbulkan dalam
kaitannya dalam efisiensi produksi. Kegiatan penentuan harga memainkan
peranan penting dalam proses bauran pemasaran, karena penentuan harga
28
terkait langsung nantinya dengan pendapatan yang diterima oleh perusahaan.
Keputusan penentuan harga juga sedemikian penting dalam menentukan
seberapa jauh layanan jasa dinilai oleh konsumen dan juga dalam proses
membangun citra. Penentuan harga juga memberikan persepsi tertentu dalam
hal kualitas. Seorang pemasar dapat menaikkan nilai suatu produk baik
dengan memberikan tambahan manfaat yang diperoleh, dengan mengurangi
harga, atau bahkan kombinasi dari keduanya (Rambat Lupiyoadi – A.
Hamdani 2006 : 98-100).
Metode penentuan harga harus dimulai dengan pertimbangan atas tujuan
penentuan harga itu sendiri. Adapun tujuan-tujuan tersebut menurut Adrian
Payne (dalam Rambat Lupiyoadi – A. Hamdani 2006:100), antara lain :
1. Bertahan
Bertahan merupakan usaha untuk tidak melakukan tindakan-tindakan
yang meningkatkan laba ketika perusahaan sedang mengalami kondisi
pasar yang tidak menguntungkan. Usaha ini dilakukan demi
kelangsungan hidup perusahaan
2. Memaksimalkan Laba
Penentuan harga bertujuan memaksimalkan laba dalam periode
tertentu.
3. Memaksimalkan Penjualan
Penentuan harga bertujuan untuk membangun pangsa pasar dengan
melakukan penjualan pada harga awal yang merugikan.
29
4. Gengsi/Prestis
Tujuan penentuan harga disini adalah untuk memosisikan jasa
perusahaan tersebut sebagai jasa yang eksklusif.
5. Pengembalian atas Investasi (ROI)
Tujuan penentuan harga didasarkan atas pencapaian pengembalian atas
investasi (return on investment-ROI) yang diinginkan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penentuan harga jasa
diantaranya yaitu, elastisitas permintaan, aksi dan reaksi pesaing, biaya dan
konsekuensinya pada profitabilitas, kebijakan lini produk. (Fandy Tjiptono
2007 : 194):
Jadi harga mempunyai kedudukan/peranan penting dalam marketing mix
jasa perhotelan karena dibandingkan dengan bauran pemasaran lainnya
(produk, distribusi, dan promosi) yang membutuhkan pengeluaran dana
dalam jumlah besar, harga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran
yang mendatangkan pendapatan. Selain itu harga mempengaruhi posisi
bersaing dan pangsa pasar perusahaan, singkatnya perusahaan mendapatkan
uang melalui harga yang ditetapkan.
2.7. Cara pembayaran
Perusahaan dalam menentukan cara pembayaran kepada calon
pembeli/pelanggan terhadap penjualan produk/jasa. Banyak cara yang
dilakukan diantaranya (Rambat Lupiyoadi – A. Hamdani, 2001: 92) :
30
a. Cash
Seorang konsumen dalam melakukan pembayaran terhadap barang/jasa
yang dibeli secara tunai/kontan.
b. Credit
Seorang konsumen melakukan pembayaran terhadap barang/jasa yang
dibeli secara angsuran/mengangsur beberapa periode sesuai perjanjian.
c. Kartu Plastik/ATM
Seorang konsumen melakukan pembayaran terhadap barang/jasa yang
dibeli dengan menggunakan kartu ATM (Automatic Teller Machine) credit
card dan debit card.
d. Cek
Cek merupakan surat perintah membayar kepada pihak bank untuk
menyerahkan sejumlah uang yang tertera pada pihak pembawa surat
tersebut.
e. Electronic Funds Transfer
Yaitu pengiriman/transfer uang melalui jaringan elektronik komputerisasi
secara online.
f. Voucher
Voucher merupakan kupon yang dapat ditukarkan dengan barang pada
perusahaan atau toko yang mengeluarkan.
g. Pembayaran terhadap pihak ketiga
Asuransi merupakan lembaga keuangan nonbank yang menangani masalah
kegiatan.
31
Dalam suatu perusahaan penetapan harga merupakan hal penting karena
mempengaruhi konsumen dalam melakukan suatu pembelian barang/jasa.
Cara pembayaran atas harga tersebut juga perlu diperhatikan produsen agar
konsumen mengetahui bagaimana mereka harus membayar harga atas
barang/jasa yang ditawarkan.
2.8. Penelitian Terdahulu Yang Relevan
No Peneliti Judul Metode penelitian
Variabel penelitian Hasil penelitian
1.
2.
Niken Setya Rini
Kuswarjat tri P
Danung
Pengaruh harga, pelayanan dan lokasi terhadap keputusan menginap konsumen
pengaruh harga, pelayanan terhadap kepuasan pelanggan,
Menggunakan perhitungan analisis regresi linier dan data yang dianalisa adalah data hasil penyebaran angket.
Pengambilan data penelitian menggunakan metode angket. Penelitian ini menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Analisis data menggunakan regresi linier berganda, t testdan F test.
Pengambilan data menggunakan angket. Data dianalisis dengan
Harga (X1), pelayanan (X2), lokasi (X3), keputusan menginap (Y)
Harga(X1), pelayanan(X2),kepuasan pelanggan(Y)
Harga (X1), kualitas produk (X2), pelayanan
Hasil yang diperoleh bahwa terdapat pengaruh yang simultan antara harga, pelayanan dan lokasi terhadap keputusan menginap.
Hasil yang diperoleh bahwa harga, pelayanan menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa harga
32
2.9. Kerangka Berpikir Penelitian
Dalam menjalankan usaha, pengusaha berharap agar usahanya dapat
terus berkembang. Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan keputusan
konsumen untuk menginap di Hotel Kudus Permata. Dalam rangka
meningkatkan tersebut ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan
diantaranya adalah harga dan kualitas layanan.
Kualitas layanan merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat
keberhasilan perusahaan, Penilaian terhadap kualitas pelayanan dapat dilihat
dari bukti fisik (tangible), keandalan (reliability), daya tanggap
(responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy). menurut
(Zeithmal, Berry, dan Parasuraman dalam Rambat lupiyoadi, 2006:181)
bahwa keberhasilan perusahaan dalam memberikan layanan yang berkualitas
kepada para pelanggannya, pencapaian pangsa pasar yang tinggi, serta
peningkatan laba perusahaan tersebut sangat ditentukan oleh pendekatan yang
digunakan. Konsekuensi perusahaan atas pendekatan kualitas layanan suatu
3. putra adianto
pengaruh harga, kualitas produk dan pelayanan terhadap keputusan konsumen
menggunakan deskriptif dan analisis regresi linier berganda.
(X3), keputusan konsumen (Y)
dan pelayanan menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
33
produk sangat penting untuk mempertahankan diri dan mencapai kesuksesan
dalam menghadapi persaingan.
Selain itu untuk faktor harga yang perlu diperhatikan adalah pada
penetapan harga dan cara pembayaran yang dapat dilakukan di Hotel Kudus
Permata. dengan memberikan harga yang sesuai serta terjangkau oleh
konsumen diharapkan perusahaan dapat menarik minat konsumen dalam
melakukan keputusan menginap sehingga tujuan perusahaan bisa tercapai,
sedangkan untuk keputusan menginap indikatornya meliputi emosi dan mood,
dramaturgi, role theory dan script theory, control theory, customer
compability .
Oleh karena itu apabila perusahaan dapat menentukan harga secara tepat
serta meningkatkan kualitas layanan yang diberikan maka diharapkan
konsumen melakukan pembelian terhadap jasa perusahaan.
Kerangka pemikiran dalam hal ini menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan menginap konsumen di Hotel Kudus Permata
slawi, berikut gambar kerangka berfikir
34
Gambar 1.
Kerangka Berfikir
2.10. Hipotesis
Hipotesis bisa didefinisikan sebagai hubungan yang diperkirakan secara
logis di antara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk
pernyataan yang dapat diuji. Hubungan tersebut diperkirakan berdasarkan
jaringan asosiasi yang ditetapkan dalam kerangka teoritis yang dirumuskan
untuk studi penelitian (Uma Sekaran, 2006 : 135).
HARGA (X1)1. Penetapan harga2. Cara pembayaran
KUALITAS LAYANAN (X2)1. Bukti Fisik2. Keandalan3. Daya Tanggap4. Jaminan5. Empati
KEPUTUSAN MENGINAP
(Y)1. Emosi dan Mood2. Dramaturgi3. Role theory dan Script
theory4. Control theory5. Customer capability
35
Berdasarkan telaah pustaka dan penelitian seperti yang diuraikan diatas.
Maka hipotesis yang dikembangkan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara harga dan kualitas layanan terhadap
keputusan konsumen untuk menginap di Hotel Kudus Permata Slawi
36
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel
Populasi yaitu totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung
ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik
tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin di
pelajari sifat-sifatnya. Sudjana (2002 : 6). Populasi dalam penelitian ini
adalah responden yang menggunakan jasa Hotel Kudus Permata dengan
jumlah populasi tidak di ketahui.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi,
2006: 131), karena jumlah populasi tidak diketahui maka menggunakan
sampel teknik accidental sampling dengan menggunakan rumus iterasi dari
Ating Somantri. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah pengguna
jasa Hotel Kudus Permata, mengenai ukuran sampel, menurut (Ating
Somantri, 2006 : 96-97) bila penelitian bertujuan untuk menguji
kebermaknaan korelasi rumus yang dipakai adalah:
2
211
pu
ZZn +3
ρ = rho = perkiraan koefisien korelasi yang terjadi antara variabel bebas
dan variabel terikat (diambil dari koefisien korelasi terkecil, apabila tidak
diketahui disarankan 0,30.
36
37
Pada iterasi pertama menggunakan rumus :
1
1ln
2
1U
Sedangkan untuk iterasi kedua dan seterusnya menggunakan rumus:
)1(21
1ln
2
1
nU
Keterangan :
Z1-α = Konstanta yang diperoleh dari tabel distribusi normal
Z1-β = Konstanta yang diperoleh dari tabel distribusi normal
Dimana Z1-α + Z1-β merupakan konstanta yang diperoleh dari distribusi
normal.
Operasi rumus diatas adalah iteratif (dioperasikan secara berulang-ulang
sampai diperoleh n yang stabil/konvergen). Apabila ukuran sampel minimal
pada iterasi pertama dan kedua harganya sama maka iterasi berhenti. Apabila
belum sama perlu diadakan iterasi ketiga dengan menggunakan rumus seperti
pada iterasi kedua.
= 0,30 diperoleh dari tabel distribusi normal
= 0,05
= 0,05
1Z = 05,01Z = 95,0Z = 1,645
1Z = 05,01Z = 95,0Z = 1,645
35
38
a) Menghitung iterasi pertama
1
1ln
2
1U
3,01
3,01ln
2
1pU
= 0,3099519604
Maka,
2
211
pU
ZZn +3
2
2
3099519604,0
645,1645,1 n +3
9836173,115n
= 116
b) Iterasi kedua
)1(21
1ln
2
1
nU
11162
3,0
3,01
3,01ln
2
1U
= 0,3180823951
Maka,
2
211
pU
ZZn +3
3)3180823951,0(
)645,1645,1(2
2
n
39
0528961,115n
115n
c) Iterasi ketiga
)1(21
1ln
2
1
nU
)1115(2
3,0
3,01
3,01ln
2
1U
= 0,31835393
Maka,
2
211
pU
ZZn +3
3)31835393,0(
)645,1645,1(2
2
n
n = 115,0291063
= 115
Karena iterasi kedua dan ketiga nilainya sudah sama maka iterasi
berhenti. Utuk penelitian ini sampel minimal yang akan diambil adalah 115
responden dari semua konsumen Hotel Kudus Permata slawi. Untuk
penelitian ini ditetapkan ukuran sampel yang akan diambil adalah 115
responden.
Teknik sampling yang digunakan untuk mengambil sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling yaitu sampel diambil
secara spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu
dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristiknya, maka orang tersebut
40
dapat dijadikan sampel, dengan kata lain sampel diambil terpilih karena ada
ditempat dan waktu yang tepat (Ating Somantri 2006 : 82). Dalam hal ini
pengumpulan data dilakukan melalui konsumen yang saat itu dijumpai di
Hotel Kudus Permata Slawi.
3.2. Variabel Penelitian
Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi
pada nilai (Uma Sekaran, 2006 : 115). Adapun variabel yang diteliti dalam
penelitian ini yaitu :
A. Keputusan menginap (Y)
Variabel terikat merupakan variabel yang menjadi perhatian utama
peneliti. Tujuan peneliti adalah memahami dan membuat variabel terikat,
menjelaskan variabilitasnya, atau memprediksinya, dengan kata lain, variabel
terikat merupakan variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam
investigasi (Uma Sekaran : 116). Dalam penelitian ini yang merupakan
variabel terikat (Y) adalah keputusan menginap konsumen di Hotel Kudus
Permata, adapun indikatornya sebagai berikut: a). Emosi dan mood, b).
dramaturgi, c). Role theory dan script theory, d). Control theory, e). Costumer
compatibility. (Fandy Tjiptono, 2007 : 43).
B. Harga (X1)
Harga adalah jumlah uang ( ditambah beberapa produk kalau mungkin )
yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan
pelayanannya, adapun indikatornya adalah sebagai berikut : a). Penetapan
harga, (Lupiyoadi, 2006:100), b). Cara pembayaran. (Lupiyoadi, 2001: 92).
41
C. Kualitas layanan (X2)
Merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan
sejauh mana keluaran dapat memenuhi persyaratan kebutuhan pelanggan,
adapun indikatornya adalah sebagai brikut : a). Bukti fisik (tangible), b).
Keandalan (reliability), c). Ketanggapan (responsiveness), d). Jaminan
(assurance), e). Empati (empathy). (Lupiyoadi, 2006 : 181).
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
A. Teknik angket
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi, 2006
: 151 ). Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan metode kuesioner
atau angket adalah dengan membuat sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh kualitas
pelayanan dan harga terhadap keputusan menginap di Hotel Kudus
Permata..
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yang
sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih
(Suharsimi, 2006 : 152 ). Untuk skala yang digunakan dalam penelitian
ini dengan menggunakan skala likert yaitu skala pengukuran yang
digunakan untuk mengukur sikap seseorang, dengan menempatkan
42
kedudukan sikapnya pada kesatuan perasaan kontinum yang berkisar dari
sangat positif hingga ke sangat negatif terhadap suatu objek (Ating
Somantri, 2006 : 35). Sebagai berikut:
1. Sangat setuju diberi skor 5
2. Setuju diberi skor 4
3. Ragu-ragu diberi skor 3
4. Tidak setuju diberi skor 2
5. Sangat tidak setuju diberi skor 1
B. Metode Dokumentasi
Dokumentasi merupakan barang – barang tertulis, metode ini peneliti
menyelidiki benda – benda tertulis seperti buku – buku, majalah,
dokumen, peraturan – peraturan, notulen rapat, catatan harian dan
sebagainya (Suharsimi, 2006:158). Metode ini digunakan untuk
melengkapi data mengenai sejarah, struktur organisasi , data konsumen
yang menginap di Hotel Kudus Permata
3.4. Validitas dan Reliabilitas.
3.4.1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat - tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Suharsimi, 2006:168). Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data sebuah variabel
yang diteliti dengan tepat dan benar, dan tidak menyimpang jauh dari
gambaran tentang variabel yang diteliti tersebut. Untuk menguji validitas
43
dalam penelitian ini digunakan rumus yang tepat yaitu dengan menggunakan
validitas internal, yaitu apabila terdapat kesamaan antara bagian – bagian dari
instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. Bagian –bagian instrumen
adalah butir – butir pertanyaan dari angket yang disebarkan kepada
responden., metode yang digunakan untuk mengukur analis butir yaitu
dengan menggunakan rumus product moment:
Keterangan:
rxy = Koefisien Korelasi
N = Jumlah Subjek Independent
X = Nilai skor butir (Nilai skor tertentu)
Y = Nilai skor total
∑X2 = Jumlah Kuadrat nilai X
∑Y2 = Jumlah Kuadrat nilai Y
(Suharsimi, 2006 : 170)
Hasil pengujian validitas menggunakan program SPSS untuk variabel
harga (X1) dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Harga.
Indikator rxy rtabel Kriteria
X1.1 .757 0.444 Valid
X1.2 .736 0.444 Valid
X1.3 .765 0.444 Valid
X1.4 .678 0.444 Valid
2222
xy
YYNXXN
YX-XYNr
44
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa semua indikator yang digunakan
untuk mengukur variabel kompetensi mempunyai nilai r hitung > 0,444. Hal
ini mengandung arti bahwa semua indikator tersebut adalah valid untuk
mengukur variabel harga.
Hasil pengujian validitas menggunakan bantuan program SPSS untuk
variabel kualitas layanan (X2) dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Kualitas Layanan.
Indikator rxy rtabel Kriteria
X2.1 .501 0.444 Valid
X2.2 .840 0.444 Valid
X2.3 .524 0.444 Valid
X2.4 .536 0.444 Valid
X2.5 .579 0.444 Valid
X2.6 .731 0.444 Valid
X2.7 .159 0.444 Tidak Valid
X2.8 .424 0.444 Valid
X2.9 .626 0.444 Valid
X2.10 .511 0.444 Valid
X2.11 .205 0.444 Tidak Valid
X2.12 .527 0.444 Valid
X2.13 .558 0.444 Valid
Berdasarkan tabel diatas terlihat ada dua indikator yang digunakan untuk
mengukur variabel kualitas layanan yang tidak valid karena mempunyai nilai
r hitung < 0,444.
Hasil pengujian validitas menggunakan bantuan program SPSS untuk
variabel keputusan menginap (Y) dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Keputusan Menginap.
45
Indikator rxy rtabel Kriteria
Y1.1 .690 0.444 Valid
Y1.2 .542 0.444 Valid
Y1.3 .716 0.444 Valid
Y1.4 .563 0.444 Valid
Y1.5 .747 0.444 Valid
Y1.6 .688 0.444 Valid
Y1.7 .568 0.444 Valid
Y1.8 .762 0.444 Valid
Y1.9 .682 0.444 Valid
Y1.10 .581 0.444 Valid
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa semua indikator yang digunakan
untuk mengukur variabel keputusan menginap mempunyai nilai r hitung >
0,444. Hal ini mengandung arti bahwa semua indikator tersebut adalah valid
untuk mengukur variabel kualitas layanan.
Pengujian validitas pada penelitian ini menggunakan alat bantu yaitu
program SPSS for windows. Hasil dari rhitung dibandingkan dengan rtabel pada
taraf signifikasi 5% dengan jumlah responden 20 (N=20), sehingga rtabel pada
uji coba instrumen penelitian ini adalah 0,444. Uji coba dilakukan untuk 27
butir pernyataan., berdasarkan hasil uji coba yang dinyatakan valid adalah 25
butir pernyataan dan untuk 2 butir pertanyaan sudah di buang.
3.4.2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
46
instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat
tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban – jawaban
tertentu (Suharsimi, 2006 : 178).
Dalam penelitian ini digunakan reliabilitas internal yaitu menghitung
reliabilitas berdasarkan data dan instrumen yang telah dibuat sebelumnya
dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan. Pengujian
yang dipakai adalah dengan teori Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan
reliabel, jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60. Untuk yang
menggunakan rumus alpha yang skor instrumennya bukan 1 dan 0, misalnya
angket atau soal bentuk uraian. Rumus alpha (α ) yang digunakan adalah :
Keterangan :
r11 = Reliabilitas Instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2b = Jumlah varians butir
2t = Varians total
(Suharsimi, 2006 : 196).
2t
2b
11 11-k
kr
47
Tabel 3.4 Hasil pengujian reliabilitas menggunakan program SPSS adalah
sebagai berikut:
Variabel Cronbach's Alpha
Kriteria
Harga (X1) .866 Reliabel
Kualitas Layanan (X2) .857 Reliabel
Keputusan Menginap (Y) .899 Reliabel
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha
instrument untuk semua variabel penelitian mempunyai nilai Cronbach Alpha
> 0,60 sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen dalam penelitian ini adalah
reliabel dan layak untuk digunakan.
3.5. Teknik Analisis Data
3.5.1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk
mendeskripsikan masing-masing indikator dalam setiap variabel, yaitu
variabel kualitas layanan dan harga. Selain itu, analisis ini juga digunakan
untuk mendeskripsikan persentase masing-masing variabel. Dari data yang
diperoleh akan diolah dengan analisis deskriptif kuantitatif. Perhitungan
indeks persentase dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
%100(%) xN
nskorPersentase
Dimana :
n = jumlah skor jawaban responden
48
N = jumlah skor jawaban ideal.
(Ali dalam Muhtadi, 2007)
Untuk menentukan kategori deskriptif presentase (DP) yang diperoleh,
maka dibuat tabel kategori yang disusun dalam perhitungan sebagai berikut :
1) Persentase maksimal : (5/5) x 100 % = 100%
2) Persentase miminal : (1/5) x 100 % = 20%
3) Rentang persentase : 100% - 20 % = 80%
4) Interval kelas persentase : 80% / 5 = 16%
dari perhitungan diatas diperoleh tabel kategori untuk variabel harga,
kualitas layanan dan keputusan menginap adalah sebagai berikut :
Tabel. 3.5Kategori variabel penelitian
Interval Persen Kriteria
84% - 100% Sangat Baik
68% - 84% Baik
52% - 68% Cukup
36% -52 % Tidak baik
20% - 36% Sangat tidak baikSumber : Data primer yang diolah, 2011
3.5.2. Analisis Regresi Berganda
Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah analisis
regresi berganda. Analisis regresi berganda ini digunakan untuk mengetahui
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yaitu antara harga (X1),
kualitas layanan (X2) terhadap keputusan menginap di Hotel Kudus Permata
slawi. Persamaan regresi linier berganda dapat ditulis sebagai berikut:
49
Y = a + b1 X 1 + b2 X 2 + Є
Dimana :
a = Bilangan Konstan
b1 = Koefisien Regresi Untuk Variabel Harga
b2 = Koefisien Regresi Untuk Variabel Kualitas Layanan
X 1 = Harga
X 2 = Kulitas Layanan
Y = Keputusan menginap
Є = Variabel Pengganggu
(Ating Somantri , 2006:250)
3.5.3. Uji hipotesis
1) Uji parsial (uji t)
Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel-variabel bebas
terhadap variabel terikat secara terpisah, penentuan pengambilan keputusan
adalah apabila t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini
berarti terdapat hubungan yang signifikan antara variabel harga dan kualitas
layanan terhadap keputusan menginap. Sebaliknya apabila t hitung < t tabel
maka Ho diterima dan Ha ditolak, hal ini berarti tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara variabel harga dan kualitas layanan terhadap keputusan
menginap. Dengan kriteria taraf signifikansi (α) = 0,05 dk = n-k-1
Rumus yang digunakan
iSa
at 11
(Sudjana, 2002 : 388 )
50
2) Uji Simultan (Uji F)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen
mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel dependen. Dan untuk
membuktikannya digunakan uji simultan ini dengan cara membandingkan
Fhitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, Dan sebaliknya jika Fhitung <
F tabel Ho diterima dan Ha ditolak Rumus yang digunakan untuk uji F dengan
kriteria taraf signifikansi (α) = 0,05 dk = (n-k-1).
Rumus yang digunakan
1/1
/2
2
knR
kRF
Selain melakukan pembuktian dengan uji t dan uji F, dalam uji regresi
linier berganda ini dianalisis pada besarnya koefisien korelasi (R) dan
koefisien determinasi (R2). Nilai R dapat digunakan untuk mengukur
kebenaran penggunaan model analisis regresi. Jika nilai R mendekati angka 1
maka variabel bebas semakin dekat hubungannya dengan variabel terikat atau
dapat dikatakan bahwa penggunaan model tersebut bisa dibenarkan,
sedangkan koefisien determinasi ini (R2) dapat digunakan untuk mengukur
besarnya sumbangan variabel X terhadap variasi naik turunnya variabel Y
yang biasanya dinyatakan dalam presentase.
Rumus yang digunakan
21
2
Y
JKR reg
(Sudjana, 2002: 383)
51
3.5.4. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah uji yang digunakan untuk mengetahui model
regresi berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini
memenuhi asumsi klasik atau tidak. Ada tiga macam asumsi klasik yang
dipakai dalam penelitian ini antara lain:
1. Uji multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi
ada atau tidaknya multikolinieritas dalam suatu model dapat dilihat dengan
menghitung nilai VIF (variance inflation factor). Jika VIP tidak lebih dari 10,
maka tidak multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi.
2. Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas pada suatu
model dapat dilihat melalui scatterplot, yaitu:1). Jika ada pola tertentu, seperti
titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,
melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas; 2). Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
52
3. Uji normalitas
Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian data
atau uji kenormalan data. Jika data tersebut berdistribusi normal, maka uji
hipotesis menggunakan statistik parametrik, sedangkan jika data tidak
berdistribusi normal maka uji hipotesis menggunakan statistik non
parametrik. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Yaitu
perbedaan antara nilai prediksi dengan skor yang sesungguhnya atau eror
akan terdistribusi secara simetri disekitar nilai means sama dengan nol. Ada
dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak,
yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Pengujian normalitas dapat
dilihat dari grafik Probability P-plot. Dasar pengambilan keputusan menurut
Ghozali (2006 : 112) yaitu : 1). Jika data menyebar disekitar garis diagonal
dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan
pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, 2).
Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Untuk membantu pengolahan data secara cepat dan tepat, maka
pengolahan data dilakukan melalui program SPSS (statistical product and
service solution).
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Bab ini menguraikan hasil penelitian tentang pengaruh harga dan kualitas
layanan terhadap keputusan menginap konsumen di Hotel Kudus Permata,
diuraikan pula tentang gambaran umum Hotel Kudus Permata. Data hasil
penelitian selanjutnya dipaparkan secara deskriptif dan pengujian hipotesis
menggunakan analisis regresi linier.
4.2 Gambaran Umum Perusahaan
Hotel Kudus Permata merupakan salah satu hotel yang ada di kota Slawi
dan telah cukup lama berdiri. Hotel Kudus Permata berada di kabupaten Tegal
tepatnya kecamatan Slawi, yang berdiri di atas tanah seluas 1500 m2 dan
lokasinya yang strategis serta cukup berdekatan objek wisata pantai alam indah
dan tirta waduk cacaban. Hotel ini berdiri pada tanggal 6 november tahun 1991
dan dulu bernama Hotel Palace Kudus kemudian diganti dengan nama Hotel
Kudus Permata sampai kini.
Hotel Kudus Permata berada di kabupaten Tegal tepatnya di Jl. Jend. A.
Yani No.91 Slawi. Hotel Kudus Permata memiliki 43 kamar dengan jenis kamar
yaitu suite room, family room, deluxe room, moderate room, superior room,
standard room,economy room, dengan tenaga kerja sebanyak 60 orang meliputi
53
54
direktur, komisaris, manajemen hotel, resepsionis, room boy, engineering,
security, laundry, pegawai cafetaria, tukang kebun dan lain- lain.
4.3 Deskriptif Variabel Penelitian
Variabel dari penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu harga dan
kualitas layanan serta satu variabel terikat yaitu keputusan menginap. Data – data
dari variabel ini di ungkap menggunakan angket.
4.3.1. Variabel Harga
Pada variabel harga, penilaian dilakukan dengan 2 indikator, diantaranya
adalah penetapan harga dan cara pembayaran. Berikut adalah tabel deskriptif
harga.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Tanggapan respoden mengenai harga yang
ditawarkan Hotel Kudus permata Slawi kepada konsumen
Interval Persen Kriteria Frekuensi PersentasiRata rata klasikal
84% - 100% Sangat Baik 51 44,3%
76.8%68% - 84% Baik 33 28,7%52% - 68% Cukup 18 15,7%36% -52 % Tidak baik 12 10,4%20% - 36% Sangat tidak baik 1 0,9%
Jumlah 115 100% BSumber : Data primer yang telah diolah, 2011
Dari tabel diatas diketahui dari 115 responden diperoleh keterangan tentang
harga yang ditawarkan Hotel Kudus Permata Slawi sebagai berikut. Persentase
tertinggi sebesar 51 responden (44,3%) memberikan tanggapan mengenai harga
yang di tawarkan Hotel Kudus Permata sangat baik dan terendah 1 orang (0,9%)
yang beranggapan sangat tidak baik. Berdasarkan hasil penelitian tentang harga
55
yang ditawarkan Hotel Kudus Permata Slawi diperoleh rata- rata klasikal
sebanyak 76,8%. Jadi harga yang ditawarkan Hotel Kudus Permata Slawi dalam
kategori baik.
Harga sebagai faktor yang penting karena dapat mempengaruhi keputusan
konsumen dalam melakukan pembelian. Indikator harga dalam penelitian di Hotel
Kudus Permata Slawi ini ada dua yaitu penetapan harga dan cara pembayarannya.
Untuk mengetahui kontribusi masing – masing indikator secara deskriptif
persentase dapat dilihat lebih rinci pada gambaran masing – masing indikator
sebagai berikut :
a) Penetapan Harga
Tanggapan responden mengenai penetapan harga di Hotel Kudus Permata
Slawi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel.4.2 Distribusi Frekuensi Tanggapan respoden mengenai penetapan harga di
Hotel Kudus Permata Slawi
Interval Persen Kriteria Frekuensi PersentasiRata rata klasikal
84% - 100% Sangat Baik 48 41,7%
76.5%
68% - 84% Baik 35 30,4%
52% - 68% Cukup 7 6,1%
36% -52 % Tidak baik 21 18,3%
20% - 36% Sangat tidak baik 4 3,5%
Jumlah 115 100% B
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011
Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 115 responden diperoleh keterangan
tanggapan responden mengenai penetapan harga di Hotel Kudus Permata Slawi
sebagai berikut. Persentase tertinggi sebesar 48 responden (41,7%) beranggapan
sangat baik dan terendah 4 responden (3,5%) beranggapan sangat tidak baik.
56
Hasil penelitian mengenai penetapan harga di Hotel Kudus Permata Slawi
memperoleh skor 76,5% yang berarti masuk dalam kategori baik.
b) Cara Pembayaran
Tanggapan responden mengenai cara pembayaran di Hotel Kudus Permata
Slawi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tanggapan respoden mengenai cara pembayaran
di Hotel Kudus Permata Slawi.
Interval Persen Kriteria Frekuensi PersentasiRata rata klasikal
84% - 100% Sangat Baik 43 37,4%
77.0%68% - 84% Baik 46 40,0%52% - 68% Cukup 11 9,6%36% -52 % Tidak baik 15 13,0%20% - 36% Sangat tidak baik 0 0%
Jumlah 115 100% BSumber : Data primer yang telah diolah, 2011
Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 115 responden diperoleh keterangan
tanggapan responden mengenai cara pembayaran di Hotel Kudus Permata Slawi
sebagai berikut. Persentase tertinggi sebesar 46 responden (40,0%) beranggapan
baik dan terendah 11 responden (9,6%) beranggapan cukup.
Hasil penelitian mengenai cara pembayaran di Hotel Kudus Permata Slawi
memperoleh skor 77,0% yang berarti masuk dalam kategori baik.
4.3.2. Variabel Kualitas Layanan
Dari hasil penelitian, tanggapan responden mengenai kualitas layanan di
Hotel Kudus Permata Slawi dapat dilihat pada tabel berikut :
57
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tanggapan Respoden terhadap Kualitas layanan
Hotel Kudus Permata Slawi.
Interval Persen Kriteria Frekuensi PersentasiRata rata klasikal
84% - 100% Sangat Baik 27 23,5%
75.0%
68% - 84% Baik 54 46,9%
52% - 68% Cukup 33 28,7%
36% -52 % Tidak baik 1 0,9%
20% - 36% Sangat tidak baik 0 0%
Jumlah 115 100% B
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011
Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 115 responden diperoleh keterangan
tanggapan responden mengenai kualitas layanan di Hotel Kudus Permata Slawi
sebagai berikut. Persentase tertinggi sebesar 54 responden (46,9%) beranggapan
baik dan terendah 1 responden (0,9%) beranggapan tidak baik.
Berdasarkan hasil penelitian tentang kualitas layanan di Hotel Kudus
Permata Slawi diperoleh rata- rata persentase skor sebanyak 75,0%. Jadi kualitas
pelayanan Hotel Kudus Permata Slawi dalam kategori baik.
Tanggapan mengenai kualitas pelayanan di Hotel Kudus Permata Slawi
terbagi dalam 5 indikator yaitu bukti fisik (tangibles), keandalan (reliability), daya
tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy). Untuk
mengetahui kontribusi masing – masing indikator secara deskriptif persentase
dapat dilihat lebih rinci pada gambaran masing – masing indikator sebagai
berikut:
58
a) Bukti Fisik (tangibles)
Tanggapan responden mengenai bukti fisik yang diberikan Hotel Kudus
Permata Slawi dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tanggapan Respoden terhadap Bukti Fisik di
Hotel Kudus Permata Slawi
Interval Persen Kriteria Frekuensi PersentasiRata rata klasikal
84% - 100% Sangat Baik 29 25,2%
70.3%
68% - 84% Baik 45 39,1%
52% - 68% Cukup 14 12,2%
36% -52 % Tidak baik 26 22,6%
20% - 36% Sangat tidak baik 1 0,9%
Jumlah 115 100% B
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011
Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 115 responden diperoleh keterangan
tanggapan responden mengenai bukti fisik di Hotel Kudus Permata Slawi sebagai
berikut. Persentase tertinggi sebesar 45 responden (39,1%) beranggapan baik dan
terendah 1 responden (0,9%) yang beranggapan bukti fisik sangat tidak baik.
Hasil penelitian mengenai bukti fisik di Hotel Kudus Permata Slawi
diperoleh persentase skor rata –rata sebanyak 70,3%. Jadi bukti fisik yang
diberikan Hotel Kudus Permata Slawi dalam kategori baik.
b) Keandalan (reliability)
Tanggapan responden mengenai keandalan karyawan Hotel Kudus Permata
Slawi dalam memberi pelayanan terhadap konsumen dapat dilihat pada tabel
berikut:
59
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tanggapan Respoden mengenai keandalan
karyawan Hotel Kudus Permata Slawi dalam memberikan pelayanan.
Interval Persen Kriteria Frekuensi PersentasiRata rata klasikal
84% - 100% Sangat Baik 47 41,0%
77.2%
68% - 84% Baik 31 26,9%
52% - 68% Cukup 31 26,9%
36% - 52 % Tidak baik 5 4,3%
20% - 36% Sangat tidak baik 1 0,9%
Jumlah 115 100% B
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011
Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 115 responden diperoleh keterangan
tanggapan responden mengenai keandalan karyawan di Hotel Kudus Permata
Slawi sebagai berikut. Persentase tertinggi sebesar 47 responden (41,0%)
beranggapan sangat baik dan terendah 1 responden (0,9%) yang beranggapan
keandalan karyawan sangat tidak baik.
Hasil penelitian mengenai keandalan karyawan Hotel Kudus Permata
Slawi memperoleh persentase skor rata-rata 77,2% yang berarti bahwa keandalan
karyawan Hotel Kudus Permata Slawi baik.
c) Daya Tanggap (responsiveness)
Daya tanggap karyawan Hotel Kudus Permata Slawi dalam melayani
konsumen dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Tanggapan Respoden mengenai Daya tanggap
karyawan Hotel Kudus Permata Slawi dalam memberikan pelayanan.
Interval Persen Kriteria Frekuensi PersentasiRata rata klasikal
84% - 100% Sangat Baik 49 42,7%79.5%
68% - 84% Baik 45 39,1%
60
52% - 68% Cukup 15 13,0%
36% -52 % Tidak baik 5 4,3%
20% - 36% Sangat tidak baik 1 0,9%
Jumlah 115 100% B
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011
Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 115 responden diperoleh keterangan
tanggapan responden mengenai daya tanggap karyawan di Hotel Kudus Permata
Slawi sebagai berikut. Persentase tertinggi sebesar 49 orang responden (42,7%)
beranggapan sangat baik dan terendah 1 responden (0,9%) yang beranggapan daya
tanggap karyawan sangat tidak baik.
Hasil penelitian mengenai daya tangggap karyawan Hotel Kudus Permata
Slawi memperoleh persentase skor rata-rata 79,5% yang berarti bahwa daya
tanggap karyawan Hotel Kudus Permata Slawi dalam memberikan pelayanan
berkatagori baik.
d) Jaminan (assurance)
Tanggapan responden terhadap jaminan kemampuan dan keamanan yang
diberikan Hotel Kudus Permata Slawi dalam melayani konsumen dapat dilihat
dari tabel berikut :
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tanggapan Respoden mengenai Jaminan yang
diberikan Hotel Kudus Permata Slawi kepada konsumen.
Interval Persen Kriteria Frekuensi PersentasiRata rata klasikal
84% - 100% Sangat Baik 29 25,2%
72.0%68% - 84% Baik 47 40,9%
52% - 68% Cukup 18 15,7%
36% -52 % Tidak baik 19 16,5%
20% - 36% Sangat tidak baik 2 1,7%
Jumlah 115 100% BSumber : Data primer yang telah diolah, 2011
61
Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 115 responden diperoleh keterangan
tanggapan responden mengenai jaminan yang di berikan Hotel Kudus Permata
Slawi sebagai berikut. Persentase tertinggi sebesar 47 responden (40,9%)
beranggapan baik dan terendah 2 responden (1,7%) yang beranggapan jaminan
yang diberikan sangat tidak baik.
Hasil penelitian mengenai jaminan kemampuan dan keamanan yang
diberikan Hotel Kudus Permata Slawi dalam melayani konsumen memperoleh
skor 72,0% yang berarti bahwa jaminan yang diberikan Hotel Kudus Permata
Slawi dalam katagori baik.
e) Empati (Empathy)
Tanggapan responden mengenai empati pihak Hotel Kudus Permata Slawi
kepada konsumen dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Tanggapan respoden mengenai Empati yang
diberikan Hotel Kudus Permata Slawi kepada konsumen.
Interval Persen Kriteria Frekuensi PersentasiRata rata klasikal
84% - 100% Sangat Baik 34 29,6%
74.7%68% - 84% Baik 47 40,9%52% - 68% Cukup 20 17,3%36% - 52 % Tidak baik 14 12,2%20% - 36% Sangat tidak baik 0 0%
Jumlah 115 100% BSumber : Data primer yang telah diolah, 2011
Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 115 responden diperoleh keterangan
tanggapan responden mengenai empati dari pihak Hotel Kudus Permata Slawi
sebagai berikut. Persentase tertinggi sebesar 47 responden (40,9%) beranggapan
baik dan terendah 14 orang (12,2%) beranggapan tidak baik.
62
Hasil penelitian mengenai empati pihak Hotel Kudus Permata Slawi
memperoleh skor 74,7% yang berarti masuk dalam kategori baik.
4.3.3. Variabel Keputusan Menginap
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan konsumen untuk
menginap di Hotel Kudus Permata Slawi. Dari hasil penelitian, tanggapan
responden mengenai keputusan menginap konsumen di Hotel Kudus Permata
Slawi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Tanggapan respoden mengenai Keputusan
Menginap konsumen di Hotel Kudus Permata Slawi
Interval Persen Kriteria Frekuensi PersentasiRata rata klasikal
84% - 100% Sangat Baik 27 23,5%
75.6%
68% - 84% Baik 56 48,7%
52% - 68% Cukup 28 24,3%
36% -52 % Tidak baik 4 3,5%
20% - 36% Sangat tidak baik 0 0%
Jumlah 115 100% B
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011
Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 115 responden diperoleh keterangan
tanggapan responden mengenai keputusan menginap di Hotel Kudus Permata
Slawi sebagai berikut. Persentase tertinggi sebesar 56 responden (48,7%)
beranggapan baik dan terendah 4 orang (3,5%) beranggapan tidak baik.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai keputusan menginap di Hotel Kudus
Permata Slawi diperoleh rata- rata persentase skor sebanyak 75,6%. Jadi
keputusan menginap di Hotel Kudus Permata Slawi dalam kategori baik.
63
Variabel keputusan menginap konsumen di Hotel Kudus Permata Slawi
dalam penelitian ini terbagi dalam lima indikator yaitu Emosi dan Mood,
Dramaturgi, Role Theory dan Script Theory, Control Theory dan Customer
Compability. Untuk mengetahui kontribusi masing – masing indikator secara
deskriptif persentase dapat dilihat lebih rinci pada gambaran masing – masing
indikator sebagai berikut :
a) Emosi dan Mood
Tanggapan responden mengenai emosi dan mood konsumen pada saat
mengambil keputusan menginap di Hotel Kudus Permata Slawi dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Tanggapan respoden menegnai Emosi dan Mood
konsumen pada saat mengambil keputusan menginap di Hotel Kudus Permata
Slawi
Interval Persen Kriteria Frekuensi PersentasiRata rata klasikal
84% - 100% Sangat Baik 18 15,7%
67.1%
68% - 84% Baik 43 37,4%
52% - 68% Cukup 28 24,3%
36% -52 % Tidak baik 25 21,7%
20% - 36% Sangat tidak baik 1 0,9%
Jumlah 115 100% CB
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011
Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 115 responden diperoleh keterangan
tanggapan responden mengenai emosi dan mood pada saat mengambil keputusan
menginap di Hotel Kudus Permata Slawi sebagai berikut. Persentase tertinggi
64
sebesar 43 orang (37,4%) beranggapan baik dan terendah 1 orang (0,9%) yang
beranggapan emosi dan mood sangat tidak baik.
Hasil penelitian mengenai emosi dan mood konsumen pada saat
mengambil keputusan konsumen untuk menginap di Hotel Kudus Permata Slawi
memperoleh skor 67,1% yang berarti masuk dalam kategori cukup baik.
b) Dramaturgi
Tanggapan responden mengenai dramaturgi yaitu kesan positif dalam
pelayanan selama menginap di Hotel Kudus Permata Slawi dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Tanggapan respoden mengenai Dramaturgi yaitu
kesan positif dalam pelayanan selama menginap di Hotel Kudus Permata Slawi.
Interval Persen Kriteria Frekuensi PersentasiRata rata klasikal
84% - 100% Sangat Baik 19 16,5%
66.1%
68% - 84% Baik 41 35,6%
52% - 68% Cukup 18 15,7%
36% -52 % Tidak baik 33 28,7%
20% - 36% Sangat tidak baik 4 3,5%
Jumlah 115 100% CB
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011
Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 115 responden diperoleh keterangan
tanggapan responden mengenai dramaturgi di Hotel Kudus Permata Slawi sebagai
berikut. Persentase tertinggi sebesar 41 responden (35,6%) beranggapan baik dan
terendah 4 responden (3,5%) yang beranggapan dramaturgi sangat tidak baik.
Hasil penelitian mengenai mengenai dramaturgi yaitu kesan positif dalam
pelayanan selama menginap di Hotel Kudus Permata Slawi memperoleh skor 66,
1% yang berarti masuk dalam kategori cukup baik.
65
c) Role Theory dan Script Theory
Tanggapan responden mengenai Role Theory dan Script Theory atau peran
dan prosedur Hotel Kudus Permata Slawi dalam memberikan pelayanan kepada
konsumen dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Tanggapan respoden mengenai Role Theory dan
Script Theory Hotel Kudus Permata Slawi.
Interval Persen Kriteria Frekuensi PersentasiRata rata klasikal
84% - 100% Sangat Baik 65 56,6%
83.4%
68% - 84% Baik 28 24,3%
52% - 68% Cukup 12 10,4%
36% -52 % Tidak baik 8 7,0%
20% - 36% Sangat tidak baik 2 1,7%
Jumlah 115 100% B
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011
Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 115 responden diperoleh keterangan
tanggapan responden mengenai role theory dan script theory di Hotel Kudus
Permata Slawi sebagai berikut. Persentase tertinggi sebesar 65 orang (56,6%)
beranggapan sangat baik dan terendah 2 responden (1,7%) yang beranggapan role
theory dan script theory sangat tidak baik.
Hasil penelitian mengenai mengenai Role Theory dan Script Theory pada
Hotel Kudus Permata Slawi memperoleh skor 83,4% yang berarti masuk dalam
kategori baik.
d) Control Theory
Tanggapan responden mengenai Control Theory atau kesempatan untuk
mengontrol dan mengkomplain pelayanan yang kurang memuaskan dari Hotel
Kudus Permata Slawi kepada konsumen dapat dilihat dalam tabel berikut :
66
Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Tanggapan respoden mengenai Control Theory
di Hotel Kudus Permata Slawi.
Interval Persen Kriteria Frekuensi PersentasiRata rata klasikal
84% - 100% Sangat Baik 54 47,0%
81.3%
68% - 84% Baik 43 37,4%
52% - 68% Cukup 10 8,7%
36% -52 % Tidak baik 6 5,2%
20% - 36% Sangat tidak baik 2 1,7%
Jumlah 115 100% B
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011
Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 115 responden diperoleh keterangan
tanggapan responden mengenai control theory di Hotel Kudus Permata Slawi
sebagai berikut. Persentase tertinggi sebesar 54 orang (47,0%) beranggapan sangat
baik dan terendah 2 responden (1,7%) yang beranggapan control theory sangat
tidak baik.
Hasil penelitian mengenai mengenai Control Theory di Hotel Kudus
Permata Slawi memperoleh skor 81,3% yang berarti masuk dalam kategori baik.
e) Customer Compability
Tanggapan responden mengenai Customer Compability yaitu pemberian
pelayanan Hotel Kudus Permata Slawi yang sesuai harapan konsumen serta dapat
mengantisipasi segala kebutuhan konsumen dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Tanggapan respoden mengenai Customer
Compability di Hotel Kudus Permata Slawi.
Interval Persen Kriteria Frekuensi PersentasiRata rata klasikal
84% - 100% Sangat Baik 52 45,2%
80.3%68% - 84% Baik 38 33,0%
52% - 68% Cukup 16 13,9%
67
36% -52 % Tidak baik 8 7,0%
20% - 36% Sangat tidak baik 1 0,9%
Jumlah 115 100% B
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011
Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 115 responden diperoleh keterangan
tanggapan responden mengenai costumer compatibility di Hotel Kudus Permata
Slawi sebagai berikut. Persentase tertinggi sebesar 52 responden (45,2%)
beranggapan sangat baik dan terendah 1 responden (0,9%) yang beranggapan
costumer compatibility sangat tidak baik.
Hasil penelitian mengenai mengenai Customer Compability di Hotel
Kudus Permata Slawi memperoleh skor 80,3% yang berarti masuk dalam kategori
baik..
4.4 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik pada penelitian ini meliputi uji normalitas, uji
multikolonieritas dan uji heteroskedastisitas.
1. Uji Normalitas Data
Hasil perhitungan normalitas data dengan SPSS 16 pada lampiran
menunjukkan bahwa penyebaran plot berada disekitar dan sepanjang garis 45º.
Dengan demikian menunjukkan bahwa data-data pada variabel penelitian
berdistribusi normal. Lebih jelasnya penyebaran plot tersebut dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:
68
Gambar 2. Normal P-Plot regresi residual
Pada grafik P-Plot terlihat data menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis histograf menuju pola distribusi normal maka variabel
dependen Y memenuhi asumsi normalitas.
Hasil output dari pengujian normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 115
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 3.86674278
Most Extreme Differences Absolute .096
Positive .048
Negative -.096
Kolmogorov-Smirnov Z 1.026
Asymp. Sig. (2-tailed) .243
a. Test distribution is Normal.
69
Analisis data hasil Output:
Uji normalitas data digunakan hipotesis sebagai berikut :
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Kriteria penerimaan H0
H0 diterima jika nilai sig (2-tailed) > 5%.
Dari tabel diperoleh nilai sig = 0,243 = 24% > 5% , maka H0 diterima. Artinya
variabel tingkat keputusan menginap berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik tidak
terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolonearitas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai toleransi
dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai tolerance > 0,1% dan nilai VIF
< 10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas
dalam model regresi. Berikut hasil perhitungan menggunakan program SPSS 16:
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
BStd.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 9.514 2.642 3.600 .000
X1 .829 .114 .492 7.254 .000 .899 1.113
X2 .378 .063 .409 6.039 .000 .899 1.113
a. Dependent Variable: Y
70
Dari tabel diatas terlihat setiap variabel bebas mempunyai nilai tolerance >
0,1 dan nilai VIF < 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas
antar variabel bebas dalam model regresi ini.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas. Penyebaran yang
acak menunjukkan model regresi yang baik, dengan kata lain tidak terjadi
heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di
bawah sumbu Y. Berikut hasil pengolahan menggunakan program SPSS 16:
Gambar 3. Scatterplot heteroskedastisitas
scatterplot
Dependent Variable: Y
Regression Standardized Predicted Value
71
Terlihat pada gambar hasil uji heteroskedastisitas di atas ternyata titik-titik
tersebar tidak teratur dan tidak membentuk pola yang teratur serta berada di atas
maupun di bawah angka nol sumbu vertikal yang berarti model regresi tidak
mengandung heteroskedastisitas. sehingga dapat disimpulkan bahwa data bebas
dari heteroskedastisitas.
4.5 Hasil Analisis Regresi Berganda
Berdasarkan analisis dengan program SPSS 16 for Windows diperoleh
hasil regresi berganda seperti terangkum pada tabel berikut:
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.514 2.642 3.600 .000
X1 .829 .114 .492 7.254 .000
X2 .378 .063 .409 6.039 .000
a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = 9,514 + 0,829X1 + 0,378X2. Persamaan regresi tersebut mempunyai makna
sebagai berikut:
1. Konstanta = 9,514
Jika keputusan menginap tidak dipengaruhi oleh variabel harga dan kualitas
layanan, maka mempunyai nilai sebesar 9,514.
72
2. Koefisien X1 = 0,829
Jika variabel harga mengalami peningkatan sebesar satu poin, sementara
kualitas layanan dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan
keputusan menginap sebesar 0,829.
3. Koefisien X2 = 0,378
Jika variabel kualitas layanan mengalami peningkatan sebesar satu poin,
sementara harga dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan
keputusan menginap sebesar 0,378.
4.6 Pengujian Hipotesis
1) Pengujian hipotesis secara simultan (uji F)
Uji F dilakukan untuk melihat keberartian pengaruh variabel independen
secara simultan terhadap variabel dependen atau sering disebut uji kelinieran
persamaan regresi.
Hipotesis:
0:0 H (Variabel X secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel Y)
0:1 H (Variabel X secara simultan berpengaruh terhadap variabel Y)
Pengambilan keputusan:
Ho diterima jika F hitung < F tabel atau sig > 5%.
H1 diterima jika Fhitung > Ftabel dan sig < 5%.
73
Untuk melakukan uji F dapat dilihat pada tabel anova dibawah ini.
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1980.671 2 990.336 65.074 .000a
Residual 1704.494 112 15.219
Total 3685.165 114
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Pada tabel Anova diperoleh nilai F = 65,074 > 3,07 (nilai F tabel F(0,05;2;115)
= 3,07) dan sig = 0,000 < 0,05 ini berarti variabel independen harga, dan kualitas
layanan secara simultan benar-benar berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen keputusan menginap konsumen. Untuk melihat besarnya pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen secara keseluruhan dapat dilihat
pada tabel model summary berikut ini.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .733a .537 .529 3.90111
a. Predictors: (Constant), X2, X1
Pada tabel diatas diperoleh nilai Adjusted R2 = 0,529 = 52,9% ini berarti
variabel bebas tingkat harga dan kualitas layanan secara simultan mempengaruhi
variabel dependen keputusan menginap sebesar 52,9% dan sisanya dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.
2) Pengujian hipotesis secara parsial (uji t)
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah secara individu (parsial) variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan atau tidak.
74
Hasil output dari SPSS adalah sebagai berikut.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.514 2.642 3.600 .000
X1 .829 .114 .492 7.254 .000
X2 .378 .063 .409 6.039 .000
a. Dependent Variable: Y
Hipotesis :
Ho : Variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Ha : Variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan :
Dengan tingkat kepercayaan = 95% atau () = 0,05. Derajat kebebasan
(df) = n-k-1 = 115-2-1 = 112, serta pengujian dua sisi diperoleh dari nilai t0,05=
1,98.
Ho diterima apabila thitung < ttabel atau sig ≥ 5%
Ho ditolak apabila (thitung > ttabel) dan sig < 5%.
Hasil pengujian statistik dengan SPSS pada variabel X1 (harga) diperoleh
nilai thitung = 7,254 > 1,98 = ttabel, dan sig = 0,000 < 0,05 jadi Ho ditolak.. hal ini
berarti bahwa variabel harga (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan menginap (Y) yang berarti “Ada pengaruh variabel harga terhadap
keputusan menginap konsumen di Hotel Kudus Permata” diterima.
Pada variabel X2 (kualitas layanan) diperoleh nilai thitung = 6,039 > 1,98 =
ttabel, dan sig = 0,000 < 0,05 jadi Ho ditolak. hal ini berarti bahwa variabel kualitas
75
layanan (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian (Y)
yang berarti “Ada pengaruh variabel kualitas layanan terhadap keputusan
menginap konsumen di Hotel Kudus Permata ” diterima.
Selain melakukan uji t maka perlu juga mencari besarnya koefisien
determinasi parsialnya untuk masing-masing variabel bebas. Uji determinasi
parsial ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan dari masing-
masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
Secara parsial kontribusi harga dan kualitas layanan terhadap tingkat
keputusan menginap bisa dilihat pada tabel berikut ini:
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Correlations
B
Std.
Error Beta
Zero-
order Partial Part
1 (Constant) 9.514 2.642 3.600 .000
X1 .829 .114 .492 7.254 .000 .622 .565 .466
X2
.378 .063 .409 6.039 .000 .566 .496 .388
a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel di atas, diketahui besarnya r2 harga adalah 31,9%, yang
diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel harga dikuadratkan yaitu
(0,565)2. Besarnya pengaruh kualitas layanan adalah 24,6%, yang diperoleh dari
koefisien korelasi parsial untuk variabel kualitas layanan dikuadratkan yaitu
(0,496)2. Hal ini menunjukkan bahwa variabel harga memberikan pengaruh lebih
besar terhadap keputusan menginap dibandingkan variabel kualitas layanan.
76
4.7 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan harga dan
kualitas layanan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan menginap
konsumen di Hotel Kudus Permata Slawi dengan besarnya pengaruh 52,9%.
Bentuk pengaruh antara harga dan kualitas layanan terhadap keputusan
menginap di Hotel Kudus Permata Slawi adalah pengaruh positif yang
ditunjukkan dari harga-harga koefisien regresi yang bertanda positif. Hasil
penelitian pada variabel keputusan menginap diperoleh Fhitung sebesar 65,074
dengan signifikansi sebesar 0,000 atau probabilitas dibawah 0,05 dan hasil uji
simultan antara variabel harga dan kualitas layanan secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen untuk menginap di Hotel
Kudus Permata sebesar 52,9%, dan untuk hasil perhitungan deskriptif persentase
diperoleh angka sebesar 75,6 % yang artinya keputusan menginap pada Hotel
Kudus Permata masih termasuk dalam kategori baik. Bentuk pengaruh dari harga
dan kualitas layanan terhadap keputusan konsumen untuk menginap dapat
dibuktikan juga oleh uji analisis regresi dengan persamaan yang bertanda positif,
hal ini menunjukkan bahwa pengaruh antara harga dan kualitas layanan terhadap
keputusan menginap konsumen adalah pengaruh positif dengan demikian dapat
dijelaskan jika pengaruh harga dan kualitas layanan terhadap keputusan menginap
konsumen di Hotel Kudus Permata Slawi ditingkatkan masing-masing 1 unit skor
secara bersama-sama maka akan diikuti meningkatnya keputusan menginap dan
sebaliknya jika variabel harga dan kualitas layanan mengalami penurunan secara
77
bersama-sama masing-masing 1 unit skor maka akan diikuti juga dengan
menurunnya keputusan menginap konsumen Hotel Kudus Permata Slawi.
Secara parsial harga dan kualitas layanan berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan menginap konsumen di Hotel Kudus Permata Slawi. Hasil
penelitian koefisien determinasi secara parsial untuk variabel harga memberikan
pengaruh terhadap keputusan konsumen untuk menginap sebesar 31,9%, hasil ini
menunjukan harga mempunyai pengaruh paling besar terhadap keputusan
menginap konumen, sedangkan untuk hasil deskriptif persentase terungkap bahwa
76,8% responden menyatakan harga yang ditawarkan oleh Hotel Kudus Permata
Slawi termasuk dalam kategori baik, karena dari semua indikator yang digunakan
dalam variabel dalam kategori baik. Harga memberikan pengaruh yang besar
karena menurut konsumen harga yang ditetapkah Hotel Kudus Permata cukup
terjangkau serta cara pembayarannya yang mudah. Hal ini sesuai pendapat
Rambat Lupiyoadi (2006 : 98-100) Seorang pemasar dapat menaikan nilai suatu
produk baik dengan memberikan tambahan manfaat yang diperoleh, dengan
mengurangi harga, atau bahkan kombinasi dari keduanya. penentuan harga dalam
layanan jasa sangat penting mengingat produk yang ditawarkan oleh jasa layanan
tersebut bersifat tidak berwujud.
Hasil perhitungan koefisien determinasi kualitas layanan secara parsial
berpengaruh terhadap keputusan menginap konsumen yaitu dengan pengaruh
yang diberikan sebesar 24,6%, hasil ini menunjukan kualitas layanan memberikan
pengaruh terbesar kedua setelah harga, sedangkan untuk hasil deskriptif
persentase terungkap bahwa 75% responden menyatakan kualitas layanan yang
78
diterapkan oleh Hotel Kudus Permata Slawi termasuk dalam kategori baik,
karena dari semua indikator yang digunakan dalam variabel dalam kategori baik.
Hal ini disebabkan karena karyawan Hotel Kudus Permata melakukan layanan
sebaik mungkin untuk menarik konsumen dengan memberikan layanan terhadap
konsumen dari segi penampilan, keandalan menyelesaikan masalah yang dihadapi
konsumen, ketanggapan melayani konsumen, jaminan keamanan, ketenangan dan
perhatian terhadap konsumen dengan baik namun masih kurang dan masih perlu
peningkatan karena menurut Buchari Alma (2007:282) bahwa apabila kualitas
pelayanan yang diterima konsumen itu baik atau sama dengan yang dibayangkan
maka akan cenderung mencobanya lagi, akan tetapi bila perceived service lebih
rendah dari expected service maka konsumen akan kecewa dan menyetop
hubungannya dengan perusahaan jasa yang bersangkutan. Bagi suatu hotel
sebagai perusahaan jasa kualitas layanan merupakan faktor yang penting dan perlu
perhatian dari pihak manajemen hotel, karena jika merasa sudah cukup dengan
keadaan ini maka akan mempengaruhi keputusan konsumen untuk menginap di
Hotel Kudus Permata.
79
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diketahui bahwa harga dan
kualitas layanan mempengaruhi keputusan menginap konsumen di Hotel Kudus
Permata Slawi, dengan kesimpulan sebagai berkut :
1. Secara parsial variabel harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan
menginap konsumen di Hotel Kudus Permata Slawi.
2. Secara parsial variabel kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap
keputusan menginap konsumen di Hotel Kudus Permata Slawi.
3. Hasil yang didapatkan dalam penelitian yang dilakukan secara simultan
variabel harga dan kualitas layanan sama-sama mempunyai pengaruh
terhadap keputusan menginap di Hotel Kudus Permata Slawi dimana variabel
harga mempunyai pengaruh yang lebih besar dibanding dengan kualitas
layanannya.
5.2. Saran
1. Dari segi harga, Hotel Kudus Permata Slawi dalam menetapkan harga
produknya sudah terjangkau oleh setiap segmen, namun alangkah baiknya
selain harga yang terjangkau perlu diperhatikan juga fasilitas yang ada
dengan cepat melakukan perbaikan jika terjadi kerusakan fasilitas seperti
misalnya AC, televisi serta memperhatikan cafetaria yaitu dalam hal
79
80
kebersihannya, kecepatan dalam melayani dan penambahan menu makanan
yang ditawarkan.
2. Pihak Hotel Kudus Permata Slawi perlu memperhatikan dan melakukan
peningkatan dalam keandalan melayani konsumen seperti tepat waktu saat
melayani konsumen serta tanggap terhadap permintaan yang dibutuhkan
konsumen. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan motivasi kerja
terhadap karyawan, misalnya melalui pemberian penghargaan, bonus
ataupun peningkatan penghasilan dan untuk peningkatan keterampilan
karyawan dalam memberikan pelayanan dapat melalui training/pelatihan.
3. Bagi peneliti lain, diharap penelitian ini dapat digunakan untuk menambah
pengetahuan pada saat melakukan penelitian lebih lanjut dan menambah atau
menggunakan variabel lain yang belum diteliti pada penelitian ini seperti
promosi, fasilitas dan lokasi sehingga dapat diperoleh informasi lengkap dari
variabel tersebut.
81
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.
Danung putra adianto. 2007. Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Pelayanan Terhadap Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Nuansa Studio Semarang. FE Unnes.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Kotler, Philip. 2004. Manajemen pemasaran. Jakarta : Indeks.
Kotler, Philip, 2002: Manajemen Pemasaran : Analisis Perencanaan, Implementasi, Dan Kontrol, Jakarta: PT. Prenhalindo.
Kuswarjat Tri P. 2007. Pengaruh Harga dan Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Member) Pasadena Fitnes Semarang. FE Unnes.
Lupiyoadi, R, dan A Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta : Salemba Empat
Lupiyoadi, Rambat & A Hamdani. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta : Salemba Empat
Muhtadi. 2007. Pengaruh Produk, Harga, Lokasi dan Iklan Terhadap Keputusan Kunjungan Wisatawan Pada Obyek Wisata Candi Gedungsongo Kabupaten Semarang.Semarang : FE Unnes
Niken setya rini. 2006. Pengaruh Harga, Pelayanan, dan Lokasi Terhadap Keputusan Menginap Dihotel Sartika Semarang. FE Unnes.
Sekaran, Uma.2006. Research Methods For Business. Jakarta : SalembaEmpat.
Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. 2006. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung. CV Pustaka Setia
Sudjana . 2002. Metoda Statistik. Bandung : Tarsito
82
Swasta, Basu DH dan Irawan. 2000. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty Offset.
Tjiptono, Fandy. 2000.Strategi Pemasaran.Yogyakarta : Andi.
. 2005. Pemasaran Jasa. Malang : Bayumedia.
. 2007. Pemasaran Jasa. Malang : Bayumedia.
83
84
85
86
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS NEGERI SEMARANGFAKULTAS EKONOMIJURUSAN MANAJEMENAlamat Gedung C-6, kampus sekaran Gunungpati, Semarang
Telp. 70778922, Fax. 8508015, E-mail : [email protected]
ANGKET PENELITIAN
Kepada :Yth. Bapak/Ibu/Sdra/SdriDi tempat
Dengan hormat,Dengan segala kerendahan hati dimohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdra/Sdri
untuk membantu mengisi angket yang saya sediakan. Angket ini untuk mengumpulkan data guna menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Pengaruh Harga dan Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Menginap Konsumen Di Hotel Kudus Permata Slawi”.
Penelitian ini dilaksanakan untuk memenuhi tugas akhir strata satu (S1). Mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdra/Sdri untuk menjawab dengan jujur dan sungguh-sungguh sehingga mencerminkan keadaan sebenarnya.
Terima kasih atas kesediaan, partisipasi, dan bantuan Bapak/Ibu/Sdra/Sdri responden dalam mengisi angket.
Hormat Saya
FatchurohmanNIM. 3352404540
NO:
87
ANGKET PENELITIAN
1. Petunjuk Pengisian1. Mohon pernyataan beserta pilihan jawaban dibaca dan dipahami dengan
baik sebelum bapak/ibu memberikan jawaban atas angket penelitian ini.2. Pilihlah jawaban yang paling sesuai menurut pendapat bapak/ibu dengan
memberikan tanda √ pada kolom yang tersedia.Jawaban Alternatif : SS = Sangat setuju
S = Setuju KS = Kurang Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
2. Angket PenelitianIdentitas responden1. Umur : ………………………………2. Pekerjaan : ................................................3. Alasan menginap : ………………………………4. Lama menginap : …..…………………………..
3. Daftar Pernyataan
No Pertanyaan SS S KS TS STS
A. Variabel Kualitas LayananIndikator Bukti fisik (tangible)1. Kondisi gedung Hotel Kudus Permata
terawat dengan baik2. Para karyawan Hotel Kudus Permata
memberikan pelayanan dengan baikIndikator Keandalan 3. Bagian resepsionis Hotel Kudus
Permata memberikan pelayanan yang cepat pada saat check in
4. Karyawan Hotel Kudus Permatatanggap dalam menangani masalah yang dihadapi tamu selama menginap
5. Penanganan administrasi tamu dilakukan dengan cepat
Indikator Daya Tanggap6. Karyawan Hotel Kudus Permata
memberikan informasi yang dibutuhkan dengan jelas
7. Pihak hotel tanggap jika terjadi komplain atas pelayanan yang kurang memuaskan
88
Indikator Jaminan8. Karyawan Hotel Kudus Permata
bersikap sopan dalam memberikan pelayanan sehingga tamu merasa nyaman
9. Saya merasa aman meninggalkan barang-barang di dalam kamar hotel.
Indikator Empati10. Karyawan hotel sangat memperhatikan
kebutuhan tamu selama menginap11. Karyawan hotel dengan sabar
memberikan pelayanan kepada tamuB. Variabel Harga
Indikator Penetapan Harga12. Penetapan tarif Hotel Kudus Permata
cukup terjangkau13. penetapan tarif hotel sesuai dengan
fasilitas yang disediakanIndikator cara pembayaran14. Proses pembayaran dengan cara cash
pada saat pemesanan kamar/check in lebih cepat
15. proses pembayaran dengan cara kartu kredit lebih mudah
C. Variabel Keputusan MenginapIndikator Emosi dan Mood16. Saya merasa senang menginap di Hotel
Kudus Permata karena pihak hotel menghormati privacy tamu
17. Saya merasa senang karena Hotel Kudus Permata memberikan suasana kekeluargaan antara karyawan dan pihak hotel
Indikator Dramaturgi18. Saya merasa senang setelah menginap
di Hotel Kudus Permata karena karyawannya memberikan pelayanan yang memuaskan
19. Saya mendapatkan kesan positif setelah menginap di Hotel Kudus Permatakarena karyawannya tanggap
Indikator Role dan Script Theory20. Saya mendapatkan kemudahan dalam
prosedur pada saat check in di Hotel
89
Kudus Permata21. Saya merasa senang menginap di Hotel
Kudus Permata karena karyawan melayani sesuai dengan kebutuhan dan keinginan saya
Indikator Control Theory22. Saya dapat komplain secara langsung
atas pelayanan yang kurang memuaskan
23. Saya mendapat kesan positif karena jika terjadi komplain langsung mendapat tanggapan dari pihak hotel
Indikator Costumer Compatibility24. Saya merasa puas karena karyawan
mampu memberikan pelayanan sesuai dengan harapan
25. Saya merasa puas karena karyawan Hotel Kudus Permata dapat mengantisipasi segala kebutuhan yang diinginkan tamu selama menginap
90
No. Kode res
Harga%
SkorKriteria
penetapan Harga
cara pembayaran
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4
1 R-1 4 4 4 4 80% B
2 R-2 5 5 5 5 100% SB3 R-3 4 4 4 5 85% SB
4 R-4 4 4 4 5 85% SB
5 R-5 2 3 2 3 50% TB6 R-6 5 5 4 5 95% SB7 R-7 4 4 3 4 75% B8 R-8 4 4 4 3 75% B9 R-9 5 5 4 5 95% SB10 R-10 4 5 4 4 85% SB11 R-11 4 3 2 4 65% CB12 R-12 4 4 4 4 80% B13 R-13 3 3 2 2 50% TB14 R-14 4 4 4 4 80% B15 R-15 3 3 4 4 70% B16 R-16 4 5 3 5 85% SB17 R-17 4 4 5 5 90% SB18 R-18 3 5 5 3 80% B19 R-19 4 4 4 4 80% B20 R-20 4 4 4 4 80% B21 R-21 2 2 2 4 50% TB22 R-22 3 3 4 5 75% B23 R-23 5 5 4 4 90% SB24 R-24 5 5 5 4 95% SB25 R-25 5 5 5 5 100% SB26 R-26 4 5 5 3 85% SB27 R-27 5 5 5 4 95% SB28 R-28 5 5 5 4 95% SB29 R-29 4 4 5 3 80% B30 R-30 5 5 5 3 90% SB
91
31 R-31 5 5 5 5 100% SB32 R-32 5 5 5 4 95% SB33 R-33 5 2 3 3 65% CB34 R-34 4 4 5 4 85% SB35 R-35 4 4 4 3 75% B36 R-36 5 5 2 3 75% B37 R-37 5 5 5 5 100% SB38 R-38 5 4 4 2 75% B39 R-39 5 5 4 5 95% SB40 R-40 1 1 2 3 35% STB41 R-41 3 2 4 2 55% CB42 R-42 2 1 4 4 55% CB43 R-43 2 5 4 5 80% B44 R-44 5 5 3 1 70% B45 R-45 4 4 5 4 85% SB46 R-46 5 1 4 3 65% CB47 R-47 5 5 4 5 95% SB48 R-48 2 2 3 2 45% TB49 R-49 1 1 4 2 40% TB50 R-50 2 2 3 3 50% TB51 R-51 2 2 4 2 50% TB52 R-52 2 1 3 4 50% TB53 R-53 2 5 2 2 55% CB54 R-54 2 2 4 4 60% CB55 R-55 2 5 3 4 70% B56 R-56 4 5 4 4 85% SB57 R-57 5 5 5 3 90% SB58 R-58 4 5 4 4 85% SB59 R-59 4 4 5 4 85% SB60 R-60 2 4 3 5 70% B
92
61 R-61 2 2 4 5 65% CB62 R-62 2 2 2 5 55% CB63 R-63 5 4 5 5 95% SB64 R-64 4 5 5 4 90% SB65 R-65 5 2 2 2 55% CB66 R-66 4 4 5 4 85% SB67 R-67 2 5 5 2 70% B68 R-68 5 5 5 4 95% SB69 R-69 5 3 3 3 70% B70 R-70 4 5 5 4 90% SB71 R-71 2 3 5 4 70% B72 R-72 5 5 4 3 85% SB73 R-73 2 2 5 5 70% B74 R-74 1 3 2 3 45% TB75 R-75 5 5 2 2 70% B76 R-76 2 2 5 1 50% TB77 R-77 5 5 5 5 100% SB78 R-78 5 3 3 4 75% B79 R-79 5 4 3 5 85% SB80 R-80 2 2 5 3 60% CB81 R-81 2 5 4 5 80% B82 R-82 5 5 5 5 100% SB83 R-83 5 5 5 3 90% SB84 R-84 4 4 4 3 75% B85 R-85 3 3 4 4 70% B86 R-86 5 5 4 5 95% SB87 R-87 2 3 5 4 70% B88 R-88 3 5 4 5 85% SB89 R-89 4 4 4 3 75% B90 R-90 4 4 3 5 80% B
93
91 R-91 5 5 4 5 95% SB92 R-92 5 5 4 5 95% SB93 R-93 5 3 3 2 65% CB94 R-94 2 2 2 3 45% TB95 R-95 4 4 3 5 80% B96 R-96 3 1 4 3 55% CB97 R-97 5 5 4 4 90% SB98 R-98 2 2 3 2 45% TB99 R-99 2 2 3 5 60% CB100 R-100 4 5 3 4 80% B101 R-101 5 2 2 2 55% CB102 R-102 5 5 5 5 100% SB103 R-103 5 5 5 5 100% SB104 R-104 5 5 5 2 85% SB105 R-105 5 5 5 5 100% SB106 R-106 5 5 4 5 95% SB107 R-107 5 5 5 5 100% SB108 R-108 5 5 5 5 100% SB109 R-109 5 5 4 4 90% SB110 R-110 4 4 5 4 85% SB111 R-111 5 5 4 3 85% SB112 R-112 5 5 3 3 80% B113 R-113 2 2 4 3 55% CB114 R-114 3 3 3 2 55% CB115 R-115 2 2 3 4 55% CB
Jumlah 880 886
77% BNilai maksimal 1150 1150Persentase skor 76,5% 77,0%
Kriteria B B
94
Kualitas pelayanan%
SkorKriteria
Bukti fisik (tangible)
Keandalan Daya
TanggapJaminan Empati
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.8 X2.9 X2.10 X2.12 X2.13
5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 80% B
4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 82% B4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 82% B
4 4 3 4 4 4 5 4 5 3 3 78% B
2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 56% CB4 5 5 5 5 4 3 5 4 4 4 87% SB3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 75% B4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80% B5 5 4 3 4 4 5 4 5 4 5 87% SB2 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 67% CB2 4 2 4 2 4 1 2 5 3 3 58% CB5 3 3 2 4 2 3 4 3 3 4 65% CB2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 53% CB3 4 2 4 4 2 4 2 1 2 5 60% CB2 4 4 4 4 3 3 4 5 3 3 71% B3 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 87% SB3 4 5 5 4 5 5 4 4 3 3 82% B4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 85% SB4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 85% SB4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 87% SB2 4 2 5 5 4 5 2 2 3 3 67% CB3 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 89% SB5 4 5 5 5 4 5 4 3 5 4 89% SB5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 93% SB5 3 5 3 5 4 5 4 5 5 5 89% SB4 4 3 5 5 4 3 4 4 4 3 78% B3 1 4 5 4 5 1 3 3 4 5 69% B4 3 2 5 3 5 4 4 5 5 4 80% B3 4 4 4 5 4 5 4 5 5 3 84% B4 3 5 4 5 5 4 5 4 4 4 85% SB
95
5 5 2 5 5 3 4 3 5 3 4 80% B2 3 5 5 3 5 4 4 5 4 3 78% B3 3 2 1 5 5 5 3 3 4 2 65% CB5 4 2 5 4 4 5 5 4 3 5 84% B2 4 3 5 5 3 3 2 4 5 3 71% B2 2 2 3 3 3 5 4 3 3 4 62% CB2 5 5 5 5 5 4 5 2 5 5 87% SB2 2 2 3 5 4 2 3 4 4 4 64% CB4 3 4 5 5 5 4 3 2 2 5 76% B2 1 3 5 4 5 3 2 3 2 4 62% CB4 3 5 5 5 4 5 4 5 2 3 82% B3 3 4 5 5 5 4 5 4 5 2 82% B5 4 5 5 5 3 5 4 4 3 5 87% SB2 2 3 5 5 4 3 3 4 4 4 71% B3 2 2 4 4 4 3 4 2 5 2 64% CB4 2 5 3 3 5 3 3 4 3 5 73% B4 3 3 5 5 5 5 5 5 2 4 84% B2 2 2 3 4 3 4 3 4 4 2 60% CB4 2 5 5 3 4 3 4 4 5 5 80% B1 3 2 3 5 5 5 4 2 3 4 67% CB4 3 2 3 4 4 4 2 2 1 3 58% CB4 5 2 5 3 3 3 4 2 2 5 69% B3 2 2 3 5 5 5 4 5 5 4 78% B4 3 4 2 5 4 4 2 2 3 2 64% CB3 3 5 5 5 5 3 4 4 5 1 78% B5 5 4 4 5 5 5 4 3 4 5 89% SB3 4 4 3 5 4 4 2 4 2 2 67% CB3 2 4 5 4 3 3 3 2 3 1 60% CB5 3 2 2 4 3 2 4 2 3 3 60% CB4 5 3 5 5 5 5 4 5 5 4 91% SB
96
5 4 4 5 5 4 5 4 4 3 5 87% SB4 3 2 5 5 3 4 3 3 2 4 69% B5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 95% SB4 3 4 3 5 5 4 4 4 5 4 82% B2 2 4 4 3 3 2 3 2 3 3 56% CB4 4 2 5 5 4 5 1 4 5 4 78% B4 2 4 5 5 5 5 2 4 5 2 78% B2 2 3 2 5 5 3 1 2 3 2 55% CB5 3 5 5 5 5 5 5 2 5 3 87% SB5 4 5 5 5 5 4 5 3 3 4 87% SB3 4 3 3 5 4 5 4 4 5 5 82% B5 2 4 5 5 4 3 5 3 5 2 78% B5 4 4 1 2 5 5 4 2 4 5 75% B2 2 2 2 4 4 3 3 3 2 2 53% CB4 4 4 5 4 5 5 5 5 3 5 89% SB2 3 2 5 2 2 4 2 3 5 5 64% CB4 4 5 3 5 3 5 5 3 4 4 82% B2 3 2 4 5 2 4 3 2 4 2 60% CB5 4 5 3 2 5 3 5 2 4 5 78% B2 3 4 3 5 4 5 4 5 5 5 82% B5 4 4 5 5 3 4 3 3 4 4 80% B2 2 2 5 3 3 3 3 1 2 4 55% CB2 3 5 2 5 4 4 5 5 4 3 76% B5 4 1 3 5 5 4 4 4 5 4 80% B2 3 2 3 2 4 3 3 1 3 3 53% CB5 3 5 5 4 5 5 4 4 5 5 91% SB3 4 4 5 4 3 5 4 4 4 2 76% B4 4 2 5 5 4 4 2 2 4 4 73% B2 2 2 4 5 4 3 3 4 2 3 62% CB5 2 3 2 5 5 5 5 2 3 4 75% B
97
4 3 4 5 3 4 3 5 5 5 5 84% B5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 93% SB2 2 2 3 3 3 5 3 3 5 5 65% CB5 5 2 4 5 4 5 4 2 3 5 80% B3 2 5 3 4 5 4 4 4 5 3 76% B3 4 4 5 3 4 3 2 2 4 4 69% B5 5 4 5 5 3 5 4 5 5 3 89% SB4 5 3 2 2 5 5 2 3 2 3 65% CB3 4 4 5 5 4 5 3 2 3 2 73% B5 4 5 2 5 2 5 5 4 5 4 84% B5 5 4 3 3 5 5 3 2 3 2 73% B5 5 3 5 5 2 5 3 5 4 5 85% SB5 5 3 3 3 3 3 5 3 5 2 73% B5 5 5 5 3 5 4 5 3 5 3 87% SB5 5 2 5 1 1 1 5 3 2 4 62% CB2 2 2 3 2 4 4 5 3 5 4 65% CB2 2 2 5 5 3 3 3 5 3 1 62% CB4 2 3 3 3 2 3 1 3 1 5 55% CB3 3 3 3 3 5 3 3 3 5 4 69% B5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 4 93% SB3 5 2 5 2 5 2 2 5 5 4 73% B1 5 1 2 2 5 1 3 2 2 3 49% TB4 4 3 4 3 5 4 5 3 5 2 76% B5 3 3 5 3 5 4 5 5 5 4 85% SB2 5 3 5 5 3 3 3 4 5 2 73% B
809 1.331 914 828 859
75% B1150 1725 1150 1150 1150
70,3% 77,2% 79,5% 72,0% 74,7%B B B B B
98
Keputusan menginap
% Skor
KriteriaEmosi dan
MoodDramaturgi
Role dan Script
Theory
Control Theory
Costumer Compatibility
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X3.10
4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 78% B
5 4 4 4 5 4 3 4 5 5 86% SB4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 88% SB
4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 76% B
2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 54% CB4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 78% B4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 76% B5 4 5 3 4 5 5 5 4 4 88% SB4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 92% SB4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 72% B4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 66% CB4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 68% CB3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 62% CB3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 68% CB4 2 4 4 4 3 4 3 4 5 74% B4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 86% SB4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80% B4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 84% B5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 84% B4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80% B3 3 3 2 3 4 5 3 4 4 68% CB5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 98% SB4 1 5 5 4 5 5 5 4 5 86% SB3 3 5 3 5 5 5 5 5 5 88% SB4 4 5 3 5 5 5 2 5 5 86% SB2 2 5 4 5 4 5 5 4 5 82% B4 3 3 3 5 5 5 5 4 5 84% B5 4 5 3 5 5 5 3 5 5 90% SB4 3 3 3 5 4 4 5 4 4 78% B4 2 4 3 5 5 5 5 4 5 84% B
99
3 5 4 4 5 5 5 5 5 4 90% SB5 3 4 3 5 5 5 5 5 5 90% SB4 3 1 2 3 3 5 3 5 5 68% CB4 3 4 2 5 2 5 1 5 5 72% B3 2 5 3 5 4 1 4 2 4 66% CB2 4 3 3 5 4 2 2 4 3 64% CB4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 94% SB4 4 2 2 5 4 3 5 3 5 74% B3 5 3 3 5 5 4 5 4 4 82% B2 3 2 1 2 3 5 2 3 2 50% TB2 2 3 2 2 4 3 4 3 3 56% CB3 2 3 1 2 3 5 3 4 3 58% CB2 5 5 4 5 5 5 4 5 5 90% SB3 3 2 2 5 5 2 5 4 5 72% B2 4 3 2 5 4 5 5 5 5 80% B4 2 2 2 5 5 2 4 5 5 72% B3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 90% SB2 4 3 2 3 5 3 3 3 3 62% CB2 2 3 5 2 4 5 3 4 3 66% CB3 3 4 3 3 4 3 5 3 3 68% CB4 4 3 2 2 3 3 3 4 1 58% CB4 2 2 2 3 4 3 3 4 2 58% CB2 2 5 5 3 3 3 2 2 3 60% CB3 3 3 2 2 4 4 4 2 5 64% CB3 4 5 2 5 5 5 4 5 5 86% SB2 4 3 2 5 5 4 4 4 5 76% B2 3 3 2 5 5 5 5 5 5 80% B3 2 1 2 5 5 5 5 5 5 76% B4 5 3 2 5 5 5 5 4 5 86% SB4 5 2 2 4 5 5 5 4 5 82% B
100
2 3 2 2 4 5 5 5 5 5 76% B2 2 2 2 5 5 5 4 5 3 70% B3 4 5 5 5 5 5 5 4 3 88% SB2 3 2 2 5 5 5 4 5 5 76% B1 2 2 2 3 2 5 3 3 3 52% TB2 4 2 2 5 5 5 5 4 5 78% B3 5 2 3 5 5 3 5 3 3 74% B4 3 3 4 5 5 5 3 4 5 82% B3 2 3 2 5 5 4 3 5 3 70% B2 4 3 3 4 5 5 4 4 5 78% B3 2 4 2 4 5 5 5 4 5 78% B4 3 3 3 5 5 5 5 5 3 82% B2 2 4 3 5 5 5 5 5 5 82% B3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 62% CB4 3 3 2 5 5 5 5 4 5 82% B3 5 2 2 5 5 3 3 4 3 70% B5 4 2 2 5 4 5 4 4 4 78% B4 3 3 2 5 5 3 3 3 2 66% CB5 5 4 2 5 5 5 5 5 5 92% SB3 5 5 4 4 5 5 4 4 4 86% SB2 5 2 5 5 4 5 5 3 3 78% B4 2 2 3 5 5 5 5 5 5 82% B2 4 3 3 4 5 5 4 4 5 78% B3 3 2 5 5 5 5 5 5 3 82% B2 2 4 4 3 5 4 5 4 4 74% B5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 96% SB3 2 2 3 4 5 5 5 5 5 78% B4 3 4 3 5 5 5 4 3 3 78% B3 4 3 2 3 4 5 4 4 5 74% B2 5 4 3 5 5 3 3 5 3 76% B
101
4 2 4 3 5 5 2 5 4 5 78% B3 4 5 5 5 5 4 5 4 4 88% SB4 3 4 3 3 5 3 4 4 3 72% B4 4 2 3 5 5 3 4 5 3 76% B3 4 4 4 3 3 4 5 3 5 76% B3 3 1 2 3 5 3 4 3 4 62% CB4 3 5 3 4 5 5 5 5 5 88% SB3 2 2 2 3 5 3 5 5 5 70% B2 4 4 3 3 5 4 4 4 4 74% B4 5 5 5 3 5 3 4 4 5 86% SB4 2 2 3 2 1 1 2 1 4 44% TB5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 98% SB3 3 3 3 2 1 1 5 2 2 50% TB2 3 3 5 5 3 5 5 5 5 82% B3 3 3 3 5 5 3 5 5 4 78% B5 4 5 4 5 3 5 4 4 5 88% SB5 3 4 3 2 2 3 2 4 2 60% CB5 4 3 2 2 4 2 2 2 3 58% CB5 5 5 4 4 1 1 2 3 4 68% CB5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 94% SB2 3 3 4 4 5 4 3 3 4 70% B3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 64% CB2 3 2 4 4 4 3 4 4 3 66% CB2 3 3 4 1 3 4 4 2 1 54% CB3 3 4 4 3 3 5 2 2 2 62% CB
772 760 959 935 923
76% B1150 1150 1150 1150 1150
67,1% 66,1% 83,4% 81,3% 80,3%CB CB B B B
102
Lampiran 5 Hasil Perhitungan RegresiUji asumsi klasik Uji normalitas data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 115
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 3.86674278
Most Extreme Differences Absolute .096
Positive .048
Negative -.096
Kolmogorov-Smirnov Z 1.026
Asymp. Sig. (2-tailed) .243
a. Test distribution is Normal.
103
Uji multikolenieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 9.514 2.642 3.600 .000
X1 .829 .114 .492 7.254 .000 .899 1.113
X2 .378 .063 .409 6.039 .000 .899 1.113
a. Dependent Variable: Y
Uji heterokesdasitas
Analisis regresi berganda
104
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.514 2.642 3.600 .000
X1 .829 .114 .492 7.254 .000
X2 .378 .063 .409 6.039 .000
a. Dependent Variable: Y
Uji R
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .733a .537 .529 3.90111
a. Predictors: (Constant), X2, X1
Uji FDengan n = 115 k = 2 diperoleh Ftabel = 3,07
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1980.671 2 990.336 65.074 .000a
Residual 1704.494 112 15.219
Total 3685.165 114
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Uji tDengan n = 115 k = 2 diperoleh ttabel = 1,98
105
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.514 2.642 3.600 .000
X1 .829 .114 .492 7.254 .000
X2 .378 .063 .409 6.039 .000
a. Dependent Variable: Y
Uji r
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Correlations
B Std. Error Beta
Zero-
order Partial Part
1 (Constan
t)9.514 2.642 3.600 .000
X1 .829 .114 .492 7.254 .000 .622 .565 .466
X2 .378 .063 .409 6.039 .000 .566 .496 .388
a. Dependent Variable: Y
0.565 31.9%
0.496 24.6%
LAMPIRAN 6Diagram batang harga
diagram batang kualitas layanan
diagram batang keputusan menginap
0%5%
10%15%20%25%30%35%40%45%
84% - 100%
44%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
Sangat Baik
23%
Diagram batang harga
diagram batang kualitas layanan
diagram batang keputusan menginap
68% - 84% 52% - 68% 36% -52 % ≤ 0.36
29%
16%10%
1%
Harga
Baik Cukup Tidak baik Sangat tidak baik
47%
29%
1% 0%
Kualitas Layanan
106
Sangat tidak
diagram batang penetapan harga
diagram batang cara pembayaran
0%
10%
20%
30%
40%
50%
Sangat Baik
23%
0%5%
10%15%20%25%30%35%40%45%
84% - 100%
42%
diagram batang penetapan harga
pembayaran
Baik Cukup Tidak baik Sangat tidak baik
49%
24%
3%0%
Keputusan menginap
68% - 84% 52% - 68% 36% -52 % ≤ 36%
30%
6%
18%
3%
Penetapan Harga
107
Sangat tidak
diagram batang bukti fisik
diagram batang keandalan
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
84% - 100%
37%
0%5%
10%15%20%25%30%35%40%
Sangat Baik
25%
diagram batang bukti fisik
diagram batang keandalan
68% - 84% 52% - 68% 36% -52 % ≤ 36%
40%
10%13%
0%
cara pembayaran
Baik Cukup Tidak baik Sangat tidak baik
39%
12%
23%
1%
Bukti fisik (tangible)
108
Sangat tidak
diagram batang daya tanggap
diagram batang jaminan
0%5%
10%15%20%25%30%35%40%45%
Sangat Baik
41%
0%5%
10%15%20%25%30%35%40%45%
Sangat Baik
43%
diagram batang daya tanggap
diagram batang jaminan
Baik Cukup Tidak baik Sangat tidak baik
27% 27%
4%1%
Keandalan
Baik Cukup Tidak baik Sangat tidak baik
39%
13%
4%1%
Daya Tanggap
109
Sangat tidak
Sangat tidak
diagram batang empati
diagram batang emosi dan
0%5%
10%15%20%25%30%35%40%45%
Sangat Baik
25%
0%5%
10%15%20%25%30%35%40%45%
Sangat Baik
30%
diagram batang empati
diagram batang emosi dan mood
Baik Cukup Tidak baik Sangat tidak baik
41%
16% 17%
2%
Jaminan
Baik Cukup Tidak baik Sangat tidak baik
41%
17%12%
0%
Empati
110
Sangat tidak
Sangat tidak
diagram batang dramaturgi
diagram batang role dan
0%5%
10%15%20%25%30%35%40%
Sangat Baik
16%
0%5%
10%15%20%25%30%35%40%
Sangat Baik
17%
diagram batang dramaturgi
dan script theory
Baik Cukup Tidak baik Sangat tidak baik
37%
24%22%
1%
Emosi dan Mood
Baik Cukup Tidak baik Sangat tidak baik
36%
16%
29%
3%
Dramaturgi
111
Sangat tidak
Sangat tidak
diagram batang control theory
diagram batang costumer compatibility
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Sangat Baik
57%
Role
0%
10%
20%
30%
40%
50%
Sangat Baik
47%
control theory
costumer compatibility
Baik Cukup Tidak baik Sangat tidak baik
24%
10%7%
2%
Role dan Script Theory
Baik Cukup Tidak baik Sangat tidak baik
37%
9%5%
2%
Control Theory
112
Sangat tidak
Sangat tidak
0%
10%
20%
30%
40%
50%
84% - 100%
45%
Costumer Compatibility
68% - 84% 52% - 68% 36% -52 % ≤ 36%
33%
14%
7%1%
Costumer Compatibility
113