PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan...

41
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KANTOR KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR NITYA TISARI WIRMADI DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2018

Transcript of PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan...

Page 1: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN

KERJA PEGAWAI KANTOR KECAMATAN CIAMPEA

KABUPATEN BOGOR

NITYA TISARI WIRMADI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2018

Page 2: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Gaya

Kepemimpinan terhadap Disiplin Kerja Pegawai Kantor Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2018

Nitya Tisari Wirmadi

NIM H24140053

Page 3: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

ABSTRAK

NITYA TISARI WIRMADI. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Disiplin Kerja Pegawai Kantor Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Dibimbing oleh SITI RAHMAWATI.

Kantor Kecamatan Ciampea merupakan kantor pelayanan masyarakat yang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua pelayanan dapat terlaksana dengan baik. Salah satu cara agar kinerja pegawai efektif adalah memaksimalkan disiplin kerja dengan melalui penerapan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gaya kepemimpinan, mengidentifikasi tingkat disiplin kerja, dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan. Data diperoleh dari hasil kuesioner seluruh pegawai yang ada di Kantor Kecamatan Ciampea. Analisis penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda melalui alat pengolahan data SPSS ver.24 for Windows. Hasil analisis menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan di Kantor Kecamtan Ciampea sudah baik dan disiplin kerjanya sudah sangat baik. Namun, gaya kepemimpinan yang menunjukkan pengaruh lebih besar terhadap disiplin kerja adalah gaya kepemimpinan autokrasi dan demokratis. Kata kunci: Disiplin kerja, gaya kepemimpinan, regresi linear berganda

ABSTRACT

NITYA TISARI WIRMADI. The Influence of Leadership Style Affect Toward Dicipline of Employees Ciampea District Office in Bogor Regency. Supervised by Siti Rahmawati

Ciampea District Office is a community service office located in Ciampea

District. In the implementation of community services, effective employee

performance is required in order for all services to be implemented properly. One

way for effective employee performance is to maximize work discipline by

applying leadership styles to suit the work environment. This study aims to

identify leadership styles through employee perspective, identify the level of work

discipline, and analyze the influence of leadership style. Primary data was

obtained from the questionnaire of all employees in the District Office Ciampea.

Analysis of this research using multiple linear regression with data processing

tools SPSS ver.24 for windows. The results show that leadership style is good and

work discipline is very good. But the most influential leadership styles are

autocracy and democratic.

Keywords: Leadership style, multiple linear regression, work discipline

Page 4: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada

Departemen Manajemen

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN

KERJA PEGAWAI KANTOR KECAMATAN CIAMPEA

KABUPATEN BOGOR

NITYA TISARI WIRMADI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2018

Page 5: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

Judul Skripsi : Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Disiplin Kerja Pegawai Kantor Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor

Nama : Nitya Tisari Wirmadi NIM : H24140053

Disetujui oleh

Dra Hj Siti Rahmawati, MPd.

Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Wita Juwita Ermawati, STP, MM. Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 6: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan judul “Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai Kantor Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor”, sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada program Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan mempengaruhi disiplin kerja pegawai Kantor Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Namun demikian, sangat disadari masih terdapat kekurangan akibat keterbatasan dan kendala yang dihadapi, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun ke arah penyempurnaan skripsi ini.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada orang tua yakni Drs. Ismurwanta, MPd. dan Dra. Sanarita, kakak penulis Aldy Anindita Wirmadi dan adik penulis Erycka Putri Wirmadi, serta seluruh keluarga besar yang tidak pernah lelah memberikan doa, dukungan dan motivasi dalam segala kondisi agar penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan sebaik-baiknya. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dra. Siti Rahmawati, MPd. selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu

memberikan arahan dan nasihat kepada penulis. 2. Dosen Penguji, Ibu Dra. Ani Purjayanti, MA dan Ibu Andita Sayekti, S.Tp, M.Sc. 3. Seluruh Dosen dan Staff Departemen Manajemen yang telah memberikan ilmu dan

arahan selama masa perkuliahan. 4. Alvin Iskandar dan Rani Agustin 5. Teman-teman satu bimbingan; Hanifa, Dede, Ridwan, Pri, dan Arin. 6. Teman-teman di Manajemen 51 dan Teman-teman Fakultas Ekonomi dan

Manajemen 7. Made Adistha dan Nidaan. 8. KEMALA 51 9. Kak Dani, Yesie, Rani, Mia, Anna, Rizky, Mathari, dan Dimas.

Bogor, Agustus 2018

Nitya Tisari Wirmadi

Page 7: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN vi PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 2 Tujuan Penelitian 3 Manfaat Penelitian 3 Ruang Lingkup Penelitian 3

TINJAUAN PUSTAKA 3 Kepemimpinan 3 Disiplin Kerja 5 Penelitian Terdahulu 7

METODE 9 Kerangka Pemikiran 9 Lokasi dan Waktu Penelitian 10 Jenis dan Sumber Data 10 Metode Pengambilan Sampel 10 Metode Pengumpulan Data 10 Pengolahan dan Analisis Data 11

HASIL DAN PEMBAHASAN 12 Gambaran Umum Perusahaan 12 Karakteristik Responden 13 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas 14 Gaya Kepemimpinan di Kantor Kecamatan Ciampea 15 Disiplin Kerja Pegawai Kantor Kecamatan Ciampea 18

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Kantor Kecamatan Ciampea 19 Implikasi Manajerial 23

SIMPULAN DAN SARAN 24 Simpulan 24 Saran 24

DAFTAR PUSTAKA 24 LAMPIRAN 26

RIWAYAT HIDUP 33

Page 8: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

DAFTAR TABEL

1. Rekapitulasi Pelayanan Masyarakat Kantor Kecamatan Ciampea 2

2. Rekapitulasi Penelitian Terdahulu 7

3. Reliabilitas Alpha Cronbach 11

4. Skala Likert 12

5. Karakteristik Jabatan 14

6. Rekapitulasi Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Pegawai

Kantor Kecamatan Ciampea 14

7. Rekapitulasi Masa Jabatan 14

8. Persepsi Pegawai Tentang Gaya Kepemimpinan Autokratis 16 9. Persepsi Pegawai Tentang Gaya Kepemimpinan Laissez-Faire 17 10. Persepsi Pegawai Tentang Gaya Kepemimpinan Demokratis 17 11. Persepsi Pegawai Tentang Disiplin Kerja 18 12. Hasil uji multikolineartitas 21

13. Koefisien Determinans 21 14. Hasil Uji F 22 15. Hasil Uji T 22

DAFTAR GAMBAR

1. Rekapitulasi Kehadiran 2 2. Kerangka Pemikiran 9 3. Struktur Organisasi Kantor Kecamatan Ciampea 13 4. Hasil Uji Normalitas 20 5. Hasil Uji Heteroskedastisitas 20

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Izin Penelitian 26 2. Uji Validitas dan Reliabilitas 27 3. Hasil Regresi Linear 30

Page 9: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Beberapa tahun terakhir, terdapat banyak media yang mengabarkan tentang pelayanan kurang baik di kantor-kantor kecamatan di Indonesia. Salah satunya yakni portal berita Republika yang terbit pada tanggal 8 Mei 2018, Republika mengabarkan tentang buruknya pelayanan di salah satu kantor kecamatan di Kabupaten Bogor. Hal ini disebabkan oleh para pegawai yang kurang disiplin karena telah meninggalkan kantor kecamatan pada pukul 15.00, yang mana seharusnya para pegawai baru diizinkan meninggalkan kantor kecamatan pada pukul 16.00. Oleh karena itu, masyarakat yang sudah datang ke kantor kecamatan harus pulang dan kembali lagi keesokan harinya. Padahal, jika para pegawai menaati disiplin kerja, akan ada lebih banyak masyarakat yang mendapatkan pelayanan di kantor kecamatan. Hal itu sesuai dengan pasal 221 UU No. 23 Tahun 2014, kecamatan dibentuk dalam rangka meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan artinya dengan adanya kecamatan, camat sebagai pimpinan tertinggi di kecamatan dapat bertugas mengkoordinasikan semua urusan pemerintahan di kecamatan, memberikan pelayanan masyarakat di kecamatan dan pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan.

Berdasarkan data BPS (2015), jumlah kecamatan di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2013-2014 adalah sebanyak 626 kecamatan. Kabupaten Bogor yang merupakan salah satu kabupaten yang berada di Jawa Barat dan memiliki 40 kecamatan. Salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Bogor adalah Kecamatan Ciampea. Kecamatan Ciampea merupakan salah satu kecamatan yang telah menerapkan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN), menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No 4 Tahun 2010, PATEN adalah penyelenggaraan pelayanan publik di kecamatan dari tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen di satu tempat. Oleh karena itu, saat ini masyarakat Ciampea tidak perlu lagi melakukan permohonan perizinan dan non perizinan di Cibinong, masyarakat hanya perlu mendatangi Kantor Kecamatan Ciampea.

Jumlah permohonan masyarakat yang telah dilakukan oleh Kantor Kecamatan Ciampea dari bulan Januari 2018 hingga Maret 2018 dapat dilihat pada Tabel 1, permohonan tersebut dapat berupa permohonan perizinan, non perizinan, ataupun kependudukan.

Berdasarkan data di Tabel 1, permohonan masyarakat yang telah dilakukan di Kantor Kecamatan Ciampea berjumlah lebih dari 2000 permohonan setiap bulannya, salah satu permohonan terbanyak yakni jenis kependudukan, agar dapat melayani permohonan-permohonan masyarakat dengan maksimal, dibutuhkan pegawai-pegawai yang mampu memberikan kinerja yang efektif. Salah satu cara agar kinerja menjadi efektif adalah disiplin dalam bekerja. Pegawai perlu meningkatkan kedisiplinan kerja yang berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010. Tingkat kedisiplinan dalam hal kehadiran pegawai Kantor Kecamatan Ciampea dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 10: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

2

Tabel 1 Rekapitulasi Permohonan Masyarakat di Kantor Kecamatan Ciampea No Jenis Permohonan Bulan Jumlah

Januari Februari Maret 1 Perizinan 53 30 56 139 2 Non Perizinan 216 217 212 645 3 Kependudukan

a. Kartu Keluarga b. Kartu Tanda Penduduk c. Surat Pindah d. Pembuatan Akta Kelahiran

950 969 136 116

813 841 127 70

870 857 125 34

2633 2667 388 220

2440 2098 2154 6692 Sumber: Data diolah (2018)

Gambar 1 Rekapitulasi Kehadiran Pegawai Kantor Kecamatan Ciampea

pada Bulan September 2017 hingga Maret 2018 Sumber : Kantor Kecamatan Ciampea

Berdasarkan Gambar 1, dapat disimpulkan bahwa tingkat kedisiplinan

dalam hal kehadiran di Kantor Kecamatan Ciampea sudah cukup baik setiap tahunnya. Tentunya hal tersebut tak lepas dari pemimpinnya, yakni Camat Ciampea. Pada bulan Januari 2018 lalu, Camat Ciampea baru saja dilantik oleh Bupati Kabupaten Bogor. Tentunya Camat harus menjaga tingkat kedisiplinan yang sudah baik selama beberapa bulan terakhir tersebut. Maka dari itu, peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui gaya disiplin apa yang cocok diterapkan untuk pegawai-pegawai Kantor Kecamatan Ciampea yang disesuaikan dengan teori gaya kepemimpinan menurut Robbins dan Coulter (2010) yakni autokrasi, demokratis, dan laissez-faire dengan responden yakni para Pegawai Negeri Sipil yang ada di Kantor Kecamatan Ciampea.

Perumusan Masalah

Kedisiplinan merupakan salah satu peran utama dalam mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan yang senantiasa menerapkan kedisiplinan dengan baik, maka akan menimbulkan atsmosfir kerja yang nyaman. Kedisiplinan tidaklah lepas dari bagaimana gaya kepemimpinan diterapkan oleh pemimpinnya di perusahaan tersebut.

Kantor Kecamatan Ciampea merupakan kantor yang memiliki mobilitas tinggi dalam melakukan pelayanan terhadap masyarakat Kecamatan Ciampea. Para pegawai didorong untuk senantiasa memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat Ciampea. Oleh karena itu, tingkat mobilitas yang tinggi inilah yang

96.86 97.45

95.09

89.64

98.83

95.34

98.48

85

90

95

100

September Oktober November Desember Januari Februari Maret

Page 11: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

3

mendorong pegawai Kantor Kecamatan Ciampea untuk selalu disiplin dalam bekerja. Agar para pegawai senantiasa selalu disiplin, dibutuhkan pemimpin dengan gaya kepemimpinan yang tepat. 1. Bagaimana gaya kepemimpinan di Kantor Kecamatan Ciampea Bogor

menurut persepsi pegawai kantor? 2. Bagaimana disiplin kerja Pegawai Kantor Kecamatan Ciampea Bogor? 3. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai

Kantor Kecamatan Ciampea Bogor?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka penelitian bertujuan: 1. Mengidentifikasi gaya kepemimpinan yang ada di Kantor Kecamatan

Ciampea Bogor menurut persepsi pegawai kantor 2. Mengidentifikasi disiplin kerja pegawai Kantor Kecamatan Ciampea Bogor. 3. Menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai

Kantor Kecamatan Ciampea Bogor.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan gambaran bagi Kantor Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor mengenai gaya kepemimpinan dan tingkat disiplin kerja pegawainya yang diterapkan saat ini, selain itu dapat menjadi bahan pertimbangan dalam peningkatan disiplin kerja dan juga referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah meneliti gaya kepemimpinan menurut Robbins dan Coulter, yakni gaya kepemimpinan demokratis, autokrasi, dan laissez-faire terhadap disiplin kerja pegawai Kantor Kecamatan Ciampea, Bogor. Respondennya adalah ialah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kantor Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor berjumlah 25 orang.

TINJAUAN PUSTAKA

Kepemimpinan

Menurut Rivai (2006), peranan pemimpin adalah menyusun arah perusahaan, mengkomunikasikan ini dengan karyawan, memotivasi para karyawan, dan melakukan tinjauan jangka panjang. Robbins dan Judge (1998) mendefinisikan kepemimpinan yakni sebagai kemampuan untuk memengaruhi suatu kelompok guna mencapai sebuah visi atau serangkaian tujuan yang ditetapkan. Sumber

Page 12: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

4

pengaruh ini bisa bersifat formal, seperti yang diberikan oleh pemangku jabatana managerial dalam sebuah organisasi. Karena posisi manajemen memiliki tingkat otoritas yang diakui secara formal, seseorang bisa memperoleh peran pemimpin hanya karena posisinya dalam organisasi tersebut. Namun, tidak semua pemimppin adalah manajer, demikian pula sebaliknya, tidak semua manajer adalah pemimpin.

Menurut Siagian yang dikutip dalam Sedarmayanti (2007;249) kepemimpinan ialah inti manajemen karena kepemimpinan adalah motor penggerak bagi sumber daya manusia dan sumber daya alam lainnya. Ivancevich (2007) mengatakan kepemimpinan adalah proses memengaruhi orang lain untuk memfasilitasi pencapaian tujuan organisasi yang relevan. Menampilkan kepemimpinan tidak mengharuskan seseorang berada pada posisi pemimpin formal. Tiga variabel penting yang ada dalam semua situasi kepemimpinan adalah orang, tugas, dan lingkungan.

Menurut Yukl (2009), kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju dengan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan secara efektif, serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan kolektif untuk mencapai tujuan bersama. Jika orang memiliki percaya diri tinggi, maka kita akan terkejut pada hasil luar biasa yang akan mereka raih. Serta menjadi tugas dan fungsi pemimpin untuk menjaga perusahaan dengan menggerakan karyawan secara bersama-sama mencapai tujuan perusahaan yang telah menjadi tujuan Bersama

Gaya Kepemimpinan

Setiap pemimpin memiliki caranya sendiri dalam memotivasi ataupun mempengaruhi bawahannya pada suatu perusahaan yang dikelolanya. Ardana (2011) mengatakan bahwa gaya kepemimpinan merupakan pola perilaku yang ditunjukan oleh pemimpin dalam proses mempengaruhi orang lain. Menurut Thoha (2008) mengatakan bahwa gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Nurkolis (2003) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah suatu pola perilaku yang konsisten yang ditunjukkan oleh pemimpin dan diketahui pihak lain ketika pemimpin berusaha mempengaruhi kegiatan-kegiatan orang lain. Tipe-Tipe Gaya Kepemimpinan

Menurut Robbins dan Coulter (2010) mengutip dari penelitian Universitas Lowa, terdapat tiga gaya kepemimpinan berdasarkan teori kepemimpinan yang mengidentifikasi perilaku yang membedakan antara pemimpin efektif dan tidak efektif (teori perilaku), yakni gaya autokrasi, gaya demokratis, dan gaya laissez-faire. 1. Gaya Autokrasi

Pemimpin yang mendikte metode kerja, membuat keputusan sepihak, dan membatasi partisipasi karyawan

2. Gaya Demokratis Pemimpin yang melibatkan karyawan dalam membuat keputusan, mendelegasikan wewenang, dan menggunakan umpan balik sebagai kesempatan melatih karyawan

Page 13: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

5

3. Gaya Laissez-Faire

Pemimpin yang memberikan kesempatan pada kelompok untuk membuat keputusan dan menyelesiakan pekerjaan dengan cara apapun yang menuryt mereka pantas

Gaya Kepemimpinan Autokrasi

Sugandi (2011) menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan otokratis merupakan pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri yang selalu menganggap organisasi sebagai milik pribadi, mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, menganggap bawahan sebagai alat semata, tidak mau menerima kritik dan saran, terlalu tergantung pada kekuasaan formalnya, dala tindakan pergerakannya sering mempergunakan pendekatan paksaan dan bersifat menghukum..

Gaya Kepemimpinan Laissez-Faire

Menurut Handoko (2001) Gaya laissez-faire adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan lebih banyak diserahkan kepada bawahan.

Gaya Kepemimpinan Demokratis

Gaya Kepemimpinan Demokratis yaitu gaya kepemimpinan yang memiliki karakteristik sebagai berikut, dalam proses pergerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia; selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dalam kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya; senang menerima saran, pendapat bahkan kritik dari bawahan; selalu berusaha menjadikan bawahannya sukses dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadi sebagai pemimpin. (Sugandi, 2011)

Disiplin Kerja

Menurut Rivai (2006) disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Menurut Budihardjo (2015) Nilai disiplin seseorang yang tinggi didasarkan pada kenyataan bahwa dia selalu tepat waktu dalam berbagai kegiatan yang dilakukannya. Bagaimanapun, karyawan yang disiplin pasti dibutuhkan oleh perusahaan, terutama dalam konteks peningkatan prodüktivitas perusahaan. Hal ini dapat diukur saat wawancara penerimaan karyawan. Pada penilaian rutin, ditunjukkan dari konsistensi serta peningkatan sikap disiplinnya jika diberi tugas. Jika nilaİnya tinggi, tetap perlu diberikan motivasi agar şelalu konsisten dan berusaha mempertahankannya. Namun, jika nilainya rendah, wajib diberikan

Page 14: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

6

motivasi-motivasi agar berusaha mengadakan peningkatan; atau bahkan perlu diprogramkan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.

Menurut Afandi (2016) pengertian disiplin kerja adalah suatu tata tertib atau peraturan yang dibuat oleh manajemen suatu organisasi, disahkan oleh dewan komisaris atau pemilik modal, disepakati oleh serikat pekerja dan diketahui oleh Dinas Tenaga Kerja, seterusnya orang-orang yang tergabung dalam organisasi tunduk pada tata tertib yang ada dengan rasa senang hati, sehingga tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan, dan ketertiban. Karena sudah menyatu dengan dirinya, maka sikap atau perbuatan yang dilakukan bukan lagi atau sama sekali tidak dirasakan sebagai beban, bahkan sebaliknya akan membebani dirinya bilamana ia tidak berbuat sebagaimana lazimnya. Ketentuan Disiplin Kerja

Ketentuan tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010. Kewajiban dan larangan bagi Pegawai Nege ri Sipil diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 Bab II bagian kesatu dan kedua pasal 3 dan pasal 4.

Sesuai pasal 3 Bab II Bagian Kesatu setiap Pegawai Negeri Sipil wajib: 1. Mengucapkan sumpah/janji PNS 2. Mengucapkan sumpah atau janji jabatan 3. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pemerintah

4. Menaati segala ketentuan Peraturan Perundang-undangan 5. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh

pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab 6. Menjungjung tinggi kehormatan negara, pemerintah dan martabat PNS 7. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang,

dan/atau golongan 8. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut pemerintah

harus dirahasiakan 9. Bekerja dengan jujur, tertib dan cermat dan bersemangat demi kepentingan

negara 10. Melaporkan dengan segera kepada atasan apabila mengetahui ada hal yang

dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil

11. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja 12. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan 13. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-

baiknya 14. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat 15. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas 16. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karir 17. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan pejabat yang berwenang

Page 15: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

7

Indikator-Indikator Disiplin Kerja

Menurut Afandi (2016), dimensi dan indikator disiplin kerja dapat dilaksanakan oleh semua anggota atau pegawai yang bekerja pada suatu organisasi, adalah: Dimensi ketaatan waktu, dengan indikator: 1. Masuk kerja tepat waktu 2. Penggunaan waktu secara efektif 3. Tidak pernah mangkir/tidak kerja Dimensi tanggungjawab kerja, dengan indikator: 1. Mematuhi semua peraturan organisasi atau perusahaan 2. Target pekerjaan 3. Membuat laporan kerja harian

Karyawan yang mempunyai disiplin kerja yang tinggi akan merasa riskan meninggalkan pekerjaan jika belum selesai, bahkan akan merasa senang jika dapat menyelesaikan tepat waktu, dia mempunyai target dalam menyelesaikan suatu pekerjaan sehingga selalu memprioritaskan pekerjaan mana yang perlu diselesaikan terlebih dahulu.

Penelitian Terdahulu

Tabel 2 Rekapitulasi Penelitian Terdahulu No Judul Penulis Tahun Hasil 1 Analisis Pengaruh Gaya

Kepemimpinan Terhadap Loyalitas Pegawai Pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Depok

Tri Afani 2013 Metode regresi linear berganda. Gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang cukup nyata terhadap loyalitas pegawai, dengan variabel yang paling berpngaruh adalah demokratis

2

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kota Bogor

Citra Rosa A Gurning

2013 Metode regresi linear berganda. Gaya kepemimpinan otokratik, kharismatik, laissez faire berpengaruh positif terhadap disiplin kerja sedangkan gaya kepemimpinan paternalistik dan demokratis berpengaruh negatif terhadap disiplin kerja.

3

Pengaruh Unsur-Unsur Penilaian Kinerja DP3 Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Pada Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Citarum-Ciliwung

Ismi Fatmawati

2012

Metode Partial Least Square. Unsur ketaatan, prakarsa, kejujuran, tanggung jawab, kesetiaan dan kepemimpinan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap disiplin kerja, dimana ketaatan merupakan unsur yang paling besar mempengaruhi disiplin kerja pegawai Balai Pengelolaan DAS Citarum Ciliwung. Unsur kerjasama dan prestasi kerja memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap disiplin kerja, sehingga pihak Balai Pengelolaan DAS Citarum-Ciliwung perlu lebih memperhatikan kedua unsur ini untuk diperbaiki.

Page 16: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

8

Lanjutan Tabel 2

No Judul Penulis Tahun Hasil 4

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan PT BFI Finance Indonesia Tbk Cabang Bogor

Rendra Triatna Putera

2017

Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang dominan saat ini adalah gaya kepemimpinan kharismatik. Hasil identifikasi terhadap kinerja berdasarkan persepsi karyawan menunjukkan karyawan setuju bahwa kinerja telah sesuai dengan kemampuan dan motivasi karyawan. Serta pengaruh gaya kepemimpinan secara simultan mempengaruhi kinerja karyawan PT BFI Finance Indonesia Tbk Cabang Bogor, namun secara parsial tidak mempengaruhi.

5

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Budaya Organisasi PT Procar International Finance

Enrico TN Doloksaribu

2010

Analisis data mengenai gaya kepemimpinan (variabel independen) dan budaya organisasi (variabel dependen) dilakukan dengan cara deskriptif. Sementara pengaruh gaya kepemimpinan terhadap budaya organisasi dianalisis dengan regresi linier sederhana dan berganda. Secara parsial, uji regresi menunjukkan bahwa gaya kepemimpian yang memberikan pengaruh signifikan terhadap budaya organisasi adalah selling (menjajakan) dan participating (mengikutsertakan). Gaya kepemimpinan selling (x2) berbanding lurus (memberikan pengaruh positif) dengan budaya organisasi perhatian terhadap rincian (y2), orientasi hasil (y3), dan orientasi tim (y5). Sementara gaya kepemimpinan participating (x3) berbanding terbalik (memberikan pengaruh negatif) dengan budaya organisasi orientasi hasil (y3) dan stabilitas (y7).

6 Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Sinar Santosa Perkasa

Regina Aditya Reza

2010 Teknik sampling yang dipakai adalah metode sensus dan teknik pengujian data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji validitas dengan analisis faktor, uji reliabilitas dengan Alpha Cronbach. Uji asumsi klasik dan analisis regresi liner berganda, untuk menguji dan membuktikan hipotesis penelitian. Hasil analisis menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dan disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

Pada penelitian ini terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian terdahulu, penelitian ini menggunakan 3 variabel gaya kepemimpinan, yakni autokrasi, laissez-faire, dan demokratis. Sedangkan pada penelitiann terdahulu, menggunakan variabel gaya kepemimpinan berupa otokratik, kharismatik, laissez faire, paternalistic, dan demokratis. Pada penelitian ini variabel gaya

Page 17: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

9

kepemimpinan yang berpengaruh positif yakni autokrasi dan demokratis, sedangkan pada penelitian terdahulu variabel gaya kepemimpinan yang berpengaruh adalah otokratik, kharismatik, dan laissez faire. Disiplin kerja pada penelitian ini mengacu pada Peraturan Pemerintah, sedangkan pada penelitian terdahulu menggunakan teori Mathis sebagai penentu disiplin kerja.

METODE

Kerangka Pemikiran

Suatu organisasi pastilah memiliki sasaran tujuannya. Oleh karena itu, Kantor Kecamatan Ciampea pun membangun visi, yakni mewujudkan Kecamatan Ciampea termaju dalam pelayanan melalui peningkatan kinerja aparatur yang professional. Dalam mewujudkan visi, dibutuhkan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan. Hal ini tercantum dalam misinya berupa: 1. Meningkatkan Kinerja Aparatur secara proposional, efektif, efisien, akuntabel

dan transparan serta berakhlak mulia; 2. Melaksanakan Program Pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat; 3. Meningkatkan Pemberdayaan masyarakat.

Visi serta misi ini dapat diwujudkan secara optimal oleh para pegawai Kantor Kecamatan Ciampea jika para pegawai disiplin waktu maupun menaaati peraturan-peraturan yang ada di Kantor Kecamatan Ciampea. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini tergambarkan pada Gambar 2.

Gambar 2 Kerangka Pemikiran

Disiplin kerja menurut Peraturan Pemerintah No 53 Tahun 2014

Gaya Kepemimpinan: 1. Demokratis 2. Autokrasi 3. Laissez-Faire

Kantor Kecamatan Ciampea

Persepsi Pegawai Terhadap Gaya Kepemimpinan Kepala Camat

Regresi Linear Berganda

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai

Page 18: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

10

Penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisis persepsi para pegawai tentang gaya kepemimpinan menurut Robbins dan Coulter, dengan variabel autokrasi, demokratis, dan laissez-faire, serta disipin kerja dengan indikator kehadiran, katepatan waktu bekerja, dan ketaatan terhadap peraturan yang ada di Kantor Kecamatan Ciampea. Lalu, dilakukan identifikasi pada disiplin kerja serta kaitannya pada gaya kepemimpinan yang ada di Kantor Kecamatan Ciampea dengan menggunakan metode regresi linear berganda dengan menggunakan SPSS versi 24.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lokasi Kantor Kecamatan Ciampea atas ketersediaan dan izin dari Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupatem Bogor (surat terlampir pada lampiran), penelitian ini dipilih secara sengaja (purposive) karena kantor ini memiliki mobilitas yang tinggi dalam melayani masyarakat sehingga para pegawainya dituntut untuk lebih disiplin. Proses pengambilan data dilakukan dari bulan Maret 2018 hingga Juni 2018

Jenis dan Sumber Data

Data di dalam penelitian ini berasal dari data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari pengambilan data melalui kuesioner secara langsung dengan para pegawai. Sedangkan data sekunder didapatkan dari sumber-sumber yang relevan dengan penelitian ini misalnya penelitian terdahulu, buku, jurnal, laporan kegiatan, internet, dan instansi terkait dengan laporan ini

Metode Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel non-probabilitas yakni sampel jenuh. Menurut Sugiyono (2011) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang baik adalah sampel yang representatif mewakili populasi, sedangkan menurut Arifin (2017), sampling jenuh merupakan teknik pengambilan sampel yang digunakan pada populasi yang semua anggotanya digunakan sebagai sampel. Sampling digunakan pada populasi yang memiliki jumlah relatif kecil atau sedikit kurang dari 30 orang atau dapat digunakan jika penelitian yang ingin dibuat memiliki kesalahan yang relatif kecil. Di penelitian ini, responden yang diambil berjumlah 25 orang, yakni seluruh pegawai yang ada di Kantor Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, kecuali Camat Ciampea.

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian untuk data primer penelitian adalah metode kuesioner. Data sekunder diperoleh dari laporan internal, internet, dokumentasi laporan dari Kantor Kecamatan Ciampea serta literatur kepustakaan

Page 19: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

11

(jurnal, skripsi, thesis, disertasi, buku-buku, dan artikel) yang berkaitan dengan penelitian.

Pengumpulan data dengan kuesioner merupakan satu teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan responden memberikan respon terhadap pertanyaan pada kuesioner. Dalam kuesioner ini digunakan model pertanyaan tertutup, yakni bentuk pertanyaan yang sudah disertai alternatif jawaban sebelumnya, sehingga responden dapat memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut. Cara penilaian terhadap hasil dari jawaban kuesioner dengan menggunakan Skala Likert yaitu skala yang berhubungan dengan sikap seseorang terhadap sesuatu, dengan masing-masing bobot nilai lima untuk sangat setuju, bobot nilai empat untuk setuju, bobot nilai tiga untuk kurang setuju, bobot nilai dua untuk tidak setuju dan bobot nilai satu untuk sangat tidak setuju.

Pengumpulan dokumensi data adalah pengumpulan data dengan cara mencatat, menggandakan, dan mengumpulkan data dokumentatif baik yang berupa laporan atau dokumen lainnya. Dokumen-dokumen ini merupakan perlengkapan data, karena data yang diperoleh dengan metode ini bersifat autentik yaitu lebih terjamin kebenarannya.

Pengolahan dan Analisis Data

Uji Validitas

Valid tidaknya suatu pertanyaan dalam kuesioner dilakukan dengan membandingkan nilai r tabel dan nilai r hitung. Menurut Arifin (2017), nilai r-hitung adalah hasil olah data pada keluaran dengan judul Item-Total Statistics (dapat dilihat pada lampiran). Sedangkan nilai r-tabel dapat dilihat dalam tabel r. Uji validitas pada penelitian ini menggunakan software SPSS 24.0 metode Pearson Correlation Product Moment. Terlebih dahulu r-tabel dihitung dengan menggunakan rumus nilai degree of freedom atau derajat kebebasan (df) yakni df = n – 2, dimana n merupakan jumlah sampel yakni 30 orang.

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan apakah sebuah instrument dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu (Nurgiyantoro, Gunawan, dan Marzuki, 2009). Teknik yang digunakan untuk melakukan uji reliabilitas adalah Alpha’s Cronbach dengan bantuan software

SPSS 24.0. Nilai Alpha’s Cronbach dapat dilihat pada Tabel 3

Tabel 3 Reliabilitas Alpha Cronbach Alpha Tingkat Reliabilitas

> 0.00-0.20 > 0.20-0.40 > 0.40-0.60 > 0.60-0.80 > 0.80-100

Kurang Reliabel Agak Reliabel Cukup Reliabel

Reliabel Sangat Reliabel

Page 20: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

12

Analisis Deskriptif

Data yang dianalisis deskriptif dikumpulkan dari hasil pengisian kuesioner oleh pegawai dengan menggunakan skala likert. Dilakukan analisis deskriptif dengan modus, yakni nilai yang sering muncul pada kolom penilaian kuesioner. Skala likert dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4 Skala Likert Nilai Alternatif Jawaban Alternatif Jawaban 1 Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Baik 2 Tidak Setuju Tidak Baik 3 Kurang Setuju Kurang Baik 4 Setuju Baik 5 Sangat Setuju Sangat Baik Analisis Regresi Linear Berganda

Regresi merupakan suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur ada, atau tidaknya korelasi antar peubah. Jika memiliki dua buah peubah atau lebih, maka sudah selayaknya, apabila ingin mempelajari bagaimana peubah-peubah itu berhubungan atau dapat diramalkan. Analisis regresi mengaitkan hubungan yang diperoleh yang dinyatakan dalam persamaan matematika, yaitu hubungan fungsional antara peubah-peubah. Hubungan fungsional antara hubungan fungsional yang lebih dari satu peubah disebut analisis regresi linear berganda. Melalui analisis regresi, peramalan nilai peubah terikat pada nilai peubah bebas lebih akurat. Persamaan regresi linear berganda dituliskan sebagai berikut:

𝒀= 𝒂 + 𝑩𝟏𝑿𝟏 + 𝑩𝟐𝑿𝟐 + 𝑩𝟑𝑿𝟑 + e ................................................................(1) Keterangan: Y = Variabel Kinerja X = Variabel Gaya Kepemimpinan a = Konstanta B = Koefisien Gaya Kepemimpinan e = Standar Error Sebelum melakukan regresi linear berganda, dilakukan terlebih dahulu tahapan uji asumsi klasik, yakni uji normalitas, heteroskedastisitas, dan multikoleniaritas. Setelah itu, uji regresi linear berganda dapat dilanjutkan jika uji asumsi klasik memenuhi standar ketetapan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Kantor Kecamatan Ciampea merupakan kantor kecamatan yang berada di jalan Bojong Rangkas, Ciampea, Bogor dengan jumlah desa yakni 13 desa dipimpin oleh Camat Ciampea yakni Entis Sutisna. Kantor Keamatan Ciampea memiliki visi misi dalam melaksanakan jalannya pemerintahan. Visinya berupa

Page 21: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

13

mewujudkan Kecamatan Ciampea termaju dalam pelayanan melalui peningkatan kinerja aparatur yang professional. Dalam mewujudkan visi, dibutuhkan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan. Hal ini tercantum dalam misinya berupa: 1. Meningkatkan Kinerja Aparatur secara proposional, efektif, efisien, akuntabel

dan transparan serta berakhlak mulia; 2. Melaksanakan Program Pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat; 3. Meningkatkan Pemberdayaan masyarakat.

Kantor Kecamatan Ciampea dipimpin oleh seorang Camat dibantu oleh Sekretaris Kecamatan dan dua Kepala Sub Bagian. Kantor Kecamatan Ciampea memiliki lima seksi, yaitu seksi pelayanan, perekonomian dan pembangunan, ketentraman dan ketertiban, pemerintahan, dan pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut digambarkan dalam struktur kepegawaian pada Gambar 3.

Gambar 3 Struktur Kepegawaian Kantor Kecamatan Ciampea

Sumber: Kantor Kecamatan Ciampea

Karakteristik Responden

Pegawai terdiri dari jenis kelamin, tingkat pendidikan, jabatan, dan masa kerja. Responden yang diteliti merupakan semua anggota yang terdapat di Kantor Kecamatan Ciampea, yang terdiri dari 25 orang PNS. Karakteristik jabatan PNS di Kantor Kecamatan Ciampea dapat dilihat pada Tabel 5.

Camat

Kasi Pemberdayaan dan Kesejahteraan

Masyarakat

Staf

Seksi Pemerintahan

Staf

Kasi Ketentraman dan

Ketertiban

Staf

Kasi Perekonomian

dan Pembangunan

Staf

Kasi Pelayanan

Staf

Sekretaris Kecamatan

Kepala Sub Bagian

Program dan Keuangan

Staf

Kepala Sub Bagian Umum

dan Kepegawaian

Staf

Page 22: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

14

Tabel 5 Karakteristik Jabatan Jabatan Jumlah responden Persentase (%) Sekertaris Camat 1 1,92 Kasi Sub Bagian Program dan Keuangan

2 3,84

Kasi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

4 7,69

Seksi Pemerintahan 3 5,76 Kasi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Masyarakat

3 5,76

Kasi Keamanan dan Ketertiban 6 11,53 Kasi Perekonomian dan Pembangunan 2 3,84 Kasi Pelayanan 3 5,76 Jumlah 25 100 Sumber: Data diolah 2018

Mayoritas pegawai Kantor Kecamatan Ciampea adalah lulusan SMA sebanyak 11 orang, lalu disusul oleh pegawai tamatan S1 sebanyak 8 orang, lulusan S2/S3 sebesar 3 orang, dan lulusan D3 yakni 1 orang. Pegawai lulusan S1 merupakan jumlah lulusan terbanyak di Kantor Kecamatan Ciampea. Sedangkan jumlah pegawai berjenis kelamin perempuannya yakni 3 orang dan jumlah pegawai berjenis kelamin laki-laki yakni 22 orang pegawai laki-laki mendominasi di lingkungan Kantor Kecamata Ciampea. Rekapitulasi tingkat pendidikan dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 6, sedangkan rekapitulasi masa kerja dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 6 Rekapitulasi Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Pegawai Kantor Kecamatan Ciampea Pendidikan Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%) Pria Wanita SMU Sederajat 10 1 11 44 D-3 1 0 1 4 S-1 8 2 10 40 S2 3 0 3 12 Sumber: Data diolah (2018)

Tabel 7 Rekapitulasi Masa Kerja Pegawai Kantor Kecamatan Ciampea Masa Kerja (tahun) Jumlah Persentase (%)

<1-5 11 44 6-10 8 32 11-15 1 4 16-20 1 4 21-25 2 8 26-30 2 8

Sumber: Data diolah (2018)

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Hasil Uji Validitas Kuesioner

Hasil pengujian validitas dengan df = 30 – 2 = 28 dengan α = 5% menghasilkan r-tabel sebesar 0.3610. Dapat dilihat pada lampiran uji validitas

Page 23: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

15

setiap bulir pertanyaan, dapat disimpulkan bahwa nilai r-hitung lebih besat daripada nilai r-tabel, sehingga dapat dinyatakan valid untuk pertanyaan tiga variabel independen yakni gaya kepemimpinan autokrasi, laissez-faire, dan demokratis, serta satu variabel dependennya yakni disiplin kerja. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner

Sebuah variabel dinyatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach lebih besar

dari 0.60. Hasil pengujian reliabilitas pada penelitian ini (dapat dilihat pada lampiran) menunjukan bahwa variabel independen memiliki nilai Alpha Cronbach sebesar 0.657 s/d 0.837 (lebih besar dari 0.60), sedangkan variabel dependen sebesar 0.758, yang berarti bahwa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan reliabel.

Gaya Kepemimpinan di Kantor Kecamatan Ciampea

Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui persepsi karyawan terhadap gaya kepemimpinan yang diterapkan di Kantor Kecamatan Ciampea, Bogor. Hasil dari perhitungan terhadap Gaya Kepemimpinan berdasarkan pernyataan yang disebarkan kepada 25 pegawai kantor kecamatan di lingkungan Kantor Kecamatan Ciampea dengan menggunakan alat analisis deskriptif dengan teknik statistik modus, yakni nilai yang sering muncul pada tiap-tiap jawaban kuesioner.

Persepsi Pegawai Tentang Gaya Kepemimpinan Autokrasi

Gaya Kepemimpinan Autokrasi menggambarkan pemimpin yang selalu

memusatkan kekuasaan kepada dirinya sendiri, cenderung mendikte bagaimana tugas harus diselesaikan, mengurangi partisipasi pegawai, serta membuat keputusan secara sepihak. Berdasarkan perhitungan persepsi pegawai terhadap gaya kepemimpinan autokrasi pada Tabel 8, pegawai tidak setuju bila pemimpin membuat keputusan sepihak tanpa sepengetahuan pegawai yang ditunjukkan dalam persentase sebesar 48%. Namun, pegawai setuju jika pemimpin melakukan interaksi dengan pegawai menggunakan bahasa yang formal, hal ini ditunjukkan dalam persentase sebesar 72%. Pegawai juga setuju jika pemimpin memberikan tugas kepada pegawai dengan menggunakan bahasa yang formal, persentase menunjukkan sebesar 72%. Pegawai kurang setuju bila pemimpin melakukan perintah kerja kepada pegawai, bukan mengajak untuk mengerjakan tugas (48%). Pegawai kantor kecamatan juga menganggap kurang setuju jika pemimpin mendikte metode kerja setiap waktu dengan persentase sebesar 52%. Pegawai merasa tidak keberatan jika pemimpin meminta pekerjaan selesai dalam waktu yang singkat, dengan persentase sebesar 50%.

Persepsi Pegawai Tentang Gaya Kepemimpinan Laissez-faire

Gaya Kepemimpinan Laissez-fairez menghendaki para pegawai untuk

mengerjakan tugasnya secara bebas. Kepemimpinan yang bebas cenderung ingin mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara menyerahkannya kepada bawahan. Pegawai Kantor Kecamatan Ciampea merasa kurang setuju jika

Page 24: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

16

pemimpin menyerahkan seluruh pengambilan keputusan pekerjaan kepada pegawainya, dengan persentase sebesar 52%. Pegawai setuju jika pemimpin melaksanankan kepemimpinannya dengan cara yang santai, persentase sebesar 48%. Pegawai tidak setuju jika pemimpin jarang ikut serta dalam keputusan pekerjaan yang diambil (36%). Namun pegawai sangat setuju jika pemimpin memberikan kebebasan dalam pengembangan kemampuan berpikir kepada pegawainya (60). Pegawai juga setuju jika pemimpin memberikan kebebasan dalam bertindak yang inovatif dan kreatif kepada pegawainya (60%). Hal ini terangkum dalam Tabel 9. Persepsi Pegawai Tentang Gaya Kepemimpinan Demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis merupakan pemimpin yang selalu

meibatkan para pegawainya dalam pengambilan keputusan, pemimpin demokratis juga memberikan kesempatan untuk para karyawan dalam mengembangkan diri. Pegawai kantor kecamatan merasa setuju jika pemimpin mampu memperkirakan secara tepat keputusan mana yang perlu didahulukan dengan persentase 60%. Pegawai juga setuju jika pemimpin dapat mendorong pegawai untuk menggunakan daya nalar dalam pemecahan berbagai masalah di Kantor Kecamatan Ciampea (52%). Pegawai juga setuju jika pemimpin menggunakan bahasa yang informal dalam menjalin hubungan dengan pegawai (64%). Pegawai juga setuju jika pemimpin dapat mendorong pegawai untuk kreatif dalam pelaksanaan tugas (52%). Pemimpin dapat mendorong pegawai untuk mencapai hasil yang terbaik (60%). Pemimpin mampu bersikap dalam menetapkan kebijaksanaan (56%). Hal ini terangkum dalam Tabel 10.

Tabel 8 Persepsi karyawan terhadap gaya kepemimpinan autokratis Pertanyaan Skor Nilai Gaya Kepemimpinan Autokratis

Keterangan 1 2 3 4 5

N (%) N (%) N (%) N (%) N (%) Membuat keputusan sepihak

3 12 12 48 8 32 2 8 0 0 Tidak Setuju

Berinteraksi dengan bahasa formal

1 4 1 4 3 12 18 72 2 8 Setuju

Memberikan tugas dengan bahasa formal

0 0 0 0 4 16 18 72 2 12 Setuju

Memerintah bukan mengajak

2 8 7 28 12 48 4 16 0 0 Kurang Setuju

Menginstruksi metode-metode kerja

4 16 5 20 13 52 2 8 1 4 Kurang Setuju

Memberikan deadline tugas yang singkat

2 8 2 8 6 24 15 60 0 0 Setuju

Menolak saran bawahan

7 28 10 40 7 28 0 0 1 4 Sangat Tidak Setuju

Page 25: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

17

Lanjutan Tabel 8 Pertanyaan Skor Nilai Gaya Kepemimpinan Autokratis

Keterangan 1 2 3 4 5

N (%) N (%) N (%) N (%) N (%) Menolak berdiskusi dengan bawahan

7 28 0 40 7 28 0 0 1 4 Sangat Tidak Setuju

Jumlah 28 13 47 23.5 60 30 59 29.5 7 4 Setuju Sumber: Data diolah (2018)

Tabel 9 Persepsi Pegawai Terhadap Gaya Kepemimpinan Laissez-faire Pertanyaan Skor Nilai Gaya Keemimppinan Laissez-faire

Keterangan

1 2 3 4 5

N (%) N (%) N (%) N (%) N (%) Menyerahkan pengambilan keputusan kepada pegawai

5 20 4 16 13 52 2 8 1 4 Kurang Setuju

Melaksanankan kepemimpinannya dengan santai

1 4 2 8 5 20 12 48 5 20 Setuju

Jarang ikut serta dalam keputusan pekerjaan

2 8 9 36 13 52 0 0 1 4 Tidak Setuju

Memberikan kebebasan dalam pengembangan berpikir

0 0 0 0 2 8 8 32 15 60 Sangat Setuju

Memberikan kebebasan dalam bertindak

0 0 0 0 2 8 8 32 15 60 Sangat Setuju

Pemimpin hanya menentukan kebijakan

2 8 2 8 7 28 10 40 4 16 Setuju

Pemimpin hanya menentukan tujuan umum.

2 8 2 8 7 28 10 40 4 16 Setuju

Jumlah 12 6.85 19 10.85 49 28 50 28.57 45 25.71 Setuju Sumber: Data diolah (2018)

Tabel 10 Persepsi Pegawai Terhadap Gaya Kepemimpinan Demokratis Pertanyaan Gaya Kepemimpinan Demokratis

Keterangan 1 2 3 4 5 N (%) N (%) N (%) N (%) N (%)

Memperkirakan keputusan penting

0 0 0 0 0 0 15 60 10 40 Setuju

Mendorong pegawai menggunakan daya nalar dalam pemecahan masalah

0 0 0 0 0 0 13 52 12 48 Setuju

Menggunakan bahasa informal

0 0 1 4 1 4 16 64 7 28 Setuju

Page 26: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

18

Lanjutan Tabel 10 Pertanyaan Gaya Kepemimpinan Demokratis

Keterangan 1 2 3 4 5 N (%) N (%) N (%) N (%) N (%)

Mendorong pegawai untuk kreatif dalam pelaksanaan tugas

0 0 0 0 0 0 13 52 12 48 Setuju

Mendorong pegawai untuk mencapai hasil yang terbaik

0 0 0 0 0 0 15 60 10 40 Setuju

Pemimpin mampu bersikap dalam menetapkan kebijaksanaan

0 0 0 0 0 0 14 56 11 44 Setuju

Jumlah 0 0 1 0.66 1 0.66 86 57.33 62 41.33 Setuju Sumber: Data diolah (2018)

Disiplin Kerja Pegawai Kantor Kecamatan Ciampea

Pegawai kantor kecamatan menilai sangat setuju jika mereka hadir tepat waktu dikantor setiap hari sesuai dengan jam kerja (60%). Mereka juga sangat setuju jika daftar kehadiran diperlukan dalam menegakkan disiplin pekerjaan (64%). Mereka sangat setuju jika hadir tepat waktu setiap diadakan apel pada pagi hari (56%). Sangat setuju jika menerima sanksi bila tidak mematuhi kehadiran sesuai peraturan yang telah ditentukan (40%). Sangat setuju jika pulang kantor sesuai dengan jam yang telah ditentukan (56%). Setuju jika menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya (64%). Sangat setuju Menyelesaikan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab (52%). Sangat setuju jika menerima sanksi jika tidak menyelesaikan tugas tepat pada waktunya (44%). Sangat setuju jika mengenakan seragam kerja sesuai hari yang telah ditentukan (64%)

Sangat setuju jika peraturan yang ditetapkan membuat termotivasi dalam menyelesaikan tugas serta tanggung jawab yang diberikan pimpinan (44%). Setuju bila melaporkan tindakan yang akan merugikan kepentingan Kantor Kecamatan Ciampea (56%). Sangat setuju Mengikuti prosedur izin yang berlaku jika akan absen bekerja (52%). Setuju bahwa tidak pernah meninggalkan tempat kerja selama jam kerja berlangsung (52%). Hal ini terangkum dalam Tabel 11.

Tabel 11 Persepsi Pegawai Terhadap Disiplin Kerja Pertanyaan Disiplin Kerja

Keterangan 1 2 3 4 5 N (%) N (%) N (%) N (%) N (%)

Hadir tepat waktu 0 0 0 0 0 0 10 40 15 60 Sangat Setuju

Diperlukannya daftar kehadiran

0 0 0 0 0 0 9 36 16 64 Sangat Setuju

Hadir tepat waktu setiap apel pagi hari

0 0 0 0 0 0 11 44 14 56 Sangat Setuju

Siap menerima sanksi bila tidak mematuhi kehadiran

0 0 0 0 0 0 15 60 10 40 Sangat Setuju

Page 27: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

19

Lanjutan Tabel 11

Pertanyaan Disiplin Kerja Keterangan 1 2 3 4 5

N (%) N (%) N (%) N (%) N (%) Pulang kantor sesuai jadwal

0 0 0 0 0 0 11 44 14 56 Sangat Setuju

Menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya

0 0 0 0 0 0 16 64 9 36 Setuju

Menyelesaikan pekerjaan dengan tanggung jawab

0 0 0 0 0 0 12 48 13 52 Sangat Setuju

Siap menerima sanksi jika tidak menyelesaikan tugas tepat waktu

0 0 0 0 1 4 13 52 11 44 Sangat Setuju

Mengenakan seragam kerja sesuai hari yang telah ditentukan

0

0

0

0

0

0

9

36

16

64

Sangat Setuju

Termotivasi dengan peraturan yang ditetapkan dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab.

0 0 0 0 0 0 14 56 11 44 Sangat Setuju

Melaporkan tindakan yang akan merugikan

1 4 0 0 1 4 14 56 9 36 Setuju

Melakukan izin ketika tidak dapat hadir

0 0 0 0 0 0 12 48 13 52 Sangat Setuju

Tidak pernah meninggalkan tempat kerja selama jam kerja berlangsung

0 0 1 4 1 4 13 52 10 40 Setuju

Jumlah 1 0.30 1 0.30 3 0.92 159 48.92 161 49.53 Sangat Setuju

Sumber: Data diolah (2018)

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Kantor

Kecamatan Ciampea

Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap disiplin kerja dapat diketahui melalui uji regresi linear berganda, sebelum memasuki tahapan uji regresi linear berganda, diperlukan uji asumsi terlebih dahulu, yakni uji normalitas, heteroskedastisitas, dan multikolinearitas. Hal ini diperlukan guna mengetahui apakah data yang ada layak untuk dilanjutkan ke tahap regresi linerar berganda atau tidak.

Page 28: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

20

Hasil Uji Normalitas

Hasil uji normalitas data menunjukkan data terdistribusi normal. Pada Gambar 4 terlihat bahwa plot titik-titiknya tersebar hampir mendekati garis sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa asumsi kenormalan terpenuhi.

Gambar 4 Hasil uji normalitas Sumber: Data diolah (2018)

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Hasil uji ini dapat dilihat pada scatterplot, apabila titiknya tersebar diatas dibawah dan sekitar nol juga penyebaran titik tidak berpola, maka model terbebas dari heterokedastisitas, dalam penelitian menunjukkan tidak adanya heteroskedastisitas. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Hasil uji heteroskedastisitas

Sumber: Data diolah (2018)

Hasil Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menghindari terjadinya bias pada proses pengaruh variabel dependen dan independen, selain itu dapat juga digunakan melihat korelasi antara variabel independen dengan cara mendeteksi apakah ada kemiripan antara variabel independen.

Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai toleransi yang tidak < dari 0,1 dan nilai VIF tidak lebih besar dari 10. Sehingga dapat dikatakan bahwa model terbebas dari multikolinearitas.

Page 29: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

21

Tabel 12 Hasil uji multikolineartitas Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1(Constant) Autokrasi .535 1.871 Laissez_faire .558 1.791

Demokratis .943 1.061

Analisis Regresi Linear Berganda

Penelitian ini menggunakan tiga variabel bebas, yaitu gaya kepemimpinan autokrasi, laissez-faire, dan demokratis serta satu variabel terikat, yaitu disiplin kerja. Setelah melakukan uji asumsi klasik, peneliti melakukan analisis koefisien determinasi, Uji F, dan Uji T. 1. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan sebagai mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pada penelitian kali ini, analisis koefisien determinasi dapat terlihat pada Tabel 13.

Tabel 13 keofisien determinans Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .837a .701 .658 2.95485 Sumber: Data diolah (2018)

Pada Tabel 13, kolom R adalah korelasi antara variabel bebas terhadap

variabel terikat. Nilai R Square sebesar 0.701 yang berarti gaya kepemimpinan dapat menjelaskan disiplin kerja sebesar 70.1 persen sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain di luar variabel penelitian.

2. Hasil Uji Simultan (Uji F)

Tabel 14 hasil Uji F Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1 Regression 429.287 3 143.096 16.389 .000b Residual 183.353 21 8.731 Total 612.640 24

Sumber: Data diolah (2018)

Uji F digunakan untuk melihat apakah terdapat pengaruh yang nyata antara peubah independen terhadap peubah dependen secara bersama-sama. : Gaya kepemimpinan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

disiplin kerja pegawai : Gaya kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap disiplin

kerja pegawai Kriteria pengujian: 1. Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima 2. Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak

Page 30: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

22

Pada nilai F tabel dapat dilihat pada tabel statistik dengan taraf nyata 0.05 dengan rumus df1 yakni jumlah variabel dikurang satu, (4 – 1 = 3), serta df2 dengan rumus jumlah data dikurang jumlah variabel (25 – 4 = 21), maka hasil diperoleh pada tabel distribusi F yaitu 3.05 (diperoleh dari tabel F). F hitung > F tabel (16.389 > 3.05) dan signifikan kurang dari 0.05 (dapat dilihat pada Tabel 14), maka tolak . Dapat disimpulkan gaya kepemimpinan autokrasi, laissez-faire, serta demokratis secara bersama-sama berpengaruh terhadap disiplin kerja pegawai.

. 3. Hasil Uji Parsial (Uji T)

Uji t bertujuan untuk mengetahui peubah independen yang memiliki pengaruh nyata terhadap peubah dependen. Apabila t hitung lebih besar dari t tabel atau nilai nyata < 0.05, dapat dinyatakan bahwa tolak atau terima .

Tabel 15 hasil Uji T

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 3.939 8.226 .479 .637 Autokrasi .384 .183 .342 2.096 .048 Laissez_faire -.125 .162 -.123 -.769 .450 Demokratis 1.838 .263 .859 6.984 .000

Sumber: Data diolah (2018)

Berdasarkan Tabel 15, nilai nyata peubah autokrasi sebesar 0.048 < 0.05, maka tolak dan nilai nyata peubah demokratis sebesar 0.000 < 0.05, maka tolak . Maka gaya kepemimpinan berpengaruht terhadap disiplin kerja pegawai Kantor Kecamatan Ciamea, namun secara parsial, hanya peubah autokrasi dan demokratis berpengaruh secara nyata terhadap disiplin kerja pegawai Kantor Kecamatan Ciampea. Sedangkan peubah laissez-faire tidak berpengaruh secara nyata terhadap disiplin kerja pegawai kantor Kecamatan Ciampea.

Persamaan regresi linear berganda yang terbentuk dari Tabel 13 adalah: Y = 3.939 + 0.384X1 + (-0.125)X2 + 1.838X3

Keterangan: Y : Disiplin Kerja X1 : Gaya Kepemimpinan autokrasi X2 : Gaya kepemimpinan laissez-faire X3 : Gaya kepemimpinan demokratis

Pada persamaan tersebut terlihat bahwa koefisien gaya kepemimpinan autokrasi bernilai positif, yakni sebesar 0,384 artinya gaya kepemimpinan autokrasi akan memiliki pengaruh positif terhadap disiplin kerja, dengan asumsi apabila gaya kepemimpinan autokrasi mengalami peningkatan dan variabel independen lainnya tetap maka disiplin kerja pegawai mengalami kenaikan sebesar 0.384. Hal ini berarti jika gaya kepemimpinan autokrasi ditingkatkan, maka disiplinan kerja pun akan meningkat.

Page 31: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

23

Gaya kepemimpinan laissez-faire yang bernilai negatif, yakni sebesar (-0.125) memiliki arti jika gaya kepemimpinan laissez-faire mengalami peningkatan dan variabel lainnya tetap, maka disiplin kerja pegawai akan mengalami penurunan sebesar 0.125. Hal ini berarti jika gaya kepemimpinan laissez-faire ditingkatkan, maka disiplin kerja akan menurun.

Pada gaya kepemimpinan demokratis, menunjukkan nilai positif, yakni 1.838, yang artinya, jika terdapat kenaikan satu angka pada gaya kepemimpinan demokratis, sedangkan variabel independen yang lain tetap, maka akan terjadi kenaikan disiplin kerja sebesar 1.838. Hal ini berarti jika gaya kepemimpinan demokratis di tingkatkan, maka disiplin kerja akan terus meningkat.

Implikasi Manajerial

Hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa Camat Ciampea menerapkan gaya kepemimpinan autokrasi dan demokratis dalam menjalankan Kantor Kecamatan Ciampea. Gaya kepemimpinan yang diterapkan sudah baik, dimana Camat selalu melibatkan para pegawai dalam pengambilan keputusan dan menggunakan komunikasi yang formal dan informal untuk menjalin hubungan dengan pegawai, bersikap adil dan bijaksana dalam pengambilan keputusan, cukup perhatian dan fleksibel, membimbing pegawai dalam pelaksanaan tugas dan menghargai pegawai. Namun sebaiknya Camat tetap harus melakukan pengawasan terhadap jalannya Kantor Kecamatan Ciampea secara intensif.

Berdasarkan hasil uji analisis regresi, semua gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja pegawai pada penelitian ini. Namun, ada beberapa gaya kepemimpinan yang berpengaruh secara positif dan negatif. Adapaun yang berpengaruh secara positif adalah gaya kepemimpinan autokrasi dan demokratis. Gaya yang berpengaruh secara negatif adalah gaya kepemimpinan laissez-faire. Hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi Camat untuk menerapkan gaya kepemimpinan sesuai denga kondisi yang ada. Jika dalam keseharian Camat Ciampea dapat menerapkan gaya kepemimpinan demokratis, namun jika ada pegawai yang melakukan pelanggaran dalam disiplin kerja, Camat Ciampea dapat menggunakan gaya kepemimpinan autokrasi, agar para pegawai tersebut dapat meningkatkan disiplin kerjanya. Camat juga dapat menerapkan gaya kepemimpinan laissez-faire kepada para pegawai yang memiliki kemampuan dan motivasi tinggi, agar disiplin kerja akan terus meningat. Hal ini berdasarkan teori Susanto (2017), yakni gaya kepemimpinan laissez-faire dapat diterapkan lebih baik jika pengikut memiliki kemampuan dan motivasi yang tinggi dalam membuat keputusan sendiri.

Selain itu, diperlukan juga presensi kerja berbasis elektronik agar tingkat kehadiran para pegawai lebih dapat terkontrol.

Page 32: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

24

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Hasil penelitian pengaruh gaya kepemimpinan terhadap disiplin kerja yang ada di Kantor Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor adalah: 1. Berdasarkan hasil analisis, Camat Kantor Kecamatan Ciampea memiliki ketiga

gaya kepemimpinan, yakni gaya kepemimpinan autokrasi, demokratis, dan laissez-faire. Namun, yang paling dominan adalah gaya kepemimpinan autokrasi dan demokratis.

2. Disiplin kerja pegawai yang berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 sudah diimplementasikan dengan sangat baik di Kantor Kecamatan Ciampea.

3. Secara keseluruhan gaya kepemimpinan autokrasi, laissez-faire, dan demokratis memengaruhi disiplin kerja, namun secara satuan hanya autokrasi dan demokratis yang memengaruhi.

Saran

Adapun saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Camat sebagai pemimpin tertinggi di Kantor Kecamatan Ciampea dapat

meningkatkan dan mempertahankan kualitas dan gaya kepemimpinan yang ada. Serta disesuaikan dengan situasi pengambilan keputusan.

2. Kantor Kecamatan Ciampea dapat menggunakan presensi kerja yang berbasis elektronik agar kehadiran pegawai lebih dapat terkontrol.

DAFTAR PUSTAKA

Afandi P. 2016. Concept & Indicator Human Resources Management for

Management Research. Yogyakarta (ID): Penerbit Deepublish. Afani T. 2013. Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Loyalitas

Pegawai Pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Depok. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Ardana KI. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta (ID): Graha Ilmu. Arifin J. 2017. SPSS 24 untuk Penelitian dan Skripsi. Jakarta (ID): PT. Elex

Media Komputindo Budihardjo M. 2015. Panduan Penilaian Kinerja Karyawan. Jakarta (ID): Raih

Asa Sukses Doloksaribu ETN. 2010. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Budaya

Organisasi PT Procar International Finance. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Fatmawati I. 2012. Pengaruh Unsur-Unsur Penilaian Kinerja Dp3 Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Pada Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Citarum-Ciliwung. [Skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

Page 33: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

25

Gurning A. 2013. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kota Bogor [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Handoko, T H. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Jakarta (ID): PT. Gramedia

Ivancevich J, Konopaske R, Matteson M. 2007. Perilaku dan Manajemen

Organisasi, Edisi Ketujuh Jilid 2. Yuwono D, penerjemah; Hardani W, editor. Jakarta (ID): Penerbit Erlangga. Terjemahan dari: Organizational Behavior

and Management, Seventh Edition. Nurgiyantoro B, Gunawan, Marzuki. 2009. Statistik Terapan untuk Penelitian

Ilmu-ilmu Sosial. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Press. Nurkolis. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta (ID): Grasindo Putera RT. 2013. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan PT

Bfi Finance Indonesia Tbk Cabang Bogor [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Reza A. 2010. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Sinar Santosa Perkasa. [Skripsi]. Semarang (ID) : Universitas Dipenogoro

Rivai V. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori

ke Praktik. Jakarta (ID): PT. Raja Grafindo Persada. Robbins S, Coulter M. 2010. Manajemen edisi ke 10 jilid 2. Jakarta (ID): Penerbit

Erlangga. Sugandi S. 2011. Administrasi Publik. Yogyakarta (ID): Graha Ilmu. Sedarmayanti. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi,

dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung (ID): PT. Refika Aditama. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung

(ID): Afabeta Susanto Y. 2017. Peran Kepemimpinan dalam Pengelolaan Koperasi. Yogyakarta

(ID): Deepublish. Thoha M. 2008. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta

(ID): Rajawali Pers. Tri. 2018. Kinerja ASN Kecamatan Gunungputri Dipertanyakan. Republika

[Internet]. [diunduh 15 Mei 2018]. Tersedia pada: http://www.metropolitan.id/2018/05/kinerja-asn-kecamatan-gunungputri-dipertanyakan/

Yukl G. 2009. Kepemimpinan dalam Organisasi. Edisi kelima. Jakarta (ID): Penerbit PT. Indeks.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2015. Jumlah Kecamatan dan Desa/Kelurahan Per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat 2013-2014 [Internet]. Diunduh pada 01 Maret 2018.

[Kemenkeu] Kementrian Keuangan. 2010. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2010/53TAHUN2010PP.html) [diakses tanggal 14 April 2018]

[Kemendagri] Kementrian Dalam Negeri. 2010. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan. (http://www.kemendagri.go.id/produk-hukum/2010/02/18/ peraturan-mendagri-no4- tahun-2010) [diakses tanggal 14 April 2018]

Page 34: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

26

LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian

Page 35: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

27

Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan Autokrasi

q1 q2 q3 q4 q5 q6 q7 q8 total q1 Pearson

Correlation 1 .265 .152 .342 .528** .513** .513** .691** .691**

Sig. (2-tailed) .156 .424 .065 .003 004 .004 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

q2 Pearson Correlation

.265 1 .265 .368* .173 112 .112 .536** .536**

Sig. (2-tailed) .156 .158 .045 .360 554 .554 .002 .002 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

q3 Pearson Correlation

.152 .265 1 .391* .403* 135 .135 .441* .441*

Sig. (2-tailed) .424 .158 .033 .027 478 .478 .015 .015 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

q4 Pearson Correlation

.342 .368* .391* 1 .515** 403* .403* .750** .750**

Sig. (2-tailed) .065 .045 .033 .004 027 .027 .000 .000 N 30 30 30 30 30 0 30 30 30

q5 Pearson Correlation

.528*

* .173 .403* .515** 1 348 .348 .753** .753**

Sig. (2-tailed) .003 .360 .027 .004 059 .059 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

q6 Pearson Correlation

.551*

* .330 .366* .590** .775** 1 .472** .858** .858**

Sig. (2-tailed) .002 .075 .047 .001 .000 .008 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

q7 Pearson Correlation

.513*

* .112 .135 .403* .348 .472** 1.000** .654** .654**

Sig. (2-tailed) .004 .554 .478 .027 .059 .008 .000 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

q8 Pearson Correlation

.513*

* .112 .135 .403* .348 .472** 1 .654** .654**

Sig. (2-tailed) .004 .554 .478 .027 .059 .008 .000 000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

total Pearson Correlation

.691*

* .536** .441* .750** .753** .858** .654** 1 1

Sig. (2-tailed) .000 .002 .015 .000 .000 .000 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan Laissz-faire

q9 q10 q11 q12 q13 q14 q15 total q9 Pearson Correlation 1 .297 .598** .040 .040 .151 .552** .552**

Sig. (2-tailed) .111 .000 .835 .835 .424 .002 .002 N 30 30 30 30 30 30 30 30

q10 Pearson Correlation .297 1 .176 .112 .112 .247 .570** .570** Sig. (2-tailed) .111 .353 .555 .555 .188 .001 .001 N 30 30 30 30 30 30 30 30

q11 Pearson Correlation .598** .176 1 -.088 -.088 .147 .428* .428* Sig. (2-tailed) .000 .353 .642 .642 .438 .018 .018 N 30 30 30 30 30 30 30 30

q12 Pearson Correlation .040 .112 -.088 1 1.000** .028 .507** .507** Sig. (2-tailed) .835 .555 .642 .000 .884 .004 .004 N 30 30 30 30 30 30 30 30

q13 Pearson Correlation .040 .112 -.088 1.000** 1 .028 .507** .507** Sig. (2-tailed) .835 .555 .642 .000 .884 .004 .004 N 30 30 30 30 30 30 30 30

q14 Pearson Correlation .151 .247 .147 .028 .028 1.000** .699** .699** Sig. (2-tailed) .424 .188 .438 .884 .884 .000 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30

q15 Pearson Correlation .151 .247 .147 .028 .028 1 .699** .699** Sig. (2-tailed) .424 .188 .438 .884 .884 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30

total Pearson Correlation .552** .570** .428* .507** .507** .699** 1 1 Sig. (2-tailed) .002 .001 .018 .004 .004 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 36: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

28

Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan Demokratis q22 q23 q24 q25 q26 q27 total

q16 Pearson Correlation 1 .870** .398

* .471

** .683

** .413

* .772

**

Sig. (2-tailed) .000 .029 .009 .000 .023 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

q17 Pearson Correlation .870** 1 .502

** .599

** .712

** .573

** .860

**

Sig. (2-tailed) .000 .005 .000 .000 .001 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

q18 Pearson Correlation .398* .502

** 1 .745

** .627

** .627

** .806

**

Sig. (2-tailed) .029 .005 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

q19 Pearson Correlation .471** .599

** .745

** 1 .539

** .539

** .806

**

Sig. (2-tailed) .009 .000 .000 .002 .002 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

q20 Pearson Correlation .683** .712

** .627

** .539

** 1 .732

** .870

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

q21 Pearson Correlation .413* .573

** .627

** .539

** .732

** 1 .791

**

Sig. (2-tailed) .023 .001 .000 .002 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

total Pearson Correlation .772** .860

** .806

** .806

** .870

** .791

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30 30

Page 37: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

29

Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja q28 q29 q30 q31 q32 q33 q34 total q28 Pearson

Correlation 1 .494** .426* .451* .168 .623** .146 .648**

Sig. (2-tailed) .006 .019 .012 .374 .000 .441 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30

q29 Pearson Correlation

.494**

1 .390* .568** .253 .449* .739** .858**

Sig. (2-tailed) .006 .033 .001 .178 .013 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30

q30 Pearson Correlation

.426*

.390* 1 .591** .168 .484** .146 .623**

Sig. (2-tailed) .019 .033 .001 .374 .007 .441 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30

q31 Pearson Correlation

.451*

.568** .591** 1 .223 .471** .284 .725**

Sig. (2-tailed) .012 .001 .001 .237 .009 .128 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30

q32 Pearson Correlation

.168 .253 .168 .223 1 .199 .118 .527**

Sig. (2-tailed) .374 .178 .374 .237 .291 .535 .003 N 30 30 30 30 30 30 30 30

q33 Pearson Correlation

.623**

.449* .484** .471** .199 1 .085 .645**

Sig. (2-tailed) .000 .013 .007 .009 .291 .657 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30

q34 Pearson Correlation

.146 .739** .146 .284 .118 .085 1 .611**

Sig. (2-tailed) .441 .000 .441 .128 .535 .657 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30

total Pearson Correlation

.648**

.858** .623** .725** .527** .645** .611** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30

Hasil uji reliabilitas variabel Gaya kepemimpinan Autokrasi

Cronbach's Alpha N of Items

.837 8

Hasil uji reliabilitas variabel Gaya kepemimpinan Laissez-faire

Cronbach's Alpha N of Items .657 7

Hasil uji reliabilitas variabel Gaya kepemimpinan Demokratis

Cronbach's Alpha N of Items .899 6

Hasil uji reliabilitas variabel Disiplin Kerja

Cronbach's Alpha N of Items .758 7

Page 38: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

30

Lampiran 3 Uji Regresi Linear Berganda

HASIL REGRESI LINEAR BERGANDA

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .837a .701 .658 2.95485

a. Predictors: (Constant), Demokratis, Laissez_faire, Autokrasi b. Dependent Variabel: Disiplin

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 429.287 3 143.096 16.389 .000b

Residual 183.353 21 8.731 Total 612.640 24

a. Dependent Variabel: Disiplin

b. Predictors: (Constant), Demokratis, Laissez_faire, Autokrasi

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error

Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.939 8.226 .479 .637

Autokrasi .384 .183 .342 2.096 .048 .535 1.871 Laissez_faire -.125 .162 -.123 -.769 .450 .558 1.791 Demokratis 1.838 .263 .859 6.984 .000 .943 1.061

a. Dependent Variabel: Disiplin

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimension

Eigenvalue

Condition

Index

Variance Proportions (Consta

nt) Autokr

asi Laissez_fa

ire Demokra

tis 1 1

3.949 1.000 .00 .00 .00 .00 2

.035 10.597 .02 .14 .14 .07 3

.012 17.806 .00 .71 .86 .00 4

.003 35.817 .97 .15 .00 .93 a. Dependent Variabel: Disiplin

Residuals Statisticsa Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 51.3536 65.9304 58.1200 4.22930 25 Std. Predicted Value -1.600 1.847 .000 1.000 25

Residual -7.73043 3.36443 .00000 2.76401 25 Std. Residual -2.616 1.139 .000 .935 25

a. Dependent Variabel: Disiplin

Page 39: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

31

Page 40: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

32

Page 41: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …repository.unugha.ac.id/754/1/16.pdfyang berada di Kecamatan Ciampea. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan kinerja pegawai yang efektif agar semua

33

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bandar Lampung pada tanggal 26 Febuari 1996. Penulis bernama lengkap Nitya Tisari Wirmadi merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Ismurwanta dengan Sanarita. Pendidikan pertama penulis di mulai pada tahun 2000 di TK Al Amien, kemudian melanjutkan pendidikan di SDN 2 Rawa Laut Bandar Lampung dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Bandar Lampung hingga tahun 2011, setelah itu pada tahun 2011 penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 3 Bandar Lampung hingga tahun 2014. Pada tahun 2014 penulis melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor hingga saat ini. Penulis aktif dalam berbagai kegiatan kampus dan tergabung di Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Manajemen departemen Budaya dan Seni, menjadi Bendahara dari megaproker Bogor Art Festival dan Kepanitiaan program kerja Badan Eksekutif Mahasiswa dan program kerja mahasiswa dalam fakultas dan departemen. Penulis juga berkontribusi di dalam Himpunan Profesi Departemen Manajemen (Center Of Management) sebagai anggota pengurus dari Divisi Public Relation.