PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...

84
PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA PERUBAHAN TERHADAP KINERJA GURU YAYASAN AL KAUTSAR LAMPUNG Skripsi Oleh : Rendy Vidian FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAPPADA PERUBAHAN TERHADAP KINERJA GURU

YAYASAN AL KAUTSAR LAMPUNG

Skripsi

Oleh :

Rendy Vidian

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

ABSTRAK

PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAPPADA PERUBAHAN TERHADAP KINERJA GURU

YAYASAN AL KAUTSAR LAMPUNG

Oleh

RENDY VIDIAN

Yayasan Pendidikan Al Kautsar (YPAK) yang terletak di Jalan Soekarno Hattaadalah salah satu sekolah swasta di Bandar Lampung dan telah mengelolakegiatan pendidikan umum sejak 16 Januari 1992. Permasalahan dalam penelitianini adalah banyaknya perubahan inkremental yang dilakukan oleh YPAK dalamkurun waktu 10 tahun terakhir dan terdapat beberapa guru yang melakukanpenolakan terhadap perubahan tersebut. Hal ini dianggap mengganggu prosesterjadinya perubahan dan dapat mengganggu kinerja guru secara keseluruhan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh employee engagementterhadap kinerja guru, untuk mengetahui pengaruh sikap guru pada perubahanterhadap kinerja guru. Metode penyebaran dalam penelitian ini yaitumenggunakan kuesioner dengan Skala Likert, yang disebar sebanyak 133kuesioner dari 176 guru di YPAK. Analisis yang digunakan adalah analisis regresilinier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa employee engagement berpengaruh positifdan signifikan terhadap kinerja, sikap pada perubahan berpengaruh positif dansignifikan terhadap kinerja. Saran bagi YPAK adalah YPAK perlu meningkatkanfasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat. YPAKjuga perlu memperhatikan tingkat kesejahteraan guru, salah satu cara untukmeningkatkan kesejahteraan guru adalah menaikkan gaji dan memberikantunjangan bagi setiap guru YPAK.

Kata kunci: Employee Engagement, Sikap Pada Perubahan, PerubahanOrganisasi, Kinerja.

Page 3: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN EMPLOYEE ENGAGEMENT ANDATTITUDE TOWARDS CHANGE ON TEACHER PERFORMANCE

IN YAYASAN AL KAUTSAR LAMPUNG

BYRENDY VIDIAN

The Al Kautsar Education Foundation (YPAK) which located on Soekarno HattaStreet is one of the private schools in Bandar Lampung and has been managinggeneral education activities since January 16, 1992. The problem in this researchis the incremental changes made by YPAK in the past 10 years has been too muchand there are some teachers who reject the changes. It is considered to interferewith the process of change, and can interfere with the overall performance ofteachers.

This research aims to determine the relationship of employee engagement onteacher performance, to determine the relationship of teacher attitude towardschange on teacher performance. The instrument of this research is questionnairesbased on Likert-type scale which were distributed as many as 133 questionnairesfrom a total 176 teachers at YPAK. The analysis used is multiple linearregression analysis.

The results of this study shows the employee engagement has significantinfluence on teacher performance, teacher attitude towards change has significantinfluence on teacher performance. Suggestion for YPAK is YPAK needs toimprove the existing facilities for teacher to increase their motivation. YPAK alsoneeds to consider the prosperity of teachers, one of method to improve teachersprosperity is to increase their salaries and provide them rewards.

Key Word : Employee Engagement, Attitude Towards Change,Organisational Change, Job Performance.

Page 4: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA PERUBAHANTERHADAP KINERJA GURU YAYASAN AL KAUTSAR LAMPUNG

Oleh

RENDY VIDIAN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.
Page 6: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.
Page 7: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.
Page 8: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 13 Mei 1996, anak pertama

dari Bapak Yauddin dan Ibu Mariana. Penulis menyelesaikan pendidikan di

Taman kanak-kanak Al-Hukama Bandar Lampung pada tahun 2002, Sekolah

Dasar Negeri 5 Talang Bandar Lampung pada tahun 2008, Sekolah Menengah

Pertama Al Kautsar Bandar Lampung pada tahun 2011, Sekolah Menengah Atas

Al Kautsar Bandar Lampung pada tahun 2014. Pada tahun 2014 penulis

melanjutkan jenjang pendidikan S1 di Universitas Lampung melalui jalur

SNMPTN jurusan Manajemen konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia.

Pada tahun 2017 peneliti melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di desa Rama

Klandungan Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah, yang

dilaksanakan tanggal 19 Januari 2017 sampai dengan tanggal 28 Februari 2017.

Page 9: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

MOTTO

“If you’ve got your parent’s prayers, you’ve goteverything and more.”

-Rendy Vidian-

“I’d like to be remembered as a dutiful son, aresponsible brother, a good friend, and a great

human being.”-Rendy Vidian-

“If you have a family that loves you, a roof over yourhead, a few good friends, and food on your table,

you are richer than you think.”-Rendy Vidian-

Page 10: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin puji syukur kepada Allah SWT. karenaatas izin-Nya terselesaikan karya tulis ilmiah ini.

Karya ini kupersembahkan kepada :

Orang tuaku tercinta Ayahanda Yauddin dan Ibunda Mariana yangtelah mendidik, mengarahkan, pemberi semangat, nasihat, perhatian,kasih sayang dan pengorbanannya serta mendoakan ku dalam meraih

cita-cita.

Adikku tercinta Nadya Tsamara Hanum

Terimakasih untuk semangat dan doanya...Semua Keluarga Besar, Sahabat dan Orang yang menyanyangiku...

Atas dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini...

Serta Terima kasih untuk Almamater tercinta, Universitas Lampung.

Page 11: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

SANWACANA

Bismillahirrohmaanirrohim,

Alhamdulillah, pujisyukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “Pengaruh Employee Engagement dan Sikap pada Perubahan terhadap

Kinerja Guru Yayasan Al Kautsar Lampung”. Skripsi ini adalah salah satu

syarat untuk menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Dalam skripsi ini, peneliti memperoleh bantuan dan bimbingan serta petunjuk dari

semua pihak. Maka dalam kesempatan ini, peneliti ingin menyampaikan ucapan

terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. R.R. Erlina, S.E., M.M. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Yuningsih, S.E., M.M., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen dan Sebagai

Pembimbing Utama atas kesediaannya memberikan waktu, pengetahuan,

bimbingan, saran dan kritik, serta kesabaran selama proses penyelesaian

skripsi ini.

Page 12: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

4. Ibu Lis Andriani, S.E., M.Si. selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing

Pendamping atas kesediaannya memberikan waktu, pengetahuan, bimbingan,

saran dan kritik, serta kesabaran selama proses penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Habibullah Jimad, S.E., M.Si. selaku Penguji Utama pada ujian

komprehensif skripsi atas kesediannya dalam memberikan pengarahan dan

pengetahuan dalam proses penyelesaian skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmunya

serta membimbing peneliti selama masa kuliah.

7. Bapak dan Ibu Staf Administrasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lampung yang telah membantu peneliti dalam segala proses administrasi.

8. Kedua orang tuaku tercinta, ayahanda Yauddin dan ibunda Mariana

terimakasih atas dukungan, kasih sayang, pengorbanan, perhatian, cinta kasih,

dan doa yang telah diberikan demi kesuksesan peneliti semoga kelak di

kemudian hari dapat membahagiakan dan menjadi kebanggaan kalian.

9. Adikku, Nadya Tsamara Hanum terima kasih atas dukungan, kasih sayang,

perhatian, cinta kasih, dan doa yang telah diberikan demi kesuksesan penulis,

semoga penulis dapat menjadi contoh yang baik.

10. Teman-teman seperjuanganku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, (BOEJIL’14),

Widya, Belinda, Yossi, Hakim, Adhit, Asep, Thendy, Anjung, Rivan, Ali ,

Fajri, Aldyno, Nicodemus, Fajar, Fahri Nur, Irfan. Terima kasih untuk

segalanya yang sudah kita lewati semasa kuliah, bersama mengerjakan skripsi

kita masing-masing, saling cerita dalam menjalani sedih dan senang,

terimakasih juga atas dukungan, doa, motivasi, pelajaran dan pengalaman

dalam persahabatan, semoga kita semua sukses dan cita-cita kita tercapai.

Page 13: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

11. Teman-teman seperjuanganku kelas ganjil di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Cyntia, Ellyza, Henni, Juliana, Mardatila, Merinda, Marzuki, Nasa, Probo,

Reva, Robert, Surya, Sirojudin, Triana, dan teman- teman yang lain yang tidak

bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas dukungan, doa, motivasi, saran

dan pengalaman, semoga kita bisa sukses, cita-cita kita tercapai.

12. Teman-teman seperjuanganku kelas genap di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Annis, Ardanta, Farrah, Ferghina, Iswahyudi, Maryani, Varian, Nindy,

Almira, Robby, Shinta, Vina. dan teman- teman yang lain yang tidak bisa

disebutkan satu persatu. Terima kasih atas dukungan, doa, motivasi, saran dan

pengalaman, semoga kita bisa sukses, cita-cita kita tercapai.

13. Teman-teman seperjuangan bimbingan bu Yuningsih. Asrofatun, Fadhillah,

Agi, Any, Balqin, Dion. Terima kasih atas dukungan, doa, motivasi, saran dan

pengalaman, semoga kita bisa sukses, cita-cita kita tercapai.

14. Teman-teman seperjuangan bimbingan bu Lis. Eko, Diana, Ulfa, Intan, Ismail,

Dinda, Tegar. Terima kasih atas dukungan, doa, motivasi, saran dan

pengalaman, semoga kita bisa sukses, cita-cita kita tercapai.

15. Teman-teman yang berjuang bersama dalam menyelesaikan KKN 40 hari di

Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah. Agung, Vando, Ayu, Eka,

Norma, Puput, Fabio, Sarah, Doni, Fajar. terimakasih kerjasama dan

pengalaman kita selama berada di kampong kita tercinta, semoga kita semua

jadi orang yang sukses, tidak sombong, berkah dengan gelar masing-masing

dan tetap menjaga silaturahmi.

16. Terimakasih untuk Almamater Tercinta Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung.

Page 14: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

17. Semua pihak yang telah membantu, memberikan motivasi serta doa kepada

peneliti yang tidak dapat disampaikan satu persatu saya ucapkan terimakasih

yang sebesar-besarnya.

Akhir kata, peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi

kita semua.

Bandar Lampung, Agustus 2018Peneliti

Rendy Vidian

Page 15: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI..................................................................................................................... iDAFTAR TABEL .......................................................................................................... ivDAFTAR GAMBAR......................................................................................................viDAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................vii

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang ............................................................................................................. 1B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 16C. Tujuan Penelitian........................................................................................................ 17D. Manfaat Penelitian...................................................................................................... 17

II.TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESISA.Manajemen Sumber Daya Manusia ............................................................................ 19

1. Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia......................................................... 19B.Employee Engagement ................................................................................................ 20

1. Definisi Employee Engagement............................................................................ 202. Karakteristik Employee Engagement ................................................................... 213. Tipe Karyawan berdasarkan tingkat Employee Engagement ............................... 234. Pengukuran Employee Engagement ..................................................................... 24

C.Perubahan Organisasi .................................................................................................. 241. Definisi Perubahan Organisasi ............................................................................. 242. Sumber Perubahan Organisasi .............................................................................. 253. Jenis Perubahan Organisasi .................................................................................. 25

D.Sikap............................................................................................................................ 281. Definisi Sikap ....................................................................................................... 282. Faktor yang Mempengaruhi Sikap ....................................................................... 293. Aspek-Aspek Sikap .............................................................................................. 30

E.Kesiapan Karyawan untuk Berubah ............................................................................ 311. Definisi Kesiapan Karyawan untuk Berubah ....................................................... 312. Dimensi Kesiapan Karyawan untuk Berubah....................................................... 333. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Sikap Karyawan untuk Berubah................. 344. Pengukuran Kesiapan Karyawan untuk Berubah ................................................. 35

Page 16: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

ii

F.Kinerja.......................................................................................................................... 361. Definisi Kinerja .................................................................................................... 362. Manfaat Penilaian Kinerja .................................................................................... 373. Indikator Pengukuran Kinerja............................................................................... 38

G.Hubungan Employee Engagement, Sikap Karyawan Terhadap Perubahan danKinerja Karyawan...................................................................................................... 39

H.Penelitian Terdahulu ................................................................................................... 41I.Rerangka Pemikiran...................................................................................................... 42J.Hipotesis Penelitian ...................................................................................................... 44

III.METODE PENELITIANA.Objek Penelitian .......................................................................................................... 45B.Sumber Data ................................................................................................................ 45C.Metode Pengumpulan Data ......................................................................................... 46D.Populasi dan Sampel ................................................................................................... 47E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ......................................................... 48

1.Variabel Penelitian ................................................................................................. 50F. Instumen Penelitian .................................................................................................... 50

1. Sikap Karyawan pada Perubahan ......................................................................... 512. Employee Engagement.......................................................................................... 523. Kinerja....................................................................................................................52

G.Uji Instrumen Penelitian.............................................................................................. 531. Uji Validitas.......................................................................................................... 532. Uji Reliabilitas ...................................................................................................... 543. Uji Normalitas ...................................................................................................... 54

H.Metode Analisis .......................................................................................................... 551. Deskripsi Hasil Survei .......................................................................................... 552. Analisis Data Kuantitatif ...................................................................................... 55

I. Pengujian Hipotesis .................................................................................................... 561.Uji T (Parsial) ......................................................................................................... 56

IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Karakteristik Responden ............................................................................................ 57

1. Jenis Kelamin ........................................................................................................ 572.Usia......................................................................................................................... 583.Masa Kerja ............................................................................................................. 58

B. Uji Validitas, Reliabilitas, dan Normalitas................................................................. 591. Uji Validitas .......................................................................................................... 592. Uji Reliabilitas....................................................................................................... 613. Uji Normalitas ....................................................................................................... 63

Page 17: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

iii

C. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................................................... 641. Deskripsi Pernyataan Responden Variabel Employee Engagement (X1) ............. 642. Deskripsi Pernyataan RespondenVariabel Sikap pada Perubahan (X2) ............... 673. Deskripsi Pernyataan Responden Variabel Kinerja Guru (Y)............................... 69

D. Analisis Kuantitatif .................................................................................................... 72E.Uji Hipotesis ................................................................................................................ 73

1. Uji t (Parsial) ......................................................................................................... 73F. Pembahasan ................................................................................................................ 75

1.Pengaruh Employee Engagement Terhadap Kinerja Guru YayasanAl Kautsar Lampung.............................................................................................75

2. Pengaruh Sikap pada Perubahan Terhadap Kinerja Guru YayasanAl Kautsar Lampung............................................................................................ 77

V. KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIANA.Simpulan ..................................................................................................................... 79B. Saran ........................................................................................................................... 80C. Keterbatasan Penelitian .............................................................................................. 80

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Page 18: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Jenis Perubahan padaYayasan Al Kautsar Lampung.......................................... 8Tabel 2. Tingkat Engagement Guru Yayasan Al Kautsar Lampung .............................. 10Tabel 3. Masa Kerja Guru pada Unit TK-SMA Al Kautsar ........................................... 11Tabel 4. Penilaian DP2T pada Guru (Pelaksanaan Tugas dan Prestasi Kerja) ............... 12Tabel 5. Penilaian DP2T pada Guru (Pengetahuan keAl Kautsaran dan

Komitmen dalam Pencapaian Visi Al Kautsar) ................................................ 13Tabel 6. Penilaian DP2T pada guru (Pemahaman dan Implementasi Keislaman) ......... 14Tabel 7. Penelitian Terdahulu ......................................................................................... 42Tabel 8. Skala Likert ....................................................................................................... 47Tabel 9. Kriteria Responden ........................................................................................... 48Tabel 10. Definisi Operasional dan PengukuranVariabel............................................... 49Tabel 11. Dimensi Sikap Karyawan terhadap Perubahan............................................... 51Tabel 12. Dimensi Employee Engagement ..................................................................... 52Tabel 13. Dimensi Kinerja Guru..................................................................................... 53Tabel 14. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................................... 57Tabel 15. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.................................................... 58Tabel 16. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ........................................ 58Tabel 17.Hasil Uji Validitas KMO-MSA untuk Variabel Employee Engagement,

Sikap pada Perubahan dan Kinerja Guru........................................................ 59Tabel 18.Hasil Uji Validitas KMO-MSA untuk Employee Engagement ....................... 61Tabel 19. Koefisien Nilai r Cronbach’s Alpha ............................................................... 61Tabel 20. Hasil Uji Reliabilitas untuk Variabel Employee Engagement, Sikap

Pada Perubahan, Kinerja Guru ..................................................................... 62Tabel 21. Hasil Uji Normalitas untukVariabel Employee Engagement, Sikap

Pada Perubahan, Kinerja Guru. .................................................................... 64Tabel 22. Rata-rata Jawaban Responden tentang Vigor.................................................. 65Tabel 23. Rata-rata Jawaban Responden tentang Dedication......................................... 65Tabel 24. Rata-rata Jawaban Responden tentang Absorption......................................... 66Tabel 25. Rata-rata Jawaban Responden tentang Participating ..................................... 67Tabel 26. Rata-rata Jawaban Responden tentang Promoting.......................................... 68Tabel 27. Rata-rata Jawaban Responden tentang Resisting ............................................ 68

Page 19: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

v

Tabel 28. Rata-rata Jawaban Responden tentang Kualitas ............................................. 69Tabel 29. Rata-rata Jawaban Responden tentang Kuantitas. .......................................... 70Tabel 30. Rata-rata Jawaban Responden tentang Tanggung Jawab ............................... 70Tabel 31. Rata-rata Jawaban Responden tentang Pelaksanaan Tugas ............................ 71Tabel 32. Hasil Uji Nilai Determinasi ............................................................................ 72Tabel 33. Uji Regresi Linier Berganda untuk Hipotesis I dan II .................................... 74

Page 20: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Rerangka Pemikiran .................................................................................................... 43

Page 21: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Kuesioner .............................................................................................................. L-12. Karakteristik Responden ......................................................................................... L-23. Distribusi Karakteristik Responden ........................................................................ L-34. Hasil Kuesioner Employee Engagement ................................................................. L-45. Hasil Kuesioner Sikap Pada Perubahan .................................................................. L-56. Hasil Kuesioner Kinerja.......................................................................................... L-67. Uji Mean Pernyataan Employee Engagement (X1) ................................................ L-78. Uji Mean Pernyataan Sikap Pada Perubahan (X2) ................................................. L-89. Uji Mean Pernyataan Kinerja (Y) ........................................................................... L-910. Hasil Uji Validitas Employee Engagement(X1) ................................................... L-1011. Hasil Uji Validitas Sikap Pada Perubahan(X2) .................................................... L-1112. Hasil Uji Validitas Kinerja(Y) ............................................................................. L-1213. Hasi lUji Reliabilitas Employee Engagement(X1)............................................... L-1314. Hasil Uji Reliabilitas Sikap Pada Perubahan(X2)................................................ L-1415. Hasil Uji Reliabilitas Kinerja (Y) ........................................................................ L-1516. Hasil Uji Normalitas ............................................................................................ L-1617. Hasil Uji Regresi Linier Berganda....................................................................... L-17

Page 22: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Employee engagement merupakan konsep yang relatif baru bagi manajemen.

Konsep ini menjadi sebuah pembahasan yang menarik bagi perkembangan ilmu

manajemen sumber daya manusia (Saks, 2006). Para praktisi organisasi dan para

peneliti menjadikan topik ini penting karena diketahui dapat meningkatkan kinerja

pegawai. Pegawai yang engaged tidak hanya memberikan kontribusi lebih tetapi

juga lebih loyal dan karenanya lebih kecil kemungkinannya untuk secara sukarela

meninggalkan organisasi (Macey dan Schneider, 2008). Selain itu, employee

engagement sering disebut-sebut sebagai faktor penting bagi kesuksesan dan daya

saing sebuah organisasi (Gruman dan Saks, 2011). Schaufeli dan Salanova (2007)

dalam Gruman dan Saks (2011) menyatakan bahwa engagement sangat

diperlukan bagi organisasi dewasa ini untuk menghadapi berbagai tantangan yang

ada. Sebagaimana pula dinyatakan oleh banyak penulis bahwa engagement

merupakan pendorong utama bagi sikap, perilaku, dan kinerja individu (Bates,

2004dalam Gruman dan Saks, 2011).

Employee engagement banyak didefinisikan sebagai komitmen emosional dan

intelektual terhadap organisasi (Baumruk dalam Kular et al., 2008). Schaufeli

(2003) mendefinisikan employee engagement sebagai keadaan motivasional

Page 23: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

2

positif yang dikarakteristikkan oleh adanya vigor (kekuatan), dedication

(dedikasi), dan absorption (seberapa jauh karyawan menghayati pekerjaannya).

Vigor merupakan keterikatan karyawan yang diperlihatkan melalui kekuatan

fisik dan mentalnya ketika melakukan pekerjaan. Vigor ditandai dengan tingginya

tingkat kekuatan dan resiliensi mental dalam bekerja, energi yang optimal,

keberanian untuk melakukan usaha sekuat tenaga, keinginan, kemauan dan

kesediaan untuk berusaha dengan sungguh-sungguh didalam pekerjaan sehingga

mampu memberikan hasil yang maksimal dalam setiap pekerjaan yang diberikan,

tetap gigih, tidak mudah menyerah, semangat dan terus bertahan dalam

menghadapi kesulitan (Schaufeli dan Bakker, 2003).

Dedication merupakan keterikatan karyawan secara emosional terhadap

pekerjaannya. Dedication menggambarkan perasaan antusias karyawan didalam

bekerja, bangga dengan pekerjaan yang dilakukan dan perusahaan tempatnya

bekerja, tetap terinspirasi dan tetap tekun sampai akhir pada perusahaan tanpa

merasa terancam dengan tantangan yang dihadapi. Orang-orang yang memiliki

skor dedication yang tinggi secara kuat mengidentifikasi pekerjaan mereka karena

menjadikannya pengalaman berharga, menginspirasi dan menantang(Schaufeli

dan Bakker, 2003). Mereka biasanya merasa antusias dan bangga terhadap

pekerjaan dan organisasi mereka. Skor rendah pada dedication berarti tidak

mengidentifikasi diri dengan pekerjaan karena mereka tidak memiliki pengalaman

bermakna, menginspirasi atau menantang, terlebih lagi mereka merasa tidak

antusias dan bangga terhadap pekerjaan dan organisasi mereka (Schaufeli dan

Bakker, 2003).

Page 24: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

3

Absorption merupakan keterikatan karyawan yang digambarkan dengan

perilaku pegawai yang memberikan perhatian penuh terhadap pekerjaannya.

Absorption menggambarkan keadaan karyawan yang merasa senang dirinya

terbenam secara total, berkonsentrasi tinggi, dan serius dalam

melakukanpekerjaannya. Disaat melakukan pekerjaannya, mereka cenderung

membuat waktu berlalu dengan begitu cepat sehingga mereka merasa sulit untuk

melepaskan atau memisahkan diri dengan pekerjaan (Schaufeli dan Bakker,

2003).

Kahn (dalam Saks, 2006) menyebutkan bahwa engagement dapat

mengarahkan baik pada hasil keluaran individu (misalnya kualitas kerja dan

pengalaman kerja seseorang) maupun hasil keluaran organisasi (misalnya

pertumbuhan dan produktivitas organisasi). Penelitian lain juga menemukan

bahwa engagement memiliki hubungan dengan aspek positif dari pencapaian kerja

(Mauno, Kinnunen, & Ruokolainnen, 2007 ; dalam Astelita, 2012). Karyawan

yang engaged pada organisasinya akan melakukan sesuatu yang bahkan lebih dari

yang diminta oleh organisasi tempat dia bekerja, less sickness, produktivitasnya

meningkat, dan memiliki komitmen yang tinggi pada organisasi (Schaufeli, 2003).

Selain pentingnya employee engagement dalam organisasi seperti yang telah

disebutkan di atas, employee engagement juga memiliki peran yang sangat

penting bagi inisiasi perubahan yang ingin dilakukan oleh organisasi. Perubahan

organisasi merupakan hal yang sangat penting dengan adanya tuntutan zaman

yang selalu bergerak dinamis, terus menerus, dan kompetitif. Organisasi akan

selalu dihadapkan pada persoalan dan tantangan baru yang harus diatasi. Masalah

Page 25: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

4

yang banyak terjadi pada organisasi diantaranya mencakup kompetisi, kemajuan

teknologi, pemeliharaan kualitas karyawan, atau peningkatan efisiensi karyawan,

pertumbuhan yang pesat, inovasi, dan kepemimpinan baru (Madsen, 2005).

Masalah-masalah tersebut harus diselesaikan guna mempertahankan eksistensi

organisasi dan salah satu cara untuk menyelesaikannya ialah melalui perubahan

organisasi.

Perubahan organisasi menurut Jones (2007) dalam Astelita (2012) ialah

sebuah proses dimana sebuah organisasi berubah dari keadaan saat ini ke keadaan

yang diinginkan untuk meningkatkan efektivitasnya. Jika organisasi dapat

beroperasi secara lebih efektif maka ia akan lebih mampu dalam menghadapi

tantangan dan perubahan di lingkungannya. Chonko (2004) melihat bahwa

perubahan organisasi adalah adanya pergeseran dari satu tingkat ke tingkat

lainnya atau dapat juga berupa pembentukan struktur baru. Dapat disimpulkan

bahwa perubahan organisasi adalah pergeseran dari keadaan saat ini ke keadaan

ideal. Armenakis et al (1993) dalam Chonko (2004) juga menyebutkan bahwa

dengan meningkatnya lingkungan yang dinamis maka organisasi secara terus-

menerus dikonfrontasi oleh adanya kebutuhan untuk mengimplementasikan

perubahan pada strategi, struktur, proses, dan budaya. Ia juga menyatakan bahwa

kesiapan karyawan merupakan pendorong tercapainya efektifitas perubahan

organisasi. Jika karyawan tidak percaya bahwa perubahan tersebut diperlukan atau

karyawan melihat bahwa organisasi tidak mampu melakukan perubahan tersebut,

maka proses perubahan akan mengalami kegagalan . Backer (1995; dalam Madsen

et al., 2005) menyatakan bahwa ketika sikap karyawan untuk berubah tergolong

Page 26: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

5

rendah maka kemungkinan terjadinya kesuksesan perubahan organisasi akan

menurun.

Hanpachern (1997) dalam Astelita (2012) mendefinisikan kesiapan karyawan

untuk berubah sebagai sejauh mana karyawan siap secara mental, psikologis atau

fisik, sedia untuk berpartisipasi dalam aktivitas perubahan organisasi. Ia juga

menekankan adanya participating, promoting, dan resisting dalam pemahaman

mengenai kesiapan karyawan untuk berubah. Participating merujuk kepada

keterlibatan anggota organisasi dalam pelaksanaan implementasi proses

perubahan. Suksesnya inisiasi perubahan organisasi dapat dicapai apabila semua

anggota ikut berpartisipasi dalam perubahan tersebut. Promoting merujuk adanya

promosi yang juga dilakukan oleh anggota organisasi kepada rekannya. Perubahan

organisasi akan sukses apabila karyawan (anggota organisasi) tidak hanya

berpartisipasi dalam perubahan tetapi juga melakukan promosi kepada anggota

lainnya. Resisting merujuk kepada penolakan karyawan terhadap perubahan

tersebut. Ia tidak mendukung (menolak baik secara aktif maupun pasif) perubahan

organisasi tersebut.

Bernerth (2004; dalam Madsen et al., 2005) juga menyatakan bahwa kesiapan

untuk berubah merupakan kondisi dimana karyawan memusatkan seluruh

pemikirannya dan memiliki intense yang mengarah pada usaha melakukan

perubahan. Hal ini berarti karyawan yang siap secara mental, fisik, dan psikologis

untuk berubah akan percaya bahwa perubahan tersebut dapat membawa kemajuan

bagi organisasi tempat ia bekerja, ia juga akan bersikap positif terhadap perubahan

organisasi dan memiliki keinginan untuk ikut terlibat melaksanakan perubahan

Page 27: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

6

tersebut (berpartisipasi) dan ikut mempromosikan perubahan tersebut kepada

rekan yang lainnya.

Kinerja karyawan dalam suatu organisasi merupakan salah satu faktor

penting dalam menilai kemajuan suatu organisasi. Mangkunegara (2009) yang

mendefinisikan kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja sendiri dipengaruhi oleh beberapa

faktor, salah satunya adalah employee engagement. Karyawan akan d pa bekerja

lebih rajin ketika mereka merasa terikat (engaged) secara psikologis kepada

organisasinya. Berdasarkan uraian tersebut, organisasi perlu memikirkan cara

untuk mengelola sumber daya manusianya dengan tepat agar dapat bekerja secara

optimal dan dapat berkontribusi dalam menjalankan organisasi. Hubungan yang

positif antara organisasi dan karyawannya perlu dibentuk agar dapat

meningkatkan kinerja karyawannya. Ketika karyawan memiliki hubungan baik

dengan organisasi, maka karyawan akan memberikan yang terbaik untuk

organisasi tersebut.

Yayasan Pendidikan Al Kautsar (YPAK) yang terletak di Jalan Soekarno

Hatta Rajabasa adalah salah satu sekolah swasta di Bandar Lampung dan telah

mengelola kegiatan pendidikan umum sejak 16 Januari 1992. Arti dari Al Kautsar

adalah nikmat yang banyak. Maksud dan tujuan didirikannya Yayasan Al Kautsar

sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar Yayasan Al Kautsar pada Bab IV

Pasal 4, yaitu berperan serta membangun sumber daya manusia Indonesia yang

berkualitas, unggul, Islami dan berwawasan global. Meningkatkan kualitas

Page 28: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

7

sumber daya manusia melalui bidang pendidikan, dakwah, beasiswa pendidikan

bagi anak kurang mampu, bantuan kepada kelompok masyarakat rawan aqidah

dan tidak mampu, serta berbagai kegiatan usaha lainnya yang dapat menunjang

keberlangsungan Yayasan Al Kautsar Lampung dalam upaya untuk membangun

sumber daya manusia Islami, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan

berakhlakulkarimah. Visi Yayasan Al Kautsar pada saat ini adalah : Unggul,

Islami, Global.

Pada saat ini, YPAK mengelola empat unit pendidikan yaitu : Taman Kanak-

Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah

Menengah Atas (SMA). Penyelenggaraan kegiatan pendidikan umum tersebut

didukung oleh unit-unit pendukung pendidikan, meliputi : Pusat Pendidikan

Komputer (Pusdikkom), Pusat Pendidikan Bahasa (Pusdikba), Bimbingan Belajar

(Bimbel), Asrama Siswa, Poliklinik Kesehatan, Kantin Terpadu, dan sarana

penunjang lainnya. Jumlah guru dan karyawan pada Yayasan Al Kautsar adalah

277 orang, yang terdiri dari : guru honorer, Calon Guru Tetap Yayasan (CGTY),

Guru Tetap Yayasan (GTY), Guru Diperbantukan (DPK) ; yaitu guru yang

berstatus Pegawai Negeri Sipil yang ditugaskan di YPAK, Pegawai Tetap

Yayasan (PTY), Calon Pegawai Tetap Yayasan (CPTY), staf, satpam, dan

cleaning service (CS).

Pada era globalisasi, pendidikan di Indonesia mengalami perubahan dan

perkembangan secara signifikan mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni (Ipteks). Program pendidikan ataupun fasilitas global akan

terus memasuki pasar Indonesia dan terus bersaing dengan fasilitas dan pola

Page 29: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

8

pendidikan nasional. Pada era ini, tingkat kompetisi antar lembaga pendidikan

akan semakin ketat dan terbuka. Dengan demikian, jika YPAK tidak ingin

tertinggal dalam percaturan global yang semakin kompetitif seperti yang

dijelaskan di atas, maka YPAK harus mampu mengikuti arus perubahan tersebut

dengan melakukan perubahan organisasi.

Yayasan Al Kautsar selalu melakukan perubahan untuk tetap mampu bersaing,

menghadapi tantangan, ketidakpastian global yang terus meningkat, teknologi

yang terus berubah dan dinamika masyarakat yang semakin tinggi dan beraneka

ragam. Perubahan-perubahan yang telah dilakukan Yayasan Al Kautsar antara lain

sebagai berikut :

Tabel 1. JenisPerubahanpadaYayasan Al Kautsar Lampung

No. Macam-macamPerubahan1. Perubahan media pembelajaran dari OHP (Overhead Projector )menjadi LCD

Proyektor.2. Penambahan CCTV di titik-titik strategis di area Yayasan Al Kautsar sehingga

meminimalisir kewaspadaan guru terhadap kehilangan barang, dan mampu membantuguru dalam mengawasi murid-murid.

3. Penetapan 5 hari sekolah.4. Perubahan Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) menjadi

Kurikulum 2013.5. Ujian Nasional berbasis komputer.

Sumber: Yayasan Al Kautsar Lampung 2017

Tabel 1 menunjukkan macam-macam perubahan yang sedang dan telah

dilaksanakan di Yayasan Al Kautsar Lampung. Jenis- jenis perubahan diatas

termasuk dalam perubahan inkremental, yaitu perubahan yang terjadi dari keadaan

lama menuju pada keadaan yang baru. Perkembangan perubahan inkremental

terjadi melalui evolusi, tetapi perubahan tersebut tidak berarti mudah untuk

dilaksanakan atau tidak akan menghadapi resistensi. Perubahan seperti itu perlu

dilakukan untuk menjaga keseimbangan umum organisasi.

Page 30: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

9

Perubahan yang dilakukan Yayasan Al Kautsar Lampung dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu :

1. Kompetitor2. Teknologi3. Pemerintah

Keberhasilan suatu lembaga atau organisasi untuk berubah ditentukan oleh

sikap sumber daya manusia yang terlibat didalamnya. Sebagaimana yang terjadi

pada institusi lain yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) dalam jumlah

besar, di YPAK juga terdapat SDM yang cenderung resisten terhadap program/

inovasi baru yang bersifat progresif. Kelompok ini ada karena wawasannya

terbatas sehingga sulit termotivasi untuk berubah, dan ada pula yang khawatir

eksistensinya terancam oleh perubahan yang akan terjadi.

Oleh karena itu, perubahan yang dilakukan Yayasan Al Kautsar akan mudah

untuk diikuti oleh guru jika guru sudah engaged terhadap organisasi. Untuk dapat

menghasilkan guru yang engaged pada organisasi, maka Yayasan Al Kautsar

selalu memperhatikan kualitas dan kesejahteraan guru. Dalam upaya memberikan

kesejahteraan terhadap guru (SDM), maka Yayasan Al Kautsar menerapkan

program sebagai berikut :

a. Penyesuaian gaji dengan kebijakan pemerintahb. Pemberian beasiswa untuk melanjutkan pendidikan kejenjang S1 dan S2c. Pemberian tunjangan prestasi (tupres)d. Pemberian tunjangan hari raya (tuhara)e. Pemberian bonus prestasi (bonpres)f. Pemberian bonus lima tahunan (bolita)g. Pemberian tunjangan anakh. Pemberian tunjangan istrii. Pemberian tunjangan jabatanj. Pemberian tunjangan wali kelask. Tunjangan dana pensiunl. Tunjangan uang makan siang

Page 31: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

10

m. Pemberangkatan ibadah umroh sebanyak 15 orang tiap tahunn. Pembuatan seragamo. Tunjangan rumah sakit, kematian, pernikahan, melahirkan dan lain-lain.

Upaya untuk meningkatkan semangat, rasa kekeluargaan, dan kebersamaan

guru melalui program kegiatan sebagai berikut :

a. Pelatihan motivasib. Family gatheringc. Lomba-lomba antar guru dan karyawan pada HUT Al Kautsar dan HUT RId. Kegiatan keagamaan antara lain : buka puasa bersama, halal bi halal dan

peringatan hari besar Islam.

Pemberian berbagai upaya tersebut, diharapkan guru akan semakin engaged

pada YPAK sehingga guru dapat menjalankan tugas dan pekerjaannya secara baik

dan mampu memberikan sikap yang positif terhadap perubahan yang sedang

berlangsung dan memberikan kinerja yang maksimal. Untuk dapat melihat tingkat

turnover guru, maka ditampilkan tabel sebagai berikut:

Tabel 2. Tingkat Turnover Guru Yayasan Al Kautsar Lampung2015 2016 2017

Jumlah Out In % Jumlah Out In % Jumlah Out In %173 2 - 0.7 166 9 2 4.1 176 - 10 3,9

Sumber: Yayasan Al Kautsar Lampung 2017.

Tabel diatas menunjukkan tingkat turnover guru pada YPAK, pada tahun 2015

tingkat turnover guru sebesar 0,7 % dengan jumlah guru yang keluar sebanyak 2

orang dan jumlah guru pada akhir tahun adalah sebanyak 173 orang. Selanjutnya

pada tahun 2016, tingkat turnover guru sebesar 4,1 % dengan jumlah guru yang

keluar sebanyak 9 orang dan jumlah guru yang masuk sebanyak 2, jumlah guru

pada akhir tahun adalah sebanyak 166 orang. Tingkat turnover guru pada tahun

2017 adalah sebesar 3,1 % dengan jumlah guru yang masuk sebanyak 10 orang,

jumlah guru pada akhir tahun adalah sebanyak 176 orang. Semua guru yang

Page 32: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

11

keluar dari tahun 2015-2017 adalah guru yang telah pensiun dan guru PNS yang

mengundurkan diri karena dipindahtugaskan oleh pemerintah. Dengan demikian,

guru yang melakukan resign tersebut termasuk dalam turnover sukarela, yaitu

keluarnya guru karena keinginan sendiri dan bukan karena adanya pemecatan oleh

YPAK. Selanjutnya akan ditampilkan tabel tentang masa kerja guru pada Yayasan

Al-Kautsar Lampung.

Tabel 3. Masa Kerja Guru pada Unit TK-SMA Al Kautsar

MASA KERJA(TAHUN)

UNIT JUMLAH

TK SD SMP SMA ORANG %

5-10 2 7 10 6 25 14,210-15 2 10 15 16 43 24,4>15 4 49 27 28 108 61,4

JUMLAH 8 66 52 50 176 100Sumber: Yayasan Al Kautsar Lampung 2017

Dari tabel 3 menunjukkan bahwa sebanyak 108 orang (61,4%) telah mengabdi

di YPAK selama lebih dari 15 tahun, 32 orang (24.4%) bekerja selama 10-15

tahun, dan sebanyak 25 orang (14,2%) memiliki masa kerja kurang dari 5-10

tahun. Hal ini menunjukan bahwa guru dan karyawan memiliki rasa engaged yang

tinggi karena mayoritas telah mengabdi selama lebih dari 15 tahun di Yayasan Al-

Kautsar.

Kinerja individu seorang pegawai merupakan aspek penting bagi sebuah

perusahaan karena prestasi yang baik dari para pegawai akan membantu

perusahaan mencapai tujuannya. Ada banyak aspek yang dapat dilihat untuk

mengetahui bagaimana kinerja sebuah organisasi yaitu dengan cara melakukan

penilaian kinerja. Menurut Bacal (2012) penilaian kinerja adalah proses dimana

Page 33: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

12

kinerja individu diukur dan dievaluasi. Penilaian kinerja menjawab pertanyaan,

seberapa baik karyawan bekerja selama periode waktu tertentu.

Penilaian terhadap kinerja SDM Al Kautsar diuraikan secara total unit dan

yayasan dengan menggunakan instrumen penilaian Daftar Penilaian Prestasi

Tahunan (DP2T). Nilai DP2T diberikan dalam bentuk skor nilai dari 1 hingga 7

dengan keterangan sebagai berikut:

a. Skor 1 = SangatBurukb. Skor 2 = Burukc. Skor 3 = Kurangd. Skor 4 = Sedange. Skor 5 = Baikf. Skor 6 = SangatBaikg. Skor 7 = Istimewa

Untuk dapat melihat hasil pelaksanaan tugas dan prestasi kerja terhadap SDM

Al Kautsar, berikut disajikan data penilaian DP2T tiga tahun terakhir, yaitu tahun

2015, 2016, dan 2017.

Tabel 4. Penilaian DP2T pada Guru (Pelaksanaan Tugas dan Prestasi Kerja)

SKORTAHUN

2015 2016 2017JML JML/GRUP % JML JML/GRUP % JML JML/GRUP %

1 0

0 0.00

0

0 0.00

0

0 0.002 0 0 0

3 0 0 0

4 5 5 2.89 9 9 5.42 4 4 2.27

5 44

168 97.11

39

157 94.58

42

172 97.736 118 102 117

7 6 16 13

∑ 173 173 100 166 166 100 176 176 100

Sumber: Yayasan Al Kautsar Lampung 2017

Page 34: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

13

Penilaian tentang Pelaksanaan Tugas dan Prestasi Kerja dilakukan oleh atasan

langsung yang berkaitan dengan hal-hal yang antara lain meliputi: (a)penyelesaian

tugas yang diamanatkan; (b) prestasi yang diraih atau kelebihan-kelebihan dalam

pelaksanaan tugasnya.

Penilaian ini dilakukan tiap tahun oleh YPAK untuk mengetahui seberapa baik

guru melakukan tugasnya dan prestasi kerjanya. Guru juga dapat mengetahui

seberapa baik pekerjaan yang dilakukan sehingga dapat ditingkatkan jika sudah

baik, dan diperbaiki jika memang masih terdapat kekurangan.

Tabel 5. Penilaian DP2T pada Guru (Pengetahuan keAl Kautsaran danKomitmen dalam Pencapaian Visi Al Kautsar)

SKORTAHUN

2015 2016 2017JML JML/GRUP % JML JML/GRUP % JML JML/GRUP %

1 0

2 1.16

3

7 4.22

0

0 0.002 0 0 0

3 2 4 0

4 18 18 10.40 14 14 8.43 7 7 3.98

5 81

153 88.44

66

145 87.35

50

169 96.026 69 75 108

7 3 4 11

∑ 173 173 100 166 166 100 176 176 100

Sumber: Yayasan Al Kautsar Lampung 2017

Penilaian terhadap aspek Pengetahuan Ke Al Kautsaran dan Komitmen

dilakukan melalui dua cara, yaitu ujian tulis untuk pengetahuan ke Al Kautsaran

dan penilaian dari atasan langsung untuk komitmen. Penilaian komitmen pegawai

dalam pencapaian visi Al Kautsar meliputi hal-hal positif:

Page 35: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

14

(a) Sikap dan tindakan harian pegawai;

(b) Ide/ gagasan untuk pengembangan Al Kautsar;

(c) Partisipasi dalam pengembangan Al Kautsar;

(d) Kesertaan dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh yayasan/sekolah/unit;

(e) Masa kerja/pengabdiannya di Al Kautsar;

(f) Prestasi yang dicapai,

Hal-hal lain yang dipandang negatif oleh yayasan seperti:

(a) Kesertaan dalam seleksi pegawai di tempat lain.

Nilai untuk aspek pengetahuan kealkautsaran dan komitmen dalam

pencapaian visi Al Kautsar terhadap seluruh guru Al Kautsar juga mengalami

peningkatan kearah yang lebih baik, artinya untuk kelompok nilai baik, sangat

baik, istimewa persentasenya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Tabel 6. Penilaian DP2T pada guru (Pemahaman dan ImplementasiKeislaman)

SKORTAHUN

2015 2016 2017JML JML/GRUP % JML JML/GRUP % JML JML/GRUP %

1 0

2 1.16

1

1 0.60

0

0 0.002 1 0 0

3 1 0 0

4 23 23 13.25 7 7 4.22 4 4 2.27

5 76

148 85.55

54

158 95.18

52

172 97.706 69 90 110

7 3 14 10

∑ 173 173 100 166 166 100 176 176 100

Sumber: Yayasan Al Kautsar Lampung 2017

Page 36: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

15

Penilaian untuk aspek pemahaman dan implementasi keislaman dilakukan

melalui ujian tulis, hafalan surat-surat pendek, hadist dan doa, serta penilaian dari

atasan langsung terkait implementasi keseharian. Aspek harian pemahaman

keislaman meliputi: (a) aktivitas sholat Jumat dan dzuhur berjamaan di masjid

(pria), di mushola (wanita); (b) Akhlak berpakaian (menutup aurat) baik di

lingkungan kampus maupun di luar kampus Al Kautsar; (c) aktivitas dalam

pengajian di lingkungan unit kerja; (d) keterlibatan dalam perayaan hari-hari besar

Islam; dan (f) kepatuhan/kepedulian dalam zakat, infaq, sodaqoh dan qurban.

Pendidikan di Indonesia mengalami perubahan dan perkembangan secara

signifikan mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi , dan seni (Ipteks).

Program pendidikan ataupun fasilitas global akan terus memasuki pasar Indonesia

dan terus bersaing dengan fasilitas dan pola pendidikan nasional. Pada era ini,

tingkat kompetisi antar lembaga pendidikan akan semakin ketat dan terbuka. Oleh

karena itu, jika YPAK tidak ingin tertinggal dalam percaturan global yang

semakin kompetitif seperti yang dijelaskan di atas, maka YPAK harus mampu

mengikuti arus perubahan tersebut dengan melakukan perubahan organisasi.Untuk

tetap mampu bersaing maka Yayasan Al Kautsar selalu melakukan perubahan

untuk menghadapi tantangan, ketidakpastian global yang terus meningkat,

teknologi yang terus berubah dan dinamika masyarakat yang semakin tinggi dan

beraneka ragam. Agar proses perubahan yang dilakukan dapat berhasil, maka

YPAK harus memperhatikan tingkat employee engagement.

Guru yang engaged akan siap untuk berubah dikarenakan karakteristiknya

yang memiliki keterlibatan yang kuat ditandai oleh adanya antusiasme dan rasa

Page 37: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

16

bangga serta inspirasi. Guru yang engaged akan dengan senang hati untuk terlibat

dalam proses perubahan organisasi, yang menandakan adanya faktor partisipasi.

Selain berpartisipasi dalam proses perubahan organisasi, guru yang engaged akan

menunjukkan level energi dan resiliensi yang tinggi, tidak mudah lelah, dan rela

menginvestasikan tenaganya di dalam proses perubahan organisasi. Sedangkan

guru yang tidak engaged tidak memiliki semua itu, ia tidak tertarik untuk

memajukan organisasi dan tidak berdedikasi dalam melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya, sehingga perubahan yang dilakukan organisasi tidak dapat

berhasil karena SDM didalamnya tidak memiliki sikap untuk mendorong proses

terjadinya perubahan tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP

GURU PADA PERUBAHAN TERHADAP KINERJA GURU YAYASAN AL

KAUTSAR LAMPUNG.”

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, bahwa perubahan organisasi

merupakan hal yang sangat penting dengan adanya tuntutan zaman yang selalu

bergerak dinamis, terus menerus, dan kompetitif. Maka dapat disimpulkan

masalah yang timbul ialah perubahan didalam organisasi yang dipengaruhi oleh

rasa engaged dan sikap karyawan terhadap perubahan.

1. Apakah employee engagement berpengaruh terhadap kinerja guru Yayasan Al

Kautsar Lampung?

Page 38: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

17

2. Apakah sikap pada perubahan berpengaruh terhadap kinerja guru Yayasan Al

Kautsar Lampung ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkaan rumusan masalah yang dijelaskan di atas, maka tujuan dari

adanya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh employee engagement terhadap kinerja guru

Yayasan Al Kautsar Lampung.

2. Untuk mengetahui pengaruh sikap pada perubahan terhadap kinerja guru

Yayasan Al Kautsar Lampung.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan terhadap ilmu

pengetahuan, khususnya bidang sumber daya manusia dalam kaitannya

dengan employee engagement, sikap terhadap perubahan dan kinerja pada

karyawan.

2. Penelitian ini berguna sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya yang berniat

melakukan penelitian dengan mengembangkan penelitian ini.

3. Meningkatkan pemahaman mengenai employee engagement, sikap terhadap

perubahan dan kinerja karyawan.

Page 39: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

18

4. Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik bagi penulis untuk dapat

menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani perkuliahan dan

memperluas wahana berfikir ilmiah.

5. Secara aplikatif, penelitian ini bermanfaat bagi organisasi dalam

merencanakan intervensi terhadap sikap karyawan pada perubahan dan

mengimplementasikannya secara efektif pada karyawan.

Page 40: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

II. TINJAUAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

A. Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Hasibuan (2003) dalam Wisangsari (2015), manajemen sumber daya

manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar

efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan

masyarakat. Menurut Moses N. Kiggundu (1989) dalam Sulistyani dan Rosidah

(2003), menyatakan: “Human resources management is the development and

utilization of personnel for the effective achievement of individual, organizational,

community,national, and international goals and objectives.” Manajemen

sumber daya manusia adalah pengembangan dan pemanfaatan pegawai dalam

rangka tercapainya tujuan dan sasaran individu, organisasi, masyarakat, bangsa

dan internasional yang efektif. Selanjutnya menurut Marwansyah (2010),

manajemen sumber daya manusia adalah kemampuan organisasi dalam

menemukan, mendayagunakan, mempertahankan, dan mengembangkan manusia

untuk mencapai hasil yang dicita-citakan.

Dapat disimpulkan manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses

yang menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh,

manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau

perusahaan demi tercapainya tujuan yang telah ditentukan.

Page 41: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

20

B. Employee Engagement

1. Definisi Employee Engagement

Employee Engagement yang sering disebut dengan work engagement

didefinisikan oleh Kahn (1990) sebagai: “Harnessing of organization members’

selves to their work roles: In engagement, people employ and express themselves

physically,cognitively, emotionally and mentally during role performances.” Hal

ini berarti employee engagement merupakan keadaan dimana anggota dari sebuah

organisasi mengidentifikasi dirinya dengan pekerjaannya: dalam engagement,

seseorang akan mempekerjakan dan mengekspresikan diri mereka secara fisik,

kognitif, dan emosional selama menunjukkan performa mereka. Aspek kognitif

dalam employee engagement mencakup keyakinan yang dimiliki oleh karyawan

mengenai organisasi tersebut, para pemimpinnya, dan kondisi kerja. Aspek

emosional meliputi bagaimana perasaan karyawan terhadap organisasi dan

pemimpinnya. Sedangkan aspek fisik meliputi energi fisik yang dikeluarkan oleh

karyawan dalam melaksanakan tugas peran yang ia miliki di organisasi. Kahn

(1990) juga menyebutkan bahwa engagement meliputi kehadiran baik secara fisik

maupun psikologis saat melaksanakan peran organisasional. Terdapat juga

pandangan lain mengenai engagement yaitu dengan mengasumsikan engagement

sebagai lawan dari burnout. Karyawan yang engaged memiliki rasa bersemangat

dan hubungan yang efektif dengan pekerjaan mereka dan mereka menilai diri

mereka mampu menangani tuntutan kerja mereka. Maslach dan Leiter (1997)

mengasumsikan bahwa engagement dan burnout merupakan dua kutub

berlawanan dari kontinum mengenai work related wellbeing, dengan burnout

Page 42: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

21

mewakili kutub negatif dan engagement sebagai kutub positif (Schaufeli &

Bakker, 2003).

Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa employee engagement

adalah keadaan dimana anggota dari sebuah organisasi mengidentifikasi dirinya

dengan pekerjaannya dan adanya keadaan motivasional yang positif

dikarakteristikan oleh level energi dan resiliensi yang tinggi, adanya kemauan

untuk investasi tenaga, presistensi, tidak mudah lelah, selain itu juga ditandai

dengan keterlibatan yang kuat dan dapat dilihat dari antusiasme dan rasa bangga

dan inspirasi, serta keadaan terjun total (total immersion) pada karyawan yang

dikarakteristikan oleh cepatnya waktu berlalu dan sulitnya memisahkan diri dari

pekerjaannya.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori employee engagement

menurut Schaufeli dan Bakker (2003) dengan menekankan adanya vigor,

dedication, dan absorption dalam pemahaman engagement. Teori ini dipilih

karena dianggap telah mencakup pengertian yang komprehensif dan mudah

dipahami.

2. Karakteristik Employee Engagement

Dalam mengukur employee engagement, diperlukan alat ukur atau indikator

yang menjadi ukuran untuk employee engagement. Menurut Schaufeli & Bakker

(dalam Akbar, 2013) terdapat 3 karakterisitik dalam employee engagement,

diantaranya yaitu :

a. Vigor

Merupakan keterikatan karyawan yang diperlihatkan melalui kekuatan fisik

dan mentalnya ketika melakukan pekerjaan. Vigor ditandai dengan tingginya

Page 43: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

22

tingkat kekuatan dan resiliensi mental dalam bekerja, energi yang optimal,

keberanian untuk melakukan usaha sekuat tenaga, keinginan, kemauan dan

kesediaan untuk berusaha dengan sungguh-sungguh di dalam pekerjaan

sehingga mampu memberikan hasil yang maksimal dalam setiap pekerjaan

yang diberikan, tetap gigih, tidak mudah menyerah, semangat dan terus

bertahan dalam menghadapi kesulitan (Schaufeli dan Bakker, 2003).

b. Dedication

Merupakan keterikatan karyawan secara emosional terhadap pekerjaannya.

Dedication menggambarkan perasaan antusias karyawan di dalam bekerja,

bangga dengan pekerjaan yang dilakukan dan perusahaan tempatnya bekerja,

tetap terinspirasi dan tetap tekun sampai akhir pada perusahaan tanpa merasa

terancam dengan tantangan yang dihadapi. Orang-orang yang memiliki skor

dedication yang tinggi secara kuat mengidentifikasi pekerjaan mereka karena

menjadikannya pengalaman berharga, menginspirasi dan menantang. Mereka

biasanya merasa antusias dan bangga terhadap pekerjaan dan organisasi

mereka. Sedangkan skor rendah pada dedication berarti tidak

mengidentifikasi diri dengan pekerjaan karena mereka tidak memiliki

pengalaman bermakna, menginspirasi atau menantang, terlebih lagi mereka

merasa tidak antusias dan bangga terhadap pekerjaan dan organisasi mereka

(Schaufeli dan Bakker, 2003).

c. Absorption

Merupakan keterikatan karyawan yang digambarkan dengan perilaku pegawai

yang memberikan perhatian penuh terhadap pekerjaannya. Absorption

menggambarkankeadaan karyawan yang merasa senang dirinya terbenam

Page 44: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

23

secara total, berkonsentrasi tinggi, dan serius dalam melakukan pekerjaannya.

Di saat melakukan pekerjaannya, mereka cenderung membuat waktu berlalu

dengan begitu cepat sehingga mereka merasa sulit untuk melepaskan atau

memisahkan diri dengan pekerjaan (Schaufeli dan Bakker, 2003).

3. Tipe Karyawan berdasarkan tingkat Employee Engagement

Gallup Organization (2004) mengelompokkan 3 jenis karyawan berdasarkan

tingkat engagement yaitu:

a. Engaged

Karyawan yang engaged (terikat) adalah seorang pembangun di dalam

organisasi. Mereka cenderung akan selalu menunjukkan kinerja yang tinggi

dan maksimal dalam menyelesaikan setiap pekerjaan yang diberikan

kepadanya. Karyawan jenis ini akan bersedia untuk memberikan kekuatan

dan mengembangkan talenta mereka secara maksimal dalam bekerja agar

organisasi berkembang.

b. Not Engaged

Karyawan dalam tipe ini cenderung fokus terhadap tugas dibandingkan

pencapaian tujuan dari pekerjaan itu. Mereka hanya akan mengerjakan tugas

sesuai dengan porsi mereka dan sesuai apa yang organisasi bayar kepada

mereka. Dalam bekerja, mereka selalu menunggu perintah dari atasan dan

cenderung merasa tidak memiliki energi ketika bekerja.

c. Actively Disengaged

Karyawan tipe ini adalah karyawan yang tidak terikat. Mereka akan secara

terbuka menunjukkan perasaan tidak bahagia dan ketidakpuasan mereka

terhadap pekerjaan yang dilakukan. Mereka juga akan secara konsisten

Page 45: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

24

menunjukkan perlawanan dan hanya melihat sisi negatif pada berbagai

kesempatan yang ada.

4. Pengukuran Employee Engagement

Berdasarkan definisi diatas, dikembangkan sebuah alat ukur untuk mengukur

aspek-aspek dari vigor, dedication dan absorbtion yang disebut Utrecht Work

Engagement Scale (UWES) (Schaufeli & Bakker, 2004). Dari beberapa alat ukur

yang mengukur employee engagement, UWES adalah alat ukur yang bersifat

akademis yang paling banyak digunakan oleh para peneliti di seluruh dunia.

Alasan peneliti menggunakan alat ukur ini adalah karena adanya kejelasan

mengenai teori yang mendasari alat ukur tersebut. Selain itu, alat ukur ini pun

sudah terbukti valid dan reliabel serta sudah pernah digunakan di berbagai

penelitian negara di dunia dan sudah diadaptasi ke dalam lebih dari sepuluh

bahasa.

C. Perubahan Organisasi

1. Definisi Perubahan Organisasi

Perubahan organisasi sering dikatakan sebagai perkembangan dari organisasi.

Perubahan tersebut digunakan untuk menyelesaikan masalah dan tantangan

organisasi. Di organisasi, masalah yang banyak terjadi diantaranya mencakup

kompetisi, kemajuan teknologi, merger, ekspansi, pemeliharaan kualitas produk,

atau peningkatan efisiensi karyawan di satu sisi, serta pertumbuhan yang pesat,

usaha bisnis baru, kesempatan yang menyenangkan, inovasi, dan kepemimpinan

baru dan pendekatan manajemen di sisi lainnya (Madsen, 2005).

Page 46: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

25

Banyak penelitian yang dilakukan oleh para ahli tentang perubahan organisasi,

mereka memberikan batasan perubahan organisasi sebagai berikut: Menurut

Chonko (2004) perubahan organisasi didefinisikan sebagai: “Shifting from one

stage to another or it is concerned withbreaking down existing structures and

creating new ones”. Dari sini dapat dilihat bahwa perubahan organisasi

melibatkan adanya perubahan struktur yang ada sekarang untuk kemudian

membuat struktur yang baru. Sedangkan Jones (2007) mendefinisikan perubahan

organisasi sebagai: “The process by with organization move from their present

state to some desired future states to increase their effectiveness.” Hal ini

menyatakan bahwa perubahan organisasi ialah sebuah proses dimana sebuah

organisasi berubah dari keadaan saat ini ke keadaan yang diinginkan untuk

meningkatkan efektivitasnya. Jika organisasi dapat beroperasi secara lebih efektif

maka ia akan lebih mampu dalam menghadapi perubahan di lingkungan. Bernett

dan Caroll (dalam Madsen, 2005) mendefinisikan perubahan organisasi sebagai:

“Transformation between two points in time with the key ability to compare

the organisation before and after the transformation”

Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa perubahan

organisasi adalah pergeseran atau transformasi dari keadaan saat ini kearah yang

berbeda untuk meningkatkan efektifitasnya dan menyelesaikan masalah-masalah

yang dihadapi oleh organisasi atau dapat juga berupa merubah struktur saat ini

untuk dapat beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang ada di lingkungan

organisasi.

Page 47: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

26

2. Sumber Perubahan Organisasi

Sumber perubahan organisasi terdiri dari dua sumber, yaitu sumber internal

dan eksternal sebagai upaya menghadapi tantangan. Sumber internal, yaitu yang

berasal dari dalam organisasi diantaranya ialah isu-isu mengenai

pekerja/karyawan, dan kebijakan manajerial, yaitu berisi kebijakan-kebijakan dan

peratutan-peraturan yang bersifat manajerial. Sumber eksternal atau yang berasal

dari luar organisasi meliputi adanya perubahan di dunia politik dan sosial,

perubahan pasar seperti perubahan animo masyarakat, akibat adanya karakteristik

demografis seperti usia, jenis kelamin, status sosial, dan sebagainya, serta adanya

isu perkembangan teknologi (Kreitner & Kinicki, 2004). Keadaan demikian akan

menyebabkan organisasi melakukan beberapa penyesuaian dan perubahan yang

dianggap perlu agar dapat bertahan di tengah tantangan yang ada.

3. Jenis Perubahan Organisasi

Jones (2007) menyebutkan terdapat dua kelompok besar jenis perubahan

organisasi, diantaranya:

a. Evolutionary Change

Perubahan ini memiliki karakteristik yang bertahap dan fokusnya sempit.

Perubahan ini tidak terjadi secara tiba-tiba ataupun drastis, tetapi lebih ke arah

konstan, bertahap, sedikit demi sedikit dalam peningkatan, adaptasi, dan

penyesuaian strategi ataupun struktur yang sudah ada sebelumnya. Dalam jenis

perubahan ini, terdapat tiga strategi yang digunakan yaitu:

1. Sociotechnical system theory

Menekankan pentingnya penggantian peran dan tugas karyawan atau merubah

hubungan atau relasi teknis guna mencapai efektifitas organisasi.

Page 48: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

27

2. Total quality management

Menekankan pencarian metode atau cara baru untuk mengembangkan kualitas

barang dan jasa yang dihasilkan organisasi secara berkesinambungan dan

konsisten.

3. Creating flexible worker and flexible work team

Strateginya adalah dengan meningkatkan kemampuan karyawan dalam satu

bidang tertentu dan setelah mereka menyelesaikan tugas tersebut kemudian

karyawan akan diberi pelatihan overtime mengenai bidang lain, begitu

seterusnya.

b. Revolutionary Change

Perubahan ini terjadi dengan cepat, dramatis dan mempengaruhi organisasi

secara keseluruhan serta memerlukan kecepatan dalam mencari cara/strategi baru

yang lebih efektif. Adanya perubahan ini mempengaruhi seluruh level dalam

organisasi meliputi: perusahaan, divisi, fungsi kelompok kerja, dan juga individu.

Dalam kategori ini, terdapat empat strategi yang dapat dilakukan yakni

reengineering, e-engineering, restructuring, dan innovation.

1. Reengineering

Dengan cara menata ulang peran dan fungsi suatu bagian sehingga proses

kerja menjadi lebih efektif. Strategi ini menekankan adanya perubahan pada

proses koordinasi antar bagian dan integrasi dari seluruh bagian

2. E-engineering

Strategi ini menggunakan sistem informasi untuk mengembangkan performa

kerja, misalnya dengan penggunaan internet-basedsoftware system.

Page 49: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

28

3. Restructuring

Melakukan perubahan pada struktur dan budaya organisasi termasuk dalam

hal tugas dan kekuasaan sehingga mempengaruhi tingkatan karyawan dengan

tujuan untuk meningkatkan efektifitas organisasi.

4. Innovation

Menggunakan sumber daya dan kemampuan untuk menciptakan teknologi

baru atau produk dan jasa baru sehingga organisasi dapat menyesuaikan

dengan kebutuhan konsumen.

D. Sikap

1. Definisi Sikap

Menurut Chaplin (2001), sikap (attitude) merupakan kecenderungan untuk

bereaksi terhadap seseorang, institusi atau kejadian , baik secara positif maupun

negatif. Sikap itu secara khas mencakup satu kecenderungan untuk mengadakan

klasifikasi atau kategorisasi. Sedangkan menurut Azwar (2010),

memformulasikan sikap sebagai pandangan dan perasaan kita terpengaruh oleh

ingatan kita akan masa lalu, oleh apa yang kita ketahui dan kesan kita terhadap

apa yang sedang kita alami saat ini. Sejalan dengan ini McShane dan Von Glinow

(1987) dalam Wibowo (2013), memberikan definisi sikap sebagai cluster of belief

(kelompok keyakinan), assessed feelings (perasaan dinilai), dan behavioral

intentions (keinginan berperilaku) terhadap orang atau objek atau kejadian

(dinamakan objek sikap). Sikap adalah suatu pendapat, menyangkut pemberian

secara sadar.

Page 50: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

29

2. Faktor yang Memengaruhi Sikap

Faktor-faktor yang memengaruhi sikap terhadap obyek sikap antara lain :

a. Pengalaman Pribadi

Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah

meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk

apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan

faktor emosional.

b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis

atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting. Kecenderungan ini

antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk

menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.

c. Pengaruh Kebudayaan

Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap kita

terhadap berbagai masalah.Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota

masyarakatnya, karena kebudayaanlah yang memberi corak pengalaman

individu-individu masyarakat asuhannya.

d. Media Massa

Pemberitaan surat kabar maupun radio atau media komunikasi lainnya, berita

yang seharusnya faktual disampaikan secara obyektif cenderung dipengaruhi

oleh sikap penulisnya, akibatnya berpengaruh terhadap sikap konsumennya.

Page 51: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

30

e. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama

Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama sangat

menentukan sistem kepercayaan tidaklah mengherankan jika kalau pada

gilirannya konsep tersebut mempengaruhi sikap.

f. Suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi yang berfungsi

sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme

pertahanan ego (Azwar, 2011).

3. Aspek-Aspek Sikap

Struktur sikap terdiri atas 3 komponen yang saling menunjang yaitu aspek

kognitif, aspek afektif dan aspek konatif (Azwar, 2011):

a. Kognitif

Merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap,

komponen kognitif berisi kepercayaan stereotipe yang dimiliki individu

mengenai sesuatu dapat disamakan penanganan (opini) terutama apabila

menyangkut masalah isu atau problem yang kontroversial.

b. Afektif

Merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional. Aspek emosional

inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan

merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang

mungkin adalah mengubah sikap seseorang komponen afektif disamakan

dengan perasaan yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.

Page 52: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

31

c. Konatif

Merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap

yang dimiliki oleh seseorang.Tendensi atau kecenderungan untuk bertindak /

bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu, dan berkaitan dengan

objek yang dihadapinya adalah logis untuk mengharapkan bahwa sikap

seseorang adalah dicerminkan dalam bentuk tendensi perilaku.

E. Kesiapan Karyawan untuk Berubah

1. Definisi Kesiapan Karyawan untuk Berubah

Kesiapan karyawan untuk berubah sudah didefinisikan dan di

konseptualisasikan dengan berbagai cara, Berneth (2004) menjelaskan bahwa

kesiapan adalah lebih dari pemahaman akan perubahan, kesiapan adalah lebih dari

percaya pada perubahan tersebut, kesiapan adalah kumpulan dari pemikiran dan

intensi pada usaha perubahan yang spesifik.

Armenakis (1993) mendefinisikan kesiapan karyawan untuk berubah sebagai:

“ Individual's "beliefs, attitudes, and intentions regarding the extent to which

changes are needed and the organization's capacity to successfully undertake

those changes." Hal ini berarti kesiapan untuk berubah mencakup kepercayaan,

sikap dan intensi karyawan mengenai tingkat perubahan yang dibutuhkan dan

kapasitasorganisasi untuk melakukan perubahan tersebut dengan sukses.

Karyawan yang siap untuk berubah akan percaya bahwa organisasi akan

mengalami kemajuan apabila organisasi melakukan perubahan, selain itu mereka

memiliki sikap positif terhadap perubahan organisasi dan memiliki keinginan

untuk terlibat dalam pelaksanaan perubahan organisasi. Hanpachern (1997) dalam

Page 53: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

32

Madsen (2005), mendefinisikan kesiapan karyawan untuk berubah sebagai:“The

extent to which individuals are mentally, psychologically or physically ready,

prepared or primed to participate in organization development activities.

Particularly it refers to condition in which a person has high score on promoting

and participating in change.” Hal ini berarti kesiapan karyawan untuk berubah

merupakan sejauh mana karyawan siap secara mental, psikologis atau fisik, sedia

untuk berpartisipasi dalam aktivitas pengembangan organisasi. Terutama lebih

merujuk pada kondisi dimana karyawan akan memilki skor yang tinggi pada

promosi dan partisipasi diperubahan.

Bakker (1995) juga menjabarkan bahwa kesiapan karyawan untuk berubah

melibatkan kepercayaan, sikap, dan intensi karyawan terhadap sejauh mana

perubahan dibutuhkan dan persepsi karyawan serta kapasitas organisasi untuk

melaksanakan perubahan tersebut dengan sukses. Kesiapan ialah keadaan pikiran

mengenai kebutuhan dan merupakan pelopor perilaku karyawan yang bersifat

kognitif, baik itu berupa penerimaan ataupun penolakan terhadap perubahan.

Kesiapan untuk berubah yang dimiliki oleh karyawan bisa berbeda-beda

disebabkan oleh perubahan lingkungan eksternal dan internal, tipe/jenis

perubahan yang diperkenalkan, atau karakteristik dari agen perubahan yang

potensial. Selain itu, terdapat kemungkinan untuk meningkatkan kesiapan

karyawan untuk berubah dan perubahan organisasi dapat saja terjadi dalam

kondisi kesiapan karyawan yang rendah tetapi hasil studi sebelumnya

menunjukkan bahwa kemungkinan keberhasilan implementasi perubahan juga

sedikit karena kesiapan karyawan untuk berubah yang rendah akan berujung

Page 54: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

33

kepada motivasi yang rendah untuk mengikuti perubahan atau berujung pada

penolakan terhadap perubahan secara aktif.

Berdasarkan definisi-definisi yang disebutkan di atas, sesuai dengan pendapat

Hanpachern peneliti menyimpulkan bahwa sikap karyawan terhadap perubahan

meliputi sejauh mana karyawan siap secara mental, psikologis dan fisik untuk

berpartisipasi dalam aktifitas pengembangan organisasi, dan sejauh mana

kepercayaan, sikap, dan intensi karyawan mengenai tingkat perubahan organisasi

yang dibutuhkan dan bagaimana kapasitas organisasi untuk melakukan perubahan

tersebut dengan sukses.

2. Dimensi Kesiapan Karyawan untuk Berubah

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kesiapan karyawan

untuk berubah menurut Hanpachern (1997) dalam Madsen (2005), dengan

menekankan adanya participating, promoting, dan resisting dalam pemahaman

mengenai kesiapan karyawan untuk berubah. Berikut adalah penjelasan dari

masing-masing dimensi kesiapan karyawan untuk berubah menurut Hanpachern:

a. Participating

Participating merujuk kepada keterlibatan anggota organisasi dalam

pelaksanaan implementasi proses perubahan. Suksesnya inisiasi perubahan

organisasi dapat dicapai apabila semua anggota ikut berpartisipasi dalam

perubahan tersebut.

b. Promoting

Promoting merujuk adanya promosi yang juga dilakukan oleh anggota

organisasi kepada rekannya. Perubahan organisasi akan sukses apabila

Page 55: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

34

karyawan (anggota organisasi) tidak hanya berpartisipasi dalam perubahan

tetapi juga melakukan promosi kepada anggota lainnya.

c. Resisting

Resisting merujuk kepada penolakan karyawan terhadap perubahan tersebut.

Ia tidak mendukung (menolak baik secara aktif maupun pasif) perubahan

organisasi tersebut.

3. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Sikap Karyawan untuk Berubah

Menurut Armenakis dan Holt (2007) kesiapan karyawan untuk berubah

secara simultan dapat dipengaruhi oleh tiga hal utama, yakni change content, the

change process, dan organizational context. Change Content merujuk pada apa

yang akan dirubah oleh organisasi. Perubahan yang dilakukan dapat berupa

perubahan sistem administratif, prosedur kerja, teknologi, atau struktur. The

Change Process meliputi bagaimana proses implementasi perubahan yang telah

direncanakan sebelumnya. Sedangkan Organizational Context terkait dengan

kondisi atau lingkungan kerja saat perubahan terjadi.

Armenakis dan Harris (2007) mengidentifikasi adanya lima faktor utama

yang dapat merubah keyakinan diri karyawan untuk mendukung perubahan,

yakni: 1) Discrepancy, yaitu keyakinan bahwa perubahan itu diperlukan oleh

organisasi. 2) Appropriateness yaitu adanya keyakinan bahwa perubahan spesifik

yang dilakukan merupakan cara yang tepat untuk mengatasi masalah yang

dihadapi. 3) Efficacy yaitu rasa kepercayaan bahwa karyawan dan organisasi

mampu mengimplementasikan perubahan. 4) Principal Support yaitu persepsi

bahwa organisasi memberikan dukungan dan berkomitmen dalam pelaksanaan

perubahan dan menyukseskan perubahan organisasi. 5) Personal Valance yaitu

Page 56: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

35

rasa keyakinan bahwa perubahan akan memberikan keuntungan personal pada

karyawan. Dalam jurnal Armenakis & Harris (2009) dijelaskan kembali mengenai

kelima keyakinan tersebut dan bahwa hadirnya kelima keyakinan di atas tidak

semata-mata hanya mempengaruhi kesiapan untuk berubah, namun juga

mempengaruhi bagaimana karyawan akan mengadopsi dan berkomitmen terhadap

perubahan organisasi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya, ditemukan beberapa

faktor demografis yang dapat mempengaruhi kesiapan karyawan untuk berubah.

Hanpachern (1998) dalam Madsen (2005) menyatakan bahwa kesiapan untuk

berubah secara signifikan berhubungan dengan jabatan dan lama bekerja. Dalam

penelitiannya juga ditemukan bahwa kesiapan untuk berubah tidak berhubungan

dengan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan status pernikahan.

4. Pengukuran Kesiapan Karyawan untuk Berubah

Terdapat banyak jenis alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur

kesiapan karyawan untuk berubah, seperti misalnya alat ukur yang disusun oleh

Armenakis (2009), Holt dan Armenakis (2007), Hanpachern (1997), dan lain-lain.

Dalam penelitian ini, pengukuran kesiapan karyawan dilakukan dengan

menggunakan alat ukur yang disusun oleh Hanpacern (1997) atau yang sering

dikenal sebagai RFC Scale versi original (READ III) yang sudah diadaptasi ke

dalam bahasa Indonesia oleh Parahyanti (2010).

Pertimbangan untuk menggunakan alat ukur ini adalah karena adanya

kejelasan teori yang mendasari disusunnya alat ukur tersebut, dan berdasarkan

hasil uji psikometrik yang dilakukan alat ukur ini layak untuk digunakan di dalam

penelitian.

Page 57: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

36

F. Kinerja

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai definisi kinerja, manfaat, dan

indikator pengukuran kinerja.

1. Definisi Kinerja

Kinerja merupakan hasil yang didapatkan oleh suatu organisasi baik

organisasi yang bersifat profit oriented ataupun non-profit oriented yang biasanya

didasarkan selama satu periode waktu (Fahmi, 2010). Moeheriono (2009)

mendefinisikan kinerja atau performance sebagai hasil kerja yang dapat dicapai

oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi baik secara

kuantitatif ataupun kualitatif, sesuai dengan kewenangaan, tugas tanggung jawab

masing-masing, dalam mencapai upaya tujuan organisasi yangbersangkutan

secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.

Mangkunegara (2009) mengatakan bahwa kinerja karyawan (prestasi kerja)

adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang

karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawabnya.

Sejalan dengan Mangkunegara, Rivai & Sagala (2009) mendefinisikan kinerja

sebagai suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Selanjutnya Mathis dan

Jackson (2002) menyatakan bahwa penilaian kinerja adalah proses evaluasi

seberapa baik karyawan mengerjakan pekerjaan mereka ketika dibandingkan

dengan satu set standar, dan kemudian mengkomunikasikannya dengan para

karyawan. Senada dengan hal tersebut, Nawawi (2005) menyatakan bahwa

penilaian kinerja adalah usaha mengidentifikasi, mengukur (menilai) dan

Page 58: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

37

mengelola (manajemen) pekerjaan yang dilaksanakan oleh para pekerja (SDM)

dilingkungan suatu organisasi.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja merupakan

suatu kegiatan untuk mengidentifikasi pelaksanaan pekerjaan dengan melihat

aspek-aspeknya yang berfokus pada pekerjaan yang mempengaruhi kesuksesan

organisasi.

2. Manfaat Penilaian Kinerja

Harvard Business Essentials (2002) yang dikutip Wibowo (2016)

Mengemukakan penilaian kinerja dapat dilakukan untuk:

a. Memperkenalkan perubahan, termasuk perubahan dalam budaya organisasi.

b. Mendefinisikan tujuan, target, dan sasaran untuk periode yang akan datang.

c. Memberi orang target yang tidak mungkin dapat dicapai, sebagai alat untuk

memecat di kemudian hari.

d. Memberikan gambaran bahwa organisasi dalam menantang pekerja untuk

memberikan kinerja yang tinggi.

e. Meninjau kembali kinerja yang lalu dengan maksud untuk mengevaluasi dan

mengaitkan dengan pengupahan.

f. Melobi penilai untuk kepentingan politis, dan bahkan akhir yang meragukan.

g. Mendapatkan kesenangan khusus.

h. Menyepakati tujuan pembelajaran.

i. Mengidentifikasi dan merencanakan membangun kekuatan.

j. Mengidentifikasi dan merencanakan menghilangkan kelemahan.

k. Membangun dialog konstruktif tentang kinerja yang dapat dilanjutkan setelah

diskusi penilaian.

Page 59: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

38

l. Membangun dialog yang sudah ada antara manajer dengan anak buahnya.

m. Menjaga perusahaan atau pemegang saham utama senang tetapi tanpa maksud

menggunakan nilai perusahaan.

Sedangkan Menurut Fahmi (2010), penilaian kinerja dimanfaatkan oleh

manajemen untuk:

a) Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian

karyawan secara maksimum.

b) Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan,

seperti promosi, transfer, dan pemberhentian.

c) Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan

untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi pelatihan karyawan.

d) Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan

mereka menilai kinerja mereka.

e) Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.

3. Indikator Pengukuran Kinerja

Dalam mengukur kinerja karyawan diperlukan satuan - satuan yang dapat

dijadikan sebagai ukuran atau indikator dalam menilai kinerja karyawan.

Mangkunegara (2009) yang mendefinisikan kinerja adalah hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Indikator dari kinerja

karyawan adalah:

a. Kualitas

Kualitas kerja adalah seberapa baik seorang karyawan dalam mengerjakan apa

yang seharusnya dikerjakan. Setiap pekerjaan memiliki standar kualitas

Page 60: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

39

tertentu yang harus disesuaikan oleh karyawan untuk dapat mengerjakan

sesuai ketentuan.

b. Kuantitas

Kuantitas kerja adalah seberapa lama seorang karyawan bekerja dalam satu

harinya. Kuantitas kerja dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap karyawan itu

masing-masing.

c. Pelaksanaan tugas

Pelaksanaan tugas adalah seberapa jauh karyawan mampu melakukan

pekerjaannya dengan akurat atau tidak ada kesalahan.

d. Tanggung jawab

Tanggung jawab karyawan terhadap pekerjaan adalah kesadaran akan

kewajiban karyawan untuk melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh

perusahaan (Mangkunegara, 2009).

G. Hubungan Employee Engagement, Sikap Karyawan TerhadapPerubahan dan Kinerja Karyawan

Berdasarkan teori mengenai variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian

ini pada sub bab ini akan dirumuskan hubungan teoritis antara ketiga variabel

tersebut, yaitu employee engagement dan sikap karyawan terhadap perubahan dan

kinerja karyawan. Hanpachern (1997) dalam Madsen (2005) mendefinisikan

sikap karyawan untuk berubah sebagai sejauh mana karyawan siap secara mental,

psikologis atau fisik, sedia untuk berpartisipasi dalam aktivitas pengembangan

organisasi. Sikap terhadap perubahan memiliki tiga dimensi yaitu participating,

promoting,dan resisting.

Page 61: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

40

Dapat diasumsikan bahwa karyawan yang siap untuk berubah, yaitu

karyawan yang memiliki ketangguhan dan cenderung mendukung perubahan

organisasi yang dilakukan perusahaan, sedangkan mereka yang tidak siap untuk

berubah akan cenderung menolak perubahan organisasi tersebut. Contohnya,

ketika perusahaan akan melaksanakan perubahan pada visi dan misi perusahaan,

maka karyawan yang memiliki sikap yang positif untuk berubah akan ikut serta

berpartisipasi dan bersedia diberikan tugas tertentu yang dapat mendukung

keberhasilan perubahan organisasi. Sedangkan karyawan yang memiliki sikap

yang negatif untuk berubah akan melakukan penolakan terhadap rencana

perubahan tersebut dan ketika diberi tugas maka ia akan melakukannya dengan

terpaksa dan setengah-setengah karena ia tidak terlalu peduli dengan perubahan

organisasi yang dilakukan.

Alasan yang mendukung penggunaan employee engagement dalam penelitian

mengenai sikap karyawan terhadap perubahan ini adalah karena sudah terdapat

penelitian yang menyebutkan bahwa employee engagement merupakan faktor

utama yang akan membuat inisiasi perubahan organisasi menjadi sukses dan

bahwa karyawan yang engaged cenderung akan lebih siap untuk berubah. Lucey

(2008) menemukan bahwa baik kesiapan karyawan untuk berubah maupun

employee engagement sama-sama merupakan faktor pendorong. Hasil penelitian

Piderit (2000) pun menjelaskan bahwa karyawan yang engaged akan lebih siap

untuk berubah.

Peneliti berasumsi bahwa karyawan yang engaged akan siap untuk berubah

dikarenakan karakteristiknya yang memiliki keterlibatan yang kuat ditandai oleh

adanya antusiasme dan rasa bangga serta inspirasi. Karyawan yang engaged akan

Page 62: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

41

dengan senang hati untuk terlibat dalam proses perubahan organisasi, yang

menandakan adanya faktor partisipasi. Selain berpartisipasi dalam proses

perubahan organisasi, karyawan yang engaged akan menunjukkan level energi

dan resiliensi yang tinggi, tidak mudah lelah, dan rela menginvestasikan

tenaganya di dalam proses perubahan organisasi. Sedangkan karyawan yang tidak

engaged tidak memiliki semua itu, ia tidak tertarik untuk memajukan organisasi

dan tidak berdedikasi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Contohnya, dalam perubahan organisasi maka karyawan yang engaged akan

dengan senang hati melakukan segala hal yang dapat menyukseskan perubahan

tersebut, ketika diberi tugas tertentu ia akan melaksanakannya dengan sungguh-

sungguh, ia juga tidak mudah putus asa bila menemui kesulitan, bahkan ia bisa

lupa waktu saat mengerjakan tugasnya. Karyawan yang engaged akan berdedikasi

tinggi dan melakukan lebih dari apa yang diminta. Sebaliknya karyawan yang

tidak engaged akan pasif dalam usaha perubahan organisasi, ia akan mengerjakan

tugasnya tapi tidak mengeluarkan seluruh kemampuannya. Kebanyakan dari

mereka tidak menikmati pekerjaannya sehingga kecil kemungkinan bahwa mereka

terlarut dalam tugasnya.

H. Penelitian Terdahulu

Berikut ini merupakan beberapa literatur dari penelitian sebelumnya tentang

employee engagement, sikap karyawan terhadap perubahan, dan kinerja

karyawan:

Page 63: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

42

Tabel 7. Penelitian TerdahuluNo Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. How changes in jobdemands and resources predictburnout, work engagement,andsicknessabsenteeismOleh:Schaufeli dan Bakker.(2003)

Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwavariabel Employee Engagement memilikipengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.Penelitian ini menggunakan pendekatankuantitatif. Untuk menganalisa penelitian inimenggunakan analisis regresi linier berganda.

2. The extension of the theory ofmargin: A framework forassessing readiness for changeOleh:Hanpachern C. (1997)

Sikap dalam menghadapi perubahanorganisasi mempunyai pengaruh yang positifdengan komitmen karyawan padaorganisasi. Untuk menganalisa penelitian inimenggunakan analisis regresi.

3. Pengaruh EmployeeEngagement terhadap kinerjakaryawan pada dana pensiun(Dapen) Telkom BandungOleh:Fattah Akbary (2015)

Employee Engagement merupakan faktor yangpaling signifikan memengaruhi kinerja karyawanTelkom Bandung. Penelitian ini menggunakanmetode analisis Regresi Linier Berganda

4. Analisis Pengaruh PerubahanOrganisasi dan BudayaOrganisasiTerhadap Kepuasan danKinerja Pegawai DirektoratJenderal Pajak (Penelitian padaKantor Pelayanan PajakBerbasis Administrasi Moderndi Lingkungan Kantor WilayahJakarta Khusus),Oleh :Arto Suharto P (2007)

Beberapa hasil yang diperoleh adalah:(1) Perubahan organisasi berpengaruh signifikandan positif terhadap kepuasan kerja, (2) Budayaorganisasi berpengaruh signifikan dan positifterhadap kepuasan kerja; (3) Kepuasan kerjaberpengaruh signifikan dan positif terhadapkinerja pegawai; (4) Perubahan organisasiberpengaruh signifikan dan positif terhadappembentukan budaya organisasi (5) Perubahanorganisasi berpengaruh signifikan dan positifterhadap kinerja pegawai (6) Budaya organisasiberpengaruh signifikan dan positif terhadapkinerja pegawai.

I. Rerangka Pemikiran

Employee engagement adalah keadaan dimana anggota dari sebuah organisasi

mengidentifikasi dirinya dengan pekerjaannya dan adanya keadaan motivasional

yang positif dikarakteristikan oleh level energi dan resiliensi yang tinggi, adanya

kemauan untuk investasi tenaga, presistensi, tidak mudah lelah, selain itu juga

ditandai dengan keterlibatan yang kuat dan dapat dilihat dari antusiasme dan rasa

Page 64: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

43

bangga dan inspirasi, serta keadaan terjun total (total immersion) pada karyawan

yang dikarakteristikan oleh cepatnya waktu berlalu dan sulitnya memisahkan diri

dari pekerjaannya.

Sikap karyawan terhadap perubahan meliputi sejauh mana karyawan siap

secara mental, psikologis dan fisik untuk berpartisipasi dalam aktifitas

pengembangan organisasi, dan sejauh mana kepercayaan, sikap, dan intensi

karyawan mengenai tingkat perubahan organisasi yang dibutuhkan dan bagaimana

kapasitas organisasi untuk melakukan perubahan tersebut dengan sukses.

Gambar 1. Rerangka Penelitian

Employee Engagement (X1)Indikatornya :

1. Vigor

2. Dedication

3. Absorption

Schaufeli & Bakker (2003)

Sikap Terhadap Perubahan (X2)Indikatornya :

1. Participating

2. Promoting

3. Resisting

Hanpachern (1997)

Kinerja Karyawan (Y)Indikatornya :

1. Kualitas2. Kuantitas3. Pelaksanaan

Tugas4. Tanggung Jawab

Mangkunegara (2009)

Page 65: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

44

J. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran dan hasil kajian empiris diatas, maka

peneliti mengajukan beberapa hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

H1 = Employee Engagement memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap kinerja guru di Yayasan Al Kautsar.

H2 = Sikap karyawan pada perubahan memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan pada kinerja guru di Yayasan Al Kautsar.

Page 66: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

III. METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di sekolah swasta yang berada di Lampung. Yayasan

Al Kautsar menjadi objek penelitian dengan unit TK, SD, SMP, dan SMA sebagai

fokus objek.

B. Sumber Data

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian,

peneliti mengambil beberapa sumber data dari :

a. Penelitian lapangan (field research)

Penelitian lapangan dilakukan dengan menggunakan instrumen kuisioner yang

dibagikan kepada responden yang menghasilkan data primer yang akan diolah

menjadi informasi.

b. Studi pustaka (literature research)

Studi pustaka digunakan untuk mempelajari literatur terkait penelitian yang

akan digunakan acuan dasar teori bagi peneliti untuk menunjang penelitian.

Kemudian ada 2 jenis data yang digunakan peneliti dalam melakukan

penelitian ini, antara lain :

1. Data Primer :

Page 67: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

46

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya.

Pengumpulan data ini biasanya dilakukan dengan membagikan kuesioner

kepada obyek penelitian dan diisi secara langsung oleh responden.

2. Data Sekunder :

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan secara tidak langsung dari

sumbernya. Data yang didapatkan dari arsip yang dimiliki organisasi/instansi,

studi pustaka, penelitian terdahulu, dan jurnal yang berhubungan dengan

permasalahan yang akan diteliti. Data sekunder berupa jumlah karyawan,

masa kerja dan profil perusahaan.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan kuesioner secara personal. Teknik ini memberikan tanggung jawab

kepada responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan dan peneliti dapat

memberikan penjelasan mengenai tujuan survey dan pertanyaan yang kurang

dipahami oleh responden serta tanggapan atas kuesioner dapat langsung

dikumpulkan oleh peneliti setelah diisi oleh responden. Kuesioner secara personal

digunakan untuk mendapatkan data tentang dimensi-dimensi dari konstruk-

konstruk yang sedang dikembangkan dalam penelitian ini. Pertanyaan-pertanyaan

dalam kuesioner dibentuk dengan menggunakan skala Likert dengan interval 1-5.

Menurut Sugiyono (2013) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Pemberian skala ini juga bertujuan untuk memberikan bobot atau skor terhadap

Page 68: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

47

masing-masing tingkat kesetujuan pada masing-masing pertanyaan. Jawaban

yang tidak atau kurang mendukung akan diberi skor rendah, seperti yang dapat

dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 8. Skala Likert

Kriteria Jawaban Skor(Reverse)

Sangat Setuju SS 5 (1)Setuju S 4 (2)Netral N 3 (3)

Tidak Setuju TS 2 (4)Sangat Tidak Setuju STS 1(5)

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal

atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian

seorang peneliti, karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian

(Ferdinand, 2007). Menurut Sugiyono (2013) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian adalah seluruh guru yang berjumlah

176 orang pada Yayasan Al Kautsar Lampung. Pengambilan sampel penelitian

berdasarkan pada teknik purposive sampling, dengan kriteria sebagai berikut :

1. Guru non PNS

2. Masa kerja lebih dari 5 tahun

Berdasarkan kriteria di atas, maka jumlah sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 69: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

48

Tabel 9. Kriteria Responden

No Keterangan Jumlah1 Jumlah seluruh guru pada Yayasan Al Kautsar Lampung 176

2Jumlah guru berstatus PNS dan guru dengan masa kerja kurangdari 5 tahun

(43)

Jumlah 133

Total sampel yang diambil yaitu sebanyak 133 orang guru, berdasarkan kriteria

yaitu guru TK-SMA Al Kautsar yang telah memasuki masa kerja lebih dari 5 tahun dan

bukan merupakan PNS. Dasar dari penetapan sampel ini adalah asumsi bahwa seluruh

sampel tersebut lebih mengetahui dan terlibat dalam perubahan yang terjadi didalam

organisasi dan secara tanggung jawab pekerjaan, guru PNS menginduk di dua satuan

kerja yaitu Dinas Pendidikan dan YPAK. YPAK memiliki otoritas penuh terhadap

GTY sedangkan untuk guru non PNS tidak. Karir guru PNS di YPAK juga telah diatur

dalam statuta yayasan bahwa guru PNS hanya bisa sampai tingkatan kepala sekolah,

sedangkan untuk menjadi pengurus di Yayasan dibutuhkan Guru Tetap Yayasan (GTY)

atau non PNS. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik pengambilan sampel non-probability yaitu tingkat pengambilan sampel yang

tidak dilakukan secara acak sehingga tidak semua anggota organisasi memiliki

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Menurut Nazir (2003) definisi operasional variabel penelitian adalah suatu

definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti,

menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang

diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut.

Tabel 10. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Page 70: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

49

Variabel Definisi Operasional Pengukuran Variabel Skala LikertKeterikatanKaryawan (X1)

Keterikatan Karyawandidefinisikan sebagaikeadaan pikiran yang positif,kepuasan,dan ikatan kerjayangdikarakteristikkan olehvigor, dedication, danabsorption.

(Schaufeli dan Bakker, 2003)

Keterikatan Karyawanmempunyai 3 dimensi,yaitu:

a. Vigorb. Absorptionc. Dedication

Contoh item kuesioneryaitu: “Di tempat kerja, sayamerasa sangat bersemangat”

(Schaufeli dan Bakker,2003)

1 = STS2 = TS3 = N4 = TS5 = SS

(Sekaran,2006)

Sikap padaPerubahan (X2)

Sikap pada perubahanyaitu sebagai sejauh manakaryawan siap secaramental, psikologis ataufisik, sedia untukberpartisipasi dalamaktivitas perubahanorganisasi

(Hanpachern, 2013)

Sikap pada perubahanmemiliki 3 dimensi,berupa:

a. Participatingb. Promotingc. Resisting

Contoh item kuesioneryaitu: “Bersedia bekerjalebih keras untukmengefektifkan perubahanyang terjadi”

(Hanpachern, 2013)

1 = STS2 = TS3 = N4 = TS5 = S S

(Sekaran,2006)

Kinerja (Y) Kinerja (prestasi kerja)adalah hasil kerja secarakualitas dan kuantitasyang dicapai olehseorang karyawan dalammelaksanakan tugasnyasesuai dengan tanggungjawabnya.

(Mangkunegara, 2009)

Kinerja memiliki 3 dimensi,yaitu :

a. Kualitasb. Kuantitasc. Pelaksanaan

Tugasd. Tanggung Jawab

Contoh item kuesioneryaitu:“Saya mengerjakanpekerjaan tepat waktu”

(Mangkunegara, 2009)

1 = STS2 = TS3 = N4 = TS5 = S S

(Sekaran,2006)

1. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel Independen (variabel bebas)

Variabel independen (Sugiyono, 2013) adalah variabel yang memengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

Page 71: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

50

Variabel independen dilambangkan dengan (X). Variabel independen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah employee engagement (X1) dan sikap

karyawan terhadap perubahan (X2).

b. Variabel Dependen (variabel terikat)

Variabel dependen (Sugiyono, 2013) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen

dilambangkan dengan (Y). Variabel dependen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kinerja karyawan (Y).

F. Instumen Penelitian

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian

yaitu berupa kuesioner mengenai sikap guru terhadap perubahan, yang kedua

adalah kuesioner yang mengukur employee engagement dan yang terakhir

merupakan kuisioner yang mengukur kinerja karyawan. Alat ukur yang digunakan

adalah alat ukur yang sudah ada sebelumnya dan yang sudah terstandardisasi yang

mengukur sikap karyawan terhadap perubahan (13 item), yang mengukur

employee engagement (19 item), dan yang mengukur kinerja karyawan (15 item)

sedangkan biodata meliputi isian mengenai data demografis seperti usia, jenis

kelamin, dan masa kerja.

1. Sikap Karyawan pada Perubahan

Sikap karyawan pada perubahan diukur dengan menggunakan hasil adaptasi

dari READ 3 Readiness for Change Scale yang disusun oleh Hanpachern pada

tahun 1997. Alat ukur ini merupakan gabungan dari READ 1 dan READ 2 yang

Page 72: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

51

terbagi kedalam tiga domain yaitu participating, promoting, dan resisting. Peneliti

menggunakan alat ukur READ 3 yang sudah diadaptasi oleh Parahyanti (2010)

kedalam Bahasa Indonesia.

Dalam mengisi kuesioner ini, partisipan diminta untuk memilih salah satu

dari lima alternatif pilihan jawaban yang disusun berdasarkan format skala Likert.

Terdapat dua jenis pernyataan dalam kuesioner ini yaitu favorable dan

unfavorable. Untuk pernyataan favorable, pilihan jawaban “sangat tidak setuju”

bernilai 1, pilihan jawaban “tidak setuju” bernilai 2, pilihan jawaban “netral”

bernilai 3, pilihan jawaban “setuju” bernilai 4, pilihan jawaban “sangat setuju”

bernilai 5. Sedangkan untuk pernyataan unfavorable berlaku hal sebaliknya. Item

– item yang favorable diantaranya adalah item 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, dan 10.

Sedangkan item-item yang unfavorable diantaranya adalah item 11, 12, dan 13.

Berikut adalah kisi kisi item dari alat ukur kesiapan untuk berubah.

Tabel 11. Dimensi sikap karyawan terhadap perubahanDimensi No. Item Contoh ItemParticipating 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 Bersedia bekerja lebih keras untuk

mengefektifkan perubahan yang terjadiPromoting 7, 8, 9, dan 10 Bersedia terlibat dalam kegiatan baru terkait

perubahan dengan pekerjaan sayaResisting 11, 12, dan 13 Berusaha menggagalkan upaya perubahan yang

terjadi di tempat kerja saya

2. Employee Engagement

Alat ukur employee engagement yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Utrecht Work Engagement Scale (UWES) yang disusun oleh Schaufeli (2002)

sebanyak 19 item yang terdiri dari tiga aspek yaitu vigor, dedication, dan

absorption yang sudah diadaptasi oleh Wijaya (2011). Dalam mengisi kuesioner

ini partisipan diminta memilih salah satu dalam lima alternatif pilihan jawaban

Page 73: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

52

yang disusun berdasarkan format skala Likert. Semua item-item dalam alat ukur

ini favorable.

Berikut adalah kisi -kisi item dari alat ukur employee engagement:

Tabel 12. Dimensi Employee Engagement

Dimensi No. Item Contoh ItemVigor 1, 2, 3, 4, dan 5 Saya hanyut dalam pekerjaan hingga lupa

waktu.Dedication 6, 7, 8, 9, 10, dan 11 Menurut saya pekerjaan yang saya

lakukan sangat berartiAbsorption 12, 14, 15, 16, 17,

18, dan 19Waktu terasa berlalu dengan cepat saatsaya bekerja

Norma yang digunakan adalah norma within groups yang dibuat berdasarkan

standar deviasi dengan membagi jangkauan skor employee engagement partisipan

dalam 3 golongan yaitu rendah, sedang, dan tinggi.

3. Kinerja

Dalam mengisi kuesioner ini partisipan diminta menjawab sebanyak 20 item

pertanyaan yang terdiri dari 4 aspek yaitu kualitas, kuantitas, pelaksanaan tugas

dan tanggung jawab, lalu partisipan memilih salah satu dalam lima alternatif

pilihan jawaban yang disusun berdasarkan format skala Likert. Semua item-item

dalam alat ukur ini favorable.

Tabel 13. Dimensi Kinerja Guru

Dimensi No. Item Contoh ItemKualitas 1, 2, 3 Saya selalu meminimalisir kesalahan dalam

bekerjaKuantitas 4, 5, 6 Saya mengerjakan pekerjaan tepat waktuPelaksanaan Tugas7, 8, 9, 10, 11 Saya memiliki inisiatif dalam menjalankan tugas

tanpa harus diperintah terlebih dahuluTanggung Jawab 12, 13, 14, 15 Saya berani menanggung resiko atas

kesalahan yang saya perbuat

Page 74: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

53

G. Uji Instrumen Penelitian

Uji instrumen penelitian adalah uji pendahuluan yang berguna untuk

mengetahui validitas, reliabilitas dan normalitas data yang diperoleh dari tiap item

kuesioner yang diisi responden dengan tujuan data tersebut dapat digunakan

sebagai alat pembuktian hipotesis.

1. Uji Validitas

Menurut Ghozali (2013), uji validitas digunakan untuk mengukur valid

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila data yang

digunakan dalam pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan

sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Teknik uji validitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis faktor dengan bantuan

software SPSS versi 18.0. Untuk mengukur tingkat interkorelasi antar variabel

dan dapat atau tidaknya dilakukan analisis faktor menggunakan Kaiser-Meyer-

Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO MSA).

Bila nilai KMO MSA lebih besar dari 0,5 maka proses analisis dapat

dilanjutkan. Validitas suatu butir kuesioner dapat diketahui jika nilai KMO > 0,5.

Nilai MSA yang dianggap layak untuk dilanjutkan pada proses selanjutnya adalah

0,5. Suatu indikator dinyatakan valid jika memiliki loading factor di atas 0,5 atau

cross loading terhadap nilai tersebut. Nilai loading factor yang kurang dari 0,5

dengan item pertanyaan yang mengalami cross loading dengan nilai terkecil harus

dikeluarkan dan begitu seterusnya sampai tidak ada lagi nilai loading factor yang

kurang dari 0,5 atau cross loading.

Page 75: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

54

2. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2013) uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator variabel. Hasil ukur dapat dipercaya apabila

dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama, diperoleh

hasil yang relatif sama. Penghitungan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan

program statistik SPSS dan uji reliabilitas menggunakan teknik pengukuran

Chronbach Alpha, hasil pengujian dapat dikatakan reliabel apabila Chronbach

Alpha > 0,6.

3. Uji Normalitas

Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa statistik parametris mensyaratkan

bahwa setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal, untuk itu

sebelum pengujian hipotesis dilakukan maka kenormalan data harus diuji terlebih

dahulu. Uji normalitas dilakukan pada kedua variabel yang akan diteliti dan

distribusi normal jika Sig > 0,05.

H. Metode Analisis

1. Deskripsi Hasil Survei

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan lebih banyak bersifat uraian

dari hasil jawaban kuesioner. Data yang telah diperoleh akan dianalisis secara

kualitatif serta diuraikan dalam bentuk deskriptif.

2. Analisis Data

Page 76: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

55

Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan analisis

regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara

linear antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini

digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari

variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau

penurunan (Umar, 2000). Analisis regresi linier berganda digunakan untuk

mengukur pengaruh employee engagement dan sikap guru terhadap perubahan

pada kinerja guru di Yayasan Al Kautsar Lampung .

Persamaan regresi linier berganda dirumuskan sebagai berikut (Sugiyono, 2013):

▪ Y = a + β1 X1 + β2 X2 + e

Keterangan:Y : Kinerja karyawan

X1 : Employee Engagement

X2 : Sikap pada Perubahan

a0 : Konstanta

β1 : Koofisien X1

β2 : Koofisien X2

e : Error

I. Pengujian Hipotesis

Hipotesis berasal dari kata hypo dan thesis. Hipo berarti kurang dari,

sedangkan tesis berarti pendapat. Hipotesis dapat disimpulkan sebagai suatu

pernyataan dugaan (conjectural) tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.

Hipotesis selalu mengambil bentuk kalimat pernyataan dan menghubungkan

secara umum maupun khusus antara variabel yang satu dengan variabel yang

lainnya. Hipotesis berfungsi untuk memberi suatu pernyataan berupa dugaan

Page 77: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

56

tentang hubungan tentative antara fenomena-fenomena dalam penelitian. Secara

umum hipotesis dapat diuji dengan dua cara yaitu dengan mencocokkan fakta,

atau dengan mempelajari konsistensi logis. Metode pengujian terhadap hipotesis

yang diajukan, dilakukan pengujian secara parsial (uji t).

1. Uji T (Parsial)

Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan Uji T. Menurut Ghozali

(2013), Uji T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Menurut

Ghozali (2013) Uji T dilakukan dengan membandingkan signifikansi terhitung

dengan tabel dengan ketentuan :

1. H0 didukung dan Ha tidak didukung jika T hitung < T tabel untuk α = 0,05

2. H0 tidak didukung dan Ha didukung jika T hitung > T tabel untuk α = 0,05

Pengujian ini menggunakan rumus:

thitung =

Keterangan:

b : koefisien regresi variabel indpenden.

∂b : standar deviasi koefisien regresi variabel

independen.

Page 78: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

V. SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan mengenai

pengaruh employee engagement dan sikap pada perubahan terhadap kinerja guru,

maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mendukung hipotesis yang diajukan,

yaitu:

1. Employee Engagement berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

guru Yayasan Al Kautsar Lampung. Perolehan skor tinggi pada employee

engagement akan diikuti juga oleh perolehan skor tinggi pada kinerja,

sebaliknya perolehan skor rendah pada employee engagement akan diikuti

oleh perolehan skor yang juga rendah pada alat ukur kinerja. Hal tersebut

berarti guru yang memiliki engagement yang tinggi cenderung memiliki

kinerja yang baik, sedangkan guru yang memiliki engagement yang rendah

cenderung memiliki kinerja yang rendah.

2. Sikap pada perubahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

guru Yayasan Al Kautsar Lampung. Ketika guru memiliki sikap yang

positif pada perubahan seperti mendukung perubahan yang sedang

berlangsung melalui kesediaannya untuk berpartisipasi, mempromosikan

perubahan yang sedang dialami dan tidak menolak untuk berubah maka

hal tersebut mampu meningkatkan kinerja mereka.

Page 79: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

80

B. Saran

Setelah peneliti melakukan penelitian dan menarik kesimpulan, maka peneliti

memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Yayasan Al Kautsar Lampung sebaiknya dapat memperhatikan guru yang

melakukan penolakan terhadap perubahan karena mampu menggagalkan

dan menghambat perubahan yang diinginkan.

2. Yayasan Al Kautsar Lampung sebaiknya memberikan berbagai reward

atas kerja keras dari para guru sehingga mereka akan merasa dihargai dan

dapat meningkatkan rasa engaged pada organisasi. Semakin tinggi rasa

engaged guru semakin tinggi juga kinerja mereka karena variabel

employee engagement berpengaruh secara positif terhadap kinerja guru di

Yayasan Al Kautsar Lampung.

3. Yayasan Al Kautsar Lampung sebaiknya melakukan sosialisasi mengenai

perubahan yang akan dilaksanakan secara jelas dan terus menerus kepada

seluruh guru sebelum perusahaan melakukan perubahan. Hal ini berguna

agar guru tidak kaget dan dapat lebih siap untuk berubah.

4. Yayasan Al Kautsar Lampung sebaiknya melakukan pelatihan mengenai

Iptek sehingga guru mampu beradaptasi dalam perubahan teknologi yang

ada.

C. Keterbatasan Penelitian

1. Terdapat beberapa responden yang tidak mengembalikan kuesioner kepada

peneliti, sehingga berpengaruh pada tingkat pengembalian (response rate).

Hal ini terjadi karena banyaknya objek penelitian, dan jarak antar objek

yang terpisah, yaitu TK, SD, SMP, SMA sehingga penarikan kuesioner

Page 80: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

81

tidak dapat dilakukan dalam waktu bersamaan sehingga terdapat kuesioner

yang tidak dikembalikan.

Page 81: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Akbary, Fattah. (2015). “Pengaruh Employee Engagement terhadap kinerjakaryawan pada dana pensiun (Dapen).” Bandung : Telkom.

Armenakis, A. A., & Harris, S. G.(2009). “Reflections: Our journey inorganizational change research and practice.” Journal of ChangeManagement.

Armenakis, A. A., & Holt, D.T. (2007). “Readiness for organizational change:The systematic development of a scale.” Journal of Applied BehavioralScience.

Armenakis, A. A., Harris, S. G., & Mossholder, K. W. (1993). “Creating readinessfor organizational change. Human Relations.”

Astelita, Mega. (2012). “Hubungan antara Employee Engagement dan KesiapanKaryawan untuk Berubah.” Jakarta.

Azwar, S. (2011). Sikap dan Perilaku Dalam: Sikap Manusia Teori danPengukurannya 2nd ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Backer, T. E. (1995). “Assessing and Enhancing Readiness for Change:Implications for Technology Transfer. In T. E Backer, S. L. David, & G.Soucy (Eds.), Reviewing the behavioral science knowledge base ontechnology transfer .” Rockville, MD: National Institute on Drug Abuse.

Bakker, A.B. (2007). Building Engagegement in The Workplace. Rotterdam:Erasmus University.

Bakker, A.B. (2009). Building engagement in the workplace (final version). In R.J. Burke & C.L. Cooper (Eds.), The Peak Performing Organization (pp.5072). Oxon,UK: Routledge.

Baumruk R., and Gorman B. Why managers aree crucial too increasingengagement. Melcrum Publishing.

Page 82: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

Bernerth, J. (2004). “Expanding our understanding of the change message. HumanResource Development Review.”

Chonko, L.B. (2004). “Organizational readiness for change, individual fearof change, and sales manager performance: an empiricalinvestigation.” Journal of Personal Selling and Sales Management.

Cunningham, C. E., Woodward, C. A., Shannon, H. S., MacIntosh, J., Lendrum,B., Rosenbloom, D.,et al. (2002). “Readiness for organizational change:A longitudinal study of workplace, psychological, and behavioralcorrelates.” Journal of Occupational and Organizational Psychology

Dicke, C. (2007). “Employee engagement and change management. Employeeengagement: what do we really know? what do we need to know to takeaction?” Paris: Marriott Paris Champs-Elysees

Gallup (2006). “ Gallup study: Engaged employees inspire company innovationnational survey finds that passionate workers are most likely to driveorganisations forward”. The Gallup Management Journal.

Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.Cetakan Ke Empat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gruman, J.A. & Saks, A.M. (2011). Performance management and employeeEngagement. Human Resource Management Review 21, 123-136.

Hanpachern, C., Morgan, G. A., & Griego, O. V. (1998). “An extension of thetheory of margin: A framework for assessing readiness for change.”Human Resource Development Quarterly, 9(4), 339-350.

Hanpachern C. (1997). “The extension of the theory of margin: A framework forassessing readiness for change.” Unpublished DoctoralDissertation,Colorado State University, Fort Collins.

Hasibuan, Malayu S.P. 2011. Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: PTBumi Aksara.

Hewitt (2004). Hewitt Associates study shows more engaged employees driveimproved business performance and return, Press Release, May.

Jones, G. R. (2007). Organizational Theory, Design, and Change. NewJersey:Pearson Education

Kahn, W.A. (1990). “Psychological conditions of personal engagement anddisengagement at work,” Academy of Management Journal.

Page 83: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

Kreitner, R. & Angelo Kinicki. (2004). Organisational Behavior (6edition).United States of America : Irwin Mcgraw-Hill.

Lucey, J.J. (2008). The state of lean manufacturing in The UK - 2001 to 2006.Journal of the Institute of Management Services.

Madsen, S.R., Miller, D. & John, C.R. (2005). “Readiness for organizationalchange: Do organizational commitment and social relationshipsin theworkplace make a difference?. “Human Resource DevelopmentQuarterly

Macey, William H., Benjamin Schneider. (2008). The Meaning of EmployeeEngagement. Society for Industrial and Organizational Psychology.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. (2009). Manajemen SDM Perusahaan.Bandung : P.T Rosda Karya.

Marwansyah. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. Bandung.Alfabeta.

Mauno, S., Kinnunen, U., & Ruokolainnen, M. (2007). “Job demands andresources as antecedents of work engagement: A longitudinal study.”Journal of Vocational Behaviour

Nababan, Berton. J. (2015). “Pengaruh Sikap Menghadapi Perubahan Organisasiterhadap Komitmen Karyawan.” Medan.

Nawawi, Hadari. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis YangKompetitif. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Piderit, S. K. (2000). “Rethinking resistance and recognizing ambivalence:Amultidimensional view of attitudes toward an organizational change.”Academy of Management Review.

Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani. (2011). Manajemen Sumber DayaManusia untuk Perusahaan Edisi ke-2. Jakarta, Rajawali Pers.

Saks, A.M. (2006). “Antecedent and consequences of employee engagement.”Journal of Managerial Psychology.

Schaufeli, W. B.& Bakker, A. (2003). “Utrecht work engagement scalepreliminary manual.” Occupational Health Psychology Unit UtrechtUniversity.

Schaufeli, W. B., Bakker, A. B. & Van Rhenen, W. (2009). How changes in jobdemands and resources predict burnout, work engagement, and sickness

Page 84: PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN SIKAP PADA …digilib.unila.ac.id/33284/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fasilitas yang sudah tersedia agar motivasi kerja guru semakin meningkat.

absenteeism. Journal of Organizational Behavior, 30, 893-917.

Schaufeli, W.B, Leiter, M.P, Maslach,C.& Jackson, S.E. (1996), “Maslachburnout inventory general survey, in Maslach C, Jackson SE, Leiter MP(eds), The Maslach Burnout Inventory-test Manual, Palo AltoCa:”Consulting Psychologists Press.

Schaufeli, W.B., Salanova, M., Gonzalez-Roma, V. & Bakker, A.B. (2002). “Themeasurement of engagement and burnout: a two sample confirmatoryfactor analytic approach.” Journal of Happiness Studies,3,71-92.

Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: SalembaEmpat.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung.Alfabeta.

Terry, George R & Rue, Leslie W.(2005). Dasar-dasar Manajemen. PenerjemahG.A. Ticoalu. Jakarta. PT Bumi Aksara.

Usman, Husaini. (2013). Manajemen, Teori, Praktik dan Riset Pendidikan.Jakarta. Bumi Aksara.

Wibowo. (2016). Manajemen Kinerja. Jakarta. Rajawali Pers.

Wijaya, M. (2011). Hubungan antara employee engagement dan need forachievement pada Karyawan. Depok: Universitas Indonesia.

Wisangsari, Rintha. (2015). Implementasi Sistem Merit di SMP Al Kautsar.Bandar Lampung.