PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP...

40
i PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEWON II KABUPATEN BANTUL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan STIKES A. Yani Yogyakarta Disusun Oleh: TETI NPM: 3209093 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2013

Transcript of PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP...

Page 1: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

i

PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP

PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEWON II

KABUPATEN BANTUL

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan

STIKES A. Yani Yogyakarta

Disusun Oleh:

TETI

NPM: 3209093

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

2013

Page 2: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

ii

Page 3: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul:

PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP

PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEWON II

KABUPATEN BANTUL

Yang dibuat untuk memenuhi persyaratan menjadi Sarjana Keperawatan pada

Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad

Yani Yogyakarta, sejauh yang diketahui bukan merupakan tiruan dan duplikasi dari

skripsi yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk mendapatkan gelar

sarjana di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani

Yogyakarta maupun di Perguruan Tinggi atau instansi manapun, kecuali bagian yang

sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, Agustus 2013

TETI

Page 4: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas

berkat, penyertaan, serta karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul : “Pengaruh Emotional Freedom Technique

Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah

Kerja Puskesmas Sewon II Kabupaten Bantul” yang disusun untuk memenuhi

salah satu tugas akhir pendidikan S1 Ilmu Keperawatan di STIKES Jenderal Achmad

Yani Yogyakarta ini dengan baik.

Berbagai hambatan dan kesulitan telah penulis hadapi selama penyusunan skripsi

ini, namun berkat karunia dan kasih-Nya, ketekunan, doa, usaha dan bantuan dari

berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis mengucapkan

terimakasih sedalam-dalamnya kepada:

1. dr. Edy Purwoko,Sp.B, selaku Ketua STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Dwi Susanti, S. Kep.,Ns, selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES

Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

3. Paulus Subiyanto, M.Kep.Sp.KMB,CH, sebagai pembimbing I yang telah banyak

memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Fajriyati Nur Azizah, S.Kep,Ns, sebagai pembimbing II yang telah banyak

memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Wenny Savitri, S.Kep.,Ns., MNS, selaku dewan penguji.

6. Seluruh staff Pengajar Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Jenderal

Achmad Yani Yogyakarta.

7. Hadi Pranoto, SKM.MPH, selaku Kepala Puskesmas Sewon II Kabupaten Bantul.

8. Parto Wiji R selaku Kepala Dukuh Prancak Glondong, Panggungharjo, Bantul.

9. Kader di Dusun Prancak Glondong yang sudah banyak membantu dalam

penelitian ini.

10. Seluruh responden yang sudah berpartisipasi dalam penelitian ini.

Page 5: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

vii

Sepenuhnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat

diharapkan sebagai perbaikan penulis dan modal dimasa yang akan datang.

Yogyakarta, Juni 2013

Penulis

Page 6: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.......................................................... iii

MOTTO............................................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... . vi

DAFTAR ISI .................................................................................................... . viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ . x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... . xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... . xii

INTRISARI....................................................................................................... xiii

ABSTRACT...................................................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 5

E. Keaslian Penelitian ................................................................... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Hipertensi ................................................................................. 9

1. Pengertian Hipertensi ........................................................... 9

2. Klasifikasi Hipertensi .......................................................... 9

3. Tanda dan Gejala ................................................................. 10

4. Faktor-faktor Resiko Hipertensi .......................................... 11

5. Patofisiologi Hipertensi ....................................................... 12

6. Komplikasi Hipertensi ......................................................... 14

7. Penatalaksanaan Hipertensi ................................................. 15

8. Teknik Pengukuran Tekanan Darah .................................... 19

B. Emotional Freedom Technique ................................................ 20

1. Sejarah EFT ......................................................................... 20

2. Pengertian dan Tujuan EFT ................................................. 20

3. EFT dan Sistem Energi Tubuh ............................................ 21

4. Jenis-jenis Metode EFT ....................................................... 23

5. Tahap Pelaksanaan EFT ...................................................... 25

6. EFT dan Kedokteran ............................................................ 28

7. Mekanisme EFT dalam Penurunan Tekanan Darah ............ 28

8. Faktor Penghambat Keberhasilan EFT ................................ 29

Page 7: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

ix

9. Keunggulan EFT .................................................................. 29

C. Kerangka Teori......................................................................... 31

D. Kerangka Konsep ..................................................................... 32

E. Hipotesis Penelitian .................................................................. 32

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian ............................................................... 33

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 33

C. Populasi dan Sempel Penelitian ............................................... 34

D. Variabel Penelitian ................................................................... 36

E. Definisi Operasional................................................................. 36

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ...................................... 37

G. Analisis Data dan Model Statistik ............................................ 40

H. Etika Penelitian ........................................................................ 41

I. Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 42

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................ 45

1. Gambaran Lokasi Penelitian .............................................. 45

2. Analisa Hasil Penelitian ..................................................... 46

B. Pembahasan .............................................................................. 52

1. Karakteristik Responden .................................................... 52

2. Tekanan Darah Sebelum Diberikan Intervensi .................. 53

3. Tekanan Darah Sesudah Diberikan Intervensi ................... 54

4. Pengaruh Emotional Freedom Technique .......................... 56

C. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 58

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................. 59

B. Saran ......................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 8: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah ....................................................... 10

Tabel 3.1 Definisi Operasional ................................................................ 37

Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin, Usia, dan Pekerjaan ......................................... 46

Tabel 4.2 Rata-Rata Nilai Tekanan Darah Pre-Test dan Post-Test

Pada Kelompok Kontrol ........................................................... 47

Tabel 4.3 Rata-Rata Nilai Tekanan Darah Pre-Test dan Post-Test

pada Kelompok Intervensi ...................................................... 48

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Penurunan Tekanan Darah

Pada Kelompok Intervensi Pre-Post Dan Kelompok

Kontrol Pre-Post ....................................................................... 49

Tabel 4.5 Uji Pair-Samples T-Test Pengaruh Emotional Freedom

Technique Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada

Penderita Hipertensi Pada Kelompok Intervensi

Dan Kelompok Kontrol ............................................................ 50

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Penurunan Tekanan Darah Pada

Kelompok Intervensi Dan Kelompok Kontrol ......................... 50

Tabel 4.7 Uji Homogenitas Data Penurunan Tekanan

Darah Pada Kelompok Intervensi Dan Kelompok

Kontrol ...................................................................................... 51

Tabel 4.8 Hasil Analisis Uji Independent T-Test pada Kelompok

Kontrol Dan Kelompok Intervensi ........................................... 51

Page 9: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 31

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ....................................................................... 32

Gambar 3.1 Desain Penelitian ......................................................................... 33

Page 10: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 3. Surat Persetujuan / Informed Consent

Lampiran 4. Protokol Pengukuran Tekanan Darah

Lampiran 5. Protokol Pelaksanaan Emotional Freedom Technique

Lampiran 6. Proses Kerja

Lampiran 7. Lembar Observasi

Lampiran 8. Gambar Titik Merdian Emotional Freedom Technique

Lampiran 9. Surat Perizinan

Lampiran 10. Hasil Rekapan Data Responden

Lampiran 11. Hasil Uji Normalitas Data

Lampiran 12. Hasil Uji Paired T-Test

Lampiran 13. Hasil Uji Independent T-Test

Lampiran 14. Lembar Bimbingan Penyusunan Skripsi

Page 11: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

xiii

PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP

PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEWON II

KABUPATEN BANTUL

Teti1, Paulus Subiyanto

2, Fajriyati Nur Azizah

3

INTISARI

Latar Belakang: Hipertensi adalah keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari

120 mmHg dan tekanan diastolik adalah lebih dari 80 mmHg. Hipertensi yang tidak

tertangani akan mengakibatkan komplikasi seperti stroke, penyakit jantung koroner,

penyempitan pada pembuluh darah, gagal ginjal, gagal jantung dan diabetes mellitus

bahkan bisa menyebabkan kematian. Sehingga mencegah komplikasi tersebut

dilakukan salah satunya terapi non farmakologi yaitu dengan menggunakan

Emotional Freedom Technique.

Tujuan Penelitian: Mengetahui adakah pengaruh emotional freedom techniques

terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.

Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu..

Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah

responden 30 orang yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi

(n=15) dan kelompok kontrol (n=15). Intervensi dilakukan sebanyak 6 kali sesi

pertemuan selama 2 minggu. Uji statistik yang digunakan adalah Paired T-Test dan

Independent t-test dengan tingkat kemaknaan α=0,05.

Hasil penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penderita hipertensi pada

kelompok intervensi memiliki nilai rerata posttest 21,33 mmHg lebih rendah daripada

nilai pretest, sedangkan pada kelompok kontrol memiliki nilai rerata penurunan 7,33

mmHg dari nilai pretest. Hasil uji Paired Sampel t-test didapatkan nilai p = 0,000 (p

< 0,005). Maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan menurut hasil uji

Independent t-test diperoleh nilai t hitung = -6,212 (p = 0,000) dapat diambil

kesimpulan ada perbedaan yang signifikan antara penurunan rata-rata tekanan darah

antara kelompok intervensi emotional freedom technique dan kelompok kontrol.

Kesimpulan: Emotional Freedom Technique memiliki pengaruh dalam penurunan

tekanan darah pada penderita hipertensi yang signifikan dibandingkan dengan

kelompok kontrol tanpa Emotional Freedom Technique.

Kata Kunci: Emotional Freedom Technique, Tekanan Darah, Hipertensi.

1. Mahasiswa PSIK STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2. Dosen AKPER Panti Rapih Yogyakarta

3. Dosen PSIK STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Page 12: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

xiv

THE IMPACT OF EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES FOR

LOWERING BLOOD PRESSURE IN PATIENTS HYPERTENSION

IN THE WORKING PUSKESMAS SEWON II

KABUPATEN BANTUL

Teti1, Paulus Subiyanto

2, Fajriyati Nur Azizah

3

ABSTRACT

Background: Hypertension is a condition when the systolic blood pressure over 120

mmHg and diastolic blood pressure was more than 80 mmHg. Untreated hypertension

will lead to complications such as stroke, coronary heart disease, narrowing of blood

vessels, kidney failure, heart failure and diabetes mellitus can even cause death.

Thereby preventing these complications do one non-pharmacological therapy is by

using the Emotional Freedom Technique.

Objective: Knowing there any influence of emotional freedom techniques to decrease

blood pressure in people with hypertension.

Methods: This research was a quasi-experimental. Sampling using purposive

sampling with the number of respondents 30 people were divided into two groups: an

intervention group (n = 15) and control group (n = 15). Interventions carried 6 times

for 2 week session. The statistical test used is Paired t-test and Independent t-test with

significance level α = 0.05.

The results: The results of this study indicate that patients with hypertension in the

intervention group had a mean value of 21.33 mmHg lower posttest than the pretest

value, whereas in the control group had a mean value of 7.33 mmHg decrease from

pretest value. Results Paired sample t-test obtained p value = 0.000 (p < 0.005). Then

Ho is rejected and Ha accepted. Meanwhile, according to test results obtained by the

Independent t-test t value = -6.212 (p = 0.000) can be concluded there is a significant

difference between the decrease in average blood pressure between emotional

freedom technique intervention group and the control group.

Conclusion: Emotional Freedom Technique has influence in lowering blood pressure

in people with hypertension are significant compared with the control group without

the Emotional Freedom Technique.

Keywords: Emotional Freedom Technique, Blood Pressure, Hypertension.

-----------------------------------------------------------------------------------

1. Students PSIK STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2. Lecturer in AKPER Panti Rapih Yogyakarta

3. Lecturer PSIK STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Page 13: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan

perhatian karena dapat menyebabkan kematian yang utama di negara-negara

maju maupun negara berkembang. Hipertensi merupakan suatu keadaan

terjadinya peningkatan tekanan darah yang memberi gejala berlanjut pada

suatu target organ tubuh sehingga bisa menyebabkan kerusakan lebih berat

seperti stroke (terjadi pada otak dan berdampak pada kematian yang tinggi),

penyakit jantung koroner (terjadi kerusakan pembuluh darah jantung), serta

penyempitan ventrikel kiri / bilik kiri (terjadi pada otot jantung). Selain

penyakit tersebut, dapat pula menyebabkan gagal ginjal, penyakit pembuluh

lain dan diabetes mellitus (Staessen, 2003). Tekanan darah tinggi atau

hipertensi menurut Muttaqin (2009) adalah keadaan ketika tekanan darah

sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan diastolik adalah lebih dari 80

mmHg.

Penyakit ini dikategorikan sebagai “the silent killer” karena penderita

tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan

darahnya. Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak

mendapatkan pengobatan dan pengontrolan secara teratur (rutin), maka

hipertensi yang tidak tertangani akan mengakibatkan komplikasi seperti

stroke, penyakit jantung koroner, penyempitan pada pembuluh darah, gagal

ginjal, gagal jantung dan diabetes mellitus bahkan bisa menyebabkan

kematian (Wahdah, 2011). Menurut data hasil survey riset kesehatan dasar

(Riskesdas) 2007-2008, hanya sekitar 0,4% dari 31,7% kasus yang meminum

obat hipertensi untuk pengobatan. Terdapat 76% kasus hipertensi di

masyarakat yang diprediksi belum terdiagnosis. Di Indonesia, hipertensi kini

telah berperan sebagai penyakit penyebab kematian nomor tiga setelah stroke

dan tuberkolosis. Jumlahnya mencapai 6,8% dari proporsi penyebab kematian

pada semua umur di Indonesia (Syamsudin, 2011).

Page 14: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

2

Berdasarkan laporan WHO (2002), diperkirakan penderita hipertensi di

seluruh dunia berjumlah 600 juta orang, dengan 3 juta kematian setiap tahun.

Prevalensi di Vietnam pada tahun 2004 mencapai 34,5% dan Singapura pada

tahun 2004 adalah 24,9%. Di Amerika, prevalensi tahun 2005 adalah 21,7%

dan diperkirakan 1 dari 4 orang dewasa menderita hipertensi.

Penderita hipertensi di Indonesia prevalensinya juga terus terjadi

peningkatan. Hasil survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2008, prevalensi

hipertensi di Indonesia cukup tinggi yaitu 89 per 1000 anggota keluarga, tahun

2009 sekitar 15-20% masyarakat Indonesia menderita hipertensi, prevalensi

hipertensi pada laki-laki di Indonesia 13,6% dari populasi penduduk,

bertambah menjadi 16,5% dari populasi penduduk, hipertensi pada perempuan

dari 16,5% dari populasi penduduk menjadi 17,6% dari populasi penduduk

(Depkes, 2010).

Menurut hasil survey Dinas Kesehatan Bantul, pada tahun 2010 penderita

hipertensi di Puskesmas Sewon II adalah 498 orang dan tahun 2011 berjumlah

498 orang. Walaupun dalam setiap tahunnya tidak mengalami penurunan atau

peningkatan angka penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Sewon II,

tetapi menurut wawancara yang dilakukan kepada 5 orang pasien pengunjung,

didapatkan bahwa tekanan darah tinggi menetap antara 130 - 170 mmHg, dan

hasil wawancara tersebut 3 dari 5 orang menyebutkan peningkatan tekanan

darah karena gaya hidup yang kurang sehat seperti makan makanan yang

instan, diet kurang diatur dan jarang berolah raga, namun dari ke 5 orang

pasien hipertensi yang di wawancari, kelimanya menyebutkan bahwa

peningkatan tekanan darah yang mereka alami diakibatkan oleh permasalahan

yang dihadapi sehari-hari seperti masalah ekonomi, biaya pendidikan anak dan

pekerjaan.

Depkes RI pada tahun 2007 telah melakukan beberapa langkah untuk

mengendalikan hipertensi, yaitu mendistribusikan buku pedoman hipertensi,

melaksanakan advokasi dan sosialisasi, melaksanakan intensifikasi, akselerasi,

dan inovasi program sesuai dengan kemajuan teknologi dan kondisi daerah

setempat, mengembangkan sumber daya manusia dalam pengendalian

Page 15: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

3

hipertensi, memperkuat jaringan kerja pengendalian hipertensi, antara lain

dengan dibentuknya kelompok kerja pengendalian hipertensi, memperkuat

logistik dan distribusi untuk deteksi dini faktor resiko penyakit jantung dan

pembuluh darah termasuk hipertensi, meningkatkan surveilans epidemiologi

dan sistem informasi pengendalian hipertensi, melaksanakan monitoring dan

evaluasi, dan mengembangkan sistem pembiayaan pengendalian hipertensi.

Banyak upaya yang dilakukan oleh Pemerintah tetapi prevalensi kejadian

hipertensi di Indonesia terus mengalami peningkatan.

Penanganan hipertensi di Indonesia sebagian besar masih berfokus pada

penanganan medis yang membutuhkan biaya pengobatan yang mahal dan

membutuhkan waktu yang panjang. Selain itu penanganan medis mempunyai

banyak efek bagi kesehatan, misalnya beta blocker mengakibatkan sulit tidur,

kelelahan dan gangguan pencernaan, sedangkan penanganan hipertensi secara

nonfarmakologi belum banyak diperkenalkan kepada para penderita hipertensi

baik itu dimasyarakat maupun di rumah sakit (Wahdah, 2011).

Pengobatan secara farmakologi yaitu dengan cara menggunakan obat anti

hipertensi, pada dasarnya menurunkan tekanan darah dengan cara

mempengaruhi jantung atau pembuluh darah atau keduanya, contohnya

penghambat adrenergik (β-bloker) dan diuretik. Penurunan berat badan, olah

raga, mengurangi asupan garam / pengaturan diet makan, tidak merokok dan

hindari stress merupakan rangkaian tatalaksana non farmakologi (Wahdah,

2011). Rangkaian tatalaksana non farmakologi yang lainnya yang telah

terbukti dalam penurunan tekanan darah pada hipertensi seperti terapi

relaksasi otot progresif, penelitian ini dilakukan oleh Murti (2011) dan

relaksasi meditasi yang dilakukan oleh Sudiarto (2007), namun penggunaan

Emotional Freedom Techniques sebagai tatalaksana pada non farmakologi

dalam hal menurunkan tekanan darah masih dalam tahap perkembangan.

Emotional Freedom Technique (EFT) adalah suatu bentuk emosional dari

akupuntur tanpa jarum, hanya mengetuk dengan dua jari untuk merangsang

titik-titik meridian tubuh dari klien sambil klien “tune in” kepada masalahnya.

EFT bertujuan untuk menyeimbangkan sistem energi tubuh yang tersumbat

Page 16: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

4

yang dapat mengakibatkan perubahan terhadap pikiran, prilaku dan emosi

dengan metode tapping (ketuk) pada titik-titik tertentu pada tubuh (The AMT

Yearbook, 2003). Ilmuan lain mendefinisikan EFT sebagai sebuah metode

yang brilian namun sederhana untuk meredakan rasa sakit emosional. Metode

ini secara klinis efektif dalam mengobati trauma, penyalahgunaan obat, panik,

kecemasan, ketakutan, fobia, depresi ringan, dan gejala fisik yang berasal dari

sumber-sumber emosional seperti sakit fisik, sakit kepala, kesulitan bernapas,

tekanan darah tinggi dan banyak lagi (Steve, 2011).

Berdasarkan pengalaman peneliti pada saat praktek stase keluarga di

masyarakat, peneliti memberikan terapi Emotional Freedom Technique pada

pasien kelolaan dengan penderita hipertensi, dengan pemberian 4 kali sesi

pertemuan selama 2 minggu, tekanan darah yang sebelumnya 180/100 mmHg

turun menjadi 150/80 mmHg pada saat dilakukan pengukuran kembali setelah

4 kali pemberian Emotional Freedom Technique.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

pengaruh EFT terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi.

Hipertensi tersebut diharapkan dapat diturunkan dengan Emotional Freedom

Techniques. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti,

penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Sewon II khususnya

daerah Glondong karena berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas, di

wilayah tersebut ada sekitar 52 orang yang mengidap penyakit hipertensi

dengan kategori hipertensi sedang dan berat di wilayah tersebut.

B. Perumusan Masalah

“Adakah Pengaruh Emotional Freedom Techniques Terhadap Penurunan

Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas

Sewon II Kabupaten Bantul?”

Page 17: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

5

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui adakah

pengaruh emotional freedom techniques terhadap penurunan tekanan darah

pada penderita hipertensi.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui karakteristik penderita hipertensi di Dusun Prancak

Glondong, Panggungharjo, Bantul.

b. Diketahui rerata tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan

pemberian terapi Emotional Freedom Techniques pada penderita

hipertensi di kelompok intervensi.

c. Diketahui rerata tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan

pengontrolan pada penderita hipertensi di kelompok kontrol.

d. Diketahui perbandingan selisih rerata tekanan darah sebelum dan

sesudah pemberian terapi Emotional Freedom Techniques pada

kelompok kontrol dan kelompok intervensi.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi

pembaca, terutama bagi yang belajar dan bekerja di dunia kesehatan

mengenai penanganan atau intervensi alternatif pada penderita hipertensi.

Serta sebagai studi dan pengetahuan dimana data yang diperoleh dapat

digunakan penelitian lebih lanjut, dalam mengetahui efikasi Emotional

Freedom Techniques sebagai terapi non farmakologi dalam penurunan

tekanan darah tinggi, sehingga biaya yang mahal, efek samping dalam

penggunaan obat anti-hipertensi dan lamanya pengobatan dapat

diminimalkan.

Page 18: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

6

2. Bagi Ilmu Keperawatan

Emotional Freedom Techniques diharapkan mampu menjadi alternatif

lain dalam manajemen penanganan hipertensi yang dapat diterapkan baik

di dunia kesehatan termasuk di dunia keperawatan khususnya

Keperawatan Medikal Bedah.

3. Bagi Puskesmas Sewon II

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan petugas

Puskesmas Sewon II, serta dapat melatih para kader dan menyalurkan

hasil penelitian tersebut melalui posyandu-posyandu lanisa yang ada di

masyarakat.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian ini ingin melihat pengaruh Emotional Freedom Techniques pada

penanggulangan penyakit Hipertensi pada Masyarakat di wilayah kerja

Puskesmas Sewon II Kabupaten Bantul. Beberapa penelitian yang terkait

adalah:

1. Dinter & Church (2009) dalam Psychological Trauma in Veteran Using

EFT (Emotional Freedom Techniques): A Randomized Controlled Trial.

Penelitian ini untuk mengurangi PSTD dan kekembuhan psikologis pada

veteran. Jumlah sampel yang digunakan adalah 9 orang, 4 orang sebagai

kelompok intervensi dan 5 orang sebagai kelompok kontrol. Intervensi

dilakukan selama 6 sesi, dengan 2 kali posttest. Posttest dilakukan pada

sesi ketiga dan akhir sesi, yaitu sesi keenam. Pengukuran PTSD

menggunakan PCL-M (Posttraumatic Stress Disosder Checklist –

Military). Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling

dan pengujian statistik menggunakan Posthoc Tukey Test. Hasil dari

penelitian tersebut adalah rata-rata skor PTSD yang pertamanya 60

menjadi 38 setelah dilakukan terapi EFT 6 sesi.

Page 19: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

7

Persamaan penelitian yang sekarang dengan penelitian sebelumnya adalah

variabel bebasnya tentang Emotional Freedom Techniques. Intervensi

dilakukan selama 6 kali sesi pertemuan.

Perbedaan penelitian ini sebelumnya variabel terikatnya adalah trauma

pada veteran sedangkan pada penelitian sekarang variabel terikatnya

adalah tekanan darah pada pasien hipertensi. Teknik pengambilan sampel

sebelumnya menggunakan random sampling dan pengujian statistik

menggunakan Posthoc Tukey Test sedangkan design penelitiannya

selanjutnya menggunakan purposive sampling dan pengujian statistik yaitu

uji t-test berpasangan.

2. Hidayati (2011) dalam penelitian Pengaruh Manajemen Cemas: Emotional

Freedom Techniques (EFT) Terhadap Kecemasan Siswa dalam

Menghadapi UAN Di SMA N 1 Pakem. Tujuan dari penelitian ini adalah

bagaimana EFT mempengaruhi kecemasan siswa dalam menghadapi UAN

pada siswa SMA. Metode penelitian menggunakan quasi eksperimen.

Jumlah sampel yang digunakan adalah 28 siswa, 14 orang sebagai

kelompok intervensi dan 14 orang lainnya sebagai kelompok kontrol.

Pengukuran kecemasan menggunakan PHCC Anxiety Test. Kelompok

intervensi mendapatkan 3 kali sesi terapi EFT, sedangkan kelompok

kontrol tidak mendapat terapi. Berdasarkan penelitian sebanyak 58,4%

mengalami cemas ringan sedang dan 0,7% mengalami cemas sedang berat

dari 137 siswa saat skrining cemas. Hasil uji t-test berpasangan 95%, taraf

kesalahan (α) 0,05 didapatkan hasil nilai p = 0,046 (p < 0,05). Maka Ho

ditolak dan Ha diterima. Sedangkan menurut uji t-test independen, nilai p

= 0,000 (p < 0,05), maka rerata nilai cemas kelompok intervensi secara

signifikan lebih rendah daripada kelompok kontrol.

Persamaan penelitian yang sekarang dengan penelitian sebelumnya adalah

pada variabel bebasnya yaitu EFT. Hasil penelitian menggunakan uji

Paired Sample T-Test. Perbedaannnya pada variabel terikatnya yaitu pada

penelitian sebelumnya mengukur kecemasan pada siswa SMA, sedangkan

Page 20: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

8

pada penelitian selanjutnya mengukur tekanan darah pada penderita

hipertensi.

3. Murti., Ismonah., Wulandari (2011) dalam penelitian Perbedaan Tekanan

Darah Pada Pasien Hipertensi Esensial Sebelum Dan Sesudah Pemberian

Relaksai Otot Progresif Di RSUD Tugurejo Semarang. Tujuan penelitian

ini untuk mengidentifikasi perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah

pemberian terapi relaksasi otot progresif pada pasien hipertensi Esensial di

RSUD Tugurejo Semarang. Desain penelitian ini adalah penelitian pra

eksperimental menggunakan rancangan one group pre-post tes design

dengan jumlah sampel ada 18 orang dengan teknik quota sampling. Hasil

penelitian menggunakan uji Paired Sample T-test menunjukkan p-value

0,000 atau < 0,05 maka dapat disimpulkan ada perbedaan tekanan darah

pada pasien hipertensi esensial sebelum dan sesudah pemberian relaksasi

otot progresif di RSUD Tugurejo Semarang.

Persamaan dari penelitian ini adalah melihat perbedaan tekanan darah pada

pasien hipertensi. Hasil penelitian menggunakan uji Paired Sample T-test.

Perbedaannya pada variabel bebasnya yaitu pada penelitian sebelumnya

menggunakan relaksasi otot progresif sedangkan pada penelitian

selanjutnya menggunakan emotional freedom technique dan teknik

pengambilan sampelnya, pada penelitian sebelumnya menggunakan quota

sampling sedangkan pada penelitian selanjutnya menggunakan purposive

sampling.

Page 21: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Lokasi Penelitian

Puskesmas Sewon II terletak di Dusun Tarudan, Desa Bangunharjo,

Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. Jarak Puskesmas Sewon II dengan

Ibukota Kecamatan kurang lebih 0,5 km, jarak dengan Ibukota Kabupaten

kurang lebih 8 km, sedangkan dengan Ibukota Provinsi kurang lebih 3 km.

Untuk menjangkau Puskesmas Sewon II relatif lebih mudah, karena

transportasi dan jalan sudah baik.

Luas wilayah kerja Puskesmas Sewon II kurang lebih 1240 Ha.

Wilayah kerja Puskesmas Sewon II meliputi 2 desa, yaitu desa

Bangunharjo dan desa Panggungharjo, yang secara keseluruhan terdiri dari

31 dusun. Batas wilayah kerja Puskesmas Sewon II Bantul adalah: sebelah

utara : Kota Yogyakarta, sebelah selatan : Desa Timbulharjo sebelah timur

: Tamanan dan sebelah barat : Kasihan.

Desa Prancak Glondong adalah salah satu wilayah kerja Puskesmas

Sewon II Kabupaten bantul. Desa Prancak Glondong ini terletak di

Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul,

Yogyakarta. Luas dari desa ini 64,4276 ha. Kampus ISI Yogyakarta,

Akademi Kebidanan Yogyakarta, dan juga lapangan yang sering

digunakan untuk bermain olahraga ini juga termasuk daerah

Panggungharjo. Desa Prancak Glondong terbagi beberapa wilayah yaitu

RT 01 yaitu Sewon Asri, RT 02 yaitu Sewon Indah, RT 03 dan 04 yaitu

Prancak Dukuh, RT 05, 06 dan 07 yaitu Prancak Glondong dan RT 08

yaitu Jetis. Jumlah penduduk di dusun Prancak Glondong sekitar 682

kepala keluarga dan sebagian besar bermata pencaharian menjadi buruh

tidak tetap, sebagian lagi bermata pencaharian sebagai wiraswasta dan

PNS.

Page 22: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

46

2. Analisa Hasil Penelitian

a. Analisa Univariat

1) Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil

yang mengenai gambaran karakteristik responden, yang terdapat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin,

Usia, dan Pekerjaan di Dusun Prancak Glondong pada tanggal 8 -22

Juli 2013 (n=30)

Karakteristik

Jumlah (f) Presentase (%)

a. Jenis Kelamin

Laki-laki

Perempuan

13

17

43,3

56,7

b. Usia (tahun)

30 - 34

35 - 39

40 - 44

45 - 49

50 - 54

55 - 59

60 – 65

0

2

5

3

5

7

8

0

6,7

16,7

10

16,7

23,3

26,7

c. Pekerjaan

Wiraswasta

IRT

PNS

Buruh

Pensiunan

7

9

5

8

1

23,3

30

16,7

26,7

3,3

Sumber: Data Primer

Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa responden yang diambil

dalam penelitian ini yaitu sebanyak 30 orang dengan jumlah

responden yang berjenis kelamin wanita sebanyak 17 orang dan

responden pria sebanyak 13 orang. Usia responden terbanyak

dalam penelitian ini yaitu usia 60 - 65 tahun dengan presentase

26,7%. Pekerjaan responden terbanyak dalam penelitian ini adalah

IRT dengan presentase 30%.

Page 23: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

47

2) Rata-rata Hasil Pengukuran Tekanan Darah Pre-Test dan Post-Test

pada Kelompok Kontrol

Tabel 4.2. Rata-Rata Nilai Tekanan Darah Pre-Test dan Post-Test

pada Kelompok Kontrol Penderita Hipertensi di Dusun Prancak

Glondong, Panggungharjo, Bantul pada Juli 2013

N Mean Std. Dev Min Max

Rerata Tekanan Darah

Sistolik pre-test

15 150,67 8,84 140 160

Rerata Tekanan Darah

Sistolik post-test

15 143,33 8,99 130 160

Selisih Rerata Tekanan

Darah

15 7,33 6,39 130 160

Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa rata-rata nilai

tekanan darah pada kelompok kontrol saat pre test adalah 150,67

mmHg dan pada saat post test adalah 143,33 mmHg. Pada saat

dilakukan pengukuran tekanan darah menggunakan

sphygmomanometer dan stethoscope, memiliki nilai tekanan darah

tertinggi pada saat pre test 160 mmHg dan terendah adalah 140

mmHg, sedangkan nilai tertinggi pada saat post test adalah 160

mmHg dan terendah post test yaitu 130 mmHg pada kelompok

kontrol.

Selisih rata-rata nilai tekanan darah pretest dan posttest pada

kelompok kontrol yaitu 7,33 mmHg, yaitu artinya nilai tekanan

darah posttest pada kelompok kontrol mengalami penurunan

daripada tekanan darah pretest pada kelompok kontrol.

3) Rata-rata Hasil Pengukuran Tekanan Darah Pre-Test dan Post-Test

pada Kelompok Intervensi

Page 24: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

48

Tabel 4.3 Rata-Rata Nilai Tekanan Darah Pre-Test dan Post-

Test pada Kelompok Intervensi Penderita Hipertensi di Dusun

Prancak Glondong, Panggungharjo, Bantul pada Juli 2013

N Mean Std. Dev Min Max

Rerata Tekanan Darah

Sistolik pre-test

15 152,00 8,62 140 160

Rerata Tekanan Darah

Sistolik post-test

15 130,67 5,94 120 140

Selisih Rerata Tekanan

Darah

15 21,33 5,94 120 140

Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa rata-rata nilai

tekanan darah pada kelompok intervensi saat pre test adalah 152,00

mmHg dan pada saat post test adalah 130,67 mmHg. Pada saat

dilakukan pengukuran tekanan darah menggunakan

sphygmomanometer dan stethoscope, memiliki nilai tekanan darah

tertinggi pada saat pre test 160 mmHg dan terendah adalah 140

mmHg, sedangkan nilai tertinggi pada saat post test adalah 140

mmHg dan terendah post test yaitu 120 mmHg pada kelompok

intervensi.

Selisih rata-rata nilai tekanan darah pretest dan posttest pada

kelompok intervensi yaitu 21,33 mmHg, yaitu artinya nilai tekanan

darah posttest pada kelompok intervensi mengalami penurunan

daripada tekanan darah pretest pada kelompok intervensi.

b. Analisa Bivariat

Analisa ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas

yaitu intervensi Emotional Freedom Technique dan tidak diberikan

Emotional Freedom Technique terhadap variabel terikat yaitu

penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.

Uji stastitik yang digunakan adalah t-test berpasangan/Pair-

Samples t-test untuk mengetahui analisa hasil pre-test dan hasil post-

test dari penurunan tekanan darah setelah 2 minggu dilakukan pada

masing-masing kelompok. Uji Independent t-test digunakan untuk

Page 25: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

49

melihat perbedaan penurunan tekanan darah pada kelompok intervensi

dan kontrol. Tingkat kemaknaan menggunakan p value <0,05 pada

interval kepercayaan 95%.

1) Uji Komparatif Berpasangan 2 Kelompok

Sebelum dilakukan uji statistik, terlebih dahulu dilakukan uji

normalitas data guna menentukan jenis statistik yang digunakan

apakah parametrik atau non parametrik.

a) Hasil Uji Normalitas Data Nilai Tekanan Darah Pretest dan

Posttest pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi.

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Tekanan Darah Pada

Kelompok Intervensi Pre-Post Dan

Kelompok Kontrol Pre-Post

Mean Std. Dev Kolmogorov-

Smirnov Z

Sig (2-

tailed)

Intervensi Pre

Intervensi Post

Kontrol Pre

Kontrol Post

152,00

130,67

150,67

143,33

8,62

5,94

8,84

8,99

1,123

1,335

0,986

1,205

0,160

0,057

0,285

0,110

Hasil uji normalitas data penurunan rata-rata tekanan darah

sistolik pada intervensi pre dan intervensi post serta kontrol pre

dan kontrol post didapatkan nilai p value >0,05, berarti data

berdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas di atas, maka

uji pengaruh emotional freedom technique terhadap penurunan

tekanan darah pada penderita hipertensi menggunakan t-test

berpasangan/Paired-Samples t-Test.

Hasil dari t-test berpasangan/Paired-Samples t-test

pengaruh emotional freedom technique terhadap penurunan

tekanan darah pada penderita hipertensi disajikan pada tabel

berikut.

Page 26: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

50

Tabel 4.5 Uji Paired-Samples t-test Pengaruh Emotional Freedom

Technique Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi

Pada Kelompok Intervensi Dan Kelompok Kontrol

Pasangan N Mean ± SD t Sig (2-

tailed)

Ket

Intervensi

Kontrol

15

15

Pre-test 152,00 ± 8,62

Post-test 130,67 ± 5,94

Pre-test 150,67 ± 8,84

Post-test 143,33 ± 8,99

12,911

4,785

,000

,000

Bermakna

Bermakna

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 4.5 Hasil t-test berpasangan/Pair-

Samples t-test, perbedaan tekanan darah sistolik pada kelompok

intervensi diperoleh p value (0,000) <0,05, artinya ada

perbedaan yang signifikan terhadap penurunan tekanan darah

sistolik sebelum dan sesudah diberikan emotional freedom

technique pada penderita hipertensi dengan perbedaan sebesar

21,33 mmHg. Sedangkan hasil t-test berpasangan/Pair-Samples

t-test, perbedaan tekanan darah sistolik pada kelompok kontrol

diperoleh p value (0,000) <0,05, artinya ada perbedaan

terhadap penurunan tekanan darah sistolik sebelum dan

sesudah dilakukan pengontrolan pada pasien hipertensi dengan

perbedaan sebesar 7,33 mmHg.

2) Uji Komparatif Tidak Berpasangan 2 Kelompok

Sebelum dilakukan uji statistik, terlebih dahulu dilakukan uji

normalitas data guna menentukan jenis statistik yang digunakan

apakah parametrik atau non parametrik.

a) Hasil Uji Normalitas Data Penurunan Tekanan Darah pada

Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi.

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Penurunan Tekanan

Darah Pada Kelompok Intervensi Dan Kelompok Kontrol

Mean Std. Dev Kolmogorov-

Smirnov Z

Sig. (2-

tailed)

Penurunan Tekanan

Darah Sistolik

14,33 9,35 1,160 0,136

Page 27: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

51

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Data Penurunan Tekanan Darah

Pada Kelompok Intervensi Dan Kelompok Kontrol

Kelompok Mean Std. Dev Levene’s Test t-test

F Sig t hitung Sig

Intervensi

Kontrol

21,33 mmHg

7,33 mmHg

5,94

6,39

0,039

0,846

-6,212

0,000

Berdasarkan tabel 4.6 Hasil uji normalitas data penurunan

tekanan darah sistolik pada intervensi dan kontrol didapatkan

nilai p value >0,05, berarti data berdistribusi normal.

Berdasarkan tabel 4.7 uji homogenitas menunjukkan bahwa

nilai Leven’s test diperoleh nilai p value 0,846 yang artinya

lebih besar 0,05 yang berarti variabel pada dua kelompok

tersebut memiliki varians yang sama, maka uji perbandingan

selisih tekanan darah pada kelompok intervensi dan kelompok

kontrol menggunakan Uji Independent t-test

Hasil dari uji Independent t-test terhadap perbandingan

selisih tekanan darah pada kelompok intervensi dan kelompok

kontrol disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4.8 Uji Independent t-test Perbandingkan Selisih Tekanan

Darah Pada Kelompok Kontrol Dan Kelompok Intervensi

Emotional Freedom Technique

Perlakuan

N

Mean

Std.

Dev

t

Hitung

Sig.

(2-

tailed)

Selisih Nilai

Tekanan

Darah

Dilakukan EFT 15 21,33 5,94

-6,212

.000 Tidak dilakukan

EFT

15 7,33 6,39

Berdasarkan tabel 4.8 Hasil uji Independent t-test, menunjukkan

rata-rata (Mean) selisih tekanan darah sistolik pada kelompok

intervensi adalah sebesar 21,33 mmHg dan pada kelompok kontrol

adalah sebesar 7,33 mmHg. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada

Page 28: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

52

kelompok intervensi diperoleh rata-rata nilai penurunan tekanan darah

posttest sebanyak 21,33 mmHg lebih rendah daripada saat nilai pretest

dan pada kelompok kontrol diperoleh rata-rata nilai penurunan tekanan

darah sebanyak 7,33 mmHg lebih rendah daripada rata-rata saat nilai

pretest.

Hasil uji Independent t-test diperoleh nilai signifikansinya 0,000.

Hal ini berarti bahwa nilai p value <0,05 dan dapat diambil kesimpulan

ada perbedaan yang signifikan antara penurunan rata-rata tekanan

darah antara kelompok intervensi emotional freedom technique dan

kelompok kontrol.

B. Pembahasan

1. Karakteristik Responden

Hasil penelitian terhadap jenis kelamin responden menunjukkan

sebagian besar penderita hipertensi dusun Prancak Glondong berjenis

kelamin perempuan sebanyak 17 orang (56,7%). Pada kelompok intervensi

yang berjenis kelamin perempuan ada 8 orang dan berjenis kelamin laki-

laki ada 7 orang sedangkan pada kelompok kontrol yang berjenis kelamin

perempuan ada 9 orang dan laki-laki ada 6 orang. Menurut Depkes (2010),

jenis kelamin sangat erat kaitnya terhadap hipertensi. Pada masa muda dan

paruh baya, hipertensi lebih banyak terjadi pada laki-laki dan pada umur di

atas 55 tahun banyak terjadi pada wanita, terutama ketika seorang wanita

mengalami menopause.

Umur pasien yang terdiagnosis hipertensi di Dusun Prancak Glondong

sebagian besar berumur 60 -65 tahun sebanyak 8 orang (26,7%). Faktor

usia sangat berpengaruh terhadap hipertensi karena dengan bertambahnya

umur maka semakin tinggi mendapat resiko hipertensi. Walaupun penuaan

tidak selalu memicu hipertensi, tekanan darah tinggi biasanya terjadi pada

usia lebih tua. Pada usia antara 30 dan 65 tahun, tekanan sistolik

meningkat rata-rata sebanyak 20 mmHg dan terus meningkat setelah usia

Page 29: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

53

70 tahun (Casey & Benson, 2012). Penyakit ini sering disebabkan oleh

perubahan alamiah di dalam tubuh yang mempengaruhi jantung, pembuluh

darah dan hormon. Hipertensi pada orang yang berusia kurang dari 35

tahun akan menaikkan insiden penyakit arteri koroner dan kematian

prematur (Mary & Siswandi, 2008).

Pekerjaan responden yang terbanyak pada penelitian ini adalah IRT

yaitu 30%. Seseorang yang mempunyai pekerjaan berat , sering lembur

dan kurang istirahat sangat berisiko terkena hipertensi sedangkan

responden yang tidak bekerja (ibu rumah tangga), mereka lebih cenderung

dipengaruhi pola makan yang kurang tepat dan kurangnya aktifitas

terutama olahraga (Fortuna, 2011).

Menurut Purwanto (2009), perempuan yang tidak bekerja atau sebagai

ibu rumah tangga beresiko lebih tinggi menderita hipertensi dibandingkan

perempuan yang bekerja. Hal ini disebabkan oleh kurangnya aktivitas

yang dilakukan ibu rumah tangga, dimana kebanyakan hanya berdiam diri

di rumah. Selain itu, ibu yang bekerja lebih aktif daripada ibu yang tidak

bekerja atau sebagai ibu rumah tangga. Individu yang aktivitasnya rendah

beresiko terkena hipertensi 30-50% dari individu yang aktif.

Seseorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stress tinggi

sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-

orang yang kurang olahraga pun bisa mengalami tekanan darah tinggi

selain itu orang yang mempunyai pekerjaan berat. Rendahnya aktifitas dan

olahraga serta diet atau pola makan yang salah mengakibatkan asupan

kalori yang masuk ke tubuh jauh lebih besar daripada yang digunakan

untuk beraktifitas sehingga dapat menyebabkan terjadinya penyakit

hipertensi (Susilo, 2011).

2. Tekanan Darah Sebelum Diberikan Intervensi.

Hasil penelitian ini menunjukan rata-rata tekanan darah sistolik pretest

penderita hipertensi pada kelompok intervensi adalah sebesar 152 mmHg.

Page 30: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

54

Sedangkan rata-rata tekanan darah sistolik pretest pada penderita

hipertensi di kelompok kontrol adalah sebesar 150 mmHg.

Tekanan darah darah tinggi atau hipertensi menurut Muttaqin (2009)

adalah keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan

tekanan diastolik adalah lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering

menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan

semakin tingginya tekanan darah. Faktor-faktor resiko hipertensi meliputi

usia (Casey & Benson, 2012), jenis kelamin (Depkes, 2010), riwayat

keluarga (Adib, 2009), komsumsi garam (Salma, 2009), merokok

(Muhammadun, 2010), stress (Muhammadun, 2010). Pengobatan awal

pada hipertensi sangatlah penting karena dapat mencegah timbulnya

komplikasi pada beberapa organ tubuh seperti jantung, ginjal dan otak.

Penyelidikan epidomologis membuktikan bahwa tingginya tekanan darah

berhubungan erat dengan morbiditas dan mortilitas penyakit

kardiovaskuler.

3. Tekanan Darah Sesudah Diberikan Intervensi

Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata tekanan darah sebelum

dilakukan intervensi adalah 152 mmHg menjadi 130,67 mmHg. Setelah

diberikan intervensi sebanyak 6 sesi selama 2 minggu, penurunan rata-

rata tekanan darah sistolik pada penderita hipertensi di kelompok

intervensi adalah sebesar 21,33 mmHg.

Sedangkan rata-rata tekanan darah sebelum dilakukan pengontrolan

adalah 150 mmHg menjadi 143,33 mmHg. Setelah dilakukan pengontrolan

sebanyak 6 sesi pertemuan selama 2 minggu, penurunan rata-rata tekanan

darah sistolik sesudah dilakukan pengontrolan pada penderita hipertensi di

kelompok kontrol adalah sebesar 7,33 mmHg.

Tekanan darah setelah intervensi Emotional Freedom Technique

menunjukkan perubahan berupa penurunan tekanan darah sistolik karena

pada saat penekanan pada titik-titik meridian EFT, terjadi pengiriman

implus atau rangsangan di daerah sistem limbik yang berada di

Page 31: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

55

hipotalamus, terjadi pelepasan hormon met-enfekalin, dinorfin, dan β-

endorfin. Ketiga hormon tersebut menstimulasi reseptor opioid. Sehingga,

hal ini serupa dengan latihan fisik yang dilakukan untuk menstimulasi

peptide-peptide opioid endogen yang bertanggung jawab terhadap

pengalaman sensasi perasaan nyaman. Apabila kondisi fisiknya sudah

rileks, maka kondisi psikisnya juga tenang (Lichstein, 1993 dalam

Purwanto, 2006). Selanjutnya, hipotalamus akan mengaktifkan sistem

saraf parasimpatik untuk merangsang vasodilatasi pembuluh darah dan

menekan kerja saraf simpatis dengan cara menghambat respon stres saraf

simpatis dan menekan produksi renin di ginjal yang menyebabkan

penurunan tekanan darah (Corwin, 2009). Sedangkan penurunan darah

pada kelompok kontrol disebabkan oleh perubahan pola hidup responden

dengan pembatasan asupan garam, menjaga kondisi tubuh agar tetap rileks

dan efek dari mengkomsumsi obat anti hipertensi (Adib, 2009).

Peningkatan tekanan darah juga bisa disebabkan karena oleh faktor

psikologis, emosional, ansietas, depresi dan faktor psikososial, dari

beberapa faktor pencetus yang dapat meningkatkan tekanan darah tersebut,

dapat di atasi dengan menggunakan terapi Emotional Freedom Technique.

Metode ini secara klinis efektif dalam mengobati trauma, penyalahgunaan,

panik, kecemasan, ketakutan, fobia, depresi ringan, dan gejala fisik yang

berasal dari sumber-sumber emosional seperti sakit fisik, sakit kepala,

kesulitan bernapas, tekanan darah tinggi dan banyak lagi (Steve, 2011).

EFT bertujuan untuk menyeimbangkan sistem energi tubuh yang

tersumbat yang dapat mengakibatkan perubahan terhadap pikiran, prilaku

dan emosi dengan metode tapping (ketuk) pada titik-titik tertentu pada

tubuh (The AMT Yearbook, 2003). Teknik ini untuk menyimbangkan

sistem energi tubuh sehingga tubuh mengalami respon relaksasi yang

menyebabkan kondisi fisik menjadi rileks maka kondisi psikisnya juga

menjadi tenang.

Page 32: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

56

4. Pengaruh Emotional Freedom Technique Terhadap Penurunan Tekanan

Darah Pada Penderita Hipertensi.

Hasil uji statistik menunjukkan penurunan rata-rata tekanan darah pada

kelompok intervensi lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol.

Penurunan tekanan darah pada kelompok intervensi karena adanya

pengaruh Emotional Freedom Technique yang signifikan dalam

menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Waktu pemberian

intervensi Emotional Freedom Technique juga harus diperhatikan karena

intervensi yang dilakukan dengan teratur secara berturut-turut mempunyai

penurunan tekanan darah yang lebih banyak dibandingkan dengan

pemberian yang tidak teratur. Sedangkan penurunan tekanan darah pada

kelompok kontrol disebabkan oleh perubahan pola hidup responden

dengan pembatasan asupan garam, menjaga kondisi tubuh agar tetap rileks

dan efek dari mengkomsumsi obat anti hipertensi (Adib, 2009).

Emotional Freedom Technique (EFT) adalah suatu bentuk emosional

dari akupuntur tanpa jarum, hanya mengetuk dengan dua jari untuk

merangsang titik-titik meridian tubuh dari klien sambil klien “tune in”

kepada masalahnya sehingga terjadi respon relaksasi Selanjutnya,

hipotalamus akan mengaktifkan sistem saraf parasimpatik untuk

merangsang vasodilatasi pembuluh darah dan menekan kerja saraf

simpatis dengan cara menghambat respon stres saraf simpatis dan

menekan produksi renin di ginjal yang menyebabkan penurunan tekanan

darah (Corwin, 2009).

Hal ini sesuai pendapat Steve (2011), bahwa Emotional Freedom

Technique akan membuat seseorang merasakan respon relaksasi dan

menjadi rileks, sehingga tekanan darah pada pasien hipertensi dapat

diturunkan. Terganggunya sistem energi tubuh inilah yang sebenarnya

secara langsung menyebabkan gangguan emosi. Ketika seseorang dalam

kondisi tenang dan rileks, aliran energi meridian dalam tubuh pun

mengalir tenang. Berbagai kondisi seperti marah, sedih, kecewa, stress,

panik dan takut berjalan pada sistem yang sama dengan energi tersebut.

Page 33: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

57

Bila aliran energi tersebut terganggu atau tersumbat dapat mengakibatkan

terhentinya pusat ketenangan dari pikiran dan emosi. Hal ini menyebabkan

pikiran dan emosi negatif muncul (The AMT Yearbook, 2003).

Hasil penelitian ini sesuai dengan Hidayati (2011) yang menunjukan

bahwa pengaruh Emotional Freedom Technique terhadap kecemasan

siswa dalam menghadapi UAN di SMA N 1 Pakem terdapat perbedaan

yang signifikan dalam penurunan kecemasan pada siswa dalam

menghadapi UAN. Kecemasan dan stress dapat mempengaruhi

peningkatan tekanan darah, apabila kecemasan dan stress dapat hilangkan

tekanan darah pun dapat diturunkan.

Manajemen hipertensi yang sudah dilakukan oleh peneliti-peneliti

sebelumnya yaitu menggunakan terapi relaksasi otot progresif, relaksasi

benson dan relaksasi imajinasi terbimbing serta masih banyak lagi

penelitian yang lainnya dalam penangganan hipertensi.

Dari hasil penelitian ini menunjukkan penurunan rata-rata tekanan

darah pada pasien hipertensi dengan terapi Emotional Freedom Technique

jauh lebih banyak yaitu 21,33 mmHg dibandingakan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Murti (2011) yang menunjukkan penurunan rata-rata

tekanan darah pada pasien hipertensi setelah diberikan relaksasi otot

progresif yaitu sebanyak 9,30 mmHg dan hasil penelitian lain juga yang

dilakukan oleh Purwanti (2011), yang menunjukkan penurunan rata-rata

tekanan darah pada pasien hipertensi setelah dilakukan terapi relaksasi

Benson yaitu sebanyak 9,02 mmHg.

Page 34: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

58

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki berbagai keterbatasan yang mengakibatkan

hasilnya belum sesuai dengan yang diharapkan. Keterbatasan tersebut

meliputi:

1. Kesulitan Penelitian

a. Jarak rumah setiap responden yang cukup berjauhan sehingga

waktu yang dibutuhkan untuk pengambilan data lebih lama.

b. Terdapat beberapa responden yang mengalami kejenuhan dalam

menjalankan terapi, sehingga peneliti harus terus memotivasi

responden untuk menekan tingkat kejenuhan responden agar

responden tetap ingin mengikuti terapi yang diberikan.

c. Beberapa responden tidak memenuhi jadwal yang telah disepakati

karena adanya aktifitas tertentu yang tidak direncanakan

sebelumnya sehingga peneliti harus mencarikan jadwal pengganti

untuk responden tersebut.

2. Kelemahan Peneliti

a. Peneliti belum mengendalikan faktor-faktor lain yang

mempengaruhi tekanan darah yaitu obesitas, riwayat keluarga,

merokok dan faktor etnik.

b. Penelitian ini tidak mempertimbangkan perbedaan lamanya

responden mengalami penyakit hipertensi, yang memungkinkan

perbedaan respon dalam penurunan tekanan darah.

c. Pemberian intervensi Emotional freedom Technique pada setiap

responden berbeda-beda, ada yang dilakukan setiap hari berturut-

turut dan ada yang dilakukan secara tidak teratur, sehingga

mempengaruhi hasil data yang diperoleh.

Page 35: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Karakteristik responden dalam penelitian ini, jenis kelamin terbanyak

adalah wanita dengan jumlah 17 orang (56,7%). Usia responden

terbanyak dalam penelitian ini yaitu berumur 60 – 65 tahun dengan

presentase 26,7%. Pekerjaan responden terbanyak dalam penelitian ini

adalah IRT dengan presentase 30%.

2. Terdapat penurunan rata-rata tekanan darah sebanyak 21,33 mmHg

pada kelompok intervensi.

3. Terdapat penurunan rata-rata tekanan darah sebanyak 7,33 mmHg pada

kelompok kontrol.

4. Ada perbedaan yang signifikan antara penurunan rata-rata tekanan

darah antara kelompok intervensi emotional freedom technique dan

kelompok kontrol dengan nilai p value 0,000 (p < 0,05).

5. Ada pengaruh Emotional Freedom Technique terhadap penurunan

tekanan darah pada penderita hipertensi.

Page 36: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

60

B. Saran

Berdasarkan hasil, pembahasan dan kesimpulan penelitian tentang

pengaruh Emotional Freedom Technique terhadap penurunan tekanan

darah pada penderita hipertensi, beberapa saran yang diajukan sebagai

bahan pertimbangan adalah:

1. Bagi Ilmu Keperawatan

Untuk institusi pendidikan di bidang keperawatan, dapat

memasukkan atau mengajarkan kepada mahasiswa tentang terapi

Emotional Freedom Technique ini sebagai salah satu terapi

komplementer dan untuk perawat dapat membantu implementasi

Emotional Freedom Technique di masyarakat.

2. Bagi Puskesmas Sewon II

Membantu sosialisasi dan implementasi Emotional Freedom

Technique pada masyarakat sebagai terapi komplementer melalui

tenaga kesehatan yang berwenang.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti yang akan datang yang berminat untuk mendalami dan

mengembangkan terapi Emotional Freedom Technique terhadap

penurunan tekanan darah hendaknya mempertimbangkan dengan

faktor-faktor lain yang mempengaruhi tekanan darah yaitu obesitas,

riwayat keluarga, merokok dan faktor etnik, serta memperhatikan

waktu pemberian intervensi Emotional Freedom Technique harus

dengan teratur secara berturut-turut.

Page 37: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

1

DAFTAR PUSTAKA

Adib. (2009). Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi, Jantung dan

Stroke. Yogyakarta: Dianloka Pustaka.

Agoes, A. (2010). Penyakit Di Usia Tua. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC).

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI.

Jakarta: Rineka Cipta.

Asmadi. (2008). Tekhnik Prosedural Keperawatan : Konsep dan Aplikasi Kebutuhan

Dasar Klien. Jakarta : Salemba Medika.

Casey, A. & Benson, H. (2012). Menurunkan Tekanan Darah. Diterjemahkan oleh:

Nirmala Devi. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

Dinter, I. & Church, D. (2009). Psychological Trauma in Veteran Using EFT

(Emotional Freedom Technique): A Randomized Controlled Trial. Foundation

for Epigenetic Medicine. 442(3): 1-7.

Corwin, E.J. (2009). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC.

Depkes RI. (2007). Simposium Dimensi Baru Penatalaksanaan Hipertensi. Jakarta:

Cermin Dunia Kedokteran.

. (2010). Menyokong Penuh Penanggulangan Hipertensi. Jakarta:

Intimedia.

Filshie & Thompson. (2008). Oxford Texbook of Palliative Medicine. Diakses di

http://jevuska.googlepages.com/AKUPUNTUR.doc pada tanggal 19 Febuari

2013.

Fortuna, A.D. (2011). Pengaruh Konseling Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan

Kepatuhan Dalam Menjalankan Diet Pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan Di

Puskesmas Kedungkandang Kota Malang.

http://fk.ub.ac.id/artikel/id/filedownload/gizi/ASA%20DEWI%20FORTUNA.pdf

Diakses 2 Agustus 2013.

Frisch, N.C & Frisch, L.E. (2006). Psychiatric Mental Health Nursing. 3

rd Ed. Clifton

Park NY : Thomson.

Hidayat, A.A. (2007). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:

Salemba Medika.

Page 38: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

2

Hidayati, N.O. (2009). Pengaruh Emational Freedom Technique (EFT) Terhadap

Peningkatan Harga Diri Narapidana Perempuan Di Lembaga Permasyarakatan

Kelas IIA Bogor. Tesis : Falkutas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Jakarta : Jakarta.

Hidayati, N.R. (2011). Pengaruh Manajemen Cemas: Emotoinal Freedom Technique

(EFT) Terhadap Kecemasan Siswa Dalam Menghadapi UAN SMA N 1 Pakem.

Skripsi : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta :

Yogyakarta.

Mary, B. & Siswandi, Y. (2008). Klien Gangguan Kardiovaskular “Seri Asuhan

Keperawatan”. Jakarta: Kedokteran EGC.

Muhammadun. (2010). Hidup Bersama Hipertensi. Yogyakarta : In-Books.

Murti, T., Ismonah & Wulandari, M. (2011). Perbedaan Tekanan Darah Pada Pasien

Hipertensi Esensial Sebelum Dan Sesudah Pemberian Relaksasi Otot Progresif Di

RSUD Tugurejo Semarang.

http://ejournal.stikestelogorejo.ac.id/index.php/ilmukeperawatan/article/view/78.

Diakses 24 April 2013.

Muttaqin, A. (2009). Pengantar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan

Sistem Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika.

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

. . (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan

: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta:

Salemba Medika.

Purnomo, H. (2009). Pencegahan Dan Pengobatan Penyakit Yang Paling

Mematikan. Yogyakarta. Buana Pustaka.

Purwanto, S. (2006). Relaksasi dzikir. Jurnal psikologi Universitas Muhammadiyah

Semarang. 18(1). 6-48.

Ruhyanudin, F. (2007). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem

Kardiovaskular. Malang: Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang (UPT).

Salma, E. (2009). Panduan Hidup Sehat. Yogyakarta: Araska.

Page 39: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

3

Staessen, A., Jan, J.W., Giuseppe, B., Willem, H., Birkenhager. Essential

Hypertension. The Lancet, 2003: 1629 – 1635.

Steve, B. (2011). An Introduction to Emotional Freedom Techniques (EFT). 3rd

Ed.

Clifton Park NY : Thomson.

Sudiarto., Rahayu, W & Taat, S. (2007). Pengaruh Terapi Relaksasi Meditasi

Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Di Wilayah

Binaan Rumah Sakit Emanuel Klompok Banjarnegara. The Soedirman Journal of

Nursing. 2(3):1-9.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Sumantri, A. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Prenada Media.

Susilo, Y. (2011). Cara Jitu Mengatasi Darah Tinggi (Hipertensi). Yogyakarta:Andi.

Suzanne C.S & Brenda G.B. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah

Brunner & Suddarth edisi 8 vol 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC).

Syamsudin. (2011). Buku Ajar Farmakoterapi Kardiovaskular Dan Renal. Jakarta:

Salemba Medika.

The AMT Yearbook. (2003) . The Association for Meridian Energy Therapies.

Eastbourne : Dragon Rising.

Udjianti, W.J. (2010). Keperawatan Kardiovakular. Jakarta: Salemba Medika.

Vangsapalo, D. (2010). Emotional Freedom Technique (EFT) Terapi Modern yang

Mengubah Hidup Anda. Tangerang : Quantum Success Training and Coaching.

Wahdah, N. (2011). Menaklukan Hipertensi & Diabetes. Yogyakarta: MultiPress.

Yogiantoro, M. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V Jilid II. Jakarta:

InternaPublishing.

Zainuddin, F.A. (2008). Spiritual Emotional Freedom Technique : Cara Tercepat

Dan Termudah Dalam Mengatasi Masalah Fisik Dan Emosi. Edisi Revisi. Jakarta

: Arga Publishing.

Zainuddin, F.A. (2009). SEFT for Healing, Success, Happiness, Greatness. Jakarta:

Afzan Publishing.

Page 40: PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/918/2/Teti_3209093_nonfull.pdf · Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang perlu memerlukan perhatian

4

Zaki, M. (2012). 5 Terapi Sehat “Terapi Bekam, Mata, Kiropraktik, Refleksi, Super

Emotional Freedom Technique (SEFT)”. Jakarta: Elex Media Komputindo.