Laporan freedom institute 2013

36
LAPORAN KEGIATAN FREEDOM INSTITUTE 2013

Transcript of Laporan freedom institute 2013

Page 1: Laporan freedom institute 2013

LAPORAN KEGIATANFREEDOM INSTITUTE

2013

Page 2: Laporan freedom institute 2013

Daftar Isi

3 Pengantar

6 Perpustakaan

8 Penghargaan Achmad Bakrie

10 Tatty Bakrie Fellowship

14 Forum Freedom

16 Mimbar Freedom

18 Akademi Merdeka

20 Freedom Jazz, Klub Sains, dan Kine Klub

22 Peneliti Tamu

24 Jaringan

26 Kunjungan Pelajar dan Mahasiswa

28 Rumah Belajar Proklamasi

29 Daftar Kegiatan Freedom Institute

33 Sejarah Freedom Institute

35 Testimoni

Page 3: Laporan freedom institute 2013

/ 3 /

PengantarAPReSIASI masyarakat terhadap

Freedom Institute semakin meningkat dari tahun ke tahun. Di tahun 2013 ini, apresiasi itu ditunjukkan antara lain berupa prakarsa dari individu yang bekerja di Indonesia untuk menyumbangkan koleksi pustakanya dalam jumlah yang cukup besar

kepada Perpustakaan Freedom Institute. Apresiasi itu juga diperlihatkan dalam bentuk kunjungan rombongan karyawisata dari berbagai tingkat pendidikan ke Freedom Instuite yang membuat kompleks di Jalan Proklamasi 41 itu menjadi salah satu tempat tujuan wisata epistemik di Ibukota.

Memasuki usianya yang ke-11, Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) tahun 2013 ini diberikan ke lima penerima, membuat jumlah penerima penghargaan ini seluruhnya menjadi 47. Makin banyak pihak yang telah mengusulkan agar kategori penerima PAB diperluas agar kian banyak orang yang bisa mendapat penghargaan ini. Usulan ini menunjukkan adanya apresiasi yang baik terhadap PAB.

Tahun 2013 ini, Freedom Institute memulai program baru bernama Tatty Bakrie Fellowship. Program baru ini ditujukan terutama ke mahasiswa dan mahasiswi Perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, yang banyak tumbuh di kota-kota daerah tingkat dua di seluruh Indonesia. Selama sebulan, para penerima fellowship ini, dibantu untuk melihat dari dekat proses-proses pembentukan kenyataan sosial dan politik di Indonesia, dan berdiskusi langsung dengan sejumlah aktornya. Selain ke sejumlah kantor pemerintahan, mereka juga berkunjung ke beberapa instansi swasta yang dianggap penting.

Program rutin Akademi Merdeka tentu saja tetap berjalan, dengan jangkauan yang kian meluas. Jika di tahun sebelumnya, kegiatan program

Page 4: Laporan freedom institute 2013

/ 4 /

ini dilakukan di Jawa, Sulawesi dan Nusa Tenggara, tahun 2013 ini ditandai dengan perluasan kegiatan ke Sumatra.

Jangkauan luas Freedom ke luar daerah dibarengi juga dengan upaya penguatan kelompok yang selama ini dibina oleh Freedom. Freedom Jazz yang menampung pertemuan Komunitas Jazz Kemayoran (KJK) dan telah dibantu secara financial oleh Freedom sejak 2011, tetap melaksanakan kegiatan bulanannya sepanjang 2013 ini. Kegiatan mereka juga tetap akan berlangsung tahun depan, namun tak lagi tergantung pada bantuan financial Freedom. Rumah Belajar Proklamasi (RBP) yang selama tahun 2011 dan 2012 rutin melaksanakan kegiatan di Freedom, bahkan sudah lebih dahulu mandiri sehingga tak lagi perlu dibantu.

Program lain yang cukup menonjol tahun ini antara lain adalah diskusi film “Rectoverso” yang menghadirkan dua dari lima sutradaranya, yakni Olga Lydia dan Marcella Zalianty, ceramah umum Remy Sylado yang juga adalah penerima PAB 2013 bidang sastra, kunjungan Presiden Parlemen Uni eropa Sir Graham Watson , dan peluncuran buku Sejarah Kontemporer Asia Tenggara karya M. C. Ricklefs.

Tentu saja berbagai kegiatan di atas masih jauh dari sempurna, dan membuat kami terus bekerja untuk membuatnya jadi lebih baik lagi di tahun 2014. Harapan kami, posisi Freedom Institute sebagai ruang publik pendorong kebebasan berpikir di Indonesia semakin luas terasa manfaatnya bagi masyarakat.

Jakarta, 20 Desember 2013

Rizal Mallarangeng

Direktur eksekutif

Page 5: Laporan freedom institute 2013

/ 5 /

Page 6: Laporan freedom institute 2013

/ 6 /

Perpustakaan

/ 6 /

PeRPUSTAKAAN menduduki posisi sentral dalam kompleks Freedom Institute yang memang bekerja ikut membangun dan memperkokoh

masyarakat epistemik di Indonesia. Bukan hanya koleksi buku yang terus ditambah, atmosfir di dalam dan di luar perpustakaan juga terus ditata agar proses penyerapan dan penyebaran pengetahuan bisa berlangsung seoptimal mungkin. Dalam perkembangannya, perpustakaan Freedom memang telah menjadi ruang yang relatif terbuka bagi publik bukan hanya untuk menyerap pengetahuan tapi juga untuk menyimpan dan menyebarkan pengetahuan itu. Publik pun telah ikut andil dalam memperkaya koleksi perpustakaan Freedom.

Jika di tahun 2012, hibah pustaka datang dari sebuah organisasi yakni Liberty Fund, Inc., maka di tahun 2013 ini hibah datang dari Nurul Arifin, politisi Partai Golkar dan Blair King, warga Amerika Serikat yang sedang bertugas di Kedutaan Amerika Serikat Jakarta. Beliau berinisiatif menghibahkan buku dan terbitan berkala yang dikumpulkannya selama bertugas di Indonesia khusus ke Perpustakaan Freedom. Hibah beliau terdiri dari 128 judul buku dan 219 terbitan berkala.

Selain hibah pustaka, Freedom juga menerima berbagai rombongan yang berkunjung secara ramai-ramai. Kunjungan mereka ini telah membuat Freedom menjadi salah satu tujuan karya wisata di Ibukota. Rombongan itu datang dari berbagai latar belakang pendidikan, dari siswa siswi sekolah dasar sampai mahasiswa perguruan tinggi. Mereka meletakkan perpustakaan Freedom sebagai rujukan perpustakaan untuk meningkatkan minat baca di kalangan pelajar dan mahasiswa.

Saat ini koleksi buku sudah mencapai 12.800, di luar berbagai jurnal dan majalah akademik lainnya. Semua koleksi perpustakaan sudah bisa dilihat lewat katalog di website organisasi, www.freedom institute.org.

Page 7: Laporan freedom institute 2013

/ 7 // 7 /

Pengadaan Perpustakaan Pengunjung Perpustakaan

Page 8: Laporan freedom institute 2013

/ 8 /

DI TAHUN 2013 ini, Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) memasuki usianya yang ke-11. Penerima PAB 2013 adalah emil Salim untuk

bidang pemikiran sosial, Remy Sylado untuk bidang kesusastraan, Muhilal untuk bidang sains, Irawan Yusuf untuk bidang kedokteran, dan Oki Gunawan untuk bidang khusus ilmuwan muda berprestasi di bawah usia 40. Semua penerima penghargaan ini berkenan hadir di malam acara penyerahan Penghargaan, kecuali emil Salim yang meminta agar penghargaan in dapat ia terima di tahun 2014 setelah tak lagi memangku jabatan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden.

Memasuki usianya yang ke-11, Penghargaan Achmad Bakrie makin banyak menerima usulan dari masyarakat agar mengembangkan bidang-bidang baru. Karena masih banyak putra-putri Indonesia yang telah menelurkan prestasi cemerlang di luar bidang-bidang PAB yang sekarang ada.

Penghargaan Achmad Bakrie

/ 8 /

Page 9: Laporan freedom institute 2013

/ 9 // 9 /

Page 10: Laporan freedom institute 2013

/ 10 /

Tatty Bakrie FellowshipPROGRAM Tatty Bakrie Fellowship (TBF)adalah salah satu program Freedom

Institute yang baru diluncurkan bulan April lalu. Program ini dibentuk untuk

memberi kesempatan pada mahasiswa-mahasiswi perguruan tinggi di berbagai

penjuru Indonesia untuk menjadi pemimpin yang lebih baik yang mengerti dan

melihat dari dekatdinamika yang mempengaruhi berbagai kenyataan penting di

Indonesia.

Struktur program TBF ini terbagi dua. Pertama adalah rangkaian diskusi yang

membahas Ide-ide modern, seperti demokrasi, konstitusionalisme, kebangsaan,

dan sebagainya. Yang kedua adalah kunjungan ke lembaga-lembaga atau tokoh-

tokoh berpengaruh yang secara langsung ikut membentuk kenyataan mutakhir

Indonesia, seperti Istana Presiden & Wapres RI, DPR/MPR, Mahkamah Konstitusi

(MK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komnas HAM, beberapa kementrian

dan partai politik, media massa dan sebagainya. Jika kegiatan diskusi akan

memperdalam pemahaman para penerima fellowship atas berbagai gagasan

modern, maka acara kunjungan itu akan memberi mereka pengalaman mengenai

proses-proses pembentukan realitas, khususnya realitas sosial dan politik yang

berjangkauan nasional.

Prioritas program ini adalah mengundang kampus-kampus daerah untuk

mengirim mahasiswa-mahasiswa terbaiknya mengikuti program ini yang

berlangsung selama sebulan. Mahasiswa yang terpilih akan mendapat fasilitas

lengkap: akomodasi, transportasi, uang saku, buku-buku dan lain-lainnya.

WAKTU PeSeRTA

April 2013

1. Ahmad Shodiqin (Universitas Wahid Hasyim Semarang)2. Mita Devi Ayu Hafsari (Universitas Wahid Hasyim Semarang)3. Angga Dwi Handoko (Universitas Wahid Hasyim Semarang)4. Yunita Nur Cahya Saputri (Universitas Wahid Hasyim Semarang)5. Inarotul Ahada (Universitas Wahid Hasyim Semarang)

Juni 2013

1. Adiyatsri Nashrullah (Universitas Galuh Ciamis)2. Angga Rahmana ( Universitas Negeri Padang)3. Dede Siti Hodijah (Universitas Galuh Ciamis)4. Muhammad Ta’lim (Staisman Pandeglang)5. Supyadi (Staisman Pandeglang)6. Yuliana (Staisman Pandeglang)

TATTY BAKRIe FeLLOWSHIP

Page 11: Laporan freedom institute 2013

/ 11 // 11 /

Page 12: Laporan freedom institute 2013

/ 12 /

KeGIATAN PeMBICARA

Tour dan Mengenal Kantor Freedom Nong Darol Mahmada

Diskusi “Dasar-dasar Liberalisme” Luthfi AssyaukanieNirwan Arsuka

Membicarakan “Kontrak” Kegiatan Hidayat

Berkunjung dan menjelajahi Perpustakaan Freedom Wahyu

Diskusi “Liberalisme dan ekonomi” M. Husni ThamrinAri A. Perdana

Diskusi “Liberalisme dan Politik” Ulil Abshar Abdalla

Forum Freedom: Filsafat Kebebasan Robertus Robet dan Setyo Wibowo

Diskusi “Liberalisme dan Islam” Ulil Abshar Abdalla

kuliah Filsafat ttg Nietschze Rm Setyo Wibowo

Pancasila & Demokrasi Indonesia Ulil Abshar AbdallaLuthfi Assyaukanie

Parlemen & Demokrasi Luthfi Assyaukanie

Menonton Film & diskusi tentangIndonesia Tanpa Diskriminasi Nong Darol Mahmada

Diskusi Law enforcemen and Good Government

Nirwan ArsukaLuthfi Assyaukanie

Kuliah Umum ttg HAM & Islam Ruhaini chairwomen OKI

Diskusi “Human Right di Indonesia” Ifdhal Kasim

Kuliah Filsafat Komunitas Salihara

Diskusi “Mahasiswa & Perubahan sosial” Andi Mallarangeng

Diskusi “Otonomi Daerah” Andi Mallarangeng

Strategi studi di luar negeri Ulil Abshar Abdalla

Mahasiswa & Kepemimpinan dan Strategi & Pengembangan jaringan Hidayat

AGeNDA KeGIATAN

TATTY BAKRIe FeLLOWSHIP

Page 13: Laporan freedom institute 2013

/ 13 /

Diskusi Novel “Perempuan Suci” Qaisra Shahraz

Kunjungan ke Friedrich Naumann Stiftung for Freedom (FNF)

Kunjungan ke ICRC (Palang Merah Int’L)

Kunjungan ke Jaringan Islam Liberal Abd. Moqsith Gazali

Kunjungan ke Komnas Perempuan Neng Darra Affiah

Kunjungan ke DPR/MPR Nurul Arifin (DPR)

Bertemu dg Wakil Menteri Agama RI Nasarudin Umar

Berkunjung & diskusi di BeI (Bursa efek Indonesia) Poltak Hotradero

Dialog di KPK Direktur Pendidikan & Hubungan Masyarakat

Kunjungan ke Australia scholarship Awards

Indonesia Lawyer Club TVOne Karni Ilyas cs

Dialog di LIPI Jaleswari Pramodhawar

Dialog dg Jubir Presiden RI Julian Pasha

Dialog di Vivanews Karaniya Dharmasaputra

Berkunjung ke Kantor TeMPO Budi Setyarso

Meeting dengan bapak ARB Aburizal Bakrie

Berkunjung ke AMINeF Direktur eks AMINeF

Berkunjung ke Deplu Dirjen Hubungan Masyarakat

Berkunjung ke TvOne Ardi Bakrie

PT. Lapindo Brantas Dharma Ganie

Musium Lumpur Sidoarjo (Direktur Lapindo)

Rooftop Bakrie Tower

Audiensi dg Luhut Panjaitan Luhut Panjaitan

Makan siang dan bertemu dengan Jubir Wapres Yopie Hidayat

Audiensi dg Bobby Gafur Umar (CeO Bakrie Brothers) Bobby Gafur Umar

Kunjungan ke kantor ICW Danang Widiyanto

Page 14: Laporan freedom institute 2013

/ 14 /

Forum Freedom

PROGRAM ini adalah diskusi publik yang diadakan setiap bulan, terbuka untuk umum, yang membahas isu-isu yang layak menjadi perhatian

publik, baik isu yang sifatnya langgeng maupun aktual.

Tujuannya: menyediakan ruang bagi publik untuk memperdebatkan hal-hal yang menyangkut kepentingan luas, baik di bidang politik, ekonomi maupun sosial-kebudayaan. Forum Freedom ini mengundang sejumlah ahli dan pakar dengan berbagai latar keahlian yang relevan dengan isu yang sedang didiskusikan.

Ada dua program diskusi publik yang dipunyai oleh Freedom Institute: Forum Freedom dan Mimbar Freedom. Perbedaannya adalah yang pertama biasanya menghadirkan pembicara lebih dari satu, untuk memungkinkan adanya diskusi dari sudut yang berbeda. Sementara Mimbar Freedom adalah forum yang menghadirkan pembicara tunggal yang menyampaikan ceramah umum. Ada juga yang masuk kedalam kegiatan Forum Freedom ini adalah diskusi buku yang bekerjasama dengan penerbit buku dan adanya nara sumber yang diundang oleh lembaga yang punya jaringan dengan Freedom Institute, misalnya Kedutaan Amerika, British Council, dan FNF Indonesia.

Page 15: Laporan freedom institute 2013

/ 15 // 15 /

Tema Pembicara/moderaTor

Forum Freedom: Indeks Kebebasan: Tantangan Kebebasan Ke Depan, 31 Januari 2013

Kuskridho Ambardi & Poltak Hotradero

Forum Freedom: Kebijakan dan Bonus Demografi, 28 Februari 2013 Ari Perdana & Kacung Maridjan

Diskusi bersama Shabir Mansuri tentang “Islam in America: Civic education on Religious Pluralism”, 2 Maret 2013

Shabir Mansuri

Diskusi Buku: Teror Orde Baru, 10 Maret 2013 Hilmar Farid, Usman Hamid & Alissa Wahid

Forum Freedom: Kebebasan dan Kebijakan Publik Menelaah Kembali Filsafat Kebebasan, 4 April 2013

Robertus Robert & Augustinus Setyo Wibowo

Forum Freedom: Partisipasi Perempuan dalam Politik, 25 April 2013 Maria Ulfah Anshori & Hanna Satriya

Diskusi Buku “Candu Tempo Doeloe” dan “Jawa Tempo Doeloe”, 19 Juni 2013

James R. Rush, Iskandar P. Nugraha & Bondan Kanumoyoso

Diskusi Buku: Perempuan Suci, 20 Juni 2013 Qaisra Sharaz, Ulil Abshar Abdalla & Mariana Amiruddin

Forum Freedom: Masa Depan Islamisme di Dunia Islam, 18 Juli 2013 Zuhairi Misrawi & M. Hamdan Basyar

Forum Freedom: Ada Apa Dengan ekonomi Kita?, 24 September 2013 Syarkawi Rauf & Haryo Aswicahyono

Forum Freedom - “Kota dan Lingkungan”, 10 Oktober 2013 Marco Kusumawijaya & Ari A. Perdana

Forum Freedom - Manusia dan Lingkungan: Telaah Filsafat, 17 Oktober 2013

Saras Dewi, Robertus Robert

Peluncuran dan Diskusi Buku Sejarah Asia Tenggara: Dari Masa Prasejarah Sampai Kontemporer Karya M.C. Ricklefs, Dkk, Selasa, 26 November 2013

M.C. Ricklefs dan David Reeve

Page 16: Laporan freedom institute 2013

/ 16 /

Mimbar FreedomKeGIATAN Ini adalah kuliah umum yang sifatnya terbuka, dan

mengundang para ahli di bidangnya masing-masing untuk berbagi pengetahuan dan insights mengenai perkembangan mutakhir di bidang tersebut. Kuliah umum menghadirkan penceramah tunggal.

Ada tujuh kuliah umum yang terselenggara tahun ini dan membahas sejumlah tema yang beragam: sejarah seni rupa Indonesia modern (Nirwan Dewanto), perkembangan kajian ilmu politik di Indonesia (Andi Mallarangeng), pendekatan filsafat dan teologi terhadap problem hubungan antar-agama (Nicholas Adam), dan pandangan Islam mengenai ide kebebasan modern (Ulil Abshar Abdalla).

Mimbar Freedom tahun ini ditutup dengan kuliah umum tentang situasi bahasa Indonesia saat ini dalam kaitan dengan peringatan bulan bahasa (Oktober).

Page 17: Laporan freedom institute 2013

/ 17 /

Tema Pembicara/moderaTor

Mimbar Freedom “Merupakan Indonesia, Merupai Indonesia” – Dari Jiawa-Nampak Ke Tan-Jiwa, 14 Februari 2013

Nirwan Dewanto

Mimbar Freedom: Perkembangan Politik di Indonesia, 18 April 2013

Andi A. Mallarangeng

Mimbar Freedom: Hubungan Teologi dan Filsafat, 1 Juli 2013

Nicholas Adams

Mimbar Freedom: Argumen Kebebasan dalam Islam, 15 Juli 2013

Ulil Abshar Abdalla

Mimbar Freedom Remy Sylado: “Satu Nusa Satu Bangsat Two £anguage$”, 24 Oktober 2013

Remy Sylado

MIMBAR FReeDOM

/ 17 /

Page 18: Laporan freedom institute 2013

/ 18 /

Akademi Merdeka

AKADeMI MeRDeKA merupakan kegiatan berupa workshop tiga hari. Program ini mulai diselenggarakan sejak 2010. Pesertanya dibatasi

hanya untuk 24 - 26 peserta. Tahun 2013 ini terselenggara sebanyak tujuh kali. Program ini berlangsung atas kerjasama dengan FNF Indonesia dan IDeAS Malaysia.

Dari workshop ini para alumni pun telah menyelenggarakan kegiatan workshop serupa dan diskusi di kampus, yang diorganisasikan oleh kampus masing-masing dengan sponsor Freedom Institute dan para mitranya.

Ada 600 mahasiswa dari seluruh daerah di Indonesia yang telah mengikuti kegiatan ini. Akademi Merdeka pendek kata telah mulai berhasil menjadi sebuah lokakarya mahasiswa yang unik dan menarik minat banyak mahasiswa.

Page 19: Laporan freedom institute 2013

/ 19 /

AKADeMI MeRDeKA.ORG

Tema

Akademi Merdeka Angkatan 11 “Kebebasan dan Politik Perubahan Iklim” Pontianak, Kalimantan Barat 13-15 Maret 2013

Pembicara

Luthfi Assyaukanie, M. Husni Thamrin, Hidayaturrahman, Rozinul Aqli

Akademi Merdeka Angkatan 12 “Kebebasan dan Politik Perubahan Iklim” Manado, Sulawesi Utara 27-29 April 2013

Ulil Abshar Abdalla, M. Husni Thamrin, Joy Christian, Rofi Uddarojat, Rozinul Aqli.

Akademi Merdeka Angkatan 14, “Kebebasan dan Politik Perubahan Iklim” ende, NTT, 17-19 Juni 2013

M. Husni Thamrin, Stephanus Tupeng Witin, Rofi Uddarojat, Billy Ariez

Akademi Merdeka Angkatan 15, “Kebebasan dan Politik Perubahan Iklim” Mataram, NTB, 20-22 Juni 2013

M. Husni Thamrin, Hermawan Some, Rofi Uddarojat, Billy Ariez

Akademi Merdeka Angkatan 16, “Kebebasan dan Politik Perubahan Iklim” 30 Agustus-1 September 2013

Ulil Abshar Abdalla, M. Husni Thamrin, Khalid Saiful, Rofi Uddarojat, Muhammad Iksan.

Akademi Merdeka Angkatan 17, “Kebebasan dan Politik Perubahan Iklim” Malang, 3-5 September

Hermawan Some, Rofi Uddarojat, Billy Ariez

Akademi Merdeka Angkatan 18, “Ide Kebebasan dan Perspektif Kemajuan” Sentul, Jawa Barat 2-4 Oktober 2013

Ulil Abshar Abdalla, Luthfi Assyaukanie, M. Husni Thamrin, Rofi Uddarojat, Muhammad Iksan

Setiap penyelenggaraan, untuk masing-masing angkatan, pendaftar selalu di atas 100 orang. Program ini diumumkan di website Freedom Institute www.freedom-institute.org dan website Akademi Merdeka www.akademimerdeka.org serta disebarluaskan melalui facebook dan twitter.

Akademi Merdeka juga mendorong tumbuhnya jaringan kegiatan baru bernama Youth Freedom Network (YFN). Jaringan alumni ini mengisi suasana kebebasan demo kratis yang tumbuh di Indo nesia melalui kegiatan-kegiatan kemahasiswaan dan kepe mudaan. Untuk tahun ini ada perluasan tema dengan memasukan isu Climate Change yang akan diteruskan di tahun mendatang.

/ 19 /

Page 20: Laporan freedom institute 2013

/ 20 /

FReeDOM JAZZ yang juga menjadi ajang pertemuan bulanan para pemusik dan penyuka Jazz, telah berlangsung tanpa henti selama dua

tahun di Taman Wisma Proklamasi. Selain menjadi ajang pertemuan, Freedom Jazz juga menjadi tempat belajar tentang Jazz dan berbagai aspek yang berkaitan dengan musik pada khususnya, dan kreatifitas serta kebebasan pada umumnya.

Sepanjang 2013 hampir sekitar 50 grup music Jazz telah tampil di ajang ini. Sebagain dari mereka adalah anak-anak muda yang kuliah atau bekerja di Ibukota, sebagiannya lagi dari luar Jakarta. Seperti tahun sebelumnya, pertunjukan jazz dibarengi dengan diskusi film-film bertema jazz dan workshop musik yang menghadirkan tokoh-tokoh terpilih. Untuk

Freedom Jazz, Klub Sains, dan Kine Klub

Page 21: Laporan freedom institute 2013

/ 21 /

memperkaya acara, aliran musik lain di luar jazz kerap juga diundang tampil.

Pertautan Kine Forum Proklamasi dengan masyarakat sinema Indonesia dipererat dengan mengundang sejumlah pembuat film untuk membahas karya mereka. Di paruh kedua April 2013, sambil merayakan Hari Kartini, pengunjung Freedom Institute membludak menonton dan mendiskusikan film “Rectoverso” bersama dua dari lima sutradaranya yakni Marcella Zalianty dan Olga Lydia. Film ini memang memberi porsi yang sangat menonjol pada perempuan, dan antara lain karena itu ia menarik dibicarakan.

Untuk menyambut Hari Aproksimasi Bilangan Pi, 22 Juli, Kine Forum menayangkan film “The History of Maths”. Acara yang dilakasanakan sebagai kerjasama dengan Klub Sains Freedom ini, dilengkapi dengan diskusi yang menghadirkan dua gurubesar Matematika ITB yakni Iwan Pranoto dan Hendra Gunawan. Satu setengah bulan sebelumnya, Klub Sains juga menghadirkan Iwan Pranoto bersama ahli bedah otak Ryu Hasan untuk membahas rancangan dan kompleksitas di dunia biologi dan matematika.

Page 22: Laporan freedom institute 2013

/ 22 /

Peneliti TamuSeBAGAI lembaga yang berfokus pada pengembangan pemikiran,

Freedom Institute juga memfasilitasi sejumlah peneliti baik dari dalam maupun dari luar negeri untuk melakukan riset-riset mereka. Pada tahun ini, ada tiga orang mahasiswa yang menjadi peneliti tamu.

Para peneliti itu mendapatkan satu ruang dan meja khusus plus komputer untuk mereka berkerja. Jika dibutuhkan, Freedom Institute juga memberikan sedikit bantuan finansial untuk melakukan penelitian lapangan. Masa penelitian yang dibutuhkan di Freedom Institute bergantung kepada para periset. Sebagian mereka menghabiskan masa 6 hingga 8 bulan, sebagian lainnya menghabiskan 1 hingga 3 bulan.

PeNeLITI TAMU

Jan Seifert Student National University of Singapore, Maret 2013

Wei Ting Yen Student Ohio State University, Juli 2013

Aldo Marchiano Kaligis International Relations Department Faculty of Social and Political Science Gadjah Mada University (UGM), November 2013

Page 23: Laporan freedom institute 2013

/ 23 /

Page 24: Laporan freedom institute 2013

/ 24 /

JaringanJARINGAN

Pelatihan Geojurnalisme SIeJ (kerjasama), 28 Agustus 2013

Kerjasama dengan Society of Indonesian environmental Journalist (SIeJ)

Kunjungan Libertarian dari Amerika, 6 September 2013 emile Phaneuf

Studi tentang demokrasi di Indonesia dengan peserta NGO Leaders dari Myanmar, 30 oktober 2013

Kerjasama dengan Human Right Working Group (HRWG) masuk dalam tabel networking

Kunjungan Presiden Koalisi Perlemen Liberal Ue ALDe- Alliance of Liberals and Democrats for europe, 11 November 2013

Sir Graham Watson

Kunjungan Project Director, Friedrich Naumann Stiftung Indonesia, 7 November 2013

Moritz Kleine-Brockhoff

Workshop Model Pengembangan Komunitas Universitas Negeri jakarta, 28 November 2013

Maria Dian Nurani (Aison/ISSP)Hamid Abidin (PIRAC)Asjoni (Astra Daihatsu) Rustadia Saktiyanti Jahya (UNJ)

/ 24 /

Page 25: Laporan freedom institute 2013

/ 25 /

Page 26: Laporan freedom institute 2013

/ 26 /

KUNJUNGAN

Kunjungan SD, SMP dan SMK Lazuardi, 13 April 2013 24 orang siswa siswi pilihan dan 6 orang guru pendamping

Kunjungan Mahasiswa Universitas Indonesia Jurusan Hubungan Internasional, 26 September 2013

36 orang mahasiswa tingkat 1 dan 14 orang tingkat 3

Kunjungan Pelajar dan Mahasiswa

MeNJeMBATANI pelajar dan mahasiswa untuk meningkatkan minat baca menjadi salah satu bagian penting Perpustakaan Freedom. Kami

menerima kunjungan pelajar dan mahasiswa agar dapat memberikan sudut pandang dan pencerahan tentang dunia perpustakaan yang lain dari umumnya baik di sekolah dan perguruan tinggi. Harapan kami, setiap pelajar dan mahasiswa yang berkunjung dapat menikmati suasana dan tentu menggali ilmu didalamnya yang kemudian memberikan inspirasi untuk dapat ikut serta memajukan bangsa.

Page 27: Laporan freedom institute 2013

/ 27 /

Page 28: Laporan freedom institute 2013

/ 28 /

Rumah Belajar Proklamasi

Komunitas “Anak-Anak Merdeka” “Setiap hari Senin dan Kamis, kami membuat kelas pendalaman materi

ujian sekolah menengah atas di gedung Freedom Institute. Pesertanya adalah anak-anak kelas XII (SMA/SMK) dengan jumlah 5 orang. Dua kali dalam sebulan kami membuat program nonton bersama. Kami telah memutar film ‘Indonesia Tanah Air Beta’ dan ‘Serdadu Kumbang.’ Kegiatan tersebut kami lakukan di ruang serbaguna Freedom Institute. Kurang lebih 33 remaja, 3 pemudi, dan 7 orang dewasa terlibat dalam acara tersebut. Kegiatan menonton bersama diakhiri dengan berbagi kesan dan pembelajaran yang dapat diambil dari film yang telah diputar. Hasilnya sangat menyenangkan. Para remaja belajar mengungkapkan perasaan dan harapan mereka di masa depan dengan berani dan menggunakan bahasa yang baik. Kami juga memanfaatkan Perpustakaan Freedom untuk kegiatan tour to the library. Kegiatan ini diikuti oleh muda-mudi dengan tujuan mengenal lebih dekat perpustakaan sebagai salah satu oase pengetahuan dan mendorong minat baca anak muda.”

Cuplikan dari laporan kegiatan komunitas anak-anak Jalan Bonang,

“Anak-Anak Merdeka” (Kids Make Freedom) bulan Oktober 2012.

Page 29: Laporan freedom institute 2013

/ 29 /

dafTar KeGiaTaN freedom iNSTiTUTeDesember 2012 – November 2013

peNghargaaN aChmaD bakrie 2013

emil Salim Pemikiran sosial

Remy Sylado Kesusastraan

Irawan Yusuf Kedokteran

Muhilal Sains

Oki Gunawan Ilmuan muda berprestasi

TaTTy baKrie fellowShiP

Tatty Bakrie Fellowship, April 2013 1. Ahmad Shodiqin (Universitas Wahid Hasyim Semarang)2. Mita Devi Ayu Hafsari (Universitas Wahid Hasyim Semarang)3. Angga Dwi Handoko (Universitas Wahid Hasyim Semarang)4. Yunita Nur Cahya Saputri (Universitas Wahid Hasyim Semarang)5. Inarotul Ahada (Universitas Wahid Hasyim Semarang)

Tatty Bakrie Fellowship, Juni 2013 1. Adiyatsri Nashrullah (Universitas Galuh Ciamis)2. Angga Rahmana ( Universitas Negeri Padang)3. Dede Siti Hodijah (Universitas Galuh Ciamis)4. Muhammad Ta’lim (Staisman Pandeglang)5. Supyadi (Staisman Pandeglang)6. Yuliana (Staisman Pandeglang)

forUm freedom

Forum Freedom: Indeks Kebebasan: Tantangan Kebebasan Ke Depan, 31 Januari 2013

Kuskridho Ambardi & Poltak Hotradero

Forum Freedom: Kebijakan dan Bonus Demografi, 28 Februari 2013

Ari Perdana & Kacung Maridjan

Diskusi bersama Dr. Shabir Mansuri tentang “Islam in America: Civic education on Religious Pluralism”, 2 Maret 2013

Shabir Mansuri

Diskusi Buku: Teror Orde Baru, 10 Maret 2013 Hilmar Farid, Usman Hamid & Alissa Wahid

Forum Freedom: Kebebasan dan Kebijakan Publik Menelaah Kembali Filsafat Kebebasan, 4 April 2013

Robertus Robert & Augustinus Setyo Wibowo

Forum Freedom: Partisipasi Perempuan dalam Politik, 25 April 2013

Maria Ulfah Anshori & Hanna Satriya

Diskusi Buku “Candu Tempo Doeloe” dan “Jawa Tempo Doeloe”, 19 Juni 2013

James R. Rush, Iskandar P. Nugraha & Bondan Kanumoyoso

Diskusi Buku: Perempuan Suci, 20 Juni 2013 Qaisra Sharaz, Ulil Abshar Abdalla & Mariana Amiruddin

Forum Freedom: Masa Depan Islamisme di Dunia Islam, 18 Juli 2013

Zuhairi Misrawi & M. Hamdan Basyar

/ 29 /

Page 30: Laporan freedom institute 2013

/ 30 // 30 /

Forum Freedom: Ada Apa Dengan ekonomi Kita?, 24 September 2013

Syarkawi Rauf & Haryo Aswicahyono

Forum Freedom - “Kota dan Lingkungan”, 10 Oktober 2013

Marco Kusumawijaya & Ari A. Perdana

Forum Freedom - Manusia dan Lingkungan: Telaah Filsafat, 17 Oktober 2013

Saras Dewi, Robertus Robert

Peluncuran dan Diskusi Buku Sejarah Asia Tenggara: Dari Masa Prasejarah Sampai Kontemporer Karya M.C. Ricklefs, Dkk, Selasa, 26 November 2013

M.C. Ricklefs dan David Reeve

mimbar freedom

Mimbar Freedom “Merupakan Indonesia, Merupai Indonesia” – Dari Jiawa-Nampak Ke Tan-Jiwa, 14 Februari 2013

Nirwan Dewanto

Mimbar Freedom: Perkembangan Politik di Indonesia, 18 April 2013

Andi A. Mallarangeng

Mimbar Freedom: Hubungan Teologi dan Filsafat, 1 Juli 2013

Nicholas Adams

Mimbar Freedom: Argumen Kebebasan dalam Islam, 15 Juli 2013

Ulil Abshar Abdalla

Mimbar Freedom Remy Sylado: “Satu Nusa Satu Bangsat Two £anguage$”, 24 Oktober 2013

Remy Sylado

aKademi merdeKa & diSKUSi KamPUS

Akademi Merdeka Angkatan 11 “Kebebasan dan Politik Perubahan Iklim” Pontianak, Kalimantan Barat 13-15 Maret 2013

Luthfi Assyaukanie, M. Husni Thamrin, Hidayaturrahman, Rozinul Aqli

Akademi Merdeka Angkatan 12 “Kebebasan dan Politik Perubahan Iklim” Manado, Sulawesi Utara 27-29 April 2013

Ulil Abshar Abdalla, M. Husni Thamrin, Joy Christian, Rofi Uddarojat, Rozinul Aqli.

Diskusi Kampus Akademi Merdeka, “Subsidi BBM: Antara Kritik, Realita, dan Kebijakan” Universitas Padjadjaran, Bandung 12 Mei 2013

Arief Anshory, Ben Satriana, Abdul Afif

Diskusi Kampus Akademi Merdeka, “ekonomi Politik Perubahan Iklim di Indonesia” Universitas Indonesia, Depok 15 Mei 2013

Sonny Mumbunan, Arif Fiyanto,

Akademi Merdeka Angkatan 13, “Kebebasan dan Politik Perubahan Iklim” Semarang, Jawa Tengah 17-19 Mei 2013

Luthfi Assyaukanie, M. Husni Thamrin, Awaludin, Rofi Uddarojat, Rozinul Aqli

Akademi Merdeka Angkatan 14, “Kebebasan dan Politik Perubahan Iklim” ende, NTT, 17-19 Juni 2013

M. Husni Thamrin, Stephanus Tupeng Witin, Rofi Uddarojat, Billy Ariez

Akademi Merdeka Angkatan 15, “Kebebasan dan Politik Perubahan Iklim” Mataram, NTB, 20-22 Juni 2013

M. Husni Thamrin, Hermawan Some, Rofi Uddarojat, Billy Ariez

Diskusi Kampus Akademi Merdeka, “Perubahan Iklim dan Agenda Pemilu 2014” Universitas Negeri Jakarta, Jakarta 26 Juli 2013

Dedi Ramanta, Ja’far Amiruddin,

Page 31: Laporan freedom institute 2013

/ 31 /

Diskusi Kampus Akademi Merdeka “Perubahan Iklim dan Tata Ruang Jakarta” Universitas Nasional, Jakarta 30 Juli 2013

Diana Fauzia, Andriansyah, Monica

Akademi Merdeka Angkatan 16, “Kebebasan dan Politik Perubahan Iklim” 30 Agustus-1 September 2013

Ulil Abshar Abdalla, M. Husni Thamrin, Khalid Saiful, Rofi Uddarojat, Muhammad Iksan.

Akademi Merdeka Angkatan 17, “Kebebasan dan Politik Perubahan Iklim” Malang, 3-5 September 2013

Hermawan Some, Rofi Uddarojat, Billy Ariez

Diskusi Kampus Akademi Merdeka, “Perubahan Iklim dan Kampus Hijau” Universitas Indraprasta PGRI, 16 September 2013.

Zeinita Azra Haroen, Ahmad Kosasih, Munzir, Didi Kasidi

Akademi Merdeka Angkatan 18, “Ide Kebebasan dan Perspektif Kemajuan” Sentul, 2-4 Oktober 2013

Ulil Abshar Abdalla, Luthfi Assyaukanie, M. Husni Thamrin, Rofi Uddarojat, Muhammad Iksan

freedom JaZZ, KlUb SaiNS, daN KiNe KlUb

Freedom Jazz: Pertemuan KJK ke-104, 22 Desember 2012

Jojo & Friends, FOD, Slodyoz, Kungaiki (Haryo), MANNA, R Sindicate, Daniel & Friends, Runaway spring

Freedom Jazz: Pertemuan KJK ke-105, 25 Januari 2013

TILU (Malaysia), Lanie and the Bees, R Sindicate, High and Low, Three Songs (Lampung), DAT!, IDe, Aboda, Blue Acid, Smile

Kine Klub Freedom Institute-Japan Foundation “Pemutaran dan Diskusi Film Mata Tertutup (Garin Nugroho, 2011 – 90 menit)”, 29 Januari 2013

Tadashi Ogawa & Ulil Abshar Abdalla

Freedom Jazz: Pertemuan KJK ke-106, 23 Februari 2013

High and Low, Chika, AYA, Kenny Gabriel, Panji & Friends, Senar Senja, Yaty, Suave, Pristian & Thee Harmony

Kine Klub Kelima: enlightenment, emancipation, and Ideas of Progress, 19 Maret 2013

Andi Arief & Alumni KIZUNA Project

Freedom Jazz: Pertemuan KJK ke-107, 5 April 2013 Putar Film KJK dan Diskusi KJK History Revival Generation Project, AYA, Jojo & Friends, Lanie and the Bees, R Sindicate, XLO, Three Songs, Live At Wonderland, Rahel Pradika Quintet, Beben Jazz and Friends, Aboda, Jazzy Juice

Kine Klub: Penayangan dan Diskusi Film Rectoverso (2013, 110 menit), 23 April 2013

Marcella Zalianty & Olga Lydia

Freedom Jazz: Pertemuan KJK ke-108, 26 April 2013 IDe, Honeybeat, elPuccino, LSK Band, Solace, Lune Acoustic, Kenny Gabriel, AAM, Underdog

Freedom Jazz: Pertemuan KJK ke-109, 31 Mei 2013 Bexa and Friends, Fresh and Cool, R Sindicate, Raras, D Voile, IDe, Senar Senja, NAD, Role, Blue Acid

Klub Sains: Unintelligent Design, 4 Juni 2013 Iwan Pranoto & Ryu Hasan

Klub Sains: Bilangan Pi (∏), 22 Juli 2013 Hendra Gunawan & Iwan Pranoto

Freedom Jazz: Pertemuan KJK ke-110, 28 Juni 2013 Cika, PHP, IKO, Stabillow, Spoor Rebonz, Smile Project, Teddy and Friends, Kathnov, Bobby Limijaya

Freedom Jazz: Pertemuan KJK ke-111, 26 Juli 2013 Triot, IDe feat. Jimmy Blues, PCM, BukBer, MeP, AYA, Aboda

/ 31 /

Page 32: Laporan freedom institute 2013

/ 32 /

Freedom Jazz: Pertemuan KJK ke-112, 23 Agustus 2013

Nado+Beben Jazz, Yolanda, Dave & the Hollow ensamble, Kathnov, Haru Timothy, Roadstone, Nanta & Friends, echotones, Mahir & The Alligator

Freedom Jazz: Pertemuan KJK ke-113, 27 September 2013

Jojo n Dekustik, Tofan+Yudha, Ryan & the JazzCats, Nicho & Friends, Kevin Surya, Yolanda, Project Betlehem, P.I.H

Freedom Jazz - KJK 114, 25 Oktober 2013 MeP Trio, Rimba Jazz, Beben Jazz, Alboni Quartet, Tiga, TRF, Lune Acoustic,Sounday, ABoda, Host: Inna Kamarie

Freedom Jazz: Pertemuan KJK ke-115, Jumat 29 November 2013

Nado Trio, R Syndicate, PIDGIN, Sonic N Drive feat.Baron, Nomad of the Sea, B-Punk, Laconieck, Liberal Band, Closing Band

PeNeLITI TAMU

Jan Seifert Student National University of Singapore, Maret 2013

Wei Ting Yen Student Ohio State University, Juli 2013

Aldo Marchiano Kaligis International Relations Department Faculty of Social and Political Science Gadjah Mada University (UGM), November 2013

JARINGAN

Pelatihan Geojurnalisme SIeJ (kerjasama), 28 Agustus 2013

Kerjasama dengan Society of Indonesian environmental Journalist (SIeJ)

Kunjungan Libertarian dari Amerika, 6 September 2013

emile Phaneuf

Studi tentang demokrasi di Indonesia dengan peserta NGO Leaders dari Myanmar, 30 oktober 2013

Kerjasama dengan Human Right Working Group (HRWG) masuk dalam tabel networking

Kunjungan Presiden Koalisi Perlemen Liberal Ue ALDe- Alliance of Liberals and Democrats for europe, 11 November 2013

Sir Graham Watson

Kunjungan Project Director, Friedrich Naumann Stiftung Indonesia, 7 November 2013

Moritz Kleine-Brockhoff

Workshop Model Pengembangan Komunitas, 28 November 2013

Maria Dian Nurani (Aison/ISSP)Hamid Abidin (PIRAC)Asjoni (Astra Daihatsu) Rustadia Saktiyanti Jahya (UNJ)

KUNJUNGAN PeLAJAR DAN MAHASISWA

Kunjungan SD, SMP dan SMK Lazuardi, 13 April 2013 24 orang siswa siswi dan 6 orang guru pendamping

Kunjungan Mahasiswa Universitas Indonesia Jurusan Hubungan Internasional, 26 September 2013

36 orang mahasiswa

laiN-LaiN

Nonton Bareng anak-anak gang BonangRumah Belajar Proklamasi, 21 Agustus 2013

30 orang anak dan 5 orang kakak pendamping

/ 32 /

Page 33: Laporan freedom institute 2013

/ 33 /

Sejarah Freedom InstitutePADA mulanya adalah

sebuah keinginan untuk membangun lembaga pemikiran yang mengusung gagasan dan semangat kebebasan. Rizal Mallarangeng, yang waktu itu baru kembali dari studinya di Amerika Serikat, mengumpulkan beberapa temannya di Jakarta, untuk membantunya merealisasikan keinginan tersebut. Mendirikan sebuah lembaga tidaklah sulit, tapi mengembangkannya dan merawatnya menjadi sebuah

institusi yang berhasil, tentu bukan pekerjaan mudah. Lembaga yang bagus memerlukan dukungan sumber daya manusia yang baik dan dana yang besar. Rizal beruntung karena dia memiliki jaringan yang luas untuk mendapatkan kedua-duanya.

Realisasi terhadap ide itu datang dari sebuah hotel di Tokyo, ketika Rizal berbincang dengan Aburizal Bakrie yang waktu itu ikut dalam rombongan presiden Megawati melawat Jepang. Aburizal menyatakan kesediaannya mendanai lembaga tersebut. Rizal yang ketika itu masih sebagai penulis pidato presiden merasa senang, karena keinginannya untuk mendirikan lembaga pemikiran yang prestisius bakal menjadi kenyataan. Lalu, menjelang akhir 2001, dimulailah rapat-rapat pembentukan Freedom Institute, yang dihadiri, antara lain, oleh Ahmad Sahal, Luthfi Assyaukanie, Ulil Abshar Abdalla, dan Nirwan Arsuka. Setelah beberapa kali pertemuan, rencana pendirian Freedom akhirnya terlaksana.

Nama “Freedom Institute” sesungguhnya baru ditemukan belakangan. Setelah berhari-hari mencari nama yang pas dan tak kunjung didapat, akhirnya, pada suatu sore di pantai Jimbaran, Bali, Rizal menemukan nama itu. Menurut Rizal, mendapatkan kata “freedom” seperti menemukan sebuah planet di gugus alam raya di malam hari. Kata itu sudah ada di sana, tapi ia belum pernah digunakan sebelumnya sebagai nama lembaga pemikiran di Indonesia. Kata “freedom” sangat cocok dengan keinginan awal untuk membangun sebuah lembaga yang mengusung kebebasan. Bukankah arti freedom adalah kebebasan?

/ 33 /

Page 34: Laporan freedom institute 2013

/ 34 /

Sesuai dengan cita-cita awal, Freedom Institute kemudian menjadi lembaga pengusung gagasan kebebasan, dengan sepenuh makna kata ini. Kebebasan adalah pilar bagi demokrasi dan kesejahteraan. Lewat program-program dan kegiatan-kegiatannya, Freedom Institute berusaha menyebarluaskan gagasan dan semangat kebebasan ke seluas mungkin publik Indonesia. Sejak berdiri, lembaga ini berkonsentrasi pada penyebaran ide dan advokasi menyangkut isu-isu politik,

ekonomi, sosial, dan budaya.

Misi utama Freedom Institute adalah menyebarkan ide yang dalam hal ini dilakukan lewat beragam kegiatan seperti diskusi publik, seminar, wawancara radio, lokakarya, penulisan artikel, penulisan dan penerjemahan buku. Kegiatan-kegiatan lain, seperti penyelenggaraan perpustakaan publik, pelatihan, serta pemberian penghargaan, merupakan bentuk lain dalam penyebarluasan dan apresiasi terhadap kebebasan. Sebagai lembaga nirlaba yang independen, Freedom Institute berkomitmen untuk terus memperjuangkan terciptanya kebebasan, demokrasi, dan kesejahteraan di Indonesia.

Sejak berdiri, Freedom Institute meyakini bahwa kebebasan individu merupakan tolok ukur bagi kemajuan politik, ekonomi, sosial, dan budaya di Indonesia. Tidak ada demokrasi tanpa kebebasan individu, tidak ada kebebasan individu tanpa masyarakat dan negara yang mendukungnya. Freedom Institute percaya bahwa kebebasan politik akan melahirkan demokrasi, sementara kebebasan ekonomi akan melahirkan kesejahteraan bagi masyarakat.

Pada mulanya, Freedom Institute menyewa sebuah rumah di Jalan Irian, Menteng, sebagai kantor dan pusat kegiatannya. Selama delapan tahun Freedom Institute menempati kantor ini, hingga kemudian pindah ke kantor baru yang berlokasi persis di depan Tugu Proklamasi, Jakarta. Di kantor baru yang jauh lebih luas ini, Freedom Institute membangun perpustakaan dengan kolesi yang lebih banyak dan suasana yang lebih nyaman. Beragam kegiatan Freedom juga dipusatkan di tempat ini, dari diskusi publik, ceramah umum, lokakarya, pagelaran seni, hingga pentas musik.

/ 34 /

Page 35: Laporan freedom institute 2013

/ 35 /

“Pada zaman ketika

kebebasan dan

martabat manusia

terancam oleh

fanatisme idiologis

dan intoleransi,

k e j a m n y a

k e s e r a k a h a n

e k o n o m i ,

penindasan, serta

korupsi yang tak

mengenal batas, kita sangat membutuhkan suatu

organisasi seperti Freedom Institute. Lembaga

ini menganggap kebebasan sebagai nilai utama

martabat manusia. Dengan mendorong keterbukaan

dan iklim intelektual yang memajukan wacana

publik, dan dengan menyediakan begitu banyak

informasi bagi publik, Freedom Institute menjadi

salah satu pilar terpenting masyarakat Indonesia.”

franz magnis-Suseno, Pengajar di Sekolah Tinggi

Filsafat Driyakarya, Jakarta.

“ F r e e d o m Institute menjadi tempat utama bagi saya untuk m e n y e l e s a i k a n penelitian doktoral. Selain koleksi perpustakaannya yang sangat baik, para stafnya sangat terdidik dan

memiliki banyak hubungan dengan tokoh-tokoh penting di Indonesia sekarang ini. Sponsor dan para perkerja Freedom Institute sangat layak dipuji karena sumbangan mereka yang sangat amat besar bagi masyarakat sipil Indonesia.”

Thomas Pepinsky, mahasiswa Yale University.

Testimoni“Budaya politik Indonesia

boleh dibilang merupakan

salah satu budaya yang

paling menetang gagasan

bahwa pertumbuhan

ekonomi dan

kemakmuran bersama

dapat dihasilkan oleh

pasar terbuka. Dengan

para pemikirnya yang

tangguh, publikasi yang

bagus, diskusi dan seminar yang mendalam, serta

rekomendasi yang cemerlang, Freedom Institute

telah membuat suatu kemajuan yang nyata dalam

mengikis penentangan ini dan demikian memajukan

kebebasan.”

r. william liddle, ilmuan politik dari the Ohio State

University.

“Di kalangan kaum muda, kehausan akan gagasan dan inspirasi merupakan hal yang cendrung diabaikan oleh para analisis sosial dan tidak ditulis oleh para jurnalis. Ini perlu d i s a y a n g k a n , karena dari

kehausan seperti itulah para pemimpin politik, intelektual publik, aktivis sosial di dunia ketiga meneguhkan diri mereka. Di Jakarta, Anda bisa melihat fenomena ini dalam seminar, diskusi, dan peluncuran buku di Freedom Institute.”

Goenawan Mohamad, Eseis dan sastrawan.

/ 35 /

Page 36: Laporan freedom institute 2013

/ 36 /

Freedom InstituteRizal Mallarangeng Direktur EksekutifNirwan Ahmad Arsuka DirekturNong Darol Mahmada Deputi DirekturASSOCIATESLuthfi Assyaukanie, Nirwan Dewanto, Ulil Abshar-Abdalla STAF KHUSUSHidayaturohman STAFEru Gunawan Manager UmumAgatha Dyah Sedah Asih, Nadya An Nahdy Sekretaris Diarno Bendahara Wahyu Budhi Nugroho Kadiv. Perpustakaan & DokumentasiFusca Yoka Widianto Kadiv. Umum Rudiyanto Kadiv. Audio VisualUjang Saripudin, Hakso Sapto Suwarsito, Rianto, Shella Ranti Staf Perpustakaan

FREEDOM INSTITUTE Wisma Proklamasi Jl. Proklamasi No. 41, Menteng - Jakarta 10320Tel: (021) 31909226 Fax: (021) 31909227Website: http://www.freedom-institute.orgE-mail: [email protected]

@freedominst @perpus_freedom