PENGARUH EKSTRAKULIKULER PRAMUKA TERHADAP …eprints.unram.ac.id/10717/1/WIWI...
Transcript of PENGARUH EKSTRAKULIKULER PRAMUKA TERHADAP …eprints.unram.ac.id/10717/1/WIWI...
PENGARUH EKSTRAKULIKULER PRAMUKA TERHADAP DISIPLIN
BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS I SANDUBAYA
KOTA MATARAM TAHUN AJARAN 2016/2017
JURNAL SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan
Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah pada Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram
Oleh:
WIWI SULASTRI
NIM. E1E 213 196
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2017
PENGARUH EKSTRAKURIKULER KEPRAMUKAAN TERHADAP
DISIPLINAN BELAJAR SISWA SD NEGERI GUGUS I SANDUBAYA
KOTA MATARAM TAHUN AJARAN 2016/2017.
Oleh :
WIWI SULASTRI
E1E213196
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh masalah yang berkaitan dengan rendahnya
kedisiplinan belajar siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
Kesadaran menegakkan disiplin belajar siswa dapat dilatih dengan mengikuti
kegiatan-kegiatan positif yang dipandang dapat mengembangkan minat dan bakat
siswa agar bisa lebih mandiri, disiplin dan bertanggungjawab yang diadakan
sekolah melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Penelitian ini
termasuk jenis penelitian Ex-Post facto dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif. Tujuan pada penelitian ini diarahkan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh ekstrakulikuler pramuka terhadap disiplin belajar siswa Sekolah Dasar
Negeri Gugus I Kota Mataram. Penentuan sampel dalam penelitian ini adalah
dengan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 90
siswa. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner
(angket) 30 butir soal ekstrakurikuler pramuka dan 30 butir soal disiplin belajar
yang telah memenuhi validitas, reliabilitas. Berdasarkan hasil perhitungan
pengujian hipotesis dengan rumus korelasi product moment dengan nilai rxy
sebesar 0,521 dibandingkan dengan nilai rtabel pada taraf signifikansi 5% yaitu
sebesar 0,207 yang berarti bahwa nilai rhitung = 0,521 > rtabel = 0,207 yang berada
pada katagori sedang pada tabel interpretasi koefisien korelasi nilai r, sehingga
dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa ada pengaruh
yang signifikan dari ekstrakulikuler pramuka terhadap disiplin belajar siswa SD
Negeri Gugus I Sandubaya Kota Mataram Tahun Ajaran 2016/2017.
Kata Kunci: Ekstrakurikuler Pramuka, Disiplin Belajar.
THE INFLUENCE OF EXTRACURRICULLAR SCOUTS TOWARD STUDENTS
LEARNING DISCIPLINE IN PUBLIC ELEMENTARY SCHOOL GUGUS I
SANDUBAYA, MATARAM IN ACADEMIC YEAR 2016/2017
By:
WIWI SULASTRI
E1E213196
ABSTRACT
The research was backdrop by the problem relate to the student learning
discipline when teaching learning process. Awareness maintained students learning
discipline can be trained by following positive activities which can develop interest, talent
and responsibility of the students. The research used Ex-post facto research by using
quantitative approach. The aimed of this research was to know how the extracurricular
scouts can influence student learning discipline in public Elementary school 1 Sandubaya,
Mataram. The sample of this research consisted of 90 students. This research used
purposive sampling. In analyzing the data, the researcher used questionnaire 30 tests of
extracurricular scouts and 30 tests of learning discipline. The tests were analyzed by
using validity and reliability. The result of the data computation hypothesis used product
moment correlation with the test value of rxy was 0,521 and the test value of rtable at the
level of significance of 5% was 0,207, it means if the value of rtest = 0,521 >rtable= 0,207
the value of r in coefficient correlation was medium. Therefore, that the Null Hypothesis
(Ho) was rejected and Alternative Hypothesis (Ha) was accepted. From the result of this
study, it can be stated that the influence of extracurricular scouts had the positive effect. It
means that the influence of extracurricular scouts is effective toward student learning
discipline in public Elementary school Gugus I Sandubaya, Mataram.
Key words:Extracurricular Scouts, Learning Discipline.
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Upaya peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia dalam
perspektif pembangunan pendidikan tidak hanya mengembangkan aspek
intelektual saja melainkan juga watak, moral, sosial, dan fisik peserta
didik atau dengan kata lain menciptakan manusia Indonesia seutuhnya. Di
dalam dunia pendidikan, dikenal dengan adanya dua kegiatan yang cukup
elementer, yaitu kegiatan intrakulikuler dan ekstrakulikuler (Depag RI,
2004:4). Kegiatan intrakulikuler merupakan kegiatan pokok pendidikan
dimana didalamnya terjadi proses belajar mengajar antara siswa dan guru
untuk mendalami materi-materi ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
tujuan pendidikan dan kemampuan yang hendak diperoleh siswa.
Sedangkan kegiatan ekstrakulikuler merupakan kegiatan yang dilakukan
dalam rangka mengembangkan aspek-aspek tertentu dari apa yang
ditemukan pada kurikulum yang sedang dijalankan, termasuk yang
berhubungan dengan bagaimana penerapan sesungguhnya dari ilmu
pengetahuan yang dipelajari oleh para siswa sesuai dengan tuntunan
kebutuhan hidup mereka maupun lingkungan disekitarnya.
Kegiatan ekstrakurikuler yang dipandang dapat mengembangkan
minat dan bakat siswa agar bisa lebih mandiri, disiplin dan
bertanggungjawab serta mendidik siswa untuk memiliki kepribadian yang
baik adalah ekstrakulikuler pramuka. Menurut Rahmat (2010:10),
pramuka pada hakekatnya adalah suatu proses pendidikan dalam bentuk
kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan pemuda di bawah tanggung
jawab orang dewasa yang dilaksanakan di luar lingkungan pendidikan
sekolah dan di luar lingkungan pendidikan keluarga dan di alam terbuka
dengan menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.
. Kegiatan pramuka juga dapat memberikan bekal yang sangat
berharga bagi terciptanya siswa yang tangguh serta memiliki kedisiplinan
yang baik. Kedisiplinan memiliki peranan penting dalam mencerdaskan
siswa, kareana disiplin berfungsi menciptakan prilaku siswa yang taat atau
patuh kepada peraturan, tata tertib, norma yang berlaku di masyarakat.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di Sekolah Dasar
Negeri Gugus I Sandubaya Kota Mataram, diperoleh beberapa permasalan
memakai seragam yang tidak sesuai dengan ketentuan sekolah, terlambat
masuk ke kelas setelah jam istirahat, berpura-pura ke toilet saat
pembelajaran berlangsung, siswa tidak mau mengerjakan tugas yang
diberikan guru, siswa asik bermain dengan temannya saat guru
menjelaskan, dan lain sebagainya.
Hasil observasi di atas menunjukkan bahwa terdapat sejumlah
masalah yang berkaitan dengan rendahnya kediplinan belajar siswa di SD
Negeri Gugus I Sandubaya Kota Mataran. Apabila tingkat kedisiplinan
rendah maka akan berdampak pada tingginya ketidakpatuhan siswa
terhadap aturan dan tata tertib saat mengikuti proses pembelajaran di
dalam kelas maupun di luar kelas. Hal di atas sesuai dengan pendapat The
Liang Gie (dalam Novan 2013:159) mengatakan bahwa disiplin sebagai
suatu keadaan tertib yang mana orang-orang yang tergabung dalam suatu
organisasi tunduk pada suatu peraturan-peraturan yang telah ada dengan
senang hati.
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Ekstrakulikuler Pramuka Terhadap Disiplin Belajar Siswa Sekolah Dasar
Negeri Gugus I Sandubaya Kota Mataram Tahun Ajaran 2016/2017”.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, dapat diuraikan rumusan
masalah sebagai berikut : “Apakah ada pengaruh ekstrakulikuler pramuka
terhadap disiplin belajar siswa Sekolah Dasar Negeri Gugus I Kota
Mataram Tahun Ajaran 2016/2017.”
3. Tujuan Penelitian
Tujuan pada penelitian ini diarahkan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh ekstrakulikuler pramuka terhadap disiplin belajar siswa
Sekolah Dasar Negeri Gugus I Kota Mataram Tahun Ajaran 2016/2017.
4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk berbagai pihak,
diantaranya (1) Secara teoritis, diharapkan mampu memberikan kontribusi
dalam bidang pendidikan guna menambah wawasan serta pengetahuan
mengenai hal-hal yang terkait di dalamnya. (2) Secara praktis, dengan
diterapkannya kegiatan ekstrakulikuler pramuka di sekolah maka akan
dapat mengembangkan kedisiplinan siswa dalam belajar di sekolah.
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Disiplin Belajar
Moeliono (dalam Novan 2013:157) berpendapat bahwa disiplin
adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib, aturan atau
norma, dan lain sebagainya. Cronbach (dalam Novan 2013:17)
berpendapat bahwa belajar adalah perubahan prilaku sebagai hasil dari
suatu pengalaman. Dari pendapat tentang pengertian disiplin dan
pengertian belajar, maka disiplin belajar dapat diartikan sebagai ketaatan
atau kepatuhan siswa terhadap aturan dan tata tertib yang berkaitan dengan
kegiatan belajar disekolah, yang meliputi waktu masuk sekolah, kepatuhan
siswa dalam berpakaian, kepatuhan siswa dalam mengikuti kegiatan
sekolah, dan lain sebagainya. Fungsi utama disiplin adalah mengajarkan
untuk mengendalikan diri, menghormati, dan mematuhi otoritas. Dalam
mendidik siswa, sangat diperlukan disiplin tegas dalam hal apa yang harus
dilakukan dan apa yang dilarang serta tidak boleh dilakukan.
2. Ekstrakurikuler Pramuka
Pengertian ekstrakurikuler menurut Aqib dan Sujak (2011:81)
yaitu: suatu kegiatan yang diselenggarakan diluar jam pelajaran biasa
dalam suatu susunan program pengajaran, disamping untuk lebih
mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh dalam program kurikulum
dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan, juga untuk pengayaan
wawasan dan sebagai upaya pemantapan kepribadian. Menurut Aqib dan
Sujak (2011:81), pramuka adalah proses pendidikan di luar sekolah dan di
luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan,
teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam.
Menurut Aqib dan Sujak (2011:81), pramuka adalah proses
pendidikan di luar sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk
kegiatan menarik, menyenangkan, teratur, terarah, praktis yang dilakukan
di alam. Menurut Depag RI (2004:45), kegiatan pramuka bertujuan untuk
membentuk pribadi siswa yang matang baik jasmani dan rohani,
menumbuhkan sikap toleran, egaliter, dan demokratis dalam pergaulan
sosial dan lingkungannya.
3. Kerangka Berfikir
Sekolah merupakan alternatif orang tua yang diharapkan mampu
mengajarkan kedisiplinan anak sedini mungkin melalui kegiatan yang
diberikan, salah satunya melalui ekstrakulikuler pramuka. Melalui
ekstrakulikuler pramuka, anak belajar kepribadian bahkan mengajarkan
anak kreatif dan mandiri dengan sendirinya sejak awal. Ektrakulikuler
pramuka ini memberikan kesempatan anak untuk berinteraksi, mengekplor
diri dengan lingkungannya secara aktif dan berkesinambungan tanpa
mengesampingkan aturan yang berlaku.
Berdasarkan kerangka pikir di atas dapat ditetapkan desain
penelitian sebagai berikut :
4. Rumusan Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:
a. Ha : Mengikuti ekstrakulikuler pramuka berpengaruh terhadap
kedisiplinan belajar siswa Sekolah Dasar Negeri Gugus I Kota
Mataram Tahun Ajaran 2016/2017.
b. Ho :
Mengikuti ekstrakulikuler pramuka tidak berpengaruh
terhadap kedisiplinan belajar siswa Sekolah Dasar Negeri
Gugus I Kota Mataram Tahun Ajaran 2016/2017.
C. METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian Ex-Post facto dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metude survei. Tempat yang digunakan untuk
Ekstrakulikuler Pramuka Disiplin Belajar
pelaksanaan penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri Gugus I Kota
Mataram, dengan subyek penelitian siswa Sekolah Dasar Negeri Gugus I
Kota Mataram Tahun Ajaran 2016/2017.
2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi untuk penelitian ini adalah siswa kelas III, IV, dan V (tiga,
empat, dan lima) SD Negeri Gugus I Sandubaya Kota Mataram.
Sedangkan menentukan besarnya sampel menggunakan rumus sampel
Taro Yamane dari Slovin.
Hasil penghitungan jumlah anggota sampel dari jumlah anggota
populasi 649 siswa kelas II, IV, dan V, SD Negeri Gugus I Kota Mataram
diperoleh jumlah anggota sampel sebanyak 90 siswa sebagai sampel.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive
sampling.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Kuesioner (Angket)
Angket dalam penelitian ini terdiri dari empat alternatif jawaban dan
mempunyai skor yang berbeda yaitu pernyataan positif, jawaban A
dengan skor jawaban 4, jawaban B dengan skor 3, jawaban C dengan
skor 2,dan jawaban D dengan skor 1. Sedangkan pernyataan negatif,
jawaban A dengan skor jawaban 1, jawaban B dengan skor 2, jawaban
C dengan skor 3,dan jawaban D dengan skor 4.
4. Instrumen Penelitian
Alat pengumpul data pada penelitian ini berupa angket/kuesioner.
Kuesioner/ angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
angket tertutup, karena responden tinggal memilih jawaban yang telah
disediakan. Adapun langkah-langkah penyusunan instrument penelitian ini
adalah dengan penyusunan kisi-kisi instrument, pemberian skor, dan
pengujian instrument dengan dua cara yaitu, uji validitas istrumen dan uji
reliabilitas instrument.
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang akan dipergunakan adalah uji prasyarat
analisis. Uji prasyarat ini dilakukan bertujun untuk memenuhi persyaratan
suatu data sebelum dianalisis. Uji homogenitas dilakukan untuk
menyamakan/menghomogenkan kemampuan awal kedua kelas yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Sedangkan, uji normalitas dilakukan karena
alasan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Dengan
demikian, peneliti dapat memilih teknik uji statistik yang akan digunakan
untuk menganalisis hipotesis penelitian. Uji hipotesis di dalam penelitian
ini, peneliti memilih menggunaakan Analisis Korelasi dan Uji Regresi
Sederhana. Analisis korelasi menggunakan rumun Korelasi Product
Moment dengan ketentuan jika rhitung > rtable maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Namun, jika rhitung < rtable maka Ho diterima dan Ha ditolak.
D. HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Data
a. Uji Normalitas Data
Ekstrakurikuler kepramukaan dalam penelitian ini diukur
menggunakan angket yang terdiri dari 30 butir pernyataan positif
maupun negatif yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya dengan
jumlah sampel 35 siswa. Angket memiliki 4 alternatif jawaban dimana
skor tertinggi adalah 4, dan skor terendah adalah 1. Dari data variabel
ekstrakurikuler kepramukaan diperoleh nilai mean sebesar 78,03;
modus sebesar 53,5; median sebesar 77,02; dengan skor tertinggi 120
dan skor terendah 40. Apabila data yang diperoleh disusun ke dalam
tabel distribusi frekueinsi, maka data dapat dilihat seperti berikut:
Tabel
Uji Normalitas Ekstrakulikuler Pramuka
No Interval
kelas
Batas
kelas
Z skor Luas 0
– z
Luas
interval
fo Fh (fo – fh)2 ( )
1. 30 – 41 29,5 -2,14 0,4838 0,0375 5 3,375 2,640625 0,7824074074
2. 42 – 53 41,4 -1,61 0,4463 0,0864 9 7,776 1,5376 0,1977366255
3. 54 – 65 53,5 -1,08 0,3599 0,1511 13 13,599 0,538801 0,0263901831
4. 66 – 77 65,5 -0,55 0,2088 0,2008 18 18,072 0,005184 0,0002868525
5. 78 – 89 77,5 -0,02 0,0080 -0,1835 16 -16,515 0,265225 0,0160596427
6. 90 – 101 89,5 0,50 0,1915 -0,157 14 -14,13 0,0169 0,0011960368
7. 102 – 113 101,5 1,03 0,3485 -0,921 9 -8,289 0,0505521 0,0609869707
8. 114 – 125 113,5 1,56 0,4406 0,0411 6 -3,699 5,294601 1,4313600973
125,5 2,09 0,4817
Jumlah 2,516423816
Berdasarkan hasil uji normalitas data dengan menggunakan
Chi Kuadrat ( ). Dari uji yang dilakukan terhadap variabel
ekstrakulikuler pramuka dengan taraf signifikansi 5% dan db =
banyak kelas - 1 = 8 - 1 = 7 diperoleh harga = 14,067. Jika
dibandingkan dengan
maka didapatkan bahwa
= 2,516 < = 14,067. Maka distribusi data variabel
ekstrakulikuler pramuka tersebut dapat disimpulkan terdistribusi
normal.
Kedisiplinan belajar siswa dalam penelitian ini diukur
menggunakan angket yang terdiri dari 30 butir pernyataan positif
maupun negatif yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya dengan
jumlah responden 35 siswa. Angket memiliki 4 alternatif jawaban
dimana skor tertinggi adalah 4, dan skor terendah adalah 1. Data
variabel kedisiplinan siswa diperoleh nilai mean sebesar 76,7; modus
sebesar 50,5; median sebesar 71,98; dan simpangan dengan skor
tertinggi 120 dan skor terendah 39. Apabila data yang diperoleh
disusun ke dalam tabel distribusi frekueinsi, maka data dapat dilihat
seperti berikut:
Tabel
Uji Normalitas Disiplin Belajar
No Interval
kelas
Batas
kelas
Z skor Luas 0
– z
Luas
interval
fo Fh (fo – fh)2 ( )
1. 30 – 41 29,5 -2,12 0,4838 0,0401 6 3,609 5,71688 1,58408
2. 42 – 53 41,4 -1,58 0,4429 0,0921 8 8,289 0,08352 0,01008
3. 54 – 65 53,5 -1,04 0,3508 0,1593 14 14,337 0,11537 0,00001
4. 66 – 77 65,5 -0,50 0,1915 0,1795 20 16,155 14,78402 0,91514
5. 78 – 89 77,5 0,03 0,0120 -0,2037 15 -18,333 11,10889 0,60595
6. 90 – 101 89,5 0,57 0,2157 -0,1508 13 -13,572 0,32718 0,02411
7. 102 – 113 101,5 1,11 0,3665 -0,084 10 -7,56 5,9536 0,78751
8. 114 – 125 113,5 1,65 0,4505 0,0352 4 -3,168 0,69222 0,21854
125,5 2,19 0,4857
Jumlah 4,14583
Berdasarkan hasil uji normalitas data dengan menggunakan
Chi Kuadrat ( ). Dari uji yang dilakukan terhadap variabel disiplin
belajar dengan taraf signifikansi 5% dan db = banyak kelas - 1 = 8 - 1
= 7 diperoleh harga = 14,067. Jika
dibandingkan
dengan maka didapatkan bahwa
= 4,145 < =
14,067. Maka distribusi data variabel disiplin belajar tersebut dapat
disimpulkan terdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas data variabel ekstrakulikuler pramuka dan
variabel disiplin belajar dengan menggunakan Uji F, yang dimana db
pembilang = 89 dan db penyebut = 89 dengan kriteria uji varians jika
> maka data tidak homogen dan jika <
maka data homogen dan taraf kesalahan ditetapkan sebesar 5% maka
adalah sebesar 1,45.
Tabel
Uji Homogenitas Variabel
Variabel fhitung ftabel ( )
Uji
Homogenitas
Ekstrakurikuler
Pramuka 1,038 1,45 Homogen
Disiplin Belajar
Dengan demikian untuk data hasil variabel ekstrakulikuler
pramuka dan variabel disiplin belajar yaitu nilai = 1,038 <
= 1,45 maka varian sampel penelitian ini homogen.
c. Uji Hipotesis Data
Tabel
Hasil Uji Hipotesis Variabel
Variabel rhitung rtabel Kesimpulan Tingkat
Hubungan
Ekstrakurikuler
Pramuka 0,521 0,207 Ha diterima Sedang
Disiplin Belajar
Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil rhitung = 0,521 dan lebih
besar dari rtabel = 0,207 dengan N = 90 pada taraf signifikan 5% yaitu
sebesar 0,244 sehingga dapat disimpulkan hipotesis alternatif (Ha)
yang berbunyi “Mengikuti ekstrakulikuler pramuka berpengaruh
terhadap kedisiplinan belajar siswa Sekolah Dasar Negeri Gugus I
Kota Mataram Tahun Ajaran 2016/2017.” diterima.
Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut
dengan Koefisien Determinasi, yang besarnya adalah kuadrat dari
koefisien korelasi ( ) x 100%. Maka koefisien determinasi yang
diperoleh yaitu (0,521)2 x 100% = 27,1%. Hal ini berarti 27,1%
disiplin belajar siswa dipengaruhi oleh ekstrakurikuler pramuka,
melalui persamaan regresi Y’ = 32,447 + 2,298X. Sisanya 72,9%
dipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor lingkungan keluarga, faktor
kurikulum, pendidikan sekolah yang kondusif, dan lain sebagainya.
E. PEMBAHASAN
Hasil penelitian membuktikan bahwa ekstrakurikuler pramuka
berpengaruh signifikan terhadap kedisiplinan belajar siswa. Hal ini dibuktikan
dari hasil perhitungan pengujian hipotesis diperoleh nilai rxy sebesar 0,521
dan selanjutnya nilai tersebut dibandingkan dengan nilai rtabel product moment
pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 0,207. Kenyataan ini menunjukkan
bahwa nilai rhitung berada di atas batas angka penerimaan hipotesis nihil (Ho)
yaitu rhitung = 0,521 > rtabel = 0,207 yang berada pada katagori sedang pada
tabel interpretasi koefisien korelasi nilai r, sehingga dapat dikatakan hasil
penelitian ini adalah signifikan. Karena hasil analisis data dalam penelitian ini
signifikan, maka hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan: “Ada pengaruh
ekstrakulikuler pramuka terhadap disiplin belajar siswa SD Negeri Gugus I
Sandubaya Kota Mataram Tahun Ajaran 2016/2017” diterima, dengan
Koefisien Determinasi yang besarnya adalah kuadrat dari koefisien korelasi
( ) x 100%. Maka koefisien determinasi yang diperoleh yaitu (0,521)2 x
100% = 27,1%. Hal ini berarti 27,1% disiplin belajar siswa dipengaruhi oleh
ekstrakurikuler pramuka, melalui persamaan regresi Y’ = 32,447 + 2,298X.
Sisanya 72,9% dipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor lingkungan
keluarga, faktor kurikulum, pendidikan sekolah yang kondusif, dan lain
sebagainya.
Hasil diatas membuktikan bahhwa kegiatan ekstrakurikuler pramuka
di SD Negeri Gugus I Sandubaya Kota Mataram dapat mengembangkan
karakter dan watak siswa seperti kedisiplinan, kemandirian, terampil,
bertanggung jawab, dan pengembangan diri siswa. Ekstrakulikuler pramuka
mengajarkan materi keagamaan yang bisa menambahkan pengetahuan
keagamaan sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas ibadah siswa,
baik secara pribadi maupun berjamaah. Dengan adanya pengaruh positif
tersebut, maka dapat diartikan jika tingkat ekstrakurikuler pramuka
mengalami perubahan maka tidak menutup kemungkinan kedisiplinan siswa
Sekolah Dasar Negeri Gugus I Sandubaya Kota Mataram juga akan
mengalami perubahan. Hal ini sejalan dengan pendapa Rahmat (2010:10),
pramuka pada hakekatnya adalah suatu proses pendidikan dalam bentuk
kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan pemuda di bawah tanggung
jawab orang dewasa yang dilaksanakan di luar lingkungan pendidikan sekolah
dan di luar lingkungan pendidikan keluarga dan di alam terbuka dengan
menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.
F. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SD Negeri
Gugus I Sandubaya Kota Mataram dalam rangka melihat pengaruh
ekstrakulikuler pramuka terhadap disiplin belajar maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa hasil perhitungan pengujian hipotesis menggunakan
rumus korelasi product moment dengan nilai rxy sebesar 0,521
dibandingkan dengan nilai rtabel pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar
0,207 yang berarti bahwa nilai rhitung = 0,521 > rtabel = 0,207 yang berada
pada katagori sedang pada tabel interpretasi koefisien korelasi nilai r,
sehingga dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa
ada pengaruh yang signifikan dari ekstrakulikuler pramuka terhadap
disiplin belajar siswa SD Negeri Gugus I Sandubaya Kota Mataram.
Dengan adanya pengaruh mengikuti ekstrakulikuler pramuka terhadap
kedisiplinan belajar siswa di SD Negeri Gugus I Sandubaya Kota
Mataram, maka hal ini menunjukkan bahwa tujuan dalam penelitian ini
dapat dikatan telah tercapai karena data-data yang diperoleh melalui
penelitian menunjukkan bahwa ekstrakulikuler pramuka menjadi faktor
pembentukan sikap kedisiplinan belajar siswa. Oleh karena itu,
keikutsertaan siswa dalam kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler pramuka
harus dioptimalkan.
2. Saran
Berdasarkan pada hasil keseluruhan dan kesimpulan hasil
penelitian dapat dimungkinkan pandangan yang dapat peneliti angkat
sebagai saran. Saran-saran tersebut yaitu, bagi pihak sekolah diharapkan
agar dapat mendukung, memelihara, dan memberikan fasilitas yang
memadai agar kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan dapat berjalan
dengan baik. Bagi guru diharapkan dapat meningkatkan kedisiplinan anak
melalui ekstrakulikuler pramuka sebab semakin tinggi keikutsertaan
siswa dalam mengikuti ekstrakulikuler pramuka akan semakin tinggi pula
kedisiplinan siswa. Bagi siswa diharapkan lebih giat dan bersemangat
dalam mengikuti ekstrakulikuler pramuka baik diadakan disekolah
maupun diluar sekolah. Bagi orang tua diharapkan dapat memberikan
dukungan kepada siswa dalam mengikuti kegiatan-kegiatan
ekstrakurikuler pramuka setra melihat secara langsung guna mengawasi
perkembangan kemampuan dan kreativitas siswa sesuai dengan potensi,
minat dan bakat yang dimiliki.
G. DAFTAR PUSTAKA
Aqib Zainal dan Sujak. 2012. Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter.
Bandung: Penerbit Yrama Widya.
Depag RI. 2004. Kegiatan Ekstrakulikuler Pendidikan Agama Islam pada
Sekolah Umum dan Madrasah. Jakarta: Departemen Agama RI.
Rahmad Dimas. 2010. Buku Materi Pramuka Penegak. Purwodadi:
DRPSAP Turtle.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Wiyani Novan Ardi. 2013. Manajemen Kelas. Jogjakarta:Ar-Ruzz Media.