PENGARUH EDUKATIF LAWANG SEWU - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/2724/1/13140110380 - Oh Juliana Gunawan -...
Transcript of PENGARUH EDUKATIF LAWANG SEWU - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/2724/1/13140110380 - Oh Juliana Gunawan -...
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
PENGARUH PLACE BRANDING TERHADAP
PLACE IMAGE EDUKATIF LAWANG SEWU
SETELAH DIRENOVASI
(Survei pada Penduduk Kota Semarang)
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom.)
Oh Juliana Gunawan
NIM : 13140110380
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
KONSENTRASI MULTIMEDIA PUBLIC RELATION
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
TANGERANG
2017
ii
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
iii
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Skripsi yang berjudul “PENGARUH
PLACE BRANDING TERHADAP PLACE IMAGE EDUKATIF LAWANG
SEWU SETELAH DIRENOVASI (Survei pada Penduduk Kota Semarang)”
diajukan untuk memperoleh gelar Strata 1, Sarjana Ilmu Komunikasi pada
konsentrasi Public Relation di Universitas Multimedia Nusantara.
Kajian ini diambil oleh peneliti karena adanya keunikan dari objek
penelitian Lawang Sewu yang dipilih. Bangunan yang dikenal angker ini berusaha
untuk mengubah image menjadi objek wisata sejarah yang tidak angker dengan
melakukan renovasi dan pengalih fungsian bangunan menjadi museum PT KAI.
Menggunakan metode survey kepada responden, akhirnya mendapatkan hasil
adanya pengaruh antara kegiatan place branding terhadap place image Lawang
Sewu.
Dengan selesainya skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan,
masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan
dan dukungan kepada penulis :
1. C. Eko Hadi Saputro, S.E.,M.M selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah membimbing peneliti setiap saat, memberikan masukan dan
waktunya kepada penulis agar skripsi ini dapat selesai dengan baik.
2. Inco Hary Perdana, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
dan dosen seminar proposal peneliti yang telah memberikan dukungan dan
motivasi peneliti agar skripsi ini dapat selesai.
3. Mochammad Kresna Noer Pratama selaku Dosen Penguji pada Sidang
Skripsi.
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
v
4. Kepada para responden yang mau meluangkan waktu untuk mengisi
kuesioner yang disebarkan peneliti.
5. Orangtua, kakak serta adik yang selalu memberikan dukungan, semangat
dan doanya yang tidak pernah putus kepada peneliti selama proses
pengumpulan data, pengolahan data sampai pembuatan skripsi ini selesai.
6. Dennis Pujiono yang selalu memberikan perhatian, dukungan, masukan,
semangat dan tempat peneliti berbagi suka maupun duka sampai akhirnya
skripsi ini selesai dibuat.
7. Joshua Ivan, Monica Pujiono dan Sheryn Pujiono yang telah memberikan
dukungan, keceriaan, waktu dan masukan kepada peneliti sampai
pembuatan skripsi ini selesai.
8. Alexa widjaja dan Desy Arisandi Halim yang selalu memberikan
dukungan, masukan, semangat dan tempat peneliti berbagi suka maupun
duka sampai skripsi ini selesai dibuat.
9. Teman-teman seperjuangan skripsi Kezia Rufina, Rahel Maharani, Sharon
Margaretha, Natasha Yohana Claudia dan Jovita atas segala perhatian,
masukan, dukungan, semangat yang diberikan kepada peneliti sehingga
skripsi ini dapat selesai tepat waktu.
10. Cindy Laurencia, Stephanie Octavia, Sagita teman seperjuangan
bimbingan dan teman-teman Fakultas Ilmu Komunikasi atas masukan dan
semangat yang diberikan kepada peneliti sampai skripsi ini dapat selesai.
Peneliti juga berharap agar skripsi ini nantinya dapat bermanfaat dan
berguna untuk memberikan gambaran bagi para mahasiswa yang nantinya akan
melakukan penelitian serupa.
Tangerang, 10 April 2017
Penulis
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
vi
PENGARUH PLACE BRANDING TERHADAP
PLACE IMAGE EDUCATIF LAWANG SEWU
SETELAH DIRENOVASI
(Survei pada Penduduk Kota Semarang)
ABSTRAK
Oleh : OH Juliana Gunawan
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keunikan bangunan bersejarah yang
menjadi objek penelitian. Bangunan yang terkenal dengan image angker tersebut
direnovasi untuk pelestarian bangunan bersejarah serta dialih fungsikan sebagai
objek wisata sejarah yang edukatif untuk menghilangkan image angker tersebut.
Mengubah image suatu tempat ini dilakukan dengan menerapkan kegiatan place
branding.
Teori yang digunakan adalah Teori City Branding Hexagon yang terdiri
dari Presence, Place, People, Potential, Pulse dan Pre-requisites. Metode
penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis penelitian eksplanatif
dan metode survei untuk pengumpulan data. Survei disebarkan kepada 400
responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling,
yaitu Penduduk Kota Semarang yang pernah berkunjung ke Lawang Sewu setelah
direnovasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh place branding
terhadap place image Lawang Sewu setelah direnovasi sebesar 66,2%, sedangkan
33,8% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak dibahas dalam penelitian
ini. Dimensi pre-requisites menjadi dimensi yang memberikan pengaruh paling
mantap terhadap variabel place image yaitu sebesar 52,6%.
Kata kunci : place branding, place image, Teori City Branding Hexagon, Lawang
Sewu
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
vii
THE INFLUENCE OF PLACE BRANDING TO
PLACE IMAGE EDUCATIVE LAWANG SEWU
AFTER BEING RENOVATED
(Survey the population of the city of Semarang)
ABSTRACT
By : OH Juliana Gunawan
This research is being motivated by the uniqueness of its historic building
that made for research studies. This building that is know as its horror image has
been renovated for the goods of the historic building and to make it as an
educated tourism place to eliminate the horror image of it. Changing the image of
a place can be done by implementing the activities place branding.
Theory that used is City Branding Hexagon Theory consists of Presence,
Place, People, Potential, Pulse and Pre-requisites. The methodology used in this
research is quantitative with type explanative research and survey methods to
collect data. Survey distributed to 400 respondents by using purposive sampling
technique, which is the population of the city of Semarang who have been visited
Lawang Sewu after being renovated. The result indicate that the influence of
place branding to place image Lawang Sewu after being renovated by 66,2%,
while the other 33,8% is influence by other factors not discussed in this research.
Pre-requisites dimention is the most steady influence to place image by 52,6%.
Keywords : place branding, place image, City Branding Hexagon theory, Lawang
Sewu
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................. vi
DAFTAR ISI .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi
DAFTAR BAGAN .................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................... 8
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 9
1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................... 9
1.4.1 Kegunaan Teoretis .............................................................. 9
1.4.2 Kegunaan Praktis ................................................................ 9
BAB II KAJIAN TEORI / LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................... 10
2.1.1 Peneliti Pertama Terdahulu .................................................. 10
2.1.2 Penelitian Kedua Terdahulu ................................................ 11
2.2 Teori atau Konsep ....................................................................... 18
2.2.1 Pemasaran Tempat (Place Marketing) ................................ 18
2.2.2 Place Branding ................................................................... 22
2.2.3 Place Image ........................................................................ 28
2.2.4 City Branding Hexagon ...................................................... 32
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
ix
2.2.5 Hubungan Place Branding dengan Place Image ................ 34
2.3 Hipotesis Teoretis ....................................................................... 34
2.4 Kerangka Pemikiran ................................................................... 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Sifat Penelitian ............................................................................ 37
3.2 Metode Penelitian ....................................................................... 38
3.3 Populasi dan Sampel ................................................................... 39
3.3.1 Populasi ............................................................................... 39
3.3.2 Sampel ................................................................................. 40
3.4 Operasionalisasi Variabel ........................................................... 41
3.4.1 Variabel Penelitian .............................................................. 41
3.4.2 Definisi Operasionalisasi Variabel ..................................... 42
3.5 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 43
3.5.1 Data Primer ......................................................................... 43
3.5.2 Data Sekunder ..................................................................... 44
3.6 Teknik Pengukuran Data ............................................................ 44
3.6.1 Uji Validitas ........................................................................ 45
3.6.1.1 Uji Instrumen Validitas Data Pre-test ......................... 46
3.6.2 Uji Reliabilitas .................................................................... 48
3.6.2.1 Uji Instrumen Reliabilitas Data Pre-Test .................... 49
3.6.3 Uji Normalitas .................................................................... 50
3.7 Teknik Analisis Data .................................................................. 50
3.7.1 Uji Korelasi ......................................................................... 51
3.7.2 Uji Regresi .......................................................................... 52
3.7.3 Uji Hipotesis ....................................................................... 53
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
x
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Subjek/ Objek Penelitian ............................................................ 54
4.1.1 Sejarah Lawang Sewu ........................................................... 54
4.2 Hasil Penelitian ........................................................................... 57
4.2.1 Identitas Responden .............................................................. 57
4.2.2 Hasil Olah Data Jawaban Responden .................................... 60
4.3 Pembahasan ................................................................................ 111
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ..................................................................................... 119
5.2 Saran ........................................................................................... 121
5.2.1 Saran Akademis ..................................................................... 121
5.2.2 Saran Praktis .......................................................................... 122
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 127
LAMPIRAN ............................................................................................... 131
RIWAYAT HIDUP .................................................................................... 186
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.4 Model Bintang Scott ............................................................... 30
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
xii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Marketing Mix ........................................................................... 20
Bagan 2.2 Marketing Communication Mix ................................................. 21
Bagan 2.3 Kerangka Komunikasi Citra Kota ............................................. 25
Bagan 2.5 City Branding Hexagon ............................................................. 32
Bagan 2.6 Kerangka Pemikiran .................................................................. 36
Bagan 3.1 Variabel Penelitian .................................................................... 42
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
xiii
GAMBAR TABEL
Tabel 2.1 Review Penelitian Sejenis Terdahulu dengan Sekarang ............ 13
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Bebas Place Branding (X) .............. 42
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Terikat Place Image (Y) .................. 43
Tabel 3.3 Nilai Skala Likert ........................................................................ 45
Tabel 3.4 Uji Validitas Data Pre-test Variabel Place Branding (X)
Pearson Correlation .................................................................................. 47
Tabel 3.5 Uji Validitas Data Pre-test Variabel Place Image (Y)
Pearson Correlation .................................................................................. 48
Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Data Pre-test Variabel Place Branding (X)
Cronbach’s Alpha Reliability Statistics ..................................................... 49
Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Data Pre-test Variabel Place Image (Y)
Cronbach’s Alpha Reliability Statistics ..................................................... 50
Tabel 3.8 Nilai Koefisien Korelasi ............................................................. 52
Tabel 4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 59
Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Domisili ..................................... 59
Tabel 4.3 Data Responden Berdasarkan Pernah
Berkunjung ke Lawang Sewu ..................................................................... 60
Tabel 4.4 Data Responden Berdasarkan Berapa Kali
Mengunjungi Lawang Sewu ....................................................................... 60
Tabel 4.5 Data Responden Berdasarkan Kapan
Berkunjung ke Lawang Sewu ..................................................................... 61
Tabel 4.6 Tabulasi Data Pertanyaan Variabel X (place branding) ............ 62
Tabel 4.7 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama Indikator
Seberapa Besar Orang Mengenal Lawang Sewu ....................................... 66
Tabel 4.8 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua
Indikator Seberapa Besar Orang Mengenal Lawang Sewu ........................ 67
Tabel 4.9 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
xiv
Indikator Pengetahuan Masyakarat Akan Sejarah Lawang Sewu .............. 68
Tabel 4.10 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua
Indikator Pengetahuan Masyakarat Akan Sejarah Lawang Sewu .............. 69
Tabel 4.11 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Ketiga
Indikator Pengetahuan Masyakarat Akan Sejarah Lawang Sewu .............. 70
Tabel 4.12 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama
Indikator Daya Tarik Lawang Sewu dari Segi Tempat .............................. 71
Tabel 4.13 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua
Indikator Daya Tarik Lawang Sewu dari Segi Tempat .............................. 72
Tabel 4.14 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama
Indikator Daya Tarik Lawang Sewu Secara Keseluruhan ......................... 73
Tabel 4.15 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua
Indikator Daya Tarik Lawang Sewu Secara Keseluruhan ......................... 74
Tabel 4.16 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama
Indikator Pemahaman SDM yang Ada di Lawang Sewu ........................... 75
Tabel 4.17 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua
Indikator Pemahaman SDM yang Ada di Lawang Sewu ........................... 76
Tabel 4.18 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua
Indikator Keramahan SDM ........................................................................ 77
Tabel 4.19 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua
Indikator Memadahinya SDM untuk Menjaga Keamanan ........................ 78
Tabel 4.20 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama
Indikator Memberikan Edukasi Kepada Pengunjungnya ........................... 79
Tabel 4.21 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua
Indikator Memberikan Edukasi Kepada Pengunjungnya ........................... 80
Tabel 4.22 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama
Indikator Menyajikan Kegiatan untuk Pengunjungnya .............................. 81
Tabel 4.23 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama
Indikator Daya Tarik Konsep Wisata Lawang Sewu ................................. 82
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
xv
Tabel 4.24 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama
Indikator Daya tarik kegiatan di Lawang Sewu ......................................... 83
Tabel 4.25 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua
Indikator Daya tarik kegiatan di Lawang Sewu ......................................... 84
Tabel 4.26 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama
Indikator Standarisasi Sebagai Objek Wisata ............................................ 85
Tabel 4.27 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua
Indikator Standarisasi Sebagai Objek Wisata ............................................ 86
Tabel 4.28 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama
Indikator Lokasi yang Strategis ................................................................. 87
Tabel 4.29 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua
Indikator Lokasi yang Strategis ................................................................. 88
Tabel 4.30 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama
Indikator Transportasi yang Memadahi ..................................................... 89
Tabel 4.31 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua
Indikator Transportasi yang Memadahi ..................................................... 90
Tabel 4.32 Tabulasi Data Pertanyaan Variabel Y (place image) ............... 91
Tabel 4.33 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama
Indikator Mengetahui Karakteristik dari Lawang Sewu ............................ 94
Tabel 4.34 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama
Indikator Mengetahui Karakteristik dari Lawang Sewu ............................ 95
Tabel 4.35 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama
Indikator Mengetahui Karakteristik dari Lawang Sewu ............................ 96
Tabel 4.36 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua
Indikator Paham Pengetahuan Mengenai Lawang Sewu ........................... 97
Tabel 4.37 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Ketiga
Indikator Paham Pengetahuan Mengenai Lawang Sewu ........................... 98
Tabel 4.38 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama
Indikator Pandangan terhadap Lawang Sewu ............................................ 99
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
xvi
Tabel 4.39 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua
Indikator Pandangan terhadap Lawang Sewu ............................................ 100
Tabel 4.40 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama
Indikator Perasaan Saat Mengunjungi Lawang Sewu ................................ 101
Tabel 4.41 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua
Indikator Perasaan Saat Mengunjungi Lawang Sewu ................................ 102
Tabel 4.42 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama
Indikator Pandangan Menyeluruh Mengenai Lawang Sewu ..................... 103
Tabel 4.43 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua
Indikator Pandangan Menyeluruh Mengenai Lawang Sewu ..................... 104
Tabel 4.44 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama
Indikator Pertimbangan terhadap Lawang Sewu Sebagai Objek Wisata ... 105
Tabel 4.45 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua
Indikator Pertimbangan terhadap Lawang Sewu Sebagai Objek Wisata ... 106
Tabel 4.46 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama
Indikator Keinginan untuk Berkunjung Kembali ke Lawang Sewu .......... 107
Tabel 4.47 One-Sample Kormogorov-Smirnov Test ................................. 108
Tabel 4.48 Uji Korelasi .............................................................................. 109
Tabel 4.49 Regresi Linier Sederhana ......................................................... 109
Tabel 4.50 Uji ANOVA ............................................................................. 110
Tabel 4.51 Koefisien .................................................................................. 111
Tabel 4.52 Besar Pengaruh Dimensi Presence terhadap Place Image ...... 112
Tabel 4.53 Besar Pengaruh Dimensi Place terhadap Place Image ............ 113
Tabel 4.54 Besar Pengaruh Dimensi People terhadap Place Image .......... 113
Tabel 4.55 Besar Pengaruh Dimensi Potential terhadap Place Image ...... 114
Tabel 4.56 Besar Pengaruh Dimensi Pulse terhadap Place Image ............ 114
Tabel 4.57 Besar Pengaruh Dimensi Pre-Requisites terhadap
Place Image ................................................................................................ 115
Tabel 5.1 Saran untuk Setiap Dimensi ....................................................... 123
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pariwisata merupakan salah satu sektor industri yang terus berkembang
dan menjadi sektor penggerak pertumbuhan perekonomian suatu negara,
yaitu telah berkontribusi sebesar 4% dari total perekonomian dan
ditargetkan akan naik dua kali lipat di tahun 2019 (Indonesia Investments,
2016). BKPM (2015) Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan bahwa
investasi pada industri sektor pariwisata relatif cukup besar, yaitu mencapai
US$850 milyar. Keberagaman destinasi pariwisata yang ada menjadi daya
tarik tersendiri yang selalu dicari oleh para wisatawan maupun pelancong
saat mendatangi suatu daerah, kota maupun negara. Semarang merupakan
salah satu kota metropolitan yang menyimpan berbagai keindahan alam dan
sejarah yang sangat menabjubkan. Meskipun tujuan wisata yang ditawarkan
masih sangat terbatas, tidak menurunkan keinginan wisatawan untuk
berkunjung ke kota lumpia ini. Keindahan alam dan sejarah yang beragam
sampai sekarang masih menjadi daya tarik untuk pilihan tujuan wisata baik
para pengunjung lokal maupun mancanegara. Dasuki (2016, para 4)
menuliskan bahwa menurut data Badan BPS, kunjungan wisatawan dengan
tujuan Jateng pada tahun 2016 meningkat sebanyak 11% dari tahun 2011-
2015. Yang mana sampai bulan desember 2016 kunjungan wisatawan yang
melalui bandara Ahmad Yani Semarang telah mencapai 3,5 juta orang. Ini
membuktikan bahwa wisata Jawa Tengah masih banyak peminatnya.
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
2
Semarang sendiri dapat dikatakan sebagai kota yang sangat strategis,
mengapa? Karena berbatasan langsung dengan Laut Jawa sehingga
menjadikan Semarang sebagai jalur perdagangan sejak dahulu. Posisi ini
yang membuat Semarang kaya akan keragaman budaya dan peninggalan
sejarahnya. Salah satu peninggalan sejarah yang ada di Kota Semarang yaitu
berbentuk bangunan, seperti Gereja Blenduk, Kota Lama, Klenteng Sam Po
Kong dan Lawang Sewu. Peninggalan sejarah ini sudah berusia ratusan
tahun dan tetap dijaga kelestariannya serta dibuka untuk umum sebagai
tempat wisata agar masyarakat tidak lupa akan perjuangan dan jasa dari para
pahlawan. Masyarakat diperbolehkan untuk masuk ke dalam bangunan
bersejarah tersebut, melihat-lihat, mendokumentasikan serta yang
terpenting tetap menjaga kebersihan bangunan tersebut.
Pada penelitian ini, peneliti akan memfokuskan untuk mengulas
mengenai salah satu bangunan bersejarah yang juga merupakan icon dari
Kota Semarang, yaitu Lawang Sewu. Terletak di Jalan Pemuda tepatnya di
Kawasan Tugu Muda, Semarang, Lawang Sewu menjadi salah satu
bangunan yang populer dan banyak dikunjungi oleh para wisatawan baik
domestik maupun mancanegara. Letaknya yang strategis di kawasan Tugu
Muda juga memudahkan para wisatawan untuk menemukan bangunan ini.
Selain itu, akomodasi dan fasilitas yang memadahi juga mudah ditemukan
untuk menuju ke Lawang Sewu. Bangunan ini menjadi salah satu bukti
keheterogenan budaya yang ada di Semarang karena merupakan salah satu
peninggalan dari Bangsa Belanda.
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
3
Nama Lawang Sewu sendiri diambil dari bahasa jawa, yaitu “Lawang”
yang artinya pintu dan “Sewu” yang artinya seribu, makna dari nama
bangunan ini dalam bahasa indonesia adalah “Pintu Seribu”. Konon, karena
jumlah pintu dan jendela yang sangat banyak dan besar membuat akhirnya
masyarakat menyebutnya dengan pintu seribu. Besarnya jendela yang ada
di Lawang Sewu inilah membuat masyarakat sekitar menganggapnya
seperti pintu, sehingga terciptalah nama “Lawang Sewu”. Bangunan ini
terdiri dari tiga lantai dengan satu ruang bawah tanah. Bangunan
peninggalan jaman Belanda pada tahun 1904 silam ini sebelumnya
digunakan sebagai pusat kantor perusahaan kereta api (trem) oleh pihak
Belanda atau Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij (NIS), yang
mana pada masa itu Indonesia masih dijajah oleh Bangsa Belanda. Akan
tetapi, setelah kemerdekaan Indonesia bangunan ini dialih fungsikan
sebagai Kantor Perusahaan PT Kereta Api Indonesia (“Lawang Sewu
Semarang”, 2013, h.1).
Saat masa penjajahan, Lawang Sewu menjadi salah satu saksi bisu
Pertempuran Lima Hari di Semarang selain Monumen Tugu Muda.
Pertempuran yang terjadi di kawasan Tugu Muda ini mengakibatkan banyak
pemuda Indonesia yang terbunuh di dalam gedung ini. Tidak hanya itu,
gedung ini juga sempat dijadikan penjara bawah tanah untuk pemuda
Indonesia oleh sekutu. Hal ini yang menyebabkan sampai sekarang selain
terkenal dengan sejarahnya, masyarakat juga mengenal Lawang Sewu
dengan cerita mistisnya (“Lawang Sewu Semarang”, 2014, h. 1).
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
4
Berbicara mengenai hal mistis, ini menjadi salah satu pemikat yang
membuat masyarakat penasaran dan berusaha ingin mencari tahu kebenaran
atas mistis tersebut. Berbagai cerita mistis tersebut kemudian dikemas
menjadi sebuah film, reality show, buku maupun lagu. Cerita mistis ini
sudah ada dari jaman dahulu dan terus berkembang seiring dengan
perkembangan jaman. Antusiasme masyarakat akan cerita mistis terlihat
dengan banyaknya film yang berbau mistis yang banyak beredar dan
mendapatkan rating yang bagus. Beberapa film dan reality show yang
berbau mistis, seperti si manis jembatan ancol, rumah pondok indah,
terowongan casablanca, the conjuring, paranormal activities, dunia lain dan
masih banyak lagi. Fikri (2015, para 1) menuliskan bahwa Film The Sixth
Sence menjadi film horor terlaris dengan menduduki peringkat 83 dari 100
besar film terlaris di dunia dengan pendapatan globalnya mencapai 672 juta
dollar AS.
Fikri (2015, para 6) menambahkan juga bahwa menurut seorang analis
film Phil Contrino, film horor sebagai sebuah genre tidak akan pernah mati,
karena orang-orang selalu ingin ketakutan. Tidak sedikit dari lokasi dan
cerita dari film horor tersebut yang dibawa ke kehidupan nyata, seperti
Rumah Pondok Indah dan Terowongan Casablanka. Selain itu, tidak jarang
tempat wisata juga banyak menyimpan cerita-cerita mistis, seperti Museum
Fatahillah di Jakarta, Pantai Parangtritis di Jogja dan Lawang Sewu di
Semarang. Beberapa waktu yang lalu, Lawang Sewu sempat dijadikan
tempat pembuatan reality show kegiatan supranatural yang berjudul “Dunia
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
5
Lain”. Hal ini yang membuat masyarakat semakin yakin akan cerita mistis
yang beredar mengenai Lawang Sewu sendiri.
Beberapa tempat wisata yang menyimpan cerita mistis juga tetap
menjadi favorit masyarakat. Jumlah pengunjung yang mengunjungi
beberapa tempat wisata diatas bisa dibilang tidak sedikit bahkan bertambah.
Razak (2016, para 5) menuliskan bahwa menurut Rokhmat Ridwanto,
Koordinator TPR Pantai Parangtritis menyatakan bahwa pada malam tahun
baru 2016, pengunjung yang datang ke Pantai Parangtritis sudah mencapai
25.000 orang. Museum Fatahillah yang berada di kawasan Kota Tua, DKI
Jakarta sekarang ini juga ramai dikunjungi wisatawan baik domestik
maupun non-domestik, pengunjung sudah tidak takut lagi mengunjungi
museum tersebut. Berbeda dengan Lawang Sewu, sebelum bangunan ini
direnovasi jumlah pengunjung tidak terlalu banyak, bahkan jarang karena
masyarakat takut untuk berkunjung.
Image horor yang sudah melekat di Lawang Sewu ini berusaha untuk
diubah oleh PT KAI yang merupakan pengelola dari Lawang Sewu dengan
melakukan pemugaran pada bangunan ini dan memperkenalkannya kembali
ke masyarakat sebagai objek wisata sosial-budaya yang edukatif. Rencana
pemugaran ini sudah dilakukan sejak tahun 2009 dan baru terealisasi pada
tahun 2010. Sapto selaku Manager Museum PT KAI menuturkan bahwa
pemugaran ini dilakukan oleh PT KAI dengan tujuan untuk melestarikan
bangunan bersejarah serta menghilangkan image angker yang selama ini
melekat pada Lawang Sewu (“Melihat Renovasi Lawang Sewu agar Imej
Horornya Hilang Tahun ini”, 2014, para. 8).
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
6
Fardianto (2014, para.7) menuliskan bahwa Sapto menambahkan,
pemugaran dilakukan tidak dengan membongkar seluruh bangunan, namun
dengan melakukan pengecatan kembali pada seluruh sudut bangunan,
memperbaiki sisi-sisi bangunan yang hampir roboh serta melakukan
penataan pada bagian dalam bangunan serta melakukan alih fungsi pada
ruangan-ruangan yang kosong.
Setelah selesai pemugaran, tanggal 5 Juli 2011 Lawang Sewu resmi
disahkan dan kembali dibuka untuk umum. Lawang Sewu terlihat lebih
terurus dan dijadikan sebagai salah satu objek wisata bersejarah di Kota
Semarang. Pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk Rp 10.000,-
untuk dewasa dan Rp 5.000,- untuk anak-anak. Setelah itu, pengunjung akan
didampingi oleh tour guide yang akan memandu pengunjung selama
berkeliling di Lawang Sewu. Pengunjung juga akan diarahkan oleh tour
guide untuk mengenal sejarah dari kereta api dengan adanya berbagai
miniatur kereta api jaman dahulu, sejarah berdirinya kereta api, tokoh-tokoh
yang berjasa dalam pendirian PT Kereta Api Indonesia sampai berbagai
video pembuatan rel kereta api pertama kali. Lawang Sewu sekarang ini bisa
dikatakan menjadi objek wisata yang juga memberikan edukasi kepada
pengunjungnya.
Kegiatan pemugaran ini mendapatkan tanggapan positif dari
masyarakat dengan melihat jumlah pengunjung yang terus meningkat
setelah renovasi dilakukan. Ibrahim (2016, para. 2) menuliskan bahwa
menurut Edy Koeswoyo selaku Manager Humas PT KAI pengunjung
Lawang Sewu meningkat sebanyak 200 persen setelah dilakukan
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
7
pemugaran, yaitu sebanyak 1000 sampai 3000 pengunjung pada hari biasa
dan puncaknya saat hari libur dapat mencapai 9000 pengunjung. Saat
liburan Natal dan Tahun Baru 2017, Lawang Sewu terlihat dipadati ribuan
pengunjung yang berasal dari berbagai daerah (“Liburan Natal, Lawang
Sewu Dikepung Wisatawan”, 2016, para 2). Nantinya, Lawang Sewu akan
kembali difungsikan seperti semula sebagai tempat cagar budaya,
perkantoran, pertokoan, cafe dan tempat olahraga. Berbagai upaya yang
dilakukan oleh PT KAI ini dapat dikatakan sebagai kegiatan place branding
yang bertujuan untuk mengubah place image dari Lawang Sewu.
Sebelumnya sudah ada objek wisata yang melakukan kegiatan branding ini,
yaitu Museum Fatahillah, DKI Jakarta. Museum ini berfokus pada
penyelenggaraan kegiatan kesenian sejarah Betawi dan nusantara untuk
menarik para pengunjung.
Anholt (Moilanen & Rainisto, 2009, h. 7) berpendapat bahwa place
branding merupakan manajemen citra dari suatu destinasi melalui inovasi
strategis dan koordinasi ekonomi, budaya, sosial, komersial serta kebijakan
pemerintah. Sedangkan Boulding (Avraham & Ketter, 2008, h. 20)
menuliskan bahwa place image merupakan gabungan dari seluruh
karakteristik yang muncul dibenak seseorang mengenai suatu tempat atau
persepsi yang melekat pada suatu tempat. Kedua pendapat ahli tersebut
menunjukkan bahwa adanya hubungan antara place branding dengan
pembentukan place image, ditambah dengan pendapat dari Kavaratzis
mengungkapkan bahwa kegiatan city branding merupakan cara yang tepat
untuk menggambarkan dan menerapkan kegiatan city marketing, yang mana
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
8
kegiatan city marketing sangat bergantung dengan pembangunan,
komunikasi dan pengelolaan city image dari suatu tempat yang
berkesinambungan untuk membentuk persepsi dan image dari tempat
tersebut. Kuncinya adalah kegiatan city branding merupakan langkah dari
pembentukan city image.
“City branding is suggested as the appropriate way to describe and
implement city marketing. City marketing application is largely dependent
on the construction, communication and management of the city’s image,
as it is accepted that encounters with the city take place through perceptions
and images. Therefore the object of city marketing is the city’s image, which
in turn is the starting point for developing the city’s brand.” (Michalis
Kavaratzis, Place Branding, 2004, h. 58)
Melihat latar belakang di atas serta sejarah yang melekat pada Objek
Wisata Lawang Sewu, maka peneliti tertarik untuk meneliti objek wisata
bersejarah ini. Peneliti ingin mengetahui apakah kegiatan place branding
yang dilakukan oleh PT KAI berpengaruh untuk menghilangkan image
angker dari Objek Wisata Lawang Sewu. Oleh karena itu, penelitian ini
menggunakan judul “Pengaruh Place Branding terhadap Place Image
Educatif Lawang Sewu Setelah Direnovasi (Survei pada penduduk
Kota Semarang)”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang tertuang dalam latar belakang di atas, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh place branding
terhadap image Lawang Sewu. Oleh karena itu, peneliti membuat rumusan
masalah yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut
1. Adakah pengaruh place branding terhadap place image edukatif Lawang
Sewu setelah direnovasi?
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
9
2. Seberapa besar pengaruh place branding terhadap place image edukatif
Lawang Sewu setelah direnovasi?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan pasti memiliki beberapa tujuan. Tujuan dilakukan
penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh place branding terhadap place
image edukatif Lawang Sewu setelah direnovasi.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh place branding terhadap place
image edukatif Lawang Sewu setelah direnovasi.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoretis adalah hasil dari penelitian ini akan memberikan
kontribusi pemikiran terhadap pengembangan ilmu komunikasi pada
mata kuliah Komunikasi Pariwisata khususnya untuk kegiatan
branding.
1.4.2 Kegunaan Praktis adalah hasil penelitian ini akan memberikan
kontribusi pemikiran kepada pihak PT KAI apakah kegiatan yang telah
mereka lakukan telah berdampak terhadap perubahan image dari
Lawang Sewu, serta dapat dijadikan contoh bagi pengelola objek wisata
angker lainnya dalam melakukan perubahan image.
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
10
BAB II
KERANGKA TEORI / KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Penelitian Terdahulu
Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti telah mengkaji penelitian yang
sejenis terdahulu serta telah melakukan perbandingan dengan penelitian yang
dilakukan peneliti sekarang ini. Adapun 2 penelitian sejenis yang penulis
bandingkan, sebagai berikut
2.1.1 Peneliti Pertama Terdahulu
Perbandingan penelitan pertama dilakukan oleh Ratu Yulya Chaerani
Mahasiswi Universitas Sultan Agung Tirtayasa. Peneliti ini dilakukan pada
tahun 2011 dengan mengambil judul mengenai “Pengaruh City Branding
Terhadap City Image (Studi Pencitraan Kota Solo : ‘The Spirit of
Java’)”. Pada penelitian ini terdapat tiga tujuan yang ingin dicapai oleh
peneliti, yaitu mengetahui perwujudan city branding Kota Solo dalam
dimensi presence, potential, place, pulse, people dan pre-requisite, lalu
untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku penduduk Kota
Solo dan wisatawan tentang city branding Solo serta yang terakhir untuk
mengetahui bagaimana pengaruh city branding terhadap city image.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat
eksplanatori dengan menggunakan statistik inferensial sebagai alat utama
untuk menganalisis data. Untuk mendapatkan koresponden, peneliti
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
11
menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu clustre sampling atau
multistage sampling untuk memilih sampel yang merepresentatif penduduk
Kota Surakarta sedangkan teknik simple random sampling digunakan untuk
memilih sampel wisatawan asing dan mancanegara. Dari penelitian ini
didapatkan empat kesimpulan, yang pertama dari variabel city branding,
Kota Surakarta memiliki aspek people dan potential yang menonjol,
sedangkan aspek place masih terbilang lemah. Kedua, dari variabel city
image, menunjukkan bahwa kegiatan branding yang dilakukan telah
mengubah aspek afektif, yaitu menerimaan pada slogan yang cukup baik.
Akan tetapi, belum bisa memotivasi untuk mengunjungi Kota Solo hingga
merekomendasikan Kota Solo sebagai destinasi wisata maupun tempat
tinggal. Ketiga, dari analisis korelasi Pearson Product Moment,
menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara
city branding dengan city image. Yang terakhir melihat dari teori
Elaboration Likelihood Model menunjukkan bahwa adanya faktor dari luar
city branding yang mempengaruhi pemilihan Kota Solo sebagai destinasi
wisata maupun tempat tinggal.
2.1.2 Peneliti Kedua Terdahulu
Perbandingan penelitan kedua dilakukan oleh Y Galih Handawan
Mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Peneliti ini dilakukan
pada tahun 2015 dengan mengambil judul mengenai “Pengaruh Citra
Destinasi Pariwisata Waduk Sermo Terhadap Minat Wisatawan
Berkunjung Ulang (Studi Kasus pada Wisatawan yang Pernah
Berkunjung di Waduk Sermo, Kulon Progo)”. Pada peneliti ini, peneliti
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
12
merumuskan beberapa tujuan penelitian yaitu ingin mengetahui bagaimana
citra destinasi pariwisata Waduk Serno dalam persepsi golongan usia 16-30
tahun dan usia 31-40 tahun. Lalu, ingin mengetahui apakah terdapat
perbedaan citra destinasi pariwisata Waduk Sermo yang dipersepsikan oleh
usia 16-30 tahun dan 31-40 tahun. Serta untuk mengetahui bagaimana citra
destinasi pariwisata berpengaruh pada minat wisatawan berkunjung ulang
ke Waduk Sermo Kulon Progo. Sifat penelitian yang digunakan adalah
deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif serta metode yang
digunakan adalah survei dengan memodifikasi skala likert. Metode
pengambilan sampelnya menggunakan non-probability sampling dengan
teknik convenience sampling. Dari hasil penelitian ini didapatkan ditarik
kesimpulan bahwa persepsi dari citra branding berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat wisatawan berkunjung ulang ke Waduk Sermo
Kulon Progo.
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
13
Tabel 2.1 Review Penelitian Sejenis Terdahulu dengan Sekarang
Penelitian
Hal yang
direview
Peneliti 1
Ratu Yulya Chaerani
Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa
Banten
2011
Peneliti 2
Y Galih Handawan
Universitas Sanata
Dharma
Yogyakarta
2015
Peneliti Sekarang
OH Juliana Gunawan
Universitas Multimedia
Nusantara
Tangerang
2017
Judul
Penelitian
Pengaruh “City
Branding” Terhadap
“City Image” (Studi
Pencitraan Kota Solo :
‘The Spirit of Java’)
Pengaruh Citra Destinasi
Pariwisata Waduk Sermo
Terhadap Minat
Wisatawan Berkunjung
Ulang (Studi Kasus pada
Wisawatan yang Pernah
Berkunjung di Waduk
Sermo, Kulon Progo)
Pengaruh Place Branding
Terhadap Place Image
Lawang Sewu Setelah
direnovasi (Survei pada
penduduk Kota
Semarang)
Rumusan
Masalah
- Bagaimana
perwujudan city
branding Kota Solo
dalam dimensi
presence, potential,
place, pulse, people
dan pre-requisite?
- Bagaimana citra
destinasi pariwisata
Waduk Sermo dalam
persepsi golongan usia
16 tahun - 30 tahun dan
31 tahun - 40 tahun?
- Adakah pengaruh place
branding terhadap
place image Lawang
Sewu setelah
direnovasi?
- Seberapa besar
pengaruh place
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
14
- Bagaimana tingkat
pengetahuan, sikap
serta perilaku
penduduk Kota Solo
dan wisatawan
tentang city
branding Solo?
- Bagaimana pengaruh
city branding Solo :
The Spirit of Java
terhadap city image
Kota Solo?
- Apakah terdapat
perbedaan citra
destinasi pariwisata
Waduk Sermo yang
dipersepsikan oleh usia
16 tahun – 30 tahun dan
usia 31 tahun – 40
tahun?
- Apakah citra destinasi
pariwisata berpengaruh
pada minat wisatawan
berkunjung ulang ke
Waduk Sermo Kulon
Progo?
branding terhadap
place image Lawang
Sewu setelah
direnovasi?
Tujuan
Penelitian
- Mengetahui
perwujudan city
branding Kota Solo
dalam dimensi
presence, potential,
place, pulse, people
dan pre-requisite.
- Mengetahui tingkat
pengetahuan, sikap
serta perilaku
- Mengetahui bagaimana
citra destinasi
parisiwata Waduk
Sermo dalam persepsi
golongan usia 16 tahun
– 30 tahun dan 31 tahun
– 40 tahun.
- Mengetahui apakah
terdapat perbedaan citra
destinasi pariwisata
- Untuk mengetahui
apakah ada pengaruh
place branding
terhadap place image
Lawang Sewu setelah
direnovasi.
- Untuk mengetahui
seberapa besar
pengaruh place
branding terhadap
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
15
penduduk Kota Solo
dan wisatawan
tentang city
branding Solo.
- Mengetahui
bagaimana pengaruh
city branding
terhadap city image.
Waduk Sermo yang
dipersepsikan oleh usia
16 tahun – 30 tahun dan
31 tahun – 40 tahun.
- Mengetahui bagaimana
citra destinasi
pariwisata berpengaruh
pada minat wisatawan
berkunjung ulang ke
Waduk Sermo Kulon
Progo.
place image Lawang
Sewu setelah
direnovasi.
Teori Yang
Digunakan
City Branding Hexagon
dan Elaboration
Likelihood Model
Citra Destinasi dan
Perilaku Konsumen
City Branding Hexagon
Jenis Penelitian Kuantitatif Kuantitatif Kuantitatif
Perbedaan
Penelitian
Menggunakan teori
Likelihood Model
Variabel yang digunakan
citra terhadap minat
berkunjung ulang
Menggunakan citra
destinasi dari Kenneth
Boulding
Hasil Penelitian - Aspek city branding,
Kota Surakarta
memiliki aspek
people dan potential
yang menonjol,
- Citra destinasi
pariwisata Waduk
Sermo yang paling kuat
di pikiran wisatawan
usia 16-30 tahun adalah
-
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
16
sedangkan aspek
place masih
terbilang lemah.
- Sedangkan dari
variabel city image,
menunjukkan bahwa
kegiatan branding
yang dilakukan telah
mengubah aspek
afektif, yaitu
menerimaan pada
slogan yang cukup
baik. Akan tetapi,
belum bisa
memotivasi untuk
mengunjungi Kota
Solo hingga
merekomendasikan
Kota Solo sebagai
destinasi wisata
maupun tempat
tinggal.
- Analisis korelasi
Pearson Product
perilaku ramah petugas
terhadap wisatawan dan
yang paling lemah
melekat adalah Wisata
Waduk Sermo
menyediakan buah
tangan berbasis ikan
setan merah/ red devil.
Sedangkan menurut
wisatawan usia 31-40
tahun citra yang
melekat kuat adalah
adanya pos keamanan
dan yang paling lemah
melekat adalah Wisata
Waduk Sermo
menyediakan buah
tangan berbasis ikan
setan merah/ red devil.
- Wisatawan usia 16-30
tahun maupun
wisatawan usia 31-40
tahun tidak memiliki
perbedaan persepsi
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
17
Moment,
menunjukkan bahwa
adanya pengaruh
yang positif dan
signifikan antara city
branding dengan city
image.
- Sedangkan melihat
dari teori
Elaboration
Likelihood Model
menunjukkan bahwa
adanya faktor dari
luar city branding
yang mempengaruhi
pemilihan Kota Solo
sebagai destinasi
wisata maupun
tempat tinggal.
terhadap citra destinasi
pariwisata Waduk
Sermo.
- Persepsi citra destinasi
berpengaruh positif
terhadap minat
wisatawan berkunjung
ulang ke Waduk Sermo
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
18
2.2 Teori yang Digunakan
2.2.1 Pemasaran Tempat (Place Marketing)
Menurut Kotler (Yananda & Salamah, 2014, h. 16), pemasaran tempat
merupakan pengantar untuk memasuki place/city branding. Beliau juga
berpendapat bahwa place marketing merupakan perancangan suatu tempat untuk
memuaskan kebutuhan target pasar. Hal ini merupakan aspek pembangunan
perkotaan atau biasa disebut urban development (Yananda & Salamah, 2014, h. 16).
Porter (Yananda & Salamah, 2014, h. 16) menuliskan bahwa kompetisi dari
ekonomi global telah menyentuh persaingan di tingkat lokal, sehingga place
marketing dimanfaatkan untuk mengatasi persaingan global dan kompetisi tersebut.
Berbicara mengenai kompetisi ekonomi, place marketing seringkali
dianggap sama dengan place selling, namun kenyataannya kedua hal tersebut
dinilai berbeda. Seperti yang dikatakan Kotler diatas, place marketing memiliki
tujuan untuk memahami dan memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumennya
(berorientasi pada demand - permintaan), sedangkan place selling bertujuan untuk
mencari target market untuk produk yang sudah ada (berorientasi pada supply -
penawaran). Melihat dari sisi fungsi, place marketing dijalankan untuk
memaksimalkan fungsi ekonomi dan sosial suatu tempat atau daerah yang sesuai
dengan tujuan yang telah dirancang (Ashwort dalam Yananda & Salamah, 2014, h.
49). Jadi tidak heran apabila kegiatan place marketing merupakan aspek
pembangunan perkotaan (urban development) serta merupakan instrumen yang
digunakan untuk mempertahankan eksistensi dan memenangkan persaingan global.
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
19
Yananda & Salamah (2014, h. 47) place marketing sendiri terbagi menjadi
beberapa tahapan yang dimulai dari perencanaan (planning), pemasaran
(marketing) dan target pasar (target markets). Kotler (Middleton, 2001, h. 89)
membagi marketing menjadi empat konsep yang biasa dikenal dengan nama 4P :
1. Product : berkaitan dengan customer value, menyediakan apa yang
dibutuhkan dan diinginkan customer dari sebuah produk maupun jasa.
Pada bidang tour and travel, product dibagi menjadi lima sektor, yaitu
accomodation sector, attraction sector, transport sector, travel
organizer’s sector, destination organization sector (Middleton, 2001, h.
11).
2. Price : berkaikan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk
mendapatkan produk dan jasa. pada tour and travel, hal ini berkaitan
dengan harga tiket yang harus dikeluarkan untuk mengunjungi suatu
tempat.
3. Promotion : berkaitan dengan komunikasi (menjalin komunikasi dengan
customer, seperti memberikan informasi maupun hubungan interaktif).
Kegiatan promosi ini dapat dilakukan dengan menggunakan tools dari
marketing communication mix.
4. Place : berkaitan dengan kenyamanan dan kemudahan customer untuk
mendapatkan produk maupun jasa, pada bidang travel and tourism,
place berkaitan dengan kemudahan akses untuk mencapat suatu tempat.
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
20
Bagan 2.1 Marketing Mix
Sumber : Kotler (Middleten, 2001, h. 89)
Komunikasi pemasaran biasanya dipengaruhi oleh media yang digunakan,
kreatifitas pesan dalam menarik pembacanya dan juga frekuensi penyajian
pesannya. Kotler, Bowen dan Makens (2014, h. 365) mengatakan terdapat enam
tools marketing communication mix, yaitu advertising (iklan), personal selling,
sales promotion (promosi penjualan), public relation, direct marketing (penjualan
langsung) dan yang terbaru adalah internet/ interactive marketing.
Product
Place
Marketing
Mix
Price
Promotion
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
21
Bagan 2.2 Marketing Communication Mix
Sumber : Philip Kotler, John T. Bowen, James C. Makens (2014, h. 365)
Public Relation menjadi salah satu tools yang digunakan dalam marketing
communication dan penerapannya tidak lagi hanya untuk pemasaran produk
maupun perusahaan, namun telah merambat ke bidang travel and tourism. Kotler,
Bowen & Makens (2014, h. 362) mengatakan bahwa public relation dilakukan
untuk membangun hubungan baik dengan berbagai masyarakat sehingga
mendapatkan publikasi (publicity) yang menguntungkan, membangun citra positif
perusahaan dan menangani rumor ataupun cerita negatif yang beredar. Banyak
teknik yang dapat dilakukan oleh seorang public relation dalam melakukan
marketing, seperti event, press release, media visit, media gathering, wawancara
dan lain sebagainya. Tools tersebut digunakan dengan maksud tidak lain adalah
menjalankan kegiatan marketing. Membahas mengenai public relation, tidak akan
pernah jauh dari pembentukan citra dan reputasi, kedua hal tersebut menjadi
konsentrasi utama dari kegiatan public relation. Marstella, seorang konsultan PR
tertua mengubah sebutan PR Agency menjadi perception management, yang mana
Target
Audience
Personal
Selling
Advertising
Sales
Promotion
Public
Relations
Interactive/
Internet Marketing Direct
Marketing
Media
Media
Media
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
22
menurutnya public relation adalah tentang reputasi yang merupakan hasil dari apa
yang dilakukan, diucapkan dan apa yang oranglain katakan tentang kita (Theaker,
2004, h. 6).
“Public relation is about reputation – the result of what you do, what you
say and what others say about you”
Dalam pembahasan place marketing sendiri, Kavaratzis (Yananda &
Salamah, 2014, h. 54) berpendapat bahwa fokus dari kegiatan place marketing
sekarang ini telah bergeser menjadi place branding. Hal ini terjadi karena para
pengelola telah menyadari akan pentingnya membangun image atau citra yang
positif di benak masyarakat.
2.2.2 Place Branding
Setiap negara, kota, tempat wisata maupun daerah akan menghadapi
peningkatan persaingan saat berusaha untuk menarik wisatawan (Moilanen &
Rainisto, 2009, h. 3). Hal ini yang membuat dibutuhkannya kegiatan branding
untuk dapat menghadapi persaingan yang ada sehingga dapat terus
mempertahankan eksistensi. Saxone Woon dalam Harahap (2008, h. 108)
mengatakan bahwa brand tidak hanya sekedar citra grafis, logo, nama, akan tetapi
brand harus bisa mengkomunikasikan secara jelas mengenai suatu produk maupun
jasa. Branding sekarang ini tidak lagi hanya sebatas untuk produk maupun
perusahaan, akan tetapi telah merambah untuk mem-branding “tempat” yang sering
disebut dengan place branding. Kegiatan place branding merupakan perangkat
pembangunan perekonomian suatu tempat. Kegiatan ini sama halnya dengan
mengaplikasikan produk branding ke sebuah tempat. Apabila suatu brand melekat
pada tempat, maka brand tersebut harus bisa mengkomunikasikan secara jelas
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
23
mengenai tempat tersebut. Kegiatan branding untuk produk maupun perusahaan
dilakukan untuk membedakan produk atau perusahaan satu dengan yang lainnya,
place branding juga dilakukan untuk memberikan perbedaan dari satu tempat
dengan tempat yang lainnya.
Place branding pada dasarnya berfokus pada pengelolaan citra, bagaimana
dan apa citra tersebut dikomunikasikan dalam proses pengelolaan citra. Menurut
Jing (Chaerani, 2011, h. 17) place branding merupakan payung konsep dari nation
branding, city branding dan region branding. Place branding menjadi salah satu
konsep yang paling populer dalam bidang pemasaran umum khususnya dalam
tujuan wisata (Avraham & Ketter, 2008, h. 16). Hankinson (Ashworth, 2010, h. 22)
menambahkan bahwa perkembangan teori baru menjelaskan bahwa corporate
brands memiliki relevansi dengan place branding, ini dikarenakan kegiatan
corporate branding dan place branding memiliki beberapa kesamaan, seperti sama-
sama melibatkan interaksi dengan para stakeholder, sama-sama memerlukan waktu
yang lama untuk membangunnya serta dapat dikaji dari berbagai perspektif
(multidispliner).
Anholt (Moilanen & Rainisto, 2009, h. 7) berpendapat bahwa place
branding merupakan manajemen citra dari suatu destinasi melalui inovasi strategis
dan koordinasi ekonomi, budaya, sosial, komersial serta kebijakan pemerintah.
Membangun brand yang baik bagi suatu tempat merupakan salah satu invetasi
jangka panjang yang akan memberikan dampak positif bagi tempat tersebut apabila
berhasil dilakukan. Banyak tempat menawarkan hal yang sama dengan tempat
lainnya, salah satu cara untuk mempertahankan kompetisi yang ada hanyalah
dengan menonjolkan keunikan (unique selling proposition) dari tempat sehingga
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
24
dapat memuaskan dan menciptakan pengalaman positif dalam benak pengunjung.
Moilanen & Rainisto (2009, h. 1) menyebutkan ada beberapa hal yang
mempengaruhi dilakukannya kegiatan place branding, antara lain untuk
meningkatkan daya tarik perusahaan dan investor, mempromosikan tujuan dari
industri pariwisata, mempromosikan diplomasi publik, mendukung kepentingan
industri ekspor serta yang terpenting adalah memperkuat identitas dari suatu
tempat. Pada praktik nyatanya, place branding dapat diaplikasikan untuk
lingkungan sekitar, kota, negara, distrik, destinasi wisata dan lain sebagainya.
Kegiatan branding ini juga sangat berkaitan erat dengan pemasaran, karena
dengan melakukan kegiatan branding tempat, secara tidak langsung telah
melakukan kegiatan pemasaran terhadap tempat tersebut. Kotler (Moilanen &
Rainisto, 2009, h. 5) memaparkan bahwa prinsip-prinsip dari kegiatan pemasaran
dan branding juga dapat diaplikasikan untuk tempat sehingga menarik investor,
bisnis serta pengunjung melalui keunikan yang dimiliki oleh tempat tersebut. Di
sini terdapat beberapa pandangan ahli mengenai kerangka teoritis dari place
branding. Kavaratzis (2004, h. 67-69) memberikan pandangannya mengenai
bagaimana sebuah brand berkomunikasi, baik secara fungsional maupun simbolik.
Yang mana pada pandangannya, Kavaratzis berupaya menggabungkan pemasaran
dengan kegiatan branding melalui kegiatan komunikasi. Jenis komunikasi tersebut
dibagi menjadi tiga, yaitu komunikasi primer, komunikasi sekunder dan
komunikasi tersier. Komunikasi primer (unintentional communication) komunikasi
ini merupakan komunikasi tidak langsung, berkaitan dengan kegiatan yang
dilakukan oleh suatu kota atau tempat, seperti landscape strategic, infrastructure
project, organisational and administrative structure, behaviour. Komunikasi
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
25
sekunder (intentional communication) komunikasi formal yang dilakukan dengan
intens untuk menunjang kegiatan pemasaran, seperti iklan, public relation, desain
grafis, pembuatan logo dan lain sebagainya. Sedangkan untuk komunikasi tersier
dengan menggunakan word of mouth dan media. Kerangka teoritis place branding
menurut Michalis Kavaratzis tersebut dijelaskan dalam sebuah bagan sebagai
berikut :
Bagan 2.3 Kerangka Komunikasi Citra Kota
Sumber : Michalis Kavaratzis (2004, h. 67)
Bagan di atas menunjukkan bahwa komunikasi dalam branding dimulai dengan
pengelolaan place image, yang mana place image dapat terbentuk melalui
komunikasi yang efektif dan benar. Komunikasi tersebut kemudian dibagi menjadi
CITY IMAGE / PLACE IMAGE
Primary Communication
Interventions
Secondary
Communication
Advertising/Promotion
Spatial Non-Spatial
Landscape
- Urban Design
- Green/public
space
- Large-scale
redevelopment
- Public Art
Infrastructure
- Accessibility
- Facilities
Structure
- Organisational
Administrative
- Community Networks
- Citizen Participation
- Public-Privat
Partnerships
Behaviour
- Financial Incentives
- Service Provision
- Event Organisation
Tertiary Communication
Word of Mouth, Reinforced by Media/ Uncontrollable
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
26
tiga bagian, yaitu komunikasi primer, komunikasi sekunder dan komunikasi tersier,
yang mana ketiganya harus saling terintegrasi dengan mengkomunikasikan hal
yang sama. Keberhasilan komunikasi sekunder dan komunikasi primer yang
dilakukan secara tidak langsung akan menguatkan komunikasi tersier sehingga
tercipta image yang positif.
Trueman & Cornelius (Ashworth, 2010, h. 45-46) melakukan tinjauan
terhadap literatur yang relevan dan mengevaluasi place branding menjadi 5P, yaitu
1. Presence menunjukkan status suatu tempat, seperti simbol ikonik yang
membuatnya berbeda dengan yang lain, arsitektur serta struktur sosial lokal.
2. Purpose : adanya tujuan sosial yang ingin dicapai, seperti menciptakan
masyarakat dengan keberagaman budaya, brand ownership (ada hal yang
dapat dibanggakan dari suatu tempat), menjalin komunikasi yang lancar dan
jelas.
3. Pace : respon yang cepat mengenai keadaan pasar internal maupun eksternal
(mampu beradaptasi dengan perubahan yang ada).
4. Personality berhubungan dengan emotional landscape (aspek-aspek yang
ada dalam suatu kota atau tempat).
5. Power : adanya tujuan sosial untuk memberdayakan masyarakat sekitar
sehingga dapat memperkuat place brand.
Pandangan lain dari Hankinson (Kavaratsiz, 2008, h. 133) yang
memaparkan bahwa kerangka teori dari place branding berdasarkan pada brand as
relationship. Di mana kegiatan place branding dianggap sebagai kegiatan untuk
menjalin hubungan dengan stakeholder. Beliau membaginya menjadi empat
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
27
kategori, yaitu Primary Service Relationship (adanya pengalaman yang diberikan),
Brand Infrastructure Relationship (adanya fasilitas yang memadahi), Media
Relationships (adanya kegiatan komunikasi pemasaran), Consumer Relationship
(pengelolaan hubungan yang baik dengan seluruh stakeholder, baik internal
maupun eksternal). Sedangkan kerangka teori place branding dari Simon Anholt
yang diberi nama The City Branding Hexagon memaparkan terdapat enam
komponen dalam city branding, yaitu The Presence, The Place, The Potential, The
Pulse, The People dan The Prerequisites (Anholt, 2007, h. 60-61).
Akan tetapi, meskipun banyaknya pandangan yang berbeda dari para ahli
mengenai place branding, masih ada beberapa persamaan dalam beberapa kerangka
teori, seperti sama-sama adanya unsur the presence pada kerangka teori city
branding hexagon dengan kerangka teori dari Trueman. Unsur the people pada city
branding hexagon juga sama dengan unsur customer relationship dari Hankinson.
Selain itu, unsur the prerequisites dari city branding hexagon juga sama dengan
unsur personality menurut Trueman dan landscape strategic menurut Kavaratzis.
Namun, dari seluruh pandangan ahli, Kavaratzis mengatakan bahwa pandangan dari
Simon Anholt lebih merupakan cetak biru dari penelitian mengenai efektivitas
branding dan evaluasinya, sedangkan pandangan yang lainnya lebih
menitikberatkan pada dasar melakukan branding.
“Anholt’s Hexagon is more a blueprint for research on the effectiveness of
a city’s branding effort and its evaluation, while the rest provide the basis for
attempting the branding effort. The frameworks also differ in their
conceptualization of the place brand. For example, Kavaratzis treats the place
brand as a communicator, whereas Hankinson adopts the brand as a relationship
approach and Trueman & Cornelius attempt a more integrated conceptualisation.
(Michalis Kavaratzis, From City Marketing to City Branding, 2008, h. 135)”
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
28
2.2.3 Place Image
Place image merupakan citra dari suatu tempat yang terbentuk dalam benak
masyarakat karena keunikan yang dimiliki oleh tempat tersebut. Kepferer (Yananda
& Salamah, 2014, h. 59) citra dapat dikatakan sebagai cara audiens menerjemahkan
sinyal yang dikirimkan oleh produk, jasa maupun komunikasi yang dilakukan oleh
brand. Kekuatan dari citra positif suatu tempat mampu mengalihkan pikiran setiap
orang. Citra tempat ini sama halnya dengan Brand Image. Yananda & Salamah
(2014, h. 40) memaparkan bahwa citra atau image sendiri merupakan akumulasi
dari pengetahuan, pengalaman dan juga terpaan (exposure) terhadap objek tertentu
yang dapat berupa benda, orang, peristiwa maupun tempat. Seorang ahli marketing,
Philip Kotler membagi citra tempat berdasarkan pada situasi, yaitu citra positif
(susah untuk dibentuk, namun apabila sudah terbentuk sangat menguntungkan),
citra negatif, citra yang lemah (terjadi pada tempat yang terpencil, tidak terkenal
dan tidak diiklankan), citra campuran (satu tempat memiliki dua persepsi, yaitu citra
positif dan citra negatif), citra kontradiksi (orang mempersepsikan suatu tempat
secara bertentangan) dan citra daya tarik (atraksi) yang berlebihan (Kotler dalam
Yananda dan Salamah, 2014, h. 37).
Tujuan dari suatu tempat memperbaiki image yaitu untuk menarik perhatian
wisatawan, intestor maupun pekerja (Avraham dan Ketter, 2008, h. 12). Short et al
(Avraham dan Ketter, 2008, h. 12) memaparkan bahwa ada beberapa alasan dalam
memperbaiki image :
1. Mencoba untuk mengubah image suatu tempat untuk menarik
wisatawan, investor dan imigran.
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
29
2. Memperbaiki image untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap
suatu tempat atau kota.
3. Rehabilitasi, rekonstruksi dan pembangunan kembali suatu tempat akan
membantu mendorong perubahan besar (transisi positif) dalam karakter
dari suatu tempat.
4. Perubahan image dilakukan suatu kota untuk menghadapi persaingan
internasional, meningkatkan status nasional serta untuk menarik
investor asing.
Citra mengenai sebuah tempat ini merupakan kumpulan skema yang digunakan
oleh pengunjung sebagai proses mendapatkan informasi dan pengambilan
keputusan untuk berkunjung. Kotler & Gerther (Yananda & Salamah, 2014, h. 43)
menambahkan bahwa akan sulit mengubah citra yang sudah terbentuk, namun
dengan menambahkan asosiasi baru yang positif dan lebih kuat dari sebelumnya
akan membantu mengubah citra tersebut, bukan dengan menghapusnya.
Banyak ahli yang memberikan pandangannya mengenai kerangka teori dari
place image. Harrison (2000, h. 76) menuliskan bahwa image merupakan kesan
yang dibentuk atau dimiliki oleh orang mengenai suatu organisasi secara
keseluruhan. Di sini Harrison memandang place image sama dengan corporate
image dan membaginya menjadi empat. Pertama, personality yang merupakan
gabungan dari keseluruhan karakteristik yang diterima oleh publiknya. Kedua,
reputation yang merupakan apa yang diyakini publik mengenai suatu barang
maupun jasa dari pengalaman pribadi maupun oranglain. Ketiga, destination
identity merupakan identitas yang dimiliki oleh suatu perusahaan maupun tempat
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
30
baik logo, simbol, packaging, maupun atribut fisik lainnya. Keempat, value atau
nilai-nilai apa yang ditonjolkan oleh suatu produk maupun jasa.
Pandangan lain muncul dari Lynch (Dinnie, 2011, h. 30) yang berpendapat
bahwa terdapat lima unsur yang menyusun pandangan seseorang mengenai place
image, yaitu path / jalur, edges / batas akhir, district /distrik, nodes / aktivitas dan
landmarks. Lynch menambahkan bahwa lima unsur yang dibuatnya bersama rekan-
rekannya ini akan memberikan kesan yang kuat mengenai image/citra suatu tempat,
seperi unsur edges dan landmark yang akan membantu para wisatawan dengan
mudah mengingat dan mengidentifikasikan suatu tempat. Sedangkan Scott
(Yananda & Salamah, 2014, h. 39) memandang citra tempat berdasarkan pada
rentangnya, yaitu citra yang kaya (rich image) dan citra yang miskin (poor image).
Pandangan Scott ini diwakili dengan model bintang (star model). Tempat dengan
citra yang kaya ditampilkan dengan bentuk bintang yang memiliki banyak sudut,
sedangkan tempat dengan citra yang miskin ditampilkan dengan bentuk bintang
yang hanya memiliki dua sampai tiga sudut.
Gambar 2.4 Model Bintang Scott
Sumber : Scott (Avraham & Ketter, 2008, h. 26)
Tempat citra miskin dengan
satu ciri dominan
Tempat citra kaya dengan
beberapa tampilan dan tiga
ciri dominan
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
31
Model ini dapat menjadi jawaban untuk mengatasi citra miskin yang
dimiliki oleh suatu tempat, yaitu dengan menambahkan dimensi pada tempat
tersebut, semakin banyak dimensi yang dimiliki oleh suatu tempat akan membuat
pengunjung terpecah fokusnya, sehingga kemungkinan pengunjung untuk berfokus
pada aspek yang negatif menjadi kecil (Avraham & Ketter, 2008, h. 27). Pandangan
lainnya muncul dari Boulding (Avraham & Ketter, 2008, h. 20) yang berpendapat
bahwa place image merupakan gabungan dari seluruh karakteristik yang muncul
dibenak seseorang mengenai suatu tempat atau persepsi yang melekat pada suatu
tempat. Boulding (Yananda & Salamah, 2014, h. 39) membagi kerangka teori dari
place image menjadi empat komponen, yaitu :
1. Kognitif : berkaitan dengan hal-hal yang diketahui seseorang mengenai
suatu tempat (karakteristik).
2. Afektif : berkaitan dengan perasaan (emosional) seseorang mengenai
suatu tempat.
3. Evaluatif : berkaitan dengan evaluasi seseorang mengenai suatu tempat.
4. Behavioral : berkaitan dengan pertimbangan seseorang untuk
berinvestasi, bermigrasi, berkunjung maupun bekerja pada tempat
tertentu.
Boulding (Yananda & Salamah, 2014, h. 38) menambahkan bahwa place image
juga merupakan sekumpulan karakteristik tempat yang sama dengan perspektif
manusianya.
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
32
2.2.4 City Branding Hexagon
City Branding Hexagon merupakan kerangka teori menurut pandangan dari
Simon Anholt. Beliau memandang kegiatan city branding dibagi menjadi enam
komponen, yaitu The Presence, The Place, The Potential, The Pulse, The People
dan The Prerequisites. Model city branding hexagon ini dapat dilihat melalui Bagan
dibawah ini :
Bagan 2.5 City Branding Hexagon
Sumber : Simon Anholt (2007, h. 60-61)
Simon Anholt menjelaskan secara terperinci setiap komponen dari city
branding hexagon.
1. The Presence : komponen ini menunjukkan mengenai status
internasional suatu tempat serta apakah tempat tersebut memberikan
kontribusi dunia dalam kebudayaan, sejarah atau lain sebagainya.
The Presence
The Place
The Pulse The People
The Prerequisites
The Potential
City
Brand
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
33
2. The Place : komponen ini menjelaskan mengenai persepsi masyarakat
mengenai aspek fisik suatu tempat, seperti menyenangkan atau tidak
tempat tersebut, seberapa menarik tempat tersebut serta cuaca.
3. The Potential : komponen ini menjelaskan mengenai potensi-potensi
yang ditawarkan untuk menarik pengunjung, seperti dalam bidang
ekonomi dan pendidikan.
4. The Pulse : komponen ini menjelaskan mengenai seberapa besar
ketertarikan pengunjung terhadap suatu tempat.
5. The People : komponen ini menguji mengenai populasi masyarakat
lokal suatu tempat dalam hal keterbukaan, keramaah, kehangatan serta
keamanan.
6. The Prerequisites : komponen ini menjelaskan mengenai kualitas dasar
dari suatu tempat, seperti kenyamanan, keterjangkauan akomodasi dan
fasilitas publik yang ditawarkan.
Kerangka teori city branding hexagon ini dapat digunakan oleh pemerintah maupun
pengelola tempat untuk memahami persepsi dari para stakeholder (pengunjung,
investor, masyarakat) mengenai image dari suatu tempat (Popescu & Cobos, 2010,
h. 271). Kegiatan place branding dilakukan untuk membentuk image positif
mengenai suatu tempat sehingga nantinya dapat mempengaruhi wisatawan untuk
mengunjungi tempat tersebut. Oleh karena itu, menjadi hal yang sangat penting
untuk memahami city branding suatu tempat untuk menciptakan image yang positif
dari tempat tersebut.
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
34
2.2.5 Hubungan Place Branding dengan Place Image
Sama halnya dengan penjelasan sebelumnya, Kavaratzis (2004, h. 58)
mengungkapkan bahwa kegiatan city branding merupakan cara yang tepat dan
cocok untuk menerapkan kegiatan city marketing, yang mana kegiatan city
marketing sangatlah bergantung pada pembangunan, komunikasi serta pengelolaan
citra (image) yang saling berkesinambungan, sehingga dapat membentuk persepsi
atau image suatu tempat. Ringkasnya, kegiatan city branding menjadi kunci untuk
pembentukan city image.
Moilanen & Rainisto (Yananda & Salamah, 2014, h.54) menuliskan bahwa
terdapat tiga konsep utama terkait brand, yaitu identitas, image dan komunikasi,
sehingga dapat disimpulkan bahwa brand sangat berhubungan erat dengan image
itu sendiri. Menurut Asworth & Kavaratzis (Yananda & Salamah, 2014, h. 55)
melalui kegiatan branding-lah cara terbaik untuk dapat mempengaruhi persepsi dan
citra (image) seseorang mengenai suatu tempat.
Berkaitan dengan objek penelitian yang diambil, Lawang Sewu berusaha
untuk mengubah image angkernya dengan melakukan place branding melalui
kegiatan pemugaran dan pengalih fungsian bangunan menjadi objek wisata
bersejarah yang edukatif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah place
branding yang dilakukan berpengaruh terhadap place image Lawangsewu setelah
direnovasi.
2.3 Hipotesis Teoretis
Gulo (2007, h. 57) menuliskan bahwa hipotesis merupakan suatu pertanyaan
yang pada saat diungkapkan belum diketahui kebenarannya, akan tetapi
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
35
memungkinkan untuk diuji dalam kenyataan empiris. Bungin (2010, 75)
menuliskan bahwa hipotesis merupakan guide dalam sebuah penelitian kuantitatif,
yang mana eksistensi penelitian kuantitatif itu sendiri adalah untuk menguji
kebenaran dari hipotesis. Hipotesis merupakan pernyataan tentatif ataupun dugaan
sementara mengenai apa yang akan diamati dalam usaha untuk memahami suatu
masalah (Nasution, 2006, h. 39). Dikatakan dugaan sementara karena jawaban yang
diberikan belum melalui penelitian dan fakta-fakta empiris, melainkan hanya
berdasarkan pada teori yang relevan. Nasution (2006, h. 40) menambahkan adapun
beberapa fungsi dari hipotesis, seperti menguji kebenaran dari suatu teori,
memberikan ide untuk nantinya dapat dikembangkan menjadi suatu teori serta
memperluas pengetahuan mengenai gejala-gejala yang kita pelajari. Melihat dari
penjelasan diatas, akan ada dua situasi yang nantinya menjadi jawaban dari
penelitian ini, sebagai berikut :
Ha : Adanya pengaruh place branding terhadap place image edukatif dari Lawang
Sewu setelah direnovasi.
Ho : Tidak Adanya pengaruh place branding terhadap place image edukatif dari
Lawang Sewu setelah direnovasi.
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
36
2.4 Kerangka Teoretis
Bagan 2.6 Kerangka Pemikiran
Sumber : Pemikiran Peneliti
Pemasaran Tempat (City Marketing)
Place Branding (X)
- The Presence
- Place
- People
- Potential
- Pulse
- Pre-requisite
Sumber : Anholt (Ashworth, 2010,
h. 44)
Place Image (Y)
- Cognitif
- Affective
- Evaluative
- Behavioral
Sumber : Boulding (Avraham &
Ketter, 2008, h. 20)
Place Branding
(Variabel X)
Place Image
(Variabel Y)
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Sifat Penelitian
Peneliti menggunakan sifat penelitian kuantitatif untuk menjabarkan
penelitian ini. Menurut Kriyanto (2012, h. 55) penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang menjabarkan dan menjelaskan mengenai suatu masalah yang mana
hasil atau output yang dihasilkan dapat digeneralisasikan dan nantinya dari
penelitian tersebut peneliti harus bersikap objektif. Penelitian kuantitatif tidak
mementingkan spesifikan dan analisis yang mendalam pada hasil penelitiannya.
Bungin (2010, h. 31) menuliskan bahwa menurut Hume, Locke dan Berkeley
paradigma ini menekankan pada pengalaman sebagai sumber pengetahuan. Oleh
karena itu, penelitian ini menghasilkan hasil penelitian dalam bentuk angka.
Pemilihan penelitian kuantitatif ini membuat peneliti lebih mementingkan aspek
keluasan data yang di mana hasil riset atau data merupakan representasi dari
keseluruhan responden yang ada.
Bungin (2010, h. 31) menuliskan bahwa paradigma yang digunakan pada
penelitian kuantitatif ini merupakan gagasan-gagasan dari positivisme. Sugiono
(2013, h. 7) berpendapat bahwa penelitian kuantitatif disebut sebagai metode
positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivism. Jenis penelitian yang
digunakan adalah jenis penelitian eksplanatif, karena dalam penelitian ini peneliti
menghubungkan atau mencari sebab-akibat dari multi variabel yang akan diteliti
(Krisyanto, 2012, h. 60). Peneliti ingin mengetahui apakah place branding
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
38
berpengaruh terhadap image dari Lawang Sewu. Nantinya hasil penelitian ini akan
menghasilkan data yang objektif dan valid karena diambil melalui penyebaran
kuesioner kepada objek penelitian.
3.2 Metode Penelitian
Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan metode penelitian survey.
Effendi dan Tukiran (2012, h. 3) menuliskan bahwa menurut Singarimbun metode
penelitian survei merupakan salah satu metode penelitian kuantitatif yang mana alat
untuk mengumpulkan data dan informasi dilakukan dengan menggunakan
kuesioner yang disebarkan kepada sampel dari suatu populasi. Kuesioner ini yang
merupakan instrument pengumpulan data kepada objek penelitian.
Pada metode survey, proses pengumpulan data dan analisis data sosial
bersifat sangat terstruktur dan mendetail yang dapat dilihat melalui kuesioner
sebagai instrumen utama untuk mendapatkan informasi dan sejumlah data dari
responden yang dianggap dapat mewakili populasi yang diteliti (Krisyanto, 2012,
h. 60). Penelitian survei yang digunakan ini bertujuan untuk memberikan
penjelasan (explanatory research), yang mana tujuan dari survei ini adalah untuk
mendapatkan data statistik, atau deskriptif kuantitatif dalam bentuk angka serta
menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasi atau menjelaskan suatu
hubungan maupun pengaruh dari satu variabel dengan variabel lainnya (Bungin,
2010, h. 38).
Pada penelitian ini asumsi tersebut didasarkan pada pertimbangan untuk
menjelaskan korelasional antara variabel-variabel yang diuji melalui hipotesis
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
39
empirik ada tidaknya hubungan antara place branding dengan place image Lawang
Sewu setelah direnovasi.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Kriyantono (2012, h. 153) menyatakan bahwa populasi merupakan wilayah
generalisasi yang terdiri dari objek yang mempunyai kualitas dan karakeristik
tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.
Bungin (2013, h. 101) berpendapat bahwa populasi merupakan serumpunan
ataupun sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian yang mana dapat
berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap
hidup dan lain-lain. Menurut Usman (2009, h. 181) populasi adalah semua nilai
baik yang merupakan hasil perhitungan maupun pengukuran, daripada
karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas. Bungin
(2013, h. 101) memaparkan bahwa populasi dibagi menjadi dua, yaitu
1. Populasi terbatas, yang mana populasi dapat dihitung dan memiliki sumber-
sumber data yang jelas batas-batasnya secara kuantitatif.
2. Populasi tak terhingga, yang mana populasi tidak dapat dihitung jumlah
pastinya karena tidak adanya sumber data yang dapat menentukan batasan-
batasan secara kuantitatif.
Dengan demikian populasi terbatas hanya pada apa saja yang menjadi perhatian
dari penelitian.
Pada penelitian ini, populasi yang diambil adalah penduduk Kota Semarang
yang berjumlah 1.634.482 jiwa per Desember 2016 (DISPENDUKCAPILSMG,
2017). Alasan dipilihnya penduduk Kota Semarang sebagai populasi dikarenakan
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
40
objek penelitian terletak di Kota Semarang sehingga memiliki hubungan erat
dengan penduduk Kota Semarang. Tidak hanya itu, peneliti ingin melihat apakah
kegiatan branding dari Lawang Sewu sudah berhasil mengubah persepsi
penduduk Semarang mengenai citra Lawang Sewu atau belum. Sedangkan,
pemilihan Objek Wisata Lawang Sewu sebagai objek penelitian dikarenakan
bangunan ini menyimpan sejarah yang unik dan merupakan icon dari Kota
Semarang yang merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah.
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2013, h. 62) mengatakan bahwa sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi. Bungin (2013, h. 103)
mengatakan bahwa pengambilan sampel ini dimaksudkan dapat mewakili seluruh
populasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Slovin untuk menarik
sampel yang dibutuhkan dengan tingkat kesalahan sebesar 5%. Adapun sampel
yang harus diambil sebagai berikut :
Rumus Slovin
= 1.634.482 = 1.634.482
Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling.
Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel yang lebih
mengutamakan tujuan penelitian, bukan sifat dari populasi (Bungin, 2010, h. 113).
Pada penelitian ini teknik purposive sampling yang digunakan adalah penduduk
Kota Semarang yang pernah berkunjung ke Lawang Sewu pasca direnovasi.
n = 1 + 1.634.482 (0,05)² 4.087,205
= 399 400 sampel
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
41
Pengambilan penduduk Kota Semarang sebagai sampel dikarenakan pengelola
mengijinkan beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang
maupun komunitas yang ada di Kota Semarang dilakukan di gedung ini. Kegiatan
tersebut tentunya mengandung unsur edukatif, seperti acara kebudayaan yang
digagas oleh Pemerintah Kota Semarang dan teatrikal pertempuran lima hari di
Semarang oleh komunitas pecinta sejarah.
3.4 Operasionalisasi Variabel
3.4.1 Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas (X) :
Variabel bebas merupakan variabel yang memberikan pengaruh kepada
variabel lainnya. Pada penelitian ini, variabel bebas atau independent adalah
place branding. Anholt (Moilanen & Rainisto, 2009, h. 7) mengatakan
bahwa place branding merupakan manajemen citra dari suatu destinasi
melalui inovasi strategis dan koordinasi ekonomi, budaya, sosial, komersial
serta kebijakan pemerintah.
b. Variabel Terikat (Y) :
Variabel terikat merupakan variabel yang diberikan pengaruh atau variabel
yang akan diukur dalam penelitian. Pada penelitian ini, variabel terikat atau
dependent adalah place image. Boulding (Avraham & Ketter, 2008, h. 20)
menuliskan bahwa place image merupakan gabungan dari seluruh
karakteristik yang muncul dibenak seseorang mengenai suatu tempat atau
persepsi yang melekat pada suatu tempat.
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
42
Bagan 3.1 Variabel Penelitian
3.4.2 Definisi Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Bebas Place Branding (X)
No Variabel Dimensi Indikator Skala
1 Place Branding
(X)
Simon Anholt
(2007)
Presence 1. Seberapa besar orang
mengenal Lawang sewu
2. Pengetahuan masyarakat akan
sejarah Lawang sewu
Likert (5)
Place 3. Daya tarik dari Lawang sewu
dari segi tempat
4. Daya tarik Lawang sewu
secara keseluruhan
People 5. Pemahaman SDM yang ada di
Lawang sewu
6. Keramahan SDM
7. Memadahinya SDM untuk
menjaga keamanan
Potential 8. Memberikan edukasi kepada
pengunjungnya
9. Menyajikan kegiatan untuk
pengunjungnya
Pulse 10. Daya tarik konsep wisata
Lawang Sewu
11. Daya tarik kegiatan di Lawang
Sewu
Pre-requisites 12. Standarisasi sebagai objek
wisata
13. Lokasi yang strategis
14. Transportasi yang memadahi
Place Branding (X) Place Image (Y)
Variabel Independen Variabel Dependen
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
43
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Terikat Place Image (Y)
No Variabel Dimensi Indikator Skala
1 Place Image (Y)
Kenneth Boulding
(2014)
Cognitif 1. Mengetahui karakteristik dari
Lawang Sewu
2. Paham pengetahuan mengenai
Lawang Sewu
Likert (5)
Affective 3. Pandangan terhadap Lawang
Sewu
4. Perasaan saat mengunjungi
Lawang Sewu
Evaluative 5. Pandangan menyeluruh
mengenai Lawang Sewu
Behavioral 6. Pertimbangan terhadap
Lawang Sewu sebagai Objek
Wisata
7. Keinginan untuk berkunjung
kembali ke Lawang Sewu
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data. Bungin (2013, h. 123) menuliskan bahwa data merupakan
bahan keterangan atau fakta yang didapatkan peneliti di daerah penelitian mengenai
suatu objek penelitian dan menonjolkan aspek materi. Dalam penelitian ini terdapat
dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder (Kriyantono, 2012, h. 95).
3.5.1 Data Primer
Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari sumber data
pertama di lokasi penelitian (Bungin, 2013, h. 129). Peneliti mengumpulkan data
primer ini dengan menggunakan metode survei dengan menyebarkan kuisioner
kepada responden sasaran. Kuisioner ini merupakan daftar pertanyaan yang harus
diisi oleh responden sasaran. Penyebaran kuisioner ini bertujuan untuk
mendapatkan informasi yang lengkap dari responden mengenai suatu masalah yang
sedang diteliti oleh peneliti tanpa khawatir apabila responden memberikan jawaban
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
44
yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan
(Kriyantono, 2012, h. 97).
Bungin (2013, h. 130) menuliskan bahwa dalam penelitian kuantitatif
terdapat beberapa metode pengumpulan data, salah satunya metode angket atau
biasa disebut kuesioner. Kuesioner merupakan bentuk rangkaian atau sekumpulan
pertanyaan yang disusun dengan sistematis dalam sebuah daftar pertanyaan,
nantinya akan dikirimkan kepada responden untuk diisi dan dikembalikan kembali
kepada peneliti untuk diolah. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner
tertutup, yang mana responden telah diberikan alternative jawaban oleh peneliti.
Responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang dirasa sesuai dengan
realitas yang dialami oleh responden dengan memberikan tanda checklist () pada
jawaban yang sudah disediakan. Pada penelitian ini, kuesioner akan ditujukan
kepada penduduk Kota Semarang yang pernah berkunjung ke Lawang Sewu,
Semarang. Kuesioner ini dibuat dengan menggunakan bantuan google docs, dengan
penyebarannya via online yaitu memanfaatkan media sosial LINE dan Instagram
(Direct Message) untuk menyebarkannya.
3.5.2 Data Sekunder
Tidak hanya data primer, dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan
data sekunder sebagai sumber datanya. Data sekunder merupakan data lainnya yang
diperoleh dari sumber data kedua sesudah sumber data primer sesuai dengan
kebutuhan penelitian (Bungin, 2013, h. 129). Data-data sekunder ini digunakan
untuk referensi penelitian dan didapatkan dari berbagai sumber, diantaranya buku
referensi, jurnal ilmiah, skripsi maupun online.
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
45
3.6 Teknik Pengukuran Data : uji validitas dan uji reliabilitas
Kuesioner yang disebar akan diukur dengan menggunakan skala likert, yang
mana alat ukur ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap, kepentingan maupun
persepsi seseorang. Ghozali (2012, h. 47) menuliskan bahwa skala likert ini
merupakan salah satu cara yang sering digunakan dalam penelitian kuantitatif untuk
menentukan suatu skor dan mengukur sikap seseorang terhadap suatu objek. Nilai
skala Likert apabila diungkapkan dengan kata-kata : sangat setuju (SS), setuju (S),
netral (N), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS).
Tabel 3.3 Nilai Skala Likert
Sumber: Ghozali (2012, h. 47)
3.6.1 Uji Validitas
Uji validitas merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur
valid tidaknya sebuah kuisioner yang telah diisi oleh responden. Effendi &
Tukiran (2012, h. 125) menuliskan bahwa validitas menunjukkan sejauh
mana alat ukur yang digunakan dapat mengukur apa yang ingin diukur
dalam penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus
Pearson’s Product Moment (PPM) untuk mengukur korelasi antara tiap
pertanyaan dengan skor total serta dibantu dengan program SPSS versi 20
No. Skala Bobot
1 Sangat Tidak Setuju 1
2 Tidak Setuju 2
3 Netral 3
4 Setuju 4
5 Sangat Setuju 5
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
46
dalam mengolah datanya untuk menguji valid tidaknya data kuisioner yang
ada. Pengujian statistik ini mengacu pada kriteria (Ghozali, 2012, h. 53) :
1. Apabila rhitung > rtabel maka dinyatakan valid.
Apabila rhitung > rtabel maka dinyatakan tidak valid.
2. Apabila Sig. < 0,05 maka dinyatakan valid.
Apabila Sig. > 0,05 maka dinyatakan tidak valid.
3.6.1.1 Uji Instrumen Validitas Data Pre-test
Pre-test dilakukan untuk mengetahui apakah pertanyaan yang dibuat oleh
peneliti dinyatakan layak atau valid untuk dijadikan instrumen pada penelitian ini.
Sampel pada penelitian ini menggunakan 400 responden yang merupakan
Penduduk Kota Semarang yang pernah berkunjung ke Lawangsewu pasca
direnovasi. Menurut Arikunto (2006, h. 112) bahwa apabila jumlah subjek kurang
dari 100 maka diambil semua, namun apabila jumlah subjek besar maka dapat
diambil antara 10%-15% dari sampel. Pre-test dilakukan dengan membagikan
kuesioner kepada 10% dari jumlah sampel umum, sehingga mendapatkan hasil 40
responden. Adapun, uji validitas ini dibantu dengan menggunakan perangkat lunak
SPSS versi 20.
Pengujian validitas ini mengacu pada kriteria seperti yang dijelaskan di atas
dan r tabel dapat dilihat melalui tabel r product moment. Ghozali (2012, h. 53)
menuliskan bahwa uji signifikansi ini dilakukan dengan membandingkan nilai r
hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) yaitu jumlah sampel (n) – 2.
Pada pengujian pre-test ini peneliti menyebar kuesioner kepada 40 responden awal
dengan taraf signifikansi yang digunakan sebesar 5%. Pada r tabel nilai r untuk df
= 40 – 2 = 38 dengan taraf signifikansi 5% adalah 0,312, sehingga untuk
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
47
mendapatkan hasil yang valid r hitung harus lebih besar dari 0,312 (r hitung >
0,312).
Tabel 3.4 Uji Validitas Data Pre-test Variabel Place Branding (X) Pearson
Correlation
Item
Pertanyaan
Nilai Pearson
Correlation
(r hitung)
r tabel Sig. Simpulan
Presence
.312
PB1_1 .494 .001 Valid
PB1_2 .378 .016 Valid
PB1_3 .674 000 Valid
PB1_4 .627 .000 Valid
PB1_5 .725 .000 Valid
Place
PB2_6 .635 .000 Valid
PB2_7 .810 .000 Valid
PB2_8 .611 .000 Valid
PB2_9 .569 .000 Valid
People
PB3_10 .656 .000 Valid
PB3_11 .704 .000 Valid
PB3_12 .650 .000 Valid
PB3_13 .541 .000 Valid
Potential
PB4_14 .653 .000 Valid
PB4_15 .761 .000 Valid
PB4_16 .636 .000 Valid
Pulse
PB5_17 .691 .000 Valid
PB5_18 .726 .000 Valid
PB5_19 .653 .000 Valid
Pre-requisites
PB6_20 .545 .000 Valid
PB6_21 .655 .000 Valid
PB6_22 .768 .000 Valid
PB6_23 .730 .000 Valid
PB6_24 .753 .000 Valid
PB6_25 .439 .005 Valid
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Melihat tabel 3.4 di atas, didapatkan hasil bahwa seluruh butir pertanyaan
yang diujikan yaitu 25 butir soal memiliki nilai r hitung lebih besar dibandingkan
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
48
nilai r tabel yaitu 0,312 (r hitung > 0,312 r tabel) serta nilai signifikansi dibawah
0,05 (Sig < 0,05), sehingga semua butir pertanyaan untuk variabel X (Place
Branding) dapat dinyatakan valid.
Tabel 3.5 Uji Validitas Data Pre-test Variabel Place Image (Y) Pearson
Correlation
Item
Pertanyaan
Nilai Pearson
Correlation
(r hitung)
r tabel Sig. Simpulan
Cognitif
.312
PI1_1 .585 .000 Valid
PI1_2 .461 .003 Valid
PI1_3 .694 .000 Valid
PI1_4 .534 .000 Valid
PI1_5 .812 .000 Valid
Affective
PI2_6 .767 .000 Valid
PI2_7 .504 .001 Valid
PI2_8 .794 .000 Valid
PI2_9 .542 .000 Valid
Evaluative
PI3_10 .647 .000 Valid
PI3_11 .675 .000 Valid
Behavioral
PI4_12 .764 .000 Valid
PI4_13 .780 .000 Valid
PI4_14 .582 .000 Valid
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Melihat tabel 3.5 di atas, didapatkan hasil bahwa seluruh butir pertanyaan
yang diujikan yaitu 14 butir soal dari variabel Y (Place Image) memiliki nilai r
hitung lebih besar dibandingkan nilai r tabel yaitu 0,312 (r hitung > 0,312 r tabel)
serta nilai signifikansi dibawah 0,05 (Sig < 0,05), sehingga semua butir pertanyaan
untuk variabel Y (Place Image) dapat dinyatakan valid.
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
49
3.6.2 Uji reliabilitas
Untuk menguji hasil kuisioner, tidak cukup hanya menggunakan uji
validitas tetapi kita juga harus menguji reliabilitasnya untuk mengetahui konsisten
tidaknya data kuisioner jika digunakan berulang-ulang. Usman (2009, h. 287)
menyatakan bahwa reliabilitas digunakan untuk mengukur instrument untuk
mendapatkan ketepatan (konsistensi). Effendi & Tukiran (2012, h. 141) menuliskan
bahwa uji reliabilitas ini digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh suatu alat
pengukur yang digunakan dapat dipercaya dan diandalkan serta memberikan hasil
yang konsisten. Konsisten yang dimaksud adalah adanya hasil yang sama apabila
instrument penelitian diuji berkali-kali. Uji Reliabilitas pada penelitian ini
menggunakan SPSS versi 20 dengan rumus Cronbach’s Alpha. Menurut Nunnally,
dasar pengambilan keputusan untuk uji reliabilitas ini dapat dilihat apabila nilai
Cronbach’s Alpha > 0,70 (Ghozali, 2012, h. 48).
3.6.2.1 Uji Instrumen Reliabilitas Data Pre-Test
Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Data Pre-test Variabel Place Branding (X)
Cronbach’s Alpha Reliability Statistics
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Berdasarkan tabel 3.6 didapatkan hasil bahwa Cronbach’s Alpha > 0,70
yaitu 0,935 > 0,70. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Place Branding (X)
memiliki hasil yang reliabel.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.935 25
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
50
Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Data Pre-test Variabel Place Image (Y)
Cronbach’s Alpha Reliability Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.891 14
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Berdasarkan tabel 3.7 didapatkan hasil bahwa Cronbach’s Alpha > 0,70
yaitu 0,891 > 0,70. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Place Image (Y)
memiliki hasil yang reliabel.
3.6.3 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Hal ini
dikarenakan asumsi dari uji t dan F mengatakan bahwa nilai residual mengikuti
distribusi normal dan apabila asumsi tersebut dilanggar akan membuat uji statistik
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel yang kecil (Ghozali, 2012, h. 160).
Adapun pada penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah uji analisis grafik
dengan menggunakan metode normal probability plot, yaitu dengan
membandingkan distribusi kumulatif dengan distribusi normal. Uji normalitas
sendiri dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan analisis grafik dan
analisis statistik (Ghozali, 2012, h. 160). Pada penelitian ini, uji normalitas yang
digunakan adalah analisis statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov. Analisis
statistik digunakan agar hasil yang didapatkan lebih jelas dan tidak bias karena
berupa angka. Taraf signifikansi (α) yang digunakan pada metode uji ini adalah
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
51
0,05. Asumsi dasar pengambilan keputusan dari uji normalitas analisis statistik
dapat dikatakan berdistribusi normal apabila nilai signifikansi > 0,05 (Ghozali,
2012, h. 163). Uji ini dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 20.
3.7 Teknik Analisis Data
Bungin (2010, h. 164) menuliskan bahwa teknik analisis data merupakan
kegiatan yang dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber data
lainnya sudah terkumpul. Dalam analisis data ini peneliti diharuskan
mengelompokkan data berdasarkan pada variabel dan jenis responden, mentabulasi
data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data dari tiap variabel
yang diteliti, melakukan penghitungan untuk menjawab rumusan masalah
penelitian, serta untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiono, 2013, h.
147).
3.7.1 Uji Korelasi
Menurut Bungin (2013, h. 208) hasil dari penelitian kuantitatif berbentuk
angka, sehingga perhitungan untuk menganalisis datanya menggunakan analisis
statistik inferensial. Tujuan utama dari analisis statistik inferensial adalah untuk
menguji hipotesis penelitian (Bungin, 2013, h. 208). Analisis korelasi di sini
merupakan teknik untuk mengetahui erat tidaknya hubungan antara satu variabel
dengan variabel lainnya (Pramesti, 2006, h. 132). Pada penelitian ini, jenis analisis
yang digunakan adalah analisis Bivariant, yang mana jenis analisis ini melihat
hubungan dua variabel (independent dan dependent). Ghozali (2012, h. 96)
menuliskan bahwa analisis korelasi ini bertujuan untuk mengukur kekuatan
hubungan linier antara dua variabel.
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
52
Menurut Bungin (2013, h. 211) nilai koefisien korelasi dibagi menjadi
beberapa tingkatan seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.8 Nilai Koefisien Korelasi
Nilai Koefisient Maknanya
+0,70 – ke atas Hubungan positif yang sangat kuat
+ 0,59 – +0,69 Hubungan positif yang mantap
+0,30 – +0,49 Hubungan positif yang sangat sedang
+0,10 – +0,29 Hubungan positif yang rendah
+0,01 – +0,09 Hubungan positif yang tak berarti
0,0 Tidak ada hubungan
-0,01 – -0,09 Hubungan negartif tak berarti
-0,10 – -0,29 Hubungan negartif yang rendah
-0,30 – -0,49 Hubungan negartif yang sedang
-0,50 – -0,69 Hubungan negartif yang mantap
-0,70 – -ke bawah Hubungan negartif yang sangat kuat
Sumber : Bungin, 2013, h. 211
Tabel 3.8 digunakan untuk menentukan apakah suatu hipotesis dapat
dipandang layak ditolak atau diterima, yang artinya kapan suatu korelasi dapat
dinilai sebagai korelasi yang bermakna atau tidak. Sedangkan untuk mengukur
korelasi digunakan rumus dari Pearson’s Product Moment, sebagai berikut :
Rumus Pearson’s Product Moment
Keterangan :
r = koefisien korelasi Pearson’s Product Moment
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
53
n = jumlah individu dalam sampel
X = angka mentah untuk variabel X
Y = angka mentah untuk variabel Y
Pada penelitian ini, analisis korelasi digunakan untuk melihat hubungan
antara dua variabel, yaitu seberapa kuat variabel independent place branding
mempengaruhi variabel dependent place image Lawangsewu setelah dipugar.
3.7.2 Uji Regresi
Analisis regresi merupakan teknik analisis untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan antara satu variabel terhadap variabel lainnya (Pramesti, 2006, h. 132).
Teknik analisis regresi ini dilakukan apabila korelasi antara dua variabel atau lebih
yang diuji memiliki hubungan sebab-akibat atau hubungan fungsional. Teknik
analisis regresi dibagi menjadi dua, yaitu regresi linier sederhana dan regresi linier
berganda. Penelitian kali ini menggunakan regresi linier sederhana karena hanya
terdapat dua variabel yang diuji, yaitu pengaruh place branding terhadap place
image Lawang Sewu setelah direnovasi. Analisis regresi sederhana ini dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus berikut Y = a + bX
Nilai a didapatkan dengan menggunakan rumus :
𝑎 = ∑𝑌(∑𝑋2)− ∑𝑋∑𝑋𝑌
𝑛∑𝑋2−(∑𝑋)2
Nilai b didapatkan dengan menggunakan rumus :
𝑏 = 𝑛∑𝑋𝑌− ∑𝑋∑𝑋𝑌
𝑛∑𝑋2−(∑𝑋)2
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
54
3.7.3 Uji Hipotesis
Pada penelitian ini, peneliti juga melakukan uji hipotesis untuk
menentukkan ada tidaknya pengaruh dari place branding (X) sebagai variabel
bebas (independent) terhadap place image (Y) sebagai variabel terikat (dependent).
Adapun hipotesis pada penelitian ini, sebagai berikut :
Ha : p ≠ 0, artinya adanya pengaruh place branding terhadap place image edukatif
Lawangsewu setelah direnovasi.
Ho : p = 0, artinya tidak adanya pengaruh place branding terhadap place image
edukatif Lawangsewu setelah direnovasi.
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
55
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Subjek Penelitian
4.1.1 Sejarah Lawang Sewu
Lawang Sewu merupakan gedung bersejarah milik PT Kereta Api Indonesia
(Persero). Gedung ini dulunya pernah digunakan sebagai Kantor Pusat perusahaan
kereta api (trem) Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM).
Bangunan kuno peninggalan jaman Belanda ini dibangun secara bertahap,
bangunan utamanya dibangun pada tahun 1904, tepatnya 27 Februari 1904 dan
selesai pada Juli 1904. Sedangkan bangunan tambahan lainnya dibangun sekitar
tahun 1916 dan selesai pada tahun 1918. Bangunan yang dibangun di atas lahan
seluas 18.232 m2 ini terdiri dari tiga lantai dan dua sayap yang membentang ke
bagian kanan dan kiri. Gedung bergaya art deco ini merupakan karya dari arsitek
Belanda yang bernama Prof. Jacob F Klinkhamer dan BJ Queendag. Bangunan ini
diberi nama Lawang Sewu yang artinya seribu pintu, namun pada kenyataannya
pintu pada bangunan ini tidak mencapai seribu, hanya saja banyak pintu, lorong
serta jendela yang besar-besar dan menyerupai pintu yang membuat akhirnya
bangunan ini disebut sebagai Gedung Lawang Sewu.
Berlokasi di bundaran Tugu Muda Semarang tepatnya di Jalan Pemuda no
160, Sekayu, Semarang Jawa Tengah. Dulunya lokasi ini disebut Wilhelmina Plein
atau persimpangan Bodjongweg. Gedung tua yang berusia lebih dari seabad ini
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
56
menjadi saksi bisu dari pertempuran lima hari yang terjadi di Semarang.
Pertempuran antara pemuda AMKA (Angkatan Muda Kereta Api) melawan
Kempetai dan Kidobutai Jepang ini berlangsung pada 15 – 19 Oktober 1945.
Monumen Tugu Muda menjadi pusat dari peringatan Pertempuran Lima Hari di
Semarang, serta Bangunan Lawang Sewu menjadi saksi bisu dari kekejaman para
penjajah Jepang yang menyiksa dan memenjarakan pemuda AMKA di dalam
gedung. Untuk memperingati pemuda AMKA yang gugur, maka dibangunlah
monumen di depan halaman Lawang Sewu untuk memperingatinya.
Setelah Perang Lima Hari di Semarang tersebut, Lawang Sewu menjadi
bangunan yang tidak diurus hingga kondisinya sangat memperihatinkan. Sisi-sisi
bangunan terlihat kusam dan beberapa diantaranya hampir roboh. Akan tetapi,
dengan kondisi tersebut Lawang Sewu masih dibuka untuk umum agar masyarakat
dapat melihat-lihat bangunan bersejarah ini. Kondisi bangunan yang gelap dan tidak
terawat tersebut membuat banyak pihak merasa seram dengan bangunan bersejarah
tersebut. Pada tahun 2000-an reality show “Dunia Lain” menjadikan Lawang Sewu
spot untuk uji nyali dan ditayangkan di salah satu televisi swasta. Setelah kegiatan
tersebut, banyak viral di media sosial foto-foto yang menunjukkan bahwa Lawang
Sewu merupakan bangunan yang angker dan diikuti dengan beredarnya berbagai
cerita mistis mengenai bangunan ini. Hal ini membuat sebagian masyarakat menjadi
enggan untuk mendatangi bangunan tua ini karena takut, namun ada juga yang
penasaran dan mengunjungi Lawang Sewu untuk membuktikan sendiri kebenaran
cerita dan foto tersebut.
Melihat keadaan Bangunan Lawang Sewu yang semakin tidak terurus
membuat pengelola Lawang Sewu yaitu PT KAI, akhirnya memutuskan untuk
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
57
melakukan pemugaran atau renovasi terhadap bangunan bersejarah ini. Pemugaran
ini dilakukan untuk menghilangkan kesan angker dari Lawang Sewu serta
melestarikan peninggalan sejarah. Perancangan pemugaran telah dilakukan oleh PT
KAI sejak tahun 2009, namun baru terealisasikan pada tahun 2010 untuk
mematangkan perencanaannya. Pemugaran berlangsung cukup lama dan membuat
bangunan ini ditutup untuk umum sementara waktu. Pemugaran gedung A
dilaksanakan pada akhir tahun 2010 dan selesai pada akhir Juni 2011, serta dibuka
kembali untuk umum pada tanggal 5 Juli 2011. Sedangkan renovasi keseluruhan
selesai pada akhir tahun 2014 yang lalu. Pengunjung diperbolehkan untuk
menikmati kecantikan bangunan ini hanya dengan membayar tiket masuk sebesar
Rp 10.000,- untuk dewasa dan Rp 5.000,- untuk anak-anak. Setelah itu, pengunjung
akan didampingi oleh tour guide untuk berkeliling dan mengenal sejarah dari
Lawang Sewu dan Kereta Api Indonesia.
Pemugaran ini dilakukan tidak dengan menghancurkan seluruh bangunan,
namun hanya memperbaiki sisi-sisi bangunan yang sudah mulai roboh, kusen pintu
yang rusak, pengecatan ulang, penambalan tembok yang berlubang serta mengganti
plafon-plafon yang bocor. Setelah selesai dipugar, bangunan kuno ini tampak
tampil cantik dan anggun di tengah Kota Semarang dengan gaya ornamen Hindu
dan pilar bangunan ala Eropa semakin menonjolkan sisi heritage dari bangunan ini.
Setiap ruangan di bangunan ini akan difungsikan, seperti arena olahraga, pameran
dan sentra perkantoran pada lantai III gedung B, cagar budaya pada gedung A,
gedung C sebagai museum Kereta Api, kantin umum pada gedung D dan gedung E
digunakan untuk galeri dan perkantoran KAI. Akan tetapi, belum seluruh ruangan
digunakan sesuai dengan fungsi yang telah direncanakan, seperti sentra perkantoran
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
58
dan olahraga masih pada tahap penggodokan oleh pihak manajemen. Lawang Sewu
kini juga seringkali digunakan untuk tempat mengadakan acara, seperti pekan
arsitek yang baru-baru ini diadakan, bazar, pagelaran budaya yang merupakan
kegiatan dari Pemerintah Kota Semarang, gathering para komunitas yang ada di
Semarang, teatrikal pertempuran lima hari di Semarang oleh komunitas pecinta
sejarah dan masih banyak lagi.
4.2 Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 400
responden sesuai dengan perhitungan Slovin, kemudian dilakukan olah data
menggunakan bantuan SPSS versi 20. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab
permasalahan yang ada dalam penelitian, yaitu ada tidaknya pengaruh antara dua
variabel yaitu place branding dan place image. Kuesioner mentah yang didapatkan
peneliti sebanyak 444 responden yang kemudian dipilih dengan menggunakan
pendekatan purposive sampling menjadi 400 responden. Syarat dari purposive
sampling pada penelitian ini adalah responden merupakan penduduk Kota
Semarang yang pernah mengunjungi Lawang Sewu setelah direnovasi. Untuk
menjawab permasalahan yang ada, penelitian ini menggunakan uji statistik serta
teori dan studi pustaka yang sesuai dengan topik yang dibahas dalam penelitian.
4.2.1 Identitas Responden
Bagian pertama kuesioner adalah data karakteristik atau identitas dari
responden. Fungsi dari bagian profil/ karakteristik responden adalah untuk
mengelompokkan responden berdasarkan jenis kelamin, berdasarkan domisili,
berdasarkan pernah-tidaknya mengunjungi Lawang Sewu, berdasarkan berapa kali
mengunjungi Lawang Sewu dan berdasarkan kapan berkunjung ke Lawang Sewu.
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
59
4.2.1.1 Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Laki-laki 175 43.8 43.8 43.8
Perempuan 225 56.3 56.3 100.0
Total 400 100.0 100.0
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.1 merupakan data responden berdasarkan jenis kelamin, yang mana
jumlah responden Laki-laki sebanyak 175 responden yang setara dengan 43,8%.
Sedangkan responden Perempuan sebanyak 225 responden yang setara dengan
56,3%. Hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
yang mengisi kuesioner berjenis kelamin wanita, yaitu sebanyak 225 responden.
4.2.1.2 Berdasarkan Domisili
Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Domisili
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.2 merupakan data responden berdasarkan domisili, yang mana
dengan menggunakan purposive sampling, maka data responden yang digunakan
hanyalah responden yang berdomisili di Semarang, yaitu sebanyak 400 responden.
Domisili
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Semarang 400 100.0 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
60
4.2.1.3 Berdasarkan pernah mengunjungi Lawang Sewu
Tabel 4.3 Data Responden Berdasarkan Pernah Berkunjung ke Lawang Sewu
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.3 merupakan data responden berdasarkan pernah berkunjung ke
Lawang Sewu, yang mana dengan menggunakan purposive sampling, maka data
responden yang digunakan hanyalah responden yang pernah berkunjung ke Lawang
Sewu, yaitu sebanyak 400 responden.
4.2.1.4 Berdasarkan berapa kali mengunjungi Lawang Sewu
Tabel 4.4 Data Responden Berdasarkan Berapa Kali Mengunjungi Lawang Sewu
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.4 merupakan data responden berdasarkan berapa kali mengunjungi
Lawang Sewu. Dapat dilihat dari tabel 4.4 bahwa sebanyak 156 responden (39%)
telah mengunjungi Lawang Sewu sebanyak 1 kali, sebanyak 187 responden
(46,8%) mengunjungi Lawang Sewu sebanyak 2 – 3 kali dan sebanyak 57
Pernah Berkunjung ke Lawang Sewu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Pernah 400 100.0 100.0 100.0
Berapa Kali Mengunjungi Lawang Sewu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 kali 156 39.0 39.0 39.0
2 - 3 kali 187 46.8 46.8 85.8
> 3 kali 57 14.3 14.3 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
61
responden (14,3%) telah berkunjung ke Lawang Sewu sebanyak > 3 kali. Dapat
disimpulkan bahwa mayoritas responden yang mengisi kuesioner adalah mereka
yang telah mengunjungi Lawang Sewu sebanyak 2 – 3 kali yaitu sebanyak 187
responden.
4.2.1.5 Berdasarkan kapan berkunjung ke Lawang Sewu
Tabel 4.5 Data Responden Berdasarkan Kapan Berkunjung ke Lawang Sewu
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.5 merupakan data responden berdasarkan kapan berkunjung ke
Lawang Sewu. Dapat dilihat dari tabel 4.5 bahwa sebanyak 261 responden (65,3%)
mengunjungi Lawang Sewu sesudah direnovasi dan sebanyak 139 responden
(34,8%) mengunjungi Lawang Sewu sebelum dan sesudah direnovasi. Sedangkan
untuk responden yang menjawab mengunjungi Lawang Sewu sebelum direnovasi
tidak digunakan sebagai sampel. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden
yang mengisi kuesioner adalah mereka yang telah mengunjungi Lawang Sewu
sesudah direnovasi yaitu sebanyak 261 responden.
4.2.2 Hasil Olah Data Jawaban Responden
Bagian kedua kuesioner berisikan data jawaban responden terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan dalam kuesioner. Pada bagian ini,
Kapan_Waktu_Berkunjung
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
sesudah direnovasi 261 65.3 65.3 65.3
sebelum dan sesudah
direnovasi 139 34.8 34.8 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
62
jawaban yang diajukuan harus dijawab menggunakan skala likert, yang mana
responden hanya perlu memberikan men-cheklist pada bagian skala sesuai dengan
pengalaman responden. Penyajian data ini menggunakan SPSS versi 20 dengan
menggunakan skala frekuensi 1 (Sangat Tidak Setuju), 2 (Tidak Setuju), 3 (Netral),
4 (Setuju), 5 (Sangat Setuju).
4.2.2.1 Variabel X Place Branding
Berikut merupakan tabel hasil tabulasi dari data pertanyaan variabel X place
branding :
Tabel 4.6 Tabulasi Data Pertanyaan Variabel X (place branding)
No. Indikator/Pertanyaan Frekuensi Skor Jawaban Total
1 2 3 4 5
Indikator : Seberapa besar orang mengenal Lawang Sewu
1 Lawang Sewu merupakan
ikon Kota Semarang
5 3 11 78 303 400
2 Lawang Sewu merupakan
museum Kereta Api
29 54 103 149 65 400
Indikator : Pengetahuan masyakarat akan sejarah Lawang Sewu
3 Lawang Sewu sebagai objek
wisata bersejarah
4 0 8 108 280 400
4 Lawang Sewu memiliki
kontribusi yang besar dalam
sejarah Indonesia
3 7 46 123 221 400
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
63
5 Lawang Sewu menjadi Cagar
Budaya dengan nilai sejarah
yang tinggi
3 2 24 154 217 400
Indikator : Daya tarik Lawang Sewu dari segi tempat
6 Lawang Sewu memiliki
penantaan yang baik dari sisi
ruangan
3 6 81 211 99 400
7 Lawang Sewu memiliki
keunikan dari sisi bangunan
4 0 26 136 234 400
Indikator : Daya tarik Lawang Sewu secara keseluruhan
8 Lawang Sewu menjadi
tempat menarik yang patur
dikunjungi
2 3 42 207 146 400
9 Lawang Sewu memiliki
arsitektur yang menarik dan
unik
3 1 27 147 222 400
Indikator : Pemahaman SDM yang ada di Lawang sewu
10 Pengetahuan petugas akan
sejarah Lawang Sewu
3 12 119 180 86 400
11 Kemampuan petugas dalam
memberikan informasi
kepada pengunjung
2 11 125 190 72 400
Indikator : Keramahan SDM
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
64
12 Keramahan dan kesopanan
petugas Lawang Sewu
4 14 105 219 58 400
Indikator : Memadahinya SDM untuk menjaga keamanan
13 Keamanan yang terjamin di
Lawang Sewu
7 26 190 139 38 400
Indikator : Memberikan edukasi kepada pengunjungnya
14 Lawang Sewu sebagai objek
wisata yang mengedukasi
3 3 69 185 140 400
15 Lawang Sewu cocok sebagai
tempat untuk mengenal
sejarah
4 2 38 174 182 400
Indikator : Menyajikan kegiatan untuk pengunjungnya
16 Banyak kegiatan yang dapat
dilakukan di Lawang Sewu
10 37 125 169 59 400
Indikator : Daya tarik konsep wisata Lawang Sewu
17 Lawang Sewu sekarang
memiliki nuansa modern
4 31 98 185 82 400
Indikator : Daya tarik kegiatan di Lawang Sewu
18 Adanya aktivitas seni-budaya
yang dapat ditemui di
Lawang Sewu
4 29 149 156 62 400
19 Adanya acara yang diadakan
oleh Lawang Sewu
6 41 141 162 50 400
Indikator : Standarisasi sebagai objek wisata
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
65
20 Kelengkapan fasilitas umum
yang diberikan oleh Lawang
Sewu
5 43 152 171 29 400
21 Lawang Sewu sudah dapat
dikatakan sebagai objek
wisata
4 7 26 218 145 400
Indikator : Lokasi yang strategis
22 Letak Lawang Sewu yang
strategis
4 1 29 95 271 400
23 Pengunjung mudah
menemukan Lawang Sewu
4 1 16 88 291 400
Indikator : Transportasi yang memadahi
24 Tersedianya transportasi
untuk menuju ke Lawang
Sewu
6 16 92 171 115 400
25 Tersedianya lokasi parkir
yang memadahi
64 132 106 64 34 400
Sumber : Data Primer diolah, 2017
Keterangan :
Sangat tidak setuju : 1
Tidak Setuju : 2
Netral : 3
Setuju : 4
Sangat Setuju : 5
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
66
Tabel 4.6 di atas menunjukkan hasil tabulasi data dari jawaban kuesioner
yang telah diisi oleh responden terhadap variabel independen (X) place branding.
Adapun pada variabel X ini dibagi menjadi empat belas indikator, sebagai berikut :
a) Seberapa besar orang mengenal Lawang Sewu
Pada indikator ini dijabarkan menjadi dua buah pertanyaan, yang mana hasil
dari pengolahan jawaban responden terhadap indikator ini dapat dilihat dari tabel
4.7 dan tabel 4.8 dibawah ini :
Tabel 4.7 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama Indikator Seberapa
Besar Orang Mengenal Lawang Sewu
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.7 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan pertama
“Lawang Sewu merupakan ikon Kota Semarang” dari indikator “seberapa besar
orang mengenal Lawang Sewu”, yaitu sebanyak 5 responden (1,3%) menjawab
“sangat tidak setuju”, 3 responden (0,8%) menjawab “tidak setuju”, 11 responden
(2,8%) menjawab “netral”, 78 responden (19,5%) menjawab “setuju” dan sisanya
sebanyak 303 responden (75,8%) menjawab “sangat setuju”. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “sangat setuju” untuk
PB1_1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 5 1.3 1.3 1.3
2 3 .8 .8 2.0
3 11 2.8 2.8 4.8
4 78 19.5 19.5 24.3
5 303 75.8 75.8 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
67
pertanyaan pertama indikator “seberapa besar orang mengenal Lawang Sewu” yaitu
sebanyak 303 responden (75,8%).
Tabel 4.8 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua Indikator Seberapa
Besar Orang Mengenal Lawang Sewu
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.8 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan kedua
“Lawang Sewu merupakan museum Kereta Api” dari indikator “seberapa besar
orang mengenal Lawang Sewu”, yaitu sebanyak 29 responden (7,3%) menjawab
“sangat tidak setuju”, 54 responden (13,5%) menjawab “tidak setuju”, 103
responden (25,8%) menjawab “netral”, 149 responden (37,3%) menjawab “setuju”
dan sisanya sebanyak 65 responden (16,3%) menjawab “sangat setuju”. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “setuju” untuk
pertanyaan kedua indikator “seberapa besar orang mengenal Lawang Sewu” yaitu
sebanyak 149 responden (37,3%).
PB1_2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 29 7.3 7.3 7.3
2 54 13.5 13.5 20.8
3 103 25.8 25.8 46.5
4 149 37.3 37.3 83.8
5 65 16.3 16.3 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
68
b) Pengetahuan masyakarat akan sejarah Lawang Sewu
Pada indikator ini dijabarkan menjadi dua buah pertanyaan, yang mana hasil
dari pengolahan jawaban responden terhadap indikator ini dapat dilihat dari tabel
4.9, tabel 4.10 dan tabel 4.11 di bawah ini :
Tabel 4.9 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama Indikator
Pengetahuan Masyakarat Akan Sejarah Lawang Sewu
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.9 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan pertama
“Lawang Sewu sebagai objek wisata bersejarah” dari indikator “pengetahuan
masyakarat akan sejarah Lawang Sewu”, yaitu sebanyak 4 responden (1%)
menjawab “sangat tidak setuju”, 8 responden (2%) menjawab “netral”, 108
responden (27%) menjawab “setuju” dan sisanya 280 responden (37,3%) menjawab
“sangat setuju”. Pada pertanyaan ini tidak ada responden yang menjawab “tidak
setuju”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “sangat
setuju” untuk pertanyaan pertama indikator “pengetahuan masyakarat akan sejarah
Lawang Sewu” yaitu sebanyak 280 responden (37,3%).
PB1_3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 4 1.0 1.0 1.0
3 8 2.0 2.0 3.0
4 108 27.0 27.0 30.0
5 280 70.0 70.0 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
69
Tabel 4.10 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua Indikator
Pengetahuan Masyakarat Akan Sejarah Lawang Sewu
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.10 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan kedua
“Lawang Sewu memiliki kontribusi yang besar dalam sejarah Indonesia” dari
indikator “pengetahuan masyakarat akan sejarah Lawang Sewu”, yaitu sebanyak 3
responden (0,8%) menjawab “sangat tidak setuju”, 7 responden (1,8%) menjawab
“tidak setuju”, 46 responden (11,5%) menjawab “netral”, 123 responden (30,8%)
menjawab “setuju” dan sisanya sebanyak 221 responden (55,3%) menjawab
“sangat setuju”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab
“sangat setuju” untuk pertanyaan kedua indikator “pengetahuan masyakarat akan
sejarah Lawang Sewu” yaitu sebanyak 221 responden (55,3%).
PB1_4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 3 .8 .8 .8
2 7 1.8 1.8 2.5
3 46 11.5 11.5 14.0
4 123 30.8 30.8 44.8
5 221 55.3 55.3 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
70
Tabel 4.11 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Ketiga Indikator
Pengetahuan Masyakarat Akan Sejarah Lawang Sewu
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.11 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan ketiga
“Lawang Sewu menjadi Cagar Budaya dengan nilai sejarah yang tinggi” dari
indikator “pengetahuan masyakarat akan sejarah Lawang Sewu”, yaitu sebanyak 3
responden (0,8%) menjawab “sangat tidak setuju”, 2 responden (0,5%) menjawab
“tidak setuju”, 24 responden (6%) menjawab “netral”, 154 responden (38,5%)
menjawab “setuju” dan sisanya sebanyak 217 responden (54,3%) menjawab
“sangat setuju”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab
“sangat setuju” untuk pertanyaan ketiga indikator “pengetahuan masyakarat akan
sejarah Lawang Sewu”, yaitu sebanyak 217 responden (54,3%).
c) Daya tarik Lawang Sewu dari segi tempat
Pada indikator ini dijabarkan menjadi dua buah pertanyaan, yang mana hasil
dari pengolahan jawaban responden terhadap indikator ini dapat dilihat dari tabel
4.12 dan tabel 4.13 di bawah ini :
PB1_5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 3 .8 .8 .8
2 2 .5 .5 1.3
3 24 6.0 6.0 7.3
4 154 38.5 38.5 45.8
5 217 54.3 54.3 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
71
Tabel 4.12 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama Indikator Daya
Tarik Lawang Sewu dari Segi Tempat
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.12 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan pertama
“Lawang Sewu memiliki penantaan yang baik dari sisi ruangan” dari indikator
“daya tarik Lawang Sewu dari segi tempat”, yaitu sebanyak 3 responden (0,8%)
menjawab “sangat tidak setuju”, 6 responden (1,5%) menjawab “tidak setuju”, 81
responden (20,3%) menjawab “netral”, 211 responden (52,8%) menjawab “setuju”
dan sisanya sebanyak 99 responden (24,8%) menjawab “sangat setuju”. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “setuju” untuk
pertanyaan pertama indikator “daya tarik Lawang Sewu dari segi tempat”, yaitu
sebanyak 211 responden (52,8%).
PB2_6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 3 .8 .8 .8
2 6 1.5 1.5 2.3
3 81 20.3 20.3 22.5
4 211 52.8 52.8 75.3
5 99 24.8 24.8 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
72
Tabel 4.13 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua Indikator Daya Tarik
Lawang Sewu dari Segi Tempat
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.13 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan kedua
“Lawang Sewu memiliki keunikan dari sisi bangunan” dari indikator “daya tarik
Lawang Sewu dari segi tempat”, yaitu sebanyak 4 responden (1%) menjawab
“sangat tidak setuju”, 26 responden (6,5%) menjawab “tidak setuju”, 136 responden
(34%) menjawab “setuju” dan sisanya sebanyak 234 responden (58,5%) menjawab
“sangat setuju”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab
“sangat setuju” untuk pertanyaan kedua indikator “daya tarik Lawang Sewu dari
segi tempat”, yaitu sebanyak 234 responden (58,5%).
d) Daya tarik Lawang Sewu secara keseluruhan
Pada indikator ini dijabarkan menjadi dua buah pertanyaan, yang mana hasil
dari pengolahan jawaban responden terhadap indikator ini dapat dilihat dari tabel
4.14 dan tabel 4.15 di bawah ini :
PB2_7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 4 1.0 1.0 1.0
3 26 6.5 6.5 7.5
4 136 34.0 34.0 41.5
5 234 58.5 58.5 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
73
Tabel 4.14 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama Indikator Daya
Tarik Lawang Sewu Secara Keseluruhan
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.14 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan pertama
“Lawang Sewu menjadi tempat menarik yang patur dikunjungi” dari indikator
“daya tarik Lawang Sewu secara keseluruhan”, yaitu sebanyak 2 responden (0,5%)
menjawab “sangat tidak setuju”, 3 responden (0,8%) menjawab “tidak setuju”, 42
responden (10,5%) menjawab “netral”, 207 responden (51,8%) menjawab “setuju”
dan sisanya sebanyak 146 responden (36,5%) menjawab “sangat setuju”. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “setuju” untuk
pertanyaan pertama indikator “daya tarik Lawang Sewu secara keseluruhan”, yaitu
sebanyak 207 responden (51,8%).
PB2_8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 2 .5 .5 .5
2 3 .8 .8 1.3
3 42 10.5 10.5 11.8
4 207 51.8 51.8 63.5
5 146 36.5 36.5 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
74
Tabel 4.15 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua Indikator Daya Tarik
Lawang Sewu Secara Keseluruhan
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.15 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan kedua
“Lawang Sewu memiliki arsitektur yang menarik dan unik” dari indikator “daya
tarik Lawang Sewu secara keseluruhan”, yaitu sebanyak 3 responden (0.8%)
menjawab “sangat tidak setuju”, 1 responden (0,3%) menjawab “tidak setuju”, 27
responden (6,8%) menjawab “netral”, 147 responden (36,8%) menjawab “setuju”
dan sisanya sebanyak 222 responden (55,5%) menjawab “sangat setuju”. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “sangat setuju” untuk
pertanyaan kedua indikator “daya tarik Lawang Sewu secara keseluruhan”, yaitu
sebanyak 222 responden (55,5%).
e) Pemahaman SDM yang ada di Lawang sewu
Pada indikator ini dijabarkan menjadi dua buah pertanyaan, yang mana hasil
dari pengolahan jawaban responden terhadap indikator ini dapat dilihat dari tabel
4.16 dan tabel 4.17 di bawah ini :
PB2_9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 3 .8 .8 .8
2 1 .3 .3 1.0
3 27 6.8 6.8 7.8
4 147 36.8 36.8 44.5
5 222 55.5 55.5 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
75
Tabel 4.16 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama Indikator
Pemahaman SDM yang Ada di Lawang Sewu
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.16 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan pertama
“pengetahuan petugas akan sejarah Lawang Sewu” dari indikator “pemahaman
SDM yang ada di Lawang sewu”, yaitu sebanyak 3 responden (0.8%) menjawab
“sangat tidak setuju”, 12 responden (3%) menjawab “tidak setuju”, 119 responden
(29,8%) menjawab “netral”, 180 responden (45%) menjawab “setuju” dan sisanya
sebanyak 86 responden (21,5%) menjawab “sangat setuju”. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “setuju” untuk pertanyaan
pertama indikator “pemahaman SDM yang ada di Lawang sewu”, yaitu sebanyak
180 responden (45%).
PB3_10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 3 .8 .8 .8
2 12 3.0 3.0 3.8
3 119 29.8 29.8 33.5
4 180 45.0 45.0 78.5
5 86 21.5 21.5 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
76
Tabel 4.17 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua Indikator Pemahaman
SDM yang Ada di Lawang Sewu
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.17 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan kedua
“pengetahuan petugas akan sejarah Lawang Sewu” dari indikator “pemahaman
SDM yang ada di Lawang sewu”, yaitu sebanyak 2 responden (0.5%) menjawab
“sangat tidak setuju”, 11 responden (2,8%) menjawab “tidak setuju”, 125 responden
(31,3%) menjawab “netral”, 190 responden (47,5%) menjawab “setuju” dan
sisanya sebanyak 72 responden (18%) menjawab “sangat setuju”. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “setuju” untuk pertanyaan
kedua indikator “pemahaman SDM yang ada di Lawang sewu”, yaitu sebanyak 190
responden (47,5%).
f) Keramahan SDM
Pada indikator ini dijabarkan terdapat satu buah pertanyaan, yang mana
hasil dari pengolahan jawaban responden terhadap indikator ini dapat dilihat dari
tabel 4.18 di bawah ini :
PB3_11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 2 .5 .5 .5
2 11 2.8 2.8 3.3
3 125 31.3 31.3 34.5
4 190 47.5 47.5 82.0
5 72 18.0 18.0 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
77
Tabel 4.18 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua Indikator Keramahan
SDM
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.18 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan pertama
“keramahan dan kesopanan petugas Lawang Sewu” dari indikator “keramahan
SDM” yaitu sebanyak 4 responden (1%) menjawab “sangat tidak setuju”, 14
responden (3,5%) menjawab “tidak setuju”, 105 responden (26,3%) menjawab
“netral”, 219 responden (54,8%) menjawab “setuju” dan sisanya sebanyak 58
responden (14,5%) menjawab “sangat setuju”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa
mayoritas responden menjawab “setuju” untuk pertanyaan pertama indikator
“keramahan SDM”, yaitu sebanyak 219 responden (54,8%).
g) Memadahinya SDM untuk menjaga keamanan
Pada indikator ini dijabarkan terdapat satu buah pertanyaan, yang mana
hasil dari pengolahan jawaban responden terhadap indikator ini dapat dilihat dari
tabel 4.19 di bawah ini :
PB3_12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 4 1.0 1.0 1.0
2 14 3.5 3.5 4.5
3 105 26.3 26.3 30.8
4 219 54.8 54.8 85.5
5 58 14.5 14.5 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
78
Tabel 4.19 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua Indikator
Memadahinya SDM untuk Menjaga Keamanan
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.19 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan pertama
“keamanan yang terjamin di Lawang Sewu” dari indikator “memadahinya SDM
untuk menjaga keamanan” yaitu sebanyak 7 responden (1,8%) menjawab “sangat
tidak setuju”, 26 responden (6,5%) menjawab “tidak setuju”, 190 responden
(47,5%) menjawab “netral”, 139 responden (34,8%) menjawab “setuju” dan
sisanya sebanyak 38 responden (9,5%) menjawab “sangat setuju”. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “setuju” untuk pertanyaan
pertama indikator “memadahinya SDM untuk menjaga keamanan”, yaitu sebanyak
139 responden (34,8%).
h) Memberikan edukasi kepada pengunjungnya
Pada indikator ini dijabarkan menjadi dua buah pertanyaan, yang mana hasil
dari pengolahan jawaban responden terhadap indikator ini dapat dilihat dari tabel
4.20 dan tabel 4.21 di bawah ini :
PB3_13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 7 1.8 1.8 1.8
2 26 6.5 6.5 8.3
3 190 47.5 47.5 55.8
4 139 34.8 34.8 90.5
5 38 9.5 9.5 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
79
Tabel 4.20 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama Indikator
Memberikan Edukasi Kepada Pengunjungnya
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.20 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan pertama
“Lawang Sewu sebagai objek wisata yang mengedukasi” dari indikator
“memberikan edukasi kepada pengunjungnya” yaitu sebanyak 3 responden (0,8%)
menjawab “sangat tidak setuju”, 3 responden (0,8%) menjawab “tidak setuju”, 69
responden (17,3%) menjawab “netral”, 185 responden (46,3%) menjawab “setuju”
dan sisanya sebanyak 140 responden (35%) menjawab “sangat setuju”. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “setuju” untuk
pertanyaan pertama indikator “memberikan edukasi kepada pengunjungnya”, yaitu
sebanyak 185 responden (46,3%).
PB4_14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 3 .8 .8 .8
2 3 .8 .8 1.5
3 69 17.3 17.3 18.8
4 185 46.3 46.3 65.0
5 140 35.0 35.0 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
80
Tabel 4.21 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua Indikator
Memberikan Edukasi Kepada Pengunjungnya
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.21 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan kedua
“Lawang Sewu cocok sebagai tempat untuk mengenal sejarah” dari indikator
“memberikan edukasi kepada pengunjungnya” yaitu sebanyak 4 responden (1%)
menjawab “sangat tidak setuju”, 2 responden (0,5%) menjawab “tidak setuju”, 38
responden (9,5%) menjawab “netral”, 174 responden (43,5%) menjawab “setuju”
dan sisanya sebanyak 182 responden (45,5%) menjawab “sangat setuju”. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “sangat setuju” untuk
pertanyaan kedua indikator “memberikan edukasi kepada pengunjungnya”, yaitu
sebanyak 182 responden (45,5%).
i) Menyajikan kegiatan untuk pengunjungnya
Pada indikator ini dijabarkan terdapat satu buah pertanyaan, yang mana
hasil dari pengolahan jawaban responden terhadap indikator ini dapat dilihat dari
tabel 4.22 di bawah ini :
PB4_15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 4 1.0 1.0 1.0
2 2 .5 .5 1.5
3 38 9.5 9.5 11.0
4 174 43.5 43.5 54.5
5 182 45.5 45.5 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
81
Tabel 4.22 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama Indikator
Menyajikan Kegiatan untuk Pengunjungnya
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.22 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan pertama
“banyak kegiatan yang dapat dilakukan di Lawang Sewu” dari indikator
“menyajikan kegiatan untuk pengunjungnya” yaitu sebanyak 10 responden (2,5%)
menjawab “sangat tidak setuju”, 37 responden (9,3%) menjawab “tidak setuju”, 125
responden (31,3%) menjawab “netral”, 169 responden (42,3%) menjawab “setuju”
dan sisanya sebanyak 59 responden (14,8%) menjawab “sangat setuju”. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “setuju” untuk
pertanyaan kedua indikator “menyajikan kegiatan untuk pengunjungnya”, yaitu
sebanyak 169 responden (42,3%).
j) Daya tarik konsep wisata Lawang Sewu
Pada indikator ini dijabarkan terdapat satu buah pertanyaan, yang mana
hasil dari pengolahan jawaban responden terhadap indikator ini dapat dilihat dari
tabel 4.23 di bawah ini :
PB4_16
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 10 2.5 2.5 2.5
2 37 9.3 9.3 11.8
3 125 31.3 31.3 43.0
4 169 42.3 42.3 85.3
5 59 14.8 14.8 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
82
Tabel 4.23 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama Indikator Daya
Tarik Konsep Wisata Lawang Sewu
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.23 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan pertama
“Lawang Sewu sekarang memiliki nuansa modern” dari indikator “daya tarik
konsep wisata Lawang Sewu” yaitu sebanyak 4 responden (1%) menjawab “sangat
tidak setuju”, 31 responden (7,8%) menjawab “tidak setuju”, 98 responden (24,5%)
menjawab “netral”, 185 responden (46,3%) menjawab “setuju” dan sisanya
sebanyak 82 responden (20,5%) menjawab “sangat setuju”. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “setuju” untuk pertanyaan
pertama indikator “daya tarik konsep wisata Lawang Sewu”, yaitu sebanyak 185
responden (46,3%).
k) Daya tarik kegiatan di Lawang Sewu
Pada indikator ini dijabarkan menjadi dua buah pertanyaan, yang mana hasil
dari pengolahan jawaban responden terhadap indikator ini dapat dilihat dari tabel
4.24 dan 4.25 di bawah ini :
PB5_17
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 4 1.0 1.0 1.0
2 31 7.8 7.8 8.8
3 98 24.5 24.5 33.3
4 185 46.3 46.3 79.5
5 82 20.5 20.5 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
83
Tabel 4.24 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama Indikator Daya
tarik kegiatan di Lawang Sewu
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.24 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan pertama
“adanya aktivitas seni-budaya yang dapat ditemui di Lawang Sewu” dari indikator
“daya tarik kegiatan di Lawang Sewu” yaitu sebanyak 4 responden (1%) menjawab
“sangat tidak setuju”, 29 responden (7,3%) menjawab “tidak setuju”, 149 responden
(37,3%) menjawab “netral”, 156 responden (39%) menjawab “setuju” dan sisanya
sebanyak 62 responden (15,5%) menjawab “sangat setuju”. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “setuju” untuk pertanyaan
pertama indikator “daya tarik kegiatan di Lawang Sewu”, yaitu sebanyak 156
responden (39%).
PB5_18
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 4 1.0 1.0 1.0
2 29 7.3 7.3 8.3
3 149 37.3 37.3 45.5
4 156 39.0 39.0 84.5
5 62 15.5 15.5 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
84
Tabel 4.25 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua Indikator Daya tarik
kegiatan di Lawang Sewu
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.25 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan kedua
“adanya acara yang diadakan oleh Lawang Sewu” dari indikator “daya tarik
kegiatan di Lawang Sewu” yaitu sebanyak 6 responden (1,5%) menjawab “sangat
tidak setuju”, 41 responden (10,3%) menjawab “tidak setuju”, 141 responden
(35,3%) menjawab “netral”, 162 responden (40,5%) menjawab “setuju” dan
sisanya sebanyak 50 responden (12,5%) menjawab “sangat setuju”. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “setuju” untuk pertanyaan
kedua indikator “daya tarik kegiatan di Lawang Sewu”, yaitu sebanyak 162
responden (40,5%).
l) Standarisasi sebagai objek wisata
Pada indikator ini dijabarkan menjadi dua buah pertanyaan, yang mana hasil
dari pengolahan jawaban responden terhadap indikator ini dapat dilihat dari tabel
4.26 dan 4.27 di bawah ini :
PB5_19
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 6 1.5 1.5 1.5
2 41 10.3 10.3 11.8
3 141 35.3 35.3 47.0
4 162 40.5 40.5 87.5
5 50 12.5 12.5 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
85
Tabel 4.26 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama Indikator
Standarisasi Sebagai Objek Wisata
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.26 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan pertama
“kelengkapan fasilitas umum yang diberikan oleh Lawang Sewu” dari indikator
“standarisasi sebagai objek wisata” yaitu sebanyak 5 responden (1,3%) menjawab
“sangat tidak setuju”, 43 responden (10,8%) menjawab “tidak setuju”, 152
responden (38%) menjawab “netral”, 171 responden (42,8%) menjawab “setuju”
dan sisanya sebanyak 29 responden (7,3%) menjawab “sangat setuju”. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “setuju” untuk pertanyaan
pertama indikator “standarisasi sebagai objek wisata”, yaitu sebanyak 171
responden (42,8%).
PB6_20
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 5 1.3 1.3 1.3
2 43 10.8 10.8 12.0
3 152 38.0 38.0 50.0
4 171 42.8 42.8 92.8
5 29 7.3 7.3 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
86
Tabel 4.27 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua Indikator
Standarisasi Sebagai Objek Wisata
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.27 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan kedua
“Lawang Sewu sudah dapat dikatakan sebagai objek wisata” dari indikator
“standarisasi sebagai objek wisata” yaitu sebanyak 4 responden (1%) menjawab
“sangat tidak setuju”, 7 responden (1,8%) menjawab “tidak setuju”, 26 responden
(6,5%) menjawab “netral”, 218 responden (54,5%) menjawab “setuju” dan sisanya
sebanyak 145 responden (36,3%) menjawab “sangat setuju”. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “setuju” untuk pertanyaan
kedua indikator “standarisasi sebagai objek wisata”, yaitu sebanyak 218 responden
(54,5%).
m) Lokasi yang strategis
Pada indikator ini dijabarkan menjadi dua buah pertanyaan, yang mana hasil
dari pengolahan jawaban responden terhadap indikator ini dapat dilihat dari tabel
4.28 dan 4.29 di bawah ini :
PB6_21
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 4 1.0 1.0 1.0
2 7 1.8 1.8 2.8
3 26 6.5 6.5 9.3
4 218 54.5 54.5 63.8
5 145 36.3 36.3 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
87
Tabel 4.28 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama Indikator Lokasi
yang Strategis
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.28 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan pertama
“letak Lawang Sewu yang strategis” dari indikator “lokasi yang strategis” yaitu
sebanyak 4 responden (1%) menjawab “sangat tidak setuju”, 1 responden (0,3%)
menjawab “tidak setuju”, 29 responden (7,3%) menjawab “netral”, 95 responden
(23,8%) menjawab “setuju” dan sisanya sebanyak 271 responden (67,8%)
menjawab “sangat setuju”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden
menjawab “sangat setuju” untuk pertanyaan pertama indikator “lokasi yang
strategis”, yaitu sebanyak 271 responden (67,8%).
PB6_22
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 4 1.0 1.0 1.0
2 1 .3 .3 1.3
3 29 7.3 7.3 8.5
4 95 23.8 23.8 32.3
5 271 67.8 67.8 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
88
Tabel 4.29 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua Indikator Lokasi
yang Strategis
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.29 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan kedua
“pengunjung mudah menemukan Lawang Sewu” dari indikator “lokasi yang
strategis” yaitu sebanyak 4 responden (1%) menjawab “sangat tidak setuju”, 1
responden (0,3%) menjawab “tidak setuju”, 16 responden (4%) menjawab “netral”,
88 responden (22%) menjawab “setuju” dan sisanya sebanyak 291 responden
(78,2%) menjawab “sangat setuju”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas
responden menjawab “setuju” untuk pertanyaan kedua indikator “lokasi yang
strategis”, yaitu sebanyak 291 responden (78,2%).
n) Transportasi yang memadahi
Pada indikator ini dijabarkan menjadi dua buah pertanyaan, yang mana hasil
dari pengolahan jawaban responden terhadap indikator ini dapat dilihat dari tabel
4.30 dan 4.31 di bawah ini :
PB6_23
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 4 1.0 1.0 1.0
2 1 .3 .3 1.3
3 16 4.0 4.0 5.3
4 88 22.0 22.0 27.3
5 291 72.8 72.8 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
89
Tabel 4.30 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama Indikator
Transportasi yang Memadahi
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.30 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan pertama
“tersedianya transportasi untuk menuju ke Lawang Sewu” dari indikator
“transportasi yang memadahi” yaitu sebanyak 6 responden (1,5%) menjawab
“sangat tidak setuju”, 16 responden (4%) menjawab “tidak setuju”, 92 responden
(23%) menjawab “netral”, 171 responden (42,8%) menjawab “setuju” dan sisanya
sebanyak 115 responden (28,8%) menjawab “sangat setuju”. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “setuju” untuk pertanyaan
pertama indikator “transportasi yang memadahi”, yaitu sebanyak 171 responden
(42,8%).
PB6_24
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 6 1.5 1.5 1.5
2 16 4.0 4.0 5.5
3 92 23.0 23.0 28.5
4 171 42.8 42.8 71.3
5 115 28.8 28.8 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
90
Tabel 4.31 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua Indikator
Transportasi yang Memadahi
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.31 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan kedua
“tersedianya lokasi parkir yang memadahi” dari indikator “transportasi yang
memadahi” yaitu sebanyak 64 responden (16%) menjawab “sangat tidak setuju”,
132 responden (33%) menjawab “tidak setuju”, 106 responden (26,5%) menjawab
“netral”, 64 responden (16%) menjawab “setuju” dan sisanya sebanyak 34
responden (8,5%) menjawab “sangat setuju”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa
mayoritas responden menjawab “tidak setuju” untuk pertanyaan kedua indikator
“transportasi yang memadahi”, yaitu sebanyak 132 responden (33%).
PB6_25
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 64 16.0 16.0 16.0
2 132 33.0 33.0 49.0
3 106 26.5 26.5 75.5
4 64 16.0 16.0 91.5
5 34 8.5 8.5 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
91
4.2.2.2 Variabel Y Place Image
Berikut merupakan tabel hasil tabulasi dari data pertanyaan variabel X place
branding :
Tabel 4.32 Tabulasi Data Pertanyaan Variabel Y (place image)
No. Indikator/Pertanyaan Frekuensi Skor Jawaban Total
1 2 3 4 5
Indikator : Mengetahui karakteristik dari Lawang Sewu
1 Lawang Sewu merupakan
bangunan peninggalan
Belanda
3 2 22 150 221 400
2 Lawang Sewu memiliki
julukan seribu pintu
5 1 9 53 332 400
Indikator : Paham pengetahuan mengenai Lawang Sewu
3 Lawang Sewu sangat tertata
setelah dipugar
2 7 65 189 137 400
4 Lawang Sewu dikelola oleh
PT KAI
9 19 156 141 75 400
5 Adanya pemandu wisata di
Lawang Sewu
8 8 41 221 122 400
Indikator : Pandangan terhadap Lawang Sewu
6 Lawang Sewu sebagai salah
satu tempat tujuan wisata yang
edukatif
3 8 49 201 139 400
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
92
7 Lawang Sewu tidak lagi
terlihat angker
13 39 111 156 81 400
Indikator : Perasaan saat mengunjungi Lawang Sewu
8 Pengunjung merasa puas
dengan layanan yang
diberikan Lawang Sewu
4 9 126 209 52 400
9 Pengunjung tidak lagi takut
mengunjungi Lawang Sewu
5 24 105 195 71 400
Indikator : Pandangan menyeluruh mengenai Lawang Sewu
10 Sikap petugas Lawang Sewu
dalam memberikan pelayanan
5 6 111 232 46 400
11 Pelayanan yang diberikan
oleh petugas Lawang Sewu
sesuai dengan standar
pelayanan objek wisata
5 16 139 199 41 400
Indikator : Pertimbangan terhadap Lawang Sewu sebagai Objek
Wisata
12 Lawang Sewu memenuhi
standar objek wisata
bersejarah
4 7 90 221 78 400
13 Lawang Sewu dapat bersaing
dengan objek wisata edukasi
lainnya
3 9 68 198 122 400
Indikator : Keinginan untuk berkunjung kembali ke Lawang Sewu
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
93
14 Keinginan untuk berkunjung
kembali
10 34 116 171 69 400
Sumber : Data Primer diolah, 2017
Keterangan :
Sangat tidak setuju : 1
Tidak Setuju : 2
Netral : 3
Setuju : 4
Sangat Setuju : 5
Tabel 4.32 di atas menunjukkan hasil tabulasi data dari jawaban kuesioner
yang telah diisi oleh responden terhadap variabel dependen (Y) place image.
Adapun pada variabel Y ini dibagi menjadi tujuh indikator, yaitu
a) Mengetahui karakteristik dari Lawang Sewu
Pada indikator ini dijabarkan menjadi dua buah pertanyaan, yang mana hasil
dari pengolahan jawaban responden terhadap indikator ini dapat dilihat dari tabel
4.33 dan tabel 4.34 di bawah ini :
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
94
Tabel 4.33 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama Indikator
Mengetahui Karakteristik dari Lawang Sewu
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.33 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan pertama
“Lawang Sewu merupakan bangunan peninggalan Belanda” dari indikator
“mengetahui karakteristik dari Lawang Sewu” yaitu sebanyak 5 responden (1,3%)
menjawab “sangat tidak setuju”, 2 responden (0,5%) menjawab “tidak setuju”, 22
responden (5,5%) menjawab “netral”, 150 responden (37,5%) menjawab “setuju”
dan sisanya sebanyak 221 responden (55,3%) menjawab “sangat setuju”. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “sangat setuju” untuk
pertanyaan pertama indikator “mengetahui karakteristik dari Lawang Sewu”, yaitu
sebanyak 221 responden (55,3%).
PI1_1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 5 1.3 1.3 1.3
2 2 .5 .5 1.8
3 22 5.5 5.5 7.3
4 150 37.5 37.5 44.8
5 221 55.3 55.3 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
95
Tabel 4.34 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama Indikator
Mengetahui Karakteristik dari Lawang Sewu
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.34 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan kedua
“Lawang Sewu memiliki julukan seribu pintu” dari indikator “mengetahui
karakteristik dari Lawang Sewu” yaitu sebanyak 5 responden (1,3%) menjawab
“sangat tidak setuju”, 1 responden (0,3%) menjawab “tidak setuju”, 9 responden
(2,3%) menjawab “netral”, 53 responden (13,3%) menjawab “setuju” dan sisanya
sebanyak 332 responden (83%) menjawab “sangat setuju”. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “sangat setuju” untuk
pertanyaan kedua indikator “mengetahui karakteristik dari Lawang Sewu”, yaitu
sebanyak 332 responden (83%).
b) Paham pengetahuan mengenai Lawang Sewu
Pada indikator ini dijabarkan menjadi tiga buah pertanyaan, yang mana hasil
dari pengolahan jawaban responden terhadap indikator ini dapat dilihat dari tabel
4.35, 4.36 dan tabel 4.37 di bawah ini :
PI1_2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 5 1.3 1.3 1.3
2 1 .3 .3 1.5
3 9 2.3 2.3 3.8
4 53 13.3 13.3 17.0
5 332 83.0 83.0 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
96
Tabel 4.35 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama Indikator Paham
Pengetahuan Mengenai Lawang Sewu
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.35 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan pertama
“Lawang Sewu sangat tertata setelah dipugar” dari indikator “paham pengetahuan
mengenai Lawang Sewu” yaitu sebanyak 2 responden (0,5%) menjawab “sangat
tidak setuju”, 7 responden (1,8%) menjawab “tidak setuju”, 65 responden (16,3%)
menjawab “netral”, 189 responden (47,3%) menjawab “setuju” dan sisanya
sebanyak 137 responden (34,3%) menjawab “sangat setuju”. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “setuju” untuk pertanyaan
pertama indikator “paham pengetahuan mengenai Lawang Sewu”, yaitu sebanyak
189 responden (47,3%).
PI1_3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 2 .5 .5 .5
2 7 1.8 1.8 2.3
3 65 16.3 16.3 18.5
4 189 47.3 47.3 65.8
5 137 34.3 34.3 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
97
Tabel 4.36 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua Indikator Paham
Pengetahuan Mengenai Lawang Sewu
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.36 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan kedua
“Lawang Sewu dikelola oleh PT KAI” dari indikator “paham pengetahuan
mengenai Lawang Sewu” yaitu sebanyak 9 responden (2,3%) menjawab “sangat
tidak setuju”, 19 responden (4,8%) menjawab “tidak setuju”, 156 responden (39%)
menjawab “netral”, 141 responden (35,3%) menjawab “setuju” dan sisanya
sebanyak 75 responden (18,8%) menjawab “sangat setuju”. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “netral” untuk pertanyaan
kedua indikator “paham pengetahuan mengenai Lawang Sewu”, yaitu sebanyak
156 responden (39%).
PI1_4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 9 2.3 2.3 2.3
2 19 4.8 4.8 7.0
3 156 39.0 39.0 46.0
4 141 35.3 35.3 81.3
5 75 18.8 18.8 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
98
Tabel 4.37 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Ketiga Indikator Paham
Pengetahuan Mengenai Lawang Sewu
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.37 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan ketiga
“adanya pemandu wisata di Lawang Sewu” dari indikator “paham pengetahuan
mengenai Lawang Sewu” yaitu sebanyak 8 responden (2%) menjawab “sangat
tidak setuju”, 8 responden (2%) menjawab “tidak setuju”, 41 responden (10,3%)
menjawab “netral”, 221 responden (55,3%) menjawab “setuju” dan sisanya
sebanyak 122 responden (30,5%) menjawab “sangat setuju”. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “setuju” untuk pertanyaan
ketiga indikator “paham pengetahuan mengenai Lawang Sewu”, yaitu sebanyak
221 responden (55,3%).
PI1_5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 8 2.0 2.0 2.0
2 8 2.0 2.0 4.0
3 41 10.3 10.3 14.3
4 221 55.3 55.3 69.5
5 122 30.5 30.5 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
99
c) Pandangan terhadap Lawang Sewu
Pada indikator ini dijabarkan menjadi dua buah pertanyaan, yang mana hasil
dari pengolahan jawaban responden terhadap indikator ini dapat dilihat dari tabel
4.38 dan tabel 4.39 di bawah ini
Tabel 4.38 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama Indikator
Pandangan terhadap Lawang Sewu
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.38 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan pertama
“Lawang Sewu sebagai salah satu tempat tujuan wisata yang edukatif” dari
indikator “pandangan terhadap Lawang Sewu” yaitu sebanyak 3 responden (0,8%)
menjawab “sangat tidak setuju”, 8 responden (2%) menjawab “tidak setuju”, 49
responden (12,3%) menjawab “netral”, 201 responden (50,3%) menjawab “setuju”
dan sisanya sebanyak 139 responden (34,8%) menjawab “sangat setuju”. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “setuju” untuk
pertanyaan pertama indikator “pandangan terhadap Lawang Sewu”, yaitu sebanyak
201 responden (50,3%).
PI2_6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 3 .8 .8 .8
2 8 2.0 2.0 2.8
3 49 12.3 12.3 15.0
4 201 50.3 50.3 65.3
5 139 34.8 34.8 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
100
Tabel 4.39 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua Indikator Pandangan
terhadap Lawang Sewu
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.39 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan kedua
“Lawang Sewu tidak lagi terlihat angker” dari indikator “pandangan terhadap
Lawang Sewu” yaitu sebanyak 13 responden (3,3%) menjawab “sangat tidak
setuju”, 39 responden (9,8%) menjawab “tidak setuju”, 111 responden (27,8%)
menjawab “netral”, 156 responden (39%) menjawab “setuju” dan sisanya sebanyak
81 responden (20,3%) menjawab “sangat setuju”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa
mayoritas responden menjawab “setuju” untuk pertanyaan kedua indikator
“pandangan terhadap Lawang Sewu”, yaitu sebanyak 156 responden (39%).
d) Perasaan saat mengunjungi Lawang Sewu
Pada indikator ini dijabarkan menjadi dua buah pertanyaan, yang mana hasil
dari pengolahan jawaban responden terhadap indikator ini dapat dilihat dari tabel
4.40 dan tabel 4.41 di bawah ini :
PI2_7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 13 3.3 3.3 3.3
2 39 9.8 9.8 13.0
3 111 27.8 27.8 40.8
4 156 39.0 39.0 79.8
5 81 20.3 20.3 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
101
Tabel 4.40 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama Indikator Perasaan
Saat Mengunjungi Lawang Sewu
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.40 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan pertama
“pengunjung merasa puas dengan layanan yang diberikan Lawang Sewu” dari
indikator “perasaan saat mengunjungi Lawang Sewu” yaitu sebanyak 4 responden
(1%) menjawab “sangat tidak setuju”, 9 responden (2,3%) menjawab “tidak setuju”,
126 responden (31,5%) menjawab “netral”, 209 responden (52,3%) menjawab
“setuju” dan sisanya sebanyak 52 responden (13%) menjawab “sangat setuju”.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “setuju” untuk
pertanyaan pertama indikator “perasaan saat mengunjungi Lawang Sewu”, yaitu
sebanyak 209 responden (52,3%).
PI2_8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 4 1.0 1.0 1.0
2 9 2.3 2.3 3.3
3 126 31.5 31.5 34.8
4 209 52.3 52.3 87.0
5 52 13.0 13.0 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
102
Tabel 4.41 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua Indikator Perasaan
Saat Mengunjungi Lawang Sewu
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.41 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan kedua
“pengunjung tidak lagi takut mengunjungi Lawang Sewu” dari indikator “perasaan
saat mengunjungi Lawang Sewu” yaitu sebanyak 5 responden (1,3%) menjawab
“sangat tidak setuju”, 24 responden (6%) menjawab “tidak setuju”, 105 responden
(26,3%) menjawab “netral”, 195 responden (48,8%) menjawab “setuju” dan
sisanya sebanyak 71 responden (17,8%) menjawab “sangat setuju”. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “setuju” untuk pertanyaan
kedua indikator “perasaan saat mengunjungi Lawang Sewu”, yaitu sebanyak 195
responden (48,8%).
e) Pandangan menyeluruh mengenai Lawang Sewu
Pada indikator ini dijabarkan menjadi dua buah pertanyaan, yang mana hasil
dari pengolahan jawaban responden terhadap indikator ini dapat dilihat dari tabel
4.42 dan tabel 4.43 di bawah ini :
PI2_9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 5 1.3 1.3 1.3
2 24 6.0 6.0 7.3
3 105 26.3 26.3 33.5
4 195 48.8 48.8 82.3
5 71 17.8 17.8 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
103
Tabel 4.42 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama Indikator
Pandangan Menyeluruh Mengenai Lawang Sewu
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.42 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan pertama
“sikap petugas Lawang Sewu dalam memberikan pelayanan” dari indikator
“pandangan menyeluruh mengenai Lawang Sewu” yaitu sebanyak 5 responden
(1,3%) menjawab “sangat tidak setuju”, 6 responden (1,5%) menjawab “tidak
setuju”, 111 responden (27,8%) menjawab “netral”, 232 responden (58%)
menjawab “setuju” dan sisanya sebanyak 46 responden (11,5%) menjawab “sangat
setuju”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “setuju”
untuk pertanyaan pertama indikator “pandangan menyeluruh mengenai Lawang
Sewu”, yaitu sebanyak 232 responden (58%).
PI3_10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 5 1.3 1.3 1.3
2 6 1.5 1.5 2.8
3 111 27.8 27.8 30.5
4 232 58.0 58.0 88.5
5 46 11.5 11.5 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
104
Tabel 4.43 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua Indikator Pandangan
Menyeluruh Mengenai Lawang Sewu
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.43 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan kedua
“pelayanan yang diberikan oleh petugas Lawang Sewu sesuai dengan standar
pelayanan objek wisata” dari indikator “pandangan menyeluruh mengenai Lawang
Sewu” yaitu sebanyak 5 responden (1,3%) menjawab “sangat tidak setuju”, 16
responden (4%) menjawab “tidak setuju”, 139 responden (34,8%) menjawab
“netral”, 199 responden (49,8%) menjawab “setuju” dan sisanya sebanyak 41
responden (10,3%) menjawab “sangat setuju”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa
mayoritas responden menjawab “setuju” untuk pertanyaan kedua indikator
“pandangan menyeluruh mengenai Lawang Sewu”, yaitu sebanyak 199 responden
(49,8%).
f) Pertimbangan terhadap Lawang Sewu sebagai objek wisata
Pada indikator ini dijabarkan menjadi dua buah pertanyaan, yang mana hasil
dari pengolahan jawaban responden terhadap indikator ini dapat dilihat dari tabel
4.44 dan tabel 4.45 di bawah ini :
PI3_11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 5 1.3 1.3 1.3
2 16 4.0 4.0 5.3
3 139 34.8 34.8 40.0
4 199 49.8 49.8 89.8
5 41 10.3 10.3 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
105
Tabel 4.44 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama Indikator
Pertimbangan terhadap Lawang Sewu Sebagai Objek Wisata
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.44 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan pertama
“Lawang Sewu memenuhi standar objek wisata bersejarah” dari indikator
“pertimbangan terhadap lawang sewu sebagai objek wisata” yaitu sebanyak 4
responden (1%) menjawab “sangat tidak setuju”, 7 responden (1,8%) menjawab
“tidak setuju”, 90 responden (22,5%) menjawab “netral”, 221 responden (55,3%)
menjawab “setuju” dan sisanya sebanyak 78 responden (19,5%) menjawab “sangat
setuju”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “setuju”
untuk pertanyaan pertama indikator “pertimbangan terhadap lawang sewu sebagai
objek wisata”, yaitu sebanyak 221 responden (55,3%).
PI4_12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 4 1.0 1.0 1.0
2 7 1.8 1.8 2.8
3 90 22.5 22.5 25.3
4 221 55.3 55.3 80.5
5 78 19.5 19.5 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
106
Tabel 4.45 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Kedua Indikator
Pertimbangan terhadap Lawang Sewu Sebagai Objek Wisata
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.45 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan kedua
“Lawang Sewu dapat bersaing dengan objek wisata edukasi lainnya” dari indikator
“pertimbangan terhadap lawang sewu sebagai objek wisata” yaitu sebanyak 3
responden (0,8%) menjawab “sangat tidak setuju”, 9 responden (2,3%) menjawab
“tidak setuju”, 68 responden (17%) menjawab “netral”, 198 responden (49,5%)
menjawab “setuju” dan sisanya sebanyak 122 responden (30,5%) menjawab
“sangat setuju”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab
“setuju” untuk pertanyaan kedua indikator “pertimbangan terhadap lawang sewu
sebagai objek wisata”, yaitu sebanyak 198 responden (49,5%).
g) Keinginan untuk berkunjung kembali ke Lawang Sewu
Pada indikator ini dijabarkan satu buah pertanyaan, yang mana hasil dari
pengolahan jawaban responden terhadap indikator ini dapat dilihat dari tabel 4.46
di bawah ini :
PI4_13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 3 .8 .8 .8
2 9 2.3 2.3 3.0
3 68 17.0 17.0 20.0
4 198 49.5 49.5 69.5
5 122 30.5 30.5 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
107
Tabel 4.46 Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Pertama Indikator
Keinginan untuk Berkunjung Kembali ke Lawang Sewu
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.46 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan pertama
“keinginan untuk berkunjung kembali” dari indikator “keinginan untuk berkunjung
kembali ke Lawang Sewu” yaitu sebanyak 10 responden (2,5%) menjawab “sangat
tidak setuju”, 34 responden (8,5%) menjawab “tidak setuju”, 116 responden (29%)
menjawab “netral”, 171 responden (42,8%) menjawab “setuju” dan sisanya
sebanyak 69 responden (17,3%) menjawab “sangat setuju”. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab “setuju” untuk pertanyaan
kedua indikator “keinginan untuk berkunjung kembali ke Lawang Sewu”, yaitu
sebanyak 171 responden (42,8%).
4.2.2.3 Uji Normalitas
Seperti yang telah dijelaskan pada BAB III mengenai uji normalitas, uji ini
digunakan untuk melihat apakah data variabel yang digunakan berdistribusi normal
atau tidak. Hasil uji normalitas ini didapatkan dengan menggunakan bantuan SPSS
versi 20 dengan menggunakan metode One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.
PI4_14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 10 2.5 2.5 2.5
2 34 8.5 8.5 11.0
3 116 29.0 29.0 40.0
4 171 42.8 42.8 82.8
5 69 17.3 17.3 100.0
Total 400 100.0 100.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
108
Adapun hasil uji normalitas pada penelitian ini dapat dilihat melalui tabel One-
Sample Kolmogorov-Smirnov Test di bawah ini.
Tabel 4.47 One-Sample Kormogorov-Smirnov Test
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Berdasarkan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Test (tabel 4.47)
didapatkan hasil bahwa data berdistribusi normal. Di mana nilai Asymp. Sig
menunjukkan angka 0,098 lebih besar dari nilai signifikansi 0,05 (0,098 > 0,05).
Hal ini menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asusmi dari normalitas.
4.2.2.4 Uji Korelasi
Pada penelitian ini, uji korelasi dilakukan dengan bantuan program SPSS
versi 20 untuk mengolah datanya. Metode yang digunakan adalah metode korelasi
Pearson’s Product Moment, yang mana uji koefisien korelasi dilakukan untuk
melihat korelasi atau hubungan antara dua variabel penelitian, pada penelitian ini
yaitu variabel place branding dan place image. Uji ini juga digunakan untuk
melihat apakah hubungan antar variabel dinilai bermakna atau tidak, yang dapat
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 400
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation 4.03403182
Most Extreme Differences
Absolute .061
Positive .034
Negative -.061
Kolmogorov-Smirnov Z 1.227
Asymp. Sig. (2-tailed) .098
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
109
dilihat melalui tabel 3.9 nilai koefisien korelasi. Uji korelasi pada penelitian ini
dapat dilihat melalui tabel 4.48 di bawah ini.
Tabel 4.48 Uji Korelasi
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.48 diatas menunjukkan bahwa nilai hitung korelasi pada place
branding sebesar 0,814 atau 81,4%. Melihat nilai koefisien korelasi pada tabel 3.9,
menunjukkan bahwa nilai hitung korelasi 0,814 bermakna memiliki hubungan
positif yang sangat kuat antara place branding dengan place image.
4.2.2.5 Analisis Regresi Linier Sederhana
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh antara
dua variabel, yaitu variabel independen (X) place branding dan variabel dependen
(Y) place image. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan rumus Y = a + bX.
Tabel 4.49 Regresi Linier Sederhana
Correlations
TOTALPB TOTALPI
TOTALPB
Pearson Correlation 1 .814**
Sig. (2-tailed)
.000
N 400 400
TOTALPI
Pearson Correlation .814** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 400 400
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .814a .662 .662 4.039
a. Predictors: (Constant), Place_Branding
b. Dependent Variable : Place_Image
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
110
Berdasarkan tabel 4.49 terlihat bahwa adanya pengaruh antara kedua
variabel yang diuji, yaitu variabel place branding dengan variabel place image. Hal
ini dibuktikan dengan melihat nilai R Square yang menunjukkan angka 0,662 atau
66,2%. Artinya, variabel independen (X) place branding memberikan kontribusi
sebesar 0,662 atau 66,2% terhadap variabel dependent (Y) place image. Sedangkan
sisanya sebanyak 0,338 atau 33,8 % place image dipegaruhi oleh faktor lain yang
tidak dibahas dalam penelitian ini.
Tabel 4.50 Uji ANOVA
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Pada tabel 4.50 memperlihatkan nilai signifikansi dari persamaan regresi
linier sederhana pada penelitian ini. Di mana nilai F hitung yang diperoleh dari uji
yang dilakukan adalah 780,927 dan tingkat signifikansi menunjukkan angka 0,000.
Sedangkan nilai F hitung harus lebih besar dibandingkan nilai F tabel (F hitung > F
tabel) untuk mengetahui ada pengaruh atau tidak antara dua variabel yang diuji.
Pada F hitung menunjukkan nilai 780,927 > F tabel 3,86 (dapat dilihat melalui tabel
distribusi F. Nilai F tabel yang digunakan adalah yang bagian atas dengan taraf
signifikansi 0,05. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa tingkat signifikansi
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 12740.286 1 12740.286 780.927 .000b
Residual 6493.092 398 16.314
Total 19233.377 399
a. Dependent Variable: Place_Image
b. Predictors: (Constant), Place_Branding
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
111
jauh lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) dan F hitung > F tabel (780,927 > 3,86),
maka dapat dikatakan bahwa variabel place branding berpengaruh pada variabel
place image.
Tabel 4.51 Koefisien
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Pada tabel 4.51 Menunjukkan bahwa nilai konstanta (a) sebesar 6,051 dan
nilai place branding 0,493. Kemudian nilai tersebut dimasukkan dalam rumus
persamaan regresi Y = a + bX, yang mana Y merupakan variabel dependen yaitu
place image, a dan b merupakan nilai yang didapatkan melalui tabel hitung, serta
X merupakan variabel independen yaitu place branding. Apabila dijabarkan akan
memperoleh persamaan regresi sebagai berikut
Persamaan tersebut dapat diartikan bahwa diketahui nilai konstanta (a)
menunjukkan angka sebesar 6,051 dan nilai koefisien regresi pada variabel place
branding sebesar 0,493. Ini menunjukkan bahwa variabel place branding
memberikan pengaruh sebesar 0,493 terhadap variabel place image. Apabila
adanya peningkatan pada variabel X, maka akan mempengaruhi nilai koefisien
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 6.051 1.777
3.405 .001
Place_Branding .493 .018 .814 27.945 .000
a. Dependent Variable: Place_Image
Y = 6,051 + (0,493)X
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
112
regresi naik sebanyak 0,493 dan sebaliknya, jika tidak ada penambahan pada
variabel X, maka nilai dari variabel Y akan tetap dan konstan.
4.3 Pembahasan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
antara variabel independen (X) place branding terhadap variabel dependen (Y)
place image Lawang Sewu setelah direnovasi. Tidak hanya itu, penelitian ini juga
dilakukan untuk mencari tahu dimensi pada variabel independen (X) mana yang
memiliki pengaruh paling kuat dan dimensi manakah yang memiliki pengaruh
paling lemah terhadap variabel dependen (Y). Penjabaran kuat-lemahnya pengaruh
setiap dimensi dijabarkan sebagai berikut :
Tabel 4.52 Besar Pengaruh Dimensi Presence terhadap Place Image
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.52 menunjukkan bahwa dimensi presence dari variabel place
branding memiliki kontribusi sebesar 0,273 atau 27,3% terhadap variabel place
image. Ini menunjukkan bahwa dimensi presence memiliki hubungan positif yang
rendah terhadap variabel place image.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .523a .273 .272 5.926
a. Predictors: (Constant), PRESENCE
b. Dependent Variable: TOTALPI
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
113
Tabel 4.53 Besar Pengaruh Dimensi Place terhadap Place Image
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.53 menunjukkan bahwa dimensi place dari variabel place branding
memiliki kontribusi sebesar 0,387 atau 38,7% terhadap variabel place image. Ini
menunjukkan bahwa dimensi place memiliki hubungan positif yang sangat sedang
terhadap variabel place image.
Tabel 4.54 Besar Pengaruh Dimensi People terhadap Place Image
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.54 menunjukkan bahwa dimensi people dari variabel place
branding memiliki kontribusi sebesar 0,423 atau 42,3% terhadap variabel place
image. Ini menunjukkan bahwa dimensi people memiliki hubungan positif yang
sangat sedang terhadap variabel place image.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .622a .387 .386 5.441
a. Predictors: (Constant), PLACE
b. Dependent Variable: TOTALPI
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .650a .423 .422 5.281
a. Predictors: (Constant), PEOPLE
b. Dependent Variable: TOTALPI
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
114
Tabel 4.55 Besar Pengaruh Dimensi Potential terhadap Place Image
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.55 menunjukkan bahwa dimensi potential dari variabel place
branding memiliki kontribusi sebesar 0,456 atau 45,6% terhadap variabel place
image. Ini menunjukkan bahwa dimensi potential memiliki hubungan positif yang
sedang terhadap variabel place image.
Tabel 4.56 Besar Pengaruh Dimensi Pulse terhadap Place Image
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.56 menunjukkan bahwa dimensi pulse dari variabel place branding
memiliki kontribusi sebesar 0,253 atau 25,3% terhadap variabel place image. Ini
menunjukkan bahwa dimensi presence memiliki hubungan positif yang rendah
terhadap variabel place image.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .676a .456 .455 5.125
a. Predictors: (Constant), POTENTIAL
b. Dependent Variable: TOTALPI
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .503a .253 .251 6.009
a. Predictors: (Constant), PULSE
b. Dependent Variable: TOTALPI
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
115
Tabel 4.57 Besar Pengaruh Dimensi Pre-Requisites terhadap Place Image
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 20, 2017
Tabel 4.57 menunjukkan bahwa dimensi pre-requisites dari variabel place
branding memiliki kontribusi sebesar 0,526 atau 52,6% terhadap variabel place
image. Ini menunjukkan bahwa dimensi pre-requisites memiliki hubungan positif
yang mantap terhadap variabel place image.
Berdasarkan pada penjabaran data tingkat pengaruh di atas, didapatkan
bahwa dimensi pre-requisites memiliki pengaruh paling tinggi terhadap variabel
place image, yaitu 0,526 atau 52,6%. Dimensi kedua yang paling berpengaruh
terhadap place image adalah dimensi potential, yaitu sebesar 0,423 atau 42,3%,
sedangkan dimensi yang memiliki pengaruh paling lemah dengan variabel place
image adalah dimensi pulse, yaitu 0,253 atau 25,3%.
Penelitian ini menggunakan sifat penelitian kuantitatif, dengan metode
survey (explanatory research) yang membagikan kuesioner kepada sejumlah
responden. Populasi yang digunakan adalah penduduk Kota Semarang dengan total
1.634.482 jiwa. Sampel yang digunakan sebanyak 400 responden dengan
menggunakan rumus Slovin, dan teknik penarikan sampel menggunakan teknik
purposive sampling, yang mana syarat untuk menjadi responden adalah penduduk
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .725a .526 .524 4.788
a. Predictors: (Constant), PRE_REQUISITES
b. Dependent Variable: TOTALPI
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
116
Kota Semarang yang pernah berkunjung ke Lawang Sewu setelah direnovasi.
Penyebaran kuesioner ini dilakukan secara online dengan menggunakan google
form.
Penelitian ini juga melakukan uji statistik pre-test sebelum menyebarkan
kuesioner kepada 400 responden. Uji ini dilakukan dengan mengambil sampel
sebanyak 40 responden yang kemudian hasilnya dianalisis dengan menggunakan
SPSS versi 20. Uji pre-test ini dilakukan kepada dua variabel yang diuji, yaitu
variabel X place branding dan variabel Y place image. Pre-test ini dilakukan untuk
mengukur apakah pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan ke responden valid
dan reliabel atau tidak. Pada variabel X place branding terdapat 25 pertanyaan
sedangkan variabel Y place image terdapat 14 pertanyaan. Setelah diuji dengan
menggunakan SPSS versi 20, seluruh pertanyaan dari kedua variabel tersebut
semuanya dinyatakan valid pada uji validitas dan reliabel pada uji reliabilitas.
Dinyatakan valid pada uji validitas karena keduanya memiliki nilai r hitung lebih
besar daripada r tabel 0,312 (tabel r hitung dapat dilihat pada lampiran) dan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05. Sedangkan dikatakan reliabel pada uji reliabilitas
karena nilai Cronbach’s Alpha dari variabel X dan Y lebih besar dari 0,70.
Melalui kuesioner yang telah dibagikan kepada 400 responden, didapatkan
data identitas dari responden pada penelitian ini. Berdasarkan jenis kelamin
didominasi oleh jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 225 responden (56,3%).
Untuk kategori domisili, sampel yang digunakan adalah responden yang
berdomisili di Semarang dan mereka yang pernah mengunjungi Lawang Sewu
sesudah direnovasi. Sedangkan, melihat dari berapa kali kunjungan, mayoritas
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
117
menjawab 2 – 3 kali, yaitu sebanyak 187 responden (46,8%) dengan dominasi
kunjungan sesudah direnovasi yaitu 261 responden (65,3%).
Pada penelitian ini juga dilakukan uji normalitas dengan menggunakan
metode Kolmogorov-Smirnov Test. Uji ini menyatakan bahwa kedua variabel
berdistribusi secara normal. Hasil tersebut diambil dengan melihat nilai Asymp. Sig
menunjukkan angka 0.098 lebih besar dibandingkan nilai signifikansi 0.05 (0,098
> 0,05), sehingga model regresi telah memenuhi asumsi dari normalitas.
Hasil uji korelasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa adanya
hubungan positif yang sangat kuat antara variabel X place branding terhadap
variabel Y place image. Hal ini dikarenakan hasil korelasi menunjukkan 0,814 atau
81,4%, yang mana dilihat pada tabel nilai koefisien korelasi rentang +0,70 – ke atas
memiliki hubungan positif yang sangat kuat.
Uji regresi yang telah dilakukan pada penelitian ini menunjukkan bahwa
nilai R Square 0,662 atau 66,2%, yang dapat diartikan bahwa variabel independen
(X) place branding memberikan kontribusi sebesar 0,662 atau 66,2% terhadap
variabel dependent place image. Sedangkan sisanya sebanyak 0,338 atau 33,8%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak dijabarkan dalam penelitian ini.
Uji regresi linier sederhana mendapatkan persamaan Y = 6,051 + (0,493)X
yang menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan searah dari antar variabel
dalam penelitian ini. Sehingga apabila variabel (X) place branding mengalami
peningkatan, mana variabel (Y) place image juga akan mengalami peningkatan dan
begitu juga dengan sebaliknya apabila mengalami penurunan.
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
118
Dari seluruh penjabaran di atas, dapat membuktikan bahwa teori yang
digunakan pada penelitian ini dapat dibuktikan. Teori City Branding Hexagon
sangat cocok untuk mendapatkan hasil mengenai efektivitas branding yang
dilakukan. Teori ini menjelaskan bahwa kegiatan place branding dilakukan untuk
membentuk place image yang positif mengenai suatu tempat. Hal ini dijabarkan
melalui pandangan place branding dari pencipta teori, Simon Anholt yang
mengatakan bahwa place branding merupakan manajemen citra dari suatu destinasi
melalui inovasi strategis dan koordinasi ekonomi, budaya, sosial, komersial serta
kebijakan pemerintahan. Apabila dikaitkan dengan penelitian ini, dapat diartikan
bahwa place branding yang dilakukan Lawang Sewu merupakan manajemen citra
atau pengelolaan place image dari Lawang Sewu setelah direnovasi.
Hipotesis pada penelitian ini adalah
Ha : Adanya pengaruh place branding terhadap place image edukatif Lawang Sewu
setelah direnovasi.
Ho : Tidak adanya pengaruh place branding terhadap place image edukatif Lawang
Sewu setelah direnovasi.
Berdasarkan uji ANOVA pada tabel 4.51, menunjukkan bahwa variabel
place branding berpengaruh terhadap variabel place image. Simpulan ini
berdasarkan pada nilai yang dihasilkan, yang mana nilai signifikansi menunjukkan
angka 0,000 yang mana lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) dan nilai F hitung > F
tabel 3,86, yaitu 780,927 > 3,86 (tabel distribusi F dapat dilihat pada lampiran) yang
dapat diartikan Ho ditolak dan Ha diterima.
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
119
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitian ini dilakukan untuk menjawab tujuan dari penelitian itu sendiri,
yang mana tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh place branding terhadap place image Lawang Sewu setelah direnovasi,
serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh place branding terhadap place
image Lawang Sewu setelah direnovasi.
Adapun untuk menjawab tujuan tersebut maka perlu melihat hasil
penjabaran analisis data dari penyebaran kuesioner kepada 400 responden yang
telah dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 20, dan memperoleh simpulan
sebagai berikut :
1. Hasil uji pengaruh setiap dimensi pada varibel (X) place branding terhadap
variabel (Y) place image, antara lain : pertama, dimensi presence
menunjukkan kontribusi sebesar 0,273 atau 27,3% terhadap variabel (Y)
place image, hasil ini menunjukkan adanya hubungan positif yang rendah
antara dimensi presence dari variabel (X) place branding terhadap variabel
(Y) place image. Kedua, dimensi place yang menunjukkan kontribusi
sebesar 0,387 atau 38,7% terhadap variabel (Y) place image, hasil ini
menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat sedang antara dimensi
people dari variabel (X) place branding terhadap variabel (Y) place image.
Ketiga, dimensi people yang menunjukkan kontribusi sebesar 0,423 atau
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
120
42,3% terhadap variabel (Y) place image, hasil ini juga menunjukkan
adanya hubungan positif yang sangat sedang antara dimensi people dari
variabel (X) place branding terhadap variabel (Y) place image. Keempat,
dimensi potential yang menunjukkan kontribusi sebesar 0,456 atau 45,6%
terhadap variabel (Y) place image, hasil ini juga menunjukkan adanya
hubungan positif yang sangat sedang antara dimensi potential dari variabel
(X) place branding terhadap variabel (Y) place image. Kelima, dimensi
pulse yang menunjukkan kontribusi sebesar 0,253 atau 25,3% terhadap
variabel (Y) place image, hasil ini menunjukkan adanya hubungan positif
yang rendah antara dimensi pulse dari variabel (X) place branding terhadap
variabel (Y) place image. Dimensi terakhir yaitu pre-requisites yang
menunjukkan kontribusi sebesar 0,526 atau 52,6% terhadap variabel (Y)
place image, hasil ini menunjukkan adanya hubungan positif yang mantap
antara dimensi pre-requisites dari variabel (X) place branding terhadap
variabel (Y) place image.
2. Hasil uji F menujukkan bahwa variabel (X) place branding berpengaruh
terhadap variabel (Y) place image dengan melihat perbandingan antara F
hitung dengan F tabel, yaitu F hitung > F tabel (780,927 > 3,86) dengan nilai
signifikansi 0,05 (0,000 < 0,05).
3. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa variabel (X) place branding memiliki
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap variabel (Y) place image sebesar
enam puluh enam koma dua persen (66,2%) dan sisanya dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain yang tidak dijabarkan pada penelitian ini.
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
121
Hipotesis pada penelitian ini adalah
Ha : Adanya pengaruh place branding terhadap place image Lawang Sewu
setelah direnovasi.
Ho : Tidak adanya pengaruh place branding terhadap place image Lawang
Sewu setelah direnovasi.
Melihat penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
antara variabel (X) place branding terhadap variabel (Y) place image. Besar
pengaruh keduanya yaitu 66,2% yang dapat diartikan memiliki hubungan positif
yang mantap.
5.2 Saran
Melihat dari hasil analisis dan simpulan yang ditarik dari penelitian ini,
peneliti membagi saran menjadi dua, yaitu saran akademis dan saran praktis.
5.2.1 Saran Akademis
Dikarenakan penelitian pada topik ini masih sangat jarang dilakukan
dibidang ilmu komunikasi, maka untuk peneliti selanjutnya dapat menjadikan topik
ini sebagai topik pertimbangan bagi penelitiannya. Penelitian menggunakan
pendekatan kuantitatif, yang mana peneliti menyadari masih terdapat kekurangan
dari sisi informasi dan data, maka untuk penelitian selanjutnya agar dapat
memperoleh hasil yang lebih mendalam dengan menggunakan pendekatan
kualitatif atau bahkan mix methods.
Untuk peneliti yang akan melakukan penelitian serupa dengan
menggunakan metode yang sama dapat menggunakan objek penelitian yang lebih
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
122
luas serta meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi image tempat
wisata bersejarah, seperti faktor untuk meningkatkan jumlah pengunjung,
keputusan mengunjungi destinasi wisata sejarah, keinginan untuk berkunjung
kembali (loyalitas) maupun experiental marketing. Melihat masih rendah kesadaran
masyarakat akan pengetahuan mengenai peninggalan sejarah serta rendahnya
kesadaran untuk berkunjung ke destinasi wisata sejarah, membuat penelitian
dengan topik ini masih sangat dibutuhkan agar wisata sejarah dapat eksis di jaman
modern ini.
5.2.2 Saran Praktis
Melihat hasil penelitian yang dijabarkan di atas, muncul beberapa saran dari
peneliti yang mungkin dapat dijadikan pertimbangan oleh pihak pengelola Lawang
Sewu, yaitu PT KAI, sebagai berikut :
Tabel 5.1 Saran untuk Setiap Dimensi
No Dimensi Besar
pengaruh
Keterangan Saran Cara
1. Presence 0,273 Hubungan positif
yang rendah
Diperbaiki - Membuat website
khusus untuk
Lawang Sewu,
sehingga
memudahkan untuk
mencari informasi
mengenai Lawang
Sewu.
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
123
- Memberikan
experience kepada
wartawan dengan
mengajak wartawan
berkunjung ke
Lawang Sewu
dengan harapan akan
adanya publikasi
yang dilakukan oleh
wartawan mengenai
Lawang Sewu
sehingga masyarakat
menjadi lebih aware
dengan Lawang
Sewu.
2. Place 0,387 Hubungan positif
yang sangat
sedang
Ditingkatkan Memanfaatkan
ruangan yang ada
untuk kegiatan yang
unik, sehingga
pengunjung menjadi
tertarik, seperti
menjadikan salah satu
ruangan untuk tempat
berfoto menggunakan
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
124
baju ala para pejuang
atau dengan membuat
lokasi untuk foto 3D
sehingga pengunjung
dapat belajar sejarah
sambil bermain. Selalu
menjaga kebersihan
dan merawat gedung.
3. People 0,423 Hubungan positif
yang sangat
sedang
Ditingkatkan - Meningkatkan
jumlah SDM yang
ada di Lawang
Sewu.
- Memberikan
pelatihan kepada
seluruh SDM yang
ada di Lawang Sewu
dalam hal pelayanan
dan pengetahuan
mengenai sejarah
dan seluk beluk
Lawang Sewu.
4. Potential 0,456 Hubungan positif
yang sangat
sedang
Ditingkatkan - Bekerjasama dengan
sekolah-sekolah
untuk mengajak para
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
125
murid untuk
mengunjungi dan
belajar sejarah
mengenai kereta api
di Lawang Sewu.
- Bekerjasama dengan
agen travel untuk
mengajak para turis
berkunjung ke
Lawang Sewu dan
mengenai sejarah
yang ada di sana.
5. Pulse 0,253 Hubungan positif
yang rendah
Diperbaiki Meningkatkan
intensitas kegiatan
maupun acara
kebudayaan di
Lawang Sewu seperti
mengadakan lomba
maupun bekerjasama
dengan organisasi-
organisasi kebudayaan
untuk mengadakan
kegiatan serta
penyebaran informasi
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
126
mengenai kegiatan dan
acara lebih gencar.
6. Pre-
requisites
0,526 Hubungan positif
yang mantap
Dipertahankan Dimensi ini sudah
cukup baik sehingga
dapat dipertahankan,
akan tetapi perlu
sedikit pembenahan
dengan menyediakan
lokasi parkir yang
memadahi karena
sangat kurangnya
lokasi parkir yang ada
sekarang.
Sumber : Pemikiran Peneliti
Tabel 5.1 menjabarkan mengenai saran yang diberikan oleh peneliti yang nantinya
dapat dijadikan pertimbangan oleh pihak pengelola Lawang Sewu dalam
membenahi Lawang Sewu. Akan tetapi, apabila dilihat dari keseluruhan dimensi,
place branding berpengaruh terhadap place image Lawang Sewu setelah direnovasi
sebesar 66,2%. Pengaruh ini dapat diartikan memiliki hubungan positif yang
mantap, Saran di atas diberikan kepada pihak pengelola Lawang Sewu agar tetap
mempertahankan dan memperbaiki hal-hal yang kurang sehingga image Lawang
Sewu dapat benar-benar berubah.
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
127
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro. 2010. Metodologi Penelitian untuk Public Relations :
Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbioso Rekatama Media.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Bungin, Burhan. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi,
Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.
_____________. 2013. Metodologi Penelitian Sosial & Ekonomi. Jakarta:
Kencana.
Dinnie, Keith. 2011. City Branding – Theory and Cases. New York: Palgrave
Macmillan.
Effendi, S. & Tukiran. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.
Ghozali, H. Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
20 – edisi 6. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gulo, W. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Grasindo.
Harrison, Shirley. 2000. Public Relation: An Introduction (Second Edition).
London: Thomson Learning.
Kriyantono, Rachmat. 2012. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada
Media Group.
Morissan, M.A. 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta:
Prenada Media Group.
Nasution, S. 2006. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.
Raco, J.R. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif : Jenis, Karakteristik, dan
Keunggulannya. Jakarta. PT Grasindo.
Roman, Kenneth & Jane Maas. 2005. How to Advertise. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Ruslan, Rosady. 2013. Metode Penelitian : Public Relation dan Komunikasi.
Depok: PT RajaGrafindo Persada.
Soemanagara, Rd. 2012. Strategic Marketing Communication. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
128
Usman, Husaini. 2009. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.
Yananda, M. & Salamah, Ummi. 2014. Branding Tempat : Membangun Kota,
Kabupaten dan Provinsi Berbasis Identitas. Jakarta: Makna Informasi.
E-Book
Anholt, Simon. 2007. Competitive Identity: The New Brand Management for
Nations, Cities and Regions. New York: Palgrave Macmillan. Diakses 19
Februari 2017. http://bookzz.org/book/692904/7ef52e.
Ashworth, Gregory & Kavaratzis, Mihalis. 2010. Towards Effective Place Brand
Management. Cheltenham: Edward Elgar. Diakses 19 Februari 2017.
http://bookzz.org/book/1187657/408562.
Avraham, Eli & Ketter, Eran. 2008. Media Strategies for Marketing Places in Crisis
– Improving the Image of Cities, Countries and Tourist Destinations.
Oxford: Elsevier. Diakses 19 Februari 2017.
http://bookzz.org/book/1015009/c1773b.
Theaker, Alison. 2004. The Public Relations Handbook – Second Edition.
Oxfordshire: Routledge. Diakses 16 Maret 2017.
http://bookzz.org/book/594607/e7a323.
Kavaratzis, M. 2008. From City Marketing to City Branding: An Interdisciplinary
Analyss with Reference to Amsterdam, Budapest and Athens. Netherlands:
University of Groningen. Diakses 9 Maret 2017.
http://www.rug.nl/research/portal/en/publications/from-city-marketing-to-
city-branding(35ea492b-652c-403e-8aac-0f7909419f41).html.
Middleton, Victor. 2001. Marketing in Travel and Tourism – Third Edition. Oxford:
Butterworth-Hetnemann. Diakses 16 Maret 2017.
http://bookzz.org/book/920191/5a572a.
Moilanen, Teemu & Rainisto, Seppo. 2009. How to Brand Nations, Cities and
Desrinations. New York: Palgrave Macmillan. Diakses pada 1 Maret 2017.
http://bookzz.org/book/1084571/91a139.
Skripsi
Chaerani, Ratu Yulya. 2011. “Pengaruh City Branding Terhadap City Image (Studi
Pencitraan Kota Solo : ‘The Spirit of Java’)”. Banten: Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
129
Handawan, Y Galih. 2015. “Pengaruh Citra Destinasi Pariwisata Waduk Sermo
Terhadap Minat Wisatawan Berkunjung Ulang (Studi Kasus pada
Wisawatan yang Pernah Berkunjung di Waduk Sermo, Kulon Progo)”.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Harahap, Muhith Arif Syam. 2008. “Eksistensi City Branding Menurut UU No. 15
Tahun 2001 Tentang Merek (Studi Kasus “Semarang Pesona Asia” di Kota
Semarang)”. Semarang: Universitas Diponegoro.
Jurnal
Kavaratzis, Michalis. 2004. “From City Marketing to City Branding : Towards a
Theoretical Framework for Developing City Brands”. Place Branding, vol.
1 no. 1, h. 58-73.
Popescu dan Corbos. 2010. “Strategic Options in The Construction of The
Bucharest Brand Through The Application Analysis of The Measuring
Instruments For The Urban Brands”. Annals of the University of Petrosani,
Economics, 10 (1), h. 267-278. Diakses 11 Maret 2017.
http://upet.ro/annals/economics/pdf/2010/20100127.pdf.
Wandari, Kumadji, dan Kusumawati. 2014. “Pengaruh City Branding “Shining
Batu” terhadap City Image dan Keputusan Berkunjung Wisatawan ke Kota
Batu Tahun 2014”. Jurnal Administrasi Bisnis, vol. 16, no. 1, h. 1-6.
Wulandari, Tresna. 2013. “Analisis Place Branding untuk Meningkatkan Citra
Kabupaten Purwakarta serta Implikasinya terhadap Keputusan
Mengunjungi Destinasi Pariwisata” Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis, vol.
4, no. 1, h. 1-11.
Sumber Lain
Badan Koordinasi Penanaman Modal. 2015. “Peluang Sektor Pariwisata dalam
Membuka Keran Investasi’. Diakses 12 Februari 2017.
http://www.bkpm.go.id/id/artikel-investasi/readmore/peluang-sektor-
pariwisata-dalam-membuka-keran-investasi
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang. 2017. “Jumlah
Penduduk Kota Semarang”. Diakses 13 Maret 2017.
http://dispendukcapil.semarangkota.go.id/
Indonesia Investments. 2016. “Industri Pariwisata Indonesia”. Diakses 12 Februari
2017. http://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/industri-
sektor/pariwisata/item6051?
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
130
“Inikah Alasan Kenapa Penggemar Film Horor Selalu Ada”. 2015. Muvila.com. h.
1. Diakses 6 Januari 2017. http://www.muvila.com/film/artikel/teori-tak-
sempurna-tentang-peggemar-film-horor-151023y.html
“Jelang Pergantian Tahun, Bandata Semarang Alami Lonjakan Wisatawan”. 2016.
Aktual.com. h. 1. Diakses 5 Januari 2016. http://www.aktual.com/jelang-
pergantian-tahun-bandara-semarang-alami-lonjakan-wisatawan/
“Jumlah Penduduk Kota Semarang”. 2017.
http://dispendukcapil.semarangkota.go.id/. h. 1. Diakses 6 Maret 2017.
http://dispendukcapil.semarangkota.go.id/statistik/jumlah-penduduk-kota-
semarang/2016-12-05
“Lawang Sewu gedung angker karya 2 arsitek Belanda kini bersolek”. 2014.
Merdeka.com. 28 September. Diakses 1 Maret 2017.
https://www.merdeka.com/peristiwa/lawang-sewu-gedung-angker-karya-
2-arsitek-belanda-kini-bersolek.html
“Lawangsewu Semarang”. 2013. SeputarSemarang.com. h. 1. Diakses 11 Mei
2016. http://seputarsemarang.com/lawang-sewu-pemuda-1272/
“Liburan Natal, Lawangsewu Dikepung Wisatawan”. 2016. Hariansemarang.com.
Diakses 6 Januari 2016.
https://hariansemarang.com/berita/2016/12/27/liburan-natal-lawang-sewu-
dikepung-wisatawan/
“Melihat Renovasi Lawangsewu agar Imej Horornya Hilang Tahun ini”. 2014.
Detiknews.com. 27 September. Diakses 1 Maret 2017.
http://news.detik.com/berita-jawa-tengah/2702954/melihat-renovasi-
lawang-sewu-agar-imej-horornya-hilang-akhir-tahun-ini
“Petugas TPR Pantai Parangtritis Kewalahan Hadapi Pengunjung, Banyak yang
Digratiskan”. 2016. HarianJogja.com. 31 Desember. Diakses 6 Januari
2016. http://www.harianjogja.com/baca/2016/12/31/malam-tahun-baru-
2017-petugas-tpr-pantai-parangtritis-kewalahan-hadapi-pengunjung-
banyak-yang-digratiskan-780892
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
132
LAMPIRAN
Kuesioner
Kepada Bapak/Ibu/Saudara/i yang terhormat, mohon bantuannya untuk mengisi
kuesioner berikut yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh place branding
terhadap place image Lawangsewu pasca dipugar (Survei pada Penduduk Kota
Semarang yang pernah berkunjung ke Lawangsewu). Sebelumnya saya
mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas perhatian dan waktu
Bapak/Ibu/Saudara/i. Kuesioner ini terdiri dari 2 bagian, yaitu :
Bagian I - Identitas Responden
Berilah tanda cek sesuai dengan pilihan anda !
Jenis Kelamin
o Laki – laki
o Perempuan
Domisili
o Semarang
o Luar Semarang
Apakah anda pernah berkunjung ke Lawangsewu? (kalau pernah lanjut ke
pertanyaan selanjutnya)
o Pernah
o Belum Pernah
Sudah berapa kali anda ke Lawangsewu?
o 1 kali
o 2 – 3 kali
o > 3 kali
Kapan anda berkunjung ke Lawangsewu?
o Sebelum direnovasi
o Sesudah direnovasi
o Sebelum dan sesudah direnovasi
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
133
Bagian II – Pertanyaan Kuesioner Variabel X Place Branding
Berilah tanda cek pada salah satu kolom jawaban yang sesuai dengan pilihan
anda.
Keterangan :
1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju, 3 = Netral, 4 = Setuju, 5 = Sangat
Setuju
No. Indikator/Pertanyaan Frekuensi Skor Jawaban Total
1 2 3 4 5
Indikator : Seberapa besar orang mengenal Lawang Sewu
1 Lawang Sewu merupakan ikon
Kota Semarang
2 Lawang Sewu merupakan
museum Kereta Api
Indikator : Pengetahuan masyakarat akan sejarah Lawang Sewu
3 Lawang Sewu sebagai objek
wisata bersejarah
4 Lawang Sewu memiliki kontribusi
yang besar dalam sejarah
Indonesia
5 Lawang Sewu menjadi Cagar
Budaya dengan nilai sejarah yang
tinggi
Indikator : Daya tarik Lawang Sewu dari segi tempat
6 Lawang Sewu memiliki penantaan
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
134
yang baik dari sisi ruangan
7 Lawang Sewu memiliki keunikan
dari sisi bangunan
Indikator : Daya tarik Lawang Sewu secara keseluruhan
8 Lawang Sewu menjadi tempat
menarik yang patur dikunjungi
9 Lawang Sewu memiliki arsitektur
yang menarik dan unik
Indikator : Pemahaman SDM yang ada di Lawang sewu
10 Pengetahuan petugas akan sejarah
Lawang Sewu
11 Kemampuan petugas dalam
memberikan informasi kepada
pengunjung
Indikator : Keramahan SDM
12 Keramahan dan kesopanan
petugas Lawang Sewu
Indikator : Memadahinya SDM untuk menjaga keamanan
13 Keamanan yang terjamin di
Lawang Sewu
Indikator : Memberikan edukasi kepada pengunjungnya
14 Lawang Sewu sebagai objek
wisata yang mengedukasi
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
135
15 Lawang Sewu cocok sebagai
tempat untuk mengenal sejarah
Indikator : Menyajikan kegiatan untuk pengunjungnya
16 Banyak kegiatan yang dapat
dilakukan di Lawang Sewu
Indikator : Daya tarik konsep wisata Lawang Sewu
17 Lawang Sewu sekarang memiliki
nuansa modern
Indikator : Daya tarik kegiatan di Lawang Sewu
18 Adanya aktivitas seni-budaya
yang dapat ditemui di Lawang
Sewu
19 Adanya acara yang diadakan oleh
Lawang Sewu
Indikator : Standarisasi sebagai objek wisata
20 Kelengkapan fasilitas umum yang
diberikan oleh Lawang Sewu
21 Lawang Sewu sudah dapat
dikatakan sebagai objek wisata
Indikator : Lokasi yang strategis
22 Letak Lawang Sewu yang
strategis
23 Pengunjung mudah menemukan
Lawang Sewu
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
136
Bagian II – Pertanyaan Kuesioner Variabel X Place Branding
Berilah tanda cek pada salah satu kolom jawaban yang sesuai dengan pilihan
anda.
Keterangan :
1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju, 3 = Netral, 4 = Setuju, 5 = Sangat
Setuju
Indikator : Transportasi yang memadahi
24 Tersedianya transportasi untuk
menuju ke Lawang Sewu
25 Tersedianya lokasi parkir yang
memadahi
No. Indikator/Pertanyaan Frekuensi Skor Jawaban Total
1 2 3 4 5
Indikator : Mengetahui karakteristik dari Lawang Sewu
1 Lawang Sewu merupakan
bangunan peninggalan Belanda
2 Lawang Sewu memiliki julukan
seribu pintu
Indikator : Paham pengetahuan mengenai Lawang Sewu
3 Lawang Sewu sangat tertata
setelah dipugar
4 Lawang Sewu dikelola oleh PT
KAI
5 Adanya pemandu wisata di
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
137
Lawang Sewu
Indikator : Pandangan terhadap Lawang Sewu
6 Lawang Sewu sebagai salah satu
tempat tujuan wisata yang
edukatif
7 Lawang Sewu tidak lagi terlihat
angker
Indikator : Perasaan saat mengunjungi Lawang Sewu
8 Pengunjung merasa puas dengan
layanan yang diberikan Lawang
Sewu
9 Pengunjung tidak lagi takut
mengunjungi Lawang Sewu
Indikator : Pandangan menyeluruh mengenai Lawang Sewu
10 Sikap petugas Lawang Sewu
dalam memberikan pelayanan
11 Pelayanan yang diberikan oleh
petugas Lawang Sewu sesuai
dengan standar pelayanan objek
wisata
Indikator : Pertimbangan terhadap Lawang Sewu sebagai Objek Wisata
12 Lawang Sewu memenuhi standar
objek wisata bersejarah
13 Lawang Sewu dapat bersaing
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
138
dengan objek wisata edukasi
lainnya
Indikator : Keinginan untuk berkunjung kembali ke Lawang Sewu
14 Keinginan untuk berkunjung
kembali
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
139
IDENTITAS RESPONDEN
No Jenis Kelamin Domisili Apakah anda pernah
berkunjung ke
Lawangsewu? (kalau 1 lanjut ke
pertanyaan selanjutnya)
Sudah berapa kali anda ke
Lawangsewu?
Kapan anda berkunjung ke Lawangsewu?
1. Laki-Laki Semarang pernah > 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
2. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
3. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
4. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
5. Perempuan Semarang pernah > 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
6. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
7. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
8. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
9. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
10. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
11. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
12. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
13. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
14. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
15. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
16. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
17. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
18. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
19. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
20. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
21. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
22. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
23. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
24. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
25. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
26. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
27. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
28. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
29. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
30. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
31. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
32. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
140
33. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
34. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
35. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
36. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
37. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
38. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
39. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
40. Perempuan Semarang pernah > 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
41. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
42. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
43. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
44. Laki-Laki Semarang pernah > 3 kali sesudah direnovasi
45. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
46. Perempuan Semarang pernah > 3 kali sesudah direnovasi
47. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
48. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
49. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
50. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
51. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
52. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
53. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
54. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
55. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
56. Perempuan Semarang pernah > 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
57. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
58. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
59. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
60. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
61. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
62. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
63. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
64. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
65. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
66. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
67. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
68. Laki-Laki Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
69. Laki-Laki Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
70. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
71. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
72. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
73. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
74. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
75. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
141
76. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
77. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
78. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
79. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
80. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
81. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
82. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
83. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
84. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
85. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
86. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
87. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
88. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
89. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
90. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
91. Laki-Laki Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
92. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
93. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
94. Laki-Laki Semarang pernah >3 kali sesudah direnovasi
95. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
96. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
97. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
98. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
99. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
100. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
101. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
102. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
103. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
104. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
105. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
106. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
107. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
108. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
109. Perempuan Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
110. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
111. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
112. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
113. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
114. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
115. Laki-Laki Semarang pernah >3 kali sesudah direnovasi
116. Perempuan Semarang pernah 1 kali sebelum dan sesudah direnovasi
117. Perempuan Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
118. Laki-Laki Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
142
119. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
120. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
121. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
122. Perempuan Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
123. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
124. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
125. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
126. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
127. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
128. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
129. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
130. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
131. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
132. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
133. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
134. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
135. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
136. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
137. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
138. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
139. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
140. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
141. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
142. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
143. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
144. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
145. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
146. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
147. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
148. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
149. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
150. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
151. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
152. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
153. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
154. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
155. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
156. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
157. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
158. Perempuan Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
159. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
160. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
161. Perempuan Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
143
162. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
163. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
164. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
165. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
166. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
167. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
168. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
169. Laki-Laki Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
170. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
171. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
172. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
173. Perempuan Semarang pernah >3 kali sesudah direnovasi
174. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
175. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
176. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
177. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
178. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
179. Perempuan Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
180. Laki-Laki Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
181. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
182. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
183. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
184. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
185. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
186. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
187. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
188. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
189. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
190. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
191. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
192. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
193. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
194. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
195. Perempuan Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
196. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
197. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
198. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
199. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
200. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
201. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
202. Perempuan Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
203. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
204. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
144
205. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
206. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
207. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
208. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
209. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
210. Perempuan Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
211. Laki-Laki Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
212. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
213. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
214. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
215. Laki-Laki Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
216. Perempuan Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
217. Laki-Laki Semarang pernah >3 kali sesudah direnovasi
218. Laki-Laki Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
219. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
220. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
221. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
222. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
223. Perempuan Semarang pernah >3 kali sesudah direnovasi
224. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
225. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
226. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
227. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
228. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
229. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
230. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
231. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
232. Laki-Laki Semarang pernah >3 kali sesudah direnovasi
233. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
234. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
235. Perempuan Semarang pernah >3 kali sesudah direnovasi
236. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
237. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
238. Perempuan Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
239. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
240. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
241. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
242. Perempuan Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
243. Perempuan Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
244. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
245. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
246. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
247. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
145
248. Perempuan Semarang pernah >3 kali sesudah direnovasi
249. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
250. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
251. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
252. Laki-Laki Semarang pernah >3 kali sesudah direnovasi
253. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
254. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
255. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
256. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
257. Laki-Laki Semarang pernah >3 kali sesudah direnovasi
258. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
259. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
260. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
261. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
262. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
263. Laki-Laki Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
264. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
265. Laki-Laki Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
266. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
267. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
268. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
269. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
270. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
271. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
272. Perempuan Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
273. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
274. Perempuan Semarang pernah >3 kali sesudah direnovasi
275. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
276. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
277. Perempuan Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
278. Perempuan Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
279. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
280. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
281. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
282. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
283. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
284. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
285. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
286. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
287. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
288. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
289. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
290. Perempuan Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
146
291. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
292. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
293. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
294. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
295. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
296. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
297. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
298. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
299. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
300. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
301. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
302. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
303. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
304. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
305. Laki-Laki Semarang pernah >3 kali sesudah direnovasi
306. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
307. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
308. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
309. Laki-Laki Semarang pernah >3 kali sesudah direnovasi
310. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
311. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
312. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
313. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
314. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
315. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
316. Perempuan Semarang pernah >3 kali sesudah direnovasi
317. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
318. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
319. Laki-Laki Semarang pernah >3 kali sesudah direnovasi
320. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
321. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
322. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
323. Laki-Laki Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
324. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
325. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
326. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
327. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
328. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
329. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
330. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
331. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
332. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
333. Perempuan Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
147
334. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
335. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
336. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
337. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
338. Laki-Laki Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
339. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
340. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
341. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
342. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
343. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
344. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
345. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
346. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
347. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
348. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
349. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
350. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
351. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
352. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
353. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
354. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
355. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
356. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
357. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
358. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
359. Perempuan Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
360. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
361. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
362. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
363. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
364. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
365. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
366. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
367. Laki-Laki Semarang pernah >3 kali sesudah direnovasi
368. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
369. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
370. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
371. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
372. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
373. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
374. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
375. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
376. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
148
377. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
378. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
379. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
380. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
381. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
382. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
383. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
384. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
385. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
386. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
387. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
388. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
389. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
390. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
391. Laki-Laki Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
392. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
393. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
394. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
395. Laki-Laki Semarang pernah 2 - 3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
396. Perempuan Semarang pernah 1 kali sesudah direnovasi
397. Laki-Laki Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
398. Laki-Laki Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
399. Laki-Laki Semarang pernah >3 kali sebelum dan sesudah direnovasi
400. Perempuan Semarang pernah 2 - 3 kali sesudah direnovasi
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
149
HASIL TABULASI DATA
Jumlah
responden Variabel X (Place Branding) TOTAL
PB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1. 5 3 5 5 5 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 5 5 5 3 2 101
2. 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 2 108
3. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 125
4. 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 105
5. 4 2 5 4 5 4 4 5 5 3 3 4 3 4 5 3 3 3 4 4 4 5 5 3 4 98
6. 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 5 5 5 4 2 102
7. 5 5 5 4 5 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 5 5 3 1 97
8. 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 3 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 2 112
9. 4 2 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 4 4 4 3 3 79
10. 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 3 2 3 4 5 5 4 3 108
11. 5 2 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 102
12. 5 1 5 3 4 3 5 4 5 5 5 5 3 4 5 4 3 2 2 3 5 4 5 5 3 98
13. 5 4 5 5 5 4 5 3 4 5 4 4 3 3 4 2 4 4 4 2 5 5 5 4 3 101
14. 5 5 5 3 4 3 5 4 5 5 5 4 4 4 4 2 3 3 2 2 4 5 5 3 2 96
15. 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 113
16. 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 108
17. 4 2 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 5 5 5 4 100
18. 3 3 4 4 4 4 4 5 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 92
19. 5 4 5 3 4 3 5 4 4 5 4 4 4 5 5 2 3 4 3 2 3 5 5 4 4 99
20. 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 124
21. 5 1 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 3 5 4 3 2 2 2 2 5 5 4 4 94
22. 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 4 5 3 3 5 5 4 5 5 5 5 5 111
23. 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 2 103
24. 5 2 5 5 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 2 2 3 2 4 4 4 3 2 79
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
150
25. 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 3 4 4 2 2 4 3 4 2 1 95
26. 5 5 5 5 5 4 5 4 5 3 3 3 3 5 5 3 3 5 4 3 5 5 5 5 3 106
27. 3 2 5 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 5 5 5 5 2 88
28. 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 94
29. 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 1 84
30. 5 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 2 1 76
31. 4 2 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 3 3 2 2 4 4 5 5 5 3 102
32. 5 1 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 1 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 108
33. 5 3 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 2 3 5 3 4 3 4 3 3 5 5 4 2 98
34. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 3 3 3 4 3 5 5 5 5 2 109
35. 5 4 4 3 4 4 4 3 5 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 90
36. 5 3 4 3 3 2 4 3 5 3 3 4 4 5 3 2 3 4 4 2 4 4 4 4 1 86
37. 5 2 5 4 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 4 4 3 5 5 2 4 5 5 5 5 103
38. 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 110
39. 5 3 5 4 5 5 5 5 5 3 3 4 2 4 4 3 3 4 3 3 4 5 5 5 1 98
40. 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 102
41. 5 2 5 4 5 4 4 4 4 3 3 4 3 5 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 92
42. 5 3 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 5 5 5 4 106
43. 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 93
44. 3 2 5 5 4 4 4 5 4 4 3 5 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 5 4 4 95
45. 4 2 5 5 5 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 5 5 5 92
46. 1 3 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 1 1 3 1 1 1 1 3 49
47. 3 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 3 3 3 4 5 5 5 3 109
48. 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 123
49. 4 4 4 5 5 4 5 3 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 5 5 5 3 99
50. 5 2 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 2 107
51. 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 3 5 3 4 4 5 5 5 4 4 110
52. 5 5 5 5 5 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5 4 3 98
53. 5 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 81
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
151
54. 1 5 1 5 5 1 1 1 1 5 5 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 5 57
55. 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 91
56. 4 1 4 5 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 90
57. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 120
58. 1 1 5 5 5 3 4 4 3 3 3 3 3 5 5 4 3 2 3 3 5 5 3 5 4 90
59. 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 117
60. 4 2 5 5 5 3 5 5 5 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 1 89
61. 4 1 4 5 5 5 5 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 2 4 4 5 5 5 5 5 98
62. 5 2 4 2 3 3 4 4 5 4 4 4 3 3 3 2 4 2 2 2 2 5 5 4 2 83
63. 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 3 4 5 5 5 4 4 3 3 4 5 5 5 5 2 109
64. 5 3 5 5 4 4 5 4 5 3 4 4 3 3 3 2 4 2 2 3 4 5 5 3 2 92
65. 4 2 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 113
66. 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 79
67. 5 1 5 4 4 5 5 4 5 3 3 3 3 3 4 5 4 3 4 3 4 5 5 3 2 95
68. 5 4 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 4 3 5 3 5 3 3 3 4 5 5 3 3 105
69. 4 3 4 5 4 3 4 5 4 3 4 5 4 3 4 5 4 3 4 5 5 3 4 5 5 102
70. 5 4 5 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 1 96
71. 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 123
72. 5 4 4 3 4 5 5 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 5 4 4 102
73. 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 3 3 3 5 5 5 4 1 106
74. 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 3 5 5 4 4 4 3 4 4 3 107
75. 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 5 5 4 2 95
76. 5 2 5 4 5 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 2 4 4 2 4 3 3 3 1 84
77. 5 4 5 3 4 4 5 2 5 4 3 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 5 5 5 1 81
78. 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 99
79. 3 3 5 4 5 3 3 5 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 84
80. 5 2 4 3 4 3 5 5 5 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 94
81. 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 5 5 5 4 106
82. 5 3 4 5 5 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 4 5 5 4 2 94
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
152
83. 2 1 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 2 2 2 4 3 4 3 1 4 4 5 2 1 86
84. 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 5 5 4 95
85. 5 4 5 5 5 4 4 4 5 3 3 3 3 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 2 107
86. 5 3 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 5 5 4 3 3 4 4 5 5 5 4 2 106
87. 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 3 5 5 5 4 5 2 3 5 5 5 3 2 110
88. 5 3 5 5 5 5 5 4 5 1 2 3 2 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 3 2 98
89. 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 83
90. 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96
91. 5 1 5 3 4 4 5 4 5 5 5 3 1 3 5 5 4 5 3 3 5 5 4 4 2 98
92. 4 2 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 96
93. 4 3 4 3 4 4 5 4 5 4 4 3 3 3 4 1 3 3 3 3 5 5 5 4 1 90
94. 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3 3 3 1 5 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 1 101
95. 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 105
96. 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 123
97. 4 2 3 4 3 3 5 4 5 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 4 4 4 4 84
98. 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 5 5 3 3 98
99. 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 117
100. 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 91
101. 5 3 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 112
102. 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 2 93
103. 4 3 5 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 4 3 3 3 1 71
104. 5 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 86
105. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 122
106. 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 1 97
107. 5 3 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 2 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 1 109
108. 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 3 101
109. 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 112
110. 4 3 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 106
111. 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 104
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
153
112. 4 4 4 5 5 4 5 5 5 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 2 97
113. 5 3 5 3 5 5 5 5 5 3 3 2 3 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 2 107
114. 5 1 4 3 4 3 5 4 5 3 2 3 3 3 4 2 2 3 2 3 4 5 5 3 2 83
115. 5 1 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 1 110
116. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 94
117. 5 1 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 5 5 3 2 3 4 2 5 5 5 4 1 98
118. 5 4 5 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 5 4 5 5 2 97
119. 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 5 5 4 2 96
120. 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 3 3 3 3 5 5 5 5 4 4 109
121. 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 5 5 4 2 94
122. 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 3 4 3 3 3 4 5 5 5 3 109
123. 5 5 5 5 5 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 3 3 2 3 3 3 5 3 1 97
124. 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 94
125. 5 4 5 5 5 3 4 3 3 4 3 2 3 5 5 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 91
126. 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 93
127. 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 2 79
128. 5 4 5 4 5 4 3 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 106
129. 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 5 5 4 2 102
130. 5 4 5 5 5 4 4 5 5 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 5 2 5 4 3 95
131. 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 5 5 4 3 103
132. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 1 3 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 3 3 108
133. 5 4 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 5 5 3 5 4 3 3 5 5 5 4 2 106
134. 5 3 3 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 117
135. 5 4 5 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 3 3 3 4 5 5 5 4 3 104
136. 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 3 5 5 4 3 2 2 4 4 5 5 5 3 104
137. 5 5 5 5 5 4 5 4 5 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 3 2 96
138. 4 2 5 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 2 4 5 5 5 4 90
139. 5 1 5 3 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 5 5 5 4 2 96
140. 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 2 2 3 5 5 5 3 2 107
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
154
141. 5 3 5 5 5 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 5 5 5 3 3 95
142. 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 2 3 3 4 5 4 4 4 2 5 5 5 5 3 93
143. 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 3 5 5 5 5 2 112
144. 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 102
145. 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 1 95
146. 5 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 3 3 100
147. 4 4 4 5 5 5 5 3 4 4 5 4 3 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 2 2 107
148. 4 5 5 5 3 4 3 4 5 2 5 5 4 4 2 4 3 5 4 3 5 3 4 5 1 97
149. 4 2 5 3 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 5 5 4 3 101
150. 3 3 4 4 5 4 3 4 5 4 5 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 2 100
151. 5 1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 4 4 1 1 87
152. 5 2 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 1 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 84
153. 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 5 4 4 5 3 3 4 5 5 4 3 3 4 5 96
154. 4 2 4 5 4 5 5 2 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 91
155. 5 5 5 4 5 3 3 3 5 5 5 4 3 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 1 108
156. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 125
157. 5 4 5 4 5 3 5 4 5 4 3 3 2 4 4 3 3 2 2 3 4 5 5 3 2 92
158. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 3 5 3 4 3 5 5 5 5 1 111
159. 5 2 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 5 5 5 4 4 1 109
160. 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 3 4 5 4 4 4 5 4 5 1 108
161. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 121
162. 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 107
163. 5 2 4 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 5 5 5 3 3 93
164. 4 1 5 4 5 3 5 3 4 4 4 3 3 5 5 3 2 2 3 1 2 5 5 4 1 86
165. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 108
166. 5 3 5 1 4 3 4 4 4 3 3 3 2 4 5 2 4 2 3 3 4 4 5 4 3 87
167. 3 2 5 5 5 3 5 5 5 3 3 4 3 3 4 4 1 5 5 3 5 5 5 5 2 98
168. 5 2 4 4 4 1 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 78
169. 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 4 5 5 3 4 3 4 2 4 5 5 3 2 102
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
155
170. 4 2 5 5 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 5 5 3 92
171. 5 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 5 5 5 3 1 94
172. 5 1 5 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 2 2 3 4 2 1 67
173. 5 4 4 5 4 3 4 4 4 2 2 2 4 3 3 4 4 4 4 3 5 5 5 4 1 92
174. 5 2 5 5 5 3 4 3 5 5 5 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 103
175. 5 2 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 2 2 3 3 2 4 4 5 2 2 92
176. 5 3 4 5 5 4 5 5 5 3 3 3 3 4 5 3 4 4 3 3 4 5 5 3 2 98
177. 5 3 5 5 5 4 5 5 5 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 89
178. 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 85
179. 5 5 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 3 4 5 2 4 3 4 4 4 3 4 2 2 96
180. 5 3 5 5 5 4 5 4 5 3 3 2 3 3 4 3 5 4 4 2 4 4 5 3 2 95
181. 5 3 5 3 4 5 5 4 5 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 2 4 4 4 3 1 90
182. 4 2 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 1 87
183. 5 4 5 5 5 3 4 5 4 4 3 3 4 4 5 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 105
184. 5 1 5 5 5 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 4 5 5 3 2 89
185. 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 103
186. 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 92
187. 5 4 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 118
188. 5 3 5 5 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 5 5 5 100
189. 5 4 5 5 4 4 5 5 5 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 2 97
190. 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 123
191. 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 124
192. 4 2 5 4 4 4 5 5 5 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 96
193. 5 5 5 5 5 3 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 2 2 4 4 4 4 2 97
194. 4 3 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 111
195. 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 1 2 2 2 3 4 5 5 5 1 86
196. 5 2 5 4 4 4 3 5 5 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 5 5 3 4 4 94
197. 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 5 5 4 3 101
198. 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 3 3 4 5 5 5 5 4 113
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
156
199. 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 3 2 3 4 5 5 5 5 112
200. 4 5 3 3 3 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 3 3 3 3 3 5 5 5 5 2 101
201. 5 3 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 5 5 3 3 107
202. 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 103
203. 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 118
204. 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 5 5 3 2 99
205. 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 3 115
206. 5 2 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 3 3 3 3 5 5 5 5 4 106
207. 5 4 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 5 3 4 3 2 3 4 5 5 3 2 97
208. 5 4 5 5 5 3 5 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 3 4 4 4 5 3 2 101
209. 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 5 5 4 2 96
210. 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 5 3 5 5 3 3 5 5 5 5 2 108
211. 5 1 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 4 3 5 2 2 2 4 4 5 5 5 5 1 97
212. 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 5 5 4 2 99
213. 5 5 5 5 5 4 5 4 5 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 2 103
214. 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 5 5 4 2 100
215. 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 5 5 5 4 1 103
216. 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 2 98
217. 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 114
218. 5 3 5 5 4 5 5 5 5 3 3 3 3 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 110
219. 4 3 5 4 4 2 5 4 5 3 3 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 5 5 4 4 96
220. 4 2 5 4 5 3 4 4 4 2 2 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 4 4 3 1 81
221. 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 5 3 3 4 3 3 5 4 4 4 4 89
222. 5 3 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 3 4 5 4 5 5 5 4 5 113
223. 4 4 4 2 4 2 4 3 4 2 2 2 2 5 4 1 4 4 2 2 2 4 4 4 1 76
224. 5 1 5 2 3 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 1 1 2 2 3 5 5 5 2 1 90
225. 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 5 3 2 70
226. 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 92
227. 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 2 2 2 3 4 4 4 4 91
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
157
228. 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 100
229. 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 101
230. 4 4 4 4 5 4 5 4 5 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 5 3 2 94
231. 5 4 4 5 4 4 5 4 4 3 3 4 3 4 5 4 4 4 3 3 4 5 5 4 2 99
232. 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 3 97
233. 5 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 102
234. 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 100
235. 5 3 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 117
236. 4 3 5 5 4 3 4 5 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2 4 5 4 3 4 90
237. 5 3 5 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 5 3 89
238. 5 1 5 5 5 3 5 5 5 5 3 3 3 4 3 3 4 1 3 3 5 5 5 5 1 95
239. 4 2 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 98
240. 5 1 5 2 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 3 4 4 4 5 5 5 5 3 107
241. 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 87
242. 5 4 5 5 4 3 4 5 5 5 5 2 3 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 1 108
243. 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 3 4 3 3 3 4 5 5 3 2 105
244. 5 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 1 79
245. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 4 3 5 3 2 106
246. 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 5 5 3 2 90
247. 5 2 5 5 5 3 5 5 5 3 4 4 4 5 5 3 4 3 2 3 5 5 5 5 4 104
248. 5 5 5 3 4 3 5 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 5 5 5 3 1 94
249. 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 3 3 4 2 2 1 1 1 5 46
250. 5 4 5 3 5 3 5 4 4 2 2 2 2 3 4 3 4 3 3 3 4 5 5 3 1 87
251. 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 2 95
252. 4 2 5 3 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 4 4 3 5 5 4 5 5 5 2 1 97
253. 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 93
254. 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 3 4 3 3 4 4 5 5 3 2 102
255. 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 5 5 4 3 2 99
256. 5 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 3 4 5 3 4 5 5 5 5 5 109
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
158
257. 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 4 4 4 5 5 4 101
258. 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 107
259. 5 4 4 5 4 3 5 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 2 103
260. 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 2 104
261. 5 3 4 5 5 4 5 3 5 3 4 3 3 4 5 3 5 4 4 3 4 5 5 4 3 101
262. 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 3 3 3 4 5 5 4 3 105
263. 5 3 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 107
264. 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4 3 3 4 5 5 5 4 4 107
265. 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 3 5 5 5 4 3 105
266. 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 107
267. 5 1 5 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 3 3 3 4 5 5 5 4 3 103
268. 5 4 5 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 2 3 4 5 4 3 2 88
269. 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 115
270. 4 5 5 4 5 5 5 3 4 3 4 4 4 4 5 2 4 4 1 4 5 5 5 5 5 104
271. 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 3 5 5 5 5 3 115
272. 5 4 5 3 4 3 5 5 4 4 4 4 3 4 4 2 2 3 4 2 4 5 5 4 2 94
273. 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 94
274. 5 5 5 4 5 4 3 3 4 4 3 4 2 4 5 2 4 4 3 3 5 5 5 4 3 98
275. 2 4 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 2 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 1 102
276. 5 4 5 4 5 4 5 5 5 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 4 4 5 4 3 96
277. 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 106
278. 5 5 5 4 5 5 5 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 5 5 5 2 100
279. 5 2 5 5 5 4 5 5 5 3 3 4 3 4 5 5 3 4 4 3 5 4 3 3 1 98
280. 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 102
281. 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 107
282. 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 108
283. 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 3 112
284. 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 110
285. 5 4 5 5 5 4 4 4 5 3 3 3 3 4 5 3 4 3 3 4 4 5 5 4 2 99
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
159
286. 5 4 5 5 5 4 5 4 5 3 3 3 3 4 5 4 4 4 4 3 4 5 5 4 2 102
287. 5 4 5 5 4 4 5 4 5 3 3 3 3 5 5 3 4 3 3 4 4 5 5 4 2 100
288. 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 3 3 3 4 5 3 4 3 3 4 4 5 5 4 2 100
289. 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 2 106
290. 5 3 5 4 5 3 5 4 5 4 3 3 3 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 107
291. 5 4 5 5 4 4 5 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 5 5 4 2 97
292. 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 3 4 98
293. 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 3 102
294. 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 5 5 4 3 97
295. 5 4 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 2 103
296. 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 3 109
297. 5 4 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 5 5 4 2 98
298. 5 4 5 5 5 4 4 5 5 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 5 5 4 2 100
299. 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 3 3 3 5 4 3 4 3 3 4 4 5 5 4 2 101
300. 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 3 5 4 3 4 3 3 3 4 5 5 3 2 101
301. 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 91
302. 5 3 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 3 4 5 3 4 3 3 4 4 5 5 4 1 102
303. 5 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 92
304. 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 5 5 3 2 103
305. 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 5 4 4 99
306. 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 3 3 2 2 3 4 5 5 3 2 98
307. 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 105
308. 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88
309. 5 2 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 3 3 4 4 5 5 4 3 106
310. 5 5 5 3 3 4 5 4 4 5 5 5 3 4 4 2 2 4 1 2 4 5 5 5 1 95
311. 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 2 5 5 3 4 5 3 5 4 3 5 5 4 106
312. 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 124
313. 4 2 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 3 4 4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 82
314. 5 4 5 5 5 5 5 4 5 3 3 4 3 4 5 4 4 3 3 4 4 5 5 4 2 103
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
160
315. 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 5 5 4 2 100
316. 4 2 5 4 5 4 5 5 5 4 3 3 3 4 4 4 3 5 5 3 4 4 5 4 4 101
317. 2 5 5 4 5 4 5 3 3 2 2 3 3 5 4 2 3 3 5 3 3 4 5 1 1 85
318. 5 3 5 5 5 4 5 5 5 3 3 3 3 5 5 4 3 4 5 4 5 5 5 3 1 103
319. 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 120
320. 4 3 5 3 5 4 5 4 5 3 4 4 4 4 5 4 3 3 4 3 5 4 5 2 2 97
321. 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 3 4 2 2 3 4 5 5 3 2 97
322. 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 5 4 3 2 97
323. 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 3 114
324. 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 123
325. 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 5 5 5 5 2 106
326. 4 3 5 5 5 4 5 3 5 2 2 2 2 4 4 3 3 3 3 2 4 4 5 3 1 86
327. 5 1 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 3 2 108
328. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 120
329. 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 2 102
330. 5 3 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 3 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 3 2 102
331. 5 3 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 2 103
332. 5 3 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 2 99
333. 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 2 5 3 4 2 1 102
334. 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 2 1 114
335. 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 119
336. 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 3 4 4 4 4 2 107
337. 4 3 5 5 4 4 5 5 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 5 5 5 5 3 99
338. 4 4 5 5 4 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 2 4 5 5 5 1 92
339. 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 2 1 89
340. 5 1 5 3 5 5 5 5 5 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 1 105
341. 4 3 5 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 5 5 5 5 2 101
342. 5 1 5 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 5 5 5 3 93
343. 4 3 5 3 4 5 5 4 5 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 5 5 5 1 88
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
161
344. 5 3 5 5 5 4 5 4 5 3 3 2 3 3 4 2 4 4 4 4 5 5 5 5 2 99
345. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 5 5 5 3 3 2 3 5 5 5 5 1 106
346. 5 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 91
347. 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 5 5 5 5 3 108
348. 5 3 5 4 3 3 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 2 2 2 2 3 5 5 2 3 90
349. 5 4 5 5 5 4 4 4 5 3 3 3 3 4 5 3 4 3 3 4 4 5 5 4 2 99
350. 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 5 5 3 2 99
351. 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 3 3 4 5 3 4 3 3 4 4 5 5 3 2 101
352. 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 2 98
353. 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 3 4 4 4 4 5 5 5 2 108
354. 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 3 2 101
355. 5 3 4 5 5 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 2 102
356. 5 3 5 5 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 5 5 4 2 98
357. 5 3 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 3 3 98
358. 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 5 5 5 5 3 108
359. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 26
360. 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 5 5 5 5 3 108
361. 5 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 5 5 3 3 96
362. 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 3 4 3 3 4 5 5 5 3 3 101
363. 5 3 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 5 3 3 4 4 4 4 4 3 101
364. 5 3 5 5 5 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 3 1 97
365. 5 4 4 5 5 3 4 4 5 3 4 4 3 4 5 3 4 3 3 3 5 5 5 3 2 98
366. 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 4 4 4 5 5 3 4 3 3 4 5 5 5 4 3 108
367. 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 3 4 4 3 4 4 5 5 4 3 104
368. 5 3 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 3 4 4 5 5 4 3 102
369. 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 3 5 5 4 4 3 3 4 5 5 5 4 3 109
370. 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 5 4 3 4 3 3 4 4 5 5 3 2 94
371. 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 119
372. 5 3 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 5 5 4 3 106
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
162
373. 5 3 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 3 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 3 2 100
374. 5 3 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 107
375. 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 3 3 3 4 5 5 3 2 96
376. 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 5 5 4 4 4 4 3 4 5 5 4 3 103
377. 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 5 5 4 3 107
378. 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 3 4 5 5 4 2 107
379. 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 3 110
380. 5 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 106
381. 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 2 107
382. 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 2 108
383. 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 5 5 5 4 2 110
384. 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 2 110
385. 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 2 113
386. 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 3 116
387. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 3 115
388. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 116
389. 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 2 116
390. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 3 116
391. 5 4 5 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 3 2 4 4 5 5 5 3 105
392. 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 111
393. 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 123
394. 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 3 2 4 4 5 5 5 4 111
395. 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 3 2 4 4 5 5 5 4 111
396. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 3 4 4 5 5 5 4 117
397. 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 5 5 4 3 5 4 4 4 5 5 4 3 109
398. 5 4 4 3 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 5 5 5 1 93
399. 5 4 4 3 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 5 5 5 1 93
400. 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 2 3 3 4 4 4 3 2 85
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
163
Jumlah
Responden Variabel Y (Place Image)
TOTAL PI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1. 5 5 4 4 4 3 4 3 3 4 3 5 5 3 55
2. 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 61
3. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
4. 5 5 4 1 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 63
5. 4 5 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 5 52
6. 4 5 5 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 49
7. 5 5 5 5 5 5 2 5 5 3 3 3 5 4 60
8. 5 5 5 5 4 4 3 5 3 4 4 5 5 4 61
9. 4 5 4 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 1 44
10. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 67
11. 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 59
12. 3 5 4 3 4 4 1 4 2 5 4 4 4 5 52
13. 5 5 4 3 4 4 3 4 3 4 4 5 5 3 56
14. 5 5 3 5 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 52
15. 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 63
16. 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 58
17. 5 5 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 55
18. 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 49
19. 5 5 5 4 5 5 5 3 1 4 3 4 5 2 56
20. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
21. 4 5 3 4 4 3 2 3 2 3 3 3 3 4 46
22. 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 3 65
23. 4 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 56
24. 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 42
25. 5 2 4 3 5 4 2 3 4 3 4 3 4 4 50
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
164
26. 5 5 3 3 5 5 4 3 3 3 5 5 5 5 59
27. 5 5 4 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 49
28. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55
29. 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 2 52
30. 5 5 3 3 3 3 4 3 5 3 2 2 3 3 47
31. 5 5 4 4 5 5 3 4 4 4 5 5 4 4 61
32. 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 3 5 5 4 63
33. 5 5 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 46
34. 5 5 5 4 5 5 4 3 4 4 4 5 5 3 61
35. 4 5 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 47
36. 3 5 5 2 4 5 4 2 2 3 4 4 4 3 50
37. 5 5 5 5 3 5 3 3 5 3 3 3 2 2 52
38. 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 64
39. 5 5 4 3 3 3 4 3 3 4 4 2 2 3 48
40. 4 5 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 53
41. 4 5 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 51
42. 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 54
43. 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 54
44. 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 3 4 5 5 56
45. 5 5 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47
46. 1 1 3 3 1 1 5 1 3 3 3 3 3 3 34
47. 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 61
48. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
49. 5 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
50. 5 5 5 3 5 5 3 4 4 5 4 4 4 3 59
51. 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 62
52. 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 53
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
165
53. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
54. 1 1 1 1 5 1 1 5 1 5 5 5 5 5 42
55. 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 50
56. 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 57
57. 5 5 2 4 4 4 4 4 5 4 4 2 2 5 54
58. 1 1 3 1 5 5 3 3 5 3 3 4 3 3 43
59. 5 5 4 3 2 4 3 4 3 3 3 5 5 5 54
60. 5 5 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 47
61. 5 5 5 3 3 4 3 4 4 4 4 4 2 2 52
62. 5 5 3 2 5 3 2 3 2 3 3 3 3 2 44
63. 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 5 3 64
64. 5 5 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 51
65. 5 5 4 3 4 4 5 3 5 4 4 4 4 3 57
66. 3 5 4 4 5 3 1 2 1 3 2 3 3 1 40
67. 4 5 4 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 49
68. 5 5 3 3 5 4 5 3 4 3 2 3 3 2 50
69. 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 64
70. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55
71. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 69
72. 4 4 5 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 52
73. 5 5 5 3 5 5 4 3 4 4 4 4 5 4 60
74. 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
75. 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 51
76. 4 4 4 3 4 4 2 3 2 3 3 4 4 2 46
77. 5 5 4 5 4 3 4 2 4 4 2 4 3 4 53
78. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
79. 4 5 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 48
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
166
80. 4 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 2 43
81. 5 5 5 4 5 5 3 4 3 4 4 5 4 4 60
82. 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 56
83. 5 5 3 2 2 2 1 4 2 4 3 4 1 4 42
84. 4 5 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 5 2 48
85. 5 5 5 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 3 57
86. 5 5 5 3 5 5 3 4 3 4 4 4 5 5 60
87. 5 5 5 4 5 5 3 4 3 4 3 4 4 3 57
88. 5 5 4 1 5 4 3 3 2 3 3 3 3 3 47
89. 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 48
90. 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 55
91. 5 5 5 3 4 5 1 3 2 3 4 4 4 3 51
92. 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 56
93. 4 5 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 52
94. 5 5 5 5 5 5 5 1 5 1 1 1 5 1 50
95. 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57
96. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
97. 4 5 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 46
98. 5 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 55
99. 5 4 5 4 4 4 1 5 5 4 4 5 4 4 58
100. 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 50
101. 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 63
102. 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 57
103. 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 41
104. 5 5 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 2 50
105. 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 2 64
106. 5 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 58
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
167
107. 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 2 63
108. 5 5 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 54
109. 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 64
110. 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 62
111. 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 57
112. 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 58
113. 5 5 3 2 4 4 5 3 5 3 3 4 4 3 53
114. 4 5 4 3 3 4 5 3 4 3 3 3 4 4 52
115. 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 64
116. 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 52
117. 5 5 3 3 5 3 5 4 4 4 3 4 5 3 56
118. 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 60
119. 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 51
120. 5 5 3 3 4 5 3 3 3 4 4 5 5 3 55
121. 5 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 56
122. 5 5 5 3 5 5 3 4 5 4 4 5 5 5 63
123. 5 5 3 3 1 3 1 3 4 3 3 4 4 2 44
124. 5 5 4 3 3 3 3 3 5 3 4 3 4 4 52
125. 5 5 4 4 5 5 1 3 3 2 2 4 5 4 52
126. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 51
127. 3 5 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 43
128. 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 5 58
129. 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 60
130. 5 5 4 3 4 4 2 3 2 3 4 5 5 4 53
131. 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 58
132. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 5 5 64
133. 5 5 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 59
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
168
134. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
135. 5 5 5 3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 62
136. 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 61
137. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 55
138. 5 5 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 1 46
139. 5 5 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 5 3 52
140. 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 2 63
141. 5 5 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 53
142. 5 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 54
143. 5 5 5 3 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 58
144. 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57
145. 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57
146. 4 5 5 3 5 5 2 4 4 4 4 5 5 3 58
147. 4 5 5 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 53
148. 4 3 5 4 4 3 3 4 2 5 2 5 3 4 51
149. 5 5 5 3 4 4 5 4 4 4 3 3 3 4 56
150. 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 52
151. 5 5 4 3 5 5 3 3 3 4 4 4 3 3 54
152. 2 4 5 3 4 3 2 2 4 1 3 1 4 2 40
153. 5 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 55
154. 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 52
155. 5 5 4 4 5 5 2 5 3 5 4 4 5 3 59
156. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
157. 4 5 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 50
158. 5 5 5 5 4 5 3 5 2 5 5 5 5 3 62
159. 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 60
160. 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 56
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
169
161. 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 66
162. 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57
163. 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 3 63
164. 5 5 4 4 4 5 3 3 3 3 3 3 5 3 53
165. 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 58
166. 5 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 49
167. 5 5 3 1 4 3 4 3 3 4 4 5 5 3 52
168. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
169. 5 5 4 5 4 5 4 3 2 4 4 3 4 4 56
170. 5 5 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 2 49
171. 5 5 3 3 5 4 2 4 4 4 3 4 4 3 53
172. 5 5 3 3 3 2 1 3 5 3 3 3 2 1 42
173. 5 5 4 5 1 3 2 3 3 2 2 4 3 2 44
174. 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 58
175. 5 5 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 55
176. 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 5 5 3 50
177. 3 5 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43
178. 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 45
179. 5 5 2 5 5 4 4 3 2 4 4 3 4 3 53
180. 5 5 5 4 3 3 5 3 4 2 3 3 5 4 54
181. 5 5 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 50
182. 2 5 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 45
183. 5 5 4 4 4 5 3 3 3 3 3 5 5 4 56
184. 5 5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 49
185. 4 5 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 57
186. 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 47
187. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 69
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
170
188. 5 5 2 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 48
189. 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 2 2 2 3 43
190. 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 67
191. 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 65
192. 5 5 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 51
193. 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 55
194. 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
195. 5 5 4 2 4 3 2 2 4 3 4 4 3 3 48
196. 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 5 2 51
197. 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 61
198. 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 67
199. 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 66
200. 5 5 4 3 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 63
201. 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 58
202. 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 55
203. 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
204. 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 5 56
205. 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 63
206. 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 61
207. 4 5 5 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 52
208. 4 5 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 52
209. 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 5 59
210. 3 5 5 2 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 62
211. 5 5 4 3 5 4 4 3 4 3 3 5 5 5 58
212. 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 61
213. 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 57
214. 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 56
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
171
215. 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 59
216. 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 54
217. 5 5 5 3 5 5 3 3 3 4 4 5 5 5 60
218. 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 68
219. 5 5 4 4 3 4 2 4 3 4 3 4 3 2 50
220. 4 5 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 51
221. 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 57
222. 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 68
223. 4 4 2 2 3 4 4 4 4 2 2 2 2 3 42
224. 5 5 2 1 5 5 1 2 2 5 5 5 5 5 53
225. 3 5 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 1 44
226. 5 5 3 4 4 5 2 3 3 3 3 4 3 3 50
227. 4 5 3 3 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 43
228. 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 52
229. 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 58
230. 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 53
231. 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59
232. 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 58
233. 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57
234. 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 52
235. 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 67
236. 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 48
237. 4 5 4 3 5 3 5 3 5 3 3 4 4 2 53
238. 5 5 5 4 4 4 4 3 5 4 4 5 5 5 62
239. 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 51
240. 5 5 5 3 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 65
241. 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 54
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
172
242. 4 5 4 4 5 4 5 3 5 2 5 4 5 5 60
243. 5 5 3 4 5 5 5 3 5 5 4 4 4 4 61
244. 3 3 2 4 3 2 3 3 4 4 3 4 3 2 43
245. 5 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 59
246. 5 5 3 3 5 4 3 4 2 5 4 4 3 3 53
247. 5 5 4 2 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 57
248. 3 5 3 3 4 4 2 4 2 4 4 4 4 3 49
249. 1 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 29
250. 5 5 4 2 1 4 4 3 5 3 3 3 2 2 46
251. 4 5 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 52
252. 5 5 4 3 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 56
253. 4 5 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 52
254. 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 3 3 3 3 54
255. 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 56
256. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 67
257. 4 3 3 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 60
258. 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 59
259. 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 59
260. 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 59
261. 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 58
262. 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 61
263. 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 3 58
264. 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 61
265. 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 3 5 4 59
266. 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 60
267. 5 5 5 3 4 5 3 5 3 4 4 4 5 4 59
268. 4 5 3 3 5 3 2 3 2 3 3 3 3 4 46
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
173
269. 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 63
270. 5 5 4 3 5 5 2 4 4 4 4 4 4 3 56
271. 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 67
272. 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 51
273. 5 5 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 1 47
274. 5 4 4 3 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 55
275. 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 55
276. 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 5 56
277. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 57
278. 5 5 5 5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 51
279. 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 57
280. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
281. 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 56
282. 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 63
283. 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 64
284. 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
285. 4 5 4 4 4 5 4 3 4 3 3 4 4 3 54
286. 4 5 4 3 4 5 4 3 4 3 3 4 4 3 53
287. 4 5 4 3 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 55
288. 4 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 55
289. 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 58
290. 5 5 4 4 3 4 5 4 5 3 3 3 1 3 52
291. 4 5 4 3 4 5 4 4 4 3 3 3 4 4 54
292. 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57
293. 4 5 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 5 4 54
294. 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57
295. 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 58
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
174
296. 3 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 58
297. 4 5 4 4 4 5 4 3 4 3 3 4 4 4 55
298. 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 54
299. 4 5 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 53
300. 5 5 4 4 5 4 3 4 3 4 3 3 4 3 54
301. 4 5 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 53
302. 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
303. 5 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 54
304. 5 5 4 4 5 4 3 4 3 4 3 3 4 4 55
305. 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 57
306. 5 5 4 5 5 4 3 4 3 4 3 3 4 4 56
307. 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 56
308. 5 5 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 56
309. 5 5 5 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3 61
310. 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 2 64
311. 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 64
312. 5 5 5 5 5 5 3 5 3 5 4 4 4 3 61
313. 3 5 3 3 5 3 3 4 3 4 3 4 3 3 49
314. 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 57
315. 4 5 5 2 4 5 4 4 4 4 3 3 4 3 54
316. 5 5 4 3 2 4 1 3 2 3 1 3 4 3 43
317. 5 5 3 1 1 3 5 3 3 3 2 4 4 3 45
318. 5 5 5 5 5 4 2 5 3 3 4 3 4 4 57
319. 5 5 3 1 4 5 1 5 4 4 4 4 5 2 52
320. 5 5 5 3 2 4 5 4 4 5 4 4 4 4 58
321. 4 5 3 4 5 4 4 4 3 4 3 3 4 3 53
322. 4 5 5 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 54
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
175
323. 5 5 5 3 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 62
324. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
325. 5 5 4 5 5 4 2 4 3 4 3 4 5 2 55
326. 4 5 3 2 3 4 3 3 2 3 4 4 4 2 46
327. 5 5 5 3 4 5 4 3 5 3 3 5 5 5 60
328. 5 5 5 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 5 55
329. 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 55
330. 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57
331. 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 56
332. 4 5 4 3 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 57
333. 5 5 3 3 1 5 2 2 1 1 1 2 4 1 36
334. 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 1 61
335. 5 5 5 5 3 5 2 5 3 5 5 5 5 4 62
336. 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 63
337. 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 48
338. 4 5 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 4 3 42
339. 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 47
340. 5 5 5 3 3 5 3 1 5 1 1 1 5 5 48
341. 4 5 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 2 46
342. 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 55
343. 5 5 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 49
344. 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 60
345. 5 5 5 4 3 5 2 3 2 3 3 5 5 3 53
346. 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 53
347. 5 5 5 3 5 4 3 4 3 4 5 5 5 4 60
348. 4 5 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 56
349. 4 5 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 54
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
176
350. 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 55
351. 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 56
352. 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 55
353. 5 5 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 51
354. 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 55
355. 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 57
356. 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 55
357. 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 55
358. 5 5 4 5 4 4 2 4 2 4 3 4 3 4 53
359. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 18
360. 5 5 4 5 4 4 2 4 2 4 3 4 3 4 53
361. 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 55
362. 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 56
363. 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 56
364. 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 56
365. 4 5 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 5 4 57
366. 5 5 5 5 4 5 4 4 4 3 4 4 5 5 62
367. 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 58
368. 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 54
369. 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 57
370. 4 5 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 5 3 56
371. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
372. 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 55
373. 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 3 5 5 4 58
374. 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 58
375. 3 5 4 3 4 4 5 4 5 4 4 3 4 3 55
376. 4 5 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 57
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
177
377. 4 5 5 3 5 5 4 4 4 4 3 4 5 4 59
378. 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 59
379. 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 59
380. 5 5 5 3 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 57
381. 4 5 4 3 4 5 3 4 3 4 4 4 5 4 56
382. 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 62
383. 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 62
384. 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 65
385. 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 67
386. 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 64
387. 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 65
388. 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 65
389. 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 67
390. 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 68
391. 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 60
392. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
393. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
394. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 68
395. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 68
396. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
397. 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 60
398. 5 5 5 4 4 4 5 3 4 3 3 3 4 5 57
399. 5 5 5 4 4 4 5 3 4 3 3 3 4 5 57
400. 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 44
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
178
HASIL UJI PRE-TEST VALIDITAS
Correlation Variabel X (Place Branding)
PB1 PB2 PB3 PB4 PB5 PB6 PB7 PB8 PB9 PB10 PB11 PB12 PB13 PB14 PB15 PB16 PB17 PB18 PB19 PB20 PB21 PB22 PB23 PB24 PB25 TOTAL
PB
PB1
Pearson
Correlation
1 .347* .609** .355* .571** .173 .625** .140 .500** .221 .189 .061 .069 .353* .441** -.030 .146 .459** .343* -.084 .431** .502** .474** .258 -.062 .494**
Sig. (2-tailed)
.028 .000 .024 .000 .284 .000 .389 .001 .171 .243 .709 .670 .026 .004 .856 .368 .003 .030 .606 .005 .001 .002 .108 .705 .001
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PB2
Pearson
Correlation
.347* 1 .116 .094 .271 .206 .260 .037 .249 .327* .198 .142 .430** .056 -.033 .068 .292 .460** .201 .138 .234 .270 .171 .157 -.045 .378*
Sig. (2-tailed) .028
.476 .564 .090 .203 .105 .821 .122 .039 .220 .381 .006 .730 .842 .677 .068 .003 .215 .397 .147 .092 .291 .333 .784 .016
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PB3
Pearson
Correlation
.609*
*
.116 1 .586** .738** .370* .727** .413** .364* .325* .309 .332* .053 .526** .754** .138 .224 .376* .295 .060 .570** .811** .895** .553** .076 .674**
Sig. (2-tailed) .000 .476
.000 .000 .019 .000 .008 .021 .041 .052 .036 .747 .000 .000 .395 .165 .017 .065 .712 .000 .000 .000 .000 .639 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PB4
Pearson
Correlation
.355* .094 .586** 1 .804** .600** .557** .372* .294 .258 .249 .243 .094 .273 .478** .312* .331* .365* .465** .251 .426** .568** .538** .495** .163 .627**
Sig. (2-tailed) .024 .564 .000
.000 .000 .000 .018 .066 .108 .121 .131 .563 .088 .002 .050 .037 .020 .003 .118 .006 .000 .000 .001 .316 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PB5
Pearson
Correlation
.571*
*
.271 .738** .804** 1 .623** .665** .406** .528** .263 .304 .281 .073 .431** .617** .290 .375* .496** .476** .205 .541** .663** .695** .448** .085 .725**
Sig. (2-tailed) .000 .090 .000 .000
.000 .000 .009 .000 .101 .057 .079 .653 .005 .000 .070 .017 .001 .002 .205 .000 .000 .000 .004 .601 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PB6
Pearson
Correlation
.173 .206 .370* .600** .623** 1 .494** .385* .330* .315* .408** .358* .116 .321* .492** .519** .655** .446** .388* .473** .306 .388* .336* .335* .207 .635**
Sig. (2-tailed) .284 .203 .019 .000 .000
.001 .014 .037 .047 .009 .023 .476 .044 .001 .001 .000 .004 .013 .002 .055 .013 .034 .035 .200 .000
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
179
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PB7
Pearson
Correlation
.625*
*
.260 .727** .557** .665** .494** 1 .443** .608** .639** .623** .471** .333* .487** .675** .272 .405** .477** .386* .172 .541** .792** .777** .632** .246 .810**
Sig. (2-tailed) .000 .105 .000 .000 .000 .001
.004 .000 .000 .000 .002 .036 .001 .000 .090 .010 .002 .014 .288 .000 .000 .000 .000 .126 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PB8
Pearson
Correlation
.140 .037 .413** .372* .406** .385* .443** 1 .520** .349* .419** .437** .296 .438** .587** .515** .367* .292 .286 .395* .304 .431** .442** .359* .391* .611**
Sig. (2-tailed) .389 .821 .008 .018 .009 .014 .004
.001 .027 .007 .005 .063 .005 .000 .001 .020 .068 .073 .012 .057 .005 .004 .023 .013 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PB9
Pearson
Correlation
.500*
*
.249 .364* .294 .528** .330* .608** .520** 1 .249 .360* .314* .236 .434** .384* .291 .308 .427** .271 .186 .321* .397* .457** .286 .114 .569**
Sig. (2-tailed) .001 .122 .021 .066 .000 .037 .000 .001
.122 .023 .049 .143 .005 .014 .068 .053 .006 .091 .249 .043 .011 .003 .074 .483 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PB10
Pearson
Correlation
.221 .327* .325* .258 .263 .315* .639** .349* .249 1 .871** .749** .642** .299 .494** .359* .397* .264 .168 .282 .273 .481** .426** .504** .459** .656**
Sig. (2-tailed) .171 .039 .041 .108 .101 .047 .000 .027 .122
.000 .000 .000 .061 .001 .023 .011 .100 .301 .077 .089 .002 .006 .001 .003 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PB11
Pearson
Correlation
.189 .198 .309 .249 .304 .408** .623** .419** .360* .871** 1 .736** .609** .389* .578** .534** .549** .311 .248 .396* .373* .464** .410** .538** .396* .704**
Sig. (2-tailed) .243 .220 .052 .121 .057 .009 .000 .007 .023 .000
.000 .000 .013 .000 .000 .000 .051 .123 .011 .018 .003 .009 .000 .011 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PB12
Pearson
Correlation
.061 .142 .332* .243 .281 .358* .471** .437** .314* .749** .736** 1 .618** .468** .545** .490** .419** .278 .243 .518** .217 .383* .404** .486** .425** .650**
Sig. (2-tailed) .709 .381 .036 .131 .079 .023 .002 .005 .049 .000 .000
.000 .002 .000 .001 .007 .082 .131 .001 .178 .015 .010 .001 .006 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PB13
Pearson
Correlation
.069 .430** .053 .094 .073 .116 .333* .296 .236 .642** .609** .618** 1 .379* .208 .336* .348* .325* .291 .540** .232 .271 .149 .390* .425** .541**
Sig. (2-tailed) .670 .006 .747 .563 .653 .476 .036 .063 .143 .000 .000 .000
.016 .197 .034 .028 .041 .068 .000 .151 .091 .360 .013 .006 .000
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
180
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PB14
Pearson
Correlation
.353* .056 .526** .273 .431** .321* .487** .438** .434** .299 .389* .468** .379* 1 .602** .340* .383* .527** .532** .300 .529** .494** .487** .463** .171 .653**
Sig. (2-tailed) .026 .730 .000 .088 .005 .044 .001 .005 .005 .061 .013 .002 .016
.000 .032 .015 .000 .000 .060 .000 .001 .001 .003 .291 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PB15
Pearson
Correlation
.441*
*
-.033 .754** .478** .617** .492** .675** .587** .384* .494** .578** .545** .208 .602** 1 .471** .415** .385* .341* .322* .486** .687** .734** .597** .315* .761**
Sig. (2-tailed) .004 .842 .000 .002 .000 .001 .000 .000 .014 .001 .000 .000 .197 .000
.002 .008 .014 .031 .042 .001 .000 .000 .000 .048 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PB16
Pearson
Correlation
-.030 .068 .138 .312* .290 .519** .272 .515** .291 .359* .534** .490** .336* .340* .471** 1 .708** .514** .444** .584** .293 .289 .232 .614** .439** .636**
Sig. (2-tailed) .856 .677 .395 .050 .070 .001 .090 .001 .068 .023 .000 .001 .034 .032 .002
.000 .001 .004 .000 .066 .070 .150 .000 .005 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PB17
Pearson
Correlation
.146 .292 .224 .331* .375* .655** .405** .367* .308 .397* .549** .419** .348* .383* .415** .708** 1 .760** .568** .561** .433** .411** .281 .430** .192 .691**
Sig. (2-tailed) .368 .068 .165 .037 .017 .000 .010 .020 .053 .011 .000 .007 .028 .015 .008 .000
.000 .000 .000 .005 .008 .079 .006 .236 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PB18
Pearson
Correlation
.459*
*
.460** .376* .365* .496** .446** .477** .292 .427** .264 .311 .278 .325* .527** .385* .514** .760** 1 .685** .426** .532** .461** .402* .488** .225 .726**
Sig. (2-tailed) .003 .003 .017 .020 .001 .004 .002 .068 .006 .100 .051 .082 .041 .000 .014 .001 .000
.000 .006 .000 .003 .010 .001 .162 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PB19
Pearson
Correlation
.343* .201 .295 .465** .476** .388* .386* .286 .271 .168 .248 .243 .291 .532** .341* .444** .568** .685** 1 .471** .527** .461** .330* .455** .334* .653**
Sig. (2-tailed) .030 .215 .065 .003 .002 .013 .014 .073 .091 .301 .123 .131 .068 .000 .031 .004 .000 .000
.002 .000 .003 .037 .003 .035 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PB20
Pearson
Correlation
-.084 .138 .060 .251 .205 .473** .172 .395* .186 .282 .396* .518** .540** .300 .322* .584** .561** .426** .471** 1 .283 .072 .085 .290 .567** .545**
Sig. (2-tailed) .606 .397 .712 .118 .205 .002 .288 .012 .249 .077 .011 .001 .000 .060 .042 .000 .000 .006 .002
.077 .658 .602 .070 .000 .000
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
181
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PB21
Pearson
Correlation
.431*
*
.234 .570** .426** .541** .306 .541** .304 .321* .273 .373* .217 .232 .529** .486** .293 .433** .532** .527** .283 1 .567** .584** .560** .027 .655**
Sig. (2-tailed) .005 .147 .000 .006 .000 .055 .000 .057 .043 .089 .018 .178 .151 .000 .001 .066 .005 .000 .000 .077
.000 .000 .000 .871 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PB22
Pearson
Correlation
.502*
*
.270 .811** .568** .663** .388* .792** .431** .397* .481** .464** .383* .271 .494** .687** .289 .411** .461** .461** .072 .567** 1 .905** .681** .117 .768**
Sig. (2-tailed) .001 .092 .000 .000 .000 .013 .000 .005 .011 .002 .003 .015 .091 .001 .000 .070 .008 .003 .003 .658 .000
.000 .000 .472 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PB23
Pearson
Correlation
.474*
*
.171 .895** .538** .695** .336* .777** .442** .457** .426** .410** .404** .149 .487** .734** .232 .281 .402* .330* .085 .584** .905** 1 .699** .151 .730**
Sig. (2-tailed) .002 .291 .000 .000 .000 .034 .000 .004 .003 .006 .009 .010 .360 .001 .000 .150 .079 .010 .037 .602 .000 .000
.000 .351 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PB24
Pearson
Correlation
.258 .157 .553** .495** .448** .335* .632** .359* .286 .504** .538** .486** .390* .463** .597** .614** .430** .488** .455** .290 .560** .681** .699** 1 .345* .753**
Sig. (2-tailed) .108 .333 .000 .001 .004 .035 .000 .023 .074 .001 .000 .001 .013 .003 .000 .000 .006 .001 .003 .070 .000 .000 .000
.029 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PB25
Pearson
Correlation
-.062 -.045 .076 .163 .085 .207 .246 .391* .114 .459** .396* .425** .425** .171 .315* .439** .192 .225 .334* .567** .027 .117 .151 .345* 1 .439**
Sig. (2-tailed) .705 .784 .639 .316 .601 .200 .126 .013 .483 .003 .011 .006 .006 .291 .048 .005 .236 .162 .035 .000 .871 .472 .351 .029
.005
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
TOTA
LPB
Pearson
Correlation
.494*
*
.378* .674** .627** .725** .635** .810** .611** .569** .656** .704** .650** .541** .653** .761** .636** .691** .726** .653** .545** .655** .768** .730** .753** .439** 1
Sig. (2-tailed) .001 .016 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .005
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
182
Correlations Variabel Y (Place Image)
PI1 PI2 PI3 PI4 PI5 PI6 PI7 PI8 PI9 PI10 PI11 PI12 PI13 PI14 TOTALPI
PI1
Pearson Correlation 1 .725** .241 .373* .643** .530** .103 .454** .231 .150 .079 .345* .397* .137 .585**
Sig. (2-tailed)
.000 .133 .018 .000 .000 .526 .003 .151 .354 .629 .029 .011 .401 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PI2
Pearson Correlation .725** 1 .297 .178 .566** .530** -.183 .384* .031 .181 .077 .245 .303 .127 .461**
Sig. (2-tailed) .000
.062 .272 .000 .000 .259 .014 .848 .263 .636 .128 .057 .434 .003
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PI3
Pearson Correlation .241 .297 1 .423** .451** .572** .395* .451** .228 .313* .432** .561** .724** .310 .694**
Sig. (2-tailed) .133 .062
.007 .003 .000 .012 .003 .157 .049 .005 .000 .000 .051 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PI4
Pearson Correlation .373* .178 .423** 1 .406** .294 .203 .378* .274 .121 .110 .319* .418** .240 .534**
Sig. (2-tailed) .018 .272 .007
.009 .065 .209 .016 .087 .457 .500 .045 .007 .136 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PI5
Pearson Correlation .643** .566** .451** .406** 1 .766** .265 .635** .323* .464** .461** .532** .605** .367* .812**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .009
.000 .098 .000 .042 .003 .003 .000 .000 .020 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PI6
Pearson Correlation .530** .530** .572** .294 .766** 1 .310 .513** .239 .356* .488** .506** .559** .387* .767**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .065 .000
.052 .001 .138 .024 .001 .001 .000 .014 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PI7
Pearson Correlation .103 -.183 .395* .203 .265 .310 1 .172 .418** .343* .370* .428** .369* .182 .504**
Sig. (2-tailed) .526 .259 .012 .209 .098 .052
.289 .007 .030 .019 .006 .019 .261 .001
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PI8
Pearson Correlation .454** .384* .451** .378* .635** .513** .172 1 .580** .650** .626** .484** .502** .482** .794**
Sig. (2-tailed) .003 .014 .003 .016 .000 .001 .289
.000 .000 .000 .002 .001 .002 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PI9 Pearson Correlation .231 .031 .228 .274 .323* .239 .418** .580** 1 .324* .356* .210 .219 .297 .542**
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
183
Sig. (2-tailed) .151 .848 .157 .087 .042 .138 .007 .000
.042 .024 .193 .174 .062 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PI10
Pearson Correlation .150 .181 .313* .121 .464** .356* .343* .650** .324* 1 .766** .582** .424** .395* .647**
Sig. (2-tailed) .354 .263 .049 .457 .003 .024 .030 .000 .042
.000 .000 .006 .012 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PI11
Pearson Correlation .079 .077 .432** .110 .461** .488** .370* .626** .356* .766** 1 .680** .413** .405** .675**
Sig. (2-tailed) .629 .636 .005 .500 .003 .001 .019 .000 .024 .000
.000 .008 .010 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PI12
Pearson Correlation .345* .245 .561** .319* .532** .506** .428** .484** .210 .582** .680** 1 .752** .414** .764**
Sig. (2-tailed) .029 .128 .000 .045 .000 .001 .006 .002 .193 .000 .000
.000 .008 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PI13
Pearson Correlation .397* .303 .724** .418** .605** .559** .369* .502** .219 .424** .413** .752** 1 .494** .780**
Sig. (2-tailed) .011 .057 .000 .007 .000 .000 .019 .001 .174 .006 .008 .000
.001 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
PI14
Pearson Correlation .137 .127 .310 .240 .367* .387* .182 .482** .297 .395* .405** .414** .494** 1 .582**
Sig. (2-tailed) .401 .434 .051 .136 .020 .014 .261 .002 .062 .012 .010 .008 .001
.000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
TOTA
LPI
Pearson Correlation .585** .461** .694** .534** .812** .767** .504** .794** .542** .647** .675** .764** .780** .582** 1
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
184
R TABEL PRODUCT MOMENT
Sumber : Bungin, 2010, h. 268
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
185
TABEL DISTRIBUSI F
Sumber : Bungin, 2010, h. 283
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
CURRICULUM VITAE
PERSONAL DETAIL
Name : OH Juliana Gunawan
Gender : Female
Place, Date of Birth : Semarang, 08 July 1995
Nationality : Indonesia
Email : [email protected]
Phone Number : 081904363814
EDUCATION
FORMAL
2013 - present
Multimedia Nusantara University, Gading Serpong -Tangerang
(Consentration of Multimedia Public Relation)
2010 – 2013
Karangturi SHS, Semarang
2007 - 2010
Karangturi JHS, Semarang
NON FORMAL
2001 - 2003
Arithmetic Course
2009 – 2011
English Course
ORGANIZATION EXPERIENCE AND WORKSHOP
Kasih Allah Social Community
Workshopaholic With Traxfm
Sponsorship Committee - Fikom Race 3.0
Character Building Workshop
Seminar Career - Personal Branding
SCTV Goes to Campus Workshop
Teamwork and Leadership Training
Event Committee - Communication Festival 3.0
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017
News Anchor Competency Building & Workshop With Timothy
Marbun
Seminar - “Pendidikan Politik terhadap Sikap Nasionalisme Pemuda”
With Anies Baswedan
Seminar - “Personal Branding dalam Dunia Kerja” With Indy Barends
Seminar - “Diversity : An Opportunity or A Challenge” With Ahok
Seminar - “Overcoming Challenges in Business” With Ronald Prasanto
& Lucy Wiryono
Event Committee - CSR Harmony
Fooshion Workshop and Competition
Seminar - “Daya Tarik dan Peran Media dalam Industri Musik” With
Wendy Putranto & Ryan Maulana
Event Committee - Fikom Race 4.0
Event Committee - Communication Festival 4.0
Event Committee - “Belajar itu Seru”
Head of Consumption Division - “Blood Donation - Sharing, Caring,
Helping III”
Rencang Social Community
Committee Graduation VII UMN
Seminar - “Manajemen Waktu” With Kompas Corner
Career Building Workshop
Head of Seminar Division - PRIDE “PR and IDEAS 2015”
Head of Ticketing Division - MISS UMN 3.0
Committee - Wake up Indonesia
Volunteer Skystar Batch 3
WORK EXPERIENCE
HOPE Event Organizer (2012 - 2013)
Internship in Delamibrands Kharisma Busana - The Executive (2016)
ABOUT ME
I’am hard-worker, I have good communication skill and have participated in many
organizational activities. Through the experience that I learned, I can adapt in any
situation and ability to work in team or individually. I want to learn a new things,
know to deal and speak with other people and motivate.
Pengaruh Place..., Oh Juliana, FIKOM UMN, 2017