PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON...

132
i PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON PERFORMING FINANCING TERHADAP PEMBIAYAAN UKM PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2010-2015) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) ACHMAD SYAHRUL AMINULLOH NIM: 1111046100122 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/ 2016 M

Transcript of PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON...

Page 1: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

i

PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON

PERFORMING FINANCING TERHADAP PEMBIAYAAN UKM

PERBANKAN SYARIAH

(Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2010-2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

ACHMAD SYAHRUL AMINULLOH

NIM: 1111046100122

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1437 H/ 2016 M

Page 2: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

ii

PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON

PERFORMING FINANCING TERHADAP PEMBIAYAAN UKM

PERBANKAN SYARIAH

(Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2010-2015)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

ACHMAD SYAHRUL AMINULLOH

NIM: 1111046100122

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1437 H/ 2016 M

Page 3: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

iii

Page 4: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Achmad Syahrul Aminulloh

Nomor Induk Mahasiswa : 1111046100122

Fakultas : Syariah dan Hukum

Jurusan : Muamalat/Perbankan Syariah

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain

3. Tidak menggunakan karya ilmiah orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa menyebut pemilik karya

4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini

Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan

bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai

sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 23 Desember 2015

Achmad Syahrul Aminulloh

Page 5: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

v

PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON

PERFORMING FINANCING TERHADAP PEMBIAYAAN UKM

PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa dan menguji hipotesis

pengaruh DPK, financing to deposit ratio, dan non performing financing terhadap

pembiayaan UKM perbankan syariah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data

sekunder yang diperoleh dari www.bi.go.id dan www.ojk.go.id dengan menggunakan

data statistik perbankan syariah dari tahun 2010 – Juni 2015. Populasi dalam

penelitian ini adalah perbankan syariah yang beroperasi di Indonesia. Data dianalisis

menggunakan metode path analysis dengan menggunakan software SPSS versi 22.

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa (1) DPK berpengaruh signifikan

terhadap pembiayaan UKM, (2) financing to deposit ratio berpengaruh signifikan

terhadap pembiayaan UKM, (3) non performing financing berpengaruh signifikan

terhadap pembiayaan UKM, (4) DPK, financing to deposit ratio dan non performing

financing berpengaruh secara simultan terhadap pembiayaan UKM.

Kata Kunci: DPK, financing to deposit ratio, non performing financing dan

pembiayaan UKM Bank Syariah.

Page 6: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmairrahim

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“Pengaruh DPK, Financing To Deposit Ratio dan Non Performing Financing

terhadap Pembiayaan UKM perbankan syariah (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah

di Indonesia Periode 2010-2015)”. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah

kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sang teladan yang telah membawa

kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus di selesaikan sebagai syarat

guna meraih gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak

yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, puji

syukur Alhamdullilah penulis ucapkan atas kekuatan Allah SWT yang telah

dianugerahkan. Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta Almarhum Papa H. Muhammad Syahlani dan

Almarhumah Mama Hj. Siti Tauhidah. Terimaksih atas segala kasih sayang

dan do`a agar penulis menjadi anak yang berguna bagi Agama, Nusa dan

Bangsa. Semoga Allah SWT mengampuni sega kesalahan, menerima segala

amal kebaikan dan ditempatkan kepada golongan orang-orang sholeh.

2. Bapak Dr. Asep Saepuddin Jahar, M.A, selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Bapak AM. Hasan Ali, M.A, selaku Ketua Jurusan Muamalat Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak H. Abdurrauf, Lc., M.A, selaku Sekertaris Jurusan Muamalat Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Bapak Dr. Muhammad Maksum, MA selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah bersedia meluangkan waktunya, memberikan pengarahan dan

bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas ilmu yang tidak

terhingga yang telah diberikan selama ini, semoga segala kebaikan dan

ketulusan yang Bapak berikan menjadi amal shaleh.

6. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukun Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang

sangat luas kepada penulis selama perkuliahan, semoga menjadi ilmu yang

bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua.

Page 7: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

vii

7. Seluruh Staf Tata Usaha serta karyawan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu

peneliti dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.

8. Ir. Aripan Saipulloh dan Nunung Komariah, S.Ag. Kakak dan Kakak Iparku

yang selalu memberikan semangat, bantuan, do`a dan motivasi kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Febrina Rizka Zaibah yang selalu memberikan kasih sayangnya, mensupport

dan membantu penulis dalam mengerjakan skripsi.

10. Keponakanku tersayang Asya Nawar Karimah, Adzka Kamila Tauhidah

dan Aida Qurrotu`ayun Khadijah yang selalu memberikan do`a terbaik

untuk penulis.

11. Seluruh teman Muamalat/Perbankan Syariah D. teman seperjuangan yang

telah memberikan bantuan kepada penulis.

12. Semua teman Muamalat/Perbankan Syariah 2011.

13. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 23 Desember 2015

Page 8: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

viii

DAFTAR ISI

COVER i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ii

LEMBAR PENGESAHAN MUNAQASYAH iii

LEMBAR PERNYATAAN iv

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK xi

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 8

C. Batasan Masalah 9

D. Rumusan Masalah 9

E. Tujuan dan Manfaaf Penelitian 10

F. Review Studi Terdahulu 11

G. Sistematika Penulisan 19

BAB II LANDASAN TEORI 21

A. Pembiayaan Bank Syariah 21

1. Pengertian Pembiayaan 21

2. Tujuan Pembiayaan 22

Page 9: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

ix

3. Syarat-Syarat Pembiayaan 23

B. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) 27

1. Pengertian UMKM 27

2. Kriterian UMKM 28

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan UKM 29

1. Kondisi Makro dan Mikro Ekonomi 29

2. Dana Pihak Ketiga (DPK) 32

3. Financing to Deposit Ratio (FDR) 34

4. Non Performing Financing (NPF) 37

D. Kerangka Pemikiran 42

BAB III METODE PENELITIAN 45

A. Metode Penelitian 45

B. Ruang Lingkup Penelitian 45

C. Populasi Penelitian 46

D. Metode Analisis Data 48

1. Variabel Endogen 49

2. Variabel Eksogen 50

E. Hipotesis 50

F. Model-Model dalam Path Analysis 58

G. Langkah Analisis Path 62

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 65

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 65

B. Analisis Deskriptif 69

C. Uji Asumsi Klasik 77

D. Analisis Jalur 82

1. Menguji dan Memaknai Struktur 83

Page 10: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

x

a. Analisis Struktur 83

b. Hipotesis Struktur 83

c. Koefisien Determinasi Struktur 84

d. Koefisien Jalur Persamaan 85

2. Perhitungan Pengaruh 87

a. Pengaruh Langsung 98

b. Pengaruh Total 98

E. Interpretasi Hasil Penelitian 101

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 104

A. Kesimpulan 104

B. Saran 106

DAFTAR PUSTAKA 108

LAMPIRAN 110

Page 11: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

xi

DAFTAR TABEL

1) Tabel 1.1 Total DPK dan Rekening DPK BUS dan UUS Tahun 2010-

2015

2) Tabel 1.2 Review Studi Terdahulu

3) Tabel 2.1 Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM

4) Tabel 2.2 Kesehatan NPF Bank Syariah

5) Tabel 3.1 Interpretasi Koefisien Nilai r

6) Tabel 4.1 Jumlah BUS dan UUS Perbankan Syariah di Indonesia

7) Tabel 4.2 Uji Multikolinieritas

8) Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi

9) Tabel 4.3 Koefisien Determinasi Struktur

10) Tabel 4.4 Koefisien Jalur Persamaan

11) Tabel 4.5 Koefisien Jalur DPK ke Pembiayaan UKM

12) Tabel 4.6 Koefisien Jalur FDR ke Pembiayaan UKM

13) Tabel 4.7 Koefisien Jalur NPF ke Pembiayaan UKM

14) Tabel 4.8 Analisis Varian (Anova)

15) Tabel 4.9 Koefisien Jalur

16) Tabel 4.10 Koefisien Korelasi

17) Tabel 4.11 Perhitungan Pengaruh Langsung dan Total

DAFTAR GAMBAR

1) Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

2) Gambar 3.1 Struktur Jalur

3) Gambar 3.2 Path Analysis Model Regresi Berganda

4) Gambar 3.3 Path Analysis Model Mediasi

5) Gambar 3.4 Path Analysis Model Gabungan Antara Regresi Linier

Berganda dengan Mediasi

6) Gambar 3.5 Path Analysis Model Kompleks

7) Gambar 4.1 Normal Probability Plot

8) Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas

9) Gambar 4.3 Diagram Jalur X1 X2 X3 dan Y

10) Gambar 4.4 Struktur

11) Gambar 4.5 Hubungan Kausal X1, X2 dan X3 ke Y

12) Gambar 4.6 Hasil Struktur

DAFTAR GRAFIK

1) Grafik 1.1 Data Penduduk Dunia yang Menggunakan Sektor Keuangan

Tahun 2010

2) Grafik 1.2 Data Tabungan, Pinjaman, Penduduk di Indonesia yang

Menggunakan Sektor Keuangan Tahun 2010

3) Grafik 1.3 Jumlah UMKM yang Terakses Pembiayaan oleh BUS dan

UUS

Page 12: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

xii

4) Grafik 4.1 Dana Pihak Ketiga (DPK)

5) Grafik 4.2 Financing to Deposit Ratio (FDR)

6) Grafik 4.3 Non Performing Financing (NPF)

7) Grafik 4.4 Pembiayaan UKM

Page 13: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank Syariah bertugas memfasilitasi seluruh jasa-jasa perbankan dan

melayani segenap masyarakat, baik masyarakat perorangan maupun lembaga-

lembaga lainnya, dari pihak yang kelebihan dana (surplus) kepada pihak yang

kekurangan dana (deficit). Bank Syariah dalam kegiatan operasionalnya

diketahui tidak menggunakan bunga, bunga dalam perbankan syariah digantikan

dengan sistem bagi hasil. Sistem bagi hasil ini awalnya ada kesepakatan antara

kedua belah pihak (pemberi modal dan pengelola modal) untuk sama-sama

mendapatkan keuntungan atau kerugian (profit and loss sharing).

Untuk mewujudkan sistem keuangan yang adil dan efisien, maka setiap

tipe dan lapisan masyarakat harus terwadahi keinginannya dalam berinvestasi

dan berusaha, sesuai dengan kemampuan dan keinginan mereka. Sistem

keuangan Islam harus memfasilitasi hal tersebut. Hal ini sesuai dengan ajaran

Islam yang diperuntukkan untuk sekalian alam (rahmatan lil `alamin), dan

prinsip bekerja sesuai dengan kemampuan.1

1 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2008),

hlm.7

Page 14: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

2

Sistem keuangan merupakan tatanan perekonomian dalam suatu negara

yang berperan dan melakukan aktivitas dalam berbagai jasa keuangan yang

diselenggarakan oleh lembaga keuangan. Tugas utama sistem keuangan adalah

mengalihkan dana yang tersedia (loanable founds) dari penabung kepada

pengguna dana untuk kemudian digunakan membeli barang dan jasa-jasa untuk

investasi sehingga ekonomi dapat tumbuh dan meningkatkan standar kehidupan.2

Grafik 1.1

Data Penduduk Dunia yang Menggunakan Sektor Keuangan Tahun

2010

Total Penduduk Dunia,

13743888754

Penduduk Dunia Tidak Memiliki Akses Kredit, asuransi dan

tabungan, 2700000000

Sumber: Kementerian Keuangan Tahun 2014

Sebagian besar masyarakat di dunia, khususnya kelompok miskin dan

rentan, tidak memiliki akses terhadap layanan keuangan (financial services).

2 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta : Kencana, 2009), hlm. 17

Page 15: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

3

Sebanyak 2,7 milyar penduduk dunia tidak memiliki akses kredit, asuransi, dan

tabungan (CGAP dan Bank Dunia, 2010). 3

Grafik 1.2

Data Tabungan, Pinjaman, Penduduk di Indonesia yang

Menggunakan Sektor Keuangan Tahun 2010

Sumber: Kementerian Keuangan Tahun 2014

Di Indonesia, menurut Bank Dunia (2010) dari total penduduk Indonesia

sebesar 241.631.126, secara nasional akses ke sistem keuangan formal hanya

menjangkau sekitar 52% dari total jumlah penduduk. Di sisi lain, terdapat 31%

penduduk mengakses keuangan informal dan 17% penduduk yang mengalami

keuangan eksklusif (tidak mengakses sistem keuangan). Sebanyak 50%

3 Rakhmindyarto dan Syaifullah, Keuangan Inklusif dan Pengentasan Kemiskinan, 2014,

diakses dari http://www.kemenkeu.go.id/Artikel/keuangan-inklusif-dan-pengentasan-kemiskinan pada

tanggal 31 Januari 2015

Page 16: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

4

penabung menyimpan uangnya di sektor keuangan formal bank, sedangkan 18%

penabung menyimpan di sektor informal seperti arisan, klub tabungan, dan

kelompok dana bergulir, sementara 32% lainnya tidak memiliki tabungan. Dalam

hal pinjaman, sebanyak 33% masyarakat cenderung memilih menggunakan

sektor keuangan informal, seperti teman, keluarga, tetangga, majikan dan rentenir

dibandingkan dengan sektor keuangan formal, yakni sebesar 17%.4 Ironisnya,

dari total penduduk Indonesia sekitar 40% atau 96.645.250 penduduk tidak

memiliki akses kredit/pinjaman terhadap produk dan jasa keuangan baik formal

maupun informal.

Pada Pasal 1 ayat (2) UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah

bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau

bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.5 Jadi, bank

mampu memobilisasi tabungan atau DPK dan menyalurkannya kepada pihak-

pihak yang membutuhkan dalam bentuk pembiayaan atau kredit. Jika yang

disalurkan merupakan kredit usaha maka akan meningkatkan investasi pada

sektor riil dan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

4 Rakhmindyarto dan Syaifullah, Keuangan Inklusif dan Pengentasan Kemiskinan, diakses

dari http://www.kemenkeu.go.id/Artikel/keuangan-inklusif-dan-pengentasan-kemiskinan pada tanggal

31 Januari 2015 5 Undang-Undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah.

Page 17: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

5

Tabel 1.1

Total DPK dan Rekening DPK BUS dan UUS Tahun 2010-2015

Tahun

Total DPK (dalam

triliun rupiah)

Jumlah Rekening

DPK

2010 76,036 6.053.658

2011 115,415 8.187.428

2012 147,512 10.847.862

2013 183,534 12.724.187

2014 217,858 14.444.146

Juni 2015 215,339 14.810.700 Sumber: Statistik Perbankan Syariah Tahun 2015

Secara oprasional, model bisnis Bank Syariah mencakup aspek bisnis dan

non bisnis (seperti aspek syariah/sosial) dari beragam aktifitas ekonomi dan

sosial masyarakat. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia semakin meningkat

dari tahun ke tahun, perkembangan ini dapat dilihat dari total dana pihak ketiga

(DPK) dan jumlah rekening dana pihak ketiga yang dihimpun bank umum

syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS). Peningkatan DPK terjadi sepanjang

tahun 2010 sampai 2014, memasuki Januari 2015 terjadi penurunan akibat

adanya January effect. Akan tetapi, peningkatan mulai stabil kembali pada bulan

Februari 2015 sampai dengan Juni 2015 dengan total DPK pada bulan Juni 2015

sebesar Rp. 215,339 triliun. Dari sisi jumlah rekening DPK, juga terjadi

peningkatan yang signifikan, peningkatan tersebut terjadi sepanjang tahun 2010

sampai dengan Juni 2015, jumlah rekening DPK yang dikelola BUS dan UUS

per Juni 2015 mencapai 14,8 juta rekening DPK. Perkembangan tersebut

Page 18: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

6

menunjukkan dukungan kuat perbankan syariah dalam meningkatkan akses

keuangan masyarakat. Peningkatan akses dan preferensi nasabah atas produk dan

layanan perbankan syariah senantiasa menjadi sasaran yang terus diupayakan

pencapaiannya oleh Bank Indonesia.6

Rasio pembiayaan terhadap pendanaan (financing to deposit ratio)

perbankan syariah dinilai akan efektif untuk mendukung perolehan imbal hasil

tinggi jika berada pada kisaran 95%-98%. Hal itu berarti dari 100% dana yang

terkumpul dari masyarakat, sebanyak 95%-98% diantaranya disalurkan dalam

bentuk pembiayaan.7 Berdasarkan statistik perbankan syariah, FDR perbankan

syariah (Bank Umum Syariah/Unit Usaha Syariah) pada tahun 2013 tercatat

sebesar 100,32 %. Meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu

sebesar 100,00 %. Peningkatan FDR perbankan syariah ini tak terlepas dari

masih terbatasnya instrumen pasar uang syariah, sehingga perbankan syariah

menyalurkan dana yang dimiliki ke sektor rill.

Salah satu rasio keuangan yang berkaitan dengan risiko kredit adalah Non

Performing Financing (NPF). Rasio Non Performing Financing pada Bank

Syariah dan Non Performing Loan pada bank konvesional karena pada Bank

Syariah tidak mengenal adanya pinjaman (kredit) tetapi menggunakan istilah

6 “Laporan Perkembangan Perbankan Syariah 2012” diakses dari

http://www.bi.go.id/id/publikasi/perbankan-dan-

stabilitas/syariah/Documents/e62979903c40404095ba3c224baef8b3LPS_2013.pdf pada tanggal 30

Januari 2015 7 “Rasio Pembiayaan (FDR) Bank Syariah yang Ideal Adalah 98%” diakses dari

http://syariah.bisnis.com/read/20140314/232/210856/rasio-pembiayaan-fdr-bank-syariah-yang-ideal-

98 pada tanggal 7 Desember 2015

Page 19: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

7

pembiayaan. Non Performing Financing adalah perbandingan antara total

pembiayaan bermasalah dengan total pembiayaan yang diberikan kepada debitur.

Jadi, NPF mencerminkan risiko pembiayaan, semakin kecil NPF semakin

kecil pula risiko pembiayaan yang ditanggung oleh Bank Syariah dan sebaliknya,

jika risiko pembiayaan yang ditanggung bank semakin tinggi, profitabilitas akan

menurun.

Grafik 1.3

Jumlah UMKM yang Terakses Pembiayaan oleh BUS dan UUS

Sumber: Statistik Perbankan Syariah Tahun 2014

Page 20: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

8

Dari total DPK yang ada pada BUS dan UUS, jumlah pembiayaan yang

disalurkan kesektor UKM pada tahun 2012 sebesar 90.8 triliun.8 Berdasarkan

data jumlah pembiayaan ini bisa dilihat persentase DPK disalurkan kepada sektor

UKM sebesar 16 %. Total UKM yang ada yaitu 56.485.594 atau pangsa pasarnya

sebesar 99.9 %.9 Hal ini berarti hanya sekitar 9.037.695 UKM yang terakses

oleh BUS dan UUS.

Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan-permasalahan yang diuraikan

diatas, penulis merasa penting untuk melakukan penelitian yang berjudul

“Pengaruh DPK, Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing

terhadap Pembiayaan UKM Perbankan Syariah di Indonesia (Studi Kasus

Pada Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2010-2015)”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikas masalah diperlukan untuk memaparkan permasalahan yang

ada pada objek yang akan diteliti sebelum dibuat pembatasan dan perumusan

masalahnya, antara lain:

1. Rendahnya jumlah penduduk Indonesia yang terakses pembiayaan sektor

keuangan formal.

2. Tingginya tingkat penduduk Indonesia yang tidak memiliki tabungan.

8 “Statistik Perbankan Syariah 2014” diakses dari http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-

dan-statistik/statistik-perbankan-syariah/Pages/statistik-perbankan-syariah-desember-2014.aspx pada

tanggal 31 Januari 2015 9 “Sandingan Data UMKM 2011-2012” diakses dari

http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_phocadownload&view=category&id=109:data-

umkm-2012&Itemid=93 pada tanggal 31 Januari 2015

Page 21: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

9

3. Rendahnya tingkat pembiayaan yang dilakukan oleh perbankan syariah

ke sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

4. Rendahnya tingkat Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang terakses ke

perbankan syariah.

C. Batasan Masalah

Untuk memfokuskan penulisan dan memudahkan analisa, maka penulis

perlu membuat batasan-batasan masalah. Batasan-batasan dalam penulisan ini

adalah:

1. Hanya menggunakan data pembiayaan UKM dan jumlah DPK pada

perbankan syariah di Indonesia.

2. Hanya menggunakan rasio FDR dan NPF.

3. Data yang digunakan adalah data dengan jangka waktu dari tahun 2010

sampai Juni 2015 pada perbankan syariah di Indonesia. Karena, pada tahun

2010 sampai Juni 2015 terdapat peningkatan jumlah DPK yang cukup

signifikan. Rasio FDR dan NPF perbankan syariah juga mengalami

peningkatan dan penurunan pada tahun 2010 sampai Juni 2015. Pembiayaan

UKM mulai didukung penuh oleh pemerintah dan perbankan syariah pada

tahun 2010.

D. Rumusan Masalah

Adapun secara spesifik rumusan masalah yang akan diteliti dan dikaji

dalam penelitian ini adalah:

Page 22: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

10

1. Apakah Dana Pihak Ketiga (DPK), Financing to Deposit Ratio (FDR), Non

Performing Financing (NPF) secara parsial berpengaruh terhadap

Pembiayaan UKM ?

2. Apakah Dana Pihak Ketiga (DPK), Financing to Deposit Ratio (FDR), Non

Performing Financing (NPF) secara simultan berpengaruh terhadap

Pembiayaan UKM ?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai penulis adalah :

1. Untuk menganalisis besarnya pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK),

Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF)

secara parsial berpengaruh terhadap Pembiayaan UKM.

2. Untuk menganalisis Dana Pihak Ketiga (DPK), Financing to Deposit Ratio

(FDR), Non Performing Financing (NPF) secara simultan berpengaruh

terhadap Pembiayaan UKM

Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah:

1. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi para praktisi

yang bergerak di bidang perbankan untuk memperbaiki layanan

pembiayaan di sektor UKM.

2. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi para stakeholders dalam rangka

peningkatan peran Bank Syariah untuk menunjang pembiayan di sektor

UKM.

Page 23: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

11

3. Memberikan sumbangan literatur bagi masyarakat baik dari kalangan

akademisi maupun praktisi yang peduli terhadap laju pertumbuhan Bank

Syariah di Indonesia.

F. Review Studi Terdahulu

Dalam penulisan atau pembuatan skripsi, terkadang ada tema yang

berkaitan dengan penelitian yang dijalankan sekalipun arah dan tujuan yang diteliti

berbeda. Dari penelitian ini, peneliti menemukan beberapa sumber kajian lain yang

telah terlebih dahulu mambahas terkait analisis DPK, financing to deposit ratio

(FDR), dan non performing financing (NPF) terhadap pembiayaan UKM :

Tabel 1.2

Review Studi Terdahulu

NO Nama

Penulis/Judul/Tahun

Substansi Perbedaan dengan Penulis

1 Regina Mutiara

Tika/Pengaruh CAR,

LDR, NPL, Tingkat

Inflasi, dan Kebijakan

Perubahan Aturan

Definisi UMKM

terhadap Share

Penyaluran Kredit

UMKM oleh

Perbankan di

Pada penelitian ini

diketahui ketika

suatu bank di

Indonesia memiliki

tambahan modal

yang berarti rasio

kecukupan modal

bertambah, maka

bank tersebut

Penulis meneliti pada Bank

Syariah di Indonesia, dengan

melihat DPK, Financing to

Deposit Ratio (FDR), Non

Performing Financing (NPF)

sebagai variabel independen

dan Pembiayaan UKM

sebagai variabel dependen.

Penulis menggunakan

Page 24: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

12

Indonesia/Jurnal

Ilmiah/Fakultas

Ekonomi dan Bisnis

Universitas

Brawijaya, 2015

memiliki

kecenderungan

untuk meningkatkan

penyaluran kredit

UMKM kepada

masyarakat

sehingga share

penyaluran kredit

UMKM di bank ini

akan meningkat.

Bertambahnya

persentase rasio

LDR membawa

dampak semakin

besar pula

profitabilitas yang

dimiliki oleh suatu

bank. Rasio NPL

yang semakin

bertambah yang

menandakan risiko

kredit macet

juga bertambah,

menyebabkan

kelompok BPD

lebih memilih untuk

mengurangi

metode kuantitatif.

Page 25: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

13

penyaluran kredit

UMKM kepada

masyarakat. Ketika

tingkat inflasi di

Indonesia

meningkat, bank

tertentu di Indonesia

tidak meningkatkan

porsi kreditnya di

sektor manapun

termasuk di sektor

UMKM sehingga

kegiatan investasi

atau

pengembangan

usaha di sektor

UMKM menjadi

melambat.

Perubahan kebijakan

pemerintah yang

semula menetapkan

aturan definisi

UMKM terdiri dari

kredit konsumsi,

kredit modal kerja,

maupun kredit

Page 26: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

14

investasi menjadi

hanya kredit modal

kerja dan

kredit investasi

menyebabkan

penurunan share

penyaluran kredit

UMKM oleh

perbankan di

Indonesia. Metode

Kualitatif dengan

menggunakan

analisis deskriptif.

2 Wida Purwidianti dan

Arini Hidayah/

Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi

Alokasi Pembiayaan

Perbankan Syariah

Untuk Usaha Mikro

Kecil dan Menengah

di Indonesia/ Jurnal

Ilmiah/ Fakultas

Ekonomi, Universitas

Muhammadiyah

Purwokerto, 2014

Pada penelitian ini

dapat diketahui

bahwa dana pihak

ketiga mempunyai

pengaruh positif

signifikan terhadap

pembiayaan

perbankan syariah

untuk UMKM,

Capital Adequacy

Ratio (CAR) tidak

mempunyai

pengaruh positif

terhadap

Variabel dependen

pembiayaan UKM dan

variabel independen adalah

dana pihak ketiga, CAR,

NPF, ROA dan tingkat

inflasi. Sedangkan penulis

menambahkan variabel

Financing to Deposit Ratio

(FDR) dalam variabel

independen, sehingga

variabel independennya

menjadi DPK, Financing to

Deposit Ratio (FDR), Non

Performing Financing (NPF)

Page 27: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

15

pembiayaan

perbankan syariah,

non performing

financing

mempunyai

pengaruh positif

terhadap

pembiayaan

perbankan syariah

untuk UMKM,

Return on Asset

(ROA) tidak

mempunyai

pengaruh positif

terhadap

pembiayaan

perbankan syariah

untuk UMKM, dan

tingkat inflasi

mempunyai

pengaruh positif

terhadap

pembiayaan

perbankan syariah

untuk UMKM. Hasil

uji F

memperlihatkan

kelima variabel

dan Pembiayaan UKM

sebagai variabel dependen.

Page 28: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

16

independen tersebut

di atas secara

bersama-sama

mempunyai

pengaruh signifikan

terhadap

pembiayaan untuk

UMKM. Metode

analisis regresi.

3 Cahya Masturina

Citra/ Pengaruh NPF,

DPK dan Inflasi

terhadap Penyaluran

Pembiayaan Usaha

Kecil dan Menengah

(UKM) pada BPRS di

Indonesia/ Fakultas

Syariah dan Hukum,

Universitas Islam

Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta,

2013.

Pada penelitian ini

diketahui bahwa

secara parsial

variabel independen

NPF, DPK dan

Inflasi berpengaruh

terhadap

pembiayaan UKM.

Secara simultan,

DPK berpengaruh

positif dan

signifikan terhadap

penyaluran

pembiayaan UKM.

NPF berpengaruh

negatif terhadap

penyaluran

pembiayaan UKM.

Sedangkan inflasi

Variabel dependen

pembiayaan UKM, variabel

independen NPF, DPK dan

Inflasi. Sedangkan penulis

menambahkan variabel

independennya menjadi

DPK, Financing to Deposit

Ratio (FDR), Non

Performing Financing

(NPF). Objek penelitian

pada BPRS di Indonesia,

sementara penulis objek

penelitiannya adalah Bank

Syariah di Indonesia.

Page 29: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

17

tidak berpengaruh

terhadap

pembiayaan UKM.

Metode analisis

regresi.

4 Wahyu Devi Susanti/

Pengaruh Faktor

Internal dan Eksternal

Sebagai Penentu

Fungsi Intermediasi

Perbankan (Studi

Pada Bank Syariah

dan Bank Umum

Konvensional)/ Jurnal

Ilmiah/ Fakultas

Ekonomi dan Bisnis,

Universitas Brawijaya

Malang, 2014.

Pada penelitian ini

Faktor internal

yang digunakan

dalam penelitian ini

adalah pertumbuhan

Dana Pihak Ketiga

(DPK), Non

Performing

Financing

(NPF) Bank Syariah

dan Non Performing

Loan (NPL) bank

konvensional.

Sedangkan faktor

eksternal yang

digunakan adalah

bonus Sertifikat

Bank Indonesia

Syariah (SBIS) dan

suku bunga

Sertifikat Bank

Variabel dependen FDR

pada Bank Syariah dan LDR

pada bank umum

konvensional. Variabel

independen DPK, NPF pada

Bank Syariah dan NPL pada

bank umum konvensional,

Inflasi, bonus sertifikat bank

Indonesia syariah (SBIS)

dan suku bunga sertifikat

bank Indonesia (SBI).

Sedangkan penulis variabel

dependennya pembiayaan

ukm. Sedangkan Financing

to Deposit Ratio (FDR), Non

Performing Financing (NPF)

menjadi variabel

independen.

Page 30: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

18

Indonesia (SBI)

serta tingkat inflasi.

variabel

pertumbuhan DPK

memiliki pengaruh

positif dan lebih

berpengaruh

terhadap fungsi

intermediasi Bank

Syariah. Variabel

NPF dan NPL serta

tingkat inflasi

berpengaruh

negatif dan lebih

direspon oleh fungsi

intermediasi bank

konvensional.

Sedangkan variabel

bonus SBIS dan

suku

bunga SBI lebih

berpengaruh

terhadap fungsi

intermediasi Bank

Syariah namun tidak

signifikan. Dan

Page 31: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

19

disimpulkan

bahwa kemampuan

Bank Syariah dalam

menghadapi

ketidakstabilan

ekonomi tidak lebih

baik daripada bank

konvensional.

Metode analisis

regresi.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini merujuk pada Buku Pedoman

Penulisan Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Fakultas Syariah dan Hukum tahun 2012. Untuk mengetahui gambaran secara

keseluruhan isi penulisan dalam penelitian ini, penyusun menguraikan secara

singkat sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan tentang masalah-masalah yang akan diteliti,

yakni mengenai latar belakang masalah yang akan diteliti, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review

studi terdahulu dan sistematika penulisan.

Page 32: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

20

BAB II: LANDASAN TEORI

Pada bab ini diuraikan penjelasan mengenai telaah pustaka tentang Pembiayaan

Bank Syariah, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Kondisi Makro dan Mikro

Ekonomi, Dana Pihak Ketiga (DPK), Financing to Deposit Ratio (FDR), Non

Performing Financing (NPF)

BAB III: METODE PENELITIAN

Pada bab ini dikemukakan data penelitian dan metode yang digunakan untuk

melakukan penelitian dan hipotesis penelitian.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dikemukakan tentang analisis data, pengujian hipotesis serta analisis

hasil penelitian.

BAB V. PENUTUP

Pada bab ini dikemukakan tentang kesimpulan dari pembahasan dan saran-saran

yang dikemukakan dari pembahasan.

Page 33: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

21

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pembiayaan Bank Syariah

1. Pengertian Pembiayaan Bank Syariah

Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan

dengan itu berupa transaksi bagi hasil dalam bentuk akad mudharabah dan

musyarakah, transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli

dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik, transaksi jual beli dalam bentuk

piutang murabahah, salam dan istishna`, transaksi pinjam meminjam dalam

bentuk piutang qardh dan transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah

untuk transaksi multijasa.10

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian

fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang

merupakan deficit unit. Menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dibagi

menjadi pembiayaan produktif dan konsumtif.

10

Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

Page 34: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

22

1) Pembiayaan produktif

Pembiayaan yang ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan produksi

dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi,

perdagangan maupun investasi.

2) Pembiayaan konsumtif

Pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, yang

akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan.11

Perbedaan antara kredit yang diberikan oleh bank konvensional

dengan pembiayaan yang diberikan oleh Bank Syariah adalah terletak pada

keuntungan, bagi bank konvensional keuntungan diperoleh melalui bunga.

Sedangkan bagi bank berdasarkan prinsip syariah melalui bagi hasil dan

perbedaan lainnya terdiri dari analisis pemberian pembiayaan beserta

persyaratannya.

2. Tujuan Pembiayaan

Pada dasarnya terdapat dua fungsi yang saling berkaitan dari

pembiayaan, yaitu:

1. Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari pembiayaan

berupa keuntungan yang diraih dari bagi hasil yang diperoleh dari usaha

yang dikelola bersama nasabah. Oleh karena itu, bank hanya akan

11

Muhammad Syafi`i Antonio, Bank Syariah : Dari Teori Kepraktik, (Jakarta: Gema Insani,

2001), hlm.160

Page 35: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

23

menyalurkan pembiayaan kepada usaha- usaha nasabah yang diyakini

mampu dan mau mengembalikan pembiayaan yang telah diterimanya.

2. Safety, keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-

benar terjamin sehingga tujuan profitability dapat benar-benar tercapai

tanpa hambatan yang berarti. Oleh karena itu, dengan keamanan ini

dimaksudkan agar prestasi yang diberikan dalam bentuk modal, barang

atau jasa itu betul-betul terjamin pengembaliannya sehingga keuntungan

(profitability) yang diharapkan dapat menjadi kenyataan.12

3. Syarat-Syarat Pembiayaan

Bank sebelum memberikan pembiayaan memiliki syarat-syarat kepada

nasabah yang akan mengajukan pembiayaan. Bank akan menganalisis

kelayakan pembiayaan tersebut. Analisis dilakukan guna meminimalkan

terjadinya pembiayaan bermasalah. Ada beberapa syarat-syarat penilaian

pembiayaan yang sering dilakukan oleh bank, yaitu dengan analisis 5 C,

analisis 7 P dan studi kelayakan, yaitu sebagai berikut:

1. Character (sifat atau watak nasabah)

Analisis ini untuk mengetahui sifat atau watak seorang nasabah

pemohon kredit (pembiayaan), apakah memiliki watak atau sifat yang

bertanggung jawab terhadap kredit (pembiayaan) yang diambilnya. Watak

12

Veithzal Rivai , Islamic Financial Management, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2008), hlm.5

Page 36: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

24

atau sifat ini akan dapat dilihat dari masa lalu nasabah melalui pengamatan,

pengalaman, riwayat hidup, maupun hasil wawancara dengan nasabah.

2. Capacity

Analisis yang dilakukan untuk melihat kemampuan nasabah dalam

membayar kredit (pembiayaan). Kemampuan ini dapat dilihat dari

penghasilan pribadi untuk kredit (pembiayaan) konsumtif dan usaha yang

dibiayai untuk kredit (pembiayaan) perdagangan/produktif. Untuk menilai

kemampuan nasabah dapat dinilai dari dokumen yang dimiliki, hasil

konfirmasi dengan pihak yang memiliki kewenangan mengeluarkan surat

tertentu (misalnya penghasilan seseorang), hasil wawancara atau melalui

rasio keuangan.

3. Capital (modal)

Untuk menilai modal yang dimiliki oleh nasabah untuk membiayai

kredit (pembiayaan). Hal ini penting karena bank tidak akan memberikan

kredit (pembiayaan) tersebut 100%. Artinya harus ada modal dari nasabah.

Tujuannya adalah jika nasabah juga ikut memiliki modal yang ditanamkan

pada kegiatan tersebut, nasabah juga akan merasa memiliki sehingga

termotivasi untuk bekerja sungguh-sungguh agar usaha tersebut berhasil

dan mampu untuk membayar kewajiban kreditnya (pembiayaannya).

4. Collateral (jaminan)

Merupkan jaminan yang diberikan nasabah kepada bank dalam rangka

pembiayaan kredit yang diajukannya. Jaminan ini digunakan sebagai

Page 37: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

25

alternatif terakhir bagi bank untuk berjaga-jaga kalau terjadi kemacetan

terhadap kredit (pembiayaan) yang dibiayai.

5. Condition of Economy

Kondisi umum saat ini dan yang akan datang tentunya. Kondisi yang

akan dinilai terutama kondisi ekonomi saat ini, apakah layak untuk

membiayai kredit (pembiayaan) untuk sektor tertentu.

Sedangkan penilaian dengan 7 P pembiayaan adalah sebagai berikut:

1. Personality

Kepribadian merupakan penilaian yang digunakan untuk

mengetahui kepribadian calon nasabah. Dalam menilai kepribadian yang

dilakukan bank, hampir sama dengan character atau sifat atau watak

nasabah. Hanya saja hal-hal personality lebih ditekankan kepada orangnya,

sedangkan character termasuk kepada keluarganya.

2. Purpose

Untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil pembiayaan,

termasuk jenis kredit yang diingkan nasabah. Tujuan pengambilan

pembiayaan bermacam-macam apakah tujuan untuk konsumtif atau tujuan

produktif atau tujuan untuk perdagangan.

3. Party

Dalam menyalurkan kredit (pembiayaan), bank memilah-milah

menjadi beberapa golongan. Hal ini dilakukan agar bank lebih fokus untuk

menangani kredit (pembiayaan) tersebut. Misalnya, kredit untuk usaha

Page 38: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

26

kecil, menengah atau besar. Atau dapat juga dipilah berdasarkan wilayah,

misalnya daerah pedesaan, perkotaan, atau berdasarkan sektor usaha,

misalnya peternakan, industri atau sektor lainnya.

4. Prospect

Untuk menilai harapan kedepan terutama terhadap objek kredit

(pembiayaan) yang dibiayaai. Tentunya harapan yang diinginkan adalah

memberikan harapan yang baik atau cerah. Usaha yang tidak mengandung

prospek cerah sebaiknya ditunda karena akan menyulitkan nasabah dan

bank nantinya, misalnya usaha yang sudah memasuki titik jenuh.

5. Payment

Cara pembayaran kredit (pembiayaan) oleh nasabah. Penilaian yang

dilakukan untuk menilai cara nasabah dalam mambayar kredit

(pembiayaan), apakah dari penghasilan (gaji) atau dari sumber objek yang

dibiayai. Dari penilaian ini akan terlihat kemampuan nasabah dalam

membayar kredit (pembiayaan).

6. Profitability

Kredit (pembiayaan) yang dilakukan oleh bank akan memberikan

keuntungan bagi kedua belah pihak, baik bank ataupun nasabah. Jika tidak,

sebaiknya jangan diberikan. Keuntungan bagi bank tentunya adalah berupa

balas jasa yang diberikan nasabah dari bunga atau bagi hasil. Sebaliknya

bagi nasabah adalah berkembangnya usaha yang dibiayai yang pada

akhirnya adalah keuntungan dan adanya tambahan modal baginya.

Page 39: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

27

7. Protection

Perlindungan terhadap objek kredit (pembiayaan) yang dibiayai.

Perlindungan tidak sebatas jaminan fisik yang diberikan, akan tetapi lebih

dari itu, yaitu jaminan si pengambil kredit (pembiayaan), seperti asuransi

kematian dan jaminan perlindungan terhadap jaminan fisik yang diberikan

dari kehilangan, kerusakan atau lainnya.13

B. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

1. Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah:

a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau

badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro

sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.

b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi

kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.

13

Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers,2015), hlm.286-289

Page 40: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

28

c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung

dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih

atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang

ini.

2. Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

Banyaknya jumlah pelaku usaha di Indonesia, maka lembaga

keuangan telah memiliki uraian dan kriteria untuk mengelompokkan para

pelaku usaha, uraian dan pengelompokkan para pelaku usaha dapat dilihat

pada tabel di bawah ini .14

Tabel 2.1

Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM

No

URAIAN

KRITERIA

ASSET OMZET

1 USAHA MIKRO Max 50 jt Max 300 jt

2 USAHA KECIL 50 jt- 500 jt 300 jt – 2,5 M

3 USAHA MENENGAH 500 jt – 10 M 2,5 M – 50 M

14

Undang-Undang No.20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Page 41: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

29

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa yang tergolong usaha mikro

yaitu usaha yang memiliki kriteria jumlah asset maksimum sebesar 50 jt

dan memiliki omzet maksimum sebesar 300 jt. Usaha kecil yaitu usaha

yang memiliki kriteria jumlah asset lebih dari 50 jt sampai dengan 500 jt

dan memiliki omzet lebih dari 300 jt sampai dengan 2,5 M. Usaha

menengah yaitu usaha yang memiliki kriteria jumlah asset lebih dari 500

jt sampai dengan 10 M dan memiliki omzet lebih dari 2,5 M sampai

dengan 50 M.

C. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan UKM

1. Kondisi Makro dan Mikro Ekonomi

Ekonomi makro atau macroeconomics adalah studi tentang

ekonomi secara keseluruhan. Dalam makro ekonomi yang diperhatikan

adalah tindakan konsumen secara keseluruhan, kegiatan-kegiatan

keseluruhan pengusaha dan perubahan-perubahan keseluruhan kegiatan

ekonomi.15

Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi

secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain :

pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah

uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca

pembayaran internasional.16

15

Sadono Sukirno, Makro Ekonomi : Teori Pengantar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2010), hlm. 4 16

Yuli Afriandi, Kondisi Perekonomian Indonesia dalam Pengaruh Ekonomi Global dan

Ekonomi Islam, diakses dari

Page 42: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

30

Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi

utama sebagai berikut :

1) Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam

kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan

keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada

sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam

keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada

pada posisi kesempatan kerja penuh.

2) Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya

stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun

dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi

deflasi.

3) Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan

pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang

membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam

distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu

membaik yang lainnya cenderung memburuk.17

http://www.academia.edu/3282729/Kondisi_Perekonomian_Indonesia_dalam_Pengaruh_Ekonomi_Gl

obal_dan_Ekonomi_Islam pada tanggal 17 Desember 2015 17

Yuli Afriandi, Kondisi Perekonomian Indonesia dalam Pengaruh Ekonomi Global dan

Ekonomi Islam, diakses dari

http://www.academia.edu/3282729/Kondisi_Perekonomian_Indonesia_dalam_Pengaruh_Ekonomi_Gl

obal_dan_Ekonomi_Islam pada tanggal 17 Desember 2015

Page 43: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

31

Ekonomi mikro atau microeconomics adalah satu bidang studi

ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari

keseluruhan kegiatan perekonomian.18

Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta

mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa,

serta alokasi dari sumber terbatas diantara banyak penggunaan alternatif.

Ekonomi mikro menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal

dalam memproduksi hasil yang efisien serta menjelaskan berbagai kondisi

teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-

bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro meliputi

pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium),

keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi

ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga

mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam

sistem pasar.19

Dukungan dari Bank Syariah dalam bentuk pembiayaan sangat

penting untuk pendayagunaan pelaku dan produk usaha mikro harus

didorong dan dioptimalkan secara utuh. UKM memiliki peranan yang

18

Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi : Teori Pengantar, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

2008), hlm. 21 19

Yuli Afriandi, Kondisi Perekonomian Indonesia dalam Pengaruh Ekonomi Global dan

Ekonomi Islam, diakses dari

http://www.academia.edu/3282729/Kondisi_Perekonomian_Indonesia_dalam_Pengaruh_Ekonomi_Gl

obal_dan_Ekonomi_Islam pada tanggal 17 Desember 2015

Page 44: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

32

cukup penting dalam pembangunan nasional di sektor ekonomi, meskipun

terkesan sederhana namun disisi lain dapat memperluas lapangan

pekerjaan. Selain itu UKM memiliki potensi yang besar untuk menjadi

stabilitas perekonomian di Indonesia, peningkatan jumlah lapangan kerja,

penambahan jumlah devisa, meningkatkan PDB, mengembangkan dunia

usaha, dan berkontribusi dalam pajak.

2. Dana Pihak Ketiga (DPK)

Penghimpunan dana dari Bank Syariah dapat berbentuk giro,

tabungan dan deposito.20

Dalam arti dana yang dihimpun dari masyarakat

sebagai individu, perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi,

yayasan, dan lain-lain. Dana yang dihimpun berupa mata uang rupiah

maupun dalam valuta asing.

Sumber dana dalam sistem perbankan merupakan hal yang

esensial yang harus terpenuhi dan terpolakan. Pola penarikan dana

bersumber dari masyararakat atau pihak ketiga dapat dilakukan dengan

cara-cara sebagai berikut:21

1. Titipan (Wadi`ah)

Simpanan dijamin keamanan dan pengembaliannya (guaranteed

deposit), tetapi tidak memperoleh imbalan atau keuntungan.

20

Adiwarman A. Karim, Bank Islam : Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: Rajawali pers,

2011), hlm 107-108 21

Ismail Nawawi, Ekonomi Kelembagaan Syariah dalam Pusaran Ekonomi Global sebuah

tuntutan dan Realitas, (Surabaya: Putra Media Nusantara, 2009), hlm. 71-72

Page 45: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

33

2. Partisipasi modal masyarakat berbagi hasil dan resiko (non guaranteed

account) untuk investasi umum (general investment

account/mudharabah mutlaqah)

Bank akan membayar bagian keuntungan secara proporsional dengan

portofolio yang didanai dengan modal tersebut.

3. Investasi khusus (special nvestment account/mudharabah

muqayyadah)

Bank hanya bertindak sebagai manajer investasi yang memperoleh fee

(upah).

Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan

syariah (Pasal 1) disebutkan bahwa,”Simpanan adalah dana yang

dipercayakan oleh Nasabah kepada Bank Syariah dan/atau UUS

berdasarkan Akad wadi’ah atau Akad lain yang tidak bertentangan

dengan Prinsip Syariah dalam bentuk Giro, Tabungan, atau bentuk

lainnya yang dipersamakan dengan itu”. Dana-dana masyarakat yang

disimpan dalam bank merupakan sumber dana terbesar yang paling

diandalkan bank yang terdiri dari 3 jenis, yaitu: dalam bentuk giro,

deposito, dan tabungan.22

Dana pihak ketiga merupakan sumber dana terpenting dalam

kegiatan operasi perbankan. Dana pihak ketiga merupakan ukuran

keberhasilan bank jika mampu membiayai kegiatan operasinya dari

22

“Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah”

Page 46: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

34

sumber dana ini. Semakin besar atau banyak jumlah dana pihak ketiga

yang berhasil dihimpun oleh bank, maka akan semakin besar pula jumlah

pembiayaan yang akan disalurkan oleh bank.

Pengaruh DPK Terhadap Pembiayaan

Kenaikan Dana pihak ketiga akan meningkatkan jumlah

pembiayan perbankan syariah, dana pihak ketiga memiliki pengaruh

signifikan positif terhadap pembiayaan. DPK dan variabel lainnya

berpengaruh secara signifikan terhadap pembiayaan murabahah dan DPK

terbukti sebagai variabel dominan yang berpengaruh terhadap

pembiayaan murabahah. Dana pihak ketiga berpengaruh signifikan dan

mempunyai hubungan positif terhadap penyaluran pembiayaan. DPK

berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan musyarakah ,

peningkatan DPK berpengaruh terhadap besarnya penyaluran pembiayaan

musyarakah.23

3. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Rasio yang sering digunakan untuk menilai tingkat likuiditas dan

melihat fungsi intermediasi perbankan adalah Financing to Deposit Ratio

(FDR). Rasio ini memberikan gambaran mengenai jumlah dana pihak

ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit/pembiayaan. Pada aspek

likuiditas ini penilaian didasarkan atas kemampuan bank dalam

23

Atika Ranianti dan Nirdukita Ratnawati. “Pengaruh Pembiayaan, Dana Pihak Ketiga dan

Non Performing Financing terhadap Return On Assets Perbankan Syariah di Indonesia 2009-2013 :

Penerapan Model Simultan.” Jurnal Ekonomi Pembangunan. No.2 (Februari 2014): hlm. 113

Page 47: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

35

membayar semua hutang-hutangnya terutama simpanan tabungan, giro

dan deposito pada saat ditagih dan dapat memenuhi semua permohonan

kredit yang layak untuk disetujui.

Pada bank konvensional Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan

rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang

diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal

sendiri yang digunakan.24

Rumus untuk mencari Loan to Deposit Ratio (LDR) sebagai berikut:

Nilai ekuitas (Equity) diperoleh dari penjumlahan:

1) Modal disetor

2) Dana setoran modal

3) Cadangan umum

4) Cadangan lainnya

5) Sisal laba tahun lalu

6) Laba tahun berjalan

24

Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers,2015), hlm. 225-226

Page 48: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

36

Pada perbankan syariah tidak menggunakan istilah kredit (loan)

dalam menyalurkan dananya. Tetapi pada perbankan syariah istilah kredit

(loan) diganti dengan pembiayaan (financing). Maka rumusnya menjadi :

Besarnya nilai FDR menurut peraturan pemerintah maksimum

adalah 110%.25

Apabila nilai FDR sebesar 90%, berarti bank tersebut

menyalurkan 90% dari dana yang telah dihimpun. Ini berarti bank telah

menjalankan fungsinya dengan baik. Namun, jika nilai FDR lebih besar

dari 110% berarti bank tersebut menyalurkan pembiayaan melebihi dana

yang dihimpun. sehingga dalam hal ini bank dikatakan tidak menjalankan

fungsinya dengan baik. Karena batas yang aman dari nilai FDR antara

85%-110%.

Pengaruh FDR terhadap Pembiayaan

Suatu bank dikatakan likuid apabila bank tersebut dapat

memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendaknya dan dapat membayar

kembali semua deposannya serta dapat memenuhi permintaan kredit yang

diajukan tanpa terjadi panangguhan. Dengan likuidnya bank, maka akan

mengakibatkan terjadinya pembiayaan yang terus-menerus tanpa adanya

penangguhan penyaluran pembiayaan dari bank.

25

Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers,2015), hlm. 225-226

Page 49: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

37

4. Non Performing Finance (NPF)

Salah satu resiko yang sering dihadapi oleh bank adalah resiko

tidak terbayarnya pembiayaan yang telah diberikan atau sering disebut

resiko pembiayaan. Resiko pembiayaan umumnya timbul dari berbagai

pembiayaan yang masuk dalam kategori bermasalah atau non performing

financing.

NPF adalah pembiayaan bermasalah atau tidak perform yang

disebabkan oleh faktor manajemen/pengelolaan, kondisi ekonomi,

maupun faktor-faktor lain.

Pembiayaan bermasalah adalah suatu kondisi pembiayaan, dimana

ada suatu penyimpangan utama dalam pembayaran kembali pembiayaan

yang menyebabkan kelambatan dalam pengembalian atau diperlukan

tindakan yuridis dalam pengembalian atau kemungkinan potensial loss.

Faktor penyebab munculnya NPF adalah default payment

(kegagalan pembayaran yang dilakukan debitur kepada pemilik dana

(kreditur). NPF jika tidak diantisipasi dengan manajemen pengelolaan

pembiayaan yang optimal dengan menerapkan kehati-hatian akan

membahayakan bagi bank, yaitu berkurangnya dana yang dimiliki

sehingga akan berakibat pada bangkrutnya bank tersebut.

a. Kategori pembiayaan bermasalah

Pembiayaan menurut kualitasnya pada hakikatnya didasarkan

pada risiko atau kemungkinan menurut lembaga keuangan syariah

Page 50: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

38

terhadap kondisi dan kepatuhan nasabah dalam memenuhi kewajiban-

kewajiban untuk membayar bagi hasil, mengangsur serta melunasi

pinjamannnya kepada bank. Jadi unsur utama dalam menentukan

kualitas tersebut oleh waktu pembayaran bagi hasil, pembayaran

angsuran, maupun pelunasan pokok pinjaman.

Ketidak lancaran nasabah membayar angsuran maupun bagi

hasil/profit margin pembiayaan menyebabkan adanya kolektibilitas

pembiayaan, secara umum kolektibilitas pembiayaan dikategorikan

menjadi lima macam, yaitu:

1. Lancar

Pembiayaan yang digolongkan ke dalam pembiayaan

lancar apabila memenuhi kriteria antara lain:

a. Pembayaran angsuran pokok dan atau bagi hasil tepat waktu.

b. Memiliki mutasi rekening yang aktif.

c. Bagian dari kredit yang dijamin dengan jaminan tunai (cash

collateral).

2. Dalam perhatian khusus

Pembiayaan yang digolongkan ke dalam pembiayaan

dalam perhatian khusus apabila memenuhi kriteria antara lain:

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau pembiayaan

yang belum melampui 90 hari.

Page 51: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

39

b. Kadang kadang terjadi cerukan (overdraft) yaitu jumlah

penarikan yang melebihi dana yang tersedia pada akun giro.

c. Mutasi rekening relatif aktif.

d. Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang

diperjanjikan.

e. Didukung oleh pinjaman baru.

3. Kurang lancar

Pembiayaan yang digolongkan kurang lancar apabila

memenuhi kriteria antara lain:

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bagi hasil yang

telah melampui 90 hari.

b. Sering terjadi cerukan (overdraft) yaitu jumlah penarikan

yang melebihi dana yang tersedia pada akun giro.

c. Frekuensi mutasi rekening relatif rendah.

d. Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan

lebih dari 90 hari.

e. Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi nasabah.

f. Dokumentasi pinjaman yang lemah.

4. Diragukan

Pembiayaan yang digolongkan ke dalam pembiayaan

diragukan apabila memenuhi kriteria antara lain:

Page 52: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

40

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang

telah melampaui seratus delapan puluh hari.

b. Terjadi cerukan yang bersifat permanen.

c. Terjadi wanprestasi lebih dari seratus delapan puluh hari.

d. Terjadi kapitalisasi bagi hasil.

e. Dokumentasi hukum yang lemah, baik untuk perjanjian

pembiayaan maupun pengikatan jaminan.

5. Macet

Pembiayaan yang digolongkan ke dalam pembiayaan

macet apabila memenuhi kriteria antara lain:

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bagi hasil yang

telah melampaui 270 hari.

b. Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru.

c. Dari segi hukum maupun kondisi pasar , jaminan tidak dapat

dicairkan pada nilai wajar.26

Rasio NPF ditujukan untuk mengukur tingkat permasalahan

pembiayaan yang dihadapi Bank Syariah. Dimana semakin tinggi rasio ini

menunjukkan kualitas pembiayaan bank syari’ah semakin buruk. Nilai

26

Veithzal Rivai dan Andria Permata, credit management handbook: teori, konsep, prosedur,

dan aplikasi panduan praktis mahasiswa, bankir dan nasabah, (Jakarta: PT Raja Gravindo Persada,

2008), hal 42-47

Page 53: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

41

rasio ini kemudian dibandingkan dengan kriteria kesehatan NPF bank

syari’ah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia seperti yang tertera dalam

tabel di bawah ini:

Tabel 2.2

Kesehatan NPF Bank Syariah

No Nilai NPF Predikat

1 NPF = 2% Sehat

2 2% ≤ NPF < 5% Sehat

3 5% ≤ NPF < 8% Cukup Sehat

4 8% ≤ NPF < 2% Kurang Sehat

5 NPF ≥ 12% Tidak Sehat

Sumber: SE BI No 9/24/Dpbs Tanggal 30 Oktober 2007

Demikian juga Bank Indonesia menginstruksi Non Performing

Financing dalam laporan tahunan perbankan nasional sesuai SE BI No.

9/24/DPBS Tanggal 30 Oktober 2007 tentang sistem penilaian kesehatan

bank berdasarkan prinsip syari’ah yang dirumuskan sebagai berikut:

NPF x 100%

Page 54: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

42

Pengaruh NPF terhadap Pembiayaan

NPF memiliki pengaruh positif terhadap pembiayaan.27

Hal ini

berarti NPF akan mempengaruhi tingkat pembiayaan yang dilakukan oleh

bank. Semakin tinggi nilai NPF, maka akan menurunkan tingkat

pembiayaan yang dilakukan oleh bank.

D. Kerangka Pemikiran

Bank Syariah bertugas menghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkannya kepada masyarakat, semakin banyak dana pihak ketiga yang

dihimpun dari masyarakat maka semakin bersar tingkat pembiayaan UKM

yang akan diberikan oleh Bank Syariah. Bank Syariah juga berfungsi sebagai

lembaga intermediasi, fungsi intermediasi Bank Syariah dilihat dari nilai

Financing to Deposit Ratio (FDR), semakin besar nilai FDR berarti semakin

besar ekspansi pembiayaan yang disalurkan Bank Syariah kepada UKM. Bank

Syariah dalam rangka kegiatan penyaluran pembiayaan bertujuan untuk

memperoleh laba/keuntungan meskipun terkandung resiko-resiko yang

dihadapi. Resiko pembiayaan timbul dari berbagai pembiayaan yang masuk

dalam kategori pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing) yang

dapat mengganggu tingkat kesehatan Bank Syariah. Apabila tingkat kesehatan

27

Atika Ranianti dan Nirdukita Ratnawati. “Pengaruh Pembiayaan, Dana Pihak Ketiga dan

Non Performing Financing terhadap Return On Assets Perbankan Syariah di Indonesia 2009-2013 :

Penerapan Model Simultan.” Jurnal Ekonomi Pembangunan. No.2 (Februari 2014): hlm. 113

Page 55: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

43

Bank Syariah terganggu (NPF tinggi) maka tingkat pembiayaan yang

disalurkan ke UKM akan terganggu (Menurun).

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dibuat suatu skema kerangka

pemikiran sebagai berikut:

Page 56: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

44

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Teori Pembiayaan dan Teori Rasio Keuangan Bank

ρx1y

rx1x2

rx1x3 ρx2y

rx2x3

ρx3y

Analisis Jalur

Hasil dan Interpretasi Penelitian

Non Performing Finance

(X3)

Pembiayan

UKM

(Y)

Financing to Deposit

Ratio (X2)

Pengaruh DPK, Financing to Deposit Ratio dan Non Performing

Financing terhadap Pembiayaan UKM Perbankan Syariah di

Indonesia Periode tahun 2010- Juni 2015

DPK (X1)

Kesimpulan dan Saran

Page 57: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang

mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode. Dengan

demikian, metode penelitian ialah suatu pengkajian dalam mempelajari

peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian.

Untuk memperoleh data-data yang digunakan penulis akan mengkaji

Perbankan Syariah Indonesia dengan metode kuantitatif yaitu penulis

melakukan pendekatan-pendekatan terhadap kajian empiris untuk

mengumpulkan, menganalisa, dan menampilkan data dalam bentuk numerik

daripada naratif.

B. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory research )

yaitu bagaimana variabel-variabel yang diteliti itu menjelaskan objek yang

diteliti melalui data yang terkumpul.

Page 58: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

46

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah:

1. Dana Pihak Ketiga (DPK) data DPK ini diperoleh dari statistik

perbankan syariah yang diambil dari tahun 2010 sampai Juni 2015.

2. Financing to Deposit Ratio (FDR) data penelitian ini diperoleh dari

statistik perbankan syariah yang diambil dari tahun 2010 sampai Juni

2015 dengan menggunakan data FDR Perbankan Syariah di Indonesia.

3. Non Performing Financing (NPF) data penelitian ini diperoleh dari

statistik perbankan syariah yang diambil dari tahun 2010 sampai Juni

2015 dengan menggunakan data NPF Perbankan Syariah di Indonesia.

4. Pembiayaan UKM data penelitian ini diperoleh dari statistik

perbankan syariah yang diambil dari tahun 2010 sampai Juni 2015

dengan menggunakan data pembiayaan yang disalurkan perbankan

syariah ke sektor UKM.

C. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah jumlah Bank Umum Syariah di

Indonesia berjumlah 12 dan jumlah Unit Usaha Syariah di Indonesia

berjumlah 22, berdasarkan pada statistik perbankan syariah yang dikeluarkan

oleh OJK pada Juni 2015.28

28

“Statistik Perbankan Syariah Juni 2015” diakses dari

www.bi.go.id/id/statistik/perbankan/syariah/Documents/SPS%20Juni%202015.pdf pada tanggal 7

Desember 2015

Page 59: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

47

Sample penelitian ini adalah semua jumlah Bank Umum Syariah dan

Unit-Usaha Syariah di Indonesia. Adapun kriteria-kriteria sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode

2010 sampai dengan Juni 2015.

2. Perusahaan perbankan yang menyajikan laporan tahunan jumlah DPK

dan jumlah pembiayaan ke sektor UKM dalam website Bank Indonesia

selama periode 2010 sampai dengan Juni 2015.

3. Perusahaan yang menyajikan laporan rasio keuangan dalam website Bank

Indonesia selama periode 2010 sampai dengan Juni 2015.

4. Perusahaan perbankan yang memiliki kelengkapan data untuk seluruh

tahun pengamatan.

Data penelitian menggunakan:

1. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang dapat diperoleh dari pihak lain

(sudah tersedia) atau diperoleh dari berbagai sumber, baik sumber internal

maupun eksternal.

a. Laporan Keuangan Bank Syariah tentang penyaluran pembiayaan

yang dipublikasikan oleh BI dan OJK

b. Daftar rasio keuangan yang dipublikasikan oleh BI dan OJK.

Page 60: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

48

2. Library Research

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilengkapi pula dengan

membaca dan mempelajari serta menganalisis literatur yang bersumber dari

buku-buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini

dilakukan untuk mendapat landasan teori dan konsep yang tersusun.

Peneliti melakukan penelitian dengan membaca, mengutip bahan-bahan

yang berkenaan dengan penelitian.

D. Metode Analisis Data

Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan

pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewaal Wright.

Model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antara

variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak

langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat

(endogen).29

Analisis jalur merupakan pengembangan dari analisis regresi,

sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk khusus dari analisis

jalur ( regression is special case of path analysis ). Analisis jalur digunakan

untuk melukiskan dan menguji model hubungan antara variabel yang

berbentuk sebagai akibat (bukan hubungan interaktif). Dengan demikian

29

Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, Cara Mudah Menggunakan dan Memaknai Path

Analysis (Analisis Jalur), (Bandung : Alfabeta, 2014), hlm.1-2

Page 61: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

49

dalam model hubungan antar variabel tersebut variabel eksogen (exogeneus),

dan variabel dependen yang disebut variabel endogen (endogeneus)30

Analsis jalur merupakan pengembangan dari model regresi yang

digunakan untuk menguji kesesuaian (fit) dari matrik korelasi dari dua atau

lebih model yang dibandingkan oleh si peneliti. Model biasanya digambarkan

dengan lingkaran dan anak panah yang menunjukkan hubungan kausalitas.

Regresi dilakukan untuk setiap variabel model dibandingkan dengan matrik

korelasi hasil observasi variabel dan nilai goodness of fit dihitung. Model

terbaik dipilih berdasarkan goodness of fit.31

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya

sebagai berikut:

a. Variabel Endogen

Variabel endogen (endogenous variable) yaitu variabel yang menjadi

pusat perhatian dalam penelitian atau variabel yang ditentukan didalam

model dan diamati variasinya. Adapun variabel yang menjadi variabel

endogen dalam penelitian ini yaitu Pembiayaan UKM (Y).

30

Prof. Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi delengkapi dengan Metode R&D.

(Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 297 31

Dr. Imam Ghozali , M.Com,Akt . Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,

(Semarang: BP Undip, 2013), hlm.21

Page 62: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

50

b. Variabel Eksogen

Variabel eksogen (exogenous variable) adalah variabel yang secara

bebas berpengaruh terhadap variabel endogen dalam suatu model. Adapun

variabel yang menjadi variabel eksogen dalam penelitian ini yaitu DPK

(X1), Financing to Deposit Ratio (X2) dan Non Performing Financing

(X3).

Melalui analisis jalur ini akan ditemukan jalur mana yang paling tepat

dan singkat suatu variabel independen menuju variabel dependen.

Penggunaan analisi jalur dalam analisis data penelitian didasarkan

pada beberapa asumsi berikut, yaitu:

1) Hubungan antar variabel yang akan dianalisis berbentuk linear, aditif

dan kalusal.

2) Variabel-variabel residual tidak berkorelasi dengan variabel yang

mendahuluinya, dan juga tidak berkorelasi dengan variabel lain.

3) Dalam model hubungan variabel hanya terdapat jalur kausal/ sebab –

akibat searah.

4) Data setiap variabel yang dianalisis adalah data interval yang berasal

dari sumber yang sama.

E. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pernyataan yang sifatnya masih sementara atau

peryataan berdasarkan pada pengetahuan tertentu yang masih lemah dan harus

dibuktikan kebenarannya. Dengan demikian hipotesis merupakan dugaan

Page 63: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

51

sementara yang nantinya akan diuji dan dibuktikan kebenarannya melalui

analisa data.

1. Uji Hipotesis Penelitian Model

a. Pengujian Hipotesis Model Secara Keseluruhan

Dalam pengujian secara keseluruhan ini akan diuji secara

simultan seberapa besar pengaruh variabel DPK (X1), FDR (X2) dan

NPF (X3) terhadap Pembiayaan UKM (Y) sehingga menghasilkan

rumusan sebagai berikut:

1. H0 : DPK tidak berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan

UKM

Ha : DPK berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan UKM

2. H0 : FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan

UKM

Ha : FDR berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan UKM

3. H0 : NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan

UKM

Ha : NPF berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan UKM

4. H0 : DPK, FDR dan NPF tidak berpengaruh signifikan

terhadap Pembiayaan UKM

Ha : DPK, FDR dan NPF berpengaruh signifikan terhadap

Pembiayaan UKM

Page 64: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

52

Dari rumusan hipotesis diatas, maka diketahui persamaan

struktural model nilai pengaruh (ρ) dari variabel independen

terhadap variabel dependen diperoleh dari nilai beta ( β ) pada

analisis yang dilakukan sehingga membentuk struktur persamaan

model seperti dibawah ini:

Y = ρx1y X1 + ρx2y X2 + ρx3y X3 + ρy ε

Gambar 3.1

Struktur Jalur

Keterangan:

ρx1y : Standarized coefficients, koefesien jalur pengaruh langsung X1

terhadap Y

ρx2y: Standarized coeffecients, koefesien jalur pengaruh langsung X2

terhadap Y

ρx3y : Standarized coeffecients, koefesien jalur pengaruh langsung X3

terhadap Y

ρx1y ρy ε

rx1x2

ρx2y

rx1x3

rx2x3 ρx3y

Dana Pihak

Ketiga (X1)

Non Performing

financing (X3)

Pembiayaan

UKM (Y)

Financing to

Deposit Ratio

(X2)

Page 65: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

53

ρy ε : Besarnya pengaruh variable lain

X1 : Variabel eksogen DPK

X2 : Variabel eksogen Financing to Deposit Ratio (FDR)

X3 : Variabel eksogen Non Performing Financing (NPF)

Y : Variabel endogen Pembiayaan UKM

Hubungan langsung terjadi jika satu variabel mempengaruhi

variabel lainnya tanpa ada variabel ketiga yang memediasi

(intervening) hubungan kedua variabel tadi. Hubungan tidak langsung

adalah jika ada variabel ketiga yang memediasi hubungan kedua

variabel ini. Kemudian pada setiap variabel dependen (endogen

variable) akan ada anak panah yang menuju variabel ini dan ini

berfungsi untuk menjelaskan jumlah varians yang tidak dapat

dijelaskan (unexplained variance) oleh variabel itu.32

Berdasarkan

diagram jalur diatas dibuat persamaan struktural:

Persamaan :

Y = ρx1y X1 + ρx2y X2 + ρx3y X3 + ρy ε

b. Koefesien determinasi

Koefesien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan variabel independen terhadap variabel dependen

32

Dr. Imam Ghozali. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. (Semarang: BP

Undip, 2013), hlm.211

Page 66: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

54

serta seberapa besar pengaruh dari faktor lain yang tidak dimasukkan

dalam penelitian. Nilai koefesien dterminasi (R2) adalah antara nol dan

satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemempuan-kemampuan variabel

independen dalam menjalankan variabel dependen amat terbatas. Nilai

yang hampir mendekati satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variabel dependen.33

Dalam penentuan pengaruh variabel penelitian secara

keseluruhan didapat nilai koefesien jalur dari penjumlahan variabel

eksogen terhadap variabel endogen. Koefesien jalur adalah koefesien

regresi yang distandarkan yaitu koefesien regresi yang dihitung dari

basis data yang telah di set dalam angka baku. Koefesien jalur yang

distandarkan (standarized path coeffecients) ini digunakan untuk

menjelaskan besarnya pengaruh variabel bebas (eksogen) terhadap

variabel lain yang diberlakukan sebagai variabel terikat.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi yang

normal. Untuk menguji normalitas yaitu dengan analisis grafik dengan

melihat grafik histogram.

33

Dr. Imam Ghozali. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. (Semarang: BP

Undip, 2013), hlm. 97

Page 67: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

55

b. Uji Multikolinieritas

Untuk mengetahui apakah model regresi terdapat korelasi antar

variabel bebas (Independen) maka diperlukan sebuah uji, yaitu uji

multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Multikolinieritas dapat dilihat

dari perhitungan nilai tolerance serta Variance Inflation Factor (VIF).

Suatu model regresi disimpulkan tidak ada masalah multikolinieritas

adalah apabila memiliki tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai

Variance Inflation Factor (VIF) lebih kecil dari 10.34

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan bertujuan untuk menguji apakah

dalam regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, peneliti menggunakan uji

Durbin-Watson (DW test).

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari

34 Dr. Imam Ghozali. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. (Semarang: BP

Undip, 2013), hlm.106

Page 68: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

56

satu pengamatan dengan pengamatan yang lainnya. Peneliti

menggunakan grafik scatterplot.

e. Uji Korelasi

Dalam metode analisis jalur untuk mengetaui derajat hubungan

antar variabel bebas (independen) dengan variabel terikat (dependen)

Untuk menafsirkan angka, digunakan kriteria korelasi yaitu35

:

Tabel 3.1

Interpretasi Koefisien Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.80- 1.00

0.60- 0.799

0.40-0.599

0.20-0.399

0.00- 0.199

Sangat kuat

Kuat

Cukup Kuat

Rendah

Sangat Rendah

f. Uji Statsistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini

35

Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, Cara Mudah Menggunakan dan Memaknai Path

Analysis (Analisis Jalur), (Bandung : Alfabeta, 2014), hlm. 62

Page 69: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

57

digunakan statistik t dengan kriteria pengambilan keputusan adalah

sebagai berikut:

1. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas Sig atau (0,05 maka Ho diterima dan Ha

ditolak, artinya tidak signifikan.

2. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas Sig atau (0,05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya signifikan.

g. Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama sama terhadap variabel dependen. Untuk pengujian

secara keseluruhan dapat dilihat dari tabel anova yang nantinya akan

diperoleh nilai F dan didapat hasil probabilitas (sig). Jika nilai sig

0,05, maka keputusannya adalah H0 ditolak dan Ha diterima artinya

signifikan.36

36

Dr. Imam Ghozali. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

(Semarang: BP Undip,2013), hlm. 98

Page 70: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

58

F. Model – Model dalam Path Analysis

Berikut ini model-model yang terdapat pada path analisis:37

a. Model Regresi Linier Berganda

Model path analysis ini sebenarnya merupakan pengembangan dari

teknik analisis regresi linier berganda dengan menggunakan lebih dari satu

variabel independen exogenous, yaitu X1 dan X2 dengan satu variabel

dependen endogenous Y. Model tersebut mempunyai diagram jalur seperti

di bawah ini:

Gambar 3.2

Path Analysis Model Regresi Berganda

Dimana:

X1 adalah variabel independen exogenous pertama

X2 adalah variabel independen exogenous kedua

Y adalah variabel dependen endogenous

37

Jonathan Sarwono. Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis, (Yogyakarta: Andi, 2010),

hlm. 6-7

Page 71: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

59

b. Model Mediasi

Model kedua path analysis ini adalah model mediasi atau perantara

(intervening variable) dimana kehadiran variabel Y sebagai variabel

perantara akan mengubah pengaruh variabel X terhadap variabel Z.

Pengaruh ini dapat menurun ataupun meningkat. Model kedua ini diagram

jalurnya seperti di bawah ini:

Gambar 3.3

Path Analysis Model Mediasi

Dimana:

X adalah variabel independen exogenous

Y adalah variabel endogenous perantara

Z adalah variabel dependen endogenous

c. Model Gabungan antara Regresi Berganda dan Mediasi

Model ketiga dalam path anlysis merupakan penggabungan antara

model regresi linier berganda dengan model mediasi, yaitu variabel X

berpengaruh terhadap variabel Z secara langsung (direct effect) dan secara

tidak langsung (indirect effect) mempengaruhi juga variabel Z melalui

variabel perantara Y.

Page 72: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

60

Dalam model ini dapat diterangkan sebagai berikut :

1. Variabel X berfungsi sebagai variabel independen exogenous

terhadap variabel Y dan Z

2. Variabel Y mempunyai dua fungsi:

Fungsi pertama ialah sebagai variabel endogenous terhadap

variabel exogenous X

Fungsi kedua ialah sebagai variabel endogenous perantara

untuk pengaruh X terhadap Z melalui Y

Variabel Z merupakan variabel dependen endogenous. Model

ini mempunyai diagram jalur seperti di bawah ini:

Gambar 3.4

Path Analysis Model Gabungan Antara Regresi Linier Berganda

dengan Mediasi

Dimana:

X adalah variabel independen exogenous

Y adalah variabel endogenous dan sebagai variabel perantara

Z adalah variabel dependen endogenous

Page 73: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

61

d. Model Kompleks

Model keempat dalam path analysis ini merupakan model yang

kompleks, yaitu variabel X1 secara langsung mempengaruhi Y2 dan

melalui variabel X2 secara tidak langsung mempengaruhi Y2, sementara

itu variabel Y2 juga dipengaruhi oleh variabel Y1.

Dalam model ini dapat diterangkan sebagai berikut:

1. Variabel X1 berfungsi sebagai variabel independen exogenous

2. Variabel X2 mempunyai dua fungsi:

Fungsi pertama ialah sebagai variabel endogenous terhadap

variabel exogenous X1

Fungsi kedua ialah sebagai variabel endogenous perantara

untuk melihat pengaruh X1 terhadap Y2 melalui X2

3. Variabel Y2 merupakan variabel dependen endogenous

4. Variabel Y1 merupakan variabel independen exogenous

Model ini mempunyai diagram jalur seperti di bawah ini:

Gambar 3.5

Path Analysis Model Kompleks

Page 74: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

62

Dimana:

X1 adalah variabel independen exogenous

X2 adalah variabel endogenous dan sebagai variabel perantara

Y1 adalah variabel independen exogenous

Y2 adalah variabel endogenous

G. Langkah Analisis Path

Proses analisis path mencakup beberapa langkah yang harus dilakukan

yaitu:

a. Konseptual Model

Tahap ini berhubungan dengan pengembangan hipotesis berdasarkan

teori sebagai dasar dalam menghubungkan variabel eksogen dengan

variabel eksogen lainnya, dan juga dengan variabel endogen. Teori dalam

konseptualisasi model bukan hanya berasal dari akademisi, tetapi juga

dapat berasal dari pengalaman dan praktek yang diperoleh dari para

praktisi. Pada tahap konseptualisasi model mengharuskan dua hal yang

dilakukan. Pertama, hubungan hipotesis antara variabel eksogen harus

Page 75: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

63

ditentukan. Tahap pengembangan model ini berfokus pada model

struktural dan harus mempresentasikan variabel eksogen yang relavan

terhadap model. Kedua, menentukan hubungan arah ( positif atau negatif )

dan jumlah hubungan antara variabel exogeneous dan variabel

endogeneous yang sesuai dengan kajian teori dan hasil penelitian.

b. Penyusunan Diagram Jalur

Model path diagram merupakan representasi grafis mengenai

bagaimana beberapa variabel pada suatu model berhubungan satu sama

lain, yang memberikan pandangan menyeluruh mengenai struktur model.

Representasi grafis membantu kita dalam memahami hipotesis yang telah

dibentuk

c. Validitas Model

Terdapat dua indikator validitas model di dalam anlisis jalur yaitu

koefisien determinasi total dan theory trimming.

1) Koefisien determinasi total. Total keragaman data yang dapat

dijelaskan oleh model.

2) Theory trimming Uji validasi koefisien jalur pada setiap jalur untuk

pengaruh langsung adalah sama dengan pada analisis regresi,

menggunakan nilai p (p-value) dari uji t yaitu pengujian koefisien

regresi variabel yang dibakukan secara parsial. Berdasarkan theory

trimming, maka jalur yang non signifikan dibuang sehingga diperoleh

Page 76: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

64

model yang didukung oleh data empiris kecuali model tertentu yang

didukung oleh data empiris.

d. Penilaian Model

Interpretasi hasil analisis langkah terakhir di dalam analisis jalur

adalah melakukan interprestasi hasil analisis yaitu menentukan jalur-jalur

pengaruh yang signifikan dan mengidentifikasi jalur yang pengaruhnya

lebih kuat yaitu dengan membandingkan besarya koefisien jalur yang

terstandar. Dalam analisis jalur koefisien beta dinamakan koefisien jalur

yang merupakan pengaruh langsung. Pengaruh total dihitung dengan

mengkuadratkan pengaruh langsung..

Page 77: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

65

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha

Syariah sebagai objek penelitian. Kata bank dari kata banque dalam bahasa

Prancis, dan dari kata banco dalam bahasa Italia, yang berarti peti/lemari atau

bangku. Kata peti atau lemari menyiratkan fungsi sebagai tempat menyimpan

benda-benda berharga, seperti peti emas, peti berlian, peti uang dan

sebagainya. Dalam Al-Qur`an, istilah bank tidak disebutkan secara eksplisit.

Tetapi jika yang dimaksud adalah sesuatu yang memiliki unsur-unsur seperti

struktur, manajemen, fungsi, hak dan kewajiban, maka semua itu disebutkan

dengan jelas, seperti zakat, shadaqah, ghanimah (rampasan perang), ba`i (jual

beli), dayn (hutang dagang), maal (harta) dan sebagainya, yang memiliki

fungsi yang dilaksanakan oleh peran tertentu dalam kegiatan ekonomi. 38

Menurut Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 bank adalah badan usaha

yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

38

Hery Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2005),

hlm 27

Page 78: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

66

Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam

kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

Arsitektur Perbankan Indonesia (API), untuk menghadirkan alternatif jasa

perbankan yang semakin lengkap kepada masyarakat Indonesia. Secara

bersama-sama, sistem perbankan syariah dan perbankan konvensional secara

sinergis mendukung mobilisasi dana masyarakat secara lebih luas untuk

meningkatkan kemampuan pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian

nasional. Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan

prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling

menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan

dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai

kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan

spekulatif dalam bertransaksi keuangan. Dengan menyediakan beragam

produk serta layanan jasa perbankan yang beragam dengan skema keuangan

yang lebih bervariatif, perbankan syariah menjadi alternatif sistem perbankan

yang kredibel dan dapat dinimati oleh seluruh golongan masyarakat Indonesia

tanpa terkecuali.

Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No.21 Tahun 2008

tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka

pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki

landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara

Page 79: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

67

lebih cepat lagi. Dengan progres perkembangannya yang impresif, yang

mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih dari 65% pertahun dalam lima

tahun terakhir, maka diharapkan peran industri perbankan syariah dalam

mendukung perekonomian nasional akan semakin signifikan.39

Berdasarkan pada statistik perbankan syariah yang dikeluarkan oleh OJK

Pada Juni 2015, jumlah Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia berjumlah

12. Sementara itu, jumlah Unit Usaha Syariah (UUS) di Indonesia berjumlah

22.40

Tabel 4.1

Jumlah BUS dan UUS Perbankan Syariah di Indonesia

BANK UMUM SYARIAH (BUS) UNIT USAHA SYARIAH (UUS)

1. PT. Bank Muamalat Indonesia

2. PT. Bank Victoria Syariah

3. Bank BRISyariah

4. B.P.D Jawa Barat Banten Syariah

5. Bank BNI Syariah

6. Bank Syariah Mandiri

7. Bank Syariah Mega Indonesia

1. PT. Bank Danamon Indonesia

Tbk

2. PT. Bank Permata Tbk

3. PT. Bank Internasional

Indonesia Tbk

4. PT. Bank CIMB Niaga Tbk

5. PT. Bank OCBC Nisp Tbk

39

“Sekilas Perbankan Syariah di Indonesia” diakses dari

www.bi.go.id/id/perbankan/syariah/Contents/Default.aspx pada tanggal 15 Desember 2015 40

“Statistik Perbankan Syariah Juni 2015” diakses dari

www.bi.go.id/id/statistik/perbankan/syariah/Documents/SPS%20Juni%202015.pdf pada tanggal 7

Desember 2015

Page 80: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

68

8. Bank Panin Syariah

9. PT Bank Syariah Bukopin

10. PT. BCA Syariah

11. PT. MayBank Syariah Indonesia

12. PT. Bank Tabungan Pensiunan

Nasional Syariah

6. PT. BPD DKI

7. BPD Yogyakarta

8. PT. BPD Jawa Tengah

9. PT. BPD Jawa Timur

10. PT. BPD Jambi

11. PT. Bank Bpd Aceh

12. PT Bpd Sumatera Utara

13. BPD Sumatera Barat

14. PT Bank Pembangunan

Daerah Riau

15. PT BPD Sumatera Selatan Dan

Bangka Belitung

16. PT BPD Kalimantan Selatan

17. PT BPD Kalimantan Barat

18. BPD Kalimantan Timur

19. PT BPD Sulawesi Selatan Dan

Sulawesi Barat

20. PT BPD Nusa Tenggara Barat

21. PT Bank Sinarmas

22. PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk.

Sumber: Statistik Perbankan Syariah Juni 2015

Page 81: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

69

B. Analisis Deskriptif

Pengelolaan data pada skripsi ini dilakukan menggunakan sofware

Microsoft Excel 2010 dan SPSS 22 untuk dapat mengoalah data dan

memperoleh hasil dari variabel-variabel yang diteliti, yaitu terdiri dari variabel

eksogen: DPK, financing to deposit ratio (FDR) dan non performing

financing (NPF). Sedangkan variabel endogen: Pembiayaan UKM.

a. Analisis Deskriptif Dana Pihak Ketiga (DPK)

Penghimpunan dana yang dilakukan oleh Bank Syariah diperoleh dari

masyarakat berupa titipan (Wadiah), partisipasi modal berbagi hasil dan

berbagi resiko (non guaranteed account) untuk investasi umum (general

investment account/ mudharabah mutlaqah) dimana bank akan membayar

bagian keuntungan secara proporsional dengan porofolio yang didanai

dengan modal tersebut, dan investasi khusus (special investment account/

mudharabah muqayyadah) di mana bank bertindak sebagai manajer

investasi untuk memperoleh fee. Jadi bank tidak ikut berinvestasi

sedangkan investor sepenuhnya mengambil resiko atas investasi.

Data DPK yang digunakan dalam penelitian ini adalah data perbulan

pada Perbankan Syariah Indonesia Indonesia periode 2010 sampai Juni

2015. DPK tersebut diperoleh dari hasil penjumlahan komposisi Giro iB

(Akad Wadiah), tabungan iB (Akad Wadiah dan Mudharabah) dan

Page 82: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

70

deposito iB (Akad Mudharabah). Data tersebut diperoleh dari statistik

Perbankan Syariah Indonesia yang dipublikasikan dalam situs

www.bi.go.id dan www.ojk.go.id pada tanggal 09 November 2015.

Grafik 4.1

Dana Pihak Ketiga (DPK)

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa tingkat

pertumbuhan DPK dari Januari 2010 sampai Juni 2015 terus

meningkat. Pada tahun 2010 DPK diposisi terendah karena

keterbatasannya jumlah Bank Syariah di Indonesia dan masih

sedikitnya masyakat yang menggunakan produk layanan perbankan

syariah.

0

50000

100000

150000

200000

250000

Jan

-10

Ma

y-1

0

Se

p-1

0

Jan

-11

Ma

y-1

1

Se

p-1

1

Jan

-12

Ma

y-1

2

Se

p-1

2

Jan

-13

Ma

y-1

3

Se

p-1

3

Jan

-14

Ma

y-1

4

Se

p-1

4

Jan

-15

Ma

y-1

5

Da

lam

Milia

r R

up

iah

DPK

DPK

Page 83: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

71

b. Analisis Deskriptif Financing to Deposit Ratio (FDR)

FDR menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali

penarikan dana yang telah dilakukan nasabah (deposan) dengan

mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya

(Kemampuan bank untuk memenuhi kewajibannya terutama kewajiban

jangka pendek). Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian pembiayaan

kepada nasabah dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera

memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang

telah digunakan oleh bank untuk memberikan pembiayaan.

Page 84: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

72

Grafik 4.2

Financing to Deposit Ratio (FDR)

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa tingkat FDR dari

Januari 2010- Juni 2015 cukup berfluktuasi dengan nilai rata-rata sebesar

97.02%. Dengan tingkat rata-rata FDR sebesar 97.02% maka Bank

Syariah dapat menjalani fungsi intermediasinya dengan baik, karena

hampir seluruh dana pihka ketiga yang berhasil dikumpulkan dapat

disalurkan kembali menjadi pembiayaan. Akan tetapi, dapat dilihat ada

beberapa periode tingkat FDR Bank Syariah > 100%, hal ini berarti Bank

Syariah mengalami tingkat likuiditas yang cukup ketat. Dengan kata lain,

Bank Syariah memiliki tingkat risiko likuiditas yang cukup tinggi pada

periode tersebut.

0

20

40

60

80

100

120Ja

n-1

0

Ma

y-1

0

Se

p-1

0

Jan

-11

Ma

y-1

1

Se

p-1

1

Jan

-12

Ma

y-1

2

Se

p-1

2

Jan

-13

Ma

y-1

3

Se

p-1

3

Jan

-14

Ma

y-1

4

Se

p-1

4

Jan

-15

Ma

y-1

5

Dala

m P

ers

en

tase (%

)FDR

FDR

Page 85: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

73

c. Analisis Deskriptif Non Performing Financing (NPF)

Non Performing Financing (NPF) merupakan salah satu indikator

penting perbankan syariah yang mempengaruhi tingkat profitabilitas.

Dimana rasio ini digunakan oleh bank dalam menutupi risiko dari dana

pembiayaan oleh nasabah debitur. Apabila semakin rendah NPF maka

bank tersebut akan semakin mengalami keuntungan, sebaliknya bila

tingkat NPF tinggi, bank tersebut akan mengalami kerugian yang

diakibatkan tingkat pengembalian kredit macet.

Kredit atau pembiayaan yang disalurkan dikatakan bermasalah jika

pengembaliaannya terlambat dibanding jadwal yang direncanakan, bahkan

tidak dikembalikan sama sekali. Dalam konteks Indonesia, kredit atau

pembiayaan bermasalah dapat dikelompokkan menjadi kredit tak lancar

dan macet41

. Kredit tak lancar adalah kredit yang masih dilakukan

pembayarannya, tetapi lebih lambat dari jadwal yang seharusnya. Kredit

tak lancar dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu: kredit kurang lancar,

diragukan, dan macet.

41 Mandala Manurung dan Prathama Rahardja. Teori ekonomi mikro : suatu

pengantar. (Jakarta: Fakultas Ekonomi UI, 2004), hlm.196

Page 86: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

74

Grafik 4.3

Non Performing Financing (NPF)

0

1

2

3

4

5

6Ja

n-1

0

May

-10

Sep

-10

Jan

-11

May

-11

Sep

-11

Jan

-12

May

-12

Sep

-12

Jan

-13

May

-13

Sep

-13

Jan

-14

May

-14

Sep

-14

Jan

-15

May

-15

Dal

am P

erse

nta

se (

%)

NPF

NPF

Dari Grafik diatas dapat dilihat bahwa NPF perbankan Syariah di

Indonesia cenderung fluktuatif. Terlihat paling tinggi tingkat NPF Bank

Syariah pada tahun 2015 dan paling rendah pada tahun 2013. Jika dilihat

secara umum, NPF perbankan syariah memiliki nilai rata-rata sebesar

3.55%, ini berarti Bank Syariah apabila dilihat dari nilai rata-rata NPF nya

dikategorikan sehat, akan tetapi ada beberapa periode yang mengalami

peningkatan yang cukup mengkhawatirkan. Sebaiknya perbankan syariah

Indonesia harus mengembangkan dan membenahi sitem risk control, agar

memperkecil NPF pada perbankan syariah karena semakin kecil NPF

semakin kecil pula risiko pembiayaan yang ditanggung oleh Bank Syariah

Page 87: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

75

semakin tinggi tingkat NPF maka profitabilitas Bank Syariah semakin

rendah.

d. Analisis Deskriptif Pembiayaan UKM

Berdasarkan undang-undang nomor 20 tahun 2008 mendorong Bank

Syariah untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan kepada Usaha

Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) yang sekaligus akan mampu

mendorong peningkatan akses UMKM ke sektor perbankan.

Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 14/22/2014 kewajiban

bank menyalurkan dananya dalam bentuk kredit/pembiayaan kepada

UMKM dengan pangsa sebesar 20% secara bertahap yang diikuti dengan

penerapan insentif/disentif.42

42

Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/22/PBI/2012

Page 88: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

76

Grafik 4.4

Pembiayaan UKM

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

Jan

-10

Jun

-10

No

v-10

Ap

r-1

1

Sep

-11

Feb

-12

Jul-

12

Dec

-12

May

-13

Oct

-13

Mar

-14

Au

g-14

Jan

-15

Jun

-15

Dal

am M

ilia

r R

upia

h

Pembiayaan UKM

Pembiayaan UKM

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa pembiayaan UKM

pada Bank Syariah mengalami fluktuasi. Peningkatan terjadi pada januari

2010 sampai dengan april 2014. Akan tetapi, pembiayaan UKM pada

Bank Syariah mengalami penurunan di bulan Mei 2014, penurunan ini

diakibatkan karena Bank Indonesia memerintahkan kepada perbankan

untuk mengurangi jumlah pembiayaan yang disalurkan, karena masih

belum stabilnya perekonomian global yang diakibatkan oleh krisis yang

dialami oleh negara-negara di Eropa. Selain itu, di Indonesia juga akan

dilaksanakan pemilihan presiden, Bank Syariah mengurangi pembiayaan

untuk mengantisipasi kebiijakan pemerintahan yang baru.

Page 89: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

77

C. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian analisis jalur (path analysis),

sebelumnya terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yang bertujuan

untuk memastikan bahwa hasil tersebut dapat digunakan. Uji asumsi

klasik yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji normalitas,

multikolinieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas

a. Analisis Grafik

Uji normalitas dengan analisi grafik dilakukan dengan

Probability Plot (P-Plot). Hasil pengujian normalitas dari

penelitian ini dapat dilihat pada grafik 4.10 berikut ini.

Gambar 4.1

Normal Probability Plot

Sumber: Data Skunder Diolah

Page 90: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

78

Gambar diatas menunjukkan hasil uji normalitas dengan

variabel dependen pembiayaan UKM dan variabel independen DPK,

Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing pada

gambar 4.1 titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan

penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka dapat

disimpulkan bahwa model analisis jalur (path analysis) dalam

penelitian ini telah memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinieritas

Untuk mengetahui apakah model jalur (path analysis), terdapat

korelasi antar variabel bebas (Independen) maka diperlukan sebuah uji,

yaitu uji multikolinieritas. Model path yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Multikolinieritas dapat dilihat dari

perhitungan nilai tolerance serta Variance Inflation Factor (VIF). Suatu

model path disimpulkan tidak ada masalah multikolinieritas adalah

apabila memiliki tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai Variance

Inflation Factor (VIF) lebih kecil dari 10. Selengkapnya hasil pengujian

asumsi klasik multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 4.2.

Page 91: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

79

Tabel 4.2

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Dpk .814 1.228

Fdr .752 1.330

Npf .864 1.158

a. Dependent Variable: pembiayaanUKM

Berdasarkan pada tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa semua

variabel independen memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10 yang

berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih

dari 95%.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan bertujuan untuk menguji apakah dalam

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Untuk mendeteksi ada

atau tidaknya autokorelasi, peneliti menggunakan uji Durbin-Watson (DW

test). Hasil dari uji Durbin-Watson dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .923a .852 .845 8853.914 1.868

Page 92: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

80

a. Predictors: (Constant), npf, dpk, fdr

b. Dependent Variable: pembiayaanUKM

Sumber : Data Sekunder Diolah

Berdasarkan dari hasil tabel 4.3 dapat diketahui nilai Durbin-

Watson sebesar 1,868. Selanjutnya hasil tersebut dibandingkan dengan

nilai tabel dengan tingkat signifikansi 5%, jumlah sampel 66 (n=66), dan

variabel independen sebanyak 3 (n=3). Dari nilai tabel diperoleh nilai

batas bawah (dl) sebesar 1.5079 dan nilai batas atas (du) sebesar 1,6974.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat masalah

autokorelasi karena nilai D-W sebesar 1,868 lebih besar daripada nilai

tabel sebesar 1,5079. dan nilainya kurang dari 4-1,6974 (4 – du).

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model jalur (path analysis) terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari

satu pengamatan dengan pengamatan yang lainnya. Peneliti menggunakan

gambar scatterplot untuk mendeteksi heteroskedastisitas. Hasil dari uji

tersebut disajikan pada gambar 4.2.

Page 93: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

81

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data Sekunder Diolah

Gambar uji scatterplot pada grafik 4.11 menunjukkan bahwa data

sampel tersebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu.

Data tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak

terjadi masalah heteroskedastisitas. Sehingga model regresi layak dipakai

untuk kemudian dilanjutkan ke pengujian hipotesis.

Page 94: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

82

D. Analisis Jalur ( Path Analysis)

Teknik pengelolaan data dalam menyelesaikan penelitian ini

adalah dengan menggunakan analisis jalur (path analisis), dimana analisis

jalur ini berfungsi untuk menganalisis pola hubungan antar variabel

dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak

langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat

(endogen).43

Gambar 4.3

Diagram Jalur X1 X2 X3 dan Y

43

Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, Cara Mudah Menggunakan dan Memaknai Path

Analysis (Analisis Jalur), (Bandung : Alfabeta, 2014), hlm. 2

Non

Performing

Financing

(X3)

Financing to

Deposit Ratio

(X2)

DPK (X1)

Pembiayan

UKM (Y)

Page 95: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

83

1. Menguji dan Memaknai Struktur

a. Analisis Struktur

Persamaan Struktur Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρyx3 X3+ ρy ε

Gambar 4.4

Struktur

ε

ρyx1 ρy ε

ρyx2

ρyx3

b. Hipotesis Struktur

a. H0 : β1 = 0 (DPK tidak berpengaruh terhadap pembiayaan

UKM)

Ha : β1 ≠ 0 (DPK berpengaruh terhadap pembiayaan UKM)

b. H0 : β2 = 0 (financing to deposit ratio tidak berpengaruh

terhadap pembiayaan UKM)

Ha : β2 ≠ 0 (financing to deposit ratio berpengaruh terhadap

pembiayaan UKM)

c. H0 : β3 = 0 (non performing financing tidak berpengaruh

terhadap pembiayaan UKM)

DPK (X1)

Financing to

Deposit Ratio

(X2)

Non

Performing

Financing

(X3)

Pembiayaan

UKM (Y)

Page 96: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

84

Ha : β3 ≠ 0 (non performing financing berpengaruh terhadap

pembiayaan UKM)

c. Koefisien Determinasi Struktur

Untuk melihat pengaruh variabel DPK, financing to deposit

ratio dan non performing financing terhadap pembiayaan UKM

ditunjukkan oleh tabel summary, khususnya pada angka adjusted R

square dibawah ini:

Tabel 4.3

Koefisien Determinasi Struktur

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1

.923a .852 .845 8853.914

a. Predictors: (Constant), npf, dpk, fdr

Besarnya angka adjusted R square adalah 0.845 angka ini

digunakan untuk melihat besarnya pengaruh yang dimiliki DPK,

financing to deposit ratio dan non performing financing terhadap

pembiayaan UKM caranya adalah dengan menghitung Koefisien

Determinasi dengan rumus:

KD = adjusted r2

x 100%

KD = 0.845 x 100%

Page 97: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

85

KD = 84.5%

Angka tersebut memiliki arti bahwa kontribusi nilai DPK,

financing to deposit ratio dan non performing financing terhadap

pembiayaan UKM sebesar 84.5% sedangkan sisanya 15.5%

dipengaruhi oleh faktor lain atau variabel lain yang tidak diteliti

dalam penelitian ini seperti, capital adequacy ratio, inflasi, SBIS

dan lain-lain

d. Koefisien Jalur Persamaan

Dalam penentuan pengaruh variabel penelitian secara

keseluruhan didapat nilai koefisien jalur dari penjumlahan seluruh

variabel eksogen terhadap variabel endogen. Nilai koefisien jalur

(berdasarkan estimate) variabel DPK, financing to deposit ratio dan

non performing financing terhadap pembiayaan UKM diolah dengan

menggunakan bantuan software SPSS 22. Berikut adalah hasil

pengelolaannya.

Page 98: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

86

Tabel 4.4

Koefisien Jalur Persamaan

Coefficientsa

Model

Standardized Coefficients

Beta

1 (Constant)

Dpk .436

Fdr .269

Npf -.675

a. Dependent Variable: pembiayaanUKM

Jadi persamaan analisis jalur yang terbentuk adalah sebagai berikut:

Y = ρx1y X1 + ρx2y X2 - ρx3y X3 +ρy ε1

Y= 0.436 X1 + 0.269 X2 - 0.675 X3 + 0.148 ε

Angka koefisien residu sebesar 0.148 didapat dari 1-R2

= 1 - 0.852=

0.148= 14,8%

ρx1y X1 = 0.436

ρx2y X2 = 0.269

ρx3y X3 = -0.675

Page 99: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

87

1) Melihat Pengaruh DPK (X1), Financing to Deposit ratio (X2), Non

Performing Financing (X3) secara Parsial Terhadap Pembiayaan

UKM (Y)

Pengujian hipotesis secara parsial dimaksudkan untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara parsial

terhadap variabel terikat. Hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah:

Hasil Uji Parsial (T-Test) Struktur

a. Menguji signifikan koefisien X1 (DPK) terhadap Y (Pembiayaan

UKM)

Tabel 4.5

Koefisien Jalur DPK ke Pembiayaan UKM

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 45307.208 6679.666 6.783 .000

Dpk .196 .046 .469 4.243 .000

a. Dependent Variable: pembiayaanUKM

H0 : β1=0 (DPK tidak berpengaruh terhadap pembiayaan UKM)

Ha : β1≠0 (DPK berpengaruh terhadap pembiayaan UKM)

Page 100: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

88

Membandingkan nilai thitung dengan ttabel44

Jika nilai thitung > nilai ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima

Jika nilai thitung < nilai ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak

Dari perhitungan didapat nilai thitung untuk koefisien DPK adalah

4.243. Dan dengan ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05,

karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel , nilai α

dibagi dua menjadi 0,025, dan df= 64 (didapat dari rumus n-2, dimana

n adalah jumlah data, 66-2= 64) didapat ttabel adalah 2.000.

Oleh karena thitung > nilai ttabel (4,243 > 2,000 ), maka H0 ditolak

dan Ha diterima, sehingga mempunyai kesimpulan yang sama dengan

nilai signifikan 0.000 < 0.005, bahwa DPK berpengaruh signifikan

terhadap pembiayaan UKM.

44

Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya, (Yogyakarta: UPP STIM

YKPN, 2013), hlm 43

Page 101: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

89

b. Menguji signifikansi koefisien X2 (financing to deposit ratio)

terhadap Y (pembiayaan UKM)

Tabel 4.6

Koefisien Jalur FDR ke Pembiayaan UKM

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -227558.526 46340.467 -4.911 .000

Fdr 3083.986 477.116 .628 6.464 .000

a. Dependent Variable: pembiayaanUKM

H0 : β2=0 (financing to deposit ratio tidak berpengaruh terhadap

pembiayaan UKM).

Ha : β2≠0 (financing to deposit ratio berpengaruh terhadap

pembiayaan UKM).

Membandingkan nilai thitung dengan ttabel45

Jika nilai thitung > nilai ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima

45

Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya, (Yogyakarta: UPP STIM

YKPN, 2013), hlm. 43

Page 102: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

90

Jika nilai thitung < nilai ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak

Dari perhitungan didapat nilai thitung untuk koefisien financing

to deposit ratio adalah 6.464. Dan dengan ttabel bisa dihitung pada

tabel t-test, dengan α = 0,05, karena digunakan hipotesis dua arah,

ketika mencari ttabel , nilai α dibagi dua menjadi 0,025, dan df = 64

(didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 66-2) didapat

ttabel adalah 2,000

Oleh karena thitung > nilai ttabel ( 6,464 > 2,000 ), maka H0

ditolak dan Ha diterima, sehingga mempunyai kesimpulan yang sama

dengan uji t yaitu financing to deposit ratio berpengaruh signifikan

terhadap pembiayaan UKM.

c. Menguji signifikansi koefisien X3 (non performing financing)

terhadap Y (pembiayaan UKM)

Tabel 4.7

Koefisien Jalur NPF ke Pembiayaan UKM

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant

) 142689.401 9018.062 15.823 .000

Npf -20015.831 2479.797 -.710 -8.072 .000

a. Dependent Variable: pembiayaanUKM

Page 103: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

91

H0 : β3=0 (non performing financing tidak berpengaruh terhadap

pembiayaan UKM)

Ha : β3≠0 (non performing financing berpengaruh terhadap pembiayan

UKM)

Membandingkan nilai thitung dengan ttabel46

Jika nilai thitung > nilai ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima

Jika nilai thitung < nilai ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak

Dari perhitungan didapat nilai thitung untuk koefisien non

performing financing adalah 8.072. Dan dengan ttabel bisa dihitung

pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena digunakan hipotesis dua

arah, ketika mencari ttabel , nilai α dibagi dua menjadi 0,025, dan df= 64

(didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 66-2= 64)

didapat ttabel adalah 2,000

Oleh karena thitung > nilai ttabel ( 8,072 > 2,000 ), maka H0 ditolak

dan Ha diterima, sehingga mempunyai kesimpulan yang sama dengan

uji t yaitu non performing financing berpengaruh signifikan terhadap

pembiayaan UKM.

d. Menguji signifikansi koefisien X1 (DPK) X2 (financing to

deposit ratio), X3 (non performing financing) terhadap Y

(pembiayaan UKM)

46

Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya, (Yogyakarta: UPP STIM

YKPN, 2013), hlm. 43

Page 104: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

92

Y = ρx1y X1 + ρx2y X2 - ρx3y X3 + ρy ε

Tabel 4.8

Analisis Varian (Anova)

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 28048955067.087 3 9349651689.029 119.268 .000b

Residual 4860291402.185 62 78391796.809

Total 32909246469.273 65

a. Dependent Variable: pembiayaanUKM

Pada tabel diatas analsis varian (Anova) ditampilkan hasil uji F

yang dapat dipergunakan untuk menguji model apakah variabel DPK,

financing to deposit ratio dan non performing financing secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan UKM.

Pengujian dilakukan dengan uji F, hipotesis yang diajukan:

H0 : β1, β2, β3 = 0 DPK, financing to deposit ratio dan non performing

financing tidak berpengaruh secara simultan terhadap pembiayaan

UKM.

Ha : β1, β2, β3 ≠ 0 DPK, financing to deposit ratio dan non performing

financing berpengaruh secara simultan terhadap pembiayaan UKM.

Jika Fhitung > Ftabel , maka H0 ditolak dan Ha diterima

Jika Fhitung < Ftabel , maka H0 diterima dan Ha ditolak

Page 105: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

93

Dari perhitungan didapat nilai Fhitung sebesar 119.268 dengan

tingkat signifikansi sebesar 5 % dan df1 = 3 dan df2 = 62, didapat Ftabel

= 2.75 karena nilai Fhitung 119.268 > nilai Ftabel 2.75 maka H0 ditolak

Ha diterima atau terdapat kecocokan antara model dengan data.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa aspek varibel DPK, financing to

deposit ratio dan non performing financing berpengaruh secara

simultan terhadap pembiayaan UKM. Sehingga model analisis jalur

yang didapatkan layak digunakan untuk memprediksi. Atau jika dilihat

pada nilai dengan menggunakan nilai signifikansi, diketahui bahwa

nilai sig (0,000 < 0,005) sehingga memiliki kesimpulan yang sama

dengan uji F yaitu terdapat kecocokan data.

Gambar 4.5

Hubungan Kausal X1, X2 dan X3 ke Y

0.148 ε

0.436

0.269

-0.675

DPK

(X1)

Financinmg to

deposit ratio

(X2)

Non

Performing

Financing

(X3)

Pembiayaan

UKM (Y)

Page 106: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

94

Tabel 4.9

Koefisien Jalur

dpk fdr Npf

pembiayaan

UKM

Dpk Pearson Correlation 1 .372**

.099 .469**

Sig. (2-tailed) .002 .427 .000

N 66 66 66 66

Fdr Pearson Correlation .372**

1 -.293* .628

**

Sig. (2-tailed) .002 .017 .000

N 66 66 66 66

Npf Pearson Correlation .099 -.293* 1 -.710

**

Sig. (2-tailed) .427 .017 .000

N 66 66 66 66

pembiayaan

UKM

Pearson Correlation .469**

.628**

-.710**

1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 66 66 66 66

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai korelasi antara

variabel. Angka koefisien korelasi positif (+) menunjukkan bahwa

hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat positif terbalik,

artinya peningkatan satu variabel akan diikuti oleh peningkatan

variabel lain. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y

akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefesien korelasi negatif (-), maka

kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel

X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah dan berlaku

sebaliknya:

Page 107: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

95

0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel

>0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah

>0,25 – 0,5 : Korelasi cukup

>0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

>0,75 – 0,99 : Korelasi sangat kuat

1 : Korelasi sempurna

Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis sebagai berikut:

Ho : tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dua variabel

Ha : terdapat hubungan yang signifikan antara dua variabel

Pengujian berdasarkan uji probabilitas akan diterima apabila

nilai probabilitas lebih dari 0,05 maka H0 diterima dan jika nilai

probabilitas kurang dari 0,05 maka H0 ditolak.

Tabel 4.10

Koefisien Korelasi

Hubungan Kofisien

korelasi

Kategori Nilai sig. Kesimpulan

DPK (X1) dengan

pembiayaanUKM (Y)

0.469 Cukup 0.000 Signifikan

Financing to deposit ratio (

X2 ) dengan

pembiayaanUKM (Y )

0.628 Kuat 0.000 Signifikan

Page 108: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

96

Berdasarkan hasil pengujian diatas, diketahui bahwa hanya 2

variabel yang memiliki hubungan yang tidak signifikan yaitu

hubungan antara DPK ( X1 ) dengan non performing financing (X3 )

dan Financing to deposit ratio ( X2 ) dengan Non Performing

Financing ( X3 ) karena nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05

sedangkan hubungan antar variabel yang lainnya signifikan karena

memiliki nilai probabilitasnya lebih kecil 0,05 .

Non performing financing (

X3 ) dengan pembiayaan

UKM( Y )

-0.710 Kuat 0.000 Signifikan

DPK ( X1 ) dengan non

performing financing (X3 )

0.099 Sangat

Lemah

0.427 Tidak

Signifikan

Financing to deposit ratio (

X2 ) dengan Non

Performing Financing ( X3 )

-0.293 Cukup 0.017 Tidak

Signifikan

DPK (X1 ) dengan financing

to deposit ratio ( X2 )

0.372 Cukup 0.002

Signifikan

Page 109: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

97

2) Perhitungan Pengaruh

Koefisien jalur, pengaruh langsung, pengaruh total dan

pengaruh bersama DPK (X1), financing to deposit ratio (X2) dan Non

Performing Financing (X3) terhadap pembiayaan UKM.

Tabel 4.11

Perhitungan Pengaruh Langsung dan Total

a. Pengaruh langsung

Untuk menghitung pengaruh langsung berdasarkan tabel 4.11

dilihat dari nilai koefisien jalur, digunakan formula sebagai berikut:

Pengaruh Langsung = (Koefisien Jalur)2 x 100%

1. Pengaruh DPK terhadap pembiayaan UKM

X1 Y = 0.4362

= 0.190 = 19%

2. Pengaruh financing to deposit ratio terhadap pembiayaan UKM

X2 Y = 0.2692

= 0.072 = 7.2%

Variabel

Koefisien

Jalur

Pengaruh Pengaruh

Simultan (R2

Yxk)

Langsung Total

X1 0.436 0.436 0.4362

= 0.190 =

19%

-

X2 0.269 0.269 0.2692

= 0.072 =

7.2%

-

X3 -0.675 -0.675 -0.6752

= 0.456

= 45.6%

-

Ε 0.148 0.148 0.148 = 14.8% -

X1, X2 dan X3 - - - 0.852 = 85.2%

Page 110: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

98

3. Pengaruh non performing financing terhadap pembiayaan UKM

X3 Y = 0.6752

= 0.456 = 45.6%

b. Pengaruh total

Pengaruh DPK, financing to deposit ratio, non performing

financing terhadap pembiayaan UKM berdasarkan pada tabel 4.11

dilihat dari nilai R2, yaitu sebagai berikut:

X1 X2 X3 Y = 0.852 = 85.2%

Gambar 4.6

Hasil Struktur

Penjelasan tabel 4.11 dan gambar 4.4:

0.436 ε

0.372 0.148

0.269

0.099

-0.293

-0.675

DPK (X1)

FDR (X2)

NPF (X3)

Pembiayaan

UKM (Y)

Page 111: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

99

1. DPK (X1) yang diukur oleh pembiayaan UKM memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap tinggi rendahnya pembiayaan UKM. Dengan

demikian, tinggi rendahnya pembiayaan UKM dijelaskan oleh DPK. Besarnya

pengaruh DPK yang secara langsung berpengaruh terhadap pembiayaan UKM

sebesar 0.436. Ini berarti setiap kenaikan satu jumlah DPK pada periode

tertentu, akan menaikkan jumlah pembiayaan sebesar 0.436.

2. FDR (X2) yang diukur oleh pembiayaan UKM memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap tinggi rendahnya pembiayaan UKM . Dengan

demikian, tinggi rendahnya pembiayaan UKM dijelaskan oleh FDR. Besarnya

pengaruh FDR yang secara langsung berkontribusi terhadap pembiayaan

UKM sebesar 0.269. Ini berarti setiap kenaikan satu jumlah FDR pada periode

tertentu, akan menaikkan jumlah pembiayaan sebesar 0.269.

3. NPF (X3) yang diukur oleh pembiayaan UKM memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap tinggi rendahnya pembiayaan UKM . Dengan

demikian, tinggi rendahnya pembiayaan UKM dijelaskan oleh NPF. Besarnya

pengaruh NPF yang secara langsung berkontribusi terhadap pembiayaan

UKM sebesar -0.675. Ini berarti setiap kenaikan satu jumlah NPF pada

periode tertentu, akan menurunkan jumlah pembiayaan sebesar -0.675.

4. Secara simultan DPK (X1), FDR (X2) dan NPF (X3) berpengaruh secara

signifikan terhadap pembiayaan UKM (Y) sebesar 0.852. Sisanya yaitu

sebesar 0.148 merupakan pengaruh yang datang dari faktor-faktor lain.

Misalnya: inflasi, suku bunga, CAR, SBIS dan lain-lain.

Page 112: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

100

5. Diketahui koefisien korelasi DPK ( X1 ) dengan NPF (X3 ) sebesar 0.099, ini

dikategorikan sangat lemah. FDR ( X2 ) dengan NPF ( X3 ) sebesar -0.293

dikategorikan cukup. DPK ( X1 ) dengan FDR ( X2 ) sebesar 0.372

dikategorikan cukup.

E. Interpretasi Hasil Penelitian

Temuan penelitian menunjukkan bahwa DPK yang diukur oleh

pembiayaan UKM memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

tinggi rendahnya pembiayaan UKM. Artinya tinggi rendahnya pembiayan

UKM dijelaskan oleh DPK. Besarnya pengaruh DPK yang secara langsung

berpengaruh terhadap pembiayaan UKM sebesar 19%. Oleh karena itu untuk

mengoptimalkan pembiayaan UKM harus diupayakan meningkatkan DPK,

Sehingga diantaranya dapat memberikan peluang bagi bank untuk

memperluas pembiayaan UKM. Hal ini sesuai dengan teori yang

menyebutkan bahwa peningkatan jumlah DPK akan meningkatkan

pembiayaan bank.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa Financing to Deposit Ratio

yang diukur oleh pembiayaan UKM memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap tinggi rendahnya pembiayaan UKM. Artinya tinggi

rendahnya pembiayaan UKM dijelaskan oleh Financing to Deposit Ratio.

Besarnya pengaruh Financing to Deposit Ratio yang secara langsung

berpengaruh terhadap pembiayaan UKM sebesar 7.2%. Oleh karena itu untuk

Page 113: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

101

mengoptimalkan pembiayaan UKM harus diupayakan meningkatkan

Financing to Deposit Ratio. Dengan meningkatkan tingkat Financing to

Deposit Ratio berarti bank meningkatkan pembiayaan ke sektor UKM. Hal ini

sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa, semakin tinggi nilai Financing

to Deposit Ratio maka semakin tinggi tingkat pembiayaan. Akantetapi,

dengan nilai Financing to Deposit Ratio yang tinggi menandakan bahwa bank

syariah telah menyalurkan sebagian besar dananya untuk pembiayaan. Oleh

karena itu, bank syariah juga harus menjaga kecukupan dana yang tersedia

untuk memenuhi hutang-hutang jangka pendek.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa Non Performing Financing

yang diukur oleh pembiayaan UKM memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap tinggi rendahnya pembiayaan UKM. Artinya tinggi

rendahnya pembiayaan UKM dijelaskan oleh Non Performing Financing.

Besarnya pengaruh Non Performing Financing yang secara langsung

berpengaruh terhadap pembiayaan UKM sebesar 45.6%. Terdapat tanda

negatif pada Non Performing Financing, tanda negatif untuk mengoptimalkan

pembiayaan UKM harus diupayakan menurunkan tingkat Non Performing

Financing. Dengan menurunnya tingkat Non Performing Financing, berarti

bank meningkatkan pembiayaan ke sektor UKM. Hal ini sesuai dengan teori

yang menyebutkan bahwa, semakin tinggi nilai Non Performing Financing

maka semakin rendah tingkat pembiayaan. Dengan tingginya nilai Non

Page 114: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

102

Performing Financing bank syariah harus lebih meningkatkan prinsip kehati-

hatian sehingga dapat meminimalkan nilai Non Performing Financing.

Secara simultan DPK, Financing to Deposit Ratio dan Non Performing

Financing berpengaruh secara signifikan terhadap pembiayaan UKM sebesar

85.2%. Artinya, DPK, Financing to Deposit Ratio dan Non Performing

Financing dapat menjelaskan pembiayaan UKM sebesar 85.2%. Sisanya yaitu

sebesar 14.8% merupakan pengaruh yang datang dari faktor-faktor lain.

Misalnya inflasi, tingkat suku bunga, SBIS dan lain-lain.

Page 115: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

104

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati penyaluran pembiayaan ke

sektor UKM oleh Bank Syariah sebagai lembaga intermediaries

institution. Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah

dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dari penelitian ini dapat diambil

kesimpulan, dimana hal ini merupakan jawaban dari rumusan masalah,

yaitu sebagai berikut:

1. Nilai koefisien jalur DPK terhadap pembiayaan UKM bertanda positif

(+) sebesar 0.436. Artinya peningkatan satu variabel akan diikuti oleh

peningkatan variabel lain. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan DPK

pada suatu periode akan meningkatkan pula penyaluran pembiayaan ke

sektor UKM oleh Bank Syariah. Sebaliknya, penurunan DPK akan

menurunkan tingkat penyaluran pembiayaan Bank Syariah ke sektor

UKM. Variabel financing to deposit ratio (FDR) berpengaruh

signifikan terhadap Pembiayaan UKM. Nilai koefisien jalur FDR

terhadap pembiayaan UKM bertanda positif (+) sebesar 0.269. Hal ini

berarti bahwa setiap kenaikan FDR pada suatu periode akan

Page 116: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

105

meningkatkan pula penyaluran pembiayaan ke sektor UKM oleh Bank

Syariah. Sebaliknya, penurunan FDR akan menurunkan tingkat

penyaluran pembiayaan Bank Syariah ke sektor UKM. Variabel non

performing Financing (NPF) berpengaruh signifikan terhadap

Pembiayaan UKM. Nilai koefisien jalur NPF terhadap pembiayaan

UKM bertanda negatif(-). Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan NPF

pada suatu periode akan menurunkan penyaluran pembiayaan ke sektor

UKM oleh Bank Syariah. Sebaliknya, penurunan NPF akan

meningkatkan tingkat penyaluran pembiayaan Bank Syariah ke sektor

UKM.

2. Dari perhitungan didapat nilai Fhitung sebesar 119.268 dengan tingkat

signifikansi sebesar 5 % dan df1 = 3 dan df2 = 62, didapat Ftabel = 2.75

karena nilai Fhitung 119.268 > nilai Ftabel 2.75 maka H0 ditolak Ha

diterima atau terdapat kecocokan antara model dengan data. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa aspek varibel DPK, financing to deposit

ratio dan non performing financing berpengaruh secara simultan

terhadap pembiayaan UKM.

Page 117: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

106

B. Saran

Berdasarkan pada kesimpulan diatas, maka saran dari penelitian ini

adalah:

1. Nilai DPK Bank Syariah dari tahun ketahun terus mengalami

peningkatan. Hal ini berarti Bank Syariah telah berhasil dalam

menjalankan fungsi Bank Syariah sebagai lembaga penghimpun dana

dari masyarakat. Nilai DPK yang semakin meningkat harus

dimanfaatkan oleh Bank Syariah untuk menyalurkan pembiayaan

kepada masyarakat, hal ini tentunya akan meningkatkan keuntungan

yang diperoleh Bank Syariah sendiri.

2. Dalam periode pengamatan, yaitu Januari 2013 hingga maret 2014

terlihat nilai FDR lebih dari 100% (FDR > 100%). Bank Syariah harus

lebih berhati-hati dan memonitor tingkat FDR agar selalu dalam

keadaan aman. Memang dengan nilai FDR yang tinggi menandakan

bahwa Bank Syariah telah menyalurkan sebagian besar dananya untuk

pembiayaan, akan tetapi Bank Syariah juga harus menjaga kecukupan

dana yang tersedia untuk memenuhi hutang-hutang jangka pendek.

3. Bagi Bank Syariah harus lebih meningkatkan prinsip kehati-hatian

sehingga dapat meminimalisasi nilai NPF sehingga dapat menyalurkan

pembiayaan ke sektor UKM secara maksimal. Pihak perbankan syariah

harus mampu melakukan monitoring yang lebih kuat terhadap

Page 118: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

107

pembiayaan-pembiayaan yang diberikan/disalurkan, agar nilai NPF

berada pada keadaan batas aman.

4. Penelitian ini hanya memasukkan faktor-faktor internal Bank Syariah

sebagai variabel penelitian pembiayaan UKM Bank Syariah. Bagi

pihak lain yang ingin melakukan penelitian selanjutnya maka

penelitian dapat ditambahkan dengan faktor-faktor eksternal Bank

Syariah, seperti inflasi, tingkat suku bunga, dan SBIS. Pada penelitian

lain dapat diarahkan atau menambahkan kepada objek yang diteliti

agar dapat ditambah dengan menambah data dari BPR syariah. Agar

data serta hasil penelitian lebih akurat dan lebih baik.

Page 119: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

108

DAFTAR PUSTAKA

Afriandi, Yuli, Kondisi Perekonomian Indonesia dalam Pengaruh Ekonomi Global

dan Ekonomi Islam. http://www.academia.edu pada tanggal 17 Desember

2015

Antonio, Muhammad Syafi`i, 2001. Bank Syariah: Dari Teori Kepraktik. Jakarta:

Gema Insani.

Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: BP Undip.

Karim, Adiwarman, 2011. Bank Islam : Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta:

Rajawali pers.

Kasmir, 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Laporan Perkembangan Perbankan Syariah 2012. http://www.bi.go.id pada tanggal

30 Januari 2015.

Manurung, Mandala dan Prathama Rahardja, 2004. Teori ekonomi mikro : suatu

pengantar. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI.

Nawawi, Ismail, 2009. Ekonomi Kelembagaan Syariah dalam Pusaran Ekonomi

Global sebuah tuntutan dan Realitas. Surabaya: Putra Media Nusantara.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/22/PBI/2012.

Rakhmindyarto dan Syaifullah, Keuangan Inklusif dan Pengentasan Kemiskinan.

http://www.kemenkeu.go.id pada tanggal 31 Januari 2015.

Rasio Pembiayaan Bank Syariah yang Ideal Adalah 98%. http://syariah.bisnis.com

pada tanggal 7 Desember 2015.

Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, 2014. Cara Mudah Menggunakan dan

Memaknai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung : Alfabeta.

Rivai,Veithzal, 2008. Islamic Financial Management. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Page 120: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

109

Sandingan Data UMKM 2011-2012. http://www.depkop.go.id pada tanggal 31

Januari 2015.

Sarwono, Jonathan, 2010. Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Sekilas Perbankan Syariah di Indonesia. http://ww.bi.go.id pada tanggal 15 Desember

2015.

Soemitra, Andri, 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta : Kencana.

Statistik Perbankan Syariah 2014. http://www.ojk.go.id pada tanggal 31 Januari 2015.

Sudarsono, Heri, 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta:

Ekonisia.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Administrasi delengkapi dengan Metode R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sukirno, Sadono, 2008. Mikro Ekonomi : Teori Pengantar. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada.

Sukirno, Sadono, 2010. Makro Ekonomi : Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Undang-Undang No.20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah.

Widarjono, Agus, 2013. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya. Yogyakarta: UPP

STIM YKPN.

Page 121: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

110

LAMPIRAN

JALUR

1. DPK KE PEMBIYAAN UKM

Variables Entered/Removeda

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 dpkb . Enter

a. Dependent Variable: pembiayaanUKM

b. All requested variables entered.

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

pembiayaanUKM 71648.36 22501.024 66

Dpk 134593.56 53872.288 66

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R

Square

Change

F

Chang

e df1 df2

Sig. F

Change

1 .469a .220 .207 20032.704 .220 18.005 1 64 .000

a. Predictors: (Constant), dpk

b. Dependent Variable: pembiayaanUKM

Page 122: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

111

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 7225456708.92

7 1

7225456708.92

7 18.005 .000

b

Residual 25683789760.3

45 64 401309215.005

Total 32909246469.2

73 65

a. Dependent Variable: pembiayaanUKM

b. Predictors: (Constant), dpk

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 45307.208 6679.666 6.783 .000

Dpk .196 .046 .469 4.243 .000

a. Dependent Variable: pembiayaanUKM

Page 123: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

112

2. FDR KE PEMBIYAAN UKM

Variables Entered/Removeda

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 fdrb . Enter

a. Dependent Variable: pembiayaanUKM

b. All requested variables entered.

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

pembiayaanUKM 71648.36 22501.024 66

Fdr 97.0195 4.58538 66

Page 124: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

113

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .628a .395 .386 17638.252 .395 41.781 1 64 .000

a. Predictors: (Constant), fdr

b. Dependent Variable: pembiayaanUKM

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 12998337933.0

99 1

12998337933.0

99 41.781 .000

b

Residual 19910908536.1

74 64 311107945.878

Total 32909246469.2

73 65

a. Dependent Variable: pembiayaanUKM

b. Predictors: (Constant), fdr

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -227558.526 46340.467 -4.911 .000

Fdr 3083.986 477.116 .628 6.464 .000

a. Dependent Variable: pembiayaanUKM

Page 125: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

114

Page 126: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

115

3. NPF KE PEMBIAYAAN UKM

Variables Entered/Removeda

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 npfb . Enter

a. Dependent Variable: pembiayaanUKM

b. All requested variables entered.

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

pembiayaanUKM 71648.36 22501.024 66

Npf 3.5492 .79843 66

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Chang

e

1 .710a .504 .497 15962.892 .504 65.150 1 64 .000

a. Predictors: (Constant), npf

b. Dependent Variable: pembiayaanUKM

Page 127: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

116

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 16601155209.4

65 1

16601155209.4

65 65.150 .000

b

Residual 16308091259.8

07 64 254813925.934

Total 32909246469.2

73 65

a. Dependent Variable: pembiayaanUKM

b. Predictors: (Constant), npf

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 142689.401 9018.062 15.823 .000

Npf -20015.831 2479.797 -.710 -8.072 .000

a. Dependent Variable: pembiayaanUKM

Page 128: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

117

4. DPK, FDR DAN NPF KE PEMBIAYAAN UKM

Variables Entered/Removeda

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 npf, dpk, fdrb . Enter

a. Dependent Variable: pembiayaanUKM

b. All requested variables entered.

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

pembiayaanUKM 71648.36 22501.024 66

Dpk 134593.56 53872.288 66

Fdr 97.0195 4.58538 66

Npf 3.5492 .79843 66

Page 129: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

118

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .923a .852 .845 8853.914 .852 119.268 3 62 .000

a. Predictors: (Constant), npf, dpk, fdr

b. Dependent Variable: pembiayaanUKM

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 28048955067.0

87 3 9349651689.029 119.268 .000

b

Residual 4860291402.18

5 62 78391796.809

Total 32909246469.2

73 65

a. Dependent Variable: pembiayaanUKM

b. Predictors: (Constant), npf, dpk, fdr

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -13230.557 27941.737 -.474 .638

Dpk .182 .023 .436 8.056 .000

Fdr 1318.108 276.247 .269 4.771 .000

Npf -19018.274 1480.003 -.675 -12.850 .000

a. Dependent Variable: pembiayaanUKM

Page 130: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

119

Page 131: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

120

Tahun DPK FDR NPF

PEMBIAYAAN

UKM

Jan-10 53163 88.67 4.36 36093

Feb-10 53299 90.96 4.75 37631

Mar-10 52811 95.07 4.53 39127

Apr-10 54043 95.57 4.47 40609

May-10 55067 96.65 4.77 41697

Jun-10 58078 96.08 3.89 43989

Jul-10 60462 95.32 4.14 45479

Aug-10 60972 98.86 4.10 45227

Sep-10 63912 95.4 3.95 45902

Oct-10 66478 94.76 3.95 49589

Nov-10 69086 95.45 3.99 52002

Dec-10 76036 89.67 3.02 52570

Jan-11 75814 91.97 3.28 52519

Feb-11 75085 95.16 3.66 52411

Mar-11 79651 93.22 3.60 54641

Apr-11 79567 95.17 3.79 56085

May-11 82861 94.88 3.76 57913

Jun-11 87025 94.93 3.55 60695

Jul-11 89786 94.18 3.75 61962

Aug-11 92021 98.39 3.53 64925

Sep-11 97756 94.97 3.50 66517

Oct-11 101811 95.24 3.11 68840

Nov-11 105330 94.4 2.74 69197

Dec-11 115415 88.94 2.52 71810

Jan-12 116518 82.27 2.68 72524

Feb-12 114616 90.49 2.82 73392

Mar-12 114318 87.13 2.76 76941

Apr-12 114018 95.39 2.85 75339

May-12 115206 97.95 2.93 78120

Jun-12 119279 98.59 2.88 81218

Jul-12 121018 99.91 2.92 83471

Aug-12 123673 101.03 2.78 76304

Sep-12 127678 102.1 2.74 80456

Oct-12 134453 100.84 2.58 83092

Nov-12 138671 101.19 2.50 86218

Dec-12 147512 100 2.22 90860

Page 132: PENGARUH DPK, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42365/1/ACHMAD... · PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di

121

Jan-13 148731 100.63 2.49 92572

Feb-13 150795 102.17 2.72 96493

Mar-13 156964 102.62 2.75 100793

Apr-13 158519 103.08 2.85 102206

May-13 163858 102.08 2.92 103489

Jun-13 163966 104.43 2.64 103816

Jul-13 166453 104.83 2.75 108932

Aug-13 170222 102.53 3.01 104727

Sep-13 171701 103.27 2.80 106577

Oct-13 174018 103.03 2.96 107500

Nov-13 176292 102.58 3.08 108311

Dec-13 183534 100.32 2.62 110086

Jan-14 177930 100.07 3.01 108138

Feb-14 178154 102.03 3.53 107080

Mar-14 180945 102.22 3.22 108327

Apr-14 185508 95.5 3.48 109506

May-14 190783 99.43 4.02 63747

Jun-14 191594 100.8 3.90 63835

Jul-14 194299 99.89 4.31 62747

Aug-14 195959 98.99 4.58 65862

Sep-14 197141 99.71 4.67 53606

Oct-14 207121 98.99 4.58 64980

Nov-14 209644 94.62 4.86 59148

Dec-14 217858 91.5 4.33 59806

Jan-15 210761 93.6 4.87 58142

Feb-15 210297 93.94 5.10 57780

Mar-15 212988 94.24 4.81 57203

Apr-15 213973 94.18 4.62 54812

May-15 215339 94.69 4.67 51603

Jun-15 215339 96.52 4.73 51603