PENGARUH DISIPLIN, FASILITAS KERJA DAN PELATIHAN...
Transcript of PENGARUH DISIPLIN, FASILITAS KERJA DAN PELATIHAN...
i
PENGARUH DISIPLIN, FASILITAS KERJA DAN PELATIHAN
KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
(Studi Kasus pada BRI SYARIAH SOLO )
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
Rika Okana
NIM : 213-13-007
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2017
ii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jalan Tentara Pelajar No.02 Salatiga 50721 Telepon( 0298) 323706
Faksimili (0298323433Website : www.iainsalatiga.ac.id E-
mail:[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka
skripsi Saudara:
Nama : Rika Okana
NIM : 213-13-007
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Jurusan : Perbankan Syariah (S1)
Judul : PENGARUH DISIPLIN KERJA, FASILITAS KERJA DAN
PELATIHAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA
KARYAWAN ( Studi Kasus BRISyariah KC SOLO ).
Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Skripsi. Demikian surat ini dibuat untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 14 agustus 2017
Pembimbing
Abdul Aziz NP, S.Ag., MM
Nip : 197010282000031001
iii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon( 0298) 323706 Faksimili (0298) 323433 Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail [email protected]
PENGESAHAN
PENGARUH DISIPLIN KERJA, FASILITAS KERJA DAN PELATIHAN
KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
(Studi Kasus BRISyariah Kc. Solo)
DISUSUN OLEH
RIKA OKANA
NIM: 213-13-007
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Istitut Agama islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada
Tanggal 21 Agustus 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna
Memperoleh gelar S1 Sarjana Ekonomi (SE)
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Anton Bawono, M.Si _____________________
Sekretaris Penguji : Abdul Aziz NP.,S.Ag.MM _____________________
Penguji I : Ari Setiawan,S.Pd.MM _____________________
Penguji II : Taufikur Rahman, M.Si _____________________
Salatiga, 21 Agustus 2017
Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam,
Dr. Anton Bawono, M.Si.
NIP. 19740320 200312 1 001
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Rika Okana
NIM : 213-13-007
Jurusan : Pernbankan Syariah S1
Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul Skripsi : PENGARUH DISIPLIN KERJA, FASILITAS KERJA DAN
PELATIHAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS
KERJA KARYAWAN (Studi Kasus BRISyariah KC Solo).
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis benar-benar merupakan hasil
karya saya sendiri bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan
kode etik ilmiah.
Salatiga, 14 Agustus 2017
Yang menyatakan,
Rika Okana
v
MOTTO
Sob’ru yu’inu ‘alakulli ‘amali
( Kesabaran itu dapat menolong segala pekerjaan )
Kesuksesan bukan dilihat dari hasilnya, tapi dilihat dari prosesnya. Karena
“HASIL” bisa direkayasa dan dibeli, sedangkan “PROSES” selalu jujur
menggambarkan siapa diri kita sebenarnya. ( Abdhy )
Hal yang paling menyakitkan di dunia ini adalah ketika kita tidak bisa
membahagiakan orang yang kita sayangi ( Abdhy ).
vi
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah SWT, skripsi ini saya persembahkan
untuk :
Allah SWT yang telah memberikan kemudahan kesehatan dan kelancaran dalam
membuat skripsi ini.
Kedua orang tuaku ibu Tri Untari dan bapak Muhroni yang selalu mensupport,
mendoakan dalam segala keadaan dan kondisi .
Untuk setiawan calon imamku yang selalu memberikan semangat tanpa lelah.
Seluruh keluarga dan kerabat yang memberikan semangat dalam pembuatan
skripsi ini.
Untuk semua sahabat dan teman yang selalu mendukung Indah,Juwita ,Febri dan
sahabat-sahabat yang berjuang bersama-sama dari awal masuk kuliah.
vii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan taufik-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan
kebenaran dan keadilan.
Penyusun menyadari bahwa proses pembuatan skripsi ini tidaklah mudah
dan memiliki banyak kendala. Sehingga penyusunan skripsi ini sangatlah jauh
dari kesempurnaan dan tak lupt dari kekurangan-kekurangan. Dengan rendah hati,
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan
memperbaiki karya ilmiah ini sehingga menjadi lebih baik dalam penyusunan di
masa mendatang.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh
gelar strata satu (S1) dalam Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya penulis
ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan
bantuan dalam berbagai bentuk. Ucapan terima kasih terutama penulis sampaikan
kepada:
1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku rektor Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
2. Dr. Anton Bawono, M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
viii
3. Fetria Eka Yudiana, S.E. M.Si., selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
4. Abdul Aziz NP.,S.Ag., MM, selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia
meluangka waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan pengarahan dan
bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut
Agama Islam Negeri Salatiga yang telah membekali berbagi ilmu pengethuan,
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibunda dan ayah tercinta, serta seluruh keluarga yang telah memberikan
dorongan moriil, spiritual maupun materiil serta doa restunya dalam
penyusunan penelitian ini.
7. Rekan mahasiswa yang turut berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan
bagi pemaca pada umumnya. Dan semoga segala bentuk bantuan dan doa mereka
dicatat sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta mendapat balasan yang berlipat
ganda. Amin Ya Robbal Alamin
Salatiga, Juli 2017
Penulis
Rika Okana
NIM. 21313007
ix
ABSTRAK
Okana, Rika. 2017. Pengaruh Disiplin Kerja, Fasilitas Kerja, Pelatihan Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan ( Studi Kasus BRISyariah Solo
). Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1-
Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Abdul Aziz N.P.,S.Ag.,
MM.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja,
fasilitas kerja, pelatihan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Jenis
penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini
populasinya adalah karyawan BRISyariah Solo yang berjumlah 40 orang.
Pengambilan jumlah sampel menggunakan teknik sampel jenuh yaitu semua
populasi menjadi sampel. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi
linear berganda dengan menggunakan alat bantu analisis SPSS versi 21.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja (X1) dan
pelatihan kerja (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas
kerja karyawan dan variable fasilitas kerja ( X2) berpengaruh negatife dan tidak
signifikan. Namun, secara bersama-sama variabel Disiplin kerja (X1),fasilitas
kerja (X2) dan pelatihan kerja (X3) secara simultan berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan (Y).
Kata Kunci: Disiplin kerja, fasilitas kerja, pelatihan kerja dan produktivitas kerja
karyawan.
x
DAFTAR ISI
SAMPUL ......................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii
PENGESAHAN .............................................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ............................................................ v
MOTTO .......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
ABSTRAK ...................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 7
E. Sistematika Penulisan ............................................................... 8
BAB II TELAAH PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu ................................................................ 9
xi
B. Kerangka Teori......................................................................... 12
1. Kedisiplinan ....................................................................... 12
a. Pengertian kedisiplinan ................................................ 12
b. Bentuk-Bentuk Kedisiplinan Kerja ............................. 13
1. Disiplin Preventif .................................................. 13
2. Disiplin Korektif ................................................... 13
3. Disiplin Progesif .................................................... 13
c. Factor-Faktor yang mempengaruhi disiplin kerja ........ 14
d. Indikator Disiplin Kerja .............................................. 14
2. Fasilitas kerja .................................................................... 16
a. Pengertian Fasilitas Kerja ........................................... 16
b. Karakteristik Fasilitas Kerja ........................................ 17
c. Jenis-Jenis Fasilitas Kerja dan Tujuannya .................. 18
d. Indikator Fasilitas Kerja .............................................. 19
3. Pelatihan Kerja .................................................................. 20
a. Pengertian Pelatihan Kerja .......................................... 22
b. Analisis Kebutuhan Pelatihan ..................................... 20
1. Perencanaan Program Pelatihan ............................ 21
2. Penyusunan Bahan Pelatihan ............................... 21
3. Pelaksanaan Kegiatan ............................................ 22
4. Penilaian Pelatihan ................................................ 23
c. Tujuan Pelatihan .......................................................... 23
d. Indicator pelatihan ...................................................... 24
xii
e. Manfaat Pelatihan ....................................................... 24
4. Produktivitas Kerja............................................................. 25
a. Pengertian Produktivitas Kerja .................................... 26
b. Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja ........ 27
c. Manfaat Produktivitas Kerja ....................................... 28
d. Indikator Produktivitas Kerja ....................................... 29
C. Kerangka Penelitian ................................................................. 29
D. Hipotesis Penelitian .................................................................. 29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .......................................................................... 34
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 34
C. Populasi dan Sampel .................................................................. 34
1. Populasi ............................................................................... 34
2. Sampel ................................................................................. 35
D. Skala Pengukuran ...................................................................... 35
E. Definisi Operasional .................................................................. 37
F. Instrumen Penelitian .................................................................. 39
G. Uji Penelitian ............................................................................. 39
H. Alat Analisis .............................................................................. 44
BAB IV ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian ........................................................ 46
1. Sejarah Bank ........................................................................ 46
B. Deskripsi Responden ................................................................. 48
xiii
1. Profil Responden Berdasar Jenis Kelamin .......................... 48
2. Profil Responden Berdasar Usia .......................................... 49
3. Profil Responden Berdasar Pendidikan ............................... 50
4. Profil Responden Berdasar Masa Kerja .............................. 51
C. Analisis Data ............................................................................. 52
1. Uji Instrumen ....................................................................... 52
a. Uji Reabilitas ................................................................. 52
b. Uji Validitas ................................................................... 53
2. Uji Statistik ......................................................................... 54
a. Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................... 54
b. Uji F (Uji Simultan ) ...................................................... 55
c. Uji t (Uji Parsial) .......................................................... 56
3. Uji Asumsi Klasik ............................................................... 57
a. Uji Multikolonieritas ..................................................... 58
b. Uji Heteroskedastisitas .................................................. 59
c. Uji Normalitas .............................................................. 59
d. Uji Linieritas ………………………………………….. 60
D. Pembahasan Hasil Uji Analisis ................................................ 61
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 66
B. Saran .......................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1: Research Gap .................................................................................. 5
Tabel 2.1: Penelitian Terdahulu ....................................................................... 10
Tabel 3.1: Definisi Operasional ....................................................................... 38
Tabel 4.1: Jenis Kelamin Responden ............................................................... 48
Tabel 4.2: Usia Responden .............................................................................. 49
Tabel 4.3: Pendidikan Responden .................................................................... 50
Tabel 4.4: Masa Kerja Responden ................................................................... 51
Tabel 4.5: Hasil Uji Reabilitas ......................................................................... 52
Tabel 4.6: Hasil Uji Validitas .......................................................................... 54
Tabel 4.7: Hasil Koefisien Determinasi ........................................................... 55
Tabel 4.8: Hasil Uji F ( Simultan ) ................................................................... 56
Tabel 4.9: Hasil Uji T ( Parsia ) ………………………………………… ...... 57
Tabel 4.10 : Hasil Uji Multikolonieritas ......................................................... 58
Tabel 4.11: Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 59
Tabel 4.12 : Hasil Uji Normalitas .................................................................... 61
Tabel 4.13 : Hasil Uji Linieritas ....................................................................... 62
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Kerangka Penelitian .................................................................... 29
Gambar 2.2: Uji Heteroskedastisitas ................................................................ 59
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial
intermediaries) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana (surplus
unit) kepada pihak yang membutuhkan dana (deficit unit) pada waktu yang
ditentukan (Dendawijaya 2009:14). Bank mempunyai fungsi sebagai
penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Dalam menjalankan fungsinya
sebagai lembaga perantara, bank mendasarkan kegiatan usahanya pada
kepercayaan masyarakat. Maka bank juga disebut sebagai lembaga
kepercayaan masyarakat (agent of trust). Selain berfungsi sebagai agent of
trust bank juga berfungsi bagi pembangunan perekonomian nasional (agent of
development) dalam rangka meningkatkan pemerataan,pertumbuhan ekonomi
dan stabilitas nasional (Hasibuan 2005:4).
Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,
mendefinisikan bank sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari 2
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat,
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Berdasarkan Pasal 5 Undang-
Undang No.10 Tahun 1998, tentang Perbankan, terdapat dua jenis bank, yaitu
Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Kedua jenis bank tersebut dalam
2
menjalankan kegiatan usahanya diklasifikasikan menjadi dua, yaitu bank
konvensional dan bank dengan prinsip syariah.
Bank Syariah pada awalnya dikembangkan sebagai suatu respon dari
kelompok ekonomi dan praktisi perbankan muslim yang berupaya
mengakomodasi desakan dari berbagai pihak yang menginginkan agar tersedia
jasa transaksi keuangan yang dilaksanakan sejalan dengan nilai moral dan
prinsip-prinsip syariah dalam Islam. Secara filosofis bank syariah adalah bank
yang aktivitasnya meninggalkan masalah riba. Oleh karena itu, didirikan
mekanisme perbankan yang bebas bunga (bank Syariah).
Faktor-faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap produktivitas
perusahaan adalah disiplin kerja fasilitas kerja dan pelatihan karyawan.
Disipilin kerja karyawan sangat diharapkan oleh perusahaan dalam rangka
merealisasikan tujuan perusahaan, baik tujuan jangka pendek maupun jangka
panjang. Disiplin kerja adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum
bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur. Dari pendapat tersebut
diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja merupakan bentuk pengendalian
diri karyawan dan pelaksanaan yang teratur dan menunjukkan tingkat
kesungguhan kerja tim didalam sebuah organisasi.
Ada beberapa tujuan tindakan disiplin diantaranya adalah :
mnciptakan bahwa perilaku karyawan yang konsisiten dengan sistem aturan
prusahaan, menciptakan rasa saling menghormati dan saling percaya terhadp
pimpinan dan bawahan. Adapun jenis masalah disisplin karyawn antara lain
(Henry Simamora,1996:749) adalah:
3
1. ketidakhadiran atau keterlambatan.
2. Sikap buruk.
3. Kecerobohan.
4. Perkelahian.
5. Kerja yang buruk.
6. Perlambatan kerja.
Untuk meningkatkan disiplin kerja perlu adanya fasilitas kerja,
Menurut Suad Husnan ( 2002:187 ) “fasilitas kerja merupakan salah satu
bentuk pelayanan untuk memenuhi kebutuhan karyawan dalam menigkatkan
produktivitas kerja karyawan”. Adanya fasilitas kerja yang di sediakan
perusahaan sangat mnukung karyawan dalam bekerja.
Hasil penelitina Prawatya (2015) menunjukkan bahwa “disiplin kerja
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. organisasi, dan mencurahkan
lebih banyak upaya dalam bekerja.Untuk meningkatkan disiplin kerja
karyawan, perlu adanya Disiplin kerja.
Dalam penelitian Hayati (2014) Fasilitas tidak berpengaruh signifikan
atau negatif terhadap kinerja karyawan, karena setelah melakukan penelitian
fasilitas tidak ada hubungannya dengan kinerja karyawan.
Anwar (2015) Pelatihan berpengaruh positif terhadap produktivitas
kerja karyawan ini mengindikasikan bahwa semakin baiknya pelatihan yang
diberikan kepada karyawan maka akan meningkatkan produktivitas kerja
karyawan.
4
Sudrajat (2015) menyebutkan dalam penelitiannya bahwa pelatihan
berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan tetapi korelasinya
lemah karena dalam penelitiannya faktor yang paling mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan adalah semangat kerja dan kecakapan dalam
pekerjaan.
Mulyono dan Sudarmo (2001: 12) “Produktivitas bukanlah hanya satu
masalah teknis maupun manajerial tetapi merupakan suatu masalah yang
kompleks, merupakan masalah yang berkenaan barang-barang pemerintah,
serikat buruh dan lembaga-lembaga sosial lainnya, yang semakin berbeda
tujuannya akan semakin beda pula definisinya, produktivitasnya.”
Produkttivitas juga mencerminkan etos kerja karyawan yang disana
tercermin juga sikap mental yang baik. Dengan demikian baik pengusaha
maupun karyawan yang terlibat berupaya meningkatkan produktivitasnya
dengan berbagai kebijakan yang secara efesien mampu meningkatkan
produktivitas karyawan (Sulaeman 2014:91. Tingkat produktivitas kerja
karyawan dapat diukur dengan menggunakan pendekatan output yaitu hasil
produksi karyawan yang diperoleh sesuai target yang diinginkan perusahaan.
Sehingga, dalam penelitian ini mengukur produktivitas kerja karyawan dengan
menggunakan pendekatan hasil atau output oleh Syarif (2010).
Table research gap
NO Penelitian
(Tahun)
Variabel
Dependent
Variabel
Independent
kesimpulan
1 Rizal bima (
2015 )
Produtivitas
kerja karyawan
pelatihan kerja (
X1 ) disiplin kerja
( X2 ) gaya
kepimpinan ( X3 )
+/
signifikan.
+/signifikan
.
5
2. M.fandy
jauhary, 2008
Produktivitas
kerja karyawan.
Disiplin Kerja +/signifikan
3. Eli
Yulianti,2015
Produktivitas
Kerja
Karyawan.
Pelatihan +/signifikan
.
4. Rizal bima (
2015 )
produktivitas
kerja karyawan.
pelatihan kerja (
X1 ) disiplin kerja
( X2 ).
+/sigmifika
n.
5. Patricia 2014
produktivitas
kerja karyawan.
Pelatihan
(X1),Motivasi
(X2) Disiplin
Kerja (X3)
+/sigmifika
n.
6. endang
permadi, 2008
produktivitas
kerja karyawan.
Pelatihan +/signifikan
7. Afni Fuanida,
2012
produktivitas
kerja karyawan.
Motivasi
(X3),Disiplin (X2),
Pelatihan (X1)
+/signifikan
8. Budiyono,2008 produktivitas
kerja karyawan.
Fasilitas Kantor
(X2) Disiplin
Kerja (X1)
+/signifikan
9. Aini, 2015 produktivitas
kerja karyawan.
Fasilitas (X1 )
pengembangan
SDM ( X2 )
+/signifikan
10. Arofah, 2014 produktivitas
kerja karyawan.
Fasilits Kantor (
X1) Motivasi
Kerja (X2)
Disiplin Kerja (
X3)
+/signifikan
11. Arsyad Rasadi,
2007
produktivitas
kerja karyawan.
Fasilitas ( X1 )
Motivasi ( X2 )
-/tidak
signifikan.
12
.
oktaria , 2014 produktivitas
kerja karyawan.
disiplin kerja ( X ) -/tidak
signifikan.
13. Noviana , 2007 produktivitas
kerja karyawan.
Pelatihan Kerja ( X
)
-/tidak
signifikan.
Berdasarkan penelitian diatas terdapat gap research yang cukup
terlihat, sehingga kurang begitu maksimal displin, fasilitas dan pelatihan
dalam mempengruhi produktivitas kerja karyawan. Artinya perlu mlakukan
pengembangan dalam disiplin kerja, fasilitas kerja, pelatihan kerja supaya
6
mampu meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Apabila perusahaan tidak
mampu mengombinasikannya, sebagai implikasi yg nyata kedepan, maka akan
berdampak pada produktivitas kerja karyawan yang menurun. Maka dari itu
disiplin kerja, fasilitas kerja dan pelatiha kerja perlu dipertahankan untuk
mengoptimalkan produktivitas kerja karyawan.
Berdasarkan uraian diatas peneliti merasa tertarik melakukan
penelitian terkait produktivitas kerja karyawan dengan judul : Pengaruh
Disiplin Kerja, Fasilitas Kerja dan Pelatihan Karyawan Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan. (Studi Kasus pada BRISyariah Solo ).
B. Rumusan Masalah.
1. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas karyawan pada
BRI Syariah KC SOLO.
2. Bagaimana pengaruh fasilitas kerja terhadap produktivitas karyawan pada
BRI Syariah KC SOLO.
3. Bagaimana pengaruh pelatihan terhadap produktivitas karyawan pada BRI
Syariah KC SOLO.
4. Bagaimana displin kerja, Fasilitas Kerja dan pelatihan karyawan
berpengruh terhadap produktivits kerja karyawan.
C. Tujuan Penelitian
1. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas karyawan pada
BRI Syariah KC SOLO.
2. Bagaimana pengaruh fasilitas kerja terhadap produktivitas karyawan pada
BRI Syariah KC SOLO.
7
3. Bagaimana pengaruh pelatihan terhadap produktivitas karyawan pada BRI
Syariah KC SOLO.
4. Bagaimana displin kerja, Fasilitas Kerja dan pelatihan karyawan
berpengaruh terhadap produktivits kerja karyawan.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah :
1. Manfaat bagi BRISyariah SOLO.
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan terkait dengan
produktivitas karyawan, sehingga dapat membantu pihak instansi dalam
menyusun satu kebijakan dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan
produktivitas.
2. Manfaat bagi penulis
Disamping menambah pengalaman dan menjadi pembanding antara ilmu
yang diperoleh di bangku kuliah dalam aplikasi nyata di dunia kerja dan
publik (masyarakat) juga sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana.
3. Manfaat bagi penelitian
Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan perbandingan bagi peneliti
selanjutnya yang berkaitan dengan disiplin kerja, fasilitas kerja dan
pelatihan karyawan terhadap produkitivitas karyawan.
4. Manfaat bagi akademisi
Sebagai pengetahuan mengenai pengaruh disiplin kerja, fasilitas kerja dan
pelatihan karyawan terhadap produkitivitas karyawan dan sebagai acuan
referensi serta sebagai bahan penunjang untuk penelitian selanjutnya.
8
5. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran, penulis akan menjelaskan secara
garis besar materi yang terkandung dalam masing-masing bab.
Bab I Pendahuluan, Pada bab I penulis akan menjelaskan tentang
garis besar permasalahan penelitian yang meliputi : latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian
Bab II Landasan Teori, Pada Bab II ini penulis akan membahas
telaah pustaka tentang informasi variabel-variabel yang diteliti, landasan
teoritik, dan hipotesis yang berkaitan dengan variabel yang diteliti.
Bab III Metode Penelitian, Pada Bab III di jelaskan tentang
metodologi penelitian yang meliputi : Lokasi penelitian, Definisi
Operasional Variabel, Jenis Pendekatan, Sumber Data, Teknik
Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data.
Bab IV Analisis Dan Pembahasan, Pada Bab IV ini berisi tentang
hasil analisis dari pengolahan data, baik analisis data secara deskriptif
maupun analisis hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan. Analisis
tersebut diinterprestasikan terhadap hasil pengolahan data dengan
menggunakan teori.
Bab V Penutup, Pada Bab V di jelaskan tentang penarikan
kesimpulan, saran dan keterbatasan penulis.
9
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan Budiyono (2008) yang berjudul Pengaruh
disiplin kerja dan fasilitas kerja Terhadap produktivitas kerja karyawan pada
Pt. Karya Gemilang Surakarta, menyimpulkan bahwa disiplin kerja dan
fasilitas kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Penelitian yang dilakukan endang permadi ( 2008 ) yang berjudul
pengaruh pelatihan terhadap produktifitas kerja karyawan PT.Asurnsi Jiwa
Jaya Distrik Pangkal Pinang, menyimpulkan bahwa pelatihan berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Sudrajat (2015) dalam skripsinya yang berjudul Pengaruh Pelatihan
Terhadap Produktivitas Karyawan pada PT Indomakmur Sawit Berjaya
Rambah Hilir Kabupaten Rukan Hulu kesimpulanya adalah pengaruh variabel
pelatihan hanya mempengaruhi 12,2 % terhadap produktivitas karyawan
sedangkan 87,8 % dipengaruhi oleh variabel diluar variabel penelitian.
Rizal (2015) dalam skripsinya yang berjudul Pengaruh pelatihan,
disiplin kerja, dan Gaya kepemimpinan terhadap Produktivitas kerja karyawan
(Studi Pada Otoritas Jasa Keuangan Regional 3 Surabaya), menyimpulkan
bahwa pelatihan,disiplin kerja dan gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan
terhadap produktivitas kerja karyawan.
10
Hayati (2016) dalam jurnalnya yang berjudul Pengaruh Motivasi,
Lingkungan Kerja Dan Fasilitas terhadap produktifitas kerja karyawan PT.
Radio Suara Singgalang Mahimbau menyimpulkan bahwa variabel fasilitas
tidak berpengaruh terhadap kinerja dari hasil uji t yang dilakukan nilai sig
0,233 > 0,05 yang kesimpulannya memiliki pengaruh negatif atau tidak
signifikan sedangkan 2 variabel lainnya positif signifikan.
Arianto (2016) dalam jurnalnya yang berjudul Pengaruh Kedisiplinan,
Lingkungan Kerja, dan Budaya kerja terhadap Produktifitas Kerja Karyawan
hasilnya bahwa kedisiplinan dan lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap
produktifitas kerja karyawan, sedangkan budaya kerja berpengaruh positif
terhadap kinerja tenaga pengajar.
TABEL 2.1
Penelitian terdahulu
NO Penelitian
(Tahun)
Variabel Dependent Variabel
Independent
kesimpulan
1 Rizal bima
( 2015 )
Produtivitas kerja
karyawan
pelatihan kerja (
X1 ) disiplin kerja
( X2 ) gaya
kepimpinan ( X3 )
+/ signifikan.
+/signifikan.
2. M.fandy
jauhary,
2008
Produktivitas kerja
karyawan.
Disiplin Kerja +/signifikan
3. Eli
Yulianti,20
15
Produktivitas Kerja
Karyawan.
Pelatihan +/signifikan.
4. Rizal bima
( 2015 )
produktivitas kerja
karyawan.
pelatihan kerja (
X1 ) disiplin kerja
( X2 ).
+/sigmifikan.
5. Patricia
2014
produktivitas kerja
karyawan.
Pelatihan
(X1),Motivasi
(X2) Disiplin
Kerja (X3)
+/sigmifikan.
11
6. endang
permadi,
2008
produktivitas kerja
karyawan.
Pelatihan +/signifikan
7. Afni
Fuanida,
2012
produktivitas kerja
karyawan.
Motivasi
(X3),Disiplin
(X2), Pelatihan
(X1)
+/signifikan
8. Budiyono,2
008
produktivitas kerja
karyawan.
Fasilitas Kantor
(X2) Disiplin
Kerja (X1)
+/signifikan
9. Aini, 2015 produktivitas kerja
karyawan.
Fasilitas (X1 )
pengembangan
SDM ( X2 )
+/signifikan
10. Arofah,
2014
produktivitas kerja
karyawan.
Fasilits Kantor (
X1) Motivasi
Kerja (X2)
Disiplin Kerja (
X3)
+/signifikan
11. Arsyad
Rasadi,
2007
produktivitas kerja
karyawan.
Fasilitas ( X1 )
Motivasi ( X2 )
-/tidak
signifikan.
12 . oktaria ,
2014
produktivitas kerja
karyawan.
disiplin kerja ( X ) -/tidak
signifikan.
13. Noviana ,
2007
produktivitas kerja
karyawan.
Pelatihan Kerja (
X )
-/tidak
signifikan.
Berdasarkan penelitian diatas terdapat gap research yang cukup
terlihat, sehingga kurang begitu maksimal displin, fasilitas dan pelatihan
dalam mempengruhi produktivitas kerja karyawan. Artinya perlu mlakukan
pengembangan dalam disiplin kerja, fasilitas kerja, pelatihan kerja supaya
mampu meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Apabila perusahaan tidak
mampu mengombinasikannya, sebagai implikasi yg nyata kedepan, maka akan
berdampak pada produktivitas kerja karyawan yang menurun. Maka dari itu
disiplin kerja, fasilitas kerja dan pelatiha kerja perlu dipertahankan untuk
mengoptimalkan produktivitas kerja karyawan.
12
B. Kerangka Teori
1. Kedisiplinan
a. Pengertian Kedisiplinan
Disiplin merupakan tindakan manajer untuk mendorong anggota
organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut. Dengan
kata lain, pendisiplinan karyawan adalah suatu bentuk pelatihan yang
berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan
perilaku karyawan sehingga para karyawan tersebut secara suka rela
berusaha bekerja secara kooperatif dengan para karyawan lain serta
meningkatkan prestasi kerjanya menurut Siagian (2008). Kedisiplinan
adalah kesadaran dan kesediaan seorang menaati semua peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial yang yang berlaku. (Malayu,
2007).
b. Bentuk bentuk kedisiplinan kerja
Menurut Mangkunegara (2004:129), mengatakan ada dua
bentuk disiplin diantaranya yaitu:
1) Disiplin preventif
Disiplin preventif adalah suatu upaya untuk menggerakkan
pegawai mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan
yang telah digariskan oleh perusahaan. Dengan cara preventif,
pegawai dapat memelihara dirinya terhadap peraturan-peraturan
perusahaan. Pemimpin perusahaan yang mempunyai tanggung
jawab dalam membangun iklim organisasi dengan disiplin
13
preventif. Begitu juga pegawai harus dan wajib mengetahui,
memahami pedoman kerja serta peraturan-peraturan yang ada
dalam organisasi. Disiplin preventif suatu sistem yang
berhubungan denga kebuutuhan untuk semua bagian sistem yang
ada dalam organisai. Jika sistem organisasi baik, maka diharapkan
akan lebih mudah menegakkan disiplin kerja.
2) Disiplin korektif
Disiplin korektif adalah upaya untuk menggerakkan pegawai
dalam menyatakan suatu peraturan dan menggerakkan untuk tetap
mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada
perusahaan. Pada disiplin korrektif, pegawai yang melanggar
disiplin perlu diberikan sanksi adalah untuk memperbaiki
pelanggar, memelihara peraturan yang berlaku, dan memberikan
pelajaran kepada pelanggar.
Sedangkan menurut Handoko (2001:208) mengatakan ada tiga
tipe kegiatan pendisiplinan yaitu:
1) Disiplin Preventif
Disiplin preventif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk
mendorong para pegawai agar mengikuti standar dan aturan
sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah.
2) Disiplin Korektif
Disiplin korektif adalah kegiatan yang diambil untuk
menangani pelanggaran terhadap atura-aturan dan mencoba
14
untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut.
Sebagai contoh tindakan ini dapat berupa peringatan atau
skorsing. Adapun sasaran tindakan untuk memperbaiki
pelanggaran dan untuk mencegah para pegawai yang lain
supaya tidak melakukan hal yang serupa.
3) Disiplin progresif
Disiplin progresif adalah memberikan hukuman-hukuman
yang lebih berat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang
berulang, sebagai contih sistem disiplin progresif adalah
sebagai berikut:
Teguran secara lisan oleh pengawas, teguran tertulis, dengan
catatan dalam file personalia, skorsing, diturunkan
pangkatnya (Demosi), pemutusan hubungan kerja atau
dipecat.
c. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja
Faktor–faktor yang mempengaruhi kedisiplinan adalah sebagai berikut
(Fathoni, 2006) Tujuan dan kemampuan, keteladanan pimpinan, dan
keadilan.
Semua organisasi atau perusahaan pasti mempunyai standar perilaku
yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan pekerjaan dan
menginginkan para karyawan untuk mematuhinya sebagai upaya
untuk meningkatkan produktivitas.
d. Indikator Kedisiplinan Kerja
15
Adapun 5 indikator yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan
(Dharma, 2003) adalah:
1) Kehadiran karyawan setiap hari
Karyawan wajib hadir di perusahaannya sebelum jam kerja, dan
pada biasanya digunakan sarana kartu kehadiran pada mesin
absensi.
2) Ketepatan jam kerja
Penetapan hari kerja dan jam kerja diatur atau ditentukan oleh
perusahaan. Karyawan diwajibkan untuk mengikuti aturan jam
kerja, tidak melakukan pelanggaran jam istirahat dan jadwal kerja
lain, keterlambatan masuk kerja, dan wajib mengikuti aturan jam
kerja per hari.
3) Mengenakan pakaian kerja dan tanda pengenal
Seluruh karyawan wajib memakai pakaian yg rapi dan sopan,
dan mengenakan tanda pengenal selama menjalankan tugas
kedinasan. Bagi sebahagian besar perusahaan biasanya
menyediakan pakaian seragam yang sama untuk semua
karyawannya sebagai bentuk simbol dari kebersamaan dan
keakraban di sebuah perusahaan.
4) Ketaatan karyawan terhadap peraturan.
Adakalanya karyawan secara terang–terangan menunjukkan
ketidakpatuhan, seperti menolak melaksanakan tugas yang
seharusnya dilakukan. Jika tingkah laku karyawan menimbulkan
16
dampak atas kinerjanya, para pemimpin harus siap melakukan
tindakan pendisiplinan.
5) Tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugas.
Disiplin dapat ditunjukkan melalui tanggung jawab. Apakah
seorang pegawai menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan
dengan tepat waktu atau tidak akan memperlihatkan bagaimana
sikap pegawai terhadap perusahaan. Pegawai yang disiplin dalam
kerja akan memberikan tanggung jawab yang tinggi pula pada
pekerjaan. Termasuk menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna.
2. Fasilitas Kerja
a. Pengertian Faslilitas kerja
Menurut Moekijat (2001 : 155) secara sederhana yang
dimaksud dengan fasilitas adalah suatu sarana fisik yang dapat
memproses suatu masukan (input) menuju keluaran (output) yang
diinginkan. Selanjutnya menurut Buchari (2001 : 12) fasilitas
adalah penyedia perlengkapan–perlengkapan fisik untuk memberikan
kemudahan kepada penggunanya, sehingga kebutuhan-kebutuhan
dari pengguna fasilitas tersebut dapat terpenuhi.
Ditambahkan oleh Bary (2002: 67) fasilitas kerja adalah
sebagai sarana yang diberikan perusahaan untuk mendukung
jalannya nada perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan
oleh pemegang kendali.
17
Pandjojo dan husnan (2002: 37), “pelayanan yang bersifat
memberikan fasilitas adalah kegiatan yang secara normal perlu
diurus oleh para karyawan sendiri dalam kehidupan sehari
harinya”.
Sementara itu menurut Tjiptono (2006: 19) fasilitas adalah
sumber daya fisik yang harus ada sebelum suatu jasa ditawarkan
kepada konsumen.
Ditambahkan oleh Harmizar (2003: 155) menyatakan dengan
sederhana fasilitas adalah suatu sarana fisik yang dapat memproses
suatu masukan (input) menjadi keluaran (output).
b. Karakteristik fasilitas kerja
Menurut Hartanto (2000: 501) karakteristik dari sarana
pendukung dalam proses aktivitas perusahaan adalah
1) Mempunyai bentuk fisik
2) Dipakai atau digunakan secara aktif dalam kegiatan normal
perusahaan
3) Mempunyai jangka waktu kegunaan relative permanen lebih
dari satu periode akuntansi atau lebih dari satu bulan.
4) Memberikan manfaat di masa yang akan datang.
Dari teori diatas dapat diketahui bahwa fasilitas kerja
merupakan sarana atau wahana atau alat untuk mempermudah
aktivitas perusahaan dan juga untuk mensejahterakan karyawan
agar para karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan
18
baik. Jadi fasilitas kerja adalah sesuatu yang harus disediakan
oleh perusahaan, baik fasilitas yang disediakan secara langsung
maupun fasilitas pendukung untuk kemudahan dan kenyamanan
bagi karyawan dalammelakukan pekerjaan. Menyadari akan
pentingnya fasilitas kerja bagi karyawan maka perusahaan
dituntut untuk menyediakan dan memberikan fasilitas kerja
karena keberhasilan suatu perusahaan tidak pernah terlepas dari
pemberian fasilitas kerja.
c. Jenis-jenis Fasilitas Kerja dan tujuannya.
Menurut Sofyan (2001 : 22) jenis –jenis fasilitas kerja terdiri
dari :
1) Mesin dan peralatannya yang merupakan keseluruhan peralatan
yang tujuannya digunakan untuk mendukung proses produksi yang
ada di perusahaan.
2) Prasarana ,yaitu fasilitas pendukung yang igunakan untuk
memperlancar aktivitas perusahaan, diantaranya adalah jembatan,
jalan, dan lainnya.
3) Fasilitas yang mendukung aktivitas kegiatan yang ada di
perkantoran, seperti perabot kantor (meja, kursi, lemari, dan
lainnya).
4) Peralatan inventaris, yaitu peralatan yang dianggap sebagai alat –
alat yang digunakan dalam perusahaan seperti inventaris
19
kendaraaan yang tujuannya untuk mempermudah transportasi
karyawan.
5) Tanah, yaitu asset yang terhampar luas baik yang digunakan
ditempat bangunan, maupun yang merupakan lahan kosong
yang digunakan untuk aktivitas perusahaan.
6) Bangunan, yaitu fasilitas yang tujuannya mendukung aktivitas
sentral kegiatan perusahaan utama seperti perkantoran dan
pergudangan.
7) Alat transportasi, yaitu semua jenis peralatan yang digunakan
untuk tujuannya membantu terlaksananya aktivitas perusahaan
seperti truk, traktor, mobil, motor, dan lainnya.
Sedangkan Alex S. Nitisemito (2000 : 181) jenis – jenis
fasilitas yang menyenangkan dapat ditafsirkan secara luas antara
lain tempat rekreasi kafetaria, tempat olah raga, balai pengobatan,
tempat ibadah, kamar kecil yang bersih, pendidikan untuk anak
dan sebagainya.
d. Indikator fasilitas kerja
Indikator fasilitas kerja harus sesuai dengan apa yang
dibutuhkan karyawan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas
kerjanya. Indikator fasilitas menurut Faisal (2005 ;22) adalah:
1. Sesuai dengan kebutuhan,
2. Mampu mengoptimalkan hasil kerja,
3. Mudah dalam penggunaan,
20
4. Mempercepat proses kerja,
5. Penempatan ditata dengan benar.
3. Pelatihan Kerja
a. Pengertian Pelatihan
Menurut Gomes (1997 : 197), “Pelatihan adalah setiap usaha untuk
memperbaiki prestasi kerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang
menjadi tanggung jawabnya. Idealnya, pelatihan harus dirancang
untuk mewujudkan tujuan – tujuan organisasi, yang pada waktu
bersamaan juga mewujudkan tujuan – tujuan para pekerja secara
perorangan. Pelatihan sering dianggap sebagai aktivitas yang paling
umum dan para pimpinan mendukung adanya pelatihan karena
melalui pelatihan, para pekerja akan menjadi lebih trampil dan
karenanya akan lebih produktif sekalipun manfaat – manfaat tersebut
harus diperhitungkan dengan waktu yang tersita ketika pekerja sedang
dilatih.
Pelatihan menurut Gary Dessler (1997 : 263) adalah “Proses
mengajarkan karyawan baru atau yang ada sekarang, ketrampilan
dasar yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka”.
b. Analisis kebutuhan pelatihan
Dalam penelitian McNamara,2011 Kebutuhan pelatihan di masyarakat
sering dihubungkan dengan life stage atau tahap kehidupan manusia.
Dikalangan karyawan perusahaan swasta juga dikenal pelatihan
penjenjangan karier.Cara penetapan kebutuhan pelatihan pada
21
penjenjangan karier juga didasarkan pada analisis tugas.Pelatihan ini
umumnya juga untuk promosi. Dikalangan karyawan perusahaan
swasta juga ada pelatihan-pelatihan keterampilan. Analisis kebutuhan
pelatihan antara lain adalah
1. Perencanaan Program pelatihan
Perencanaan program pelatihan merupakan kegiatan
merencanakanpogram pelatihan secara menyeluruh. Kegiatan
perencanaaan pelatihan pada umumnya adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan pengelola dan staf pembantu program pelatihan
b. Menetapkan tujuan pelatihan
c. Menetapkan bahan ajar pelatihan
d. Menetapkan metode-metode yang akan digunakan
e. Menetapkan alat bantu pelatihan
f. Menetapkan cara evaluasi pelatihan
g. Menetapkan instruktur pelatihan
h. Menyusun rencana kegiatan dan jadwal pelatihan
i. Menghitung anggaran yang dibutuhkan
2. Penyusunan bahan pelatihan
Bahan yang perlu disiapkan antaranya adalah :
a. Tujuan belajar
b. Bahan ajar
c. Pustaka pendukung
d. Komputer dan fasilitas internet
22
e. Alat-alat bantu belajar
Peran instruktur : Peran instruktur berperan penting dalam seluruh
kegiatan persiapan ini.Khususnya dalam penyiapan bahan ajar dan
segala hal yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Para
pengelola dan staf pembantu menyiapkan segala hal yang
bersangkutan dengan proses penyelenggaraan pelatihan dalam
aspek teknis, seperti penyiapan tempat pelatihan, penginapan,
kertas, alat tulis dan sebagainya.
3. Pelaksanaan Pelatihan
Pelaksanaan pelatihan mengikuti rencana yang telah
ditetapkan.Akan tetapi dalam pelaksanaanya selalu banyak masalah
yang memerlukan pemecahan.Pemecahan masalah sering berakibat
adanya keharusan mengubah beberapa dalam rencana tetapi
perubahan dan penyesuaian apapun yang dilakukan harus selalu
berorientasi pada upaya mempertahankan kualitas
pelatihan,menjaga kelancaran proses pelatihan dan tidak merugikan
kepentingan partisipan.
4. Penilaian Pelatihan
Sasaran evaluasi / penilaian adalah partisipan pelatihan
,instruktur,penyelenggara pelatihan ,bahan pelatihan dan alat bantu
belajar dan program pelatihan.
23
1) Partisipan pelatihan: Penilaian bertujuan mengukir perubahan
pengetahuan, sikap dan keterampilan setiap partisipan sebagai
hasil pelatihan.
2) instruktur: Penilaian bertujuan mengukur kekuatan dan
kelemahan instruktur dalam pelaksanaan tugas.
3) Penyelenggara pelatihan: Penilaian bertujuan untuk mengukur
kekuatan dan kelemahan dalam penyelengaraan teknis program
pelatihan.
4) Bahan pelatihan dan alat bantu belajar: Penilaian bertujuan
mengukur keefektifannya sebagai sarana untuk mencapai tujuan
pelatihan.
5) Program pelatihan: Penilaian bertujuan mengukur keefektifan
dan keefesienan program pelatihan,dipandang dari segi hasil
yang dicapai partisipan dalam bandingannya dengan biaya yang
dikeluarkan.
c. Tujuan pelatihan
Tujuan pelatihan menurut Moekijat (1995:55) adalah:
1) Untuk mengembangkan keahlian sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan dengan lebih cepat dan lebih efektif.
2) Untuk mengembangkan pengetahuan sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan secara rasional.
3) Untuk mengembangkan sikap, sehingga menimbulkan kerja sama
dengan teman-teman pegawai dan pimpinan.
24
Alasan pentinganya diadakan pelatihan menurut Hariandja
(2002:168):
a. Karyawan yang baru direkrut sering kali belum memahami
secara benar bagaimana melakukan pekerjaan.
b. Perubahan – perubahan lingkungan kerja dan tenaga kerja.
Perubahan – perubahan disini meliputi perubahan – perubahan
dalam teknologi proses seperti munculnya teknologi baru atau
munculnya metode kerja baru.
c. Meningkatkan daya saing perusahaan dan memperbaiki
produktivitas.
d. Menyesuaikan dengan peraturan – peraturan yang ada,
misalnya standar pelaksanaan pekerjaan yang dikeluarkan oleh
asosiasi industri dan pemerintah, untuk menjamin kualitas
produksi atau keselamatan dan kesehatan kerja.
d. Indikator pelatihan
Dalam penelitian Ary Setiawan (2016) terdapat 5 indikator pelatihan
kerja yaitu:
1. Tingkat kesesuaian materi pelatihan dengan kebutuhan kerja
karyawan.
2. Tingkat ketepatan metode pelatihan yang digunakan dengan
penyampaian materi
3. Kesesuaian materi pelatihan dengan pekerjaan
4. Tingkat pemahaman peserta terhadap materi pelatihan
25
5. Kecukupan waktu yang diberikan untuk memahami materi
pelatihan
e. Manfaat Pelatihan
Manullang (1990:47) memberikan batasan tentang manfaat nyata yang
dapat diperoleh dengan adanya program pelatihan yang dilaksanakan
oleh organisasi / perusahaan terhadap karyawan. Manfaatnya antara
lain: meningkatkan rasa puas karyawan, pengurangan pemborosan
,mengurangi ketidakhadiran dan turn over karyawan,memperbaiki
metode dan sistem kerja,menaikan tingkat penghasilan,mengurangi
biaya-biaya lembur,mengurangi biaya pemeliharaan mesin-
mesin,mengurangi keluhan-keluhan karyawan.
Manfaat lain yang diperoleh dari latihan kerja yang dilaksanakan oleh
setiap organisasi perusahaan menurut Soeprihanto (1997:24) adalah
kenaikan produktivitas, kenaikan moral kerja, menurunnya
pengawasan, menurunkan tingkat kecelakaan kerja, kenaikan stabilitas
kerja, dan mengembangkan kebutuhan pribadi.
4. Produktivitas Kerja
Produktivitas memiliki perana penting dalam pencapaian tujuan
organisasi atau perusahaan. Produktivitas didefinisikan sebagai rasio
antara output dan input, atau rasio antara hasil produk dengan total sumber
daya yang digunakan (Evianto,2004:47). Produktivitas mengandung arti
sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan
keseluruhansumberdaya yang digunakan (input). Dengan kata lain bahwa
26
produktivitas memiliki dua dimensi. Dimensi pertama adalah efektivitas
yang mengarah pada pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas,
kuantitas, dan waktu. Kedua yaitu efisiensi yang berkaitan dengan upaya
membandingkan input dengan realisasi penggunaannya (Umar,1998).
a. Pengertian Produktivitas kerja
Filosofia mengenai produktivitas mengandung arti keinginan dan usaha
dari setiap manusia untuk selalu meningkatkan mutu kehidupan dan
penghidupannya. Kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin
dan kehidupan hari esok tentunya harus lebih baik dari hari ini,
pandangan yang memberi spirit pada produktivitas (Mulyono,2004:3).
Pandangan ini memberi arti yang dalam karena memungkinkan setiap
orang yang memahaminya dan menerapkan dalam berproduksi maka
hasilnya semakin hari semakin baik, mengutamakan bekerja dengan
mengacu kepada efektif dan efisien.
Menurut Simanjuntak (1987: 30) produktivitas mengandung pengertian
filosofis, definisi kerja, dan teknis operasional. Secara filosofis,
produktivitas mengandung pengertian pandangan hidup dan sikap
mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan
lebih baik dari hari ini.
Menurut pendapatan Ravinto(1986:16), bahwa produktivitas
mengandung sebuah pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai
dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu yang dibutuhkan
untuk menghasilkan produk dari seorang tenaga kerja. Pendapat lain
27
mengartikan produktivitas sebagai kemampuan seperangkat sumber-
sumber ekonomi untuk menghasilkan sesuatu atau diartikan juga
sebagai perbandingan antara pengorbanan (output) dengan penghasilan
(input).
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa produktivitas
merupakan kemampuan sumber-sumber daya yang ada diperusahaan,
dimana sumber itu harus dimanfaatkan secara efektif dan efisien agar
tercapai tujuan perusahaan, atau sebagai perbandingan antara
pengorbanan (output) dengan hasil yang dicapai (input).
b. Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas kerja
Beberapa factor yang mempengaruhi produktivitas kerja menurut
Sudarmayanti dalam Suhadi, 2010: 21, yaitu:
1. Sikap mental, berupa: motivasi kerja, disiplin kerja, etika kerja.
2. Pendidikan: pada umumnya orang yang berpendidikan memiliki
tingkat kesadaran akan pentingnya produktivitas, hal ini dapat
mendorong seseorang melakukan tindakan produktif.
3. Keterampilan: pada aspek tertentu apabila seorang karyawan lebih
terampil maka akan lebih mampu bekerja dan menggunakan
fasilitas kerja dengan baik.
4. Manajemen: berkaitan dengan system yang diterapkan oleh
pimpinan untuk mengelola serta mengendalikan bawahannya.
Apabila manajemennya tepat maka akan menimbulkan semangat
28
yang lebih tinggi sehingga mendorong pegawai untuk melakukan
tindakan produktif.
c. Indikator produktivitas.
Menurut gomes (2003:160), terdapat 5 indikator produktivitas kerja
yaitu :
1. Pengetahuan.
2. Ketrampilan.
3. Kemampuan.
4. Sikap.
5. Perilaku
d. Manfaat produktivitas
Dalam skripsi (Suhadi, 2010: 33) terdapat dua manfaat produktivitas,
yaitu:
1. Manfaat mikro: penurunan ongkos-ongkos per unit, peningkatan
kontribusi pajak dan pemerintah, penghemat sumber-sumber daya
masukan, menunjang hubungan kerja lebih baik, peningkatan
kualitas produk atau jasayang dihasilkan, peningkatan daya bayar
dan motivasi.
2. Manfaat makro: membuka kesempatan untuk meningkatkan taraf
hidup masyarakat melalui penghasilan dan penurunan harga-harga
barang dan jasa di pasar, penghematan sumber daya alam,
perbaikian keaadaan kerja dan mutu hidup termasuk jam kerja yang
pendek.
29
C. Kerangka Penelitian
H1
H2
H3
H4
Gambar 2.1
Kerangka Penelitian
Dari gambar tersebut di atas, maka dapat dibuat persamaan
matematisnya yaitu:
Y= a + b1x1 + b2x2 + b3xb3 + e
D. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2009) hipotesis adalah jawaban sementara
terhadap rumusan penelitian di mana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Ada 3 Hipotesis merupakan
kesimpulan sementara yang mungkin benar dan mungkin bisa salah.
1. Pengaruh variabel Disiplin terhadap Produktivitas kinerja karyawan
Menurut Siagian (2008) Disiplin merupakan tindakan manajer untuk
mendorong anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan
Disiplin (X1)
Fasilitas Kerja(X2)
Pelatihan Kerja
(X3)
Produktivitas Kerja
Karyawan (y)
Disiplin Kerja
,Fasilitas Kerja,
Pelatihan Kerja
30
tersebut. Dengan kata lain, pendisiplinan karyawan adalah suatu bentuk
pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap
dan perilaku karyawan sehingga para karyawan tersebut secara suka rela
berusaha bekerja secara kooperatif dengan para karyawan lain serta
meningkatkan prestasi kerjanya.Sedangkan menurut Malayu (2007)
Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seorang menaati semua
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang yang berlaku.
Dari hasil penelitian (M.Fandy jauhary : 2008) yang dituangkan dalam
skripsi dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktifitas
Kerja Karyawan di PT. Behaestix Gresik, Tbk”. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan terhadap
produktivitas kerja karyawan di PT. Behastix Gresik, Tbk. Dalam
penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yakni
sebuah metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek,
suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada
masa sekarang. Dari hasil penelitian, hasil pengamatan responden maka
disiplin kerja dapat dikatakan baik yang ditunjukan dari nilai rata-rata
secara keseluruhan atas pernyataan responden terhadap disiplin kerja
adalah sebesar 4,027, pernyataan responden terhadap motivasi dinilai baik
oleh responden dengan rata-rata penilaian sebesar 3,950 dan pernyataan
responden terhadap kinerja karyawan dikatakan tinggi, yang ditunjukan
dari nilai rata-rata keseluruhan atas pernyataan responden terhadap kinerja
adalah sebesar 4,101. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat dlihat dari
31
analisis regresi Model Summary yang menunjukan bahwa variabel disiplin
kerja dan motivasi memiliki pengaruh sebesar 0,739 terhadap kinerja
karyawan, selanjutnya dengan R square ssebesar 0,547. Maka dapat
disimpulkan bahwa variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh
variabel disiplin kerja dan motivasi sebsar 54,7% sedangkan sisanya
sebesar 45,3% dijelaskan oleh variabel yang tidak diteliti. Dari
perhitungan analisis regresi Anova dapat disimpulkan bahwa nilai
signifikan lebih kecil dari 0,5 yaitu 0,000. Maka dapat disimpulkan, bahwa
kedua variabel independent dapat menjelaskan variasi variabel dependent,
dan variabel disiplin kerja serta motivasi secara bersama-sama
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Sedangkan dalam penelitian Rizal (2015) Pengaruh pelatihan
,DisiplinKerja Dan Gaya kepemiminan Terhadap Priduktivits kerja
Karyawan Pada Otoritas Jasa Keuangan Regional 3 Surabaya
menyimpulkan bahwa Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa
disiplin berpengaruh posisif signifikan terhadap Produktivitas Kerja
karyawan. Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan pihk bank
meningkatkan kedisiplinan yang sesuai standart perusahaan agar
karyawan semakin disiplin dalam hal bekerja dan menyelesaikan
pekerjaan tiap perintah dari atasan.
H1= Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas kinerja karyawan.
2. Pengaruh Variabel Fasilitas Kerja terhadap Produktivitas Kinerja Karyawan
32
Menurut Moekijat (2001 : 155) secara sederhana yang dimaksud
dengan fasilitas adalah suatu sarana fisik yang dapat memproses suatu
masukan (input) menuju keluaran (output) yang diinginkan.Sedangkan
menurut Bary (2002 : 67) fasilitas kerja adalah sebagai sarana yang
diberikan perusahaan untuk mendukung jalannya nada perusahaan dalam
mencapai tujuan yang ditetapkan oleh pemegang kendali.
Dalam penelitian Budiyono (2008) yang berjudul “ Pengaruh Displin
Kerja Dan Fasilitas Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
PT.Karya Gemilang Surakarta ’’ menyimpulkan bahwa variable fasilitas
kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivits kerja karyawan.
H2= Variabel Fasilitas Kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap produktivitas kerja karyawan.
3. Pengaruh Variabel Pelatihan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
Menurut Gomes (1997 : 197), “Pelatihan adalah setiap usaha untuk
memperbaiki prestasi kerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang
menjadi tanggung jawabnya. Idealnya, pelatihan harus dirancang untuk
mewujudkan tujuan – tujuan organisasi, yang pada waktu bersamaan juga
mewujudkan tujuan – tujuan para pekerja secara perorangan.
Dalam penelitian Breemer Jacob (2015) yang berjudul Pengaruh
Pelatihan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT.Bank Danamon
Cabang Kendari menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan variabel Pelatihan sebesar 0,000 yang lebih kecil dari ά = 0,05
terhadap kinerja karyawan.
33
H3= Pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan.
4. Pengaruh Variabel Disiplin kerja, fasilitas kerja dan pelatihan kerja
bersama-sama mempengaruhi terhadap produktivits kerja karyawan.
Dalam penelitian Budiyono (2008) yang berjudul “ Pengaruh Displin
Kerja Dan Fasilitas Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
PT.Karya Gemilang Surakarta ’’ menyimpulkan bahwa variable fasilitas
kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivits kerja karyawan.
Dalam penelitian Breemer Jacob(2015) yang berjudul Pengaruh
Pelatihan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT.Bank Danamon
Cabang Kendari menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan
terhadap produktivitas kerja karayawan.
H4: Disiplin kerja, Fasilitas kerja, dan Pelatihan kerja berpengaruh
positif signifikan terhadap Produktifitas Kerja Karyawan.
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini meneliti mengenai analisis pengaruh disiplin, fasilitas
dan pelatihan kerja terhadap produktivitas kerja. Pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan kuantitatif, karena peneliti ingin membuktikan konsep
dengan teori yang telah diterangkan pada bab sebelumnya dengan fakta dan
data yang ditemukan di lapangan (Purwati, 2016). Penelitian kuantitatif adalah
pendekatan penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan
hasilnya (Arikunto, 2006: 12).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian ini dilakukan di BRISyariah Surakarta, jl veteran.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Bawono (2006: 28) populasi adalah keseluruhan wilayah
objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk analisis dan ditarik
kesimpulan oleh peneliti. Menurut Supadi (2005: 101) menyatakan bahwa
populasi adalah suatu kesatuan individu atau subjek pada wilayah dan
waktu serta dengan kualitas tertentu yang akan diamati/ diteliti. Dalam
penelitian ini penulis menggunakakan karyawan BRISyariah Solo sebagai
objek penelitian yang berjumlah 40 orang.
35
2. Sampel
Menurut Bawono (2006:28) definisi sampel adalah obyek atau
subyek penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi.
Supadi (2005:102) menyatakan bahwa sampel adalah penelitian yang
dilakukan dengan mengambil sebagian anggota populasi untuk mewakili
seluruh anggota populasi. Dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan
perwakilan dari keselurahan populasi, hal ini dilakukan untuk menghemat
waktu dan biaya.. Disini penulis menggunakan sampel jenuh atau sampel
sensus. Menurut Sugiyono (2012:96) sampling jenuh adalah teknik
penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel. Pada penelitian ini, jumlah karyawan di BRISyariah Solo ada 40
orang. Maka yang menjadi sampel adalah 40 orang.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Pengertian Data
Supardi (2005: 117) menyimpulkan bahwa metode pengumpulan
data merupakan perencanaan kegiatan penelitian yang berkaitan dengan
proses penentuan cara-cara untuk mendapapatkan data penelitian.
2. Sumber dan Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer yaitu pengambilan data yang diperoleh secara langsung oleh
peneliti dari lapangan melalui angket, wawancara, dan pengamatan
Bawono (2006: 30).
36
3. Teknik pengumpulan Data
Menurut Arikunto dalam Andini (2014) Teknik pengumpulan data
adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang
dibutuhkan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah, (Bawono, 2006: 29):
1. Penelitian lapangan
a. Metode kuisioner atau angket
Untuk memperoleh data yang diperlukan, teknik yang digunakan
adalah pengisian kuisioner. Metode kuisinoer atau angket adalah
daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek penelitian yang mau
memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.
2. Penelitian Kepustakaan
Penelitian Kepustakaan merupakan penelitian yang dilakukan dengan
mengumpulkan bahan-bahan pustaka, literature dan karangan ilmiah
yang ada kaitannya dengan penelitian ini.
E. Skala Pengukuran
Pengukuran merupakan suatu proses hal mana suatu angka atau
symbol diletakkan pada karakteristik atau property suatu stimuli sesuai dengan
aturan atau prosedur yang telah ditetapkan (Ghozali,2013:5). Dalam
penskalaan dengan skala interval banyak juga menyebutkan dengan skala
linkert (Bawono:2006:31). Dalam penelitian ini menggunakan skala interval,
skor 0-10.
37
F. Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari dua macam variabel, yaitu variabel
bebas (independent variable) atau variabel yang tidak tergantung pada
variabel lainnya, serta variabel terikat (dependent variable) atau variabel
yang tergantung pada variabel lainnya (Andini, 2014).
a. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Ghozali, 2013:
6). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah
disiplin kerja (X1), fasilitas kerja (X2) dan pelatihan kerja (X3).
b. Variabel Terikat (Dependent Variables)
Variable terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas(Ghozali,2016:6).
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah produktivitas kerja
karyawan (Y).
2. Operasional Variabel
Operasional adalah penjabaran masing-masing variabel terhadap
indikator-indikator yang membentuknya (Ghozali, 2013: 7). Dalam
penelitian ini, indikator-indikator variabel tersebut antara lain sebagai
berikut :
38
Tabel 3.1
Variable dan Indikator Penelitian
Variabel Konsep Variabel Indikator
Kedisiplinan
(X1)
Kedisiplinan adalah
kesadaran dan kesediaan
seorang menaati semua
peraturan perusahaan dan
norma-norma sosial yang
yang berlaku. (Malayu,
2007).
1. Kehadiran
karyawan setiap
hari
2. Ketepatan jam
kerja
3. Mengenakan
pakaian kerja dan
tanda pengenal
4. Ketaatan karyawan
terhadap peraturan
5. Tanggung jawab
karyawan terhadap
tugas-tugas
Fasilitas (X2) Menurut Buchari (2001 :
12) fasilitas adalah
penyedia perlengkapan –
perlengkapan fisik untuk
memberikan kemudahan
kepada penggunanya,
sehingga kebutuhan-
kebutuhan dari pengguna
fasilitas tersebut dapat
terpenuhi.
6. Sesuai dengan
kebutuhan
7. Mampu
mengoptimalkan hasil
kerja
8. Mudah dalam
penggunaan,
9. Mempercepat proses
kerja,
10. Penempatan ditata
dengan benar
11. Keamanan kerja
Pelatihan (X3) Pelatihan menurut Gary
Dessler (1997 : 263)
adalah “Proses
mengajarkan karyawan
baru atau yang ada
sekarang, ketrampilan
dasar yang mereka
butuhkan untuk
menjalankan pekerjaan
mereka”.
12. Tingkat kesesuaian
materi pelatihan dengan
kebutuhan kerja
karyawan.
13. Tingkat ketepatan
metode pelatihan yang
digunakan dengan
penyampaian materi
14. Kesesuaian materi
pelatihan dengan
pekerjaan
15. Tingkat
pemahaman peserta
terhadap materi
pelatihan
16. Kecukupan
39
waktuyang diberikan
untuk memahami
materi pelatihan
Produktivitas
Kerja
Karyawan (Y)
Menurut pendapatan
Ravinto(1986:16), bahwa
produktivitas mengandung
sebuah pengertian
perbandingan antara hasil
yang dicapai dengan peran
serta tenaga kerja
persatuan waktu yang
dibutuhkan untuk
menghasilkan produk dari
seorang tenaga kerja.
17. Pengetahuan.
18. Ketrampilan.
19. Kemampuan.
20. Sikap.
21. Perilaku.
G. Metode Analisis
Analisis data yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif.
Dilakukan dengan beberapa langkah, antara lain:
1. Uji Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2000) Instrumen penelitian adalah alat bantu
yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan, agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah
olehnya. Instrument penelitian memegang peran penting dalam penelitian
kuantitatif karena kualitas data yang digunakan dalam banyak hal
ditentukan oleh kualitas instrument yang digunakan. Oleh karena itu
terlebih dahulu menguji instrument tersebut supaya bisa menghasilkan
suatu penelitian yang akurat.
a. Uji Reliabilitas
Prinsipnya uji reliabitas digunakan untuk menguji data yang kita
peroleh sebagai misal hasil dari jawaban kuesioner yang kita bagikan.
40
Suatu koesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu
kewaktu (Ghozali, 2013:47).
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu koesioner. Suatu koesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
koesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh koesioner tersebut. Misalnya jika dicontohkan mengenai data
kerukunan umat beragama, maka responden ketika diberi empat
pertanyaan, pertanyaan tersebut bisa secara tepat mengungkapkan
tingkat kerukunan umat beragama. Uji validitas dari peneliti ini untuk
mengungkapkan korelasi antara butir pertanyaan dengan kuesionernya
(Ghozali,2013:52).
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan dalam
proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik
diharapkan dapat dihasilkan regresi yang handal, pelanggaran terhadap uji
asumsi klasik berarti model regresi yang diperoleh tidak banyak
bermanfaat dan kurang valid (Bawono,2006: 115). Uji asumsi klasik
terdiri dari (ghozali,2013:105):
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independen).
41
Multikolonieritas yang serius dapat mengakibatkan berubahnya tanda
dari parameter estimasi.
Untuk uji multikolonieritas ini peneliti menggunakan metode VIF
(Varian Infation Factor) dan nilai Tolerance. Kedua nilai VIF dan
tolerance ini, nilainya berlawanan, kalau Tolerancenya besar maka
VIF nya kecil dan sebaliknya. Nilai VIF tidak boleh lebih besar dari 5
(lima), jika lebih maka bias dikatakan ada gejala multikolonieritas,
dan sebaliknya jika nilai VIF lebih kecil dari 5 maka tidak ada gejala
multikolonieritas. Demikian juga dengan nilai Tolerance nya berarti
sebalinya (Bawono, 2006: 123).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
kepengamatan yang lain. Dalam uji ini dapat menggunakan beberapa
metode, salah satunya yaitu metode park. Park mengemukakan metode
bahwa σ2 merupakan fungsi dari variabrl-variabrl bebas, yang
dinyatakan sebagai berikut:
σ2i = αX
β
Persamaan ini dijadikan linier dalam bentuk log sehingga menjadi :Ln
σ2i = α + β Ln Xi + Vi karena σ
2i umumnya tidak diketahui, maka ini
dapat ditaksirkan dengan menggunakan Ui sebagai proksi, sehingga:
LnU2i = α + β Ln Xi + Vi
42
Apabila koefisien parameter β dari persamaan regresi tersebut
signifikan secara statistic, hal ini menunjukkan bahwa dalam model
empiris yang diestimasi tersebut terdapat heteroskedatisitas, dan
sebaliknya, jika β tidak signifikan secara statistic, maka asumsi
homokedastisitas pada model tersebut tidak dapat ditolak
(Ghozali,2005:142).
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Seperti telah diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka
uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
Pada penelitian ini menggunakan grafik dengan cara melihat
histogram yang membandingkan data observasi dengan distribusi
yang mendekati normal, normal probability yang
membandingkandistribusi kumulatif dari data yang sesungguhnya
dengan distribusi kumulatif dari data distribusi normal. Jika distribusi
normal maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mendekati garis normal (Ghozali, 2005: 161).
d. Uji Linieritas
Pengujian linieritas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi
model yang digunakan tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model
bentuk lain spesifikasi model dapat berupa linier, kuadratik atau kubik.
43
Untuk melihat spesifikasi model yang tepat, salah satunya dengan uji
ramsey (Bawono, 2006: 185).
3. Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen
secara simultan terhadap variabel dependen digunakan Uji ANOVA atau F
test. Sedangkan pengaruh dari masing-masing variabel independen secara
parsial (individu) diukur dengan menggunakan Uji t statistik.
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel - variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data
silang (cross section) relatif rendah karena adanya variasi yang besar
antara masing - masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun
waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi
yang tinggi (Ghozali, 2013: 97).
b. Uji Statistik t
Uji t adalah pengujian hipotesis yang digunakan untuk
mengetahui ada atau tidak perbedaan yang meyakinkan dari dua mean
44
sampel (Hartono, 2008: 146). Uji ini pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara
individual dalam menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2013: 64).
Apabila t hitung masing-masing variabel bebas, yaitu disiplinkerja
fasilitas kerja dan pelatihan kerja proses lebih besar dari t tabel maka
variabel bebas tersebut secara parsial memiliki pengaruh terhadap
variabel dependen (produktivitas kerja karyawan).
c. Uji Statistik F
Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali,
2013: 98).
Uji F dalam penelitian digunakan untuk menguji pengaruh secara
bersama - sama antara disiplin kerj fasilitas kerja dan pelatihan kerja
terhadap produktivits kerja karyawan.
H. Alat Analisis
Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan adalah analisis
berganda. Regresi berganda seringkali digunakan untuk mengatasi analisis
regresi yang melibatkan hubungan dari dua atau lebih variabel bebas
(Sujianto, 2009: 56). Analisis linier berganda digunakan untuk menguji
hipotesis tentang antara dua variabel bebas atau lebih secara bersama-sama
dengan satu variabel terikat. Penggunaan model analisis regresi berganda
dimaksudkan agar banyaknya variabel independen yang diduga akan
45
mempengaruhi variabel dependen dapat terakomodir serta dapat secara jelas
pola hubungan yang terbentuk antar variabelnya (Ghozali, 2013: 68)
Sedangkan, alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan program olah data SPSS 21 (Statistical Product and Service
Solution). SPSS merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi
untuk membantu dalam memproses data-data statistiksecara tepat dan cepat,
serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil
keputusan. Data yang didapat merupakan data kuantitatif di mana data dapat
dinyatakan dalam bentuk angka. Sehingga akan mudah diaplikasikan kedalam
olah data SPSS 21.Progam ini dapat membantu dalam proses pengolahan data,
sehingga hasil olah data yang dicapai juga dapat dipertanggungjawabkan dan
terpercaya.
46
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Gambaran Objek Penelitian
1. Profil Bank
Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,
terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan
izin dari Bank Inoneisa pada 16 oktober 2008 melalui
o.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November 2008 PT.
Bank BRISyariah secara resmi beroperasi. Kemudian PT. Bank
BRISyariah merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara
konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan
prinsip syariah Islam.
Dua tahun lebih PT. Bank BRISyariah hadir mempersembahkan
sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai
kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih
bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service excellence)
dan menawarkan beragam produk yang sesuai harapan nasabah dengan
prinsip syariah.
Kehadiran PT. Bank BRISyariah di tengah-tengah industri
perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti
logo perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan tuntutan
masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas PT. Bank BRISyariah
47
yang mampu melayani masyarakat dalam kehidupan modern. Kombinasi
warna yang digunakan merupakan turunan dari warna biru dan putih
sebagai benang merah dengan brand PT. Bank Rakyat Indoneis (Persero),
Tbk, Aktivitas PT.
Bank BRISyariah semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008
ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank BRISyariah
(proses spin off-) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009.
Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur
Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje
Rahardjo selaku Direktur Utama PT. Bank BRISyariah.
Saat ini PT. Bank BRISyariah menjadi bank syariah ketiga terbesar
berdasarkan aset. PT. Bank BRISyariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi
aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan
berfokus pada segmen menengah bawah, PT. Bank BRISyariah
menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam
produk dan layanan perbankan. Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank
BRISyariah merintis sinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),
Tbk., dengan memanfaatkan jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero), Tbk., sebagai Kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan
bisnis yang berfokus kepada kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan
kegiatan konsumer berdasarkan prinsip Syariah.
48
2. Deskripsi Data Responden
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh disiplin,fasilitas kerja dan
pelatihan karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan. Adapun
responden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 40 karyawan dari
40 karyawan pada BRISyariah Solo. Berdasarkan kuesioner yang telah
diisi responden, maka peneliti akan mengidenifikasi berdasarkan jenis
kelamin,usia,pendidikan dan lamanya bekerja. Berikut ini adalah
gambaran umum para responden:
1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Jenis kelamin Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
laki laki 28 70.0 70.0 70.0
perempuan 12 30.0 30.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa jenis kelamin karyawan
BRISyariah solo yang diambil sebagai responden adalah sebanyak 40
orang berjenis kelamin laki-laki dengan prosentase 70% dan 28 orang
atau sebesar 30% berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar karyawan BRISyariah Solo yang diambil
sebagai responden adalah laki-laki.
Dalam jurnal Dwi Mahendra (2014) “ Pengaruh pendidikan,upah,jenis
kelamin,usia dan pengalaman kerja terhadap produktivita kerja
karayawan ” mengatakan bahwa banyak pekerja yang melamar dalam
49
pekerjaan dinominasi kaum laki laki dapat dikatakan demikian karna
kaum laki-laki memiliki sikap yang bertanggung dalam pekerjaan yang
di berikan, sehingga banyak perusaan memiliki karyawan laki-laki
yang cenderung banyak di bandingkan perempuan.
2. Profil Resonden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Usia Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
25-30 tahun 16 40.0 40.0 40.0
31-35 tahun 16 40.0 40.0 80.0
31-35tahun 1 2.5 2.5 82.5
35-40 tahun 1 2.5 2.5 85.0
36- tahun 1 2.5 2.5 87.5
36-40 tahun 1 2.5 2.5 90.0
41-45 tahun 4 10.0 10.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Pada tabel di atas, menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini
adalah karyawan BRISyariah Solo yang berusia 25-30 tahun sebesar
40%, karyawan dengan kisaran usia 31-35 tahun sebesar 42,5 % dan
karyawan dengan kisaran usia tahun sebesar 36-40 tahun 5 % dan usia
karyawan dengan dengan kisaran41-45 10% . Dengan demikian,
dalam penelitian ini karyawan dengan kisaran umur 25-30 tahun
merupakan responden dengan prosentase terbesar.
Dalam jurnal Dwi Mahendra (2014) “ Pengaruh pendidikan,upah,jenis
kelamin,usia dan pengalaman kerja terhadap produktivita kerja
karayawan ” mengatakan bahwa usia kerja dari 25-30 dan 30-40
50
adalah usia yang sangat produktif untuk melakukan pekerjaan,
sehingga dalam melakukan pekerjaan akan meningkatkan skala
produktivitas kerja.
3. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.3
Pendidikan Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
s1 30 75.0 75.0 75.0
sma 10 25.0 25.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Berdasarkan table di atas, menunjukkan bahwa pendidikan karyawan
BRISyariah Solo yang diambil sebagai responden adalah sebanyak 30
orang atau 75 % berpendidikan S1, sebanyak 10 orang atau 25%
berpendidikan SMA. Sehingga karyawan terbanyak yang diambil
sebagai responden adalah yang berpendidikan S1.
Dalam jurnal Dwi Mahendra (2014)“Pengaruh pendidikan,upah, jenis
kelamin,usia dan pengalaman kerja terhadap produktivita kerja
karyawan ” mengatakan bahwa pendidikan yang lebih tinggi akan
dapat memperoleh pekerjaan yang lebih baik, sehingga dalam
penelitian ini dapat di simpulkan bahwa karyawan bank BRISyariah
Solo di dominasi berpendiikan S1 untuk meningkatkan produktivitas
kerja karyawan.
4. Profil Responden Berdasarkan Masa kerja
51
Tabel 4.4
Masa Kerja Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
0-5 tahun 23 57.5 57.5 57.5
6-10 tahun 17 42.5 42.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Berdasarkan table di atas, menunjukan bahwa masa kerja
karyawan BRISyariah Solo menunjukan masa kerja 0-5 tahun 57,5%
atau 23 orang dan masa kerja 6-10 tahun 42,5% atau sebanyak 17
orang. Mayoritas karyawan BRISyariah solo memiliki masa kerja 0-5
tahun.
Menurut jurnal saputri (2000) “hubugan masa kerja dengan
produktivitas kerja karyawan” mengatakan bahwa seseorang yang
memiliki masa kerja rentang 0-5 dapat dikatakan sudah memiliki
pengalaman dalam bekerja. Sehingga dapat di katakana karyawan
BRISyariah Solo yang memiliki rentang masa kerja 0-5 tahun sudah
berpengalaman dalam bekerja.
B. Analisa Data
1. Uji Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2000) Instrumen penelitian adalah alat bantu
yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan, agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah
olehnya. Instrument penelitian memegang peran penting dalam penelitian
52
kuantitatif karena kualitas data yang digunakan dalam banyak hal
ditentukan oleh kualitas instrument yang digunakan.
a. Uji Reliabilitas
Prinsipnya uji reliabitas digunakan untuk menguji data yang kita
peroleh sebagai misal hasil dari jawaban kuesioner yang kita bagikan.
Teknik yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas ini adalah
teknik cronbach alpha .suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai
cronbach alpha lebih besar dari 0,6 (Bawono, 2006: 64). Hasil
pengujian reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5
Uji Reliabilitas
variable cronbach alpha(α) keterangan
disiplin ( x1) 0,671 Reliabel
fasilitas ( x2) 0,655 Reliabel
pelatihan (x3) 0,852 Reliabel
produktivtas kerja (y) 0,860 Reliabel
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Berdasarkan hasil uji tabel di atas, nilai Cronbach Alpha dari masing-
masing variabel X1,X2,X3 dan Y lebih besar dari 0,60, sehingga dapat
disimpulkan bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian
dinyatakan handal atau reliable sebagai alat ukur variabel.
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
koesioner. Suatu koesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
koesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh koesioner tersebut. Cara menentukan korelasi antara score butir
53
pertanyaan dengan total score, signifikan atau tidaknya penelitian ini
dapat dilihat dari kolom atau baris total score, jika pada kolom atau
baris tersebut masing-masing total butir pertanyaan menghasilkan
tanda bintang, berarti data tersebut signifikan. Tanda bintang ada dua
kemingkian (Bawono, 2006: 60):
1) Bintang satu berarti korelasi signifikan pada level 5%(0,05) untuk
dua sisi.
2) Bintang dua berarti korelasi signifikan pada level 1% (0,01) untuk
dua sisi.Hasil pengujian validitas dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 4.6
Uji Validitas
variable item pearson
correlation
sig 2 tailed ketera
ngan
kedisiplinan (X1) pernyataan 1 0,508** 0,001 valid
0,567** 0,000 valid
0,589** 0,000 valid
0,783** 0,000 valid
0,824** 0,000 valid
fasilitas 0,595** 0,000 valid
0,714** 0,000 valid
0.517** 0.001 valid
0,426*** 0,006 valid
0,692** 0,000 valid
0,647** 0,000 valid
pelatihan kerja 0,849** 0,000 valid
0,917** 0,000 valid
0,860** 0,000 valid
0,765** 0,000 valid
0,549** 0,000 valid
produktivitas kerja 0,435** 0,005 valid
54
0,738** 0.000 valid
0,939** 0,000 valid
0,942** 0,000 valid
0,901** 0,000 valid
Sumber: Data primer diolah, 2017
Dari hasil uji tabel di atas dapat diketahui bahwa semua butir
pertanyaan yang digunakan dalam variabel terdapat bintang. Ada
yangberbintang satu pada level 5% dan berbintang dua pada level 1%.
Jadi dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan yang digunakan
adalah valid.
2. Uji Statistik
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2
yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen (Ghozali, 2013: 97). Hasil uji koefisien determinasi
(R2) dalam penelitian ini tersaji pada tabel berikut:
Tabel 4.7
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .655a .429 .381 4.350
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Primer diolah, 2017
55
Berdasarkan tabel di atas, besarnya angka koefisien determinasi (R2)
adalah sebesar 0,381 atau 38,1%. Angka tersebut berarti bahwa sebesar
38,1% tingkat produktivitas kerja yang terjadi dapat dijelaskan dengan
menggunakan variabel disiplin, fasilitas dan pelatihan. Sementara
sisanya, yaitu 62,9% harus dijelaskan oleh faktor-faktor penyebab
lainnya. Dengan kata lain, besarnya pengaruh disiplin, fasilitas dan
pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan dalam bekerja sebesar
38,1% sedangkan sisa 62,9% dipengaruhi oleh faktor lain di luar
model regresi ini. Koefisien korelasi (R2) sebesar 0,381, juga berarti
bahwa ada hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen karena mendekati angka 1.
b. Uji F (Uji Simultan)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali,
2013: 98). Hasil uji F dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut:
Table 4.8
UJI F ( Simultan )
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 511.787 3 170.596 9.016 .000b
Residual 681.188 36 18.922
Total 1192.975 39 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
Sumber: Data Primer diolah, 2017
56
Berdasarkan tabel di atas, di dapat nilai F hitung sebesar 9,016 dengan
probabilitas 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05
(0,000 < 0,05), maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi produktivitas kerja atau dapat dikatakan bahwa displin ,
fasilitas dan pelatihan secara bersama-sama berpengaruh positif dan
signifikan terhadap produkivitas kerja karayawan pada bank syariah.
c. Uji t (Uji Parsial)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen (Ghozali, 2013: 98). Hasil uji t dalam
penelitian ini dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.9
Uji t (Uji Parsial)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -30.640 18.554 -1.651 .107
X1 1.244 .332 .517 3.743 .001
X2 -.106 .272 -.061 -.392 .697
X3 .451 .168 .389 2.690 .011
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa:
1) Nilai signifikansi variabel disiplin (X1) adalah sebesar 0,001 lebih kecil
dari 0,05, yang artinya ada pengaruh yang signifikan dan positif antara
disiplin kerja (X1) terhadap produktivitas kerja karyawan (Y).
57
2) Nilai signifikansi variabel fasilitas (X2) adalah sebesar 0,697 lebih besar
dari 0,05, yang artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara fasiitas
(X2) terhadap produktivitas kerja karyawan (Y).
3) Nilai signifikansi variabel pelatihan (X3) adalah sebesar 0,011 lebih kecil
dari 0,05, yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan
(X3) terhadap produktivitas kerja karyawan (Y).
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk menghasilkan model regresi
yang handal sesuai dengan kaidah best linier unbiased estimator, yang
menghasilkan model regresi yang tidak bias sehingga dapat digunakan
sebagai alat pemrediksi yang handal (Bawono, 2006: 115). Uji asumsi
klasik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji
multikolenieritas, uji heteroskedastisitas,dan uji normalitas.
a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolonearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen (Ghozali, 2013: 105). Adapun hasil uji
multikolonearitas tersaji dalam tabel berikut ini:
58
Tabel 4.10
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -30.640 18.554 -
1.651 .107
X1 1.244 .332 .517 3.743 .001 .832 1.202
X2 -.106 .272 -.061 -.392 .697 .661 1.513
X3 .451 .168 .389 2.690 .011 .757 1.321
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang
berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih
dari 95%. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga
menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang
memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak
ada multikolonearitas antar variabel independen dalam model regresi.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamat ke
pengamat lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali,
2013: 139). Berikut adalah hasil uji heteroskedastisitas:
59
Tabel 4.11
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Tolera
nce VIF
1 (Constant) 16.411 10.937 1.501 .142
X1 -.299 .196 -.264 -1.523 .137 .832 1.202
X2 -.054 .160 -.066 -.338 .738 .661 1.513
X3 .063 .099 .115 .634 .530 .757 1.321
Unstandardize
d Residual -.080 .098 -.129 -.817 .419 1.000 1.000
a. Dependent Variable: absut
Sumber data primer di olah 2017
Dari tabel di atas dapat di simpulkan bahwa nilai signifikansi dari
masukan variable X1, X2 dan X3 lebih dari 0,05 yang artinya tidak
terjadi heteroskedastisitas.
60
Gambar 4.11
Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Dari gambar di atas, terlihat bahwa titil-titik menyebar secara acak
serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 apada sumbu Y.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada
model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk
memprediksi produktivitaskerja (Y) berdasarkan masukan variabel
independen disiplin (X1), fasilitas (X2), dan pelatihan (X3).
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal,
Seperti diketehaui uji T dan F mengasumsikan bahwa nilai residual
61
mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji
statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2013:
160). Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,96 dan dapat
dikatakn normal dengan signifikan 0,0005. Berikut adalah hasil dari uji
normalitas dalam penelitian ini dengan menggunakan uji statistik non-
parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S):
Tabel 4.12
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 40
Normal Parametersa,b
Mean .0000000 Std. Deviation 4.17927771
Most Extreme Differences Absolute .059 Positive .046 Negative -.059
Kolmogorov-Smirnov Z .374 Asymp. Sig. (2-tailed) .999
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Berdasarkan tabel di atas, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov
adalah 0,374 (0,374 < 1,96) dan signifikansi pada 0,999 (0,999 >
0,005), hal ini berarti data residual terdistribusi normal.
d. Uji Linieritas
Pengujian linieritas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi
model yang digunakan tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model
bentuk lain spesifikasi model dapat berupa linier, kuadratik atau kubik.
Untuk melihat spesifikasi model yang tepat, salah satunya dengan uji
ramsey (Bawono, 2006: 185).
62
Fhitung =
=
=
= - 14,58
Tabel 4.13
Uji Linieritas
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .655a .429 .381 4.350 1.530
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data primer di olah: 2017
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .935a .873 .859 2.077 1.891
a. Predictors: (Constant), DFFIT, X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data primer di olah: 2017
Dari tabel di atas, dapat di simpulkan f-hitung > r-hitung (-14,58 > 2,274)
maka dobel regresi dalam bentuk linier adalah benar.
C. Pembahasan Hasil Uji Analisis.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh disiplin
kerja, fasilitas kerja dan pelatihan kerja terhadap produktivitas kerja karayawn
63
pada bank syariah ( studi kasus BRISyariah Solo ). Berikut merupakan hasil
peneitian dari masing masing variable independen terhadap variable dependen
1. Uji Hipotesis disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.
Untuk menguji hipotesis ini, yang menyatakan bahwa variabel disilin (X1)
berpengaruh signifikan dan positif terhadap produktivitas kerja karyawan
(Y) yang dilakukan dengan uji t dengan hasil pengolahan data dalam tabel.
4.9 Dari hasil uji regresi linear berganda menunjukkan besaran koefisien
regresi variabel disiplin bertanda positif. Artinya disiplin kerja berbanding
lurus atau searah terhadap produktivitas kerja karyawan dan hasil uji t
menunjukkan nilai signifikan disiplin sebesar 0,001 (0,001 < 0,05). Yang
berarti disiplin berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja
karyawan.
Menurut Rizal Bima ( 2015 ) dalam jurnal “ Pengaruh Pelatihan Kerja
,Disiplin Kerja Dan Gaya Kepemimpina Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan” Mengatakan Bahwa Disiplin Kerja, tepat waktu dalam datang
kantor dan mematuhi peraturan serta memaikai pakaian yang rapi dan
sopan merupakan kunci utama dalam melakukan suatu pekerjaan untuk
menunjang produktivitas kerja karyawan. Sehingga dapat di simpulkan
bahwa disiplin kerja mampu mengoptimalkan produktivitas kerja
karyawan.
2. Uji Hipotesis fasilitas terhadap produktivitas kerja karyawan.
Untuk menguji hipotesis ini yang menyatakan bahwa variabel fasilitas
(X2) berpengaruh signifikan dan positif terhadap produktivitas kerja
64
karyawan (Y) dengan hasil pengolahan data sebagaimana ditunjukkan oleh
tabel 4.9 Dari hasil uji regresi linear berganda menunjukkan besaran
koefisien regresi variabel fasilitas bertanda positif. Artinya harga
berbanding lurus atau searah terhadap produktivitas kerja karyawan dan
hasil uji t menunjukkan nilai signifikansi fasilitas sebesar 0,697 (0,697>
0,05). Yang berarti fasilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan.. Sehingga hipotesis kedua (H2) yang
menyatakan bahwa fasilitas berpengaruh negative dan tidak signifikan
terhadap produtivitas kerja karyawan.
Menurut faisal ( 2005:22 ) Fasilitas yang di sediakan di dalam kantor tidak
sesuai dengan kebutuhan karyawan. Sehingga banyak karyawan yang
mengeluh tentang fasilitas yang kurang memadahi. Fasilitas yang di
sediakan tidak menunjang karyawan dalam mengoptimalkan pekerjan
sehingga karyawan kurang mengoptimalkan hasil kerja.
Menurut Hayati ( 2016 ) dalam jurnal yang berjudul Pengaruh Motivasi,
Lingkungan Kerja dan Fasilitas Kerja terhadap Produktivita kerja
Karyawan menyimpulkan bahwa fasilita yang disiediakan dlam kantor
kurang menunjang kebutuhan karyawan.
3. Uji Hipotesis pelatihan terhadap produktivitas kerja karayawan.
Untuk menguji hipotesis ini yang menyatakan bahwa variabel pelatihan
(X3) berpengaruh signifikan dan positif terhadap produktivitas kerja
karyawan (Y) yang dilakukan dengan uji t dengan hasil pengolahan data
sebagaimana ditunjukkan tabel 4.9 Dari hasil uji regresi linear berganda
65
menunjukkan besaran koefisien regresi variabel promosi bertanda positif.
Artinya pelatihan berbanding lurus atau searah terhadap produktivitas
kerja karyawan dan hasil uji t menunjukkan nilai signifikansi pelatiahan
sebesar 0,011 (0,011 < 0,05). Yang berarti pelatihan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Sehingga hipotesis
ketiga (H3) yang menyatakan bahwa pelatihan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Menurut Rizal Bima ( 2015 ) dalam skripsi yang berjudul “ Pengaruh
Pelatihan Kerja ,Disiplin Kerja Dan Gaya Kepemimpina Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan” menyimpulkan bahwa pelatihan dan
metode yang di berikan dalam memeberikan materi sesuai dengan
kebutuhan karyawan. Sehingga dapat di simpukn bahwa pelatihan
berpengaruh positif dan signifkan terhadap produktivitas kerja karyawan.
4. Uji Hipotesis disiplin kerja, fasilitas kerja, dan pelatihan kerja, secara
berama-sama mempengaruhi produktivitas kerja karyawan.
Hasil pengujian hipotesis pertama ditunjukkan oleh nilai F hitung sebesar
9,016 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (0,000 < 0,05). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja fasilitas kerja dan
pelatihan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan Berdasarkan hasil
uji koefisien determinasi (R2), menunjukkan bahwa disiplin kerja fasilitas
kerja dan pelatihan kerja memiliki tingkat kepengaruhan sebesar 0,381
(38,1%) terhadap produktivitas kerja karyawan, sedangkan sisanya 68,9%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Seluruh variable x dalam penelitian ini
66
(disiplin, fasilitas dan pelatihan ) secara bersama-sama berpengaruh positif
dan signifikan terhadap produktivtas kerja karyawan.
Dalam penelitian Budiyono ( 2008 ) yang berjudul Pengaruh Disiplin
kerja,Fasilitas Kerja Terhadap Produktivitas kerja karyawan”
menyimpulkan bahwa disiplin dan fasilitas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Menurut Rizal Bima ( 2015 ) dalam jurnal “ Pengaruh Pelatihan Kerja
,Disiplin Kerja Dan Gaya Kepemimpina Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan” menyimpulkan bahwa pelatihan kerja berpengaruh positif dn
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan hasil penelitian yang telah dibahas mengenai pengaruhdisiplin
kerja fasilitas kerja dan peltihan kerja terhadap produktivitas kerja karayawan,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Disiplin (X1) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan (Y). Sehingga kenaikan dan penurunan nilai
variabel disiplin (X1) akan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan.
Dengan demikian hasil dari pengujian ini menyatakan bahwa H1 diterima.
2. Fasilitas (X2) berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap
produktivita kerja karyawan (Y). sehingga penurunan nilai dari variabel
fasilitas (X2) tidak akan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan (Y).
Dengan demikian hasil dari pengujian ini menyatakan bahwa H2 ditolak.
Fasilitas yang di sediakan di dalam kantor tidak sesuai dengan kebutuhan
karyawan. Sehingga banyak karyawan yang mengeluh tentang fasilitas
yang kurang memadahi. Fasilitas yang di sediakan tidak menunjang
karyawan dalam mengoptimalkan pekerjan sehingga karyawan kurang
mengoptimalkan hasil kerja
3. Pelatiahan (X3) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan (Y). Sehingga kenaikan dan penurunan nilai
dari variabel pelatihan (X3) mempengaruhi produktivitas kerja karayawan
68
(Y). Dengan demikian hasil dari pengujian ini menyatakan bahwa H3
diterima.
Pelatihan, metode dan waktu yang di berikan sesuai dalam memalkukan
pelatihan sesuai dengan kebutuhan karyawan. Sehingga karyawan mampu
mengoptimalkan pekerjaan dan dapat meningkatkan produktivitas kerja
karayawan.
4. Variabel Dependent yang terdiri dari disiplin (X1), fasilitas (X2), dan
pelatihan (X3), berpengaruh secara simultan (bersama-sama) dan
signifikan terhadap variabel produktivitas kerja karyawan (Y). Hal ini
berarti variabel dependent berperan dalam mempengaruhi produktivitas
kerja karyawan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H4 diterima.
B. Saran
1. Bagi Perbankan Syariah
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Perbankan Syariah sebagai
bahan masukan tentang pengaruh disiplin kerja, fasilitas kerja, dan
pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini agar dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
pelitian, terutama yang berkaitan dengan disiplin kerja, fasilitas kerja dan
pelatihan kerja dalam produktivitas kerja. Dan agar dapat menambah
variabel lainnya terutama tentang fasilitas kerja yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja karyawan yang hanya mempengaruhi 0,38% yang di
buktikan dalam uji koefisien determinasi ( R2).
DAFTAR PUSTAKA
Alex,Nitismito. 2000, Manajemen Personalia : Manajemen Sumber Daya
Manusia, Jakarta: Ghalian Indonesia, Edisi 3.
Arianto. 2016. Jurnal “Pengaruh Kedisiplinan, Lingkungan Kerja Dan Budaya
Kerja Terhadap Kinerja Tenaga Pengajar” jurnal economica vol. 9 no.2
oktober 2013 hal 191-199.
Barry,Cushway. Human resoursce management , Jakarta: PT Elek Media
Kompitindo.
Bawono,A. 2006. Multivariate analysis SPSS. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Buchari, Alma. 2001, Pengantar Bisnis, Bandung: Alfabeta.
Budiyono . Skripsi. 2008 Pengaruh Disiplin Kerja Dan Fasilitas Kerja
Terhadapa Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT Karya Gemilang
Surakarta.
Dharma,Agus. 2003, Manajemen Supervisi, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
cetakan kelima.
Fandi, Tjiptono. 2006. Manajemen Jasa, Yogyakarta Andi Offset. Hal 19,edisi ke-
2
Faisal. Jurnal. 2005, Pengaruh Insentif dan Fasilitas Kerja Terhadap
Produktifitas Karyawan
(http//repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/pdf).
Fathoni, Abdurrahmat , 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung,,
Rineka Cipta
Handoko, 1995. Majanemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,Yogyakarta,
BPFE, Hal 110 .
Malayu, H. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Bumi Aksara
Moekijat, 2001. Tata Laksana Kantor, Manajemen Perkantoran, Bandung: Mndar
Maju, Hal 155, cetakan ke-9
Mangkunegara, Anwar. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
Bandung PT Remaja Rsodakarya. Hal 1
Suad Husnan dan Enny Pujiastuti. 2002. Dasar–dasar Manajemen, Yogyakarta :
UPP-AMP YKPN, Hal 187, Edisi ke-3
Sofyan Syafri Harahap. 2001. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Jakarta :
PT. Raja Grafindo, Hal 22, Edisi 1, Cetakan -3
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Daftar Responden
No Nama Jenis kelamin Masa Kerja Usia
1 Halomaon Marpaung Laki Laki 6-10 tahun 41-45 tahun
2 Mohammad Budiono Laki Laki 6-10 tahun 36-40 tahun
3 Ferry Firmansah Laki Laki 0-5 tahun 31-35 tahun
4 Novita Cahya Kartika Perempuan 0-5 tahun 25-30 tahun
5 Yunaina Zoraya Perempuan 0-5 tahun 25-30 tahun
6 Eko Hamid Budi Taryoko Laki Laki 6-10 tahun 31-35 tahun
7 Rina Ariani Perempuan 6-10 tahun 31-35 tahun
8 Lintang Gunarsi Laki Laki 0-5 tahun 25-30 tahun
9 Putri Wardiastama Perempuan 0-5 thun 25-30 tahun
10 Ariyanto Laki Laki 0-5 tahun 25-30 tahun
11 Ratna Dian Hapsari Perempuan 0-5 tahun 25-30 tahun
12 Moch. Haikhal
Kurniawan
Laki Laki 6-10 tahun 31-35 tahun
13 Hambali Laki Laki 0-5 tahun 25-30 tahun
14 Chandra Widya
Mahardhika
Laki Laki 0-5 tahun 25-30 tahun
15 Erma Yuliana Sari Perempuan 6-10 tahun 31-35 tahun
16 Anggrayni Cahyaningsih Perempuan 6-10 tahun 25-30 tahun
17 Wimdy Ardiyanti
Bawono
Laki Laki 6-10 tahun 31-35 tahun
18 Yulindar Fitriana Istiyo Laki Laki 6-10 tahun 31-35 tahun
19 Mohammad Bagas N. Laki Laki 0-5 tahun 25-30 tahun
20 Okky Asoka Wardhana Laki Laki 0-5 tahun 25-30 tahun
21 Zaldy Anjar Prastya Laki Laki 0-5 tahun 31-35 tahun
22 Raysa Tanjung Sari Perempuan 0-5 tahu 25-30 tahun
23 Nizul Mutok Laki Laki 0-5 tahun 25-30 tahun
24 Anantika Hanum Pratiwi Perempuan 0-5 tahun 25-30 tahun
25 Bania Aprillia Laki Laki 0-5 tahun 25-30 tahun
26 Dinda Dwi Fauzia Perempuan 6-10 tahun 31-35 tahun
27 Azizah Fatmawati Perempuan 0-5 tahun 25-30 tahun
28 Sam’ari Laki Laki 6-10 tahun 31-35 tahun
29 M Dede Saputra Laki Laki 0-5 tahun 25-30 tahun
30 R.Mastok Aria Sunoto Laki Laki 6-10 tahun 36-40 tahun
31 Suharmi Perempuan 0-5 tahun 31-35 tahun
32 Adi Kurniawan Laki Laki 0-5 tahun 25-30 tahun
33 Aris Setyawan Laki Laki 0-5 tahun 31-35 tahun
34 Novi Ariyanto Laki Laki 0-5 tahun 31-35 tahun
35 Suhardi Laki Laki 0-5 tahun 31-35 tahun
36 Zainudin Nur Prasetyo Laki Laki 0-5 tahun 31-35 tahun
37 Rahmat Mulyono Laki Laki 6-10 tahun 31-35 tahun
38 Bina Muhammad Ridwan Laki Laki 6-10 tahun 36-40 tahun
39 Adi Pusdyanto Laki Laki 0-5 tahun 31-35 tahun
40 Widodo Laki Laki 6-10 tahun 41-45 tahun
LAMPIRAN 2
A. Uji instrument
1. Uji Reabilitas
a. Disiplin kerja
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
.647 .671 5
Sumber: Data Primer diolah, 2017
b. Fasilitas Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
.621 .655 6
Sumber: Data Primer diolah, 2017
c. Pelatihan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
.856 .852 5
Sumber: Data Primer diolah, 2017
d. produktivitas kerja
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
.860 .860 5
Sumber: Data Primer diolah, 2017
2. Uji Validitas,
a. Variabel Disiplin
Correlations
@1 @2 @3 @4 @5 X1
@1
Pearson Correlation 1 -.041 -.029 .449** .385* .508**
Sig. (2-tailed) .801 .859 .004 .014 .001
N 40 40 40 40 40 40
@2
Pearson Correlation -.041 1 .184 .347* .399* .576**
Sig. (2-tailed) .801 .256 .028 .011 .000
N 40 40 40 40 40 40
@3
Pearson Correlation -.029 .184 1 .205 .449** .589**
Sig. (2-tailed) .859 .256 .204 .004 .000
N 40 40 40 40 40 40
@4
Pearson Correlation .449** .347* .205 1 .553** .783**
Sig. (2-tailed) .004 .028 .204 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40
@5
Pearson Correlation .385* .399* .449** .553** 1 .823**
Sig. (2-tailed) .014 .011 .004 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40
X1
Pearson Correlation .508** .576** .589** .783** .823** 1
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Data Primer diolah, 2017
b. Variable Fasilitas
Correlations
@6 @7 @8 @9 @10 @11 X2
@6
Pearson Correlation 1 .612** .365
* .276 .108 .073 .595
**
Sig. (2-tailed) .000 .021 .085 .509 .655 .000
N 40 40 40 40 40 40 40
@7
Pearson Correlation .612** 1 .286 .195 .235 .331
* .714
**
Sig. (2-tailed) .000 .073 .228 .145 .037 .000
N 40 40 40 40 40 40 40
@8
Pearson Correlation .365* .286 1 .090 .387
* -.035 .517
**
Sig. (2-tailed) .021 .073 .581 .014 .831 .001
N 40 40 40 40 40 40 40
@9
Pearson Correlation .276 .195 .090 1 .134 .013 .426**
Sig. (2-tailed) .085 .228 .581 .411 .934 .006
N 40 40 40 40 40 40 40
@10
Pearson Correlation .108 .235 .387* .134 1 .529
** .692
**
Sig. (2-tailed) .509 .145 .014 .411 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40
@11
Pearson Correlation .073 .331* -.035 .013 .529
** 1 .647
**
Sig. (2-tailed) .655 .037 .831 .934 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40
X2
Pearson Correlation .595** .714
** .517
** .426
** .692
** .647
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .006 .000 .000 N 40 40 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Data Primer diolah, 2017
c. Variabel Pelatihan
Correlations
@12 @13 @14 @15 @16 X3
@12
Pearson Correlation 1 .753** .645
** .470
** .439
** .849
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .005 .000
N 40 40 40 40 40 40
@13
Pearson Correlation .753** 1 .768
** .650
** .336
* .917
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .034 .000
N 40 40 40 40 40 40
@14 Pearson Correlation .645** .768
** 1 .561
** .311 .860
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .051 .000
N 40 40 40 40 40 40
@15
Pearson Correlation .470** .650
** .561
** 1 .416
** .765
**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .008 .000
N 40 40 40 40 40 40
@16
Pearson Correlation .439** .336
* .311 .416
** 1 .549
**
Sig. (2-tailed) .005 .034 .051 .008 .000
N 40 40 40 40 40 40
X3
Pearson Correlation .849** .917
** .860
** .765
** .549
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Data Primer diolah, 2017
d. Variable Produktivitas Kerja
Correlations
@17 @18 @19 @20 @21 Y
@17
Pearson Correlation 1 .405** .350
* .271 .151 .435
**
Sig. (2-tailed) .010 .027 .091 .352 .005
N 40 40 40 40 40 40
@18
Pearson Correlation .405** 1 .687
** .604
** .512
** .738
**
Sig. (2-tailed) .010 .000 .000 .001 .000
N 40 40 40 40 40 40
@19
Pearson Correlation .350* .687
** 1 .859
** .810
** .939
**
Sig. (2-tailed) .027 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40
@20
Pearson Correlation .271 .604** .859
** 1 .871
** .942
**
Sig. (2-tailed) .091 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40
@21
Pearson Correlation .151 .512** .810
** .871
** 1 .901
**
Sig. (2-tailed) .352 .001 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40
Y
Pearson Correlation .435** .738
** .939
** .942
** .901
** 1
Sig. (2-tailed) .005 .000 .000 .000 .000 N 40 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Data Primer diolah, 2017
d. Uji Linieritas
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 30.20 43.74 38.03 3.623 40
Std. Predicted Value -2.161 1.578 .000 1.000 40
Standard Error of Predicted
Value
.879 2.179 1.342 .307 40
Adjusted Predicted Value 29.59 43.85 37.98 3.672 40
Residual -11.252 7.712 .000 4.179 40
Std. Residual -2.587 1.773 .000 .961 40
Stud. Residual -2.649 1.948 .005 1.003 40
Deleted Residual -11.798 9.306 .046 4.556 40
Stud. Deleted Residual -2.911 2.030 .000 1.034 40
Mahal. Distance .616 8.807 2.925 1.823 40
Cook's Distance .000 .196 .022 .036 40
Centered Leverage Value .016 .226 .075 .047 40
a. Dependent Variable: Y
Sumber : data primer di olah : 2017
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 1041.989 4 260.497 60.386 .000b
Residual 150.986 35 4.314
Total 1192.975 39
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), DFFIT, X3, X1, X2
Sumber : data primer di olah : 2017
LAMPIRAN 4
1. Uji Asumsi Klasik ( Multikoloniearitas dan Norrmalitas ).
Coefficient Correlationsa
Model X3 X1 X2
1
Correlations
X3 1.000 -.217 .493
X1 -.217 1.000 -.410
X2 .493 -.410 1.000
Covariances
X3 .028 -.012 .022
X1 -.012 .110 -.037
X2 .022 -.037 .074
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Sumber: Data Primer diolah, 2017
DECLARATION
In the name of Allah the most graciouse and mereiful.
Here by the writer fully declares that the graduating paper is made by writer
herself, and it is not contained the materials writen are has been publised by other
people an other’s people ideas except the information from the referance.
The writer is capable to account for this graduating paper if in the future it can be
proved of containing other’s ideas or fact the writer imitates the other’s graduating
paper.
Like wise the declaration made by the writer and hope than this declaration can be
understood.
Salatiga, 21 agustus 2017
Writer,
Rika Okana
Nim: 213-13-007