PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY...

29
PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA NILAI PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Skripsi) Oleh ESTER CHRISTINE DEBORA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2012

Transcript of PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY...

Page 1: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA NILAI

PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL

PEMODERASI

(Skripsi)

Oleh

ESTER CHRISTINE DEBORA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012

Page 2: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

ABSTRAK

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA NILAI

PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL

PEMODERASI

Oleh

ESTER CHRISTINE DEBORA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility

terhadap Nilai Perusahaan dengan Corporate Governance sebagai variabel pemoderasi

dalam perusahaan manufaktur.

Penelitian ini menggunakan populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) tahun 2006-2010. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik

purposive judgement sampling dan sampel yang diperoleh sebanyak 7 perusahaan.

Metode analisis yang digunakan adalah analisis faktor untuk mereduksi empat variabel

moderasi yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi komisaris

independen dan jumlah anggota audit, lalu dilakukan regresi linear berganda dan uji

asumsi klasik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility Disclosure

berpengaruh secara positif (0.794) terhadap Nilai Perusahaan dan tidak ada hubungan

yang signifikan 0,433 > α (0.05), arah hubungan yang positif berarti semakin kecil

tingkat CSR Disclosure maka akan mengakibatkan semakin kecilnya tingkat Nilai

Perusahaan yang dikarenakan kualitas pengungkapan CSR pada perusahaan yang diteliti

yang terdaftar dalam BEI sangat rendah dan belum mengikuti standar yang berlaku. Hasil

Corporate Governance menunjukan hasil berpengaruh positif (0.003) terhadap Nilai

Perusahaan dan memiliki hubungan yang tidak signifikan 0,9997 < α (0.05). Sedangkan

hasil dari Corporate Social Responsibiliy Disclosure terhadap Nilai Perusahaan dengan

Corporate Governance sebagai Variabel pemoderasi berpengaruh positif (2.457) dan

adanya hubungan yang signifikan 0,020 > α (0.05), adanya hubungan positif dan

pengaruh yang signifikan menunjukan bahwa Corporate Governance sebagai variabel

pemoderasi dapat memperkuat pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai

Perusahaan.

Kata kunci : Corporate Social Responsibility, Nilai Perusahaan, Corporate Governance

Page 3: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

Nama : Ester Christine Debora

NPM : 0411031056

TELP : 081311142540

EMAIL : [email protected]

PEMBIMBING I : Dr. Einde Evana S.E.,M.Si.,Akt

PEMBIMBING II : Harsono Edwin Puspita S.E.,M.Si.,

Page 4: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah.

Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan

antara berbagai partisipan dalam perusahaan yang menentukan arah kinerja perusahaan.

Penelitian Silveira dan Baros (2007) menemukan adanya hubungan yang positif dan

signifikan antara kualitas corporate governance dan nilai perusahaan. Pada penelitian ini

struktur corporate governance akan dilihat dari proporsi dewan komisaris, kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional dan kualitas audit. Black (2001) dalam penelitian

Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

terhadap nilai perusahaaan akan lebih kuat di Negara berkembang dibandingkan negara

maju. Hal tersebut dikarenakan oleh bervariasinya praktik good corporate governance di

negara berkembang dibandingkan negara maju.

Keberadaan komisaris independen dapat meningkatkan keefektifan kinerja dewan

komisaris, memberikan masukan kepada manajemen agar kinerja yang dihasilkan akan

menjadi lebih baik, dan juga mengawasi apakah perusahaan telah melakukan tanggung

jawab sosialnya kepada masyarakat dan pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan.

Melalui peran pemonitoran oleh dewan komisaris (boardof director) dalam perusahaan

juga dapat mengurangi konflik-konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham.

Kemampuan dewan komisaris untuk mengawasi merupakan fungsi yang positif dari porsi

dan independensi dari dewan komisaris eksternal.

Kepemilikan manajerial menunjukan adanya peran ganda seorang manajer, yakni manajer

bertindak juga sebagai pemegang saham. Sebagai seorang manajer sekaligus pemegang

saham tidak ingin perusahaan dalam keadaan kesulitan keuangan bahkan mengalami

kebangkrutan. Dengan kepemilikan saham oleh manajer dapat menghilangkan konflik-

konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Karena apabila manajer adalah

pemegang saham, maka kepentingan mereka akan sejalan dengan kepentingan pemegang

saham lain (Jansen dan Meckling,1976).

Manajer sekaligus pemegang saham akan meningkatkan nilai perusahaan karena dengan

meningkatnya nilai perusahaan, maka nilai kekayaannya sebagai individu pemegang saham

akan ikut meningkat pula. Dengan meningkatkan kepemilikan manajerial akan

Page 5: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

mensejajarkan kedudukan manajer dengan pemegang saham sehingga manajemen akan

termotivasi untuk meningkatkan kinerja perusahaa yang pada akhirnya berdampak pada

nilai perusahaan. Morck e.al, (1988), Mc Connell dan Servaes, (1990); Cho, (1998) dalam

Setiawaty (2007) mendeteksi adanya pengaruh antara kepemilikan manajerial dengan nilai

perusahaan.

Kepemilikan institusional mempunyai arti penting dalam memonitor manajemen dalam

mengelola perusahaan. Semakin besar kepemilikan oleh institusi keuangan, maka akan

semakin besar kekuatan suara dan dorongan institusi keuangan untuk mengawasi

manajemen dan akibatnya akan memberikan dorongan yang lebih besar untuk

mengoptimalkan nilai perusahaan, sehingga kinerja perusahaan juga akan meningkat.

Kinerja perusahaan juga dapat meningkat jika institusi mampu menjadi alat pemonitoran

yang efektif karena semakin tinggi kepemilikan institusional, maka akan semakin

meningkatkan pengawasan pihak eksternal terhadap perusahaan. Dalam Tarjo (2008),

ditemukan beberapa pendapat peneliti terdahulu yaitu, Xu and Wang (1997), Pizarro et al.

(2006) dan bjuggren et al (2007) menemukan, bahwa kepemilikan institusional

berpengaruh secara positif terhadap nilai perusahaan dan kinerja perusahaan. Temuan

tersebut menunjukan bahwa kepemilikan institusional menjadi mekanisme yang handal,

sehingga mampu memotivasi manajer dalam meningkatkan kinerjanya.

Teori sinyal membahas mengenai dorongan perusahaan untuk memberikan informasi

kepada pihak eksternal. Dorongan tersebut disebabkan karena terjadinya asimetri informasi

antara pihak manajemen dan pihak eksternal. Untuk mengurangi asimetri informasi maka

perusahaan harus mengungkapkan informasi yang dimiliki, baik informasi keuangan

maupun non keuangan. Salah satu informasi yang wajib untuk diungkapkan oleh

perusahaan adalah informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate

social responsibility. Informasi ini dapat dimuat dalam laporan tahunan perusahaan atau

laporan sosial perusahaan terpisah. Perusahaan melakukan pengungkapan corporate social

responsibility dengan harapan dapat meningkatkan reputasi dan nilai perusahaan.

Nilai perusahaan (firm value) akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Apabila harga

sahamnya tinggi berarti saham tersebut akan diminati oleh investor, dan dengan

permintaan saham yang menaik menyebabkan nilai perusahaan juga akan meningkat.

Dengan semakin baiknya nilai perusahaan,maka tingkat kepercayaan para pemegang

Page 6: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

saham juga akan semakin tinggi sehingga mereka akan menanamkan dananya

keperusahaan, yang dalam hal ini dana tersebut akan dijadikan modal pembiayaan

kegiatan operasional perusahaan.

Penelitian mengenai hubungan CSR dan kinerja perusahaan telah banyak dilakukan namun

menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Penelitian empiris awal dilakukan Spicer(1978)

yang menemukan adanya asosiasi antara nilai investasi saham dengan kinerja sosial

perusahaan meskipun tingkat asosiasi menurun dari tahun ke tahun. Penelitian Alexander

dan Buchloz (1978) tidak menemukan adanya pengaruh antara pengungkapan sosial

dengan harga saham. Penelitian Suratno et al. (2006) menemukan hasil yang berbeda yaitu

kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja ekonomi. Hasil penelitian tersebut

konsisten berpengaruh pada efisiensi, perubahan teknikal, dan skala ekonomi perusahaan.

Wacana mengenai CSR di Indonesia mulai mengemuka pada tahun 2001, namun sebelum

wacana ini mengemuka telah banyak perusahaan yang menjalankan CSR dan sangat sedikit

yang mengungkapkannya dalam sebuah laporan (Islahuddin dan Nurlela,2008). Hal ini

terjadi karena di Indonesia belum mempunyai sarana pendukung seperti: standar pelaporan,

tenaga terampil (baik penyusun laporan ataupun auditornya), dan di samping itu sektor

pasar modal Indonesiajuga kurang mendukung dengan belum adanya penerapan indeks

yang memasukkan kategori saham-saham perusahaan yang telah mempraktikan CSR.

Penelitian ini dilakukan karena isu mengenai CSR, kini mendapat tempat diseluruh dunia,

dan memperoleh pengakuan dari dunia usaha, pemerintah, dan LSM. Bahkan CSR

dianggap sebagai bagian atau parameter dari praktik bisnis yang sangat ideal, sehingga

perusahaan sadar akan kewajiban yang harus dilaksanakan. Penelitian ini dilakukan untuk

menguji kembali hubungan pengungkapan CSR dengan nilai perusahaan. Penelitian ini

berbeda dengan penelitian sebelumnya karena menggunakan corporate governance (CG)

sebagai variabel pemoderasi. Corporate governance sebagai variabel pemoderasi dalam

penelitian ini diharapkan dapat memperkuat hubungan pengungkapan CSR dengan nilai

perusahaan. Indikator corporate governance yang digunakan adalah kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional, proporsi komisaris independen, dan jumlah anggota

komite audit.

Berdasarkan latar belakang diatas yang memberikan gagasan dan motivasi bagi peneliti,

maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Corporate

Page 7: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

Sosial Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Corporate Governance

sebagai variabel Pemoderasi”.

I.2 Permasalahan

I.2.1 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat di kemukakan suatu perumusan masalah

sebagai berikut :

1. Apakah pengungkapan CSR berpengaruh positif pada nilai perusahaan?

2. Apakah corporate governance berpengaruh positif yang diproksikan dengan

kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi komisaris independen

dan jumlah anggota komite audit terhadap nilai perusahaan?

3. Apakah corporate governance sebagai variabel pemoderasi berpengaruh positif

terhadap pengungkapan CSR dengan nilai perusahaan?

BAB II

LANDASAN TEORI

2.3 Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan)

Menurut The World Bussines Council for Sustainable Development, Corporate Sosial

Responsibility (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) didefinisikan sebagai komitmen

bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan

karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komunitas setempat dan

masyarakat secara keseluruhan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup.

Corporate Sosial Responsibility (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) perusahaan

diungkapkan di dalam laporan yang disebut Sustainbility Reporting. Sustainbility

Reporting adalah pelaporan mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial,

pengaruh dan kinerja organisasi dan produknya di dalam konteks pembangunan

berkelanjutan (sustainable development).Sustainability Reporting harus menjadi

dokumen strategis yang berlevel tinggi yang menempatkan isu, tantangan dan peluang

Sustainability Development yang membawanya menuju kepada bisnis yang utama dan

sektor industrinya.

Page 8: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

Corporate Social Responsibiliy (tanggung Jawab Sosial Perusahaan) berhubungan erat

dengan “pembangunan berkelanjutan”, dimana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan

dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata

berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus

berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun jangka panjang.

Perusahaan memiliki kewajiban sosial atas apa yang terjadi disekitar lingkungan

masyarakat. Selain menggunakan dana dari pemegang saham, perusahaan juga

menggunakan dana dari sumber daya lain yang berasal dari masyarakat (konsumen)

sehingga hal yang wajar jika masyarakat mempunyai harapan tertentu terhadap

perusahaan. Dauman dan Hargreaves (1992) dalam Hasibuan (2001) menyatakan bahwa

tanggung jawab perusahaan dapat dibagi menjadi tiga level sebagai berikut :

1. Basic responsibility (BR)

Pada level pertama, menghubungkan tanggung jawab yang pertama dari suatu

perusahaan, yang muncul karena keberadaan perusahan tersebut seperti;

perusahaan harus membayar pajak, memenuhi hukum, memenuhi standar

pekerjaan, dan memuaskan pemegang saham. Bila tanggung jawab pada level ini

tidak dipenuhi akan menimbulkan dampak yang sangat serius.

2. Organization responsibility (OR)

Pada level kedua ini menunjukkan tanggung jawab perusahaan untuk memenuhi

perubahan kebutuhan “Stakeholder” seperti pekerja, pemegang saham, dan

masyarakat di sekitarnya.

3. Social responses (SR)

Pada level ketiga, menunjukkan tahapan ketika interaksi antara bisnis dan

kekuatan lain dalam masyarakat yang demikian kuat sehingga perusahaan dapat

tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan, terlibat dengan apa yang

terjadi dalam lingkungannya secara keseluruhan.

Tanggung jawab perusahaan (CSR) tidak hanya terbatas pada kinerja keuangan

perusahaan, tetapi juga harus bertanggung jawab terhadap masalah sosial yang

ditimbulkan oleh aktivitas operasional yang dilakukan oleh perusahaan. Adapun Teuku

dan Imbuh (1997) dalam Cahyonowati (2003) mendeskripsikan tanggung jawab sosial

Page 9: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

sebagai kewajiban organisasi yang tidak hanya menyediakan barang dan jasa bagi

masyarakat, tetapi juga mempertahankan kualitas lingkungan sosial maupun fisik, dan

juga memberikan kontribusi positif terdapat kesejahteraan komunitas dimana mereka

berada. Sedangkan menurut Sevic (Hasibuan,2001) tanggung jawab sosial diartikan

bahwa perusahaan mempunyai tanggung jawab pada tindakan yang mempengaruhi

konsumen, masyarakat dan lingkungan.

Dari ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tanggung sosial adalah suatu

bentuk pertanggungjawaban yang seharusnya dilakukan perusahaan, atas dampak positif

maupun dampak negatif yang ditimbulkan dari aktivitas operasionalnya, dan mungkin

sedikit-banyak berpengaruh terhadap masyarakat internal maupun eksternal dalam

lingkungan perusahaan. Selain melakukan aktivitas yang berorientasi pada laba,

perusahaan perlu melakukan aktivitas lain, misalnya aktivitas untuk menyediakan

lingkungan kerja yang aman bagi karyawannya, menjamin bahwa proses produksinya

tidak mencemarkan lingkungan sekitar perusahaan, melakukan penempatan tenaga kerja

secara jujur, menghasilkan produk yang aman bagi para konsumen, dan menjaga

lingkungan eksternal untuk mewujudkan kepedulian sosial perusahaan.

2.9. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan dapat dipandang sebagai salah satu cara untuk mengukur sampai sejauh

mana perusahaan dapat memberikan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh pemegang

saham. Nilai perusahaan juga dapat digunakan untuk meyakinkan para kreditur bahwa

perusahaan tidak akan melangggar perjanjian hutang.

Nilai perusahaan (firm value) akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Apabila harga

saham tinggi berarti saham tersebut akan diminati oleh investor, dan dengan permintaan

saham yang menaik menyebabkan nilai perusahaan juga akan meningkat. Dengan semakin

baiknya nilai perusahaan, maka tingkat kepercayaan para pemegang saham juga akan

semakin tinggi, sehingga mereka akan menanamkan dananya keperusahaan, yang mana

dalam hal ini dana tersebut akan dijadikan oleh perusahaan sebagai modal untuk

membiayai kegiatan opersional.

Page 10: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

Dalam sofiana (2009), nilai perusahaan berkaitan dengan nilai saham yaitu nilai pasar dan

nilai buku. Semakin tinggi harga saham, maka semakin sejahtera pemegang saham.

1. Nilai buku (Book Value)

Nilai buku merupakan nilai yang dicatat pada saat saham dijual oleh perusahaan. Nilai

buku per lembar menunjukkan aset bersih (net assets) yang dimiliki oleh pemegang

saham dengan memiliki satu lembar saham, maka nilai buku per lembar saham adalah

total ekuitas dibagi dengan jumlah saham beredar. Untuk menghitung nilai buku suatu

saham perlu diketahui :

a. Nilai Nominal

Nilai nominal (par value) dari suatu saham merupakan nilai kewajiban yang

ditetapkan untuk tiap-tiap lembar saham. Nilai nominal ini merupakan modal

disetor per lembar yang secara hukum harus ditahan di perusahaan untuk

proteksi kepada kreditor yang tidak dapat diambil oleh pemegang saham.

b. Agio Saham

Agio saham merupakan selisih yang dibayar oleh pemegang saham kepada

perusahaan dengan nilai nominal sahamnya.

c. Nilai Modal Disetor

Nilai modal disetor (paid in capital) merupakan total yang dibayar oleh

pemegang saham kepada perusahaan emiten untuk ditukarkan dengan saham

preferen atau dengan saham biasa. Nilai modal disetor merupakan penjumlahan

total nilai minimal ditambah dengan agio saham.

d. Laba Ditahan

Laba ditahan (retained earnings) merupakan laba yang tidak dibagikan kepada

pemegang saham. Laba yang tidak dibagi ini diinvestasikan kembali ke

perusahaan sebagai sumber dana internal. Laba ditahan dalam penyajiannya di

Page 11: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

neraca akan menambah total laba yang disetor. Karena laba ditahan ini milik

pemegang saham yang berupa keuntungan yang tidak dibagikan, maka nilai ini

juga akan menambah ekuitas pemilik saham di neraca.

2. Nilai Pasar (Market Value)

Nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang

ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran

saham bersangkutan di pasar bursa.

Menurut Gordon, Sharpe, dan Baley (1995) dalam Setiawaty (2007) harga saham

ditunjukkan dengan nilai kapitalisasi pasar. Nilai kapitalisasi pasar adalah nilai pasar

agregat suatu perusahaan yang dihitung dari harga pasar per lembar saham dikalikan

dengan jumlah saham yang beredar, dengan asumsi bahwa harga saham yang digunakan

adalah harga penutupan atau harga terakhir yang merupakan harga yang tidak mungkin

berubah sampai bursa diaktifkan kembali. Nilai kapitalisasi pasar suatu perusahaan juga

dapat digunakan investor untuk dijadikan salah satu indikator perkembangan suatu

perusahan.

Di samping itu, menurut Brigham dan Houston (2004) dalam Setiawaty (2007), nilai pasar

saham yang diperdagangkan di pasar sekunder, sebagai variabel pengukur nilai kapitalisasi

pasar berguna bagi manajemen sebagai indikator untuk mengukur pandangan investor

terhadap kinerja perusahaan di masa lalu maupun prospek perusahaan di masa depan.

Selain itu, informasi yang mempengaruhi nilai perusahaan juga akan mempengaruhi harga

saham. Informasi tersebut meliputi pendapatan masa mendatang, arus kas, propek

pertumbuhan, makro ekonomi, informasi dari inflasi, tingkat bunga dan informasi

mengenai ekonomi dan industri.

PBVatau Price to Book Value adalah angka rasio yang menjelaskan seberapa kali seorang

investor bersedia membayar sebuah saham untuk setiap nilai buku per sahamnya. PBV

Page 12: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

diperoleh dengan cara membagi harga pasar saham dengan Nilai Buku Per Saham atau

Book Value Per Share (BVPS). Nilai Buku Per Saham (BVPS) diperoleh dengan cara

membagi total ekuitas perusahaan pada periode tertentu dengan jumlah sahamnya yang

tercatat di Bursa Efek.Rasio analisis ini berfungsi melengkapi analisis book value. Jika

pada analisis book value, investor hanya mengetahui kapasitas per lembar dari nilai

saham, pada rasio PBV, investor dapat membandingkan langsung book value dari suatu

saham dengan market valuenya. Dengan rasio PBV investor dapat mengetahui langsung

sudah berapa kali market value suatu saham dihargai dari book valuenya.Setelah

mendapatkan rasio PBV, investor dapat membandingkanlangsung rasio ini dengan

saham-saham di industrinya atau yang bergerak di sektor ekonomi yang sama. Dengan

demikian investor akan mendapat gambaran mengenai harga suatu saham, apakah market

value saham tersebut sudah relatif mahal atau ternyata masih murah.

2.10.1 Corporate Sosial Responsibility terhadap Nilai Perusahaan

Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan proses pengkomunikasian

dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi perusahaan terhadap masyarakat.

Pengaturan CSR juga bertujuan untuk mewujudkan pembangunan ekonomi yang

berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungannya.

Perusahaan akan mengungkapkan suatu informasi jika informasi tersebut dapat

meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan dapat menggunakan informasi tanggung jawab

sosial sebagai keunggulan kompetitif perusahaan. Perusahaan yang memiliki kinerja

lingkungan dan sosial yang baik akan direspon positif oleh investor melalui peningkatan

harga saham. Apabila perusahaan memiliki kinerja lingkungan dan sosial yang buruk maka

akan muncul keraguan dari investor sehingga direspon negatif melalui penurunan harga

saham ( Almilia dan Wijayanto, 2007). Hasil penelitian Harjoto dan Jo (2007) juga

menemukan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Dahlia dan Siregar (2008) menemukan bahwa aktivitas CSR terbukti berpengaruh

signifikan terhadap kinerja keuangan tapi tidak berpengaruh pada kinerja pasar perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Zuhroh dan Putu (2003) menyatakan bahwa pengungkapan

sosial dalam laporan tahunan perusahaan yang go public telah terbukti berpengaruh

terhadap volume perdagangan saham bagi perusahaan yang masuk kategori high profile.

Artinya bahwa investor sudah memulai merespon dengan baik informasi-informasi sosial

Page 13: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

yang disajikan perusahaan dalam laporan tahunan. Semakin luas pengungkapan sosial yang

dilakukan perusahaan dalam laporan tahunan ternyata memberikan pengaruh terhadap

volume perdagangan saham perusahaan dimana terjadi lonjakan perdagangan pada seputar

publikasi laporan tahunan.

Namun demikian, hasil penelitian diatas bertentangan dengan penelitian Alexander dan

Buchloz (1978) yang tidak menemukan adanya pengaruh antara pengungkapan sosial

dengan harga saham. Penelitian Sayekti dan Wondabio (2007) menyatakan bahwa CSR

berpengaruh negatif terhadap ERC. Selain itu, hasil penelitian Nurlela dan Islahuddin

(2008) juga tidak menemukan adanya pengaruh CSR dengan nilai perusahaan. Berdasarkan

hasil-hasil kajian empiris tersebut, maka hipotesis yang dapat dikemukakan adalah:

H1: Pengungkapan CSR berpengaruh positif pada nilai perusahaan.

2.10.2 Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan

Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI, 2001) merumuskan

corporategovernance sebagai suatu sistem tata kelola perusahaan yang menjelaskan

hubungan berbagaipartisipan dalam menentukan arah dan kinerja perusahaan.

Tujuancorporate governanceadalah menciptakan nilai tambah bagi

stakeholders.Corporate governance yang efektif diharapkan dapat meningkatkan kinerja

perusahaan. Manfaat dari penerapan corporate governance dapat diketahui dari harga

saham perusahaan yang bersedia dibayar oleh investor. Penelitian ini menggunakan empat

aspekcorporate governance yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,

proporsi komisaris independen, dan jumlah anggota komite audit.

Hasil penelitian Klapper dan Love (2002) menemukan adanya hubungan positif CG dan

kinerja perusahaan. Penerapan CG akan lebih berarti apabila dilakukan di negara

berkembang daripada di negara maju. Penelitian Black et al. (2003) membuktikan bahwa

CG indexmenjadi salah satu faktor yang dapat menjelaskan nilai pasar perusahaan.

Hasilpenelitian Johnson et al. (2000) memberikan bukti bahwa rendahnya kualitas CG

berdampak negatif pada pasar saham dan nilai tukar mata uang negara bersangkutan.

Silveira dan Barros (2006) juga menemukan adanya pengaruh signifikan CG terhadap nilai

pasar perusahaan.

Page 14: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

Apabila dilihat dari aspek kepemilikan manajerial, beberapa penelitian menunjukkan

bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh pada nilai perusahaan (Barako et al. 2006;

Rachmawati dan Triatmoko, 2007; Nurlela dan Islahuddin, 2008). Semakin tinggi

kepemilikan insider, semakin tinggi nilai perusahaan. Selain itu, kepemilikan institusional

dalam proporsi yang besar juga mempengaruhi nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat

meningkat jika lembaga institusi mampumenjadi alat pemonitoran yang efektif. Hasil

penelitian Xu dan Wang (1997), Pizarro et al. (2006), dan Bjuggren et al. (2007)

menemukan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Penelitian mengenai dampak komisaris independen terhadap kinerja perusahaan

menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa

komisaris independen berpengaruh positif pada kinerja (Yermack, 1996; Daily dan Dalton,

1993), bukan faktor dari kinerja (Kesner dan Johnson, 1990), dan berhubungan negatif

dengan kinerja ( Kosnik dan Turk, 1991; Goodstein dan Boeker, 1991). Keberadaan komite

audit juga berpengaruh pada nilai perusahaan (Black et al. 2003; Daryatno, 2004; Siallagan

dan Machfoedz, 2006). Dengan demikian, maka hipotesis yang dikemukakan adalah:

H2: Corporate governance berpengaruh positif pada nilai perusahaan.

2.10.3. Corporate Governance pada hubungan Pengungkapan CSR terhadap Nilai

Perusahaan

Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia menyatakan bahwa salah satu

tujuan pelaksanaan corporate governance adalah mendorong timbulnya kesadaran dan

tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan di

sekitar perusahaan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang.

Implementasi CSR merupakan salah satu wujud pelaksanaan prinsip corporate governance.

Perusahaan yang telah melaksanakan corporate governance dengan baik sudah seharusnya

melaksanakan aktivitas CSR sebagai wujud kepedulian perusahaan pada lingkungan sosial.

Penganut paham corporate governance lebih mudah menerima adanya kebutuhan dan

kewajiban untuk melaksanakan CSR karena kedua kegiatan tersebut berlandaskan

pemahaman falsafah yang sama. Corporate governance menyangkut tanggung jawab

perusahaan kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan terutama atas kegiatan ekonomi

dan segala dampaknya, sedangkan CSR adalah kegiatan yang diselenggarakan perusahaan

untuk menaikkan tingkat kesejahteraan masyarakat di luar kegiatan utama perusahaan.

Page 15: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

Kedua kegiatan tersebut sama-sama bertujuan untuk mengoptimalkan nilai perusahaan bagi

pemegang saham namun tetap memperhatikan pemangku kepentingan lainnya (Zarkasyi,

2008). Oleh karena itu, perusahaan perlu mengembangkan sejumlah kebijakan untuk

menuntun pelaksanaan CSR. Semua hal tersebut tidak terlaksana dengan baik apabila

perusahaan tidak menerapkan good corporate governance beserta aspek-aspek yang

termasuk di dalamnya. Dengan demikian, maka hipotesis yang dikemukakan adalah:

H3: Corporate governancesebagai variabel pemoderasi berpengaruh positif pada

hubungan pengungkapan CSR dengan nilai perusahaan.

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif, hanya menggunakan data

sekunder berupa laporan keuangan dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) selama periode 2006-2010. Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh corporate governance dan corporate social

responsibility terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEI selama periode 2005-2010.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia selama periode tahun 2005-2010. Dipilihnya satu kelompok industri yaitu

industri manufaktur sebagai populasi karena sektor manufaktur memiliki jumlah terbesar

perusahaan dibandingkan sektor lainnya. Sedangkan pengambilan sampel dilakukan

dengan menggunakan metode purposive judgement sampling, yaitu tipe pemilihan

sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan

pertimbangan tertentu. Maka diperoleh 7 perusahaan yang dijadikan sampel penelitian

adalah sebagai berikut :

Page 16: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

Tabel 1. Daftar Nama Perusahaan Sampel

No. Nama Perusahaan Kode

1.

2.

3.

4.

5

6

7.

PT. Astra Graphia Tbk.

PT. Astra Internasional Tbk.

PT Berlian Laju Tanker Tbk.

PT Hexindo Adiperkasa Tbk

PT Multipolar Tbk

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

PT Unilever Indonesia Tbk

ASGR

ASII

BLT

HEXA

MLPL

TLKM

UNVR

3.3 Teknik Pengumpulan Data

1. Studi Lapangan

Merupakan cara untuk mendapatkan data sekunder yang diperlukan untuk

menganalisis objek penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini berupa Annual

Report, Sustainability Report dan laporan keuangan dari masing-masing

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode

tahun 2005-2010 yang diperoleh dari situs BEI www.idx.co.id.

2. Studi Kepustakaan

Merupakan pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku ilmiah

dansumber data lainnya yang bertujuan untuk memperoleh informasi tambahan

mengenai teori dan pendapat para pakar yang akan digunakan dalam menganalisis

penelitian ini.

3.4 Variabel Penelitian

Variable-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel terikat (Dependent Variable)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diukur dengan Price Book

Page 17: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

Value (PBV). Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada

manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh

(Brigham, 1992 :92, dalam Wahyudi et all, 2006.).

Berikut adalah rumus untuk menghitung Price Book Value :

b. Variabel Independen

Variabel-variabel bebas digunakan dalam penelitian ini dinyatakan dengan notasi X.

Variabel-variabel tersebut adalah CSRI (Corporate Sosial Resposibility Index) dan

Corporate Governance. Perhitungan CSRI dilakukan dengan menggunakan pendekatan

dikotomi, yaitu setiap item CSR dalam instrumen penelitian diberi nilai 1 jika

diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak diungkapkan. Selanjutnya, skor dari setiap item

dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan. Rumus

perhitungan CSRI adalah sebagai berikut (haniffa dkk,2005 dalam Sayekti dan

Wondabio,2007) :

Keterangan :

CSRI : Corporate Sosial Responsibility Disclosure Index

nj : jumlah item untuk perusahaan j,nj = 78

xj : 1= jika item I diungkapkan; 0=jika item I tidak diungkapkan

dengan demikian, 0< CSRIt<1

c Variabel Pemoderasi

Variabel pemoderasi merupakan hubungan langsung antara variabel-variabel independen

dengan variabel-variabel dependen kemungkinan dipengaruhi oleh variabel-variabel lain.

Variabel pemoderasi adalah tipe variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan

langsung antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel pemoderasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalahcorporate governance yang diproksikan

menggunakan:

Page 18: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

1. Kepemilikan manajerial yang diukur dengan persentase kepemilikan saham dewan

direksi dan dewan komisaris dibagi dengan jumlah saham yang beredar.

2. Kepemilikan institusional yang diukur dengan persentase kepemilikan saham oleh

perbankan, perusahaan asuransi, dana pensiun, reksadana, dan institusi lain dibagi

dengan total jumlah saham beredar.

3. Proporsi komisaris independen yang diukur dengan persentase jumlah komisaris

independen dibagi dengan total jumlah anggota dewan komisaris.

4. Jumlah anggota komite audit yang diukur dengan menghitung jumlah anggota

komite audit dari setiap perusahaan yang digunakan sebagai sampel dalam

penelitian ini.

3.5 Alat Analisis

Analisis data yang dilakukan meliputi analisis faktor, statistik deskriptif, dan analisis

regresi. Analisis faktor digunakan untuk mereduksi empat variabel moderasi yaitu

kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi komisaris independen, dan

jumlah anggota komite audit menjadi satu faktor yaitu corporate governance. Penelitian ini

menggunakan confirmatory factors analysis, yaitu analisis faktor yang digunakan untuk

mengkonfirmasi apakah suatu konstruk yang secara teoritis telah dibentuk dapat

dikonfirmasikan dengan data empirisnya (Ghozali, 2006). Selanjutnya variabel corporate

social responsibility, corporate governance, dan PBVakan dianalisis menggunakan statistik

deskriptif. Statistik deskriptif menjelaskan nilai minimum, maksimum, mean, dan deviasi

standar dari ketiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

Sebelum dilakukan analisis regresi, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik

menggunakan uji normalitas, uji multikolinearitas,uji autokorelasi dan uji

heteroskedastisitas. Model regresi yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel

pemoderasi adalah uji interaksi. Metode analisis yang digunakan adalah moderated

regression analysis (MRA). Berdasarkan pengembangan hipotesis diatas diterapkan

permodelan MRA sebagai berikut :

Y = a + ß1ZCSRI + ß2ZCG + ß3AbsCSRIxCG + e

Page 19: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

Keterangan:

Y = PBV

a = konstanta

ß1 – ß3 = koefisien regresi

ZCSRI = standardized corporate social responsibility disclosure index

ZCG = standardized corporate governance

AbzCSRIxCG = ZCSRI x ZCG

e = error term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitian

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Faktor

Analisis faktor digunakan untuk mereduksi empat variabel moderasi yaitu kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional, proporsi komisaris independen, dan jumlah

anggota audit menjadi satu faktor yaitu Corporate Governanve. Penelitian ini

menggunakan confirmatory factors analysis, yaitu analisis faktor yang digunakan untuk

mengkonfirmasi apakah suatu konstruk yang secara teoritis telah dibentuk dapat

dikonfirmasikan dengan data empirisnya (Ghozali, 2006).

Hasil pengujian melalui analisis faktor menunjukkan bahwa penelitian ini melalui dua

tahap analisis. Hasil analisis yang pertama menunjukkan bahwa variabel kepemilikan

institusional tidak digunakan lagi pada analisis selanjutnya karena memiliki nilai korelasi

<0,5 yaitu sebesar 0,426. Hasil analisis faktor yang pertama dapat ditunjukkan pada tabel

berikut :

Page 20: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

Tabel 2. Analisis Faktor

Anti-image Matrices

IN KI KM KA

Anti-image Covariance IN .899 -.083 .164 .197

KI -.083 .924 -.241 .067

KM .164 -.241 .863 -.150

KA .197 .067 -.150 .905

Anti-image Correlation IN .560a -.091 .186 .218

KI -.091 .426a -.270 .073

KM .186 -.270 .517a -.170

KA .218 .073 -.170 .574a

a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Analisis dilanjutkan dengan menggunakan tiga variabel corporategovernance lainnya

yaitu komisaris independen, kepemilikan manajerial, dan komite audit sehingga

menghasilkan skor faktor yang akan digunakan dalam analisis regresi. Adapun hasil

pengujian validitas pada analisis faktor yang kedua dapat ditunjukkan dalam Tabel 2.

Tabel 3. Hasil Analisis Faktor

Anti-image Matrices

IN KM KA

Anti-image Covariance IN .906 .155 .205

KM .155 .931 -.144

KA .205 -.144 .910

Anti-image Correlation IN .585a .169 .226

KM .169 .619a -.157

KA .226 -.157 .589a

a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

4.2 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi

gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana

adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

Page 21: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

Statistik deskriptif berhubungan dengan penggambaran atau peringkasan data penelitian

sehingga data tersebut mudah dipahami.

Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk menjelaskan perbandingan antara variabel-

variabel independen yaitu corporate sosial responsibility disclosure, corporate

governance, terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan. Hasil statistik deskriptif

dari data penelitian ditunjukkan dalam tabel berikut :

Tabel 4. Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

PBV 35 -1.5184 3.4379 .842657 1.3187500

CSR 35 .385 .718 .57436 .099783

CG 35 -1.36938 3.02887 -2.8270910E-16 1.00000000

Valid N (listwise) 35

4.3 Uji Asumsi Klasik

Dalam melakukan analisis, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik agar

memenuhi sifat estimasi regresi. Berikut adalah penjelasan megenai uji asumsi klasik

yang telah dialakukan dalam penelitian ini :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel pengganggu atau residual

memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memilki distribusi data

normal atau mendekatai normal. Salah satu cara uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan uji PP plot yaitu dengan membandingkan distribusi komulatif dari

distribusi normal yang membentuk garis lurus dibandingkan dengan plot data residual,

dan jika plot residual berada disekitar garis diagonal, maka dapat dikatakan bahwa

terdistribusi normal.

Page 22: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

Berdasarkan gambar diatas plot data residual berada disekitar garis diagonal, dengan

demikian maka dapat dikatakan bahwa data terdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regersi ditemukan adanya

korelasi antar variabel bebas (independent variable). Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Untuk mendeteksi apakah terjadi problem

multikol dapat melihat nilai tolerance dan lawannya varianceinflation factor (VIF). Nilai

VIF yang diperkenankan adalah 10, jika nilai VIF lebih dari 10 maka dapat dikatakan

terjadi multikolinearitas, yaitu terjadi hubungan cukup besar antara variabel-variabel

bebas, dan angka tolarance mempunyai angka > 0,10, maka variabel tersebut tidak

mempunyai masalah multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.

Tabel 5. Hasil uji Multikolnearitas

Variabel independen Tolerance VIF Kesimpulan

ZCSRD

ZCG

AbsCSRD_CG

0.665

0.793

0.555

1.505

1.262

1.802

Tanpa multikolinearitas

Tanpa multikolinearitas

Tanpa multikolinearitas

3. Uji autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah model regrei linier ada korelasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode

Page 23: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

sebelumnya (t-1). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi.

Apabila dalam model regresi terdapat autokorelasi maka dalam penelitian terdapat

korelasi anataranggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu. Penyimpangan asumsi

ini biasanya terjadi pada observasi yang menggunakan time series. Konsekuensi dari

adanya autokorelasi dalam suatu model regresi adalah varians samapel tidak dapat

menggambarkan varians populasinya. Selain itu, model regresi yang dihasilkan tidak

dapat digunakan untuk menafsir nilai variabel dependenpada nilai variabel independen

tertentu (Ghozali,2009). Untuk mendeteksi gejala autokorelasi akan digunakan uji Durbin

Watson.

Tabel 6 Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .576a .332 .267 1.1291860 2.830

a. Predictors: (Constant), AbsCSR_CG, ZCG, ZCSR

b. Dependent Variable: PBV

Dari tabel di atas dapat diketahui DW sebesar 2.830 dari jumlah sampel 35 dengan

variabel berjumlah 3 (n =35, k = 3) dan tingkat signifikansi 0,05. Dengan data tersebut

maka batas dL = 1.283, dU= 1.653.

. Uji heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah faktor penggangu mempunyai variasi sama atau

tidak. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi gejala heteroskedastisitas dalam persamaan regresi

digunakan metode dengan menggunakan plot pada regresi. Jika pada grafik scaterrplot

ada pola tertentu seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka telah terjadi

Page 24: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

heteroskedastisitas, jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Hasil uji heteroskedastisitas

Berdasarkan grafik scaterrplot di atas, dapat dilihat bahwa titik-titik berpencar, tidak

membentuk pola tertentu, serta tersebar baik dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini

dapat disimpulkan regresi dalam penelitian ini tidak terjadi

4.5 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari variabel

independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan

besarnya nilai probabilitas (p-value) masing-masing koefisien regresi variabel

independen dibandingkan dengan tingkat signifikansi (α). Dengan dasar keputusan

berdasarkan probabilitas sebagai berikut :

jika (p-value) .0,05 maka Ha ditolak

jika (p-value) < 0,05 maka Ha diterima

Rumus regresi untuk menguji hipotesis adalah :

Y = a + ß1X1 + ß2X2 + ß3X1X2 + e

Dimana nilai X1 adalah corporate responsibility social disclosure, X2 adalah corporate

governance, keduanya harus diubah dalam bentuk standardized agar tidak terjadi

perbedaan nilai absolute yang besar. Langkah berikutnya adalah membuat regresi dengan

persamaan sebagai berikut :

PBV = a + ß1ZCSRI + ß2ZCG + ß3AbsCSRI_CG + e

Page 25: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengungkapan CSR dan corporate

governancepada nilai perusahaan. Penelitian ini berbeda dengan penelitiansebelumnya

karena menggunakan corporate governance sebagai variabel pemoderasi pada hubungan

pengungkapan CSR dengan nilai per usahaan. Hasil pengujian hipotesis pertama

menunjukkan bahwa pengungkapan CSR tidak berpengaruh pada nilai perusahaan. Hasil

ini memperkuat hasil penelitian Nurlela dan Islahuddin (2008) dan Dahlia dan Siregar

(2008) Harjoto dan Jo (2007), namun menentang hasil penelitian Harjoto dan Jo (2007).

Hasil penelitian ini memberikan arti bahwa para investor di Indonesiaharus lebih

memperhatikan dalam laporan tanggung jawab sosial perusahaan sehingga kebutuhan akan

informasi tanggung jawab sosial merupakan salah satu bahan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan investasi. Apabila perusahaan memiliki kinerja sosial dan

lingkungan yang baik, maka akan muncul kepercayaan dari investor sehingga direspon

positif melalui peningkatan harga saham perusahaan yang bersangkutan.

Setiap perusahaan hendaknya terus meningkatkan kualitas dan kuantitas pengungkapan

karena tingkat pengungkapan CSR pada perusahaan yang terdaftar di BEI masih sangat

rendah dan belum mengikuti standar yang dikeluarkan regulator. Selain itu, hasil penelitian

ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti

pemerintah, Bapepam, dan IAI dalam merumuskan kebijakan, peraturan, dan standar

terkait dengan tanggung jawab sosial perusahaan di Indonesia. Mengingat semakin

pentingnya pengungkapan CSR, maka regulator agar lebih mengintensifkan semua

perusahaan yang terdaftar di BEI untuk melakukan kegiatan CSR sebagai salah satu wujud

kesadaran dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dan kelestarian

lingkungan di sekitar perusahaan.

5.2 Keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Pemilihan sampel hanya menggunakan perusahaan yang tergolong dalam

Perusahaan manufaktur sehingga belum bisa digunakan untuk

Page 26: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

menggeneralisasikan hasil penelitian untuk kelompok selain perusahaan

manufaktur

2. Kurang banyaknya sampel penelitian yang dapat menyebabkan kurangnya

keakuratan hasil penelitian.

3. Variabel yang digunakan kurang memadai dan bervariasi.

5.3 Saran

Penelitian selanjutnya diharapkan mempertimbangkan beberapa saran di bawah ini demi

hasil penelitian yang lebih baik dan akurat, yaitu:

1. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan sampel lebih banyak dan lebih

luas agar dapat diperoleh kesimpulan yang lebih luas dan menyeluruh.

2. Penggunaan sampel yang lebih banyak diharapkan dapat memberikan hasil

penelitian yang lebih akurat.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan variabel yang lebih

bervariasi sehingga dapat memberikan informasi yg lebih bermanfaat bagi

pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan.

Page 27: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

Daftar Pustaka

Alexander, John. J dan Buchloz. 1978. A Reason for Differences in Corporate Social

Reporting. Critical Perspectives on Accounting. Vol. 10, p. 521-547.

Black, Bernard S H. Jang, dan W Kim. 2003. Does Corporate Governance affect Firm

Value? Evidence from Korea. Finance Working Paper No.103/2005,

http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=222491, tgl download 13 Mei

2007.

Dahlia, Lely, dan Sylvia Veronica Siregar. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility

Terhadap Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak.

Daily, Catherine, dan Robert Dalton. 1993. Corporate Governance: The Impact of Board

Composition and Structure. The Academy of Management Journal. December,

Vol.37, 1603-1617.

Daryatno, Arief. 2004. Pengaruh Corporate Governance pada Nilai Perusahaan dengan

Manajemen Laba sebagai Variabel Intervening Simposium Nasional Akuntansi VII

Denpasar Bali, 2-3 Desember.

Departemen Keuangan. 2006. Studi penerapan Prinsip-Prinsip OECD 2004 Dalam

Peraturan Bapepam Mengenai Corporate Governance.

Forum for Corporate Governance in Indonesia. 2001. Seri Tata Kelola (Corporate

Governance) Jilid II. http: //fcgi.org.id.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:

BPFE Universitas Diponegoro.

Goodstein, J. Gautam, dan Warren Boeker. 1991. The Effect of Owner versus Management

Control on the Choice of Accounting Methods. Journal of Accounting and

Economics, Vol.4. hal.41 -53.

Harjoto, Maretno A, dan Hoje Jo. 2007. Corporate Governance and Firm Value: The

Impact of CSR, Social Science Research Network.

Hartanti, Dwi 2006. Makna Corporate Social Responsibility: Sejarah dan

Perkembangannya. Economic Business Accounting Review, Edisi III, September-

Desember. hal 113-124.

Page 28: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

Hasibuan, Chrysanti dan Sedyono.2001. Etika bisnis, Corporate Sosial Responsibility dan

PPM. PPM Institute of Management,27 November.

Johnson, Simon, P. Boone, A. Breach, dan E. Friedman. 2000. Corporate Governance in

Asian Financial Crisis. Journal of Financial Economics, 58. pp 141-186.

Klapper, Leora dan Inessa Love. 2002. Corporate Governance, Investor Protection and

Performance in Emerging Market. http://ssrn.com.

Kesner dan Simon Johnson. 1990. A Blueprint for Corporate Governance: Strategy,

Accountability, and the Preservation of Shareholder Value, Amacom, USA.

Kosnik, Rachel. D, dan Carrie Turk. 1991. Conspicuous Governance Failures: Why

Sarbanes -Oxley is not an Ethics Warranty. Corporate Finance Review, 9:5

(Maret/April), hal.41-47

Nurlela, Rika dan Islahuddin. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap

Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen Sebagai Variabel

Moderating, Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak.

Rachmawati, Andri dan Hanung Triatmoko. 2007. Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan, Simposium Nasional Akuntansi

X Makasar: 26-28 Juli.

Rustiarini, Ni Wayan. 2010. Pengaruh Corporate Governance pada Hubungan Corporate

Responsibility dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi

XIII.Purwokerto.

Sayekti, Yosefa dan Ludovicus Sensi Wondabio. 2007. Pengaruh CSR Disclosure

Terhadap ERC. Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar 26-28 Juli 2007.

Setiawaty, Feny. 2007. Hubungan Kepemilikan Manajerial terhadap Kebijakan Hutang

dan Nilai Perusahaan pada Industri Manufaktur dan Trade and Service. Skripsi

Universitas Kristen Petra Surabaya.

Siallagan, Hamonangan dan M. Machfoedz. 2006. Mekanisme Corporate Governance,

Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang, 23-

26 Agustus 2006.

Silveira, Alexandre di Micelli dan Lucas Ayres Barros. 2006. Corporate Governance

Quality and Firm Value in. Brazil. http://papers.ssrn.com/sol3/papers.

Page 29: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/14052012-0411031056.pdf · Trisnaningsih (2007) beragumen, bahwa pengaruh praktik good corporate governance

Spicer, Barry H. 1978. Investors, Corporate Social Performance and Information

Disclosure. The Accounting Review, Vol. 53, No. 1, January, pp. 94-111.

Suratno, Darsono, dan Siti Mutmainah. 2006. Pengaruh Environmental Performance

terhadap Environmental Disclosure dan Economic Performance. Simposium

Nasional Akuntansi IX. Padang. 23-26 Agustus.

Tunggal, Amin Wijaya. 2008. Corporate Sosial Responsibility. Harvarindo

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

www.castleasia.com

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

www.legalitas.org/incl-php/buka.php

Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Fascho Publishing. Gresik.

World Business Council for Sustainable Development (WBCSD). 2005. Corporate

Social Responsibility

Xu, Xiaonian dan Yan Wang. 1997. Ownership Structure, Corporate Governance: The

Cases of Chinese Stock Company, Working Paper, http://papers.ssrn.

Yermack, David. 1996. Higher Market Valuation of Companies with a Small Board of

Directors, Journal of Financial Economics 40, 185-211.

Zarkasyi, Moh. Wahyudin. 2008. Good Corporate Governance: pada Badan Usaha

Manufaktur, Perbankan, dan Jasa Keuangan Lainnya. Bandung: Alfabeta.

Zuhroh, Diana dan Heri, I Putu Pande Sukmawati. 2003. Analisis Pengaruh Luas

Pengungkapan Sosial dalam Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Reaksi Investor.

Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya, 16-17 Agustus.