PENGARUH CORPORATE GOVERNANCEe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8775/1/SCAN...MOTTO DAN...

of 157 /157
JUDUL PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAPPENGUNGKAPAN INTERNET FINANCIAL REPORTING DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2014-2018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh: ROHMATUL CHOSIAH 63010160227 PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2020

Embed Size (px)

Transcript of PENGARUH CORPORATE GOVERNANCEe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8775/1/SCAN...MOTTO DAN...

  • i

    JUDUL

    PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE

    TERHADAPPENGUNGKAPAN INTERNET

    FINANCIAL REPORTING DENGAN

    PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL

    INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH

    PERIODE 2014-2018

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh:

    ROHMATUL CHOSIAH

    63010160227

    PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2020

  • ii

  • iii

    PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE

    TERHADAPPENGUNGKAPAN INTERNET

    FINANCIAL REPORTING DENGAN

    PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL

    INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH

    PERIODE 2014-2018

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh:

    ROHMATUL CHOSIAH

    63010160227

    PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2020

  • iv

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

  • v

    PENGESAHAN

  • vi

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  • vii

    PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI

  • viii

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

  • ix

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    َمْن َخَرَجِفىَطلَبُاْلِعْلِمفَُهَوفِىَسِبْيِل للِه َحتَّى يَْرِجعَا

    “Barang siapa keluar untuk mencari ilmu, maka dia berada dijalan Allah.”

    (HR. Turmudzi)

    وجدجّدمن

    “Barang siapa yang bersungguh-sungguh niscaya dia akan mendapatkan apa yang

    dia inginkan.”

  • x

    PERSEMBAHAN

    Karya ini ku persembahkan dengan segenap cinta dan doa kepada :

    Kedua orang tuaku yang tercinta, Bapak Sukarman dan Ibu Daryanti yang

    selalu memberikan doa dan kasih sayang, semangat, dukungan moral yang

    tiada henti-hentinya dari awal hingga skripsi ini telah selesai,

    Adikku yang tersayang Naili Mursidah,

    Keluarga besar penulis yang selalu mendukung dan memberikan motivasi

    kepada penulis

    Seluruh Keluarga Mahasiswa Sragen yang selalu memberikan motivasi dan

    dukungan semangat.

    Sahabat-sahabat terdekatku Dennia, Rosa, Arum, Rosidah, Indah, Meida, Aida,

    Ria, dan Ofi yang menjadi tempat curahan keluh kesah hatiku yang saling

    memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi,

    Dan teman-teman seperjuangan perbankan syariah angkatan 2016.

  • xi

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillahi Robbil’alamin, segala puji penulis panjatkan kepada Allah

    SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang serta junjungan nabi agung

    Muhammad SAW, yang senantiasa kita nantikan syafaatnya di yaumul kiyamah.

    Rasa syukur tidak lupa penulis panjatkan atas selesainya laporan penelitian ilmiah

    berupa skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Corporate Governance (CG)terhadap

    PengungkapanInternet Financial Reporting dengan Profitabilitas sebagai

    Variabel Intervening pada Bank Umum Syariah (Periode 2014-2018)”. Penulis

    berharap dengan selesainya skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh kalangan

    masyarakat yang membutuhkan.

    Dengan penulisan penelitian ini, penulis menyadari bahwa masih banyak

    kesalahan serta kekurangan yang penulis lakukan, mulai dari penulisan, referensi,

    sampai dengan lamanya waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian. Oleh karena

    itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak

    yang membantu dalam proses penyelesaian penelitian ini. Ucapan terimakasih

    penulis sampaikan kepada :

    1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M. Ag selaku Rektor Institut Agama Islam

    Negeri Salatiga.

    2. Bapak Dr. Anton Bawono, M. Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam.

    3. Bapak Ari Setiawan, S. Pd., M.M. selaku Ketua Program Studi Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

    4. Ibu Imanda Firmantyas Putri Pertiwi, S.E., M. Si. selaku dosen pembimbing

    skripsi yang telah memberikan arahan, masukan dan menyempurnakan

    skripsi ini.

    5. Seluruh dosen Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan wawasan kepada

    penulis selama perkuliahan.

    6. Seluruh karyawan dan staff akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    IAIN Salatiga atas pelayanannya.

  • xii

    7. Kedua orang tuaku Bapak Sukarman dan Ibu Daryanti, serta Adikku Naili

    Mursidah yang telah memberikan doa kasih sayang dan dukungannya.

    8. Sahabat-sahabatku terkasih disaat suka dan duka; Dennia, Rosa, Arum,

    Rosidah, Indah, Meida, Aida, Ria, dan Ofi yang selalu membantuku dan

    memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini

    9. Seluruh Kelurga Mahasisma Sragen atas doa dan dukungannya dalam

    mengerjakan skripsi ini.

    10. Keluarga besar S1 Perbankan Syariah angkatan 2016 yang telah memberikan

    warna tersendiri dalam hidupku, terimakasih atas kegembiraan dan

    kebersamaannya selama kuliah.

    11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak

    dapat penulis sebutkan satu per satu.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan

    dan penuh kekurangan, oleh karena itu dengan segenap kerendahan hari penulis

    menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, semoga skripsi ini

    dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.

    Salatiga, 20 Mei 2020

    Penulis

  • xiii

    ABSTRAK

    Chosiah, Rohmatul.2020. Pengaruh Corporate Governance (GCG) terhadap

    Internet Financial Reporting (IFR) dengan Profitabilitas sebagai

    Variabel Intervening Pada Bank Umum Syariah Periode 2014-2018.

    Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Perbankan

    Syariah, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Imanda

    Firmantyas Putri Pertiwi, S. E., M. Si.

    Penelitian ini bertujuan untuk menguji: Pengaruh Kepemilikan Manajerial

    (KM), Dewan Komisaris Independen (DKI), dan Komite Audit (KA) terhadap

    Internet Financial Reporting (IFR) dengan Profitabilitas (ROA) sebagai Variabel

    Intervening pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-2018. Penelitian

    ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi

    berganda sebagai analisis data.

    Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah

    yang ada di Indonesia sebanyak 14 bank syariah. Teknik pengambilan sampel

    dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Alat analisis yang digunakan

    adalah dengan alat bantu aplikasi SPSS 23. Metode analisis data meliputi uji

    asumsi klasik, uji regresi berganda, dan uji path analysis.

    Hasil penelitian ini menunjukkan kepemilikan manajerial dan dewan

    komisaris independen berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

    pengungkapan Internet Financial Reporting. Komite audit dan profitabilitas

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan Internet Financial

    Reporting. Kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen, dan komite

    audit berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas. Berdasarkan

    analisis jalur, variabel profitabilitas tidak dapat memediasi kepemilikan

    manajerial, dewan komisaris independen, dan komite audit terhadap

    pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR).

    Kata kunci : Kepemilikan Manajerial, Dewan Komisaris Independen, Komite

    Audit, Internet Financial Reporting, Profitabilitas.

  • xiv

    DAFTAR ISI

    JUDUL ..................................................................................................................... i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iv

    PENGESAHAN ...................................................................................................... v

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.............. Error! Bookmark not defined.

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ................................................................... viii

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... ix

    KATA PENGANTAR ........................................................................................... xi

    ABSTRAK ........................................................................................................... xiii

    DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv

    DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

    DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

    DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6

    C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 6

    D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7

    E. Sistematika Penulisan ........................................................................... 8

    BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 10

    A. Telaah Pustaka .................................................................................... 10

    B. Kerangka Teori ................................................................................... 17

    1. Teori Keagenan (Agency Theory) ........................................... 17

    2. Teori Sinyal (Signalling Theory) ............................................. 18

    3. Bank Syariah ........................................................................... 19

    4. Corporate Governance (CG) .................................................... 20

    5. Mekanisme Corporate Governance (CG) ............................... 25

  • xv

    6. Pengungkapan .......................................................................... 29

    7. Internet Financial Reporting (IFR) ......................................... 30

    8. Internet Financial Reporting Indeks (IFRI) ............................ 32

    9. Profitabilitas ............................................................................ 34

    C. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 35

    D. Hipotesis .............................................................................................. 36

    BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 50

    A. Jenis Penelitian ................................................................................... 50

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 50

    C. Populasi dan Sampel .......................................................................... 51

    D. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 54

    E. Definisi Konsep dan Operasional ..................................................... 56

    F. Uji Instrumen Penelitian..................................................................... 60

    G. Alat Analisis ....................................................................................... 66

    BAB IV ANALISIS DATA ............................................................................. 68

    A. Deskripsi Objek Penelitian ................................................................ 68

    B. Analisis Data ....................................................................................... 68

    1. Statistik Deskriptif ................................................................... 68

    2. Uji Model Regresi .................................................................. 71

    3. Uji Asumsi Klasik ................................................................... 75

    4. Uji Ketepatan Model ............................................................... 78

    5. Uji Hipotesis ............................................................................ 80

    6. Pembahasan Hipotesis ............................................................. 89

    BAB V PENUTUP ....................................................................................... 106

    A. Kesimpulan ....................................................................................... 106

    B. Saran .................................................................................................. 110

    DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 111

    LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 115

  • xvi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 10

    Tabel 3. 1 Daftar Populasi ..................................................................................... 51

    Tabel 3. 2 Hasil Penentuan Sampel....................................................................... 53

    Tabel 3. 3 Sampel Bank Umum Syariah ............................................................... 54

    Tabel 4. 1 Hasil Analisis Deskriptive ................................................................... 69

    Tabel 4. 2 Hasil Uji Regresi Berganda Persamaan I ............................................. 71

    Tabel 4. 3 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Persamaan II ................................. 73

    Tabel 4. 4 Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 75

    Tabel 4. 5 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................... 76

    Tabel 4. 6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 77

    Tabel 4. 7 Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Waston................................................ 78

    Tabel 4. 8 Hasil Uji Koefisien Determinasi Persamaan I ..................................... 79

    Tabel 4. 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi Persamaan II .................................... 79

    Tabel 4. 10 Hasil Uji Statistik F ............................................................................ 80

    Tabel 4. 11 Hasil Uji Statistik t Persamaan I ........................................................ 81

    Tabel 4. 12 Hasil Uji Statistik t Persamaan II ....................................................... 82

    Tabel 4. 13 Hasil Perhitungan Koefisien Jalur...................................................... 84

    Tabel 4. 14 Kesimpulan Hasil Hipotesis ............................................................. 104

  • xvii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 36

  • xviii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Tabel Indeks IFR ............................................................................. 115

    Lampiran 2 Hasil Content Analysis Indeks IFR ................................................. 121

    Lampiran 3 Data Perhitungan Sampel ................................................................ 131

    Lampiran 4 Hasil Analisis Data .......................................................................... 133

    Lampiran 5 .......................................................................................................... 138

    Lampiran 6 .......................................................................................................... 139

  • 1

    BAB I PENDAHULUAN

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pada era globalisasi yang maju saat ini, teknologi informasi sudah

    berkembang sangat pesat dan mampu memberikan beberapa sebab

    perubahan yang cukup besar dari berbagai sektor perusahaan.

    Perkembangan internet yang saat ini dapat digunakan sebagai sebuah

    sarana untuk menyebarkan berbagai macam informasi keuangan

    perusahaan yang bisa dilakukan secara lebih mudah. Penyebarluasan

    informasi keuangan yang dulunya dengan metode manual yang

    membutuhkan waktu yang cukup lama sekarang berubah dengan adanya

    penggunaan sistem internet (Saud et al., 2019).

    Bagi pihak perusahaan suatu perkembangan internet dapat

    dijadikan sebagai keuntungan perusahaan, karena internet saat ini dapat

    dimanfaatkan sebagai media dalam menyediakan berbagai informasi

    kepada para stakeholder mengenai suatu gambaran kondisi dari sebuah

    perusahaan, informasi laporan keuangan dan lain sebagainya melalui

    website diperusahaan. Dengan begitu, pihak-pihak yang berkepentingan

    dapat mengaksesnya secara global dimanapun mereka berada.(Rizqiah &

    Lubis, 2019).

    Pengungkapan informasi keuangan disebut dengan Internet

    Financial Reporting (IFR) merupakan sebuah metode penyebaran

    1

  • 2

    informasi mengenai keuangan perusahaan yang dilakukan melalui koneksi

    internet dalam suatu website yang ada perusahaan (Irwandi, 2016). Sebuah

    perusahaan yang akan melakukan IFR harus melalui website yang

    digunakan untuk melaporkan keuangan komprehensif yang meliputi

    laporan audit, catatan kaki, serta laporan tahunan yang terkoneksi (Diyanty

    & Virgiawan, 2015).

    Internet Financial Reposrting (IFR) digunakan sebagai salah satu

    contoh dari perkembangan teknologi yang menjadi media penyampaian

    informasi keuangan yang seharusnya dapat dimanfaatkan secara efektif

    oleh perusahaan khususnya perbankan. Karena penerapan IFR sendiri

    memiliki peranan yang cukup penting bagi perbankan, diantaranya IFR

    dapat digunakan sebagai media intermediasi dalam menghimpun dana

    maupun menyalurkan dana kepada masyarakat luas.

    Penerapan Internet Financial Reporting (IFR) memiliki banyak

    manfaat yang akan dapat diperoleh oleh perusahaan, salah satunya sebagai

    sinyal dari perusahaan kepada perusahaan dari luar berupa informasi yang

    dapat dipercaya untuk mengurangi suatu ketidakpastian mengenai peluang

    perusahaan yang akan datang. Meskipun terdapat banyak manfaat dari

    penerapan IFR, tetapi masih ada beberapa perusahaan yang tidak

    menerapkan IFR, karena sifat untuk penyampaian informasi keuangan

    melalui website ini masih bersifat sukarela (Pertiwi, 2017). Serta ada

    beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan perusahaan sebelum

    memilih untuk menerapkan praktik IFR atau tidak (Saud et al., 2019).

  • 3

    Praktik mekanisme corporate governance dengan pengungkapan

    internet financial reporting saling berhubungan satu sama lain,

    dikarenakan IFR sebagai media alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk

    meningkatkan kualitas transparansi manajemen dan akuntabilitas

    perusahaan yang mana adalah merupakan salah satu indikator terwujudnya

    suatu corporate governance(Nurhidayah, 2014).

    Didalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 yang

    membahas kewajiban mengenai transparansi tentang pelaksanaan Good

    Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah (BUS) yang

    menyatakan bahwa sebuah perbankan syariah wajib melaksanakan

    transparansi kondisi keuangan-nya kepada para stakeholder-nya(Rizqiah

    & Lubis, 2019). Ada beberapa indikator yang digunakan untuk

    mengetahui bagaimana pengaruh mekanisme good corporate governance

    diantaranya kepemilikan manajerial, komisaris independen, komite audit.

    Pertama, kepemilikan manajerial adalah sebuah proporsi pemegang

    saham entitas yang dimiliki oleh manajemen dalam perusahaan. Manajer

    perusahaan berperan sebagai pemegang saham entitas dalam perusahaan

    (Puspitaningrum et al., 2012). Adanya kepemilikan manajerial akan

    membuat manajemen dapat memperbaiki kinerja perusahaannya agar

    dapat mencapai tingkat yang lebih baik dalam mengatur perusahaan.

    Kedua, komisaris independen merupakan komisaris yang tidak

    melakukan pengelolaan entitas, tetapi memiliki peran penting dalam

  • 4

    memantau proses akuntansi dalam meningkatkan kemajuan informasi

    laporan keuangan (Puspitaningrum et al., 2012).

    Ketiga, komite uudit merupakan sebuah komite yang telah

    dibentuk oleh dewan komisaris suatu perusahaan, yang bertanggung jawab

    untuk pelaporan informasi keuangan dan audit. Komite audit mengawasi

    proses pelaporan keuangan perusahaan sehingga laporan keuangan

    dikelola dengan kualitas dan objektivitas. Efektivitas komite audit sebagai

    mekanisme tata kelola perusahaan yang mampu mencegah asimetri

    informasi dan untuk menunjukkan bahwa laporan keuangan perusahaan

    dapat dipercaya dan diverifikasi (Jao et al., 2019).

    Menurut penelitian M.Riduan (2015) menyatakan kepemilikan

    manajerial memiliki pengaruh yang positif terhadap pengungkapan

    Internet Financial Reporting (IFR). Sedangkan penelitian menurut

    Rahardhian (2016) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial memiliki

    pengaruh negatif terhadap pengungkapan Internet Financial Reporting

    (IFR).

    Menurut penelitian Rahardhian (2016) menyatakan bahwa

    komisaris independen memiliki pengaruh positif terhadap pengungkapan

    Internet Financial Reporting (IFR). Sedangkan penelitian menurut

    Puspitaningrum et al., (2012) menyatakan bahwa komisaris independen

    memiliki pengaruh negatif terhadap Internet Financial Reporting (IFR).

    Menurut Penelitian Puspitaningrum et al., (2012) menyatakan

    bahwa komite audit berpengaruh positif terhadap Internet Financial

  • 5

    Reporting (IFR), sedangkan penelitian menurut Rahardhian (2016) tidak

    berpengaruh terhadap pengungkapan Intenet Financial Reporting (IFR).

    Salah satu informasi yang penting bagi perusahaan yang berkaitan

    dengan laporan keuangan adalah profitabilitas perusahaan (Maramis et al.,

    2018). Dimana profitabilitas merupakan faktor penting bagi perusahaan

    adalah untuk mengukur seberapa jauh keefektifan sebuah perusahaan

    dalam pengelolaan asset untuk menghasilkan laba.

    Penelitian ini, penulis memilih kinerja keuangan menggunakan

    rasio profitabilitas yaitu Return On Asset (ROA) yang digunakan untuk

    mengukur kemampuan manajemen sebuah perusahaan dalam memperoleh

    keuntungan (laba) (Pertiwi, 2017). Menurut penelitian Andriyani &

    Mudjiyanti (2017) profitabilitas (ROA) berpengaruh positif terhadap

    Internet Financial Reporting (IFR), sedangkan penelitian Pertiwi (2017)

    menyatakan bahwa ROA tidak dapat berpengaruh pada penggunaan

    Internet Financial Reporting (IFR).

    Berdasarkan dari uraian diatas yang membahas mengenai latar

    belakang yang telah digambarkan, maka penulis ingin menguji bagaimana

    pengaruh Corporate Governance (CG) terhadap Intenet Financial

    Reporting (IFR) dengan Profitabilitas sebagai variabel intervening dengan

    judul “Pengaruh Corporate Governance (CG) Terhadap Pengungkapan

    Internet Financial Reporting (IFR) Dengan Profitabilitas Sebagai

    Variabel Intervening” dengan objek penelitian Bank Umum Syariah di

    Indonesia selama periode 2014-2018.

  • 6

    B. Rumusan Masalah

    Rumusan dari penelitian ini yang berdasarkan pada latar belakang

    masalah diatas, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :

    1. Apakah ada pengaruh kepemilikan manajerial terhadap internet

    financial reporting (IFR) ?

    2. Apakah ada pengaruh komisaris independen terhadap internet

    financial reporting (IFR) ?

    3. Apakah ada pengaruh komite audit terhadap internet financial

    reporting (IFR) ?

    4. Apakah ada pengaruh kepemilikan manajerial terhadap profitabilitas ?

    5. Apakah ada pengaruh komisaris independen terhadap profitabilitas ?

    6. Apakah ada pengaruh komite audit terhadap profitabilitas ?

    7. Apakah ada pengaruh profitabilitas terhadap internet financial

    reporting (IFR) ?

    8. Apakah ada pengaruh kepemilikan manajerial terhadap internet

    financial reporting (IFR) yang di mediasi oleh profitabilitas

    9. Apakah ada pengaruh komisaris independen terhadap internet

    financial reporting (IFR) yang di mediasi oleh profitabilitas ?

    10. Apakah ada pengaruh komite audit terhadap internet financial

    reporting (IFR) yang di mediasi oleh profitabilitas ?

    C. Tujuan Penulisan

    Berdasarkan rumusan masalah yang telah ada, maka penulisan

    masalah ini bertujuan untuk :

  • 7

    1. Dapat memahami pengaruh kepemilikan manajerial terhadap internet

    financial reporting (IFR).

    2. Dapat memahami pengaruh komisaris independen terhadap internet

    financial reporting (IFR).

    3. Dapat memahami pengaruh komite audit terhadap internet financial

    reporting (IFR).

    4. Dapat memahami pengaruh kepemilikan manajerial terhadap

    profitabilitas.

    5. Dapat memahami pengaruh komisaris independen terhadap

    profitabilitas.

    6. Dapat memahami pengaruh komite audit terhadap profitabilitas.

    7. Dapat memahami pengaruh profitabilitas terhadap internet financial

    reporting (IFR).

    8. Dapat memahami pengaruh kepemilikan manajerial terhadap internet

    financial reporting (IFR) yang di mediasi oleh profitabilitas.

    9. Dapat memahami pengaruh komisaris independen terhadap internet

    financial reporting (IFR) yang di mediasi oleh profitabilitas.

    10. Dapat memahami pengaruh komite audit terhadap internet financial

    reporting (IFR) yang di mediasi oleh profitabilitas.

    D. Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini bagi pihak

    yang bersangkutan, baik secara teoritis maupun praktis adalah sebagai

    berikut :

  • 8

    1. Manfaat Teoritis

    a. Bagi Peneliti

    Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

    wawasan bagi pembaca tentang kepemilikan manajerial, dewan

    komisaris independen, komite audit, Internet Financial Reporting, dan

    profitabilitas yang dapat berguna untuk waktu yang akan datang dan

    nantinya bisa dijadikan bahan referensi bagi penelitian-penelitian

    selanjutnya.

    b. Bagi Akademisi

    Dengan adanya penelitian ini, maka diharapkan dapat memberikan

    beberapa informasi dan bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya yang

    berkaitan dengan Internet Financial Reporting (IFR) dan Rasio

    Profitabilitas di Perbankan Syariah Indonesia.

    2. Manfaat Praktis

    a. Bagi Perbankan

    Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan

    referensi dan masukan untuk penggunaan sistem Internet Financial

    Reporting (IFR) dalam memaksimalkan kinerja keuangan perusahaan

    di Perbankan Syariah Indonesia

    E. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan ini dibuat untuk memudahkan dalam memahami

    penelitian yang telah diuraikan oleh penulis. Sistematika penulisan disusun

    secara runtut yang terdiri dari lima bab, yaitu sebagai berikut :

  • 9

    Bab I Pendahuluan. Bab satu berisi tentang pendahuluan yang mencakup

    diantaranya; latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

    penelitian dan sistematika penulisan penelitian.

    Bab II Landasan Teori. Bab dua berisi tentang landasan teori yang

    mencakup tinjauan pustaka sebagai ringkasan penelitian terdahulu, kerangka

    teori yang menjelaskan tentang variabel penelitian, kerangka penelitian yang

    berupa model hipotesis penelitian.

    Bab III Metode Penelitian. Bab tiga berisi tentang metode penelitian yang

    mencakup jenis penelitian yang digunakan berupa populasi, sampel, jenis

    data dan sumber data, teknik pengumpulan data, definisi konsep dan

    operasional, serta teknik analisis.

    Bab IV Analisa Data. Bab empat berisi tentang analisa penelitian yang

    mencakup objek penelitian dan analisis data yang didapat dari data laporan

    keuangan.

    Bab V Penutup. Bab lima berisi tentang penutup yang mencakup mengenai

    kesimpulan dari penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya.

  • 10

    BAB II LANDASAN TEORI

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Telaah Pustaka

    Telaah pustaka berisi ringkasan dari penelitian terdahulu yang telah

    dikerjakan oleh peneliti-peneliti terdahulu yang memiliki kaitan dengan

    penelitian yang akan dilakukan. Sehingga, peneliti menggambarkan

    penelitiannya dengan membandingkan hasil dari penelitian yang terdahulu

    sebagai gambaran (Amelia, 2019).

    Penelitian mengenai Pengaruh Corporate Governance terhadap

    Internet Financial Reporting (IFR) dengan Profitabilitas sebagai Variabel

    Intervening sudah dilakukan oleh beberapa peneliti. Penelitian-penelitian

    terdahulu yang juga membahas mengenai pengungkapan IFR masih sangat

    terbatas. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana pengaruh Corporate

    Governance terhadap Internet Financial Reporting (IFR) dengan

    Profitabilitas sebagai variabel intervening pada Bank Umum Syariah tahun

    2014-2018. Tabel menunjukkan beberapa penelitian terdahulu :

    Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

    No Penelitian Variabel Hasil Penelitian

    Corporate Governance dan Profitabilitas terhadap IFR

    1. Putri dan Febrina

    (2017) “Pengaruh

    GCG Dan Kinerja

    Keuangan Terhadap

    Kualitas Pelaporan

    Keuangan Internet”

    Independen :

    kepemilikan

    institusional,

    frekuensi

    pertemuan

    dewan

    komisaris,

    proporsi

    dewan

    Hasil penelitian kepemilikan

    institusional, frekuensi

    pertemuan dewan komisaris,

    proporsi dewan komisaris,

    dan ROA tidak berpengaruh

    signifikan terhadap pada

    kualitas pelaporan

    keuangan internet.

    10

  • 11

    komisaris,

    profitabilitas.

    Dependen :

    IFR

    2. M. Riduan Abdillah

    (2015) “Pengaruh

    Kepemilikan Saham

    dan Kinerja

    Keuangan Terhadap

    Pengungkapan

    Internet Financial

    Reporting (IFR)”

    Independen :

    Kepemilikan

    manajerial,

    kepemilikan

    blockholder,

    Profitabilitas

    Dependen :

    IFR

    Hasil penelitian menemukan

    bahwa kepemilikan

    manajerial dan kepemilikan

    blokholder mempunyai

    pengaruh positif terhadap

    pengungkapan Internet

    Financial Reporting (IFR).

    Kinerja keuangan tidak

    berpengaruh signifikan

    terhadap pengungkapan

    Internet Financial

    Reporting (IFR).

    3. Imanda Firmantyas

    (2017) “Kinerja

    Keuangan dan

    Internet Financial

    Reporting Index

    (IFRI): Sebuah Studi

    Relevansi Pada

    Sektor Perbankan

    Syariah di Kawasan

    ASEAN”.

    Independen :

    Profitabilitas

    (ROA), CAR,

    NPF, FDR.

    Dependen :

    IFRI

    FDR dan CAR secara

    signifiksan mempengaruhi

    indeks IFR, sedangkan NPF

    dan ROA tidak dapat

    mempengaruhi indeks IFR.

    4. Monica & Indrianita

    (2016) “Pengaruh

    Mekanisme

    Corporate

    Governance Dan

    Kepemilikan

    Keluarga Terhadap

    Internet Financial

    Reporting (IFR)”

    Independen :

    Efektivitas

    dewan

    komisaris,

    komite audit

    Dependen :

    IFR

    Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa

    efektivitas dewan komisaris,

    komite audit, dan

    kepemilikan keluarga tidak

    berpengaruh signifikan pada

    IFR.

    5. Dara Puspitaningrum

    & Sari Atmini

    (2012) “Corporate

    Governance dan

    Tingkat Pelaporan

    Keuangan Internet”

    Independen : Kepemilikan

    manajerial,

    kepemilikan

    blockholder,

    komisaris

    independen,

    frekuensi

    pertemuan

    komite audit,

    kompetensi

    Penelitian ini berhasil

    menemukan bukti bahwa

    komite audit berpengaruh

    positif pada tingkat IFR.

    Sedangkan kepemilikan

    manajerial, kepemilikan

    blockholder, komisaris

    independen, dan kompetensi

    komite audit tidak

    mempengaruhi tingkat IFR.

  • 12

    komite audit.

    Dependen :

    IFR

    6. Niwayan & Soni

    (2016) “Pengaruh

    ukuran perusahaan,

    kinerja keuangan,

    daftar umur dan

    kualitas audit atas

    Laporan Keuangan

    Internet”

    Independen :

    Ukuran

    perusahaan,

    profitabilitas,

    likuiditas,lever

    age, daftar usia

    dam reputasi

    auditor.

    Dependen :

    IFR

    Hasil menunjukkan ukuran

    perusahaan berpengaruh

    signifikan terhadap Laporan

    Keuangan Internet.

    Sedangkan, profitabilitas,

    likuiditas, leverage, daftar

    umur, dan reputasi auditor

    tidak berpengaruh signifikan

    terhadap Laporan Keuangan

    Internet.

    7. Riyan dan Rina

    (2017) “Pengaruh

    Tingkat

    Profitabilitas,

    Leverage, Jumlah

    Dewan Komisaris

    Independen Dan

    Kepemilikan

    Institusional

    Terhadap

    Pengungkapan

    Internet

    Financial Reporting

    (Ifr) Di Bursa Efek

    Indonesia”

    Independen :

    profitabilitas,

    leverage,

    jumlah dewan

    komisaris

    independen,

    kepemilikan

    institusional.

    Dependen :

    IFR

    Hasil penelitian menunjukan

    profitabilitas, leverage dan

    jumlah dewan komisaris

    independen berpengaruh

    positif terhadap Internet

    Financial Reporting (IFR).

    Sedangkan kepemilikan

    institusional berpengaruh

    negatif terhadap Internet

    Financial Reporting (IFR).

    8. Robert et al. (2019)

    “Pengaruh Dewan

    Komisaris dan

    Komite Audit

    Efektivitas

    Pelaporan Keuangan

    Internet”

    Independen :

    dewan

    komisaris,

    komite audit

    Dependen :

    IFR

    Hasil penelitian ini

    menunjukkan bahwa dewan

    komisaris tidak berpengaruh

    signifikan terhadap

    pelaporan keuangan

    internet. Sedangkan komite

    audit memiliki

    pengaruh positif dan

    signifikan terhadap

    pelaporan keuangan

    internet.

    9. Abdul Rozak (2012)

    “Pengaruh Tingkat

    Profitabilitas,

    Ukuran Perusahaan,

    Kepemilikan Saham

    Oleh Publik,

    Independen :

    Tingkat

    profitabilitas,

    ukuran

    perusahaan,

    kepemilikan

    Variabel tingkat

    profitabilitas & ukuran

    perusahaan berpengaruh

    signifikan terhadap Tingkat

    Internet Financial

    Reporting (IFR). Sementara

  • 13

    Leverage Dan

    Kelompok Industri

    Terhadap Tingkat

    Internet Financial

    Reporting (IFR)”

    saham oleh

    publik,

    leverage, dan

    kelompok

    industri.

    Dependen :

    IFR

    variabel kepemilikan saham

    oleh publik, leverage dan

    kelompok industri tidak

    berpengaruh secara

    signifikan terhadap Tingkat

    Internet Financial

    Reporting (IFR).

    Corporate Governance terhadap Profitabilitas

    1. Agung & Nila

    (2017) “Pengaruh

    Corporate

    Governance

    terhadap

    Profitabilitas (Studi

    Pada Perusahaan

    Perbankan yang

    Terdaftar di Bursa

    Efek Indonesia

    Periode 2013-2015)”

    Independen :

    Proporsi

    dewan

    komisaris

    independen,

    komite audit,

    kepemilikan

    manajerial,

    kepemilikan

    institusional.

    Dependen :

    Profitabilitas

    Proporsi dewan komisaris

    independen tidak memiliki

    pengaruh yang signifikan

    terhadap profitabilitas.

    Komite audit tidak

    berpengaruh signifikan

    terhadap profitabilitas.

    Kepemilikan manajerial

    tidak berpengaruh signifikan

    terhadap profitabilitas. Serta

    kepemilikan institusional

    memiliki pengaruh yang

    signifikan terhadap

    profitabilitas.

    2. Luh Putu & I Putu

    (2017) “Pengaruh

    Good Corporate

    Governance

    Terhadap

    Profitabilitas Pada

    Perusahaan

    Perbankan Yang

    Terdaftar Di Bei”

    Independen :

    Kepemilikan

    institusional,

    dewan

    komisaris

    independen,

    komite audit

    dan dewan

    direksi

    Dependen :

    Profitabilitas

    Hasil penelitian mengatakan

    jika kepemilikan

    institusional dan dewan

    komisaris independen

    mempunyai pengaruh

    negatif signifikan terhadap

    profitabilitas, sementara

    komite audit berpengaruh

    positif signifikan terhadap

    profitabilitas. Dewan direksi

    berpengaruh negtif namun

    tidak signifikan terhadap

    profitabilitas.

    3. Thahya, Nana, &

    Trisnani (2018)

    “Analisis Pengaruh

    Corporate

    Governance

    Terhadap Kinerja

    Keuangan Sektor

    Perbankan Yang

    Terdaftar Di BEI

    Tahun 2012-2016”

    Independen :

    Ukuran dewan

    komisaris,

    ukuran direksi,

    kepemilikan

    institusional,

    dewan

    komisaris

    independen,

    ukuran

    perusahaan.

    Dewan komisaris

    berpengaruh positif terhadap

    kinerja keuangan (ROA).

    Ukuran direksi tidak

    berpengaruh positif terhadap

    kinerja keuangan.

    Kepemilikan institusional

    berpengaruh positif terhadap

    kinerja keuangan. Dewan

    komisaris independen ber-

    pengaruh positif terhadap

  • 14

    Dependen :

    Profitabilitas

    kinerja keuangan. Ukuran

    perusahaan berpengaruh

    negatif terhadap

    4. Capry & Aminar

    (2017) : “Pengaruh

    Good Corporate

    Governance dan

    Leverage Terhadap

    Kinerja Keuangan

    Perbankan Yang

    Terdaftar Di Bursa

    Efek Indonesia”

    Independen :

    Kepemilikan

    manajerial,

    dewan direksi,

    leverage

    Dependen : Profitabilitas

    Kepemilikan manajerial

    ber-pengaruh positif dan

    signifikan terhadap

    profitabilitas. Dewan direksi

    berpengaruh positif terhadap

    profitabilitas. Leverage

    berpengaruh positif terhadap

    profitabilitas.

    Mengacu pada tabel diatas maka variabel bebas yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, komisaris independen,

    dan komite audit. Variabel terikat yang digunakan penelitian ini adalah

    Internet Financial Reporting (IFR). Dan variabel intervening dalam

    penelitian ini adalah profitabilitas.

    Penelitian yang berkaitan dengan kepemilikan manajerial terhadap

    Internet Financial Reporting (IFR) antara lain penelitian yang dilakukan

    oleh M.Riduan (2015) menyatakan kepemilikan manajerial berpengaruh

    positif signifikan terhadap pengungkapan Internet Financial Reporting

    (IFR), sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Puspitaningrum &

    Atmini (2012) menyatakan kepemilikan manajerial berpengaruh negatif

    terhadap pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR).

    Penelitian yang berkaitan dengan komisaris independen terhadap

    Internet Financial Reporting (IFR) antara lain penelitian yang dilakukan

    oleh Riyan dan Rina (2017) menyatakan dewan komisaris independen

    berpengaruh positif terhadap Internet Financial Reporting. Sedangkan

  • 15

    penelitian yang dilakukan oleh Puspitaningrum & Atmini (2012)

    menyatakan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap

    pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR).

    Penelitian yang berkaitan dengan komite audit terhadap Internet

    Financial Reporting (IFR) antara lain penelitian yang dilakukan oleh

    Robert Jao et al. (2019) menyatakan komite audit berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR),

    sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Monica &Indrianita (2016)

    menyatakan komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap

    pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR).

    Penelitian yang berkaitan dengan profitabilitas terhadap Internet

    Financial Reporting (IFR) antara lain penelitian yang dilakukan oleh

    Riyan & Rina (2017) dan Abdul Rozak (2012) menyatakan profitabilitas

    berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting (IFR), sedangkan

    penelitian yang dilakukan oleh Putri & Febriana (2017), M.Riduan (2015),

    Imanda (2017), Niwayan & Soni (2016) menyatakan profitabilitas tidak

    berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting (IFR).

    Penelitian yang berkaitan dengan kepemilikan manajerial terhadap

    profitabilitas antara lain penelitian yang dilakukan oleh Capry & Aminar

    (2017) menyatakan kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan menurut Agung dan Nila

    (2017) menyatakan kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh yang

    signifikan terhadap profitabilitas.

  • 16

    Penelitian yang berkaitan dengan komisaris independen terhadap

    profitabilitas antara lain penelitian yang dilakukan oleh Thahya et al.

    (2018) menyatakan komisaris independen berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan penelitian menurut Luh Putu

    & I Putu (2017) dan Agung & Nila (2017) menyatakan komisaris

    independen berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas.

    Penelitian yang berkaitan dengan komite audit terhadap

    profitabilitas antara lain penelitian yang dilakukan oleh Luh Putu & I Putu

    (2017) menyatakan komite audit berpengaruh positif signifikan terhadap

    profitabilitas. Sedangkan Agung & Nila (2017) menyatakan komite audit

    tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas.

    Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya,

    diantaranya: data yang didapat oleh peneliti menggunakan data yang

    terbaru yaitu periode 2014-2018, maka hasil yang akan diperoleh dapat

    menggambarkan kondisi perusahaan saat ini. Objek yang digunakan dalam

    penelitian adalah Bank Umum Syariah (BUS). Selain itu, penelitian ini

    menggunakan variabel intervening yang memediasi hubungan antara

    variabel independen dan variabel dependen. Penelitian ini menggunakan

    profitabilitas sebagai variabel intervening, sedangkan pada penelitian

    terdahulu kebanyakan profitabilitas digunakan sebagai variabel

    independen maupun dependen.

  • 17

    B. Kerangka Teori

    1. Teori Keagenan (Agency Theory)

    Menurut Jensen and Meckling (1976) menyatakan hubungan

    keagenan adalah sebuah kontrak dimana pemilik (principal) dengan

    manajer (agent) untuk melaksanakan pekerjaan untuk kepentingan mereka

    dengan cara mendelegasikan beberapa kebijakan dan pengambilan

    keputusan dalam perusahaan. Teori ini berhubungan serat dengan

    corporate governance, karena hubungan antara agent dan principal

    menjadi fokus utama (Fadillah, 2017).

    Menurut Almilia (2008) dalam teori keagenan, pengungkapan

    sukarela adalah merupakan suatu mekanisme untuk mengendalikan kinerja

    manajer dan mengurangi terjadinya asimetri informasi dan dapat

    memonitor biaya keagenan. Pengungkapan dan transparansi merupakan

    aspek utama dalam implementasi corporate governance(Rahadhian &

    Septiani, 2014). Semakin transparan dalam pengungkapan informasi suatu

    perusahaan secara sukarela melalui Internet Financial Reporting (IFR)

    maka akan mengindikasikan bahwa sebuah perusahaan tersebut

    mempunyai kualitas corporate govenance yang baik.

    Pada dasarnya teori ini berupaya untuk mengatasi adanya

    perbedaan kepentingan di antara prinsipal dan agen, salah satunya dengan

    memberikan informasi akuntansi yang relevan sehingga dapat

    memaksimalkan pendapatan yang akan diperoleh dengan

  • 18

    mempertimbangkan kerugian yang mungkin timbul dan berdampak pada

    pihak lain (Saud et al., 2019).

    2. Teori Sinyal (Signalling Theory)

    Signalling Theory merupakan teori yang digunakan untuk

    memprediksi kualitas pengungkapan pada perusahaan, yaitu dengan

    penggunaan internet sebagai media pengungkapan perusahaan yang dapat

    meningkatkan kualitas pengungkapan (Almilia, 2008). Teori sinyal

    memiliki fungsi sebagai sinyal atas informasi dalam pengungkapan sebuah

    laporan keuangan di perusahaan kepada pihak eksternal. Sinyal dapat

    berupa informasi mengenai kegiatan yang akan manajemen lakukan

    sebagai upaya untuk mewujudkan sebuah keinginan pemilik dan

    pemegang saham (Widari et al., 2018).

    Teori sinyal dipergunakan untuk memprekdisi kualitas

    pengungkapan informasi perusahaan yang menggunakan internet sebagai

    medianya. Dengan pelaksanaan IFR secara baik dan maksimal serta dapat

    memberikan sinyal kepada para pemangku kepentingan bahwa bank

    syariah telah melakukan pelaporan keuangan dengan baik. Hal ini tentunya

    menjadi sinyal positif dan akan memberikan keuntungan bagi bank

    syariah. (Hayati & Suprayogi, 2018). Sinyal-sinyal tersebut dapat berupa

    laba/rugi yang dialami oleh perusahaan, beban atau biaya dikeluarkan

    perusahaan, dan data-data keuangan lainnya (Zarviana et al., 2017)

  • 19

    3. Bank Syariah

    Bank Syariah merupakan perusahaan perbankan yang melakukan

    sistem operasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank syariah

    sendiri adalah suatu lembaga keuangan yang operasional dan produknnya

    dikembangkan belandaskan pada Al-Qur’an dan Hadist Nabi Muhammad

    SAW. Atau dapat dikatakan, Bank Syariah adalah suatu lembaga keuangan

    yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan serta jasa-jasa lainnya

    seperti peredaran uang yang pengoperasiannya dilakukan disesuaikan pada

    prinsip-prinsip syariat Islam (Desiana, 2016).

    Menurut Undang-undang No. 21 tahun 2008 tentang perbankan :

    Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

    bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

    kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

    rakyat banyak.Undang-undang tersebut menjelaskan asas dan tujuan

    perbankan syariah adalah menunjang pelaksanaan pembangunan nasional

    dalam rangka untuk meningkatkan keadilan, kebersamaan dan

    kesejahteraan rakyat.

    Perbankan memiliki fungsi intermediasi yaitu sebagai media yang

    menghubungkan pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana dan yang

    kekurangan dana (Desiana, 2016). Bank Syariah mempunyai banyak

    keistimewaan, diantaranya : Ada ikatan kuat antara pemegang saham,

    pengelola bank dan nasabahnya sehingga timbul rasa kebersamaan dalam

  • 20

    menghadapi risiko usaha dan membagi keuntungan secara adil dan jujur,

    diterapkannya suatu sistem bagi hasil untuk pengganti bunga.

    4. Corporate Governance (CG)

    Corporate Governance (CG) menurut bank dunia dalam (Desiana,

    2016) adalah aturan, standar, dan organisasi pada bidang ekonomi yang

    mengatur perilaku para pemilik perusahaan, direktur dan manajer serta

    perincian dan penjabaran mengenai tugas dan wewenang serta

    pertanggungjawabannya kepada para investor (pemegang saham dan

    kreditur).

    Menurut Forum Corporate Governance in Indonesia (FCGI),

    Corporate Governnace adalah seperangkat peraturan yang menata

    hubungan antara para pemegang saham, pengelola perusahaan, pihak

    kreditur, pemerintah, karyawan, serta pemegang kepentingan intern dan

    ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak serta kewajiban mereka

    atas suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan.

    Berdasarkan penelitian menurut Maramis et al., (2018)Corporate

    Governance merupakan bentuk pengelolaan perusahaan yang baik, di

    dalamnya tercakup suatu bentuk perlindungan terhadap kepentingan

    pemegang saham sebagai seorang pemilik perusahaan dan kreditur sebagai

    penyandang dana ekstern. Sistem yang baik akan memberikan

    perlindungan efektif kepaa pemegang saham dan kreditur untuk

    memperoleh kembali atas investasi dengan wajar, tepat, dan seefisien

  • 21

    mungkin, serta memastikan bahwa manajemen bertindak baik yang

    dilakukannya untuk kepentingan perusahaan.

    Dari berbagai definisi yang telah ditemukan, sehingga dapat

    diambil kesimpulan bahwa Corporate Governance merupakan sistem yang

    mengatur hubungan antara pemegang saham, pengelola perusahaan dan

    pihak kreditur yang dirancang untuk mengarahkan pengelolaan perusahaan

    secara profesional berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntanbilitas,

    tanggungjawab, independen, kewajaran, dan keseteraan.

    a. Tujuan dan Manfaat

    Penerapan Corporate Governance memiliki beberapa manfaat

    berdasarkan Forum Corporate Governance in Indonesia (FCGI), antara

    lain :

    1. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya sistem

    pengambilan sebuah keputusan yang lebih baik, menambah efisiensi

    operasional pada perusahaan serta lebih menaikkan corporate value.

    2. Mempermudah didapatkannya dana pembiayaan yang lebih murah

    sehingga dapat meningkatkan corporate value.

    3. Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan

    modalnya di Indonesia.

    4. Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan

    karena sekaligus akan meningkatkan stakeholders value dan

    dividen.

  • 22

    Tujuan dari adanya sebuah Corporate Governance antara lain,

    sebagai berikut :

    1. Mengurangi agency cost, biaya yang diakibatkan karena terjadinya

    penyalahgunaan wewenang.

    2. Mengurangi anggaran modal yang muncul dari manajemen yang

    baik, yang mampu meminimalisir resiko.

    3. Mengoptimalkan nilai saham pada perusahaan, yang dapat

    meningkatkan citra perusahaan dimata publik dalam jangka

    panjang.

    4. Memajukan pengelolaan perbankan secara transparan, efisien,

    professional, memberdayakan fungsi serta meningkatkan

    kemandirian dewan komisaris, direksi, dan RUPS.

    5. Mendorong dewan komisaris, anggota direksi, pemegang saham

    dalam pembuatan keputusan dan melaksanakan tindakan yang

    dilandasi modal tinggi serta kepatuhan terhadap perundang-

    undangan yang berlaku.

    b. Prinsip-prinsip Corporate Governance

    Terdapat lima prinsip dasar dalam melaksanakan tata kelola

    perusahaan yaitu : (1) transparansi mengandung unsur pengungkapan,

    (2) akuntanbilitas mengandung unsur kejelasan fungsi dalam organisasi

    dan cara mempertanggungjawabkannya, (3) responbilitas mengandung

    unsur kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan ketentuan

    internal bank serta tanggung jawab bank terhadap masyarakat dan

  • 23

    lingkungan, (4) independensi mengandung unsur kemandirian dalam

    melakukan tugas serta kewajibannya, dan (5) kewajaran yang berisi

    unsur perlakuan yang adil dan kesempatan yang sama sesuai dengan

    proporsinya (KNKG 2012) dalam (Hartono & Nugrahanti, 2014).

    Prinsip-prinsip dalam melaksanakan tata kelola perusahaan yang

    baik tersebut, diperjelas lagi sebagai berikut :

    1. Transparansi (Transparency)

    a. Bank harus menyampaikan sebuah informasi secara tepat waktu,

    memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah

    diakses oleh stakeholders sesuai dengan haknya.

    b. Informasi yang diungkapkan meliputi hal-hal yang berhubungan

    dengan visi, misi, sasaran usaha, strategi perusahaan, kondisi

    keuangan, susunan dan kompensasi pengurus, pemegang saham

    pengendali, pejabat eksekutif, pengelolaan risiko (risk

    management),sistem dan pengoperasian GCG serta kejadian penting

    yang dapat mempengaruhi kondisi suatu bank.

    c. Prinsip keterbukaan yang dianut oleh bank tidak mengurai

    kewajiban untuk memenuhi ketentuan rahasia bank sesuai dengan

    peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta hak-hak pribadi.

    2. Akuntanbilitas (Accountability)

    a. Bank harus menetapkan tanggung jawab yang jeals dari masing-

    masing organ organisasi yang selaras dengan visi, misi, sasaran

    usaha dan strategi perusahaan.

  • 24

    b. Bank harus meyakini bahwa organisasi bank mempunyai

    kompetensi sesuai dengan tanggung jawabnya dan memahami

    perannya dalam pelasanaan GCG.

    c. Bank harus memastikan terdapatnya check and balance system

    dalam pengelolaan bank.

    3. Responsibilitas (Responbility)

    a. Untuk menjaga kelangsungan usahanya, bank harus berpegang pada

    prinsip kehati-hatian (prudential banking practices) dan menjamin

    dilaksanakannya ketetapan yang berlaku.

    b. Bank harus bertindak sebagai good corporate citizen (warga

    perusahaan yang baik) termasuk perduli terhadap lingkungan dan

    menjalankan tanggung jawab sosial.

    4. Independensi (Independency)

    a. Bank harus menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh

    stakeholder manapun dan tidak terpengaruh oleh kepentingan

    sepihak serta bebas dari benturan kepentingan.

    b. Bank dalam membuat keputusan harus objektif dan bebas dari

    segala tekanan dari pihak manapun.

    5. Kewajaran (Fairness)

    a. Bank harus selalu memperhatikan kepentingan seluruh

    stakeholders berdasarkan dengan azas kesetaraan dan kewajaran

    (equal treatment).

  • 25

    b. Bank harus memberikan kesempatan kepada seluruh stakeholders

    untuk membagikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi

    kepentingan bank serta memiliki akses terhadap informasi sesuai

    dengan prinsip keterbukaan.

    5. Mekanisme Corporate Governance (CG)

    Purno dan Khafid dalam (Hartono & Nugrahanti, 2014)

    mengemukakan bahwa mekanisme dalam corporate governance dapat

    menurunkan masalah keagenan yang kemudian dapat meningkatkan

    kinerja perusahaan. Mekanisme ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu

    internal dan eksternal. Mekanisme internal yaitu mengoperasikan

    perusahaan dengan cara memanfaatkan struktur dan proses internal

    perusahaan seperti RUPS, komposisi dewan direksi, komposisi dewan

    komisaris dan pertemuan dengan board of director. Sedangkan mekanisme

    eksternal seperti pengelolaan perusahaan dan mekanisme pasar.

    Dengan adanya mekanisme ini mampu menjadi alat untuk

    memantau dan memonitor kinerja perusahaan (Zarviana et al., 2017).

    Mekanisme corporate governance yang digunakan dalam penelitian ini

    ada tiga yang bertujuan untuk mengurangi konflik keagenan, yaitu

    kepemilikan manajerial, komisaris independen, dan komite audit.

    1. Kepemilikan Manajerial

    Kepemilikan manajerial merupakan perwujudan dari prinsip

    transparansi dari GCG. Dalam mengelola suatu perusahaan manajemen

    harus menerapkan transparansi agar tidak terbentuk konflik kepentingan

  • 26

    dengan pemegang saham sebagai pemilik. Menurut (Hartono &

    Nugrahanti, 2014) Kepemilikan manajerial adalah seorang pemegang

    saham yang berarti pemilik dalam suatu perusahaan dari pihak manajemen

    (direktur dan komisaris) yang terlibat secara aktif dalam pengambilan

    keputusan diperusahaan.

    Kepemilikan manajerial yaitu kondisi yang memperlihatkan bahwa

    manajer memiliki saham dalam perusahaan yang sekaligus sebagai

    pemegang saham dalam perusahaan. Kepemilikan manajerial akan

    mendorong manajer untuk berhati-hati dalam menarik sebuah keputusan

    karena mereka ikut merasakan secara langsung manfaat dari keputusan

    yang diambil dan ikut menanggung kerugian dari konsekuensi

    pengambilan keputusan yang salah.

    Berdasarkan teori keagenan, dengan adanya kepemilikan

    manajerial dalam perusahaan akan dapat meredakan konflik keagenan

    (Fadillah, 2017). Dalam hal ini, diperlukan mekanisme pengawasan untuk

    menyelamatkan kepentingan pemegang saham. Mekanisme tersebut dapat

    dilakukan dengan adanya kepentingan saham oleh pihak manajemen atau

    kepemilikan manajerial. Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan

    saham oleh pihak manajemen yang dapat memberikan dorongan untuk

    menentukan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan.

    Keberadaan kepemilikan saham oleh pihak manajemen dapat

    berperan aktif dalam pengambilan keputusan di perusahaan, seperti

    direktur, dewan komisaris, dan manajer. Karena dengan adanya

  • 27

    kepemilikan saham manajemen, maka manajemen akan ikut mencapai

    manfaat secara langsung atas keputusan yang diambilnya, namun juga

    akan menanggung risiko secara langsung bila keputusan itu salah.

    2. Komisaris Independen

    Komisaris independen merupakan bagian dewan komisaris yang

    berasal dari luar perusahaan yang tidak mempunyai hubungan keuangan,

    kepengurusan, kepemilikan saham atau jalinan keluarga dengan anggota

    dewan komisaris lainnya, direksi atau pemegang saham, pengendali,

    maupun hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk

    bertindak independen (Fristanto, 2017).

    FCGI (2003) dalam (Fristanto, 2017) mengatakan bahwa komisaris

    independen memiliki peranan yang penting dalam memonitor suatu

    perusahaan. Keberadaan komisaris independen ini diharapkan mampu

    mendorong dan melahirkan iklim yang lebih objektif dan meletakkan

    kesetaraan (fairness) sebagai prinsip utama dalam memperhatikan

    kepentingan saham dan stakeholders lainnya.

    Komisaris independen harus bisa menjamin agar operasi

    pengawasan bekerja secara efektif dan sesuai pada peraturan perundang-

    undangan. Dalam rangka memberdayakan fungsi pengawasan dewan

    komisaris, keberadaan komisaris independen adalah sangat diperlukan.

    Karena didalam praktek terkadang ditemukan transaksi yang mengandung

    benturan kepentingan yang melalaikan kepentingan pemegang saham

    publik (pemegang saham minoritas) serta stakeholders lainnya.

  • 28

    Komisaris independen mempunyai kewajiban pokok untuk

    mendorong prinsip Corporate Governance didalam perusahaan melalui

    pemberdayaan dewan komisaris agar dapat menjalankan tugas pengawasan

    dan pemberian nasihat kepada direksi secara efektif dan lebih memberikan

    nilai tambah bagi perusahaan. Tugas komisaris independen sebagaimana

    yang dimaksud, antara lain berupa :

    a. Menjamin adanya transparansi dan keterbukaan terhadap laporan

    keuangan perusahaan.

    b. Perlakuan yang seimbang kepada para pemegang saham minoritas dan

    stakeholders yang lain.

    c. Diungkapkannya transaksi yang mengandung adanya benturan

    kepentingan secara wajar dan adil.

    3. Komite Audit

    Komite audit adalah komite yang dibangun oleh dewan komisaris

    dan bertanggung jawab kepada dewan komisaris dengan tugas serta

    tanggung jawab utama untuk memastikan prinsip-prinsip corporate

    governance (Hartono & Nugrahanti, 2014). Komite audit berkewajiban

    untuk mengawasi laporan keuangan, audit eksternal, dan mengamati

    sistem pengendalian internal yang termasuk juga audit internal. Komite

    audit ditempatkan sebagai mekanisme pengawasan manajemen dengan

    pihak eksternal (Anjani & Yadnya, 2017).

    Komite audit dibuat dalam perusahaan dimana para anggotanya

    dapat diberhentikan sewaktu-waktu oleh dewan komisaris. Semakin

  • 29

    banyak anggota dari komite audit yang dimiliki maka pihak manajemen

    perusahaan akan semakin luas untuk melakukan pengungkapan informasi

    keuangan perusahaan. Dengan semakin banyak anggota komite audit,

    tugas pengawasan yang dikerjakan akan menjadi lebih efektif. Hal ini

    mengindikasikan bahwa komite audit mempunyai pengaruh terhadap

    pengungkapan informasi melalui internet.

    Kurnianingsih dan Supomo (1990) dalam (Anjani & Yadnya, 2017)

    menjelaskan bahwa komite audit pada aspek akuntansi dan pelaporan

    keuangan diharapkan mampu melaksanakan fungsinya, yaitu: mendalami

    semua laporan keuangan untuk menjamin objektifitas, kreditabilitas,

    reliabilitas, integritas, akurasi, dan ketepatan waktu dalam penyajian

    laporan keuangan; mengevaluasi kemungkinan timbulnya penipuan dan

    penyelewengan pada perusahaan; menilai kebijakan dan penilaian

    manajemen yang dipertimbangkan memiliki dampak material terhadap

    laporan keuangan.

    6. Pengungkapan

    Pengungkapan adalah komponen dari sebuah pelaporan keungan.

    Secara konseptual, pengungkapan merupakan bagian integral dari

    pelaporan keuangan. Sedangan secara teknis, pengungkapan merupakan

    langkah terakhir pada operasi akuntansi yaitu penyampaian informasi

    dalam bentuk keuangan (Rizqiah & Lubis, 2019). Menurut Hendriksen

    (2002) dalam (Rizqiah & Lubis, 2019) terdapat tiga konsep pengungkapan

    yang umum dan biasa diusulkan, yaitu :

  • 30

    a. Adequate Disclosure(pengungkapan cukup), yaitu konsep yang kerap

    digunakan adalah pengungkapan yang cukup, yang mana

    pengungkapan minimum disyaratkan oleh ketentuan yang berlaku,

    dimana angka-angka yang disajikan sapat diinterprestasikan dengan

    benar oleh para investor.

    b. Fair Disclosure (pengungkapan wajar), yaitu pengungkapan yang

    secara tidak langsung dengan tujuan etis agar memberikan perlakuan

    yang sama kepada seluruh pengguna laporan dengan menyediakan

    informasi yang layal terhadap pembaca potensial.

    c. Full Disclosure (pengungkapan penuh), yaitu pengungkapan

    melibatkan keseluruhan penyajian informasi yang diungkapkan secara

    relevan.

    7. Internet Financial Reporting (IFR)

    Internet Financial Reporting (IFR) merupakan suatu cara untuk

    memberitahukan informasi keuangan melalui website perusahaan.

    Websiteperusahaan yang mempunyai kapasitas IFR yang bagus akan

    membagikan informasi yang lengkap serta mempermudah investor untuk

    memperoleh informasi yang dibutuhkan (Hayati & Suprayogi, 2018).

    Penggunaan IFR pada perusahaan memberikan kegunaan bagi para

    pemakainya, diantaranya yaitu meningkatkan ketepatan waktu dan

    efisiensi dalam memperoleh informasi keuangan, membuat proses

    keputusan investasi lebih mudah lebih cepat, dan memberikan informasi

    dengan biaya yang murah (Hayati & Suprayogi, 2018). Internet Financial

  • 31

    Reporting (IFR) termasuk salah satu pengungkapan sukarela yang

    dilakukan oleh perusahaan (Pernamasari, 2019). Namun dalam

    penerapannya tidak ada ketentuan yang mengatur secara rinci.

    Penerapan Internet Financing Reporting (IFR) dilakukan sesuai

    dengan tujuan masing-masing perusahaan yaitu untuk pelaporan informasi

    keuangan dan informasi perusahaan lainnya yang nantinya dianggap akan

    dapat membantu meningkatkan kredibilitas perusahaan (Widari et al.,

    2018). Dalam melakukan penerapan IFR, setiap perusahaan biasanya

    memiliki alasannya tersendiri. Financial Accounting Standard Board

    (FASB) dalam Rizqiah & Lubis (2019) menyebutkan beberapa motif yang

    melatarbelakangi dilakukannya pelaporan keuangan melalui website pada

    suatu perusahaan, yaitu:

    a. Mengurangi biaya dan waktu untuk mendistribusikan informasi.

    b. Berkomunikasi dengan pengguna informasi yang tak dikenal.

    c. Melengkapi praktik pengungkapan informasi yang biasa dilakukan

    dengan format cetak.

    d. Meningkatkan jumlah dan jenis data yang diungkapkan.

    e. Meningkatkan akses kepada investor potensial bagi perusahaan kecil

    Internet Financial Reporting (IFR) sebagai media pengungkapan

    ikut menawarkan berbagai keuntungan baik bagi pihak internal perusahaan

    maupun pihak pengguna seperti investor, pelanggan, dll. Keuntungan

    tersebut di antaranya (Khanet al. 2013; Umoren & Asogwa, 2013; Ojah &

    Mokoaleli-Mokoteli, 2012; Pervan, 2006) dalam (Rizqiah & Lubis, 2019):

  • 32

    a. Mempromosikan perusahaan kepada masyarakat umum sehingga

    mampu menarik investor domestik maupun asing.

    b. Menyediakan ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan dengan

    bentuk laporan keuangan tradisional serta memungkinkan tersedianya

    format laporan yang cocok untuk perhitungan.

    c. Meningkatkan efisiensi dan ketepatan waktu dalam memperoleh

    informasi keuangan untuk membantu pengguna dalam proses

    pengambilan keputusan.

    d. Meningkatkan transparansi pelaporan keuangan perusahaan.

    e. Menyediakan informasi perusahaan secara real time dan dapat

    diperbarui secara terus menerus dengan biaya yang relatif lebih rendah

    daripada laporan berbasis kertas.

    f. Menyediakan perangkat seperti hyperlink, mesin pencari, multimedia

    dan keterkaitan antar dokumen untuk mendukung tampilan

    pengungkapan.

    g. Memungkinkan untuk mencari, menyaring, mengunduh, mendapatkan

    kembali dan bahkan mengkonfigurasi ulang informasi tersebut dengan

    biaya rendah dalam waktu singkat.

    8. Internet Financial Reporting Indeks (IFRI)

    Internet Financial Reporting Indeks (IFRI) merupakan sebuah

    media ukur yang digunakan untuk mengukur kualitas internet financial

    reporting dalam website perusahaan (Hayati & Suprayogi, 2018). Indeks

    yang dikembangkan oleh Cheng et al (2000) dalam (Handayani & Almilia,

  • 33

    2013)yang memilki empat komponen yang melingkupi isi/content,

    ketepatwaktuan/timeline, pemanfaatan teknologi/technology dan dukungan

    pengguna/user support, diantaranya sebagai berikut.

    a. Content

    Content merupakan isi dari website perbankan syariah mengenai

    kelengkapan informasi keuangan yang disajikan. Informasi keuangan yang

    diungkapkan dalam format html lebih mempermudahkan pemakai untuk

    mengakses informasi keuangan secara efektif dan cepat. Sehingga,

    informasi keuangan dalam bentuk html memiliki skor yang lebih tinggi.

    b. Timeliness

    Timeliness bersangkutan dengan penyampaian informasi keuangan

    perusahaan secara tepat waktu. Pelaporan informasi baik bentuk keuangan

    maupun data perusahaan secara tepat waktu akan mempermudah investor

    dalam pengambilan keputusan. Penilaian timeliness dikatakan tepat waktu

    apabila penyampaian berita atau informasi yang disampaikan adalah untuk

    minggu ini. Jika penyajian berita atau informasi lebih dari satu minggu

    maka nilainya akanlebih rendah.

    c. Technology

    Technology berkaitan dengan penggunaan teknologi yang difungsikan

    oleh perusahaan dalam pelaporan informasi keuangan melalui internet,

    yang tidak dapat disediakan oleh media cetak (Handayani & Almilia,

    2013). Penggunaan teknologi pada website perusahaan dapat memudahkan

    pengguna dalam mengaks1es informasi. Semakin berkualitas komponen

  • 34

    teknologi yang dipergunakan dalam website perusahaan maka indeksnya

    akan semakin tinggi.

    d. User Support

    User support merupakan keberagaman pelayanan yang disediakan

    perusahaan di dalam website nya untuk memudahkan penggunanya saat

    mengakses sistem. Layanan tersebut antara lain helpand frequently asked

    question (FAQ), link to homepage, link to top, site map, site search,

    consistency of web page design, number of click to get financial

    information. Indeks perusahaan akan semakin tinggi apabila perusahaan

    mampu menerapkan secara optimal semua sarana dalam website

    perusahaan.

    9. Profitabilitas

    Salah satu informasi yang berpengaruh bagi perusahaan yang

    berkaitan dengan laporan keuangan adalah profitabilitas (Maramis et al.,

    2018). Profitabilitas merupakan suatu bagian terpenting yang dapat

    dijadikan rujukan oleh investor atau pemilik untuk mengukur kinerja

    manajemen dalam mengendalikan sistem keuangan suatu perusahaan

    (Andriyani & Mudjiyanti, 2017).

    Perusahaan tersebut apabila memiliki profitabilitas yang rendah

    hindari penggunaan pelaporan seperti IFR sebab akan dapat

    menyembunyikan badnews. Sedangkan perusahaan yang mempunyai

    profitabilitas tinggi maka dapat menggunakan IFR untuk menyebarluaskan

  • 35

    goodnews. Hal tersebut bertujuan agar dapat meningkatkan kepercayaan

    para investor terhadap perusahaan tersebut (Rozak, 2012).

    Rasio profitabilitas menjadi salah satu rasio dalam analisis laporan

    keuangan perusahaan (Putra & Nuzula, 2017). Penelitian ini menggunakan

    rasio profitabilitas yaitu Return On Asset (ROA) yang dapat

    menggambarkan efisiensi kinerja keuangan suatu bank.

    ROA digunakan perusahaan mengukur seberapa besar kesanggupan

    manajemen bank tersebut untuk memperoleh keuntungan (laba) yang

    diukur dengan jumlah aset produktif yang dimiliki oleh perusahaan

    (Pertiwi, 2017). Semakin besar tingkat ROA pada suatu bank, maka

    semakin besar juga kualitas laba yang akan didapatkan oleh bank tersebut,

    dan akan semakin baik juga kinerja pada bank tersebut.

    C. Kerangka Pemikiran

    Kerangka pemikiran yang dapat disusun dari kajian teoritis mengenai

    pengaruh antara masing-masing variabel independen terhadap variabel

    dependen dan pengaruh antara masing-masing variabel independen terhadap

    variabel dependen yang di mediasi dengan variabel intervening dengan

    ditambahi oleh variabel kontrol.

  • 36

    H1 H1

    H8

    H4

    H9

    H5 H7

    H2 H2

    H6

    H10

    H3

    Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran

    Keterangan :

    : Pengaruh variabel X ke variabel Y

    : Pengaruh variabel X ke variabel Y yang mediasi variabel Z

    : Pengaruh Variabel Kontrol

    D. Hipotesis

    Berdasarkan pada latar belakang masalah, perumusan masalah,

    tujuan penelitian serta tinjauan pustaka yang telah diuraikan dalam

    penelitian ini, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

    sebagai berikut :

    Kepemilikan

    Manajerial (X1)

    Komisaris

    Independen (X2)

    Komite Audit

    (X3)

    Profitabilitas

    (Z)

    Internet

    Financial

    Reporting

    (Y)

    Variabel Kontrol

    -Size

    - Age

  • 37

    1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Internet Financial

    Reporting (IFR).

    Kepemilikan manajerial adalah sebagai proporsi saham biasa yang

    dimiliki oleh para manajemen, direksi dan komisaris (Fadillah, 2017).Di

    dalam menjalankan operasional secara langsung, manajemen sebagai

    anggota dari pemegang saham tentu saja akan menghindari pengambilan

    keputusan yang dapat merugikan perusahaan.

    Pihak manajemen akan berupaya semaksimal mungkin untuk terus

    menjaga stabilitas bahkan berupaya untuk terus meningkatkan nilai

    perusahaan yang tentu saja akan berdampak pada kesejahteraan pihak

    manajemen tersebut sebagai pemegang saham maupun kesejahteraan para

    pemegang saham (shareholders) lainnya.Teori keagenan menyatakan

    bahwa kepemilikan manajerial merekonsiliasi konflik keagenan yang

    potensial antara manajer dan pemegang saham.

    Kepemilikan manajerial menunjukkan bagian kepemilikan saham

    perusahaan yang dimiliki oleh pihak manajemen perusahaan. Semakin

    besar kepemilikan saham yang dipunyai oleh manajemen perusahaan maka

    permintaan terhadap pengungkapan informasi akan semakin sedikit. Hal

    ini dapat terjadi karena dengan adanya kepemilikan manajerial,

    memungkinkan perusahaan menggunakan informasi yang dimiliki

    manajemen untuk kepentingan internal perusahaan. Hal inilah yang

    menandakan bahwa kepemilikan manajerial mempunyai jaringan terhadap

    pengungkapan informasi.

  • 38

    Hal ini didukung pada penelitian yang dilakukan oleh M.Riduan

    (2015) dan Achmad dan Primastuti (2012) yang menyatakan

    kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap pengungkapan

    Internet Financial Reporting (IFR). Hipotesis yang dirumuskan dalam

    penelitian adalah sebagai berikut :

    H1 = Kepemilikan Manajerial berpengaruh terhadap Internet

    Financial Reporting (IFR)

    2. Pengaruh Komisaris Independen terhadap Internet Financial

    Reporting (IFR).

    Komisaris independen adalah komisaris yang bukan manajemen

    entitas. Teori keagenan menilai komisaris independen dibutuhkan pada

    dewan komisaris untuk memantau dan mengontrol segala kegiatan direksi,

    yang berhubungan dengan perilaku oportunistik mereka.

    Komisaris independen mempunyai suatu kewajiban pokok untuk

    mendorong diterapkannya prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good

    corporate governance) di dalam suatu perusahaan yaitu dengan

    pemberdayaan dewan komisaris agar dapat melaksanakan tugas

    pengawasan dan pemberian nasihat kepada direksi secara efektif dan lebih

    memberikan nilai tambah bagi perusahaan (KNKG, 2006).

    Tujuan dari adanya aktivitas pengawasan oleh dewan komisaris

    independen adalah untuk memberikan signal kepada perusahaan mengenai

    reputasi aktivitas pengawasan yang efektif di dalam perusahaan. Semakin

  • 39

    profesional dewan komisaris independen maka semakin menurunkan

    kemungkinan tingkat kecurangan dalam pelaporan keuangan. Komisaris

    independen adalah pihak netral yang mampu menjembatani asimetri

    informasi terbentuk antara pemegang saham dengan pihak manajemen

    suatu perusahaan. Sehingga dewan komisaris sanggup menekan

    manajemen untuk mengungkapkan informasi keuangan secara lebih luas.

    Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Riyan dan Rina

    (2017) yang menyatakan komisaris independen berpengaruh positif

    terhadap pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR). Hipotesis

    yang dirumuskan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

    H2 = Komisaris Independen berpengaruh terhadap Internet

    Financial Reporting (IFR)

    3. Pengaruh Komite Audit tehadap Internet Financial Reporting

    (IFR).

    Komite audit bekerja membantu dewan komisaris dalam memantau

    persiapan laporan keuangan, mekanisme pengendalian internal, dan

    pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (Puspitaningrum et al.,

    2012). Semakin tinggi kekerapan pertemuan yang diselenggarakan komite

    audit, tingkat pengungkapan perusahaan akan meningkat sejalan

    meningkatnya penerapan good corporate governance perusahaan. Menurut

    teori sinyal, hal ini dapat menjadi sinyal positif berkaitan dengan kinerja

    perusahaan terhadap pemangku kepentingan.

  • 40

    Komite audit merupakan komite yang dibangun dalam perusahaan

    dimana para anggotanya bisa saja diberhentikan sewaktu-waktu oleh

    dewan komisaris. Semakin banyak anggota komite audit yang dimiliki

    maka pihak manajemen perusahaan akan semakin luas dalam

    mengungkapkan informasi keuangan perusahaan. Dengan semakin

    banyaknya anggota, tugas pengawasan yang dikerjakan akan menjadi lebih

    efektif. Hal ini menerangkan bahwa komite audit memiliki pengaruh

    terhadap pengungkapan informasi melalui internet.

    Teori agensi menegaskan bahwa asimetri informasi dan masalah

    keagenan dapat teratasi dengan terciptanya good corporate governance.

    Penelitian yang dilakukan oleh Kelton dan Yang (2008) serta

    Puspitaningrum dan Atmini (2012) menghasilkan bukti empiris bahwa

    frekuensi pertemuan komite audit mempengaruhi pengungkapan Internet

    Financial Reporting (IFR) secara positif. Sehingga hipotesis yang

    dirumuskan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

    H3 = Komite audit berpengaruh terhadap Internet Financial

    Reporting (IFR)

    4. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Profitabilitas.

    Struktur kepemilikan dimana salah satunya adalah kepemilikan

    manajerial yang merupakan mekanisme corporate governance yang dapat

    mengatasi masalah keagenan yang ada di dalam suatu perusahaan atau

  • 41

    perbankan. Kepemilikan manajerial adalah jenis kepemilikan yang saham-

    sahamnya dimiliki oleh para direksi dan direktur.

    Kepemilikan manajerial merupakan kondisi yang menunjukkan

    bahwa manajer memiliki saham dalam perusahaan yang sekaligus sebagai

    pemegang saham dalam perusahaan. Kepemilikan manajerial akan

    mendorong manajer untuk berhati-hati dalam membuat keputusan karena

    mereka ikut merasakan secara langsung manfaat dari keputusan yang

    diambil dan ikut menanggung kerugian dari konsekuensi pengambilan

    keputusan yang salah.

    Semakin besar kepemilikan saham yang dimiliki oleh seorang

    manajer dalam suatu perusahaan, maka semakin akan produktif kegiatan

    manajer dalam memaksimalkan kinerja perusahaan untuk meningkatkan

    profitabilitas pada perusahaan. Manajer yang mempunyai saham dalam

    perusahaan cenderung mengelola perusahaan lebih baik karena

    bersangkutan dengan kepentingan manajer tersebut. Pengelolaan

    perusahaan yang baik akan berpengaruh pada tingginya kinerja keuangan

    suatu perusahaan.

    Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Capry &

    Aminar (2017) menyatakan kepemilikan manajerial berpengaruh positif

    terhadap profitabilitas. Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini

    adalah sebagai berikut :

    H4 = Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap

    profitabilitas

  • 42

    5. Pengaruh Komisaris Independen terhadap Profitabilitas.

    Komisaris independen bekerja sebagai wakil dari stakeholder untuk

    mengawasi jalannya kegiatan perusahaan. Komisaris independen

    merupakan kedudukan terbaik untuk meengoperasikan fungsi monitoring

    agar tercipta perusahaan yang good corporate governance (Fadillah,

    2017).Kehadiran komisaris independen diharapkan mampu mendorong

    dan melahirkan iklim yang lebih objektif, dan menempatkan kesetaraan

    (fairness) sebagai prinsip utama dalam memperhatikan kepentingan

    pemegang saham minoritas dan stakeholders lainnya.

    Berdasarkan teori keagenan bahwa kehadiran komisaris independen

    merupakan mekanisme yang diharapkan dapat melaksanakan pengawasan

    dan mengontrol konflik kepentingan antara controlling shareholders dan

    monority shareholders sehingga terjadi efisiensi dalam manajemen

    perusahaan.

    Ketentuan-ketentuan yang dilakukan manajemen dapat sejalan

    sesuai dengan tujuan, yaitu dengan memaksimalkan kinerja perusahaan

    dan yang paling penting adalah dewan komisaris independen dapat

    memperlihatkan pengaruh efektivitas yang tinggi dalam meningkatkan

    kinerja keuangan perusahaan. Semakin besar keseimbangan komisaris

    independen, maka semakin efektif peranan komisaris independen di dalam

    melaksanakan fungsi monitoring dan pengawasan terhadap perilaku

    oportunis manajemen. Sehingga semakin besar komisaris independen,

  • 43

    maka pengawasan terhadap manajemen perusahaan akan semakin baik

    yang akan dapat meningkatkan profitabilitas suatu perusahaan.

    Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Tyahya et al

    (2018) yang menyatakan bahwa komisaris independen berpengaruh positif

    terhadap profitabiltas. Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini

    adalah sebagai berikut

    H5 = Komisaris Independen berpengaruh terhadap

    profitabilitas

    6. Pengaruh Komite Audit terhadap Profitabilitas.

    Komite audit merupakan pihak yang bertanggung jawab langsung

    kepada dewan komisaris. Komite audit berperan untuk membantu dewan

    komisaris dalam memastikan efektivitas sistem pengendalian internal.

    Komite audit bertanggung jawab untuk mengawasi laporan keuangan,

    mengawasi audit eksternal, dan mengamati sistem pengendaliab internal

    termasuk audit internal. Komite audit ditempatkan sebagai mekanisme

    pengawasan antara manajemen dengan pihak eksternal.

    Fungsi komite audit salah satunya adalah menjembatani antara

    pemegang saham dan dewan komisaris dengan kegiatan pengendalian.

    Komite audit pada umumnya memiliki akses langsung dengan setiap unsur

    pengendalian dalam perusahaan, apabila banyak masukan yang diberikan

    antara komite audit dengan pihak yang berkepentingan akan menghasilkan

  • 44

    peningkatan terutama untuk aspek pengendalian, sehingga dapat

    meningkatkan profitabilitas (Effendi, 2016).

    Komite audit merupakan salah satu karakteristik yang mendukung

    efektifitas kinerja komite audit dalam suatu perusahaan. Semakin besar

    ukuran komite audit tentu akan lebih baik bagi perusahaan. Hal tersebut

    menunjukkan pengawasan yang lebih maksimal yang dapat meningkatkan

    profitabilitas bagi perusahaan.

    Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Luh Putu & I

    Putu (2017) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif

    terhadap profitabilitas. Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini

    adalah sebagai berikut :

    H6 = Komite Audit berpengaruh terhadap profitabilitas

    7. Pengaruh Profitabilitas terhadap Internet Financial Reporting

    (IFR)

    Profitabilitas adalah menggambarkan suatu kemampuan yang ada

    pada perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Semakin besar

    profitabilitas suatu perusahaan maka akan semakin besar kemungkinan

    perusahaan melakukan praktik IFR sebagai salah satu untuk

    menyebarluaskan goodnews (Andriyani & Mudjiyanti, 2017). Perilaku ini

    didasarkan pada signalling theory (Kiki et al., 2018).

    Berdasarkan teori sinyal yang sudah ada, manajemen akan

    memiliki dorongan yang kuat dalam menyebarluaskan informasi yang

    dimiliki perusahaan terutama informasi keuangan perusahaan yang

  • 45

    gunanya untuk meningkatkan kepercayaan pada pihak investor. Jika suatu

    perusahaan memiliki kinerja yang buruk maka akan banyak pihak internal

    akan menghindari pengungkapan melalui internet. Dampaknya banyak

    perusahaan akan berusaha untuk menyembunyikan berita buruk agar

    banyak investor mau menanamkan modalnya pada perusahaan.

    Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi, akan memanfaatkan

    media internet untuk mempermudah dan mempercepat dalam

    menyebarluaskan berita yang dianggap baik oleh perusahaan yang

    bertujuan untuk menarik perhatian dari investor dan pihak eksternal.

    Perusahaan yang memiliki kinerja yang baik akan termotivasi untuk

    mengungkapkan pelaporan keuangan melalui internet atau Internet

    Financial Reporting agar dapat diketahui oleh investor. Oleh karena itu,

    perusahaan dengan profitabilitas tinggi akan meningkatkan pengungkapan

    laporan keuangannya melalui internet.

    Hal ini didukung oleh penelitian Ryan & Rina, (2017) dan Rozak,

    (2012) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif secara

    signifikan terhadap Internet Financial Reporting. Hipotesis yang

    dirumuskan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :

    H7 = Profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap

    Internet Financial Reporting (IFR)

  • 46

    8. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Internet Financial

    Reporting (IFR) yang di mediasi oleh Profitabilitas

    Kepemilikan manajerial merupakan representasi dari proporsi

    kepemilikan saham yang dimiliki oleh manajemen perusahaan. Menurut

    teori keagenan menjelaskan bahwa kepemilikan manajerial mendorong

    manajemen bertindak sesuai dengan keinginan pemegang saham yang

    termasuk dirinya sendiri dan semakin bertanggung jawab dalam mengelola

    perusahaan, sehingga kinerja perusahaan menjadi lebih baik dan hal itu

    mendorong perusahaan secepat mungkin untuk memperbaharui informasi

    keuangan terkini perusahaan melalui internet.

    Manajer yang sekaligus juga bertindak sebagai pemegang saham

    (shareholders) perusahaan akan mempunyai motivasi yang tinggi demi

    meningkatkan kinerja keuangan perushaan termasuk dalam pengungkapan

    informasi keuangan. Semakin besar kepemilikan saham yang dimiliki

    manajemen maka akan menjadikan manajemen berupaya meningkatkan

    kesejahteraan mereka karena mereka bagian dari pemegang saham

    sehingga dengan begitu perilaku opportunistic manajer akan menurun yang

    berdampak pada menurunnya juga biaya agensi yang dilakukan para

    pemegang saham (shareholders).

    Manajer yang memiliki saham dalam perusahaan cenderung

    mengelola perusahaan lebih baik karena berkaitan dengan kepentingan

    manajer tersebut. Sehingga akan membuat pihak manajerial menjalankan

    tugasnya dengan baik (Fadillah, 2017).

  • 47

    H8 = Profitabilitas mampu memediasi Kepemilikan Manajerial

    terhadap Internet Financial Reporting (IFR)

    9. Pengaruh Komisaris Independen terhadap Internet Financial

    Reporting (IFR) yang di mediasi oleh Protabilitas.

    Komisaris independen merupakan komisaris yang bukan dari pihak

    internal perusahaan. Dalam teori agensi, komisaris independen dapat

    mengurangi kesempatan yang dimiliki oleh manajemen untuk

    menyembunyikan informasi. Semakin besar jumlah komisaris independen

    yang dimiliki dalam suatu perusahaan, maka dapat mendorong

    peningkatan pengungkapan informasi yang diberikan.

    Berdasarkan teori keagenan, kehadiran komisaris independen

    diharapkan dapat melakukan pengawasan dan mengontrol konflik

    kepentingan antara controll