i
JUDUL
PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAPPENGUNGKAPAN INTERNET
FINANCIAL REPORTING DENGAN
PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH
PERIODE 2014-2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh:
ROHMATUL CHOSIAH
63010160227
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020
ii
iii
PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAPPENGUNGKAPAN INTERNET
FINANCIAL REPORTING DENGAN
PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH
PERIODE 2014-2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh:
ROHMATUL CHOSIAH
63010160227
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020
iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING
v
PENGESAHAN
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
vii
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI
viii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
ix
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
من خرجفىطلبالعلمفهوفىسبيل لله حتى يرجعا
“Barang siapa keluar untuk mencari ilmu, maka dia berada dijalan Allah.”
(HR. Turmudzi)
وجدجدمن
“Barang siapa yang bersungguh-sungguh niscaya dia akan mendapatkan apa yang
dia inginkan.”
x
PERSEMBAHAN
Karya ini ku persembahkan dengan segenap cinta dan doa kepada :
Kedua orang tuaku yang tercinta, Bapak Sukarman dan Ibu Daryanti yang
selalu memberikan doa dan kasih sayang, semangat, dukungan moral yang
tiada henti-hentinya dari awal hingga skripsi ini telah selesai,
Adikku yang tersayang Naili Mursidah,
Keluarga besar penulis yang selalu mendukung dan memberikan motivasi
kepada penulis
Seluruh Keluarga Mahasiswa Sragen yang selalu memberikan motivasi dan
dukungan semangat.
Sahabat-sahabat terdekatku Dennia, Rosa, Arum, Rosidah, Indah, Meida, Aida,
Ria, dan Ofi yang menjadi tempat curahan keluh kesah hatiku yang saling
memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi,
Dan teman-teman seperjuangan perbankan syariah angkatan 2016.
xi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil’alamin, segala puji penulis panjatkan kepada Allah
SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang serta junjungan nabi agung
Muhammad SAW, yang senantiasa kita nantikan syafaatnya di yaumul kiyamah.
Rasa syukur tidak lupa penulis panjatkan atas selesainya laporan penelitian ilmiah
berupa skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Corporate Governance (CG)terhadap
PengungkapanInternet Financial Reporting dengan Profitabilitas sebagai
Variabel Intervening pada Bank Umum Syariah (Periode 2014-2018)”. Penulis
berharap dengan selesainya skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh kalangan
masyarakat yang membutuhkan.
Dengan penulisan penelitian ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
kesalahan serta kekurangan yang penulis lakukan, mulai dari penulisan, referensi,
sampai dengan lamanya waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak
yang membantu dalam proses penyelesaian penelitian ini. Ucapan terimakasih
penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M. Ag selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M. Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
3. Bapak Ari Setiawan, S. Pd., M.M. selaku Ketua Program Studi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
4. Ibu Imanda Firmantyas Putri Pertiwi, S.E., M. Si. selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah memberikan arahan, masukan dan menyempurnakan
skripsi ini.
5. Seluruh dosen Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan wawasan kepada
penulis selama perkuliahan.
6. Seluruh karyawan dan staff akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga atas pelayanannya.
xii
7. Kedua orang tuaku Bapak Sukarman dan Ibu Daryanti, serta Adikku Naili
Mursidah yang telah memberikan doa kasih sayang dan dukungannya.
8. Sahabat-sahabatku terkasih disaat suka dan duka; Dennia, Rosa, Arum,
Rosidah, Indah, Meida, Aida, Ria, dan Ofi yang selalu membantuku dan
memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini
9. Seluruh Kelurga Mahasisma Sragen atas doa dan dukungannya dalam
mengerjakan skripsi ini.
10. Keluarga besar S1 Perbankan Syariah angkatan 2016 yang telah memberikan
warna tersendiri dalam hidupku, terimakasih atas kegembiraan dan
kebersamaannya selama kuliah.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan
dan penuh kekurangan, oleh karena itu dengan segenap kerendahan hari penulis
menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, semoga skripsi ini
dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.
Salatiga, 20 Mei 2020
Penulis
xiii
ABSTRAK
Chosiah, Rohmatul.2020. Pengaruh Corporate Governance (GCG) terhadap
Internet Financial Reporting (IFR) dengan Profitabilitas sebagai
Variabel Intervening Pada Bank Umum Syariah Periode 2014-2018.
Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Perbankan
Syariah, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Imanda
Firmantyas Putri Pertiwi, S. E., M. Si.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji: Pengaruh Kepemilikan Manajerial
(KM), Dewan Komisaris Independen (DKI), dan Komite Audit (KA) terhadap
Internet Financial Reporting (IFR) dengan Profitabilitas (ROA) sebagai Variabel
Intervening pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-2018. Penelitian
ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi
berganda sebagai analisis data.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah
yang ada di Indonesia sebanyak 14 bank syariah. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Alat analisis yang digunakan
adalah dengan alat bantu aplikasi SPSS 23. Metode analisis data meliputi uji
asumsi klasik, uji regresi berganda, dan uji path analysis.
Hasil penelitian ini menunjukkan kepemilikan manajerial dan dewan
komisaris independen berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
pengungkapan Internet Financial Reporting. Komite audit dan profitabilitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan Internet Financial
Reporting. Kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen, dan komite
audit berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas. Berdasarkan
analisis jalur, variabel profitabilitas tidak dapat memediasi kepemilikan
manajerial, dewan komisaris independen, dan komite audit terhadap
pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR).
Kata kunci : Kepemilikan Manajerial, Dewan Komisaris Independen, Komite
Audit, Internet Financial Reporting, Profitabilitas.
xiv
DAFTAR ISI
JUDUL ..................................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iv
PENGESAHAN ...................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.............. Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ................................................................... viii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... xi
ABSTRAK ........................................................................................................... xiii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7
E. Sistematika Penulisan ........................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 10
A. Telaah Pustaka .................................................................................... 10
B. Kerangka Teori ................................................................................... 17
1. Teori Keagenan (Agency Theory) ........................................... 17
2. Teori Sinyal (Signalling Theory) ............................................. 18
3. Bank Syariah ........................................................................... 19
4. Corporate Governance (CG) .................................................... 20
5. Mekanisme Corporate Governance (CG) ............................... 25
xv
6. Pengungkapan .......................................................................... 29
7. Internet Financial Reporting (IFR) ......................................... 30
8. Internet Financial Reporting Indeks (IFRI) ............................ 32
9. Profitabilitas ............................................................................ 34
C. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 35
D. Hipotesis .............................................................................................. 36
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 50
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 50
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 50
C. Populasi dan Sampel .......................................................................... 51
D. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 54
E. Definisi Konsep dan Operasional ..................................................... 56
F. Uji Instrumen Penelitian..................................................................... 60
G. Alat Analisis ....................................................................................... 66
BAB IV ANALISIS DATA ............................................................................. 68
A. Deskripsi Objek Penelitian ................................................................ 68
B. Analisis Data ....................................................................................... 68
1. Statistik Deskriptif ................................................................... 68
2. Uji Model Regresi .................................................................. 71
3. Uji Asumsi Klasik ................................................................... 75
4. Uji Ketepatan Model ............................................................... 78
5. Uji Hipotesis ............................................................................ 80
6. Pembahasan Hipotesis ............................................................. 89
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 106
A. Kesimpulan ....................................................................................... 106
B. Saran .................................................................................................. 110
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 111
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 115
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 10
Tabel 3. 1 Daftar Populasi ..................................................................................... 51
Tabel 3. 2 Hasil Penentuan Sampel....................................................................... 53
Tabel 3. 3 Sampel Bank Umum Syariah ............................................................... 54
Tabel 4. 1 Hasil Analisis Deskriptive ................................................................... 69
Tabel 4. 2 Hasil Uji Regresi Berganda Persamaan I ............................................. 71
Tabel 4. 3 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Persamaan II ................................. 73
Tabel 4. 4 Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 75
Tabel 4. 5 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................... 76
Tabel 4. 6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 77
Tabel 4. 7 Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Waston................................................ 78
Tabel 4. 8 Hasil Uji Koefisien Determinasi Persamaan I ..................................... 79
Tabel 4. 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi Persamaan II .................................... 79
Tabel 4. 10 Hasil Uji Statistik F ............................................................................ 80
Tabel 4. 11 Hasil Uji Statistik t Persamaan I ........................................................ 81
Tabel 4. 12 Hasil Uji Statistik t Persamaan II ....................................................... 82
Tabel 4. 13 Hasil Perhitungan Koefisien Jalur...................................................... 84
Tabel 4. 14 Kesimpulan Hasil Hipotesis ............................................................. 104
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 36
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel Indeks IFR ............................................................................. 115
Lampiran 2 Hasil Content Analysis Indeks IFR ................................................. 121
Lampiran 3 Data Perhitungan Sampel ................................................................ 131
Lampiran 4 Hasil Analisis Data .......................................................................... 133
Lampiran 5 .......................................................................................................... 138
Lampiran 6 .......................................................................................................... 139
1
BAB I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi yang maju saat ini, teknologi informasi sudah
berkembang sangat pesat dan mampu memberikan beberapa sebab
perubahan yang cukup besar dari berbagai sektor perusahaan.
Perkembangan internet yang saat ini dapat digunakan sebagai sebuah
sarana untuk menyebarkan berbagai macam informasi keuangan
perusahaan yang bisa dilakukan secara lebih mudah. Penyebarluasan
informasi keuangan yang dulunya dengan metode manual yang
membutuhkan waktu yang cukup lama sekarang berubah dengan adanya
penggunaan sistem internet (Saud et al., 2019).
Bagi pihak perusahaan suatu perkembangan internet dapat
dijadikan sebagai keuntungan perusahaan, karena internet saat ini dapat
dimanfaatkan sebagai media dalam menyediakan berbagai informasi
kepada para stakeholder mengenai suatu gambaran kondisi dari sebuah
perusahaan, informasi laporan keuangan dan lain sebagainya melalui
website diperusahaan. Dengan begitu, pihak-pihak yang berkepentingan
dapat mengaksesnya secara global dimanapun mereka berada.(Rizqiah &
Lubis, 2019).
Pengungkapan informasi keuangan disebut dengan Internet
Financial Reporting (IFR) merupakan sebuah metode penyebaran
1
2
informasi mengenai keuangan perusahaan yang dilakukan melalui koneksi
internet dalam suatu website yang ada perusahaan (Irwandi, 2016). Sebuah
perusahaan yang akan melakukan IFR harus melalui website yang
digunakan untuk melaporkan keuangan komprehensif yang meliputi
laporan audit, catatan kaki, serta laporan tahunan yang terkoneksi (Diyanty
& Virgiawan, 2015).
Internet Financial Reposrting (IFR) digunakan sebagai salah satu
contoh dari perkembangan teknologi yang menjadi media penyampaian
informasi keuangan yang seharusnya dapat dimanfaatkan secara efektif
oleh perusahaan khususnya perbankan. Karena penerapan IFR sendiri
memiliki peranan yang cukup penting bagi perbankan, diantaranya IFR
dapat digunakan sebagai media intermediasi dalam menghimpun dana
maupun menyalurkan dana kepada masyarakat luas.
Penerapan Internet Financial Reporting (IFR) memiliki banyak
manfaat yang akan dapat diperoleh oleh perusahaan, salah satunya sebagai
sinyal dari perusahaan kepada perusahaan dari luar berupa informasi yang
dapat dipercaya untuk mengurangi suatu ketidakpastian mengenai peluang
perusahaan yang akan datang. Meskipun terdapat banyak manfaat dari
penerapan IFR, tetapi masih ada beberapa perusahaan yang tidak
menerapkan IFR, karena sifat untuk penyampaian informasi keuangan
melalui website ini masih bersifat sukarela (Pertiwi, 2017). Serta ada
beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan perusahaan sebelum
memilih untuk menerapkan praktik IFR atau tidak (Saud et al., 2019).
3
Praktik mekanisme corporate governance dengan pengungkapan
internet financial reporting saling berhubungan satu sama lain,
dikarenakan IFR sebagai media alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kualitas transparansi manajemen dan akuntabilitas
perusahaan yang mana adalah merupakan salah satu indikator terwujudnya
suatu corporate governance(Nurhidayah, 2014).
Didalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 yang
membahas kewajiban mengenai transparansi tentang pelaksanaan Good
Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah (BUS) yang
menyatakan bahwa sebuah perbankan syariah wajib melaksanakan
transparansi kondisi keuangan-nya kepada para stakeholder-nya(Rizqiah
& Lubis, 2019). Ada beberapa indikator yang digunakan untuk
mengetahui bagaimana pengaruh mekanisme good corporate governance
diantaranya kepemilikan manajerial, komisaris independen, komite audit.
Pertama, kepemilikan manajerial adalah sebuah proporsi pemegang
saham entitas yang dimiliki oleh manajemen dalam perusahaan. Manajer
perusahaan berperan sebagai pemegang saham entitas dalam perusahaan
(Puspitaningrum et al., 2012). Adanya kepemilikan manajerial akan
membuat manajemen dapat memperbaiki kinerja perusahaannya agar
dapat mencapai tingkat yang lebih baik dalam mengatur perusahaan.
Kedua, komisaris independen merupakan komisaris yang tidak
melakukan pengelolaan entitas, tetapi memiliki peran penting dalam
4
memantau proses akuntansi dalam meningkatkan kemajuan informasi
laporan keuangan (Puspitaningrum et al., 2012).
Ketiga, komite uudit merupakan sebuah komite yang telah
dibentuk oleh dewan komisaris suatu perusahaan, yang bertanggung jawab
untuk pelaporan informasi keuangan dan audit. Komite audit mengawasi
proses pelaporan keuangan perusahaan sehingga laporan keuangan
dikelola dengan kualitas dan objektivitas. Efektivitas komite audit sebagai
mekanisme tata kelola perusahaan yang mampu mencegah asimetri
informasi dan untuk menunjukkan bahwa laporan keuangan perusahaan
dapat dipercaya dan diverifikasi (Jao et al., 2019).
Menurut penelitian M.Riduan (2015) menyatakan kepemilikan
manajerial memiliki pengaruh yang positif terhadap pengungkapan
Internet Financial Reporting (IFR). Sedangkan penelitian menurut
Rahardhian (2016) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial memiliki
pengaruh negatif terhadap pengungkapan Internet Financial Reporting
(IFR).
Menurut penelitian Rahardhian (2016) menyatakan bahwa
komisaris independen memiliki pengaruh positif terhadap pengungkapan
Internet Financial Reporting (IFR). Sedangkan penelitian menurut
Puspitaningrum et al., (2012) menyatakan bahwa komisaris independen
memiliki pengaruh negatif terhadap Internet Financial Reporting (IFR).
Menurut Penelitian Puspitaningrum et al., (2012) menyatakan
bahwa komite audit berpengaruh positif terhadap Internet Financial
5
Reporting (IFR), sedangkan penelitian menurut Rahardhian (2016) tidak
berpengaruh terhadap pengungkapan Intenet Financial Reporting (IFR).
Salah satu informasi yang penting bagi perusahaan yang berkaitan
dengan laporan keuangan adalah profitabilitas perusahaan (Maramis et al.,
2018). Dimana profitabilitas merupakan faktor penting bagi perusahaan
adalah untuk mengukur seberapa jauh keefektifan sebuah perusahaan
dalam pengelolaan asset untuk menghasilkan laba.
Penelitian ini, penulis memilih kinerja keuangan menggunakan
rasio profitabilitas yaitu Return On Asset (ROA) yang digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen sebuah perusahaan dalam memperoleh
keuntungan (laba) (Pertiwi, 2017). Menurut penelitian Andriyani &
Mudjiyanti (2017) profitabilitas (ROA) berpengaruh positif terhadap
Internet Financial Reporting (IFR), sedangkan penelitian Pertiwi (2017)
menyatakan bahwa ROA tidak dapat berpengaruh pada penggunaan
Internet Financial Reporting (IFR).
Berdasarkan dari uraian diatas yang membahas mengenai latar
belakang yang telah digambarkan, maka penulis ingin menguji bagaimana
pengaruh Corporate Governance (CG) terhadap Intenet Financial
Reporting (IFR) dengan Profitabilitas sebagai variabel intervening dengan
judul “Pengaruh Corporate Governance (CG) Terhadap Pengungkapan
Internet Financial Reporting (IFR) Dengan Profitabilitas Sebagai
Variabel Intervening” dengan objek penelitian Bank Umum Syariah di
Indonesia selama periode 2014-2018.
6
B. Rumusan Masalah
Rumusan dari penelitian ini yang berdasarkan pada latar belakang
masalah diatas, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh kepemilikan manajerial terhadap internet
financial reporting (IFR) ?
2. Apakah ada pengaruh komisaris independen terhadap internet
financial reporting (IFR) ?
3. Apakah ada pengaruh komite audit terhadap internet financial
reporting (IFR) ?
4. Apakah ada pengaruh kepemilikan manajerial terhadap profitabilitas ?
5. Apakah ada pengaruh komisaris independen terhadap profitabilitas ?
6. Apakah ada pengaruh komite audit terhadap profitabilitas ?
7. Apakah ada pengaruh profitabilitas terhadap internet financial
reporting (IFR) ?
8. Apakah ada pengaruh kepemilikan manajerial terhadap internet
financial reporting (IFR) yang di mediasi oleh profitabilitas
9. Apakah ada pengaruh komisaris independen terhadap internet
financial reporting (IFR) yang di mediasi oleh profitabilitas ?
10. Apakah ada pengaruh komite audit terhadap internet financial
reporting (IFR) yang di mediasi oleh profitabilitas ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ada, maka penulisan
masalah ini bertujuan untuk :
7
1. Dapat memahami pengaruh kepemilikan manajerial terhadap internet
financial reporting (IFR).
2. Dapat memahami pengaruh komisaris independen terhadap internet
financial reporting (IFR).
3. Dapat memahami pengaruh komite audit terhadap internet financial
reporting (IFR).
4. Dapat memahami pengaruh kepemilikan manajerial terhadap
profitabilitas.
5. Dapat memahami pengaruh komisaris independen terhadap
profitabilitas.
6. Dapat memahami pengaruh komite audit terhadap profitabilitas.
7. Dapat memahami pengaruh profitabilitas terhadap internet financial
reporting (IFR).
8. Dapat memahami pengaruh kepemilikan manajerial terhadap internet
financial reporting (IFR) yang di mediasi oleh profitabilitas.
9. Dapat memahami pengaruh komisaris independen terhadap internet
financial reporting (IFR) yang di mediasi oleh profitabilitas.
10. Dapat memahami pengaruh komite audit terhadap internet financial
reporting (IFR) yang di mediasi oleh profitabilitas.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini bagi pihak
yang bersangkutan, baik secara teoritis maupun praktis adalah sebagai
berikut :
8
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan bagi pembaca tentang kepemilikan manajerial, dewan
komisaris independen, komite audit, Internet Financial Reporting, dan
profitabilitas yang dapat berguna untuk waktu yang akan datang dan
nantinya bisa dijadikan bahan referensi bagi penelitian-penelitian
selanjutnya.
b. Bagi Akademisi
Dengan adanya penelitian ini, maka diharapkan dapat memberikan
beberapa informasi dan bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya yang
berkaitan dengan Internet Financial Reporting (IFR) dan Rasio
Profitabilitas di Perbankan Syariah Indonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perbankan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan
referensi dan masukan untuk penggunaan sistem Internet Financial
Reporting (IFR) dalam memaksimalkan kinerja keuangan perusahaan
di Perbankan Syariah Indonesia
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini dibuat untuk memudahkan dalam memahami
penelitian yang telah diuraikan oleh penulis. Sistematika penulisan disusun
secara runtut yang terdiri dari lima bab, yaitu sebagai berikut :
9
Bab I Pendahuluan. Bab satu berisi tentang pendahuluan yang mencakup
diantaranya; latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan penelitian.
Bab II Landasan Teori. Bab dua berisi tentang landasan teori yang
mencakup tinjauan pustaka sebagai ringkasan penelitian terdahulu, kerangka
teori yang menjelaskan tentang variabel penelitian, kerangka penelitian yang
berupa model hipotesis penelitian.
Bab III Metode Penelitian. Bab tiga berisi tentang metode penelitian yang
mencakup jenis penelitian yang digunakan berupa populasi, sampel, jenis
data dan sumber data, teknik pengumpulan data, definisi konsep dan
operasional, serta teknik analisis.
Bab IV Analisa Data. Bab empat berisi tentang analisa penelitian yang
mencakup objek penelitian dan analisis data yang didapat dari data laporan
keuangan.
Bab V Penutup. Bab lima berisi tentang penutup yang mencakup mengenai
kesimpulan dari penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya.
10
BAB II LANDASAN TEORI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Telaah pustaka berisi ringkasan dari penelitian terdahulu yang telah
dikerjakan oleh peneliti-peneliti terdahulu yang memiliki kaitan dengan
penelitian yang akan dilakukan. Sehingga, peneliti menggambarkan
penelitiannya dengan membandingkan hasil dari penelitian yang terdahulu
sebagai gambaran (Amelia, 2019).
Penelitian mengenai Pengaruh Corporate Governance terhadap
Internet Financial Reporting (IFR) dengan Profitabilitas sebagai Variabel
Intervening sudah dilakukan oleh beberapa peneliti. Penelitian-penelitian
terdahulu yang juga membahas mengenai pengungkapan IFR masih sangat
terbatas. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana pengaruh Corporate
Governance terhadap Internet Financial Reporting (IFR) dengan
Profitabilitas sebagai variabel intervening pada Bank Umum Syariah tahun
2014-2018. Tabel menunjukkan beberapa penelitian terdahulu :
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu
No Penelitian Variabel Hasil Penelitian
Corporate Governance dan Profitabilitas terhadap IFR
1. Putri dan Febrina
(2017) “Pengaruh
GCG Dan Kinerja
Keuangan Terhadap
Kualitas Pelaporan
Keuangan Internet”
Independen :
kepemilikan
institusional,
frekuensi
pertemuan
dewan
komisaris,
proporsi
dewan
Hasil penelitian kepemilikan
institusional, frekuensi
pertemuan dewan komisaris,
proporsi dewan komisaris,
dan ROA tidak berpengaruh
signifikan terhadap pada
kualitas pelaporan
keuangan internet.
10
11
komisaris,
profitabilitas.
Dependen :
IFR
2. M. Riduan Abdillah
(2015) “Pengaruh
Kepemilikan Saham
dan Kinerja
Keuangan Terhadap
Pengungkapan
Internet Financial
Reporting (IFR)”
Independen :
Kepemilikan
manajerial,
kepemilikan
blockholder,
Profitabilitas
Dependen :
IFR
Hasil penelitian menemukan
bahwa kepemilikan
manajerial dan kepemilikan
blokholder mempunyai
pengaruh positif terhadap
pengungkapan Internet
Financial Reporting (IFR).
Kinerja keuangan tidak
berpengaruh signifikan
terhadap pengungkapan
Internet Financial
Reporting (IFR).
3. Imanda Firmantyas
(2017) “Kinerja
Keuangan dan
Internet Financial
Reporting Index
(IFRI): Sebuah Studi
Relevansi Pada
Sektor Perbankan
Syariah di Kawasan
ASEAN”.
Independen :
Profitabilitas
(ROA), CAR,
NPF, FDR.
Dependen :
IFRI
FDR dan CAR secara
signifiksan mempengaruhi
indeks IFR, sedangkan NPF
dan ROA tidak dapat
mempengaruhi indeks IFR.
4. Monica & Indrianita
(2016) “Pengaruh
Mekanisme
Corporate
Governance Dan
Kepemilikan
Keluarga Terhadap
Internet Financial
Reporting (IFR)”
Independen :
Efektivitas
dewan
komisaris,
komite audit
Dependen :
IFR
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
efektivitas dewan komisaris,
komite audit, dan
kepemilikan keluarga tidak
berpengaruh signifikan pada
IFR.
5. Dara Puspitaningrum
& Sari Atmini
(2012) “Corporate
Governance dan
Tingkat Pelaporan
Keuangan Internet”
Independen : Kepemilikan
manajerial,
kepemilikan
blockholder,
komisaris
independen,
frekuensi
pertemuan
komite audit,
kompetensi
Penelitian ini berhasil
menemukan bukti bahwa
komite audit berpengaruh
positif pada tingkat IFR.
Sedangkan kepemilikan
manajerial, kepemilikan
blockholder, komisaris
independen, dan kompetensi
komite audit tidak
mempengaruhi tingkat IFR.
12
komite audit.
Dependen :
IFR
6. Niwayan & Soni
(2016) “Pengaruh
ukuran perusahaan,
kinerja keuangan,
daftar umur dan
kualitas audit atas
Laporan Keuangan
Internet”
Independen :
Ukuran
perusahaan,
profitabilitas,
likuiditas,lever
age, daftar usia
dam reputasi
auditor.
Dependen :
IFR
Hasil menunjukkan ukuran
perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap Laporan
Keuangan Internet.
Sedangkan, profitabilitas,
likuiditas, leverage, daftar
umur, dan reputasi auditor
tidak berpengaruh signifikan
terhadap Laporan Keuangan
Internet.
7. Riyan dan Rina
(2017) “Pengaruh
Tingkat
Profitabilitas,
Leverage, Jumlah
Dewan Komisaris
Independen Dan
Kepemilikan
Institusional
Terhadap
Pengungkapan
Internet
Financial Reporting
(Ifr) Di Bursa Efek
Indonesia”
Independen :
profitabilitas,
leverage,
jumlah dewan
komisaris
independen,
kepemilikan
institusional.
Dependen :
IFR
Hasil penelitian menunjukan
profitabilitas, leverage dan
jumlah dewan komisaris
independen berpengaruh
positif terhadap Internet
Financial Reporting (IFR).
Sedangkan kepemilikan
institusional berpengaruh
negatif terhadap Internet
Financial Reporting (IFR).
8. Robert et al. (2019)
“Pengaruh Dewan
Komisaris dan
Komite Audit
Efektivitas
Pelaporan Keuangan
Internet”
Independen :
dewan
komisaris,
komite audit
Dependen :
IFR
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa dewan
komisaris tidak berpengaruh
signifikan terhadap
pelaporan keuangan
internet. Sedangkan komite
audit memiliki
pengaruh positif dan
signifikan terhadap
pelaporan keuangan
internet.
9. Abdul Rozak (2012)
“Pengaruh Tingkat
Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan,
Kepemilikan Saham
Oleh Publik,
Independen :
Tingkat
profitabilitas,
ukuran
perusahaan,
kepemilikan
Variabel tingkat
profitabilitas & ukuran
perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap Tingkat
Internet Financial
Reporting (IFR). Sementara
13
Leverage Dan
Kelompok Industri
Terhadap Tingkat
Internet Financial
Reporting (IFR)”
saham oleh
publik,
leverage, dan
kelompok
industri.
Dependen :
IFR
variabel kepemilikan saham
oleh publik, leverage dan
kelompok industri tidak
berpengaruh secara
signifikan terhadap Tingkat
Internet Financial
Reporting (IFR).
Corporate Governance terhadap Profitabilitas
1. Agung & Nila
(2017) “Pengaruh
Corporate
Governance
terhadap
Profitabilitas (Studi
Pada Perusahaan
Perbankan yang
Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
Periode 2013-2015)”
Independen :
Proporsi
dewan
komisaris
independen,
komite audit,
kepemilikan
manajerial,
kepemilikan
institusional.
Dependen :
Profitabilitas
Proporsi dewan komisaris
independen tidak memiliki
pengaruh yang signifikan
terhadap profitabilitas.
Komite audit tidak
berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas.
Kepemilikan manajerial
tidak berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas. Serta
kepemilikan institusional
memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap
profitabilitas.
2. Luh Putu & I Putu
(2017) “Pengaruh
Good Corporate
Governance
Terhadap
Profitabilitas Pada
Perusahaan
Perbankan Yang
Terdaftar Di Bei”
Independen :
Kepemilikan
institusional,
dewan
komisaris
independen,
komite audit
dan dewan
direksi
Dependen :
Profitabilitas
Hasil penelitian mengatakan
jika kepemilikan
institusional dan dewan
komisaris independen
mempunyai pengaruh
negatif signifikan terhadap
profitabilitas, sementara
komite audit berpengaruh
positif signifikan terhadap
profitabilitas. Dewan direksi
berpengaruh negtif namun
tidak signifikan terhadap
profitabilitas.
3. Thahya, Nana, &
Trisnani (2018)
“Analisis Pengaruh
Corporate
Governance
Terhadap Kinerja
Keuangan Sektor
Perbankan Yang
Terdaftar Di BEI
Tahun 2012-2016”
Independen :
Ukuran dewan
komisaris,
ukuran direksi,
kepemilikan
institusional,
dewan
komisaris
independen,
ukuran
perusahaan.
Dewan komisaris
berpengaruh positif terhadap
kinerja keuangan (ROA).
Ukuran direksi tidak
berpengaruh positif terhadap
kinerja keuangan.
Kepemilikan institusional
berpengaruh positif terhadap
kinerja keuangan. Dewan
komisaris independen ber-
pengaruh positif terhadap
14
Dependen :
Profitabilitas
kinerja keuangan. Ukuran
perusahaan berpengaruh
negatif terhadap
4. Capry & Aminar
(2017) : “Pengaruh
Good Corporate
Governance dan
Leverage Terhadap
Kinerja Keuangan
Perbankan Yang
Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia”
Independen :
Kepemilikan
manajerial,
dewan direksi,
leverage
Dependen : Profitabilitas
Kepemilikan manajerial
ber-pengaruh positif dan
signifikan terhadap
profitabilitas. Dewan direksi
berpengaruh positif terhadap
profitabilitas. Leverage
berpengaruh positif terhadap
profitabilitas.
Mengacu pada tabel diatas maka variabel bebas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, komisaris independen,
dan komite audit. Variabel terikat yang digunakan penelitian ini adalah
Internet Financial Reporting (IFR). Dan variabel intervening dalam
penelitian ini adalah profitabilitas.
Penelitian yang berkaitan dengan kepemilikan manajerial terhadap
Internet Financial Reporting (IFR) antara lain penelitian yang dilakukan
oleh M.Riduan (2015) menyatakan kepemilikan manajerial berpengaruh
positif signifikan terhadap pengungkapan Internet Financial Reporting
(IFR), sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Puspitaningrum &
Atmini (2012) menyatakan kepemilikan manajerial berpengaruh negatif
terhadap pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR).
Penelitian yang berkaitan dengan komisaris independen terhadap
Internet Financial Reporting (IFR) antara lain penelitian yang dilakukan
oleh Riyan dan Rina (2017) menyatakan dewan komisaris independen
berpengaruh positif terhadap Internet Financial Reporting. Sedangkan
15
penelitian yang dilakukan oleh Puspitaningrum & Atmini (2012)
menyatakan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR).
Penelitian yang berkaitan dengan komite audit terhadap Internet
Financial Reporting (IFR) antara lain penelitian yang dilakukan oleh
Robert Jao et al. (2019) menyatakan komite audit berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR),
sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Monica &Indrianita (2016)
menyatakan komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap
pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR).
Penelitian yang berkaitan dengan profitabilitas terhadap Internet
Financial Reporting (IFR) antara lain penelitian yang dilakukan oleh
Riyan & Rina (2017) dan Abdul Rozak (2012) menyatakan profitabilitas
berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting (IFR), sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Putri & Febriana (2017), M.Riduan (2015),
Imanda (2017), Niwayan & Soni (2016) menyatakan profitabilitas tidak
berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting (IFR).
Penelitian yang berkaitan dengan kepemilikan manajerial terhadap
profitabilitas antara lain penelitian yang dilakukan oleh Capry & Aminar
(2017) menyatakan kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan menurut Agung dan Nila
(2017) menyatakan kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap profitabilitas.
16
Penelitian yang berkaitan dengan komisaris independen terhadap
profitabilitas antara lain penelitian yang dilakukan oleh Thahya et al.
(2018) menyatakan komisaris independen berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan penelitian menurut Luh Putu
& I Putu (2017) dan Agung & Nila (2017) menyatakan komisaris
independen berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas.
Penelitian yang berkaitan dengan komite audit terhadap
profitabilitas antara lain penelitian yang dilakukan oleh Luh Putu & I Putu
(2017) menyatakan komite audit berpengaruh positif signifikan terhadap
profitabilitas. Sedangkan Agung & Nila (2017) menyatakan komite audit
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya,
diantaranya: data yang didapat oleh peneliti menggunakan data yang
terbaru yaitu periode 2014-2018, maka hasil yang akan diperoleh dapat
menggambarkan kondisi perusahaan saat ini. Objek yang digunakan dalam
penelitian adalah Bank Umum Syariah (BUS). Selain itu, penelitian ini
menggunakan variabel intervening yang memediasi hubungan antara
variabel independen dan variabel dependen. Penelitian ini menggunakan
profitabilitas sebagai variabel intervening, sedangkan pada penelitian
terdahulu kebanyakan profitabilitas digunakan sebagai variabel
independen maupun dependen.
17
B. Kerangka Teori
1. Teori Keagenan (Agency Theory)
Menurut Jensen and Meckling (1976) menyatakan hubungan
keagenan adalah sebuah kontrak dimana pemilik (principal) dengan
manajer (agent) untuk melaksanakan pekerjaan untuk kepentingan mereka
dengan cara mendelegasikan beberapa kebijakan dan pengambilan
keputusan dalam perusahaan. Teori ini berhubungan serat dengan
corporate governance, karena hubungan antara agent dan principal
menjadi fokus utama (Fadillah, 2017).
Menurut Almilia (2008) dalam teori keagenan, pengungkapan
sukarela adalah merupakan suatu mekanisme untuk mengendalikan kinerja
manajer dan mengurangi terjadinya asimetri informasi dan dapat
memonitor biaya keagenan. Pengungkapan dan transparansi merupakan
aspek utama dalam implementasi corporate governance(Rahadhian &
Septiani, 2014). Semakin transparan dalam pengungkapan informasi suatu
perusahaan secara sukarela melalui Internet Financial Reporting (IFR)
maka akan mengindikasikan bahwa sebuah perusahaan tersebut
mempunyai kualitas corporate govenance yang baik.
Pada dasarnya teori ini berupaya untuk mengatasi adanya
perbedaan kepentingan di antara prinsipal dan agen, salah satunya dengan
memberikan informasi akuntansi yang relevan sehingga dapat
memaksimalkan pendapatan yang akan diperoleh dengan
18
mempertimbangkan kerugian yang mungkin timbul dan berdampak pada
pihak lain (Saud et al., 2019).
2. Teori Sinyal (Signalling Theory)
Signalling Theory merupakan teori yang digunakan untuk
memprediksi kualitas pengungkapan pada perusahaan, yaitu dengan
penggunaan internet sebagai media pengungkapan perusahaan yang dapat
meningkatkan kualitas pengungkapan (Almilia, 2008). Teori sinyal
memiliki fungsi sebagai sinyal atas informasi dalam pengungkapan sebuah
laporan keuangan di perusahaan kepada pihak eksternal. Sinyal dapat
berupa informasi mengenai kegiatan yang akan manajemen lakukan
sebagai upaya untuk mewujudkan sebuah keinginan pemilik dan
pemegang saham (Widari et al., 2018).
Teori sinyal dipergunakan untuk memprekdisi kualitas
pengungkapan informasi perusahaan yang menggunakan internet sebagai
medianya. Dengan pelaksanaan IFR secara baik dan maksimal serta dapat
memberikan sinyal kepada para pemangku kepentingan bahwa bank
syariah telah melakukan pelaporan keuangan dengan baik. Hal ini tentunya
menjadi sinyal positif dan akan memberikan keuntungan bagi bank
syariah. (Hayati & Suprayogi, 2018). Sinyal-sinyal tersebut dapat berupa
laba/rugi yang dialami oleh perusahaan, beban atau biaya dikeluarkan
perusahaan, dan data-data keuangan lainnya (Zarviana et al., 2017)
19
3. Bank Syariah
Bank Syariah merupakan perusahaan perbankan yang melakukan
sistem operasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank syariah
sendiri adalah suatu lembaga keuangan yang operasional dan produknnya
dikembangkan belandaskan pada Al-Qur’an dan Hadist Nabi Muhammad
SAW. Atau dapat dikatakan, Bank Syariah adalah suatu lembaga keuangan
yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan serta jasa-jasa lainnya
seperti peredaran uang yang pengoperasiannya dilakukan disesuaikan pada
prinsip-prinsip syariat Islam (Desiana, 2016).
Menurut Undang-undang No. 21 tahun 2008 tentang perbankan :
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak.Undang-undang tersebut menjelaskan asas dan tujuan
perbankan syariah adalah menunjang pelaksanaan pembangunan nasional
dalam rangka untuk meningkatkan keadilan, kebersamaan dan
kesejahteraan rakyat.
Perbankan memiliki fungsi intermediasi yaitu sebagai media yang
menghubungkan pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana dan yang
kekurangan dana (Desiana, 2016). Bank Syariah mempunyai banyak
keistimewaan, diantaranya : Ada ikatan kuat antara pemegang saham,
pengelola bank dan nasabahnya sehingga timbul rasa kebersamaan dalam
20
menghadapi risiko usaha dan membagi keuntungan secara adil dan jujur,
diterapkannya suatu sistem bagi hasil untuk pengganti bunga.
4. Corporate Governance (CG)
Corporate Governance (CG) menurut bank dunia dalam (Desiana,
2016) adalah aturan, standar, dan organisasi pada bidang ekonomi yang
mengatur perilaku para pemilik perusahaan, direktur dan manajer serta
perincian dan penjabaran mengenai tugas dan wewenang serta
pertanggungjawabannya kepada para investor (pemegang saham dan
kreditur).
Menurut Forum Corporate Governance in Indonesia (FCGI),
Corporate Governnace adalah seperangkat peraturan yang menata
hubungan antara para pemegang saham, pengelola perusahaan, pihak
kreditur, pemerintah, karyawan, serta pemegang kepentingan intern dan
ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak serta kewajiban mereka
atas suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan.
Berdasarkan penelitian menurut Maramis et al., (2018)Corporate
Governance merupakan bentuk pengelolaan perusahaan yang baik, di
dalamnya tercakup suatu bentuk perlindungan terhadap kepentingan
pemegang saham sebagai seorang pemilik perusahaan dan kreditur sebagai
penyandang dana ekstern. Sistem yang baik akan memberikan
perlindungan efektif kepaa pemegang saham dan kreditur untuk
memperoleh kembali atas investasi dengan wajar, tepat, dan seefisien
21
mungkin, serta memastikan bahwa manajemen bertindak baik yang
dilakukannya untuk kepentingan perusahaan.
Dari berbagai definisi yang telah ditemukan, sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa Corporate Governance merupakan sistem yang
mengatur hubungan antara pemegang saham, pengelola perusahaan dan
pihak kreditur yang dirancang untuk mengarahkan pengelolaan perusahaan
secara profesional berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntanbilitas,
tanggungjawab, independen, kewajaran, dan keseteraan.
a. Tujuan dan Manfaat
Penerapan Corporate Governance memiliki beberapa manfaat
berdasarkan Forum Corporate Governance in Indonesia (FCGI), antara
lain :
1. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya sistem
pengambilan sebuah keputusan yang lebih baik, menambah efisiensi
operasional pada perusahaan serta lebih menaikkan corporate value.
2. Mempermudah didapatkannya dana pembiayaan yang lebih murah
sehingga dapat meningkatkan corporate value.
3. Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan
modalnya di Indonesia.
4. Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan
karena sekaligus akan meningkatkan stakeholders value dan
dividen.
22
Tujuan dari adanya sebuah Corporate Governance antara lain,
sebagai berikut :
1. Mengurangi agency cost, biaya yang diakibatkan karena terjadinya
penyalahgunaan wewenang.
2. Mengurangi anggaran modal yang muncul dari manajemen yang
baik, yang mampu meminimalisir resiko.
3. Mengoptimalkan nilai saham pada perusahaan, yang dapat
meningkatkan citra perusahaan dimata publik dalam jangka
panjang.
4. Memajukan pengelolaan perbankan secara transparan, efisien,
professional, memberdayakan fungsi serta meningkatkan
kemandirian dewan komisaris, direksi, dan RUPS.
5. Mendorong dewan komisaris, anggota direksi, pemegang saham
dalam pembuatan keputusan dan melaksanakan tindakan yang
dilandasi modal tinggi serta kepatuhan terhadap perundang-
undangan yang berlaku.
b. Prinsip-prinsip Corporate Governance
Terdapat lima prinsip dasar dalam melaksanakan tata kelola
perusahaan yaitu : (1) transparansi mengandung unsur pengungkapan,
(2) akuntanbilitas mengandung unsur kejelasan fungsi dalam organisasi
dan cara mempertanggungjawabkannya, (3) responbilitas mengandung
unsur kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan ketentuan
internal bank serta tanggung jawab bank terhadap masyarakat dan
23
lingkungan, (4) independensi mengandung unsur kemandirian dalam
melakukan tugas serta kewajibannya, dan (5) kewajaran yang berisi
unsur perlakuan yang adil dan kesempatan yang sama sesuai dengan
proporsinya (KNKG 2012) dalam (Hartono & Nugrahanti, 2014).
Prinsip-prinsip dalam melaksanakan tata kelola perusahaan yang
baik tersebut, diperjelas lagi sebagai berikut :
1. Transparansi (Transparency)
a. Bank harus menyampaikan sebuah informasi secara tepat waktu,
memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah
diakses oleh stakeholders sesuai dengan haknya.
b. Informasi yang diungkapkan meliputi hal-hal yang berhubungan
dengan visi, misi, sasaran usaha, strategi perusahaan, kondisi
keuangan, susunan dan kompensasi pengurus, pemegang saham
pengendali, pejabat eksekutif, pengelolaan risiko (risk
management),sistem dan pengoperasian GCG serta kejadian penting
yang dapat mempengaruhi kondisi suatu bank.
c. Prinsip keterbukaan yang dianut oleh bank tidak mengurai
kewajiban untuk memenuhi ketentuan rahasia bank sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta hak-hak pribadi.
2. Akuntanbilitas (Accountability)
a. Bank harus menetapkan tanggung jawab yang jeals dari masing-
masing organ organisasi yang selaras dengan visi, misi, sasaran
usaha dan strategi perusahaan.
24
b. Bank harus meyakini bahwa organisasi bank mempunyai
kompetensi sesuai dengan tanggung jawabnya dan memahami
perannya dalam pelasanaan GCG.
c. Bank harus memastikan terdapatnya check and balance system
dalam pengelolaan bank.
3. Responsibilitas (Responbility)
a. Untuk menjaga kelangsungan usahanya, bank harus berpegang pada
prinsip kehati-hatian (prudential banking practices) dan menjamin
dilaksanakannya ketetapan yang berlaku.
b. Bank harus bertindak sebagai good corporate citizen (warga
perusahaan yang baik) termasuk perduli terhadap lingkungan dan
menjalankan tanggung jawab sosial.
4. Independensi (Independency)
a. Bank harus menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh
stakeholder manapun dan tidak terpengaruh oleh kepentingan
sepihak serta bebas dari benturan kepentingan.
b. Bank dalam membuat keputusan harus objektif dan bebas dari
segala tekanan dari pihak manapun.
5. Kewajaran (Fairness)
a. Bank harus selalu memperhatikan kepentingan seluruh
stakeholders berdasarkan dengan azas kesetaraan dan kewajaran
(equal treatment).
25
b. Bank harus memberikan kesempatan kepada seluruh stakeholders
untuk membagikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi
kepentingan bank serta memiliki akses terhadap informasi sesuai
dengan prinsip keterbukaan.
5. Mekanisme Corporate Governance (CG)
Purno dan Khafid dalam (Hartono & Nugrahanti, 2014)
mengemukakan bahwa mekanisme dalam corporate governance dapat
menurunkan masalah keagenan yang kemudian dapat meningkatkan
kinerja perusahaan. Mekanisme ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu
internal dan eksternal. Mekanisme internal yaitu mengoperasikan
perusahaan dengan cara memanfaatkan struktur dan proses internal
perusahaan seperti RUPS, komposisi dewan direksi, komposisi dewan
komisaris dan pertemuan dengan board of director. Sedangkan mekanisme
eksternal seperti pengelolaan perusahaan dan mekanisme pasar.
Dengan adanya mekanisme ini mampu menjadi alat untuk
memantau dan memonitor kinerja perusahaan (Zarviana et al., 2017).
Mekanisme corporate governance yang digunakan dalam penelitian ini
ada tiga yang bertujuan untuk mengurangi konflik keagenan, yaitu
kepemilikan manajerial, komisaris independen, dan komite audit.
1. Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial merupakan perwujudan dari prinsip
transparansi dari GCG. Dalam mengelola suatu perusahaan manajemen
harus menerapkan transparansi agar tidak terbentuk konflik kepentingan
26
dengan pemegang saham sebagai pemilik. Menurut (Hartono &
Nugrahanti, 2014) Kepemilikan manajerial adalah seorang pemegang
saham yang berarti pemilik dalam suatu perusahaan dari pihak manajemen
(direktur dan komisaris) yang terlibat secara aktif dalam pengambilan
keputusan diperusahaan.
Kepemilikan manajerial yaitu kondisi yang memperlihatkan bahwa
manajer memiliki saham dalam perusahaan yang sekaligus sebagai
pemegang saham dalam perusahaan. Kepemilikan manajerial akan
mendorong manajer untuk berhati-hati dalam menarik sebuah keputusan
karena mereka ikut merasakan secara langsung manfaat dari keputusan
yang diambil dan ikut menanggung kerugian dari konsekuensi
pengambilan keputusan yang salah.
Berdasarkan teori keagenan, dengan adanya kepemilikan
manajerial dalam perusahaan akan dapat meredakan konflik keagenan
(Fadillah, 2017). Dalam hal ini, diperlukan mekanisme pengawasan untuk
menyelamatkan kepentingan pemegang saham. Mekanisme tersebut dapat
dilakukan dengan adanya kepentingan saham oleh pihak manajemen atau
kepemilikan manajerial. Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan
saham oleh pihak manajemen yang dapat memberikan dorongan untuk
menentukan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan.
Keberadaan kepemilikan saham oleh pihak manajemen dapat
berperan aktif dalam pengambilan keputusan di perusahaan, seperti
direktur, dewan komisaris, dan manajer. Karena dengan adanya
27
kepemilikan saham manajemen, maka manajemen akan ikut mencapai
manfaat secara langsung atas keputusan yang diambilnya, namun juga
akan menanggung risiko secara langsung bila keputusan itu salah.
2. Komisaris Independen
Komisaris independen merupakan bagian dewan komisaris yang
berasal dari luar perusahaan yang tidak mempunyai hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham atau jalinan keluarga dengan anggota
dewan komisaris lainnya, direksi atau pemegang saham, pengendali,
maupun hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak independen (Fristanto, 2017).
FCGI (2003) dalam (Fristanto, 2017) mengatakan bahwa komisaris
independen memiliki peranan yang penting dalam memonitor suatu
perusahaan. Keberadaan komisaris independen ini diharapkan mampu
mendorong dan melahirkan iklim yang lebih objektif dan meletakkan
kesetaraan (fairness) sebagai prinsip utama dalam memperhatikan
kepentingan saham dan stakeholders lainnya.
Komisaris independen harus bisa menjamin agar operasi
pengawasan bekerja secara efektif dan sesuai pada peraturan perundang-
undangan. Dalam rangka memberdayakan fungsi pengawasan dewan
komisaris, keberadaan komisaris independen adalah sangat diperlukan.
Karena didalam praktek terkadang ditemukan transaksi yang mengandung
benturan kepentingan yang melalaikan kepentingan pemegang saham
publik (pemegang saham minoritas) serta stakeholders lainnya.
28
Komisaris independen mempunyai kewajiban pokok untuk
mendorong prinsip Corporate Governance didalam perusahaan melalui
pemberdayaan dewan komisaris agar dapat menjalankan tugas pengawasan
dan pemberian nasihat kepada direksi secara efektif dan lebih memberikan
nilai tambah bagi perusahaan. Tugas komisaris independen sebagaimana
yang dimaksud, antara lain berupa :
a. Menjamin adanya transparansi dan keterbukaan terhadap laporan
keuangan perusahaan.
b. Perlakuan yang seimbang kepada para pemegang saham minoritas dan
stakeholders yang lain.
c. Diungkapkannya transaksi yang mengandung adanya benturan
kepentingan secara wajar dan adil.
3. Komite Audit
Komite audit adalah komite yang dibangun oleh dewan komisaris
dan bertanggung jawab kepada dewan komisaris dengan tugas serta
tanggung jawab utama untuk memastikan prinsip-prinsip corporate
governance (Hartono & Nugrahanti, 2014). Komite audit berkewajiban
untuk mengawasi laporan keuangan, audit eksternal, dan mengamati
sistem pengendalian internal yang termasuk juga audit internal. Komite
audit ditempatkan sebagai mekanisme pengawasan manajemen dengan
pihak eksternal (Anjani & Yadnya, 2017).
Komite audit dibuat dalam perusahaan dimana para anggotanya
dapat diberhentikan sewaktu-waktu oleh dewan komisaris. Semakin
29
banyak anggota dari komite audit yang dimiliki maka pihak manajemen
perusahaan akan semakin luas untuk melakukan pengungkapan informasi
keuangan perusahaan. Dengan semakin banyak anggota komite audit,
tugas pengawasan yang dikerjakan akan menjadi lebih efektif. Hal ini
mengindikasikan bahwa komite audit mempunyai pengaruh terhadap
pengungkapan informasi melalui internet.
Kurnianingsih dan Supomo (1990) dalam (Anjani & Yadnya, 2017)
menjelaskan bahwa komite audit pada aspek akuntansi dan pelaporan
keuangan diharapkan mampu melaksanakan fungsinya, yaitu: mendalami
semua laporan keuangan untuk menjamin objektifitas, kreditabilitas,
reliabilitas, integritas, akurasi, dan ketepatan waktu dalam penyajian
laporan keuangan; mengevaluasi kemungkinan timbulnya penipuan dan
penyelewengan pada perusahaan; menilai kebijakan dan penilaian
manajemen yang dipertimbangkan memiliki dampak material terhadap
laporan keuangan.
6. Pengungkapan
Pengungkapan adalah komponen dari sebuah pelaporan keungan.
Secara konseptual, pengungkapan merupakan bagian integral dari
pelaporan keuangan. Sedangan secara teknis, pengungkapan merupakan
langkah terakhir pada operasi akuntansi yaitu penyampaian informasi
dalam bentuk keuangan (Rizqiah & Lubis, 2019). Menurut Hendriksen
(2002) dalam (Rizqiah & Lubis, 2019) terdapat tiga konsep pengungkapan
yang umum dan biasa diusulkan, yaitu :
30
a. Adequate Disclosure(pengungkapan cukup), yaitu konsep yang kerap
digunakan adalah pengungkapan yang cukup, yang mana
pengungkapan minimum disyaratkan oleh ketentuan yang berlaku,
dimana angka-angka yang disajikan sapat diinterprestasikan dengan
benar oleh para investor.
b. Fair Disclosure (pengungkapan wajar), yaitu pengungkapan yang
secara tidak langsung dengan tujuan etis agar memberikan perlakuan
yang sama kepada seluruh pengguna laporan dengan menyediakan
informasi yang layal terhadap pembaca potensial.
c. Full Disclosure (pengungkapan penuh), yaitu pengungkapan
melibatkan keseluruhan penyajian informasi yang diungkapkan secara
relevan.
7. Internet Financial Reporting (IFR)
Internet Financial Reporting (IFR) merupakan suatu cara untuk
memberitahukan informasi keuangan melalui website perusahaan.
Websiteperusahaan yang mempunyai kapasitas IFR yang bagus akan
membagikan informasi yang lengkap serta mempermudah investor untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan (Hayati & Suprayogi, 2018).
Penggunaan IFR pada perusahaan memberikan kegunaan bagi para
pemakainya, diantaranya yaitu meningkatkan ketepatan waktu dan
efisiensi dalam memperoleh informasi keuangan, membuat proses
keputusan investasi lebih mudah lebih cepat, dan memberikan informasi
dengan biaya yang murah (Hayati & Suprayogi, 2018). Internet Financial
31
Reporting (IFR) termasuk salah satu pengungkapan sukarela yang
dilakukan oleh perusahaan (Pernamasari, 2019). Namun dalam
penerapannya tidak ada ketentuan yang mengatur secara rinci.
Penerapan Internet Financing Reporting (IFR) dilakukan sesuai
dengan tujuan masing-masing perusahaan yaitu untuk pelaporan informasi
keuangan dan informasi perusahaan lainnya yang nantinya dianggap akan
dapat membantu meningkatkan kredibilitas perusahaan (Widari et al.,
2018). Dalam melakukan penerapan IFR, setiap perusahaan biasanya
memiliki alasannya tersendiri. Financial Accounting Standard Board
(FASB) dalam Rizqiah & Lubis (2019) menyebutkan beberapa motif yang
melatarbelakangi dilakukannya pelaporan keuangan melalui website pada
suatu perusahaan, yaitu:
a. Mengurangi biaya dan waktu untuk mendistribusikan informasi.
b. Berkomunikasi dengan pengguna informasi yang tak dikenal.
c. Melengkapi praktik pengungkapan informasi yang biasa dilakukan
dengan format cetak.
d. Meningkatkan jumlah dan jenis data yang diungkapkan.
e. Meningkatkan akses kepada investor potensial bagi perusahaan kecil
Internet Financial Reporting (IFR) sebagai media pengungkapan
ikut menawarkan berbagai keuntungan baik bagi pihak internal perusahaan
maupun pihak pengguna seperti investor, pelanggan, dll. Keuntungan
tersebut di antaranya (Khanet al. 2013; Umoren & Asogwa, 2013; Ojah &
Mokoaleli-Mokoteli, 2012; Pervan, 2006) dalam (Rizqiah & Lubis, 2019):
32
a. Mempromosikan perusahaan kepada masyarakat umum sehingga
mampu menarik investor domestik maupun asing.
b. Menyediakan ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan dengan
bentuk laporan keuangan tradisional serta memungkinkan tersedianya
format laporan yang cocok untuk perhitungan.
c. Meningkatkan efisiensi dan ketepatan waktu dalam memperoleh
informasi keuangan untuk membantu pengguna dalam proses
pengambilan keputusan.
d. Meningkatkan transparansi pelaporan keuangan perusahaan.
e. Menyediakan informasi perusahaan secara real time dan dapat
diperbarui secara terus menerus dengan biaya yang relatif lebih rendah
daripada laporan berbasis kertas.
f. Menyediakan perangkat seperti hyperlink, mesin pencari, multimedia
dan keterkaitan antar dokumen untuk mendukung tampilan
pengungkapan.
g. Memungkinkan untuk mencari, menyaring, mengunduh, mendapatkan
kembali dan bahkan mengkonfigurasi ulang informasi tersebut dengan
biaya rendah dalam waktu singkat.
8. Internet Financial Reporting Indeks (IFRI)
Internet Financial Reporting Indeks (IFRI) merupakan sebuah
media ukur yang digunakan untuk mengukur kualitas internet financial
reporting dalam website perusahaan (Hayati & Suprayogi, 2018). Indeks
yang dikembangkan oleh Cheng et al (2000) dalam (Handayani & Almilia,
33
2013)yang memilki empat komponen yang melingkupi isi/content,
ketepatwaktuan/timeline, pemanfaatan teknologi/technology dan dukungan
pengguna/user support, diantaranya sebagai berikut.
a. Content
Content merupakan isi dari website perbankan syariah mengenai
kelengkapan informasi keuangan yang disajikan. Informasi keuangan yang
diungkapkan dalam format html lebih mempermudahkan pemakai untuk
mengakses informasi keuangan secara efektif dan cepat. Sehingga,
informasi keuangan dalam bentuk html memiliki skor yang lebih tinggi.
b. Timeliness
Timeliness bersangkutan dengan penyampaian informasi keuangan
perusahaan secara tepat waktu. Pelaporan informasi baik bentuk keuangan
maupun data perusahaan secara tepat waktu akan mempermudah investor
dalam pengambilan keputusan. Penilaian timeliness dikatakan tepat waktu
apabila penyampaian berita atau informasi yang disampaikan adalah untuk
minggu ini. Jika penyajian berita atau informasi lebih dari satu minggu
maka nilainya akanlebih rendah.
c. Technology
Technology berkaitan dengan penggunaan teknologi yang difungsikan
oleh perusahaan dalam pelaporan informasi keuangan melalui internet,
yang tidak dapat disediakan oleh media cetak (Handayani & Almilia,
2013). Penggunaan teknologi pada website perusahaan dapat memudahkan
pengguna dalam mengaks1es informasi. Semakin berkualitas komponen
34
teknologi yang dipergunakan dalam website perusahaan maka indeksnya
akan semakin tinggi.
d. User Support
User support merupakan keberagaman pelayanan yang disediakan
perusahaan di dalam website nya untuk memudahkan penggunanya saat
mengakses sistem. Layanan tersebut antara lain helpand frequently asked
question (FAQ), link to homepage, link to top, site map, site search,
consistency of web page design, number of click to get financial
information. Indeks perusahaan akan semakin tinggi apabila perusahaan
mampu menerapkan secara optimal semua sarana dalam website
perusahaan.
9. Profitabilitas
Salah satu informasi yang berpengaruh bagi perusahaan yang
berkaitan dengan laporan keuangan adalah profitabilitas (Maramis et al.,
2018). Profitabilitas merupakan suatu bagian terpenting yang dapat
dijadikan rujukan oleh investor atau pemilik untuk mengukur kinerja
manajemen dalam mengendalikan sistem keuangan suatu perusahaan
(Andriyani & Mudjiyanti, 2017).
Perusahaan tersebut apabila memiliki profitabilitas yang rendah
hindari penggunaan pelaporan seperti IFR sebab akan dapat
menyembunyikan badnews. Sedangkan perusahaan yang mempunyai
profitabilitas tinggi maka dapat menggunakan IFR untuk menyebarluaskan
35
goodnews. Hal tersebut bertujuan agar dapat meningkatkan kepercayaan
para investor terhadap perusahaan tersebut (Rozak, 2012).
Rasio profitabilitas menjadi salah satu rasio dalam analisis laporan
keuangan perusahaan (Putra & Nuzula, 2017). Penelitian ini menggunakan
rasio profitabilitas yaitu Return On Asset (ROA) yang dapat
menggambarkan efisiensi kinerja keuangan suatu bank.
ROA digunakan perusahaan mengukur seberapa besar kesanggupan
manajemen bank tersebut untuk memperoleh keuntungan (laba) yang
diukur dengan jumlah aset produktif yang dimiliki oleh perusahaan
(Pertiwi, 2017). Semakin besar tingkat ROA pada suatu bank, maka
semakin besar juga kualitas laba yang akan didapatkan oleh bank tersebut,
dan akan semakin baik juga kinerja pada bank tersebut.
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran yang dapat disusun dari kajian teoritis mengenai
pengaruh antara masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen dan pengaruh antara masing-masing variabel independen terhadap
variabel dependen yang di mediasi dengan variabel intervening dengan
ditambahi oleh variabel kontrol.
36
H1 H1
H8
H4
H9
H5 H7
H2 H2
H6
H10
H3
Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran
Keterangan :
: Pengaruh variabel X ke variabel Y
: Pengaruh variabel X ke variabel Y yang mediasi variabel Z
: Pengaruh Variabel Kontrol
D. Hipotesis
Berdasarkan pada latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian serta tinjauan pustaka yang telah diuraikan dalam
penelitian ini, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Kepemilikan
Manajerial (X1)
Komisaris
Independen (X2)
Komite Audit
(X3)
Profitabilitas
(Z)
Internet
Financial
Reporting
(Y)
Variabel Kontrol
-Size
- Age
37
1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Internet Financial
Reporting (IFR).
Kepemilikan manajerial adalah sebagai proporsi saham biasa yang
dimiliki oleh para manajemen, direksi dan komisaris (Fadillah, 2017).Di
dalam menjalankan operasional secara langsung, manajemen sebagai
anggota dari pemegang saham tentu saja akan menghindari pengambilan
keputusan yang dapat merugikan perusahaan.
Pihak manajemen akan berupaya semaksimal mungkin untuk terus
menjaga stabilitas bahkan berupaya untuk terus meningkatkan nilai
perusahaan yang tentu saja akan berdampak pada kesejahteraan pihak
manajemen tersebut sebagai pemegang saham maupun kesejahteraan para
pemegang saham (shareholders) lainnya.Teori keagenan menyatakan
bahwa kepemilikan manajerial merekonsiliasi konflik keagenan yang
potensial antara manajer dan pemegang saham.
Kepemilikan manajerial menunjukkan bagian kepemilikan saham
perusahaan yang dimiliki oleh pihak manajemen perusahaan. Semakin
besar kepemilikan saham yang dipunyai oleh manajemen perusahaan maka
permintaan terhadap pengungkapan informasi akan semakin sedikit. Hal
ini dapat terjadi karena dengan adanya kepemilikan manajerial,
memungkinkan perusahaan menggunakan informasi yang dimiliki
manajemen untuk kepentingan internal perusahaan. Hal inilah yang
menandakan bahwa kepemilikan manajerial mempunyai jaringan terhadap
pengungkapan informasi.
38
Hal ini didukung pada penelitian yang dilakukan oleh M.Riduan
(2015) dan Achmad dan Primastuti (2012) yang menyatakan
kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap pengungkapan
Internet Financial Reporting (IFR). Hipotesis yang dirumuskan dalam
penelitian adalah sebagai berikut :
H1 = Kepemilikan Manajerial berpengaruh terhadap Internet
Financial Reporting (IFR)
2. Pengaruh Komisaris Independen terhadap Internet Financial
Reporting (IFR).
Komisaris independen adalah komisaris yang bukan manajemen
entitas. Teori keagenan menilai komisaris independen dibutuhkan pada
dewan komisaris untuk memantau dan mengontrol segala kegiatan direksi,
yang berhubungan dengan perilaku oportunistik mereka.
Komisaris independen mempunyai suatu kewajiban pokok untuk
mendorong diterapkannya prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good
corporate governance) di dalam suatu perusahaan yaitu dengan
pemberdayaan dewan komisaris agar dapat melaksanakan tugas
pengawasan dan pemberian nasihat kepada direksi secara efektif dan lebih
memberikan nilai tambah bagi perusahaan (KNKG, 2006).
Tujuan dari adanya aktivitas pengawasan oleh dewan komisaris
independen adalah untuk memberikan signal kepada perusahaan mengenai
reputasi aktivitas pengawasan yang efektif di dalam perusahaan. Semakin
39
profesional dewan komisaris independen maka semakin menurunkan
kemungkinan tingkat kecurangan dalam pelaporan keuangan. Komisaris
independen adalah pihak netral yang mampu menjembatani asimetri
informasi terbentuk antara pemegang saham dengan pihak manajemen
suatu perusahaan. Sehingga dewan komisaris sanggup menekan
manajemen untuk mengungkapkan informasi keuangan secara lebih luas.
Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Riyan dan Rina
(2017) yang menyatakan komisaris independen berpengaruh positif
terhadap pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR). Hipotesis
yang dirumuskan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
H2 = Komisaris Independen berpengaruh terhadap Internet
Financial Reporting (IFR)
3. Pengaruh Komite Audit tehadap Internet Financial Reporting
(IFR).
Komite audit bekerja membantu dewan komisaris dalam memantau
persiapan laporan keuangan, mekanisme pengendalian internal, dan
pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (Puspitaningrum et al.,
2012). Semakin tinggi kekerapan pertemuan yang diselenggarakan komite
audit, tingkat pengungkapan perusahaan akan meningkat sejalan
meningkatnya penerapan good corporate governance perusahaan. Menurut
teori sinyal, hal ini dapat menjadi sinyal positif berkaitan dengan kinerja
perusahaan terhadap pemangku kepentingan.
40
Komite audit merupakan komite yang dibangun dalam perusahaan
dimana para anggotanya bisa saja diberhentikan sewaktu-waktu oleh
dewan komisaris. Semakin banyak anggota komite audit yang dimiliki
maka pihak manajemen perusahaan akan semakin luas dalam
mengungkapkan informasi keuangan perusahaan. Dengan semakin
banyaknya anggota, tugas pengawasan yang dikerjakan akan menjadi lebih
efektif. Hal ini menerangkan bahwa komite audit memiliki pengaruh
terhadap pengungkapan informasi melalui internet.
Teori agensi menegaskan bahwa asimetri informasi dan masalah
keagenan dapat teratasi dengan terciptanya good corporate governance.
Penelitian yang dilakukan oleh Kelton dan Yang (2008) serta
Puspitaningrum dan Atmini (2012) menghasilkan bukti empiris bahwa
frekuensi pertemuan komite audit mempengaruhi pengungkapan Internet
Financial Reporting (IFR) secara positif. Sehingga hipotesis yang
dirumuskan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
H3 = Komite audit berpengaruh terhadap Internet Financial
Reporting (IFR)
4. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Profitabilitas.
Struktur kepemilikan dimana salah satunya adalah kepemilikan
manajerial yang merupakan mekanisme corporate governance yang dapat
mengatasi masalah keagenan yang ada di dalam suatu perusahaan atau
41
perbankan. Kepemilikan manajerial adalah jenis kepemilikan yang saham-
sahamnya dimiliki oleh para direksi dan direktur.
Kepemilikan manajerial merupakan kondisi yang menunjukkan
bahwa manajer memiliki saham dalam perusahaan yang sekaligus sebagai
pemegang saham dalam perusahaan. Kepemilikan manajerial akan
mendorong manajer untuk berhati-hati dalam membuat keputusan karena
mereka ikut merasakan secara langsung manfaat dari keputusan yang
diambil dan ikut menanggung kerugian dari konsekuensi pengambilan
keputusan yang salah.
Semakin besar kepemilikan saham yang dimiliki oleh seorang
manajer dalam suatu perusahaan, maka semakin akan produktif kegiatan
manajer dalam memaksimalkan kinerja perusahaan untuk meningkatkan
profitabilitas pada perusahaan. Manajer yang mempunyai saham dalam
perusahaan cenderung mengelola perusahaan lebih baik karena
bersangkutan dengan kepentingan manajer tersebut. Pengelolaan
perusahaan yang baik akan berpengaruh pada tingginya kinerja keuangan
suatu perusahaan.
Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Capry &
Aminar (2017) menyatakan kepemilikan manajerial berpengaruh positif
terhadap profitabilitas. Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
H4 = Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap
profitabilitas
42
5. Pengaruh Komisaris Independen terhadap Profitabilitas.
Komisaris independen bekerja sebagai wakil dari stakeholder untuk
mengawasi jalannya kegiatan perusahaan. Komisaris independen
merupakan kedudukan terbaik untuk meengoperasikan fungsi monitoring
agar tercipta perusahaan yang good corporate governance (Fadillah,
2017).Kehadiran komisaris independen diharapkan mampu mendorong
dan melahirkan iklim yang lebih objektif, dan menempatkan kesetaraan
(fairness) sebagai prinsip utama dalam memperhatikan kepentingan
pemegang saham minoritas dan stakeholders lainnya.
Berdasarkan teori keagenan bahwa kehadiran komisaris independen
merupakan mekanisme yang diharapkan dapat melaksanakan pengawasan
dan mengontrol konflik kepentingan antara controlling shareholders dan
monority shareholders sehingga terjadi efisiensi dalam manajemen
perusahaan.
Ketentuan-ketentuan yang dilakukan manajemen dapat sejalan
sesuai dengan tujuan, yaitu dengan memaksimalkan kinerja perusahaan
dan yang paling penting adalah dewan komisaris independen dapat
memperlihatkan pengaruh efektivitas yang tinggi dalam meningkatkan
kinerja keuangan perusahaan. Semakin besar keseimbangan komisaris
independen, maka semakin efektif peranan komisaris independen di dalam
melaksanakan fungsi monitoring dan pengawasan terhadap perilaku
oportunis manajemen. Sehingga semakin besar komisaris independen,
43
maka pengawasan terhadap manajemen perusahaan akan semakin baik
yang akan dapat meningkatkan profitabilitas suatu perusahaan.
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Tyahya et al
(2018) yang menyatakan bahwa komisaris independen berpengaruh positif
terhadap profitabiltas. Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut
H5 = Komisaris Independen berpengaruh terhadap
profitabilitas
6. Pengaruh Komite Audit terhadap Profitabilitas.
Komite audit merupakan pihak yang bertanggung jawab langsung
kepada dewan komisaris. Komite audit berperan untuk membantu dewan
komisaris dalam memastikan efektivitas sistem pengendalian internal.
Komite audit bertanggung jawab untuk mengawasi laporan keuangan,
mengawasi audit eksternal, dan mengamati sistem pengendaliab internal
termasuk audit internal. Komite audit ditempatkan sebagai mekanisme
pengawasan antara manajemen dengan pihak eksternal.
Fungsi komite audit salah satunya adalah menjembatani antara
pemegang saham dan dewan komisaris dengan kegiatan pengendalian.
Komite audit pada umumnya memiliki akses langsung dengan setiap unsur
pengendalian dalam perusahaan, apabila banyak masukan yang diberikan
antara komite audit dengan pihak yang berkepentingan akan menghasilkan
44
peningkatan terutama untuk aspek pengendalian, sehingga dapat
meningkatkan profitabilitas (Effendi, 2016).
Komite audit merupakan salah satu karakteristik yang mendukung
efektifitas kinerja komite audit dalam suatu perusahaan. Semakin besar
ukuran komite audit tentu akan lebih baik bagi perusahaan. Hal tersebut
menunjukkan pengawasan yang lebih maksimal yang dapat meningkatkan
profitabilitas bagi perusahaan.
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Luh Putu & I
Putu (2017) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif
terhadap profitabilitas. Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
H6 = Komite Audit berpengaruh terhadap profitabilitas
7. Pengaruh Profitabilitas terhadap Internet Financial Reporting
(IFR)
Profitabilitas adalah menggambarkan suatu kemampuan yang ada
pada perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Semakin besar
profitabilitas suatu perusahaan maka akan semakin besar kemungkinan
perusahaan melakukan praktik IFR sebagai salah satu untuk
menyebarluaskan goodnews (Andriyani & Mudjiyanti, 2017). Perilaku ini
didasarkan pada signalling theory (Kiki et al., 2018).
Berdasarkan teori sinyal yang sudah ada, manajemen akan
memiliki dorongan yang kuat dalam menyebarluaskan informasi yang
dimiliki perusahaan terutama informasi keuangan perusahaan yang
45
gunanya untuk meningkatkan kepercayaan pada pihak investor. Jika suatu
perusahaan memiliki kinerja yang buruk maka akan banyak pihak internal
akan menghindari pengungkapan melalui internet. Dampaknya banyak
perusahaan akan berusaha untuk menyembunyikan berita buruk agar
banyak investor mau menanamkan modalnya pada perusahaan.
Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi, akan memanfaatkan
media internet untuk mempermudah dan mempercepat dalam
menyebarluaskan berita yang dianggap baik oleh perusahaan yang
bertujuan untuk menarik perhatian dari investor dan pihak eksternal.
Perusahaan yang memiliki kinerja yang baik akan termotivasi untuk
mengungkapkan pelaporan keuangan melalui internet atau Internet
Financial Reporting agar dapat diketahui oleh investor. Oleh karena itu,
perusahaan dengan profitabilitas tinggi akan meningkatkan pengungkapan
laporan keuangannya melalui internet.
Hal ini didukung oleh penelitian Ryan & Rina, (2017) dan Rozak,
(2012) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif secara
signifikan terhadap Internet Financial Reporting. Hipotesis yang
dirumuskan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :
H7 = Profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap
Internet Financial Reporting (IFR)
46
8. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Internet Financial
Reporting (IFR) yang di mediasi oleh Profitabilitas
Kepemilikan manajerial merupakan representasi dari proporsi
kepemilikan saham yang dimiliki oleh manajemen perusahaan. Menurut
teori keagenan menjelaskan bahwa kepemilikan manajerial mendorong
manajemen bertindak sesuai dengan keinginan pemegang saham yang
termasuk dirinya sendiri dan semakin bertanggung jawab dalam mengelola
perusahaan, sehingga kinerja perusahaan menjadi lebih baik dan hal itu
mendorong perusahaan secepat mungkin untuk memperbaharui informasi
keuangan terkini perusahaan melalui internet.
Manajer yang sekaligus juga bertindak sebagai pemegang saham
(shareholders) perusahaan akan mempunyai motivasi yang tinggi demi
meningkatkan kinerja keuangan perushaan termasuk dalam pengungkapan
informasi keuangan. Semakin besar kepemilikan saham yang dimiliki
manajemen maka akan menjadikan manajemen berupaya meningkatkan
kesejahteraan mereka karena mereka bagian dari pemegang saham
sehingga dengan begitu perilaku opportunistic manajer akan menurun yang
berdampak pada menurunnya juga biaya agensi yang dilakukan para
pemegang saham (shareholders).
Manajer yang memiliki saham dalam perusahaan cenderung
mengelola perusahaan lebih baik karena berkaitan dengan kepentingan
manajer tersebut. Sehingga akan membuat pihak manajerial menjalankan
tugasnya dengan baik (Fadillah, 2017).
47
H8 = Profitabilitas mampu memediasi Kepemilikan Manajerial
terhadap Internet Financial Reporting (IFR)
9. Pengaruh Komisaris Independen terhadap Internet Financial
Reporting (IFR) yang di mediasi oleh Protabilitas.
Komisaris independen merupakan komisaris yang bukan dari pihak
internal perusahaan. Dalam teori agensi, komisaris independen dapat
mengurangi kesempatan yang dimiliki oleh manajemen untuk
menyembunyikan informasi. Semakin besar jumlah komisaris independen
yang dimiliki dalam suatu perusahaan, maka dapat mendorong
peningkatan pengungkapan informasi yang diberikan.
Berdasarkan teori keagenan, kehadiran komisaris independen
diharapkan dapat melakukan pengawasan dan mengontrol konflik
kepentingan antara controlling shareholders dan minority shareholders
sehingga dapat memaksimalkan kinerja perusahaan dan dewan komisaris
independen dapat menunjukkan pengaruh efektivitas yang tinggi dalam
meningkatkan kinerja profitabilitas perusahaan (Hendratni et al., 2018).
Hubungan antara komisaris independen dan kinerja perbankan juga
didukung oleh perspektif bahwa dengan adanya komisaris independen
diharapkan dapat memberikan fungsi pengawasan terhadap perusahaan
secara objective dan independen, menjamin pengelolaan yang bersih dan
sehatnya operasi perusahaan sehingga dapat mendukung kinerja
perusahaan dengan baik serta dapat meningkatkan profitabilitas
perusahaan. Semakin besar profitabilitas suatu perusahaan maka akan
48
semakin besar kemungkinan perusahaan melakukan praktik Internet
Financial Reporting sebagai salah satu untuk menyebarluaskan goodnews
H9 = Profitabilitas mampu memediasi Komisaris Independen
terhadap Internet Financial Reporting
10. Pengaruh Komite Audit terhadap Internet Financial Reporting
(IFR) yang di mediasi oleh Profitabilitas.
Komite audit merupakan komite yang dibentuk dalam perusahaan
dimana para anggotanya dapat diberhentikan sewaktu-waktu oleh dewan
komisaris. Semakin banyak anggota komite audit yang dimiliki maka
pihak manajemen perusahaan akan semakin luas dalam mengungkap
informasi perusahaan. Dengan semakin banyaknya anggota, tugas
pengawasan yang dilakukan akan menjadi lebih efektif. Hal ini
mengindikasikan bahwa komite audit memiliki pengaruh terhadap
pengungkapan informasi melalui internet.
Tujuan pembentukan komite audit adalah untuk meningkatkan
fungsi pengawasan dalam dewan komisaris sebagai salah satu struktur tata
kelola perusahaan yang pada prakteknya dapat menghambat kecurangan
dan manipulasi pada perusahaan Keberadaan komite audit dapat
memonitoring pihak manajer perusahaan dalam sehingga dapat
meminimumkan biaya agensi yang kemudian dapat membuat perusahaan
menjadi lebih efisien dan dapat meningkatkan kinerja keuangan perbankan
(Hartono & Nugrahanti, 2014).
49
Semakin besar indepedensi komite audit, maka pengawasan yang
dilakukan oleh komite audit akan lebih baik dan bisa meningkatkan kinerja
keuangan perusahaan. Dengan adanya peningkatan kinerja keuangan pada
perusahaan maka akan mendapatkan profitabilitas yang tinggi sehingga
kemungkinan perusahaan dapat menyebarluaskan goodnews pada
pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR).
H10 = profitabilitas mampu memediasi Komite Audit terhadap
Internet Fianancial Reporting.
50
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menurut Sugiyono
(2016) adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan data yang berupa angka, data tersebut yang kemudian
diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah dibalik
angka-angka tersebut dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekuder
dalam bentuk data panel yang bersifat kuantitatif yang berupa angka berisi
keterangan/informasi keuangan dan nonkeuangan yang bersumber dari
website resmi masing-masing bank umum syariah yang terdaftar di OJK.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini menggunakan data sekunder, sehingga tidak ada
lokasi penelitian hanya menggunakan data laporan keuangan tahunan.
Dalam penelitian ini, data diperoleh melalui data statistik yang
dipublikasikan oleh website dari masing-masing Bank Umum Syariah
yang terdaftar pada OJK. Data-data yang digunakan mulai dari tahun
2014-2018. Waktu penelitian dilakukan mulai bulan April 2020.
51
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan
benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada
pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang
diteliti(Sugiyono, 2016).
Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh Bank
Umum Syariah (BUS) yang tercatat di statistik perbankan syariah yang
dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan jumlah 14 Bank
Umum Syariah (BUS) Periode 2014-2018.
Tabel 3. 1 Daftar Populasi
No. Bank Umum Syariah
1. PT. Bank Aceh Syariah
2. PT. Bank Muamalat Indonesia
3. PT. Bank Victoria Syariah
4. PT. Bank BRI Syariah
5. PT. Bank BNI Syariah
6. PT. Bank Syariah Mandiri
52
7. PT. Bank Syariah Mega Indonesia
8. PT. Bank Panin Syariah
9. PT. Bank Syariah Bukopin
10. PT. Bank BCA Syariah
11. PT. Bank Maybank Syariah Indonesia
12. PT. Bank BTPN Syariah
13. PT. Bank Jawa Barat Banten Syariah
14. PT. Bank Nusa Tenggara Barat Syariah
Sumber : Statistik Otoritas Jasa Keuangan (2019)
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi (Sugiyono : 2016). Teknik pemilihan sampel yang
digunakan adalah dengan metode purposive sampling dimana peneliti
memberikan kriteria dalam penentuan sampel yang akan digunakan, yaitu :
1. Bank Umum Syariah yang terdaftar dalam statistik perbankan syariah
di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selama periode 2014-2018.
2. Bank Umum Syariah yang telah mempublikasikan laporan tahunan
secara lengkap selama periode 2014-2018.
3. Bank Umum Syariah yang mengungkapkan informasi mengenai
laporan keuangan internet perusahaan, mekanisme corporate
governance dan data lengkap terkait profitabilitas pada laporan
tahunan selama periode 2014-2018.
53
Tabel 3. 2 Hasil Penentuan Sampel
No Kriteria Bank Jumlah
1. BUS yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan
selama periode 2014-2018
14
2. BUS yang tidak mempublikasikan laporan
tahunan secara lengkap selama periode 2014-2018
(2)
3. BUS yang tidak mengungkapkan informasi
mengenai laporan keuangan internet perusahaan,
mekanisme corporate governance dan data
lengkap terkait profitabilitas pada laporan tahunan
selama periode 2014-2018.
-
4. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria 12
5. Tahun pengamatan 5
6. Jumlah total sampel 60
Berdasarkan hasil dari klasifikasi dari kriteria sampel diatas,
terdapat 12 bank umum syariah yang telah memenuhi kriteria yang
ditetapkan dalam sampel penelitian. Bank yang tidak masuk kriteria yang
ditentukan adalah Bank Aceh Syariah (BAS) dan Bank Nusa Tenggara
Barat Syariah (BNTBS). Jadi, penelitian ini dapat sampel 12 Bank Umum
Syariah yaitu :
54
Tabel 3. 3 Sampel Bank Umum Syariah
No Nama Bank Umum Syariah Kode
1. Bank Muamalat Indonesia BMI
2. Bank Central Asia Syariah BCAS
3. Bank Mega Syariah Indonesia BMSI
4. Bank Negara Indonesia Syariah BNIS
5. Bank Rakyat Indonesia Syariah BRIS
6. Bank Syariah Mandiri BSM
7. Bank Syariah Bukopin BSB
8. Bank Victoria Syariah BVS
9. Panin Bank Syariah PBS
10. Bank Maybank Syariah Indonesia BMSI
11. Bank Jabar Banten Syariah BJBS
12. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah BTPNS
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan
data melalui observasi secara tidak langsung, yaitu dengan mengumpulkan
data-data yang berasal dari laporan keuangan tahunan bank umum syariah.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari sebuah penelitian adalah mendapatkan
data keuangan perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder.
55
Data tersebut diperoleh dari Annual Report yang dipublikasikan
oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Penelitian ini mengumpulkan data
dengan cara observai tidak langsung yaitu dengan mengumpulkan data
tahunan periode 2014-2018 yang diperoleh dari Annual Report yang dapat
diperoleh dari situs www.ojk.go.id dan situs web bank syariah yang
berkaitan.
Selain itu, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik
dokumentasi. Teknik dokumentasi yakni penelusuran dan perolehan data
yang diperlukan melalui data yang telah tersedia biasanya yaitu data
statistik, hasil rekaman, dan dokumentasi lainnya yang dimiliki dan
didokumentasikan oleh sebuah institusi.
Adapun teknik dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Library research
Pengumpulan data dengan membaca buku dari berbagai sumber,
referensi, laporan keuangan dan bahan yang berhubungan atau
mendukung penelitian ini.
b. Internet research
Buku, referensi, atau literatur ilmu selalu mengalami perkembangan
setiap tahunnya, oleh karena itu untuk mengantisipaso hal tersebut
penulis melakukan penelitian dengan memanfaatkan teknologi yang
berkembang yaitu internet, sehingga data diperoleh merupakan data
yang sesuai dengan perkembangan zaman.
56
E. Definisi Konsep dan Operasional
Definisi operasional variabel merupakan suatu pengertian atau
penjelasan mengenai kegiatan suatu operasional dimana variabel tersebut
dapat diukur (Sugiyono : 2016). Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif yang berusaha mencari hubungan antara variabel independen
terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini terdapat tambahan
variabel mediasi yang digunakan untuk mengetahui hubungan secara
langsung maupun tidak langsung terhadap variabel independen dan
variabel dependen.
1. Variabel Dependen
Dalam penelitian ini, variabel dependen yang digunakan adalah
Internet Financial Reporting (IFR). IFR merupakan suatu cara yang
dilakukan perusahaan untuk menginformasikan laporan keuangan
berbasis website. IFR diukur menggunakan indeks pengungkapan yang
didapat melalui variabel skor indeks pada IFR. Pada teknik scoring ini
tidak dibedakan bobot untuk setiap item pengungkapan. Tahapan-
tahapan dalam menganalisis data pada penelitian ini yaitu :
a. Memberikan skor untuk setiap item variabel yang diungkapkan
melalui website bank, jika suatu item diungkapkan, maka akan
diberikan skor satu (1) dan jika tidak diungkapkan akan diberikan
skor nol (0).
b. Skor yang diperoleh bank pada keempat variabel dijumlahkan
untuk mendapatkan total skor pengungkapan masing–masing bank.
57
c. Menghitung skor kelengkapan pengungkapan (IFR Indeks) dengan
cara perhitungannya sama seperti indeks pengungkapan pada
umumnya (indeks wallace), yaitu dengan cara membagi total skor
yang diperoleh dengan skor maksimal yang dapat diperoleh bank
apabila mengungkapkan keseluruhan item.
IFR Indeks = ∑ Skor yang diperoleh perusahaan
∑ Skor maksimal
Skor maksimal yang akan diperoleh perusahaan merupakan total item
indikator dari keempat variabel penelitian yang berjumlah 112 item.
Dengan rumus perhitungan tersebut, maka semakin banyak item
pengungkapan yang disajikan akan semakin tinggi pula skor IFR yang
diperoleh.
2. Variabel Independen
Variabel Independen yang digunakan dalam penelitian antara lain :
a. Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial adalah jumlah kepemilikan saham yang
dimiliki oleh pihak manajemen dari jumlah saham yang dikelola
perusahaan. Kepemilikan saham merupakan salah satu hal yang sangat
penting dan mampu mempengaruhi pengambilan keputusan dalam
sebuah perusahaan. Kepemilikan saham manajerial adalah tingkat
kepemilikan saham pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam
pengambilan keputusan.
Kepemilikan manajerial diukur dengan persentase saham yang
dimiliki oleh pihak manajemen dari semua jumlah saham yang
58
beredar (Maryanto, 2017). Rumus dari perhitungan kepemilikan
manajerial adalah sebagai berikut :
Kepemilikan Manajerial = Jumlah saham pihak manajerial
Jumlah saham yang beredar
b. Komisaris Independen
Komisaris Independen merupakan anggota dari dewan komisaris
yang bersifat independen sehingga terlepas dari pengaruh berbagai
pihak yang memilki kepentingan yang dapat berbenturan dengan
kepentingan perusahaan (Maryanto, 2017) . Komisaris independen
berperan sebagai penyeimbang dalam pengambilan keputusan dewan
komisaris (KNKG, 2011). Rumus dari perhitungan komisaris
independen adalah sebagai berikut :
Komisaris Independen = Jumlah komisaris independen
Jumlah seluruh anggota
c. Komite Audit
Komite audit berperan penting dalam meningkatkan standar tata
kelola perusahaan yaitu membantu dewan komisaris memastikan
struktur pengendalian internal sudah cukup dan efektif. Komite audit
harus terdiri dari individu-individu yang mandiri dan tidak terlibat
dengan tugas sehari-hari dari manajemen yang mengelola perusahaan
dan yang memiliki pengalaman untuk melaksanakan fungsi
pengawasan secara efektif. Komite audit diukur dengan cara
menghitung banyaknya anggota komite audit dalam perusahaan.
Komite Audit = ∑ Seluruh anggota komite audit.
59
3. Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel yang memediasi antara variabel
independen dengan variabel dependen. Variabel intervening yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Profitabilitas. Profitabilitas
diukur menggunakan ROA (Return On Asset) untuk mengetahui
kemampuan manajemen dalam mengelola asset untuk mencapai
keuntungan. Semakin besar tingkat ROA yang dihasilkan, maka
semakin besar juga laba yang akan dicapai oleh suatu bank. Cara
menghitung profitabilitas dengan menggunakan cara sebagai berikut :
ROA = Laba Bersih Setelah Pajak
Total Aset 𝑥 100%
4. Variabel Kontrol
Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian, sebagai berikut :
a. Ukuran Perusahaan (Size)
Variabel ukuran perusahaan (size) merupakan variabel yang
sering dimasukkan ke dalam penelitian dan memiliki hasil yang cukup
konsisten dan signifikan terhadap pengungkapan IFR seperti
penelitian yang dilakukan oleh Monica (2016), Imanda (2017),
Puspitaningrum dan Atmini (2012).
Ukuran perusahaan = Ln Total Aset
b. Umur Perusahaan (Age)
Penambahan variabel umur perusahaan (age) ke dalam
penelitian ini sebagai variabel kontrol dilakukan dengan harapan
semakin bertambahnya usia perusahaan maka akan semakin
60
meningkat kualitas pengungkapan IFR. Penghitungan umur
perusahaan dalam penelitian ini adalah sama dengan Log dari usia
perusahaan.
F. Uji Instrumen Penelitian
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan data
menjadi informasi yang lebih jelas dan mudah dipahami dengan cara
mendiskripsikan data yang telah terkumpul tanpa membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2016).
Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran dan
menjelaskan karakteristik dari setiap sampel yang yang dilihat dari nilai
mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,
median, kurtosis, dan skewness. Rusman (2015) menjelaskan uji
statistik deskriptif digunakan agar data dapat tersaji dengan ringkas
sehingga dapat terlihat ukuran persebaran datanya normal atau tidak.
2. Uji Model Regresi
Menurut Ghozali (2016) , analisis regresi pada dasarnya merupakan
studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu
atau lebih variabel independen (bebas), dengan tujuan untuk
memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen
berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui.
Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda.
Teknik analisis regresi berganda merupakan alat analisis untuk menguji
61
pengaruh antar variabel independen (bebas) dengan variabel dependen
(terikat) dalam rangka untuk membuktikan ada tidaknya hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependennya. Hubungan
antar variabel dapat digambarkan dengan persamaan model regresi
penelitian sebagai berikut :
Z = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4(Size) + β5(Age) + e (1)
Y = α + β1X1+ β2X2 + β3X3 + β4(Size) + β5(Age) + β6Z + e (2)
Keterangan :
Y = Internet Financial Reporting (IFR)
X1 = Kepemilikan Manajerial
X2 = Komisaris Independen
X3 = Komite Audit
SIZE = Ukuran Perusahaan
AGE = Umur Perusahaan
Z = Profitabilitas
Α = Konstanta
Β = Koefisien
e = eror
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2016), Uji Normalitas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi, varibel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual
62
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji
statistik.
Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Untuk penilaian uji
Kolmogorov-Smirnov apabila nilai variabel penelitian < 0,05 maka data
tidak berdistribusi secara normal, sebaliknya jika nilai variabel
penelitoan > 0,05 maka data berdistribusi normal.
b. Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2016), Uji Autokorelasi bertujuan menguji
apakah dalah satu model regresi ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode saat ini t dengan kesalahan pada periode t-1
(sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem
autokorelasi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat
menggunakan metode uji Durbin Watson(Uji DW) dengan kriteria
apabila nilai du < nilai DW < nilai 4 – du maka dapat disimpulkan tidak
terdapat autokorelasi.
c. Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2016), Uji Multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari Tolerance
63
Value dan Variance Inflation Factor (VIF) dengan pengambilan
keputusan sebagai berikut :
1. Jika nilai VIF < 10 atau memiliki nilai tolerance > 0.1, maka dapat
dikatakan bahwa tidak terdapat masalah multikolinearitas dalam
model regresi.
2. Jika nilai VIF > 10 atau memiliki nilai tolerance < 0.1, maka dapat
dikatakan bahwa terjadi masalah multikolinearitas dalam model
regresi.
d. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2016), Uji Heteroskedastisitas bertujuan
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi
yang baik adalah yang homoskesdatisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).
Untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas pada penelitian ini
menggunakan uji glejser yaitu dengan menguji tingkat signifikansi.
Pengujian ini dilakukan dengan merespon variabel (x) sebagai variabel
independen dengan nilai absolut unandarlized residual sebagai variabel
dependen. Apabila hasil uji diatas level signifikasi (p > 0,05) berarti
tidak terdapat heteroskedastisitas, sedangkan apabila dibawah level
signifikan (p < 0,05) terdapat heteroskedastisitas.
64
4. Uji Ketepatan Model
a. Koefisien Determinan (R2)
Menurut Ghozali (2016), koefisien determinan (R2) adalah
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan
satu, dimana nilai R2 yang kecil berarti menunjukkan kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas.
Variabel independen dianggap memberikan informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen apabila nilai R²
mendekati satu. Sehingga jika R² = 0 maka diantara variabel
independen dan variabel dependen tidak mempunyai hubungan,
sedangkan jika R² = 1 maka diantara variabel independen dan variabel
dependen terdapat suatu hubungan yang kuat.
b. Uji Ftest
Uji F bertujuan untuk menguji apakah semua variabel independen
yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2016). Pengujian
ini dilakukan dengan menggunakan statistik F dengan kriteria
pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Jika Fhitung < Ftabel, dan probabilitas signifikan > 0.05, H0 diterima
dan H1 ditolak.
65
2. Jika Fhitung< Ftabel, dan probabilitas signifikan < 0.05, H0 ditolak dan
H1 diterima.
5. Uji Hipotesis
a. Uji Ttest (Uji Parsial)
Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali, 2016). Pengujian ini dilakukan dengan kriteria
pengambilan keputusan sebagai berikut:
1. Jika thitung< ttabel, dan probabilitas sinifikan > 0.05, H0 diterima dan
H1 ditolak.
2. Jika thitung> ttabel, dan probabilitas sinifikan < 0.05, H0 ditolak dan
H1 diterima.
b. Analisis Jalur (Path Analysis)
Dalam penelitian ini menggunakan variabel intervening. Variabel
intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
menjadi hubungan secara tidak langsung. Cara pengujian regresi
dengan variabel intervening yaitu dengan analisis jalur (Path Analysis).
Analisis jalur merupakan penggunaan analisis regresi untuk
menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model casual) yang telah
ditetapkan sebelumnya, berdasarkan teori dan menentukan pola
66
hubungan antar tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk
mengkonfirmasi atau menolak hipotesis (Ghozali, 2016).
Menurut Ghozali (2016), uji sobel test digunakan untuk mencari
pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh perkalian koefisien (p2 x p3)
signifikan atau tidak dengan rumus sebagai berikut :
Sp2p3 = √𝑝3²𝑆𝑝22 + 𝑝2²𝑆𝑝3² + 𝑆𝑝2²𝑆𝑝32
Berdasarkan hasil Sp2p3 dapat dihitung nilai t statistik pengaruh
mediasi dengan rumus sebagai berikut :
t = p2p3
Sp2p3
Keterangan :
Sp2p3 = Standar error koefisien indirect effect.
t = Nilai statistik dari koefisien pengaruh mediasi
p2 = Koefisien variabel bebas
p3 = Koefisien variabel mediasi
Sp2 = Standar error koefisien beba
Sp3 = Standar error koefisien mediasi
Apabila nilai t hitung > t tabel dengan tingkat signifikan 0.05 maka
dapat disimpulkan ada pengaruh mediasi
G. Alat Analisis
Penelitian ini merupakan data kuantitatif dimana data dapat
dinyatakan dalam bentuk angka, maka peneliti menggunakan software
67
pengolah data SPSS 23. SPSS merupakan program komputer statistik yang
berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara
tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh
para pengambil keputusan.
68
BAB IV ANALISIS DATA
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan data yang berupa laporan keuangan
Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan mulai tahun
2014 sampai dengan tahun 2018 yang dipublikasikan melalui website dari
masing-masing bank.
Bank Umum Syariah yang terdaftar di OJK tercatat berjumlah 14
Bank Umum Syariah sejak tahun 2019. Dalam penelitian ini mengambil
sampel 12 bank dari 14 bank yang tersedia, dikarenakan 2 bank
diantaranya PT Bank Aceh Syariah dan Bank Nusa Tenggara Barat
Syariah tidak memiliki informasi lengkap mengenai laporan keuangan
mulai tahun 2014-2018 berdasarkan penelitian.
B. Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendiskripsikan data yang
diteliti menjadi informasi yang lebih jelas dan mudah dipahami mengenai
gambaran dari suatu data melalui nilai rata-rata (mean), maksimum,
minimum, dan standar deviasi. Untuk menguji pengaruh antara variabel
dependen dan independen, berikut ini disajikan deskripsi data yang telah
diperoleh dan diolah menggunakan program SPSS 23. Hasil analisis statistik
68
69
deskriptif yang terdapat dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.1.
sebagai berikut :
Tabel 4. 1 Hasil Analisis Deskriptive
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KM 60 ,0000000 ,0096582 ,000584903 ,0020153863
DKI 60 ,33 1,00 ,6527 ,16092
KA 60 2,00 7,00 3,9333 1,26044
IFR 60 ,48 ,67 ,5657 ,04977
ROA 60 -20,13 12,40 ,6287 4,59661
SIZE 60 22,03 32,22 29,3203 2,38222
AGE 60 1,00 27,00 9,1667 6,10409
Valid N (listwise) 60
Berdasarkan tabel 4.1 hasil uji statistik deskriptif pada tahun 2014-
2018 menunjukkan bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian
berjumlah 60 data pengamatan. Dari tabel 4.1 juga bisa diketahui besarnya
nilai minimum, maximum, mean dan standar deviasi dari setiap variabel.
Adapun hasil statistik deskriptif adalah sebagai berikut :
a. Kepemilikan Manajerial (KM) dalam penelitian ini memiliki nilai
minimum sebesar 0,0000000 pada Bank Muamalat Indonesia tahun 2014
dan nilai maksimum sebesar 0,0096582 pada Bank Syariah Bukopin pada
tahun 2014. Nilai rata-rata dari kepemilikan manajerial dalam penelitian
ini sebesar 0,000584903 dengan standar deviasi kepemilikan manajerial
menunjukkan sebesar 0,0020153863.
b. Dewan Komisaris Independen (DKI) dalam penelitian ini memiliki nilai
minimum sebesar 0,33 pada Bank Victoria Syariah tahun 2016 dan
BTPN Syariah tahun 2016, dan nilai maksimum sebesar 1,00 pada Bank
Mega Syariah dan Bank Victoria Syariah. Nilai rata-rata dari dewan
70
komisaris independen dalam penelitian ini sebesar 0,6527 dengan standar
deviasi dewan komisaris independen menunjukkan sebesar 0,16092.
c. Komite Audit (KA) dalam penelitian ini memiliki nilai minimum sebesar
2,00 pada Bank Syariah Bukopin dan nilai maksimum sebesar 7,00 pada
Bank Syariah Mandiri. Nilai rata-rata dari komite audit dalam penelitian
ini sebesar 3,9333 dengan standar deviasi komite audit menunjukkan
sebesar 1,26044.
d. Internet Financial Reporting (IFR) dalam penelitian ini memiliki nilai
minimum sebesar 0,48 pada Bank Muamalat Indonesia tahun 2014 dan
nilai maksimum sebesar 0,67 BTPN Syariah tahun 2018. Nilai rata-rata
dari Internet Financial Reporting (IFR) dalam penelitian ini sebesar
0,5657 dengan standar deviasi Internet Financial Reporting (IFR)
menunjukkan sebesar 0,04977.
e. Profitabilitas (ROA) dalam penelitian ini memiliki nilai minimum
sebesar -20,13 pada Bank Maybank Syariah tahun 2015 dan nilai
maksimum sebesar 12,40 pada BTPN Syariah 2018. Nilai rata-ratadari
profitabilitas (ROA) dalam penelitian ini sebesar 0,6287 dengan standar
deviasi profitabilitas (ROA) menunjukkan sebesar 4,59661.
f. Ukuran Perusahaan (Size) dalam penelitian ini memiliki nilai minimum
sebesar 22,03 pada BTPN Syariah tahun 2014 dan nilai maksimum
sebesar 32,22 pada Bank Syariah Mandiri tahun 2018. Nilai rata-rata dari
ukuran perusahaan dalam penelitian ini sebesar 29,3203 dengan standar
deviasi ukuran perusahaan menunjukkan sebesar 2,38222.
71
g. Umur Perusahaan (Age) dalam penelitian ini memiliki nilai minimum
sebesar 1,00 pada BTPN Syariah tahun 2014 dan nilai maksimum sebesar
27,00 pada Bank Muamalat Indonesia tahun 2018. Nilai rata-rata dari
umur perusahaan dalam penelitian ini sebesar 9,1667 dengan standar
deviasi umur perusahaan menunjukkan sebesar 6,10409.
2. Uji Model Regresi
Penelitian ini menggunakan uji regresi inier berganda yang digunakan
untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen dengan menyajikan dua persamaan. Persamaan regresi
linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4. 2 Hasil Uji Regresi Berganda Persamaan I
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 27,782 8,040 3,455 ,001
KM 198,948 300,040 ,087 ,663 ,510
DKI ,276 3,603 ,010 ,077 ,939
KA ,852 ,484 ,234 1,762 ,084
SIZE -1,106 ,293 -,573 -3,770 ,000
AGE ,176 ,112 ,234 1,572 ,122
a. Dependent Variable: ROA
Persamaan regresi linier berganda dari tabel 4.2 adalah sebagai berikut :
Y = α + β1KM + β2DKI + β3KA + β4SIZE + β5AGE + е
Persamaan regresi linier berganda dapat diartikan sebagai berikut :
72
1) Konstanta (α) adalah intersep Y jika X = 0, hal ini menyimpulkan
variabel independen yang digunakan dalam model penelitian sebesar
konstanta. Artinya, besarnya nilai konstanta sebesar 27,782 menyatakan
bahwa apabila variabel independen dianggap konstan, maka rata-rata
variabel profitabilitas adalah sebesar 27,782.
2) Kepemilikan Manajerial (KM) memiliki koefisien regresi dengan arah
positif sebesar 198,948. Hal tersebut berarti setiap ada peningkatan
sebesar 1% maka akan meningkatkan profitabilitas sebesar 198,948%
dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai konstan.
3) Dewan Komisaris Independen (DKI) memiliki koefisien regresi dengan
arah positif sebesar 0,276. Hal tersebut berarti setiap ada peningkatan
sebesar 1% maka akan meningkatkan profitabilitas sebesar 0,276%
dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai konstan.
4) Komite Audit (KA) memiliki koefisien regresi dengan arah positif
sebesar 0,852. Hal tersebut berarti setiap ada peningkatan sebesar 1%
maka akan meningkatkan profitabilitas sebesar 0,852% dengan asumsi
variabel independen lainnya bernilai konstan.
5) Ukuran Perusahaan (Size) memiliki koefisien regresi dengan arah
negatif sebesar -1,106. Hal tersebut berarti setiap ada peningkatan
sebesar 1% maka akan meningkatkan profitabilitas sebesar -1,106%
dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai konstan.
6) Umur Perusahaan (Age) memiliki koefisien regresi dengan arah positif
sebesar 0,176. Hal tersebut berarti setiap ada peningkatan sebesar 1%
73
maka akan menurunkan profitabilitas sebesar 0,176% dengan asumsi
variabel independen lainnya bernilai konstan.
Tabel 4. 3 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Persamaan II
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,478 ,086 5,548 ,000
KM 2,656 2,921 ,108 ,909 ,367
DKI ,011 ,035 ,036 ,314 ,755
KA ,019 ,005 ,472 3,867 ,000
SIZE ,001 ,003 ,042 ,274 ,785
AGE -,002 ,001 -,296 -2,171 ,034
ROA ,004 ,001 ,336 2,761 ,008
a. Dependent Variable: IFR
Persamaan regresi linier berganda dari tabel 4.3 adalah sebagai berikut :
Y = α + β1KM + β2DKI + β3KA + β4SIZE + β5AGE + β6ROA + е
Persamaan regresi linier berganda dapat diartikan sebagai berikut :
1) Konstanta (α) adalah intersep Y jika X = 0, hal ini menyimpulkan
variabel independen yang digunakan dalam model penelitian sebesar
konstanta. Artinya, besarnya nilai konstanta sebesar 0,478 menyatakan
bahwa apabila variabel independen dianggap konstan, maka rata-rata
variabel profitabilitas adalah sebesar 0,478.
2) Kepemilikan Manajerial (KM) memiliki koefisien regresi dengan arah
positif sebesar 2,656. Hal tersebut berarti setiap ada peningkatan sebesar
1% maka akan meningkatkan profitabilitas sebesar 2,656% dengan
asumsi variabel independen lainnya bernilai konstan.
74
3) Dewan Komisaris Independen (DKI) memiliki koefisien regresi dengan
arah positif sebesar 0,011. Hal tersebut berarti setiap ada peningkatan
sebesar 1% maka akan meningkatkan profitabilitas sebesar 0,011%
dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai konstan.
4) Komite Audit (KA) memiliki koefisien regresi dengan arah positif
sebesar 0,019. Hal tersebut berarti setiap ada peningkatan sebesar 1%
maka akan meningkatkan profitabilitas sebesar 0,019% dengan asumsi
variabel independen lainnya bernilai konstan.
5) Ukuran Perusahaan (Size) memiliki koefisien regresi dengan arah positif
sebesar 0,001. Hal tersebut berarti setiap ada peningkatan sebesar 1%
maka akan meningkatkan profitabilitas sebesar 0,001% dengan asumsi
variabel independen lainnya bernilai konstan.
6) Umur Perusahaan (Age) memiliki koefisien regresi dengan arah negatif
sebesar -0,002. Hal tersebut berarti setiap ada peningkatan sebesar 1%
maka akan menurunkan profitabilitas sebesar -0,002% dengan asumsi
variabel independen lainnya bernilai konstan.
7) Profitabilitas (ROA) memiliki koefisien regrei dengan arah positif
sebesar 0,004. Hal tersebut berarti setiap ada peningkatan sebesar 1%
maka akan meningkatkan IFR sebesar 0,004% dengan asumsi variabel
independen lainnya bernilai tetap.
75
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan guna membuktikan apakah data berdistribusi
normal atau tidak. Uji normalitas yang terdapat penelitian ini
menggunakan uji statistik yaitu One Simple Kolmogorov-Smirnov. Dengan
uji Kormogrov-Smirnov, normalitas distribusi suatu data akan dengan lebih
cepat diketahui karena dapat dilihat dari perhitungan nilai signifikasi,
dimana jika nilai signifikansi > 0,05 maka data tersebut berdistribusi
normal. Berikut merupakan hasil uji normalitas pada penelitian ini :
Tabel 4. 4 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 60
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,03869966
Most Extreme Differences Absolute ,092
Positive ,078
Negative -,092
Test Statistic ,092
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed)
yaitu sebesar 0,200. Nilai tersebut lebih besar daripada 0,05. Sehingga
mampu disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
76
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahu ada tidaknya
hubungan linier (korelasi) yang sempurna diantara variabel-variabel
independen. Apabila nilai tolerance< 0,01 atau sama dengan nilai VIF >
10, maka model regresi menunjukkan adanya multikolinieritas (Ghozali,
2013). Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4. 5 Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) ,478 ,086 5,548 ,000
KM 2,656 2,921 ,108 ,909 ,367 ,816 1,226
DKI ,011 ,035 ,036 ,314 ,755 ,893 1,120
KA ,019 ,005 ,472 3,867 ,000 ,765 1,307
SIZE ,001 ,003 ,042 ,274 ,785 ,487 2,052
AGE -,002 ,001 -,296 -2,171 ,034 ,613 1,632
ROA ,004 ,001 ,336 2,761 ,008 ,768 1,302
a. Dependent Variable: IFR
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan hasil bahwa semua variabel
independen yang ditambah variabel kontrol memiliki nilai tolerance > 0,10
dan nilai VIF < 10. Sehingga dapat disimpulkan jika variabel-variabel
independen tersebut tidak terjadi multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan mengukur apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antar satu pengamatan
77
dengan pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini
mengaplikasikan uji glejser.
Pengaplikasian uji glejser dengan meregresikan nilai absolut residual
terhadap variabel independen lainnya. Pedoman pengambilan keputusan
hipotesis diterima jika nilai signifikasi > 0,05. Berikut ini hasil uji glejser
dengan menggunakan program SPSS 23 :
Tabel 4. 6 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,026 ,051 ,518 ,607
KM -2,932 1,728 -,237 -1,697 ,096
DKI -,051 ,021 -,329 -2,467 ,067
KA ,001 ,003 ,065 ,453 ,653
SIZE ,001 ,002 ,121 ,671 ,505
AGE ,000 ,001 -,113 -,704 ,484
ROA ,000 ,001 -,023 -,157 ,876
a. Dependent Variable: ABS_RES
Berdasarkan pada tabel 4.6 dengan menggunakan uji glejser, diketahui
bahwa nilai signifikasi pada variabel-variabel independen dengan
ditambah variabel kontrol masing-masing lebih besar dari 0,05. Sehingga
kesimpulannya data dalam model regresi tersebut tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas.
78
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi berguna untuk menguji model regresi linier
terkandung korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
periode t-1 (sebelumnya). Uji autokorelasi di peneltian ini memanfaatkan
uji Durbin-Waston, regresi yang baik adalah tidak terjadi autokorelasi.
Berikut merupakan hasil pengujian autokorelasi :
Tabel 4. 7 Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Waston
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,424a ,180 ,085 ,03217 1,818
a. Predictors: (Constant), LAG_AGE, LAG_ROA, LAG_DKI, LAG_KM, LAG_KA,
LAG_SIZE
b. Dependent Variable: LAG_IFR
Berdasarkan tabel 4.7 hasil uji autokorelasi dengan menggunakan uji
Dusbin-Waston diperoleh nilai 1,818. Dimana N = 60 dan k = 5, nilai ini
terletak antara dU = 1,7671 dan 4-dU = 2,182. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala autokorelasi.
4. Uji Ketepatan Model
a. Uji Koefisien Determinan (R2)
Uji analisis koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan model penelitian dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Berikut ini merupakan hasil uji koefisien determinasi :
79
Tabel 4. 8 Hasil Uji Koefisien Determinasi Persamaan I
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,482a ,232 ,161 4,21042
a. Predictors: (Constant), AGE, KM, DKI, KA, SIZE
Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji koefisien determinasi menunjukkan
nilai Adjusted R Square yaitu 0,161. Hal tersebut menunjukkan 16,1%
variasi besarnya profitabilitas dapat dijelaskan oleh variasi kepemilikan
manajerial, dewan komisaris independen, komite audit, ukuran perusahaan
dan umur perusahaan. Adapun sisanya 83,9% dijelaskan oleh variabel lain
di luar model yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Tabel 4. 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi Persamaan II
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,629a ,395 ,327 ,04083
a. Predictors: (Constant), ROA, KM, AGE, DKI, KA, SIZE
Berdasarkan tabel 4.9 hasil uji koefisien determinasi menunjukkan
nilai Adjusted R Square yaitu 0,327. Hal tersebut menunjukkan 32,7%
variasi besarnya IFR dapat dijelaskan oleh variasi kepemilikan manajerial,
dewan komisaris independen, komite audit, dan profitabilitas. Adapun
sisanya 67,3% dijel1askan oleh variabel lain di luar model yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
80
b. Uji Ftest
Uji statistik F (uji F) bertujuan untuk menguji apakah variabel
independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Hasil
uji statistik F dilihat dengan nilai signifikasi < 0,05 dan nilai Fhitung>Ftabel.
Berikut ini merupakan hasil dari uji statistik F :
Tabel 4. 10 Hasil Uji Statistik F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression ,058 6 ,010 5,777 ,000b
Residual ,088 53 ,002
Total ,146 59
a. Dependent Variable: IFR
b. Predictors: (Constant), ROA, KM, AGE, DKI, KA, SIZE
Berdasarkan uji statistik F pada tabel 4.10 dengan df1 = 6 dan df = 53
dipeoleh nilai Ftabel senilai 2,28, maka Fhitung 3,612 > dari Ftabel 2,28. Nilai
signifikasi uji F sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini ini menunjukkan bahwa
variabel independen secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap
variabel dependen.
5. Uji Hipotesis
a. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel
independen dalam model regresi berpengaruh secara individu terhadap
dependen, dalam penelitian ini menggunakan signifikansi sebesar 0,05.
81
Tabel 4. 11 Hasil Uji Statistik t Persamaan I
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 27,782 8,040 3,455 ,001
KM 198,948 300,040 ,087 ,663 ,510
DKI ,276 3,603 ,010 ,077 ,939
KA ,852 ,484 ,234 1,762 ,084
SIZE -1,106 ,293 -,573 -3,770 ,000
AGE ,176 ,112 ,234 1,572 ,122
a. Dependent Variable: ROA
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa nilai signifikasi
kepemilikan manajerial yaitu 0,510 lebih besar dari 0,05. Hal tersebut
dapat disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial dengan ditambahkan
variabel kontrol SIZE dan AGE ke dalam model hasilnya tidak
berpengaruh signifikan menunjukkan arah yang positif dengan koefisien
regresi sebesar 198,948.
Nilai dewan komisaris independen yaitu 0,939 lebih besar dari 0,05.
Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa dewan komisaris independen
dengan ditambahkan variabel kontrol SIZE dan AGE ke dalam model
hasilnya tidak berpengaruh signifikan menunjukkan arah yang positif
dengan koefisien regresi sebesar 0,276.
Nilai komite audit yaitu 0,084 lebih besar dari 0,05. Hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa komite audit dengan ditambahkan variabel kontrol
SIZE dan AGE ke dalam model hasilnya tidak berpengaruh signifikan
menunjukkan arah yang positif dengan koefisien regresi sebesar 0,852.
82
Nilai ukuran perusahaan (size) yaitu 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan (size) sebagai
variabel kontrol hasilnya berpengaruh signifikan menunjukkan arah yang
negatif dengan koefisien regresi sebesar -1,106.
Nilai umur perusahaan (age) yaitu 0,122 lebih besar dari 0,05. Hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa umur perusahaan (age) hasilnya tidak
berpengaruh signifikan menunjukkan arah yang positif dengan koefisien
regresi sebesar 0,176.
Tabel 4. 12 Hasil Uji Statistik t Persamaan II
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,478 ,086 5,548 ,000
KM 2,656 2,921 ,108 ,909 ,367
DKI ,011 ,035 ,036 ,314 ,755
KA ,019 ,005 ,472 3,867 ,000
SIZE ,001 ,003 ,042 ,274 ,785
AGE -,002 ,001 -,296 -2,171 ,034
ROA ,004 ,001 ,336 2,761 ,008
a. Dependent Variable: IFR
Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa nilai signifikasi
kepemilikan manajerial yaitu 0,367 lebih besar dari 0,05. Hal tersebut
dapat disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial dengan ditambahkan
variabel kontrol SIZE dan AGE ke dalam model hasilnya tidak
berpengaruh signifikan menunjukkan arah yang positif dengan koefisien
regresi sebesar 2,656.
83
Nilai dewan komisaris independen yaitu 0,755 lebih besar dari 0,05.
Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa dewan komisaris independen
dengan ditambahkan variabel kontrol SIZE dan AGE ke dalam model
hasilnya tidak berpengaruh signifikan menunjukkan arah yang positif
dengan koefisien regresi sebesar 0,11.
Nilai komite audit yaitu 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa komite audit dengan ditambahkan variabel kontrol
SIZE dan AGE ke dalam model hasilnya berpengaruh signifikan
menunjukkan arah yang positif dengan koefisien regresi sebesar 0,019.
Nilai profitabilitas (ROA) yaitu 0,008 lebih kecil dari 0,05. Hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa profitabilitas (ROA) dengan
ditambahkan variabel kontrol SIZE dan AGE ke dalam model hasilnya
berpengaruh signifikan menunjukkan arah yang positif dengan koefisien
regresi sebesar 0,004.
Nilai ukuran perusahaan (size) yaitu 0,785 lebih besar dari 0,05. Hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan (size) sebagai
variabel kontrol hasilnya tidak berpengaruh signifikan menunjukkan arah
yang positif dengan koefisien regresi sebesar 0,001.
Nilai umur perusahaan (age) yaitu 0,034 lebih kecil dari 0,05. Hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa umur perusahaan (age) sebagai variabel
kontrol hasilnya berpengaruh signifikan menunjukkan arah yang negatif
dengan koefisien regresi sebesar -0,002.
84
b. Analysis Path
Analisis jalur digunakan untuk menunjukkan variabel independen
dapat berpengaruh langsung ke variabel dependen dan dapt juga
berpengaruh tidak langsung ke variabel dependen melalui variabel
intervening. Menurut Ghozali (2016), uji sobel test berfungsi untuk
mengetahui pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh perkalian koefisien
(p2 x p3) signifikan atau tidak. Besarnya pengaruh tidak langsung dalam
penelitian ini dapat dihitung sebagai berikut :
Tabel 4. 13 Hasil Perhitungan Koefisien Jalur
Variabel
p2
(X ke Y)
p3
(koef beta
Profitabilitas)
sp2
Std eror (X
ke Y)
sp3
Std eror
Profitabilitas
(X ke Z)
p2 x p3
X1 198,948 0,004 300,04 0,001 0,795792
X2 0,276 0,004 3,603 0,001 0,001104
X3 0,852 0,004 0,484 0,001 0,003408
X4 -1,106 0,004 0,293 0,001 -0,004424
X5 0,176 0,004 0,112 0,001 0,000704
a. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Internet Financial
Reporting (IFR) melalui Profitabilitas
(p2xp3) = 198,948 x 0,004 = 0,795792
85
Pengaruh mediasi yang ditunjukkan dari perkalian tersebut signifikan
atau tidak dapat dilakukan dengan uji sobel test. Perhitungan standar eror
dari koefisien Sp2Sp3 sebagai berikut :
Sp2p3 = √𝑝32𝑆𝑝22 + 𝑝22𝑆𝑝32 + 𝑆𝑝22𝑆𝑝32
= √(0,004)2(300,04)2 + (198,948)2(0,001)2 + (300,04)2(0,001)2
= √1,569988334
= 1,25299175
Berdasarkan hasil Sp2Sp3 ini dapat menghitung nilai t statistik
pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut :
t = p2p3
Sp2p3 =
0,795792
1,25299175= 0,635113519
Oleh karena itu, diperoleh hasil pengujian sobel test antara variabel
kepemilikan manajerial terhadap IFR yang dimediasi oleh profitabilitas
dengan koefisien sebesar 0,795792 sedangkan nilai t hitung 0,0635113519
lebih kecil dari t tabel 2,00030. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa kepemilikan manajerial terhadap IFR yang dimediasi profitabilitas
berpengaruh tidak signifikan. Sehingga profitabilitas tidak memediasi
pengaruh kepemilikan manajerial terhadap IFR.
b. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Internet Financial
Reporting (IFR) melalui Profitabilitas
(p2xp3) = 0,276 x 0,004 = 0,001104
86
Pengaruh mediasi yang ditunjukkan dari perkalian tersebut signifikan
atau tidak dapat dilakukan dengan uji sobel test.Perhitungan standar eror
dari koefisien Sp2Sp3 sebagai berikut :
Sp2p3 = √𝑝32𝑆𝑝22 + 𝑝22𝑆𝑝32 + 𝑆𝑝22𝑆𝑝32
= √(0,004)2(3,603)2 + (0,276)2(0,001)2 + (3,603)2(0,001)2
= √0,000220764
= 0,0148581291
Berdasarkan hasil Sp2Sp3 ini dapat menghitung nilai t statistik
pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut :
t = p2p3
Sp2p3 =
0,001104
0,0148581291= 0,07430276
Oleh karena itu, diperoleh hasil pengujian sobel test antara variabel
dewan komisaris independen terhadap IFR yang dimediasi oleh
profitabilitas dengan koefisien sebesar 0,001104 sedangkan nilai t hitung
0,07430276 lebih kecil dari t tabel 2,00030. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa dewan komisaris independen terhadap IFR yang
dimediasi profitabilitas berpengaruh tidak signifikan. Sehingga
profitabilitas tidak memediasi pengaruh dewan komisaris independen
terhadap IFR.
c. Pengaruh Komite Audit terhadap Internet Financial Reporting (IFR)
melalui Profitabilitas
(p2xp3) = 0,852 x 0,004 = 0,003408
87
Pengaruh mediasi yang ditunjukkan dari perkalian tersebut signifikan
atau tidak dapat dilakukan dengan uji sobel test. Perhitungan standar eror
dari koefisien Sp2Sp3 sebagai berikut :
Sp2p3 = √𝑝32𝑆𝑝22 + 𝑝22𝑆𝑝32 + 𝑆𝑝22𝑆𝑝32
= √(0,004)2(0,484)2 + (0,852)2(0,001)2 + (0,484)2(0,001)2
= √0,000004708256
= 0,00216985161
Berdasarkan hasil Sp2p3 dapat dihitung nilai t statistik pengaruh
mediasi dengan rumus sebagai berikut :
t = 0,003408
0,00216985161 = 1,57061431
Oleh karena itu, diperoleh hasil pengujian sobel test antara variabel
komite audit terhadap IFR yang dimediasi oleh profitabilitas dengan
koefisien sebesar 0,003408 sedangkan nilai t hitung 1,57061431 lebih
kecil dari t tabel 2,00030. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
komite audit terhadap IFR yang dimediasi profitabilitas berpengaruh tidak
signifikan. Sehingga profitabilitas tidak memediasi pengaruh komite audit
terhadap IFR.
d. Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Internet Financial
Reporting (IFR) melalui Profitabilitas
(p2xp3) = -1,106 x 0,004 = -0,004424
88
Pengaruh mediasi yang ditunjukkan dari perkalian tersebut signifikan
atau tidak dapat dilakukan dengan uji sobel test. Perhitungan standar eror
dari koefisien Sp2Sp3 sebagai berikut :
Sp2p3 = √𝑝32𝑆𝑝22 + 𝑝22𝑆𝑝32 + 𝑆𝑝22𝑆𝑝32
= √(0,004)2(0,293)2 + (−1,106)2(0,001)2 + (0,293)2(0,001)2
= √0,00000268267
= 0,00163788583
Berdasarkan hasil Sp2Sp3 ini dapat menghitung nilai t statistik
pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut :
t = p2p3
Sp2p3 =
−0,004424
0,00163788583= -2,70104297
Oleh karena itu, diperoleh hasil pengujian sobel test antara variabel
ukuran perusahaan (size) terhadap IFR yang dimediasi oleh profitabilitas
dengan koefisien sebesar -0,004424 sedangkan nilai t hitung -2,70104297
lebih kecil dari t tabel 2,00030. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa ukuran perusahaan (size) terhadap IFR yang dimediasi profitabilitas
berpengaruh tidak signifikan. Sehingga profitabilitas tidak memediasi
pengaruh ukuran perusahaan (size) terhadap IFR.
e. Pengaruh Umur Perusahaan (age) terhadap Internet Financial
Reporting (IFR) melalui Profitabilitas
(p2xp3) = 0,176 x 0,004 = 0,000704
89
Pengaruh mediasi yang ditunjukkan dari perkalian tersebut signifikan
atau tidak dapat dilakukan dengan uji sobel test. Perhitungan standar eror
dari koefisien Sp2Sp3 sebagai berikut :
Sp2p3 = √𝑝32𝑆𝑝22 + 𝑝22𝑆𝑝32 + 𝑆𝑝22𝑆𝑝32
= √(0,004)2(0,112)2 + (0,176)2(0,001)2 + (0,112)2(0,001)2
= √0,000000244224
= 0,000494190247
Berdasarkan hasil Sp2Sp3 ini dapat menghitung nilai t statistik
pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut :
t = p2p3
Sp2p3 =
0,000704
0,000494190247= 1,4245526
Oleh karena itu, diperoleh hasil pengujian sobel test antara variabel
umur perusahaan (age) terhadap IFR yang dimediasi oleh profitabilitas
dengan koefisien sebesar 0,000704 sedangkan nilai t hitung 1,4245526
lebih kecil dari t tabel 2,00030. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa umur perusahaan (age) terhadap IFR yang dimediasi profitabilitas
berpengaruh tidak signifikan. Sehingga profitabilitas tidak memediasi
pengaruh umur perusahaan (age) terhadap IFR.
6. Pembahasan Hipotesis
a. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap IFR
Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai signifikan 0,367 yang lebih
besar dari 0,05 dan memiliki koefisien bernilai positif yaitu 2,656, maka
90
dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama (H1) ditolak, artinya
kepemilikan manajerial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
pengungkapan IFR bank umum syariah di Indonesia periode 2014-2018.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rahadhian & Septiani (2014) yang menyatakan bahwa kepemilikan
manajerial tidak berpengaruh terhadap pengungkapan IFR. Hal tersebut
dikarenakan rendahnya persentase kepemilikan manajerial perusahaan di
Indonesia menyebabkan konflik kepentingan antara manajer dan pemilik
belum mampu diatasi. Selain itu, perusahaan yang terdapat kepemilikan
manajerial dalam struktur kepemilikannya masih sangat sedikit. Hal ini
mengakibatkan kepemilikan manajerial belum mampu mempengaruhi
tingkat pengungkapan informasi perusahaan, termasuk didalamnya
kebijakan pengungkapan IFR (Puspitaningrum et al., 2012).
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Abdillah (2015) yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial
berpengaruh terhadap pengungkapan IFR. Hal ini menunjukkan semakin
besar kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak manajemen maka akan
dapat menurunkan perilaku opportunistic manajemen karena mereka
bertindak sebagai bagian dari para pemegang saham bukan demi
kepentingan pribadi.
b. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap IFR
Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai signifikan 0,755 yang lebih
besar dari 0,05 dan memiliki nilai koefisien positif yaitu 0,011, maka dapat
91
disimpulkan bahwa hipotesis kedua (H2) ditolak, artinya dewan komisaris
independen berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pengungkapan
IFR pada bank umum syariah di Indonesia periode 2014-2018.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Puspitaningrum et al (2012) yang menyatakan bahwa dewan komisaris
independen tidak berpengaruh terhadap IFR. Karena di Indonesia pejabat
pemerintah terpilih sebagai anggota dewan komisaris karena mereka dapat
membantu perusahaan untuk mendapatkan akses ke lembaga pemerintah
lebih mudah dalam pelaporan keuangan internet. Maka, terdapat fenomena
bahwa di Indonesia untuk keberadaan komisaris independen hanya
dijadikan sebagai cara menaati regulator saja, tanpa benar-benar
mengimplementasikan good corporate governance dalam perusahaan
(Abdillah, 2015b).
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Andriyani & Mudjiyanti (2017) yang menyatakan bahwa dewan
komisaris independen berpengaruh terhadap pengungkapan IFR. Dimana
dewan komisaris independen sebagai pemberi signal kepada perusahaan
mengenai reputasi aktivitas pengawasan yang efektif di dalam perusahaan.
Semakin profesional dewan komisaris independen maka semakin
menurunkan kemungkinan tingkat kecurangan dalam pelaporan keuangan.
Komisaris independen adalah pihak netral yang mampu menjembatani
asimetri informasi yang terbentuk antara pemegang saham dengan pihak
manajemen suatu perusahaan.
92
c. Pengaruh Komite Audit terhadap IFR
Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai signifikan 0,000 yang lebih
kecil dari 0,05 dan memiliki nilai koefisien positif yaitu 0,019, sehingga
dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga (H3) diterima, artinya komite
audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan IFR pada
bank umum syariah di Indonesia periode 2014-2018.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jao
et al (2019) yang menyatakan bahwa komite audit berpengaruh terhadap
pengungkapan IFR karena komite audit berperan dalam mengawasi proses
pelaporan keuangan yang dibuat oleh manajemen sehingga meningkatkan
keandalan laporan keuangan perusahaan. Sehingga komite audit dapat
mencegah asimetri informasi yang menunjukkan bahwa laporan keuangan
dapat dipercaya dan diverifikasi.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Dameuli & Anis (2016) yang menyatakan bahwa komite audit tidak
berpengaruh terhadap pengungkapan IFR, karena fungsi komite audit yang
kurang efektif akan menyebabkan fungsi pengawasan pada laporan
keuangan perusahaan akan berjalan kurang baik sehingga keinginan
perusahaan untuk mengungkapkan informasi secara transparan menjadi
rendah.
d. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap IFR
Ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol menunjukkan bahwa nilai
signifikan 0,785 yang lebih besar dari 0,05 dan memiliki nilai koefisien
93
positif yaitu 0,001, artinya ukuran perusahaan berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap pengungkapan IFR pada bank umum syariah di
Indonesia periode 2014-2018.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan
tidak berpengaruh terhadap pengungkapan IFR, artinya semakin besar
ukuran perusahaan belum bisa memaksimalkan perusahaan dalam
melaksanakan pengungkapan pelaporan keuangan internet.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Rozak (2012) dan Abdillah (2016) yang menyatakan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan IFR. Teori agensi
(agency theory) menjelaskan bahwa semakin besar suatu perusahaan akan
menciptakan biaya agensi yang tinggi pula sehingga melalui
pengungkapan sukarela, dalam hal ini keterbukaan informasi melalui
Internet Financial Reporting (IFR) diharapkan mampu untuk menurunkan
biaya agensi tersebut (Puspitaningrum et al., 2012).
e. Pengaruh Umur Perusahaan terhadap IFR
Umur perusahaan sebagai variabel kontrol menunjukkan bahwa nilai
signifikan 0,034 yang lebih kecil dari 0,05 dan memiliki nilai koefisien
negatif yaitu -0,002, artinya umur perusahaan berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap pengungkapan IFR pada bank umum syariah di
Indonesia periode 2014-2018.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Lestari dan Anis (2007) yang menyatakan bahwa umur perusahaan
94
berpengaruh terhadap pengungkapan IFR, karena mereka beranggapan
bahwa perusahaan yang memiliki umur perusahaan lebih lama akan
menyediakan publisitas informasi keuangan yang lebih banyak bila
dibandingkan dengan perusahaan yang baru.
f. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Profitabilitas
Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai signifikan 0,510 yang lebih
besar dari 0,05 dan memiliki nilai koefisien positif yaitu 198,948, sehingga
dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat (H4) ditolak, di artinya
kepemilikan manajerial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
profitabilitas (ROA) pada bank umum syariah di Indonesia periode 2014-
2018.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Putra & Nuzula
(2017), Fadillah (2017), dan Hartono & Nugrahanti (2014) yang
menyatakan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas (ROA). Dengan adanya kepemilikan manajerial dalam
perusahaan masih belum mampu menyelaraskan kepentingan pemengang
saham diluar manajemen, dengan kata lain besarnya proporsi saham yang
dimiliki oleh pihak manajemen tetap tidak bisa mengurangi konflik
keagenan dalam perusahaan (Putra & Nuzula, 2017).
Nuraeni (2010) juga tidak menemukan pengaruh kepemilikan
manajerial terhadap profitabilitas (ROA), hal ini disebabkan karena
proporsi kepemilikan saham oleh pihak manajerial yang masih cenderung
sedikit atau kecil, sehingga penerapan kepemilikan manajerial untuk
95
membantu penyatuan kepentingan antara manajerial dan pemilik yang
dapat meningkatkan kinerja belum berjalan efektif.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Capry dan Aminar (2017) yang menyatakan bahwa kepemilikan
manajerial berpengaruh terhadap profitabilitas. Semakin besar kepemilikan
saham yang dimiliki oleh seorang manajer dalam perusahaan, maka
semakin akan produktif kegiatan manajer dalam memaksimalkan kinerja
perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas. Manajer yang mempunyai
saham dalam perusahaan cenderung mengelola perusahaan lebih baik
karena bersangkutan dengan kepentingan manajer tersebut. Pengelolaan
perusahaan yang baik akan berpengaruh pada tingginya kinerja keuangan
suatu perusahaan.
g. Pengaruh Komisaris Independen terhadap Profitabilitas
Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai signifikan 0,939 yang lebih
besar dari 0,05 dan memiliki nilai koefisien positif yaitu 0,276, sehingga
dapat disimpulkan bahwa hipotesis kelima (H5) ditolak, artinya dewan
komisaris independen pengaruh positif tidak signifikan terhadap
profitabilitas (ROA) pada bank umum syariah di Indonesia 2014-2018.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Putra & Nuzula (2017) menyatakan bahwa dewan komisaris independen
tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Alasan yang mendasari hasil
penelitian ini adalah meskipun proporsi komisaris independen lebih tinggi
dari persyaratan, tampaknya komisaris independen belum mampu
96
mengoptimalkan fungsinya. Temuan ini semakin menguatkan persepsi
bahwa di Indonesia komisaris independen ditetapkan hanya sebagai
formalitas untuk mematuhi aturan dalam perusahaan (Putra & Nuzula,
2017).
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Hendratni et al (2018) yang mengungkapkan bahwa komisaris
independen berpengaruh terhadap profitabilitas. Sebab komisaris
independen dapat berkedudukan sebagai penengah dalam suatu
permasalahan antara manajer internal dan mengendalikan kebijakan
direksi. Komisaris independen merupakan sebuah kedudukan yang baik
untuk mewujudkan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan perusahaan
supaya tercipta suatu perusahaan yang good corporate governance,
sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
h. Pengaruh Komite Audit terhadap Profitabilitas
Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai signifikan 0,084 yang lebih
besar dari 0,05 dan memiliki nilai koefisien positif yaitu 0,852, sehingga
dapat disimpulkan bahwa hipotesis keenam (H6) ditolak, artinya komite
audit berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA)
pada bank umum syariah di Indonesia periode 2014-2018.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Putra & Nuzula (2017) dan Rimardhani (2016) yang menyatakan bahwa
komite audit tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, dikarenakan
pembentukan komite audit dalam suatu perusahaan hanya atas dasar untuk
97
pemenuhan regulasi dan kurang optimalnya komite audit dalam
menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian pada manajemen
perusahaan.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Luh Putu & I Putu (2017) yang menyatakan bahwa komite audit
berpengaruh terhadap profitabilitas. Diketahui pada nilai koefisien
menunjukkan hasil yang menunjukkan bahwa komite audit berkompeten
dalam melakukan tugas dan wewenangnya dalam perusahaan, sehingga
dapat meningkatkan profitabilitas.
i. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas
Ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol menunjukkan bahwa nilai
signifikan 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 dan memiliki nilai koefisien
negatif yaitu -1,106, artinya ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada bank umum syariah di
Indonesia periode 2014-2018.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hendratni et al (2018) yang menyebutkan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap profitabilitas. Ukuran perusahaan menjadi salah satu
variabel penting dalam pengelolaan perusahaan. Ukuran perusahaan
menggambarkan seberapa besar pengelolaan aset total yang dimiliki
perusahaan. Total asset yang dimiliki perusahaan menjabarkan
permodalan, serta hak dan kewajiban yang dimiliki. Semakin besar ukuran
98
perusahaan, dapat dipastikan semakin banyak juga dana yang dikelola dan
semakin kompleks juga pengelolaannya.
j. Pengaruh Umur Perusahaan terhadap Profitabilitas
Umur perusahaan sebagai variabel kontrol menunjukkan bahwa nilai
signifikan 0,122 yang lebih besar dari 0,05 dan memiliki nilai koefisien
positif yaitu 0,176, artinya umur perusahaan berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada bank umum syariah di
Indonesia periode 2014-2018.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Novyanny (2019) yang mengatakan bahwa umur perusahaan tidak
berpengaruh terhadap profitabilitas, yang menunjukkan bahwa perusahaan
yang telah lama berdiri tidak lebih tinggi profitabilitasnya daripada
perusahaan yang baru berdiri, sebab pada saat tertentu pendapatan
perusahaan yang telah lama berdiri akan mengalami penurunan yang
disebabkan oleh munculnya perusahaan baru selain itu disebabkan oleh
faktor lain seperti kesalahan dalam investasi maupu faktor dalam
perusahaan.
k. Pengaruh Profitabilitas terhadap IFR
Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai signifikan 0,008 yang lebih
kecil dari 0,05 dan memiliki nilai koefisien positif yaitu 0,004, sehingga
dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketujuh (H7) diterima, artinya
profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan
IFR pada bank umum syariah di Indonesia periode 2014-2018.
99
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rozak (2012) dan Andriyani & Mudjiyanti (2017) yang menyatakan
bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan IFR. Hal ini
menunjukkan bahwa apabila tingkat profitabilitas semakin besar maka
akan menjadikan sarana untuk perusahaan melakukan praktik IFR sebagai
sarana untuk menyebarluaskan goodnews.
Menurut signaling theory, perusahaan yang mempunyai goodnews
maka akan segera memberikan sinyal kepada publik. Perusahaan yang
profitable memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengungkapkan
informasi keuangan tambahan, salah satunya melalui penerapan Internet
Financial Reporting (Marliana et al., 2018).
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Abdillah (2015) dan Lestari & Chariri (2005) yang menyatakan bahwa
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan IFR, hal ini terjadi
karena meskipun profitabilitas suatu perusahaan baik, tapi perusahaan
belum menunjukkan transparansinya ke dalam pengungkapan IFR karena
paling dominan yang diinformasikan perusahaan di dalam website nya
adalah keunggulan produk.
l. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap IFRyang dimediasi
oleh Profitabilitas (ROA)
Diperoleh hasil pengujian sobel test antara variabel kepemilikan
manajerial terhadap IFR yang dimediasi oleh profitabilitas dengan
koefisien sebesar 0,795792 sedangkan nilai t hitung 0,0635113519 lebih
100
kecil dari t tabel 2,00030. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kepemilikan manajerial terhadap IFR yang dimediasi profitabilitas
berpengaruh tidak signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis
kedelapan (H8) ditolak, artinya profitabilitas tidak memediasi pengaruh
kepemilikan manajerial terhadap IFR, sehingga hipotesis kedelapan (H8)
ditolak.
Dapat disimpulkan bahwa semakin besar kepemilikan saham yang
dimiliki oleh manajemen bukan menjadi penentu semakin tingginya
tingkat profitabilitas yang dihasilkan. Penelitian ini tidak mendukung teori
keagenan yang menjelaskan bahwa kepemilikan manajerial mendorong
manajemen bertindak sesuai dengan keinginan pemegang saham yang
termasuk dirinya sendiri dan semakin bertanggung jawab dalam mengelola
perusahaan, sehingga kinerja perusahaan menjadi lebih baik dan hal itu
mendorong perusahaan secepat mungkin untuk memperbaharui informasi
keuangan terkini perusahaan melalui internet.
m. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap IFR yang
dimediasi oleh Profitabilitas (ROA)
Diperoleh hasil pengujian sobel test antara variabel dewan komisaris
independen terhadap IFR yang dimediasi oleh profitabilitas dengan
koefisien sebesar 0,001104 sedangkan nilai t hitung 0,07430276 lebih
kecil dari t tabel 2,00030. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
dewan komisaris independen terhadap IFR yang dimediasi profitabilitas
berpengaruh tidak signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis
101
kesembilan (H9) ditolak, artinya profitabilitas tidak memediasi pengaruh
dewan komisaris independen terhadap IFR, sehingga hipotesis kesembilan
(H9), ditolak.
Dapat disimpulkan bahwa semakin banyaknya jumlah dewan
komisaris independen dalam perusahaan bukan menjadi penentu semakin
tingginya tingkat profitabilitas yang dihasilkan. Penelitian ini tidak
mendukung teori keagenan, dimana kehadiran komisaris independen
diharapkan dapat melakukan pengawasan dan mengontrol konflik
kepentingan antara controlling shareholders dan minority shareholders
sehingga dapat memaksimalkan kinerja perusahaan yang bisa
menyampaikan pelaporan keuangan internet dengan baik (Hendratni et al.,
2018).
n. Pengaruh Komite Audit terhadap IFR yang dimediasi oleh
Profitabilitas (ROA)
Diperoleh hasil pengujian sobel test antara variabel komite audit
terhadap IFR yang dimediasi oleh profitabilitas dengan koefisien sebesar
0,003408 sedangkan nilai t hitung 1,57061431 lebih kecil dari t tabel
2,00030. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komite audit
terhadap IFR yang dimediasi profitabilitas berpengaruh tidak signifikan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kesepuluh (H10) ditolak,
artinya profitabilitas tidak memediasi pengaruh komite audit terhadap IFR,
sehingga hipotesis kesepuluh (H10), ditolak.
102
Dapat disimpulkan bahwa semakin banyaknya jumlah komite audit
dalam perusahaan bukan menjadi penentu semakin tingginya tingkat
profitabilitas yang dihasilkan. Penelitian ini tidak mendukung teori Agency
yang menegaskan bahwa asimetri informasi dan masalah keagenan dapat
teratasi dengan adanya komite audit yang menciptakan good corporate
governance.
Dimana seharusnya keberadaan komite audit dapat memonitoring
pihak manajer perusahaan dalam sehingga dapat meminimumkan biaya
agensi yang kemudian dapat membuat perusahaan menjadi lebih efisien
dan dapat meningkatkan kinerja keuangan sehingga kemungkinan
perusahaan dapat menyebarluaskan goodnews pada pengungkapan IFR
(Hartono & Nugrahanti, 2014).
o. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap IFR yang dimediasi oleh
Profitabilitas (ROA)
Diperoleh hasil pengujian sobel test antara variabel ukuran perusahaan
(size) terhadap IFR yang dimediasi oleh profitabilitas dengan koefisien
sebesar -0,004424 sedangkan nilai t hitung -2,70104297 lebih kecil dari t
tabel 2,00030. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ukuran
perusahaan (size) terhadap IFR yang dimediasi profitabilitas berpengaruh
tidak signifikan. Sehingga profitabilitas tidak memediasi pengaruh ukuran
perusahaan (size) terhadap IFR.
Dapat disimpulkan bahwa semakin besar ukuran perusahaan bukan
menjadi penentu bahwa semakin banyak modal yang akan ditanamkan bisa
103
membuat semakin tingginya tingkat profitabilitas yang dihasilkan dan
membuat perusahaan akan memberika informasi yang dibutuhkan
stakeholder. Akan tetapi perusahaan mempunyai kewajiban untuk tetap
menyampaikan pengungkapan walaupun perusahaan dalam keadaan
untung maupun rugi.
p. Pengaruh Umur Perusahaan terhadap IFR yang dimediasi oleh
Profitabilitas (ROA)
Diperoleh hasil pengujian sobel test antara variabel umur perusahaan
(age) terhadap IFR yang dimediasi oleh profitabilitas dengan koefisien
sebesar 0,000704 sedangkan nilai t hitung 1,4245526 lebih kecil dari t
tabel 2,00030. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa umur
perusahaan (age) terhadap IFR yang dimediasi profitabilitas berpengaruh
tidak signifikan. Sehingga profitabilitas tidak memediasi pengaruh umur
perusahaan (age) terhadap IFR.
Dapat disimpulkan semakin tua umur perusahaan bukan menjadi
penentu semakin tingginya tingkat profitabilitas yang dihasilkan, yang
akan membuat perusahaan perlu memberikan informasi mengenai laporan
keuangan kepada para stakeholdernya. Akan tetapi sudah menjadi
kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan tentang informasi
perusahaan baik dalam keadaan untung maupun rugi.
104
Tabel 4. 14 Kesimpulan Hasil Hipotesis
No Hipotesis Kesimpulan
1. H1 = Kepemilikan Manajerial berpengaruh
terhadap Internet Financial Reporting (IFR)
Ditolak
2. H2 = Dewan Komisaris Independen berpengaruh
terhadap Internet Financial Reporting (IFR)
Ditolak
3. H3 = Komite Audit berpengaruh terhadap Internet
Financial Reporting (IFR)
Diterima
4. H4 = Kepemilikan Manajerial berpengaruh
terhadap Profitabilitas (ROA)
Ditolak
5. H5 = Dewan Komisaris Independen berpengaruh
terhadap profitabilitas (ROA)
Ditolak
6. H6 = Komite Audit berpengaruh terhadap
profitabilitas (ROA)
Ditolak
7. H7 = Profitabilitas berpengaruh terhadap Internet
Financial Reporting (IFR)
Diterima
8. H8 = Profitabilitas mampu memediasi
Kepemilikan Manajerial terhadap Internet
Financial Reporting (IFR)
Ditolak
9. H9 = Profitabilitas mampu memediasi Komisaris
Independen terhadap Internet Financial Reporting
(IFR).
Ditolak
105
10. H10 = profitabilitas mampu memediasi Komite
Audit terhadap Internet Financial Reporting
(IFR).
Ditolak
106
BAB V PENUTUP
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan
manajerial, dewan komisaris independen, dan komite audit terhadap IFR
dengan Profitabilitas sebagai variabel intervening pada Bank Umum Syariah
di Indonesia periode 2014-2018.Berdasarkan hasil penelitian yang dibuat
melewati tahap pengumpulan data, penyusunan data dan analisis data, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh terhadap Internet Financial
Reporting. Hal tersebut dikarenakan rendahnya persentase kepemilikan
manajerial perusahaan di Indonesia menyebabkan konflik kepentingan antara
manajer dan pemilik belum mampu diatasi. Selain itu, perusahaan yang
terdapat kepemilikan manajerial dalam struktur kepemilikannya masih sangat
sedikit. Hal ini mengakibatkan kepemilikan manajerial belum mampu
mempengaruhi tingkat pengungkapan informasi perusahaan, termasuk
didalamnya kebijakan pengungkapan IFR. Dewan Komisaris Independen
tidak berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting. Hal ini
menunjukkan semakin banyaknya jumlah komisaris independen tidak
mempengaruhi pengungkapan IFR. Karena keberadaan komisaris independen
hanya dijadikan sebagai cara menaati regulator saja, tanpa benar-benar
mengimplementasikan good corporate governance dalam perusahaan
106
107
Komite Audit memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
Internet Financial Reporting. Hal ini menunjukkan semakin banyak jumlah
komite audit dapat meningkatkan keandalan pengawasan laporan keuangan
perusahaan. komite audit berperan dalam mengawasi proses pelaporan
keuangan yang dibuat oleh manajemen sehingga meningkatkan keandalan
laporan keuangan perusahaan. Sehingga komite audit dapat mencegah
asimetri informasi yang menunjukkan bahwa laporan keuangan dapat
dipercaya dan diverifikasi.
Penelitian ini melibatkan dua variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan
dan umur perusahaan dengan tujuan untuk mengendalikan pengaruh variabel
independen ke variabel dependen tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel
lain di luar variabel yang diteliti, ternyata hasil dari variabel kontrol ini
adalah, variabel ukuran perusahaan tidak mampu mempengaruhi IFR dengan
alasan semakin besar ukuran perusahaan belum bisa memaksimalkan
perusahaan dalam melaksanakan pengungkapan pelaporan keuangan internet.
Namun umur perusahaan mampu mempengaruhi IFR dengan alasan
perusahaan yang memiliki umur perusahaan lebih lama akan menyediakan
publisitas informasi keuangan yang lebih banyak bila dibandingkan dengan
perusahaan yang baru.
Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Hal
ini disebabkan karena proporsi kepemilikan saham oleh pihak manajerial
yang masih cenderung sedikit atau kecil, sehingga penerapan kepemilikan
manajerial untuk membantu penyatuan kepentingan antara manajerial dan
108
pemilik yang dapat meningkatkan kinerja belum berjalan efektif. Dewan
Komisaris Independen tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, karena
meskipun proporsi komisaris independen lebih tinggi dari persyaratan,
tampaknya komisaris independen belum mampu mengoptimalkan fungsinya.
Temuan ini semakin menguatkan persepsi bahwa di Indonesia komisaris
independen ditetapkan hanya sebagai formalitas untuk mematuhi aturan
dalam perusahaan. Komite Audit tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
Keadaan ini memperlihatkan bahwa besar kecilnya jumlah komite audit
dalam perusahaan tidak berpengaruh terhadap naik turunnya profitabilitas,
dikarenakan pembentukan komite audit dalam suatu perusahaan hanya atas
dasar untuk pemenuhan regulasi dan kurang optimalnya komite audit dalam
menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian pada manajemen
perusahaan.
Penelitian ini melibatkan dua variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan
dan umur perusahaan dengan tujuan untuk mengendalikan pengaruh variabel
independen ke variabel dependen tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel
lain di luar variabel yang diteliti, ternyata hasil dari variabel kontrol ini
adalah, variabel ukuran perusahaan mampu mempengaruhi profitabilitas
dengan alasan ukuran perusahaan menggambarkan seberapa besar
pengelolaan aset total yang dimiliki perusahaan. Sehingga, semakin besar
ukuran perusahaan, dapat dipastikan semakin banyak juga dana yang dikelola
dan semakin kompleks juga pengelolaannya. Namun umur perusahaan tidak
mampu mempengaruhi profitabilitas dengan alasan pada saat tertentu
109
pendapatan perusahaan yang telah lama berdiri akan mengalami penurunan
yang disebabkan oleh munculnya perusahaan baru selain itu disebabkan oleh
faktor lain seperti kesalahan dalam investasi maupu faktor dalam perusahaan.
Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan
Internet Financial Reporting. Hal ini menunjukkan bahwa apabila tingkat
profitabilitas semakin besar maka akan menjadikan sarana untuk perusahaan
melakukan praktik IFR sebagai sarana untuk menyebarluaskan goodnews.
Profitabilitas tidak mampu memediasi kepemilikan manajerial terhadap
Internet Financial Reporting. Hal ini menunjukkan kepemilikan manajerial
terhadap IFR tidak dapat dimediasi oleh profitabilitas, karena semakin besar
kepemilikan saham yang dimiliki oleh manajemen bukan menjadi penentu
semakin tingginya tingkat profitabilitas yang dihasilkan. Profitabilitas tidak
dapat memediasi dewan komisaris independen terhadap Internet Financial
Reporting. Hal ini menunjukkan dewan komisaris independen terhadap IFR
tidak dapat dimediasi oleh profitabilitas, karena semakin banyaknya jumlah
dewan komisaris independen dalam perusahaan bukan menjadi penentu
semakin tingginya tingkat profitabilitas yang dihasilkan. Profitabilitas tidak
mampu memediasi komite audit terhadap Internet Financial Reporting. Hal
ini menunjukkan komite audit terhadap IFR tidak dapat dimediasi oleh
profitabilitas.
Profitabilitas tidak dapat memediasi ukuran perusahaan dan umur
perusahaan sebagai variabel kontrol terhadap Internet Financial Reporting.
Hal tersebut karena semakin besar ukuran perusahaan bukan menjadi penentu
110
bahwa semakin banyak modal yang akan ditanamkan bisa membuat semakin
tingginya tingkat profitabilitas yang dihasilkan dan membuat perusahaan akan
memberika informasi yang dibutuhkan stakeholder. Dan semakin tua umur
perusahaan bukan menjadi penentu semakin tingginya tingkat profitabilitas
yang dihasilkan, yang akan membuat perusahaan perlu memberikan informasi
mengenai laporan keuangan kepada para stakeholdernya
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang sudah diterangkan
sebelumnya, maka penulis menganjurkan beberapa saran guna kedepannya,
sebagai berikut :
1. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel
penelitian yang lain karena semakin banyak variasi data dan
pembanding sehingga penelitian yang dilakukan akan mencerminkan
kondisi saat ini.
2. Menambahkan jumlah sampel penelitian dan memperpanjang periode
penelitian sehingga dapat lebih mengetahui perkembangan
pengungkapan IFR dari tahun ke tahun.
3. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan memperluas objek penelitian,
tidak hanya dilakukan di Bank Umum Syariah Indonesia saja sehingga
dapat melakukan perbandingan mengenai pengungkapan IFR di
Indonesia dan Negara yang lain.
111
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, M. R. (2015a). Keuangan Terhadap Pengungkapan Internet Financial
Reporting ( Ifr ). DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 8(2).
(2015b). Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris Terhadap
Pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR). Jurnal Ekonomi Dan
Bisnis, 8(1), 53–70.
(2016). Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan dan Risiko
Perusahaan Terhadap Pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR).
Dinamika Ekonomi Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 9(2), 69–84.
Almilia, L. S. (2008). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sukarela
“Internet Financial and Sustainability Reporting.” Jurnal Akuntansi Dan
Auditing Indonesia, 12(2), 117–131.
Amelia, E. A. (2019). Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Inflasi dan
Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap non Performing Financing (NPF)
pada Bank Umum Syariah Periode 2015-2017. Jurnal Intelektualita:
Keislaman, Sosial Dan Sains, 8(1), 11–18.
https://doi.org/10.19109/intelektualita.v8i1.4223
Andriyani, R., & Mudjiyanti, R. (2017). Penerapan Ifr Di Bei. XV(1), 67–81.
Anjani, L., & Yadnya, I. (2017). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei. None,
6(11), 254710.
Dameuli, M., & Anis, I. (2016). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan
Kepemilikan Keluarga Terhadap Internet Financial Reporting. Jurnal
Akuntansi Trisakti, 3(1), 73. https://doi.org/10.25105/jat.v3i1.4916
Desiana, L. (2016). Pengaruh Good Corporate Governance ..... Lidia Desiana
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP
PROFITABILITAS ( ROE ) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA
PERIODE 2010-2015 Pengaruh Good Corporate Governance ..... Lidia
Desiana. 2(2), 1–20.
Diyanty, V., & Virgiawan, I. P. Y. (2015). Analisis Pengaruh Konsentrasi
Kepemilikan Keluarga dan Internet Financial Reporting (IFR) Terhadap
Asimetri Informasi. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, 12(2), 123–
146.
Fadillah, A. R. (2017). Analisis Pengaruh Dewan Komisaris Independen,
Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja
Perusahaan Yang Terdaftar Di Lq45. Jurnal Akuntansi, 12(1), 37–52.
https://doi.org/ISSN 2685-9246
112
Fristanto, L. dan Y. (2017). ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE
GOVERNANCE (KOMITE AUDIT, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL,
DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN,) DAN PENGUNGKAPAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA
KEUANGAN. Jurnal Akuntansi, 11.
Ghazali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
23. Semarang: Universitas Diponegoro
Handayani, E., & Almilia, L. S. (2013). INTERNET FINANCIAL REPORTING:
STUDI KOMPARASI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DAN BURSA EFEK
MALAYSIA. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi (JBE), 20, 100–112.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Hartono, D. F., & Nugrahanti, Y. W. (2014). pengaruh mekanisme GCG terhadap
kinerja keuangan perusahaan perbankan. 3(2), 191–205.
Hayati, P., & Suprayogi, N. (2018). Analisis Perbandingan Internet Financial
Reporting Index Bank Umum Syariah Di Indonesia, Malaysia, Iran, Dan
Sudan. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam (Journal of Islamic Economics and
Business), 4(1), 48. https://doi.org/10.20473/jebis.v4i1.10064
Hendratni, T. W., Nawasiah, N., & Indriati, T. (2018). Analisis Pengaruh
Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Sektor Perbankan Yang
Terdaftar Di Bei Tahun 2012-2016. Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis
(JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT, 3(1), 37–52.
https://doi.org/10.36226/jrmb.v3i1.83
Irwandi, S. A. (2016). FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PELAPORAN KEUANGAN MELALUI INTERNET ( INTERNET
FINANCIAL REPORTING ) PADA PERUSAHAAN FAKTOR – FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PELAPORAN KEUANGAN MELALUI
INTERNET ( INTERNET FINANCIAL REPORTING ) PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR DI BUR. March. https://doi.org/10.14414/tiar.v2i02.91
Jao, R., Hamzah, D., Winar, K., & Laba, A. R. (2019). Pengaruh Dewan
Komisaris dan Komite Audit Efektivitas Pelaporan Keuangan Internet. 9(2),
37–48.
Jensen and Meckling. (1976). Value Engineering and the Lean Start-Up. 2016
Value Summit: The Power of VE.
Kiki, P., Pratiwi, N., Ngurah, I. G., & Suaryana, A. (2018). E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana Pengaruh Faktor Finansial dan Good Corporate
Governance Terhadap Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana ( Unud ), Bali , Indonesia
113
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Uni. 24, 1017–1046.
Lestari, H. S., & Chariri, A. (2005). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
pelaporan keuangan melalui internet. Jurnal Akuntansi, 3(1), 0–27.
https://doi.org/10.1007/s13668-014-0115-1
Maramis, S., Sari, R. N., & Rusli. (2018). Pengaruh Good Corporate Governance
Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Dengan
Profitabilitas dan Opini Audit Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris
pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2012-2016). Jom Feb, 1(1), 1–15.
Marliana, R., Almunawwaroh, M., Siliwangi, U., & Siliwangi, U. (2018). Studi
Literatur Review Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Internet
Financial Reporting ( Ifr ) Sebagai Voluntary Disclosure. 13, 79–85.
Maryanto, H. K. (2017). PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI
BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2014. JOM Fekon, 4(1), 1–15.
https://doi.org/10.4324/9781315853178
Nurhidayah, W. (2014). Analisis Pengaruh Penerapan Mekanisme Corporate
Governance Terhadap Kemungkinan Perusahaan. Jurnal Akuntansi.
http://eprints.undip.ac.id/
Otoritas Jasa Keuangan. 2019. Statisik Perbankan Juni 2019, (pdf),
(www.ojk.go.id, diakses tanggal 15 Januari 2020 )
Pernamasari, R. (2019). Analisis Indeks Internet Pelaporan Keuangan : Studi di
Perbankan. 9(1), 150–158.
Pertiwi, I. F. P. (2017). Iqtishadia Kinerja Keuangan dan Internet Financial
Reporting. 4(1).
Puspitaningrum, D., Atmini, S., Akuntansi, J., Ekonomi, F., Brawijaya, U., &
Haryono, M. T. (2012). Konferensi Internasional Tahunan ke-2 Akuntansi
dan Keuangan ( AF 2012 ) mekanisme Corporate governance dan tingkat
pelaporan keuangan internet : Bukti dari perusahaan Indonesia. 2, 157–166.
Putra, A., & Nuzula, N. (2017). PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Pada Perusahaan Perbankan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015). Jurnal Administrasi
Bisnis S1 Universitas Brawijaya, 47(1), 103–112.
Rahadhian, A., & Septiani, A. (2014). ANALISIS PENGARUH MEKANISME
CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN
INTERNET CORPORATE REPORTING (Studi Empiris pada Perusahaan
114
Sektor Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Tahun
2013). 3, 254–265.
Rahardhian, A. (2016). Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance
Terhadap Tingkat Pengungkapan Internet.
Rizqiah, R. N., & Lubis, A. T. (2019). Penerapan Internet Financial Reporting
(IFR) Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia. Jurnal Akuntansi Dan
Keuangan Islam, 5(1), 63–81. https://doi.org/10.35836/jakis.v5i1.14
Rozak, A. (2012). Pengaruh Tingkat Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
Kepemilikan Saham Oleh Publik, Leverage Dan Kelompok Industri
Terhadap Tingkat Internet Financial Reporting (Ifr). Jurnal Computech &
Bisnis, 6(2), 101–112. http://jurnal.stmik-
mi.ac.id/index.php/jcb/article/view/92
Saud, I. M., Ashar, B., & Nugraheni, P. (2019). Analisis Pengungkapan Internet
Financial Reporting Perusahaan Asuransi-Perbankan Syariah Di Indonesia-
Malaysia. Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, 19(1), 35.
https://doi.org/10.25105/mraai.v19i1.3011
Sugiyono. (2016). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Widari, P. putri, Saifi, M., & Nurlaily, F. (2018). ANALISIS INTERNET
FINANCIAL REPORTING (IFR) (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Go Public di Indonesia, Singapura, dan Malaysia). Jurnal Administrasi
Bisnis, 56(1), 100–109. administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Zarviana, R., Nur, E., & Indrawati, N. (2017). Pengaruh IFR dan Mekanisme CG
terhadap Nilai Perusahaan dengan Kualitas Laba sebagai Variabel
Intervening. Sorot, 12(1), 25. https://doi.org/10.31258/sorot.12.1.4079
115
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel Indeks IFR
No Item yang diungkapkan pada website BUS
A. Isi (Content)
1. Laporan posisi keuangan tahun berjalan
2. Laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan
3 Laporan perubahan ekuitas tahun berjalan
4 Laporan arus kas tahun berjalan
5 Catatan atas laporan keuangan tahun berjalan
6 Laporan komitmen dan kontigensi tahun berjalan
7 Perhitungan KPMM tahun berjalan
8 Jumlah & kualitas aset produktif serta CKPN tahun berjalan
9 Rasio keuangan bank tahun berjalan
10 Transaksi spot dan transaksi derivatif tahun berjalan
11 Laporan distribusi bagi hasil tahun berjalan
12 Laporan sumber dan penyaluran dana zakat tahun berjalan
13 Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan tahun berjalan
14 Laporan perubahan dana investasi terikat tahun berjalan
15 Laporan bulanan tahun berjalan
16 Laporan triwulanan tahun berjalan
17 Laporan semesteran tahun berjalan
18 Laporan tahunan tahun berjalan
19 Laporan posisi keuangan tahun lalu
20 Laporan laba rugi komprehensif tahun lalu
21 Laporan perubahan ekuitas tahun lalu
22 Laporan arus kas tahun lalu
23 Catatan atas laporan keuangan tahun lalu
116
24 Laporan komitmen dan kontigensi tahun lalu
25 Perhitungan KPMM tahun lalu
26 Jumlah dan kualitas aset produktif serta CKPN tahun lalu
27 Rasio keuangan bank tahun lalu
28 Transaksi spot dan transaksi derivatif tahun lalu
29 Laporan distribusi bagi hasil tahun lalu
30 Laporan sumber dan penyaluran dana zakat tahun lalu
31 Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan tahun lalu
32 Laporan perubahan dana investasi terikat tahun lalu
33 Laporan bulanan tahun lalu
34 Laporan triwulanan tahun lalu
35 Laporan semesteran tahun lalu
36 Laporan tahunan tahun lalu
B Technology
37 Laporan auditor tahun bejalan
38 Laporan auditor tahun lalu
39 Laporan keuangan berbahasa Inggris
40 Laporan setiap bagian lini bisnis tahun berjalan
41 Laporan setiap bagian lini bisnis tahun lalu
42 Laporan setiap bagian wilayah tahun berjalan
43 Laporan setiap bagian wilayah tahun lalu
44 Laporan/analisis manajemen tahun berjalan
45 Basis standar laporan keuangan tahun berjalan
46 Tambahan atau amandemen laporan tahunan berjalan
47 Laporan Corporate Social Responsibility (CSR)
48 Ringkasan laporan tahunan tahun berjalan
49 Halaman web berbahasa Inggris
117
50 Kebijakan akuntansi
51 Informasi deviden
52 Analisis risiko utama perusahaan
53 Informasi perusahaan
54 Laporan direksi
55 Anggota direksi
56 Ringkasan data keuangan (min 5 thn terakhir/menyesuaikan thn berdiri)
57 10 pemegang saham tertinggi tahun berjalan
58 Ringkasan rasio utama (min. 5 thn terakhir/menyesuaikan thn berdiri)
59 Jalan singkat mencari informasi keuangan
60 Tanda tangan auditor pada laporan tahun lalu
61 Piagam komite audit
62 Penghargaan yang diterima pada tahun berjalan
63 Informasi pemegang saham
64 Alamat perusahaan
65 Informasi strategi perusahaan
66 Informasi tahun berjalan dapat dibedakan dengan tahun lalu
67 Informasi kepemilikan saham direksi
18 Laporan tahunan tahun berjalan
19 Laporan posisi keuangan tahun lalu
20 Laporan laba rugi komprehensif tahun lalu
21 Laporan perubahan ekuitas tahun lalu
22 Laporan arus kas tahun lalu
23 Catatan atas laporan keuangan tahun lalu
24 Laporan komitmen dan kontigensi tahun lalu
25 Perhitungan KPMM tahun lalu
26 Jumlah dan kualitas aset produktif serta CKPN tahun lalu
27 Rasio keuangan bank tahun lalu
28 Transaksi spot dan transaksi derivatif tahun lalu
29 Laporan distribusi bagi hasil tahun lalu
30 Laporan sumber dan penyaluran dana zakat tahun lalu
31 Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan tahun lalu
32 Laporan perubahan dana investasi terikat tahun lalu
118
33 Laporan bulanan tahun lalu
34 Laporan triwulanan tahun lalu
35 Laporan semesteran tahun lalu
36 Laporan tahunan tahun lalu
B Technology
37 Laporan auditor tahun bejalan
38 Laporan auditor tahun lalu
39 Laporan keuangan berbahasa Inggris
40 Laporan setiap bagian lini bisnis tahun berjalan
41 Laporan setiap bagian lini bisnis tahun lalu
42 Laporan setiap bagian wilayah tahun berjalan
43 Laporan setiap bagian wilayah tahun lalu
44 Laporan/analisis manajemen tahun berjalan
45 Basis standar laporan keuangan tahun berjalan
46 Tambahan atau amandemen laporan tahunan berjalan
47 Laporan Corporate Social Responsibility (CSR)
48 Ringkasan laporan tahunan tahun berjalan
49 Halaman web berbahasa Inggris
50 Kebijakan akuntansi
51 Informasi deviden
52 Analisis risiko utama perusahaan
53 Informasi perusahaan
54 Laporan direksi
55 Anggota direksi
56 Ringkasan data keuangan (min 5 thn terakhir/menyesuaikan thn berdiri)
57 10 pemegang saham tertinggi tahun berjalan
58 Ringkasan rasio utama (min. 5 thn terakhir/menyesuaikan thn berdiri)
59 Jalan singkat mencari informasi keuangan
60 Tanda tangan auditor pada laporan tahun lalu
61 Piagam komite audit
62 Penghargaan yang diterima pada tahun berjalan
63 Informasi pemegang saham
64 Alamat perusahaan
119
65 Informasi strategi perusahaan
66 Informasi tahun berjalan dapat dibedakan dengan tahun lalu
67 Informasi kepemilikan saham direksi
68 Disclaimer/sangkalan
69 Tanda tangan CEO dalam laporan
70 Penjualan produk utama
71 Informasi rapat umum tahunan
72 Informasi rencana reinvestasi deviden
73 Kode etik dan etika bagi direksi, petugas dan karyawan
74 Indikator untuk menemukan informasi terkini secara cepat
75 Informasi manager (min. identitas dan CV eksekutif)
76 Informasi proyeksi
77 Informasi modal intelektual
78 Resolusi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun berjalan
79 Riwayat harga saham
80 Siaran pers/berita terkini
81 Prinsip/pedoman perusahaan
C User Support
82 Waktu memuat website dibawah 10 detik
83 Laporan tahunan dalam format pdf
84 Hyperlink analis keuangan
85 Hyperlink dalam laporan tahunan
86 Link menuju homepage
87 Link menuju top homepage
88 Kemampuan mengunduh laporan
89 Link menuju situs peta/sitemap
90 Kontak email langsung (umpan balik) yang tersedia
120
91 Data keuangan dalam format processable (contoh: excel)
92 Penggunaan teknologi multimedia
93 Situs peta/sitemap
94 Teks hyperlink
95 Hyperlink data pada sebuah situs web pihak ketiga
96 Memungkinkan mengubah format
97 Format laporan dapat digunakan untuk perhitungan
98 Mesin pencari (search engine) internal
99 Batasan jelas untuk laporan tahunan
100 Laporan tahunan dalam format html
101 Menu pull-down
D Timeliness
102 Tanggal terakhir pembaharuan website
103 Tahun terakhir pembaharuan website
104 Harga saham terbaru (saat ini)
105 Waktu pembaharuan khusus untuk data harga saham
106 Frekuensi pembaharuan laporan keuangan
107 Kalender kegiatan keuangan pada masa depans
108 Opsi pendaftaran email untuk pemberitahuan berita/siaran terkini
109 Informasi mengenai waktu untuk mendapat respon pertanyaan melalui email
dan pertanyaan online
110 Webcast (siaran melalui website)
111 Salinan berita peraturan terbaru
112 Laporan keuangan interim terbaru
121
Lampiran 2 Hasil Content Analysis Indeks IFR
A
BRIS BMI BCAS BMSI
14 15 16 17 18 14 15 16 17 18 14 15 16 17 18 14 15 16 17 18
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
32 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
122
B
35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
40 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
43 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
45 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
46 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
48 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
49 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
50 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
51 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
52 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
53 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
54 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
55 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
56 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
57 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
58 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
59 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
61 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
62 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
63 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
64 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
65 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0
66 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
67 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
68 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
69 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
70 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
71 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
123
72 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
73 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
74 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
75 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
76 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
77 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
78 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
79 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
80 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
81 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
C
82 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
83 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
84 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
85 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
86 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
87 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
88 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
89 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
90 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
91 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
92 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
93 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
94 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
95 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
96 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
97 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
98 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
99 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
100 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
101 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
D
102 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
103 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
104 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
105 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
106 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
107 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
124
108 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
109 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
110 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
111 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
112 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
64 66 67 67 68 54 55 55 56 56 62 62 61 63 63 59 59 61 62 62
A
BNIS BSM BSB BVS
14 15 16 17 18 14 15 16 17 18 14 15 16 17 18 14 15 16 17 18
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
125
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
32 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
B
35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
37 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
40 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
43 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
45 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
46 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
48 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1
49 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
50 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0
51 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
52 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
53 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
54 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
55 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
56 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1
57 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
58 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1
59 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
60 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
61 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
62 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
63 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
64 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
65 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
66 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
67 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
126
68 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
69 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
70 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
71 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
72 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
73 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
74 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
75 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
76 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
77 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
78 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
79 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
80 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
81 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
C
82 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
83 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
84 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
85 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
86 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
87 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
88 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
89 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
90 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
91 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
92 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
93 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
94 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
95 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
96 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
97 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
98 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
99 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
100 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
101 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
D
102 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
103 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
104 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
127
105 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
106 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
107 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
108 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
109 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
110 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
111 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
112 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
68 70 70 73 73 67 69 72 72 72 62 63 63 64 64 59 62 62 63 64
A BMS BJBS BTPNS BPS
14 15 16 17 18 14 15 16 17 18 14 15 16 17 18 14 15 16 17 18
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
128
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
30 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
31 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
32 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
B
35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
40 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
43 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
45 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
46 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
48 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
49 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
50 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
51 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
52 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
53 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
54 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
55 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
56 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1
57 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
58 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1
59 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
60 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
61 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
62 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
63 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
64 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
129
65 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1
66 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
67 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
68 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
69 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
70 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0
71 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
72 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
73 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1
74 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
75 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
76 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
77 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
78 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
79 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
80 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
81 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
C
82 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
83 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
84 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
85 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
86 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
87 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
88 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
89 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
90 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
91 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
92 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
93 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
94 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
95 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
96 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
97 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
98 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
99 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
101 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
D
130
102 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
103 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
104 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
105 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
106 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
107 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
108 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
109 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
110 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
111 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
112 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
56 58 58 59 62 56 55 55 57 57 67 67 73 73 75 63 64 64 65 67
No. BUS TOTAL
2014 2015 2016 2017 2018
1. BMI 54 55 55 56 56
2. BCAS 62 62 61 63 63
3. BMSI 59 59 61 62 62
4. BNIS 68 70 70 73 73
5. BRIS 64 66 67 67 68
6. BSM 67 69 72 72 72
7. BSB 62 63 63 64 64
8. BVS 59 62 62 63 64
9. PBS 63 64 64 65 67
10. BMS 56 58 58 59 62
11. BJBS 56 55 55 57 57
12. BTPNS 67 67 73 73 75
No. BUS TOTAL INDEKS IFR
2014 2015 2016 2017 2018
1. BMI 0,48 0,49 0,49 0,50 0,50
2. BCAS 0,55 0,55 0,54 0,56 0,56
3. BMSI 0,53 0,53 0,54 0,55 0,55
4. BNIS 0,61 0,63 0,63 0,65 0,65
5. BRIS 0,57 0,59 0,60 0,60 0,61
6. BSM 0,60 0,62 0,64 0,64 0,64
7. BSB 0,55 0,56 0,56 0,57 0,57
8. BVS 0,53 0,55 0,55 0,56 0,57
9. PBS 0,56 0,57 0,57 0,58 0,60
10. BMS 0,50 0,52 0,52 0,53 0,55
11. BJBS 0,50 0,49 0,49 0,51 0,51
12. BTPNS 0,60 0,60 0,65 0,65 0,67
131
Lampiran 3 Data Perhitungan Sampel
BUS Tahun KM DKI KA IFR ROA SIZE AGE
BMI 2014 0 0,5 3 0,48 0,17 31,76 23
BMI 2015 0,00000151013 0,5 4 0,49 0,2 31,68 24
BMI 2016 0,00000151013 0,75 4 0,49 0,22 31,65 25
BMI 2017 0,00000151013 0,60 4 0,50 0,11 31,75 26
BMI 2018 0,00000151013 0,60 3 0,50 0,08 31,68 27
BCAS 2014 0 0,67 3 0,55 0,8 28,73 4
BCAS 2015 0 0,67 3 0,55 1 29,10 5
BCAS 2016 0 0,67 3 0,54 1,1 29,24 6
BCAS 2017 0 0,67 3 0,56 1,2 29,42 7
BCAS 2018 0 0,67 3 0,56 1,2 29,59 8
BMIS 2014 0 1 3 0,53 0,29 29,58 10
BMIS 2015 0 1 3 0,53 0,3 29,35 11
BMIS 2016 0 1 3 0,54 2,63 29,45 12
BMIS 2017 0 1 3 0,55 1,56 29,58 13
BMIS 2018 0 1 3 0,55 0,93 29,62 14
BNIS 2014 0 0,67 5 0,61 1,27 30,64 4
BNIS 2015 0 0,67 5 0,63 1,43 30,77 5
BNIS 2016 0 0,5 6 0,63 1,44 30,97 6
BNIS 2017 0 0,75 4 0,65 1,31 31,18 7
BNIS 2018 0 0,5 3 0,65 1,42 31,35 8
BRIS 2014 0 0,8 4 0,57 0,08 30,64 6
BRIS 2015 0 0,6 7 0,59 0,77 30,82 7
BRIS 2016 0 0,6 5 0,60 0,95 30,95 8
BRIS 2017 0 0,75 5 0,60 0,51 31,08 9
BRIS 2018 0 0,75 6 0,61 0,43 31,27 10
BSM 2014 0 0,6 5 0,60 0,17 31,84 15
BSM 2015 0 0,6 7 0,62 0,56 31,88 16
BSM 2016 0 0,6 6 0,64 0,59 32 17
BSM 2017 0 0,75 7 0,64 0,59 32,11 18
BSM 2018 0 0,75 7 0,64 0,88 32,22 19
BSB 2014 0,009658247 0,67 2 0,55 0,27 29,27 6
BSB 2015 0,008007001 0,5 3 0,56 0,79 29,39 7
BSB 2016 0,006837937 0,5 3 0,56 0,76 29,56 8
BSB 2017 0,005292478 0,5 3 0,57 0,02 29,6 9
BSB 2018 0,005292478 0,5 2 0,57 0,02 29,48 10
BVS 2014 0 1 3 0,53 -1,87 28 4
BVS 2015 0 1 3 0,55 2,36 27,95 5
132
BVS 2016 0 0,33 3 0,55 2,19 28,12 6
BVS 2017 0 0,67 3 0,56 0,36 28,33 7
BVS 2018 0 0,67 3 0,57 0,32 28,39 8
BPS 2014 0 0,67 3 0,56 1,99 29,46 5
BPS 2015 0 0,67 3 0,57 1,14 29,60 6
BPS 2016 0 0,50 3 0,57 0,37 29,80 7
BPS 2017 0 0,67 3 0,58 -10,77 29,79 8
BPS 2018 0 0,67 3 0,60 0,26 29,80 9
BMS 2014 0 0,67 4 0,50 3,61 28,53 4
BMS 2015 0 0,67 3 0,52 -20,13 28,19 5
BMS 2016 0 0,67 4 0,52 -9,51 27,93 6
BMS 2017 0 0,67 4 0,53 5,5 27,87 7
BMS 2018 0 0,67 4 0,55 6,86 27,22 8
BJBS 2014 0 0,50 4 0,50 0,72 29,44 4
BJBS 2015 0 0,50 4 0,49 0,25 29,49 5
BJBS 2016 0 0,5 4 0,49 -8,9 29,64 6
BJBS 2017 0 0,5 4 0,51 -5,69 29,67 7
BJBS 2018 0 0,5 6 0,51 0,54 29,54 8
BTPNS 2014 0 0,67 4 0,60 4,23 22,03 1
BTPNS 2015 0 0,67 5 0,60 5,24 22,37 2
BTPNS 2016 0 0,33 5 0,65 9 22,71 3
BTPNS 2017 0 0,5 4 0,65 11,2 22,94 4
BTPNS 2018 0 0,5 4 0,67 12,4 23,21 5
Keterangan :
No Nama Bank Umum Syariah Kode
1. Bank Muamalat Indonesia BMI
2. Bank Central Asia Syariah BCAS
3. Bank Mega Syariah Indonesia BMSI
4. Bank Negara Indonesia Syariah BNIS
5. Bank Rakyat Indonesia Syariah BRIS
6. Bank Syariah Mandiri BSM
7. Bank Syariah Bukopin BSB
8. Bank Victoria Syariah BVS
9. Panin Bank Syariah PBS
10. Bank Maybank Syariah Indonesia BMS
11. Bank Jabar Banten Syariah BJBS
12. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah BTPNS
133
Lampiran 4 Hasil Analisis Data
STATISTIK DESKRIPTIF
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KM 60 ,0000000 ,0096582 ,000584903 ,0020153863
DKI 60 ,33 1,00 ,6527 ,16092
KA 60 2,00 7,00 3,9333 1,26044
IFR 60 ,48 ,67 ,5657 ,04977
ROA 60 -20,13 12,40 ,6287 4,59661
SIZE 60 22,03 32,22 29,3203 2,38222
AGE 60 1,00 27,00 9,1667 6,10409
Valid N (listwise) 60
UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 60
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,03869966
Most Extreme Differences Absolute ,092
Positive ,078
Negative -,092
Test Statistic ,092
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
UJI AUTOKORELASI
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,424a ,180 ,085 ,03217 1,818
a. Predictors: (Constant), LAG_AGE, LAG_ROA, LAG_DKI, LAG_KM, LAG_KA,
LAG_SIZE
b. Dependent Variable: LAG_IFR
134
UJI MULTIKOLINIERITAS
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) ,478 ,086 5,548 ,000
KM 2,656 2,921 ,108 ,909 ,367 ,816 1,226
DKI ,011 ,035 ,036 ,314 ,755 ,893 1,120
KA ,019 ,005 ,472 3,867 ,000 ,765 1,307
SIZE ,001 ,003 ,042 ,274 ,785 ,487 2,052
AGE -,002 ,001 -,296 -2,171 ,034 ,613 1,632
ROA ,004 ,001 ,336 2,761 ,008 ,768 1,302
a. Dependent Variable: IFR
UJI HETEROSKEDASTISITAS UJI GLEJSER
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,026 ,051 ,518 ,607
KM -2,932 1,728 -,237 -1,697 ,096
DKI -,051 ,021 -,329 -2,467 ,067
KA ,001 ,003 ,065 ,453 ,653
SIZE ,001 ,002 ,121 ,671 ,505
AGE ,000 ,001 -,113 -,704 ,484
ROA ,000 ,001 -,023 -,157 ,876
a. Dependent Variable: ABS_RES
135
KOEFISIEN DETERMINASI I
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,482a ,232 ,161 4,21042
a. Predictors: (Constant), AGE, KM, DKI, KA, SIZE
KOEFISIEN DETERMINASI II
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,629a ,395 ,327 ,04083
a. Predictors: (Constant), ROA, KM, AGE, DKI, KA, SIZE
UJI F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression ,058 6 ,010 5,777 ,000b
Residual ,088 53 ,002
Total ,146 59
a. Dependent Variable: IFR
b. Predictors: (Constant), ROA, KM, AGE, DKI, KA, SIZE
136
UJI T I
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 27,782 8,040 3,455 ,001
KM 198,948 300,040 ,087 ,663 ,510
DKI ,276 3,603 ,010 ,077 ,939
KA ,852 ,484 ,234 1,762 ,084
SIZE -1,106 ,293 -,573 -3,770 ,000
AGE ,176 ,112 ,234 1,572 ,122
a. Dependent Variable: ROA
UJI T II
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,478 ,086 5,548 ,000
KM 2,656 2,921 ,108 ,909 ,367
DKI ,011 ,035 ,036 ,314 ,755
KA ,019 ,005 ,472 3,867 ,000
SIZE ,001 ,003 ,042 ,274 ,785
AGE -,002 ,001 -,296 -2,171 ,034
ROA ,004 ,001 ,336 2,761 ,008
a. Dependent Variable: IFR
137
PERHITUNGAN KOEFISIEN JALUR
Variabel
p2
(X ke Y)
p3
(koef beta
Profitabilitas)
sp2
Std eror (X
ke Y)
sp3
Std eror
Profitabilitas
(X ke Z)
p2 x p3
X1 198,948 0,004 300,04 0,001 0,795792
X2 0,276 0,004 3,603 0,001 0,001104
X3 0,852 0,004 0,484 0,001 0,003408
X4 -1,106 0,004 0,293 0,001 -0,004424
X5 0,176 0,004 0,112 0,001 0,000704
138
Lampiran 5
139
Lampiran 6
Top Related