PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE SECARA …eprints.ums.ac.id/35461/1/Naskah Publikasi.pdftorakal 12...

15
i PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE SECARA KELOMPOK DAN INDIVIDU TERHADAP LOW BACK PAIN MYOGENIK PADA PEMBUAT BATU BATA DI DESA MARON Skripsi Ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Melakukan Penelitian di Bidang Fisioterapi Disusun Oleh : LUCKY CHINTIA ALKURATU J120110068 JURUSAN FISIOTERAPI S1 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

Transcript of PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE SECARA …eprints.ums.ac.id/35461/1/Naskah Publikasi.pdftorakal 12...

Page 1: PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE SECARA …eprints.ums.ac.id/35461/1/Naskah Publikasi.pdftorakal 12 sampai dengan bagian bawah pinggul yang timbul akibat adanya potensi kerusakan ataupun

i

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE SECARA KELOMPOK DAN

INDIVIDU TERHADAP LOW BACK PAIN MYOGENIK PADA

PEMBUAT BATU BATA DI DESA MARON

Skripsi Ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu

Syarat untuk Melakukan Penelitian di Bidang Fisioterapi

Disusun Oleh :

LUCKY CHINTIA ALKURATU

J120110068

JURUSAN FISIOTERAPI S1

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

Page 2: PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE SECARA …eprints.ums.ac.id/35461/1/Naskah Publikasi.pdftorakal 12 sampai dengan bagian bawah pinggul yang timbul akibat adanya potensi kerusakan ataupun

ii

Page 3: PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE SECARA …eprints.ums.ac.id/35461/1/Naskah Publikasi.pdftorakal 12 sampai dengan bagian bawah pinggul yang timbul akibat adanya potensi kerusakan ataupun

iii

ABSTRAK

PROGRAM STUDI SARJANA FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SKRIPSI, 2015

LUCKY CHINTIA ALKURATU

“PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE SECARA KELOMPOK DAN

INDIVIDU TERHADAP LOW BACK PAIN MYOGENIK PADA PEMBUAT

BATU BATA DI DESA MARON”

V BAB, 36 Halaman

(Dibimbing oleh : Dwi kurniawati, SSt.FT, M.Kes dan Yulisna Mutia Sari,

SSt.FT, M.Sc (GRS))

Latar belakang : low back pain myogenik adalah suatu pengalaman

sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan di daerah antara vertebra

torakal 12 sampai dengan bagian bawah pinggul yang timbul akibat adanya

potensi kerusakan ataupun adanya kerusakan jaringan (Paliyama, 2003). Jenis

pekerjaan yang menyebabkan timblnya penyakit ini adalah duduk terlalu lama dan

mempertahankan postur. Pekerjaan dengan posisi duduk dalam waktu lama salah

satunya adalah pembuat batu bata. Penanganan fisioterapi pada kondisi ini antara

lain dapat diberikan core stability exercise secara kelompok dan individu.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh core stability

exercise secara kelompok dan individu terhadap low back pain myogenik pada

pembuat batu bata di desa Maron.

Metode penelitian : penelitian ini dilaksanakan melalui pendekatan kuantitatif

dengan metode Quasi Experimental Design pre and post with control group

design. Populasi penelitian ini adalah pembuat batu bata di desa Maron, sampel

berjumlah 40 orang dengan latihan secara kelompok dan individu.

Hasil : Hasil nilai uji wilcoxon test mendapartkan nilai < 0,05 dimana eksperimen

memiliki nilai signifikan nyeri 0,000 yang berarti terdapat pengaruh nyeri pre dan

post terhadap penurunan nyeri.

Kesimpulan : Ada pengaruh core stability exercise secara kelompok dan individu

terhadap low back pain myogenik pada pembuat batu bata di desa Maron.

Kata kunci : Low back pain, core stability exercise

Page 4: PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE SECARA …eprints.ums.ac.id/35461/1/Naskah Publikasi.pdftorakal 12 sampai dengan bagian bawah pinggul yang timbul akibat adanya potensi kerusakan ataupun

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

ABSTRAK ........................................................................................................ iv

PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

LANDASAN TEORI .......................................................................................... 2

METODOLOGI PENELITIAN .......................................................................... 5

HASIL PENELITIAN ......................................................................................... 6

HASIL PENELITIAN ......................................................................................... 4

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE SECARA …eprints.ums.ac.id/35461/1/Naskah Publikasi.pdftorakal 12 sampai dengan bagian bawah pinggul yang timbul akibat adanya potensi kerusakan ataupun

1

PENDAHULUAN

Nyeri punggung juga dapat terjadi pada berbagai situasi kerja, tetapi

risikonya lebih besar apalagi dengan duduk posisi lama dalam posisi statis,

karena akan menyebabkan kontraksi otot yang terus menerus atau

pembuluh darah yang terjepit. Penyempitan pembuluh darah menyebabkan

aliran darah terhambat dan iskemi, jaringan kekurangan oksigen dan

nutrisi, sedangkan kontraksi otot yang lama akan menyebabkan peningkatan

asam laktat. Kedua hal tersebut akan menyebabkan nyeri (Natalia dkk.,

2010).

Insiden nyeri punggung bawah di populasi ditemukan sebanyak 15-

20% dan 98% diantaranya disebabkan oleh faktor mekanikal karena

ketegangan otot dan ligamentum tulang belakang. Di dalam penelitian

Samara (2004), menunjukkan sekitar 39,7-60% orang dewasa mengalami

nyeri punggung bawah akibat duduk lama. Lama duduk selama 4 jam per hari

dengan sikap membungkuk merupakan faktor risiko terjadinya nyeri

punggung bawah.

Pada nyeri punggung bawah yang dirasakan ini tentunya dapat

menjadi masalah jika mengganggu aktifitas sehari-hari. Terutama bagi

pekerja yang pekerjaannya harus menuntut terlalu lama yaitu salah

satunya adalah pekerja batu bata, dimana pekerjanya harus duduk dalam

6-8jam/hari. Bagi pekerja nyeri ini tentu akan mengganggu pekerjaannya

dan mengurangi produktifitasnya. Menurut Paliyama (2003), low back pain

Page 6: PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE SECARA …eprints.ums.ac.id/35461/1/Naskah Publikasi.pdftorakal 12 sampai dengan bagian bawah pinggul yang timbul akibat adanya potensi kerusakan ataupun

2

myogenik adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak

menyenangkan di daerah antara vertebra torakal 12 sampai dengan bagian

bawah pinggul yang timbul akibat adanya potensi kerusakan ataupun

adanya kerusakan jaringan antara lain : dermis pembuluh darah, fasia,

muskulus, tendon, kartilago, tulang ligament, intra artikuler meniscus,

bursa.

Salah satu pengobatan yang dapat diberikan pada penderita low

back pain myogenik adalah latihan core stabilityexercise, dimana dalam

latihan ini untuk mengontrol posisi dan gerakan tulang belakang melalui

panggul dan kaki untuk memungkinkan produksi optimal, transfer dan

kontrol kekuatan dan gerakan ke segmen terminal dalam aktifitas rantai

kinetik terintregrasi (Kibler, 2006 dalam Susy, 2006). Sedangkan menurut

Pramita (2015), Core stabiliy exercise (CSE) merupakan latihan yang

dapat diberikan pada pasien nyeri punggung bawah. CSE merupakan

aktifasi sinergis yang meliputi otot-otot bagian dalam dari trunk yakni otot

core (inti). Fungsi core yang utama adalah untuk memelihara postur

tubuh.

LANDASAN TEORI

1. Pengertian Low Back Pain Myogenik

Menurut Paliyama (2003), low back pain myogenik adalah

suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak

menyenangkan di daerah antara vertebra torakal 12 sampai dengan

bagian bawah pinggul yang timbul akibat adanya potensi kerusakan

Page 7: PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE SECARA …eprints.ums.ac.id/35461/1/Naskah Publikasi.pdftorakal 12 sampai dengan bagian bawah pinggul yang timbul akibat adanya potensi kerusakan ataupun

3

ataupun adanya kerusakan jaringan antara lain : dermis pembuluh

darah, fasia, muskulus, tendon, kartilago, tulang ligament, intra

artikuler meniscus, bursa.

A. Patofisiologi

Didalam kondisi nyeri punggung bawah pada umumnya otot

ekstensor lumbal lebih lemah disbanding otot fleksor, sehingga

tidak kuat mengangkat beban. Otot sendiri sebenarnya tidak jelas

sebagai sumber nyeri, tetapi muscle spindles jelas di inervasi sistem

saraf simpatis. Dengan hiperaktifitas kronik, muscle spindles

mengalami spasme sehingga mengalami nyeri tekan. Perlengketan

otot yang tidak sempurna akan melepaskan pancaran rangsangan

saraf berbahaya yang mengakibatkan nyeri sehingga

menghambat aktivitas otot (Priyambodo, 2008).

B. Tanda dan Gejala

Menurut Mahadewa & Maliawan (2009) dalam Bayhakki

(2012), tanda dan gejala low back pain myogenik adalah faktor fisik

yang berhubungan dengan pekerjaan seperti duduk dan mengemudi,

duduk atau berdiri berjam-jam (posisi tubuh kerja yang statis),

getaran, mengangkat, membawa beban, membungkuk dan

memutar badannya.

2. Pengertian Core Stability Exercise

Menurut Kibler (2006) dalam Susy (2006), core stability exercise

secara definisi adalah kemampuan untuk mengontrol posisi dan

Page 8: PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE SECARA …eprints.ums.ac.id/35461/1/Naskah Publikasi.pdftorakal 12 sampai dengan bagian bawah pinggul yang timbul akibat adanya potensi kerusakan ataupun

4

gerakan tulang belakang melalui panggul dan kaki untuk

memungkinkan produksi optimal, transfer dan kontrol kekuatan dan

gerakan segmen terminal dalam aktifitas rantai kinetik terintegrasi di

tubuh. Sedangkan menurut Putu dkk (2012), core stability exercise

adalah kemampuan untuk mengontrol posisi dan gerak dari trunk

sampai pelvic yang digunakan untuk melakukan gerakan secara optimal,

perpindahan, kontrol tekanan dan gerakan saat aktifitas.

Dosis dalam latihan core stability exercise menurut Adiputra dkk

(2014) dilakukan sebanyak 3 kali seminggu selama 4 minggu dengan 10

hitungan dengan 3 kali pengulangan.

3. Kelompok dan Individu

Kelompok adalah sejumlah orang yang memiliki norma-norma,

nilai-nilai dan harapan-harapan yang sama, serta secara sadar dan teratur

saling berinteraksi. Kelompok memainkan peran yang sangat penting

dalam struktur sosial masyarakat karena sebagian besar interaksi sosial

kita berlangsung dalam kelompok dan dipengaruhi oleh norma-norma

dan sanksi yang ada dalam kelompok.

Setiap individu adalah individu yang unik, artinya setiap individu

memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu sama lainnya.

Individu adalah suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyebut suatu

kesatuan yang paling kecil dan terbatas.

Page 9: PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE SECARA …eprints.ums.ac.id/35461/1/Naskah Publikasi.pdftorakal 12 sampai dengan bagian bawah pinggul yang timbul akibat adanya potensi kerusakan ataupun

5

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan

rancangan Pre and Post Test with Control Design. Dengan

membandingkan dua hasil evaluasi yaitu pre test dan post test, dimana

dalam penelitian ini, responden dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok

1 sebagai kelompok eksperimen, diberikan perlakuan secara kelompok

dengan core stability exercise secara rutin 3 kali seminggu selama 4

minggu dan kelompok 2 sebagai kelompok kontrol secara individu dengan

diberikan core stability exercise.

Metode pengambilan sampel yang dipakai pada penelitian ini

adalah menggunakan purposive sampling dengan alasan pasien yang diikut

sertakan sebagai responden adalah pembuat batu bata yang mengalami

Low Back Pain Myogenik.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Latihan Core

Stability Exercise secara kelompok dan individu. Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah nyeri Low Back Pain Myogenik.

Untuk mengetahui pengaruh core stability exercise terhadap low

back pain myogenik dilakukan uji normalitas data didapatkan nilai tidak

normal. Kemudian dilakukan uji statistik Wilcoxon Test. Batasan uji

kemaknaan statistik adalah p = 0,05, bila p < 0,05 maka tidak bermakna,

sedangkan bila p < 0,05 maka bermakna. Kemudian untuk uji beda

pengaruh antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol digunakan

uji Mann-Whitney Test.

Page 10: PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE SECARA …eprints.ums.ac.id/35461/1/Naskah Publikasi.pdftorakal 12 sampai dengan bagian bawah pinggul yang timbul akibat adanya potensi kerusakan ataupun

6

HASIL PENELITIAN

Latihan tentang pengaruh core stability exercise secara kelompok

dan individu terhadap low back pain myogenik pada pembuat batu bata

didesa Maron. Penelitian dilakukan selama satu bulan. Jenis penelitian ini

adalah Quasi Experiment dengan desain Pre Test and Post Test with

Control Group Design.

Responden penelitian ini adalah pembuat batu bata di desa Maron

yang memenuhi kriteria inklusi. Dalam penelitian ini sampel berjumlah 40

orang yang sesuai dengan kriteria penelitian, dimana dalam penelitian ini

responden dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 20 orang sebagai kelompok

eksperimen dan 20 orang sebagai kelompok kontrol. Responden berjenis

kelamin laki-laki berjumlah 25 orang dan perempuan 15 orang.

Berdasarkan uji Wilcoxon test menunjukkan ada pengaruh

pemberian core stability exercise karena nilai p < 0,05 berarti terdapat

pengaruh pemberian core stability exercise terhadap penurunan low back

pain myogenik.

Berdasarkan uji Mann-Whitney menunjukkan beda pengaruh core

stability exercise terhadap penurunan low back pain myogenik diperoleh

nilai signifikan 0,017 dengan nilai probabilitas tingkat signifikasi 5% atau

sama dengan 0,05 maka kesimpulannya terdapat perbedaan yang

signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Secara teoritis latihan core stability exercise dapat mengurangi

nyeri dengan cara memberikan peregangan pada otot-otot yang mengalami

Page 11: PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE SECARA …eprints.ums.ac.id/35461/1/Naskah Publikasi.pdftorakal 12 sampai dengan bagian bawah pinggul yang timbul akibat adanya potensi kerusakan ataupun

7

spasme pada daerah punggung belakang, peregangan ini meningkatkan

suplai darah ke otot lewat stretch yang terjadi pada badan otot,

meningkatnya suplai darah dapat menimbulkan vasokontraksi pembuluh

darah yang mengakibatkan iskemia, sehingga penderita akan membatasi

adanya gerakan yang dapat menimbulkan nyeri pada vertebra (Pangkahila

dkk, 2015).

Latihan Core Stability Exercise dilakukan dengan dua metode yaitu

secara kelompok dan individu. Keuntungan latihan secara kelompok yaitu

pasien lebih semangat dan termotivasi karena banyak teman dalam

mengikuti latihan dan kekurangannya pasien harus menyesuaikan waktu

latihan dengan jadwal latihan yang telah ditentukan. Sedangkan

keuntungan latihan secara individu yaitu pasien dapat melakukan latihan

kapanpun dan dimanapun sesuai dengan keinginan pasien dan

kekurangannya pasien cenderung malas untuk mengulanginya lagi sendiri

karena tidak ada teman sebagai motivasi (Sri, 2010).

Keterbatasan Penelitian

Penelitian tentang pengaruh Core stability exercise secara

kelompok dan individu terhadap low back pain myogenik pada pembuat

batu bata di desa Maron ini masih jauh dari sempurna, terdapat beberapa

keterbatasan, diantaranya yaitu :

1. Keterbatasan jumlah responden karena penelitian hanya dilakukan di

satu tempat saja.

Page 12: PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE SECARA …eprints.ums.ac.id/35461/1/Naskah Publikasi.pdftorakal 12 sampai dengan bagian bawah pinggul yang timbul akibat adanya potensi kerusakan ataupun

8

2. Kurangnya pengawasan terhadap aktivitas responden selama program

latihan berlangsung.

Keterbatasan pada saat latihan kelompok lebih terkontrol di

banding dengan individu yang tidak dapat terkontrol

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil perhitungan uji statistic, dapat disimpulkan

sebagai berikut : Bahwa pemberian latihan core stability exercise secara

kelompok lebih mempunyai pengaruh yang positif di banding individu

terhadap low back pain myogenik pada pembuat batu bata di desa Maron.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, seperti yang telah dikemukakan maka

dapat disarankan dengan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi petugas kesehatan memberikan penyuluhan secara kelompok pada

pembuat batu bata agar melakukan istirahat secara rutin dan teratur untuk

mengurangi terjadinya spasme terhadap otot punggung belakang dan

berguna untuk membantu sirkulasi darah ke dalam otot sehingga tidak

terjadi spasme dimana akan menghasilkan nyeri.

2. Bagi peneliti selanjutnya peneliti lebih bisa mengontrol faktor-faktor

resiko adalah duduk yang tidak ergonomis, aktivitas yang tidak teratur dan

saat mengangkat beban yang berat. Peneliti selanjutnya juga bisa

mengaplikasikan intervensi lain untuk membandingkan, hal ini untuk

Page 13: PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE SECARA …eprints.ums.ac.id/35461/1/Naskah Publikasi.pdftorakal 12 sampai dengan bagian bawah pinggul yang timbul akibat adanya potensi kerusakan ataupun

9

mengetahui intervensi mana yang lebih efektif untuk low back pain

myogenik.

3. Bagi responden dan masyarakat untuk lebih menjaga kesehatan dan dapat

mengaplikasikan core stability exercise secara mandiri dan dilakukan

secara kelompok agar lebih termotivasi oleh teman-temannya

DAFTAR PUSTAKA

Ayu T. Setiasih. 2012. Pengaruh William Flexion Exercise Dan Core stabilization

Exercise Terhadap Nyeri Punggung Bawah Miogenik. Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Bachroni M. 2011. Pelatihan Pembentukan Tim untuk Meningkatkan Kohesivitas

Tim pada Kopertis V Yogyakarta. Jurnal Psikologi Volume 38, No. 1.

Bayhakki, Nurlis E., Erika. 2012. Pengaruh Terapi Dingin Ice Massage Terhadap

Perubahan Intensitas Nyeri Pada Penderita Low Back Pain. Jurnal Ners

Indonesia. Vol. 2, No. 2.

Borges JBC, Ferreira DLM, Carcalho SMR, Martins As, Andrade RR, Silvia

MMA. 2006. Pain Intensity And Postoperative Funcional Assesment After

Heart Surgery. Broz J Cardivase Surg: 21:393-402.

Cahyati AI. 2012. Merawat Tanpa Nyeri Punggung Bawah (NPB). Program

Magister Fakultas Ilmu Keperawatan Peminatan Keperawatan Medikal

Bedah Universitas Indonesia.

Cummings, T.G. dan Worley, C.G., 2005. Organization Development and

Change: Eight Edition. Amerika: Thomson South Western.

Djajakusli R., Sakinah, Naeim F. 2008. Faktor Yang Berhubungan Dengan

Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Pekerja Batu Bata Di Kelurahan

Lawawoi Kabupaten Sidrap. Universitas Hasanudin Makasar.

Ferreiro A., Akuthota V., Moore T., and Fredericson M. 2008. Core Stability

Exercise Principles. Curr. Sports Med. Rep., Vol. 7, No. 1, pp. 39-44.

Gita S. 2013. Pengertian Individu. Di unduh 12 Juli 2015 (09:53)

https://gitaasaputri.wordpress.com/2013/12/12/pengertian-individu/

Handoyo, Fathoni H., Girindra K. Swasti. 2009. Hubungan Sikap Dan Posisi

Kerja Dengan Low Back Pain Pada Perawat Di Rsud Purbalingga. Jurnal

Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4,

No.3.

Page 14: PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE SECARA …eprints.ums.ac.id/35461/1/Naskah Publikasi.pdftorakal 12 sampai dengan bagian bawah pinggul yang timbul akibat adanya potensi kerusakan ataupun

Hartanti. 2003. Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kompetensiinterpersonal

Pada Pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Diponegoro.

Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Ismi R., H., Riza A., U., dan Dewi A.,P.,S. 2014. Hubungan Antara Karakteristik

Responden Dan Sikap Kerja Duduk Dengan Keluhan Nyeri Punggung

Bawah (Low Back Pain) Pada Pekerja Batik Tulis. e-Jurnal Pustaka

Kesehatan. Vol. 2. No.1.

Isna T., O., Susetyo J., dan Hastiko S., I. 2008. Prevalensi Keluhan Subyektif Atau

Kelelahan Karena Sikap Kerja Yang Tidak Ergonomis Pada Pengrajin

Perak. Jurnal Teknologi, Volume. 1 Nomor 2.

Maliawan S. dan Mahadewa T. 2009. Diagnosa Dan Tatalaksana Kegawat

Daruratan Tulang Belakang. Jakarta.

Muin I. 2006. Sosiologi SMA Jilid 2 untuk Kelas XI. Erlangga. Jakarta.

Mazzeo, R.S. dan Tanaka. 2001. Exercise prescription for the elderly:

currentrecommendations. Sports Medicine 31(11): 809-818.

Natalia D., Wulan D. Sumekar. 2010. Nyeri Punggung pada Operator Komputer

Akibat Posisi dan Lama Duduk. Universitas Lampung, Lampung. Volume

42 No. 3.

Nurachmah E., Angriani R., Waugh A. dan Grant A. 2011. Dasar-dasar anatomi

dan fisiologi. Salemba Medika, Singapore.

Paliyama,J.M. 2003. Perbandingan efek terapi arus intervensi dengan TENS

dalam pengurangan nyeri punggungbawah musculoskeletal. FK Undip

Semarang, 103.

Pangkahila A., Pramita I., Sugijanto. 2015. Core Stability Exercise Lebih Baik

Meningkatkan Aktivitas Fungsional Daripada William’s Flexion Exercise

Pada Pasien Nyeri Punggung Bawah Myogenik. Sport and fitness journal.

Volume 3, no.1 : 35-49.

Priyambodo H. 2008. Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Low Back Pain

Myogenik Di RSUD Boyolali. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Putu I.G.A., Sri Y., Irfan M. Dhofirul Fadhil Dzli Ikrom Al Hazmi. 2014.

Pelatihan Kombinasi Core Stability Exercise Dan Ankle Strategy Exercise

Tidak Lebih Meningkatkan Keseimbangan Statis Pada Mahasiswa S1

Fisioterapi ‘Asyiyah Yogyakarta. Volume 2, No. 2 : 63-73.

Rogers, R.G. 2006. Research-Based Rehabilitation of The Lower Back.

Strength And Conditioning journal. Diakses tanggal 2 April 2015 dari

http://www.proquest.com/pqdauto

Page 15: PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE SECARA …eprints.ums.ac.id/35461/1/Naskah Publikasi.pdftorakal 12 sampai dengan bagian bawah pinggul yang timbul akibat adanya potensi kerusakan ataupun

Samara D. 2004. Lama Dan Sikap Duduk Sebagai Faktor Risikoterjadinya Nyeri

Pinggang Bawah. J Kedokter Trisakti. Vol.23 No.2.

Samara D., Rachmawati, Tjhin P., dan Wartono M. 2006. Nyeri Musculoskeletal

Dan Hubungannya Dengan Kemampuan Fungsional Fisik Pada Lanjut

Usia. Universa Medicina, Vol.25 No.4.

Satyagraha A. dan Khushartanti W. 2004. Penyusunan Standar Diagnose Dan

Terapi Fisik Untuk Ischialgia Dan Low Back Pain Di Klinik Terapi Fisik

FIK-UNY.

Smeltzer, SC. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal – Bedah. Brunner &

Suddarth, Volume 1. Terjemahan. Jakarta: EGC.

Sri E.,W. 2010. Perbandingan Antara Latihan Pelvic Floor Muscle Treatment

(Pfmt) Secara Individu Dan Berkelompok Terhadap Inkontinensia Urin

Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Wredha Dharma Bakti. Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Susy N.A.M. 2006. Latihan Metode Neurac Lebih Efektif Daripada Senam Pilates

Terhadap Peningkatan Stabilitas Lumbopelvic. Universitas Kristen

Indonesia.