PENGARUH CAMPURAN MINYAK GORENG MURNI DAN...

19
Pengaruh Campuran Minyak Goreng Murni dan Jelantah terhadap Kandungan Energi Oleh, Priskila Harli Siswantika 192009041 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2013

Transcript of PENGARUH CAMPURAN MINYAK GORENG MURNI DAN...

Page 1: PENGARUH CAMPURAN MINYAK GORENG MURNI DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4274/2/T1_192009041_Full... · Pengaruh Campuran Minyak Goreng Murni dan Jelantah terhadap Kandungan

i

Pengaruh Campuran Minyak Goreng Murni dan Jelantah terhadap

Kandungan Energi

Oleh,

Priskila Harli Siswantika

192009041

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Sains dan Matematika

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

2013

Page 2: PENGARUH CAMPURAN MINYAK GORENG MURNI DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4274/2/T1_192009041_Full... · Pengaruh Campuran Minyak Goreng Murni dan Jelantah terhadap Kandungan
Page 3: PENGARUH CAMPURAN MINYAK GORENG MURNI DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4274/2/T1_192009041_Full... · Pengaruh Campuran Minyak Goreng Murni dan Jelantah terhadap Kandungan

ii

Page 4: PENGARUH CAMPURAN MINYAK GORENG MURNI DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4274/2/T1_192009041_Full... · Pengaruh Campuran Minyak Goreng Murni dan Jelantah terhadap Kandungan

iii

Page 5: PENGARUH CAMPURAN MINYAK GORENG MURNI DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4274/2/T1_192009041_Full... · Pengaruh Campuran Minyak Goreng Murni dan Jelantah terhadap Kandungan

iv

Page 6: PENGARUH CAMPURAN MINYAK GORENG MURNI DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4274/2/T1_192009041_Full... · Pengaruh Campuran Minyak Goreng Murni dan Jelantah terhadap Kandungan

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini sebagai syarat

kelulusan dari Fakultas Sains dan Matematika UKSW pada program studi Pendidikan

Fisika.

Melalui suatu proses perjuangan yang panjang dan berat, akhirnya

penulismampu menyelesaikan tugas akhiryang jauh dari kata sempurna ini. Semua yang

penulis lakukan dari awal hingga akhir penelitian tidak lepas dari bantuan dan dukungan

dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Keluarga penulis yang terkasih, Bapak Siswo Martono (Papa), Ibu Dwi Resmi

Harliowati(Mama) serta kedua adikku Gratia Fajar Septian H.M. dan Theodora Desy

Natalia H.M. yang selalu mendukung, memberikan semangat, kasih sayang, dan doa.

2. Bapak Andreas Setiawan,S.Si., M.T. yang telah bersedia menjadi pembimbing utama

dan Bapak Nur Aji Wibowo,S.Si.,M.Si.yang telah bersedia menjadi pembimbing

pendamping. Terimakasih untuk bimbingan, bantuan, pengarahan, dan nasehat

dalam penyusunan tugas akhir ini. Segala kritik dan saran yang telah berikan sangat

membangun dan menginspirasi penulis.

3. Dosen-dosen Fisika dan Pendidikan Fisika (Ibu Made Rai Suci Shanti, Ibu Marmi

Sudarmi, Ibu Diane Noviandini, Bapak Ferdy S.R., Bapak Adita Sutrisno, Bapak

Andreas Setiawan, Bapak Suryasatriya Trihandaru, Bapak Wahyu Hari Kristianto, Ibu

Debora Natalia Sudjito, Bapak Liek Wilardjo, Bapak Alvama Pattiserlihun dan Kak

Giner) terima kasih telah memberi bekal ilmu pengetahuan yang sangat berguna

bagi penulis.

4. Mas Tri, Mas Sigit, dan Pak Tafip selaku laboran Fisika dan Pendidikan Fisika FSM

UKSW. Terimakasih untuk segala bantuan, dukungan, dan semangat yang diberikan.

Maaf bila banyak merepotkan.

5. Saudara-saudara di dalam Tuhan, Zebaoth CG (Martha, Cintya, Dhomas, Rini, Bowo

dan Bela) dan CG Rajawali (Nike, Supri, Vita, Arista, Sindu, Kristin, Samudra dan Sisy)

6. Kak Jeje, Kak Ide, terima kasih telah menjadi tempat peraduan print dan scan di kala

saya membutuhkan, mb Titin yang selalu menjadi teman curhat di saat pengerjaan

skripsi sertaBrothers and Sisters yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

7. Sahabat penulis yang juga masih dalam perjuangan menyelesaikan tugas akhir,

Feronika A.T. dan Favian Dwi Vanianto, Ganbatte, guys!!!

8. Teman-teman yang pernah dalam satu TIM PKMdan GGITC, terima kasih atas

kerjasama dan pengalaman berharga yang telah kita lewati.

9. Teman-teman angkatan 2009 serta kakak dan adik angkatan Pendidikan Fisika dan

Fisika yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya terima kasih atas

dukungan dan bantuannya.

10. Semua pihak yang penulis tidak sebutkan satu persatu namanya yang turut dan

terlibat dalam penyusunan tulisan ini.

Page 7: PENGARUH CAMPURAN MINYAK GORENG MURNI DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4274/2/T1_192009041_Full... · Pengaruh Campuran Minyak Goreng Murni dan Jelantah terhadap Kandungan

vi

Akhir kata ,penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih banyak terdapat

kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

dari pembaca guna perbaikan di masa mendatang. Semoga dokumentasi ini tidak hanya

sebagai pengisi ruang di Perpustakaan dan Laboratorium Skripsi Gedung C, namun dapat

bermanfaat dan menjadi berkat bagi semuanya.

“tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN

mendapat kekuatan baru; mereka seumpama

rajawali yang naik terbang dengan kekuatan

sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu,

mereka berjalan dan tidak menjadi lemah”

-Yesaya 40:31-

Salatiga, 23 Agustus 2013

Penulis

Page 8: PENGARUH CAMPURAN MINYAK GORENG MURNI DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4274/2/T1_192009041_Full... · Pengaruh Campuran Minyak Goreng Murni dan Jelantah terhadap Kandungan

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................................ ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS TUGAS AKHIR..........................................iii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... v

DAFTAR ISI. ......................................................................................................................... vii

ABSTRAK.............................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1

Latar belakang.............. ............................................................................................. 1

1. Minyak Jelantah…………….......................................................................................2

2. Water Boiling Test (WBT) ...................................................................................... 4

BAHAN DAN METODE ......................................................................................................... 4

1. Bahan Penelitian.............. ..................................................................................... 4

2. Perlakuan Sample Minyak Goreng........................................................................4

3.Pengujian Kandungan Energi Kalor Minyak dengan Metode WBT ........................ 5

HASIL DAN DISKUSI ............................................................................................................. 6

KESIMPULAN ....................................................................................................................... 8

UCAPAN TERIMA KASIH......................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. ............................10

Page 9: PENGARUH CAMPURAN MINYAK GORENG MURNI DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4274/2/T1_192009041_Full... · Pengaruh Campuran Minyak Goreng Murni dan Jelantah terhadap Kandungan

1

PENGARUH CAMPURAN MINYAK GORENG MURNI DAN JELANTAH

TERHADAP KANDUNGAN ENERGI

Priskila Harli Siswantika1, Nur Aji Wibowo2, Made Rai Suci Shanti N. A.3,

Andreas Setiawan4

Program Studi Pendidikan Fisika1,3 dan Fisika2,3,4

Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga

[email protected]

ABSTRAK

Minyak jelantah merupakan minyak goreng yang telah beberapa kali

digunakan. Ketika minyak untuk menggoreng akan habis, biasanya pedagang

gorengan sering menambahkan minyak goreng murni. Hal itu akan

mengakibatkan terjadinya pencampuran antara minyak goreng murni dan

jelantah sehingga akan mengubah komposisi minyak baik secara fisik maupun

kimia. Jika jelantah tersebut tidak mendapat penanganan akan menyebabkan

permasalahan bagi lingkungan dan kesehatan. Namun, jelantah sendiri

berpotensi untuk dikonversi sebagai sumber energi alternatif.Maka dilakukan

eksperimen untuk mengukur kandungan energicampuran antara minyak

goreng murni dan jelantah dengan metode Water Boiling Test (WBT).Sampel

yang digunakan merupakan minyak untuk media penggorengan krupuk

“rambak”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata energi kalor yang

terserap dari minyak goreng murni sebesar 413,201 kal/g dan jelantah sebesar

456,07 kal/g. Indikator dari prosentase 10% - 50% mengalami kenaikan dari

322,45 kal/g sampai 457,16 kal/g. Jadi, semakin bertambahnya prosentase

penambahan minyak jelantah jenuh maka semakin besar energi kalor

serapannya. Besarnya totalenergi kalor yang diserap didekati melalui suatu

permodelan. Hasil error minimumperbandingan antara pengamatan dan

permodelan dicapai pada rata-rata selisih energie=0.075%, dengan konstanta

k1=0,611 dan konstanta k2=1,42.Hasil dari Principal Component Analysis (PCA)

mengelompokkan kelima indikator dalam 3 kelompok berdasarkan

karakteristiknya.Setelah penambahan kelipatan 20%, campuran minyak

tersebut baru memperlihatkan peningkatan kandungan energi yang signifikan.

Kata kunci : jelantah, campuran, WBT, kalor yang diserap, PCA

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di Indonesia, produksi minyak kelapa sawit hingga tahun 2010 diperkirakan

mencapai lebih dari 3 juta ton per tahun. Minyak jelantah (used cooking oil)banyak

dihasilkan dari berbagai aktivitas memasak, salah satunya dari UMKM. Sebuah restoran

Page 10: PENGARUH CAMPURAN MINYAK GORENG MURNI DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4274/2/T1_192009041_Full... · Pengaruh Campuran Minyak Goreng Murni dan Jelantah terhadap Kandungan

2

siap saji terkenal dapat menghasilkan minyak jelantah berwarna hitam sebanyak kurang

lebih 33.750 liter hanya dalam satu hari[1].

Melimpahnya jumlah UMKM yang tersebar di berbagai tempat tentu meningkatkan

volume minyak jelantah.Sebagai akibatnya, kebutuhan akan minyak goreng semakin

meningkat di saat harga minyak goreng serta bahan pokok lainnya kian melambung. Hal

tersebut membuat para ibu rumah tangga dan pedagang gorengan terus menggunakan

jelantah yang diikuti dengan pencampuran minyak jelantah terhadap minyak goreng

murni sebagai upaya penghematan tanpa mempertimbangkan kualitas minyak

tersebut[2].

Berdasarkan penelitian Siti Aminah, dkk tahun 2010, jumlah minyak goreng yang

digunakan cukup bervariasi bergantung padajumlah dan jenis makanan yang digoreng

serta jumlah anggota keluarga dan kegiatannya. Kisaran jumlah minyak yang digunakan

dalam menggoreng untuk pedagang berkisar 1500–4000 ml setiap

kalimenggorengsedangkan, yang bukan pedagang adalah 250–500 ml[3].

Penambahan minyak goreng murni dilakukan 1 – 2 kali selama penggorengan (2-3

jam). Pedagang melakukan kegiatan mengoreng 1-3 kali penggorengan dan perulangan

mencapai 10-20 kali dalam satu periode penggorengan. Minyak goreng yang masih

tersisa, digunakan untuk menggoreng pada hari berikutnya dengan menambahkan

minyak goreng murni[3].Kecenderungan ini terus berulang, padahal minyak yang telah

mengalami penggorengan ulang akan menyebabkan penurunan mutu bahkan akan

menimbulkan bahaya bagi kesehatan[5].

Beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk memanfaatkan jelantah, seperti

pada penelitian yang dilakukan Sjaffriadi, dkk tahun 2012, jelantah dimanfaatkan

sebagai bahan bakar kompor tekan multifuelyangmemanfaatkan jelantah secara

langsung sebagai bahan bakar sumber panas[6]. Penelitian tentang kandungan energi

dari campuran minyak goreng murni dan jelantah belum banyak dilakukan.Berdasarkan

perilaku tersebut maka dalam penelitian ini diteliti bagaimana pengaruh campuran

minyak goreng murni dan jelantah terhadap kandungan energinya.Sehingga jelantah

dapat dimanfaatkan lebih lanjut sebagai sumber energi alternatif.

1. Minyak Jelantah

Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau hewan yang

dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu kamar dan biasanya digunakan untuk

menggoreng bahan makanan. Minyak goreng yang telah dipakai untuk memasak sudah

dapat dikatakan sebagai minyak jelantah.

Penggorengan pada suhu tinggi dan pemakaian berulang akan merusak ikatan

rangkap pada asam lemak.Perubahan fisik yang terjadi selama pemanasan

menyebabkan perubahan indeks bias, viskositas, warna dan penurunan titik

bakar[7].Keadaan tersebut menyebabkan penerimaan panas oleh minyak menjadi lebih

cepat sehingga waktu yang dibutuhkan saat minyak mulai dipanaskan hingga mencapai

titik bakar menjadi lebih cepat pada frekuensi menggoreng berikutnya[8].

Akibat reaksi kompleks pada minyak, ikatan asam lemak tak jenuh berubah menjadi

jenuh.Semakin tinggi kandungan asam lemak jenuh pada minyak menandakan semakin

Page 11: PENGARUH CAMPURAN MINYAK GORENG MURNI DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4274/2/T1_192009041_Full... · Pengaruh Campuran Minyak Goreng Murni dan Jelantah terhadap Kandungan

3

menurunnya mutu dari minyak tersebut. Hubungan asam lemak jenuh dan frekuensi

menggoreng ditunjukkan pada tabel 1.

Tabel 1.Kadar asam lemak jenuh minyak goreng bekas makanan jajanan hewani[4]

Akan digunakan Satu kali penggunaan Dua kali penggunaan

Kode Hasil (%) Kode Hasil (%) Kode Hasil (%)

A0 0,348 A1 0,363 A2 0,399

B0 0,348 B1 0,388 B2 0,414

C0 0,409 C1 0,420 C2 0,450

D0 0,363 D1 0,440 D2 0,450

Total 1,468 Total 1,611 Total 1,713

Rerata 0,367 Rerata 0,403 Rerata 0,428

Ket : A, B, C, D : Pedagang jajanan hewani

Bertambah tingginya kadar asam lemak jenuh dan suhu penggorengan

menyebabkan semakin tinggi nilai kalor karena jumlah atom karbonnya bertambah[8].

Pengaruh suhu pemanasan terhadap nilai kalor ditunjukkan dalam gambar 1.

Gambar 1. Pengaruh suhu penggorengan terhadap nilai kalor[9]

Minyak yang berasal dari kelapa sawit mempunyai kadar asam lemak jenuh sebesar

51% dan asam lemak tak jenuh 49%[5]. Minyak goreng yang baru dipakai memiliki

kandungan asam lemak omega-6 serta energi metabolis sebesar 8.300 kcal/kg[10].

Sedangkan minyak jelantah energi metabolisnya sedikit menurun menjadi 7.430 kcal/kg.

Dengan masa jenis berkisar 0,9g/cm3 maka potensi energi 1 liter minyak jelantah :

kcal

m

kgm

kg

kcalE

3

3

33

1069,6

900107430

5000

5500

6000

6500

7000

7500

8000

8500

150 225 300 375 450 525

Nil

ai K

alo

r (k

al/g

)

Suhu pemanasan (0C)

Page 12: PENGARUH CAMPURAN MINYAK GORENG MURNI DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4274/2/T1_192009041_Full... · Pengaruh Campuran Minyak Goreng Murni dan Jelantah terhadap Kandungan

4

Potensi jelantah tersebut untuk konversi sempurna. Perhitungan diatas berarti

seluruh energi metabolis jelantah telah terkonversi.

2. Water Boiling Test (WBT)

Teknik pengambilan data dengan WBT cukup singkat, simulasi sederhana dari

pemanasan air pada umumnya. Dengan metode WBT dapat mengukur konsumsi bahan

bakar pada suatu tungku pembakaran dan menunjukkan prediksikegunaan bahan bakar

secara kasar untuk berbagai keperluan pembakaran dengan penentuan efisiensi termal

maksimum dan minimum.

Metode WBT digunakan untuk mengukur beberapa aspek dari tungku yang

berkaitan dengan kemampuan tungku untuk memelihara bahan bakar. Metode WBT

dirancang cukup baik untuk mengukur efisiensi termal, laju pembakaran, konsumsi

spesifik bahan bakar dan kemampuan pembakaran[11].

BAHAN DAN METODE

1. Bahan Penelitian

Minyak goreng yang digunakan sebagai bahan sampel adalah minyak goreng yang

digunakan oleh industri rumah tangga (home industry) penggorengan krupuk “rambak”.

Minyak goreng murni yang digunakan ini merupakan minyak goreng yang belum pernah

digunakan untuk menggoreng. Sedangkan minyak jelantah jenuhnya merupakan minyak

yang telah mengalami penggorengan sampai 18 kali, warnanya hitam dan bau tengiknya

cukup tajam ketika dibakar.

2. Perlakuan Sample Minyak Goreng

Dalam penelitian ini, dilakukan eksperimen dimana minyak goreng murni

dicampurkan minyak jelantah jenuh. Sehingga sampel dibagi menjadi 5 indikator dari

penambahan 10% sampai 50%. Perlakuan sampel sebagai indikator kualitas minyak

ditunjukkan pada tabel 2.

Tabel 2. Prosentase pencampuran minyak goreng murni dan jelantah

No Indikator Prosentase

Murni Jelantah

1. A 90% 10%

2. B 80% 20%

3. C 70% 30%

4. D 60% 40%

5. E 50% 50%

Pada awal penyalaan api dengan minyak kelapa sawit akan lebih lama dibandingkan

dengan minyak tanah dikarenakan titik bakar minyak kepala sawit lebih tinggi daripada

minyak tanah[12]. Tetapi bila terus mengalami pemanasan maka akan terjadi penurunan

titik bakar.

Page 13: PENGARUH CAMPURAN MINYAK GORENG MURNI DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4274/2/T1_192009041_Full... · Pengaruh Campuran Minyak Goreng Murni dan Jelantah terhadap Kandungan

5

3. Pengujian Kandungan Energi Kalor Minyak dengan metode WBT

Sampel yang telah diberi perlakuan seperti tabel 2 dibakar untuk memanaskan air

seperti gambar 2. Suhu pada air akan terpantau pada termokopel. Pada pengambilan

data dengan WBT, masa air dan kenaikan suhu dikontrol pada 50 gram dan kenaikan

50C. Setelah kenaikan suhu 50C api dimatikan, kemudian dicatat selang waktu yang

dibutuhkan dan masa minyak yang terkonsumsi.

Gambar 2. Pengkontrolan masa air dan uji kandungan energi dengan WBT

Besar kalor yang diterima oleh air mengikuti persamaan:

TcmQ .. …………………...................................................................................…..….(1)

Dimana :

Q = Energi kalor yang diserap (kalori)

m = Masa air (gram)

c = kalor jenis bahan (kal/gr ᵒC)

ΔT = Perubahan suhu (ᵒC)

Setelah didapatkan nilai energi kalor serapan dari pembakaran minyak

jelantah.Energi kalori jelantah per masa yang dapat dihasilkan melalui pembakaran

dapat diperoleh melalui persamaan 2.

m

QE

…………………......................................................................................…………(2)

Dimana :

E = nilai kalori jelantah (kal/g)

Q = kalor yang diserap (kal)

Δm = masa minyak yang terpakai (gram)

Pengukuran digunakan untuk memprediksi secara kasar penentuan efisiensi termal

maksimum danminimum efisiensi pembakaran minyak jelantah.

Page 14: PENGARUH CAMPURAN MINYAK GORENG MURNI DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4274/2/T1_192009041_Full... · Pengaruh Campuran Minyak Goreng Murni dan Jelantah terhadap Kandungan

6

HASIL DAN DISKUSI

Berdasarkan pengukuran kandungan energi yang diserap air dari pembakaran

sampel minyak goreng murni dan jelantah dengan WBTdiperolehhasil yang ditunjukkan

gambar 3.

Gambar 3. Energi kalor serapan minyak goreng murni dan jelantah jenuh pada masa air

sebanyak 50 gram dan kenaikan suhu sebesar 50C

Berdasarkan gambar 3 diperoleh bahwa minyak goreng murni memiliki rata-rata

energi kalor serapan 413,201 kal/g. Sedangkan minyak jelantah jenuh memiliki rata-rata

energi kalor serapan 456,07 kal/g.

Pengujian energi kalor menggunakan metode WBT didekati dengan permodelan

seperti pada persamaan 3.

2...1... kTjcjmkTmcmmQ

jelantahQmurniQQ

…..........................................................................(3)

Dimana :

Q = kalor total yang diserap (kal/g)

mm = prosentase minyak murni

mj = prosentase minyak jelantah

cm = kalor jenis minyak murni (kal/g 0C)

cj = kalor jenis minyak jelantah (kal/g 0C)

k1 = konstanta konstribusi minyak murni akibat WBT

k2 = konstanta kontribusi minyak jelantah akibat WBT

Konstanta k1 dan k2 merupakan konstanta yang menunjukkan kontribusi konversi

energi dari masing-masing komponen yang ada dalam bahan bakar. Nilai konstanta k1

dan k2 diperoleh dari optimasi dengan melakukan interpolasi nilai k1, k2 dan error (e)

atau rerata selisih energi antara eksperimen dan permodelan yang ditunjukkan pada

gambar 4.

150

200

250

300

350

400

450

500

550

600

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

En

ergi

yan

g d

iser

ap (

Kal

/g)

Percobaan ke-

Minyak Murni

Jelantah

Page 15: PENGARUH CAMPURAN MINYAK GORENG MURNI DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4274/2/T1_192009041_Full... · Pengaruh Campuran Minyak Goreng Murni dan Jelantah terhadap Kandungan

7

Gambar 4. Optimasi interpolasi k1, k2 dan e

Nilai k1 dan k2 diperoleh dari konstanta-konstanta yang menghasilkan e minimum.

Dari interpolasi pada gambar 4 diperoleh error minimum, e = 0.075% pada k1=0,611 dan

k2=1,42. Sehingga persamaan 3 dapat diubah menjadi :

42,1).(611,0)..( TjcjmTmcmmQ

......................................................................(4)

Hasil data eksperimen pengukuran kandungan energi campuran minyak goreng

murni dan jelantahdengan WBT serta data permodelan dari persamaan 4 ditunjukkan

oleh grafik gambar 5.

Gambar 5. Hasil permodelan dan eksperimen kandungan energi campuran

Dari eksperimen kandungan energi kalor serapan yang terukur pada indikator A

(10%) EA=322,45 kal/g, indikator B (20%) EB=330,32 kal/g, indikator C (30%) EC=363,9

0.606

0.608

0.61

0.612

0.614

0.616

0.618

1.416

1.418

1.42

1.422

1.424

1.426

1.428

0

0.5

1

1.5

2

2.5

konstanta pertama

X: 0.611

Y: 1.42

Z: 0.000749

konstanta kedua

ero

rr

280

300

320

340

360

380

400

420

440

460

480

0% 10% 20% 30% 40% 50%

Ener

gi

kal

or

yan

g d

iser

ap

(kal

/g)

Prosentase penambahan jelantah (%)

permodelan

eksperimen

Page 16: PENGARUH CAMPURAN MINYAK GORENG MURNI DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4274/2/T1_192009041_Full... · Pengaruh Campuran Minyak Goreng Murni dan Jelantah terhadap Kandungan

8

kal/g, indikator D (40%) ED=381,03 kal/g dan indikator E (50%) EE=457,16 kal/g. Terlihat

bahwa nilai energi mengalami peningkatan dari penambahan minyak jelantah jenuh dari

10% sampai 50% sesuai permodelan yang dilakukan. Dari kelima indikator diketahui

bahwa energi kalor serapan rata-rata tertinggi dihasilkan oleh minyak pada indikator E

dengan prosentase 50% yaitu 457,16 kal/g.

Berdasarkan pola distribusi data energi kalor serapan dapat dikelompokkan dengan

melakukan PCA (Principal Component Analysis).Masing-masing indikator mempunyai

karakteristik seperti yang ditunjukkan pada gambar 6.

Berdasarkan gambar 6, indikator A, B, C, D dan E dikelompokkan menjadi 3

kelompok.Kelompok I yaitu indikator A dan B, kelompok II yaitu indikator C dan D, serta

kelompok III hanya indikator E.

Indikator A dan B ini menunjukkan sifat yang hampir sama, terlihat juga dari besar

masa jenis A dan B yang mendekati sama (ρ=0,88 g/cm3). Kelompok II yang berisi

indikator C dan D mempunyai masa jenis sebesar 0,87 g/cm3. Sedangkan, pada

kelompok III yang hanya ada indikator E memiliki masa jenis sebesar 0,9 g/cm3. Dari PCA

diketahui bahwa indikator pada satu kelompok memiliki persamaan. Antara kelompok

I,II dan III menunjukkan bahwa perningkatan kandungan energi yang cukup signifikan

baru terlihat setelah penambahan jelantah dengan prosentase 20%.

Gambar 6. Analisa komponen utama (Principal Component Analysis)

KESIMPULAN

Kesimpulan

Dari penelitian ini diperoleh bahwa rata-rata energi kalor serapan minyak goreng

murni sebesar 413,201 kal/g dan minyak jelantah jenuh sebesar 456,07 kal/g.

Dari kelima indikator berdasarkan pencampuran minyak jelantah jenuh terhadap

minyak goreng murni menunjukkan bahwa penambahan minyak jelantah berbanding

lurus dengan kenaikan energi kalor yang diserap. Nilai kalor serapan tertinggi pada

-0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0 0.2 0.4 0.60.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

PC1

PC

2

II

I

A

B

D C

E III

Page 17: PENGARUH CAMPURAN MINYAK GORENG MURNI DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4274/2/T1_192009041_Full... · Pengaruh Campuran Minyak Goreng Murni dan Jelantah terhadap Kandungan

9

indikator E dengan prosentase minyak jelantah jenuh sebesar 50% dan rata-rata energi

kalor yang diserap 457,1 kal/g.

Korelasi penambahan minyak jelantah jenuh pada minyak goreng murni antara hasil

pengamatan dan model dicapai dengan rata-rata selisih energi 0.00075 dengan

konstanta k1 = 0,611; k2 = 1,42 dan e = 0,075%.

Kelima indikator dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok berdasarkan

karakteristik masing masing. kelompok I yaitu indikator A dan B, kelompok II terdiri dari

indikator C dan D, serta kelompok III yaitu indikator E. Peningkatan kandungan energi

baru terlihat signifikan pada penambahan kelipatan 20%.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penelitian ini mendapat dukungan dari Penelitian Starter UKSW (Universitas Kristen

Satya Wacana) tahun 2011 dan pihak-pihak yang telah membantu.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Rosita, Alinda Fradiani dan Wenti A.W.2009.Peningkatan Kualitas Minyak Goreng

Bekas KFC dengan Menggunakan Adsorben Karbon Aktif. Semarang : Seminar Tugas

Akhir S1 Jurusan Teknik Kimia UNDIP.

[2]. Kadarwati,Sri dan Sri Wahyuni. 2010. Regenerasi Minyak Jelantah dengan Zeloit

Alam Sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat.Semarang : Prodi Kimia

Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang.

[3]. Aminah, Siti dan Joko Teguh Isworo. 2010. Praktek Penggorengan dan Mutu Minyak

Goreng Sisa Pada Rumah Tangga di RT V RW III Kedungmundu Tembalang

Semarang.Semarang : Prosiding Seminar Nasional UNIMUS 2010, ISBN :

978.979.704.883.9.

[4]. Ayu, Dewi Fortuna dan Farida Hanum Hamzah. 2010. Evaluasi Sifat Fisiko-Kimia

Minyak Goreng yang Digunakan oleh Pedagang Makanan Jajanan di Kecamatan

Tampan Kota Pekanbaru. Pekanbaru : SAGU, Maret 2010 Vol. 9 No. 1:4-14, ISSN

1412-4424.

[5]. Edwar, Zulkarnian, dkk. 2011. Pengaruh Pemanasan terhadap Kejenuhan Asam

Lemak Minyak Goreng Sawit dan Minyak Goreng Jagung. J Indon Med Assoc,

Volum: 61, Juni 2011

[6]. Sjaffriadi, dkk. 2012. Kompor Tekan Multifuel Berbahan Bakar Jelantah. SEMINAR

NASIONAL TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS KATHOLIK PARAHYANGAN BANDUNG, 25

APRIL 2012

[7]. Anwar, Reskiati Wiradhika. 2012. Studi Pengaruh Suhu dan Jenis Bahan Pangan

Terhadap Stabilitas Minyak Kelapa Selama Proses Penggorengan.Makasar :

Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Jurusan knologi Pertanian, Universitas

Hasanuddin.

[8]. Gunawan, Mudji Triatmo MA dan Arianti Rahayu. 2003. Analisa Pangan ; Penentuan

Angka Peroksida dan Asam Lemak Bebas pada Minyak Keledai dengan Variasi

Menggoreng. Semarang : JSKA Vol. VI No. 3 Tahun 2003

Page 18: PENGARUH CAMPURAN MINYAK GORENG MURNI DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4274/2/T1_192009041_Full... · Pengaruh Campuran Minyak Goreng Murni dan Jelantah terhadap Kandungan

10

[9]. Tirono,M dan Ali Sabit. 2011. Efek Suhu Pada Proses Pengarangan terhadap Nilai

Kalor Arang Tempurung Kelapa (Coconut Shell Charcoal). Jurnal Neutrino Vol 3,

No.2, April 2011

[10].NRC (National Research Council). 1984. Nutrients Requirements of Poultry. Eight

Revised Ed. National Academy. Press, Washington, DC. 555 pp.

[11].Volunteers in Technical Assistance (VITA), 1985. Testing The Efficiency of Wood-

Burning Cookstoves. USA : VITA Publications Department

[12]. Prastowo, Bambang. 2007. Bahan Bakar Nabati Asli Tanaman Perkebunan Sebagai

Alternatif Pengganti Minyak Tanah untuk Rumah Tangga.Perspektif volume 6

nomor 1 (Juni, 2007), page 10-18

Page 19: PENGARUH CAMPURAN MINYAK GORENG MURNI DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4274/2/T1_192009041_Full... · Pengaruh Campuran Minyak Goreng Murni dan Jelantah terhadap Kandungan

11