PENGARUH BRAND EQUITY DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN …repository.uinjambi.ac.id/662/1/Rudi Prasetio...

125
i PENGARUH BRAND EQUITY DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDY KASUS RARA LAUNDRY SYARIAH KOTA JAMBI) Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Ekonomi Syariah Oleh: RUDY PRASTIYO NIM : SES 141498 KONSENTRASI MANAJEMEN PERBANKAN PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 1440 H / 2018

Transcript of PENGARUH BRAND EQUITY DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN …repository.uinjambi.ac.id/662/1/Rudi Prasetio...

  • i

    PENGARUH BRAND EQUITY DAN HARGA TERHADAP

    KEPUASAN KONSUMEN

    (STUDY KASUS RARA LAUNDRY SYARIAH KOTA JAMBI)

    Skripsi

    Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu

    Ekonomi Syariah

    Oleh:

    RUDY PRASTIYO

    NIM : SES 141498

    KONSENTRASI MANAJEMEN PERBANKAN

    PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

    SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

    JAMBI

    1440 H / 2018

  • ii

    PERNYATAAN ORISINALITAS

    Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

    Nama :Rudy Prastiyo

    NIM : SES141498

    Tempat/ Tgl Lahir : Jambi, 04 Maret 1996

    Jurusan : Ekonomi Syariah

    Alamat : Jl. Kutilang No.20 Rt.68 Kel. Kenali Besar Kec.

    Alam Barajo Kota Jambi.

    Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang

    berjudul “Pengaruh Brand Equity Dan Harga Terhdap Kepuasan Konsumen

    (Study Kasus Rara Laundry Syariah Kota Jambi)”Benar karya asli saya

    kecuali kutipan-kutipan yang telah disebutkan sumbernya sesuai ketentuan yang

    berlaku. Apabila dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar maka saya

    sepenuhnya bertanggung jawab sesuai dengan hukum yang berlaku di Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

    termasuk pencabutan gelar yang saya peroleh melalui skripsi ini.

    Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk

    dapat dipergunakan seperlunya.

    Jambi, 2018

    Rudy Prastiyo

    SES141498

  • iii

    Jambi, 28 September 2018

    Pembimbing I :Dr. Subhan, M.Ag

    Pembimbing II :Youdhi Prayogo,S. E, M.Si

    Alamat : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

    Jl. Arif Rahman Hakim No. 1 Telanai Pura Jambi, 36122

    Telp: (0741) 583183-584118

    Kepada Yth.

    Bapak Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

    Di-

    Tempat

    NOTA DINAS

    Assalamu’alaikum Wr. Wb

    Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, Maka skripsi

    saudara Rudy Prastiyo yang berjudul “Pengaruh Brand Equity Dan Harga Terhdap

    Kepuasan Konsumen (Study Kasus Rara Laundry Syariah Kota Jambi)” Telah

    disetujui dan dapat diajukan untuk di munaqasahkan guna melengkapi syarat-

    syarat memperoleh gelar Sarjana Strata (S1) dalam ilmu Ekonomi Syariah Pada

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    Demikianlah, kami ucapakan terimakasih semoga bermanfaat bagi

    kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb

    Pembimbing I pembimbing II

    Dr. Subhan, M.Ag YoudhiPrayogo, S.E, M.EI

    NIP.196409271993021001 NIP.197802162009011011

  • iv

    PENGESAHAN PANITIA UJIAN

    Skripsi berjudul “Pengaruh Brand Equity dan Harga Terhadap Kepuasan

    Konsumen (Study Kasus Rara Laundry Syariah Kota Jambi”. Telah diujikan

    pada sidang munaqasyah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam

    Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi pada tanggal 23 Oktober 2018. Skripsi ini

    telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh Strata Satu (S.1) dalam Ilmu

    Ekonomi Syariah.

    Jambi, Oktober 2018

    Mengesahkan

    Dekan Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam

    Dr. Subhan, M.Ag

    NIP: 196409271993021001

    Panitia Ujian :

    1. Ketua Sidang : Dr. Rafidah, SE., M.EI (...................) NIP: 197105151991032001

    2. Sekretaris Sidang : Mellya Embun Baining, SE.,M.EI(...................) NIP: 198405172011012012

    3. Pembimbing I : Dr. Subhan, M.Ag (...................) NIP: 196409271993021001

    4. Pembimbing II : YoudhiPrayogo, S.E, M.EI (...................) NIP: 197802162009011011

    5. Penguji I : Ambok Pangiuk, S.Ag. M.Si (...................) NIP: 197508292005011005

    6. Penguji II : Addiarrahman, S.HI.,M.HI (...................) NIP : 198601062015030102

  • v

    MOTTO

    َلا َوَما َكاَن ِلَنْفٍس َأْن ُتْؤِمَن ِإلَّا ِبِئْذِن اللَِّه ۚ َوَيْجَعُل الرِّْجَس َعَلى الَِّذيَن

    َيْعِقُلوَن

    Artinya:

    Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan

    Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak

    mempergunakan akalnya.1

    1Dapartemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, Bandung Sygma Examedia

    Arkmleemaa.

  • vi

    PERSEMBAHAN

    Sebagai ucapan terimakasih, cinta dan kasih sayang yang tulus,

    kupersembahkan ini kepada :

    Ayahandaku Suwarno dan ibundaku Ismiati yang telah berusaha mengasuh,

    mendidik dan berjuang demi aku, tanpa mengenal lelah demi kesuksesanku

    sehingga memotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini, tidak terkecuali doa dari

    ayahhanda dan ibunda yang selalu menyertai setiap langkah dan usahaku.

    Terimakasih saya ucapkan kepada pembimbing saya Bapak Dr. Subhan, M.Ag (

    pembimbing 1 ) dan Bapak Youdhi Prayogo, SE.,M.EI ( pembimbing II )

    yang selalu sabar dalam mengarah kan saya

    dalam menyelesaikan skripsi ini.

    Terimakasih untuk sahabatku Puri Gayatri, Rosmiati, Widah Armeli, Hairul

    Adkan, Syahir, Pipit Prihatini, Syaridin, Nela Herweni, Mely Harleni, Irma

    Yudistira . Dan paling utama Silvina Safitri yang selalu ada disetiap

    kesusahanku .

    Hidup kuterlalu berat untuk mengandalkan diri sendiri tanpa melibatkan

    bantuan Allah dan orang lain. Tak ada tempat terbaik untuk berkeluh kesah

    selain bersama sahabat-sahabat terbaik..

    “Terimakasih ku ucapkan Kepada Teman sejawat Saudara seperjuangan”

  • vii

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Brand Equity dan Harga

    Terhadap Kepuasan Konsumen (study kasus rara laundry syariah Kota Jambi).

    Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif, metode kuantitatif

    adalah metode yang menggunakan alat analisis yang bersifat kuantitatif, dimana

    hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan

    diinterprestasikan dalam suatu uraian, sementara metode deskriptif adalah metode

    yang menggambarkan suatu data yang akan dibuat, baik oleh peneliti sendiri

    maupun kelompok. Peneliti menggunakan SPSS 16 untuk menguji penelitian.

    Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer yang merupakan

    hasil kuisioner yang diberikan kepada 100 konsumen Rara Laundry dan data

    skunder yang diperoleh dari dokumntasi. Berdasarkan hasil penelitian secara

    parsial,Brand Equity tidak berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen dan Harga

    berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Konsumen. Berdasarkan uji

    secara simultan variabel Brand Equity (X1) dan variabel Harga (X2) secara

    bersama-sama berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen(Y).

    Kata kunci : Brand Equity, Harga, dan Kepuasan Konsumen

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulisan panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana dalam

    penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga

    dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Selain itu tidak lupa pula iringan

    shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad

    SAW. Skripsi ini diberi judul “ Pengaruh Brand Equity dan Harga Terhadap

    Kepuasan Konsumen (Study Kasus Rara Laundry Syariah Kota Jambi)”.

    Kemudian dalam menyelesaikan skripsi ini, Penulis akui tidak sedikit

    hambatan dan rintangan yang penulis temui, dan berkat adanya bantuan dari

    berbagai pihak, terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan dosen

    pembimbing yaitu : Bapak Dr. Subhan, M.Ag, dan Bapak Youdhi Prayogo, S.E,

    M.EI, selaku pembimbing I dan pembimbing II skripsi ini. Maka skripsi ini dapat

    diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah

    kata terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu menyelesaikan

    skripsi ini, terutama sekali kepada yang terhormat :

    1. Kedua orang tuaku tercinta Ayahanda Suwarno dan Ibunda Ismiati.

    2. Bapak Dr. Subhan, M. Ag, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

    UIN STS Jambi.

    3. Ibu Dr, Rafidah, SE, M. EI, Selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

    4. Bapak Dr. Novi Mubyarto, SE, ME, Selaku Wakil Dekan Bidang

    Administrasi Umum Dan Perencanaan Keuangan Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam UIN STS Jambi.

  • ix

    5. Ibu Dr. Halimah Dja’far, M. Fil. I, Selaku Wakil Dekan Bidang

    Kemahasiswaan dan Kerja Sama Luar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    UIN STS Jambi.

    6. Bapak Dr. Sucipto, S.Ag., MA Dan Ibu G. W. I Awal Habibah, SE. Sy,

    selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah UIN STS Jambi.

    7. Bapak dan Ibu Dosen serta Seluruh Karyawan / Karyawati Fakultas Ekonomi

    dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

    8. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Skripsi ini, Baik Langsung

    Maupun Tidak Langsung.

    Disamping itu, Disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari kemampuan

    Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat memberikan

    kontribusi pemikian demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT kita

    memohon ampunan-Nya dan kepada manusia kita memohon kemaafannya.

    Semoga amal kebijakan kita nilai seimbang oleh Allah SWT.

    Jambi, 2018

    Penulis

    Rudy Prastiyo

    SES. 141498

  • x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

    PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................. ii

    NOTA DINAS ................................................................................................. iii

    PENGESAHAN .............................................................................................. iv

    MOTTO .......................................................................................................... v

    PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi

    ABSTRAK ..................................................................................................... vii

    KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

    DAFTAR ISI ................................................................................................... x

    DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv

    BAB PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

    B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 5

    D. Batasan Masalah ............................................................................. 5

    E. Kerangka Teori ............................................................................... 6

    F. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 20

    G. Kerangka Berfikir ......................................................................... 23

    H. Hipotesis ...................................................................................... 25

    I. Uji Statistik .................................................................................. 26

    BAB II METODE PENELITIAN

    A. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................... 27

  • xi

    B. Pendekatan Penelitian ................................................................. 27

    C. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 27

    D. Teknik Pegumpulan Data ............................................................. 28

    E. Populasi dan Sampel ................................................................... 29

    F. Instrumen Penelitian .................................................................... 30

    G. Metode dan Teknik Analisis Data ................................................ 31

    H. Definisi Operasional ..................................................................... 34

    I. Sistematika Penulisan .................................................................. 36

    BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

    A. Profil Rara Laundry ...................................................................... 38

    B. Struktur Rara Laundry .................................................................. 38

    C. Sejarah Rara Laundry ................................................................... 38

    D. Visi Dan Misi Rara Laundry ........................................................ 39

    E. Cara Mencuci Pakaian Rara Laundry........................................... 39

    F. Tujuan Rara Laundry ................................................................... 40

    G. Sasaran Rara Laundry .................................................................. 40

    H. Harga Jasa Rara Laundry ............................................................. 41

    I. Strategi Rara Laundry .................................................................. 41

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

    A. Gambaran Umum Responden ...................................................... 43

    B. Umur Responden ......................................................................... 43

    C. Jenis Kelamin Responden ........................................................... 44

    D. Pekerjaan Responden .................................................................. 45

    E. Pendapatan Perbulanan Responden ............................................. 45

    F. Agama Responden ....................................................................... 46

    G. Metode dan Teknik Analisis Data ................................................ 46

    H. Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 51

    I. Regresi Linear Berganda .............................................................. 55

    J. Uji Hipotesis ................................................................................. 56

  • xii

    K. Pembahasan Penelitian ................................................................. 59

    BAB V SIMPULAN

    A. Simpulan....................................................................................... 61

    B. Saran ............................................................................................ 62

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    CURRICULUM VITAE

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Pengguna Jasa Laundry ................................................................... 4

    Tabel 2.2 Definisi Operasional ..................................................................... 34

    Tabel 4.1 Data Responden Berdasarkan Umur ............................................. 43

    Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................................ 44

    Tabel 4.3 Data Responden Berdasarkan Pekerjaan ....................................... 45

    Tabel 4.4 Data Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan ..................... 45

    Tabel 4.5 Data Responden Berdasarkan Agama ........................................... 46

    Tabel 4.6 Uji Validitas Brand Equity ........................................................... 47

    Tabel 4.7 Uji Validitas Harga ...................................................................... 48

    Tabel 4.8 Uji Validitas Kepuasan Konsumen .............................................. 49

    Tabel 4.9 Uji Reliabilitas Brand Equity ....................................................... 50

    Tabel 4.10 Uji Reliabilitas Harga .................................................................. 50

    Tabel 4.11 Uji Reliabilitas Kepuasan Konsumen .......................................... 51

    Tabel 4.13 Uji Normalitas .............................................................................. 52

    Tabel 4.14 Uji Multikolinearitas .................................................................... 53

    Tabel 4.15 Uji Regresi Linear Berganda........................................................ 55

    Tabel 4.16 Uji T ............................................................................................. 57

    Tabel 4.17 Uji F ............................................................................................. 58

    Tabel 4.18 Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................... 59

  • xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran .................................................................. 23

    Gambar 4.14 Uji Heterokedastisitas ............................................................. 54

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Kondisi perekonomian suatu negara akan mengubah pola pikir

    masyarakat. Demikian pula yang terjadi di Indonesia, masyarakat menentukan

    sendiri barang dan jasa yang dikehendaki sesuai dengan kemampuan ekonomis

    yang dimilikinya sehingga para pengusaha sekarang berorientasi ke arah pasar

    konsumen artinya kondisi pasar ditangan konsumen. Konsumen bebas

    menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk membandingkan

    produk yang ada beserta faktor yang berhubungan dengan produk tersebut

    seperti merek / citra produk dan harga produk.2

    Pengetahuan persepsi dan sikap pelanggan tentang organisasi bisnis

    akan meningkatkan peluangnya untuk membuat keputusan bisnis menjadi lebih

    baik. Organisasi bisnis ini akan mengetahui kebutuhan dan harapan pelanggan

    dan akan dapat menentukan apakah memang dapat memenuhi dengan cara

    memuaskan. Menggunakan persepsi dan sikap pelanggan untuk

    memperkirakan mutu barang dan jasa, instrumen atau alat pengukuran

    kepuasan pelanggan harus benar-benar dapat mengukur dengan tepat persepsi

    dan sikap pelanggan tersebut.3

    2Balqis Diab, “Analisis Pengaruh Nilai Pelanggan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan

    Pelanggan Dalam Meningkatkan Retensi Pelanggan (Studi Kasus Pada Gies Batik Pekalongan)”.

    Semarang, Universitas Diponegoro Semarang. Hlm 1. 3J. Supranto, M.A. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa

    Pasar. RinekaCipta : Jakarta 2001. Hlm 4.

  • 2

    Kalau alat ukur tersebut kurang baik sehingga tak dapat mewakili

    pendapat pelanggan, keputusan berdasarkan informasi ini akan mengganggu

    tercapainya sukses bisnis, keputusan bisa salah. Sebaliknya, organisasi bisnis

    dengan informasi yang akurat tentang persepsi pelanggan, tentang mutu

    produk, akan dapat membuat keputusan yang lebih baik, khususnya di dalam

    memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para pelanggan sehingga

    mereka merasa puas dan dapat menjadi pelanggan yang loyal.4

    Konsumen memiliki kebebasan dalam memilih barang atau jasa. Oleh

    karena itu, Penting bagi pemilik usaha untuk menjaga kepuasan konsumen

    melalui ekuitas merk yang terjaga. setelah memiliki ekuitas merk yang terjaga

    dan kuat, pemilik usaha juga harus menjaga kualitas produk, hal ini

    menyebabkan konsumen akan puas dan tidak beralih ke merek lain.5

    Banyak produsen menjual produk atau jasa yang sama, tetapi dengan

    merek yang berbeda. Dengan adanya merek maka akan mempermudah

    perusahaan produsen untuk mengenalkan produknya kepada para konsumen

    sehingga merek harus selalu hidup dan dapat diterima pasar. Merek bukan

    sekedar nama atau tanda, tetapi merek merupakan sebuah upaya dari

    perusahaan untuk memberikan gambaran pada konsumen. Pengelolaan merek

    4Ibid. Hlm 5.

    5AgusPrayitno,”Pengaruh Ekuitas MerekTerhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah

    Makan Steak & Shake Di Semarang”.Semarang, Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Hlm 2.

  • 3

    perlu dilakukan, dimana hal tersebut bukanlah merupakan pekerjaan yang

    sederhana.6

    Selain ditinjau dari ekuitas atau brand equity, harga juga merupakan hal

    penting yang menjadi pertimbangan konsumen. Pengaruh kepuasan palanggan

    pada bisnis jasa memiliki pengaruh yang cukup besar pada kelangsungan bisnis

    jasa selanjutnya. Dimana kepuasan pelanggan dapat diwujudkan dengan

    kemungkinan besar untuk kembali mengkonsumsi pada produk yang sama.

    Selain itu pelanggan yang merasa puas akan cenderung untuk memberikan

    referensi yang baik terhadap produk yang dipergunakan kepada orang lain.7

    Rara laundry menggunakan brand atau merek syariah. Menurut pemilik

    Rara laundry pemilihan brand syariah dikota jambi belum ada, karena laundry

    di Kota Jambi yang menggunakan brand syariah sangat sedikit. Maka dari itu

    pemilik laundry tersebut ingin terlihat berbeda dari laundry lainnya yang belum

    ada penerapan secara syariah. Menggunakan brand syariah juga termasuk salah

    satu tujuan untuk menarik konsumen, terutama masyarakat muslim yang ada

    dikota jambi sehingga banyak masyarakat muslim yang mengetahui akan

    pentingnya membersihkan pakaian sesuai dengan syariat islam, sesuai dengan

    perintah Allah SWT, dalam surat Q.S. Al-Muddasir:4-5

    (٥( َوالرُّْجَز َفاْهُجْر )٤َوِثَياَبَك َفَطهِّْر )

    6Marco Dirgahadi Lukman, ”Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan

    Pembelian Dan Kepuasan Konsumen Produk Teh Botol Sosro Kemasan Kotak”. Jurnal

    Administrasi Bisnis. Vol.10. Hlm.64. 7 Anik Lestari A,”Pengaruh Kualitas Layanan Dan Harga Terhadap Word Of Mouth

    Dengan Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada PengunjungTimezone

    Plaza Surabaya)”.Buletin Ekonomi Vol. 11, No. 1,. Hlm.3.

  • 4

    Artinya:”Dan pakaianmu bersihkanlah. Dan perbuatan dosa tinggalkanlah.8

    Harga jasa di rara laudry sangat terjangkau, ini yang menyebabkan para

    konsumen berantusias untuk menggunakan jasa cuci pakaian mereka di sana.

    Bukan hanya saja islami, di rara laundry ini juga memberikan jasa gratis untuk

    cuci peralatan sholat.

    Dapat dilihat dari brand equity dan harga pada rara laundry sejauh ini

    mengalami peningkatan konsumen yang cukup baik.

    Tabel 1.1

    Pengguna jasa laundry

    Tahun Pengguna jasa laundri

    (ratusan orang)

    2016 350 orang

    2017 519 0rang

    Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa jumlah konsumen

    rara laundry mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yaitu 48,3% dari

    tahun 2016 ke tahun 2017. Dapat dijelaskan bahwa konsumen rara laundry

    berjumlah 350 orang pada tahun 2016 dan 519 orang pada tahun 2017.

    Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka penulis

    tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Brand Equity

    8Q.S. Al-Muddasir (74) :4-5

  • 5

    Dan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen (Study Kasus Rara Laundry

    Syariah Kota Jambi”

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas maka

    rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

    1. Bagaimana pengaruh Brand Equity terhadap kepuasan konsumen rara

    laundry syariah?

    2. Bagaimana pengaruh Harga terhadap kepuasan konsumen rara laundry

    syariah?

    3. Bagaimana pengaruh Brand Equity dan Harga terhadap kepuasan

    konsumen rara laundry syariah?

    C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

    1. Tujuan Penelitian

    Sesusai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian, maka

    tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

    a. Untuk mengetahui pengaruh Brand Equity terhadap kepuasan

    konsumen rara laundry syariah.

    b. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen rara

    laundry syariah.

    c. Untuk mengetahui pengaruh Brand Equity dan harga terhadap

    kepuasan konsumen rara laundry syariah.

    2. Manfaat Penelitian

  • 6

    a. Bagi masyarakat, penilitian ini diharapkan dapat memberikan

    informasi tentang mudahnya menggunakan jasa laundry syariah, serta

    meringankan pekerjaan rumah tangga.

    b. Bagi akademisi memberikan manfaat tentang Brand Equity penelitian

    ini diharapkan bisa dijadikan salah satu sumber referensi mengenai

    Brand Equity khususnya pengaruh Brand Equity dan harga terhadap

    kepuasan konsumen (study khasus rara laundry syariah kota jambi).

    D. Batasan Masalah

    Untuk menghindari adanya perluasan masalah dari pembahasan yang

    dimaksud, maka karya ilmiah ini penulis membatasi pada ruang lingkup

    penelitian agar lebih fokus pada pengaruh brand equity dan harga terhadap

    kepuasan konsumen (study kasus rara laundry syariah kota jambi). Data yang

    digunakan peneliti merupakan data terbaru saat ini.

    E. Kerangka Teori

    1. Kepuasan Konsumen

    Menurut Oliver, kepuasan adalah tanggapan konsumen atas

    terpenuhi kebutuhannya. Hal itu berarti penilaian bahwa suatu bentuk

    keistimewaan dari suatu barang atau jasa ataupun barang atau jasa itu

    sendiri, memberikan tingkat kenyamanan yang terkait dengan pemenuhan

    suatu kebutuhan, termasuk pemenuhan kebutuhan dibawah harapan atau

    pemenuhan kebutuhan melebihi harapan konsumen. Menurut Kotler,

    kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul

  • 7

    setelah membandingkan persepsi/ kesannya terhadap kinerja (atau hasil)

    suatu produk dan harapan-harapannya.9

    Menurut Dutka, ada 3 dimensi yang digunakan dalam model

    penelitian ini yaitu:10

    1. Attributes related to product (produk)

    2. Attributes related to service (layanan)

    3. Attributes related to porchase (membeli)

    Gaspersz faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dan

    ekspektasi pelanggan terdiri dari:

    1. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang

    dirasakan pelanggan ketika ia sedang mencoba melakukan transaksi

    dengan produsen jasa. Jika pada saat itu kebutuhan dan keinginannya

    besar, harapan atau ekspektasi pelanggan akan tinggi, demikian pula

    sebaliknya.

    2. Pengalaman masa lalu (terdahulu) ketika menggunakan jasa

    pelayanan dari organisasi jasa maupun pesaing-pesaingnya

    3. Pengalaman dari teman-teman, yang menceritakan mengenai kualitas

    layanan jasa yang dirasakan oleh pelanggan itu. Hal ini jelas

    mempengaruhi persepsi pelanggan terutama pada jasa-jasa yang

    dirasakan beresiko tinggi.

    9Philip Kotler dan Amstrong (2002). Dasar-Dasar Pemasaran. Jild I, Edisi 9, PT Indeks,

    Jakarta Hlm 42. 10

    Https://Www.Kompasiana.Com/Ayudewi07/59ebe23bff240565b5533eb2/Pemenuhan-

    Kepuasan-Konsumen-Sesuai-Etika-Bisnis-Islam.Diakses Pada 25 Oktober 2018 Pukul 16:01 Wib

    https://www.kompasiana.com/ayudewi07/59ebe23bff240565b5533eb2/pemenuhan-kepuasan-konsumen-sesuai-etika-bisnis-islam.diakseshttps://www.kompasiana.com/ayudewi07/59ebe23bff240565b5533eb2/pemenuhan-kepuasan-konsumen-sesuai-etika-bisnis-islam.diakses

  • 8

    4. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran juga mempengaruhi

    pelanggan. Orang-orang di bagian penjualan dan periklanan

    seyogyanya tidak membuat kampanye yang berlebihan melewati

    tingkat ekspektasi pelanggan. Kampanye yang berlebihan dan secara

    aktual tidak mampu memenuhi ekspektasi pelanggan akan

    mengakibatkan dampak negatif terhadap persepsi pelanggan tentang

    pelayanan jasa yang diberikan11

    .

    Secara umum, kepuasan (satisfaction) adalah perasaan senang atau

    kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang

    dipersiapkan produk (atau hasil) terhadap ekspetasi mereka jika kinerja

    gagal memenuhi ekspetasi pelanggan akan tidak puas. Jika kinerja sesuai

    dengan ekspetasi, pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi ekspetasi

    pelanggan akan sangat puas atau senang. Penilaian pelanggan atas kinerja

    produk tergantung pada banyak faktor, terutama jenis hubungan loyalitas

    yang dimiliki pelanggan dengan sebuah merek. Konsumen sering

    membentuk persepsi yang lebih yang menyenagkan tenatang sebuah

    produk dengan merek yang sudah mereka anggap positif.12

    Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah

    membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan

    harapannya.

    11

    Ferninda Manoppo, “Kualitas Pelayanan Dan Servicescape Pengaruhnya Terhadap

    Kepuasan Konsumen Pada Hotel Gran Puri Manado” (Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Jurusan

    Manajemen Sam Ratulangi Manado) Vol.No1 No.4 2013 Hal. 1341-1348 12

    Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. Manajemen pemasaran…..Hlm 138

  • 9

    Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dan ekspektasi

    pelanggan terdiri dari:

    1. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang

    dirasakan pelanggan ketika ia sedang mencoba melakukan transaksi

    dengan produsen jasa. Jika pada saat itu kebutuhan dan keinginannya

    besar, harapan atau ekspektasi pelanggan akan tinggi, demikian pula

    sebaliknya.

    2. Pengalaman masa lalu (terdahulu) ketika menggunakan jasa pelayanan

    dari organisasi jasa maupun pesaing-pesaingnya.

    3. Pengalaman dari teman-teman, yang menceritakan mengenai kualitas

    layanan jasa yang dirasakan oleh pelanggan itu. Hal ini jelas

    mempengaruhi persepsi pelanggan terutama pada jasa-jasa yang

    dirasakan beresiko tinggi.

    4. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran juga mempengaruhi

    pelanggan. Orang-orang di bagian penjualan dan periklanan

    seyogyanya tidak membuat kampanye yang berlebihan melewati

    tingkat ekspektasi pelanggan. Kampanye yang berlebihan dan secara

    aktual tidak mampu memenuhi ekspektasi pelanggan akan

    mengakibatkan dampak negatif terhadap persepsi pelanggan tentang

    pelayanan jasa yang diberikan.

    Teori yang menjelaskan bagaimana kepuasan atau ketidakpuasan

    konsumen terbentuk adalah the expectancy disconfirmation model, yang

    mengemukakan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan konsumen merupakan

  • 10

    dampak dari perbandingan antara harapan konsumen sebelum pembelian

    dengan yang sesungguhnya diperoleh dari produk yang dibeli tersebut.

    Ketika konsumen membeli suatu produk maka ia memiliki harapan tentang

    bagaimana produk tersebut berfungsi (product performance). Produk akan

    berfungsi sebagai berikut.

    a. Produk berfungsi lebih baik yang diharapakan.

    b. Produk berfungsi seperti yang diharapkan.

    c. Produk berfungsi lebih buruk dari yang diharapkan.13

    Pengaruh kepuasan pelanggan bagi perusahaan yang berpusat pada

    pelanggan, kepuasan pelanggan merupakan tujuan dan sarana pemasaran.

    Dewasa ini perusahaan harus lebih baik lagi memperhatikan tingkat

    kepuasan pelanggannya karena internet menyediakan sarana bagi

    konsumen untuk menyebarkan berita buruk dengan cepat dan juga berita

    baik keseluruh dunia.

    Adapun cara untuk mengukur kepuasan pelanggan adalah sebagai

    berikut :

    1) Complaint and suggestion system (sistem keluhan dan saran). Banyak

    perusahaan yang membuka kotak saran yang menerima keluhan yang

    dialami oleh langganan. Ada juga perusahaan yang memberi amplop

    yang telah ditulis alamat perusahaan untuk digunakan menyampaikan

    saran keluhan serta kritik. Saran tersebut dapat juga disampaikan

    13

    Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen, (Bogor:Ghalia Indonesia, 2002), Hlm. 322.

  • 11

    melalui kartu komentar, costemet hot line, telepon bebas pulsa.

    Informasi ini dapat memberikan ide dan masukan kepada perusahaan

    yang kemungkinan perusahaan mengantisipasi dan cepat tanggap

    terhadap kritik dan saran tersebut.

    2) Costumer satisfaction surveys (survey kepuasan pelanggan), dalam hal

    perusahaan melakukan survey untuk mendeteksi komentar pelanggan

    survey ini dapat dilakukan melalui pos, telepon atau wawancara

    pribadi, atau pelanggan diminta mengisi angket.

    3) Gost shopping (pembeli bayangan), dalam hal ini perusahaan

    menuruti orang tertentu sebagai pembeli keperusahaan lain atau ke

    perusahaannya sendiri. Pemebeli misteri ini melaporkan keunggulan

    dan kelemahan pelayan yang melayaninya. Juga dilaporkan segala

    sesuatu yang bermanfaat sebagai bahan pengambilan keputusan oleh

    manajemen. Bukan saja orang lain yang disewa untuk menjadi

    pembeli bayangan tetapi juga manajer sendiri harus turun ke lapangan,

    belanja ketoko saingan dimana ia tidak kenal. Pengalaman manajer ini

    sangat penting karena data dan informasi yang diperoleh langsung ia

    alami sendiri.

    4) Lost customer analisys (analisis pelanggan yang lari), langganan yang

    hilang, dicoba dihubungi. Mereka diminta untuk mengungkapkan

    mengapa mereka berhenti, pindah ke perusahaan lain, adakah suatu

    masalah yag terjadi yang tidak bisa diatasi atau terlambat diatasi. Dari

    kontak semacam ini akan diperoleh informasi dan akan memperbaiki

  • 12

    kinerja perusahaan sendiri agar tidak ada lagi langganan yang lari

    dengan cara meningkatkan kepuasan mereka.14

    2. Brand Equity

    Menurut Kotler dan Amstrong merek adalah elemen kunci dalam

    hubungan perusahaan dan konsumen. Oleh karena itu, merek merupakan

    aset terkuat suatu perusahaan yang harus dikembangkan dan dikelola.15

    Menurut Keller, Ekuitas merek atau brand equity berasal dari konsumen,

    sehingga seringkali disebut sebagai Customer-based brand equity

    (CBBE). CBBE muncul ketika konsumen memiliki tingkat kesadaran dan

    keakraban yang tinggi dengan sebuah brand, dan memiliki asosiasi yang

    kuat dan unik terhadap brand tersebut dalam pikirannya. Kotler

    mendefinisikan ekuitas merek sebagai efek diferensial positif yang

    ditimbulkan oleh pengetahuan nama merek terhadap pelanggan atas

    produk atau jasa tersebut.16

    Menurut Durianto, Ekuitas merek mengakibatkan pelanggan

    memperlihatkan preferensi terhadap suatu produk dibandingkan dengan

    yang lain apabila keduanya pada dasarnya identik. Ekuitas yang tinggi

    menjadi idaman setiap merek karena berarti bahwa merek-merek tersebut

    memiliki kedekatan dengan pasar dan pelanggan. Semakin kuat ekuitas

    merek suatu produk, maka akan semakin kuat pula daya tariknya bagi

    14

    H.Abdul Manap. Revolusi Manajemen Pemasaran…. Hlm 386 15

    Naima Eren Jasmine Nurjanah, Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Kepuasan Dan

    Loyalitas Konsumen Pada Jenis Merek Susu Cair Dalam Kemasan, Departemen Agribisnis

    Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor 2017, Hlm 11 16

    Philip Kotlerdan Kevin Lane Keller. Manajemen pemasaran. Jakarta :Erlangga. 2009.

    Hlm 263

  • 13

    konsumen untuk membeli produk tersebut dan pada akhirnya akan

    memberikan keuntungan yang terus meningkat kepada perusahaan.17

    Para produsen berkewajiban untuk selalu mengingatkan konsumen

    bahwa produkya adalah produk yang lebih baik atau terbaik, sehingga

    konsumen memiliki sikap positif yang permanen dan konsisten terhadap

    produk tersebut. Salah satu cara mengingatkan konsumen tersebut adalah

    dengan mengubah persepsi atau sikap konsumen terhadap merek

    produknya.18

    Menurut David A. Aaker konsep dasar Brand Equity (ekuitas

    merek) bisa dikelompokkan dalam 5 elemen, yaitu:

    1. kesadaran merek (brand awareness)

    2. persepsi kualitas (perceived quality)

    3. asosiasi merek (brand asociation)

    4. loyalitas merek (brand loyalty)

    5. aset-aset dari hak merek lain (other proprietary brand assets)19

    Elemen ekuitas merek yang digunakan dalam penelitian kali

    ini terdiri dari kesadaran merek (brand awareness), persepsi kualitas

    (perceived quality), asosiasi merek (brand association), dan loyalitas

    merek (brand loyalty), tanpa mengikutsertakan aset-aset hak milik lain

    dari merek (other proprietary brand assets) karena salah satu tujuan dari

    17

    FebrianaCaturPujiastuti. Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Kepuasan Konsumen Pada

    Rumah Makan Steak & Shake Di Semarang.Universitas Dian Nuswantoro Semarang.Hlm.4. 18

    Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen, (Bogor:Ghalia Indonesia, 2002), Hlm. 145. 19

    Johanes Valdo, Hartono Subagio. Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Purchase

    Intention Konsumen Pada Produk PC tablet Apple Ipad di Surabaya, Universitas Kristen Petra.

    Hlm 2

  • 14

    penelitian ini adalah melihat konsep ekuitas merek dari perspektif

    pelanggan, sedangkan hak milik lain dari merek (other proprietary brand

    assets) adalah komponen ekuitas merek yang lebih cenderung ditinjau

    dari perspektif perusahaan. Sehingga pada pembahasan elemen ekuitas

    merek dalam penelitian ini hanya terdiri dari 4 variabel tersebut.20

    Ekuitas merek (brand equity) adalah nilai tambah yang diberikan

    pada produk dan jasa. Ekuitas dapat tercermin dalam cara konsumen

    berfirkir, merasa dan bertindak dalam hubunganya dengan merek, dan

    juga harga pangsa pasar, dan profitabilitas yang diberikan merek bagi

    perusahaan. 21

    Pertama, ekuitas merek timbul akibat perbedaan respons

    konsumen. Jika tidak ada perbedaan, maka pada intinya produk nama

    merek merupakan suatu komoditas atau fersi generic dari produk.

    Persaingan kemungkinan timbul pada harga .

    Kedua, perbedaan respons adalah akibat pengetahuan konsumen

    tentang merek. Pengetahuan merek (brand know ledge) terdiri dari semua

    pikiran, perasaan, citra, pengalaman, keyakinan, dan lain-lain yang

    berhubungan dengan merek. Secara khusus merek harus menciptakan

    asosiasi merek yang kuat, menyenangkan, dan unik dengan pelanggan

    seperti yang dilakukan Volvo (keamanan), Hallmark (perhatian), dan

    Harley-Davidtson (petualangan).

    20

    Hardian Hanggadhika, “Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan

    Pembelian Konsumen Pada Produk Handphone Merek Nokia Di Semarang”, Skripsi Fakultas

    Ekonomi universitas Diponegoro Semarang 2010, Hlm.20 21

    Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. Manajemen pemasaran. . . .Hlm 263

  • 15

    Ketiga, respons diferensial dari konsumen yang membentuk

    ekuitas merek tercermin dalam persepsi, preferensi, dan prilaku yang

    berhubungan dengan semua aspek pemasaran merek. Merek yang lebih

    kuat menghasilkan pendapatan yang lebih besar. Karena itu tantangan

    bagi pemasar dalam membangun merek yang kuat adalah memastikan

    bahwa pelanggan memiliki jenis pengalaman yang tepat dengan produk,

    jasa, dan program pemasaran mereka untuk mencipatan pengetahuan

    merek yang diinginkan.22

    Strategi lain untuk mengubah sikap adalah dengan cara mengubah

    sikap atau kepercayaan konsumen terhadap merek pesaing. Produsen

    sering menggunakan metode iklan perbandingan untuk menyatakan

    bahwa mereknya lebih baik dari pada produk pesaing.23

    3. Harga

    Menurut Umar Husein, harga adalah sejumlah nilai yang

    ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan

    produk barang atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan

    penjual melalui tawar–menawar atau ditetapkan oleh penjual untuk suatu

    harga yang sama terhadap seorang pembeli. Sedangkan menurut Kotler

    dan Gary Amstrong, mendefinisikan harga sebagai sejumlah uang yang

    dibebankan untuk sebuah produk atau jasa.24

    22

    Ibid. Hlm. 264 23

    Ibid. Hlm.146 24

    Philip Kothler dan Gery Amstrong (2008), Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: PT

    Malanan Jaya Cemerlang Hlm. 345

  • 16

    Menurut Oliver, harga dinilai oleh konsumen disebabkan oleh

    pelayanan yang diterima oleh pelanggan, yang bisa menibulkan rasa puas

    atau tidak puas. Konsumen akan menyetujui harga yang ditawarkan oleh

    penyedia jasa bila konsumen melihat bahwa harga yang ditawarkan

    adalah harga yang wajar. Menurut peng and wang, kepuasan pelanggan

    dan kepercayaan dipengaruhi oleh persepsi harga. Salah satu alasan

    utama kepindahan pelanggan adalah disebabkan oleh kebijakan harga

    yang tinggi, dan tidak masuk akal. Faktor harga menjadi sangat penting

    bagi pelanggan karena akan menjadi pedoman untuk mengukur

    kesesuaian antara manfaat produk yang diterima dengan pengorbanan

    yang telah diberikan baik berupa uang maupun pengorbanan tertentu.25

    Pelanggan juga akan menjadikan harga sebagai salah satu standar

    tingkat kepuasan yang dirasakan. Istilah harga tidak lah asing lagi bagi

    semua orang, namun kemajuan ekonomi membuat harga mempunyai

    istilah lain seperti dalam layanan jasa bank, harga disebut juga dengan

    bunga dan dalam bisnis akuntansi, priklanan, dan konsultan disebut fee.

    Harga tercipta biasanya dari adanya tawar menawar antara penjual

    dengan pembeli setelah tercipta kesepakatan harga. Harga merupakan

    salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga

    menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan

    dari penjualan produknya baik berupa barang ataupun jasa. Dapat

    25

    Suwandi, Pengaruh Kualitas Layanan, Harga Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan

    Dan Loyalitas Pelanggan Pos Ekspres Di Kantor Pos Bondowoso Dan Situbondo.JeamVol Xiv

    April 2015. Hlm 69.

  • 17

    disimpulkan bahwa harga adalah sejumlah uang yang dibuthkan oleh

    manusia untuk memenuhi kebutuhannya dalam mendapatkan pruduk atau

    jasa.26

    Harga merupakan unsur dari bauran pemasaran yang bersifat

    fleksibel artinya dapat berubah secara tepat hal ini tentunya berbeda

    dengan karakteristik produk atau komitmen terhadap saluran distribusi

    yang tidak dapat berubah atau disesuaikan secara mudah dan secara cepat

    karena biasanya menyangkut keputusan jangka panjang.27

    Menurut Stanto, ada 3 indikator yang digunakan dalam model

    penelitian ini yaitu:

    1. Kesesuian harga dengan kualitas produk

    2. Daya saing harga

    3. Kesesuaian harga dengan manfaat

    Harga merupakan satu-satunya elemen yang ada dalam bauran

    pemasaran yang menghasilkan casflow. Secara langsung dan juga

    menghasilkan pendapatan penjualan. Hal ini sangat berbeda bila

    dibandingkan dengan elemen-elemen yang lain yang ada di bauran

    pemasaran yang pada umumnya meninmbulkan biaya (pengeluaran).

    a. Fator biaya dalam penetapan harga

    26

    Dita Amanah, Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen

    Pada Majestyk Bakery Dan Cake Shop Cabang H.M. Yamin Medan.Vol 02. No 01. 2010. Hal. 72-

    73 27

    Donihariadi, Pengaruh Produk ,Harga, Promosi Dan Distribusi, Terhadap Keputusan

    Pembelian, Konsumen Pada Produk Projector Microvision. (STIESIA) Hlm 4

  • 18

    Penetapan harga jual berasal dari harga pokok barang tersebut.

    Sedangkan harga pokok barang ditentukan oleh beberapa besar biaya

    yang di korbankan untuk memperoleh atau untuk membuat barang

    itu. Biaya ialah setiap pengorbanan untuk membuat suatu barang

    atau untuk memperoleh suatu barang yang bersifat ekonomis

    nasional. Lebih lanjut dapat dirinci pengorbanan yang dapat

    dikatakan biaya apabila memenuhi kriteria biaya berikut:

    1) Dapat dihitung

    2) Dapat diduga sebelumnya

    3) Inheren (melekat) pada produksi

    4) Tidak dapat dihindarkan

    b. Kebijaksanaan harga

    Kebijakan harga atau price policies ialah keputusan mengenai harga-

    harga yang akan diikuti untuk suatu jangka waktu tertentu. Jadi

    disini terkandung maksud mengikuti harga pasar.

    c. Kebijakan harga produsen

    Para produsen berkepentingan untuk mngetahui harga penjualan

    eceran dari produknya, karena sukses marketing produknya

    tergantung dari harga penawaran kepada konsumen. Para produsen

    yang memperhatikan harga yang ditawarkan oleh retailer sebelum

    menetapkan harga jualnya disebut “Inverted Pricing “ didalam

    definisinya dikatakan bila dalam price policydecisionnya seorang

    pengusaha menentukan harga pabriknya (factory price) dengan

  • 19

    berpedoman pada harga penjualan eceran yang ditawarkan pada

    konsumen sedemikian rupa sehingga harga pabrik yang akan

    ditentukan bagi produknya itu, adalah sama dengan harga eceran

    setelah dikurangi dengan keuntungan para distributor, ini disebut

    Inverted Pricing. 28

    d. Harga penarik konsumen

    Untuk menarik konsumen, maka produsen atau para penjual dapat

    menggunakan kebijakan harga promosi dan diskrminasi harga.

    Harga promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti :

    1) Menjual barang dibawah harga pasar (Loss Leader Pricing),

    dengan tujuan untuk menarik konsumen baru.

    2) Menetapkan harga khusus pada peristiwa-peristiwa tertentu,

    misalnya pada hari ulang tahun perusahaan, ulang tahun kota,

    atau pada hari khusus lainnya.

    3) Memberikan potongan pada pembelian yang dilakukan secara

    kontan, Atau pembelian dalam jumlah banyak.

    4) Menjual secara kredit dengan perhitungan bunga rendah,

    bersaing dengan perusahaan lain yang juga mengadakan

    penjualan kredit.

    28

    H.Abdul Manap, Revolusi Manajemen Pemasaran Jakarta. : Mitrawacana Media. 2016.

    Hlm 289

  • 20

    5) Atau bisa pula menjual kredit dengan memberikan cicilan

    jangka panjang, sehingga pembayaran tiap bulan kecil.

    6) Memberikan berbagai macam bonus pada setiap pembelian.

    7) Memberikan harga yang berbeda, atau dengan istilah lain

    memberikan deskriminasi harga disebabkan karena : segmen

    konsumen, anak-anak, dewasa, orang tua, berbeda karena

    kemasan, lokasi pembelian, waktu pembelian, seperti tarif

    telepon atau tarif bus.29

    4. Hubungan antara variabel independen dan variabel dependen

    a. Hubungan brand equity terhadap kepuasan konsumen

    Ekuitas merek penting bagi suatu perusahaan sebagai upaya

    untuk mengembangkan persepsi pelanggan yang positif dan

    memenangkan persaingan ketat dalam industri. Perusahaan akan

    bersaing untuk mencapai kepuasan, loyalitas pelanggan untuk

    mewujudkan hal tersebut.30

    b. Hubungan harga terhadap kepuasan konsumen

    Kepuasan konsumen merupakan konsep penting dalam konsep

    pemasaran. Melihat tingginya tingkat kepentingannya pada

    pemasaran, kepuasan telah menjadi subyek dari beberapa penelitian

    konsumen yang dilakukan cukup gencar oleh perusahaan. Hal ini

    dilakukan untuk mengetahui apakah keinginan konsumen yang

    29

    Ibid. Hlm 299

    30Naima Eren Jasmine Nurjanah, Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Kepuasan Dan

    Loyalitas Konsumen Pada Jenis Merek Susu Cair Dalam Kemasan, Departemen Agribisnis

    Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor 2017, Hlm. 6

  • 21

    sebenarnya. Perusahaan perlu melihat pentingnya konsumen

    dipuaskan dengan memberikan harga yang relatif murah dan kualitas

    produk yang baik. Artinya memberikan kinerja yang sama atau

    melebihi harapan konsumen, dengan tujuan untuk mendapatkan para

    konsumen yang loyal (setia) sehingga memberikan manfaat yang

    tinggi bagi perusahaaan.31

    F. Tinjauan Pustaka

    NO NAMA JUDUL

    PENILITIAN

    KESIMPULAN

    1. Sri Astuti Kurniawati (2017) Pengaruh Ekuitas

    Merek Terhadap

    Kepuasan

    Pelanggan

    Smartphone

    Merek

    SAMSUNG Di

    Surakarta (study

    empiris

    Mahasiswa FEB

    UMS)

    Loyalitas merek,

    persepsi kualitas,

    kesadaran merek,

    dan asosiasi merek

    berpengaruh positif

    dan signifikan

    terhadap kepuasan

    pelanggan merek

    SAMSUNG.

    2. Bagus Mohamad Gandhi Strategi Kesadaran merek,

    31

    Dita Amanah, Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen

    Pada Majestyk Bakery Dan Cake Shop Cabang H.M. Yamin Medan.Vol 02. No 01. 2010. Hlm. 71

  • 22

    Sutarso, Program Studi

    Magister Manajemen Program

    Pasca Sarjana Universitas

    Diponegoro Semarang (2008)

    Meningkatkan

    Kepuasan

    Konsumen.

    persepsi kualitas,

    asosiasi merek dan

    loyalitas merek

    berpengaruh positif

    terhadap keputusan

    pembelian

    konsumen.

    Loyalitas merek

    adalah variabel

    independen yang

    mempunyai

    pengaruh paling

    besar terhadap

    keputusan

    pembelian

    konsumen.

    3. Akhmad Fauzan Hanafi

    (2016).

    Pengaruh Brand

    Equity TOYOTA

    YARIS Terhadap

    Kepuasan

    Konsumen (study

    Brand Equity

    berpengaruh positif

    dan signifikan

    terhadap kepuasan

    konsumen Mobil

  • 23

    pada pengguna

    Mobil Yaris di

    Yogyakarta).

    TOYOTA Yaris.

    4. Eko Yuwananto, Jurusan

    Manajemen Fakultas Ekonomi

    Universitas Negeri Seamarang

    (2008).

    Pengaruh Kualitas

    Pelayanan Dan

    Harga Terhadap

    Kepuasan

    Pelanggan Pada

    Usaha Bahan

    Bangunan

    Sembilan Lima

    Di Kecamatan

    Gunungpati

    Kualitas pelayanan

    dan harga

    berpengaruh

    signifikan terhadap

    kepuasan pelanggan.

    5. Audy Yutanzha, Program Studi

    Manajemen Fakultas Ekonomi

    Dan Bisnis Universitas

    Muhammadiyah Surakarta

    (2018).

    Analisis Pengaruh

    Harga, Kualitas

    Jasa Dan Promosi

    Terhadap

    Kepuasan

    Pelanggan Dalam

    Menggunakan

    Jasa Laundry

    Secara parsial

    maupun

    simultanvariabel

    harga, kualitas jasa,

    dan promosi

    berpengaruh positif

    dan signifikan

    terhadap kepuasan

    pelanggan dalam

    menggunakan jasa

  • 24

    laundry

    Dari berbagai penelitian di atas yang membedakan dengan penelitian

    sekarang yang berjudul “Pengaruh brand equity dan harga terhadap kepuasan

    konsumen rara laundry syariah” dengan penelitian Sri Astuti Kurniawati yang

    berjudul “Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan Smartphone

    Merek Samsung Di Surakarta (study empiris Mahasiswa FEB UMS)” yaitu

    variable x dan objek penelitiannya. Pembeda penelitian sekarang dan penelitian

    terdahulu yang dilakukan oleh Bagus Mohamad Gandhi Sutarso yang berjudul

    “Strategi Meningkatkan Kepuasan Konsumen” yaitu judul dan objek

    penelitiannya. Pembeda penelitian sekarang dan penelitian terdahulu yang

    dilakukan oleh Akhmad Fauzan Hanafi yang berjudul “Pengaruh Brand Equity

    Toyota Yaris Terhadap Kepuasan Konsumen (study pada pengguna Mobil

    Yaris di Yogyakarta)” yaitu judul dan objek penelitiannya. Pembeda penelitian

    sekarang dan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Eko Yuwananto yang

    berjudul “Kualitas Pelayanan Dan Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada

    Usaha Bahan Bangunan Sembilan Lima Di Kecamatan Gunung pati” yaitu

    judul dan objek penelitiannya. Dan pembeda penelitian sekarang dan penelitian

    terdahulu yang dilakukan oleh Audy Yutanzha yang berjudul “Analisis

    Pengaruh Harga, Kualitas Jasa Dan Promosi Terhadap Kepuasan Pelanggan

    Dalam Menggunakan Jasa Laundry” yaitu judul dan objek penelitiannya.

  • 25

    G. Kerangka berfikir

    Gambar 1.1

    Kerangka Pemikiran

    H1

    H3

    H2

    Berdasarkan teori pendukung, maka kerangka pemikiran pada penelitian

    ini adalah :

    a. Brand equity mempengaruhi kepuasan konsumen

    Berdasarkan model penelitian Menurut David A. Aaker konsep

    dasar Brand Equity (ekuitas merek) bisa dikelompokkan dalam 5 elemen,

    yaitu:

    1. kesadaran merek (brand awareness)

    2. persepsi kualitas (perceived quality)

    3. asosiasi merek (brand asociation)

    4. loyalitas merek (brand loyalty)

    5. aset-aset dari hak merek lain (other proprietary brand assets)

    Elemen ekuitas merek yang digunakan dalam penelitian kali

    ini terdiri dari kesadaran merek (brand awareness), persepsi kualitas

    (perceived quality), asosiasi merek (brand association), dan loyalitas

    Brand equity

    (X1)

    Harga

    (X2)

    Kepuasan Konsumen

    (Y)

  • 26

    merek (brand loyalty), tanpa mengikutsertakan aset-aset hak milik lain

    dari merek (other proprietary brand assets) karena salah satu tujuan dari

    penelitian ini adalah melihat konsep ekuitas merek dari perspektif

    pelanggan, sedangkan hak milik lain dari merek (other proprietary brand

    assets) adalah komponen ekuitas merek yang lebih cenderung ditinjau

    dari perspektif perusahaan. Sehingga pada pembahasan elemen ekuitas

    merek dalam penelitian ini hanya terdiri dari 4 variabel tersebut.

    b. Harga mempengaruhi kepuasan kosumen

    Berdasarkan model penelitian Menurut Stanto, ada 3 indikator

    yang digunakan dalam model penelitian ini yaitu :

    1. Kesesuian harga dengan kualitas produk

    2. Daya saing harga

    3. Kesesuaian harga dengan manfaat

    Keseuaian harga dengan kualitas mempengaruhi kepuasan

    konsumen, jika suatu harga yang ditawarkan oleh produsen sesuai

    dengan kualitas yang dimiliki oleh produk atau jasa tersebut maka akan

    memberikan kepuasan tersendiri oleh konsumen, karena konsumen

    merasa kebutuhannya terpenuhi. Selanjutnya daya saing harga suatu

    produk juga mempengaruhi kepuasan konsumen dikarenakan harga

    menjadi salah satu pertimbangan konsumen untuk memilih suatu

    produk atau jasa. Kemudian kesesuaian harga dan manfaat

    mempengaruhi kepuasan konsumen, harga yang sesuai dengan manfaat

  • 27

    yang di kandung oleh suatu produk atau jasa akan memberikan

    kepuasan tersendiri bagi konsumen.

    H. Hipotesis

    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

    penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

    kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan

    baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta

    empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.32

    Maka berdasarkan latar belakang masalah dan landasan teori yang

    sudah uraikan diatas, Maka hipotesis yang diambil dalam penelitian ini

    adalah:

    H1 : Diduga Brand Equty berpengaruh secara signifikan terhadap

    kepuasan konsumen

    H2 : Diduga Harga berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

    Konsumen

    H3 : Diduga Brand Equity dan Harga berpengaruh secara simultan

    terhadap Kepuasan Konsumen

    I. Uji Statistik

    Ha : Diduga Brand Equity mempengaruhi kepuasan konsumen.

    Ho : Diduga Brand Equity tidak mempengaruhi kepuasan konsumen.

    32

    Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.

    Bandung : Alfabeta. 2012. Hlm 96.

  • 28

    1. Ha : Diduga harga mempengaruhi kepuasan konsumen.

    Ho : Diduga harga tidak mempengaruhi kepuasan konsumen.

    2. Ha : Diduga Brand Equity dan harga mempengaruhi kepuasan

    konsumen.

    Ho : Diduga Brand Equity dan harga tidak berpengaruh terhadap

    kepuasan konsumen

  • 29

    BAB II

    METODE PENELITIAN

    A. Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Rara Laundry Syariah yang terletak di Jln.

    Kapten Pattimura Kel. Rawasari Kec. Kota baru Kota Jambi. Penelitian ini

    dilaksanakan selama 25 hari, terhitung sejak pada tanggal 21agustus-15

    september 2018.

    B. Pendekatan Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah kuantitatif-deskriptif. Metode kuantitatif

    adalah data dalam penelitian berupa angka-angka. Sementara metode

    deskriptif adalah mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

    terkumpul sebagaimana adanya tanda bermaksud membuat kesimpulan yang

    berlaku untuk umum atau generalisasi.

    C. Jenis dan Sumber Data

    Dalam penelitian ini, Jenis data yang digunakan untuk keperluan

    penelitian ini adalah:

    a. Data primer, yang menjadi data primer dalam penelitian ini adalah hasil

    kuisioner yang diberikan kepada konsumen Rara Laundry Syariah.

    b. Data sekunder, data yang diperoleh dapat dari studi literatur, buku, jurnal,

    internet, studi kepustakaan lain. Data sekunder tersusun dalam arsip (data

    dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data

  • 30

    30

    sekunder dalam penelitian ini adalah arsip, dokumentasi, literatur

    perpustakaan lainnya.

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Sesuai dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, maka

    penulis menggunakan metode studi lapangan dan studi pustaka untuk

    memperoleh data yang diperlukan. Instrumen pengumpulan data yang

    digunakan adalah:

    a. Kuisioner atau angket

    Kuisioner dibagikan kepada konsumen rara laundry syariah. Kuisioner

    atau angket merupakan data primer untuk menjelaskan tentang kepuasan

    dan penigkatan konsumen terhadap rara laundry syariah.

    b. Dokumentasi

    Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi non

    manusia, sumber informasi (data) non konsumen ini berupa catatan-

    catatan, pengumuman, instruksi, aturan-aturan, laporan, keputusan atau

    surat-surat lainnya, catatan-catatan dan arsip-arsip yang ada kaitannya

    dengan fokus penelitian. Data yang dikumpulkan mengenai teknik tersebut

    berupa kata-kata, tindakan dan dokumen tertulis lainnya, dicatat dengan

    menggunakan catatan-catatan. Dokumentasi penulis digunakan sebagai

    instrumen utama untuk memeperoleh semua data-data yang berhubungan

    dengan konsumen pada laundry syariah.

    E. Populasi dan Sampel

    a. Populasi

  • 31

    31

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

    obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

    ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

    kesimpulannya.

    Berdasarkan pengertian tersebut maka dalam penelitian ini yang

    menjadi populasinya seluruh konsumen rara laundry syariah.

    b. Sampel

    Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti. Oleh

    karena itu, sampel harus dilihat sebagai suatu pendugaan terhadap

    populasi dan bukan populasi itu sendiri. Penentuan sampel dalam

    penelitian ini menggunakan Nonprobability sampling dengan metode

    pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling, yaitu

    teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang

    secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan

    sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok

    sebagai sumber data. Dengan kata lain, konsumen Rara Laundry.

    Data dari kuesioner diisi oleh konsumen yang ditemui secara

    kebetulan baik yang sedang atau berkali-kali mengunjungi atau

    bertransaksi di Rara Laudry tersebut. Pada penelitian ini populasi yang

    diambil berukuran besar dan jumlahnya tidak diketahui secara pasti.

    Dalam penentuan sampel jika populasinya besar dan jumlahnya tidak

    diketahui maka menurut Rao Purba (1996) digunakan rumus :

    n =

  • 32

    32

    n =

    n = 96,04 (atau 97 dan dibulatkan menjadi 100)

    Keterangan :

    n = jumlah sampel

    Z = nilai Z dengan tingkat keyakinan 95% maka nilai Z = 1,96

    (tabel distribusi normal).

    Moe = margin of error atau kesalahan maksimum adalah 10%

    ` Untuk memudahkan penelitian maka jumlah sampel

    ditetapkan sebanyak 100 orang. Jumlah responden sebanyak 100 orang

    tersebut dianggap sudah refresentatif karena sudah melebihi jumlah dari

    batas minimal sampel.33

    F. Instrumen Penelitian

    a. Uji reliabilitas

    Suatu kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban

    seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

    waktu. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan

    cornbach’s alpha, dimana jika a>0,6 menunjukkan instrumen tersebut

    reliable.

    b. Uji validitas

    Untuk memastikan bahwa kuisioner yang digunakan dalam

    penelitian mampu mengukur variabel penelitian dengan baik agar

    33

    Rao Purba. 1996. Populasi Dan Sampel. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama Hlm . 39

  • 33

    33

    mendapatkan hasil yang sesuai, Dimana jika a>0,3 menunjukan variabel

    tersebut valid.

    G. Metode dan Teknik Analisis Data

    1. Metode Analisis Data

    Pada penelitian ini, metode analisis data yang digunakan oleh

    peneliti yaitu menggunakan uji asumsi klasik dan uji hipotesis yaitu:

    a) Uji Asumsi Kalsik

    1. Uji Normalitas

    Berfungsi untuk melihat apakah variable independen maupun

    variable dependen mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji

    normalitas ini dilakukan dengan uji statistik non-parametrik

    Kolmogrov-Smirnov (K-S) dengan ketentuan jika nilai signifikan

    (sig.) > 0,05 maka data berdistribusi normal.

    2. Uji Multikolinearitas

    Bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

    ditemukan model korelasi yang kuat antar variabel independen.

    Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel

    ini tidak ortogonal. Variable ortogonal adalah variable independen

    sama dengan nol. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance

    dan lawannya dan variance inflation factor (VIF). Nilai tolerance

    yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi. Nilai cutoff yang

    umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah

    nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan VIF > 10.

  • 34

    34

    3. Uji Heterokedastisitas

    Dilakukan dengan tujuan untuk menentukan apakah model

    regresi terjadi ketidaksamaan variansi dan resdual satu pengamatan

    ke pengamatan lainnya. Jika varian tersebut tetap, maka disebut

    homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisistas.

    Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi

    heterokedastisistas. Uji heterokedastisitas dilakukan dengan grafik

    scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residual.

    Jika titik-titik pada grafik tidak menunjukkan pola yang jelas dan

    menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

    terjadi heterokedastisitas.

    b) Uji hipotesis

    1. Uji Parsial (Uji T)

    Uji T dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari masing-

    masing variabel independen terhadap variabel dependen. Ha yang

    diuji adalah suatu parameter yang tidak sama dengan nol dan Ho

    adalah suatu parameter yang sama dengan nol. Cara melakukannya

    adalah dengan membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis

    menurut tabel, apabila t hitung > t tabel maka Ha diterima.

    2. Uji Simultan (Uji F)

    Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel

    independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

    variable dependen. Hipotesis alternatif (Ha) tidak semua parameter

  • 35

    35

    simultan sama dengan nol dan hipotesis nol (Ho) yang di uji adalah

    apakah semua parameter dalam model sama dengan nol.

    3. Koefisien Determinasi (R2)

    R2 bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan

    model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam

    penelitian ini perhitungan R2 untuk mengukur seberapa jauh

    kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variable

    dependen.

    2. Teknik Analisis Data

    Pada penelitian ini, Teknik analisis data yang digunakan oleh

    peneliti adalah menggunakan Uji Regresi Linier Berganda yaitu:

    a. Uji Regresi Linear Berganda

    Metode dan teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian

    ini adalah regresi linear berganda. Pada analisis regresi ini melihat

    hubungan satu arah antara variabel yang lebih khusus, dimana variabel

    x berfungsi sebagai variabel bebas (variabel yang mempengaruhi) dan

    variabel y sebagai variabel terikat (variabel yang dipengaruhi).

    Rumus regresi linier berganda sebagai berikut:

    Y = a + b1X1 +b2X2+ e

    Keterangan:

    Y = Kepuasan Konsumen

    X1 = Brand Equity

    X2 = Harga

  • 36

    36

    a = Konstanta (Nilai Y apabila X = 0)

    b = koefisien regresi (Nilai peningkatan ataupun penurunan)

    e = Error

    Dari judul permasalahan yang akan diteliti, maka akan

    memunculkan 3 variabel sebagai berikut:

    Variabel X1 = Brand Equity Terhadap Kepuasan Pelanggan

    Variebel X2 = Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan

    Variabel Y = Kepuasan Pelanggan

    Demi ketepatan dan mendapatkan kemudahan hasil penelitian,

    maka untuk uji regresi linier berganda menggunakan program statistik

    SPSS yang dapat menjelaskan persamaan regresi berganda dan uji

    signifikansi sehingga hipotesis dapat disimpulkan.

    H. Definisi Operasional

    Peneliti menggunakan definisi operasional untuk pembuatan kuesioner,

    sehingga responden akan lebih mudah dalam melakukan pengisian kuesioner

    yang diberikan sebagai data primer pada penelitian. Definisi operasional pada

    penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

    Tabel 2.2

    Definisi operasional

    Variable Definisi Indikator Skala

    Ukur

    Brand Menurut AMA (American Menurut Aeker, ada Likert

  • 37

    37

    Equity (X1) Marketing Associa-tion), merek

    adalah nama, istilah, tanda,

    simbol, rancangan atau kombinasi

    dari hal-hal tersebut, yang

    dimaksudkan untuk

    mengidentifikasi barang atau jasa

    dari seorang atau sekelompok

    penjual dan untuk

    membedakannya dari produk

    pesaing.

    4 dimensi yang di

    gunakan dalam

    model penelitian ini

    yaitu:

    1. Brand Awarness

    2. Perceived quality

    3. Brand asociation

    4. Brand loyalty

    Harga (X2) Menurut Doni Hariadi, Harga

    adalah unsur dari bauran

    pemasaran yang bersifat fleksibel

    artinya dapat berbubah secara

    tepat hal ini tentunya berbeda

    dengan karakteristik produk atau

    komitmen terhadap saluran

    distribusi yang tidak dapat

    berubah atau disesuaikan secara

    mudah dan secara cepat karena

    biasanya menyangkut keputasan

    jangka panjang

    Menurut Stanto, ada

    3 indikator yang

    digunakan dalam

    model penelitian ini

    yaitu :

    1.Kesesuian harga

    dengan kualitas

    produk

    2. Daya saing harga

    3. Kesesuaian harga

    dengan manfaat

    Likert

  • 38

    38

    Kepuasan

    Konsumen

    (Y)

    Menurut Kotler, Kepuasan

    pelanggan adalah tingkat perasaan

    seseorang setelah

    membandingkan kinerja (atau

    hasil) yang ia rasakan di

    bandingkan dengan harapannya.

    .

    Menurut Dutka, ada

    3 dimensi yang

    digunakan dalam

    model penelitian ini

    yaitu:

    1. Attributes related

    to product

    (produk

    4. Attributes

    related to

    service

    (layanan)

    5. Attributes

    related to

    porchase

    (membeli).

    Likert

    I. Sistematika Penulisan

    Untuk lebih memudahkan penulisan dan penyususnan serta

    pemahaman tentang skripsi ini agar penelitian ini dapat berjalan sesuai

    dengan setting yang telah penulis tentukan sebelumnya, maka terlebih dahulu

    ditentukan susunan dan sistematika penulisan sebagai berikut:

  • 39

    39

    BAB I : Pendahuluan, Bab ini berisi mengenai latar belakang, rumusan

    masalah, tujuan dan kegunaan peneliti, batasan masalah, kerangka

    teori, tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran.

    BAB II : Metode penelitian, Bab ini berisi mengenai tempat dan waktu

    penelitian, pendekatan penelitian, jenis data, sumber data,

    instrumen pengumpulan data, sistematika penulisan dan jadwal

    penelitian.

    BAB III : Gambar umum tempat penelitian, Bab ini berisi mengenai sejarah

    berdirinya Rara laundry syariah.

    BAB IV : Analisa dan pembahasan, Bab ini berisi pengaruh brand equity

    dan harga terhdap kepuasan konsumen rara lundry syariah Kota

    Jambi.

    BAB V : Penutup, Bab ini bagian akhir dari skripsi berisi tentang

    kesimpulan dan saran.

  • 40

    BAB III

    GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

    A. Profil Rara Laundry

    Nama pemilik : Ahmad muhajir

    Alamat :Jln. Kapten Pattimura Kel. Rawasari Kec. Kota baru Kota

    Jambi

    Telp,/Fax : 085357909552

    Website : -

    B. Struktur Organisasi Rara Laundry Syariah

    C. Sejarah Rara Laundry

    Rara laundry didirikan pada tahun 2016, pada masa itu dikota jambi

    sudah banyak usaha yang bergerak di bidang laundry, hampir disetiap sudut

    Kota Jambi sudah berdiri usaha laundry dan sangat mudah untuk

    menemukannya. namun sipemilik mencoba membuka laundry dengan prinsip

    syariah. Menurut sipemilik usaha laundry dengan menggunakan prinsip

    syariah di Kota Jambi masih sedikit dan sipemilik ingin mencoba membuka

    Pemilik

    Karyawan Kasir Karyawan

  • 41

    41

    suatu usaha yang menurutnya beda dari usaha lainnya meskipun usaha

    laundry dengan prinsip syariah sudah ada yangmenggunakannya. Begitupun

    dengan masyarakat yang belum banyak mengetahui tentang laundry syariah

    tersebut. Dengan merintis usaha tersebut hingga saat ini rara laundry

    berkembang cukup pesat dengan meningkatnya konsumen pada setiap

    tahunnya. Banyaknya rintangan yang dihadapi oleh pemilik tidak membuat

    pemilik rara laundry syariah putus asa ataupun menyerah, karena persaingan

    merek dan harga yang sangat ketat di Kota Jambi. Hingga saat ini rara

    laundry syariah memiliki 4 karyawan yang bertugas untuk mencuci dan

    menggosok pakaian. Rara laundry menggunakan dua alat mesin cuci, dua

    setrika, dan parfum laundry.

    D. Visi dan Misi Rara Laundry

    VISI :

    Menjadi wirausaha yang kreatif dan menjadi laundry dengan konsep syariah

    yang memberikan layanan yang terbaik untuk pelanggan sehingga

    memberikan keuntungan untuk pelanggan, karyawan dan pemilik

    MISI :

    - Memberikan layanan antar jemput pakaian

    - Membersihkan pakaian dari najis, wangi dan rapi

    - Memberikan pelayanan dengan tulus, ramah kepada pelanggan.

    E. Cara mencuci pakaian di Rara Laundry

    Memisahkan pakaian yang terkena najis dan tidak terkena najis, cara ini

    dilakukan agar pakaian yang terkena najis dipisahkan agar pakaian yang

  • 42

    42

    lainnya terhindar dari najis dan tidak tercampur dengan pakaian yang

    terkena najis. Cara membedakannya dapat dilihat dari warna pakaian dan

    aroma pada pakaian tersebut.

    Membersihkan najis dengan cara menyikat dan menyiram pakaian hingga

    najisnya hilang tak berbekas setelah itu pakaian tersebut dapat dicampur

    dengan pakaian yang tidak terkena najis.

    Mencuci dengan sabun atau deterjen.

    Membilas pakaian yang telah di cuci dengan menggunakan air yang

    mengalir. Jika tidak menggunakan air yang mengalir dapat menggunakan

    air yang berukuran 200 liter/2 kullah.

    Penjemuran pakaian yang telah di bilas.

    F. Tujuan Rara Laundry

    Tujuan dibukanya usaha laundry syariah agar memudahkan masyarakat

    yang tidak memiliki banyak waktu dalam menyelesaikan urusan rumah

    tangga terutama pada mencuci pakaian, membuka lowongan pekerjaan, dan

    mendapatkan laba atau keuntungan. Tujuan dibukanya rara laundry syariah

    agar masyarakat lebih mengetahui perbedaan laundry syariah dengan laundry

    biasa terutama pada masyarakat muslim yang ada dikota jambi.

    G. Sasaran Rara Laundry

    Masyarakat di kota-kota besar sangat banyak yang membutuhkan jasa

    laundry. Para pekerja yang berangkat kerja setiap hari dari pagi hingga sore,

    mahasiswa yang sibuk dengan kegiatan kuliah, ibu rumah tangga yang sudah

    kewalahan dan tidak sempat mencuci dan menyetrika pakaian keluarga.

  • 43

    43

    Mereka inilah terget market yang potensial. Untuk menghemat waktu,

    biasanya mereka memilih untuk memakai jasa laundry ketimbang harus

    mencuci pakaian sendiri.

    H. Harga Jasa Rara Laundry

    Sebagai salah satu langkah dalam menjalankan suatu usaha maka

    perlunya adanya penentuan harga dengan tepat sehingga keuntungan atau laba

    yang didapatkan lebih maksimal. Rara Laundry Syariah memberikan harga

    yang ekonomis yaitu 6.000/kg untuk laundry biasa. Konsumen dapat

    mengambil pakaian yang telah dicuci dalam waktu 2 - 3 hari . Harga 10.000/kg

    untuk laundry express. Harga laundry biasa dengan laundry express memang

    berbeda, karena dibedakan berdasarkan waktu pengambilan pakaian yang telah

    selesai dicuci. Jika pada laundry biasa atau jasa mencuci biasa, pengambilan

    pakaian tidak dapat diambil dalam waktu satu hari, namun jika menggunakan

    laundry express, konsumen dapat mengambil pakaian yang telah selesai dicuci

    dengan waktu satu hari. Rara laundry syariah juga menyediakan jasa untuk

    menyetrika pakaian saja. Harga menyetrika pakaian di Rara Landry adalah

    3.000/kg. Dan untuk jasa antar jemput pakaian, harga menyesuaikan jarak

    tempuh penjemputan / pengambilan pakaian.

    I. Strategi Rara Laundry

    Strategi yang dilakukan Rara Laundry sangat berbeda dengan usaha

    laundry lainnya, jika pada umumnya usaha laundry lebih memilih strategi

    seperti memberikan kupon, undian, ataupun diskon pada setiap menggunakan

    jasa laundry. Namun beda hal nya dengan yang dilakukan oleh pemilik rara

  • 44

    44

    laundry syariah, strategi yang digunakan rara laundry untuk menarik

    konsumen adalah dengan cara memberikan jasa cuci gratis untuk

    perlengkapan sholat seperti: sarung, sajadah, mukena. Dengan strategi

    tersebut dapat menarik konsumen terutama masyarakat muslim yang ada di

    kota jambi. Strategi dilakukan karena sipemilik rara laundry ingin

    membedakan rara laundry syariah dengan laundry lainnya, dan memudahkan

    masyrakat untuk mencuci perlengkapan sholat tanpa mengeluarkan biaya atau

    gratis, dan agar perlengkapan sholat selalu bersih dan terhindar dari najis,

    karena konsumen rara laundry lebih banyak yang muslim dibandingkan

    dengan yang non muslim. Strategi ini telah digunakan rara laundry syariah

    sejak awal berdiri hingga sampai saat ini. Strategi ini menjadi strategi

    tersendiri bagi rara laundry syariah untuk meningkatkan kualitas, pelayanan

    dan mutu.

  • 45

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

    A. Gambaran Umum Responden

    Pada pembahasan berikut disajikan deskripsi data yang telah diperoleh

    dalam penelitian. Data hasil penelitian diperoleh secara langsung dari

    respoden, yaitu dengan kuesioner penelitian mengajukan pernyataan yang

    telah disiapkan oleh peneliti. Dalam penelitian ini berjumlah 100 responden.

    Pada penelitian ini menyajikan informasi mengenai keadaan umum

    responden berdasarkan umur, jenis kelamin, agama, pekerjaan. Secara lebih

    jelas disajikan dalam tabel-tabel dibawah ini:

    B. Umur Responden

    Pengelompokkan responden berdasarkan kategori umur dibedakan

    menjadi tiga bagian, yaitu 18-23 tahun, 24-29 tahun dan 30-35 tahun.

    Tabel 4.1

    Data Responden Berdasarkan Umur

    Umur Frekuensi Persentase %

    18-23 tahun 21 21%

    24-29 tahun 76 76%

    30-35 tahun 3 3%

    Jumlah 100 100%

    Sumber: Hasil olahan data 2018

  • 46

    Dapat dilihat bahwa dari 100 responden, responden yang berumur 17-

    19 tahun berjumlah 21 orang dengan tingkat persentase 21%, responden

    yang berumur 20-22 tahun berjumlah 76 orang dengan tingkat persentase

    76% dan responden yang berumur 23-25 tahun berjumlah 3 orang dengan

    tingkat persentase 3%.

    C. Jenis Kelamin Responden

    Pengelompokkan responden berdasarkan jenis kelamin dibedakan

    menjadi dua bagian, yaitu Laki-laki dan Perempuan.

    Tabel 4.2

    Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

    Jenis Kelamin Frekuensi Persentase %

    Laki-laki 35 35%

    Perempuan 65 65%

    Jumlah 100 100%

    Sumber: Hasil olahan data 2018

    Dilihat dari tabel, menunjukkan bahwa jumlah responden jenis

    kelamin Laki-laki berjumlah 35 orang dengan tingkat persentase 35% dan

    jumlah responden jenis kelamin perempuan berjumlah 65 orang dengan

    tingkat persentase 65%.

    D. Pekerjaan Responden

    Pengelompokan responden berdasarkan pekerjaan dibedakan menjadi

    empat, yaitu mahasiswa/i, wiraswasta, pegawai negeri, dan pegawai swasta.

  • 47

    Tabel 4.3

    Data Responden Berdasarkan Pekerjaan

    Pekerjaan Frekuensi Persentase %

    Mahasiswa/i 32 32%

    Wiraswasta 25 25%

    Pegawai Negeri 17 17%

    Pegawai Swasta 26 26%

    Jumlah 100 100%

    Sumber: Hasil olahan data 2018

    E. Pendapatan Perbulan Responden

    Pengelompokan responden berdasarkan pendapatan perbulan dibedakan

    menjadi empat, yaitu Rp. 1.000.000 s/d 1.500.000, 1.500.000 s/d 2.000.000,

    2.000.000 s/d 2.500.000, 2.500.000 s/d 3.000.000

    Tabel 4.4

    Data Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan

    Pendapatan Perbulan Frekuensi Persentase %

    1.000.000 s/d 1.500.000 36 36%

    1.500.000 s/d 2.000.000 20

    20%

    2.000.000 s/d 2.500.000 14 14%

  • 48

    2.500.000 s/d 3,000.000 30 30%

    Jumlah 100 100%

    Sumber: Hasil olahan data 2018

    F. Agama Responden

    Pengelompokan responden berdasarkan agama dibedakan menjadi dua,

    yaitu muslim dan non muslim.

    Tabel 4.5

    Data Responden Berdasarkan Agama

    Pekerjaan Frekuensi Persentase %

    Muslim 75 75%

    Non Muslim 25 25%

    Jumlah 100 100%

    Sumber: Hasil olahan data 2018

    G. Metode dan Teknik Analisis Data

    1. Uji Validitas

    Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

    suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan sah atau valid jika

    pernyataan pada kuesioner tersebut mampu mengungkapkan suatu yang

    akan di ukur oleh kuesioner itu. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif

    dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct

    yang kuat.

    a. Brand Equity

  • 49

    Tabel 4.6

    Hasil Uji Validitas Brand Equity (X1)

    Item Pernyataan r hitung r minimum Keteragan

    1 0,786 0,3 Valid

    2 0,650 0,3 Valid

    3 0,431 0,3 Valid

    4 0,774 0,3 Valid

    5 0,418 0,3 Valid

    6 0,458 0,3 Valid

    7 0,631 0,3 Valid

    8 0,719 0,3 Valid

    Sumber: Hasil olahan data 2018

    Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa 8 item

    pernyataan variabel Brand Equity memiliki r hitung lebih besar

    dibandingkan r minimum, maka seluruh item pernyataan dianggap

    valid dan dapat digunakan dalam penelitian ini

    b. Harga

    Tabel 4.7

    Hasil Uji Validitas Harga (X2)

    Item Pernyataan r hitung r minimum Keteragan

    1 0,452 0,3 Valid

    2 0,611 0,3 Valid

    3 0,580 0,3 Valid

  • 50

    4 0,536 0,3 Valid

    5 0,593 0,3 Valid

    6 0,522 0,3 Valid

    7 0,468 0,3 Valid

    8 0,405 0,3 Valid

    Sumber: Hasil olahan data 2018

    Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa 8 item

    pernyataan variabel Harga memiliki r hitung lebih besar

    dibandingkan r minimum, maka seluruh item pernyataan dianggap

    valid dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

    c. Kepuasan Konsumen

    Tabel 4.8

    Hasil Uji Validitas Kepuasan Konsumen (Y)

    Item Pernyataan r hitung r minimum Keteragan

    1 0,575 0,3 Valid

    2 0,477 0,3 Valid

    3 0,547 0,3 Valid

    4 0,422 0,3 Valid

    5 0,486 0,3 Valid

    6 0,569 0,3 Valid

    7 0,573 0,3 Valid

    8 0,579 0,3 Valid

    Sumber: Hasil olahan data 2018

  • 51

    Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa 8 item

    pernyataan variabel Kepuasan Konsumen memiliki r hitung lebih

    besar dibandingkan r minimum, maka seluruh item pernyataan

    dianggap valid dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

    2. Uji Reliabilitas

    Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pernyataan yang dinyatakan

    valid. Uji ini digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang

    merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

    dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap

    pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu data

    dikatakn reliabel jika Cronbach Alpha lebih dari 0,6. Semakin tinggi

    hasil yang diperoleh berbanding lurus dengan reliabilitasnya.

    Tabel 4.9

    Hasil Uji Realiabilitas Brand Equity

    Sumber: Hasil olahan data 2018

    Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilakan

    angka Croncbach’s Alphasebesar 0,769. Hal ini dapat dinyatakan bahwa

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha N of Items

    .769 8

  • 52

    semua pernyataan dari variabel Brand Equity teruji reliabilitasnya

    sehingga dinyatakan reliabel.

    Tabel 4.10

    Hasil Uji Realiabilitas Harga

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha N of Items

    .616 8

    Sumber: Hasil olahan data 2018

    Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilakan

    angka Croncbach’s Alphasebesar 0,616. Hal ini dapat dinyatakan bahwa

    semua pernyataan dari variable Harga teruji reliabilitasnya sehingga

    dinyatakan reliabel.

    Tabel 4.11

    Hasil Uji Realiabilitas Kepuasan Konsumen

    Sumber: Hasil olahan data 2018

    Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilakan

    angka Croncbach’s Alphasebesar 0,631. Hal ini dapat dinyatakan bahwa

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha N of Items

    .631 8

  • 53

    semua pernyataan dari variable Kepuasan Konsumen teruji reliabilitasnya

    sehingga dinyatakan reliabel.

    H. Uji Asumsi Klasik

    a. Normalitas

    Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

    variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Uji normalitas ini

    dilakukan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S)

    dengan ketentuan jika nilai signifikan (Sig.) > 0,05 maka data berdistribusi

    normal.

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    Unstandardized Residual

    N 100

    Normal Parametersa,b

    Mean 0E-7

    Std.

    Deviation

    1,69660166

    Most Extreme

    Differences

    Absolute ,093

    Positive ,093

    Negative -,067

    Kolmogorov-Smirnov Z ,933

    Asymp. Sig. (2-tailed) ,349

    a. Test distribution is Normal.

    b. Calculated from data.

    Sumber : Hasil olahan data 2018

  • 54

    Berdasarkan hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai

    Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,933 dan nilai signifikansi pada 0,349

    karena nilai signifikan lebih besar dari pada 0,05 yaitu, 0,933 maka data

    berdistribusi normal dan asumsi normalitas terpenuhi.

    b. Multikolinearitas

    Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

    ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

    Multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance dan lawannya, dan variance

    inflation factor (VIF). Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF

    yang tinggi. Nilai Cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

    multikolinearitas. Multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama

    dengan nilai VIF > 10.

    Tabel 4.14

    a. Dependent Variable: kepuasan konsumen

    Sumber : Hasil Olahan Data 2018

    Hasil Uji

    Multikolinearitas

    Model

    Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    T Sig.

    Collinearity Statistics

    B Std. Error Beta Tolerance VIF

    1 (Constant) 11.851 1.935 6.124 .000

    brand equity .176 .093 .200 1.887 .062 .407 2.455

    Harga .525 .095 .583 5.509 .000 .407 2.455

  • 55

    Hasil perhitungan Tolerance pada tabel diatas, menunjukkan tidak ada

    nilai independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang

    berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari

    95%. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan bahwa tidak ada variabel

    bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Sehingga dapat disimpulkan

    bahwa tidak ada mulitkolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.

    c. Heterokedastisitas

    Dilakukan dengan tujuan untuk menentukan apakah model regresi

    terjadi ketidaksamaan var