PENGARUH BAURAN PEMASARAN 7P TERHADAP MINAT …repository.radenfatah.ac.id › 1505 › 1 › MERY...

173
i PENGARUH BAURAN PEMASARAN 7P TERHADAP MINAT NASABAH DALAM MEMILIH PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA PALEMBANG SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah Palembang Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SE) Oleh: Mery Anggriani Nim : 13190169 Jurusan Ekonomi Islam Fakulatas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang 2017

Transcript of PENGARUH BAURAN PEMASARAN 7P TERHADAP MINAT …repository.radenfatah.ac.id › 1505 › 1 › MERY...

  • i

    PENGARUH BAURAN PEMASARAN 7P TERHADAP MINAT

    NASABAH DALAM MEMILIH PT. ASURANSI TAKAFUL

    KELUARGA PALEMBANG

    SKRIPSI

    Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden

    Fatah Palembang Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

    Memperoleh

    Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SE)

    Oleh:

    Mery Anggriani

    Nim : 13190169

    Jurusan Ekonomi Islam

    Fakulatas Ekonomi Dan Bisnis Islam

    Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah

    Palembang

    2017

  • vii

    PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

    Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri

    Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543 b/U/1987, tanggal 22

    Januari 1998.

    A. Konsonan Tunggal

    Huruf

    Arab

    Nama

    Latin

    Huruf Keterangan

    Alief - Tidak dilambangkan ا

    - Ba>’ B ب

    - Ta>’ T ت

    S/a>’ S/ s dengan titik di atasnya ث

    - Ji>m J ج

    H{a>’ H{ h dengan titik di bawahnya ح

    - Kha>’ Kh خ

    - Da>I D د

    Z/a>I Z/ z dengan titik di atasnya ذ

    - Ra>’ R ر

    - Za>’ Z ز

    - Si>n S س

    - Syi>n Sy ش

    S{a>d S{ s dengan titik di bawahnya ص

    D{a>d D{ d dengan titik di bawahnya ض

    T{a>’ T{ t dengan titik di bawahnya ط

    Z{a>’ Z{ z dengan titik di bawahnya ظ

    A’in ‘ Koma terbalik di atasnya ع

    - Gain G غ

    - Fa>’ F ف

    - Qa>f Q ق

    - Ka>f K ك

    - La>m L ل

    - Mi>m M م

    - Nu>n N ن

    - Wa>wu W و

    - Ha>’ H ه

    Hamzah ‘ Apostrof ٴ

    - Ya>’ Y ي

  • viii

    B. Konsonan Rangkap

    Konsonan Rangkap, termasuk tanda Syadǀdǀah, ditulis lengkap

    .ditulis Ah}maddiyyah : احمد ية

    C. Ta>’Marbu >t}ah di akhir kata

    1. Bila dimatikan ditulis h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah

    terserap menjadi bahasa Indonesia

    ditulis jama’ah : جما عة

    2. Bila dihidupkan karena berangkai dengan kata lain, ditulis t.

    ditulis ni’matullah : نعمة هللا

    زكاة الفطره : ditulis zakatul-fit{ri

    D. Vokal Pendek

    Fathah ditulis a, kasrah ditulis i, dan dammah ditulis u

    E. Vocal Panjang

    1. A panjang ditulis a>, i panjang ditulis i> dan u panjang ditulis u>,

    masing-masing dengan tanda ( ¯ ) di atasnya.

    2. Fathah + ya>’ tanpa dua titik yang dimatikan ditulis ai, dan fathah +

    wa>wu mati ditulis au.

    F. Vokal-vokal Pendek yang Berurutan dalam satu kata dipisahkan

    dengan apostrof (‘).

    ditulis a’antum : أأنتم

    نث ِمؤ : ditulis muannasǀ

    G. Kata Sandang Alief + La>m

    1. Bila diikuti huruf Qamariyyah ditulis al-

    ditulis al-Qur’an : القر أن

    2. Bila diikuti huruf syamsiyyah, huruf i diganti dengan huruf syamsiyah

    yang mengikutinya

    الشيعة : ditulis asy-syi’ah

    H. Huruf Besar

    Penulisan huruf besar disesuaikan dengan EYD

    1. Kata dalam Rangkaian Frase dan Kalimat.

  • ix

    1. Ditulis kata per kata, atau

    2. Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya dalam rangkaian tersebut

    .ditulis syaikh al-Islam atau syaikhul –Islam : شيح االسالم

    I. Lain-lain

    Kata-kata yang sudah dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

    (seperti kata ijmak, nas, dll.), tidak mengikuti pedoman transliterasi ini dan

    ditulis sebagaimana dalam kamus tersebut.

  • x

    MOTTO

    ُروا َما ِبأَْنفُِسِهمْ ُر َما ِبَقْوٍم َحتَّى ُيَغيِّ َ ال ُيَغيِّ إِنَّ َّللاَّ

    “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka

    mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Q. S. Ar-Ra’d ayat 11)

    Untuk ribuan tujuan yang harus dicapai, untuk jutaan impian yang harus dikejar,

    untuk sebuah pengharapan, agar hidup jauh lebih bermakna, hidup tanpa mimpi

    ibarat arus sungai. Mengalir tanpa tujuan. Teruslah belajar, berusaha dan

    berdo’a untuk menggapainya.

    Jatuh berdiri lagi. Kalah mencoba lagi. Gagal bangkit lagi.

    Never give up!

    Sampai Allah SWT berkata “waktunya Pulang”

    Oleh: Mery Anggriani

  • xi

    PERSEMBAHAN

    Sujud syukur ku persembangkan pada Allah yang maha kuasa, berkat rahmat dan hidayahnya

    saya dapat mempersembahkan skripsi ku pada orang-orang tersayang:

    Ayahanda dan ibunda ( Sarkowi dan Rohani ) tercinta yang telah banyak

    memberikan motivasi, dorongan baik materi maupun moril serta senantiasa berdo’a

    demi keberhasilan anaknya dalam menuntut ilmu sebagai bekal baik di dunia

    maupun akhirat kelak.

    Saudara laki-laki dan saudara perempuanku ( Rindho Jafarrudin dan Desti Tria

    Andita ) yang menjadi motivasi terbesarku dalam setiap perjalan hidup beserta

    keluarga besarku yang selalu mengharapkan keberhasilanku.

    Nenek & Kakek Tercinta Yang Selalu Menyayangiku

    Sahabat-sahabat terbaikku “Kepompong (Novitasari, Nova Oktarina, & Novita sari)

    “Ryvogasta (Ivo Tri Muhwana & Mega Wati)” dan (Fiara, Hary & Niken)

    Kakak Ratno & ayuk Enna serta sikecil Alpino

    Dosen Pembimbing I ( Maya Panorama.,M.Si,Ph.D ) & II ( Erdah Litriani

    SE.,M.Dev )

    Seluruh Teman-Teman PSMI

    Seluruh Staf Prodi Khususnya embak Devi & Embak Citra

    Seluruhrekan-rekan mahasiswa/mahasiswi angkatan 2013, khususnya EKI 5.

    Almamaterku dan pengelola prodi Ekonomi Islam UIN Raden Fatah Palembang.

  • xii

    ABSTRAK

    Minat merupakan aspek kejiwaan bukan hanya mewarnai perilaku

    sesorang untuk melakukan aktifitas yang menyebabkan seseorang merasa

    tertarik kepada sesuatu, tetapi juga dapat dikatakan sebagai sikap subyek atas

    dasar adanya kebutuhan dan keingintahuan untuk memenuhi kebutuhan.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh product, price,

    place, promotion, people, physical_evidence, dan process terhadap minat

    Nasabah Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga Palembang. Dalam penelitian

    ini, sampel yang diambil sebanyak 83 orang nasabah PT. Asuransi Takaful

    Keluarga Palembang cabang Prumnas. Peneliti menggunakan metode

    penelitian kuantitatif. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel

    yaitu Sampel Jenuh. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    data primer. Teknik pengumpulan data menggunakan Kuesioner. Teknik

    analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis uji asumsi

    klasik, regresi linier berganda, dan uji hipotesis.

    Hasil penelitian yang diolah dengan program Eviews Versi 9

    menunjukkan bahwa nilai R Square sebesar 0,534 artinya 53,4%, Variabel

    minat nasabah dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam penelitian

    product, price, place, promotion, people, physical_evidence, dan process

    sedangkan sisanya sebesar 46.6% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak

    diteliti atau tidak masuk dalam model regresi ini.

    Hasil uji simultan (Uji F) menunjukkan nilai signifikansi 0,000 <

    0,05 , product (X1), price (X2) place (X3), promotion (X4), people (X5),

    physical_evidence (X6), dan process (X7) secara simultan berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap minat nasabah (Y) pada PT. Asuransi Takaful

    Keluarga Palembang. Hasil uji parsial (Uji T) yang berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap minat nasabah PT Asuransi Takaful Keluarga Palembang

    cabang Prumnas adalah variabel product, Price, Physical Evidence dan

    process. sedangkan variavel place, Promotion dan people tidak berpengaruh

    positif dan tidak signifikan terhadap minat nasabah.

    Kata kunci : product, price, place, promotion, people, physical_evidence,

    process minat nasabah.

  • xiii

    KATA PENGANTAR

    ِبْسِم اللَِّه الرَّْْحَِن الرَِّحيمِ

    Segala puji hanya milik Allah SWT Tuhan pencipta dan pemelihara semesta

    alam, karena berkat rahmat dan ridha-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

    Skripsi yang berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran 7P terhadap minat

    nasabah dalam memilih PT Asuransi Takaful Keluarga Palembang.

    Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah SWT limpahkan kepada Nabi

    Muhammad SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya dan para pengikutnya yang

    setia hingga hari pembalasan.

    Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat

    memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E) dalam bidang Ekonomi Islam

    pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Raden

    Fatah Palembang.

    Penulis menyadari untuk menyelesaikan skripsi ini banyak hambatan dan

    rintangan terutama masalah literatur, penulis juga banyak mendapatkan bantuan

    serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

    penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

    1. Bapak Prof. Dr. Sirozi. M.A. Ph.D, selaku Rektor UIN Raden Fatah

    Palembang.

    2. Ibu Dr. QadariahBarkah, M.HI.,selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam UIN Raden Fatah Palembang.

    3. Ibu Titin Hartini, SE., M.Si., Selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam

    Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.

    4. Ibu Maya Panorama.,SE,M.Si,Ph.D sebagai Dosen Pembimbing I yang telah

    memberikan arahan, bimbingan kepada penulis.

    5. Ibu Erdah Litriani,SE,.M.Ec.,Dev selaku pembimbing II yang telah banyak

    memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.

  • xiv

    6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah

    Palembang yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis

    selama dibangku kuliah.

    7. Para staf Administrasi yang telah membantu memudahkan penyelesaian

    skripsi ini.

    8. Seluruh jajaran beserta staf PT Asuransi Takaful Keluarga Palembang

    Cabang Perumnas, yang telah banyak membantu menyelesaikan penulisan

    dan menyediakan data sampai penelitian ini berakhir.

    Semoga Allah SWT melimpahkan segala rahmat, karunia serta hidayah-Nya

    kepada mereka semua untuk membalas segala kebaikan, dukungan motivasi, dan

    pengorbanan yang telah diberikan kepada penulis.

    Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca,

    khususnya mahasiswa luas pada umumnya.

    Palembang, Oktober 2017

    Penulis

    Mery Anggriani

    NIM. 13190169

  • xv

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

    HALAMAN PERSETUJUAN. ............................................................................ ii

    HALAMAN PENGESAHAN. ............................................................................. iii

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................... iv

    MOHON IZIN PENJILIDAN SKRIPSI. ............................................................. v

    NOTA DINAS ..................................................................................................... vi

    MOTTO. .............................................................................................................. vii

    PERSEMBAHAN. .............................................................................................. viii

    ABSTRAK .......................................................................................................... ix

    PEDOMAN TRANSLITERASI ......................................................................... x

    KATA PENGANTAR ...................................................................................... xiii

    DAFTAR ISI ....................................................................................................... xv

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ xix

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xxi

    BAB I PENDAHULUAN. ................................................................................ .. 1

    A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ............................................................................. 10

    C. Batasan Masalah ................................................................................ 11

    D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...................................................... 11

    E. Sistematika Penulisan ......................................................................... 14

  • xvi

    BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 15

    A. Asuransi ............................................................................................ 15

    1. Perkembangan Asuransi Syariah di Indonesia ............................... 19

    2. Manfaat dan Tujuan Asuransi ....................................................... 20

    B. Keranga Teori. ....................................................................................21

    1. Minat Nasabah ...........................................................................21

    2. Bauran Pemasaran (marketing Mix) .......................................... 25

    3. Produk (product) ........................................................................ 26

    4. Harga (price).. ............................................................................. 30

    5. Lokasi (place) ............................................................................ 32

    6. Promosi (promotion) .................................................................. 34

    7. Orang (people) ............................................................................ 40

    8. Sarana Fisik (physical vidence) ................................................ . 43

    9. Proses (peocess) .......................................................................... 44

    C. Penelitian Terdahulu. .......................................................................... 45

    D. Pengembangan Hipotesis ................................................................... 53

    E. KerangkaPemikiran ............................................................................. 57

    BAB III METODE PENELITIAN. ................................................................... 58

    A. Jenis dan Sumber Penelitian ............................................................. 58

    B. Lokasi Penelitian ............................................................................... 58

    C. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 59

    D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 60

    E. Variabel Penelitian dan definisi Oprasional Penelitian .................... 62

  • xvii

    F. Instrumen Penelitian. ........................................................................ 65

    G. Teknik Analisis Data ........................................................................ 66

    1. Persamaan Regresi Berganda. ...................................................... 66

    2. Uji AsumsiKlasik ......................................................................... 67

    a. UjiNormalitas ........................................................................ 67

    b. UjiMultikolinieritas ............................................................... 68

    c. UjiHeteroskedastisitas ........................................................... 69

    d. Uji Linieritas. ........................................................................ 70

    e. Autokorelasi. ......................................................................... 70

    3. Uji Hipotesis. ............................................................................... 70

    a. Koefisien Determinasi (R-Square). ....................................... 70

    b. Uji F (Simultan) .................................................................... 71

    c. Uji t (koefisien Regresi Parsial). ........................................... 72

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. .................................. 74

    A. Gambaran Umum Obyek Penelitian .................................................. 74

    1. Sejarah berdirinya PT Asuransi Takaful Keluarga. ..................... 74

    2. Visi dan Misi PT. Asuransi Takaful Keluarga. ............................ 76

    3. Struktur Organisasi PT Asuransi Takaful Keluarga..................... 77

    4. Produk PT Asuransi Takaful Keluarga. ....................................... 79

    B. Karakteristik Responden. .................................................................... 83

    1. Deskripsi Profit Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. ........... 83

    2. Deskripsi Profit Responden Berdasarkan Usia. ........................... 84

    3. Deskripsi Profit Responden Berdasarkan Pendidikan. ................ 85

    C. Analisis Data ....................................................................................... 85

    1. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian. ...................................... 85

    2. Uji Validitas dan Reabilitas. ....................................................................... 92

    D. Analisis Regresi Linear Berganda. ..................................................... 95

    1. Uji Asumsi Klasik. ....................................................................... 97

    a. UjiNormalitas ........................................................................ 98

    b. UjiMultikolinieritas ............................................................... 99

  • xviii

    c. UjiHeteroskedastisitas ......................................................... 100

    d. Uji Linieritas. ...................................................................... 100

    e. Autokorelasi. ....................................................................... 101

    2. UjiHipotesis ...................................................................................... 103

    a. KoefisienDeterminasi (R-Square) ....................................... 103

    b. Uji F (Simultan) ................................................................... 104

    c. Uji t (Parsial) ....................................................................... 106

    E. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 112

    BAB V KESIMPULAN. .................................................................................... 121

    A. Kesimpulan ...................................................................................... 121

    B. Saran ................................................................................................. 125

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • xix

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Jumlah Perkembangan Nasabah pada PT Asuransi Takaful

    Keluarga Palembang. ....................................................................................... 2

    Tabel 1.2 Reseach Gap Product Terhadap Minat. .......................................... 5

    Tabel 1.3 Reseach Gap Price terhadap Minat. ................................................ 6

    Tabel 1.4 Reseach Gap Place Terhadap Minat ................................................ 6

    Tabel 1.5 Reseach Gap Promotion Terhadap Minat ........................................ 7

    Tabel 1.6 Reseach Gap People Terhadap Minat. ............................................. 7

    Tabel 1.7 Reseach Gap Physical Evidece Terhadap Minat. ............................ 8

    Tabel 1.8 Reseach Gap Process Terhadap Minat. ........................................... 9

    Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu. ....................................................................... 51

    Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Indikator. ................................................... 63

    Tabel 3.2 Pedoman untuk Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi................ 66

    Tabel 4.1 Deskripsi Profit Responden Berdasarkan Jenis Kelamin (gender) .. 83

    Tabel 4.2 Deskripsi Profit Responden Berdasarkan Usia. ............................... 84

    Tabel 4.3 Deskripsi Profit Responden Berdasarkan Pendidikan ..................... 85

    Tabel 4.4 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Product........ 86

    Tabel 4.5 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Price. ........... 87

    Tabel 4.6 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Place ........... 87

    Tabel 4.7 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Promotion ... 88

    Tabel 4.8 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel People ......... 89

    Tabel 4.9 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Physical

    Evidence ........................................................................................................... 89

    Tabel 4.10 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Process ...... 90

    Tabel 4.11 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Minat. ........ 91

  • xx

    Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Instrumen. ..................................................... 92

    Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ..................................................... 94

    Tabel 4.14 Hasil Regresi Linear Berganda ...................................................... 95

    Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolonialitas............................................................. 99

    Tabel 4.16 Hasil Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 100

    Tabel 4.17 Hasil Uji Linearitas. ....................................................................... 101

    Tabel 4.18 Hasil Uji Autokorelasi. .................................................................. 102

    Tabel 4.19 Uji Koefisien Determinasi (R Square). .......................................... 103

    Tabel 4.20 Uji F (Simultan). ............................................................................ 105

    Tabel 4.21 Uji T (Parsial)................................................................................. 107

  • xxi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka Berfikir. ...................................................................... 57

    Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Asuransi Takaful Keluarga Cabang

    Palembang. ....................................................................................................... 78

    Gambar 4.2 Uji Normalitas. ............................................................................ 98

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakang

    Berbagai kejadian dimasa silam yang sejalan dengan perkembangan zaman,

    membuat masyarakat sadar betapa pentingnya jasa asuransi sebagai sarana untuk

    menjamin kesejahteraan sosial, ekonomi, finansial dengan menyediakan fasilitas

    yang dapat membantu kepentingan orang banyak. Dengan meningkatnya taraf

    hidup seseorang maka pemenuhan kebutuhan hidup tak lagi terbatas pada

    kebutuhan fisiologis saja. Namun kebutuhan keselamatan akan rasa aman dan

    perlindungan ini juga makin dirasakan. Sesuai dengan hierarki menurut Abraham

    Maslow ada 5 kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan, kebutuhan sosial,

    kebutuhan akan aktualisasi diri.1

    Mengingat bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari resiko yang dapat

    menimbulkan kerugian. Dengan memiliki asuransi merupakan salah satu cara

    untuk memenuhi kebutuhan akan rasa aman atas faktor ketidak pastian yang

    mungkin terjadi pada hidup seseorang.2

    Asuransi atau pertanggungan menurut undang-undang NO 2 Tahun 1992

    tentang usaha Perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan

    mana pihak penangguh mengikatkan diri kepada tertangguh, dengan menerima

    premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertangguh karena

    1 Frank G. Goble, Mashab ketiga, Motifasion and Personality Abraham Maslow,

    Penerjemah Drs, A. Supratiknya (Yogyakarta : Karsius, 2009), hal.30 2 Yadi Janwari Asuransi Syariah, (Bandung : Pustaka Bani Quraisy, Juli 2005 ) Cet. 1,

    Hal.4

  • 2

    kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung

    jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertangguh yang

    timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan suatu

    pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seorang yang

    dipertanggungkan.3

    Pertumbuhan asuransi syariah di Indonesia berkembang secara signifikan. Hal

    ini ditopang dengan naiknya jumlah asuransi yang berbasis syariah dari tahun ke

    tahunnya. Berdasarkan hasil dari observasi di PT Asuransi Takaful Keluarga

    Palembang diperoleh data mengenai presentase perkembangan asuransi dari tahun

    2014-2016 sebagai berikut :

    Tabel 1.1

    Jumlah Perkembangan Nasabah pada PT Asuransi Takaful Keluarga

    Palembang

    Tahun Jumlah Nasabah

    2014 290

    2015 358

    2016 485

    Sumber : PT Asuransi Takaful Keluarga Palembang

    Dari tabel 1.1 dijelaskan bahwa dari tahun ketahunnya jumlah nasabah

    meningkat sehingga dapat diperoleh kesimpulan adanya perkembangan dari setiap

    tahunnya. Sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi pendapatan PT Asuransi

    Takaful Keluarga Palembang.

    3 Andri Soemitra, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah, ( Jakarta : Kencana, 2009 ),

    hlm.286-287

  • 3

    Dalam menjalankan usahanya, perusahaan asuransi syariah masih

    menggunakan pedoman yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majlis

    Ulama Indonesia No. 21/DSN-MUI/X/2001. Tentang Pedoman Umum Asuransi

    Syariah. Fatwa tersebut dikeluarkan karena regulasi yang ada tidak dapat

    dijadikan pedoman untuk menjalankan asuransi syariah.4

    Asuransi takaful keluarga adalah pelopor perusahaan asuransi jiwa syariah di

    Indonesia. Takaful berarti perjanjian antara anggota-anggota kelompok atau

    peserta yang bersepakat untuk bekerjasama menjamin dan menanggung diantara

    mereka dalam menghadapi kerugian atau bencana yang mungkin dapat menimpa

    salah seorang dari mereka.5 PT. Asuransi Takaful Keluarga mulai beroperasi sejak

    tahun 1994, dengan mengembangkan berbagai produk untuk memenuhi

    kebutuhan berasuransi sesuai syariah meliputi perlindungan jiwa, perlindungan

    kesehatan, perencanaan pendidikan anak, perencanaan hari tua, serta menjadi

    rekan terbaik dalam perencanaan investasi. Operasional perusahaan dilaksanakan

    atas dasar prinsip-prinsip syariah yang bertujuan memberikan fasilitas dan

    layanan terbaik bagi umat Islam khususnya masyarakat Indonesia.6

    Berdasarkan fenomena yang terjadi pada perusahaan asuransi syariah saat ini

    mengalami perkembangan yang sangat pesat, dimana masyarakat mulai

    mendaftarkan dirinya sendiri, keluarganya, rumahnya, dan kendaraannya karena

    dengan menggunakan asuransi jika terjadi suatu hal yang belum pasti maka dapat

    mengurangi beban resiko yang ada. Kemunculan asuransi syariah di Indonesia

    4Fatwa-Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI revisi 2006

    5Ibid., hlm. 18 - 21

    6 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: Mizan

    Pustaka, 2006), hlm. 201

  • 4

    membawa dampak yang cukup baik. Sistem asuransi konvensional yang kurang

    sesuai dengan prinsip-prinsip dalam Islam dapat diperbaiki dengan adanya

    asuransi syariah.7 Meskipun adanya asuransi syariah belum mendapatkan

    kepercayaan dimata masyarakat luas, itu disebabkan karena masyarakat belum

    mengetahui lebih dalam tentang asuransi syariah.

    PT Asuransi Takaful Keluarga Palembang adalah perusahaan yang

    menjalankan operasionalnya berdasarkan pada syariat Islam yang mengacu pada

    al- Qur’an dan Hadist. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di PT

    Asuransi Takaful Keluarga Palembang cabang Perumnas, memiliki sistem kerja

    yang baik, memiliki tempat yang strategis, fasilitas yang memadahi, terjalinnya

    kekeluargaan antara karyawan dan nasabah, serta adanya kekompakan antara

    karyawan hal tersebutlah yang menyebabkan peneliti tertarik melakukan

    penelitian di PT Asuransi Takaful Keluarga Palembang.8

    Dalam kegiatan berasuransi, adanya minat dari calon nasabah sangatlah

    penting untuk menjadi nasabah diperusahaan asuransi takaful tersebut. Adapun

    pengertian minat adalah kecendrungan yang menetap dan subyek untuk merasa

    tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam hal

    atau hal itu. Perasaan senang akan menimbulkan pula minat yang diperkuat lagi

    oleh sikap positif yang sama diantaranya hal-hal tersebut timbul terlebih

    7 Husain Syahatah, Asuransi Persfektif Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2006),

    hlm.1 8Observasi pada tanggal 30 Maret 2017 di Kantor PT Asuransi Takaful Keluarga

    Palembang cabang Perumnas Palembang

  • 5

    dahulusukar ditentukan secara pasti. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa

    keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.9

    Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat suatu konsumen dalam

    membeli suatu produk dapat dilihat dari segi eksternal dan internal. Faktor

    eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungan eksternal individu

    yang sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam membeli suatu

    produk. Yang termasuk faktor eksternal adalah yang terdiri dari stimulasi

    pemasaran yaitu produk, promosi, sosial-ekonomi, harga, budaya, politik, sosial

    dan lain-lain. Sedangkan dari faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari

    lingkungan internal yaitu faktor pribadi dan faktor pisikologi.

    Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, mengindikasikan adanya Research

    Gap dari 7 variabel independen yaitu product, price, place, promotion, people,

    process, danphysical evidenceyang mempengaruhi minat nasabah yaitu sebagai

    berikut:

    Tabel 1. 2

    Research Gap Product terhadap Minat

    Pengaruh

    Product

    Terhadap

    Minat

    Nasabah

    Hasil Penelitian Peneliti

    Terdapat pengaruh positif

    antara product terhadap

    minat

    1. 1. Sarifa Marwa, dkk 2. 2. SulaimanWahab 3. 3. Muhamad Irfandy Januar 4. 4. Ibnularoby

    Tidak terdapat pengaruh

    antara product terhadap

    minat

    1. 1. Heni Husni Muasyaroh

    Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber.

    9Widiya Lestari (2015), Pengaruh Pelayanan Promosi dan Syariah Terhadap Minat

    Nasabah dalam Memilih Asuransi Syariah (studi pada PT. Takaful Cabang Palembang), Skripsi

    UIN Raden Fatah Palembang.

  • 6

    Product terhadap minat nasabah yang diteliti oleh Sarifa Marwa dkk,

    Sulaiman Wahab, Muhamad Irfandy Januar, Ibnularoby, menunjukkan bahwa

    product berpengaruh positif terhadap minat nasabah. Hal ini bertentangan

    dengan hasil penelitian yang dilakukan Heni Husni Muasyaroh menunjukkan

    bahwaproducttidak berpengaruh terhadap minat nasabah.

    Tabel 1. 3

    Research Gap Price terhadap Minat

    Pengaruh

    Price

    Terhadap

    Minat

    Nasabah

    Hasil Penelitian Peneliti

    Terdapat pengaruh

    positif antara

    price terhadap

    minat

    1. Sarifa Marwa dkk

    2. SulaimanWahab

    3. Leonardo I. P. Salim

    4. Ibnularoby

    Tidak terdapat pengaruh

    antara price terhadap

    minat

    1. Hetty Sri Wardani

    Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber

    Price terhadap minat nasabah yang diteliti oleh Sarifa Marwa dkk,

    Sulaiman Wahab, Leonardo I. P. Salim, Ibnularoby menunjukkan bahwa price

    berpengaruh positif terhadap minat nasabah. Hal ini bertentangan dengan hasil

    penelitian yang dilakukan Hetty Sri Wardani menunjukkan bahwa price tidak

    berpengaruh terhadap minat nasabah

    Tabel 1. 4

    Research Gap Place terhadap Minat

    Pengaruh

    Place

    Terhadap

    Minat

    Nasabah

    Hasil Penelitian Peneliti

    Terdapat pengaruh positif

    antara place terhadap minat

    1. SulaimanWahab 2. Erni Darmayanti Alla 3. Ibnularoby

    Tidak terdapat pengaruh

    antara place terhadap minat

    1. Tatik Ernawati

    Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber

  • 7

    Place terhadap minat nasabah yang diteliti oleh, Sulaiman Wahab, Erni

    Darmayanti Alla, Ibnularoby, menunjukkan bahwa place berpengaruh positif

    terhadap minat nasabah. Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian yang

    dilakukan Tatik Ernawati menunjukkan bahwa place tidak berpengaruh

    terhadap minat nasabah.

    Tabel 1. 5

    Research Gap Promotion terhadap Minat

    Pengaruh

    Promotion

    Terhadap

    Minat

    Nasabah

    Hasil Penelitian Peneliti

    Terdapat pengaruh positif

    antara promotion terhadap

    minat

    1 . Sarifa Marwa dkk

    2. SulaimanWahab 3. Widiya Lestari 4. Ibnularoby

    Tidak terdapat pengaruh

    antara promotion terhadap

    minat

    1. 1. Heni Husni Muasyaroh

    Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber

    Promotion terhadap minat nasabah yang diteliti oleh Sarifa Marwa dkk,

    Sulaiman Wahab, Widiya Lestari, Ibnularoby menunjukkan bahwa promotion

    berpengaruh positif terhadap minat nasabah. Hal ini bertentangan dengan hasil

    penelitian yang dilakukan Heni Husni Muasyaroh menunjukkan bahwa

    promotion tidak berpengaruh terhadap minat nasabah.

    Tabel 1. 6

    Research Gap People terhadap Minat

    Pengaruh

    People

    Terhadap

    Minat

    Nasabah

    Hasil Penelitian Peneliti

    Terdapat pengaruh positif

    antara people terhadap

    minat

    1. Muhamad Irfandy Januar 2. Eka Sulistyawati dan Ade

    Letrio Putra

    3. Leonardo I. P. Salim

  • 8

    Tidak terdapat pengaruh

    antara people terhadap

    minat

    1. Sarifa Marwa dkk

    Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber

    People terhadap minat nasabah yang diteliti oleh Gultom dkk, Eka

    Sulistyawati bersama Ade Letrio Putra, Leonardo I. P. Salim menunjukkan

    bahwa people berpengaruh positif terhadap minat nasabah. Hal ini

    bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan Sarifa Marwa dkk

    menunjukkan bahwa peaple tidak berpengaruh terhadap minat nasabah.

    Tabel 1.7

    Research Gap Physical Evidence terhadap Minat

    Pengaruh

    Physical

    Evidence

    Terhadap

    Minat

    Nasabah

    Hasil Penelitian Peneliti

    Terdapat pengaruh positif

    antara physical Evidence

    terhadap minat

    1. Sarifa Marwa dkk 2. Muhamad Irfandy Januar 3. Eka Sulistyawati dan Ade

    Letrio Putra

    Tidak terdapat pengaruh antara

    physical Evidence terhadap

    minat

    1. Erna Toding

    Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber

    Physical evidence terhadap minat nasabah yang diteliti oleh Sarifa Marwa

    dkk, Muhamad Irfandy Januar, Eka Sulistyawati bersama Ade Letrio Putra,

    menunjukkan bahwa physical evidence berpengaruh positif terhadap minat

    nasabah. Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan Erna

    Toding menunjukkan bahwa physical evidence tidak berpengaruh terhadap

    minat nasabah.

  • 9

    Tabel 1.8

    Research Gap Processterhadap Minat

    Pengaruh

    Process

    Terhadap

    Minat

    Nasabah

    Hasil Penelitian Peneliti

    Terdapat pengaruh

    positif antara process

    terhadap minat

    1. Sarifa Marwa dkk 2. IbnularobyEka Sulistyawati dan

    Ade Letrio Putra

    Tidak terdapat pengaruh

    antara process terhadap

    minat

    1. Setiawan

    Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber

    Process terhadap minat nasabah yang diteliti oleh Sarifa Marwa dkk,

    Ibnularoby, Eka Sulistyawati bersama Ade Letrio Putra, Heni Husni

    Muasyaroh, menunjukkan bahwa process berpengaruh positif terhadap minat

    nasabah. Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan Setiawan

    menunjukkan bahwa process tidak berpengaruh terhadap minat nasabah.

    Dari fenomena data tersebut dapat ditarik simpulan bahwa tidak setiap

    kejadian empiris sesuai dengan teori yang ada. Hal ini diperkuat dengan adanya

    research gap dalam penelitian-penelitian terdahulu. Berbagai penelitian diatas

    menunjukkan adanya pengaruh yang berbeda dari product, price, place,

    promotion, people, process, dan physical evidence yang dilihat berpengaruh

    terhadap minat nasabah.

    Memaksimalkan bauran pemasaran 7p (Product, price, place, promotion,

    people, process, physical evidence) akan menarik minat yang sesuai dengan

    apa yang diinginkan. Apabila terjadi ketidaksesuaian yang diharapkan oleh jasa

    atau lembaga tersebut, dapat dikatakan kemungkinan aktivitas dalam jasa atau

    lembaga kurang efektif dan efisien, maka jasa atau lembaga tersebut akan

    mengalami kegagalan.

  • 10

    Berdasarkan latar belakang masalah yang dibahas sebelumnya, maka judul

    penelitian ini “Pengaruh Bauran Pemasaran 7P Terhadap Minat Nasabah

    Dalam Memilih PT Asuransi Takaful Keluarga Palembang”

    B. Rumusan Masalah

    1) Bagaimana pengaruh bauran pemasaran produk(product) terhadap minat

    nasabah dalam memilih PT. Asuransi Takaful Keluarga Palembang?

    2) Bagaimana pengaruh bauran pemasaran harga (price) terhadap minat

    nasabah dalam memilih PT. Asuransi Takaful Keluarga Palembang?

    3) Bagaimana pengaruh bauran pemasaran lokasi (place) terhadap minat

    nasabah dalam memilih PT. Asuransi Takaful Keluarga Palembang?

    4) Bagaimana pengaruh bauran pemasaran promosi (promotion) terhadap

    minat nasabah dalam memilih PT. Asuransi Takaful Keluarga Palembang?

    5) Bagaimana pengaruh bauran pemasaran orang/karyawan(people) terhadap

    minat nasabah dalam memilih PT. Asuransi Takaful Keluarga Palembang?

    6) Bagaimana pengaruh bauran pemasaran proses (process) terhadap minat

    nasabah dalam memilih PT. Asuransi Takaful Keluarga Palembang?

    7) Bagaimana pengaruh bauran pemasaran sarana fisik (physical evidence)

    terhadap minat nasabah dalam memilih PT. Asuransi Takaful Keluarga

    Palembang?

  • 11

    C. Batasan Masalah

    Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut penulis membatasi ruang lingkup

    dan objek penelitian agar tidak terjadinya suatu penyimpangan sasaran. Batasan

    masalah dalam penelitian ini adalah bauran pemasaran 7P yang diantaranya

    produk (product), harga (price), lokasi (place), promosi (promotion), orang

    (people), proses (process), sarana fisik (physical evidence).

    D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

    1. Tujuan Penelitian.

    1). Untuk mengetahui apakah product yang ditawarkan PT Asuransi

    Takaful Keluarga Palembang berpengaruh terhadap minat

    nasabah.

    2). Untuk mengetahui apakah price yang ditawarkan PT Asuransi

    Takaful Keluarga Palembang berpengaruh terhadap minat

    nasabah.

    3). Untuk mengetahui apakah place yang ditawarkan PT Asuransi

    Takaful Keluarga Palembang berpengaruh terhadap minat

    nasabah.

    4). Untuk mengetahui apakah promotion yang ditawarkan PT

    Asuransi Takaful Keluarga Palembang berpengaruh terhadap

    minat nasabah.

    5). Untuk mengetahui apakah people yang ditawarkan PT. Asuransi

    Takaful Keluarga Palembang berpengaruh terhadap minat

    nasabah

  • 12

    6). Bagaimana pengaruh bauran pemasaran process terhadap minat

    nasabah dalam memilih PT. Asuransi Takaful Keluarga

    Palembang?

    7). Bagaimana pengaruh bauran pemasaran physical evidence terhadap

    minat nasabah dalam memilih PT. Asuransi Takaful Keluarga

    Palembang?

    2. Kegunaan Penelitian

    Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

    a) Bagi penulis

    Untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama

    mengikuti masa perkuliahan dan untuk memenuhi salah satu

    syarat menyelesaikan program studi sarjana ekonomi islam UIN

    Raden Fatah Palembang.

    b). Bagi UIN Raden Fatah Palembang.

    Dapat memberikan masukan dan pemikiran bagi akademisi

    Sebagai bahan informasi dalam penelitian selanjutnya dan sumber

    informasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan.

    c). Bagi Ilmu Pengetahuan

    Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi

    penelitian berikutnya dan menambah bukti empiris tentang

    variabel-variabel yang mempengaruhi minat nasabah pada

    asuransi takaful keluarga.

  • 13

    d). Bagi Nasabah Asuransi

    Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan

    pengetahuan kepada nasabah untuk mengetahui pentingnya

    berasuransi khususnya asuransi syariah

    e).Bagi Pihak Asuransi

    Sebagai bahan masukan dalam mengembangkan asuransi syariah

    dan dapat mengetahui bagaimana variabel seperti product, price,

    place, promotion, people, process, dan physical evidence

    sehingga pihak asuransi syariah di Indonesia semakin pesat.

  • 14

    E. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    BAB I : PENDAHULUAN

    Pada bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,

    batasan masalah, tujuan dan kegunaan, dan sistematika penulisan.

    BAB II : LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA.

    Pada bab ini landasan teori uraian dari teori-teori yang akan

    digunakan sebagai dasar untuk mendukung penelitian dari

    masalah yang dibahas, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran

    dan hipotesis. hipotesis-hipotesis yang ada dapat dikembangkan.

    BAB III : METODELOGI PENELITIAN.

    Pada bab ini memuat metedologi penelitian yang berisi metode

    penelitian dan teknik analisa data yang digunakan.

    BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.

    Pada bab ini berisi tentang deskripsi objek penelitian, analisa

    data dan pembahasan dari hasil.

    BAB V : KESIMPULAN.

    Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran berdasarkan penelitian

    dan pengelolaan data yang diperoleh

  • 15

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Asuransi

    Asuransi dalam bahasa Arab, asuransi dikenal dengan istilah at-ta’min,

    penanggungan disebut mu’ammin, tertanggung disebut mu’amman lahu atau

    musta’min. At-ta’min, diambil dari amana yang artinya memberi perlindungan,

    ketenangan, rasa aman, dan bebas dari rasa takut, seperti yang tersebut dalam QS.

    Qurausy (106): 4, yaitu dialah Allah yang mengamankan dari ketakutan.10

    Istilah lain yang digunakan asuransi syariah adalah takaful. Kata takaful

    berasal dari kata takafula-yatafakalu yang secara etimologis berarti menjamin atau

    saling menanggung. Takaful dalam pengertian muamalah adalah saling memikul

    resiko antara sesama orang. Sehingga antara satu dan lainnya menjadi

    penanggung resiko-resiko yang terjadi. Saling pikul resiko ini dilakukan atas

    dasar saling tolong-menolong dalam kebaikan dengan cara masing-masing

    mengeluarkan dana tabarru’ atau dana ibadah dan sumbangan yang ditujukan

    untuk menanggung resiko-resiko mereka.

    Pengertian asuransi syariah menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional

    No.21/DSN-MUI/X/2001:

    Asuransi Syariah (Ta’min, takaful atau tadhaman) adalah usaha saling

    melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui

    investasi dalam bentuk asset dan atau tabarru’ yang memberikan pola

    10

    Wirdyaningsih, dkk, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, (Jakarta:Kencana

    2005),hlm.,177

  • 16

    pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui aqad (perjanjian) yang

    sesuai dengan syariah. Akad yang sesuai dengan syariah adalah yang tidak

    mengandung gharar (penipuan) masyir (perjudian), riba, zhulum (penganiayaan),

    risywah (suap), barang haram dan maksiat. Akad tabarru’ adalah akad yang

    dilakukan dengan tujuan kebajikan dan tolong-menolong,bukan semata untuk

    tujuan komersial. Sedangkan akad tijarah adalah semua pihak bentuk akad yang

    dilakukan untuk tujuan komersial.11

    Asuransi syariah merupakan salah satu jenis lembaga keuangan syariah non

    bank. Asuransi syariah juga memiliki kesamaan fungsi dengan lembaga keuangan

    syariah non bank lainnya, yakni untuk memperoleh keuntungan dari hasil

    investasi dan yang dikumpulkan dari peserta asuransi. Cara pembagian

    keuntungan pengelolaan dana peserta asuransi dilakukan dengan prinsip bagi hasil

    (profit and loss sharing).

    Dalam hal ini perusahaan asuransi bertindak sebagai pengelola dana

    (mudharib) yang menerima pembayaran dari peserta asuransi untuk dikelola dan

    diinvestasikan sesuai dengan prinsip syariah (bagi hasil). Sedangkan peserta

    asuransi bertindak sebagai pemilik dana (Shagib al-mal) yang akan memperoleh

    manfaat jasa perlindungan,penjamin, dan bagi hasil perusahaan asuransi.12

    Menurut UU. No. 2 tahun 1992 menyebutkan definisi asuransi adalah

    perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung

    mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk

    11

    Abdul Ghoni, Erni Ariyanty, Akutansi Asuransi Syariah (Antara Teori dan Praktek)

    (Jakarta : INSCO Consulting, 200),hlm.1 12

    Hendi Suhendi, Deni K. Yusup, Asuransi Takaful dari Teoritis , ( Bandung : Mimbar

    Pustaka, 2005),.hlm.9

  • 17

    memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau

    kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggungjawab hukum kepada pihak

    ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa

    yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas

    meninggal atau hidupnya seorang yang dipertanggungkan.13

    Menurut Wirjono Prodjodikoro, di Indonesia asuransi sebelum diatur menurut

    Undang-Undang N0.2 tahun 1992 telah diatur dalam Wetbook Van Koopphandel

    (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang) pasal 246 yang berbunyi “ Asuransi

    pada umumnya adalah suatu persetujuan dimana pihak yang menjamin berjanji

    kepada pihak yang dijamin untuk menerima sejumlah uang premi sebagai

    penggantian kerugian yang mungkin akan diderita oleh yang dijamin, karena

    akibat dari sebuah peristiwa yang belum jelas akan terjadi.14

    Definisi asuransi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu dari sudut

    pandang ekonomi, hukum, bisnis, sosial ataupun berdasarkan pengertian

    matematika.

    Dalam pandangan ekonomi, asuransi merupakan suatu metode untuk

    mengurangi resiko dengan jalan memindahkan dan mengkombinasikan

    ketidakpastian akan adanya kerugian keuangan (finansial). Jadi, berdasarkan

    konsep ekonomi, asuransi berkenaan dengan pemindahan dan mengkombinasikan

    resiko.

    Dari sudut pandang hukum, asuransi merupakan suatu kontrak (perjanjian)

    pertanggungan resiko antara tertanggung dengan penanggung. Penanggung

    13

    Sapiudin Shidiq dkk, Fiqh Muamalat, (Jakarta : Kencana, 2012), hlm.,235 14

    A kun Rezky dan Sholehah Syahrida Z. , Asuransi Syariah, (Yogyakarta : Parama

    Publishing, 2016), hlm.,13

  • 18

    berjanji akan membayar kerugian yang disebabkan resiko yang dipertanggungkan

    kepada kepada tertanggung. Sedangkan tertanggung membayar premi secara

    preodik kepada penanggung. Jadi, tertanggung mempertukarkan kerugian besar

    yang mungkin terjadi dengan pembayaran tertentu yang relatif kecil.

    Menurut pandangan bisnis, asuransi adalah sebuah perusahaan yang usaha

    utamanya menerima/menjual jasa, memindahkan resiko dari pihak lain, dan

    memperoleh keuntungan dari berbagai resiko (sharing of risk) diantara sejumlah

    besar nasabahnya. Selain itu, asuransi merupakan lembaga keuangan bukan bank,

    yang kegiatannya menghimpun dana (berupa premi) dari masyarakat yang

    kemudian menginvestasikan dana itu dalam berbagai kegiatan ekonomi

    (perusahaan).

    Dari sudut pandang sosial, asuransi didefinisikan sebagai organisasi sosial

    yang menerima pemindahan resiko dan pengumpulan dana dari anggota-

    anggotanya guna membayar kerugian yang mungkin terjadi pada masing-masing

    anggota tersebut. Karena kerugian tidak pasti akan terjadi pada setiap anggota,

    maka anggota yang tidak pernah mengalami kerugian dari sudut pandang sosial

    merupakan penyumbang terhadap organisasi. Hal ini berarti kerugian setiap

    organisasi dipikul bersama.

    Dalam pandangan matematika, asuransi merupakan aplikasi matematika

    dalam memperhitungkan biaya dan faedah pertanggungan resiko. Hukum

    propabilitas dan teknik statistik dipergunakan untuk mencapai hasil yang dapat

    diramalkan.15

    15

    Darmawi Herman. Manajemen Asuransi, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2004), hlm.2-3

  • 19

    Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,

    dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri pada tertanggung. Dengan

    menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung

    karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau

    tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita

    tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk

    memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya

    seseorang yang dipertanggungkan.16

    1. Perkembangan Asuransi Syariah di Indonesia

    Sejak akhir abad ke-20, perkembangan ekonomi syariah secara global

    mulai meningkat. Semakin banyak bank-bank Islam menerapkan prinsip

    syariah, yaitu sistem perbankan yang tidak meminjamkan atau memungut

    pinjaman dengan bunga pinjaman (riba) dan memiliki larangan untuk

    berinvestasi pada usaha yang berkategori haram menurut ajaran Islam.

    Perkembangan positif ini juga terlihat pada perkembangan ekonomi

    syariah di Indonesia dengan meningkatnya aset perbankan syariah dari Rp

    49,6 Triliun pada 2008 menjadi Rp 223 Triliun pada Agustus 2013. Dengan

    besarnya potensi produk syariah ini, banyak pula perusahaan asuransi di

    Indonesia yang menawarkan produk syariah.

    Pertumbuhan industri asuransi syariah ditargetkan sebesar 35% per

    tahun. Bahkan, pertumbuhan premi asuransi syariah tercatat mencapai 43% di

    16

    Abdul Ghoni, Erni Ariyanty, Akuntansi Asuransi Syariah (Antara Teori dan Praktek)

    (Jakarta : INSCO Consulting, 200),hlm.,1

  • 20

    2013. Ini lebih besar dibandingkan peningkatan pada asuransi konvensional

    yang berada di posisi 20%.17

    Oleh karena itu masa depan asuransi syariah di Indonesia dipandang

    masih terbuka lebar. Pertumbuhan ekonomi yang kuat dikombinasikan

    dengan naiknya tingkat tabungan dan berkembangnya perekonomian kelas

    menengah merupakan pertanda baik untuk industri asuransi syariah.

    Industri asuransi syariah pada tahun-tahun terakhir ini pertumbuhannya

    cukup menakjubkan. Jika industri asuransi konvensional tumbuh rata-rata

    20-25 persen, maka asuransi syariah mencapai 40 %.18

    2. Manfaat dan Tujuan Asuransi

    Asuransi merupakan suatu keperluan manusia ketika terjadi suatu musibah

    maka manusia memerlukan adanya asuransi untuk mengatasinya. Secara

    objektif seluruh asuransi adalah untuk membuat persediaan dalam

    menghadapi bahaya yang akan menimpa dalam kehidupan. Tujuan utama

    dalam asuransi adalah untuk melindungi segala resiko yang terbuka kepada

    kerugian dalam kehidupan seorang manusia.19

    Adapun tujuan asuransi

    syariah adalah sebagai berikut :

    1. Untuk memberikan perlindungan atas resiko yang ada terhadap peserta yang mengalami musibah, baik itu kesehatan maupun

    kematian, yaitu dengan memberikan klain atau santunan terhadap

    peserta maupun ahli waris yang ditinggalkan.

    17

    Kun, Rezky, Syahrida Sholeha, Asuransi Syariah, (Yogyakarta: Parama Publising,

    2015), hlm.86-87 18

    Ibid.,hlm.88 19

    Nurul Ihsan Hasan, Pengantar Asuransi Syariah, ( Jakarta : Gaung Persada Press

    Group, cet. 1, 2014), hlm.41

  • 21

    2. Tujuan seseorang mengikuti asuransi syariah tidak hanya mendapatkan perlindungan atas risiko yang dialami, akan tetapi

    peserta akan mendapatkan tabungan beserta keuntungan dari investasi

    yang dilakukan di perusahaan.20

    Sedangkan manfaat asuransi pada dasarnya adalah memberikan manfaat

    kepada pihak tertanggung, antara lain :

    1. Rasa aman dan perlindungan 2. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil 3. Polis asuransi dapat dijadikan jaminan untuk memperoleh kredit 4. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan 5. Alat penyebaran resiko 6. Membantu meningkatkan kegiatan usaha21.

    B. Kerangka Teori

    1. Minat Nasabah

    Minat sebagai aspek kejiwaan bukan hanya mewarnai perilaku sesorang

    untuk melakukan aktifitas yang menyebabkan seseorang merasa tertarik kepada

    sesuatu, tetapi juga dapat dikatakan sebagai sikap subyek atas dasar adanya

    kebutuhan dan keingintahuan untuk memenuhi kebutuhan. Dalam Kamus

    umum Bahasa Indonesia minat adalah kesukaan (kecenderungan hati) kepada

    sesuatu, perhatian, keinginan.22

    Menurut Abdul Rahman Shaleh minat merupakan suatu kecenderungan

    untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau

    situasi yang menjadi obyek dari minat tersebut dengan disertai perasaan

    senang. Dengan kata lain ada suatu usaha (untuk mendekati, mengetahui,

    20

    Waldi Nopriansyah, Asuransi Syariah, (Yogyakarta : C. V. ANDI OFFSET, Edisi 1,

    2016), hlm. 20 21

    Ibid., hlm. 98-99. 22

    W.J.S. Poerwadarmanta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

    2006).hlm.180

  • 22

    menguasai, dan berhubungan) dari subyek yang dilakukan dengan perasaan

    senang, ada daya tarik dari obyek.23

    Minat menurut Slameto adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan

    pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya

    adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu

    diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.24

    Minat adalah kecendrungan yang menetap dan subyek untuk merasa

    tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam

    hal atau hal itu. Perasaan senang akan menimbulkan pula minat yang diperkuat

    lagi oleh sikap positif yang sama diantaranya hal-hal tersebut timbul terlebih

    dahulu sukar ditentukan secara pasti. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan

    rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang

    menyuruh.25

    Minat adalah keinginan kebutuhan manusia yang dibentuk oleh

    budaya dan kepribadian seseorang.26

    Minat adalah suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian kepada

    orang dan bertindak terhadap orang, aktifitas atau situasi yang menjadi objek

    dari minat tersebut disertai rasa senang.27

    Nasabah adalah konsumen-konsumen

    sebagai penyedia dana. Sedangkan pengertian nasabah menurut kamus besar

    23

    Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam

    Perspektif Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2004), hlm. 263 24

    Slameto, Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

    2010), hlm. 180 25

    Widiya Lestari (2015), Pengaruh Pelayanan Promosi dan Syariah Terhadap Minat

    Nasabah Dalam Memilih Asuransi Syariah (studi pada PT. Takaful Cabang Palembang), Skripsi

    UIN Raden Fatah Palembang. 26

    Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2011),

    hlm. 18

    27Abdul Rahman Shakeh dan Muhib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar (Dalam

    Perspektif Islam), (Jakarta: Kencana, 2004), hlm. 263

  • 23

    bahasa Indonesia adalah orang yang biasa berhubungan dengan atau menjadi

    pelanggan bank (dalam hal keuangan).28

    Jadi dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan minat nasabah

    adalah daya tarik yang ditimbulkan oleh obyek tertentu yang membuat orang

    merasa senang dalam mempunyai keinginan berkecimpung atau berhubungan

    dengan obyek tersebut sehingga timbul suatu keinginan.29

    Faktor-faktor yang

    mempengaruhi timbulnya minat, secara garis besar dikelompokkan menjadi

    dua yaitu:

    1. Dari dalam diri individu yang bersangkutan (misal: bobot, umur, jenis

    kelamin, pengalaman, perasaan mampu, kepribadian)

    2. Berasal dari luar mencakup lingkungan keluarga, sekolah dan

    masyarakat.

    Menurut Crow and Crow dikutip dari Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib

    Abdul Wahab ada tiga faktor yang menjadi timbulnya minat,yaitu:

    1. Dorongan dari dalam individu, misal dorongan untuk makan akan

    membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari penghasilan, minat

    terhadap produksi makanan dan lain-lain.

    2. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk

    melakukan suatu aktivitas tertentu.

    3. Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi.

    28

    Djalin, Saladin, Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran Bank, (Jakarta: Mandiri Maju,

    1997), hlm. 683 29

    Widiya Lestari (2015),Pengaruh Pelayanan, Promosi, Dan Syariah Terhadap Minat

    Nasabah Dalam Memilih Asuransi Syariah (Studi Pada PT Asuransi Takaful Keluarga Cabang

    Palembang), UIN Raden Fatah Palembang.

  • 24

    Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat suatu konsumen dalam

    membeli suatu produk dapat dilihat dari segi eksternal dan internal. Faktor

    eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungan eksternal individu

    yang sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam membeli suatu

    produk. Yang termasuk faktor eksternal adalah faktor budaya dan faktor sosial.

    Sedangkan dari faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari

    lingkungan internal yang berpengaruh terhadap minat dalam membeli suatu

    produk, yang terdiri dari :

    1. Faktor Pribadi.

    Dalam minat suatu pembelian produk, faktor pribadi juga mempengaruhi

    seorang individu. Faktor tersebut terdiri dari: Umur dan tahapan dan siklus

    hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.

    2. Faktor Psikologi.

    Faktor psikologi adalah salah satu faktor yang cukup dominan dalam

    menentukan minat pembelian suatu produk, sebab pola konsumsi seseorang

    juga dipengaruhi oleh pola hidup keluarga dan kepribadiannya. Selain dua

    faktor yang telah dijelaskan diantara faktor internal dan eksternal yang

    mempengaruhi minat nasabah atau konsumen untuk membeli suatu produk.

    Faktor eksternal yang terdiri dari stimulasi pemasaran yaitu produk,

    pemasaran, promosi, sosial-ekonomi, harga, budaya dan politik.

  • 25

    2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix).

    Pemasaran adalah tugas utama perusahaan menghasilkan kepuasan

    pelanggan serta kesejahteraan konsumen dalam jangka panjang sebagai kunci

    untuk memperoleh profit. Hal ini berlaku pada perusahaan yang berlaku

    dibidang industri jasa maupun pada perusahaan yang bergerak dibidang

    industri non-jasa.30

    Marketing mix secara bahasa adalah bauran pemasaran, sedangkan

    menurut istilah marketing mix adalah strategi pemasaran yang dilaksanakan

    secara terpadu atau strategi pemasaran yang dilakukan secara bersamaan dalam

    menerapkan elemen strategi yang ada dalam marketing mix itu sendiri.

    Menurut Kotler, “Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses

    to pursue its marketing objectives in the target market” yang kurang lebih

    memiliki arti bahwa bauran pemasaran adalah sejumlah alat-alat pemasaran

    yang digunakan perusahaan untuk menyakinkan obyek pemasaran atau target

    pasar yang dituju.

    Bauran pemasaran (marketing mix)merupakan kombinasi variabel atau

    kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat

    dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan

    konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu

    dikombinasikan dan dikordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin dalam

    melakukan tugas atau kegiatan pemasarannya. Kegiatan yang terbaik saja, akan

    30

    Muhammad Adam, Manajemen Pemasaran Jasa, (Bandung : Alfabeta 2015 ),

    hlm.104

  • 26

    tetapi dapat mengkordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut untuk

    melaksanakan program pemasaran secara efektif.31

    3. Produk (product).

    Produk merupakan titik sentral dari kegiatan marketing. Produk ini dapat

    berupa barang dan dapat pula berupa jasa. Jika tidak ada produk maka tidak ada

    pemindahan hak milik maka tidak ada marketing. Semua kegiatan marketing

    lainnya, dipakai untuk menunjang gerakan produk. Satu hal yang perlu diingat

    adalah, bagaimana hebatnya usaha promosi, distribusi, dan harga, jika tidak

    diikuti dengan produk yang bermutu, disenangi oleh konsumen, maka usaha

    marketing mix ini tidak akan berhasil. Oleh sebab itu perlu dikaji, produk apa

    yang akan dipasarkan, bagaimana selera konsumen masa kini, dan apa yang

    dibutuhkan konsumen.

    Konsumen membeli suatu barang karena ia membutuhkannya. Oleh sebab itu

    pemilihan yang seksama akan produk merupakan bagian yang penting. Pembeli

    baru mau membeli suatu produk kalau memang merasa tepat untuk membeli

    produk yang bersangkutan. Artinya produklah yang harus menyesuaikan diri

    terhadap pembelian, bukan pembeli yang menyesuaikan diri terhadap produk.32

    Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk diperhatikan,

    dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan

    kebutuhan. Dalam pengertian luas, produk mencakup apa saja yang bisa

    31

    Sofjan Assauri. Manajemen Pemasaran, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

    2015),hlm.,198 32

    Musrid M. Manajemen Pemasaran, (Jakarta : Bumi Aksara bekerjasama dengan Pusat

    antar Universitas – Studi Ekonomi Islam Universitas Indonesia, 2016) hlm.,69

  • 27

    dipasarkan, termasuk benda-benda fisik, jasa manusia, tempat, organisasi, dan ide

    atau gagasan. Jasa adalah produk yang terdiri dari aktifitas, manfaat, atau

    kepuasan yang dijual, seperti gunting rambut, penyiapan pajak, dan perbaikan

    rumah.33

    Faktor-faktor yang terkadung dalam suatu produk adalah mutu atau kualitas,

    penampilan, pilihan yang ada (options), gaya (styles), merek (brand names),

    pengemasan (packaging), ukuran (sizes), jenis (product lines), jaminan

    (warranties) dan pelayanan (services).34

    Menurut Kotler produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar,

    untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk terdiri atas

    barang, jasa, pengalaman, orang, tempat, kepemilikan, organisasi, informasi dan

    ide.35

    Jadi produk itu bukan hanya berbentuk sesuatu yang berwujud saja, seperti

    makanan, pakaian dan sebagainya akan tetapi sesuatu yang tidak berwujud

    seperti pelayanan jasa.

    Pada dasarnya produk yang dibeli konsumen itu dapat dibedakan menjadi tiga

    tingkatan, yaitu:

    1. Produk inti (core product), yang merupakan inti atau dasar yang

    sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh atau didapat oleh

    seseorang pembeli atau konsumen dari produk tersebut.

    33

    Sudaryono, Manajemen Pemasaran Teori Dan Implementasi, (Yogyakarta : C.V ANDI

    OFFSET, 2016).,hlm.207 34

    Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada 2015,

    hlm.,200 35

    Buchari Alma, Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa, (Bandung: ALVABETA,

    2013), hlm.,139

  • 28

    2. Produk formal (formal product) yang merupakan bentuk, model,

    kualitas/mutu, merek, kemasan, yang menyertai produk tersebut.

    a) Merek

    Merek adalah nama, istilah, tanda atau lambang dan kombinasi dari

    dua atau lebih dari unsur tersebut, yang dimaksudkan untuk

    mengidentifikasikan (barang atau jasa) dari seorang penjual atau

    kelompok penjual dan yang membedakannya dari produk pesaing.

    b). Kemasan

    Kemasan atau pembungkus mempunyai arti penting, karena

    kemasan tidak hanya digunakan sebagai pelindung terhadap produk,

    tetapi juga digunakan untuk dapat menyenangkan dan menarik

    pembeli. Dengan cara memperbaiki bentuk luar dari produk, seperti

    pembungkusan, etiket, warna, dan lain-lain agar dapat menarik

    perhatian para konsumen dan dapat memberi kesan bahwa produk

    tersebut mutu atau kualitasnya baik.

    c). Kualitas/Mutu Produk

    Kualitas berkaitan erat dengan kepuasan konsumen, yang merupakan

    tujuan dari kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan. Setiap

    perusahaan harus memiliki tingkat kualitas yang akan membantu

    atau menunjang usaha untuk meningkatkan atau mempertahankan

    posisi produk itu dalam pasar sasarannya. Kualitas merupakan satu

    dari alat utama untuk mencapai posisi produk. Kualitas menyatakan

  • 29

    tingkat kemampuan dari suatu merek atau produk tertentu dalam

    melaksanakan fungsi yang diharapkan.

    d). Pelayanan

    Keberhasilan pemasaran produk sangat ditentukan pula oleh baik

    tidaknya pelayanan yang diberikan oleh suatu perusahaan dalam

    memasarkan produknya. Pelayanan yang diberikan dalam pemasaran

    suatu produk mencakup pelayanan suatu penawaran produk,

    pelayanan dalam pembelian/penjualan produk itu, dan lain-lain.

    3. Produk tambahan (augemented product) adalah tambahan produk formal

    dengan berbagai jasa yang menyertainya, seperti pemasangan (instalasi),

    pelayanan, pemeliharaan, dan pengangkutan secara cuma-cuma.36

    Pengembangan-pengembangan produk dapat dilakukan setelah menganalisa

    kebutuhan dan keinginan pasarnya, dan sebelum produknya mencapai tahap

    kedewasaan yang akan menuju ketahap penurunan. Basu Swasrha memberikan

    strategi kebijakan sebagai berikut:

    1. Modifikasi pasar, yaitu perusahaan berusaha menemukan pembeli-

    pembeli baru bagi produknya

    2. Modifikasi produk, yaitu dengan cara mengubah dari sifat-sifat dari

    produk yang dapat memikat pembeli baru dan pembeli lama

    3. Modifikasi merketing mix, yaitu perubahan atau perbaikan pada elemen-

    elemen marketing mix.

    36

    Sofjan Assauri. Manajemen Pemasaran, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2015),

    hlm.,202-213

  • 30

    4. Harga (price)

    Harga merupakan sejumlah nilai (dalam mata uang) yang harus dibayar

    konsumen untuk membeli atau menikmati barang atau jasa yang ditawarkan.

    Penentuan strategi harga sangat penting untuk diperhatikan mengenai harga

    produk merupakan salah satu penyebab laku atau tidaknya produk atau jasa yang

    ditawarkan.37

    Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan

    marketing mix. Harga merupakan pemantapan jumlah yang harus dibayar oleh

    pelanggan untuk memperoleh suatu produk, dan harga suatu barang atau jasa

    merupakan penentu bagi permintaan pasarnya. Harga dapat mempengaruhi posisi

    persaingan perusahaan. pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian

    pemasaran berhak menentukan harga pokoknya. Faktor-faktor yang perlu

    dipertimbangkan dalam penetapan harga tersebut antara lain, biaya, keuntungan,

    praktek saingan dan perubahan keinginan pasar.

    Harga adalah elemen dalam bauran pemasaran sebagai sinyal untuk

    mengkomunikasikan proporsi nilai suatu produk. Faktor-faktor yang perlu

    dipertimbangkan dalam harga tersebut antara lain biaya, keuntungan, pesaing,

    keinginan pasar. Kebijakan ini menyangkut pula penerapan jumlah potongan dan

    sebagainya.38

    Dalam penetapan harga ada dua faktor yang mempengaruhi harga itu sendiri

    diantaranya faktor langsung dan tidak langsung. Faktor yang mempengaruhi

    37

    Asep Saefullah, Kewirausahaan, Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET 2011), hlm. 241.

    38 Ika Yunia Fauzia. Prinsip Dasar Ekonomi, ( Jakarta : PT Fajar Interpratama Mandiri,

    2014), hlm.25

  • 31

    secara langsung adalah harga bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran,

    adanya peraturan pemerintah, dan faktor lainnya. Faktor yang tidak langsung

    namun erat hubungannya dalam penetapan harga, adalah harga produk sejenis

    yang dijual oleh para pesaing, potongan harga (discount) untuk para penyalur dan

    konsumen.

    Langkah awal dalam menetapkan harga adalah menghitung biaya-biaya yang

    secara langsung berhubungan dengan produk atau jasa. Penetapan harga sebagai

    elemen bauran pemasaran dan perencanaan pemasaran akan menentukan posisi

    produk disuatu pasar serta laba yang dapat dihasilkan oleh produk tersebut. Untuk

    produk baru dapat ditetapkan harga penetrasi, yakni harga awal rendah untuk

    menarik minat pembeli atau harga mengapung yakni harga awal tinggi karena

    produknya dianggap berbeda dengan produk yang telah ada dipasaran.

    Untuk produk yang telah beredar dapat ditetapkan harga dibawah harga pasar

    bila kualitas produk memadai, diatas harga pasar bila kualitas produk lebih baik,

    pada harga pasar bila kualitas produk sama tetapi lokasi usaha lebih strategis dan

    kemampuan promosi lebih baik. strategi penentu harga yang mempengaruhi

    psikologi konsumen adalah:

    1. Harga prestis (Prestige pricing) menetapkan harga yang tinggi demi

    membentuk image kualitas produk yang tinggi yang umumnya dipakai

    untuk produk shopping dan specially.

    2. Harga ganjil (odd pricing) menetapkan harga ganjil atau sedikit dibawah

    harga yang telah ditentukan dengan tujuan agar pembeli secara psikologis

    mengira produk yang akan dibeli lebih murah.

  • 32

    3. Harga rabat (Multiple-unit pricing) memberikan potongan harga tertentu

    apabila konsumen membeli produk dalam jumlah banyak.

    4. Harga lini (Price lining) memberikan cakupan harga yang berbeda pada

    lini produk yang berbeda.

    5. Lokasi (place)

    Untuk produk industri jasa, place dapat diartikan lokasi atau tempat

    pelayanan jasa. Keputusan mengenai lokasi pelayanan yang akan digunakan

    melibatkan pertimbangan bagaimana penyerahan jasa kepada pelanggan dan

    dimana itu akan berlangsung. Lokasi juga penting sebagai lingkungan dimana dan

    bagaimana jasa akan diserahkan, sebagai bagian dari nilai dan manfaat dari jasa.39

    ini berhubungan dengan bagaimana cara menyampaian jasa kepada konsumen dan

    dimana lokasi yang strategis. Lokasi berarti berhubungan dengan dimana

    perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya.40

    Dalam

    hal ini, ada tiga jenis interaksi mempengaruhi lokasi, sebagai berikut:

    1. Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan) apabila keadaanya

    seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya

    memilih tempat yang dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau

    dan (harus) strategis.

    39

    Ratih Hurriyati, Bauran Pemasarandan Loyalitas Konsumen, (Bandung: ALFABETA,

    2010, hlm.55 40

    Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa, ( Jakarta : Salemba Empat 2013)

    Hlm.96

  • 33

    2. Pemberi jasa mendatangi konsumen dalam hal ini lokasi tidak terlalu

    penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah menyampaikan jasa harus

    tetap berkualitas.

    3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung berarti

    penyedia layanan/jasa dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu,

    seperti telpon, komputer, atau surat.dalam hal ini lokasi menjadi sangat

    tidak penting selama komunikasi di antara kedua pihak dapat terlaksana.41

    Menurut Hurriati dalam Adiwibowo tempat atau lokasi diartikan sebagai

    saluran distribusi, sedangkan untuk produk industri jasa, lokasi diartikan sebagai

    tempat pelayanan jasa. Lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat

    perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang

    mementingkan segi ekonomi. Lokasi berhubungan dengan keputusan yang dibuat

    oleh perusahaan yang mengenai dimana operasi dan stafnya akan ditempatkan.

    Ada beberapa kunci yang harus dipertimbangkan oleh seseorang manajer

    perusahaan jasa, yaitu :

    1. Apa yang diperlukan pasar bila jasa tidak tersedia disuatu lokasi yang

    nyaman pembelian jasa akan terhambat atau tertunda dan akan

    menyebabkan pelanggan mengubah pikiran atau mengubah pilihan

    2. Kecenderungan apa yang ada didalam sektor aktivitas jasa dimana

    organisasi jasa beroperasi, apakah pesaing penting dapat memasuki pasar

    41

    Ibid.,hlm.96

  • 34

    3. Sejauh mana kefleksibelan jasa apakah jasa itu berorientasi teknologi atau

    orang dan sejauh mana kefleksibelannya terpengaruh oleh lokasi

    4. Apakah organisasi penyedia jasa mempunyai kewajiban untuk

    menempatkan jasa disuatu lokasi yang nyaman

    5. Apakah sistem dan prosedur serta teknologi baru dapat dipakai untuk

    mengatasi kelemahan keputusan lokasi yang lama

    6. Sejauh mana kepentingan jasa pelengkap terhadap keputusan lokasi

    7. Apakah lokasi organisasi sejenis mempengaruhi keputusan lokasi.42

    6. Promosi(promotion)

    Promosi dalam manajemen pemasaran merupakan ujung tombak dalam

    kegiatan bisnis. Menurut Tjiptono, promosi adalah salah satu faktor penentu

    keberhasilan suatu program pemasaran. Promosi merupakan komponen yang

    dipakai untuk memberitahukan dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan,

    sehingga pasar dapat mengetahui tentang produk yang diproduksi oleh perusahaan

    tersebut. adapun kegiatan yang termasuk dalam aktivitas promosi adalah

    periklanan, personal selling, promosi penjualan, dan publisitas.43

    Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir, dimana promosi

    merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan

    konsumennya. Salah satu tujuan promosi perusahaan adalah menginformasikan

    42

    Muhammad Adam, Manajemen Pemasaran Jasa, (Bandung : Alfabeta 2015 ), hlm.93-

    94

    43

    Al Arif, Nur Rianto, Pemasaran Strategik Pada Asuransi Syariah, (Bekasi : Gramata

    Publising, 2015), hlm : 186

  • 35

    segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen yang

    baru.44

    Adapun promosi dalam bisnis syariah merupakan kegiatan yang dilakukan

    untuk meningkatkan jumlah penjualan. Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan

    asuransi secara korporat akan lebih mempermudah seorang agen asuransi dalam

    memasarkan produk asuransi yang dimiliki. Biasanya dalam kegiatan promosi,

    perusahaan berusaha memuji dan mengemukakan keunggulan barang yang

    dijualnya. Akan tetapi suatu hal yang tidak baik adalah apabila perusahaan secara

    berlebihan memuji barang-barang yang dijualnya, padahal mutunya tidak sebaik

    yang ia katakan. Rasulullah Saw. Melarang banyak sumpah dalam jual beli.45

    Promosi Perusahaan memang sangat penting karena mempengaruhi dari hasil

    penjualan suatu produk atau barang, dan tentu itu sangat berdampak terhadap

    berlangsungnya aktifitas suatu perusahaan. Maka dari itu biaya promosi

    (memperkenalkan suatu barang atau produk kepada konsumen) sangat mahal dan

    memang memiliki pengaruh sangat besar bagi penjualan.46

    Peran promosi dilakukan untuk berkomunikasi dan mempengaruhi calon

    konsumen agar dapat menerima produk-produk yang dihasilkan perusahaan.

    Promosi pada hakekatnya merupakan seni untuk merayu pelanggan dan calon

    konsumen untuk membeli lebih banyak produk perusahaan. Promosi merupakan

    suatu usaha dari pemasaran dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang

    44

    Ika Yunia Fauzia, Prinsip Dasar Ekonomi, ( Jakarta : PT Fajar Interpratama Mandiri,

    2014), hlm.,198 45

    Alma Buchari dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Islam, (Bandung : Alfabeta,

    cet 2 edisi revisi, 2014), hlm: 230-231 46

    Sangadji, Etta Mamang, Perilaku Konsumen – Pendekatan Praktis Disertai Himpunan

    Jurnal Penelitian, (Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET 2013), hlm.23

  • 36

    atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran

    produk barang atau jasa yang dipasarkannya. Ada lima tujuan utama strategi

    promosi penjualan produk yaitu:

    1. Meningkatkan volume penjualan

    2. Meningkatkan pembeli coba-coba

    3. Meningkatkan pembelian ulang

    4. Meningkatkan loyalitas.

    5. Memperluas kegunaan.47

    Pada dasarnya keputusan membeli sangat dipengaruhi oleh motif-motif

    pembelian dimana bisa karena pembeli melaksanakan pembelian karena hanya

    pertimbangan (motif = terdorong) secara emosional, seperti merasa bangga,

    sugesti, angan-angan dan sebagainya. Tetapi juga pembeli membeli secara

    rasional seperti karena mempertimbangkan perawatan, ekonomisnya, segi

    kepraktisannya, harganya, pengangkutannya dan sebagainya. Pembelian juga

    dapat terjadi karena memang benar-benar direncanakan, yaitu sudah terdaftar pada

    agenda urutan kebutuhannya.48

    Suatu barang baru tidak selalu langsung dikenal oleh konsumen.Mungkin

    juga barang sudah lama tetapi sudah mulai dilupakan orang.

    Olehsebabituperludilakukanpromosikarenapromosiitukegiatannya

    memperkenalkan dan mengingatkankembali akan suatu produk, penjualnya

    47

    Sudaryono, Manajemen Pemasaran Teori Dan Implementasi, (yogyakarta : C.V ANDI

    OFFSET, 2016).,hlm.148-149 48

    Daryanto, Sari Kuliah Manajemen Pemasaran, (Bandung : PT Sarana Tutorial Nurani

    Sejahtera, 2011), hlm. 94

  • 37

    maupun pembuatnya.Keberhasilan suatu perusahaan dalam pemasaran harus

    ditunjang dengan berhasilnya memilih produk yang tepat, harga yang pantas,

    saluran distribusi yang baik dan promosi yang efektif.

    Menurut Ben M. Enis dan William J. Stanton Promosi adalah sejenis

    komunikasi yang memberikan penjelasan yang meyakinkan calon konsumen

    tentang barang dan jasa.49

    Menurut Swastha dan Irawan promosi adalah arus

    informasi atau persuasi suatu arah dibuat untuk mengarahkan seseorang atau

    organisasi kepada tindakan untuk menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

    Promosi adalah komunikasi yang persuasif, mengajak, mendesak, membujuk,

    meyakinkan. Ciri komunikasi yang persuasif (komunikasi) adalah ada

    komunikator yang secara terencana mengatur berita dan cara menyampaikannya

    untuk mendapatkan akibat tertentu dalam sikap dan tingkat laku sipenerima

    (target pendengar). Promosi dalam manajemen pemasaran merupakan ujung

    tombak kegiatan bisnis suatu produk dalam rangka menjangkau pasar sasaran dan

    menjual produk tersebut. Hampir dapat dipastikan bahwa promosi dilakukan

    untuk produk baik berupa barang maupun jasa dan baik bermerek maupun tidak

    bermerek.

    Untuk mengadakan promosi setiap perusahaan harus dapat menentukan

    dengan tepat alat promosi manakah yang dipergunakan agar dapat mencapai

    49

    Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung: ALVABETA,

    2013), Hlm.,179

  • 38

    keberhasilan dalam penjualan, salah satu tujuan promosi perusahaan adalah untuk

    meningkatkan penjualan atau meningkatkan jumlah pelanggannya.50

    1. Tujuan Promosi

    Mengapa suatu perusahaan perlu melakukan promosi ?

    a.) Karena adanya banyak hal mengenai perusahaan kita yang sebaiknya

    diketahui oleh pihak luar.

    b.) Karena kita ingin meningkatkan penjualan.

    c.) Karena kita ingin agar perusahaan dikenal sebagai perusahaan yang baik/

    bonafide.

    d.) Karena kita ingin mengetengahkan segi kelebihan perusahaan/ produk jasa

    kita terhadap saingan.51

    Dalam promosi terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan pada umumnya ada 4

    kegiatan yang bisa dilakukan, yaitu:

    1. Periklanan(advertensi)

    Periklanan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang sering

    dilakukan perusahaan melalui komunikasi non individu dengan sejumlah biaya

    seperti iklan melalui media masa, perusahaan iklan, lembaga non laba,

    individu-individu yang membuat poster dan sebagainya. Periklanan dilakukan

    untuk memasarkan produk baru, memasuki semua pasar yang baru atau tidak

    dijangkau oleh salesman ataupun personel selling. Periklanan sering dilakukan

    50

    Kasmir, “Kewirausahaan” (Jakarta : Rajawali Pers, 2014), hlm.200 51

    Philip Kotler, dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga

    2006), hlm.95

  • 39

    melalui surat kabar, majalah, TV, radio, pos langsung atau bahkan melalui biro

    periklanan.

    2. Personel Selling

    Personel Selling adalah kegiatan promosi yang dilakukan antara individu

    yang sering bertemu muka yang ditunjukkan untuk menciptakan, memperbaiki,

    menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling

    menguntungkan kedua belah pihak.

    3. Promosi Penjualan

    Promosi penjualan adalah salah satu bentuk kegiatan promosi dengan

    menggunakan alat peraga seperti peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah

    contoh barang dan sebagainya.

    4. Publisitas

    Publisitas merupakan kegiatan promosi yang hampir sama dengan

    periklanan yaitu melalui media masa tetapi informasi yang diberikan tidak

    dalam bentuk iklan tetapi berupa berita. Biasanya lembaga yang

    dipublisitaskan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun tetapi bisa merugikan

    kalau lembaga yang dipublisitaskan diberitakan kejelekannya.52

    Oleh sebab itu setiap asuransi berusaha untuk mempromosikan seluruh

    produk dan jasa yang dimiliki baik langsung maupun tidak langsung, karena tanpa

    promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal produk dan jasa asuransi

    tersebut. Promosi merupakan arus informasi satu arah yang dibuat untuk

    52

    Daryanto, Sari Kuliah Manajemen Pemasaran, (Bandung : PT SARANA TUTORIAL

    NURANI SEJAHTERA, 2011), hlm. 94-95

  • 40

    mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan

    pertukaran dalam pemasaran.53

    Karena promosi adalah merupakan sarana paling ampuh dalam menarik dan

    mempertahankan nasabah. Pemasaran modern tidak hanya memerlukan

    pengembangan produk atau jasa yang baik, penetapan harga atau setiap tarif jasa

    yang menarik serta lancarnya arus barang atau jasa menuju pelanggan sasaran,

    tetapi perusahaan atau asuransi harus mengandalkan komunikasi dengan

    pelanggannya. Dalam hal ini perlu dilakukan promosi. Promosi merupakan salah

    satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Sebaik apapun suatu

    produk, bilakonsumen belum pernah mendengar dan tidak yakin kalau produk

    tersebut akan berguna bagi mereka, maka tidak akan pernah membeli.54

    7. Orang (People)

    Orang-orang merupakan unsur penting, baik dalam produksi maupun

    penyampaian kebanyakan jasa. Orang-orang secara bertahap menjadi bagian

    diferensiasi yang mana perusahaan-perusahaan jasa mencoba menciptakan nilai

    tambahan dan memperoleh keunggulan kompetitif.55

    People berarti orang yang melayani ataupun yang merencanakan pelayanan

    terhadap para konsumen. Karena sebagian besar jasa dilayani oleh orang maka

    orang tersebut perlu diseleksi, dilatih, dimotivasi sehingga dapat memberikan

    kepuasan terhadap pelanggan. Setiap karyawan harus berlomba-lomba berbuat

    53

    Basu Swasta dan Irwan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta : liberty, 2009),

    hlm.,123 54

    Fandi Tjiptono, Srategi Pemasaran (Yogyakarta, Andi press, 2007), hlm.219 55

    Danang Sunyoto dan Fathonah Eka Susanti, Manajemen Pemasaran Jasa,(Yogyakarta :

    CAPS (Center for Academic Publishing Service 2016), Hlm.65