PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

90
i PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP BUDGETARY SLACK PADA SKPD KAB.LUWU SKRIPSI OLEH: MAGFIRAH.R 105731132116 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Transcript of PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

Page 1: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

i

PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN

KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN

TERHADAP BUDGETARY SLACK

PADA SKPD KAB.LUWU

SKRIPSI

OLEH: MAGFIRAH.R 105731132116

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR 2020

Page 2: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

ii

PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN

KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN

TERHADAP BUDGETARY SLACK

PADA SKPD KAB.LUWU

SKRIPSI

Oleh

MAGFIRAH.R

NIM 105731132116

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Akuntansi (S1)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 3: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

iii

MOTTO HIDUP

“Dan (Ingatlah Juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; Sesungguhnya jika kamu

bersyukur, pasti Kami akan menambahkan (nikmat) kepadamu, dan jika kamu

mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-ku sangat pedih”.(Q.S

Ibrahim:7)

“Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan ALLAH”

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Allah SWT. Atas rahmat yang diberikan

Ibu, Bapak, serta Kakak tersayang yang tak henti-hentinya mendoakan

dan memberikan dukungan.

Teman-teman terkasihku GIRL’S dan sahabat sejak dibangku sekolah

serta seluruh pihak yang selalu men-support dan menyertai

Serta untuk semua orang yang bertanya kapan saya wisuda.

Page 4: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

iv

Page 5: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

v

Page 6: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

vi

Page 7: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

vii

ABSTRAK

MAGFIRAH. R, 2020. Pengaruh Asimetri Informasi dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Budgetary Slack Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu. Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh pembimbing I Ismail Badollahi dan pembimbing II Muhammad Nasrun.

Asimetri Informasi berpengaruh meningkatkan terjadinya Budgetary Slack dalam proses penyusunan anggaran kepemerintahan. Dibawah Asimetri Informasi maka Budget Slack akan menjadi lebih besar karena informasi yang tidak sama mendorong bawahan atau pelaksana anggaran membuat pebedaan yang jelas terhadap penyusunan anggaran. Sedangkan Ketidakpastian lingkungan yang tinggi menyebabkan terjadinya sebuah penyesuaian terhadap kondisi organisasi dengan lingkungan yang tidak dapat dipastikan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asimerti informasi dan ketidakpastian lingkungan terhadap kesenjangan anggaran (Budgetary Slack) Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu . Jenis dari penelitian ini adalah kuantitatif dengan tekhnik pengumpulan data menggunakan kuisioner yang disebar pada instansi pemerintah daerah. Melalui Metode Ordinary Least Square, ditemukan hasil bahwa asimetri informasi dan ketidakpastian lingkungan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kesenjangan anggaran.

Kata Kunci : Asimetri Informasi, Ketidakpastian Lingkungan, Budget Slack,

Page 8: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

viii

ABSTRACT

MAGFIRAH. R, 2020. The Impact of Assimetric Information and Environment Uncertainties to the Budgetary Slack on Luwu’s Local Government. Thesis for Accounting Program of the Economic dan Business Faculty Muhammadiyah University of Makassar, Supervised by I Ismail Badollahi and mentor II Muhammad Nasrun.

Information asymmetry has the effect of increasing the occurrence of Budgetary Slack in the government budgeting process. Under Information Asymmetry, the Budget Slack becomes bigger because different information encourages budget executives to create gaps in budget preparation. Meanwhile, high environmental uncertainty causes an unexpected adjustment to the organization with uncertain conditions.

This study aims to determine the effect of assimilation of information and environmental uncertainty on the budget gap (Budgetary Slack) in the Local Government of Luwu Regency. This type of research is quantitative with data collection techniques using questionnaires distributed to local government agencies. Through the Ordinary Least Square Method, it was found that information asymmetry and environmental uncertainty had a positive and significant effect on the budget gap.

Key Words: Assimetric Information, Environment Uncertainties, Budgetary Slack

Page 9: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

ix

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat

dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta

keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tidak ternilai

manakala Penulis skripsi yang berjudul “Pengaruh Asimetris Informasi Dan

Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Budgetary Slack Pada SKPD

Kab.Luwu.”

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan program sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih

kepada kedua orang tua penulis bapak Alm.RASDIN dan ibu MUSRIFAH yang

senangtiasa memberi harapan, semangat,perhatian, kasih sayang dan do’a tulus

tampa pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senangtiasa mendukung

dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar

atas segala pengorbanan, dukungan dan do’a restu yang telah diberikan dengan

keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah kalian

berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan dan

akhirat.

Page 10: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

x

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula

penghargaan yang setinggi-tingginya dan terimakasih banyak di sampaikan

dengan hormat kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong,SE.,MM, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Imail Badollahi, SE., M.Si. AK. CA. CSP., Selaku Ketua Program

Studi Akuntani Universitas Makasar dan selaku Pembimbing I yang

senangtiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis,

sehingga skripsi selesai dengan baik.

4. Bapak Muhammad Nasrun,S.ST.,M.Si, Ak, CA, CPA, Selaku Pembimbing II

yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga

ujian skripsi.s

5. Bapa\Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya

kepada penulis selama mengikuti kuliah.

6. Segenap staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

7. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis program stusi

Akuntansi angkatan 2016 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit

bantuannya.

Page 11: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

xi

8. Untuk sahabat terkasihku GIRL’S yang selama kurang lebih 4 tahun terakhir

selalu meluangkan waktunya untuk mensuport dan membantu penulis dalam

banyak hal.

9. Terimakasih untuk semua kerabat yang tidak dapat saya tulis satu persatu

yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi dan semua

dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini sungguh

masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utama para

pembaca yang budiman, penulis senangtiasa mengharapkan saran dan

kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak uatamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas

Muhammadiyah Makassar

Billahi fii sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr,Wb

Makassar, …. … 2021

MAGFIRAH.R

Page 12: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL ....................................................................................................................... I

SAMPUL ................................................................................................................. II

PERSEMBAHAN .................................................................................................... III

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................. IV

KATA PENGANTAR ............................................................................................... V

ABSTRACK ......................................................................................................... VIII

DAFTAR ISI ........................................................................................................... IX

DAFTAR TABEL .................................................................................................... XI

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... XII

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 7

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 10

A. .......................................................................................................................... T

injauan Teori .............................................................................................. 10

B. ..........................................................................................................................

Tinjauan Empiris ........................................................................................ 23

C. .......................................................................................................................... K

erangka Pemikiran ..................................................................................... 27

D. .......................................................................................................................... H

ipotesis Penelitian .................................................................................................. 28

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................. 30

A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 30

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ...................................................................... 30

Page 13: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

xiii

C. Definisi Operasional Variabel Dan Pengukuran ........................................... 31

D. Populasi Dan Sampel ................................................................................. 32

E. Jenis Pengumpulan Data ........................................................................... 34

F. Instrumen Penelitian ................................................................................... 35

G. Tehnik Analisis ........................................................................................................ 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 40

A. Hasil Analisis Data ...................................................................................... 40

B. Demografi Responden ................................................................................ 41

C. Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian ...................................................... 44

D. Pengujian Instrumen Penelitian .................................................................. 47

E. Pembahasan .............................................................................................. 57

BAB V PENUTUP ................................................................................................. 60

A. Kesumpulan ............................................................................................... 60

B. Saran ......................................................................................................... 60

C. Implikasi Penelitian ..................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 62

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................ 66

Page 14: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................... 24

Tabel 3.1 Defini oprasional variabel ................................................................. 31

Tabel 3.2 Daftar SKPD Kab.LUWU ................................................................... 32

tabel 3.3 Tabel untuk Koresponden .................................................................. 35

Tabel 4.1 Penyebaran kuisioner ...................................................................... 40

Tabel 4.2 klasifikasi responden ......................................................................... 42

Tabel 4,3 Klasifikasi berdasarkan usia .............................................................. 43

Tabel 4.4 Klasifikasi berdasarkan penghasilan ................................................. 43

Tabel 4.5 klasifikasi berdasarkan tingkat pendidikan ........................................ 44

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi jawaban responden variabel budget slck ............ 45

Tabel 4,7 Distribusi frekuensi jawaban responden variabel asimetris informasi 46

Tabel 4.8 Distribusi frekuensi jawaban responden variabel ketidakpastian

lingkungan ........................................................................................................ 47

Tabel 4.9 Hasil uji validitas variabel budget slack ............................................ 49

Tabel 4.10 validitas variabel asimetris informasi ............................................... 50

Tabel 4.11 Hasil uji validitas variabel ketidakpastian lingkungan ....................... 51

Page 15: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

xv

Tabel 4.12 kriteria penilaian reabilitas ................................................................ 52

Tabel 4.14 hasil uji reabilitas instrumen penelitian semua variabel .................... 52

Tabel 4.15 hasil analisis koefisien determinasi .................................................. 56

Tabel 4.16 hasil analisis linear berganda ........................................................... 57

Tabel 4.17 hasil analisis uji secara parsial uji (uji T) ........................................... 59

Tabel 4,18 Hasil analisis uji secara simultan (uji F) ............................................ 60

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................................ 28

Page 16: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

xvi

Page 17: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Budgetary Slack seringkali menjadi tantangan bagi pembuat kebijakan

dan penentu anggaran pemerintah. Budgetary Slack adalah Proses

penganggaran yang ditemukan adanya distorsi secara sengaja dengan

menurunkan pendapatan yang dianggarkan dan meningkatkan biaya yang

dianggarkan sehingga target anggaran dapat dengan mudah dicapai. Dengan

kata lain, adanya kesengajaan untuk menyetel target anggaran pendapatan

untuk mengontrol realisasi biaya yang akan dikeluarkan. Indikasi adanya

Budgetary Slack baru dapat dinilai pada saat anggaran direalisasikan. Slack

terjadi apabila realisasi pendapatannya cenderung melebihi target yang

ditetapkan dari anggaran dan realisasi belanja cenderung dibawah target yang

telah ditetapkan dari anggaran, Basyir (2017). Diantara proses perencanaan

menuju realisasi maka selalu ditandai dengan eksistensi dari anggaran.

Anggaran adalah cerminan dari tujuan yang akan direalisasikan oleh sebuah

organisasi pada bentuk fisik atau kenyataan. Anggaran merupakan rencana

kegiatan yang rinci dari sejumlah target yang akan dicapai oleh suatu organisiasi

yang dinyatakan dalam bentuk keuangan atau angka dari suatu kebijakan dan

harus diwujudkan dalam waktu tertentu, Nasution (2017).

Anggaran sektor publik merupakan alat pengelolaan dana publik dan

untuk melaksanaan program-program yang dibiayai dengan uang publik. Sistem

anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi sebagai alat

untuk mencapai tujuan organisasi. Gambaran tersebut tercermin pada isi dan

besarnya anggaran, yang secara langsung mencerminkan arah dan tujuan

Page 18: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

2

2

pelayanan masyarakat yang diharapkan. Pemberlakuan otonomi daerah

berdasarkan UU No.32 Tahun 2004, membuat pemerintah daerah Kabupaten

Luwu juga ikut mengalami perubahan sistem penganggaran. Perubahan sistem

penganggaran dari sistem anggaran tradisional (traditional budget system)

menjadi sistem berbasis kinerja (Performance budget system). Sistem anggaran

tradisional bersifat tersentralisasi. Dimana penyusunan anggaran yang dilakukan

secara terpusat, sehingga tidak ada tolak ukur penilaian kinerja dalam

pencapaian tujuan dan sasarannya serta informasi yang tidak memadai sehingga

menyebabkan lemahnya perencanaan anggaran. Sedangkan penerapan sistem

anggaran berbasis kinerja digunakan untuk meminimalisir kelemahan dari sistem

anggaran tradisional dan menggunakan kinerja sebagai tolak ukurnya.

Anggaran dijadikan sebagai patokan Kinerja sebuah organisasi apakah

telah menyelesaikan tujuannya dengan cara yang paling optimal. Didalam

perusahaan, korelasi antara Budget Line dan Income seharusnya berbanding

terbalik, dimana Income harus berada diposisi kemungkinan tertinggi dengan

menggunakan Budget Line yang paling Minimal. Hal ini menunjukan tingkat

progresif berlawananan antara pendapatan dan biaya, semakin tinggi

pendapatan dengan biaya terendah maka menunjukan tingkat produktifitas

perusaahaan yang berada pada titik optimal. Namun, lain halnya posisi budget

pada sistem pemerintahan, dibandingkan dengan Perusahaan yang memiiki sifat

progresif terhadap budget yang berasal dari Stakeholder. Pada sistem

pemerintahan justru memiliki acuan yang berbeda, budget yang dianggarkan

adalah bentuk realisasi keuangan yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada

pemerintah daerah, Penyelanggaraan keuangan ini kemudian akan diawasi oleh

badan Legislatif dan otoritas keuangan. Rangkuman Anggaran Pengeluaran

Page 19: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

3

Daerah dan realisasinya akan menjadi titik tumpu penilaian masyarakat

terhadap kinerja dan nama baik Pemerintah Daerah. Lalu, untuk mencapai tujuan

tersebut, maka pemerintah daerah akan menyusun sedemikian rupa dan

merencanakan sebaik mungkin APBD yang akan direalisasikan. Dalam kasus ini,

sering terjadi sebuah fenomena yang biasa disebut dengan Budgetary Slack.

Variabel yang mempengaruhi Budget Slack adalah karena adanya

asimetri informasi. Menurut Basyir (2016) Pengaruh informasi asimetri terhadap

timbulnya budgetary slack dimana senjangan anggaran akan menjadi lebih besar

dalam kondisi informasi asimetri karena informasi asimetri mendorong bawahan

atau pelaksana anggaran membuat senjangan anggaran. Keadaan ini terjadi

karena bawahan/ eksekutif memiliki informasi yang lebih banyak mengenai apa

yang diperlukan organisasinya dibandingkan dengan atasan/ legislatif, dan

bawahan cenderung ingin menghindari resiko dengan memberikan informasi

yang tidak sesuai sehingga memudahkan untuk mencapai target anggaran.

Variabel Asimetri Informasi diduga berpengaruh untuk meningkatkan terjadinya

Budgetary Slack dalam proses penyusunan anggaran kepemerintahan. Menurut

Irfan (2016) Asimetri informasi merupakan suatu kondisi apabila prinsipal tidak

mempunyai informasi yang cukup mengenai kinerja agen baik itu dalam kinerja

aktual, motivasi dan tujuan, sehingga atasan tidak dapat menentukan kontribusi

bawahan terhadap hasil aktual perusahaan atau organisasi, kinerja agen dinilai

berdasarkan tercapai atau tidaknya target anggaran, maka agen termotivasi

untuk tidak memberikan seluruh informasi yang dimilikinya pada saat

perencanaan anggaran. Senjangan anggaran akan menjadi lebih besar dalam

kondisi asimetri informasi karena asimetri informasi mendorong bawahan atau

pelaksana anggaran membuat senjangan anggaran.

Page 20: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

4

Variabel kedua yang diduga mempengaruhi Budgetary Slack Adalah

Ketidakpastian Lingkungan yang terjadi. Menurut Putri (2017) Ketidakpastian

lingkungan yang tinggi mendorong terjadinya budgetary slack karena

keterbatasan atasan dalam menganalisis seluruh informasi. Atasan perlu

bantuan bawahan untuk memproses informasi agar menghasilkan analisis yang

akurat. Kondisi ini dapat dimanfaatkan bawahan untuk melakukan tindakan

negatif demi kepentingan pribadinya dengan memberikan informasi biasa kepada

atasan. Ketidakpastian lingkungan merupakan salah satu faktor yang sering

menyebabkan organisasi melakukan penyesuaian terhadap kondisi organisasi

dengan lingkungan. Bagi suatu organisasi, sumber utama ketidakpastian berasal

dari lingkungan yang meliputi pesaing, konsumen, pemasok, regulator, dan

teknologi yang organisasi berada pada level rendah. Hal ini terjadi karena

bawahan tidak memiliki keinginan untuk memenuhi pencapaian tujuan

organisasi. Pada kondisi ketidakpastian yang tinggi individu sulit untuk

memprediksi kegagalan dan keberhasilan dari keputusan-keputusan yang

dibuatnya. ketidakpastian lingkungan adalah bentuk situasi seseorang yang

terkendala untuk memprediksi situasi disekitarnya sehingga mencoba untuk

melakukan sesuatu untuk menghadapi ketidakpastian tersebut. Implikasinya,

Dalam ketidakpastian yang rendah (lingkungan relative stabil), individu dapat

memprediksi keadaan dimasa yang akan datang sehingga langkah-langkah yang

akan dilakukan dapat direncanakan dengan lebih akurat. Kemampuan

memprediksi keadaan dimasa yang akan datang dengan kondisi ketidakpastian

yang rendah dapat terjadi pada kondisi dimana individu ikut berpartisipasi dalam

penyusunan anggaran. Hal tersebut juga didukung dengan kemampuan

menganalisis informasi tersebut akan mendukung atasan dalam penyusunan

Page 21: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

5

anggaran jika bawahan bersedia memberikan informasinya kepada

atasannya. Namun bisa juga sebaliknya, jika bawahan tidak memberikan

informasi tersebut karena ada alasan kepentingan pribadi. Dalam kondisi ini

bawahan melakukan kesenjangan anggaran.

Pada Pemerintahan Daerah Kabupaten Luwu dapat ditemukan juga

sebuah indikasi yang menandakan adanya budgetary slack. Kesenjangan

anggaran tidak selalu ditandai dengan ciri ciri dimana penyusun anggaran

cenderung memperkecil anggaran dan mempelebar budget, tapi juga bisa dalam

bentuk penekanan Realisasi budget yang lebih kecil dibandingkan dnegan

anggaran yang sudah ditentukan. Hal ini memiliki tujuan untuk memperlihatkan

kepada masyarakat bahwa pemerintah setempat memiliki image dan kinerja

bagus, padahal hal tersebut belum tentu sesuatu yang bersifat efisien. Pengelola

budget yang baik adalah dimana anggaran yang telah ditentukan sama persis

dengan realisasi yang dilakukan, hal ini menandakan tidak adanya sumber daya

yang terbuang sia sia atau tidak terpakai.

Berdasarkan data yang dipublikasi oleh Pemerintah Kabupaten Luwu

pada LKPD Kabupaten luwu pada tahun 2019 menunjukan bahwa terdapat

indikasi Budget Slack dimana Realisasi anggaran pendapatan cenderung lebih

kecil dibandingkan Realisasi anggaran pendapatan yang sudah ditentukan.

Realisasi anggaran pada tahun 2019 mencapai 1.473 Triliun Rupiah, sementara

Anggaran Pendapatan yang ditentukan pada tahun 2019 adalah sekitar 1.479

Triliun Rupiah. Hal ini memperlihatkan tidak tercapainya anggaran pendapatan

yang sudah pemerintah rancang di awal. Hal ini menunjukan indikasi

kesenjangan antara Anggaran Pendapatan dengan Realisasi Anggaran

Pendapatan. Sedangkan menurut Anggaran Belanja Daerah Pemerintah

Page 22: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

6

Kabupaten Luwu menganggarkan proporsi untuk Belanja Daerah pada

tahun 2019 adalah sebesar 1.219 Triliun Rupiah. Sedangkan Realisasi Belanja

Daerah adalah sebesar 1.175 Triliun Rupiah, hal ini menandakan Realisasi

Belanja lebih kecil dari Anggaran Belanja Daerah. Hal ini berhubungan dengan

tidak tercapainya proyeksi pendapatan anggaran sehingga pemerintah harus

memperkecil belanja sehingga terjadi kesenjangan budget. Berdasarkan data

tersebut dapat dicurigai bahwa adanya kecenderungan Budget Slack pada

Pemerintahan Kabupaten Luwu.

Maka Fokus dari Penelitian ini adalah menguji faktor faktor yang

mempengaruhi Budget Slack pada pemerintahan Kabupaten Luwu, Variabel

yang diduga mempengaruhi Budget Slack adalah Asimetri Informasi dan

Ketidakpastian Lingkungan. Asimetri Informasi diduga berpengaruh terhadap

meningkatnya Budget Slack karena perbedaan informasi menimbulkan

perbedaan pemahaman antara atasan dengan bawahan, ketidak cocokan

informasi yang diberikan oleh bawahan berpotensi untuk merugikan organisasi

dan menambah biaya menjadi lebih besar dari yang seharusnya, oleh sebab itu

bisa menyebabkan terjadinya kesenjangan anggaran. Sedangkan Ketidakpastian

Lingkungan diduga berpengaruh terhadap kesenjangan anggaran dikarenakan,

untuk mencegah dan mengcover biaya yang tidak pasti yang tidak terprediksi

dimasa yang akan datang penyusun budget kadang melebihkan estimasi biaya

dan anggaran dari yang seharusnya. Maka hal ini menyebabkan terjadinya

Budget Slack. Atau terjadi sebaliknya, Budgetary Slack justru malah muncul

disaat kondisi ketidak pastian yang rendah, karena pada kondisi tersebut tidak

ada ancaman yang harus diwaspadai sehingga kedisiplinan terhadap budget

tidak begitu diperhitungkan.

Page 23: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

7

Alasan atau motivasi dari pemilihan judul ini adalah, karena penulis ingin

menguji, Faktor faktor yang mempengaruhi Budget Slack dengan pembahasan

yang lebih inklusif. Khususnya pada penelitian ini Faktor yang mempengaruhi

Budget Slack akan lebih banyak ditinjau dari Asimetri Informasi dan

Ketidakpastian Lingkungan. Dengan arti kata lain, Pengaruh dari luar dan dalam

membawa dampak tersendiri terhadap Budget Slack.

Dampak pengaruh dari luar dan dalam ini mempengaruhi jalannya

pemerintahan selama periode dan juga mempengaruhi kebijakan yang dihasilkan

oleh pemerintah, jika seandainya terdapat gangguan dari luar atau secara

eksternal, Pengaruh tersebut diduga akan mempengaruhi Budgetary Slack dan

menganggu penganggaran yang sudah ditetapkan seefisien mungkin. Oleh

sebab itu, maka ditarik Judul dari Penelitian ini adalah “Pengaruh Asimetri

Informasi dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Budgetary Slack Pada

Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu”.

B. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, ialah sebagai berikut:

1. Apakah Asimetri Informasi berpengaruh terhadap Budgetary Slack pada

Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu?

2. Apakah Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh terhadap Budgetary Slack

di Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu?

C. Tujuan penelitian

Berikut adalah tujuan yang melatar belakangi penelitian ini dalam menguji

beberapa hal sebagai berikut:

Page 24: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

8

1. Untuk menguji Pengaruh Asimeti Informasi terhadap Budgetary Slack di

Pemerintah Kabupaten Luwu.

2. Untuk menguji Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan terhadap Budgetary

Slack di Pemerintahan Kabupaten Luwu.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat teoritis

Penulis Berharap penelitian ini dapat memberi kontribusi akademis bagi

siapapun juga, Memberikan Sumber pemikiran dan temuan teori terhadap

Budgetrary Slack serta hal hal yang dapat mempengaruhi penyusunan anggaran

pada Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu. Serta memberikan Kontribusi Ilmiah

dengan memberikan hasil penelitian faktor faktor yang mempengaruhi Budgetary

Slack. Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya yang

berhubungan dengan Budgetary Slack pada organisasi pemerintahan.

2. Manfaat praktis

Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat bagi siapapun, baik itu

untuk penulis sendiri sebagai bukti bahwa menambah wawasan dan pengalaman

langsung tentang penyusunan Budget dan Faktor Faktor mempengaruhi

Budgetary Slack. Selain itu diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi

Pemerintah Daerah sebagai bahan acuan untuk evaluasi oleh Pemerintah yang

bersangkutan dalam mengambil keputusan soal Anggaran dan penanggulangan

Budgetary Slack. Serta untuk peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini bias

digunakan sebagai bahan referensi dan salah satu sumber yang bisa dijadikan

sebagai teori pendukung.

Page 25: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

9

3. Kebijakan Pemerintah

Melalui penelitian ini diharapkan bisa mewakili pemerintah daerah dalam

perihal penyusunan anggaran dan budget yang se-efisien mungkin, serta

pemerintah dapat menjadikan penelitian ini sebagai acuan dalam membuat

kebijakan dimasa yang akan datang.

Page 26: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Agency Theory

Agency theory muncul karena prinsipal dan agen memiliki kepentingan

yang tidak selaras. Widodo (2016) menjelaskan hubungan keagenan sebagai

“agency relationship as a contract under which one or more person (the

principals) engage another person (the agent) to perform some service on their

behalf which involves delegating some decision making authority to the agent”.

Dengan kata lain, teori ini mengasumsikan bahwa masing-masing individu

semata-mata termotivasi oleh kepentingan diri sendiri sehingga menimbulkan

konflik kepentingan antara prinsipal dan agen. Teori keagenan menggambarkan

hubungan antara pemegang saham (shareholders) sebagai prinsipal dan

manajemen sebagai agen. Sebagai pihak yang dikontrak oleh pemegang saham,

manajemen bekerja demi kepentingan pemegang saham sehingga pihak

manejemen harus mempertanggungjawabkan semua pekerjaannya kepada

pemegang saham dalam bentuk laporan keuangan. Di sinilah peran audit

dibutuhkan oleh prinsipal untuk memeriksa laporan keuangan yang dihasilkan

oleh manajemen. Selain itu, audit diperlukan untuk memberikan penilaian.

Atas kinerja dan pertanggungjawaban yang telah disusun oleh pihak

manajemen. Setelah melaksanakan audit, pihak auditor memberikan opini yang

dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pemilik dalam hal

pengambilan putusan. Berdasarkan hal tersebut, auditor yang berkompetensi,

berpendidikan, dan profesional dibutuhkan oleh pemilik untuk dapat memeriksa

Page 27: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

11

11

laporan keuangan, sehingga dapat menghasilkan pertimbangan dalam

pengambilan putusan dengan tepat. agency problem terjadi baik pada sektor

privat antara pemegang saham dan manajemen maupun sektor publik antara

politisi dan voters (rakyat). Kepentingan politisi adalah agar dapat dipilih kembali

oleh rakyat, sehingga eksekutif dapat memanfaatkan anggaran negara demi

kepentingan individu/kelompok. Oleh karena itu, rakyat membutuhkan

transparansi yang jelas dalam penggunaan anggaran negara untuk memastikan

kesejahteraan mereka terpenuhi. Maka dari pada itu untuk mengurangi asimetri

informasi antara politisi dan rakyat, laporan keuangan yang dananya berasal dari

APBN/APBD perlu diaudit oleh pihak yang independen.

Menurut Basyir (2017) teori keagenan adalah konsep yang menjelaskan

hubungan kontraktual antara prinsipal dan agen, yaitu antara dua atau lebih

individu, kelompok atau organisasi. Pihak prinsipal adalah pihak yang mengambil

keputusan dan memberikan mandat kepada pihak lain (agen). Hal yang banyak

terjadi dalam teori agensi dimana agen lebih memahami perusahaan/ organisasi

sehingga menimbulkan informasi asimetri yang menyebabkan prinsipal tidak

mampu menentukan apakah usaha yang dilakukan agen benar-benar optimal.

Agen dan prinsipal di asumsikan termotivasi oleh kepentingannya sendiri,

dan seringkali kepentingan antara keduanya berbenturan. Menurut pandangan

prinsipal, kompensasi yang diberikan kepada agen tersebut di dasarkan pada

hasil, sementara menurut pandangan agen, agen lebih suka jika system

kompensasi tersebut tidak semata-mata melihat hasil tetapi juga tingkat

usahanya. Konflik kepentingan antara agen dan prinsipal akan terus meningkat,

karena prinsipal tidak dapat memonitor kegiatan agen setiap hari. Sebaliknya,

agen memiliki lebih banyak informasi penting mengenai kapasitas diri, lingkungan

Page 28: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

12

kerja dan organisasinya secara keseluruhan. Hal inilah yang menimbulkan

adanya informasi asimetri atau disebut dengan ketidakseimbangan informasi

antara prinsipal dan agen. Jika agen ikut berpartisipasi dalam proses

penyusunan anggaran serta mempunyai informasi khusus tentang kondisi unit

organisasinya, maka hal ini akan memungkinkan agen dapat memberikan

informasi yang dimilikinya untuk membantu organisasinya. Tetapi keinginan

prinsipal tidak selalu sama dengan agen sehingga hal ini dapat menimbulkan

konflik. agen cenderung memberikan informasi yang bias agar anggaran dapat

mudah dicapai sehingga rewards akan diberikan sesuai dengan pencapaian

anggaran tersebut. Kondisi inilah yang memicu terjadinya budgetary slack.

Berdasarkan Penjelasan para ahli diatas maka dapat ditarik sebuah

kesimpulan mengenai inti dari teori agensi dan implikasinya kedalam

pemerintahan. Dalam hal ini Teori Agency menjelaskan hubungan timbal balik

antara Legislatif yang bersifat sebagai principal dan Eksekutif yang berperan

sebagai agen. Ditengah komunikasi antara legislatif dan eksekutif diduga dapat

menimbulkan budgetary slack. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan objektif

dan sudut pandang antara tim eksekutif dengan legislatif. Kesenjangan inilah

yang akan menimbulkan informasi yang tidak sesuai dan Budgetary Slack

dimungkinkan untuk terjadi.

2. Akuntansi Pemerintahan

Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan

pemerintahan yang baik (good governance government), telah mendorong

pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk menerapkan akuntabilitas publik.

Akuntabilitas dapat diartikan sebagai bentuk kewajiban

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi

Page 29: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

13

organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

sebelumnya, melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan

secara periodik. Sebagai salah satu bentuk dari pertanggungjawaban dalam

penyelenggaraan pemerintahan diatur dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun

2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintah Daerah, yang berupa Laporan Keuangan. Laporan

keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kepengurusan sumber

daya ekonomi yang dimiliki oleh suatu entitas. Diani (2014) menyatakan bahwa

tujuan utama dalam pelaporan keuangan organisasi non bisnis seperti unitunit

kepemerintahan yaitu untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para

penyedian dana dan pemakain lain, baik berjalan maupun potensial, dalam

membuat keputusan-keputusan rasional tentang alokasi dana ke organisasi

tersebut.

Pemerintah sudah seharusnya meningkatkan kualitas laporan keuangan

yang mengandung informasi keuangan yang dibutuhkan berbagai pihak.

Peningkatan kualitas laporan keuangan dimaksudkan agar dapat meningkatkan

kredibilitasnya, menyajikan informasi yang lengkap dan sesuai dengan

kebutuhan pemakai, dan pada gilirannya akan dapat mewujudkan transparansi

dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah daerah. Kualitas laporan

keuangan dapat dilihat dari karakteristik kualitatif laporan keuangan. Menurut

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, adapun karakteristik kualitatif

laporan keuangan pemerintah yang merupakan prasyarat normatif sebagaimana

disebutkan dalam Rerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan antara lain

dapat dipahami (understandability), relevan (relevance), handal (reliability), dan

dapat dibandingkan (comparability). Apabila informasi yang terdapat di dalam

Page 30: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

14

laporan keuangan pemerintah daerah memenuhi kriteria karakteristik kualitatif

laporan keuangan pemerintah seperti yang disyaratkan dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, berarti pemerintah daerah mampu

meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah tersebut.

3. Budget Pemerintah.

Menurut Pangkey (2016) anggaran public atau yang biasa disebut

dengan Budget pemerintah berisi rencana kegiatan yang direpresentasikan

dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan

moneter. Dalam bentuk yang paling sederhana, anggaran publik merupakan

suatu dokumen yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi

yang meliputi informasi mengenai pendapatan, belanja, dan aktifitas.

Penganggaran sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi

dana untuk tiap-tiap program dan aktifitas dalam satuan moneter penganggaran

merupakan suatu proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran

dengan tahap yang sangat rumit dan mengandung nuansa politik yang kental

karena memerlukan pembahasan dan pengesahan dari wakil rakyat di parlemen

yang terdiri dari berbagai utusan partai politik. Pada sektor publik, anggaran

harus diinformasikan kepada publik untuk dikritik, didiskusikan, dan diberi

masukan. Anggaran sektor publik merupakan instrument akuntabilitas atas

pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai

dengan uang publik.

Meningkatkan kesejahteraan pemerintah daerah dituntut untuk

meningkatkan manajemen keuangan daerah fokusnya pada penyusunan

perancanaan dan pembentukan Budget, Budget adalah sesuatu yang

mempresentasikan kebutuhan, kinerja, dan arah organisasi dalam waktu tertentu.

Page 31: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

15

Oleh sebab itu dalam gambaran Budget pemerintah daerah maka

menggambarkan kebutuhan dari Daerah tersebut secara umum, Tantangan

utama yang dihadapi oleh pemerintah adalah bagaimana mengatur Budget yang

sifatnya terbatas demi memenuhi kebutuhan alokasi yang tidak terbatas. Maka

Dalam hal ini penyusunan prioritas sangatlah perlu ditentukan sejak awal. Selain

mencerminkan kebutuhan Daerah, Budget juga berperan sebagai tolak ukur

kinerja pemerintah daerah, Dimana didalam Budget diikut sertakan bagian

penting seperti Implikasi Program Kerja, Integrasi dan Alokasi dari Keuangan

Daerah. Erlina (2017) Dari pendapat para ahli ekonomi di atas jelas bahwa

anggaran merupakan alat bantu bagi pemerintah dalam melaksanakan fungsinya

dan merupakan pedoman dalam usaha bagi pencapaian tujuan di masa akan

datang, sebagai rencana dan sasaran tertentu, anggaran membandingkan hasil

yang dicapai dengan rencana yang merupakan dasar pengendalian dan

pengkoordinasian kegiatan dari seluruh bagian-bagian yang ada dalam suatu

pemerintahan. Dengan adanya suatu rencana maka seluruh kegiatan yang ada

saling menunjang dan secara bersama menuju sasaran yang telah ditetapkan.

Disimpulkan bahwa anggaran adalah suatu rencana yang terinci dan

sistematis yang meliputi seluruh kegiatan dalam instansi pemerintahan yang

dinyatakan dalam satuan moneter dan rencana masa depan untuk jangka waktu

tertentu dan disusun secara formal, artinya bahwa anggaran tersebut disusun

dengan sengaja dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis. Didalam

penyusunan Budget Pemerintah Daerah maka diperlukan adanya Akuntabilitas

dan sifat disiplin dan jujur yang harus dimiliki oleh pemerintah daerah mengenai

penusunan rencana, dan keuangan Daerah. Anggaran adalah pernyataan

tentang estimasi kinerja yang akan dicapai selama periode tertentu dan

Page 32: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

16

dinyatakan dalam ukuran finansial sedangkan penganggaran adalah proses atau

metode untuk mempersiapkan suatu anggaran. Penganggaran sektor publik

terkait dengan proses jumlah alokasi dana untuk suatu program atau kegiatan.

Akuntabilitas keuangan merupakan pertanggung jawaban mengenai

integritas keuangan, pengungkapan, dan ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan. Bentuk pertanggungjawaban ini adalah laporan keuangan

dan peraturan perundang-undangan yang berlaku mencakup penerimaan,

penyimpanan, dan pengeluaran uang oleh instansi pemerintah Penilaian

pemerintah telah bekerja dengan ekonomis, efisien, dan efektif atau belum bisa

dilihat dari hasil dari laporan program yang telah dilaksanakan sehingga

masyarakat bisa menilainya. Gunawan (2016).

4. Budgetary Slack

Teori mengenai Budget Slack sering di perdebatkan oleh ahli mengenai

dampak yang sebenarnya dari Slack didalam perekonomian, namun dari

sebagian besar teori menitik beratkan bahwa Budgetary Slack membawa

konsekuensi ekonomi yang negatif. Salah satunya menurut Harvey (2015) yang

menyatakan sebuah Budget Theory dimana dalam teori agensi Budget Slack

selalu mengenai kesenjangan antara sumberdaya yang tersedia dengan biaya

organisasi yang digunakan untuk mempertahankan koalisi dan nama baik.

Sebuah organisasi yang telah terinfeksi dengan indikasi Budget Slack maka tidak

lagi mengutamakan tujuan utama organisasi dan orientasi masyarakat, namun

justru terfokus pada tujuan individu yang mengatas namakan orang banyak.

Dengan hal ini dalam indikasi Budget Slack akan ditemukan didalam sebuah

organisasi beberapa kriteria seperti Managerial Biasing, Excess Consumption

dan Deceptive Behaviours. Budget Slack Membawa budaya organisasi yang

Page 33: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

17

lebuh gelap, bersifat konsumtif, Kepemimpinan yang Bias dan adanya tingkah

laku manipulasi.

Implikasi penerapan teori keagenan dapat menimbulkan hal positif dalam

bentuk efisiensi, tetapi lebih banyak yang menimbulkan hal negatif dalam bentuk

perilaku dysfunctional. Seperti hal yang diungkapkan oleh Rukmana Paingga

(2013) menyatakan bahwa mekanisme anggaran akan mempengaruhi perilaku

bawahan yaitu mereka akan merespon positif atau negatif tergantung pada

penggunaan anggaran. Bawahan dan atasan akan berperilaku positif apabila

tujuan pribadi bawahan dan atasan sesuai dengan tujuan organisasi. Selanjutnya

bawahan akan berperilaku negatif apabila anggaran tidak diadministrasikan

dengan baik, sehingga bawahan dapat menyimpang dari tujuan organisasi.

Perilaku dysfunctional ini diwujudkan dalam Budget Slack.

Menururt Basyir (2017) budgetary slack adalah Proses penganggaran

yang ditemukan adanya distorsi secara sengaja dengan menurunkan

pendapatan yang dianggarkan dan meningkatkan biaya yang dianggarkan

sehingga target anggaran dapat dengan mudah dicapai. Budgetary slack ini

dapat terjadi oleh beberapa alasan. Ada beberapa alasan eksekutif sebagai

penyusun anggaran melakukan budgetary slack. ada tiga alasan pokok eksekutif

melakukan senjangan anggaran, yaitu (1) budgetary slack akan membuat kinerja

seolah terlihat lebih baik di mata atasan jika mereka dapat mencapai target

anggaran, (2) budgetary slack sering digunakan untuk mengatasi ketidakpastian

memprediksi masa yang akan datang, (3) pengalokasian sumber daya akan

dilakukan berdasarkan proyeksi anggaran biaya, sehingga senjangan membuat

fleksibel. Menurut HR Varian (2014) Budget Slack adalah alasan kenapa

terciptanya sebuah Dead Weight Loss dalam perekonomian. Dead Weight Loss

Page 34: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

18

aalah istilah untuk terbuangnya Sumber daya secara sia sia karena kebijakan

yang tidak tepat. Pengalihan kebijakan tidak lagi menunjang kebutuhan yang

semestinya sehingga menyebabkan ketidak- efisienan dalam membuat

kebijakan.

Tiga penyebab utama manajer melakukan senjangan anggaran

(budgetary slack) menurut Nasution (2017): Pertama, Orang-orang yang selalu

percaya bahwa hasil pekerjaan mereka akan terlihat bagus di mata atasan jika

mereka dapat mencapai anggarannya. Kedua, Senjangan anggaran selalu

digunakan untuk mengatasi kondisi ketidakpastian. Jika tidak ada kejadian yang

tidak terduga, yang terjadi manajer tersebut dapat melampaui/mencapai

anggarannya. Ketiga, Rencana anggaran selalu dipotong dalam proses

pengalokasian sumber daya. Dalam penggunaan dana lebih dibatasi dan harus

sesuai dengan perencanaan anggaran dana yang lebih ekonomis.

Ketidaksesuaian antara penggunaan dana yang lebih besar dari anggaran dana

yang telah direncanakan sebelumnya bisa terjadi, hal ini disebut budget slack.

Menurut Kuniawati (2018) Budgetary slack dapat berdampak buruk pada

organisasi sektor publik yaitu dimana alokasi sumber daya bisa kurang optimal.

Alokasi yang kurang optimal pun dapat menurunkan efisiensi dalam suatu

organisasi. Secara kuantitatif, indikasi adanya budgetary slack baru dapat dinilai

pada saat anggaran tersebut direalisasikan. Biasanya, slack terjadi apabila

pendapatannya cenderung melebihi target yang ditetapkan dari anggaran dan

pencapaian biaya cenderung di bawah target yang telah ditetapkan dari

anggaran. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya selisih dan

dianggap menjadi pengaruh timbulnya budgetary slack. Faktor-faktor tersebut

terdiri dari banyaknya pihak yang berpartisipasi dalam proses penyusunan

Page 35: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

19

anggaran dan seringnya seorang bawahan memberikan informasi yang bias

serta anggaran yang digunakan sebagai penilaian kinerja bawahan.

Dalam prakteknya, tidak seluruh individu dalam organisasi yang ikut

berpartisipasi dalam penyusunan budget {budgetary participation) memberikan

semua informasi yang ada (asimetri informasi) sehingga menimbulkan budgetary

slack. Slack umumnya terjadi adalah dengan meninggikan biaya sehingga misi

yang dijalankan tidak terhenti di tengah jalan, namun mudah dalam membuat

laporan yang accountable sesuai dengan anggaran. Dengan demikian slack yang

ada digunakan untuk tujuan tertentu atau disimpan untuk dapat dipergunakan di

kemudian hari pada saat kekurangan dana atau terdapat keperluan dana

mendesak, Wayang (2016).

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Budgetary Slack

a. Asimetri Informasi

Asimetri informasi yaitu perbedaan informasi yang dimiliki agen dan

prinsipal, sehingga prinsipal tidak mampu memonitor kemampuan agen yang

sesungguhnya. Asimetri informasi merupakan suatu kondisi apabila prinsipal

tidak mempunyai informasi yang cukup mengenai kinerja agen baik itu dalam

kinerja aktual, motivasi dan tujuan, sehingga atasan tidak dapat menentukan

kontribusi bawahan terhadap hasil aktual perusahaan atau organisasi (Irfan,

2017).

Basyir (2017) menyatakan bahwa Pengaruh informasi asimetri terhadap

timbulnya senjangan anggaran akan menjadi lebih besar dalam kondisi

informasi asimetri karena informasi asimetri mendorong bawahan atau

pelaksana anggaran membuat senjangan anggaran. Keadaan ini terjadi

karena bawahan/ eksekutif memiliki informasi yang lebih banyak mengenai

Page 36: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

20

apa yang diperlukan organisasinya dibandingkan dengan atasan/ legislatif,

dan bawahan cenderung ingin menghindari resiko dengan memberikan

informasi yang tidak sesuai sehingga memudahkan untuk mencapai target

anggaran kinerja agen dinilai berdasarkan tercapai atau tidaknya target

anggaran, maka agen termotivasi untuk tidak memberikan seluruh informasi

yang dimilikinya pada saat perencanaan anggaran. Senjangan anggaran

akan menjadi lebih besar dalam kondisi asimetri informasi karena asimetri

informasi mendorong bawahan atau pelaksana anggaran membuat

senjangan anggaran. Hasil penelitian Basyir (2017) menyatakan bahwa

interaksi partisipasi anggaran dan asimetri informasi berpengaruh positif dan

signifikan pada senjangan anggaran.

b. Ketidakpastian Lingkungan

Menurut Putri (2017) Ketidakpastian lingkungan yang tinggi mendorong

terjadinya budgetary slack karena keterbatasan atasan dalam menganalisis

seluruh informasi. Atasan perlu bantuan bawahan untuk memproses

informasi agar menghasilkan analisis yang akurat. Kondisi ini dapat

dimanfaatkan bawahan untuk melakukan tindakan negatif demi kepentingan

pribadinya dengan memberikan informasi biasa kepada atasan.

Ketidakpastian lingkungan merupakan salah satu faktor yang sering

menyebabkan organisasi melakukan penyesuaian terhadap kondisi

organisasi dengan lingkungan. Bagi suatu organisasi, sumber utama

ketidakpastian berasal dari lingkungan yang meliputi pesaing, konsumen,

pemasok, regulator, dan teknologi yang organisasi berada pada level rendah.

Hal ini terjadi karena bawahan tidak memiliki keinginan untuk memenuhi

pencapaian tujuan organisasi.

Page 37: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

21

Kemampuan pihak manajemen dalam penyelarasan antara perencanaan,

pengkoordinasian dan pengendalian berbagai aktivitas dan sumber daya

yang dimiliki oleh perusahaan sangat diperlukan demi terwujudnya efektifitas

dan efisiensi perusahaan. Berkaitan dengan persaingan dewasa ini, tentunya

resiko ketidakpastian lingkungan dalam bisnis yang dihadapi oleh pihak

manajemen akan semakin tinggi pula. Ketidakpastian lingkungan merupakan

salah satu hal yang menjadi kendala dalam penyusunan anggaran.

Ketidakpastian lingkungan yang tinggi mengurangi kemampuan individu

untuk memprediksi lingkungan secara akurat. Meskipun informasi mudah

diperoleh pada kondisi ketidakpastian rendah, kemampuan analisis tetap

terbatas. Atasan tidak sepenuhnya mengambil keputusan yang optimal

karena keterbatasan dalam memproses informasi teknis yang lebih dikuasai

bawahan yang membidanginya Nitiari (2014). Ketidakpastian (uncertainty)

menurut Griffin Fatmawati (2014) adalah “suatu kekuatan pendorong yang

disebabkan oleh perubahan dan kompleksitas dan mempengaruhi banyak

keputusan organisasi”. Lebih lanjut dijelaskan bahwa ketidakpastian

lingkungan yang paling kecil dihadapi oleh organisasi yang berada dalam

lingkungan yang stabil dan sederhana.

Menurut Putri (2017) Ketidakpastian lingkungan rendah mendorong

terjadinya budgetary slack karena keterbatasan atasan dalam menganalisis

seluruh informasi. Atasan perlu bantuan bawahan untuk memproses

informasi agar menghasilkan analisis yang akurat. Kondisi ini dapat

dimanfaatkan bawahan untuk melakukan tindakan negatif demi kepentingan

pribadinya dengan memberikan informasi biasa kepada atasan.

Ketidakpastian lingkungan merupakan salah satu faktor yang sering

Page 38: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

22

menyebabkan organisasi melakukan penyesuaian terhadap kondisi

organisasi dengan lingkungan. Bagi suatu organisasi, sumber utama

ketidakpastian berasal dari lingkungan yang meliputi pesaing, konsumen,

pemasok, regulator, serta distribusi dan teknologi yang dibutuhkan. Adanya

Ketidakpastian lingkungan yang tinggi akan meningkatkan pengaruh

partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran. Dalam kondisi

ketidakpastian yang rendah, partisipasi anggaran memiliki hubungan yang

positif dengan senjangan anggaran, dan sebaliknya akan berhubungan

negatif bila kondisi ketidakpastian lingkungan tinggi. Menurut Fatmawati

(2014) ketidakpastian lingkungan sebagai volatilitas lingkungan. Volatilitas

lingkungan adalah perubahan atau variabilitas dalam lingkungan eksternal

organisasi. Ketidakpastian lingkungan yang rendah dimana lingkungan relatif

stabil, individu dapat memprediksi keadaan mendatang dan mengambil

keputusan secara lebih akurat. ketidakpastian lingkungan adalah

ketidakmampuan individu untuk menilai probabilitas seberapa besar

keputusan yang telah dibuat akan gagal atau berhasil yang disebabkan

karena kesulitan untuk memprediksi kemungkinan yang akan terjadi.

Pada kondisi ketidakpastian yang tinggi individu sulit untuk memprediksi

kegagalan dan keberhasilan dari keputusan-keputusan yang dibuatnya.

ketidakpastian lingkungan adalah bentuk situasi seseorang yang terkendala

untuk memprediksi situasi disekitarnya sehingga mencoba untuk melakukan

sesuatu untuk menghadapi ketidakpastian tersebut. Implikasinya, Dalam

ketidakpastian yang rendah (lingkungan relative stabil), individu dapat

memprediksi keadaan dimasa yang akan datang sehingga langkah-langkah

yang akan dilakukan dapat direncanakan dengan lebih akurat. Kemampuan

Page 39: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

23

memprediksi keadaan dimasa yang akan datang dengan kondisi

ketidakpastian yang rendah dapat terjadi pada kondisi dimana individu ikut

berpartisipasi dalam penyusunan anggaran. Hal tersebut juga didukung

dengan kemampuan menganalisis informasi tersebut akan mendukung

atasan dalam penyusunan anggaran jika bawahan bersedia memberikan

informasinya kepada atasannya. Namun bisa juga sebaliknya, jika bawahan

tidak memberikan informasi tersebut karena ada alasan kepentingan pribadi.

Dalam kondisi ini bawahan melakukan kesenjangan anggaran.

B. Tinjauan Empiris Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Tahun

Judul

Variabel

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Kusniawati (2018).

Pengaruh

Partisipasi

Anggaran,

Penekanan

Anggaran,

Asimetri

Informasi

terhadap

Budgetary Slack

pada SKPD

Kota

Samarinda.

Budget Slack,

Partisipasi

Anggaran,

Penekanan

Anggaran,

Asimetri

Informasi

Dengan

menggunakan Hasil

Kuisioner Panel

Data dari 112 orang

Responden yang

merupakan

pegawai yang

tersebar pada

SKPD Samarinda

Kusniawati (2018). menemukan bahwa

Asimetri Informasi

terjadi karena adanya

perbedaan informasi

antara atasan dan

bawahan, namun jika

pada perusahaan/

organisasi telah

menerapkan system

kerja yang mengakar

serta menyeluruh

maka Assimetri

informasi tidak akan

terjadi

Putri

(2020)

Pengaruh Partisipasi Anggaran, Asimetri Informasi, Komitmen

Partisipasi

Anggaran,

Asimetri

Informasi,

Komitmen

Survey pada 132

orang respondne

yang bekerja pada

pemerintah daerah

Klungkung, Jawa

Menemukan bahwa

Assimetri informasi

berpengaruh positif

terhadap Budget

Slack, dikarenakan

Page 40: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

24

Organisasi, Dan Ketidakpastian Lingkungan Pada Senjangan Anggaran.

Organisasi, Dan

Ketidakpastian

Lingkungan

Barat perberdaan informasI

menciptakan

kesenjangan pada

laporan keuangan.

Sedangkam

Partisipasi anggaran

berpengaruh negatif

pada Budget slack

dikarenakan

pernagkat daerah

menjadi lebih disiplin

disaat kondisi

lingkungan tidak dapat

diprediksi

Fitriyana, M. (2020).

Pengaruh Partisipasi Anggaran, Asimetri Informasi, Penekanan Anggaran Dan Locus Of Control Terhadap Budgetary Slack (Studi Pada Pemerintah Desa Di Kecamatan Wedi), Universitas Widya Dharma.

Budget Slack,

Uncertainty,

External

Pressure

Survey [ada 57

aparat Desa

Kecamatan Wedi.

Asimetri informasi

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap budgetary

slack pada

pemerintah desa di

Kecamatan Wedi. Ini

terjadi karena

semakin tinggi

asimetri informasi

maka akan semakin

tinggi senjangan

anggaran yang terjadi

pada pemerintah desa

di Kecamatan Wedi.

Terjadinya asimetri

informasi karena

adanya

ketidakseimbangan

dalam kepemilikan

informasi antara

manajer atas dan

manajer bawah

seperti melaporkan

anggaran dibawah

kinerja yang

diharapkan serta

membuat target

anggaran yang mudah

tercapai.

Page 41: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

25

Nasution

D. A. D

(2020)

“Effect of Budgetary Participation on the Budgetary Slack with Information Asymmetry, Environmental Uncertainty, and Budget Emphasis as Variables Moderation.” Budget Emphasis, Budgetary Participation, Budgetary Slack, Information Asymmetry, Environmental Uncertainty

Budget Slack,

Information

Assymetry,

Environtmental

Uncertainty

Dengan metode

penelitian

penyebaran

kuisinair pada 105

sampel di 27 SKPD

Sulawesi Selatan.

Hasil dari penelitian

menunjukan bahwa

Budget Participation

memiliki dampak

positif signifikan

terhadap Budgetary

Slack.Semakin

banyak orang yang

berpengaruh dalam

penyusunan Budget

maka akan

memperbesar

kemungkinan untuk

terjadinya Slack.

Semua hal tersebut

dikarenakan oleh

adanya

kecenderungan untuk

meningkatkan

keuntungan pribadi

diatas kepentingan

organisasi. Assymetric

Informartion terbukti

positif signifikan pada

Budget Slack.

Uncertainty Bersifat

bersifat Negatif pada

Budget Slack.

Kusuma

I.C (2018)

Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Slack Anggaran Dengan Penekanan Anggaran Dan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel

Moderating

Partisipasi

Anggaran,

Penekanan

Anggaran

Ketidak Pastian

Lingkungan

Metode kuantitatif dengan pendekatan hubungan kausalitas atau sebab akibat. Sampling pada penelitian ini menggunakan purposive sampling, jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 48 responden. Metode analisis data dengan menggunakan

Partisipasi anggaran secara parsial memiliki pengaruh negatif serta signifikan terhadap slack anggaran hotel-hotel berbintang di Kota Bogor. Partisipasi anggaran serta ketidakpastian lingkungan memiliki pengaruh signifikan terhadap slack anggaran hotel-hotel berbintang di

Page 42: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

26

analisis regresi berganda

Kota Bogor. Artinya bahwa variabel ketidakpastian lingkungan memoderasi (memperkuat) hubungan pengaruh antara partisipasi anggaran padaslack anggaran.ketidakpastian lingkungan berperan sebagai variabel

moderating dan

merupakan Quasi

Moderating

Nasution,

M. B.

(2017).

Pengaruh

Asimetri

Informasi, Job

Relevant

Information Dan

Efektivitas

Pengendalian

Anggaran

Terhadap

Budgetary Slack

(Studi Empiris

Pada Skpd Kota

Padang)

Budgetary Slack, Asimetri Informasi, Job Relevant Information, Efektivitas Pengendalian Anggaran.

Pemilihan sampel dengan metode total sampling. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda, dengan kesenjangan anggaran sebagai variabel terikat. asimetri informasi, job relevant information dan efektivitas pengendalian sebagai variabel bebas.

asimetri informasi memiliki pengaruh terhadap budgetary slack. asimetri informasi memiliki pengaruh signifikan positif Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa job relevant information memiliki pengaruh secara signifikan positif terhadap budgetary slack

Frihatni, Abbas (2020).

"The Effect Of Environment Dimensions Of Contingency On Budgetary Slack." Sebagai Pemoderasi

Budget Slack,

Information

Assymetry,

Environtmental

Uncertainty,

Organizational

Comittment

Sampel penelitian ini adalah 60 auditor internal pemerintahan BPKP di Sulawesi Selatan.

Assimetri Informasi berpengaruh posititf terhadap Budget Slack dikarenakan baik itu bawahan atau atasan masing masing harus memiliki hubungan komunikasi dua arah agar tidak terjadi perbedaan persepsi dan tujuan. Semakin besar

ketidakpastian

Page 43: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

27

C. Kerangka Konseptual

Berdasarkan teori dan review penelitian terdahulu sebelumnya maka

dapat ditarik sebuah kerangka pikir dari penelitian ini yang diadopsi melalui teori

dan kerangka pikir penelitian terdahulu yang digabungkan oleh penulis sesuai

dengan metode penelitian maka berikut Kerangka konseptual yang menjabarkan

Asimetri Informasi dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Budgetary Slack

seperti yang dijabarkan didalam kerangka dibawah ini:

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

Sumber : Data diolah, 2021

lingkungan yang

dihadapi maka akan

memperbesar

kemungkinan

terjadinya budget

slack dalam

organisasi.

Asimetri Informasi

(X1)

Ketidakpastian

Lingkungan (X2)

Budgetary

Slack (Y)

(Y)

Page 44: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

28

D. HIPOTESIS

a. Asimetri Informasi berpangaruh positif terhadap Budgetary Slack

Asimetri informasi yaitu perbedaan informasi yang dimiliki agen dan

prinsipal, sehingga prinsipal tidak mampu memonitor kemampuan agen yang

sesungguhnya. Asimetri informasi merupakan suatu kondisi apabila prinsipal

tidak mempunyai informasi yang cukup mengenai kinerja agen baik itu dalam

kinerja aktual, motivasi dan tujuan, sehingga atasan tidak dapat menentukan

kontribusi bawahan terhadap hasil aktual perusahaan atau organisasi (Irfan,

2016). Seperti yang ditemukan oleh Basyir (2016) yang telah membuktikan

bahwa dimana Asimetri Informasi Berpengaruh positif dan siginifikan

mempengaruhi Budgetary Slack. Maka dapat ditarik hypothesis pertama dari

penelitianini yaitu sebagai berikut.

H1: Asimetri Informasi berpengaruh positif terhadap Budgetary Slack

b. Ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif terhadap Budgetary

Slack.

Ketidakpastian Lingkungan adalah bentuk dari kondisi lingkungan baik

secara geografis, ekonomis, dan politik yang tidak dapat ditaksir atau tidak

menentu. Semakin tinggi ketidak pastian lingkungan diduga akan

mempengaruhi Budgetary Slack. Sebab, Budgetary Slack sering kali dijadikan

tameng untuk menghadapi perubahan Lingkungan yang tiba tiba. Hal ini juga

ditemukan oleh Nasution (2020) dimana Ketidakpastian Lingkungan

berpengaruh terhadap Budgetary Slack dan signifikan, maka dapat ditarik

hipotesis kedua sebagai berikut:

H2: Ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif terhadap Budgetary

Slack.

Page 45: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

Jenis Metodologi penelitian ini bersifat Kuantitatif. Menurut Sugiyono

(2011) Metode penelitian Kuantitatif adalah penilitian yang berlandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.

Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah Pendekatan Kausal

Komparatif (Causal Comparative Reasearch) Dimana pengertiannya menurut

Sugiyono (2011) Kausal Komparatif merupakan tipe penelitian dengan

karakteristik masalah yang berisi hubungan sebab akibat antara dua variabel

atau lebih. Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis fakta yang

terjadi sebagai variabel yang dipengaruhi dan melakukan penyelidikan terhadap

variabel-variabel yang mempengaruhi.

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah SKPD Kabupaten Luwu dengan tujun

menganalisis secara rinci identifikasi Budgetary Slack pada Instansi

pemerintahan Kabupaten Luwu. Pemilihan Instansi akan di sesuaikan dengan

merata dan menyebar pada SKPD Kabupaten Luwu. Terutama diprioritaskan

Intansi yang paling dekat guna mengefisiesnsi proses penelitian dan

Page 46: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

30

mempermudah penarikan sampel. Penelitian dilakukan selama 2 bulan yaitu

pada bulan Desember 2020-januari 2021..

C. Defenisi Operasional Variabel

Tabel 1.3

Defenisi Operasional Variabel

No Variabel Defenisi Operasional Variabel

Indikator Sumber

1

Budget Slack (Y)

Proses penganggaran

yang ditemukan adanya

distorsi secara sengaja

dengan menurunkan

pendapatan yang

dianggarkan dan

meningkatkan biaya

yang dianggarkan

1) Pencapaian anggaran

2) Standar anggaran

3) Batasan anggaran

4) Tuntutan anggaran,

5) Target anggaran,

6) Tingkat kesulitan

pencapaian target

anggaran.

Basyir, A. A. (2017)

2

Asimetri Informasi

(X1)

Atasan mungkin

mempunyai

pengetahuan dan

wawasan yang lebih dari

pada bawahan ataupun

sebaliknya.

1) Kecukupan

informasi

2) Informasi organisasi

3) Informasi pekerjaan

4) Informasi kinerja

potensial

5) Pemahaman

informasi

6) Kesesuain informasi

Basyir, A. A. (2017)

3

Ketidakpastian Lingkungan (X3)

Perubahan yang tidak menentu dari Lingkungan sekitar dan bersifat mendadak.

1) Keyakinan dengan

metode yang

digunakan.

2) Perolehan informasi

penting untuk

mendukung keputusan.

3) Unsur diluar

pengendalian yang

dapat mempengaruhi

suatu keputusan.

4) Tekanan dari pusat

5) Situasi politik

Putri S. T., Tanjung, A. R., & alamsyah Hasan, M. (2017).

Page 47: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

31

D. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2011) Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas : obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Pada penelitian ini populasinya adalah SKPD Kabupaten Luwu

yang terdaftar. Berikut daftar SKPD yang akan diteliti :

Tabel 3.2

DAFTAR SKPD

NO NAMA INSTITUSI/SKPD

1. Dinas pendidikan

2. Dinas kesehatan

3. Dinas pertanian

4. Dinas perikanan

5. Dinas dukcapil

6. Dinas koperasi UMKM

7. Dinas perhubungan dan kominfo

8. Dinas tata ruang

9. Dinas pendapatan daerah

10. Dinas pekerjaan umum

11. Dinas perpustakaan dan kearsipan

12. Dinas pengendalian penduduk dan KB

13. Dinas perdagangan

14. Dinas sosial

15. Dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu

2. Sampel

Sampel Menurut Sugiyono (2011) adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk sampel yang

diambil dari populasi harus betu-betul representative (mewakili) keadaan

sebenarnya dari lapangan. Pegawai Instansi level bawah/ Menengah

Page 48: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

32

yang berperan dalam penyusunan budget, seperti pegawai tata usaha

dan keuangan. Metode pengambilan sampling yang digunakan didalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan Rumus Slovin dalam

Sugiyono (2011).

2)(1 eN

Nn

Keterangan :

n = jumlah sampel minimal

N = jumlah populasi keseluruhan

e = persentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan

pengembalian sampel yang masih dapat ditolerir atau

digunakan, (1%,5%,10%).

Berdasarakan data SKPD Kabupaten Luwu terbaru, diketahui

bahwa jumlah pegawai negeri yang tercatat adalah sebanyak 5567 orang

pegawai, Oleh karena itu untuk menemukan kisaran jumlah sampel

minimal maka akan dioperasikan jumlah tersebut kedalam Rumus Slovin

sebagai berikut:

Berdasakan perhitungan formulasi diatas maka didapatkanlah

jumlah sampel minimal pada penilitian ini sebanyak 100 sampel. Namun

untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih berkualitas maka tidak

Page 49: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

33

menutup kemungkinan jika pada penelitian ini akan menggunakan sampel

yang berlebih dari jumlah minimal. Teknik pengambilan sampel

menggunakan non probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel

yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap

unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel Sugiyono

(2011).

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menggunakan metode Studi Lapangan (Field

Research) adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan mendekati

langsung responden baik dengan melakukan wawancara, observasi, maupun

dengan menggunakan kuesioner. Pada penelitian ini yang menjadi subjek

penelitian adalah pegawai negeri yang terlibat dalam penyusunan budget atau

bekerja dibidang keuangan. Data penelitian ini dikumpulkan dengan

menggunakan kuesioner, yaitu suatu pengumpulan data digunakan dengan

memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden

dengan harapan responden memberikan jawaban yang sebenarnya sesuai

dengan apa yang mereka alami.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien, metode angket

atau kuesioner cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar

diwilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan

tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau

dikirim melalui pos, atau internet Sugiyono (2011). Untuk mendapatkan data

primer maka peneliti menggunakan angket atau kuesioner yang diukur dengan

Page 50: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

34

skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert,

variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Semua instrumen

menggunakan skala likert, dengan 5 skala nilai yaitu:

Tabel 3.3

Skor Untuk Jawaban Responden

Pilihan Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

G. TEKNIK ANALISIS DATA

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji validitas

Menurut Situmorang (2011), validitas menunjukkan sejauh mana suatu

alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu pengukuran

instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat mengukur

construct sesuai dengan tujuan dan harapan peneliti. Uji validitas dilakukan

dengan membandingkan nilai corrected item – total correlation atau disebut

denganr hitung pada setiap butir pertanyaan terhadap nilai rtabel. Pengujian

validitas akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS, dengan

kriteria sebagai berikut:

Jika r ≥ 0.361, maka butir instrumen tersebut dinyatakan valid.

Jika r < 0.361, maka butir instrumen tersebut dinyatakan tidak

valid.

Page 51: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

35

b. Uji reabilitas

Menurut Situmorang dan Luthfi (2011) Reliabilitas adalah indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat

diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala

yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat

pengukur tersebut reliabel. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi

dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap

subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa butir pertanyaan disebut reliabel atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pertanyaan bersifat konsisten dari waktu ke waktu.

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Situmorang dan Luthfi (2011), regresi linear berganda

ditujukan untuk menentukan hubungan linear antar beberapa variable bebas

yang biasa disebut X1,X2,X3,X4 dan seterusnya dengan variabel terikat yang

disebut Y. hubungan fungsional antara variabel terikat dan variabel bebas di

buat sebagai berikut :

Keterangan:

Y = Budget Slack

X1 = Asimetri Informasi

X2 = Ketidakpastian Lingkungan

a = Konstanta

b = Slope / Koefisien

Page 52: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

36

Analisis regresi linear berganda memerlukan pengujian secara

serempak dengan menggunakan F hitung. Signifikansi ditentukan dengan

membandingkan F hitung dengan F tabel atau melihat signifikansi pada

output SPSS. Dalam analisis regresi linear berganda memerlukan pengujian

asumsi klasik untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan

benar-benar bebas dari adanya gejala heterokedastisitas, gejala

multikolinearitas, gejala autokorelasi. Pallant (2013).

H. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dari penelitian ini maka digunakan dua jenis uji

hipotesis secara statitistik yaitu Uji Serentak atau yang biasa disebut dengan Uji

F, dan Uji Parsial atau Uji T. Kedua uji tersebut dirincikan dengan ketentuan

sebagai berikut :

a. Uji Serentak (Uji F)

Pengujian F statistik merupakan pengujian regresi secara keseluruhan

yang menunjukkan apakah variabel bebas secara keseluruhan mempunyai

pengaruh terhadap variabel terikat, Sugiyono (2011).

Pada uji ini dilakukan uji satu sisi dengan tingkat signifikan sebesar 5%

untuk mendapatkan nilai Ftabel, sedangkan untuk menarik kesimpulan dari

persamaan yang didapat, digunakan pedoman H0 diterima, jika Fhitung ≤ Ftabel atau

sig F ≥ α (0,05) dan H1 diterima, jika Fhitung> Ftabel atau sig F < α (0,05)

b. Uji Signifikasi Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara

parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Penelitian ini

dilakukan dengan tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0,5. Menurut Sugiyono

Page 53: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

37

(2011) Untuk menguji hipotesis ini dilakukan dengan cara membandingkan

thitung dengan t-tabel dengan ketentuan sebagai berikut H0 diterima, jika thitung ≤

ttabel atau sig t ≥ α (0,05), dan H1 diterima, jika thitung > ttabel atau sig t < α (0,05).

c. Analisis Koefisien Determinasi ( R2 )

Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh

antar variabel yang diteliti, maka dihitung koefisien determinasi (Kd) dengan

asumsi dasar faktor-faktor lain diluar variabel dianggap konstan atau tetap. Nilai

variabel bebas ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi (R2). Semakin

besar nilai koefisien determinasi, maka menunjukkan bahwa persamaan regresi

yang dihasilkan baik untuk mengestimasi variabel terikat. Sugiyono (2011).

Page 54: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Analisis Data

Pada bagian ini akan dijelaskan hasil analisis mengenai “Pengaruh

Assimetri Informasi Dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Budgetary Slack

Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu” Pembahasan hasil analisis akan

dimulai dari analisis kualitatif yang meliputi profil responden, uji validitas dan

reliabilitas, analisis deskripsi variabel penelitian, uji asumsi klasik, analisis regresi

linier berganda, dan pengujian hipotesis. Penjelasan pada bab sebelumnya

bahwa pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara memberikan

kuesioner kepada responden penelitian yaitu Pegawai negeri yang bekerja pada

15 instansi SKPD di Pemerintahan Kabupaten Luwu. Penelitian ini disebarkan

sebanyak 230 kuesioner dengan target 100 responden. Kuesioner yang

dikembalikan sebanyak 100 eksemplar, dimana dapat disimpulkan bahwa

persentase responden sebanyak 100%. Kuesioner yang terjawab lengkap

dengan baik dan layak dianalisis dalam penelitian ini sebanyak 100 kuesioner.

Tabel 4.1

Penyebaran Kuisioner

R

No Keterangan Jumlah Presentase

1 Kuesioner Disebar 230 eksemplar 100%

2 Kuesioner Kembali 100 eksemplar 75^%

3 Kuesioner yang Dapat Diolah 100 eksemplar 75%

Sumber: Data Diolah Penulis

Page 55: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

39

incian perolehan kuesioner dalam penelitian ini dapat dilihat pada

lampiran rekapitulasi data. Setelah data terkumpul, kemudian data diedit

(editing), diberi kode (coding), dan ditabulasikan (tabulating).

B. Demografi Responden

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 230

responden pada 15 Instansti Pemerintahan Kabupaten Luwu maka dapat

diidentifikasikan mengenai sebaran responden pada tiap instansi dan

karakteristik responden seperti dibawah ini :

1. Sebaran Responden Pada Setiap Instansi

Sebaran responden yang diambil pada setiap intansi Pemerintahan

Kabupaten Luwu yang dijadikan sebagai Lokasi penelitian. Responden dalam

penelitian ini berjumlah dengan 230 orang dimana pada setiap instansi

pengambilan responden mewakili 10 hingga 15 orang, dengan target 100

responden kembali.

2. Jenis Kelamin

Berdasarkan Jenis Kelamin koresponden, maka jumlah responden dari

penelitian ini yang dapat di olah oleh peneliti sebanyak 100 dengan dikategorikan

jumlah responden pria dan wanita sebagai data dibawah ini:

Tabel 4.2

Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Presentase

1 Pria 58 58%

2 Wanita 42 42%

Total 100 100%

Sumber: Data Diolah Penulis

Page 56: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

40

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas dapat disimpulkan bahwa responden dala

penelitian ini sebagian besar adalah laki-laki sebanyak 58 responden atau 58%.

Sedangkan perempuan sebanyak 42 responden atau 42% dari total sampel. Hal

ini dikarenakan bahwa dalam pengambilan sampel di lapangan mayoritas

responden pria yang lebih mudah untuk ditemui dan bersedia untuk membantu

proses wawancara dan pengisian kuisioner.

3. Usia

Berdasarkan usia dari responden yang dapat diolah peneliti sebanyak

100, maka responden dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan kedalam

kelompok umur sesuai tabel yang ada dibawah ini. Hal tersebut dikarenakan saat

pengambilan responde tidak membedakan usia, oleh karena itu terbentuklah

responden dari berbagai kalangan usia seperti yang ditunjukan oleh tabel

dibawah ini:

Tabel 4.3

Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Persentase

1 <25th 8 8%

2 25-35 57 57%

3 36-45 33 33%

4 >45th 2 2%

Total 100 100%

Sumber: Data Diolah Penulis Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat disimpulkan bahwa responden

dalam penelitian ini adalah sebagian besar berusia 25-35 tahun yaitu sebanyak

57 responden atau sebesar 57%. Sedangkan sebagian kecil responden berusia

<25 tahun yaitu sebanyak 8 responden atau sebesar 8%. Hal ini menunjukkan

Page 57: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

41

bahwa dari segi umur pegawai yang menjadi Responden dalam penelitian ini

mayoritas berada pada kisaran umur 25 tahun ketas.

4. Penghasilan.

Berdasarkan klasifikasi menurut penghasilan dari 100 responden yang

dapat diolah peneliti, maka responden dalam penelitian ini dapat dikelompokkan

sebagai berikut:

Tabel 4.4

Klasifikasi Responden Berdasarkan Penghasilan

Berdasarkan dari data tabel 4.4 diatas terlihat bahwa sebagian besar dari

responden memiliki pendapatan yang berkisar 4,4 juta keatas. Pendapatan

tersebut diklasifikasikan sebagai pendapatan menengah, sedangkan responden

dengan posisi pendapatan yang berkisar 2,5 juta – 4,5 juta hanya berkisar 37

orang dari total responden.

5. Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan responden sebanyak 230 dan sebanyak

100 eksmpler yang kembali yang yang dapat diolah peneliti, maka responden

dalam penelitian ini dapat dikelompokkan kedalam tabel dibawah ini :

Penghasilan Jumlah Persentase

2,5 juta - 4,5 juta 37 37%

4,5 juta Keatas 63 63%

Sumber: Data Diolah Penulis

Page 58: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

42

Tabel 4.5

Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

D

A

Dari data tabel 4.5 diatas dapati dilihat bahwa kebanyakan dari

responden adalah orang yang memiliki latar belakang pendidikan telah

menyelesaikan gelar sarjana dengan presentase 58%, sedangkan bagi

responden yang memiliki pendidikan tinggi setelah paska sarjana yaitu sebesar

24%. Sebagian lainnya masih tamatan SMA biasanya diwakili oleh pegawai

honorer yaitu sebesar 18%.

C. Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel Budgetary Slack sebagai variabel

dependen, sedangkan variabel Independen adalah faktor faktor yang

mempengaruhi terjadinya Budget Slack yaitu Asimetri Informasi dan

Ketidakpastian Lingkungan. Penyusunan Kuisioner merujuk pada indikator yang

mewakili masing masing variable. Berikut ini akan dideskripsikan jawaban

responden terhadap masing-masing variable penelitian berdasarkan bulir dari

setiap pertanyaan pada kuisionair seperti dibawah ini.

No Pendidikan Jumlah Persentase

1 SD/SMP/SMA 18 18%

2 Sarjana D1/D2/D3/S1 58 58%

3 Pasca Sarjana S2/S3 24 24%

Total 100 100%

Sumber: Data Diolah Penulis

Page 59: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

43

1. D

istribusi Frekuensi Jawaban Responden Untuk Variabel Budget Slack.

Dalam penelitian ini, untuk variabel Budget Slack menggunakan 5

instrumen pernyataan, instrumen pernyataan tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Untuk Variabel Budget Slack.

2. D

istribusi Frekuensi Jawaban Responden Untuk Variabel Asimerti

Informasi

No Karakteristik Variabel Penelitian SS S N TS STS Total

1 Terkadang instansi tempat saya bekerja

sering mengalami masalah untuk

mencocokkan anggaran dengan realisasi

7 25 28 39 1 100

2 Instansi tempat saya bekerja mengalami

kesulitan dalam menjalankan program

dikarenakan anggaran yang tidak sesuai

18 25 50 6 1 100

3 Intansi tempat saya bekerja sering

menghadapi target anggaran yang cukup

sulit.

14 29 53 4 0 100

4 Beberapa program yan direncakan oleh

instansi saya terkadang gagal terlaksana

karena permasalahan anggaran

15 19 54 12 0 100

5 Saya memahami konsep kesenjangan

anggaran, dan berusaha untuk

meminimalkan agar hal itu tidak terjadi

8 40 47 4 1 100

Page 60: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

44

Dalam penelitian ini, variabel Asimetri Informasi menggunakan 5

instrumen pernyataan, instrumen pernyataan tersebut dapat dilihat pada tabel :

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Untuk Variabel Asimerti

Informasi

3. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Untuk Variabel Ketidakpastian

Lingkungan

Dalam penelitian ini, variable Ketidakpastian Lingkungan menggunakan 5

instrumen pernyataan, instrumen pernyataan tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut:

No Karakteristik Variabel Penelitian SS S N TS STS Total

1

Pada saat bekerja saya pernah

mendapatkan informasi yang berbeda dari

yang seharusnya.

5 39 49 7 0 100

2

Kecukupan informasi sangat diperlukan

dalam bekerja, jika informasi tidak cukup

maka itu akan mempengaruhi kinerja dan

program yang akan dikerjakan

7 21 62 10 0 100

3

Dalam bekerja, saya pernah mendapatkan

hambatan eksternal namun itu

mempengaruhi kinerja saya 7 28 55 10 0 100

4

Saya sangat memahami setiap informasi

dari instansi tempat saya bekerja mulai

dari Program, sumberdaya. Alur pekerjaan

dan tujuan organisasi

15 19 54 12 0 100

5

Saya mengenali dengan baik asal usul

berdirinya instansi saya dan memahami

budaya kerja yang ada

8 40 47 4 1 100

Page 61: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

45

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Untuk Variabel Ketidakpastian Lingkungan

D. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Data

Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat

angka koefisien (rxy) dan nilai signifikansinya (probabilitas statistik) pada item

korelasi yang menyatakan hubungan antara skor pertanyaan dengan skor total.

Dengan jumlah sampel uji coba kuesioner sebanyak 100 responden, maka

dilakukan analisis korelasi antara skor pertanyaan dengan skor total. Apabila nilai

rxy > r-tabel = 0,1964 atau sig. < 0,05, maka dapat dinyatakan item tersebut

No Karakteristik Variabel Penelitian SS S N TS STS Total

1

Saya sering menyesuaikan cara kerja saya

dengan kondisi yang sedang terjadi. 6 28 54 11 1 100

2

Keadaan yang tidak terprediksi dimasa

yang akan datang mempengaruhi kinerja

organisasi yang akan dilaksanakan.

9 24 35 25 7 100

3

Terkadang dalam bekerja saya pernah

mendapatkan hambatan diluar kendali

instasi yang saya pimpin.

11 25 48 11 5 100

4

Tekanan dari pemerintah pusat seperti

peraturan, pembatasan hak dan wewenang

serta kebijakan baru, mempengaruhi

rencana program instansi.

16 22 50 10 2 100

5

Situasi politik yang tidak kondusif kadang

mempengaruhi kinerja dan Budget

anggaran tempat saya bekerja.

7 22 61 10 0 100

Page 62: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

46

valid, sehingga seluruh pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid. Nilai r

tabel yang digunakan adalah dengan titik signifikansi dua arah dengan rentang

signifikansi sebesar 5%. Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam

penelitian. Nilai rxy harus lebih besar dari nilai r-tabel yang telah ditentukan.

Berikut adalah hasil dari uji validitas pada masing masing variabel penelitian ini.

a. Validitas Variabel Budget Slack

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Variabel budget Slack

Dari tabel tersebut terlihat setiap butir dari variabel Budget Slack secara

keseluruhan menunjukkan nilai r-hitung lebih besar dari nilai tabel (rtabel Product

moment), pada taraf signifikan (P) 5% dan df = 100 yang menunjukkan angka

0,1964. Table di atas perbandingan tersebut ,maka seluruh butir-butir pernyataan

yang terdapat pada variable Budget Slack (Y) dapat dinyatakan valid atau dapat

mewakili nilai yang sebenarnya dari penelitian.

b. Validitas Variabel Assimetri Informasi

Variabel No.

Butir

𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍𝟓% Status

N = 100 Df = N =100

Validitas Variabel

Budget Slack

Y.1 0,813 0,1964 Valid

Y.2 0,798 0,1964 Valid

Y.3 0,788 0,1964 Valid

Y.4 0,777 0,1964 Valid

Y.5 0,668 0,1964 Valid

Sumber Data diolah SPSS 20.0

Page 63: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

47

Berikut adalah hasil dari Uji Validitas dari Variabel Asimetri Informasi

pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.10

Validitas Variabel Asimetri Informasi

Tabel diatas tersebut terlihat setiap butir variable Asimeteri Informasi

secara keseluruhan menunjukkan nilai r-hitung lebih besar dari nilai tabel (rtabel

Product moment), pada taraf signifikan (P) 5% dan df = 100 yang menunjukkan

angka 0,1964 dari perbandingan tersebut maka seluruh butir-butir pernyataan

dari variable Asimetri Informasi (X1) dinyatakan valid.

c. Validitas Ketidakpastian Lingkungan

Berikut adalah hasil dari Uji Validitas dari Variabel Ketidakpastian

Lingkungan pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.11

Hasil Uji Validitas Variabel Ketidakpastian Lingkungan

Variabel No. Butir

𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍𝟓% Status

N = 100 Df = N =100

Validitas

Variabel

Asimetri

Informasi

X1.1 0,725 0,1964 Valid

X1.2 0,844 0,1964 Valid

X1.3 0,733 0,1964 Valid

X1.4 0,599 0,1964 Valid

X1.5 0,704 0,1964 Valid

Sumber Data diolah SPSS 20.0

𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍

Page 64: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

48

Tabel tersebut terlihat setiap terlihat setiap butir dari variabel

Ketidakpastian Lingkungan secara keseluruhan menunjukkan nilai r-hitung lebih

besar dari nilai tabel (rtabel Product moment), pada taraf signifikan (P) 5% dan df

= 100 yang menunjukkan angka 0,1964 dari perbandingan tersebut maka seluruh

butir-butir pernyataan dari variabel Ketidakpastian Lingkungan (X2) dinyatakan

valid.

2. Uji Realibilitas Data

Untuk pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha

dengan jumlah sampel uji coba kuesioner sebanyak 100 responden. Suatu

instrumen penelitian dinyatakan reliabel apabila nilai ralpha > 0,6. Perhitungan

reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 20.0

Berikut ini adalah hasil reliabilitas dari kuisioner penelitian :

Tabel 4.12

Kriteria Penilaian Reliabilitas

Interval Tingkat Hubungan

< 0,6 Kurang baik

0,6-0,7 Dapat diterima

0,8 Baik

0,9 Sangat baik

Sumber: U Sekaran ( 2016)

Variabel No. Butir

𝟓% Status

N = 100 Df = N =100

Validitas Variabel

Ketidakpastian

Lingkungan

X1.1 0,725 0,1964 Valid

X1.2 0,844 0,1964 Valid

X1.3 0,733 0,1964 Valid

X1.4 0,599 0,1964 Valid

X1.5 0,704 0,1964 Valid

Sumber Data diolah SPSS 20.0

Page 65: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

49

Tabel 4.13

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Semua Variabel

Dari tabel 4.14 di atas terlihat seluruh instrumet berdasarkan analisis

reliabilitas atas variabel penelitian menunjukkan bahwa nilai Cronbanch’s alpha

untuk semua variabel adalah diatas 0,6. Untuk itu seluruh variable dalam

penelitian ini bisa dikatakan reliable (handal).

3. Analisis Regresi

a. Analisis Koefisien Determinasi

Uji determinasi digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien

determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

Variabel

N=100

Rule of thumb

Keputusan

Jumlah item pernyataan

Cronbach Alpha

Budget Slack (Y)

6 0,827 0,6 Reliable

Asimetri Informasi (X1)

5 0,776 0,6 Reliable

Ketidakpastian Lingkungan (X2)

4 0,794 0,6 Reliable

Data diolah SPSS 20

Page 66: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

50

menerangkan variasi dari variabel dependen. Koefisien determinasi dapat

diperoleh dengan cara mengkuadratkan koefisien korelasi atau R Squared (R2).

Hasil uji determinasi dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut:

Tabel 4.14

Hasil Analisis Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Mod

el

R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Chang

e

df1 df2 Sig. F

Change

1 .584a .341 .328 2.71819 .341 25.140 2 97 .000

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Data Diolah SPSS 20

Dari hasil tabel 4.14 diatas dapat dilihat bahwa nilai koefeisan determinasi

(Adjusted R Square) adalah sebesar 0,584 dimana dapat diartikan bahwa,

kekuatan variabel independen yaitu Asimetri informasi (X1) dan Ketidakpastian

Lingkungan (X2) dalam mempengaruhi variabel dependen Budget Slack (Y)

adalah sebesar 54%. Sedangkan sisanya 46% dipengaruhi faktor lain di luar

penelitian.

b. Analisis Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda bertujuan untuk menguji pengaruh

simultan maupun parsial dari beberapa variabel bebas terhadap satu variabel

terikat. dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan persamaan

Page 67: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

51

kuadrat terkecil biasa atau Ordinary Least Square (OLS). Hasil pengujian regresi

linear berganda dapat dilihat pada tabel 4.15 sebagai berikut:

Tabel 4.15

Hasil Analisis Linear Berganda

Data diolah SPSS 20

Berdasarkan dari hasil Regresi Linear berganda diatas maka dapat

dituliskan kedalam persamaan dibawah ini:

Y= a + B1X1 + B2X2

Y= -0,213+0,717 X1 + 0,32 X2

Keterangan:

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standard

ized

Coefficie

nts

T Sig. 95.0% Confidence

Interval for B

Collinearity

Statistics

B Std.

Error

Beta Lower

Bound

Upper

Bound

Tolera

nce

VIF

1

(Const

ant) -.213 2.495

-.085 .932 -5.165 4.739

X1 .717 .107 .569 6.707 .000 .505 .929 .943 1.060

X2 .321 .084 .325 3.833 .000 .155 .487 .943 1.060

a. Dependent Variable: Y

Page 68: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

52

Y = Budget Slack

X1 = Assimetri Informasi

X2 = Ketidakpastian Lingkungan

Dimana dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dengan mengansumsikan bahwa semua variabel independen adalah nol

maka dapat diartikan nilai dari kemungkinan terjadinya budget slack akan

sebesar -0.213.

2. Koefisien regresi variable Assimetri informasi (X1) adalah sebesar 0,717

dimana dapat diartikan bahwa setelah adanya peningkatan oleh 1 % oleh

variable Asimetri Informasi maka Budget Slack akan meningkat sebesar

0,717.

3. Koefisien regresi variabel Ketidakpastian Lingkungan (X2) adalah sebesar

0,321 dimana dapat diartikan bahwa setelah adanya peningkatan oleh 1 %

oleh variabel X2 maka Ketidakpastian Lingkungan akan meningkat sebanyak

0,321.

4. Pengujian Hipotesis

a. Uji Secara Parsial (uji t)

Analisis pengujian individual atau parsial (Uji t) diperlukan untuk

mengetahui bahwa variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadapvariabel dependen. Pengambilan keputusan dalam uji ini

didasarkan pada tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0,05. Hasil uji T dapat

dilihat pada tabel 4.16 berikut :

Page 69: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

53

Tabel 4.16

Hasil Analisis Uji Secara Parsial (uji t)

Data Diolah SPSS 20

Berdasarkan tabel hasil uji T maka dilakukan uji parsial berikut adalah

pengujiannya digunakan T hitung dengan melihat hasil T hitung pada tabel 4.16

Berdasarkan uji parsial yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1) Pengujian Hipotesis Variabel Asimetri Informasi (X1) Pengujian terhadap

hipotesis ini dilakukan melalui pengujian p-value dari variable Asimetri

Informasi. Hipotesis pertama penelitian ini menyatakan Asimetri informasi

(X1) berpengaruh terhadap Budget Slack (Y). Dari hasil analisis di atas,

dihasilkan nilai nilai p-value atau signifikansi adalah sebesar 0,000. Pada

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardiz

ed

Coefficient

s

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Consta

nt) -.213 2.495

-.085 .932

X1 .717 .107 .569 6.707 .000

X2 .321 .084 .325 3.833 .000

a. Dependent Variable: Y

Page 70: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

54

tingkat signifikasi α=5%, nilai tersebut dinyatakan signifikan karena nilai p-

value 0,000<0,05. Sedangkan menurut ketentuan hasil yang diperoleh untuk t

tabel dengan signifikan 0,05 dan derajat df = n-k atau 100-6=94, didapatkan

nilai acuan t- tabel sebesar 1,960. jika dibandingkan dengan nilai T hitung

yang diperoleh yaitu 6707 maka nilai t hitung lebih besar dari nilai t-tabel

(6707>1,960). oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Asimetri Informasi

(X1) berpengaruh signifikan terhadap Budget Slack (Y) sehingga hipotesis

pertama penelitian ini didukung dengan menerima H1 dan menolak H0.

2) Pengujian Hipotesis Variabel Ketidakpastian Lingkungan (X2) Hipotesis

kedua penelitian ini menyatakan Ketidakpastian Lingkungan (X2)

berpengaruh terhadap Budget Slack (Y) Dari hasil analisis di atas, dihasilkan

nilai nilai p-value sebesar 0,000. Pada tingkat signifikasi α=5%, nilai tersebut

dinyatakan signifikan karena nilai p-value 0,000< 0,05. Sedangkan menurut

ketentuan hasil yang diperoleh untuk t tabel dengan signifikan 0,05 dan

derajat df = n-k atau 100-6=94, didapatkan nilai acuan t- tabel sebesar 1,960.

Jika dibandingkan dengan nilai T hitung yang diperoleh yaitu 3,833 maka nilai

t hitung lebih besar dari nilai t-tabel (3,833>1,960). oleh karena itu dapat

disimpulkan bahwa Ketidakpastian Lingkungan (X2) berpengaruh signifikan

terhadap Budget Slack (Y) sehingga hipotesis kedua penelitian ini didukung

dengan menerima H2 dan menolak H0.

b. Uji Secara Simultan ( Uji F)

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel

dependen. Hasil dari uji F ditunjukkan oleh tabel 4.18 dibawah ini:

Tabel 4.17

Page 71: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

55

Hasil Analisis Uji Secara Simultan (uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 371.501 2 185.750 25.140 .000b

Residual 716.689 97 7.389

Total 1088.190 99

a. Dependent Variable: Y

b. Predictors: (Constant), X2, X1

Dari tabel ANOVA di dapat nilai F hitung sebesar 25,140 dengan tingkat

probabilitas signifikansi 0,000. Karena probabilitas signifikan jauh lebih kecil dari

5% atau 0,000 < 0,05 maka Ho di tolak dan Ha diterima. Hal ini berarti variabel

Asimetri Informasi (X1), Ketidakpastian Lingkungan (X2), Berpengaruh Signifikan

terhadap Budget Slack (Y).

E. Pembahasan

1. Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Budget Slack

Berdasarkan uraian dari analisis regresi dan hasil Hipotesis, telah

disimpulkan bahwa Faktor Asimetri Informasi (X1), (Dapat Diandalkan)

Berpengaruh secara positif dan Signifikan terhadap Budget Slack (Y). Hal ini

ditandai dengan nilai T hitung yang diperoleh lebih besar dari nilai t-tabel

(6707>1,960). Terbukti bahwa, semakin besar Asimetri Informasi terjadi pada

sebuah instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu maka juga akan

mempengaruhi peningkatan terjadinya Budget Slack. Hal ini juga didukung oleh

penelitian terdahulu oleh Putri (2020) Yang menemukan bahwa Assimetri

informasi berpengaruh positif terhadap Budget Slack, dikarenakan perberdaan

Page 72: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

56

informasi menciptakan kesenjangan pada laporan keuangan. Perbedaan

informasi ini biasanya paling sering terjadi pada informasi biaya, karena biasanya

perspektif atasan dan bawahan dalam soal biaya biasanya berbeda. Ini

menyebabkan terjadinya kesenjangan dikarenakan informasi yang tidak sama.

Hal yang sama juga ditemukan oleh Fitrayana (2020) Asimetri informasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap budgetary slack pada pemerintah

desa di Kecamatan Wedi. Ini terjadi karena semakin tinggi asimetri informasi

maka akan semakin tinggi senjangan anggaran yang terjadi pada pemerintah

desa di Kecamatan Wedi. Hal yang menyebabkan asimetri informasi terjadi

karena adanya ketidakseimbangan dalam kepemilikan informasi antara manajer

atas dan manajer bawah seperti melaporkan anggaran dibawah kinerja yang

diharapkan serta membuat target anggaran yang mudah tercapai. Hasil dari

penelitian ini disimpulkan bahwa Asimetri Informasi terbukti berpengaruh positif

dalam mempengaruh Budgetary Slack pada Pemerintahan Kabupaten Luwu.

2. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Budget Slack

Berdasarkan uraian dari analisis regresi dan hasil Hipotesis, telah

disimpulkan bahwa Faktor Ketidakpastian Lingkungan (X2) Berpengaruh secara

positif dan Signifikan terhadap Budget Slack (Y). Hal ini ditandai dengan nilai T

hitung yang diperoleh lebih besar dari nilai t-tabel (3,833>1,960). Terbukti bahwa,

semakin tinggi tingkat Ketidakpastian Lingkungan maka akan secara positif

meningkatkan Budget Slack. Ketidakpastian Lingkungan dalam hal ini mencakupi

beberapa ruang lingkup yaitu, Kondisi ekonomi yang terjadi saat itu, tekanan dari

pemerintahan pusat, situasi politik dan adanya kebijakan baru. Pada penelitian ini

dapat ditarik kesimpulan bahwa Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh

terhadap Budget Slack. Hal ini juga didukung oleh penlitian terdahulu dari

Page 73: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

57

penelitian lainnya yang mendukung hasil hipothesis ini dari Frihatni Abbas (2020)

yang menemukan bahwa Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh secara

signifikan terhadap Budget Slack. Hal ini dikarenakan adanya sebuah momen

atau peristiwa yang tidak diduga mampu merubah rencana budget yang telah

ditentukan dengan baik dengan secara instan, kesenjangan pun sewaktu waktu

bisa terjadi dengan mudah dibawah kondisi lingkungan yang tidak menentu.

Kusuma (2018) juga menemukan bahwa Ketidakpastian lingkungan adalah salah

satu faktor yang mensuport terjadinya Budget Slack sebagai pemoderasi.

Penelitian ini dibawah tekanan lingkungan yang tidak dapat terprediksi partisipasi

anggaran makin cepat dalam mempengaruhi budget slack. Dimana dapat

diartikan bahwa adanya sebuah kecenderungan antara pihak yang menyusun

budget untuk melakukan kesenjangan dibawah tekanan lingkungan tak menentu

dengan alasan kondisional.

Page 74: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …
Page 75: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada bab ini akan disajikan mengenai kesimpulan dari penelitian yang

telah dilakukan oleh penulis, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh

Asimetris Informasi dan Ketidakpastian lingkungan terhadap Budgetary slack

pada SKPD Kab.Luwu, maka diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Variabel Asimetri Informasi terbukti berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap Budgetary Slack Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu. Hal ini

karena perbedaan informasi mempengaruhi pencatatan biaya dan anggaran

yang ada pada sebuah instansi.

2. Variabel Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap Budgetary Slack Pada Pemerintah Daerah Kabupaten

Luwu. Hal ini dikarenakan sutuasi yang tidak menentu mampu

mempengaruhi anggaran yang telah direncanakan.

B. Saran

Dari kesimpulan diatas, terdapat beberapa saran yang diberikan penulis

kepada pihak perusahaan,yaitu:

1. Untuk pemerintah daerah diharapkan untuk menunjang system penyusunan

anggaran yang transparan, terbuka, apa adanya dan berdasarkan keadaan

sebenarnya. Sebagai peneliti berharap bahwa pemerintah daerah memiliki

tanggung jawab dan kepercayaan yang baik tentang anggaran dan memiliki

dialog yang transparan dengan masyarakat mengenai penyusunan rencana

Page 76: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

60

anggaran, rencana jangka pendek, dan rencana jangka panjang demi

memajukan daerah.

2. Untuk instansi yang terkait. Diharapkan untuk instansi-instansi daerah,

yaitu SKPD Kab.Luwu agar membudayakan nilai lembaga, transparan,

jujur, dan adil serta terbuka dalam melaksanakan dialog dengan

masyarakat, dikarenakan pada saat penelitian terkadang ada sebagian

instansi yang masih kurang tebuka untuk menerima dialog dari peneliti.

3. Peneliti selanjutnya diharapkan sampel yang digunakan hendaknya dapat

diperbesar sehingga dapat mewakili jumlah populasi yang ada. Misalnya

sebanyak 300-400 kuesioner. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk

menambah variabel penelitian agar dapat mengetahui lebih banyak lagi

faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi Budget Slack pada

penyusunan anggaran yang tidak termasuk didalam penelitian ini.

C. Impilkasi Penelitian

1. Pemerintah Daerah Kabubapten Luwu

Melalui penelitian ini diharapkan Pemerintah Kabupaten Luwu dapat

menjadikan teori dan hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan

dalam membantu agar terhindarnya kesenjangan saat menyusun

anggaran serta mendapatkan sedikit acuan tentang hal hal apa saja yang

dapat mempengaruh kesenjangan anggaran.

2. Masyarakat dan peneliti selanjutnya

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi ilmiah yang

berkaitan dengan persoalan kesenjangan anggaran untuk penelitian

berikutnya.

Page 77: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …
Page 78: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

60

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, S., & Nazry, R. (2015). Analisis Varian Anggaran Pemerintah Daerah.

Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis, 6(2). Andriyani, L., DP, E. N., & Anggraini, L. (2016). Pengaruh Tekanan Eksternal,

Komitmen Manajemen, Ketidakpastian Lingkungan, Gaya Kepemimpinan, Dan Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Penerapan Transparansi Pelaporan Keuangan (Survei Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Pelalawan). Riau University

. Asiri, N., Khan, T., & Kend, M. (2020). Environmental management accounting in the

Middle East and North Africa region: Significance of resource slack and coercive isomorphism. Journal of Cleaner Production, 121870.

Erlina, A. S. and I. Muda (2017). "Antecedents of Budget Quality Empirical Evidence

from Provincial Government In Indonesia." International Journal of Economic Research 14(12): 301-312.

Basyir, A. A. (2017). Pengaruh partisipasi anggaran, informasi asimetri, dan

kapasitas individu terhadap budgetary slack pada skpd pemerintah kota samarinda. AKUNTABEL, 13(2), 82-102.

Diani, D. I. (2014). "Pengaruh Pemahaman Akuntansi, Pemanfaatan Sistem

Informasi Akuntansi Keuangan Daerah Dan Peran Internal Audit Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kota Pariaman)." Jurnal Akuntansi 2(1).

Hudha, C. (2017). "Pengaruh tingkat pendidikan, pengetahuan akuntansi dan

pelatihan akuntansi terhadap penggunaan informasi akuntansi dimoderasi ketidakpastian lingkungan usaha kecil menengah." Jurnal Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan 5(1): 68-90.

Fatmawati, I., & Widyaningsih, A. (2014). Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap

Senjangan Anggaran: Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan sebagai Variabel Moderating. Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan, 2(2), 338-351.

Fitriyana, M. M. (2020). PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, ASIMETRI

INFORMASI, PENEKANAN ANGGARAN DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP BUDGETARY SLACK (Studi pada Pemerintah Desa di Kecamatan Wedi), Universitas Widya Dharma.

Gunawan, D. R. (2016). "Penerapan Sistem E-Budgeting Terhadap Transparansi

Page 79: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

61

Dan Akuntabilitas Keuangan Publik (Studi Pada Pemerintah Kota Surabaya)." AKRUAL: Jurnal Akuntansi 8(1): 72-102.

Harvey, M. E. (2015). The effect of employee ethical ideology on organizational

budget slack: An empirical examination and practical discussion. Journal of Business & Economics Research (JBER), 13(1), 83-90.

Huseno, T. (2017). Pengaruh Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi Dan

Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Senjangan Anggaran Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Teori dan Riset Administrasi Publik, 1(1).

Kusniawati, H., & Lahaya, I. A. (2018). Pengaruh Partisipasi Anggaran, Penekanan

Anggaran, Asimetri Informasi terhadap Budgetary Slack pada SKPD Kota Samarinda. AKUNTABEL, 14(2), 144-156.

Kusuma, I. C., & Hidayat, H. (2018). Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Slack

Anggaran Dengan Penekanan Anggaran Dan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Moderating (Survei Pada Hotel Berbintang Di Kota Bogor). JURNAL AKUNIDA, 4(1), 35-44.

Murtin, A., & Septiadi, T. B. (2016). Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Kejelasan

Sasaran Anggaran terhadap Budgetary Slack Dengan Informasi Asimetri, Komitmen Organisasi, dan Budget Emphasis Sebagai Pemoderasi. Journal of Accounting and Investment, 12(2), 175-184.

Nasution, D. A. D. (2020). Effect of Budgetary Participation on the Budgetary Slack

with Information Asymmetry, Environmental Uncertainty, and Budget Emphasis as Variables Moderation. The International Journal of Business Management and Technology, 4(2), 113-120.

Nasution, M. B. (2017). PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, JOB RELEVANT

INFORMATION DAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN TERHADAP BUDGETARY SLACK (Studi Empiris pada SKPD Kota Padang). Jurnal Akuntansi, 5(1).

Nitiari, N. L. N., & Yadnyana, K. (2014). Pengaruh Partisipasi Penganggaran,

Komitmen Organisasi, Dan Ketidakpastian Lingkungan Pada Senjangan Anggaran. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 9(3), 829-841.

Okafor, C., & Otalor, J. (2018). Budget Participation And Budgetary Slack: Evidence

From Quoted Firms In Nigeria. International Journal of Accounting and Finance (IJAF), 7(2), 106-118.

Pangkey, I. and S. Pinatik (2016). "Analisis Efektivitas dan Efisiensi Anggaran

Belanja pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara." Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 3(4).

Page 80: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

62

Pamungkas, I. M. B. W., ADIPUTRA, I. M. P., SE, S., & Sulindawati, N. L. G. E.

(2014). Pengaruh partisipasi anggaran, informasi asimetri, budaya organisasi, kompleksitas tugas, reputasi, etika dan self esteem terhadap budgetary slack (studi pada satuan kerja perangkat daerah kabupaten jembrana). JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha, 2(1).

Pallant, J. (2013). SPSS survival manual: McGraw-Hill Education (UK). Pradita, K. D., Hartono, A., & Mustoffa, A. F. (2019). Pengaruh Tekanan Eksternal,

Ketidakpastian Lingkungan, dan Komitmen Manajemen terhadap Penerapan Transparansi Pelaporan Keuangan. ISOQUANT: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi, 3(2), 87-100.

Purwantini, C., & Suratno, I. B. (2015). Perbedaan Partisipasi Anggaran Ditinjau dari

Jenis Jabatan, Tingkat Pendidikan, Jenis Kelamin dan Pengalaman Kerja (Studi Empirik pada Perguruan Tinggi Swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta). Journal of Accounting and Investment, 8(1), 33-45.

Putra, B. M. (2016). "Pengaruh Tekanan Eksternal, Pengendalian Internal,

Ketidakpastian Lingkungan, Komitmen Manajemen dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Penerapan Transparansi Pelaporan Keuangan." Skripsi Repository Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Putri, K. E. Y. and S. A. P. A. Indraswarawati (2020). "PENGARUH PARTISIPASI

ANGGARAN, ASIMETRI INFORMASI, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN PADA SENJANGAN ANGGARAN." Hita Akuntansi dan Keuangan 1(1): 49-73.

Putri, S. T., Tanjung, A. R., & alamsyah Hasan, M. (2017). Pengaruh Partisipasi

Anggaran Terhadap Budgetary Slack Dengan Asimetri Informasi, Ketidakpastian Lingkungan, Komitmen Organisasi, Dan Reward Sebagai Variabel Moderating Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Di Provinsi Riau. Riau University.

Ridha, M. A., & Basuki, H. (2012). Pengaruh tekanan eksternal, ketidakpastian

lingkungan, dan komitmen management terhadap penerapan transparansi pelaporan keuangan. Simposium Nasional Akuntansi, 15.

Rifqi, R. A., Subekti, I., & Rahman, A. F. (2017). The Effect of Budget Participation to

Budgetary Slack with External Pressure as Moderating Variable. Journal of Accounting and Business Education, 2(1), 178-201.

Rukmana, P. (2013). Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Asimetri Informasi

Terhadap Timbulnya Budget Slack (Studi Empiris Pada Pemerintah Kota Padang). Jurnal Akuntansi, 1(1).

Page 81: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

63

Setiawan, B. M., & Ghozali, I. (2016). The effect of budget participation on budgetary

slack in local government with organizational commitment and environmental uncertainty as the moderating variable. International Journal of Applied Business and Economic Research, 14(10), 7099-7120.

Sugiyono, P. (2011). Metodologi penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Alpabeta, Bandung.

Shujun, S. (2019). Literature Review on the Budget Slack. Paper presented at the

2019 3rd International Conference on Education, Management Science and Economics (ICEMSE 2019).

Suputra, I. D., Suardhika, I. M. S., & Ardianti, P. N. H. (2015). Pengaruh

Penganggaran Partisipatif pada Budgetary Slack dengan Asimetri Informasi, Self Esteem, Locus Of Control dan Kapasitas Individu sebagai Variabel Moderasi. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 4, 44739.

Syahrir, A. D. (2017). Pengaruh Penganggaran Partisipatif Terhadap Budget Slack

dengan Sikap sebagai Variabel Moderating. InFestasi (Jurnal Bisnis dan Akuntansi), 13(1), 243-252.

Varian, H. R. (2014). Intermediate microeconomics with calculus: a modern

approach: WW Norton & Company. Wang, P. D., & Song, J. (2012). Is budget slack immoral? Available at SSRN

2173733.

Page 82: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …
Page 83: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 84: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

Model Summaryb

Mod

el

R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 .584a .341 .328 2.71819 .341 25.140 2 97 .000

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Model Summaryb

Mod

el

R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 .584a .341 .328 2.71819 .341 25.140 2 97 .000

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Page 85: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

Correlations

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y

Y1

Pearson Correlation 1 .575** .498** .508** .482** .813**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

Y2

Pearson Correlation .575** 1 .561** .504** .402** .798**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

Y3

Pearson Correlation .498** .561** 1 .603** .406** .788**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

Y4

Pearson Correlation .508** .504** .603** 1 .360** .777**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

Y5

Pearson Correlation .482** .402** .406** .360** 1 .668**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

Y

Pearson Correlation .813** .798** .788** .777** .668** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1

X1.1

Pearson Correlation 1 .624** .492** .170 .384** .725**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .092 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

X1.2

Pearson Correlation .624** 1 .516** .438** .497** .844**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

X1.3

Pearson Correlation .492** .516** 1 .280** .526** .773**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .005 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

X1.4

Pearson Correlation .170 .438** .280** 1 .221* .599**

Sig. (2-tailed) .092 .000 .005 .027 .000

N 100 100 100 100 100 100

X1.5 Pearson Correlation .384** .497** .526** .221* 1 .704**

Page 86: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .027 .000

N 100 100 100 100 100 100

X1

Pearson Correlation .725** .844** .773** .599** .704** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2

X2.1

Pearson Correlation 1 .550** .697** .210* .443** .763**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .036 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

X2.2

Pearson Correlation .550** 1 .655** .339** .519** .843**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

X2.3

Pearson Correlation .697** .655** 1 .238* .443** .822**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .017 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

X2.4

Pearson Correlation .210* .339** .238* 1 .345** .581**

Sig. (2-tailed) .036 .001 .017 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

X2.5

Pearson Correlation .443** .519** .443** .345** 1 .711**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

X2

Pearson Correlation .763** .843** .822** .581** .711** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.776 5

Page 87: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X1.1 13.2000 4.747 .555 .733

X1.2 13.3700 4.215 .726 .672

X1.3 13.3000 4.434 .610 .714

X1.4 13.4100 5.073 .352 .804

X1.5 13.2000 4.929 .540 .739

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.794 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X2.1 12.9500 7.907 .635 .742

X2.2 13.1900 6.378 .698 .712

X2.3 12.9600 6.867 .683 .718

X2.4 12.8200 8.493 .346 .827

X2.5 12.9600 8.322 .573 .761

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.827 5

Page 88: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Y1 13.9300 6.652 .664 .782

Y2 13.3800 7.066 .659 .782

Y3 13.3800 7.511 .667 .783

Y4 13.5400 7.221 .630 .791

Y5 13.4100 8.244 .512 .822

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 2.69059219

Most Extreme Differences

Absolute .093

Positive .093

Negative -.056

Kolmogorov-Smirnov Z .928

Asymp. Sig. (2-tailed) .356

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 89: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …
Page 90: PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN …