PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI...

137
PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI OBJEK PAJAK (SISMIOP) TERHADAP KINERJA APARATUR PAJAK (Studi Kasus pada KPP Pratama di Wilayah Jakarta Selatan) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh: Nama : Siwi Sayekti NIM : 105082002731 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M

Transcript of PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI...

Page 1: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

i

PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI

OBJEK PAJAK (SISMIOP) TERHADAP KINERJA

APARATUR PAJAK

(Studi Kasus pada KPP Pratama di Wilayah Jakarta Selatan)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

Nama : Siwi Sayekti

NIM : 105082002731

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 2: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

ii

PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI OBJEK

PAJAK (SISMIOP) TERHADAP KINERJA APARATUR PAJAK

(Studi Kasus pada KPP Pratama di Wilayah Jakarta Selatan)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Siwi Sayekti NIM: 105082002731

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Abdul Hamid., MS Dr. Amilin., SE., Ak., M.Si NIP. 19570617 198503 1 002 NIP. 19730615 200501 1 009

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 3: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

iii

Hari ini Jumat Tanggal 18 Bulan November Tahun Dua Ribu Sembilan telah

dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Siwi Sayekti NIM: 105082002731

dengan judul Skripsi “Pengaruh Aplikasi Sistem Manajemen Informasi Objek

Pajak (SISMIOP) Terhadap Kinerja Aparatur Pajak (Studi Kasus pada KPP

Pratama di Wilayah Jakarta Selatan)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa

tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 18 November 2009

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Afif Sulfa., SE., Ak., M.Si Reskino SE., Ak., M.Si Ketua Sekretaris

Dr. Yahya Hamja.,MM Penguji Ahli

Page 4: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

iv

Hari ini Jumat Tanggal 11 Bulan Juni Tahun 2010 telah dilakukan Ujian Skripsi

atas nama Siwi Sayekti NIM: 105082002731 dengan judul Skripsi “Pengaruh

Aplikasi Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) Terhadap

Kinerja Aparatur Pajak (Studi Kasus pada KPP Pratama di Wilayah Jakarta

Selatan)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian

berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 11 Juni 2010

Tim Penguji Ujian Skripsi

Prof. Dr. Abdul Hamid., MS Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Azzam Jassin, MBA., Ak Afif Sulfa., SE., Ak., M.Si

Penguji Ahli I Penguji Ahli II

Page 5: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Siwi Sayekti

2. Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 12 Oktober 1986

3. Alamat : Jl. Depsos XIV Rt.008/009

Bintaro Pesanggrahan

Jakarta Selatan 12330

4. Telepon : (021)92640111

II. PENDIDIKAN

1. SDN 01 Pagi Bintaro, Jakarta Tahun 1993-1999

2. SLTP Negeri 177, Jakarta Tahun 1999-2002

3. SMU Negeri 86, Jakarta Tahun 2002-2005

4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta Tahun 2005-2010

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Priyadi

2. Ibu : Tarwiyah

5. Alamat : Jl. Depsos XIV Rt.008/009

Bintaro Pesanggrahan

Jakarta Selatan 12330

3. Telepon : (021) 32144400

Page 6: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

vi

THE INFLUENCE OF APPLICATION OF THE PROPERTY TAX INFORMATION MANAGEMENT SYSTEM TO TAX EMPLOYEE’S

ABILITY PERFORMANCE (Case Studies On Small Taxpayers Office in South Jakarta)

ABSTRACT

The Purpose of this research is to analyses the influence of application of the property tax information management system to tax employee’s ability performance (Case Studies On Small Taxpayers Office in South Jakarta). The variable used in this research are the application of the property tax information management system(X) as an independent variable and tax employee’s ability performance (Y) as a dependent varible.

The research has been done by means of filling out questionnaire by tax employees and used to secondary data, too. The responders are tax employees in Small Taxpayers Office in South Jakarta, the sample included are 125 responders but only 100 returned and 96 can be used. For analyzing the data, researcher usage SPSS Version 16.00, meanwhile the retrieval of sample has been using convenience sampling. The result of this research indicates that the application of the property tax information management system have significantly influence to tax employee’s ability performance.

Keywords: The Application of the property tax information management system,

tax employee’s ability performance.

Page 7: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

vii

PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI OBJEK PAJAK (SISMIOP) TERHADAP KINERJA APARATUR PAJAK

(Studi Kasus pada KPP Pratama di Wilayah Jakarta Selatan)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh Aplikasi Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) terhadap Kinerja Aparatur Pajak (Studi Kasus pada KPP Pratama di Wilayah Jakarta Selatan). Variabel yang menjadi fokus penelitian ini adalah aplikasi SISMIOP (X) sebagai variabel bebas dan kinerja aparatur pajak (Y) sebagai variabel terikat.

Penelitian ini dilakukan melalui pengisian kuesioner oleh aparatur pajak dan data sekunder yang dapat mendukung penelitian. Responden penelitian ini adalah aparatur pajak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di wilayah Jakarta Selatan, sampel diambil sebanyak 125 responden, tetapi hanya kembali sebanyak 100 dan yang dapat diolah 96. Untuk metode analisis dan uji hipotesis menggunakan regresi sederhana, lalu perhitungannya menggunakan program SPSS versi 16.00, sedangkan penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode convenience sampling. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa aplikasi sistem manajemen informasi objek pajak (SISMIOP) berpengaruh signifikan terhadap kinerja aparatur pajak. Kata kunci: Aplikasi Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) dan

Kinerja Aparatur Pajak

Page 8: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “Pengaruh Aplikasi Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak

(SISMIOP) Terhadap Kinerja Aparatur Pajak (Studi Kasus pada KPP

Pratama di Wilayah Jakarta Selatan) ”.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-

syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang

telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Allah S.W.T atas rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua orang tua yang telah memberikan semangat serta doa yang tiada henti-

hentinya kepada penulis.

3. Keluargaku especially My little Sister (Dhiah) and my brothers (Fajri dan

Khairul) dan Fatihul Jihad yang telah menyemangati dan memberikan banyak

inspirasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan dosen Pembimbing Skripsi I yang

telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan

dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Amilin SE., Ak., M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang

telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan

dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Afif Sulfa, SE., Ak., M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Ibu Yessi Fitri SE., Ak., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 9: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

ix

8. Seluruh staf pengajar dan karyawan Universitas Islam Negeri yang telah

memberikan bantuan kepada penulis.

9. Sahabat-sahabatku dan seperjuangan Lily dan keluarga, Sari dan keluarga

yang rumahnya jadi persinggahan kedua, Oti, Uwie, Zahidah, Kaka Rika, Ichi,

Rochmah, Zizah.

10. Kawan-kawanku akuntansi D Adzilah, Putri, Puput, Shusu, Iis, Kibaq, Novia,

Yuli, Zakiyah, Tiur, Erna, Reza, Anwar, Mas Mul, Andre, Andri, Ridho, Arif,

Hirfan, Fauzi, dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

11. Rekan-rekan Akuntansi Audit, Akuntansi Manajemen dan Akuntansi

Perpajakan angkatan 2005 yang telah memberikan dukungannya selama ini

kepada penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan

kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, 10 Maret 2010

(Siwi Sayekti)

Page 10: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………………………………. i

Lembar Pengesahan Skripsi ………………………………………………… ii

Lembar Pengesahan Uji Komprehensif ……………………………………. iii

Lembar Pengesahan Uji Skripsi ……………………………………………. iv

Daftar Riwayat Hidup ………………………………………………………. v

Abstract ……………………………………………………………………… vi

Abstrak ………………………………………………………………………. vii

Kata Pengantar ……………………………………………………………… viii

Daftar Isi ……………………………………………………………………... x

Daftar Tabel …………………………………………………………………. xiii

Daftar Gambar ……………………………………………………………… xiv

Daftar Lampiran ……………………………………………………………. xv

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………… 1

A. Latar Belakang Penelitian ……………………….……….. 1

B. Perumusan Masalah …………...…………………………. 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………………….. 10

A. Deskripsi Teori ………………………………………….... 10

1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen …….…….. 10

2. Dasar-Dasar Pemungutan Pajak……………………… 29

3. Pajak Bumi dan Bangunan …….…………………….. 36

Page 11: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

xi

4. Kinerja ………………………………………………. 46

5. Aparatur Pajak ………………………………………. 53

B. Telaah Penelitian Sebelumnya…………………………..... 55

C. Kerangka Pemikiran ……………………………………… 56

D. Hipotesis ………………………………………………….. 58

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………. 59

A. Ruang Lingkup Penelitian ……………………………….. 59

B. Metode Penentuan Sampel ……………………………….. 59

C. Metode Pengumpulan Data Penelitian…………………..… 60

D. Metode Analisis Data ...…………………………………… 62

1. Statistik Deskriptif …………………………………… 62

2. Uji Kualitas Data …………………………………….. 62

3. Uji Asumsi Klasik …………………………………… 64

4. Uji Hipotesis ………………………………………… 64

E. Operasional Variabel Penelitian …………………………. 67

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN ……………………… 72

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian …………….. 72

1. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………. 72

2. Karakteristik Profil Responden ……………………... 73

B. Hasil Uji Instrumen Pengukuran Variabel ....................... 76

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ………………………... 76

2. Hasil Uji Kualitas Data ……………………………… 77

3. Hasil Uji Asumsi Klasik …………………………….. 80

Page 12: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

xii

4. Hasil Uji Hipotesis …………………………………… 81

C. Pembahasan ……………………………………………….. 84

BAB V PENUTUP …………………………………………………….. 86

A. Kesimpulan………………………………………………… 86

B. Implikasi …………………………………………………... 86

C. Saran ………………………………………………………. 87

DAFTAR PUSTAKA …………………………..…………………………….. 89

LAMPIRAN – LAMPIRAN …………………………………………………. 92

Page 13: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

xiii

Daftar Tabel

No. Keterangan Halaman

2.1 Perbedaan Penelitian ini dengan Penelitian terdahulu .................... 56

3.1 Tingkat Penelitian Jawaban ........................................................... 61

3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ........................................... 66

3.3 Operasional Variabel Penelitian..................................................... 68

4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian ................................................. 72

4.2 Data Sampel Penelitian .................................................................. 73

4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........... 74

4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia .......................... 74

4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan

Formal Terakhir ............................................................................ 75

4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ........... 76

4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................................ 77

4.8 Hasil Uji Validitas Variabel SISMIOP .......................................... 78

4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Aparatur Pajak ...................... 78

4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel SISMIOP ....................................... 79

4.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel ....................................................... 80

4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi .................................................... 82

4.13 Hasil Uji Statistik-t ........................................................................ 83

Page 14: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

xiv

Daftar Gambar

No. Keterangan Halaman

2.1 Komponen Dasar Suatu Sistem Informasi ........................................ 16

2.2 Susunan Kode NOP ......................................................................... 27

2.3 Kerangka Penelitian ......................................................................... 58

4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot ........................... 81

Page 15: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

xv

Daftar Lampiran

No. Keterangan Halaman

1. Kuesioner Penelitian...................................................................... 92

2. Daftar Jawaban Responden ............................................................ 99

3. Hasil Uji Data SPSS ...................................................................... 102

4. Surat Izin Penelitian Skripsi .......................................................... 125

Page 16: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang utama

dan memiliki peranan penting bagi anggaran belanja negara, disamping

penerimaan dan keuntungan BUMN dan BUMD. Direktur Jenderal

Perbendaharaan Negara, Departemen Keuangan, Herry Purnomo di Jakarta,

menjelaskan bahwa total penerimaan negara hingga 29 Mei 2009 sebesar Rp

295,528 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari Pajak Penghasilan (PPh),

yaitu Rp 140,082 triliun atau 47,4 persen dari seluruh penerimaan yang sudah

dihimpun. Sementara itu, penerimaan pajak dari Pajak Pertambahan Nilai

(PPN) Rp 66,07 triliun atau 22,4 persen dari total penerimaan negara dan

penerimaan dari Pajak Bumi dan Bangunan sebesar 1,347 triliun atau 4,66

persen dari target (Harian Kompas, 8 Juni 2009:17). Penerimaan pajak ini

digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan pemerintah, terutama kegiatan-

kegiatan rutin. Sehingga peranan penerimaan pajak bagi pembiayaan

pengeluaran umum/negara semakin hari akan semakin besar.

Pemungutan atas pajak ini mempunyai sifat yang dapat dipaksakan

karena didasarkan dengan Undang-Undang, sehingga ada unsur kekuasaan

untuk menggerakkan seseorang guna melakukan sesuatu yang diinginkan atau

untuk membuat sesuatu terjadi dengan cara yang diinginkan. Namun

pendekatan kekuasaan dalam pemungutan pajak tidak diyakini

Page 17: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

2

keberhasilannya. Dalam pelaksanaannya terbukti masih banyak wajib pajak

yang belum patuh terhadap Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.

Walaupun banyak juga wajib pajak yang mungkin bersedia untuk patuh secara

penuh tetapi tidak mampu untuk melakukannya karena mereka tidak

mengetahuinya, atau tidak mengerti seluruh kewajibannya. Adanya Ketentuan

Perpajakan, Sumber Daya Manusia yang handal, dan Sistem Informasi

Perpajakan yang diwujudkan dengan adanya efektivitas dan efisiensi

pemungutan pajak agar dapat mendorong peningkatan penerimaan pajak

memang sangat dibutuhkan.

Berbagai upaya dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen

Pajak/DJP) guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi serta pelayanan yang

sebaik-baiknya kepada wajib pajak. Mulai dari pengembangan sumber daya

manusia, penyempurnaan organisasi yang diimbangi dengan pelayanan

administrasi dan efisiensi serta optimalisasi kerja di lingkungan unit organisasi

yang bertanggung jawab dalam melaksanakan pemungutannya sampai dengan

mereformasi Undang-Undang (UU) Perpajakan, aturan pelaksanaannya, dan

memodernisasi sistem administrasi perpajakan yakni administrasi yang

dilakukan dengan teknologi informasi (TI). Selain itu, yang tidak kalah

pentingnya adalah moral, etika, dan integritas aparatur pajak. Sebagai bukti

keseriusan pemerintah dalam melangsungkan modernisasi pajak adalah

dengan menyeimbangkan reward dan punishment serta menegakkan

ketertiban etika, moral, dan integritas petugas pajak. DJP-pun telah menyusun

sebuah Kode Etik Pegawai DJP yang diatur dalam Permenkeu No

Page 18: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

3

1/PMK.3/2007 tanggal 23 Juli 2007 tentang 9 kewajiban pegawai dan 8

larangan pegawai baik kepada masyarakat WP, sesama pegawai, atau pihak

lain dengan sanksi setinggi-tingginya pemberhentian dengan tidak hormat dan

serendah-rendahnya pernyataan tidak puas secara tertulis. Tercatat selama

tahun 2006 terdapat 210 pegawai pajak yang telah dijatuhkan sanksi disiplin

dan selama Januari 2007 sebanyak 31 orang. (Majalah Berita Pajak Vol.

XXXIV No 1583, 2007).

Dirjen Pajak Darmin Nasution merasa optimis dengan upaya yang di

lakukan karena terdapat peningkatan jumlah WP yang mengurus NPWP pada

tahun 2008. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak mencatat, jumlah pemilik

nomor pokok objek pajak (NPWP) hingga Januari 2009 telah mencapai 10,8

juta wajib pajak (WP). Jumlah ini meningkat dari posisi 24 Desember 2008

sebanyak 10,2 juta WP. Sepanjang tahun 2008, Ditjen Pajak mencatat terdapat

3.545.076 NPWP baru (Harian Seputar Indonesia, 19 Januari 2009:14).

Melihat tingginya jumlah WP yang mengurus NPWP, membuat Ditjen Pajak

lebih berupaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi serta pelayanan

yang sebaik-baiknya kepada wajib pajak.

Untuk dapat memelihara dan meningkatkan penerimaan pajak

sekaligus mengedepankan pelayanan yang memuaskan bagi wajib pajak dan

masyarakat. Sebaiknya sistem informasi administrasi pemungutan pajak di

dukung oleh sistem dengan jaringan yang terkait dan reformasi secara

mendasar dan substansial. Karenanya perlu dirancang sistem informasi

administrasi dan sistem terkait yang mampu memberikan informasi handal

Page 19: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

4

secara tepat dan cepat, mampu mendukung pengembangan sekaligus sumber

daya manusia, mampu menyesuaikan perubahan yang terjadi, mampu

merespon kebutuhan sarana dan prasarana secara tepat dan cepat, dan akhirnya

mampu mendukung tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi di

lingkungan perpajakan.

Selanjutnya pada zaman globalisasi seperti ini keberadaan suatu sistem

manajemen informasi memiliki peranan yang strategis dalam mendukung

proses pengambilan keputusan yang akurat bagi pihak manajemen. Oleh

karena itu informasi pada saat ini mempunyai peranan yang signifikan dalam

melengkapi kepentingan suatu organisasi. Informasi merupakan pondasi

manajemen dalam membentuk pola kepentingan manajemen baik yang

bersifat taktis maupun strategis bagi kemajuan organisasi dalam memperoleh

suatu solusi yang komprehensif karena disinilah suatu jaringan sistem

informasi dibutuhkan.

Menyadari akan kebutuhan tersebut maka dalam menciptakan suatu

kinerja organisasi yang efektif dan efisien, Direktorat Jenderal Pajak dalam hal

ini Direktorat Jenderal Pajak PBB memanfaatkan Teknologi Informasi.

Dengan semakin beragamnya kebutuhan manajemen dengan ketersediaan

sistem informasi yang berformat analisis maka diciptakan dan dirancang suatu

sistem informasi yang diberi nama Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak

(selanjutnya disebut SISMIOP) pada tahun 1991, sistem ini dirancang-bangun

sebagai total sistem yang mencakup segala aspek dalam pengelolaan

administrasi dalam lingkup PBB, kemudian dapat juga untuk merancang suatu

Page 20: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

5

sistem kinerja yang handal dan terpadu sehingga dapat menciptakan suatu

sistem manajemen yang efektif.

Landasan penerapan SISMIOP berupa Keputusan Menteri Keuangan

RI nomor 817/KMK/04/1991 tentang Tata Cara Pendaftaran dan Pendataan

Objek dan Subjek PBB. Keputusan DJP nomor 04/PJ.6/1993 tentang

Pelaksanaan SISMIOP PBB. Keputusan DJP nomor 533/PJ.6/2000 dan SE-

60/PJ/2001 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pendaftaran, Pendataan dan

Penilaian Objek dan Subjek PBB dalam rangka Pembentukan dan atau

pemeliharaan Basis Data SISMIOP.

SISIMIOP mencakup 5 unsur pokok yakni, Nomor Objek Pajak

(NOP), Blok, Zona Nilai Tanah (ZNT), Daftar Biaya Komponen Bangunan

(DBKB) dan Program Komputer. Jadi, untuk menjaga akurasi data objek dan

subjek pajak yang memenuhi unsur relevan, tepat waktu, handal dan mutakhir,

maka basis data perlu dipelihara dengan baik dalam PBB disebut SISMIOP,

yang merupakan sistem informasi objek pajak yang telah terbentuk dan telah

diberi NOP, Blok, Kode ZNT, dan DBKB dalam suatu wilayah administrasi

pemerintahan tertentu yang disimpan dalam media program komputer, perlu

untuk selalu dipelihara dan disesuaikan dengan keadaan sebenarnya di

lapangan. Pemeliharaan basis data didasarkan kepada informasi atau laporan

baik yang diterima langsung dari wajib pajak bersangkutan, laporan petugas

Direktorat Jenderal Pajak, maupun laporan pejabat lain sesuai ketentuan

perundang-undangan no.12 tahun 1994 tentang Pajak Bumi Bangunan.

Page 21: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

6

Pada PBB yang menjadi objek penagihan pajaknya adalah bumi dan

atau bangunan. Apabila untuk setiap tahun pajak penerbitan SPPT sebanyak

84 juta lembar harus dikerjakan secara manual maka akan terasa lambannya

proses produksi alat administrasi penagihannya. Disamping itu pengelolaan

administrasi PBB secara manual terdapat banyak kemungkinan adanya data

dan informasi yang telah dikumpulkan sering tidak siap saji pada saat yang

diperlukan, penyebabnya bisa karena adanya sistem penyimpanan yang belum

sistematis, akurasi data yang tidak memadai, data yang tidak mutakhir,

keterlambatan penyampaian SPPT, sulit untuk melakukan pengawasan

pembayaran PBB serta lambatnya pelayanan terhadap berbagai kebutuhan

wajib pajak yang pada akhirnya menimbulkan konflik PBB.

Oleh karena itu, pembentukan dan pemeliharaan basis data atas kedua

objek PBB tadi menjadi faktor kunci yang signifikan dalam menghasilkan

suatu sumber informasi yang komprehensif disamping kualifikasi sumber daya

manusia yang memadai, integritas manusia dengan mesin merupakan faktor

produksi yang sangat penting dalam menghasilkan informasi yang signifikan

bagi pihak manajemen dalam menentukan arah kebijaksanaan yang akan

dijalani dalam proses pengambilan keputusan yang akurat.

Perlu diketahui aspek pengelolaan administrasi PBB adalah aspek

pengumpulan data (pendaftaran, pendataan dan penilaian), pemberian identitas

objek pajak dengan NOP, perekaman data, pemeliharaan dan pemutakhiran

data, pencetakan hasil keluaran berupa Surat Pemberitahuan Pajak Terutang

(SPPT), Surat Tanda Terima Setoran (STTS), Daftar Himpunan Ketetapan

Page 22: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

7

Pajak (DHKP) dan lain sebagainya, monitoring serta pelaksanaan penagihan

dan diakhiri dengan pelayanan kepada Wajib Pajak melalui loket Pelayanan

Satu Tempat (PST).

Aplikasi SISMIOP diharapkan dapat mengintegrasikan secara

menyeluruh aspek-aspek tersebut diatas, karena pengelolaan PBB merupakan

suatu sistem pengenaan pajak yang ruwet dan kompleks, dengan banyaknya

komponen berbeda serta memiliki fungsi dan tugas yang berbeda pula,

masing-masing dengan kepentingan dan sasaran operasionalnya sendiri-

sendiri seperti: melayani semua kebutuhan organisasi secara cepat, tepat dan

akurat serta handal. Mulai dari data tersebut dimasukkan (key-in) diolah,

sampai dihasilkan keluaran (print-out) serta monitoring terhadap hasil

keluaran tersebut, baik itu SPPT yang dikeluarkan terhadap pembayaran

PBBnya maupun tunggakan yang masih harus ditagih oleh KP-PBB. Akan

tetapi sasaran keseluruhan pengelolaan PBB adalah meminimalkan biaya

operasional untuk meningkatkan penerimaan PBB.

Dengan substansi yang dikembangkan terbatas pada penerapan Sistem

Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) sebagai praktik reformasi

administrasi perpajakan modern, penelitian ini perlu dilakukan untuk

mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dengan diadakannya

Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) terhadap Kinerja

Aparatur Pajak.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Iskandar Zulkarnaen

(2007) yang menyimpulkan bahwa SISMIOP memberikan dampak positif

Page 23: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

8

terhadap penerimaan PBB yang meliputi peningkatan jumlah dan luas objek

PBB, penyesuaian klasifikasi NJOP bumi dan peningkatan pokok ketetapan.

Peningkatan-peningkatan tersebut tadi secara langsung mengakibatkan

penerimaan PBB meningkat baik penerimaan pokok maupun penerimaan

tunggakan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak

pada objek, tahun penelitian, metode penentuan sampel dan metode

pengumpulan data, serta variabel dependen yang digunakan dalam penelitian.

Adapun perbedaan tersebut ditampilkan pada tabel 2.1. pada bab II.

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, penelitian ini akan

dilakukan dalam bentuk skripsi yang berjudul “Pengaruh Aplikasi Sistem

Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) Terhadap Kinerja

Aparatur Pajak (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di

wilayah Jakarta Selatan)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka masalah dalam

penelitian ini adalah apakah aplikasi Sistem Manajemen Informasi Objek

Pajak (SISMIOP) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja aparatur

pajak?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh aplikasi

Page 24: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

9

sistem manajemen informasi objek pajak (SISMIOP) terhadap kinerja

aparatur pajak.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak,

diantaranya:

a. Bagi Wajib Pajak

Sebagai informasi yang bermanfaat bagi masyarakat perpajakan (Wajib

Pajak) terutama dalam hal pemenuhan kewajiban perpajakannya.

b. Direktorat Jenderal Pajak (DJP)

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi Direktorat Jenderal

Pajak khususnya Aparatur Pajak (terutama bagian PBB) dalam

mengambil langkah tepat untuk mengoptimalkan potensi PBB yang

mungkin dapat digali bagi pendapatan kota Jakarta.

c. Bagi Mahasiswa dan Pembaca

Sebagai salah satu sarana bahan bacaan dan pengembangan ilmu

pengetahuan, serta memberikan informasi dan gambaran mengenai

sistem manajemen informasi objek pajak (SISMIOP) yang merupakan

sistem perpajakan pada Pajak Bumi dan Bangunan dan merupakan salah

satu upaya untuk meningkatkan penerimaan pajak tersebut.

d. Bagi Peneliti

Mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat

selama mengikuti perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 25: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

a. Pengertian Sistem

Menurut Sanusi dalam (Tambunan, 2003:30), sistem diartikan

sebagai suatu totalitas terpadu yang terdiri atas unsur-unsur yang saling

berhubungan, saling terkait, saling mempengaruhi, dan saling tergantung

menuju tujuan bersama tertentu. Sistem juga didefinisikan sebagai

sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama

untuk mencapai suatu tujuan (Raymond, 2004:9).

Sedangkan menurut Robert dan Vijay (2005:7), suatu sistem

merupakan suatu cara tertentu dan bersifat repetitif untuk melaksanakan

suatu atau sekelompok aktivitas. Sistem memiliki karakteristik berupa

rangkaian langkah-langkah yang berirama, terkoordinasi dan berulang,

yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Selain itu, sistem

dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan

maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (Nugroho, 2008:17).

Dari definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem

memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Merupakan satu kesatuan

2) Terdiri dari setiap subsistem yang saling berkaitan dan bekerja sama

Page 26: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

11

3) Mekanisme yang sistematis

4) Memiliki tujuan dan sasaran

b. Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau

dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu atau hasil dari pengolahan

data yang secara prinsip memiliki nilai atau value yang lebih

dibandingkan data mentah. Informasi dapat juga dianggap suatu data

untuk diolah lagi dan menjadikan informasi sesuai dengan keperluan unit

kerja tertentu. Informasi dapat juga dibuat untuk keperluan manajemen

sesuai dengan unit kerjanya pada tingkatnya masing-masing. Informasi

mempunyai tingkat kualitas (Raymond, 2004:12). Sedangkan Nugroho

(2008:17) mengemukakan informasi merupakan salah satu elemen dalam

manajemen perusahaan.

Menurut Nugroho (2008:16), Kualitas informasi ditentukan

dalam beberapa hal antara lain:

1) Akurat, informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak

bisa atau menyesatkan dan harus jelas penyampaian maksudnya.

2) Tepat pada waktunya, informasi yang datang tidak boleh terlambat

pada penerima.

3) Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi pemakainya.

4) Lengkap, informasi berisi informasi yang dibutuhkan.

5) Jelas, isi informasi sesuai dengan keperluan pemakai.

Page 27: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

12

Dengan demikian, suatu informasi dapat digunakan dan

berkualitas jika memiliki unsur-unsur yang terdiri dari akurat, on time,

relevan, lengkap, dan jelas. Agar informasi dapat mengalir lancar, para

manajer perlu menempatkan informasi dalam suatu kerangka sistem.

Peran informasi di dalam organisasi dapat diibaratkan sebagai darah

pada tubuh manusia. Tanpa adanya aliran informasi yang sehat,

organisasi akan mati.

c. Pengertian Sistem Informasi

“Sistem Informasi adalah kegiatan dari suatu prosedur-prosedur yang diorganisasikan bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi” (Handoko, 1995:237).

Sedangkan menurut Pandiangan, Sistem Informasi adalah suatu

kombinasi dari orang-orang, fasilitas teknologi, media, prosedur-

prosedur dan pengendalian ditujukan untuk mendapatkan jalur

komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi

sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian

internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar untuk

pengambilan keputusannya yang cerdik (Pandiangan, 2002:12).

Setiap sistem informasi menyajikan tiga hal pokok: (1)

pengumpulan dan pemasukan data, (2) penyimpanan dan pengambilan

kembali (retrieval) data, dan (3) penerapan data, yang dalam hal sistem

informasi terkomputer termasuk penayangan (display). Suatu sistem

informasi terkomputer pada asasnya terdiri atas lima komponen yang

Page 28: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

13

menjadi sub-sistemnya, yaitu: (1) pelambangan (encoding) data dan

pemrosesan masukan, (2) pengolahan data, (3) pengambilan kembali

data, (4) pengolahan dan analisis data, dan (5) penayangan data

(Notohadiprawiro, 2006:1).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem informasi menyiratkan

suatu pengumpulan data yang terorganisasi beserta tata cara

penggunaannya yang mencakup lebih jauh daripada sekedar penyajian

dan merupakan satu kesatuan dari informasi-informasi penting yang

dapat mempengaruhi suatu organisasi dalam pengambilan keputusan.

d. Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sistem Informasi Manajemen, disingkat SIM, adalah sebuah

sistem informasi yang berfungsi mengelola informasi bagi manajemen

organisasi (Nugroho, 2008:16).

Menurut Mutia I (2004:1), Sistem informasi manajemen

merupakan serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan

terkoordinasi yang secara rasional mampu mentransformasikan data

sehingga menjadi informasi dengan berbagai cara guna meningkatkan

produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajemen.

Dari definisi tersebut ada beberapa point yang perlu diuraikan lebih

lanjut (Mutia I, 2004:1):

Page 29: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

14

1) Sistem Informasi Manajemen memiliki sub-sistem informasi.

Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub-sistem, dimana

sub-sistem tersebut mendukung tercapainya sasaran Sistem Informasi

Manajemen dan organisasi sebagian dari sub-sistem berperan hanya

dalam satu kegiatan atau lapisan manajemen, sementara yang lainnya

berperan ganda.

2) Sistem Informasi Manajemen adalah menyeluruh.

Sebuah sistem informasi manajemen mencakup sistem informasi

formal maupun informal baik yang manual maupun berkomputer.

Komponen yang terpenting dalam Sistem Informasi Manajemen

adalah manajer yang pikirannya akan memproses dan menyebarkan

informasi yang secara berinteraksi dengan elemen-elemen lain dari

sub-sistem informasi manajemen.

3) Sistem Informasi Manajemen adalah terkoordinasi.

Sistem Informasi Manajeman di koordinasikan secara terpusat untuk

menjamin bahwa data yang di proses dapat dioperasikan secara

terencana dan terkoordinasi. Semuanya untuk menjamin bahwa

informasi melewati dan menuju sub-sistem yang diperlukan, serta

menjamin bahwa sistem informasi bekerja secara efisien.

4) Sistem Informasi Manajemen terintegrasi secara rasional.

Sub-sistem dalam Sistem Informasi Manajemen adalah terintegrasi

(terpadu) sehingga kegiatan dari masing-masing saling berkaitan satu

Page 30: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

15

dengan yang lainnya, integrasi ini dilakukan terutama dengan

melewatkan data diantara sub-sistem tersebut.

5) Sistem Informasi Manajemen mentransformasikan data ke dalam

informasi.

Apabila data diolah dan berguna bagi manajer untuk tujuan tertentu,

maka ia akan menjadi informasi.

6) Sistem Informasi Manajemen meningkatkan produktivitas.

Sistem Informasi Manajemen dengan berbagai cara mampu

meningkatkan produktivitas antara lain: dengan kemampuan

melaksanakan tugas rutin seperti penyajian dokumen dengan efisien,

mampu memberikan layanan bagi organisasi intern dan ekstern, serta

mampu meningkatkan kemampuan manajer untuk megatasi masalah-

masalah yang tidak terduga.

7) Sistem Informasi Manajemen sesuai dengan gaya manajer.

Sistem Informasi Manajemen dikembangkan lewat pengenalan atas

sifat dan gaya manajerial dari personil yang akan menggunkannya.

Para perancang sistem apabila akan mengembangkan sistem

informasi manajemen hendaknya mempertimbagkan faktor

manusiawi dengan cermat. Apabila tidak demikian, maka sistem

yang dihasilkan tidak efektif.

Secara teoritis, komputer bukanlah persyaratan mutlak bagi sebuah

Sistem Informasi Manajemen, namun dalam praktek agaknya menjadi

Page 31: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

16

suatu kepercayaan bahwa Sistem Informasi Manajemen yang baik tidak

akan berjalan lancar tanpa bantuan kemampuan sebuah komputer.

e. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen

Semua sistem inforamsi memiliki 3 (tiga) unsur/kegiatan utama, yaitu:

1) Menerima data sebagai masukan (input).

2) Memproses data dengan melakukan perhitungan, penggabungan

unsur data, pemutakhiran perkiraan dan lain-lain.

3) Memperoleh informasi sebagai keluaran (output).

Prinsip ini berlaku baik untuk Sistem Informasi Manual,

elektromekanis maupun komputer (Lembaga Administrasi Negara,

1996:38).

Lingkungan luar

Sumber: Konsep SIM (Mutia, 2004:2)

Gambar 2.1. Komponen Dasar Suatu Sistem Informasi

Dalam konsep dasar Sistem Informasi Manajemen terdapat

integrasi sistem informasi. Pengintegrasian sistem informasi merupakan

Pengolahan/ Proses

Masukan/ Input

Keluaran/ Output

Page 32: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

17

salah satu konsep kunci dari Sistem Informasi Manajemen. Berbagai

sistem dapat saling berhubungan satu dengan yang lain dengan berbagai

cara yang sesuai dengan keperluannya. Aliran informasi sangat

bermanfaat bila data dalam file suatu sistem diperlukan juga oleh sistem

yang lainnya, atau output suatu sistem menjadi input bagi sistem lainnya.

Secara manual juga dapat dicapai suatu integritas tertentu,

misalnya data dari suatu bagian dibawa kebagian lain. Jadi kalau secara

manual maka derajat integritasnya menjadi tinggi. Keuntungan utama

dari integritas sistem informasi adalah membaiknya arus informasi

dalam sebuah organisasi. Suatu pelaporan biasanya memang

memerlukan waktu, namun demikian akan semakin banyak informasi

yang relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat diperoleh bila

diperlukan. Keuntungan ini merupakan alasan yang kuat untuk

mengutamakan (mengunggulkan) sistem informasi terintegrasi karena

tujuan utama dari sistem informasi adalah memberikan informasi yang

benar pada saat yang tepat (Robert dan Vijay, 2005:249).

Keuntungan lain dari pengintegrasian sistem adalah sifatnya yang

mendorong manajer untuk membagikan (mengkomunikasikan) informasi

yang dihasilkan oleh departemen (bagian)nya agar secara rutin mengalir

ke sistem lain yang memerlukannya. Informasi ini kemudian digunakan

lebih luas untuk membantu organisasi (Robert dan Vijay, 2005:249).

Dalam konsep dasar SIM juga terdapat interaksi antara manajer

dan mesin, data dari sebuah organisasi tidak akan menjadi informasi

Page 33: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

18

sebelum dikomunikasikan dalam bentuk yang bermanfaat bagi personil

organisasi yang memerlukannya. Komunikasi ini berlangsung dalam

interaksi antara manajer atau manusia dengan mesin atau komputer.

Pengertian dari interaksi manajer dan komputer adalah dimana sistem

komputer memberikan informasi kepada manajer atau dimana manajer

memberikan data kepada sistem komputer (Nugroho, 2008:16).

Ada beberapa sistem pengolahan data yang tidak berhasil

dikembangkan dalam Sistem Informasi Manajemen karena tidak

dikembangkannya interaksi manajer dan komputer, sehingga manajer

dan komputer tidak dapat saling berkomunikasi secara efektif (Mutia,

2004:2).

Menurut Subaryono dan Lukito E.N (2004:2) ada 2 (dua) sebab

utama kekurangan dari pengolahan data (komputer) yaitu:

1) Sistem analisis dan Programer tidak (kurang) memiliki pemahaman

tentang proses manajemen organisasi, sehingga akhirnya tidak

mampu menjalin sistem informasi yang diperlukan organisasi.

2) Ketidakmampuan untuk memahami cara berpikir manusia dalam

memproses data, dengan akibat bahwa hasil program komputer tidak

memproses data sebagaimana yang dikehendaki oleh manajer,

sehingga tidak mampu berkomunikasi efektif dengan manajer.

Interaksi antara manajer dan mesin adalah kaitan antara manajer

dan mesin, yaitu suatu titik dimana mereka bias saling “berkomunikasi”.

Secara tradisional sistem komputer masih sering membuat para manajer

Page 34: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

19

“frustasi”, tetapi dengan adanya perkembangan baru, seperti bahasa

produktivitas, pelatihan (training), agaknya cukup membantu

menyelesaikan masalah ini.

f. Sistem Desain dan Aplikasi SISMIOP

Menurut Surat Edaran Dirjen Pajak No.60/PJ/2001, SISMIOP

merupakan suatu sistem yang terintegrasi untuk mengolah informasi/data

objek pajak dan subjek Pajak Bumi dan Bangunan dengan bantuan

komputer, sejak dari pengumpulan data (melalui pendaftaran, pendataan,

dan penilaian), pemberian identitas objek pajak (Nomor Objek Pajak),

perekaman data, pemeliharaan basis data, pencetakan hasil keluaran

(berupa SPPT, STTS, DHKP, dan sebagainya), pemantauan penerimaan

dan pelaksanaan penagihan pajak, sampai dengan pelayanan kepada wajib

pajak melalui Pelayanan Satu Tempat (One Stop Service).

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan untuk lebih

meningkatkan kinerja, kemampuan yang lebih baik dalam mengolah basis

data yang besar serta terjaminnya keamanan basis data yang tersimpan,

maka aplikasi SISMIOP sejak tahun 2000 telah dikembangkan dalam

perangkat lunak basis data Oracle. Perangkat lunak Oracle merupakan

perangkat lunak basis data yang dipilih oleh Departemen Keuangan RI

sebagai standar pengolahan basis data, sehingga seluruh instansi di bawah

Departemen keuangan diharapkan akan lebih mudah dalam tukar menukar

informasi.

Page 35: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

20

Selain itu, SISMIOP merupakan suatu sistem manajemen informasi

yang terpadu untuk mengelola Pajak Bumi dan Bangunan yang dirancang

melalui pendekatan informatika dengan berbasiskan komputer.

Didefinisikan terpadu karena pengelolaan PBB merupakan suatu sistem

pengenaan yang ruwet dan kompleks, dengan banyaknya komponen

berbeda serta memiliki fungsi dan tugas yang berbeda pula, masing-

masing dengan kepentingan dan sasaran operasionalnya sendiri-sendiri.

Akan tetapi sasaran keseluruhan pengelolaan PBB adalah meminimalkan

biaya operasional untuk mengoptimalkan penerimaan PBB. Pendekatan

informatika tidak hanya mengatur adanya interaksi internal antara berbagai

komponen dalam pengelolaan administrasi PBB, tetapi juga

mempertimbangkan adanya interaksi antara pengelola PBB dengan

lingkungan luar atau instansi yang terkait.

Berdasarkan Keputusan Dirjen Pajak No.533/PJ/2000, SISMIOP

mencakup komponen administrasi dan komponen pengelolaan data.

Komponen administrasi mengatur prosedur pengumpulan data dasar yang

diperoleh dari pendataan di lapangan dan penyebaran informasi PBB yang

sudah diproses seperti SPPT, STTS, Daftar Himpunan Ketetapan Pajak

(DHKP) atau buku induk. Sedangkan komponen pengelolaan data bertugas

mengubah data dasar yang diperoleh dilapangan menjadi suatu informasi

terolah yang dipergunakan oleh para pengelola PBB, Kepala seksi dan

loket.

Page 36: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

21

SISMIOP dirancang lebih banyak memperhatikan komponen

administrasi ketimbang pengelolaan data karena besarnya jumlah dan

banyaknya ragam informasi dasar yang diperlukan untuk mengoperasikan

SISMIOP. Untuk lebih mempermudah dalam memahami SISMIOP secara

keseluruhan perlu dijelaskan bahwa sistem ini dibentuk oleh beberapa sub-

sistem mandiri yang masing-masing melakukan tugas dan fungsi berlainan

tetapi semua sub sistem tetap menggunakan basis data objek pajak yang

sama (Subaryono dan Lukito E.N, 2004:2).

Menurut Subaryono dan Lukito E.N (2004:2), sub-sistem yang

secara keseluruhan membentuk satu kesatuan SISMIOP:

1) Sub-sistem Basis Data Objek Pajak (Tax Bill Production)

Inti dari SISMIOP adalah arsip data objek pajak, tempat penyimpanan

informasi dasar yang ada untuk setiap objek pajak yang telah diperoleh

melalui pengumpulan data dilapangan. Arsip data ini secara permanen

tersimpan dalam media penyimpanan komputer seperti disket, pita

magnetic dan setiap saat bisa diperoleh secara acak oleh petugas

tertentu yang berwenang.

2) Sub-sistem Manajemen Data Dasar (Basic Mangement)

Berfungsi menangani semua yang berkaitan dengan kegiatan

menjaring data baru dari lapangan, menghasilkan dan memelihara

basis data objek pajak yang berkelanjutan.

Page 37: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

22

3) Sub-sistem Penilaian dan Penetapan Pajak (Valuation and Assessment)

Berfungsi mengkonversi semua deskripsi mengenai objek pajak

individual menjadi fiskal sesuai dengan metode penilaian yang telah

ditetapkan secara resmi, yang sekarang ini dipakai didalam penilaian

PBB dengan menggunakan Computer Assisted Value (CAV), sehingga

setiap ada perubahan tentang objek pajak bisa dilaksanakan dengan

sangat mudah dan efisien.

4) Sub-sistem Penagihan (Sistem Tempat pembayaran/SISTEP)

Sub-sistem ini bertanggung jawab untuk memproduksi barang-barang

cetakan dalam jumlah yang sangat besar, seperti perangkat

administrasi pemungutan PBB yang diperlukan untuk menagih PBB

yang terutang dan menyediakan semua dukungan informasi penting

yang diperlukan dalam menjalankan kegiatan SISTEP agar

pembayaran pajak berjalan dengan lancar dan mudah.

5) Sub-sistem Pemantauan Penerimaan (SISLAP/Performance

Monitoring)

Sub-sistem ini merupakan tata cara penerimaan PBB yang diolah

secara otomatis dengan bantuan seperangkat komputer dan

dilaksanakan oleh bank-bank persepsi yang ditunjuk bersama KP PBB.

Sub-sistem ini berfungsi mencatat semua surat tagihan (SPPT) yang

sudah atau dikeluarkan kemudian semua STTS bagi pajak yang sudah

dibayar dan semua tagihan yang belum dilunasi hingga tanggal jatuh

Page 38: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

23

tempo pembayaran dan selanjutnya melaksanakan tindakan pemaksaan

termasuk komunikasi tertulis secara resmi.

6) Sub-sistem Pelayanan Satu Tempat (PST/One Stop Service)

Berfungsi memberikan suatu tempat pertemuan untuk terjadinya

interaksi antara wajib pajak dengan pengelola PBB di loket PST.

7) Sub-sistem Penayangan Informasi (Information Retrieval)

Berfungsi untuk menampilkan berbagai informasi hasil kompilasi data

yang ada, dimana informasinya disesuaikan paada kebutuhan

pemakaian SISMIOP baik untuk mendukung kegiatan opersionalnya

maupun pengambilan keputusan.

Selain itu, aplikasi sistem informasi PBB secara umum

dikembangkan dengan memperhatikan tiga komponen sistem:

1) Komponen administrasi

Disini user tidak dapat merubah data yang terdapat pada basis data,

komponen ini hanya dapat menyajikan data atau menampilkan

informasi pada layer monitor komputer dan hanya dapat mencetak

informasi dalam jumlah terbatas. Satu-satunya perubahan data yang

dapat dilakukan pada komponen ini adalah pencatatan permasalahan

yang diajukan oleh wajib pajak dan apabila berkas-berkas

permasalahan tersebut dipindahkan dari satu seksi ke seksi lainnya.

2) Komponen Pengolahan Data

Pada komponen ini dapat dilakukan pemasukkan dan perubahan data

didalam basis data secara langsung selama didukung oleh dokumen-

Page 39: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

24

dokumen yang ditentukan, yaitu berupa SPOP dan LSPOP.

Perubahan data harus dicatat dengan menggunakan nomor urut

dokumen atau menggunakan nomor dokumen tertinggi dari NOP

bersangkutan.

Setiap perubahan data akan dicatat ke dalam basis data SISMIOP

guna kepentingan pengawasan, dimana hal-hal yang dicatat antara

lain: data yang diubah atau dimasukkan, nomor dokumen, NIP

petugas dan pendata serta pengawas, data masukan atau

perubahannya dan yang terakhir tanggal transaksi data kedalam

komputer.

Nomor dokumen perlu dicatat guna memudahkan petugas melakukan

pencarian ulang sumber dokumen pendukung informasi tersebut bila

diperlukan. Terhadap perubahan data yang mengakibatkan

berubahnya nilai objek pajak maupun akibat penghapusan data objek

pajak, maka informasi data sebelumnya akan dicatat kedalam daftar

sejarah perubahan objek pajak, sehingga data yang sudah pernah

masuk kedalam basis data SISMIOP dapat dengan mudah diketahui

historisnya bila suatu saat diperlukan.

3) Komponen Administrasi Sistem

Pada komponen ini dapat dilakukan produksi keluaran antara lain

SPT, SPPT, STTS, DHKP, Surat Pemberitahuan Tunggakan, Surat

Himbauan Pembayaran atau produksi keluaran lainnya. Selain itu,

komponen ini juga dapat dilakukan kegiatan yang mengharuskan

Page 40: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

25

sebagian kegiatan lain berhenti, contohnya seperti proses penilaian

kembali objek pajak, proses pembekuan nama jalan, serta proses

pembentukan NJOP tidak kena pajak. Disamping itu komponen ini

dapat menyajikan produk keluaran yang mempunyai sifat analisis

dalam rangka mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan

terhadap kebijakan-kebijakan yang memiliki kaitan langsung dengan

kaidah-kaidah pengoptimalan penerimaan atau tindakan-tindakan

yang harus dilakukan terhadap wajib pajak yang masih menunggak

pajaknya, sebagai contoh perhitungan potensi penerimaan PBB untuk

tahun anggaran mendatang.

Dengan demikian, aplikasi SISMIOP merupakan sistem

informasi yang kompleks, karena harus mampu melayani semua

kebutuhan organisasi secara cepat, tepat, serta handal. Mulai dari data

tersebut dimasukkan (key-in) diolah, sampai dihasilkan keluaran (print-

out) serta monitoring terhadap hasil keluaran tersebut, baik itu SPPT

yang dikeluarkan terhadap pembayaran PBB nya maupun tunggakan

yang masih harus ditagih oleh KP PBB.

Oleh karena itu, pengembangan aplikasi SISMIOP diupayakan

untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut diatas yang secara

operasional mengacu pada data, hasil pendataan dan penerapan metode

penilaian dengan tujuan untuk mengoptimalkan pengolahan,

penyimpanan, penyajian informasi, pendistribusian analisis informasi

dan penerimaan PBB serta termasuk pembentukkan dan perawatan basis

Page 41: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

26

data, dimana pemakaiannya dibatasi berdasarkan otorisasi yang telah

ditetapkan.

g. Pengenalan Nomor Objek Pajak (NOP)

Penomoran objek pajak merupakan salah satu elemen kunci

dalam pelaksanaan pemungutan PBB dalam arti luas. Menurut SE-

60/PJ/2001:7, spesifikasi NOP dirancang sebagai berikut:

1) Unik, artinya satu objek PBB memperoleh satu NOP dan berbeda

dengan NOP untuk objek PBB lainnya.

2) Tetap, artinya NOP yang diberikan pada satu objek PBB tidak

berubah dalam jangka waktu yang relatih lama

3) Standar, artinya hanya ada satu sistem pemberian NOP yang berlaku

secara nasional.

Secara rinci tata cara pemberian NOP diatur dalam Surat Edaran

Direktur Jenderal Pajak Nomor: SE-28/PJ.6/1992 tanggal 12 Juni 1992

tentang Petunjuk Teknis Nomor Objek Pajak (NOP) Pajak Bumi dan

Bangunan (SE-60/PJ/2001).

Untuk mengoperasikan SISMIOP yang berbasiskan komputer,

tiap objek harus diberi tanda pengenal yang khusus, Direktorat Jenderal

Pajak PBB telah mengembangkan suatu tanda pengenal yang disebut

NOP, didalamnya memiliki susunan yang logis dan aturan-aturan

administrasi untuk memberikan unsur pengenal kepada objek pajak.

NOP sangat efektif sekali dalam membentuk file induk atau basis data

Page 42: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

27

PBB yang mencakup berbagai macam file dimana kesemuanya saling

berkaitan (Subaryono dan Lukito E.N, 2004:2).

1) Kode NOP

Tanda pengenal objek pajak harus memiliki karakteristik, yang

berarti tanda pengenal harus satu suara, hanya satu kode untuk satu

objek pajak dan hanya satu objek pajak yang cocok dengan kode

tersebut. NOP bersifat permanen artinya NOP yang sudah diberikan

kepada satu objek pajak itu tidak akan berubah dalam jangka waktu

yang relatif panjang. Selain itu, standar yang berarti hanya satu

sistem pemberian NOP yang berlaku secara nasional.

2) Susunan Kode NOP

Terdiri dari 18 digit, dimana 10 digit pertama merupakan kode

wilayah administrasi dengan perincian secara urutan adalah: dua

digit kode DATI I, dua digit kode DATI II, tiga digit kode kecamatan

dan tiga digit kode kelurahan. Sedangkan 8 digit terakhir merupakan

kode NOP dengan perincian secara Digit terakhir ini bila diisi angka

9, maka berarti objek tersebut dimanfaatkan secara bersama-sama

(lebih dari satu objek pajak).

Sumber: Subaryono dan Lukito E.N, 2004:3

Gambar 2.2. Susunan Kode NOP

3 4 5 8 18 9 17 16 15 14 13 12 11 1 2 7 6 10

Page 43: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

28

3) Penempelan stiker NOP

Stiker dimaksudkan sebagai petunjuk nyata secara fisik, bahwa NOP

telah diberikan kepada objek pajak. Stiker ini akan memudahkan

untuk mengaitkannya dengan berkas-berkas dan data objek pajak

dalam master file, juga memudahkan petugas lapangan PBB untuk

mengalokasikan objek pajak serta menghubungkannya dengan sketsa

atau peta blok. Stiker dirancang 10 X 6 cm terbuat dari plastik yang

disertai perekat, diusahakan ditempel pada bagian bangunan yang

permukaannya rata seperti: kaca, tiang, pintu dan ditempel ditempat

yang terlihat dan terlindung.

h. Konsep Blok

Blok merupakan suatu wilayah pengelompokkan tanah terkecil

untuk digunakan sebagai petunjuk lokasi objek pajak yang permanen dan

unik. Blok adalah komponen utama identifikasi objek pajak dan batas

blok ditentukan berdasarkan karakteristik fisik yang tidak berubah dalam

kurun waktu yang lama. Untuk itu batas-batas blok harus menggunakan

karakteristik batas geografi dan batas topografi permanen yang ada

seperti jalan-jalan, rel kereta api, sungai, saluran irigasi dan lain

sebagainya. Batas blok juga dapat diambil alih dari persil untuk

pedesaan dan blok untuk sektor perkotaan (SE-60/PJ/2001:7).

Suatu kelurahan dibagi atas beberapa blok dan batas-batas blok

tersebut tidak melampaui batas desa atau kelurahan. Suatu blok

dirancang untuk dapat menampung kira-kira 200 objek pajak yang

Page 44: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

29

berarti luas sekitar 15 ha untuk sektor pedesaan dan 10 ha untuk sektor

perkotaan (Subaryono dan Lukito E.N, 2004:3).

2. Dasar- Dasar Pemungutan Pajak

a. Pengertian Pajak

Menurut Adam Smith, pajak adalah “a contribution from the citizen to support of the state”. Sedangkan Dan Bastable menyatakan bahwa pajak adalah “a compulsory contribution of the wealth of a person or body of persons for service of the public powers” (Setiyaji, Gunawan dan Hidayat Amir, 2005:2).

Definisi pajak yang dikemukakan oleh N. J. Feldmann dalam

(Brotodihardjo, 1989:3)

“Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa, (menurut norma-norma yang ditetapkan secara umum), tanpa adanya kontraprestasi dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum”.

Definisi pajak yang dikemukakan oleh musgrave dan musgrave dalam

(Lubis, 2006:6)

“Pajak adalah pungutan yang ditarik dari sektor swasta tanpa mengakibatkan timbulnya kewajiban bagi pemerintah terhadap pihak pembayar”.

Dari kalangan dalam negeri, Rochmat Soemitro dalam (Resmi, 2003:1)

mendefinisikan pajak sebagai berikut:

“Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal-balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”.

Page 45: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

30

Menurut Undang-Undang No. 16 tahun 2000 yang telah diubah

menjadi Undang-Undang No. 28 tahun 2007 mengenai Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan:

“Pajak adalah kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh orang pribadi/badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”

Sementara menurut Djajaningrat, pajak adalah “kewajiban untuk

menyerahkan sebagian dari kekayaan kepada negara disebabkan oleh

suatu keadaan, kejadian dan perbuatan yang memberikan kedudukan

tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan-peraturan

yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa

balik dari negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan

umum” (Setiyaji, Gunawan dan Hidayat Amir, 2005:2).

Dari berbagai definisi tentang pajak di atas, dapat ditarik suatu

kesimpulan bahwa pajak memiliki beberapa aspek dasar:

1) Pembayaran pajak harus berdasarkan undang-undang;

2) Sifatnya dapat dipaksakan;

3) Tidak ada kontraprestasi yang langsung dapat dirasakan oleh

pembayar pajak (tax payer);

4) Pemungutan pajak dilakukan oleh negara baik pemerintah pusat

maupun daerah; dan

Page 46: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

31

5) Pajak digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran

pemerintah (rutin dan pembangunan) bagi kepentingan masyarakat

umum.

b. Fungsi Pajak dan Syarat-syarat Pemungutan Pajak

1) Fungsi Pajak

Menurut Suandy (2005:14-15) ada dua fungsi pajak, yaitu: fungsi

budgeter dan fungsi reguleren:

(a) Fungsi Budgetair

Sebagai alat (sumber) untuk memasukkan uang sebanyak-

banyaknya ke dalam kas negara dengan tujuan untuk

membiayai pengeluaran rutin dan pembangunan dan bila ada

sisa (surplus) akan digunakan sebagai tabungan pemerintah.

Menurut Suharno Hadikusumo dalam buku Pengantar Hukum

Pajak Indonesia (Lubis, 2007) untuk memperoleh hasil

penerimaan pajak yang optimal, maka pertama-tama harus

dilakukan penelitian terhadap keadaan masyarakat. Kemudian

diteliti pula bagaimana sekiranya sistem pemungutan pajak

yang baik dan cocok dengan keadaan masyarakat itu dan yang

terakhir dengan diciptakannya Undang-Undang Perpajakan

dengan baik dan yang sangat perlu diperhatikan adalah unsur

manusianya.

Page 47: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

32

(b) Fungsi reguleren

Dalam tatanan ideal maka suatu sistem perpajakan nasional

sebagai fungsi mengatur haruslah meminimalisir kemungkinan

akses negatif yang akan timbul disamping untuk tujuan

penerimaan sebagai salah satu fungsi budgetair. Perpajakan

tidak pernah menghendaki lemahnya dunia usaha, bahkan

sebaliknya selalu berupaya menciptakan iklim dan angin segar

untuk dunia usaha. Reguler sebagai fungsi mengatur, sebagai

alat untuk mencapai tujuan tertentu di luar bidang keuangan,

untuk mendorong investasi, sebagai alat redistribusi, misalnya:

mengadakan perubahan tarif. Contohnya adalah fasilitas

perpajakan, diantaranya:

(1) Tax holiday

(2) Investment allowance

(3) Fasilitas yang bersifat dan berdampak ekonomis

(4) Fasilitas dalam bentuk tarif, batas waktu restitusi,

perlindungan terhadap pengusaha kecil, dan kawasan

berikat.

2) Syarat Pemungutan Pajak

Menurut Suandy (2005:31) agar pemenuhan kewajiban pajak

berjalan dengan baik dan lancar serta tidak menimbulkan hambatan

atau perlawanan, maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat

sebagai berikut:

Page 48: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

33

(a) Pemungutan pajak harus adil

(b) Pemungutan pajak harus berdasarkan Undang-Undang

(c) Tidak mengganggu perekonomian

(d) Pemungutan pajak harus efisien

(e) Sistem pemungutan pajak harus sederhana

c. Asas dan Dasar Pemungutan Pajak

Untuk mencapai tujuan pemungutan pajak dalam alternatif

pemungutannya berdasarkan pada asas-asas pemungutan pajak sehingga

terdapat keserasian antara pemungut pajak dengan tujuan dan asasnya.

Secara teoritis Adam Smith dalam bukunya “an inquiri into the

natura and causes of the wealth of nation”, yang dikutip oleh

(Brotodihardjo, 2003:27) dalam bukunya: pengantar ilmu hukum pajak,

menyatakan beberapa prinsip pengenaan pajak yang disebut dengan

”Smith’s Canon”, yaitu:

1) Equality (kesamaan dan keseimbangan)

2) Certainty (kepastian dan kejelasan berkenaan dengan pemenuhan

kewajiban pajak wajib pajak).

3) Convenience of payment (waktu pembayaran pemenuhan kewajiban

pajak yang tepat yaitu, saat wajib pajak menerima penghasilan).

4) Eficiency (Pemungutan pajak hendaknya dilakukan sehemat-

hematnya)

Dalam hal penetapan nilai pajak dan tarif pajak tergantung dari

kemauan politik Pemerintah Daerah untuk mengenakan suatu pajak

Page 49: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

34

secara efektif dan adil. Misalnya, menetapkan nilai Pajak Pembangunan

I bersifat otomatis sebesar 10% dari barang/jasa yang dikonsumsi.

Mengacu pada teori tersebut, pada dasarnya pengenaan pajak harus

memperhatikan aspek yuridis, ekonomis dan keuangan. Aspek yuridis

berkaitan dengan keadilan dan kepastian tentang siapa yang dikenakan

pajak dan berapa besar pajak yang dikenakan. Sedangkan dari aspek

ekonomis, pajak yang dipungut tidak memakai biaya yang lebih besar

ketimbang hasil yang dipungut. Secara keuangan, pajak tidak boleh

merugikan serta mengurangi kekayaan rakyat.

d. Sistem Pemungutan Pajak

Sistem pemungutan pajak dapat dibedakan menjadi tiga bagian,

yaitu: Official Assesmnt System, Self Assesment System,dan With Holding

System (Waluyo, 2008:17).

1) Official Assesment System

Sistem ini merupakan suatu sistem pemungutan pajak yaitu

aparatur pajak yang menentukan sendiri (diluar wajib pajak) jumlah

pajak yang terutang. Dalam sistem ini inisiatif sepenuhnya ada pada

aparatur pajak/kegiatan dalam menghitung dan pemungutan pajak

sepenuhnya ada pada aparatur pajak.

2) Self Assesment System

Menurut Undang-undang No.9 tahun 1994, Undang-undang

No.10 tahun 1994, Undang-undang No.11 tahun 1994, Undang-undang

No.12 tahun 1994, sistem pemungutan pajak yang berlaku di Indonesia

Page 50: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

35

adalah Self Assessment. Sistem ini merupakan suatu sistem

pemungutan pajak yaitu wajib pajak menentukan sendiri jumlah pajak

yang terutang sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Perpajakan.

Guna memastikan terlaksananya keberhasilan sistem ini di masyarakat

sebagai pembayar (tax payer) maka ada prinsip mutlak yang harus

dipahami dan diterapkan:

(a) Transparansi (Tranparancy)

(b) Kemandirian (Independence)

(c) Akuntability (Accountability)

(d) Pertanggungjawaban (Responbility)

(e) Kewajaran (Fairness)

Sistem perpajakan secara self assestment diletakkan kepada

kepercayaan kepada aktivitas dari masyarakat itu sendiri, yaitu dimana

wajib pajak diberi kepercayaan untuk:

(a) Menghitung sendiri pajak yang terutang

(b) Memperhitungkan sendiri pajak yang terutang

(c) Membayar sendiri jumlah pajak yang harus dibayar

(d) Melaporkan sendiri jumlah pajak yang terutang

Syarat-syarat sistem self assestment yang dapat berhasil dengan

baik adalah:

(a) Adanya kepastian hukum

(b) Sederhana perhitungannya

(c) Mudah pelaksanaan

Page 51: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

36

(d) Lebih adil dan merata

(e) Perhitungan pajak dilakukan oleh wajib pajak

3) With Holding System

Sistem pemungutan pajak dimana penghitungan, pemotongan dan

pembayaran pajak serta pelaporan dipercayakan kepada pihak ketiga

oleh pemerintah. Withholding system adalah suatu sistem pemungutan

pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk

memotong/memungut besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.

Pihak ketiga yang dimaksud di sini antara lain adalah pemberi kerja,

bendaharawan pemerintah. Witholding system merupakan payment

system sedangkan self assesment merupakan assesment. Assesment

system adalah kegiatan atau sistem menghitung/menetapkan besarnya

pajak yang terutang bagi wajib pajak.

3. Pajak Bumi dan Bangunan

a. Dasar Hukum

Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 sebagaimana yang telah

diubah terakhir kali dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994

tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Mardiasmo, 2009:317).

b. Definisi Umum

Menurut Mardiasmo (2009:311), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

didefinisikan sebagai berikut:

Page 52: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

37

1) Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya,

meliputi tanah dan perairan pedalaman (termasuk rawa, tambak,

perairan) serta laut wilayah RI.

2) Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan

secara tetap pada tanah dan atau perairan. Termasuk pengertian

bangunan adalah:

(a) Jalan lingkungan yang terletak dalam suatu komplek bangunan

seperti hotel, pabrik, dan emplasemennya, dan lain-lain yang

merupakan satu kesatuan dengan kompleks bangunan tersebut;

(b) Jalan TOL;

(c) Kolam renang;

(d) Pagar mewah;

(e) Tempat olahraga;

(f) Galangan kapal, dermaga;

(g) Taman mewah;

(h) Tempat penampungan/kilang minyak, air dan gas, pipa minyak;

(i) Fasilitas lain yang memberikan manfaat.

Sehingga, PBB merupakan pajak yang bersifat kebendaan dan

besarnya pajak terutang ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumi/tanah

dan/atau bangunan. Keadaan subjek (siapa yang membayar) tidak ikut

menentukan besar pajak.

Page 53: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

38

c. Subjek Pajak

Subjek Pajak merupakan orang atau badan yang secara nyata

mempunyai suatu hak atas bumi, dan atau memperoleh manfaat atas

bumi, dan atau memiliki, menguasai, dan atau memperoleh manfaat atas

bangunan. Subjek Pajak yang dikenakan kewajiban membayar pajak

menjadi wajib pajak menurut undang-undang ini (Suandy, 2006:354).

d. Objek Pajak

Objek Pajak adalah bumi dan atau bangunan. Klasifikasi Objek

Pajak diatur oleh Menteri Keuangan. Sedangkan, klasifikasi Objek Pajak

adalah pengelompokkan bumi dan bangunan menurut nilai jualnya dan

digunakan sebagai pedoman serta untuk memudahkan perhitungan pajak

yang terutang (Suandy, 2006:355).

Dalam menentukan klasifikasi bumi/tanah faktor-faktor yang

diperhatikan adalah sebagai berikut:

1) Letak;

2) Peruntukkan;

3) Pemanfaatan;

4) Kondisi lingkungan, dan lain-lain.

Dalam menentukan klasifikasi bangunan faktor-faktor yang

diperhatikan adalah sebagai berikut:

1) Bahan yang dugunakan;

2) Rekayasa;

3) Letak;

Page 54: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

39

4) Kondisi lingkungan, dan lain-lain.

Objek Pajak yang tidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan

adalah Objek Pajak yang:

1) Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di

bidang ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan, dan kebudayaan

nasional, yang tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan;

2) Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau yang sejenis

dengan itu;

3) Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman

nasional, tanah penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah

negara yang belum dibebani suatu hak;

4) Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas

perlakuan timbal balik;

5) Digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional yang

ditentukan oleh Menteri keuangan.

Contohnya adalah pesantren atau sejenis dengan itu, madrasah,

tanah wakaf, rumah sakit umum, dan Objek Pajak yang digunakan oleh

negara untuk penyelenggaraan pemerintahan, penentuan pengenaan

pajaknya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah (Suandy,

2006:355).

Page 55: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

40

e. Tahun Pajak dan Tempat Pajak yang Terutang

Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender kecuali

bila Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan

tahun kalender (UU No.28 tahun 2007).

Menurut Suandy (2003:356) Tempat Pajak yang Terutang meliputi:

1) Untuk daerah Jakarta, di wilayah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta;

2) Untuk daerah lainnya, di wilayah kabupaten Daerah Tingkat II atau

Kotamadya Daerah Tingkat II; yang meliputi letak Objek Pajak.

f. Pendataan, Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP), Surat

Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT), dan Surat Ketetapan Pajak

Dalam rangka pendataan, Subjek Pajak wajib mendaftarkan

Objek Pajaknya dengan mengisi Surat Pemberitahuan Objek Pajak

(SPOP). Wajib Pajak akan diberikan SPOP untuk diisi dan dikembalikan

kepada Direktorat Jenderal Pajak. Wajib Pajak yang pernah dikenakan

IPEDA tidak wajib mendaftarkan Objek Pajaknya kecuali jika ia

menerima SPOP, maka ia wajib mengisinya dan mengembalikannya

kepada Direktorat Jenderal Pajak. SPOP harus diisi dengan jelas, benar,

lengkap, dan tepat waktu serta ditandatangani dan disampaikan kepada

Dirjen Pajak yang wilayah keadaannya meliputi letak Objek Pajak

selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal diterimanya

SPOP oleh Subjek Pajak (Suandy, 2006:356).

Dirjen Pajak akan menerbitkan SPPT berdasarkan SPOP yang

diterimanya. SPPT diterbitkan atas dasar SPOP, namun untuk membantu

Page 56: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

41

wajib pajak SPPT dapat diterbitkan berdasarkan data Objek Pajak yang

telah ada pada Direktorat Jenderal Pajak (Suandy, 2006:357).

Direktur Jenderal pajak dapat mengeluarkan Surat Ketetapan

Pajak dalam hal-hal sebagia berikut:

1) Apabila SPOP tidak disampaikan dan setelah ditegur secara tertulis

tidak disampaikan sebagaimana ditentukan dalam surat teguran.

2) Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain ternyata

jumlah pajak yang terutang (seharusnya) lebih besar dari jumlah

pajak yang dihitung berdasarkan SPOP yang disampaikan oleh Wajib

Pajak.

Wajib Pajak yang tidak menyampaikan SPOP pada waktunya,

walaupun sudah ditegur secara tertulis juga tidak menyampaikan dalam

jangka waktu yang ditentukan dalam Surat Teguran itu, Direktur

Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat ketetapan Pajak (SKP) secara

jabatan (Suandy, 2006:357).

Apabila berdasarkan pemeriksaan atau keterangan lain yang ada

pada Direktorat Jenderal Pajak ternyata jumlah Pajak yang terutang lebih

besar dari jumlah pajak dalam SPPT yang dihitung atas dasar SPOP

yang disampaikan oleh Wajib Pajak, Dirjen Pajak menerbitkan SKP

secara jabatan. Jumlah pajak yang terutang dalam SKP adalah pokok

pajak ditambah dengan denda administrasi sebesar 25% dihitung dari

pokok pajak (Suandy, 2006:357).

Page 57: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

42

Menurut Undang-Undang No.28 Tahun 2007:2, Surat

Pemberitahuan Objek Pajak adalah surat yang digunakan oleh Wajib

Pajak untuk melaporkan data Objek Pajak menurut ketentuan undang-

undang. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang adalah surat yang

digunakan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk memberitahukan

besarnya pajak terutang kepada Wajib Pajak.

g. Tata Cara Pembayaran dan Penagihan

Pajak yang terutang berdasarkan Surat Pemberitahuan Pajak

Terutang harus dilunasi selambat-lambatnya enam bulan sejak tanggal

diterimanya Surat Pemberitahuan Pajak Terutang oleh Wajib Pajak.

Pajak yang terutang berdasarkan SKP harus dilunasi selambat-lambatnya

1 (satu) bulan sejak tanggal diterimanya SKP oleh Wajib Pajak. Pajak

yang terutang yang pada saat jatuh tempo pembayaran tidak dibayar atau

kurang dibayar, dikenakan denda administrasi sebesar 2% (dua persen)

sebulan, yang dihitung dari saat jatuh tempo sampai dengan pembayaran

untuk jangka waktu paling lambat 24 (dua puluh empat) bulan (Suandy,

2006:358).

h. Sanksi Perpajakan

Sanksi perpajakan ini terdiri dari dua sanksi, yaitu: sanksi

administrasi dan sanksi pidana (Suandy,2006:357).

Page 58: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

43

1) Sanksi administrasi dikenakan terhadap:

(a) Sanksi administrasi yang dikenakan terhadap Wajib Pajak yang

tidak menyampaikan SPOP, dikenakan sanksi sebagai tambahan

terhadap pokok pajak yaitu sebesar 25% dari pokok pajak.

(b) Wajib Pajak yang berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan

lain ternyata jumlah pajak terutang lebih besar dari jumlah pajak

yang dihitung berdasarkan SPOP, maka selisih pajak yangn

terutang tersebut ditambah atau dikenakan sanksi admiinistrasi

berupa denda sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari hasil

selisih pajak yang terutang.

(c) Wajib Pajak tidak membayar atau kurang membayar. Pajak yang

terutang pada saat jatuh tempo pembayaran, dikenakan sanksi

administrasi berupa denda sebesar 2% (dua persen) sebulan yang

dihitung dari saat jatuh tempo sampai dengan hari pembayaran

untuk jangka waktu paling lama 24 bulan (dua puluh empat)

bulan atau setinggi-tingginya 48%.

SKP ini berdasarkan data yang ada pada Direktorat Jenderal

Pajak memuat penetapan Objek Pajak dan besarnya pajak yang

terutang beserta denda administrasi yang dikenakan kepada Wajib

Pajak (Suandy,2006:357).

2) Sanksi Pidana

Sanksi pidana dikenakan karena kealpaan wajib pajak tidak

mengembalikan atau menyampaikan Surat Pemberitahuan Objek

Page 59: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

44

Pajak kepada Direktorat Jenderal Pajak, dikenakan juga apabila

menyampaikan SPOP, tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap

dan/atau melampirkan keterangan yang tidak benar; sehingga

menimbulkan kerugian pada Negara, dipidana dengan kurungan

selama-lamanya 6 (enam) bulan atau denda setinggi-tingginya

sebesar 2 (dua) kali pajak yang terutang (Suandy,2006:357).

i. Tarif pajak, Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), Nilai Jual Kena Pajak

(NJKP), dasar pengenaan PBB

Besarnya Tarif Pajak sesuai dengan Pasal 5 UU No.12 Tahun

1994 adalah sebesar 0,5%, sedangkan tarif efektif PBB adalah

0,5%x20% atau 0,1% untuk objek PBB yang Nilai Jual Objek Pajak

(NJOP) < Rp. 1 Milyar dan 0,5%x40% atau 0,2% bila NJOP>Rp.1

Milyar (Direktorat Jenderal Pajak, 2008:2).

Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) adalah harga rata-rata yang

diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan bilamana

tidak terjadi transaksi jual beli Nilai Jual Objek Pajak ditentukan melalui

perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, atau nilai perolehan

baru, atau Nilai Jual Objek Pajak pengganti.

Besarnya Nilai Jual Objek Pajak ditetapkan setiap tiga tahun oleh

Menteri Keuangan, kecuali untuk daerah tertentu ditetapkan setiap tahun

sesuai dengan perkembangan daerahnya. Yang dimaksud dengan:

1) Perbandingan harga dengan objek lain sejenis, adalah suatu

pendekatan/metode penentuan nilai jual suatu Objek Pajak dengan

Page 60: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

45

cara membandingkannya dengan Objek Pajak lain yang sejenis yang

letaknya berdekatan dan fungsinya sama dan telah diketahui harga

jualnya.

2) Nilai perolehan baru adalah suatu pendekatan/metode penentuan

nilai jual suatu Objek Pajak dengan cara menghitung seluruh biaya

yang dikeluarkan untuk memperoleh objek tersebut pada saat

penilaian dilakukan, yang dikurangi dengan penyusutan berdasarkan

kondisi fisik objek tersebut.

3) Nilai jual pengganti suatu pendekatan/ metode penentuan nilai jual

suatu Objek Pajak yang berdasarkan pada hasil produksi Objek Pajak

tersebut.

Besarnya Nilai Jual Kena Pajak sebagai dasar penghitungan

pajak yang terutang, ditetapkan untuk:

1) Objek Pajak perkebunan sebesar 40% (empat puluh persen) dari

Nilai Jual Objek Pajak;

2) Objek Pajak kehutanan sebesar 40% (empat puluh persen) dari Nilai

Jual Objek Pajak;

3) Objek Pajak pertambangan sebesar 20% (dua puluh persen) dari

Nilai Jual Objek Pajak;

4) Objek Pajak lainnya:

(a) Sebesar 40% (empat puluh persen) dari Nilai Jual Objek

Pajaknya Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) atau lebih;

Page 61: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

46

(b) Sebesar 20% (dua puluh persen) dari Nilai Jual Objek Pajak

apabila Nilai Jual Objek Pajaknya kurang dari 1.000.000.000,00

(satu miliar rupiah).

Dasar Penghitungan Pajak adalah Nilai Jual Kena Pajak yang

ditetapkan serendah-rendahnya 20% (dua puluh persen) dan setinggi-

tingginya 100% (seratus persen) dari Nilai Jual Objek Pajak (Suandy,

2006:368).

4. Kinerja

a. Pengertian Kinerja

Menurut Ilyas (2002:7) kinerja adalah hasil karya personel baik

kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat

merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja personel.

Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada personel yang mengaku

jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga kepada keseluruhan

jajaran personel di dalam organisasi.

Pendapat lain dikemukakan lain oleh Tiffin dan Mc Cormick

(1979) dalam Yulita (2008:38) bahwa individu yang berbeda akan

menghasilkan kinerja yang berbeda pula. Hal ini disebabkan kinerja

individu berhubungan dengan individual variable dan situational

variable. Individual variable adalah variabel yang berasal dari dalam diri

individu yang bersangkutan, misalnya kemampuan, kepentingan dan

kebutuhan-kebutuhan tertentu. Sedangkan situational variable adalah

variabel yang bersumber dari situasi pekerjaan yang lebih luas

Page 62: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

47

(lingkungan organisasi) misalnya: pelaksanaan, supervisi, iklim

organisasi, hubungan dengan rekan kerja dan sistem pemberian imbalan

atau kompensasi.

Pada dasarnya kinerja merupakan hasil fungsi pekerjaan/kegiatan

seseorang/sekelompok orang dalam suatu organisasi yang dipengaruhi

oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode

waktu tertentu. Fungsi pekerjaan atau kegiatan yang dimaksud disini

adalah pelaksanaan hasil pekerjaan/kegiatan seseorang/sekelompok

orang yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya dalam suatu

organisasi (Pabundu, 2006:121).

Sedangkan Hadipranata (1996) dalam artikel Wangmuba (2009)

mendefinisikan kinerja sebagai sesuatu yang lazim digunakan untuk

memantau produktifitas kerja sumber daya manusia baik yang

berorientasi produksi barang, jasa maupun pelayanan. Demikian halnya

perwujudan kinerja yang membanggakan juga sebagai imbalan intrinsik.

Hal ini akan berlanjut terus dalam bentuk kinerja berikutnya, dan

seterusnya. Agar dicapai kinerja yang profesional maka perlu

dikembangkan hal-hal seperti: kesukarelaan, pengembangan diri pribadi,

pengembangan kerjasama saling menguntungkan, serta partisipasi

seutuhnya. (Hadipranata, 1996).

b. Standar Kinerja

Menurut Suprihanto (1987) dalam Yulita (2008:39) standar kinerja

adalah suatu alat ukur terhadap suatu perbandingan antara apa yang

Page 63: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

48

diharapkan atau ditargetkan dengan apa yang telah dilakukan sesuai

dengan pekerjaan atau jabatan yang telah dipercayakan oleh seseorang.

Standar kinerja dapat pula dijadikan sebagai alat pertanggung jawaban

terhadap apa yang telah dikerjakan atau yang telah dilakukan.

Sedangkan menurut Dale Timpe (1992:ix) penilaian kinerja

adalah sebuah penentu kinerja yang ampuh dan merupakan metode

mengevaluasi dan menghargai kinerja yang paling umum digunakan.

Enam faktor eksternal yang menentukan tingkat kinerja (prestasi kerja)

seorang karyawan. Faktor penentu adalah lingkungan, perilaku

manajemen, desain jabatan, penilaian kinerja, umpan balik dan

administrasi pengupahan.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10

Tahun 1979 tentang Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)

Pegawai Negeri Sipil (PNS) seperti dikutip Suprihanto (1987) dalam

Yulita (2008:39) standar yang digunakan untuk mengukur kinerja

seorang pegawai negeri sipil adalah:

1) Kesetiaan, yang meliputi unsur kesetiaan, ketaatan, dan pengabdian

kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, negara dan

pemerintah.

2) Prestasi kerja, adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai.

negeri sipil dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.

3) Tanggung jawab, adalah kesanggupan seorang pegawai negeri sipil

menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-

Page 64: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

49

baiknya dan tepat pada waktunya serta berani memikul risiko atas

keputusan yang diambilnya atau tindakan yang dilakukannya.

4) Ketaatan, adalah kesanggupan seorang pegawai negeri sipil untuk

menaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan

kedinasan yang berlaku, menaati perintah kedinasan yang diberikan

oleh atasan yang berwenang, serta kesanggupan tidak melanggar

larangan yang ditentukan.

5) Kejujuran, adalah ketulusan hati seorang pegawai negeri sipil dalam

melaksanakan tugas dan kemampuan untuk tidak menyalahgunakan

wewenang yang diberikan kepadanya.

6) Kerjasama, adalah kemampuan seorang pegawai negeri sispil untuk

bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan

sesuatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok

tanpa menunggu perintah dari atasan.

7) Kepemimpinan, adalah kemampuan seoarang pegawai negeri sipil

untuk meyakinkan orang lain sehingga dapat dikerahkan secara

maksimal untuk melaksanakan tugas pokok.

c. Aspek-aspek kinerja

Menurut Furtwengler (2002:86), aspek-aspek yang terdapat dalam

kinerja meliputi:

1) Kecepatan

Kecepatan terkait dengan unsur-unsur tindakan pegawai

mengindikasikan pemahaman mengenai pentingnya kecepatan dalam

Page 65: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

50

lingkungan persaingan, kemampuan melakukan pekerjaan dengan

bagus, kemampuan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal

dan kemampuan mencari cara untuk menyelesaikan pekerjaan rutin

dengan lebih cepat. Kecepatan sangat penting bagi keunggulan

bersaing perusahaan atau organisasi.

2) Kualitas

Kualitas tidak dapat dikorbankan demi kecepatan. Kualitas pekerjaan

pegawai dapat dilihat dari beberapa unsur seperti: pegawai bangga

terhadap pekerjaannya, pegawai melakukan pekerjaannya dengan

benar sejak awal dan pegawai mencari cara-cara untuk memperbaiki

kualitas pekerjaannya.

3) Pelayanan

Aspek pelayanan dapat dilihat melalui hal-hal berikut: tindakan

pegawai mengindikasikan pemahaman mengenai pentingnya

melayani para pelanggan, pegawai menunjukkan keinginan untuk

melayani orang lain dengan baik, pegawai merespon pelanggan

dengan tepat waktu dan pegawai memberikan sesuatu yang lebih

daripada yang diminta oleh pelanggan.

4) Nilai

Pemahaman mengenai nilai sangat penting dalam keputusan

pembelian, penetapan sasaran, menyusun prioritas dan efektifitas

kerja. Paling tidak ada dua hal yang tercakup dalam aspek nilai,

yaitu: tindakan pegawai mengindikasikan pemahaman mengenai

Page 66: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

51

konsep nilai dan nilai merupakan sesuatu yang dipertimbangkan oleh

pegawai dalam mengambil keputusan.

5) Keterampilan interpersonal

Keterampilan interpersonal dapat ditinjau dari hal-hal, seperti:

pegawai menunjukkan perhatian kepada perasaan orang lain,

pegawai menggunakan bahasa yang menggunakan bahasa yang

memberi semangat kepada orang lain, pegawai bersedia membantu

orang lain dan pegawai merayakan keberhasilan orang lain dengan

tulus.

6) Mental untuk sukses

Hal ini mencakup unsur-unsur antara lain: pegawai memiliki sikap

can do (yakin bahwa ia dapat melakukan apapun), pegawai mencari

cara untuk menambah pengetahuan-pengetahuannya, pegawai

mencari cara untuk memperbanyak pengalamannya dan pegawai

realistis dalam mengukur kemampuannya.

7) Terbuka untuk berubah

Kondisi ini terkait dengan hal-hal berikut: pegawai bersedia

menerima perubahan, pegawai mencari cara baru untuk

menyelesaikan tugas lama, tindakan pegawai mengindikasikan sifat

ingin tahu dan pegawai memandang peran yang dilakukan sebagai

peran yang berarti.

Page 67: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

52

8) Kreativitas

Kreativitas pegawai dapat dilihat beberapa hal, seperti: kreativitas

dalam pemecahan masalah, kemampuan melihat hubungan antara

masalah-masalah yang kelihatannya tidak berkaitan, kemampuan

untuk membuat konsep abstrak dan mengembangkannya menjadi

konsep yang dapat diterapkan dan kemampuan menerapkan

kreativitasnya dalam pekerjaan sehari-hari.

9) Keterampilan berkomunikasi

Keterampilan berkomunikasi pegawai meliputi: penampilan gagasan

logis dalam bahasa yang mudah dipahami, kemampuan menyatakan

ketidaksetujuan tanpa menciptakan konflik, menulis dengan

menggunakan kata-kata yang jelas dan tepat dan penggunaan bahasa

yang bernada optimis.

10) Inisiatif

Insiatif pegawai mencakup hal-hal seperti: selalu bersedia membantu

orang lain jika pekerjaanya telah selesai, ingin selalu terlibat dalam

proyek baru, selalu berusaha mengembangkan keterampilannya

diluar tempat kerja dan menjadi sumber gagasan untuk perbaikan

kerja.

11) Perencanaan organisasi

Kemampuan perencanaan pegawai misalnya: selalu membuat jadwal

personal, bekerja berdasarkan jadwal tersebut dan selalu

Page 68: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

53

memutuskan lebih dahulu pendekatan yang digunakan pada suatu

tugas sebelum memulainya.

5. Aparatur Pajak

Aparatur pajak adalah orang yang melakukan pelayanan pajak pada

wajib pajak. Mengenai aparatur pajak, Direktorat Jenderal Pajak menyadari

bahwa aparatur pajak belumlah sempurna. Tahap demi tahap diusahakan

sebagai upaya untuk memperbaikinya. Sekarang hal ini sudah mulai

menampakkan hasilnya, baik dalam bidang pelayanan, keramahtamahan,

maupun yang menyangkut bidang kode etik sebagai pegawai negeri dan

petugas pajak. Meskipun demikian, terus diupayakan agar:

a. citra masyarakat terhadap petugas pajak terus tumbuh dan berkembang

semakin baik;

b. Pengaturan wewenang dapat berlangsung terus, sehingga asas self

assessment dapat dijalankan secara konsisten;

c. Menumbuhkan atau mengembangkan munculnya pihak ketiga yang

independen dan cukup kuat untuk dijadikan penengah antara aparatur

pajak dengan wajib pajak sehingga peranan aparatur pajak dalam proses

interaksi tidak menjadi sangat dominan;

d. Mengusahakan semaksimal mungkin agar organisasi perpajakan semakin

memenuhi tuntutan kebutuhan sejalan dengan pelaksanaan pembaruan

pajak.

Saat globalisasi tidak dapat dihindarkan lagi dan tuntutan rakyat

terhadap sistem demokrasi sudah sedemikian kuatnya, maka fungsi aparatur

Page 69: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

54

pajak (fiskus) yang menjadi sorotan dan tuntutan masyarakat adalah fungsi

pelayanan (Boediono, 2003:44). Tugas aparatur pajak (fiskus) saat ini tidak

lagi melakukan tugas-tugas pembinaan, pelayanan, pengawasan dan

penerapan sanksi perpajakan.

Namun demikian, pada prinsipnya seluruh aparatur perpajakan dapat

melakukan tugas pelayanan perpajakan kepada masyarakat wajib pajak dan

untuk tertib pelaksanaan pelayanan serta adanya pembagian tugas dan

tanggung jawab yang jelas. Dorongan dari nilai ini harus dapat membentuk

sikap aparatur Ditjen pajak senantiasa mampu meletakkan posisi dirinya

secara proporsional sebagai pihak yang melayani dan bukan sebaliknya yaitu

sikap sebagai penguasa atau yang dilayani. Menjadi model pelayanan

masyarakat merupakan salah satu ciri-ciri utama yang ingin dituju dalam visi

Direktorat Jenderal Pajak, yaitu merefleksikan cita-cita untuk menjadi

contoh pelayanan masyarakat bagi unit-unit instansi pemerintah lainnya.

Pelayanan unsur aparatur negara dijabarkan lebih lanjut dalam Surat

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) No.81

tahun 1993 dan kemudian disempurnakan dengan instruksi presiden No.1

tahun 1995 tentang perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan aparatur

pemerintah kepada masyarakat; disebutkan bahwa pelayanan umum

merupakan segala bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh

instansi pemerintah ditingkat pusat/daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD

dalam bentuk barang dan jasa, baik dalam rangka pelaksanaan ketentuan

perundang-undangan (Siti Kurnia, 2010:134). Ruang lingkup pelayanan

Page 70: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

55

umum yang diberikan oleh aparatur pemerintah meliputi: melayani,

mengayomi dan menumbuhkan prakarsa serta peran aktif masyarakat dalam

pembayaran (Bagiyo Ardananto, 2003:28).

B. Telaah Penelitian Sebelumnya

Penelitian yang terkait dengan Sistem Manajemen Informasi Objek

Pajak (SISMIOP) pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, yaitu penelitian

Iskandar Zulkarnain (2007) berjudul Pengaruh Sistem Manajemen Informasi

Objek Pajak (SISMIOP) terhadap Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan pada

Kantor Pelayanan PBB Depok. Penelitian ini dilakukan dengan metode

pengumpulan data primer melalui observasi lapangan dan interview kepada

pimpinan dan staf Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan dengan

metode judgement/purposive sampling, yakni pengumpulan data atas dasar

strategi kecakapan/pertimbangan pribadi semata. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa hubungan antara jumlah objek pajak, klasifikasi dan

pokok ketetapan terhadap penerimaan memiliki pengaruh yang signifikan.

Dengan nilai signifikansi masing-masing variabel yaitu jumlah objek pajak,

klasifikasi dan pokok ketetapan sebesar 0,000; 0,034; 0,018.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada

objek, tahun penelitian, metode penentuan sampel dan metode pengumpulan

data, serta variabel dependen yang digunakan dalam penelitian.

Adapun perbedaan tersebut ditampilkan pada tabel 2.1. berikut ini:

Page 71: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

56

Tabel 2.1. Perbedaan Penelitian ini dengan Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu Penelitian saat ini

Objek Pelayanan pada KPP Madya Jakarta Pusat

Pelayanan, PDI, dan Ekstensifikasi PBB pada KPP Pratama wilayah Jakarta Selatan

Tahun Penelitian

2007 2010

Metode Penentuan Sampel

Judgment/purposive sampling

Convenience sampling

Metode Pengumpulan Data

Observasi dan interview Observasi, interview dan kuesioner

Variabel Dependen Penerimaan pajak Kinerja aparatur pajak: a. Pengetahuan b. Keterampilan c. Realibility (Kehandalan) d. Sikap e. Responsiveness

(Ketanggapan) f. Emphaty (Memahami)

Variabel Independen

SISMIOP: - Jumlah Objek Pajak

Klasifikasi dan Pokok Ketetapan

SISMIOP: - Manfaat SISMIOP

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang

tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran

sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi dari

serangkaian masalah yang ditetapkan (Hamid, 2007:26).

Pajak merupakan iuran yang dibayarkan oleh masyarakat guna

menambah kas negara yang diperuntukkan membiayai kebutuhan-kebutuhan

pemerintah dalam melaksanakan kegiatannya. Untuk memudahkan

Page 72: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

57

masyarakat (wajib pajak) dalam pemenuhan kewajiban pajaknya, berbagai

upaya dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak/DJP) guna

meningkatkan efektivitas dan efisiensi serta pelayanan yang sebaik-baiknya

kepada wajib pajak. Mulai dari pengembangan sumber daya manusia,

penyempurnaan organisasi yang diimbangi dengan pelayanan administrasi dan

efisiensi serta optimalisasi kerja di lingkungan unit organisasi yang

bertanggung jawab dalam melaksanakan pemungutannya sampai dengan

mereformasi Undang-Undang (UU) Perpajakan, aturan pelaksanaannya, dan

memodernisasi sistem administrasi perpajakan yakni administrasi yang

dilakukan dengan teknologi informasi (TI).

Menyadari akan kebutuhan tersebut maka dalam menciptakan suatu

kinerja organisasi yang efektif dan efisien Direktorat Jenderal Pajak dalam hal

ini Direktorat Jenderal Pajak PBB memanfaatkan Teknologi Informasi, yaitu

suatu sistem informasi yang diberi nama Sistem Manajemen Informasi Objek

Pajak (selanjutnya disebut SISMIOP). Sistem ini dirancang-bangun sebagai

total sistem yang mencakup segala aspek dalam pengelolaan administrasi

dalam lingkup PBB, kemudian dapat juga untuk merancang suatu sistem

kinerja yang handal dan terpadu sehingga dapat menciptakan suatu sistem

manajemen yang efektif.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengaplikasian SISMIOP

sangat penting. Selain mempermudah Wajib Pajak dalam melaksanakan hak

dan kewajiban perpajakannya secara benar dan cepat, dengan mengaplikasikan

SISMIOP dapat mempermudah pekerjaan aparatur pajak sehingga akan

Page 73: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

58

berpengaruh terhadap kinerja aparatur pajak khususnya aparatur pajak bagian

PBB.

Kerangka berfikir ini dapat dituangkan dalam sebuah model penelitian

sebagai berikut:

Gambar 2.3 Kerangka Penelitian

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka berfikir diatas, maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

Ha: Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) berpengaruh

secara signifikan terhadap kinerja aparatur pajak (bagian PBB).

Kantor Pelayanan Pajak

Wajib Pajak PBB

Kinerja Aparatur Pajak Bumi dan Bangunan

SISMIOP

Page 74: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

59

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel independen (sistem manajemen informasi objek pajak) terhadap

variabel dependen (kinerja aparatur pajak). Dalam penelitian ini penulis

memilih obyek dan subyek di Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) di

wilayah Jakarta Selatan.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah aparatur pajak yang bekerja di

KPP Pratama di wilayah Jakarta Selatan, sedangkan sampel pada penelitian ini

adalah aparatur pajak bagian PBB dalam KPP Pratama di wilayah Jakarta

Selatan (misalnya: aparatur pajak bagian Pelayanan PBB, pengolahan data dan

informasi (PDI), dan Ekstensifikasi PBB).

Bila ditinjau dari teknik pengumpulan datanya maka penelitian ini

menggunakan teknik convenience sampling yaitu metode pemilihan sampel

berdasarkan kemudahan. Metode ini memilih sampel dari elemen populasi

(orang/kejadian) yang datanya mudah diperoleh peneliti. Elemen populasi

yang dipilih sebagai subyek sampel adalah tidak terbatas sehingga peneliti

memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan murah.

Page 75: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

60

Kelebihan metode ini adalah waktu pelaksanaan yang relatif cepat dengan

biaya yang relatif murah (Indriantoro, 2002:124).

C. Metode Pengumpulan Data Penelitian

1. Pengumpulan Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari KPP yang menjadi obyek

penelitian dengan cara:

a. Wawancara (Interview) dengan pihak yang mempunyai hubungan

langsung dengan permasalahan penelitian yaitu para aparat pajak pada

KPP yang dituju dengan mengajukan pertanyaan baik secara lisan maupun

tulisan.

b. Observasi yaitu pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara

langsung tentang obyek yang diteliti disertai kegiatan pencatatan yang

cermat dan sistematis.

c. Kuesioner (Angket) merupakan pengumpulan data dengan menggunakan

daftar dan pernyataan yang disebarkan pada wajib pajak. Setiap kuesioner

terdiri dari dua bagian. Bagian utama memuat pertanyaan tentang data diri

responden, yakni para aparat pajak yang mengisi kuesioner, alamat,

pendidikan, dan pengetahuan perpajakan. Bagian kedua berisi pertanyaan

penelitian tentang kinerja aparatur pajak dan manfaat dari aplikasi Sistem

Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP).

Bobot penilaian angka hasil kuesioner dalam penelitian ini sesuai

dengan yang digambarkan dalam skala Likert yaitu metode yang digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok

Page 76: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

61

orang tentang suatu fenomena sosial (Indriantoro, 2002:104). Skala likert

yang dipergunakan untuk menjawab bagian pernyataan penelitian memiliki

lima kategori sebagaimana disajikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.1. Tingkat Penilaian Jawaban

No Jenis Jawaban Bobot

1 SS = Sangat Setuju 5

2 S = Setuju 4

3 R = Ragu-Ragu 3

4 TS = Tidak Setuju 2

5 STS = Sangat Tidak Setuju 1

2. Pengumpulan Data Sekunder

Penelusuran data sekunder dilakukan dengan dua cara:

a. Penelusuran secara manual untuk data dalam format kertas hasil cetakan.

b. Penelusuran dengan komputer untuk data dalam format elektronik.

Pengumpulan data sekunder merupakan teknik pengumpulan data

secara tidak langsung tentang obyek penelitian yang dilakukan dengan cara

studi pustaka dari berbagai buku, jurnal, majalah, literatur atau tulisan lain

yang dianggap memiliki hubungan dengan hal yang diteliti dengan

menggunakan laporan tertulis Kantor Pelayanan Pajak.

Page 77: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

62

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji

asumsi klasik dan uji hipotesis. Teknik analisis data yang digunakan adalah

melalui regresi sederhana (single regression).

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskripstif memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan

distribusi) (Ghozali, 2005:19).

2. Uji Kualitas Data

Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer yang digunakan,

peneliti melakukan uji realibilitas dan uji validitas.

a. Uji Reliabilitas Data

Realibilitas (realibility) menunjukkan akurasi dan ketepatan

dalam pengukurnya. Realibilitas berhubungan dengan akurasi

(accurately) dan konsistensi dari pengukurnya. Dikatakan konsisten

jika beberapa pengukuran terhadap subyek yang sama diperoleh hasil

yang tidak berbeda (terdapat kesamaan data dalam waktu yang

berbeda). Uji reliabilitas hanya dapat dilakukan setelah suatu

instrumen telah dipastikan validitasnya. Suatu kuisioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan

untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-benar bebas

Page 78: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

63

dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisten meskipun

diuji berkali-kali. Jika hasil dari Cronbach Alpha di atas 0,60 maka

data tersebut mempunyai keandalan yang tinggi (Ghozali, 2005:42).

Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan metode Cronbach Alpha

dengan bantuan SPSS.

b. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan untuk membuktikan sejauh mana

data yang terdapat dalam kuesioner dapat mengukur senyatanya

(actually) dan seakuratnya (accurately) apa yang harus diukur dari

konsep. Sehingga pengujian validitas berhubungan dengan ketepatan

alat ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya dan

keberhasilan dari pengujian ini ditentukan oleh proses pengukuran

yang akurat. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh kuisioner tersebut. Pengujian validitas dilakukan dengan bantuan

program SPSS, dengan metode Pearson Correlation, yaitu dengan cara

menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan

dengan total skor masing-masing variabel. Suatu instrumen dikatakan

valid atau tidak adalah jika korelasi antara skor masing-masing butir

pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikasi dibawah

0,05 maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid, dan jika korelasi

skor masing-masing butir-butir pertanyaan dengan total skor

Page 79: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

64

mempunyai tingkat signifikansi diatas 0,05 maka butir pertanyaan

tersebut tidak valid (Ghozali, 2005:45).

3. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka

peneliti melakukan uji normalitas.Tujuan dari uji normalitas data ini

adalah untuk mengetahui apakah data dalam model regresi terdistribusi

secara normal atau tidak. Untuk mengujinya dapat dilakukan dengan

melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif

dari data sesungguhnya dengan distribusi komulatif dari distribusi normal.

Dimana data dikatakan normal jika data menyebar di sekitar garis diagonal

dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal (Ghozali, 2005:110).

4. Uji Hipotesis

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi sederhana

dalam menguji hipotesis. Model ini digunakan untuk mengetahui pengaruh

aplikasi Sistem Informasi Manajemen Objek Pajak (SISMIOP) terhadap

kinerja aparatur pajak.

Berikut ini merupakan persamaan regresi dari hipotesis tersebut:

Keterangan:

Y : Kinerja aparatur pajak (variabel terikat)

a: Konstanta (titik potong: besarnya nilai y pada saat x=0)

Y = a + bx + e

Page 80: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

65

b: Koefisien Regresi (slope), yaitu nilai yang menunjukkan besarnya

peningkatan (+) atau penurunan (-) yang didasarkan pada

hubungan nilai y.

x: Sistem manajemen informasi objek pajak (variabel bebas)

e: error

Secara umum analisis regresi pada dasarnya adalah suatu studi

mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu variabel

independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi

dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel

dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Gurajati,

2003) dalam Ghozali (2005:81).

Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk variabel

independen. Koefisien itu diperoleh dengan cara memprediksi nilai

variabel dependen dengan suatu persamaan. Koefisien regresi dihitung

dengan dua tujuan sekaligus, yaitu: meminimumkan penyimpangan antara

nilai aktual dan nilai estimasi variabel dependen berdasarkan data yang

ada. Dalam analisis regresi juga menunjukkan arah hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen (Tabachnick,1996) dalam

Ghozali (2005:81).

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat

diukur dari Goodness of fit-nya. Secara statistik, setidaknya ini dapat

diukur dari nilai koefisien determinasi dan nilai statistik t untuk analisis

Page 81: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

66

regresi sederhana. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik

apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah krisis (Ghozali, 2005:83).

a. Koefisien Determinasi (R2)

Analisis ini dilakukan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.

1) Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen sangat terbatas.

2) Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variabel dependen (Ghozali, 2005:83).

Tabel 3.2. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80-1,000

Sangat Kuat

0,60-0,799 Kuat

0,40-0,599 Cukup Kuat

0,20-0,399 Rendah

0,00-0,199 Sangat Rendah

Sumber: Riduwan (2005:136)

b. Uji Signifikansi parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi

Page 82: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

67

variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual

terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05

(Ghozali, 2005:84). Menurut Singgih Santoso (2000:168) dasar

pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau

Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau

bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap

variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau

Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen

atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap

variabel dependen atau terikat.

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel Penelitian adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi,

kemudian diatrik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:2). Pada penelitian ini

terdapat dua buah variabel, yaitu variabel bebas (independent variable) dan

variabel terikat (dependent variable).

1. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel

lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Aplikasi Sistem

Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP).

Page 83: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

68

Variabel ini diukur dengan melihat dimensi manfaat dari aplikasi

sistem manajemen informasi objek pajak (SISMIOP). Skala pengukuran

dalam penelitian ini adalah menggunakan skala interval.

2. Variabel Dependen

Variabel Dependen dalam penelitan ini adalah kinerja aparatur

pajak. Variabel ini diukur dengan melihat dimensi pengetahuan,

kehandalan (realibility), ketanggapan (responsiveness), Emphaty,

keterampilan dan sikap aparat pajak melalui kuesioner serta diukur dengan

menggunakan skala interval.

Tabel 3.3. Operasional Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Skala

Pengukuran No. Butir

Pertanyaan Aplikasi

SISMIOP Manfaat

SISMIOP a. Memberikan informasi

akurat tentang Wajib Pajak.

b. Data Wajib Pajak tersimpan secara akurat.

c. Peningkatan kualitas administrasi perpajakan.

d. Proses pemungutan pajak lebih cepat, tepat, mudah dan akurat.

e. Informasi perpajakan yang akurat.

f. Perbaikan mutu pelayanan secara berkesinambungan.

g. Mendukung kecepatan administrasi pemenuhan kewajiban perpajakan.

h. Memberikan pelayanan

secara efisien baik dari segi waktu, tenaga maupun biaya.

Interval 1, 11

2, 16, 17

3, 15

4, 9, 10

5, 12, 13

6, 14

7, 19

8, 18

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 84: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

69

Tabel 3.1 (Lanjutan)

Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran

No. Butir Pertanyaan

Kinerja Aparatur

Pajak (PBB)

Pengetahuan a. Mengetahui dan menguasai peraturan serta terampil dalam bidang tugasnya.

b. Pemahaman tentang pengoperasian SISMIOP.

c. Penerapan SISMIOP membantu dalam melaksanakan tugas sebagai aparat pajak.

d. Pemahaman SISMIOP memberikan informasi yan dibutuhkan oleh Wajib Pajak dengan mudah, tepat, dan akurat.

e. Pelatihan SISMIOP perlu dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja aparat pajak.

Interval 1

2, 3

4

5

6

Keterampilan a. Kemampuan SISMIOP dalam teknologi informasi perlu disosialisasikan melalui semua KPP yang telah menerapkan, agar Wajib Pajak memahami kemudahan yang diberikan.

b. Perlu diadakannya penyempurnaan program dalam SISMIOP dalam rangka meningkatkan keterampilan.

c. Aplikasi SISMIOP mempermudah pekerjaan aparat pajak.

Interval 7

8

9

Page 85: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

70

Tabel 3.1 (Lanjutan)

Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran

No. Butir Pertanyaan

Kinerja Aparatur Pajak (PBB)

Keterampilan d. Aplikasi SISMIOP membantu aparat pajak menyelesaikan pekerjaan dengan cepat..

e. Aplikasi SISMIOP meneliti kompetensi yang baik, sehingga dapat menunjukkan kinerja yang baik dalam melaksanakan tugas sehari-hari.

f. Kecanggihan teknologi informasi dalam SISMIOP akan memperoleh manfaat yang lebih optimal bila aparat pajak yang mengoperasikan memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai.

g. Penerapan SISMIOP meningkatkan keahlian dan kualitas dalam bekerja.

h. Penerapan SISMIOP akan berjalan dengan efektif jika didukung dengan pegawai yang terlatih dan tinggi.

Interval 9

10

12

11

12

Sikap a. Dengan adanya aplikasi SISMIOP, Ditjen Pajak memiliki SDM yang profesional.

b. Aplikasi SISMIOP meminimalisir adanya kecurangan dalam perpajakan.

Interval 13

14

Page 86: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

71

Tabel 3.1 (Lanjutan)

Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran

No. Butir Pertanyaan

Kinerja Aparatur

Pajak (PBB)

Sikap c. Penerapan SISMIOP akan berjalan efektif jika didukung dengan adanya pegawai yang sopan dan menerapkan kode etik.

d. Perubahan pelayanan dalam aplikasi SISMIOP memberikan motivasi dan semangat kerja.

e. Aplikasi SISMIOP melahirkan organisasi yang lebih terbuka dan transparan.

f. Aplikasi SISMIOP mampu meningkatkan disiplin dan integritas aparat pajak.

g. Aplikasi SISMIOP dapat melahirkan kerjasama yang baik antara Wajib Pajak dan Aparat Pajak.

Interval 15

16

17

18

19

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Page 87: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

72

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada aparatur pajak yang bekerja di

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama yang terletak di wilayah Jakarta

Selatan. Aparatur pajak yang dilibatkan meliputi aparatur pajak bagian

pelayanan PBB, pengolahan data dan informasi (PDI), dan Ekstensifikasi

PBB. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner

penelitian secara langsung maupun melalui perantara kepada responden.

Penyebaran kuesioner dimulai pada tanggal 11 februari 2010 sampai 5

maret 2010 dan dilakukan ke 7 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

yang berada di Wilayah Jakarta Selatan dengan peta distribusi sebagai

berikut:

Tabel 4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian

No. Nama Kantor Pelayanan Pajak Kuesioner dikirim

Kuesioner dikembalikan

1. KPP Pratama Jakarta Setiabudi Satu 20 17 2. KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua 15 15 3. KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru

Dua 20 16

4. KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama 15 9 5. KPP Pratama Jakarta Pancoran 20 19 6. KPP Pratama Jakarta Cilandak 20 15 7. KPP Pratama Jakarta Pasar Minggu 15 9

Total 125 100 Sumber: Data Primer

Page 88: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

73

Kuesioner yang disebarkan berjumlah 125 buah dan jumlah yang

kembali adalah sebanyak 100 buah atau 80,00%. Jumlah kuesioner yang

tidak kembali adalah 25 buah atau 20,00%. Kuesioner yang dapat diolah

berjumlah 96 buah atau 76,80%, sedangkan yang tidak dapat diolah karena

tidak diisi secara lengkap berjumlah 4 buah atau 3,20%. Data sampel ini

dapat dilihat dalam tabel 4.2.

Tabel 4.2 Data Sampel Penelitian

No. Keterangan Aparatur

Pajak Persentase

1. Jumlah kuesioner yang disebar 125 100% 2. Jumlah kuesioner yang kembali 100 80,00% 3. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 25 20,00% 4. Jumlah kuesioner yang tidak dapat

diolah 4 3,20%

5. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 96 76,80% Sumber: Data primer yang diolah

2. Karakteristik Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah aparatur pajak yang bekerja

pada KPP Pratama di wilayah Jakarta Selatan. Berikut ini adalah deskripsi

mengenai identitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin,

usia, pendidikan formal terakhir dan lama bekerja responden.

Page 89: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

74

a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 68 70.8 70.8 70.8

Perempuan 28 29.2 29.2 100.0

Total 96 100.0 100.0 Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sekitar 68 orang atau

70,8% responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki, dan sisanya

sebesar 28 orang atau 29,2% berjenis kelamin perempuan.

b. Deskripsi responden berdasarkan usia

Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid < 30 tahun 31 32.3 32.3 32.3

> 40 tahun 29 30.2 30.2 62.5

30 - 40 tahun 36 37.5 37.5 100.0

Total 96 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.4 diatas menunjukkan aparatur pajak yang bekerja pada

kantor pelayanan pajak sebesar 30,2% diantaranya berusia lebih dari

40 tahun, sedangkan aparatur pajak yang berusia kurang dari 30 tahun

Page 90: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

75

sebanyak 32,3%. Mayoritas aparatur pajak yang bekerja pada kantor

pelayanan pajak berusia 30-40 tahun sebanyak 37,5%.

c. Deskripsi responden beradasarkan pendidikan formal terakhir

Tabel 4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Formal

Terakhir

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Akademi (D/I, D/II, D/III) 38 39.6 39.6 39.6

Pasca Sarjana 10 10.4 10.4 50.0

Sarjana (S1/Sederajat) 27 28.1 28.1 78.1

SLTA/Sederajat 21 21.9 21.9 100.0

Total 96 100.0 100.0 Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.5 mengindikasikan bahwa rata-rata aparatur pajak

berpendidikan formal terakhir Akademi (DI/DII/DIII) atau yang

sederajat, ini ditunjukkan dengan angka 39,6% atau sebanyak 38

orang, sedangkan Sarjana (S1/Sederajat) ditunjukkan dengan angka

28,1% atau sebanyak 27 orang dan sebanyak 21 orang atau 21,9%

berpendidikan SLTA/Sederajat serta 10,4% atau sejumlah 10 orang

aparatur pajak berpendidikan formal terakhir Pasca Sarjana.

Page 91: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

76

d. Deskripsi responden berdasarkan lama bekerja

Tabel 4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid < 3 tahun 21 21.9 21.9 21.9

> 5 tahun 51 53.1 53.1 75.0

3 - 5 tahun 24 25.0 25.0 100.0

Total 96 100.0 100.0 Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.6 dibawah ini menjelaskan aparatur pajak di kantor

pelayanan pajak yang bekerja lebih dari 5 tahun lebih dominan yaitu

53,1% atau sekitar 51 aparatur, sedangkan sekitar 24 aparatur pajak

atau 25% adalah aparatur pajak yang bekerja antara 3 sampai 5 tahun

dan 21,9% atau sekitar 21 aparatur pajak memiliki lama bekerja

dibawah 3 tahun.

B. Hasil Uji Instrumen Pengukuran Variabel

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang

meliputi aplikasi sistem manajemen informasi objek pajak (SISMIOP) dan

kinerja aparatur pajak akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang

terlihat dalam tabel 4.7.

Page 92: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

77

Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

TSP 96 28 95 75.28 10.193

TKA 96 28 95 75.90 9.000

Valid N (listwise) 96

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.7 menjelaskan bahwa pada variabel sistem manajemen

informasi objek pajak (SISMIOP) jawaban minimum responden sebesar

28 dan maksimum sebesar 95, dengan rata-rata total jawaban 75,28 dan

standar deviasi sebesar 10,193. Pada variabel kinerja aparatur pajak

minimum jawaban responden sebesar 28 dan maksimum sebesar 95,

dengan rata-rata total jawaban 75,90 dan standar deviasi sebesar 9,000.

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan

dalam kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada

kuesioner tersebut. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan

Pearson Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat

signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat

dikatakan valid, tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari dua

variabel dengan 125 sampel responden.

Page 93: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

78

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel SISMIOP

Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan Pertanyaan 1 0,493** 0,000 Valid Pertanyaan 2 0,694** 0,000 Valid Pertanyaan 3 0,629** 0,000 Valid Pertanyaan 4 0,791** 0,000 Valid Pertanyaan 5 0,788** 0,000 Valid Pertanyaan 6 0,773** 0,000 Valid Pertanyaan 7 0,690** 0,000 Valid Pertanyaan 8 0,779** 0,000 Valid Pertanyaan 9 0,752** 0,000 Valid Pertanyaan 10 0,786** 0,000 Valid Pertanyaan 11 0,684** 0,000 Valid Pertanyaan 12 0,676** 0,000 Valid Pertanyaan 13 0,618** 0,000 Valid Pertanyaan 14 0,643** 0,000 Valid Pertanyaan 15 0,598** 0,000 Valid Pertanyaan 16 0,721** 0,000 Valid Pertanyaan 17 0,676** 0,000 Valid Pertanyaan 18 0,658** 0,000 Valid Pertanyaan 19 0,519** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.8 menunjukkan variabel sistem manajemen informasi

objek pajak (SISMIOP) mempunyai kriteria valid untuk semua item

pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Kinerja Aparatur Pajak

Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan Pertanyaan 1 0,428** 0,000 Valid Pertanyaan 2 0,671** 0,000 Valid Pertanyaan 3 0,543** 0,000 Valid Pertanyaan 4 0,720** 0,000 Valid Pertanyaan 5 0,762** 0,000 Valid Pertanyaan 6 0,696** 0,000 Valid Pertanyaan 7 0,648** 0,000 Valid Pertanyaan 8 0,709** 0,000 Valid Pertanyaan 9 0,681** 0,000 Valid Pertanyaan 10 0,738** 0,000 Valid

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 94: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

79

Tabel 4.9 (Lanjutan)

Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan Pertanyaan 11 0,704** 0,000 Valid Pertanyaan 12 0,588** 0,000 Valid Pertanyaan 13 0,586** 0,000 Valid Pertanyaan 14 0,582** 0,000 Valid Pertanyaan 15 0,594** 0,000 Valid Pertanyaan 16 0,635** 0,000 Valid Pertanyaan 17 0,684** 0,000 Valid Pertanyaan 18 0,570** 0,000 Valid Pertanyaan 19 0,551** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.9 menunjukkan variabel kinerja aparatur pajak

mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menilai konsistensinya dari

instrumen penelitian, instrumen dikatakan reliabel jika nilai Cronbach

Alpha diatas 0,6.

Tabel 4.10 Hasil Uji Realibilitas Variabel SISMIOP

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.935 .936 19

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.10 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel

SISMIOP sebesar 0,935, sehingga dapat disimpulkan bahwa

Page 95: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

80

pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai

cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6.

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Aparatur Pajak

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized Items N of Items

.916 .918 19

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.11 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel

kinerja aparatur pajak sebesar 0,916, sehingga dapat disimpulkan

bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai

cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6.

Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang

digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti

bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang

relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang

baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

Page 96: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

81

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot

Gambar 4.1 memperlihatkan penyebaran data yang berada

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini

menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

4. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan

model analisis regresi sederhana (single regression analysis), yaitu:

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Uji Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui

seberapa besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh

variabel independen.

Page 97: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

82

Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .387a .150 .140 8.344

a. Predictors: (Constant), TSP

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.20 menunjukkan nilai R sebesar 0,387 atau 38,7%. Hal

ini berarti bahwa hubungan atau korelasi antara kinerja aparatur pajak

dengan aplikasi sistem manajemen informasi objek pajak (SISMIOP)

adalah rendah karena berada dikisaran 0,20-0,399 (Riduwan dan

Engkos Achmad Kuncoro, 2007:62). Nilai Adjusted R Square sebesar

0,140 atau 14%, ini menunjukkan bahwa variabel kinerja aparatur

pajak yang dapat dijelaskan oleh aplikasi sistem manajemen informasi

objek pajak (SISMIOP) adalah sebesar 14%, sedangkan sisanya

sebesar 0,86 atau 86% (1-0,140) dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang

tidak disertakan dalam model penelitian ini.

b. Hasil Uji Statistik-t

Hasil uji statistik-t dapat dilihat pada tabel 4.13, jika nilai

probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0,

sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0

diterima dan menolak Ha.

Page 98: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

83

Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik-t

Sumber: Data primer yang diolah

Hasil Uji Hipotesis: Pengaruh aplikasi SISMIOP terhadap kinerja

aparatur pajak.

Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel 4.13, variabel aplikasi

SISMIOP mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini

berarti menerima Ha sehingga dapat dikatakan bahwa aplikasi

SISMIOP berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja aparatur

pajak karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel aplikasi

SISMIOP lebih kecil dari 0,05.

Berdasarkan tabel 4.13, maka diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut

Dimana:

Y: Kinerja aparatur pajak (variabel terikat)

a: Konstanta (titik potong: besarnya nilai y pada saat x=0)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 50.192 6.380 7.867 .000

TSP .341 .084 .387 4.065 .000 a. Dependent Variable: TKA

Y = 50,192 + 0,341X+ e

Page 99: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

84

b: Koefisien Regresi (slope), yaitu nilai yang menunjukkan besarnya

peningkatan (+) atau penurunan (-) yang didasarkan pada

hubungan nilai y.

x: Aplikasi sistem manajemen informasi objek pajak (variabel bebas)

e: error

Pada persamaan regresi diatas menunjukkan nilai konstanta

sebesar 50,192. Hal ini menyatakan bahwa jika variabel aplikasi

SISMIOP dianggap konstan, maka kinerja aparatur pajak akan konstan

sebesar 50,192. Koefisien regresi pada variabel sebesar 0,341, hal ini

berarti jika variabel aplikasi SISMIOP bertambah satu satuan maka

variabel kinerja aparatur pajak akan bertambah sebesar 0,341.

C. Pembahasan

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa aplikasi sistem manajemen

informasi objek pajak (SISMIOP) berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja aparatur pajak terutama bagian pelayanan PBB, pengolahan dan data

informasi dan ekstensifikasi PBB. Berdasarkan data dari Departemen

Keuangan RI, hal ini dapat dikuatkan dengan jumlah penerimaan pajak bumi

dan bangunan dari tahun 2005 sampai dengan 2010 semakin meningkat yakni

dari Rp.16,2 triliun menjadi Rp.26,5 triliun (Bisnis Indonesia, 29 Januari

2010). Dengan demikian, semakin tinggi aplikasi sistem manajemen informasi

objek pajak (SISMIOP) akan semakin meningkatkan kemampuan suatu sistem

untuk menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan aparatur pajak untuk

mengambil keputusan dan semakin meningkat pula ketersediaan informasi

Page 100: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

85

sistem manajemen di bidang perpajakan. Teknologi informasi yang merupakan

perpaduan antara teknologi komputer dengan teknologi jaringan

memungkinkan aparatur pajak untuk memperoleh tidak hanya informasi

internal, tetapi juga informasi eksternal, non keuangan dan berorientasi masa

depan. Hal ini akan memberikan semakin banyak solusi yang dapat

dipertimbangkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (khususnya aparatur pajak)

dalam pengambilan keputusan sehingga kinerja aparatur pajak dapat

ditingkatkan dan dapat mendukung tercapainya salah satu sasaran dari

program dan kegiatan modernisasi administrasi perpajakan yakni

meningkatkan produktivitas aparat perpajakan. Dengan sumber daya manusia

yang profesional dengan didukung sistem informasi teknologi yang handal dan

terkini diharapkan akan tercipta prinsip good governance sesuai dengan

program Direktorat Jenderal Pajak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Iskandar Zulkarnaen (2007). Hasil penelitian yang dilakukan Iskandar

Zulkarnaen (2007) menunjukkan bahwa dengan adanya sistem manajemen

informasi objek pajak (SISMIOP) dapat berpengaruh terhadap penerimaan

negara. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan adanya aplikasi sistem

manajemen informasi objek pajak (SISMIOP) tidak hanya dapat meningkatkan

penerimaan negara, tetapi juga berpengaruh terhadap kinerja aparatur pajak.

Page 101: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

86

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aplikasi sistem

manajemen informasi objek pajak (SISMIOP) terhadap kinerja aparatur pajak.

Responden penelitian ini berjumlah 96 orang aparatur pajak (bagian pelayanan

PBB, pengolahan data dan informasi serta ekstensifikasi PBB) pada kantor

pelayanan pajak pratama yang terletak di wilayah Jakarta Selatan. Pengujian

ini menggunakan program analisis regresi sederhana dengan menggunakan

SPSS 16.00.

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang

telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi

sederhana, maka dapat diambil kesimpulan bahwa aplikasi sistem manajemen

informasi objek pajak (SISMIOP) berpengaruh signifikan terhadap kinerja

aparatur pajak. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan

oleh Iskandar Zulkarnaen (2007).

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan diatas menunjukkan bahwa variabel aplikasi

Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja aparatur pajak. Penerapan Sistem Manajemen

Informasi Objek Pajak (SISMIOP) di kantor Pelayanan Pajak di Wilayah

Page 102: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

87

Jakarta Selatan sudah berjalan dengan baik dan sudah sesuai dengan program

reformasi administrasi perpajakan yang digulirkan oleh Direktorat Jenderal

Pajak sejak tahun 2001, guna meningkatkan citra Direktorat Jenderal Pajak

serta menerapkan Good Governance. Adanya penerapan teknologi informasi

dalam Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) mampu

mendorong kinerja aparatur pajak ke arah yang lebih baik, dilihat dengan

adanya pemisahan fungsi yang jelas antara fungsi pelayanan, pengawasan,

pemeriksaan, keberatan, dan pembinaan.

Dengan demikian, penerapan Sistem Manajemen Informasi Objek

Pajak (SISMIOP), mampu menciptakan kemudahan, kecepatan, serta

ketepatan kegiatan administrasi serta meningkatkan kinerja aparatur pajak.

Selain itu, teknologi informasi yang canggih merupakan salah satu faktor

kunci keberhasilan pelaksanaan kebijakan perpajakan yang juga dapat

meningkatkan kinerja aparatur pajak.

C. Saran

Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai

beberapa hal diantaranya:

1. Untuk penelitian mendatang, diharapkan menyebarkan dan mengumpulkan

kuesioner pada waktu yang tepat, sehingga jumlah responden dapat lebih

banyak dan hasilnya dapat lebih akurat.

2. Untuk penelitian mendatang, dapat memperluas wilayah sampel penelitian

dengan memasukan beberapa sampling area disekitar wilayah DKI Jakarta.

Page 103: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

88

3. Untuk penelitian mendatang, disarankan survei dengan metode lain,

misalnya wawancara secara langsung agar dapat dilakukan pengawasan

atas jawaban responden dalam menjawab pertanyaaan.

4. Untuk penelitian mendatang, sebaiknya menambah variabel independen

atau variabel moderating guna mengetahui variabel-variabel lain yang

dapat mempengaruhi dan memperkuat atau memperlemah variabel

dependen.

Page 104: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

89

DAFTAR PUSTAKA Ardananto, Bagiyo, “Profesionalisme Aparat Pajak dalam Memberikan

Pelayanan Restitusi PPN dan Pengaruhnya terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”,Tesis S2 Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indoensia, 2003.

Arfiana, Yulita, “Korelasi Efektifitas Penerapan Teknologi Informasi dalam

Sistem Administrasi Perpajakan Modern dengan Kinerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Grogol Petamburan”, Universitas Islam Negeri, Jakarta, 2008.

Bisnis Indonesia, “Penerimaan pajak 2010 diprediksi shortfall, Penurunan tarif

PPh berpotensi kurangi penerimaan”, Jakarta, 29 Januari 2010. Boediono, B, “Pelayanan Prima Perpajakan”, Rineka Cipta, Jakarta, 2007.

Brotodihardjo, R. Santoso, “Pengantar Hukum Pajak cetakan ke-empat”, Rafika Aditama, Bandung, 2003.

Brotodihardjo, Santoso R, ”Pengantar Ilmu Hukum Pajak cetakan ke IX”, Eresco,

Bandung, 1989.

Direktorat Jenderal Pajak, ”Layanan Informasi Pajak Bumi dan Bangunan”, Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, 2008.

Furtwengler, Dale,“Penilaian Kinerja”, Andi offset, Yogyakarta, 2002.

Fushimi Toshiyuki, “Menuju Sistem Perpajakan yang Dapat Dipercaya Mempertahankan Penegakan Disiplin dan Sistem Pengawasan,” Jurnal Kipas, volume 3, no 27, Oktober 2001.

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Salemba Empat, Jakarta, 2005.

Hamid, Abdul,”Panduan Penulisan Skripsi”, FEIS UIN Press, Jakarta, 2007.

Handoko, Hani, “Manajemen Personalia dan SDM”, BPFE, Yoyakarta, 1995.

Hutasoit, Erikson, “Tata Cara Pembayaran Pajak”, INDOPOS, 28 Mei 2009. Ilyas, Yaslis,”kinerja Teori, Penilaian, dan Penelitian”, Pusat Kajian Ekonomi

Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta, 2002.

Page 105: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

90

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen”, BPFE, Yogyakarta, 2002.

Jogiyanto, “Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman”, BPFE, Yogyakarta, 2004.

KEP. DJP-533/PJ/2000, “Petunjuk Pelaksanaan, Pendaftaran, Pendataan dan

Nilai Objek Pajak dan Subjek Pajak”, Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, 2000.

Lembaga Administrasi Negara RI, “Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia”, PT. Gunung Agung, Jakarta, 1996.

Lubis, Irwansyah, “Hukum Pajak Indonesia Suatu Pengantar”, Yayasan Pendidikan dan Pengembangan SDM, Jakarta, 2006.

Mardiasmo, “Perpajakan Edisi Revisi 2009”, Andi Offset, Yogyakarta, 2009.

Mutia, I, “Konsep Sistem Informasi Manajemen”, Fakultas Ekonomi USU, 2004.

Nasution, Darmin, "Pemilik NPWP mencapai 10,8 Juta", Seputar Indonesia, 19 Januari 2009.

Notohadiprawiro, Tejoyuwono, “ Sistem Informasi Pengertian dan Kepentingannya”, Universitas Gajah Mada, 2006.

Nugroho, Eko, “Sistem Informasi Manajemen Konsep, Aplikasi dan Perkembangannya”, Andi Offset, Yogyakarta, 2008.

Oin, "Penerimaan Terimbas Krisis", KOMPAS, 8 Juni 2009.

Pabundu, Tika, “Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan”, Bumi Aksara, Jakarta, 2006.

Pandiangan, Liberty, "Pajak Pusat dan Pajak Daerah dalam Kerangka Sistem Perpajakan Nasional", Jurnal Perpajakan Indonesia, volume 1, no 7, Februari 2002.

Raymond, ”Sistem Informasi Manajemen”, Indeks, Jakarta, 2004.

Resmi, Siti, "Perpajakan Teori dan Kasus", Salemba Empat, Jakarta, 2003. Riduwan Engkos, Achmad Kuncoro, “Cara Menggunakan dan Memakai Analisis

Jalur”, Cetakan 1 Januari, Alfabeta, Bandung, 2007.

Page 106: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

91

Robert, Vijay, ”Management Control System 11 edition”, Salemba Empat, Jakarta, 2005.

Rukhyat, Adang, dkk, "Panduan Penelitian Bagi Remaja", Dinas Olahraga dan Pemuda, Jakarta, 2003.

SE-60/DJP/2001“Petunjuk Pelaksanaan, Pendaftaran, Pendataan dan Penilaian

Objek dan Subjek Pajak Pajak Bumi dan Bangunan dalam Rangka Pembentukan dan atau Pemeliharaan Basis Data Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak SISMIOP)”, Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, 2001.

Setiyaji, Gunawan dan Hidayat Amir, "Evaluasi Kinerja Sistem Perpajakan Indonesia", Jurnal Ekonomi, Jakarta, November 2005.

Singgih, Santoso,”Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik”, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2000.

Siti Kurnia, ”Perpajakan Indonesia Konsep dan Aspek Formal”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2010.

Suandy, Erly, "Hukum Pajak Edisi Ketiga", Salemba Empat, Jakarta, 2005.

Suandy, Erly, ”Perpajakan Edisi Kedua”, Salemba Empat, Jakarta, 2006. Subaryono dan Lukito E.N, “Assessment of the Development of Land Information

on Systems in the Directorate of Land and Building Taxes Ministry of Finance Republic of Indonesia”, Jakarta, 2004.

Sugiyono, ”Metode penelitian Bisnis”, Alfabeta, Bandung, 2005.

Tambunan, Tulus, “Perekonomian Indonesia Beberapa Masalah Penting, Ghalia Indonesia”, Jakarta, 2003.

Tim Penulis Tax Center UNPAD, Wajah Baru Pelayanan Prima DITJEN Pajak,

Majalah Berita Pajak Vol. XXXIV No. 1583, 15 Juli 2007. Undang-Undang No.28 tahun 2007, “Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan”, 2007. Waluyo, “Perpajakan Indonesia Edisi 8”, Salemba Empat, Jakarta, 2008. Zulkarnaen, Iskandar,” Pengaruh SISMIOP terhadap Penerimaan PBB pada

Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Depok”, Universitas Islam Negeri, Jakarta, 2007.

Page 107: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

92

, Jurnal Perpajakan, “Estafet Mendadak Reformasi Pajak”, volume 3, no 6, Januari, 2004.

Page 108: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

DAFTAR PUSTAKA Ardananto, Bagiyo, “Profesionalisme Aparat Pajak dalam Memberikan

Pelayanan Restitusi PPN dan Pengaruhnya terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”,Tesis S2 Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indoensia, 2003.

Arfiana, Yulita, “Korelasi Efektifitas Penerapan Teknologi Informasi dalam

Sistem Administrasi Perpajakan Modern dengan Kinerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Grogol Petamburan”, Universitas Islam Negeri, Jakarta, 2008.

Boediono, B, “Pelayanan Prima Perpajakan”, Rineka Cipta, Jakarta, 2007.

Brotodihardjo, R. Santoso, “Pengantar Hukum Pajak cetakan ke-empat”, Rafika Aditama, Bandung, 2003.

Brotodihardjo, Santoso R, ”Pengantar Ilmu Hukum Pajak cetakan ke IX”, PT

Eresco, Bandung, 1989.

Direktorat Jenderal Pajak, ”Layanan Informasi Pajak Bumi dan Bangunan”, Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, 2008.

Furtwengler, Dale,“Penilaian Kinerja”, Andi offset, Yogyakarta, 2002.

Fushimi Toshiyuki, “Menuju Sistem Perpajakan yang Dapat Dipercaya Mempertahankan Penegakan Disiplin dan Sistem Pengawasan,” Jurnal Kipas, volume 3, no 27, Oktober 2001.

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Salemba Empat, Jakarta, 2005.

Hamid, Abdul,”Panduan Penulisan Skripsi”, FEIS UIN Press, Jakarta, 2007.

Handoko, Hani, “Manajemen Personalia dan SDM”, BPFE, Yoyakarta, 1995.

Hutasoit, Erikson, “Tata Cara Pembayaran Pajak”, INDOPOS, 28 Mei 2009. Ilyas, Yaslis,”kinerja Teori, Penilaian, dan Penelitian”, Pusat Kajian Ekonomi

Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta, 2002.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen”, BPFE, Yogyakarta, 2002.

Page 109: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

Jogiyanto, “Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman”, BPFE, Yogyakarta, 2004.

KEP. DJP-533/PJ/2000, “Petunjuk Pelaksanaan, Pendaftaran, Pendataan dan

Nilai Objek Pajak dan Subjek Pajak”, Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, 2000.

Lembaga Administrasi Negara RI, “Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia”, PT. Gunung Agung, Jakarta, 1996.

Lubis, Irwansyah, “Hukum Pajak Indonesia Suatu Pengantar”, Yayasan Pendidikan dan Pengembangan SDM, Jakarta, 2006.

Mardiasmo, “Perpajakan Edisi Revisi 2009”, CV. Andi Ofset, Yogyakarta, 2009.

Mutia, I, “Konsep Sistem Informasi Manajemen”, Fakultas Ekonomi USU, 2004.

Nasution, Darmin, "Pemilik NPWP mencapai 10,8 Juta", Seputar Indonesia, 19 Januari 2009.

Notohadiprawiro, Tejoyuwono, “ Sistem Informasi Pengertian dan Kepentingannya”, Universitas Gajah Mada, 2006.

Oin, "Penerimaan Terimbas Krisis", KOMPAS, 8 Juni 2009.

Pabundu, Tika, “Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan”, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2006.

Pandiangan, Liberty, "Pajak Pusat dan Pajak Daerah dalam Kerangka Sistem Perpajakan Nasional", Jurnal Perpajakan Indonesia, volume 1, no 7, Februari 2002.

Resmi, Siti, "Perpajakan Teori dan Kasus", Salemba Empat, Jakarta, 2003.

Rukhyat, Adang, dkk, "Panduan Penelitian Bagi Remaja", Dinas Olahraga dan Pemuda, Jakarta, 2003.

Santoso, Singgih,”Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik”, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2000.

Setiyaji, Gunawan dan Hidayat Amir, "Evaluasi Kinerja Sistem Perpajakan Indonesia", Jurnal Ekonomi, Jakarta, November 2005.

Suandy, Erly, "Hukum Pajak Edisi Ketiga", Salemba Empat, Jakarta, 2005.

Suandy, Erly, Perpajakan Edisi Kedua, Salemba Empat, Jakarta, 2006.

Page 110: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

Subaryono dan Lukito E.N, “Assessment of the Development of Land Information on Systems in the Directorate of Land and Building Taxes Ministry of Finance Republic of Indonesia”, Jakarta, 2004.

Sugiyono, ”Metode penelitian Bisnis”, CV Alfabeta, Bandung, 2005.

Tambunan, Tulus, “Perekonomian Indonesia Beberapa Masalah Penting, Ghalia Indonesia”, Jakarta, 2003.

Tim Penulis Tax Center UNPAD, Wajah Baru Pelayanan Prima DITJEN Pajak,

Majalah Berita Pajak Vol. XXXIV No. 1583, 15 Juli 2007. Undang-Undang No.28 tahun 2007, “Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan”, 2007. Waluyo, “Perpajakan Indonesia Edisi 8”, Salemba Empat, Jakarta, 2008. Zulkarnaen, Iskandar,” Pengaruh SISMIOP terhadap Penerimaan PBB pada

Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Depok”, Universitas Islam Negeri, Jakarta, 2007.

, Jurnal Perpajakan, “Estafet Mendadak Reformasi Pajak”, volume 3, no 6, Januari, 2004.

, http://sisteminformasi.wordpress.com di akses pada tanggal 5 Juni 2009

Page 111: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

102

HASIL UJI VARIABEL VALIDITAS APLIKASI SISMIOP Correlations

SP1 SP2 SP3 SP4 SP5 SP6 SP7 SP8 SP9 SP10 SP11 SP12 SP13 SP14 SP15 SP16 SP17 SP18 SP19 TSP

SP1 Pearson Correlation 1 .550** .589** .343** .319** .270** .263** .336** .349** .315** .253* .261* .279** .266** .090 .320** .369** .242* .026 .493**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .002 .008 .010 .001 .000 .002 .013 .010 .006 .009 .385 .001 .000 .018 .805 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

SP2 Pearson Correlation

.550** 1 .608** .613** .488** .513** .320** .508** .576** .438** .366** .516** .342** .443** .320** .426** .447** .344** .200 .694**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .001 .000 .000 .001 .051 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

SP3 Pearson Correlation

.589** .608** 1 .568** .432** .474** .488** .467** .450** .414** .342** .332** .278** .408** .104 .370** .306** .324** .195 .629**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .001 .006 .000 .314 .000 .002 .001 .057 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

SP4 Pearson Correlation .343** .613** .568** 1 .800** .653** .461** .523** .606** .585** .614** .590** .324** .543** .351** .447** .432** .519** .359** .791**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

SP5 Pearson Correlation

.319** .488** .432** .800** 1 .713** .537** .552** .667** .603** .658** .583** .428** .469** .329** .405** .442** .520** .373** .788**

Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

Page 112: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

103

SP6 Pearson Correlation

.270** .513** .474** .653** .713** 1 .689** .658** .669** .619** .524** .652** .342** .422** .401** .383** .469** .332** .282** .773**

Sig. (2-tailed) .008 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .001 .005 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

SP7 Pearson Correlation

.263** .320** .488** .461** .537** .689** 1 .647** .509** .648** .425** .488** .348** .374** .275** .418** .460** .285** .253* .690**

Sig. (2-tailed) .010 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .007 .000 .000 .005 .013 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

SP8 Pearson Correlation

.336** .508** .467** .523** .552** .658** .647** 1 .541** .604** .403** .552** .531** .464** .431** .627** .475** .436** .303** .779**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

SP9 Pearson Correlation

.349** .576** .450** .606** .667** .669** .509** .541** 1 .633** .469** .464** .310** .344** .383** .452** .619** .445** .317** .752**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .001 .000 .000 .000 .000 .002 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

SP10 Pearson Correlation

.315** .438** .414** .585** .603** .619** .648** .604** .633** 1 .698** .456** .348** .375** .483** .501** .543** .442** .436** .786**

Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

SP11 Pearson Correlation

.253* .366** .342** .614** .658** .524** .425** .403** .469** .698** 1 .446** .360** .451** .439** .304** .288** .380** .457** .684**

Sig. (2-tailed) .013 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .004 .000 .000 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

Page 113: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

104

SP12 Pearson Correlation

.261* .516** .332** .590** .583** .652** .488** .552** .464** .456** .446** 1 .360** .423** .369** .414** .357** .377** .205* .676**

Sig. (2-tailed) .010 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .045 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

SP13 Pearson Correlation

.279** .342** .278** .324** .428** .342** .348** .531** .310** .348** .360** .360** 1 .511** .376** .606** .398** .568** .306** .618**

Sig. (2-tailed) .006 .001 .006 .001 .000 .001 .001 .000 .002 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

SP14 Pearson Correlation

.266** .443** .408** .543** .469** .422** .374** .464** .344** .375** .451** .423** .511** 1 .354** .519** .314** .456** .231* .643**

Sig. (2-tailed) .009 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000 .024 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

SP15 Pearson Correlation

.090 .320** .104 .351** .329** .401** .275** .431** .383** .483** .439** .369** .376** .354** 1 .558** .414** .405** .560** .598**

Sig. (2-tailed) .385 .001 .314 .000 .001 .000 .007 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

SP16 Pearson Correlation

.320** .426** .370** .447** .405** .383** .418** .627** .452** .501** .304** .414** .606** .519** .558** 1 .611** .606** .358** .721**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

SP17 Pearson Correlation

.369** .447** .306** .432** .442** .469** .460** .475** .619** .543** .288** .357** .398** .314** .414** .611** 1 .504** .335** .676**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .004 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .001 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

Page 114: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

105

SP18 Pearson Correlation

.242* .344** .324** .519** .520** .332** .285** .436** .445** .442** .380** .377** .568** .456** .405** .606** .504** 1 .429** .658**

Sig. (2-tailed) .018 .001 .001 .000 .000 .001 .005 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

SP19 Pearson Correlation

.026 .200 .195 .359** .373** .282** .253* .303** .317** .436** .457** .205* .306** .231* .560** .358** .335** .429** 1 .519**

Sig. (2-tailed) .805 .051 .057 .000 .000 .005 .013 .003 .002 .000 .000 .045 .002 .024 .000 .000 .001 .000 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

TSP Pearson Correlation

.493** .694** .629** .791** .788** .773** .690** .779** .752** .786** .684** .676** .618** .643** .598** .721** .676** .658** .519** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 115: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

106

HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KINERJA APARATUR PAJAK Correlations

KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 KA9 KA10 KA11 KA12 KA13 KA14 KA15 KA16 KA17 KA18 KA19 TKA

KA1 Pearson Correlation 1 .379** .527** .300** .335** .280** .276** .224* .238* .220* .217* .196 .215* .234* .012 .167 .351** .171 -.048 .428**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .001 .006 .007 .028 .020 .031 .034 .056 .036 .022 .911 .105 .000 .095 .640 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

KA2 Pearson Correlation

.379** 1 .694** .656** .531** .443** .265** .344** .445** .368** .472** .419** .276** .468** .220* .312** .424** .275** .214* .671**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .009 .001 .000 .000 .000 .000 .006 .000 .031 .002 .000 .007 .036 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

KA3 Pearson Correlation

.527** .694** 1 .538** .328** .300** .328** .253* .300** .303** .267** .223* .214* .346** .004 .266** .326** .269** .124 .543**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .003 .001 .013 .003 .003 .009 .029 .037 .001 .973 .009 .001 .008 .229 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

KA4 Pearson Correlation .300** .656** .538** 1 .680** .470** .302** .401** .623** .467** .526** .377** .197 .401** .278** .340** .476** .440** .337** .720**

Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .054 .000 .006 .001 .000 .000 .001 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

KA5 Pearson Correlation

.335** .531** .328** .680** 1 .603** .447** .465** .582** .468** .624** .571** .411** .329** .364** .287** .503** .432** .377** .762**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .005 .000 .000 .000 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

Page 116: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

107

KA6 Pearson Correlation

.280** .443** .300** .470** .603** 1 .655** .564** .548** .544** .492** .595** .269** .260* .414** .239* .439** .169 .261* .696**

Sig. (2-tailed) .006 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .008 .011 .000 .019 .000 .101 .010 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

KA7 Pearson Correlation .276** .265** .328** .302** .447** .655** 1 .641** .460** .623** .323** .419** .318** .257* .274** .364** .457** .186 .248* .648**

Sig. (2-tailed) .007 .009 .001 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .002 .011 .007 .000 .000 .070 .015 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

KA8 Pearson Correlation

.224* .344** .253* .401** .465** .564** .641** 1 .434** .516** .371** .472** .517** .431** .403** .547** .379** .304** .269** .709**

Sig. (2-tailed) .028 .001 .013 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .008 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

KA9 Pearson Correlation .238* .445** .300** .623** .582** .548** .460** .434** 1 .564** .554** .316** .202* .257* .326** .306** .550** .304** .336** .681**

Sig. (2-tailed) .020 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .049 .012 .001 .002 .000 .003 .001 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

KA10 Pearson Correlation

.220* .368** .303** .467** .468** .544** .623** .516** .564** 1 .705** .331** .278** .258* .517** .371** .471** .329** .492** .738**

Sig. (2-tailed) .031 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .006 .011 .000 .000 .000 .001 .000 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

Page 117: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

108

KA11 Pearson Correlation

.217* .472** .267** .526** .624** .492** .323** .371** .554** .705** 1 .424** .262** .323** .502** .197 .399** .304** .518** .704**

Sig. (2-tailed) .034 .000 .009 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .010 .001 .000 .054 .000 .003 .000 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

KA12 Pearson Correlation

.196 .419** .223* .377** .571** .595** .419** .472** .316** .331** .424** 1 .316** .316** .339** .293** .225* .204* .209* .588**

Sig. (2-tailed) .056 .000 .029 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .001 .000 .002 .002 .001 .004 .028 .046 .041 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

KA13 Pearson Correlation

.215* .276** .214* .197 .411** .269** .318** .517** .202* .278** .262** .316** 1 .477** .345** .578** .356** .466** .300** .586**

Sig. (2-tailed) .036 .006 .037 .054 .000 .008 .002 .000 .049 .006 .010 .002 .000 .001 .000 .000 .000 .003 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

KA14 Pearson Correlation

.234* .468** .346** .401** .329** .260* .257* .431** .257* .258* .323** .316** .477** 1 .311** .510** .292** .354** .212* .582**

Sig. (2-tailed) .022 .000 .001 .000 .001 .011 .011 .000 .012 .011 .001 .002 .000 .002 .000 .004 .000 .039 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

KA15 Pearson Correlation

.012 .220* .004 .278** .364** .414** .274** .403** .326** .517** .502** .339** .345** .311** 1 .464** .313** .273** .603** .594**

Sig. (2-tailed) .911 .031 .973 .006 .000 .000 .007 .000 .001 .000 .000 .001 .001 .002 .000 .002 .007 .000 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

KA16 Pearson Correlation

.167 .312** .266** .340** .287** .239* .364** .547** .306** .371** .197 .293** .578** .510** .464** 1 .523** .513** .305** .635**

Sig. (2-tailed) .105 .002 .009 .001 .005 .019 .000 .000 .002 .000 .054 .004 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

Page 118: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

109

KA17 Pearson Correlation

.351** .424** .326** .476** .503** .439** .457** .379** .550** .471** .399** .225* .356** .292** .313** .523** 1 .522** .331** .684**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .028 .000 .004 .002 .000 .000 .001 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

KA18 Pearson Correlation

.171 .275** .269** .440** .432** .169 .186 .304** .304** .329** .304** .204* .466** .354** .273** .513** .522** 1 .360** .570**

Sig. (2-tailed) .095 .007 .008 .000 .000 .101 .070 .003 .003 .001 .003 .046 .000 .000 .007 .000 .000 .000 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

KA19 Pearson Correlation

-.048 .214* .124 .337** .377** .261* .248* .269** .336** .492** .518** .209* .300** .212* .603** .305** .331** .360** 1 .551**

Sig. (2-tailed) .640 .036 .229 .001 .000 .010 .015 .008 .001 .000 .000 .041 .003 .039 .000 .002 .001 .000 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

TKA Pearson Correlation

.428** .671** .543** .720** .762** .696** .648** .709** .681** .738** .704** .588** .586** .582** .594** .635** .684** .570** .551** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 119: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

110

HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL APLIKASI SISMIOP

Reliability

Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary

N %

Cases Valid 96 100.0

Excludeda 0 .0

Total 96 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized

Items N of Items

.935 .936 19

Page 120: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

111

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

SP1 3.70 .742 96 SP2 3.84 .838 96 SP3 3.66 .844 96 SP4 4.08 .763 96 SP5 4.22 .728 96 SP6 4.28 .691 96 SP7 4.12 .897 96 SP8 4.14 .841 96 SP9 4.10 .732 96 SP10 3.81 .837 96 SP11 4.09 .769 96 SP12 4.21 .710 96 SP13 3.78 .797 96 SP14 3.95 .773 96 SP15 3.96 .917 96 SP16 3.88 .771 96 SP17 3.97 .774 96 SP18 3.78 .684 96 SP19 3.71 .857 96

Page 121: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

112

Inter-Item Correlation Matrix

SP1 SP2 SP3 SP4 SP5 SP6 SP7 SP8 SP9 SP10 SP11 SP12 SP13 SP14 SP15 SP16 SP17 SP18 SP19

SP1 1.000 .550 .589 .343 .319 .270 .263 .336 .349 .315 .253 .261 .279 .266 .090 .320 .369 .242 .026 SP2 .550 1.000 .608 .613 .488 .513 .320 .508 .576 .438 .366 .516 .342 .443 .320 .426 .447 .344 .200 SP3 .589 .608 1.000 .568 .432 .474 .488 .467 .450 .414 .342 .332 .278 .408 .104 .370 .306 .324 .195 SP4 .343 .613 .568 1.000 .800 .653 .461 .523 .606 .585 .614 .590 .324 .543 .351 .447 .432 .519 .359 SP5 .319 .488 .432 .800 1.000 .713 .537 .552 .667 .603 .658 .583 .428 .469 .329 .405 .442 .520 .373 SP6 .270 .513 .474 .653 .713 1.000 .689 .658 .669 .619 .524 .652 .342 .422 .401 .383 .469 .332 .282 SP7 .263 .320 .488 .461 .537 .689 1.000 .647 .509 .648 .425 .488 .348 .374 .275 .418 .460 .285 .253 SP8 .336 .508 .467 .523 .552 .658 .647 1.000 .541 .604 .403 .552 .531 .464 .431 .627 .475 .436 .303 SP9 .349 .576 .450 .606 .667 .669 .509 .541 1.000 .633 .469 .464 .310 .344 .383 .452 .619 .445 .317 SP10 .315 .438 .414 .585 .603 .619 .648 .604 .633 1.000 .698 .456 .348 .375 .483 .501 .543 .442 .436 SP11 .253 .366 .342 .614 .658 .524 .425 .403 .469 .698 1.000 .446 .360 .451 .439 .304 .288 .380 .457 SP12 .261 .516 .332 .590 .583 .652 .488 .552 .464 .456 .446 1.000 .360 .423 .369 .414 .357 .377 .205 SP13 .279 .342 .278 .324 .428 .342 .348 .531 .310 .348 .360 .360 1.000 .511 .376 .606 .398 .568 .306 SP14 .266 .443 .408 .543 .469 .422 .374 .464 .344 .375 .451 .423 .511 1.000 .354 .519 .314 .456 .231 SP15 .090 .320 .104 .351 .329 .401 .275 .431 .383 .483 .439 .369 .376 .354 1.000 .558 .414 .405 .560 SP16 .320 .426 .370 .447 .405 .383 .418 .627 .452 .501 .304 .414 .606 .519 .558 1.000 .611 .606 .358 SP17 .369 .447 .306 .432 .442 .469 .460 .475 .619 .543 .288 .357 .398 .314 .414 .611 1.000 .504 .335 SP18 .242 .344 .324 .519 .520 .332 .285 .436 .445 .442 .380 .377 .568 .456 .405 .606 .504 1.000 .429 SP19 .026 .200 .195 .359 .373 .282 .253 .303 .317 .436 .457 .205 .306 .231 .560 .358 .335 .429 1.000

Page 122: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

113

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

SP1 71.58 96.982 .435 .496 .935 SP2 71.44 92.733 .648 .651 .931 SP3 71.62 93.774 .575 .656 .933 SP4 71.20 92.160 .761 .782 .929 SP5 71.06 92.712 .759 .791 .929 SP6 71.00 93.474 .743 .755 .930 SP7 71.16 92.070 .640 .675 .932 SP8 71.15 91.242 .743 .670 .929 SP9 71.18 93.200 .718 .668 .930 SP10 71.47 91.178 .751 .738 .929 SP11 71.19 93.754 .641 .687 .931 SP12 71.07 94.616 .635 .552 .932 SP13 71.50 94.484 .566 .559 .933 SP14 71.33 94.351 .595 .491 .932 SP15 71.32 93.547 .536 .579 .934 SP16 71.41 93.149 .681 .701 .931 SP17 71.31 93.817 .632 .603 .932 SP18 71.50 95.179 .618 .577 .932 SP19 71.57 95.553 .453 .463 .935

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

75.28 103.888 10.193 19

Page 123: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

114

HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL KINERJA APARATUR PAJAK

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 96 100.0

Excludeda 0 .0

Total 96 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items N of Items

.916 .918 19

Page 124: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

115

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

KA1 3.76 .707 96 KA2 3.91 .741 96 KA3 3.58 .804 96 KA4 4.07 .729 96 KA5 4.22 .668 96 KA6 4.32 .607 96 KA7 4.14 .816 96 KA8 4.26 .798 96 KA9 4.15 .649 96 KA10 3.86 .803 96 KA11 3.97 .774 96 KA12 4.32 .641 96 KA13 3.85 .808 96 KA14 3.92 .706 96 KA15 4.03 .923 96 KA16 3.93 .743 96 KA17 4.05 .686 96 KA18 3.80 .734 96 KA19 3.75 .846 96

Page 125: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

116

Inter-Item Correlation Matrix

KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 KA9 KA10 KA11 KA12 KA13 KA14 KA15 KA16 KA17 KA18 KA19

KA1 1.000 .379 .527 .300 .335 .280 .276 .224 .238 .220 .217 .196 .215 .234 .012 .167 .351 .171 -.048 KA2 .379 1.000 .694 .656 .531 .443 .265 .344 .445 .368 .472 .419 .276 .468 .220 .312 .424 .275 .214 KA3 .527 .694 1.000 .538 .328 .300 .328 .253 .300 .303 .267 .223 .214 .346 .004 .266 .326 .269 .124 KA4 .300 .656 .538 1.000 .680 .470 .302 .401 .623 .467 .526 .377 .197 .401 .278 .340 .476 .440 .337 KA5 .335 .531 .328 .680 1.000 .603 .447 .465 .582 .468 .624 .571 .411 .329 .364 .287 .503 .432 .377 KA6 .280 .443 .300 .470 .603 1.000 .655 .564 .548 .544 .492 .595 .269 .260 .414 .239 .439 .169 .261 KA7 .276 .265 .328 .302 .447 .655 1.000 .641 .460 .623 .323 .419 .318 .257 .274 .364 .457 .186 .248 KA8 .224 .344 .253 .401 .465 .564 .641 1.000 .434 .516 .371 .472 .517 .431 .403 .547 .379 .304 .269 KA9 .238 .445 .300 .623 .582 .548 .460 .434 1.000 .564 .554 .316 .202 .257 .326 .306 .550 .304 .336 KA10 .220 .368 .303 .467 .468 .544 .623 .516 .564 1.000 .705 .331 .278 .258 .517 .371 .471 .329 .492 KA11 .217 .472 .267 .526 .624 .492 .323 .371 .554 .705 1.000 .424 .262 .323 .502 .197 .399 .304 .518 KA12 .196 .419 .223 .377 .571 .595 .419 .472 .316 .331 .424 1.000 .316 .316 .339 .293 .225 .204 .209 KA13 .215 .276 .214 .197 .411 .269 .318 .517 .202 .278 .262 .316 1.000 .477 .345 .578 .356 .466 .300 KA14 .234 .468 .346 .401 .329 .260 .257 .431 .257 .258 .323 .316 .477 1.000 .311 .510 .292 .354 .212 KA15 .012 .220 .004 .278 .364 .414 .274 .403 .326 .517 .502 .339 .345 .311 1.000 .464 .313 .273 .603 KA16 .167 .312 .266 .340 .287 .239 .364 .547 .306 .371 .197 .293 .578 .510 .464 1.000 .523 .513 .305 KA17 .351 .424 .326 .476 .503 .439 .457 .379 .550 .471 .399 .225 .356 .292 .313 .523 1.000 .522 .331 KA18 .171 .275 .269 .440 .432 .169 .186 .304 .304 .329 .304 .204 .466 .354 .273 .513 .522 1.000 .360 KA19 -.048 .214 .124 .337 .377 .261 .248 .269 .336 .492 .518 .209 .300 .212 .603 .305 .331 .360 1.000

Page 126: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

117

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted Scale Variance if

Item Deleted Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

KA1 72.14 76.055 .360 .401 .917 KA2 71.99 72.600 .622 .695 .911 KA3 72.31 73.796 .475 .673 .915 KA4 71.82 72.084 .677 .724 .909 KA5 71.68 72.284 .728 .739 .909 KA6 71.57 73.763 .659 .681 .911 KA7 71.76 72.142 .591 .720 .912 KA8 71.64 71.455 .660 .626 .910 KA9 71.75 73.474 .639 .576 .911 KA10 72.03 70.978 .693 .741 .909 KA11 71.93 71.795 .656 .724 .910 KA12 71.57 74.626 .539 .522 .913 KA13 72.04 73.135 .522 .552 .913 KA14 71.98 74.105 .526 .455 .913 KA15 71.86 71.992 .521 .601 .914 KA16 71.97 73.062 .581 .667 .912 KA17 71.84 73.017 .640 .606 .911 KA18 72.09 74.002 .511 .506 .913 KA19 72.15 73.326 .480 .516 .915

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

75.90 81.000 9.000 19

Page 127: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

118

HASIL UJI NORMALITAS Regression

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 TSPa . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: TKA

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 .387a .150 .140 8.344 a. Predictors: (Constant), TSP b. Dependent Variable: TKA

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1150.590 1 1150.590 16.526 .000a

Residual 6544.369 94 69.621 Total 7694.958 95

a. Predictors: (Constant), TSP b. Dependent Variable: TKA

Page 128: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

119

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 50.192 6.380 7.867 .000

TSP .341 .084 .387 4.065 .000

a. Dependent Variable: TKA

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 59.75 82.63 75.90 3.480 96

Residual -31.752 19.200 .000 8.300 96

Std. Predicted Value -4.639 1.935 .000 1.000 96

Std. Residual -3.805 2.301 .000 .995 96

a. Dependent Variable: TKA

Page 129: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

120

Page 130: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

121

HASIL UJI REGRESI

Regression Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 TSPa . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: TKA

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .387a .150 .140 8.344

a. Predictors: (Constant), TSP

Page 131: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

122

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 50.192 6.380 7.867 .000

TSP .341 .084 .387 4.065 .000 a. Dependent Variable: TKA

HASIL UJI STATISTIK DESKRIPTIF

Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

TSP 96 28 95 75.28 10.193

TKA 96 28 95 75.90 9.000

Valid N (listwise) 96

Page 132: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

123

Frequencies

Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Laki-laki 68 70.8 70.8 70.8

Perempuan 28 29.2 29.2 100.0

Total 96 100.0 100.0

Usia

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid < 30 tahun 31 32.3 32.3 32.3

> 40 tahun 29 30.2 30.2 62.5

30 - 40 tahun 36 37.5 37.5 100.0

Total 96 100.0 100.0

Page 133: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

124

Pendidikan Formal terakhir

Pendidikan Formal terakhir

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Akademi (D/I, D/II, D/III) 38 39.6 39.6 39.6

Pasca Sarjana 10 10.4 10.4 50.0

Sarjana (S1/Sederajat) 27 28.1 28.1 78.1

SLTA/ Sederajat 21 21.9 21.9 100.0

Total 96 100.0 100.0

Lama Bekerja

Lama Bekerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid < 3 tahun 21 21.9 21.9 21.9

> 5 tahun 51 53.1 53.1 75.0

3 - 5 tahun 24 25.0 25.0 100.0

Total 96 100.0 100.0

Page 134: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

95

B. Pertanyaan

Pilihlah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda ( ) pada salah

satu angka diantara nomor 1 s/d 5.

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

2 = Tidak Setuju (TS)

3 = Ragu-Ragu (RR)

4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setuju (SS)

No Pertanyaan STS 1

TS 2

RR 3

S 4

SS 5

A 1 2 3 4 5 6 7 8

Aplikasi Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) Dengan adanya SISMIOP memberikan informasi akurat tentang Wajib Pajak Dengan adanya Aplikasi SISMIOP data Wajib Pajak tersimpan secara akurat Aplikasi SISMIOP mampu meningkatkan kualitas administrasi perpajakan Dengan adanya aplikasi SISMIOP proses pemungutan pajak menjadi lebih cepat, tepat, mudah, dan akurat Aplikasi SISMIOP menghasilkan informasi perpajakan yang akurat Diperlukan perbaikan mutu pelayanan secara berkesinambungan Aplikasi SISMIOP mendukung kecepatan administrasi pemenuhan kewajiban perpajakan Aplikasi SISMIOP memberikan pelayanan secara efisien baik dari segi waktu, tenaga maupun biaya

Page 135: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

96

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Dengan adanya SISMIOP permasalahan yang dihadapi Wajib Pajak dapat diselesaikan secara lebih cepat Aplikasi SISMIOP memudahkan aparatur pajak dalam menjalankan tugas sehari-hari SISMIOP memberikan informasi tentang pembayaran pajak yang dilakukan Wajib Pajak SISMIOP memberikan informasi tentang alamat Wajib Pajak SISMIOP memberikan informasi Objek dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan secara sistematis SISMIOP dapat meningkatkan mekanisme kontrol yang lebih efektif SISMIOP memperbaiki sistem kerja sehingga dapat memudahkan Wajib Pajak SISMIOP mempercepat pengolahan dan ketersediaan data Wajib Pajak SISMIOP memelihara akurasi data administrasi perpajakan Administrasi menjadi lebih efisien melalui penerapan sistem administrasi yang handal dan teknologi yang tepat guna SISMIOP meningkatkan produktifitas serta ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan

Page 136: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

97

No Pertanyaan STS 1

TS 2

RR 3

S 4

SS 5

B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Kinerja Aparatur Pajak Saya Mengetahui dan menguasai peraturan-peraturan perpajakan yang terbaru Saya telah memahami tentang pengoperasian SISMIOP Saya telah memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi dalam mengoperasikan SISMIOP Dengan adanya SISMIOP pekerjaan saya menjadi lebih mudah Menurut saya, dengan adanya pemahaman SISMIOP, saya dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Wajib Pajak dengan mudah, cepat dan akurat Pelatihan dalam mengaplikasikan SISMIOP perlu dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja aparatur pajak Aplikasi SISMIOP dalam teknologi informasi perlu disosialisasikan melalui semua KPP yang telah menerapkan, agar Wajib Pajak memahami kemudahan yang diberikan Penyempurnaan program dalam SISMIOP perlu diadakan dalam rangka meningkatkan keterampilan aparat pajak Menurut saya, pengaplikasian SISMIOP mempermudah pekerjaan dengan cepat dan tepat waktu Aplikasi SISMIOP meneliti kompetensi yang baik, sehingga dapat menunjukkan kinerja yang baik dalam melaksanakan tugas sehari-hari Pengaplikasian SISMIOP dapat meningkatkan keahlian dan kualitas dalam bekerja

Page 137: PENGARUH APLIKASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21542/1/SIWI... · sistem manajemen informasi objek pajak ... Pada kesempatan ini,

98

12 13 14 15 16 17 18 19

Penerapan SISMIOP akan berjalan dengan efektif jika didukung dengan pegawai yang terlatih dan berketerampilan tinggi Dengan adanya aplikasi SISMIOP, Ditjen Pajak memiliki SDM yang profesional dan terpercaya Aplikasi SISMIOP dapat meminimalisir adanya kecurangan dalam perpajakan Penerapan SISMIOP akan berjalan efektif jika didukung dengan adanya pegawai yang sopan dan menerapkan kode etik Perubahan pelayanan dalam aplikasi SISMIOP memberikan motivasi dan semangat kerja sehingga menciptakan pelayanan yang aman dan nyaman Aplikasi SISMIOP dapat melahirkan organisasi yang lebih terbuka dan transparan Aplikasi SISMIOP mampu meningkatkan disiplin dan integritas aparat pajak Aplikasi SISMIOP dapat melahirkan kerjasama yang baik antara Wajib Pajak dan Aparat Pajak

----- TERIMA KASIH -----