PENGARUH ADANYA INDUSTRI KERAJINAN …journal.unisla.ac.id/pdf/12922013/3.pdf · kondisi sosial...

6

Click here to load reader

Transcript of PENGARUH ADANYA INDUSTRI KERAJINAN …journal.unisla.ac.id/pdf/12922013/3.pdf · kondisi sosial...

Page 1: PENGARUH ADANYA INDUSTRI KERAJINAN …journal.unisla.ac.id/pdf/12922013/3.pdf · kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar. ... Secara teoritik diyakini bahwa pertumbuhan ekonomi

PENGARUH ADANYA INDUSTRI KERAJINAN SONGKOK TERAHADAP TINGKAT

PENDAPATAN MASYARAKAT

Abdul Ghofur

ABSTRAKSI Industri Kecil memiliki kedudukan yang sangat potensial dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat di

pedesaan dalam bidang Kerajinan, dimana masyarakat desa sebagai pelaku utama dihadapkan pada tantangan

yang baru. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Kemampuan dan Lama Bekerja terhadap tingkat

pendapatan perajin songkok hasan. Pengumpulan data disamping wawancara, obsevasi juga dengan menggunakan

angket yang diisi oleh para perajin songkok hasan yang ada dilokasi tersebut. Metode yang digunakan yaitu

analisis regresi linier berganda, koefisien korelasi parsial, koefisien korelasi berganda, Uji t, dan Uji F.

Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut : Dari hasil regresi linier berganda dihasilkan persamaan

Y =3,659 +0,383 X1+0,246X2. Nilai koefisien korelasi parsial diperoleh r1 = 0,582 dan r2 = 0,514 berarti bahwa

kemampuan pegawai dan lama bekerja terhadap pendapatan pegawai mempunyai pengaruh yang positif karena

koefisien korelasinya mendekati angka satu. Nilai koefisien korelasi berganda Ry,x1x2=0,682 berarti kedua variabel

bebas mempunyai hubungan yang positif mempengaruhi Variabel terikat. Kemampuan dan Lama Bekerja

berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pegawai dengan nilai (X1) t-hitung 3,416 > t-tabel 2,052, dan (X2) t-

hitung 2,794 > t-tabel 2,052, secara simultan kemampuan bekerja dan lama bekerja berpengaruh terhadap

pendapatan perajin songkok, karena nilai F hitung 11,757 > F-tabel 3,3541.

Kata kunci : Kemampuan, Lama Bekerja, Pendapatan.

PENDAHULUAN Permasalahan ketenagakerjaan masih menjadi

masalah utama di Indonesia. Hal ini terlihat dari

masih dan terus meningkatnya angka pengangguran,

permasalahan upah dan hak tenaga kerja, serta

berbagai masalah ketenaga kerjaan lainnya. Industri

yang berskala kecil merupakan salah satu solusi bagi

sebagian besar masyarakat lokal untuk mendapat

pekerjaan. Hal tersebut disebabkan karena pada

umumnya industri kecil lebih memprioritaskan untuk

mengambil pekerja dari lingkungan sekitarnya dan

tidak terlalu dituntut untuk memiliki pendidikan

tinggi. Hal yang demikian juga terjadi di Desa

Bojoasri Kec. Kalitengah Kab. Lamongan yang

selama ini dikenal sebagai sentra kerajinan songkok.

Kondisi yang demikian menyebabkan banyak

masyarakat desa untuk berkerja di industri kecil

kerajinan songkok, meski bersifat industri rumah

tangga, tapi hal ini membawa imbas positif terhadap

kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar.

Usaha kerajinan merupakan usaha produktif di

sektor non pertanian baik untuk mata pencaharian

utama maupun sampingan. Sebagai salah satu usaha

ekonomi, maka usaha skerajinan dikategorikan ke

dalam usaha industri kecil atau usaha yang berskala

kecil. Sektor industri kerajinan songkok semakin

menjadi tumpuan harapan bagi masyarakat desa

bojoasri. Keberadaan suatu industri di suatu wilayah

tentu akan mempengaruhi kondisi sosial ekonomi

dengan penyerapan tenaga kerja dari masyarakat

sekitarnya. Penyerapan tenaga kerja merupakan

jumlah tertentu dari tenaga kerja yang digunakan

dalam suatu unit usaha tertentu. Secara tidak

langsung akan meningkatkan kesejahteraan dengan

memberikan upah terhadap pekerjanya yang berasal

dari pendapatan hasil industri kecil tersebut, Menurut

Dumairy (2000;227) istilah industri kecil mempunyai

dua arti yaitu yang pertama industri dapat berarti

himpunan perusahaan-perusahaan sejenis. Dan yang

kedua industri kecil dapat pula berunjuk ke suatu

sektor ekonomi yang di dalamnya terdapat kegiatan

produktif yang mengelola barang mentah menjadi

barang jadi atau barang setengah jadi. Kegiatan

pengolahan itu sendiri dapat bersifat masinal, atau

bahkan manual dan Usaha Kecil adalah kegiatan

ekonomi rakyat yang berskala kecil, dan memenuhi

kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan

serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang

– undang. Pembangunan yang menerpa pedesaan ini

akhirnya memunculkan arus industrialisasi di

pedesaan. Industri di dalam desa sendiri mencakup

industri yang muncul dari warga setempat (inovasi)

maupun industri yang dipenetrasikan dari wilayah

lain. seperti halnya industri kerajinan songkok yang

akan peneliti bahas dalam skripsi ini. Harapan

pemerintah adalah pertumbuhan ekonomi yang

tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan

kesejahteraan masyarakat, ketersediaan sarana

infrastruktur, peningkatan kualitas sumber daya

manusia, pemicu sektor ekonomi informal, dan

sampai pada mencegah arus urbanisasi penduduk ke

kota karena permasalahan kepadatan penduduk di

kota-kota besar Kelebihan dan kelemahan industri

kecil perseorangan.

11

Page 2: PENGARUH ADANYA INDUSTRI KERAJINAN …journal.unisla.ac.id/pdf/12922013/3.pdf · kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar. ... Secara teoritik diyakini bahwa pertumbuhan ekonomi

Menurut murti sumarni dan john soeprihanto

(2010;44) usaha skala kecil perseorangan memiliki

kelebihan seperti: kelebihan Industri Kecil antara lain

(1) Pemilik bebas mengambil keputusan, sehingga

keputusan dapat secara cepat dilaksanakan.(2)

Seluruh keuntungan usaha menjadi hak pemilik usaha

sepenuhnya.(3) Sifat kerahasiaan sepenuhnya dapat

terjamin, baik dalam halkeuangan maupun dalam

masalah proses produksi.(4) Biasanya pemilik usaha

lebih giat berusaha untuk mencapai tujuan

perusahaan yang menjadi miliknya itu. Sedangkan

kelemahan Industri Kecil (1) Tanggung jawab

pemilik perusahaan tidak terbatas.seluruh harta milik

peribadi menjadi jaminan terhadap hutang

perusahaan.(2) Sumber keuangan perusahaan

perusahaan terbatas, sebab usaha-usaha untuk

memperoleh sumber dana sangat tergantung pada

kemampuan pemilik perusahaan saja.(3)

Kelangsungan usaha kurang terjamin, sebab jika

seandainya pemilik meninggal atau terkena hukuman

penjara, maka perusahaan akan berhenti pula

aktivitasnya.(4) Pengelola manajemenya lebih

kompleks sebab semua aktivitas manajemen seperti,

pencarian kredit, pembelanjaan, produksi, ketenaga

kerjaan serta pemasaran, dilakukan oleh pemilik

sendiri. Menurut (Tadjuddin Noer Effendi, 2000;187)

Dampak pembangunan industri terhadap aspek sosial

ekonomi meliputi mata pencaharian penduduk dari

sektor pertanian menjadi sektor industri dan

perdagangan, dampak lainnya terbukanya

kesempatan kerja yang lebih luas baik bagi

masyarakat setempat maupun masyarakat pendatang.

Untuk mencapai tujuan itu industri perlu dipusatkan

pada satu kawasan. Pemusatan kegiatan industri

disatu kawasan diharapkan dapat berfungsi sebagai

pusat pertumbuhan daerah sekitarnya (Pedesaan).

Secara teoritik diyakini bahwa pertumbuhan ekonomi

dikawasan-kawasan industri akan mempunyai evek

menyebar ke daerah sekitarnya (Pedesaan). Dengan

demikian, diharapkan kesejahteraan masyarakat

sekitar kawasan industri akan meningkat dengan

adanya aktivitas industri di daerah.

Menurut Dumairy (2000;114) pendapatan

adalah jumlah penghasilan baik dari keluarga maupun

perorangan dalam bentuk uang, yang diperolehnya

dari jasa setiap bulan yang baik dari sebelumnya, atau

dapat juga diartikan sebagai suatu hasil yang sedikit

keberhasilan usaha, maka jumlah tersebut akan

menjadi besar dan meningkat, sedangkan konsumsi

seseorang berbanding lurus dengan pendapatanya,

semakin besar pendapatan masyarakat maka semakin

besar pula pengeluaran konsumsinya.

Menurut Bastian Tito (2011;7)

menguemukakan pendapatan Lamb Carles W bahwa

pendapatan adalah harga yang dibebankan kepada

para pelanggan dikaitkan dengan unit terjual.

Sedangkan menurut Sadono Sukirno (2000;47)

Komponen yang utama dari pendapatan nasional

adalah Ganjaran untuk bekerja yaitu berupa gaji,

upah dan bonus untuk para pekerja yaitu dalam hal

ini ditujukan kepada masyarakat desa. Masyarakat

pedesaan diartikan sebagai manusia yang hidup

bersama, mereka sadar sebagai satu kesatuan dan

mereka merupakan suatu sistem yang hidup bersama.

Masyarakat desa mempunyai hubungan yang lebih

erat dari pada masyarakat kota. Sistem kehidupan

biasanya berkelompok atas dasar sistem

kekeluargaan. Dalam masyarakat desa biasanya

tertujuan pada keperluan kebutuhan yang bersifat

primer seperti makanan, pakaian, dan rumah.

Masyarakat desa terdiri dari individu dan keluarga-

keluarga yang membentuk suatu kelompok sosial

yang saling berhubungan antara satu sama lain baik

diorganisir maupun tidak untuk mencapai tujuan

tertentu (kepentingan pribadi atau kelompok) jelas

menunjukkan masyarakat desa hidup berkelompok

dimana secara normatif mereka diatur oleh norma-

norma, nilai-nilai dan kelembagaan yang bersifat

tradisional, sehingga dalam kehidupan sehari-harinya

unsur kebersamaan, gotong royong yang bersifat

komunal dalam berbagai segi kehidupan masih

banyak dikalangan mereka.

(http://maliqren.wordpress.com/2010/11/19/masyarak

at-pedesaan/)

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan

masyarakat, Industri Kecil memiliki peran yang

sangat strategis mengingat berbagai potensi yang

dimilikinya. Potensi tersebut antara lain mencakup

jumlah dan penyebarannya, penyerapan tenaga kerja,

penggunaan bahan baku lokal, keberadaannya di

semua sektor ekonomi, dan ketahanannya terhadap

krisis.

(http://lovnyoknyonkq.blogspot.com/2010/11/perana

n-industri-kecil terhadap.html)

Walaupun demikian, sering kali dijumpai

alasan sebenarnya pembuatan kawasan industri di

desa tersebut adalah menekan biaya produksi.

Desa bojoasri Kecamatan kalitengah,

Kabupaten Lamongan yang menjadi studi kasus

penelitian ini, telah berdiri industri kerajinan

songkok sejak tahun 1988. Semenjak itu kehadiran

industri tersebut tentu membawa beragam perubahan

pada kondisi sosial ekonomi masyarakat serta

lingkungan di sana. Oleh karenanya, menarik untuk

dikaji lebih dalam bagaimana kondisi masyarakat

sekarang setelah adanya Industri kerajinan songkok

khususnya di desa bojoasri.

Page 3: PENGARUH ADANYA INDUSTRI KERAJINAN …journal.unisla.ac.id/pdf/12922013/3.pdf · kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar. ... Secara teoritik diyakini bahwa pertumbuhan ekonomi

METODE PENELITIAN Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada awal

bulan januari 2014 sampai dengan Bulan Mei 2014.

Penelitian dilaksanakan di Desa Bojoasri, Kecamatan

Kalitengah, Kabupaten Lamongan.

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah

pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan dengan

menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan

data, penafsiran terhadap data tersebut, serta

penampilan dari hasilnya (Suharsimi arikunto,

2010;27).

Teknik penarikan sampel yaitu dengan cara Populasi dan sampel. Populasi diartikan sebagai

keseluruan subyek penelitian. Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah

penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian

populasi (Suharsimi arikunto, 2010;173). Yang mana

dalam penelitian ini populasi yang akan digunakan

adalah para pekerja yang bekerja di Industri

Kerajinan songkok “Songkok Hasan” di Desa

Bojoasri Kecamatan Kalitengah Kabupaten

Lamongan, yang berjumlah 30 responden. Sedangkan

sampel Menurut (Suharsimi arikunto, 2010;174),

sampel adalah sebagian dari populasi, Maksutnya jika

kita hanya meneliti sebagian kecil dari populasi,

maka penelitianya dinamakan sampel. Apabila

subyek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil

semua, tetapi jika subyeknya besar atau lebih dari

100 maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%

atau lebih. Secara umum semakin besar sample maka

semakin representative. Dalam pemilihan sampel

yang mewakili populasi tersebut, teknik yang di

gunakan adalah sampling, merupakan teknik

pengambilan sampling yang di gunakan untuk

memilih sampel berdasarkan kriteria bahwa

responden yang di pilih adalah orang-orang yang

bekerja di Industri Kerajinan Songkok” Songkok

Hasan” di Kecamatan Kalitengah Kabupaten

Lamongan. Dalam penelitian ini besarnya sampel

yang diambil adalah sebanyak 30 responden, karena

objek penelitian ini kurang dari 100 orang, maka oleh

peneliti diambil semuanya.

Menurut Suharsimi arikunto (2010;203).

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data dalam penelitian

ini adalah dengan cara (1) Observasi yaitu teknik

pengumpulan data dengan memperhatikan sesuatu

dengan menggunakan mata. Meliputi kegiatan

pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan

menggunakan seluruh alat indera, di dalam artian

penelitian observasi dapat dilakukan dengan tes,

kuesioner, rekaman gambar, rekaman suara

(Suharsimi arikunto, 2010;199). (2) Wawancara yaitu

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

untuk memperoleh informasi dari terwawancara atau

interviuwer (Suharsimi arikunto, 2010;198). (3)

Dokumentasi yaitu Asal kata dokumen berarti

barang-barang tertulis. Didalam melaksanakan

metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-

benda tertilis seperti buku-buku, majalah, dokumen,

peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan

lain sebagainya (Suharsimi arikunto, 2010;201).

Operasional variabel adalah hal–hal yang

menjadi obyek penelitian yang di tetapkan dalam

suatu kegiatan penelitian yang menunjukan variasi

atau dapat berubah-ubah baik secara kuantitatif

maupun kualitatif (Suharsimi arikunto, 2010;17).

Sesuai dengan judul dan pembahasan yang terjadi,

maka penulis mendefinisikan tentang variabel yang

akan diteliti adalah sebagai berikut : (1) Variabel

Bebas/Independen Variabel (X) adalah variabel yang

mempengarui atau yang menjadi sebab perubahanya

atau timbulnya variabel dependen (Suharsimi

arikunto, 2010;162) Dalam hal ini yang menjadi

variabel bebas adalah industri kerajinan songkok

yaitu dalam variabel Industri Kerajinan Songkok ini

terdiri dari: (a) Kemampuan(X1) Menurut Robbin

(2007:57) kemampuan berarti kapasitas seseorang

individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu

pekerjaan. lebih lanjut Robbin menyatakan bahwa

kemampuan (ability) adalah sebuah penilaian terkini

atas apa yang dapat dilakukan seseorang. Pekerja

yang memiliki kemampuan tinggi akan memeperoleh

hasil yang tinggi atau pun sebaliknya. Pada usaha ini

kemampuan sangat di perlukan khususnya dalam

penempatan dan perolehan pendapatan. (b) Lama

bekerja (X2) Menurut Foster (2001;43) ukuran

tentang lama bekerja atau masa kerja yang telah

ditempuh seseorang, dapat memahami tugas – tugas

suatu pekerjaan dan telah melaksanakan dengan baik.

Lama bekerja disini merupakan batasan waktu

seberapa lama kah pekerja itu bekerja di Usaha Kecil

ini, semakin lama bekerja di harapkan semakin

banyak pula pendapatan dan ilmu yang di peroleh.

(2) Variabel Terikat /Dependen Variabel (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengarui atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas

(Suharsimi arikunto, 2010;162) Dalam penelitian ini

variabel terikat adalah pendapatan (Y). Pendapatan

adalah jumlah penghasilan yang ditrima oleh

penduduk atas prestasi kerjanya selama satu priode

tertentu, baik harian, mingguan, bulanan, tahunan

(Sukirno, 2010;35).

Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian

ini menggunakan angket atau kousoner. Teknik

analisis data yang digunakan antara lain: (1) Regresi

linier berganda dengan rumus dari Suharsimi arikunto

(2010;344). (2) Koefisien Korelasi parsial dengan

Page 4: PENGARUH ADANYA INDUSTRI KERAJINAN …journal.unisla.ac.id/pdf/12922013/3.pdf · kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar. ... Secara teoritik diyakini bahwa pertumbuhan ekonomi

rumus dari Suharyadi dan Purwanto S.K (2013;237).

(3) Koefisien Korelasi berganda dengan rumus dari

Suharyadi (2013:238). (4) Uji thitung dengan rumus

dari Suharyadi dan Purwanto S.K (2013;238). (5) Uji

Fhitung dengan rumus dari Suharyadi dan Purwanto

S.K, 2013;238).

PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10

maret 2014. Pada hari pertama peneliti melakukan

wawancara pada pimpinan guna menanyakan

prosedur penyebaran angket. Pada tanggal 11 maret

2014 dilanjutka dengan penyebaran angket kepada

para responden yaitu para pekerja di Industri

Kerajinan “Songkok Hasan”. Jumlah sample yang

diambil adalah 30 pekerja. Dari hasil penyebaran

kuesioner, pada para responden diketahui bahwa

sebagian besar responden atau pekerja di Industri

Kerajinan “Songkok Hasan” berjenis kelamin

Perempuan dengan perbandingan sebesar 18 orang

Perempuan, sedangkan untuk laki-laki 12 orang. Hal

ini menunjukan bahwa sebagian besar pekerja di

Industri Kerajinan “Songkok Hasan” adalah

Perempuan. Berdasarkan usia responden dapat kita

ketahui karakteristik responden atau para pekerja di

Industri Kerajinan “Songkok Hasan”, dapat diketahui

mayoritas pekerja berusia 26-35 tahun yaitu 11 orang,

sedangkan sisanya dengan rincian; pekerja berusia

antara 20-25 tahun sejumlah 10 orang, 36-45 tahun 5

orang, dan 46-55 tahun 4 orang.

Sedangkan berdasarkan pertanyaan

koesioner (X1.1) yaitu tentang kemampuan yang

dimiliki berperan penting dalam pekerjaan. Pada

variabel ini dari pertanyaan tersebut di berikan

kepada 30 responden, diperoleh bahwa sebagian

besar responden menjawab sangat setuju, yaitu 13

responden, angka tertinggi kedua responden

menjawab setuju yaitu 10 responden, sedangkan

sisanya yaitu 6 responden menjawab kurang setuju

dan tidak setuju 1 responden. dan pertanyaan (X1.2)

yaitu tentang pendapatan yang diperoleh sesuai

dengan kemampuan yang dimiliki pekerja. Pada

variabel ini pertanyaan tersebut di berikan kepada 30

responden, diperoleh bahwa sebagian besar

responden menjawab sangat setuju yaitu 9 responden,

angka tertinggi kedua menjawab setuju, yaitu 14

responden, sedangkan sisanya yaitu 4 responden

menjawab kurang setuju, 2 responden menjawab

tidak setuju dan 1 responden menjawab sangat tidak

setuju.

Berdasarkan pertanyaan (X2.1) yaitu tentang

usia pekerja mempengaruhi pendapatan yang

diperoleh. Pada variabel ini pertanyaan tersebut

diberikan kepada 30 responden, diperoleh bahwa

sebagian besar responden menjawab sangat setuju,

yaitu 5 responden, angka tertinggi kedua responden

menjawab setuju yaitu 13 responden dan kurang

setuju yaitu 6 responden, sisanya menjawab tidak

setuju yaitu 5 responden dan sangat tidak setuju yaitu

1 responden. Dan pertanyaan (X2.2) yaitu tentang

lama bekerja mempengaruhi jumlah pendapatan yang

diperoleh. Pada variabel ini pertanyaan tersebut di

berikan kepada 30 responden, diperoleh bahwa

sebagian besar responden menjawab sangat setuju,

yaitu 14 responden, angka tertinggi kedua responden

menjawab setuju yaitu 10 responden, dan sisanya

menjawab tidak setuju, yaitu 6 responden.

Berdasarkan pertanyaan (Y.1) yaitu tentang

pendapatan yang diperoleh di Industri Kerajinan

“Songkok Hasan” sudah sesuai dengan harapan. Pada

variabel ini pertanyaan tersebut di berikan kepada 30

responden, diperoleh bahwa sebagian besar

responden menjawab sangat setuju yaitu 12

responden, sedangkan yang lainya menjawab setuju,

yaitu 9 responden, dan kurang setuju yaitu 9

responden. Dan pertanyaan (Y.2) yaitu tentang

pendapatan yang diperoleh di Industri Kerajinan

“Songkok Hasan” sudah dapat mencukupi kebutuhan

sehari – hari. Pada variabel ini pertanyaan tersebut di

berikan kepada 30 responden, diperoleh bahwa

sebagian besar responden menjawab sangat setuju

yaitu 18 responden, angka tertinggi kedua responden

menjawab setuju, yaitu 10 responden, sedangkan

sisanya menjawab kurang setuju, yaitu 2 responden

Dari hasil koesioner dari para responden yang

kemudian di olah maka didapatkan hasil penilitian

sebagai berikut : (1) Uji Regresi Berganda

Y=3,659+2,383X1+0,246X2 Bentuk persamaan ini

menggambarkan secara keseluruhan hubungan

variabel-variabel bebas yaitu : X1 kemampuan dan X2

lama bekerja, dengan variabel terikat yaitu

pendapatan (Y). Persamaan regresi dapat dijelaskan

sebagai berikut : a = 3,659 adalah konstanta yang

menunjukkan interpretasi dari nilai Y (pendapatan)

pada saat nilai X1 (kemampuan) dan X2 (lama

bekerja) sama dengan nol. b1 = 0,383 menunjukan

koefisien regresi untuk kemampuan X1. Hal ini

berarti jika variabel X1 (kemampuan pegawai) naik

satu satuan maka mempengaruhi peningkatan

pendapatan masyarakat sebesar = 0,383 b2 = 0,246

menunjukan koefisien regresi untuk X2. Yang berarti

jika variabel X2 (lama bekerja pegawai) naik satu

satuan maka mempengarui peningkatkan pendapatan

(Y) masyarakat sebesar = 0,241.(2) Dari uji korelasi

parsial didapatkan nilai korelasi (r1 dan r2) sebesar

0,582 (r1) dan 0,514 (r2). Koefisien korelasi antara

kemampuan X1 dengan pendapatan Y masyarakat

diperoleh r1 = 0,582 yang berarti bahwa kemampuan

Page 5: PENGARUH ADANYA INDUSTRI KERAJINAN …journal.unisla.ac.id/pdf/12922013/3.pdf · kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar. ... Secara teoritik diyakini bahwa pertumbuhan ekonomi

pegawai pegawai mempunyai pengaruh yang positif

karenan koefisien korelasinya mendekati angka satu.

Koefisien korelasi antara lama bekerja dengan

pendapatan masyarakat diperoleh r2 = 0,514 yang

berarti bahwa lama bekerja dengan pendapatan

pegawai mempunyai pengaruh yang positif karena

koefisien korelasinya mendekati angka satu. (3) Dari

uji korelasi berganda didapatkan nilai korelasi (R2)

sebesar 0,682 yang berarti bahwa Dari hasil

perhitungan korelasi berganda menunjukkan bahwa

nilai koefisien korelasi berganda = 0,682, yang

berarti antara kedua variabel bebas yaitu Kemampuan

(X1) dan Lama Bekerja (X2) mempunyai hubungan

yang positif mempengarui terhadap Variabel terikat

yaitu pendapatan masyarakat (Y). (4) Nilai (X1)

Kemampuan thitung 3,416 > ttabel 2,052 berarti H0

ditolak Ha diterima dengan df = 27 dan taraf nyata

0,025 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa ada

pengaruh antara kemampuan pegawai (X1) terhadap

tingkat pendapatan masyarakat (Y). Sedangkan untuk

Lama bekerja (X2) nilai thitung 2,794 > ttabel 2,052

berarti H0 ditolak. Ha diterima dengan df = 27 dan

taraf nyata 0,025 sehingga dapat diambil kesimpulan

bahwa ada pengaruh antara Lama pekerja (X2)

terhadap tingkat pendapatan masyarakat (Y). (5)

Nilai Fhitung =11,757 > Ftabel =3,3541 berarti H0

ditolak. Ha diterima dengan df = 27 dan taraf nyata

0,05% sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa ada

pengaruh antara kemampuan pegawai (X1) dan lama

bekerja (X2) terhadap tingkat pendapatan masyarakat

(Y).

KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data, maka hasil

dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

Dari hasil penelitian dapat diperoleh

kesimpulan bahwa dari perhitungan anlisis regresi

linier berganda dengan hasil koefisien

Y=3,659+0,383 X1+0,246X2 Hal ini dapat

memberikan implikasi bahwa kedua variabel bebas

(Kemampuan X1 dan Lama Bekerja X2)

mempengarui variabel terikat (Pendapatan Y). Secara

parsial variabel bebas kemampuan (X1) berpengaruh

secara signifikan terhadap tingkat pendapatan

masyarakat karena mampunyai nilai thitung yang lebih

besar dibandingkan dengan nilai ttabel yaitu 3,416 <

2,052. Sedangakan Lama Bekerja (X2) juga

berpengaruh signifikan terhadap tingkat pendapatan

masyarakat karena nilai thitung lebih besar

dibandingkan dengan nilai ttabel yaitu 2,794 > 2,052.

Sedangkan Secara simultan variabel bebas

kemampuan (X1) dan lama bekerja (X2) berpengaruh

secara signifikan terhadap peningkatan pendapatan

pegawai. Hal ini dibuktikan dengan besarnya nilai F

hitung dibandingkan dengan nilai F tabel yaitu 11,757 >

3,3541.Dengan ini variabel bebas kemampuan (X1)

dilihat dari perhitungan analisis regresi linier

berganda b1 = 0,383 X1 dan Uji thitung X1 = 3,416

maka (X1) kemampuan lebih berpengaruh signifikan

terhadap tingkat pendapatan (Y) masyarakat di desa

Bojoasri Kecamatan Kalitengah Kabupaten

Lamongan.

SARAN Peneliti menyadari masih terdapat

keterbatasan yang muncul dalam pelaksanaan

penelitian ini, oleh karena itu hasil penelitian ini

belum dapat dikatakan sempurna, namun demikian

diharapkan dapat memberikan kontribusi.

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa saran

yang dapat dilakukan lebih lanjut, antara lain: (1)

Dalam usaha ini, hendaknya memberikan perhatian

yang lebih kepada pekerja, agar hasil kerjanya

semakin baik dan meningkat. Sehingga tujuan yang

ingin di capai oleh usaha ini tercapai, selain itu juga

memberikan kepercayaan kepada para pekerja untuk

mengaktualisasikan dirinya, demi perkembangan dan

kemajuan usaha ini di tengah – tengah persaingan

global. (2) Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat

memberikan masukan atau dapat di jadikan bahan

pertimbangan dalam menjalankan usahanya,

utamanya dalam meningkatkan pendapatan. (3)

Untuk mempertahankan kontinuitas perusahaan,

maka perlu untuk meningkatkan perhatian kepada

karyawan karena akan berpengaruh terhadap

peningkatan produktifitas dan pendapatan karja

karyawan.

DAFTAR PUSTAKA Dumairy, 2000, Perekonomian Indonesia, Jakarta:

Erlangga.

Sumarni, Murti, John Soeprihanto, 2010 Pengantar

Bisnis, Yogyakarta.

Hery Saputro Udhin, 2012, Analisis Pengaruh

Pendapatan Nelayan Terahadap Tingkat

Pertumbuhan Ekonomi Di Desa Brondong

Kabupaten Lamongan, Skripsi, Lamongan.

Imron Ali, 2010, Faktor-faktor Yang Mempengarui

Pendapatan Nelayan Terhadap Tingkat

Pertumbuhan Ekonomi Dikelurahan

Blimbing Kecamatan Paciran Kabupaten

Lamongan, Tesis S1 PPS, Lamongan.

Sihaan, 2009, Pengaruh Persebaran lokasi UMKM

Berbasis Rumah Terhadap Pendapatan

Rumah Tangga atau Home Based

Page 6: PENGARUH ADANYA INDUSTRI KERAJINAN …journal.unisla.ac.id/pdf/12922013/3.pdf · kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar. ... Secara teoritik diyakini bahwa pertumbuhan ekonomi

Enterprises (HBE) di Kelurahan Bugangan

jl. Barito Semarang Timur, Skripsi,

Semarang.

Sukirno Sandono, 2000, Makro Ekonomi , Raja

Grafindo Persada, Jakarta

http://lovnyoknyonkq.blogspot.com/2010/11/peranan

-industri-kecil terhadap.html

http://maliqren.wordpress.com/2010/11/19/masyarak

at-pedesaan/.html

Arikunto, suharsimi, 2011, Prosedur metode

Penelitian, Yogyakarta.

Pawe, Sartini, 2006, Peranan Industri Rumah

Tangga dalam Peningkatan Pendapatan

Masyrakat Desa Roweren,. Skripsi

Suharyadi dan Purwanto S.K, 2013 Statistik Untuk

Ekonomi Dan Keuangan Modern, Jakarta.

Pedoman Umum Penyusunan Skripsi, FE, 2014

Universitas Islam Lamongan (UNISLA).