Pengapian Dengan Sistem Magnet Banyak Digunakan Pada Motor Kecil

download Pengapian Dengan Sistem Magnet Banyak Digunakan Pada Motor Kecil

of 3

Transcript of Pengapian Dengan Sistem Magnet Banyak Digunakan Pada Motor Kecil

  • 8/19/2019 Pengapian Dengan Sistem Magnet Banyak Digunakan Pada Motor Kecil

    1/3

    Pengapian dengan sistem magnet banyak digunakan pada motor kecil, misalnyasepeda motor dan juga mobil-mobil kuno serta mesin serba guna. Sistem pengapianmagnet adalah pengapian yang menggunakan generator sebagai sumber arus. Sistempengapian flywheel magnet merupakan sistem pengapian yang paling sederhana dalammenghasilkan percikan bunga api di busi dan telah terkenal penggunaannya dalam

    pengapian motor-motor kecil sebelum munculnya pengapian elektronik. Sistempengapian ini mempunyai keuntungan yaitu tidak tergantung pada baterai untukmenghidupkan awal mesin karena sumber tegangan langsung berasal dari source coil(koil sumber/pengisi) sendiri.Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya (lihat bagian sumber teganganpada sepeda motor), yang menghasilkan arus listrik adalah alternator atau flywheelmagneto. Sistem pengapian magnet terdiri dari rotor yang berisi magnetpermanen/tetap, dan stator yang berisi ignition coil (koil/spool pengapian) dan spoollampu. otor diikatkan ke salah satu ujung crankshaft (poros engkol) dan berputarbersama crankshaft tersebut serta berfungsi juga sebagai flywheel (roda gila)tambahan.

     !rus listrik dihasilkan oleh alternator atau flywheel magneto adalah arus listrik bolak-balik atau !" (!lternating "urrrent). #al ini terjadi karena arah kutub magnet berubahsecara terus menerus dari utara ke selatan saat magnet berputar.$ambar rangkaian pengapian magnet

     %omponen sistem pengapian magnet adalah sebagai berikut &• %umparan pembangkit tenaga, 'jung kumparan dihubungkan dengan ignition

    coil dan ujung lainnya dengan massa.• gnition coil yang berfungsi sebagai pembangkit arus induksi pada saat arus

    primer terputus.• Pemutus arus• usi• %unci %ontak• %ondensor • Poros nok

    Cara kerja sistem pengapian magnet. Prinsip kerja dari sistem pengapian ini adalah seperti *transfer/pemindahan energi+atau *pembangkitan medan magnet+. Source coil pengapian terhubung dengan

  • 8/19/2019 Pengapian Dengan Sistem Magnet Banyak Digunakan Pada Motor Kecil

    2/3

    kumparan primer koil pengapian. iantara dua komponen (koil) tersebut dipasangplatina (contact breaker/contact point) yang berfungsi sebagai saklar dan dipasangsecara paralel dengan koil-koil tadi. Pada saat platina dalam keadaan menutup, makaarus yang dihasilkan magnet akan mengalir ke massa melalui platina, sedangkan padakoil pengapian tidak ada arus yang mengalir. Saat posisi rotor sedemikian rupa

    sehingga arus yang dihasilkan source coil sedang maksimum, platina terbuka olehcam/nok.%ejadian ini menyebabkan arus ke massa lewat platina terputus dan arusmengalir ke kumparan primer koil dalam bentuk tegangan induksi sekitar 0 1.%arena perbandingan kumparan sekunder lebih banyak dibanding kumparan primer,maka pada kumparan sekunder terjadi induksi yang lebih besar sekitar 2% 0 %yang bisa membuat terjadinya percikan bunga api pada busi untuk membakarcampuran bahan bakar dan udara.nduksi ini disebut induksi bersama (mutual induction). 'ntuk menghasilkan teganganinduksi yang besar maka pada saat platina mulai membuka, tidak boleh ada percikanbunga api dan aliran arus pada platina tersebut yang cenderung ingin terus mengalirnyake massa. 3leh karena itu, pada rangkaian sistem pengapian dipasangkan

    kondensor/kapasitor untuk mengatasi percikan pada platina saat mulai membuka.%unci kontak yang berfungsi untuk menghubungkan rangkaian primer dngan massa,diputar mengontak (34) maka hubungan antara rangkaian primer dengan massamelalui kunci tersebut putus. engan demikian, arus primer mengalir dari kumparanmagnet menuju ke kumparan primer ignition coil, ke kontak pemutus arah kemudian kemassa, dan kembali ke kumparan magnet lagi. "akra magnet berputar dan garis-garisgaya magnet memotng kumparan magnet. !rus listrik akan keluar dari kumparanmagnet menuju ke koil terus ke massa dan kembali ke kumparan magnet. !pabila padasaat itu kontak platina dibuka maka terjadilah pemutusan arus primer. Pada kumparansekunder dari koil terjadi arus induksi tegangan tinggi yang mengalir ke busi terus kemassa dan kembali ke kumparan sekunder melalui kumparan magnet dan kumparan

    primer. Pada busi terjadi loncatan bunga api.Pada waktu kunci kontak diputar mati(355), rangkaian primer berhubungan langsung dengan massa. !kibatnya, arus primertidak akn terputus biarpun kontak platina membuka. !rus induksi tegangan tinggi yangmengalir ke busi tidak ada sehingga busi tidak mengeluarkan bunga api dan mesinmati.Pada sistem pengapian magnet, ada pula yang tidak menggunakan ignition coil,misalnya yang digunakan untuk sepeda motor. %umparan magnet terdiri atas kumparanprimer dan kumparan sekunder. Salah satu ujung kedua kumparan tersebut disatukanberhubungan dengan massa. !pabila magnet berputar maka pada saat garis gayamagnet memotong kumparan, arus primer mengalir dari kumparan primer ke kontakplatina terus ke massa.Pada saat kunci kontak diputar 34, hubungan ke massa melaluikunci terputus. !pabila pada saat itu kontak platina membuka maka arus primerterputus. !kibatnya, pada kumparan sekunder timbul arus induksi tegangan tinggi yangmengalir ke busi terus ke massa kembali ke kumparandan pada busi terjadi loncatanbunga api.!pabila kunci kontak diputar 355, kumparan primer berhubungan ke massa.

     !kibatnya, arus primer tidak terputus walaupun kontak platina terbuka dan busi tidakmengeluarkan bunga api.

    Pengontrolan saat pengapian (ignition timing).

  • 8/19/2019 Pengapian Dengan Sistem Magnet Banyak Digunakan Pada Motor Kecil

    3/3

    Pengontrolan saat pengapian pada sistem pengapian magnet generasi awal padaumumnya telah di set/stel oleh pabrik pembuatnya. Posisi stator telah ditentukansedemikian rupa sehingga untuk merubah/membuat 6ariasi saat penga-piannya tidakdapat dilakukan. 7alau demikian pengubahan saat pengapian masih dapat dilakukandengan jumlah 6ariasi yang kecil yaitu dengan merubah celah platina. Perubahan saat

    pengapian yang cukup kecil tadi masih cukup untuk motor kecil dua langkah,sedangkan untuk motor yang lebih besar dan empat langkah dibutuhkan pemajuan(ad6ance) saat pengapian yang lebih besar seiring dengan naiknya putaran mesin.'ntuk mengatasinya dipasangkan unit pengatur saat pengapian otomatisatau ATU(automatic timing unit).$ambar !8'

     !8' terdiri dari sebuah piringan yang di bagian tengahnya terdapat pin (pasak) yang

    membawa cam (nok). "am dapat berputar pada pin, tetapi pergerakkannya dikontrol

    oleh duabuah pegas pemberat.

    Pada saat kecepatan idle dan rendah, pegas menahan cam ke posisi memundurkan(retarded) saat pengapian, Sedangkan pada saat kecepatan mesin dinaikkan, pemberatakan terlempar ke arah luar karena gaya gra6itasi. saat pengapian. #al ini akanberakibat cam berputar dan terjadi pemajuan (ad6ance). Semakin naik putaran mesin,maka pemajuan saat pengapian pun semakin bertambah maksimum pemajuan sekitar9 putaran sudut crankshaft.