Pengantar Teknik Lab New

56
PENGANTAR TEKNIK LABORATORIUM PARASITOLOGI KEDOKTERAN Oleh: Dra. Cr. S. Utari, MKes.

Transcript of Pengantar Teknik Lab New

Page 1: Pengantar Teknik Lab New

PENGANTAR TEKNIK LABORATORIUM

PARASITOLOGI KEDOKTERAN

Oleh:

Dra. Cr. S. Utari, MKes.

Page 2: Pengantar Teknik Lab New

Teknik laboratorium parasitologi kedokteran

Beberapa teknik pemeriksaan di Laboratorium Parasitologi meliputi:• Pemeriksaan tinja (cacing usus & protozoa usus)• Pemeriksaan darah (Plasmodium & mikrofilaria)• Pemeriksaan anal swab atau metode pita plastik perekat

(Enterobius vermicularis) • Pemeriksaan usap vagina (Trichomonas vaginalis)• Pemeriksaan sputum• Pemeriksaan bahan biopsi jar./otot• Pemeriksaan jamur/fungus • Pemeriksaan serangga vektor & penyebab penyakit

Page 3: Pengantar Teknik Lab New

Pemeriksaan Tinja

• Pemeriksaan tinja parasitologis merupakan suatu cara untuk mendeteksi keberadaan parasit dalam tubuh serta mempunyai peran yang cukup penting sebagai salah satu cara menegakkan diagnosis infeksi oleh parasit

• Kegunaan pemeriksaan tinja: untuk menunjang pemerik saan berbagai infeksi oleh parasit; seperti infeksi protozoa usus, infeksi cacing usus yang meliputi nemato da usus, trematoda usus, dan cestoda usus. Beberapa penyakit infeksi oleh parasit pada organ-organ selain usus, seperti hati, paru serta beberapa system vaskuler dapat dideteksi keberadaannya dengan pemeriksaan tinja.

• Kemampuan melakukan pemeriksaan tinja dengan indikasi parasitologis, merupakan salah satu kompetensi (kompetensi 4) yang harus dimiliki oleh seorang dokter umum yang merupakan dokter layanan primer.

Page 4: Pengantar Teknik Lab New

Diagram Pemeriksaan TinjaKoleksi spesimen tinja

Tinja segar diawetkan/fiksasi Formalin (5-10%)/5% (MIF/SAF /PVA/ Schaudinn) Sediaan basah metode(NaCl 0,85%,Lugol’s konsentrasi Sediaan apus Iodine, BMB) cat permanen

Telur/larva cacing usus telur/larva cacing trofozoit & kistaKista/trofozoit Proto.usus kista Protozoa Protozoa

NaCl 0,85%;30 menit tidak semua Protozoa trofozoit & kista motilitas pos. dpt teridentifikasi dg Protozoa dpt sediaan basah teridentifikasi

Page 5: Pengantar Teknik Lab New

Koleksi Spesimen TinjaHal-hal penting yg perlu diperhatikan adl sbb:

- saat & cara pengambilan tinja harus tepat, spy memp arti diagnos tik (stlh pemberian barium,antibiotik,antimalaria & antidiare, proto zoa usus dpt tdk ditemukan selama seminggu – bbrp mgu)

- peralatan yg digunakan hrs benar-benar bersih, bebas lemak, bebas kontaminan (urine, air, tanah), dan ditutup rapat

- spesimen segar hrs dikelola dg hati2 krn mrpkan bahan infeksius yg potensial (mengand bakteri, virus & parasit) - pemberian label pd spesimen (nama & umur pasien, tanggal saat pengambilan, & jam saat BAB)

- Σ spesimen min.3: 1 stlh diberi pencahar, 2 stlh defekasi biasa. Pasien tersangka amebiasis intestinalis: 6 dlm waktu maks 2 mgu sblm pengobatan & 3 spesimen ( 3-4 mgu stlh pengobatan)

- Untuk spesimen yg tdk segera diperiksa (akan disimpan semalam/ lebih), hrs diberi lar fiksatif (untuk pengawetan). Tinja padat dpt disimpan semalam pd suhu rendah (4oC)

Page 6: Pengantar Teknik Lab New

Teknik Pemeriksaan Tinja

• Tujuan: untuk memeriksa adanya telur/larva cacing usus atau adanya kista/trofozoit protozoa usus

• Dibedakan: pemeriksaan tinja secara makroskopis pemeriksaan secara mikroskopis

• Bbrp hal yg perlu diperhatikan dlm pemeriksaan tinja secara makroskopis:

~ Konsistensi tinja (tinja padat, setengah padat, lunak, tinja cair) ~ Warna (kuning pucat smp kuning tua, coklat kehitaman (ada perda rahan di usus bag. atas), hitam (mkn zat besi), hijau ~ Bau amis (ada cacing usus) atau bau busuk ~ Adanya bahan2 selain tinja yg terdpt dlm tinja (lendir, darah, cacing dewasa, proglotid & bahan2 lain)

Page 7: Pengantar Teknik Lab New

Lanjutan Pemeriksaan Tinja Makroskopis

~ Tinja cair/berlendir/mengandung darah, hrs diperiksa dlm waktu 30 menit setlh dikeluarkan/defekasi, spesimen lunak 1 jam setlh dikeluar kan & spesimen padat dpt diperiksa kapan saja pd hari yg sama.~ Telur cacing dpt ditemukan baik pd tinja dg konsistensi padat, sete ngah padat, lunak maupun cair. Tetapi semakin encer tinja semakin berkurang kesempatan untuk menemukan telur cacing~ Proglotid cacing pita dpt ditemukan di atas/di bawah tempat penam pungan tinja~ Cacing cambuk dewasa(Trichuris) & Ascaris kadang2 dpt ditemukan pd permukaan atau di dalam tinja

Dalam pemeriksaan mikroskopis tinja, selain cacing usus & protozoa usus dapat juga ditemukan Jamur Candida spp.,PMN (polimorfonu klear netrofil) (:perdarahan), eosinofil (:peradangan), makrofag (:mgk ada infeksi parasit/bakteri), sel tanaman/butiran tepungsari/ spora jamur yg mirip telur cacing./kista protozoa, serat tanaman/ akar rambut yg mirip larva cacing.

Page 8: Pengantar Teknik Lab New

Teknik Pemeriksaan Tinja

• Cara mikroskopis

1. Pemeriksaan tinja sediaan langsung (sediaan basah)

2. Pemeriksaan tinja secara tidak langsung:- pemer tinja dg teknik sedimentasi (metode Faust & Russell)- pemer tinja dg teknik formalin-eter (Ritchie)

- pemer tinja teknik pengapungan dg lar NaCl jenuh (metode Willis)

- pemer tinja dg teknik Kato (Kato & Miura)- pemer tinja dg teknik modifikasi Kato Katz- pemer tinja dg teknik hitung telur (Stoll)

Page 9: Pengantar Teknik Lab New

Pemeriksaan tinja cara langsung/ sediaan basah

• Bahan & alat:~ sampel tinja~ larutan garam fisiologis (NaCl 0,85%)/saline~ larutan lugol’s iodine 1%

~ BMB (buffered methylene blue) ~ larutan desinfektan~ lidi yg bersih (tusuk gigi)~ pipet untuk masing2 larutan~ kaca benda/gelas obyek

~ kaca penutup/dekglas ~ mikroskop cahaya dg lensa obyek 10x, 45x

Page 10: Pengantar Teknik Lab New

Pemeriksaan tinja cara langsung/ sediaan basah

Prosedur (cara pembuatan sediaan): ~ ambil kaca benda, dg sebuah marker, tulis nama atau nomor pasien dan tanggal pada ujung sisi kanan dari slide ~ tetesi dg lar garam fisiologis 1 tetes di tengah sisi seb. kiri, 1 tetes lar lugol’s iodine di tengah sisi seb. kanan ~ ambil sedikit tinja dg lidi, pilih bag yg berdarah dan / berlendir, letak kan pd I tetes grm fisiologis,demikian juga pd 1 tetes lar lugol td, aduk sampai homogen, pisahkan serat2nya & buang beserta lidi ke dlm lar desinfektan ~ tutup dg kaca penutup secara hati2, sentuhkan salah satu ujung dekglas pd tetesan lalu turunkan perlahan, agar tdk ada gelembung udara ~ periksa di bawah mikroskop cahaya dg lensa obyektif 10x ~ identifikasi spesies parasit dg melihat telur/larva cacing usus yg tam pak dlm sediaan ~ identifikasi kista/trofozoit protozoa usus dg lensa obyektif 10x, lalu 45x

Page 11: Pengantar Teknik Lab New
Page 12: Pengantar Teknik Lab New

Pemeriksaan sediaan tinja menggunakan

lensa obyektif 10x

Page 13: Pengantar Teknik Lab New

Pemeriksaan sediaan tinja menggunakan

lensa obyektif 45x

Page 14: Pengantar Teknik Lab New

• Pengecatan BMB berguna hanya pada spesimen segar yang belum diawetkan. Pengecatan ini tidak bisa digunakan pada spesimen yang sudah diawetkan dimana organisme sudah terbunuh.

• tempatkan 1 tetes besar BMB di tempat saline dan iodine. Tunggu 5-10 menit sebelum diperiksa agar cat dapat masuk ke dalam trofozoit. BMB akan overstain trofozoit setelah 30 menit. Oleh karena itu, slide harus diperiksa sebelum 30 menit setelah disiapkan.

• BMB pd pH rendah (3,6-4,8) efektif untuk menunjuk kan detil inti. Biru metilen 0,6% dlm buffer asetat pH 3,6 biasanya memberikan hsl yg memuaskan

Page 15: Pengantar Teknik Lab New

Pemeriksaan tinja langsung/sediaan basah dg teknik NaCl , pengecatan Iodine & BMB

• Konsistensi tinja padat & setengah padat, dg teknik Iodine, dpt mengidentifikasi stadium kista dr Protozoa usus

• Konsistensi tinja setengah padat, dg teknik BMB, dpt mengidentifikasi stadium kista dr Protozoa usus

• Konsistensi tinja lunak/lembek & cair, dg teknik NaCl & BMB, dpt mengidentifikasi stadium trofozoit dr Protozoa usus (tinja cair, NaCl, 30 menit → motilitas trofozoit)

Page 16: Pengantar Teknik Lab New

Pengawetan Spesimen

• Pemeriksaan di Lab bisa terlambat, krn jarak/waktu yg dibutuhkan dr

tempat pengambilan ke Lab.atau beban pekerjaan di Lab.,spesimen tinja hrs diawetkan/diberi fiksatif setelah dikeluarkan atau segera se telah sampai di Lab.

• Beberapa macam fiksatif yg biasa digunakan: - formalin 5% (unt kista Protozoa)/ 5-10% (unt telur & larva cac), - mertiolat (thimerosal) iodium formaldehid (MIF)

- sodium asam asetat formalin (SAF) - lar.polivinil alkohol yg mengand. Lar. Schaudinn (PVA) - lar. Schaudinn

• Syarat agar memperoleh pengawetan yg baik: - jumlah preservatif yg dipakai cukup banyak, - preservatif & spesimen hrs dicampur sampai homogen

Page 17: Pengantar Teknik Lab New

• Cara Pengawetan dg formalin:

Formalin 10% atau 5%- Larutkan 100 ml/50 ml formaldehid dg 900 ml/950 ml lar garam

0,85% (air suling)

Formalin buffer (unt mempertahankan morfologi)- Campur 6,10 gr Na2HPO4 dg 0,15 gr NaH2PO4, simpan camp kering

dlm botol tertutup rapat- Siapkan 1 l formalin 10% atau 5% tambahkan 0,8 gr campuran grm

buffer- Campur dg bbrp gr tinja sampai merata

Untuk memperoleh sejuml bsr kista, telur/larva yg bersih- Campur spesimen tinja dlm aquades, saring dg bbrp kain kasa,

suspensi diendapkan dlm botol 1 jam/lbh, cairan di atasnya dibuang- Spesimen dicuci bbrp kali dg cara tsb, - Fiksasi dlm formalin buffer (unt telur cacing dlm formalin 10% panas

/60oC spy telur tdk mjd infektif)

Page 18: Pengantar Teknik Lab New

Cara pengawetan tinja dengan MIF (mertiolat iodium formaldehid)

• Cara ini sgt berguna untuk survei lapangan & tahan sampai 1 th

• Terdiri dr 2 mcm larutan stok & hrs dicampur dahulu sblm dipakai

• Lar. 1: 50 ml aquadestilata, 40 ml thimerosal (mertiolat), 5 ml formaldehid, 1 ml gliserin

• Lar. 2: lar. Lugol (5 gr yodium dlm10 gr lar kalium yodida dlm 100 ml aquadestilata)

• Larutan hrs disimpan dlm botol berwarna coklat

Page 19: Pengantar Teknik Lab New

Lanjutan Cara pengawetan tinja dengan MIF

• Prosedur: - campur 9,4 ml lar.1 dg 0,6 ml lar.2 segera seblm digu

nakan

- tambahkan 1 gr tinja ke dlm lar. MIF, aduk dg aplikator

- Dlm 24 jam spesimen membent 3 lapisan: lap atas,

cairan jingga bening (trtm t.d.formalin, merthiolat & air),

lap tengah tebalnya 1-2 mm, putih kekuningan (dpt dite

mukan bbrp protozoa & telur cac.). Lap bwh gelap (ba-

nyak telur & protozoa)

- Buat sediaan apus yg diambil dr kedua lapisan tsb

Page 20: Pengantar Teknik Lab New

Fiksatif SAF (Sodium Asam asetat Formalin)

• 100 ml fiksatif SAF t.d. 1,5 gr Sodium asetat, 2 ml asam asetat glasial, 4 ml lar formaldehid 37%-40%, air suling 92,5 ml

• Fiksatif ini dpt mengawetkan telur,larva cacing, kista dan trofozoit protozoa

• Digunakan untuk teknik konsentrasi & sediaan pulas permanen

• Kelebihannya: tdk mengand merkuri klorida• Kekurangannya: stlh pengecatan, morfologi parasit tdk

sejelas apbl difiksasi dg lar yg mngand merkuri klorida • Bahan tinja diambil dr sedimen, diletakkan pd gelas

obyek yg sdh dilapisi albumin (untuk meningkatkan daya lekat ), kmd dibuat sediaan apus

Page 21: Pengantar Teknik Lab New

Pembuatan sediaan apus tinja dengan lar. fiksatif PVA

• Cara ini sgt dianjurkan unt survei & pemer rutin di lab. dan sgt efektif untuk menemukan bent trofozoit dlm tinja cair/ lembek

• Bahan yg dibutuhkan: lar PVA, kaca benda & lidi

• Cara pembuatan lar. PVA:- campurkan 62,5 ml etilalkohol 95%, 125 ml lar. Merkuri-klorida, 10

ml as. cuka glasial & 3 ml gliserin ke dlm 500 ml gelas beker- tambahkan 10 gr bubuk PVA, tanpa diaduk- panaskan smp 75oC perlahan-lahan, angkat kemudian diaduk

sampai homogen ± 30 dtk

• Tinja yg diawetkan dlm lar PVA didiamkan paling sdkt 30 menit

Page 22: Pengantar Teknik Lab New

Pembuatan sediaan apus tinja dengan PVA

• Cara pembuatan sediaan apus:- aduk bhn tinja yg sdh difiksasi dg PVA smp homogen- ambil 2-3 tetes lar. tinja dg lidi, apuskan pd bag tengah

kaca benda, ratakan smp hampir menutupi seluruh permukaan kaca benda

- keringkan sediaan dlm inkubator 37oC selama bbrp jam /semalam pd suhu kamar

- masukkan ke dlm alkohol 70% yg mengand. yodium bbrp menit unt membuang sisa merkuri klorida

Page 23: Pengantar Teknik Lab New

Teknik Pemulasan Sediaan Apus Tinja

Teknik Pulasan Trikrom • Prosedurnya lh pendek drpd hematoksilin besi• Diajurkan untuk pemeriksaan rutin• Memberikan hsl baik unt bahan segar maupun

yg sdh diawetkan dg PVA 30-45 menit• Mrpkan modefikasi dr pulasan Gomori• Unt bahan segar, ketika spesimen tiba oleskan

pd kaca benda sampai tipis & segera rendam dlm fiksatif Schaudinn min. 30 menit/semalam

Page 24: Pengantar Teknik Lab New

Teknik Pulasan Trikrom• Bahan yg dibutuhkan:

~ pulasan Trikrom (0,6 gr chromotrope 2R+0,3gr light green SF+ 0,7 gr phosphotungstic acid, campur dg 1ml as cuka glasial, diamkan 15-30 mnt, encerkan dg 100 ml aquadestilata/air suling)

~ lar. Schauddin,~ lar etil alkohol 70%, ~ lar yodium~ lar alkohol-asam: 99 bg etil alkohol 90% &1 bg as cuka

glasial/as asetat 1%~ lar etil alkohol 100%~ lar xylol~ balsam Kanada~ kaca benda

Page 25: Pengantar Teknik Lab New

Lanjutan Teknik Pulasan Trikrom

• Cara kerja:~ buat sediaan apus tinja SAF atau PVA

~ fiksasi sediaan apus PVA dg lar. Schauddin 15 menit

~ rendam dlm etil alkohol 70% 5 menit

~ rendam dlm etil alkohol 70% - yodium D’Antoni 2-5 menit

~ cuci 2x dlm etil alkohol 70%, 5 menit & 2-5 menit (sediaan apus dg

SAF mulai dr sini)

~ rendam dlm lar trikrom 10 menit

~ diferensiasi dlm lar alkohol-asam 2-3 detik

~ celup bbrp x dlm etil alkohol 100% unt menghilangkan sisa asam

~ dehidrasi dlm alkohol absolut 2x, msng-msng 2-5 menit

~ jernihkan/rendam dlm xylol/toluen, minyak kayu pth atau minyak

cengkeh selama 2-5 menit

~ tetesi dg Canada balsam, tutup dg kaca tutup

Page 26: Pengantar Teknik Lab New

Pulasan Hematoksilin – Besi metode Spencer-Monroe

• Bahan & Alat:~ Lar.1(: hemaoksilin 10 gr dlm 1000ml etil alk absolut)~ Lar.2 (: amonium fero ulfat 10 gr, am. Feri sulfat 10 gr,

HCl jenuh 10 ml, air suling 1000 ml)~ lar. Yodium D’Antoni (air suling 100 ml, KY 1 gr, bubuk

kristal yodium 1,5 gr)~ kaca benda, lidi/kuas halus~ lar. Etil alkohol 70%/lar. Schauddin ~ lar. Etil alkohol 95%,& Etil alkohol 100%~ xylol/toluen~ balsam Kanada atau yg sejenis

Page 27: Pengantar Teknik Lab New

Lanjutan Pulasan Hematoksilin - Besi

• Cara Kerja:~ campur lar.1&2 (dpt bertahan 7 hr)~ buat sediaan apus dari tinja segar yg difiksasi dg SAF atau PVA ~ rendam sediaan apus PVA dlm etil alkohol 70% selama 5 menit~ rendam dlm etil alkohol 70% yg berisi yodium D’Antoni 2-5 menit ~ rendam dlm etil alkohol 70% selama 5 menit (unt sediaan SAF mulai

dr sini)~ cuci dg air mengalir 10 menit~ rendam dlm lar.kerja 4-5 menit~ cuci dg air mengalir 10 menit ~ rendam dlm etil alkohol 70% selama 5 menit~ rendam dm etil alkohol 95% selama 5 menit ~ rendam dlm etil alk 100% 2x, msng-msng 5 menit~ rendam berturut-turut dlm xylol 1 & xylol 2 atau toluen, msng-msng 5

menit~ tetesi dg kanada balsem & tutup dg kaca tutup

Page 28: Pengantar Teknik Lab New

Pemer tinja tidak langsung untuk Protozoa usus

• Metode konsentrasi Faust (flotasi)

• Alat & Bahan:- larutan seng sulfat dg berat jenis 1,18 (330 g kristal kering + 670 ml air suling)- sampel tinja, gelas beker, lidi- lugol, pipet- kaca benda, kaca penutup- sentrifuge & tabung- corong, saringan dg kain kasa basah- mikroskop cahaya

Page 29: Pengantar Teknik Lab New

Pemeriksaan tinja dg cara konsentrasi

• Prosedur:- ambil tinja dg lidi sebesar biji kacang tanah ± 1 gram, letakkan ke dlm gelas beker- tambahkan 10 ml aquades, aduk untuk membuat larutan suspensi- suspensi disaring dg kain kasa basah & ditampung dlm tabung sentrifus ± 10 ml- sentrifus dg kecepatan 2000 rpm selama 45-60 detik- cairan diatas endapan dibuang- ulangi 2-3x shg cairan di atas endapan jernih- tambahkan lar. seng sulfat sampai penuh, jgn tumpah

Page 30: Pengantar Teknik Lab New

Lanjutan metode konsentrasi Faust:

- tambahkan lar seng sulfat sampai penuh, jangan sampai tumpah - letakkan kaca tutup di atas mulut tabung dg hati2, diamkan selama 5 menit - ambil kaca benda, tetesi dg 1 tetes lugol, letakkan kaca tutup tsb di atas kaca benda - periksa di bawah mikroskop cahaya

Page 31: Pengantar Teknik Lab New

Pemeriksaan tinja tdk langsung untuk cacing usus

• Metode sedimentasi Faust

• Bahan & alat:~ gelas sedimentasi 250 cc~ saringan kawat~ gelas beker 250 cc~ air~ bambu/lidi ± 25 cm~ pipet dg karet penghisap~ kaca benda & kaca penutup~ sampel tinja

Page 32: Pengantar Teknik Lab New

Pemeriksaan tinja dg cara sedimentasi

• prosedur (cara kerja):~ letakkan saringan di atas gelas sedimentasi~ masukkan tinja (± 2 cc) ke dlm gelas beker~ hancurkan tinja dg lidi sambil diberi air sedikit demi

sedikit shg menjadi suspensi~ suspensi disaring ke dlm gelas sedimentasi~ + kan air ke dlm gelas sedimentasi tsb.sampai hampir

penuh, diamkan suspensi ± 15 menit shg terbentuk sedimen

~ bila cairan di atas sedimen msh keruh, ulangi kembali dg menambahkan air sampai cairan menjadi jernih

Page 33: Pengantar Teknik Lab New

Pemeriksaan tinja dg teknik formalin – eter (Ritchie)

• Tujuan: untuk memperoleh Protozoa usus, telur, & larva

cacing

• Bahan & alat:

~ sampel tinja, lidi

~ gelas beker, pipet

~ corong, saringan, kain kasa basah

~ alat pemusing (sentrifus), tabung sentrifus

~ lar. formalin 7,5% atau 10%, eter, lugol

~ kaca benda, kaca tutup

~ mikroskop cahaya

Page 34: Pengantar Teknik Lab New

Pemeriksaan tinja dg teknik formalin – eter (Ritchie)

• Prosedur (cara kerja):

~ campur 1 gr tinja (sebesar kacang tanah) dg 10 ml air dlm gelas

beker, aduk shg terbentuk suspensi

~ saring suspensi tinja dg corong yg dilapisi kain kasa basah

rangkap 2 ke dlm tabung pemusing

~ sentrifus pd kecepatan 2300 rpm, 45-60 detik

~ buang cairan di atas sedimen, ulangi 2-3x sampai cairan di atas

endapan jernih

~ +kan 10 ml formalin 7,5%, aduk, diamkan 5-10 mnt untuk fiksasi

~ tambahkan 3 ml eter, diaduk dg keras ± 1 menit

Page 35: Pengantar Teknik Lab New

Pemeriksaan tinja dg teknik formalin – eter (Ritchie)

• Lanjutan prosedur

~ tabung diputar 2300 rpm selama 2 menit

~ cairan diatas endapan dibuang

~ endapan diambil dg lidi, letakkan di kaca

benda yg telah ditetesi lugol 1 tetes

~ atur diafragma kondensor mikroskop

cahaya sampai terang/jelas

~ periksa sediaan di bawah mikroskop

Page 36: Pengantar Teknik Lab New

Pemeriksaan tinja dg Teknik Pengapungan dg Lar. NaCl jenuh

• Teknik ini baik untuk identifikasi telur fertil Ascaris lumbricoides, telur cacing tambang & Trichostrongylus orientalis

• Tidak sesuai untuk identifikasi telur Trematoda, Trichuris trichiura & telur infertil Ascaris lumbricoides, krn telur2 tsb mempunyai berat jenis besar shg tdk mengapung

Page 37: Pengantar Teknik Lab New

Pemeriksaan tinja dg teknik flotasi/pengapungan dg lar NaCl jenuh

• Bahan & alat:

~ sampel tinja

~ sepotong bambu/lidi~ larutan NaCl jenuh~ gelas beker 30 ml~ pipet, pinset~ tabung reaksi, rak tempat tabung~ kaca benda, kaca penutup~ lar. desinfektan~ mikroskop cahaya

Page 38: Pengantar Teknik Lab New

• Sediaan basah saline (garam fisiologis) digunakan untuk pemeriksaan mikroskopik pendahuluan untuk tinja. Ini dikerjakan untuk menunjukkan telur dan larva cacing, trofozoit dan kista protozoa. Dalam sediaan ini juga dapat ditemukan adanya sel darah merah dan sel darah putih.

• Sediaan basah iodine terutama digunakan untuk penge catan glikogen dan nukleus/inti sel kista, jika tampak. Kista dapat diidentifikasi secara spesifik pada sediaan ini

• Sediaan basah Buffered Methylene Blue (BMB) harus disiapkan setiap saat ketika trofozoit amuba tampak pada sediaan basah saline atau ketika ada suspek trofozoit amuba. BMB dapat mengecat trofozoit amuba, tapi tidak dapat mengecat kista amuba, trofozoit atau kista flagellata.

Page 39: Pengantar Teknik Lab New

Pemeriksaan tinja dg teknik flotasi/pengapungan dg lar. NaCl jenuh

• Cara kerja:~ isi tabung reaksi dg lar NaCl jenuh sampai penuh~ masukkan 2-5 gr tinja ke dlm gelas beker~ hancurkan tinja dg lidi sambil me+kan lar NaCl jenuh sedikit demi

sedikit shg homogen. Tuangkan seluruh lar NaCl jenuh ke dlm gelas beker & campur dg baik

~ tuangkan kembali isi gelas beker ke dlm tabung reaksi sampai penuh. Bagian-bagian kasar yg terapung pd permukaan larutan diangkat dg lidi

~ letakkan kaca penutup di atas tabung shg menyentuh permukaan, diamkan ± 45 menit

~ ambil kaca penutup tsb dg pinset & letakkan hati2 di atas kaca benda, spy tdk terjadi gelembung udara (Jika kaca penutup tidak diambil dlm waktu > dr 1 jam telur akan tenggelam kembali ).

~ periksa dg mikroskop cahaya

Page 40: Pengantar Teknik Lab New

Pemeriksaan tinja dg teknik Kato• Pd teknik ini kaca tutup diganti dg selembar selofan (cellopane

tape), > telur cacing yg dpt ditemukan, sediaan dpt disimpan bbrp hari

• Untuk identifikasi Telur Ascaris, Trichuris, & Schistosoma mansoni atau S. japonicum

• Bahan & alat:~ sampel tinja~ kaca benda~ lembar selofan ukuran 2-5 x 3 cm~ kertas saring~ lar gliserin-hijau malakit (100 bg aquades/6% fenol +

100 bg gliserin + 1 bg lar hijau malakit 3%)~ batang aplikator bambu

Page 41: Pengantar Teknik Lab New

Pemeriksaan tinja dg teknik Kato

• Cara kerja:~ lembar selofan direndam dlm lar gliserin-hijau malakit selama lbh

dr 24 jam

~ ambil tinja dg aplikator sebanyak 50-60 mg (sebesar kacang

kedelai)

~ letakkan di atas kaca benda, tutup dg selofan yg sdh direndam,

tekan selofan dg kaca benda agar tinja menyebar di bawah

selofan

~ larutan yg berlebihan dikeringkan dg kertas saring

~ diamkan sediaan 1 jam pd suhu kamar, atau 20-30 menit dlm

inkubator dg suhu 40oC

~ periksa di bwh mikroskop dg pembesaran lemah

Page 42: Pengantar Teknik Lab New

Pemeriksaan tinja dg teknik modifikasi Kato Katz

• Bahan & alat:~ sampel tinja, lidi~ medium malachite green glycerin (100 bg aqua

destilata, 100 bag gliserin, 1 bag malachite green 3% )~ kertas selofan berukuran ± ²/3 luas kaca benda, mika

yg tlh dilubangi~ kawat kasa 3x3 cm, kertas minyak~ kaca benda, kaca penutup~ larutan desinfektan~ mikroskop cahaya

Page 43: Pengantar Teknik Lab New

Pemeriksaan tinja dg teknik modifikasi Kato Katz

• Prosedur:- rendam kertas selofan dlm lar. malachite green glycerin 24 jam- ambil tinja 5 gr letakkan di atas kertas minyak- letakkan kawat kasa di atas tinja tsb, tekan2 agar tinja tersaring

melalui kawat tsb- letakkan mika yg tlh dilobangi di atas kaca benda, ambil tinja yg

sdh tersaring dg lidi letakkan pd lubang mika sampai penuh. - keluarkan tinja dlm lubang mika ke atas kaca benda- Tutup dg kertas selofan yg telah direndam tadi, ratakan dg kaca

benda lainnya- sediaan dibiarkan dlm suhu kamar 25 menit-1 jam, shg transparan- periksa sediaan di bwh mikroskop cahaya dg lensa obyektif 10x,

hitung jumlah telur untuk masing2 spesies cacing yg ditemukan

Page 44: Pengantar Teknik Lab New

Teknik hitung telur Stoll• Bahan & alat:

~ labu erlenmeyer Stoll dg tanda garis 56 ml & 60 ml~ larutan NaOH 0,1 N~ manik gelas/biji gelas, sumbat karet~ kaca benda & kaca tutup

• Cara kerja:~ isi labu erlenmeyer dg lar. NaOH 0,1N sampai tanda garis 56 ml~ tambahkan tinja sampai permukaan cairan mencapai grs 60 ml ~ masukkan 10-20 butir biji gelas, sumbat labu erlenmeyer dg karet

& diamkan semalam~ kocok labu erlenmeyer, ambil 0,15 ml lar. tinja dg pipet, letakkan

di atas kaca benda, tutup dg kaca tutup~ hitung jumlah telur yg ada pd sediaan menggunakan mikroskop~ jumlah telur dikalikan 100 = jumlah telur per gram tinja

Page 45: Pengantar Teknik Lab New

Teknik pemeriksaan tinja khusus

• Cara pembiakan Harada – Mori• Cara pembiakan modifikasi Harada – Mori• Cara pembiakan medium arang• Cara pembiakan medium pasir• Cara pembiakan telur• Cara mencari skoleks cacing pita• Cara penetasan telur Schistosoma

Page 46: Pengantar Teknik Lab New

Teknik Pembiakan Harada-Mori

• Teknik ini untuk mendeteksi infeksi ringan cac tambang, Strongyloides & Trichostrongylus spp, dg melihat larva filariform (stadium infektif)

• Bahan & Alat:- sampel tinja, lidi- kertas saring berukuran 15 x 2 cm- tabung reaksi dg tutup kapas- kaca benda, kaca penutup- mikroskop cahaya

Page 47: Pengantar Teknik Lab New

Teknik pembiakan Harada - Mori

• Prosedur:- ambil tinja kira-kira sebesar biji kacang tanah dg lidi, oleskan pd

kertas saring dg jarak ± 4 cm dari kedua ujung kertas saring, rata

kan jangan terlalu tebal

- isilah tabung reaksi dg air shg tinggi permukaan air ± 2½ - 3 cm dr

dasar tabung

- masukkan kertas saring yg sdh diolesi tinja ke dlm tabung dg sdkt

dilipat sampai bag bawah kertas terendam air. Bag kertas saring

yg diolesi tinja jgn sampai menyentuh air

- tutup dg kapas, simpan pd suhu kamar

- setelah 10-14 hr kertas saring & tinja dibuang, ambil dg pipet air di

dasar tabung, teteskan pd kaca benda & tutup

- periksa di bawah mikroskop cahaya

Page 48: Pengantar Teknik Lab New

Teknik biakan Harada-Mori

• Tutup kapas

• Kertas saring

• Tinja

• air

Page 49: Pengantar Teknik Lab New

Teknik pembiakan modifikasi Harada – Mori (Kosin)

• Tabung reaksi diganti dg kantong plastik (yg bia- sa digunakan untuk es mambo)

• Bagian dasar kantong dilipat shg menjadi runcing, pd bagian lipatan dipanaskan di atas api kecil sampai merekat

• Kertas saring diganti dg kertas koran

Page 50: Pengantar Teknik Lab New

Cara Pembiakan Medium Arang• Bahan & alat:

~ granula arang tulang, aquades, kain kasa tebal (t.d. 12-15 lembar)

~ wadah plastik diameter ± 3,8cm, tinggi 5cm,dg tutup, pinset, pipet• Cara kerja:

~ campur 1 bag tinja lembek dg 5-10 bag arang

~ basahi secukupnya, masukkan ke dlm wadah plastik

~ diamkan pd suhu kamar 7-10 hr

~ isolasi larva menurut metode Beaver: basahi kain kasa tebal dg air

hangat, letakkan pd permk biakan arang. Larva akan pindah ke

kain kasa dlm ± 30 mnt. Ambil kain kasa dg pinset pd bg tengah,

masuk- kan secr terbalik (permk kasa yg menyentuh biakan terle-

tak di atas) ke dlm gelas sedimentasi yg berisi air hangat smp bg

atas, shg sebg kain kasa akan terendam air. Larva akan berkum-

pul pd dasar gelas & dpt diambil dg pipet

Page 51: Pengantar Teknik Lab New

Cara Pembiakan Medium Pasir

• Bahan & Alat:

~ pasir steril, aquades, sampel tinja

~ kertas filter/saring bulat dg diameter 8,5 cm

~ cawan petri diameter 9 cm & tinggi 1,5 cm

• Cara kerja:

~ campur tinja dg pasir secukupnya dlm cawan petri yg

pd dasarnya terdpt keras saring

~ isi cawan petri dg aquades sampai membasahi permu-

kaan pasir

~ diamkan pd suhu kamar, 7-10 hr

~ isolasi larva menrt metode Beaver

Page 52: Pengantar Teknik Lab New

Cara Pembiakan Telur

• Telur cacing yg ditularkan mel. tanah (STH), spt. Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, cacing tambang, dpt dipisahkan dr bahan tinja dg cara sedimentasi atau flotasi

• Kmd dpt dieramkan dlm lar formalin 0,5% yg dangkal atau 0,1N H2SO4 (1 ml H2SO4 pekat & 180 ml aquades) dlm erlenmeyer yg ditutup kapas.

• Telur akan berkembang dlm 2-3 mgu• Telur dpt diperoleh dr uterus cac.♀, dg cara meletakkan

jar uterus dlm lar hipoklorit, shg jar uterus & lap luar telur larut. Cuci dg air bbrp x, kmd dieramkan spt tsb di atas

Page 53: Pengantar Teknik Lab New

Cara Mencari Skoleks Cacing Pita

• Penderita diberi obat & pencahar• Tinja yg dikeluarkan dlm waktu 2 x 24 jam dikumpulkan,

diberi air panas mendidih secukupnya, shg lar tinja mjd hangat (60oC)

• Kmd lar tinja diawetkan dg lar formalin 10% dg cara diaduk se-baik2nya

• Seluruh lar tinja disaring dg saringan kawat kasar diatas & kawat halus dibawahnya, shg skoleks terlepas dr strobila

• Pd pengobatan penderita dg atabrin (kuinakrin), cacing akan berwarna kuning

Page 54: Pengantar Teknik Lab New

Cara Penetasan Telur Schistosoma

• Untuk memperoleh jumlah mirasidium yg banyak (mis. akan dipakai pd penelitian daur hdp), digunakan teknik konsentrasi mirasidium dg memakai bejana destilasi berlengan (dpt juga dipakai erlenmeyer)

Cara penetasan dg memakai bejana destilasi berlengan• Bahan & alat:

~ bejana destilasi berlengan vertikal ukuran 1 liter

~ air bebas klor, 5-10 gr tinja

~ kain hitam/kertas hitam

~ lampu pijar 40 watt

Page 55: Pengantar Teknik Lab New

Cara Penetasan Telur Schistosoma

• Cara kerja:~ campur tinja dg air bebas klor secukupnya dlm bejana~ +kan air sampai mencapai bg bwh lengan (grs A) ~ diamkan suspensi tinja smp terbentuk sedimen & 1 cm bag atas suspensi mjd jernih~ +kan air sampai grs B~ +kan air ke dlm lengan tabung secpt mgk sampai air mencapai mulut bejana (grs C), shg air dlm tabung sisi mjd jernih & kotoran terkumpul pd permk air di bg leher bejana~ badan & leher bejana ditutup dg kain/kertas hitam, sdg tabung sisi tetap terbuka~ tabung sisi disinari dg lampu pijar 40 w, shg mirasidium akan bere nang ke atas krn tertarik chy, & berkumpul pd permukaan air dlm

tabung sisi

Page 56: Pengantar Teknik Lab New