Pengantar Pemrograman WEB

21
PENGANTAR PEMROGRAMAN WEB Swasta Priambada

description

Pengantar Pemrograman WEB. Swasta Priambada. Pengantar HTML. Teori Dasar HTML. Untuk membangun sebuah web page , dibutuhkan sebuah bahasa pemrograman yang lebih dikenal dengan web scripting . - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Pengantar Pemrograman WEB

Page 1: Pengantar Pemrograman WEB

PENGANTAR PEMROGRAMAN WEBSwasta Priambada

Page 2: Pengantar Pemrograman WEB

PENGANTAR HTML

Page 3: Pengantar Pemrograman WEB

Teori Dasar HTML Untuk membangun sebuah web page, dibutuhkan sebuah

bahasa pemrograman yang lebih dikenal dengan web scripting.

Berdasarkan letak proses interpreter, maka web scripting dibagi menjadi 2, yaitu yang bersifat client side dan server side.

Client side dilakukan oleh web browser seperti Internet Explorer, Firefox, Netscape dan Opera.

Contoh bahasa client side: HTML, CSS, Javascript, VBscript, XML.

Server side dilakukan oleh web server seperti PWS (Personal Web Server untuk sistem operasi Windows 98), IIS (untuk Sistem Operasi Windows 2000/Windows XP), Apache, Tomcat, Xitami, ZOPE.

Untuk contoh bahasa server side: ASP (.Net), PHP, JSP, CFM, CGI/PL

Page 4: Pengantar Pemrograman WEB

Teori Dasar HTML Web scripting yang bersifat client side akan

menghasilkan web page yang statis, artinya lebih menekankan pada desain format tampilan informasi dan informasi yang disajikan tidak dapat diupdate seketika,

karena tidak dapat dilakukan request interaktif dari pengguna, dan proses tidak terjadi di server sehingga tidak akan menghasilkan output apapun.

Sehingga sangatlah tidak mungkin untuk menciptakan aplikasi web yang bersifat dinamis dengan web scripting yang bersifat client side,

jadi harus dikombinasikan dengan web scripting yang bersifat server side.

Page 5: Pengantar Pemrograman WEB

Teori Dasar HTML HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa dasar untuk

web scripting bersifat client side yang memungkinkan untuk menampilkan informasi dalam bentuk teks, grafik, multimedia, serta untuk menghubungkan antartampilan web page (hyperlink)

Tidak diperlukan suatu program editor khusus untuk menggunakan kode-kode perintah HTML.

Dapat dipergunakan Notepad, Edit Plus, atau editor lain yang berbasis GUI (Graphical User Interface) seperti Microsoft Frontpage, Macromedia Dreamweaver, Adobe GoLive.

Dengan program ini, kita tidak perlu mengetik kode HTML-nya, semua perintah diwujudkan secara icon base.

Tetapi kemampuan penguasaan terhadap kode-kode HTML sangatlah diperlukan, sehingga disarankan untuk menguasai kode perintah HTML menggunakan editor teks (contoh Notepad)

Page 6: Pengantar Pemrograman WEB

Aturan Penulisan HTML (1) Memiliki struktur minimal dari dokumen

HTML (head dan body)

Page 7: Pengantar Pemrograman WEB

Aturan Penulisan HTML (2) Bentuk tulisan di atas disebut “tag”. Tag memiliki pembuka <tag>, tetapi tidak semua

memiliki penutup </tag>. Tag memberi instruksi interpreter kepada browser

(misalnya Internet Explorer). Contoh pada dokumen di atas, tag yang pertama

memberitahukan kepada browser bahwa dokumen HTML dengan tag pembuka <HTML> pada awal dokumen, dan tag penutup </HTML> pada akhir dokumen.

Dalam dokumen HTML, penggunaan tag-tag penutup HTML disesuaikan dengan urutan penggunaan tag tersebut.

Page 8: Pengantar Pemrograman WEB

Aturan Penulisan HTML (3) Di dalam sebuah tag HTML, terdapat atribut

tag. Atribut yang terkandung dalam tag satu

dengan yang lain belum tentu sama. Atribut yang dipakai tidak memiliki urutan

pendefinisian tertentu. Atribut tag digunakan untuk memodifikasi

sifat-sifat dari tag, bergantung dari nilai yang diberikan.

Namun, juga ada atribut tag yang tidak memiliki nilai.

Page 9: Pengantar Pemrograman WEB

Aturan Penulisan HTML (4) Penulisan tag bersifat non-case sensitive.

Artinya, bahwa penulisan tag dengan huruf besar atau dengan huruf kecil akan dianggap sama. Sebagai contoh: <HTML> akan sama dengan <html> atau <HtMl>

Page 10: Pengantar Pemrograman WEB

Aturan Penulisan HTML (5) Setelah tanda ”<“ harus langsung diikuti oleh

tag dan ditutup dengan tanda”>”, tidak boleh ada spasi, angka, tanda baca.

Nama atau istilah untuk tag adalah standart. Tidak dapat dibuat sendiri.

Nama tag harus mengikuti standar W3C, yaitu sebuah lembaga atau organisasi internasional yang mengatur standarisasi web (http://www.w3c.org)

Page 11: Pengantar Pemrograman WEB

Aturan Penulisan HTML (6) Dalam dokumen HTML diperlukan tag

<HEAD></HEAD>. Di dalam tag ini diletakkan judul web page

dengan menggunakan tag <TITLE>judul web page</TITLE>

Sedangkan di dalam tag <BODY></BODY> berisikan isi dari web page.

Untuk eksistensi dari file HTML, perlu ditambahkan .html atau .htm di belakang nama file-nya (contoh: coba.htm)

Page 12: Pengantar Pemrograman WEB

Aturan Penulisan HTML (7) Penulisan tag-tag HTML tidak akan

terpengaruh oleh perintah langsung keyboard seperti penekanan tombol enter atau spasi. Sehingga diperbolehkan menyusun tag-tag HTML secara continue horizontal seperti berikut:<HTML><HEAD><TITLE>Judul Web Page</TITLE></HEAD></HTML>

Page 13: Pengantar Pemrograman WEB

2. Heading Heading digunakan untuk menampilkan

format huruf yang besar dan dicetak tebal, biasanya digunakan untuk judul topik utama dari sebuah paragraf, ukurannya dari yang terbesar <H1> sampai dengan yang terkecil <H6>

Untuk mengatur posisi heading digunakan atribut “align”, contoh: <H1 align=“…”> ditutup dengan </H1>

Nilai atribut: left (rata kiri), center (rata tengah), right (rata kanan)

Page 14: Pengantar Pemrograman WEB

3. Paragraf Untuk memformat padagraf agar rata

kiri,, kanan atau tengah, digunakan tag pembuka <P align=“…”> dan penutup </P>

Page 15: Pengantar Pemrograman WEB

1. Body <BODY bgcolor = “green” text=“yellow”>

Page 16: Pengantar Pemrograman WEB

4. Breaking Now Tag <Br> digunakan untuk berpindah ke

baris baru dalam isi dokumen. Ini adalah salah satu tag yang tidak

memerlukan tag penutup.

Page 17: Pengantar Pemrograman WEB

5. Horizontal Ruler Tag ini dibuat untuk membuat garis

horizontal Atibut yang dimiliki adalah “align” untuk

perataan, “size” untuk mengatur ketebalan garis (dalam pixel) dan “width” untuk mengatur lebar garis (dalam pixel atau persen).

Penggunaan satuan persen memiliki arti bahwa ukuran garis horizontal akan diambil persentase terhadap width tampilan jendela. Tag <HR> ini tidak memiliki tag penutup.

Page 18: Pengantar Pemrograman WEB

6. Preformat Untuk memformat dokumen HTML dengan

menggunakan fasilitas Preformat. Dengan fasilitas ini, tampilan yang akan diformat sama persis dengan isi yang ada dalam tag <PRE>isi</PRE>.

Di dalam tag <PRE> tombol enter untuk ganti baris atau spasi untuk jeda dapat digunakan.

Page 19: Pengantar Pemrograman WEB

7. Bold, Italic, Under line, Subscript, Superscript, Stripe

Berikut adalah cara memberikan efek cetak huruf dalam dokumen HTML

Untuk memberikan efek huruf tebal (bold)<b>kata atau kalimat</b>

Untuk memberikan efek huruf miring (italic)<i>kata atau kalimat</i>

Untuk memberikan efek huruf yang diberi garis bawah (under line)<u>kata atau kalimat</u>

Page 20: Pengantar Pemrograman WEB

7. Bold, Italic, Under line, Subscript, Superscript, Stripe

Untuk memberikan efek huruf sebagai superscript<sup>kata atau kalimat</sup>

Untuk memberikan efek huruf sebagai subscript<sub>kata atau kalimat</sub>

Untuk memberikan efek huruf sebagai huruf yang dicoret (strike)<s>kata atau kalimat</s>

Page 21: Pengantar Pemrograman WEB

8. List Dalam dokumen HTML dapat menamplikan daftar list seperti bullet

dan numbering pada MS word UnorderedList (mirip bullet) tag <UL> sebagai pembbuka dan </UL>

sebagai penutup OrderedList (mirip numbering) tag <OL> sebagai pembuka dan

</OL> sebagai penutup Untuk item-item list yang ada di dalamnya digunakan tag <LI> untuk

mengawali. Atribut “type” unorderedlist, yaitu bentuk bullet-nya: disc (default),

circle (bentuk lingkaran berlubang), square (kotak) Atribut “type” ordered list:

1 untuk penomoran 1, 2, 3… A untuk penomoran A, B, C… I untuk penomoran I, II, III… A untuk penomoran a, b, c… i untuk penomoran i, ii, iii…