Pengantar Manajemen Sains

14
Pengantar I. PENGANTAR SAINS MANAJEMEN/ RISET OPERASI PENGERTIAN RISET OPERASI The Operational Research Society of Great Britain : Riset Operasional adalah aplikasi metode ilmiah untuk masalah-masalah kompleks yang muncul dalam arah dan manajemen dari “large systems” yang berisikan manusia, mesin, bahan dan uang dalam industri, bisnis, pemerintahan dan pertahananan. Pendekatan khususnya adalah untuk mengembangkan model ilmiah dari suatu sistem dengan memasukkan faktor-faktor seperti kesempatan dan risiko, untuk memprediksi dan membandingkan hasil-hasil alternatif keputusan, strategi atau kontrol. Tujuannya adalah untuk membantu menajemen dalam menetapkan kebijakan dan tindakan secara ilmiah. The Operations Research Society of Amerika : Riset operasi berkaitan dengan cara ilmiah untuk menetapkan bagaimana disain dan operasi yang terbaik untuk sistem mesin-manusia, yang biasanya dalam kondisi yang membutuhkan alokasi sumberdaya yang terbatas. Mengapa pengambil keputusan menggunakan pendekatan kuantitatif : 1. Masalah yang dihadapi sangat kompleks, melibatkan banyak variabel 2. Tidak ada solusi tanpa alat kuantitatif Bambang S.Soedibjo : Riset Operasi 1

Transcript of Pengantar Manajemen Sains

Page 1: Pengantar Manajemen Sains

Pengantar

I. PENGANTAR SAINS MANAJEMEN/RISET OPERASI

PENGERTIAN RISET OPERASI

The Operational Research Society of Great Britain :

Riset Operasional adalah aplikasi metode ilmiah untuk masalah-masalah kompleks yang muncul dalam arah dan manajemen dari “large systems” yang berisikan manusia, mesin, bahan dan uang dalam industri, bisnis, pemerintahan dan pertahananan. Pendekatan khususnya adalah untuk mengembangkan model ilmiah dari suatu sistem dengan memasukkan faktor-faktor seperti kesempatan dan risiko, untuk memprediksi dan membandingkan hasil-hasil alternatif keputusan, strategi atau kontrol. Tujuannya adalah untuk membantu menajemen dalam menetapkan kebijakan dan tindakan secara ilmiah.

The Operations Research Society of Amerika :

Riset operasi berkaitan dengan cara ilmiah untuk menetapkan bagaimana disain dan operasi yang terbaik untuk sistem mesin-manusia, yang biasanya dalam kondisi yang membutuhkan alokasi sumberdaya yang terbatas.

Mengapa pengambil keputusan menggunakan pendekatan kuantitatif :

1. Masalah yang dihadapi sangat kompleks, melibatkan banyak variabel

2. Tidak ada solusi tanpa alat kuantitatif3. Masalah yang dihadapi bersifat repetitif (berulang); sehingga solusi

kuantitatif yang yang berulang dapat menghemat waktu dan biaya4. Data bersifat numerik5. Situasi yang sama dapat dipecahkan lebih baik dengan tehnik-tehnik

kuantitatif6. Adanya sumber daya manusia dan pengalaman dalam memecahkan

masalah7. Lingkungan keputusan sendiri menyediakan rincian dari sasaran

yang ingin dicapai.

Bambang S.Soedibjo : Riset Operasi 1

Page 2: Pengantar Manajemen Sains

Pengantar

Model

Model adalah representasi sederhana dari sesuatu yang nyata. Inti dari kegiatan riset operasi terletak pada pembangunan dan penggunaan model.

Model diperlukan karena dunia nyata begitu kompleks sehingga rasanya mustahil untuk mempelajarinya secara menyeluruh.

Dengan model kita dapat menghemat biaya, waktu dan tenaga dalam mempelajari suatu fenomena. Apalagi jika persoalan yang dihadapi mengandung risiko jika dilakukan secara nyata.

Untuk mempelajari sistem yang nyata melalui model, maka langkah-langkah yang perlu dilakukan disajikan dalam gambar berikut ini :

Gambar 1. Model sebagai pendekatan sistem nyata (Phillips et.al., 1976)

Langkah-langkah memecahkan masalah secara eksperimen berbasis metode ilmiah:

Gambar 2. Pemecahan masalah secara eksperimental berbasis metode saintifik

TIPE MODELBambang S.Soedibjo : Riset Operasi 2

Sistem nyata Model

Kesimpulan nyata Kesimpulan model

Formulasi

Deduksi

Interpretasi

Hypothesis

“Real” conclusion Theory

“Real” System”

Inductive Generalization

Testing and Revision

Verification

Application

Page 3: Pengantar Manajemen Sains

Pengantar

1. Model Iconic atau representasi fisik secara nyata

2. Model Analog atau representasi skematik dari alur proses atau operasi dinamik

3. Model Matematika yang menggambarkan situasi dalam bentuk matematis.

KLASIFIKASI MODEL (berdasarkan kebutuhan)

1. Model deskriptif : digunakan untuk memperlihatkan hubungan, tingkatan dan urutan baik dalam sistem, komponen sistem, aktivitas atau analisis dari persoalan tertentu.

2. Model perilaku : digunakan untuk melihat respons dari sebuah

segmen dari keadaan yang nyata terhadap suatu gangguan.

3. Model keputusan : digunakan untuk memilih solusi yang paling baik dari alternatif-alternatif yang tersedia sesuai kriteria yang ditetapkan.

Hal Penting :

1. Model hendaknya mencerminkan kenyataan2. Model harus dapat dipecahkan dalam bentuk solusi yang ada

dan/atau tehnik-tehnik analisis3. Data yang dibutuhkan oleh model haruslah realistis.

PRINSIP DALAM PEMODELAN

1. Jangan membuat model yang rumit jika model sederhana sudah memadai

2. Jangan mengubah masalah agar cocok dengan tehnik yang ada3. Tahap deduksi dalam pemodelan harus dilakukan secara teliti dan

seksama4. Model hendaknya divalidasi sebelum implementasi5. Jangan pernah menterjemahkan model terlalu harfiah6. Sebuah model hendaknya tidak terlalu dipaksakan untuk

dilaksanakan, jika memang tidak sesuai dengan maksud dan tujuannya.

7. Jangan terlalu melebih-lebihkan model yang akan dijual8. Beberapa manfaat utama dari pemodelan berkaitan dengan proses

pengembangan model itu sendiri.9. Sebuah model tidak pernah akan lebih baik dibandingkan dengan

informasi yang masuk ke dalamnya.10. Model tidak dapat mengganti pengambil keputusan

Bambang S.Soedibjo : Riset Operasi 3

Page 4: Pengantar Manajemen Sains

Pengantar

TAHAPAN DALAM MS/OR

KEGIATAN PROSES LANGKAH PROSES OUTPUT PROSES

KunjunganKonferensiObeservasiPenelitian

Informasi dan dukungan yang cukup untuk dilanjutkan

Menetapkan penggunaanMenetapkan tujuanMenetapkan keterbatasan

Gambaran kebutuhan yang jelas bagi solusi yang diinginkan

Alat-alat MS/ORHubungan-hubunganModel-model matematikaSolusi yang telah diketahuiPenelitian

Model yang dapat bekerja dalam keterbatasan lingkungan

Data internal-eksternalFaktaOpiniBank data

Input yang cukup untuk mengoperasikan dan menguji model

PengujianKeterbatasanVerifikasi

Solusi-solusi yang mendukung tujuan organisasi saat ini

Isu-isu perilaku“Menjual” ideKeterlibatan manajemenPenjelasan

Kepemilikan oleh manajemen yang cukup untuk mendukung pengoperasian model

PROTOTIPE MASALAH MS/OR :

Bambang S.Soedibjo : Riset Operasi 4

Langkah 1Mengamati Lingkungan

masalah

Langkah 2Analisis dan Perumusan

Masalah

Langkah 3Mengembangkan

Model

Langkah 4Memilih input data

yang sesuai

Langkah 5Menyediakan solusi

dan menguji kelayakannya

Langkah 6Implementasi

Solusi

Page 5: Pengantar Manajemen Sains

Pengantar

AccountingPerencanaan cash flowKebijakan kredit

KonstruksiAlokasi sumberdaya proyekPenetapan jumlah pekerjaMemelihara skedul pekerjaPenjadualan proyek

Perencanaan FasilitasUkuran dan lokasi pabrik Perencaan rumah sakitSistem logistik internasionalJumlah fasilitas yang dibutuhkanTransportasiLokasi gudang

KeuanganKebijakan devidenAnalisis investasiAnalisis portfolio

Manufaktur Pengendalian sediaan (inventori)Keseimbangan produksi-pemasaranPenjadualan produksi

PemasaranAlokasi periklananPenetapan pengenalam produkPemilihan bauran produk

Perilaku OrganisasiRekrutmen pegawaiPerencanaan pegawaiPenjadualan program pelatihanKeseimbangan ketrampilan

PembelianTransfer bahanPembelian yang optimalOptimalisasi pemesanan kembali

Penelitian dan PengembanganPengawasan LitbangPerencanaan pengenalan produk

Contoh aplikasi MS/OR

Bambang S.Soedibjo : Riset Operasi 5

Page 6: Pengantar Manajemen Sains

Pengantar

Masalah Transportasi

PABRIK KAPASITAS BIAYAKe R Ke S Ke T

A 100 $4 $7 $3B 50 2 4 5C 70 8 6 1

Kebuthan minggu ini 40 ton 80 ton 100 ton

Kombinasi pengiriman antara gudang dengan pabrik sangat banyak.

Beberapa contoh kombinasi.

Bambang S.Soedibjo : Riset Operasi 6

Gudang T perlu 100

ton

Gudang S perlu 80 ton

Gudang Rperlu 40 ton

Pabrik CKapasitas = 70 ton

Pabrik BKapasitas = 50 ton

Pabrik AKapasitas = 100 ton

$4/ton$7/ton

$2/ton

$5/ton

$4/ton

$6/ton

$1/ton

$3/ton

Page 7: Pengantar Manajemen Sains

Pengantar

Alternatif 1 :

Misal pabrik A mensuplai seluruh kebutuhan gudang T, pabrik B mengirim 40 ton ke gudang R dan 10 ton ke gudang S, pabrik C mengirim semua input ke gudang S, maka total biaya yang diperlukan adalah :

A ke T 100 $3 = $300B ke R 40 $2 = $80B ke S 10 $4 = $ 40C ke S 70 $6 = $420 ===============Total 220 $840

Alternatif 2 :

C ke T 70 $1 = $ 70B ke T 30 $5 = $150B ke S 20 $4 = $ 80A ke S 60 $7 = $420A ke R 40 $4 = $160 ===============Total 220 $880

2. Masalah Perencanaan Tenaga Kerja

Rumah Sakit memiliki 1000 karyawan.70% karyawan “lama” dengan masa kerja lebih dari 1 tahun.30% adalah karyawan baru dengan catatan :

Dalam 4 bulan pertama, 50% akan keluarDalam 4 bulan kedua, 20% akan keluarDalam 4 bulan ketiga, 10% akan keluar

Hanya 20% yang akan dapat bertahan pada tahun pertama dan menjadi karyawan “lama” dengan tingkat berhenti kerja sebesar 30% (10% tiap kuartal)

Dengan kondisi seperti ini bagaimana pendekatan yang harus dilakukan Rumah Sakit dalam memecahkan masalah kontrak tenaga kerja yang akan :

Memelihara kestabilan tenaga kerja Mengurangi atau menambah tenaga kerja berdasarkan tingkat

persentase secara tahunan?

Ciri Management & Control Bambang S.Soedibjo : Riset Operasi 7

Page 8: Pengantar Manajemen Sains

Pengantar

1. Content. Dalam sebuah organisasi minimal harus ada dua entitas yang memiliki tujuan (entitas yang dikenal adalah manusia, mesin, material dan uang)

2. Struktur. Paling sedikit ada dua subkelompok yang mempunyai tanggung jawab dalam melaksanakan aktivitas. Contoh dalam organisasi industri biasanya dicirikan oleh adanya fungsi-fungsi produksi, pemasaran, keuangan, sumberdaya manusia dan rekayasa.

3. Komunikasi.Entitas dalam sebuah sistem harus mampu merespon atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dalam sebuah lingkungan sistem.

4. KendaliSistem harus mampu, paling tidak untuk melakukan pengeendalian sendiri. Sebagai contoh bagaimana menetapkan tujuan, mengevaluasi kinerja terhadap tujuan tersebut serta memulai atau memodifikasi perilaku yang diarahkan untuk meningkatkan kinerja.

PERUMUSAN MASALAH

Karakteristik masalah.

Syarat adanya suatu masalah (sederhana) :

1. Harus ada satu individual (I ) dimana masalah ditujukan kepadanya. Dia menempati sebuah lingkungan (N).

2. Dia harus mempunyai paling sedikit dua tindakan (C1 dan C2) yang dapat dilakukannya > harus menentukan pilihan

3. Harus ada dua hasil yang mungkin (O1 dan O2) yang mesti dipilihnya

4. Rangkaian tindakan harus memberikan nilai-nilai kemungkinan sebagai dasar untuk memilih salah satu pilihan tersebut (misalnya O1). Akan tetapi nilai kemungkinan tidak boleh sama. Jika I memilih Ci dalam N, maka probabilitas suatu hasil (Oj) akan terjadi adalah :

Informasi yang diperlukan dalam merumuskan masalah :

Bambang S.Soedibjo : Riset Operasi 8

Page 9: Pengantar Manajemen Sains

Pengantar

1. Siapa yang akan membuat keputusan

2. Apa tujuan si pengambil keputusan

3. Aspek-aspek situasi apa yang dapat dikendalikan si pengambil keputusan (variable Xi) dan sampai seberapa besar variable-variabel lain dapat dikendalikan (batasan-batasan)

4. Aspek-aspek lingkungan apa, baik manusia atau tidak, yang dapat mempengaruhi hasil dari pilihan-pilihan yang tersedia (uncontrollable variable, Yi)

TAHAPAN DALAM PEMECAHAN MASALAHBambang S.Soedibjo : Riset Operasi 9

Page 10: Pengantar Manajemen Sains

Pengantar

Gambar 3. Tahapan dalam pemecahan masalah (Meredith et.al., 1973)

MIS DAN MS/OR

MIS :

Bambang S.Soedibjo : Riset Operasi 10

Menentukan sumberdaya

Pengumpulan dan analisis data

Menetapkan criteria evaluatif

Mengembang- kan alternatif

Merumuskan model

Evaluasi alternatif

Urutan alternatif

Memilih alternatif optimal

Implementasi alternatif optimal

Menentukan batasan batasan

Merumuskan masalah

Menetapkan tujuan

Analisis sensitivitas

Review Asumsi

Mengembangkan alternatif

baru

Review rumusan masalah

Page 11: Pengantar Manajemen Sains

Pengantar

Sistem berbasis komputer dimana data ditransformasikan ke dalam informasi yang berguna dalam mendukung pengambilan keputusan

MS/OR :

Kajian secara sistematik dalam memecahkan masalah yang melibatkan kegiatan pengumpulan data, membangun model-model matematika, bereksperimen dengan model, memprediksi operasi di masa mendatang dan memperoleh dukungan dari manajemen untuk menggunakan model tsb.

Klasifikasi MIS berdasarkan bagaimana dan dimana pengolahan dilakukan

1. MIS yang menghasilkan laporan-laporan

2. MIS yang menjawab pertanyaan “what-if”

3. MIS yang mendukung pengambilan keputusan

Bambang S.Soedibjo : Riset Operasi 11

Database

Pengolahan data dan queries

“what-if”

Output dalam bentuk laporan historikal dan

status saat ini.

Output dalam bentuk rekomendasi

tindakan

Pengambil Keputusan

Output dalam bentuk laporan proyeksi (apa yang akan

terjadi jika)

Pertanyaan “what-if” dari Pengambil Keputusan