PENGANTAR MANAJEMEN (PENGORGANISASIAN SEBAGAI SALAH SATU FUNGSI MANAJEMEN)

33
1. PENGORGANISASIAN SEBAGAI SALAH SATU FUNGSI MANAJEMEN 1. PENGORGANISASIAN FUNGSI 2. ORGANIZING 3. ASAL KATA ORGANIZING 4. DEFINISI ORGANIZING 5. ORGANISASI STATIS DAN ORGANISASI DINAMIS 6. DASAR BENTUK PENGORGANISASIAN 7. FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN 8. MANFAAT LANGKAH PENGORGANISASIAN 9. BAGAIMANA MELAKUKAN PENGORGANISASIAN

Transcript of PENGANTAR MANAJEMEN (PENGORGANISASIAN SEBAGAI SALAH SATU FUNGSI MANAJEMEN)

1. PENGORGANISASIAN SEBAGAI SALAH SATU FUNGSI

MANAJEMEN

1. PENGORGANISASIAN FUNGSI2. ORGANIZING 3. ASAL KATA ORGANIZING 4. DEFINISI ORGANIZING 5. ORGANISASI STATIS DAN ORGANISASI

DINAMIS

6. DASAR BENTUK PENGORGANISASIAN 7. FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU

DIPERTIMBANGKAN8. MANFAAT LANGKAH PENGORGANISASIAN9. BAGAIMANA MELAKUKAN

PENGORGANISASIAN

1. PENGORGANISASIAN FUNGSI 

Organisasi dirumuskan sebagai pembagiaan pekerjaan diantara orang-orang yang usahannya dikoordinasikan untuk mencapai sasaran-sasaran khusus.

2. ORGANIZING

Organizing sebagai salah satu fungsi manjemen amat penting, karena tanpa ada langkah ini, tidak akan terwujud, seperti organisasi, uraian tugas wewenang dan tanggung jawab.

3. ASAL KATA ORGANIZING

Asal mula organizing bermula dari organis yang artinya suatu susunan yang teridiri atas bagian yang telah dipadukan sehingga hubungan satu dengan yang lain saling mengikat, saling berhubungan, dan saling mempengaruhi.

4. DEFINISI ORGANIZING

Organizing adalah suatu langkah untuk menetapkan, mengatur berbagai macam kegiatan yang dipandang tepat bagi suatu ruangan kerja untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

5. ORGANISASI STATIS DAN ORGANISASI DINAMIS

Organisasi Statis yaitu susunan organisasi yang demikian merupakan suatu kerangka organisasi.

Organisasi Dinamis yaitu setiap kegiatan yang berhubungan dengan usaha merencanakan, mengadakan, menetapkan wewenang, tugas, dan tanggung jawab dari orang-orang di dalam suatu organisasi.

6. DASAR BENTUK PENGORGANISASIAN

1. Pekerjaan 3. Hubungan Kerja

2. Tempat Kerja 4. Orang-orangnya sendiri.

7. FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN

1. Penggunaan cara-cara atau alat- alat yang paling baik.

2. Pemeliharaan adanya kegiatan-kegiatan.

3. Adanya peningkatan pengertian.

4. Makin menambah perhatian karyawan pada tugas yang dihadapi.

8. MANFAAT LANGKAH PENGORGANISASIAN

1. Tiap anggota dalam struktur organisasi mengetahui kegiatan apa yang harus dilakukan. Tugas-tugasnya jelas dan dapat menyelesaikan tugasnya secara efisien.

2. Hubungan yang tepat dan dikehendaki dapat dicapai melalui kegiatan-kegiatan yang ditetapkan tersebut.

3. Cara pendelegasian wewenang dengan cara yang tepat dapat memungkinkan seseorang untuk melaksanakan tugasnya dengan jelas dan terarah.

4. Dapat menggunakan fasilitas dengan baik sehingga penghematan usaha dan efektivitas kerja dapat dicapai.

9. BAGAIMANA MELAKUKAN PENGORGANISASIAN

1. Mengetahui tujuan.

2. Membagi habis pekerjaan dalam kegiatan-kegiatan bagian.

3. Menggolongkan kegiatan kedalam satuan-satuan yang praktis.

4. Menentukan kewajiban yang harus dilakukan dan menyediakan alat-alat serta tempat atau ruang fisik yang diperlukan.

5. Penugasan personil yang cakap .

6. Mendelegasikan wewenang.

2. WEWENANG (AUTHORITY)

1. DEFINISI WEWENANG 2. SUMBER – SUMBER

WEWENANG 3. PERTIMBANGAN ATAS SUMBER

WEWENANG 4. BATAS – BATAS WEWENANG 5. PENDELEGASIAN WEWENANG 6. PENTINGNYA PENDELEGASIAN

WEWENANG7. CARA PENDELEGASIAN

WEWENANG 8. PERSOALAN PENDELEGASIAN 9. LANGKAH KE ARAH

PENDELEGASIAN WEWENANG

1. DEFINISI WEWENANG

Wewenang adalah kekuasaan / hak untuk memerintah / untuk meminta orang lain berbuat sesuatu. Dalam manajemen, wewenang dapat di pandang sebagai kekuasaan untuk meminta orang lain melakukan pekerjaan tertentu, untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan oleh pemilik wewenang tersebut.

2. SUMBER – SUMBER WEWENANG

1. Menurut Kelompok Pendekatan Institusional

2. Menurut Kelompok Pendekatan Kepatuhan Bawahan.

3. PERTIMBANGAN ATAS SUMBER WEWENANG

1. Karena jabatan atau hubungan-hubungan organisasi yang di adakan.

2. Karena putusan undang-undang.3. Karena kepatuhan seseorang

yang di berikan melalui popularitas, kebiasaan atau lamanya hubungan kerja, dan

4. Karena pengakuan atas kecakapan atas pengetahuan mengenai satu situasi.

4. BATAS – BATAS WEWENANGTidak ada seorang manajer

yang dapat memaksakan kegiatan tertentu supaya di laksanakan bawahannya hingga melampaui wewenangnya, jadi ada batas tertentu dari wewenangnya.

5. PENDELEGASIAN WEWENANG Mendelegasikan berarti

memberikan wewenang untuk melaksanakan tugas khusus dari seorang manajer kepada bawahannya.

6. PENTINGNYA PENDELEGASIAN WEWENANG

Pendelegasian wewenang penting untuk proses pangaturan organisasi, 2 Hal yang harus didelegasikan manajer:

1. Ia menanggung lebih banyak dari yang dapat di kerjakan sendiri.

2. Ketajaman pikiran atas kehidupan organisasi (perubahan/perkembangan dan kemajuan).

7. CARA PENDELEGASIAN WEWENANG

Pendelegasian wewenang di lakukan oleh si pemberi kepada si penerima wewenang. Untuk memudahkan si penerima, pendelegasian wewenang, hendaknya tertulis dn khusus .

8. PERSOALAN PENDELEGASIAN

9. Kurang percaya kepada bawahannya10. Bawahan di anggap tidak cakap untuk

menerima pendelegasian wewenang.11. Ada kecenderungan yang normal di

antara orang-orang yang di bebani oleh kegiatan tertentu untuk melaksanakannya sendiri.

12. Nafsu berkuasa.13. Tidak berani.

9. LANGKAH KE ARAH PENDELEGASIAN WEWENANG

10.Adakan suatu suasana kerja yang bebas dari rasa takut.

11.Berikan penjelasan yang tepat bersamaan dengan tindakan yang di ambil.

12.Tentukan keputusan dan tugas-tugas yang harus di deligasikan.

13.Pilihlah dengan bijaksana orang yang akan menerima pendelegasian wewenang.

14.Berikan wewenang untuk melaksanakan pekerjaan yang penuh dan utuh.

15.Berikanlah bantuan bagi si penerima wewenang, bila mereka memerlukan nasihat atau ingin berkonsultasi.

1. WEWENANG LINI (LINE AUTHORITY)

2. ORGANISASI LINI

3. WEWENANG STAF

4. ORGANISASI STAF DAN LINI

3. HUBUNGAN SECARA

ORGANISASI

1. WEWENANG LINI (LINE AUTHORITY)

Wewenang lini adalah hubungan wewenang yang mengalir dari atas ke bawah / atasan mendelegasikan wewenang kepada bawahan sehingga akan membentuk garis lini dari tingkatan yang paling atas sampai pada tingkatan paling bawah dalam struktur organisasi.

2. ORGANISASI LINI

Gambar 4.1.Organisasi Lini

3. WEWENANG STAF

\

Gambar 4.2. Organisasi Staf

4. ORGANISASI STAF DAN LINI

Gambar 4.3.Organisasi Lini dan staf dalam

sebuah perusahaan “x”

4. STRUKTUR ORGANISASI DAN

DEPARTEMENTISASI

6. SYARAT – SYARAT PEKERJAAN MANAJERIAL

7. PANITIA (COMMITTEE)

8. MENDAPATKAN PANITIA YANG EFEKTIF

9. DEWAN KOMISARIS 10. KELOMPOK

EKSEKUTIF (PLURAL EXECUTIVE)

1. FUNGSI-FUNGSI MERUPAKAN INTI PEMBAGIAN KERJA ORGANISASI

2. SARANA ATAU CARA-CARA DEPARTEMENTASI

3. PERTIMBANGAN DEPARTEMENTISASI TAMBAHAN

4. SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI

5. PENILAIAN ATAS SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI

1. FUNGSI-FUNGSI MERUPAKAN INTI PEMBAGIAN KERJA ORGANISASI

1. Satuan Organisasi Dasar yang Umum.2. Satuan Organisasi Tambahan.3. Struktur Organisasi dan Koordinasi.

2. SARANA ATAU CARA-CARA DEPARTEMENTASI

Berbagai sarana departementisasi dapat di lakukan melalui:

4. Fungsi5. Produk6. Wilayah7. Pemakai8. Proses9. Satuan tugas, dan10.Matriks.

3. PERTIMBANGAN DEPARTEMENTISASI TAMBAHAN

Contoh-contoh lain dalam rangka melakukan departementisasi. Langkah-langkah tersebut:

4. Tempatkanlah kegiatan dalam satuan yang sering dipergunakan.

5. Pertimbangkan Pemisahan Kegiatan dalam Dua Satuan Kegiatan.

6. Doronglah Adanya Kompetisi Antarunit/Satuan Kegiatan.

7. Tekankan Adanya Keserasian Kerja dan Kerja Lama.

8. Ikuti Kepentingan Manajer.

4. SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI

Sentralisasi dalam manajemen adalah kegiatan yang menunjukan pemusatan kekuasaan pada satu tangan pimpinan.

Desentralisasi dalam manajemen adalah kegiatan yang menunjukan penyebaran kekuasaan pada beberapa tangan pimpinan bawahan.

5. PENILAIAN ATAS SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI

Orang-orang yang ikut berperan/manajer dan lingkungannya apakah sesuatau di jalankan berdasarkan sentralisasi ataukah desentralisasi ataukah suatu kombinasi diantara keduanya, baik sentralisasi atau desentralisasi memiliki keuntungan masing-masing.

6. SYARAT – SYARAT PEKERJAAN MANAJERIAL

Dalam rangka mendapatkan personalia, tentu dapat di ajukan berbagai pertanyaan, misalnya berikut ini:7. Apa yang diharapkan dari seorang

manajer yang bekerja untuk kita? 8. Syarat – syarat konkrit apa yang perlu

bagi seorang manajer yang sungguh kita inginkan untuk melakukan tugas dalam perusahaan kita?

9. Hubungan apa yang menguntungkan baik bagi perkembangan perusahaan manapun bagi manajer yang bersangkutan dalam tugasnya di perusahaan?

7. PANITIA (COMMITTEE)

Panitia dapat di rumuskan sebagai suatu badan yang orang-orangnya dipilih atau ditunjuk untuk bertemu dan berdiskusi mengenai berbagai persoalan yang dibawa ke dalam organisasi .

8. MENDAPATKAN PANITIA YANG EFEKTIF

Bagi panitia tugas mengambil keputusan harus dirumuskan dan di ketahui bagaimana sangkut pautnya dengan seluruh kegiatan yang hendak di tempuh. Inilah prasyaratan agar panitia berhasil dalam menyelesaikan pekerjaannya, hal ini yang menonjol adalah bekerja efektif.

9. DEWAN KOMISARISGaris besar keputusan dewan

komisaris menyangkut empat hal yaitu:

10.Menetapkan tujuan11.Memilih manajer-manajer

puncak12.Menyusun keuangan/anggaran

perusahaan, dan13.Melakukan pemeriksaan dan

penilaian terhadap jalannya perusahaan.

10. KELOMPOK EKSEKUTIF (PLURAL EXECUTIVE)

Kelompok eksekutif adalah dua atau lebih eksekutif / pimpinan / manajer yang berada pada jalur lini dari puncak organisasi. Bidang tugas mereka adalah khusus dan menyangkut satu atau lebih dari fungsi-fungsi manajemen yang mendasar .

1. KELEMAHAN ORGANISASI 2. MEMIMPIN PERBAIKAN 3. WAKTU MELAKUKAN4. PENDEKATAN UNTUK

MEMPERBAIKI ORGANISASI 5. ANALISIS ORGANISASI 6. PENGEMBANGAN

ORGANASIOANAL (ORGANIZATIONAL DEVELOPMENT)

7. PENGGUNAAN DAN PEMILIHAN ANGGOTA MANAJEMEN

5. DINAMIKA ORGANISASI

1. KELEMAHAN ORGANISASI

Berbagai kelemahan dapat muncul dalam organisasi karena berbagai faktor, misalnya, ketidakmampuan manajer mengikuti perubahan organisasi, seperti perubahan lokasi, produk, kebijaksanaan keuangan yang tidak memperhatikan adanya susunan organisasi yang belum berubah .

2. MEMIMPIN PERBAIKANAda 4 sumber umum yang sering

melakukan perbaikan ialah:(1) Manajer(2) Suatu panitia(3) Bagian organisasi yang ada dalam

organisasi itu sendiri, dan(4) Konsultan dari luar.

3. WAKTU MELAKUKAN

Langkah yang dapat di tempuh kapan dilakukan yaitu:4. Perubahan itu dapat dilakukan dalam

jangka pendek.5. Perubahan itu dilakukan tidak secara tiba-

tiba, tetapi menunggu saat yang tepat.6. Kompromi waktu.

4. PENDEKATAN UNTUK MEMPERBAIKI ORGANISASI

5. packaged6. means and resources,7. informal,8. comparison,9. ideal, dan10. quantitative.

5. ANALISIS ORGANISASIAnalisis organisasi adalah serangkaian tindakan yang terdiri atas:6. mengidentifikasi semua material yang

berkaitan dengan organisasi7. mengulas semua material itu dan

mengarahkan pada tujuan pokok organisasi,

8. merancangkan syarat-syarat untuk tugas sebagaimana diharapkan tiap anggota manajemen,

9. menganalisis tiap manajer menurut kualifikasinya dan mengaitkan dengan latar belakang pendidikannya, pengalamannya, pengetahuannya dan keterampilannya, menurut syarat yang diinginkan,

5. Membandingkan syarat-syarat yang di minta untuk tiap anggota manajemen dengan kualifikasi yang di miliki oleh tiap-tiap individu,

6. Mencatat tiap-tiap syarat yang tidak di penuhi oleh manajer dengan pensil,

7. Mencatat dengan tinta kualifikasi yang muncul, yang tidak di perlukan bagi tugasnya sebagai seorang manajer,

8. Memberikan saran perbaikan untuk syarat-syarat yang tidak dapat di penuhi oleh seorang manajer sehingga menandai agar dapat di terima dan dapat pula di lakukan,

9. Tindakan-tindakan yang tidak perlu dilakukan, kemudian memberikan gantinya yang lain, yang memang sesuai dan harus dilakukan oleh seorang manajer,

10.Mengajukan berbagai pola organisasi yang di perlukan bagi organisasi tersebut, tetapi jangan menyebutnya tipe orangnya, melainkan dasar pendidikannya, pengalamannya, pengetahuannya dan keterampilan yang telah di tetapkan menurut prasyaratan yang di kehendaki kalau perlu gunakanlah wewenang manajer puncak atau yang berwenang untuk melakukan seleksi orang-orangnya.