Pengantar kurikulum

19
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM (Studi deskriptif tentang Strategi Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum) MAKALAH Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Kurikulum Disusun oleh: ~Ayanah Septianita [11.84-202.007] ~Ernawati Edi [11.84-202.014] ~Khusnul Khotimah [11.84-202.030] ~Nurjanah Indah Prasetyo [11.84-202.187] ~Siska Sukmawati [11.84-202.168] ~Wardatul Jannah [11.84-202.186] Kelompok : V (Lima) Kelas : 2A1 Prodi : Pendidikan Matematika FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN

Transcript of Pengantar kurikulum

Page 1: Pengantar kurikulum

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM

(Studi deskriptif tentang Strategi Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum)

MAKALAH

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Kurikulum

Disusun oleh:

~Ayanah Septianita [11.84-202.007]

~Ernawati Edi [11.84-202.014]

~Khusnul Khotimah [11.84-202.030]

~Nurjanah Indah Prasetyo [11.84-202.187]

~Siska Sukmawati [11.84-202.168]

~Wardatul Jannah [11.84-202.186]

Kelompok : V (Lima)

Kelas : 2A1

Prodi : Pendidikan Matematika

FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

TANGERANG2012

Page 2: Pengantar kurikulum

KATA PENGANTAR

Untaian kalimat puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Sebab, karena kuasa-Nya saja proses penyusunan makalah ini dapat kami susun. Sebab, sebesar apapun keinginan dan semangat seorang hamba untuk melakukan sesuatu, namun tanpa petolongan dan hidayah Allah, mustahil keinginan dan citanya terwujud. Karena pada hakikatnya segala daya dan upaya hanya milik Allah Ta’ala.

Adapun maksud penulisan makalah ini adalah untuk memeberikan penjelasan tentang Strategi Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum. Dalam melaksanakan penyusunan ini, tidak terlepas dari pengarahan dan bimbingan semua pihak. Untuk itu, kami mengucapakan terima kasih kepada:

1. Drs. Najib Hasan, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengantar Kurikulum2. Orang tua yang telah banyak membantu dari segi moril dan materil3. Semua pihak yang telah membantu demi kelancaran penyusunan makalah ini

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan dimasa mendatang. Besar harapan kami semoga makalah ini dapat diterima dan memberikan manfaat kepada membaca. Aamiin …

Tangerang, 29 Mei 2012

Penyusun

i

Page 3: Pengantar kurikulum

Daftar Isi

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….. i

Daftar isi……………………………………………………….……………………………… ii

BAB I Pendahuluan

A. Latar belakang …………………………………………………………………….. 1B. Perumusan masalah………………………………………………….……..……..... 1C. Tujuan………………………………………………..……………..…………….... 1

BAB II ISI

A. Pengertian Strategi pembelajaran …………………………………………….......... 2B. Pengertian, Prinsip, dan Teori Mengajar……………....…..…………….................. 3C. Pengertian, Prinsip, dan Teori Belajar……………....………………….………….. 5 D. Pengembangan Strategi Pembelajaran…………………...…………..……............... 9

BAB III PENUTUP

A. Simpulan ……………………………………..…………………………………….. 10

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 4: Pengantar kurikulum

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib dilakukan dan diberikan kepada anak didik. Karena ia merupakan kunci sukses untuk menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Yang pada akhirnya akan berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Melihat peran yang begitu vital, maka menerapkan strategi yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenangkan dan tidak membosankan.

Dalam proses belajar mengajar banyak sekali yang harus dipersiapkan oleh seorang guru agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik dan tujuan yang direncanakan pun dapat tercapai. Salah satu yang harus dipersiapkan adalah straregi pembelajaran. Dalam mempersiapkan strategi pembelajaran guru harus pandai dalam memilih strategi sesuai dengan materi yang akan digunakan. Guru juga harus mengetahui komponen apa saja yang harus diketahui agar strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran berhasil untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan peserta didik mudah untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru.

B. Perumusan Masalah

1. Apa Pengertian Strategi Pembelajaran ?2. Apa Pengertian, Prinsip, dan Teori Mengajar ?3. Apa Pengertian, Prinsip, dan Teori Belajar ?4. Bagaimana Pengembangan Strategi Pembelajaran ?

C. Tujuan

Adapun tujuan penyusun makalah ini adalah:1. Mengemukakan Strategi Pembelajaran ; Mengajar dan Belajar2. Mengemukakan Pengertian, Prinsip, dan Teori Mengajar3. Mengemukakan Pengertian, Prinsip, dan Teori Belajar4. Mengemukakan Pengembangan Strategi Pembelajaran5. Menambah Wawasan kepada Pembaca

1

Page 5: Pengantar kurikulum

BAB II

ISI

A. Pengertian Strategi Pembelajaran

Pengertian strategi menurut istilah berasal dari kata Yunani, “stratogos” yang berarti keseluruhan usaha termasuk perencanaan, cara dan teknik yang digunakan untuk mencapai hasil yang maksimal. Secara umum strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dengan kata lain strategi adalah tindakan nyata dari guru melaksanakan pengajaran melalui cara tertentu yang dinilai lebih efektif dan efisien atau taktik yang digunakan guru dalam proses pembelajaran di kelas.

Sedangkan pembelajaran adalah proses belajar mengajar dikelas yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik dilingkungan sekolah. Karena belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu / siswa dalam interaksi dengan lingkungan yang menyangkut kognitif, efektik dan psikomotorik.

Menurut Sanjaya, (2007 : 126). Dalam dunia pendidikan, sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Sedangkan Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien.

Dari pendapat tersebut, Dick and Carey (1985) juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang termaksud juga penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya / kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti bahwa di dalam penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu, artinya disini bahwa arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan, sehingga penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam pencapaian tujuan. Namun sebelumnya perlu dirumuskan suatu tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya.

2

Page 6: Pengantar kurikulum

B. 1) Pengertian Mengajar

Mengajar merupakan usaha mengorganisasikan lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran. Mengajar pada hakekatnya adalah kegiatan yang dilakukan seseorang secara sadar untuk merobah tingkah laku atau memberikan keterampilan baru kepada seseorang.

Nasution (1982:8) mengemukakan bahwa mengajar adalah segenap aktivitas kompleks yang dilakukan guru dalam mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar.

Usman (1994:3) mengemukakan bahwa mengajar adalah membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan terjadinya proses belajar.

Menurut sardiman (2003:45). Mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak. Atau dikatakan, mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya kegiatan belajar bagi para siswa.

Menurut raka joni (dalam sardiman, 2003:54) mengajar adalah menyediakan kondisi optimal yang merangsang serta mengerahkan kegiatan belajar anak didik untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai atau sikap yang dapat membawa perubahan tingkah laku maupun pertumbuhan sebagai pribadi.

Hamalik (2001:44-53) mengemukakan, mengajar dapat diartikan sebagai (1) menyampaikan pengetahuan kepada siswa, (2) mewariskan kebudayaan kepada generasi muda, (3) usaha mengorganisasi lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi siswa, (4) memberikan bimbingan belajar kepada murid, (5) kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang baik, (6) suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari.

Mengajar bukanlah suatu tugas yang ringan bagi seorang guru. Dalam mengajar seorang guru akan berhadapan dengan berbagai macam siswa dengan ciri dan karakteristik yang berbeda-beda. Mengajar adalah tugas mulai karena mengajar adalah membimbing dan mengarahkan siswa menuju kedewasaan. Mengingat tugas yang berat it seorang guru harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip mengajar dan harus di laksanakan dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab yang tinggi, agar guru tidak asal-asalan dalam mengajar.

Tujuan mengajar adalah agar pengetahuan yang disampaikan itu dapat dipahami peserta didik. Guru yang berhasil mengajar disuatu sekolah belum tentu berhasil disekolah lain. Itulah sebabnya ada pendapat bahwa mengajar itu adalah suatu “seni” tersendiri.

3

Page 7: Pengantar kurikulum

2) Prinsip Mengajar

Prinsip mengajar adalah suatu aturan yang berlaku bagi seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Prinsip-prinsip tersebut disebuj juga Asas-asas Didaktik. Dengan demikian Prinsip-prinsip tersebut harus diketahui dan dipahami serta dapat diterapkan oleh guru atau calon guru agar dapat mengajar dengan baik dan berhasil sesuai dengan tujuan.

Menurut Slameto (2010) ada 10 prinsip yang harus dipegang teguh oleh guru dalam mengajar

1. Perhatian, di dalam mengajar guru harus dapat membangkitkan perhatian siswa di dalam pelajaran yang di berikan oleh guru

2. Aktivitas, dalam proses belajar mengajar guru peru menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir dan berbuat

3. Appersepsi, Setiap guru yang mengajar perlu menghubungkan pelajaran yang akan di berikan dengan pengetahuan yang telah dimilki siswa, ataupun pengalamannya.

4. Peragaan, harus berusaha menunjukkan benda-benda yang asli. Bila mengalami kesukaran boleh mununjukkan model, gambar, bendaa tiruan, atau menggunakan media lainnya.

5. Repetisi, bila guru menjelaskan suau unit pelajaran, itu perlu di ulang-ulang.6. Korelasi, guru wajib memerhatikan dan memikirkan hubungan antara setiap mata

pelajaran7. Konsentrasi, hubungan antar mata pelajaran perlu diperluas, mungkin dapat dipusatkan

kepada salah satu pusat minat siswa8. Sosialisasi, dalam perkembangannya siswa perlu bergaul dengan teman-teman lainnya9. Individualisasi, siswa merupakan individu yang unik. Hal mana masing-masing

mempunyai perbedaan yang khas, guru harus memahami setiap aspek perbedaan ini sehingga dapat melayani pendidikan sesuai dengan perbedaanya itu

10. Evaluasi, Semua kegiatan pembelajaran perlu evaluasi. Evaluasi dapat memberikan motivasi kepada guru maupun siswa untuk lebih giat belajar dan mengkatkan proses berpikirnya.

3) Teori Mengajar

Beberapa teori mengajar yang dikemukakan oleh beberapa ahli antara lain adalah:

a. Teori Mengajar Menurut Bruner 

Mengajar Guru harus:

1. Menguraikan pengalaman belajar yang perlu ditempuh oleh siswa.

2. Menguraikan cara organisasi batang tubuh ilmu pengetahuan yang akan dipelajarinya.

3. Menguraikan secara sistematis pokok bahasan yang akan disajikan.

4. Menguraikan pengautan-pengautan dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan.

4

Page 8: Pengantar kurikulum

Bagi Bruner mengajar adalah penyajian konsep-konsep dan masalah secara bertahap dalam

bentuk yang mudah untuk dipahami. Bruner mengemukakan beberapa tekhnik penyajin.

1. Sibolik berupa pengunana bahasa dalam penyajian ide objek dengan memperhatikan (perkembangan kejiwaan anak).

2. Ikonik berupa penggunaan gambar dalam penyajian konsep terhadap siswa penyajian ini bersifat abstrak.

3. Enaktif berupa kegiatan kognitif dalam bentuk gerak psikomotor, artinya si pelajar dan guru langsung mepraktek apa yang diajarkan.

b. Teori Mengajar Menurut Ausubel

Dalam teori mengajar menurut Ausubel ini sering juga disebutkan bahwa mengajar adalah memberikan bahan verbal yang bermakna bagi siswa. Inti utama dalam mengajar ialah mengindentifikasi apa yang telah diketahui siswa dan menerangkan apa yang perlu diketahuinya serta lebih lanjut serta bagaimana menstrukturkannya sehingga apa yang dipelajarinya tersebut mudah untuk dipahami sebagai sesuatu kebetulan pengetahuan yang utuh.

Berhubungan dengan itu maka Ausubel mengemukakan konsep antara lain:

Bahan pengait berupa bahan atau materi pelajaran lain akan tetapi sangat mendukung dan berkaitan dengan materi yang akan atau sedang diajarkan sehingga guru dituntut untuk tahu dan dapat mempelajari bahan-bahan lain yang berkaitan dengan materi yang disaksikan.

Belajar bermakna mempelajari bahan pelajaran dengan berusaha menghayati makna logis dan makna psikologis dari materi yang disajikan.

C. 1) Pengertian Belajar

Istilah belajar merupakan istilah yang sudah lazim dikalangan masyarakat. Banyak para ahli telah memberi batasan atau definisi tentang belajar. Definisi belajar sangat sulit untuk diformulasikan secara utuh atau memuaskan, Karena melibatkan semua aktifitas dan proses yang diharapkan untuk dimasukan ataupun dihapus.

Thursan Hakim (2005:1), belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan.

5

Page 9: Pengantar kurikulum

Menurut Slameto (2003:13), mengemukakan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Hamalik (2006:6) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perkembangan diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru pengalaman dan latihan, belajar itu perubahan-perubahan yang psikhis.

Nasution (2003:5) pengertian hakikat belajar : (1) belajar adalah perubbahan pengetahuan, dan (2) belajar adalah perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan.

Jadi, pengertian belajar adalah suatu proses untuk merubah tingkah laku sehingga diperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya . belajar pada hakikatnya adalah “perubahan” yang terjadi didalam diri seseorang setelah melakukan aktifitas tertentu.

2) Prinsip-Prinsip Belajar.

Menurut Slameto (2002: 27-28) calon guru atau pembimbing seharusnya sudah dapat menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar, yaitu prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara individual. Prisip-prinsip belajar itu sebagai berikut

Berdasarkan prasyarat yang dilakukan untuk belajar:

a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional,

b. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional,

c. Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif,

d. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.

Sesuai hakekat belajar:

a. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya,b. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery,c. Belajar adalah proses  kontinguitas (hubungan anatara pengertian yang satu dengan

pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan response yang diharapkan.

6

Page 10: Pengantar kurikulum

Sesuai materi atau bahan yang harus dipelajari:

1. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya,

2. Harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapai.

Syarat keberhasilan belajar

1. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang,

2. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian, keterampilan, dan sikap mendalam pada siswa.

2) Teori Belajar

Jika menelaah literatur psikologi, kita akan menemukan banyak teori belajar yang bersumber dari aliran-aliran psikologi. Di bawah ini akan dikemukakan empat jenis teori belajar, yaitu:

a. Teori Belajar Behavioristik

Menurut teori behavioristik belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman (Gage, Berliner, 1984) Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh siswa (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.

Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan (reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/dihilangkan (negative reinforcement) maka responpun akan semakin kuat.

Page 11: Pengantar kurikulum

7

b. Teori Belajar Kognitif

Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran adalah :

Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak.

Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraki dengan lingkunannya sebaik-baiknya.

Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.

Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara

dan diskusi dengan teman-temannya.

c. Teori Belajar Konstruktivisme

Teori-teori baru dalam psikologi pendidikan dikelompok dalam teori pembelajaran konstruktivis (constructivist theories of learning). Teori konstruktivis ini menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan ide-ide. Teori ini berkembang dari kerja Piaget, Vygotsky, teori-teori pemrosesan informasi, dan teori psikologi kognitif yang lain, seperti teori Bruner (Slavin dalam Nur, 2002: 8).

Menurut teori konstruktivis ini, satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberi kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberi siswa anak tangga yang membawa siswa ke pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri yang harus memanjat anak tangga tersebut ( Nur, 2002 :8). 

Page 12: Pengantar kurikulum

8

D. Pengembangan Strategi Pembelajaran

Pengembangan strategi pembelajaran bagi guru/pengajar merupakan hal yang penting setelah pendukung yang lain dipandang cukup dalam upaya mewujudkan  pembelajaran yang dilaksanakan lebih secara mandiri oleh siswa itu sendiri, kompetitif dan bertanggung jawab.

Strategi pembelajaran didalamnya mencakup pendekatan, model, metode, dan teknik secara spesifik. Pendekatan adalah konsep dasar yang melingkupi metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Model adalah bentun pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang diasjikan secara khas oleh guru. Metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan pada pencapaian tujuan. Teknik adalah cara konkret yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung. Ada beberapa macam pengertian istilah dari strategi pembelajaran.

Dalam kamus lengkap bahasa Indonesia dijelaskan bahwa strategi adalah siasat untuk mencapai sesuai maksud dan tujuan yang telah direncanakan. Menurut Miarso (2004) dalam Bukunya Warsita (2008: 266) menyatakan bahwa pembelajaran adalah usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif tertentu dalam kondisi tertentu. Apabila dikaitkan dengan pembelajaran maka strategi pembelajaran adalah suatu kondisi yang diciptakan oleh guru dengan sengaja agar peserta difasilitasi dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.

Menurut Sadiman, dkk (1986) dalam bukunya Warsita (2008: 266) pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri peserta didik.Strategi pembelajaran menurut konstruktivisme menekankan pada penggunaan pengetahuan secara bermakna, urutan pembelajaran mengikuti pandangan peserta didik, dan menekankan pada proses, serta aktivitas belajar dalam konteks nyata, bukan mengikuti urutan dalam buku teks (Warsita, 2008: 270). Dalam memilih strategi pembelajaran harus mengacu kriteria dibawah ini:

1. Kesesuaian strategi pembelajaran dengan tujuan atau kompetensi.2. Kesesuaian strategi pembelajaran dengan jenis pengetahuan.3. Kesesuaian strategi pembelajaran dengan sasaran (karakteristik kemampuan awal, karakteristik

yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial kebudayaan, karakteristik yang berkenaan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian).

4. Biaya.5. Kemampuan strategi pembelajaran (kelompok atau individu).6. Karakteristik strategi pembelajaran yang bersangkutan (kelebihan dan kekurangannya).7. Waktu.

Page 13: Pengantar kurikulum

9

BAB IIIPENUTUP

A. Simpulan

Strategi pembelajaran adalah suatu teknik dan metode mengajar seorang guru dalam proses pembelajaran agar siswa siswinya mampu menyerap, mengaflikasikan dan mengamalkan ilmu dan materi dari pendidik agar tercapai tujuan pendidikan.

Hakikat belajar adalah suatu proses perubahan sikap, tingkah laku dan nilai setelah terjadinya interaksi dengan sumber belajar . sumber belajar ini selain guru dapat berupa buku , lingkungan, teknologi informasi dan komunikasi atau sesame pembelajar .

Sedangkan istilah mengajar dalam pengertian adalah kegiatan dalam menciptakan situasi yang mampu merangsang siswa untuk belajar.

Proses belajar mengajar merupakan serangkaian aktivitas yang disepakati dan dilakukan guru dan murid untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal.

Strategi pembelajaran yang dimaksud atau yang dikembangkan diharapkan dapat membantu para guru/pengajar untuk dapat mencapai tujuan belajar yang direncanakan.

10

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Nasution, S. 1982. Azas-azas Kurikulum. Bandung: Jemars.

Page 14: Pengantar kurikulum

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Thursan Hakim. 2005. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara

Usman, Moh. Uzer. 1994. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.