KATA PENGANTARkurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum/data/data/model...Kurikulum Kemaritiman 1 KATA...

12

Transcript of KATA PENGANTARkurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum/data/data/model...Kurikulum Kemaritiman 1 KATA...

Page 1: KATA PENGANTARkurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum/data/data/model...Kurikulum Kemaritiman 1 KATA PENGANTAR Untuk mencapai tujuan nasional, pemerintah telah mencanangkan pembangunan
Page 2: KATA PENGANTARkurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum/data/data/model...Kurikulum Kemaritiman 1 KATA PENGANTAR Untuk mencapai tujuan nasional, pemerintah telah mencanangkan pembangunan

1Kurikulum Kemaritiman

KATA PENGANTAR Untuk mencapai tujuan nasional, pemerintah telah mencanangkan pembangunan Indonesia menjadi poros maritim dunia yang tertuang dalam program kebijakan nawacita. Visi tersebut adalah suatu cita-cita yang sangat tepat bagi bangsa Indonesia mengingat sebagian besar wilayah Indonesia berupa lautan yang menghubungkan dua samudera utama dunia, yakni Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Indonesia secara geografis merupakan sebuah negara kepulauan dengan dua pertiga luas lautan lebih besar daripada daratan. Hal ini bisa terlihat dengan adanya garis pantai di hampir setiap pulau di Indonesia (± 81.000 km) yang menjadikan Indonesia menempati urutan kedua setelah Kanada sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia.

Selain itu, perairan laut di Indonesia dikenal sebagai salah satu daerah “mega biodiversity” penting di dunia dan juga mengandung potensi sumber daya yang tidak sedikit, baik berupa keanekaragaman sumber daya alam dan sumber daya buatan. Potensi sumber daya alam yang besar ini merupakan sumber ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu negara kita harus memiliki sumberdaya manusia yang handal, kreatif, inovatif; yang didukung oleh penguasaaan ilmu pengetahuan dan teknologi; serta wawasan dan budaya bahari yang kuat dilandasi dengan semangat bela negara agar cita-cita tersebut dapat terwujud. Untuk meningkatkan sumber daya manusia maka sejak dini perlu ditanamkan semangat kemaritiman pada seluruh siswa. Hal ini dilakukan dengan mengembangan kurikulum yang mengandung muatan kemaritiman dalam pembelajaran yang meliputi tiga aspek, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap, serta memberikan ukuran penilaian yang tepat terhadap capaian ketiga aspek tersebut. Kurikulum ini dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan dan keadaan daerah dan sekolah dan pengimplementasiannya dapat disesuaikan dengan kondisi sekolah/daerah. Kurikulum Kemaritiman ini memuat kompetensi dasar terkait dengan muatan kemaritiman yang harus dimiliki oleh siswa pada tiap jenjang. Dengan diterbitkan dokumen ini maka diharapkan daerah dan sekolah dapat menggunakannya sebagai acuan dalam pengembangan perencanaan pembelajaran yang bermuatan kemaritiman di sekolah masing-masing.

Jakarta, April 2017 Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan

Dr. Awaluddin Tjalla NIP. 196011121985031001

Page 3: KATA PENGANTARkurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum/data/data/model...Kurikulum Kemaritiman 1 KATA PENGANTAR Untuk mencapai tujuan nasional, pemerintah telah mencanangkan pembangunan

2 Kurikulum Kemaritiman 3Kurikulum Kemaritiman

DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………………….. 1

Daftar Isi …………………………………………………………………………………... 2

I. Pendahuluan A. Latar Belakang …………………………………………………………………. 3 B. Pengertian Kurikulum Kemaritiman …………………………………………… 5 C. Karateristik Kurikulum Kemaritiman ………………………………………….. 6 D. Tujuan Kurikulum Kemaritiman ………………………………………………. 6

II. Kerangka Dasar Kurikulum A. Landasan Filosofis ……………………………………………………………... 7 B. Landasan Sosiologis ………………………….………………………………… 7 C. Landasan Psikopedagonis …………..………………………………………….. 7 D. Landasan Teoritis ………………………………………………………………. 8 E. Landasan Yuridis ……………………………………………………………….. 8

III. Tujuan Perjenjang A. Pendidikan Anak Usia Dini ………..……………………………………………10 B. Pendidikan Dasar ………………………………………………………………..10 C. Pendidikan Menengah ………….………………………………………………. 11

IV. Ruang Lingkup A. Pendidikan Anak Usia Dini ………..……………………………………………14 B. Pendidikan Dasar (Kelas I – VI SD/MI) …………………………...…………... 14 C. Pendidikan Dasar (Kelas VII – IX SD/MTs) ……………...…………………… 17 D. Pendidikan Dasar (Kelas X – XII SMA/MA) ………………………………….. 19

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mendorong berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan serta prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Bidang Kemaritiman merupakan salah satu arus utama pembangunan Indonesia saat ini. Untuk mendukung visi pembangunan kemaritiman nasional, diperlukan upaya diversifikasi kurikulum dengan memasukan lebih banyak muatan khas keilmuan dan keterampilan kemaritiman dalam proses pendidikan dalam rangka membangun manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing.

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kepulauan (archipelagic state) terbesar di dunia dengan wilayah laut yang diakui dan dijamin kedaulatan dan hak berdaulat maritimnya oleh United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) dan Undang-Undang No. 17 Tahun 1985 tentang Pengesahan UNCLOS. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, luas wilayah laut NKRI mencapai 6,65 juta km2 atau sekitar 76,94% dari luas total wilayah negara yang menghubungkan sebanyak 17.499 pulau terbentang dari Sabang sampai Merauke (Ramdhan dan Arifin, 2013; Dishidros TNI AL, 2004). Sejumlah 13.466 pulau di antaranya sudah diverifikasi serta dan telah terdaftar di PBB. Peran laut ini sangat penting bukan hanya sebagai sumber penyedia pangan dan energi tetapi juga merupakan wahana pemersatu Nusantara.

Sejarah telah membuktikan bahwa bangsa Indonesia memiliki kejayaan maritim di masa lalu dengan pelaut-pelaut tangguh dan kerajaan-kerajaan Nusantara berbasis maritim. Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit merupakan contoh dari kejayaan kerajaan-kerajaan Nusantara berorientasi maritim. Wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit hingga Semenanjung Malaya dan Kerajaan Sriwijaya mencapai Champa.

Setelah perang kemerdekaan, semangat kemaritiman menjadi bangsa pelaut diawali oleh pidato Presiden Soekarno pada tahun 1953 yang menyerukan: “Usahakanlah agar kita menjadi bangsa pelaut kembali. Ya, bangsa pelaut dalam arti seluas-luasnya. Bukan sekadar menjadi jongos-jongos di kapal, bukan. Tetapi bangsa pelaut dalam arti kata cakrawati samudera. Bangsa pelaut yang mempunyai armada niaga, bangsa pelaut yang mempunyai armada militer, bangsa pelaut yang kesibukannya di laut menandingi irama gelombang lautan itu sendiri”. Kesadaran

Page 4: KATA PENGANTARkurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum/data/data/model...Kurikulum Kemaritiman 1 KATA PENGANTAR Untuk mencapai tujuan nasional, pemerintah telah mencanangkan pembangunan

4 Kurikulum Kemaritiman 5Kurikulum Kemaritiman

mengenai pentingnya pengembalian jati diri Bangsa Indonesia sebagai bangsa maritim ditandai oleh pidato pertama Bapak Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia tahun 2014. Beliau mengajak kembali rakyat Indonesia untuk melihat lautan yang mendominasi wilayah NKRI sebagai masa depan bangsa menuju „Poros Maritim Dunia‟.

Dalam upaya merealisasikan hal tersebut, Pemerintah telah menetapkan arah pembangunan nasional yang lebih berorientasi maritim menuju negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025. Untuk mencapai misi pembangunan ini, diperlukan pembangunan sumber daya manusia Indonesia di bidang maritim yang unggul dan berdaya saing.

NKRI yang terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia serta Samudera Hindia dan Samudera Pasifik memiliki posisi yang strategis baik secara geoekonomi maupun geopolitik. Sebagai pusat alur pelayaran dan perdagangan dunia, Indonesia memegang peranan penting dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan regional dan dunia. Dengan potensi sumber daya alam, sosial budaya dan letak geostrategis, sudah selayaknya Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia.

Lebih dari 85% perniagaan dunia menggunakan domain maritim. Potensi kelautan Indonesia lebih dari Rp 8.000 trilyun/tahun (Soemarwoto, 2003). Potensi ini setara dengan lima kali APBN tahun 2013 yang mampu menyerap tenaga kerja 40 juta jiwa. Pengembangan ekonomi maritim akan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang akan menyebar secara proporsional ke seluruh wilayah NKRI hingga ke pulau-pulau terluar dan wilayah perbatasan. Pusat-pusat pertumbuhan ekonomi tersebut akan menciptakan sabuk pengaman (security belt) yang akan memperkokoh NKRI. Pembangunan sektor perhubungan laut dan industri galangan kapal secara signifikan juga akan meningkatkan efisiensi dan daya saing perekonomian Indonesia.

Potensi kemaritiman yang sangat kaya ini belum dimanfaatkan secara optimal, tetapi ironisnya di sebagian wilayah laut dan pesisir Indonesia telah mengalami kerusakan dengan berbagai tingkatan. Luas terumbu karang Indonesia sebesar 25 juta hektar (BIG, 2013) memiliki status kondisi pada 93 daerah dan 1.259 lokasi (kompilasi data sejak tahun 1993) adalah 5% sangat baik, 27,01% kondisi baik, 37,97% kondisi sedang, dan 30,02% dalam kondisi buruk (CRITC COREMAP-CTI P2O LIPI, Pers release 11 Februari 2016). Indonesia juga mempunyai hutan mangrove yang sangat luas (3 juta hektar) atau 20% dari luas mangrove di dunia. Namun sebagian besar mangrove juga telah mengalami kerusakan. Food and Agriculture Organization (FAO) tahun 2014 menyatakan Indonesia mengalami kerusakan mangrove terbesar di dunia yaitu sekitar 40% dalam tiga dekade terakhir. Kerusakan ini berdampak pada berkurangnya habitat biota laut tertentu dan meningkatkan risiko bencana di wilayah pesisir, seperti abrasi dan banjir rob. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya pencurian ikan oleh nelayan asing yang

menggunakan teknologi canggih sehingga mengakibatkan kerugian negara yang sangat besar mencapai Rp 300 triliun per tahun (KKP, 2015).

Kerusakan sumberdaya kemaritiman ini disebabkan oleh ketidaktahuan dan/atau ketidakpedulian masyarakat terhadap kelestarian sumber daya laut tersebut yang diindikasikan dengan kegiatan seperti penangkapan ikan yang merusak (racun bius dan bom) dan penebangan hutan mangrove secara berlebihan untuk kegiatan ekonomi. Hal ini dapat terjadi terjadi karena tingkat pendidikan pelaku kemaritiman yang masih rendah, keterbatasan pengetahuan dan informasi kemaritiman, pendidikan yang masih bias darat, serta pola pikir masyarakat Indonesia yang belum banyak berorientasi maritim. Kondisi ini perlu mendapat perhatian secara serius dari semua unsur masyarakat dan pemerintah baik pusat maupun daerah. Untuk itulah, diperlukan suatu rancangan kurikulum pendidikan yang berorientasi kemaritiman yang muatannya terstruktur mulai jenjang PAUD, SD/MI, SMP/MTS, hingga SMA/MA/SMK dalam upaya mencapai misi pembangunan Indonesia tersebut.

B. Pengertian Kurikulum Kemaritiman

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

Kurikulum kemaritiman adalah kurikulum pendidikan yang berdasarkan wawasan sejarah maritim, nilai budaya maritim, dan potensi kemaritiman untuk menanamkan cinta tanah air dan jiwa bela negara yang berkarakter maritim dalam rangka membangun manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing menuju pencapaian kembali kejayaan Indonesia sebagai bangsa dan negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.

Page 5: KATA PENGANTARkurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum/data/data/model...Kurikulum Kemaritiman 1 KATA PENGANTAR Untuk mencapai tujuan nasional, pemerintah telah mencanangkan pembangunan

6 Kurikulum Kemaritiman 7Kurikulum Kemaritiman

C. Karakteristik Kurikulum Kemaritiman

Kurikulum kemaritiman memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. dimulai sejak usia dini, 2. berlaku secara nasional di seluruh daerah di wilayah Indonesia, 3. bersifat konstruktif karena membangun rasa percaya diri dan kemampuan pada

peserta didik termasuk di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) untuk mengelola potensi kemaritman di daerahnya,

4. kekhasan rakyat Nusantara karena didasarkan pada ideologi Pancasila serta sejarah dan budaya Indonesia sebagai bangsa maritim.

5. bersifat inovatif dan berwawasan lingkungan karena mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik dalam pengelolaan potensi kemaritiman berbasis inovasi, ilmu pengetahuan dan teknologi yang ramah lingkungan melalui pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan serta bermakna bagi peserta didik.

D. Tujuan Kurikulum Kemaritiman

1. Tujuan Umum

Kurikulum Kemaritiman secara umum bertujuan untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik tentang kemaritiman menuju kejayaan Indonesia sebagai bangsa dan negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.

2. Tujuan Khusus

Kurikulum Kemaritiman secara khusus bertujuan agar peserta didik: a. memiliki sikap cinta tanah air dan berjiwa bela negara dengan karakter

maritim yaitu tangguh, berpikir kritis, berjiwa pemimpin, bertanggung jawab, dan adaptif;

b. memahami dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta wawasan kemaritiman dalam pemanfaatan dan pengelolaan potensi kemaritiman secara berkelanjutan; dan

c. memahami sejarah maritim dan melestarikan budaya maritim Indonesia.

II. KERANGKA DASAR KURIKULUM

A. Landasan Filosofis

1. Kurikulum Kemaritiman berbasis wawasan sejarah, nilai budaya, dan potensi kemaritiman untuk menanamkan cinta tanah air dan jiwa negarawan yang berkarakter maritim dalam rangka membangun manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing;

2. Kurikulum Kemaritiman membangun manusia Indonesia agar memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam pengelolaan potensi kemaritiman menuju kejayaan Indonesia sebagai bangsa dan negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional;

3. Kurikulum Kemaritiman merupakan media dalam proses transformasi nilai-nilai luhur kemaritiman dalam rangka pembangunan secara berkelanjutan untuk mencapai kesejahteraan rakyat Indonesia;

4. Kurikulum Kemaritiman menjadi pembelajaran bagi generasi penerus bangsa Indonesia untuk memahami dan menghargai kedaulatan maritim negara Indonesia dan negara lain.

B. Landasan Sosiologis

Kurikulum Kemaritiman dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan diversifikasi rancangan dan proses pendidikan dalam rangka membangun manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing sesuai potensi kemaritiman di daerah-daerah. Diversifikasi ini dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan kemaritiman yang berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan zamannya. Dengan demikian, pendidikan akan mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis pengetahuan kemaritiman.

C. Landasan Psikopedagogis

Kurikulum Kemaritiman dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif. Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya.

Kurikulum kemaritiman menekankan pada proses pembangunan sikap, pengetahuan, dan keterampilan di bidang kemaritiman peserta didik melalui berbagai pendekatan yang mencerdaskan dan mendidik. Penguasaan substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman konsep yang steril dari kehidupan masyarakat melainkan pembangunan pengetahuan melalui pembelajaran otentik.

Page 6: KATA PENGANTARkurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum/data/data/model...Kurikulum Kemaritiman 1 KATA PENGANTAR Untuk mencapai tujuan nasional, pemerintah telah mencanangkan pembangunan

8 Kurikulum Kemaritiman 9Kurikulum Kemaritiman

Dengan demikian kurikulum dan pembelajaran selain mencerminkan muatan pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga mewujudkan proses pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.

D. Landasan Teoritis

Kurikulum Kemaritiman dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.

Kurikulum Kemaritiman menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

E. Landasan Yuridis

Landasan yuridis Kurikulum Kemaritiman adalah: 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 1985 tentang Pengesahan United Nations

Convention on The Law of The Sea (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Tentang Hukum Laut);

3. Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia; 4. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 5. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025. Misi ke-7 Indonesia sebagai negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional;

6. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran; 7. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan; 8. Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang

Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini;

14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini;

15. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia Nomor 01/PER/MENKO/MARITIM/III/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.

Page 7: KATA PENGANTARkurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum/data/data/model...Kurikulum Kemaritiman 1 KATA PENGANTAR Untuk mencapai tujuan nasional, pemerintah telah mencanangkan pembangunan

10 Kurikulum Kemaritiman 11Kurikulum Kemaritiman

III. TUJUAN PER JENJANG

A. Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan Kemaritiman pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini untuk usia 4-6 tahun bertujuan agar peserta didik: mengenal pantai dan laut serta kehidupan di sekitarnya; dan tumbuh rasa kedekatan, kecintaan, dan kepedulian terhadap biota dan

lingkungan pantai dan laut.

B. Pendidikan Dasar

1. SD/MI kelas I s.d. III

Pendidikan Kemaritiman pada jenjang SD/MI kelas I s.d. III bertujuan agar peserta didik: mengenal lingkungan pantai dan laut serta aktivitas di sekitarnya; dan tumbuh rasa kedekatan, kecintaan, dan kepedulian terhadap biota dan

lingkungan pantai dan laut.

2. SD/MI kelas IV s.d. VI

Pendidikan Kemaritiman pada jenjang SD/MI kelas IV s.d. VI bertujuan agar peserta didik: tumbuh rasa bangga sebagai bangsa maritim dengan mengenal sejarah dan

budaya maritim; tumbuh rasa cinta, rasa memiliki, dan kepedulian terhadap kelestarian

lingkungan di pesisir dan laut; memiliki pengetahuan tentang sumber daya hayati dan non hayati di

lingkungan pesisir dan laut; mengenal pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut untuk kegiatan ekonomi

dan transportasi laut, serta navigasi kapal; tumbuh karakter dan budaya maritim; dan tumbuh rasa ingin untuk beraktivitas dan berprofesi di bidang maritim.

3. SMP/MTs

Pendidikan Kemaritiman pada jenjang SMP/MTs (Kelas VII s.d. IX) bertujuan agar peserta didik: memiliki rasa bangga sebagai bangsa maritim dengan mengenal sejarah

kerajaan maritim Nusantara, serta transportasi laut dan budaya maritim; mempunyai rasa memiliki dan peduli terhadap kelestarian lingkungan pesisir

dan laut dalam rangka pembangunan berkelanjutan; memiliki pengetahuan tentang ekosistem pesisir dan laut serta fenomena alam

yang terjadi;

tumbuh kreativitas dan jiwa kewirausahaan dengan memiliki pengetahuan tentang potensi dan pemanfaatan sumber daya kelautan untuk kegiatan perikanan, niaga, dan jasa maritim serta teknologi dan navigasi kapal yang digunakan;

tumbuh jiwa sosial dan nasionalisme dengan memiliki pengetahuan tentang dinamika sosial, ekonomi, dan budaya maritim masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil; dan

berkembangnya karakter maritim dan ikut serta dalam melestarikan budaya maritim.

C. Pendidikan Menengah

Pendidikan Kemaritiman pada jenjang SMA/MA/SMK Non Kemaritiman (Kelas X s.d. XII) bertujuan agar peserta didik: memiliki rasa bangga dan nasionalisme sebagai bangsa maritim dengan

memahami sejarah perkembangan pelayaran dan perdagangan bangsa-bangsa asing melalui jalur rempah dan laut Nusantara;

memiliki kemampuan dalam pelestarian lingkungan pesisir dan laut dalam rangka pembangunan berkelanjutan;

memahami pengetahuan tentang sumber daya hayati dan non hayati kelautan termasuk energi laut dan jasa maritim;

mampu berpikir kritis terhadap permasalahan dalam pemanfaatan potensi sumber daya kelautan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil untuk kegiatan perikanan, niaga, dan jasa maritim;

memiliki kreativitas dan inovasi dalam penyelesaian masalah di bidang kemaritiman berbasis teknologi ramah lingkungan;

berperan aktif dalam kegiatan peningkatan kapasitas dan kesiapsiagaan serta mitigasi bahaya dan bencana di wilayah pesisir dan laut;

memiliki karakter maritim untuk menjadi manusia yang unggul dan berdaya saing serta memiliki rasa kebanggaan terhadap profesi di bidang kemaritiman;

ikut serta dalam melestarikan budaya bahari dan bela negara. peka dan responsif terhadap potensi yang mengancam kerusakan sumber daya

laut, kegiatan ilegal, kegiatan merugikan negara serta potensi disintegrasi bangsa dan keutuhan NKRI; dan

memiliki dasar kompetensi yang kuat berbasis kemaritiman untuk memilih profesi di bidang kemaritiman sesuai bakat dan minatnya;

Page 8: KATA PENGANTARkurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum/data/data/model...Kurikulum Kemaritiman 1 KATA PENGANTAR Untuk mencapai tujuan nasional, pemerintah telah mencanangkan pembangunan

12 Kurikulum Kemaritiman 13Kurikulum Kemaritiman

VI. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup materi Kurikulum Kemaritiman terdiri atas 5 (lima) aspek sebagai

berikut.

1. Sumber Daya Maritim 2. Geomaritim dan Dinamika Laut 3. Transportasi Laut dan Industri Maritim 4. Sejarah, Budaya, dan Inovasi Maritim 5. Geopolitik, Hukum, dan Keamanan Maritim Uraian ruang lingkup materi Kurikulum Kemaritiman: No. ASPEK MATERI

1 Sumber Daya Maritim

a. Definisi kemaritiman, kelautan, dan bahari b. Potensi dan pemanfaatan sumber daya perikanan

Perikanan budidaya laut dan payau Perikanan tangkap

c. Potensi dan pemanfaatan ekosistem laut tropis (terumbu karang, mangrove, dan lamun)

d. Potensi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati laut untuk bahan pangan, obat, kosmetik, bioteknologi

e. Potensi dan pemanfaatan pesisir dan pulau-pulau kecil f. Potensi dan pemanfaatan energi laut g. Potensi dan pemanfaatan minyak bumi, gas alam, dan mineral

laut h. Konservasi dan pelestarian sumber daya maritim dan laut

2 Geomaritim dan Dinamika Laut

a. Geografi kepulauan dan kelautan Indonesia (peta maritim) b. Karakteristik laut, pantai, dan pulau c. Klimatologi kelautan d. Pencemaran laut dan pesisir e. Bencana kelautan

3 Transportasi Laut dan Industri Maritim

a. Transportasi laut (tol laut) Jenis-jenis transportasi laut Navigasi kapal dan pelayaran Pelabuhan Keselamatan di laut

b. Industri maritim Industri perkapalan dan pelayaran Pengenalan profesi kemaritiman Industri pengolahan hasil laut (pangan, farmasi, kosmetika,

bioenergi, air laut dalam) Industri jasa maritim (pariwisata, energi laut, minyak bumi,

gas alam, tambang, telekomunikasi dan kelistrikan bawah laut, rekayasa pantai)

4 Sejarah, Budaya, dan Inovasi Maritim

a. Sejarah kerajaan maritim dan pelayaran Nusantara b. Benda muata kapal tenggelam (harta karun) c. Kehidupan masyarakat pesisir d. Kearifan lokal kebaharian sebagai aset budaya maritim Indonesia e. Olahraga bahari f. Inovasi teknologi kemaritiman (tepat guna dan mutakhir)

5 Geopolitik, Hukum, dan Keamanan Maritim

a. Hukum-hukum laut nasional dan internasional b. Sistem pertahanan dan keamanan laut (integrasi darat, udara,

laut) c. Kekuatan strategis geoekonomi dan geopolitik wilayah maritim

Indonesia d. Wawasan nusantara dan penanaman jiwa bela negara (waspada

dan berani terhadap ancaman asing di wilayah laut dan pesisir)

Page 9: KATA PENGANTARkurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum/data/data/model...Kurikulum Kemaritiman 1 KATA PENGANTAR Untuk mencapai tujuan nasional, pemerintah telah mencanangkan pembangunan

14 Kurikulum Kemaritiman 15Kurikulum Kemaritiman

V. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR KEMARITIMAN PER JENJANG

A. Pendidikan Anak Usia Dini

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 3. mengenali diri, keluarga, teman, pendidik,

lingkungan sekitar, agama, teknologi, seni, dan budaya di rumah, tempat bermain dan satuan PAUD dengan cara: mengamati dengan indera (melihat, mendengar, menghidu, merasa, meraba); menanya; mengumpulkan informasi; menalar; dan mengomunikasikan melalui kegiatan bermain.

4. menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan, dan dipikirkan melalui bahasa, musik, gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta mencerminkan perilaku anak berakhlak mulia.

KOMPETENSI DASAR 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI DASAR 4 (KETERAMPILAN)

3.1 mengenal pantai dan laut 4.1 menceritakan kembali atau menyanyi tentang pantai dan laut

3.2 mengenal hewan, tumbuhan dan benda-benda yang ada di pantai dan laut

4.2 mewarnai dan atau menempel berbagai gambar binatang yang ada di pantai dan laut

3.3 mengenal aktivitas orang di pantai dan laut 4.3 menggunting dan menempel gambar-gambar yang berhubungan dengan kegiatan orang di pantai dan laut

3.4 mengidentifikasi kegiatan orang di pantai dan laut 4.4 menjodohkan gambar kegiatan orang di pantai dan laut

3.5 mengenal berbagai jenis moda transportasi di laut 4.5 membuat model sederhana alat transportasi di laut dari berbagai bahan

B. Pendidikan Dasar (Kelas I-VI SD/MI)

Kelas: I

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 3. memahami pengetahuan faktual dengan cara

mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

KOMPETENSI DASAR 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI DASAR 4 (KETERAMPILAN)

3.1 mengenal pantai dan laut 4.1 menceriterakan keindahan pantai dan laut 3.2 mengenal makhluk hidup (hewan dan tumbuhan)

dan benda tak hidup (air, angin, pasir, gelombang/ombak) di pantai dan laut

4.2 mengelompokkan berbagai jenis benda hidup dan tak hidup di pantai dan laut

3.3 mengenal aktivitas manusia di pantai dan laut menggunakan alat transportasi

4.3 menceriterakan aktivitas manusia di pantai dan laut menggunakan alat transportasi

3.4 mengenal lingkungan pantai dan laut serta cara-cara memeliharanya

4.4 memeragakan cara-cara memelihara lingkungan pantai dan laut

3.5 mengenal jenis bencana dan kesiapsiagaan mengantisipasi bencana

4.5 melakukan simulasi siaga bencana

Kelas: II

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 3. memahami pengetahuan faktual dengan cara

mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

KOMPETENSI DASAR 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI DASAR 4 (KETERAMPILAN)

3.1 memahami pantai dan benda-benda yang ada di sekitarnya.

4.1 menceritakan kondisi pantai dan benda-benda yang ada di sekitarnya.

3.2 mengidentifikasi kegiatan penduduk di wilayah pesisir.

4.2 menceritakan kegiatan penduduk di wilayah pesisir.

3.3 mengidentifikasi lingkungan sekolah dan tempat tinggal di wilayah pesisir.

4.3 menulis cerita singkat tentang lingkungan sekolah dan tempat tinggal di wilayah pesisir.

3.4 mengidentifikasi upaya peningkatan keselamatan di rumah dan perjalanan di laut.

4.4 menceritakan upaya peningkatan keselamatan di rumah dan perjalanan di laut.

3.5 mengidentifikasi bencana yang terjadi di wilayah pesisir.

4.5 memeragakan cara melakukan penyelamatan diri dari bencana.

Kelas: III

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 3. memahami pengetahuan faktual dengan cara

mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

4. menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI DASAR 4 (KETERAMPILAN)

3.1 membedakan jenis-jenis pantai (berpasir, berbatu, berlumpur) dan mahkluk hidup di sekitarnya

4.1 memilih tempat bermain yang aman di pantai

3.2 mengenal pulau-pulau besar di wilayah laut Indonesia dan arus, gelombang, pasang surut, dan iklim

4.2 menceritakan pulau-pulau besar yang ada di wilayah laut Indonesia dan kondisi arus, gelombang, pasang surut, dan iklim

3.3 mengidentifikasi kegiatan atau pekerjaan penduduk di wilayah pesisir

4.3 bermain peran atau membuat karya tentang pekerjaan penduduk di wilayah pesisir

3.4 mendeskripsikan moda transportasi laut dan perkembangannya

4.4 membuat karya moda transportasi laut menggunakan bahan limbah yang ada di lingkungannya

3.5 mengenal berbagai bentuk kepedulian (kebersihan, pemanfaatan) terhadap lingkungan pesisir

4.5 peduli pada lingkungan pesisir

Page 10: KATA PENGANTARkurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum/data/data/model...Kurikulum Kemaritiman 1 KATA PENGANTAR Untuk mencapai tujuan nasional, pemerintah telah mencanangkan pembangunan

16 Kurikulum Kemaritiman 17Kurikulum Kemaritiman

Kelas: IV

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 3. memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.

4. menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

KOMPETENSI DASAR 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI DASAR 4 (KETERAMPILAN)

3.1 menjelaskan keanekaragaman hayati di wilayah pesisir dan laut.

4.1 membuat permainan tentang keanekaragaman hayati di wilayah pesisir dan laut.

3.2 menjelaskan keanekaragaman non hayati (energi yang bersumber dari laut: arus, gelombang, pasang surut, makanan, bahan tambang).

4.2 membuat model tentang sumber energi dari laut (arus laut/gelombang/ kincir air/angin).

3.3 menjelaskan keindahan pantai dan bawah laut sebagai obyek wisata bahari.

4.3 menulis cerita tentang keindahan pantai dan bawah laut sebagai obyek wisata bahari.

3.4 menjelaskan berbagai jenis pekerjaan masyarakat pesisir.

4.4 membuat karangan tentang jenis pekerjaan masyarakat pesisir.

3.5 menjelaskan makanan hasil laut yang sehat dan bergizi.

4.5 membuat makanan dari hasil laut.

Kelas: V

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 3. memahami pengetahuan faktual dan konseptual

dengan cara mengamati dan menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.

4. menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis, dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

KOMPETENSI DASAR 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI DASAR 4 (KETERAMPILAN)

3.1 menjelaskan ekosistem mangrove, lamun, dan/atau terumbu karang.

4.1 membuat skema tentang ekosistem mangrove, lamun, dan/atau terumbu karang.

3.2 menjelaskan pengaruh proses alam terhadap ekosistem (mangrove, lamun, dan/atau terumbu karang).

4.2 membuat kliping tentang usaha pencegahan kerusakan ekosistem (mangrove, lamun, dan terumbu. karang) karena pengaruh proses alam.

3.3 mengidentifikasi fungsi, manfaat dan dampak pemanfaatan ekosistem (mangrove, lamun, dan terumbu karang) serta upaya pencegahan kerusakannya.

4.3 menyusun laporan hasil pengamatan tentang fungsi, manfaat dan dampak pemanfaatan ekosistem (mangrove, lamun, dan terumbu karang).

3.4 menjelaskan kehidupan sosial dan budaya masyarakat pesisir.

4.4 membuat karangan tentang kehidupan sosial dan budaya masyarakat pesisir.

3.5 menjelaskan peradaban maritim Nusantara. 4.5 membuat produk (kliping/ karangan/ koleksi gambar/foto/mading) tentang peradapan maritim Nusantara.

Kelas: VI

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 3. memahami pengetahuan faktual dan konseptual

dengan cara mengamati dan menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.

4. menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis, dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

KOMPETENSI DASAR 3 (PENGETAHUAN)

KOMPETENSI DASAR 4 (KETERAMPILAN)

3.1 menganalisis masalah fisik dan ekologi di wilayah pesisir serta upaya pengelolaannya.

4.1 membuat tulisan tentang pemecahan masalah fisik dan ekologi di wilayah pesisir.

3.2 menganalisis masalah sosial dan ekonomi (kemiskinan, pendidikan, kesehatan, infrastruktur) di wilayah pesisir serta upaya penanganannya.

4.2 membuat usulan alternatif pemecahan masalah-masalah sosial ekonomi di wilayah pesisir.

3.3 menjelaskan permasalahan konektivitas /hubungan antarpulau dan wilayah pesisir di Indonesia serta upaya penanganannya.

4.3 membuat usulan pemecahan masalah konektivitas/hubungan antarpulau di Indonesia.

3.4 menganalisis kegiatan yang mengganggu keamanan laut Indonesia (pelanggaran lintas batas, pencurian ikan, penyelundupan)

4.4 membuat usulan tentang upaya pengamanan laut Indonesia (pelanggaran lintas batas, pencurian ikan, penyelundupan).

3.5 menjelaskan keajaiban di bawah laut. 4.5 menceriterakan keajaiban di bawah laut. 3.6 menjelaskan tokoh serta penemu di bidang

kemaritiman. 4.6 membuat karangan tentang tokoh dan penemu di

bidang kemaritiman.

C. Pendidikan Dasar (Kelas VII-IX SMP/MTs)

Kelas: VII

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 3. memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

KOMPETENSI DASAR 3 (PENGETAHUAN)

KOMPETENSI DASAR 4 (KETERAMPILAN)

3.1 mendeskripsikan pantai, pesisir, dan laut. 4.1 membuat laporan hasil pengamatan tentang pantai, pesisir, dan laut.

3.2 mendeskripsikan komponen kimia, fungsi, dan manfaat air laut.

4.2 membuat laporan hasil percobaan untuk menentukan kandungan air laut.

3.3 memahami pembagian laut berdasarkan topografi dan wilayah laut Indonesia.

4.3 membuat gambar topografi dasar laut.

3.4 menganalisis komponen dan hubungan antar komponen di ekosistem mangrove, padang lamun dan terumbu karang.

4.4 membuat skema hubungan antar komponen dalam ekosistem (mangrove, lamun dan terumbu karang).

3.5 menganalisis potensi (luas, kondisi, jenis, sebaran dan nilai ekonomi) sumber daya pesisir dan laut serta pemanfaatan ekonomi sumber daya pesisir dan laut.

4.5 menyajikan hasil analisis pemanfaatan sumber daya pesisir yang bernilai ekonomi.

3.6 menganalisis faktor-faktor yang merusak ekosistem pesisir dan laut.

4.6 membuat laporan hasil pengamatan sederhana untuk menemukan faktor penyebab kerusakan ekosistem di lingkungannya.

3.7 menganalisis kegiatan masyarakat untuk mengurangi kerusakan ekosistem pesisir dan laut.

4.7 membuat usulan tentang upaya masyarakat mengurangi kerusakan ekosistem pesisir.

Page 11: KATA PENGANTARkurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum/data/data/model...Kurikulum Kemaritiman 1 KATA PENGANTAR Untuk mencapai tujuan nasional, pemerintah telah mencanangkan pembangunan

18 Kurikulum Kemaritiman 19Kurikulum Kemaritiman

Kelas: VIII

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 3. memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

KOMPETENSI DASAR 3 (PENGETAHUAN)

KOMPETENSI DASAR 4 (KETERAMPILAN)

3.1 memahami arus, gelombang, angin, pasang surut serta dampaknya terhadap lingkungan dan kehidupan.

4.1 membuat laporan hasil percobaan tentang arus, gelombang, angin, pasang surut serta dampaknya terhadap lingkungan dan kehidupan.

3.2 memahami sifat fisika dan kimia dari air laut. 4.2 menyajikan data dari hasil percobaan sifat fisika dan kimia pada air laut.

3.3 mendeskripsikan berbagai fenomena alam klimatologi dan geologi di pesisir dan laut serta penggunaan navigasi laut

4.3membuat tulisan pendek tentang tanda-tanda fenomena alam klimatologi dan geologi serta penggunaan navigasi laut.

3.4 menganalisis pengaruh fenomena alam terhadap kehidupan manusia di wilayah pesisir.

4.4 membuat dokumentasi pengaruh fenomena alam terhadap kehidupan manusia di wilayah pesisir.

3.5 mengetahui bencana alam gempa bumi, tsunami, banjir, rob, dan tanah longsor serta kaitannya dengan perubahan iklim.

4.5 membuat petunjuk evakuasi kesiapsiagaan atau mitigasi terhadap bencana yang mungkin timbul di wilayah pesisir.

3.6 menganalisis kondisi demografi, ekonomi, sosial, budaya dan sejarah perkembangan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil.

4.6 membuat peta kondisi demografi, ekonomi, sosial dan budaya masyarakat wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

3.7 menganalisis hubungan antara kondisi sanitasi lingkungan dan kesehatan masyarakat pesisir.

4.7 menyajikan hasil analisis tentang perbaikan sanitasi lingkungan atau peningkatan kesehatan masyarakat.

Kelas: IX

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 3. memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

KOMPETENSI DASAR 3 (PENGETAHUAN)

KOMPETENSI DASAR 4 (KETERAMPILAN)

3.1 menganalisis potensi dan permasalahan sumber daya di wilayah pesisir.

4.1 membuat laporan hasil pengamatan tentang potensi dan permasalahan sumber daya di wilayah pesisir.

3.2 mendeskripsikan kegiatan perikanan dan tambak. 4.2 membuat jalur distribusi hasil perikanan dan tambak . 3.3 mendeskripsikan kegiatan ekonomi ekstraktif

(penambangan). 4.3 membuat kliping hasil pegamatan tentang kegiatan

ekonomi ekstraktif. (penambangan) 3.4 menganalisis kegiatan terkait jasa kelautan: wisata

bahari dan konektivitas (transportasi laut dan infrastruktur).

4.4 membuat laporan hasil tentang kegiatan terkait jasa kelautan: wisata bahari dan konektivitas (transportasi laut dan infrastruktur).

3.5 memahami cara-cara pengelolaan terpadu wilayah pesisir.

4.5 membuat gambar skema pengelolaan terpadu di wilayah pesisir.

3.6 memahami pentingnya tujuan dan bentuk-bentuk kawasan konservasi laut.

4.6 membuat daftar/tabel hasil evaluasi tentang tujuan dan bentuk kawasan konservasi laut.

3.7 menganalisis upaya-upaya pelestarian ekosistem pesisir dan laut.

4.7 membuat laporan tentang upaya-upaya pelestarian sumber daya pesisir dan laut.

D. Pendidikan Menengah (Kelas X-XII SMA/MA)

Kelas: X

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 3. memahami, menerapkan, menganalisis

pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR 3 (PENGETAHUAN)

KOMPETENSI DASAR 4 (KETERAMPILAN)

3.1 memahami karakteristik laut, samudra dan laut Nusantara

4.1 membuat tabel perbedaan karakteristik laut, samudra dan laut Nusantara

3.2 menganalisis pembagian perairan laut Nusantara dan status hukumnya (pedalaman, kepulauan, teritorial, zona tambahan dan zona ekonomi eksklusif)

4.2 membuat hitungan penetapan zona-zona perairan dan status hukumnya (pedalaman, kepulauan, teritorial, zona tambahan dan zona ekonomi eksklusif)

3.3 memahami sejarah kemaritiman Indonesia (Sriwijaya, Majapahit, datangnya bangsa-bangsa asing ke wilayah Indonesia karena mencari rempah)

4.3 membuat resensi tentang sejarah kemaritiman Indonesia (Sriwijaya, Majapahit, datangnya bangsa-bangsa asing ke wilayah Indonesia karena mencari rempah)

3.4 memahami IPTEK bidang kelautan (alat-alat navigasi, sistem keselamatan dan alat komunikasi serta alat survey bawah laut)

4.4 menggunakan alat-alat/ teknologi sederhana bidang kelautan

3.5 menjelaskan sifat-sifat fisika laut (suhu, kuat arus, gelombang, kedalaman dan cahaya)

4.5 membuat laporan hasil praktik sifat-sifat fisik laut (suhu, kuat arus, gelombang, kedalaman dan cahaya)

3.6 menjelaskan sifat kimia air laut (kandungan oksigen, CO2, kadar garam dan mineral)

4.6 menyusun laporan hasil percobaan menguji sifat kimia air laut (menghitung kadar garam)

3.7 menganalisis fenomena laut (arus, gelombang, dan pasang surut) dan pengaruhnya bagi kehidupan manusia dan biota laut

4.7 menyusun laporan hasil penelitian sederhana tentang keterkaitan antara pasang surut, gelombang dengan aktivitas manusia dan biota laut

Kelas: XI

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 3. memahami, menerapkan, menganalisis

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Page 12: KATA PENGANTARkurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum/data/data/model...Kurikulum Kemaritiman 1 KATA PENGANTAR Untuk mencapai tujuan nasional, pemerintah telah mencanangkan pembangunan

20 Kurikulum Kemaritiman

KOMPETENSI DASAR 3 (PENGETAHUAN)

KOMPETENSI DASAR 4 (KETERAMPILAN)

3.1 menganalisis komponen penyusun ekosistem estuari, mangrove, padang lamun dan terumbu karang

4.1 menyajikan laporan hasil pengamatan ekosistem (estuari, mangrove, padang lamun dan atau terumbu karang)

3.2 memahami jenis-jenis flora dan fauna yang hidup di ekosistem pesisir dan laut

4.2 membuat laporan hasil pengamatan tentang jenis flora dan fauna pada berbagai ekosistem pesisir dan laut

3.3 mendeskripsikan potensi pemanfaatan sumber daya hayati pesisir dan laut

4.3 membuat tulisan tentang potensi pemanfaatan sumber daya rumput laut dan perikanan di wilayah pesisir

3.4 menganalisis potensi dan pemanfaatan sumberdaya non hayati pesisir dan laut

4.4 membuat tulisan hasil analisis tentang potensi dan pemanfaatan sumber daya non hayati pesisir dan laut

3.5 menganalisis potensi dan pemanfataan sumber daya laut lainnya (wisata bahari, transportasi, pelabuhan, dan harta karun)

4.5 menyajikan laporan tentang potensi dan pemanfaatan sumber daya laut lainnya

3.6 menganalisis usaha budidaya di wilayah pesisir 4.6 menyajikan laporan hasil wawancara tentang budidaya di wilayah pesisir

3.7 menganalisis kelayakan usaha pengolahan hasil laut berdasarkan hasil wawancara

4.7 menghitung biaya produksi, keuntungan, dan kelayakan usaha dari usaha pengolahan hasil laut berdasarkan hasil wawancara

Kelas: XII

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 3. memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR 3 (PENGETAHUAN)

KOMPETENSI DASAR 4 (KETERAMPILAN)

3.1 menganalisis faktor penyebab dan dampak kerusakan ekosistem pesisir dan laut terhadap kehidupan masyarakat dan lingkungan

4.1 mengungkapkan gagasan cara mengatasi kerusakan ekosistem yang ada disekitar ekosistem pesisir dan laut

3.2 memahami implementasi peraturan pengelolaan sumber daya pesisir dan laut

4.2 mengolah data hasil pengamatan terhadap implementasi peraturan pengelolaan sumber daya pesisir dan laut dengan kearifan lokal

3.3 menganalisis cara pengelolaan kawasan konservasi laut

4.3 membuat karya (kliping, koleksi gambar/foto, mading) tentang cara pengelolaan kawasan konservasi laut

3.4 menganalisis cara pengelolaan ekosistem pesisir dan laut

4.4 mengungkapkan gagasan tentang cara pengelolaan ekosistem pesisir dan laut

3.5 memahami upaya pengurangan risiko bencana geologis di wilayahnya

4.5 Simulasi pengurangan risiko bencana geologis dalam rangka kesiap siagaan bencana

3.6 memahami upaya pengurangan risiko bencana klimatologis di wilayahnya

4.6 Simulasi pengurangan risiko bencana klimatologis dalam rangka kesiap siagaan bencana