Pengantar Kesehatan dan Keselamatan Kerja ke 2.ppt

45
Assalamu’alaikum Wr Wb Assalamu’alaikum Wr Wb Oleh: Sunarto Oleh: Sunarto Departemen Ilmu Kesehatan Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Masyarakat Fakultas Kedokteran UII Kedokteran UII

Transcript of Pengantar Kesehatan dan Keselamatan Kerja ke 2.ppt

  • Assalamualaikum Wr WbOleh: SunartoDepartemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran UII

  • PendahuluanK3 : Penting bagi pengusaha dan pekerja

    Negara / Pemerintah : peraturan/perundangan

    Proses Produksi = resiko kesehatan/kerja

    Perusahaan : konsepsi K3 & implementasi semakin baik ---internal atau eksternal

  • Sistem auditISO 9 000 : Manajemen kualitas

    ISO 14 000: Manajemen Lingkungan--perangkat kebijakan pengelolaan lingkungan terpadu yang bersifat preventif dan proaktif yang semakin menopang penerapan konsep pembangunan berkelanjutan ISO 18 000: materi K 3 telah dalam perdebatan

    Perusahaan berlomba mendapatkan sertifikat

  • Pasar Bebas AFTA 2003*Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu persyaratan yang ditetapkan dalam hubungan antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh anggota termasuk Indonesia.

    *Beban cukup berat dimana dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2003, pekerja di Indonesia mencapai 100.316.007 dimana 64,63% pekerja laki-laki dan 35,37% pekerja wanita. efisien

  • Perundang-undangan K3UU No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja-UU No 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja-UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan Kerja-Kepres No 22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul karena Akibat Hubungan Kerja-Kepmen tenaga Kerja/ no. Kep 62/Men/1992 tentang Pedoman Diagnosis dan penilaian cacat Karena Kecelakaan dan penyakait Akibat kerja.-UU No.25 tahun 1997 tentang Tenaga Kerja-UU RI Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

  • UU RI No 13 Th 2003 Tentang Ketenagakerjaan :Pasal 67 : Pengusaha wajib melindungi tenaga kerja penyandang cacatPasal 68 : Larangan mempekerjakan anakPasal 75 : Pemerintah wajib ---upaya penanggulangan anak bekerja diluar hub kerjaPasal 76 : tentang Naker Perempuan ( usia < 18 th, Hamil, Waktu : pemberian makanan bergizi, angkutan antar jemput )Pasal 77 : Waktu kerja

  • Prinsip dasar Kesehatan KerjaPengertian Kesehatan Kerja:

    Upaya penyerasian (kapasitas kerja, beban kerja dan lingk kerja) agar bekerja scr sehat tanpa bahaya ( sendiri & sekelilingnya), agar produktifitas meningkat.*Konsep dasar K3 : identifikasi masalah, evaluasi dan tindakan

  • Ruang Lingkup Kesehatan KerjaPekerja, pekerjaan & lingk kerja : serasi metode, proses dan kondisi,

    bertujuan:-memelihara & meningkatkan derajat kesehatan.-mencegah timbul gangguan kesehatan.-melindungi pekerja dari faktor yg membahayakan kesehatan.- menempatkan pekerja sesuai kemampuan fisik dan psikis.

  • Determinan Kesehatan KerjaKapasitas Kerja: status kesehatan & gizi, kemampuan fisik---bekerjaBeban Kerja: beban dapat timbulkan gangguan/ penyakit akibat kerjaKondisi Lingkungan : panas, bising, debu, zat kimia---gangguan/ penyalkit akibat kerja

  • Status Kesehatan Masyarakat Pekerja dipengaruhi oleh: bahaya kesehatan di tempat kerja,lingkungan kerjafaktor pelayanan kesehatan kerja, perilaku kerja dsb

  • Hal Penting Dalam Pelaksanaan K3:Konstruksi gedung beserta perlengkapannya dan operasionalisasinya terhadap bahaya kebakaran serta kode pelaksanaannya. Jaringan elektrik dan komunikasi. Kualitas udara. Kualitas pencahayaan. Kebisingan. Display unit (tata ruang dan alat). Hygiene dan sanitasi. Psikososial. Pemeliharaan. Penggunaan Komputer

  • Pengertian Beberapa Istilah K3:Potensi Bahaya: keadaan yg memungkinan kecelakaanTingkat Bahaya: potensi bahaya scr relatifResiko: kemungkinankecelakaan/kerugian pd periode operasi tertentu.Insiden : kejadian yg tak diinginkan---kontak dengan sumber energi, melebihi ambang batas

  • Kecelakaan : Kejadian yg tak diduga---mengacaukan proses, menimbulkan kerugian/korban manusia/ harta benda. Ada dua: dalam industri dan dalam perjalanan.Selamat: kondisi tak mengandung malapetaka.Tindakan tidak selamat:--- pelanggaran terhadap prosedur keselamatanKeadaan tidak selamat: kondisi fisik yg berbahaya yg dapat mengakibatkan kecelakaan

  • Penyakit Akibat Kerja: Penyakit yg timbul setelah pekerja yg sebelum bekerja terbukti sehat, terdeteksi mendapat penyakit.Pengobatan Prevensi: tindakan pengobatan sebagai langkah terekonomis dalam penanganan kesehatan karyawan.

  • Pengertian Kecelakaan KerjaPengertian : Kejadian kecelakaan di tempat kerja ( industri).

    WHO :

    kejadian yg tak dapat dipersiapkan penanggulangannya sehingga menimbulkan cidera riil.

  • Beberapa Teori Kecelakaan:1. Kebetulan Murni2. Kecenderungan Kecelakaan3. Tiga Faktor4. Dua Faktor5. Faktor manusia

    Kecelakaan : 1,1 jt kematian/ tahun oleh penyakit/ kecelakaan akibat hub kerja.*300 rb kematian dari 250 jt kecelakaan, sisanya penyakit akibat hub pekerjaan.

  • Derajat luka-luka atau penyakit akibat pekerjaan:1. Fatal

    2. Kehilangan hari kerja atau cacat

    3. Tidak Fatal dan tidak cacat tetapi mengharuskan pemindahan tempat kerja

  • Klasifikasi Jenis Kecelakaan:TerjatuhTertimpa benda jatuhTertumbukKontak/ terkena benda bahayaTerperangkap di ruang tertutupTerjepitTersentuh arus listrik dsb

  • Alasan penyelidikan kecelakaanMempelajari berbagai penyebabMenentukan perubahan atau penyimpanan dr penyebab kesalahanMengumumkan bahaya-bahaya tertentuMenemukan fakta untuk dipertanggungjawabkan secara resmi

  • Perencanaan penanganan kecelakaan scr lintas programA. Kegiatan Sebelum Kecelakaan:

    -Penegasan tanggungjawab-Penentuan jalur komunikasi-informasi-Penyiapan perbekalan dan peralatan di tempat strategis ( Peralatan pelindung petugas, peralatan medik/darurat medik,lokasi pengobatan, alat komunikasi,pelatihan tugas kecelakaan, latihan simulasi kecelakaan).

  • B. Penanganan Sewaktu Kecelakaan:

    -Penyelamatan awal-Mengaktifkan bantuan sumber medis-Pemeriksaan awal prioritas-Penanganan korban-Evakuasi korban

  • C. Kegiatan Setelah Kecelakaan:

    -Perawatan lanjutan

    -Membantu mengidentifikasi kecelakaan

  • Empat Program Mewujudkan Kesehatan Kerja :Kebutuhan ekonomi untuk melindungi efisiensi kekuatan kerja.Mengubah sikap pekerja dan kegiatan kerja pekerja thd pentingnya K3.Melatih kepedulian untuk menolong orang lainPertumbuhan kompetisi dalam K3 secara profesional

  • Tujuan dan sasaran K3:Menciptakan K 3 di perusahaan dengan melibatkan unsur manajemen, Naker, kondisi lingkungan kerja agar terintegrasi dalam mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja.aman,efisien dan produktif.

  • Manajemen K3:Pengertian: bagian dr manajemen keseluruhan ( struktur,perencanaan, tanggungjawab, pelkasanaan, prosedur, proses dan sumber daya) bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka pengendalian resiko yg berkaitan dgn kerja aman, efisien dan produktif.* Kesadaran manajemen dalam rangka produktifitas kerja berkaitan dgn efisiensi dan efektifitas pekerjaan

  • Keselataman Kerja Akibat KebakaranPenyebab kecelakaan ini adalah kelalaian dan kesalahan manusia. Maka setiap karyawan bertanggungjawab untuk mencegah dan menghilangkan penyebabnya.Tujuan dari perlindungan bahaya kebakaran adalah penyelamatan manusia dan harta benda.

  • Empat langkah pencegahan kabakaranMempelajari tata letak bangunan (pintu darurat, alat2 pemadam kebakaran dst)2. Mencegah kebakaran akibat kelalaian ( merokok, bara api kecil).3. Memperhatikan alat-alat elektronik (pelaporan alat2 yg rusak,tak menggunakan alat rusak)4. Hindari bahaya :dari peralatan listrik yg tak terjaga, pengeringan pakaian dgn lampu, paralatan listrik korsleting terutama dgn air, penggunaan voltase yg salah.

  • Masalah Kesehatan Pada Wanita:ADANYA GANGGUAN HAID

    - Amenorrhoea - Menorrhagia - Dysmenorrhoea - Premenstrual syndrome- Menopause ADANYA GANGGUAN GIZI

    -Kebutuhan zat gizi-Kebutuhan kalori-Faktor lingkungan

  • Pelayanan kesehatan Pekerja WanitaPromotif---Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), norma sehat di tempat kerja a.l tidak merokok, tidak mengkonsumsi napza, peningkatan perilaku dan cara kerja yang baik dan benar, konsultasi gizi, kesehatan jiwa, masalah perkawinan, penerapan gizi seimbang, penyediaan tempat untuk memeras ASI, pemeliharaan kebugaran, pemeliharaan Berat Badan ideal, KB

    Preventif---Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), norma sehat di tempat kerja a.l tidak merokok, tidak mengkonsumsi napza, peningkatan perilaku dan cara kerja yang baik dan benar, konsultasi gizi, kesehatan jiwa, masalah perkawinan, penerapan gizi seimbang, penyediaan tempat untuk memeras ASI, pemeliharaan kebugaran, pemeliharaan Berat Badan ideal, KB

  • Upaya Kuratif---mengobati penyakit, mencegah komplikasi dan penularan terhadap keluarganya ataupun teman sekerja. Bertujuan untuk menghentikan proses penyakit, mempercepat masa istirahat, mencegah terjadinya cacat atau kematian.

    Upaya Rehabilitatif---Latihan dan pendidikan pekerja untuk dapat menggunakan kemampuan yang masih ada secara maksimal. Penempatan kembali pekerja yang cacat secara selektif sesuai kemampuan Penyuluhan kepada masyarakat dan pengusaha agar mau menggunakan pekerja yang cacat.

  • Pelayanan Lingkungan KerjaBertujuan untuk terciptanya lingkungan yang sehat dan aman dalam rangka meningkatkan produktivitas pekerja yang optimal melalui pengendalian lingkungan kerja.

    Program promosi kesehatan di tempat kerja harus dipusatkan pada permasalahan dan isu kesehatan wanita yang ditunjukan dan kepekaan sesuai integritas yang mempunyai dampak positip tidak hanya untuk wanita pekerja tersebut tetapi juga untuk keluarganya, masyarakat dan terutama untuk organisasinya / perusahaannya

  • Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat KerjaDASAR HUKUM

    *Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 23 tentang kesehatan, dimana pelayanan kesehatan dilaksanakan disetiap tempat kerja yang memiliki karyawan 10 orang atau lebih dari 10 orang.*Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP.68/MEN/2004 tentang pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja pada tanggal 28 April 2004

  • Komitmen Tri Partit.

    Pemerintah Indonesia, Organisasi pengusaha dan pekerja telah mendeklarasikan Komitmen Tripartit dalam seminar mengenai HIV/AIDS, "Aksi Menentang HIV/AIDS di Dunia kerja" pada 25 Februari 2003 di Jakarta.Kaidah ILO.

    ILO telah mengadopsi Kaidah tentang HIV/AIDS di Tempat Kerja yang merupakan hasil konsultasi dengan konstituen ILO pada 21 Juni 2001. Kaidah ini dimaksudkan untuk membantu mengurangi penyebaran HIV dan dampak terhadap pekerja dan keluarganya. Kaidah tersebut berisikan prinsip-prinsip dasar bagi pengembangan kebijakan dan petunjuk praktis ditingkat perusahaan dan komunitas

  • Tujuan Penanganan AIDS di Tempat Kerja

    Umum :

    1. Mencegah atau mengurangi penyebaran HIV/AIDS serta mengurangi penderitaan dan dampak sosial ekonomi akibat penyakit.2. Meningkatkan kesadaran akan dampak HIV/AIDS terhadap persoalan sosial dan ekonomi di dunia kerja.3. Membantu pemerintah, pengusaha dan pekerja dalam menanggu-langi HIV/AIDS melalui kerjasama teknis, pelatihan dan pembuatan pedoman kebijakan untuk pencegahan, penanggu-langan dan jaminan sosial.4. Memerangi diskriminasi dan stigma yang berkaitan dengan status HIV.

  • Tujuan Penanganan AIDS di Tempat Kerja:Khusus :

    1. Mengurangi tingkat penularan HIV/AIDS di tempat kerja2. Menciptakan suasana/lingkungan kondusif untuk memudahkan diselenggarakannya upaya pencegahan, pengobatan serta perawa-tan komprehensif terhadap ODHA di tempat kerja.3. Meningkatkan kemampuan penanggulangan untuk mencegah, mengobati, merawat dan memberikan dukungan kepada ODHA di tempat kerja.

  • TAMBAHAN: Penemuan kasus dsb

  • Laporan Pemeriksaan Hygiene Perusahaan Dan Lingkungan :Jenis Pemeriksaan:a. Dasar: 1)UU no 1 tahun 1970b)PP No 7 Thun 1974c) Perman Tenaga Kerja No 3 Tahun 1984

  • Data Perusahaan:No RegisterNama PerusahaanSektor KegiatanAlamat/Telpon PerusahaanNama PengurusAlamat/Telpon Pengurus

  • Kondisi Tempat Kerja:Ada/ tidak1)Gambar daerah tempat kerja2)Penandaan khusus tempat kerja berbahaya3)Rencana Pemantauan4)Peralatan tempat kerja5)Lain-lain

  • Sarana Kesehatan Lingkungan:Pembuangan kotoran(WC/Urinoir)Penyediaan air bersihPembuangan sampahPembuangan limbahPembuangan asapLain-lain

  • Penanganan bahan-bahan berbahaya:Pendataan bahan berbahaya

    ada/tidak---teratur /tidakProsedur penanganan bahan berbahaya

    Tidak ada di tempat/ gudang tersendiri---syarat/ tidak?Identifikasi---dilakukan /tidak

  • Sarana Penanggulangan Bahaya:Ada/tidak-Peralatan deteksiPeralatan pemberitahuan diniPeralatan evaluasiPeralatan P3KLain-lain

  • Organisasi dan Petugas Penanggulangan BahayaUnit Penanggulangan bahayaPetugas Penanggulangan bahayaUraian tugas dan tanggungjawab petugas penanggulangan bahayaPendidikan dan Pelatihan bagi petugasLain-lain

  • Faktor-faktor bahaya lingkungan kerja dan pengendalian: Ada/ tidak

    Faktor fisik (kebisingan, temperatur, cahaya, radiasi sinar, elektromagnetik, sinar radioaktif, getaran, tekanan udara, kelembaban udara, lain-lain)Faktor Kimia( debu, asap, gas, iritatif, korosif, mudah terbakar, mudah meledak, beracun, karsinogenik, allergen, dll)Faktor Biologi ( virus, bakteri,dll )Faktor Ergonomik/Fisiologik( kerja berdiri terus menerus, posisi kerja membungkuk, baban kerja membungkuk, dll)Faktor Psikososial( Hubungan kerja dengan atasan/ teman sekerja, Perasaan aman di tempat kerja, upah kesejahteraan, dll).

  • Terima kasihWassalamualaikum Wr Wb