pengantar-ilmu-pendidikan

46
PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN Toni Yudha Pratama, M.Pd

Transcript of pengantar-ilmu-pendidikan

Page 1: pengantar-ilmu-pendidikan

PENGANTAR ILMUPENDIDIKAN

Toni Yudha Pratama, M.Pd

Page 2: pengantar-ilmu-pendidikan

BAB IManusia dan Kebutuhan

Akan Pendidikan

Page 3: pengantar-ilmu-pendidikan

Manusia dan Kebutuhan Akan Pendidikan

Pentingnya hakikat anak sebagai manusiaanak didik yang dapat dibentuk menurut kehendak

Hakikat anak sebagai manusiapada hakikatnya seorang manusia tidak akan tumbuh dan berkembang dengan sendirinya

Page 4: pengantar-ilmu-pendidikan

Pandangan Teori Evolusi Charles Robert Darwin (1809-1882)

Manusia bersama makhluk manapun adalah suatu produk dari suatu proses perkembangan evolusioner

Bornowski (1973)manusia menghasilkan turunan-turunan yang identik

Moore (1970)semua makhluk hidup, hidup berbeda-bedasemua makhluk hidup cenderung bertambah banyak

Page 5: pengantar-ilmu-pendidikan

Persamaan dan Perbedaan Manusia dengan Hewan

Mempunyai tujuan untuk melanjutkan kehidupan Suatu kesatuan yang merasuki kekuatan-

kekuatan dan berbagai bagiannya Ketergantungan dari organisme pada

lingkungan Mempunyai kemampuan untuk tumbuh dan

berubah

Page 6: pengantar-ilmu-pendidikan

Kebutuhan Manusia Akan Pendidikan

Pendidikan membantu mengembangkan potensi-potensi kearah yang baik

Pendidikan tidak hanya penyampaian pengetahuan

Pendidikan menjadikan manusia untuk memanusiakan manusia.

Page 7: pengantar-ilmu-pendidikan

4 Dimensi-dimensi Kemanusiaan

1. Manusia sebagai individusetiap orang bertanggung jawab atas dirinya, atas pikiran, perasaan, pilihan, perilakunya

2. Manusia sebagai makhluk sosialuntuk hidup dalam artian yang benar-benar manusiawi, setiap orang harus hidup bersama-sama orang lain

Page 8: pengantar-ilmu-pendidikan

4 Dimensi-dimensi Kemanusiaan

3. Manusia sebagai makhluk susilaManusia membuat perbedaan antara baik dan jahat, betul dan salah, pantas dan tak pantas.

4. Manusia sebagai makhluk beragamamenjalankan kehidupan yang religius

Page 9: pengantar-ilmu-pendidikan

Konsep Pendidikan

Pengembangan konsep pendidikan mengartikan pendidikan sebagai usaha yang disengaja dan sadar untuk mengembangkan kepribadian anak untuk menjadi anggota masyarakat.

Page 10: pengantar-ilmu-pendidikan

BAB IIHakikat Pendidikan

Page 11: pengantar-ilmu-pendidikan

Konsepsi Pendidikan di Indonesia

Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan merupakan tanggung-jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah

Page 12: pengantar-ilmu-pendidikan

Hakikat Pendidikan

Raka Joni (1985) Pendidikan merupakan proses interaksi

manusia yang ditandai oleh keseimbangan antara kedaulatan subjek didik dan kewibawaan pendidik

Pendidikan merupakan usaha penyiapan subyek didik menghadapi lingkungan hidup yang mengalami perubahan semakin pesat

Page 13: pengantar-ilmu-pendidikan

KI Hajar Dewantara merumuskan pengelolaan situasi pendidikan dengan asas pengendalian kependidikan, yakni1. Ing ngarso sung tuladha

jika didepan menjadi teladan

2. Ing Madya Mangun Karsajika ditengah-tengah membangkitkan hasrat untuk belajar

3. Tut Wuri Handayanijika dibelakang memberi dorongan

Page 14: pengantar-ilmu-pendidikan

Faktor-faktor Pendidikan Faktor Tujuan

memiliki sifat ideal berupa tujuan umum dan tujuan khusus

Faktor Pendidikmenerima tanggung jawab mendidik dari tiga pihak (ortu, masyarakat,negara) dan memiliki sifat-sifat normatif

Faktor Subjek Pendidikmanusia yang memiliki potensi yang selalu mengalami perkembangan sejak terciptanya sampai meninggal dunia dan perubahan-perubahan yang terjadi secara bertahap

Page 15: pengantar-ilmu-pendidikan

Faktor Isi/Materi Pendidikandiberikan sesuai dengan tujuan pendidikan dan mengandung nilai-nilai yang sesuai pula dengan pandangan hidup bangsa

Faktor cara/metode dan alatmenunjukkan bahwa peristiwa pendidikan ditandai dengan adanya peristiwa edukatif dan efisien

Faktor situasi lingkungan Keluarga Sekolah Masyarakat

Page 16: pengantar-ilmu-pendidikan

BAB IIILandasan Filosofi

Pendidikan di Indonesia

Page 17: pengantar-ilmu-pendidikan

Latar Belakang Landasan filosofi merupakan salah satu dasar

yang harus dipegang dalam pelaksanaan pendidikan, berkenaan dengan itu secara Nasional pandangan hidup bangsa adalah Pancasila. Oleh karena itu kaidah dan norma sosial maupun sistem nilai yang dianut secara nasional mengacu kepada Pancasila sehingga pendidikan haruslah berlandaskan pada Pancasila dan diarahkan untuk membentuk manusia Indonesia yang ber-Pancasila.

Page 18: pengantar-ilmu-pendidikan

A. Filsafat Pendidikan Pancasila1. Filsafat dan Pendidikan

filsafat adalah suatu sistem nilai-nilai suatu pandangan hidup yang diyakini oleh seseorang yang dianggap sebagai kebenaran atau pendapat yang sejujur-jujurnya dan sedalam-dalamnya tentang arti hidup bagi seseorang.John Dewey mengatakan filsafat menggali nilai-nilai yang yang merumuskan tujuan hidup dan pendidikan merealisasi nilai-nilai dalam diri.dalam filsafat pendidik atau guru mempunyai gambaran tentang bagaimanakah masyarakat yang dicita-citakan dan bagaimana individu yang harus dibentuknya. Filsafat yang dianut oleh pendidik ikut menentukan tujuan, corak, metode, dan alat pendidikan yang digunakan.

Page 19: pengantar-ilmu-pendidikan

2. Pancasila sebagai Pandangan dan Cara Hidup Bangsa

nilai-nilai dasar didalam sosial budaya Indonesia yang berkembang meliputi

Adanya kesadaran ketuhanan, keagamaan, Adanya kesadaran kekeluargaan Adanya kesadaran untuk memecahkan

masalah bersama Adanya kesadaran gotong royong/tolong

menolong Adanya kesadaran tenggang rasa/tepa selira

Page 20: pengantar-ilmu-pendidikan

3. Filsafat Pendidikan Pancasila

Filsafat pendidikan sebagai filsafat terapan, mencoba mengkaji masalah pendidikan, mencari jawaban yang mendalam tentang apa hakikat pendidikan, mengapa pendidikan diperlukan dan bagaimana sebaiknya pendidikan itu dilakukan

Dalam pancasila sebagai pandangan hidup bangsa kita, terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan, terkandung pikiran-pikiran yang terdalam dan gagasan bangsa kita mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik.

Page 21: pengantar-ilmu-pendidikan

Filsafat pendidikan Pancasila menentukan arah pendidikan

Filsafat pendidikan Pancasila dijadikan landasan filosofis dalam menentukan tujuan pendidikan nasioanal

Filsafat Pendidikan Pancasila merupakan dasar dalam merencanakan dan menyusun kurikulum

Filsafat dan tujuan pendidikan menyatukan segala upaya pendidikan sehingga merupakan suatu komunitas bagi perkembangan dan kemajuan pendidikan yang akhirnya bermuara kepada pencapaian tujuan nasional.

Page 22: pengantar-ilmu-pendidikan

B. Implikasi Filsafat Pancasila bagi Pendidikan

Landasan filosofis pendidikan kita adalah pandangan hidup Pancasila. Sekolah adalah suatu lembaga yang didirikan oleh masyarakat untuk mendidik anak ke arah yang dicita-citakan oleh masyarakat sesuai dengan pandangan hidup tersebut. Dengan demikian pendidikan mempunyai tugas ganda yakni mengembangkan kepribadian dan mempersiapkan anak menjadi anggota penuh dari masyarakat kita.

Page 23: pengantar-ilmu-pendidikan

1. Konsep Dasar tentang Pandangan Manusia Pancasila dan Implikasinya bagi PendidikanSetiap Manusia Indonesia mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya. Sebagai makhluk yang diciptakan, manusia patuh, mengakui serta takut kepada Tuhan. Ini berarti manusia yang taqwa memiliki keyakinan dan kesadaran terhadap Tuhan YME secara universal tetapi juga bersifat individual.

Page 24: pengantar-ilmu-pendidikan

2. Wawasan Filsafat Pendidikan Pancasila sebagai Pengakuan atas pibadi dan sebagai anggota masyarakat dan Implikasinya bagi pendidikanPancasila mengakui manusia sebagai pribadi yang otonom. Makna yang terkandung dalam pengakuan ini adalah pribadi manusia diakui unik yang masing-masing punya kekhsan, manusia bermartabat, manusia makhluk etis, makhluk Tuhan dan terbuka untuk dididik.

Page 25: pengantar-ilmu-pendidikan

Pandangan hidup Pancasila melihat proses serta tujuan pendidikan dalam keseimbangan yang selaras antara pemenuhan kebutuhan individu dengan keperluan pengembangan hidup bermasyarakat. Pendidikan dilihat sebagai proses pemanusiaan yang terjadi di dalam konteks kehidupan bermasyarakat, sebagai transaksi sosial budaya. Hal ini dimaksud hanya mungkin terwujud sebagaimana yang diharapkan, apabila interaksi pendidikan dilandasi oleh sikap saling menghargai harkat masing-masing antara guru dan murid, serta secara seimbang terwujud sebagai kemampuan mempertanyakan dan kesediaan menerima nilai-nilai lingkungan

Page 26: pengantar-ilmu-pendidikan

BAB IVLandasan Psikologis

Pendidikan

Page 27: pengantar-ilmu-pendidikan

Latar Belakang Analisis tentang struktur psikologis murid dan

kegiatan-kegiatannya dalam perkembangan anak akan membentu guru meningkatkan efektivitas penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pendidikan sekolah.

Pemahaman yang jelas tentang perkembangan anak serta pemahamannya akan membantu guru dalam menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan pendidikan.

Page 28: pengantar-ilmu-pendidikan

A. Konsep Dasar Psikologi1. Istilah psychology dapat diartikan kajian

(studi) tentang tingkah laku/perbuatan (bahavior). Psikologi merupakan ilmu bantu yang mendasari pelaksanaan pendidikan, karena ia dapat menjelaskan tentang hakikat murid, proses belajar dan peranan guru.

2. Pentingnya psikologi di jadikan landasan/dasar dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah

Page 29: pengantar-ilmu-pendidikan

B. Perkembangan Anak1. Perkembangan adalah perubahan

fungsional dan kualitatif

2. Seorang anak mempunyai struktur fisik, memiliki potensi-potensi yang khas manusiawi sehingga berbeda dengan makhluk-makhluk lain.

Page 30: pengantar-ilmu-pendidikan

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak

1. SchopenhouerSeorang anak yang lahir ke dunia dilengkapi dengan pembawaan atau warisan baik atau buruk

2. J.J. Rousseausemua anak yang baru dilahirkan mempunyai pembawaan baik

3. Jhon Lockeanak yang lahir kedunia bagaikan kertas putih atau tabularasa

4. William Sternfaktor yang mempengaruhi perkembangan seorang anak adalah kedua faktor yang dikemukakan terdahulu

Page 31: pengantar-ilmu-pendidikan

C. Teori Belajar1. Belajar adalah menambah dan

mengumpulkan sejumlah pengetahuan

2. Seseorang dikatakan telah belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukannya sebelum ia belajar atau bila tingkah lakunya berubah sehingga lain caranya menghadapi sesuatu situasi dari sebelumnya.

Page 32: pengantar-ilmu-pendidikan

1. Teori belajar menurut ilmu jiwa daya: setiap daya mempunyai fungsi tertentu. Digolongkan pada kognisi, emosi, konasi atau kognitif, afektif, psikomotor

2. Teori belajar asosiasi : mendidik dan mengajar adalah suatu usaha memberikan stimulus

3. Teori belajar organisme atau Gestalt : belajar berlangsung berdasarkan pengalaman yaitu interaksi aktif anak dengan lingkungan.

Page 33: pengantar-ilmu-pendidikan

D. Permasalahan-permasalaham yang Dihadapi Anak dalam Perkembangannya

1. Permasalaahn perkembangan dilihat dari segi faktor-faktor yang mempengaruhinya.

2. Permasalahan perkembangan dipandang dari sudut fase perkembangan.

3. Permaslahan perkembangan ditinjau dari sudut tugas perkembangan.

4. Permasalahan perkembangan dilihat dari teori belajar.

Page 34: pengantar-ilmu-pendidikan

BAB VLandasan Sosial Budaya

dari Pendidikan

Page 35: pengantar-ilmu-pendidikan

Latar Belakang Sekolah sebagai salah satu institusi

pendidikan pada dasarnya juga merupakan salah satu institusi sosial karena ia merupakan masyarakat keci; diantara sistem lainnya.

Page 36: pengantar-ilmu-pendidikan

A. Konsep Dasar Sosio Budaya Kebudayaan merupakan hasil cipta, karsa,

dan rasa manusia, berupa norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan dan tingkah laku yang dipelajari dan dimiliki oleh semua individu tertentu

Hasil –hasil cipta, karsa dan rasa manusia digolongkan atas ; gagasan, kegiatan, benda hasil karya.

Page 37: pengantar-ilmu-pendidikan

B. Sekolah Sebagai Salah Satu Institusi Sosial

Proses yang terjadi dalam kegiatan pendidikan di sekolah merupakan bagian dari mekanisme kerja sistem, yang selanjutnya akan mengarah adanya struktur, pembagian peran serta fungsi-fungsi yang harus dilakukan oleh setiap pemegang peran.

Pola interaksi sosial dalam sistem pendidikan sekolah diantaranya adanya interaksi guru-murid dan dinamika kelompok.

Page 38: pengantar-ilmu-pendidikan

Proses Kegiatan Pendidikan ; proses belajar mengajar dan sistem komunikasi antar guru-murid

Struktur dari sistem seolah adalah peranan-peranan serta fungsi-fungsi yang harus dilaksanakan oleh pemegang peranan tersebut dalam hal ini guru adalah pemegang peranan utama.

Page 39: pengantar-ilmu-pendidikan

C. Peranan Sekolah sebagai pewaris dan pemeliharaan kebudayaan

Melalui pendidikan murid-murid mengadopsi nilai-nilai sosial, memakaikannya dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah ataupun dalam keluarga dan masyarakat. Sekolah sedapatnya berfungsi sebagai lembaga yang mempertahankan dan menjaga atau memelihara nilai-nilai budaya.

Page 40: pengantar-ilmu-pendidikan

D. Peranan Sekolah sebagai agen pembaharuan kebudayaan

Disamping pendidikan sekolah juga berfungsi untuk memacu terjadinya perubahan sosial. Perubahan sosial tersebut antara lain melakukan reproduksi budaya, difusi kebudayaan, mengembangkan analisis kebudayaan, dalam kelembagaan-kelembagaan tradisional

Page 41: pengantar-ilmu-pendidikan

E. Pengaruh timbal balik antara sekolah dengan masyarakat

Sebagai suatu komponen atau subsistem, sekolah selalu berada dalam keterkaitannya dengan komponen subsistem sosial lainnya. Institusi sosial lainnya yang merupakan subsistem komponen dari sistem sosial secara keseluruhan diantarannya; golongan agama, perdagangan, suku bangsa, kelompok etnis, pejabat pemerintah, industriawan, pegawai negeri, aparat keamanan, dan usahawan.

Page 42: pengantar-ilmu-pendidikan

BAB VILandasan Hukum dan

Arah Pendidikan Nasional

Page 43: pengantar-ilmu-pendidikan

Latar Belakang Pendidikan merupakan keharusan bagi

manusia, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial. Ini berarti pendidikan merupakan suatu kebutuhan hidup yang menjadi hak asasi manusia yang harus dilindungi. Setiap individu punya hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan atau pengajaran. Oleh sebab itu dalam penyelenggaraan pendidikan diperlukan ketentuan hukum dan peraturan oleh negara atau pemerintah

Page 44: pengantar-ilmu-pendidikan

Landasan Hukum Pendidikan Nasional

Setiap negara atau bangsa selalu menyelenggarakan pendidikan untuk mencapai cita-cita nasional bangsa itu. Pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan pada filsafat bangsa dan cita-cita nasional yang dikenal sebagai pendidikan nasional. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD’45

Page 45: pengantar-ilmu-pendidikan

Pendidikan Nasional dan Ketentuan-ketentuan yang Mengikat

1. UUD 19452. UU tentang pendidikan dan pengajaran di

sekolah nomor 12 tahun 19543. TAP MPRS Nomor XXVII/MPRS/1966 Bab

II pasal 34. TAP MPRS Nomor IV/MPR/19785. TAP MPR Nomor II/MPR/19886. UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional

Page 46: pengantar-ilmu-pendidikan

Terima Kasih