Pengantar ilmu ekonomi mikro

74
PENGANTAR ILMU EKONOMI MIKRO A. Ilmu Ekonomi Mikro Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan hargaharga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus). Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan

Transcript of Pengantar ilmu ekonomi mikro

Page 1: Pengantar ilmu ekonomi mikro

PENGANTAR ILMU EKONOMI MIKRO

A. Ilmu Ekonomi Mikro

Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang

dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan

serta penentuan hargaharga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan

jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai

keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan

atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga,

pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa

selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi

secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk

suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal

lain tetap sama (ceteris paribus).

Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang membahas

aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan

ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang

berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah (misalnya

perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut.

1. Tinjauan umum

Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar

beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan

jasa, dan alokasi dari sumber terbatas diantara banyak penggunaan

alternatif. Ekonomi mikro menganalisa kegagalan pasar,yaitu ketika pasar

gagal dalam memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai

kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna.

Page 2: Pengantar ilmu ekonomi mikro

Bidangbidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi

pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium),

keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi

ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan.

Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk

dalam sistem pasar.

2. Asumsi dan definisi

Teori penawaran dan permintaan biasanya mengasumsikan bahwa

pasar merupakan pasar persaingan sempurna. Implikasinya ialah

terdapat banyak pembeli dan penjual di dalam pasar, dan tidak satupun

diantara mereka memiliki kapasitas untuk mempengaruhi harga barang

dan jasa secara signifikan. Dalam berbagai transaksi di kehidupan nyata,

asumsi ini ternyata gagal, karena beberapa individu (baik pembeli

maupun penjual) memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga.

Seringkali, dibutuhkan analisa yang lebih mendalam untuk memahami

persamaan penawaran-permintaan terhadap suatu barang.

Bagaimanapun, teori ini bekerja dengan baik dalam situasi yang

sederhana.

Ekonomi arus utama (mainstream economics) tidak berasumsi

apriori bahwa pasar lebih disukai daripada bentuk organisasi sosial

lainnya. Bahkan, banyak analisa telah dilakukan untuk membahas

beragam kasus yang disebut “kegagalan pasar”, yang mengarah pada

alokasi sumber daya yang suboptimal, bila ditinjau dari sudut pandang

tertentu (contoh sederhananya ialah jalan tol, yang menguntungkan

semua orang untuk digunakan tetapi tidak langsung menguntungkan

Page 3: Pengantar ilmu ekonomi mikro

mereka untuk membiayainya). Dalam kasus ini, ekonomi akan berusaha

untuk mencari kebijakan yang akan menghindari kesia-siaan langsung di

bawah kendali pemerintah, secara tidak langsung oleh regulasi yang

membuat pengguna pasar untuk bertindak sesuai norma konsisten

dengan kesejahteraan optimal, atau dengan membuat “pasar yang

hilang” untuk memungkinkan perdagangan efisien dimana tidak ada yang

pernah terjadi sebelumnya. Hal ini dipelajari di bidang tindakan kolektif.

Harus dicatat juga bahwa “kesejahteraan optimal” biasanya memakai

norma Pareto, dimana dalam aplikasi matematisnya efisiensi Kaldor-

Hicks, tidak konsisten dnegan norma utilitarian dalam sisi normatif dari

ekonomi yang mempelajari tindakan kolektif, disebut pilihan

masyarakat/publik. Kegagalan pasar dalam ekonomi positif (ekonomi

mikro) dibatasi dalam implikasi tanpa mencampurkan kepercayaan para

ekonom dan teorinya.

Permintaan untuk berbagai komoditas oleh perorangan biasanya

disebut sebagai hasil dari proses maksimalisasi kepuasan. Penafsiran

dari hubungan antara harga dan kuantitas yang diminta dari barang yang

diberi, memberi semua barang dan jasa yang lain, pilihan pengaturan

seperti inilah yang akan memberikan kebahagiaan tertinggi bagi para

konsumen.

3. Model operasi

Diasumsikan bahwa semua perusahaan mengikuti pembuatan

keputusan rasional, dan akan memproduksi pada keluaran maksimalisasi

keuntungan. Dalam asumsi ini, ada empat kategori dimana keuntungan

perusahaan akan dipertimbangkan:

Page 4: Pengantar ilmu ekonomi mikro

a. Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan ekonomi

ketika average total cost lebih rendah dari setiap produk tambahan

pada keluaran maksimalisasi keuntungan. Keuntungan ekonomi

adalah setara dengan kuantitas keluaran dikali dengan perbedaan

antara average total cost dan harga.

b. Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan normal

ketika keuntungan ekonominya sama dengan nol. Keadaan ini terjadi

ketika average total cost setara dengan harga pada keluaran

maksimalisasi keuntungan.

c. Jika harga adalah di antara average total cost dan average variable

cost pada keluaran maksimalisasi keuntungan, maka perusahaan

tersebut dalam kondisi kerugian minimal. Perusahaan ini harusnya

masih meneruskan produksi, karena kerugiannya akan makin

membesar jika berhenti produksi. Dengan produksi terus menerus,

perusahaan bisa menaikkan biaya variabel dan akhirnya biaya tetap,

tetapi dengan menghentikan semuanya akan mengakibatkan

kehilangan semua biaya tetapnya.

d. Jika harga dibawah average variable cost pada maksimalisasi

keuntungan, perusahaan harus melakukan penghentian. Kerugian

diminimalisir dengan tidak memproduksi sama sekali, karena produksi

tidak akan menghasilkan keuntungan yang cukup signifikan untuk

membiayai semua biaya tetap dan bagian dari biaya variabel. Dengan

tidak berproduksi, kerugian perusahaan hanya pada biaya tetap.

Dengan kehilangan biaya tetapnya, perusahaan menemui tantangan.

Akan keluar dari pasar seutuhnya atau tetap bersaing dengan resiko

Page 5: Pengantar ilmu ekonomi mikro

kerugian menyeluruh. Kegagalan pasar Dalam ekonomi mikro, istilah

“kegagalan pasar” tidak berarti bahwa sebuah pasar tidak lagi

berfungsi. Malahan, sebuah kegagalan pasar adalah situasi dimana

sebuah pasar efisien dalam mengatur produksi atau alokasi barang

dan jasa ke konsumen. Ekonom normalnya memakai istilah ini pada

situasi dimana inefisiensi sudah dramatis, atau ketika disugestikan

bahwa institusi non pasar akan memberi hasil yang diinginkan. Di sisi

lain, pada konteks politik, pemegang modal atau saham

menggunakan istilah kegagalan pasar untuk situasi saat pasar

dipaksa untuk tidak melayani “kepentingan publik”, sebuah

pernyataan subyektif yang biasanya dibuat dari landasan moral atau

sosial.

4. Empat jenis utama penyebab kegagalan pasar adalah :

a. Monopoli atau dalam kasus lain dari penyalahgunaan dari kekuasaan

pasar dimana “sebuah” pembeli atau penjual bisa memberi pengaruh

signifikan pada harga atau keluaran. Penyalahgunaan kekuasaan

pasar bisa dikurangi dengan menggunakan undang-undang anti trust.

b. Eksternalitas, dimana terjadi dalam kasus dimana “pasar tidak dibawa

kedalam akun dari akibat aktifitas ekonomi didalam orang luar/asing.”

Ada eksternalitas positif dan eksternalitas negatif. Eksternalitas positif

terjadi dalam kasus seperti dimana program kesehatan keluarga di

televisi meningkatkan kesehatan publik. Eksternalitas negatif terjadi

ketika proses dalam perusahaan menimbulkan polusi udara atau

saluran air. Eksternalitas negatif bisa dikurangi dengan regulasi dari

pemerintah, pajak, atau subsidi, atau dengan menggunakan hak

Page 6: Pengantar ilmu ekonomi mikro

properti untuk memaksa perusahaan atau perorangan untuk

menerima akibat dari usaha ekonomi mereka pada taraf yang

seharusnya.

c. Barang publik seperti pertahanan nasional dan kegiatan dalam

kesehatan publik seperti pembasmian sarang nyamuk. Contohnya,

jika membasmi sarang nyamuk diserahkan pada pasar pribadi, maka

jauh lebih sedikit sarang yang mungkin akan dibasmi. Untuk

menyediakan penawaran yang baik dari barang publik, negara

biasanya menggunakan pajak-pajak yang mengharuskan semua

penduduk untuk membayar pda barang publik tersebut (berkaitan

dengan pengetahuan kurang dari eksternalitas positif pada pihak

ketiga/kesejahteraan sosial).

d. Kasus dimana terdapat informasi asimetris atau ketidak pastian

(informasi yang inefisien). Informasi asimetris terjadi ketika salah satu

pihak dari transaksi memiliki informasi yang lebih banyak dan baik

dari pihak yang lain. Biasanya para penjua yang lebih tahu tentang

produk tersebut daripada sang pembeli, tapi ini tidak selalu terjadi

dalam kasus ini. Contohnya, para pelaku bisnis mobil bekas mungkin

mengetahui dimana mbil tersebut telah digunakan sebagai mobil

pengantar atau taksi, informasi yang tidak tersedia bagi pembeli.

Contoh dimana pembeli memiliki informasi lebih baik dari penjual

merupaka penjualan rumah atau vila, yang mensyaratkan kesaksian

penghuni sebelumnya. Seorang broker real estate membeli rumah ini

mungkin memiliki informasi lebih tentang rumah tersebut

dibandingkan anggota keluarga yang ditinggalkan. Situasi ini

Page 7: Pengantar ilmu ekonomi mikro

dijelaskan pertamakali oleh Kenneth J. Arrow di artikel

seminartentang kesehatan tahun 1963 berjudul “ketidakpastian dan

Kesejahteraan Ekonomi dari Kepedulian Kesehatan,” di dalam

American Economic Review. George Akerlof kemudian menggunakan

istilah informasi asimetris pada karyanya ditahun 1970 The Market for

Lemons. Akerlof menyadari bahwa , dalam pasar seperti itu, nilai rata-

rata dari komoditas cenderung menurun, bahkan untuk kualitas yang

sangat sempurnakebaikannya, karena para pembelinya tidak memiliki

cara untuk mengetahui apakah produk yang mereka beli akan

menjadi sebuah “lemon” (produk yang menyesatkan).

5. Biaya peluang

Walaupun biaya peluang (opportunity cost) terkadang sulit untuk

dihitung, efek dari biaya peluang sangatlah universal dan nyata pada

tingkat perorangan. Bahkan, prinsip ini dapat diaplikasikan kepada semua

keputusan, dan bukan hanya bidang ekonomi. Sejak kemunculannya

dalam karya seorang ekonom Jerman bernama Freidrich von Wieser,

sekarang biaya peluang dilihat sebagai dasar dari teori nilai marjinal.

Biaya peluang merupakan salah satu cara untuk melakukan

perhitungan dari sesuatu biaya. Bukan saja untuk mengenali dan

menambahkan biaya ke proyek, tetapi juga mengenali cara alternatif

lainnya untuk menghabiskan suatu jumlah uang yang sama.

Keuntungan yang akan hilang sebagai akibat dari alternatif terbaik

lainnya; adalah merupakan biaya peluang dari pilihan pertama. Sebuah

contoh umum adalah seorang petani yang memilih mengolah

pertaniannya dibandingkan dengan menyewakannya ke tetangga. Maka,

Page 8: Pengantar ilmu ekonomi mikro

biaya peluangnya adalah keuntungan yang hilang dari menyewakan

lahan tersebut. Dalam kasus ini, sang petani mungkin mengharapkan

untuk mendapatkan

keuntungan yang lebih besar dari pekerjaan yang dilakukannya

sendiri. Begitu juga dengan memasuki universitas dan mengabaikan upah

yang akan diterima jika memilih menjadi pekerja, yang dibanding dengan

biaya pendidikan, buku, dan barang lain yang diperlukan (sebagai biaya

total dari kehadirannya di universitas). Contoh lainnya ialah biaya peluang

dari melancong ke Bahamas, yang mungkin merupakan uang untuk

pembayaran cicilan rumah.

Perlu diingat bahwa biaya peluang bukanlah jumlah dari alternatif

yang ada, melainkan lebih kepada keuntungan dari suatu pilihan alternatif

yang terbaik. Biaya peluang yang mungkin dari keputusan sebuah kota

membangun rumah sakit di lahan kosong, merupakan kerugian dari lahan

untuk gelanggang olahraga, atau ketidakmampuan untuk menggunakan

lahan menjadi sebuah tempat parkir, atau uang yang bisa didapat dari

menjual lahan tersebut, atau kerugian dari penggunaan-pengguaan

lainnya yang beragam – tapi bukan merupakan agregat dari semuanya

(ditotalkan). Biaya peluang yang sebenarnya, merupakan keuntungan

yang akan hilang dalam jumlah terbesar diantara alternatif-alternatif yang

telah disebutkan tadi.

Satu pertanyaan yang muncul dari ini ialah bagaimana

menghitung keuntungan dari alternatif yang tidak sama. Kita harus

menentukan sebuah nilai uang yang dihubungkan dengan tiap alternatif

untuk memfasilitasi pembandingan dan penghitungan biaya peluang,

Page 9: Pengantar ilmu ekonomi mikro

yang hasilnya lebih-kurang akan menyulitkan untuk dihitung, tergantung

dari benda yang akan kita bandingkan. Contohnya, untuk keputusan-

keputusan yang melibatkan dampak lingkungan, nilai uangnya sangat

sulit untuk dihitung karena ketidakpastian ilmiah. Menilai kehidupan

seorang manusia atau dampak ekonomi dari tumpahnya minyak di

Alaska, akan melibatkan banyak pilihan subyektif dengan implikasi

etisnya.

B. Penerapan ekonomi mikro

Ekonomi mikro yang diterapkan termasuk area besar belajar, banyak

diantaranya menggambarkan metode dari yang lainnya. Regulasi dan

organisasi industri mempelajari topik seperti masuk dan keluar dari firma,

inovasi, aturan merek dagang.Hukum dan Ekonomi menerapkan prinsip

ekonomi mikro ke pemilihan dan penguatan dari berkompetisi dengan rezim

legal dan efisiensi relatifnya. Ekonomi Perburuhan mempelajari upah,

kepegawaian, dan dinamika pasar buruh. Finansial publik (juga dikenal

dengan ekonomi publik) mempelajari rancangan dari pajak pemerintah dan

kebijakan pengeluaran dan efek ekonomi dari kebijakan-kebijakan tersebut

(contohnya, program asuransi sosial). Ekonomi kesehatan mempelajari

organisasi dari sistem kesehatan, termasuk peran dari pegawai kesehatan

dan program asuransi kesehatan.

Politik ekonomi mempelajari peran dari institusi politik dalam

menentukan keluarnya sebuah kebijakan. Ekonomi kependudukan, yang

mempelajari tantangan yang dihadapi oleh kota-kota, seperti gepeng, polusi

air dan udara, kemacetan lalu-lintas, dan kemiskinan, digambarkan dalam

geografi kependudukan dan sosiologi. Finansial Ekonomi mempelajari topik

Page 10: Pengantar ilmu ekonomi mikro

seperti struktur dari portofolio yang optimal, rasio dari pengembalian ke

modal, analisa ekonometri dari keamanan pengembalian, dan kebiasaan

finansial korporat. Bidang Sejarah ekonomi mempelajari evolusi dari

ekonomi dan institusi ekonomi, menggunakan metode dan teknik dari bidang

ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, psikologi dan ilmu politik.

1. Mekanisme harga dan Sistem Pasar

Semua anggota Masyarakat terlibat dalam dua sektor yaitu :

a. Sektor proses produksi

b. Sektor rumah tangga.

Transaksi antara kedua sektor tersebut terjadi di dua pasar :

a. Pasar hasil produksi (atau pasar output)

Di pasar output produsen bertemu konsumen dan harga dari berbagai

macam barang ditentukan. Gerak harga-harga output ini memecahkan

masalah WHAT.

b. Pasar faktor produksi (atau pasar input).

Di pasar input, sektor produksi berperan sebagai “konsumen” faktor

produksi dan sektor rumah tangga sebagai “penjual” faktor produksi

(karena semua penduduk tinggal di sektor rumah tangga, maka semua

pemilik faktor produksi ada di sana). Harga berbagai faktor produksi

ditentukan di pasar ini. Gerak harga faktor produksi mempunyai dua

fungsi:

1) Memberi petunjuk kepada produsen bagaimana mengkombinasikan

faktor-faktor produksiagar biaya produksiserendah mungkin

(masalah HOW).

Page 11: Pengantar ilmu ekonomi mikro

2) Menunjukkan beberapa imbalan (per unit faktor produksi) yang

diberikan kepada para pemilik faktor produksi (masalah FOR

WHOM).

Perlu diperhatikan serta diingat di sini , adalah :

1) Bahwa mekanisme harga bisa memecahkan semua itu secara

otomatis. Tidak ada perencanaan lebih dulu.

2) Masing-masing warga masyarakat bertindak sendiri-sendiri, tetapi

hasil akhir dari semua tindakan-tindakan yang tidak terkoordinir itu

akan membuat semrawutnya harga di pasaran.

Pemecahan tiga masalah ekonomi pokok dari masyarakat adalah adanya

mekanisme pasar. Karena :

a. 1.mekanisme ini bisa memecahkan ketiga masalah ekonomi pokok

yang dihadapi masyarakat dengan biaya yang sangat murah.

b. 2.Tidak perlu masyarakat menggaji birokrat-birokrat untuk menghitung

dan merencanakan berapa masing-masing barang yang harus

diproduksikan, bagaimana dan untuk siapa.

Pada masyarakat industri modern, proses produksi selalu

dilakukan dengan menggunakan alat-alat, mesin dan barang-barang

modal. Akibat tersebut menimbulkan :

a. Penggunaan Barang-barang modal dalam proses produksi menaikkan

produktivitas.

b. Semakin banyak barang-barang modal yang digunakan maka akan

semakin tinggi produktivitas masyarakat tersebut.

Page 12: Pengantar ilmu ekonomi mikro

c. Barang-barang modal dalam masyarakat akan semakin banyak bila

masyarakat tersebut tidak memakai habis (atau tidak mengkonsumsi

seluruh) barang-barang hasil produksi yang dihasilkan tiap tahun.

d. Setiap aktivitas Produksi setiap tahunnya harus diarahkan pada

produksi barang-barang modal;

e. Barang-barang ini disisihkan untuk ditambahkan pada stok barang-

barang modal yang telah ada di dalam masyarakan atau di

investasikan.

Mekanisme harga juga mampu memecahkan masalah penentuan berapa

bagian dari hasil produksi total yang dikonsumsikan. Masalah ini

dipecahkan melalui gerakan harga faktor produksi modal (kapital), yaitu

tingkat bunga.

a. Bila tingkat bunga naik maka warga masyarakat akan

bersediamenyisihkan lebih banyak dari penghasilannya untuk

dipinjamkan (Ditabung di bank) kepada produsen-produksen ( Kredit

ke bank) untuk memperluas pabrik-pabriknya, yaitu dengan

penambahan barang-barang modal investasinya, karena mendapat

imbalan berupa bunga yang lebih tinggi.

b. Sebaliknya bila tingkat bunga menurun maka warga masyarakat akan

membelanjakan penghasilannya sebagai barang produktif, diperjual

belikan.

1) Keberadaan tingkat bunga akan menentukan berapa besar

konsumsi dan seberapa besarnya investasi.

2) karena besarnya investasimenentukan besarnya kenaikan

produktivitas.

Page 13: Pengantar ilmu ekonomi mikro

3) Kenaikan produktivitas; menentukan besarnya kenaikan prosuksi

ini berarti meningkatkan produksi masyarakat yang menimbulkan

kenaikan penghasilan masyarakat.

Maka tingkat bunga menentukan pertumbuhan ekonomi

masyarakat. Sehingga bisa dikatakan bahwa mekanisme harga

memecahkan masalah ekonomi pokok yang keempat yaitu

seberapa cepat perekonomian akan tumbuh atau masalah HOW

FAST

2. Perencanaan Dan Mekanisme Harga

Mekanisme harga dikatakan mampu memecahkan semua

permasalahan ekonomi. Namun untuk masalah-masalah ekonomi penting

tertentu, Mekanisme harga tidak bisa memecahkan permasalahan

dengan baik. Masalah-masalah Ekonomi lainya di mana mekanisme

harga tidak memecahkan masalah ekonomi dengan baik yaitu :

a. Distribusi pendapatan.

Mekanisme harga tidak selalu bisa menjamin dipecahkannya masalah

FOR WHOM secara “adil”.

b. Ketidaksempurnaan pasar

Apabila terdapat perbedaan yang menyolok dalam hal kekuatan

ekonomi antara pihak-pihak yang bertransaksi di pasar, maka harga

yang terbentuk tidak mencerminkan prioritas masyarakat secara

wajar, sehingga masalah WHAT dan HOW tidak bisa dipecahkan

dengan baik.

c. Barang-barang kolektif

Page 14: Pengantar ilmu ekonomi mikro

Ada barang-barang yang hanya bisa disediakan secara kolektif oleh

masyarakat (misalnya : keamanan, ketertiban hukum, beberapa

macam infrastruktur dan sebagainya). Harga pasar bagi barang-

barang semacam ini tidak ada, atau kalaupun ada tidak

mencerminkan kebutuhan masyarakat yang sebenarnya. Lagi,

masalah WHAT untuk barang-barang ini tidak bisa dipecahkan

dengan baik oleh mekanisme harga.

d. Eksternalitas

Mekanisme pasar tidak bisa memperhitungkan pengaruh-pengaruh

tidak langsung dari kegiatan ekonomi ( misalnya, pengaruh suatu

pabrik terhadap lingkungan ).

e. Pengelolaan perekonomian secara makro

Dalam perekonomian Makro Mekanisme pasar tidak bisa diandalkan

untuk menstabilkan gejolak naik turunnya kegiatan ekonomi nasional

secara total.

Pada kelima bidang masalah ekonomi ini, mekanisme harga tidak

bisa diharapkan menyelesaikan permasalahan ekonomi secara otomatis

dengan baik, Di sini perlu tindakan-tindakan yang dirumuskan dan

dijalankan secara sadar oleh masyarakat (Negara). Tindakan-tindakan ini

disebut perencanaan dalam arti luas. Di luar bidang-bidang ini mekanisme

masih efektif.. Dalam kenyataan mekanisme harga dan perencanaan

digunakan bersama-sama, karena keduanya saling melengkapi. tentunya

Dengan “porsi” yang berbeda-beda bagi masing-masing negara dan bagi

waktu yang berbeda).

3. Permintaan Pasar Dan Perilaku Konsumen

Page 15: Pengantar ilmu ekonomi mikro

Sector rumah tangga sebagai konsumen di pasar output. Akan berakibat :

a. Perilaku konsumen dalam memutuskan berapa jumlah masing-masing

barang yang akan dibeli dalam berbagai situasi.

b. Konsumen-konsumen secara bersama-sama menimbulkan permintaan

di pasar.

C. Pendekatan – Pendekatan Dalam Perilaku Konsumen

Hukum Permintaan, yang mengatakan bahwa “bilasesuatu barang naik

maka ceteris paribus jumlah yang diminta konsumen akan barang tersebut

turun”. Dan sebaliknya bila harga barang tersebut turun. Ceteris paribus

berarti bahwa semua faktor-faktor lain yang mempengaruhi jumlah yang

diminta dianggap tidak berubah.

Pendekatanyang dinyatakan oleh Hukum Permintaan :

1. Pendekatan marginal utility,yang bertitik tolak pada anggapan bahwa

kepuasan(atau utility) setiap konsumen bisa diukurdengan uang atau

dengan satuan lain (utility yang ber-sifat “cardinal”) seperti kita mengukur

volume air, panjang jalan atau berat dari sekarung beras.

2. Pendekatan indifference curve, yang tidak memerlukan adanya

anggapan bahwa kepuasan konsumen bisa diukur; anggapan yang

diperlukan adalah bahwa tingkat kepuasan konsumen bisa dikatakan

lebih tinggi atau lebih rendah tanpa me-ngatakan berapa lebih tinggi atau

lebih rendah.

PENDEKATAN MARGINAL UTILITY

Perilaku konsumen bisa diterangkan dengan menggunakan pendekatan

marginal utility sebagai berikut:

(a)Utility bisa diukur dengan uang, dan

Page 16: Pengantar ilmu ekonomi mikro

(b)Hukum Gossen (law of diminishing marginal utility) berlaku, yaitu bahwa

semakin banyak sesuatu barang dikonsumsikan, maka tambahan

kepuasan (marginal utility) yang diperoleh dari setiap satuan tambahan

yang dikonsumsikan akan menurun, dan

(c)Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total yang maksimum.

Perhatikan perbedaan antara kepuasan total (total utility) dan kepuasan

marjinal (marginal utility).

Pada Gambar1 marginal utility diatas :

1.Dari konsumsi suatu barang X , Semakin banyak barang X yang

dikonsumsikan, semakin kecil marginal utility yang diperoleh dari

barang X yang terakhir dikonsumsikan [anggapan (b) di atas].

2.Bila harga barang X adalah OPx, maka pada tingkat konsumsi yang

lebihrendah dari 0X 3, tingkat kepuasan total (total utility) konsumen

belum mencapai maksimum. Misalnya pada tingkat konsumsi OX1,

maka setiap tambahan pembelian 1 (satu) unit X akan memberikan

tambahan kepuasan (yang dinilai dengan uang) sebesar X1 B

sedangkan pengorbanan (berupa pembayaran harga) untuk 1 unit

tersebut adalah hanya X1 A ( = OPx).

Jadi ada tambahan kepuasan netto sebesar AB bila konsumen

membeli lebih banyak X. Oleh sebab itu masih menguntungkan

baginya apabila ia menambah pembelian barang X.

Page 17: Pengantar ilmu ekonomi mikro

3.Sebaliknya, pada tingkat konsumsi lebih besar dari OX 3 maka

kepuasan total konsumen juga tidak maksimum. Misalnya pada imgkat

konsumsi OX2, maka tambahan kepuasan yang diperoleh dari

pembelian 1 (satu) unit terakhir dari barang X hanya sebesar X2E,

sedangkan pengorbanan konsumen adalah sebesar X2D (= OPx); jadi

4.Akan menambah kepuasan total konsumen bila ia mengurangi tingkat

konsumsi (pembeliannya). Konsumen akan mencapai kepuasan total

yangmaksimum pada tingkat konsumsi (pembelian) di mana

pengorbanan untuk pembelian unit terakhir dari barang tersebut (yang

tidak lain adalah harga unit terakhir tersebut) adalah sama dengan

kepuasan tambahan yang didapatkan dari unit terakhir tersebut.

Kepuasan total maksimum tercapai bila :

Penjelasannya :

1.Bila seandainya harga barang X naik dari OPx menjadi OPx, maka

untuk mencapai posisi kepuasan total yang maksimum (atau sering

disebut posisi equilibrium konsumen), konsumen akan me-milih

tingkat konsumsi (pembelian) sebesar OX4 (yang lebih kecil dari

OX3). Jadi perilaku konsumen yang dinyatakan oleh Hukum

Permintaan terbukti.

2.Perhatikan bahwa dengan pendekatan marginal utility ini, kurva

Marginal Utility (yang diukur dengan uang) tidak lain adalah kurva

permintaan konsumen, karena menunjukkan tingkat pembeliannya

(atau jumlah yang ia minta) pada berbagai tingkat harga.

Page 18: Pengantar ilmu ekonomi mikro

Untuk kasus di mana konsumen menghadapi beberapa macam

barang yang dibeli, maka posisi equilibrium konsumen adalah :

1.Syarat ini bisa dicapai dengan anggapan bahwa konsumen mempunyai

uang (atau penghasilan atau “budget” yang cukup untuk dibelanjakan

untuk setiap barang sampai marginal utility setiap barang sama

dengan harga masing-masing barang.

2.Bila kita menganggap suatu kasus yang lebih realistis di mana

konsumen hanya mempunyai sejumlah uang yang tertentu yang tidak

cukup untuk membeli barang-barang sampai pada tingkat MU = P

untuk setiap barang, maka bisa dibuktikan bahwa dengan uang yang

ter-batas tersebut ia bisa mencapai kepuasan total yang paling tinggi

bila ia mengalokasikan pembelanjaannya sehingga dipenuhi

persyaratan tersebut :

Syarat ini disebut equilibrium konsumen dengan constraint. (Yaitu dengan

pembatasan jumlah uang yang dipunyai).

Dalam kasus banyak barang ini pun kita bisa menunjukkan bahwa

Hukum Permintaan berlaku bagi masing-masing barang (X, Y,Z dan

seterusnya).

PENDEKATAN INDIFFERENCE CURVE

Page 19: Pengantar ilmu ekonomi mikro

Perilaku konsumen bisa pula diterangkan dengan pendekatan

Indifference curve sebagai berikut:

(a)konsumen mempunyai pola preferensi akan baarang-barang konsumsi

(misalnya X dan Y) yang bisa dinyatakan dalam bentuk indifference

map atau kumpulan dari indifference curve,

(b)konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu dan

(c)konsumen lelaluberusaha mencapaikepuasan maksimum.

Definisi: Indifference curve adalah konsumsi (atau pembelian) barang-barang

yang menghasilkan tingkat kepuasanyang sama.

Asumsi: Indifference curve :

a.turun dari kiri atas ke kanan bawah,

b.cembung ke arah origin,

c.tidak saling memotong,

d.yang terletak di sebelah kanan atas menunjukkan tingkat kepuasan yang

lebih tinggi ( tanpa perlu menunjukkan berapa lebih tinggi, yaitu asumsi

ordinal ulility)

Gambar

Page 20: Pengantar ilmu ekonomi mikro

Perliatikan Gambar .2. di atas. Dengan sejumlah uang ter-tentu (M)

konsumen bisa membelikannya semua untuk barang X

memperoleh sebanyak :M/Px ataumembelikannyasemua untuk barang Y dan

memperoleh M/Pyatau membelanjakan jumlah uang M tersebut untuk berbagai

kemungkinan kombinasi X dan Y seperti yang ditunjukkan oleh garis lurus yang

menghubungkan M/Pxdan M/Py

Garis ini disebut garis budget atau budget line. Tingkat kepuasan yang

maksimum dicapai bila konsumen membelanjakan M untuk membeli sebanyak

OY 1 barang Y dan OX 1 barang X, yaitu pada posisi persinggungan antara

budget line dengan indifference curve.

(Posisi ini menunjukkan posisi kepuasan yang maksimum atau posisi equilibrium

konsumen dengan constraint (M) karena I 1 adalah Indifference curve yang

tertinggi yang bisa dicapai oleh budget line tersebut; posisi selain A hanya bisa

mencapai indifference curve yang lebih rendah dari I 1).

bila harga X turun dari Px menjadi P’x dan harga Y tetap. Maka budget

line akan berayun ke kanan menjadi garisM/Py <-> M/PxPosisi equilibrium yang

baru adalah pada C.

Jadi dengan adanya penurunan harga barang X, maka jumlah barang X

yniig diminta naik dari OX 1 menjadi OX 3. Perilaku konsumen

Menurut Hukum Permintaan terbukti.

Keunggulan pendekatan Indifference Curve dibanding dengan pendekatan

Marginal Utility, adalah :

(a) tidak perlunya menganggap Bahwa utility konsumen bersifat cardinal,

(b) efek perubahan harga terhadap jumlah yang diminta bisa dipecah

lebih lanjut menjadi dua, yaitu efek substitusi atau substitution effect dan efek

Page 21: Pengantar ilmu ekonomi mikro

pendapatan atau income effect. Dari gambar di atas, efek total dari penurunan

harga :

·barang X dari Px menjadi P’x dapat dipecah menjadi X1 X2 = substitution

effect dan X2 X3 = income effect.

·Substitution effect didalam contoh ini adalah kenaikan konsumsi X

karena adanya substitusi Y dengan X, karena sekarang harga X relatif

menjadi lebih rendah dibanding harga Y.

·Income effect adalah kenaikan X, yang (disebabkan oleh kenaikan

income riil karena turunnya harga X; yaitu nilai M secara riil naik

karena Px turun.

Contoh : Apabila dengan gajiDoni Rp 100.000,00, maka doni sekarang

bisa membeli 500 kg beras sedang sebelumnya hanya 400 kg beras, karena

harga beras turun dari Rp 500,00 menjadi Rp 400,00 per kg, maka daya beli

Doni meningkat, atau income riil Doni meningkat, meskipun M Doni tetap Rp

100.000,00).

Keunggulan lain dari pendekatan indifference curve adalah bisa

ditunjukkannya beberapa faktor lain yang sangat penting yang mempengaruhi

permintaan konsumen akan sesuatu barang. Faktor-faktor ini (yang di dalam

Hukum Permintaan dianggap tidak berubah, atau ceteris paribus) adalah :

a.Penghasilan atau income riilkonsumen. Kenaikan income riil konsumen, yang

dicerminkan oleh kenaikan M bila harga-harga barang dianggap tetap,

biasanya menaikkan permintaan konsumen. Keadaan seperti ini berlaku bagi

barang-barang pada umumnya, atau barang “normal”. Pengecualian terjadi

untuk barang-barang “inferior”, di mana kenaikan income riil menurunkan

permintaan akan barang tersebut (income effect negatif). Contoh barang

Page 22: Pengantar ilmu ekonomi mikro

inferior adalah gaplek dari rumah tangga-rumah tangga di kota-kota. Barang

inferior tidak banyak jumlahnya. Kebanyakan barang yang kita beli adalah

barang normal. Gambar berikut menggambarkan pengaruh perubahan

income terhadap jumlah barang yang diminta.

b. Perubahan harga barang lain. Perubahan harga barang yang mempunyai

“hubungan” ekat dengan suatu barang bisa pula mempengaruhi permintaan

akan barang tersebut. Perubahan liarga Y bisa mempengaruhi permintaan

akan barang X. Gambar 111.4. berikut enunjukkan dua pengaruh yang

berbeda dari perubahan harga Y terhadap jumlah barang X yang diminta.

c. Selera konsumen. Perubahan selera konsumen bisa ditunjuk-k;in oleh

perubahan bentuk atau posisi dari indifference map. I anpa ada perubahan

harga barang-barang maupun income, permintaan akan sesuatu barang bisa

berubah karena perubahan selera.

ØPermintaan (demand function) adalah : Jumlah suatu barang yang mau dan

dapat dibeli oleh konsumen pada pelbagai kemungkinan harga, dalam

jangka waktu tertentu dengan anggapan hal-hal lain akan tetap sama

( Cateris Paribus)

ØPenawaran adalah : Jumlah dari suatu barang tertentu yang mau dijual pada

pelbagai kemungkinan harga, dalam jangka waktu (cateris paribus)

1. Hukum Permintaan

Kurve permintaan untuk pelbagai macam barang dan jasa tidak

semuanya tepat sama. Bahkan kurve permintaan akan barang yang

sama pun dapat berbeda menurut tempat dan waktu yang berbeda.

Tetapi semua kurve permintaan menunjukkan satu ciri yang sama, yaitu

arahnya yang turun dan kiri-atas ke kanan-bawah (downward sloping to

Page 23: Pengantar ilmu ekonomi mikro

the right). Bentuk kurve mi menunjukkan bahwa antara HARGA (P) dan

JUMLAH YANG MAU DIBELT (Qd) terdapat suatu hubungan yang

berbalikan:

a. Kalau harga naik, jumlah yang mau dibeli berkurang

b. Kalau harga turun, jumlah yang mau dibeli bertambah

Gejala ini dikenal dengan nama Hukum Permintaan, yang dapat

dirumuskan sbb.: Orang cenderung membeli lebih banyakpada harga

rendah daripadapada harga tinggi. Disehut “hukum” karena merupakan

gejala umum yang sulit dicari perkecualiannya.

Hal ini terjadi karenaHukum permintaan menunjuk pada fakta

bahwa, kalau harga suatu barang/jasa naik, jumlah yang akan dibeli

cenderung menjadi Iebih sedikit, sedang kalau harganya turun, jumlah

yang mau dibeli oleh masyarakat akan lebih banyak. Sekarang kita her-

tanya: mengapa terjadi demikian? Apa sebabnyajumlah yang mau dibeli

berkurang bila harga barang itu naik, dan bertambah bila harganya turun?

Pada dasarnya ada tiga alasan yang dapat menjelaskan gejala tsb.:

a. Pengaruh penghasilan (Income effect)

Kalau harga suatu barang naik, maka denganjumlah

penghasilan uang yang sama orang terpaksa hanya dapat membeli

barang lebih sedikit. Sebaliknyajika harga barang tu turun, dengan

penghasilan yang sama orang dapat membeli lebih banyak dan

barang ybs., (dan mungkinjuga dan barang-barang lain pula), sebab

penghasilan realnya naik.

Misalnya datam contoh di atas: pada harga beras Rp 400-/kg,

keluarga ybs. dapat membeli 50kg beras perbulan. Tetapi kalau harga

Page 24: Pengantar ilmu ekonomi mikro

beras naik menjadi Rp 500, 1kg, denganjumlah uang yang sama

rncrcka hanya dapat membeli 40 kg beras per bulan.

Hal yang sama berlaku tidak hanya untuk permintaan

individual tetapi juga untuk permintaan pasar. Kalau harga suatu

barang naik (ceteris paribus), Iebih sedikit warga masyarakat yang

mampu membelinya dengan penghasilan mereka. Sebaliknya jika

harga barang tertentu turun (ceteris paribus), semakin banyak orang

yang dulu tidak mampu membelinya sekarang akan dapat

menjangkaunya, sehingga jumlah pembeli bertambah banyak. Hal mi

disebut “income effect’:

b. Pengarub substitusi (Substitution effect)

Jika harga suatu barang naik, orang akan mencari barang lain yang

fungsinya sama tetapi harganya lebih murah. Penggantian mi dengan

istilah teknis disebut substitusi. Maka gejala mi disebut “substitution

effect”.

c. Penghargaan subyektif (Marginal Utility)

Andaikan seseorang hanya mernpunyai satu pasang sepatu saja.

Maka ia akan menilai sepatunya itu lebih tinggi daripada scandainya

ia mempunyai sepuluh pasang. Kalau sepatunya itu rusak ia akan

bersedia mengeluarkan uang untuk membeli sepasang sepatu yang

barn, walau harganya mahal. Sebaliknya kalau orang mempunyai

sepuluh pasang sepatu, ia tidak akan merasa kerugian besar kalau

kehilangan satu pasang sepatu, dan ia tidak begitu bersedia

mengeluarkan uang untuk membeli sepatu lebih banyak lagi. Jadi

Page 25: Pengantar ilmu ekonomi mikro

makin banyak dan satu macam barang tertentu yang telah dimiliki,

makin rendah penghargaan kita terhadap barang itu.

Tinggi-rendahnya harga yang bersedia dibayar oleh konsumen untuk

barang tertentu mencerminkan kegunaan atau kepuasan (Marginal)

yang diperolehnya dan konsumsi barang tsb. Gejala mi dikenal

dengan nama Hukum Semakin Berkurangnya Tambahan Kepuasan

(Law of Diminishing Marginal Utility — LDMU), atau Hukum Gossen

ke-I.

> Persamaan fungsi permintaan

Antara HARGA (P) suatu barang dan JUMLAH yang mau dibeli (Qd)

ternyata ada hubungan fungsional yang kurang-lebih tetap. Dikatakan jumlah

yang mau dibeli merupakan fungsi dan harga. artinya: besar-kecilnya Qd

tergantung dan tinggi-rendahnya P. Hubungan tersebut secara matematik dapat

dinyatakan dalam bentuk sebuah persamaan, yang bila dilukiskan dalam grafik

menjadi kurve permintaan.

Kehanyakan kurve perrnintaan berbentuk garis melengkung yang menyerupai

hentuk hiperbola. BeHtuk umurn persamaan hiperbola adalah:

ay=—+ b

xTetapi untuk rnenyederhanakan, garis rnelengkung di daerah yang penting dapat

“didekati” dengan garis lurus. Bentuk umum persamaan garis lurus adalah:

y = mx + b

dimana untuk kurve perrnintaan koefisien arahnya (rn = gradien) bertanda

negatif.

Sebagai contoh. dalam Gambar 1.3 dilukiskan dua bentuk kurve permintaan,

yaitu:

Page 26: Pengantar ilmu ekonomi mikro

D : P = 200 — 2,5 Q (garis lurus)

D: P= 200 + 50 (garis melengkung)

Q

Dalam kenyataannya tidaklah mudah untuk memastikan bentuk dan letak

kurve permintaan akan suatu barang. Bagairnana tepatnya kurve perrnintaan

dan persamaannya hanya dapat dipastikan atas dasarpenelitian pasar dengan

bantuan Statistika. Dan hcrbagai tempat dan pada pelbagai waktu harus

dikumpulkan informasi herapajumlah dan barang tertentu yang mau dibeli oleh

masyarakat pada pelbagai tingkat harga. Informasi yang diperoleh belum tentu

menghasilkan sebuah kurve permintaan yang “bagus” seperti dalam contoh di

atas. Tetapi dengan bantuan matematika dapat dihitung garis rata-rata (garis

regresi, dan diagram tebar) yang dapat “mendekati” (mencerminkan) keadaan

nyata.

1.2. PERUBAHAN DALAM PERMINTAAN

Inti dan pengertian permintaan yang dibicarakan sarnpai sekarang adalah

hubungan antara HARGA suatu barang/jasa dan JUMLAH YANG DIMINTA j ika

P naik, Qd herkurang; sebaliknyajika P turun, Q1 akan bertambah: Q, herubuh

sebagaiAKlBATa’ari perubahan P. Dalam kurve permintaan hubungan tsb.

kelihatan dan arah kurve yang turun ke kanan-bawah: jika harga barang turun,

akibatnyajumlah yang mau dibeli bertambah, dan kita berjalan dan titik yang satu

ke titik yang lain pada kurvc permintaan yang sama seperti telah digambarkan

itu.

Tetapi kenyataannya dapat teijadi bahwa ada perubahan dalam jumlah yang

diminta tanpa ada perubahan harga. Mungkin juga ada perubahan harga, tetapi

tidak diikuti oleh perubahan dalam jumlah yang mau dibeli. Dalam hal mi

Page 27: Pengantar ilmu ekonomi mikro

kombinasi dan P dan Q semula ternyata sudah tidak berlaku dan dikatakan ada

perubahan dalarn permintaan (change in Demand). Bagaimana hal itu dapat

terjadi?

Ceteris Paribus

Daftar permintaan akan barang tertentu, dan kurve permintaan yang dibuat atas

dasar daftar tsb. selalu disusun dengan anggapan ‘ceteris paribus’. Maksudnya

ialah:

dan berbagai faktor yang inungkin dapat mempengaruhi permintaan masyarakat

akan suatu barang, kita hanya memperhatikan huhungan antara jumlah yang

diminta dan harga barang ybs. Semua faktor lain yang mungkin ikut

mempengaruhi jumlah yang mau dibeli itu untuk sementara waktu tidak

diperhatikan dulu, atau dianggap konstan, tidak berubah.

Apa yang dianggap sama?

Faktor-faktor lain (selain harga barang ybs.) yang ikut mempengaruhi

permintaan masyarakat akan suatu barang, (tetapi tidaklbelum diperhatikan

karena dianggap sama atau tidak berpengaruh) adalah:

1. Jumlah pembeli/konsumen

2. Besarnya penghasilan yang tersedia untuk dibelanjakan

3. Harga barang-barang lain

4. Pengaruh musim, mode, selera, kebiasaan, perubahan jaman, pengaruh

lingkungan

5. Harapan atau pandangan orang tentang masa depan.

Dalam kenyataan jelas hal-hal tsh. tidak selalu sama atau konstan. Maka apa

yang terjadi jika satu atau lebih dan faktor-faktor tsb. berubah?

Page 28: Pengantar ilmu ekonomi mikro

Jika ada perubahan dalam salah satu atau lebih dan faktor tsb., maka seluruh

permintaan, yaitu kombinasi dan [harga sekian; jumlah yang mau dibeli sekian]

akan berubah juga. Jika digambarkan dalam grafik, seluruh kurve permintaan

akan bergeser menjadi kurve permintaan yang baru, yang berbeda dan yang

semula.

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan:

1. Jumlah pembeli: jika jumlah pembeli suatu barang tertentu bertambah, maka

pada harga yang sama jumlah yang man diheli hcrtamhah hanyak juga. dan

kurve permintaan akan bergeser ke kanan. Hal mi dapat terjadi misalnya karena

pertambahan penduduk, perbaikan transport sehingga barang tertentu dapat

terjual di daerah lain pula, berhasilnya usaha promosi/perikianan, dsb. Misalnya

pada awal tahun pelajaran baru permintaan akan alat-alat tulis tentu bertambah.

2. Besar penghasilan yang tersedia untuk dibelanjakan jelas berpcngaruh sekali

terhadap permintaan. Dan penghasilan yang lebih tinggi orang akan dapat

membeli lebih banyak dan segala macam barang dan jasa.

Dalam hal mi hanya ada satu perkecualian, yaitu yang disebut inferior

goods (atau juga disebut “Giffen goods”), yaitu barang-barang yang

permintaannyajustru berkurang bila penghasilan konsumen naik. Misalnya orang

miskin, yang terpaksa hanya makan gaplek atau jagung, dengan naiknya

penghasilan akan menggantikan gaplek dengan nasi, sehingga permintaan akan

gaplek/jagung berkurang. Semua barang lain disebut ‘normal goods’ artinya

barang yang pemiintaannya naik apabila pendapatan konsumen naik.

Pengaruh perubahan penghasilan terhadap permintaan akan suatu

barang dapat diukur dan diperhitungkan, dengan jalan membandingkan

Page 29: Pengantar ilmu ekonomi mikro

persentase kenaikan jumlah yang diminta dengan persentase kenaikan

penghasilan konsumen. mi disebut elastisitas pendapatan.

3. Harga barang-barang lain ikut mempengaruhi permintaan. Apakah kenaikan

harga barang lain itu memperbesar atau justru memperkecil perrnintaan

masyarakat akan suatu barang tertentu itu tergantung apakah barang lain itu

barang pelengkap (= komplementer), barang pengganti (= substitut) atau barang

lepas (= independent! netral).

> Barang pelengkap (komplementer)

Misalnya sepeda motor, bensin dan oli saling melengkapi. Jika harga

sepeda motor turun, maka jumlah sepeda motor yang diininta akan bertambah.

Akibatnya permintaan akan bensin bertambah pula. Demikian pula permintaan

akan oil ikut bertambahjuga.

> Barang pengganti (substitut)

Misalnya kopi dan teh, rokok merk yang satu dan merk yang lain, kereta

api dan bis malam, bis dan colt itu dapat saling mengganti. Kalau harga karcis

kereta api naik, lebih banyak orang akan naik bis. Jadi bila harga barang yang

satu naik,jumlah yang diminta dan barang tersebut akan berkurang, tetapi jumlah

yang diminta dan barang substitutnya justru akan bertambah.

> Barang lepas (independent)

Barang independent adalah barang yang tidak ada hubungan atau

pengaruh timbal-balik satu sama lain. Apabila harga barang lain itu naik, mungkin

pendapatan real berkurang (= ada income effect) dan hal mi secara tidak

Iangsung dapat berpengaruh terhadap jumhah barang/jasa yang diminta.

4. Musim, selera, mode, kebiasaan, perubahan jaman, Iingkungan sosial juga

berpengaruh terhadap permintaan. Misalnya permintaan akan payung pada

Page 30: Pengantar ilmu ekonomi mikro

awalmusim hujan. Terutama mode pakaian dapat berubah dalam waktu singkat.

Kemajuan zaman dapat menyebabkan bahwa harang yang dulu dipandang

sebagai barang mewah (radio, kaset, walk-man, komputer,jam tangan, sepeda

motor, TV, dsb.) lama-kelamaan menjadi barang yang biasa.

5. Harapan/pandangan tentang masa yang akan datang dan faktor-faktor

psikologis lainnya dapat menyebabkan perubahan-perubahan yang mendadak

dalam

permintaan masyarakat. Misalnya desas-desus atau rasa takut bahwa harga-

harga akan naik mendorong orang untuk segera membeli banyak (sebelum

harga naik) sehingga jumlah yang diminta akan naik pada harga yang sama.

Jadi akibat dan perubahan dalam salah satu atau lehih dan faktortsb. di

atas ialah:

suatu kombinasi yang baru antara harga dan jumlah yang mau dibeli; berarti

bahwa seluruh permintaan berubah. Jika perubahan dalam permintaan tsb. di

atas digambarkan dalam grafik, kurve permintaan semula “bergeser” ke kanan

atau ke kin menjadi kurve permintaan yang baru.

Pergeseran kurve permintaan

Bila permintaan bertambah, maka kurve permintaan bergeser ke kanan-

atas seperti pada gambar dibawah Artinya:

—Para konsumen mau membeli lebih banyak dan suatu harang tertentu

pada tingkat harga yang berlaku. Misalnya pada harga Rp 1.000,-

jumlah yang diminta bertambah dan 5 menjadi 8 satuan (dan titik A —

> E).

Page 31: Pengantar ilmu ekonomi mikro

—Jumlah barang yang mau dibeli sama, meskipun harga barang telah

naik. Misainya harga naik dan Rp 1 .000,- menjadi Rp 2.000,- tetapi

jurnlah yang mau dibeli tetap 5 satuan (dan A —> C).

09

Perubahan Dalam Penawaran

ØKurve Penawaran Tertentu selalu digambarkan dengan Anggapan “ Cateris

Paribus “ (bahwa semua faktor-faktor lain yang mempengaruhi

jumlah yang diminta dianggap tidak berubah )

ØYang dianggap sama Dalam Hal ini :

1.Jumlah Produsen di Pasar

> Jika jumlah Produksen Bertambah, penawaran total juga akan

bertambah , pada tingkat harga yang berlaku, lebih banyak barang/

jasa yang ditawarkan untuk dijual di pasaran. Atau kalau harga pasar

turun karena persaingan antara produksen tsb, jumlah yang sama

mau dijual juga meskipun pada harga yang lebih rendah.

2.Harga Faktor-Faktor Produksi

>>Bersama dengan Tehnik Produkssi, Harga Faktor-Faktor

Produksimerupakan input dalam proses produksi, menentukan biaya

produksi. Misalnya jika harga bahan baku turun, maka produksen :

–dapat menjual (menghasilkan) lebih banyak pada tingkat harga yang

sama dan /atau.

–dapat menghasilkan dan menjual jumlah yang sama pada harga

yang lebih rendah, ini berarti penawaran bertambah dan kurve

supply bergeser ke kanan kebawah.

10

Page 32: Pengantar ilmu ekonomi mikro

Sebaliknya jika harga bahan-bahan dan input-input lainnya

naik, sehingga biaya produksi bertambah, maka :

–Jumlah barang yang sama hanya akan dijual pada harga lebih

tinggi

–Pada tingkat harga yang sama jumlah yang ditawarkan lebih

sedikit.

Ini berarti penawaran berkurang, dan kurve supply bergeser ke kiri

atas. Lihat kurve B

3.Harga Barang-barang Lain :

Jika berubah, penawaran barang tertentu mungkin bertambah,

mungkin berkurang, tergantung jenis barang dan hubungannya satu

sama lain (barang pengganti, barang pelengkap atau barang lepas.

4.Harapan atau perkiraan para produksen/penjual tentang masa yang

akan datang.

a.Jika diperkirakan harga akan naik, apakah para penjual segera

akan menjual seluruh persediannya ? (Jawab : Tidak,bahkan

sebaliknya, banyak yang akan menahan barangnya,

menunggu kenaikan harga < dan akibatnya harga memang

akan naik >

b.Jika diperkirakan harga akan Turun, apakah para penjual tidak

akan menjual seluruh persediannya ? (Jawab : Tidak,bahkan

sebaliknya, banyak yang akan menjual semua barang

persediannya selama harga belum merosot < dan akibatnya

harga memang akan merosot/turun >

ØHarga Pasar

Page 33: Pengantar ilmu ekonomi mikro

–Jumlah yang mau dibeli di tunjukkan dengan Q d

–Jumlah yang mau dijualdi tunjukkan dengan Q s

–Berbagai kemungkinan harga di tunjukkan dengan P

·Pengertian Pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dan

pembeli untuk mengadakan transaksi jual beli barang.

·Pengertian Pasar dalam ilmu ekonomi lebih luas lagi yaitu Pasar

mencakup keseluruhan permintaan dan penawaran, seluruh kontak

antara penjual dan pembeli untuk mempertukarkan barang dan jasa.

Setiap barang yang diperjual belikan ada pasarnya. Contoh : ada

pasar ikan, tetapi juga ada pasar rokok kretek, pasar tekstil, pasar

modal dan pasar tenaga kerja.

·Fungsi Pasar adalah : sebagai mata rantai yang mempertemukan

penjual yang mempunyai barang dan menginginkan uang, dengan

pembeli yang mempunyai uang dan menginginkan barang. Penjual

dan pembeli tidak bertemu muka , tetapi dapat juga melalui surat

atau telepon.

ØPasar Sempurna adalah apabila semua pihak di pasar tersebut mengetahui

seluruhkeadaan pasar yaitu : harga-harga yang berlaku, jumlah-jumlah

yang ditawarkan.

ØPasarPersaingan Sempurna terjadi apabila jumlah pembeli lebih banyak

dan jumlah penjual juga lebih banyak, yang semuanya menawarkan

barang yang sifatnya samaatau homogen. Misalnya barang jenis

tertentucontoh ikan lele, karena jumlah penjual banyak dimana masing-

masing menawarkan sebagian kecil saja dari suplai total, maka tidak ada

penjual atau pembeli yang seorang diri mempengaruhi harga, bila jumlah

Page 34: Pengantar ilmu ekonomi mikro

penjual dan pembeli yang bertemu di pasar banyak dan terdapat

koordinasi yang baik diantara mereka, untuk satu macam barang akan

terjadi satu harga. Yaitu harga pasar.

ØHarga Keseimbangan

Untuk mengerti bagaimana permintaan dan penawaran bersama-sama

menentukan harga pasar, sebagai contoh kita pelajari terbentuknya harga gula

kelapa. Dalam masyarakat kita gula kelapa banyak pembelinya dan juga

banyak produsen/penjualnya(= bentuk pasar persaingan).

Dalam tabel di bawah mi dikumpulkan hasil pengamatan pasar, yaitu berapa kg

gula kelapa yang mau dibel i (Q1) dan berapa kg yang mau dij ual (Q) pada

berbagai harga(di daerah tertentu dan dalam jangka waktu tertentu, misalnya

satu minggu atau satu bulan).

Tabel

Permintaan dan Penawaran Bawang Putih

11

Angka-angka dan tabel dapat juga digambarkan dalam bentuk sebuah

diagram. Karena mengenai barang yang sama, makajumlah yang mau dibeli (D)

dan jumlah yang mau dijual (•) dapat digambarkan dalam satu diagram.

Dan gambar segera tampak bahwa

—pada harga pasar tinggi, para penjual mau menjual banyak, tetapi para

pembeli hanya mau membeli sedikit;

—pada harga rendah, para pembeli ingin membeli banyak, tetapi para

penjual hanya mau menjual sedikit.

Page 35: Pengantar ilmu ekonomi mikro

Maka berapakah harga gula kelapa yang akhirnya akan terjadi? Atau

dengan kata lain: dan berbagai kemungkinan harga yang tercantum dalam daftar

di atas, harga yang manakah yang akan berlaku di pasaran?

Jawabannya ialah: dalam “interaksi” dan tawar menawar antara para

pembeli (yang membutuhkan barang dan bersedia membayar uang untuk

memperolehnya, diringkas Demand) dan para penjual (yang telah mengeluarkan

biaya untuk menghasilkan barang dan mau menjualnya dengan harga tertentu,

ringkasnya Supply) akhirnya akan terbentuk satu harga tertentu, yaitu harga

dimanajumlah yang mau dibeli (Qd) sama dengan jumlah yang mau dijual (Q).

Harga inilah yang disebut harga pasar atau harga keseimbangan (Equilibrium

price). Hal ini dengan mudah dapat dilihat dalam gambar dibawah ini.

12

Keterangan Gambar .

Konfrontasi antara permintaan danpenawaran Bawang Putih

Penjelasan :

a. Pada Posisi Harga Rp 1000,-/kg

Apakah harga Rp 1000,-/kg dapat terjadi? Dapat! Sebab memang ada

beherapa icmbeli yang bersedia membayar harga setinggi itu. Apakah harga Rp

l000.-!kg akan inenjadi harga pasar yang umum berlaku? Tidak! Mengapa tidak?

Karena pada harga kp l000,-/kg para penjual mau menjual 11.000 kg. Tetapi

pada harga itu para pembeli Iianya mau membeli 5.000 kg!minggu. Jadi ada

kelebihan (= surplus) sebanyak 6000 kg yang tak terjual. Supaya barangnya laku

(supaya tak perlu disimpan lama, atau (lihawa pulang, supaya uangnya segera

kembali, dli.) tentu akan ada penjual yang bersedia menurunkan harga dan

Page 36: Pengantar ilmu ekonomi mikro

menjual barangnya dengan harga yang Iebih rendah. Oleh karena itu harga Rp 1

000,-/kg tidak akan menjadi harga yang berlaku umum di pasaran.

Situasi seperti ini dengan istilah teknis disebut ‘buyers market’ (pasar

dikuasai oleh para pembeli). Para pembeli yang merupakan pihak yang kuat,

para penjual berada di pihak yang lemah; mereka mencani-cari pembeli dan

untuk itu bersedia menurunkan harga — hal mana inenguntungkan bagi pembeli.

b. Pada posisi harga jual Rp 400,- per kg

Sekarang kita teliti harga Rp 400,-/kg. Apakah harga mi bisa menjadi

harga pasar Yang berlaku umum? Tidak! Sebab pada harga itu pmbeli mau

membeli sebanyak I .000 kg gula per minggu (Qd = 11.000). Tetapi para penjual

hanya menyediakan ft 000 kg saja (Qs = 6.000). Jadi ada kekurangan supply (=

shortage) sehanyak 5.000 kg/minggu. Dalam situasi mi jelas ada konsumen yang

tidak mcndapatkan gula sehanyak yang diinginkan. Maka tentu akan ada pembeli

yang berani/ bersedia membayar Iiaiga Icbih tinggi. Oleh karena itu harga Rp

400,-/kg tidak bisa menjadi harga pasar yang berlaku umum. dan kalaupun

terjadi jual-beli dengan harga itu, pasti tidak bisa tahan lama.

Siluasi pasar ini disehut ‘sellers market’: para penjuallah yang

menguasai pasara, sedang para pemheli di pihak yang lemah. Untuk

mendapatkan barang, para pembeli bersedia menaikan harga belinya, yang akan

menguntungkan para penjual.

Harga Rp 600,- per kg

Pada harga Rp 600,-/kg — dan hanya pada harga ini —jumlah yang mau

dibeli (Qd = 8.000 kg/minggu) danjumlah yang rnau dijual (Qs = 8.000

kg/minggu) tepat sama, tidak ada kekurangan dan tak ada kelebihan. Jadi pada

harga mi semua pihak mendapat apa yang diinginkan, dan tidak ada alasan

Page 37: Pengantar ilmu ekonomi mikro

untuk menaikkan/menurunkan harga lagi (ceteris parihus). Maka harga Rp 600,-

mi disebut harga keseimbangan (Equilibrium price). yaitu harga yang

menyeirnbangkan Permintaan dan Penawaran, atau P dimana Qd=Qs.

Kurve Permintaan dan Penawaran

Hal yang sarna dapat juga dianalisis dengan mempergunakan kurve.

Untuk itu Gambar 1-8 di atas tadi dilukiskan kembali dalam bentuk kurve

permintaan dan penawaran. Lihat gambar 1-9, di mana kurve D dan kurve S

dilukiskan pada diagram yang sama. Jumlah (baik Qd maupun Qs) diukur pada

sumbu horisontal (sumbu X), sedang harga per satuan diukur pada sumbu tegak

(sumbu Y). Perpotongan kedua kurve tsb. menunjukkan harga keseimbangan:

pada harga Rp 600,-/kg, maka Qd = Qs = 8.000 kg/minggu.

13

Keterangan Gambar Harga keseimbangan.

Kurve Permintaan (D) turun ke kanan-bawah. Kurve Penawaran (S) naik

ke kanan-atas. Perpotongan kurve D dun kurve S inenunjukkan harga

keseimbangan, yaitu P Rp 600/kg. Pada harga itun jumlah yang diperjualbelikan

Q = 8.000 kg/minggu.

Pada harga lebih tinggi, daripada harga keseimbangan tsb., ada surplus

hurang yang tak lequal; supaya harangnya laku, para penjual terdorong untuk

inenurunkan harga jual sa. Sehaliknya jada harga lebih rendah daripada Rji

600/kg, adanya kekurangan bawang putih akan mendorong pembeli menawar

harga yang Iebth tinggi.

Dan grafik segera tampak bahwa pada semua harga yang lebih tinggi

daripada liarga keseimbangan (pada P>600), maka > q berarti ada surplus.

Surplus mi akan mendorong para penjual untuk menurunkan harga jualnya. Pada

Page 38: Pengantar ilmu ekonomi mikro

harga yang lebih rendah itu, para penjual akan mengurangi jumlah yang

ditawarkan (= hiikum penawaran). .lika harga diturunkan, para pembeli akan

bersedia membeli lehih banyak atau Qd hertambah (hukum permintaan). Proses

mi berjalan terus sampai surplus tsb. hilang. .ladi misalnya apakah harga Rp

800/kg bisa terjadi? Bisa! Apakah harga Rp 800 akan dapat tahan larna? Tidak!

Sehab pada harga Rp 800/kg itu Q > Q. berarti masih tetap ada

surplus/kelebihan supply.

Demikian pula pada seniua harga lebih rendah daripada harga kesei

mbangan (pada P <600), maka Q1> Q ,jadi ada kekurangan supply (Shortage).

Kekurangan tsb. akan inendorong para pembeli untuk menawar dengan harga

lebih tinggi, agar rnendapatkan gula sebanyak dibutuhkan. Jika harga dinaikkan,

maka Qs akan bertambah dan Qd akan herkurang. sampai tercapai

keseimbangan. Jadi misalnya harga Rp 400/kg, apakah akan bisa tahan lama?

Tidak! Sebab pada harga itu Q < Q. Ceklah sendiri untuk harga Rp 1000 dan Rp

200.

Satu-satunya harga yang dapattahan lama ialah harga dirnana Q1 = Q.

Hanya pada harga itu tak ada kecenderungan menaikkan/menurunkan harga

atau untuk menambah/ incngurangi jumlah. Maka harga Rp 600 adalah harga

keseimbangan (Equilibrium price).

Secara matematika

Hal yang sama dapat juga dirumuskan dalarn bahasa matematika.

Kenyataannya kurve D dan kurve S biasanya berbentuk garis melengkung

(hiperholalparabola). [elapi untuk menyederhanakan, dapat didekati dengan

garis-garis lurus di daerah Nlrategisnya. Misalnya kurve D dan gambar harga

keseimbangan diatas dapat didekati dengan garis lurus P = 1400 — 0,075 Q

Page 39: Pengantar ilmu ekonomi mikro

atau P = 1200 0,1 Qd Sedang kurve S dapat didekati dengan paris P = —200 +

0,1 Q.

Contoh:

Pemintaan dapat dinyatakan sebagai suatu fungsi (persamaan) yang

menunjukkin liuhungan antara harga barang (P) dan jumlah yang mau dibeli

(Q1). Rumus urnum iiiitiik fungsi permmntaan yang berbentuk garis lurus adalah:

P = a mQ. Misalnya P = 80 0,5 Q.

Ieiiawaran pun dapat dinyatakan sebagai fungsi (persamaan) yang menunjukkan

hubungan antara harga barang (P) dan jumlah yang mau dijual (Q). Rumus

umum untuk fungsi penawaran yang berbentuk garis lurus adalah: P = a + mQ.

Misalnya: P = 20 + 0,5 Q.

Ditanyakan: Berapakah harga keseimbangan. Hitunglah dan lukiskan kurvenya.

Perpotongan kurve P dan kurve S menunjukkan harga keseimbangan, dimana

Qd = Qv.

Perhatikan bahwa hasil perhitungan dan titik potong dalam grafik harus cocok.

Proses penyesuaian

Harga keseimbangan merupakan “persesuaian” antara keinginan pembeli

dan keinginan penjual, sehingga masing-masing pihak mendapat apa yang

diinginkan, tanpa adanya kekurangan/kejebihan Harga keseimbangan tidak

selalu tercapai. mi ternyata dan adanya persediaan barang-barang yang

bertumpuk di gudang karena tak laku terjual, atau dan kekurangan barang yang

sering terjadi. Untuk menyamakan permintaan dan penawaran diperlukan suatu

proses penyesuaian, yang biasanya memerlukan waktu (mungkin waktu yang

cukup lama). Bila proses mi digambarkan dalam kurve, akan kelihatan seperti

sarang labah-lahah. Sebagai contoh lihatlah gambar dibawah ini.

Page 40: Pengantar ilmu ekonomi mikro

Keterangan Gambar Proses Penyesuaian.

Pada P = 400, jumlah Qv = 50. Tetapi pada harga ini Qd hanya 10.

jumlah Qs = 50 hanya akan mau dibeli konsumen dengan harga P = 100. Pada P

= 100, Qd memang 50. tempat Qs hanya 15. jadi ada kekurangan, dan harga

akan naik. Untuk memperoleh jumlah sebanyak Q = 15 para pembeli bersedia

membayar P = 330. Pada P = 330, Q.s = 45. Tetapi Qs ,sebesar 45 hanya akan

dapat laku pada harga P = 130. Demikian seterusnya sampai akhirnya tercapai P

= 200 dan Qd Q,s = 30.

Contoh lain untuk mengetahui bagaimana permintaan dan penawaran

bersama-sama menentukan harga pasar, dapat dilihat sebagai berikut :

–pada harga pasar tinggi, para penjual mau menjual banyak, tetapi para

pembeli hanya mau membeli sedikit.

–pada harga rendah, para pembeli ingin membelibanyak, tetapi para

penjualhanya mau menjualsedikit.

Pertanyaan :

1.Berapa harga Semangka Tanpa Biji yang akhirnya akan terjadi ?

2.dari kemungkinan harga yang tercantum dalam table diatas, harga

manakah yang akan berlaku di pasaran ?

Jawaban :

Setelah terjadi interaksi antara pembeli dan penjual, akhirnya akan

terbentuk satu harga tertentu, yaitu harga dimana jumlah yang mau dibeli

Qd sama dengan jumlah yang mau dijual Qs. Harga inilah yang disebut

dengan harga pasar atau harga Keseimbangan.

ØPemahaman Tabel harga pasar semangka .

A. Untuk harga Rp. 2000/kg :

Page 41: Pengantar ilmu ekonomi mikro

1.Apakah Harga Rp. 2000/kg dapat terjadi ? dapat ! sebab memang ada

beberapa pembeli yang bersedian membayar harga setinggi itu.

2.Apakah Harga Rp. 2000/kg dapat menjadi harga yang umum berlaku ?

Tidak dapat ! karena pada harga Rp. 2000/kg para penjual hanya mau

menjual 13.000 kg. tetapi pada harga itu pembeli hanya mau membeli

6000 kg/minggu. Jadi ada kelebihan sebanyak 7000 kg yang tak

terjual.

3.Supaya barangnya laku , maka akan ada penjual yang menurunkan

harga danmenjual barangnya dengan harga yang lebih rendah dari

yang lain. Sehingga harga Rp. 2000/kg tidak akan berlaku menjadi

harga umum dipasaran.

( pada situasi seperti ini dengan istilah Tehnis “ Buyer Market “ pasar

dikuasai oleh para pembeli. Pembeli dipihak yang kuat, penjual

dipihak yang lemah. Situasi ini menguntungkan pembeli.

B. Untuk harga Rp. 2000/kg :

1.Apakah Harga Rp. 400/kg dapat menjadi harga yang umum berlaku ?

Tidak dapat ! karena pada harga Rp. 400/kg para pembeli hanya mau

membeli sebanyak11.000 kg per minggu (Qd = 11.000). tetapi para

penjual hanya menyediakan 6000 kg/minggu (Qs = 6.000). Jadi ada

kekurangan persediaan (supply) ssebanyak 5000 kg/minggu.

2.Dalam situsi ini jelas ada konsumen yang tidak mendapatkan

semangka tanpa biji sebanyak yang diinginkan. Maka tentu ada

pembeli yang berani membeli dengan harga yang lebih tinggi.

3.Oleh karena itu Harga Rp. 400/kg tidak dapat menjadi harga yang

umum berlaku. Dan apabila terjadi tidak akan bertahan lama.

Page 42: Pengantar ilmu ekonomi mikro

( pada situasi ini disebut dengan “ Seller Market “ para penjuallah yang

menguasai pasar, sedang pembeli pada pihak yang lemah. Karena

untuk mendapatkan barang, para pembeli bersedia menaikan harga

belinya.

C. Untuk Harga Rp. 1.200/kg.

1. pada harga Rp. 1.200/kg. dan hanya pada harga ini jumlah yang dibeli

Qd = 8000/kg dan jumlah yang dijual Qs=8000/kg tepat sama. Tidak

ada kekurangan dan tidak ada kelebihan.

2. Jadi pada harga ini semua pihak mendapat apa yang diinginkan, dan

tidak ada alasan untuk menaikkan/menurunkan harga lagi. (cateris

paribus)

3. Maka harga Rp. 1.200/kg. ini disebut Harga Keseimbangan

(equilibrium price), yaitu harga yang menyeimbangkan permintaan

dan penawaran, atau P dimana Qd = Qs.

Jadi harga keseimbangan tidak tercapai sekaligus. Biasanya terjadi

kegoncangan harga di sekitar titik keseimbangan. Umumnya para produsen

memerlukan waktu untuk nienyesuaikan supplynya dengan kebutuhan

masyarakat. Walaupun sudah tercapai keseimbangan pada saat tertentu, tetapi

Page 43: Pengantar ilmu ekonomi mikro

situasi keseimbangan tsb. sewaktu-waktu bisa berubah lagi. Lebih-lebih harga

hasil-hasil pertanian tidak begitu stabil. Jika harga suatu barang tidak stabil,

maka penjelasannya baru kita cari dalam perubahan situasi, entah dan segi

Supply, atau dan segi Demand, atau mungkin dan kedua-duanya sekaligus.

Perlu diingat :

1. Rumus UmumFungsiPermintaanadalah :

P = a – mQ

Misalnya : P = 80 – 0,5 Q

2. Rumus UmumFungsiPenawaranadalah :

P = a + mQ

Misalnya : P = 20 + 0,5 Q

3.Rumus UmumHarga Keseimbanganadalah :

Qs = Qd

20 + 0,5 Q = 80 – 0,5 Q

ELASTISITAS

> PENGERTIAN ELASTISITAS

Kurve permintaan dan penawaran memperlihatkan bagaimana reaksi pembeli

dan penjual (dalam hal banyak-sedikitnya jumlah yang mau dibeli atau dijual)

terhadap perubahan harga. Dalam masalah reaksi ini dipertanyakan lebih lanjut:

berapa besarnya perubahan harga dan berapa besarnya reaksi tsb. Sehingga

para para ahli ekonomi memberikan pengertian “ elastisitas permintaan dan

penawaran “

ELASTISITAS PERMINTAAN

Inti pengertian permintaan adalah: hubungan antara HARGA suatu barang

dengan Jumlah yang mau dibeli. Bentuk kurve permintaan yang turun ke kanan

Page 44: Pengantar ilmu ekonomi mikro

menunjukkan hagaimana reaksi jumlah yang mau dibeli terhadap perubahan

harga: kalau P naik, Qd Iislru berkurang, sedang kalau P turun, Qd justru

bertambah.

Tetapi reaksi konsumen tidak mesti sama untuk pelbagai macam barang.

Untuk heherapa macam barang para konsumen sangat peka terhadap

perubahan harga, artinya:

1witihahan harga yang kecil saja sudah menyebabkan jumlah yang mau dibeli

berkurang hanyak. Tetapi ada juga barang di mana konsumen hampir tidak peka

terhadap pertihahan harga: biarpun harga naik, jumlah yang dibeli hampir tidak

berkurang. Untuk iiicnyatakan peka-tidaknya jumlah yang mau dibeli terhadap

perubahan harga dipergunakan istilah elastisitas, tepatnya elastisitas harga

(price elasticity of demand).

PENGERTIAN DAN RUMUS ELASTISITAS PERMINTAAN

Ealastisitas (harga) menunjukkan bagaimana reaksi pembeli (dalam hal jumlah

yang mau dibeli) bila ada peruhahan harga, atau: peka-tidaknya jumluh yang

man dibeli terhadap perubahan harga. Maka agar dapat dibandingkan dua-

duanya dinyatakan dalam %

ØJika konsumen peka terhadap perubahan harga suatu barang, permintaan

akan barang itu disebut ELASTIS.

Artinya: perubahan harga yang kecil menyebabkan perubahan yang relatif

(lebih) hesar dalam jumlah yang diminta. Misalnya harga naik dengan 10%.

Akibatnya jumlah barang yang mau dibeli berkurang dengan % yang lebih

besar, misalnya 20%

ØJika konsumen kurang peka terhadap perubahan harga suatu barang tertentu,

permintaan akan barang itu disebut INELASTIS.

Page 45: Pengantar ilmu ekonomi mikro

Artinya: meskipun kenaikan harga (relatif) cukup besar. namun jumlah yang

mau diheli hampir tidak berkurang; sedang kalau harga barang turun, jumlah

yang diminta hampir tidak bertamhah.

Misalnya harga turun 10% menyebabkan pertambahan dalam jumlah

yang diminta relatif lebih kecil, misalnya hanya 5%. Hal mi terutama terjadi

pada barang-barang kehutuhan hidup pokok seperti beras, garam, dli.

Rumus elastisitas permintaan

Elaslisitas permintaan dapat diukur dan dinyatakan dalam suatu angka yang di

%chiII koelisien elastisitas. Besar-kecilnya koefisien elastisitas permintaan dapat

diIiiliiiig dengan hantuan suatu rumus yang sederhana.

Rumus umum untuk elastisitas permintaan adalah sbb:

Dibawah ini contoh perhitungan koefisien elastisitas permintaan.

Sebagai contoh kita perbandingkan permintaan akan dua macam barang,

yaitu obat nyamuk dan teh hungkus.

Page 46: Pengantar ilmu ekonomi mikro

Untuk mcmpermudah pcrbandingannya, kedua barang tersehut

digambarkan kurve permintaannya dalam satu grafik.. Kemudian kita hitung

elastisitas pcrinintaan,misalnya apa yang terjadi dengan jumlah yang diminta

(Qd) kalau harga naik dariRp 200,- menjadi Rp 300,-. Perhatikan cara kerjanya!

Page 48: Pengantar ilmu ekonomi mikro

SISTEM HARGA

Dalam kehidupan ekonorni modern harga-harga memainkan peranan

yang amat penting, justru karena produsen dan konsumen (termasuk dunia

perbankan, pedagang ckspor-impor dan pemerintah sendiri) bertindak atas

dasar pertimbangan dan perbandingan harga.

Page 49: Pengantar ilmu ekonomi mikro

a.NILAI DAN HARGA

Para ahli filsafat telah memikirkan persoalan harga dan nilai. Karena pada

waktu itu uang helum begitu berperanan, yang diutamakan adalah pengertian

Nilai barang.

ARISTOTELES (384-322 seb.M.) pada tahun 300 sebelum Masehi telah

membahas masalah ini, Menurut Aristoteles suatu barang mempunyai nilai

karena berguna untuk yang memilikinya (= Nilai pakai), atau karena barang

tsb. dapat dipertukarkan dengan barang lain (= Nilai tukar). Jenis-jenis nilai mi

masih dapat dibedakan obyektif dan subyektif.

Nilai pakal (Value in use atau Utility) adalah kemampuan suatu barang

untuk dapat memenuhi suatu kebutuhan manusia.

1.Nilai pakai obyektif = kemampuan atau sifat barang untuk dapat memenuhi

suatu kebutuhan manusia, jadi kegunaan atau faedah barang.

2.Nilai pakai subyektif = penilaian yang diberikan seseorang terhadap suatu

barang karena kemampuan barang tsb. dalam memenuhi kebutuhannya.

Pcnilaian subyektif mi dapat sangat berbeda-beda menurut situasi dan

kondisi, seperti mendesaknya kebutuhan seseorang dan jumlah barang

yang tersedia.

Nilai tukar (Value in exchange) adalah kemampuan suatu barang untuk

dilukarkan dengan barang lain di pasar.

a.Nilai tukar obyektif = kemampuan suatu barang untuk dipertukarkan

dengan barang lain.

b.Nilai tukar subyektif = penilaian yang diberikan seseorang bila barang

tsb. akan ditukarnya dengan barang lain.

Page 50: Pengantar ilmu ekonomi mikro

Harga suatu barang adalah nilai (tukar) barang tsb. dinyatakan atau

diukur dengan uang. Jadi antara nilai dan harga tidak sama: Nilai (tukar) suatu

barang diukur dengan membandingkannya dengan barang lain. Sedang harga

diukur dengan uang. Nilai suatu barang adalah dasar untuk penentuan harga

barang tsb.

Pada abad pertengahan masalah harga terutama disoroti dan segi moral

baik-buruk, halal dan haram. Yang dipersoalkan adalah apakah harga suatu

barang itu “adil” (wajar/pantas = just price). Karena harga yang diminta oleh

produsen penjual barang tertentu ikut mempengaruhi kesejahteraan pembeli

atau masyarakat, perlu dijaga jangan sampai orang mencari keuntungan

dengan memeras sesamanya yang miskin. Hal ini khususnya berlaku untuk

pinjam-meminjam uang dengan bunga yang tinggi.

Sementara itu kaum klasik mempersoalkan faktor apa yang penentuan

tinggi rendahnya harga suatu barang Meskipun jelas bagi mereka bahwa

suatu barang tidak akan diproduksikan kalau barang tsb. tidak berguna bagi

konsumen, tetapi perhatian mereka dipusatkan pada segi biaya produksi.

Biaya produksi sebagai dasar harga dan nilai: Teori nilai obyektif

ADAM SMITH (1723-1790) menegaskan bahwa nilai (= nilai tukar atau

harga) suatu barang diteniukan oleh biaya produksinya. Dalam masyarakat

yang masih sangat sederhana, nilai tukar atau harga suatu harang terutama

ditentukan oleh banyak-sedikitnya kerja manusia yang telah dicurahkan untuk

menghasilkan barang tsb. Tetapi dalam masyarakat yang sudah lebih maju,

biaya-biayaproduksi lain harus ikut diperhitungkan pula, yaitu upah tenaga

kerja, biaya bahan-hahan. sewa tanah. bunga modal dan laba pengusaha.

Page 51: Pengantar ilmu ekonomi mikro

DAVID RICARDO (1772-1823) membatasi biaya produksi hanya pada

tenaga kerja nianusia saja. Jadi harga suatu harang tergantung dan banyak-

sedikitnyakerja manusia yang telah dicurahkan dalarn produksi barang tsb. Ia

membedakan antara barang seni dan barang biasa. Nilai harang seni memang

ditentukan oleh banyaknya pengaguran barang seni tsb.: makin banyak

penggernarnya, makin tinggi nilai dan harganya, karena harang seni tidak

dapat diperbanyak. Lain halnya dengan barang biasa yang dapat diproduksi

dalarnjumlah yang banyak. Teorinya dikenal dengan nama teori nilai kerja.

Contoh:

Andaikan kita dapat mengukur berapa jumlah jam kerja yang diperlukan

untuk produksi agung, beras dan pakaian (kain ). Angka—angka di hawah mi

hanya sebagai misal saja:

Produk Jumlah jam kerja yg diperlukan

Jagung (kg) 20

Beras (kg) 10

Kain (meter) 80

Menurut teori ini, jagung dan beras akan dipertukarkan dengan

perbandingan 2 kg jagung untuk 1 kg beras. Satu meter kain dapat dijual

dengan “harga” 4kg jagung atau 2kg beras. Satu kg beras cukup untuk

membayar ½meter kain. Satu kg jagung dapat ditukar dengan ½ kg beras atau

74 meter kain.

Cara berpikir seperti ini memang masuk di akal pada jaman itu. Karena

pada waktu itu tenaga kerja adalah faktor produksi yang utama, peralatan

produksi masih serba primitif. dan kehutuhan masyarakat rnasih terbatas pada

kebutuhan dasar sandang, pangan dan papan. Lagi pula penggunaan baang

Page 52: Pengantar ilmu ekonomi mikro

masih sangat terhatas. Dalam keadaan seperti itu barang-barang

dipertukarkan dengan harga sesuai dengan biaya produksinya.

KARL MARX (1818-1883) mengambil alih teori Ricardo tsh., tetapi

lebih diperseinpitlagi. Menurut Marx tenaga kerja merupakan satu-satunya

sumher nilai. Nilai dan harga setiap barang ditentukan oleh jumlah kerja (rata-

rata) yang telah dicurahkan dalam proses produksinya. Dan itu Marx menarik

kesimpulan, hahwa laba (selisih antara harga jual suatu barang dan biaya

produksinya, atau yang disebutnya “nilai lebih”)

HENRY CAREY (1793-1879) memperbaiki teori nilai biaya produksi

dengan mtnunjukkan hahwa yang penting sebenarnya bukan biaya-biaya yang

telah dikeluarkati (= harga histonis). melainkan biaya-biaya yang penlu untuk

rnenghasilkan kembali harang yang sama (= biaya reproduksi).

Teori-teori di atas dikenal dengan nama teori nilai obyektif.

Kelemahan teori tsb adalah bahwa hendak menjelaskan terjadinya nilai

dan dari satu segi saja, yaitu dan segi biaya produksi atau dan segi produsen

saja.

Memang, biaya produksi itu penting dalam penentuan harga jual oleh

produsen. tetapi nilai dan harga tidak hanya tergantung dan produsen saja!

Sebenarnya mereka pun tahu bahwa kehutuhan dan selera konsumen

pentingjuga. Kalau begitu. mengapa mereka membatasi hanya pada segi

hiaya saja. Sementara itusegi kegunaan barang sama sekali diabaikan.