PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu...

291

Transcript of PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu...

Page 1: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar
Page 2: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

PENGANTAR ILMU

EKONOMI MIKRO DAN

MAKRO

Penulis Dr. H. Sugiyanto, S.E., MM, CMA, CFRM, CT, CHt

Anggun Putri Romadhina, S.E., M.E

Page 3: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

PENGANTAR ILMU EKONOMI

MIKRO DAN MAKRO

Penulis Dr. H. Sugiyanto, S.E., MM, CMA, CFRM, CT, CHt Anggun Putri Romadhina, S.E., M.E

ISBN : 978-623-92764-4-7

Penyelia Dr. Abdul Rahman H, M.T., C.T

Editor Gianti Nuke Sanjaya, S.Sain

Desain Sampul Dr. Jouhaeri, S.Kom, MM

Layout Fitri Dwi Febrianti, SE., MM

Cetakan Pertama, Januari 2020 V + 271 hlm ; 14.8 x 21 cm

Penerbit Yayasan Pendidikan dan Sosial Indonesia Maju (YPSIM) Banten BCP 2 Blok E. 18 No.14 Desa Ranjeng Kec. Ciruas Kab. Serang Banten 42182 E-mail: [email protected] Website : www.ypsimbanten.com WhatsApp: 0815 9516 818

ANGGOTA IKAPI (IKATAN PENERBIT INDONESIA)

Hak Cipta Dilindungi oleh Undang-undang Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh

isi buku ini dalam bentuk apapun juga tanpa izin tertulis dari Penerbit

Page 4: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

KATA PENGANTAR

Pada kesempatan pertama kami penulis bersyukur kepada

Tuhan Yang Maha Kuasa di mana dengan tuntunan cahaya kebenaran-Nya kami

dapat menuliskan karya literatur ini dengan lancar dan

penuh kesadaran untuk menyumbangkan pmikiran kami

berdasarkan pengetahuan ilmiah seputar alokasi sumber

daya ekonomi yang dikaitkan dengan alat-alat ekonomi

itu sendiri.

Ilmu ekonomi mempunyai proses yang sangat

panjang bahkan berabad - abad mengalami

perkembangan yang relatif, mencoba untuk

mensejarahkan antara masalah-masalah ekonomi

berupa sumber-sumber daya ekonomi yang cenderung

langka atau terbatas dengan kebutuhan dan keinginan

secara ekonomis yang tidak terbatas. hal ini menjadikan

proses ekonomi yang panjang berkembang dan

menjadikan kajian-kajian para ilmuwan guna mencari

suatu pendekatan yang dapat mensejajarkan kedua hal

itu. dalam proses ekonomi baik masa lampau maupun

masa kini, telah terjadi transaksi-transaksi yang cukup

kompleks antara pembeli yang disebut konsumen

dengan penjual yang disebut produsen. Transaksi-

i

Page 5: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

transaksi yang terjadi antara kedua pelaku pasar itu juga

memberikan pengaruh signifikan pada perkembangan

teori-teori ekonomi masa kini dan tentunya akan

berdampak pada pola pikir ilmiah di masa yang akan

datang.

Buku ini disusun secara ringkas, dan setiap bab

diberikan latihan soal ntuk membantu evaluasi

pemahaman diri secara mandiri, sehingga diharapkan

mampu meningkatkan motivasi untuk berkembang,

khususnya pada pemahaman dan pendalaman materi

ilmu ekonomi mikro dan makro selanjutnya.

Di kesempatan ini pula kami mengucapkan

terimkasih kepada teman-teman dosen yang telah

memberikan kritik dan sarannya, serta istri dan anak-

anak kami atas motivasi untuk berbuat kebaikan menuju

pada kemajuan. Di samping itu kami juga mengucapkan

terimkasih kepada Penerbit buku ini.

Tangerang 2020

Penulis

ii

Page 6: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

DAFTAR ISI

BAB I TEORI PERMINTAAN

A. Pengertian Hukum Permintaan 1

B. Kurva Permintaan Linear 4

C. Pergeseran Kurva Permintaan 9

D. Permintaan Perseorangan dan Permintaan Pasar 10

BAB II TEORI PENAWARAN

A. Penawaran Hukum Penawaran 14

B. Kurva Penawaran 15

C. Pergeseran Kurva Penawaran 19

D. Penawaran Individual dan Penawaran Pasar 20

BAB III TEORI KESEIMBANGAN PASAR

A. Pengertian Keseimbangan Pasar 23

B. Pergeseran Keseimbangan Pasar 27

C. Kebijakan Harga Dasar dan Harga Maksimum 29

BAB IV ELASTISITAS

A. Pengertian Elastisitas 30

B. Jenis Elastisitas 30 C. Elastisitas Jangka Pendek Versus Elastisitas Jangka Panjang 45

BAB V TEORI PERILAKU KONSUMEN A. Pengertian Perilaku Konsumen 47

B. Prefrensi Konsumen 48

C. Pendekatan Kepuasan Marjinal 49

D. Pendekatan Kurva Indiferensi 51

E. Garis Anggaran 53

F. Keseimbangan Konsumen 55

BAB VI TEORI PERILAKU PRODUSEN

A. Tentang Teori Perilaku Produsen 59

B. Fungsi Produksi 60

C. Isoquant 62

D. Isocot 64

E. Kombinasi Input

BAB VII TEORI BIAYA PRODUKSI

A. Pengertian Biaya 68

B. Biaya Eksplisit dan Implisit 69

iii

Page 7: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

BAB VIII PENDAHULUAN

Perkembangan Ekonomi Makro 73

Fokus Pembahasan dalam Ekonomi Makro 75

Inflasi 75

Pertumbuhan Output 76

Pengangguran 79

Peranan Pemerintah Dalam Ekonomi Makro 80

Kebijakan Fiskal 80

Kebijakan Moneter 81

Kebijakan Pertumbuhan 81

Siklus Bisnis 82

BAB IX PENGUKURAN OUTPUT NASIONAL DAN PENDAPATAN NASIONAL

Perhitungan GDP (Gross Domestic Product) 90

Pendekatan Produksi 90

Pendekatan Pendapatan 92

Pendekatan Pengeluaran 94

GDP Nominal dan GDP Riil 95

Perhitungan GDP dan Indeks Harga Konsumen 95

Keterbatasan Konsep GDP 98

GDP dan Kesejahteraan Sosial 98

Terdapatnya The Underground Economy (Kegiatan

Ekonomi Bawah Tanah) 99

GDP/GNP Per Kapita 100

Beberapa Indikator Yang Diusulkan Untuk Penyesuaian,

Pengganti Dan Melengkapi Konsep GDP 100

Konsep GDP Hijau (Green GDP) 101

BAB X PERTUMBUHAN EKONOMI, PRODUKTIFITAS PEREKONOMIAN,

PENGANGGURAN DAN INFLASI

Produktivitas Suatu Perekonomian 106

Resesi, Depresi Dan Pengangguran 107

Pengertian dan Pengukuran Pengangguran 108

Jenis-Jenis Pengangguran 110

Pengangguran Friksional 110

Pengangguran Struktural 110

Pengangguran Akibat Siklus Bisnis atau Siklus Ekonomi 110

Pengertian Inflasi 111

Benarkah Inflasi adalah Musuh Masyarakat Nomor 1? 112

iv

Page 8: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

BAB XI PENGELUARAN AGREGAT DAN KESEIMBANGAN OUTPUT Output Agregat atau Pendapatan Agregat 116 Pendapatan, Konsumsi dan Tabungan (T, C, S) 117 Investasi 124

Merencanakan Investasi (I) 125 Pengeluaran Agregat yang Direncanakan (AE) 126

Multiplier (Pengganda) 130 Paradoks Hemat 132

BAB XII PERAN PEMERINTAH DAN KEBIJAKAN FISKAL Peran Pemerintah dalam Perekonomian 134 Anggaran Pemerintah yang Defisit (Budget Deficit) 135

Kebocoran di dalam Arus Pendapatan 138 Multiplier (Pengganda) 139 Multiplier Pengeluaran Pemerintah 139 Multiplier Pajak 141

Multiplier Anggaran Berimbang (Balanced – Budget –

Multiplier) 142 Pengaruh Kondisi Ekonomi Terhadap Anggaran Pemerintah 144

BAB XIII PENAWARAN UANG Pengertian Uang dan Penawaran Uang 149 Komoditas dan Uang 150 Pengukuran Penawaran Uang 150 Lembaga Penyimpanan Dana 151 Jenis-Jenis dari Lembaga Penyimpanan Dana 151

Apa Saja yang Dilakukan oleh Lembaga-Lembaga

Penyimpanan Dana? 153 Manfaat Ekonomi yang Dihasilkan Oleh Lembaga-Lembaga

Penyimpanan Dana 155 Bagaimana Lembaga Penyipanan Dana Diregulasi? 157 Inovasi Finansial 157

Lingkungan Ekonomi 158 Teknologi 158

Inovasi Finansial dan Uang 159 Multiplier Uang (Money Multiplier) 160 Fungsi-Fungsi Bank Sentral 161 Bank Sentral dan Pengawasan Penawaran Uang 161 Rasio Cadangan 162 Tingkat Disconto 162

Operasi Pasar Terbuka 162 Bentuk Kurva Penawaran Uang

Kurva Penawaran Uang 163 v

BAB XIV PERMINTAAN UANG, KESEIMBANGAN TINGKAT BUNGA,

Page 9: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

DAN KEBIJAKAN MONETER

Permintaan Uang 167

Total Permintaan Uang 169

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Uang 169

Keseimbangan Tingkat Suku Bunga 172

Perubahan Jumlah Uang Yang Beredar dan Pengaruhnya

Terhadap Suku Bunga 174

Kenaikan Pendapatan Agregat atau Pendapatan Output

Pengaruhnya terhadap Permintaan Uang 176

Bank Sentral dan Kebijakan Moneter 176

BAB XV UANG, SUKU BUNGA DAN OUTPUT: ANALISIS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

Investasi, Suku Bungan dan Pasar Barang

Suku Bunga dan Pengeluaran Agregat 179

Permintaan Uang, Output Agregat (Pendapatan) dan

Pasar Uang 180

Kombinasi Pasar Barang dan Uang

Kaitan Pendapatan dan Permintaan Uang 181

Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter

Pengaruh Kebijakan Ekspansioner 182

Efektifitas Kebijakan Moneter 186

Pengaruh Kebijakan Kontraksioner 187

Bauran Kebijakan Ekonomi Makro 190

Faktor-Faktor Penentu Lainnya dari Investasi yang

Direncanakan 191

BAB XVI PERMINTAAN AGREGAT, PENAWARAN AGREGAT DAN INFLASI 192

Pengeluaran Agregat dan Kurva Permintaan Agregat 195

Kurva Penawaran Agregat 198

Penawaran Agregat dalam Jangka Pendek 198

Respon Output dan Harga 199

Pergeseran Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek 200

Tingkat Keseimbangan Harga 201

Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang 202

Permintaan Agregat dan Penawaran Agregat, Kebijakan

Fiskal dan Moneter 205

Penawaran Agregat Jangka Panjang dan Pengaruhnya

vi

Terhadap Kebijakan 207

Page 10: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Sebab-Sebab Inflasi 207

Inflasi Tarikan Permintaan (Demant Pull Inflation) 207

Inflasi Karena Dorongan Biaya ( Cost-Push Inflation) 208

Ekspektasi dan Inflasi 210

BAB XVII PASAR TENAGA KERJA, PENGANGGURAN DAN INFLASI

Pandangan Kaum Klasik terhadap Pasar Tenaga Kerja 214

Pemikiran Aliran Klasik terhadap Tingkat Pengangguran 216

Hubungan Jangka Pendek antara Pengangguran dan

Tingkat Inflasi 218

Kurva Phillips 219

Peranan Harga-Harga Impor 222

Harapan dan Kaitannya dengan Kurva Phillips 222

BAB XVIII PERILAKU RUMAH TANGGA DAN PERUSAHAAN DALAM

PEREKONOMIAN MAKRO

Teori Konsumsi Siklus Hidup 225

Keputusan Penawaran Tenaga Kerja 227

Pengaruh Tingkat Bunga terhadap Konsumsi 228

Perilaku Perusahaan: Investasi dan Keputusan Memper-

kerjakan Tenaga Kerja 229

Keputusan Memperkerjakan Tenaga Kerja 229

Harapan-Harapan dan Investasi 230

Efek Kelebihan Tenaga Kerja dan Kelebihan Kapital 231

Investasi Pada Persediaan 231

Produktivitas dan Siklus Bisnis 233

Produktivitas dalam Jangka Panjang 234

Hubungan antara Output dan Pengangguran 235

BAB XVIII PERTUMBUHAN EKONOMI

Dasar dari Pertumbuhan Ekonomi 236

Keajaiban Pertumbuhan yang Terus Menerus 237

Pertumbuhan GDP Riil dalam Ekonomi Dunia 238

Pertumbuhan GDP Potensial 240

Pertumbuhan pada Penawaran Tenaga Kerja 244

Efek Pertumbuhan Penduduk 244

Pertumbuhan pada Produktifitas Tenaga Kerja 245

Hal-Hal yang Dibutuhkan untuk Pertumbuhan Produktivitas

Tenaga Kerja 247

vii

Teori Pertumbuhan Dan Kebijakan 249

Page 11: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Teori Pertumbuhan Klasik 249

Teori Pertumbuhan Neoklasik 250

Teori Pertumbuhan Baru 251

Mempercepat Pertumbuhan 252

BAB XIX PEREKONOMIAN TERBUKA: NERACA PEMBAYARAN

DAN NILAI TUKAR MATA UANG Impor dan Ekspor serta Efek Umpan Balik dari Perdagangan 258

Perekonomian Terbuka dengan Nilai Tukar Mata Uang yang Flekxibel 267

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar Mata Uang 267

Nilai Tukar Mata Uang dan Neraca Perdagangan: Kurva J 268

DAFTAR PUSTAKA 270

viii

Page 12: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

BAB 1

TEORI PERMINTAAN

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mampu:

✓ Memahami dan menjelaskan mengenai hukum permintaan

✓ Memahami dan membuat kurva permintaan linear

✓ Menjelaskan pergeseran kurvapermintaan

✓ Menjelaskan permintaan perseorangan dan permintaan pasar

A. Pengertian Hukum Permintaan

Secara rasional antara permintaan dan penawaran yang terjadi pada mekanisme

pasar selalu mengaitkan dua peristiwa tersebut menjadi satu peristiwa yang saling

berhubungan. Faktor mekanisme pasar telah mempertemukan dan berpengaruh

seberapa besar antara permintaan dan penawaran bekerja. Dari sudut permintaan

secara dominan berarti lebih banyak berbicara masalah pembeli (konsumen) terhadap

produk baik berupa barang maupun jasa. Seberapa besar permintaan konsumen

terhadap produk dapat diketahui dari tingkat harga dan jumlah produk yang diminta. Lalu

apa yang disebut permintaan dalam hal ini?

Permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar

tertentu. Dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam

periode tertentu. Secara periode permintaan dari seorang individu atau masyarakat

terhadap suatu barang ditentukan oleh antara lain harga barang yang dimaksud, tingkat

pendapatan, jumlah penduduk, selera dan ramalan di masa yang akan datang, dan

harga barang lain atau substitusi. Analisis teori permintaan memfokuskan hubungan

antara permintaan dan perubahan harga, sedangkan faktor lainnya dianggap tetap

(ceteris paribus). Berdasarkan teori ini ditetapkan suatu aturan yang berlaku secara

teoritis mengenai permintaan yang disebut hukum permintaan (Putong, 2000).

Pada hakikatnya hukum permintaan menyatakan bahwa ketika harga produk per

unit mengalami kenaikan, atau menyebabkan jumlah produk yang diminta mengalami

penurunan, dan jika harga produk per unit turun dari harga semula, berarti jumlah produk

yang diminta akan mengalami peningkatan. Dengan kata lain permintaan berbanding

terbalik dengan harga. Di mana hukum pemintaan ini hanya berlaku jika asumsinya

ceteris paribus.

Secara matematis, jumlah permintaan atas suatu produk dapat dirumuskan

sebagai berikut: Q = a – bP Kurva permintaan dari fungsi permintaan digambarkan sebagai berkut:

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 1

Page 13: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Keterangan rumus Q = a – bP :

Q = Jumlah produk yang diminta

a = Konstanta

b = Koefisien arah garis kurva (tingkat sensitivitas harga produk terhadap jumlah produk

yang diminta)

P = Harga produk diminta per unit

D = Permintaan (demand)

Dalam praktik, persamaan fungsi permintaan untuk range yang relavan mendekati linear,

sedangkan yang lain tidak linear. Seringkali dalam kasus-kasus tertentu, persamaan fungsi

linear dipandang cukup akurat untuk menunjukkan permintaan dalam suatu range tertentu.

Apa yang terjadi ketika harga produk per unit turun? Setidaknya ada dua hal yang terjadi

ketika harga produk per unit turun, yaitu:

1) Jumlah permintaan akan meningkat atau semakin banyak. Hal ini disebabkan daya

beli konsumen terhadap produk semakin kuat. Karena turunnya harga produk per unit

berarti harga produk tersebut lebih murah daripada harga produk sebelumnya.

Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 14: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Dari kurva permintaan gambar 1.2 di atas, misalkan harga produk per unit semula

sebesar P1 dengan jumlah permintaan produk sebesar Q1. Ketika harga produk

per unit diturunkan menjadi P2, maka jumlah permintaan produk menjadi sebesar

Q2. Perubahan harga dari P1 ke P2 sebesar ΔQ. Perbandingan perubahan harga

(ΔP) dan perubahan jumlah produk yang diminta (ΔQ) disebut koefisien arah atau

gradien (slpoe).

2) Tidak ada permintaan atau demand sebesar nol (0). Mengapa? Jika penurunan

harga produk per unit terjadi terus-menerus, justru akan direspon oleh pasar

dengan tidak adanya permintaan. Karena diasumsikan jika produk sudah tidak

ada harganya, menunjukkan produk tersebut sudah tidak ada manfaat sesuai

dengan fungsinya.

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 3

Page 15: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

B. Kurva Permintaan Linear

Kata linear berarti harus menurun, lurus horizonta atau lurus vertikal. Dari sini

menimbulkan peristiwa permintaan negatif dan harga negatif. Permintaan negatif adalah

harga begitu tinggi sehingga aktivitas pasar terhambat sampai jumlah yang ditawarkan

memberikan harga yang memuaskan. Kasus yang terjadi, kurva permintaan mempunyai

kemiringan negatif artinya apabila harga turun, permintaannya bertambah. Ada kasus

lain bahwa kemiringan kurva permintaan nol, artinya permintaan dapat berubah-ubah

walaupun harga tetap. Kasus lain pula kemiringan kurva permintaan tidak terhingga,

yang artinya harga dapat berubah-ubah tetapi permintaannya tetap (Weber, 1999).

Berikut ini contoh penerapan dari hukum permintaan atas suatu barang tertentu:

Harga (P) Jumlah (Q) Nama Titik Garis

100 20 A

80 30 B

50 60 C

30 90 D

Jika digambarkan pada kurva permintaan sebagai berikut:

Page 4 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 16: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Analisis kurva permintaan”

1. Sesuai dengan hukum permintaan, maka arah garis kurvanya dari kiri atas ke

kanan bawah. Hal ini menunjukkan koefisien arah garis atau slope bernilai

negatif. Misalnya titik A ke titik B

Slope = + 30−20 = 10

−20 80−100

Slope = -0,5

Jika dibuat persamaan fungsi permintaan dari titi A (20; 100) ke titik B (30;80)

untuk menunjukkan nilai slope benar-benar negatif, dengan langkah sebagai

berikut:

P−P1 = − 1

Q2−Q1 P2−P1

P−100 = −20

80−100 30−20

P−100 = − 20

−20 10

10P – 1.000 = -20Q + 400

10P = -20Q + 1400

P=-2Q+140

Atau : Q = -0,5P + 70

Secara parsial dapat digambarkan kurva permintaan atas fungsi permintaan

di atas dengan ppembuktian sebagai berikut:

Q = -0,5P + 70 Q = -0,5P + 70

Q = -0,5(80) + 70 = -40 + 70 Q = -0,5(100) + 70 = -50 + 7

Q=30 Q=20

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 5

Page 17: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

2. Semakin besar slope atau koefisien arah garis, akan mempengaruhi tingkat

kemiringan garis dan sekaligus menentukan besar kecilnya harga dan jumlah

barang yang diminta. Contoh:

Keterangan gambar 1.8:

➢ Kurva permintaan (a) cenderung landai garis permintaannya bila dibandingkan deengan kurva permintaan (b). Hal ini disebabkan secara

absolut slope kurva permintaan (a) lebih besar daripada slope kurva pemintaan (b).

kurvapermintaan(a)=

=

10

= −0,5

−20

kurvapermintaan(b)=

=

15

= −0,75

∆ −20

➢ Pada saat harga barang per unit sebesar 100, permintaan (a) sebesar 20 unit sedangkan permintaan (b) sebesar 25 unit dan harga sebesar

80 permintaan (a) dan (b) adalah sama, yaitu sebesar 30 unit.

Page 6 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 18: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Perubahan harga barang per unit yang sama telah berakibat permintaan

pasar yang berada sebagai akibat perbedaan slope garis permintaan.

Slope garis permintaan (a) lebih kecil daripada slope garis permintaan

(b) karena semakin besar slope-nya permintaan barang semakin sensitif

terhadap perubahan harga barang per unit.

Namun demikian dari kedua kurva permintaan pasar tersebut dapat

disimpulkan bahwa kedua kurva tetap berlaku hukum permintaan di mana

apabila harga suatu barang naik dan faktor lainnya diasumsikan tidak berubah

(ceteris paribus) maka pembeli dalam hal ini pasar akan cenderung membeli

lebih sedikit. Sebaliknya apabila harga suatu barang turun maka pasar

cenderung membeli barang tersebut dalam jumlah yang lebih banyak daripada

sebelum ada penurunan harga.

Dalam kegiatan ekonomi sehari-hari kita dapat mengilustrasikan hukum ini

dengan mengambil contoh kasus televisi, komputer dan sebagainya. Pada tahun

1965, hanya beberapa orang yang memiliki televisi, karena pada tahun tersebut

harga televisi yang sangat tinggi hanya dapat dijangkau oleh orang-orang kaya

saja. Tetapi sekarang dengan penurunan harga televisi, semakin banyak televisi

terbeli. Demikian juga untuk komputer, pada saat pertama kali keluar harganya

sangat mahal sehingga terbeli oleh orang-orang atau perusahaan-perusahaan

tertentu. Dengan penurunan harga komputer, orang atau perusahaan yang

tadinya menggunakan mesin ketik beralih ke komputer. Di samping itu turunnya

harga juga akan merangsang konsumen lama untuk melakukan pembelian lebih

banyak. Sebaliknya, naiknya harga barang akan menyebabkan sebagian dari

orang-orang membeli barang tersebut lebih sedikit (Badrudin, 2003).

Contoh lain kurva permintaan:

Jika diketahui P = 50 – 2Q, tentukan:

a) Skedul permintaan barang b) Gambarkan kurva permintaan barang dari fungsi di atas. c) Berapa harga dan jumah tertinggi yang dapat dicapai dari

fungsi permintaan?

Jawab:

a) Skedul permintaan barang

Q 0 1 2 3 4 5 ....... 25

P 50 48 46 44 42 40 ....... 0

b) Gambarkan kurva permintaan barang dari fungsi di atas.

Saat Q = 0 maka P = 50

Saat P = 0 maka

2Q=50

Q=25

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 7

Page 19: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

c) Berdasarkan skedul permintaan barang diketahui harga tertinggi

dicapai pada saat tidak ada permintaan pasar (tidak terdapat

persediaan barang di pasar) atau Q = 0, yaitu sebesar P = 50.

Sedangkan jumlah permintaan pasar terbesar terjadi pada saat “diberikan Cuma-Cuma” atau gratis oleh produsen (P=0), yaitu

sebesar Q=25. Contoh: Kurva permintan pasar dengan perbedaan harga

yang relatif besar.

Harga (P) 50 150 300 350 500

Jumlah (Q) 30 25 15 5 1

Ha

rga (

P)

Dari hasil gambar kurva permintaan pasar di atas, garis permintaan

melengkung atau tidak linear. Hal ini sebagai akibat adanya perbedaan dan

secara absolut relatif besar antaraa perubahan relatif besar antara perubahan

harga (P) dan perubahan jumlah (Q).

Page 8 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 20: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

C. Pergeseran Kurva Permintaan

Hukum permintaan sebagaimana yang telah dijelaskan di atas hanya berlaku bila

dalam kondisi ceteris peribus. Namun bagaimanakah seandainya asumsi di atas tidak

berlaku? Sebagai contoh, pada periode tertentu meskipun terjadi perubahan harga,

tetapi juga terjadi perubahan pendapatan individu atau masyarakat, apakah yang terjadi

pada jumlah barang yang diminta dan permintaan?

Misalkan jika seorang individu pada periode tertentu memiliki pendapatan sebesar

Rp 100.000,- dan harga barang per unit Rp 1.000,-, barang yang dapat dibeli adalah

sebanyak 100 unit. Bila harga naik menjadi Rp 2.000,-, jumlah barang yang diminta akan

menurun menjadi 50 unit. Tetpi bila harga turun menjadi Rp 500,- jumlah barang yang

diminta naik menjadi 200 unit. Seandaainya pada saat itu pendapatan individu tersebut

meningkat menjadi Rp 150.000,- apakah naik menjadi Rp 2.000,-? Tentunya permintaan

akan naik sebanyak 25 unit dari 50 unit menjadi 75 unit. Naiknya jumlah barang yang

diminta sebanyak 25 unit menyebabkan pergeseran kurva permintaan ke arah kanan,

seperti gambar berikut ini :

Pergeseran itu tampak dari X1 ke X3 dan kurva permintaan bergeser dari DC1 ke

DC2. Cobalah Anda cari jawabannya mengenai aplah yang terjadi bila harga tetap,

sedangkan pendapatan turun. Selain pendapatan, penyebab bergesernya kurva

permintaan adalah selera masyarakat, barang substitusi, jumlah penduduk dan ramalan

masa yang akan datang. Dengan kata lain penyebab terjadinya perubahan permintaan

adalah harga. Sedangkan yang menyebabkan terjadinya pergeseran permintaan selain

harga adalah semua yang di asumsikan tetap untuk menetapkan hukum permintaan

(Putong, 2000).

Sebagai contoh lain dari pergeseran kurva permintaan sebagai berikut:

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 9

Page 21: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Mari kita lihat apa yang terjadi pada kurva permintaan jika tingkat pendapatan naik.

Seperti dapat dilihat dalam gambar 1.10, jika harga pasar konstan pada P1, diperkirakan

akan terjadi peningkatan jumlah permintaan dari Q1 ke Q2 sebagai akibat dari pendapatan

konsumen yang lebih tinggi. Karena kenaikan ini akan terjadi berapapun harga pasar,

akibatnya seluruh kurva permintaan akan bergeser ke kanan. Dalam gambar pergeseran ini

ditunjukkan sebagai pergeseran dari D ke D’. Sebagai alternatif kita dapat bertanya berapa

harga yang akan dibayar konsumen untuk membeli barang dalam jumlah tertentu, yaitu Q1

dengan pendapatan yang lebih tinggi, mereka seharusnya bersedia membayar harga yang

lebih tinggi, katakanlah P2 daripada P1. Kurva akan bergeser ke kanan.

Di sini yang lain, perubahan harga barang-barang yang saling berkaitan juga

memengaruhi permintaan. Suatu barang merupakan barang substitusi bila salah satu

barang harganya naik akan memicu kenaikan jumlah permintaan barang lain. Misalkan

tembaga akan meningkat jika harga aluminium naik. Begitu juga daging dan ayam

merupakan barang substitusi karena kebanyakan konsumen bersedia menukar

pembelian mereka pada salah satu jika harga yang lain berubah.

Suatu barang merupakan barang komplemen, bila kenaikan harga salah satu

barang memicu penurunan jumlah permintaan barang lain. Misalkan mobil dan minyak

adalah barang komplemen. Karena keduanya cenderung digunakan bersama-sama,

penurunan harga minyak menaikkan jumlah permintaan mobil. Begitu juga komputer dan

perangkat lunaknya merupakan barang komplemen. Harga komputer merosot memicu

tidak hanya kenaikan pembeli komputer, tetapi juga pembelian paket perangkat lunak.

Seperti gambar 1.10 kenaikan pendapatan digambarkan dengan pergeseran kurva

permintaan ke kanan. Namun pergeseran ini dapat juga diakibatkan baik karena kenaikan

harga barang substitusi maupun turunnya harga barang komplemen. Atau mungkin

diakibatkan perubahan beberapa variabel lainnya sepeti musim, di mana kurva permintaan

ski dan snowboard akan bergeser ke kanan bila salju turun lebt (Robert Pindyck, 2009).

D. Permintaan Perseorangan dan Permintaan Pasar

Jumlah suatu barang yang seseorang atau individu bersedia membeli akan

ditentukan oleh banyak faktor seperti harga barang itu sendiri, harga barang lain yang

mempunyai hubungan (substitusi, komplemen), pendapatan seseorang, selera, ramalan

keadaan di masa yang akan datang dan sebagainya. Dengan asumsi ceteris paribus,

contoh kasus daging sapi menunjukkan permintaan seseorang akan daging sapi. Fungsi

permintaan tersebut menunjukkan hubungan antara harga dengan jumlah yang diminta.

Page 10 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 22: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Contoh lain: toko batik menjual baju batik merek tertentu denan harga yang

dipatok Rp 30.000,00 pada bulan I, dan Rp 23.000,00 pada bulan II deengan masing-

masing pembeli A, B, C, D, E membeli baju batik pada jumlah yang berbeda menurut

kemampuan keuangan berbeda.

Bulan Harga Pembeli (Q)

Jumlah (P) A (Q1) B (Q2)

C (Q3)

D (Q4) E (Q5)

I 30.000 5 7 2 3 10 27

II 23.000 15 12 8 10 20 65

a) Tentukan persamaan fungs permintaan masing-masing untuk A, B, C, D, dan E! b) Tentukan persamaan permintaan untuk seluruh pembeli atau fungsi permintaan pasaar! c) Buatlah kurva permintaan masing-masing pembeli dan seluruh

pembeli! Jawab: a) Persamaan fungsi permintaan perorangan

a. Pembeli A melalui titik ordinta (5;30.000) dan II (15;23.000)

P−P1 − 1

− 30.000 − 5

= ℎ :

=

P2−P1 2− 1 23.000−30.000 15−5

−30.000= −5

−7.000 10

10P – 30.000 = -7.000Q + 35.000

10P = -7.000Q + 335.000

P = -7.000Q + 33.500

Atau:

P = 33.500 – 7.000

b. Pembeli B melalui titik ordinta I (7;30.000) dan II (12;23.000) − 1

− 1

− 30.000 − 7

=

ℎ :

=

2 − 1 2− 1 23.000 −30.000 12−7

−30.000 = −7

5

− 7.000

5P – 150.000 = - 7.000Q + 49.000

5P = - 7.000Q + 199.000

P = - 1.400Q + 39.800

Atau:

P = 39.800 – 1.400Q

c. Pembeli C melalui titik ordinat I (2;30.000) dan II (8;23.000)

− 1

=

− 1 ℎ :

− 30.000

2 − 1 2− 1 23.000−30.000

−30.000=

= −2 8−2

Page 23: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

.000 − 2

6

6P – 180.000 = - 7.000Q + 14.000

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 11

Page 24: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

6P = - 7.000Q + 194.000

P = -1.666,7Q + 32.333,3 Atau:

P = 32.333,3 – 1.666,7Q

d. Pembeli D melalui titik ordinat I (3;30.000) dan II (10;23.000)

− 1

− 1

ℎ :

− 30.000 =

− 3

2 − 1 = 1− 2 23.000−30.000 10−3

−30.000 = − 3

− 7.000

7

7P – 210.000 = - 7.000Q + 21.000

7P = - 7.000Q + 231.000

P = - 1.000Q + 33.000

Atau:

P = 33.000 – 1.000Q

e. Pembeli E melalui titik ordinta I (10;30.000) dan II (20;23.000) − 1

− 1 − 30.000

− 10

=

ℎ :

=

2− 1

20 −10 2− 1 23.000−30.000

−30.000 = − 10

− 7.000 10

10P – 30.000 = - 7.000Q + 70.000

10P = - 7.000Q + 370.000

P = - 7.000Q + 37.000 Atau:

P = 37.000 – 700Q

b) Persamaan fungsi permintaan untuk seluruh pembeli (A, B, C, D, dan E) atau

fungsi permintaan pasar melalui titik ordinat I (27;30.000) dan II (65;23.000)

− 1 − 1 − 30.000 − 27

=

ℎ :

=

2− 1 2− 1 23.000 −30.000 65−27

−30.000 = − 7

− 7.000

38

38P – 1.140.000 = - 7.000Q + 189.000

38P = - 7.000Q + 1.329.000

P = - 184,2Q + 34.973,68 Atau:

P = 34.973,68 – 184,2Q

c) Gambar kurva permintaan baik individu pembeli maupun seluruh pembeli (pasar)

Page 25: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Page 12 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 26: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Latihan Soal:

1. Apa yang dimaksud dengan hukum permintaan?

2. Mengapa garis kurva permintaan memunyai koefisien agar garis (slope) selalu

negatif?

3. Jika diketahui:

Periode P/u Q I 10 10

II 5 40

Buatlah persamaan fungsi yang dapat dibuat dan gambarkan kondisi fungsi di

atas!

4. Terangkan mengenai pergeseran kurva permintaan yang disebabkan perubahan

harga dan kuantitas (jumlah)!

5. Jelaskan mengenai permintaan perseorangan dan permintaan pasar?

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 13

Page 27: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

BAB 2

TEORI PENAWARAN

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mampu:

✓ Memahami dan menjelaskan mengenai hukum penawaran

✓ Membuat dan menjelaskan kurva penawaran

✓ Menjelaskan pergeseran kurvapenawaran

✓ Menjelaskan penawaran individu dan penawaran baru

A. Penawaran Hukum Penawaran

Teori mengenai hukum penawaran yang berlaku pada para produsen sebagai

pelaku ekonomi pasar menyatakan bahwa jika harga barang per unit mengalami

peningkatan akan berpengaruh pada jumlah barang yang ditawarkan atau disediakan

lebih banyak. Sebaliknya jika harga jual barang per unit dari semula produsen

berpengaruh untuk mengurangi jumlah barang yang ditawarkan atau disediakan.

Mengapa hukum penawaran demikian? Karena dengan asumsi faktor harga signifikan

berpengaruh pada daya jangkau pasar untuk melakukan transaksi pembelian barang,

sedang faktor lain selain harga diasumsikan tetaap atau ceteris paribus. Saat harga barang

per unit mengalami kenaikan akan dipresepsikan oleh para produsen hal itu mana

berpengaruh pada kelancaran transaksi. Selain itu juga dapat dipersepsikan oleh para

produsen akan memberikan kontribusi pada tingkat keuntungan (profit) lebih besar, yaitu

semakin banyak barang yang terjual semakin besar profit yang akan diperoleh.

Jadi secara sederhana hukum penawaran berbunyi, jika harga jual barang per unit

naik, jumlah barang yang ditawarkan naik dan jika harga barang per unik turun, jumlah

barang yang ditawarkan ikut turun. Sedangkan pengertian penawaran itu sendiri menurut

Samuelson (1996) adallah sebagai jumlah barang yang diproduksi dan dijual oleh

perusahaan.

Adapun faktor-faktor yang memengaruhi jumlah penawaran oleh produsen antara

lain: ➢ Harga barang itu sendiri

➢ Harga barang lain sejenis

➢ Biaya prooduksi

➢ Teknologi

➢ Pajak

➢ Iklim

➢ Tujuan produksi

Page 28: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Page 14 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 29: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

B. Kurva Penawaran

Kurva penawaran (supply curve) menunjukkan jumlah yang produsen bersedia

menjual dengan harga yang akan diterimanya di pasar, dengan mempertahankan setiap

faktor yang memengaruhi jumlah penawaran agar tetap. Gambar 2.1 menggambarkan

hal tersebut dengan kurva penawaran yang ditandai dengan S. Sumber vertikal grafik

terseubt menunjukkan harga suatu barang P, diukur dalam rupiah per unit, adalah harga

yang diterima penjual untuk jumlah penawaran yang sudah ada. Sumbu horizontal

menunjukkan jumlah penawaran total Q diukur dalam jumlah unit per periode. Jadi kurva

penawaran merupakan hubungan antara jumlah penawaran dan harga. Jika dituliskan

dalam suatu persamaan sebagai berikut: QS = QS(P).

Perhatikan bahwa kurva penawaran pada gambar 2.1 naiik kemiringannya.

Dengan kata lain, semakin tinggi harga barang, perusahaan akan semakin mampu

bersedia memproduksi barang untuk dijual. Sebagai contoh, harga yang lebih tinggi

memuungkinkan perusahaan yang sudah eksis untuk memperluas produksi dengan

mempekerjakan buruh tambahan atau meminta pekerja untuk melembur. Dalam jangka

panjang memungkinkan perusahaan untuk memperluas produksinya dengan perluasan

pabrik-pabriknya. Harga yang lebih tinggi juga dapat menarik perusahaan-perusahaan

baru masuk dalam pasar, karena kurangnya pengalaman untuk bermain di pasar,

perusahaan-perusahaan baru ini menghadapi kendala biaya tinggi sehingga tidak dapat

memasuki pasar dengan harga yang lebih rendah karena tidak ekonomis (Robert

Pindyck, 2009).

Jumlah penawaran dapat bergantung kepada variabel-variabel lain di samping

harga. Sebagai contoh, jumlah barang yang bersedia dijual produsen tidak hanya

tergantung dari harga yang diterimanya, tetapi juga dari biaya produksi, termasuk upah,

beban bunga dan harga bahan baku. Kurva penawarran yang ditandai dengan S dalam

gambar 2.1 menggambarkan nilai-nilai tertentu dari variabel-variabel ini. Suatu

perubahan dari salah satu atau lebih nilai variabel akan mengakibatkan pergeseran

dalam kurva penawaran tersebut.

Kurva penawaran S dalam gambar 2.1 katakanlah pada harga P1, jumlah barang

yang diproduksi dan dijual adalah Q. Sekarang misalnya harga bahan baku turun,

bagaimanakah hal ini akan memengaruhi kurva penawaran? Harga bahan baku yang

lebih rendah, atau biaya apa saja yang lebih rendah, membuat produksi lebih

menguntungkan, yang akan mendorong perusahaan baru memasuki pasar. Jika pada

saat yang sama harga pasar tetap pada P1, diperkirakan akan terjadi kenaikan jumlah

penawaran keluaran yang lebih besar daripada sebelumnya. Gambar 2.1 menunjukkan

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 15

Page 30: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

peningkatan ini dari Q1 ke Q2. Bila biaya produksi turun, output akan naik terlepas dari

berap besar harga pasar. Jadi se;uruh kurva penawaran bergeser ke kanan yang

ditunjukkan dalam gambar sebagai pergeseran dai S ke S’.

Cara lain untuk melihat efek dari harga bahan baku yang lebih rendah adalah

dengan membayangkan jumlah barang yang diproduksi tetap pada titk Q1 serrta

mempertanyakan berapa harga yang dimintta perusahaan untuk memproduksi barang

dalam jumlah tersebut. Karena biayanya lebih rendah, harga juga akan lebih rendah,

yaitu P2. Hal ini akan terjadi terlepas dari berapa jumlah barang yang diproduksi.

Sehingga kurva penawaran harus bergeser ke sebelah kanan.

Kita telah melihat bahwa reaksi jumlah penawaran suatu barang terhadap

perubahan harga barang itu dapat digambarkan dengan gerakan-gerakan di sepanjang

kurva penawaran. Namun reaksi penawaran terhadap perubahan variabel-variabel

penentu penawaran lainnya secara grafik diperlihatkan sebagai pergeseran kurva

penawaran tu sendiri. Untuk membedakan kadua gambaran grafik tentang perubahan

penawaran tersebut, parra ahli ekonomi sering menggunakan istilah perubahan dalam

penawaran untuk pergeseran pada kurva penawaran serta menggunakan istilah

perubahan dalam jumlah penawaran untuk pergeseran di sepanjang kurva penawaran.

Secara matematis persamaan fungsi penawaran juga dirumuskan sebagai berikut:

Q = -a + bP

Keterangan:

Q = kuantitas (jumlah) barang yang ditawarkan

a = konstanta

b = koefisien garis (slope) atau tingkat sensitivitas harga terhadap barang

yang ditawarkan.

P = harga jual per unit.

Dari persamaan fungsi penawaran di atas digambarkan kurva penawaran

sebagai berikut:

Pada kurva umu, kemiringan kurva penawaran itu positif. Artinya apabila harga

naik, jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah dan sebaliknya bila harga turun,

jumlah barang yang ditawarkan akan berkurang. Ada beberapa kasus, kemiringan kurva

penawaran itu nol artinya berapapun jumlah akan ditawarkan walauppun harga konstan.

Kasus yang lain adalah kemiringan kurva penawaran yang tidak terbatas, arrtinya

penawarannya konstan berapapun harganya (Weber, 1999).

Page 16 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 31: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Contoh:

Jika harga beras Rp 5.000/kg, jumlah beras tersedia dalam satu hari

sebanyak 100 kg. Namun saat harga beras naik menjadi Rp 6.000/kg jumlah beras

tersedia sebanyak 150 kg. Bagaimanakah persamaan fungsi penawarannya?

Jawab: − 1

− 100

− 1

=

=

− 5.000

2− 1

ℎ :

6.000 − 5.000 2− 1

150−100

−100 = − 5.000

50

1.000

1.000Q – 100.000 = 50P – 250.000

1.000Q = 50P – 150.000

Q = 0,05P – 150 Atau : P = 20Q + 3.000

Menggambarkan kurva penawaran sebagai berikut:

Saat P = 0, maka Q = - 150

Saat Q = 0, maka P = 3.000

Contoh:

Bila diketahui persamaan fungsi penawaran P = -10 + 0,2Q. Bagaimanakah

kurva penawaran yang dapat dibuat?

Jawab:

Skedul penawaran barang:

Q 0 10 20 30 40 50

P -10 -8 -6 -4 -2 0

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 17

Page 32: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

-2

-4

P -6

-8

Analisis: pada barang terjual sebanyak 50 unit terjadi bila P = 0. Pada saat harga

jual per unit sebesar -10, produsen tidak mau menjual barang di pasar karena faktor

kerugian yang diperoleh.

Contoh:

Seseorang membeli sebuah rumah dengan besar angsuran per bulan Rp

5.000.000,- selama 12 bulan, berapapun jumlah rumah yang dibeli. Maka gambar kurva

penawaran di sini adalah:

Contoh:

Berikut daftar harga jual per unit secara historis dan jumlah barang yang terjual.

Periode P Q

I 10 40

II 20 50

III 30 60

IV 40 70

V 50 80

Bagaimanakah persamaan fungsi penawaran dan kurva pnawaran dapat dibuat?

Page 18 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 33: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Jawab:

Ha

rga

(P

)

Untuk membuat persamaan fungsi penawaran melalui titik ordinat periode I

(40;10) dan periode V (80;50). − 1

−10

− 1 = − 40

ℎ : 50 − 10 2− 1= 2− 1 80−40

−10 = −40

40 40

40P – 400 = 40Q – 1.600

40P = 40Q – 1.200

P =Q–30

C. Pergeseran Kurva Penawaran

Sebagaimana juga terjadi dalam teori permintaan, dalam teoripenawaran,

perubahan sepanjang kurva penawaran hanya akan terjadi bila yang berubah harga dan

yang lainnya ceteris paribus. Akan tetapi bagaimanakah seandainya asumsinya tidak

diberlakukan lagi? Misalnya bahwa ongkos prooduksi berubah. Pada waktu harga naik,

penawaran dapat tetap atau akan turun bia ternyata ongkos produksi lebih besar dari

kenaikan harga atau sebaliknya. Dengan kasus kedua ini penawaran akan bergeser ke

kanan bahwa atau ke kiri atas. Berikut ini gambar pergeseran kurva penawaran.

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 19

Page 34: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Berdasarkan kurva gambar 2.6 keseimbangan pertama berada di E1 dengan

jumlah yang dijual adalah sebanyak Q1 dan harga Pn. Namuun manakal harga tetap di

Pn, produsen memperbanyak jumlah penjualannya menjadi Q3, karea adanya

perubahan ongkos produksi sehingga keseimbangan sekarang menjadi di E3. Pada saat

harga tetap di Pn dan ongkos produksi naik, produsen mengurangi penjualannya menjadi

sebanyak Q2 sehingga keseimbangan berada di Q2 dengan harga Pn. Perhatikan

keseimbangan pada E2 dengan harga Pn, meskipun harga kemudian turun menjadi Pm,

meskipun harga kemudian turun menjadi Pm, produsen tidak mengurangi penjualannya

(Q2) karena ini berhubungan dengan turunnya ongkos produksi sehingga keseimbangan

sekarang berada di E’1 (Putong, 2000).

D. Penawaran Individual dan Penawaran Pasar

Seperti halnya yang terjadi pada permintaan barang secara individual dan

permintaan pasar yang telah dibicarakan di depan, maka dalam penawaran pun juga

terjadi hal serupa, yaitu peristiwa penawaran individual dan penawaran pasar artinya

penawaran seluruh barang yang telah terjual kepada para pembeli atau sejumlah barang

yang disediakan atau ditawarkan.

Contoh:

Ada 3 sales barang, yaitu R,S,T yang sanggup menjualkan barang-barang hasil

produksi dengan beberapa variasi harga sebagai berikut:

Harga Kuantitas (Q)

Total R S T

15 4 2 6 12

20 6 8 9 23

30 10 12 15 37

a) Bagaimanakah persamaan fungsi penawaran baik secara individual

maupun secara keseluruhan (pasar)? b) Bagaimanakah gambar kurva penawaran baik penawaran individual

maupun penawaran pasar?

Jawab:

a) Perasamaan fungsi penawaran baik secara indvidual maupun secara

keseluruhan (pasar)

Page 20 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 35: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

a. Persamaan fungsi penawaran secara individual

sales R melalui titik ordinat (4;15) dan (10;30)

− 1 − 1

ℎ :

−15

2− 1=

2− 1 30 − 15

= − 4 10−4

−15 = −4

6P–90 =15Q–60

15

6

6P =15Q–30

P =2,5Q+5

Sales S melalui titk ordinat (2;15) dan (12;30

− 1 − 1 ℎ : −15 = − 2 2 − 1 = 2− 1 30−15 12−2

−15 = −2

10P – 150= 15Q – 30

15 10

10P = 15Q + 120

P = 1,5Q + 12

Sales T melalui titik ordinat (6;15) dan (15;30)

− 1 − 1 ℎ : −15 = − 6 2 − 1 = 2− 1 30−15 15−6

−15 =

−6

9P – 135 = 15Q –90

15 9

9P=15Q+45

P = 1,67Q + 5

b. Persamaan fungsi penawaran secara keseluruhan (pasar) melalui titik

ordinat (12;15) dan (37;30) −15

− 1 − 1

ℎ :

= − 12

2− 1=

37−12 2− 1 30−15

−15 = −12

15

25

25 – 375 = 15Q – 180

25P = 15Q + 195

P = 0,6Q + 7,8

b) Gambar kurva penawaran baik penawaran individual maupun

penawaran pasar

Page 36: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 21

Page 37: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Latihan Soal:

1. Apa itu hukum penawaran, terangkan dengan gambar kurvanya, jika perlu

dengan perhitungan?

2. Jelaskan dengan singkat faktor-faktor yang memengaruhi jumlah

penawaran oleh produsen!

3. Berikut ini tabel harga dan kuantitas:

Periode P/u Q I 10 60

II 5 20

Buatah persamaan fungsi yang dapat dibuat dan digambarkan kurva untuk

kondisi fungsi di atas!

4. Mengapa garis/kurva penawaran selalu mempunyai koefisien arah garis

positif?

5. Jelaskan mengenai pergeseran kurva penawaran yang diakibatkan oleh

perubahan harga dan kuantitas!

Page 22 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 38: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

BAB 3

TEORI KESEIMBANGAN PASAR

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mampu:

✓ Memahami dan menjelaskan mengenai keseimbangan pasar.

✓ Menjelaskan pergeseran keseimbangan pasar.

✓ Memahami dan menjelaskan kebijakan harga dasar.

✓ Memahami dan menjelaskan kebijakn harga maksimum.

A. Pengertian Keseimbangan Pasar

Keseimbangan pasar (market equilibrium) akan tercapai jika jumlah produk yang

diminta sama denga jumlah produk yang ditawarkan atau harga pokok yang ditawarkan

sama dengan harga produk yang diminta pembeli. Pada saat itu akan terjadi transaksi

antara penjual dan pembeli, karena telah terjadi kesapakatan mengenai harga dan atau

jumlah produk.

Berikut ini gambar 3.1 mengenai keseimbangan pasar antara kurva penawaran

yang berpotongan dengan kurva permintaan:

Dari gambar 3.1 sumber vertikal menunjukkan harga barang (P) yang diukur

dalam rupiah per unit. Harga inilah yang diterima penjualan untuk jumlah penawaran

tertentu. Sumbu horizontal menunjukkan jumlah total permintaan dan penawaran (Q)

dinyatakan dalam unit per periode. Di dalam grafik kurva permintaan yang disebut

keseimbangan pasar (equilibrium). Kedua kurva saling berpotongan pada jumlah dan

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 23

Page 39: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

harga equilibrium. Pada harga ini Pe, jumlah penawaran dan permintaan adalah

sama (Qe).

Mekanisme pasar (market mechanism) adalah kecenderungan pasar bebas untuk

perubahan harrga sampai pasar menjadi seimbang, yaitu sampai jumlah penawaran dan

permintaan sama. Pada titik ini karena tidak ada tekanan terhadap harga untuk berubah

lagi. Penawaran dan permintaan tidak selalu berada dalam equilibrium dengan cepat

apabila kondisi tiba-tiba berubah, namun kecenderungan tetap, bahwa pasar biasanya

mengarah ke keseimbangan (Robert Pindyck, 2009).

Untuk memahami mengapa pasar cenderung mengarah ke keseimbangan misalnya

pada awal harga berada di atas tingkat keseimbangan pasar (P1) dalam gambar 3.1. maka

produsen akan berusaha memproduksi dan menjual barang lebih daripada kesediaan

konsumen untuk membeli. Akibatnya akan terjadi surplus yang bertambah, produsen akan

mulai menurunkan harga. Akhirnya harga turun, jumlah permintaan akan naik dan jumlah

penawaran akan turun sampai harga equilibrium Pe tercapai.

Hal sebaliknya akan terjadi jika harga mula-mula ada di bawah Pe, yaitu P2.

Kekurangan (shortage), yaitu situasi di mana jumlah permintaan melampaui jumlah

penawaran. Hal ini mengakibatkan harga tertekan ke atas konsumen akan bersaing satu

sama lain untuk mendapatkan penawaran yang ada dan produsen merespon dengan

kenaikan harga dan menambah output dan harga akhirnya akan mencapai Pe.

Ketika menggambarkan dan menggunakan kurva penawaran dan permintaan

diasumsikan bahwa pada setiap harga, barang akan diproduksi dan dijual dalam jumlah

tertentu. Asumsi ini hanya bisa terjadi jika suatu pasar sedikitnya bersifat bersaing, yaitu

baik penjual maupun pembeli hanya mempunyai sedikit kekuatan di pasar. Maksudnya

adalah secara individu memiliki sedikit kemampuan untuk memengaruhi harga pasar.

Contoh:

Berikut daftar harga barang per unit, jumlah penawaran dan jumlah

permintaan untuk barang berupa gula pasir.

Semester Harga per kg Jml. Penawaran Jml. Permintaan

I 10.000 100 70

II 9.000 80 120

Berdasarkan tabel di atas kita dapat membuat kurva keseimbangan pasar yang

merupakan perpaduan atau perpotongan kurva penawaran dan permintaan barang.

• Persamaan fungsi permintaan

− 1 − 1

− 10.000 −70

=

ℎ :

=

2− 1 2 − 1 9.000−10.000 120−70

−10.000 = −70

−1.000

50

50P – 500.000= -1.000Q + 70.000

50P = -1.000Q + 570.000

P = -20Q+ 11.400

Page 24 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 40: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Atau: P = 11.400 – 20Q

Saat Q = 0, maka P = 11.400

Saat P = 0, maka Q = 570

• Persamaan fungsi penawaran

− 1 − 1

− 10.000 − 100 = ℎ : =

2− 1 2 − 1 9.000−10.000 80 −100

−10.000 −100

=

−20

−1.000

-20P + 200.000 = -1.000Q + 100.000

-20P = -1.000Q + 100.000

P = 50Q + 5.000

Atau: P = 5.000 + 50Q

Saat Q = 0, maka P = 5.000

Saat P = 0, maka Q = -100

• Harga dan jumlah keseimbangan pasar Syarat terjadi keseimbangan pasar adalah penawaran sama dengan

permntaan, sehingga:

5.000 + 50Q = 11.400 – 20Q

50Q + 20Q = 11.400 – 5.000

70Q = 6.400

Q = 91,4

Merupakan jumlah keseimbangan pasar, disimpulkan dengan Qe (q

equilibrium). Menentukan harga keseimbangan pasar memiliki salah satu

persamaan fungsi, yaitu fungsi permintaan atau fungsi penawaran. Misalkan menggunakan fungsi permintaan untuk menghitung Pe (P equilibrium)

sebagai berikut:

P = 11.400 – 20Q

P = 11.400 – 20 (91,4)

P = 11.400 – 1.828

P = 9.572

Menggambarkan kurva permintaan dan kurva penawaran serta

posisi keseimbangan pasar sebagai berikut:

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 25

Page 41: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Berdasarkan informas melalui keseimbangan pasar di atas, disimpulkan bahwa

transaksi antara produsen dan konsumen terjadi pada saat ada kesepakatan harga

antara produsen dan konsumen yang disebut equilibrium atau harga keseimbangan

pasar (Pe). Artinya produsen dengan harga keseimbangan pasar tersebut bersedia

untuk menyediakan barang sebanyak yang diminta oleh konsumen, tyaitu 91,4 unt.

Karena dengan harga keseimbangan pasar (Pe) pihak konsumen mampu dan

bersedia membayarkan kepada produsen.

Di sisi lain dengan adanya keseimbangan pasar tersebut juga mempunyai dampak

yang lain, baik pada sisi penawaran maupun sisi permintaan. Dampak tersebut

adalah celah produsen disebut juga surplus dan shortage. Besar kecilnya surplus dan

shortage tergantung dari harga barang per unit tertinggi yang menimbulkan tidaak

adanya permintaan atau Q = 0. Harga terendah pada saat produsen tidak ada yang

mau menawarkan barang atau Qs = 0. Di samping itu yang berpengaruh menentukan

besar kecilnya surplus dan shortage adalh tingkat koefisiean garis (slope). Semakin

besar tingkat koefisien gais akan menambah kemiringan garis sehingga berdampak

pada semakin luasnya daerah surplus dan shortage.

Berdasarkan gambar keseimbangan pasar di atas dapat diketahui nilai surplus

sebagai berikut:

• Surplus Fungsi penawaran (S): P = 50Q + 5.000 Ketika harga barang per unit tertinggi mencapai 11.400 dan Q = 0 pihak

produsen bersedia menyediakan barang sebanyak:

11.400 = 50Q + 5.000

50Q = 11.400 – 5.000

50Q = 6.400

Q = 128

Maka surplus sebesar Q = 128, di mana konsumen (pasar) tidak ada

yang bersedia membeli karena faktor harga per unit tidak terjangkau.

• Shrortage Fungsi permintaan (D): P = 11.400 – 20Q Berbailikan dengan penawaran, saat harga jual per unit mencapai titik

terendah, yaitu Ps = 5.000. maka pihak produsen tidak bersedia menjual

barangnya (Qs=0) namun ada kesediaan pihak konsumen untuk Page 26 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 42: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

membelinya atau terdapat permintaan. Besarnya permintaan pada harga

jual per unit terendah sebagai berikut:

P = 11.400 – 20Q

5000 = 11.400 – 20Q

20Q = 11.400 – 5.000

20Q = 6.400 Q = 320 Maka shortage sebesar Q = 320 unit barang.

B. Pergeseran Keseimbangan Pasar

Kita telah melihat bagaimana kurva penawaran dan permintaan bergeser sebagai

reaksi atas perubahan variabel-variabel seperti tingkat upah, biaya modal, dan

pendapatan. Kita juga telah melihat bagaimana mekanisme pasar mengakibatkan suatu

keseimbangan di mana jumlah penawaran sama dengan jumlah permintaan. Sekarang

kita akan melihat bagaimana keseimbangan berubah sebagai akibat dari pergeseran

dalam kurva penawaran dan kurva permintaan (Robert Pindyck, 2009).

1. Pergeseran Permintaan Berikut ini gambar 3.2 mengenai pergeseran pergeseran permintaan:

Pada gambar 3.2 kurva penawaran telah bergeser dari S ke S’ barangkali akibat

penurunan harga bahan baku. Akibatnya harga pasar merosot dari Pe ke P3 dan

jumlah produksi total akan meningkat dari Qe ke Q3. Inilah yang diharapkan akan

terjadi. Biaya produksi yang lebih rendah mengakibatkan produksi turun dan

penjualan meningkat. Sesungguhnya penurunan biaya secara berangsur-angsur

yang disebabkan oleh kemajuan teknologi dan manajemen yang lebih baik

merupakan kekuatan pendorong yang penting bagi pertumbuhan ekonomi.

2. Pergeseran Penawaran Berikut ini gambar 3.3 mengenai pergeseran permintaan:

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 27

Page 43: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar di atas menunjukkan apa yang terjadi setelah pergeseran kurva

permintaan ke kanan akibat kenaikan pendapatan. Harga dan jumlah baru

terjadi setelah permintaan mencapai equiibrium dengan penawaran. Seperti

ditunjukkan dalam gambar 3.3, kita melihat konsumen membayar harga yang

lebih tinggi P3 dan perusahaan memproduksi dalam jumlah yang lebih besar

Q3, karena kenaikan pendapatan. Pada banyak pasar, baik kurva permintaan

maupun kurva penawaran bergeser dari waktu ke waktu. Pendapatan siap

pakai konsumen berubah bersamaan dengan pertumbuhan ekonomi (atau

menurun, selama resesi ekonomi). Permintaan beberapa barang bergeser

menurut musim, dengan perubahan harga barang-barang yang saling

berhubungan (kenaikan harga minyak akan meningkatkan permintaan atas gas

alam) atau hanya karena perubahan selera. Demikian pua, upah, biaya, biaya

modal dan harga bahan baku juga berubah dari waktu ke waktu dan

perubahan-perubahan ini akan menggeser kurva penawaran.

3. Pergeseran Permintaan dan Penawaran Berikut ini gambar 3.4 mengenai pergeseran permintaan:

Page 28 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 44: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Kurva penawaran dan kurva permintaan juga dapat digunakan untuk

menelusuri efek dari perubahan-perubahan. Berdasarkan gambar 3.4

pergeseran penawaran dan permintaan ke kanan dengan harga yang sedikit

lebih tinggi dari Pe ke P3 dan jumlah barang yang jauh lebih besar dari Qe ke

Q3. Pada umumnya harga dan jumlah barang akan berubah tergantung

berapa besar pergeseran kurva penawaran dan permintaan serta pada bentuk

kurva-kurva tersebut. Untuk memprediksi besar dan arah perubahan seperti

itu, secara kuantitatif kita harus dapat mengenali sifat ketergantungan

penawaran dan permintaan pada harga dan variabel-variabel lainnya.

C. Kebijakan Harga Dasar dan Harga Maksimum

Sehubungan dengan beberapa jenis barang yang diproduksi dan dikonsumsi oleh

mayarakat banyak, pemerintah perlu menetapkan kebijakan harga dasar dan harga

maksimum. Secara umum dapat dikatakan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk

stabilisasi harga. Harga dasar adalah harga terendah yang tidak dapat dilampaui. Harga

yang sangat rendah disebabkan oleh terlalu banyaknya barang yang ditawarkan atau

dihasilkan produsen rugi. Apabila produsen tersebut berjumlah banyak dan sangat lemh,

pemerintah sangat berkewajiban melindungi mereka. Caranya dalah menetapkan

kebijakan harga dasar. Dengan demikian kebijakan harga dasar dimaksudkan untuk

memertahankan produsen agar tetap bersedia melakukan produksi. Apabila harga

barang mencapai haga dasar, pemerintah berkewajiban membeli barang tersebut.

Kebalikan dengan harga dasar adalah harga maksimum. Harga maksimum

adalah harga tertinggi yang tidak dapat dilampaui. Harga yang sangat tinggi disebabkan

oleh sedikitnya jumlah barang yang dapat ditawarkan oleh produsen. Harga ini akan

merugikan konsumen. Apabila konsumen tersebut berjumlah banyak dan lemah,

pemerintah berkewajiban menetapkan kebijakan harga maksimum.

Kebijakan harga dasar dan harga maksimum diterapkan di berbagai negara,

termasuk negara maju. Di Indonesia contoh jenis barang yang dimaksudkan di atas

adalah gabah. Kebijakan ini disebarluaskan kepada mayarakat dan dilaksanakan oleh

Badan Urusan Logistik (Bulog) pada tingkat pusat oleh Depot Logistik (Dolog) pada

tingkat provinsi, serta oleh sub Dolog pada tingkat kabupaten. Pada pelaksanaan

operasional sub Dolog dibantu oleh koperasi unit desa diisingkat KUD (Badrudi, 2003).

Latihan Soal:

1. Kapan market equilibrium terjadi, terangkan dengan gambar kurva permintaan

dan kurva penawaran, jika perlu dengan perhitungan atau angka?

2. Jika diketahui Q = -60 + 2P dan Q = 40 -0,5P. Apakah terjadi keseimbangan

pasar dan gambarkan kondisi kedua persamaan tersebut!

3. Jika diketahui tabel sebagai berikut:

Bulan P/u Qs Qd

I 50 80 70

II 70 110 60

a) Tentukan persamaan fungsi penawaran dan permintaan!

b) Apakah akan terjadi keseimbangan pasar dari persamaan fungsi di atas?

4. Terangkan terjadinya pergeseran keseimbangan pasar dengan persamaan

fungsi dan gambar kurvanya.

5. Apakah yang dimaksud dengan kebijakan harga dasar dan harga maksimum?

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 29

Page 45: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

BAB 4

ELASTISITAS

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mampu:

✓ Memahami dan menjelaskan mengenai elastisitas.

✓ ✓

✓ Memahami dan menjelaskan elastisitas silang.

✓ Memahami dan menjelaskan elastisitas pendapatan.

✓ Memahami dan menjelaskan elastisitas jangak pendek versus jangak panjang.

A. Pengertian Elastisitas

Elastsitas merupakan suatu indeks yang menggambarkan hubungan kuantitatif

antar variabel dependen dengan variabel independen. Elastisitas didefinisikan sebagai

presentase perubahan variabel dependen sebagai akibat perubahan variabel

independen sebesar satu persen. Apabila definisi ini diterapkan untuk kasus permintaan,

maka definisi elastisitas permintaan akan berbunyi presentase perubahan jumlah barang

yang diminta sebagai akibat antar variabel independen dengan variabel dependen.

Apabila kita bandingkan, elastisitas memiliki kemiripan dengan bilangan slope di

dalam sebuah persamaan permintaan. Meski begitu slope tidak sama dengan elastisitas,

karena slope kurva permintaan tergantung pada perubahan persentase harga dan jumlah

yang diminta. Kelebihan elastisitas dari slope adalah terletak pada kebebasannya dari

nilai. Dengan kata lain satuan elastisitas tidak mengandung nilai seperti kg, rupiah dan

sebagainya (Badrudin, 2003).

Elastisitas memppunyai manfaat untuk mengetahui tingkat kepekaan variable

dependen terhadap variabel independen. Nisalnya elastisitas dapat menunjukkan tingkat

sensitivitas jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga sebesar satu persen.

Atau elastisitas menunjukkan berapa persen barang yang diminta akan berubah bila

harga naik sebesar satu persen. Dengan demikian seorang produsen akan dapat

mengukur seberapa jauh barang dagangannya akan berkurang apabila harganya

dinaikkan dengan berapa persen.

B. Jenis Elastisitas

Elastisitas dalam perubahan ini dibedakan menjadi empat jenis, yaitu elastisitas

permintaan karena harga, elastisitas penawaran karena harga, elastisitas silang,

elastisitas pendapatan.

1. Elastisitas Permintaan Karena Harga Pengertian elastisitas permintaan karena harga adalah merupakan perubahan

presentase jumlah permintaan barang akibat kenaikan satu persen pada haga

barang tersebut. Dengan menyatakan jumlah dan harga masing-masing

Page 30 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 46: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

barang dengan Q dan P, maka elastisitas permintaan karena harga dapat

dinyatakan sebagai berikut:

Ep = %∆

di mana % Q berarti persentase perubahan pada Q dan % P berarti %∆

persentase perubahan pada P. Peruubahan persentase pasa suatu variabel

hanyalah perubahan mutlak pada vaiabel tersebut dibagi dengan tingkat dasar

variabel tersebut. Jadi elastisitas permintaan karena harga dapat juga

dinyatakn sebagai berikut:

Ep =( ∆

)( ) ∆

Elastisitas permintaan karena harga biasanya merupakan bilangan yang

negatif. Jika harga suatu barang naik, jumlah permintaan turun, jadi ∆ adalah ∆

negatif, begitu juga Ep. Kadang-kadang merujuk pada besarnya elastisitas

harga, yaitu ukuran mutlaknya. Misalkan Ep = -2 akan dikatakan bahwa

magnitude elastisitas adalah 2 (Robert Pindyck, 2009).

Adapun faktor-faktor yang memengaruhi elastisitas permintaan yang

menyebabkan terjadinya perbedaan nlai elastisitasnya adalah (Putong, 2000):

• Adanya barrang substitusi Barang substitusi adalah barang yang memiliki manfaat dan kegunaan

yang hampir sama dengan utamanya, misalkan jagung adalah substitusi

beras. Barang substtitusi ada yang biasa dan ada juga yang kadang

disebut substitusi dekat. Barang substitusi dekat adalah barang yang fungsi

dan kegunaannya sama, hanya mungkin berbeda merek, kemasan dan

pelayan, misalnya beras 64 dengan beras menthik. Makin banyak substitusi

suatu barang, makin besar kemungkinan pembeli untuk berpindah dari

barang utama seandainya terjadi kenaikan atau penurunan harga. Secara

teoritis bila suatu barang memiliki substitusi permintaannya cenderung

elastis (Ep>1). Jika harga suatu barang naik sebesar 1% permintaannya

akan turun di atas 1 % dan sebaliknya. • Presentase pendapatan yang digunakan atau jenis barang

Seorang konsumen akan memberikan porsi yang besar dari

pendapatannya untuk membeli barang yang biasa digunakan sehari-hari

(sudah menjadi kebutuhan). Untuk barang yang masih bisa ditunda, porsi

pendapatan untuk membeli barang tersebut kecil. Jadi jika barang yang

dimaksud, makin elastislah permintaannya. • Jangka waktu analisis/perkirakan atau pengetahuan konsumen

Dalam jangka pendek terjadinya perubahan harga tidak secara otomatis

menyebabkan terjadinya perubahan permintaan. Hal ini disebabkan

perubahan yang terjadi di pasar belum diketahui oleh konsumen. Dengan

demikian dalam jangka pendek permintaan cenderung tidak elastistas. • Tersedianya sarana kredit

Meskipun harga barangtelah diketahui naik, sedangkan pendapatan tidak

mencukupi, permintaan barang tersebut relatif akan tetap bila ada faslitas

kredit dari penjual/produsen. Sebaliknya bila harga barang yang dimaksud

turun, perminttaan atas barang tersebut tidak akan naik bila ada fasilitas

kredit untuk barang tersebut tidak akan naik bila ada fasilitas kredit untuk

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 31

Page 47: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

barang substitusi. Dengan demikian bila terdapat fasilitas kredit,

elastisitas permintaan cenderung inelatis tau elastis sempurna.

Secara teori terdapat beberapa manfaat mengetahui nilai elastisitas permintaan

suatu barang, yaitu:

• Perpajakan Bila diketahui bahwa permintaan atas suatu barang bersifat elastis,

pemerintah relatif tidak akan meningkatkan pungutan pajak atas barang

tersebut. Sebaliknya bila bersifat inelastis, pemerintah cenderung akan

meningkat pungutan pajak atas barang yang dimaksud. • Kebijakan Impor

Dalam hal ini, pemerintah yang berkepentingan mengendalikan impor suatu

barang. Seandainya suatu negara mengetahui tingkat elastisitas barang yang

diimpornya, akan dapat diambil suatu kebijakan baru, apakah terus impor atau

berhenti impor. Bila elastisitas barang impor tersebur berifat elastis yang

berarti bila harganya nai mengakibatkan persentase penurunan permintaan

akan lebih besar dari persentase kenaikan harganya, pemerintah akan

berusaha agar barang tersebut tersedia dalam jumlah yang cukup dan akan

berusaha mempertahankan kurs valuta mata uangnya relatif stabil. Sebaliknya

bila tidak elastis, di mana kenaikan harga diikuti oleh penurunan permintaan

yang persentasenya lebih kecil dari persentase kenaikan harga. Kebijakan

permerintah adalah mempertahankan jumlah impor tersebut dan berusaha

memperkenalkan produksi dalam negeri.

• Strategi penerapan harga atas barang Dalam rangka meningkatkan hasil penjualan/penerimaan, produsen akan

berusaha menempuh dengan cara seoptimal mungkin agar keuntungan

tercapai. Salah satu strategi yang umumnya digunakan adalah kebijakan

harga. Secara teori bila elastisitas permintaan atas suatu produk yang dijual

bersifat elastis, kebijakan menaikkan harga adalah langkah yang tidak

tepay karena justru akan menurunkan peneriman. Sebaliknya bila inelastis

permintaannya bersifat inelastis, menaikkan hara pada tingkat yang

moderat/wajar akan meningkatkan penerimaan.

Kriteria sifat elastisitas harga (Ep):

• Jika Ep = 1 disebut unitaty adalah bila harga mengalami perubahan sebesar

1% akan memberi pengaruh jumlah yang diminta berubah sebesar 1%.

• Jika Ep < 1 disebut inelastis berarti bila harga mengalami perubahan

sebesar 1% akan memberi pengaruh perubahan jumlah yang diminta

berubah lebih keci, 1%.

• Jika Ep > 1 disebut inelastis berarti bila harga mengalami perubahan sebesar

1% akan memberi pengaruh jumlah yang diminta lebih besar dari 1%.

Page 32 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 48: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

• Jika Ep = 0 disebut inelastis sempurna berarti permintaan tidak tanggap

terhadap perubahan harga atau berapapun harganya, jumlah yang diminta

tetap.

• Jika Ep = tiak terhingga disebut inelastis sempurna berrati konsumen

mempunyai kemampuan untuk membeli berapapun jumlah barang yang

ditawarkan oleh produsen pada tingkat harga tertentu.

• Contoh unitary (Ep=1) Bila diketahui Q = 60 - 2P, digambarkan kurva permintaannya dan

besar elastisitas harga sebagai berikut: Q=60–2P Saat P = 0, maka Q = 60 Saat Q = 0, maka 2P = 60 sehingga P = 30

Elastisitas harga Ep=1 terjadi pada nilai rata-rata baik harga

maupun jumlah. Jadi: Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 33

Page 49: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Po = = 30 = 15 = = 60 = 30 2 2 2 2

Keterangan:

Po= harga rata-rata

Qo= jumlah rata-rata Rumus elastisitas permiintaan karena harga:

Ep =( ∆ )( )=( ∆ )( )

∆ ∆

Ep = ( 30−0 )( 15 )=( 30 )( 15 )

15−30 30 −15 30

Ep = 450

= −1 −450

IepI = 1 (harga mutlak)

• Contoh inelastis (Ep<1) Soal sama dengan di atas di mana elastisitas permintaan karena harga

tidak elastis atau inelastis terjadi ketika harga barang per unit di bawah

harga rata-rata (Po). Misalkan harga barang per unit turun dari Po = 15

menjadi P1=10, maka jumlah barang yang diminta menjadi sebagai

berikut: Q=60–2P=60–2(10)=40

Perhitungan elastisitas permintaan karena harga sebagai berikut:

Ep =( ∆ )( ) ∆

Ep = ( 40−30 ) ( (10+15)/2 )= ( 10 )( 12,5 ) 10−15 (40+30)/2 −5 35

Ep = 125

−175 = −0,714

Nilai mutlak elastisitas permintaan karena harga IepI =

0,714 Maka dikatakan tidak elastis atau inelastis.

• Contoh elastis (Ep>1) Soal juga sama, yaitu Q = 60 – 2P. Elastisitas permintaan karena harga

menjadi elastis (Ep>1). Jika harga barang per unit yang diminta berada

di atas harga barang per unit rata-rata (Po<P2). Misal harrga barang per

unit yang diminta naik sebesar 10 menjadi 25 per unit, maka jumlah

barang yang diminta adalah:

Page 34 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 50: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Q=60–2P=60–2(25)

Q=60–50

Q=10

Perhitungan elastisitas permintaan karena harga sebagai berikut:

Ep =( ∆ )( ) ∆

Ep =( 10− 30 ) ( (15+25)/2 )= ( −20 )( 20 ) 25− 15

(10+30)/2 10 20 Ep = (−2)(1) = −2

Nilai mtlak elastisitas permintaa karena harga IEpI = 2 berarti Ep>1 dikatakan

elastis.

• Contoh inelastis sempurna (Ep=0) Ketika harga barang per unit sebesar 50, jumlah barang yang diminta

100 unit. Kemudian harga barang per unit dinaikkan sebesar 20 menjadi

70, tidak memberi dampak pada jumlah barang yang diminta atau

jumlahnya konstan, yaitu sebanyak 100 unit. Kejadian di atas dapat

digambarkan kurva permintaan sebagai berikut:

Perhitungan elastisitas permintaan karena harga sebagai berikut:

Ep =( ∆ )( ) ∆

Ep =( 200−100 ) ( (200+200)/2 ) = ( 100 )( 200 ) 200−200 (100+200)/2 0 150 Ep = ∞

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 35

Page 51: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

2. Elastisitas Penawaran Karena Harga Secara definisi elastisitas penawaran karena harga adalah persentase

perubahan jumlah karena setiap peningkatan 1% hari harga. Elastisitas ini

biasanya positif karena para produsen untuk meningkatkan output. Elastisitas

penawaran dapat juga dihubungkan dengan variabel-variabel seperti suku

bunga, upah rata-rata dan harga bahan baku serta barang-barang lain yang

dipakai untuk membuat produk tersebut. Misalnya untuk kebanyakn barang

buatan pabrik, maka elastisitas penawaran karena harga bahan baku adalah

negatif. Kenaikan harga bahan baku input berrati biaya produksi yang lebih

tinggi untuk perusahaan, jadi jika variabel-variabel lain tetap sama, jumlah

penawaran akan turun. Elastisitas penawaran karena harga secara matematis dirumuskan sebagai

berikut:

Es =( ∆ )( ) ∆

Kriteria tingkat elastisitas penawaran karena adalah:

• Jika Es = 0 disebut inelatis sempurna, artinya bila harga jual per unit

mengalami kenaikan 1%, tidak mengakibatkan jumlah barang yang

ditawarkan oleh produsen tidak bertambah atau berkurang.

• Jika Es < 1 disebut inelastis, artinya bila harga jual per unit mengalami

kenaikan 1%, mengakibatkan jumlah barang yang ditawarkan berkurang

sebesar 1%. • Jika Es > 1 disebut inelastis berarti bila harga jual per unit mengalami

kenaikan 1%, mengakibatkan jumlah barang yang ditawarkan bertambah

sebesar 1%.

• Jika Es = 1 disebut unitary berarti bila harga jual per unit mengalami

kenaikan 1%, akan mengakibatkan bertambahnya jumlah barang yang

ditawarkan oleh produsen sebesar 1%.

• Jika Ep = ∞ disebut elastis sempurna berati berapapun harga jual per unit

ditawarkan, tidak akan memengaruhi jumlah barang yang ditawarkan oleh

produsen.

Gambar kurva penawaran berdasarkan tingkat elastisitas penawaran

karena harga sebagai berikut:

Page 36 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 52: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Faktor-faktor yang memengaruhi elestisitas penawaran karena harga

sebagai berikut (Badrudin, 2003):

• Keleluasaan untuk meningkatkan produksi Jika input mudah didapat maka output akan naik lebih besar jika harga

barang naik. Jika kapasitas produksi terbatas, maka peningkatan harrga

output akan ditanggapi dengan kenaikan output yang relatif lebiih kecil.

• Jangka waktu untuk merespons Perubahan harga cederung mempunyai dampak yang besar pada

kuantitas yang ditawarkan jika jangka waktu produsen untuk

merespons perubahan harga lama.

Berikut ini beberapa contoh untuk elatisitas penawaran karena harga

• Contoh: inelastis sempurna (Es=0) Sebuah barang televisi diproduksi sebanyak 1.000 unit deengan harga

jual per unit dibuat bervariasi sesuai skedul pengeluarannya.

Periode Harga per unit

I 5 juta II 3 juta

III 2,5juta

Jika dibuat gambar kurva penawaran karena harga sebagai berikut:

Perhitungan elastisitas penawaran karena harga sebagai berikut:

Es =( ∆ )( )

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 37

Page 53: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Es = ( 1.000−1.000 )( (5+2,5)/2 )=( 0 )( 3,75 )

15−2,5 (1.000+1.000)/2 2,5 1.000 Ep = (0)(3,75) = 0

• Contoh inelastis (Es<1) Ketika harga jual per unit televisi LCD Rp 12 juta barang yang ditawarkan

sebanyak 10 unit dan saat harga jual per unit turun menjadi Rp 7 juta,

jumlah barang 8 unit. Maka gambar kurva penawaran adalah:

Perhitungan elastisitas penawaran karena harga sebagai berikut:

ΔQ=Q2–Q1=8–10=-2 Q = 8+10 = 8

2

ΔP=P2–P1=7–12=-5 P = 7+12 = 9,5

2

Es =( ∆ )( ) ∆

Es =( −2

)( 9,5

)=(0,4) (1,1875) −5 8

Es = 0,475

• Contoh elastis (Es>1) Ketika harga jual per uniit televis LED Rp 20 juta, jumlah barang yang

ditawarkan sebanyak 30 unit, namun saat harga jual per unit turun

menjadi Rp 13 juta, jumlah barang sebanyak 15 unit. Jika keadaan

tersebut di atas digambarkan ke dalam kurva penawaran sebagai

berikut:

Page 38 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 54: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Perhitungan elastisitas penawaran karena harga sebagai berikut:

ΔQ=Q2–Q1=30-15=15 Q = 30+15= 22,5

2

ΔP=P2–P1=20–13=7 P = 20+13=16,5

2

Es =( ∆ )( ) ∆

Es =( 15

)( 16,5

)=(2,14) (0,73) 7 22,5

Es = 1,5622

• Contoh Unitary (Es=1) Jika harga jual per unit televisi LED Rp 20 juta, jumlah yang

ditawarkan pada pasar 20 unit. Tetapi pada harga jual per unit Rp 13

juta jumlah barang yang ditawarkan menjadi 13 unit. Bila digambarkan

kurva penawarannya sebagai berikut:

Perhitungan elastisitas penawaran harga sebagai berikut:

ΔQ=Q2–Q1=20-13=7 Q = 13+20 = 16,5 2

ΔP=P2–P1=20–13=7 P = 20+13 =16,5

2

Es =( ∆ )( ) ∆

Es =( 7 )(

16,5 )=(1) (1)

7 16,5 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 39

Page 55: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Es = 1

• Contoh Elastis Sempurba (Es = ∞) Dengan harga BBM jenis premium sebesar Rp 4.500/liter, konsumen

tetap akan membeli berapapun liter yang dibutuhkan atau dengan kata

lain berapapun jumlah liter dibeli oleh masyarakan dan harganya tetap

Rp 4.500/liter. Sehingga jika digambarkan pada kurva penawaran

karena harga sebagai berikut:

Page 40 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 56: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

3. Elastisitas Silang Elastisitas permintaan silang (cross price elasticities of demanda) adaah

mengukur respons presentase perubahan jumlah barang yang diminta karena

persentase perubahan harga barang lain. Rumus perhitungan eastisitas permintaan silang adalah sebagaii berikut:

% ℎ ℎ × =

Atau:

% ℎ ℎ

= (

)(

)

Besarnya nilai elastisitas akan menunjukkan bentuk hubungan antar barang X

dengan barang Y. Sifat hubungan antar barang itu dapat berupa hubungan

saling (complementer) atau berupa hubungan barang yang menggantikan

(substitute) atau tidak ada hubungan sama sekali (netral). Hubungan antar

barang yang bersifat komplementer bisa terjadi antara dua jenis barang yang

berfungsi saling melengkapi seperti antara kopi dengan cream atau antara kopi

dengan gula pasir. Sedangkan hubungan antara dua jenis barang yang bersifat

substitusi terjadi antara dua barang yang salina menggantikan misalnya air

mineral dengan teh botl. Sementara itu hubungan antara dua barang yang

bersifat netral terjadi misalnya aiir dengan komputer. Kedua barang itu secara

logika tidak memiliki hubungan langsung (Badrudin, 2003).

Rumus atas sifat-sifat itu sebagai berikut:

• Jika Exy . 0 untuk barang substitusi, misanya jika harga beras naik

maka beras yang diminta akan turun sehingga gandum yang diminta

akan naik.

• Jika Exy < 0 untuk barang komplementer, misalnya jika harga gula

naik sehingga menyebabkan gula yang diminta turun, maka teh yang

akan diminta juga turun. • Jika Exy = 0 untuk dua barang yang netral atau tidak memiliki

hubungan sama sekali.

Contoh:

Variasi harga dan jumlah barang yang diminta berupa gula dan pasir, gula jawa

dan gula batu untuk semester I dan II periode tahun tertentu berdasarkan laporan

penjual eceran sebagai berikut:

Barang Semester I Semeseter II

P/kg Q/kg P/kg Q/kg

Gula pasir (P) 11.000 20.000 13.000 25.000

Gula jawa (J) 7.000 15.000 8.000 13.000

Gula batu (B) 8.000 7.000 10.000 4.000

Hitunglah tingkat elastisitas silang antara gula pasir, gula jawa, dan gula batu!

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 41

Page 57: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Jawab:

• Tingkat elastisitas saling antara gula pasir (P) dan gula jawa (J)

Epj =(∆ )( )

ΔQp = 25.000 – 20.000 = 5.000

ΔPj = 8.000 – 7.000 = 1.000

Pj = 7.000 dan Qp = 20.000 Jadi:

Epj =( ∆ )( ) = ( 5.000 )( 7.000 ) ∆ 1.00020.000

Epj = (5)(0,35) = 1,75

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Epj = 1,75 > 0 berarti antara gula pasir

dan gula jawa merupakan barang substitusi, yaitu bila harga beli per kg gula

pasir mengalami kenaikan, maka jumlah gula pasir yang diminta akan turun

dan peristiwa ini diikuti peningkatan jumlah gula jawa yang diminta pasar.

Sebaliknya jika harga beli per kg gula pasir turun, jumlah gula pasir yang

diminta akan meningkat, sementara jumlah gula jawa yang diminta mengalami

penurunan.

• Tingkat elastisitas silang antara gua pasir (P) dan gula batu (B)

Epb = (∆ )( ) ∆

ΔQp = 25.000 – 20.000 = 5.000

ΔPb = 10.000 – 8.000 = 2.000

Pb = 8.000 dan Qp = 20.000 Jadi:

Epb = (∆ )( ) ∆

Epb = (5.000

) ( 8.000

) = (2,5)(0,4) = 1 2.000 20.000

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Epb = 1 >0 berrati antara gula pasir

dan gula batu merupakan barang substitusi, yaitu bila harga beli per kg gula

pasir mengalami kenaikan, maka jumlah gula pasir yang diminta akan turun

dan peristiwa ini diikuti peningkatan jumlah gula batu yang diminta pasar.

Sebaliknya jika harga beli per kg gula pasir turun, jumlah gula pasir yang

diminta akan meningkat, sementara jumlah gula batu yang diminta

mengalami penurunan.

• Tingkat elastisitas silang antara gula jawa (J) dan gula batu (B)

Ejb = (∆ )( ) ∆

ΔQj = 13.000 – 15.000 = -2.000

ΔPb = 10.000 – 8.000 = 2.000

Pb = 8.000 dan Qj = 15.000

Jadi:

Ejb = (∆ )( ) ∆

Page 42 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 58: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Ejb =(−2.000)(8.000) 2.000 15.000

Ejb = (-1)(0,533) = -0,533

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Ejb = -0,533 < 0 berarti antara gula

jawa dan gula batu bersifat komplementer, yaitu saling melengkapi.

Misalkan harga gula jawa per kg naik, maka permintaan gula jawa dan gula

batu akan turun. Sebaliknya jika harga gula jawa turun, maka jumlah yang

diminta gula jawa dan gula batu akan mengalami peningkatan.

4. Elastisitas Pendapatan

Elastisitas pendapatan juga berbeda antara janga pendek dan jangka

panjang. Untuk sebagian besar barang dan jasa, elastisitas permintaan karena

pendapata lebih besar dalam jangka panjang daripada jangka pendek.

Perhatikan perilaku konsumen bensin daripada jangka pendek. Perhattikanlah

perilaku konsumen bensin selama periode pertumbuhan ekonomi yang

menguat, di mana pendapatan agregat naik 10%. Akhirnya orang-orang akan

meningkatkan konsumen bensin mereka, karena mereka mampu membiayai

lebih banyak perjalanan dengan kendaraan dan mungkin membeli mobil yang

lebih besar. Tetapi perubahan konsumen bensin ini perlu waktu, yang pada

awalnya permintaan hanya naik sedikit. Dengan demikian elastisitas jangka

panjang akan lebih besar daripada elastisitas jangka pendek.

Sebaliknya berlaku untuk barang duratif. Sekali lagi kita lihat mobil. Bila

pendapatan agregat naiik 10%, maka total kepemilikian mobil konsumen juga

akan naik, katakan sebesar 5%. Tetapi perubahan ini berarti kenaikan yang

jauh lebih besar dalam pembelian mobil pada saat itu. Akhiirnya konsumen

berhasil menambah jumlah mobil yang mereka miliki, setelah jumlah mobil

ditambah, pembelian mobil baru sebagian besar untuk mengganti mobil-mobil

tua. Untuk jelasnya adalah elastisitas permintaan jangka pendek akan jauh

lebih tinggi daripada elastisitas jangka panjang (Robert Pindyck, 2009).

Keterangan:

• Gambar 4.11 dalam jangka pendek, kenaikan harga hanya berpengaruh

kecil terhadap jumlah permintaan bensin. Para pengendara kendaraan

bermotor mungkin lebih sedikit mengenai mobilnya, tetapi mereka tidak

akan mengganti jenis mobil yang mereka miliki dalam seharian. Namun

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 43

Page 59: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

dalam jangka panjang, mereka akan berganti pada mobil yang lebih

kecil elastis dalam jangka panjang daripada jangka pendek.

• Gambar 4.12 pada permintaan atas mobil yang terjadi justru sebaliknya,

jika harga naik pada mulanya konsumen menunda pembelian mobil baru

sehingga jumlah permintaan selama setahun jatuh dengan tajam.

Bagaimanapun juga dalam jangka panjang mobil tuas aus dan harus

diganti sehingga jumlah permintaan dalam setahun akan naik. Sehiingga

permintaan kurang elastis dalam jangka panjang daripada jangka pendek.

Secara matematis elastisitas pendapatan (income elasticty of demand)

dirumuskan sebagai berikut:

EI= (∆ )() ∆

Keterangan:

ΔQ = perubahan kuantitas

Δl = perubahan pendapatan

I = pendapatan

Q = kuantitas/jumlah barang

El = elastisitas pendapatan

Kriteria tingkat elastisitas pendapatan:

• Jika El > 1 berlaku untuk barang superior (mewah) • Jika El < 0 berlaku untuk barang interior • Jika El berada di antara 0 dan 1 berlaku untuk barang normal.

Contoh: Pada saat pendapatan perbulannya sebesar Rp 1.000.000,- Darban

membeli sate sebanyak 4 kali sebulan. Tahun berikutnya ada kenaikan

pendapatan per bulan menjadi Rp 1.500.000 dan Darban membeli sate

sebanyak 10 kali sebulan. Berapakah elastisitas pendapatannya?

Jawab: Diketahui: ΔQ=10–4=6 Δl = 1.500.000 – 1.000.000 = 500.000

l = 1.000.000

Q = 4

6

EI=(∆ )( ) sehingga : EI= ( )( 1.000.000 )

∆ 500.000 4 6.000.000 E I= (

2.000.000 ) = 3

Jadi besar elastisitas pendapatan (EI) sebesar 3, maka sate

merupakan barang superior atau mewah.

Contoh:

Tabel perhitungan elastisitas pendapatan berdasarkan pendapatan

jumlah suatu komoditas tertentu.

Incoming Δl Jml.per ΔQ EI Kriteria per bln bln

Page 44 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 60: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

1.000.0000 4

500.000 6 3 Mewah

1.500.000 10

1.000.000 5 0,75 Normal

2.500.000 15

-500.000 -3 1 Mewah

2.000.000 12

100.000 2 3,33 Mewah

2.100.000 14

-300.0000 -4 2 Mewah

1.800.000 10

-100.000 -2 7,2 Mewah

1.700.000 8

Perhitungan elastisitas pendapatan sebagai berikut:

1. EI =( 6

) ( 1.000.000

): E I= 6.000.000 = 3

500.000

4 2.000.000

2. EI =( 5

) ( 1.500.000

): EI = 7.500.000

= 0,75

1.000.000

10 10.000.000

3. EI= ( −3

) ( 2.500.000

): E I= −7.500.000 = 1

−500.000

15 −7.500.000

4. EI =( 2

) ( 2.000.000

): EI = 4.000.000 = 3,33

100.000

12 1.200.000

5. EI= ( −4

) ( 2.100.000

): E I= −8.400.000 = 2

−300.000

14 −4.200.000

6. EI= ( −4

) ( 1.800.000

): EI = −7.200.000 = 7,2

−100.000 10 −1.000.000

C. Elastisitas Jangka Pendek Versus Elastisitas Jangka Panjang

Dalam menganalisis permintaan dan penawaran, penting untuk membedakan

antara jangka pendek dan jangka panjang. Dengan kata lain, jika kita bertanya berapa

banyak perubahan pemintaan atau penawaran sebagai reaksi atas peubahan harga,

sebelumnya kita harus jelas dulu tentang berapa banyak perubahan tersebut akan

berlangsung sebelum mengukur perubahan jumlah permintaan atau penawaran. Jika

perubahan harga hanya membutuhkan waktu yang singkat, katakanlah, satu tahun atau

kurang maka yang kita hadapi adalah jangka pendek. Bila kita merujuk pada perubahan

jangka panjang, pengertiannya adalah memberikan waktu yang cukup bagi para

konsumen dan produsen untuk menyesuaikan sepenuhnya dengan harga. Secara umum

kurva permintaan dan penawaran jangka pendek terlihat sangat umum kurva permintaan

dan penawaran jangka pendek terlihat sangat berbeda dari kurva jangka panjang (Robert

Pindyck, 2009).

Latihan Soal:

1. Beri penjelasan tentang elastisitas dan perubahan-perubahannya yang

diakibatkan oleh harga dan kuantitas (Q)? 2. Apa saja yang memengaruhi elastisitas permintaan yang

menyebabkan terjadinya perbedaan nilai-nilai elastisitas? 3. Jika diketahui Q = -5P + 100, gambarlah mengenai garis permintaan dan

Page 61: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

hitunglah berapa besar tingkat elastisitas permintaan karena harga?

4. Kapan dikatakan inelastis sempurna terjadi, berilah contoh perhitungannya? Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 45

Page 62: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

5. Jika diketahui:

Triwulan P rata-rata/unit

I 300

II 325

III 375

IV 400

Tentukan gambar dan tingkat elastisitas penawaran karena harga?

6. Jika harga daging sapi saat ini Rp 50.000/kg dengan persediaan sebanyak

1.000 kg. Ketika harga sedikit naik menjadi Rp 57.000/kg daging sapi yang

disediakan sebanyak 1.200 kg. Hitunglah elastisitas penawaran karena harga

dan gambar kurvanya?

Page 46 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 63: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

BAB 5

TEORI PERILAKU KONSUMEN

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mampu:

✓ Memahami dan menjelaskan mengenai perilaku konsumen.

✓ Memahami dan menjelaskan preferensi konsumen.

✓ Memahami dan menjelaskan pendekatan kepuasan marjinal.

✓ Memahami dan menjelaskan pendekatan kurva indiferensi.

✓ Membuat dan menjelaskan garis anggaran

✓ Memahami dan menjelaskan efek perubahan pendapatan.

✓ Memahami dan menjelaskan efek perubahan harga.

✓ Memahami dan menjelaskan keseimbangan konsumen.

A. Pengertian Perilaku Konsumen

Teori perilaku konsumen adalah deskripsi tentang bagaimana konsumen

mengalokasikan pendapatan antara barang dan jasa yang berbeda-beda untuk

memaksimalkan kesejahteraan mereka. Kemudian pemahaman tentang keputusan

pembelian konsumen kan membantu kita memahami bagaimana perubahan pendapatan

dan harga memengaruhi permintaan untuk barang dan jasa serta menggapa permintaan

untuk barang dan jasa serta mengapa permintaan untuk beberapa produk lebih sensitif

daripada prooduuk lainnya pada perubahan harga dan pendapatan.

Cara untuk memahami perilaku konsumen adalah dengan tiga langkah

yang berbeda (Robert Pindyck, 2009):

1) Preferensi Konsumen Langkah pertama adalah menemukan cara yang praktis untuk

menggambarkan alasan-alasan mengapa orang lebih suka satu barang

daripada barang yang lain. Kita melihat bagaimana preferensi konsumen untuk

berbagai barang dapat digambarkan secara grafik dan aljabar.

2) Keterbatasan anggaran Sudah pasti, konsumen juga mempertimbangkan harga. Oleh karena itu dalam

langkah kedua ini kita harus menyadari adanya kenyataan bahwa konsumen

mempunyai keterbatasan pendapatan yang membatasi jumlah barang yang dapat

mereka beli. Apa yang harus dilakukan konsumen dalam situasi seperti ini? Kita

mempunyai jawaban untuk pertanyaan ini dengan menggabungkan preferensi

konusmen dan keterbatasan anggaran dalam langkah ketiga berikut.

3) Pilihan-pilihan konsumen Dengan mengetahui preferensi dan keterbatasan pendapatan mereka,

konsumen memilih untuk membeli kombinasi barang-barang yang

memaksimalkan kepuasan mereka. Kombinasi in akan bergantung pada harga

berbagai barang tersebut. Jadi pemahaman pada pilihan konsumen akan

Page 64: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 47

Page 65: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

membantu kita memahami permintaan, yaitu berapa banyak jumlah suatu

barang yang dipilih konsumen untuk dibeli bergantung pada harganya.

Sulit untuk memperdebatkan anggapan bahwa konsumen memiliki prefrensi

(kesukaan) atas sejumlah barang dan jasa yang tersedia untuk mereka dan

bahwa mereka dibatasi dengan anggaran keuangan yang memaksa mereka

untuk menentukan pilihan mana yang dapat dibeli. Tapi kita mungkin akan

sependapat dengan argumentasi bahwa konsumen akan memutuskan

kombinasi barang dan jasa yang mana, yang dibeli untuk memaksimalkan

tingkat kepuasan mereka. Apakah para konsumen bertindak rasiional dan

berengetahuan seperi yang diharapkan oleh para ekonom?

Kita tahu bahwa konsumen tidak selalu melakukan keputusan pembelian

secara rasional. Sebagai contoh kadang-kadang konsumen membeli sesuatu

dengan tiba-tiba, melupakan atau tidak memperhitungkan keterbatasan

anggaran keuangan yang mereka miliki. Kadang-kadang konsumen tidak takin

atas prefrensi mereka atau dipengaruhi dengan apa yang telah dibeli oleh

teman atau tetangga atau bahkan perubahan suasana hati mereka sendiri.

Bahkan bila konsumen bertindak secara rasional, yang mungkin tidak dapat

selalu dilakukan konsumen untuk memperhitungakan banyak harga dan plihan

yang mereka hadapi setiap hari.

B. Prefrensi Konsumen

Dengan begitu banyak jumlah barang dan jasa yang disediiakan oleh produsen

untuk dibeli dan selera individual yang berbeda-beda, bagaimanakah kita dapat

menggambarkan prefrensi konsumen secara logis? Mari kita mulai dengan memikirkan

bagaimana seorang konsumen dapat membandingkan kelompok-kelompok item yang

berbeda untuk dibeli.

1) Keranjang pasar Kita menggunakan istilah keranjang pasar untuk sekelompok item tertentu.

Secara spesifik, keranjang pasar adalah sebuah daftar dari satu atau lebih

komoditi deengan jumlah tertentu. Keranjang pasar pasar dapat berisikan

berbagai item pangan dalam sebuah kereta dorong. Dapat pula berarti jumlah

pangan, sandang, dan papa yang dibeli konsumen setiap bulannya. Banyak

ahli ekonomi yang juga menggunakan kata bendel (bundle) untuk arti yang

sama dengan keranjang pasar. Bagaimanakah konsumen memilih keranjang

pasar? Misalkan bagaimanakah mereka memutuskan berapa banyak pangan

versus sandang yang dibelii setiap bulannya? Meskipun pilihan konsumen

mungkin kadang-kadang sewenang-wenang. Untuk menjelaskan teori perilaku

konsumen kita akan menanyakan apakah konsumen lebih suka suatu

keranjang pasar daripada keranjang yang lain. Perhatikan bahwa teori tersebut

berasumsi bahwa prefrensi konsumen masuk akal dan konsisten. 2) Asumsi dasar prefrensi

Teori tentang perilaku konsumen dimulai dengan tiga asumsi dasar mengenai

prefrensi orang pada satu keranjang pasar dbandingkan dengan keranjang

lainnya. Kami percaya bahwa asumsi-asumsi ini berlaku untuk banyak orang

dalam berbagai situasi (Robert Pindyck, 2009).

➢ Kelengkapan

Page 48 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 66: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Prefrensi diasumsikan lengkap. Dengan kata lain konsumen dapat

membandingkan dan menilai semua keranjang pasar. Dengan kata lain

untuk setiap dua keranjang pasar A dan B, konsumen akan lebih suka A

daripada B, lebih suka B daripada A atau akan tidak peduli pada kedua

ilihan. Yang dimaksud dengan tidak peduli adalah bahwa seseorang

akan sama puasnya dengan pilihan keranjang manapun. Perhatikanlah

bahwa prefrensi ini mengabaikan harga. Seorang konsumen mungkin

lebih suka batik daripada hamburger tetapi akan membeli hamburger

karena lebih murah. ➢ Transitivitas

Prefrensi adalah transitif. Transitivitas berrati bahwa jika seorang

konsumen lebih suka keranjang pasar A daripada keranjang B, dan

lebih suka B daripada C, maka konsumen itu dengan senidirinya lebih

sukaa A daripada C. Misalkan jika mobil Porsche lebih disukai daripada

mobil Cadillac dan Cadillac lebh disukai daripada Cevrolet. Transitivitas

ini biasanya dianggap perlu untuk konsistensi konsumen.

➢ Lebih baik berlebih daripada kurang

Semua barang yang baik adalah barang yang diinginkan. Sehigga

konsumen selalu menginginkan lebih banyak barang daripada kurang.

Sebagai tambahan konsumen tidak akan pernah puas; lebih banyak

selalu lebih menguntungkan, meskipun lebih untungnya hanya sedikit

saja. Asumsi ini dibuat untuk alasan pengajaran, yang

menyederhanakan analisis grafik. Tentu saja beberapa barang seperti

polusi udara, mungkin tidak diinginkan, dan konsumen selalu akan

menginginkannya lebih sedikit.

Ketiga asumsi ini merupakan dasar teori tentang konsumen. Ketiganya tida menjelaskan

prefrensi konsumen, tetapi menekankan adanya tingkat rasionalitas dan kewajaran pada

asumsi tersebut. Atas dasar asumsi-asumsi ini kita akan menyelidiki perilaku konsumen.

C. Pendekatan Kepuasan Marjinal

Teori perilaku konsumen dengan pendekatan kepuasan marjinal sering disebut

teori perilaku konsumen dengan pendekatan kardinal. Teori ini membicarakan kepuasan

atau kegunaan untuk tiap satuan barang bagi konsumen dapat diukur dengan satuan

tertentu (kardinal). Kepuasan total adalah kepuasan yang diperoleh dari konsumsi

bermacam-macam barang dalam periode tertentu. Sedangkan kepuasan marjinal adalah

tambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dari pertambahan atau

pengurangan konsumsi satu unit suatu barang. Selain membedakan pengertian

kepuasan total dan kepuasan marjinal, diperlukan asumsi-asumsi yang mendasari teori

kepuasan marjinal, yaitu (Badrudin, 2003):

➢ Konsumen akan bertindak rasional, yaitu berusaha memaksimalkan tingkat. Kepuasan totalnya dalam mengalokasikan dananya. Misalnya konsumen hanya mengonsumsi dua macam barang, maka dengan dana yang tertentu konsumen dapat melakukan pilihan kombinasi dari konsumsi 2 macam barang yang dapat memberikan kepuasan yang tertinggi. Kombinasi 10 satuan akan lebih dipilih daripada kombinasi 8

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 49

Page 67: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

kg beras dan 2 botol sirup yang hanya memberikan tingkat

kepuasan sebesar 8 satuan.

➢ Berlakunya hukum kepuasan marjinal yang semakin berkurang.

Tambahan kepuasan yang akan diperoleh seseorang dari tambahan

setiap unit konsumsi suatu barang akan menjadi semakin berkurang.

Semakin banyak unit barang yang dikonsumsi oleh seseorang per

periode waktu, semakin besar kepuasan total yang diterima dan pada

suatu tingkat konsumsi tertentu, kepuasan total akan mencapai

maksimum dan kepuasan marjinal akan menjadi nol. Hal ini disebut dengan titik jenuh (saturation point).

Secara matematis pertambahan kepuasan konsumen (margina unility =MU) dirumuskan

sebagai berikut: MU=∆ , di mana TU = total unilty (kepuasan total) dan Q = kuantitas atau ∆

jumlah barang. Contoh perhitungan marginal unlity (MU) berdasarkan jumlah dan total unility

dari suatu barang yang dibeli konsumen:

Q 0 4 8 10 16 21 24 30

TU 0 20 30 35 45 45 40 30

Perhitungan marginal untility (MU) sebagai berikut:

Q TU ΔQ ΔTU

0 0

4 20

4 20

4 10

8 30

2 5

10 35

6 10

16 45

5 0

21 45

3 -5

24 40

6 -10

30 30

• Saat Q = 4, maka MU = ∆ = 20

=5 ∆ 4

• Saat Q = 8, maka MU = ∆ = 10

= 2,5 ∆ 4

• Saat Q = 10, maka MU = ∆ = 5 = 2,5

∆ 2

• Saat Q = 16, maka MU = ∆ = 10

= 1,67 ∆ 6

• Saat Q = 21, maka MU = ∆ = 0 =0

∆ 5

• Saat Q = 24, maka MU = ∆ = −5

= −1,67 ∆ 3

• Saat Q = 30, maka MU = ∆ = −10

= −1,67 ∆ 6

Jadi secara lengkap dapat dibuat tabel marginal untility sebagai berikut:

Page 50 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 68: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Q TU ΔQ ΔTU MU

0 0 -

4 20

4 20 5

4 10

8 30 2,5 2 5

10 35 2,5

6 10

16 45 1,67

5 0

21 45 0

3 -5

24 40 -1,67

6 -10

30 30 -1,67

Gambar kurva untuk marginal untilty dan total untility sebagai berikut:

D. Pendekatan Kurva Indiferensi

Secara grafik kita dapat menunjukkan prefrensi konsumen dengan menggunakan

kurva-kurva indiferensi. Kurva indiferensi memperlihatkan semua kombinasi keranjang

pasar yang memberikan tingkat kepuasan yang sama kepada seorang konsumen.

Sehingga konsumen itu tidak peduli pada pilihan keranjang pasar yang diperlihatkan

pada titik-titik dalam kurva tersebut. Contoh kurva indiferensi (Robert Pindyck, 2009):

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 51

Page 69: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 5.1 menunjukkan kurva indiferensi dinyatakan U1 yang melewati titik A,

B, dan D. Kurva ini menunjukkan bahwa konsumen tidak acuh di antara tiga pilihan

keranjang pasar tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat pilihan bergerak dari

keranjang pasar A ke keranjang pasar B, konsumen merasa tidak lebih beruntung atau

lebih merugi melepaskan 10 unit pangan untuk mendapatkan tambahan 20 unit sandang.

Demikian pula konsumen tidak acuh di antara titik A dan D, dia akan melepaskan 10 unit

sandang memperoleh tambahan 20 unit pangan. Sebaliknya konsumen lebih suka

keranjang pasar A daripada keranjang pasar H yang berada di bawah U1.

Kurva indeferensi di atas kemiringan menurun dari kiri atas ke kanan bawah.

Untuk memahami mengapa bentuknya harus demikian, bila kurva indiferensi

kemiringannya naik dari A ke E, hal itu akan melanggar asumsi bahwa lebih banyak dari

setiap komoditi lebih disukai daripada lebih sedikit. Karena keranjang pasar E

mempunyai lebih banyak pangan dan sandang daripada keranjang pasar A, maka E

akan lebih disukai daripada A dan karenanya tidak dapat berada di kurva indiferensi

yang sama dengan A. Kenyataannya setiap keranjang pasar yang letaknya lebih tinggi

dan di sebelah kanan kurva indiferensi U1 seperti gambar kurva di atas akan lebih

disukai daripada keranjang pasar yang ada pada U1.

Ada tiga karakteristik kurva indiferensi, yaitu (Badrudin, 2003):

• Turun dari kiri atas ke kanan bawah • Cembung ke arah origin (pusat)

• Tidak saling memotong dan terletak di sebelah kanan atas menunjukkan

tingkat kepuasan yang lebih tinggi.

Berdasarkan karakteristik kurva di atas, secara umum kurva indiferensi

digambarkan sebagai berikut:

Page 52 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 70: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

E. Garis Anggaran

Untuk melihat bagaimana keterbatasan anggaran membatasi membuat pilihan

konsumen, kita perhatikan keadaan dari seorang wanita yang mempunyai pendapatan

tetap, yaitu I (income) yang dapat dibelanjakan untuk sandang dan pangan. Kita

nyatakan F sebagai jumlah pangan yang dibeli dan C untuk jumlah sandang yang dibeli.

Harga masing-masing barang yang dibeli tersebut dinyatakan dengan PF dan PC maka

PFF, yaitu harga pangan kali jumlah, adalah jumlah uang yang dibelanjakan untuk

pangan, dan PCC adalah jumlah uang yang dibelanjakan untuk sandang.

Jadi garis di anggaran (budget line) menunjukkan semua kombinasi dari F dan C

di mana total uang yang dibelanjakan sama dengan pendapatan. Karena kita hanya

membahas dua macam barang, wanita tersebut akan membelanjakan seluruh

pendapatannya untuk pangan dan sandang. Akibatnya kombinasi pangan dan sandang

yang dapat dibelinya akan terletak pada garis: PFF + PCC = I. (Robert Pindyck, 2009).

Keranjang Pasar Pangan (F) Sandang (C) Total Pengeluaran

A 0 40 80

B 20 30 80

D 40 20 80

E 60 10 80 90

80

70

60

50 Series1

40 Series2

30

20

10

0

0 10 20 30 40 50 60 70

Garis anggaran konsumen mengggambarkan kombinasi barang yang dapat dibeli

bila diketahui pendapatan konsumen dan harga dari barang-barang tersebut. Garis AG

(yang melewati titik B, D, dan E) menunjukkan anggaran dari pendapatan sebesar 80,

harga pangan PF- 1 per unit dan harga sandang Pc = 2 unit. Kemiringan garis anggaran

(yang diukur antara titik B dan D) adalah – =

−10 = −

1.

20 2

1. Efek Perubahan Pendapatan

Gambar 5.4 menunjukkan bahwa jika pendapatan digandakan dari 80 menjadi

160, maka garis anggaran belanja bergeser ke luar, dari garis anggaran L1, ke

garis anggaran L2. Tetapi bagaimana L2 tetap paralel dengan L1. Jika

diinginkan, sekarang konsumen kita dapat menggandakan pembelian untuk

pangan maupun untuk sandang. Demikian pula apabila pendapatannya

dipotong setengah dari 80 ke 40, garis anggaran bergeser ke dalam dari L1 ke

L3.

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 53

Page 71: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Efek Perubahan Harga

Apa yang terjadi pada garis anggaran jika harga satu barang berubah, tetapi

harga barang lain tida? Kita dapat memakai persamaan C =

− (

melukiskan efek perubahan harga pangan pada garis anggaran. Misalkan

harga pangan turun setengahnya dari 1 menjadi 0,5. Maka perpotongan vertikal garis anggaran akan tetap sama, tetapi kemiringan berubah dari 1

menjadi 0,5

−( )=−() = −0,5 −( ) = −0,25. Pada gambar 5.3 akan

2 2

mendapatkan garis anggaran baru L2, dengan memutar garis anggaran semua

L1 keluar, melingkari perpotongan C. Perputaran ini masuk akal karena

seseorang yang hanya mengonsumsi sandang dan tidak mengonsumsi

pangan tidak pengaruhi oleh perubahan harga pangan. Namun seseorang

yang mengonsumsi banyak pangan, maka daya belinya akan meningkat.

Jumlah maksimum pangan yang dapat dibeli menjadi dua kali lebih besar

karena harga pangan turun. Page 54 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

) untuk

Page 72: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

F. Keseimbangan Konsumen

Keseimbangan konsumen dapat terjadi dapat terjadi pada anggaran yang berupa

pendapatan untuk menkonsumsi barang-barang dengan harga tertentu telah mencapai

maksimum atau keseimbangan konsumen terjadi saat lengkung kurva indeferensi

menyinggung garis pendapatan.

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 55

Page 73: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Berdasarkan gambar kurva keseimbangan konsumen di atas dapat

dianalisis sebagai berikut:

• Garis pendapatan dari kiri atas ke kanan menunjukkan bahwa besar

kecilnya pendapatan diperoleh proposiona. Besar pendapatan untuk

mengonsumsi mencapai maksimum terjadi pada equilibrium E (Xe, Ye). • Ketika dibeli barang sejumlah Yo, maka Y = 0 atau tidak beli barang X. • Ketika dibeli barang sejumlah barang Xo, maka Y = 0 atau tidak beli barang

Y. • Kurva indiferensi pertama (K1) belum menunjukkan tingkat kombinasi

konsumen barang-barang yang maksimum. Karena titik puncak kurva

indiferensi masih jauh dari garis pendapatan konsumsi belum atau tidak

menjangkau harga dan kuantitas barang yang akan dikonsumsi.

• Kurva indiferensi kedua (K2) juga sama dengan kurva indeferensi pertama.

Untuk membeli degan harga dan kuantitas tertentu belum terjangkau dari

besarnya tingkat pendapatan yang dimiliki oleh konsumen. Tetapi jika

dibandingkan dengan titik puncak kurva indiferensi pertama, titik puncak

kurva indiferensi kedua (K2) lebih dekat dengan garis pendapatan.

Sehingga tingkat kombinasi konsumsi atas barang-barang yang diinginkan

lebih mendekati garis pendapatan.

• Kurva indiferensi ketiga (K3). Keseimbangan konsumen ttercapai pada titik

singgung antara garis pendapatan dan kurva indoferensi di E (Xe, Ye) dan

pada saat itulah tercapai kepuasan maksimum, di mana konsumen dapat

mengalokasikan pendapatannya untuk mengkonsumsi barang-barang yang

dibelinya.

Secara matematis keseimbangan konsumen dirumuskan sebagai berikut: =

Keterangan:

MUx : Marginal Untilty untuk barang X

MUy : Marginal Untilty untuk barang Y

Px : harga beli per unit barang X

Py : harga beli per unit barang Y

Contoh:

Pendapatan (income = I) seorang PNS sebesar Rp 2.000.000,- pada bulan ini akan

membelanjakan 30% dari pendapatannya untuk membali barang X dengan harga beli per unit

Rp 10.000 dan barang Y dengan harga beli per unit Rp 20.000. orang itu mempunyai asumsi

bahwa kepuasan mengonsumsi kedua barang tersebut mempunyai fungsi U = 2QxQy + 4QX.

Tentukan berapa barang X dan Y agar mencapai titik puncak kepuasan atau keseimbangan

konsumen dan gambar kurvanya?

Page 56 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 74: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Jawab:

Diketahui besar pendapatan yang dibelanjakan adalah 30% x Rp 2.000.000 =

Rp 600.000.

Persamaan fungi pendapatan untuk berbelanja adalah

I = PxQx + PyQy berarti: 600.000 = 10.000Qx +

20.000Qy. Persamaan fungsi keppuasan maksimum (total

utility = U): U = 2QxQy + 4Qx

MUx = = 2+ 4 dan MUx =

= 2

= sehingga: 2 +4 = 2

10.00020.000

40.000Qy + 80.000 = 20.000Qx

Qx = 2Qy + 4

Mencapai nilai Qx melaui fungsi pendapatan:

600.000 = 10.000Qx + 20.000Qy

600.000 = 10.000(2Qy + 4) + 20.000Qy

600.000 = 20.000 Qy + 40.000 + 20.000Qy

600.000 = 40.000Qy + 40.000

Qy = 16

Jadi nilai Qx adalah: Qx = 2Qy + 4

Qx = 2 (16) + 4

Qx = 36

Besar total kepuasan maksimum adalah: U = 2QxQy + 4Qx

U = 2(36)(16) + 4(36)

U = 1.296

Menggambar kurva pendapatan sebagai berikut:

600.000 = 10.000Qx + 20.000Qy

Saat Qx = 0, maka 600.000 = 10.000 (0) + 20.000Qy

Qy = 600.000

20.000 = 30

Saat Qy = 0, maka 600.000 = 10.000 Qx + 20.000 (0)

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 57

Page 75: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Qx = 600.000

10.000 = 60

Berati dengan pendapatan yang dibelanjakan Rp 600.000,- mencapai kepuasan

maksimum jika dibelanjakan barang X sebanyak 36 unit dan barang Y sebanyak 16 unit

dengan harga masing-masing Rp 10.000 dan Rp 20.000 per unit.

Latihan Soal:

1. Apakah yang dimaksud dengan perilaku konsumen dan berilah

penjelasan dengan contoh riil? 2. Ada tiga langkah untuk memahami perilaku konsumen menurut

Robert Pindyck, jelaskan langkah-langkah tersebut!

3. Berilah penjelasan mengenai prefrensi konsumen dan keranjang pasar? 4. Jelaskan mengenai teori kepuasan marjinal beserta contohnya? 5. Gambarlah kurva yang menghubungkan antara total utility dan marginal utility

dari tabel berikut ini:

Q TU ΔQ ΔTU MU

1 4

5 20

10 25

14 30

12 30

20 20

6. Jelaskan mengenai kurva indifrensi disertai contohnya?

Page 58 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 76: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

BAB 6

TEORI PERILAKU PRODUSEN

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mampu:

✓ Memahami dan menjelaskan mengenai konsep dasar teori perilaku produsen.

✓ Menjelaskan fungsi produksi.

✓ Memahami dan menerapkan produktivitas fisik marjinal.

✓ Memahami dan menerapkan produktivitas fisik rata-rata.

✓ Menghitung dan menjelaskan mengenai kurva isoquant.

✓ Menghitung dan menjelaskan mengenai kurva isocost.

✓ Menghitung dan menjelaskan mengenai kurva kombinasi input.

A. Tentang Teori Perilaku Produsen

Sebagian besar barang dan jasa ekonomi mulai dari kendaraan hingga kecapi,

diproduksi oleh berbagai perusahaan yang berbentuk perusahaan perseroan atau oleh

perusahaan raksasa. Untuk memahami perekonomian pasar, pertama-tama kita harus

memahami organisasi dan fungai perusahaan bisnis dalam perekonomian. Faktor pendorong

utama timbulnya organisasi produksi dalam perusahan berasal dari produksi masa yang

ekonomis. Produksi yang efisien membutuhkan pabrik dan mesin serta jalur perkitan khusus,

juga pembagian pekerjaan menjadi sejujmlah kegiatan kecil. Faktor kedua adalah

meingkatkan sumber daya untuk produksi berskala besar. Untuk mendirikan sebuah pabrik

peleburan baja dibutuhkan banyak biaya dan modal. Dewasa ini dalam perekonomian

kapitalis, sebagian besar dana atau modal untuk kegiatan produksi berasal dari laba

perusahaan atau dari pinjaman pasar uang. Pada dasarnya produksi yang dibiayai oleh

swasta sebetulnya sulit untuk dipertimbangkan, jika perusahaan tidak mampu menghasilkan

banyak dana setiap tahuunnya untuk pendirian proyek baru.

Adapun faktor ketiga diperlukan perusahaan untuk mengorganisasikan produksi

adalah persyaratan manajemen. Perusahaan biasanya dikelola oleh seseorang atau

beberapa orang manajer, yaitu orang ang dapat mengorganisir produksi, memperkenal

ide-ied atau produk baru ataupun proses-proses baru, mengambil keputusan bisnis dan

bertanggungjawab atas keberhasilan dan kegagalannya. Produksi diorganisir dalam

perusahaan karena efisiensi biasanya memerlukan produksi skala besar, sumber

keuangan yang cukup besar, sumber keuangan yang cukup besar dan pengelolaan yang

diteliti serta pengawasan atas aktivitas yang sedang berjalan (Samuelson, 1996).

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 59

Page 77: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Konsep Dasar

Bagi sebagian besar orang, esensi suatu perekononmian adalah produksi. Mari

kita gambarkan pabrik peleburan baja, kesibukkan jalur perakitan kendaraan. Standar

hidup kita pada saat ini telah begitu tinggi karena para pekerja rata-rata dapat

memproduksi output dengan sejumlah besar. Seorang petani modern menggunakan

input, yaitu faktor produksi tanah, tenaga kerja, mesin, pupuk. Input tersebut

dipergunakan selam musim tanam dan mmusim tumbuh, dan pada musim panen petani

tersebut mengambil hasil ttanamnya. Kita mengasumsikan bahwa petani selalu berusaha

keras untuk melakukan produksi secara efisien atau dengan biaya yang paling rendah.

Dengan demikian petani selalu berusaha untuk memproduksi tingkat output maksimum

dengan meggunakan suatu dosis input tertentu dan dengan menghindarkan pemborosan

sekecil mungkin. (Saamuelsoon, 1996).

B. Fungsi Produksi

Kegiatan yang dijalankan oleh semua perusahaan adalah untuk mengubah input

menjadi output. Karena para ahli ekonomi tertarik pada pilihan-pilihan yang dibuat

perusahaan-perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya, dan karena ingin

menghindari banyak kerumitan perekayasaan yang terdapat dalam keputusan-keputusan

produksi yang sesungguhnya. Mereka telah memutuskan untuk menyusun suatu model

abstrak dari produksi. Dalam model ini hubungan antara input dan output dirumuskan

sebuah fungsi produksi sebagai berikut: Q = (K,L,M...)

Di mana Q menunjukkan output suatu barang tertentu selama suatu periode, K

menunjukkan pemakaian mesin (modal) selama periode tersebut, L menunjukkan input

jam kerja, M menunjukkan bahan mentah yang dipergunakan dan notasi titik

menunjukkan kemungkinan variabel-variabel lain yang memengaruhi proses produksi.

Jadi secara lebih sederhana lagi, fungsi produksi menunjukkan jumlah output

maksimum yang dapat diperoleh dari sekumpulan input tertentu. Jika hanya terdapat dua

input, modal kerja (K) dan tenaga kerja (L) maka fungsi produksi ditunjukkan sebagai

berikut: Q = f (K,L). Berikut ini pembahasan mengenai produktivitas fsik fungsi produksi

(Walter, 1991).

1) Produktivitas Fisik Marjinal Pertanyaan pertama yang dapat kita ajukan mengenai hubungan antara input

dan output tambahan yang dihasilkan dengan menambahakn input satu unit

lagi ke dalam proses produksi. Ukuran formal dari hubungan ini dapat kita

definisikan: produktivitas fisik marginal suatu input adalah jumlah unit

tambahan input tersebut sedangkan tingkat penggunaan semua input lain tetap

konstan. Untuk kedua input utama yang kita gunakan: produk fisik marginal

dari modal (MPk) dan produksi fisik marjinal dari tenaga kerja (MPL) yang

masing-masing dirumuskan sebagai berikut:

MPK = ℎ = ∆MPL = ℎ = ∆

∆ ℎ ∆ ℎ 2) Produktivitas Fisik Rata-rata

Produktivitas tenaga kerja biasanya berarti produktivitas rata-rata. Dikatakan

bahwa industri tertentu mengalami kenaikan produktivitas, maka hal itu berrati

bahwa output unit input tenaga kerja telah naik. Meskipun dalam ilmu ekonomi

konsep produktivitas rata-rata ini tidak sepenting prduktiivitas marginal, namun

Page 60 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 78: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

konsep ini mendapat perhatian yang cukup besar dalam pembahasan populer.

Jadi produktivitas fisik rata-rata suatu input adalh output total per unit dari input

tersebut yang dipergunakan. Untuk input tenag kerja, produktivitas rata-rata

(APL) ditentukan oleh:

APL = =

Secara geometris nilai APL untuk jumlah input tenaga kerja adalah kemiringan

garis yang ditarik dari titik awal ke titik yang relevan pada kurva TPL . Berikut

ini gambar kurva mengenai L, MPL, APL.

Kurva-kurva di atas memerlihatkan bagaimana kurva-kurva produk marjinal

dan rata-rata tenaga kerja dapat diperoleh dari kurva produk total. Kurva TPL

pada gambar 6.1 menggambarkan hubungan antara input dan output tenaga

kerja, dengan asumsi bahwa semua input lain dianggap tetap. Kemiringan

garis yang menghubungkan titik awal dengan sebuah titik pada kurva TPL

memerlihatkan produk rata-rata dari tenaga kerja (APL). Hubngan antara kurva

APL dan kurva MPL secara geometris jelas terlihat dari gambar di atas.

Dalam pada itu produktivitas marginal dari setiap input menyatakn tingkat

pertambahan dari produk total bila terjadi kenaikan input tertentu sedangkan

input lainnya tetap konstan. Produktivitas marginal yang dihubngkan dengan

masing-masing faktor biasanya positif untuk suatu rentang (range) yang cukup

besar artinya jika jumlah input bertambah, sementara input lain tetap, output

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 61

Page 79: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

biasanya bertambah pada tingkat yang semakin menurun sampai benarny hal

ini merupakan penurunna output jika dibandingkan dengan faktor input yang

bertambah. Sifat fungsi produksi yang demikian disebut hukum menurunnya

produktivitas marginal.

C. Isoquant

Isoquant menunjukkan kombinasi-kombinasi alternatif antara input modal (K)

dengan tenaga kerja (L) yang dapat digunakan untuk memproduksi suatu tingkat output

tertentu. Penggambaran kombinasi dari beberapa alternatif tersebut pada suatu kurva

yang disebut kurva isoquant, di mana kurva isoquant memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

• Mempunyai koefisien garis negatif. • Garis cenderung cembung • Antara garis isoquant satu dengan isoquant lain tidak saling berptongan.

• Kurva isoquant yang jauh dari titik origin (pusat) menunjukkan jumlah

output yang semakin banyak.

Contoh beberapa kurva isoquant pada dua input, yaitu modal (K) dan tenaga kerja (L).

Berdasarkan gambar isoquant di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

• Garis vertikal menunjukkan besarnya modal (K) yang dimiliki.

• Garis horizontal menunjukkan besarnya atau jumlah tenag kerja yang akan

dibutuhkan untuk menghasilkan output (Q). • Bebarapa output (Q1, Q2, Q3, dan Q4) merupakan bebarapa hasil produksi yang

diinginkan dengan kombinasi modal (K) dan tenaga kerja (L) yang ada. Semakin

banyak produk (Q4= 250) maka akan semakin jauh dari titik origin (titik pusat = 0),

grafik moda (K) dan tenaga kerja (L), dengan demikian Q4 = 250 berpengaruh

pada peningkatan jumlah modal dan tenaga kerja yang harus dimiliki dan

disediakan untuk memproduksi sebanyak Q4 = 250 tersebut.

• Sebaliknya semkain dekat kurva isoquant (Q3 = 200, Q2 = 150, dan Q1 = 100) ke

titik origin, semakin berkunjung atau sedikit pula alternatif kombinasi jumlah modal (K) dan jumlah tenaga kerja (L) yang dibutuhkan.

• Kurva isoquant pertama (Q1 = 100) dapat diperoleh beberapa alternatif kombinasi

jumlah modal (K) dan jumlah tenaga kerja (L) yang berbeda-beda sepanjang kurva

isoquant yang mempunyai ciri cembung. Titik R menunjukkan

Page 62 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 80: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

kombinasi pertama dari modal dan tenaga kerja yang dibutuhkan, yaitu sebanyak

K1 dan L1 untuk menghasilkan Q = 100. Titik T menunjukkan kombinasi ketiga

untuk menghasilkan Q = 100 dari modal (K3) dan tenaga kerja (L3).

• Dari beberapa alternatif kombinasi modal dan tenaga kerja (K1, K2, K3) dan

tenaga kerja (L1, L2, L3) yang dibutuhkan untuk memproduksi Q = 100 mengalami

perbedaan sesuai dengan jumlah dekatnya kurva isoquant dari titik origin (titik

pusat).

• Titik kombinasi modal dan tenaga kerja mencapai maksimum terletak pada titik

puncak kurva isoquant , titim Udengan ordinat (K maksimum dan L maksimum).

Dari uraian di atas berarti produsen mempunyai beberapa alternatif

kombinasi pemakaian jumlah modal dan tenaga kerja yang harus disediakan

untuk memproduksi Q = 100. Jika yang dipilih kombnasi di titik R (K1, L1) pihak

produsen menyediakan relatif lebih banyak modal dan relatif sedikit jumlah tenaga

kerja. Jika dipilh kombinasi titik S, kebutuhan modal (K2) dan tenaga kerja (L2)

relatif hampir sama atau jumlah modal yang diperlukan relatif lebih banyak

daripada jumlah tenaga kerja yang diperlukan. Jika kombinasi titik T (K3, L3) yang

dipilih maka kebutuhan tenaga kerja (L3) relatif lebih banyak daripada jumlah

modal (K3) yang harus disediakan.

Jika kombinasi titik U (K maksimum, L maksimum,) berarati produsen lebih

memilih faktor keseimbangan pemakaian dan menggunakan modal dan tenaga

kerja dengan tujuan efektivitas dan efisien proses produksi. Jadi faktor

kemampuan analisi eksternal dan internal seorang produsen ikut menentukan

pilihan kombinasi kurva isoquant , misalnya jika produsen:

(K) Lebih banyak modal (K) daripada jumlah tenaga kerja (L),

maka lebih baik produsen memilihi kombinasi titik R. (L) Lebih banyak tenaga kerja daripada jumlah modal yang

dimiliki sebaiknya produsen memilih kombinasi titik T. (M) Relatif sama banyak antara modal dan tenaga kerja, lebih

baik memilih kombinasi di titik S atau titik maksimum.

Contoh fungsi produksi:

1) Q = 4L-¼

, maka: a. Produktivitas fisik marjinal untuk L: MPL = = 3L

-¼K

¼

b. Produktivitas fisik rata-rata untuk L: AP = = 4 −¾ ¼

L

c. Produktivitas fisik marjinal untuk K: MPK = = L¾

K-¾

d. Produktivitas fisik rata-rata untuk K: AP = = 4 ¾ ¼

K

Perlu diketahui MPL selalu poditif, namun dengan

bertambahnya L dan sama halnya MPK selalu positif tetapi

menurun jika K meningkat.

2) Fungsi produksi Q = 4LK-L2 – 3K

2, maka:

a. Produktivitas fisik marjinal menjadi dari L: MPL = = 4K –

2L

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 63

Page 81: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

b. Produktivitas fisik rata-rata menjadi dari L: APL = =

4 −2−32

c. Produktivitas fisik marjinal menjadi dari K: MPK = = 4L –

6K d. Produktivitas fisik rata-rata menjadi dari K: APK = =

4 −2−32

Catatan: MP > 0 untuk L > 2K, MPL = 0 untuk L = 2K dan MPK < 0 jika L

> 2K, sedangkan MPK > 0 untuk K < 2

⁄3 L, MPK = 0 untuk K = 2

⁄3

L, dan MPK < 0 untuk K > 2

⁄3 L.

Jadi untuk L dan K produktivitas fisik marjinal meningkat, kemudian menurun dengan bertambahnya input yang bersangkutan.

3) Fungsi produksi: Q + 4L2 + 5K

2 – 12LK = 0, di mana Q adalah

jumlah output, sedang L dan K merupakan jumlah input. Maka diferensiasi implisit berikut:

Untuk Q: = 2Q, untuk L: = 8L -12K

Untuk K: = 10K – 12L

• Produktivitas fisik marjinal dari L:

= = ⁄ =8−12 =4−6 ⁄2

• Produktivitas fisik marjinal dari K:

= = ⁄ =10 −12 =5 −6 ⁄2

Karena Q>o maka ⁄ >0 untuk L < 3⁄2K, ⁄ =0 untuk L =

3⁄2K, ⁄ <0 untuk L > 3⁄2K. Jika ⁄ >0 untuk K<6⁄5L, ⁄ <0

untuk K>6⁄5L

D. Isocot Isoquant secara grafik menggambarkan fungsi produksi perusahaan untuk semua

tingkat output yang mungkin diproduksi oleh perusahaan. Dengan menggunakan

isoquant tersebut berapakah output yang seharusnya diproduksi oleh perusahaan?

Tetapi kita lebih tertarik pada kombinasi sumber daya untuk meminimalkan biaya

produksi suatu tingkat output tertentu. Jawabannya tergantung pada biaya sumber daya

(William McEachern, 2001).

Misalkan biaya tenaga kerja per orang sebesar Rp 2.000.000 per bulan, biaya

kapital per unit Rp 4.000.000 per bulan. Jadi biaya produksi total (total cost) sebesar:

TC = wL + rK TC = 2.000.000 + 4.000.000

Page 82: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Page 64 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 83: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Keterangan:

w = tingkat upah per bulan

L = jumlah tenaga kerja

r = biaya kapital/modal per bulan

K = jumlah modal yang digunakan

Tingkat kemiringan garis TC adalah:

Slope = − w

= − 2.000.000

= −0,5 4.000.000

Skedul total cost (TC) berdasarkan slope (tingkat kemiringna garis) adalah:

L K TC

1 2 9.000.000

2 4 20.000.000

4 8 40.000.000

6 12 60.000.000

Setiap garis isotost menunjukkan kombinasitenaga keja dan capital yang dapat dibeli

pada tingkat biaya total tertentu. Slope-nya sama dengan minus tingkat upah dibagi dengan

tingkat sewa capital. Tiingkat biaya yang lebih tinggi dicerminkan oleh garis isocost yang lebih

jauh dari titik nol.

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 65

Page 84: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

E. Kombinasi Input

Mengingat perusahaan yang memaksimalkan laba ingin berproduksi pada biaya

minimum untuk menghasilkan tingkat output tertentu, maka perusahaan tersebut

mencoba untuk mencari garis isocost yang paling dekat dengan titik nol tapi masih

menyentuh isoquant yang diinginkan. Pada titik persinggungan antara garis isocost dan

isoquant menunjukkkan biaya minimum yang diperlukan perusahaan untuk berproduksi

tingkat output yang telah ditetapkan.

Berikut ini contoh kombinasi input modal/capita dan tenaga kerja yang diperlukan,

dengan menggunakan persamaan fungsi di atas, yaitu:TC = 2.000.000L + 4.000.000K.

Jika melakukan kombinasi di titik A, yaitu K = 6 dan L = 1,5 maka besar biaya

total:

TC(A) = 2.000.000L + 4.000.000K

= 2.000.000(1,5) + 4.000.000(6) = 3.000.000 + 24.000.000 = 27.000.000

Jika kombinasi di titik B, yaitu K = 4 dan L = 2 maka besar biaya total:

TC(B) = 2.000.000L + 4.000.000K = 2.000.000(2) + 4.000.000(4) = 4.000.000 + 16.000.000 = 20.000.000

Nilai absolut dari slope isoquant adalah tingkat substitusi teknis marginal atau MRTS (marginal rate of technical substitution) dan dirumuskan MRST = = . Dengan demikian besar tingkat subtitusi teknis marginal (MRTS)

sebesar w

= − 2.000.000

= 0,5.

4.000.000

Hasil MRTS tersebut menunjukkan bahwa perusahaan melakukan penyesuaian

penggunaan sumber daya sehingga tingkat substitusi suatu sumber daya sehingga

tingkat substitusi suatu sumber daya terhadap sumber daya yang lain dalam produksi

atau tingkat substitusi teknis marjinal sama dengan tingkat penukaran suatu sumber daya terhadap sumber daya lain di pasar sumber daya, yaitu

w. Jika persamaan itu tidak

� terpenuhi, perusahaan dapat melakukan penyesuaian terhadap kombinasi input

untuk menghasilkan tingkat output yang sama pada biaya yang paling rendah.

Page 66 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 85: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Latihan Soal:

1. Jelaskan mengenai konsep dasar perilaku produsen dan contoh aplikasinya? 2. Tunjukkan keterkaitan fungsi produksi dengan marginal productivity (MP)

untuk modal dan tenaga kerja dan jelaskan keterkaitan tersebut? 3. Apa yang dimaksud kurva isoquant, beri contoh beberapa kurva isoquant

terhadap kebuutuhan modal dan tenaga kerja?

4. Jika diketahui fungsi produksi Q = 10 1⁄

2�1⁄

5. Tentukan produktivitas fisik

marginal unuk modal dan tenaga kerja, serta berilah penjelasan dengan

contoh?

5. Fungsi produksi Q – 10LK – 5K2 – 10L

2 = 0, lengkapilah tabel berikut ini:

Q L K 10.000 5

10 10

20.000 6

8.000 2

3 5

6.000 4

6. Apakah yang dimaksud kurva isocost dan beri contoh perhitungannya?

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 67

Page 86: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

BAB 7

TEORI BIAYA PRODUKSI

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mampu:

✓ Memahami dan menjelaskan mengenai biaya dan macamnya

✓ ✓ Menghitung dan menjelaskan mengenai biaya total produksi.

✓ Memahami dan menjelaskann mengenai biaya marginal jangka pendek.

✓ Menghitung dan menjelaskan mengenai biaya rata-rata.

A. Pengertian Biaya

Sebelum kita membahas teori biaya, terlebih dahulu beberapa kesulitan konsepsi

definisi yang tepat dari biaya. Paling tidak biaya dapat dibedakan menjadi tiga konsepsi

yang berbeda, yaitu biaya alternatif (opportunity cost), biaya akuntansi (accounting cost)

dan biaya ekonomi (economic cost). Bagi para ahli ekonomi yang terpenting di antaranya

adalah biaya sosial atau alternatif. Karena sumber daya adalah terbatas maka di dalam

perekonomian kita setiap keputusan untuk memproduksi suattu barang harus dilakukan

dengan mengorbankan barang lain. Misalnya apabila diputuskan untuk meproduksi

sebuah mobil maka kepuutusan untuk memproduksi, misalkan 20 sepedda yang

sesungguhnya dapat diproduksi dengan menggunakan tenaga kerja, chrome, da kaca

yyang dipergunakan untuk memproduksi mobil tersebut. Jadi alternatf sebuah mobil ada

20 sepeda.

Doktrin biaya alternatif ini sangat penting dalam analisis ekonomi. Banyak

masalah pilihan sosial menjadi lebih jelas pengertiannya denngan mengethui alternatif-

alternatif dalam proses ekonomi. Karena konsep itu menurut pernyataannya yang paling

umum berkaitan langsung dengan keputusan-keputusan sosial.

Kedua konsep biaya lainnya dikaitkan langsung dengan teori pilihan perusahaan.

Masing-masing adalah konsep akuntan dan konsep ahli ekonomi mengenai biaya

perusahaan. Pandangan akuntan mengenai biaya menekankan pada biaya-biaya

langsung, biaya-biaya historis, penyusutan dan pos-pos pembukuan lainnya. Maka

definisi biaya ekonomi menurut ahli ekonomi setiap sumber-sumber daya tersebut pada

penggunaannya yang sekarang. Dengan kata lain biaya ekonomi suau sumber daya

tersebut pada alternatif kesempatan penggunaannya yang terbaik (Walter, 1991). Berikut

ini pembahasan mengenai biaya: ✓ Biaya tenaga kerja

Para ahli dan akuntan melihat pada biaya tenaga kerja dngan cara yang

sama. Bagi akuntan, pengeluaran untuk tenaga kerja meruapakan biaya

umum dan karen itu merupakan biaya produksi. Bagi para ekonomi, tenaga

kerja merupakan biaya eksplisit. Jasa-jasa pekerja dibeli dengan suatu tarif

upah per jam dan dapat diasumsikan bahwa inilah jumlah yang akan

Page 68 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 87: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

diperoleh para pekerja menurut alternatif penggunaan tenaga kerja mereka

yang terbaik. Jadi kedua definisi biaya tersebut melihat pada upah meskipun

terdapat sedikit perbedaan karena para akuntan cenderung menekankan pada

rekeing upah keseluruhan, sedang para ahli ekonomi melihat pada biaya untuk

mempekerjakan satu pekerja lagi selama satu jam.

✓ Biaya modal

Dalam hal jasa modal, konsep akuntansi dan ekonomi mengenai biaya

sangat berbeda. Para akuntan dalam menghitung biaya mdal

menggunakan harga historis dari mesin tertentu dan menerapkaan suatu

kaidah penyusutan yang hampir berubah-berubah untuk menentukan

berapa dari harga pembelian mesin itu yang akan dibebankan pada biaya

umum. Namun para ekonom telah menganggap biaya implisit dari sebuah

mesin sebagai jumlah yang mau dibayarkan orang lain untuk

penggunaannya. Jad biaya satu jam mesin adalah tarif sewa mesin itu

menurut alternatif penggunaannya yang terbaik. Dengan terus-menerus

menggunakan mesin itu secara implisif perusahaan mengorbankan sewa

yang mau dibayarkan orang lain uuntuk penggunaan mesin tersebut.

✓ Biaya pengusaha dan laba ekonomis

Konsep pengusaha memberikan suatu ilustrasi terakhir mengenai

perbedaan-perbedaan yang timbul di antara para ahli ekonomi denggan

para akuntan mengenai deinisi biaya. Banyak di antara apa yang disebut

laba oleh para akuntan akan disebut pendapatan pengusaha oleh ahli

ekonomi. Aba adalah suatu pembayaran bagi pemilik perusahaan dan

menurut ahli ekonom bagian dari pembayaran dikeluarkan si pemilik untuk

tetap dapat menjalankan usaha tertentu adalah biaya perusahaan tersebut.

Laba ekonomi menurut ahli ekonomi adalah sebagai besaenya pendapatan

pengusaha melebhi kapasitas pendapatan dari kemampuan pegusaha

tersebut kalau melakukan kerja yang lain. Jika pemilik perusahaan hanya

mendapatkan suatu laba nominal meskipun ketrampilan dan keahliannya

jauh lebih besar maka seorang ahli ekonomi mungkin akan menyimpulkan

bahwa laba ekonomi perusahaan itu adalah negatif (Welter, 1991).

B. Biaya Eksplisit dan Implisit

Untuk dapat menggunakan sumber daya, produsen harus membayar kepada

pemilik sumber daya paling tidak opportunity cost dari sumber daya tersebut bagi

pemiliknya. Opportunity cost dari sumber daya meruapakan sesuatu yang dapat

dihasilkan oleh sumber daya melalui alternatif penggunaan terbaik. Untuk sumber daya

yang dibeli di pasar sumber daya, pembayaran atas sumber daya yang dibeli di pasar

sumber daya, pembayaran atas sumber daya tersebut mendekatiya. Sebagai contoh

perusahaan tidak membayar sewa atas bangunan perusahaan yang sudah milik

perusahaan tersebut mendekatinya. Sebagai contoh perusahaan tersebut sendiri.

Demikian juga tukang binatu kecil biasanya tidak membayar upah untuk diri mereka

sendiri. Tetapi sumber daya ini sebenarnya tidaklah “Cuma-Cuma”.

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 69

Page 88: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Latihan Soal Kuantitatif

1. Adanya permintaan dan penawaran telur pada berbagai tingkat harga didalam suatu pasar adalah sebagai berikut :

NO HARGA Rp PERMINTAAN PENAWARAN SIFAT INTERAKSI

1 100 1000 200

2 120 900 400

3 140 700 700

4 160 450 1.100

5 180 150 1.600

6 200 0 2.200. a. Berdasarkan data permintaan dan penawaran diatas buatkan kuva permintaan

dan penawaran pada tingkat harga. b. Berapakah keseimbangan di pasar tercapai dan berapakah jumlah barang yang

di jual belikan? c. Apakah yang berlaku pada harga Rp. 120 ? d. Apakah yang berlaku pada harga Rp. 180 ? e. Apabila pendapatan masyarakat bertambah , perubahaan yang bagaimanakah

yang anda ramalkan akan terjadi ? 2. Persamaan atas permintaan atas Fungsi permintaan suatu barang Fungsi

Permintaan ( QD) dan persamaan penawaran barang tersebut (QS) adalah sbb : QD:100-2P QS:20+5P Dari persamaan Matematik tersebut : Ket : Dimana bahawa P adalah tingkat harga yang dinyatakan dalam ribuan rupiah

HARAGA PERMINTAAN PENAWARAN

(ribu rupiah) (unit) (unit)

2 - -

4 - -

6 - -

8 - -

10 - -

a. Berdasarkan persamaan permintaan dan penawaran di atas lengkapilah tabel

berikut dan rincian perhitungannya b. Tentukan harga keseimbangan jumlah barang yang dijualbelikan ?

3. Persamaan matematik bahwa QD adalah fungsi Permintaan dan QS adalah

fungsi penawaran akan Mobil sedan sbb : Permintaan QD : 200 - 10P Penawaran QS : - 40 + 5P a. Berapa tingkat harga keseimbangan ( price Equlibrium) ? b. Berapa jumlah Mobil sedan yang dijualbelikan ? c. Buatkan Kurvanya ?

Page 70 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Page 89: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

4. Suatu Perusahaan yang sedang berkembang PT. Giant Dwi Sanjaya akan memproduksi ATM Card adapun rata2 Produksi dengan data Sebagai table berikut :

PEKERJA PRODUKSI TFC TVC TC MC AFC AVC AC

0 0 50 0

1 2 50 50

2 6 50 100

3 12 50 150

4 20 50 200

5 27 50 250

6 33 50 300

7 38 50 350

8 42 50 400

9 45 50 450 Saudara di minta menghitung dengan lengkap tabel berikut cara perhitungannya dengan rumus : Tentukan berapa Total cost ? Berapa Marginal cost ? , AFC,AVC, dan AC ?

5. Dari segi pendekatan dalam analisisnya, terangkan perbedaan antara teori mikro ekonomi dan teori makro ekonomi !

6. Sebutkan system –sistem perekonomian di Dunia dan karakteristiknya masing-masing , jika di Indonesia Menganut Ekonomi yang Mana ?

7. Misalkan data hasil penelitian sebuah rumah sakit “SEHAT UTAMA” dengan sampel produk “Rawat Inap Kelas Ekonomi” sebagai berikut :

Kelas Periode Harga (rupiah) Permintaan (orang/pasien)

Ekonomi Agustus 2019 150.000 / hari 100 orang

Ekonomi September 2019 150.000 / hari 180 orang

a. Data di atas menunjukan tidak adanya keanikan harga tetapi permintaannya naik. Sebutkan dan jelaskan berdasarkan pendekatan teori mikroekonomi faktor-faktor apakah harga tetap tetapi permintaan terhadap produk jasa rumah sakit naik ?

b. Gambarkan kurvanya ! 8. Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tipe pertamax Rp. 10.000/Liter, sehingga laku terjual 1000

Liter/hari. Karena terjadi kenaikan, maka harga jualnya naik 25 % perliter, sehingga laku terjual 1500 liter/hari. a. Hitunglah nilai koefisien elastisitas permintaan BBM tersebut (sertakan rumus dan

proses penghitungannya) ! b. Masuk ke dalam jenis elastisitas apa komoditi BBM tersebut ? c. Mengapa BBM masuk kedalam jenis elastisitas tersebut ?

9. Sebuah Usaha Pertanian PT. Mukti Sasmita Jaya mempunyai sebidang tanah dan alat- alat pertanian. Tanah dan peralatan pertanian tersebut tidak dapat ditambah jumlahnya. Jumlah tenaga kerja dan tingkat produksi yang akan dicapai pada setiap jumlah tenaga kerja yang digunakan seperti pada table berikut :

Jumlah Pekerja (Orang) Jumlah Produksi (Unit)

1 1

2 4

3 7

4 10

5 13

6 17

7 20

a. Hitunglah produksi marjinal dan produksi rata-rata. Pada tenaga kerja yang manakah produksi marjinal mencapai maksimum ? Produksi rata-rata mencapai maksimum ?

b. Lukiskanlah kurva produksi total, produksi marjinal dan produksi rata-rata.?

Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Page 71

Page 90: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar
Page 91: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

BAB 1

PENDAHULUAN

Ilmu ekonomi dibagi menjadi dua yaitu ekonomi mikro

dan ekonomi makro. Kelahiran ekonomi makro dilatar

belakangi depresi besar dunia yang melanda negara-negara

maju dan meluas keseluruh dunia pada tahun 1930an. Dalam

ekonomi makro terdapat tiga permasalahan pokok yang dibahas

yaitu inflasi, pertumbuhan output dan pengangguran. Inflasi

merupakan gejala kenaikan harga yang berlangsung secara

serentak, bila terjadi pada tingkat yang rendah tidak akan

membahayakan kondisi perekonomian, tetapi bila terjadi pada

tingkat yang tinggi akan sangat merugikan perekonomian

karena daya beli masyarakat akan menurun secara tajam. Hal

ini berarti terjadi penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat

terutama yang berpenghasilan kecil dan relatif tetap.

Perutumbuhan ekonomi yang terjadi dari waktu ke waktu

merupakan ukuran kasar tercapainya tingkat kesejahteraan

masyarakat terutama dilihat dari persediaan barang dan jasa

yang diperlukan sebagai alat pemuas kebutuhan masyarakat bersangkutan. Persoalan ketimpangan

distribusi pendapatan masyarakat tidak dapat diatasi dengan

pertumbuhan ekonomi yang tinggi demikian pula pemecahan

masalah kemiskinan tidak dengan serta merta diatasi melalui

upaya mendorong pertumbuhan ekonomi secara terusmenerus.

Tingkat pengangguran tenaga kerja tidak akan pernah

mencapai nol didalam sebuah perekonomian masyarakat.

Pengantar Ilmu Ekonomi MikrodanMakro | 71

Page 92: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Di negara yang sedang berkembang, pengangguran tenaga kerja

cenderung tinggi dan memiliki berbagai jenis dan sifat

pengangguran. Upaya mengatasi masalah-masalah inflasi,

pertumbuhan output serta mengurangi jumlah tenaga kerja yang

menganggur sering mengalami trade-off melalui penerapan

berbagai kebijakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah.

Sehingga jenis kebijakan yang dipilih didasarkan pada prioritas

penanganan masalah yang paling mendesak.

Yang akan Anda pahami setelah mempelajari bab ini

adalah: • Pengertian ilmu ekonomi, ekonomi makro dan ekonomi

mikro. • Perkembangan ekonomi makro dan fokus pembahasan

ekonomi makro seperti: inflasi, pertumbuhan output,

pengangguran. • Peranan pemerintah dalam ekonomi makro meliputi:

kebijakan fiskal, kebijakan moneter, kebijakan

pertumbuhan.

• Fluktuasi ekonomi dalam jangka pendek maupun

jangka panjangdenganpenjelasantentangsiklus bisnis. Menurut Alferd Marshall, ekonom besar di abad ke-

19 berkata bahwa ilmu ekonomi merupakan ilmu yang

mempelajari tentang manusia dalam menjalankan kehidupan

sehari-harinya. Pentingnya belajar ilmu ekonomi ini didasari

dengan tiga alasan yaitu alasan yang pertama adalah karena

ilmu ini akan membantu anda memahami dunia yang anda

jadikan sebagai tempat tinggal. Alasan yang kedua, karena ilmu

ini akan menjadikan anda peserta

72 |Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 93: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

atau masyarakat yang lebih cerdas dalam perekonomian.

Sedangkan alasan yang ketiga, karena ilmu ini akan

memberikan anda pemahaman yang lebih baik mengenai

potensi dan kemampuan kebijakan ekonomi.

Dalam ilmu ekonomi dibagi menjadi dua cabang ilmu

yaitu ilmu ekonomi makro dan ilmu ekonomi mikro. Ilmu

ekonomi mikro merupakan ilmu yang mempelajari fungsi

masing-masing industri dan perilaku masing-masing unit

pengambilan keputusan, khususnya perusahaan bisnis dan

rumah tangga, dengan asumsi tertentu.

Sedangkan ilmu ekonomi makro tidak memusatkan

perhatian pada faktor-faktor yang mempengaruhi produksi

produkproduk tertentu dan perilaku masing-masing industri,

tapi pada penentu jumlah output nasional total. Atau dengan

kata lain ilmu ekonomi makro merupakan studi tentang

perekonomian secara menyeluruh dan lingkup masalahnya

lebih komplek serta lebih luas daripada ilmu ekonomi mikro.

Perkembangan Ekonomi Makro

Ilmu ekonomi makro lahir dari usaha untuk menjelaskan

Depresiasi Besar pada tahun 1930-an di Amerika Serikat.

Sejak saat itu disiplin ilmuekonomi makro berkembang, yang

mengisi dirinya dengan masalah baru karena terjadinya

perkembangan dan perubahan atas masalah-masalah ekonomi.

Di akhir tahun 1960-an, pemerintah Amerika Serikat dipercaya

dapat “menyetel perekonomian dengan baik”, tapi di tahun

1970-an kinerja perekonomian Amerika Serikat memburuk dan

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 73

Page 94: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

menunjukkan bahwa penyetelan yang baik tidak selalu

berjalan.

Sebelum adanya depresiasi besar, para ekonom

menerapkan model ekonomi mikro terkadang disebut market

cleaning atau model klasik pada masalah yang luas. Market

cleaning dapat diartikan bahwa jumlah yang ditawarkan sama

dengan jumlah yang diminta, dan model klasik sendiri selalu

menekankan bahwa harga dan upah senantiasa menyesuaikan

diri hingga seimbang. Sedangkan kata ilmu ekonomi makro

baru ditemukan sesudah Perang Dunia II.

Salah satu contoh analisis ekonom klasik yaitu dengan

penerapan analisis penawaran dan permintaan klasik. Semisal

penawaran tenaga kerja yang berlebih akan menyebabkan

turunnya upah hingga tingkat equilibrium yang baru serta

mengurangi adanya pengangguran. Dengan kata lain, para

ekonom percaya bahwa resesi akan memperbaiki dirinya

sendiri. Tapi selama hampir 10 tahun terjadinya Depresiasi

Besar, tingkat pengangguran saat itu masih tinggi. Karena

kegagalan market cleaning atau model klasik tersebut

menjadi cikal bakal perkembangan ilmu ekonomi makro.

Setelah kegagalan dari model klasik muncullah

Revolusi Keynes. Dimana sebagian besar ilmu ekonomi makro

berpijak pada pendapat Keynes. Menurut Keynes bukan harga

dan upah yang menentukan tingkat peluang kerja, seperti model

klasik , melainkan tingkat permintaan agregat akan barang dan

jasa. Keynes pun beranggapan bahwa pemerintah dapat campur

tangan dalam

74 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 95: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

perekonomian unntuk mempengaruhi tingkat output dan

peluang kerja serta merangsang permintaan agregat sementara

permintaan swasta rendah, sehingga dapat mengangkat

perekonomian keluar dari resesi.

Sekitar tahun 1950-an setelah Perang Dunia II, karya

Keynes mulai membawa pengaruh baik terhadap ekonom

maupun pembuat kebijakan pemerintah. Campur tangan

pemerintah dalam perekonomian dengan menggunakan

kekuasaannya untuk mencapai sasaran peluang kerja dan output

ke tingkat tertentu, dengan tujuan eksplisit untuk mengontrol

naik turunnya perekonomian.

Fokus Pembahasan dalam Ekonomi Makro

Perhatian utama dari ilmu ekonomi makro ada tiga,

yaitu inflasi, pertumbuhan output, dan pengangguran. Seorang pembuat kebijakan pemerintah pasti menginginkan

inflasi rendah, pertumbuhan output tinggi, dan pengangguran

rendah. Tapi dalam perekonomian makro tidak semua dapat

berjalan baik. Bila kita memperbaiki satu sisi maka kita akan

memperburuk sisi yang lain. Sehingga dalam perekonomian

makro penuh dengan saling meniadakan(trade-off).

Inflasi

Inflasi merupakan kenaikan harga secara keseluruhan.

Sejak lama, pengurangan inflasi merupakan tujuan dari

kebijakan pemerintah. Inflasi sendiri ada tiga macam, yaitu

creeping inflation, galloping inflation, dan hyper

inflation. Creeping inflation merupakan inflasi yang

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 75

Page 96: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

sifatnya rendah ataupun ringan berkisar 0-10%. Galloping

inflation merupakan inflasi yang sifatnya sedang atau

diambang batas, bila tidak diatasi akan menciptakan

ketidakstabilan ekonomi. Sedangkan inflasi yang paling

ditakuti adalah hyper inflation, dimana inflasi ini sifatnya

sudah tidak dapat dikendalikan karena melambungnya harga-

harga dan rendahnya daya beli masyarakat.

Kebanyakan orang tidak sadar tentang kehidupan di

bawah inflasi yang sangat tinggi. Di beberapa negara di dunia

masyarakatnya sudah terbiasa dengan kenaikan harga tiap hari,

tiap jam, bahkan tiap menit sekalipun. Salah satu negara yang

mengalami hyper inflation adalah Bolivia. Pada tahun 1984

dan 1985, harga satu butir telur meningkat dari 3.000 peso

menjadi 10.000 peso dalam waktu seminggu saja. Dan pada

tahun 1985, tiga botol aspirin dijual dengan harga yang serupa

dengan sebuah mobil mewah pada tahun 1982. Dengan adanya

harga- harga yang meroket dengan cepat itu, tingkat inflasi di

Bolivia mendekati 2.000% per tahun, maka perekonomian dan

organisasi secara keseluruhan di negara tersebut akan hancur.

Pertumbuhan Output

Perekonomian mengalami pertumbuhan tidaklah

mendatar pada tingkat tertentu sepanjang waktu, melainkan

mengalami kecenderungan bergelombang naik turun pada

kinerja jangka pendek. Kecenderungan gelombang naik turun

pada kinerja jangka pendek tersebut secara teknis disebut daur

(siklus) bisnis.

76 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 97: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Kinerja perekonomian memiliki ukuran utama yaitu

output agregat, jumlah total barang dan jasa yang diproduksi

dalam perekonomian selama satu periode tertentu. Bila output

agregat mengalami penurunan, maka barang dan jasa akan

berkurang sehingga standar hidup rata-rata menurun. Periode

menurunnya output agregat disebut resesi. Biasanya suatu

kondisi dinyatakan mengalami resesi apabila terjadi penurunan

output agregat selama dua triwulanberturut-turut.

Dengan mengetahui penyebab dan meramalkan siklus

bisnisnya, maka ilmu ekonomi makro dapat digunakan sebagai

upaya untuk mengemukakan mengapa perekonomian

berfluktuasi begitu dahsyat dan mengapa terkadang fluktuasi

timbul bukan karena kekuatan sederhana dari penawaran dan

permintaan?

Ukuran tingkat pertumbuhan output selama periode

panjang dan anggaplah lebih panjang daripada siklus bisnis

yang biasa menjadi perhatian para ahli ekonomi makro dan

pembuat kebijakan pemerintah. Karena jika tingkat

pertumbuhan output lebih besar daripada tingkat pertumbuhan

penduduk, ada peningkatan barang dan jasa yang diproduksi

tiap orang, sehingga secara rata-rata orang menjadi lebih

makmur. Oleh karena itu, pembuat kebijakan tidak hanya

tertarik dengan fluktuasi pada output yang mulus selama ada di

siklus bisnis melainkan juga pada kebijakan yang mungkin

menaikkan tingkat pertumbuhan jangka panjang.

Sedangkan penawaran dan permintaan dalam ilmu

ekonomi makro tidak berbeda terlalu jauh dengan ilmu

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 77

Page 98: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

ekonomi mikro yang membedakannya hanya lingkup yang

dipelajari. Dalam mikro yang dianalisis adalah rumah tangga

dan perusahaan sedangkan dalam makro secara keseluruhan

baik permintaan maupun penawaran serta tidak semudah

permintaan, penawaran, dan keseimbangan di mikro.

Permintaan dan penawaran di makro disebut permintaan

agregat dan penawaran agregat. Permintaan agregat adalah

permintaan total akan barang dan jasa dan penawaran agregat

adalah penawaran total barang dan jasa.

Gambar 1.1

Kurva Permintaan Agregat dan Penawaran Agregat

Tin

gkath

arg

a k

ese

luru

han (

P)

Output agregat(Y)

Dalam gambar 1.1 menunjukkan kurva permintaan

agregat dan penawaran agregat. Yang diukur pada sumbu

78 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 99: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

horisontal adalah output agregat dan yang diukur pada sumbu

vertikal adalah tingkat harga keseluruhan, bukan harga barang

dan jasa tertentu. Perekonomian sendiri berada dalam

keseimbangan pada titik di mana kurva-kurva itu saling

bersinggungan.

Pengangguran

Pengangguran merupakan masalah yang sering kita

dengar dalam beberapa berita dan kita baca di surat kabar yang

selalu disiarkan tiap bulannya. Tingkat pengangguran

merupakan persentase angkatan kerja yang tidak mendapatkan

pekerjaan.

Para ahli ekonomi makro selalu berminat terhadap

tingkat pengangguran yang naik atau turun pada periode

tertentu, tapi mereka juga berusaha menjawab mengapa selalu

ada pengangguran dan jangan berharap tingkat pengangguran

nol. Karena kapan saja ada beberapa perusahaan dapat bangkrut

disebabkan bersaing dengan rivalnya, manajemen yang kurang

baik, atau bernasib buruk. Dari perusahaan yang bangkrut

tersebut, para karyawannya umumnya susah mendapatkan

pekerjaan yang baru, dan sementara mereka mencari pekerjaan,

mereka menjadi pengangguran.

Bila menggunakan analisis penawaran dan permintaan,

kita akan mengharapkan kondisi berubah untuk menanggapi

adanya pekerja yang menganggur tersebut. Dalam ilmu

ekonomi mikro maka tanggapan atas berlebihnya penawaran

tenaga kerja adalah dengan menurunkan upah sehingga

keseimbangan akan tercapai

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 79

Page 100: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

lagi. Sedangkan adanya pengangguran tampaknya

mengimplikasikan bahwa pasar tenaga kerja agregat tidak

berada dalam keseimbangan.

Peranan Pemerintah Dalam Ekonomi Makro

Ilmu ekonomi makro selalu menaruh perhatian yang

begitu besar terhadap peranan pemerintah dalam menangani

masalahmasalah yang ada pada negara mereka masing-masing.

Adapun kebijakan pemerintah yang dapat mempengaruhi

perekonomian makro. Kebijakan tersebut ada tiga jenis, yaitu

kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan kebijakan

pertumbuhan.

Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal merupakan salah satu cara pemerintah

mempengaruhi perekonomian melalui keputusan pajak dan

pengeluaran pemerintah. Pada tahun 1930-an Keynes

mengeluarkan suatu gagasan bahwa kebijakan fiskal dapat dan

hendaknya digunakan untuk menstabilkan tingkat output dan

peluang kerja. Atau dengan kata lain Keynes yakin pemerintah

memotong pajak atau menaikkan pengeluaran bila terjadi

penurunan dalam perekonomian, sebaliknya pemerintah

menaikkan pajak atau menurunkan pengeluaran untuk

mengeluarkan perekonomian dari inflasi.

80 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 101: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Kebijakan Moneter

Selain pajak dan pengeluaran ada lagi variabel yang

dikendalikan oleh pemerintah, yaitu jumlah uang beredar.

Adanya kendali pemerintah pada jumlah uang yang beredar di

perekonomian sehingga pemerintah membutuhkan suatu

lembaga yang disebut bank sentral. Bank sentral di Indonesia

bernama Bank Indonesia (BI), sedangkan di Amerika Serikat

bernama Federal Reserve (FED).

Adanya bank sentral tersebut tidak hanya

mengendalikan jumlah uang beredar, karena jumlah uang yang

beredar yang ditawarkan bank sentral akan mempengaruhi

tingkat harga keseluruhan, tingkat suku bunga dan tingkat kurs

mata uang asing, tingkat pengangguran dan tingkat output.

Sehingga para ahli ilmu ekonomi makro mengalami keraguan

untuk menetapkan seberapa luas pengaruh dari kebijakan

moneter.

Kebijakan Pertumbuhan

Banyak ahli ekonomi tidak percaya akan kemampuan

pemerintah untuk mengatur siklus bisnis secara akurat dengan

kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Menurut mereka

seharusnya kebijakan pemerintah fokus terhadap bagaimana

merangsang penawaran agregat sehingga dapat merangsang

pertumbuhan potensial, output yang potensial, dan pendapatan

agregat.

Kekhawatiran para ahli ekonomi makro adalah

kebijakan pemerintah untuk membiayai pengeluaran yang lebih

tinggi atau defisit dari pengumpulan pajak, sebenarnya

menguras seluruh simpanan (tabungan) yang

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 81

Page 102: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

seharusnya mengalir ke dunia bisnis untuk digunakan sebagai

investasi modal. Sedangkan kebijakan pemerintah yang mendukung pertumbuhan adalah dengan menurunkan

tarif pajak, sehingga mendorong masyarakat untuk bekerja,

menabung, dan melakukan investasi.

Siklus Bisnis

Ilmu ekonomi makro membahas baik tren jangka

panjang maupun fluktuasi jangka pendek yang merupakan

bagian dari siklus bisnis. Dan kebanyakan variabel ekonomi

makro mengalami gelombang naik dan turun sepanjang waktu,

dan perekonomian secara keseluruhan mengalami periode

kemakmuran dan periode resesi. Salah satu ukuran ekonomi

adalah jumlah barang dan jasa yang diproduksi selama setahun

atau Gross Domestic Product (GDP). Saat kita membahas

tentang tingkat pertumbuhan rata-rata maka sesungguhnya

perekonomian tidak konstan beberapa tahun, tapi mengalami

pertumbuhan yang bisa di bawah target ataupun di atas target

yang telah ditentukan. Sehingga kita perlu membedakan antara

tren kinerja ekonomi jangka panjang atau sekuler dan variasi

jangka pendek atau siklikal.

82 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 103: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 1.2 Siklus Bisnis

Puncak (B)

Tren

Pertumbuhan

Lembah

Lembah (A)

Gambar 1.2 menunjukkan bahwa perekonomian dalam

siklus bisnis ini berkembang luas atau mengalami ekspansi saat

bergerak melalui titik A ke titik B atau dari dasar ke puncak.

Ketika perekonomian bergerak dari puncak turun dasar, atau

dari titik B ke lembah perekonomian mengalami resesi.

Di puncak siklus bisnis baru lebih tinggi dari puncak

siklus sebelumnya. Periode di mana perekonomian bergerak

dari lembah ke puncak disebut ekspansi atau ledakan (bom).

Selama ekspansi output dan peluang kerja bertumbuh atau

meningkat. Sedangkan perekonomian yang bergerak dari

puncak ke lembah disebut kontraksi, resesi atau penurunan

yang menyebabkan output dan peluang kerja menurun.

Gambar 1.2 menunjukkan siklus bisnis yang simetris

yang berarti ekspansi dan resesi besarnya sama, sedangkan

secara kenyataan tidak ada siklus bisnis yang simetris.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 83

Page 104: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Selain gelombang yang naik dan turun dalam perekonomian

ada juga kecenderungan untuk tidak tertentu (berpindah-

pindah).

Berdasarkan gambar 1.2 posisi perekonomian pada titik

A resesi yang berjalan cukup lama disebut depresi yang

ditandai oleh pengangguran tenaga kerja dan permintaan

konsumen rendah jika dihubungkan dengan kapasitas

perekonomian untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa

untuk konsumsi. Keuntungan para pelaku bisnis menjadi rendah

bahkan banyak kasus keuntungan tersebut menjadi negatif atau

rugi. Perusahaan-perusahaan tidak mau menanggung resiko dari

investasi yang baru. Perbankan dan lembaga keuangan lainnya

mengalami kelebihan uang kas. Mereka tidak mau menanggung

resiko berupa kredit macet dari pinjaman dana yang disalurkan.

Ekspansion atau ekspansi suatu keadaan dimana

penyehatan perekonomian telah terjadi dari kondisi sebelumnya

yaitu resesi atau bahkan depresi. Tahap ini ditandai dengan

meningkatnya kesempatan kerja, meningkatnya pendapatan,

dan pengeluaran konsumsi masyarakat. Sektor perusahaan

mengalami kenaikan produksi barang dan jasa, kenaikan

penjualan, dan laba perusahaan. Iklim investasi berubah dari

pesimisme menjadi optimis. Karena permintaan konsumen

mengalami kenaikan produksi barang dan jasa juga mengalami

kenaikan. Sehingga terjadi kenaikan kapasitas produksi dan

pengurangan pengangguran tenagakerja.

Bagian puncak dari siklus bisnis menunjukkan tingkat

pemanfaatan kapasitas perekonomian yang tinggi

84 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 105: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

baik untuk faktor produksi tenaga kerja maupun bahan mentah

untuk kegiatan produksi barang-barang. Pada titik ini terjadi

beberapa persoalan antara lain: kenaikan output perekonomian

akan terjadi dengan peningkatan investasi. Kenaikan investasi

ini akan menimbulkan kenaikan harga dari faktor-faktor

produksi. Selanjutnya kenaikan harga faktor produksi menjadi

penyebab kenaikan harga-harga umum. Pada titik ini kenaikan

output perekonomian diikuti oleh kenaikan tingkatinflasi.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia setelah melampui

krisisi ekonomi 1997-1998 disajikan dalam tabel 1.1. Rincian

pertumbuhan tiga sektor utama di Indonesia yaitu sektor

Pertanian, industri, jasa-jasa terdapat pada tebel 1.2. Sedangkan

jumlah angkatan kerja, pertumbuhan angkatan kerja dan tingkat

pengangguran terdapat pada tabel 1.3.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tabel 1 .1

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Thn 2000-2008 atas Dasar Harga Konstan Thn 2000

Tahun Pertumbuhan

(%) 2000 4,9

2001 3,8

2002 4,3

2003 4,8

2004 5,0

2005 5,7

2006 5,5

2007 6,3

2008 6,1

Sumber : ASIAN DEVELOPMENT BANK

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 85

Page 106: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Tabel 1.2 Pertumbuhan Sektor Pertanian, Industri, Jasa-jasa Thn

2001-2008 Berdasarkan Harga Konstan Thn 2000

Tahu Pertumbuh Pertumbuh Pertumbuh an Sektor an Sektor an Sektor

n Pertanian Industri Jasa- jasa (%) (%) (%)

2000 1,9 5,9 5,2

2001 4,1 2,7 5

2002 2,6 4,3 5

2003 3,8 3,8 6,4

2004 2,8 3,9 7,1

2005 2,7 4,7 7,9

2006 3,4 4,5 7,4

2007 3,4 4,7 8,8

2008 4,8 3,7 8,9

Pengangguran di Indoensia selama thn 2000-2008

tumbuh rata-rata 8,07 % per tahun. Angka ini menggambarkan

persentase penduduk angkatan kerja yang tidak memperoleh

pekerjaan. Perkembangan angkatan kerja, pertumbuhan

angkatan kerja dan tingkat pengangguran dapat dilihat pada

tabel 1.3

86 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 107: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Tabel 1.3

Angkatan Kerja, dan Pertumbuhannya, Tingkat

Pengangguran di Indonesia Thn 2000-2008

Jmlh. Pertumbuh Tingkat

Thn Angkata an Penganggu

n Kerja Angkatan ran (%)

(000) Kerja (%)

2000 95,651 0,8 6,1

2001 98.812 3,3 8,1

2002 100.779 2 9,1

2003 102.631 1,8 9,6

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 87

Page 108: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

BAB 2

PENGUKURAN OUTPUT NASIONAL DAN

PENDAPATAN NASIONAL

Pembangunan Ekonomi adalah peroses meningkatkan

kualitas hidup manusia dalam pembangunan ekonomi terdapat

aspek-aspek penting yaitu, pertumbuhanekonomi atau

peningkatan Gross Domestik Produk dari waktu kewaktu,

meningkatnya martabat diri, kebebasan untuk melakukan

pilihan baik sebagai konsumen maupun produsen. Peningkatan

taraf hidup masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan dasar

harus sesuai dengan proses pertumbuhan ekonomi. Peningkatan

produksi barang dan jasa dari waktu kewaktu yang juga disebut

sebagai pertumbuhan ekonomi merupakan ukuran kasar

terhadap keberhasilan penghasilan taraf hidup suatu masyarakat

yang dicerminkan oleh perkembangan GDP dari waktu

kewaktu terutama bila perkembangan tersebut melebihi

pertumbuhan jumlah penduduk.

Perhitungan GDP dapat dilakukan melalui beberapa

metode yaitu metode produksi, metode pengeluaran, dan

metode pendapatan. GDP yang secara konvensional dihitung

melalui tiga metode tersebut dalam kenyataannya tidak mampu

memperhitungkan masalah kualitas lingkungan hidup yang

secara langsung berkaitan dengan tingkat kesejahteraan

masyarakat, sekaligus cara perhitungan GDP diatas tidak

mampu memasukkan berbagai kegiatan sosial ekonomi

masyarakat maupun aktivitas ekonomi yangtersembunyi.

88 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 109: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Yang akan Anda pahami setelah mempelajari bab ini adalah:

• Pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran dalam menghitung pendapatan

nasional. • Pengertian GDP nominal dan GDP riil. • GDP dan kesejahteraan sosial. • Transaksi ekonomi yang tidak dihitung dalam GDP. • Perbedaan GDP dan GNP. • Konsep GDP Hijau (GreenGDP)

Publikasi data perekonomian terbaru diberbagai media

informasi yang ada banyak menyita perhatian masyarakat. Data

tersebut mungkin mengukur total pendapatan masyarakat dalam

perekonomian, rata-rata kenaikan harga (inflasi), persentase

angkatan kerja yang tidak bekerja (tingkat pengangguran), dan

sebagainya. Semua data statistika tersebut merupakan data yang

dibutuhkan dalam ekonomi makro.

Angka pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu

tolok ukur dari keberhasilan pembangunan ekonomi suatu

masyarakat. Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth)

merupakan besaran yang diukur dari kenaikan pendapatan

nasional (produksi nasional) pada periode tertentu dari

pendapatan nasional periodesebelumnya.

Dalam bab ini kita akan membahas Gross Domestic

Product (GDP), mengukur total atau jumlah GDP. GDP

merupakan data yang paling diperhatikan dalam perekonomian

karena dianggap sebagai ukuran tunggal terbaik mengenai

kesejahteraan masyarakat.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 89

Page 110: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Perhitungan GDP (Gross Domestic Product)

Gross Domestic Product (GDP) merupakan nilai

pasar dari semua barang dan jasa akhir (final) yang diproduksi

dan tidak termasuk barang yang diproduksi di masa lalu dalam

sebuah negara pada suatu periode. GDP mencoba menjadi

ukuran yang meliputi banyak hal, termasuk di dalamnya adalah

barang-barang yang diproduksi dalam perekonomian dan dijual

secara legal di pasar.

Adapun beberapa produk yang tidak disertakan dalam

penghitungan GDP, yaitu produk yang diproduksi dan dijual

secara illegal, barang yang sudah terpakai (barang bekas) dan

transaksi surat berharga, output yang diproduksi di luar negeri

oleh faktor produksi yang dimiliki dalam negeri, kegiatan yang

seharusnya dikerjakan orang lain, tapi dikerjakan sendiri dan

barang yang diproduksinya dikonsumsi sendiri tanpa dijual

seperti ibu rumah tangga yang menjahit baju dan digunakan

sendiri.

Dalam perhitungan GDP ada tiga cara melalui

pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan

pengeluaran.

Pendekatan Produksi

Pendekatan produksi merupakan penghitungan

berdasarkan dari jumlah nilai (nilai = harga dikalikan dengan

jumlah barang dan jasa yang dihasilkan, P × Q (barang dan

jasa)) barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam

perekonomian di suatu negara dengan periode tertentu.

90 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 111: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Kelemahan penghitungan dengan pendekatan produksi

ini adalah sering terjadinya penghitungan ganda. Penghitungan

ganda terjadi jika beberapa input suatu usaha menjadi input

usaha lain. Untuk menghindari terjadinya penghitungan ganda

tersebut dapat dilakukan dengan dua cara, yaitumenghitung

nilaiakhir(finalgoods) ataudengan menghitung nilai tambah

(value added).

Nilai akhir suatu barang merupakan nilai barang yang

siap dikonsumsi oleh konsumen terakhir, sedangkan nilai

tambah merupakan selisih antara nilai suatu barang dengan

biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut.

Sehingga besarnya nilai GDP dengan menghitung dari nilai

akhir atau nilai tambah akan menghasilkan nilai yang sama.

Tabel 2.1 Nilai Tambah Dalam Produksi Satu

Galon Bensin (Angka Hipotesis)

Tingkat Produksi Nilai Jual Nilai

Tambah

1. Pengeboran Minyak Rp 50.000 Rp 50.000

2. Penyulingan Rp 65.000 Rp 15.000

3. Pengiriman Rp 80.000 Rp 15.000

4. Penjual eceran Rp 100.000 Rp 20.000

Total Nilai Tambah Rp 100.000

Dari tabel 2.1 dapat diketahui bahwa untuk menghasilkan satu galon melalui empat proses, yaitu dari

pengeboran minyak, penyulingan, pengiriman, dan

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 91

Page 112: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

penjualan eceran. Diasumsikan bahwa output setiap proses

merupakan input bagi proses berikutnya. Dari tabel tersebut

terlihat bahwa nilai barang akhir sama besarnya dengan nilai

tambah dari setiap proses.

Pendekatan Pendapatan

Pendekatan pendapatan terhadap GDP menguraikan

GDP ke dalam empat komponen, yaitu pendapatan nasional,

depresiasi, pajak tidak langsung dikurangi subsidi, dan

pembayaran faktor bersih (neto) kepada luar negeri. Atau

secara matematis: GDP = Pendapatan Nasional + Depresiasi + (Pajak

Tidak Langsung – Subsidi) + Pembayaran Faktor

Bersih (Neto) Kepada Luar Negeri

Pendapatan nasional merupakan pendapatan total yang

diterima oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga

negara sebuah negara. Dalam pendapatan nasional ada lima

komponen, yaitu (1) pendapatan karyawan yang mencakup

upah dan gaji yang dibayarkan kepada rumah tangga oleh

perusahaan ataupun pemerintah, dan berbagai sumbangan

majikan yang diberikan berupa asuransi sosial atau dana

pensiun. (2) pendapatan perusahaan perorangan merupakan

pendapatan perusahaan yang bukan berbadan hukum. (3)

pendapatan perusahaan-perusahaan yang berbadan hukum. (4)

bunga neto merupakan bunga yang dibayarkan oleh perusahaan,

hal ini dikarenakan bunga yang dibayarkan rumah tangga dan

pemerintah tidak mengalir

92 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 113: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

dari produksi barang dan jasa. (5) pendapatan sewa merupakan

pendapatan yang diterima oleh pemilik properti dalam bentuk

sewa.

Depresiasi merupakan penurunan nilai suatu aktiva

karena telah aus atau sudah ketinggalan jaman. Dimasukkannya

depresiasi ke dalam pendekatan pendapatan dikarenakan kita

akan mengukur semua pendapatan, termasuk pendapatan yang

merupakan hasil dari penggantian pabrik atau peralatan yang

ada.

Pajak tidak langsung meliputi pajak penjualan, bea

cukai, dan biaya lisensi. Pajak tidak langsung berarti

pendapatan bagi pemerintah, karena pajak tidak langsung

merupakan pengeluaran rumah tangga atau perusahaan yang

membeli sesuatu, tapi tidak termasuk pendapatan perusahaan

yang memproduksi barang tersebut. Untuk menyeimbangkan

antara segi pendapatan dan pengeluaran, maka pajak tidak

langsung ditambahkan di segi pendapatan.

Subsidi merupakan pembayaran yang dilakukan

pemerintah tanpa mendapatkan imbalan barang atau jasa.

Sehingga subsidi dikurangkan dari pendapatan nasional untuk

mendapatkan GDP dan untuk menyeimbangkan segi

pendapatan dan pengeluaran maka subsidi harus dikurangkan

dari segipengeluaran.

Pembayaran faktor produksi neto untuk luar negeri

sama dengan pembayaran atas pendapatan faktor produksi

untuk luar negeri dikurangi penerimaan pendapatan faktor

produksi dari luar negeri.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 93

Page 114: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Pendekatan Pengeluaran

Pendekatan pengeluaran merupakan penghitungan

dengan menjumlahkan semua pengeluaran sektor ekonomi,

yaitu pengeluaran dari sektor rumah tangga berupa untuk

konsumsi rumah tangga, pengeluaran sektor perusahaan berupa

investasi, pengeluaran sektor pemerintah berupa belanja

pemerintah dan pengeluaran sektor luar negeri berupa ekspor

neto (selisih antara nilai ekspor dan impor).

Hubungan antara GDP dengan disposable income

(pendapatan siap pakai) adalah sebagai berikut: Gambar 2.1 Hubungan Antara GDP Dengan Yd (Pendapatan

Disposable)

94 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 115: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

GDP Nominal dan GDP Riil

GDP nominal merupakan GDP yang mengukur nilai

output yang dihasilkan berdasarkan harga-harga yang berlaku

pada waktu output tersebut diproduksi.

GDPriil merupakan GDPyangmengukur nilai output

yang dihasilkan pada suatu waktu dengan berdasarkan pada

harga-harga tahun dasar tertentu (harga konstan).

Tabel 2.2 GDP Nominal dan GDP Riil Harga dan Kuantitas GDP Riil

GDP

Harga

Kuantit Harga Kuantitas

(Tahun

Thn

as Nominal dasar Jeruk

Mangga Mangga

Jeruk

2000)

2000 Rp 100 Rp 150 175.000 175.000

1.000 500

2001 Rp 150 Rp 200 500.000 250.000

2.000 1.000

2002 Rp 200 Rp 250 975.000 325.000

3.000 1.500

Pada tabel 2.2 dapat kita ketahui bahwa untuk mengukur

GDP riil sangat diperlukan tahun dasar dan tahun dasar tersebut

sebagai bobot. Prosedur tersebut merupakan prosedur bobot

tetap (fixed-weight procedure) karena bobot yang digunakan

berupa harga yang sama pada semua tahun atau harga yang

berlaku pada tahun dasar.

Perhitungan GDP dan Indeks Harga Konsumen

Selain ada GDP nominal dan GDP riil, ada pula GDP

deflator. GDP deflator berguna untuk mengukur tingkat

hargaharga saat ini relatif terhadap tingkat harga-harga di

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 95

Page 116: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

tahun pokok. GDP deflator sendiri memiliki arti sebuah ukuran

tingkat harga yang dihitung sebagai perbandingan GDP

nominal terhadap GDP riil dikalikan 100 atau dapat

dirumuskan sebagai berikut:

GDP deflator merupakan salah satu ukuran yang

digunakan oleh para ekonom untuk mengamati rata-rata tingkat

harga dalam perekonomian.

Indeks harga konsumen(consumer price index – CPI)

merupakan suatu ukuran atas keseluruhan biaya pembelian

barang dan jasa oleh rata-rata konsumen. Perhitungan CPI

selalu digunakan untuk menghitung laju inflasi. Dalam hal ini

laju inflasi merupakan perubahan persentase dalam indeks

harga konsumen dari jangka waktu yang sebelumnya.

Cara menghitung inflasi melalui CPI adalah sebagai

berikut:

Langkah pertama adalah melakukan survei terhadap

konsumen untuk menentukan seberapa barang-barang yang

begitu penting untuk dibeli oleh rata-rata konsumen.

Langkah kedua adalah menetapkan harga setiap barang

pada tiap-tiap tahun. Selanjutnnya langkah ketiga, hitung harga

keseluruhan dari barang-barang tersebut tiap tahunnya. Setelah

mendapatkan harga keseluruhan, maka langkah keempat adalah

memilih tahun pokok dan hitung CPI tiap tahunnya.

Langkah terakhir adalah menghitung laju inflasi dari

tahunsebelumnya denganmenggunakan CPI yangtelah kita

96 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 117: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

dapatkan. Semua langkah tersebut dapat ditunjukkan pada tabel

2.3

Tabel 2.3 Menghitung Indeks Harga

Konsumen (CPI) dan Laju Inflasi Suatu

Perekonomian Langkah 1

4 jambu dan 2 melon

Langkah 2

Tahun Harga Jambu Harga Melon

2000 Rp 100 Rp 200

2001 Rp 200 Rp 300

2002 Rp 300 Rp 400

Langkah 3

2000 (Rp 100 per jambu × 4 jambu) + (Rp 200 per melon × 2 melon) =

2001 Rp 800

2002 (Rp 200 per jambu × 4 jambu) + (Rp 300 per melon × 2 melon) =

Rp 1.400

(Rp 300 per jambu × 4 jambu) + (Rp 400 per melon × 2 melon) =

Rp 2.000

Langkah 4 (tahun pokok 2000)

2000 (Rp 800/Rp 800) × 100 = 100

2001 (Rp 1.400/Rp 800) × 100 = 175

2002 (Rp 2.000/Rp 800) × 100 = 250

Langkah 5

2000 (175-100)/100 × 100 = 75%

2001 (250-175)/175 × 100 = 43% Dari langkah kelima laju inflasi antara tahun 2000-2001 sebesar

75%. Sedangkan inflasi antara 2000-2001 sebesar 43%.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 97

Page 118: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Keterbatasan Konsep GDP

Umumnya peningkatan GDP selalu dianggap baik,

namun ada beberapa masalah yang muncul, bila menggunakan

GDP sebagai pengukur tingkat kesejahteraan. Adanya masalah-

masalah yang tidak dapat diperhitungkan di dalam konsep GDP

sebagai ukuran kesejahteraan menjadi keterbatasan dalam

konsep tersebut.

GDP dan Kesejahteraan Sosial

GDP yang disebut sebagai ukuran tunggal yang paling

baik dari suatu kesejahteraan masyarakat. GDP bukanlah

ukuran kesejahteraan yang sempurna. Bila terjadi peningkatan

pada GDP kita tidak dapat menyimpulkan bahwa setiap orang

lebih bahagia karena tidak menghitung waktu santai, sehingga

adanya peningkatan output tiap orang mengalami kerugian

akibat berkurangnya waktu santai mereka.

GDP juga tidak memasukkan nilai dari semua kegiatan

yang terjadi di luar pasar. Perawatan anak yang disediakan oleh

pusat perawatan termasuk dalam GDP, tapi perawatan anak

yang dilakukan oleh orang tuanya di rumah tidak termasuk

dalam bagian dari GDP.

GDP juga tidak memasukkan kualitas polusi dan

distribusi pendapatan. Jika pemerintah tidak

memperhatikanlingkunganmaka GDP akanmeningkat, tapi

memungkinkan kesejahteraan masyarakat akan menurun dan

penurunan kualitas lingkungan akan lebih besar daripada

keuntungan yang diperoleh. Sedangkan untuk distribusi

pendapatan GDPtidakmempedulikan kesetaraan.

98 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 119: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Hal ini bila kita andaikan di mana ada 100 orang memiliki

pendapatan setahunnya Rp 5.000.000, maka GDP akan bernilai

Rp 500.000.000 dan GDP tiap orang sebesar Rp 5.00.00. Tapi berbeda dengan masyarakat yang di mana

10 orang yang berpenghasilan Rp 50.000.000 dan 90 orang

tidak berpenghasilan.

Terdapatnya The Underground Economy (Kegiatan

Ekonomi Bawah Tanah)

The Underground Economy merupakan bagian dari

perekonomian di mana transaksi berlangsung tapi pendapatan

yang dihasilkan tersebut tidak dihitung di dalam GDP. Adanya

underground economy ini terjadi karena banyaknya transaksi

yang tidak dicatat atau hilang dalam perhitungan GDP.

Underground economy terbentuk karena adanya dorongan

utama dari masyarakat untuk mengelak dari pajak sehingga ikut

dalam perekonomian bawah tanah dan hilang dalam

perhitungan GDP. Pentingnya kita mengetahui tentang

underground economy karena sejauh GDP hanya

mencerminkan satu sisi aktvitas perekonomian saja dan bukan

ukuran lengkap atas apa yang diproduksi perekonomian, maka

perhitungan GDP tersebut menyesatkan. Contoh ekstrim

kegiatan ekonomi bawah tanah adalah usaha perjudian gelap,

produksi dan penjualan obat-obat terlarang, perdagangan

manusia, dan sebagainya.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 99

Page 120: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

GDP/GNP Per Kapita

Perbedaan antara GDP dengan GNP adalah perbedaan

konsepnya, bila GDP menghitung pendapatan nasional

berdasarkan konsep kewilayahan sedangkan GNP berdasarkan

konsep kewarganegaraan. GDP atau GNP terkadang diukur

dalam bentuk GDP atau GNP per kapita yang berarti GDP atau

GNP negara dibagi dengan jumlah penduduknya. Sehingga

GDP atau GNP per kapita menjadi ukuran tentang

kesejahteraan orang secara rata-rata yang lebih baik daripada

GDP atau GNP total.

Beberapa Indikator Yang Diusulkan Untuk

Penyesuaian, Pengganti Dan Melengkapi Konsep

GDP

Berbagai keterbatasan yang terdapat pada GDP baik

sebagai pengukur kesejahteraan masyarakat maupun

ketidakmampuan GDP mencerminkan kualitas lingkungan

hidup serta banyaknya kegiatan-kegiatan dalam masyarakat

yang tidak tercatat dalam perhitungan GDP, telah menimbulkan

banyak kritik dan usulanusulan terhadap konsep GDP. Jika

dikelompokkan terdapat 3 kelompok usulan yang mempunyai

sifat:

1. Kategori penyesuain terhadap konsep GDP sebagai

konsep ekonomi yang tradisional dengan memasukkan

faktor lingkungan dan sosial. Indikator yang diusulkan

antara lain seperti measure economic welfare

(MEW), genuine progress indicator (GPI), green GDP.

2. Kategori yang ingin mengganti indikator dalam GDP

untuk mengukur kesejahteraan masyarakat secara

100 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 121: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

langsung. Dengan menggunakan pendekatan kebutuhan

dasar manusia seperti human development index atau

penaksiran terhadap kepuasan rata-rata seperti happy

planet index.

3. Kategori untuk melengkapi GDP dengan menambah

informasi tentang lingkungan dan sosial.

Konsep GDP Hijau (Green GDP)

GDP hijau adalah sistem akuntasi yang dikembangkan

dari sistem pendapatan nasional. Dalam GDP hijau berbeda

dengan perhitungan GDP biasa karena memperhitungkan

sumbangan sumber daya alam terhadap pembangunan dan

biaya-biaya yang disebabkan oleh adanya polusi dan degradasi

lingkungan.

Dari segi metode perhitungan metode perhitungan GDP

hijau secara teori dibagi menjadi 3 jenis, pertama GDP

hijaudiperhitungan dengan deplesi lingkungan. Kedua GDP

hijau berdasarkan degradasi lingkungan. Ketiga GDP hijau

diukur berdasarkan pengeluaran untuk perlindungan

lingkungan. Dari 3 metode perhitungan GDP hijau tersebut

metode pertama yang paling sederhana.

Secara umum perhitungan GDP hijau sebagai berikut:

GDP hijau = GDP – depresi sumber daya alam – biaya polusi

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 101

Page 122: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Perhitungan GDP Indonesia dengan Metode Produksi

Perhitungan GDP diIndonesia dilaksanakan oleh Badan

Pusat Statistik untuk perhitungan GDP dengan menggunakan

metode produksi kegiatan, produksi dibagi menjadi 9

lapangan usaha yang meliputi:

1. Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perkanan

2. Pertambangan dan penggalian 3. Industri pengolahan 4. Listrik, gas dan air bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan, hotel danrestaurant 7. Pengangkutan dan komunikasi 8. Keuangan, real-estate dan jasaperusahaan 9. Jasa-jasa.

Masing-masing lapangan usaha masih dibagi lagi dalam

beberapa sub lapangan usaha. Hasil perhitungan GDP atas

perhitungan harga konstan tahun 2000 untuk periode 2004-

2009 tampak pada tabel berikut:

102 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 123: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Tabel 2.4

GDP Indonesia Thn 2000 -2008 atas Dasar Harga

Konstan

Thn 2000

Tahun GDP ( Juta )

2000 1389770

2001 1442984

2002 1505216

2003 1577171

2004 1656517

2005 1750815

2006 1847127

2007 1963092

2008 2082104

Sumber : ASIAN DEVLOPMENT BANK (www.adb.org/Statistics)

Dari tabel 2.4 perkembangan GDP dari 2000-2008 meningkat

sebesar 49% sehingga peningkatan rata-rata per tahun GDP

atas dasar harga konstan Indonesia lebih dari 6% per tahun,

angka ini jauh melampui peningkatan jumlah penduduk

Indonesia per tahun yang rata-rata mencapai 1,3%. dalam

tabel 2.2GDP Indonesia yang dihitung berdasarkan pendekatan pengeluaran

perkembangannya

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 103

Page 124: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Tabel 2.5

Struktur GDP Indonesia dari Sisi Pengeluaran Menurut Harga

Berlaku, Thn 2000-2008 (%)

Tahun Konsumsi Konsumsi Investasi Exspor Impor Statistic

( C ) Pemerintah (I) (X) (M) decrepenc

(G) y

2000 61,7 6,5 22,2 41 30,5 -0,9

2001 61,7 6,7 22 38,2 30,1 1,4

2002 67,6 7,3 21,4 32,7 26,4 -2,6

2003 68,1 8,1 25,6 30,5 23,1 9,2

2004 66,8 8,3 24,1 32,2 27,5 3,8

2005 64,4 8,1 25,1 34,1 29,9 -1,7

2006 62,7 8,6 25,4 31 25,6 -2,1

2007 63,6 8,3 24,9 29,4 25,4 -0,9

2008 60,9 8,4 27,8 27,8 28,6 1,7

Sumber : ASIAN DEVLOPMENT BANK

(www.adb.org/Statistics)

Dari thn tabel 2000-2.52008 komposisi adalah pengeluaran terbesar konsumsi

dari sisi pengeluaran masyarakat mencapai yang membentuk 60,9% sampai

GDP Indonesia 68,1%, permasalahannya konsumsi masyarakat bersumber

pada pendapatan masyarakat sedangkan pendapatan masyarakat indonesia

sama dengan pendapatan masyarakat negara negara yang berkembang yang

lain yaitu pendapatan rata-ratanya masih rendah dengan demikian

pengeluaran

104 |Modul Pengantar Teori Ekonomi Makro

Page 125: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

konsumsi juga rendah dan pembentukan GDP yang berasal dari pengeluaran konsumsi rumah tangga dan penembangannya

juga rendah.

Peran pemerintah melalui pengeluaran anggaran baik dipusat dan

daerah dalam membentuk GDP sangat kecil yaitu berkisar antara

6,5%-8,6%. Peran investasi sektor swasta sebesar 22-27,8%,

menaikaan peran ivestasi swasta untuk membentuk GDP dapat

dilakukan baik melalui upaya peningkatan investasi dalam negeri

maupun investasi asing. Peranan ekspor dan impor dalam struktur

GDP Indonesia cukup besar, sumbangan ekspor terhadap GDP

dari table 2.2 berfluktuasi demikian pula untuk peran impor.

Selisih ekspor dikurangi impor menggambarkan net export,

impor bahan baku maupun bahan pembantu dalam struktur

produksi diIndonesia menimbulkan kebocoran yang cukup besar

pada pendapatan Nasional

Indonesia artinya bagian dari pendapatan nasional lebih kecil

dinikmati oleh pendudukluar

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 105

Page 126: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

BAB 3

PERTUMBUHAN EKONOMI,

PRODUKTIVITAS PEREKONOMIAN,

PENGANGGURAN DAN INFLASI

Yang akan Anda pahami setelah mempelajari bab ini

adalah: • Indikator ekonomi yang ideal pada sebuah perekonomian

• Beberapa hal yang mempengaruhi tingkat produktivitas

suatu perekonomian • Pengaruh siklus perekonomian seperti resesi, depresi

terhadap pengangguran • Mengukur tingkat pengangguran dan mengenal beberapa

jenis pengangguran • Mengenal berapa jenis inflasi di dalam perekonomian

Produktivitas Suatu Perekonomian

Standar hidup tiap negara di dunia ini begitu berbeda-

beda. Rata-rata masyarakat di negara kaya mempunyai

pendapatan lebih dari sepuluh kali lipat pendapatan negara

miskin. Terkadang dalam satu negara pun terdapat perbedaan

standar hidup dari waktu ke waktu. Dalam hal ini standar hidup

suatu bangsa ditentukan oleh produktivitas pekerjanya atau

faktor-faktor produktivitas yang dimiliki suatu bangsa.

Istilah produktivitas mengarah pada jumlah barang dan

jasa yang dihasilkan oleh seorang pekerja per jam kerjanya.

Suatu negara yang meningkatkan

106 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 127: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

produktivitasnya akan menunjukkan perkembangan yang lebih

baik. Sebuah negara dapat menikmati standar hidup yang tinggi

hanya jika negara tersebut dapat menghasilkan barang dan jasa

dalam jumlah yang besar, karena standar hidup suatu negara

bergantung pada kemampuannya menghasilkan barang danjasa.

Idealnya suatu perekonomian mempunyai: (a) tingkat

pertumbuhan output per tenaga kerja yang cepat; (b) tingkat pengangguran yang rendah; (c) tingkat inflasi yang

rendah. Produktivitas sendiri ditentukan oleh beberapa faktor

penentu. Faktor-faktor tersebut terdiri atas (1) modal fisik

merupakan faktor produksi yang berupa peralatan dan

infrastruktur yang digunakan untuk memproduksi barang dan

jasa. (2) modal manusia merupakan faktor penentu berupa

kemampuan, pengetahuan dan keahlian yang dimiliki seorang

pekerja yang dibentuk melalui pendidikan, pelatihan dan

pengalaman. (3) sumber daya alam merupakan input dari suatu

proses produksi barang dan jasa yang telah tersedia dari alam,

seperti tanah, sungai atau pun sumber mineral.

(4) pengetahuan teknologi merupakan pemahaman

masyarakat mengenai cara-cara yang terbaik untuk

memproduksi barang dan jasa.

Resesi, Depresi dan Pengangguran

Resesi merupakan periode di mana GDP riil mengalami

penurunan selama dua triwulan berturut-turut atau lebih. Resesi

ditandai dengan adanya penurunan

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 107

Page 128: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

output dan peningkatan pengangguran. Depresi merupakan

resesi hebat yang terjadi dalam jangka waktu yang lama.

Terjadinya resesi akan menyebabkan menurunnya GDP

riil, sehingga sedikit barang atau jasa yang diproduksi.

Sedikitnya output yang diproduksi membuat input yang

digunakan semakin sedikit dan peluang kerja menurun sehingga

tingkat pengangguran meningkat serta semakin berkurangnya

persediaan modal yang tersedia yang dapat digunakan. Dengan

kata lain bila GDP riil turun maka pendapatan riil turun dan bila

kondisi ini bertahan lama akan menyebabkan depresi.

Pengertian dan Pengukuran Pengangguran

Pengangguran merupakan salah satu gejala terjadinya

resesi dalam perekonomian. Orang yang bekerja merupakan

orang yang berusia 16 tahun ke atas yang bekerja (1) guna

mendapatkan upah, entah bekerja untuk orang lain atau

menjalankan bisnisnya sendiri selama satu jam atau lebih per

minggu. (2) tanpa upah selama 15 jam atau lebih per minggu

dalam perusahaan keluarga. (3) mempunyai pekerjaan tapi

absen sementara, dengan atau tanpa upah. (Case-Fair, 2002;

hal. 50)

Orang yang tidak bekerja dapat dimasukkan dalam dua

kategori, yaitu menganggur dan orang yang tidak termasuk

angkatan kerja. Orang yang dianggap menganggur adalah orang

yang berusia 16 tahun ke atas yang tidak bekerja, yang siap

bekerja, dan melakukan usaha spesifik untuk menemukan

pekerjaan selama empat minggu sebelumnya. Sedangkan orang

yang tidak termasuk

108 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 129: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

angkatan kerja adalah orang yang tidak mencari pekerjaan,

entah karena tidak ingin bekerja atau karena berhenti mencari

semisal para pelajar, pensiunan dan sebagainya.

Angkatan kerja total dalam perekonomian adalah jumlah

orang yang dipekerjakan plus jumlah pengangguran yang

mungkin mendapatkan pekerjaan. Secara matematis sebagai

berikut: Angkatan kerja = oranng yang bekerja + orang yang menganggur

Penduduk total yang berusia 16 tahun atau lebih sama

dengan jumlah angkatan kerja ditambah jumlah yang tidak

termasuk angkatan kerja. Secara matemastis sebagai berikut:

Jumlahpenduduk = angkatankerja+ yangtidaktermasuk

angkatan kerja

Dengan diketahuinya angkatan kerja dan penduduk total

maka kita dapat menghitung tingkat pengangguran yang terjadi.

Tingkat pengangguran merupakan perbandingan jumlah orang

yang menganggur terhadap jumlah orang dalam angkatan kerja.

Secara matematis sebagai berikut:

Pengangguran merupakan suatu masalah dalam perekonomian karena:

a. Tenaga kerja yang menganggur menimbulkan

kerugian produksi danpendapatan.

b. Hilangnya sebagian modal manusia karena

pengangguran yang permanen merusak prospek kerja

seseorang sehingga merusak modal manusia.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 109

Page 130: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Jenis-Jenis Pengangguran

Pengangguran Friksional

Adalah pengangguran yang disebabkan karena jenis

pekerjaan memerlukan kenaikan skill atau peningkatan

keterampilan pekerja. Keterampilan yang lebih tinggi

dibutuhkan oleh para pengguna tenaga kerja sulit ditemukan

pada keterampilan yang dimiliki oleh para pekerja. Sehingga

pengangguran friksional dalam perekonomian akan terjadi.

Pengangguran friksional tidak akan pernah mencapai angka nol.

Pengangguran Struktural

Yaitu bagian dari pengangguran disebabkan perubahan

struktur perekonomian. Perubahan struktur perekonomian ini

membuat sejumlah pekerja kehilangan pekerjaan. Contoh,

perubahan struktur yang cukup cepat dari struktur ekonomi

yang bersifat agraris menuju perekonomian ke arah dominasi

sektor industri yang lebih besar, akan menyebabkan sejumlah

tenaga kerja yang berada di sektor agraris atau pertanian akan

kehilangan pekerjaan.

Pengangguran Akibat Siklus Bisnis atau Siklus Ekonomi

Yaitu naiknya pengangguran yang terjadi akibat resesi

atau depresi pada suatu perekonomian.

Output, kesempatan kerja, dan pengangguran

merupakan variabel yang saling berhubungan. Jika

perekonomian memproduksi lebih banyak barang dan jasa

maka akan lebih banyak tenaga kerja yang digunakan di

110 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 131: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

dalam aktivitas produksi. Atau yang terjadi jumlah tenaga kerja

yang ada harus mampu memproduksi lebih banyak. Jika

dihubungkan dengan pernyataan tersebut di atas, yang pertama

menggambarkan suatu kenaikan kesempatan kerja. Sedangkan

kedua, menunjukkan kenaikan produktivitas per pekerja.

Kenaikan produktivitas merupakan penyebab utama

pertumbuhan ekonomi.

Satu kenaikan tingkat pengangguran akan menyebabkan

output turun dan sebagian orang kehilangan pekerjaan. Dapat

disimpulkan hubungan variabel output dan kesempatan kerja

sebagai berikut: ”Jika jumlah angkatan kerja tidak berubah dan

produktivitas tenaga kerja konstan, maka tingkat pengangguran

mempunyai hubungan yang berlawanan dengan output

perekonomian. Yaitu jika output perekonomian mengalami

pertumbuhan yang tinggi maka tingkat pengangguran akan kecil

dan sebaliknya”.

Pengertian Inflasi

Setiap terjadi kenaikan harga, belum tentu hal tersebut

merupakan inflasi. Dalam perekonomian mana pun, harga

selalu berubah karena menyesuaikan diri dengan kondisi yang

berubah. Sehingga tidak semua merupakan inflasi bila ada

kenaikan harga.

Inflasi merupakan naiknya tingkat harga-harga secara

keseluruhan, dan terjadinya kenaikan harga-harga tersebut

secara serempak. Sedangkan penurunan tingkat harga-harga

secara keseluruhan dan serempak disebut deflasi. Dalam

mengukur inflasi dan deflasi sejumlah besar

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 111

Page 132: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

barang dan jasa dihitung kenaikan atau penurunan harga rata-

rata selama beberapa periode tertentu. Kenaikan tingkat harga

keseluruhan yang berlangsung terus selama satu periode yang

lama disebut inflasi berkepanjangan (sustained inflation).

Benarkah Inflasi adalah Musuh Masyarakat Nomor 1?

Secara umum banyak orang merasa takut dengan adanya

inflasi, karena dengan kenaikan harga yang begitu cepat tetapi

tidak diimbangi kenaikan pendapatan, maka akan merusak

pendistribusian pendapatan. Sehingga masyarakat takut bila

terjadi inflasi.

Inflasi bukanlah sesuatu yang harus ditakuti atau

dijadikan musuh. Hal tersebut dikarenakan adanya orang yang

diuntungkan bila terjadi inflasi, seperti seorang kreditor saat ia

meminjamkan uangnya kepada debitor, maka dia harus

memperhitungkan akan adanya inflasi pada tahun yang akan

datang. Sehingga kreditor melakukan peningkatan bunga yang

melebihi perkiraan tingkat inflasi yang akan terjadi. Dan

kreditor sendiri mendapat untung dari selisih tingkat bunga

pinjaman tersebut dengan tingkat inflasi. Selisihtingkat bunga

pinjamandengantingkat inflasi disebut tingkat bungariil.

Adanya biaya inflasi menyebabkan biaya administrasi

yang terkait dengan penahanan uang yang tidak menentu. Biaya

administrasi yang tidak pasti akan menyebabkan ketidak-

efisienan dalam perkonomian. Hal ini dapat dicontohkan

dengan seorang pemilik toko yang harus

112 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 133: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

mengkalkulasikan ulang dan memasang ulang harga yang

membutuhkan waktu untuk digunakan lebih efisien.

Inflasi yang tidak diantisipasi secara teratur, maka akan

menimbulkan tingkat resiko lebih tinggi berkaitan dengan

investasi dalam perekonomian. Resiko yang semakin tinggi

berhubungan dengan ketidakpastian yang semakin tinggi pula,

sehingga akan menyebabkan investor enggan menanamkan

modal dan membuat komitmen jangka panjang, sehingga

berakibat menurunnya tingkat investasi serta prospek

pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang mengecil.

Konsep dan definisi ketenagakerjaan diindonesia

dirumuskan oleh Badan Pusat Statistik, mengacu pada The

Labour Force Concept dari ILO. Di Indonesia penduduk usia

kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun dan lebih.

Penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk

usia kerja yang bekerja, atau punya pekerjaan namun

sementara tidak bekerja dan pengangguran. Penduduk yang

termasuk bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja

yang masih sekolah, mengurus rumah tangga atau

melaksanakan kegiatan lainnya. Pengertian penganggur

terbuka terdiri dari:

a. Mereka yang mencari pekerjaan. b. Mereka yang mempersiapkan usaha. c. Mereka yang tidak mencari pekerjaan karena

merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.

d. Mereka yang sudah punya pekerjaan tetapi belum

memulai bekerja.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 113

Page 134: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Setengah penganggur adalah mereka yang bekerja

dibawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam per minggu).

Setengah penganggur terdiri dari:

• Setengah penganggur terpaksa adalah mereka yang

bekerja di bawah jam kerja normal dan masih mencari

pekerjaan atau bersedia menerima pekerjaan.

• Setengah normal (kurang dari 35 jam perpenganggur

sukarela adalah minggu) tetapi tidak mencari

pekerjaan atau tidak mereka yang bekerja di bawah

jam kerja bersedia menerima pekerjaan lain (sebagian

pihak menyebutkan sebagai pekerja paruh waktu /

part time worker ).

Perhitungan inflasi diIndonesia dilakukan oleh BPS

berdasarkan kelompok komoditinya yang terdiri dari:

1. Bahan makanan 2. Makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 3. Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan, rekreasi danolahraga 7. Transport, komunikasi dan jasa keuangan

114 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 135: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Perkembangan Inflasi diIndonesia Berdasarkan

Kelompok Komoditi dijelaskan dalam Tabel 3.1

Tabel 3.1

Inflasi di Indonesia menurut Kelompok Barang

Tahun Inflasi (%)

2006 6,60

2007 6,59

2008 11,0,6

2009 2,78

Sumber :http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=03&notab=1

Berdasarkan kelompok barang bahan makanan sampai

dengan tahun 2008 cukup kuat mempengaruhi kondisi inflasi di

Indonesia berkisar antara 12,94% tahun 2006 menjadi 16,35%.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 115

Page 136: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

BAB 4

PENGELUARAN AGREGAT

DAN KESEIMBANGAN OUTPUT

Yang akan Anda pahami setelah mempelajari bab ini

adalah: • Pengertian output dan pengeluaran agregat. • Menjelaskan komponen-komponen pengeluaran agregat

pada perekonomian tertutup seperti konsumsi, tabungan,

investasi, dan beberapa hal yang mempengaruhi besarnya

pengeluaran agregat. • Menjelaskan penentuan pendapatan nasional keseimbangan

pada peekonomian tertutup. Dan multiplier pendapatan

nasional.

Output Agregat atau Pendapatan Agregat Pengertian

output agregat adalah jumlah seluruh barangbarang dan jasa-jasa yang dihasilkan di dalam suatu

perekonomian pada suatu periode tertentu. Pendapatan agregat

adalah total pendapatan yang diterima oleh seluruh faktor

produksi pada suatu periode tertentu.

Output atau pendapatan agregat (Y) adalah istilah

kombinasi yang digunakan untuk mengingatkan kembali

persamaan antara output agregat dan pendapatan agregat.

Sedangkan pengertian output riil yaitu output yang

didasarkan kepada jumlah barang-barang dan jasa-jasa yang di

produksi bukan berdasarkan sirkulasi nilai uangnya.

116 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 137: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Pendapatan, Konsumsi dan Tabungan (Y, C, S)

Sebuah rumah tangga dapat melakukan dua hal dengan

pendapatan yang dimilikinya yaitu rumah tangga tersebut dapat

membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dapat di konsumsi.

Atau rumah tangga tersebut dapat menabungkan

pendapatannya.

Pengertian tabungan adalah bagian dari pendapatan

rumah tangga yang tidak di konsumsi dalam suatu periode

tertentu. Jika dinyatakan dalam bentuk persamaan identitas

sebagai berikut:

S=Y–C

Dimana : S adalah tabungan rumah tangga

Y adalah pendapatan rumah tangga

C adalah konsumsi rumah tangga

Yang dimaksud dengan tabungan, bukanlah tabungan

yang terakumulasi dari waktu ke waktu tetapi tabungan di sini

berkaitan dengan pendapatan pada periode tertentu yang tidak

digunakan untuk pengeluaran konsumsi.

Sedangkan yang dimaksud dengan pengeluaran

konsumsi rumah tangga adalah bagaimana keputusan rumah

tangga menentukan berapa banyak atau berapa besar

pendapatannya yang digunakan untuk konsumsi barang dan

jasa dalam periode tertentu. Konsumsi agregat adalah seluruh

jumlah pengeluaran konsumsi rumah tangga untuk barang dan

jasa dalam suatu perekonomian.

Beberapa hal yang menentukan konsumsi agregat antara

lain adalah:

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 117

Page 138: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

1. Pendapatan rumah tangga 2. Kekayaan rumah tangga 3. Tingkat suku bunga 4. Harapan-harapan rumah tangga terhadap masa

depan

Perubahan fungsi konsumsi dapat berupa perubahan

sepanjang kurva tersebut dan perubahan dalam bentuk

pergeseran kurva konsumsi. Perubahan sepanjang kurva

konsumsi sebagai pengaruh dari pendapatan rumah tangga.

Sementara pergeseran kurva konsumsi dipengaruhi oleh

kekayaan, tingkat harga, tingkat suku bunga, dan harapan runah

tangga terhadap pendapatan masa depan.

Kenaikan kekayaan rumah tangga akan menggeser

kurva konsumsi ke atas. Artinya, semakin besar kekayaan yang

dimiliki oleh rumah tangga pengeluaran konsumsinya akan

semakin tinggi, dan sebaliknya.

Jika tingkat harga mengalami kenaikan dengan

kekayaan bentuk uang yang tetap menyebabkan konsumsi

rumah tangga akan turun atau bergeser ke bawah. Sebaliknya

jika tingkat harga turun dengan kekayaan uang yang jumlahnya

tetap, konsumsi akan naik atau bergeser ke atas.

Pengaruh tingkat suku bunga semakin tinggi tingkat

suku bunga, kecenderungan menabung akan meningkat

sehingga pengeluaran konsumsi akan menurun. Kurva

konsumsi bergeser ke kanan. Dan sebaliknya jika tingkat suku

bunga turun kecenderungan menabung juga turun konsumsi

akan meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan pergeseran kurva

konsumsi ke atas.

118 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 139: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Harapan terhadap masa depan terutama harapan

terhadap pendapatan di masa depan. Jika harapan penerimaan

pendapatan di masa depan besar maka konsumsi akan naik atau

kurva konsumsi bergeser ke atas. Dan sebaliknya jika harapan

memperoleh pendapatan di masa depan turun maka

pengeluaran konsumsi juga akan turun atau kurva konsumsi

bergeser ke bawah.

Menurut Keynes, konsumsi rumah tangga secara

langsung berhubungan dengan pendapatan rumah tangga.

Pengertian fungsi konsumsi adalah hubungan antara

konsumsi dan pendapatan yang dapat dijelaskan pada gambar

4.1

Gambar 4.1 Kurva Fungsi Konsumsi

Ko

nsu

msi

rum

ah

tan

gg

a (

C)

Pada gambar tersebut terlihat bahwa fungsi konsumsi

sebuah rumah tangga menunjukkan tingkat konsumsi pada

setiap tingkat pendapatan rumah tangga.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 119

Page 140: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Dari gambar tersebut Y adalah ouput agregat (income),

C adalah konsumsi, b adalah kemiringan (slope) daripada garis

yang menunjukkan perubahan konsumsi sebagai akibat perubahan pendapatan ( ). Dimana C

diukur oleh sumbu tegak dan pendapatan (Y) diukur oleh sumbu datar. ( ) dapat disebut Marginal Propensity to

Consume (MPC).

Untuk menyederhanakan kita asumsikan bahwa titik di

dalam fungsi agregat bila dihubungkan dengan pendapatan,

maka bentuk fungsi konsumsinya adalah garis lurus.

Dimana:

C = a + bY

Gambar 4.2 Kurva Fungsi Konsumsi Agregat

Ko

ns

um

si

ag

reg

ate

(C

)

Pendapatan ag regate (Y)

120 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 141: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Arah dari fungsi konsumsi yaitu b disebut pula sebagai

Marginal Propensity to Consume (MPC) yang merupakan

perubahan konsumsi akibat perubahan pendapatan. Nilai dari

MPC selalu positif tetapi lebih kecil dari 1.

Jika fungsi konsumsi agregat dinyatakan dengan C =

100 + 0,75Y maka fungsi tersebut dapat digambarkan dalam

gambar 4.3.

Gambar 4.3 Kurva Fungsi Konsumsi Agregat

(C = 100 + 0,75Y)

Ko

ns

um

sia

gre

ga

te,C

(m

ilia

ran

ru

pia

h)

Dari gambar 4.3 tersebut jika pendapatan nasional sama

dengan 0 maka konsumsi sebesar Rp 100 miliar atau ini yang

disebut a. Setiap kenaikan pendapatan Rp 100

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 121

Page 142: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

miliar konsumsi akan mengalami kenaikan Rp 75 miliar

menjadi seperti gambar 4.4. Gambar 4.4 Fungsi Konsumsi Agregat Setelah Perhitungan

Kons

um

si

agre

gate, C

(m

ilia

ra

n

rupia

h)

Sebagaimana disebutkan di bagian muka pendapatan

akan digunakan untuk konsumsi dan tabungan. Bagian dari

perubahan pendapatan yang digunakan untuk tabungan disebut

Marginal Propensity to Save (MPS).

MPC+MPS=1

Persamaan umum fungsi tabungan adalah:

S = -a + (1-b)Y

berdasarkan contoh pada fungsi tabungan di atas S = -100 +

0,25Y. Fungsi tabungan ini tampak pada gambar 4.5.

122 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 143: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 4.5 Pengeluaran Agregat dan Tabungan

Ko

ns

um

sia

gre

gate

, C

(m

ilia

ran

rup

iah

)

)

(milia

ran

ru

pia

h)

Ko

nsu

ms

i ag

reg

ate

,S

Gambar 4.5 bagian bawah arah dari kurva tabungan

ditunjukkanoleh .

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 123

Page 144: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Sedangkan –a = 100 diartikan ketika pendapatan tidak

ada telah terjadi hutang sebesar 100. Pada pendapatan 400

tabungan sebesar 0 artinya seluruh pendapatan habis untuk

konsumsi. Tabungan memilki nilai positif ketika pendapatan di

atas 400.

Hubungan antara pendapatan Y, konsumsi C dan

tabungan S terdapat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Tabel Hubungan Y, C, dan

S (Semua Dalam Miliaran Rupiah)

Pendapatan Konsumsi Tabungan

Agregat, Agregat, Agregat,

Y C S

0 100 -100

80 160 -80

100 175 -75

200 250 -50

400 400 0

400 550 50

800 700 100

1,000 850 150 Investasi

Investasi merupakan pembelian-pembelian oleh

perusahaan-perusahaan dalam bentuk gedung-gedung baru,

peralatan baru, penambahan persediaan, dan bentuk lain dari

stok modal.

Sebuah komponen dari investasi yaitu perubahan

persediaan ditentukan oleh berapa banyak rumah tangga yang

memutuskan untuk membeli dan hal tersebut di luar

pengawasan perusahaan.

124 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 145: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Perubahan persediaan dapat dihitung sebagai berikut:

Perubahan Persediaan = Produksi – Penjualan

Merencanakan Investasi (I)

Merencanakan investasi adalah tambahan stok kapital

atau persediaan yang direncanakan oleh perusahaan-

perusahaan. Investasi aktual adalah jumlah aktual dari investasi

termasuk perubahan persediaan yang tidak direncanakan oleh

perusahaan.

Gambar 4.6 Kurva Investasi Tetap

Inv

es

tasi

dir

en

ca

naka

n,

I (m

ilia

ran

ru

pia

h)

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 125

Page 146: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Dari gambar 4.6 kita asumsikan sebuah investasi yang

tetap. Investasi tersebut tidak tergantung pada pendapatan

berapa pun pendapatan investasi tidak mengalami perubahan.

Ketika suatu variabel seperti investasi yang direncanakan tidak

tergantung kepada tingkat perkembangan ekonomi disebut

sebagai variabel investasi otonom.

Pengeluaran Agregat yang Direncanakan

(AE) Gambar 4.7 Kurva Pengeluaran Agregat yang

Direncanakan (AE)

C+

I

dire

ncan

aka

n,

ru

pia h)

Pen

gel

uar

anag

reg

at

e (mili

aran

rupi

ah)

Untuk menentukan besarnya pengeluaran agregat (AE)

kita tambahkan pengeluaran konsumsi (C), pengeluaran

investasi yang direncanakan (I) pada setiap tingkat pendapatan.

Dalam ekonomi makro yang dimaksud keseimbangan di pasar

barang adalah titik di mana

126 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 147: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

pengeluaran agregat yang direncanakan sama dengan agregat output. Keseimbangan:

Pengeluaran agregat direncanakan AE = C +

I Keseimbangan: Y = AE, atau Y = C + I

Ketidakseimbangan:

Y>C+I

Output agregat > Pengeluaran agregat direncanakan Persediaan

Investasi lebih besar daripada yang direncanakan.

Investasi aktual lebih besar daripada yang direncanakan.

C+I>Y Pengeluaran agregat direncanakan > Output agregat Persediaan

Investasi lebih sedikit daripada yang direncanakan.

Tidak ada persediaan untuk investasi yang direncanakan.

Gambar 4.8 Keseimbangan Pengeluaran Agregat yang

Direncanakan (AE)

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 127

Page 148: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Pengeluaran Agregat

direncanakan (AE=C+I)

Meningkatnya

Investasi yang tidak

direncanakan:

Output Turun Titik

Keseimbangan Y=C+1

Tabel 4.2 Tabel Pengeluaran Agregat dan

Mencari Keseimbangan (Y=AE)

Pengeluaran Agregat yang direncanakan dan Mencari Equilibrium

(semua dalam miliaran Rupiah) Berdasarkan Hitungan C=100+75Y

-1 -2 -3 -4 -5 -6

Output Pengeluran Perubahan

Konsumsi Investasi Aggregate Investor Yang Keseimbanga Agregate

Agregate Direncanakan Direncanakan Tidak n? (Pendapatan)

(AE) Direncanakan

Y C I C + I Y-(C+I) (Y = AE?)

100 175 25 200 -100 Tidak

200 250 25 275 -75 Tidak

400 400 25 425 -25 Tidak

500 475 25 500 0 Ya

600 550 25 575 25 Tidak

800 700 25 725 75 Tidak

1 850 25 875 125 Tidak

128 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 149: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Mengemukan keseimbangan agregat output dengan

pengeluaran agregat (Y = AE) secara aljabar

Jika diketahui:

(1) Persamaan identitas output agregat: Y = C + I (2) Fungsi konsumsi: C = 100 + 0,75Y (3) Fungsi investasi: I = 25

Carilah besarnya nilai output keseimbangan! Caranya:

Substitusikan persamaan Tidakmor (2) dan (3) ke dalam persamaan (1).

Akan diperoleh: Y = 100 + 0,75Y +25

Y – 0,75Y = 100 + 25

Y – 0,75Y = 125

0,25Y = 125

Y=500

Dari perhitungan aljabar di atas keseimbangan output

agregat dan pengeluaran agregat ketika output agregat

(pendapatan agregat, Y) sebesar 500. Pendekatan yang kedua

untuk mendapatkan keseimbangan output dengan menggunakan

persamaan S = I, yaitu output agregat akan menjadi sama

dengan pengeluaran agregat hanya jika tabungan = investasi

yang direncanakan (S = I). Dengan perhitungan sebagai berikut:

S – 100 + 0,25Y = 25

0,25 Y = 125

Y =500

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 129

Page 150: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Pada gambar 4.9 saat Y = 500 menunjukkan nilai S =

I. Gambar 4.9 Kurva S = I

dir

en

ca

na

kan

(milia

ran

ru

pia

h)

Tab

un

ga

n a

gre

ga

te d

an

in

ve

sta

si

Pendapatan agregate, Y (miliaran rupiah)

Multiplier (Pengganda)

Suatu penambahan investasi akan menyebabkan

output mengalami kenaikan. Tambahan investasi

meningkatkan pendapatan, menaikkan konsumsi dan

tabungan. Multiplier dari investasi otonom digambarkan

sebagai pengaruh dari investasi awal di dalam produksi,

pendapatan, pengeluaran konsumsi, dan keseimbangan

pendapatan.

Besar kecilnya koefisien multiplier tergantung pada

kemiringan (slope) dari garis pengeluaran agregat yang

direncanakan.

MPS dapat dituliskan sebagai berikut:

Karena ΔS harus sama dengan ΔI sehingga dapat

disubstitusikan ΔI untuk ΔS, sehingga persamaannya menjadi:

130 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 151: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Di mana:

atau

Contoh mulitiplier jika diketahui fungsi konsumsi

C=100+0,75Y, investasi otonom periode pertama sama dengan

25. Investasi pada periode kedua sama dengan 35. Carilah

perubahan output (income) agregat akibat perubahan besarnya

investasi dari periode pertama ke periode kedua. Jawab:

Koefisien multiplier (k)

perubahan

k = 4 investasi:

perubahan output agregat akibat investasi: = 4x 10 = 40

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 131

Page 152: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Paradoks Hemat

Yaitu suatu gejala di mana rumah tangga-rumah tangga

merencanakan untuk menabung dari pendapatannya dalam

jumlah yang besar. Hal ini akan menurunkan konsumsi dan

menurunkan pengeluaran agregat sehingga pendapatan agregat

akan turun pula. Pada akhirnya masyarakat akan mengkonsumsi

lebih rendah dan tidak mampu menabung dalam jumlah yang

besar.

Pengeluaran agregat pada perekonomian Indonesia

berdasarkan harga konstan di mana pengeluaran agregat

mengikuti model perekonomian tertutup meliputi variabel

konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, investasi

swasta, perkembangannya selama tahun 2000-2008 sebagai

berikut:

Tabel 4.3

Perkembangan Konsumsi Rumah Tangga Investasi

Swasta dan Konsusmsi Pemerintah Thn 2000 -

2008 atas Dasar Harga Konstan

Tahun Konsumsi Konsumsi Investasi

RT (C) Pemerintah (G) Swasta (I)

2000 856798 90780 296020

2001 886736 97646 326452

2002 920750 110334 320670

2003 956593 121404 355428

132 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 153: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

2004 1004109 126249 379965

2005 1043805 134626 427009

2006 1076928 147564 432746

2007 1130847 153310 -441857

2008 1191191 169297 497088 o i

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 133

Page 154: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

BAB 5

PERAN PEMERINTAH

DANKEBIJAKANFISKAL

Yang akan Anda pahami setelah mempelajari bab ini

adalah: • Pengertian kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. • Beberapa istilah dalam kebijakanfiskal. • Anggaran pemerintah bersifat surplus, bersifat defisit, dan

berimbang. • Multiplier: pengeluaran pemerintah, pajak,

anggaran berimbang.

• Penentuan pendapatan keseimbangan dengan peran

sektor pemerintah.

Peran Pemerintah dalam Perekonomian Pemerintah

dapat mempengaruhi perekonomian makro melalui dua saluran kebijakan, yaitu (1) kebijakan fiskal

dan (2) kebijakan moneter. Yang dimaksud dengan kebijakan

fiskal adalah pengaturan pengeluaran pemerintah dan

perpajakan. Sedangkan kebijakan moneter adalah kebijakan

yang berhubungan dengan perilaku bank sentral untuk

mengatur jumlah uang yang beredar.

Di dalam kebijakan fiskal tingkat pajak diatur oleh

pemerintah. Tetapi, perolehan dari pungutan pajak tergantung

kepada berbagai hal seperti perubahan pendapatan rumah

tangga dan besar kecilnya keuntungan perusahaan. Di mana

kedua hal ini tidak dapat ditentukan oleh pemerintah.

134 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 155: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Beberapa istilah dalam kebijakan fiskal:

1) Diskresi kebijakan fiskal atau discretionary fiscal

policy adalah kebijakan fiskal yang mengacu pada

perubahan pajak-pajak atau pengeluaran pemerintah

yang dihasilkan dari perubahan kebijakan fiskal yang

disengaja pemerintah.

2) Pemajakan Bersih (Net Taxes) adalah pajak-pajak yang

di bayar oleh perusahaan dan rumah tangga-rumah

tangga kepada pemerintah dikurangi pembayaran

transfer kepada rumah tangga yang dilakukan oleh

pemerintah. 3) Disposable Income atau pendapatan setelah pajak

(Yd) sama dengan pendapatan total (Y) dikurangi pajak-

pajak (T).

Yd = Y – T

Persamaan identitas dari pendapatan agregat sebagai

berikut:

Yd= Y– T

Yd= C+ S

Y–T=C+S

Y=C+S+T Pengeluaran Agregat (AE) adalah:

AE=C+I+G

Anggaran Pemerintah yang Defisit (Budget Deficit)

Pengertian anggaran pemerintah yang defisit adalah perbedaan antara pengeluaran pemerintah (G) dan

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 135

Page 156: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

penerimaan pemerintah dari pajak-pajak (T) di dalam satu

periode tertentu.

Anggaran Defisit = G – T

Jika dalam kondisi pengeluaran pemerintah (G)

melampaui besarnya penerimaan pemerintah dari pajak-pajak

(T) pemerintah harus melakukan pinjaman kepada masyarakat

untuk membiayai defisit anggaran tersebut. Hal itu dapat

dilakukan dengan menjual obligasi pemerintah. Dalam kondisi

seperti ini sebagian dari tabungan masyarakat (S) berada di

pemerintah.

Jika pajak-pajak dimasukkan ke dalam fungsi konsumsi

rumah tangga maka bentuk fungsi konsumsi rumah tangga

sebagai berikut:

C= a+ bY

C= a+ bYd

Yd = Y – T

C = a + b (Y – T)

Dari persamaan fungsi konsumsi di atas, fungsi

konsumsi agregat adalah suatu fungsi disposable income atau

pendapatan setelah dikurangi pajak.

Jika diketahui:

Fungsi konsumsi: C = 100 + 0,75Yd, Investasi: I = 100, Pengeluaran pemerintah: G = 100 dan Pajak: T = 100. Untuk

mendapatakan output keseimbangan: Y = C + I + G.

Output keseimbangan dapat dilihat pada tabel 5.1. Di

mana Y = C + I + G, ketika Y = 900. Ketika Y di bawah 900,

output cenderung naik dan ketika output d atas 900, output

cenderung turun.

136 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 157: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Tabel 5.1 Output Keseimbangan Mencari Keseimbangan untuk I=100, G=100, dan T=100 (semua nilai dalam miliaran rupiah)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Output Pajak Pendapatan

Pengeluaran Pengeluaran Pengeluaran Perubahan

Penyesuaian Sesudah Tabungan Investasi Pengeluaran Aggregate Stok Yang (Pendapatan) Bersih Pajak Konsumsi S Yang Pemerintah Yang Tidak Untuk

(C = 100 Ketidakseimbangan

Yd / Y – (Yd – C) Direncanakan G Direncanakan Direncanakan Y T + .75 Yd) T

I

C+I+G Y - (C+I+G)

300 100 200 250 - 50 100 100 450 - 50 Output ↑

500 100 400 400 0 100 100 600 - 100 Output ↑

700 100 600 550 50 100 100 750 - 50 Output ↑

900 100 800 700 100 100 100 900 0 Keseimbangan

1,100 100 1,000 850 150 100 100 1,050 + 50 Output ↓

1,300 100 1,200 1,000 200 100 100 1,200 + 100 Output ↓

1,500 100 1,400 1,150 250 100 100 1,350 + 150 Output ↓

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 137

Page 158: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Output keseimbangan terjadi ketika Y = 900, T=100, Yd

=800,C=700,S=100,I=100,G=100,C+I+G=900.

Cara kedua untuk mendapatkan keseimbangan output

dengan menggunakan cara grafik seperti pada gambar 5.1.

Gambar 5.1 Kurva Keseimbangan Output Dari Tabel 5.1

Pe

ng

elu

ara

n a

gre

ga

t d

iren

can

akan

, A

E

(mil

iara

n r

up

iah

)

Kebocoran di dalam Arus Pendapatan Pajak-pajak

(T) merupakan kebocoran dari arus pendapatan demikian juga dengan halnya tabungan (S) juga

merupakan kebocoran. Dalam posisi keseimbangan

(equilibrium) output agregat (Y) harus sama dengan

pengeluaran agregat (AE). Sedangkan kebocoran-kebocoran

seperti pajak dan tabungan (S +T) harus sama

138 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 159: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

dengan injeksi yang direncanakan yaitu investasi dan

pengeluaran pemerintah (I + G).

Secara aljabar hal tersebut dapat disajikan dalam

persamaan di bawah ini:

AE=C+I+G

Y=C+S+T

Y=AE

C+S+T=C+I+G

S+T=I+G

Multiplier (Pengganda)

Multiplier Pengeluaran Pemerintah

Yang dimaksud dengan multiplier pengeluaran

pemerintah adalah rasio perubahan tingkat keseimbangan

output dengan satu perubahan pengeluaran pemerintah. Hal

tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:

Dari soal tentang keseimbangan output pada tabel 5.1.

Jika diketahui pemerintah menambah pengeluarannya sebesar

Rp 50 miliar, berapakah besarnya tingkat keseimbangannya

output yang baru?

Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut dan

secara grafik tingkat keseimbangan output yang baru dapat

dilihat dari tabel 5.2.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 139

Page 160: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Tabel 5.2 Keseimbangan Saat G Meningkat Rp 50 miliar

Mencari keseimbangan setelah pengeluaran pemerintah meningkat Rp miliar (semua gambar ini dalam miliaran rupiah g meningkat dari 100 pada tabel 5.1 menjadi 150 ditable 5.2)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Output Pajak Pendapatan Pengeluaran Tabungan Pengeluaran Pengeluaran Pengeluaran Perubahan Penyesuaian

(Pendapatan) Bersih Sesudah Konsumsi Investasi Pemerintah Aggregate Stok Yang Untuk

Pajak (C=100+

S Yang G

Yang Tidak Ketidakseim Y T Yd / Y – T (Yd – C) Direncanakan Direncanakan Direncanakan bangan

.75 Yd) I C+I+G Y-(C+I+ G)

300 100 200 250 - 50 100 150 500 - 200 Output ↑

500 100 400 400 0 100 150 650 - 150 Output ↑

700 100 600 550 50 100 150 800 - 100 Output ↑

900 100 800 700 100 100 150 950 - 50 Output ↑

1,100 100 1,000 850 150 100 150 1,100 0 Keseimban

gan

1,300 100 1,200 1,000 200 100 150 1,250 + 50 Output ↓

140 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 161: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar Kurva 5.2 Keseimbangan Saat G Meningkat Rp 50

miliar

Dengan menggunakan tabel maupun secara grafik

output keseimbangan (Y) dan pengeluaran agregat (C + I + G)

berada pada angka Rp 1100 miliar.

Multiplier Pajak

Pemotongan pajak akan menaikkan pendapatan setelah

pajak (Yd). Mempunyai sifat seperti pertambahan pengeluaran

konsumsi. Pendapatan akan naik melalui pelipatgandaan akibat

pengurangan pajak-pajak tersebut.

Suatu pemotongan pajak tidak memiliki pengaruh

langsung terhadap pengeluaran. Multiplier pajak dari suatu

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 141

Page 162: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

perubahan pajak lebih kecil dibanding multiplier akibat

perubahan pengeluaran pemerintah.

Dalam bentuk rumus multiplier pajak seperti di bawah

ini:

Multiplier Anggaran Berimbang (Balanced –

Budget Multiplier)

Pengertian multiplier anggaran berimbang adalah rasio

perubahan tingkat output keseimbangan terhadap perubahan

pengeluaran pemerintah. Di mana perubahan pengeluaran

pemerintah seimbang dengan perubahan pajak, sehingga tidak

terjadi defisit atau surplus dalam anggaran pemerintah.

Contoh mencari keseimbangan output dan pengeluaran

agregat dengan multiplier anggaran berimbang dapat dilihat

pada tabel 5.3. Di mana besarnya T = Rp 300 miliar, G = Rp 300 miliar, nilai variabel-variabel lain

seperti investasi tetap mengikuti contoh terdahulu. Tingkat

output keseimbangan berada pada Y = Rp 1100 miliar, AE (C

+I + G) = Rp 1100 miliar.

142 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 163: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Tabel 5.3 Keseimbangan Saat G dan T Meningkat Sebesar Rp 200 miliar

Mencari keseimbangan setelah dana keseimbangan meningkat sebesar Rp 200 miliar dalam G dan T

( Semua gambaran ini dalam miliaran rupiah: G dan T meningkat dari 100 pada tabel 5.1 menjadi 300 pada tabel 5.3 )

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Pendapatan Pengeluaran Pengeluaran

Pengeluaran

Perubahan

Output Pajak Pengeluaran stok

Penyesuaian dalam setelah konsumsi investasi agregat tidak

(Pendapatan) Bersih pemerintah pajak Yd / Y (C=100+ direncanakan direncanakan direncanakan ketidakseimbangan Y T – T .75 Yd) (I) G C+I+G Y-(C+I+

G)

500 300 200 250 100 300 650 - 150 Output ↑

700 300 400 400 100 300 800 -100 Output ↑

900 300 600 550 100 300 950 -50 Output ↑

1.100 300 800 700 100 300 1.100 0 Equilibrium

1.300 300 1.000 850 100 300 1.250 +50 Output ↓

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 143

Page 164: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Pengaruh Kondisi Ekonomi terhadap Anggaran

Pemerintah

Kondisi perekonomian mempunyai pengaruh terhadap

anggaran pemerintah. Pengaruh-pengaruh tersebut antara lain

dapat berupa: 1. Penerimaan pajak tergantung kepada tingkat

perekonomian. 2. Beberapa jenis pengeluaran pemerintah tergantung

kepada tingkat perekonomian yang ada: a. Penstabil otomatis (automatic stabilizers) yang

dimaksud adalah jenis-jenis penerimaan dan

pengeluaran di dalam anggaran pemerintah yang secara

otomatis berubah sesuai dengan tingkat perekonomian

sebagai satu cara menstabilkan GDP (Gross Domestic

Product).

b. Fiskal drag, pengertiannya adalah pengaruh negatif

pada perekonomian yang terjadi ketika kenaikan rata-

rata tingkat pajak karena pembayar pajak telah bergerak

ke dalam kelompok pendapatan tinggi selama

ekspansi/perluasan kegiatan ekonomi.

c. Anggaran untuk kesempatan kerja penuh (Full

Employment Budget) adalah standar untuk

mengevaluasi suatu kebijakan fiskal. Sedangkan

pengertian dari anggaran untuk kesempatan kerja penuh

apakah anggaran pemerintah akan membuat

perekonomian bekerja pada tingkat output kesempatan

kerja penuh (full employment).

144 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 165: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

d. Siklus defisit (Cyclical Deficit) adalah defisit anggaran

yang terjadi karena menurunnya siklus kegiatan

ekonomi.

e. Defisit struktural (Structural Deficit) yaitu defisit

anggaran yang terdapat dalam kondisi kesempatan kerja

penuh.

Gambaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Indonesia tahun 2008 terdapat pada tabel 5.1. Selanjutnya

perbandingan penerimaan anggaran, pengeluaran anggaran,

defisit/surplus anggaran terhadap persentase GDP tahun 2000-

2008 terdapat pada tabel 5.2.

Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN)

Indonesia Thn 2008 Tampak pada

Tabel 5.4 Tabel 5.4

Realisasi APBN 2008 Rp ( Triliun)

Uraian APBN-P Realisasi %Terhadap APBN-P

A. Peneriamaan Negara dan 895,0 981,0 109,6

Hibah

I. Penerimaan Dalam Negeri 892,0 978,7 109,7

1.Penerimaan Perpajakan. 609,2 658,7 108,1

2.Penerimaan Negara Bukan 282,8 320,1 113,2

Pajak

II.Hibah 2,9 2,3 78,3

B..Belanja Negara 989,5 985,3 99,6

I.Belanja Pemerintah Pusat 697,1 692,6 99,4

-.Belanja K/L 290,0 265,3 91,5

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 145

Page 166: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

-.Pembayaran Bunga Utang 94,8 88,6 93,5

-.Subsidi 234,4 275,3 117,4

II.Transfer keDaerah 292,4 292,6 100,1

C.Surplus/Defisit Anggaran -94,5 -4,2 4,5

Persentase defisit terhadap PDB 2,1 -0,1 -

D.Pembiayaan 94,5 55,5 58,7

I.Pembiayaan Dalam Negeri 107,6 74,6 69,3

II.Pembiayaan Luar Negeri -13,1 -19,1 145,7

Kelebihan/ (Kekurangan) 0,0 51,3 -

Pembiayaan.

Sumber : KEMENTRIAN KOORDIANATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK

INDONESIA ( www.indonesia-capetown.org.za)

Dari tabel 5.4 penerimaan negara baik yang berasal dari

penerimaan pajak maupun bukan pajak mengalami kenaikan

masing-masing sebesar 9,7% dan 8,1% jika dibandingkan

dengan rencana penerimaan. Belanja Negara realisasinya

berhasil ditekan sampai 0,4%, defisit anggaran sebesar 0,1%

dari Produk Domestik Bruto, sedangkan berdasarkan rencana

diharapkan terjadi surplus sebesar 2,1% dari Produk Domestik

Bruto, divisit anggaran sebesar Rp 4,2 triliun berasal dari

pembiayaan dalam negeri Rp 74,6 triliun. Sumber pembiayaan

tersebut juga diperuntukkan untuk membayar pinjaman luar

negeri yang mengalami defisit Rp 19,1 triliun. Sisa sumber

pembiayaan dalam negeri mencapai Rp 5,1 triliun, kelebihan ini

akan menjadi SILPA ( Sisa Lebih Pelaksanaan Anggaran ).

Untuk mengetahui berapa besar total penerimaan

anggaran, total pengeluaran anggaran dan defisit maupun

surplus anggaran di mana tiga hal di atas diukur

146 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 167: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

berdasarkan persentase tertentu terhadap GDP seperti pada tabel

5.5

Tabel 5.5

Penerimaan, Pengeluaran Anggaran, Defisit/Surplus

AnggaranTerhadapPersentaseGDP

% % %

Tahun Penerimaan Pengeluaran Surplus/Defisi

terhadap terhadap t Terhadap

GDP GDP GDP

2000 14,7 15,8 -1,1

2001 17,8 20,3 -2,4

2002 16,5 18,0 -1,5

2003 16,9 18,7 -1,7

2004 17,6 18,6 -1,0

2005 17,8 18,4 -0,5

2006 19,0 20,0 -0,9

2007 17,9 19,1 -1,2

2008 19,8 19,9 -0,1

Sumber : ASIAN DEVELOPMENT BANK (www.adb.org/Statistics)

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 147

Page 168: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Berdasarkan angka pada tabel 5.5 persentase

penerimaan terhadap GDP sejak tahun 2000 sampai dengan

2008 selalu berada di bawah persentase total pengelauran

anggaran terhadap GDP, sehingga defisit anggaran selalu terjadi

setiap tahun. Upaya peningkatan penerimaan anggaran

sebenarnya dapat dilakukan dengan menekan berbagai resiko

kebocoran penerimaan anggaran seperti pajak-pajak pusat

dengan memperketat pengawasan internal. Dengan demikian

diharapkan penerimaan pemerintah terutama disektor pajak

dapat meningkat secara berarti, sehingga dapat menekan de fisit

anggaran sampai tingkat yang minimal. Defisit anggaran jika

diukur terhadap persentase GDP bersifat fluktuatif sejak tahun

2000 sampai tahun 2008, peningkatan efisiensi pengeluaran

diharapkan akan dapat menekan pengeluaran anggaran yang

setiap tahun perkembangannya melampui perkembangan

penerimaan.

148 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 169: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

BAB 6

PENAWARAN UANG

Yang akan Anda pahami setelah mempelajari bab ini

adalah: • Pengertian uang dan penawaran uang • Pengukuran penawaran uang • Neraca bank umum • Lembaga penyimpanan dana dan manfaat bagi

perekonomian • Multiplier uang

• Fungsi bank sentral terhadap penawaran uang, instrumen

kontrol terhadap penawaran uang.

Pengertian Uang dan Penawaran Uang

Uang adalah sesuatu yang secara umum diterima sebagai

media perdagangan. Uang dapat diartikan sebagai alat

pembayaran, sebagai penyimpan nilai, dan sebagai satuan

hitung.

Uang sebagai alat pembayaran atau media di dalam

perdagangan jauh lebih efisien dibandingkan barter. Barter

adalah pertukaran langsung barang dengan barang lain dan jasa

dengan jasa yang lain. Suatu sistem barter memerlukan dua

pihak yang kebetulan ingin melakukan transaksi. Uang tidak

memerlukan adanya dua pihak yang secara kebetulan ingin

bertransaksi seperti tersebut di atas. Uang memperlancar fungsi

dari ekonomi pasar.

Uang sebagai alat penyimpan nilai di mana uang sebagai

aset dapat digunakan untuk memindah daya beli

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 149

Page 170: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

dari satu periode ke periode yang lain. Uang adalah bersifat

mudah dibawa kemanamana dan dengan mudah dipertukarkan

dengan barang-barang atau pun jasa-jasa setiap saat. Uang juga

sebagai alat satuan hitung atau unit standard yang menyediakan

cara konsisten untuk menghitung harga.

Komoditas dan Uang

Uang sebagai komoditas adalah barang yang digunakan

sebagai uang yang juga mempunyai nilai intrinsik di dalam

berbagai penggunaan yang lain. Emas adalah salah satu bentuk

dari komoditas uang.

Uang Fiat (Token Money) adalah uang yang secara

intrinsik kurang bernilai. Legal Tender adalah uang yang oleh

pemerintah yang dibutuhkan untuk disetujui dalam

penyelesaian hutangpiutang.

Pengukuran Penawaran Uang

Terdapat dua ukuran yang sering dipakai dalam

penawaran uang yaitu M1 dan M2.

Yang dimaksud dengan M1 atau yang disebut uang

transaksi adalah uang yang dapat secara langsung digunakan

untuk transaksi. Hal ini termasuk mata uang yang berada diluar

perbankan, ditambah simpanan deposito, ditambah travel check,

ditambah simpanan lain yang dapat diwujudkan dalamcheck.

150 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 171: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

M1 sebagai ukuran stock uang. Dan M1 diukur pada

setiap waktu pada hari tertentu. Misal: Pada Februari tanggal 10

tahun 2010, M1 sebesar 1.103.3 triliun rupiah.

M2 atau uang secara luas termasuk didalamnya near

money atau pengganti paling dekat untuk uang transaksi.

M2 = M1 + perkiraan tabungan + perkiraan pasar uang

+ perkiraan yang lain

Keuntungan utama dari melihat M2 sebagai pengganti

M1 di mana M2 suatu saat lebih stabil.

Lembaga Penyimpanan Dana

Yang disebut Lembaga Penyimpanan Dana adalah

sebuah perusahaan keuangan yang melakukan penyimpanan

untuk keuangan rumah tangga dan perusahaan. Simpanan-

simpanan ini merupakan komponen dari M1 dan M2.

Selanjutnya kita akan mempelajari apa saja yang termasuk

dalam lembaga ini, bagaimana mereka melakukan

perusahaannya, keuntungan ekonomi yang mereka hasilkan,

bagaimana mereka diregulasi, dan bagaimana mereka

berinovasi untuk menciptakan produk keuangan yang baru.

Jenis-Jenis dari Lembaga Penyimpanan Dana

Ada tiga jenis dari Lembaga Penyimpanan Dana yaitu:

Bank-bank komersial. Sebuah bank komersial adalah

perusahaan yang memiliki izin untuk menerima simpanan dana

dan meminjamkan dana. Pada tahun 2008 sekitar 7000 bank

komersial beroperasi di Amerika Serikat. Tetapi banyak merger

perusahaan yang terjadi sehingga membuat

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 151

Page 172: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

jumlahnya berkurang setiap tahun. Seiring dengan

berkurangnya bank-bank kecil dan semakin berkembangnya

bank-bank besar. Sejumlah bank komersial yang cukup besar

menawarkan banyak pelayanan perbankan dan beroperasi di

tingkat internasional. Yang termasuk bank-bank terbesar asal

AS antara lain: Bank of America, dan CitiGroup. Sebagian

besar bank komersial berskala kecil dan memberikan layanan

pada masyarakat di tingkat lokal.

Lembaga penyimpan uang. Lembaga simpan-pinjam,

bankbank tabungan, dan lembaga Credit Union termasuk dalam

lembaga penyimpan uang. Lembaga Simpan-Pinjam adalah

sebuah lembaga penyimpan uang yang memberikan pelayanan

tabungan dan memberikan pinjaman untuk personal, komersil,

dan kredit pemilikan rumah. Bank Tabungan adalah lembaga

penyimpan uang yang menerima simpanan tabungan dan

memberikan banyak kredit pemilikan rumah. Di Indonesia

sebagai contoh adalah Bank Tabungan Negara atau BTN.

Sebuah Lembaga Credit Union adalah lembaga penyimpan

uang yang dimiliki oleh kelompok sosial atau kelompok

ekonomi seperti koperasi pegawai yang menerima tabungan dan

memberikan pinjaman yang bersifat personal. Simpanan-

simpanan yang dilakukan oleh lembaga penyimpanan dana

mewakili 10% dari M1 dan 18% dari M2.

Pasar penukaran uang. Pasar penukaran adalah sistem

pendanaan yang dioperasikan oleh lembaga keuangan yang

menjual saham dan surat-surat berharga seperti obligasi

pemerintah dan surat dagang jangka

152 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 173: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

pendek. Pasar penukaran uang bertindak sebagaimana bank

tabungan. Para pemilih saham bisa menuliskan cek pada

rekening penukaran uang mereka, tapi terdapat banyak batasan-

batasan pada jenis tersebut. Pasar penukaran uang ini tidak

muncul di M1 tetapi mempresentasikan 13% M2.

Apa Saja yang Dilakukan oleh Lembaga-lembaga

Penyimpanan Dana?

Lembaga penyimpan dana melakukan layanan keuangan

seperti clearing check, manajemen rekening, penyedia layanan

kartu kredit, serta layanan intrenet banking. Yang semuanya

bisa menghasilkan penerimaan dari pelayanan yang mereka

berikan. Akan tetapi, lembaga penyimpanan dana ini

menghasilkan sebagian besar pendapatan mereka dengan

menggunakan dana yang mereka terima dari para penabung

untuk memberikan kredit dan membeli saham yang bisa

menghasilkan suku bunga yang lebih tinggi daripada yang

mereka berikan kepada para penabung. Pada aktivitas usaha

seperti ini lembaga penyimpanan dana harus

mempertimbangkan keseimbangan antara penerimaan dan

resiko yang harus ditanggung. Untuk melihat keseimbangan ini

pembahasan selanjutnya akan difokuskan pada bank-bank

komersil.

Sebuah bank komersial tetap menyimpan sebagian dana

yang mereka terima dari para nasabah dan sisanya mereka

pinjam untuk diinvestasikan dalam empat jenis asset.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 153

Page 174: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

• Surat Berharga dan Uang Tunai yang berada di lemari

besi milik bank atau disimpan di sebuah rekening pada

Cadangan Bank Sentral. Dana-dana ini digunakan untuk

memenuhi kebutuhan uang pecahan para nasabah dan

untuk melakukan pembayaran untuk bank-bank lain.

Pada kondisi normal, sebuah bank menyimpan sekitar ½

% dari simpanan yang ada sebagai cadangan.

• Asset-asset Cair. Yang tremasuk asset cair adalah

obligasi pemerintah dan surat dagang. Asset-asset seperti

ini adalah pertahanan pertama bank jika mereka

membutuhkan dana cadangan mendadak. Asset cair

dapat dijual dan secara cepat dikonvensikan yang tidak

memiliki resiko. Karena jenis asset ini rendah resiko,

asset ini juga rendah tingkat suku bunganya.

• Surat-surat berharga adalah surat berharga yang

dikeluarkan pemerintah dan surat berharga lainnya. Asset

ini dapat dijual dan dikonvensikan menjadi cadangan

dana tetapi harganya berfluktuasi. Karena harganya

berubah-ubah asset ini lebih beresiko daripada asset cair.

Akan tetapi, memiliki suku bunga yang lebihtinggi.

• Pinjaman adalah komitmen untuk mengembalikan

sejumlah dana dalam waktu yang telah ditentukan. Bank

memberikan pinjaman kepada perusahaan untuk

mendanai permodalan. Bank juga memberikan pinjaman

gadai untuk mendanai kredit pemilikan rumah dan

pinjaman perorangan untuk mendanai

154 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 175: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

konsumsi atas barang-barang tahan lama seperti mobil

atau kapal. Penggunaan kartu kredit oleh para nasabah

juga termasuk pinjaman bank. Pinjaman adalah asset

bank yang paling beresiko karena pinjaman tersebut tidak

dapat dikonvensikan menjadi cadangan dana hingga

jatuh tempo pembayaran dan terdapat sejumlah

peminjam yang tidak membayar sehingga terjadi kredit

macet. Asset bank yang paling beresiko ini memiliki

suku bunga paling tinggi.

Manfaat Ekonomi yang Dihasilkan Oleh

Lembaga-Lembaga Penyimpan Dana

Sebelumnya telah dibahas lembaga penyimpan dana

memperoleh sebagian keuntungannya karena membayarkan

suku bunga yang lebih rendah pada tabungan dibandingkan

tingkat suku bunga yang mereka terima dari pemberian

pinjaman. Keuntungan apa yang diberikan lembaga-lembaga ini

sehingga nasabah mau menyimpan dananya pada lembaga ini

dengan memperoleh suku bunga yang rendah dan para

peminjam mau membayar suku bunga yang lebih tinggi?

Lembaga penyimpan dana memberikan empat

keuntungan:

• Menciptakan Likuiditas. Lembaga penyimpan dana

menciptakan likuiditas dengan meminjam dalam waktu

singkat dan meminjamkan dana dalam waktu panjang,

yaitu dengan cara menyimpan tabungan dan siap untuk

membayar para nasabah dalam waktu

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 155

Page 176: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

singkat serta memberikan pinjaman yang berjangka

waktu panjang.

• Penanggungan resiko. Sebuah pinjaman mungkin saja

menjadi kredit macet. Jika anda meminjamkan pada

seseorang yang gagal mengembalikan, anda bisa

kehilangan seluruh jumlah yang dipinjamkan. Jika anda

meminjamkan pada 1000 orang (melalui Bank) dan

hanya satu orang yang tidak mampu mengembalikan,

anda hampir tidak kehilangan apapun karena lembaga

penyimpanan dana menjadi penanggung resiko.

• Biaya peminjaman yang lebihrendah. Bayangkanjika

tidak ada lembaga penyimpan dana dan perusahaan

mencari dana $1.000.000 untuk membeli pabrik baru.

Perusahaan tersebut harus mencari di antara lusinan

orang yang mau meminjamkan uang. Dengan adanya

lembaga penyimpan dana, biaya yang dikeluarkan untuk

pencarian dana ini menjadi lebih rendah. Perusahaan

mendapatkan $1.000.000 yang mereka cari dari sebuah

lembaga yang menyimpan dana banyak orang namun

biaya dari aktivitas pencarian dana ini di tanggung oleh

banyak peminjam.

• Biaya pemantauan peminjam yang lebih rendah. Dengan

memantau para peminjam, seorang peminjam dapat

memberikan keputusan yang baik yang mungkin bisa

mencegah terjadinya kredit macet. Tapi aktivitas ini

membutuhkan biaya yang cukup besar. Bayangkan

berapa banyak biaya yang dibutuhkan jika setiap rumah

tangga yang meminjam

156 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 177: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

uang kepada perusahaan yang membutuhkan dana harus

melakukan pemantauan pada perusahaan itu secara

langsung. Lembaga penyimpan dana bisa melakukan

tugas tersebut dengan biaya yang jauh lebih rendah.

Bagaimana Lembaga Penyimpan Dana Diregulasi?

Lembaga penyimpan dana melakukan bisnis yang beresiko, Dan

sebuah kegagalan, terutama oleh bank yang cukup besar,

memiliki efek merusak terhadap keseluruhan sistem keuangan dan ekonomi. Untuk mengecilkan resiko

kegagalan lembaga penyimpan dana diharuskan memiliki

sejumlah cadangan dana dan kepemilikan modal yang sama

dengan atau lebih tinggi dari yang diatur oleh regulasi. Jika

sebuah lembaga penyimpan dana bangkrut rekening tabungan

yang ada didalamnya dijamin hingga senilai $250.000 per nasabah oleh Bank Sentral melalui Perusahaan

Penjaminan Tabungan (FDIC). FDIC bisa mengambil alih

manajemen sebuah bank yang tampak akan bangkrut.

Inovasi Finansial

Lembaga penyimpanan dana secara konstan mencari

cara untuk meningkatkan produk mereka dan menciptakan

keuntungan yang lebih besar. Proses dari pengembangan

produk finansial yang baru disebut inovasi finansial. Terdapat

dua hal yang mempengaruhi inovasi finansial, yaitu:

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 157

Page 178: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

• Lingkungan Ekonomi • Teknologi

Fase finansial yang menonjol terjadi antara 1980 –

1990an. Dan pada tahun tersebut kedua hal di atas sangat

berperan terhadap inovasi keuangan.

Lingkungan Ekonomi

Pada akhir 1970an dan awal 1990an sebuah tingkat

inflasi yang cukup tinggi mengakibatkan tingginya tingkat suku

bunga. Bahkan di Amerika Serikat pada saat itu tingkat suku

bunga untuk kredit pemilikan rumah hingga mencapai 15% per

tahun. Suku bunga hipotek tradisional yang bersifat tetap tidak

lagi menguntungkan sehingga suku bunga hipotek yang

mengambang diperkenalkan. Pada tahun 2000an ketika suku

bunga menjadi sangat rendah dan lembaga-lembaga penyimpan

dana dibanjiri dana segar, sistem hipotek Sub-Prime

dikembangkan. Nilai hipotek ini kadang melebihi nilai dari

rumah yang dijamin oleh kredit dan biasanya memiliki bunga

pembayaran yang lebih rendah di awalawal tahun. Untuk

menghindari resiko dari hipotek seperti ini surat berharga

penjamin hipotek dikembangkan. Lembaga pemberi pinjaman

yang asli menjual surat berharga tersebut untuk mengurangi

resiko mereka dan untuk memperoleh dana segar sehingga

dapat menyediakan kredit pemilikan rumah lebih banyak.

Teknologi

Pengaruh teknologi yang paling besar terhadap inovasi

finansial adalah pengembangan tekonologi

158 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 179: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

komputerisasi dan komunikasi yang berbiaya rendah. Sejumlah

contoh dari inovasi finansial yang diakibatkan dari

perkembangan teknologi ini dalam meluasnya penggunaan

kartu kredit dan meluasnya bunga dari rekening tabungan.

Inovasi Finansial dan Uang

Inovasi finansial telah membawa perubahan dalam

komposisi uang. Pencairan tabungan pada lembaga penyimpan

uang seperti pada lembaga simpan-pinjam, bank tabungan, dan

Credit Union telah semakin meningkat persentasenya pada M1

sementara pada bank komersial pencairan tabungan semakin

turun persentasenya. Komposisi M2 juga telah berubah

sebagaimana simpanan tabungan telah menurun, sementara

deposito berjangka dan pasar penukaran uang semakin meluas.

Yang mengejutkan penggunaan mata uang tidak menurun

banyak.

Neraca sebuah bank secara akuntansi dapat

digambarkan sebagai:

Kekayaan – Hutang = Modal

Kekayaan = Hutang + Modal

Kekayaan yang penting dari bank adalah dana yang

dipinjamkan. Kekayaan-kekayaan lain yang ada di Bank dan

simpanan yang ada di bank sentral.

Hutang-hutang bank adalah sejumlah uang yang

dijanjikan untuk dibayar, bentuk hutang bank yang penting

adalah simpanan-simpanan.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 159

Page 180: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Neraca dari suatu bank harus seimbang, yaitu

penjumlahan asset/kekayaan yang terdiri dari cadangan dan

dana yang dipinjamkan sama dengan jumlah hutang, yang

terdiri dari simpanan dan modal. Hal tersebut dapat ditunjukkan

pada tabel sebagai berikut:

Tabel 6.1 Neraca Sebuah Bank (Hipotesis dalam

Rp triliun rupiah)

Kekayaan Hutang

Cadangan-cadangan 2 Simpanan 10

Dana yang dipinjamkan 9 Modal 1

Jumlah 11 Jumlah 11

Bank selalu meminjamkan dana sampai titik dimana

mereka kelebihan cadangannya sampai nol. Contoh: Jika

seseorang mendepositokan Rp 100 triliun ke Bank dan Bank

mendepositokan Rp 1 triliun kepada Bank Sentral maka Rp 1

triliun merupakan cadangannya.

Jika rasio cadangan ditetapkan 20% maka bank

memiliki kelebihan rasio Rp 0,8 triliun dengan Rp 0,8 triliun

sebagai kelebihan cadangan, Bank dapat meminjamkan Rp 400

miliar kepada nasabah dan Rp 400 miliar itu menaikkan

deposito.

Multiplier Uang (Money Multiplier)

Multiplier uang (Money Multiplier) adalah

perlipatgandaan oleh simpanan yang dapat naik dari setiap

rupiah cadangan yang mengalami kenaikan. 160 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 181: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Jika dikehendaki rasio cadangan 10% dan penambahan

di dalam cadangan Rp 1 dapat mengakibatkan kenaikan

simpanan Rp 10 dapat diartikan tidak terjadi kebocoran di

dalamsistem.

Fungsi-Fungsi Bank Sentral

Bank sentral mempunyai fungsi penting untuk

perbankan yaitu meliputi: 1. Pembayaran kliring antarbank. 2. Regulasi dalam sistem perbankan.

3. Memberikan bantuan kepada bank yang mengalami

kesulitan posisi keuangan. 4. Mengelola nilai tukar dan cadangan mata uang asing.

Bank sentral seperti di negara-negara maju memiliki

fungsi penting lainnyaseperti: 1. Pengawasan merger antarbank. 2. Menguji bank-bank saat terjadi persoalan keuangan

perbankan dibawahnya. 3. Menentukan cadangan yang harus ditahan untuk

seluruh lembaga keuangan. 4. Pemberi kredit terakhir pada bank-bank umum.

Bank Sentral dan Pengawasan Penawaran Uang

Pengawasan bank sentral terhadap bank-bank di

bawahnya terutama pengawasan terhadap jumlah uang yang

beredar dapat dilakukan sebagai berikut:

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 161

Page 182: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Rasio Cadangan

• Rasio cadangan yang diperlukan membangun sebuah

kaitan antara cadangan milik bank komersial dan simpanan

uang yang boleh diciptakan oleh bank komersial.

• Oleh karena itu, bank sentral membebaskan bank komersial

untuk menciptakan tambahan simpanan dengan cara bank

sentral memberikan pinjaman yang lebih banyak kepada

bank komersial. Jika bank sentral menginginkan

mengurangi penawaran uang, maka bank sentral akan

mengurangi cadangan.

Tingkat Diskonto

• Bank-bank boleh meminjam dari bank sentral. Tingkat

suku bunga yang mereka bayar kepada bank sentral disebut

tingkat bunga diskonto (discount rate). • Bank-bank yang meminjam dari bank sentral

menyebabakan suatu peningkatan dalam penawaran uang.

Semakin tinggi tingkat diskonto, semakin besar biaya

meminjam dana dan semakin sedikit pinjaman bank-bank

komersial kepada bank sentral. • Moral Suasion adalah tekanan yang dimunculkan oleh

bank sentral pada bank-bank di bawahnya untuk mencegah

mereka meminjam terlalu besar dari bank sentral.

Operasi Pasar Terbuka

• Operasi pasar terbuka adalah jual-beli yang dilakukan oleh

bank sentral atas surat-surat berharga pemerintah

162 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 183: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

dalam pasar terbuka. Sebuah alat untuk memperluas atau

membatasi jumlah cadangan di dalam sistem dan tentu saja

berpengaruh kepada penawaran uang. • Operasi pasar terbuka sejauh ini merupakan alat yang

paling berarti untuk mengontrol penawaran uang. • Pembelian surat berharga di pasar terbuka oleh bank sentral

berakibat naiknya cadangan dan kenaikan di dalam

penawaran uang yang jumlahnya sama dengan

pelipatgandaan uang atas perubahan cadangan. Penjualan

surat berharga dalam suatu pasar terbuka yang dilakukan

oleh bank sentral menghasilkan suatu penurunan cadangan

dan suatu penurunan penawaran uang dengan jumlah yang

sama dengan pelipatgandaan uang karena perubahan

cadangan. Operasi pasar terbuka lebih disukai sebagai alat

untuk mengontrol peredaran uang karena:

a. Dapat digunakan dengan tingkat presesi yang tinggi. b. Sangat fleksibel hampir tidak dapatdiramalkan.

Bentuk Kurva Penawaran

Uang Kurva Penawaran Uang

Bentuk kurva penawaran uang (MS) vertikal lihat

gambar 6.1 yang berarti bahwa penawaran uang oleh bank

sentral tidak tergantung kepada tingkat suku bunga.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 163

Page 184: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 6.1 Kurva Penawaran Uang

Perkembangan jumlah penawaran di Indonesia, M1 dan

M2 tampak pada tabel 6.1 dan 6.2 sedangkan pertumbuhan

penawaran uang, M2 serta proporsinya terhadap GDP tampak

pada tabel 6.3. Perkembangan tingkat suku bunga tabungan,

deposito berjangka waktu 6 bulan dan deposito berjangka waktu

16 bulan terdapat pada tabel 6.4

164 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 185: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Tabel 6.2

Jumlah Uang yang Beredar, M1 di Indonesia

Thn1990-2008 Dalam(Triliun Rupiah)

Tahun Uang dalam

Depositi (2) M1=1+2 Peredaran

(1)

1990 9094 14725 23819

1991 9346 16995 26341

1992 11478 17301 28779

1993 14431 22374 36805

1994 18634 26740 45374

1995 20807 31870 52677

1996 22487 41602 64089

1997 28424 49919 78343

1998 41394 59803 101197

1999 58353 66280 124633

Tabel 6.3

Jumlah Uang yang Beredar, M2 di Indonesia

Thn 1990-2008 Dalam (Triliun Rupiah )

Tahnu Asset Kredit

M2=1+2 Asing Domestik

Bersih (1) (2)

1990 16122 93142 84630

1991 23621 112154 99058

1992 30634 126612 119053

1993 29700 159077 145202

1994 25272 191751 174512

1995 32626 233088 222638

1996 50641 286725 288632

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 165

Page 186: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Tabel 6.4

PertumbuhanJumlah Uangyang Beredar,M2dan

Persentase M2 Terhadap GDP atas Dasar Harga

Berlaku Thn 1990 -2008

Pertumbuhan Persentase M2

Tahu Terhadap GDP Atas M2

n Dasar Harga Pertahun

Berlaku (%)

1990 44.2 40.1

1991 17.0 39.6

1992 20.2 42.2

1993 22.0 44.0

1994 20.2 45.7

1995 27.6 49.0

1996 29.6 54.2

Tabel 6.5

Perkembangan Suku Bunga Tabungan dan Deposito

Thn 1990-2008 Dalam (%)

Tahu Tabung Deposito Jangka

Waktu 6 bulan n an

1990 15.0 20.0

1991 15.0 23.0

1992 15.0 18.0

1993 15.0 13.0

1994 15.0 13.0

1995 15.0 17.0

1996 16.0 16.0

166 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 187: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

BAB 7

PERMINTAAN UANG, KESEIMBANGAN

TINGKAT BUNGA, DAN KEBIJAKAN

MONETER

Yang akan Anda pahami setelah mempelajari bab ini

adalah: • Motif permintaan uang • Beberapa hal yang menentukan permintaan uang • Keseimbangan tingkat sukubunga • Perubahan jumlah uang terhadap suku bunga • Pergeseran permintaan uang • Kebijaksanaan moneter oleh bank sentral

Permintaan Uang

Hal yang penting yang berhubungan dengan studi

permintaan uang adalah bagaimana aset keuangan yang dimiliki

akan ditahan dalam bentuk uang. Di mana aset tersebut tidak

akan menghasilkan penerimaan bunga. Hal ini berlawanan

dengan berapa banyak surat berharga akan ditahan untuk

memperoleh suku bunga dari surat berharga. Hal di atas

merupakan pilihan antara likuiditas uang dan pendapatan bunga

yang ditawarkan dari jenisjenis aset lainnya.

Permintaan uang didasari oleh tiga jenis motif yaitu:

a. Motif transaksi. Motif ini mempunyai alasan bahwa

masyarakat menahan uang untuk membeli barang-barang.

Asumsi yang bersifat menyederhanakan di

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 167

Page 188: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

dalam mempelajari permintaan uang untuk transaksi adalah

(1) Hanya terdapat dua jenis aset-aset yang tersedia untuk

rumah tangga yaitu obligasi dan uang tunai, (2) Rumah

tangga mempunyai penghasilan setiap bulan, yaitu

penghasilan yang diterima setiap awal bulan, (3)

Pengeluaran rumah tangga itu jumlahnya sama untuk setiap

hari, (4) Pengeluaran besarnya sama dengan pendapatan

setiapbulan. b. Motif berjaga-jaga. Motif memegang uang untuk berjaga-

jaga bertujuan untuk penyediaan uang bagi hal- hal yang

tidak dapat diramalkan pada sisi pengeluaran rumah tangga.

Motif berjagajaga tergantung kepada tingkat pendapatan

nasional. Jika pendapatan nasional mengalami kenaikan

maka permintaan uang untuk berjaga-jaga akan mengalami

kenaikan pula, demikian sebaliknya.

c. Motif spekulasi adalah alasan untuk memegang obligasi

daripada memegang uang. Karena nilai pasar dari bunga

obligasi berhubungan terbalik dengan tingkat suku bunga,

sehingga investor lebih memilih untuk menahan obligasi

ketika tingkat suku bunga tinggi. Dengan harapan ketika

mereka menjualnya tingkat suku bunga jatuh. Harga

obligasi yang lebih tinggi berarti bahwa pembeli obligasi

akan melakukan pembelian ketika suku bunga lebih rendah

dari sebelumnya. Ketika suku bunga tinggi dan harapan

agar suku bunga turun permintaan untuk obligasi akan

tampak tinggi dan permintaan uang akan rendah, demikan

pula sebaliknya.

168 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 189: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Total Permintaan Uang

Total jumlah uang yang diminta di dalam perekonomian

adalah penjumlahan permintaan uang, perkiraan neraca, dan kas

rumah tangga dan perusahaan.

Jumlah uang yang diminta pada suatu saat tertentu

tergantung kepada opportunity cost dari menahan uang yang

ditentukan oleh tingkat suku bunga. Semakin tinggi tingkat

suku bunga akan menaikkan opportunity cost dari menahan

uang sehingga mengurangi permintaan uang.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Uang Jumlah permintaan uang di dalam perekonomian tergantung kepada total volume transaksi. Total volume

transaksi tergantung pada output agregat dan tingkat harga.

Hubungan antara volume transaksi dan tingkat

output dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 169

Page 190: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 7.1Pergeseran Kurva Permintaan Uang Karena Volume

Dari gambar 7.1 dapat dijelaskan ketika output atau

pendapatan naik jumlah transaksi juga naik. Dan kurva

permintaan uang bergeser ke kanan. Pergeseran ini

menunjukkan permintaan uangbertambah.

Sedangkan hubungan volume transaksi dan tingkat

harga dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 7.2 Pergeseran Kurva Permintaan Uang Karena

Tingkat Harga Meningkat

170 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 191: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Dari gambar 7.2 dapat dijelaskan ketika tingkat harga

naik nilai rata-rata setiap transaksi mengalami kenaikan pula.

Sehingga jumlah uang yang harus tersedia untuk transaksi naik

pula. Kenaikan transaksi ditandai dengan kurva permintaan

uang akan bergeser ke kanan.

Faktor yang mempengaruhi permintaan uang lebih

lanjut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Permintaan uang tidak diukur sebagai bentuk arus (flow

measure) melainkan merupakan variabel stock yang

pengukurannya pada titik waktu tertentu.

2. Permintaan uang menjawab pertanyaan ini:

“Berapa banyak uang yang dibutuhkan perusahaan dan

rumah tangga untuk ditahan pada titik waktu tertentu, pada

tingkat suku bunga tertentu, volume aktivitas ekonomi, dan

tingkat harga tertentu?”

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 171

Page 192: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

3. “Berapa banyak perbedaan jumlah aset berupa uang yang

ditahan oleh rumah tangga dibandingkan dengan jumlah

pendapatan yang dikeluarkan dalam setahun?”

Keseimbangan Tingkat Suku Bunga

Keseimbangan tingkat bunga ditentukan oleh

permintaan uang dan penawaran uang, hal tersebut tampak pada

gambar di bawah ini:

Gambar 7.3 Keseimbangan Saat Penawaran Uang

Konstan

Dari gambar 7.3 tampak bahwa titik di mana jumlah

uang yang diminta sama dengan jumlah uang yang ditawarkan

menentukan keseimbangan atau ekuilibrium tingkat bunga di

dalam suatu perekonomian.

172 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 193: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 7.4 Kelebihan Penawaran Uang

Pada gambar 7.4 tingkat bunga r1 menunjukkan jumlah

uang yang beredar lebih tinggi dari pada uang yang ingin

ditahan oleh rumah tangga dan perusahaan-perusahaan. Rumah

tangga dan perusahaan akan berusaha untuk mengurangi dengan

membeli surat-surat berharga. Sehingga tingkat suku bunga

mencapai r* yaitu suku bunga keseimbangan.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 173

Page 194: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 7.5 Kelebihan Permintaan Uang

Pada r2 rumah tangga tidak mempunyai uang yang

cukup untuk keperluan transaksi. Rumah tangga akan merubah

aset mereka dengan menjual obligasi yang dimiliki. Sehingga

suku bunga keseimbangan akan berada pada r*.

Perubahan Jumlah Uang yang Beredar

Pengaruhnya terhadap Suku Bunga

Perubahan jumlah uang yang beredar atau penawaran

uang berpengaruh terhadap tingkat suku bunga. Hal tersebut

dapat dilihat pada gambar 7.6:

174 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 195: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 7.6 Pergeseran Keseimbangan Tingkat Bunga

Dari gambar 7.6 dapat dijelaskan, suatu kenaikan

penawaran uang akan menurunkan tingkat suku bunga.

Kenaikan penawaran uang ditandai dengan pergeseran kurva

penawaran uang, ke kanan dan sebaliknya. Penambahan

penawaran uang dapat dilakukan oleh bank sentral dengan

mengurangi cadangan lewat pemotongan tingkat diskonto dari

surat berharga pemerintah di dalam pasar terbuka.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 175

Page 196: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Kenaikan Pendapatan Agregat atau Pendapatan

Output Pengaruhnya terhadap Permintaan Uang

Suatu kenaikan output atau pendapatan agregat akan

menggeser ke arah kanan kurva permintaan uang. Lihat gambar

7.7:

Gambar 7.7 Pergeseran Permintaan Uang

Akibat Bertambahnya Pendapatan

Kenaikan permintaan uang menyebabkan keseimbangan

suku bunga naik dari 7% menjadi 14%. Suatu kenaikan tingkat

harga juga memiliki pengaruh yang sama terhadap sukubunga.

Keseimbangan suku bunga akan mengalami kenaikan

pula.

Bank Sentral dan Kebijakan Moneter

Dua jenis kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Sentral antara lain adalah:

176 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 197: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

1. Tight Monetary Policy (kebijakan moneter yang ketat),

yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi penawaran

uang dalam usaha membatasi laju perkembangan ekonomi

2. Easy Monetary Policy (kebijakan moneter yang

longgar), yaitu kebijakan Bank Sentral untuk menambah

penawaran uang dalam upaya menstimulir perkembangan

ekonomi.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 177

Page 198: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

BAB 8

UANG, SUKU BUNGA DAN OUTPUT:

ANALISISDANKEBIJAKANPEMERINTAH

Yang akan Anda pahami setelah mempelajari bab ini

adalah: • Memahami hubungan antara pasar barang dan pasar

uang. • Hubungan pendapatan uang • Hubungan investasi dan tingkat bunga • Hubungan tingkat bunga dan pengeluaran agregat • Permintaan uang, output agregat, dan pasar uang • Pengaruh dari kebijakan ekspansioner dan penawaran

uang • Efektivitas kebijakan moneter • Pengaruhkebijakankontraksi

Terdapat sebuah nilai yang konsisten dari pendapatan

dan tingkat suku bunga dengan adanya keseimbangan dalam

dua jenis pasar tersebut. Dalam bab 8 ini, akan dikaji

bagaimana pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap

tingkat output, suku bunga, dan pengeluaran investasi.

178 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 199: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Investasi, Suku Bunga dan Pasar Barang

Suku Bunga dan Pengeluaran Agregat

Gambar 8.1 Kenaikan Suku Bunga dan Pengeluaran

Agregat Gambar 8.1 menunjukkan satu kenaikan suku bunga

dari 3% menjadi 6% akan menurunkan pengeluaran agregat dan

mengurangi keseimbangan pendapatan nasional dari Y0 ke Y1.

Sebalikanya jika tingkatan suku bunga mengalami penurunan

investasi akan naik, pengeluaran agregat mengalami kenaikan,

maka pendapatan keseimbangan mengalami kenaikan.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 179

Page 200: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Permintaan Uang, Output Agregat

(Pendapatan) dan Pasar Uang

Gambar 8.2 Kelebihan Permintaan Uang Akibat

Perubahan Output

Keseimbangan tingkat suku bunga tidak ditentukan

secara eksklusif dalam pasar uang. Perubahan pada output

agregat yang berada pada pasar barang akan menggeser kurva

permintaan uang dan menyebabkan perubahan pada tingkat

suku bunga. Jika terjadi kenaikan output agregat permintaan

naik dan suku bunga juga mengalami kenaikan. Sebaliknya jika

output agregat turun, permintaan uang turun, dan tingkat suku

bunga turun.

180 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 201: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Kombinasi Pasar Barang dan Uang

Kaitan Pendapatan dan Permintaan Uang

Gambar 8.3 Pergeseran Permintaan Uang ke Kanan

Pendapatan, yang ditentukan dalam pasar barang,

memiliki pengaruh yang cukup penting pada permintaan uang

di pasar uang. Dari gambar 8.3, penambahan output agragate

menggeser kurva permintaan uang yang menyebabkan

keseimbangan bunga naik dari 7% menjadi 14%.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 181

Page 202: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 8.4 Kurva Investasi

Tingkat suku bunga, yang ditentukan di pasar uang,

memiliki pengaruh yang nyata pada investasi di pasar barang.

Gambar 8.4 dapat dilihat jika tingkat suku bunga turun, maka

investasi yang direncanakan akan naik dan jika tingkat suku

bunga naik maka investasi akan turun.

Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Kebijakan

Moneter Pengaruh Kebijakan Ekspansioner

Kebijakan fiskal ekspansioner adalah peningkatan

pengeluaran pemerintah atau pemotongan pajak yang bertujuan

untuk meningkatkan output agregat.

Kebijakan moneter ekspansioner adalah suatu

peningkatan pada penawaran uang yang bertujuan untuk

meningkatkan output agregat.

182 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 203: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 8.5 Pengeluaran

Kecenderungan untuk kenaikan pengeluaran pemerintah

sebagai sebab dari berkurangnya investasi swasta disebut

crowding-out effect. Dari gambar tersebut, jika pengeluaran

pemerintah naik, output agregat akan naik, selanjutnya

permintaan uang akan naik, tingkat suku bunga naik dan

investasi akan turun.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 183

Page 204: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 8.6 Pengaruh Kebijakan Ekspansioner

Keseimbangan Uang

184 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 205: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Kebijakan ekspansioner disebabkan kenaikan penawaran

uang. Dari gambar 8.6 (A, B, dan C) dapat dijelaskan suatu

kenaikan dalam penawaran uang, akan menurunkan suku

bunga dan menaikkan investasi serta pendapatan. Akan tetapi

semakin tinggi tingkat output agregat akan meningkatkan

permintaan uang.

Dan hal ini akan menjaga jatuhnya tingkat suku bunga.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 185

Page 206: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Efektifitas Kebijakan Moneter

Gambar 8.7 Efektifitas Kebijakan Moneter Terhadap Investasi

Efektifitas kebijakan moneter tergantung pada

kemiringan atau tingkat responsivitas fungsi investasi. Semakin

curam fungsi investasi maka investasi kurang respon terhadap

perubahan tingkat bunga. Rendahnya respon tersebut

menjadikan kebijakan moneter tidak efektif.

Bank Sentral mengakomodasi suatu kebijakan fiskal

yang bersifat ekspansioner. Kebijakan fiskal yang bersifat

ekspansioner misal dalam bentuk pengeluaran pemerintah yang

lebih tinggi atau pemajakan yang lebih rendah akan

menigkatkan output agregat, menggeser permintaan uang ke

sebelah kanan dan menekan tingkat bunga naik. Hal tersebut

dapat dilihat pada gambar 8.8.

186 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 207: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 8.8 Efektifitas Kebijakan Moneter

Terhadap Permintaan Uang

Bila penawaran uang tidak berubah, tingkat bunga akan

naik, tetapi bila Bank Sentral mengakomodasi ekspansi fiskal

tingkat suku bunga tidak akan naik.

Pengaruh Kebijakan Kontraksioner

Kebijakan fiskal kontraksioner mengacu pada

menurunnya pengeluaran pemerintah atau kenaikan pajak yang

bertujuan untuk menurunkan output agregat. Hal ini dapat

dilihat pada gambar 8.9.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 187

Page 208: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 8.9 Pengaruh Kebijakan Kontraksioner

Terhadap Pendapatan

Penurunan di dalam output agregat akan menjadi lebih

rendah bila kita tidak memperhitungkannya dalam pasar uang.

Kebijakan moneter kontraksioner merujuk pada

menurunnya penawaran uang yang bertujuan menurunkan

output agregat. Jika jumlah uang beredar turun tingkat suku

bunga akan naik, tingkat investasi turun, agregat output akan

turun. Kenaikan suku bunga akan menjadi berkurang jika suku

bunga tidak dimasukkan dalam perhitungan pasar barang dan

menyebabkan Y berkurang. Hal tersebut dapat dilihat pada

gambar 8.10 (A dan B).

188 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 209: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 8.10 Pengaruh Kebijakan Kontraksioner

Terhadap Investasi

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 189

Page 210: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Bauran Kebijakan Ekonomi Makro

Pengaruh-pengaruh dari bauran kebijakan ekonomi

makro dapat ditunjukkan pada tabel 8.1

Tabel 8.1 Pengaruh Dari Bauran Ekonomi Makro Pengaruh-pengaruh dari bauran kebijakan ekonomi

makro

Fiskal

Ekspansioner (G Kontraksi (G ↓

↑ atau T ↓) atau T ↑)

Moneter Ekspansioner Y ↑, r ?, I ?, C↑ Y ?, r ↓, I ↑, C ?

(Ms ↑)

Kontraksi Y ?, r ↑, I ↓, C ? Y ↓, r ?, I ?, C ↓

(Ms ↓)

Keterangan gambar:

↑ : peningkatan variabel

↓ : penurunan variabel ? : tekanan-tekanan yang dapat mendorong variabel bergerak

berbeda arah. Tanpa adanya tambahan informasi yang

cukup, kita tidak dapat menentukan secara spesifik ke

arah mana variabel bergerak.

190 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 211: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Faktor-Faktor Penentu Lainnya dari Investasi

yang Direncanakan

Determinan lain dari investasi yang direncanakan.

Investasi yang direncanakan ditentukan oleh beberapa faktor,

yaitu:

1. Tingkat bunga 2. Harapan penjualan masa akan datang 3. Tingkat penggunaan modal 4. Biaya relatif modal dan tenaga kerja

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 191

Page 212: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

BAB 9

PERMINTAAN AGREGAT, PENAWARAN

AGREGAT DAN INFLASI

Yang akan Anda pahami setelah mempelajari bab ini

adalah: • Pengertian permintaan agregat • Menurunkan permintaan agregat • Pergeseran permintaan agregat • Penawaran agregat, keseimbangan harga, penawaran

agregat jangka pendek • Inflasi dan beberapapenyebabnya

Pengertian permintaan agregat adalah total permintaan

untuk barang dan jasa dalam perekonomian. Kurva permintaan

agregat (AD) adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan

negatif antara output agregat dan tingkat harga. Untuk

menurunkan kurva permintaan agregat, kita menguji apa yang

terjadi dengan output agregat (Y) ketika tingkat harga (P)

berubah, dengan asumsi tidak ada perubahan di dalam

pengeluaran pemerintah (G), pajak (T) atau variabel kebijakan

moneter (Ms)

192 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 213: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 9.1 Kurva Permintaan Agregat

Gambar 9.2 Menurunkan Kurva Permintaan Agregat

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 193

Page 214: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Setiap pasangan P

dan Y pada kurva permintaan agregat berhubungan dengan satu

titik di mana keduanya

pada pasar barang

maupun pasar tenaga

kerja berada pada

keseimbangan

Beberapa hal yang harus diingat tentang kurva

permintaan agregat adalah:

• Kurva permintaan agregat bukan kurva permintaan pasar

dan bukan penjumlahan kurva permintaan dalam

perekonomian. Kurva permintaan agregat merupakan

konsep yang sangat kompleks dibandingkan kurva

permintaan pasar yang sederhana.

194 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 215: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

• Kita tidak dapat menggunakan asumsi ceteris paribus

untuk menggambarkan kurva permintaan agregat karena

ketika keseluruhan harga naik, maka banyak harga-harga

yang lain ikut naik secara bersamaan termasuk harga input

tenaga kerja akan naik pula.

• Permintaan agregat akan turun jika tingkat harga naik

karena pada harga yang lebih tinggi menyebabkan

permintaan uang naik, hal itu menyebabkan tingkat bunga

meningkat.

• Pada tingkat bunga yang lebih tinggi menyebabkan

investasi turun dan pengeluaran agregat juga turun,

sehingga output agregat menjadi turun.

• Pada semua titik sepanjang kurva agregat permintaan

mempunyai arti bahwa pasar barang dan pasar uang dalam

posisi keseimbangan.

Pengeluaran Agregat dan Kurva Permintaan Agregat

Bagaimana hubungan antara permintaan agregat dan

pengeluaran agregat dapat dilihat pada gambar 9.3. Gambar 9.3 Pengeluaran Agregat dan Permintaan Agregat

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 195

Page 216: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Setiap titik sepanjang kurva agregat, menunjukkan

jumlah output agregat yang diminta sama dengan pengeluaran

agregat

Y=C+I+G

Persamaan identitas tersebut menunjukkan kondisi

keseimbangan.

196 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 217: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 9.4 Pergeseran Kurva Permintaan Agregat

Satu kenaikan jumlah uang yang beredar pada tingkat

harga tertentu akan menggeser permintaan agregat ke kanan, ini

berarti terjadi penambahan permintaan agregat. Pada gambar

9.4 suatu pergeseran pengeluaran pemerintah atau penurunan

penerimaan pajak menggeser kurva permintaan agregat

kekanan.

Tabel 9.1

Pergeseran Kurva Permintaan Agregat Ringkasan pergeseran kurva pada kurva permintaan agregat

Kebijakan Moneter Kebijakan Moneter

Ekspansioner Ms↑→ Kurva AD Kontraksioner Ms↓→ Kurva AD

bergeser ke kanan bergeser ke kanan

Kebijakan Fiskal Kebijakan Fiskal

Ekspansioner G↑→ Kurva AD Kontraksioner G↓→ Kurva AD

bergeser ke kanan T↓→ bergeser ke kiri T↑→ Kurva

Kurva AD bergeser ke kanan AD bergeser ke kiri

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 197

Page 218: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Kurva Penawaran Agregat

Pengertian penawaran agregat adalah total penawaran

seluruh barang dan jasa dalam perekonomian. Kurva penawaran

agregat menunjukkan hubungan antara jumlah output agregat

yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dalam

perekonomian pada berbagai tingkat harga umum.

Yang perlu diperhatikan, bahwa kurva penawaran

agregat bukan kurva penawaran pasar dan bukan penjumlahan

sederhana dari seluruh kurva-kurva individual di

dalamperekonomian.

Penawaran Agregat dalam Jangka Pendek Gambar

9.5 Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek

198 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 219: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Dalam jangka pendek kurva penawaran agregat

mempunyai arah yang positif. Pada output yang rendah, kurva

berbentuk datar. Pada kapasitas perekonomian yang lebih besar

bentuk kurva menjadi cenderung vertikal. Para ahli ilmu

ekonomi makro, fokus pada apakah ekonomi beroperasi pada

kapasitas penuh (fullemployment), yaitu suatu kondisi di

mana seluruh sumber ekonomi telah dimanfaatkan secara

optimal.

Respon Output dan Harga

Gambar 9.6 Pengaruh Pergeseran Permintaan Agregat

Terhadap Output danHarga

Suatu peningkatan dalam permintaan agregat ketika

perkonomian beroperasi pada tingkat output yang rendah (Y0)

akan menghasilkan satu peningkatan output yang kecil dengan

peningkatan harga-harga umum yang kecil pula atau tidak

terjadi peningkatan harga umum. Ketika

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 199

Page 220: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

perekonomian bekerja dengan kapasitas maksimun (Y3)

perusahaan-perusahaan akan merespon kenaikan permintaan

dengan peningkatan harga. Akan terjadi keterlambatan antara

perubahan harga input dan perubahan hargaharga output di sisi

lain kurva penawaran agregat akan menjadi bentuk vertikal.

Tingkat upah mungkin naik pada tingkat yang sama dengan

tingkat harga-harga umum, ini yang disebut sebagai antisipasi

sepenuhnya dari kenaikan harga. Sebagian besar hargaharga

input, cenderung kenaikannya terlambat dibandingkan kenaikan

harga output.

Pergeseran Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek

Gambar 9.78 Pergeseran Kurva Penawaran Agregat ke Kiri

Sebuah pergeseran ke kiri dari kurva penawaran agregat

disebabkan oleh goncangan biaya. Pergeseran ini menyebabkan

penawaran agregat turun.

200 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 221: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 9.8 Pergeseran Kurva Penawaran Agregat ke Kanan

Sebuah penurunan di dalam biaya, pertumbuhan ekonomi

atau kebijakan publik menyebabkan sebuah pergeseran ke

kanan kurva penawaran agregat. Pergeseran ke kanan kurva

penawaran agregat menunjukkan pertambahan penawaran

agregat.

Tingkat Keseimbangan Harga

Pengertian tingkat keseimbangan harga adalah titik di

mana permintaan agregat dan penawaran agregat saling

berpotongan. Keseimbangan harga dapat dilihat pada kurva 9.9

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 201

Page 222: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 9.9 Keseimbangan Harga

Pada gambar 9.9 P0 dan Y0 berhubungan dengan

keseimbangan pasar barang dan pasar uang, berkaitan dengan

keputusan tentang harga dan output yang dilakukan seluruh

perusahaan dalamperekonomian.

Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang

Perubahan biaya yang lebih lambat dibanding perubahan harga dalam jangka pendek menghasilkan bentuk

kurva penawaran agregat yang naik ke arah kanan. Jika biaya

dan tingkat harga bergerak bersama di dalam jangka panjang

maka kurva penawaran agregat berbentuk vertikal (LRAS), hal

tersebut ditunjukkan oleh kurva 9.10

202 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 223: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 9.10 Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang

Y0 pada gambar 9.10 menunjukkan tingkat output yang

dapat dipertahankan dalam jangka panjang tanpa inflasi.

Tingkat output jangka panjang disebut juga sebagai output

potensial. Output dapat didorong ke atas GDP potensial dengan

permintaan agregat yang lebih tinggi. Tingkat harga agregat

juga mengalami kenaikan. Hal ini dapat dilihat pada kurva 9.11

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 203

Page 224: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 9.11 Ouput Potensial diatas GDP

Pada gambar 9.11 Ketika output didorong di atas

potensial GDP hal ini akan menyebabkan naiknya biaya-

204 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 225: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

biaya. Kenaikan biaya-biaya mendorong kurva agregat

penawaran ke kiri. Jika biaya naik dengan persentase sama

dengan tingkat harga jumlah yang ditawarkan akan meningkat

kembali ke Y0.

Permintaan Agregat dan Penawaran Agregat,

Kebijakan Fiskal dan Moneter

Gambar 9.12PergeseranPermintaan Agregat Akibat

Kebijakan Fiskal dan Moneter

Berdasarkan gambar 9.2 permintaan agregat dapat

bergeser ke kanan karena berbagai alasan salah satunya

termasuk satu kenaikan jumlah uang yang beredar, pemotongan

pajak atau suatu kenaikan pengeluaran pemerintah.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 205

Page 226: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Bekerjanya kebijakan ekspansioner dengan baik, ketika

perekonomian berada pada bagian datar dari kurva penawaran

agregat. Hal ini disebabkan karena perubahan kecil harga relatif

menyebabkan output meningkat cukup besar.

Gambar 9.13 Pergeseran Kurva AD Ketika

Perekonomian Mendekati Kesempatan Kerja

Penuh

Pergeseran ke kanan kurva permintaan agregat akan

menyebabkan kenaikan harga-harga yang cukup besar dan

kenaikan output yang kecil atau P0P1 >Y0Y1.

206 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 227: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Penawaran Agregat Jangka Panjang dan

Pengaruhnya Terhadap Kebijakan

Gambar 9.14Pengaruh Kebijakan Fiskaldan Moneter

Terhadap Penawaran Agregat Jangka Panjang

Bila kurva penawaran agregat berbentuk vertikal, baik

kebijakan moneter maupun kebijakan fiskal tidak mempunyai

pengaruh terhadap output agregat.

Sebab-Sebab Inflasi

Pengertian inflasi adalah sebuah kenaikan tingkat harga-

harga umum. Inflasi yang berkelanjutan terjadi bila tingkat

harga umum secara terus menerus mengalami kenaikan dalam

periode yang cukup lama.

Inflasi Tarikan Permintaan (Demant Pull Inflation)

Inflasi Tarikan Permintaan (Demant Pull Inflation)

adalah inflasi yang disebabkan oleh kenaikan permintaan

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 207

Page 228: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

agregat. Lihat gambar 9.15, naiknya permintaan agregat dari

AD0 ke AD1 sedangkan AS diasumsikan tetap akan

menyebabkan kenaikan harga-harga umum dari P0 ke P1

Gambar 9.15 Inflasi Tarikan Permintaan

Inflasi Karena Dorongan Biaya (Cost-Push inflation)

Inflasi karena dorongan biaya (cost-push inflation)

adalah inflasi dari sisi penawaran (supply side inflation)

adalah inflasi yang disebabkan oleh kenaikan biaya-biaya dalam

produksi barang dan jasa. Contoh, pemerintah Indonesia akhir

tahun 2005 menaikkan harga BBM dengan persentase yang

besar, kenaikan harga BBM tersebut menyebabkan kenaikan

berbagai biaya produksi barang dan jasa, sehingga

menimbulkan kenaikan hargaharga

208 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 229: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

umum dan mengakibatkan turunnya output lihat gambar 9.16.

Gambar 9.16 Inflasi Karena Dorongan Biaya

(Cost Push Inflation)

Cost-push inflation atau supply side inflation adalah

salah satu penyebab terjadinya stagflation. Stagflation

merupakan sebuah situasi di mana output mengalami penurunan

pada saat yang sama, perekonomian mengalami inflasi. Hal

tersebut dapat dilihat pada gambar 9.17.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 209

Page 230: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 9.17 Stagflasi Ekonomi

Ekspektasi dan Inflasi

Jika setiap perusahaan memperkirakan masing-masing

dari mereka akan menaikan harga sebesar 10% maka setiap

perusahaan akan melakukan kenaikan harga sebesar 10% pula.

Contoh ini menggambarkan bagaimana ekspektasi akan

membentuk suatu sistem. Kenaikan harga sebesar 10% disebut

ekspektasi inflasi (inflasi yang diharapkan).

210 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 231: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 9.18 Ekspektasi dan Inflasi

Pada gambar 9.18 kenaikan harga yang merupakan

bentuk inflasi yang diharapkan (P0 ke P1) akan menggeser kurva

penawaran agregat ke kiri, sehingga Y0 bergeser ke Y1.

Dalam bentuk diagram permintaan agregat atau

penawaran agregat suatu kenaikan dalam inflasi yang

diharapkan menggeser penawaran agregat ke sebelah kiri.

Hyper inflation adalah suatu periode di mana kenaikan

harga berlangsung cepat. Contoh, Indonesia pernah mengalami

kenaikan harga 650% per tahun pada masa pemerintahan orde

lama.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 211

Page 232: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 9.19 Inflasi yang Sangat Cepat (Hyper inflation)

Dari gambar 9.19 kenaikan pengeluaran pemerintah

akan menggeser permintaan agregat ke kanan (AD0 ke AD1) ini

akan mengakibatkan kenaikan harga dari P0 ke P1. Kurva

penawaran agregat berbentuk vertikal, menunjukkan bahwa

jumlah outputtetap.

212 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 233: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

BAB 10

PASARTENAGA KERJA,PENGANGGURAN DAN

INFLASI

Yang akan Anda pahami setelah mempelajari bab ini

adalah: • Pengertian pengangguran dan jenis-jenis pengangguran • Bekerjanya pasar tenaga kerja menurut aliran klasik • Hubungan antara inflasi dan pengangguran

Pasar tenaga kerja mempunyai peranan yang penting

dalam perekonomian makro. Dalam pasar tenaga kerja, melalui

keseimbangan permintaan dan penawaran tenaga kerja

ditentukan berapa jumlah orang yang dipekerjakan dan tingkat

upahnya. Perubahan permintaan tenaga kerja maupun

penawaran tenaga kerja, menentukan tingkat pengangguran

tenaga kerja.

Pengertian tingkat pengangguran adalah rasio antara

jumlah orang yang tidak bekerja terhadap jumlah angkatan

kerja. Pengertian pengangguran friksional (frictional

unemployment) merupakan jenis pengangguran di mana

seseorang yang bekerja dengan kondisi tertentu keluar dari

pekerjaannya dan belum mendapatkan pekerjaan baru.

Pengangguran struktural (structural unemployment)

adalah bagian dari pengangguran yang disebabkan perubahan

struktur ekonomi. Sebagai contoh perubahan pada struktur

ekonomi yang semula didominasi sektor pertanian kemudian

adanya perubahan struktur ekonomi ke arah peran sektor

industri yang menonjol akan berakibat sebagian tenaga kerja di

sektor pertanian menganggur.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 213

Page 234: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Pengangguran siklus adalah pengangguran yang terjadi

karena resesi atau depresi. Kesempatan kerja cenderung turun

ketika output agregat turun. Contoh, krisis ekonomi yang

melanda Indonesia pada puncaknya tahun 1997-1998

menyebabkan jumlah tenaga kerja di sektor industri banyak

yang kehilangan pekerjaan atau menganggur.

Pandangan Kaum Klasik terhadap Pasar Tenaga

Kerja Para ahli ekonomi klasik berpendapat bahwa tenaga kerja yang diminta dan jumlah tenaga kerja yang ditawarkan

pada akhirnya menuju pada sebuah keseimbangan yang akan

menaikkan dan menurunkan tingkat upah. Dalam

keseimbangan tersebut tidak dapat dipastikan jumlah

pengangguran friksional dan struktural.

Kurva penawaran tenaga kerja pada gambar 10.1

menunjukkan tentang jumlah tenaga kerja yang ditawarkan oleh

rumah tangga pada tingkat upah tertentu. Sedangkan kurva

permintaan tenaga kerja menggambarkan jumlah tenaga kerja

yang dibutuhkan perusahaan untuk bekerja pada tingkat

upahtertentu.

214 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 235: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 10.1 Kurva Penawaran Tenaga Kerja

Para ahli ekonomi klasik percaya bahwa pasar tenaga

kerja selalu mampu memecahkan persoalan yang muncul di

pasar tenaga kerja. Lebih lanjut dijelaskan bahwa jika terjadi

penurunan permintaan tenaga kerja maka keseimbangan upah

akan menurun. Setiap orang yang memerlukan pekerjaan pada

tingkat upah W* akan memperoleh pekerjaan. Hal ini selalu

disebut dengan pengertian kesempatankerja

penuh(fullemployment).

Pemikiran aliran klasik berpendapat bahwa upah selalu

menyesuaikan terhadap kondisi yang ada pada pasar tenaga

kerja.

Hal ini konsisten dengan pandangan bahwa upah akan

bereaksi cepat terhadap perubahan harga.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 215

Page 236: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Hal ini berarti bahwa kurva penawaran agregat

berbentuk vertikal. Oleh karena itu, kebijakan moneter dan

fiskal tidak dapat mempengaruhi kesempatan kerja dalam

perekonomian.

Pemikiran Aliran Klasik terhadap Tingkat

Pengangguran

Aliran klasik berpendapat bahwa tingkat pengangguran

yang diukur pemerintah bukanlah merupakan suatu indikator

yang cukup akurat untuk mengukur apakah pasar tenaga kerja

sudah berjalan dengan baik atau tidak.

Tingkat pengangguran suatu ketika tetap akan tinggi

meskipun pasar tenaga kerja sedang bekerja dengan baik. Hal

ini menunjukkan bahwa orang yang bersedia untuk bekerja

pada tingkat upah yang tinggi daripada upah yang berlaku.

Kenyataan tersebut tidak berarti bahwa pasar tenaga kerja tidak

bekerja sebagaimana fungsinya.

Istilah upah sticky merujuk kepada penurunan yang kaku dari upah merupakan alasan munculnya pengangguran.

Lihat gambar 10.2:

216 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 237: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 10.2 Sticky Wages

Salah satu penjelasan kakunya penurunan upah adalah

perusahaan-perusahaan memiliki sebuah kontrak sosial.

Kontrak tersebut adalah perjanjian tak terucapkan antara

pekerja dan perusahaan bahwa perusahaan tidak akan

memotong upah.

Upah relatif menjelaskan tentang pengangguran di mana

tenaga kerja berhubungan dengan upah relatif mereka dengan

upah pekerja lainnya di perusahaan yang lain atau industri.

Mereka tidak bersedia upahnya dipotong, mereka mengetahui

bahwa pekerja lain tidak mendapat potongan serupa.

Kontrak eksplisit adalah kontrak tenaga kerja untuk

menetapkan upah yang diterima oleh tenaga kerja. Biasanya

untuk satu periode satu sampai tiga tahun. Upah yang dirancang

seperti ini, tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 217

Page 238: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Cost of living adjustments adalah penyesuaian kontrak

yang terkait dengan perubahan biaya hidup. Tingkat inflasi

yang tinggi menyebabkan kenaikan tingkat upah.

Teori upah yang efisien merupakan penjelasan untuk

pengangguran di mana produktivitas tenaga kerja akan naik

seiring upah yang mereka terima. Jika hal ini terjadi,

perusahaan akan memberi insentif untuk membayar upah

sehingga yang diterima oleh tenaga kerja akan menjadi lebih

tinggi dari tingkat upah pasar.

Jika perusahaan memiliki informasi yang tidak

sempurna, perusahaan-perusahaan tersebut mungkin akan

menyusun tingkat pengupahan yang sesuai dengan pasar tenaga

kerja.

Undang-undang tentang upah minimun yaitu ketentuan

tentang pengupahan pada tingkat dasar.

Hubungan Jangka Pendek antara Pengangguran

dan Tingkat Inflasi

Gambar 10.3 Tingkat Pengangguran dan Output Agregat

218 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 239: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Beberapa penjelasan yang dapat diberikan dari

hubungan jangka pendek antara pengangguran dan tingkat

inflasi pada gambar 10.3 (A dan B) sebagai berikut: • Tingkat pengangguran (U) dan output agragat (Y)

mempunyai hubungan yang negatif. • Hubungan antara Y dan tingkat harga positif digambarkan

oleh kurva AS. • Hubungan antara pengangguran (U) dan harga (P)

negatif. Jika tingkat pengangguran menurun sebagai reaksi

dari kondisi perekonomian, maka harga-harga umum akan

mengalami kenaikan yang terus menerus.

Kurva Phillips

Kurva Phillips menunjukkan antara hubungan tingkat

inflasi dan tingkat pengangguran lihat gambar 10.4:

Gambar 10.4 Kurva Phillips

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 219

Page 240: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Dalam hubungan ini terjadi trade-off antara inflasi dan

pengangguran. Pada tingkat inflasi rendah terjadi tingkat

pengangguran yang tinggi.

Gambar 10.5 Pergeseran Penawaran Agregat Tanpa Perubahan

Permintaan Agregat

Pada gambar 10.5 dapat dilihat bahwa ketika kurva AS

(penawaran agregat) bergeser tanpa adanya perubahan dari

kurva AD (permintaan agregat), terdapat hubungan yang negatif

antara tingkat harga dan output agregat.

220 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 241: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 10.6 Pergeseran Permintaan Agregat Tanpa Perubahan

Penawaran Agregat

Lebih lanjut pada gambar 10.6 permintaan agregat yang

berubah tanpa adanya perubahan pada penawaran agregat,

terdapat hubungan yang positif antara tingkat harga dan output

agregat.

Jika permintaan agregat dan penawaran agregat sama-

sama berubah maka tidak ada hubungan sistematik antara harga

dan output agregat. Hal tersebut menyebabkan tidak adanya

hubungan yang tidak sistematis pula antara tingkat

pengangguran dan tingkat inflasi. Untuk lebih jelasnya, dapat

dilihat pada gambar 10.7.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 221

Page 242: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 10.7PerubahanKeseimbangan AkibatPerubahan

Permintaan Agregat dan Penawaran Agregat

Peranan Harga-Harga Impor

Penawaran agregat berubah ketika harga-harga input

berubah dan harga input terpengaruh oleh harga impor.

Harapan dan Kaitannya Dengan Kurva Phillips

Upah dipengaruhi oleh suatu harapan akan adanya inflasi di masa yang akan datang. Harapan akan kenaikan harga

di masa akan datang inilah yang mempengaruhi kontrak upah

tenaga kerja dan bahkan dapat mempengaruhi harga itu sendiri.

Harapan akan inflasi tersebut menggeser kurva Phillips ke arah

kanan.

222 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 243: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 10.8 Perubahan Kurva Phillips ke Arah Kanan

Dalam kaitannya dengan GDP potensial, lihat gambar

10.8, ketika output agregat berada di atas GDP potensial,

terdapat dorongan kenaikan biaya-biaya. Meningkatnya biaya

menggeser kurva AS (penawaran agregat) ke kiri. Sehingga

jumlah yang ditawarkan akan kembali di Y0. Jika kurva AS

(penawaran agregat) berada dalam posisi vertikal untuk jangka

waktu yang lama, maka begitu pula kurva Phillipsnya.

Dalam jangka panjang, kurva Phillips akan bereaksi

terhadap tingkat pengangguran alamiah. Lihat kurva pada

gambar 10.9 berikutini:

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 223

Page 244: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 10.9 Tingkat Pengangguran Natural

Tingkat pengangguran alamiah (U*) pada kurva 10.9

tersebut merupakan tingkat pengangguran yang konsisten,

dengan anggapan terdapat output jangka panjang yang tetap

pada GDPpotensial.

Tabel 10.1

Inflasi Di Beberapa Negara Asean Thn 2000-2006

Negara 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006

Indonesia 3,72 11,50 11,88 6,59 6,24 10,45 13,11

Malaysia 1,53 1,42 1,81 1,06 1,45 2,96 3,61

Singapur 1,36 1,00 -0,39 0,51 1,66 0,47 0,96

a

Thailand 1,57 1,64 0,62 1,80 2,77 4,54 4,64

Vietnam -1,71 -0,43 3,83 3,10 7,80 8,25

Philipina 3,95 6,80 3,00 3,45 5,98 7,63 6,24

224 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 245: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

BAB 11

PERILAKU RUMAH TANGGA DAN

PERUSAHAAN DALAM PEREKONOMIAN MAKRO

Yang akan Anda pahami setelah mempelajari bab ini

adalah: • Mengenal perilaku rumah tangga dalam perekonomian

makro • Mengenal perilaku perusahaan dalam perekonomian makro

• Mengetahui keputusan penawaran tenaga kerja dan

memperkerjakannya • Mengenal harapan-harapan dan investasi serta mengetahui

hubungan produktivitas dengan siklus bisnis

Perilaku rumah tangga di dalam perekonomian makro

digambarkan dengan fungsi konsumsi yang menurut teori

konsumsi Keynesian adalah konsumsi fungsi positif

pendapatan. Pada rumah tangga yang berpendapatan tinggi,

konsumsi rumah tangga menduduki porsi yang lebih kecil

daripada rumah tangga yang berpendapatan rendah. Rata-rata

kecenderungan konsumsi (Average Propensity to Consume)

adalah porsi dari pendapatan rumah tangga yang dikeluarkan

untuk konsumsi.

AVC = C/Y

Teori Konsumsi Siklus Hidup

Teori konsumsi ini merupakan perluasan dari teori

Keynes. Teori ini menyatakan bahwa yang mendasari

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 225

Page 246: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

rumah tangga dalam membuat keputusan konsumsi seumur

hidup adalah harapan akan pendapatan yang diterimanya

seumur hidup.

Gambar 11.1 Kurva Siklus Hidup Dalam Teori Konsumsi

Dari gambar 11.1 dapat dilihat bahwa orang akan

cenderung mengkonsumsi lebih kecil dari penghasilan yang

diterima selama periode bekerja dan cenderung tidak menabung

pada periode awal dan periode akhir.

Keputusan mengkonsumsi lebih didasarkan pada

pendapatan permanen yang diperoleh rumah tangga daripada

pendapatan yang diperoleh saat sekarang. Yang dimaksud

pendapatan permanen adalah tingkat rata-rata dari arus

pendapatan yang diharapkan akan diterima seseorang pada

waktu yang akan datang.

Perubahan kebijakan pemerintah seperti tingkat

pemajakan memiliki pengaruh pada perilaku rumah tangga

dengan efek yang lebih besar pada perilaku rumah tangga

226 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 247: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

jika harapan terhadap pendapatan yang permanen lebih

besar daripada harapan akan pendapatan temporer.

Keputusan Penawaran Tenaga Kerja

Rumah tangga memutuskan konsumsi dan memutuskan

menawarkan tenaga kerjanya secara serentak. Konsumsi tidak

dapat dipisahkan dari pasar tenaga kerja karena dengan menjual

tenaga kerja seseorang akan memperoleh pendapatan untuk

membayar konsumsinya.

Beberapa faktor yang menentukan jumlah tenaga kerja

yang ditawarkan antara lain adalah tingkat upah, harga-harga

barang dan jasa, kemakmuran, dan pendapatan lain-lain di luar

dari pekerjaan.

Suatu kenaikan tingkat upah menyebabkan biaya

oportunitas waktu luang atau waktu santai mengalami kenaikan

yang akan berpengaruh kepada tingginya penawaran tenaga

kerja sehingga memunculkan suatu angkatan kerja yang

jumlahnya lebih besar. Ini yang disebut sebagai pengaruh

subsitusi dari kenaikan tingkat upah. Di sisi lain tingkat upah

yang lebih tinggi berarti orang akan lebih banyak menggunakan

waktu luang dengan mengurangi waktu bekerja. Ini yang

disebut sebagai pengaruh pendapatan dari kenaikan tingkat

upah. Berdasarkan data yang ada, pengaruh substitusi lebih

besar dibanding pengaruh pendapatan. Sehingga upah yang

lebih tinggi menyebabkan naiknya penawaran tenaga kerja.

Harga juga mempunyai peranan yang penting dalam keputusan

penawaran tenaga kerja. Tingkat upah nominal adalah tingkat

upah yang dinyatakan dalam rupiah dalam waktu tertentu.

Sedangkan tingkat upah riil adalah jumlah Pengantar Teori

Ekonomi Mikro dan Makro | 227

Page 248: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

tingkat upah nominal yang dapat digunakan untuk membeli

barang dan jasa. Tenaga kerja tidak terlalu memperhatikan upah

nominal mereka, mereka lebih memperhatikan daya beli dari

upah. Dengan kata lain, lebih memperhatikan tingkat upah riil.

Kemakmuran berfluktuasi mengikuti siklus kehidupan

seseorang. Jika hal-hal lain dianggap konstan atau tetap, rumah

tangga yang memiliki kekayaan lebih banyak akan

mengkonsumsi lebih banyak pula. Hal itu akan terus

berlangsung sepanjang waktu, baik sekarang dan yang akan

datang.

Adanya kenaikan yang tidak diharapkan yang berasal

dari pendapatan dari luar kerja akan mempunyai pengaruh

positif pada konsumsi rumah tangga. Suatu kenaikan kekayaan

yang muncul tanpa diharapkan akan menyebabkan menurunnya

penawaran tenaga kerja. Penurunan yang tidak diharapkan dari

kekayaan akan menaikkan penawaran tenaga kerja.

Pengaruh Tingkat Bunga terhadap Konsumsi

Kenaikan tingkat bunga akan menaikkan imbalan pada

tabungan dan akan menurunkan konsumsi. Hal ini merupakan

efek substitusi dari perubahan tingkat bunga. Sebaliknya,

penurunan tingkat bunga akan menurunkan pendapatan di luar

pekerjaan utama dan juga mengakibatkan penurunan konsumsi.

Pada rumah tangga dengan kekayaan yang cukup besar,

efek pendapatan dari perubahan tingkat bunga akan bekerja

berlawanan dengan efek substitusi. Di sisi lain jika

228 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 249: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

rumah tangga tersebut memiliki hutang, maka satu penurunan

tingkat bunga berarti penurunan bunga yang harus dibayar

sehingga efek pendapatan dan efek substitusi bekerja

bersamaan.

Perilaku Perusahaan: Investasi dan Keputusan

Memperkerjakan Tenaga Kerja

Pengertian input bagi suatu perusahaan adalah

barangbarang dan jasa-jasa yang dibeli oleh perusahaan yang

diubah menjadi output. Terdapat dua cara perusahaan untuk

menambah stok kapital mereka yaitu: • Investasi pada pabrik dan peralatan. Investasi semacam ini

merujuk pada pembelian mesin-mesin tambahan, pabrik-

pabrik atau gedung-gedung oleh perusahaan pada satu

periodetertentu. • Investasi pada persediaan. Hal ini dilakukan jika perusahaan

memproduksi lebih banyak output dibanding dengan yang

dijual dalam periode tertentu.

Keputusan Mempekerjakan Tenaga Kerja

Jika permintaan tenaga kerja meningkat pada saat

kondisi perekonomian di bawah kondisi kesempatan kerja

penuh, pengangguran akan turun. Jika permintaan tenaga kerja

meningkat ketika kondisi kesempatan kerja penuh maka tingkat

upah akan naik.

Permintaan kapital baru atau pengeluran investasi yang

direncanakan di mana sebagian ditentukan oleh tingkat suku

bunga, merupakan hal yang sama pentingnya dengan

permintaan tenaga kerja

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 229

Page 250: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Keputusan berapa banyak output akan dihasilkan

merupakan keputusan yang berhubungan dengan metode

produksi atau teknologi. Sebuah perusahaan yang berorientasi

untuk memaksimumkan keuntungan memilih teknologi yang

paling efisien yaitu teknologi yang meminimumkan biaya

produksi.

Teknologi yang paling efisien bergantung pada harga

relatif dari kapital dan tenaga kerja. Jenis-jenis teknologi antara

lain yaitu: a. Teknologi intensif tenaga kerja merupakan suatu teknik

produksi yang menggunakan banyak tenaga kerja relatif

terhadap kapital b. Teknologi intensif kapital adalah teknologi produksi yang

menggunakan banyak kapital relatif terhadap tenaga kerja

Pengaruh relatif suatu perluasan output terhadap

kesempatan kerja dan permintaan investasi tergantung pada

tingkat upah dan biaya modal. Harapan-Harapan dan Investasi

Keputusan investasi memerlukan pandangan tentang

masa depan dan harapan-harapan terhadap masa depan.

Harapan-harapan akan masa depan tersebut disusun dengan

informasi yang kurang sempurna. Keynes menyimpulkan

bahwa banyak aktifitas investasi tergantung pada psikologi dan

apa yang dia sebut sebagai semangat binatang dari wirausaha

(animal sprits of entrepreneur) di mana hal itu akan

membantu mewujudkan investasi sebagai komponen dari GDP.

230 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 251: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Efek akselerator (the accelerator effect) adalah

kecenderungan meningkatnya investasi jika output agregat naik

dan akan menurunnya investasi jika output agregat menurun.

Hal tersebut diartikan sebagai percepatan pertumbuhan atau

menurunnyaoutput.

Jika output agregat atau pendapatan agregat (Y)

mengalami kenaikan maka investasi akan naik. Bahkan pada

output yang rendah akan terjadi percepatan pertumbuhan

output.

Efek Kelebihan Tenaga Kerja dan Kelebihan Kapital

Efek kelebihan tenaga kerja dan kelebihan kapital

adalah kelebihan yang tidak dibutuhkan oleh perusahaan untuk

dapat memproduksi pada tingkat tertentu. Menurunkan dengan

segera jumlah tenaga kerja dan stok kapital yang ada

membutuhkan biaya yang besar bagi perusahaan.

Biaya penyesuaian adalah biaya-biaya yang ditanggung

perusahaan ketika perusahaan memutuskan untuk merubah

tingkat produksi. Sebagai contoh, biaya administratif yang

harus ditanggung untuk pemberhentian sementara tenaga kerja

atau biaya pelatihan tenaga kerja baru.

Investasi Pada Persediaan

Menghitung stok persediaan pada akhir suatu periode

dapat dilakukan sebagai berikut:

Stok persediaan (akhr periode) = stok persediaan

(awl periode) + produksi – penjualan

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 231

Page 252: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Persedian-persedian dihitung sebagai bagian dari kapital

stok perusahaan. Tingkat persediaan yang optimum adalah

tingkat persediaan di mana biaya tambahan dari pengurangan

sedikit persedian sama dengan tambahan keuntungan (dengan

tingkat revenue yang diinginkan dan penurunan biaya

penyimpanan).

Haltersebutdiatasmenggambarkan trade-off antara

persedian yang ditahan dan tingkat produksi. Karena adanya

biaya penyesuaian, sebuah perusahaan mampu

menyeimbangkan secara relatif antara jalur produksi dan tingkat

penjualan. Produksi seharusnya tidak berfluktuasi sesering

penjualan, dengan adanya perubahan persediaan yang berbeda

di tiap periode.

Peningkatan persediaan yang tidak diharapkan memiliki

efek negatif terhadap produksi yang akan datang dan penurunan

yang tidak diharapkan dalam persediaan memiliki efek positif

pada produksi di masa yang akan datang.

Suatu jalur produksi yang direncanakaan oleh

perusahaan tergantung pada tingkat penjualan pada masa yang

akan datang. Harapan penjualan pada masa akan datang

memiliki efek penting pada produksi yang sedang berjalan.

Secara singkat dapat disebutkan bahwa terdapat

beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan investasi

perusahaan serta keputusan yang berkaitan dengan

ketenagakerjaan. Faktor-faktor tersebut antara lain:

• Tingkat upah dan biaya kapital • Harapan perusahaan akan output yang akan datang

232 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 253: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

• Jumlah kelebihan tenaga kerja dan kelebihan kapital

yang ada.

Ada kaitan penting antara produksi, penjualan dan

investasi persediaan. Kaitan-kaitan tersebut antara lain:

• Investasi persediaan, yang merupakan perubahan pada

stok persediaan, bersumber dari perhitungan produksi

yang dikurangkan dengan penjualan.

• Sebuah kenaikan yang tidak diharapkan pada stok

persediaan memiliki efek negatif pada produksi yang

akan datang.

• Tingkat produksi pada saat ini bergantung pada harapan

akan penjualan yang akan datang.

Produktivitas dan Siklus Bisnis

Produktifitas atau sering disebut sebagai produktifitas

tenaga kerja didefinisikan sebagai output yang diproduksi oleh

ratarata seorang pekerja dalam satu jam kerja (Y/H).

Produktifitas cenderung naik pada saat perusahaan melakukan

ekspansi dan cenderung turun selama masa kontraksi. Selama

masa perluasan, output meningkat dalam persentase lebih besar

dibandingkan kesempatan kerja, sehingga rasio output terhadap

tenaga kerja juga meningkat.

Umumnya, kesempatan kerja tidak berfluktuasi sesering

output sepanjang siklus bisnis. Sebagai akibatnya, produktifitas

yang diukur cenderung naik selama perusahaan melakukan

ekspansi dan turun selama masa kontraksi. Untuk lebih jelasnya

lihat gambar 11.2 berikut ini:

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 233

Page 254: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 11.2 Kurva Pekerja dan Output Dalam Siklus

Bisnis

Produktifitas dalam Jangka Panjang

Teori pertumbuhan ekonomi jangka panjang berfokus

pada produktifitas, yang diukur melalui output yang dihasilkan

oleh tiap tenaga kerja atau GDP per kapita. Penggunaan

gambaran produktifitas untuk mendiagnosa kondisi ekonomi

dalam jangka panjang dapat menimbulkan pemahaman yang

keliru.

Kecenderungan perusahaan untuk menyimpan kelebihan

tenaga kerja dan kapital serta implikasi untuk kepentingan

pengukuran produktifitas dalam siklus bisnis, tidak ada

hubungannya dengan potensi ekonomi dalam jangka panjang

untuk memproduksi output.

234 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 255: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Hubungan antara Output dan Pengangguran

Hukum Okun adalah teori yang dikemukakan oleh

Arthur Okun yang menyebutkan bahwa tingkat pengangguran

turun sekitar satu persen pada kenaikan GDP riil sebesar tiga

persen. Penelitian dan data selanjutnya menunjukkan bahwa

hubungan antara output dan pengangguran tidak sekonsisten

seperti yang diprediksikan oleh Okun.

Terdapat tiga hal yang penting untuk membuat

perubahan pada tingkat pengangguran kurang dari persentase

perubahan pada output dalam jangka pendek, yaitu:

• Ketika output naik 1 persen, jumlah pekerjaan tidak ada

kecenderungan untuk meningkat hingga 1 persen dalam

jangka pendek.

• Terdapat lebih banyak lapangan pekerjaan yang tersedia

dibandingkan orang yang bekerja. Sebagian pekerjaan

yang tersedia diisi oleh orang yang sudah punya suatu

pekerjaan.

• Para pekerja yang berhenti dari pekerjaannya kembali

masuk dalam kelompok pencari kerja.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 235

Page 256: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

BAB 12

PERTUMBUHAN EKONOMI

Yang akan Anda pahami setelah mempelajari bab ini

adalah:

• Definisi dan perhitungan tingkat pertumbuhan dan

implikasi dari pertumbuhan yang terus menerus • Deskripsi tren pertumbuhan ekonomi di beberapa negara

• Penjelasan mengenai bagaimana pertumbuhan penduduk

dan pertumbuhan produktifitas tenaga kerja

menumbuhkan GDP potensial

• Penjelasan dan pengukuran sumber-sumber pertumbuhan

produktifitas tenagakerja

• Penjelasan teori pertumbuhan ekonomi dan kebijakan

yang dirancang untuk meningkatkan pertumbuhan

ekonomi.

Dasar dari Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan ekspansi yang terus

menerus dari kemungkinan-kemungkinan produksi yang diukur

sebagai peningkatan pada GDP riil pada suatu waktu tertentu.

Tingkat pertumbuhan ekonomi adalah persentase

perubahan GDP riil. Tingkat pertumbuhan ekonomi

menjelaskan seberapa cepat perekonomian semakin meluas.

Standar kehidupan seseorang bergantung pada GDP riil

per orang. GDP riil per orang adalah GDP riil dibagi

236 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 257: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

jumlah penduduk. GDP riil per orang tumbuh jika GDP riil

tumbuh lebih cepat dari pertumbuhan penduduk.

Keajaiban Pertumbuhan yang Terus Menerus

Aturan 70 (rule of 70) menyatakan bahwa jumlah tahun

yang dibutuhkan untuk menggandakan tingkat variabel adalah

kurang lebih 70 dibagi persentase tingkat pertumbuhan variabel

per tahun. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 12.1 berikutini:

Gambar 12.1 Kurva Tingkat Pertumbuhan

1% tumbuh dua kali lipat dalam 70thn

2% tumbuh dua kali lipat dalam 35thn

7% tumbuh dua kali lipat dalam 10thn

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 237

Page 258: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Dari gambar 12.1 di atas dapat dilihat bahwa sebuah

variabel yang tumbuh sekitar 7 persen per tahun menjadi dua

kali lipat dalam 10 tahun. Variabel yang tumbuh 2 persen per

tahun menjadi dua kali lipat dalam 35 tahun, dan variabel yang

tumbuh 1 persen per tahun menjadi dua kali lipat dalam 70

tahun.

Pertumbuhan GDP Riil dalam Ekonomi Dunia

Untuk menjelaskan pertumbuhan GDP riil beberapa negara, lihat grafik 12.2 di bawah ini:

Gambar 12.2 Pertumbuhan GDP Riil Beberapa Negara Kaya

Grafik yang berada pada gambar 12.2 menunjukkan

pertumbuhan GDP riil di beberapa negara kaya. Dari grafik

238 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 259: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

jelas bahwa pertumbuhan GDP riil di Amerika Serikat, Kanada

dan empat negara besar di Eropa nampak sama. Sementara

negara Jepang tumbuh dengan cepat di tahun 1960-an, semakin

melambat pada tahun 1980-an dan bahkan lebih lambat lagi

pada tahun 1990an.

Pertumbuhan GDP riil per orang beberapa negara

miskin nampakpada grafik yang berada pada gambar 12.3

berikut ini:

Gambar 12.3 Pertumbuhan GDP Riil Beberapa

Negara Miskin

Dari grafik yang berada pada gambar 12.3 di atas

terlihat bahwa jarak (gap) antara GDP per orang di Amerika

Serikat dan negara-negara miskin tersebut semakin meluas.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 239

Page 260: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Pertumbuhan GDP Potensial

Pertumbuhan ekonomi terjadi ketika GDP riil

meningkat. Namun, kenaikan yang sesaat pada GDP riil atau

kondisi pemulihan pasca resesi ekonomi bukanlah pertumbuhan

ekonomi. Karena pertumbuhan ekonomi diasumsikan sebagai

pertumbuhan yang terus menerus, meningkatnya GDP potensial

dari tahun ke tahun.

GDP potensial adalah kuantitas GDP riil yang

dihasilkan ketika jumlah tenaga kerja yang bekerja berada pada

jumlah kesempatan kerja penuh. Untuk menentukan GDP

potensial, digunakan sebuah model yang mencakup dua

komponen penting, yaitu:

• Fungsi produksi agregat • Pasar tenaga kerjaagregat

Fungsi produksi agregat menjelaskan bagaimana GDP

riil berubah seiring perubahan jumlah tenaga kerja ketika hal-

hal lain yang dapat mempengaruhi produksi tetap sama.

Kenaikan pada jumlah tenaga kerja juga meningkatkan GDP

riil. Untuk lebih jelasnya lihat kurva yang berada pada gambar

12.4

240 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 261: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 12.4 Kurva Produksi Agregat

Tingkat upah riil adalah tingkat upah dalam satuan

rupiah dibagi tingkat harga. Permintaan tenaga kerja

menunjukkan jumlah tenaga kerja yang diminta dan tingkat

upah riil. Penawaran tenaga kerja menunjukkan jumlah tenaga

kerja yang ditawarkan dan tingkat upah riil. Pasar tenaga kerja

berada pada kondisi keseimbangan tingkat upah riil ketika

jumlah tenaga kerja yang diminta sama dengan jumlah tenaga

kerja yang ditawarkan.

Gambar 12.5 mengilustrasikan keseimbangan pasar

tenaga kerja.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 241

Page 262: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 12.5 Kurva Keseimbangan Pasar Tenaga Kerja

Dari gambar 12.5 di atas, dapat dilihat bahwa

keseimbangan pasar tenaga kerja terjadi pada tingkat upah riil

35 dolar per jam dan 200 juta jam kerja. Pada tingkat upah riil

di atas 35 dolar per jam, terdapat surplus tenaga kerja sehingga

tingkat upah riil turun. Pada tingkat upah riil di bawah 35 dolar

per jam, terdapat kekurangan tenaga kerja sehingga tingkat

upah riil naik. Pada keseimbangan pasar tenaga kerja, situasi

ekonomi berada pada kesempatan kerja penuh.

Kuantitas GDP riil yang dihasilkan ketika ekonomi

sedang berada pada kesempatan kerja penuh disebut GDP

potensial. Lihat gambar 12.6 di bawah ini:

242 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 263: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 12.6 Kurva GDP Potensial

Pada gambar 12.6 di atas, dapat dilihat bahwa ketika

kuantitas kesempatan kerja penuh bagi tenaga kerja adalah 200

jam kerja, maka GDP potensial yang ada adalah 12 miliar dolar.

Untuk mengetahui penyebab tumbuhnya GDP potensial,

terlebih dahulu disebutkan dua hal yang meningkat pada

pertumbuhan GDP riil, yaitu:

• Pertumbuhan pada penawaran tenaga kerja • Pertumbuhan pada produktifitas tenaga kerja

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 243

Page 264: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Pertumbuhan pada Penawaran Tenaga Kerja

Jam kerja agregat, yaitu jumlah jam kerja total yang

digunakan seluruh pekerja, berubah pula seiring perubahan dari:

• Jam kerja rata-rata per pekerja • Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk • Pertumbuhan penduduk usia kerja

Pertumbuhan penduduk meningkatkan jam kerja agregat

dan GDP riil, namun untuk meningkatkan GDP riil per orang,

tenaga kerja harus menjadi lebih produktif.

Efek Pertumbuhan Penduduk

Kenaikan jumlah penduduk meningkatkan penawaran

tenaga kerja. Dengan tanpa adanya permintaan tenaga kerja,

keseimbangan tingkat upah riil menurun dan jam kerja agregat

naik. Kenaikan pada jam kerja agregat meningkatkan GDP

potensial. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 12.7 berikut ini

244 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 265: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 12.7 Pergeseran Kurva GDP Potensial Dengan

Gambar 12.7 memberikan gambaran efek pertumbuhan

penduduk pada pasar tenaga kerja. Kurva penawaran tenaga

kerja bergeser ke sisi kanan. Tingkat upah riil turun dan jam

kerja agregat naik. Kenaikan pada jam kerja agregat

meningkatkan GDP potensial. Karena adanya diminishing

return, penduduk yang meningkat akan meningkatkan GDP riil

namun sebaliknya menurunkan GDP riil per jamkerja.

Pertumbuhan pada Produktifitas Tenaga Kerja

Produktifitas tenaga kerja adalah jumlah GDP riil

yang diproduksi per jam kerja. Produktifitas tenaga kerja sama

dengan GDP riil dibagi jam kerja agregat. Jika tenaga

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 245

Page 266: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

kerja menjadi lebih produktif, perusahaan bersedia membayar

lebih untuk beberapa jam tertentu sehingga permintaan tenaga

kerjameningkat.

Pada gambar 12.8 ini akan ditunjukkan efek dari

kenaikan produktivitas tenagakerja

Gambar 12.8 Pergeseran Fungsi Produksi Dengan Adanya

Perubahan Produktivitas Tenaga Kerja

Dari gambar 12.8 di atas, nampak bahwa peningkatan

pada produktivitas tenaga kerja menggeser fungsi produksi ke

atas. Pada pasar tenaga kerja, peningkatan pada produktivitas

tenaga kerja akan meningkatkan permintaan tenaga kerja.

Tanpa adanya

246 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 267: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

perubahan penawaran tenaga kerja, kondisi ini akan

meningkatkan tingkat upah riil. Sehingga jam kerja agregat

juga akan meningkat. Dan dengan naiknya jam kerja agregat,

maka GDP potensial juga meningkat.

Hal-Hal yang Dibutuhkan untuk Pertumbuhan

Produktivitas Tenaga Kerja

Hal mendasar yang dibutuhkan untuk pertumbuhan

produktivitas tenaga kerja adalah sebuah sistem insentif yang

dibentuk oleh perusahaan, pasar, hak-hak kepemilikan, dan

uang.

Pertumbuhan produktivitas tenaga kerja tergantung

pada:

• Pertumbuhan kapital fisik: Akumulasi kapital baru akan meningkatkan kapital per

tenaga kerja dan produktivitas tenaga kerja • Pertumbuhan kapital sumber daya manusia:

Kapital yang berupa sumber daya manusia yang dicapai

melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman adalah hal

yang sangat penting bagi pertumbuhan produktivitas tenaga

kerja.

• Kecanggihan teknologi: Perubahan teknologi yang biasanya dicapai melalui

penemuan dan aplikasi teknologi dan barang baru, telah

memberikan kontribusi yang cukup besar bagi peningkatan

produktivitas tenagakerja.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 247

Page 268: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 12.9 Pasar Tenaga Kerja

Gambar 12.9 juga menunjukkan bahwa pertumbuhan

GDP riil per orang tergantung pada pertumbuhan GDP riil dan

tingkat pertumbuhan penduduk. Kuantitas GDP riil yang

diproduksi (Y) tergantung pada jumlah tenaga kerja (L),

kuantitas kapital yang ada (K) dan teknologi (T).

Perhitungan pertumbuhan (growth accounting)

menghitung kontribusi pertumbuhan kapital dan perubahan

teknologi terhadap pertumbuhan produktifitas. Robert Solow

memperkirakan efek kapital terhadap produktifitas tenaga kerja

dan menemukan aturan satu per tiga (one third rule).

248 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 269: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Dalam aturan satu per tiga (one third rule), dalam rata-

rata tanpa adanya perubahan pada teknologi, kenaikan satu

persen pada kapital per jam kerja menghasilkan 1/3 persen

kenaikan pada produktifitas tenaga kerja. Sebagai contoh, jika

kapital per jam kerja tumbuh hingga 3 persen dan produktifitas

tenaga kerja tumbuh 2,5 persen. Maka berdasar aturan satu per

tiga, pertumbuhan kapital menyumbang 1/3 dari 3 persen, yang

berarti 1 persen pertumbuhan produktifitas tenaga kerja. Sisa

1,5 persen pertumbuhan produktifitas tenaga kerja berasal dari

perubahan teknologi.

Teori Pertumbuhan dan Kebijakan Ada tiga teori pertumbuhan yang dibahas pada bab

ini:

• Teori pertumbuhan klasik • Teori pertumbuhan Neo-klasik • Teori pertumbuhan baru

Teori Pertumbuhan Klasik

Teori pertumbuhan klasik adalah pandangan bahwa

pertumbuhan GDP riil per orang bersifat sementara dan ketika

GDP per orang ini naik melampaui tingkat subsisten, ledakan

penduduk akan membawa GDP riil per orang kembali pada

tingkat yang subsisten. Tingkat upah riil yang subsisten

merupakan tingkat upah riil minimum yang dibutuhkan untuk

bertahanhidup.

Kecanggihan teknologi akan medorong investasi pada

kapital yang baru. Produktivitas tenaga kerja meningkat dan

tingkat upah riil naik hingga melampaui

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 249

Page 270: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

tingkat subsisten. Ketika tingkat upah riil berada di atas tingkat

subsisten terjadi pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan

penduduk akan mendorong naiknya penawaran tenaga kerja dan

menyebabkan diminishing return pada tenaga kerja.

Ketika penduduk meningkat, tingkat upah riil menurun.

Penduduk akan terus bertambah hingga tingkat upah minimum

turun hingga mencapai tingkat yang subsisten. Pada tingkat

upah inilah, baik penduduk dan ekonomi akan berhenti

pertumbuhannya. Berlawanan dengan teori klasik, sejarah

membuktikan bahwa pertumbuhan penduduk tidak terikat erat

dengan pendapatan per orang, dan pertumbuhan penduduk tidak

membuat pendapatan seseorang turun hingga tingkat subsisten.

Teori Pertumbuhan Neoklasik

Teori pertumbuhan neo-klasik adalah teori yang

menyebutkan bahwa GDP riil per orang tumbuh karena adanya

perubahan teknologi. Perubahan teknologi tersebut mendorong

suatu tingkat investasi dan tabungan tertentu yang dapat

menumbuhkan kapital per jam kerja. Menurut teori ini,

pertumbuhan hanya akan berhenti jika perubahan teknologi juga

berhenti.

Teori neoklasik memandang tingkat pertumbuhan

penduduk sebagai sebuah hal yang terlepas dari GDP riil dan

tingkat pertumbuhan GDPriil.

Pada teori neoklasik, tingkat perubahan teknologi

mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi,

250 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 271: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh terhadap perubahan

teknologi. Diasumsikan bahwa perubahan teknologi berasal

dari adanya kesempatan.

Ada beberapa hal yang mendasari ide dari teori

neoklasik, yaitu:

• Kemajuan teknologi yang semakinpesat.

• Munculnyakesempatan untuk memperoleh keuntungan

baru.

• Meningkatnya investasi dantabungan.

Dengan semakin canggihnya teknologi dan seiring

dengan pertumbuhan stok kapital, maka GDP riil per orang juga

meningkat. Diminishing return pada kapital akan

menurunkan tingkat bunga riil dan akan menghentikan

pertumbuhan. Kecuali jika teknologi terus mengalami

perkembangan.

Teori Pertumbuhan Baru

Teori perumbuhan baru menyatakan bahwa GDP riil per

orang mengalami pertumbuhan yang disebabkan karena pilihan

yang dibuat oleh orang untuk memperoleh keuntungan dan

pandangan bahwa pertumbuhan akan tetap terjadi.

Teori ini didasarkan pada dua kenyataan mengenai

ekonomi pasar:

• Penemuan hasil dari beberapa pilihan yang ada • Penemuan menghasilkan keuntungan dan kompetisi

mengurangi keuntungan. Lebih lanjut, terdapat dua fakta yang memiliki

peranan penting pada teori pertumbuhan baru, yaitu:

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 251

Page 272: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

• Penemuan adalah sebuah barang kapital publik • Pengetahuan bukanlah merupakan subyek dari

diminishing return

Meningkatkan stok pengetahuan membuat kapital dan

tenaga kerja menjadi lebih produktif. Pengetahuan yang tidak

mengalami diminishing return merupakan titik sentral pada

teori pertumbuhan baru.

Mempercepat Pertumbuhan

Penghitungan pertumbuhan menyatakan bahwa untuk

mempercepat pertumbuhan ekonomi harus terlebih dulu

meningkatkan tingkat pertumbuhan kapital per jam kerja atau

meningkatkan kecanggihan teknologi. Ada beberapa hal yang

dapat dilakukan untuk melakukan hal tersebut, antara lain:

• Merangsang orang untukmenabung

Tabunganakanmendanaiinvestasi. Maka semakin

tinggi tingkat tabungan akan semakin menunjang

pertumbuhan kapital fisik. Insentif pajak disediakan untuk

meningkatkan tabungan. • Merangsang dilakukannya penelitian dan pengembangan

Karena hasil dari riset penelitian dan pengembangan

dapat dimanfaatkan oleh siapapun, tidak semua manfaat

penemuan didapatkan oleh penemu. Sehingga pasar hanya

mengalokasikan sedikit sumber daya bagi riset dan

pengembangan. Subsidi pemerintah dan pendanaan

langsung akan dapat merangsang riset danpengembangan.

252 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 273: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

• Mendorong perdagangan internasional

Perdagangan bebas internasional akan merangsang

pertumbuhan melalui spesialisasi dan

perdagangan. Negara yang semakin cepat pertumbuhannya

adalah negara dengan perdagangan ekspor-impor paling

cepat. • Meningkatkan kualitas pendidikan

Keuntungan yang diperoleh dari pendidikan

menyebar melewati orang-orang yang telah

memperoleh pendidikan, sehingga terdapat kecenderungan

untuk mengecilkan investasi pada pendidikan.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 253

Page 274: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

PEREKONOMIAN TERBUKA:

NERACA PEMBAYARAN DAN NILAI

TUKAR MATA UANG

Yang akan Anda pahami setelah mempelajari bab ini

adalah: • Mengetahui tentang neraca pembayaran dan berbagai

transaksi • Mengetahui tentang impor dan ekspor serta efek umpan

balik dari perdagangan • Memahami hubungan perekonomian terbuka dengan nilai

tukar mata uang yang flexibel • Mengetahui apa saja faktor-faktor yangmempengaruhi nilai

tukar matauang • Memahami hubungan nilai tukar mata uang dan neraca

perdagangan Ketika orang-orang dari negara yang berbeda

melakukan jual beli, terjadilah pertukaran mata uang. Nilai

tukar mata uang adalah harga mata uang suatu negara terhadap

mata uang negara lain. Dengan kata lain merupakan

perbandingan di mana dua mata uang saling dipertukarkan.

Dalam beberapa hal yang menyebabkan pertukaran mata

uang yang berbeda, ada perdagangan yang dilakukan oleh dua

negara. Karena setiap negara melakukan spesialisasi dalam

produksi barang, terjadi keunggulan komparatif yang membuat

perdagangan menjadi saling menguntungkan.

254 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 275: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Pertukaran mata uang internasional harus diatur dengan

sebuah cara yang memungkinkan kedua pihak yang melakukan

transaksi menggunakan mata uang milik mereka sendiri. Pada

abad sebelumnya, hampir semua mata uang dinilai dengan

emas, yang memiliki nilai tetap berdasar berat emas dalam

satuan ons. Nilai dari ukuran berat emas inilah yang akan

menentukan nilai uang dalam perdagangan internasional. Atau

dapat disebut sebagai nilai tukar mata uang.

Neraca pembayaran merupakan catatan dari transaksi

yang dilakukan suatu negara atas perdagangan internasional

untuk barang, jasa dan aset. Neraca pembayaran juga

merupakan catatan sumber-sumber (penawaran) dan

penggunaan (permintaan) mata uang asing. Yang disebut

dengan mata uang asing diartikan sebagai mata uang yang

berbeda dengan mata uang domestik suatu negara tertentu.

Transaksi berjalan sebuah negara adalah penjumlahan

dari: • Ekspor netto (ekspor dikurangi impor) • Pendapatan bersih yang diperoleh dari investasi luar

negeri

• Transfer payment bersih yang diterima dari luar negeri.

Ekspor dapat menghasilkan valuta asing dan pada

transaksi berjalan berada pada sisi kredit (+). Sebaliknya,

impor menggunakan valuta asing dan pada transaksi berjalan

berada pada sisi debit (-). Sementara yang disebut neraca

perdagangan adalah perbedaan antara ekspor barang dan jasa

suatu negara dengan impor barang dan jasa

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 255

Page 276: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

negara tersebut. Defisit perdagangan terjadi ketika impor

suatu negara lebih besar daripada ekspornya.

Pendapatan investasi berasal dari kepemilikan aset asing yang

meliputi dividen, bunga, hasil sewa dan keuntungan yang

dibayarkan kepada pemilik aset. Transfer payment

bersihmerupakanselisihantarapembayaranyang berasal dari

suatu negara kepada negara lain terhadap pembayaran yang

diterima negara tersebut dari negara lain. Neraca pada

transaksi berjalan merupakan penjumlahan dari ekspor

bersih barang, ekspor bersih jasa, pendapatan investasi bersih

dan transfer payment bersih. Hal ini menunjukkan

perbandingan antara banyaknya pengeluaran yang dilakukan

oleh suatu negara relatif terhadap hasil yang diperoleh negara

tersebut. Untuk setiap transaksi yang tercatat pada transaksi

berjalan, terdapat transaksi tercatat sebagai transaksi modal.

Transaksi modal ini mencatat perubahan yang terjadi atas aset dan pasiva.

Dengan asumsi tidak ada kesalahan, neraca pada transaksi modal sama dengan negatif neraca pada transaksi

berjalan. Jika transaksi modal menunjukkan angka yang positif,

maka perubahan aset asing yang berada pada negara tersebut

lebih besar dari perubahan aset yang dimiliki negara tersebut di

luar negeri. Hal ini menunjukkan menurunnya kekayaan bersih

yang dimiliki negara tersebut. Kekayaan bersih yang dimiliki

sebuah negara merupakan penjumlahan dari neraca transaksi

berjalan pada tahun-tahun yang telah terlampaui.

Pengeluaran agregat yang direncanakan dalam

persamaan ekonomi terbuka adalah sebagai berikut:

256 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 277: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Di mana:

M = marginal propensity to impor (MPM)

Dalam keadaan seimbang:

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 257

Page 278: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Gambar 13.1 Keseimbangan Output Dalam

Ekonomi Terbuka

Dalam perekonomian terbuka, bagian dari pendapatan

dihabiskan untuk impor, menyebabkan pendapatan domestik

menurun.

Impor dan Ekspor serta Efek Umpan Balik dari

Perdagangan

Faktor-faktor dari impor adalah sama dengan faktor-

faktor yang mempengaruhi konsumsi dan perilaku investasi.

Pengeluaran dalam impor tergantung pada harga

258 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 279: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

relatif produk domestik dan barang yang dihasilkan oleh luar

negeri.

Efek umpan balik dari perdagangan adalah

kecenderungan untuk peningkatan kegiatan ekonomi satu

negara ke negara di seluruh dunia yang mengakibatkan

peningkatan kegiatan ekonomi, yang kemudian memberikan

umpan-balik ke negara tersebut. Ketika harga-harga ekspor

mengalami kenaikan pada suatu negara, dan tanpa ada

perubahan dalam nilai tukar, maka harga impor negara yang

lainmeningkat.

Efek umpan balik dari harga adalah suatu proses di

mana kenaikan harga dalam negeri pada suatu negara

mendapatkan feedback pada negara tersebut melalui harga

ekspor dan impor.

Inflasi adalah hal yang memungkinkan untuk diekspor.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 259

Page 280: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Tabel 13.1

Ekspor Indonesia Kebeberapa Negara Tujuan Thn 2000-20008 Dalam

(US $ Juta Dolar)

Negara Tujuan

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Japan 14415 13010 12045 13604 15962 18049 21732 23633 29567

United States 8489 7761 7570 7386 8787 9889 11259 11644 15193

Singapore 6562 5364 5349 5400 6001 7837 8930 10502 16052

China,Peo ple’s

Republic of 2768 2201 2903 3803 4605 6662 8344 9676 13818

Korea,

Republic of 4318 3772 4107 4324 4830 7086 7694 7583 9967

Malaysia 1972 1779 2030 2364 3016 3431 4111 5096 6813

India 1151 1054 1302 1742 2171 2878 3391 4944 6499

260 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 281: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Thailand 1026 1064 1227 1393 1976 2246 2702 3054 4895

Australia 1519 1845 1924 1792 887 2228 2771 3395 4281

Netherlands 1837 1498 1618 1401 1798 2234 2518 2749 3249

Total Ekspor 62118 56318 57154 61013 71550 85623 113537 126458 55018

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 261

Page 282: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Tabel 13.2

Impor Indonesia dari Beberapa Asal Thn 2000-2008 Dalam

(US $ Juta Dolar)

Negara

Asal 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Sinagapore 3789 3147 4100 4155 6083 9471 10035 9840 36875

China, People’s

Republic of 2022 1843 2427 2957 4101 5843 6637 8558 17479

Japan 5397 4689 4409 4228 6082 6906 5516 6527 13877

United States

3393 3210 2644 2702 3236 3886 4066 4798 6504

Malaysia 1131 1005 1037 1138 1682 2149 3193 6412 7900

Thailand 1109 986 1191 1702 2772 3447 2983 4287 6752

262 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 283: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Saudi

Arabia 1598 1314 1104 1498 1967 2712 3384 3373 4416

Korea,

Republic of 2083 2209 1647 1528 1943 2869 2876 3197 4038

Australia 1694 1814 1587 1648 2215 2567 2986 3004 4101

German 1245 1301 1224 1181 1734 1781 1457 1982 2875

Total

Impor 33518 30964 31293 32556 46528 57714 61073 74484 135312

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 263

Page 284: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Tabel 13.3

Neraca Pembayaran Indonesia Thn 2000-2008

Dalam (US $ Juta Dolar )

Balance of 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2005 2007 2008

Payment

Current 7991 6900 7822 8106 1564 278 10859 10492 606

Acocount

Balance on 25043 22696 23513 24563 20152 17534 29660 32754

23309 Goods

- Ekspor 65406 57364 59165 64109 70767 86995 103528 118014 139291

-40366 -34669 -35652 -39546 -50615 -69462 -73868 -85260 -115981 - Impor

Services

and Income -18374 -16731 -17429 -18325 -19728 -22049 -23663 -27366 -28346

- Credit

7672 7504 7981 6347 14040 15264 14107 15956 18799

264 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 285: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

- Debit -26046 -24235 -25410 -24672 -33769 -37313 -37771 -43322 -47144

Current 1324 935 1740 1869 1139 4793 4863 5104 5643 Transfers

1816 1520 2210 2053 2433 5993 6079 6801 7373 - Private I

Credit

-492 -585 -470 -184 -1294 -1200 -1216 -1697 -1731 - Official I

Debit

Capital Account - - - - - 333 350 546 353

Financial -7896 -7618 -1103 -950 1852 12 2675 3045

-2059

Account

- Direct -4551 -2944 145 -597 -1512 5271 2188 2253 2479

Investment

-1911 -245 1222 2251 4409 4190 4277 5566 1753 - Portofolio

Investment

- Other -1434 -4396 -2470 -2604 -1045 -9449 -3791 -4775 -6291 Investment

Net Errors and 3822 714 -1692 -3503 -3106 -179 625 -1368 -845

Omissions

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 265

Page 286: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Tabel 13.4

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar (Rp / US $)

Tahun Akhir Rata-rata

Priode Priode

2000 9595 8422

2001 10400 10261

2002 8940 9311

2003 8465 8577

2004 9290 8939

2005 9830 9705

2006 9020 9159

2007 9419 9141

2008 10950 9699

266 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 287: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Perekonomian Terbuka dengan Nilai Tukar Mata

Uang yang Flexibel

Nilai tukar mata uang yang mengambang, atau

ditentukan oleh pasar, adalah nilai tukar mata uang yang

ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan pasar.

Pergerakan nilai tukar memiliki dampak penting pada impor,

ekspor, dan pergerakan modal antar negara.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar

Mata Uang

Hukum satu harga menyatakan jika biaya transportasi

kecil, harga barang sejenis pada negara yang berbeda kurang

lebih sama. Jika rendahnya suatu harga berlaku untuk semua

barang, dan jika tiap negara mengkonsumsi barang yang sama,

nilai tukar mata uang antara dua jenis mata uang akan

ditentukan oleh tingkat harga relatif yang berlaku di kedua

negara. Teori yang menyatakan bahwa nilai tukar mata uang

diatur sedemikian rupa sehingga harga barang di negara yang

berbeda bisa sama disebut teori paritas daya beli.

Tingkat inflasi yang tinggi pada suatu negara relatif

terhadap negara lain, memberikan tekanan pada nilai tukar mata

uang kedua negara. Selain itu terdapat kecenderungan umum

kedua jenis mata uang tersebut terdepresiasi. Kenyataan bahwa

tingkat bunga sebuah negara terkait relatif dengan tingkat

bunga negara lain merupakan sebuah faktor yang menentukan

nilai tukar mata uang.

Ketika mata uang suatu negara terdepresiasi, harga

impor mengalami kenaikan dan harga ekspor yang harus

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 267

Page 288: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

dibayarkan negara tersebut (dalam mata uang asing) mengalami

penurunan. Depresiasi pada mata uang suatu negara dapat

menjadi rangsangan bagi perekonomian.

Nilai Tukar Mata Uang dan Neraca Perdagangan:

Kurva J

Gambar 13.2 Kurva J

Berdasarkan kurva J, neraca perdagangan akan

memburuk sebelum keadaannya jadi membaik setelah

terjadinya depresi mata uang. Efek negatif harga impor akan

mendominasi efek positif yang ditimbulkan oleh peningkatan

ekspor atau penurunan impor. Namun, ketika impor dan ekspor

merespon perubahan harga maka neraca perdagangan akan

mengalami peningkatan.

268 | Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 289: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Depresiasi pada mata uang suatu negara cenderung

meningkatkan tingkat harga. Dengan turunnya nilai suatu mata

uang, permintaan ekspor akan meningkat. Para pembeli dari

pasar domestik akan mengganti produk domestik menjadi

barang impor yang lebih mahal. Jika perekonomian berjalan

sesuai kapasitasnya maka peningkatan permintaan agregat akan

menaikkan harga. Jika harga impor naik, biaya yang ditanggung

perusahaan juga akan naik, sehingga akan menggeser kurva

penawaran agregat ke sisikiri.

Nilai tukar mata uang yang fleksibel tidak memiliki

pengaruh pada potongan pajak yang dilakukan pemerintah guna

merangsang perekonomian. Potongan pajak menimbulkan

pengeluaran rumah tangga yang meningkat, namun sebagian

pengeluaran itu dalam bentuk impor, sehingga menurunkan

multiplier. Karena pendapatan meningkat, permintaan uang

juga meningkat.

Dengandemikiantingkat bunga mengalami kenaikan

yang akan mengapresiasi mata uang. Sehingga ekspor turun

sementara impor naik, yang sekali lagi, akan mengurangi

multiplier. Jika tingkat bunga naik, maka investasi swasta

semakin meningkat. Hal ini juga akan mengurangi multiplier.

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro | 269

Page 290: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

REFERENSI

DAFTAR PUSTAKA

Budiono. (1994). Pengantar Ilmu Ekonomi Jilid I (Ekonomi Mikro). Yogyakarta: BPFE UGM Gilarso,

T. 1991. Pengantar Ilmu Ekonomi, Bagian Mikro dan Makro. Yogyakarta: Kanisius

Mankiw, G. N. 1998. Principles of Economics Part I. Hardvard:

Hascourt Brace Company Keynes, John Mynar 1991 Teori umum mengenai kesempatan

kerja, Bunga dan uang , Yogyakarta- Gadjah Mada University

Sukirno Sadono 2010 Pengantar teori ekonomi mikro dan makro ekonomi Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Http :// www.google.co.id Http:// jurnal-ekonomi.org

Hubbard, Ron. 1983. Masalah Pekerjaan. Bandung: Angkasa

Anggota IKAPI. Keynes, John Maynard.1991. Teori Umum Megenai

Kesempatan Kerja, Bungan dan Uang. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press. Mankiw, N.Gregory. 2003. Teori Ekonomi Makro Edisi

Kelima. Jakarta: Erlangga Samuelson, Paul A., dan William D. Nordhaus. 1995. Makro

ekonomi Edisi Keempat belas. Jakarta: Erlangga. Sukirno, Sadono.1997. Pengantar Teori Makro ekonomi.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sukirno, Sadono. 2006. Makro ekonomi Teori Pengantar

Edisi Ketiga. Jakarta: Rajawali Pers.

Samuelson, Paul A dan William D. Nordhaus. 2004. Ilmu

Makro Ekonomi. Jakarta: PT. Media Global Edukasi.

270| Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro

Page 291: PENGANTAR ILMU - eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id › 8608 › 2 › Pengantar Ilmu Ekonomi... · Page 2 Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Dari kurva permintaan gambar

Tjiptoherijanto, Prijono. 1992. Ketenagakerjaan,

Kewirausahaan, dan Pembangunan Ekonomi. PT.

Pustaka LP3ES.

Sukirno, Sadono. 2004. Makro ekonomi Teori Pengantar

Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Perrsada.

Susanti, Hera dan Widyanti, Moh. Ihsan. 1998. Indikator-

Indikator Makroekonomi. Jakarta: Lembaga

Penerbitan Fak. Eko UI Edisi Ke-3. http://www.google.co.id

http://www.bps.go.id http://www.datastatistik-

indonesia.com http://www.dephan.go.id http://www.jurnal-ekonomi.org

Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro |271