Pengantar Cara Berpikir1

download Pengantar Cara Berpikir1

of 27

Transcript of Pengantar Cara Berpikir1

  • 8/18/2019 Pengantar Cara Berpikir1

    1/27

    SATU

    PENGANTAR CARA BERPIKIR DASAR

    DAFTAR ISI

    I. PENDAHULUAN1. Apakah Filsafat Itu? .........................................................................................................12. Masalah Terpokok dalam Filsafat.....................................................................................23. Titik Pandang, Metode Berpikir dan Asal usul !elas dalam Mas"arakat.........................#

    II. MATERIALISME DIALEKTIS1. $atar Belakang %e&arah Materialisme 'ialektis................................................................(

    2. 'unia !en"ataan "ang )*&ektif........................................................................................+3. 'unia !en"ataan "ang )*&ektif "ang Merupakan %uatu !esatuan "ang )rganik...........#. 'unia !en"ataan "ang )*&ektif "ang %emakin Bergerak dan Berkem*ang....................-

    III. DIALEKTIKA MATERIALISME1. ukum 'ialektika dan Metoda 'ialektika........................................................................-2. ukum /mum 'ialektika Pertama0 !esatuan dari %egi "ang Berla anan......................

    a. Pengertian !ontradiksi.................................................................................................b. !eumuman !ontradiksi................................................................................................c. !ekhususan !ontradiksi...............................................................................................d. !ontradiksi 'asar.........................................................................................................1

    e. !ontradiksi Pokok atau !ontradiksi /tama.................................................................1f. Mutasi...........................................................................................................................1g. !edudukan 'ua %egi dalam !ontradiksi.....................................................................1h. !esatuan 4elatif, Pertentangan Mutlak........................................................................11i. Antagonisme.................................................................................................................11

    3. ukum /mum 'ialektika !edua0 Peru*ahan !uantitatif ke Peru*ahan !ualitatif.... ... ..11a. Pengertian tentang !uantitas........................................................................................11b. Pengertian tentang !ualitas..........................................................................................12c. Peru*ahan !uantitatif...................................................................................................12d. Peru*ahan !ualitatif.....................................................................................................13

    Materialisme Dialektika .........................................................................................................1(1. Inter koneksi atau saling hu*ungan..............................................................................1(2. Materi............................................................................................................................1(3. !ontradiksi...................................................................................................................1+#. !uantitas ke dalam kualitas..........................................................................................1+4ele5ansi pertarungan antara 'ialektika dan Metafisika dengan Per&uangan !elas........1!esimpulan........................................................................................................................14ingkasan M'...................................................................................................................1

  • 8/18/2019 Pengantar Cara Berpikir1

    2/27

    I. PENDAHULUAN

    1. Apaka Filsa!at it"#

    Ban"ak orang mengira *ah a filsafat itu tidak dapat atau sulit dimengerti oleh rak"at *iasa, danmerupakan salah satu mata kuliah "ang paling sulit dan a*strak di dalam perguruan tinggi. 'engankata lain, filsafat itu di pandang se*agai sesuatu "ang tak ada atau sedikit sekali hu*ungann"a dengankehidupan manusia sehari hari. Padahal tidak demikian. Pada setiap hari dapat kita &umpai &e&ak &e&ak atau potongan potongan pikiran filsafat.

    %i A "ang sudah puluhan tahun merantau di luar negeri pada suatu aktu *erkenan untuk pulang ketanah air Indonesia. Begitu ti*a di 6akarta ia dike&utkan dengan a&ah *eta i "ang *aru sama sekali

    *agin"a, sehingga ia tidak mengenali lagi kampung kampung "ang ia tempati puluhan tahun "ang lalu.6alan &alan kini le*ar le*ar dan li7in, *ermalang melintang dan penuh dengan *er*agai kendaraan

    *ermotor "ang mem*isingkan, gedung gedung pen7akar langit pun men&ulang di sana sini dengananeka lampu neon "ang mem*erikan pandangan indah pada malam hari, *an"ak pusat pusat

    per*elan&aan, %uper market atau pla8a di samping pasar loak dan kaki lima. Pendek kata, *eta isekarang tidak &auh *eda dengan kota kota *esar di 9ropa dan Amerika sana, alaupun nampak sangat

    &orok dengan tumpukan sampah di mana mana, "ang tak pernah di&umpain"a di &aman kolonial. Tetapi"ang le*ih menge&utkan dan &uga mem*anggakan ialah *ah a penguasa kolonial telah tidak ada lagi,

    penguasa *angsa sendiripun tern"ata mampu men&alankan roda pemerintahan. Polisi dan tentara &ugatidak kalah galak dan *engisn"a dari pada polisi dan tentara di &aman kolonial. !etika ia di tengahtengah kera*atn"a ia mendapati ken"ataan *an"ak di antara mereka "ang sudah meninggal dan ada"ang men&adi pem*esar dan ka"a ra"a, dst.

    asil pengamatan seperti ini telah mem*erikan kesan "ang mendalam kepadan"a *ah a segala sesuatuitu *eru*ah, tidak langgeng. 'an pikiran *ah a %9:A$A %9%/AT/ IT/ B94/BA , TI'A! $A;::9;: ini adalah sepotong pikiran filsafat, menurut ilmu filsafat inilah pikiran dialektis, "ang

    merupakan *agian dari suatu sistim filsafat dialektika.Mari kita lan&utkan 7ontoh di atas tadi. Pada suatu ketika si A tadi "ang setelah *e*erapa aktu kem*alike tanah air, memperhatikan le*ih dalam kehidupan rak"at ke7il, kehidupan kaum *uruh, kaum tani dankaum miskin di perkotaan, serta pengra&in dan nela"an, dan mengetahui *ah a nasi* mereka tetapmiskin dan sengsara. 'i lain pihak, ia melihat pemilik pemilik modal raksasa asing a&ah &akarta *eru*ah>, >keadaan politik di Indonesia

    *eru*ah>, >nasi* kaum tani dan *uruh di indonesia tetap miskin dan sengsara>, >penanaman modalasing di Indonesia semakin *esar>, ds*. %edangkan pikiran filsafat, "ang merupakan pen"impulan dari

    pikiran pikiran sehari hari "ang men7erminkan ken"ataan ken"ataan khusus dan kongkrit, dan *ersifathakiki, umum dan a*strak.

    !em*ali pada 7ontoh di atas. *ah a si A pada situasi tertentu tim*ul kesan0 >segala sesuatu senantiasa *eru*ah>, tapi pada situasi lain tim*ul kesan se*alikn"a. $alu *agaimana se*enarn"a, apakah segalasesuatu itu *eru*ah atau tidak *eru*ah? Bagi si A "ang tidak pernah *ela&ar filsafat atau tidak pun"a

    pegangan pada suatu sistim filsafat tertentu, sudah tentu men&adi *ingung dan tidak dapatmen&a a*n"a, dan ia akan selalu diom*ang am*ing oleh perkem*angan situasi. DI SINILAH LETAK SALAH SATU ARTI PENTING DARI HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN KEHIDUPAN KITASEHARI$HARI% APA&a LAGI BAGI KAUM PR'GRESIF$RE('LUSI'NER.

    Mungkin ada ka an "ang mengatakan *ah a ken"ataan menun&ukkan, orang "ang tidak *ela&ar filsafatatau tidak memiliki sistim filsafat tertentu toh &uga *isa hidup. Memang, tidak memiliki sistim filsafat

    2

  • 8/18/2019 Pengantar Cara Berpikir1

    3/27

    tertentu *ukan *erarti tidak *isa hidup, tapi hidupn"a akan selalu dalam keadaan mera*a ra*a atauterom*ang am*ing oleh keadaan. $agi pula *an"ak orang, se7ara tak sadar memegang se*uah sistimfilsafat tertentu, misaln"a mereka "ang patuh men&alankan a&aran agaman"a, sudah mengandungse*uah sistim filsafat tertentu. 'emikian &uga *agi mereka "ang "akin *ah a nasi*n"a sudahditentukan han"a oleh ang Maha 9sa, sehingga menerima apa sa&a adan"a, maka se7ara tidak sadar iatelah *erpegang pada fatalisme, *agi mereka "ang hidup tanpa pegangan filsafat tertentu, sadar atautidak selain mudah terom*ang am*ing oleh keadaan, &uga mudah ter&erumus ke dalam dunia mistik atau dunia spekulatip, "ang tak lain adalah per&udian, "ang le*ih *an"ak kegagalan daripadake*erhasilan, ia suka *ersikap a5onturis atau la*il

    Mengapa se*uah sistim filsafat dapat mem*eri pedoman hidup pada kita? %e*agaimana "angdikemukakan di atas *ah a pikiran filsafat "ang merupakan pen"impulan dari pikiran sehari hari "angkhusus dan kongkrit adalah *ersifat hakiki, umum dan a*strak. )leh karena itu maka pikiran pikiranfilsafat dapat mem*erikan petun&uk kepada kita untuk mengenal hal hal "ang khusus dan konkrit "ang

    selalu kita hadapi dalam kehidupan sehari hari.Berdasarkan pikiran pikiran filsafat "ang dilahirkan dari *er&uta &uta manusia dalam per&uanganhidupn"a sehari hari, maka para filosof, menurut ke"akinann"a masing masing mengadakan penelitiandan seterusn"a men"usun sistim filsafat tertentu "ang lengkap dan konsisten. 'engan perkataan lainsuatu sistim filsafat men7erminkan keadaan dunia semesta ini

  • 8/18/2019 Pengantar Cara Berpikir1

    4/27

    %e*alikn"a mereka "ang *erpendapat, *ah a keadaan atau materi itu primer dan pikiran atau idea itusekunder, tergolong dalam ku*u MAT94IA$I%M9. Terlihat misaln"a, *ah a keadaan penghidupanmanusia "ang mem*utuhkan tempat *erteduh telah melahirkan ide di alam pikirann"a untuk mem*angun rumah. )leh karena di dalam kota kota *esar &umlah penduduk mem*esar, maka

    ke*utuhan tanah untuk perumahan akan makin *esar pula, sehingga harga tanah akan mem*um*ungtinggi, dan keadaan ini "ang menim*ulkan ide untuk mem*angun rumah *ertingkat. 'emikian &ugaidea tentang Indonesia merdeka dilahirkan oleh keadaan hidup *angsa dan rak"at Indonesia "angmenderita karena penindasan dan penghisapan kolonialisme. 6adi idea atau pikiran itu tak lain adalah

    pemurnian atau refleksi keadaan atau ken"ataan "ang material.

    'ua ku*u *esar filsafat itu, Idealisme dan materialisme, se&ak dari dulu kala sampai sekarang, saling *erla anan dalam segala pandangann"a, &ustru karena &a a*an mereka terhadap masalah terpokok terse*ut *erla anan. 'engan perkataan lain titik tolak pandangan mereka *ertentangan satu sama lain,masing masing *erkeras mempertahankann"a. )leh karena itu, se&arah filsafat pada dasarn"a adalahse&arah per&uangan antara materialisme dan Idealisme. Pengalaman se&arah selama ini menun&ukkan,

    pada umumn"a, *ah a materialisme selalu me akili pandangan dunia kelas "ang ma&u, sedangkan

    idealisme me akili pandangan dunia kelas "ang reaksioner. !etika *or&uasi 9ropa mela an kekuasaanfeodal, mereka mengangkat materialisme se*agai sen&ata perla anan mereka. Misaln"a *or&uasiPeran7is mengi*arkan tinggi tinggi materialisme se aktu men&elang re5olusi *esar peran7is &alan tengah>, tak maumem*enarkan atau *erpihak pada manapun, *erdiri di tengah tengah kedua *elah *ihak "aitu antar materialisme dan idealisme. Padahal ia adalah *agian dari salah satu *entuk idealisme, karena

    pandangan "ang men&adi titik tolakn"a adalah karangan idea su*&ektifn"a, tidak sesuai denganken"ataan o*&ektif. Pandangan "ang idealis ini *an"ak kita &umpai dalam kehidupan sehari hari,malahan &uga masih terdapat dalam kelompok kaum progresif ataupun "ang re5olusioner. Misaln"a

    tidak sedikit mereka dapat menerima materialisme, tapi di pihak lain masih *elum *isa melepaskandirin"a dari ikatan ikatan idealisme keadaan dunia ini tergantung dari suasana hatimu,

    *ila hatimu *ahagia, dunia ini men&adi 7erah, tapi *ila hati muram, maka dunia men&adi gelap gulita>@ >'unia men&adi hitam &ika kamu memakai ka7a mata hitam, tapi ia akan men&adi semarak &ikamengenalkan arna merah.>

    'alam ku*u materialisme pun terdapat aneka ragam aliran "ang pada pokokn"a di*agi men&adi duagolongan. Tetapi, *er*eda dengan pem*agian dalam ku*u idealisme "ang *erdasarkan pada titik tolak

    pandang, maka dalam ku*u materialisme ini *erdasarkan pada metode *erpikirn"a. %e*a* titik pangkal

    4

  • 8/18/2019 Pengantar Cara Berpikir1

    5/27

    tolak pandangann"a adalah sama ialah dunia ken"ataan material "ang *erada di sekeliling kita. Tapikarena 7ara atau metode memandangn"a *er*eda, maka hasiln"apun *er*eda. :olongan pertamaadalah MAT94IA$I%M9 'IA$9!TI%, "aitu filsafat "ang memandang dunia semesta ini se7arakeseluruhan, tidak sepotong sepotong atau *erat se*elah, tidak *eku atau statis, melainkan dalam suatu

    proses perkem*angan "ang terus menerus tiada akhirn"a. Pikiran pikiran materialisme dialektik inipundapat kita &umpai dalam kehidupan misaln"a, >*umi *erputar terus, ada siang ada malam>, >ha*is gelaptim*ullah terang>, >patah tum*uh hilang *erganti> ds*. %emua pikiran ini menun&ukkan *ah a duniadan kehidupan kita senantiasa *erkem*ang.

    :olongan lainn"a adalah MAT94IA$I%M9 M9TAFI%I!, "ang memandang dunia se7ara sepotongsepotong atau dikotak kotak, tidak men"eluruh dan statis. Pikiran pikiran *era8askan golongan inimisaln"a0>sekali maling tetap maling>, memandang orang sudah ditakdirkan, tidak *isa *eru*ah.

    &. Titik pa,+a,-% Met*+e erpikir +a, asal$"s"l kelas

    'ari uraian di atas dapat kita ketahui, *ah a setiap sistim filsafat atau pandangan dunia mempun"aidua unsur fundamental, "akni titik tolak atau pangkal pandangan dan metode *erpikir %uatu sistim

    filsafat "ang dapat men7erminkan se7ara tepat keadaan dunia o*&ektip di sekeliling kita sudah tentuharus memiliki titik tolak pangkal pandangan dan metode *erpikir "ang tepat. Persoalann"a sekarangialah0 Apa titik tolak pangkal pandang "ang tepat itu dan *agaimana metode *erpikir "ang tepat itu?

    %udah dikemukakan *ah a titik tolak pandang pada dasarn"a ada dua0 Idealis dan materialis. 'ari7ontoh 7ontoh "ang di*erikan masing masing mempun"ai alasan "ang 7ukup kuat untuk mengklaimdirin"a *enar. %udah tentu tidak mungkin keduan"a *enar atau salah, ke7uali kalau kita menganutdualisme. 'i antara meraka pasti han"a ada satu "ang *enar. ang manakah? Idealis atau materialis?

    Titik tolak pandangan "ang *enar adalah "ang *erdasarkan pada ken"ataan o*&ektip se*agaimanaadan"a, tanpa di*eri *um*u su*&ektip sedikit pun, harus *erdasarkan hasil hasil studi dan penelitianilmiah dari data dan fakta dunia o*&ektip di sekeliling, harus *erdasarkan pen"impulan pen"impulan

    ilmiah dari pengalaman praktis per&uangan rak"at dalam proses produksi dan re5olusi. %ekali kali &angan *erdasarkan terkaan terkaan su*&ektip dan spekulatip, atau main >sekiran"a mesti Begini>.%e*agai se*uah ilustrasi0

    Pada suatu aktu si kelin7i sedang asik *ermain dengan temann"a, ti*a ti*a ia *erlari sam*il *erteriak >Api >, diikuti temann"a menge&ar di *elakang. %i kam*ing "ang sedang merumput melihat kelin7i

    *erteriak sam*il *erlari, *erpikir dalam *enakn"a >ko*aran api melahap hutan dengan mengerikan>,maka ia segera melompat dan menga&ak anak anakn"a untuk lari dan *erteriak keras keras >Api Api >dan semua penghuni hutan "ang melihat mereka *erlari ikut *erlari, tanpa *an"ak tan"a. 'an

    *ertemulah mereka dengan si !an7il "ang menghentikan mereka dan *ertan"a sampai se&auh mana apimen&alar dan tak satu pun "ang dapat men&a a*. %i kan7il pun mengusut dan akhirn"a *ertan"a padakelin7i, si kelin7i men&a a* *ah a ia semula *ermain dengan temann"a "ang sedang men&adi lakon

    >api>, dan setelah melihat sikam*ing lari ter*irit *irit dan *erteriak >Api> maka kelin7i mengira adake*akaran sungguhan. !an7il terta a dan menga&ak mereka melihat ke*elakang >kalau ada ke*akarantentu ada asapn"a mengepul. tern"ata tidak ada sedikitpun asap>.

    'ongeng ini menun&ukkan *ah a si kelin7i, kam*ing ds*., dalam menghadapi persoalan

  • 8/18/2019 Pengantar Cara Berpikir1

    6/27

    6ika dunia "ang *ergerak ini kita pandang se*agai hal "ang diam atau statis, kita akan menganggapse*agian ken"ataan se*agai keseluruhan ken"ataan, ken"atan "ang saling *erhu*ungan kita anggapterpisah pisah, maka kita tidak dapat memahami ken"ataan itu se*agaimana adan"a atau se7ara tepat.Cara atau metode *erpikir "ang semikian kita se*ut metode *erpikir metafisika dalam pengertian non

    dialektik.!ita "ang per7a"a pada peru*ahan radikal dan re5olusioner, men&adi harus dengan teguh dan konsistenserta ilmiah menggunakan metode *erpikir "ang dialektik materialis. dalam menghadapi apapun dankondisi "ang *agaimanapun.

    %etiap orang mempun"ai kedudukan tertentu dalam mas"arakat. 'alam mas"arakat *erkelas iatergolong ke dalam dan mempun"ai kepentingan kelas tertentu. !eadaan ini sangat mempengaruhi

    pikiran dan pandangann"a., dengan perkataan lain, asal usul kelas seseorang ikut menentukan pandangan kelasn"a. )leh karenan"a, alaupun seseorang mempun"ai pandangan filsafat "ang *enar,tapi *ila hasiln"a itu tern"ata *ertentangan dengan kepentingan kelasn"a, maka kaum *or&uis, merekadihadapkan pada suatu pilihan0 menghianati kelasn"a atau melepaskan pandangan filsafatn"a "ang

    *enar itu. !alau ia hendak mempertahankan kepentinagan kelasn"a ia tak dapat se7ara konsistenmempertahankan sistim pandangan filsafatn"a "ang *enar itu.

    !aum Bor&uis 9ropa ketika se*agai kelas tertindas < alaupun ia &uga *agian dari kelas "ang ikutmenghisap tenaga ker&a orang lain=, se*agai kelas "ang progresip dan re5olusioner, mela an kekuasaanfeodal, mempersen&atai diri dengan materialisme

  • 8/18/2019 Pengantar Cara Berpikir1

    7/27

    Pada a*ad ke 1 , kapitalisme mulai *erkem*ang di 6erman, kaum *or&uis 6erman *erada di telapak kakikekuasaan feodal !aum 6ongker. %edang di Inggrris dan Peran7is, kapitalisme sudah *erkem*angma&u, dan *or&uasin"a sudah *erhasil menum*angkan kekuasaan feodal, *or&uis 6erman mem*utuhkanse*uah filsafat se*agai se*uah sen&ata ideologis "ang mampu mem*erikan *im*ingan dan pimpinan

    dalam per&uangan itu. Filsafat kelasik 6erman a*ad ke 1 itu &ustru merupakan proses perkem*angandari per&uangann"a untuk mendapatkan sen&ata ideologi itu. Pada *atas *atas tertentu per&uangan kelasantara kaum feodal dan kaum *or&uis le*ih *erat daripada apa "ang ter&adi se*elumn"a di Inggris danPeran7is, karena *aik kaum feodal "ang *erkuasa, maupun kaum *or&uis "ang *erkuasa di 6erman,masing masing telah dapat menarik pela&aran dari pengalaman se&arah, pengalaman per&uangan kelas,dari negeri negeri terse*ut. %ementara itu perkem*angan kapitalisme se7ara tak terhindarkanmelahirkan suatu kelas *aru, "aitu kelas peker&a, kelas proletar "ang makin tum*uh mem*esar dankuat, se*agai musuh utama kelas *or&uis dalam mas"arakat kapitalis. :erakan kaum *uruh "ang sudahmulai *angkit di Inggris, Peran7is ds*., &uga mempengaruhi alam pikiran kaum *or&uis 6erman.

    %udah tentu di samping itu semua, ilmu pengetahuan dan tehnologi *erkem*ang dengan pesat, karenadorongan perkem*angan kapitalisme saat itu, "ang ikut mempengaruhi perkem*angan dunia pikiran

    dan filsafat. 'alam situasi demikian, kaum *or&uis 6erman di satu pihak *erkepentinganmenum*angkan kekuasaan feodal untuk mengem*angkan kapitalisme, sedang di pihak lain mereka

    &uga mengkuatirkan an7aman ke*angkitan gerakan kelas proletar, sehingga hal ini menim*ulkankeraguan dalam diri mereka. Ini ter7ermin dalam filsafat kelasik &erman pada a*ad 1 aktu itu, mulaidari filsafat dualisme !ant "ang kompromis, filsafat egel "ang dialektik tapi idealis, sampai kefilsafat Feuer*a7h "ang materialis tapi mekanis dan tak konsek en.

    %e*agaimana "ang kita ketahui *ah a tokoh tokoh "ang sangat erat hu*ungann"a dengan kelahiranmaterialisme dealektik adalah egel dan Feuer*a7h. egel *er&asa dalam mensistimatisir pikiran

    pikiran dialektis "ang terdapat sepan&ang se&arah filsafat, ini "ang menun&ukkan *agian progresip darifilsafatn"a, tapi dialektika egel itu *erdasarkan idealisme, "ang menun&ukkan segi "ang reaksioner dari filsafatn"a. Menurut egel, ge&ala alam dan sosial adalah per u&udan dari ide a*solut "angsenantiasa *ergerak dan *erkem*ang. MarD *erpendapat *ah a dialektika egel itu *er&alan dengankaki di atas dan kepala di *a ah.

    Filsafat Feuer*a7h adalah filsafat materialis mekanis "ang pernah men&adi sen&ata ideologis kaum *or&uis Peran7is dalam re5olusi a*ad 1-. %ungguhpun demikian, adalah &uga feuer*a7h "ang *eranimenghidupkan kem*ali materialisme dan mengi*arkan tinggi tinggi di tengah lautan idealisme "ngmenguasai seluru 9ropa pada a*ad itu. 'engan materialisme "ang ter*atas, Feuer*a7h mengkritik agama !atholik "ang *erkuasa pada saat itu, karena mereka tak le*ih dari an&ing pen&ilat dan alatnegara kera&aan pada saat itu, dan hendak mendirikan se*uah agama *aru di atas *umi "ang n"ata,

    *ukan di a ang a ang. Ini &ustru menun&ukkan ketidak konsk enan pandangan materialismeFeuer*a7h.

    MarD se7ara kritis mengu*ah dialektika egel "ang idealis men&adi Materialis, dan materialismeFeuer*a7h "ang mekanis

  • 8/18/2019 Pengantar Cara Berpikir1

    8/27

  • 8/18/2019 Pengantar Cara Berpikir1

    9/27

    memandang suatu hal ikh al tidak se7ara terpisah dari hu*ungann"a dengan keadaan sekitarn"a.%upa"a kita saling mengenal *aik saling hu*ungan ken"ataan di sekitarn"a. sehingga kita dapatmengetahui hukum "ang menguasain"a. 'an han"a *erdasarkan hukum hukum "ang kita ketahui, kitadapat mengu*ah hal ikh al terse*ut.

    . D",ia ke,0ataa, * /ektip se,a,tiasa er-erak +a, erkem a,-

    Materialisme dialektis selan&utn"a menun&ukkan *ah a, dunia materi atau ken"ataan o*&ektip itusenantiasa dalam keadaan *ergerak dan *erkem*ang terus menerus. !eadaan diam atau statis, han"a

    *ersifat sementara atau relatif, dise*a*kan karena kekuatan di dalamn"a serta hu*ungann"a dengankekuatan kekuatan "ang ada di sekitarn"a dalam keadaan seim*ang. Misaln"a air dalam satu pan7i,dalam keadaan temperatur dan tekanan udara "ang *ias, nampakn"a diam, padahal molukel molukel air itu dalam keadaan *ergerak, han"a sa&a dalam ke7epatan "ang rendah dan sta*il, dan tak dapat dilihatdengan mata telan&ang. 'emikian &uga kekuatan kekuatan antara air dengan dinding dinding pan7i itu,tapi setelah pan7i dipanasi maka gerakan gerakan molukel air makin 7epat hingga makin nampak gerakn"a, akhirn"a sampai pada 1 dera&at 7elsius. Pe7ahlah keseim*angan mereka hingga air

    *eru*ah men&adi uap dan meninggalkan pan7i terse*ut.

    Materialisme dialektika tidak han"a *erpendapat, *ah a materi itu senantiasa dalam keadaan *ergerak dan *erkem*ang, tapi &uga *erpendapat *ah a gerak materi itu adalah gerak sendiri, *ukan digerakkanoleh kekuatan di luarn"a. :erak *umi kita adalah gerak sendiri, *ukan digerakkan oleh >gerak

    pertama>, se*agaimana "ang dikemukakan ;e ton, ang pada hakekatn"an"a adalah pandanganidealisme >gerak pertama> itu digerakkan Tuhan.

    Materialisme dialektika le*ih lan&ut men&elaskan. *ah a gerak materi *an"ak ragamn"a, tidak ter*atas pada gerak mekanis sa&a, "ang han"a mem*a a peru*ahan kuantitas, &uga *ukan gerak lingkaran setanatau gerak *erulang ulang "ang tetap. %etiap materi mempun"ai *entuk gerakan sendiri. Berpikirpunmerupakan suatu gerak dari materi tertentu "ang kita se*ut otak. %ungguhpun gerak mempun"ai

    *an"ak *entuk, mereka pada umumn"a *erada dalam proses perkem*angan >tum*uh, hilang *erganti>di mana sesuatu itu senantiasa tim*ul dan *erkem*ang, dan sesuatu itu senantiasa rontok danmati@ senantiasa dalam gerak "ang ma&u dan naik , se*agai peralihan dari keadaaan kualitatif "ang lamake kualitatif "ang *aru, perkem*angan dari "ang sederhana ke "ang rumit, dari "ang rendah ke "angle*ih tinggi.

    Materialisme dialektik &uga men&elaskan *ah a gerak materi itu tidak tergantung atau ditentukan olehkeinginan atau kehendak su*&ektif manusia, melainkan menurut hukum hukum "ang menguasain"a.%etiap hal "ang khusus mempun"ai hukum hukum gerak "ang khusus. ukum perkem*angan duniatum*uhan *erlainan dengan he an@ hukum perkem*angan mas"arakat desa *erlainan dengan "ang dikota. ukum hukum gerak itu dise*ut hukum dialektika. 'i samping hukum hukum dialektika "ang

    *erlaku khusus dari hal hal "ang khusus, sudah tentu &uga ada hukum hukum "ang *erlaku umum,"ang *erlaku *uat semua hal. Prinsip prinsip dialektika se7ara praktis menga&ar kita agar supa"a selalu

    *erpandangan ke depan, &angan selalu ke *elakang, supa"a selalu *erorientasi pada hal hal ataukekuatan "ang sedang tum*uh dan *erkem*ang, &angan pada sesuatu "ang sedang lapuk atau mati.'engan kata lain, supa"a kita selalu *erpandangan progresif re5olusioner.

    III. DIALEKTIKA MATERIALISME

    1. H"k"m +ialektika +a, met*+e +ialektika

    Apakah metode dialektika itu?, Metode ini memandang, men"elidiki dan menganalisa segala hal hal"ang kongkrit kita hadapi, dengan menggunakan dasar dasar hukum hukum dialektika "ang *erlakuse7ara o*&ektif, oleh karena, metode dialektika itu se*etuln"a tergantung oleh dua hal su*&ektif "aitu0

    a. lengkap tidakn"a, tepat tidakn"a, pengetahuan seseorang tentang hukum dialektika,

    *. *an"ak atau sedikitn"a pengalaman dia dalam praktek menggunakan metode terse*ut, atau dengan perkataan lain se&auh mana ketrampilan dia menggunakann"a.

    9

  • 8/18/2019 Pengantar Cara Berpikir1

    10/27

    'engan mengetahui se7ara &ernih tentang per*edaan atau hukum dialektika "ang o*&ektif denganmetode dialektika "ang su*&ektif, kita dapat memiliki kegunaan se7ara praktis s**0

    a. !ita hendakn"a terus melatih pandangan dialektika materialis kita, selain dengan ra&in mempela&ariteori teori re5olusioner dan mengikuti perkem*angan ilmu pengetahuan umum se7ara 7ermat, &ugadan terutama ikut ter&un dalam praksis, ter&un dalam kan7ah per&uangan massa rak"at re5olusioner.

    *. Melatih 7ara pandang dengan menggunakan metode dialektika, meneliti dan menganalisa,meme7ahkan setiap hal "ang kita hadapi, misaln"a dengan &alan *erusaha mengenal sesuatu halseo*&ektif mungkin dan selengkap mungkin, mengumpulkan data dan mendiskusikann"a denganka an ka an, dengan mengadakan dialog dengan massa rak"at, memperhatikan pendapat oranglain, mempela&ari tulisan, analisa atau kar"a kar"a ilmiah orang lain, *erusaha untuk mampumengadakan pen"impulan atau analisa serta menguraikan se7ara sistimatis *aik dengan lisanmaupun tulisan.

    )rang menggunakan metode dialektik *erdasarkan hukum umum dialektik, se*agai pedoman untuk mendekati, mengenal dan menganalisa hal hal "ang khusus dan kongkrit, dan untuk menemukan

    hukum hukum dialektik "ang khusus untuk menguasai hal hal tertentu terse*ut. %ifat hukum dialektik "ang umum itu a*strak, ia merupakan a*straksi dari hukum hukum dialektika "ang khusus dankongkrit, dalam dunia ken"ataan "ang kongkrit.

    ukum umum dialektik itu se*enarn"a tidak ada, "ang ada han"alah hukum hukum dialektik "angkhusus dan kongkrit. %etiap hal atau soal mempun"ai hukum dialektikn"a sendiri "ang khusus dankongkrit.

    !arena itu, meme7ahkan suatu persoalan tertentu *erarti meme7ahkan atau menemukan dan memahamise7ara tepat hukum dialektikan"a "ang khusus mengenai persoalan itu. %edangkan hukum hukum "angumum han"alah pedoman. %eperti apa "ang pernah dikatakan oleh orang orang re5olusioner sepan&angse&arah pergerakan rak"at0 &angan *an"ak *i7ara umum dan a*strak, tapi pe7ahkan sesuatu hal se7ara

    khusus dan kongkrit.2. H"k"m "m"m +ialektika 0a,- pertama2 Kesat"a, +ari se-i$se-i 0a,- erla3a,a,

    'alam Anti 'uhring , 9ngels mengemukakan tiga hukum umum dialektika. ukum dialektika "ang pertama, !esatuan dari segi segi "ang *ela anan atau kontradiksi, menun&ukkan *ah a gerak duniamateriil atau dunia ken"ataan o*&ektip ada karena segi segi, faktor faktor "ang *erla anan dalamdirin"a. )leh karena itu menurut arti se*enarn"a, dialektika adalah studi tentang kontradiksi di dalamhakekat segala sesuatu itu sendiri .

    'engan kata lain hukum kontradiksi itu adalah &i an"a dialektika. Tanpa adan"a kontradiksi intern, *erarti tidak ada gerak dan perkem*angan. *erarti tidak ada hal ikh al itu sendiri.

    a. Pe,-ertia, te,ta,- K*,tra+iksi

    'alam pengertian filsafat, sangatlah luas, tidak se*atas pada segi segi "ang saling *erla anan atau *ertentangan, tapi segi "ang *erlainan dan *er*eda sekalipun termasuk dalam kontradiksi.

    . Ke"m"ma, k*,tra+iksi

    Ada dua pengertian0 pertama, *ah a di dalam segala hal terdapat segi segi "ang *erkontradiksi. !edua, *ah a di dalam segala hal dalam seluruh proses perkem*angann"a, dari satu tingkat ke tingkat "anglain selalu terdapat kontradiksi di dalamn"a. %etelah satu kontradiksi pada suatu tingkat perkem*anganselesai, tim*ullah kontradiksi *aru pada tingkat perkem*angan "ang *aru. Begitu seterusn"a tiadaha*is ha*isn"a. Arti praktis dari pengertian keumuman kontradiksi ini adalah *ah a kita tak *oleh

    melarikan diri dari kontradiksi atau persoalan, *ah a kita tak *oleh merasa &emu atau &era menghadapidan meme7ahkan kontradiksi

  • 8/18/2019 Pengantar Cara Berpikir1

    11/27

    se*agai telur *er*eda dengan "ang pada tingkat perkem*angann"a se*agai ulat, dan seterusn"a.Pengertian ini mempun"ai arti praktis, *ah a sekali lagi kita dalam mengenal dan meme7ahkan

    persoalan harus se7ara kongkrit, tidak *oleh se7ara umum dan garis *esar sa&a, tidak *oleh asalmen&iplak sa&a. Cara peme7ahan suatu persoalan tertentu tak dapat digunakan mentah mentah untuk

    meme7ahkan persoalan "ang lain. 'emikian &uga peme7ahan untuk suatu tingkat perkem*angantertentu dari suatu persoalan tak dapat dipakai *egitu sa&a untuk peme7ahan tingkat perkem*angann"a"ang lain.

    +. K*,tra+iksi +asar

    'alam suatu materi atau ken"ataan o*&ektif terdapat le*ih dari satu kontradiksi. !ontradiksi ataukontradiksi kontradiksi "ang menentukan kualitas suatu materi atau ken"ataan o*&ektif, atau dengan

    perkataan lain, "ang menentukan adan"a materi atau ken"ataan o*&ektif itu, dise*ut kontradiksi ataukontradiksi kontradiksi dasar. Peru*ahan kontradiksi dasar *erarti ter&adi peru*ahan dari kualitas "angsatu men&adi kualitas "ang lain, *erarti ter&adin"a suatu peru*ahan dari suatu materi pertama men&adimateri "ang lain. Misaln"a, Penghisapan kaum kapitais terhadap kaum *uruh merupakan suatukontradiksi dasar dari mas"arakat kapitalis, dan dengan len"apn"a kontradiksi itu *erarti len"aplah

    pula mas"arakat kapitalis "ang *eru*ah men&adi mas"arakat "ang lain.

    Arti praktis dari pengertian ini ialah, kita han"a *isa mengam*il sesuatu hal dengan *aik, apa*ila kitamengetahui dengan &elas apa kontradiksi dasarn"a. an"a dengan demikian kita akan mengetahuidengan &elas pula suatu hal itu mengalami peru*ahan "ang kualitatif ataukah tidak, &uga dengan han"ademikian kita *aru *isa mengusahakan untuk mengu*ahn"a.

    e. K*,tra+iksi P*k*k ata" k*,tra+iksi "tama

    Pada setiap tingkat perkem*angan sesuatu hal, tidak semua kontradiksi "ang terkandung memainkan peranan "ang sama. 'i antaran"a pasti ada satu dan han"a satu kontrdiksi "ang mamainkan peranann"a"ang paling menon&ol. !ontradiksi ini dise*ut kontradiksi pokok atau utama. Misaln"a, kontradiksi

    antara rak"at Indonesia

  • 8/18/2019 Pengantar Cara Berpikir1

    12/27

  • 8/18/2019 Pengantar Cara Berpikir1

    13/27

    adalah &umlah dalam arti seluas luasn"a tidak ter*atas mengenai ruang

  • 8/18/2019 Pengantar Cara Berpikir1

    14/27

    menghendaki adan"a peru*ahan re5olusioner untuk mengu*ah sistim mas"arakat penindasan. %udahtentu pandangan filosofis sema7am ini menguntungkan dan dipelukan oleh kelas kelas penghisapdalam mempertahankan kekuasaan dan penghisapann"a. Padahal, satu a*ad "ang lalu egel telahmengemukakan dengan tepat, *ah a peralihan dari alam "ang tak *erperasaan ke alam *erperasaan,

    dari alam an organik ke alam kehidupan organik, merupakan lompatan keadaan "ang *aru sama sekali.Pern"ataan egel ini *ukanlah spekulatif, melainkan *erdasarkan pada hasil hasil pengem*angan ilmu

    pengetahuan pada aktu itu, *aik ilmu alam maupun ilmu sosial. Mas"arakat komune primitif aktuitu *elum mengenal penghisapan manusia oleh manusia dan mas"arakat penghisapan ini *aru lahir setelah komune primitif ini mengalami keruntuhann"a, di mana ker&a seseorang dengan alat alat ker&a"ang relatif le*ih ma&u dapat menghasilkan hasil le*ih, sehingga memungkinkan ter&adin"a

    penghisapan atas manusia oleh manusia dan melahirkan sistim pemilikan *udak.

    'engan memiliki pengertian, *ah a peru*ahan peru*ahan kuantitatif men"iapkan suatu peru*ahankualitatif "ang re5olusioner, maka kita tak akan mudah ter&e*ak oleh teori teori seperti0 kapitalismekerak"atan, negara kapitalis "ang *erorientasi sosialis, perkem*angan kapitalisme ke sosialisme se7aradamai, memper&uangkan mas"arakat industri "ang non kapitalis dan non sosialis dan se*again"a, "angdi&a&akan oleh teoritikus teoritikus *or&uis dan re5isionis.

    %e*agaimana selalu diingatkan oleh pe&uang pe&uang *esar re5olusi, *ah a kelas penghisap "ang *erkuasa tak akan pernah dengan sukarela men"erahkan kekuasaann"a, *ah a rak"at tertindas harusmelakukan per&uangan re5olusioner untuk mem*e*askan dirin"a.

    +. Per" a a, k"alitati!

    %e*agaimana telah dikemukan se*elumn"a *ah a peru*ahan kualitatif itu ter&adi se7ara mendadak,7epat dalam *entuk lompatan dari satu keadaan ke satu keadaan lainn"a. %edikit mengulangi tentangtelur a"am selama dalam proses peru*ahan kualitatif dalam masa pengeraman, 7irin"a "ang *er*entuk telur itu nampak tepat tak *eru*ah, masih tetap *ertahan, atau masih dalam kemantapan relatif. Tetapi

    *egitu peru*ahan kuantitatif melampaui *atas relatif kualitasn"a, ter&adilah peru*ahan kualitatif denganmendadak. Peru*ahan kuantitatif "ang *erlangsung dalam telur itu segera *erhenti atau terputus,kemantapan relatif kualitasn"a se*agai telur tak dapat dipertahankan lagi dan len"ap seketika itu &uga.%e*agai gantin"a mun7ullah anak a"am "ang 7iri atau kualitasn"a *erlainan dengan telur tadi.'emikianlah kita melihat peru*ahan dari telur ke anak a"am itu merupakan suatu lompatan "angdise*ut keterputusan kesinam*ungan. Artin"a terputusn"a keadaan kesinam*ungan peru*ahankuantitatif atau kemantapan relatif kualitasn"a. Mengenai peru*ahan kualitatif ini, 9ngels di dalam

    *ukun"a >'ialektika alam> mengemukan *ah a >kimia *oleh dikatakan ilmu tentang peru*ahankualitatif "ang ter&adi dalam *enda se*agai aki*at peru*ahan kuantitatif komposisin"a. Contohn"aoksigen atau 8at asam apa*ila molekul itu terdiri dari 3 atom dan *ukan 2 se*agaimana *iasan"a makakita mendapatkan o8on "aitu suatu *enda "ang dalam hal *au dan reaksi kimian"a sangat *erlainan

    dengan 8at asam *iasa. >!elan&utann"a, oleh karena peru*ahan kualitatif itu ter&adi se7ara mendadak, merupakan lompatan darisuatu lompatan keadaan ke keadaan lainn"a, atau terputus sama sekali kesinam*ungann"a dengankeadaan se*elumn"a, maka ada sementara orang mengira *ah a peru*ahan kualitatif itu terlepas dari

    peru*ahan kuantitatif, tak ada hu*ungan sama sekali dengan kuantitas atau peru*ahan kuantitatif.Mereka tak mau mengeakui peru*ahan kuantitatif, dan han"a mengakui peru*ahan kualitatif sa&a.Meletusn"a gunung krakatau satu a*ad "ang lampau hingga gunung tenggelam ke dasar laut, menurutmereka, merupakan peru*ahan kualitatif "ang mendadak tanpa melalui peru*ahan kuantitatif.'emikian &uga mereka menganggap, misaln"a meletusn"a re5olusi #( ter&adi se7ara mendadak dalammomentum "ang ke*etulan, sama sekali tak ada hu*ungann"a dengan peru*ahan peru*ahan kuantitatif se*elumn"a, "ang *erupa gerakan massa rak"at. !atan"a lagi, i*arat meletusn"a se*uah petasan, "ang

    han"a dengan men"ulut sum*un"a sa&a

  • 8/18/2019 Pengantar Cara Berpikir1

    15/27

    Telah diketahui, *ah a setiap peru*ahan "ang ter&adi dalam kuantitas dengan sendirin"a menim*ulkan peru*ahan &uga dalam kualitas. %e*agai 7ontoh, air "ang dipanasi sehingga suhun"a meningkat, peru*ahan kuantitatif ini dengan sendirin"a menim*ulkan peru*ahan dalam kualitas atau 7irin"a.%e*agaimana dapat kita saksikan, misaln"a gerak molukel makin 7epat, da"a kohesi antar molukel

    makin longgar, hingga kita dapat mem*edakan air panas dan air dingin. Akan tetapi peru*ahansema7am ini tidak termasuk dalam pengertian peru*ahan kualitatif.

    , tetapi hal ini tidak mampumen&elaskan asal usul dan perkem*angan sesuatu hal.

    ;amun demikian, aki*at perkem*angan mas"arakat "g 7epat pada saat itu, peru*ahan sesuatu hal tidak *isa dia*aikan *egitu sa&a. Ilmu Alam pada &amann"a MarD dan 9ngels mem*uat lompatan *esar dalammemahami perkem*angan, memahami peru*ahan dan transformasi dalam tu*uh alam. satu 7ontohkun7i soal ini adalah teori 95olusi 'ar in, "ang memperlihatkan *agaimana *entuk *entuk kehidupan

    *ergerak, *eru*ah se7ara kualitatif sepan&ang *e*erapa tahun. Ilmu Alam kemudian mulaimenggunakan konsep dialektika

  • 8/18/2019 Pengantar Cara Berpikir1

    16/27

    dengan sesuatu "g lain@ sementara itu seorang pendekatan metafisika han"a men&elaskann"a padatingkat menggam*arkan sesuatu se*atas dari dirin"a sendiri.

    5)7 Materi

    Materi selalu dan terus menerus dalam gerak. 'unia ini ada dalam keadaan gerak dari dia ada, *erkem*ang, *eru*ah dan len"ap. Metafisika memandang *ah a dunia ada dalam keadaan diam,segala sesuatu statik, diam, tetap dan tak *eru*ah.

    6adi M' dan metafisika memiliki pandangan "g *erla anan mengenai kapitalisme "g permanen.Per*edan ini &elas menun&ukkan pendirian konse5atif metafisika dan pendirian re5olusioner daridialektika. Pendekatan metafisika se7ara implisit mempertahankan *ah a >tak ada sesuatu pun "ang

    *eru*ah di dunia ini> dan >ini adalah dunia "g ter*aik dari semua kemungkinan "g ada> dalam pandangann"a atas kapitalisme se*agai sistem "g permanen. Ini semua men"atakan *ah a pemilikan pri*adi dan persaingan *e*as se*agai ke*al nilai

  • 8/18/2019 Pengantar Cara Berpikir1

    17/27

    'an dalam soal mas"arakat &uga terdapat &urang per*edaan "ang memisahkan pandanagan metafisika"g konser5atif dengan pandanagn dialektika "g re5olusioner mengenai *agaimana dunia *eru*ah.%udah tentu, dalam dunia sosial peru*ahan ter&adi tidak se7ara otomatis sifatn"a, se*agaimana ter&adidalam alam. Peru*ahan sosial dise*a*kan oleh rak"at melalui aksi dan saling aksi. 6adi, pandangan

    rak"at "g menentukan apa &enis peru*ahan dan *agaimana dilakukan, di*entuk oleh kondisi sosialmereka dan kedudukan kelasn"a.

    Cara pandang metafisika kelas *erkuasa peru*ahan re5olusioner dan kualitatif dalam peru*ahanmas"arakat dan *erpendirian *ah a peru*ahan se7ara *ertahap, gradual, peru*ahan kuantitaif lah "angdiperlukan untuk mengem*angkan dan men"empurnakan mas"arakat kapitalis sekarang ini.

    Pandangan M' dari kelas peker&a, di pihak lain, memandang peru*ahan kualitatif, re5olusioner se*agai pun7ak per&uangan untuk mengem*angkan medan mema&ukan mas"arakat. !ehendak re5olusi *ukanuntuk men"empurnakan kapitalisme, melainkan untuk menggantikann"a dengan sosialisme. MD (16)

    Rele8a,si pertar",-a, a,tara Dilektika +a, Meta!isika +e,-a, Per/"a,-a, kelas

    Contoh 7ontoh se*elumn"a sudah menggam*arkan *agaimana pandangan metafisika atas mas"arakatme akili kepentingan kaum *or&uis. al ini tidak menge&utkan karena keinginann"a

  • 8/18/2019 Pengantar Cara Berpikir1

    18/27

    3. 'unia ini penuh *erisi segala sesuatu "ang tidak *isa dipahami oleh manusia dan ilmu pengetahuan.

    B. Materialisme

    1. 'unia material adalah ken"ataan pokok.2. 'unia material adalah sum*er ide ide.3. 'unia material ini dapat di&elaskan dan dipahami melalui pengalaman manusia dan ilmu

    pengetahuan.

    Metafisika dan 'ialektika keduan"a *erkaitan dan men&a a* masalah perkem*angan dan peru*ahan"ang ter&adi dalam alam dan mas"arakat.

    A. Metafisika

    1. Fenomena atau ge&ala dilihat se7ara terpisah2. !eadaan alamiah adalah statik, diam.3. %egala sesuatu *ersatu dalam dirin"a sendiri dan peru*ahan dise*a*kan oleh faktor faktor

    luar.4. an"a ada peru*ahan kuantitatif.

    B. 'ialektika

    1. Fenomena dilihat dalam salinghu*ugann"a dan salingketergantungann"a.2. !eadaan alamiah sesuatu hal adalah terus menerus *eru*ah.3. !ontradiksi ada se7ara internal dalam suatu hal dan peru*ahan pada dasarn"a aki*at faktor

    faktor internal ini.4. Ada peru*ahan kuantitatif dan kualitatif. Perkem*angan ter&adi dari sederhana ke rumit, dari

    rendah ke tinggi.

    P'INT$P'INT DISKUSI MD

    1. 4ingkaskan per*edaan antara materialisme dan idealisme. *agaimana agama dan *entuk idealismelain memainkan peran reaksioner dalam mas"arakat, mem*ela status uo dan 7ara pandang kelas

    *erkuasa. *agaimana materialisme menga*di kepentingan kelas peker&a?

    2. 6elaskan per*edaan antara pandangan metafisika dan dialektis terhadap perkem*angan dan peru*ahan. Tun&ukkan *agaimana sifatE7iri dialektika?

    3. MarDisme *erpendirian *ah a dialektika tidak sa&a men&elaskan alam, tetapi &uga mas"arakat.Pilihlah fenomena sosial

  • 8/18/2019 Pengantar Cara Berpikir1

    19/27

    PRAKTEK DAN KEBENARAN

    !ehidupan dan perkem*angan progresif mas"arakat, di mana gam*aran esensialitasn"a telah

    didiskusikan dalam *a* "ang se*elumn"a, han"a memungkinkan dengan memper*esar kontrol manusiaatas alam dan penetrasin"a ke dalam semua rahasian"a. Pepatah *i&ak mengatakan, *ah a pengetahuanlah teman ter*aik. Pengetahuan manusia men&amin dominasi manusia atas elemen elemenalam. Pengakuan dan pengem*angan pengetahuan merupakan proses di mana manusia mengamatirealitas "ang ada di sekitarn"a. 'oktrin dan esensi pengetahuan, serta struktur dan hukum proseskognitif dise*ut teori pengetahuan atau epistemologi.1. Aspek Ke+"a +ari Pers*ala, F",+ame,tal Filsa!at

    Persoalan fundamental dari filsafat, "aitu hu*ungan pemikiran ke ke*eradaan, dari kesadaranke materi, se*agaimana "ang sudah sa"a kemukakan, memiliki aspek kedua se*agai tam*ahan dariaspek pertama @ 'ing fur uns= dan esensi sesuatu itu sendiri>@ 'ing an si7h=. %egera setelah manusiamem*uat segala pem*enaran mengenai >sesuatu itu sendiri>, !ant men"atakan, maka pemikiranmanusia *erhadapan dengan kontradiksi "ang tidak terpe7ahkan, atau antinomi, sehingga mengkhianatiketidakmampuann"a "ang din"atakan. !ant me"akini *ah a se*uah transisi dari fenomena menu&u

    pada sesuatu itu sendiri han"a memungkinkan melalui ke&u&uran.4epresentasi dari skeptisisme filsafat, khususn"a "ang terdapat dalam pemikiran seorang filsuf Inggrisdi a*ad ke 1-, 'a5id ume, &uga agnostis. Mereka menolak kemungkinan mengetahui realitas, denganmen"atakan *ah a, kesemuan"a meragukan apakah sesuatu "ang *erada di luar kita, di luar perasaankita &uga. /ntuk mendukung pemikirann"a, kaum skeptis *erargumen *ah a penilaian "ang

    *erala anan dapat diungkapkan tentang sesuatu dan o*"ek "ang sama, *ah a manusia han"a *ersepakat dengan sensasin"a sendiri, dan tidak mengetahui dari mana kerangka persepsin"a datang,dll.Para pendukung irasionalisme ;iet8s7he, Bergson

  • 8/18/2019 Pengantar Cara Berpikir1

    20/27

    /ntuk tu&uan ini, Plato per7a"a *ah a, manusia harus men"ingkirkan semua "ang &asmaniah, sensualdan harus menutup mata dan telingan"a, dan menarik kem*ali ke dalam o*ser5asi diri untuk men7o*a>mengingat> apakah &i a a*adin"a diduga telah mengalami dalam dunia ide "ang sesungguhn"a.Be*erapa pandangan "ang sama tentang pengetahuan ditemukan dalam doktrin kaum idealis, dari

    sekolah Gedanta Pi&akan dari kehidupan, "aitu praktek, harus men&adi "ang pertamadan fundamental dalam teori pengetahuan>, demikian tulis $enin. Pers"aratan untuk praktek sosialselalu men&adi *asis, kekuatan pendorong, dan sum*er pengem*angan pengetahuan. !e*utuhan untuk

    20

  • 8/18/2019 Pengantar Cara Berpikir1

    21/27

    mengukur luas tanah, menentukan kapasitas tong air, memperhitungkan aktu, perhitungan dagang,dll, telah merangsang pengem*angan pengetahuan matematis. !e*utuhan untuk mem*angun rumah,kanal, aduk, kapal, dan sarana transportasi lainn"a, untuk memproduksi peralatan untuk mengangkatsesuatu dan untuk kegunaan lainn"a, sen&ata, dll., telah merangsang pengem*angan untuk mekanika.

    Pada saat ini pula, pers"aratan praktis menentukan perkem*angan pengetahuan ilmiah. al ini ter&adidalam matematika, se*uah ilmu pengetahuan "ang menampilkan ke7enderungan "ang n"ata untuk meningkatkan gagasan gagasann"a melalui logika di dalamn"a sendiri. !e*utuhan untuk memindahkan informasi melalui saluran komunikasi telah mun7ul, misaln"a, untuk se*uah ilmu

    pengetahuan "ang *aru, teori informasi. 'engan memun7ulkann"a atas dasar praktis, teori ini sendiridipengaruhi *e*erapa *idang matematika klasik, seperti teori fungsi, teori kemungkinan dll. Produksiindustrial modern dan peran7angan struktur struktur "ang *aru, geodesi, mana&emen ekonomi ds*.,meminta se&umlah perhitungan, komputer elektronik di7iptakan untuk memenuhi ke*utuhan praktis ini.Penggunaan komputer menghasilkan *an"ak ke7enderungan *aru dalam penelitian matematis, sepertimemprogram komputasi dan *e*erapa pro*lem *agi komputer, teori automata, teori algoritma ds*.Praktek *ukan han"a pi&akan a al dan *asis *agi pengetahuan, namun &uga merupakan tu&uann"a.

    Manusia mengetahui hukum alam dalam rangka menaklukkann"a dan meru*ahn"a untuk *isamela"anin"a. Pengetahuan tentang hukum hukum sosial diperlukan *agin"a untuk mempengaruhike&adian ke&adian historis sehu*ungan dengan kepentingan massa peker&a.$alu konsep praktek apa "ang dipahami oleh dialektika materialisme? Pertan"aan ini penting karena

    *egitu *an"ak filsuf idealis menggunakan istilah >praktek> atau >pengalaman> untuk mengka*urkanesensi dari doktrin doktrin mereka. !aum idealis su*"ektif menginterpretasi praktek se*agai

    pengalaman manusia "ang men"entuh perasaan. Bagi mereka, sesuatu han"a mun7ul dalam pengalaman su*"ek, dan pengalaman han"alah &umlah keseluruhan dari *er*agai sensasi, satukompleksitas elemen dalam kesdaran diri manusia. %e&enis dengan pandangan ini adalah pandangandari para filsuf pragmatis *or&uis modern. Menurut Pragmatisme, praktek adalah organisasi, melaluisatu usaha dari keinginan dan perhatian, dari aliran kesadaran "ang tidak *eraturan, serta perasaan danemosi manusia. Peru*ahan mengam*il tempat dalam >praktek> "ang *ukan dalam fakta, atau dalamdunia fisik n"ata, namun dalam diri su*"ek itu sendiri. Pragmatisme se*agai *agian khusus dariidealisme su*"ektif, menter&emahkan aspek aktif dalam pemikiran manusia se*agai "ang o*"ektif,"ang mana sama dengan idealisme se7ara umum.%e*uah konsep ilmiah tentang praktek merupakan hasil dari se*uah solusi materialis terhadap persoalanfilsafat "ang fundamental. %esuatu tidaklah di7iptakan dalam pengalaman manusia, namun diketahuimelalui merefleksikan realitas dalam praktek. Praktek memiliki satu karakter "ang konkret, historis@akti5itas manusia "ang *ertu&uan, "ang memiliki o*"ek material, "ang terli*at dalam peru*ahan duniao*"ektif "ang eksis di luar kesadarann"a. Tindakan praktis *er*eda dari tindakan spiritual atau tindakan

    pikiran

  • 8/18/2019 Pengantar Cara Berpikir1

    22/27

    Materialisme pra MarDian, seperti "ang sudah dikemukakan, *ersifat kontekmplatif. Pemikiranterse*ut melihat pengetahuan manusia se*agai refleksi pasif dari o*"ek dan proses proses "ang mun7uldi seputar dunia. Materialisme dialektika, di lain pihak memperlakukan pengetahuan se*agai satukomponen "ang diperlukan dalam proses sosio historis untuk menaklukkan alam dan meningkatkan

    hu*ungan diantara manusia. %u*"ek dari pengetahuan kita *ukanlah alam dalam arti "ang sepenuhn"a,atau dalam artian >*ahan mentah>, melainkan seperti alam "ang ditransformasi melalui praktek,manusia mampu mengetahui fenomena "ang *erada di laur akti5itas langsungn"a. !ognisi di sini harusdipahami se*agai sesuatu "ang aktif se7ara dominan, proses dinamis. !ognisi *ukanlah sekedar

    persoalan alam "ang mempengaruhi manusia, "ang mengkontemplasi se7ara pasif, namun dari satusu*"ek "ang *ertindak praktis, dan menggunakan kekuatan kekuatan elemen alam se7ara sadar dan

    *ertu&uan, dan dalam orientasi o*"ekn"a, proses material, memperkenalkan struktur dan hukum alam.$e*ih &auh lagi, adalah esensial untuk men7atat *ah a kognisi tidak mem*atasi diri pada akti5itaskoginitif indi5idu, namun merupakan hasil dari kom*inasi *er*agai usaha dari seluruh umat manusia.Praktek historis, se7ara konstan diperka"a, se*agai *asis untuk pertum*uhan dan perluasan

    pengetahuan kita mengenai dunia o*"ektif dari alam dan manusia, dan tingkat di mana pengetahuan

    kita *erkaitan dengan esensi aktual dunia.%e&arah ilmu pengetahuan dan keseluruhan pengalaman se&arah manusia se7ara tidak ter*antahkan telahmem*uktikan *ah a terdapat *egitu *an"ak hal "ang tidak diketahui, namun tidak ada satu pun "angtidak *isa dipahami dalam dunia. Fisika modern terus menghasilkan struktur materi "ang amat halusuntuk penerangan, dan kekuatan atom "ang dilepaskan melalui ker&a ini ditu&ukan untuk mela"animanusia. Pengetahuan kita tentang alam semesta telah diperluas melalui pengem*angan radioastronomidan penelitian ruang angkasa. Biologi telah diselidiki *egitu dalam hingga ke mekanisme keturunandan pengetahuan tentang proses genetis, "ang memiliki efek praktis dalam penemuan *i*it *i*itunggul, *e*erapa tero*osan dalam memerangi pen"akit, dll. ukum umum di &aman modern, tentang

    proses re5olusioner dunia "ang ditemukan oleh teori MarDist $eninis, mem*antu memper7epat peru*ahan progresif dalam dunia.'engan demikian, dialektika materialisme, "ang *erdasar atas pengalaman praktis dari akti5itaskognitif manusia, mem*erikan satu &a a*an afirmatif terhadap aspek kedua dari persoalan fundamentalfilsafat.lenin mengungkapkan esensi dari epistemologi dialektika materialisme s**0 >1= %esuatu itu adalepas dari kesadaran kita, lepas dari sensasi kita, di luar kita... 2= %e7ara tegas tidak ada per*edaan "ang

    prinsip diantara fenomena danken"ataan itu sendiri, dan tidak akan ter&adi per*edaan apapun. %atusatun"a per*edaan adalah antara apa "ang diketahui dan *elum diketahui... 3= 'alam teori

    pengetahuan, se*agaimana dalam ilmu pengetahuan lainn"a, kita harus *erpikir se7ara dialektis, "aitu *ah a kita tidak harus memperhatikan pengetahuan kita se*agai "ang ter*aik dan *aku, namun harusmenentukan *agaimana pengetahuan mun7ul dari kegelapan, *agaimana kekurangann"a, dan ketidak

    pastian pengetahuan men&adi le*ih lengkap dan le*ih pasti.Pengetahuan manusia diperluas dan diperdalam sepan&ang aktu dalam proses kognisi. Pengetahuanmerupakan komponen terpenting dari kesadaran "ang *erada *ersama emosi manusia dan sikapsikapn"a terhadap realitas. al ini &elas diperlukan dan tidak dapat dihindarkan lagi *erkaitan dengan

    *ahasa se*agaiinstrumen hu*ungan antar manusia. Pengetahuan adalah se*uah refleksi darikepemilikan esensial dari, dan keterkaitan diantara o*"ek dan hukum alamn"a. Pengetahuan dapat

    *er*eda dalam isin"a, pengetahuan dapat men"impang . Menurut filsafat Gedanta, relaitas"ang sesungguhn"a *enar adalah semangat a*solut, 6i a Tertinggi

  • 8/18/2019 Pengantar Cara Berpikir1

    23/27

    "ang merupakan pengetahuan "ang *enar. /ntuk pemikiran idealis o*"ektif egel, ke*enaran adalahide dalam segala keutuhan definisi dan konkretisitasn"a@ pemikiran itu men&adi pengetahuan dalam

    lingkup pikiran "ang murni

  • 8/18/2019 Pengantar Cara Berpikir1

    24/27

    *ukanlah dunia o*"ektif itu sendiri, namun realitas "ang dimediasikan oleh praktek, melalui akti5itasmaterial manusia. !edua, se&auh mana praktek manusia itu sendiri meru*ah dan potensialitas kognitif su*"ek meningkat, ke*enaran o*"ektif tidak mun7ul se*agai "ang utuh, ide "ang lengkap

  • 8/18/2019 Pengantar Cara Berpikir1

    25/27

    konsep, proposisi dan hipotesa= "ang akan diu*ah, diperka"a dan digantikan oleh sesuatu "ang *aru.Pada saat "ang sama, ke*enaran relatif, *ukan kesalahan, memiliki kandungan o*"ektif pada satu

    perluasan tertentu menandakan satu keterkaitan diantara pikiran dan realitas. )leh karenan"a,ke*enaran relatif &uga memiliki sesuatu "ang a*solut.

    Apakah "ang dipahami oleh dialektika materialisme mengenai ke*enaran a*solut? !adang kadangter&adi *ah a ke*enaran a*solut ditempatkan se*agai pengetahuan "ang lengkap, utuh se7aramen"eluruh ditempatkan *ersama dengan o*"ek "ang diperhatikan. ;amun karena ruang dan aktun"atidak *er*atas, dan se7ara konstan *erkem*ang dan *eru*ah, pengetahuan tentangn"a tidak pernahlengkap. %e*uah konsepsi serupa mengenai alam a*solut dari pengetahuan manusia oleh karenan"aharus disingkirkan, dan kemudian *ah a ke*enaran a*solut harus didiskusikan dalam kerangka "ang

    *er*eda, seperti koinsidensi maksimal dari pengetahuan dengan o*"ek dalam *e*erapa *agian "angter*atas, seperti se*uah pengetahuan "ang lengkap dari aspek dan ke*eradaan "ang terpisah.!emutlakkan dalam ke*enaran adalah "ang mana lahir dari praktik dan tidak dapat *egitu sa&a diru*ahdi masa "ang akan datang. Pengetahuan "ang lama tidak seluruhn"a disingkirkan dalam proses kognitif sepan&ang perkem*angann"a, namun ter7akup dalam *e*erapa *entuk atau lainn"a *erada dalam sistem

    pengetahuan "ang *aru. Inilah akumulasi "ang *erkelan&utan dari pengetahuan o*"ektif "angdihasilkan oleh konsep ke*enaran a*solut. %etiap ke*enaran relatif mengandung satu elemen >*i*it>dari ke*enaran a*solut. Pergerakan menu&u ke*enaran a*solut diungkapkan dalam pertum*uhan

    pengetahuan. Menurut $enin, >Pemikiran manusia.. se7ara alamiah mampu menghasilkan, danmem*uat hasil, ke*enaran a*solut, "ang mana keseluruhan ke*enaran relatif terkandung di dalamn"a.%etiap tahap dalam perkem*angan ilmu pengetahuan menam*ahkan *i*it *i*it *aru pada keseluruhanke*enaran a*solut, namun *atas *atas ke*enaran dari setiap proposisi ilmiah adalah relatif, "angmeluas, men7iut seiring dengan pertum*uhan pengetahuan G.I. $enin, >Materialisme dan !ritisisme9mpiris>, !umpulan Tulisan, Gol. 1#, p.13(.%e*agai 7ontohn"a, adalah *agaimana pengetahuan kita tentang elemen elemen kimia danke*eradaann"a disempurnakan. !onsepsi mengenai atom dan molekul ditetapkan dalam kimia pada

    pertengahan kedua a*ad ke 1 . !onsepsi tentang atom mendasari penemuan hukum hukumfundamental "ang memperhatikan formasi su*stansi kompleks kimia i dari *er*agai elemen. $e*ihdari + elemen kimia i telah dipela&ari, ke*eradaann"a digam*arkan, dan *o*ot atomisn"a sedikit

    *an"ak se7ara tepat diukur. Pelopor dari pengetahuan kita tentang elemen elemen kimia i, se7ara luar *iasa dikem*angkan ketika seorang ilmu an 4usia 'mitri Mendele"e5 menemukan hukum periodik elemen n"a. Penemuan o*"ektifn"a, kaitan "ang teratur diantara elemen elemen kimia imemungkinkann"a untuk memprediksi ke*eradaan dari *e*erapa elemen "ang *elum diketahui danmenggam*arkan sifat sifatn"a dengan ketepatan "ang luar *iasa. /ntuk menandakan elemen elemen"ang telah diprediksikann"a, Mendele"e5 menggunakan *ahasa %anskrit. 'ia menggunakan a alane ua

  • 8/18/2019 Pengantar Cara Berpikir1

    26/27

    Halaupun ke*enaran o*"ektif, dengan kesatuann"a "ang terdiri dari aspek relatif dan a*solut, adalahse*uah proses, hal itu &uga se*uah hasil pemikiran "ang konkret historis. Tidak ada ke*enaran a*strak,ke*enaran selalu konkret. Inilah tesis "ang paling penting dari MarDisme $eninisme. Apakah artin"a?Ini *erarti *ah a di atas segalan"a *ah a setiap pern"ataan "ang *enar se7ara historis ditentukan.

    Pern"ataan itu memiliki isis "ang inheren, n"ata dan konkret. !e*enaran han"a mempertahankankualitasn"a dalam kondisi "ang ditetapkan di mana terdapat satu keterkaitan diantara pikiran danrealitas. %etiap ke*enaran harus diperhatikan se*agai "ang relatif pada kondisi "ang spesifik. 'alamkondisi "ang lain ke*enaran *isa mena&di se*uah kesalahan.!en"ataan konkret dari ke*enaran *erarti *ah a pengetahuan kita tentang o*"ek dan fenomena di luar dunia haruslah se*uah kesatuan dari multiformitas, le*ih dari se*uah refleksi dari satu aspek darin"a.%etiapo*e"k dari realitas material memiliki seperangkat sifat sifat dan keterkaitan o*"ek "ang lain@le*ih &auh lagi, hal tidak han"a memiliki kualitas umum namun &uga memiliki kualitas unikn"a.!ualitas konkret dari ke*enaran adalah kepentingan "ang luar *iasa dalam praktek per&uanganre5olusioner. %e*agaimana "ang diterapkan pada pemahaman tentang hukum hukum "ang mengatur transisi menu&u sosialisme, kualitas konkret di sini merupakan pengetahuan tentang *agaiman "ang

    umum diungkapkan dalam kekhususan dan *agaimana "ang khusus itu sendiri memperdalam danmemperka"a dialektika kehidupan "ang n"ata. !onkretisitas ke*enaran adalah se*uah kondisi "angteramat penting dalam pendekatan kreatif pada tindakan re5olusioner. al ini ditekankan lagi dalam'okumen /tama Pertemuan Internasional Partai Buruh dan Partai !omunis0 >%etiap Partai, di*im*ingoleh prinsip prinsip MarDisme $eninisme dan disesuaikan dengan kondisi konkret nasional, "angsepenuh *e*as mengela*orasi ke*&akann"a sendiri, menentukan arah, *entuk dan metode per&uangan,dan dengan *ergantung atas situasi terse*ut, memilih &alan damai atau kekerasan dalam transisi menu&usosialisme, dan &uga *entuk *entuk dan metode pem*angunan sosialisme di negara masing masing>.=. Praktek a+ala Kriteria Ke e,ara,Alam konkret dari ke*enaran mem*erikan le*ih *an"ak ken"ataan dari perang "ang menentukan dalam

    praktek sosio historis. Praktek *ukan han"a merupakan *asis dari proses kognitif, namun &uga kriteria"ang menentukan dari pengetahuan "ang sesungguhn"a. Bagaimana kita memisahkan ke*enaran darikesalahan dalam pengetahuan kita? %esungguhn"a, >arus ke*enaran *ergerak melalui saluran salurankesalahann"a>. Para filsuf idealis men7ari kriteria ke*enaran han"a dalam lingkup ideal, di dalamkesadaran kita0 di dalam ke&ernihan intuitif dari pikiran, dalam ketidak kontradiktifann"a, di dalamkoordinasi dan makna umum dari proposisi dll. ;amun tidak mungkin untuk menemukan kriteria

  • 8/18/2019 Pengantar Cara Berpikir1

    27/27

    %ementara kita memahami arti penting dari praktek se*agai kriteria ke*enaran, kita pun harusmemahami kekontradiktifann"a@ kriteria ini a*solut dan relatif. !riteria ini a*solut se&auh tidak terdapatkriteria lain "ang mana dapat menetapkan ke*enaran ataupun kesalahan dari hasil hasil pemikiranmanusia. !riteria ini &uga a*solut karena praktek dapat mem*uktikan ke*enaran a*solut. !etika

    pengetahuan dilahirkan melalui praktek adalah *enar *ukan han"a se7ara o*"ektif, namun dalam *atas *atas tertentu &uga se7ara a*solut, dan tidak mengikuti peru*ahan "ang ada dalam *atas *atas ini. Padasaat "ang *ersamaan, kriteria ini &uga relatif. al ini diungkapkan, pertama tama, "aitu dalam satutindakan praktek "ang partikular, terisolasi, &elas tidak memadai untuk mem*uktikan se7ara tepatke*enaran maupun ketidak *enaran dari se*again pengetahuan "ang partikular. ang kedua, praktek di*atasi oleh tahap perkem*angan historis "ang spesifik dari sarana sarana industrial, teknis daneksperimental untuk mempengaruhi o*"ek pada satu titik dalam aktu. Akti5itas manusia se7ara

    *erkelan&utan *erkem*ang dalam segala *entukn"a. )leh karenan"a praktek, se*agai kriteriake*enaran, harus dipertim*angkan, se*agaimana proses kognisi se*agai satu keseluruhan, dalam satulatar se&arah sehu*ungan dengan tingkat produksi tertentu, eksperimentasi ilmu pengetahuan danteknologi dan sehu*ungan dengan hu*ungan sosial dan tindakan sosial manusia "ang rele5an.

    !e*erlan&utan perkem*angan praktek men7egah pengetahuan kita *eru*ah men&adi dogma "ang *akudan kaku. Pada saat "ang sama, ken"ataan a*solut dari praktek se*agai kriteria ke*enaranmemungkinkann"a untuk mem*edakan pengetahuan "ang *enar se7ara o*"ektif, dari pen"impangan,kesalahan dan fantasi tanpa dasar.%elan&utn"a, kita dapat mulai mempela&ari dialektika proses kognisi.